Modul Pembelajaran Orang Dewasa
description
Transcript of Modul Pembelajaran Orang Dewasa
Buku Pegangan Mahasiswa
BLOK 1
KETERAMPILAN BELAJAR
Semester I
MODUL
PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Program Studi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
Manado
2014
TIM MODUL
Ketua : drg. Juliatri
Sekretaris : drg. Wulan Geraldine Parengkuan
Penyusun Modul : drg. Juliatri
dan Tim Pengajar drg. Wulan Geraldine Parengkuan
dr. D.H.C. Pangemanan, MKes, AIFM, AIFO
drg. Michael A. Leman, MMedEd
Drs. Dionisius Velenditi, MSi
Drs. Hendri Opod, MSi
drg. Johanna Angela Khoman
drg. Dinar A. Wicaksono, Sp. KG
Pertanyaan dan saran dapat dialamatkan ke:
drg. Wulan Geraldine Parengkuan ([email protected])
1
KATA PENGANTAR
Kami selaku penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas perkenaan-Nya sehingga Modul Pembelajaran Orang Dewasa ini dapat
diselesaikan.
Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
dalam rangka memenuhi amanah Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) maka mahasiswa
angkatan tahun 2014 diterapkan sistem pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang mengacu pada Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi sesuai ketentuan KKI.
Desain kurikulum bidang kedokteran gigi saat ini menekankan pentingnya aspek early
clinical exposure, dimana masalah-masalah di bidang medis telah diberikan pada mahasiswa
sedini mungkin untuk menjadi landasan belajar mereka sehingga memberikan pengalaman
belajar lebih awal di masyarakat, instansi pelayanan kesehatan dan sebagainya.
Berangkat dari kebijakan tersebut maka perkuliahan dibagi atau dikelompokkan dan
diintegrasikan ke dalam blok-blok. Salah satu blok adalah blok Keterampilan Belajar yang
merupakan blok pertama di Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, blok pertama dengan Modul materi
Pembelajaran Orang Dewasa ini diletakkan pada semester awal. Hal tersebut didasarkan atas
keyakinan bahwa sikap / perilaku positif, penguasaan pemahaman hakikat ilmu dan
kemampuan belajar, serta berkomunikasi yang efektif antara dokter / dokter gigi maupun
tenaga kesehatan lainnya dengan masyarakat dan etos belajar yang tinggi akan menjadi
tumpuan dihasilkannya lulusan dengan kompetensi yang baik.
Akhir kata diucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerjasama semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan buku panduan ini dalam memberikan sumbangan pikiran, waktu
dan tenaga sehingga buku ini dapat diselesaikan yang selanjutnya dapat digunakan untuk
menjadi acuan dasar dalam pelaksanaan kegiatan akademik di kedokteran gigi. Apabila kelak
ada perubahan atau masukan lebih lanjut maka akan diadakan perbaikan seperlunya.
