Nasionalisme Gol III
-
Upload
ddwiisyaah -
Category
Documents
-
view
49 -
download
11
description
Transcript of Nasionalisme Gol III
NASIONALISME
Difasilitasi Difasilitasi oleh :oleh :
Disajikan untuk:
DIKLAT PRAJABATANGolongan III
Rabu, 25 Februari 2015
Recky M. O. Pangerapan, SE., MM.Recky M. O. Pangerapan, SE., MM.
ASN yang memahami dan memiliki kesadaran mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan tugasnya
KOMPETENSI DASAR MATA DIKLAT NASIONALISMEKOMPETENSI DASAR MATA DIKLAT NASIONALISME
ASN YANG MAMPU MENGAKTUALISASIKAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN JIWA NASIONALISME DALAM MENJALANKAN PROFESINYA SEBAGAI PELAYANAN PUBLIK YANG BERINTEGRITAS
ASN sebagai Pelayan Publik
ASN sebagai Pelaksana Kebijakan
Publik
ASN sebagai Perekat dan Pemersatu
Bangsa
Sila 1 Sila 2 Sila 5Sila 3 Sila 4
ASN yang memiliki
Nasionalisme kuat
Hasil Belajar :Hasil Belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta diharapkan mampu
mengaktualisasikan Pancasila
sebagai nilai-nilai dasar
nasionalisme dalam pelaksanaan
tugas jabatannya.Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
1)Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN;
2)Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik;
3)Memahami peran ASN sebagai pelayan publik; dan
4)Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa.
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
NASIONALISMENASIONALISME
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
?
NASIONALISMENASIONALISME
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Secara etimologis, kata nasionalisme
berasal dari kata nationalism dan
nation dalam bahasa Inggris, yang
dalam studi semantik kata nation
tersebut berasal dari kata Latin natio
yang berakar pada kata nascor yang
bermakna ’saya lahir’, atau dari kata
natus sum, yang berarti ‘saya
dilahirkan’.
NASIONALISMENASIONALISME
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Dalam perkembangannya kata nation
merujuk pada bangsa atau kelompok
manusia yang menjadi penduduk
resmi suatu negara.
NASIONALISMENASIONALISME
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Hans Kohn, memberikan terminologi yang
sampai saat ini masih tetap digunakan
secara relevan yakni: “nationalism is a state
of mind in which the supreme loyalty of
individual is felt to be due the nation state”.
Bahwa nasionalisme merupakan suatu faham
yang memandang bahwa kesetiaan tertinggi
individu harus diserahkan kepada negara
kebangsaan.
NASIONALISMENASIONALISME
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
NASIONALISME PANCASILANASIONALISME PANCASILA
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
TUMBUHKAN RASA NASIONALISME
CARANYA???
SEJARAH INDONESIA
PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN
WAWASAN KEBANGSAAN
Secara etimologi “wawasan” berarti hasil mewawas; tinjauan; pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang.
Wawasan adalah kemampuan untuk memahami cara memandang suatu konsep tertentu yang direfleksikan dalam prilaku tertentu sesuai dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung didalamnya
“kebangsaan” yang berasal dari kata “bangsa” dapat mengandung arti “ciri-ciri yg menandai golongan bangsa tertentu” dan dapat pula mengandung arti “kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.”
Kebangsaan adalah sikap dan kesadaran yang memandang dirinya sebagai bagian dari suatu kelompok/bangsa yang sama dengan keterikatan sosial yang disepakati bersama
Wawasan kebangsaan adalah suatu cara pandang seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya dan bertingkah laku yang mementingkan kesepakatan, kesejahtraan, kelemahan, dan keamanan bangsa sebagai titik tolak dalam berfalsafah, berencana dan bertindak untuk mencapai tujuan bersama
Nilai-nilai dasar wawasan kabangsaan
Penghargaan terhadap harkat
dan martabat manusia
sebagai mahluk ciptaan Tuhan
yang maha kuasa
Kesetiakawanan sosial
Tekad untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,
merdeka, dan bersatu
Masyarakat adil makmur
Demokrasi dan berkedaulatan
rakyat
Cinta akan tanah air dan
bangsa
WAWASAN NUSANTARAWAWASAN NUSANTARA
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
WILAYAH NEGARA
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
BATAS ZEE
BATAS WILAYAH
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu menyatakan:“Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan Undang-undang.”
