PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah...

18
1 PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN GLASGOW COMA SCALE (GCS) PADA PASIEN STROKE DI RSUD Dr MOEWARDI Sri Dew Program Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada ABSTRAK Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Pada serangan awal stroke umumnya berupa gangguan kesadaran. Pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran dapat dilakukan pengkajian neurologik yang termasuk didalamnya Glasgow Coma Scale. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap peningkatan Glasgow Coma Scale pada pasien stroke di RSUD Dr Moewardi. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan one group pretestpost test design with group control, kelompok dibagi menjadi 2 yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di ruang Intensive Care Unit dan High Care Unit Stroke di RSUD Dr Moewardi. Sampel diambil secara total sampling dengan pendekatan purposive, jumlah sampel adalah 8 orang (4 kelompok intervensi dan 4 kelompok kontrol). Pengumpulan data melalui observasi selama 3 hari dengan skala pengukuran Glasgow Coma Scale, data yang diperoleh dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan Shapiro-Wilk Test. Data berdistribusi normal dianalisa menggunakan uji t-test. Berdasarkan analisis statistik didapatkan hasil Pvalue = 0,172; α=0,05 artinya tidak ada pengaruh signifikan terapi musik terhadap peningkatan Glasglow Coma Scale pada pasien stroke. Pada pengamatan kesadaran secara kualitatif terdapat respon berupa membuka mata, berbicara kacau, tangan dan kaki bergerak, mengeluarkan air mata serta mengerang Kesimpulan penelitian ini tidak ada pengaruh terapi musik terhadap peningkatan Glasglow Coma Scale pada pasien stroke. Kata Kunci : stroke, terapi musik, Glasgow Coma Scale THE EFFECT OF MUSIC THERAPY ON THE IMPROVEMENT OF GLASGOW COMA SCALE (GCS) IN THE STROKE CLIENTS AT DR. MOEWARDI LOCAL GENERAL HOSPITAL ABSTRACT Stroke is a brain function disorder such as nerve paralysis (deficit neurologic) due to the interruption of blood flow to the brain. In the initial attack of stroke, the consciousness of clients is generally impaired. The stroke clients who experience a consciousness disorder can be exposed to neurological tests including Glasgow Coma Scale. The objective of this research is to investigate the effect of music therapy on the improvement of Glasgow Coma Scale in the stroke clients at Dr. Moewardi Local General Hospital of Surakarta. This research used the quasi experimental research method with the one group pretestpost test design. It used two groups, namely: Control Group and

Transcript of PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah...

Page 1: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

1

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN GLASGOW COMA

SCALE (GCS) PADA PASIEN STROKE DI RSUD Dr MOEWARDI

Sri Dew

Program Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada

ABSTRAK

Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf

(deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Pada serangan awal stroke

umumnya berupa gangguan kesadaran. Pasien stroke yang mengalami penurunan

kesadaran dapat dilakukan pengkajian neurologik yang termasuk didalamnya Glasgow

Coma Scale.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap

peningkatan Glasgow Coma Scale pada pasien stroke di RSUD Dr Moewardi.

Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan one

group pretest–post test design with group control, kelompok dibagi menjadi 2 yaitu

kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di ruang Intensive Care

Unit dan High Care Unit Stroke di RSUD Dr Moewardi. Sampel diambil secara total

sampling dengan pendekatan purposive, jumlah sampel adalah 8 orang (4 kelompok

intervensi dan 4 kelompok kontrol). Pengumpulan data melalui observasi selama 3 hari

dengan skala pengukuran Glasgow Coma Scale, data yang diperoleh dilakukan uji

normalitas data dengan menggunakan Shapiro-Wilk Test. Data berdistribusi normal

dianalisa menggunakan uji t-test.

Berdasarkan analisis statistik didapatkan hasil Pvalue = 0,172; α=0,05 artinya

tidak ada pengaruh signifikan terapi musik terhadap peningkatan Glasglow Coma Scale

pada pasien stroke. Pada pengamatan kesadaran secara kualitatif terdapat respon berupa

membuka mata, berbicara kacau, tangan dan kaki bergerak, mengeluarkan air mata serta

mengerang

Kesimpulan penelitian ini tidak ada pengaruh terapi musik terhadap peningkatan

Glasglow Coma Scale pada pasien stroke.

Kata Kunci : stroke, terapi musik, Glasgow Coma Scale

THE EFFECT OF MUSIC THERAPY ON THE IMPROVEMENT OF

GLASGOW COMA SCALE (GCS) IN THE STROKE CLIENTS AT DR.

MOEWARDI LOCAL GENERAL HOSPITAL

ABSTRACT

Stroke is a brain function disorder such as nerve paralysis (deficit

neurologic) due to the interruption of blood flow to the brain. In the initial attack

of stroke, the consciousness of clients is generally impaired. The stroke clients

who experience a consciousness disorder can be exposed to neurological tests

including Glasgow Coma Scale.

