PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA...

93
PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA DPR RI SETYA NOVANTO DI DETIKCOM TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA JURNALISTIK UIN JAKARTA TENTANG CITRA LEMBAGA DPR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Chintiya Dewi Anggriani NIM : 1113051000017 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H /2019 M

Transcript of PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA...

Page 1: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI

KETUA DPR RI SETYA NOVANTO DI DETIKCOM

TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA JURNALISTIK UIN

JAKARTA TENTANG CITRA LEMBAGA DPR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Chintiya Dewi Anggriani

NIM : 1113051000017

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H /2019 M

Page 2: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini
Page 3: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini
Page 4: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini
Page 5: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

i

ABSTRAK

Chintiya Dewi Anggriani, NIM: 1113051000017, Pengaruh Terpaan

Pemberitaan Kasus Korupsi Ketua DPR RI Setya Novanto di Detikcom Terhadap

Persepsi Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta Tentang Citra Lembaga DPR di

bawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro, SE. M.Si.

Pada periode 2014-2019 DPR RI dipimpin oleh Setya Novanto sebagai ketua,

bersama empat orang wakil ketua, yakni Fadli Zon, Agus Hermanto, Taufik

Kurniawan dan Fahri Hamzah. Selama tahun 2015 hingga 2017, DPR RI yang

dipimpin oleh Setya Novanto menjadi sorotan masyarakat karena kasus korupsi

papa minta saham dan proyek e-KTP dengan tak menanggalkan jabatannya sebagai

ketua DPR RI. Kasus yang menimpa Setya Novanto mendapat perhatian bagi

masyarakat melalui media cetak, elektronik maupun portal online. Situasi tersebut

menimbulkan perhatian terhadap citra lembaga DPR karena pemberitaan media.

Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh terpaan pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR

RI, Setya Novanto di Detikcom dengan persepsi mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

tentang citra lembaga DPR. Penelitian ini, menggunakan teori uses and effect

sebagai teori yang akan diujikan. Asumsi utama dari teori ini menyatakan bahwa

salah satu efek dari penggunaan media adalah merubah persepsi khalayak.

Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan

kuantitatif jenis eksplanatif dengan metode survei. Populasi yang dipilih adalah

mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2014-2017 yang

membaca pemberita kasus korupsi mantan ketua DPR RI, Setya Novanto di portal

media online terpopuler di Indonesia yaitu Detikcom.

Metode pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling kepada

71 mahasiswa. Data kuesioner tersebut kemudian diolah menggunakan teknis

analisis Kendall Tau. Diperoleh hasil korelasi Kendall Tau sebesar 0,255 yang

berarti kedua variabel memiliki level hubungan yang rendah. Penelitian ini

menunjukan hasil yang signifikan, dengan signifikansi sebesar 0,004 < 0,005

artinya terdapat hubungan yang rendah antara terpaan pemberitaan kasus korupsi

mantan ketua DPR RI, Setya Novanto dengan persepsi mahasiswa Jurnalistik UIN

Jakarta tentang citra lembaga DPR.

Kata Kunci: Terpaan Media, Citra, Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto,

Detik.com

Page 6: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur peneliti panjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, dan juga begitu banyak banyak sehingga dengan ridho-Nya

peneliti dapat menyelessaikan skripsi ini, shalawat serta salam senantiasa

terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW dan seluruh keluarga, para sahabat,

dan para pengikutnya. Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dr. Suparto, M.Ed, P.hd, Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Dr. Siti Napsiyah, MSW, Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, Dr. Sihabudin Noor, MA, serta Wakil Dekan Bidang

Kemahasiwaan III, Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan Kepala Sub Bagian

Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Alexander,S.Sos., M.Si.

2. Ketua Program Studi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si dan Sekretaris

Program Studi Jurnalistik, Hj. Musfirah Nurlaily yang telah memberikan

masukan dan bantuan kepada peneliti terkait soal akademik dan

administrasi.

3. Dosen Pembimbing skripsi, Ir. Noor Bekti Negoro, SE. M.Si yang telah

menyediakan waktu, arahan, dan masukan kepada peneliti selama masa

penyusunan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu yang

telah diberikan kepada peneliti.

Page 7: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

iii

5. Segenap karyawan dan pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan mengizinkan penulis

menggunakan buku-buku dan beberapa dokumen sebagai kebutuhan

penulis selama masa penulisan skripsi.

6. Kepada seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

mengisi kuesioner agar skripsi ini berjalan dengan semestinya.

7. Kepada kedua orang tua peneliti, Papa Nurdi dan Mama Yuli Angriani,

Nenek Zanibar, Abang Rifky, Uda Rio dan Vierzi atas segala kasih sayang

yang tanpa batas, perhatian, doa dan dukungannya baik secara moral

maupun materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dan

mendapatkan gelar sarjana.

8. Teman-teman Konsentrasi Jurnalistik kelas A dan B yang telah menjadi

tempat berbagi dan belajar banyak hal di kelas, semoga silaturahmi selalu

terjaga.

9. Teman-teman KKN 206 ‘Mahameru’ yang berjumlah 11 orang yang

menjadi tempat curahan selama sebulan penuh di desa Munjul.

10. Teman-teman KSR PMI Unit Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya

Angkatan Fajar ‘13 yang telah menjadi keluarga kedua selama diperantauan.

11. All crew 107.9 RDKFM angkatan 2015 yang telah membantu peneliti

berproses di dunia keradioan.

12. Kepada sahabat-sahabat seperantuan, sepergalauan, seperjuangan,

sepernangisan dan seperhiburan dari kamar Asrama Putri UIN Jakarta

111A, Kos Albarkah Tulip 2, Kos Pak Zainun, 81 J dan Kos Pak Otong.

Page 8: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

iv

13. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan kalian selalu diijabah oleh Allah

SWT.

Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan membalas kebaikan-kebaikan yang

ikut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini. Peneliti menyadari skripsi ini

masih belum mencapai kesempurnaan, namun peneliti telah berusaha semaksimal

mungkin dengan baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Peneliti,

Chintiya Dewi Anggriani

Page 9: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ......................................................... 4

1. Batasan Masalah ................................................................................ 4

2. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

1. Manfaat Akademis ............................................................................. 5

2. Manfaat Praktis .................................................................................. 5

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Media Massa ...................................................................................... 9

B. Teori Efek Media Massa .................................................................. 13

C. Uses and Effect Theory .................................................................... 17

D. Berita ................................................................................................ 21

E. Persepsi ............................................................................................ 24

F. Konsep Citra .................................................................................... 28

E. Citra Lembaga Pemerintahan ........................................................... 30

D. Khalayak .......................................................................................... 32

Page 10: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 35

B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian ............................................. 35

C. Metode Penelitian ............................................................................ 36

D. Jenis Penelitian ................................................................................ 37

E. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 37

F. Populasi dan Sampel ........................................................................ 37

D. Operasional Konsep ......................................................................... 42

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 44

F. Teknik Pengolahan Data .................................................................. 46

G. Uji Coba Instrumen Validitas dan Reabilitas .................................. 47

1. Uji Validitas ..................................................................................... 47

2. Uji Reabilitas ................................................................................... 48

H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 50

1. Kendall Tau ..................................................................................... 50

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Gambaran Umum Program Studi Jurnalistik ................................... 53

1. Sejarah Singkat Prodi Jurnalistik ..................................................... 53

2. Visi dan Misi Prodi Jurnalistik ........................................................ 54

B. Gambaran Umum Detikcom ............................................................ 54

1. Sejarah Detikcom ............................................................................. 54

2. Visi dan Misi Detikcom ................................................................... 56

3. Struktur Organisasi Detikcom .......................................................... 57

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden dan Hasil Penelitian ................................. 58

B. Terpaan Media ................................................................................. 59

Page 11: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

vii

C. Rekapitulasi Hasil Validitas dan Reabilitas ..................................... 60

1. Hasil Uji Validitas ........................................................................... 60

2. Hasil Uji Reabilitas .......................................................................... 64

D. Analisis Data Penelitian ................................................................... 65

1. Analisis Kendall’s Tau .................................................................... 65

E. Interpretasi Hasil .............................................................................. 66

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 69

B. Saran ................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tipologi Aktivitas Khalayak Levi dan Windahl (1984) ......................... 33

Tabel 2. Tipologi Subtipe Khalayak ..................................................................... 34

Tabel 3. Populasi Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta Angkatan 2014-2017 ....... 39

Tabel 4. Jumlah Sampel Jurnalistik UIN Jakarta Angkatan 2014-2016 ............... 41

Tabel 5. Skala Likert ............................................................................................. 42

Tabel 6. Operasional Konsep Terpaan Media (Variabel X) ................................. 43

Tabel 7. Operasional Konsep Citra Lembaga DPR (Variabel Y) ........................ 44

Tabel 8. Tabel Koefisien Korelasi ........................................................................ 52

Tabel 9. Jumlah Responden Jenis Kelamin .......................................................... 58

Tabel 10. Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir......................... 58

Tabel 11. Jumlah Responden Mahasiswa Berdasarkan Organisasi ..................... 59

Tabel 12. Jumlah Responden Berdasarkan Organisasi yang Diikuti .................... 59

Tabel 13. Frekuensi Responden Membaca Berita Kasus Korupsi Mantan Ketua

DPR RI, Setya Novanto di Detik.com .................................................................. 59

Tabel 14. Durasi Responden Membaca Berita di Detik.com ............................... 60

Tabel 15. Hasil Uji Validitas Variabel Terpaan Media........................................ 61

Tabel 16. Hasil Uji Validitas Citra Lembaga DPR .............................................. 62

Tabel 17. Hasil Uji Reabilitas Variabel Terpaan Media ....................................... 64

Tabel 18. Hasil Uji Reabilitas Variabel Citra DPR.............................................. 64

Tabel 19. Korelasi Kendall’s Tau ......................................................................... 65

Page 13: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) merupakan

lembaga perwakilan rakyat tinggi yang memililki fungsi legislatif, anggaran

dan pengawasan tertinggi dalam negara. Anggota terdiri atas partai politik

peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.

Dalam menjalankan fungsinya, anggota DPR seharusnya mengutamakan

kepentingan rakyat, menampung dan menyampaikan aspirasi rakyat yang

diwakilinya sehingga menjadikan mereka sebagai wakil rakyat. Pimpinan DPR

memiliki tugas dan kewajiban menyusun rencana kerja dan melaporkannya

dalam rapat paripurna DPR yang khusus. Pengambilan keputusan dalam rapat

DPR pada dasarnya dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai

mufakat, apabila tidak terpenuhi maka akan dilakukan pemilihan suara

terbanyak.

Pada periode 2014-2019 DPR RI dipimpin oleh Setya Novanto sebagai

ketua, bersama empat orang wakil ketua, yakni Fadli Zon, Agus Hermanto,

Taufik Kurniawan dan Fahri Hamzah. Pada akhir tahun 2015 masyarakat

dihebohkan dengan pemberitaan Setya Novanto mengenai ‘papa minta saham’

yang terkait dugaan korupsi saham Freeport. Kasus tersebut melibatkan Ketua

DPR RI Setya Novanto, Menteri ESDM Sudirman Said, dan PT Freeport

Indonesia Tbk. Setya Novanto menjalani sidang di Mahkamah Kehormatan

Dewan (MKD) DPR dan dinyatakan terbukti melanggar kode etik dengan

Page 14: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

2

sanksi pemberhentian dari kursi Ketua DPR. Namun, MKD tidak menjatuhkan

sanksi, hal ini terjadi karena Setya Novanto mengirim surat pengunduran diri

saat menit terakhir MKD mengambil keputusan akhir pada tanggal 16

Desember 2015.1

Selang sebelas bulan, Setya Novanto kembali menduduki kursi Ketua DPR

RI menggantikan Ade Komarudin. Pada tanggal 17 Juli 2017, Ia kembali

tersandung kasus korupsi dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus pengadaan paket penerapan Kartu

Tanda Penduduk basis Elektronik (e-KTP).

Setya Novanto diduga ikut mengutak-atik perencanaan dan anggaran

proyek sebersar Rp 5,9 Triliun dan menerima aliran dana sebesar Rp 300

Milyar serta membagi-bagikannya ke sejumlah anggota DPR lainnya.2 Pada

tanggal 29 September 2017 Ia mengajukan gugatan praperadilan dan lolos dari

status tersangka oleh KPK. Namun, KPK kembali menetapkan Ia sebagai

tersangka untuk kedua kalinya pada tanggal 31 Oktober 2017.3

Meskipun Setya Novanto sudah ditetapkan sebagai tersangka untuk kedua

kalinya. Jabatan Ia sebagai ketua DPR masih bertahan. Banyak kalangan yang

meminta agar Setya Novanto segera mundur pada saat itu. Setya Novanto

dinilai telah merusak nama lembaga sehingga mempertaruhkan citra lembaga

dan anggota parlemen.

1 Panasnya Kasus Papa Minta Saham, Mundurnya Novanto dari Kursi Ketua DPR

https://news.detik.com/berita/3107222/panasnya-kasus-papa-minta-saham-mundurnya-novanto-

dari-kursi-ketua-dpr . Diakses pada 22 November 2017, pukul 01:45 WIB. 2 Setya Novanto Dijerat KPK Lolos di Praperadilan. https://news.detikcom/berita/setya-

npvanto-dijerat-kpk-lolos-di-praperadilan pada 20 November 2017. Diakses pada 22 November

2017, pukul 00:18 WIB

3 Novanto Jadi Tersangka Lagi, Fadli: Serahkan Pada Proses Hukum

https://news.detik.com/berita/d-3723335/novanto-jadi-tersangka-lagi-fadli-serahkan-pada-proses-

hukum . Diakses pada 22 November 2017, pukul 01:27 WIB

Page 15: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

3

Pemberitaan yang ditonjolkan oleh media akan menjadi perhatian publik,

karena penonjolan suatu berita diukur dari seberapa pentingnya berita tersebut.

