Pengaruh Terpaan Kanal Detikpemilu Detik.Com Terhadap ...
Transcript of Pengaruh Terpaan Kanal Detikpemilu Detik.Com Terhadap ...
146 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
Available online at JSJ: Jurnal Studi Jurnalistik
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jsj
JSJ: Jurnal Studi Jurnalistik, 2 (2), 2020, 146-156
Pengaruh Terpaan Kanal Detikpemilu Detik.Com
Terhadap Tingkat Pengetahuan Pemilih Pemula Fitria Apriliyanti, Uljanatunnisa, Azwar
Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, UPN Veteran Jakarta. [email protected]
[email protected] [email protected]
Abstrak
Kemajuan teknologi telah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan informasi, tidak terkecuali informasi tentang pemilihan umum
atau seputar kampanye dan debat calon presiden dan wakil presiden pada tahun
2019. Melalui Kanal DetikPEMILU, portal berita Detikcom menyediakan kanal khusus
tentang informasi pemilu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terpaan
kanal DetikPemilu Detik.com Periode Februari 2019 terhadap tingkat pengetahuan
pemilih pemula. Terpaan media massa dan tingkat pengetahuhan pemilu menjadi
konsep yang digunakan dalam penelitan ini, sementara pendekatan kuantitatif
eksplanatif merupakan metode yang dipilih untuk melihat ada tidaknya pengaruh
terpaan terhadap tingkat pengetahuan pemilih pemula. Sampel pada penelitian ini
adalah siswa/i kelas XII SMAN 12 Tangerang Selatan sebanyak 76 responden yang
dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji pengaruh diketahui
memiliki pengaruh yang dibuktikan dengan nilai Uji t 7,678 > t tabel 1,666, sehingga
dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terpaan kanal
DetikPEMILU periode Februari 2019 pada portal berita Detikcom berpegaruh
terhadap tingkat pengetahuan pemilih pemula siswa/i kelas XII SMAN 12 Tangerang
Selatan.
Kata Kunci : Pemilih Pemula, Rubrik Pemilu, Tingkat Pengetahuan.
Permalink/DOI: http://doi.org/10.15408/jsj.v2i2.17643
Pendahuluan
Pesta Demokrasi atau Pemilihan
Umum sudah di depan mata, acara akbar
lima tahun sekali ini menjadi topik hangat
yang selalu menjadi perbicangan tidak
terkecuali bagi pemilih pemula. Pada
Pemilu tahun 2019 masyarakat Indonesia
yang genap berusia 17 tahun memang
telah diberikan jaminan untuk
147 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
menyalurkan aspirasi mereka, sesuai
dengan UU No. 7 Tahun 2017.
Secara kuantitatif jumlah pemilih
pemula tahun 2019 ini cukup banyak,
seperti dilansir dari Detik.com bahwa per
1 Januari 2018 hingga 17 April 2019
jumlah pemilih pemula sebanyak
5.085.887 Jiwa (Detik.com). data tersebut
mengambarkan bahwa suara mereka
tentunya berpengaruh signifikan
terhadap kemenangan pasangan calon
presiden dan wakil.
Tetapi dengan meningkatnya jumlah
pemilih pemula, ternyata tidak diimbangi
dengan realisasi partisipasi pemilih.
Menurut Antar Venus bahwa
ketidaktahuan pemilih pemula terhadap
partai ataupun calon anggota
menyebabkan keengganan mereka untuk
berpartisipasi dalam pemilu
(liputan6.com/).
Olehnya, untuk mengantisipasi hal
tersebut dibutuhkan penyebaran
informasi yang merata, bukan hanya
melalui media konvensional saja akan
tetapi distribusi informasi baiknya juga
disebarkan melalui media baru. Karena
saat ini medium internet, menjadi salah
satu medium yang paling sering
digunakan oleh generasi milenial.
Berdasarkan Survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJI) bahwa sekitar 79, 23% pengguna
internet merupakan siswa SMA atau
sederajat. Sedangkan hasil survei
pengguna berdasarkan usia, kelompok
usia dengan penggunaan internet
tertinggi adalah kelompok usia 13 – 18
tahun yaitu sebanyak 75,50%, kemudian
di posisi kedua ada pada kelompok usia
19 – 35 tahun sebanyak 74,23 %,
sedangkan pada posisi ketiga dengan
kelompok usia 36 – 54 tahun memiliki
pengguna sebanyak 44,06% dan adapun
pada kelompok usia diatas 54 tahun
memiliki 15,72% pengguna.