The objective of this research is to investigate the effect of music therapy on

the improvement of Glasgow Coma Scale in the stroke clients at Dr. Moewardi

Local General Hospital of Surakarta.

This research used the quasi experimental research method with the one

group pretest–post test design. It used two groups, namely: Control Group and

Page 2: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

2

Experimental Group. The research was conducted at the Intensive Care Unit and

High Care Unit of Strokes at Dr. Moewardi Local General Hospital of Surakarta.

The samples of the research were taken by using the purposive sampling

technique. They consisted of 8 persons, 4 in Control Group and 4 in Experimental

Group. The data of the research were gathered through observation for three days

with Glasgow Coma Scale. Prior to analysis, the data were exposed to normality

test by using Shapiro-Wilk‟s Test. The result of the test shows that the data had a

normal distribution. The data were then statistically analyzed by using the t test.

The result of the statistical test shows that the value of p is 0.172 with

α=0.05, meaning that there is not any significant effect of the music therapy on the

improvement of Glasgow Coma Scale in the stroke clients. On the observation of

consciousness, qualitatively there are responses such as opening the eyes,

speaking garbled words, having moving extremities, tearing, and moaning.

Based on the result of the research, a conclusion is drawn that there is not

any effect of the music therapy on the improvement of Glasgow Coma Scale in the

stroke clients.

Keywords: Stroke, music therapy, and Glasgow Coma Scale

References: 31 (2002-2013)

PENDAHULUAN

Stroke merupakan penyakit

gangguan fungsional otak berupa

kelumpuhan saraf (deficit neurologic)

akibat terhambatnya aliran darah ke

otak. Secara sederhana stroke dapat

didefinisikan sebagai penyakit otak

akibat terhentinya suplai darah ke otak

karena sumbatan (stroke iskemik)

ataupun perdarahan (stroke hemoragik)

(Junaidi, 2011).

Laporan data ICU RSUD Dr

Moewardi pada tahun 2010, jumlah

kasus stroke sebanyak 164 kasus, tahun

2011 sebanyak 134 kasus, pada tahun

2012 jumlahnya meningkat dari tahun

sebelumnya yaitu sebanyak 301 kasus.

Data tersebut dapat dilihat bahwa RSUD

Dr Moewardi ini terdapat jumlah

penyakit stroke mengalami peningkatan

setiap tahunnya.

Pasien stroke yang mengalami

penurunan kesadaran dapat dilakukan

pengkajian neurologik yang termasuk

didalamnya GCS (Glasgow Coma

Scale), tanda-tanda vital ukuran dan

1. Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Kusuma Husada Suakarta

Page 3: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

2

reaksi pupil, dan kekuatan ektremitas.

Pada pemeriksaan GCS digunakan untuk

mengevaluasi status neurologik seperti

respon mata, respon verbal maupun

respon motorik dengan nilai terendah 3

(respon paling sedikit) dan 15 (paling

berespon) nilai 8 atau dibawah 8

umumnya dikatakan sebagai koma dan

membutuhkan intervensi keperawatan

bagi pasien stroke (Brunner dan

Suddarth, 2002).

Terapi musik merupakan

sebagai terapi alternatif telah

dikembangkan pada berbagai bagian di

rumah sakit untuk mengatasi berbagai

jenis penyakit, khususnya dalam

rehabilitasi neurologi pada pasien stroke.

Musik juga merupakan kekuatan yang

luar biasa dalam memberikan efek

emosional dan mampu menjangkau jauh

kedalam dan menyentuh inti setiap

pribadi. Lebih jauh musik dapat

menyentuh tingkat kesadaran fisik,

psikologi, spiritual, dan sosial (Asrin

dkk, 2007).

Efek yang ditimbulkan musik

adalah menurunkan stimulasi sistem

syaraf simpstis. Respon yang muncul

dari penurunan aktifitas tersebut adalah

menurunnya aktivitas adrenalin,

menurunkan ketegangan aktivitas

neuromuskular, meningkatkan ambang

kesadaran. Indikator yang biasa diukur

adalah menurunnya Heart Rate,

Respiratory Rate, menurunnya asam

lambung, dan penurunan tekanan darah

(Novita, 2012).

Terapi musik di Indonesia belum

banyak ditekuni oleh para psikologi dan

diterapkan dirumah sakit,

perkembangannya sedikit tertinggal

dibandingkan dengan negara-negara lain

yang sudah menerapkan terapi ini

sebagai salah satu terapi pelengkap

untuk pengobatan di rumah sakit

mereka. Di rumah sakit Dr Moewardi

juga belum menerapkan terapi musik

untuk penyembuhan pasien.

