PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS … · 2015-05-11 · pengaruh menonton program...
Transcript of PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS … · 2015-05-11 · pengaruh menonton program...
' PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS
TERI-IADAP MOTIV ASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN
BIOLOGI
Skripsi
Oleh:
MUHAMAD NOOR
101016120927
PROGRAM STUDI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
1427 H / 2006 M 1,--.-"'°~-~~·-·-···--~--·--····-·--··1
I !IHI '\1VHii" 0111'1""' ,,, ' ' i
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI Bl~RBASIS SAINS TERHADAP MOTIVASI BELA.JAR SIS\VA
DAl,,AM MATA PELAJARAN BIOLOGI
SKRIP SI
Di'!iukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sa!jana Pendiclikan
P mbimbing I
Drs. Zamris Habib, M.Si NIP. "i3(i(,95192
Oleh:
M!l.!IAMAD NOOR NIM. 101016120927
Di hawah bimhingan
Pemb mbing II
PROGRAM STUD! PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN 11,,MU PEN GET AHUAN ALAM
FAKUL T AS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN UIN SY ARIF I-IIDA YA TULLAH .JAKARTA
1427 HI 2006 M
Pengesahan Panitia Ujian
Skripsi yang berjudul "Pengaruh Menonton Program Televisi Berbasis Sains
Terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi" telah diajukan
dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Februari 2006. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sai:jana Pendidikan
Program Strata 1 (SI) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IP A)
Program Studi Biologi.
Dekan/ Ketua merangkap anggota
Ora. Silli , almiah, MA NIP. 150020004
Jakarta, 24 Februari 2006
Sidang Munaqasah
Anggota
Pudek I I Sekretaris merangkap anggota
MA
Ors. Zamris Habib, M.Si NIP. 130695192
INFLUENCE ON WATCHING TELEVISION PROGRAM BASED ON SCIENCE TO M.OTIV ATE THE STUDENT
IN BIOLOGY
(Survey Studies at SMAN 11 Bekasi)
By ; Muhamad Noor (101016120927)
Abstract ; This research aim to know influence on watching television program based on science to motivate student in biology. This research use simple random sampling in choosing the sample. The sample of research amount to 60 responder, consist of 30 responder who are often watching and 30 responder who are seldom watching television program based on science. Data is taking by using instrumen of questioner study motivation that have been tested validity and reliability. Data Analysis use "t test" by prerequisite test, normality and data homogeneity test. The data normality test uses Liliefors test, and the calculation X variable gained Laccount = 0, 1454 and Y variable gained Laccount = 0, 0621. homogeinity test uses Two varians test, and the calculation result score gained is Faccaunt = 1, 07, after consultating from the table F score gained is Fiable = 1,85 (Faccount: 1, 07 < Fiab/e." 1,85) the data have homogeneous character. Hypothesis examination continued by "t test" price gained tacco11111 = 3, 364. The price t1ab1e = 2, 00, (taccount > t1ab1e) this shows significant influence between watching television program based on science to motivate the student in biology.
Keyword ; Television Program Based On Science, Study on Motivation, Biology.
PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS TERHADAP MOTIV ASI BELAJAR SISW A DALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI
(Studi Survei di SJ..!fAN 11 Bekasi)
Oleh; Muhamad Noor (101016120927)
Abstrak; Penelitian ini bertiljuan untuk mengetahui pengaruh menonton program televisi berbasis sains terhadap motivasi be/ajar siswa dalam mata pelajaran biologi. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 responden, terdiri atas 30 responden yang sering menonton dan 30 responden yangjarang menonton program sains. Pengambilan data menggunakan instrumen angket motivasi be/ajar yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan "uji t" dengan ilji prasyarat normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas data menggunakan uji Lillie/ors, dari hasil perhitungan variabel X diperoleh L1zin111g = 0, 1454 dan L11111111g
variabel Y = 0,0621. Uji homogenitas menggunakan ilji Dua varians, dari hasil perhitungan diperoleh nilai F1iuung = 1,07 setelah dikonsultasikan pada tabel F diperoleh nilai Fiabel =1,85 (F!zitung: 1,07 < Fiabe/.' 1,85) data bersifat homogen. Pengujian hipotesis dilanjutkan dengan "uji t" diperoleh harga tlzitung =3,364. Harga f1abe1=2,00, (t1iuung > t1abeJ ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara menonton program televisi berbasis sains terhadap motivasi be/ajar siswa dalam mata pelajaran biologi.
Kata Kunci , Program Televisi Berbasis Sains, Motivasi Be/ajar, Biologi.
KATA PENGANTAR
Assa/amu 'a/aikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah azza wa jalla, Dzat yang menyusun semua alam ini
dengan amat baik. Ozal yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Alhamdulillah, atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
rnemberikan jalan kebaikan bagi manusia yang mengikutinya.
Skripsi merupakan salah satu karya ilmiah yang harus ditempuh untuk
rnemenuhi gelar sarjana strata 1 (S 1 ). Skripsi ini disusun oleh penulis melalui library
research (penelitian dengan mengumpulkan daftar pustaka) clan field research
(penelitian lapangan) yang telah clilaksanakan sejak bulan April hingga Desember
rnelalui pengarahan clan bimbingan closen pembimbing clan pihak yang terkait.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan clan
dorongan clari berbagai pihak. Olch karena i'.u, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
l. Dekan FIT& K, Bapak Prof. Dr. Rosyada, MA.
2. Ketua Jurusan Pendiclikan IPA, Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si.
3. Dosen Pembimbing I, Bapak Ors. Zamris Habib, M.Si dan
4. Dosen Pembimbing II, !bu Baiq Hana Susanti, S.Pi, M.Sc. atas waktu, ilmu,
motivasi clan nasehat yang telah cliberikan.
5. Dosen Pembimbing Akadernik, Bapak Ors. Sujiyo Miranto, M.Pd.
6. Kepala SMA Negeri 11 Bekasi, Bapak Drs. Herry Zulkarnaen serta guru-guru
terutama Bapak Ors. Asep Jamal, Drs. Taryono, M.M, M.Pd, dan !bu Neneng
Erna, S.Pd yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di SMA
Negeri l 1 Bekasi.
7. Nenek, l'apa clan mama tcrsayang scrta adik-adikku tert:inta, Lukman, Farida,
Faisal, Novel clan Lutli yang telah membcrikan segalanya.
8. Seorang Hawa yang telah mengisi kesendirianku. Kau anugerah terindah yang
kumiliki semoga Allah SWT. meridhoi kita.
9. Semua sahabat tersayang yang selalu cena clalam mengisi hari-hari
perkuliahan terutama Ml-IB, Aqim, Djack, Yayah, Izzah, Vie, Obi!, Adang,
Zia, Tira, Elclid, Lona, Upeh, Silvy, Tia, Yuyun dan Dayat Elok Computer
atas bantuan clan dorongan n1oril yang kalian berikan hingga terselesainya
skripsi ini.
Dari lubuk hati yang paling clalam dengan teriring ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepacla seluruh pihak, atas partisipasi clan clukungannya kepada
penulis. Semoga Allah SWT membalas jasa mereka. Semoga skripsi ini clapat
berguna bagi yang n1en1bacanya. An1ien.
Wassa!an1u 'a/aikum Wr. Wb.
Jakarta, 24 Februari 2006
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... .
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
ABSTRAK ........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... v
DAFT AR ISi ..................................................................................................... vii
DAFT AR T ABEL.............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFT AR LAMP IRAN .................................................................................... xii
BABI
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. ldentifikasi Masalah ................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah .................................................... ............ 6
D. Perumusan Masalah ................................................................. 7
E. Tujuan clan Kegunaan Penelitian ............................................. 7
F. Sistematika Penulisan ................................................ ............... 7
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis .................................................................... 9
I. Televisi Berbasis Sains ....................................................... 9
I .I . Pengertian T ~I evisi . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. .. . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 9
1.2. Sistem Penayangan Siaran Televisi ............................ I 0
1.3. Karakteristik Televisi .................................................. 12
1.4. Dampak/Efek Televisi ................................................. 16
1.5. Bentuk Penyajian Program Televisi ............................ 20
1.6. Televisi di Indonesia ................................................... 21
1. 7. Pemanfaatan Televisi dalam Pembelajaran Biologi .... 22
1.8. Pengertian Sains .......................................................... 24
2. Motivasi Belajar Biologi ................ .................................... 24
2.1. Pengertian Motivasi ...................... ........ ...................... 24
2.2. Bentuk-bentuk Motivasi ............................................... 28
2.3. Definisi Belajar ........................................................... 29
2.4. Hakikat Biologi ................................................ ........... 31
B. Kerangka Pikir ......................................................................... 31
C. Pengajuan Hipotesis ........... ... ................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 35
B. Metode Penelitian ..................................................................... 35
C. Populasi clan Sampel ................................................................ 36
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 36
E. Instrumen Penelitian ................................................................. 38
F. Teknik Analisis Data ..... :.......................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Desk:ripsi Data ...................................... ........ ............................ 45
I. Data Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton
program sams .. .......... ............... ... ... ..... .......... ........... ...... .... 45
2. Data Motivasi Belajar Biologi yang Jarang Menonton
Program Sains . . . . . . . ... . . . . .. . . . . .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . .. . . . . .. . . . . . 4 7
B. Uji persyaratan Analisis Data ................................................... 50
I. Uji Normalitas
I. I. Variabel X ............ ...... .............. ...... ............................. 50
1.2. Variabel Y ................................................................... 51
2. Uji Homogenitas ................................................................ 51
C. Uji Hipotesis ............................................................................. 52
D. Pembahasan ............................................................................... 53
BABY PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran .............................................................................. .
DAFT AR PUST AKA ...................................................................................... .
57
58
59
LAMPI RAN
' DAFTAR TABEL
Tabel I. Kisi-kisi lnstrumen .............................................................................. 39
Tabel 2. DF Motivasi Belajar Biologi Siswa (X) .............................................. 46
Tabel 3. DF Motivasi Belajar Biologi Siswa (Y) .............................................. 48
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Variabel X ......................................................... 50
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel Y ........................... ............................. 51
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Dua Varians .................................................... 52
Tabel 7. Skor Uji Coba Motivasi Belajar Biologi Siswa ................................... 62
Tabel 8. Perhitungan Uji Validitas Butir ............................................................ 63
Tabel 9. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen ................................................ 64
Tabel I 0. Skor Hasil Penelitian Motivasi Belajar Biologi Siswa (X) ................ 65
Tabel 11. Menghitung mean, median, modus dan SD Variabel X ..................... 67
Tabel 12. Skor Hasil Penelitian Motivasi Belajar Biologi Siswa (Y)................. 68
Tabel 15. Menghitung mean, median, modus dan SD Variabel Y ..................... 70
Tabel 16. Uji Nonnalitas Variabel X ................................................................. 72
Tabel 17. Uji Normalitas Variabel Y ............ .................................................... 74
DAFT AR GAMBAR
Gambar I. Skema Kerangka Pikir .. .. . .. ... .. .. . . .. ... .. .. .... . . . . .. . . . . ... . . .. .. . .. .. ... .. .... .. . .. . .. 3 3
Gambar 2. Histogram Variabel X
Gambar 3. Histogram Variabel Y
47
49
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skor Uji Coba Motivasi Belajar Biologi ....................................... 63
Lampiran 2. Perhitungan Uji Validitas Butir ..................................................... 64
Lampiran 3. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen ......................................... 65
Lampiran 4. Skor Hasil l'cnclitian Motivasi Bclajar Biologi Siswa (X) ........... 66
Lampiran 5. Pcrsiapan Tabel DF Variabel X ..................................................... 67
Lampiran 6. Menghitung Mean, Median, Modus dan SD Variabel X ............... 68
Lampiran 7. Skor Hasil Penelitian Motivasi Belajar Biologi Siswa (Y) ........... 69
Lampiran 8. Persiapan Tabel DF Variabel Y ..................................................... 70
Lampiran 9. Menghitung Mean, Median, Modus dan SD Variabel Y................ 71
Lampiran 10. Rumus Mean, Median, Modus can SD......................................... 72
Lampiran 11. Langkah-langkah Perhitungan Uji Nonnalitas (X) ...................... 73
Lampiran 12. Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas (Y) ...................... 75
Lampiran 13. Perhitungan Uji Homogenitas ..................................................... 77
Lampiran 14. Perhitungan Uji !........................................................................... 79
Lampiran 15. Matriks Instrumen Pengumpulan Data......................................... 80
Lampiran 16. Skala Motivasi ............................................................................. 87
Lampiran 17. Kunci Jawaban ............................................................................. 90
Lampiran 18. Nilai-nilai R Product Moment..................................................... 91
Lampiran 19. Daftar F ........................................................................................ 92
Lampiran 20. Nilai Kritis untuk Uji Liliefors .................................................... 93
Lampiran 21. Nukilan Tabel Nilai "t" untuk berbagai df .................................. 94
Lampiran 22. Nilai Presentil untuk Distrusi F ................................................... 95
BABI
PENDAHULUAN
A. La tar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi telah membawa peradaban manusia untuk mendapatkan
informasi mengenai pendidikan maupun sosial secara mudah, salah satunya melalui
televisi. Televisi adalah sistem elektronilc yang mengirimkan gambar hidup bersama
suara melalui kabel atau ruang. 1 Televisi sebagai media massa, memiliki tiga fungsi
utama yaitu sebagai media informasi (information), sebagai media pendidikan
(education) dan sebagai media hiburan (entertainment). 2
Televisi dikenal sebagai media yang sangat kaya yang mampu menyajikan
beragam informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan. Keunggulan
media televisi yang ditemukan pada tahun 1926 ini dapat dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan, baik pendidikan konvensional maupun pendidikanjarakjauh.3
Pemanfaatan televisi sebagai alat penyampai materi pendidikan telah cukup
clikenal. Namun, sejauh mana televisi dapat berperan menimbulkan motivasi clalam
pembelajaran biologi merupakan hal yang menarik untuk ditelaah. Secara umum,
medium televisi ini dapat dilihat sebagai media yang sarat dengan informasi audio
1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 50.
2 Za1nris Habib, et. a/., Penelitian Fi/Jn Anak-anak di Televisi dalarn Rangka F'enge1nbangan Program Pendidikan Budi Pekerti melalui Televisi, (Jurnal Ilmiah Teknodik, 2001), (V), No.9, h. 7.
3 Dewi Padmo, Ragain dan Pe111ilihan lvfedia dala111 SPJJ, (Jakarta: Pusat Antar Universitas, Universitas Terbuka, 200 l), Cet.ke-1, h. 19.
2
dan visual yang secara simultan disaj'ikan. Dari sisi pembelajaran, medium televisi
pendidikan dikenal sebagai medium yang memiliki kekuatan audio visual yang
mampu memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep abstrak.
Menurut Croncbach yang diterjemahkan oleh Suryabrata (1990) bahwa
belajar yang sebaik-bailmya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu
siswa mempergunakan panca inderanya. 4
Sebagai ilmu eksakta, Biologi akan lebih efektif bila dipelajari salah satunya
dengan cara menggunakan indera pandang dan dengar, karena dapat memberikan
keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak dari pada jika materi
pclajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus
dengar. Para ahli memiliki pandangan yang searah mengenai ha! tersebut.
Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan dengar sangat
menonjol perbedaaimya, kurang lebih 90 %. Hasil belajar seseorang yang diperoleh
rnelalui indera pandang hanya sekitar 5 %, dan 5 % lagi dengan indera dengar.5
Sementara itu Dwyer, dalam buku yang berjudul Komunikasi Pendidikan dan
Kornunikasi Instruksional, karangan Pawit (1990) mengatakan bahwa "pada
urnumnya orang mampu mengingat I 0 % dari apa yang dibacanya, 20 % dari apa
•1 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Redaksi Press, 1990), Cet.ke-2, h. 247.
5 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), Cet.ke-3, h.9
3
' yang didengarnya, 30 % dari apa yang diiihatnya dan 50 % dari apa yang ·di!ihat dan
didengarnya. "6
Dalam Surah An-Nahl: 78 Allah berfirman:
"Dan Allah menge/uarkan kamu dari perut ibumu da/am keadaan tidak
mengetahui apa-apa, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan qfidah
(daya nalm), agar kamu bersyukur. " (QS. An-Nahl: 78).
Jadi, semakin jelas bahwa gabungan antara indera penglihatan dan
pendengaran merupakan cara yang paling efektif untuk mengingat suatu peristiwa
atau objek. Di dalam dunia instruksional, kedua indera itulah yang tampaknya
memegang peranan penting. Dalam ha! ini televisi, yang digunakan sebagai media
dalam pembelajaran biologi merupakan salah satu contoh media audio visual gerak.
Dwyer, seperti dikutip oleh Sadiman mengatakan bahwa televisi adalah media
yang potensial sekali tidak saja untuk rnenyampaikan informasi tetapi juga
membentuk perilaku seseorang, baik ke arah positif maupun negatif, disengaja
ataupun tidak. Sebagai media audio visual TV mampu merebut 94 % saluran
masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan
6 M. Yusuf Pawit, Kornunikasi Pendidikan clan Ko111unikasi Jnstruksional, (Bandung: Re1naja Rosdakarya, 1990), Cet.ke· l, h. 9.
4
telinga. Televisi mampu untuk membuat orang pada tlinumnya mengingat 50 % dari
apa yang mereka lihat dan dengar di layar televisi walaupun hanya sekali
ditayangkan. Atau, secara umum orang akan ingat 85 % dari apa yang mereka lihat di
TV, setelah 3 jam kemudian dan 65 % setelah 3 hari kemudian.7
Agar peran televisi mampu membawa nilai-nilai positif, maka stasiun televisi
harus memiliki program-program yang diarahkan untuk menunjang nilai-nilai
pendidikan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran biologi, proporsi tayangan
atau program yang berbasis sains perlu dikembangkan secara optimal. Contoh
program televisi yang berbasis sains antara lain: Discove1y Channel, Killer lnsting,
Wild Animal, clan National Geographic Channel.
Dengan program televisi yang berbasis sams tersebut, diharapkan s1swa
bertambah wawasannya dalam bidang biologi. Dampaknya, siswa akan termotivasi
untuk terns meningkatkan wawasannya, karena di dalam program tersebut terclapat
sumber informasi clalam bidang biologi. Akhirnya, dengan meningkatnya motivasi
siswa clan tersedianya informasi yang memaclai, melalui program televisi yang
bermuatan sains akan berimbas pacla peningkatan hasil belajar biologi siswa itu
sendiri.
