Nasionalisme Gol III

132

description

Materi

Transcript of Nasionalisme Gol III

Page 1: Nasionalisme Gol III
Page 2: Nasionalisme Gol III

NASIONALISME

Difasilitasi Difasilitasi oleh :oleh :

Disajikan untuk:

DIKLAT PRAJABATANGolongan III

Rabu, 25 Februari 2015

Recky M. O. Pangerapan, SE., MM.Recky M. O. Pangerapan, SE., MM.

Page 3: Nasionalisme Gol III
Page 4: Nasionalisme Gol III

ASN yang memahami dan memiliki kesadaran mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan tugasnya

KOMPETENSI DASAR MATA DIKLAT NASIONALISMEKOMPETENSI DASAR MATA DIKLAT NASIONALISME

ASN YANG MAMPU MENGAKTUALISASIKAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN JIWA NASIONALISME DALAM MENJALANKAN PROFESINYA SEBAGAI PELAYANAN PUBLIK YANG BERINTEGRITAS

ASN sebagai Pelayan Publik

ASN sebagai Pelaksana Kebijakan

Publik

ASN sebagai Perekat dan Pemersatu

Bangsa

Sila 1 Sila 2 Sila 5Sila 3 Sila 4

ASN yang memiliki

Nasionalisme kuat

Page 5: Nasionalisme Gol III

Hasil Belajar :Hasil Belajar :

Setelah mengikuti pembelajaran ini,

peserta diharapkan mampu

mengaktualisasikan Pancasila

sebagai nilai-nilai dasar

nasionalisme dalam pelaksanaan

tugas jabatannya.Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Page 6: Nasionalisme Gol III

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :

1)Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN;

2)Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik;

3)Memahami peran ASN sebagai pelayan publik; dan

4)Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa.

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Page 7: Nasionalisme Gol III

NASIONALISMENASIONALISME

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

?

Page 8: Nasionalisme Gol III

NASIONALISMENASIONALISME

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Secara etimologis, kata nasionalisme

berasal dari kata nationalism dan

nation dalam bahasa Inggris, yang

dalam studi semantik kata nation

tersebut berasal dari kata Latin natio

yang berakar pada kata nascor yang

bermakna ’saya lahir’, atau dari kata

natus sum, yang berarti ‘saya

dilahirkan’.

Page 9: Nasionalisme Gol III

NASIONALISMENASIONALISME

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Dalam perkembangannya kata nation

merujuk pada bangsa atau kelompok

manusia yang menjadi penduduk

resmi suatu negara.

Page 10: Nasionalisme Gol III

NASIONALISMENASIONALISME

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Hans Kohn, memberikan terminologi yang

sampai saat ini masih tetap digunakan

secara relevan yakni: “nationalism is a state

of mind in which the supreme loyalty of

individual is felt to be due the nation state”.

Bahwa nasionalisme merupakan suatu faham

yang memandang bahwa kesetiaan tertinggi

individu harus diserahkan kepada negara

kebangsaan.

Page 11: Nasionalisme Gol III

NASIONALISMENASIONALISME

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.

Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Page 12: Nasionalisme Gol III

NASIONALISME PANCASILANASIONALISME PANCASILA

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Page 13: Nasionalisme Gol III

TUMBUHKAN RASA NASIONALISME

CARANYA???

Page 14: Nasionalisme Gol III

SEJARAH INDONESIA

Page 15: Nasionalisme Gol III

PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN

WAWASAN KEBANGSAAN

Page 16: Nasionalisme Gol III

Secara etimologi “wawasan” berarti hasil mewawas; tinjauan; pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang.

Wawasan adalah kemampuan untuk memahami cara memandang suatu konsep tertentu yang direfleksikan dalam prilaku tertentu sesuai dengan konsep atau pokok pikiran yang terkandung didalamnya

“kebangsaan” yang berasal dari kata “bangsa” dapat mengandung arti “ciri-ciri yg menandai golongan bangsa tertentu” dan dapat pula mengandung arti “kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.”

