PENGERTIAN NASIONALISME
-
Upload
daniel-togana-junisar -
Category
Documents
-
view
266 -
download
3
Embed Size (px)
description
Transcript of PENGERTIAN NASIONALISME

Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris
"nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan
beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber
dari teori romantisme yaitu “identitas budaya” debat liberalisme
yang menganggap kebenaran politik adalah sumber dari kehendak
rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka
kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme,
pengasingan, dan sebagainya.
1

Makna Nasionalisme
Istilah nasionalisme digunakan dalam rentang arti yang kita
gunakan sekarang. Diantara penggunaan – penggunaan itu, yang
paling penting adalah :
1) Suatu proses pembentukan, atau pertumbuhan bangsa-bangsa.
2) Suatu sentimen atau kesadaran memiliki bangsa bersangkutan.
3) Suatu bahasa dan simbolisme bangsa.
4) Suatu gerakan sosial dan politik demi bangsa bersangkutan.
5) Suatu doktrin dan/atau ideologi bangsa, baik yang umum
maupun yang khusus.
Yang pertama, yaitu proses pembentukan bangsa-bangsa itu
sangat umum. Proses ini sendiri mencakup serangkaian proses
yang lebih khusus dan acap kali membentuk objek nasionalisme
dalam pengertian lain yang lebih sempit.
Yang kedua, yaitu kesadaran atau sentimen nasional, perlu
dibedakan dengan seksama dari ketiga penggunaan lainnya. Pada
awal abad keenam belas agar bangsa italia bersatu melawan bangsa
barhar dari utara.Gerakan nasionalisme tidak akan dimulai dengan
aksi protes, deklarasi atau perlawanan bersenjata, melainkan
dengan tampilnya masyarakat sastra, riset sejarah, festival musik
dan jurnai budaya. Bahasa dan simbolisme nasionalisme layak
mendapatkan perhatian lebih.
2

Beberapa Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian
paham negara atau gerakan (bukan Negara) yang populer
berdasarkan pendapat warga negara, etnis, budaya, keagamaan dan
ideology. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan
teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua
elemen tersebut.
Nasionalisme Kewarganegaraan atau Nasionalisme Sipil
Nasionalisme kewarganegaraan (Nasionalisme Sipil) adalah
sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat”,
“perwakilan politik”. Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-
jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara
tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contact Sociale
(atau dalam Bahasa Indonesia “mengenai kontrak sosial”).
Nasionalisme Etnis
Nasionalisme Etnis adalah sejenis nasionalisme dimana
negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau
etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johan Gottfried von
Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman
untuk “rakyat”).
3

Kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme
romantik kisah tradisi yang telah direka untuk konsep
nasionalisme romantik. Misalnya “Grimm Bersaudara” yang
dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang
berkaitan dengan etnis Jerman.
Nasionalisme Budaya
Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana
negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras, dan
sebagainya.
Nasionalisme Kenegaraan
Nasionaliseme Kenegaraan ialah variasi nasionalisme
kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme
etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih
keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan
suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip
masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah ’national state’
adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk
kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contoh biasa adalah
Nazisme, serta nasionalime Turki kontemporer, dan dalam
bentuk yang lebih kecil, Fransquisme sayap kanan di Spanyol,
serta sikap ’ Jacobin ’ terhadap unitaris dan golongan pemusat
negeri Prancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia,
4

yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak
kesetaraann ( equal rights ) dan lebih otonomi untuk golongan
Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika.
Nasionalisme Agama
Nasionalisme Agama ialah sejenis nasionalisme dimana
negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
Nasionalisme merupakan sebuah penemuan sosial yang paling
menakjubkan dalam perjalanan sejarah manusia, paling tidak
dalam seratus tahun terakhir. Tak ada satu pun ruang sosial di
muka bumi yang lepas dari pengaruh ideologi ini. Tanpa
nasionalisme, lajur sejarah manusia akan berbeda sama sekali.
Berakhirnya perang dingin dan semakin merebaknya gagasan
dan budaya globalisme (internasionalisme) pada dekade 1990-
an hingga sekarang, khususnya dengan adanya teknologi
komunikasi dan informasi yang berkembang dengan sangat
akseleratif, tidak dengan serta-merta membawa lagu kematian
bagi nasionalisme. Zernatto (1944), kata nation berasal dari kata
Latin natio yang berakar pada kata nascor ’saya lahir’. Selama
Kekaisaran Romawi, kata natio secara peyoratif dipakai untuk
mengolok-olok orang asing.
5