Dengan dc:mikian, peranan program televisi terutama program berbasis sains
sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi siswa clalam pembelajaran biologi
yang bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang sesuai dengan tujuan
7 Arief S. Sadiman, Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku (Beberapa Po/wk Pikiran),
(Jurnal llmiah Teknodik, 1999), (IV), No. 7.
5
pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 3, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta be11anggung j awab. " 8
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surah J\z-Zumar:9 yang berbunyi:
.:; - _,. ii - - .:;,.. - .,;,.. ,)1 , < B wl : . , 1'-:i ':!: ..iJ1- : . ,_ 1,_: : ..iJI .: = , - , 1 ::. , 1 ~ y .. , ()~ .. t)-:? - j ()~ t)-:? - U> Y---"-:! (.)-"' (.)-" - -
rJ""'?r#O ,)1 £ !O ~':11 l~jl
" ... apalwh sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang mampu
menerima pelajaran." (Q.S. Az-Zumar:9).
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, penulis memberi judul
"PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN
BIOLOGI". Dengan judul tersebut, penulis ingin mengetahui apakah menonton
program televisi berbasis sains akan berpengaruh dalam peningkatan motivasi belajar
biologi siswa.
8 Dedi Han1id, Undang-Undang Non1or 20 Tahun 2003 Sistern F'endidikan 1Vasional, (Jakarta: Asokadikta dan Ourat Bahagia, 2003), h. 5.
6
B. Idcntifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat
diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut:
!. Tontonan yang ditayangkan di TV belum produktif.
2. Motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan.
3. Motivasi terdiri atas intrinsik clan ekstrinsik.
4. Program yang ditayangkan di TV tak selalu cocok dengan waktu luang
pemirsanya.
5. Kesesuian materi yang ditayangkan.
C. Pembatasan Masalah
Dengan pertimbangan waktu, te11aga, pikiran, biaya, clan luasnya
permasalahan, rnaka tidak semua permasalahan dapat dibahas dalam penelitian ini
karena masalahnya begitu luas clan kompleks. Agar pembahasarmya tuntas clan
mendalam, maka peneliti mencoba membatasi masalah yang akan dikaji, yaitu:
!. Program televisi berbasis sains yang ditonton adalah National Geographic
Channel yang ditayangkan pada stasiun televisi Metro TV pada hari Minggu
pukul 14.05 WIB dengan durasi tayangan selama I jam.
2. Penelitian dibatasi pada siswa yang sekarang duduk di kelas X SMA Negeri 11
Bekasi, Tahun Pelajaran 2005/2006.
7
D. Pcrumusan Masalah
Sesuai clengan latar belakang, iclentifikasi clan pembatasan masalah, maka
dapatlah dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh
yang signifikan dari program televisi berbasis sains terhadap peningkatan motivasi
be/ajar siswa di SJ\IJA Negeri 11 Bekasi dalam ma/a pelajaran biologi?
E. Tu,juan clan Kcgunaan Penelitian
I. Bagi Penulis, untuk mengetahui motivasi belajar s1swa clalam pelajaran
biologi clan seberapa besar pengaruh program televisi berbasis sains terhaclap
motivasi belajar dalam pelajaran biologi.
2. Bagi siswa SMA Negeri 11 Bekasi, sebagai acuan untuk meningkatkan
motivasi dalam belajar biologi.
3. Bagi para produser program televisi, agar clapat meningkatkan program yang
bernuansa sains.
4. Sebagai bagian clari pengembangan khazanah keilmuan biclang penclidikan.
F. Sistematika Penyusunan
Skripsi ini cli5usun dalam sistematika yang secara urut sebagai berikut:
BAB! Merupakan penclahuluan yang tercliri clari latar belakang masalah,
identifikasi, masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
manfaat penelitian clan sisternatika penyusunan.
BAB !I
8
Mernbahas tentang deskripsi teoretik yang mencakup televisi, system
penayangan televisi, karakteristik media televisi, bentuk penyajian
program televisi, pemanfaatan televisi dalam pembelajaran biologi,
motivasi belajar, bentuk-bentuk motivasi, definisi belajar, hakikat
biologi, dan juga berisi kerangka pikir dan pengajuan hipotesis.
BAB Ill Metocle penelitian yang terdiri clari tempat clan waktu penelitian,
metocle penelitian, populasi dan sampel, teknik pengurnpulan data,
instrumen penelitian, clan teknik analisis data.
BAB IV Penyajian data atau hasil penelitian, merupakan bab yang menyajikan
atau mencleskripsikan data, rnenganalisis data clan pembahasan.
BABY lvlerupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR,
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis
I. Tclevisi Bcrbasis Sains
I. I Pen gcrtian Tclcvisi
Telcvisi adalah scbu<1h alal pcnangkap siaran bergambar bcrasal dari kala te/c
dan l'ision; yang 111e111pu11yai arti te/e= jauh, 1•isio11=ta111pak lclevisi bcrarti mclihal
dari jarak jauh. Penemuan televisi disamakan clengan penemuan roda, karena mampu
mcrubah pernclaban dunia. 1
Tdevisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar alam dan gambar
hidup bersama suarn rnelalui kabel atau ruang. Televisi pencliclikan aclalah
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu tanpa 111elihat siapa yang menyiarkannya. 2
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT. berfirman tentang isyarat keberadaan media
kon1unikasi ini.
"Dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat yang jauh."
(QS. Saba : 53)
1 !illJl:i/id. Wikipedia.org/wiki/Televisi/h. l/tgJ. 08/04/2005, pkl. 08.27.
1 1\zhar Arsyad, Aiedia Pen1belajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 50.
10
Surgguh telah terjadi penglih~tan dari jarak jauh. Kemudian dikenal dengan
nama televisi, yang memungkinkan seseorang dapat melihat hal-hal yang tak
diketahuinya dari jarak yang sangat jauh.3
1.2. Sistcm Pcnayangan Siaran Tclcvisi
Siaran televisi yang dapat diterima di rumah-rumah atau di tempat lain hanya
dengan menggunakan pesawat televisi standar adalah jenis penayangan siaran dengan
menggunakan sistem broadcas/ lransmission. Penayangan televisi melalui sistem
broadcas/ /ransmission ini menggunakan Very-High Frequencies (VHF) dan Ulira
High Frequencies (UHF). Kedua sinyal tersebut dipancarkan melalui transmitter yang
selanjutnya sinyal tersebut dapat diterima secara bebas oleh pesawat televisi dan
antenna penerima standar. Jangkauan penerimaan siaran ini tergantung pada kekuatan
daya pancar transmitternya serta keberadaan stasiun relay.
Teknologi lain yang digunakan dalam penayangan siaran televisi adalah
mela!ui sistem circuit-closed 1e/evision (CCTV). Sistem ini merupakan sistem
pemancaran yang bersifat privat dan terbatas pada lokasi te11entu yang masuk dalam
jaringan siaran. Sinyal televisi yang dipancarkan tidak dapat diterima oleh pesawat
televisi yang berada di Juar sistem jaringan. Penggunaan sistem CCTV ini biasanya
digunakan oleh sekolah-sekolah atau kampus-kampus dan umumnya jangkauannya
tidak luas.
Muhammad Kami! Abdushshomad, Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur ·an, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2002), h. 369.
11
Lain halnya dengan TV-kabel, sistem penayangan dan penenmaan siaran
televisi melalui TV-kabel ini menggunakan sambungan kabel khusus. Mereka yang
menginginkan menerima siaran khusus yang tidak dapat diterima oleh siaran televisi
terbuka dapat berlangganan TV-kabel ini. Pada umumnya sinyal dari TV-kabel ini
dapat diterima dengan baik dalam jangkauan operasional sepuluh sampai dua puluh
mil.
Salah satu sistem penyiaran TV adalah melalui penggunaan satellite
transmission dikenal dengan sebutan Direct Broadcast Satellite (DBS). DBS dalam
bahasa Indonesia clite1jemahkan clengan Satelit Siaran Langsung (SSL) merupakan
sistem penerimaan siaran televisi langsung dari satelit kepada pemilik pesawat
televisi yang telah dilengkapi dengan antena disc khusus. Dengan claya pancar I 00
sampai 400 watt, SSL ini clapat diterima langsung oleh pesawat televisi penerima
siaran dengan menggunakan sejumlah perangkat keras yang terdiri dari antena disc
yang berdiameter 0,6 hingga l meter, decoder, dan remote control. Dengan semakin
majunya teknologi, antena disc penerima berdiameter tidak lebih dari 18 inci. Secara
singkat, mekanisme ketiga unsur utama sistem SSL dapat dijelaskan sebagai berikut:
stasiun pemancar bumi menerima sinyal dari stasiun penyiaran yang kemudian
melalui saluran ;ertentu dengan frekuensi up link diteruskan ke satelit dan selanjutnya
dipancarkan kembali ke bumi melalui saluran dengan frekuensi down link yang
sinyalnya kemudian clapat diterima langsung oleh pesawat televisi penerima.4
4 Oe\Vi Padn10, Ragain dan Pen1ilihan A1edia dala1n SPJJ, (Jakarta: Pusat Antar lJniversitas, Universitas Terbuka, 200 I), Cet. ke-1, h. 20.
12
1.3. Karakteristik Media Tclevisi
Lewis (1977) mengungkapkan bahwa media televisi menawarkan fleksibilitas
yang utuh, serta memungkinkan seorang perancang desain instruksional
mengkombinasikan gambar dan suara untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin
disampaikan. Walaupun dengan kemampuan yang sedemikian, masih ada keraguan
yang muncul mengenai efektivitas medium televisi sebagai media pembelajaran yang
disadari pada ketidak berhasilan media ini dalam proses belajar mengajar. Tetapi,
dalam sebuah kajian mengenai keberadaan medium televisi sebagai media
pembelajaran yang dilakukan pada. tahun 1987 disimpulkan bahwa medium ini
rnempunyai potensi yang bernilai sebagai alat pengajaran apabila diberikan dukungan
dan perhatian yang cukup. Seperti halnya media lain yang dapat dimanfaatkan dalam
Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ), media televisi memiliki karakteristik umum
yang mencerminkan keunggulan clan keterbatasannya yang dapat dirinci secara lebih
spesifik.
Keunggulan:
a. Menjangkau sasaran didik dalam jumlah yang besar sekaligus secara bersamaan.
b. Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan gerak sekaligus.
Variasi visual yang mampu disajikan melalui media televisi ini memberikan
peluang untuk menyajikan program yang menarik clan imajinatif, yang tentunya
akan menstimulasi dan memotivasi peserta didik dalam segala usia dan tingkat
pendidikan.
c. Mampu menyajikan pengalaman dan dokumentasi kejadian nyata.
13
d. Menjembatani peserta didik dengan institusf SPJJ-nya. Kehiidiran program
televisi yang menampilkan pengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa
kesendirian yang pada umumnya dirasakan oleh pesera didik dalam SPJJ.5
Menurut pendapat Anggadewi Moeseno, bahwa TV dianggap sebagai yang
paling kuat pengaruhnya terhaclap penontonnya, karena beberapa keunggulan TV
dibanding media massa lainnya. Keunggulan televisi tersebut antara lain:
I. Televisi mampu merangsang penonton secara "multi indra ", sehingga
merangsang sampai penghayatan terdalam manusia.
2. Televisi mampu menampilkan gejala yang sulit tampil dalam realitas sehari
hari. Dengan menggunakan teknik-teknik yang lebih canggih sehingga
gambaran lebih hid up, lebih nyata, clan lebih jelas.
3. Dengan .ayangan yang haclir setiap hari, setiap jam, maka penonton seolah
olah diserang secara bertubi-tubi oleh gagasan-gagasan yang tentunya
mempunyai efek kumulatif.
4. Pemenuhan fungsi tertentu mengakibatkan "adiksi" pada penonton untuk
menonton televisi.
5. Beda dengan media masssa lain, tayangan televisi tidak terhindarkan, ia
"menyusup" lee semua rumah tangga.
5 Ibid., h. 22.
14
, Rangsangan informasi -televisi kini datahg dari segala penjuru sebagai efek
parabola yang mengakibatkan gejala over stimulation pada penontonnya.6
Lain halnya keunggulan atau keuntungan menggunakan televisi sebagai media
pengajaran menurut Azhar (2003), antara lain:
a. Bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
b. Bisa membawa dunia nyata ke rumah dan ruangan kelas. (dalam ha! ini pelajaran
biologi. Contohnya mengenal aneka ragam hewan).
c. Dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh s1swa sesuai
dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda.
d. Dapat rnenghemat waktu guru dan siswa.7
Keterbatasan:
a. Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi relatif mahal dan
lama pengerjaannya.
b. Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan atau diputar ulang
apabila peserta tidak mengerti materi yang ditayangkan.
c. Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta diclik tidak mengikuti siaran
pacla saat ditayangkan, maka mereka kehilangan kesempatan untuk mengikuti
6 Za1nris I1abib, et. al., 1Vfinat Pe/ajar SLTA dan Nfahasiswa terhadap Pendidikan Politik Demokrasi melalui Siaran Te/evisi, (Jurnal Ilmiah Teknodik, 2001), (V), No.9, h. 27.
7 Azhar Arsyad, op. cit., h. 51-52.
15
' program. 8 Untuk itii, diperlukan informasi jadwal jauh sebelum waktu
penayangan sehingga peserta didik siap mengikuti siaran.
d. Keterbatasan lain clari media televisi adalah masalah interaktivitas yang sangat
clibutuhkan clalam kegiatan tutorial pada SPJJ. Tingkat interaktivitas media
televisi sangat rendah karena media ini merupakan media komunikasi satu arah.
Dalam tingkat tertentu, interaksi dapat dilakukan dengan menggunakan telepon,
namun penyelenggaraan siaran langsung clalam SP.TJ mengalami banyak
kendala. 9
Adapun menurut Azhar (2003), kekurangannya antara lain:
a. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
b. Muncul kekhawatiran siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan
siswa bisajadi bersikap pasif selama penayangan.
c. Besarnya gambar di layar relatif kecil dibanding film, sehingga jumlah s1swa
yang dapat memanfaatkan terbatas. 10
8 Nurul Huda, et al., Persepsi dan Kesediaan Penge!ola UPBJJ dan Radio loka! terhadap Penyelenggaraan Siaran Progran1 Tutorial Radio UniversUas Terbuka. (Jakarta: Lembaga Penelitian, UT, 2000), h. 2 I.
9 Oe\vi Pad1110, op. cit., h. 23.
'0 Azhar Arsyad, op. cit., h. 5.
16
1.4. Dampak/Efek Televisi
Dari ciri-ciri keunggulan televisi dibandingkan dengan media lain, televisi
mempunyai efek positif maupun negatif. Efek negatif tersebut dilihat sebagai: 11
a. Efek tidak langsung, terutama karena TV telah menggantikan kegiatan lain.
b. Efek langsung, menonton TV menjadikan kelelahan pada mata, dll.
c. Efek jangka panjang, yaitu terjadinya efek proses belajar atau conditioning
dalam berbagai aspek, misalnya dalam perilaku, kata-kata, informasi, nilai dan
sebagainya.
Televisi di samping dilihat dari efek negatifnya, juga dapat dilihat dari efek
positifnya yaitu sebagai:
I. Proses penyerapan informasi
Sesuatu yang secara fisik sama dalam tayangan akan dipersepsikan secara
berbeda oleh setiap orang, terg2ntung dari bagaimana pengalaman
sebelumnya, minat, motivasinya. Manusia tidaklah pasif, ia akan secara aktif
menyanng dan mernilih inforrnasi yang akan diserapnya dengan
mernperhatikan hal-hal yang berarti bagi dirinya dan yang mempunyai nilai
bagi dirinya. Maka dapat dimengerti bahwa setiap orang akan mendapatkan
kesan berbeda.
11 Za111ris l-labib, et. al., op. cit., h. 28.
17
2. Sumber sosialisasi
Televisi dengan pengaruhnya yang kuat dapat sebagai sumber sosialisasi yang
dapat berpengaruh, oleh karena TV dapat merupakan suatu "symbolic
environment".
3. Pembentuk citra (image makers)
Karena TV mampu menonjolkan gambar dengan jelas, menampilkan gambar
berulang kali baik berupa budaya, nilai, gaya, dan norma tertentu,
dibandingkan dengan lembaga atau orang tua dalam menggambarkannya.
Dilihat dari efeknya TV sering tidak bersifat sebab akibat, melainkan TV
dapat memngsang, mencetuskan, memacu, memicu, mendorong, menimbulkan,
mengaktifkan, monggiatkan, dan lain-lain. Hubungan tersebut dapat dijelaskan dalam
berbagai model sebagai berikut:
I. Model "information processing'', yaitu melihat efek sebagai interaksi yang
rasional dan terarah antara penonton dan TV, dengan fokusnya pada
pertukaran informasi.
2. Model "conditioning" atau "associational", hubungan yang fokusnya pada
pengirim pesan yaitu TV, dan pada proses efeknya sebagai reaksi terhadap isi
pesan.
3. Model "functional", hubungan prosesnya bertolak dari needs dan interest
penonton, dalam mencapai pemuasan kebutuhan.
18
4. Model "relational", yang menganggap kontak komunikatif sebagai bagian
dari hubungan sosial antara pengirim (TV) dan penerima (penonton), yang
efeknya tergantung dari jenis kualitas hubungan terse but
Dengan model-model tcrsebut, kita dapat membahas pengaruh, interaksi dan
hasilnya secara jelas. Telah dinyatakan bahwa efek TV tidaklah langsung, melainkan
bersama-sama dengan faktor lain, ia dapat "remiforcing" atau "confirming". lni
dibuktikan melalui penelitian. Perilaku agresif bukan efek langsung dari menonton
TV yang agresif. Menonton TV agrcsif dapat arouse agresifitas, yang pada saat
tertentu ketika ia menghadapi kejadian ny,ita yang sama, ia akan mengalihkan
agresifitas tadi i:·ada tinclakan agresif.
Seperti diketahui, remaja dapat belajar melalui proses imitasi, modelling, clan
identifikasi pada tokoh model. Dalam konteks pengasuhan, proses ini barn terjadi
apabila antara peniru clan tokoh model ada hubungan emosional, adanya kesamaan,
berpengaruh, clan sebagainya.
Dalam melihat efek TV, kita harus selalu melihatnya dalam hubungan
variabe:.-variabel yang lain, dalam:
I. _l(ondisi antecedent, harus ada ses':latu keadaan yang mendahului sebelumnya,
untuk menonton TV menimbulkan efek.
2. Kondisi intervening, yaitu suatu keadaan psikologis yang timbul sewaktu
menonton TV, sebelum kemudian terjadi agresifitas.
3. Kondisi contingent, adalah kondisi yang dapat menimbulkan pengaruh dalam
perilaku. Tanpa kondisi tersebut, maka perilaku tidak timbul.