Kebangsaan adalah sikap dan kesadaran yang memandang dirinya sebagai bagian dari suatu kelompok/bangsa yang sama dengan keterikatan sosial yang disepakati bersama

Wawasan kebangsaan adalah suatu cara pandang seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya dan bertingkah laku yang mementingkan kesepakatan, kesejahtraan, kelemahan, dan keamanan bangsa sebagai titik tolak dalam berfalsafah, berencana dan bertindak untuk mencapai tujuan bersama

Page 17: Nasionalisme Gol III

Nilai-nilai dasar wawasan kabangsaan

Penghargaan terhadap harkat

dan martabat manusia

sebagai mahluk ciptaan Tuhan

yang maha kuasa

Kesetiakawanan sosial

Tekad untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,

merdeka, dan bersatu

Masyarakat adil makmur

Demokrasi dan berkedaulatan

rakyat

Cinta akan tanah air dan

bangsa

Page 18: Nasionalisme Gol III

WAWASAN NUSANTARAWAWASAN NUSANTARA

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.

Page 19: Nasionalisme Gol III

WILAYAH NEGARA

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **

BATAS ZEE

BATAS WILAYAH

Page 20: Nasionalisme Gol III

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu menyatakan:“Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan Undang-undang.”

Page 21: Nasionalisme Gol III

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Sebelumnya, pengakuan masyarakat internasional mengenai batas laut teritorial hanya sepanjang 3 mil laut terhitung dari garis pantai pasang surut terendah. Deklarasi Juanda menegaskan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah Nusantara. Laut bukan lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Prinsip ini kemudian ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.

Page 22: Nasionalisme Gol III

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Berdasarkan Deklarasi Juanda tersebut, Indonesia menganut konsep negara kepulauan yang berciri Nusantara (archipelagic state). Konsep itu kemudian diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention on the Law of the Sea) yang ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun 1982. Indonesia kemudian meratifikasi UNCLOS 1982 tersebut dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985. Sejak itu dunia internasional mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan.

Page 23: Nasionalisme Gol III

Nilai PANCASILA Dalam Menumbuhkan

NASIONALISME

Page 24: Nasionalisme Gol III
Page 25: Nasionalisme Gol III
Page 26: Nasionalisme Gol III
Page 27: Nasionalisme Gol III
Page 28: Nasionalisme Gol III

PANCASILA

Page 29: Nasionalisme Gol III

SILA PANCASILA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB3. PERSATUAN INDONESIA4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT

KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Page 30: Nasionalisme Gol III

INSTRUKSIKERJA

DISKUSIPANCASILA

1

2

MASING-MASING KELOMPOK MENDISKUSIKAN IMPLEMENTASI DARI NILAI-NILAI PANCASILA, SILA 1 – 5, SELAMA 15 MENIT

MASING-MASING KELOMPOK MEMPRESENTASIKAN HASIL DISKUSINYA

KELOMPOK YANG LAIN DAPAT MEMBERIKAN KOMENTAR/TANGGAPAN/SARAN KEPADA KELOMPOK PENYAJI3

Page 31: Nasionalisme Gol III

KETUHANAN YANG MAHA ESA

• Percaya dan Takwa kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

• Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

• Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

Page 32: Nasionalisme Gol III

Penjabaran Sila 1

1. Mengandung arti adanya kausa prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing.

3. Tidak memaksa warga negara.4. Bertoleransi dalam beragama.5. Pemerintah memberi fasilisator bagi tumbuh

kembangnya agama.

Page 33: Nasionalisme Gol III

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

• Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.