Pada dasarnya masyarakat membutuhkan media massa untuk mendapatkan

informasi dan hiburan. Informasi penting untuk memenuhi rasa keingintahuan

khalayak. Terpaan pemberitaan dapat memengaruhi persepsi seseorang.

Dengan adanya suatu penonjolan pemberitaan, media dapat menggiring

persepsi seseorang menjadi persepsi yang diinginkan oleh media. Selain itu,

media juga memberikan efek kepada khalayak. Efek yang ditimbulkan bisa

berupa pengetahuan, sikap dan perilaku.

Kasus yang menimpa pimpinan DPR periode 2014-2019 disiarkan hampir

seluruh media, tak terkecuali salah satu media online Detikcom. Detikcom

merupakan salahsatu situs berita online yang selalu memperbaruhi kasus

mengenai tertangkapnya Ketua DPR, Setya Novanto.

Alexa.com megatakan bahwa Detikcom merupakan portal web berita

aktual di Indonesia dengan peringkat pertama.4 Berdasarkan survei

pengunjung, Detik.com mencapai 198,51 juta pengunjung.5 Alasan peneliti

memilih media online Detikcom, karena beritanya mudah diakses dan selalu

memperbaruhi berita-berita mengenai kasus Setya Novanto secara cepat dan

masuk dalam kanal detikNews fokus berita nomor satu.

Dari pembahasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti efek media

terhadap khayalak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

4 https://www.alexa.com/topsites/countries/ID. Diakses pada 22 November 2017, pukul

13:41 WIB

5 https://www.similarweb.com/website/detik.com Diakses pada 22 November 2017, pukul

21:05 WIB

Page 16: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

kehadiran suatu media atau proses penyampaian pesan memengaruhi khalayak

dalam berpikir, bersikap dan berprilaku. Selain itu, penelitian ini juga

digunakan untuk mengetahui sejauh mana perubahan sosial yang terjadi. Dari

data khalayak tersebut kita akan tahu profil khalayak, informasi yang

dibutuhkan khalayak, teknik penyampaian pesan yang efektif, serta efek

komunikasi bermedia.6 Untuk itu, peneliti tertarik menyusunnya kedalam

sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Terpaan Pemberitaan Kasus

Korupsi Ketua DPR RI, Setya Novanto di Detikcom dengan Persepsi

Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta Tentang Citra Lembaga DPR”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi penelitian pada pemberitaan

kasus korupsi ketua DPR RI, Setya Novanto di Detikcom bulan November

2017 hingga Mei 2018. Dan membatasi pada Mahasiswa Program Studi

Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2014-2017.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini berkenaan dengan apakah

terpaan pemberitaan kasus korupsi Ketua DPR RI, Setya Novanto di

Detikcom memengaruhi persepsi mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

terhadap citra lembaga DPR?

6 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, (Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2014), h. 168-169.

Page 17: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

5

C. Tujuan Penelitian

Dengan latar belakang masalah penelitian dan rumusan masalah yang

telah peneliti jelaskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh terpaan pemberitaan kasus korupsi Ketua DPR RI, Setya Novanto di

Detikcom tentang persepsi mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta terhadap citra

lembaga DPR.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan kontibusi pada

disiplin ilmu komunikasi khususnya jurnalistik Uses and Effect media

online dalam memengaruhi citra seseorang atau suatu lembaga.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam menambah

sumber informasi yang dapat memberikan manfaat bagi para praktisi atau

pekerja media. Serta dapat dijadikan perbandingan dan pengembangan bagi

media massa khususnya media online dalam mempengaruhi citra seseorang

atau suatu lembaga melalui berita.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pusataka dilakukan sebagai langkah penyusunan skripsi agar

terhindar dari kesamaan judul yang sudah ada sebelumnya. Penulis

menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan untuk

menunjukan perbedaan dengan penelitian lainnya. Ini sebagai bukti originalitas

penelitian yang penulis lakukan. Setelah mengadakan tinjauan pustaka, maka

peneliti mempertegas perbedaan di antara masing-masing judul dan masalah

yang dibahas.

Page 18: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

Perbedaan pertama adalah skripsi karya Nada Rohman berjudul

Pengaruh Pemberitaan Penangkapan Bambang Widjojanto di Metro TV

Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Citra KPK (Survei terhadap

Mahasiswa Aktivis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Skripsi ini membahas

pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto yang memengaruhi citra KPK

bagi mahasiswa aktivis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini

menggunakan teori Agenda Seting, metode yang digunakan kuantitatif, jenis

penelitian survei. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dengan skala

ordinal kemudian dilakukan pengujian analisis regreasi linear multipel untuk

mengetahui hubungan yang ada diantara variabel independen dan dependen.

Skripsi Wulan Purnamawati, mahasiswa jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dengan judul, “Hubungan Terpaan Berita

Pemblokiran Situs Islam di Televisi Terhadap Citra Kementrian Komunikasi

dan Informatika Pada Mahasiswa UIN Jakarta”, pada tahun 2016. Skripsi ini

bertujuan untuk mengetahui korelasi antara terpaan berita pemblokiran situs

Islam di televisi terhadap citra Kementrian Komunikasi dan Informatika pada

dua kelompok mahasiswa UIN Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode

survei dengan sampel sebanyak 277 orang dari dua fakultas yang berbeda.

Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

terpaan berita pemblokiran situs Islam di TvOne dan Metro TV terhadap citra

Kementrian Komunikasi dan Informatika pada mahasiswa UIN Jakarta.

Perbedaannya dengan skripsi peneliti terletak pada subjek dan objek, metode

penelitian, teknik sampling, jumlah sampel, dan teori yang digunakan.

Page 19: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

7

F. Sistematika Penulisan

Untuk memahami gambaran yang lebih jelas mengenai hal-hal yang akan

diuraikan dalam penelitian ini, maka peneliti membagi sistematika penulisan

ke dalam lima bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang latar belakang

masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan dalam

penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang teori efek

media, teori uses and effect, pengertian berita dan pembahasan

konsep citra, kerangka penelitian dan kerangka berpikir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang tempat dan

waktu penelitian, pendekatan penelitian, desain penelitian,

jenis penelitian, metode penelitian, subkjek dan objek

penelitian, populasi, sampel dan unit analisis, teknik

pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, teknik analisis

data dan instrumen penelitian, yaitu uji validitas dan uji

reabilitas dan hipotesis penulis.

Page 20: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

BAB IV GAMBARAN UMUM

Pada bab ini, peneliti akan mengemukakan gambar profil

Detikcom dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Program Studi Jurnalistik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2014-2017 yang membaca dan

mengikuti perkembangan kasus Setya Novanto serta bersedia

menjadi responden.

BAB V TEMUAN DATA LAPANGAN DAN HASIL ANALISIS

Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai hasil temuan

di lapangan yang telah peneliti lakukan dengan mengolanya

menggunakan SPSS versi 19. Kemudian akan dicocokkan

dengan hipotesis di bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini akan menarik kesimpulan dan saran dari seluruh

masalah yang telah dibahas dalam penulisan skripsi ini.

Page 21: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

9

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Media Massa

1. Definisi Media Massa

Media massa dalam ilmu jurnalistik menyiarkan berita atu informasi

yang disebut dengan istilah pers. Media massa berarti wahana komunikasi

massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliput, mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan

informasi baik dalam bentuk lisan, suara, gambar, serta data dan grafik

maupun dalam bentuk lainnya melalui media cetak, media elektronik, dan

segala jenis yang tersedia.

Dennis McQuail berpendapat bahwa media massa memiliki sifat

atau karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan

luas, bersifat publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja

yang muncul di media massa.7

Salah satunya adalah media massa online. Media online semakin

tumbuh tinggi dan menarik banyak perhatian. Saat ini mayoritas masyarakat

Indonesia mulai menggemari media online. Media ini mulai diperhitungkan

banyak orang untuk mencari informasi dan berita.

7 Morisan, Andy Corry Wardhani, Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya,

dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)

Page 22: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

2. Jenis-jenis Media Massa

Cangara membagi jenis-jenis media massa berdasarkan bentuknya

menjadi tiga, yaitu:

a. Media Cetak

Media cetak merupakan jenis media massa yang

dibuat dengan percetakan yang kemudian menghasilkan

tulisan sebagai bentuk informasi yang diberikan. Media

cetak terbilang media massa yang sudah lama dikenal dunia,

yakni sejak tahun 1920-an. Diantaranya, surat kabar, koran,

buku, majalah, tabloid, dan lain sebagainya.

b. Media Elektronik

Media elektronik merupakan media massa yang

menggunakan teknologi eletronik sehingga memungkinkan

untuk didengar suaranya dan dilihat gambarnya oleh

khalayak. Media elektronik yang muncul pertama adalah

radio, dimana media ini menyampaikan informasi melalui

audio atau suara.

c. Media Cyber

Media cyber juga dikenal dengan media internet atau

online. Media massa ini terbilang media yang cukup baru,

dimana kemunculannya dikenal oleh masyarakat sekatar

abad ke-21. Media cyber ini memungkinkan khalayak untuk

mengakses informasi tanpa batas waktu dan teritorial daerah,

Page 23: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

11

sehingga informasi tersebar dengan jauh lebih luas

dibandingkan dua media sebelumnya.

3. Definisi Media Online

Media online merupakan media yang tersaji secara online yang

menggunakan perangkat internet. Media online juga merupakan salah satu

jenis media massa yang perkembangannya tergolong pesat. Sekalipun

internet tidak sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media massa, tetapi

keberadaan media online sudah diperhitungkan oleh banyak orang sebagai

opsi dalam memperoleh informasi dan berita. Berikut keutamaan dari media

online, diantaranya:8

a. Up to Date

Media online dapat melakukan reaktualisasi suatu

informasi atau berita dari waktu ke waktu dan dimana saja,

tidak selalu menggunakan bantuan dari computer, tetapi

menggunakan fasilitas teknologi pada telepon genggam

(handphone). Hal ini terjadi karena media online memiliki

proses penyajian informasi dan berita yang lebih mudah dan

sederhana.

b. Real Time

Media online dapat langsung menyajikan informasi

dan berita saat peristiwa dan berita langsung (live).

Sebagaian besar wartawan media online dapat mengirimkan

informasi langsung ke meja redaksi dari lokasi peristiwa

8 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.46.

Page 24: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

dengan fasilitas internet seperti e-mail, whatsapp dan

lainnya.

c. Praktis

Media online dianggap praktis karena

kemudahannya untuk mendapatkan berita dan informasi.

Bisa digunakan dimana saja serta didukung oleh fasilitas

teknologi internet seperti handphone dan computer dengan

jaringan internet.

4. Fungsi Media Massa

Secara umum, fungsi media massa adalah sebagai berikut:9

a. Menginformasikan (to inform) artinya, media massa

merupakan sarana untuk menginformasikan peristiwa-

peristiwa atau hal-hal penting yang perlu diketahui khalayak.

b. Mendidik (into educate). Artikel di media massa dapat

mengalihkan ilmu pengetahuan sehingga mendorong

perkembangan intektual, membentuk watak sekaligus

meningkatkan keterampilan serta kemampuan yang

dibutuhkan para pembacanya.

c. Menghibur (to entertain). Selain sebagai informasi dan ilmu

pengetahuan, media massa juga merupakan tempat yang

dapat memberikan hiburan kepada pembacanya atau

khalayak. Tulisan yang bersifat menghibur biasanya dalam

9 Tjahjono Widarmanto, Pengantar Jurnalistik, h. 11-12

Page 25: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

13

bentuk karangan khas (feature) dan fiksi seperti novel,

cerpen, dan puisi.

d. Memengaruhi (to influence), maksudnya bahwa media

massa dapat memengaruhi pembaca. Baik pengaruh yang

bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (afektif), maupun

perilaku (conative).

e. Memberikan respon social (to social responbility). Artinya,

bahwa dengan adanya media massa baik penulis dan

pembaca dapat menanggapi suatu peristiwa atau fenomena

dan keadaan sosial yang terjadi.

f. Penghubung (to linkage). Media massa juga berfungsi untuk

menghubungkan unsur-unsur yang ada dalam masyarakat

yang tidak bisa dilakukan secara perorangan baik secara

langsung maupun tak langsung.

B. Teori Efek Media Massa

Media massa memiliki peran penting dalam memberikan informasi

kepada khalayak seluruh belahan dunia. Pentingnya suatu informasi tak kan

lepas dari media untuk memiliki efek pada audiensnya. Efek diartikan sebagai

jenis perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah menerima suatu

pesan. Sehingga muncul anggapan bahwa media tidak hanya memiliki efek

langsung terhadap individu, tetapi juga memenaruhi kultur, pengetahuan, dan

norma serta nilai dari suatu masyarakat.

Menurut Steven M. Chaffee dalam buku Ardianto tahun 2009 ada tiga

dimensi efek pesan media massa dalam komunikasi massa, yaitu kognitif,

Page 26: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

afektif, dan konatif.10 Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar,

dan pemahaman. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan

attitude (sikap). Sedangkan efek konatif berhubungan dengan perilaku dan niat

untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.

1. Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang

sifatnya memberikan informatif. Efek kognitif berhubungan dengan pikiran

atau penalaran, sehingga dengan informasi yang diberikan oleh media massa

membuat khalayak yang semula tidak tahu akan menjadi lebih tahu dan

paham akan sesuatu.

2. Efek Afektif

Efek ini lebih melibatkan tentang perasaan atau faktor psikologis

seseorang. Misalnya setelah mendapatkan informasi melalui media massa,

seseorang menjadi senang, marah, sedih, iba, terharu, gembira, dan lain

sebagainya sesuai dengan informasi yang diberitakan.