Nasionalisme romantik (Nasionalisme Organik,
Nasionalisme identitas)
Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik,
nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis
dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi
("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada
perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik;
kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme
romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh
Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan
etnis Jerman.
6

Sifat-sifat Nasionalisme
Dalam masyarakat nasionalisme juga berperan, tapi berperannya
nasionalisme dalam masyarakat bukan sebagai satu paham yang
harus mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan cara
mewujudkan suatu konsep, melainkan terciptanya sifat-sifat dalam
masyarakat tersebut sehingga terwujudnya suatu konsep dalam
negara, yang pada akhirnya menjadi nasionalisme sifat- sifat yang
tertanam pada masyarakat tersebut sebagai berikut :
1. Berbuat kebaikan
Kebajikan dapat diartikan kebaikan, sesuatu yang
mendatangkan kebaikan keselamatan, keuntungan, dan
kebahagiaan. Kebaikan adalah realisasi dari cita-cita atau apa
yang dicita-citakan. Kebaikan bersumber pada unsur budaya –
budaya, yaitu karsa.Berbuat baik berarti kebaikan berbuat buruk
berarti kesengsaraan, tidak bahagia.
Kebaikan itu datang dari manusia itu sendiri ini memang benar
karena manusia itu mahluk sosial yang mempunyai kebutuhan
dan kebutuhan itu terpenuhi karena mereka hidup
bermasyarakat. Kekuasan itu adalah kekuasan Tuhan.
Jadi kebajikan itu ada (Dua) sumbernya yaitu kebajikan
manusia dan kebajikan Tuhan. Kebajikan manusia adalah
kebajikan karena usaha atau perjuangan manusia, baik kebajikan
7

Tuhan adalah karunia Tuhan. Manusia adalah sekedar lataran
saja yang menentukan adalah Tuhan.
2. Bertanggung Jawab
Konsep tanggung jawab muncul berkenaan dengan
pemenuhan kewajiban secara wajar atau seharusnya sesuai
dengan norma kehidupan, ini disebut “tanggung jawab positif”
yang bersifat ideal dan sempurna (ideal or complete
responsibility). Ideal artinya menajadi idaman kehidupan
manusia, sempurna artinya tidak ada cacat atau kekurangannya.
Tanggung jawab positif lazim disebut “tanggung jawab”saja
(responsbility). Memenuhi kewajiban sesuai dengan norma
kehidupan sesuai kehidupan disebut tanggung jawab
(responsbility), hal ini adalah wajar.
Pemenuhan kewajiban tidak wajar atau tidak sesuai dengan
norma kehidupan, ini disebut “ tanggung jawab negatif” bersifat
tidak sempurna (Incomplete responsbility). Tidak sempurna
artinya ada kekurangannya, ada cacatnya, bahkan tidak ada
pemenuhan sama sekali. Tanggung jawab negative lazim
disebut “tidak bertanggung jawab” (Unresponsibility). Tidak
sesuai dengan norma kehidupan artinya dipenuh, tetapi kurang;
atau dipenuhi, tetapi keliru; atau dipenuhi tetapi cacat; atau tidak
dipenuhi sama sekali, hal ini adalah tidak wajar
3. Memelihara keindahan dan estetika
8

Keindahan berasal dari kata dasar “indah”, yang dapat
diartikan bagus, cantik, molek, elok, dan permai, yaitu sifat
yang menyenangkan, mengembirakan, menarik perhatian, dan
berupa benda, ciptaan, perbuatan, atau keadaan. Melalui
pancaindera unsur rasa dalam diri manusia berkomunikasi itu
merupakan penilaian atau penanggapan itu disebut nilai.
“Keindahan “ merupakan konsep abstrak yang tidak mempunyai
arti apa-apa karena tidak dihubungkan dengan suatu bentuk.
4. Konsep Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan konsep yang mengandung arti
psikologis yang dalam. Mungkin baru dapat dipahami makna
yang jelas apabila konsep tersebut sudah diwujudkan dalam
bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan manusia terhadap
manusia yang lainnya, atau terhadap alam lingkungnya, atau
terhadapTuhan.
Kasih sayang yang dilengkapi dengan tanggung jawab
menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara
sesama manusia, antara manusia dan alam lingkungan, serta
antara manusia dan Tuhan.
Kasih sayang merupakan kata mejemuk panduan dari (2) istilah
”kasih” dan ”sayang” yang satu sama lain ada kesamaan makna
walaupun bentuk katanya berbeda. Apabila kedua istilah
tersebut dipadu menjadi 1(satu) dalam bentuk majemuk
9

