2

PROFESI PROFESI (S1/S2/S3/Spesialis)(S1/S2/S3/Spesialis) SEMI PROFESI SEMI PROFESI (Diploma)(Diploma) TERAMPIL TERAMPIL (SMA +)(SMA +) TIDAK TERAMPILTIDAK TERAMPIL QUASI PROFESIQUASI PROFESI

3

1.1. ILMU PENGETAHUAN TERTENTUILMU PENGETAHUAN TERTENTU2.2. APLIKASI KEMAMPUAN/KECAKAPANAPLIKASI KEMAMPUAN/KECAKAPAN3.3. BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN

UMUMUMUM

BIDANG USAHA MANUSIA BERDASARKAN BIDANG USAHA MANUSIA BERDASARKAN PENGETAHUAN, DIMANA KEAHLIAN DAN PENGETAHUAN, DIMANA KEAHLIAN DAN PENGALAMAN PELAKUNYA DIPERLUKAN PENGALAMAN PELAKUNYA DIPERLUKAN OLEH MASYARAKATOLEH MASYARAKAT

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEKDEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

4

(UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN(UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSENNomor 14 Tahun 2005)Nomor 14 Tahun 2005)

PENDIDIK PROFESIONALPENDIDIK PROFESIONAL TUGAS UTAMA: TUGAS UTAMA: MENDIDIK, MENGAJAR, MENDIDIK, MENGAJAR,

MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI, DAN MELATIH, MENILAI, DAN MENGEVALUASI PESERTA DIDIKMENGEVALUASI PESERTA DIDIK

5

Permendikbud No 44 /2009 Tentang Permendikbud No 44 /2009 Tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, Dan Paket C

Lulusan SMA/SMK/MA/Paket C dan telah memperoleh sertifikat pelatihan sebagai pengelola pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C yang dilakukan oleh Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) terakreditasi minimal B, atau Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (PPPNFI) atau Balai Pengembangan PendidikanNonformal dan Informal (BPPNFI).

6

1.1. KODE ETIKKODE ETIK2.2. PENGETAHUAN YANG TERORGANISIR PENGETAHUAN YANG TERORGANISIR 3.3. KEAHLIAN DAN KOMPETENSI YANG BERSIFAT KHUSUSKEAHLIAN DAN KOMPETENSI YANG BERSIFAT KHUSUS4.4. TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL YANG TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL YANG

DIPERSYARATKANDIPERSYARATKAN5.5. SERTIFIKAT KEAHLIANSERTIFIKAT KEAHLIAN6.6. PROSES TERTENTU SEBELUM MEMANGKU PROFESI PROSES TERTENTU SEBELUM MEMANGKU PROFESI

UNTUK BISA MEMANGKU TUGAS DAN UNTUK BISA MEMANGKU TUGAS DAN TANGGUNGJAWABTANGGUNGJAWAB

7.7. KESEMPATAN UNTUK PENYEBARLUASAN DAN KESEMPATAN UNTUK PENYEBARLUASAN DAN PERTUKARAN IDE DI ANTARA ANGGOTA PROFESIPERTUKARAN IDE DI ANTARA ANGGOTA PROFESI

8.8. ADANYA TINDAKAN DISIPLIN DAN BATASAN TERTENTU ADANYA TINDAKAN DISIPLIN DAN BATASAN TERTENTU JIKA TERJADI MALPRAKTEK OLEH ANGGOTA PROFESIJIKA TERJADI MALPRAKTEK OLEH ANGGOTA PROFESI

KARAKTERISTIK PROFESI,KARAKTERISTIK PROFESI, YAITU:YAITU:

7

MENDIDIK, MENGAJAR, MENDIDIK, MENGAJAR, MEMBIMBING, MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MELATIH, MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI, DAN MENGEVALUASI MENILAI, DAN MENGEVALUASI PESERTA DIDIK PESERTA DIDIK

(Ps 1 (1) UUGD 2005)

GURU ADALAH PENDIDIK PROFESIONAL GURU ADALAH PENDIDIK PROFESIONAL DENGAN TUGAS UTAMA:DENGAN TUGAS UTAMA:

8

1.1. PEMILIKAN KEMAMPUAN ATAU KEAHLIAN YANG PEMILIKAN KEMAMPUAN ATAU KEAHLIAN YANG BERSIFAT KHUSUS ( MIS. GURU BIDANG STUDI)BERSIFAT KHUSUS ( MIS. GURU BIDANG STUDI)