Faktor-faktor yang memengaruhi rangsangan emosional pesan media

antara lain, suasana emosional (mood), skema kognnitif, suasana terpaan,

presdiposisi individual dan factor identifikasi khalayak dengan tokoh dalam

media massa.

1) Suasana Emosional

Suasana emosional dapat dikatakan bahwa responden

khalayak pada suatu tayangan film, sandiwara televise, atau

10 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi [Edisi Revisi], (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 217.

Page 27: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

15

surat kabar akan dipengaruhi oleh suasana emosional. Adegan-

adegan lucu akan menyebabkan tertawa terbahak-bahak bila

menontonnya dalam keadaaan senang.

2) Predisposisi Individual

Predisposisi individual mengacu pada karakteristik khas dari

individu sendiri. Orang yang melankolis cenderung menanggapi

tragedi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang

yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu

daripada melankolis.

3) Identifikasi

Faktor identifikasi menunjukkan sejauh nmana orang merasa

terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa.

Dengan identifikasi, penonton, pemnbaca dan pendengar

menempatkan dirinya dalam posisi tokoh tersebut.

3. Efek Konatif

Efek konatif bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang

cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Karena berbentuk

perilaku, maka sebagaimana disinggung efek konatif sering disebut juga

efek behavioral.11 Efek konatif tidak langsung timbul sebagai akibat dari

terpaan media massa, melainkan didahului oleh efek kognitif dan efek

afektif. Dengan kata lain, timbulnya efek konatif setelah muncul efek

kognitif dan efek afektif .

11 Onong Ujana, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung Citra Aditnya Bakti,

2003), h.319.

Page 28: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

Efek dari komunikasi dapat dilihat jika pesan yang disampaikan oleh

komunikator menghasilkan umpan balik dari komunikan. Menurut Wilbur

Schramm (1977) dalam buku yang ditulis Daryanto menyebutkan faktor-faktor

yang memengaruhi efek komunikasi adalah pesan, situasi, kepribadian audiens

dan ketika audiens menjadi anggotanya. Sedangka menurut Bernard Barelson

(1964), faktor-faktor tersebut berdasarkan jenis saluran komunikasi, mengenai

apa persoalannya, audiens yang menjadi sasaran, serta kondisi ketika

komunikasi berlangsung.12

Secara teoritis, efek komunikasi dapat dibicarakan dalam berbagai

prespektif sebagau berikut:13

a. Efek dalam arti yang luas atau secara lebih khusus

b. Efek jangka panjang dan efek jangka pendek

c. Efek yang diinginkan dan efek sebaliknya

d. Efek langsung dan efek tidak langsung

e. Efek dibidang pengetahuan, sikap dan perilaku

David Berlo (1960), seperti dikutip Wiryanto, mengklasifikasikan efek

atau perubahan ini kedalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah

pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata. Efek pesan media massa dapat

mengubah kognitif, afektif dan konatif khalayak.

Menurut Denis McQuail, efek media massa terbagi dalam empat bagian

besar, yaitu:14

12 Daryanto, Teori Komunikasi, (Malang, Gunung Samudra, 2014), h. 63. 13 Danis McQuail, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 425 14 Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta:Erlangga, 2002), h.425-426

Page 29: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

17

1. Efek media massa merupakan efek yang direncanakan, sebagai sebuah

efek yang diharapkan terjadi oleh media massa sendiri ataupun orang

yang menggunakan media massa untuk berbagai penyebaran informasi.

2. Efek media massa yang tidak direncanakan atau tidak dapat diperkirakan,

artinya efek yang terjadi benar-benar tidak diperkirakan dan efek media

yang terjadi berada dalam kondisi yang tidak dapat dikontrol.

3. Efek media massa terjadi dalam waktu singkat namun secara tepat, instan

dan memengaruhi khalayak.

4. Efek media massa berlangsung dalam waktu lama sehingga

memengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi, kontrol sosial sampai

perubahan kelembagaan dan persoalan-persoalan perubahan budaya.

Ada tiga jenis pengaruh media massa yang dikemukakan oleh McQuail

dan Windahl (1981) dalam buku yang ditulis oleh Nina Winangsih dan Dadang

Sugiana. Pertama, pengaruh efek media massa disebabkan oleh isi. Kedua,

lebih banyak penggunaan dan bukan dari sifat isinya. Ketiga, sedikit

banyaknya penerimaan isi maupun media secara simultan.15

C. Uses and Effect Theory

Penggunaan suatu media akan memengaruhi dan memberikan dampak

bagi penggunanya. Dalam penelitian ini media yang akan digunakan adalah

media online. Individu akan memenuhi kebutuhan informasi dengan

melakukan aktifitas membaca portal media online. Pendekatan ini termasuk

dalam teori uses and effect.

15 Nina Winangsih Syam dan Dadang Sugiana, Perencanaan Pesan dan Media, (Jakarta.

Pusat Penerbitan Universias Terbuka, 2004), h. 6.22

Page 30: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

Uses and effect theory petama kali dikemukakan oleh Stven Windahl

(1977).16 Teori ini merupakan perpaduan antara pendekatan uses and

gratification dan teori tradisonal mengenai efek. Konsep use (penggunaan)

merupakan bagian penting, karena pengetahuan mengenai penggunaan media

penyebabnya akan memberikan pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari

proses komunikasi massa.

Hasil dari proses komunikasi massa yang berkaitan dengan penggunaan

media akan membawa pada bagian terpenting dari teori uses and effect,

hugungan anatar pengguna dan hasil, dengan tetap memperhatikan isi media

yang memiliki beberapa bentuk yang berbeda, diantaranya:

1. Karakteristik isi media menetukan sebagian besar dari hasil.

Dalam hal ini, penggunaan media haya dianggap sebagai factor

perantara, dan hasil dari proses tersebut dinamakan efek.

2. Pengguna media terhadap karakteristik isi media daapt mencegah

atau mengurangi aktivitas lainnya, seperti konsekuensi psikologis

yang mengakibatkan ketergantungan pada media tertentu.

3. Penggunaan media dapat melakukan dua proses secara serempak

dan akan menerima efek dan konsekuensi.

Efek dari suatu media akan timbul kepada individu-individu dan akan

menunjukkan perilaku mereka dalam menerima pesan-pesan dari media massa.

Efek dari media massa tersebut akan membentuk dan mengubah citra persepsi

seseorang atau gambaran tentang realitas yang tidak selalu sesuai dengan

realitasnya, serta akan timbul adanya perubahan yang dirasakan oleh individu

16 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Kencana, 2010), h.287.

Page 31: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

19

dan berhubungan langsung dengan emosi, perasaan, disenangi atua dibenci

oleh khalayak.

Penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar

individu. Dalam uses and effect, kebutuhan hanya salah satu faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan

dan persepsi terhadap media, dan tingkatan akses terhadap media akan

membawa individu kepada keputusan menggunakan atau tidak menggunakan

isi media massa.

Perhatian khalayak terhadap isi media ditentukan oleh sikap yang

dimiliki oleh khalayak tersebut. Perilaku, niat dan sikap seseorang sebagai dua

fungsi komponen yang terpisah dari kepuasan dan evaluasi. Definisi kepuasan

sebagai apa yang diperoleh khalayak dari media akan memberikan evaluasi

terhadap isi pesan medianya. Sehingga semakin banyak ketergantungan pada

media, semakin banyak kemungkinan bahwa media memiliki efek pada

khalayak. Efek media yang dimaksud adalah berkaitan dengan penggunaan

media oleh khalayak.

Khalayak dengan intensitas penggunaan media tertentu mendapat

terpaan media atau exprosure. Terpaan media dapat mempengaruhi persepsi

khalayak lewat isi pesan media yang disampaikan. Terpaan media (media

ecprosure) menurut Rosengren (1974),17 dapat dioperasikan menjadi jumlah

waktu yang digunakan dalam jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan

berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang

dikonsumsi atau dengan media keseluruhan. Dengan kata lain terpaan media

17 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung, Rosdakarya, 2005), h.66

Page 32: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis media,

frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan.

Cara perhitungan terpaan media dilihat dari data jenis media yang

digunakan, frekuensi dan durasi media yang digunakan. Penggukuran

frekuensi program harian dihitung dalam berapa kali khalayak

menggunakannya dalam seminggu. Sementara pengukuran variabel durasi

penggunaan media menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan

media tersebut. sedangkan atensi atau perhatian menurut Kenneth E. Anderson

(1972) seperti dikutip Jalaluddin Rakhmat adalah proses mental ketika stimuli

atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli

lainnya melemahkan. Artinya khalayak memiliki perhatian dan ketertarikan

terhadap suatu pemberitaan yang disampaikan oleh media.18

Khalayak yang terkena terpaan berita tertentu dalam jumlah waktu

tertentu dan konsumsi media tertentu akan dapat mengukur sejauh mana

keberhasilan efek sebuah pemberitaan di media untuk membentuk persepsi

khalayak. Artinya, khalayak memiliki perhatian atau ketertarikan terhadap

suatu pemberitaan yang disampaikan oleh suatu media.

Dalam penelitian ini, khalayak dianggap telah mendapatkan informasi

yang cukup mengenai kasus yang menimpa mantan ketua DPR, Setya Novanto

setelah melakukan aktivitas membaca portal media online di Detikcom.

Sehingga penelitian ini tidak menanyakan kepuasan akan informasi melainkan

persepsi seperti apa yang muncul setelah mendapatkan informasi tersebut

terhadap citra DPR.

18 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005), h.52

Page 33: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

21

D. Berita

1. Definisi Berita

Berita merupakan informasi baru atau informasi yang sedang terjadi

saat ini dan dapat disajikan dalam bentuk media cetak, internet, siaran

langsung, atau face to face. Berita juga merupakan laporan tercepat

mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi

sebagian besar khalayak melalui media massa. Berita mempunyai unsur

penting yaitu 5W 1H terdiri dari what, who, when, where, why dan how.19

Doug Newsom dan James A. Wollert (1985) dalam Media Writing:

News for the Mass Media mengemukakan, berita adalah apa saja yang ingin

dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat. Dengan

melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai apa yang mereka butuhkan.

Charles Dana dalam buku “Broadcasting Journalism Techniques of

Radio and TV News” mengemukakan, “when a dog bites a man, that is not

news, but when a man bites a dog, that is news”. Artinya, ketika anjing

menggigit manusia itu bukanlah berita, tetapi ketika manusia menggigit

anjing, itu baru berita. Dalam pengertian ini Charles berpendapat batasan

berita secara filosofis, bahwa segala sesuatu yang di luar kebiasaan atau

sesuatu yang unik adalah definisi dari berita.20

19 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, (Bandung Simbiosa Rekatama

Media, 2006), h.82.

20 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, h.83.

Page 34: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

2. Nilai-nilai Berita

Berita memiliki standar nilai, yang dimaksud standar nilai berita yaitu

acuan yang dapat digunakan para jurnalis, reporter dan editor dalam

memutuskan

berita tersebut agar layak dipublikasikan diantaranya adalah:21

a. Aktual (Timeliness)

Berita aktual adalah berita yang sedang atau baru saja terjadi.

Ada dua bagian berita aktual, yaitu objektif dan subjektif. Aktual

secara objektif berhubungan dengan peristiwa yang benar-benar

baru saja terjadi. Sementara aktual secara subjektif berhubungan

dengan waktu pembaca membaca.

b. Keluarbiasaan (Unusualness)

Berita merupakan peristiwa yang langka atau di luar

kelaziman yang berkaitan dengan berita yang peristiwa-

peristiwanya tidak biasanya atau di luar nalar.

c. Akibat (Impact)

Berita merupakan peristiwa yang diberitakan mempunyai

pengaruh yang besar bagi masyarakat luas.

d. Kedekatan (Proximity)

Berita merupakan peristiwa yang dekat bagi pembaca. Sifat

dari kedekatan ini bisa geografis maupun emosional.

21 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2007) h.24.

Page 35: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

23

e. Konflik (Conflict)

Berita merupakan peristiwa yang menyajikan dua pihak

yang saling beradu kekuatan baik fisik maupun tidak dan

menimbulkan efek dramatis di khalayak luas.

f. Orang yang penting (Public Figure)

Berita merupakan tentang orang-orang penting yang menjadi

publik figur, sehingga apa yang terjadi pada dirinya menarik

perhatian publik untuk mengetahuinya.

g. Kejutan (Surprising)

Berita merupakan kejutan, yang datang secara tiba-tiba di luar

dugaan, saat sebelumnya hampir tidak mungkin terjadi.

h. Ketertarikan (Human Interest)

Berita merupakan peristiwa yang memberi sentuhan perasaan bagi

pembaca, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar

biasa.

i. Seks (Sex)

Berita merupakan seks dan seks merupakan berita. Informasi

seputar seks yang berhubungan dengan perempuan. Berita ini

biasanya berkaitan dengan sebuah skandal hubungan.

j. Tenar (Prominence)

Berita merupakan peristiwa yang menyangkut orang atau lembaga

institusi atau tempat yang amat dikenal oleh masyarakat luas.

Page 36: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

k. Waktu (Timeliness)

Berita merupakan peristiwa yang menyangkut hal-hal yang baru

terjadi, atau baru dikemukakan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat yang aktual,

menarik, berguna dan dipublikasikan melalui media massa: surat kabar radio,

televisi dan cyber.

E. Persepsi

Proses psikologis diasosialisasikan dengan interpretasi dan pemberian

makna terhadap orang atau objek tertentu dinamakan sebagai persepsi. Cohen

mengemukakan bahwa persepsi di definisikan sebagai interpretasi terhadap

berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-objek eksternal, jadi persepsi

adalah pengetahuan tentang apa yang dapat ditangkap oleh panca indra kita.