Berdasarkan uraian latar

belakang masalah diatas peneliti ingin

Page 4: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

3

mengetahui adakah pengaruh pemberian

terapi musik terhadap peningkatan

Glasgow Coma Scale (GCS) pada pasien

stroke di RSUD Dr Moewardi. Tujuan

Umum dari penelitian ini adalah untuk

menganalisa perbedaan skala Glasgow

Coma Scale (GCS) sebelum dan sesudah

pada kelompok intervensi yang

mendapat terapi musik dan kelompok

kontrol. Tujuan khususnya yaitu Untuk

mengidentifikasi skala Glasgow Coma

Scale (GCS) pada kelompok kontrol dan

kelompok intervensi sebelum mendapat

terapi musik instrumental serta untuk

mengidentifikasi skala Glasgow Coma

Scale (GCS) pada kelompok intervensi

dan kelompok kontrol sesudah mendapat

terapi musik instrumental. Selain itu juga

untuk menganalisa perbedaan skala

Glasgow Coma Scale (GCS) pada

kelompok intervensi dan kelompok

kontrol sebelum dan sesudah mendapat

terapi musik instrumental

Manfaat pada penelitian adalah :

1) Sebagai bahan pertimbangan untuk

menerapkan terapi musik sebagai salah

satu terapi pelengkap untuk

penyembuhan pasien yang telah banyak

diterapkan pada rumah sakit di negara

lain. 2) Pembelajaran dan pengalaman

dalam melakukan penelitian yang terkait

dengan keperawatan terapi musik

terhadap peningkatan status kesadaran

pada pasien stroke dengan gangguan

kesadaran berat serta media

pengembangan kompetensi diri sesuai

dengan keilmuan yang diperoleh selama

perkuliahan dalam meneliti masalah

yang berkaitan dengan keperawatan

medical bedah. 3) Menambah ilmu

pengetahuan bagi ilmu keperawatan

medikal bedah tentang pengukuran

Glasgow Coma Scale pada pasien stroke.

4) Menambah pengetahuan dan bahan

masukan bagi penelitian selanjutnya

mengenai pengukuran Glasgow Coma

Scale pada pasien stroke

Page 5: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

4

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan rancangan

penelitian. Jenis penelitian ini yang

digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian ini menggunakan desain

quasy experiment dengan pendekatan

one group pretest–post test design with

group control (Nursalam, 2013). Peneliti

ingin mengetahui pengaruh terapi musik

terhadap peningkatan Glasgow Coma

Scale (GCS) antara dua kelompok yaitu

kelompok A (intervensi) dan kelompok

B (kontrol). Sampel yang diambil

sebanyak 8 orang yaitu 4 kelompok

kontrol dan 4 kelompok intervensi.

Populasi dan sampel. Populasi

dalam penelitian ini adalah pasien stroke

iskemik dan stroke hemoragik dengan

gangguan kesadaran berat (GCS<8)

selama priode pengumpulan data.

Menurut Nurdianingtyas (2011)

teknik pengambilan sampel dalam

penelitian dilakukan dengan teknik

total sampling dengan pendekatan

purposive sehingga peneliti melakukan

seleksi terhadap pasien stroke yang

memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

Kreteria inklusi : Pada penelitian ini

adalah pasien stroke iskemik dan stroke

hemoragik, gangguan kesadaran berat

(GCS <8), pasien berusia 50-80 tahun,

keluarga pasien menyetujui pasien

bersedia menjadi responden dengan

menandatangani lembar persetujuan

penelitian (informed consent). Sementara

kriteria ekslusi penelitian ini antara lain :

pasien yang menggunakan ventilator,

pasien yang mengalami gangguan

pendengaran, pasien yang mengalami

trauma telinga, Pasien perdarahan pada

otak karena cidera kepala berat dan

keluarga pasien menolak dilakukan

terapi saat terapi tengah berlangsung,

maka terapi dihentikan.

Penelitian dilakukan di ruang

Intensive Care Unit (ICU) dan High

Care Unit (HCU) Stroke di RSUD Dr

Moewardi karena merupakan rujukan

pasien di Surakarta dan sekaligus rumah

sakit pendidikan. Penelitian ini

Page 6: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

5

dilakukan selama 64 hari yaitu dari

tanggal 7 Februari-12 April 2014 dengan

memberikan terapi musik dan

mengobservasi peningkatan Glasgow

Coma Scale (GCS).

Jalanya penelitian dimulai

dengan mempersiapkan klien, tempat

dan peralatan yang akan digunakan

dalam intervensi terapi musik.

Selanjutnya memberikan posisi

senyaman mungkin pada klien (klien

dalam posisi berbaring dan kondisi

rileks) dan lingkungan sekitar yang

nyaman, tenang dan meminimalkan

kebisingan. Mengkaji skala Glassglow

Coma Scale (GCS) sebelum diberi

terapi intervensi musik dan isi

pertanyaan yang terdapat di lembar

observasi. Pelaksanaan terapi musik

pada kelompok intervensi dimulai

dengan pengkajian skala GCS sebelum

intervensi dan keluarga responden di

persilakan memilih lagu. Musik

kesukaan responden mulai di

perdengarkan selama 20 menit, pemutar

musik MP3 player yang dihubungkan

dengan Earphone, dimulai sejak tombol

play pada MP3 di tekan (dihitung

dengan stopwatch). Pengkajian skala

GCS setelah terapi dilakukan 10 menit

setelah tombol off pada MP3 ditekan.