2.2. TINGKAT PENDIDIKAN MINIMALTINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL3.3. SERTIFIKASI KEAHLIANSERTIFIKASI KEAHLIAN4.4. HARUS MENGUASAI KEAHLIAN DALAM KEMAMPUAN HARUS MENGUASAI KEAHLIAN DALAM KEMAMPUAN

MATERI KEILMUAN DAN KETRAMPILAN METODOLOGIMATERI KEILMUAN DAN KETRAMPILAN METODOLOGI5.5. MEMILIKI RASA TANGGUNGJAWAB YANG TINGGI MEMILIKI RASA TANGGUNGJAWAB YANG TINGGI

ATAS PEKERJAANNYA, BAIK TERHADAP TUHAN YANG ATAS PEKERJAANNYA, BAIK TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, BANGSA DAN NEGARA, LEMBAGA DAN MAHA ESA, BANGSA DAN NEGARA, LEMBAGA DAN ORGANISASI PROFESIORGANISASI PROFESI

6.6. GURU JUGA HARUS MENGEMBANGKAN RASA GURU JUGA HARUS MENGEMBANGKAN RASA KESEJAWATAN YANG TINGGI DENGAN SESAMA GURUKESEJAWATAN YANG TINGGI DENGAN SESAMA GURU

HARUS DIDUKUNG OLEH HARUS DIDUKUNG OLEH KOMPETENSIKOMPETENSI YANG YANG STANDAR BAGI GURU PROFESIONAL, STANDAR BAGI GURU PROFESIONAL, Meliputi:Meliputi:

9

KOMPETENSI:KOMPETENSI:

KEPRIBADIANKEPRIBADIAN SOSIALSOSIAL MANAGERIAL MANAGERIAL

KOMPETENSI TENAGA KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK/TUTOR TIPE CPENDIDIK/TUTOR TIPE C

10

(1)Melaksanakan tugas atas dasar keimanan, akhlak mulia dan panggilan jiwa.

• Menerapkan nilai-nilai keimanan dalampelaksanaan program

• Berakhlak mulia, terpercaya, jujur, bersemangat, tangguh dan terbuka dalam pelaksanaan program

• Memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan diri dan terus belajar• Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah pekerjaan• Memiliki komitmen terhadap tugas• Menaati nilai dan norma guna menjaga kehormatan

KOMPETENSI KEPRIBADIAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN TENAGA PENDIDIK/TUTOR TIPE CTENAGA PENDIDIK/TUTOR TIPE C

11

(2) Mimiliki jiwa Kewirausahaan(2) Mimiliki jiwa Kewirausahaan• Tanggap dalam menangkap peluang• Membangun kemitrausahaan• Memiliki jiwa kewirausahaan• Proaktif dalam membangun usaha

KOMPETENSI KEPRIBADIAN (2)KOMPETENSI KEPRIBADIAN (2)

12

(1) Membangun komunikasi dan kerjasama• Menghargai perbedaan• Menghargai keberhasilan orang lain• Membangun kesepahaman• Membangun rasa saling percaya• Membangun komunikasi yang kondusif

KOMPETENSI SOSIAL KOMPETENSI SOSIAL (PENDIDIK/TUTOR TIPE C)(PENDIDIK/TUTOR TIPE C)

13

(2) Mempunyai tanggungjawab sosialatas kinerja dan citra program• Mempertanggungjawabkan keberhasilan

dan kegagalan program• Membangun citra program• Menjaga citra programMenjaga citra program

KOMPETENSI SOSIAL (2) KOMPETENSI SOSIAL (2) (PENDIDIK/TUTOR TIPE C)(PENDIDIK/TUTOR TIPE C)

14

(1) Memimpin penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan• Menerapkan prinsip-prinsip pendidikan

nonformal dalam menggerakkan pihak lain untuk melaksanakan program

• Menunjukkan keteladanan sebagai pengelola pendidikan• Meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga

kependidikan dalam satuan pendidikan yang dipimpin sesuai dengan tuntutan kinerja

• Mengorganisasikan sumber daya pendukung Pendidikan Kesetaraan

KOMPETENSI MANAGERIAL KOMPETENSI MANAGERIAL (TENAGA PENDIDIK/TUTOR TIPE C)(TENAGA PENDIDIK/TUTOR TIPE C)