Definisi ini melibatkan sejumlah karakteristik yang mendasari upaya kita untuk

memahami proses antarpribadi.

Persepsi tidak lebih dari pengetahuan mengenai apa yang tampak sebagai

realitas bagi diri kita. Jadi, sebaiknya kita tidak kelewat yakin dengan

pengetahuan yang kita peroleh melalui persepsi. Ironisnya pengetahuan yang

biasanya paling kita yakini adalah pengetahuan yang diperoleh melalui

persepsi kita. Realitas yang kita persepsikan sering kali adalah yang paling

jelas, pribadi, penting dan terpercaya bagi kita. Ini merupakan suatu alasan

mengapa komunikasi antar pribadi dan hubungan antara manusia sangat sulit

“dipahami meskipun sangat mudah diketahui”.

Page 37: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

25

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia popular persepsi adalah suatu

pengertian yang merupakan tanggapan dari suatu objek yang dilihat atau

didengar dari suatu proses pengamatan.22 Dapat diartikan bahwa persepsi

menurut bahasa adalah suatu proses pemberian tanggapan yang dilakukan

dengan menggunakan panca indera setiap individu terhadap objek yang

ditangkapnya, dan proses ini merupakan bagian dari pengamatan terhadap

nilai-nilai suatu objek dengan menggunakan panca inderanya. Dalam proses

pengamatan ini, individu harus sadar dan mengetahui terhadap objek yang

muncul.

David Krech bahkan menyimpulkan bajwa persepsi ialah suatu proses

dari pengetahuan yang dapat menghasilkan suatu gambaran unik yang nyata

ataupun tidak nyata.23 Hal ini dapat dijelaskan bahwa persepsi terbentuk

dengan adanya proses pengetahuan atau kognitif seseorang yang kompleks atau

berbeda-beda dari setiap orang dan selanjutnya ditafsirkan untuk dapat

menghasilkan gambaran yang unik mengenai suatu kenyataan atau fakta sosial.

Tetapi gambaran tersebut dapat berbeda dari kenyataannya.

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan.24 Sebagai inti dari komunikasi, persepsi memengaruhi komunikasi.

Individu memperoleh stimuli-stimuli dari lingkungan sekitar. Dari beberapa

22 Bambang Mardijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Popular, (Surabaya: Bintang

Timur, 1996), h.481

23 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar, dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2005), h. 142

24 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 51

Page 38: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

stimuli tersebut, individu menentukan untuk memilih dan berfokus pada

stimuli tertentu kemudia melakukan persepsi atas stimuli tersebut dan

mengabaikan yang lain. Sebagai inti dari komunikasi maka, persepsi

memengaruhi komunikasi. Pengetahuan kita tentang orang atau objek lain

ditentukan oleh kesan yang kita bentuk dari mereka.25

Persepsi terjadi di dalam benak individu yang mempersepsi, bukan di

dalam objek dan selalu merupakan pengetahuan tentang penampakan. Maka,

apa yang mudah bagi kita, boleh jadi tidak mudah bagi orang lain, atau apa

yang jelas bagi orang lain mungkin terasa membingungkan bagi kita. Dalam

konteks inilah kita perlu memahami intrapribadi dari komunikasi antarpribadi

dengan melihat lebih jelas sifat-sifat persepsi:26

1. Persepsi adalah pengalaman. Untuk mengartikan makna dari seseorang,

objek atau peristiwa, kita harus memiliki dasar/basis untuk melakukan

interpretasi. Dasar ini biasanya kita temukan pada pengalaman masa lalu

kita dengan orang, objek atau peristiwa tersebut. Tanpa landasan

pengalaman sebagai pembandingan tidak mungkin untuk

mempresentasikan suatu makna, sebab ini akan membawa kita kepada suatu

kebingungan.

2. Persepsi adalah selektif. Ketika mempersepsikan hanya bagian-bagian

tertentu dari suatu objek atau orang. Dengan kata lain, kita melakukan

seleksi hanya pada karakteristik tertentu dari objek-objek persepsi kita dan

25 Sears, David O Jonathan L Freedman & L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 1985), h.52-53 26 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.

150.

Page 39: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

27

mengabaikan yang lain. Dalam hal ini biasanya kita mempersepsikan apa

yang kita “inginkan” atas dasar sikap, nilai, dan keyakinan yang ada dalam

diri kita dan mengabaikan karakteristik yang telah relevan atau berlawanan

dengan nilai dan keyakinan tersebut.

3. Persepsi adalah penyimpulan. Proses psikologis dari persepsi mencakup

penarikan kesimpulan melalui suatu proses induksi secara logis. Interpretasi

yang dihasilkan melalui persepsi pada dasarnya adalah penyimpulan atas

informasi yang tidak lengkap. Dengan kata lain, mempersepsikan makna

adalah melompat kepada suatu kesimpulan yang tidak sepenuhnya

didasarkan atas data yang dapat diangkap oleh panca indra. Sifat ini saling

mengisi dengan sifat kedua. Pada sifat kedua persepsi hanya selektif, karena

keterbatasan kapasitas otak, maka kita hanya dapat mempersepsi sebagian

karakteristik dari objek. Melalui penyimpulan ini kita berusaha untuk

mendapatkan gambar yang lebih lengkap mengenai objek yang kita

persepsikan atas dasar sebagian karakteristik dari objek tersebut.

4. Persepsi tidak akurat. Setiap persepsi yang kita lakukan, akan mengandung

kesalahan dalam kadar tertentu. Hal ini antara lain disebabkan oleh

pengaruh pengalaman masa lalu, selektifitas, dan penyimpulan. Biasanya

ketidak akuratan ini terjadi karena penyimpulan yang terlalu mudah, atau

menyamaratakan. Adakalanya persepsi tidak akurat karena orang

menganggap sama, sesuatu yang sebenarnya hanya mirip. Dan semakin

tidak akurat persepsinya.

5. Persepsi adalah evaluatif. Persepsi tidak akan pernah objektif, karena kita

melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman dan merefleksikan sikap,

Page 40: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

nilai dan keyakinan pribadi yang digunakan untuk memberi makna pada

objek persepsi. Karena persepsi merupakan proses kognitif psikologis yang

ada dalam diri kita, maka bersifat subjektif.

Persepsi yang dijelaskan diatas ialah proses-proses yang terjadi pada diri

individu dalam menerima informasi mengenai suatu fenomena sosial atau suatu

kenyataan. Individu dapat menyeleksi atau memilih informasi seperti apa yang

berguna untuknya, selanjutnya individu akan mengorganisasikan atau upaya

menghubungkan informasi yang diterimanya dengan pengetahuan yang ada

pada dirinya, dan selanjutnya individu akan mulai memberikan penafsirannya

terhadap informasi yang diterima.

F. Konsep Citra

Pengertian citra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

rupa, gambar, gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi,

perusahaan, organisasi, atau produk. Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam

bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi, citra adalah gambaran tentang

realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas karena citra adalah dunia

menurut persepsi kita dan dibentuk berdasarkan apa yang diterima oleh

khalayak.27

Secara umum citra dapat diartikan sebagai gambaran apa yang ada di

pikiran seseorang mengenai suatu hal. Hal yang dimaksud di sini bisa berupa

personal, kelompok atau bahkan sebuah perusahaan. Konsep citra lembaga

27 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012)

Cet Ke-28, h.221.

Page 41: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

29

dibangun melalui persepsi atau kesan khalayak terhadap perusahaan.

Walaupun citra lembaga tergantung pada persepsi khalayak, namun lembaga

dapat secara sadar membangun citra sesuai dengan identitas yang ingin

ditampilkan

Citra terbentuk oleh perpaduan antara informasi dengan pengalaman.

Informasi yang diterima oleh individu mengenai suatu hal, biasanya akan

menumbuhkan persepsi-persepsi tertentu pula. Misalnya, saat individu

memiliki pengalaman buruk dari orang lain akan sangat sulit untuk memiliki

persepsi positif meskipun informasi yang diterima sifatnya baik.

Dalam media massa citra dipengaruhi oleh apa yang dilihat oleh

khalayak. Hal tersebut dapat terjadi karena media massa memberikan informasi

yang kemudian memengaruhi pembentukan citra. Dapat diketahui bahwa

media massa menampilkan realitas yang dibentuk dan dipilih untuk

ditampilkan kepada khalayak yang kemudian dapat menciptakan stereotip

tertentu di tengah masyarakat. Dengan demikian, membuktikan peranan media

massa dalam membentuk dan mengubah citra.

1. Proses Pembentukan Citra

Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang

diterima seseorang. untuk mengetahui citra seseorang diketahui dari

sikapnya terhadap objek tersebut. Proses pembentukan citra mengalami 4

tahap28, yaitu:

28 Soleh Soemirat, M.S dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya,2005, Cet Ke-4, h. 116.

Page 42: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

a. Persepsi: Persepsi disini adalah mengenai makna atau mengartikan

suatu rangsangan berdasarkan pengalamannya terhadap rangsangan itu

sendiri.

b. Kognisi: Setelah suatu individu sudah dapat mengartikan suatu

rangsangan berdasarkan pengalaman. Maka selanjutnya terjadi kognisi,

dimana individu akan merasa yakin terhadap stimulus.

c. Motif: Motif diartikan sebagai dorongan seseorang untuk melakukan

suatu hal untuk mencapai tujuannya.

d. Sikap: Sikap yang dimaksud berarti sebuah kecondongan dalam diri

untuk berpikir, bertindak dalam menghadapi suatu masalah,

mengeluarkan suatu ide atau nilai-nilai yang ada di masyarakat.

Sehingga mempunyai daya pendorong untuk menentukan apakah setuju

atau tidak setuju terhadap sesuatu.

Dalam media massa citra dipengaruhi oleh apa yang dilihat oleh

khalayak. Hal tersebut dapat terjadi karena media massa memberikan informasi

yang kemudian memengaruhi pembentukan citra. Dapat diketahui bahwa

media massa menampilkan realitas yang dibentuk dan dipilih untuk

ditampilkan kepada khalayak yang kemudian dapat menciptakan stereotip

tertentu di tengah masyarakat. Dengan demikian, membuktikan peranan media

massa dalam membentuk dan mengubah citra.

E. Citra Lembaga Pemerintahan

Membahas mengenai citra dalam sebuah lembaga akan menggiring

khalayak untuk membahas nilai. Nilai yang nantinya akan mengkaitkannya

dengan penilaian baik atuau buruk, indah atau kotor, benar atau salah dan

Page 43: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

31

seterusnya. Frank Jefkins menyatakan dalam bukunya yang berjudul Public

Relations Technique citra secara umum adalah kesan seseorang atau individu

yang dihasilkan dari pengetahuan dan pengalaman mengenai sesuatu yang

muncul dan kemudian menempel. Seperti, citra baik atau citra buruk.

Pada dasarnya organisasi menginginkan citra yang baik di mata

masyarakat, karena akan menigkatkan eksistensi lembaga itu sendiri. Jika citra

organisasi terlihat buruk di mata masyarakat, maka petumbuhan organisasi

tidak dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, pembentukan citra bertujuan untuk

mngevaluasi kebijakan dan memperbaiki kesalahpahaman.

Lembaga pemerintah harus berusaha membentuk citra organisasinya.

Organisasi pemerintahan yang memerlukan citra citra baik agar dapat diterima

oleh masyarakat. Citra baik atau buruk dari sebuah lembaga pemerintahan

berpengaruh pada persepsi yang ditampilkan oleh publik. Hal ini sangat

penting dilakukan karena sejalan dengan perkembangan sistem pemerintahan

yang mengarah pada good governance.

Aspek yang penting disetiap instansi atau lembaga ialah public relation.

Public relation menjadi bagian yang sangat menentukan kelangsungan

lembaga tersebut. Fungsi public relation adalah menciptakan dan menegakkan

citra organisasi yang diwakilinya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan

tidak melahirkan isu-isu yang dapat merugikan organisasi. Dengan begitu,

dapat mempengaruhi opini dan perilaku anggotanya terhadap organisasi.

Page 44: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

D. Khalayak

Hiebert (1985) menjelaskan pengertian khalayak dan karakteristiknya,

antara lain: (1) khalayak cendrung berisi individu yang condong untuk berbagi

pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka serta

pemilih media berdasarkan seleksi kesadaran; (2) khalayak cenderung tersebar

dibeberapa wilayah sasaran; (3) khalayak bersifat heterogen, yakni berasal dan

terdiri dari berbagai lapisan dan kategori sosial; (4) khalayak cenderung

anonim, tidak mengenal khalayak lainnya yang juga sama-sama mengakses

media; dan (5) posisi khalayak pada dasarnya di media massa dipisahkan dari

komunikator.29

Teori tentang khalayak sendiri yaitu suatu teori yang mencoba

menjelaskan bagaimana seorang khalayak menerima, membaca dan merespon

sebuah teks. Dalam studi media, ada dua pandangan mengenai bagaimana

khalayak menafsirkan teks. Padangan pertama, melihat khalayak sebagai pihak

pasif . media dibayangkan sebagai entitas yang otonom dan aktif, sementara

khalayak sebagai entitas yang pasif. Apa yang dibayangkan oleh khalayak

ditentukan oleh apa yang disajikan media. Pendangan kedua, melihat khalayak

sebagai entitas yang aktif dan dinamis. Khalayak disini bukan lagi dimaknai

sebagai konsumen media saja tetapi aktid dalam memaknai isi media.