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Sebelumnya, pengakuan masyarakat internasional mengenai batas laut teritorial hanya sepanjang 3 mil laut terhitung dari garis pantai pasang surut terendah. Deklarasi Juanda menegaskan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah Nusantara. Laut bukan lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Prinsip ini kemudian ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Berdasarkan Deklarasi Juanda tersebut, Indonesia menganut konsep negara kepulauan yang berciri Nusantara (archipelagic state). Konsep itu kemudian diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention on the Law of the Sea) yang ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun 1982. Indonesia kemudian meratifikasi UNCLOS 1982 tersebut dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985. Sejak itu dunia internasional mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan.
Nilai PANCASILA Dalam Menumbuhkan
NASIONALISME
PANCASILA
SILA PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB3. PERSATUAN INDONESIA4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
INSTRUKSIKERJA
DISKUSIPANCASILA
1
2
MASING-MASING KELOMPOK MENDISKUSIKAN IMPLEMENTASI DARI NILAI-NILAI PANCASILA, SILA 1 – 5, SELAMA 15 MENIT
MASING-MASING KELOMPOK MEMPRESENTASIKAN HASIL DISKUSINYA
KELOMPOK YANG LAIN DAPAT MEMBERIKAN KOMENTAR/TANGGAPAN/SARAN KEPADA KELOMPOK PENYAJI3
KETUHANAN YANG MAHA ESA
• Percaya dan Takwa kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
• Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
• Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Penjabaran Sila 1
1. Mengandung arti adanya kausa prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing.
3. Tidak memaksa warga negara.4. Bertoleransi dalam beragama.5. Pemerintah memberi fasilisator bagi tumbuh
kembangnya agama.
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
• Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
• Saling mencintai sesama manusia.• Mengembangkan sikap tenggang rasa.• Tidak semena-mena terhadap orang lain.• Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.• Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.• Berani membela kebenaran dan keadilan.• Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Penjabaran Sila 2
1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakekat bagi makluk Tuhan
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang kuat
PERSATUAN INDONESIA• Menempatkan kesatuan, persatuan,
kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
• Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
• Cinta Tanah Air dan Bangsa.• Bangga sebagai Bangsa Indonesia
dan ber-Tanah Air Indonesia.• Memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Penjabaran Sila 3
1. Nasionalime2. Cinta bangsa dan tanah air3. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa4. Menumbuhkan rasa senasib
sepenanggungan
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN• Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat.• Tidak memaksakan kehendak kepada orang
lain.• Utamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.• Musyawarah untuk mufakat dalam
semangat kekeluargaan.• Iktikad baik dan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
• Musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
• Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai kebenaran dan keadilan.
Penjabaran Sila 4
• Hakekat ini adalah demokrasi. Dalam artian umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
• Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama.
• Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
• Perbuatan yang cerminkan sikap kekeluargaan/gotong-royong.
• Bersikap adil.• Keseimbangan antara hak dan kewajiban.• Menghormati hak-hak orang lain.• Suka memberi pertolongan kepada orang lain.• Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.• Tidak boros.dan bergaya hidup mewah.• Tidak merugikan kepentingan umum.• Suka bekerja keras.• Menghargai hasil karya orang lain.• Mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Penjabaran Sila 5
1. Kemakmuran bagi rakyat dalam arti dinamis dan meningkat
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing - masing
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya
BENTUK SUSUNAN PANCASILA( Hierarkis Piramidal )
Sila V
Sila IV
Sila III
Sila II
Sila I Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5
Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5
Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5
Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5
Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4
Pentingkah ?