• Saling mencintai sesama manusia.• Mengembangkan sikap tenggang rasa.• Tidak semena-mena terhadap orang lain.• Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.• Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.• Berani membela kebenaran dan keadilan.• Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari

seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Page 34: Nasionalisme Gol III

Penjabaran Sila 2

1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakekat bagi makluk Tuhan

2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa

3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang kuat

Page 35: Nasionalisme Gol III

PERSATUAN INDONESIA• Menempatkan kesatuan, persatuan,

kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

• Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

• Cinta Tanah Air dan Bangsa.• Bangga sebagai Bangsa Indonesia

dan ber-Tanah Air Indonesia.• Memajukan pergaulan demi

persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Page 36: Nasionalisme Gol III

Penjabaran Sila 3

1. Nasionalime2. Cinta bangsa dan tanah air3. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa4. Menumbuhkan rasa senasib

sepenanggungan

Page 37: Nasionalisme Gol III

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN• Mengutamakan kepentingan negara dan

masyarakat.• Tidak memaksakan kehendak kepada orang

lain.• Utamakan musyawarah dalam mengambil

keputusan untuk kepentingan bersama.• Musyawarah untuk mufakat dalam

semangat kekeluargaan.• Iktikad baik dan rasa tanggung jawab

menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.

• Musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

• Keputusan harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai kebenaran dan keadilan.

Page 38: Nasionalisme Gol III

Penjabaran Sila 4

• Hakekat ini adalah demokrasi. Dalam artian umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

• Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama.

• Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.

Page 39: Nasionalisme Gol III

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

• Perbuatan yang cerminkan sikap kekeluargaan/gotong-royong.

• Bersikap adil.• Keseimbangan antara hak dan kewajiban.• Menghormati hak-hak orang lain.• Suka memberi pertolongan kepada orang lain.• Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.• Tidak boros.dan bergaya hidup mewah.• Tidak merugikan kepentingan umum.• Suka bekerja keras.• Menghargai hasil karya orang lain.• Mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

Page 40: Nasionalisme Gol III

Penjabaran Sila 5

1. Kemakmuran bagi rakyat dalam arti dinamis dan meningkat

2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing - masing

3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya

Page 41: Nasionalisme Gol III

BENTUK SUSUNAN PANCASILA( Hierarkis Piramidal )

Sila V

Sila IV

Sila III

Sila II

Sila I Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5

Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5

Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5

Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5

Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4

Page 42: Nasionalisme Gol III

Pentingkah ?

Page 43: Nasionalisme Gol III

KETUHANAN YME

BERSATU :TOLERANSISOLIDARITAS

KEMANUSIAAN YG ADIL & BERADAB

PERSATUAN

Page 44: Nasionalisme Gol III

KERAKYATAN

Page 45: Nasionalisme Gol III
Page 46: Nasionalisme Gol III
Page 47: Nasionalisme Gol III
Page 48: Nasionalisme Gol III
Page 49: Nasionalisme Gol III

Nama : Derio Bernhart InkiriwangJabatan : Widyaiswara MudaInstansi : Badan Diklat Prov Sulut

: 085256353577 : [email protected]

: [email protected]

Curriculum vitae

Page 50: Nasionalisme Gol III

INDONESIA

Page 51: Nasionalisme Gol III

LAMBANG NEGARA

GARUDA PANCASILA

Page 52: Nasionalisme Gol III

Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

[Pasal 37 (5)****]

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-

batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. (Pasal 25A**)

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai

dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,

yang diatur dalam undang-undang[Pasal 18B (2)**]

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,

kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.[ Pasal 18 (1)**]

Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik[Pasal 1 (1)]

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat

istimewa yang diatur dengan undang-undang[Pasal 18B (1)**]

Page 53: Nasionalisme Gol III

BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN

ATRIBUT KENEGARAAN

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) **

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **

Page 54: Nasionalisme Gol III

54

MUTIARA DI KATULISTIWAMUTIARA DI KATULISTIWA

Page 55: Nasionalisme Gol III

55

INDONESIABUKU WORLD IN FIGURE,2003,PENERBIT THE ECONOMIST,UKBUKU WORLD IN FIGURE,2003,PENERBIT THE ECONOMIST,UK

Negara terluas no 15 didunia Berpenduduk terbanyak no 4 di dunia Penghasil Biji-bijian terbesar no 6 Penghasil Teh terbesar no 6 Penghasil Kopi no 4 Penghasil Cokelat No 3 Penghasil Minyak Sawit (CPO) No 2