19
Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa menonton TV dapat mengakibatkan
efek yang berbeda-beda bagi penontonnya.
Menurut Kuswandi, ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi
1 ! . . 12 tcr rnc ap pem1rsa yaitu:
1. Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap
dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan
bagi pen1irsa.
2. Dampak peniruan yaitu pem1rsa dihadapkan pacla trencli aktual yang
ditayangkan televisi. Contoh: model pakaian, model rambut, gaya bicara dari
bintang televisi yang kemudian digandrungi atau clitiru secara fisik.
3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah
ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa sehari-
hari.
Namun pada kenyataannya apa yang telah cliungkapkan di atas hanya bersifat
teori. Sementara dalam praktiknya terjadi kesenjangan yang tajam. Banyak paket-
paket acara televisi yang di konsumsikan bagi orang dewasa tenyata di tonton oleh
anak-anak.
Kunci penyelesaiannya ialah para pengelola clan perencana acara televisi tetap
harus konsekuen clan konsisten membuat acara dengan tujuan jelas dan pasti serta
diiringi tanggungjawab moral clalam melihat kondisi clan situasi pemirsanya.
12 Wa\van Kus\vandi, Ko11111nikasi 1Vfassa: Sebuah Ana/isis Media Te/evisi, (Jaka11a: Rineka Cipta, 1996), h. I 00.
20
1.5. Bentuk Penyajian Program Televisi
Pada dasarnya, bentuk penyajian program televisi sama dengan bentuk
penyajian dalam program radio, hanya ditambahkan unsur visual dan gerak. Bentuk
penyajian tersebut adalah:
I. Ceramah, dikenal dengan istilah talking head.
Bentuk ceramah atau kuliah ini biasanya disajikan oleh seorang closen atau
pengajar yang ahli dalam materi tertentu, misalnya Biologi.
2. Dialog
Dalam penyajiannya menghadirkan lebih dari satu orang untuk membahas
sebuah materi, para pembicara umumnya mempunyai kedudukan yang sama.
3. Wawancara
Bentuk penyaJian ini clapat menghadirkan satu, dua atau tiga pembicara
dengan seorang pewawancara. Pada umumnya bentuk ini mengangkat satu
topik pembicaraan yang dilihat dari sudut panclang yang berbeda dari tiap-tiap
pembicara.
4. Drama
Penyajian dalam bentuk ini relatif sulit karena membutuhkan persiapan yang
lebih matang, mulai dari naskah sampai pacla produksinya.
5. J'ealure
Bentuk saj ian yang didalamnya terdapat dialog, wawancara, clan drama yang
mengacu pacla topik bahasan tertentu.
21
6. Majalah
Seperti layaknya sebuah majalah, bentuk penyajian udara menampilkan
berbagai informasi dalam bentuk sajianu
1.6. Telcvisi di Indonesia
Ketika peresmian satelit komunikasi Palapa dilakukan oleh Presiden Soeharto
pada tanggal 17 Agustus 1976 (HUT RI ke-31), mulailah dunia komunikasi massa di
Indonesia berkembang dengan sendirinya. Satelit Palapa memiliki 12 transponder.
Tiap transponder, bisa meneruskan satu saluran televisi berwarna atau 400 saluran
telepon bolak-balik atau 800 saluran telepon satu arah. Satelit itu dihubungi dengan
40 buah stasiun bumi, 27 diantaranya terletak di ibu kota propinsi.
Masuknya televisi di Indonesia (Jakarta) pada tahun 1962, bertepatan dengan
'The 4th Asian Games". Ketika itu Indonesia menjadi penyelenggara. Peresmian
pesta olah raga tersebut bersamaan dengan peresmian penyiaran televisi oleh Presiden
Soekarno, tanggal 24 Agustus 1962. Televisi yang pertama muncul adalah TVRI.
Dunia pertelevisian di Indonesia berkembang pesat, terbukti dengan
bermunculannya televisi swasta dibarengi dengan deregulasi pertelevisian Indonesia
oleh pemerintah, sejak tanggal 24 Agustus 1990. Ada berbagai alternatif tontonan
bagi masyarakat Indonesia saat ini yang terdiri dari Televisi Nasional clan Regional,
yaitu TVRI pusat, TVRI Bandung, TVPI Banten clan Jabar, RCTI, SCTV, TPI,
13 Dewi Padrn0, op. cit., h. 24.
22
ANTV. Inclosiar, MetroTV, LATIVI, TV7, Global TV, 0 Channel, Spacetoon,
JakTV. Bali TV, JTV, clll. 14
L7. Pcmanfaatan Tclcvisi dalam Pcmbclajaran Biologi
Dalam pembelajaran biologi, televisi sebagai ala! penyampaian materi ajar
sangatl<:h mernbantu antara lain, karena:
I. Televisi bersifat langsung clan nyata. Dapat menyajikan peristiwa yang
sebenarnya, misalnya penemuan-penemuan terkini rnengenai flora clan
fi1una yang clapal clilihat clan cliclengar secara nyata. Karena, televisi yang
paling mampu merepresentasikan clengan pengalaman nyata clalam segala
facetnya. 15
2. Memperluas tinjauan kelas. Memberikan informasi yang ticlak terclapat
pacla literatur buku pelajaran.
3. Menciptakan kembali peristiwa lampau, seperti penjelasan teori evolusi
clan lainnya.
4. Mempertunjukkan banyak ha! clan banyak segi yang beraneka ragam,
seperti penjelasan keanekaragaman hayati dari berbagai negara.
5. Banyak mcnggunakan sumbcr masyarakat
6. Menarik minat. Agar para siswa semakin rnenggemari pelajaran biologi.
'" !lltp://id. wikipedia.org/wikj/TVRI/ tgl. 18/1 I 12005. pkl. 09.21.
15 H. Herman Taupan, Media Pembelajaran, (Jurnal llmiah Teknodik, 2002), (VI), No. 11.
23
Pemanfaatan media televisi dafom pendidikan di berbagai belahan bumi bukan
merupakan suatu hal baru. South Carolina Educational Television (SCETV)
misalnya, telah menggunakan televisi sebagai alat penyampaian materi ajar melalui
sistem satellite transmission untuk melayani hampir semua sekolah yang terdapat di
South Carolina. Pemanfaatan televisi penclidikan melalui satelit ini dinilai cukup
efektifkarena biaya penyelenggaraannya murah.
Sebuah contoh keberhasilan penyelenggaraan televisi pendidikan adalah
negara Cina. Sebagai negara dengan tingkat populasi tertinggi di dunia, Cina mampu
menyelenggarakan pendidikan jarak jauh melalui televisi dengan hasil luar biasa.
Diawali dengan keberhasilan "Radio and TV University of China (RTVU)" didirikan
pada tahun 1979 yang dalam kurun waktu delapan tahun ( 1979-1986) tel ah
rneregister 2.986.000 rnahasiswa clan telah meluluskan 591.000 mahasiswa. Negara
ini kemudian mendirikan "The Chinese Satellite TV Normal Education" pada bulan
Oktober tahun 1986 disusul didirikannya "China TV Teacher College (CTVTC) ''
pada bulan Juli 1987. Ketiga institusi penyelenggara pendidikan melalui televisi yang
hingga kini masih berjalan, membuktikan bahwa medium televisi merupakan
perangkat pembelajaran yang cukup efektif. 16
16 De,vi Padn10, Joe. cit.
24
1.8. Pe11ge1'.tian Sains
SaiHs atau ilmu pengetahuan yang berasal dari bahasa lnggris "science". Sains
adalah suatu kumpulan pengetahuan, dalam ha! ini adalah teori-teori. Sains
menjelaskan fungsi dari pengetahuan atau teori untuk menjelaskan adanya pola
hubungan antara berbagai gejala alam. 17
2. Motivasi Belajar Biologi
2.1. Definisi Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa latin "movere" yang dimaksudkan sebagai
.. penggerak untuk maju". Hal ini merefleksikan bahwa motivasi sebagai sesuatu
(keinginan) yang mendorong siswa tetap komit dan terns berusaha untuk sukses di
dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas. 18 Dalam diri kita motive (dorongan) itu
dapat berupa suatu kebutuhan, tujuan, cita-cita atau suatu hasrat/keinginan yang
merupakan daya penggerak dari dalam c!iri untuk melakukan aktivitas-aktivitas
cl l . . 19
tertentu a am mencapa1 suatu tujuan.
fvlenurut Callahan dan Clark yang dikutip oleh Mulyasa motivasi merupakan
tenaga penclorong atau penarik yang menyebabkan aclanya tingkah laku ke arah suatu
17 l-I. Mus!i1nin lbrahin1, er al., Aiateri F)elatihan Terintegrasi: Sains. (Jakarta: Dirjen Dikdasrnen, 2004), Cet. ke-1. h. 7.
13 Lily Barlia, A4o!ivasi A1enentukan Keberhasilan Be/ajar, (Bandung: Jurnal Pendidikan Dasar Ul'I, 200 I), Vol. I, No. I, h. 6.
l'J M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Un1111n & perken1bangan, (Jakarta: CV. Pedon1an llmu Jaya, 2001), h. 129.
25
' tujuan tcrtentu. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki
motivasi yang tinggi. Dengan kata lain seorang peserta didik akan belajar dengan baik
apabila ada faktor pendorongnya (motivasi). Dalam kaitan ini guru dituntut memiliki
kernampuan membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat mencapai
. b I . ' 0 tujuan e ajar.-
Mc Donald dalam Soemanto menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu
perubahan tenaga didalam diri pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif
d I . k . d 1 . . 21 an rea cs1-rea s1 a an1111encapa1 tujuan.
Menurut Wiyono, motivasi belajar adalah clorongan penggerak aktif clalam
Jiri siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Motivasi belajar bisa dikatakan scbagai
energi dalam c!iri seseorang yang clitanclai dengan munculnya "feeling" clan cliclahului
dengan tanggapan terhadap tujuan-tujuan bclajar. Seseorang yang memiliki motivasi
belajar tinggi akan melakukan kegiatan belajar secara optimal. 22
Sedangkan menurut McCrornb," rnolivasi belajar adalah kernampuan internal
yang terbentuk secara alami yang dapat clitingkatkan atau dipelihara melalui kegiatan
yang memberikan dukungan, mcmberikan kesempatan untuk memilih kegiatan,
mcmberikan tanggung jawab untuk mengontrol proses belajar, clan memberikan
20 E. Mul;asa, Kurikulzun Berbas;s Ko1npe1ensi(Konsep, Karakteristik, Jn1plen1en1asi dan fnovasi}, (Bandung: PT. Rcmaja Rosdakarya, 2003), Cet. ke-3, h. 112.
21 Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001 ), Cet. ke-4, h. 206.
22 Ban1bang Budi Wiyono, lfubungan Lingkungan Be/ajar, Kebiasaan Be/ajar, dan 1\tfolivasi Be/ajar dengan Presta.sf Be/ajar Sislva, (Malang: Foru1n Penelitian, Jurnal Teori dan Praktik Penelitian, 2003), (15), (1), h. 30.
26
' tugas-tugas belajar yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pribadi.23
Sebagaimana menurut White (1959) yang dikutip oleh Turner dan Johnson,
mengemukakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan instrinsik untuk memahami
pengaruh lingkungan, dan manusia akan tertarik dan bereksplorasi untuk
kebutuhannya. Semua manusia mempunyai kebutuhan untuk menguasai
lingkungannya, banyak fakta bahwa anak-anak berkembang, memiliki individu yang
berbeda yang timbul karena kekuatan motivasi (maste1y motivation).24
Sedangkan Herawati mendefinisikan motivasi s1~bagai sebab-sebab yang
menjadi dorongan tindakan sesrnrang dan dasar pikiran seseorang. Sebab-sebab ini
berakibat timbulnya sesuatu keinginan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
yang diinginkannya. Biasanya sebab-sebab timbulnya keinginan tersebut tidak lrnnya
datang dari dalam diri seseorang tetapi dari luar diri seseorang seperti teman-teman,
orang tua, ekonomi, pergaulan dan lingkungan hidup disekitarnya. 25
Istilah motivasi merupakan istilah umtm1 yang menunjukkan kepada seluruh
proses kegiatan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari dalam
individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dengan tujuan akhir dari
perbuatan. Dengan adanya motivasi ini, individu dapat melahirkan semangat barn
23 Paulina Pannen, et al., Adenzanbuhkan dan Men1e/ihara iV/otivasi: Suatu Upaya untuk Alen1pertinggi Persistensi A1ahasis1va, (Jakarta: Cakra\vala Pendidikan, 2002), h. l 85.
:::.i Lisa A. 'furner dan Burke Johnson, iWodel of Nfas1ery A;Jotivation for At-Risk Preschoolers, (Jurnal of Educational Psychology: American Psychologycal Association, 2003), (95), (3), h. 495.
25 I-Iera\vati, et al., Perbedaan lvfotivasi dan Has ii Be/ajar Antara Anak-Anak Jalanan Wanita dan Pria pada Kegiatan Pembelajaran di Rumah Penampungan di Wi/ayah DK! Jakarta, (Jakarta: Fakultas llmu Sosial UNJ, 2000), h. 8-9.
27
untuk bergerak lebih cepat dan lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu
perbuatan. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi
dapat menyebabkan te1jadinya suatu perubahan energi yang ada pada manusia,
schingga bcrhubungan dcngan gcjala kcjiwaan yang kcmudian diikuti dcngan
melakukan sesuatu yang didorong oleh adanya tujuan terten.tu.26
Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk memacu para siswa agar
timbul keinginan untuk mendapatkan perubahan pada dirinya yang meliputi aspek
kognitif, afektit~ dan psikomotoris.
26 Sardiman AM, lnteraksi clan Jvlotivasi Be/ajar Jv!engajar, (Jakarta: Rajawali Press, 200 I), Cet. ke-9, h. 73.
28
' 2.2 Bentnk-Bentnk Motivasi
Dalam perkembangan psikologi pendidikan, terdapat dua macam bentuk
motivasi, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
I. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah ha! dan keadaaan yang berasal dari dalam diri
seseorang dalam ha! ini siswa yang dapat mendorongnya melakukan tindakan
belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi
materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan
masa depan siswa yang bersangkutan.27 Motivasi yang berasal dari dalam diri
seseorang itu sencliri ticlak usah clirangsang clari Iuar. 28
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah ha! dan keaclaan yang datang dari Iuar indiviclu
siswa yang juga menclorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. 29 Contoh konkret
motivasi ekstrinsik aclalah pujian dan hacliah, peraturan atau tata te1iib sekolah, suri
tauladan clari orang-orang sekelilingnya seperti orang tua clan guru.
Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi ekstrinsik tetap penting. Hal ini
dikarenakan kemungkinan besar keadaan siswa itu clinamis, berubah-ubah clan juga
mungkin komponen-komponen lain clalam proses belajar mengajar tetap ada yang
27 Muhibbin Syah, Psiko/ogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. ke-7, h. 136-137.
29
' kurang menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu,
baik motivasi intrinsik maupun motivasi ektrinsik keduanya diperlukan bagi siswa.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Reeve dan Robinson bahwa
semua jenis motivasi sangat penting dalam pendidikan. 30
2.3 Definisi Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti
bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung
pada proses belajar yang dialami oleh siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun
di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Menurut Saleh dan Wahab, belajar
(learning) seringkali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif berlangsung
lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman.31
Menurut Hilgard clan Bower, dalam bukunya Theories of Learning yang
dikutip oleh Purwanto mengemukakan: "Belajar berhubungan dengan tingkah laku
seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya
yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat
10 John Marshall Reeve dan Dawn T. Robinson, Home Schoolong and Teaching Style: Comparing the motivation Style of Home School and Public School Teachers, (The American Psychological Association: Jurnal of Education Psychology, 2002), (94), (2), h. 373.
31 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbub Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspekt!f Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 207.
30
dijelaskan atau dasar kecenderungan, respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-
keadaan sesaat seseorang . "32
Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai basil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku yang
timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat
dipandang sebagai proses belajar. 33
Dalam Al-Qur' an, Allah telah menyeru manusia untuk melakukan riset dan
belajar sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-'Alaq ayat 1-5, yaitu:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Baca/ah, dan Tuhanmulah Yang Paling
Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tiada diketahuinya." (Al-' Alaq: 1-5).
Dalam Hadits, Rasulullah SAW. bersabda: "Wahai sekalian manusia,
be/ajar/ah! Karena i/mu pengetahuan hanya didapat melalui belajar ... " (HR. lbnu
'Ashim dan Thabrani).
32 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h.85
JJ Muhibbin Syah, op. cit., h. 92.
31
2.4 Hakikat Biologi
Ditinjau dari segi etimologi, biologi berasal dari kata bias dan logos. Bias
bermii hidup, sedangkan logos berarti pembicaraan atau ilmu. Jadi, biologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan sifat makhluk hidup. 34
Biologi merupakan wahana untuk menyadari keteraturan alam untuk
mengagungkan kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.35 Selain itu, untuk
meningkatkan pengetahuan, ketermnpilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab
sebagai warga negara yang be1tanggung jawab kepada Jingkungan, masyarakat,
bangs a, dan negara. 36
Untuk mencapai hakikat biologi diperlukan pemahaman yang sistematis dan
berkesinambungan sehingga dalmn pemahaman materi yang Jebih kompleks, siswa
memerlukan suatu materi yang esensial untuk memahmni materi selanjutnya yang
lebih kompleks.
B. Kernngka Pikir
Tekvisi merupakan salah satu sarana penymnpai pesan yang paling efektif
dan efisien. Keefektifan dan keefisienannya ini mampu me:rubah perilaku dan sikap
pemirsanya. Ada dua dampak yang ditimbulkan oleh televisi, yaitu: dampak negatif
dan dampak positif. Dengan demikian, maka tugas pemerintah dan instansi yang
34 Tim Kashiko, Kam us Lengkap Bio/ogi, (Surabaya: Kashiko, 2002), Cet. ke-1. h. 50.
35 E. Mulyasa, op. cit., h. 212-213.
36 Ahmad Ridwan, el al., KBK Mata Pe/ajaran Bio/ogi untuk SMU, (Jakarta: Depdiknas, 2001), h. 3.
32
terkait adalah berupaya meminimalisir dampak negatif sekaligus memaksimalkan
atau mengoptimalkan dampak yang bersifat positif.
Agar peran televisi mampu membawa nilai-nilai positif, maka stasiun televisi
harus memiliki program-program yang diarahkan untuk menunjang nilai-nilai
pendidikan. Daiam hubungannya dengan pembelajaran biologi, maka proporsi
tayangan atau program yang berbasis sains perlu dikembangkan secara optimal.