15

(2) (2) Memotivasi semua komponen penyelenggaraPendidikan Kesetaraan

• Mendorong warga belajar untuk aktif belajar• Menggerakkan semua unsur dalam organisasi untuk

mencapai tujuan program• Menggerakan partisipasi masyarakatMenggerakan partisipasi masyarakat(3) (3) Merencanakan penyelenggaraan program PendidikanKesetaraan• Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan belajar masyarakat• Merumuskan tujuan Program belajarMerumuskan tujuan Program belajar

KOMPETENSI MANAGERIAL (2)KOMPETENSI MANAGERIAL (2)

16

ADALAH SUATU KEBERHASILAN PROSES DAN ADALAH SUATU KEBERHASILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR YANG MENYENANGKAN DAN HASIL BELAJAR YANG MENYENANGKAN DAN MEMBERIKAN KENIKMATANMEMBERIKAN KENIKMATAN

LULUSAN BERMUTU SEBAGAI LULUSAN BERMUTU SEBAGAI TUNTUTANTUNTUTAN

PERUBAHAN YANG CEPATPERUBAHAN YANG CEPAT DAYA SAING LULUSANDAYA SAING LULUSAN

17

MUTU ADALAH SIFAT DARI BENDA DAN JASAMUTU ADALAH SIFAT DARI BENDA DAN JASA MUTU ADALAH PADUAN SIFAT-SIFAT DARI MUTU ADALAH PADUAN SIFAT-SIFAT DARI

BARANG ATAU JASA, YANG MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA, YANG MENUNJUKKAN KEMAMPUANNYA DALAM MEMENUHI KEMAMPUANNYA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PELANGGANKEBUTUHAN PELANGGAN

MENGAPA MENGAPA PRODUK/JASA PRODUK/JASA HARUS BERMUTUHARUS BERMUTU

ADANYA KECENDERUNGAN ADANYA KECENDERUNGAN PELANGGAN PADA PELANGGAN PADA ALTERNATIF PRODUK LAIN ALTERNATIF PRODUK LAIN (YANG BISA DIPILIH)(YANG BISA DIPILIH)

MENJAGA MUTUMENJAGA MUTU KEBERLANGSUNGAN USAHAKEBERLANGSUNGAN USAHA

18

1.1. KEPERCAYAAN (KEPERCAYAAN (RELIABILITRELIABILITY)Y)2.2. KETERJAMINAN (KETERJAMINAN (ASSURANCEASSURANCE))3.3. PENAMPILAN (PENAMPILAN (TANGIBILITYTANGIBILITY))4.4. PERHATIAN (PERHATIAN (EMPHATYEMPHATY))5.5. KETANGGAPAN (KETANGGAPAN (RESPONSIVENESSRESPONSIVENESS))

SIFAT-SIFAT POKOK MUTU (JASA)SIFAT-SIFAT POKOK MUTU (JASA)

19

1.1. KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASING-MASING KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASING-MASING PELANGGANPELANGGAN

2.2. KEPUASAN DAN KEBANGGAAN DARI KEPUASAN DAN KEBANGGAAN DARI PELANGGAN TERHADAP PRODUK KITAPELANGGAN TERHADAP PRODUK KITA

3.3. PENERIMA MANFAAT LAYANAN PENDIDIKAN PENERIMA MANFAAT LAYANAN PENDIDIKAN HARUS MENJADI ACUAN BAGI PROGRAM HARUS MENJADI ACUAN BAGI PROGRAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN PENDIDIKANPENINGKATAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN

KEBUTUHAN/HARAPAN PELANGGANKEBUTUHAN/HARAPAN PELANGGAN

berorientasiberorientasi

makamaka

LAYANAN PENDIDIKAN YG BERMUTU, PERHATIKAN:LAYANAN PENDIDIKAN YG BERMUTU, PERHATIKAN:

20

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) AKAN MENGUBAH POLA HUBUNGAN GURU-AKAN MENGUBAH POLA HUBUNGAN GURU-MURID, TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL DAN MURID, TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL DAN SISTEM PENDIDIKAN SECARA KESELURUHAN SISTEM PENDIDIKAN SECARA KESELURUHAN