Sesi berikutnya dilakukan setelah 8 jam

berikutnya dari sesi pertama.

Pelaksanaan terapi musik dilakukan

selama 2 sesi setiap harinya pada jam

yang sama pada hari berikutnya. Terapi

musik dilakukan selama 3 hari dan

diobservasi perkembangan pasien.

Kemudian efek dari terapi musik diukur

dengan memantau perkembangan tingkat

kesadaran dengan skor nilai GCS dari

waktu ke waktu. Respon-respon fisik

dan psikologi yang muncul selama

proses terapi juga dicatat pada lembar

observasi.sedangkan kelompok control

yang diukur hanyalah GCS dari waktu

ke waktu yang didapatkan dari catatan

medis pasien.

Variabel dan skala

pengukuran. Penelitian ini terdiri dua

Page 7: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

6

variabel yaitu variabel bebas yang terdiri

dari terapi musik serta variabel

terikatnya yaitu peningkatan Glassglow

Coma Scale . Dimana variabel terikat

menggunakan skala interval. Data

dilakukan uji normalitas menggunakan

Shapiro-Wilk Test (Dahlan, 2013).

Alat penelitian. Alat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

pemutar musik MP3 player yang

dihubungkan dengan Earphone. Cara

pengumpulan data dilakukan dengan

observasi sedangkan instrumen

pengumpulan data nilai Glasgow Coma

Scale (GCS).

Teknik pengolahan data dan

analisa data. Penelitian in

menggunakan 4 tahapan teknik

pengolahan data yaitu editing, coding,

entering dan tabulating. Analisa data

dilakukan secara univariat yaitu usia,

jenis kelamin dan nilai GCS perhari.

Analisis bivariat untuk mengetahui

adanya pengaruh pemberian terapi musik

terhadap peningkatan Glasgow Coma

Scale (GCS) pada pasien stroke. Analisi

bivariate menggunakan uji hipotesis t-

test.

Etika penelitian. Etika

penelitian ini mendapat ijin terlebih

dahulu dari RSUD Dr Moewardi,

kemudian membuat lembar persetujuan

yang diberikan dan dijelaskan kepada

keluarga responden tentang maksud dan

tujuan penelitian serta manfaatnya.

Untuk menjaga kerahasiaan, identitas

responden juga tidak dicantumkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Penelitian ini dilakukan 64 hari

yaitu dari tanggal 7 Februari-12 April

2014, pasien stroke yang memenuhi

kriteria inklusi adalah 8 orang. Dari 8

orang pasien, dipilih 4 menjadi

kelompok intervensi dan 4 orang sebagai

kelompok kontrol.

Page 8: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

7

1. Karakteristik Responden

Table 1

Distribusi frekuensi responden berdasarkan

usia dan jenis kelamin pada pasien stroke

di RSUD Dr Moewardi tahun 2014 (N=8)

Berdasarkan Tabel 1 dapat

digambarkan bahwa distribusi usia

jumlah responden pada kelompok

intervensi paling banyak berada pada

kelompok usia elderly (Usia lanjut)

yaitu sebanyak 2 orang (50%).

Sementara jumlah responden paling

banyak pada kelompok kontrol

berada pada usia middle age (Usia

Pertengahan) yaitu sebanyak 2 orang

(50%). kelompok usia yang sedikit

baik pada kelompok kontrol maupun

intervensi adalah kelompok usia old

(Usia lanjut tua).

Berdasarkan tabel diatas

juga dapat digambarkan bahwa

distribusi responden berdasarkan

jenis kelamin pada kelompok

intervensi dan kelompok intervensi

berjenis kelamin perempuan

sebanyak 3 orang (75%) dan berjenis

laki-laki 1orang (25 %).

2. Skala Glasgow Coma Scale

Sebelum dan Sesudah Setelah

Intervensi Pada Kelompok

Kontrol dan Kelompok intervensi

Grafik 1

Perkembangan skala Glasgow

Coma Scale responden kelompok

kontrol dan kelompok intervensi

sebelum dan setelah dilakukan

intervensi di hari pertama sampai hari

ketiga di RSUD Dr Moewardi tahun

2014 (N=8)

0

2

4

6

8

10

12

Hari 1 Hari 2 Hari 3

me

an

Axis Title

KontrolSebelum

KontrolSesudah

IntervensiSebelum

IntervensiSesudah

Variable Intervensi Kontrol

F % F %

Total %

Usia

Middle age

(45-59)

1 25 2 50 3 37,5

Elderly

(60-74)

2 50 1 25 3 37,5

Old (75-90) 1 25 1 25 2 25

Total 4 100 4 100 8 100

Jenis Kelamin

Laki-laki 1 25 1 25 2 25

Perempuan 3 75 3 75 6 75

Total 4 100 4 100 8 100

Page 9: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

8

Berdasarkan grafik diatas

dapat digambarkan bahwa rerata

skala Glasgow Coma Scale responden

kelompok kontrol yang tidak

mendapakan terapi musik pada hari

pertama sampai hari ketiga di RSUD

Dr Moewardi tahun 2014 setiap hari

mengalami sedikit peningkatan.