Hasil survei di atas menunjukan
dengan tingginya jumlah usia pemilih
pemula dalam mengakses internet,
merupakan peluang besar pada distribusi
informasi khususnya tentang pemilu,
terlebih lagi berdasarkan laporan Reuters
Institute for Study of Jurnalism dengan
tajuk Reuters Institute Digital News Report
2016 juga mengemukakan bahwa
konsumen dengan usia muda (18–24
tahun) lebih suka mencari berita melalui
media digital, sehingga dapat
disimpulkan bahwa digitalisasi pada
bidang informasi seharusnya memiliki
pengaruh yang besar searah dengan
meningkatnya pengunaan internet di
kalangan pemilih pemula.
Nielsen Indonesia tahun 2017 juga
menyatakan bahwa di Indonesia,
pembaca media online lebih banyak
dibandingkan dengan media
konvensional. Jumlah pembeli koran
terus merosot karena masyarakat
beranggapan bahwa informasi
seharusnya bisa didapat tanpa
mengeluarkan biaya di luar pembelian
pulsa internet. Saat ini masyarakat lebih
memilih membaca koran di kantor,
148 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
sekolah, dan perpustakaan, sehingga tak
perlu mengeluarkan biaya lagi. Data
tersebut menunjukkan, jumlah pembaca
media online jauh lebih banyak
dibandingkan pembaca media
konvensional sebanyak 4,5 juta orang
sedangkan pembaca media online
sebanyak 6 juta orang.
Memanfaatkan peluang tersebut,
Detik.com berupaya menyediakan kanal-
kanal berita untuk memudahkan sebuah
informasi tentang berbagai hal yang
dirangkum dalam satu kesatuan agar
mudah dicari dan diakses sesuai dengan
temanya. Seperti kanal berita olahraga,
hiburan, ekonomi, sosial hingga politik.
Khususnya pada masa kampanye saat
ini, situs portal berita Detikcom menjadi
satu-satunya portal berita yang
menyediakan kanal khusus pemilu yang
diberi nama DetikPEMILU. Kanal tersebut
berisi semua informasi tentang berbagai
macam hal yang berhubungan dengan
pemilihan umum, informasi-informasi
tentang kedua pasangan calon presiden
dan wakil presiden hingga trending topic
sesuai dengan isu yang sedang ramai
diperbincangan tentang pemilihan
umum.
Tujuannya agar para pembaca
bisa dengan mudah mencari dan
mengakses informasi tentang pemilu
secara bebas dan terarah, terutama bagi
pelajar yang baru berusia 17 tahun
dimana tahun ini merupakan tahun
pertama mereka mengikuti pemilihan
umum. Adanya Kanal DetikPemilu secara
tidak langsung memberikan kemudahan
akses dalam mencari informasi
dimanapun dan kapanpun sesuai
keinginan.
Gambar 1. Kanal DetikPEMILU Portal
Berita Detikcom (Sumber:
http://m.Detikcom)
Kanal DetikPEMILU telah hadir
sejak Agustus 2018 dengan memuat fitur-
fitur unik yang bisa membuat pembaca
mengenal kedua pasangan calon presiden
dan wakil presiden, seperti fitur Profil
Calon yang berisi biodata, visi-misi,
hingga statistik eletabilitas dari kedua
pasangan calon presiden dan wakil
presiden. Fitur Hasil Survei yang berisi
beberapa lembaga survei yang telah
mengukur elektabilitas kedua pasangan
calon presiden dan wakil presiden.
Kemudian ada fitur Versus yang berisi
topik debat antara pendukung, calon
legislatif, hingga simpatisan dari kedua
calon presiden dan wakil presiden.
149 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
Terakhir, ada fitur Agenda Pemilu yang
berisi waktu dan tempat agenda
pemilihan umum 2019 dilaksanakan. Tak
kalah menarik juga, pada kanal
DetikPEMILU terdapat Live Streaming
Debat, Quick Count, dan Realcount Pemilu
2019.