Page 56: Nasionalisme Gol III

56

Penghasil Lada putih No 1. lada hitam No 2 Penghasil Puli dari buah Pala No 1 Penghasil Karet Alam No 2,Karet Sintetik

No 4 Penghasil Kayu Lapis No 1 Penghasil ikan no 6 Penghasil Timah No 2 Penghasil Batu Bara No 9 Penghasil Tembaga No 3 Penghasil Minyak Bumi No 11 Penghasil Natural Gas No 6, LNG No 1

Page 57: Nasionalisme Gol III

57

INDONESIABUKU WORLD IN FIGURE 2003,PENERBIT THE

ECONOMIST,USA.

Penghasil Emas no 8 Penghasil Aspal Penghasil Bauxit Penghasil Nikel Penghasil Granit Penghasil Perak Penghasil Uranium Penghasil Marmer serta Mineral

ikutan lainnya

Page 58: Nasionalisme Gol III

58

Kepulauan: 17.500 pulau

Suku bangsa : 500 Suku Besar

Page 59: Nasionalisme Gol III

59

TERMASUK 10 BESAR NEGARA TERMASUK 10 BESAR NEGARA PENGHASIL SDA DI DUNIAPENGHASIL SDA DI DUNIA

MEMILIKI 325.350 JENIS FLORA & MEMILIKI 325.350 JENIS FLORA & FAUNAFAUNA

Page 60: Nasionalisme Gol III

60

INDONESIAKUINDONESIAKU

NEGARANEGARA

KAYA RAYAKAYA RAYA

SUMBER DAYA ALAM SUMBER DAYA ALAM

Page 61: Nasionalisme Gol III

61

WAJAH ANAK INDONESIA

YANG TERKENABUSUNG LAPAR

Page 62: Nasionalisme Gol III

62

FAKTA30.000 ORANG

BERGELAR PALSU

Page 63: Nasionalisme Gol III

63

FAKTABERTABURAN

BINTANG- BINTANG KORUPTOR:

Page 64: Nasionalisme Gol III

64

SUAPMERAJALELA

KEPOLISIAN, PENGADILAN, KEJAKSAAN AGUNG, MAHKAMAH

AGUNG, KPU, PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN,

KELURAHAN, RW, RT.

Page 65: Nasionalisme Gol III

65

INDONESIAKU

• Negara Penghutang No 6 didunia

• Negara terkorup No 3 Didunia

• Rangking Sumber Daya Manusia (SDM) No 112 dari 127 Negara

• Jumlah Penduduk hidup dibawah garis Kemiskinan 26 % (37 Juta)

• Jumlah Pengangguran terbuka 10 juta (ditambah setengah menganggur dan mencari kerja menjadi 35 juta)

PENDIRI : HEROE WIEDJATMIKO

Page 66: Nasionalisme Gol III

66

NEGARA KAYA RAYARAKYATNYA MISKIN, TERTINGGAL & TERPURUK

JADI…KENAPA INDONESIA SEPERTI INI???

Page 67: Nasionalisme Gol III

NASIONALISME

1. Kontribusi bagi penyiapan memasuki Era ASEAN Community 2015 (EAC 2015)

2. Pencapaian Pemerintahan Berkelas Dunia

April 21, 2023

67

Page 68: Nasionalisme Gol III

ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik

Page 69: Nasionalisme Gol III

KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIK

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Thomas R. DyeKebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh

pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.

James E. AndersonKebijakan publik adalah suatu tindakan yang ditujukan secara spesifik yang dilakukan oleh negara untuk merespon suatu permasalahan.

