PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

128
PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I<EPERCA YAAN DIRI ANAK Oleh i RfNI KURNIASIH NI· : 198070014527 I ! FAKtLTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLA11 NEGERI SY ARIF I-IIDA YATULLAI I I JAKARTA f 425 HI 2004 !VI ' ' ' \/ 0

Transcript of PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Page 1: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

PENGARUHPOLAASUH

TERI-IADAP I<EPERCA YAAN DIRI ANAK

Oleh

i RfNI KURNIASIH

NI· : 198070014527

I !

FAKtLTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLA11 NEGERI SY ARIF I-IIDA Y ATULLAI I

I JAKARTA

f 425 HI 2004 !VI ' '

' \/

0

Page 2: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

PENGARUll l'OLA .\.Sli!I TERl!.\D.\P J(i':l'ERC \ \/\.\:"i Dll~l

SKRIPSI

Diajukan :<cpada h~kultas Psikologi Untuk Mcmenuhi Svarat- SyarnL

Mcncapai Uclar Sarjana l'sikologi

F'ernbimbing I

Olch

RINI KURNIASIH 1981914527

Di bawah Bimbingan

Di,~ Pembimbing II

Ora. Afidah Mas'ud

Fakultas Psikologi

Ur:i~1ersitas Islam f;iegerl Syarif Hidayatullali

Jakarta

1424 H/ 2004 M

Page 3: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "PENGARllH POLA ASllH TERHADAP

KEPERCA Y AAN DIRI", tclah diujikan dalam Sidang Skripsi Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pacia tanggal 11 Februari 2004. Skripsi ini telah

diterima scbagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I

(SI) pada Fakultas Psikologi.

Dekan/

Ketua Merangkap Anggota

Dra. Hj. Netty Hartati, M.Psi NIP. 150 021 5938

Drs. Choliluddin. AS MA Penguji I

o~s; Pembimbing I

Sidang Skripsi

Anggota

Jakarta, 11 Februari 2004

Pembantu Dekan/

ngkap Anggota

/

Dra. H. Zahn NIP

Dr·. Fadhilah Surala a M.Si Penguji II

Dra. Afidah Mas'ud, M.Pd Pernbimbing II

Page 4: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I
Page 5: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

KAT A PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadi1<1n .\llah

SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran scrta kesehatan lahir dan ba1in

kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

Penulis 1nenyadari akan ketcrbatasan pengetahuan. pengala111a11 dan

kemampuan yang dimiliki, tetapi berkat dorongan, bi111bingan, nasehat 'erta b.intu""

dari berbagai pihak, maka penulis dapal 111enyeleoaikan skripsi ini walaupun drngan

basil yang jauh dari sempurna. Beribu terima kasih penulis, ticlak akan bisa 111e111halas

semua pihak yang telah membantu memberikan clorongan kepacla pcnulis hallla du'a

dan terima kasih yang menclalam penulis sampaikan kepada:

Bapak clan [mak tcrsayang. Ayahanda M,IVlnchyi clan B111•da R11s111i11i

yang selalu clan tiada pernah putus memberikan clorong(ln moral dan matcnl 'L'll,1

yang tiada bosen memberikan do'a dan 111erestui setiap langkah 1111 vanµ ,elalu

memendam duka disaat penulis berbuat salah, yang selalu sabar dis.iat n1t·n~.il.11111

kekurangan dan yang selalu mengingatkan cliri ini kepada Tuhan. l'capan

terimakasih ticlak akan cukup untuk membalas se111ua ... hanya clo'a va11~ b"" pc-11111"

panjatkan agar mereka sehat selalu ..

Keluarga besar Ayahanda R. Tatang Kosasih (Alm) dan lhunda Karlini,

yang msya Allah jika di Atas merestui menjadi ayah clan ibu mertuaku Trn111a b'ih

atas setiap do'anya clan yang selalu .. selalu .. clan selalu membuat din 1111 tega1

Page 6: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

menjalankan tunangan ini , sampai saat ini bcrusia 2 th lcbih. Do«1l-,u sl'lalu 111!-,

Bunda dan Almarhum di sana.

Semua kakakku tersayang keluarga Besar M. Muchyi '""'" ,clalu

membantu n1e1nberikan dorongan n1oral kepada penulis dengan sayang yang t1ada

putus . Yanto + Edi, Teruntuk Mar .. yang selalu bikin ketawa kalo lagi Ill. \ancc

selalu nen1enin tidur gara-gara takut color ljo. l1l1ah .. yang udah nggak h;i\'.t.:I L1~i

Uji. yang selalu banyak ngedorong clalam hal materi. Dan semua k;1kak 1p<11k11

"always be happy".

Kakak tersayangku R.Teten Kurniadi yang diseti:q1 ,a,11 "·i,ilu

memberikan yang terbaik buat penulis, yang selalu sabar n1enunggu

kuliah .. yang selalu sabar dijadikan pelampiasan amarah jika penul" ,1, ,·" d.1n

yang selama 2 tahun lebih mewarnai hari-hari indah penulis.

sayangnya ... Happy Birthday and always miss U ( "siapapun pcnd;111111111~11111

jadilah pemimpin +Imam yang baik buat masa depanmu .. _ 111"). I 0- ;.

2002 ... sweet memory kita ... are you remember "111

Kura-kura kecilku yang cantik-cantik. Dinda, Dita, Diva, QQ, Lala, lrha.

Ram, Eko, Cahyo, Fajar, Bayu .. . yang selalu buat. hati ini terscn)·um 1i<llam

menyelesaikan tugas beral ini karcna kclucuan kalian, clan kcponkanku yang lucu

Vika, Iki ,Aldi ,Ines ,Ad it ... moga-moga jacli anak yang pinter clan snlch

Temen-temen SMU ku nun jauh disana, yang selalu nyempctin nclpon buat

nanya kabar penulis dan selalu nanya kabar kuliahnya, terutama Lia ;111d Gank

ARIL nya (Ai, Rini,llal ,Lia ), moga kita tetcp salu sekalipun jauh, clan Little Star

Page 7: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Ibu Ora. Alidah Mas'ud selaku Dasen Pembimbing II, yang tel ah ball\ ak

memberikan saran, petunjuk dan meluangkan waktu dalam membimbing penul1s.

agar penulis menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Bapak Ors. Choliluddin, AS,MA, Penguji I penulis, yang dengan murah hati

memberikan masukan terbaik kepada penulis, selama menguji

!bu Hj. Ora. Netty llartati, M.si, selaku Dckan Fakultas Psiklllogi Ull\

Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus Pembimbing Akaclemik yang tclah

memberikan bimbingan berkaitan dengan Akademik, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini.

Bapak dan lbu Guru serta Siswa-siswi Madrasah lbtidayah Pembangunan

Ciputat yang telah bersedia dan meluangkan waktu untuk membantu menjadi

responden dalam penelitian ini.

Pcnulis

14 Februari 200..J

Page 8: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

( D ) RINI KURNIASIH

ABSTRAK

( A) FAKUL T AS PSIKOLOGI

( B ) JURUSAN PSIKOLOGI

( C ) FEBRUARI 2004

( E) PENGARUH POLA ASUH TERHADAP KJ:IPERCAY AAN DIRI ANAK

( F ) VII + 84Halaman

( G ) Pola asuh orang tua adalah cara bagaimana orang tua mengasuh anaknya,

dalam arti memenuhi kebutuhan fisik dan psikis, dimana cara tersebut akan

mempengarnhi perkembangan kepribadian anak.

Elder (1963) membagi pola asuh menjadi 3 yaitu pola a~IJhdemokratis,permissifdan

otoriter. Pola asuh1, demokratis merangsang anak untuk lebih banyak berpartisipasi

dengan cara mendiskusikan segala keputusan yang akan diterapkan walaupun

keputusan akhir tetap berada ditangan orang tua. Dalam pola asuh permissifpengaruh

anak melebihi besarnya pengaruh orang tua dalam mengambil keputusan. Sedangkan

pola asul1 otoriler anak tidak diizinkan untuk mengemukakan pendapatnya, ataupun

mengatur tingkah laku mereka sendiri. Menurut Roger (1961 ), kepercayaan diri

adalah kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan penilaian-penilaian

tanpa harus bergantung pada orang lain, kepercayaan dili juga merupakan keyakinan

individu untuk melakukan tindakan yang dianggap benar.

Page 9: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan, "apakah pola asuh berkorelasi positif

dengan kepercayaan diri". Dan "apakah ada perbedaan kepercayaan diri anak dilihat

dari tipe pola asuh yang berbeda". Selain itu, penelitian ini juga ingin menjawab

"apakah ada perbedaan kepercayaan diri antara siswa lalci-laki dan siswa perempuan".

Skala pola asuh yang digunakan peneliti adalah skala pola asuh dari Baumrind yang

sudah diadaptasi oleh Natris lndriani (2002) Dan skala percaya diri yang terdiri dari

42 pernyataan, dengan koefisien Alpha Cronbaeh sebesar 0,8779.

Subjek penelitian ini adalah siswa siswi Madrasah Ibtidayah Pembangunan

Sampel ditarik dengan teknik Random Sampling. Penelitian ini dilakukan Pada

tanggal 30 desember 2003 terhadap responden siswa siswa MIP Ciputat. Hasil

penelitian menunjukkan (I) Pola asuh berkorelasi positif dengan kepercayan diri

anak. (2) Tidak ada perbedaan kepercayaan diri ditinjau dari perbedaan jenis

kelamin. (3) Terdapat perbedaan kepercayaan diri pada individu dengan tipe pola

asuh demokratis ,pe1missif dan otoriter.

( H) DAFT AR BACAAN : 37 ( 1971-2002)

Page 10: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I
Page 11: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

J

DAFTAR ISi

HALAMANJUDUL

HALAMAN PENGESAHAN .................................................•...........•.................... ii

KATA PENGANTAR •......................•..•.....•.....•........•........•........•.....•..•..•............•... viii

ABSTRAK .....................................•..............................................................•...........• x

DAFT AR ISi •.....•...........•.....•......................................•.....•........•...............•...•....•..•.. xii

DAFTAR TABEL ....•...............•................................•..............•.............................•.. xv

.x BAB I PENDAHULUAN .•..•..............•..•...........•..••..........•.....•.....•.........•..•.....•.....•. 1

\)<

'- A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... I

' B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .... ':' .............................................. 8

~ 1. Pembatasan Masalah ............................................................................ 8

2. Perumusan Masalah ............................................................................. 9

V 3. TU.Jyan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 9

C. Sistematika Pemilisan .............................................................................. I 0

D. Teknik Penulisan ...................................................................................... 11

BAB II KAJIAN TEORI .•........•...........•..•.....•..............•...............•...........•........•.... 12

A. Pola Asuh ................................................................................................. 12

, I. Pengertian Pola A/h .......................................................................... 12

v-2. Aspek-Aspek ~am Pola Asuh .......................................................... 15

Page 12: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

r 3. Jenis-Jenis Pola Asuh .......................................................................... 16

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh ................................... 21 I

• B. Kepercayaan Diri ..................................................................................... 23

1!. Pengertian Kepercayaan Diri ............................................................... 23

2. Karakteristik Kepercayaan Diri ........................................................... 29

13. Perkembangan Kepercayaan Diri ....................................................... .35 ""\ ,. .

( 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ....................... 39

L 5. Masalah Tidak Percaya Diri Pada Anak-Anak .................................. .40

1 6. Pengaruh Kondisi Keluarga Terhadap Proses Pembentukan Rasa

Percaya Diri ........................................................................................ 4 3

'E Masa Kanak-Kanak Akhir ...................................................................... .46

0 D. Hubungan Antara Pola Asuh Dengan Kepercayaan Diri Anak ............... 49

E. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 53'

A. Subjek Penelitian ................................................................................... .53

B. ~i Dan Definisi Operasional Variabel ..................................... 54

C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 56

I. Skala Pola Asuh Orang Tua ............................................................... 56

2. Skala Kepercayaan Diri ...................................................................... 57

D. Teknik Analisis Data .............................................................................. 59

E. Prosedur Penelitian ................................................................................. 62

I. Tahap Persiapan ................................................................................. 62

Page 13: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

2. Tahap Pengambilan Data ................................................................... 64

3. Tahap Pengolahan Data ...................................................................... 65

4. Tahap Pembahasan ............................................................................. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN .•...•....•.....•..•........................•..•..•.........•..•...........•.. 66

A. Gambaran Umum Responden ................................................................. 66

B. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................... 72

C. Analisis Dan Interpretasi Hasil Penelitian .............................................. 76

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN •....••.•.....•..•........••.....•..•..•.........•.....•. 80

A. Kesimpulan ............................................................................................ 80

B. Diskusi .................................................................................................... 81

C. Saran ....................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

DAFT AR T ABEL

Skoring Skala Kepercayaan Diri

Penyebaran Butir ltem Kepercayaan Diri

Distribusi Item Skala Percaya Diri Setelah Uji Caba

Tabel 3 .4 Distribusi Item Skala Kepercayaan Diri

Tabel 4. 1 Usia Responden

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Subjek

Tabel 4.3 Kelas Subjek

Tabel 4.4 Kegiatan Intra atau Ekstra Subjek

Tabel 4.5 Aktivitas Di luar Rumah

Tabel 4.6 Pendidikan Ayah Subjek

Tabel 4. 7 Pendidikan !bu Subjek

Tabel 4.8 Pekerjaan Ayah Subjek

Tabel 4. 9 Pekerjaan !bu Subjek

Tabel 4.10 Hasil Skar Pola Asuh

Tabel 4.1 I Hasil Skar Kepercayaan Diri

Tabel 4.12 Tipe Pola Asuh dan Derajat Kepercayaan Diri

Tabel 4.13 Kepercayaan Diri Siswa Laki-Laki dan Siswa Perempuan

Tabel 4.14 Hasil Korelasi Pola Asuh dan Kepercayaan Diri

Tabel 4. 15 Frekuensi Observasi Pola Asuh dan Kepercayaan Diri

Tabel 4. 16 Frekuetisi Ekspektasi Pola Asuh dan Kepercayaan Diri

Tabel 4.17 Frekuensi Observasi Siswa Laki-Laki dan Siswa Perempuan

Page 15: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I
Page 16: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG MASALAH

Dalam pengamatan terhadap orang-orang diseputar Anda, mungkin pemah

Anda temui orang-orang yang pandai di sekolah, tetapi apa yang diraihnya saat ini

tidak sepadan dengan prestasinya ketika sekolah. Sebaliknya, ada pula orang-orang

yang sukses dalam masyarakat, tetapi <lulu prestasinya di sekolah tergolong sedang­

sedang saja.

Meraih sukses memang tidak harus didahului oleh prestasi yang hebat di

sekolah atau bakat yang menonjol disuatu bidang. Kedua ha! itu memang penting,

tetapi yang tidak boleh diabaikan adalah bagaimana anak mengenali kemampuannya,

kemauannya dan tahu bagaimana cara mencapainya. Itu semua merupakan proses

yang jauh lebih rumit dibanding usaha meraih prestasi sekolah yang setinggi­

tingginya.

Sukses seringkali berkaitan dengan mampu tidaknya seseorang mengatasi

hambatan yang berasal dari lingkungan maupun diri sendiri. Situasi kurang percaya

diri sering menjadi hambatan bagi seorang anak yang sebenarnya mampu, tetapi tidak

berhasil menu11jukkan kemampuannya secara optimal. 1

1 Majalah "Ayah Bunda", ll-24 Januari 1991, Nol

Page 17: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

2

Kesuksesan didalam bidang apapun memang tidak akan mungkin dicapai

oleh scorang anak, jika ia tidak mcmiliki rasa percaya diri yang cukup. Sayan1,'llya ,

tidak setiap orang dapat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan mudah .

Menurul Thursan Hakim (2002) , sebagian besar anak justru mengalami

gejala-gejala tidak percaya diri dengan berbagai macam intensitasnya. Terkadang,

seorang anak hanya mengalami gejala tidak percaya diri yang terbatas pada waktu

dan situasi tertentu.

Gejala tidak percaya diri ini umumnya dianggap sebagai gangguan ringan

karena tidak menimbulkan masalah besar. Disadari atau tidak, sebagian besar anak

ternyata mengalami gejala tidak percaya diri seperti ini. Selain itu, adapula anak-anak

yang mengalami gejala tidak percaya diri yang berat. Gejala tersebut selalu menjadi

hambatan besar didalarn menjalankan hidupnya sehari-hari. Bahkan tidak sedikit anak

yang didalam sikap hidup sehari-harinya menunjukkan gejala bahwa dia mengalami

gejala tidak percaya diri yang berat. 2

Percaya diri rnenurut Elly Risman (2001), adalah merasa nyaman tentang

dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain terhadap diri sendiri, konsekuensinya

saat orang menyebut istilah tidak PeDe adalah apabila ia tidak nyaman tentang diri

•.. 3 senam.

2 Thursan Hakim, Menga/asi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta : Puspa Swara ,2002), h. l 3 Menumbuhkan Rasa PeDe Anak, l/epublika, (Jakarta), 23 September 2001, h. 10

Page 18: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

3

Percaya diri merupakan modal dasar bagi pengembangan aktualisasi dirif

Menurut Maslow , " orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri

mereka, kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atau

kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banyak memikirkannya.

Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini, memiliki kelemahan-kelemahan

atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau bersalah terhadap hal-hal

tersebut. Mereka menerima kodrat mereka sebagaimana adanya.5

Seorang anak yang percaya kepada dirinya dapat mengatasi segala faktor

dan situasi frustasi, bahkan mungkin frustasi-frustasi ringan tidak akan terasa sama

sekali.Tapi sebaliknya anak yang kurang percaya diri akan sangat peka terhadap

bennacam-macam situasi yang mcnekan, setiap tckanan akan dirasakan sebagai

ancaman terhadap dirinya, ia akan merasa marah dan tindakan-tindakannya akan

dipengaruhi oleh tanggapannya terhadap situasi.6 Seluruh perilaku anak yang salah

dan menyimpang bersumber dari hilangnya rasa percaya diri, dan rasa takut untuk

berbuat, karena tidak pernah mendapatkan dorongan keberanian berbuat, atau merasa

tidak bisa berbuat cukup baik.7

Menurut pakar pendidikan DR. Arif Rahtnan (1999) bahwa " Rasa percaya

diri merupakan salah satu sifat atau watak dari sepuluh jenis watak yang perlu

ditumbullican pada seorang anak untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup ".

4 E. Koswma, Teori-Teori Kepribadia11, (Bandung: PT Eresco ,1991), h. 126 'Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991), h.10 1' Zakiah Daradjat, Keseha1a11 Me/Ila/, (Jakarta: PT Gunung Agung, 1996) ,h.25

7 Maurice Balson, JJagaimana Me11jadi Orang Tua Yang Baik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1987), h. 85

Page 19: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

4

Kesembilan watak laim1ya adalah fleksibel, terbuka , tegas berencana, memiliki

toleransi, disiplin, berani mengambil resiko, memiliki orientasi dan bertakwa. 8

Di dalam Islam sangat dianjurkan sekali kepada umatnya agar memiliki

kepercayaan diri kepada dirinya sendiri. Rasa percaya diri dalam konsep Islam adalah

rasa percaya diri yang dibangun atas dasar keimanan kepada Allah SWT , sebab

keimanan kepada Allah SWT mengakibatkan seseorang tersebut tidak akan merasa

takut dan ragu-ragu dalam menjalani hidup ini. Ia akan selalu optimis, tenang dan

berani.

Perkembangan pembentukan kepribadian anak tidaklah terjadi begitu saja,

melainkan merupakan perpaduan atau interaksi antara faktor-faktor konstitusi biologi,

psikoedukatit; psikososial, dan spiritual . Peran orang tua amat penting pada faktor

.. 9 1111.

Keluarga adalah buaian tempat anak melihat eahaya kehidupan pertama.

Pengalaman dalam keluarga meninggalkan bekas mendalam pada watak , fikiran ,

sikap, dan perilaku anak. Lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat besar

didalam mempengaruhi anak-anaknya. Begitu besar pengaruh 9rang tua terhadap

anak-anaknya sehingga mampu membentuk arah keyakinan anak-anak mereka.

Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:

•Arif Rahman," Tanamkan Watak Anak Sejak Dalarn Kandungan", Republika, (Jakarta), 29 agustus 1999, h. 25

9 Dadang Hawari, Al- Q11ra11 !/mu Keduktera11 .Jiwa dan Kesehata11 .Jiwa, (Yogyakarta : PT Dana Bhakti Piima Vasa, 1997), h.3

Page 20: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

5

" Dari Abu Hurairah ra. Rosulullah SAW, bersabda : " Tidaklah anak yang

baru lahir melainkan ia dilahirkan atas fitrah (Islam). Maka kedua orang tuanyalah

yang menjadikanmereka Y ahudi, Nasrani, dan Majusi ".10

Iv1embantu anak agar memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri menjadi

tugas dan kewajiban orang tua. Kegagalan anak memperoleh kemajuan yang

memuaskan dirinya dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya,

sekolahnya, pergaulan dengan sesama teman dan dengan tetangganya mencerminkan

rasa takut berbuat sesuatu. Keadaan demikian terjadi karena ia kurang atau tidak

pemah mendapatkan dorongan semangat disamping tiadanya suasan saling membantu

dalam kehidupan keluarganya. 11

Membangun rasa percaya diri adalah suatu proses yang berjalan lambat

Kesabaran dan ketabahan adalah sifat penting yang harus dimiliki setiap orang tua,

guru, pembimbing dan semua orang dewasa lain yang ingin membantu membangun

rasa percaya diri anak-anak yang mereka asuh. Rupanva ada dorongan keinginan di

dalam diri anak-anak untuk dicintai, dihargai, dihonnati, dan juga untuk mencintai,

menghargai dan menghormati sebagai imbangannya. 12

Menurut Elly Risman (2001), langkah awal untuk membentuk percaya diri

adalah respek. Ia mengingatkan sebuah hadis Rasulullah Muhammad SAW, "

Hormatilah anakmu, hargailah anakmu. " Bahasa respek adalah bahasa baik dan

\0 !bid ' h. 5 "Patricia H. Berne dan Louis M. Savary, !vfemba11g1111 Harga Diri Anak, Yogyakarta:

(Penerbit Kanisius 1988) h.15 12 Dadang Hawaii, op.cit. , h. 18

Page 21: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

6

bicara secara baik-baik ini, harus dirasakan dan harus ditunjukkan dengan perbuatan.

Dengan begitu anak akan merasa dihargai dan tumbuh percaya dirinya. Timbulnya

kepercayaan diri anak didorong dari lingkuni,,'lm atau motivasi ekstemal yang berupa

apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian intensif, dan didorong dalam diri

anak itu sendiri atau motivasi internal untuk menghasilkan sesuatu.13

Diantara berbagai faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kepercayaan

diri, salah satu diantaranya adalah sikap orang tua. Sikap orang tua ini berkaitan erat

dengan cara orang tua mengasuh atau mendidik anaknya. Menurut Hurlock terdapat

tiga macam cara orang tua mengasuh yang terkenal dengan pola asuh, yaitu: (1) Pola

asuh otoriter, (2) Pola asuh permissil~ (3) Pola asuh demokratis.

Setiap pola asuh akan selalu berdampak pada mnnculnya perilaku, dan

perilaku akan sangat menentukan keberhasilan dari individu yang bersangkutan.

