Audit Mutu Internal

23
KATA PENGANTAR Hal | i

description

Audit Mutu Internal

Transcript of Audit Mutu Internal

Page 1: Audit Mutu Internal

KATA PENGANTAR

Hal | i

Page 2: Audit Mutu Internal

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------I

DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------II

a. PENGERTIAN AUDIT MUTU--------------------------------------------------------------1

b. TUJUAN AUDIT MUTU---------------------------------------------------------------------1

c. PRINSIP AUDIT MUTU---------------------------------------------------------------------2

1. Prinsip-prinsip yang terkait dengan auditor-----------------------------------------2

a. Kode Etik sebagai Dasar Profesionalisme.---------------------------------------2

b. Menyajikan hasil yang obyektif dan akurat,------------------------------------2

c. Profesional, memiliki kompetensi sebagai auditor.---------------------------2

2. Prinsip Audit yang relevan dengan kegiatan audit---------------------------------2

d. ALASAN MELAKUKAN AUDIT MUTU--------------------------------------------------3

e. MANFAAT AUDIT---------------------------------------------------------------------------3

f. AUDIT MUTU INTERNAL------------------------------------------------------------------4

Kelengkapan Dokumen Sistem Mutu-----------------------------------------------------7

Kepatuhan Diterapkannya Sistem Manajemen Mutu--------------------------------7

Keefektifan Hasil Implementasi SMM----------------------------------------------------7

Mengukur Kinerja Manajemen Perguruan Tinggi dan Kepuasan Pelanggan----8

Memetakan Sasaran AMI-KA Multi Purpose------------------------------------------10

Pelaporan Audit Mutu Internal Kinerja Akademik-----------------------------------11

PENUTUP-------------------------------------------------------------------12

DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------13

Hal | ii

Page 3: Audit Mutu Internal

a. PENGERTIAN AUDIT MUTU

Pengertian audit mutu dapat dijumpai dalam Panduan Audit Sitem Manajemen

Mutu SNI 19-19011-2002. Dalam panduan tersebut, audit mutu didefinisikan sebagai

proses sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan

mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauhmana kriteria audit

dipenuhi (BSN, 2002).  Audit Sistem Mutu biasanya dilakukan untuk menentukan

tingkat kesesuaian aktivitas organisasi terhadap standar Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2000 yang telah ditentukan serta efektivitas dari penerapan system tersebut.

b. TUJUAN AUDIT MUTU

Dari pengertian audit mutu yang diuraiakan di atas, bahwa tujuan audit mutu adalah

untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan sebagai dasar

pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan.

Temuan hasil audit selanjutnya dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya

terhadap standar ISO 9001:2000. Hasil temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai

dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan.

Secara rinci tujuan umum dari audit mutu yaitu (Willy Susilo,2000) :

1. Untuk memperoleh prioritas permasalahan yang tengah dihadapi organisasi 

2. Untuk merencanakan pengembangan usaha Untuk memenuhi persyaratan suatu

sistem manajemen yang digunakan sebagai acuan 

3. Untuk memenuhi persyaratan regulasi ataupun persyaratan kontrak dengan

(misalnya) pelanggan 

4. Untuk mengevaluasi terhadap pemasok 

5. Untuk menemukan adanya potensi resiko kegiatan organisasi

Sedangkan tujuan audit mutu secara khusus adalah  untuk memberikan umpan balik

tentang kinerja organisasi yang diuraikan sebagai berikut (Iskandar Indranata,2006):

1. Mengarahkan pencapaian sasaran Memberikan sense of urgency 

2. Menemukan peluang perbaikan 

3. Memastikan apakah sistem diterapkan secara efektif  

Hal | 1

Page 4: Audit Mutu Internal

4. Mendeteksi penyimpangan-penyimpangan terthadap kebijakan mutu sedini

mungkin

c. PRINSIP AUDIT MUTU

Audit mutu didasarkan pada sejumlah prinsip. Ketaatan dan kepatuhan terhadap

prinsip tersebut merupakan prasyarat untuk memberikan kesimpulan audit yang sesuai

dan cukup serta memungkinkan auditor bekerja secara independen untuk mencapai

kesamaan kesimpulan pada situasi serupa.  Prinsip Audit Mutu, secara garis besar

terdiri dari dua prinsip yaitu prinsip-prinsip yang terkait dengan auditor dan prinsip-

prinsip yang terkait dengan kegiatan audit.