Levi dan Windahl menyusun tipologi aktifitas khalayak yang dibentuk

melalui dua dimensi, sebagai berikut:30

29 Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Jakarta, Kencana, 2014) h.55 30 Richard Wets dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi

(Jakarta, Salemba Humanika, 2008) h. 110

Page 45: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

33

1. Dimensi orientasi khalayak yang terdiri dari tiga angkatan:

a. Selektivitas terhadap isi media, semakin banyak pilihan

semakin selektif.

b. Keterlibatan mengandung dua arti, pertama tingkatan dimana

khalayak menghubngkan dirinya dengan isi media kedua,

suatu tingkatan dimana individu berinteraksi secara

psikologis dengan media atau termasuk didalamnya pesan-

pesan media.

c. Keguanaan, artinya individu menggunakan atau

mengantisipasi pengguanaan komunikasi massa untuk tujuan

sosial atau psikologinya.

2. Dimensi temporal, yaitu menjelaskan aktivitas audiens dilihat

sebelum, selama dan sesudah terpaan. Seperti yang digambarkan

dalam tabel berikut.

Tabel 1. Tipologi Aktivitas Khalayak Levi dan Windahl (1984)

Urutan Komunikasi

Orientasi

Khalayak

Sebelum

Terpaan

Selama

Terpaan

Sesudah

Terpaan

Selektivitas Terpaan

selektif,

mencari-cari

Persepsi

selektif

Ingatan

selektif

Keterlibatan Antisipasi

dari terpaan

Perhatian

pembentukan

makna,

interaksi

Identifikasi

jangka

panjang,

khayalan

Page 46: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

Urutan Komunikasi

prasosial,

identifikasi

Kegunaan Koin

pertukaran

Untuk

memperoleh

kepuasan

Mendapat

suatu topik

Levi dan Windahl juga menghubungkan antara variabel keterlibatan

selama terpaan dengan preexprosure selectivity, yang meghasilkan empat

subtipe aktivitas khalayak, yaitu:

Tabel 2. Tipologi Subtipe Khalayak

Keterlibatan selama

terpaan

Preexprosure Selectivity

Tinggi Rendah

Tinggi Mencari kepuasan yang

dimotivasi

Keterlibatan

indiskriminasi

Rendah Topik ritual Melewatkan waktu

Pada kasus hubungan antara aktivitas dengan pencarian kepuasan sosial

maupun psikososialnya, dan khalayak akan aktif memenuhi harapan itu dalam

proses komunikasi. Khalayak cenderung mencari pemberitaan yang sesuai

dengan pikirannya.

Page 47: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang terletak di Jalan Ir.

H. Djuanda No. 95, Ciputat 15412, (021) 740152, Fax (021) 7402982.

Penelitian ini dilakukan pada bulan November hingga Mei 2018.

B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Paradigma yang digunakan pada penelitian adalah paradigma positivisme

menggunakan logika berfikir dedukatif. Paradigma positivisme yakni suatu

pandangan bahwa ilmu hanya dapat diperoleh melalui fenomena yang empiris,

dapat diamati dan diukur serta diuji dengan metode ilmiah.31

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena semua data

diwujudkan dalam bentuk angka yang diolah dengan model statistika

menggunakan bantuan program SPSS. Pendekatan kuantitif ialah penelitian

yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digeneralisasikan. Menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji teori-

teori dengan cara meneliti antarvadiabel berdasarkan prosedur statistik yang

lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset

dianggap mewakili seluruh populasi.32

31 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Rajagrafindo, 2012), Cet.

Ke-1, h. 27. 32 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup, 2011),

Cet. Ke- 1, h. 38

Page 48: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

36

Dalam pelaksanaanya, explanatory reasearch ini menggunakan metode

survei. Metode survei adalah data yang dikumpulkan melalui teknik

penyebaran angket.33 Pada format ekspalanasi survei, peneliti diwajibkan

membangun hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan melalui

kuesioner sebagai alat pengumpul data.

Dalam hal ini, variabel yang diujikan berdasarkan hipotesis penelitian

yang sudah disebutkan dalam bab sebelumnya adalah hubungan terpaan

pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR RI, Setya Novanto di Detikcom

tentang persepsi Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terhadap citra lembaga DPR.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode

survei. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan pertanyaan (kusioner) terstruktur yang sama pada setiap orang,

kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan

dianalisis.34

Kuesioner akan diberikan kepada responden untuk mengukur variabel-

variabel, berhubung diantara variabel yang ada, serta dapat berupa pengalaman

dan pendapat dari responden. Jadi, peneliti mengambil sampel dari satu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya.

33 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Janah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung:

PT Grafindo Persada, 2005), h. 9. 34 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup, 2011),

Cet. Ke- 1, h. 139

Page 49: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

37

D. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif untuk

mrngetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang

mempengaruhi terjadinya sesuatu. Dalam penelitian eksplanatif peneliti tidak

hanya menggambarkan terjadinya fenomena tapi mencoba menjelaskan

mengapa fenomena itu terjadi dan apa pegaruhnya. Penelitian eksplanatif

menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel dengan membuat

hipotesa sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antara variabel.35

E. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah permasalahan yang akan diteliti oleh

peneliti sedangkan objek penelitian adalah responden yan akan diteliti dalam

sebuah penelitian.

Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah pemberitan kasus

korupsi mantan ketua DPR RI, Setya Novanto di Detikcom. Peneliti memilih

Detikcom karena media daring terpopuler di Indonesia dan memperbaruhi

berita-berita kasus korupsi yang menjerat mantan ketua DPR tersebut secara

cepat. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah persepsi Mahasiswa

Jurnalistik UIN Jakarta tentang citra lembaga DPR.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi diartikan sebagai jumlah penduduk, asal katanya dari bahasa

Inggris yaitu population. Populasi bisa berbentuk lembaga, individu,

35 Rachmat Kriyanto, Riset Komunikasi (Jakarta, Kencana, 2006) h.61

Page 50: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

38

kelompok, dokumen atau konsep, sehingga objek-objek ini dapat dijadikan

sumber data penelitian.36

Dilihat dari komplektivitas objek populasi, maka populasi dapat

dibedakan menjadi populasi homogen dan populasi heterogen.

a. Populasi homogen adalah keseluruhan individu yang menjadi

anggota populasi dan memiliki sifat-sifat yang relatif satu sama

lainnya. Artinya, tidak ada perbedaan hasil tes dari jumlah tes

populasi yang berbeda.

b. Populasi heterogen adalah keseluruhan individu anggota

populasi relatif memiliki sifat-sifat individual, dimana sifat

tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu

dengan lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa

Jurnalistik Fakultas Ilmu Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan

2014 hingga 2017. Pemilihan populasi ini dengan alasan karena mahasiswa

dianggap sebagai orang yang aktif di media online dan memperhatikan

perkembangan berita kasus korupsi mantan ketua DPR RI, Setya Novanto

di Detikcom. Mahasiswa yang memiliki bidang keilmuan mengenai media

yang berkaitan dengan situs online. Sehingga mampu memberikan penilaian

terhadap citra lembaga DPR.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Mahasiswa program studi Jurnalistik berjumlah 239 orang.

36 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Kencan Prenada, Media

Group, 2005), Cet ke-3, h.99.

Page 51: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

39

Tabel 3. Jumlah Populasi Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta Angkatan

2014-2017

No Tahun Angkatan Jumlah

1. 2014/2015 67 orang

2. 2015/2016 67 orang

3. 2016/2017 105 orang

Total 239 orang

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 239 mahasiswa yang terdiri

angkatan 2014 hingga 2016 masing-masing sebanyak 67 orang, dan

angkatan 2016/2017 sebanyak 105.

2. Sampel

Besarnya jumlah populasi tidak memungkinkan peneliti untuk

mengambil secara keseluruhan. Untuk itu, peneliti mengambil sampel agar

data yang diperoleh menjadi sederhana dan terwakili dari populasi. Cara

penarikan sampel penelitian ini adalah penarikan sampling acak sederhana

(Simple Random Sampling). Wibisono (2003) menuliskan, pada sampling

acak sederhana, tiap elemen dalam populasi mempunyai peluang yang sama

dan diketahui untuk terpilih menjadi subjek penelitian.37

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 71 orang. Pengambilan

jumlah sampel didasarkan atas perhitungan menggunakan rumus Slovin

dengan taraf kepercayaan sampel terhadap populasi sebesar 90% atau taraf

kesalahan 10%.

37 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2009), Cet. Ke-4, h. 158.

Page 52: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

40

Rumus perhitungan besaran sampel.38

𝑛 =𝑁

1 + (𝑁 x 𝑒2)

Keterangan:

n: Jumlah elemen/anggota sampel

N: jumlah elemen/anggota populasi

e: Eror level (tingkat kesalahan) (10%)

Adapun gambaran ukuran sampel terhadap populasi mahasiswa

program studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai berikut:

𝑛 =𝑁

1 + (𝑁 x 𝑒2) =

239

1 + 239 (10%)2

= 239

1 + 239 (0,1)2

= 239

1 + 239 (0,01)

= 239

1 + 2,39

= 239

3,39

= 70,5 (dibulatkan menjadi 71)

Kemudian, untuk mengukur banyaknya sampel tiap angkatan, peneliti

juga membaginya menggunakan rumus:

𝑛𝑖 =𝑛

𝑁𝑥𝑛𝑥

Keterangan:

𝑛𝑖 = jumlah sampel tiap angkatan

𝑛 = jumlah seluruh sampel pada penelitian

38 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Cet. Ke-4, h. 162.

Page 53: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

41

𝑁 = jumlah seluruh populasi

𝑛𝑥 = jumlah anggota tiap angkatan

Sampel Jurnalistik Angkatan 2014/2015

𝑛𝑖 =71

239𝑥 67 = 19,9 (dibulatkan menjadi 20)

Maka, jumlah sampel angkatan jurnalistik sebanyak 20 orang.

Sampel Jurnalistik Angkatan 2015/2016

𝑛𝑖 =71

239𝑥 67 = 19,9 (dibulatkan menjadi 20)

Maka, jumlah sampel angkatan jurnalistik sebanyak 20 orang

Sampel Jurnalistik Angkatan 2016/2017

𝑛𝑖 =71

239𝑥 105 = 31,1 (bulatkan menjadi 31)

Maka, jumlah sampel angkatan jurnalistik sebanyak 31 orang.

Tabel 4. Jumlah Sampel Jurnalistik UIN Jakarta Angkatan 2014-2016

Jadi, peneliti mengambil sampel dari program Studi Jurnalistik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2014 hingga 2016 masing-masing

sebanyak 20 orang dan angkatan 2016/2017 sebanyak 31 orang.

No Tahun Angkatan Jumlah Jumlah Sampel

1. 2015/2016 67 Orang 20 Orang

2. 2016/2017 67 Orang 20 Orang

3. 2017/2018 105 Orang 31 Orang

Total 239 Orang 71 Orang

Page 54: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

42

D. Operasional Konsep

Definisi operasional menekankan kepada hal-hal terkait ukuran/indikator

dari suatu variabel.39 Dari sinilah konsep dan definisi operasional penelitian

menjadi kerangka wajib serta menjadi acuan dalam mendesain sebuah

instrumen penelitian.

Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang memberikan informasi

tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh objek atau

individu tertentu. Sedangkan teknik penskalaan menggunakan skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Tabel 5. Skala Likert

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif

Sangat Setuju (SS) = 4 Sangat Setuju (SS) = 1

Setuju (S) = 3 Setuju (S) = 2

Tidak Setuju (TS) = 2 Tidak Setuju (TS) = 3

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Sangat Tidak Setuju (STS) = 4

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu

dari variabel terikat. Variabel bebas dari penelitian ini adalah terpaan

pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR RI, Setya Novanto di Detik.com.

Diukur dengan tiga dimensi terpaan media, yaitu; frekuensi, pegukuran

intensitas penggunaan media dalam jangka waktu tertentu. Durasi, menghitung

39 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prenada media Grup, 2013), Cet. Ke-

3, h 97.

Page 55: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

43

berapa lama khalayak bergabung dengan media. Dan atensi, diukur dari

penonjolan kesadaran khalayak terhadap suatu berita.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa

Jurnalistik UIN Jakarta tentang citra lembaga DPR. Diukur dengan tiga

dimensi citra, yaitu; kesan, kepercayaan dan reputasi yang timbul setelah

mengetahui pemberitaan.

Tabel 6. Operasional Konsep Terpaan Media (Variabel X)

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala

Terpaan

Frekuensi Berapa kali

responden

membaca

berita

1-3 kali (1)

4-6 kali (2)

7-9 kali (3)

>10 kali (4)

Ordinal

Durasi Lamanya

responden

membaca

<5 menit (1)

6-10 menit (2)

11-15 menit (3)

>16 menit (4)

Atensi Informasi

yang

dibutuhkan

responden

Sangat Tidak

Setuju (1)

Tidak setuju (2)

Setuju (3)

Sangat Setuju

(4)

Perkembangan

berita yang

dinantikan

responden

Informasi

besifat aktual

dan menjadi

headline

Page 56: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

44

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala

Informasi

besifat aktual

meski tidak

menjadi

headline

Tabel 7. Operasional Konsep Citra Lembaga DPR (Variabel Y)

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala

Citra

lembaga

Persepsi

khalayak

Anggapan

khalayak

Sangat Tidak

Setuju (1)

Tidak Setuju

(2)

Setuju (3)

Sangat Setuju

(4)

Ordinal

Kepercayaan Perasaan

percaya

khalayak

terhadap

lembaga

Reputasi Evaluasi

terhadap

sikap dan

memunculkan

reaksi

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan dan diperoleh melalui

beberapa sumber yaitu:

1. Data Primer

Dilakukan melalui teknik kuisioner (angket). Angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

Page 57: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

45

ketahui.40 Pada penelitian survei, penggunaan kuesioner merupakan hal

yang pokok untuk pengumpulan data.

