Pengertian Statika
description
Transcript of Pengertian Statika
Pengertian Statika
Statika adalah cabang dari ilmu mekanika teknik yang mempelajari hubungan gaya-
gaya atau pembebanan yang bekerja pada suatu sistem atau konstruksi yang dalam
keadaan diam/seimbang/statis. Ilmu statika sangat penting dalam dunia teknik sipil
karena suatu konstruksi atau proyek harus direncanakan supaya tetap dalam
keadaan statis (tidak begerak) walaupun sudah ada pembebanan atau gaya-gaya
yang bekerja pada konstruksi tersebut, sehingga tidak membahayakan orang-orang
yang akan memakai gedung tersebut. Pada mata kuliah statika, tipe-tipe konstruksi
yang dipelajari disederhanakan terlebih dulu, dengan mengabaikan beberapa faktor
seperti sifat bahan atau dimensi ketiga. Sebelum memulai pelajaran statika, harus
sudah mengenal dasar-dasar fisika mekanika. Sebelum masuk bahan-bahan statika,
beberapa pengertian dari fisika mekanika direview terlebih dahulu.
Gaya
Gaya secara umum adalah suatu bentuk perubahan. Dalam fisika mekanika, gaya
adalah sesuatu yang membuat suatu benda mengubah kecepatannya. Gaya adalah
suatu besar vektor, sehingga mempunyai besaran (kg, N, kN, ton, dyne, dsb.) dan
arah tertentu. Mata kuliah statika memperhatikan dua jenis gaya, gaya
luar/eksternal, gaya-gaya yang sumbernya berada di luar sistem yang amati, dan
gaya dalam/internal, gaya-gaya yang berada di dalam sistem yang amati. Gaya
pada umumnya bekerja secara lurus horizontal atau lurus vertikal, tetapi sering juga
dijumpai gaya-gaya yang bekerja pada sistem tertentu dengan sudut tertentu (gaya
miring).
Gaya itu dilukiskan sebagai sepotong garis lurus yang berujung tanda panah dan
biasa disebut sebagai vector.
Contoh gaya horizontal
Contoh gaya miring
Panjangnya melukiskan besar gaya, tanda panah menunjukkan arah kerja gaya. Jika
gaya tersebut bekerja pada sebuah benda maka tempat memegang gaya tersebut
disebut titik pegangan atau titik pangkal yang pada umumnya titik berat dari benda
tersebut sedang garis yang ditarik melalui titik pegang ini arahnya sama dengan
arah kerja gaya yang disebut garis kerja gaya. Gaya tidak akan berubah sifatnya
apabila dipindah-pindahkan dalam garis kerja yang sama
Untuk gaya yang miring, agar pengerjakan soal mudah, diuraikan terlebih dahulu
dalam arah sejajar sumbu X dan arah sejajar sumbu Y.
Jenis-Jenis Pembebanan Luar
Beban Terpusat (Point Load):
Beban terpusat adalah pembebanan paling sederhana. Pembebanan ini hanya
bekerja pada satu titik pegang dengan arah dan besaran tertentu.
Beban Merata (Uniformly Distributed Load):
Beban merata adalah pembebanan yang bekerja di atas daerah tertentu dan dapat
mempunyai bentuk yang bervariasi (persegi panjang, segitiga, parabola).
Pembebanan ini dinotasikan degan q (kN/m). Besar gaya beban merata dihitung
dengan cara mencari luasan beban merata yang bekerja pada titik berat jenis beban
merata.
Beban merata berbentuk persegi panjang
Beban merata berbentuk segitiga
Letak titik berat beban merata :
Untuk beban merata berbenuk trapesium, dapat dipecah menjadi dua beban merata
(satu persegi panjang, satu segitiga)
Momen:
Beban luar ketiga yang juga sering dijumpai adalah beban berupa momen. Beban
momen mempunyai besaran momen (kNm) dengan arah putaran (searah jarum jam
atau berlawanan arah jarum jam).