1.  Prinsip-prinsip yang terkait dengan auditor, yaitu :

a.    Kode Etik sebagai Dasar Profesionalisme.  

Kode Etik merupakan dasar profesionalisme auditor dalam pelaksaan audit.

Profesionalisme dari seorang auditor tercermin pada sikap dapat dipercaya, memiliki

integritas, dapat menjaga kerahasiaan dan berpendirian. Seorang auditor harus mampu

menunjukkan sikap berpendirian, yaitu sikap mampu  memberikan penilaian yang

proporsional dan kontekstual.

b.     Menyajikan hasil yang obyektif dan akurat,

Seorang auditor berkewajiban untuk melaporkan hasil temuan audit secara benar

dan akurat. Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit mencerminkan

pelaksanaan kegiatan audit secara benar dan akurat. Hambatan signifikan yang

ditemukan selama audit dan perbedaan pendapat yang tidak terselesaikan antara tim

audit dan auditi harus dilaporkan.

c.     Profesional, memiliki kompetensi sebagai auditor.

2. Prinsip Audit yang relevan dengan kegiatan audit, yaitu :

a. Independen-auditor (mandiri dan tidak berpihak) tidak melakukan audit pada

area yang bukan tanggungjawabnya.

Hal | 2

Page 5: Audit Mutu Internal

b. Bukti Obyektif sebagai dasar membuat kesimpulan audit, dapat diverifikasi dan

sample audit yang diambil cukup mewakili

c. Terencana, audit harus terencana secara sistematik sesuai dengan kebutuhan dan

tujuan organisasi.

d. ALASAN MELAKUKAN AUDIT MUTU

Dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) ada beberapa alasan melakukan audit

berkesinambungan yaitu untuk melihat efektivitas system berdasar sampling dan

lokasi/bagian, walaupun alasan yang pokok memberi jaminan dan mencegah timbulnya

masalah-masalah dan meningkatkan efektivitas SMM alasan melakukan Audit antara

lain  (Iskandar Indranata, 2006) :

1. Mengembangkan sistem pada organisasi. 

2. Meyakinkan organisasi akan efektivitas dan kesesuaian akan system itu sendiri.

3. Meyakinkan organisasi dalam memilih pemasok baru, bahwa SMM pemasok

sesuai dengan apa yang diinginkan organisasi. 

4. Meyakinkan organisasi bahwa pemasok yang ada masih memenuhi persyaratan

yang ditetapkan organisasi. 

5. Memenuhi kesesuaian standar/undang-undang, bahwa organisasi harus terus

menerus mengimplementasikan dan memelihara SMM secara konsisten.

e. MANFAAT AUDIT

Hasil audit dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperuam . alah atu manfaat audit

yang paling sentral adalah sebagai dasar untuk mengambil keputusan, melakukan

perbaikan, meningkatkan eisiensi dan efektivitas fungsi organisasi. Dengan informasi

hasil penilaian auditor dan rekomendasi yang disampaikan, akan memungkinkan

pimpinan unit operasi melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi,

efektivita  maupun produktivitas usaha secara lebih terarah.