Hasil kuesioner tersebut akan tertera dalam angka-angka, tabel-tabel,

analisa statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Analisa data

kuantitatif dilandaskan pada hasil kuesioner tersebut. Tujuan pokok

pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan survei, dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan

validitas setinggi mungkin.41

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung didapat dari lapangan.

Data yang diperoleh biasanya melalui bahan-bahan pustaka yang terkait

dengan masalah-masalah yang diteliti. Bahan-bahan pustaka yang

digunakan bisa berupa buku-buku, internet, literatur atau informasi tertulis

lainnya.

Semua hal di atas dapat dilakukan apabila dalam angket yang diajukan

terdapat pernyataan yang kurang dapat dipahami dan dapat dijelaskan oleh

peneliti. Sehingga dapat dimungkinkan untuk menghindari terjadinya

salah persepsi serta mendapatkan jawaban yang valid.

40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta,2006), h.151 41 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3S,

2011), hal. 175

Page 58: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

46

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data

ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumusan tertentu. Pengolahan

data meliputi:

1. Editing

Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil

dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah

masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Dalam melakukan

proses editing data, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses

editing, antara lain:

a. Pengambilan sampel

Pengambilan sampel berupa pengecekan kategori sampel,

jenis sampel yang digunakan dan penentuan jumlah sampel.

b. Kejelasan data

Pada tahap ini yaitu mengecek apakah data yang telah masuk

dapat dibaca dengan jelas, jika terdapat tulisan tangan atau

singkatan yang kurang jelas perlu dilakukan verifikasi kepada

pengumpul data.

c. Kelengkapan isian

Pada tahap ini dilakukan pengecekan apakah isi kuesioner

responden ada yang kosong atau tidak, bila kosong ada dua

kemungkinan pertama memang tidak ada jawaban atau

kemungkinan kedua responden menolak menjawab.

d. Keserasian jawaban

Page 59: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

47

Tahap ini dilakukan pengecekan keserasian jawaban

responden, ini dilakukan menghindari terjadinya jawaban

responden yang bertentangan.

2. Codeting (pengkodean)

Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap

data yang termasuk kategori sama. Kode adalah isyarat yang dibuat

dalam bentuk angka-angka atau huruf untuk membedakan antara data

atau identitas data yang akan dianalisis.

3. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang

telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang

dibuat harus diringkas guna memudahkan dalam proses analisis data.

G. Uji Coba Instrumen Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana

ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Pernyataan atau

pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih

besar dari r standar yaitu 0,3.42 Pada penelitian ini, uji validitas berguna

untuk mengetahui apakah terdapat pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner

yang harus dibuang atau diganti karena tidak relevan.

Instrumen dianggap valid jika r hitung > r tabel dan dalam penelitian

ini, dianggap memenuhi syarat koefisien dengan n = 30 dengan nilai taraf

42 Mohammad Mulyadi, Penelitian Kuantitatif dan Kualitaif, (Jakarta: Publica

Institute,2010), h. 109.

Page 60: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

48

signifikan 5% yaitu 0,361 dan taraf signifikan 1% yaitu 0,463. Pada uji

instrumen ini, peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel untuk

menguji validitas instrumennya.

Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba terhadap 30 responden

bayangan, yakni responden yang memiliki kriteria yang sama untuk

dijadikan sampel. Responden bayangan yang peneliti pilih merupakan

mahasiswa dengan jurusan acak berjumlah 30 responden.

2. Uji Reabilitas

Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap

selanjutnya adalah menguji realibilitas alat tersebut. Realibilitas adalah

ukuran kepercayaan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya.

Hasil pengukuran dapat dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran diperoleh hasil yang relative sama.43 Uji realibilitas dilakukan

dengan melihat jawaban responden pada kuesioner yang disebarkan.

Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Pada

program SPSS, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode

Cronbach Alpha. Apabila Cronbach Alpha yang diperoleh dari pengujian

ini lebih besar dari 0,60 maka kuesioner dinyatakan reliabel sebaliknya

bila nilai alpha menunjukkan hasil lebih kecil dari 0,60 maka kuesioner

dinyatakan tidak reliabel.

Dalam sebuah penelitian hendaknya peneliti menentukan variabel.

Berdasarkan jenisnya, variabel terbagi atas variabel independen (variabel

43 Azwar, Saiffudin, Reliabilitas dan Validitas, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), h. 4

Page 61: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

49

bebas) yakni variabel yang memengaruhi, dan variabel dependen (variabel

terikat) yakni variabel yang dihubungkan.44

Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberitaan

kasus korupsi mantan ketua DPR RI, Setya Novanto di Detikcom. Sedangkan

variabel dependen dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa Jurnalistik

UIN Jakarta tentang citra lembaga DPR yang mempunyai kewajiban

menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat. Dalam menentukan

variabel, peneliti membagi menjadi dua, yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruh

variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain, yang pada

umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu.

Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif merupakan variabel

yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Variabel ini

biasanya dilambangkan dengan (X) atau biasa disebut variabel bebas.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang diakibatkan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Keberadaan variabel ini

dilambangkan dengan (Y) atau disebut variabel terikat.

Gambar 1. Variabel Penelitian

44 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Cet. Ke-4, h. 20

Citra Lembaga DPR

(Y)

Pemberitaan kasus korupsi

mantan ketua DPR RI,

Setya Novanto

(X)

Page 62: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

50

H. Teknik Analisis Data

1. Kendall Tau

Korelasi rank Kendall Tau menurut Siegel (1994:250) adalah ukuran

korelasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam

skala ordinal. Sehingga objek-objek yang dipelajari dapat dirangking dalam

dua rangkaian berurut. Menurut Sugiono, analisis rank Kendall Tau

digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua

variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau rangking. Teknik

analisis ini memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan pada sampel lebih dari

sepuluh.

Koefisien korelasi rangking Kendall Tau cocok digunakan sebagai

ukuran korelasi dengan jenis data yang sama dengan digunakan dimana

koefisien korelasi rangking spearman dapat digunakan. Artinya jika

sekurang-kurangnya tercapai pengukuran ordinal dari dua variabel.

Rumus:

𝑇 =2𝑆

𝑁(𝑁 − 1)

Penjelasan:

T = koefisien korelasi Kendall Tau (besarnya antara -1 s/d 1)

𝑆 = selisih jumlah rank x dan y

𝑁 = banyaknya sampel

Page 63: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

51

Metode yang digunakan pada analisis koefisien korelasi rank Kendall yang

diberi notasi t adalah sebagai berikut:

1. Beri rangking data observasi pada variabel x dan variabel y.

2. Susun N objek sehingga ranking x untuk subjek itu dalam urutan wajar,

yaitu 1,2,3,...,n. Apalagi terdapat rangking yang sama maka

rangkingnya adalah rata-ratanya.

3. Amati rangking y dalam urutan yang bersesuaian dengan rangking x

yang ada dalam urutan wajar kemudian tentukan jumlah angka

pasangan concordan (Nc) dan jumlah angka pasangan discordan (Nd).

4. Statistik uji yang digunakan yaitu;

T = Nc-Nd / (N(N-1)/2)

T = koefisien korelasi rank kendall

Nc = jumlah angka pasangan concordant

Nd = jumlah angka pasangan discordant

N = ukuran sampel

Korelasi yang dihasilkan berkisar diantara -1 sampai +1. Angka

pada nilai korelasi yang dihasilkan menunjukan keeratan hubungan antara

dua variabel yang diuji. Jika angka korelasi makin mendekati 1 maka

korelasi dua variabel akan semakin kuat, sedangkan jika angka korelasi

makin mendekati 0 maka korelasi dua variabel makin lemah. Tanda minus

dan positif pada nilai korelasi menyatakan sifat hubungan. Jika nilai korelasi

menyatakan minus berarti hubungan diantara kedua variabel bersifat

negatif, sedangkan jika nilai korelasi bertanda plus berarti hubungan kedua

variabel bersifat positif. Apabila didapati nilai koefisien korelasi dari dua

Page 64: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

52

variabel adalah 0, maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut

independen.45

Tabel 8. Tabel Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Cukup

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

45 https://www.scribd.com/doc/134451157/Koefisien-Korelasi-Kendall-Tau diakses

tanggal 20 November 2018 pukul 23.00 WIB

Page 65: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

53

BAB IV

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Gambaran Umum Program Studi Jurnalistik

1. Sejarah Singkat Prodi Jurnalistik

Program studi Jurnalistik awalnya merupakan Konsentrasi dari Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Konsentrasi Jurnalistik mulai resmi

dibuka sejak tahun 2004 berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Pembukaan Konsentrasi Jurnalistik dirintis

oleh sebuah tim yang dibentuk oleh dekan waktu itu. Tim tersebut terdiri

dari Drs. Jumroni, M.Si sebagai ketua Drs. Masran, M.Ag sebagai

sekretaris, serta Dra. Armawati Arbi, M.Si dan Drs. Suhaimi, M.Si sebagai

anggota.

Proposal yang diajukan oleh Konsentrasi Jurnalistik kepada Menristek

Dikti RI tahun 2015 kini berbuah manis. Berdasarkan Surat Keputusan (SK)

Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI (Menristek Dikti)

nomor 287/KPT/1/2018 tentang izin pembukaan Prodi Jurnalistik yang

diselenggarakan oleh Kementrian Agama.46 Sehingga Jurnalistik tidak lagi

menginduk pada Program Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

46 http://www.journolierta.com/2018/04/Jurnalistik-Resmi-Jadi-Program-Studi.html

diakses pada 28 April 2018 pukul 09.00 WIB.

Page 66: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

54

2. Visi dan Misi Prodi Jurnalistik

a. Visi Prodi Jurnalistik: “Terwujudnya Program Studi Jurnalistik yang

terkemuka, baik secara nasional, regional maupun internasional dengan

tetap memegang prinsip keilmuan, profesional dan etika religius”.

b. Misi Prodi Jurnalistik:

1) Melahirkan para Jurnalis muslim berkualitas dalam keilmuan,

keislaman dan ketrampilan jurnalistik, baik cetak maupun

elektronik.

2) Memberikan landasan moral terhadap pengembangan ilmu

jurnalistik dan melakukan pencerahan dalam pembinaan iman dan

takwa.

3) Melakukan integrasi ilmu jurnalistik dan ilmu agama secara utuh.

4) Berperan serta aktif mengembangkan ilmu jurnalistik melalui

kegiatan penelitian.

B. Gambaran Umum Detikcom

1. Sejarah Detikcom

Portal web Detikcom sudah bisa diakses pada 9 Juli 1998 yang pada

saat itu didirikan oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman,

dan Didi Nugrahadi. Peliputan utama dari portal tersebut terfokus pada

berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Setelah itu baru menambah

kanal hiburan dan olahraga.

Semenjak 3 Agustus 2011, Detikcom (PT Agranet Multicitra

Siberkom, Agrakom) diakuisisi secara total menjadi bagian dari PT Trans

Page 67: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

55

Corporation. Di bawah perusahaan CT Corp yang dipimpin oleh Chairul

Tanjung, jajaran direksi diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corpora.

Portal web yang berisi berita dan artikel daring di Indonesia ini

merupakan salah satu situs berita terpopuler di mesin pencarian internet.

Berbeda dengan situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detikcom

hanya mempunyai edisi daring (online) dan menggantungkan pendapatan

dari bidang iklan. Walaupun begitu, detik.com merupakan yang terdepan

dalam hal berita-berita baru (breaking news).

Sejak pertama akses pada tahun 1998, situs Detikcom dikunjungi

sebanyak 2500 pengguna internet. Tahun selanjutnya meningkat terus

menerus meningkat. Terakhir pada bulan Januari 2018 mencapai 239.77 juta

pengunjung.47 Suatu alat ukur berpotensi besar yang dimiliki sebuah situs.

Tak salah lagi jika Detikcom menempati posisi tertinggi untuk seluruh

konten di Indonesia oleh the 10 Biggest Digital Media in Indoenesia dan

Alexa.com.

Kini Detikcom memiliki beberapa situs dengan fokus liputan yang

berbeda diantaranya yaitu, detikNews (news.detik.com) berisi informasi

tentang politik- peristiwa, detikFinance (finance.detik.com) berisi informasi

tentang ekonomi dan keuangan, detikFood (food.detik.com) berisi informasi

tentang resep makanan dan kuliner, detikHot (hot.detik.com) berisi

informasi tentang gosip artis/selebriti dan infotainment.Detiki-Net

(inet.detik.com) berisi informasi tentang teknologi informasi, detikSport

47 https://www.similiarweb.com/website/detik.com#overview diakses pada 2 Februari

2018 pukul 19.31 WIB.

Page 68: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

56

(sport.detik.com) berisi informasi tentang olahraga termasuk sepak bola,

detikHealth (health.detik.com) berisi informasi tentang artikel kesehatan,

20detik (tv.detik.com/20detik/) Memuat original konten video mulai dari

news sampai lifestyle, detikFoto (foto.detik.com) Memuat berita foto,

detikOto (oto.detik.com) berisi informasi tentang otomotif, detikTravel

(travel.detik.com) berisi informasi tentang liburan dan pariwisata.

DetikEvent (event.detik.com) berisi informasi tentang event-event

yang diadakan dan kerjasama dengan Detikcom, detikForum

(forum.detik.com) tempat diskusi online antar komunitas pengguna

Detikcom, blogDetik (blog.detik.com) tempat pengakses mengisi informasi

atau artikel, foto, video di halaman blog pribadi, Wolipop

(wolipop.detik.com) berisi informasi tentang wanita dan gaya hidup,

Pasangmata (pasangmata.detik.com) informasi berita dari pengguna

(jurnalis warga) dan dimoderasi oleh Admin, Hai Bunda (haibunda.com)

berisikan artikel seputar parenting.