Manado, 15 September 2014
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Tim Modul ……………………………………...……………………………………… 1
Kata Pengantar …………………………………....…………………………………..... 2
Daftar Isi ………………………………………....…………………………………...... 3
Deskripsi Blok dan Deskripsi Modul……………...………............................................. 4
Kompetensi Blok ……………..........................................……………………………… 5
Materi Pembelajaran ………………………………...........................................……….. 7
Tujuan Pembelajaran …...........................................……….............................................. 8
Sasaran Pembelajaran …..….........................................………....................................... 9
Strategi Pembelajaran …..…………............................................................................... 9
Tata Tertib ........................................…………............................................................... 9
Penilaian........................................................................................................................... 10
Role-play........................................................................................................................... 10
Skenario Tutorial............................................................................................................... 11
Lampiran :
Diskusi Tutorial Metode Seven-jump
Lembar Observasi
Jadwal
3
DESKRIPSI BLOK
Blok Ketrampilan Belajar ini membahas mengenai bagaimana falsafah/ hirarki suatu
ilmu kesehatan secara umum, terapan filsafat dalam kehidupan profesional, nilai-nilai dasar
spiritual, menerapkan metode keterampilan belajar Student Centered Learning, prinsip-
prinsip pertimbangan kemanusiaan, peningkatan potensi profesionalisme kedokteran, terapan
psikologi, serta perilaku kesehatan yang berkaitan dengan keterampilan komunikasi dan
empati. Selain itu, memberi latihan penunjang praktek komputer sebagai sarana untuk
membekali mahasiswa bagaimana menggunakan dan mencari informasi yang berhubungan
dengan penunjang referensi ilmiah suatu karya tulis. Blok ini didesain untuk membantu
merubah pola pembalajaran mahasiswa dari Teacher Centered Learning menjadi Student
Centered Learning sehingga mahasiswa siap memasuki perkuliahan dengan sistem
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Deskripsi modul:
Modul Pembelajaran Orang Dewasa bertujuan agar mahasiswa memperoleh
kemampuan untuk menerapkan filsafat falsafah/ hirarki suatu ilmu kesehatan secara umum
dalam kehidupan profesional, nilai-nilai dasar spiritual, menerapkan metode keterampilan
belajar Student Centered Learning, prinsip-prinsip pertimbangan kemanusiaan, peningkatan
potensi profesionalisme kedokteran, terapan psikologi, serta perilaku kesehatan yang
berkaitan dengan keterampilan komunikasi dan empati. Materi Psikologi belajar akan
mengarahkan agar mahasiswa perlahan-lahan dapat mengubah paradigma metode belajar dari
masa SMA/SLTA menuju perkuliahan dimana mahasiswa diharapkan dapat belajar secara
mandiri, aktif, berpikir kritis serta penerapan Student Centered Learning. Materi tentang
Filsafat Ilmu akan memberikan kompetensi kepada mahasiswa agar dapat menjelaskan peran
filsafat dalam studi ilmu kedokteran gigi pada khususnya. Ketidakpahaman tentang filsafat
akan mengakibatkan orang tidak tahu arah kegiatan ilmiah ; apa, bagaimana, apa gunanya
orang mempelajari sesuatu. Sedangkan Ilmu komunikasi akan berperan untuk membantu
mahasiswa memperdalam bidang komunikasi kesehatan dan akan berguna pada waktu
menjalani pendidikan kedokteran maupun kelak setelah menjadi seorang dokter gigi.
Permulaan modul ini diberikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh
mahasiswa setelah selesai kegiatan diskusi. Tutor dan mahasiswa harus mengetahui tujuan
pembelajaran secara cermat agar diskusi tidak menyimpang
4
KOMPETENSI BLOK
Kompetensi :
Domain Kompetensi utama Kompetensi penunjangDOMAIN I Profesionalisme
2. Analisis informasi kesehatan secara kritis, ilmiah, dan afektif (C3, P3, A3)
3. Komunikasi (C3, P2, A3)
4. Hubungan sosio-kultural dalam bidang kesehatan gigi dan mulut (C2, P2, A2)
2.1 Menganalisa secara kritis kesahihan informasi
2.2 mengelola informasi kesehatan secara ilmiah, efektif, sistematis dan komprehensif
2.3 Berpikir kritis dan alternatif dalam mengambil keputusan
2.4 Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan gigi dan mulut
3.1 Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi secara efektif dan bertanggung jawab baik secara lisan maupun tertulis dengan pasien, keluarga atau pendamping pasien serta masyarakat, teman sejawat dan profesi kesehatan lain yang terkait.
4.1 Mengelola dan menghargai pasien dengan keanekaragaman sosial, ekonomi, budaya, agama dan ras melalui kerjasama dengan pasien dan berbagai fihak terkait untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu.
2.1.1 Menggunakan teknologi ilmiah mutakhir untuk mencari informasi yang sahih secara profesional dari berbagai sumber (C3, P3, A3)2.1.2 Menggunakan teknologi ilmiah mutakhir untuk menilai informasi yang sahih secara profesional dari berbagai sumber (C3, P3, A3)
2.2.1 Menyusun karya ilmiah sesuai dengan konsep, teori, dan kaidah penulisan ilmiah (C2, P2, A1).2.2.2 Menyajikan karya ilmiah kesehatan secara lisan dan tertulis (C2, P2, A1).