Page 70: Nasionalisme Gol III

IMPLIKASI KEBIJAKAN PUBLIKIMPLIKASI KEBIJAKAN PUBLIK

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

1. Sebagai tindakan yg lebih berorientasi pada pencapaian tujuan;

2. Sebagai pola tindakan yg dilakukan oleh pemerintah;

3. Sebagai suatu respon atas tuntutan kebijakan oleh pihak lain, seperti sektor privat, organisasi sipil, dll;

4. Berkaitan dengan apa yg secara aktual dilakukan pemerintah;

5. Dapat bersifat positif maupun negatif.

Page 71: Nasionalisme Gol III

KEGIATAN POKOK KEBIJAKAN PUBLIKKEGIATAN POKOK KEBIJAKAN PUBLIK

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

1. Perumusan kebijakan2. Implementasi/pelaksanaan kebijakan3. Pengawasan dan penilaian hasil kebijakan

Yang manakah tugas pokok ASN ?

Berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik.

Page 72: Nasionalisme Gol III

ASN BERINTEGRITAS TINGGI

Page 73: Nasionalisme Gol III

UCAPANUCAPAN

TINDAKANTINDAKAN

KEYAKINANKEYAKINAN

73

Page 74: Nasionalisme Gol III

KESESUAIAN ANTARA HATI, UCAPAN DAN TINDAKAN

INTEGRITAS =KOMITMEN DAN LOYALITASTANGGUNG JAWABDAPAT DIPERCAYA, JUJUR DAN SETIAKONSISTENMENGUASAI DAN MENDISIPLIN DIRIBERKUALITAS

Page 75: Nasionalisme Gol III

diskusi

Page 76: Nasionalisme Gol III

KOMITMEN DAN LOYALITAS

Komitmen adalah suatu janji pada diri sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam

tindakan-tindakan seseorang. Seseorang yang berkomitmen adalah mereka yang dapat

menepati sebuah janji dan mempertahankan janji itu sampai akhir, walau pun harus

berkorban. Banyak orang gagal dalam komitmen

Page 77: Nasionalisme Gol III

TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah tanda dari kedewasaan pribadi. Orang yang berani mengambil tanggung jawab adalah mereka yang bersedia mengambil

risiko, memperbaiki keadaan, dan melakukan kewajiban dengan kemampuan yang terbaik. Peluang menuju sukses terbuka bagi mereka

Page 78: Nasionalisme Gol III

DAPAT DIPERCAYA, JUJUR DAN SETIA

Kehidupan kita akan menjadi dipercaya, apabila perkataan kita sejalan dengan perbuatan kita; tentunya dalam hal ini yang kita pandang baik

atau positif. Sebuah pribahasa mengatakan “Kemarau setahun akan dihancurkan oleh hujan sehari”, yang artinya segala kebaikan kita akan

runtuh dengan satu kali saja kita berbuat jahat.

Page 79: Nasionalisme Gol III

KONSISTEN

Konsisten berarti tetap pada pendirian. Orang yang konsiten adalah orang yang tegas pada

keputusan dan pendiriannya tidak goyah

Page 80: Nasionalisme Gol III

MENGUASAI DAN MENDISIPLIN DIRI

Banyak orang keliru menggambarkan sikap disiplin sehingga menyamakan disiplin dengan

bekerja keras tanpa istirahat. Padahal sikap disiplin berarti melakukan yang seharusnya

dilakukan, bukan sekedar hal yang ingin dilakukan. Disiplin mencerminkan sikap

pengendalian diri, suatu sikap hidup yang teratur dan seimbang.