Dengan kata lain, pola asuh telah memiliki andil yang sangat besar terhadap

keberhasilan seorang anak.

Orang-orang yang selalu mampu tampil percaya diri biasanya adalah

mereka yang mempunyai latar belakang kehidupan keluarga yang baik sejak masa

kecil . Paling sedikit kehidupan keluarganya di masa lalu telah menempa pribadinya

menjadi percaya diri.

Oleh karena itu, jika seseorang mengalami kelemahan pribadi dalam bentuk

tidak percaya diri, lebih <lulu perlu dilakukan peninjauan tentang masa lalunya,

terutama yang menyangkut kehidupan masa kecil di dalam keluarga.

13 Elly Risman, Joe.

Page 22: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

7

Mengingat begitu kuatnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap

perkembangan mental seseorang, masalah tidak percaya diri sudah bisa terjadi sejak

masa kanak-kanak. Jika tidak ditangani sedini mungkin, maka akan menjadi semakin

parah dan menghambat tahap perkembangan berikutnya, baik pada masa remaja,

dewasa maupun orang tua. Gejala tidak percaya diri pada anak bisa dilihat didalam

berbagai situasi, misalnya saat ini masih banyak anak yang tidak berani tampil di

depan kelas. Ketidakberanian anak untuk ampil di depan kelas merupakan salah satu

bentuk gejala adanya rasa tidak percaya diri. Misalnya anak menolak setiap kali guru

memerintah untuk bernyanyi, mengerjakan soal atau membaca.Gejala rasa tidak

percaya diri di atas merupakan akibat dari anak kurang dididik untuk berani

mengekspresikan isi hatinya. Selain itu, anak juga kurang dibiasakan untuk

beradaptasi dengan berbagai situasi yang muncul dari lingkungan baru, seperti

interaksi dengan banyak orang atau dengan tamu orang tuanya yang mengajak bicara.

Gejala tidak percaya diri lainnya yang dialami anak usia sekolah yaitu seperti takut

menghadapi guru, anak tidak berani bertanya-tanya atau menyatakan pendapatnya,

anak tidak berani bersekolah sendiri, dan lain-lain.

Berdasarkan penjelasan di atas dan dikaitkan dengan kenyataan yang ada

bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orang tua yang berdampak kepada

lrnpercayaan diri anak, maka penulis merasa tertarik untu,\ melakukan suatu

penelitian dan menuliskannya dalam skripsi yang berjudul : " J>ENGARUH POLA

ASUH ORANG TUA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI ANAK ".

Page 23: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

8

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Karena begitu luas dan kompleksnya permasalahan dalam skripsi ini, maka

penulis membatasi pennasalahan sebagai berikut :

a. Pola asuh orang tua yang dimaksud disini adalah bentuk atau cara mengasuh,

mendidik atau membimbing anak yang dilakukan oleh kedua orang tua. Pola

asuh yang dimaksud adalah pola asuh otoriter, demokratis dan permissif. Dalam

ha! : disiplin sekolah, interaksi sosial, hukuman dan ganjaran, serta komunikasi

antara orang tua dan anak.

b. Subjek yang akan diteliti adalah Siswa-siswi Madrasah Ibtidayah Pembangunan

Ciputat

e. Pengaruh po la asuh orang tua terhadap kepercayaan diri anak, dilihat dari ada atau

tidaknya perbedaan kepercayaan diri anak berdasarkan pada pola asuh orang

tuanya.

d. Kepercayaan diri adalah keyakinan individu akan kemampuan sendiri untuk

melakukan berbagai aktivitas hidup, berani menghadapi tantangan, dan

mengarahkan diri pada kesuksesan. Dalam ha! ini berkaitan dengan cinta diri,

pemahaman diri, pemikiran yang positif, komunikasi yang baik, ketegasan,

penampilan diri, dan pengandalian perasaan.

Page 24: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

9

2. Perumusan Masalah

a. Apakah ada hubungan positif antara pola asuh orang tua dengan

kepcrcayaan diri anak.

b. Apakah ada perbedaan kepercayaan diri antara siswa dan siswi MI

Pembangunan Ciputat.

c. Apakah ada perbedaan kepercayaan diri siswa dilihat dari tipe pola asuh

yang berbeda ( demokrasi, otoriter, permissit).

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

I. Tujuan Peneliti:rn

Tqjuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan

tentang percaya diri dan pola asuh serta untuk memperoleh gambaran tentang

tingkat kepercayaan diri siswa dan siswi Madrasah Ibtidayah Pembangunan

Ciputat diti11jau dari pola asuh otoriter, permissif, dan demokrasi..

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan literatur

mengenai kepercayaan diri dan pola asuh pada anak bagi hasanah ilmu

pengetahuan secara umum dan bagi psikologi khususnya . penulis juga

berharap dapat berperan serta menyumbangkan pikiran dan tenaga kepada

masyarakat, para orang tua dan pendidik. Terutama untuk para orang tua

sehingga dapat memillh dan mempertimbangkan pola pengasuhan yang tepat

bagi anak-anaknya sesuai dengan perkembangan fisik serta psikisnya, serta

Page 25: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

10

dapat memberikan dan menambah wawasan bagi masyarakat umum khususnya

orang tua sebagai informasi yang berguna dalam memperhatikan

perkembangan anak-anaknya, agar anaknya tumbuh menjadi sosok yang

memiliki kepribadian yang baik.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun penulisan skripsi ini berpedoman kepada UJN dengan mengikuti

sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan , meliputi Latar Belakang Permasalahan , Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian , termasuk dalamnya

Sisematika Penulisan.

Bab II Landasan Teori, membahas mengenai beberapa konsep yang menjadi dasar

teoritis dari penelitian ini . Pada bab ini akan diuraikan tentang Pola Asuh;

Definisi Pola Asuh, Aspek-Aspek dalam Pola Asuh, Jenis-Jenis Pola Asuh,

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pola Asuh. Kepercayaan Diri;

Pengertian Kepercayaan Diri, Karakteristik Kepercayaan Diri,

Perkembangan Kepercayaan Diri, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kcpercayaan Diri, Masalah-Masalah Tidak Percaya Diri pada Anak, dan

Pengaruh Kondisi Keluarga Terhadap Proses Pembentukan Rasa Percaya

Diri. Pengaruh Pola Asuh terhadap Kepercayaan Diri. Anak, dan selanjutnya

Hipotesis Penelitian.

Page 26: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

11

Bab III Metodologi Penelitian, menguraikan tentang Metode dan Prosedur

Penelitian yang meliputi, Subjek Penelitian, Definisi dan Identifikasi

Variabel Penelitian, Instrumen Pengurnpulan Data, Metode Analisa Data,

dan Prosedur Penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian, akan mendeskripsikan hasil penelitian mengenai, Subjek

Penelitian, serta Interpretasi dan Hasil Penelitian.

Bab V Kesimpulan, Diskusi dan Saran , akan mengemukakan kesimpulan dari

hasil penelitian dan saran-saran yang perlu diperhatikan untuk penelitian

lanjutan.

E. TEKNIK PENULISAN

Teknik penulisan skripsi ini mengacu kepada Pedoman Penulisan Skripsi

Universitas Islam Negeri Jakarta. Skripsi ini disusun dengan menggunakan metode

statistik deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan literatur-literatur yang representatif

dengan bahan yang akan dikaji, dan mengumpulkan data-data lapangan, dan diolah

dengan menggunakan metode statistik, untuk kemudian dianalisis dan dijabarkan

sesuai dengan tujuan penelitian.

Page 27: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I
Page 28: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

BAB II

KAJIAN TEORI

A POLA ASUU ORANG TUA

1. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh di dalam keluarga adalah kegiatan orang tua untuk mengasuh,

mendidik atau membimbing anak baik fisik maupun mentalnya, sejak anak berusia 0

tahun sampai ia mampu berdiri sendiri. 1

Pola asuh di dalam keluarga dapat pula diartikan sebagai perilaku atau sikap

orang tua ketika bergaul atau berkornunikasi dengan anaknya, karena secara sadar

atau tidak, ketika orang tua berkomunikasi dengan anaknya dalam kehidupan sehari-

hari mereka berbuat sesuai sikap atau perilakunya sendiri, keras, !em but atau

bij aksana. 2

.Jadi, pola asuh dalam keluarga adalah bentuk atau cara mengasuh, mendidik

atau membimbing anak yang dilakukan oleh pasangan suami isteri (orang tua) dalam

suatu kelompok dimana anggota-anggotanya mengabdikan diri pada kepentingan dan

tujuan kelompok tersebut pada kepentingan dan tujuan kelompok tersebut.

Ketika seorang anak pertama kali lahir ke dunia dan melihat apa yang ada di

dalam rumah dan sekelilingnya, tergambar dalam benaknya sosok awal dari sebuah

'Elizabeth B. Hurlock, Personality Development, (New Delhi : Tata Mc Graw Hill., 1974) H.428

2Muhammad Nur Abdul Hafizh, Medidik Anak Bersama Rosuilllloh SAW. ( Bandung : Penerbit Al-Bayan, Kelompok Penerbit Mizan, 1988), H. 35

Page 29: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

13

gambaran kehidupan. Bagaimana awalnya ia harus bisa melangkah dalam hidupnya

di dunia ini. Jiwanya yang masih suci dan bersih yang menerima segala bentuk apa

saja yang datang mempengaruhinya. Maka seorang anak dibentuk oleh setiap

pengaruh yang datang dalam dirinya. Imam Al- Ghazali berkata : " Anak adalah

amanat bagi orang tuanya, hatinya yang bersih, suci dan polos. Kosong dengan

segala ukiran dan gambaran. Anak yang selalu menerima segala yang diukirnya, dan

yang cenderung terhadap apa saja yang mempengaruhinya."3

Maka apabila dia dibiasakan dan diajarkan untuk melakukan kebaikan

ruscaya akan seperti itulah anak terbentuk. Sehingga kedua orang tuanya akan

mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Seorang anak akan menjadi orang yang

terdidik. Namun apabila si anak dibiasakan untuk melakukan kejahatan dan

ditelantarkan bagaikan binatang liar, sengsara dan celakalah dia. Dosanya akan

ditanggung langsung oleh kedua orang tuanya sebagai penanggungjawab amanat dari

Allah SWT.

Abdul 'Ala berkata dalam syairnya : "Akan tumbuh berkembang seorang

anak sebagaimana perlakuan dan pembiasaan orang tuanya terhadapnya, anak tidak

akan mungkin menjadi hina dan tercela dengan tiba-tiba, tetapi orang yang

terdekatlah yang akan menjadikannya hina dan tercela."

Apabila kita memahami betapa besar pengaruh lingkungan rumah bagi

kehidupan anak, maka kedua orang tuanya yang melakukan kewajiban penuh dalam

3lbid.

Page 30: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

14

mempersiapkan anak dan melindunginya dari kehinaan serta mengarahkannya agar

tumbuh di dalam jiwanya ruh, agama, dan kemuliaan.

Perkembangan dan pembentukkan kepribadian anak tidaklah terjadi dengan

begitu saja, melainkan merupakan perpaduan ( interaksi ) antara faktor-faktor

konstitusi biologi, psikoedukatif, dan spiritual. Peran orang tua amat penting pada

faktor ini.

Anak akan tumbuh berkembang dengan baik dan memiliki kepribadian yang

matang apabila ia diasuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sehat dan

bahagia. Kepribadian menurut paham kesehatan jiwa adalah: "Segala corak kebiasaan

manusia yang terhimpun di dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta

menyesuaikan diri lerhadap scgala rangsangan, baik yang timbul dari lingkungannya

(dunia luar), maupun yang datang dari dalam dirinya (dunia dalam) sebagai eorak dan

kebiasaan itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas untuk individu itu .4

Keluarga merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat langgeng

berdasarkan hubungan pernikahan dan hubungan darah. Keluarga adalah tempat

pertama bagi anak, lingkungan pertama yang memberi penampungan baginya, tempat

anak akan memperoleh rasa aman.

Definisi lain tentang pola asuh adalah cara orang tua mengasuh, menjaga,

membimbing anak yang dilakukan oleh kedua orang tua supaya anak tersebut dapat

berdiri sendiri.

4 Dadang Hawari, A I Q11r 'an J/11111 Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, ( Y ogyakarta : PT . Dana Bakti Primayasa, 1997 ), h. 7

Page 31: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

15

Pola asuh yang dimaksud dalam penelitian ini diartikan sebagai perlakuan

orang tua baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama kepada anak­

anaknya.Dalam memperlakukan anaknya yang tampak dalam kata-kata misalnya,

dalam berkomunikasi dengan anaknya menggunakan bahasa yang halus, tidak dengan

nada keras dan kalimat yang bijaksana, ataupun memperlakukan anak dalam tindakan

kehidupan sehari-hari misalnya dalam mengajari anak, memberikan hukuman yang

bersifat mendidik dan tidak bersikap kasar. Sikap dan perilaku ini diwujudkan

melalui hubungan orang tua dan anak berkenaan dengan tugasnya sebagai orang tua.

Dengan demikian yang dimaksud dengan pola pengasuhan orang tua adalah

cara bagaimana orang tua mcngasuh anaknya, dalam arti memenuhi kebutuhan fisik,

dan psikis, dimana earn tersebut akan mempengaruhi perkembangan kepribadian

anak.

2. Aspek-Aspek dalam Pola Asuh

Di dalam pengasuhan anak, tercakup berbagai aspek yang terdapat pada

hubungan orang tua dan anak. Menurut Mussen ( 1984 ) ada 4 aspek dalam

pengasuhan anak yaitu :

a. Aspek Kontrol

Segala usaha orang tua untuk mempengaruhi aktivitas, bertujuan

memodifikasi ekspresi dari rasa ketergantungan anak, agresivitas atau tingkah laku

bermain, selain itu termasuk pula mengembangkan internlisasi standart yang dimiliki

orang tua pada anak

Page 32: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

16

b. Aspek Tuntutan

Ditampilkannya tingkah Jaku yang matang (maturity demands) meliputi

tuntutan atau penekanan pada anak agar dapat menampilkan dengan sebaik-

baiknya kemampuan dalam bidang sosial, intelektual, serta emosional. Orang tua

juga menuntut kemandirian anak, termasuk dalam embuat keputusan.

c. Aspek Kejelasan

Komunikasi antara orang tua dan anak (clarify of parent child

communication) orang tua memberikan penjelasan dan menanyakan pendapat anak ' " dalam membuat aturan-aturan bagi si anak. Orang tua juga berusaha untuk

memahami pendapat atau perasaan anak mengenai penjelasan yang dilakukan.

d. Aspek Pemeliharaan

Aspek pemeliharaan terhadap anak ( parental nurturance ) termasuk

keterlibatan orang tua dalam pengasuhan, pengungkapan rasa kasih sayang, rasa

bangga dan senang, kehangatan serta pengertian terhadap anak. Selain itu termasuk

pula mengembangkan fisik serta emosi anak. Hal tersebut dilakukan melalui

perbuatan dan sikap. 5

3. Jenis-Jenis Pola Asuh

Pola asuh lebih menekankan keterlibatan orang tua dan anak dalam

mengambil keputusan untuk segala ha! yang berhubungan dengan tingkah Iaku anak.

5 Elizabeth 13. Hurlock, l'crsonalily J)epefopment, (New Delhi : Tata Mc. Graw Hill, I 974 ), h. 428

Page 33: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

17

Dalam penelitian tentang " parental power legitimation and its effect on the

adolescent", Elder ( 1963 ) membagi tiga bentuk pola asuh, yaitu:

a. Otoriter (authocratic)

Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan dengan cara otoriter tidak

mengijinkan mereka untuk mengemukakan pendapatnya, ataupun mengatur tingkah

laku mereka sendiri.

b. Demokratis ( demokratic)

Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan dengan cara demokratis

merangsang anak mereka untuk lebih banyak berpartisipasi dengan cara

mendiskusikan segala keputusan yang akan diterapkan walaupun keputusan akhir

tetap berada ditangan orang lua.

c. Pennissif (permissive)

Pada jenis pola pengasuhan ini, pengaruh anak melebihi besarnya

pengaruh orang tua dalam mengambil keputusan.

Page 34: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

18

Ketiga bentuk pola pengasuhan yang telah dikemukakan oleh Elder

tersebut, di dalam menyatakan kehidupan sehari-hari muncul dalam derajat yang

berbeda-beda. Jika kita membuat sualu kontinum, maka akan tampak adanya gradasi

mulai dari Jominasi yang sepenuhnya dari orang tua hingga dominasi yang

sepenuhnya dari anak. 6

Pola asuh otoriter ditandai dengan adanya aturan-aturan yang kaku dari orang

tua. Kebebasan anak dibatasi, orang tua memaksa anak untuk berperilaku seperti yang

diinginkannya. Bila aturan-aturan ini dilanggar anak, orang tua akan menghukumnya,

biasanya dengan hukuman fisik. Tapi bila anak patuh, orang tua tidak memberikan

hadiah karena dianggap sudah sewajarnya.

Pola asuh demokralis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua

dan anak. Mereka membuat aturan-aturan yang disetujui bersama. Anak diberi

kebebasan untuk mengemukakan pendapat, perasaan dan keinginannya. Orang tua

bersikap sebagai pemberi pendapat dan pertimbangan terhadap aktivitas anak.

Pola asuh permissif ditandai dengan adanya sikap orang tua yang memberikan

kebebasan penuh pada anak untuk berbuat. Orang tua tidak membori aturan dan

arahan pada anak. Semua keputusan diserahkan kepada anak tanpa pertimbangan

orang tua.

6Agustina Yuanita Prananto, "Hubungan Antara Pola Asuh Dengan Lokus Kontrol ", Skripsi, ( Jakarta : Perpustakaan UI Dcpok, 1993 ) h. 19

Page 35: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

19

Menurut Yulia Singgih (2000) teknik-teknik pola asuh meliputi penalaran

(reasoning), penjelasan (expalanation), larangan dengan kasih sayang (affection

withdraw!).

0

Berikut beberapa cara menanamkan pola asuh :

a. Pendidikan yang konsisten

b. Cara otoriter : orang tua menentukan aturan dan batasan mutlak yang harus

ditaati.

c. Cara permissif: anak mencari sendiri batasan perilaku baik dan yang tidak baik

d. Cara demokratis :

l ). Kebebasan anak tidak mutlak

2). Menghargai dengan penuh pengertian

3 ). Keterangan yang rasional terhadap yang boleh dan yang tidak boleh

dilakukan7

Pola as uh menurut Baum rind ( 1971) ada 3 : yaitu po la asuh otoriter yang

bercirikan tegas, suka menghukum, dan tidak simpatik. Anak-anak dipaksa untuk

patuh terhadap nilai-nilai yang dianut orang tua dan cenderung mengekang keinginan

anak, akibatnya anak suka menentang, ragu, mudah gugup, dan tidak simpatik. Pola

asuh permissif, memberi kebebasan sebanyak mungkin, anak tidak dituntut tanggung

jawab, dan tidak diperdulikan akibatnya anak kurang percaya diri, emosi tidak Jabil,

7 Yulia Singgih D. Gunarsa, Asas Asas Psikologi, (Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2000 ), h.46

Page 36: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

20

dan kurang bersahabat. Pola asuh demokratis bercirikan anak dilatih untuk

bertanggung jawab , menentukan perilaku sendiri agar kelak mandiri dan mencapai

kedewasaannya, akibatnya anak mempunyai percaya diri yang kuat, emosi anak Jabil,

penuh persahabatan, dan bijaksana dalam bertindak.8

Sofyan Wilis (1993), membagi sikap orang tua dalam cara mengasuh anak

menjadi 3 yaitu :

a. Keras artinya orang tua merasa berkuasa di rumah tangga sehingga segala

tindakannya terlihat keras, kata-katanya kepada anak-anaknya tajam dan

menyakitkan hati, banyak memerintah, kurang mendengar keluhan atas usulan

anak-anaknya, mengontrol anaknya dengan keras dan kaku.

b. Orang tua yang bersikap terlalu lunak dan tidak berdaya, maksudnya orang tua

yang terlalu memberi kebebasan terhadap anak tanpa norma-norma tertentu yang

harus diikuti oleh mereka. Dalam ha! ini mungkin orang tua terlalu sayang

terhadap anak- anak mereka.

c. Sikap orang tua yang demokratis artinya orang tua yang memberikan kesempatan

kepada setiap anaknya menyatakan pendapat, keluhan kegelisahannya dan

orang tua ditanggapi secara wajar dan dibimbing sepenuhnya. 9

8 Neni Zikri, "Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan Sikap Remaja Terhadap Premarita.Sex", Skrip.vi, (Jakarta : Perpustakaan UTN, 2003 )

9 Sofyan Wilis, Problem Remaja dan Pemecahannya, ( Bandung : Penerbit Angkasa , J 993 ), h. 44

Page 37: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

21

Dari pola asuh yng otoriter dapat membentuk anak yang apabila berada

disekitar orang tuanya, ia nampak sangat penurut, namun menjadi agressif bila tidak

ada mereka, anak menjadi Iebih egois dihadapan teman-temannya, pada pola asuh

lainnya yaitu permissit: anak tampak seperti suka mementingkan diri sendiri, suka

mengabaikan orang lain, agressif sehingga tidak mengindahkan peraturan-peraturan

yang berlaku, sedangkan pola asuh demokrasi akan tumbuh kemampuan anak dalam

mengendalikan dirinya, dan si anak umumnya memiliki konsep diri yang positif.

Dalam kenyataannya pola asuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya

seperti yang dijelaskan di atas. Orang tua memiliki kecenderungan dalam mendidik

anak-anaknya dengan pola asuh otoriter, acuh tak acuh dan demokratis. Jadi ada

saatnya orang tua bersikap keras dan lunak tergantung pada situasi dan kondisi yang

dihadapi.

Jarang orang tua yang secara mutlak menerapkan satu pola asuh tertentu saja.

Meskipun demikian, dari berbagai pola asuh tersebut ada salah satu kecenderungan

pola asuh tertentu yang lebih banyak diterapkan misalnya: otoriter, demokratis, acuh

talc acuh ataupun terlalu memanjakan.

4. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pola Asuh

Setiap orang tua baik sadar atau pun tidak sadar , menginginkan ha! yang

terbaik bagi anaknya. Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pemilihan tipe

po Ia as uh, yai tu

a. Pola asuh yang diterima dari orang tua sewaktu masih kanak-kanak.

Page 38: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

22

Menurut Hurlock (1974), orang tua memiliki kecenderungan yang besar

untuk menerapkan pola asuh yang mereka terima dari orang tua mereka pada

anaknya.

b. Pendidikan orang tua

Pendidikan orang tua mempengaruhi pemilihan pola asuh yang diterapkan

anak. Orang tua yang mendapat pendidikan yang baik, cenderung menerapkan pola

asuh yang lebih demokratis ataupun permissif dibandingkan dengan orang tua yang

pendidikanya terbatas . Pendidikan membantu orang tua untuk lebih memahami

kebutuhan anak.

c. Kelas sosial.

Perbedaan dari kelas sosial orang tua mempengaruhi pemilihan pola asuh.

Elder (1963) mengatakan bahwa orang tua dari kelas sosial menengah cenderung

lebih permissif dibandingkan dengan orang tua dari kelas sosial bawah.

d. Konsep tentang peran orang tua

Tiap orang tua memiliki konsep tentang bagaimana seharusnya ia berperan.