Proses audit merupakan media pembelajaran dan pertumbuhan yang tidak ternilai

harganya bagi para pelaku audit itu sendiri. Karena melalui proses audit, tejadi proses

pemahaman secara mendalam tentang seluk beluk operasi organisasi serta

permasalahannya yang dihadapinya, baik permasalahan skala organisasi maupun

Hal | 3

Page 6: Audit Mutu Internal

permasalahan spesifik yang ada pada setiap fungsi dalam organisasi. Dengan demikian

seorang auditor secara disadari atau tidak telah mempelajari proses manajemen

organisasi secara komprehensif dan manajemen fungsional secara intensif. (BQS)

f. AUDIT MUTU INTERNAL

Audit mutu internal merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh

Perguruan Tinggi sebagai  bentuk refleksi evaluasi diri yang dilakukan oleh institusi itu

sendiri. Audit Mutu Internal ini dimaksudkan untuk meninjau tingkat kesesuaian dan

efektifitas penerapan SMM yang telah ditetapkan dan menjadi dasar arah strategi dan

sasaran mutu Perguruan Tinggi yang ingin dicapai dan tertuang dalam Manual Mutu.

Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor) hendaknya memastikan penetapan proses audit

internal berjalan dengan efektif dan efisien untuk mengakses kekuatan dan kelemahan

SMM.

Proses Audit Mutu Internal berfungsi sebagai alat manajemen untuk asesmen mandiri

terhadap semua proses atau kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi

dan ditunjuk dalam SMM. Proses Audit Mutu Internal dengan menyediakan perangkat

untuk memperoleh bukti objektif bahwa persyaratan klausul-klausul ISO 9001:200 yang

ada telah dipenuhi, karena Audit Mutu Internal me-nilai keefektifan dan efisiensi

implementasi SMM ISO 9001:2000 Perguruan Tinggi.

Audit Mutu Internal ini, penting dan wajib dilakukan bagi Perguruan Tinggi yang

mengimplementasikan SMM ISO 9001:2000, untuk me-mastikan dilakukannya

tindakan perbaikan sesuai hasil temuan Audit Mutu Internal yang telah dilakukan.

Tanggapan Pimpinan Per-guruan Tinggi terhadap hasil temuan ini diujudkan dalam

bentuk Rapat Tinjauan Manajemen. Disinilah semua hasil temuan Audit Mutu Internal

akan ditanggapi dan ditindaklanjuti. Hasil temuan dari Audit Mutu Internal dan upaya

tindak lanjut yang telah diputuskan dalam Rapat Tinjauan Manajemen ini dituangkan

dalam sebuah dokumen yang disebut Rencana Manajemen Mutu. 

Perencanaan Audit Mutu Internal hendaknya fleksibel agar me-mungkinkan perubahan

penekanan berdasarkan temuan dan bukti objektif selama audit. Masukan yang relevan

dari bidang yang diaudit, dan dari pihak lain yang berkepentingan, hendaknya diper-

Hal | 4

Page 7: Audit Mutu Internal

timbangkan dalam pengembangan rencana Audit Mutu Internal. Contoh subjek untuk

dipertimbangkan dalam Audit Mutu Internal mencakup:

      Penerapan proses secara efektif dan efisien.

      Peluang perbaikan yang berkesinambungan.

      Kemampuan suatu sistem proses.

      Penggunaan teknik statistik secara efektif dan efisien.

      Penggunaan teknologi informasi.

      Analisis data biaya mutu.

      Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.

      Hasil dan harapan kinerja proses dan produk.

      Kecukupan dan ketelitian pengukuran kinerja.

      Kegiatan perbaikan.

      Hubungan dengan pihak yang berkepentingan.

Pelaporan Audit Mutu Internal mencakup bukti kinerja yang sangat berguna untuk

memberikan peluang pengakuan oleh auditee dan memotivasi personil Perguruan

Tinggi.

Perguruan Tinggi harus melakukan Audit mutu Internal pada selang waktu terencana

untuk menentukan apakah SMM:

a. Memenuhi pengaturan yang direncanakan, pada persyaratan standar dan

persyaratan SMM yang ditetapkan organisasi.

b.        Diterapkan dan dipelihara secara efektif.

Program Audit Mutu Internal harus direncanakan dengan memper-timbangkan status

serta pentingnya proses dan area yang diaudit, termasuk hasil audit sebelumnya yang

tertuan dalam dokumen Rencana Manajemen Mutu. Kriteria, lingkup, frekwensi dan

metode audit harus ditetapkan. Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus dapat

memastikan keobjektifan dan ketidakberpihakan proses audit. Auditor tidak boleh

mengaudit pekerjaan mereka sendiri.

