PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

31

Transcript of PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

Page 1: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id
Page 2: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

PENGERTIAN :

Sistem PJ yang perekaman obyek menggunakan kamera sebagai sensor, menggunakan film sebagai detektor, menggunakan tenaga elektromagnetik yang berupa spektrum tampak dan atau perluasannya (saluran inframerah dekat dan saluran ultraviolet dekat)

Page 3: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

1. Tenaga Yg Digunakan :

- Menggunakan tenaga alamiah

- Panjang gelombang yg digunakan :

0,3 – 0,9 μm

KARAKTERISTIK

2. Obyek yang terekam :

- Obyek yang tampak (tdk terlindung oleh obyek lain)

- Obyek yang tidak tampak, tetapi dapat ditafsir dari obyek yang tampak

Page 4: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

3. Sensor Yg Digunakan :

- Menggunakan kamera

5. Output :

- Foto Udara dan foto satelit

4. Perekaman/ pemotretan :

- Dapat dilakukan dari udara maupun dari antariksa

Page 5: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

KELUARAN DALAM SISTEM PJ

1. DATA DIGITAL

• Merupakan data hasil rekaman PJ dalam bentuk

angka,merupakan cerminan nilai spektral obyek

yang direkam oleh sensor

2. DATA ANALOG

a. Data Non Citra : data PJ analog satu dimensional

b. Data Citra : data PJ analog dua dimensional

dibedakan menjadi : - Citra Foto

- Citra Non Foto

Page 6: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

PERBEDAAN CITRA FOTO DAN CITRA NON FOTO

NO PEMBEDA CITRA FOTO CITRA NON FOTO

1 SENSOR Kamera Non Kamera, berdasar

scanning

2 DETEKTOR Film Non Fil (Pita Magnetik,

Termister, Foto Konduktif,

Foto Voltaik)

3 PROSES

PEREKAMAN

Fotografis/ Kimiawi Elektronik

4 PEREKAMAN Serentak Parsial

5 SPEKTRUM

ELEKTR

Spektrum Tampak &

perluasannya

Spektrum Tampak &

perluasannya, IM Termal,

Gelomb Mikro

Page 7: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

CITRA FOTO

• Adalah foto yang dibuat / direkam dari pesawat udara atau wahana lain, menggunakan kamera sebagai sensornya, menggunakan bagian spektrum tampak mata atau perluasannya (UV Dekat dan IM Dekat)

Page 8: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

A. BERDASARKAN PANJANG GELOMBANG (λ) :

• Sangat baik untuk mengenali lapisan minyak pada air,

karena beda pantulan minyak dengan air terbesar pada

pita ini

• Tidak banyak informasi yang diperoleh, karena banyak

obyek yang kurva pantulannya cenderung bertemu pada

panjang gelombang (λ) 0,29 μm

• Lensa menjadi opaq pada λ < 0,36 μm, sehingga perlu

lensa khusus dengan kuarsa tinggi

1. F.U ULTRAVIOLET (0,3 – 0,4 μm) :

Page 9: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

Resolusi Sasial baik karena tenaga

foton besar, julat panjang

gelombang cukup lebar & λ kecil

Paling besar ketersediaannya

Nilai spektral selaras dengan wujud

alami

Kurang mudah untuk pembedaan

vegetasi (beda pantulan tidak

besar pada spektrum tampak)

Garis batas air dan daratan tidak

sejelas pada F.U Infra Merah

2. F.U. PANKROMATIK HITAM PUTIH (0,4 – 0,7 μm):

Page 10: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

3. F.U. PANKROMATIK BERWARNA

• Karakteristik sama

dengan F.U Pankromatik

B/W

• Warna pada foto serupa

warna asli di lapangan

• Pengenalan obyek lbh

mudah dibanding FU

Pankromatik B/W

• Harga lebih mahal

Page 11: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

4. F.U . INFRAMERAH HITAM PUTIH (0,7 – 0,9 μm) :

• Pantulan vegetasi bersifat unik

(baik untuk membedakan jenis

vegetasi, membedakan vegetasi yg

sehat & tidak sehat)

• Baik untuk mendeteksi bangunan

samaran dalam militer

• Mempunyai kemampuan menembus

kabut tipis

• Mudah mengenali air permukaan

serta batas antara air dan darat (air

nampak lebih gelap daripada

wujudnya)

• Penetrasi ke air sangat kecil (sinar

IM banyak terserap air)

• Bayangan tampak lebih gelap

Page 12: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

5. F.U . INFRAMERAH BERWARNA :

• Karakteristik sama dengan FU IM Hitam putih

• Baik untuk penggunaan land use kota

• Mudah membedakan wujud vegetasi dan bukan vegetasi

• Harga lebih mahal

Page 13: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

6. F.U . MULTISPEKTRAL :

• Foto yg dibuat dg berbagai panjang gelombang yang berbeda. Umumnya digunakan 4 pita yaitu Biru (0,4 – 0,5 μm), Hijau (0,5 – 0,6 μm), Merah (0,6 – 0,7 μm), dan IM Dekat (0,7 – 0,9 μm)

• Pengenalan obyek lebih mudah (penggunaan pita sempit)

• Format kecil, dapat menghasilkan banyak data

• Dari 3 FU Multispektral B/W dapat dibentuk foto berwarna

• Dapat diamati dg pengamat warna aditif untuk membentuk foto berwarna paduan (shg akan meningkatkan pengenalan obyek)

