Pengertian Diagram Tree fix.docx

17
Pengertian Diagram Tree (Diagram Pohon) Tree Diagram Juga disebut systematic diagram, tree analysis, analytical tree, atau hierarchy diagram. Tree Diagram adalah teknik untuk memetakan secara lengkap jalur dan tugas- tugas yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama dan sub tujuan yang terkait. Diagram ini mengungkapkan secara sederhana besarnya masalah dan membantu untuk sampai pada metode-metode yang harus dikejar untuk mencapai hasil. Penfertian lainnya Diagram Pohon (Tree Diagram) merupakan suatu alat yang menggambarkan suatu hubungan yang kompleks dari berbagai faktor yang berkaitan yang cocok satu dengan yang lain dalam bentuk hirarkhi. Diagram Pohon (Tree Diagram) ini menggambarkan serangkaian hubungan timbal balik dengan menggunakan "gambar pohon" dengan berbagai cabangnya. Titik temu cabang menunjukkan faktor-faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lain tergantung dari "ketentuan cabang-cabang" tersebut. Penentuan faktor pada titik temu cabang yang tertera serta "ketentuan pencabangan" yang dipergunakan ditentukan oleh maksud dan tujuan dari "diagram pohon" tersebut. Sebagai contoh, untuk tujuan proyek, disebut dengan "Pohon Tujuan" (Objective Tree) yang menggambarkan adanya hubungan hirarkhi tujuan. Dalam kaitannya dengan penyusunan dan pengembangan rancangan suatu proyek atau program, Diagram Pohon yang umum dipergunakan adalah "Pohon Masalah" (Problem Tree) dan "Pohon Tujuan / Harapan" (Objective Tree).

Transcript of Pengertian Diagram Tree fix.docx

Pengertian Diagram Tree (Diagram Pohon) Tree Diagram Juga disebut systematic diagram, tree analysis, analytical tree, atau hierarchy diagram. Tree Diagram adalah teknik untuk memetakan secara lengkap jalur dan tugas-tugas yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama dan sub tujuan yang terkait. Diagram ini mengungkapkan secara sederhana besarnya masalah dan membantu untuk sampai pada metode-metode yang harus dikejar untuk mencapai hasil.Penfertian lainnya Diagram Pohon (Tree Diagram) merupakan suatu alat yang menggambarkan suatu hubungan yang kompleks dari berbagai faktor yang berkaitan yang cocok satu dengan yang lain dalam bentuk hirarkhi. Diagram Pohon (Tree Diagram) ini menggambarkan serangkaian hubungan timbal balik dengan menggunakan "gambar pohon" dengan berbagai cabangnya. Titik temu cabang menunjukkan faktor-faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lain tergantung dari "ketentuan cabang-cabang" tersebut. Penentuan faktor pada titik temu cabang yang tertera serta "ketentuan pencabangan" yang dipergunakan ditentukan oleh maksud dan tujuan dari "diagram pohon" tersebut. Sebagai contoh, untuk tujuan proyek, disebut dengan "Pohon Tujuan" (Objective Tree) yang menggambarkan adanya hubungan hirarkhi tujuan. Dalam kaitannya dengan penyusunan dan pengembangan rancangan suatu proyek atau program, Diagram Pohon yang umum dipergunakan adalah "Pohon Masalah" (Problem Tree) dan "Pohon Tujuan / Harapan" (Objective Tree).Pohon struktur digunakan untuk menunjukan hubungan atau hirarki dari ide ide brainstorming. Diagram pohon memperlihatkan bagaimana tujuan dan solusi solusi yang potensial, dapat dikaitkan dengan menggunakan sebuah pohon struktur. Selain itu juga dapat menggunakan pendekatan ini untuk menghubungkan kebutuhan kebutuhan pelanggan. Misal nilai yang baik, dengan persyaratan yang lebih khusus, misal instalasi rendah, biaya perawatan rendah dan seterusnya.