Hal | 5

Page 8: Audit Mutu Internal

Tanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan pelaksanaan audit, pelaporan hasil

dan pemeliharaan rekaman harus ditetapkan dalam prosedur yang terdokumentasi, yang

dikenal Prosedur Mutu- Audit Mutu Internal. Prosedur Mutu-Audit Mutu Internal ini

merupakan prosedur yang harus ada dan dipersyaratkan bagi Perguruan Tinggi yang

mengimplementasikan SMM ISO 9001:2000.

Bagi Perguruan Tinggi yang baru mengimplementasikan SMM ISO 9001:2000, perlu

ditetapkan sasarannya menurut kondisi yang telah dicapai saat ini. Hal ini sangat

penting, agar hasil Audit Mutu Internal yang dilakukan tidak menjadi “momok” yang

membebani auditee. Karena jika temuan hasil Audit Mutu Internal ini jadi “mo-mok”

yang membebani auditee dikhawatirkan akan menimbulkan dampak psikologis bagi

auditee dan resistensi penolakan yang ting-gi terhadap Implementasi SMM ISO

9001:2000. Dampak terbesar yang dapat ditimbulakan adalah kegagalan impelementasi

SMM ISO 9001:2000 itu sendiri.

Pimpinan Perguruan Tinggi yang baru membangun dan  mengimplementasikan SMM

ISO 9001:2000 kadang tidak sabar untuk segera  melihat hasil implementasinya ini

melalui hasil Audit Mutu Internal. Begitu melihat hasilnya kadang kecewa, karena

ternyata tidak seperti apa yang diharapkan. Agar tidak membuat semua kecewa maka

sasaran audit perlu dirumuskan, disepakati dan dipahami oleh Pimpinan Perguruan

Tinggi sesuai dengan skedul implementasinya. Skedul implementasinya menurut

pengalaman 6 bulanan, terasa lebih realistis dan tidak terlalu membawa dampak

psikologis bagi auditee yang melaksanakan SMM ISO 9001:2000. Berikut ini, rumusan

sasaran Audit Mutu Internal Perguruan Tinggi yang  dikelom-pokkan menjadi 4 tahap

yaitu :

1.   Memastikan Kelengkapan Dokumen Sistem Mutu

2.   Memastikan Diterapkannya Sistem Manajemen Mutu

3.   Memastikan Efektifitas Hasil

4.   Mengukur Kinerja Manajemen Organisasi dan Kepuasan Pelanggan

Hal | 6

Page 9: Audit Mutu Internal

Kelengkapan Dokumen Sistem Mutu

Sasaran Audit Mutu Internal tahap 1 ini, digunakan untuk Perguru-an Tinggi yang

menerapkan SMM ISO 9001:2000 masih tahap awal yaitu tahap penyusunan Dokumen

Sistem Mutu. Tahap ini, tentunya  banyak auditee yang baru melengkapi dokumen

sistem mutunya. Tahap ini, waktu implementasi SMM ISO 9001:2000 kurang lebih

baru 6 bulan, sehingga tidak realistis jika sasaran audit mutu internal yang dirumuskan

lebih tinggi dari kondisi yang ada. Demikian pada tahap ini, sasaran audit mutu internal

yang dirasa tepat adalah kelengkapan dokumen sistem mutu.

Kepatuhan Diterapkannya Sistem Manajemen Mutu

Sasaran Audit Mutu Internal tahap 2 ini, digunakan untuk Perguruan Tinggi yang

menerapkan SMM ISO 9001:2000 sudah tahap menengah yaitu tahap telah digunakan

dan diterapkan Dokumen Sistem Mutu untuk kegiatan rutin. Tahap ini, dokumen sistem

mutu misal prosedur mutu, wewenang dan tanggung jawab, formulir standar dan

perangkat lainnya telah diterapkan dan jadi pedoman untuk melaksanakan kegiatan

sehari-hari. Tahap ini, waktu implementasi SMM ISO 9001:2000 kurang lebih baru 12-

18 bulan, sehi-ngga sasaran audit mutu internal yang dirumuskan mengukur tingkat

kepatuhan dan konsistenan auditee  dalam menerapkan SMM ISO 9001:2000.