• Resolusi spasial rendah

Page 14: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

Citra Landsat MSS

(gambaran pertumbuhan

penduduk) di Las Vegas

Tahun 1972 – 1992

Page 15: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

Citra SPOT 4 (gambaran vegetasi) di Eropa

Barat dan Afrika Utara

Page 16: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

Citra NOAA AVHRR band 4 termal Green Lake, USA

Page 17: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

1. FOTO TERESTRIAL :

B. BERDASARKAN WAHANA :

• Resolusi spasial tinggi, serta harga murah

• Luas liputan sempit, dan ketelitian metrik rendah

Page 18: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

2. FOTO UDARA :

• Resolusi spasial lebih baik dari citra IM dan Radar

• Mudah penggunaannya, paling lama dikembangkan

• Kenampakan lebih mirip ujud sebenarnya di

lapangan

• Tidak dapat langsung diolah dengan komputer,

Perolehan & penggunaan data peraturannya ketat

• Resolusi temporal rendah, Liputan lebih sempit dari

foto satelit

Page 19: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

3. FOTO SATELIT :

• Liputan paling luas, Resolusi temporal tinggi

• Pergeseran letak paling kecil

• Resolusi spasial rendah, hanya cocok untuk daerah yang luas dengan kerincian rendah

Page 20: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

• Ketinggian sensor merupakan fungsi skala foto yg dihasilkan :

– Pesawat/wahana terbang rendah (< 9 Km) : dihasilkan citra foto berskala besar & geometri kurang stabil

– Pesawat/wahana terbang sedang (9 - 15 Km) : dihasilkan citra foto berskala sedang & geometri stabil

– Pesawat/wahana terbang rendah (> 15 Km) : dihasilkan citra foto berskala sedang - kecil

– Wahana satelit (angkasa luar) : dihasilkan citra foto berskala sangat kecil

Page 21: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

1. FOTO TEGAK : arah sumbu kamera tegak lurus bidang rujukan

• Ketelitian metrik baik

• Liputan lebih sempit (biaya survey per satuan luas lebih tinggi)

C. BERDASARKAN ARAH SUMBU KAMERA :

Vertical photographs

taken with a single-lens frame

camera is the most common

use of aerial photography for

remote sensing and mapping

purposes.

Vertical or Oblique Photograph : Depending on the orientation of

the camera relative to the ground during acquisition

Page 22: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

2. FOTO CONDONG / OBLIQUE :

Arah sumbu kamera menyudut terhadap garis

normal (kecondongan 10o atau lebih)

Oblique aerial

photographs are taken

with the camera pointed to

the side of the aircraft.

High oblique photographs

usually include the

horizon while low oblique

photographs do not.

Page 23: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

a. Foto Agak Condong : sudut terhadap garis normal kecil

• Ketelitian metrik lebih rendah daripada f.u tegak

• Liputan lebih luas daripada f.u tegak

b. Foto Sangat Condong : sudut condong besar, cakrawala

tampak pd foto

• Ketelitian metrik lebih rendah daripada f.u agak condong

• Liputan lebih luas daripada f.u agak condong

c. Foto Konvergen : dua sumbu kamera diarahkan secara

konvergen, menyilang jalur terbang, sehingga dalam setiap

kali pemotretan dihasilkan dua foto condong yang

bertampalan dengan kecondongan berlawanan arah

Page 24: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

3. Foto Sudut Lebar : sudut pandang 75o-100o,panjang fokus kamera 152,34 mm

• Ketelitian metrik cukup tinggi

• Liputan cukup luas (lebih luas dari foto sudut normal)

D. BERDASARKAN SUDUT PANDANG/ LIPUTAN KAMERA

2. Foto Sudut Normal : sudut pandang 60o-75o,pnjng fokus kamera 209,5 mm

– Ketelitian metrik tinggi (tetapi < dari foto sudut sempit)

– Liputan sempit (tetapi lebih luas dari foto sudut sempit)

1. Foto Sudut Sempit : sudut pandang < 60o , panjang fokus kamera 304,8 mm

– Ketelitian metrik tinggi & liputan sempit

4. Foto Sudut Sangat Lebar : sudut pandang > 100o,panjang fokus kamera

88,9 mm

– Ketelitian metrik rendah

– Liputan luas

Page 25: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

E. BERDASARKAN WARNA YANG DIGUNAKAN

1. Foto Berwarna Asli (True Color) : foto udara yang

warnanya mirip warna aslinya (Contoh : Foto

Pankromatik Berwarna)

For a normal colour

photograph, the layers are

sensitive to blue, green, and

red light - the same as our

eyes.

Page 26: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id
Page 27: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

2. Foto Berwarna Semu (False Color) : warna obyek di

lapangan tidak sama dengan warna foto pada udara

(Contoh : Foto Inframerah Berwarna)

In colour infrared (CIR) photography, the

three emulsion layers are sensitive to

green, red, and the photographic portion

of near-infrared radiation, which are

processed to appear as blue, green, and

red, respectively.

Targets with high near-infrared

reflectance appear red, those with a high

red reflectance appear green, and those

with a high green reflectance appear

blue, thus giving us a "false"

presentation of the targets relative to the

colour we normally perceive them to be.

Page 28: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id
Page 29: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id
Page 30: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id
Page 31: PENGERTIAN - spada.uns.ac.id

CITRA NON FOTO

• Adalah Citra yg perekamannya dilakukan dengan sensor yg mendasarkan atas penyiaman, detektornya bukan film, perekamannya scr parsial, perekamannya dapat mengggunakan satu atau beberapa bagian dari seluruh jendela atmosfer