Tetapi pada hari pertama rerata skala

Glasgow Coma Scale sebelum

sebesar 7,50 dan menurun sebanyak

0,5 sesudah menjadi 7,00. Sementara

pada hari kedua rerata skala Glasgow

Coma Scale sebelumnya 8,25 dan

meningkat sebanyak 0,25 men jadi

8,50. Pada hati ketiga dimana rerata

skala Glasgow Coma Scale tidak

mengalami penurunan dan

peningkatan dengan nilai sebesar

10,0.

Dapat dilihat juga pada

kelompok intervensi rerata skala

Glasgow Coma Scale sebelum dan

sesudah dilakukan terapi musik mulai

hari pertama sampai hari ketiga di

RSUD Dr Moewardi tahun 2014

setiap hari mengalami peningkatan.

Pada hari pertama intervensi rerata

skala Glasgow Coma Scale sebelum

pemberian terapi musik sebesar 6,75

dan mengalami peningkatan sebanyak

1,25 setelah dilakukan terapi musik

sebanyak 8,00. Di hari kedua terjadi

peningkatan dari sebelumnya sebesar

7,75 menjadi 9,50 meningkat

sebanyak 1,75. Kemudian pada hari

ketiga sebelum terapi musik sebesar

6.75 meningkat sebanyak 0,5 setelah

terapi musik diberikan menjadi 7,25.

3. Tingkat kesadaran secara kualitatif

Data hasil observasi

penelitian tingkat kesadaran secara

kualitatif selama 3 hari pada

kelompok intervensi pasien A saat

pagi hari didengarkan musik respon

dari pasien dengan nilai GCS 8

tangan dan kaki bergerak, pada siang

harinya respon pasien tangan

bergerak, berbicara kacau dan

membuka mata sekali. Hari kedua

saat pagi hari respon pasien membuka

mata dua kali, bicara kacau, dan

mengeluarkan air mata, sedangkan

siangnya respon pasien berbicara

kacau/ mengerang dan membuka

Page 10: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

9

mata. Hari ketiga pada pagi hari

membuka mata satu kali, bicara kacau

serta pada sore hari membuka mata.

Pada pasien B pada hari

pertama pagi hari selama didengarkan

terapi musik respon dari pasien

membuka mata sekali dan tangan

bergerak, siang harinya respon pasien

kaki dan tangan bergerak. Hari

selanjutnya saat didengarkan musik

respon pasien masih sama tangan dan

kaki bergerak tapi saat siang hari saat

didengarkan musik pasien tidur

dengan mendengkur dan hari terakhir

pasien tidur dan membuka mata

sekali.

Pasien C hari pertama saat

pagi didengankan musik diam tidak

ada respon tapi saat siang hari tangan

dan kaki pasien bergerak mengikuti

irama musik. Hari kedua tangan dan

kaki bergerak mengikuti irama

musik, membuka mata sekali dan

ketika ditanyakan namanya pasien

dapat menjawab tetapi jam 11.00

kondisi pasien buruk dan akhirnya

meninggal.Sedangkan pasien D hari

pertama pagi maupun siang saat

didengarkan musik tidak memberikan

respon. Hari kedua pagi hari pasien

tangan mulai bergerak sesuai irama

musik, untuk siangnya pasien tidur

dan sambil mengerang. Hari ketiga

pasien memberikan respon tangan

bergerak ,membuka mata ,serta

mengerang.

4. Perbedaan rerata Glasgow Coma

Scale responden sebelum dan

sesudah diberikan intervensi pada

kelompok control dan kelompok

intervensi

Tabel 2

Perbedaan rerata Glasgow Coma

Scale responden sebelum dan

sesudah diberikan intervensi pada

kelompok control dan kelompok

intervensi di RSUD Dr Moewardi

tahun 2014 (N=8)

*Signifian/bermakna pada α = 0,05

Variable N Mean SD SE P Value

Kontrol 4

Sebelum 7,50 1,00 0,50 0,097*

Sesudah 10,0 1,82 0,91

Intervensi 4

Sebelum 6,50 1,29 0,64 0,172*

Sesudah 10,0 2,58 1,29

Page 11: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

10

Berdasarkan tabel 4.6

didapatkan data rerata Glasgow Coma

Scale sebelum pada kelompok kontrol

adalah 7,50 dan rerata setelah adalah

10,0. Berdasarkan hasil uji Hasil uji T

sample independen didapatkan P

value 0,097, yang artinya Pvalue

lebih dari 0,05. Interpretasi hasil uji

ini adalah tidak ada perbedaan yang

signifikan rerata skala Glasgow Coma

Scale responden sebelum dan sesudah

pada kelompok kontrol di ruang HCU

stroke di RSUD Dr Moewardi tahun

2014.