2.3.1 Menyusun pemecahan masalah berdasarkan prioritas (C3, P3, A3)
2.4.2 Menggunakan informasi kesehatan secara profesional untuk kepentingan peningkatan kualitas kesehatan gigi dan mulut (C3, P3, A3)
3.1.1 Berdialog dengan pasien dalam kedudukan yang setara (C2, P2, A2).3.1.2 Bersikap empati terhadap pasien akan keluhan kesehatan gigi dan mulut yang mereka kemukakan (C2, P2, A2).3.1.3 Menuliskan surat rujukan pasien kepada sejawat dan atau penyelenggara kesehatan lain jika diperlukan sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku (C2, P2, A2).3.1.4 Berdialog dengan teman sejawat, praktisi kesehatan, dan praktisi lain terkait (C2, P2, A2).
4.1.1 Memahami adanya keanekaragaman sosial, ekonomi, budaya, agama dan ras berdasarkan asal usul pasien (C2, P2, A2).4.1.3 Bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk menunjang peningkatan kesehatan gigi dan mulut (C2, P2, A2).
5
DOMAIN IIIPemeriksaan Fisik Secara Umum dan SistemStomatognatik 9. Pemeriksaan Pasien (C2, P2, A2)
DOMAIN VKesehatan gigi dan mulut masyarakat
14. Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat (C3, P2, A3)
DOMAIN VIManajemen Praktik Kedokteran Gigi
16. Manajemen Praktik dan Lingkungan Kerja (C2, P2, A2)
9.2 Mengenal dan mengelola perilaku pasien secara profesional
14.2 Melakukan upaya promotif dan preventif pada masyarakat
14.3 Mengupayakan teknologi informasi untuk kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat
14.4 Bekerja dalam tim serta membuat jejaring kerja (networking)yang efektif dan efisien dalam usaha menuju kese-hatan gigi dan mulut yang optimal
16.3 Menerapkan prinsip dasar pengelolaan praktik dan hubungannyadengan aspek sosial
9.2.1 Menerapkan sikap saling menghargai dan saling percaya melalui komunikasi yang efektif dan efisien dengan pasien dan/atau pendamping pasien (C2,P2,A3).
14.2.1 Mengkomunikasikan program kesehatan gigi dan mulut masyarakat (C2,P2,A2).
14.3.1 Memahami penggunaan / pemanfaatan teknologi informasi untuk program kesehatan gigi dan mulut masyarakat (C2,P2,A2).14.3.2 Memahami penggunaan teknologi informasi untuk penelusuran informasi dan sumber belajar di bidang kesehatan gigi masyarakat (C2,P2,A2).
14.4.1 Melakukan kerjasama dengan tenaga kesehatan dan masyarakat, dalam upaya mencapai kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal (C2,P2,A2).
16.3.2 Melakukan komunikasi secara efektif dan bertanggung jawab secara lisan maupun tulisan dengan tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat (C2, P2, A2).