Orang tua dengan konsep tradisional cenderung untuk memilih pola asuh yang ketat

dibandingkan orang tua dengan konsep non tradisional.

e. Kepribadian orang tua

Pemilihan pola asuh dipengaruhi oleh kepribadian dari orang tua Selain itu

kepribadian dari orang tua JUga mempengaruhi bagaimana mereka

menginterpretasikan po la asuh yang mereka terapkan. Orang tua yang berkepribadian

Page 39: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

23

tertutup dan konservatif cenderung untuk memperlakukan anaknya dengan ketat dan

otoriter.

f Kepribadian anak.

Tidak hanya kepribadian orang tua saja yang mempengaruhi pemilihan

pola asuh, tetapi juga kepribadian anak. Anak yang ekstrovert akan bersikap lebih

terbuka terhadap rangsang-rangsang yang datang padanya dibandingkan dengan anak

yang introvert. Hal ini akan mempengaruhi pemilihan pola asuh yang diberikan

orang tua pada analrnya

g. Faktor nilai yang dianut orang tua

Di Baral tampaknya orang tua menganut paham 'equalitarian' dimana

kedudukan anak sejajar dengan orang tua. Namun di negara timur, nampaknya orang

tua masih Jebih cenderung menghargai kepatuhan.

h. Usiaanak

Tingkah laku dan sikap orang tua dipengaruhi usia anak. Orang tua Iebih

memberikan dukungan dan dapat menerima sikap ketergantungan anak usia

prasekolah dari pada remaja. Banyak ha! yang mempengaruhi pola pengasuhan yang

diterapkan oleh orang tua kepada anaknya, pola pengasuhan yang dipilih oleh orang

tua kepada anak, tentulah merupakan cara yang dianggap paling tepat untuk mencapai

tujuan yang dimiliki oleh orang tua terhadap anaknya, pola pengasuhan yan berbeda-

Page 40: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

24

beda tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masmg- masing, yang akan

membentuk anak secara khas. 10

B. KEPERCAYAAN DIR!

1. Pengertian Kepercayaan Diri

Istilah kepercayaan diri erat kaitannya dengan konsep diri, jadi sebelum

membahas tentang kepercayaan diri akan dibahas konsep diri terlebih dahulu.

Membahas tentang konsep diri, mengingatkan kita pada cerita fabel tentang

Burung Elang yang dibesarkan dalam lingkungan Ayam. Selama dirinya masih

merasa sebagai Ayam, ia bertindak dan berperilaku seperti ayam. Suatu saat, ia

melihat ada burung yang terbang. Ketika itu sadarlah ia bahwa ia berbeda dengan

ayam di lingkungannya dan ia berusaha terbang kepakkan sayapnya. Ternya1a ia

dapat terbang mengarungi awan melesat jauh keangkasa. 11

Cerita itu mengajarkan kepada kita tentang bagaimana konsep diri orang

berpengaruh terhadap tindakan yang ditampilkannya. Bagaimana kita menilai diri kita

dengan diperbandingkan dengan diri orang lain, biasa disebut dengan harga diri atau

rasa percaya diri . Karena itu apa yang kita persepsikan tentang diri kita, seberapa

besar kita mempercayai kemampuan-kemampuan kita, serta seberapa besar kita

memperbandingkan perilaku kita dengan orang lain akan menentukan seberapa besar

pula harga diri kita.

10 Hurlock, Elizabeth B, op.cit. , h. 428 11 Asep Khaerul Gani, Maka/ah Psikologi, ( Jakarta : 1998 )

Page 41: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

25

Menurut Bambang Sunaryo (2002) konsep diri adalah cam pandang

seseorang terhadap dirinya ; baik dari sisi apa yang dipahami oleh dirinya sendiri,

dari sisi apa yang dipahami oleh orang lain terhadap dirinya dan dari sisi nilai-nilai

idealitas yang dituntut oleh masyarakat secara umum terhadap dirinya. 12

Fitts( 1971) mendefinisikan konsep diri sebagai : "The self as seen perceived

and experience by him. This is the perceived self or individuals self concept ".

Sedangkan Rosenberg (1992) menyatakan "self concept is all the thought and

feelings that have reference to self as an object". Dari dua definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa konsep diri adalah pandangan persepsi, ide dan sikap individu

tentang keseluruhan aspek yang ada dalam dirinya baik fisik, psikis, maupun sosial. 13

Konsep diri terbentuk melalui pengalaman dan melalui tahapan yang berupa

siklus :

Tahap pertama, Kita menggambarkan bahwa kita adalah X

Tahap kedua, Kita membayangkan bagaimana X itu

Tahap ketiga, Kita memilih tingkah laku yang mencerminkan

Tahap keempat, Tingkah laku anda dilihat, diamati dan dipersepsikan orang lain

Tahap kelima, Orang lain berespon terhadap tingkah laku kita

12 Bambang Sunaryo, " Lebih Percaya Diri dalam Berdakwah ", Majalah Ummt, XIV, 4 ( Agustus- September, 2002 ), h.11

13 Fitts, W.H. . Adam, J.L. . Radford, G.. Rich, WC., Thomas, B.K M. murphy, Thompson, W , The self Concept and Se!f Act11a/izatio11. Monograph III, (Los Angeles, California : Western Psychological Service. 197 I )

Page 42: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

26

Tahap keenam, Kita menerima orang lain yang menerima atau menolak ke X-an

kita. 14

Sering kali terjadi, kita menjadi diri kita sekarang ini sangat tergantung

kepada kata-kata yang sering kita terapkan kepada diri kita sendiri. Bila tanpa kita

sadari banyak kualitas diri yang negatif yang kita nyatakan pada diri kita ( Lemah,

Bodoh, Malas, tak berdaya, dll ) tanpa kita sadari bila ha! ini tidak kita perangi, maka

secara sadar dan tidak sadar, kita membentuk tingkah laku yang sesuai dengan yang

kita nyatakan. Karena itu periksa kembali apa yang sering kita nyatakan kepada diri

kita, bagaimana pemikiran kita tentang diri kita. Bila kita mampu mengendalikan

pemikiran kita, kita pun dapat pula mengendalikan perasaan kita." Pikiran baik adalah

sebuah jalan yang lurus , namun bila tidak pernah di lewati, ia akan tertutup oleh

tumbuhnya rumput liar dan semak belukar " Karena itu kuasailah pikiran kita dan

jangan lupa selalulah berfikir positiftentang sesuatu hal". 15

Setiap orang memiliki konsep diri yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Tidak bisa kita meniru orang lain dalam segala hal. Kepribadian manusia itu unik,

karena dibentuk oleh akumulasi pengalaman hidupnya sendiri. Yang penting adalah

bagaimana seseorang memiliki konsep diri yang jelas, seseorang akan mempercayai

dirinya sendiri, mampu menilai posisi dan kualitas dirinya, serta dapat menempatkan

diri dengan baik. 16

14Asep Khaerul Gani, Loe. cil. "Asep Khaerul Gani, Loe.cit 16 Bambang Sunaryo~op.ci(, h. 11

Page 43: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

27

Kepercayaan diri dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, didefinisikan

sebagai suatu kcyakinan atau kcpastian akan kemampuan dan kelebihan seseorang

bahwa ia dapat memenuhi harapannya tersebut. 17

Sedangkan kcpercayaan diri dalam kamus istilah psikologi adalah kesadaran

dan kepercayaan seseorang pada kemampuan sendiri, dan dapat memanfaatkannya

secara tepat. 18

Menurut Roger ( 1961 ), kepercayaan diri adalah kemampuan untuk membuat

keputusan-keputusan dan pcnilaian-penilaian tanpa harus bergantung pada orang lain.

Kepercayaan diri juga merupakan keyakinan individu untuk melakukan tindakan

d. b 19 yang rnnggap enar.

Kepercayaan diri adalah penilaian seseorang akan kesanggupan dan

keterampilan yang dimilikinya yang menimbulkan ketegasan atau keyakinan untuk

bertindak dalam area fungsi yang lebih luas ..

Sebuah definisi yang sangat luas yang disetujui kebanyakan orang adalah:"

Orang yang percaya diri ialah orang yang merasa puas dengan dirinya."20

Sesungguhnya ada dua jenis percaya diri yang cukup berbeda : batin dan

lahir. Jenis percaya diri batin adalah percaya diri yang memberi kepada kita perasaan

dan anggapan bahwa kita. dalam keadaan baik ; jenis percaya diri lahir

17Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahesa, Kamus besar Bahasa h1do11esia, ( Jakarta : Depdikbud Balai Pustaka , 1998 )

18Hasan dkk, Kamus Jsti/ah Psikologi, ( Jakarta : Pusat Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1990 ), h. 46

19 E. Koswara. Motimsi 1'eori dan Pe11elitia1111ya, (Bandung; Angkasa, 1989), cet. Ke-I, h. 221

20 Gael Lindenfield, Me11didik A11ak Agar Percaya Diri, (Jakarta; Penerbit Arcan 1997 ), h. 4

Page 44: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

28

memungkinkan kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara yang menunjukkan

kcpada dunia Juar bahwa kita yakin akan diri kita. Dan karcnajenis percaya diri batin

dan percaya diri labir saling mendukung, keduanya membentuk sesuatu yang jauh

lebih kuat dan efektif dari pada jumlah bagian-bagiannya.

Orang yang percaya diri batin mampu mempertabaukan kecenderungan

alamiah mereka untuk menghargai baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya, dan

menempatkannya pada pijakan yang setara kepada kebutuhan orang lain. l\/Iereka

sangat menyadari kekuatan mereka dan karena itu jauh lebih mampu

mengembangkan kemampuan mereka sepenuhnya. Mereka terbiasa menentukan

sendiri tujuan yang bisa dicapai ; mereka tidak selalu hams bergantung pada orang

lain untuk melakukan kcgialannya. Orang yang percaya diri batin akan tumbuh

dengan harapan bahwa hidup itu pada umumnya mcnycnangkan.

Sedangkan orang yang percaya diri lahir mampu berbincang-bincang

dengan orang dari segala usia dan segala jenis latar belakang. Mereka juga mampu

menyatakan kebutuhan mereka secara langsung dan terns terang. Mereka mampu

memilih gaya pakaian dan wama yang paling cocok dengan kepribadian dan kondisi

fisik mereka masing-masing. Mereka juga lebih percaya diri karena tidak khawatir

akan le pas kendal i.

Secara awam, istilah kepercayaan diri seringkali dikaitkan dengan

keberanian seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu, bukan hanya yang

membawa resiko fisik, tetapi juga resiko sosial. Orang bisa dikatakan tidak punya

kepercayaan diri jika tidak berani mengungkapkan ide dalam suatu rapat, tidak berani

Page 45: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

29

bicara didepan umum, tidak berani berkenalan dengan lawan jenis , tidak berani

menyeberang jalan sendiri.

Disamping itu, kepercayaan diri juga sering dikaitkan dengan anggapan-

anggapan bahwa yang bersangkutan kurang hebat, atau memiliki cacat-cacat tertentu.

Misal orang mengatakan tidi\k percaya diri karena wajah penuhjerawat, bau badan.,

bau mulut, rambut penuh ketombe dan lain sebagainya.

Dilihat dari uraian di atas, goyahnya kepercayaan diri umurnnya bersumber

pada anggapan-anggapan tertentu tentang diri yang menyebabkan kurangnya

keberanian untuk bertindak maupun kurangnya penghargaan pada kehebatan-

kehebatan diri.

~ Shrauger ( 1995), mengatakan bahwa kepercayaan diri adalah anggapan

orang tentang kompetensi dan keterampilan yang dimilikinya serta kesanggupannya

untuk menangani berbagai macam situasi.21 Walaupun Shrauger dalam definisinya

hanya mencanturnkan kesanggupan dan keterampilan namun dalam alat ukur yang

dibuatnya, ia j uga mempersoalkan adanya anggapan-anggapan yang lebih

berhubungan dengan kondisi yang bukan kesanggupan atau keterampilan, misalnya

penampilan.

1 Dengan demikian kepercayan diri adalah suatu keyakinan seseorang

terhadap segala aspek -kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut

membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

21 Evie Mahrita," Perkembangan lnventori kepercayaan did '',Skripsi, ( Jakarta: UI Depok 1997 )

Page 46: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

30

2. Karakteristik Kepercayaan Diri

Ciri- ciri orang yang pcrcaya diri menurut Thursan Hakim ( 2002 ):

a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu

b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai

c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi

d. Mampu menyesuai kan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi

e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya

f. Memiliki kecerdasan yang cukup

g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup

h. Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehidupannya,

misalnya keterampilan berbahasa asing

1. Memiliki kemampuan bersosialisasi

J. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik

k Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan

tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan hidup

L Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah , misalnya

dengan tetap tegar, sabar dan tabah, dalam menghadapi berbagai cobaan

hidup. Dengan sikap ini, adanya masalah hidup yang berat justru semakin

memperkuat rasa percaya diri seseorang. 22

22 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya D;ri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002 ), h.5

Page 47: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

31

Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul

dari kurangnya kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Orang yang tidak

menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi persoalan.

Orang yang kurang percaya diri akan eenderung sedapat mungkin menghindari situasi

komunikasi. Ia takut orang lain akan mengejeknya atau menyalahkannya. Dalam

diskusi, ia akan-lebih ban yak diam. Dal am pidato ia berbicara terpatah-patah. 23

Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal dengan communication

apprehension. Orang yang apprehensif dalam komunikasi, akan menarik diri dalam

pergaulan, berusaha sekecil mungkin berkomunikasi, dan hanya akan berbicara bila

terdesak saja. Bila kemudian ia terpaksa berbicara, sering pembicaraannya tidak

relevan, sebab berbicara yang rclevan tentu akan mengundang reaksi orang lain, dan

ia akan ditw1tut berbicara lagi. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa I 0-

20% mahasiswa Amerika menderita apprehensi komunikasi (Hunt, Scott, Mc

croskey, 1978:148). Kita tidak mengetahui berapa persen mahasiswa seperti itu di

Indonesia. Penelitian lain menerangkan bahwa orang-orang yang apprehensif dalam

komunikasi, cenderung dianggap tidak menarik oleh orang lain, kurang kredibel, dan

sangat jarang menduduki jabatan pemimpin. Pada pekerjaan mereka cenderung malas

; karena itu, cenderung gaga! secara akademis.

Menurut Jalaluddin Rakhmat (1998), orang yang percaya diri, tidak akan

mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada orang-orang

23 Jalaluddin Rahmat. Psikologi Ko1111111ikasi, ( Bandung : PT . Remaja Rosda Karya , 1998 ), h.105

Page 48: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

32

yang dihormatinya, mampu berbicara di depan umum, atau tidak ragu-ragu

menuliskan pcmikirannya dalam media massa.24

Cosini (1993) mcnerangkan berbagai karakter orang yang percaya diri

menjadi ciri utama sebagai berikut :

a. Toleran

b. Tidak memerlukan dukungan orang lain

c. Optimis

d. Tidak ragu-ragu

e. Krcatif

f. Yakin tehadap kemampuan sendiri

g. Berani menghadapi tantangan

h. Mempunyai inisiatif sendiri25

Lindenfield ( 1997) membagi percaya diri menjadi 2 bagian, percaya diri

Lahir dan batin. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Cinta diri

Orang yang percaya diri mencintai diri mereka, dan cinta diri ini bukanlah

sesuatu yang dirahasiakan. Jelaslah bagi orang luar bahwa mereka perduli tentang diri

mereka karena perilaku dan gaya hidup mereka adalah untuk memelihara diri.

b. Pemahaman Diri

24 Ibid. "Evie Mahrita, Loe. Ci1.

Page 49: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

33

Orang dengan percaya diri batin sangat sadar diri. Mereka tidak terus

menerus merenungi diri sendiri, tetapi secara teratur mereka memikirkan perasaan,

fikiran, dan perilaku mereka, dan mereka selalu ingin tahu bagaimana pendapat orang

lain tentang diri mereka.

c. Tujuan Yang Jelas

Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya. lni disebabkan karena

mereka punya pikiran yang jelas mengapa mereka melakukan tindakan tertentu dan

mereka tahu hasil apa yang bisa diharapkan.

d. Berfikir Positif

Orang yang percaya diri biasanya teman yang menyenangkan, salah satu

sebabnya ialaJ1 karena rnereka bisa, melihat kehidupan dari sisi yang cerah dan

mereka mengharapkan serla mencari pengalaman dan hasil yang bagus.

e. Komunikasi

Dengan memiliki dasar yang baik dalam bidang keterampi!an

berkomunikasi, anak-anak akan dapat mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang

dan penuh perhatian.

f. Ketegasan

Kalau kita bisa mengajarkan sikap tegas kepada anak-anak kita, jarang

sekali mereka akan berlaku agressif dan pasif demi mendapatkan keberhasilan dalam

hidup dan hubungan sosialnya.

Page 50: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

34

g. Penampilan Diri

Karena ini akan mengajarkan pada anak betapa pentingnya tampil dengan

orang yang percaya diri.

h. Pengendalian Perasaan

Kalau perasaan tidak dikelola dengan baik, maka bisa membentuk suatu

kekuatan besar yang tidak terduga, kadang-kadang menyenangkan dan menarik untuk

membiarkan hati memerintah pikiran, tetapi pada umumnya dalam hidup sehari-hari

kita perlu mengendalikan perasaan kita. 26

Karakteristik orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi menurut

Asep khaerul Gani ( 1998) :

a. Menggunakan cara yang orisinil dalam mengemukakan pendapat

b. Mampu menemukan kata yang tepat serta menentukan sebutan, nama,

julukan orang lain.

c. Kecenderungan untuk membicarakan dirinya sangat jarang

d. Mudah berbicara dengan orang lain dan berpandangan luas

e. Mampu menerima penghargaan keluhan atau makian dengan baik

f Mampu mengambil resiko dalam sebuah tugas atau proyek

g. Tidak membuang waktu hanya untuk mencari cara yang terbaik demi

menghindari teguran ataupun cemoohan

h. Nada penuh percaya diri mampu menyatakan " saya tidak tahu " atau "

sayalah yzmg bersalah "

26 Gael Lindenfield. Mendidik Anak Agar Percaya Diri, ( Jakarta : penerbit, 1997 ), h.5

Page 51: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

I. Kemampuan untuk berempati kepada orang lain

J. Kemampuan unluk bersikap optimis dalam kompetisi

k. Keinginan untuk mencoba cara atau permainan barn

35

I. Kemampuan masuk kedalam sebuah diskusi dengan modal hanya sebuah

pertanyaan

m. Menghindari dogmatisme rendah

n. Kecenderungan untuk bias dan rancu melihat orang sebagai stereotype.

3. Perkembangan Kepercayaan Diri

Untuk menjadi manusia yang jcnius, seorang anak mungkin membutuhkan

bakat IQ yang tinggi. Tapi untuk mcmiliki percaya diri yang baik, seorang anak perlu

mengawalinya deJ\gan memiliki konsep diri dengan benar.

Menurut Bambang Soenaryo (2002), percaya diri erat kaitannya dengan

konsep diri. Yang dimaksud dengan konsep diri adalah cara pandang seseorang

terhadap dirinya; baik dari sisi apa yang dipahami oleh dirinya sendiri, dari sisi apa

yang dipahami oleh orang lain terhadap dirinya dan dari sisi nilai-nilai idealitas yang

dituntut oleh masyarakat secara umum terhadap dirinya. Setiap orang memiliki

konsep diri yang berbeda satu dengan yang lainnya tidak bisa kita meniru orang lain

dalam segala ha!. Kepribadian manusia itu unik, karena dibentuk oleh akumulasi

pengalaman hidupnya sendiri. Yang penting adalah bagaimana seseorang memiliki

konsep diri yang jelas. Dcngan konscp diri yang jclas, seseorang akan mempercayai

Page 52: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

36

dirinya sendiri, mampu menilai posisi dan kualitas dirinya, serta dapat menempatkan

diri dengan baik. 27

Pada dasamya, konsep diri manusia berkembang dan berubah seiring dengan

pertambahan usia, pengalaman hidupnya dan pemahaman nilai idealitasnya. Orang

yang ketinggalan dan tidak berkembang adalah orang yang tidak mau berubah.

Prosesnya dapat dilakukan melalui perubahan sisi kognitif (pengetahuan) dengan

mempelajari "al haq" yang dilanjutkan dengan upaya penghayatan. Pada fase

penghayatan ini, ses<:orang dapat m<:lakukan introspcksi (muhassabah) untuk menilai

posisi diri. Selanjutnya adalah perubahan sikap. Sikapnya positif maka ia berubah.

Orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal :

a. Ia yakin akan kcmampuannya mengatasi masalah

b. la merasa sctara dengan orang lain

c. la mencrima pujian tanpa rasa malu

d. la menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,

keinginan dan perilaku yang scluruhnya tidak disetujui masyarakat.

e. Ia mampu mempcrbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek­

aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mcrubahnya. 28

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada akhir masa kanak-kanak :

a. Kondisi Fisik

27 Ba1nbang Socnaryo, OJJ.cil .• h.1 l 28 Jalaluddin Rakhmat, op.cit., h. 105

Page 53: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

37

Kesehatan yang buruk dan cacat-cacat fisik menghalangi anak untuk bennain

dengan teman-teman dan menyebabkan anak merasa rendah diri dan terbelakang.

b. Bentuk Tubuh

u Anak yang terlalu gemuk atau terlalu kurus menurut usianya tidak

mampu mengikuti teman-temannya sehingga mengakibatkan perasaan rendah diri.

c. Narna dan J ulukan

Nama yang mengakibatkan cemoohan atau julukan yang diambil dari

kelucuan fisik dan sifat kepribadian dapat menimbulkan rendah diri.

d. Lingkungan Sekolah

Penyesuaian diri yang baik didukung oleh guru yang kompeten dan yang

penuh pengcrtian. Sedangkan guru yang menerupkan disiplin yang dianggap tidak

adil oleh anak alau yang menentang anak akan mcmberi pengaruh yang berbeda.

e. Dukungan Sosial

Dukungan atau kurangnya dukungan dari teman-teman mempengaruhi

kepribadian anak melalui konsep diri yang terbentuk. Yang paling terpengaruh adalah

anak yang sangat populer dan anak yang terkucil

f Keberhasilan dan Kegagalan

Berhasil menyelesaikan tugas-tugas memberikan rasa percaya diri dan

menerima diri sendiri, sedangkan kegagalan menyebabkan timbulnya perasaan

kurang mampu. Kegagalan yang berulang-ulang menimbulkan akibat yang merusak

pada kepribadian anak.

Page 54: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

38

g. Seks

Anak perempuan menyadari bahwa peran seks yang harus dijalankan lebih

rendah daripada peran laki-laki, dan kesadaran ini menyebabkan menurunnya

penilaian diri.

h. Inteligensi

Tnteligensi yang sangat berbeda dari yang normal akan memberikan pengaruh

yang buruk kepada kepribadian .

1. Status Sosial Ekonomi

Kalau anak merasa bahwa status sosial ekonominya lebih rendah dari teman­

teman sebaya, ia cenderung merasa rendah diri.29

Berikut adalah konsep diri pada masa kanak-kanak akhir :

Pada masa kanak-kanak akhir (6-13 th pada wanita, 6-14 th pada pria),

hubungan lingkungan mulai meluas. Namun, hubungan keluarga masih tetap sangat

mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Anak mulai mengembangkan konsep

diri ideal. Mulanya konsep diri ideal mengikuti pola yang digariskan orang tua, guru

dan orang lain di lingkungannya. Kenrndian dengan meluasnya cakrawala, ia mulai

mengikuti pola-pola atau tokoh-tokoh yang dibaca dan didengar.