Dapat juga diketahui data

rerata Glasgow Coma Scale sebelum

pada kelompok intervensi adalah

6,50 dan rerata setelah adalah 10,0.

Berdasarkan hasil uji Hasil uji T

sample independen didapatkan P

value 0,172, yang artinya P value

lebih dari 0,05. Interpretasi hasil uji

ini adalah tidak ada perbedaan yang

signifikan rerata skala Glasgow Coma

Scale responden sebelum dan sesudah

pada kelompok intervensi di ruang

HCU stroke di RSUD Dr Moewardi

tahun 2014.

PEMBAHASAN

1. Usia

Rentang usia pada penelitian

ini adalah 50-80 tahun yang

dikategorikan menjadi usia

pertengahan (middle age), usia lanjut

(ederly) dan usia lanjut tua (old).

Berdasarkan penelitian rentang

responden seluruhnya berada pada

rentang usia lansia. Sebagaimana

dalam refrensi artikel maupun ilmiah,

bahwa rentang usia lansia merupakan

tahap lanjut dari suatu proses

kehidupan yang ditandai dengan

penurunan kemampuan tubuh untuk

beradaptasi dengan stress lingkungan

dan kegagalan seseorang untuk

mempertahankan keseimbangan

terhadap kondisi stress fisiologis

(Effendi dan Makhfudli, 2009).

Page 12: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

11

Pada penelitian ini sebagian

besar usia responden berada pada

rentang usia pertengahan (37,5%) dan

usia lanjut (37,5%). Sebagaimana

sudah dijelakan sebelumnya setelah

usia 55 tahun resiko stroke iskemik

meningkat 2 kali lipat setiap

pertambahan usia 10 tahun. Kejadian

sroke iskemik terbanyak terjadi pada

umur dewasa tua dan usia lanjut, hal

ini sangat beralasan karena pada usia

tersebut terjadi penurunan fungsi

struktur organ .Dua pertiga dari kasus

stroke diidap mereka yang berusia 65

tahun. Menurut schutz pemderita

yang berumur antara 70-79 banyak

menderita perdarahan intracranial

(Junaidi, 2011; Wahyu, 2009;

Sunardi, Nelly Yardes, Pramita

Iriana, 2011). Dapat disimpulkan

bahwa insiden stroke meningkat

seiring dengan bertambahnya usia.

2. Jenis Kelamin

Pada responden penelitian

ini terdiri 2 orang laki-laki (25%) dan

6 orang perempuan (75%).jumlah

responden laki-laki pada kedua

kelompok sama banyak yairu 1 orang

(25%). Jumlah responden perempuan

pada kedua kelompok juga sama

banyaknya yaitu masing-masing 3

orang (75%).

Pada penelitian ini

menunjukan bahwa pasien stroke

yang menjadi responden di ruang

HCU stroke RSUD Dr Moewardi

jumlah responden perempuan lebih

banyak dibandingkan laki-laki. Hal

ini tidak sesuai dengan teori yang ada

bahwa stroke lebih banyak dijumpai

pada laki-laki. Beberapa penelitian

menunjukan bahwa laki-laki lebih

beresiko terserang stroke

dibandingkan wanita (Junaidi, 2011).

Namun kematian akibat stroke lebih

bnayak dijumpai pada wanita

dibanding laki-laki karena umumnya

wanita terserang stroke pada usia

yang lebih tua. Penyebabnya masih

belum jelas apakah pengaruh penuaan

Page 13: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

12

(degeneratif) karena pengaruh

hormone pasca menopouse.

Menurut penelitian dari

Women‟s Health bahwa

mengungkapkan pemakaian hormone

estrogen dan progesterone pada

wanita pasca menopouse

meningkatkan resiko terjadi stroke

iskemik sebesar 44% tetapi tidak

berpengaruh terhadap stroke

perdarahan (Wahyu, 2009).

3. Perbedaan rerata Glasgow Coma

Scale responden sebelum dan

sesuda diberikan intervensi pada

kelompok control dan kelompok

intervensi

Berdasarkan hasil penelitian

dapat diketahui rerata Glasgow Coma

Scale sebelum pada kelompok

intervensi adalah 6,50 dan rerata

setelah adalah 10,0. Berdasarkan hasil

uji Hasil uji T sample independen

didapatkan P value 0,172, yang

artinya P value lebih dari 0,05.

Interpretasi hasil uji ini adalah tidak

ada perbedaan yang signifikan rerata

skala Glasgow Coma Scale responden

sebelum dan sesudah pada kelompok

intervensi di ruang HCU stroke di

RSUD Dr Moewardi tahun 2014.

