Pengembangan Diri Dalam Pendidikan Orang Dewasa

15

Click here to load reader

description

Pengembangan Diri Dalam Pendidikan Orang Dewasa

Transcript of Pengembangan Diri Dalam Pendidikan Orang Dewasa

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh umat manusia.

    Pendidikan tidak terbatas hanya untuk mereka yang berada pada tingkatan pedagogy

    saja tetapi juga pendidikan diperuntukkan untuk andragogy. Seperti salah satu

    perumusan UNESCO yaitu long-life education, pendidikan untuk orang dewasa pun

    akhirnya mendapat perhatian.

    Pendidikan orang dewasa berbeda dengan pendidikan anak-anak. Pendidikan

    anak-anak berlangsung dalam bentuk identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan

    orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan

    masalah.

    Pada pembahasan kali ini, penulis akan mencoba membahas mengenai

    pengertian pendidikan orang deawasa yang lebih spesifi yaitu tentang pengembangan

    diri dalam manusia dewasa.

    I.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan diri manusia?

    2. Apa saja unsur yang diperlukan dalam pengembangan diri manusia?

    I.3 Tujuan Penulisan Makalah

    Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

    1. Menjelaskan pengertian pengembangan diri manusia

    2. Menjelaskan unsur-unsur yang diperlukan dalam pengembangan diri manusia

  • 1

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Definisi Pengembangan Diri pada Manusia

    Andragogi telah dirumuskan sejak tahun 1920. Andragogi dirumuskan sebagai

    proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara

    berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa berhubungan dengan

    bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya sendiri

    (Pannen, 1997).

    Perbedaan antara anak-anak dan dewasa dapat ditinjau dari tiga hal yaitu :

    a. Usia, individu yang berumur lebih dari 16 tahun dapat dikatakan sebagai

    orang dewasa dan kurang dari 16 tahun masih disebut anak-anak.

    b. Ciri psikologis, individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, tidak selalu

    bergantung dengan orang lain, bertanggung jawab, mandiri, berani

    mengambil resiko, mampu mengambil keputusan.

    c. Ciri biologis , apabila telah menunjukkan tanda-tanda kelamin sekunder

    Dari perbedaan diatas dapat diketahui bahwa manusia yang dewasa telah mengalami

    proses dimana dirinya berkembang, mulai dari fisik maupun psikis.

    Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini

    disebut oleh Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993)

    sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mesti

    meliputi empat dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional.

    Pembaruan fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya

    pengelolaan stres. Pembaruan spiritual dapat diraih melalui penjelasan tentang nilai

    dan komitmen, melakukan studi atau kajian dan berkontemplasi atau berdzikir.

    Dimensi mental dapat diperbarui melalui kegiatan membaca, melakukan visualisasi,

    membuat perencanaan dan menulis. Adapun dimensi sosial/emosional diasah melalui

    pemberian pelayanan, bersikap empati, melakukan sinergi dan menumbuhkan rasa

    aman dalam diri. Dalam proses pengembangan diri diperlukan keseimbangan

    (tawazun) dan sinergi (tanasuq) untuk mencapai hasil optimal sebagaimana yang

    diharapkan.

  • 2

    Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untuk meraihnya, diperlukan latihan

    dengan pola seperti spiral. Pola ini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang

    spiral secara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untuk melalui tiga tahap

    kegiatan yakni belajar, berkomitmen, dan berbuat. Latihan ini harus terus-menerus

    berjalan secara berulang-ulang sampai kualitas dan produktivitas diri kita menjadi

    semakin tinggi.

    B. Unsur yang diperlukan dalam pengembangan diri manusia

    Dalam pengembangan diri manusia, terdapat beberapa unsur / aspek yang

    mempengaruhi perilaku seseorang. Terdapat 2 unsur yang paling mempengaruhi

    hal tersebut, yaitu :

    1. Spiritual Quotient

    SQ menjadi landasan yang diperlukan untuk memfungsikan dan

    mensinergikan IQ dan EQ secara integral, efektif dan menyeluruh. Melalui SQ,

    pemikiran, perilaku dan perihidup manusia diberi makna dan bermuatan

    makna spiritual. Kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient ) menyadarkan kita

    akan tujuan hidup dan pemaknaan kehidupan yang kita jalani. Bahwa hidup

    memiliki arah dan tujuan hidup, bahwa setiap kehidupan memiliki pemaknaan

    yang tidak sekedar makna-makna bersifat duniawi. Spiritual Quetient

    (kecerdasan spiritual) memformulasi dirinya melalui value yang terbit lewat

    suara hati. Secara halus dan subtil, ia menempati ruang di relung hati manusia.