KETUHANAN YME
BERSATU :TOLERANSISOLIDARITAS
KEMANUSIAAN YG ADIL & BERADAB
PERSATUAN
KERAKYATAN
Nama : Derio Bernhart InkiriwangJabatan : Widyaiswara MudaInstansi : Badan Diklat Prov Sulut
: 085256353577 : [email protected]
Curriculum vitae
INDONESIA
LAMBANG NEGARA
GARUDA PANCASILA
Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
[Pasal 37 (5)****]
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-
batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. (Pasal 25A**)
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang[Pasal 18B (2)**]
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.[ Pasal 18 (1)**]
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik[Pasal 1 (1)]
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat
istimewa yang diatur dengan undang-undang[Pasal 18B (1)**]
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN
ATRIBUT KENEGARAAN
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) **
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **
54
MUTIARA DI KATULISTIWAMUTIARA DI KATULISTIWA
55
INDONESIABUKU WORLD IN FIGURE,2003,PENERBIT THE ECONOMIST,UKBUKU WORLD IN FIGURE,2003,PENERBIT THE ECONOMIST,UK
Negara terluas no 15 didunia Berpenduduk terbanyak no 4 di dunia Penghasil Biji-bijian terbesar no 6 Penghasil Teh terbesar no 6 Penghasil Kopi no 4 Penghasil Cokelat No 3 Penghasil Minyak Sawit (CPO) No 2
56
Penghasil Lada putih No 1. lada hitam No 2 Penghasil Puli dari buah Pala No 1 Penghasil Karet Alam No 2,Karet Sintetik
No 4 Penghasil Kayu Lapis No 1 Penghasil ikan no 6 Penghasil Timah No 2 Penghasil Batu Bara No 9 Penghasil Tembaga No 3 Penghasil Minyak Bumi No 11 Penghasil Natural Gas No 6, LNG No 1
57
INDONESIABUKU WORLD IN FIGURE 2003,PENERBIT THE
ECONOMIST,USA.
Penghasil Emas no 8 Penghasil Aspal Penghasil Bauxit Penghasil Nikel Penghasil Granit Penghasil Perak Penghasil Uranium Penghasil Marmer serta Mineral
ikutan lainnya
58
Kepulauan: 17.500 pulau
Suku bangsa : 500 Suku Besar
59
TERMASUK 10 BESAR NEGARA TERMASUK 10 BESAR NEGARA PENGHASIL SDA DI DUNIAPENGHASIL SDA DI DUNIA
MEMILIKI 325.350 JENIS FLORA & MEMILIKI 325.350 JENIS FLORA & FAUNAFAUNA
60
INDONESIAKUINDONESIAKU
NEGARANEGARA
KAYA RAYAKAYA RAYA
SUMBER DAYA ALAM SUMBER DAYA ALAM
61
WAJAH ANAK INDONESIA
YANG TERKENABUSUNG LAPAR
62
FAKTA30.000 ORANG
BERGELAR PALSU
63
FAKTABERTABURAN
BINTANG- BINTANG KORUPTOR:
64
SUAPMERAJALELA
KEPOLISIAN, PENGADILAN, KEJAKSAAN AGUNG, MAHKAMAH
AGUNG, KPU, PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN,
KELURAHAN, RW, RT.
65
INDONESIAKU
• Negara Penghutang No 6 didunia
• Negara terkorup No 3 Didunia
• Rangking Sumber Daya Manusia (SDM) No 112 dari 127 Negara
• Jumlah Penduduk hidup dibawah garis Kemiskinan 26 % (37 Juta)
• Jumlah Pengangguran terbuka 10 juta (ditambah setengah menganggur dan mencari kerja menjadi 35 juta)
PENDIRI : HEROE WIEDJATMIKO
66
NEGARA KAYA RAYARAKYATNYA MISKIN, TERTINGGAL & TERPURUK
JADI…KENAPA INDONESIA SEPERTI INI???
NASIONALISME
1. Kontribusi bagi penyiapan memasuki Era ASEAN Community 2015 (EAC 2015)
2. Pencapaian Pemerintahan Berkelas Dunia
April 21, 2023
67
ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIK
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Thomas R. DyeKebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
James E. AndersonKebijakan publik adalah suatu tindakan yang ditujukan secara spesifik yang dilakukan oleh negara untuk merespon suatu permasalahan.