Contoh program televisi yang berbasis sains antara lain: Discovery Channel, Killer
Ins ting, Wild Animal, dan National Geographic Channel.
Program televisi yang berbasis sains tersebut, akan meningkatkan wawasan
siswa dalam bidang biologi. Karena, di dalam program tersebut terdapat sumber
informasi dalam bidang biologi. Dengan demikian, siswa akan termotivasi untuk
terus meningkatkan wawasannya. Akhirnya, dengan meningkatnya motivasi siswa,
tersedianya informasi yang memadai melalui rrogram televisi yang bermuatan sains,
akan berimbas p&da peningkatan hasil belajar biologi siswa itu sendiri.
Dengan demikian, maka peranan program Televisi berbasis sains sangat
diperlukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran biologi.
EfEK ,
NEGATIF
'
KELELAHAN MATA, PENIRUAN PERILAKU,
DLL.
HASH .. BELAJAR
"" ·- .. ..
' TE LEVI SI i !i .
. EFEKTIF EFEK !
.
& .
POSITIF '
EflSIEN •
MENAMBAH INFORMASI DAN
WAWASAN KEILMUAN
• I MOTIVASI I BELAJAR 1........J PROGRAM SAINS
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
w t;;
34
C. Pengajuin Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho Tidak terdapat pengaruh antara menonton program televisi berbasis sains
dengan peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi.
H1 Terdapat pengaruh yang signifikan antara mencmton program televisi
berbasis sains dengan peningkatan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran biologi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 11 Bekasi. Waktu yang
dipergunakan dalam penelitian ini dari persiapan hingga pembuatan laporan adalah
pada bulan Juni s.d Desember 2005.
B. Mctodc Pcnclitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei - untuk memperoleh ,
fakta mengenai masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan
praktik-praktik yang sedang berlangsung dari berbagai kelompok atau orang 1 -
dengan teknik komparasional.
Untuk pengumpulan datanya digunakan angket. Teknik ini dipergunakan
untuk pengambilan data dengan memberikan daftar pernyataan untuk diisi oleh
responclen, dalam ha! ini para siswa.
1 An1irin, Tatang M., Menyusun Rencana Penelitian., (Jakarta: Penerbit Raja Grafindo, 2000), h. 111
36
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.2 Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 11 Bekasi, sedangkan populasi
te1jangkau adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Bekasi.
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan
teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.3 Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling, yait11 teknik
pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri atau
bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.4
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini sehingga
variabelnya dapat diukur, peneliti menggunakan teknik non tes. Adapun alat yang
digunakan adalah angket/kuesioner. Digunakannya instrumen penelitian oleh peneliti
adalah agar peke1jaan penelitian lebih mudah dan hasilnya pun akan lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Angket/kuesioner digunakan oleh peneliti dikarenakan teknik 1111
memungkinkan untuk dapat digunakan pada penelitian yang menggunakan sampel
2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakm1a: Rineka Cipta, 1998), h. 115
3 Husaini Umar, Pengantar Statistik, (Jakm1a: Bumi Aksara, 1995), h. 182
4 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, M~todo/ogi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 111
37
cukup besar lebih dari 20 anggota sampel. Teknik ini juga cukup efisien dan praktis,
serta tidak dipengaruhi oleh perasaan, penampilan, suasana dan tingkah laku
penelitian.
Kuesioner dalam penelitian ini disusun dengan 5 (lima) pilihan jawaban untuk
setiap pernyataan. Lima jawaban krsebut adalah: 5
I. Sangat Setuju
2. Setuju
3. Ragu-ragu
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
Adapun penilaian skala tersebut adalah sebagai berikut:
I. Untuk pernyataan positif, bilajawaban:
a. Sangat Setuju mendapat nilai 5
b. Setuju mendapat nilai 4
c. Ragu-ragu mendapat nilai 3
d. Tidak Setuju mendapat nilai -· "· e. Sangat Tidak Setuju mendapat nilai
2. Untuk pernyataan negatif, bila jawaban:
a. Sangat Setuju mendapat nilai l
b. Setuju mendapat nilai 2
c. Ragu-ragu mendapat nilai 3
5 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), cet. ke-6, h. 32-53
38
d. Tidak Setuju mendapat nilai 4
e. Sangat Tidak Setuju mendapat nilai
Dari 35 item yang diberikan, setelah diujicobakan terdapat 14 item yang tidak
valid, jadi data yang digunakan untuk sampel adalah 21 item yang diberikan kepada
responden. (lampiran 2)
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar
siswa dalam mata pelajaran biologi. Angket motivasi belajar yaitu angket yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana motivasi belajar biologi para siswa. Angket
motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi diberikan setelah siswa
menyaksikan program televisi berbasis sains.
Angket yang diberikan merupakan angket yang berbentuk pernyataan dengan
5 pilihan jawaban. Sebelum angket ini disampaikan kepada siswa (target), terlebih
dahulu di uj; coba untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya.
1. Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa
a. Definisi Konsep
Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa
dalam mata pelajaran biologi adalah motivasi siswa dalam kegiatan
39
' pembelajaran biologi dimana nilai motivasi belajar siswa dalam mata
pelajaran biologi didapat melalui angket yang diberikan. . . b. Definisi Operasional
Motivasi belajar biologi adalah motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran biologi. Motivasi siswa dalam belajar biologi diketahui
dari skor angket yang dikerjakan oleh siswa.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar
., No. Item Variabel Sub Indikator
Variabcl + -Motivasi a. Minat dan perhatian 1*,3,7,8,15 4*,5*,20 Bela jar siswa terhadap
pelajaran
b. Meningkatkan 10, 14 30 pengetahuan dan prestasi
Motivasi Semangat/daya juang 29 13
Intrinsik c.
s1swa
d. Ketekunan siswa dalam 2, 11 *' 28 27 belajar
e. Keaktifan siswa dalam 18*,24*,26 16*, 17 belajar
a. Ingin mendapatkan 19, 23*,22* 12,21*,25* puj ian dan hadiah serta
Motivasi menghindari hukuman Ekstrinsik
b. Guru 9 6*
40
'
Total
I ~r, 33, 34,
35
32* [;;! IC. Al at/Media
Keterangan: * Soal tidak terpakai
d. Kaliberasi Instrumen
I. Validitas
Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi
atau arti sebenarnya yang akan diukur. Untuk mengetahui setiap
item soal dihitung validitasnya. 6 Validitas yang digunakan dalam
ha! ini yaitu validitas isi ( validitas content) dan validitas butir
dengan menggunakan uji pearson pada program Microsoft Office
Excel 2003.
2. Reliabilitas I Selain hams memenuhi syarat validitas, sebuah angket juga harus
memiliki reliabilitas. Reliabilitas didefinisikan sebagai konsistensi
7 dari suatu tes. Reliabilitas instrumen motivasi belajar biologi
pada penelitian ini diuji dengan rumus alpha.
[ K J[ Is,' J ,.II= K-1 ]-~
keterangan:
r11 = reliabilitas tes
6 Consuelo G. Sevilla, Penganlar Me/ode Penelilian, (Jakarta: penerbit UI, 1993), h. 176 7 Ibid.
41
K = banyak butir pertanyaan
:ES;2 = jumlah variansi butir
s,2 = variansi total
F. Teknik Analisis Data
I. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah dengan uji Liliefors dengan kriteria:
Ho = Data berdistribusi normal
H1 =Data tidak berdistribusi normal
Untuk pengujian hipotesis no! ditempuh prosedur sebagai berikut:
a. Mengurutkan xi, x2, X3, ... , Xn dari yang terendah sampai yang tertinggi,
dan dijadikan bilangan baku zi, z2, Z3, , , , , Zn, dengan menggunakan rumus:
Z =X;-X ' s
b. Menghitung peluang F(Z;) dengan cara: Data dari skor baku Z; yang telah
ada dilihat pada tabel kurva normal, dengan aturan:
Jika Z; > 0 maka F (Z;) = 0,5 + nilai tabel
Jika Z; < 0 maka F (Z1) = 0,5 - nilai label
c. Kemudian hitung proporsi S (Z;) dengan cara membagi fk dengan jumlah
sampel n = 30.
cl. Dan hitung harga mutlak [F(Z;) - S (Z;)]
e. Ambit nilai terbesar dari selisih tersebut sehingga. diperoleh Lo
f. Memberikan interpretasi Lo dengan cara:
a. Hipotesis
Ho = sampel berdistribusi normal
H 1 = sampel berdistribusi tidak normal
b. Mencari harga L1a1>c1 pada tabel
b. Uji Homogenitas Variabel
H 2_ 2 O : CTI - CTz
2
U··p - s, Jl hitung - - 2
S2
Ftabel diperoleh dari daftar distribusi
42
Ftabel dengan peluang a 0,05, sedangkan derajat kebebasan V 1 dan V 2 masing-
masing sesuai dengan pembilang dan penyebut. Kriteria pengujiannya Hi jika
F11;1ung :S Fa (Vi, V2) dimana Fa (V 1, V2) didapat dari daftar distribusi F dengan
dk Vi dan Vz.
2. Uji Hipotesis Penelitian
Dimana:
~1 1 = Motivasi belajar biologi siswa yang sering menonton program televisi
sams.
43
/J2 = Motivasi belajar biologi siswa yang jarang menonton program televisi
sams.
Setelah data terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menjawab
masalah dan hipotesis penelitian. Dalam teknik analisis dai:a, peneliti menggunakan
rumus uji t (t-test). Uji t adalah uji statistik yang dapat dipakai untuk menguji
perbedaan atau kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda
dengan prinsip membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/perlakuan itu.8
Maka, data-data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisa statistik t-test
dengan taraf signifikan a= 0,05.
Rumus t-test yang dipergunakan untuk menguji kebenaran hipotesis adalah
sebagai berikut:
thitung =
dimana:
S= 2 s 2 (n1 -l)S1 +(n2 -1) 2
n, +n2 -2
Keterangan :
X1 : rata-rata data kelompok 1
X2 : rata-rata data kelompok 2
n1 : banyak:nya data kelompok I
n1 : banyaknya data kelompok 2
8 M. Subana, Statistik Pendidika11, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 168
44
S1 : simpang balrn rata-rata motivasi belajar biologi kelompok 1
S2 : simpang baku rata-rata motivasi belajar biologi kelompok 2
t : basil hitung distribusi t
S : nilai hasil deviasi gabungan
t tabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan df = (n1 + n:~ - 2) dan peluang a 0,05,
dan kriteria pengujian diterima I-Ii jika t11;tung > ltabel dimana didapat dari daftar
distribusi t dengan dk = (n1 + n2 - 2).
0,05
Hasil perhitungan t11;1ung dibandingkan dengan ltabel dengan taraf signifikansi
Kriteria pengujiannya:
Jika t11;1ung > ltabeb maka Ho ditolak
Jika t1i;1ung < ltabeb maka Ho diterima
A. Deskripsi Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan skala motivasi belajar biologi yang telah diberikan kepada siswa,
maka dapat diperoleh dua kelompok nilai yaitu kelompok siswa yang sering
menonton program sains (X) dan kelompok siswa yang jarang menonton program
sains (Y).
1. Data Motivasi Belajar Biologi Slswa yang Sering Menonton Program Sains
Data penelitian motivasi belajar biologi yang menyaksikan program televisi
berbasis sains diperoleh rentangan nilai antara 77 - I 00 dengan nilai tertinggi 100 dan
nilai terendah 77. Nilai rata-rata (mean) sebesar 86,1, median sebesar 85,5, modus
sebesar 87 dan simpangan baku sebesar 5,97 (lampiran 5 halaman 67 - 68), clan
varians sebesar 41,01 (lampiran 13 halaman 77).
Distribusi frekuensi data penelitian motivasi belajar biologi yang sering
menyaksikan program televisi berbasis sains dapat dilihat pada tabel berikut:
46
' Tabel 2
Distribusi Frelmensi Motivasi Belajar Biologi Siswa
yang Sering Menonton Program Sains
No. Interval Frekuensi Batas Nyata x Frekuensi Ke las relatif
I. 77-80 6 76,5 - 80,5 78,5 20%
2. 81 - 84 7 80,5 - 84,5 82,5 23,33%
3. 85- 88 8 84,5 - 88,5 86,5 26,67%
4. 89-92 4 88,5 - 92,5 90,5 13,33%
5. 93-96 3 92,5 - 96,5 94,5 10%
6 97 - 100 2 96,5 - 100,5 98,5 6,67% .,
30 100%
Bila diinterpretasikan maka nilai yang berada di dalam interval kelas 85 - 88
merupakan nilai yang paling banyak diperoleh oleh siswa. Rata-rata (mean) yang
diperoleh siswa yaitu 86, 1 berada pada kelas interval yang rnemiliki frekuensi relatif
26,67% dengan demikian nilai-nilai yang berada di dalam interval kelas 4, 5 dan 6
termasuk nilai diatas rata-rata.
Motivasi belajar biologi s1swa yang sering menonton program sains
ditunjukkan dalam gambar histogram sebagai berikut:
9
8
7
6 ·~ 5
~ 4 ... 3
2
0
47
Batu Kclas
Gambar 2
Histogram Motivasi Belajar Biologi Siswa
yang Sering Menonton Program Sains
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, terlihat sebanyak 43,33% sampel
mendapatkan skor antara 77 - 84, sedangkan yang mendapatkan skor antara 85 - 92
sebanyak 40% dan hanya 16,67% yang mendapatkan skor tertinggi antara 93 - I 00.
Ternyata skor motivasi belajar biologi siswa yang sering menonton program sains ini
paling banyak berada pada interval nilai 85 - 88 yaitu sebesar 26,67%. Dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar biologi siswa yang sering menonton program
tel evisi berbasis sains ini cukup baik.
2. Data Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Jarang Menonton Program Sains
Data penelitian motivasi belajar biologi yang jarang menyaksikan program
televisi berbasis sains diperoleh rentangan nilai antara 69 - 92 dengan nilai tertinggi
92 dan nilai terendah 69. Nilai rata-rata (mean) sebesar 80,9, median sebesar 81,
48
' modus sebesar 83 dan simpangan bairn sebesar 5,64 (lampiran 8 halaman 70 - 71),
dan varians sebesar 3 8,254 (lampiran 13 halaman 78).
Distribusi frekuensi data penelitian motivasi belajar biologi yang jarang
menyaksikan progran1 televisi berbasis sains dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar lBiologi Siswa
yang Jarang Menonton Program Sains
No. Interval Frekuens~ Batas Nyata x Frekuensi Kelas relatif
I. 69-72 3 68,5 - 72,5 70,5 10%
2. 73-76 4 72,5 - 76,5 74,5 13,33%
3. 77-80 7 76,5 - 80,5 78,5 23,33%
4. 81 - 84 8 80,5 - 84,5 82,5 26,67%
5. 85 - 88 5 84,5 - 88,5 86,5 16,67%
6 89-92 3 88,5 - 92,5 90,5 10%
30 100%
Bila diinterpretasikan maka nilai yang berada di dalam interval kelas 81 - 84
merupakan nilai yang paling banyak diperoleh oleh siswa. Rata-rata (mean) yang
diperoleh siswa yaitu 80,9 berada pada kelas interval yang memiliki frekuensi relatif
26,67% dengan demikian nilai-nilai yang berada di dalam interval kelas 4, 5 dan 6
te1masuk nilai diatas rata-rata.
49
Motivasi belajar biologi siswa yang jarang menonton program sains
ditunjukkan dalam gambar histogr\lffi sebagai berikut:
Batas Kclas
Gambar 3
Histogram Motivasi Belaj:ar Biolcq~i Siswa
yang Jarang Menonton Program Sains
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, terlihat sebanyak 23,33% sampel
mendapatkan skor antara 69 - 76, sedangkan yang mendapatkan skor antara 77 - 84
sebanyak 50% dan sebanyak 26,67% yang mendapatkan skor antara 85 - 92.
Ternyata motivasi belajar biologi siswa yang jarang menonton program sains ini
paling banyak berada pada interval nilai 81 - 84 yaitu sebesar 26,67%. Dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar biologi siswa yang jarang menonton program
televisi berbasis sains ini cukup baik.
50
' B. Uji Persyaratan Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu pemeriksaan terlebih dahulu
terhadap data penelitian seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun
persyaratan analisis data yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
1. Uji Nonnalitas
Uji normalitas dilakukan dengan uji Li/iefors untuk menguji signifikansi
normalitas distribusi pada taraf signifikansi 5%. Adapun kriterianya adalah sebagai
berikut:
L1ii1ung < L1abel : Data berdistribusi normal
L1ii1ung > L1abel : Data berdistribusi tidak normal
1.1.Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering
Menonton Program Sains (X)
Uji normalitas untuk skor motivasi belajar biologi perhitungan terlampir.
Hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa
yang Sering Menonton Program Sains (X)
Variabel Jumlah L11uung Ltabcl Kesimpulan Data Samoel
x 30 0,1454 0,161 Berdistribusi Normal
Dari tabel di atas, didapat L1iitung = 0,1454 dengan n = 30. Pada taraf
signifikansi 5% diperoleh L1abe1 = 0, 161. Berarti L1iitung < Liab•:l (0, 1454<0, 161 ).
51
1.2.Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Jarang
Menonton Program Sains (Y)
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa
yang Jarang Menonton Program Sains (Y)
Variabcl Jumlah L11uu11g Ltnbcl Kcsimpulan Data Sampel
y 30 0,0621 0,161 Berdistribusi Normal
Dari label di atas, didapat L11itung = 0,0621 dengan n = 30. Pada taraf
signifikansi 5% diperoleh Liabcl = 0,161. Berarti L11itung < Liabel (0,0621<O,161 ).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians atau dua kelompok perlakuan
dilakukan dengan menggunakan rumus:
2
F=~ s,'
dengan
", N.I,ft' -(Ift)' 02 = n(n-1)
Adapun kriteria penguj ian sebagai berikut:
Ho
. 2 2 . a, ¥ cr2
52
Tabel 6
Hasil Uji Homogenitas Dua Varians
V arians Varians Fhitung Fi:abcl Kesimpulan Terbesar Terkecil
41,01 38,254 1,07 1,85 Kedua data homogen
Dari tabel di atas, didapat F11itung sebesar 1,07 dengan pada taraf signifikansi
5% diperoleh F1abel sebesar 1,85. Maka, F11;1ung < Ftabel (l,07<1,85). Kesimpulannya
adalah varians kedua kelompok adalah sanrn atau homogen.
