PENGENDALIAN. MUTU
-
Upload
ayank-itchu-aqyu -
Category
Documents
-
view
28 -
download
0
description
Transcript of PENGENDALIAN. MUTU
MAKALAH
PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN
“Sate Pusut Rembiga"
OLEH :
IHSANI FAUZAN (J1A 010 028)
BANI SATRIA UMARA (J1A 010 015)
ANGGA RADITA HENDANA (J1A 010 057)
IHWANUL MUSLIMIN (J1A 010 053)
HAMDAN (J1A 010 011)
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas limpahan
rahmatnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesarnya atas kerja sama dan ikhtiar dari kelompok IV didalam
menyusun makalah ini.
Di dalam makalah ini dibahas mengenai produksi sate pusut di kawasan Rembiga
Mataram, yakni dalam bidang sanitasi dan kebersihan produk serta cara-cara penanganan
agar produk sate pusut tersebut tidak tercemar oleh mikroba atau zat lainnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk perbaikan ke depannya.
Mataram, 27 September 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................ (2)
Daftar Isi .......................................................................................................... (3)
BAB I : Pendahuluan ...................................................................................... (4)
BAB II : Metodologi Penelitian ..................................................................... (5)
BAB III : Pembahasan ................................................................................... (6)
BAB IV : Penutup ........................................................................................... (8)
Daftar Pustaka ................................................................................................ (9)
3
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingkat kebutuhan manusia akan makanan tidak akan pernah mengalami kemunduran.
Seiring dengan berjalannya waktu, kreasi – kreasi dari berbagai jenis dari makanan itu sendiri
menjadi hal yang terus dikembangkan untuk mendapat kepuasan dalam hidup. Berbagai jenis
makanan telah dibuat sedemikian rupa sehingga memunculkan ide – ide baru di dalam
pengolahan hasil – hasil pertanian. Salah satunya adalah makanan – makanan tradisional
yang tak kalah kualitasnya dengan makanan yang dibuat dengan teknologi produksi tinggi.
Namun di dalam produksi makanan – makanan tersebut, pengendalian mutu tetap
menjadi hal yang harus diperhatikan, melihat dewasa ini masyarakat sudah memahami arti
dari mutu yang baik itu sendiri. Masalah kebersihan dan sanitasi baik itu sanitasi pekerja,
pelaku produksi, tempat produksi, dan bahan – bahan yang digunakan juga harus memiliki
standar kebersihan yang layak, agar bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari kontaminasi atau
pencemaran dari mikroorganisme tidak memberikan dmpak yang signifikan terhadap
konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengatasi cemaran yang mungkin terjadi pada produksi sate pusut ?
2. Bagaimana caranya agar cemaran-cemaran tersebut dapat dihindari ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui cara untuk mengendalikan atau memelihara mutu dari sate
pusut.
2. Agar dapat mengetahui cara-cara untuk mengatasi dan menghindari cemaran-cemaran
pada produksi sate pusut.
4
BAB IIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : Perusahaan sate pusut Hj. Sinasih, Jl. Raya Rembiga Mataram
2. Waktu : 27 September 2012
B. Metode Penelitian
1. Observasi
Observasi adalah penglihatan langsung ke tempat sasaran yang dituju sehingga
hasilnya lebih teliti dan lebih mendekat kebenaran.
2. Melalui Media Internet.
Mencari bahan materi tentang usaha catering melalui internet dengan cara membuka
situs www.google.com
5
BAB IIIPEMBAHASAN
4.1 Mempertahankan mutu produk sate pusut
Bahan pangan merupakan bahan yang mudah mengalami kemunduran mutu, oleh
karena itu teknologi pengawetan bahan pangan merupakan hal yang sangat diperlukan agar
tidak menyebabkan bahan pangan cepat rusak.
Sate pusut merupakan jenis makanan tradisional yang cukup populer di Nusa
Tenggara Barat, khususnya di pulau Lombok. Makanan tradisional ini cukup digemari oleh
semua kalangan masyarakat, baik masyarakat menengah maupun menengah ke atas. Karena
rasa khas yang dimiliki oleh sate ini membuat para konsumen sangat menyukainya.
Namun, rasa lezat dan khas tidak cukup untuk membuat para konsumen akan memilih
dan mengkonsumsi suatu produk bahan pangan. Sanitasi dan kebersihan produk menjadi hal
paling utama yang harus diperhatikan oleh produsen. Melihat dewasa ini masyarakat sudah
mengetahui dan memahami akan pentingnya kebersihan dari suatu produk bahan pangan.
Begitu pula dengan sate pusut tersebut, masalah kebersihan sangat diperlukan.