IMPLIKASI KEBIJAKAN PUBLIKIMPLIKASI KEBIJAKAN PUBLIK
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
1. Sebagai tindakan yg lebih berorientasi pada pencapaian tujuan;
2. Sebagai pola tindakan yg dilakukan oleh pemerintah;
3. Sebagai suatu respon atas tuntutan kebijakan oleh pihak lain, seperti sektor privat, organisasi sipil, dll;
4. Berkaitan dengan apa yg secara aktual dilakukan pemerintah;
5. Dapat bersifat positif maupun negatif.
KEGIATAN POKOK KEBIJAKAN PUBLIKKEGIATAN POKOK KEBIJAKAN PUBLIK
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
1. Perumusan kebijakan2. Implementasi/pelaksanaan kebijakan3. Pengawasan dan penilaian hasil kebijakan
Yang manakah tugas pokok ASN ?
Berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik.
ASN BERINTEGRITAS TINGGI
UCAPANUCAPAN
TINDAKANTINDAKAN
KEYAKINANKEYAKINAN
73
KESESUAIAN ANTARA HATI, UCAPAN DAN TINDAKAN
INTEGRITAS =KOMITMEN DAN LOYALITASTANGGUNG JAWABDAPAT DIPERCAYA, JUJUR DAN SETIAKONSISTENMENGUASAI DAN MENDISIPLIN DIRIBERKUALITAS
diskusi
KOMITMEN DAN LOYALITAS
Komitmen adalah suatu janji pada diri sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam
tindakan-tindakan seseorang. Seseorang yang berkomitmen adalah mereka yang dapat
menepati sebuah janji dan mempertahankan janji itu sampai akhir, walau pun harus
berkorban. Banyak orang gagal dalam komitmen
TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah tanda dari kedewasaan pribadi. Orang yang berani mengambil tanggung jawab adalah mereka yang bersedia mengambil
risiko, memperbaiki keadaan, dan melakukan kewajiban dengan kemampuan yang terbaik. Peluang menuju sukses terbuka bagi mereka
DAPAT DIPERCAYA, JUJUR DAN SETIA
Kehidupan kita akan menjadi dipercaya, apabila perkataan kita sejalan dengan perbuatan kita; tentunya dalam hal ini yang kita pandang baik
atau positif. Sebuah pribahasa mengatakan “Kemarau setahun akan dihancurkan oleh hujan sehari”, yang artinya segala kebaikan kita akan
runtuh dengan satu kali saja kita berbuat jahat.
KONSISTEN
Konsisten berarti tetap pada pendirian. Orang yang konsiten adalah orang yang tegas pada
keputusan dan pendiriannya tidak goyah
MENGUASAI DAN MENDISIPLIN DIRI
Banyak orang keliru menggambarkan sikap disiplin sehingga menyamakan disiplin dengan
bekerja keras tanpa istirahat. Padahal sikap disiplin berarti melakukan yang seharusnya
dilakukan, bukan sekedar hal yang ingin dilakukan. Disiplin mencerminkan sikap
pengendalian diri, suatu sikap hidup yang teratur dan seimbang.
BERKUALITAS
Kualitas hidup seseorang itu sangat penting. Kualitas menentukan kuantitas. Bila kita berkualitas maka hidup kita tidak akan
diremehkan
12 KODE ETIK ASN1. MELAKSANAKAN TUGAS DENGAN JUJUR,
BERTANGGUNG JAWAB2. MELAKSANAKAN TUGASNYA DENGAN
CERMAT DAN DISIPLIN3. MELAYANI DENGAN SIKAP HORMAT, SOPAN
TANPA TEKANAN4. MELAKSANAKAN TUGASNYA SESUAI
KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
5. MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI PERINTAH ATASAN ATAU PEJABAT YANG BERWENANG SEJAUH TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANAN DAN ETIKA PEMERINTAH
6. MENJAGA KERAHASIAAN YANG MENYANGKUT KEBIJAKAN NEGARA
7. MENGGUNAKAN KEKAYAAN DAN BARANG MILIK NEGARA SECARA BERTANGGUNG JAWAB, EFEKTIF DAN EFISIEN
8. MENJAGA AGAR TIDAK TERJADI KONFLIK KEPENTINGAN DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA
9. MEMBERIKAN INFORMASI SECARA BENAR DAN TIDAK MENYESATKAN KEPADA PIHAK LAIN YANG MEMERLUKAN INFORMASI TERKAIT KEPENTINGA DINAS
10. TIDAK MENGAYALAHGUNAKAN INFORMASI INTERN NEGARA, TUGAS, STATUS, KEKUASAAN DAN JABATANNYA UNTUK MENDAPATKAN ATAU MANCARI KEUNTUNGAN ATAU MANFAAT BAGI DIRI SENDIRI
11. MEMEGANG TEGUH NILAI DASAR ASN DAN SELALU MENJAGA REPUTASI DAN INTEGRITAS ASN; DAN
12. MELAKSANAKAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI DISIPLN PEGAWAI ASN
REALITA SAAT INI
ASN SebagaiPelayan Publik
PELAYANAN PUBLIKPELAYANAN PUBLIK
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Sianipar (1998)Pelayanan adalah cara melayani, membantu,
menyiapkan dan mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang.