Secara umum, pada blok ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan filsafat
falsafah/ hirarki suatu ilmu kesehatan secara umum dalam kehidupan profesional, nilai-nilai
dasar spiritual, menerapkan metode keterampilan belajar Student Centered Learning, prinsip-
prinsip pertimbangan kemanusiaan, peningkatan potensi profesionalisme kedokteran, terapan
psikologi, terapan sosiologi, serta perilaku kesehatan yang berkaitan dengan keterampilan
komunikasi dan empati. Selain itu, adanya latihan penunjang praktek komputer sebagai
sarana untuk membekali mahasiswa bagaimana menggunakan dan mencari informasi yang
6
berhubungan dengan penunjang referensi ilmiah suatu karya tulis. Blok ini terbagi dalam dua
bagian utama, yaitu: 1) bagian pertama, pembelajaran orang dewasa; dan, 2) teknologi
informasi kesehatan. Blok ini berlangsung selama 4 minggu (Modul Teknnologi Informasi
Kesehatan 2 minggu, Modul Pembelajaran Orang Dewasa 2 minggu) dan ditempuh pada
tahun pertama (semester satu) dalam program pendidikan dokter gigi. Dari blok ini,
diharapkan mahasiswa telah mampu menerapkan metode pembelajaran Student Centered
Learning sehingga mahasiswa siap memasuki perkuliahan dengan sistem Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
MATERI PEMBELAJARAN
Nama Blok : Keterampilan Belajar
Tahun/ Semester : I / 1
Waktu / Sks : 4 minggu / 4 SKS
Modul
1. Pembelajaran Orang Dewasa
2. Teknologi Informasi Kesehatan (telah tercantum pada modul sebelumnya)
Mata Kuliah Terkait :
- Ilmu Psikologi
- Ilmu Filsafat
- Komunikasi
- Aplikasi Komputer (modul sebelumnya)
Metode Belajar
- Diskusi Tutorial/ Diskusi Kelompok
- Role Playing
- Diskusi Panel/ Pleno
- Kuliah Pakar
- Penelusuran Pustaka
- Penugasan Observasi Lapangan dan Komunikasi
- Praktikum Aplikasi Komputer (modul sebelumnya)
7
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum :
Pada akhir pembelajaran ini mahasiswa dapat menerapkan pola pembelajaran orang
dewasa (menerapkan Student Centered Learning), dan diharapkan mampu berkomunikasi
dengan baik dalam proses pendidikan.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan
menerapkan :
1) Filsafat Ilmu (topik terkait: hakekat filsafat, hakekat ilmu, dasar ontologi ilmu, konsep
dalam ilmu, metode ilmiah, axiologi ilmu, cabang-cabang ilmu, sikap ilmiah, metode
dan sumber belajar)
2) Psikologi Belajar (topik terkait: arti Psikologi, pembagian Psikologi, obyek perubahan
Psikologi, hubungan Psikologi dengan ilmu-ilmu yang lain, tujuan mempelajari
Psikologi, bimbingan dalam belajar, langkah-langkah dalam bimbingan, fungsi dari
bimbingan, kebutuhan bimbingan dan macam-macamnya, teknik-teknik dalam
bimbingan)
3) Psikologi Komunikasi (topik terkait: ruang lingkup psikologi komunikasi, iri
pendekatan psikologi komunikasi, penggunaan psikologi komunikasi, topik lainnya
yang berkaitan, alasan perlunya komunikasi, definisi komunikasi, model komunikasi,
komponen dasar komunikasi, prinsip komunikasi proses terjadinya komunikasi, tujuan
komunikasi, fungsi komunikasi, tingkatan komunikasi, karakteristik komunikasi, jenis-
jenis komunikasi, dan metode komunikasi)
4) Komunikasi Interpersonal (topik terkait: pengertian komunikasi interpersonal,
klasifikasi komunikasi interpersonal secara umum, tujuan komunikasi interpersonal,
teori hubungan interpersonal, hubungan interpersonal yang efektif)
5) Kepuasan dengan Konsultasi Medis (topik terkait: ketidakpuasan dengan komunikasi,
alasan ketidakpuasan dengan komunikasi)
6) Pendidikan Kedokteran
8
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Merubah perilaku mahasiswa untuk dapat menerapkan metode keterampilan belajar
Student Centered Learning dengan memahami makna dasar-dasar pembelajaran
keilmuan dan psikologi belajar, menggunakan komunikasi serta edukasi secara efektif
secara interpersonal dan profesi kesehatan lain yang terkait.
2. Tercapainya tujuan pendidikan kedokteran gigi yang berbasis kompetensi (KBK)
3. Sesuai area kompetensi, C3, P2, dan A3 secara individu maupun kelompok.
STRATEGI PEMBELAJARAN
- Kuliah pengantar dan Diskusi Panel oleh pakar/ narasumber
- Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor (Diskusi Tutorial)
- Diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor)
- Tugas perorangan dikerjakan di rumah
- Konsultasi dengan pemberi materi/ pakar
- Observasi atau aktifitas pembelajaran di lapangan
- Aktivitas belajar individual secara mandiri dengan menggunakan buku ajar, referensi
dan internet.