C. Uji Hipotesis
Berdasarkan data-data yang diperoleh skor motivasi belajar biologi siswa
yang sering menonton program televisi berbasis sains memiliki rata-rata nilai 86, 1
sedangkan siswa yang jarang menonton program televisi berbasis sains memiliki
rata-rata nilai 80,9. Jika dilihat dari rata-rata skor motivasi belajar biologi antara
siswa yang sering menonton program sains dengan siswa yang jarang menonton
program sains terlihat perbedaan dan dapat dikatakan bahwa program televisi
berbasis sains berpengaruh pada motivasi belajar siswa dalarn mata pelajaran biologi.
Namun, untuk lebih jelas lagi dapat dilihat hasil uji kompharasi yaitu dengan uji-t,
dengan kriteria pengujian:
Ho
53
Dari hasil perhitungan uji-t yang terdapat pada lampiran, didapat thitung 3,364
dan ltabel dengan dk 58 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh liabel = 2,00. Jadi,
lMung>l1abei dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan menonton
program televisi berbasis sains terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran
biologi.
D. Pembahasan
Dari hasil penelitian didapat rata-rata skor motivasi belajar biologi siswa yang
sering menonton program sains sebesar 86, I dan untuk siswa yang jarang menonton
program sains sebesar 80,9 dengan jumlah sampel 30 untuk siswa yang sering
menonton program sains dan 30 untuk siswa yang jarang rnenonton program sains.
Dengan menggunakan uji komparasi diperoleh thitung sebesar 3,364 dan ltabel diperoleh
sebesar 2,00. Karena thitung > t1abel dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
menonton program televisi berbasis sains terhadap motivasi belajar biologi siswa
dalam mata pelajaran biologi.
Perbedaan motivasi belajar biologi yang diperoleh siswa yang sering
menonton program televisi sains lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang jarang
menonton program sains di televisi. Hal ini dikarenakan siaran televisi dapat
memberikan rangsangan, membawa serta, memicu, membangkitkan, menghibur dan
mengajar sebagaimana menurut Fahmi Alatas bahwa siaran televisi memiliki potensi
penetratif untuk mempengaruhi sikap, pandangan, gaya hidup, orientasi dan motivasi
54
masyarakat. 1 Selaras dengan pendapat terse but, Martinis Yamin mengatakan bahwa
tampilan seperti ini membangkitkan motivasi siswa untuk lebih tahu.2
Menurut Sri Hardjoko, televisi merupakan wahana yang kuat sekali
pengaruhnya dalam pernbentukan pola pikir, sikap dan tingkah laku disamping
rnenarnbah pengetahuan dan memperluas wawasan masyarakat. 3 Suprapti Widarto
menambahkan bahwa siaran televisi memiliki daya penetrasi yang sangat kuat
terhadap kehidupan manusia sehingga ia mampu merubah sikap, pendapat dan prilaku
seseorang dalam rentang waktu yang relatif singkat.4 Tidak salah jika potensi luar
biasa yang dimiliki televisi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi
kepentingan pendidikan.
Selain motivasi ekstrinsik yang ditirnbulkan oleh televisi, peran motivasi
ekstrinsik lainnya seperti guru, orang tua dalam menanamkan kesadaran belajar tidak
dapat dikesarnpingkan dan rnotivasi instrinsik tidak dapat berdiri sendiri tanpa
dorongan dari luar yaitu rnotivasi ekstrinsik.
1 Fah1ni Alatas, Paten.sf Siaran Televisi Untuk Pendidikan Szanber Daya Manusia, Makalah Bahan Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan, 1-3 Februari 1994, (Jakarta: IPTPI, CTPJ, Pustekkom, 1994), h. 3
2 Martinis Yan1in, Strategi Pen1belajaran Berbasis Kon1petensi, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2005), cet.ke-3, h. 93
' Sri 1-!ardjoko W., Pendayagunaan Radio dan Televisi dalam Pendidikan, Makalah Bahan Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan, 1-3 Februari 1994, (Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom, 1994), h. 4
4 Suprapti Widarto, Pendayagunaan Siaran Te/evisi untuk Pendidi!can Sumber Daya Manusia, Makalah Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan, 1-3 Februari I 994, (Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom, 1994), h. 7
55
Dari berbagai program sains yang clitayangkan, seclikitnya terclapat 6 program
televisi berbasis sains yang cliakui clitonton responclen. Dari ketujuh program tersebut,
program yang paling cligemari aclalah Killer lusting yang clitayangkan oleh stasiun
Lativi. Program acara Killer Insting memperoleh 46,67%.
Acara berikut yang paling banyak ditonton adalah Discovery Channel (20%),
World and Animal (16,67%), Crocodile Hunter dan Wild Animal masing-masing
rncndapatkan (6,67%) serta National Geographic Channel (3,33%).
Bcrdasarkan angket/kuesioner clalam bentuk skala motivasi yang diberikan,
diketahui rnotivasi bclajar siswa dalam rnata pclajaran biologi yang diukur
bcrclasarkan inclikator-indikator motivasi sebagai berikut:
a. Motivasi Intrinsik
l. Minat clan perhatian siswa terhaclap pelajaran: kategori sedang (5%), baik
(51,67%) dan sangat baik ( 43,33%).
2. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajar: kategori seclang
(8,33%), baik (56,67%) clan sangat baik (35%).
3. Ketekunan siswa dalam belajar: Kategori sedang (5%), baik (68,33%) clan
sangat baik (26,67%).
4. Keaktifan siswa clalam belajar: kategori cukup (3,33), sedang (18,33%),
baik (50%) dan sangat baik (28,33%).
5. Meningkatkan pengetahuan clan prestasi: kategori sedang (8,33%), baik
(61,67%) clan sangat baik (30%).
56
b. Motivasi Ekstrinsik
1. Ingin memperoleh pujian dan hadiah serta. menghindari hukuman:
kategori sedang (13,33%), baik (38,33%) dan sangat baik (48,33%).
2. Guru: kategori cukup (6,67%), sedang (28,33%), baik (40%) dan
sangat baik (25% ).
3. Alat/media: kalegori baik (35%) dan sangat baik (65%).
Dari indikator-indikator tersebut, maka motivasi belajar siswa dalam mata
pelajaran biologi dapat diketahui d.engan skala yang berpedoman pada buku
Penyusunan Skala Psikologi. Kemudian didapat perbedaan bahwa antara siswa yang
sering menonton program sains memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang jarang menonton program sains. Maka, terdapat pengaruh
rnenonton program sains terhadap rnotivasi belajar siswa dalam rnata pelajaran
biologi.
A. Kesimpulan
BABY
PENUTUP
Berdasarkan deskripsi data dan hasil penguJian hipotesis, maka didapat
kesimpulan dari penelitian sebagai berikut:
I. Terc'apat perbedaan motivasi belajar biologi antara siswa yang sering menonton
televisi berbasis sains dengan siswa yang jarang menonton televisi berbasis sains.
Dengan demikian terdapat pengarnh menonton program televisi berbasis terhadap
motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi.
2. Perbedaan rnotivasi belajar biologi signifikan antara siswa yang sering menonton
televisi berbasis sains dengan siswa yang jarang menonton televisi berbasis sains
dapat dilihat dari perbedaan rata-rata yang diperoleh untuk motivasi belajar siswa
yang sering menonton televisi berbasis sains mendapatkan rata-rata skor sebesar
86, I sedangkan untuk siswa yang jarang menonton televisi berbasis sains
mendapatkan rata-rata skor sebesar 80,9. Dapat dilihat juga dari hasil t11 ;1uug yang
diperoleh yaitu sebesar 3,364. Jika dibandingkan dengan trnbel sebesar 2,00, maka
thitung > 1tabd·
58
B. Saran
Saran yang disampaikan oleh penulis tidak lain adalah agar adanya
peningkatan motivasi dalam belajar demi tercapainya tujuan pendidikan, adapun
saran-saran yang dapat penulis sampaikan antara lain adalah:
!. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi semua
pihak yang ada di sekolah, bahwa untuk menumbuhkan motivasi belajar tidak
hanya datang dari dalam diri siswa itu sendiri (motivasi intrinsik), akan tetapi
perlu sokongan dari luar (motivas_i ekstrinsik).
2. Bagi Siswa
Agar selalu terns bersemangat dalam belajar karena dengan semangat dalam
belajar dapat menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam belajar dan dengan
motivasi belajar yang tinggi akan tercapai hasil belajar yang diinginkan.
3. Bagi Prod user
Bagi produser khususnya pembuat program sains dan pendidikan agar lebih
memperhatikan serta dapat meningkatkan program-program yang bernuansa sains
kependidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
. Abdushshomad, Muhammad Kami!. 2002. Mukjizat Jlmiah dalam Al-Qur 'an. Jakaita: Akbar Media Eka Sarana.
Alatas, Fahrni. 1994. Potensi Siaran Televisi Untuk Pendidikan Sumber Daya Manusia, Makalah Bahan Semiloka Nasional Teknologi Penclidikan tentang: Media Elektronik clan Pendidikan Sumber Daya Manusia, 1-3 Februai·i 1994. Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom.
Arnirin, Tatang M., 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakaita: Penerbit Raja Grafindo.
A.M., Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Be/ajar lvfengajar. Cet. ke-9.Jakatia: Rajawali Press,. ··
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Sualu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2003. lv!edia Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Azwar. Saifuddin. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
·Barlia, Lily. 2001. Motivasi Menenlukan Keberhasilan Be/ajar, Bandung: Jurnal Pendidikan Dasar UPI, Vol. I, No. 1.
13udi Wiyono, Barnbang. 2003. Hubungan Lingkungan Belqjar, Kebiasaan Be/ajar, dan J\!fotivasi Be/ajar dengan Pres/asi Be/ajar Siswa. Malang: Forum Penclitian, Jurnal Teori clan Praktik Penelitian, (15), ( l ).
I-luda, Nurul, Paclmo, Dewi & Kurniati, S. 2000. Persepsi dan Kesediaan Pengelola UPBJJ dan Radio Lokal terhadap Penyelenggaraan Siaran Program Tutorial Radio Universitas Terbuka. Jakarta: Lembaga Penelitian, Universitas Terbuka.
·Habib, Zarnris, Waldopo clan Indriyanti Ch. 2001. Penelitian Film Anak-anak di Televisi dalam Rangka Pengembangan Program Pendidikan Budi Pekerti melalui Televisi. Jurnal Ilmiah Teknoclik. No.9/V/Teknodik/Oktober/2001.
60
Habib, Zamris, et. al. 2001. Minat Pe/ajar SLTA dan Mahasiswa terhadap Pendidikan Politik Demola-asi melalui Siaran Televisi. No. 9/V /Teknodik/Oktober/2001.
Hamid, Dedi. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Asokadikta dan Dural Bahagia .
. \-Icrawati, el. al. 2000. Perbedaan Motivasi dan Hasil Be/ajar Antara Anak-Anak .Jalanan Wanita dan Pria pada Kegiatan Pembelajaran di Rumah Penampungan di Wilayah DK! .Jakarta. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial UNJ.
Ibrahim, Muslimin, dkk. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi: Sains. Cet. Ke-I. Jakarta: Di1:jen Dikdasmen.
Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis ]l/fedia Televisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyasa. E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi(Konsep, Karakteristik,
lmplemenlasi dan Jnovasi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Narbuko. Cholid clan Abu Ahmadi. 1999. Metodologi Penelitian. Jakaiia: Bumi Aksara.
Padmo, Dewi. 2001. Ragam dan Pemilihan Media dalam SPJJ Jakarta: Pusat Antar Universitas, Universitas Terbuka.
Pannen, Paulina, et al. 2002. Menumbuhkan dan Memelihara Motivasi: Suatu Upaya untuk A1empertinggi Persistensi Mahasiswa. Jakarta: Cakrawala Pendidikan.
·· Pawit, M. Yusuf. 1990. Komunikasi Pendidikan clan Komunikasi Instruksional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
'Plnwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
·Riclwan, Ahmad, el. al. 2001. KBK Ai_ata Pelajaran Biologi untuk SMU Jakaiia: Depdiknas.
Rivai, I-!. Veithzal. 2000. Prestasi Hasil Be/ajar Peserta Program MM Untuk Mata Kuliah Manajemen Keuangan. Jurnal Pendidikan Depdiknas. Vol.l, No.2 September 2000.
61
-Reeve, Jolmmarshall, Dawn, T. Robinson. 2002. Home Schoolong and Teaching Style: Comparing the motivation Style of Home School and Public School Teachers, The American Psychological Association: Jurnal of Education Psychology. Vol. 94, No. 2.
-Sabri, M. Alisuf. 2001. Pengantar Psikologi Umum & perkembangan. Jakarta: CV. Pedornan Ilrnu Jaya.
-Sadirnan, Arief. S. 1999. Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku (Beberapa Pokok Pikiran). Jurnal Ilmiah Teknodik, IV, No. 7.
Sevilla, Consuelo G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit UL
Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbnb Abdul Wahab. 2004. Psikologi Sua/u Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.
Soernanto, Wasti. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. ke-4.
Subana. M. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
· Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Redaksi Press.
·Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rernaja Rosdakarya.
Taupan, H. Herman. 2002. Media Pembelajaran, Jurnal Ilmiah Teknodik, Edisi No. l l/VI/Desember/2002.
Tim Kashiko. 2002. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: Kao:hiko.
Turner, Lisa A, dan Johnson, Burke. 2003. Jvfodel of Mastery Jvfotivation for At-Risk Preschoolers. Jurnal of Educational Psychology: American Psychologycal Association. Vol. 95. No. 3.
Urnar. Husaini. 1995. Pengantar Statistik. Jakatia: Bumi Aksara.
Wiclarto, Suprapti. 1994. Pendayagunaan Siaran Televisi untuk Pendidikan Sumber Daya Manusia, Makalah Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan tentang: Media Massa Elektronik dat1 Pendidikan Sumber Daya Manusia, 1-3 Februari I 994. Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom.
62
W. Sri Hardjoko. 1994. Pendayagunaan Radio dan Televisi dalam Pendidikan, Makalah Bahan Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan tentang: Media Massa Elektronik dan Pendidikan Sumber Daya Manusia, 1-3 Februari 1994. Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom.
Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: Gaung Persada Press.
Lampiran 1 Tabel 7
Skor Uji Coba Motivasi Belajar Biologi Siswa dalam Menonton Program Sains
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 I 3 5 4 2 5 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 3 3 5 5 3 5 4 3 5 5 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 5 3 4 5 3 2 3 4 4 5 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 3 4 5 2 5 3 5 5 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 3 5 4 4 3 5 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 5 6 4 5 3 5 5 3 3 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 5 I 3 4 3 5 4 5 4 3 7 4 4 3 2 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 8 4 3 2 5 5 5 4 5 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 9 4 4 3 4 4 5 3 3 4 3 3 5 4 4 4 5 3 5 I 5 5 5 3 3 5 3 5 3 4
10 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 11 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 5 12 3 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 13 4 4 3 2 2 3 4 5 4 5 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 14 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 4 4 3 2 5 4 2 5 3 4 3 4 15 4 3 3 3 5 5 4 4 3 4 3 5 3 3 4 5 I 4 5 4 5 4 4 3 4 5 3 3 4 16 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 5 4 5 3 4 2 4 3 17 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 I 2 3 5 4 4 4 4 18 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 19 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 5 3 4 4 20 4 3 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 I 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 21 4 4 3 4 4 5 3 4 3 3 3 5 3 3 5 3 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 5 3 3 22 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 2 5 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 23 3 4 2 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 I 4 4 4 3 2 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 24 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 25 4 3 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 5 I 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 26 4 3 2 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 5 4 3 4 27 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 28 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 I 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 5 4 29 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 3 2 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 3 30 3 2 2 4 3 3 2 4 2 3 4 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 2 4 3 2 3 3
30 31 32 4 5 2 3 5 3 3 5 3 3 5 3 4 4 4 2 3 3 2 5 3 4 4 4 2 3 3 2 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 5 5 3 2 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 5 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 2 2 4 3 2 4 5 3 3 3 2 5 3 2 5 3
33 34 35 5 5 5 5 5 ~
5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 I 3 4 3 3 3
Total 150 147 141 138 137 137 136 136 134 134 133 132 132
.• 130 129 128 128 128 128 127 126 i24 124 122 121 119 117 117 109 102
•
°' "-'
Lampiran 2
I
2
3
4
5
' 7
8
9
10
II
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
" 26
27
28
29
30
ow RHit=:;
"""' ·= Ne. B<o•irBaru
Ket: C1. 0,05 n =30
• ! 2
l s 4 s 4 5
4 4
4 4
4 s 4 4
4 l
4 4
4 4
4 4
l 4
4 4
4 4
4 3
l l
4 4
3 4
3 4
4 l
4 4
4 4
3 4
4 4
4 3
4 3
4 4
3 4
l 3
3 2
'" '" "w 0.71
0.36 0.Jli
'
3 4 5
4 2 s 4 s 4
3 2 l
3 4 3
3 s 4
3 s 5
3 ' 3
2 s s 3 4 4
l l 4
l 4 4
4 3 5
3 2 2
l 5 l
3 3 5
4 4 4
3 3 4
l 4 3
l 3 4
l l s l 4 4
3 5 4
2 4 3
3 4 3
3 3 s 2 l 4
3 l 4
3 4 l
2 4 3
2 4 ;
'" '" "' 0:18:1 -0.0. o.il;6
0.36 OJ·6 0.36
'
Tabel 8 Perhitungan Uji Validitas Butir
' 7 ' 9 IO II " 13 " IS 16 17 18 19 " 21 " " 24
5 4 5 4 s 3 s 4 s s s 3 3 s s 3 s 4 l
4 4 s l 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 s s 3 4
4 4 ' l ' s 4 s s 4 4 4 4 4 4 4 l 4 3
4 4 5 3 s s 4 4 s 4 4 4 4 4 3 2 3 4 s 4 3 4 4 5 3 s 4 4 3 s 2 4 4 4 s 4 l 4
3 3 5 4 4 3 s s s 4 s 4 3 s ' I 3 4 3
3 3 4 4 s 4 4 J 4 4 4 l s 4 4 4 ' 4 4
s 4 5 2 4 3 4 4 4 4 ' 4 l 4 4 4 4 2 3
s l 3 4 l l s 4 4 4 s l s I j s 5 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 s 4 4 4 4 4 5 3 4
5 3 4 4 4 3 ' 4 4 4 3 3 4 4 4 ' 4 3 3
4 3 4 4 4 ' 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3
l 4 5 4 5 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 2 4 5
4 l 4 4 4 l 5 l 3 3 l l 4 4 3 2 5 4 2
' 4 4 l 4 l ' l 3 4 5 I 4 s 4 s 4 4 3
4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 s 4 s 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 I 2 3
4 4 4 3 4 l 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3
4 4 4 4 3 l 4 s 4 4 4 2 4 l 4 4 4 l l
4 4 4 l 4 l 4 4 3 4 s I 4 s 4 4 4 4 l
s 3 4 l 3 l s l J ' 3 l 4 3 s 4 4 3 3
4 3 4 4 s 2 s 2 2 4 4 l 4 4 l 4 4 4 l
3 3 2 2 4 3 4 4 I 4 4 4 3 2 3 4 4 s s 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4
4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 s I 4 3 4 4 4 4 3
4 l l 4 2 4 4 l 4 4 4 l 4 l l 2 3 l l
4 l 4 3 l 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 4
l 3 2 2 4 3 4 4 I 4 4 3 l 3 4 4 4 2 2
4 3 4 2 4 3 2 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 ; 2 4 2 ' 4 2 2 ' ' ' 2 ' 2 ' 2 4 4 2
"' '" '" ,.