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan PublikPelayanan publik adalah kegiatan/rangkaian kegiatan dlm rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yg diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
PELAYANAN PRIMAPELAYANAN PRIMA
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
Lukman dan Sutopo (2001)Pelayanan prima adalah pelayanan yang sesuai
dengan standar pelayanan dan memuaskan pelanggan.
ROLE PLAY YUUUUK……
ASN SebagaiPerekat dan Pemersatu
Bangsa
AKTUALISASIAKTUALISASI
Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara
POTRET PEGEWAI SAAT INI
RASA?RASA?
RASA BERSALAH RASA MALU RASA TAKUT
MASIH ADA?
96
NEGARA KAYA RAYARAKYATNYA MISKIN, TERTINGGAL & TERPURUK
JADI…KENAPA INDONESIA SEPERTI INI???
RASA?RASA?
RASA BERSALAH RASA MALU RASA TAKUT
MASIH ADA?
“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua
dari Sabang sampai Merauke! “(Soekarno, “Pidato di Surabaya,
24 Sept 1955’’)
Pesan Pahlawan
1) ketidakadilan di masyarakat; 2) penegakan hukum yang tidak
mencerminkan rasa keadilan; 3) eksploitasi terhadap tenaga, pikiran dan
sumberdaya yang dikuasai masyarakat; 4) kekecewaan masyarakat sebagai akibat
aspirasi masyarakat yang tidak tersalur; 5) kesenjangan sosial yang terlalu lebar; 6) KKN di lingkungan aparatur pemerintah; 7) diskriminasi di masyarakat; 8) kemiskinan; dan 9) keterasingan
KONDISI YANG MENGANCAM PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
MEMBANGUN KARAKTER
Suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan membentuk tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, insan manusia, sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai–nilai Pancasila
CARACTER BUILDING(MEMBANGUN KARAKTER)
PENGERTIAN
MEMBANGUN (TO BUILD):
Memperbaiki, membina,
mendirikan, mengadakan,
KARAKTER (CHARACTER);
Tabiat, watak, sifat kejiwaan, ahlak atau budi
pekerti yang membedakannya dengan org lain
CHARACTER BUILDING; sebuah proses atau usaha yang dilakukan untuki membina memperbaiki dan membentuk tabiat, watak, sifat, kejiwaan, ahlak/budi pekerti, sehingga
menunjukan perangai dan tingkah laku yang baik
SASARAN
Untuk kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan nasional serta
pelayanan kepada
masyarakat
Ciri-ciri karakter positif;1. Adanya saling menghormati dan saling menghargai di antara pegawai dan pegawai kepada
masyarakat.2. Adanya rasa kebersamaan antar Pegawai3. Suka menolong sesama4. Adanya rasa persatuan dan kesatuan sbg suatu bangsa5. Adanya rasa saling peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.6. Adanya moral, ahlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama.7. Adanya perilaku dan sifat kejiwaan yang saling menghormati dan saling menguntungkan8. Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai, agama,hukum,
dan budaya.9. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan10. Menghargai dan mengutamakan masyarak dalam memberikan pelayanan11. Tak kenal pamrih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
CARACTER BUILDING(MEMBANGUN KARAKTER)
KARAKTER YANG POSITIF;Suatu tabiat, watak yang
menunjukan nilai-nili positif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
KARAKTER YANG NEGATIF;Suatu tabiat, watak yang
menunjukan nilai-nili Negatif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
NILAI – NILAI YANG DIBUTUHKAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER
•Nilai Kejuangan•Nilai Semangat•Nilai Kebersamaan atau Gotong royong•Nilai Kepedulian atau solider•Nilai Sopan santun•Nilai Persatuan dan Kesatuan •Nilai Kekeluargaan •Nilai Tanggungjawab
FAKTOR MEMBANGUN KARAKTER
FAKTOR KARAKTER
Kepemimpinan
Ideologi
Sosbud
Agama
Lingkungan
Pendidikan
Politik
Ekonomi
Normatif (hukum dan peraturan)
Pidato Bung Karno dalam Sidang I Parlemen RIS pada tanggal 16 Desember 1959 antara lain mengatakan :
…………..telah berkali-kali menekankan bahwa kemerdekaan nasional bukanlah tujuan akhir,... bagi kita indonesia merdeka tak bukan dan tak lebih hanya syarat untuk
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dalam arti jasmani maupun rohani.