Pada masa ini anak mulai bergaul dengan teman-teman sebayanya apabila ia

tidak diterima oleh teman-temannya sebagaimana diharapkan, maka anak sering

menjadi tidak puas terhadap diri sendiri dan iri terhadap anak yang populer. Hal ini

dapat mengakibatkan kebiasaan menarik diri, dan sifat sensitif berlebihan.

29E!izabeth B. Hurlock. Psikologi Perke111ba11ga11, ( Jkt: Penerbit Erlangga 1991 )

Page 55: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

39

Dukungan sosial dengan teman-teman sebaya dalam Iingkungan keluarga

sangat berpengarnh terhadap kepribadian anak. Apabila dukungan kurang, anak akan

mengembangkan sikap negatif. Sebaliknya apabila dukungan cukup, maka ha! ini

akan mengembangkan kepribadian positif seperti percaya diri, dan mudah bergaul.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

Middlebrook ( 1993) mengatakan ada 4 faktor yang mempengaruhi

kepercayaan diri yaitu :

a. Pola Asuh

Didikan dan asuhan yang diberikan oleh orang tua kepada anak di dalam

keluarga merupakan faktor utama yang besar pengaruhnya bagi perkembangan anak

dimasa mendatang.

b. Jenis Kelamin

Berkaitan dengan peran jenis kelamin, yang disandangkan oleh budaya

terhadap kaum pria atau perempuan memi!iki efek tersendiri . pada pola

pengembangan kepercayaan diri.

c. Pendidikan

Pendidikan seringkali dijadikan tolak ukur dalam menilai keberhasilan

seseorang, ini berarti semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, maka semakin

tinggi pula anggapan orang lain terhadap dirinya.

Page 56: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

40

d. Penampilan Fisik

Hampir menjadi anggapan umum, orang yang memiliki penampilan fisik baik

dianggap memiliki watak dan sifat-sifat baik. Mereka dianggap cakap, berbudi dan

berkepribadian. Sebenarnya tidak ada hubungan langsung antara penampilan fisik

dengan watak dan sifat-sifatnya. 30

5. Masalah Tidak Percaya Diri Pada Anak-Anak

a. Anak terlalu mudah menangis

Banyak masalah kecil yang menyebabkan anak menangis. Hal ini

mencerminkan kualitas orang tua pada umumnya di dalam mendidik anak. Dan hal

ini mencerminkan adanya gejala rasa kurang percaya diri anak dalam bentuk kurang

merasa aman.

b. Anak mudah takut

Gejala mudah takut pada anak bisa dilihat ketika ia dihadapkan pada berbagai

situasi. Ketakutan terhadap berbagai objek mungkin disebabkan anak sering ditakut­

takuti.

c. Anak tidak berani kesekolah sendiri

Gejala ini bisanya dialami oleh anak usia taman kanak-kanak, terkadang

sampai usia sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena oarng tua sering bersikap terlalu

melindungi.

d. Anak cenderung enggan menghadapi kesulitan

30 Evie Mahrita ~Loe.cit .

Page 57: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

41

Gejala ini akan terlihat ketika anak menghadapi suatu hal dengan tingkat

kesulitan yang tinggi, khususnya di dalam melakukan pekerjaan yang berkaitan

dengan sekolahnya.

e. Anak tidak bisa membuat pekerjaan rumah tanpa dibantu

Anak merasakan pekerjaan rumah sebagai satu beban yang menyusahkan dan

membuatnya tidak percaya diri untuk bisa mengerjakannya sendiri dengan mudah.

f. Anak selalu minta dilayani

Gejala tidak percaya diri juga banyak terjadi adalah anak selalu minta dilayani

di dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang seharusnya dilakukan sendiri.

g. Anak merasakan peke~jaan sekolahnya sebagai beban

Anak yang tidak percaya diri akan merasakannya sebagai beban yang

menyusahkan dan membuatnya kurng yakin untuk bisa menghadapi ..

h. Anak takut menghadapi temannya yang nakal

Karena hal-hal te1ientu yang tidak jelas, anak memperlihatkan gejala tidak

percaya diri dalam bentuk kurang memiliki rasa aman.

1. Anak takut menghadapi guru

Adakalanya guru yang mempunyai disiplin yang tinggi dan emosi tinggi

kurang menyadari bahwa sikap mereka bisa membuat anak-anak takut. Pada anak­

anak tertentu, ketakutan ini bisa terjadi secara berlebihan dan menimbulkan rasa tidak

percaya diri.

Page 58: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

42

J. Anak tidak berani tampil di depan kelas

Ketidakberanian anak untuk tampil di depan kelas merupakan salah satu

bentuk gejala adanya rasa tidak percaya diri. Hal ini karena anak kurang dididik

untuk berani mengekspresikan isi hatinya.

k. Anak tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat

Gejala ini merupakan gejala umum, dalam arti, sebagian besar murid

mengalaminya. Hal ini bisa terjadi pada keluarga dengan pola pendidikan otoriter.

I. Anak mudah takut menghadapi orang yang lebih tua

Salah satu gejala yang juga bisa mencerminkan kurangnya rasa 0

tidak percaya diri bisa dilihat dari ketidakberanian anak untuk menghadapi anak yang

lebih tua.

m. Anak tidak berani tidur sendiri

Masalah yang cukup serius akan terjadi jika pada usia tertentu saat seharusnya

anak sudah harus berani tidur sendirian, tetapi ia selalu menangis untuk ditemani

setiap kali hendak tidur.

n. Anak tidak berani berada di tempat gelap

Gejala terscbut merupakan salah satu bentuk gejala tidak percaya diri yang

JUga merupakan gangguan mental yang bisa berkembang menjadi fobia sampai

dewasa.

o. Anak mudah panik dalam menghadapi masalah.

Page 59: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

43

Sikap tersebut biasanya bukan disebabkan masalah yang dihadapinya sulit,

tetapi lebih sering karena adanya rasa tidak percaya diri bahwa ia akan mampu

mengatasinya.

p. Anak menjadi gagap ketika berbicara

Hal ini terlihat pada anak yang tidak memiliki kelainan pada alat-alat

bicaranya tapi memperlihatkan gejala gagap ketika berbicara.

q. Anak sering mengisolasi diri

Gejala mengisolasi diri atau sebaliknya diisolasi oleh teman-temannya sering

dialami oleh anak-anak tertentu di dalam lingkungan sekolah.

r. Anak cenderung tidak punya inisiatif

Kurangnya inisiatif anak di dalam melakukan sesuatu yang baik sering

terlihat, terutama di lingkungan sekolah pada saat berlangsungnya proses belajar

mengajar di sekolah

s. Anak cenderung mundur dalam menghadapi tantangan

Hanya orang-orang dengan rasa percaya diri yang baik sajalah yang akan bisa

menghadapi tantangan.

6. Pengaruh Kondisi Keluarga Terhadap Proses Pembentukan Rasa Percaya \

Diri

Keadaan keluarga, sebagai lingkungan hidup yang pertama dan utama dalam

kehidupan setiap orang, sangat mempengaruhi pembentukan rasa percaya diri. Rasa

Page 60: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

44

percaya diri bisa tumbuh dan berkembang baik sejak kecil jika seseorang berada di

dalam keluarga yang baik.

a. Keadaan Keluarga

1) Kedua orang tua kandung masih lengkap

2) Ayah dan ibu mempunyai Jatar belakang perkawinan yang baik ketika mereka

membentuk rumah tangga.

3) Anak dilahirkan dalam keadaan normal, jasmani dan rohani.

4) keberadaan anggota keluarga yang Jain tidak membawa pengaruh negatifpada

anak.

b. Kondisi Ekonomi Keluarga

1) Kebutuhan sandang, pangan dan papan terpenuhi

2) Tersedia dana yang cukup untuk pendidikan formal

3) Tersedia berbagi fasilitas yang menunjang proses perkembangan anak

4) Biaya untuk pemenuhan kesehatan terpenuhi

5) Secara garis besar keadaan kondisi ekonomi keluarga harus bisa memenuhi

kebutuhan perkembangan mental dan fisik anak.

c. Kondisi Tempat Tinggal

l) Tinggal di rumah milik sendiri

2) Kondisi rumah cukup luas agar anggota keluarga tidak tinggal berdesakkan

3) Adanya tempat yang cukup memadai bagi anak untuk belajar

4) Tersedia halaman yang luas untuk anak bermain

Page 61: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

45

5) Kondisi rumah hams memenuhi standart minimal bagi seluruh anggota

keluarga untuk bisa memenuhi segala kebutuhan dan menjalani kehidupan

dengan tenang.

d. Kondisi Lingkungan di Sekitar Rumah

I) Tempat tinggal hendaknya tidak terletak pada lingkungan yang sering terjadi

keributan.

2) Tempat tinggal juga tidak berada pada lokasi yang dihuni oleh masyarakat

yang berperilaku asusila.

3) Tinggal didaerah kumuh Juga perlu dihindari karena kecenderungan

masyarakatnya yang berpendidikan rendah dengan kualitas tingkah laku yang

sulit diharapkan untuk mcmbcri pcngaruh positif bagi perkembangan rasa

percaya diri anak.

4) Perlu diusahakan agar anak diberi kesempatan untnk bergaul dan bermain

dengan teman sebayanya. Dan perlu pula diberi kesempatan untuk bergaul

dengan orang yang lebih rendah atau lebih tua usianya.

e. Latar Belakang Ayah dan lbu Kandung

1) Suatu perkawinan yang baik dengan rasa saling mencintai bukan karena

keterpaksaan

2) Ayah dan Thu berasal dari keluarga baik-baik.

3) Latar belakang pendidikan formal ayah clan ibu yang cukup memadai sebagai

bekal menjadi orang tua dengan wawasan yang cukup luas.

Page 62: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

46

4) Figur, penampilan dan tingkah laku ayah dan ibu harus mencerminkan contoh

kepribadian yang baik , terutama dari segi wibawa dan rasa percaya diri.

5) Hubungan yang harmonis antara suami isteri dan juga antara orang tua dan

anak.

f. Pola Pendidikan Keluarga

I) Anak hendaknya jangan dididik terlalu keras.

2) Rasa sayang terhadap anak perlu diusahakan agar tidak membuat orang tua

bersikap terlalu memanjakan dan terlalu melindungi.

3) Jika orang tua hendak menanamkan rasa percaya diri yang kuat pada diri anak

maka di dalam setiap kegiatan positifyang dilakukan anak perlu ditumbuhkan

semangat untuk bersikap mandiri clan ditumbuhkan pula rasa malu atau gengsi

jika anak bersikap terlalu tergantung kepada bantuan orang lain.

C. MASA KAN AK-KAN AK AKHIR

Akhir masa kanak-kanak akhir (Later Childhood) atau masa anak sekolah

berlangsung antara usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara

seksual. Pada awal dan akhirnya, masa akhir kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang

sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak.31

Permulaan masa akhir kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak keke!as

satu, ha! yang wajib untuk anak berusia 6 tahun di Amerika saat ini. Sementara

penyesuaian diri dengan tuntutan dan harapan barn dari kelas satu, kebanyakan anak

31 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991 ), h.146

l1 I• ¥ ....•••. ,.,

Page 63: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

47

berada dalam keadaan tidak seimbang, anak mengalami gangguan emosional

sehingga sulit untuk hidup bersama. Masuk kelas satu merupakan peristiwa penting

bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap ,

nilai dan perilaku.

Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi

perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga mengakibatkan perubahan dalam

sikap, nilai, dan perilaku dengan menjelang berakhimya periode ini dan anak

mempersiapkan diri, secara fisik dan psikologis, untuk memasuki masa remaja.

Tibanya akhir masa kanak-kanak dapat secara tepat diketahui, tetapi orang

tidak dapat mengetahui secara tepat kapan periode ini berakhir karena kematangan

seksual yaitu !criteria yang digunakan untuk memisahkan masa kanak-kanak dengan

masa remaja timbulnya tidak sclalu pada usia yang sama.

Akhir masa kanak-kanak ini, disebut orang tua dengan masa tidak rapih

karena mereka cendenmg tidak memperdulikan atau ceroboh terhadap penampilan

dan kamarnya juga sangat berantakkan.

Masa ini disebut usia bertengkar karena pada masa ini senng terjadi

pertengkaran antara anak-anak dan antara anak dengan anggota keluarga lainnya,

sehingga suasana rumah adakalanya tidak menyenangkan.

Dan masa ini oleh orang tua disebut dengan masa menyulitkan karena anak­

anak tidak menurut lagi perintah, mereka lebih banyak dipengaruhi atau menuruti

teman-temannya dari pada orang tua dan anggota keluarga lainnya. Karena dalam

usia sekolah, anak-anak sudah jauh lebih mandiri, anak mulai membandingkan segala

Page 64: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

48

sesuatu di rurnahnya dengan yang ditemui di luar, baik di sekolah ataupun di rurnah

teman-temannya. Norma-nonna moral yang tadinya absolut di rumah kini menjadi

relati£ Oleh karena itu, anak-anak dalarn rnasa ini suka mernbantah dan rnernbanding-

bandingkan.32Para pendidik menyebut masa kanak-kanak dengan sebutan ; Usia

sekolah dasar dan usia kritis ; Sedangkan para ahli psikologi rnenyebutnya dengan

usia berkelompok : Usia penycsuaian.33

Anak di sekolah bertemu dengan anak-anak lain dan guru, anak bergaul,

berinteraksi dengan anak-anak sebaya. Semua ha! yang dibenarkan oleh guru adalah

benar karena guru yang mengatakannya.

Anak senang bergaul dengan teman sebaya dan senang berkumpul dengan

berbagai kelompok tcman sebaya. Anak mengubah tingkah lakunya dan ingin sekali

belajar berbagai ketangkasan dan keterampilan yang perlu untuk dapat diterima

dalam berbagai aktivitas kelompok, dan identifikasi teman sebaya.34

Tugas- tugas perkembangan anak pada kelompok umur 6-13 tahun :

a. Belajar kemampuan-kemampuan fisik yang diperlukan agar bisa melaksanakan

pennainan atau olah raga yang biasa.

b. Mernbentuk sikap-sikap tertentu terhadap dirinya sebagai pribadi yang sedang

tumbuh dan berkembang

c. Belajar bergaul dengan teman-temannya yang seumur

32 M. Alisuf Sabri~Pe11ga11tar Psikologi Umum dan Perkemba11ga11 , ( Jakarta : Penerbit Pedoman Ilmu Jaya ), cet. ke-1, h. 155

33 Irwnto, Psikologi Umum , ( Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama , 1997) , h. 44 34 Yulia Singgih D. Gunarsa, op.cit., h. 51

Page 65: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

49

d. Memperkembangkan kemampuan-kemampuan dasar dalam membaca, .menulis

dan menghitung

e. Memperkembangkan nurani, moralitas dalam skala ini

£ Memperoleh kebebasan pribadi

g. Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan institusi35

Tidak setiap anak akan lancar mencapai tugas-tugas perkembangan yang

tersusun seperti di atas, karena dalam kenyataannya gangguan dalam tiap

perkembangan akan selalu bisa timbul.

D. HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KEPERCAVAAN DIRI ,---

ANAK.

Masa kanak-kanak adalah masa yang indah, sekaligus masa yang riskan,

betapa tidak, karena saat inilah dasar pcmbentukan kepribadian dibangun. Usia 6-9 th

adalah usia disaat anak mulai mcngasah diri untuk menyerap serta memahami

kenyataan-kenyataan sosial yang ada. Keinginannya untuk mengikuti aturan

permainan yang ada, bertanggung jawab serta mandiri, seyogianya dihargai. Orang

tua harus peka danjeli menangkap setiap langkah perkembangan dari anak-anaknya.

Anak-anak adalah jiwa yang suci, bersih dan mencinta kegembiraan, bahkan

ia adalah inspirasi bagi kegembiraan orang dewasa. Anak-anak sangat menyukai

senyuman yang menghiasi wajah orang dewasa.

35 Yulia Singgih D. Gunarsa,_Loc.cil.

Page 66: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

50

Penanaman jiwa periang dalam diri anak akan mewariskan jiwa optimis dan

daya juang yang tinggi dalam menghadapi hidup dan berbagai rintangannya.

Rosululloh SAW pun selalu menanamkan jiwa periang dalam diri anak-anak dengan

cara : Menyambut mereka dengan hangat ketika bertemu, mencium dan mencandai

mereka, mengelus-elus kepala mereka , memberi mereka makanan yang baik, dan

makan bersama-sama dengan mereka . Hal tersebut di atas beliau lakukan untuk

menanamkan rasa percaya diri pada diri anak.36

Harry Stack Sullivan (1953) menjelaskan bahwa jika anak diterima orang

lain, dihormati, dan disenangi karena keadaan dirinya, anak akan cenderung bersikap

menghormati dan menerima dirinya. Sebaliknya, bila orang Iain selalu

meremehkannya , menyalahkan , dan menolaknya , anak akan cenderung tidak akan

menyenangi dirinya.

Tidak semua orang lain mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri anak.

George Herbert Mead (1934) menyebut mereka significant other'- orang laiH yang

sangat penting. Ketika anak masih kecil, mereka adalah orang tua , saudara , dan

orang yang tinggal satu rumah dengan anak.

Richard Dewey dan W.J. Humber (1966) menamainya effective others -

orang lain yang dengan mereka anak mempunyai ikatan emosional. Dari merekalah,

secara perlahan-lahan anak membentuk konsep dirinya Senyuman, pujian,

36Muhammad Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rosulu//ah , ( Bandung : J>enerbit Al Bayan 1998) h. 310

Page 67: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

51

penghargaan, pelukan mereka, menyebabkan anak menilai dirinya secara positif.

Ejekan, cemoohan, dan hardikan, membuat anak memandang diri anak secara negatif.

Jalaluddin Rakhmat terkesan pada sebuah sajak dari Dorothy Law Nolte.

ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia be/ajar memaki .Jika anak dibesarkan dengan permu.mhan, Ia be/ajar berke/ahi .Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, fa be/ajar rendah diri .Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, la be/ajar menyesali .Jika anak dibesarkan dengan toleransi, Ia bela;ar menahan diri .Jika anak dibesarkan dengan pujian, Ia be/ajar menghargai .Jika anak dihesarkan dengan dorongan. Ia he/afar percaya diri .lika mwk clihesarkan clengan rasa aman, Ia be/afar menaruh kepercayaan Jika anak dibesarkan dengan dukungan, fa be/ajar 111enyena11gi diri .Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, Ia be/ajar menemukan i::inta dalam kehidupan Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, la be/afar keadilan37

Pengalaman-pengalaman yang dilalui sewaktu kecil, baik pengalaman pahit

maupun yang menyenangkan, semuanya mempunyai pengaruh dalam kehidupan

nantinya ; karena kepribadian (kebiasaan-kebiasaan , sikap dan pandangan hidup)

terbentuk dari pengalaman sejak kecil , terutama pada tahun-tahun pertama dari si

37 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ( Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya 1998)h 102.

Page 68: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

u

52

anak. Pengalaman-pengalaman itu termasuk pendidikan, perlakuan orang tua, sikap

orang tua terhadap si anak, atau sikap orang tua satu sama lain.

Pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun pertama itulah yang menentukan

kesehatan mental seseorang, bahagia atau tidaknya ia di kemudian hari . Kesehatan

mental mempunyai pengaruh atas keseluruhan hidup seseorang, yaitu perasaan,

fikiran, kelakuan dan kesehatan. 38

Berdasarkan uraian tersebut semakin jelaslah betapa besar pengaruh sikap dan

perilaku orang tua terhadap anaknya, terhadap kep~r~ayaa~ diri dan kepribadian anak

yang dapat mewujudkan kebahagiaan atau ketidakbahagiaan pada diri anak kelak.

E. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis Nihil (Ho) : I

1. pola asuh tida,kbcrkorclasi·positif dcngan k~percayaan diri I?,iJ.d!l;anak:

2. individu dengan pola asuh demokratis tidak lebih percaya diri dari individu

dengan pola suh permissif dan otoriter.

3. siswa tidak lebih percaya diri daripada siswi.

Hipotesis alternatif ( Ha ) :

1. pola asuh berkorelasi positif dengan kepercayaan diri pada anak.

2. individu dengan pola asuh demokratis tidak percaya diri dari individu dengan pola

suh permissif dan otoriter.

3. siswa lebih percaya diri daripada siswi

"Zakiah Daradjat, Kese/Jatan Mental, (Jakarta: PT Toko Gunung Agung 1996) h.65

Page 69: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I
Page 70: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Seperti yang telah diungkapkan dalam pendahuluan, bahwa yang hendak

diteliti dalam penelitian ini, apakah ada pengaruh antara pola asuh orang tua

dengan kepercayaan diri anak.

Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan peneliti tersebut, ada beberapa

hal yang ditentukan oleh peneliti, yaitu :

J A. SUBJEK PENELITIAN

!. Karakteristik subjek. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pada penelitian

ini yang menjadi subjek penclitian adalah siswa-siswi Madrasah Pembangunan

lbtidayah Ciputat.

2. Teknik Sampling. Pcnclitian ini dilakukan di Madrasah Pembangunan

lbtidayah Ciputat, dengan siswa dan siswi kelas VI D dan VIG. Teknik yang

digunakan adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara

acak, sehingga semua responden mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi

anggota sample.

3 .. Jmnlah Sampel . Dari populaoi sebanyak kurang lebih 240 orang , jwnlah

sampel sebanyak 60 orang yang terdiri dari 2 kelas.

Page 71: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

54

B. IDENTIFIKASI DAN DEFINISI OPERASIONALVARIABEL

1. Identifilmsi Variabcl

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel . Variabel pertama adalah

variabel bebas ( independent variabel ) dan yang kedua adalah variabel terikat

( dependent variabel ).

a. V ariabel I dalam penelitian ini adalah pola asuh sebagai Independent

variabel ( variabel bebas )

b. Variabel II adalah kepercayaan diri sebagai dependent variabel

( variabel terikat )

2. Definisi Operasional

a. Pola Asuh

Pola asuh ndalah cara orang tua 111cngasuh , tnenjaga , 1nc1nbi111bing anak

yang dilakukan oleh kcdua orang lua supaya anak terscbut dnpal bcrdiri scndiri.

Gambaran pola asuh dipernleh dari alat bcrupa skala dengan teknik force choice.

dalam skala ini scliap itcmnya berisi 3 pcmyataan yang masing-masing

pemyataan menggambarkan tipc pola asuh orang tua yang mengacu pada teori

Baumrind ( 1971 ) yaitu : demokratis, otoriter , dan pennissif. Pola asuh

demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dan anak.

Mereka membuat aturan-aturan yang disetujui bersama. Anak diberi kebebasan

imtuk mengemukakan pendapat , perasaan dan keinginannya . Orang tua bersikap

sebagai pemberi pendapat dan pertimhangan terhadap aktivitas anak. Pola asuh

otoriter ditandai dengan adanya aturan-aturan yang kaku dari orang hia.