    Dan suara hati melintasi waktu, tempat, ras, suku bangsa dan agama.

    Kecerdasan spiritual melintasi batas agama (religion). Meski demikian,

    pemaknaan yang mendalam dan lurus terhadap agama yang dianut akan

    menjadi landasan yang kuat bagi tumbuh dan berkembangnya suara hati dalam

    diri manusia.

    Spiritual Quotient

    IMAN

  • 3

    NURANI

    Spirit mempunyai beberapa arti, diantaranya: arwah, berani, semangat, moral,

    jiwa, sukma, dll. Spiritual sebagai nurani, berkaitan dengan rohani dan batin.

    Spiritual Quotient = pencerahan nurani.

    Iman

    Tuhan menciptakan dan menyediakan segala sesuatu di muka bumi untuk

    keteraturan, kesejahteraan, kenikmatan, dan kebahagiaan manusia, bukan

    untuk kekacauan dan kezaliman. Jika ada yang berbuat kerusakan atau

    kehancuran, orang itu telah sesat dan mengingkari tujuan penciptaan manusia

    oleh Yang Maha Kuasa Pencipta.

    Ghazzali meyatakan empat unsur dalam metamorfosis yang mengubah manusia

    biasa dari hewan menjadi malaikat:

    a. Pemahaman diri, seseorang yang tidak memperhatikan jiwanya adalah seorang

    pecundang baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang.

    b. Pemahaman tentang Tuhan, banyak orang yang berperilaku ibarat orang yang

    tidak mau meminum obat karena mereka yakin dokter tidak tahu atau tidak

    melihat apakah mereka meminum obat atau tidak. Masalahnya bukan apakah

    dokter peduli atau tidak, tetapi bukankah orang tersebut menhancurkan diri

    mereka sendiri dengan ketidak patuhan itu. Begitu juga halnya dengan Tuhan

    yang menghargai ibadah kita, jika kita kurang atau tidak disiplin beribadah

    NURANI

    BERKELIMPAHAN

    RENDAH HATI

    NIAT IKHLAS

    DIPERCAYA

  • 4

    bukan berarti Tuhan akan menjadi lemah, melainkan kita lupa siapa diri kita,

    yaitu makhluk spiritual.

    c. Pemahaman tentang dunia seperti apa adanya, mereka yang memanjakan diri

    tanpa batas dalam kenikmatan dunia, di hari kematiannya akan seperti seorang

    manusia yang dengan rakusnya melahap makanan lezat dan kemudian

    memuntahkannya dan sebaliknya.

    d. Pemahaman tentang dunia yang akan datang seperti apa adanya, hewan dan

    malaikat tidak bisa mengubah tingkatan atau tempat yang sudah ditentukan

    bagi mereka, tetapi manusia bisa memilih merendahkan diri ketingkatan hewan

    melalui perbuatan mereka, atau dengan perbuatan mereka, tetapi manusia bisa

    melonjak hingga ke tingkat malaikat.

    Cosmic Counsiousness

    Penulis bernama Richard Maurice, bahwa tingkat kesadaran manusia ada tiga,

    yaitu:

    1. Kesadaran sederhana

    Kesadaran seperti ini dimiliki oleh hewan-hewan mengenai tubuh mereka dan

    lingkungan sekitar mereka. Kesadaran untuk mencarai makan saja, sekedar

    untuk bertahan hidup serta berketurunan, dan selamat dari predator dengan

    kiat sebatas kecerdasan yang sangat minimal dan relatif tidak berkembang turn

    temurun.

    2. Kesadaran diri

    Kesadaran manusia biasa, masyaarakat awam. Kesadaran diri telah membawa

    manusia kepada tingkat kecerdasan di mana kita berpikir tentang fakta dan

    memikirkan visi, memiliki bahsa untuk mengekspresikan. Kesadaran diri

    merupakan khas manusia dan memberi kita kesadaran yang sangat berbeda

    tentang diri kita sendiri, kita bisa berpikir jauh dan dalam sekali.

    3. Kesadaran kosmis

    Suatu kesadaran yang tajam tentang hidup dan keteraturan alam semesta

    tempat orang merasakan kesatuan dengan Tuhan atau energi semesta. Dia

    selalu melihat tanda-tanda ciptaan dan kehadiran Tuhan pada setiap ruang dan

    waktu, setiap benda hidup dan benda mati. Dia hanya takut kepada Tuhan dan

    bersyukur kepada Tuhan.