TATA TERTIB
- Mahasiswa wajib hadir mengikuti penjelasan tim modul
- Mahasiswa wajib hadir mengikuti Kuliah Pakar dan Diskusi Panel
- Mengikuti pertemuan kelompok untuk membahas program kelompok dan melakukan
pembahasan kasus secara aktif mandiri
- Mahasiswa harus melakukan belajar mandiri
- Mahasiwa yang telah memenuhi syarat administrasi dapat mengikuti ujian akhir modul
- Mahasiswa wajib hadir tepat pada waktunya. Bila dosen sudah ada di dalam kelas dan
telah memulai kelas, mahasiswa tidak dapat masuk kelas
- Mahasiswa harus selalu menggunakan papan nama / name-tag pada saat mengikuti
segala kegiatan di Blok ini
- Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan jumlah kehadiran maka nilai akhir modul
tidak dapat dikeluarkan
9
PENILAIAN
Formatif Sumatif
TutorialKuliah interaktifPraktikum
Penilaian tutorial Presentasi observasi
Presentasikomunikasi
Ujian modul
Bobot 10% 20% 20% 50%
ROLE-PLAY
Games
Panduan Instruktur :
Tutor memberi penjelasan tentang tata cara permainan atau role-play yang akan dilakukan.
Dalam satu jadwal tatap muka, mahasiswa melakukan permainan yang dipandu oleh tutor.
“Games Mengirim Berita”
Mahasiswa dari tiap kelompok baris berbanjar. Tutor memberikan semacam pesan pada
orang yang berada di barisan paling belakang, selanjutnya pesan tersebut diteruskan ke
depan. Kelompok yang berhasil meneruskan berita paling cepat keluar sebagai
pemenang.
“Games Tebak Angka”
Kelompok berbaris ke belakang. Tutor akan memberikan sederetan angka pada anggota
kelompok paling depan, untuk ditebak oleh anggota kelompok paling belakang. Setiap
kelompok boleh menentukan kode-kode khusus agar memudahkan dalam menebak
deretan angka yang dimaksud. Kelompok yang berhasil menebak deretan angka paling
cepat keluar sebagai pemenang.
“Games Analisis Komunikasi Interpersonal”
Profesional dalam bidang kesehatan dan kedokteran gigi harus memiliki kemampuan
komunikasi karena komunikasi merupakan dasar keberhasilan promosi kesehatan, baik
dalam konteks konsultasi dengan pasien, maupun percakapan sejawat. Dalam proses
10
tersebut akan berjalan dengan baik apbila berjalan dua arah tanpa ada pengurangan pesan
dan akan menumbuhkan empati.
Untuk role-play ini, tutor meminta empat pasangan (8 orang) dari masing-masing
kelompok untuk maju dan bermain active listening dan effective communication.
Mahasiswa berpasangan (dua orang) kemudian duduk lalu melakukan percakapan (topik
dipilih sendiri atau ditentukan oleh tutor) ;
Pasangan 1 melakukan komunikasi sambil menutup mata dengan kedua telapak
tangannya.
Pasangan 2 melakukan komunikasi dengan duduk saling membelakangi.
Pasangan 3 melakukan komunikasi dengan satu orang memelorotkan tubuhnya di kursi
dan membuang muka ke samping, rekannya duduk tegak di kursi dengan tangan dilipat
di dada.
Pasangan 4 melakukan komunikasi sambil menutup telinga dengan telapak tangan.
Mahasiswa yang lain memperhatikan dan menganalisa adegan tersebut. Diskusikan
hambatan apa dan pengaruhnya terhadap percakapan pada latihan komunikasi verbal dan
non-verbal tadi.
SKENARIO TUTORIAL
Skenario 1:
Diego adalah seorang mahasiswa dengan karakter :
Sering tidak kuliah, sering pulang sebelum waktu, jarang mengerjakan tugas, jarang sekali
mencatat pelajaran, suka mengganggu teman, suka menodong pada waktu ujian, peralatan
sekolah ada tetapi tidak terawat.