Beban berupa momen
Berdasarkan kemampuan untuk bergerak atau tidak, beban juga dapat dikategorikan
menjadi:
Beban Mati (Dead Loads):
Kita mengenal yang disebut beban mati yaitu beban yang tidak bisa dipindah-
pindahkan (posisinya tetap) di mana beban tersebut adalah gaya yang garis
kerjanya adalah sama dengan arah gravitasi bumi. Pembebanan seperti ini biasanya
berupa beban akibat beratnya sendiri atau akibat elemen-elemen lain yang melekat
pada konstruksi tersebut secara pernamen. Contoh-contoh beban mati adalah berat
lantai, dinding, kolum, atap, dll.
Beban Hidup (Live Loads)
Beban hidup berbeda dengan mati karena bersifat dinamis, sehingga dapat bergerak
dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh beban hidup adalah truk yang
berjalan di atas satu jembatan dan gaya yang bekerja pada jembatan adalah berat
truk yang dipikul oleh roda-roda truk.
Ada pula terdapat beban kenaan pada bangunan ( imposed load ) . Mereka
kadangkala penting dalam reka bentuk bangunan. Antaranya adalah :
beban angin - beban angin pada bangunan adalah dalam bentuk beban yang
seragam (distributed) yang boleh bertindak pugak dari permukaan bangunan atau
selari dengannya.
getaran dan gempa bumi - kesan yang tepat dari gempa bumi adalah pergerakan
/ getaran bumi yang berlaku dari kejutan gelombang dari pusat gempabumi. Getaran
boleh menyebabkan masalah kepada bangunan serta penghuninya.
Persamaan Kesetimbangan
Di dalam statika, ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk keadaan statis, yaitu:
ΣV=0 (gaya vertikal)
ΣH=0 (gaya horisontal)
ΣM=0 (momen gaya)
Artinya untuk suatu sistem yang statis, jumlah gaya vertikal dan horisontal harus nol
(saling menghabiskan/tidak bergeser) dan jumlah momen untuk setiap titik harus nol
(tidak berputar).
Apabila satu sistem terima beban luar, dia akan bergerak, maka diperlukan
perletakan untuk memberi gaya reaksi untuk melawan gaya luar tersebut, sehingga
sistem dalam keadaan statis.
Konstruksi Serta Perletakannya
Komponen-komponen yang harus diperhatikan selain beban eksternal adalah beban
reaksi akibat beban luar pada suatu konstruksi. Gaya reaksi ini berasal dari
perletakan yang terdapat pada suatu konstruksi yang berfungsi untuk menyimbangi
gaya-gaya luar yang bekerja pada konstruksi tersebut. Di statika dikenalkan tiga tipe
perletakan dasar, dengan sejumlah reaksi perletakan masing-masing.
Perletakan Rol (roller support) : Perletakan ini hanya memiliki satu gaya reaksi
yang arahnya tegak lurus permukaan perletakan. Perletakan rol dapat bebas
bergerak secara translateral (samping) dan dapat berputar, tetapi tidak dapat
bergerak sejajar arah reaksi perletakan.
Perletakan Sendi (pin support) : Perletakan ini memiliki dua gaya reaksi, satu
dalam arah horizontal (Fx) dan satu lagi dalam arah vertikal (Fy), tetapi
perletakan ini tidak dapat menahan momen (putaran) sehingga tidak mempunyai
reaksi momen. Pada perletakan ini sistem tidak dapat mengalami translasi tetapi
masih dapat mengalami putaran.
Perletakan Jepit (fixed support) : Perletakan ini memiliki tiga gaya reaksi, gaya
reaksi dalam arah horizontal, gaya reaksi dalam arah vertikal, dan reaksi momen,
sehingga perletakan ini dapat menahan translasi dalam segala arah dan rotasi.
Contoh-contoh Konstruksi Lengkap dengan Pembebanan dan Reaksinya