Berdasarkan hasil observasi ke tempat pembuatan sate pusut, standar kebersihan
masih jauh dari harapan. Sanitasi pekerja, peralatan, gudang, dan bahan-bahan yang menjadi
komposisi sate pusut tidak diperhatikan dengan benar. Cemaran bakteri-bakteri patogen pada
produk sate tersebut sangat mungkin terjadi. Cemaran-cemaran tersebut dapat berasal dari
tanah, udara, air, dan sumber lainnya yang menyebabkan berbagai macam penyakit pada
manusia seperti diare, typus, dan lain-lain. Bakteri atau mikroorganisme tersebut yang berasal
dari tanah berupa, jamur, khamir, Bacillus, Clostridium, Enterobacter, Escherichia,
Micrococcus, Alcaligenes, Flavobacterium, Chromobacterium, Pseudomonas, Proteus,
Streptococcus, Leuconostoc, Acetobacter, Actinomycetes dan bakteri besi; sedangkan
mikroorganisme yang berasal dari air berupa Pseudomonas,C h r o m o b a c t e r i u m ,
P r o t e u s , M i c r o c o c c u s , B a c i l l u s , S t e r p t o c o c c u s (enterococci), Enterobacter,
serta Escherichia.
Di samping itu, tempat penjualan sate pusut tersebut terletak di samping
jalan raya, yang memungkinkan adanya kontaminasi dari zat maupun mikroba
berbahaya yang berasal dari debu dan asap kendaraan yang melintas . Debu
merupakan materi yang mengandung logam berat yang sifatnya akumulatif. Ia bisa
mengumpul dalam otak manusia, yang apabila dibiarkan lama, maka kosentrasi logam berat
ini akan semakin tinggi, yang dapat mengakibatkan menurunnya kecerdasan manusia.
6
4.2 Cara-cara untuk menghindari cemaran-cemaran mikroba pada produk
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari cemaran atau kontaminasi
mikroba maupun zat berbahaya pada produksi sate pusut tersebut yakni :
1. Komposisi bahan harus bersih
Kebersihan dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sate pusut tersebut
harus bebas dari kotoran, debu, lalat, serangga, dan hama karena bahan yang sudah
tercemar akan menyebabkan sate pusut memiliki mutu yang rendah dan cepat
mengalami kerusakan
2. Tempat pengolahan dan penjualan yang steril
Pengolahan produk sate tersebut hendaknya memperhatikan kebersihan dan
kehigienisan bahan yang digunakan. Di samping itu, tempat penjualan harus jauh dari
sumber polusi, yang dapat berakibat pada kesehatan manusia
3. Sanitasi pekerja perlu diperhatikan
Pekerja (karyawan) harus menggunakan seragam khusus yang steril dari
mikroorganisme ataupun bahan-bahan berbahaya. Misalnya dengan menggunakan
sarung tangan, masker, penutup kepala, dan seragam pekerja agar kontaminasi
mikroorganisme yang berasal dari pekerja itu sendiri dapat diminimalkan atau
dihindari.
4. Peralatan yang bersih
Alat-alat yang digunakan untuk membuat sate pusut tersebut hendaknya sebelum
pemakaian dilakukan sterilisasi, untuk menghilangkan cemaran-cemaran atau mikroba
pada peralatan tersebut.
5. Pemilihan bahan baku
Bahan baku yang baik adalah bahan baku yang masih segar, karena bahan yang masih
segar memiliki tingkat kontaminasi dengan mikroba masih rendah.
7
BAB VPENUTUP
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil survei (observasi) adalah sebagai berikut :
1. Sate pusut merupakan makanan tradisional khas Lombok yang terbuat dari kelapa dan
daging, serta bahan rempah-rempah lainnya.
2. Tingkat kebersihan dari produk sate pusut masih kurang karena dari segi bahan baku
sampai penjualan tidak memperhatikan cemaran-cemaran yang terjadi
3. Jenis-jenis mikroba yang kemungkinan mencemari berupa E. Coli, Salmonella, dan
lain-lain sedangkan penyakit yang dapat ditimbulkan berupa hepatitis A, diare, mual-
mual, dan penyakit lainnya
SARAN
Saran dari penulis yaitu hendaknya dalam setiap produksi bahan-bahan hasil
pertanian memperhatikan kebersihan baik kebersihan pekerja, peralatan, bahan, dan
lokasi produksi sehingga dapat menghindari cemaran-cemaran mikroba ataupun zat-
zat berbahaya lainnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anonim A. 2012. http://antaramataram.com/berita/index.php?rubrik=9&id=648
Anonim B. 2012. http://kitabmasakan.com/tag/resep-sate-pusut/
Anonim C. 2012. http://majalahkesehatan.com/3-bakteri-penyebab-keracunan-makanan/
9