PROFESIONALISME GURU PERLU DIDUKUNG PROFESIONALISME GURU PERLU DIDUKUNG PENEGAKAN KODE ETIK GURU ( SEBAGAI PENEGAKAN KODE ETIK GURU ( SEBAGAI NORMA HUKUM YG DIJUNJUNG TINGGI DAN NORMA HUKUM YG DIJUNJUNG TINGGI DAN SEKALIGUS SEBAGAI NORMA KOMUNITAS SEKALIGUS SEBAGAI NORMA KOMUNITAS GURU)GURU)

PROFESIONALISME GURU HARUS DIDUKUNG PROFESIONALISME GURU HARUS DIDUKUNG OLEH KOMPETENSI YANG STANDAR. OLEH KOMPETENSI YANG STANDAR. >> SALAH SATU DARI KOMPETENSI = >> SALAH SATU DARI KOMPETENSI = PEMILIKAN KEMAMPUAN/ PENGUASAAN PEMILIKAN KEMAMPUAN/ PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASITEKNOLOGI INFORMASI

21

LAMALAMA BARUBARU

1.1. MENGAJAR DAN MENGAJAR DAN MENYODORI SISWA MENYODORI SISWA DENGAN MUATAN DENGAN MUATAN INFORMASI PENGETAHUANINFORMASI PENGETAHUAN

2.2. GURU DIPANDANG PALING GURU DIPANDANG PALING MENGETAHUI DAN MENGETAHUI DAN SATU2NYA SUMBER SATU2NYA SUMBER INFORMASIINFORMASI

1.1. DERASNYA INFORMASI DERASNYA INFORMASI TIDAK MUNGKIN GURU TIDAK MUNGKIN GURU BERSIKAP PALING TAHUBERSIKAP PALING TAHU

2.2. GURU MENGAJAR GURU MENGAJAR BAGAIMANA SISWA BAGAIMANA SISWA BELAJAR BELAJAR

3.3. BERUSAHA MENDAPATKAN BERUSAHA MENDAPATKAN INFORMASI DARI BERBAGAI INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER U/. MEMFASILITASI SUMBER U/. MEMFASILITASI KEBUTUHAN SISWAKEBUTUHAN SISWA

22

GURU ADALAH PENGELOLA GURU ADALAH PENGELOLA PROSES BELAJAR SISWAPROSES BELAJAR SISWA

GURU BUKAN SEMATA PENYEBAR GURU BUKAN SEMATA PENYEBAR INFORMASIINFORMASI

BERORIENTASI PADA SIFAT DAN BERORIENTASI PADA SIFAT DAN KEBUTUHAN SISWAKEBUTUHAN SISWA

GURU ADALAH FASILITATOR GURU ADALAH FASILITATOR BELAJARBELAJAR

(= PENDEKATAN BARU)(= PENDEKATAN BARU)

23

BERUBAHNYA PERAN GURU DALAM MANAJEMEN BERUBAHNYA PERAN GURU DALAM MANAJEMEN PROSES BELAJAR MENGAJAR PROSES BELAJAR MENGAJAR (KLASIKAL vs. INKLUSI)(KLASIKAL vs. INKLUSI)

KURIKULUM YANG TERDESENTRALISASI KURIKULUM YANG TERDESENTRALISASI vs. vs. KURIKULUM DEFERENSIASIKURIKULUM DEFERENSIASI

PEMANFAATAN SECARA OPTIMAL SUMBER-PEMANFAATAN SECARA OPTIMAL SUMBER-SUMBER BELAJAR LAIN DAN TEKNOLOGI SUMBER BELAJAR LAIN DAN TEKNOLOGI INFORMASIINFORMASI

USAHA PENCAPAIAN LAYANAN MUTU USAHA PENCAPAIAN LAYANAN MUTU PENDIDIKAN YANG OPTIMALPENDIDIKAN YANG OPTIMAL

PENEGAKAN PROFESIONALISME GURU PENEGAKAN PROFESIONALISME GURU PENGUASAAN KOMPETENSI TAMBAHAN BAGI PENGUASAAN KOMPETENSI TAMBAHAN BAGI

GURU SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI ( APA?... GURU SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI ( APA?... BELA NEGARA?)BELA NEGARA?)