maknanya menjadi lebih berbobot dan pas.
5. Konsep Keindahan dan Keadilan
Adil adalah sifat perbuatan manusia. Menurut arti katanya,
”Adil” artinya tidak sewenang-wenang kepada diri sendiri
maupun kepada pihak lain itu meliputi anggota masyarkat, alam
lingkungan, dan Tuhan Sang Pencipta. Jadi, konsep adil berlaku
kepada diri sendiri sebagai induvidu, dan kepada pihak lain
sebagai anggota masyarakat, alam lingkungan dan Tuhan Sang
Pecipta.
Tidak sewenang-wenang dapat berupa keadaan yang :
a. Sama (seimbang), nilai bobot yang tidak berbeda
b. Tidak berat sebelah, perlakuan yang sama, tidak pilih
kasih;
c. Wajar, seperti ada adanya, tidak menyimpang, tidak lebih
dan tidak kurang
d. Patut /layak, dapat diterima karena sesuai, harmonis, dan
Proporsional
e. Perlakuan kepada diri sendiri, sama seperti perlakuan
kepada pihak lain dan sebaliknya.
Dalam konsep adil berlaku tolak ukur yang sama kepada
pihak berbuat dan kepada pihak lain terhadap mana perbuatan
ini ditunjukan. Implikasi perlakuan kepada pihak lain.
Bagaimana berbuat adil kepada pihak lain jika kepada diri
10

sendiri saja sudah tidak adil. Konsep adil (tidak sewenang-
wenang) baru jelas bentuknya apabila sudah diwujudkan dalam
perbuatan nyata dan nilai yang dihasilkannya atau akibat yang
ditimbulkannya. Situasinya dan kondisi nyata juga ikut
menentukan perbuatan manusia.
11

Pengertian Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata Patriot, yang artinya adalah pecinta
dan pembela tanah air. Sedangkan Patriotisme maksudnya adalah
semangat cinta tanah air. Pengertian Patriotisme adalah sikap
untuk selalu mencintai atau membela tanah air, seorang pejuang
sejati, pejuang bangsa yang mempunyai semangat, sikap dan
perilaku cinta tanah air, dimana ia sudi mengorbankan segala-
galanya bahkan jiwa sekalipun demi kemajuan, kejayaan dan
kemakmuran tanah air.
Patriotisme juga didefinisikan sebagai sikap-sikap positif dan
menolong terhadap 'tanah air' oleh individu-individu dan
kumpulan-kumpulan. 'Tanah air' atau 'ibu pertiwi' itu mungkin
suatu bandar atau rantau, namun patriotisme ini memaksudkan
bangsa dan/atau negara. Patriotisme meliputi sikap-sikap seperti
bangga akan pencapaian dan budaya bangsa, kehendak memelihara
ciri-ciri bangsa dan dasar budayanya, dan identifikasi dengan ahli-
ahli lain dalam bangsa. Patriotisme dikait rapat dengan
nasionalisme, dan istilah-istilah ini digunakan seolah-olah
bersinonim dengan satu sama lain.
Patriotisme mengandungi konotasi etika. Contohnya 'tanah air'
ini sendirinya adalah satu taraf moral atau nilai moral. Patriotisme
juga membayangkan bahawa seseorang wajar mengutamakan
kepentingan negara berbanding kepentingan diri dan kelompoknya.
12

Ketika peperangan, mungkin nyawa diri yang perlu dikorbankan.
Gugur dalam pertempuran demi tanah air merupakan contoh tipikal
bagi patrotisme ekstrem.
13

Jenis patriotisme
Nilai patriotisme boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu:
(i) Patriotisme Peribadi
Patriotisme Peribadi adalah berperasaan dan sukarela. Patriot
mematuhi nilai-nilai patriotik tertentu, seperti menghormati
bendera.
(ii) Patriotisme Rasmi
Kerajaan memupuk patriotisme rasmi yang penuh isi
simbolik dan istiadatnya. Patriotisme ini adalah kepentingan
logik negeri itu sendiri, yang memperoleh kesahan dari menjadi
penyataan kebaikan bersama komuniti politik. Tugu negara dan
Hari Bekas Perajurit dan upacara peringatan merupakan contoh-
contoh tipikal bagi jenis patriotisme ini. Selalunya patriotisme
rasmi diatur oleh protokol, dengan kaedah-kaedah tertentu
untuk mengendali bendera, atau jaminan atau penunjukan
kesetiaan tertentu.
Patriotisme banyak bergantung kepada tindakan simbolik,
seperti mempamerkan bendera, menyanyi lagu kebangsaan,
menyertai perhimpunan beramai-ramai, meletakkan pelekat
bampar patriotik pada kenderaan, atau apa-apa cara sekalipun
untuk menyatakan kesetiaan kepada negara di peringkat umum.
Patriotisme simbolik ketika perang dijangka menaikkan
semangat yang pula menyumbang kepada usaha perang.
14