Kemakmuran rakyat dan kesejahteraan rakyat adalah tujuan kita bersama. Idealisme memang berguna, ajukanlah idealisme tuan itu dalam mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat supaya idealisme tuan itu menjadi pendorong bagi pemerintah dalam bekerja dan berusaha.
Tetapi agar upaya idealisme itu bisa dikerjakan, hendaklah dia itu diajukan dengan memperhatikan REALITET yang kita
hadapi sekarang, dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang nyata.
Pada akhir pidato Bung Karno, mengatakan :
Maka jelaslah lagi betapa pentingnya adanya keamanan dan ketentraman di seluruh Indonesia.
• PENGORBANAN; KESEDIAAN MEREDUKSI KEPENTINGAN PRIBADI-DAERAH-GOLONGAN DEMI KEPENTINGAN BANGSA
• KESEDERAJATAN; KESEMPATAN YG SAMA UNTUK BERPERAN DEMI BANGSA
• KEKELUARGAAN; KESEDIAAN UNTUK MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DIANTARA SESAMA ANAK BANGSA
KITA PATUT BERBANGGA, KRN KITA DI INDONESIA SCR GEMILANGBERHASIL MEMPERSATUKAN ANAK-ANAK BANGSA YG PLURALISTIKMENJADI SATU BANGSA, SATU BAHASA, DAN SATU TANAH AIR
“Apabila kita mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya, kita tidak akan pernah mengetahui keajaiban apa yang terjadi dalam kehidupan kita atau dalam kehidupan orang lain”.
(Helen Keller)
129
Ketika Aku Masih Muda dan Bebas Berkhayal , Aku Bermimpi Ingin Mengubah Dunia Seiring dengan Bertambahnya Usia dan Kearifanku , Kudapati Bahwa Dunia Tak Kunjung Berubah Maka Cita-cita Itupun Kupersempit . Lalu Kuputuskan untuk… Hanya Mengubah Negeriku Namun Tampaknya . Hasrat itupun Tiada Hasil . Ketika Usia Semakin Senja, Dengan Semangatku yang Masih Tersisa Kuputusan untuk Mengubah Keluargaku, Orang-orang yang paling dekat denganku Tetapi Celakanya. Merekapun tidak Mau Berubah Dan Kini…Sementara Aku Terbaring Saat Ajal Menjelang… Tiba-tiba kusadari:
Andaikan yang Pertama kuubah adalah diriku,Maka dengan Menjadikan Diriku Teladan, Mungkin Aku Bisa Mengubah Keluargaku Lalu Berkat Inspirasi dan dorongan mereka, Bisa Jadi akupun Mampu Memperbaiki Negeriku Kemudian Siapa tahu, Perubahan Negeriku akan membuat dunia ini berubah
“Akhir kata… dari saya.”
KALAU ADA JARUM YANG PATAH, JANGAN SIMPAN
DI DALAM PETI,
“Kalau ada kata yang salah, tolong jangan laporkan
ke Polisi”
131