Demikian pada tahap ini, sasaran audit mutu internal yang dirasa tepat adalah

memastikan kepatuhan dan kekonsistenan implementasi SMM ISO 9001:2000.

Keefektifan Hasil Implementasi SMM

Sasaran Audit Mutu Internal tahap 3 ini, digunakan untuk Perguruan Tinggi yang

menerapkan SMM ISO 9001:2000 sudah tahap menengah yaitu tahap telah digunakan

dan diterapkan Dokumen Sistem Mutu untuk kegiatan rutin dan telah melakukan

pengukuran capaian sasaran mutu secara rutin. Tahap ini, selain dokumen sistem mutu

misal prosedur mutu, wewenang dan tanggungjawab, formulir standar dan perangkat

lainnya telah diterapkan dan jadi pedoman untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari,

Hal | 7

Page 10: Audit Mutu Internal

juga auditee telah melakukan pengukuran terhadap sasaran mutu yang telah ditetapkan

oleh Perguruan Tinggi. Tahap ini, waktu implementasi SMM ISO 9001:2000 kurang

lebih baru 18-24 bulan, sehingga hasil-hasil capaian sasaran mutu sudah dapat diukur.

Dalam tahapan ini sasaran audit mutu internal diarahkan kepada pemeriksaan dan 

evaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Serta pengukuran hasil dari proses

kegiatan tersebut dan dibandingkan dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan. Hasil

pembandingan antara sasaran mutu dengan hasil capaiannya ini akan dapat dinilai dan

diukur tingkat keefektifan dan efisiensi dari  SMM ISO 9001:2000 yang telah

diimplementasikan. Oleh karena itu dokumen Rencana Mana-jemen Mutu dari hasil

Rapat Tinjauan Mutu menjadi dokumen yang harus diperiksa dan ditelusur oleh auditor.

Ketidaktercapaian sasaran mutu yang telah ditetapkan ditelusur lebih lanjut sampai

menemukan akar penyebab ketidaktercapaiannya. Demikian pada tahap ini, sasaran

audit mutu internal yang dirasa tepat adalah mengukur keefektifan dan efisiensi

implementasi SMM ISO 9001:2000.

Mengukur Kinerja Manajemen Perguruan Tinggi dan Kepuasan Pelanggan

Sasaran Audit Mutu Internal tahap 4 ini, digunakan untuk Perguru-an Tinggi yang

menerapkan SMM ISO 9001:2000 sudah tahap lanjut yaitu tahap yang telah melewati

tiga tahap sebelumnya, dan arah audit mutu internal tidak lagi masalah efektifan dan

efisiensi implementasi SMM ISO 9001:200 lagi tetapi sudah mengarah pada

kemampuan kinerja Manajemen Perguruan Tinggi untuk menghasilkan jasa yang

mampu memuaskan mahasiswa, orang tua mahasiswa, masyarakat dan pihak-pihak lain

yang berkepentingan terhadap Perguruan Tinggi tersebut. Tahap ini, kinerja manajemen

Perguruan Tinggi benar-benar menjadi sasaran Audit Mutu Internal. Penerapan audit

terhadap klausul-klausul (standar) persyaratan SMM ISO 9001:2000 yang akan menjadi

objek utama dari audit dan Manaje-men Perguruan Tinggi harus mampu membuktikan

bahwa standar-standar SMM ISO 9001:2000 benar-benar telah dipatuhinya. Auditor

akan membuktikan komitmen Manajemen Perguruan Tinggi ter-sebut dengan dokumen

Manual Mutu yang memuat pedoman, per-aturan, kebijakan,  strategi, dan upaya-upaya

manajemen dalam mencapai visi, misi dan sasaran mutu Perguruan Tinggi serta

memelihara SMM ISO 9001:2000 dalam rangka selalu melakukan continual

improvement sehingga memuaskan para pelanggan dan pihak-pihak yang

berkepentingan.  Tahap ini, selain mengukur kinerja dari Manajemen Perguruan Tinggi