Kebebasan anak sangat dibatasi, orang tua memaksa anak untuk berperilaku

Page 72: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

55

seperti yang diinginkannya . Bila aturan-aturan ini dilanggar anak , orang tua akan

tnenghukumnya, biasanya dengan hukuman fisik. Tapi bila anak patuh, orang tua

tidak memberi hadiah karena sudah sewajamya. Pola asuh permissif ditandai

dengan adanya sikap orang tua yang memberikan kebebasan penuh pada anak

untuk berbuat . Orang tua tidak memberi aturan dan arahan pada anak . Semua

keputusan diserahkna kepada anak tanpa pertimbangan orang tua.

Adapun aspek yang diungkap dalam skala pola asuh ini merupakan

modifikasi dari teori-teori yang berkaitan dengan pola asuh, dengan susunan item

yang meliputi : disiplin sekolah , interaksi sosial, hukuman dan ganjaran di rumah,

serta komunikasi antara orang tua dan anak .

b. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah kcmampuan membuat keputusan-keputusan dan

penilaian-penilaian lanpa harus hergantung pada orang lain . Kcpcrcayaan diri

juga merupakan keyakimm individu untuk mclakukan tindakan yang dianggap

benar.

Gambaran mengenai kepercayaan diri diperoleh dari alat berupa skala

dengan teknik skala sikap ( metode rating yang dijumahkan ) merupakan metode

penskalaan pemyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar

peraturan nilai skalanya.

Adapun indikator yang diangkat dalam skala kepercayanan diri yang

mengacu pada teori Gael Lindenfield ( 1997 ) yaitu : cinta diri, pemahaman diri,

pemikiran yang positif, komunikasi, ketegasan, penampilan diri, dan

pengendalian perasaan.

Page 73: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

56

~c. TEKHNIK PENGUMPULAN DATA

Di dalam penelitian ini , instmmen pengumpulan data yang digunakan

yaitu dengan menggunakan 2 buah skala , yaitu skala pola asuh untuk mengetahui

kecenderungan pola asuh responden dan skala kepercayaan diri untuk mengukur

tingkat kepercayaan diri anak.

1. Skala Pola Asuh Orang Tua

Gambaran mengenai pola asuh diperoleh dari alat berupa skala dengan

teknik force choice. Dalam skala ini setiap item berisi 3 pernyataan yang rnasing-

rnasing pernyataan menggambarkan ripe pola asuh orang tua yaitu, otoriter,

demokratis dan pennissif .Dari skala ini rcsponden diminta untuk membcrikan

respon dari pen1yataan yang 1ncngga1nharkan dirinya.

Adapun aspek yang diangkat dalam skala pola asuh ini diambil dari jenis-

jenis pola asuh yang tclah dijclaska11 dala1n landasan tc<>ri. rncrupakan pcn1yataan

hasil modifikasi dnri ala! ukur yang digunakan olch Natris Idriyani mcngacu pada

teori Barnnrind ( 1971 ).

Hasil analisis korelasi item total dari uji coba terhadap 36 item skala pola

asuh menunjukkan 32 item yang valid dan 4 yang gugur, item-item yang gugur

adalah item-item nomor 1, 4, t 9, 36.

Ke-32 item tcrsebut melihat aspek masalah keseharian remaJa yakni :

disiplin sekolah sebanyak 9 item, interaksi sosial sebanyak 8 item, hukuman dan

ganjaran di rumah sebanyak 9 item, serta komunikasi orang tna dan anak

sebanyak 7 item.

Page 74: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

57

Adapun analisa data reliabilitas skala ini, menghasilkan koefisien alpa

sebesar 0,7611, sehingga dapat dikatakan reliabilitas skala ini culrnp tinggi, berarti

skala ini layak digunakan sebagai alat untnk mengurnpulkan data dalam penelitian

llll.

Untnk pemberian skor terhadap jawaban subjek , yaitn ba!Iwa pernyataan

yang menggambarkan pola asuh demokrasi diberi skor (3), pola asuli permissif

diberi skor (2), pol a asuh otoriter diberi skor (I).

Berdasarkan pembobotan skor tersebut, maka rentang skor yang mungkin

diperoleh adalah antara 32-96 .Dengan demikian dapat ditentnkan rentang skor

untnk pola asuh yaitu :

- Tipe otoriter, memiliki rentang skor antara 32-53

- Tipe pennissi f, mcmiliki rcntang skor antnra 54-75

- Tipe demokrasi , mcmiliki rentang skor antara 76-96

2. Skala Kepercayaan Oiri

Gambaran mengenai kepercayaan diri diperoleh dari alat berupa skala

dengan teknik skala sikap ( metode rating yang dijumla!Ikan ). Metode rating yang

dijumlalikan ini, popnler dengan nama penskalaan dengan metode Likert ( Gable ,

1986 ), merupakan mctode penskalaan pemyataan sikap yang menggunakan

distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya.

Skala sikap ini diberikan kepada subjek penelitian sehagai sebuah stimulus

yang diharapkan dapat menrnnculkan respons atas perilaku yang ada sehingga

dapat terlihat seberapa besar pengaruli pola asuh orang tua terhadap kepercayaan

diri anak.

Page 75: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

58

Untuk penskalaan dengan metode ini, sejumlah pemyataan sikap telah

ditulis berdasarkan kaidah penulisan pemyataan dan didasarkan pada rancangan

skala yang telah ditetapkan. Responden akan diminta untuk menyatakan sering

,kadang-kadang, atau tidak pemah merasakan apa yang ada di dalam isi

pemyataan dalam 3 macam kategori jawaban , yaitu " Sering " ( S ) , " Kadang-

Kadang " ( KK ), " Tidak Pemah " ( TP ).

Tabet 3.1

Skoring Untuk Butir Skala Ke1>ercayan Diri

·-· •avorable Unfavorable

3 1 2 2 ... ""---~----·

J 3

Berdasarkan pembobolan skor tersebut, maka rentang skor yang mungkin

diperoleh adalah antara 42-126. Dengan demikian secara teori dapat dilentukan

rentang skor unluk tingkat kepcrcayaan diri, yailu :

- Kepercayaan diri rendah, memiliki rentang skor antara 42-70

- Kepercayaan diri sedang, memiliki rcntang skor antara 71-99

- Kepercayaan diri tinggi, memiliki rentang skor antara 100-128

Prosedur penskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan didasari oleh 2

asums1:

a. Setiap pemyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pemyataan

yang fuvorabel atau pemyataan yang tak favorabel.

Page 76: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

59

b.Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif hams

diberi bobot atau nilai yang Jebih tinggi dari pada jawaban yang diberikan o!eh

responden yang mempunyai sikap negatif.

Skala percaya diri, digunakan untuk mengukur kepercayaan diri subjek.

Alat tes atau skala ini dibuat berdasarkan teori kepercayan diri dari Gael

Lindenfield ( 1997 ). Terdiri dari 7 aspek yaitu :

Tabet II

Penyebaran Butir Item Kepercayaan diri

INDIKATOR FAV UNFAV Cinta Diri 1,2, 14,24,27 ,61,63,64 8,9,10,15,25

Pemahaman Diri 4_,16,~~---·····--··· .1J.1.!~l 7' 18,62 ~---~--"----·"·-·-·-· ·-···-··-·. ..

Pemikiran Y nng 5,7,13,22 6,19,20,21,23 Positif ..

Komunilmsi Yang 28,30,31,36,43,45,56, 29,55,44,60,68,69 Baik 65 ------·· ---~---~-·· Ketegasan 47,48,57,66 46,34,33,32

·---·· Penampilan Diri 35,37,38,58,67 49,50,59

-----Pengendalian 39,42,51,53,70 40,41,52,54 Perasaan

~ D. TEKHNIKANALISIS DATA

Untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur dapat mengungkap dengan

tepat gejala-gejala yang hendak diukur, dan seberapa jauh alat ukur tersebut dapat

memberikau basil yang teliti dan dapat menunjukkan dengan sebenarnya status

atau gejala yang akan kita ukur, maka sebelum alat ukur tersebut kita gunakan

untuk penelitian sesungguhnya, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Page 77: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

60

dengan tujuan agar alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian memiliki

keakuratan dalam mengungkap suatu gejala atau bagian gejala, sehingga

kesimpulan yang diambil berdasarkan analisis dari data yang diperoleh dengan

alat ukur tersebut menjadi lebih dapat dipercaya.

1. Validitas Alat Ukur

Uji validitas alat ukur yang digunakan dengan mengkorelasikan skor

masing-masing item dengan skor total. Rurnus yang dignnakan adalah korelasi

Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitn :

Keterangan Rumus :

N .Jum ;ah Rcspondcn

x Skor Item

y = Skor Total

r xy Koefisien Korelasi Skor Item dengan Skor Total

2. Reliabilitas Alat Ukur

Untuk men1,>uji reliabilitas meng1,runakan rumus Alpha Cronbach , yaitn :

11 (sD,' )- ~') L( = ----·--- ·--

17 - J SD,'

Dimana:

u -· Koefisien Reliabilitas

Page 78: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

61

SD,' = Standar Deviasi Skor Total

Standar Deviasi dari Setiap Item

n Jumlah Item

3. Chi Square

Di gunakan untuk melihat perbedaan kepercayan diri ( tinggi, sedang,

rendah ) pada subjek yang memiliki pola asuh ( demokratis, permisif, dan

otoriter ) , dengan nunus :

!. _I .\_I . ,, l

Dimana:

z2 indcks pcrbedaan aJltara rrckuc11si ubscrvasi dcngan

rrckucnsi yang diharapkan.

f, frckucnsi yang diperoleh berdasarkan data

.!,, = frekuensi yang diharapkan

= jum !ah frekucnsi pada kategori i

J = jumlah frekuensi pada kategori j

4. Korelasi Product Moment

Sedangkan pengujian hipotesis tmtuk melihat Pengaruh antara Pola Asuh

dengan kepercayaan diri , penulis menggunakan Rumus Korelasi Pearson Product

Moment yaitu :

Page 79: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

62

R xy = Angka Indeks Korelasi Product moment

N = Jumlah Subjek

XY = Jumlah Hasil Kali Antara X dengan Y

X Jumlah Seluruh Skor Item

Y Jumlah Skor Total Kepercayaan Diri

-E. PROSEDlJR PENELITIAN

I. Tahap persiapan

a. Dimulai Dengan Perumusan Masalah

b. Menentukan Variabcl Penclitian

c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan

teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian

d. Mencatat, menyusun dan mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan

dalam penelitian ini, yaitu skala sikap terhadap kepercayaan diri.

e. Menentukan lokasi penelitian dan menyelesaikan administrasi perizinan

penelitian.

f. Melakukan uji coba alat ukur (try out )Uji coba dilakukan pada tanggal 15

Desember 2003, pada siswa dan siswi Madrasah Ibtidayah Pembangunan

Ciputat Jakarta. Uji coba dilakukan dengau menyebarkan angket skala

Page 80: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

63

kepercayaan diri kepada 75 orang responden. Dari 75 angket yang

disebarkan, 64 angket memenuhi kriteria untuk diolah karena

pemyataannya telah dilengkapi semua, sedangkan 11 angket Jain dianggap

tidak memenuhi kriteria karena ada beberapa pernyataan yang tidak diisi.

Setelah uji coba dilakukan, penulis melakukan uji validitas dan uji

reliabilitas. Uji validitas Skala Kepercayaan Diri dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor tiap-tiap item dengan skor total , dengan

menggunakan rmnus korelasi product moment dari Pearson. Dari 70 item,

setelah uji validitas terdapat 42 item yang valid, dan ada 28 yang gugur.

Berikut ini adalah distribusi item valid dan tidak valid setelah uji coba.

Tabel Ill

Distribusi Item Skala Kepercayaan Diri Setelah Uji Coba

---··---------,--·-·-·---.. --.. ~---

No lndilmtor lfav Unfav Jml ------~ ----

I. Cinta Diri 1,2,14~*,24**, 8**,9,10, 12 63** ,64,27** 15,25

2. Pemahaman Diri 4,16** ,26** 3**,11,12, 9 18,62,17

3. Pemikiran yang 5** ,7, 13** ,22** 6*,19**,23, 9 Positif 20** 21**

----·--- ----------·------------ --- .. - - - - - -- - --- --.-------------- ---- ··- ______ !_ ·---···---·------~-____________ ,.

4. Komunilctsi 28**,30**,31**, 29*55**,44, 14 yang Baik 56**,65*,36*,45 60**68*,

43** 69** 5. Ketegasan 47,48,57**,66 46**,34,33,32 8 6. Penam1>ilan Diri 35** ,37,38,58*, 49*,50**, 8

67** 59** 7. Pengendalian 39** ,42*,5 I**, 40*,41,52** 9

Perasaan 53**70 54** Ju ml ah 37 33 70 --·---- '"'----------~-----~--------

* S1gmfikan pada level 0,05

** Signifikan pada level 0,01

Page 81: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

64

Item-item yang akan digunakan dalam penelitian sesunggulmya sebanyak

42 item, kemudian penulis menyusun kembali item-item tersebut untuk

disebarkan pada penelitian sesungguhnya.

Berikut label Blue Print Skala Kepercayaan Diri yang digunakan untuk

penelitian sesungguhnya:

Tabet IV

Distribusi Item Skala Kepercayaan Diri

.. ,. ..... ., ...... ,. .. _

No Indikator Fnv Unfav Jml 1. Cinta Diri 14,24,27,63 8 5 2. Perna ha man 16,26 3 3

Diri -3. Pemikiran yang 5,13,22 6,19,20,21 7

Positif 4. Komunilmsi 28,30,31,36,43,56,65 29,55,60,68,69 12

~ -~g Baik

5. J(ctcg:is:m 57 46 2 -6. pc O:lll~Jl.i!"!l__~i1:i 3~.~_11,<•? _42,,,<;_f!,59 ------ 6

~-- -- - --------- ------7. Pcngendalian 39,42,51,53 40,52,54 7

1>eras:1an ,__I __________ ------------ --------------------Jumlah 24 18 42

'--- ------ --... ------- --·-----·-··------· -··--- ------

Untuk uji reliabilitas skala kepercayaan diri, penulis menggunakan rumus

Alpha Cronbach. Hasil reliabilitas untuk 42 item pada skala kepercayaan diri

terletak pada Alpha 0,8779.

2. Tahap Pcngambilan Data

a. Mencntukan sumber penelitian dan melakukan konfirmasi dengan pihak

sekolah. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Desember 2003.

b. Menjelaskan tujuan penelitian dan meminta kesadaran subjek untuk mengisi

kuesioner penelitian.

0

Page 82: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

65

c. Melakukan pengambilan data dengan memberi kuesioner yang telah

disiapkan kepada subjck penelitian. Penulis menyebarkan 72 angket, kepada

siswa dan siswi Madrasah lbtidayah Pembangunan Ciputat , yang memiliki

kriteria yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan skoring terhadap hasil kuesioner yang telah diisi oleh

responden. Dari 72 angket yang tersebar, diperoleh 64 angket yang

memadai untuk diolah.

b. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis pcnelitian.

4. Tahap Pcmbahasan

a. Menginterprctasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan

teori.

b. Mernmuskan kesimpulan hasil penelitian dengan mmperhitungkan data

penunjang yang diperoleh.

Page 83: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I
Page 84: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

BAB IV

HASIL PENELITIAN

"A. Gambaran Umnm Responden

Berikut ini akan diuraikan gambaran umum responden berdasarkan usia, jenis

kelamin, kelas ,aktivitas subjek, pekerjaan orang tua, pendidikkan orang tua,

penyebaran skor pola asuh dan penyebaran skor kepercayaan diri.

1. Subjek Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia, subjek dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagaimana

terlihat dalam tabel berikut :

Tabet 4.1

Usia Responden

-----No Usia Jumlah o/4,

---··--I---·------l l l tahun 57 89,0

2 12 tahun 6 9,37

~ 13 tahun 1 1,56 J

Jumlah 64 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek berusia 11

denganjumlah 57 siswa( 89,0 % )

66

Page 85: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

67

2. Jenis Ketamin.

Berdasarkan Jents kelamin, subjek penelitian ini digambarkan

sebagaimru1a terlihat pada tabel berikut :

Tabet 4.2

Jenis Ketamin Responden

No Jenis Ketamin Jumtah %

1 Laki-Laki 37 57,8

2 Perempuan 27 42,2

Jumtah 64 100

Berdasarkan jenis kelamin, subjek yang terbanyak jumlahnya adalah laki-laki

sebanyak 37 subjek ( 57,8 % ).

3. Subjek Berdasarkan Kelas

Berdasarkan kelas, subjek penelitian ini digambarkan sebagaimana terlihat

pada tabel berikut :

Tabet 4.3

Subjek Berdasarkan Kelas

No Ketas Jumlah 'Yt. -· 1 Kelas VI D 33 51,5

2 Kelas VIG 31 48,5

-· Jumtah 64 100

Page 86: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

68

Berdasarkan kelas subjek, subjek yang terbanyak berasal dari kelas VI D

sebanyak 33 subjek ( 51,5 % ) .

4. Subjek Berdasarkan Kegiatan Intra atau Ekstra Kurikuler

Berdasarkan kegiatan intra atau ekstra kurikuler, subjek penelitian im di

garnbarkan sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Tabet 4.4

Kegiatan Intra atau Ekstra Kurikuler Responden

No Intra dan Ekstra Jumlah % 1 Mengikuti 32 50

2 Tidak Mengikuti 32 so

.Jumlah 64 too

Untuk kegiatan intra atau ckstra kurikuler di sekolah, tcrdapat jumlah yang

seimbang antara subjek yang mcngikuti kegiatan. Untuk subjek yang mengikuti

kegiatan intra atau ekstra kurikuler, didapat dari penelitian bahwa kegiatan intra atau

ekstra terdiri dari : PMR, paduan suara, pramuka, dan olah raga.

5. Subjek Berdasarkan Aktivitas Di luar Rumah

Berdasarkan aktivitas di luar rumah, subjek penelitian ini digambarkan

sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Page 87: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

69

Tabel 4.5

Subjek Berdasarkan Aktivitas Di luar Rumah

No Aktivitas Jumlah O/o

1 Memiliki Aktivitas SS 85,9

2 Tidak Memiliki 9 14,?

Jumlah 64 100

Subjek ditinjau dari aktivitas di luar rumah maka . dapat dikatakan hampir

semua subjek memiliki aktivitas di luar rumah .Adapun aktivitas di luar rumah yang

mereka lakukan adalah : kursus bahasa inggris, matemtika, komputer , dan bermain

musik.

6. Pendidikan Akhir Orang Tna Subjek

Berdasarkan pcndidikan akhir orang tua, subjek digambarkan sebagaimana

terlihat pada tabel berikut

Tabel 4.6

Pendidikan Akhir Ayah Subjek

No Ayah Jumlah % --1 S3 3 4,87

2 S2 8 12,5

3 Sl 41 64,0

4 03 1 1,6

5 SMA 10 39,0

6 SMP 1 0

Jnmlah 64 100

Page 88: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

70

Pada tabel di atas pendidikan orang tua subjek sangat bervariasi, ternyata ayah

subjek ada yang memiliki pendidikan tertinggi S3 (Strata Tiga), dan terendah SMP

(Sekolah Menengah Pertama).

Tabel 4.7

Pendidikan Akhir Ibn Subjek

No Ibu Jumlah 0/o 1 S3 0 0

2 S2 1 1,6

3 SI 25 39,0

4 03 0 0

5 SMA 37 57,8

6 SMP I 1,6

-··· ----------·-.J umlah 64 100

~-·--- -------~--· -··----·--·--

Sedangkan pendidikan ibu subjek, memiliki pendidikan tertinggi yaitu S2

(Strata Dua), dan terendah SMP (Sekolah Menengah Pertama).

7. Pekerjaan Orang Tua Subjek

Berdasarkan pekerjaan orang tua, subjek digambarkan sebagaimana terlihat

pada tabel berikut :

Page 89: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

71

Tabet 4.8

Pekerjaan Ayah Subjek

No Avah Jumtah % 1 PNS 20 31,2

2 Dokter 3 4,7

3 Arsitek 2 3, 1

4 Pilot 2 3, 1

5 Kary aw 17 26,6

6 Wiras 8 12,5

7 Do sen 6 9,4'

8 Guru 5 7,8

9 Jaksa I 1,6

Jumtah 64 100

Berdasarkan pekerjaan orang tua, subjek terlihat bahwa orang tua subjek

yaitu ayah sebagian besar beke1ja sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS) .

Tabet 4.9

Pekerjaan Ibu Subjek

No Ibu Jumtah 0/o I lRT 37 57,8

2 Karyaw 5 7,8

3 Wirasw 3 4,7

4 PNS l l 17, 1

5 Guru 6 9,4

6 Sekret 2 3,1

Jumlah 64 100

Page 90: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

72

Sedangkan ibu subjek sebagian besar menjadi !RT (lbu Rumah Tangga) dan

sisanya sebagai wanita karir.

B. Deskripsi Basil Penelitian

1. Skor Pola Asuh

Berdasarkan hasil penyebaran skor pola asuh, subjek penelitian ini

digambarkan sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Hasil Sko1· Pola Asuh

Skor Kategori Frekuensi 'Vo· 32-53 Otoriter - -54-75 Permissif 6 9,3 --76-96 Dcmokrasi 58 _?0-'~ --------·------ .- ... ----- ----." - - - ------- ··------------ -Jumlah 64 100

-----·-·-~-- ---------------- ~----- --·------------ ---

Dari hasil penelitian menunjukkan 58 orang atau sebanyak 90,6 % subjek

yang bertipe demokrasi, sedangkan sisanya, yaitu terdapat 6 orang sebanyak 9,3 %

adalah yang bertipe pola asuh pennissif. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat

subjek yang memiliki pola asuh otoriter.

2. Skor Kepercayaan Diri

Berdasarkan hasir penyebaran skor kepercayaan diri, subjek digambarkan

sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Page 91: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

73

Tabel 4.11

Skor Kepercayaan Diri

Skor Katee:ori Frekuensi % 42-71 Rendah 2 3, I 71-99 Sedang 39 60,9 100-128 Tinggi 23 35,9 Jumlah 64 100

Dari basil tersebut, menunjukkan bahwa skor rata-rata kepercayan diri subjek

adalah 96, 70. Ada 29 subjek yang mempunyai skor diatas rata-rata, dan 35 subjek

dibawah rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 2 orang atau sebanyak (

3, 1 % ) dari subjek yang memiliki kepercayaan diri yang rendah . 23 orang a tau

sebnyak ( 3 5, 9 % ) dari subjek, yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Sedangkan sebagian subjek yang memiliki kepercayaan diri sedang.