  • 5

    Sebagian orang beragama semata-mata untuk mencari ketentraman atau untuk

    mendapatkan perasaan aman. Tidak banyak yang mengerti bahwa beragama

    untuk pencerahan dan membuktikan kebenaran. Kebenaran harus dicari dan

    dipelajari karena manusia tidak akan langsung mengerti secara otomatis.

    Kebenaran hakiki milik Tuhan. Kita harus berusaha menyempurnakan diri.

    Niat dan Ikhlas

    Sesungguhnya, jika amal itu ikhlas namun tidak benar, amal tersebut tidak

    diterima oleh Yang Maha Kuasa. Untuk diterima-Nya, amal harus ikhlas dan

    benar. Ikhlas artinya amal dikerjakan semata-mata mengharapkan keridaan

    Yang Maha Sempurna. Benar artinya jika amal dilakukan berdasarkan petunjuk

    agama.

    Perkataan saja tidak bermanfaat sebelum dibuktikan dengan amal. Perkataan

    dan amal tdak bermanfaat kecuali diawali dengan niat. Niat, perkataan dan

    amal tidak bermanfaat kecuali sudah dijalankan dengan ikhlas.

    a. Kualitas Niat

    Kualitas niat dan amal ditentukan oleh seberapa ikhlas seseorang.

    Para pakar manajemen, terutama dibidang organizational behavior merancang

    suatu kiat bagaimana meningkatkan competitive advantage suatu perusahaan.

    Kiat itu menekankan kepada perusahaan untuk menjadikan karyawan sebagai

    knowladge worker untuk menuju learning company untuk mewujudkan

    knowledge management. Perusahaa membentuk suatu tim untuk menampung

    ide-ide menuju perbaikan kecil, yang biasa disebut kaizen. Berbagai upaya telah

    dilakukan oleh manajemen untuk membangun KM. Namun hasilnya tidak

    seindah yang dibayangkan pakar. Mengapa?

    Jawabannya adalah karena tingkat keikhlasan sebagian karyawan

    perusahaan/anggota organisasi masih rendah, bahkan ada yang sangat rendah.

    Bagi mereka, ilmu yang ada pada dirinya adalah kekayaannya sehingga jika

    diberikan kepada orang lain akan memberikan problem bagi kariernya.

    Rendah Hati

  • 6

    Rendah hati adalah menyimpan perasaan bangga dalam hati saja, tanpa ada

    kata-kata dan ekspresi yang berlebihan, bahkan kadang-kadang terkesan orang

    tersebut bersikap malu. Dala kerendahan hati, tersimpan setumpuk semangat

    untuk berprestasi dan dia bersyukur dalam diamnya kepada Tuhan yang

    memberikan rahmat kepadanya.

    Janganlah samakan rendah hati dengan rendah diri. Manusia yang rendah diri

    adalah manusia penakut, tidak berani menatap dunia dengan kepala tegak,

    tidak bersikap optimis, tidak berjiwa climber. Rendah diri berarti merasa kecil ,

    merasa rendah, merasa lemah. Rendah diri sifat orang yang frustasi, orang-

    orang yang kalah, mudah menyerah dan putus asa.

    Rendah hati dibentuk oleh nurani yang rukuk serta sujud memohon keridaan

    Tuhan Semesta.

    Bagaimana sikap nurani yang rendah hati?

    Ketika berkata tidak meninggikan diri, tidak juga merendahkan diri. Berkatalah

    sebatas yang benar dan fakta.

    Berserah diri kepada Tuhan atas yangg diperoleh. Ketika sudah berusaha secara

    maksimal, ketika sudah mendamping usaha dengan doa yang khusuk serta

    ikhlas, terimalah hasil apa adanya. Tuhan Maha Mngetahui apa yang terbaik

    untuk kita.

    Berprasangka baik agar muncul energi positif.

    Dipercaya

    Matriks dibawah ini menjelaskan pola kesalintergantungan antara tingkat

    kejujuran dan tingkat kepercayaan yang diterima dari orang lain.

  • 7

    Posisi Jendela 1 mengambarkan tingkat kejujuran yang sangat tinggi

    dengan tingkat kepercayaam yang tinggi pula

    Posisi jendela 4 menggambarkan tingkat ketidakjujuran yang sangat

    tinggi, dan tingkat ketidakprcayaan yang sangat tinggi.