Diskusikan kasus tersebut dalam kelompok tutorial dengan menggunakan metode seven-
jump.
Skenario 2:
Komunikasi merupakan dasar keberhasilan promosi kesehatan, baik dalam konteks
konsultasi dengan pasien, masyarakat, maupun percakapan sejawat. Dalam proses tersebut
akan berjalan dengan baik apbila berjalan dua arah tanpa ada pengurangan pesan dan akan
menumbuhkan empati.
11
Ada dua dialog sebagai berikut:
Dialog (1)
Dokter A : Pak … Setelah dilakukan pemeriksaan dengan teliti maka ternyata bapak
menderita TBC
Pak Slamet : Kalau begitu penyakit saya adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan
(dengan nada sedih)
Dokter A : Siapa yang bilang begitu. Penyakit TBC adalah penyakit yang dapat
disembuhkan. Hanya orang yang tidak mengerti ilmu kesehatan akan
berpendapat penyakit TBC adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Pak Slamet : Tapi menurut Pak RT, TBC itu adalah singkatan dari Tidak Bisa
Sembuh, kan dokter?
Dialog (2)
Dokter B : Pak Joy, setelah pemeriksaan yang saya lakukan dengan teliti maka
ternyata bapak menderita TBC.
Pak Joy : TBC dokter, yah, penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Dokter B : Oh Bapak berpendapat begitu.
Pak Joy : Ya dokter, menurut pak RT, TBC adalah singkatan dari Tidak Bisa
Sembuh.
Dokter B : Oh begitu. Tapi itu sebelum ada obatnya. Sekarang di Puskesmas pun
sudah tersaedia obat untuk menyembuhkan sakit TBC. Apabila di minum
secara teratur selam 6 bulan maka penyakit itu dapat sembuh.
Pak Joy : Oh begitu dokter, syukurlah.
Diskusikan kedua dialog tersebut dalam kelompok tutorial dengan menggunakan metode
seven-jump.
12
LAMPIRAN
DISKUSI TUTORIAL METODE SEVEN JUMP
Prior Knowledge
Jika suatu grup memutuskan untuk mendefinisikan masalah dengan suatu pendekatan
tujuan yang tidak terarah, maka tentunya hal ini akan memakan waktu yang cukup lama.
Sehingga untuk mempersingkat dan mengefisienkan waktu, diperkenalkan metode 7- jumps.
Metode 7-jumps, sebagaimana dikenal dengan namanya, terdiri dari 7 langkah dimana setiap
kelompok tutorial harus mengembangkan metode menelusuri serta mempelajari masalah
secara mendalam.
Di Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan penerapan Diskusi Tutorial,
yaitu pada sessie pertama, mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil tutorial kemudian mulai
membahas masalah/topik yang ada di modul dengan bimbingan seorang tutor sesuai dengan
metode seven jumps. Sedangkan pada sessie kedua, mahasiswa melanjutkan menerapkan
diskusi tutorial sesuai dengan metode seven jumps.
Berikut ini merupakan deskripsi dari metode 7 jumps:
Step 1 : Clarify Unclear Terms and Concepts
Langkah pertama ketika kelompok dihadapkan pada suatu masalah adalah menelusuri
semua kata-kata maupun pernyataan yang tidak dimengerti dalam teks scenario. Hal ini akan
membuat semua anggota kelompok mengerti keseluruhan informasi yang terdapat dalam teks
scenario. Selama metode langkah pertama,semua anggota kelompok harus setuju dengan
penjelasan dari berbagai kata ataupun terminology dalam scenario, dan ini berarti tidaka akan
menimbulkan konflik dalam interprestasi masalah.
Selama langkah pertama, ada 3 kegiatan yang dapat dilakukan :
1. Memastikan semua anggota kelompok mengerti terminology kata
13
2. Memastikan semua anggota kelompok melihat masalah dengan pendekatan yang
sama tanpa ada keraguan
3. Memastikan semua anggota kelompok setuju dengan aspek yang akan dibahas dalam
scenario
Step 2 : Define The Problem
Langkah kedua dalam 7 jumps adalah mengidentifikasi masalah secara tepat.