Page 81: Nasionalisme Gol III

BERKUALITAS

Kualitas hidup seseorang itu sangat penting. Kualitas menentukan kuantitas. Bila kita berkualitas maka hidup kita tidak akan

diremehkan

Page 82: Nasionalisme Gol III
Page 83: Nasionalisme Gol III
Page 84: Nasionalisme Gol III

12 KODE ETIK ASN1. MELAKSANAKAN TUGAS DENGAN JUJUR,

BERTANGGUNG JAWAB2. MELAKSANAKAN TUGASNYA DENGAN

CERMAT DAN DISIPLIN3. MELAYANI DENGAN SIKAP HORMAT, SOPAN

TANPA TEKANAN4. MELAKSANAKAN TUGASNYA SESUAI

KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN

Page 85: Nasionalisme Gol III

5. MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI PERINTAH ATASAN ATAU PEJABAT YANG BERWENANG SEJAUH TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANAN DAN ETIKA PEMERINTAH

6. MENJAGA KERAHASIAAN YANG MENYANGKUT KEBIJAKAN NEGARA

7. MENGGUNAKAN KEKAYAAN DAN BARANG MILIK NEGARA SECARA BERTANGGUNG JAWAB, EFEKTIF DAN EFISIEN

8. MENJAGA AGAR TIDAK TERJADI KONFLIK KEPENTINGAN DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA

Page 86: Nasionalisme Gol III

9. MEMBERIKAN INFORMASI SECARA BENAR DAN TIDAK MENYESATKAN KEPADA PIHAK LAIN YANG MEMERLUKAN INFORMASI TERKAIT KEPENTINGA DINAS

10. TIDAK MENGAYALAHGUNAKAN INFORMASI INTERN NEGARA, TUGAS, STATUS, KEKUASAAN DAN JABATANNYA UNTUK MENDAPATKAN ATAU MANCARI KEUNTUNGAN ATAU MANFAAT BAGI DIRI SENDIRI

11. MEMEGANG TEGUH NILAI DASAR ASN DAN SELALU MENJAGA REPUTASI DAN INTEGRITAS ASN; DAN

12. MELAKSANAKAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI DISIPLN PEGAWAI ASN

Page 87: Nasionalisme Gol III

REALITA SAAT INI

Page 88: Nasionalisme Gol III

ASN SebagaiPelayan Publik

Page 89: Nasionalisme Gol III

PELAYANAN PUBLIKPELAYANAN PUBLIK

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Sianipar (1998)Pelayanan adalah cara melayani, membantu,

menyiapkan dan mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang.

UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan PublikPelayanan publik adalah kegiatan/rangkaian kegiatan dlm rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yg diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Page 90: Nasionalisme Gol III

PELAYANAN PRIMAPELAYANAN PRIMA

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Lukman dan Sutopo (2001)Pelayanan prima adalah pelayanan yang sesuai

dengan standar pelayanan dan memuaskan pelanggan.

ROLE PLAY YUUUUK……

Page 91: Nasionalisme Gol III

ASN SebagaiPerekat dan Pemersatu

Bangsa

Page 92: Nasionalisme Gol III

AKTUALISASIAKTUALISASI

Bandiklat Provinsi Sulawesi Utara

Page 93: Nasionalisme Gol III

POTRET PEGEWAI SAAT INI

Page 94: Nasionalisme Gol III

RASA?RASA?

Page 95: Nasionalisme Gol III

RASA BERSALAH RASA MALU RASA TAKUT

MASIH ADA?

Page 96: Nasionalisme Gol III

96

NEGARA KAYA RAYARAKYATNYA MISKIN, TERTINGGAL & TERPURUK

JADI…KENAPA INDONESIA SEPERTI INI???

Page 97: Nasionalisme Gol III

RASA?RASA?

Page 98: Nasionalisme Gol III

RASA BERSALAH RASA MALU RASA TAKUT

MASIH ADA?