2. Visi dan Misi Detikcom

a. Visi Detikcom

Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan

layanan digital, baik melalui internet maupun selular/ mobile.

b. Misi Detikcom

1. Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada

pelanggan.

2. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat

yang baik untuk berkarier.

Page 69: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

57

3. Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang

saham.

3. Struktur Organisasi Detikcom 48

a. Struktur Detikcom

Direktur Utama : Budiono Darsono

Direktur Pemberitaan : Ahmad Ridwan Dalimunthe

Pemimpin Redaksi : Iin Yumiyanti

Kepala Peliputan : Ahmad Toriq (Jakarta),

Triono Wahyu Sudibyo (Daerah dan Luar

Negeri).

48 https://www.detikcom/dapur/redaksi diakses pada 2 Februari 2018 pukul 14.00 WIB

Page 70: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

58

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Krakteristik Responden dan Hasil Penelitian

Tabel 9. Jumlah Responden Jenis Kelamin

No Kelamin Frekuensi

1. Laki-laki 17

2. Perempuan 54

Total 71

Tabel 9 menunjukan bahwa dalam penelitian ini dari jumlah total

responden adalah 71 orang. Responden laki-laki sebanyak 17 orang dan

perempuan sebanyak 54 orang.

Tabel 10. Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Tingkat Pendidikan Frekuensi

1. SMA/SMK/MA 29

2. Pesantren 12

3. SMA/SMK/MA+Pesantren 30

Total 71

Berdasarkan tabel 10 menunjukan bahwa pada tingkat pendidikan

SMA/SMK/MA terdiri dari 29 orang. Pada tingkat pendidikan Pesantren

terdiri dari 12 orang. Dan pada tingkat pendidikan

SMA/SMK/MA+Pesantren terdiri dari 30 orang.

Page 71: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

59

Tabel 11. Jumlah Responden Mahasiswa Berdasarkan Organisasi

Tabel 11 menunjukan bahwa responden dalam penelitian sebanyak

47 orang mengikuti kegiatan organisasi, dan sisanya tidak aktif organisasi.

Tabel 12. Jumlah Responden Berdasarkan Organisasi yang Diikuti

No Aktif Organisi Frekuensi

1. Intra Kampus 14

2. Ekstra Kampus 19

3. Intra dan Ekstra Kampus 16

4. Tidak mengikuti organisasi 22

Total 71

Tabel 12 menunjukan bahwa sebanyak 14 orang responden aktif

organisasi intra kampus, sebanyak 19 orang aktif organisasi ekstra

kampus, sebanyak 16 orang mengikuti kedua organisasi dan selebihnya

tidak mengikuti organisasi intra dan ekstra kampus.

B. Terpaan Media

Tabel 13. Frekuensi Responden Membaca Berita Kasus Korupsi Mantan

Ketua DPR RI, Setya Novanto di Detik.com

No Frekuensi Mengakses Berita Kasus Korupsi Mantan

Ketua DPR RI, Setya Novanto di Detikcom

Frekuensi

1. 1-3 kali 1

2. 4-6 kali 2

3. 7-9 kali 32

4. ≥10 kali 36

Total 71

No Aktif Organisasi Frekuensi

1. Aktif 47

2. Tidak 24

Total 71

Page 72: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

60

Tabel 13 menunjukan bahwa dari 71 responden, 36 responden

membaca pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR, Setya Novanto

di Detikcom sebanyak ≥ 10 kali, 32 responden membaca 7-9 kali

pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR, Setya Novanto di

Detikcom, 2 responden membaca 4-6 kali pemberitaan kasus korupsi

mantan ketua DPR, Setya Novanto di Detikcom dan 1 responden membaca

pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR, Setya Novanto di

Detikcom.

Tabel 14. Durasi Responden Membaca Berita di Detik.com

No Durasi Membaca di Detikcom Frekuensi

1. ≤ 5 menit 1

2. 6-10 menit 2

3. 10-15 menit 32

4. ≥ 15 menit 36

Total 71

Data Tabel di atas dapat dilihat berapa rata-rata waktu yang dihabiskan

responden untuk membaca berita di Detikcom dalam sehari, 1 responden

hanya membaca ≤ 5 menit, 2 responden membaca berita di Detikcom 6-10

menit, dan 32 responden membaca berita di Detikcom sekitar ≥ 15 menit

dalam sehari.

C. Rekapitulasi Hasil Validitas dan Reabilitas

1. Hasil Uji Validitas

Berdasarkan data sebar instrumen uji coba variabel terpaan media

terdapat 8 butir pertanyaan yang valid. Dan uji instrumen variabel citra

lembaga DPR terdapat 8 butir pertanyaan valid.

Page 73: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

61

Pertanyaan tersebut dinyatakan valid atau tidak valid dapat dilihat

dari perbandingan t hitung dengan t tabel yaitu, 0.361. Jika t hitung sama

besar atau lebih besar dari t tabel, butir pertanyaan dapat dinyatakan

valid. Sementara jika t hitung lebih kecil dari t tabel artinya butir

pertanyaan tidak valid. Pemaparan uji validitas adalah sebagai berikut.

Tabel 15. Hasil Uji Validitas Variabel Terpaan Media

No Pernyataan r-Hitung r-Tabel Hasil

Instrumen

1 Kesering responden

membaca berita di Setya

Novanto di Detikcom

0,532 0,361 Valid

2

Rata-rata waktu yang

dihabiskan untuk

membaca berita di

Detikcom

0,523 0,361 Valid

3 Kasus E-KTP Setya

Novanto membuat Saya

tertarik untuk berdiskusi

dengan teman

0,562 0,361 Valid

4 Berita kasus Setya

Novanto terus

diperbaruhi oleh

Detikcom

0,452 0,361 Valid

5 Berita kasus Setya

Novanto di Detikcom

dapat dipercaya

0,705 0,361 Valid

6 Detikcom menulis kasus

Setya Novanto berisikan

informasi yang

0,573 0,361 Valid

Page 74: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

62

No Pernyataan r-Hitung r-Tabel Hasil

Instrumen

dibutuhkan oleh

masyarakat

7 Saya menantikan berita

kasus Setya Novanto di

Headline di Detikcom

0,471 0,361 Valid

8 Berita yang disampaikan

oleh Detikcom mengenai

Setya Novanto

mengandung informasi

yang jelas

0,520 0,361 Valid

Tabel 16. Hasil Uji Validitas Citra Lembaga DPR

No Pernyataan r-Hitung r-Tabel Hasil

Instrumen

1 Sebagai wakil rakyat,

DPR seharusnya terbebas

dari kasus korupsi

0,528 0,361 Valid

2 Berita kasus Setya

Novanto berimbas buruk

pada image anggota

parlemen lain

0,818 0,361 Valid

3 Seorang pemimpin harus

memiliki sifat jujur

0,834 0,361 Valid

4 Menurut saya, DPR tidak

menjalankan tugasnya

sebagai lembaga tinggi

perwakilan rakyat dengan

benar

0,808 0,361 Valid

Page 75: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

63

No Pernyataan r-Hitung r-Tabel Hasil

Instrumen

5 Saya kecewa dengan

anggota parlemen yang

terlibat kasus hukum

0,760 0,361 Valid

6 Akibat kasus Setya

Novanto, wajah DPR

semakin suram dimata

masyarakat

0,825 0,361 Valid

7 Seorang pemimpin harus

memiliki sifat yang dapat

dipercaya oleh

masyarakat

0,837 0,361 Valid

8 Upaya DPR untuk

meningkatkan

kesejahteraan belum

dirasakan oleh rakyat

0,657 0,361 Valid

9 DPR harus memiliki

sikap adil dalam

menerima aspirasi

masyarakat

0,837 0,361 Valid

10 Sebagai wakil rakyat,

DPR seharusnya terbebas

dari kasus korupsi

0,528 0,361 Valid

11 Berita kasus Setya

Novanto berimbas buruk

pada citra anggota DPR

lain

0,520 0,361 Valid

Page 76: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

64

2. Hasil Uji Reabilitas

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur yang telah

dinyatakan valid lalu diuji reabilitasnya dengan menggunakan program

SPSS 19. Jika hasil dari Cronbach alpha > 0,60 maka butir pertanyaan

kuesioner dapar dikatakan reliable. Berikut adalah hasil uji reabilitas

terhadap variabel terpaan pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR

RI, Setya Novanto di Detikcom terhadap persepsi mahasiswa Jurnalistik

UIN Jakarta tentang citra lembaga DPR.

Tabel 17. Hasil Uji Reabilitas Variabel Terpaan Media

Cronbach's Alpha N of Items

.774 8

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 18. Hasil Uji Reabilitas Variabel Citra DPR

Cronbach's Alpha N of Items

.862 11

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil uji reliabilitas kedua variabel dengan menggunakan

program SPSS 19 dengan ini nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel

adalah 0,774 untuk variabel terpaan media dan 0,862 nilai variabel citra

lembaga DPR. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa semua butir

pernyataan mempunyai kehandalan yang tinggi untuk digunakan sebagai

instrumen pengukuran dalam penelitian ini.

Page 77: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

65

D. Analisis Data Penelitian

1. Analisis Kendall’s Tau

Tabel 19. Korelasi Kendall’s Tau

Terpaan Citra Lembaga

Kendall's

tau_b

Terpaan Correlation

Coefficient

1.000 .255**

Sig. (2-tailed) . .004

N 71 71

Citra Lembaga Correlation

Coefficient

.255** 1.000

Sig. (2-tailed) .004 .

N 71 71

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat pengaruh antara terpaan pemberitaan kasus korupsi mantan

ketua DPR RI, Setya Novanto di Detik.com dengan persepsi mahasiswa

Jurnalistik UIN Jakarta tentang citra lembaga DPR.

Ha: Terdapat pengaruh antara terpaan pemberitaan kasus korupsi mantan ketua

DPR RI, Setya Novanto di Detik.com dengan persepsi mahasiswa Jurnalistik

UIN Jakarta tentang citra lembaga DPR.

Untuk menguji hipotesis diatas dapat dilihat dari hasil teknik analisis

Kendall’s Tau menggunakan SPSS. Jika nilai sig > 0,05 (nilai sig lebih besar dari

0,05) maka Ho diterima. Jika nilai sig <0,05 (nilai sig kecil dari 0,05) maka Ho

ditolak.

Dari hasil uji korelasi Kendall’s Tau di atas diperoleh nilai sig adalah 0,04.

Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Nilai sig 0,04 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

Page 78: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

66

diterima. Artinya terdapat hubungan antara terpaan pemberitaan kasus korupsi

mantan ketua DPR RI, Setya Novanto di Detik.com dengan citra lembaga DPR di

Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta.

Hasil hubungan uji korelasi Kendall’s Tau sebesar 0,255. Artinya hubungan

antara terpaan pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR RI, Setya Novanto di

Detik.com dengan persepsi mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta tentang citra

lembaga DPR adalah rendah. Seperti yang terlihat pada tabel49:

Tabel 20. Tabel Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Cukup

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

E. Interpretasi Hasil

Temuan penelitian menunjukan data penggunaan media massa atau khalayak

pada mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta terbilang tinggi. Terbukti dengan

persentase frekuensi dan durasi membaca pemberitaan kasus korupsi mantan ketua

DPR RI, Setya Novanto di Detik.com, yaitu sebanyak 50,7%. Artinya, berdasarkan

tabel terpaan media, pemberitaan kasus mantan ketua DPR RI, Setya Novanto

tinggi dikalangan mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta. Namun tidak membuat

mahasiswa UIN Jakarta memiliki persepsi tidak baik tentang citra lembaga DPR.

49 https://www.scribd.com/doc/134451157/Koefisien-Korelasi-Kendall-Tau diakses tanggal 20

November 2018 pukul 23.00 WIB

Page 79: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

67

Sementara itu, hasil analisis melalui uji korelasi Kendall’s Tau

menunjukan bahwa tampak adanya hubungan signifikan pada level rendah

yaitu 0,255 antara terpaan pemberitaan kasus korupsi mantan ketua DPR RI,

Setya Novanto di Detik.com dengan persepsi mahasiswa Jurnalistik UIN

Jakarta tentang citra lembaga DPR. Artinya hasil penelitian ini menunjukan

asumsi yang berbeda dengan teori uses and effect.

Teori uses and effect mengatakan bahwa halayak yang terkena

terpaan berita tertentu dalam jumlah waktu tertentu dan konsumsi media

tertentu akan dapat mengukur sejauh mana keberhasilan efek sebuah

pemberitaan di media untuk membentuk persepsi khalayak. Artinya,

khalayak memiliki perhatian atau ketertarikan terhadap suatu pemberitaan

yang disampaikan oleh suatu media.

Dari hasil penelitian menunjukan perbedaan, bahwa tingkat

penggunakaan media tidak mempengaruhi persepsi mahasiswa Jurnalistik

UIN Jakarta terhadap citra lembaga DPR. Hal ini terjadi karena kasus

korupsi yang menimpa mantan ketua DPR RI, Setya Novanto dilihat oleh

khalayak sebagai kasus personal atau perseorangan bukan kasus yang

menyeret nama lembaga.

Hubungan pada level rendah ini juga dapat diasumsikan karena

adanya faktor lain yang mempengaruhi persepsi citra lembaga DPR. Penulis

mengasumsikan faktor lainnya adalah banyaknya pemberitaan mengenai

Setya Novanto. Seperti kasus korupsi e-KTP dan kasus saham PT Freeport.