    Maka dari matriks diatas dapat disimpukan bahwa, semakin rendah tingkat

    kejujuran seseorang, semakin rendah pula tingkat kepercayaan yang diterimanya

    sehingga reputasi yang bersangkutan jatuh.

    Kepercayaan juga sangat berkaitan dengan kepemimpinan. Karena tidak mungkin ada

    pemimpin yang tidak dipercayai oleh anggotanya.

    Tanggung jawab paling esensial para pemimpinn adalah bertanggungjawab terhadap

    tim, berkerja sama. Mempercayai dan dapat dipercayaui menghidupkan akses

    pemimpin dan tim untuk bersinergi dan berkesinambungan.

    Tindakan yang membantu untuk membangun hubungan Spiritual dan Emosional

    dalam sikap amanah dan mempercayai:

    Be Honest:

    Kejujuran itu berat dan mahal. Berat bagi orang-orang yang suka berbohong.

    Berat untuk berkata benar karena ada daya tarik yang besar berupa

    keuntungan sesaat dari ketidakjujurannya.

    Give your EMPHATY:

    Leadership Needs Trust And To Be Trusted

  • 8

    Dalam empati, kita berusaha mengerti secara berimbang antara perasaan dan

    jalan pikiran. Empati berbada dengan simpati, karena simpati hanya

    menunjukan sikap kita iba terhadap seseorang, sedangkan empati , selain kita

    menunjuan sifat iba namun juga merasakan hal yang sama.

    Be Transparent:

    Berusahalah menjadi orang yang terbuka, karena dengan sifat keterrbukaan

    kita, orang secara tida langsung dapat menilai kita tidak menyembunyikan apa-

    apa (tidak berbohong).

    Firm but Fair:

    Artinya tegas dan konsisten menegakan aturan. Setiap orang harus disiplin.

    Anda tidak bisa menegur anak buah yang terlambat padahal diri anda adalah

    biang keterlambatan. Kemudian maksud dari adil disini adalah berikan

    seseorang feedback sesuai dengan usaha dan aspeknya.

    Mutual Respect/Saling Menghargai:

    Janganlah menjaga jarak antara orang yang berbeda status. Kita perlu

    menyiratkan bagaimana perasaan kita dan kitapun harus pintar membaca yang

    tersirat dibalik yang tersurat ketika orang sedang berinteraksi dengan anda.

    Keep the Promise:

    Jangan mengumbar janji. Seseorang yang sudah dikatakan dewasa dapat

    menepati janji yang sudah dibuatnya secara matang. Kredibilitas pun akan

    bagus dimata orang-orang banyak.

    BERKELIMPAHAN

    Dalam kitab Suci tertara hukum, ketentuan dan petunjuk universal lagi abadi.

    Manusia tidak perlu mengeluh, namun harus selalu bersyukur. Semua harus

    diterima secara ikhlas karena semuanya datang dengan ketentuan, hukum alam.

    Kehenda Tuhan pencipta semesta dengan segala keteraturan hukum alam. Orang

    yang suka menolong dengan banyak senyum disenangi banyak orang serta mudah

    memperoleh teman.

    Untuk mempu mewujudkan pribadi yang berkelimpahan, manusia dewasa

    harus mampu menerima kenyataan bahwa manusia memiliki kelemahan sehingga

    dengan begitu manusia tetap percaya Takdir yang datang darii Tuhannya.

    Sesungguhnya , KAMI telah menawarkan amanah kepada

    langit, bumi dan gunung, tetapi mereka enggan memikulnya

    dan merasa berat dengannya, sebaliknya mabusia sanggup

    memikulnya. Sesungguhnya mereka sangat zalim lagi kurang

    pengetahuannya (bodoh) QS. Al-Azhab

  • 9

    Kelemahan manusia yang hakiki adalah:

    Manusia Tidak Abadi

    Manusia tidak dapat mencegah perubahan

    Manusia tidak dapat menentukan dengan tepat apa hasil jerih payahnya.

    EMOTIONAL QUOTIENT

    Kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi belum menjamin kesuksesan seseorang di masa

    depan. Penelitian yang panjang terhadap orang-orang dengan IQ superior

    menunjukkan tidak semua dari mereka sukses dalam hidupnya. Penelitian lebih lanjut

    memberikan gambaran bahwa mereka yang tidak sukses ini menunjukkan kesulitan

    dalam mengelola emosinya, sulit mengatasi stress, pesimistis, dan tidak mampu

    bersikap empati terhadap orang lain.