Page 99: Nasionalisme Gol III

“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua

dari Sabang sampai Merauke! “(Soekarno, “Pidato di Surabaya,

24 Sept 1955’’)

Pesan Pahlawan

Page 100: Nasionalisme Gol III

1) ketidakadilan di masyarakat; 2) penegakan hukum yang tidak

mencerminkan rasa keadilan; 3) eksploitasi terhadap tenaga, pikiran dan

sumberdaya yang dikuasai masyarakat; 4) kekecewaan masyarakat sebagai akibat

aspirasi masyarakat yang tidak tersalur; 5) kesenjangan sosial yang terlalu lebar; 6) KKN di lingkungan aparatur pemerintah; 7) diskriminasi di masyarakat; 8) kemiskinan; dan 9) keterasingan

KONDISI YANG MENGANCAM PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Page 101: Nasionalisme Gol III

MEMBANGUN KARAKTER

Suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan membentuk tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, insan manusia, sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai–nilai Pancasila

Page 102: Nasionalisme Gol III

CARACTER BUILDING(MEMBANGUN KARAKTER)

PENGERTIAN

MEMBANGUN (TO BUILD):

Memperbaiki, membina,

mendirikan, mengadakan,

KARAKTER (CHARACTER);

Tabiat, watak, sifat kejiwaan, ahlak atau budi

pekerti yang membedakannya dengan org lain

CHARACTER BUILDING; sebuah proses atau usaha yang dilakukan untuki membina memperbaiki dan membentuk tabiat, watak, sifat, kejiwaan, ahlak/budi pekerti, sehingga

menunjukan perangai dan tingkah laku yang baik

SASARAN

Untuk kelancaran

penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan nasional serta

pelayanan kepada

masyarakat

Page 103: Nasionalisme Gol III

Ciri-ciri karakter positif;1. Adanya saling menghormati dan saling menghargai di antara pegawai dan pegawai kepada

masyarakat.2. Adanya rasa kebersamaan antar Pegawai3. Suka menolong sesama4. Adanya rasa persatuan dan kesatuan sbg suatu bangsa5. Adanya rasa saling peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.6. Adanya moral, ahlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama.7. Adanya perilaku dan sifat kejiwaan yang saling menghormati dan saling menguntungkan8. Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai, agama,hukum,

dan budaya.9. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan10. Menghargai dan mengutamakan masyarak dalam memberikan pelayanan11. Tak kenal pamrih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

CARACTER BUILDING(MEMBANGUN KARAKTER)

KARAKTER YANG POSITIF;Suatu tabiat, watak yang

menunjukan nilai-nili positif dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

KARAKTER YANG NEGATIF;Suatu tabiat, watak yang

menunjukan nilai-nili Negatif dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 104: Nasionalisme Gol III

NILAI – NILAI YANG DIBUTUHKAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER

•Nilai Kejuangan•Nilai Semangat•Nilai Kebersamaan atau Gotong royong•Nilai Kepedulian atau solider•Nilai Sopan santun•Nilai Persatuan dan Kesatuan •Nilai Kekeluargaan •Nilai Tanggungjawab

Page 105: Nasionalisme Gol III

FAKTOR MEMBANGUN KARAKTER

FAKTOR KARAKTER

Kepemimpinan

Ideologi

Sosbud

Agama

Lingkungan

Pendidikan

Politik

Ekonomi

Normatif (hukum dan peraturan)

Page 106: Nasionalisme Gol III

Pidato Bung Karno dalam Sidang I Parlemen RIS pada tanggal 16 Desember 1959 antara lain mengatakan : 

…………..telah berkali-kali menekankan bahwa kemerdekaan nasional bukanlah tujuan akhir,... bagi kita indonesia merdeka tak bukan dan tak lebih hanya syarat untuk

mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dalam arti jasmani maupun rohani.

Kemakmuran rakyat dan kesejahteraan rakyat adalah tujuan kita bersama. Idealisme memang berguna, ajukanlah idealisme tuan itu dalam mencapai kemakmuran dan

kesejahteraan rakyat supaya idealisme tuan itu menjadi pendorong bagi pemerintah dalam bekerja dan berusaha.

