Pengembangan Mendel 2
description
Transcript of Pengembangan Mendel 2
PENGEMBANGAN PEWARISAN MENDEL (2)
Key terms:
Interaksi gen Epistasi dominan Epistasi resesif Gen-gen yang mempunyai pengaruh
kumulatif
INTERAKSI GEN
Merupakan adanya sifat/karakter yang dipengaruhi dua atau lebih pasangan alel (gen), yang dalam ekspresinya saling mempengaruhi atau saling berinteraksi.
Hasilnya perbandingan fenotip keturunan hibrid menyimpang dari penemuan Mendel
(penyimpangan hukum Mendel). Pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson
dan R.C. Punnet pada tahun 1906 setelah mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam.
Bentuk jengger ayam dari galur yang berbeda (Bateson dan Punnet)
tunggal walnut mawar/rose ercis/pea
Jantan
(RrPp)
Betina (RrPp)
RP Rp rP rp
RP RRPP
walnut
RRPp
walnut
RrPP
walnut
RrPp
walnut
Rp RRPp
walnut
RRpp
rose
RrPp
walnut
Rrpp
rose
rP RrPP
walnut
RrPp
walnut
rrPP
pea
rrPp
pea
rp RrPp
walnut
Rrpp
rose
rrPp
pea
rrpp
tunggalRasio fenotip F2 = 9 walnut : 3 rose : 3 pea : 1 tunggal.
P : ♀ RRpp (rose) x ♂ rrPP (pea) Gamet Rp Gamet rP
F1 : RrPp (walnut) F2 :
Warna kulit ular corn snake
B – O – = warna kulit natural (ada pigmen oranye dan hitam)
B – oo = warna kulit hitam (defisiensi enzim pembentuk pigmen oranye)
bb O – = warna kulit oranye (defisiensi enzim pembentuk pigmen hitam)
bb oo = warna kulit albino (defisiensi enzim pembentuk pigmen oranye
dan hitam)
P : ♀ BB oo X ♂ bb OO
(hitam) (oranye)
F1: Bb Oo
(natural)
F2 : 9 B – O – = natural
3 bb O – = oranye
3 B – oo = hitam
1 bb oo = albino
Epistasi
Yaitu penutupan ekspresi suatu gen oleh gen lain yang bukan alelnya.
Macam-macam epistasis adalah:
a) Epistasi Dominan ( 12 : 3 : 1 )
adalah gen dominan mengalahkan gen dominan dan resesif lain yang bukan sealel. Contoh:
1. Warna bulu pada anjing
Gen B : penyebab warna bulu hitam
Gen b : bulu coklat
Gen I dan i adalah pengatur produksi pigmen
Gen I tidak dapat menghasilkan pigmen meski punya gen B dan b.
Gen I epistasi terhadap gen B dan b.
P = ♀ BBII x ♂ bbii (putih) (coklat) G = BI bi F1 = BbIi (putih)
F2 =
Jantan
(BbIi)
Betina (BbIi)
BI Bi bI bi
BI BBII
putih
BBIi
putih
BbII
putih
BbIi
putih
Bi BBIi
putih
BBii
hitam
BbIi
putih
Bbii
hitam
bI BbII
putih
BbIi
putih
bbII
putih
bbIi
putih
bi BbIi
putih
Bbii
hitam
bbIi
putih
bbii
coklat9 B-I- = bulu putih3 B-ii = bulu hitam3 bbI- = bulu putih1 bbii = bulu coklatRasio fenotip F2 = 12 putih : 3 hitam : 1 coklat
2. Warna Labu Squash
Warna buah labu diatur oleh 2 gen : Y-y dan W-w.
Y = gen kuning W = menghalangi pigmentasi
y = gen hijau w = tidak menghalangi pigmentasi
W epistatis dominan
Jawab:
P : ♀ WWYY (putih) x ♂ wwyy (hijau)
F1 : WwYy (putih)
F2 : 9 W-Y- = putih
3 W-yy = putih
3 wwY- = kuning
1 wwyy = hijau
Rasio fenotip F2 = 12 putih : 3 kuning : 1 hijau.
b. Epistasi Resesif ( 9 : 3 : 4 )
Terjadi jika gen resesif homozigot mengalahkan gen dominan dan gen resesif lainnya yang bukan sealel.
Contoh :
Warna rambut pada tikus diatur oleh:
A = gen untuk kelabu
a = gen untuk hitam
C = gen untuk keluarnya warna
c = gen yang menyebabkan warna tidak keluar (putih dianggap tidak berwarna)
Jika cc epistatis terhadap A dan a. Bagaimanakah perbandingan fenotip F2 jika disilangkan antara induk CCaa (hitam) dan ccAA (putih)?
P : ♀ CCaa (hitam) x ♂ ccAA (putih)
F1 : CcAa (kelabu)
F2 : 9 C-A- = kelabu 3 C-aa = hitam 3 ccA- = putih 1 ccaa = putih
Rasio fenotip F2 = 9 kelabu : 3 hitam : 4 putih.
Gen-gen rangkap yang mempunyai pengaruh kumulatif ( 9 : 6 : 1 )
Bila dua gen dominan mengalahkan gen dominan dan resesif yang bukan sealel dan bekerja saling menambah akan menimbulkan sifat yang menyangatkan.
Miyake dan Imai, ahli pemuliaan tanaman di Jepang, menemukan bahwa pada tanaman gandum (Hordeum vulgare) terdapat buah yang kulitnya berwarna ungu tua, ungu dan putih.
Jika gen dominan A dan B terdapat bersama-sama dalam genotip, maka kulit buah berwarna ungu tua. Tetapi apabila terdapat salah satu gen dominan saja (yaitu A atau B), kulit buah berwarna ungu. Absennya gen dominan dalam genotip menyebabkan kulit buah putih.
P : betina AABB x jantan aabb (ungu tua) (putih)
F1 : AaBb (ungu tua)
F2 : 9 A-B- = ungu tua 3 A-bb = ungu 3 aaB- = ungu 1 aabb = putih
Rasio fenotip F2 = 9 ungu tua : 6 ungu : 1 putih
Contoh lain: Interaksi gen pada bentuk garis (strip) pada
bagian tengah tubuh ikan hias sumatra (Barbus tetrazona tetrazona).
Apabila ada 2 gen dominan (A dan B) maka strip akan memanjang penuh dibagian tengah tubuh, sedangkan apabila hanya ada satu gen dominan (A atau B) saja maka strip panjangnya hanya ¾ bagian, dan bila tidak ada gen dominan, maka strip panjangnya hanya ½ bagian tubuh.
P : ♀ AA BB X ♂ aa bb (strip memanjang penuh (strip memanjang ½ dibagian tengah tubuh) dibagian tengah tubuh) F1: Aa Bb (strip memanjang penuh dibagian tengah tubuh)
F2 :9 A – B – = strip memanjang penuh dibagian tengah tubuh 3 A – bb = strip memanjang ¾ dibagian tengah tubuh 3 aa B – = strip memanjang ¾ dibagian tengah tubuh 1 aa bb = strip memanjang ½ dibagian tengah tubuh
Ratio fenotip F2 = 9 memanjang penuh: 6 memanjang ¾ : 1 memanjang ½
Terima kasih