Hal | 8

Page 11: Audit Mutu Internal

juga mengukur tingkat kepuasan pelanggan yang telah dilakukan oleh Manajemen

Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, tahap ini setidaknya Manajemen Perguruan Tinggi

sudah melakukan pengukuran terhadap kepuasan mahasiswanya (sebagai pelanggan

utama Perguruan Tinggi). Tahap ini, waktu implementasi SMM ISO 9001:2000 telah

24-36 bulan, sehingga sasaran audit mutu internal yang dirumuskan mengukur kinerja

Manajemen Perguruan Tinggi  dan Kepuasan Pelanggan serta menjaga sustanibility

penerapan SMM ISO 9001:2000 di Perguruan Tingginya. Demikian pada tahap ini,

sasaran audit mutu internal yang dirasa tepat adalah mengukur kinerja Manajemen

Perguruan Tinggi  dan Kepuasan Pelanggan serta sustainablity  implementasi SMM ISO

9001:2000.

Demikian, sekelumit pengalaman semoga dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca

yang sedang, sudah, dan atau akan mengimplementasikan SMM ISO 9001:2000 di

Perguruan Tingginya masing-masing. Namun demikian, dalam implementasinya semua

ini perlu disesuaikan dengan kondisi, situasi dan sumberdaya masing-masing perguruan

tinggi. Semoga bermanfaat. (BQST-09)

Audit Mutu Internal. Proses Audit Mutu Internal secara umum digunakan untuk 

menyediakan dan memperoleh bukti objektif bahwa persyaratan klausul-klausul ISO

9001:200 yang ada telah dipenuhi, karena Audit Mutu Internal menilai keefektifan dan

efisiensi imple-mentasi SMM ISO 9001:2000 Perguruan Tinggi. Audit Mutu Internal

Kinerja Akademik (AMI-KA) sebenarnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Audit

Mutu Internal. Agar hasil audit mutu internal ini lebih memfokuskan dan memudahkan

dalam menindaklanjuti hasil-hasil temuan audit, maka Audit Mutu Internal

dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu Audit Mutu Internal Kinerja Akademik (AMI-KA)

dan Audit Mutu Internal Kinerja Unit (AMI-KU). Proses Audit Mutu Internal

Akademik (AMI-KA) berfungsi sebagai alat manaje-men Perguruan Tinggi untuk

evaluasi diri terhadap semua proses kegiatan akademik yang telah diselenggarakannya

serta upaya-upaya yang telah digunakan untuk mencapai sasaran mutu. Bentuk upaya-

upaya ini  berupa kebijakan, strategi, program dan upaya la-innya guna mencapai

sasaran mutu yang telah ditetapkan oleh Perguruan Tinggi ini terdokumentasikan dalam

Manual Mutu. Di sisi lain, bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Audit Mutu Internal

ini   ditujukan pula untuk memperoleh dan menyediakan bukti-bukti untuk kepentingan

Ijin Operasional, Akreditasi BAN-PT dan sertifi-kasi-sertifikasi lainnya. Oleh karena

Hal | 9

Page 12: Audit Mutu Internal

itu, sasaran AMI-KA perlu dirumuskan dengan tepat sehingga hasil-hasil audit ini bisa

digunakan keper-luan pengisian borang akreditasi, ijin operasional, dan memenuhi

persyaratan dalam klausul-klausul ISO 9001:2000. Artinya, hasil audit mutu internal

akademik dapat digunakan multi purpose. 

Memetakan Sasaran AMI-KA Multi Purpose

Perencanaan Audit Mutu Internal Kinerja Akademik hendaknya fleksibel agar

memungkinkan perubahan fokus berdasarkan temuan dan bukti objektif selama audit.