Tetapi agar upaya idealisme itu bisa dikerjakan, hendaklah dia itu diajukan dengan memperhatikan REALITET yang kita

hadapi sekarang, dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang nyata.

 Pada akhir pidato Bung Karno, mengatakan :

Maka jelaslah lagi betapa pentingnya adanya keamanan dan ketentraman di seluruh Indonesia.

Page 107: Nasionalisme Gol III

• PENGORBANAN; KESEDIAAN MEREDUKSI KEPENTINGAN PRIBADI-DAERAH-GOLONGAN DEMI KEPENTINGAN BANGSA

• KESEDERAJATAN; KESEMPATAN YG SAMA UNTUK BERPERAN DEMI BANGSA

• KEKELUARGAAN; KESEDIAAN UNTUK MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DIANTARA SESAMA ANAK BANGSA

KITA PATUT BERBANGGA, KRN KITA DI INDONESIA SCR GEMILANGBERHASIL MEMPERSATUKAN ANAK-ANAK BANGSA YG PLURALISTIKMENJADI SATU BANGSA, SATU BAHASA, DAN SATU TANAH AIR

Page 108: Nasionalisme Gol III
Page 109: Nasionalisme Gol III
Page 110: Nasionalisme Gol III
Page 111: Nasionalisme Gol III
Page 112: Nasionalisme Gol III
Page 113: Nasionalisme Gol III
Page 114: Nasionalisme Gol III
Page 115: Nasionalisme Gol III
Page 116: Nasionalisme Gol III
Page 117: Nasionalisme Gol III
Page 118: Nasionalisme Gol III
Page 119: Nasionalisme Gol III
Page 120: Nasionalisme Gol III
Page 121: Nasionalisme Gol III
Page 122: Nasionalisme Gol III
Page 123: Nasionalisme Gol III
Page 124: Nasionalisme Gol III
Page 125: Nasionalisme Gol III
Page 126: Nasionalisme Gol III
Page 127: Nasionalisme Gol III
Page 128: Nasionalisme Gol III
Page 129: Nasionalisme Gol III

“Apabila kita mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya, kita tidak akan pernah mengetahui keajaiban apa yang terjadi dalam kehidupan kita atau dalam kehidupan orang lain”.

(Helen Keller)

129

Page 130: Nasionalisme Gol III

 Ketika Aku Masih Muda dan Bebas Berkhayal , Aku Bermimpi Ingin Mengubah Dunia  Seiring dengan Bertambahnya Usia dan Kearifanku , Kudapati Bahwa Dunia Tak Kunjung Berubah Maka Cita-cita Itupun Kupersempit . Lalu Kuputuskan untuk… Hanya Mengubah Negeriku Namun Tampaknya . Hasrat itupun Tiada Hasil . Ketika Usia Semakin Senja, Dengan Semangatku yang Masih Tersisa Kuputusan untuk Mengubah Keluargaku, Orang-orang yang paling dekat denganku Tetapi Celakanya. Merekapun tidak Mau Berubah  Dan Kini…Sementara Aku Terbaring Saat Ajal Menjelang… Tiba-tiba kusadari:

Andaikan yang Pertama kuubah adalah diriku,Maka dengan Menjadikan Diriku Teladan, Mungkin Aku Bisa Mengubah Keluargaku  Lalu Berkat Inspirasi dan dorongan mereka, Bisa Jadi akupun Mampu Memperbaiki Negeriku Kemudian Siapa tahu, Perubahan Negeriku akan membuat dunia ini berubah

Page 131: Nasionalisme Gol III

“Akhir kata… dari saya.”

KALAU ADA JARUM YANG PATAH, JANGAN SIMPAN

DI DALAM PETI,

“Kalau ada kata yang salah, tolong jangan laporkan

ke Polisi”

131

Page 132: Nasionalisme Gol III