3. Tipc Pola Asuh dan Dcrnjat Kc11ercaynan Diri

Tipe pola asuh dan derajat kepercayaan diri subjek, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabcl 4.12

Tipc Pola Asuh dau Kcpercayaan Diri

No Pola Asuh (X) Kepercayaan Diri (Y) l 170 107 2 152 94 3 162 201 r-------·-·--· 4 170 105 5 168 ll8 6 168 85 7 155 117 --·-8 J 171 102

Page 92: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

74

9 135 77 10 157 85 11 161 94 12 180 70 13 177 93 14 158 103 15 166 97 16 160 68 17 150 88 18 148 85 19 183 89 20 155 88 21 144 98 22 173 91 23 158 103 24 146 96 25 153 102 26 173 83 27 141 104 28 183 104 29 161 106 30 169 86 ~-·- . --·-·-··--------··· --------·--· --·-------·--------------31 154 95 32 164 91 33 156 86 34 185 98 35 152 121 36 165 80 37 148 106 38 148 102 39 156 109 40 167 88 41 169 102 42 165 96 ·:--43 165 91 44 174 83 45 152 74 46 158 96 47 152 109 48 157 88 49 145 109

Page 93: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

75

50 169 89 51 166 95 52 138 105

·---- '. ---~--"------

53 167 92 54 135 82 55 165 97 56 162 97 57 158 89 58 177 101 59 167 87 60 174 106 61 161 98 62 132 91 63 152 95 64 166 102 Jml 10268 6189

Dari data diatas menunjukkan bahwa dengan pola asuh yang tinggi maka

akan menghasilkan kepercayaan diri yang tinggi.

4. Kepercayaan Diri pacla Anak Laki-Laki clan Perempuan

Gambaran kepercayaan diri pada anak laki-laki dan rempuan terlihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.13

Kepercayaan cliri Anak Laki-Laki clan Perempuan

Renclah Seclane Titrn!!i Total Perempuan 1 20 7 28 Laki-Laki 1 19 16 36 Total 2 39 23 64

Hasil penelitian menwtjukkan bahwa pada subjek perempuan terdapat 1

orang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah, 20 orang dengan kepercayaan diri

sedang, dan 7 orang memiliki kepercayaan diri tinggi. Sedangkan pada subjek

Page 94: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

76

lak:i-laki terdapat J orang dengan kepercayaan diri rendah, 19 orang dengan

kepercayan diri sedang dan 16 orang memilik:i kepercayaan diri tinggi.

/~.

! C.) Analisa dan Interpretasi Basil Penelitian \ ,

1. Hubungan antara Pola Asuh dengan Kepercayaan Diri

Dari perhitungan statistik yang dilakukan, diperoleh hasil korelasi product

moment dari Person sebesar 0,404 ( p < 0,05 ).berdasarkan hasil ini, maka hipotesa

nol yang menyatakan tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara pola asuh

dengan kepercayaan ditolak. Maka hipotesa alternatif yang menyatakan bahwa

terdapat korelasi yang signifikan antara pola asuh dengan kepercayaan diri diterima.

Artinya ada hubungan positif yang signifikan antara pola asuh dengan kepercayaan

diri. Nilai koefisien yang positif menunjukkan hubungan antar variabel, yaitu

semakin demokrasi pola asuh maka semakin tinggi kepercayaan diri .

Berikut hasil penghitungan korelasi pola asuh dan kepercayaan diri yang

menggunakan program statistical packages for social science (SPSS):

Tabel 4.14

Hasil Korelasi

0 Correlations

Correlations

Kepercayaan Pola Asuh Diri

Pola Asuh Pearson Correlation 1 .404" Sig. (2-tailed) .001 N 64 64

Kepercayaan Diri Pearson Correlation .404*' 1 Sig. (2-tailed) .001 N 64 64

•• · Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 95: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

77

Korelasi product moment Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan

antara variabel pola asuh dengan variabel kepercayaan diri. Dari tabel di atas tampak

bahwa koefisien korelasi product moment Pearson sebesar 0,404 yang menunjukkan

adanya hubungan antara pola asuh dengan kepercayaan diri.

2. Tipe Pola Asuh dan Perbedaan Derajat Kepercayaan Dirinya

Dari hasil penelitian menunjukkan tidak ada subjek yang tergolong otoriter.

Oleh karena itu analisis ini hanya memperbandingkan antara individu yang memiliki

pola asuh demokrasi dengan individu yang memiliki pola asuh permissif.

Tabel 4.15

Tabel Fo

----~-~ ----"·-------· ·--~···--Rendall Sedm12 Ti111rni Total

Permissif 1 4 I 6 Demokrasi I 35 22 58 Total 2 39 23 64

-----··-·-- ~------ -

Tabel 4.16

Tabel Fh

Rendall Sedane Timmi Total Pennissif 0, 1875 3,65625 2, 15625 6 Demokrasi 1,8125 35,34375 20,84375 58

2 39 23 64

Page 96: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

x' = L: (fo-fu)2

fn

=(1-0,1875)2

0,1875 + (4-3,656~2_)

2

+ (1-2,15625)2

3,65625 2,15625

+ (35-35,34375)2

+ (22-20,84375)2

35,34375 20,84375

= 2,58

+ (1-1,8125)2

1,8125

78

Dengan menggunakan rumus chi square diperoleh harga X2 sebesar 7,94 lebih

kecil dari harga kritik yaitu 5,99, maka hipotesa nihil yang berbunyi " individu

dengan tipe pola asuh demokrasi tidak lebih percaya diri dari pada individu dengan ·

tipe pola asuh permissif dan otoriter", ditolak. Sedangkan hipotesa alternatif yang

menyatakan bahwa "individu dengan pola asuh demokrasi lebih percaya diri dari

pada individu dengan tipe pol a asuh pemissif dan otoriter ", diterima ..

3. Perbedaan Dernjat Percaya Diri pada Anak Laki-Laki. dau Perempuan

Tabel Fo

Tabel 4.17

Rend ah Sedang Tinggi Total Perempuan 1 20 7 28 Laki-Laki 1 19 16 36 Total 2 39 23 64

Page 97: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Tabet Fh

Tabet 4.18

Rend ah Sedam! Tinm1'i Total Perempuan 0,875 17,0625 10,0625 28 Laki-Laki 1, 125 21,9375 12,9375 36 Total 2 39 23 64

=(1-0,875]2

0,875 + ( 20 - 17,0625 J' + ( 7 -10,0625 J'

17,0625 10,0625 +(1-1,125]

2

1,125

+ (19-21,9375]' 2 l,9375

= 7,94

+ (16-12,9375]2

12,9375

79

Dengan menggunakan n11nus chi .wjliare , didapatkan nilai X 2 sebesar 2,58

Oleh karena harga X2 hitung lebih kecil dari pada harga kritik yaitu sebesar 5,99

untuk taraf signifikansi 0,05. maka hipotesa nihil yang menyatakan bahwa" laki-laki

tidak lebih percaya diri daripada anak perempuan",diterima. Sedangkan hipotesa

alternatif yang menyatakan bahwa " anak laki-laki lebih percaya diri dari anak

perempuan ", ditolak.

Page 98: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I
Page 99: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

BABV

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bagian akhir ini akan dibahas mengenai kesimpulan basil penelitian,

diskusi serta saran-saran yang berkaitan dengan temuan- temuan penelitian.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukn, maka penulis

menyimpulkan bahwa :

I. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara pola asuh dengan

kepercayaan diri anak . Dengan kata lain semakin demokrasi pola asuh

yang diberikan orang tua pada seorang anak, maka akan semakin tinggi

kepercayaan dirinya, sebaliknya semakin kurang pola asuh yang diberikan

orang tua pada anak maka akan semakin rendah kepercayaan dirinya.

2. Tidak ada perbedaan kepercayaan diri ditinjau dari perbedaan jenis

kelamin. Dalam arti siswa laki-laki tidak lebih percaya diri dari siswa

perempuan, dan sebaliknya siswa perempuan tidak kurang percaya diri

dari anak laki-laki.

3. Terdapat perbedaan kepercayaan diri pada individu dengan tipe po la as uh

demokrastis, permissif dan otoriter

Page 100: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

B. DISKUSl

Masa kanak-kanak adalah masa yang indah, sekaligus masa yang riskan,

betapa tidak, karena saat inilah dasar pembentukkan kepribadian dibangun. Usia

6-9 tahun adalah usia disaat anak mulai mengasah diri untuk menyerap serta

memahami kenyataan-kenyataan sosial yang ada. Keinginannya untuk mengikuti

a tu ran pennainan yang ada, be1ianggung jawab, serta mandiri, seyogianya

dihargai. Orang tua hams peka dan jeli menangkap setiap langkah perkembangan

dari anak-anaknya. Hal ini menuntut peran serta orang tua membimbing anak

dalam bersikap dan berperilaku dalam kaitannya dengan perkembangan

kepercayaan dirinya.

3 macam pola asnh menurut Elder ( 1963), adalah pola asuh pennissif,

demokratis dan otoriter, yang dikaitkan dengan kepercayaan diri. Secara lllllum,

sorang anak yang kurang mcmiliki kepcrcayaan diri mcmiliki pola pengasuhan

dari orang tuanya yang ccndcrung pcrmissif. Pola asuh yang permissif yang

ditandai dengan adanya sikap orang tua yang memberi kebebasan penuh pada

anak untuk berbuat. Orang tua tidak memberi aturan dan arahan pada anak. Semua

keputusan diserahkan kepada anak tanpa pertimbangan orang tua. Orang tua yang

demikian mcnyebabkan perilaku anak ccnderung negatit: perkembangannya tidak

matang, penuh ketergantungan dan kurang percaya diri.

Pola asuh demokratis yang diterapkan orang tua kepada anak akan

membentuk anak yang cenderung memiliki pribadi yang percaya diri. Di dalam

pola asuh demokratis adanya hak anak dan kewajiban orang tua dan anak,

m<;,rupakan ciri pola asuh demokratitis, tua dan anak yang saling melengkapi.

Page 101: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Anak dilatih untuk bertanggung jawab dan menentukan perilaku sendiri kelak

dapat mandiri dan mencapai kcdcwasaannya . Orang tua selalu mendorong w1tuk

saling membantu dan bertindak secara obyektif, tegas tetapi hangat dan penuh

pengertian. Jika orang tua bertindak sesuatu misalnya mengingtkan maka

tindakan tersebnt disertai alasan yang rasional. Suasana pola asuh yang

demikian membuat emosi anak stabil, mempWlyai percaya diri yang kuat dan

mudah menyesuaikan diri.

Dapat dijelaskan lebih Ianjut bahwa menurut Sofyan Willis (1993) ,sikap

orang tua yang demokratis akan menumbuhkan kemampuan anak dalam

mengendalikan dirinya, dan si anak wnumnya memiliki konsep diri yang positif

yang merupakan dasar dari pembentukan kepercayaan diri ..

Hal ini juga scsuai dcngan pcnelitian Ncni Zikri (2003) yang menelili

tentang hubungan anlara pola asuh orang tua dan sikap rcmaja terhadap premarital

sex. Pola asuh dcmokratis yang ditwerapkan orang tua merupakan kecenderungan

tidak terjadinya premarital sex atau hubungan kelamin sebeIW11 nikah.

Adapun pola asuh demokratis adalah pola hubungan orang tua dan anak

yang hangat, terjalinnya komunikasi yang efektif, saling percaya ,artinya orangtua

dan anak dalam kaitannya dengan premarital sex cenderung mendiskusikannya,

saling menghargai, saling menerima sehingga anak dapat bereksplorasi dan

percaya diri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Natris ( 2002 )

, bahwa penm serta orang tua yang demokrasi dalam mendidik dan membina anak

yang nantinya akan memjadi remaja yang memiliki kaitan yang cukup erat

terhadap keman1puan-kemampuan remaja memecahkan masalah. Hal ini sesuai

Page 102: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

dengan ungkapan Maccoby bahwa orang tua yang memberi kesempatan pada

anak w1tuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapinya dan hanya

memberikan pengarahan saja pada anak, akan mengakibatkan anak dapat

menumbuhkan kepercayaan kepada dirinya Wltuk memecahkan masalah.

Dengan demikian secara garis besar dari penelitian yang diperoleh penulis

yang dilakukan di sekolah Madrasah Ibtidayah Pembangllilan Cipntat

mennnjukkan bahwa pola asuh demokrasi merupakan pola asuh yang paling

efektif Wltuk membentuk anak agar memiliki percaya diri yang tinggi. Kemudian,

jika dilihat dari adanya pengaruh antara pola asuh dengan kepercayaan diri, ini

membuktikan bahwa betapa besar peranan orang tua dalam menentukan

perkernbangan kepribadian anak.

C.SARAN

I. Didikan dan asuhan yang dibcrikan olch orang tua kepada anak didalmn

keluarga merupakan faktor utmna yang besar pengaruhnya bagi

perkembangan anak dimasa mcndatang. Oleh karena itu saran pcnulis

kepada para orang tua untuk sclalu memberikm1 pola asuh yang terbaik

untuk anak-anaknya.

2. Kepercayan diri yang dipengaruhi oleh tiga macam pola asuh orang tua,

yakni pennissif, demokratis,otoriter ( Baumrind , 1967 ) , pada penelitian

ini memberi saran yang berdasarkan dari diskusi di alas, maka saran yang

diharapkll11 dari hasil penelitian ini adalah bahwa berkaitan dengll11

pengamh pola asuh lerhadap kepercayam1 diri anak, disarankan kepada

Page 103: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

para orang tua untuk menerapkan pola asuh demokratis pada anak, karena

menunjukkan kecenderungan anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

3. Karena ada keterbatasan penulis , pada instrumen penelitian, sehingga tidak

dapat mcnjaring pola asuh otoriter, maka disarankanuntuk penelitian lebih

lanjut untuk mempersiapkan instrumen yang lebih baik.

Page 104: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I
Page 105: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

DAFT AR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelirian Suaru Pendekaran Praktek, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 1998, Cet. ke-5

Asnawi, Kore/asi Percaya !Jiri dengan Hubungan 1111e1perso11al, Jakarta: Skripsi Sarjana Psikologi Institut Agama [slam Negeri , 2002

Azra, Azumardi, Pedoman Penulisan Skripsi, Tes is, dan Disertasi, Jakarta: Penerbit Universitas Islam Negeri Jakarta Press, 2002

Azwar, Saifuddin, Sikap Manusia, Yogyakarla: Penerbil Pustaka Pelajar, 1995, Cel. ke-2

Balsom, Maurice, !iagaimana Menjadi Orang '!ita yang v/iaik, Jakarta: Bumi Aksara, 1987

Berne, Patricia H., and Louis M. Savary, Memhangun Harga l!m ilnak, V Y ot,>yakarta: Penerbit Kanisius, 1988

Chaeriyah, Siti, Huhungan Orientasi Religius Dengan Perilaku Agres1l Hema;a Akhir, Jakarta: Skripsi Sarjana Psikologi Univcrsilas Islam Negcri. 2003

Dzikri, Neni, Huhungan Antara Pola Asuh Orang liw dan S1kap l?e111u1a v Terhadap Premarital Sex, Jakarta: Tesis Psikologi Universitas Indonesia. 2003

Daradjat, Zakhiah, Kesehatan Mental, Jakarta: PT Tako Gunung Agung. 1996 ,Cel. ke-23

Fauziah, Pipih, Huhungan Orienrasi Religius Dengan folera11s1 TerhadapFrustrasi, Jakarta: Skripsi Sarjana Psikologi Universitas Islam Negeri, 2003

Fitts, W.H., Adam, J.L, Radford, G, Rich, W.C, Thomas, B.K.M. Murphy, Thompson, 'l'lie Sell Consept and Se(l Acrua/ization, Los Angeles. California: Western Psychological Service, 1971, Monot,>raph Ill

Gani, Asep Haerul, Makalah Psikologi, 1998

Gunarsa, Singgih D, Dasar dan Teori l'erkemhangan Anak, Jakarta: PT BPK \} Gunung M ulia, I 997

Gunarsa, Yulia Singgih D, Asas-Asas l'sikologi, Jakarta: PT BPK Gununt! Muha. 2000

Page 106: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Hall, Calvin S , and Lindzey, Gardner, Teori-Teori Holistik Organismik Fenomenologis, YQb>yakarta: Penerbit Kanisius, 1993, Cet. ke-7

Hasan, Kumus /s1iluh Psik/ogi, Jakarta: Pusat Pengembangan Bahasa Departcmcn Pendidikan dan Kebudayaan, 1990

Hawari, Dadang, Al-Qur 'un !/mu Kedok1eru11 Jiwa dan Keseha1u11 J1wa. Yob>yakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1997

Hurlock, Elizabeth B, !'siko/ogi Perkemhangan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991. Cet ke-5

Hurlock, Elizabeth B, Persona/ily J)e1oelop111e111, New Delhi: Tata Mc Graw llill, 1974

Hafizh, Muhammad Nur Abdul, Mrndidik Anak Her.rnma Rosulul/oh. Bandung: Penerbit Al-Bayan, 1988

Hakim, Thursan, Mengalasi Rasa lldak Percaya /Jiri, Jakarta: Puspa Swara. v 2002, Cet. Ke-I

lrwanto, Psikologi (/11111111, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997, Cct. kc-5 lndriani, Natris, Huhungan Pola Asuh dengan Kemampuan He11w1a Ma.rnlah, Jakarta: Sripsi Sarjana Psikologi Universitas ]slam Negeri. 2002

Koswara E, Teori-Teori Keprihadian, Bandung: PT Eresco, !991 Lindcnficld, V Gael, Mem/id1k A nak Agar Perctc\YI /)iri, Jakarta: Penerbit Arcan. 1997

Mussen, P.H, J.J. Conger, and J. Kagan, Child DeFe/opme/1/ and l'erso11a/J1;-. New York: Harper and Row, Publishers, 1984

Mahrita, Evie, Perkembangan Invenlory Kepercayaan Diri, Jakarta: Sknpsi Sarjana Psikologi Universitas Indonesia, 1997

Majalah, Ma/a/ah Ayah Hunda, Jakarta: l l-24 Januari 1991, Nol

Prananto, Agustina Yuanita, Hubungan Antara Pola Asuh dengan Lokus Kontrol, Jakarta: Skripsi Smjana Psikologi, 1993

Republika, Menumbuhkan Rasa l'ercaya Diri Anak, Minggu 23 September. 2001 v

Rahman, Arif, Tanamkan Wa1ak Anak Sejak dalam Kandungan, Jakana: Republika, I 999

Raklunat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Penerbit PT Rcmaja Rosdakarya

Page 107: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Schult, Duane, Pl'ikologi l'erlumhuha11, Yot,>yakarta: Penerbit Kanisius, ! 991. Cct. ke-7

Soenaryo, Bambang, /,ehih i'ercaya f)fri da/am Berdakwah, Jakaita: Majalah Wanita Ummi, 2002

Sabri, M. Alisuf, i's1kologi I/mum da11 l'erke111ha11ga11, Jakarta: Penerbit Pedoman Ilmu Jaya, 1993

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kumus /ie.1ur Bahasa !11do11esia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka, 1998

Wilis, Sofyan, Prohlem Re11wja dan Pe111ecaha1111ya. Bandung: Angkasa. 1993

Page 108: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

~.· -.J ~ ....... , "'""',. ...._,,,.;....._,,' i L'-'l\ll"J!.I~

UNIVERSJTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI .JI. l(crta i\'lukti No. 5 Circunck•u, Ciput:it - ,lakarta St•lal:1n 15419 Tclp. 7433060 F:1x. 7433060

:>mar-

.mp 1!

!n1b11sr1n:

~ E.Psi/OT.01.7 ~X/2003

: Izi11 Pe11elitia11

Jakarta, 15 Oktobcr 2003

Kepacla Yth. Kepala Sekolah Madrasah Pembangm1an Ciputat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dcngan horn1at kan1i san1r1aikan bal1wa:

Nama Tempat Tanggal l.ahi:r Alamat

: Rini Kurniasih : Bekasi, 5 Maret 1980 : )1. Prof. Muh. Yamin Rt. 04/02 No. 22 Durm Jaya Bekasi

Adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UINSyarifHidayatullah Jakarta

Semester Nomor Pokok Talmn Akademik Progran1

: XI (Sebelas) : 1981914527 : 2003/2004 : Stral<1 I(S-1)

Sehubung,1 n dcngt1n tu gas l)cnyeJcsahn1 sk.:rii)si yang bcrjudul: "Pengarn_h Pola Asuh ~fl'rhadap I<epPrcayaan l)iri Anal<''~ n1ahasiswa lersehut n1e11H.'rlukan tz111 })Cnelilian cli lc111baga yang Bapak/ lbu/Saudara pirnpin. Oh:h karena ilu kami mohon kesediaan Ba11a.k/Ibt1/ saudara u_ntul< 111encrluu1 1nal1asiswa lersebut dan n1enlberiknn ba.ntunn.nya.

Demikinn alns per.halian dan banluan Bapak/Ibu/Saudara kan1i ucapk.an lerlnu1 kasih.

Wassala11111i\laiktun Wr. Wb.

A.n. Dekan Pembanlu Dekan

ekan Fakult<IS Psikulof/

Page 109: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

SKALA PER CAY A DIR!

Dihadapan adik terdapat sejumlah pernyataan dengan 3 (

tiga ) pilihan jawaban. Adik diminta untuk memberi tanda (X) pada

salali satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan diri adik.