Jadi masyarakat bisa dengan
mudah menyimak perkembangan Pemilu
2019 secara cepat dan terarah pada satu
platform media yang disediakan oleh
kanal DetikPEMILU pada portal berita
Detikcom
Atas dasar di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
apakah kanal DetikPEMILU periode
Februari 2019 pada portal berita
Detikcom berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan pemilih pemula?
Kajian Teoritis
Jurnalistik
Azwar (2018) menyatakan bahwa
secara normatif jurnalistik adalah
serangkaian kegiatan untuk
mengungkapkan kebenaran, yang
dilakukan dengan teknik tertentu.
Berdasarkan pemahaman ini, dapat
dipahami bahwa jurnalistik merupakan
kegiatan menyampaikan berita kepada
khalayak, mulai dari kegiatan pencarian
data lapangan, mengolahnya menjadi
tulisan, sampai menghadirkan kepada
khalayak.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
kegiatan jurnalistik membantu manusia
untuk melek akan informasi. Tanpa
adanya jurnalistik, manusia tidak akan
pernah tau tentang segala informasi yang
terjadi di berbagai penjuru dunia, baik
kejadian yang belum terjadi, sedang
terjadi, maupun yang sudah terjadi.
Media Massa
Berdasarkan pendapat Cangara
(2010), media massa adalah sarana untuk
menyampaikan pesan yang berhubungan
langsung dengan masyarakat luas
misalnya radio, televisi, dan surat kabar.
Media ialah sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak, sedangkan pengertian
media massa sendiri ialah sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan
dari sumber kepada khalayak dengan
menggunakan media-media komunikasi
seperti surat kabar koran, majalah, radio,
televisi, maupun film.
Berita
Ahli-ahli dalam bidang jurnalistik
mengatakan bahwa berita adalah apa
yang ditulis surat kabar, apa yang
disiarkan radio, dan apa yang
ditayangkan televisi. Berita menyajikan
fakta, tetapi tidak setiap fakta adalah
berita. Berita menampilkan fakta, namun
tidak semua fakta adalah berita. Berita
telah hadir sebagai kebutuhan dasar
manusia di seluruh penjuru dunia.
Dengan adanya berita, manusia
mengetahui segala informasi di berbagai
belahan dunia, bahkan dengan mudah
karena adanya media massa. Dengan
150 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
adanya berita pula, manusia yang tidak
memiliki kedekatan akan informasi yang
disampaikan bisa diketahuinya dan
dijadikan sebagai acuan dalam bersikap,
berperilaku, sampai menentukan sebuah
pilihan dalam menunjang kehidupannya.
Terpaan Rubrik/Kanal Media Massa
Menurut Ardianto & Erdinaya
(2005), terpaan dapat diartikan sebagai
kegiatan mendengar, melihat, dan
membaca pesan-pesan yang terdapat di
media. Terpaan media berusaha mencari
data khalayak tentang penggunaan
media, yaitu frekuensi penggunaan
media, durasi penggunaan media,
maupun macam-macam penggunaan
media, seperti koran, majalah, radio,
televisi, maupun film dan internet.
Berdasarkan penjelasan diatas,
terdapat tiga hal yang terkandung dalam
terpaan media, yaitu:
1. Frekuensi Penggunaan Media
Berkaitan dengan data khalayak
dalam menonton, membaca, dan
mendengar sebuah berita, baik itu
berita harian, mingguan, bulanan,
maupun tahunan.
2. Durasi Penggunaan Media
Berkaitan dengan jumlah waktu yang
digunakan khalayak dalam
menggunakan media untuk melihat
suatu berita, seperti selama dalam
hitungan menit, jam maupun
hitungan berapa jam perhari.
3. Atensi Penggunaan Media
Berkaitan dengan perhatian khalayak
terhadap berita yang disajikan media,
seperti memepetimbangkan isi yang
disajikan oleh media.
Mengacu pada penjelasan tentang
terpaan rubrik/kanal media massa diatas,
dapat diartikan bahwa seberapa jauh
khalayak terterpa oleh media yaitu
dengan melihat frekuensi, durasi, dan
atensi penggunaan media.