GURU HARUSLAH DAPAT MENGEMBANGKAN GURU HARUSLAH DAPAT MENGEMBANGKAN SUATU PERILAKU ADAPTIF THDP PERUBAHANSUATU PERILAKU ADAPTIF THDP PERUBAHAN

24

Perubahan Lingkungan Strategis(persaingan global, demokratisasi, desentralisasi, meningkatnya

tuntutan governance, pengangguran)

ProgramProgram

StandarisasiStandarisasiPenjaminan MutuPenjaminan Mutu

AkreditasiAkreditasi

MASALAH & MASALAH & TANTANGANTANTANGAN

Tkt pendidikan rendah Dinamika struktur

penduduk belum terakomodasi

Kesenjangan tingkat pendidikan

Fasilitas pendidikan belum memadai

Kualitas pendidikan rendah

Pengembangan IPTEK Manajemen belum

efektif, efisien, dan akuntabel

Anggaran rendah

SasaranSasaran Meningkat dan

meratanya partisipasi/akses Pendidikan

Meningkatnya Mutu dan Relevansi Pendidikan

Meningkatnya Governance

Paradigma Nasional ( Pancasila & UUD’45)Landasan Yuridis ( UU SISDIKNAS, UU BHP, UU GURU, 14PP & Perda)

Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan Kebijakan Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan Kebijakan & Program Pembangunan Pendidikan Nasional& Program Pembangunan Pendidikan Nasional

KebijakanKebijakan

DITJEN PMPTK, 2005

25

1.1. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURUKUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU

a.a. MEMILIKI KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSIMEMILIKI KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIKPROFESIONAL PENDIDIK SEBAGAI AGEN SEBAGAI AGEN PEMBELAJARANPEMBELAJARAN..

b.b. KUALIFIKASI AKADEMIK KUALIFIKASI AKADEMIK : : PROGRAM SARJANA (S1) PROGRAM SARJANA (S1) ATAU PROGRAM DIPLOMA EMPAT (D-IV) YANG ATAU PROGRAM DIPLOMA EMPAT (D-IV) YANG SESUAI DENGAN TUGASNYA SEBAGAI GURU.SESUAI DENGAN TUGASNYA SEBAGAI GURU.

c.c. KOMPETENSI KOMPETENSI PROFESI PENDIDIKPROFESI PENDIDIK MELIPUTI MELIPUTI KOMPETENSIKOMPETENSI:: PEDAGOGIK, PEDAGOGIK, KEPRIBADIAN, KEPRIBADIAN, PROFESIONAL, DAN SOSIALPROFESIONAL, DAN SOSIAL

BEBERAPA SUBSTANSI RUU GURU YANG BERNILAI “PEMBAHARUAN”“PEMBAHARUAN”

DITJEN PMPTK, 2005

26

2. HAK GURU2. HAK GURUa.a.GURU BERHAK MEMPEROLEH PENGHASILAN GURU BERHAK MEMPEROLEH PENGHASILAN

YANG LAYAK YANG LAYAK : : gaji pokokgaji pokok, tunjangan yang , tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan fungsional, melekat pada gaji, tunjangan fungsional, tunjangan profesi guru, dan/atau tunjangan tunjangan profesi guru, dan/atau tunjangan khusus, serta maslahat tambahankhusus, serta maslahat tambahan..

b.b.TUNJANGAN PROFESITUNJANGAN PROFESI :setara 1 (satu) kali gaji :setara 1 (satu) kali gaji pokok guru negeri pada tingkatan, masa kerja, pokok guru negeri pada tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.dan kualifikasi yang sama.

c.c. TUNJANGAN TUNJANGAN KHUSUSKHUSUS:: setara setara 1 (satu) kali gaji 1 (satu) kali gaji pokok guru negeri pada tingkatan, masa kerja, pokok guru negeri pada tingkatan, masa kerja, dan kualifikasi yang samadan kualifikasi yang sama..

d.d.Selama guru belum memiliki sertifikat profesi, Selama guru belum memiliki sertifikat profesi, mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan melalui melalui PERBAIKAN TUNJANGAN FUNGSIONALPERBAIKAN TUNJANGAN FUNGSIONAL

DITJEN PMPTK, 2005

27

3. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU3. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

a.MENTERI MENETAPKAN KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU PADA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH ATAU MASYARAKAT

b.PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH WAJIB MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN PENGABDIAN GURU YANG DIANGKAT OLEH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DENGAN MEMBERIKAN TUNJANGAN DAN/ATAU KESEJAHTERAAN LAINNYA

DITJEN PMPTK, 2005

28

Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.

PP no. 19 th. 2005: Standar Nasional Pendidikan Bab VI

Ravik Karsidi, Profesionalisme guru, UNNES 2010