Kelompok harus setuju dengan fenomena bagaimana yang membutuhkan penjelasan dan
hubungannya satu sama lain. Kadang kala masalah yang terkandung sangat jelas sejak dari
awal dimana setiap anggota kelompok mampu mengidentifikasi masalah yang menjadi pokok
permasalaha. Bila hal ini terjadi, maka kelompok dapat lanjut langsung ke step 3.
Namun kadang kala, hubungan antara fenomena yang terdapat dalam scenario tidak
begitu jelas dan keterkaitan satu sama lain mungkin cukup rumit. Seringkali juga, masalah
dapat dilihat dari berbagai aspek dimana setiap anggota kelompok melihatnya dari semua
aspek yang berbeda.
Step 3 : Analyse The Problem
Membaca skenario secara lebih mendalam dan berusaha untuk melihat masalah
sedalam mungkin, maka kita mungkin akan mulai dipenuhi dengan sejumlah masalah-
masalah lain dalam benak kita yang memungkinkan kita mengasumsikan masalah. Ide ini
adalah bagaimana masalah tersebut terbentuk didasarkan dengan pengetahuan yang telah
miliki atau mungkin juga merupakan hasil pikiran secara logika. Kelompok menganalisa
masalah yang terjadi dan mencari tahu anggota kelompok lain berpikir dari aspek mana atau
bahkan mengetahui mekanisme dan proses masalah ini terjadi.
Brainstorming merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghindari diskusi
kelompok yang terbatas dan bersifat dangkal. Ketika proses brainstorming, sangat penting
setiap anggota menyumbangkan ide-ide pikirannya. Ide-ide dalam pikiran akan membantu
jalannya diskusi secara efektif untuk menghasilkan arah diskusi yang lebih luas dalam ilmu
pengetahuan. Prinsip dasar dalam brainstorming adalah persamaan persepsi dengan metode
analisa kritis dari ide-ide yang disampaikan.
Proses brainstorming dimulai dengan mempersilahkan setiap anggota kelompok
memiliki pemikiran yang baik dan menyumbangkan sejumlah point atau kata kunci yan g
14
berkaitan dengan ide. Selama proses ini, setiap anggota kelompok memberikan pendapat dan
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah dalam skenario.
Step 4 : Order Your Ideas and Systematically Analyse Them in Depth
Selama proses analisa masalah, ide-ide pokok diutamakan oleh setiap anggota
kelompok dan secara sistematis dianalisa secara lebih mendalam dan dipilah dan kemudian
dikelompokkan dalam item yang sama. Proses analisa, yakni mendeskripsikan keseleuruhan
masalah dan mulai dikasifikasikan ke ide-ide yang lebih deskriptif, menyangkut hubungan
internal, pengelompokan elemen-elemen yang berbeda dan menghubungakan aspek yang
relevan dan tidak relevan. Hal pertama yakni memulai mengemukakan ide.
Selama proses ini, setiap anggota kelompok harus diberikan kebebasan untuk
mengemukakan ide-idenya. Anggota kelompok yang lain dapat menambahkan kontribusi
pendapat, dan mengklarifikasi pertanyaan atau bahkan memperluas asumsi yang telah mereka
buat. Kebingungan adalah hal yang umum terjadi pada saat diskusi. Setiap anggota tidak
perlu mengerti darimana segala sesuatu ide tersebut dikelompokkan bersama yang mungkin
tidak sejalan dengan penjelasan yang diberikan mengenai suatu fenomena, atau bahkan
pertanyaan-pertanyaan baru dapat muncul yang kemudian tidak dapat dijawab secara
langsung. Kebingungan dan kontradiksi yang terjadi selam proses ini merupakan dasar untuk
membentuk leaning objective.