Gambar 2.3. tree diagram atau diagram pohon Secara umum, langkah-langkah penggunaan Diagram Pohon ini adalah sebagai berikut di bawah ini:1) Tentukan dan sepakati bersama jenis faktor yang akan ditampilkan pada diagram pohon tersebut. (Yang dituliskan pada kertas metaplan berwarna atau kertas tempel) 2) Tentukan dan sepakati bersama aturan main yang sesuai dalam membuat percabangan pada diagram pohon. 3) Tentukan dan sepakati bersama "faktor awal" dari diagram pohon tersebut 4) Lakukan identifikasi "faktor-faktor" yang berhubungan (bisa sebab-akibat, bisa pula pengaruh) dengan menggunakan aturan main percabangan yang telah disepakati dan tunjukkan dalam bentuk cabang yang berhubungan dengan "faktor awal" tersebut. 5) Tentukan dan sepakati bersama aturan main yang berkaitan "titik henti" 6) Ulangi lagi langkah 4 tersebut di atas untuk setiap "faktor" yang teridentifikasi dengan menggunakan aturan main "titik henti". 7) Kajilah diagram pohon tersebut untuk melihat ketaat-azasan dari aturan permainan yang telah disepakati. 8) Tambahkan berbagai informasi yang diperlukan untuk membuat analisis yang diperlukan. 9) Periksa logika setiap kesenjangan / jurang (gap) atau hal-hal yang tidak masuk akal dalam Diagram Pohon yang telah tersusun. Lakukan hal ini dengan mengkaji setiap "cabang pohon". Mulailah dari paling atas untuk "Pohon Masalah" dengan mengajukan pertanyaan "Mengapa ?" Dengan jawaban "Sebab / Karena." dan seterusnya. Sedangkan untuk "Pohon Tujuan" lakukan dari paling bawah dengan mengajukan pertanyaan "Jika kita melakukan atau menyelesaikan hal ini, apakah kita akan sampai pada bagian atas dari cabang tersebut dalam diagram ?"

Berikut di bawah ini ada beberapa petunjuk praktis di dalam membuat "Diagram Pohon" sehingga diperoleh hasil yang diharapkan. Kegiatan tambahan, sebelum dan sesudah pemeriksaan kesenjangan dapat diselesaikan pada tahap ini. Perlu dilakukan pula kelompok lain untuk mengkaji "Diagram Pohon" tersebut untuk mendapatkan sudut pandang orang lain yang berbeda. Revisilah dan ubahlah kembali Diagram Pohon tersebut jika hasil pengkajian yang telah dilakukan menuntut adanya perubahan. Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas, berikut di bawah ini adalah dua contoh dari penerapan "Diagram Pohon" dengan dua tujuan yang berbeda, yaitu "Pohon Masalah" (Problem Tree) dan "Pohon Tujuan / Harapan" (Objective Tree)

Contoh 1: Pohon Masalah (Problem Tree)

Gambar Pohon Masalah atau Problem Tree

Contoh 2: Pohon Tujuan (Objective Tree)Gambar Gambar Pohon Tujuan atau Objective Tree Tree Diagram dimulai dengan satu item yang bercabang menjadi dua item atau lebih, yang masing-masing cabang menjadi dua atau lebih, dan seterusnya. Kelihatannya seperti pohon, dengan banyak batang dan cabang. Hal ini digunakan untuk memecah kategori tingkat yang lebih halus dan detail. Tree Diagram juga membantu menggambarkan langkah-langkah berpikir dari sesuatu yang umum menjadi sesuatu yang spesifik. Cabang-cabang yang terdapat pada Tree Diagram berfungsi untuk menjabarkan (break down) kategori-kategori yang bersifat umum menjadi level yang lebih detail.