Patriotisme masa aman tidak boleh dikaitkan begitu mudah
kepada faedah yang boleh diukur untuk negeri, namun patriot
tidak merendah-rendahkannya.
15

Sebab-sebab menanamkan sikap
patriotisme
Berikut merupakan sebab- sebab kita perlu mengamalkan
sikap patriotisme:
A. Menanamkan semangat cinta akan Raja dan Negara kepada
masyarakat khususnya kepada generasi muda.
-Semangat patriotisme penting untuk melahirkan generasi muda
yang cinta akan negara sebagai pelapis untuk pemimpin negara.
-Semangat patriotisme adalah penting untuk mengekalkan
keamanan dan keharmonian negara.
B. Menjamin keamanan, kemakmuran dan keselamatan serta
bangsa.
-Semangat patriotisme adalah penting dalam kalangan
pemimpin negara agar dapat memimpin negara dengan lebih
teratur dan sistematik.
-Semangat patriotisme juga penting bagi melahirkan insan yang
sanggup mempertahankan negara. Contohnya, para perajurit
sanggup mengorbankan nyawa bagi mempertahankan negara
kerana adanya semangat patriotisme dalam diri mereka.
C. Untuk mengawal masyarakat
-Rakyat yang mempunyai semangat patriotism lebih cenderung
untuk mematuhi peraturan dan undang- undang yang telah
ditetapkan oleh negara. Dengan demikian, masyarakat dapat
16

dikawal dan kes- kes jenayah dapat dibanteras dengan mudah.
Kesan-kesan sikap patriotisme
Berikut merupakan kesan- kesan daripada sikap patriotisme:
A. Gelak ketawa masyarakat
Dengan wujudnya semangat patriotisme ini, negara kita telah
mencapai kemerdekaan yang ke- 51 dan melalui sambutan hari
kemerdekaan ini, kita dapat melihat betapa aman dan harmoninya
negara kita melalui gelak ketawa masyarakat.
B. Lima prinsip Rukun Negara
Melalui semangat patriotisme juga, setiap lapisan masyarakat
dapat menyahut danmampu mengamalkan prinsip- prinsip Rukun
Negara, yaitu:
Kepercayaan kepada Tuhan
Kesetiaan kepada Raja dan Negara
Keluhuran Perlembagaan
Kedaulatan Undang- undang
Kesopanan dan Kesusilaan
Melalui prinsip- prinsip ini, pemimpin dapat memimpin negara
dengan lebih berdisiplin dan berdaya maju.
C. Proses permodenan negara berjalan dengan lancar
Proses pemodenan ini hanya akan dapat dilaksanakan jika
adanya respond an kerjasama dalam kalangan rakyat. Oleh itu,
dengan adanya semangat patriotisme, masyarakat akan lebih
17

mementingkan hal- hal untuk memajukan negara daripada diri
sendiri agar negara mampu “Berdiri sama tinggi, duduk sama
rendah” dengan negara- negara maju yang lain seperti Jepun dan
China. Kereta- kereta dan barangan buatan Malaysia, jaringan
pengangkutan jalan yang lebih canggih dan teratur, bangunan-
bangunan pencakar langit seperti Menara Kuala Lumpur dan
Menara Berkembar Petronas adalah bukti hasil titik peluh
masyarakat dalam memodenkan negara.
D. Mudah berlakunya konflik
Namun semangat patriotism yang melampaui batas akan
menyebabkan negara berselisih faham dengan negara- negara lain.
Contohnya, apabila seseorang itu menghadapi perselisihan faham
dengan negara lain, dia akan mencuba sedaya upaya untuk
mempertahankan negara dengan pelbagai cara apa sekalipun
sehingga perkara yang kecil menjadi masalah yang terlalu besar
untuk diselesaikan.
E. Tidak akan mengkhianati negara
Para pemimpin yang mempunyai semangat patriotisme yang
tinggi tidak akan membuat sesuatu perkara yang boleh
menjatuhkan negara. Contohnya, menjual rahsia dan dokumen
penting negara. Jika pemimpin tidak mempunyai semangat
patriotisme dan menjual dokumen- dokumen negara, pasti negara
akan jatuh ke dalam tangan negara lain.
18

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme
http://yudhim.blogspot.com/2008/01/nasionalisme.html
http://astriani.wordpress.com/2009/10/23/definisi-patriotisme/
19