Dilihat berdasarkan tonjolan pemberitaan, media lebih menekan pada kasus

secara personal, bukan berdasarkan kasus lembaga. Hal ini mengartikan

Page 80: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

68

kasus viral yang menimpa Setya Novanto berdasarkan nama perseorangan,

bukan berdasarkan dari sebuah nama lembaga DPR RI

Page 81: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

69

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui serangkaian proses penelitian, pengolahan data, dan

analisis penulis pengaruh menarik kesimpulan terkait dengan hasil penelitian

yang sudah diperoleh mengenai [ terpaan pemberitaan kasus korupsi mantan

ketua DPR RI, Setya Novanto di Detik.com dengan persepsi mahasiswa

Jurnalistik UIN Jakarta tentang citra lembaga DPR, didapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

Dari hasil uji korelasi Kendall’s Tau antara terpaan pemberitaan kasus

korupsi mantan ketua DPR RI, Setya Novanto di Detik.com dengan persepsi

mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta tentang citra lembaga DPR adalah

signifikan, karena nilai sig 0,004 < 0,005. Sementara tingkat hubungan korelasi

Kendall’s Tau sebesar 0,255 menunjukan kedua variabel memiliki tingkat

keeratan rendah, hal ini dapat dilihat dari tabel koefisien korelasi.

Pada penelitian ini terpaan yang dialami khalayak tergolong rendah, oleh

sebab itu efek persepsi yang dihasilkan tergolong rendah. Penelitian ini

terdapat hasil yang berbeda dari teori uses and effect. Perbedaan tersebut

terletak pada semakin tinggi terpaan yang dilakukan oleh media, maka efek

persepsi yang ditimbulkan oleh mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta adalah

rendah. Hal ini diasumsikan karena kasus korupsi yang menimpa Setya

Novanto berdasarkan nama perseorangan, bukan berdasarkan dari sebuah nama

lembaga.

Page 82: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

70

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitiandan kesimpulan, penulis menyarankan:

1. Saran untuk Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik UIN Jakarta, diharapkan

agar lebih kritis lagi dalam memberikan pandangan terhadap pemberitaan

di media massa, agar pengetahuan mengenai citra seseorang atau lembaga

dapat bertambah. Dan dengan lebih berkembangnaya teknologi informasi

sebagai mahasiswa dapat lebih selektif memilih dan memilah sehingga

menambah wawasan untuk proses pengembangann diri.

2. Khalayak harus lebih jeli menyerap informasi dari media, tidak boleh

menelan mentah-mentah berita yang disajikan. Dengan banyak membaca

dapat membuka pikiran dan dapat menilai kualitas berita yang dihasilkan

oleh media.

Page 83: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2006

Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2014.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azwar, Saiffudin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Burhan, Bungin. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Daryanto. 2014. Teori Komunikasi. Malang: Gunung Samudra.

Daswati. “Implementasi Peran Kepemimpinan dengan Gaya Pemimpinan Menuju

Kesuksesan Organsasi.”, Jurnal Academica Fisip Untad Vol 04

Elvinaro, Arlando, et.al, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung, Simbiosa

Rekatama Media 2014

Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi (Pendekatan Praktis Penulisan

Proposal dan Laporan Penelitian), UMM Press, Malang 2010

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

McQuail, Dennis. 2002. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.

Morissan, Andy Corry Wardhani, Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa:

Media, Budaya, dan Masyarakat, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Mulyadi, Mohammad. 2010. Penelitian Kuantitatif dan Kualitaif. Jakarta: Publika

Institute.

Page 84: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

Nasrullah, Rulli, Teori dan Riset Media Siber, Jakarta, Kencana, 2014

Noor, Jualiansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Cet. Ke-1. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Grup.

_____________. 2013. Metodologi Penelitian. Cet. Ke-3. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Grup.

Pawito, Komunikasi Politik: Media Massa dan Kampanye Pemilihan, Yogyakarta:

Perpustakaan Utama Nasional: Katalog dalam terbitan (KDT), 2009

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Janah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif.

Bandung: PT Grafindo Persada.

Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

_____________. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet.

Ke.28

_____________. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2011. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3S.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2005. Dasar-dasar Public Relations.

Cet.Ke-4. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryawati, Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar, Bogor: Ghalia Indonesia, 2007

Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa. Cet Ke-1. Jakarta:

Rajagrafindo.

Ujana, Onong. 2003. Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditnya

Bakti.

Page 85: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

Winangsih Nina Syam, dan Dadang Sugiana. 2004. Perencanaan Pesan dan Media.

Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Wirawan. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan

Penelitian. Jakarta, Rajawali Pers, 2014

Yulk, Gary. 2015. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Indeks

Website

Anonim. “Jurnalistik Resmi Jadi Program Studi” diakses pada 28 April 2018 dari

http://www.journoliberta.com/2018/04/Jurnalistik-Resmi-Jadi-Program-

Studi.html

Anonim. “Dapur Redaksi Detikcom” diakses pada 2 Februari 2018 dari

https://www.detik.com/dapur/redaksi

Anonim. “Similiar Website Detikcom” diakses pada 2 Februari 2018 dari

https://www.similarweb.com/website/detik.com#overview

Page 86: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

Lampiran

1. Kuesioner

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Program Studi Jurnalistik

Kuesioner Penelitian

Assalamualaikum wr. wb,

Dalam memperoleh data skripsi Saya yang berjudul “Pengaruh Terpaan

Pemberitaan Kasus Korupsi Ketua DPR RI di Detikcom Terhadap Persepsi

Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta Tentang Citra Lembaga DPR”. Saya

meminta kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden penelitian dengan mengisi

daftar pertanyaan di bawah ini secara jujur apa adanya. Peneliti menjamin

kerahasiaan identitas responden. Atas bantuan dan ketersediaannya Saya ucapkan

terima kasih.

Wassalam.

Chintiya Dewi Anggriani/

1113051000017

Petunjuk Umum

1. Pada kuesioner terdapat 2 variebel, yaitu X dan Y. Masing-masing variabel

terdiri dari sejumlah pernyataan. Bacalah pernyataan tersebut dengan teliti.

2. Beri tanda ceklis (✓) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya.

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS :Sangat Setuju

3. Selama jawaban adalah benar, selama jawaban tersebut sesuai dengan

pendapat, pikiran atau perasaan Anda.

4. Periksa kembali jawaban sebelum kuesioner ini dikembalikan, jangan

sampai ada jawaban yang terlewatkan.

Page 87: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

A. Data Responden (Pilih jawaban sesuai identitas)

1. Jenis kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

4. Tingkat pendidikan sebelum menempuh perguruan tinggi:

a. SMA/MA/SMK b.Pesantren c.SMA/MA/SMK+Pesantren

5. Aktif dalam berorganisai:

a. Aktif b.Tidak

6. Organisasi yang sedang diikuti:

a. Intra kampus b.Ekstra kampus c. Intra dan ekstra kampus

B. Variabel X (Terpaan Media)

Frekuensi

1. Seberapa sering responden membaca berita kasus mantan Ketua DPR

RI, Setya Novanto dan anggota parlemennya di Detikcom pada kasus E-

KTP?

a.1-3 kali b. 4-6 kali c. 7-9 kali d.>10 kali

Durasi

2. Berapa rata-rata waktu yang dihabiskan untuk membaca kasus mantan

Ketua DPR RI, Setya Novanto dan anggota parlemen di Detikcom kasus

E-KTP?

a. <5 menit b.6-10 menit c. 10-15 menit d.>15 menit

Atensi

No Pernyataan SS S TS STS

3 Kesering responden membaca berita

di Setya Novanto di Detikcom

4

Rata-rata waktu yang dihabiskan

untuk membaca berita di Detikcom

5 Kasus E-KTP Setya Novanto

membuat Saya tertarik untuk

berdiskusi dengan teman

6 Berita kasus Setya Novanto terus

diperbaruhi oleh Detikcom

7 Berita kasus Setya Novanto di

Detikcom dapat dipercaya

Page 88: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

No Pernyataan SS S TS STS

8 Detikcom menulis kasus Setya

Novanto berisikan informasi yang

dibutuhkan oleh masyarakat

9 Saya menantikan berita kasus Setya

Novanto di Headline di Detikcom

10 Berita yang disampaikan oleh

Detikcom mengenai Setya Novanto

mengandung informasi yang jelas

C. Variabel (Y) Citra DPR

No Pernyataan SS S TS STS

1 Sebagai wakil rakyat, DPR

seharusnya terbebas dari kasus

korupsi

2 Berita kasus Setya Novanto

berimbas buruk pada image

anggota parlemen lain

3 Seorang pemimpin harus memiliki

sifat jujur

4 Menurut saya, DPR tidak

menjalankan tugasnya sebagai

lembaga tinggi perwakilan rakyat

dengan benar

5 Saya kecewa dengan anggota

parlemen yang terlibat kasus

hukum

6 Akibat kasus Setya Novanto, wajah

DPR semakin suram dimata

masyarakat

7 Seorang pemimpin harus memiliki

sifat yang dapat dipercaya oleh

masyarakat

8 Upaya DPR untuk meningkatkan

kesejahteraan belum dirasakan oleh

rakyat

Page 89: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

9 DPR harus memiliki sikap adil

dalam menerima aspirasi

masyarakat

10 Sebagai wakil rakyat, DPR

seharusnya terbebas dari kasus

korupsi

11 Berita kasus Setya Novanto

berimbas buruk pada citra anggota

DPR lain

Page 90: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

Lampiran

1. Data Kuesioner Terpaan Media

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8

R1 4 4 3 3 3 3 2 3

R2 4 4 3 3 2 2 2 2

R3 4 4 3 3 2 2 2 2

R4 4 3 3 3 3 3 3 3

R5 4 4 3 4 2 3 3 3

R6 4 4 3 4 3 4 4 3

R7 4 3 3 3 3 3 2 3

R8 4 4 3 4 3 3 3 4

R9 4 4 2 3 3 3 3 3

R10 4 4 3 2 3 3 2 3

R11 4 4 3 3 2 2 2 2

R12 4 3 3 3 3 3 2 3

R13 4 3 3 3 3 4 3 3

R14 4 4 3 3 3 3 3 3

R15 3 3 3 3 3 3 2 3

R16 2 3 2 4 3 3 4 3

R17 1 4 3 2 3 3 3 3

R18 3 3 3 3 3 3 3 3

R19 4 3 3 3 3 4 3 3

R20 4 4 3 3 2 3 3 3

R21 4 4 4 4 3 4 3 3

R22 4 2 3 3 3 3 4 4

R23 4 3 3 4 3 4 4 3

R24 4 4 4 4 3 4 3 3

R25 3 3 3 4 3 3 4 3

R26 2 2 3 3 3 3 4 3

R27 4 4 3 3 3 3 3 3

R28 4 3 4 3 3 3 3 4

R29 2 3 3 3 2 2 3 3

R30 4 2 3 3 3 3 3 3

R31 4 4 3 3 3 3 3 3

R32 4 4 3 3 3 3 4 3

R33 4 4 3 3 3 2 2 3

R34 4 4 3 4 3 3 4 4

R35 4 3 3 3 3 3 3 3

R36 4 4 3 3 3 3 2 4

R37 4 4 3 3 3 3 3 2

R38 4 4 3 2 3 3 3 3

R39 4 4 3 4 3 3 4 3

R40 4 4 2 2 3 3 3 3

R41 4 4 3 4 3 3 4 4

R42 4 4 3 3 3 3 4 3

R43 3 1 1 1 1 1 2 1

R44 3 1 1 1 1 1 1 1

R45 4 4 4 3 4 4 3 4

Page 91: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

R46 4 4 3 3 3 3 3 3

R47 4 4 3 3 3 3 3 4

R48 4 4 2 4 3 1 3 3

R49 4 4 3 4 3 4 3 3

R50 2 3 4 3 3 4 4 4

R51 4 4 3 4 3 3 4 3

R52 4 4 3 3 3 3 2 3

R53 4 4 4 4 4 3 3 4

R54 4 4 3 3 3 3 4 3

R55 4 4 3 3 3 3 3 3

R56 4 4 2 3 4 3 2 3

R57 4 4 3 3 3 3 3 3

R58 4 4 3 3 3 3 3 3

R59 3 5 3 3 3 3 2 3

R60 4 3 3 3 3 3 2 3

R61 4 3 3 3 4 2 4 3

R62 4 4 2 3 3 3 2 3

R63 4 4 3 3 3 3 2 2

R64 1 1 2 3 4 3 1 3

R65 2 3 3 3 3 3 4 3

R66 3 4 3 3 3 3 3 3

R67 4 4 4 4 4 3 2 3

R68 4 4 3 3 3 3 3 3

R69 3 3 3 3 4 3 3 3

R70 2 3 3 3 3 4 3 4

R71 4 4 3 3 3 3 3 3

2. Data Kuesoner Citra Lembaga DPR RI

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11

R1 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4

R2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4

R3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3

R4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

R5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R6 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4

R7 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4

R8 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

R9 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4

R10 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4

R11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

R12 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

R13 4 4 4 3 4 1 1 4 4 3 4

R14 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4

R15 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4

R16 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 1

R17 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

R18 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4

R19 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4

Page 92: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

R20 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4

R21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

R22 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4

R23 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4

R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R26 3 4 4 4 4 2 1 3 4 4 4

R27 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4

R28 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4

R29 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4

R30 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4

R31 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4

R32 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4

R33 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

R34 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4

R35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

R36 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4

R37 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4

R38 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4

R39 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4

R40 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4

R41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

R43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

R44 4 3 3 3 3 4 4 3 4 1 1

R45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

R46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

R47 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4

R48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

R49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R50 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

R51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R52 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4

R53 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4

R54 4 3 2 1 3 3 3 3 3 3 4

R55 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3

R56 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4

R57 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2

R58 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1

R59 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3

R60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

R61 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4

R62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

R63 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4

R64 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3

R65 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3

R66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

R67 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 4

Page 93: PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KASUS KORUPSI KETUA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49005... · 2019-12-31 · Berdasarkan konteks di atas, tujuan penelitian ini

R68 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4

R69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

R70 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4

R71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3