Frekuensi dapat dilihat dari
berapa kali seseorang membaca kanal
DetikPEMILU pada portal berita
Detikcom, durasi penggunaan media
dapat dilihat dari berapa lama seseorang
mengakses kanal DetikPEMILU pada
portal berita Detikcom, serta atensi
penggunaan media bisa dilihat dari
seberapa besar perhatian seseorang
terhadap kanal DetikPEMILU pada portal
berita Detikcom dengan memberikan
penilaian atau sanggahan terhadap berita
yang disampaikan.
Pengetahuan
Notoatmojo (2003), mengatakan
bahwa pengetahuan ialah hasil dari tahu
melalui penginderaan manusia, yaitu
indera penglihatan, penciuman,
pendengaran, raba, dan rasa. Indera mata
dan telinga merupakan indera paling
penting yang memberikan sumbangan
terbesar dari pengetahuan manusia.
Pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya suatu
perilaku dan sikap seseorang.
151 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
Lebih jauh Notoatmojo (2003)
menyampaikan bahwa pengetahuan ialah
kemampuan seseorang dalam mengingat
suatu objek secara langsung dari
kesadarannya sendiri. Manusia biasanya
akan memerlukan pengetahuan sebelum
memilih suatu keputusan untuk
mengambil tindakan yang tepat pada
situasi yang bermacam-macam karena
pengetahuan mendasari manusia untuk
megingat dan merepakannya dalam
kehidupan sehari-hari, salah satunya
dalam menentukan pilihannya untuk
presiden dan wakil presiden yang dipilih
pada 17 April 2019.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif, dengan
pendekatan eksplanatif untuk
menjelaskan hubungan sebab akibat
antara variabel X dan Y, Penelitian ini
akan melihat apakah terdapat pengaruh
terpaan kanal DetikPEMILU sebagai
variabel X terhadap tingkat pengetahuan
pemilih pemula sebagai variabel Y.
Populasi dalam penelitian ini
adalah adalah siswa/i kelas XII SMAN 12
Tangerang Selatan yang berjumlah 315
orang, dari populasi tersebut dapat
ditarik sampel dengan menggunakan
rumus slovin sebanyak 76 responden
dengan toleransi kesalahan sebesar 10%.
Adapun Penentuan responden
menggunakan teknik nonprobability
sampling, yaitu purposive sampling.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha : Terdapat pengaruh terpaan
kanal
DetikPEMILU periode Februari
2019 pada portal berita Detikcom
terhadap tingkat pengetahuan
pemilih pemula.
Ho : Tidak terdapat pengaruh
terpaan kanal
DetikPEMILU periode Februari
2019 pada portal berita Detikcom
terhadap tingkat pengetahuan
pemilih pemula.
Tabel 1. Operasional Variabel X dan Y Variabel Dimensi Indikator Skala
Terpaan Kanal DetikPEMILU (X) Terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan yang
Frekuensi
Jumlah akses kanal DetikPEMILU pada portal berita Detikcom
Durasi
Jumlah waktu dalam menggunakan kanal DetikPEMILU pada portal berita
152 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
terdapat di media. Terpaan dapat diukur menggunakan tiga indikator yaitu : Frekuensi, Durasi dan Atensi (Ardianto & Erdinaya, 2005)
Atensi
Perhatian terhadap informasi tentang pemilu yang disajikan kanal DetikPEMILU pada portal berita Detikcom
LIKERT Tingkat pengetahuan pemilih pemula (Y) Pengetahuan ialah hasil dari tahu melalui penginderaan manusia, yaitu indera penglihatan, penciuman, pendengaran, raba, dan rasa. Indera mata dan telinga merupakan indera paling penting yang memberika sumbangan terbesar dari pengetahuan manusia. (Notoatmodjo, 2003)
Tahu Memahami Menerapkan Analisa Sintesa Evaluasi
Ingatan pemilih pemula terhadap kanal DetikPEMILU pada portal berita Detikcom yang telah diaksesnya. Kemampuan pemilih pemula untuk menjelaskan dan menginterpretasikan suatu informasi Kemampuan pemilih pemula dalam menggunakan informasi yang dimilikinya untuk pertimbangan Kemampuan pemilih pemula untuk menjabarkan informasi yang dimilikinya dari kanal DetikPEMILU pada protal berita Detikcom. Kemampuan pemilih pemula untuk menghubung-hubungkan bagian-bagian informasi yang dimilikinya dari kanal DetikPEMILU pada potal berita Detikcom. Kemampuan pemilih pemula melakukan penilaian terhadap kanal DetikPEMILU pada portal berita Detikcom
Sumber: Ardianto & Erdinaya, (2005) & Notoatmodjo (2003)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Portal berita Detikcom adalah satu-