"' '"' "' '"' >W "" ''" " "' ,,. "' '" ll:I '°' ,oo
0.339 0.564 0.519 0.463 0536 o.ws 0.60! 0-59 0.6ZS 0.407 0.191 0.372 "' "~ 0-417 Cl.149 0.192 -0."4 0341
0.36 0.36 0.36 036 0.36 0.3~ 036 o" 036 0.36 0.36 0.56 0.36 0,36 0;16 036 0.36 ox 0.36
' ' ,. ' ' ' ' '
, ' ' ' ' '" " " "
Kesimpulan :
Dari 35 item yang diujicobakan diperoleb basil 21 item yang valid.
25 26 " 28 " 30
s s 4 5 s 4
4 s 4 4 s l
4 4 2 s 5 3
2 s J s s 3
4 4 3 J s 4
s 4 s 4 3 2
4 4 4 4 5 2
4 4 4 4 4 4
s 3 s l 4 2
4 4 4 4 4 2
3 4 3 3 s 2
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 l
5 l 4 l 4 5
4 5 3 l 4 2
3 4 2 4 l 3
5 4 4 4 4 3
3 4 l 4 4 l
l s· 3 4 4 3
4 s 3 l 4 2
3 4 ' 3 l 2
3 J 3 3 4 2
s ' 4 s 4 3
2 4 2 4 4 3
4 4 3 3 4 2
l s 4 l 4 2
2 3 3 3 4 2
4 3 4 s 4 3
4 4 2 2 3 2
4 3 2 3 3 2
"' "' '" "' m "' 0.24-(; 0,)'J.I om 0-482 0.648 0401
036 "" 03' o;o o;o 0.36
' ' '
" " " " "
31 " 33
s 2 s s 3 5
s 3 5
s 3 5
4 4 4
3 3 4
s 3 4
4 4 5
3 l 4
4 2 4
3 4 s l 3 4
4 l 5
' l 4
4 2 4
4 4 4
3 4 4
4 l 4
4 l 4
4 2 4
' 2 4
3 3 4
3 l 4
4 2 4
4 2 4
4 3 4
4 s 4
3 3 4
s l I j 3 3
"' "' m
'"" -0."4 0.721
0.36 0.'.16 o~
' "
34 35
s s 5 4
5 5
s 3
4 4
4 4
' s 5 4
5 5
4 4
s 4
4 4
4 4
4 5
4 l
4 4
4 s 4 5
4 4
4 l
l 4
4 4
4 4
4 4
4 l
4 4
3 4
4 4
3 4
l J
'" m 0.78:1 0.383
0-36 "' ' " "
Tnlal
ISO
147
141
JJS
Jl7 Jl7 136
136
Jl4
134
ill
J32 J32
130
129
128
128
128
128
127 126
124
124
122
121
119
Jl7
Jl7
109
jtll ,_ !l.57=32l7
•
0\ -I'-
Lampiran 3 Tabel 9
Perhitungan Uji Reliabilitas lnstrumen Motivasi Belajar Biologi
NR --- NB I 2 3 4 s 6 7 8 ' 10 II 12 13 14 IS 16 17 18 " 20
I 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5
2 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5
3 5 3 4 5 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 5 5 3 5 5
4 4 3 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 3 5 3 5 5 3 5 5
5 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 3 5 4 4 4
6 5 3 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 2 4 4
7 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 2 4 5
8 3 2 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
' 4 3 3 3 4 3 5 4 4 4 3 ' 5 3 5 3 4 2 4 5
JO 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
II 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 2 5 5
12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 3 4 5 4 5 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4
14 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4
IS 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 ' 5 4 5 3 3 4 2 4 4
16 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 4
17 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
18 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4
" 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 2 3 4 5 3 4 4 3 4 4
20 3 3 4 ' 3 4 4 4 3 4 ' 5 4 5 3 3 4 2 4 4
21 4 3 3 4 3 3 5 3 3 5 3 3 5 4 5 3 3 2 4 3
" 4 3 3 4 4 5 5 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4
" 4 2 3 2 2 4 4 4 ' 4 4 2 3 5 4 5 4 3 4 4
24 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4
25 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 ' 3 4 4 3 3 4 2 4 4
26 3 2 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 2 4 4
27 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 4 3
ZS 4 3 3 2 2 4 4 4 ' 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 4
29 3 2 3 4 2 4 2 2 3 3 2 4 3 4 ' 2 3 2 ' 3 ·,, 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 .. h~/Sj 0-4$9 ' ' 0.3()9 0.585 0.616 0.585 0.645 0_7J; 1-085 024 0.93 !.OOi OJ95 0-47fi ""' 0.6)l 0-4()9 0.685 OS7t 0395
VaL tot.II IS( iS.86
K " "" 12.32
Rel.,,bifitas 0879
Ket : Reliabilitas r = 0.879(reliabilitas tinggi) Jadi instrumen tersebut termasuk keterandalan tinggi
21 Tow
5 97
4 "' 5 " 3 86
4 80
4 87
5 B2
4 B2
5 77
4 80
4 81
4 82
4 83
5 78
3 74
4 73
5 80
5 79
4 79
3 74
4 75
4 73
4 72
4 76
3 6$
4 71
4 6$
4 72
4 58
3 54
0.40\I
( K )[ L Si2
] r11 = K - I I - St 2
r -( 21 )[1_12,32] ll- 21-1 75,86
111 = (1,05 X1 - 0,1624 J ru = (1,05 )[0,8376]
ru = 0,879 •
°' V>
Lampiran 4 Tabei 10
Skc!" H~:.:il Penelitian Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains
B I 2 ' 4 5 6 7 8 9 " II 12 13 " 15 16 17 18 19 " " Total
I 4 4 4 s s s s s s s s 4 s s s s s 4 s s s 100
2 s 4 s s 4 s 4 4 4 s 3 ' s 5 s s s s s 5 s 98
' s 4 4 s 2 5 5 s ' s ' s s s 4 s 4 4 4 s s 96
4 s 5 s s 3 4 5 s s s s 4 s s s 5 4 2 s s 4 96
5 4 ' 4 5 4 5 5 s 4 5 4 4 5 s 4 5 s 4 s 5 5 95
6 5 3 4 5 2 4 s 4 4 s 4 5 4 s s s 4 4 s 5 5 92
7 5 3 4 s 5 5 s s 4 s 2 s 5 5 s s 3 2 s 4 5 92
8 5 3 4 4 5 4 s 4 4 s 3 4 s 5 ' 4 5 4 5 s s " 9 s 3 4 s s s s 5 5 4 5 I s s 4 5 5 3 4 4 3 90
IO s ' 4 5 2 s 4 s s 4 ' 2 4 s 4 5 4 4 s s 5 " II 4 ' 4 4 4 s s s 4 5 ' 3 5 5 4 4 4 2 s s s " 12 s 3 4 5 4 s s 3 s . 4 4 4 5 5 4 3 4 2 5 4 4 87
13 4 s 4 s ' 4 s 5 3 4 4 4 4 s 3 s s 2 4 4 s 87
14 4 3 4 s s 4 s s 3 4 s 4 s 4 ' 4 s I 4 4 s 86
15 4 4 s 4 ' 4 4 3 4 4 4 4 s 4 3 s s ' 4 s 4 85
16 5 3 4 s 5 s 4 4 4 4 3 4 s ' 4 4 5 3 4 ' 4 85
17 4 ' 3 4 4 s s 4 4 4 3 s 4 5 3 4 4 4 4 4 5 85
18 4 2 2 4 3 4 4 4 4 s 4 s 4 s 4 4 4 3 s 5 s " l9 4 3 4 4 4 4 s 4 4 4 ' 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 82
20 4 3 ' 4 4 4 I ' ' 4 2 s s s 4 5 4 4 s s s 82
2l 4 3 4 4 ' 4 4 4 4 4 2 4 ' 4 4 4 s 3 s s s 82
" 4 3 4 4 s s 4 3 s 4 2 s ' 4 2 3 4 3 4 s s 81
13 4 3 4 s s 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 s 81
24 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 s s 4 s 3 4 3 5 81
25 s 3 4 4 2 s s s 3 4 2 4 4 s s 4 2 3 4 4 3 80
;!ii' 4 3 4 4 s 4 4 3 4 3 3 ' 4 4 3 4 4 1 ' ' 4 '" 27 4 3 4 s 4 5 2 3 4 s 3 4 4 4 3 4 s 3 4 3 4 so
"' 4 3 5 s 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 s s 5 78
29 4 3 4 4 4 s 5 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 2 4 3 s 78
30 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 77
°' °'
Lampiran S
Persiapan Tabel Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Biologi Siswa yang
Sering Menonton Program Sains (X)
Data Skor:
100,98,96,96,95,92,92,91,90,88, 88,87,87,86,85,85,85,84,82,82, 82,81,81,81,80,80,80, 78, 78, 77.
I. Menghitung rentang kelas (R)
R = Nilai terbesar - Nilai terkecil =JOO- 77 = 23
2. Menghitung jumlah kelas interval-CK)
K =I+ 3,3 log n = I + 3,3 log 30 = 1 +3,3 .1,497 = 1 + 4,8741 = 5,8741 - 6
3. Menghitung panjang kelas (P)
P =RIK =2316 =3,8-4
4. Menyusun interval kelas
No. Kelas Interval
!. 77-80
2. 81 -84
3. 85-88
4. 89-92
5. 93-96
6 97 -100
-·
Frekuensi
6
7
8
4
3
2
30
Frekuensi relatif
20
23,33
26,67
13,33
10
6,67
100%
67
Lampiran 6 Tabel 11
Menghitung Mean, Median, Modus, clan Simpangan Bairn Variabel X
No. Kelas Fi Fk Xi Fi.Xi Xi- X I 77 • 80 6 6 78.5 471 -7.600 2 81. 84 7 13 82.5 577.5 -3.600 3 85. 88 8 21 86.5 692 0.400 4 89. 92 4 24 90.5 362 4.400 5 93 . 96 3 27 94.5 283.5 8.400 6 97-100 2 30 98.5 197 12.400
30 2583
1. Mean x = 86.100
2. Median
3. Modus
4. Simpangan Bairn (SD)
Me = 84,5 + 4 (1/2.30 -13) . 8
= 84,5 +I = 85.5
Mo = 84,5 + 4 ( 7
= 84,5 + 2,5 = 87
~1035 ,2 29
..J35. 7 5.97
7 4) +
(Xi-X/ F(Xi-X)' 57.760 346.560 12.960 90.720 0.160 1.280
19.360 77.440 70.560 211.680
153.760 307.520 1035.200
68
Lampiran 7 Tabel 12
Skor Hasil Penelitian IVlolivasi Belajar Biologi Siswa yang Jarang Menonton Program Sains
NB I 2 3 T 4 5 ' 7 8 ' to II 12 13 14 15 16 17 18 " 20 21 Tola!
I 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 4 4 5 4 4 ) ) 5 92 2 4 5 4 5 5 5 4 ) 4 4 4 5 4 5 4 4 5 ) 4 5 5 91
3 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 ) 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 " 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 5 5 " 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 ) 4 4 4 ) 4 ) 5 4 5 87
' 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 2 5 4 4 86 7 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 5 2 5 4 4 86 8 4 3 4 5 4 5 4 2 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 ' 4 85
' 4 3 3 5 3 5 5 4 ' 4 3 3 4 3 4 3 5 ) 5 5 5 84
to 4 5 4 5 5 5 4 3 5 4 2 5 3 2 3 4 5 I j 5 ' 84
II 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 ) 5 3 ' 5 5 I SJ 12 4 ) 3 5 3 5 4 4 5 3 3 3 4 ) 4 4 5 3 5 5 5 83
13 4 3 4 4 4 5 5 3 4 ) 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 83
14 4 3 3 5 4 4 ' 3 3 4 3 5 4 5 J 3 4 ) 4 5 5 82
15 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 5 3 3 4 ) 4 4 5 82
16 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 3 ) 4 ' 3 ' 4 2 5 4 3 81 17 4 3 5 5 3 5 3 3 5 3 3 3 4 4 3 5 3 ) 4 4 5 80
18 4 ) 4 5 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 2 5 3 3 80
" 4 3 3 3 3 4 5 3 4 3 4 ) 3 ) 4 3 5 4 5 5 5 79 20 3 ) 3 4 5 3 4 3 4 4 3 5 3 5 ) 4 4 3 5 4 4 79
21 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 ' 78
" 4 2 3 5 5 4 5 3 4 5 2 4 4 4 3 4 3 2 5 3 4 7S 23 5 ) 3 4 3 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 77
24 5 3 3 5 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 ' 4 4 4 75
" 5 4 2 3 3 5 4 3 4 3 4 4 3 5 2 3 4 I 4 3 5 74
26 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 5 ) ) 7l -·--== 27 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 7l 28 4 3 3 4 3 5 4 4 5 4 I 3 3 3 2 3 3 3 5 3 4 72 29 4 3 2 4 3 4 4 3 4 ) 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 69 30 4 3 4 3 3 3 3 3 ) 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 69
°' 'D
Lampiran 8
. Persia pan Tabel Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Biologi Siswa yang
Jarang Menonton Program Sains (Y)
Data Skor:
92,91,90,88,87, 86,86,85,84,84, 83,83,83,82,82,81,80,80, 79, 79, 78, 78, 77, 75, 74, 73, 73, 72,69,69.
I. Menghitung rentang kelas (R)
R = Nilai terbesar - Nilai terkecil = 92-69 =23
2. Menghitung jumlah kelas interval (K)
K = 1 + 3,3 log n = I + 3,3 log 30 =I +3,3 .1,497 = I + 4,8741 = 5,8741 -6
3. Menghitung panjang kelas (P)
P =RIK = 23/6 = 3,8-4
4. Menyusun interval kelas
No. Kelas Interval
I. 69-72
2. 73-76
3. 77-80
4. 81- 84
5. 85- 88
6 89-92
Frekuensi
3
4
7
8
5
3
30
Frekuensi relatif
10
13,33
23,33
26,67
16,67
IO
100%
70
'
Lampiran 9 Tabel 13
Menghitung Mean, Median, Modus, dan Simpangan Balm Variabel Y
No. Kelas Fi Fk I 69 - 72 3 4 2 73 - 76 4 7 3 Tl - 80 7 14 4 81 - 84 8 22 5 85 - 88 5 27 6 89 - 92 3 30
30
I. Mean
2. Median
3. Modus
Xi Fi.Xi Xi-X 71.5 214.5 -9.367 74.5 298 -6.367 78.5 549.5 -2.367 82.5 660 l.633 86.5 432.~. 5.633 90.5 271.5 9.633
2426
x = 80.9
Me = 80,5 + 4 (1/2.3~ - 14)
= 80,5 + 0,5 = 81
Mo = 80,5 + 4 ( 7
: 5
)
= 80,5 + 2,3 = 82,8 - 83
4. Simpangan Baku (SD) ~922 ,967 29
,/31,83
5.64
(Xi-X)2 F(Xi-X)2
87.734 263.203 40.534 162.138
5.601 39.208 2.668 21.342
31.734 158.672 92.801 278.403
922.967
71
72
'
Lampiran 10
Rumus Mean, Median, Modus, dan Simpangan Balm Va1riabel X dan Y
I. Mean x =I: fl .Xi
I: fi
2. Median Me = (1/2n-F) b+p f
3. Modus Mo b + p( b, ) b, + b,
4. Simpangan Baku SD L fi(Xi-X)'
(n -1)
La1npiran 11
L:1ngkah¥Iangkah Perhitungan Uji Normalitas Tabcl 14
Uji Norn1alitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains
x F Fli. xi FX FX 2 z F(Z) S(Z) jF(S)-S(Z)I
77 I I 5929 77 5929 -1.4418 0.0749 0.03 0.0416 78 2 3 6084 156 12168 -1.2857 0.1003 0.1 0.0003 80 3 6 6400 240 19200 -0.9733 0.166 0.2 -0.0340 81 3 9 6561 243 19683 -0.8172 0.209 0.3 -0.0910 82 3 12 6724 246 20172 -0.6610 0.2546 0.4 -0.1454 84 I 13 7056 84 7056 -0.3487 0.3669 0.43 -0.0664 85 3 16 7225 255 2.1675 -0.1926 0.4246 0.53 -0.1087 86 I 17 7396 06 7396 -0.0364 0.488 0.57 -0.0787 87 2 19 7569 174 15138 0.1197 0.5438 0.63 -0.0895 88 2 21 7744 176 15488 0.2759 0.6064 0.7 -0.0936 90 I 22 8100 90 8100 0.5882 0.719 0.73 -0.0143 91 I 23 8281 91 8281 0.7443 0.7704 0.77 0.0037 92 2 25 8464 184 16928 0.9005 0.8159 0.83 -0.0174 95 I 26 9025 95 9025 1.3689 0.9131 0.87 0.0464 96 2 28 9216 192 18432 1.5251 0.9357 0.93 0.0024 98 I 29 9604 98 9604 1.8374 0.9664 0.97 -0.0003
100 I 30 IOOOO 100 10000 2.1497 0.9838 I -0.0162
30 2587 224275
73
X='Ift N
x = 2587
= 86 233 30 ,
S=
S=
n.L,ft' -('IJx)' n(n-1)
30.224275-(2587)2
30(30-1)
s = 6728250- 6692569
870
s = ~35681 870
s = .j41,0l
s = 6,404
74
Dari tabel diperoleh L11;1ung sebesar -0,1454. Apabila dikonsultasikan dengan tabel
Liliefors pada taraf signifikansi 0,05 dan n=30, diperoleh Liabel sebesar 0,161. karena
L11;1ung < L1abel (0, 1454 < 0, 161 ), ha! ini berarti data berdistribusi normal.