Pada penelitian ini

responden yang dipilih adalah pasien

stroke yang mengalami penurunan

kesadaran atau nilai GCS≤8. Stroke

dibagi menjadi dua yaitu stroke

hemoragik dan stroke iskemik,

dimana pada penanganan dan

pengobatannya pun berbeda. Pada

responden kelompok kontrol yaitu 3

orang pasien terdiagnosa stoke

iskemik dan 1 orang stroke

hemoragik sedangkan kelompok

intervensi 3 pasien stroke hemoragik

dan 1 stroke iskemik.

Pada umumnya seorang

penderita stroke sumbatan akan

dirawat kurang lebih 7-10 hari. Pasien

dengan stroke hemoragik biasanya

dirawat lebih lama, yaitu antara 14-21

hari. Hal ini tentu saja sangat

Page 14: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

13

tergantung pada perubahan kondisi

pasien. Perbedaan pasien berbeda

juga dalam penanganan,

penatalaksanaan stroke iskemik

adalah membatasi daerah infrak

dengan meningkatkan perfusi

jaringan ke otak dengan pengobatan

sebagai berikut obat antitrombolitik,

obat antikoagulan, antagonis

glutamad, obat yang berfungsi

mencegah kerusakan membran sel

serta tambahan lain sesuai dengan

penyakit yang menjadi penyebab

seperti anti hipertensi untuk penderita

hipertensi. Sedangkan pada stroke

perdarahan penatalaksanaan dengan

terapi konserpatif yaitu terapi obat

dan bedah tindakan konservatif

seperti : melakukan perawatan

intensif, mempertahankan fungsi

vital, memberikan obat sedative dan

penghilang nyeri, bedrest, terapi

udema otak, terapi antihipertensi, dan

antifibrinolisis (Mahendra dan Evi,

2005; Effendi dan Makhfudli, 2009).

Menurut Cahyono (2008)

pada stroke iskemik, harapan untuk

hidup lebih kurang sekitar 80%,

sedangkan pada stroke perdarahan

harapan hidup sekitar 50%. Masa

kritis dalam perawatan stroke adalah

hari-hari pertama. Pada umumnya

masa kritis adalah 48-72 jam setelah

serangan stroke. Perburukan kondisi

klinis dijumpai pada 26-43% pasien

stroke iskemik dan 33-51% pasien

stroke perdarahan. Faktor resiko yang

berhubungan adalah usia, menderita

diabetes, menderita jantung coroner,

tekanan darah yang sangat tinggi

serta komplikasi lainya. Proses

penulihan ini dapat berbeda-beda

pada setiap penderita (Pinzon dan

Laksmi, 2011).

Berdasarkan hasil uji T

sample independen tidak ada

pengaruh signifikan terapi musik

terhadap peningkatan Glasgow Coma

Scale pada pasien stroke tetapi

berdasarkan observasi peneliti selama

Page 15: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

14

proses penelitian pada saat

memberikan terapi musik pada pasien

terdapat respon-respon fisik dan

psikososial menunjuk perubahan

yang positif pada kelompok

perlakuan karena selama sesi terapi

dilakukan terdapat respon berupa

membuka mata, berbicara kacau,

tangan dan kaki bergerak,

mengeluarkan air mata serta

mengerang.

Mendengarkan musik yang

menyenangkan tapi tidak terkait

dengan tugas kognitif bahkan

mungkin sementara meningkatkan

kinerja dalam tes kemampuan spasial-

temporal, perhatian, verbal dan

kreativitas. Terapi musik dapat

menginspirasi motivasi untuk

pengobatan rehabilitasi dan

berkontribusi terhadap perbaikan

dalam fungsi kehidupan sehari-hari

dan tingkat fungsional. Bahwa

rehabilitasi bagi penderita stroke

harus dimulai sedini mungkin,

bahkan selama rawat inap mereka.

Praktik keperawatan harus

memasukkan konsep menggabungkan

musik dan gerakan untuk

meningkatkan pasien stroke keadaan

fisik dan psikologis mulai dari fase

akut (sarkamo teppo, dkk 2008; Kim

Dong Soo, 2011; Eun‐Mi Jun,Young

Hwa Roh&Mi Ja Kim, 2012)

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut : tidak ada pengaruh signifikan

terapi musik terhadap peningkatan

Glasgow Coma Scale pada pasien stroke

di RSUD Dr Moewardi.

Saran yang bisa diberikan

walaupun pada penelitian ini tidak ada

pengaruh terapi musik terhadap

peningkatan Glasgow Coma Scale pada

pasien stroke tetapi terapi musik dapat

sebagai alternatif karena efek musik

bersifat sedative memberika respon

ketenangan emosional, relaksasi, denyut

nadi dan tekana darah sistol yang sudah

Page 16: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

15

banyak diterapkan di rumah sakit luar

negeri. Terapi musik dapat didengarkan

ketika mengalami stress karena stress

perngaruh terhadap proses ateroskerosis.