satunya portal berita yang menyediakan
kanal khusus pemilu yang diberi nama
DetikPEMILU. Didalamnya terdapat
berbagai informasi mengenai pemilu
yang dikupas secara cepat, faktual, dan
153 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
berimbang. Kanal DetikPEMILU adalah
sebuah sub bagian berita yang terdapat
pada portal berita Detikcom yang
memuat semua informasi tentang
pemilihan umum yang dilaksanakan pada
17 April 2019.
Kanal DetikPEMILU pada periode
Februari 2019 memuat informasi seputar
kegiatan masa kampanye dan debat
kandidat pasangan calon presiden dan
wakil presiden. Dimana semua informasi
yang berhubungan dengan para calon
kandidat terutama pada saat masa
kampanye dan debat sangat dibutuhkan
oleh khalayak, termasuk para pemilih
pemula.
Pada penelitian ini sebanyak 17
Pertanyaan yang dibagikan kepada
responden, masing-masing pertanyaan
tersebut telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Adapun Responden yang
terlibat dalam penelitian ini terdiri dari
31.6 % laki-laki sedangkan 68.4 %
perempuan dengan dominasi usia
responden 18 Tahun atau persentase
sebesar 46.1 %.
Uji Korelasi menunjukan bahwa Kanal
DetikPEMILU memiliki hubungan yang
kuat dengan tingakt pengetahuan pemilih
pemula, berdasarkan perhitungan SPSS
versi 23 terdapat nilai korelasi r yaitu =
0,666. Sehingga, jika mengacu pada tabel
tingkat korelasi dan kekuatan hubungan
nilai tersebut memiliki arti hubungan
yang kuat karena terletak diantara 0,600
– 0,799.
Tabel.2 Hasil Uji Korelasi Variabel X
dan Y
Correlations
Terpa
an
kanal
Detik
PEMI
LU
Tingk
at
Penge
tahua
n
Pemil
ih
Pemu
la
Spea
rman
’s
rho
Terpa
an
Kanal
Detik
PEMI
LU
Corr
elati
on
Coefi
cient
1.000 .666*
*
Sig.
(2-
taile
d)
. .000
N 76 76
Tingk
at
Penge
tahua
n
Pemili
h
Pemul
a
Corr
elati
on
Coefi
cient
.666** 1.000
Sig.
(2-
taile
d)
.000 .
N 76 76
154 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
**. Correlations is significant at the
0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Olah Data Melalui SPSS
versi 23
Selain uji korelasi di atas, uji
determinasi juga dilakukan peneliti untuk
melihat ada tidaknya pengaruh antara
terpaan detikPEMILU terhadap tingkat
pengetahuan pemilih pemula, Nilai yang
dihasilkan dari uji korelasi determinasi
akan menunjukkan presentase besarnya
kontribusi antara variabel independen
(variabel bebas) terhadap variabel
dependen (variabel terikat).
Namun sebelum menentukan uji
determinasi, terlebih dulu peneliti
mencari koefisien determinasi melalui
rumus dibawah ini :
Kd = 𝑟2 x 100%
= 0,6662 x 100%
= 0,443 x 100%
= 44,3 %
Berdasarkan hasil perhitungan dari
koefisien determinasi, nilai korelasi (r) =
0,666 dan penguadratan nilai korelasi
yaitu 44,3% dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh antara terpaan kanal
DetikPEMILU terhadap tingkat
pengetahuan pemilih pemula, namun
pengaruh tersebut tidak signifikan.