Masukan yang relevan dari bidang yang diaudit dan pihak lain yang berkepentingan,

hendaknya jadi pertimbangan dalam pengembangan rencana Audit Mutu Internal. Audit

Mutu Internal Kinerja Akademik ini, penting dan wajib dila-kukan bagi Perguruan

Tinggi untuk memastikan dilakukannya tin-dakan perbaikan dari hasil temuan Audit

Mutu Internal  Kinerja Akademik yang telah dilakukan pada periode sebelumnya.

Secara umum hal-hal atau subjek yang perlu untuk dipertimbangkan dalam Audit Mutu

Internal, mencakup:

      Penerapan proses secara efektif dan efisien.

      Peluang perbaikan yang berkesinambungan.

      Kemampuan suatu sistem proses.

      Penggunaan teknik statistik secara efektif dan efisien.

      Penggunaan teknologi informasi.

      Analisis data biaya mutu.

      Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.

      Hasil dan harapan kinerja proses dan produk.

      Kecukupan dan ketelitian pengukuran kinerja.

      Kegiatan perbaikan.

      Hubungan dengan pihak yang berkepentingan.

Semuanya ini, perlu diintegrasikan dengan kegiatan proses akade-mik yang

diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi. Proses akademik dalam Perguruan Tinggi

mencakup pendidikan, pembelajaran, pene-litian dan pengabdian pada masyarakat.

Kegiatan-kegiatan proses pembelajaran meliputi persiapan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran,  pelaksanaan ujian mata kuliah, hasil prestasi mahasis-wa, pelaksanaan

Hal | 10

Page 13: Audit Mutu Internal

Kerja Praktek/Tugas Akhir/Skripsi, pelaksanaan ujian pendadaran, profil lulusan, profil

dosen dan profil program studi (termasuk sebaran mahasiswa).  Berikut ini gambaran

peta integrasi sasaran AMI-KA dengan Borang BAN-PT :

No.Sasaran Audit Mutu Internal

Kinerja Akademik (AMI-KA)ISO 9000 BAN-PT

Ijin

Operasi-

onal

1. Persiapan Pembelajaran Ö Ö

2. Pelaksanaan Perkuliahan Ö Ö

3. Pelaksanaan Ujian MK Ö Ö

4. Pelaksanaan KP/TA/Skripsi Ö Ö

5. Pelaksanaan Ujian Pendadaran Ö Ö

6. Profil Lulusan Ö Ö Ö

7. Profil Dosen Ö Ö Ö

8. Profil Program Studi Ö Ö Ö

 

Pelaporan Audit Mutu Internal Kinerja Akademik

Pelaporan Audit Mutu Internal Kinerja Akademik mencakup bukti kinerja yang sangat

berguna untuk memberikan peluang pengakuan oleh auditee dan memotivasi personil

Perguruan Tinggi dan hasil Auditnya harus mampu menggambarkan  SMM :

1. Terpenuhinya pengaturan yang direncanakan, pada persyarat-an standar dan

persyaratan SMM yang ditetapkan organisasi.

2. Diterapkan dan dipelihara SMM secara efektif.

3. Profil lulusan, Profil Dosen dan Profil Program Studi

4. Terpeliharanya Data-data yang diperlukan untuk Akreditasi dan Ijin Operasional

Program Studi

Demikian, sekelumit pengalaman semoga dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca

yang sedang, sudah, dan atau akan mengimple-mentasikan SMM ISO 9001:2000 di

Perguruan Tingginya masing-masing. Namun demikian, dalam implementasinya semua

Hal | 11

Page 14: Audit Mutu Internal

ini perlu disesuaikan dengan kondisi, situasi dan sumberdaya masing-masing perguruan

tinggi. Semoga bermanfaat. (BQST-09)

PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran

Hal | 12

Page 15: Audit Mutu Internal

DAFTAR PUSTAKA

Hal | 13