Ln1npir~1n 12
Langkah-langkah Perhitungnn Uji Normalitas Tabel 15
Uji Norn1alitas Variabel Motivasi Beh1jar Biologi Siswa yang Jar:ang Menon ton Prognun Sains
x I' l'I< x' l'X l'X' z l'(Z) S(Z) jF(S)-S(Z)I 69 2 I 4761 138 9522 -1.9025 0.0287 0.03 -0.0046 72 I 3 5184 72 5184 -1.4174 0.0793 0.1 -0.0207 73 2 5 5329 146 10658 -1.2557 0.1056 0.17 -0.0611 74 I 6 5476 74 5476 -1.0940 0. 1379 0.2 -0.0621 75 I 7 5625 75 5625 -0.9324 0. 1762 0.23 -0.0571 77 I 8 5929 77 5929 -0.6090 0.2742 0.27 0.0075 78 2 10 6084 156 12168 -0.4473 0.3300 0 .. 3333 -0.0033 79 2 12 6241 158 12482 -0.2856 0.3897 0.4 -0.0103 80 2 14 6400 160 12800 -0. 1240 0.4522 0.47 -0.0145 81 1 I 5 6561 81 6561 0.C377 0.512 0.5 0.0120 82 2 17 6724 164 13448 0.1994 0.5754 0.57 0.0087 83 3 20 6889 249 20667 0.3611 0.6406 0.67 -0.0261 84 2 22 7056 168 14112 0.5228 0.6985 0.73 -0.0348 85 I 23 7225 85 7225 0.6845 0.7518 0.77 -0.0149 86 2 25 7396 172 14792 0.8461 0.7996 0.83 -0.0337 87 I 26 7569 87 7569 1.0078 0.8414 0.87 -0.0253 88 I 27 7744 88 7744 1.1695 0.877 0.9 -0.0230 90 I 28 8100 90 8100 1.4929 0.9319 0.93 -0.0014 91 1 29 8281 91 8281 1.6545 0.9505 0.97 -0.0162 92 1 30 8464 92 8464 1.8162 0.9649 I -0.0351
30 2423 196807
75
x = L,ft N
x = 242~ = 80 767 30 ,
S=
S=
n.L,fx' -(L,.fx)'
n(n-1)
30.196807 -(2423 )'
30(30-1)
s = 5904210-5870929
870
s = ~33281 870
s = ~38,254
s = 6,185
76
Dari tab~! diperoleh L11itung sebesar -0,0621. Apabila dikonsultasikan dengan tabel
Liliefors pada taraf signifikansi 0,05 dan n=30, diperoleh Ltabel sebesar 0, 161. karena
L11itung < Ltubel (0,0621 < 0, 1610), ha! ini berarti data berdistribusi nmmal.
Lampiran 13
Perhitungan Uji Homogenitas
Diketahui: N = 30
LFX2 = 224275
LFX = 2587
2 _ N.I.fx' -(I../X)' s, - \ n(n-lj
s 2 = 30.224275-(2587)2
I 870
s 2 - 6728250 - 6692569 I - 870
s' _ 35681 I - 870
' s,- = 41,01
Diketahui: N = 30
LFX2 = 196807
LFX =2423
S 2 _ N.L,fx' -(L,Jx)' 2
- n(n-1)
s 2 = 30.196807 - (2423 )2
2 870
77
s 2 - 5904210-5870929 2 - 870
s 2 = 33281 I 870
Fhitung adalah pembagian antara varians terbesar dengan varians terkecil.
F . _ 41,01 l 07 I' - ' """" 38,254
78
Jadi, Fhitung sebesar 1,07 dan Fiabel dengan dk =N-1 pada taraf signifikansi 5% adalah
1,85. Karena Fhitung < Ftabel (1,07<1,85), dapat disimpulkan bahwa data homogen.
Lampiran 14
Dik: X1: 86,233
X2: 80,767
thitung X1-X2
~ 2
Pcrhitungan Uji-t
S1 2: 41,01
S1 2: 38,254
86,233- 80,767 5,463
6,2911 + 1 6·2940,0666
30 30
5,463 5,463 ---6,295.0,258 1,624
= 3,364
79
Lampiran 15
Variabel Landasan Teori
Motivasi Motivasi merupakan Belajar suatu perubahan
tenaga di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan. Motivasi dapat dikaitkan dengan minat. Minat diartikan sebagi suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri a.tau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan dan kebutuhanya sendiri.
Matriks Instrumen Pengumpulan Data
Tokoh Definisi Indikator Operasional
Sardiman Motivasi belajar Motivasi Intrir;sik: adalah dorongan 1. Minatdan penggerak aktif perhatian siswa dalam diri siswa terhadap untuk melakukan pelajaran aktifitas belajar. Motivasi belajar dapat dikatakan ~ebagai energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya 'feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadap tujuan-tujuan belajar. tvioti\rasi belaja1 siswa diukur dengan menggunakan kuesioner sebanyak 35 item dengan sistem pernyataan. Jawaban-jawaban yang disediakan
item +
1 *,3,7,8,15
-
4* ,5* ,20
00 0
Minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktn belajar. Jadi, jelas babwa minat akan selalu terkait dengan kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu, penting menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu butuh dan ingin terns belajar.
Brophy niengusulkan konseptualisasi motivasi anak belajar sebagai "perhatian anak terhadap materi pelajaran dan keterlibatannya di
Bernard mulai dari angka I sampai 5, dan setiap pemyataan mengacu pada indikator-indikator motivasi belajar biologi.
Brophy
"
00 -
dalam proses belajar yang berkaitan dengan materi pelajaran tersebut." Anak-anak yang Barlia Motivasi dalam termotivasi untuk belajar dapat dilihat belajar cenderung dari keak:tifan dan untuk giat dan ketekunannya dalam melakukan segala belajar serta upaya (effort) untuk semangat dalam dapat menyelesaikan tugas menyelesaikan yang diberikan oleh tugas-tugas dengan guru. sebaik-baiknya. Seseorang yang
memiliki motivasi belajar tinggi akan melakukan kegiatan belajar secara optimal.
Seorang siswa Sardiman Motivasi belajar melakukan belajar timbul dalam diri karena betui-betui siswa karena ingin ingin mendapatkan meningkatkan pengetahuan, nilai pengetahuan dalam atau keterampilan pencapaian prestasi. agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif. Dalam belajar
Motivasi Intrinsik:
1. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajar
2. Ketekunan siswa dalam belajar
' 3. Keaktifan siswa dalam belajar
Motivasi Intrinsik:
i. Meningkatkan pengetahuan dan prestasi
29
2, 11 *, 28
18*, 24*, 26
iO, 14
13
27
16*, 17
'~ .)V I
00 t0
sangat diperlukan adanya motivasi "Motivation is essential condition of learning". Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Oleh karena itu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
McClelland ( dalam Gibson, 1993;97-100) mengemukakan teori motivasi yang
l I
McClelland
.
00 w
berhubungan erat dengan konsep belajar. Ia berpendapatbanyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan yaitu: kebutuhan prestasi (need for achievement), kebutuhan akan afiliasi (needfor affiliation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).
Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik diantaranya: Belajar de111i memenuhi kebutuhan kewajiban, Belajar demi menghindari hukuman yang diancanlkan, Belajar demi
Winkel Motivasi yang timbul Motivasi Ekstrinsik: dari I uar diri siswa yang dapat l. In gin mendorong motivasi memperoleh dalarr1 belajar. pujian dan
hadiah serta menghindari hukun1an.
19,23*, 22*
12,21*, 25*
00 .i:.
memperoleh hadiah material yang disajikan, Belajar demi meningkatkan gengsi, Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru, Belajar demi tun tu tan jab a tan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratankenaikan pangkat/golong"n administratif. Guru sangat berperan penting dalam melakukan usaha-usaha utuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar a.'1ak didiknya mau melakukan aktifitas belajar dengan baik. Untuk daoat belaiar
'
Sardiman Peran seorang guru di sekolah sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi siswanya.
Motivasi Ekstrinsik:
1. Guru 9 6*
00 V>
dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik oula. Membangkitkan motivasi siswa untuk lebih tahu, merekapun dapat belajar dengan alam sekitar, juga dapat dilakukan dengan alat-alat yang modem seperti infocus, film, TV, komputer, dan sebagainya.
Martinis Media yang Yan1in digunakan adalah
Televisi untuk menyaksikan program Berbasis Sains (Biologi).
Motivasi Ekstinsik: 1. Alat/Media 31*,33,
34,35 32*
00
°'
87
Lampiran 16 SKALA MOTIV ASI
Skala ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh pemberian program televisi berbasis sains terhadap motivasi belajar biologi siswa SMA Negeri 11 Bekasi, data dari hasil ini akan digunakan sebagai data penelitian dalarn rangka penyusunan skripsi yang berjudul "PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS TERHADAP MOTIV ASI BELAJAR SIS'W A DALAM MAT A PELAJARAN BIOLOGI".
Agar penelitian ini dapat rnernberikan gambaran yang obyektif, diharapkan dalam mengisi skala ini dengan jujur, dan sesuai keadaan. Karena, peneliti menjamin keralzasiaan identitas dan jawaban anda.
A. Pctunjuk pcngisian: I. Isilah identitas anda pada ternpat yang disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dengan teliti. 3. Pilihlah salah satujawaban yang benar dengan tanda checklist (Y ).
B. Identitas Responden Narna Ke las
C A kt ng1 e
........................................ ,,.
No. Pernyataan I. Saya menyukai pelajaran biologi. 2. Setiap rnendapat tugas dari guru saya
keriakan dengan sebaik-baiknva. 3. Saya 8kan rnernbeli, setiap ada buku
paket biol0gi terbaru. 4. Saya belajar biologi dengan gigih agar
ternan-teman mengakui bahwa saya pin tar.
5. Sa ya tidak berminat untuk mempelajari pelajaran biologi.
6. Metode apapun yang digunakan guru, saya tidak termotivasi untuk belajar biologi.
7. Sa ya senang membaca buku-buku biologi.
8. Saya merasa perlu untuk mempelajari biologi.
9. Guru mata pelajaran biologi mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
10. Saya mempelajari biologi karena ingin meningkatkan prestasi say a dalam bidang biologi.
SS s R TS STS
88
No. Pernyataan SS s R TS STS 11. Sa ya selalu mengulang kembali
pelajaran biologi di rumah. ' 12. Saya belajar biologi hanya semata-
mata ingin mendapatkan pujian dari orang tua.
13. Say a menunda-nunda tu gas yang diberikan oleh guru.
14. Saya berusaha mencari sumber lain untuk mendapatkan jawaban soal-soal biologi.
15. Saya memperhatikan dengan seksama ketika guru menyampaikan materi.
16. Say a keluar kelas ketika pelajaran biologi.
17. Sa ya merasa malu untuk be1tanya ten tang materi yang belwn dimenge1ti.
18. Saya selalu mencatat materi pelajaran biologi selengkap mungkin.
19. Pujian dari guru menambah semangat sava dalam belajar biologi.
20. Saya tidak pernah bersemangat ketika mengikuti pelajaran biologi.
21. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan hadiah jika nilai say a bagus.
22. Menurut say a, say a tidak perlu dimarahi guru terlebih dahulu untuk belajar dengan giat.
23. Pemberian hadiah dapat menimbulkan motivasi belajar.
24. Sa ya berinisiatif menge1jakan soal-soal biologi sebelum ditugaskan oleh guru.
25. Sa ya termotivasi belajar biologi karena say a pernah dihukum oleh guru.
26. Saya berusaha untuk lebih aktif di kelas.
27. Dalam mengerjakan tu gas biologi, say a lebih suka melihat pekerjaan orang lain.
28. Saya selalu meluangkan waktu untuk belajar.
89
No. Pernvataan SS s R TS STS 29. Jika tugas biologi yang diberikan guru
terasa sulit, say a berusaha unfok belaiar kelompok.
30. Materi pelajaran biologi yang diaiarkan di sekolah cukuo bagi sava.
31. Saya akan lebih tertarik jika materi pelajaran biologi disajikan dalam bentuk audio visual.
32. Menmut saya, program acara sains (biologi) yang saya saksikan di televisi belum mampu memotivasi saya dalam belajar biologi.
33. Program acara sains di televisi khususnya flora fauna menambah pengetahuan biologi saya.
34. Dengan menonton program sains (biologi) memudahkan say a dalam memahami pelajaran biologi.
35. Menurut saya, Televisi merupakan salah satu media yang efektif untuk menyampaikan informasi tentang dunia sains khususnya biologi.
I. Berapa kali anda menonton program televisi berbasis sains dalam seminggu? a. tidak pernah b. 1-2 kali c. > 3 kali
2. Apakah nama program yang anda sukai? (jika anda menonton)
90
Lampiran 17
Kunci Jawaban Instrumen Motivasi Belajar Biologi
No. Skor No. Skor No. Skor No. Skor No. Skor No. Skor No. Skor 1 5 6 I 11 5 16 I 21 I 26 5 31 5
4 2 4 2 2: 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 2 2 I 5 I 5 < •' I I
2 5 7 5 12 I 17 I 22 " ·' 27 I 32 I 4 4 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2: 4 4 I I 5 5 I 5 5
3 5 8 5 13 I 18 5 23 5 28 5 33 5 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2: 2 2 I I 5 I I I I
4 I 9 5 14 5 19 5 24 5 29 5 34 5 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2: 2 2 5 I I I I I I
5 I 10 5 15 5 20 I 25 I 30 I 35 5 2 4 4 2 2: 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4. 4 2 5 I I 5 < •' 5 I
91
Lam piran :18
NILAI-NILAI R PRODUCT MOMENT
Lampiran I 9
Dallar F
LUAS DIBA WAH LENGKlJNGAN NORMAL ST AND AR Drui 0 Kc z (Bi!nngnn dnlam badnn dnftnr mcnyntol;:nn desin1111).
92
:rri~~~~~~.~~~~~~1~r~irru1t~n~1~ur~1~~~~1r~m1g111ru~ftff~\~~r~t~~~i1~1i[tf~~\\~iH~~~l]~~~r~~~~IDJtf!~~~mtm@1}~Zi~1~~~~1~fi11~~r~1~~~}Jff~.~i.@m~i~ 0.0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359 0.1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0754 0.2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141 0.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1486 1517 0.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 180S 1844 1879
0.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 215'/ 2190 2224 0.6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 248c 2518 2549 0.7 2580 2612 2642 26:3 2704 2734 2764 2794 2823 2852 0.8 2881 2910 2939 2<JC7 2996 3023 3051 3078 3106 3133 J.9 3;59 3180 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1.0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 3621 . I. I 3643 36(>5 3686 3708 37J.9 3749 3770 3790 3810 3S30
1.2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015 1.3 4032 4049 4066 4082 4~;99 411~ 4131 4147 . 4162 4177 1.4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 .. 306 ~ 1.5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4•106 4418 4429 4441 1.6 4•152 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545 I. 7 4554 4564 4573 4582 4591 ·1599 4608 4616 4625 4633 1.8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706 1.9 4713 4719 4726 4732 4738 474•1 4750 4756 •17(>1 4767
2.0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817 2.1 4821 4826 4830 4834 4838 4842 •18°16 4850 ·1854 4857 2.2 4861 486•1 4868 4871 4875 4878 ':8Sl 4884 4887 •1890 2.3 489.1 4896 4898 4901 490·1 4906 4909 49.11 4913 4916 2,•l 4918 •1910 4922 4925 4927 4929 •l9JI 4932 4934 4936
2.5 49.l?. 4940 4941 4943 4945 4946 •t91i8 49·19 <1951 4952 2.6 •195.1 4955 4956 4957 4959 4960 •1961 4962 <1963 4964 2.7 <1965 4966 4967 •1968 ·1969 4970 4971 11972 497.1 ·1974 2.8 ;J97•1 <1975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981 2.9 4981 •1982 4982 4983 <1984 ·19811 4985 4985 4986 4986
.1.0 4987 4987 11987 4988 4988 •1989 4989 4989 •1990 4990
.1.1 4990 4991 49<JI 4991 4992 ·199..:.· !1992 4992 (:99) •199.1 ).2 499.l 4993 '1994 ~99.J •1994 4994 499·1 4995 ·1995 4995 .l..1 4995 •1')95 <1995 i.199(1 4996 499(1 •199{1 499(1 •l<Jl),(1 4997 3.4, 4t)t)7 4997 •1997 4997 4997 <1997 499"/ •1997 4997 <1998
.1 .. 1 41)98 •l91J8 •l9lJ8 4998 •!998 4')98 •1998" <l998 •!99H 4998 J.(i 4998 4998 4999 4999 1jl)l)t) 4999 •1999 tl999 ·1999 •l<Jl)!J
. .1.7 4991) •Jl)l)l) •1999 <1999 <1999 •1999 4999 •1999 •l':.'99 •191.19 .1.8 4999 4999 4999 <f')t)I) <l99t) 4999 <1999 4999 ·ll)i)I) 4999 .1.9 5000 5000 5000 5000 5000 5(J(l(l 5000 5000 5000 sooo -S11111ht!r: ·11u~ory l'rnhle11L~ o/SlaJ/.1·/Jc .... Snicl!d. M 11 n1, '' <-'··'"
93
Lampiran 20
NILAI KRITIS UNTUK UJI Lll!E:FORS
Ukuran Taraf Nyati (a)
Sampe! 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n=4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300 5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285 6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265 7 0,348 0,300 0,276 0,25B 0,247 8 0,331 0,285 0,26·1 0244 • 0,233 9 0,311 0,271 . 0,249 . 0,23:'.I 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215 11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206 12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199 13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190 14 0,261 0,227 I 0,207 0,194 0,183 15 0,257· 0,220 0,201 0,187 0,177 16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173 17 0,245 0,206 0,189 0,177 0,169 18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166 19 0,235 0,195 0,179 0,'169 0,163 20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160 25 0,200 . 0,173 0,158 0,147 0,142 30 0,187 0,161 0,'144 0,136 . 0,13·1
n > 30 1,031 0,886 0,805 I 0.768 0,736 vn vn '-In vn vn
Sumber : Conover, W.J., Practical Nonparametric S1:atistics, John Wiley & Sons, 1973.