Selanjutnya peneliti melakukan uji t,
uji tersebut dilakukan untuk menguji
signifikansi koefisien korelasi variabel X
(pengaruh terpaan kanal DetikPEMILU)
dengan variabel Y (tingkat pengetahuan
pemilih pemula). Melalui penggunaan
rumus dibawah ini:
𝑡 = r √𝑛 − 2
√1 − 𝑟2
𝑡 = 0,666 √76 − 2
√(1 − 0.6662)
𝑡 =0,666 √74
√1 − 0,443
𝑡 =0,666 √74
√0,557
𝑡 =0,666 𝑥 8,602
0,746
𝑡 =5,728
0,746
𝒕 = 𝟕, 𝟔𝟕𝟖
Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan Uji t, maka diperoleh t
hitung yaitu sebesar 7,678. Penentuan
kesimpulan signifikasi dengan
membandingkan t hitung dengan t tabel
yaitu penentuan level of signification, dari
t tabel nilainya ditentukan pada tingkat
signifikasi 10% dan df = n-2 yaitu 76 - 2 =
74. Dengan demikian t tabel adalah 1,666.
Dengan demikian t tabel adalah 1,666.
Berdasarkan perhitungan tersebut, hasil
perhitungan t hitung 7,678 > t tabel 1,666.
Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan
Ha diterima yang artinya pengaruh
terpaan kanal DetikPEMILU periode
Februari 2019 pada portal berita
Detikcom berpegaruh terhadap tingkat
pengetahuan pemilih pemula siswa/i
kelas XII SMAN 12 Tangerang Selatan.
155 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh terpaan kanal
DetikPEMILU periode Februari 2019
pada portal berita Detikcom tingkat
pengetahuan pemilih pemula
berdasarkan hasil perhitungan uji
hipotesis yaitu sebesar 7,678, yang
mana t hitung (8,912) > t tabel (1,660)
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima
(ada pengaruh).
2. Hasil besarnya pengaruh terpaan
kanal DetikPEMILU periode Februari
2019 pada portal berita Detikcom
terhadap tingkat pengetahuan
pemilih pemula (survei pada siswa/i
kelas XII SMAN 12 Tangerang Selatan)
dilihat dari perolehan nilai koefisiren
determinasi yaitu sebesar 44,3%
tingkat pengetahuan pemilih pemula
siswa/i kelas XII SMAN 12 Tangerang
Selatan ditentukan oleh kanal
DetikPEMILU pada portal berita
Detikcom, namun pengaruh tersebut
tidak signifikan dan sisanya 55,7%
ditentukan oleh faktor lain yang tidak
diteliti.
156 | Jurnal Studi Jurnalistik, Vol.2, No.2, 2020
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, E., & Erdinaya, L.K. 2005.
Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Azwar. 2018. Empat Pilar Jurnalistik:
Pengetahuan Dasar Belajar
Jurnalistik. Jakarta: Prenada
Media Kencana.
Baran, S.J., & Davis, D.K. 2000. Teori
Komunikasi Massa, Dasar,
Pergolakan, dan Masa
Depan. (Terjemahan) Edisi 5. Jakarta:
Salemba
Humanika.
Budiardjo, M. 2009. Dasar–Dasar Ilmu
Politik. Edisi revisi. Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama.
Detik.com. 2018. Ada 5 Juta Pemilih
Pemula di
Pemilu 2019.
https://news.detik.com/berita/d-
4215354/ada-5-juta-pemilih-
pemula-di-pemilu-2019
Institute, Reuters. (2017). Kawula Muda
Akses Berita Lewat Medsos.
https://databoks.katadata.co.id/d
atapublish/2017/04/12/reutersin
stitutekawula muda-akses-berita-
lewat-medsos
Kriyantono, R. 2008. Teknik Praktis
Riset Komunikasi. Jakarta:
Prenada Media Group.
Liputan6.com. 2018. Ketahui Informasi
Penting
Ini Agar Jadi Pemilih Pemula
Cerdas dan
Berdaulat.https://www.liputan6.
com/news/read/3676554/ketah
ui-informasi-penting-ini-agar-
jadi-pemilih-pemula-cerdas-dan-
berdaulat
Media, Batic. 2018. Pembaca Media
Online Naik 500 Persen.
https://www.baticmedia.com/20
18/2/pembacamediaonlinenaik5
00persn.html
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003,
Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Saifudin, A. 2002. Sikap Manusia
Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sani, A., dan Masyhuri. 2010. Metodologi
Riset Sumber Daya Manusia.
Malang: UIN MALIKI
PRESS.
Sugiono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sujarweni, V, W. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta.: Pustaka Baru Press.