Step 5 : Formulate Learning Objective
Learning objective dibuat dengan basis pertanyaan yang muncul ketika berusaha
untuk menganalisa masalah. Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab untuk setiap masalah
sehingga dapat dimengerti dengan mudah. Learning objective merupakan sesuatu yang harus
dipelajari dan dijadikan sebagai tugas dimana kelompok tutorial merancang untuk kemudian
menjadi dasar untuk didiskusikan.
Step 6 : Seek Additional Information Outside The Group from Other Resources
Ketika learning objective telah terbentuk, setiap anggota kelompok dapat memulai
mencari informasi dan mempelajarinya. Ada beberapa hal yang perlu diingat selam proses
belajar mandiri, yakni :
1. Pemilihan sumber/ referensu yang relevan dengan learning objective
2. Belajar secara aktif
15
3. Berusaha untuk membuat ringkasan sumber-sumber pembelajaran dengan kata-
kata sendiri
4. Mencari lebih dari satu referensi
5. Membaca secara lebih seksama mengenai learning objective
6. Menulis sumber kepustakaan dimana informasi tersebut didapatkan
7. Buat ringkasan mengenai ide utama
Step 7 : Synthesis and Test The New Information
Dalam diskusi tutorial selanjutnya, hasil dari aktivitas belajar mandiri didiskusikan
dan dipresentasikan dengan melihat hubungan learning objective yang dibentuk dalam
tutorial sebelumnya. Penjelasan dengan kata-kata sendiri mengenai apa yang telah dipelajari
sebelumnya dan harus yakin bahwa semua nggota kelompok dapat mengerti apa yang kita
presentasikan.
Laporan yang lebih detail dapat memicu pembentukan learning objective tambahan:
- Kadangkala pertanyaan-pertanyaan baru muncul selama proses ini
- Kadangkala hal ini membuat perubahan pada defenisi awal yang telah dimengerti dan
mungkin tidak pernah jelas dan tertuju sesuai hasil yang diharapkan
- Kadangkala pada masa belajar mandiri, anggota kelompok sendiri mampu untuk
mengformulasikan sesuatu yang penting untuk keseluruhan anggota kelompok untuk
dipertimbangkan
16
LAMPIRAN
Pembelajaran di Kampus
Lembar Observasi: Check List
Petunjuk : Berikan tanda cek (contreng) sesuai jawaban observant
CekNo. Kornponen yang Diamati
Ya Tidak
1 . Membuat rencana kerja belajar
a. Mingguan
b. Harian
2. Merencanakan tempat belajar (rumah, perpustakaan)
3. Merencanakan lamanya belajar setiap hari
4. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan
belajar, tidur, olahraga, makan, mandi, dll.
5. Menentukan waktu belajar (pagi, sore, malam)
6. Menyiapkan diri sebelum mengikuti perkuliahan dengan
cara mempelajari topik yang akan dibahas esok hari
7. Aktif dalam perkuliahan (menjawab pertanyaan dosen atau
bertanya untuk hal yang kurang jelas)
8. Membuat catatan perkuliahan dosen dengan cara
a. Mencatat kata demi kata
b. Mencatat garis besar saja
9. Melengkapi catatan perkuliahan dengan mencari di
perpustakaan, internet, diskusi dengan teman
10. Meninjau secara cepat / sepintas bab / buku / journal yang
akan dibaca
17
11. Membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi bab
yang akan dibaca
12. Membaca sambil mengumpulkan pengertian dan menjawab
Pertanyaan
13. Mengulang kembali apa yang dibaca dengan membuat out
line (garis besar)
14. Mernbaca semua referensi yang disarankan dosen
15. Mencari informasi tambahan selain yang disarankan dosen
16. Menyiapkan diri sebelum ikut diskusi
17. Aktif dalam mengajukan pendapat / sumbang saran
18. Menyiapkan diri jauh sebelum ujian dengan belajar
mencicil (topik - topik)
19. Nanti bersiap-siap jika ujian sudah diambang pintu (SKS)
20. Pernah mengalami kesulitan belajar
Terima Kasih
Kejujuran Anda Sangat Dihargai
............................................. ............................................
Observan Observer
18