Bacalah setiap pcrnyataan dengan teliti dan seksama, jangan

sarnpai acla yang tcrlcwati. Jawaban adik tidak ada hubungannya

dcngan nilai sckolah clan tedarnin kerahasiaannya. Atas perhatian dan

kc1:j:1sanianya. l'cnulis mcngucapkan terima kasih

lticntitas Rcspondcn

Usi:i

.Jcnis Kcla111i11

I< e!as :

S - Seri11g 111er11.rnk.111, 111elakulw11 atau 111e11gal11111i

KK K11d1111g-k11d1111g 111er11.mk1111, melakuk1111 atau mengalami

Tl' Titlak l'er1111/i 111eras11k1111, melakukmz atau mengalami

CONTOH

.Jilrn adik mcrasa bahwa pcrnyataan pertarna s~ring adik

lakukan, rasalrnn , tlan alami. Sedangkan pernyataan kedua

Tidak l'crnah adik lakukan, rasakan dan alarni rnaka adik harus

mengisinya schagai bcrikut :

Page 110: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

-------------------NO PERNYATAAN s KK TP

··--·--·· ·-----·-· I Saya mcrasa scbd dcngan diri saya s KK TP

-------------2 Sctiap kali mcmiliki masalah, saya ya kin s KK TP

bisa mcnyclcsaikannya

3 Say a tidak ya kin alum mencaµai s KK TP

keberlrnsilan di sckolah

4 Saya tidak puas dengan keadaan tubuh saya s KK TP

sckarang-

5 Saya merasa yakin dapat mencapai cita-cita s KK TP

say a

6 Saya scnang menjaga keschatan tubuh s KK TP

7 Saya mcrasa senang menjadi diri sendiri s KK TP

8 Saya tidak tahu apa cita-cita saya s KK TP

9 Saya tidak y11ki11 dengan kemampuan saya s KK TP scndiri

-------- --·--·--------···---·---·--JO Bila gagal saya malas mcncobanya kembali s KK TP

11 Bagi say a kcgagalan adalah kesuksesan s KK Tl'

yang tcrtunda "

12 Say a meras~ senang dengan keadaan diri s KK TP saya sekarang

-· 13 Say a mencrima kekurangan yang saya s KK TP

miliki

14 Saya senang merawat diri s kK TP

15 Saya pandai bergaul s KK TP

16 Saya lcbih suka menyendiri s KK Ti> -·

17 Saya orang yang paling disukai dikalangan s KK TP ten1an-teman

18 S:iya dapat bekerjasama, jika ada tu gas s KK TP

kelompok

19 Sa ya akan mcmilih pakaian, yang scsuai s iKK TP

Page 111: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

-·--· ----------------------------~

deugau bentuk fisik saya

20 Saya senang bcrtcmu dengan orang dan S KK TP

suasana baru l---l----------·------·---------1---+---l---l

21 Sa ya tidak ccpat panik S KK TP

22 Saya talmt, jika berbicara di depan umum S KK TP

23 Saya tidak takut mengh~:dapi tantangan S KK TP

24 Saya scnang bcrkenalan dengan banyak S KK TP

orang

25 Saya gampang bingung, jika memutuskan S KK TP

segala scsuatu --···-·-·--·····--- --·--------··----------f---1---+--+ 26 Saya mcrasa lisik saya tidak mcnarik S KK TP --- -· -----------------1----f--+---J 27 Saya mcrasa tidak ta111pan/cantik scpcrti S KK TP

orang lain ·------- ------ -·---- --- .. -- --···--·---------·l--+---+---1

[_28

129 Saya orang yang tc11ang dan santai

Saya ccl!las, jilrn dipcrintahkan guru untuk

s KK TP

s KK TP

~ ---------··--·f---f---t---1 I 30 Saya lllerasa senang, jika saya dapat

mcugcrjakan soal di dcp:m kclas

s KK TP

J __ ....... 1

1

... "H'llg~IJ'ul,aJ,au pcndapat_l_(~'ll~~la guru

I 31 Say:> mcrasa grogi sa:it tampil di dcpan

I 1

kel:is

s KK TP

I

\ii 1

Saya ccllla;, jika bc1:1;ic;11::;-z1c;;g-;;n lawa;- S

l .. ___ [_.i~nis ______ ...... ······- __ _ ---·-------+---1---1-----1

j 33 Saya scunng, jilrn bernda di lingkungan S

KK TP

KK TP

I 1------~-------~--------------------------------4--+f---+---I

I 34 Sa:va tegas dalalll mcmutuslrnn segala

I I

orang hanyak

scsu a tu

s KK TP

1--J--- -----------------------1--+---t----l 35 Saya senang t:l'npil bcda di setiap S KK TP

kcscmpatan ------------------------·----1----1--f---I 36 Saya mcrasa jclek, jika dibandingkan S KK TP

Page 112: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

q 1

-liki banyak tcman s KK TP -----·-· lwkan ban yak lrnl scpcrti s KK TI>

lalrnkan

~r~ay:1 ~ida~_;;;cmi 1--38- S:1ya hisa rncla

ya:1g orang Iain

utuhkan oleh teman-teman s KK TP --·

f ___ -~~~·~m eras a~~ 40 Saya mcrasa be •run tung sctampan/secantik s KK TP

j ll j

41 Saya rnalas bcr bicara dengan orang yang s KK TP

ba ru say a ken al

42 Saya sulit mcny esuaikan diri clengan orang s KK TP

lain ------

PERIKSA KEMBALI .IA\VABAN ADIK-ADIK, .JANGAN SAMPAI

ADA YANG TERLE\VATKAI~ !!!

TERIMA KASIII

\

Page 113: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

SKALA POLA ASUH

Skala Force Choice

Di bawah ini terdapat 3 pemyataan-pernyataan setiap

nomornya , adik-adik diminta untuk memilih salah satu pemyataan

yang paling sesuai Jengan yang adik ketahui, alan1i, dan ras<i.kan.

Nyatakanlah dengan menuliskan tanda ( X ) untuk jawaban yang

paling scsuai dcngan keacJaan adik.

Idcntitas Rcspondcn :

Usia

.Jcnis kclmnin

Kclas

CONTOH

l. D:llam hcrg:rnl dcngan tcman: a. Saya ditcntulrnn.olch orang tua b. Say:i bcbas dcngan siapa saja c. Saya dipcrhatikan dan diarahlrnn olch orang tua

2. Saya pcrgi :

a. l(cniana s:tja say" suf<:l

li: Tidak holch pcrgi

c. Bolch pcrgi dcnga11 seizin orang tua

Page 114: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

1. Dalam bcrgaul dcugan tcman : a. Saya ditentukan olch orang tua h. Say:>. hchas dcnga11 siapa saja c. Saya dipcrhatikan dan diarahkan olch orang tua

2. Orang tua saya sdalu : a. Mcmhcbaskan kcmana saja saya pcrgi b. Mcngharuskan saya langsung pulang kc rumah, sepulang

sckolah dan tidak mcmbolehkan saya pergi kemana-mana c. Mcminta saya unt11k pulang ke rumah terlebih dahulu, baru

bolch pcrgi lagi

3. Bila pulang sckolah tcrlambat: a. Saya ditanya tcrlcbih dahulu oleh orang tua mengapa

(crlarnbat pulang b. Orang (ua saya iidak pcrnah mcncgur c. Saya langsung dimarahi olcli orang tm1

.\. Dalam hcqrnkaian saya : a. I·larus sesu~li dcngan orang (ua h. Bchas mcmilih mode scmau saya c. Bolch bcrpalrnian mcngikuti mode, asal tidak melanggar

nor1na

S. Pcra(uran di ru111ah : a. Biasanya dlicnfulrnn hcrsama antara saya <lan orang tua

scsuai kch11tuhan h. Bias:rnya ditcntuk111 orang tua dan tidak bolch <lilanggar c. Discrnhkan scsuk;i anak

6. Saya dihcri kcscmpat:rn nonton : a. Sctiap saat b. Bila ada film yang disctujui orang tua saya c. Bila saya mampu mcmbagi waktu

7. Orang tua saya : a. Mclarang saya pacaran b. Bolch bcrpacaran asalkan ti<lak mcngganggu waktu bclajar c. Bolch bcrpacarnn kapan saja

8. Dalam hal mcmilih sclrnlah; a. Saya ditcntulrnn olch orang tua b. Saya dapat mcncntulrnn scn<liri scmau saya c. Ditcntnlrnn bcr<lasarkan pcrsctujuan orang tua dan saya

Page 115: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

9. Orang tua s;iya : a. Mclarang saya kcluar malam dcngan alasan apapun b. Mcmbolchlrnn saya kcluar matam dengan atasan apapun d. Mcmholchkan saya kchrnr mal:un asallrnn ada kepertuan

yang pcnting dan seizin orang tua

10. Mcngcnai masa dep.an saya: a. Biasanya ditcntutrnn bcrsama antara saya dan orang tua

say a b. Ditcntukan olch orang tua dan tidak boteh diubah-ubah c. Ditentukan semau ~aya

11. Bila nilai rapor saya jclck: a. Saya tidak pcrnah dimarahi b. Saya ditanya orang tua mengapa hat itu bisa terjadi c. Saya hmgsung dimarahi orang tua

12. Orang tua saya : a. Tidak pcrnat1 mcmhcrilrnn kcpcrcayaan kcpada sdya untuk

Mcmhuat jadwal bclajar scndiri b. Sclalu mcmbcrilrnn kcpcrcayaan untuk dapat mcmbuat

jadwal bclajar scndiri c. Tidak pcrduli dcngan jadwal bctajar saya di rumah

13. Saya 111crasa dit·i saya: a. Tidak mampu mcnyclcsailrnn masatah t:mpa bantuan orang

tna b. Ma111p11 111cnycksailrnn nrnsalah lrnrcna sering bcrdiskusi

dcnga orang tua c. Tidak pcrlu bantuan siapapun datum mcnyctcsaikan

masalah

14. Orang tna saya mcmhcrilrnn atur:m bahwa : a. Saya tidak bolch kcm:ma- mana scndiri h. Saya bolch kcmana-mana scndiri tanpa didampingi orang

tua c. Saya botch pcrgi kap:m s:ija dan dcngan siapa saja saya

pcrgi

15. Saya mcrasa : a. Tidalr •lapat hcrhuat apa-apa tanpa orang tua b. Tm·biasa mcngctahui apa saja di rumah karcna orang tua

sering mcngajak saya diskusi c. Tidak ada pcrubahan apa-apa tanpa orang tua

Page 116: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

16. Saya mcrasa : a. Mudah d:1lam hcrgaul b. Kaku dalam bcrgaul c. Bchas-bchas saja clalam bcrgaul

17. Ayah dan lbu : a. Sclalu mcngarahkan aktivitas saya b. Ticlak pcrnah pcrduli tcrhaclap aktivitas saya c. Sclalu mcngajak bcrcliskusi tcntang aktivitas saya

18. Orang tua saya : a. Sclalu mcmint:1 saya untuk mcnjacli nomor satu di kelas h. Tidak pcrnah pcrduli tcrlrndap pcringlrnt saya di kclas c. Mcnyarnnlrnn saya untuk bcrusaha scoptimal mungkin

mcnjacli yang tcrhaik di kclas scsuai kcmmpuan saya

19. Orang tua sayn : a. Tidak pcrnah mcmbcrikan kcscmpatan saya untuk

111c111ccahkan masalah di rumi1h b. Sclalu mcminta pendapat untuk clapat mcmecahkan

masalah di ru mah c. Mcmbolchlrnn sara bcrbicara apa saja di rumah

20. {)rang tua saya: a. Sclalu 111cnj:1di gclisah bila saya pcrgi bcrsama tcman-

tc111:111 b. Mcrasa a111an bila saya pcrgi dcngan teman-tcman sckolah

saya yang dik.crul~ c. Ticlak pcrduli hil:i saya pcrgi bcrsama tcman-tcman di

sckolah

> 21. ()rangtuasaya: a. Sering mcrnukul scti:ip saya mclakukan kcsalahan apapun h. Tidak pcrnah 111c111ulrnl bila saya mclalmkan kcsalalrnn c. Akan 111c1111.111l hila kcsalahan saya tidak dapat di tolcrir

22. ()rt1 ng tua say a : a. Ticlak pcrcluli bila saya sakit h. Sangat kcras 111cnjaga saya bila saya sakit c. Pcrhatiannya sang:at lmik bila saya sakit

23. Bila acla masalah : a. Saya akan mcminta pcnclapat orang tua b. Saya tidak pcrnah hcrtukar pendapat dengan orang tua c. Saya sclalu min ta flCmccalrnn masalah dad orang tua

Page 117: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

2,1. ()1·ang tua saya : a. Sclalu ingn tahu !en tang kcadaan hclajar saya di sckoh1h h. Tidak pcrnah hc·;tanya ten tang kcadaan bclajar saya di

sckolah bila ada kc!,ulitan c. J\ kan hcrtanya ten tang kcadaan bclajar saya di sckolah

hila saya :tda kcsulitan

25. Bila ada tcman yang scdang mengalami kesulitan : a. Saya scnang mcmbantunya b. Saya tidak pcrchili tcrhadapnya c. Saya alum mcmbantunya asal ia man mcngikuti kehendak

say:1

26. Bila saya punya masalah : a. Saya tidak pcrlu bcrbicara kepada orang tua saya tentang

masalah yang saya hadapi h. Saya hams hcrhtt'ara kcpada orang tua saya tcntang

n1asalah yang saya hadapi c. Saya alrnn bcrbirnra kcpada ornng tua bila tidak mampu

n1cngatasi n1asalah

27. Bila saya mclakukan kcsalahan : a. Saya sering dihukum dcngan pukulan olch orangtua h. Saya tidak pcnrnh dihukum olch orang tua c. Saya akan dihukum olch orangtua scsuai kesalahan yang

saya lakukan

28. Orang tm1 saya : a. Mcngharuskan saya mclaporkan scmua aktivitas harian

kcpada orang tua b. Mcnyanrnkan saya untuk mcmbcritahu aktivitas harian

kcpada orang tua c. Tidak pcrduli dcngan aktivitas harian saya

29. Dalam mcncari tcman : a. Saya bcbas mcmilih scmau saya b. Saya sclalu ditcntukan olch orang tua saya c. Saya dapat mcnentukan sesuai keinginan saya dan

bcrdiskusi dcngan orang tua

30. Orang tun saya : a. Sclalu tncnyanmkan untuk bclajar scsuai kemampuan saya b. Tidak pcrduli dcngan cara belajlir saya c. Sclalu mcmaksa saya nntuk bclajar setiap hari

0

Page 118: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

0

Correlations Correlations

Kepercayaan Pola Asuh Diri

PolaAsuh Pearson Correlation 1 .404"

Sig. (2-tailed) .001

N 64 64 Kepercayaan Diri Pearson Correlation .404*' 1

Sig. (2-tailed) .001

N 64 64

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Ho : Tidak ada hubungan antara pola asuh dengan kepercayaan diri Ha : Ada hubungan antara pola asuh dengan kepercayaan diri

P-value: 0,001 a : 0,05 atau 5%

P-value < a , maka keputusan tolak Ho atau terima Ha yang artinya bahwa ada hubungan antara variabel pola asuh dengan kepercayaan diri.

Nilai koefisien yang positif menunjukkan arah hubungan antar variabel, yaitu semakin balk pola asuh maka kepercayaan diri juga akan baik.

Korelasi product moment Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabal pola asuh dengan variabel kepercayaan diri. Dari label di atas tampak bahwa koeflsien korelasi product moment Pearson sebesar 0,404 yang menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh dengan kepercayaan diri.

Page 119: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Correlations Corrd .. Uons

VARMOCH TOTAL VA.ROOO(IL l'e:tr$(\!fC,,rrel'11l•'ll

Si)'; {2-mi!cd) I 000 : .M~

' 251

' N " I '·' T<iTAc-· ·J>.;a;;;::;,~·(;·,;,,,:·;.; .. ~;; 1.1~-r--· l\lUP

vAR00002

TOTAL

Sig.{2-lailed)

N

PenrsC\n Corrcl:u1,>a

.'\ii\ {2-lailctl)

N l'earson Cl'rrclati<:>11

Sig. (2-lailcd)

N

25·1

'"

VAROOOO'.! l.000

(;-!

.02~

"" "'

Corrd~t!ons

V1\l<lllJOIJ:1

VA!lUUIHl'.I l'••U"WU ~:,,1rc1;~i''" ! 000

Sig (2-Jailcd)

N

TOTAL

VAROOOO-! l'c'ltS''ll l"••n'd;oll''"

S1j:.(2·lllik1)

N TOTAi. ---p.~ITTMf~:;,:;.-;;J;;ji(.ii'

!ii~ {2·1mlc1I)

N

.,

I !lOLl

"'

CurrdaU011s

VAllOOOO~

,,~{OOuU. l'euri;,,n C<.'lnc1a11011 UHlll

Sig. (2-tnikd)

N M

I I

TOTAL Penrsci11 Con:c!:.lfon '.1)7•

Sit- (2-lniled) ()07

N M

,,,

TOTAL 019

8 l ~(

( •• 1

!.OOO

M

Hff.'\L

oo::

"' I 00(';

TOTAL _)_n~

.U07

M

UlOO

M

••. C,,rreluti<'ll lS siµrnficn.ul :.1 lhc II.OJ ltvtl (2-!uikd)

VAR00006 TOTAl,

• , ~-- OOo l>ears"n c"rreuwcn 1.000 .260·

Sig. {2-hliled} .OJH

N 64 M ~T"o"T'AL"--.,c,==,=,,0c0,=rr3<1=~=,=,,+----,=.,=a· -!Jiu-o·

Sij!. (Z-llliled) 0;\H

N '4

•. C"rrehll1"n u S1f,lllfi~w11 ut the 0.0~ levd (2-uu!td).

Corrd~Uon$

VAROOOOl TOTAi. vAR00007 l'Clll'llOll <...OITCJOl!WU l,000 .140

SiJ<. (2-ulikd/ .'lW

N '" " TOTAL Pear.;on C1'1td!llion .!~'} !.000

Sig. (2-Lailed) .2liN

N " "'

Currd~Uo11s

V/\lto!llJ!IH

v /\IWOw~ •'••U~O!l t.un•l•~l<'U

lliy,. (2-hU!cd)

N

Corrd~Unu'

J.OOCI

,, TOTAL

.00)

VA]{!l00U9 TO'fAl. vA1WO.. 110111!(111 C(IITC111tiDU I.Oil() .222

Sig. (2-tailed) .078

N 6-1 fA TCJ'f~-- ·-rru-.~c!U!T"n· ---··---:221· ·---_i:OOo"

Sig. {l·lllilcd)

N

Corrd~tlant

.078

G4

VAR.00010 TOTAL .,. (00010 .-elUliOl\<.lllTCHlllOn LOOO .116

l>iJ!,. (2-tailed) ,)GO

N 64 6-1

ro1~moncom=1ilt.iOO ---:m ----i:oM Sig. {2-llliled) .UO

N G4 64

Page 120: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

CorrclaUons

VAROOOll VAROOOll l'e:irnonC.;irrelal1on 1.000

Sig,(:Mailcd)

TOTAL

VAIW01)1~

TOTAL

VAROOOl)

TbTAL

N

PearsC>n C(lrrdailon

Sig. (2-lailcd)

N

.020

.sn . , CorrclaUons

VA]l000l2

l'c<1fS<'11(',,nd:~1ou UJOu

Sig. (2-mikd)

N " l'eaHCIU Co1nMiC1J1 .2l~

sii;. (Z-1ai!odl .oss N ..

Corrch1Uo1u

VAROOOD • Pearson Corrclaucin 1.000

Sig. ('.?·ll~;~d)

N ., Pearson Corrolation .n9'" Sig. (2·1ai!cd) 002

N .,

TOTAL

·"" .11n

" 1.000

"'

TOTAJ. .21~

.o~s

" 1.000

..

TOTAL .)79•

.002

64

l.000

''

CorrclaUons

VAR00023 TOTAL VAROOOl..' Pearson Corrdal1on l.000 .186

Sig. (2·!ailed) .Ml

N " .. fOTAL Pearson CC>rrelation .186 1.000

Sii;. (Z·b.ilcd) .141

N " ••

- VAR00024 TOTAL · vAIWOO~·l l'o;US•'H Conen~um J.000 ~·;)-

Sig. {2·laile<I) .000

N 64 ., TOTAL Pt:lfSQIL Corrtla!ion .49J• \ 000

Sig, (2-tailcd) .000

N 64 "' --. CNT!h<tiC1J1 is si1;nifica11l Ill ll1e O.Ol level (2-laiJed)

\ Correlations

VAR0002$ TOTAL V AR0002S 1'ear;C111 Correlaloon 1.000 .0)0

Sig. (2·lailcd) .SI)

N 6.\ 64

TOTA!. Poarscin Ccirrel<11ion .o~o 1.000

:ilj:. (2-lailed) .!ID

••_ C<'nehufo11 ls sir_.nifka11\ tU lh• O.Ol lovcl (2·lailotl) N (,l (.I

Si)';. (2·!ailcd)

N

Vt\lW!lllH TOTA!

.oo;, 6'I 64 -=-·--------..,.---- ----- ----·roTf\L J>c:us<'ll Cw10lall('11 .)60• 1.000

:;1i;.O·lmk<l1

N

.

M

... CcirrchUio;>111s si)'.nilic:m! ;~\ho O.Ol levc\\2-1:iib!]

CorrolaUont

VAROOO\~ TOTA!. VAROOOL Penr.:011 Conernllon 1.000 ,20)

Sig. {2·tailtd) .107

N " " TOTAL l'curscin Correllllicin .20) 1.000

Sig. (2-tailcd) .l01 N ., M

Corr.faU01a

VAR00016 TOTAi. . VAR.00016 t'•l'll'lio11 l;1m·c.1&1m11 1.000 ,524*

Sig. {2-tai!ed) ,000

N 64 ., TOTAL Pearson 1-'C>ndaliC>u .524 .. 1.000

Si/',- (2-tnilcd) .000

N •• M . •. CC>rre!allon 1s s1gmficau1 !II ll1c 0.0\ levd (2·U11led).

Currd~Hou~

V Alt!I002(, TOT Al.

Sig. {2-lWlcd)

N

:;1~ ('.!·111110<1)

N

-- CciuclolL<>n 11 u~uflmnl !ll lho O.Ul lovol ('.!·tlulc11)

Currclntlmu

.00)

M

l.OOU

v Alt00027 TOTAi. VA1woo2, Pow1C111 Correlul1011 1.000 .46~·

Sig. {2-tailcd) .000

N .. " TOTAL P•W11C111 Conelu1ion .4G~· LOOll

Sig. (2·tailtd} .ooo N " ..

••. Co1uh1tio11!a1it)Lific1111t lll U10 0.0l l~vtl {2-lail~d).

CorrchtUona

VAR000211 TOTAL · vAR00028 umon 1-orrcu11iou 1.000 A•O•

Sig. (2·tailed) ·""" N 64 " TOTAL Pcunmn C<'nehJion .440• '·""" Sig. (2·\ailcd) .000

N .. .. .. , Cwrellllfon i5 ~guitk1111t Ill Ute 0 OJ !evil (2-tniled)

Page 121: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Correlations

VAR00017 TOTAL 00017 Pearson Correlation 1.000 .197

Sig. (2-tailed) .119 N 64 64

AL Pearson Correlation .197 1.000 Sig. (2-talled) .119

N 64 64

Correlations

VAR00018 TOTAL :ooorn Pearson Correlation 1.000 .157

Sig. (2-tailed) .215 N 64 64

Al Pearson Correlation .157 1.000

Sig. (2-tailed) .215 N 64 64

Correlations

VAR00019 TOTAL :00019 Pearson Correlation 1.000 .486.

0

Sig. (2-tailed) .000 N 64 64

'Al Pearson Correlation .486 •• 1.000 Sig. (2-tailed) .000 N 64 64

', Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).·

Correlations

VAR00020 TOT/\l ~R00020 Pearson Correlation 1.000 .385-

Sig. (2-tailed) .001 N 64 64 ---·---------

JTAL Pearson Correlation .395 .. 1.0GO Sig. (2-tailed) .001 N 64 64

•• · Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

VAR00021 TOTAL ~00021 Pearson Correlation 1.000 Ass·

Sig. (2-tailed) .000 N 64 64

rAL Pearson CorrelaUon .459 .. 1.000 Sig. (2-tailed) .000 N 64 64

•. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).

Correlation~

VAR00022 I TOTAL 'l00022 Pearson Corre!at:on

1.000 I .401' Sig. (2-tailed) .001 N 64 6-1

TAL Pearson Correlation .401 .. I 1.00:J Si~. (2-tailed} .QQ1 I N 64' 64

Page 122: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

Corrd~lfous

VAR000'.!9 Pearseo11 Ceonc ~hon

Si;:.. (2.t;u!edl

VAR00029 !.000

TOTAL .2s1•

"" N f,.1 M -n11·;\1.·---·F.-;;;::,:;;-z.:;n-.-1;;;-;,~ ···-- z.si-=t--~

~;'!!-P·lmldJ

N

C!.16

•. CeorrchUieon i . .; ~ip1ilic;u11:u1!w U.ll'• leve! (2-l:iik<l)

Corn·bttlon.

VAR00030

VAROOO~O !'em><'llCeorrebl!CH l.000

Sig. {2-lailed)

N '4 TOTAL Pearson CotTel:il.iou .399•

Sig. {2-lailc<l) .00!

N .,

Correl~Uuu•

VARO!JOJJ VAROOOJI Pears<'!! ConcJ;JUc'n 1.000

!>if.. {2-l:lilod)

N ~i'1rrAL--·~~~iTeh1li.ffi

:-;jg,(2·!:iik<1)

'

MW

()(10

'·'

TOTAi. .399"

.OOJ ., ·---

\.000

.,

TOTAL A.So•

.000

(..j

l oou

H. Co11'Cl:~wn is s1y.mlirn11t ;~!ho O.Ol lcvcl (2·taik<IJ

Corrd~t!ous

VAllOOOJ2 TOTAL i VA!l00032 l'e:ir:sou Conela11on l.000 .121

Sir .. (2·hlik<I) .)1~

N "' 04 TOTAL Pelll'ton C<'!Tclation .11(- ~·-Ii:lo·o·

!>ii;. {2·!a.ilo,I) .)·!)