Penggunaan Tree DiagramTree Diagram sering digunakan antara lain : Ketika sebuah isu/masalah hanya diketahui secara umum dan harus dijabarkan menjadi detail-detail yang lebih spesifik, misalnya menggambarkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengimplementaskan sebuah solusi atau rencana. Untuk menganalisis proses secara detail. Untuk melakukan penyelidikan mengenai akar penyebab suatu masalah. Untuk mengevaluasi kegiatan implementasi dari solusi. Digunakan setelah menemukan isu kunci yang didapat dari diagram afinitas atau interrelationship diagram. Sebagai alat komunikasi, untuk menjelaskan sesuatu secara detail kepada orang lain.

Prosedur Pembuatan Tree Diagram1. Menentukan tujuan, proyek, rencana, masalah, atau isu lainnya yang sedang diselidiki. Tulis isu tersebut pada bagian paling atas (untuk pohon vertical) atau pada bagian paling kiri (untuk pohon horizontal).2. Tanyakan pertanyaan yang akan membimbing Anda untuk masuk ke level yang lebih detail, misalnya:o Untuk tujuan, rencana kegiatan, atau work breakdown structure: Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai ini? atau Bagaimana hal ini dapat tercapai?o Untuk analisis akar penyebab masalah: Apa yang menyebabkan hal ini? atau Mengapa ini terjadi?Lakukan brainstorming untuk mendapatkan semua jawaban yang mungkin. Jika diagram afinitas atau interrelationship diagram telah dibuat sebelumnya, ide-ide dapat diambil dara sana. Tulis ide tersebut di bawah pernyataan pertama (untuk pohon vertikal) atau di sebelah kanan pernyataan pertama (untuk pohon horizontal). Tunjukkan hubungan antara level tersebut dengan panah.3. Lakukan pengecekan secukupnya sesuai dengan yang dibutuhkan. Apakah semua item pada level ini benar-benar dibutuhkan untuk level di atasnya? Apakah semua item pada level ini telah cukup menjelaskan level diatasnya?4. Setiap ide tersebut sekarang telah menjadi tujuan, objektif, atau pernyataan masalah. Untuk setiap ide, tanyakan kembali pertanyaan untuk menemukan level berikutnya. Tulis ide-ide tersebut dan tunjukkan hubungannya dengan level sebelumnya dengan menggunakan panah. Lakukan pengecekan untuk etiap item.5. Lanjutkan langkah-langkah tersebut. Jangan berhenti samap Anda mencapai elemen-elemen yang fundamental (dasar), misalnya tindakan spesifik yang harus dilakukan, komponen yang tidak dapat dibagi lagi, atau akar penyebab.6. Lakukan pengecekan secukupnya sesuai dengan yang dibutuhkan pada keseluruhan diagram. Apakah semua item dibutuhkan untuk pernyataan paling atas? Apakah semua item telah cukup menjelaskan pernyataan paling atas?

Contoh Tree DiagramPerhatikan Gambar 1 di bawah ini adalah contoh tree diagram dengan sasaran (goal) meningkatkan rasio ekonomi dan arus kas perusahaan.

Gambar 1. Contoh Tree Diagram untuk Meningkatkan Rasio Ekonomi dan Arus Kas Perusahaan.

The Pearl River, NY School District, penerima penghargaan Malcolm Baldrige National Quality Award 2010, menggunakan diagra pohon untuk mengkomunikasikan bagaimana tujuan umum dari distrik diterjemahkan ke dalam sub-tujuan dan proyek-proyek individu. Mereka menyebut pendekatan ini sebagai The Golden Thread. Distrik ini memiliki tiga tujuan umum. Tujuan pertama adalah meningkatkan performansi akademik, yang sebagian ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Pemimpin distrik telah mengidentifikasi dua tujuan strategis yang jika tercapai dapat meningkatkan performansi akademik: yaitu prestasi akademik dan penerimaan di universitas.