Terapi musik dapat menurunkan

kecemasan, ketenangan emosional,

relaksasi dan memberikan mood yang

positif. Hasil penelitian diharapkan dapat

menambah wawasan dan pengetahuan

peserta didik yang lebih luas tentang

terapi komplementer musik instrumental

dalam penanganan pasien stroke dengan

nilai Glasgow Coma Scale ≤ 8. Terapi

musik instrumental ini juga bisa

diintergrasikan ke dalam materi terapi

komplementer. Untuk penelitian

selanjutnya sebaiknya menggunakan

sampel yang banyak agar perbedaan

proposinya dapat terlihat lebih jelas dan

penelitian selanjutnya perlu adanya

pemilihan stroke iskemik atau stroke

hemoragik karena jika keduanya terjadi

perbedaan pengobatan dan perawatan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada semua orang yang

tidak dapat saya sebutkan namanya

masing-masing yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran,

semangat, dan dorongan baik material

dan spiritual kepada saya selama proses

perkuliahan sampai akhir proses

penulisan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Asrin, Mardiyono & Saryono, 2007,

„Pemamfaatan Terapi Musik

Untuk Meningkatkan Status

Kesadaran Pasien Trauma

Kepala Berat’, Jurnal

Keperawatan Soedirman (The

Soedirman Journal of Nursing),

Volume 2, No. 2, hal 102-106.

Brunner & Suddarth, 2002,

Keperawatan Medikal Bedah,

Edisi 8, Volume 2, Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Cahyono J.B Suharjo.2008. Gaya Hidup

dan Penyakit Modern.Penerbit

Kanisius.Yogyakarta

Dahlan Muhamad Sopiyudin. 2013.

Statistik Kedokteran Dan

Kesehatan : Deskriptif, Bvariat,

dan Multivariat Dilengkapi

Aplikasi Dengan Menggunakan

Page 17: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

16

SPSS. Penerbit Salemba

Medika. Jakarta Djohan, 2011,

Terapi Musik: Teori dan

Aplikasi, Penerbit Galangpress,

Yogyakarta.

Effendi Ferry dan makhfudli.2009.

Keperawatan Kesehatan

Komunitas Teori dan Praktek

Dalam Keperawatan.salemba

medika .jakarta

Eun Min Ju,Young Hwa Roh&Mi Ja

Kim, 2012, „The effect of music‐

movement therapy on physical

and psychological states of

stroke patients’,Volume 22

Number 1-2, Hal 22-31 diakses

Junaidi, I, 2011, Stroke Waspadai

Ancamannya, Penerbit Andi,

Yogyakarta

Kim Dong Soo, Yoon Ghil Park,Jung

Hwa Choi, Sang-Hee Im, Kang

Jae Jung, Young A Cha, Chul

Oh Jung&Yeo Hoon Yoon,

2011, „Effects of Music Therapy

on Mood in Stroke Patients’

Yonsei Med J, Volume 52

Number 6, Hal 977-981

Mahendra, Brury dan Evi Rahmawati

N.H. 2005. Atasi Stroke dengan

Tanaman Obat. Penebar

Swadaya: Jakarta.

Novita Dian, 2012, “Pengaruh Terapi

Musik Terhadap Nyeri Post

Operasi Open Reduction

Internal Fixation(ORIF) di

RSUD DR.H Abdul Moeloek

Provinsi Lampung”, Tesis,

Universitas Indonesia, Jakarta

diakses 07 September 2013 <

http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/ >

Nurdianingtyas Dwi. 2011.Pengaruh

Intervensi Musik Gamelan

Terhadap Perubahan Skala

Nyeri Pada Proses Hmodialisis

Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Di Renal Unit Rumah Sakit Dr

Moewardi Surakarta. Skripsi.

Universitas Diponegoro.

Semarang

Nursalam.2013.Konsep dan penerapan

metodologi penelitian

keperawatan, Salemba Medika,

Jakarta

Pinzon, Rezaldy & Laksim Asanti.2010.

Pengertian, Gejala, Tindakan,

Perawatan, dan

Pencegahan.ANDI.Yogyakarta

Sarkamo Teppo, Mari Tervaniemi, Sari

Laitinen, Anita Forsblom, Seppo

Soinila, Mikko Mikkonen,Taina

Autti, Heli M. Silvennoinen,

Jaakko Erkkila, Matti Laine,

Isabelle Peretz and Marja

Hietanen, 2008, „Music listening

enhances cognitive recovery and

mood after middle cerebral

artery stroke’, Volume 131, Hal

866-876

Page 18: PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN … · pengetahuan bagi ilmu keperawatan medikal bedah tentang pengukuran ... Analisis bivariat untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

17

Sunardi, Nelly Yardes, Pramita Iriana,

2011, „Pengaruh Perbedaan

Posisi Kepala Terhadap

Tekanan Intra Kranial Pasien

Stroke Iskemik DI RSCM

JAKARTA’, Jurnal

Madya.volume No.1

Wahyu Genis ginanjar. 2009. Stroke

Hanya Menyerang Orang Tua?.

B first .Yogyakarta