N ,., M

CorrdaHmu

VAROOO).l TOTAL t YAROOOJJ Pearson c..,nc!allon 1.000 .n~

Sig. (2-!uiled) .326

N M "' TOTAL PcnrsN1 Corrdillion . ·····.-,25 1.000

Sig. (2-cailed) .n6 N "' '·'

VAROOO).l TOTAL VN\000,"I rcarson Correlalio11 1.000 .126

Sig.\2:-tailed) .n1 N " '"' TOTAL Pearson Correlilliou .12:6 1.000

Sig. {2:·\ailed) .321

N .. "

Corrd~UOM

V AROOOJ5 I TOT A:. v AA00035 Pearseon Ceorrelalwn I 000 \ ,71-

!'ig 12.1 • .i)cd) I oo' ,N Mj M

-TOTAL~i:,ll(\;"iie1.u11"' --111 • (--J .,.m :>1g. \2•!:Ulctll fl(!' l N M j <·<

Corrr.l~tlons

v All00036 TOT At VAROOOJ6 l'carseon CNrclal.Jon 1.000 .278"

Sig. (2-!ailed) .0:!6

N '4 "' TOTAL Pearson C<-rrdillieou .278" l.Ol'.iO

Sig. P·tail~d) .026

N " '"

Corr~hUons

VAROOOJ7 TOTAL VAR00037 Pcarseon CorreJruwu 1.000 ·.OJS

Sig. ('.?-!ailed) .767

N ,,, ,., ··f(JTAL l'ea1.~•'ll ('"rrd.ui"n -.OJ~

.~---·-··

l.OIJO

Sip .. (2-1:uled) 7r.7

N (,.1 ...

Corr~luUOll'

VAR0003B TOT Al. I vAROOO)H 1canon1..o.rrc1auon 1.000 .1~9

Sig. (2.iniled) .210

Sig. (2·hlikd)

N .2l0

M

Currrlutlmu

vruwuun l'cWlil\ll (.;Q1nh1huu

Sig. (2·htilcd)

TOTAL

N

1'a1111nu ComlWllln

Slt. (2·hillcd)

N

VAll00039 TOTAi. 1.000

.00\1

M <.< ---,nG• -·--1.000-

,0011

.. <A

••. Currch11lnn I• ug.uincanl l>I Llio 0.01 lcvtl (2-utltcd)

v /\R00040 TOTAL V/'U\00040 l'cilfion CorrcJlll!.on 1.000 .JIJ"

Sig. (2-tailcd) .012

N " " TOTAL Pearson Correlation .)J)" 1.000

Sig. (2-tailcd) .012

N 64 .. ".Correlation is fl&i!ific.nt at U10 0,05 level (2·Uilled).

Page 123: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

c"rn·l.<!I""'

I \'AROOO-ll TOTAL VAWlOil-1! PcarSN1 c.,rrclal!Cll I UJOU I .I:\.\ ,,, ,,.,."" I ,~L

JN

N ,;1

T<i'!.-\-1. l1 ~;u-,;,,,; (\1i1~1;-J:,,a

'" I !_ll!I()

~'-"- ;:-1.ukd~ i 2;-1 I (d I ,.,

VAIWOO~~ I TOTA!.

\";\JW00-12 l'C<U'i•"' t:,,ncl:.!1011 L0{)0 1· '.!71•

Si.~- p.1;1'101\J Q\1

''f(j'f.-,"\I."-- ~c;lf<:;;,·z-:~;;-cl;;;;:;;~ ---~i~\-~- 1-0~;: :ii]! {~·1a:!od) O~l I .

N r..-1 I 6-l

Corrdal!ou~

VAllflOlJ-D TOTAi. ,,\R~.:nH l'o:::.''"' c •• Tel;u•·'11 uw .. ~oo·

Sig. (2·!,ub1) 000

N " .. TOTA!. l'c'U"•'llC,,nch1lic•11 .C.00* J.000

~ii: ('.:'-lail"l) !){Ill

N '" ,,,

{

0

orrd.illu11'

Sig (:!·1•~!<•1>

N ~fiff,\1:-- --1>.:;m;;;;t' ,;1ur.;1;~~i•

.~II\ (~·l•ule<!J

N

I VAR00045 PcarS<'I! Corn:hl!JOU

<;jg_ {2-hulod)

TOTAL

N

Sig. {2·lailed)

N

\IA!W\l!l-H TOTAL

'·'

VAR000·1~

I 0(10

621

M

!ilOll

TOTAL . '..!·12

.05<1

...

"'

Corrcl~tlom

AR00046 l'tllfWU Corrd:iliot1

Sig. (2-tailcd)

N ~----·-

TOTAL Pearson Corrchuion

Sig. (2·1.:Ii!cd)

N

VAll000-16 TOT/\l.

LOIJO

,001

.. 64 -------·-3911· 1.000

.{;01

64

*'*,Correlation iscii;nifi=ll Ill the O.Ol levd (2-c;Ukd).

CnrrdaUoni

VAR00047 TOTAi. VAR.00047 Pearson Corrd~tion 1.000 .l3l

Si,o,. (:"!·L'liled) ,)04

N .. •• TOTAL Pearson Correlillion .Dl l 000

Sii;.P·t:likd) .~04

N .. '"'

Corrcl:ttlmu

VAR0004B TOTAL VAR00(l..1S Pcarso;-n Corrclauou l.000 •,001

Sig. ('..!·tailed) .996

N .. .. TOTAL Pearson C"rrelation ·.C~l l.000

~lg. (2-l:li!td) .9% '1 ., ..

Corrcl~Uons

VAR00049 TOTAL VAgOO(l..19 J>e:u-son Correlation 1.000· .:to9·

Sig. (2-tailcd) ,:;13

N .. .. TOTAL Pearson Corre!alion .Jo9• LOOO

Sig. {2·lailcd) .OJ;t

N &I " •. Crnroh~iou i.• ~i&11ifirnnt lll U1u 0,05 l~vd (2·hUlcd).

Corrd11Uu111

VAll00050 TOTAi. VAltOOO~O l'•ar~<'IL c,,rrdall<'ll 1.000 ;\HO•

Sig. (2·1Nlod) . 002

N .. .. TOTA!. P«ltS•'U Corrc!nlfoll .)80• ! 000

!-lir.. (2-mikd) .002

N .. ..

VA!WOUSI TOTAi • v 1utuOO~J l'Ollll<'IL Lorrelllli(>ll 1.000

Sir,, (2·llli1Gd) 000

N M 6< ';'l·~r;,u:;oncorrelllllon ---.. -5~ --,-.000

Sig. (2·tallod) .000

N 64 6<

Correl11Uon1

VA!l000~2 TOTAi. 1 V1.Jl.OOu~~ Polll1INI Co1rellll.io11 I.COO .;t.t~·

Sig. (2-tailed) .005

N " .. TOTAL !'canon Co1Telal.io11 -'44 .. l.000

Sig. {2-llliled) .01)5

N " .. .... Corrcllllit>n !g sigiUtku.nt Ill the 0.01 levd (2·11\il~d)

Page 124: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

1,i1,v.

Curn·J.oll<>ll'

' l'"·U'"" 1·,.,,,.j,,1"'" I· !'l.~ i~-1a1l"tl I

'

TOTAi

(,.1 ! ••Ot<'i.UO<•U '"""''"''"·"" .U Ill' H•11 J.·1..J1: l,n\c•!f

Corrd.•1!<>11>

\'AROOO.'·I

VAlWilO~·I l'carwnC1>1tcl:u1,1n l 00(1

Si_~. (2•t:lllc<1)

N M ··-

TOTAi. Pc"rsi>aC,,nd:ui,,11 ·16?-

!'1g (2-l:ubi) "°" ' "'

CnrrelaHol\\

VARHUO~.~

V AROOll55 !'c:it$•'" c,,:1ela11"11

:>1g. (2-lailc<l)

nlTAL ·-1;;;~;Z:~md;"i11:;;-,- ·­:-;,..,_ l~·l:ub\1

UIOO

\I Al(O\lO,~r, \"t\IW0056 !'eanwn Concl:~1,1n LOOO

Sii~- {2-tailo•lJ

TOTA!. _.i(,/•

""° "' UlOO

"'

TOTAL )57•

.00.1

'" J ouo

'"

TOTAL AO!•

N <.J f,.J

TOTAL""""PC:u.;;,;i"IC~~ii~],;if,~;;· ,, .. - .rn1· I 00!\

Sii;. ('.l:-l:iikd) Otll

N M M

VAROtm~7 TOTAL v /\R0u0~7 1>enn;C\n Co1nlnhon J.000 .~))•

Sig. {2·1ailcd) .000

N G4 G-1 ·~~----------11---~ -----TOTAL Pear.;on C<;11TcJ:ititH1 .~)\ • \.000

Sig. [2·1:u!ed) 000

N '" ••. Correlali~n Ls si~.nitkm1l !il !he 0 Ol levd {2-1aile1l)

Corrd~tlnns

VAR.OOO~S TO~'AL

; VAROOOS!I Pcars"n Conc13l.IC\n 1,000 .260•

Sig. (2-tailcd) .0'.IB

N '" 64

TOTAL Pearson Correhllion .2GO"' 1.00U

Sig. {2-tailcd) .o~s

N " " • C1m·eia1;<111 i< sir.nifica11I '~th~ 0.0~ le vol (2·la.i!od)

Corrd~Uo11~

V AROOOS9 l'cauon Corrclahon

Sii;. (2-uuled)

N

··;:"i"rr,\L~ --p~,;-,.sc;;-c;;-n.1a1 • .;;1 Sip,. (2-1>cled)

N

VAROOOS9 I TOTAi.

1.000 I .. 414-

. \ 000

---~~J--- ---·-~~ 474•: J.OOll

000 ! 6-1: M

CorrclaUons

VAROOOGO I TOTAi. VAROOOtO Pearson t:oncJ31.lon 1.000 Ass•

Sig. (2·lailcd) .000

N '" '" TOTAL Pearson Conc!ation .455• 1.000

Sig. (2-!ailcd) .000

N " M

,.._ Conclalion is significant ul the 0.01 levcl (2-tmled)

Corn:aUoni

VAROOOGI TOTAL VAR00061 Pearson CC\nclauon l.000 .1110

Sig. (2-iailed) .4~J

N ., "' TOTN. Pear.I''" c,';id3liC'n .IOO ! 000

Sii: (2·11uktll A.\l

N ,,, (,.!

Corrrl~Uoni

VAlW0062 TOTAi. VA!l00-06:l 1•can:on 1..e>neu~1on 1.000 on

Sig. (:l-t111lcd) -~"~ N '" '" ·=r61·~nrwt1Z~;;rnr.;i10il --.ii-1T --l:OOii Sh: (2-tai!otl) .~6~ .

N " M

C1>rrrl~Uon1

VAR0006) TOTA!. VA1wvO(o~ l'co.nt1n Con•lDllon I ooo :t<J6•

:1111 (2-talltd) .OOl

N M M TC:ffA1----r;-ai1011 CQOt.\flliou .:i<J6• 1.000

!lig. (:l·lallod) .001

N .. '" ••. Corrolollon ii 1iplifit-.i1t ..i: tho 0.01 lovo! (2-hliltd}.

C:orul~Uon1

VAROOO<A TOTA], .. _,,,. l'Danc>n Le>n•llllon 1.000 ,10~

Sig.(:l-tail~) .409

N .. .. TOTAL Pearson Corrdation .105 1.000

Sig. (2-Wled) .409

N 64 '"

Page 125: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

VAR0006~

TOTAL

Pcar:mn Correlnl1on

Sig. (2·tailed)

N Pearson co,nl<111ou

Sig. (2·1ail<d)

N

VAR0006S I TOTAL

•. 00~ I (•I 6-1

·-----A)5• l.000

°"" '"

\l,\l(llilllf,(, j TllTAI

l'e:"""' l'Mrcl.~1<'ll L1lOO I Sig.('.Huilod)

N &< lcTc,c,TcAcl-. -~,.c0,1c,.c,,c,.occ0 ,c,.c1 ,c.,c0c,.·l--~,c,c5 1---i0ili)

VARU\106(, 1!~

Sii; !1-t<1tkd)

N u~~ 1

"°' (el

c:1"1d.1Ch•11•

vAH000(.1 f>ctITT<.'11 Correh~!<'li

S1y,. (2-l:ulcd)

N

TOTAL l'carwnC,;irrolal.i•'ll

Sir,. (1-tai!cd]

N

VAROOU~ll !'c;uo"u C<'lfelaliou

Si)'; ('.2°\ailctl)

N ToTAi--·~cm.1.uiM.

Sig. (2-tru!ed)

N

Sir- (2-uuk<I)

N lcTcO'-T~AL~--pe;;;on CotT~f:il"f~jj

Sig. {2-1ailcd)

N

\c 1\HOIJ067

LOOO

~

~ ,001

"

T<Yl'1\L .)ll~·

"" "' 1.000

<A

'' l Ol\O

VAROOO(o? TOTA!.

"" M G.1 - .~o~-; --1.noo

"'" •• CorrehlliC<n is mr.iuficnnl al 1:.c 0.01 kvel (2-huled).

Corrtbtlons

VAR00070 TOTAi. •• ..,,00070 l'cacson Com::falw11 J.()()0 .199

Sig. {2-Laikd) .IM N 64 64

TOTAL Pe11r:so11 Correlation ~m 1.000

Sig. (2-tailod) .114

N 64 64

Reliability ****** Method 1 (space. saver) will be used

for this analysis ****** ·

RELIABILITY C A L E (A L P H A)

Reliability Coefficients

N of Cases= = 42

64.0

Alpha = 0.8779

ANALYSIS s

N of Items

Page 126: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

2 1 3

3 1 3

2 3 3

2 3 3

3 3 3

3 3 3

3 3

3 3

2 3

3 3

3 3

3 3

2 3 3 3

3

3

3

3

3

3

2 3 3 3 1 2

3 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3

2 3 3 3 3

2 3 3 3

3 1 3 3 3 3

3 3 3 3 1 3

3 1 3

2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 3

2 3 3 1 3 3

2 1 3 3 3 2

2 1 3 3 1 1

2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1

2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3

2 3 3 2 1 3

2 3 3 3 3 3

3 1 3 3 3 1

3 1 3 3 3 2

3 3 3 3 3 3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

2

3

3

2

3

3

3 3

3 2

3 3

3 3

3 2

3 3

3 3

3 3

3 3

3 3

3 3

3 1

3 3

3 3

2 3

3 3

3 3

3 3

3

3

3

3

3

3

3 0

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

1

3

3

3

2

3

3

3

2 3 3 3 3 3 3 1 3 152 146 192 171 157 166 189 167 170

2

3

3

3

3

3

2

3

2

2

3

2

2

3

3

3

2

3

3

2

3

3

3

3

3

2

3

3

2

3

2 172

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

175

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

0

3

3

2

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

179

2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 3 1 2 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3

3 3 3 3 1 1 3 3 2 1 3 1 3 1 3 3 3 1

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3

3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 2 2 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 2 3

3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2

2 2 3 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3

3 2 3 2 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 L 3

2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3

3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3

3 1 3 3 ·1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3

2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3

3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3

3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3

3 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 1 3 1 2 3 3 3

3 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3

3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 1 3

33111313331133131

1 1 3 2 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1

3 3 3 2 1 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 2

1 1 1 2 1 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3

3133331133233,.2333

3 3 2 2 3 . 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3

3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 3 3 2 3

3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3

3 1 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3313333333333333

3 2 3 3 1 1 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3

151 110 164 154 122 172 168 144 165 180 158 124 178 153 178 172 161 171

Page 127: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

2 1 3

. 2 3 3

2 1 3

2 3 3

2 1 3

2 1 3

2 3 3

3 3 3

3 3 3

3 3 3

2 i 3

2 1 3

3 3 3

3 3 3

2 1 3

2 3 3

3 3 3

3 1 3

2 1 3

2 3 3 3 1 3

2 3 3

3 3 3

2 3 3

3 3 3

2 3 3 3 3 3

3 3 3

2 3 3 2 3 3

2 3 3

2 3 3

3 1 3

3

3

2

3

2

3

2

2

3

3

3

3

3

3

2

2

3

1

2

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

'

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

2

3

3

0

3

3

3

2

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3 0

3

3 0

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

2

1

3

2

1

3

3

1

3

1

2

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

2

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

2

3

3

2

3

3

1

3

3

2

2

3

3

3

2

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

3

3

3 3 3

3 3

3 2 1

3 3 2

3 3

1

3 3

3 3 1

:: 1 3

3

2

3 1 1

3 1 3

3 3

3 3 2

2 3

3 3

3 2 1 1 1

3 3 3

3 3 1

3 1 2

2 3 3 3 1

3 3 3

1 3

3 3

3 1

3 2

3

3

3 1

3 3 2

3

3

2

2

3

3

3

1

3

3

2

3

2

3

2

3

3

2

2

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

2 1 3

3 1 3

3 1 3

3 2 1

3 1 3

3 1 3

3 3 3

3 1 3

3 1 3

3 3

3 2 3

2 3 3 . 3 3

3 1 3

2 3 3

2 3

3 3 3

3

1 1 3

3 3 3

3 3 3

2 2 1

3 3

3 3 3

2 3 3

1 3 3

3 3 3

1 1 3

3 1 3

1 1 3

3 3 . 3

3 1 3

3 1 3

1

3 3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

1

1

3

3

3

2

3

3

3 3

3

3

3

2

3

1

3

3

3

1

3

3

3

3

1

3

3

1

3

3

1

3

3

3

3

3

3

1

3

3

3

2

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

2

3

3

2

3

3

2

3

2

3

2

3

3

2

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

1

3

3

3

2

3

2

3

3

3

2 1

3

3

3

3

3

2

2

2

3

1

3

1

3

3

1

3

1

3

1

3

1

2

1

3

3

3

1

3

1

1

3

3

1

3

3

3

3 1

3 3

3 3

3 3

3 3

3

3 3

3 1

1 3

3 3

3 3

2 1 3

2 3

3 3

3 3

2 3

3 3

3 3

3 3

3 3

2 3

3 3

3 ..1 3 2

3 3

3 3

3 2

3 2

3 3

3 3

3

3

3 3

2 3 3 3

3 3

3 3

2 3

3 3

3 1

3 3

3 3

3 2 1 3

3 3

3 3

3 3

3 2

3 1

3 3 3 3

2 3

3

2 3

3 . 1

2 3 2

3 3

2 2

2 3

2 3

3 3

3 3

3 3

2 3

2 3 2 3 2 3 3 3

2 3

3 3 3 3

2 3

3 3

3 3

2 3 2 3 3

2 3

2 3

3 3 3 1

3 3 2 3

3 3

3 3 2 ·3

2 3

2 3 3 3

3

3 1

3 3

2 3

2 3 2 3

2 3

3 3

Page 128: PENGARUHPOLAASUH TERI-IADAP I

3 2 2 2

3 2

2 3

2

3

3

3

3 3 3

1

3

2

2

2

2

1

2

3

2

2

2

2

3

2

2

2

3

2

'2

2

3

2

2 2

2

2

2

2 2

2 3

2 3

2 2

2 3

2 2

2

2 2

2 2

3 2

2

3

1

3

2

2

2

2

3

2

2

3

3

3

2

2

3

2

2

2

2

2

2

2

3

3

2

1

2

2

3

3

2

2

2

2

3

2

2

3

3

2

3

2

' 2

3

2

2

3

3

3

3

2

3

2

3

3

2

2

2

2

2

3

2

3 3

3 J

3 2

3 2

2 3

2 2

3 3

3 2

2

2 2

31 2 3i

3 \ :; 2 ' 2

3

2

2 2

3

3

3

3

3

2

3

2

2

2

3

" 2

3

3

2 .. "l

2

2

2

3

2

3

3

3

2 0

0

L

3

3

3

2

3

3

3

3

2

2

2

2

3

2

2

3

2 0

2

2

L

3

3

2

3

3

2

3

3

3

3

3

2

2

3

2

3

2

3

3

2

3

3

2

3

3

2

3

2

2

3

2

3

3

3

3

2

2

2

2

2

3

2

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

2

2 L

2

3

2

3

3

2 2 3 3 3 3

3 3 2 3 3 3

1 ·2

2 3

3 3 3 3 2 2 2 2

2 3

3 3

3 2 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3

2 2 3

3 3 3

2 3 3

2 2 2

2 2 2

2 2 2

1 2

2 3 3

3 2 3

2 3 2

2

2

2

2

1

2

2

2

2

2

2

3

2 2

3

2

2

2 3

2 3

3

2

3

2

3

2

2

3

3

3

3

2

3

2

3

2

2 2

3

2

3

2

3

3

3

3

3

2

2 2

3

3 2 2 2

3

2 2 2 3

3 3

2 2 2 2

3 3

3 3

2

3

2

2

3

3

2

2

2

3

3

2

2

2

2

2

3

3

2 3

2

2

3

3

3

3

3

2

2

3

3

2

3

2

2

2 3

2

2

3

2

2

2

3

3

1

2

2

2

2

2

2

3

1

3

2

3

2

2

2

2 2

3 2

3 3

2 2

2 2

3 2

1

2 . ·3

3 2

3 2 1

2

1

3

1

2

2

2

I

3

3

2

2

2

3

1

2

2

1

2

2

2

3

2

2

2

2

1

2

2 2

2

3

2

2

3

2 2

2

2

2

2

2

2

2 2

3

2

2

3

3

2

3

3

3

3

2

2 2

3

3

2

3

3

2

3

2

3

3

3

2

3

2

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

2

2 3

3

3

2

3

2

3

2 2

2

3

3

2

3

3

3

2

3

3

3

2

3

2

3

3

2

2

3

2

2

2 3

2 2

2

2

2

2

2 2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

2

2

3

2

2

2

3 2 2 2 3

2 3 1 2

2 2 2 3 2

3 2 1 2 3

3 3 3 3 3

2

2

2

1

2

3

3

1

3

3

2

1

2

2

2

2

2

3

2

1

2

2

1

2

2

3

2

2

2 2

2 2

3

2

1

2

2

2

2

2

2

3

3

2

3

2

2

2

2

3

3 3

3 2 3 2

2

3

3

2

3 2 3 2

3 2

3

2

2

2

3 2

3

3

3

2

3

2

3

2 3

3

2

1

2

2

2

2

2

1

2

2

3

3

2

1

2 2

2

3

1

2

2

2

2

2

3

2

3 2

3

3

2 2

2 2

2

3

2

3

2

3

3

2

2

1

2

2

2

3

1

3

2 3

2

3

3

2

3

2

3

2

2

2 2

2 2

2

1

2

2

2

?

3

2

2

2 2

2

2

3

2

3

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

3

2

2

2

3

3

2

'· 3

1

2

3

2

2

1

2

2

2

1

2

2

1

2

2

3

3

2

2

2

3

2

1

2

2

2

2

2

3

2 3

2

3

3

2

2

2

2

3

1

2

3

2

2

3

2

2

1

2

1

3

3

2 3

2

2 2