    Selain penelitian di atas, sebuah penelitian di Amerika dan Jepang juga menyatakan

    bahwa dari 100% orang sukses, hanya 10-20 persen aja yang berpendidikan tinggi,

    berijazah lengkap, dan tentunya dengan IQ yang di atas rata-rata, selebihnya, 80-90

    persen hanya lulusan SMA, SMP, atau bahkan tidak punya latar belakang pendidikan,

    kebanyakan dari mereka mengawali karir dari berdagang. Hal ini membuktikan

    bahwa IQ bukanlah segala-galanya. Dari beberapa penelitian juga dikatakan bahwa

    justru orang-oarang yang ber IQ tinggi malah memiliki kesulitan dalam bergaul,

    berinteraksi, mengembangkan diri, dan ber-attitute baik.

    Ada 5 komponen dasar dari kecerdasan emosional, yaitu sebagai berikut.

    1. Kesadaran Diri

    Faktor pertama ini merupakan pilar dasar dari seluruh komponen karena

    dengan kesadaran yang total makan orang akan mampu mengontrol dan

    mengendalikan emosinya. Kesadaran diri ini berkaitan dengan kemampuan

    orang untuk menyadari gejolak perasaannya, mengamati perubahan emosinya,

    dan mengenali nama-nama emosi yang muncul di dalam dirinya.

    Cara paling mudah untuk meningkatkan kesadaran emosi Anda adalah dengan

    membuat daftar nama-nama emosi yang sering Anda alami sehari-hari.

    2. Mengelola Emosi

    Mengelola emosi berkaitan dengan kemampuan untuk bagaimana memahami

    suasana perasaan dan mengaturnya sehingga tidak mengganggu kinerja.

    Kemampuan mengelola emosi ini akan membuat kita lebih mampu berpikir

    rasional di saat-saat puncak emosi.

    Pikiran diibaratkan sebagai sebuah program komputer, perasaan adalah layar

    monitor. Jika kita memasukkan program yang mempunyai kisah-kisah yang

    menyedihkan, penuh kekecewaan dan keputusasaan, layar monitor perasaan

    kita akan memunculkan secara jelas suasana kisah-kisah tersebut. Di layar

    monitor kita akan muncul gambar dan film-film yang menyedihkan, penuh air

    mata, dan keputusasaan. Tetapi sebaliknya, jika kita senantiasa menyiapkan

  • 10

    program-program yang menggugah semangat untuk maju, penuh dengan

    optimism, dan harapan, laya monitor perasaan kita akan memunculkan

    gambar-gambar dan film-film yang penuh keberanian, optimism, dan semangat

    hidup.

    3. Memotivasi Diri

    Orang yang mempunyai kecerdasan emosi adalah orang yang mampu

    memotivasi diri sendiri, membangkitkan semangat, menghidupkan energy

    positif di dalam dirinya ketika berhadapan dengan hambatan-hambatan.

    Mereka mampu membangkitkan optimisme, ketika keadaan semakin sulit

    untuk dihadapi.

    Untuk membuat kita menjadi orang-orang yang mampu memotivasi diri ketika

    keadaan yang dihadapi semakin sulit, ada beberapa kebiasaan yang perlu kita

    tanamkan di dalam perilaku kita, seperti berikut ini;

    a. pahami bahasa kalbu

    orang yang optimis selalu mengucapkan kata-kata penuh energy positif,

    mengandung spirit dan semangat juang tinggi dibandingkan orang-orang yang

    cenderung pesimistis. Orang-orang yamh optimis menggunakan kalimat-kalimat

    yang penuh kekuatan magis untuk mendorong diri mereka sendiri ketika

    berhadapan dengan kesulitan. Bahasa sehari-hari dan pernyataan diri yang

    sering digunakan orang-orang optimis seperti yang tercantum pada kotak

    dibawah ini.

    Bahasa orang optimis Bahasa orang pesimis

    Saya pasti mampu menghadapi

    masalah ini

    Ah, saya akan kalah

    Saya pasti berhasil Saya pasti gagal melakukannya

    Saya tidak akan mundur selangkah

    pun

    Keadaan ini sangat sulit, saya pasti

    tidak akan berhasil

    Saya akan berjuang sampai tetes darah

    penghabisan

    Wah, saya tidak mampu

    melakukannya

    b. Lepaskan kaca mata kuda

    lihatlah dengan wawasan yang lebih luas, setiap masalah selalu menyimpan

    pemecahan. Kita dituntut untuk meluaskan perspektif berifikir kita, jangam

    terpaku hanya melihat pada suatu sudut dimensi. Jadilah orang kreatif yang

    melihat suatu masalah sebagai tantangan, sumber inovasi dan sumber inspirasi.