Iron 21
Nukilan Tabel Nilai ''t" Untuk Berbagai df. * df Barga Kritik "t" Pada Taro( Signi{ikanii:
atau db 6% 1%
1 12,71 63,68 2 4,80 lf,92 3 3,18 6,84 4 2,78 4,60 5 2,57 4,03 6 2,45 3,71 7 2,36 3,50 8 2,31 3,36 9 2,26 3,25
10 2,23 3,17 11 2,20 3,11 12 2,18 3,06 13 2,16 3,01 14 2,14 2,98 15 2,13 2,95 16 2,12 2,92 17 2,11 2,90 18 2,10 2,88 19 2,09 2,86 20 2,09 2,84 21 2,08 2,83 22 2,07 2,82 23 2,07 2,81 24 2,06 2,80 25 2,06 2,79
- 26 2,06 2,78 27 2,05 2,77 28 2,05 2,76 29 2,0,4 2,'76 30 2.04 2.76 35 2,03 2,72 40 2,02 2,71 45 2,02 2,69 50 2,01 2,68 60 2,00 2,65 70 2,00 2,65 80 1,99 2,6,. 90 1,99 2,63
100 1,98 2,63 126 1,98 2,62 150 1,98 2,61 200 1,97 2,60 300 1,97 2,59 400 1,97 2,59 500 1,96 ;?,59
1000 1,96 2,58 !
I
•Dlnukll d&ri: Henry E. Garrett, op.cit., him. 427, dengan I catatan bahwa yong dinukil di •ini banya Harga Kritik "t"pada taraf&ignif"1kansi 5% dan 1%.
hnuantm- Stnti!dih Pendidikan
94
an 22
i::nt:l
S tribust F ::>aJ;:irn Sadan Daftar Menyatakan F 1, 0,05)
·~
dk Pembilang
, I i 2 3. 4 . 5 : 6 , 1 .3_,-,. /1-.. 10 11 12 l4 16 20 24 30 40 50 1:;. ~q.9,.- 2.QQ.-:. ~g(),. _ _._;:;:,;;:, 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 246 248 249 250 251 252 253 253 254 ·'254 254
!S,51 :9,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38. 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,50
!0.13 ·9,55 9,2S 9,12 9,01 8,94 8,88 '8,84 8,81 8,78 8,76 8,74 8,71 8,69 8,66 8,64 8,62 8,60 8,58 8,57 8,56 8,54 8,54 8,53
7,71 6,94 ·6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,oo 5,95 5,93 5,91 5,87 5,84 5,80 5,77 5,7 4 5,78 5,70 5,6s 5,56 5,65 5,64 5,63
6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,78 4,74 4,70 4,68 4,64 4,60 4.56 4,53 4,50 4,46 4,44 4,42 4,40 4,38 4,37 4,36
S,99 -5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15. 4,10 4,06 4,03 4,00 3,96 3,93\3:~7 · 3,84 3,81 3,77 3,75 3,72 3,71 3,69 3,68 3,67'
5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,63 3,60 3,57 3,52 3,49 3,44 3,41 3,38 3,34 3,32 3,29 3,28 3,25 3,24 3,23
5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,34 3,31 3,28 3,23 3,20 3,15 3,12 3,08 3,05 3,03 3,00 2,98 2,96 2,94 2,93 5,12 4,26 3,86 3,63. 3,48 ·3,37 3,29 3,23 3,18 3,13 3,10 3,07 3,02 2,98 2,93 2,90 2,96 2,82 2,80 2,77 2,76 2,73 2,72 2,71
4,96 4,10· 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,97 2,94 2,91 2,86 2,82 2,77 2,74 2,70 2,67 2,64 2,61 2,59 2,56 2,55 2,54 .-el 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,86 2,82 2,49 2,74 2,10 2,55 2,61 2,57 2,53 2,50 2,47 2,45 2,42 2,4 l 2,40
., 4,75 3,88 3,49 3,26 3,1~ 3,00 2,92 2,85 2,80 2,76 2,72 2,69 2,64 2,60 2,54 2,50 2,46 2,42 2,40 2,36 2,35 2,32 2,31 2,30
4,67 3,80 3,41 3,18 3,02 2,92 2,84 2,77 2,72 2,67 2,63 2,63 2,55 2,51 2,46 2,42 2,38 2,34 2,32 2,28 2,26 2,24 2,22 2,21
: 4,60 3,74 3,34 S,11 2,96 2,85 2,77 2,70 2,65 2,60 2,56 2,53 2,4$ 2,44 2,39 :2,35 :2,3i 2,27 2,24 2,21 2,19 2,16 2,14 2,13 ~ 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 -2,79 2,70 2,64 2,59 2,55 2,51 2,48 2,43 2,39 2,33 2,29 2,25 2,21 2,18 2,15 2,12 2,10 2,08 2,07 '-; 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 _2,66 2,59 2,54 2,49 2,45 2,42 2,37 2,33 2,28 2,24 2,20 2, 16 2, 13 2,09 2,07 2,04 2,02 2,01 . 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,62 2,55 2,50 2,45 2,'ll 2,38 2,33 2,29 2,23 2,19· 2,15 2,11 2,08 2,04 ,2,02 1,99.1,97· l,95
o:j f:.41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,56_ 2,58 2,51 2,46 .2,41 2,37 2,34 2,29 2,25 2,19 2,15 2,H 2,07 ~,04 2,00 1,98 1,95 1,96 1,92 '" ~.313 ;i,;;;"2 ;i,1;:t "2.'iX\ 11,N ~.~ ~.ss ~.48 \l,43 \l,38 \l,3'\ ::i,31 2,26 2,21 2,15 2,11 2,01 2,02 2,!lo 1,96 1,94 1,91 -1,90 1.ss .. , 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,52 2,45 2,40 2,35 2,31 2,28 2,23 2,18 2,12 '<,OS 2,04 1,99 1,96 1,92 l,90 1,87 1,85 1,84 1 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,28 2,25 2,20 2,15 2,09 2,05 2,00 1,96 1,93 1,89 1,87 1,84 1,$2 l,81
4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,47 2,4\) 2,35 2,30 2,26 2,23 2,18 2,13 2,08 2,03 1,98 1,93 1,91 1,87 1,84 1,81 1,80 1,78 4,28 3,42 3,03. 2,80 2,64 2,53 2,45 2,38 2,32 2,28 2,24 2,20 2,14 2,10 2,04 2,00 1,96 1,91 1,88 1,84 1,82 1,79 1,77 1,76 "' V>
.ak:.·. . . .. ~~ : '. . .. :· .· .'· ... ::· ::·::'.:·::.-?·.;·:·:: .. :-::·-. dk Pe!I!pils.r:g .. . :_: .::· ·:~~ .;~:-~:~--~·;· ;:~~.:.:.~:·/;.:. {~;?:· :::··:;g,_. .. . . -::~·· ..
9: . 10 Penyebut l 2 3 4 s 6 7 .. · 8 · 11 12 14 16 20 24 . 30 ·40 ·so · 7s>roQf ·2qo: 500 :-..:.·::.·
2·,··. 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,43 2,36 2,30 2,26 2,22 2,18 .2,13 2,09 2,02 1,98 1,94 1,89 1,86 1,82 1,80 i,75 1.,74 l,73
·2s 4 .. 24 3,38 2,99 2,76 2,60 2,49 2,41 2,3:4 2,:28 2,24 2,20 2,16· 2.11 2,06 2,00 1,96 1,92 1,87 1,84 1,80 1,77 1,74 1,72 i .. 11
26: 4,22 3,37 2,89 2,74 2,59 2,47 2,39 2,32 2,27 2,22 2,18 2,15 2,10 2,05 1,99 l,"5 1,90 1,85 1 82 1,78 1,76 1,72 1,70 !,69
: '2tt: -~.21 3,3s 2,96 2,73 2,57 2,46 2,37 2,30 2,25 2,20 2,16 2,13 2,08 2,03 1,97 · 1,93 1,88 1,84 1:80 1,76 1,74 1,71 l,6s l,67
. _j~);:,.: 0
4,20 3,34 2,95 2,11 2,s6 2,44 2,36 _2,29_.3,24 (ii.1'£)2,1s 2,12 2,06 2,0.?.. 1,96 1,91 1,87 1,81 1,78 1,75 1,72 1,69 1,67 l.65
' ;2~~,. 4,!8 3,33 2,93 2,70 2,54 2,43 2,35 2,28 2,22 2,18 2,14 2,10 2,05 2,QO 1,94 1,90 1,85 1,80 1,77 1,73 1,71 1,68 ~.p5 !,64
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,34 ?.,27 2,21 2,16 2,12 2,09 2,CJ4 1,99 1,93 1,89 1,84 1,79 1,76 1,72 1,69 1,66 1,64 1,62 ': ~ .3~:~·;, 4,!5 3,30 2,90 2,67 2,51 2,40 2,32 2,25 2,19 2,14 2,10 2,07 2,02 1,97 1,91 1,86 1,82 1,76 1,74 1,69 1,57 1,64 1,61 ',59
·-·.;;¥1f~? 4,13 3,28 2,88 2,65 2,49 2,38 2,30 2,:23 2,17 2,12 2,08 2,05 ·2,00 1,95 1,89 1,84 1,80 1,74 'l,71 1,67 1,64 1,61 1,59 1,57
.. :;15:·. 4,11 3,26 2,80 2,63 2,48 2,36 2,28 2,21 2,15 2,10 2,06 2,03 1,89 1,93 1,87 1,82 1,78 1,20 1,68 1,65 1,62 !,59 1,55 !,SS
. ;~!~~ ~.I0 3,25 2,85 2,62 2,46 2,3s 2,26 2.19-2,14 2,09 2,05 2,02 1,96 1,92 1,8s 1,80 1,76 1,11 1,67 1,63 1,60 1,57 l,54 1,53
4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,2s 2,18 2,12 2,01 2,04 2,00 .1,95 L90 1,84 1,79 1,74 1,69 1,66 1,61 1,59 1,55 J,53 l,5l
_;:'t~'~ 4,07 3,22 2,83 2,59 2,44 2,32 2,24 2,17 2,11 2,06 2,02 1,99 1,94 1,89 1,82 1,78 1,73 1,68 1,64 1,60 1,57 1,54 1,51 1,49
4,06 3,21 2,82 2,58 2,43 2,31 2,23 2,16 2,10 2,05 2,01 1,98 1,92 1,88 1,81 1,76 i,72 1,66 1,63 1,58 1,.$6 ,1,52 !,SO l,48
4,05 3,20 2,81 2,57 2,42 2,30 2,22 2,14 2,09 2,04 2,00 1,97 1,91 1,87 1,80 1,75 1,71 1,65 1,62 1,57 1,5, 1,51 1,48 1,46
:·~,~Wi~ 4,04 3,lS' 2,80 2,56 2,41 2,30 2,21 2,14 2,08 2,03 1,99 1,96 1,90 1,86 1,79 1,74 1,70 1,64 1,61 1,56 1,53 !,SO 1,47 1,45
4,03 3,18 2,79 2,56 2.40 _2,29 2,20 2,13 2,07 2,02 1,98 1,95 1,90 1,85 1,78 1,74 1,69 1,63 l,60 1,55 1,52 1,48_ 1,46 1,11
.. :ib~·:: 4,02 3,17 2,78 2,54 2,38 2,27 2,18·2,ll 2,05 2,00. 1,97 1,93 1,88 1,83 1,76 1,7~ 1,6'1 1,61 1,$3 1,52 1,50 _l,46 1,43 1,41
4,00 3,15 2,76 2,52 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,95 1,92 1,86 1,81 1,75 1,70 1,65 1,59 1,56 1,50 1,48 l,44 1,41 l,39
. ~?. ·' 3,99 3,44 2,75 2,51 2,36 2,24 2,15 2,08 2,02 1,98 1,94 1,90 1.85 1,80 1,73 1,68. l,63 1,57 1,54 1,49 1,46 l,42 1,39 1,37
·,:;;10:·~i: .3.93 3,13 2.74 2,50 2.35 2,32 2,14 2.01 2.01 1,97 1,93 1,s9 1,84 1,79 1,12 1,61 1.62 i,56 1,53 1,47 1,4s 1,40 1,37 1,3s
-.··'i~\·': 3,95 3,11 2.12 2,48 2,33 2,21 2.12 2,05 1,99 l,96 1,91 1,88 1,82 1,11 1,10 1,6s 1,60 1,54 1,51 l,45 1,42 1,38 1,35 2,32 ·· ..
3,~4 3,09 2,70 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,85 1,79 1,75 1,68 1,63 1,57 l,Sl 100 1,48 1,42 1;39 1,34 1,30 1,28. . ., .. 3,92 3,07 2,68 2,44 2,29 2,17 2,08 2,01 1,95· 1,90 1,86 1,83 1,77 1,72 1,65 1,60 1,55 1,49 l,4S 1,39 1,36 1,31 1,27 ! ,25 125.
150 3,9_1 3,0'5 2,67 2,43 2,27 2,16 2,07 2,00 J,94 1,89 1,85 1,82 1,76_ l,71' 1,64 1,59 1,54 1,4(' 1,44 1,37 1,34 1,29 J,25 1,22
·:?9.9'· 3,89 3,04 2,65 2,44 2,26 2,14 2,05 1,98 1,92 1,87 1,83 1,80 1,74 1,69 1,62 1.57 1,52 1,45- l.42 1,35 1,32 1,26 1,22 i,19
4Q~: 3,86 3,02 2,62 2,39 2,23 2,12 2,03 1,96 1,90 1,85 1,81 1,78 l,72 1,67 1,60 1,54 1,49 1,42 1,38 l,32 l,28 1,22 1,16 1,13
.1;.~~;;:.; 3,85 3,00 2,51 2,38 2,22 2,10 2,02 l,95 1,89 1,81 1,80 1,76 1,70 1,65 1,58 1,53 1,47 1,41 1,36 1,30 1,26 1,19 !,13 1,08
3,81 2,99 2,60 2,37 2,21 2,09 2,01 1,94 1,88 1,83 1,79 1,75 1,69 1,64 1,57 1,52 1,46 l,40 1,35 1,28 1,24 1,17 1,11 1,00 '-0
°'
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAl\1 NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA '
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEG10RUAN
Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
"l"omor: ETffL.02.2/ IV/2005 Lamp. : Abstraksi!Out/ine l-fal :BIMBINGAN SKRIPSI
Assalamu'alaikum wr. wb.
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982
Email : [email protected]
Jakarta, 28 April 2005
Kepada Yth. I. Drs. Zamris Habib, M.Pd 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nam a : Muhamad Noor
NIM : 101016120927
Jurusan I Semester : Pendidikan IP A- Biologi I VIII
Judul Skripsi : "Pengamh Pemberian Program Televisi Berbasis Sains terhadap Motivasi Be/ajar Biologi Siswa"
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 25 April 2005 dengan abstraksi I outline sebagaimana terlampir.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, yakni sampai dengan tanggal 25 Ok'tober 2005.
Atas perhatian dan kesediaan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
"embusan: Dekan
' Ketua Jurusan ybs. Mahasiswa yang bersangkutan.
a.n. Dekan Pembantu Dekan Bidang Akademik,
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMUTARBIYAH DAN KEGURUAN
1da Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
'1omor : ET/PP.01.1/ X /2005 ,amp. cl a 1 : Perpanjangan.Bimbingan Skripsi
:
Kepada Yth. 1. Drs. Zamris Habib, M.Si 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UTN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Telp. : (62·21) 7443328, 7401925. Fax. (62·21) 7402982
Email : [email protected]
Jakarta, 20 Oktober 2005
Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanJang. waktu Bimbingan I/II (materi/teknis)* penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
NIM
Jurnsan
Judu! Skripsi
: Muhan1ad Noor
: 101016120927
: Pendidikan IPA-Biologi
"Pengaruh Menonton Program Televisi Berbasis Sains terhadap Motivasi Be/ajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi"
Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak tanggal 25 Oktober 2005 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 2s April 2006.
Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
da Non1or 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62·21) 7443328, 7401925, Fax. (62·21) 7402982
Email : [email protected]
lomor : ET/TL.02.3/ X 12005 .amp.
Jakarta, 20 Oktober 2005
[ a l : Perubahan Judul Skripsi
'embusan:
Kepada Yth. I. Drs . Zamris Habib, M.Si 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc Dasen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan VIN SyarifHidayatullah Jakarta
Assa la mu 'alaikum wr. wb. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan VIN Syarif Hidayatullah .Jakarta,
memberitahukan bahwa:
Nama : Muhamad Noor
NIM : 101016120927
Jurusan : Pendidikan IPA-Biolo_gi
Judul Skripsi : "Pengaruh Pemberian Program Televisi Berbasis Sains terhadap Motivasi Belajar Biologi Siswa"
Setelah judul skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersa,:gkutan dengan pihak-pihak yang terkait berubah menjadi : "Pengaruh Me11011to11 Program Televisi Berbasis Sains terlzadap Motivasi Be/ajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi"
Demikianlah, agar dapat diberikan bimbingan selanjutnya. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Dekan FITK . Ketua Jurusan ybs. . Mahasiswa yang bersangkutan.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
nda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Telp. : (62-21) 744332&, 7401925, Fax. (62-21) 74029&2
Email : [email protected]
\Jomor ~amp. er a I
: ETt"TL.02.2/ X /2005 : Ins/rumen Rise! : RISET/W AW AN CARA
Kepada Yth.
Kepala SMA Negeri 11
Bckasi
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengai1 honnat kami sampaikan bahwa:
Nama : Muhamad Noor
Jakai1a, 20 Oktober 2005
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah d.an Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
NIM
J urusan
Semester.
: 101016120927
: Pendidikan IPA-Biologi
: IX (sembilan)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang be1judul : "Pengaruh Menon/on Program Te/.evisi Berbasis Saim· terhadap Motivasi Belqjar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi ".
Kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/i tersebut.
Atas perhatian dai1 bai1tuai1 Saudai·a, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
embusan: Dekan FITK Ketua Jurusan ybs. Mahasiswa yang bersangkutan.
. ! !' .l F ·l
TENTANG PENULIS
Muhamad Noor. Lahir di Jakarta, 2 l Oktober 1983. Setelah
tamat SDN Seni Asih di Bekasi, melanjutkan ke SMPN 9 Bekasi
dan SMKN 7 .Jakarta (Grafika RM). Kemudian pada talmn 200 l
melanjutkan pendiclikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
FJTK . .lurusan Pcnclidikan IPA, Program Studi Biologi .
Skripsi yang be1judul "Pcngaruh Menonton Program Televisi Berbasis Sains terhadap
Motivasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi" aclalah hasil bimbingan Bapak
Ors. Zamris Habib, IvLSi dan !bu Baiq Hana Susanti, S.Pi, M.Sc.
Selama kuliah pernah menjadi asisten closen !bu Dasumiati, M.Si. pada mata kuliah
Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tinggi juga aktif dalarn kegiatan
bermusik selain menjacli tutor mata pelajaran Biologi di Bimbingan Bclajar dan
Konseling Kita Bersama serta guru di SMPN 30 Bekasi. Kegiatan organisasi yang
pernah cliikuti cliantaranya: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM), Komunitas Alang-alang (KOALA), Ikatan Remaja Masjid Al
Falak (IRMAF), Brigade 3 8.