Keterangan Lag indicators memiliki karakteristik berjangka panjang dan berorientasi hasil. Lag indicator untuk prestasi akademik adalah tingkat diploma yaitu persentase murid yang diterima oleh perguruan tinggi negeri. Lead indicators memiliki karakteristik berjangka pendek dan berorientasi proses. Sejak tahun 2000, lead indicator untuk tingkat diploma adalah performansi pada ujian masuk perguruan tinggi negeri Terakhir, proyek tahunan kemudian ditetapkan, berdasarkan analisis sebab-akibat, yang akan meningkatkan performansi. Pada 2000-2001, empat proyek berhasil diselesaikan untuk meningkatkan prestasi akademik.

Akhirnya, Tree Diagram (Diagram Pohon) dapat dipandang sebagai keterkaitan antara tujuan dan indikator, menyelidiki hal-hal yang mempengaruhi performansi akademik melalui tingkat diploma, nilai ujian masuk perguruan tinggi negeri, yang menghasilkan pada proyek-proyek perbaikan yang spesifik.

Contoh Penggunaan Tree DiagramBerikut merupakan contoh penerapan aplikasi tree diagram pada pemilihan lokasi usaha pada bidang jasa. Aktifitas pemilihan lokasi bisnis dimulai dengan melakukan survei lokasi yang dijadikan tempat usaha. Dalam melakukan survei lokasi terdapat faktor-faktor yang menjadi acuan yaitu tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan, ketersediaan bahan baku yang akan menentukan biaya transportasi, ketersediaan modal, dan persaingan dengan kompetitor. Serta faktor eksternal yang lain seperti kondisi sosial budaya, hukum, iklim dan sebagainya yang dirasa akan dapat mengganggu kinerja perusahaan nantinya. Berikut beberapa faktor yang diperlukan pada usaha di bidang jasa.

Gambar 1 Skema hubungan antar faktor

Setelah mengetahui faktor-faktor yang diperlukan pada usaha ini, maka hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengelompokkan faktor-faktor tersebut sesuai per-samaannya dalam sebuah kategori. Tenaga kerja dapat dikelompokkan kedalam kategori SDM, bahan baku kedalam kategori SDA, transportasi kedalam kategori sarana dan prasarana, dan lain sebagainya sesuai dengan gambar kategori penggolongan di atas.Dari skema di atas dapat diketahui bagaimana hubungan dari masing-masing faktor. Ada faktor yang memiliki kategori dan ada pula yang berdiri sendiri. Faktor-faktor yang memiliki kategori ini diharapkan dapat dipilih menjadi satu faktor yang paling menunjang bidang usaha yang digeluti. Untuk menentukan faktor mana yang menentukan maka diperlukan tabel persentase faktor-faktor yang dibutuhkan dalam memilih lokasi bisnis. Setelah persentase faktor-faktor tersebut diketahui maka dengan lebih mudah mencari faktor yang paling menentukan pada masing-masing kategori tersebut ditentukan. Berikut persentase faktor-faktor yang dibutuhkan dalam memilih lokasi bisnis.

Gambar 2 Persentase faktor-faktor dalam pemilihan tempat bisnis

Dari pertimbangan serta persentase masing-masing faktor diatas dapat ditentukan faktor utama dari pemilihan lokasi bisnis bidang jasa ini. Faktor utama yang didapat ini mungkin saja lebih dari satu faktor karena terkait dengan kategori yang ingin ditonjolkan pada bidang bisnis yang digeluti. Berikut faktor utama yang dipilih dalam pemilihan lokasi bisnis.

Gambar 3 Faktor utama terpilih

Resolusi tepat waktu terhadap gangguan layanan

Gangguan yang diperbaiki per hari

Waktu untuk memperbaiki layanan

Telepon mengganggu yang diterima per hari

Telepon mengganggu yang diterima per hari

Waktu untuk menjawab telepon layanan

Waktu pengiriman bagian emergency

Waktu siklus dari telepon permulaan layanan