    4. Empati

    Orang yang memiliki kecerdasan emosi tingkat tinggi adalah orang yang

    mampu meletakkan dirinya si telapak sepatu orang lain dalam memahami

    orang tersebut. Artinya adalah anda berusaha memahami seseorang dari

    perspektif, perasaan, dan pemikiran orang tersebut. Anda mampu mengerti

    perasaan apa yang sedang terjadi saat orang lajn mengalami kebahagiaan atau

    kesedihan. Anda tidak dengan cepat membandingkan dan mengukur orang lain

    berdasarkan pemikiran anda sendiri. Anda tidak menggambarkan perasaan

    orang lain berdasarkan pengamalamn anda sendiri.

  • 11

    Bahasa orang yang empati Bahasa orang yang tidak empati

    Dari cerita kamu, saya merasakan

    kesulitan-kesulitan yang kamu alami

    Ah, baru menghadapi kesulitan begitu

    saja kamu sudah sedih

    Kamu terlihat sedih sekali, saya bisa

    memahami keadaan tersebut

    Jangan cengeng dan bersabarlah

    Seandainya saya berada pada posisi

    kamu saat ini, tentu saya akan merasa

    kecewa dan sedih

    Kalau saya menjadi seperti kamu, saya

    akan cuek bebek

    Saya melihat kekecewaan yang kamu

    rasakan

    Untuk apa kecewa, sudahlah toh

    besok akan mendapatkan kembali

    5. Keterampilan sosial

    Keterampilan untuk berhubungan secara baik dengan orang lain merupakan

    salah satu komponen dari orang yang memiliki kecerdasan emosi tinggi. Hal ini

    menuntut anda mengembangkan keterampilan sosial termasuk didalamnya

    bagaimana mendengarkan dengan empatik, bagaimana cara berkomunikasi

    dengan hangat.

    Dengan mengembangkan keterampilan sosial yag efektif maka anda akan

    menciptakan hubungan relasi sosial yang baik, penuh pengertian, saling

    menghormati dan saling menguntungkan. Untuk itu, anda bisa melihat

    beberapa penelitian lain yang berkaitan dengan kegagalan karier akibat

    ketidakmampuan menjalin hubungan sosial dengan orang lain pada tabel

    dibawah ini.

    N

    o

    Tema McCall &

    Lombard

    o (1983)

    Morriso

    n et al.

    (1987)

    Lombardo

    &

    McCauley

    (1988)

    United

    states

    (1993-

    1994)

    Europe

    (1993-1994)

    1 Masalah

    dalam

    hubungan

    interperson

    al

    Tidak

    sensitive

    pada

    orang

    lain,

    bersikap

    dingin,

    menjaga

    jarak,

    terlalu

    berambisi

    us

    Hubunga

    n sosial

    yang

    jelek,

    terlalu

    ambisius

    Mengisolas

    i diri,

    masalah

    dalam

    hubungan

    internasion

    al

    Hubunga

    n kerja

    yang

    buruk

    Hubungan

    kerja yang

    buruk,

    isolasi secara

    organisasion

    al, terlalu

    berambisius

    Perilaku yang menghambat karier:

    Menunda pekerjaan

    Defensive

    Cemas

    Permusuhan

    Egosentris

  • 12

    Penuh kecurigaan

    Mengasingkan diri dan menjaga jarak

    Ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain

    Keras kepala dan kaku

    Terlalu mendominasi

    Terlalu mengkritisi

    BAB III

    PENUTUP

    III.1 Kesimpulan

  • 13

    Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini

    disebut oleh sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, meliputi empat

    dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional. Pembaruan

    fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya pengelolaan

    stres.

    Terdapat 2 aspek penting dalam pengembangan diri. Yaitu pengembangan

    secara spriritual (SQ) dan Pengembangan secara Emosional (EQ); kedua aspe ini

    sangat dibutuhkan dalam suatu pengembangan diri seseorang untuk menjadi lebih

    dewasa.

    III.2 Saran

    1. Tetaplah berusaha dan berjuang untuk menjadikan pendidikan Indonesia lebih

    maju dan lebih baik lagi.

    2. Jika dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahanya, kami mengharapkan

    saran dan kritiknya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Sutikno, Bambang. 2002. THE POWER OF 4Q for HR & Company Development.

  • 14

    Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama