PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN...

135
i PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN LINGKUNGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Vivi Luthfiyanti 1113082000027 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Transcript of PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN...

Page 1: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

i

PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN

TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN LINGKUNGAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014-2016)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Vivi Luthfiyanti

1113082000027

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

ii

PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN

TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN LINGKUNGAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Vivi Luthfiyanti

1113082000027

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Yusro Rahma, SE., M.Si.

NIP : 19800506 200801 2 016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 12 September 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Vivi Luthfiyanti

2. NIM : 1113082000027

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Tata Kelola dan Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan Perusahaan.

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)

Setelah mencermati dan mengamati penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 September 2018

1. Prof Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., QIA, BKP

NIP : 19730615 200501 1 009

Penguji I

2. Fitri Damayanti, SE., M.Si

NIP : 19810731 200604 2 003 ( )

Penguji II

Page 4: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 06 Juni 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

5. Nama : Vivi Luthfiyanti

6. NIM : 1113082000027

7. Jurusan : Akuntansi

8. Judul Skripsi : Pengaruh Tata Kelola dan Karakteristik Perusahaan

Terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan Perusahaan.

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)

Setelah mencermati dan mengamati penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 06 Juni 2018

1. Yessi Fitri, SE, Ak., M.Si ( )

NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Fitri Yani Jalil, SE, M.Sc ( )

NIDN. 2004068701 Penguji Ahli

3. Yusro Rahma, SE, M.Si. ( )

NIP. 19800506 200801 2 016 Pembimbing

Page 5: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Vivi Luthfiyanti

NIM : 1113082000027

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juni 2018

Yang Menyatakan

(Vivi Luthfiyanti)

Page 6: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1) Nama : Vivi Luthfiyanti

2) Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 24 Oktober 1995

3) Jenis Kelamin : Perempuan

4) Agama : Islam

5) Alamat : Perum. TMN Jatisari Permai Jl. Rinjani IV,

Blok DC1 No. 43, Jatisari, Jatiasih, Bekasi.

6) Telepon : 08989872928

7) Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TKIT Al Ishmah Tahun 1999-2001

2. SDIT Al Ishmah Tahun 2001-2007

3. SMPIT Al Ishmah Tahun 2007-2010

4. SMA Negeri 7 Bekasi Tahun 2010-2013

5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2018

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : M. Supriadi , S.Pd., M.M.

2. Ibu : Eka Yunarsih, S.Pd.

3. Kakak : Dian Hidayanti

4. Adik : Ishmah Robbaniyah

5. Anak Ke : Kedua dari Tiga Bersaudara

Page 7: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

vii

ABSTRACK

This study analyze the environmental disclosure as a form of environmental

responsibility in Indonesia with an annual report reviewing to the manufacturing

companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This study examine the

corporate governance is proxied by the number of audit committee, proportion of

the board independence commissioners, audit quality and company ownership

structure. The characteristic of the firm as measured by the variabel profitability,

liquidity and leverage. As for environmental variabel were measure using a

weighted disclosure index scores Environmental Reporting (IER).

The sampel consist of the 75 companies listed in the Indonesia Stock

Exchange (IDX) in the periode 2014-2016. The data that was used in this research

was secondary data and selected by using purposive sampling method. The

hypotheses tested by using linear regression analysis. Based on analytical results

shows that only variable number of audit committee and audit quality have

significant influence toward environmental responsibility, while variabel

proportion of the board independence commissioners, company ownership

structure, profitability, liquidity, and leverage doesn’t have significant influence

toward environmental responsibility.

Keyword: environmental responsibility, environmental disclosure, number of audit

committee, proportion of the board independence commissioners, audit quality and

company ownership structure, profitability, liquidity, leverage

Page 8: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

viii

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis pengungkapan lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau laporan tahunan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini

menguji pengaruh tata kelola perusahaan yang diukur dengan jumlah komite audit, anggota dewan komisaris, kualitas audit dan struktur kepemilikan perusahaan.

Karakteristik perusahaan yang diukur dengan profitabilitas, likuiditas dan leverage. Adapun variabel lingkungan diukur dengan menggunakan skor indeks pengungkapan tertimbang pelaporan lingkungan (IER).

Sampel penelitian ini terdiri dari 75 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode tahun 2014-2016. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder dan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi

berganda. Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahawa variabel jumlah komite audit dan kualitas audit yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban lingkungan, sedangkan variabel anggota dewan komisaris

independen, struktur kepemilikan, profitabilitas, likuiditas dan leverage tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban lingkungan.

Kata Kunci: pertanggungjawaban lingkungan, pengungkapan lingkungan, jumlah

komite audit, anggota dewan komisaris independen, kualitas audit, struktur kepemilikan, profitabilitas, likuiditas, leverage

Page 9: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan nikmat

iman dan islam serta telah mencurahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN

TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014-2016)”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang telah memberikan suri tauladan

yang baik kepada seluruh umat manusia agar selalu berusaha sebaik-baiknya

dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

2. Orang tua saya, M.Supriadi dan Eka Yunarsih yang selalu memberikan

semangat, motivasi serta dukungannya dengan penuh cinta dan kesabaran.

Terutama atas doa yang terus mengalir untuk saya selama masa perkuliahan

hingga akhir.

3. Dian Hidayanti dan Ishmah Robbaniyah, kakak dan adik saya yang juga

selalu ada untuk memberikan semangat dan dukungannya selama masa

perkuliahan.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA selaku Sekertaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

x

7. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik saya

selama masa perkuliahan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Ibu Yusro Rahma, SE., M.Si Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan waktu, nasihat dan motivasi selama masa penyusunan skripsi

sampai terlaksananya siding skripsi.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat luas kepada saya

selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal

kebaikan bagi kita semua.

10. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu saya dalam mengurus

segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

11. Keluarga besar Jurusan Akuntansi A dan B 2013. Terimakasi untuk kenangan

yang menyenangkan dan berharga selama masa perkulihan.

12. Sahabat-sahabat tercinta Siti Kurniasih, Dharmana Dhini, Ema Herviana dan

Hanifah Soraya yang selalu menemani dan menjadi tempat berbagi cerita

suka duka selama masa perkuliahan. Terimakasih atas dukungan, semangat

dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat seperjuangan Kartika Triutami, Fauziah Iswandi, Dany Andrean

yang saling menyemangati pada masa-masa semester akhir perkuliahan. Dan

juga kepada Adam, Ihsan, Rahman, Ricky, Kiki, Ayu Rohima dan Fitiyah

Salimah sahabat kecilku atas motivasi, bantuan dan waktu yang telah

diberikan khususnya saat masa penyusunan skripsi.

14. Teman-teman tuli dari Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat Indonesia, yaitu Ka

Andrew Sihombing, Surya Sahetapy, Isro, Barrep, Wilma, Dita, Siti, Intan

dan yang lainnya. Terimakasi atas ilmu dan kesempatan untuk bisa mengenal

dan belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Kalian menyadarkan saya

bahwa kita semua sama dan bisa. Bahkan kalian lebih hebat dari orang

dengar. Semoga kita semua bisa mendapat akses informasi yang sama untuk

belajar.

Page 11: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

xi

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Juni 2018

Vivi Luthfiyanti

Page 12: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF.................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi

ABSTRACK .................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR ISI TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR ISI GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 9

C. Tujuan dan Manfaat Penellitian............................................................. 10

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Landasan Teori...................................................................................... 13

1. Teori Legitimasi .............................................................................. 13

2. Teori Keagenan ............................................................................... 14

3. Pengungkapan Lingkungan ............................................................. 16

4. Corporate Governance .................................................................. 17

5. Karakteristik Perusahaan................................................................. 25

Page 13: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

xiii

B. Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 30

C. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 34

D. Hipotesis ................................................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 43

B. Metode Penentuan Sampel.................................................................... 43

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 44

D. Metode Analisa Data ............................................................................ 44

1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 45

2. Uji Statistik Deskriptif..................................................................... 48

3. Uji Hipotesis .................................................................................... 48

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 51

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 58

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 59

1. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................. 59

2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 66

3. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................... 71

C. Pembahasan ......................................................................................... 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 83

B. Saran ..................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 90

Page 14: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu....................................................................... 31

3.1 Pengukuran Operasional Variabel ........................................................... 56

4.1 Seleksi Sampel Penelitian ........................................................................ 58

4.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorof Smirnov 120 Sampel ........................ 62

4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorof Smirnov 75 Sampel .......................... 63

4.4 Hasil Uji Multikolineritas ........................................................................ 64

4.5 Hasil Autokorelasi ................................................................................. 66

4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif.................................................................... 67

4.7 Hasil Uji Koefisien Deterrminasi............................................................. 72

4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .................................... 73

4.9 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik T).................... 74

Page 15: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran................................................................................. 34

4.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Histogram ..................................... 60

4.2 Hasil Uji Normalitas Dengan P-Plot ....................................................... 61

4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot ..................................... 66

Page 16: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

xvi

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

Lampiran 1 Skor Indonesian Environmental Reporting (IER) ....................... 91

Lampiran 2 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2014-2016 ........ 92

Lampiran 3 Hasil Pertanggungjawaban Lingkungan Perusahaan................... 93

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Jumlah Komite Audit ................................... 99

Lampiran 5 Hasil Perhitungan Anggota Dewan Komisaris Independen ........ 100

Lampiran 6 Hasil Perhitungan Kualitas Audit ................................................ 103

Lampiran 7 Hasil Perhitungan Struktur Kepemilikan ..................................... 104

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Profitabilitas ................................................... 107

Lampiran 9 Hasil Perhitungan Likuiditas........................................................ 110

Lampiran 10 Hasil Perhitungan Leverage......................................................... 113

Lampiran 11 Hasil Output Spss ....................................................................... 116

Page 17: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Saat ini penilaian terhadap keberhasilan dalam dunia bisnis mulai

berkembang. Keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan bukan lagi menjadi

aspek satu-satunya yang harus diperhatikan, namun juga dari tanggung jawab

atas aktivitas yang dilakukan perusahaan baik dalam bidang sosial, maupun

lingkungan. Pernyataan ini didukung oleh (Ariningtika dan Endang, 2013),

Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari tingkat laba yang

didapatkan oleh perusahaan tersebut, namun juga dari tanggung jawab atas

aktivitas yang dilakukan perusahaan baik dalam bidang sosial, kesehatan

maupun lingkungan.

Permasalahan lingkungan menjadi perhatian bagi investor, konsumen

dan pemerintah. Investor tertarik pada perusahaan yang menerapkan

manajemen lingkungan yang baik dalam pelestariannya (Paramitha dan

Rokhman, 2014). Dibutuhkannya keterbukaan atau transparansi dalam

pengungkapan informasi oleh perusahaan sehingga akan lebih membantu para

pengambil keputusan seperti investor dan kreditur dalam mengantisipasi

kondisi yang semakin berubah. Namun sangat sedikit penelitian yang telah

dilakukan mengenai pengungkapan lingkungan di Negara-negara berkembang

dan industri baru (Ahmad dan Maliah, 2004). Pentingnya aktivitas dan

pengungkapan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawaban sosial dan

lingkungan juga mendapatkan perhatian dari pemerintah, hal tersebut dapat

Page 18: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

2

dilihat dari undang-undang yang mengatur mengenai ketentuan tentang

pengungkapan lingkungan (environmental disclosure) bagi perseroan terbatas.

UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas pasal 66 dan 74, pada pasal

66 ayat 2 bagian c tertulis bahwa selain laporan keuangan, dalam laporan

tahunan perusahaan juga diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab

sosial dan lingkungan. Dan dalam pasal 74 menyatakan bahwa setiap

perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Salah satu prinsip umum etika bisnis ialah menghargai lingkungan

hidup, melalui kegiatan yang melindungi, melestarikan dan meningkatkan

kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan. Selain itu, perusahaan harus

mencegah pemborosan penggunaan sumber daya alam maupun membuang

limbah yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup (KNKG, 2010).

Dengan demikian, perusahaan atau perseroan dibidang sumber daya alam

harus melaporkan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai bentuk

pertanggungjawaban perusahaan terhadap masyarakat serta lingkungan, dalam

rangka mendapatkan legitimasi dari para pemangku kepentingan dan

meningkatkan transparansi serta akuntabilitas perusahaan (Winarsih dan

Badingatus, 2016).

Perusahaan yang telah menerapkan pengelolaan lingkungan sudah

seharusnya mencatat dan melaporkan kegiatannya ke dalam annual report,

meskipun disebagian besar negara, termasuk di Indonesia pelaporan

pengelolaan lingkungan perusahaan dalam annual report masih bersifat

Page 19: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

3

voluntary (sukarela) dan hanya berupa pengungkapan yang bersifat non-

publik, serta khusus terhadap institusi pemerintah yang terkait saja (Aisyah,

2013). Jelas sudah bahwa organisasi bisnis terutama perusahaan publik

dituntut untuk melaporkan tanggung jawabnya akan lingkungan hidup melalui

pengungkapan lingkungan.

Pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan di Indonesia

bersifat mandatory (wajib) dan voluntary (sukarela). Sifat mandatory

dikarenakan adanya peraturan pemerintah yang mewajibkan perusahaan dalam

mengungkapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Penerapan tanggung

jawab sosial dan lingkungan perusahaan sudah diatur oleh pemerintah

mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perseroan terbatas

seperti yang tertera pada PP No. 47 Tahun 2012. Namun belum ada peraturan

mengenai standar baku pengungkapan informasi lingkungan yang dikeluarkan

oleh pemerintah. Hal itu menjadikan pengungkapan tanggung jawab sosial dan

lingkungan bervariasi. Sehingga format, isi dan luasnya pengungkapan masih

bersifat voluntary (sukarela) atau sesuai dengan kebijakan perusahaan. Sifat

voluntary pada pelaporan lingkungan mengakibatkan perusahaan bebas

memilih informasi apa saja yang yang akan diungkap (Aulia dan Linda, 2015).

Di Indonesia sendiri permasalahan lingkungan muncul seiring

berkembangnya industri di suatu daerah. Peristiwa yang sungguh mengejutkan

masyarakat Indonesia yaitu semburan lumpur panas mencapai 150.000 meter

kubik setiap hari. Terjadi pada tahun 2006 lalu tepatnya di desa Renokenongo,

Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. PT. Lapindo Brantas

Page 20: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

4

yang merupakan kontraktor pertambangan minyak multinasional dan pemilik

sumur Banjar Panji-1 dituding melakukan kesalahan dalam melakukan

prosedur pengeboran yang menyebabkan terjadinya bencana lingkungan.

Peristiwa semburan lumpur panas di desa Renokenongo ini telah menyebabkan

kerugian yang amat besar bagi warga masyarakat yang kehilangan tempat

tinggal. Selain itu, peristiwa ini juga memiliki dampak lingkungan yang amat

serius berkaitan dengan pencemaran dan kerusakan lingkungan

(www.kompasiana.com).

Kasus lainnya yang terjadi pada tahun 2015, pengadilan Jakarta

memvonis anak perusahaan dari Sampoerna Argo, PT. National Sago Prima,

atas kelalaian soal kebakaran di lahan konsesi seluas 3.000 hektar di Ogan Ilir,

Riau, Sumatera Selatan tahun 2014, dan menjatuhkan denda Rp 1,07 triliun.

(www.voaindonesia.com).

Sebanyak 12 perusahaan dijadikan tersangka dalam kasus pembakaran

hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan

Barat. Kebakaran hutan tersebut terjadi pada tahun 2015 yang merupakan

kasus terparah dan menjadi sorotan internasional. Kepulan asap tebal yang

terjadi akibat kebarakan hutan menyebar luas ke negara-negara tetangga. Asap

lintas batas negara ini menutupi langit Sumatera, Kalimantan, Malaysia,

Singapore dan Filipina. Perusahaan-perusahaan tersebut ada yang bergerak

dibidang perkebunan serta bidang hutan taman industri (HTI)

(www.detik.com). Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(KLHK) menyebutkan, setidaknya 1,67 juta hektare lahan hutan terbakar,

Page 21: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

5

menyisakan asap yang mengganggu pernapasan, proses pendidikan,

perekonomian, hingga transportasi. Izin belasan perusahaan dibekuk dan

dicabut (www.cnnindonesia.com).

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, luas area kebakaran

hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi tahun 2015 sudah setara dengan 32 kali

wilayah Provinsi DKI Jakarta atau empat kali Pulau Bali. Pernyataan tersebut

ia dasarkan pada data Terra Modis per 20 Oktober lalu. Total hutan dan lahan

yang terbakar sudah sebesar 2.089.911 hektare, luas area tersebut sebenarnya

belum setara dengan sebaran karhutla tahun 1997 (www.cnnindonesia.com).

Kasus yang melibatkan organisasi bisnis dan lingkungan masih berlanjut

hingga saat ini. Perusahaan PT. Semen Indonesia diterpa isu kerusakan

lingkungan yang menyebabkan pro-kontra di mata publik. Sekitar akhir tahun

2016, PT. Semen Indonesia digugat warga Kendeng dengan bantuan LSM atas

izin pembangunan pabrik di Rembang, Jawa Tengah. Gugatan yang

dilayangkan kepada perusahaan dengan alasan bahwa pembangun pabrik

untuk penambangan ini berada pada Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK)

yang merupakan kawasan lindung. Warga Kendeng lebih gusar lagi ketika

mengetahui operasional perusahaan tetap berjalan meski gugatan telah

dikabulkan oleh Mahkamah Agung.

Masih berjalannya operasional PT. Semen Indonesia atas dasar

penerbitan izin lingkungan terbaru yang dikeluarkan oleh Pemprov Jateng. Izin

tersebut merupakan hasil tindak lanjut rekomendasi dari Komisi Penilai Amdal

Page 22: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

6

(KPA) yang terdiri dari pemerintah, LSM dan masyarakat terdampak pabrik

(www.detik.com). Adanya perbedaan pendapat mengenai kawasan pabrik

tersebut termasuk kawasan lindung atau tidak masih diteliti hingga saat ini oleh

pemerintah pusat. Oleh karena itu, saat ini meskipun pembangunan pabriknya

kontroversial, PT. Semen Indonesia tetap melanjutkan operasionalnya dengan

syarat tidak menggunakan bahan dari pertambangan kawasan rembang hingga

datangnya keputusan dari pemerintah atas Izin Usaha Pertambangan. Isu

kerusakan lingkungan sudah menerpa kegiatan operasional PT. Semen

Indonesia sejak tahun 2014. Menurut salah satu tim penyusun AMDAL pabrik,

Dr Budi Sulistyo, kegiatan penambangan di sana sudah ada sejak dahulu

bahkan sebelum PT. Semen Indonesia memulai kegiatan penambangan

mereka. Bahkan sudah ada belasan perusahaann swasta yang memiliki Izin

Usaha Pertambangan (IUP) disana (www.detik.com).

Berdasarkan kasus-kasus di atas dapat kita ketahui bahwa isu lingkungan

masih menerpa banyak organisasi bisnis. Dengan adanya kontroversi ini,

menunjukkan bahwa masih longgarnya perolehan izin lingkungan serta

dibutuhkan kajian khusus untuk sektor-sektor tertentu seperti pertambangan,

perkebunan dan industri lainnya dalam memperoleh izin lingkungan. Selain itu

rencana kerja yang baik juga dibutuhkan perusahaan untuk mendukung

terwujudnya tujuan perusahaan agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis

yang ketat. Rencana kerja yang baik biasanya dibuat oleh manajemen dengan

membuat keputusan-keputusan yang dapat menunjang perkembangan

perusahaan. Kasus PT Semen Indonesia menjadi titik tolak dimana

Page 23: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

7

keterbukaan informasi mengenai lingkungan diperlukan oleh organisasi bisnis

masa kini. Salah satu keterbukaan informasi dapat tertuang melalui suatu

pelaporan yang dilakukan oleh organisasi bisnis.

Jo dan Harjoto (2011), Ariningtika dan Endang (2013) menyatakan

bahwa tata kelola perusahaan yang efektif membatasi kepentingan pribadi

manajerial dan melindungi kepentingan pemegang saham. Dalam

penelitiannya juga dikemukakan bahwa tata kelola perusahaan mengelola

kepentingan banyak pemangku kepentingan dan menyelesaikan konflik

kepentingan antara pemegang saham dan pemangku kepentingan non-

investasi. Winarsih dan Badingatus (2016), Untuk memberikan bentuk

pertanggungjawaban perusahaan terhadap dua kepentingan tersebut, salah satu

cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan menggunakan sistem tata

kelola perusahaan (corporate governance).

Penelitian yang dilakukan oleh Ainy dan Zuni (2016), Membuktikan

bahwa tata kelola perusahaan dengan proksi konsentrasi kepemilikan dan

kualitas audit mempengaruhi keputusan perusahaan melakukan aktivitas yang

bersifat sukarela, yaitu pertanggungjawaban lingkungan. Ariningtika dan

Endang (2013), menguji tata kelola perusahaan menggunakan proksi ukuran

komite audit, jumlah rapat komite audit, proporsi dewan komisaris dan jumlah

rapat dewan komisaris. Hasilnya hanya ukuran komite audit dan jumlah rapat

dewan komisaris yang berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Winarsih dan Badingatus (2016) juga menguji tata kelola perusahaan dengan

proksi komisaris independen, gender, directorship, dan ukuran dewan

Page 24: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

8

komisaris. Hasilnya hanya komisaris independen, directorship, dan ukuran

dewan komisaris yang berpengaruh terhadap kualitas pengungkapan

lingkungan.

Penelitian-penelitian yang menguji faktor-faktor pengungkapan

lingkungan perusahaan sudah banyak dilakukan, namun masih banyak terdapat

perbedaan hasil penelitian. Salah satu faktor yang cukup banyak digunakan

adalah karakteristik perusahaan. Paramitha dan Rokhman (2014) dalam

menguji karakteristik perusahaan menggunakan proksi ukuran perusahaan,

leverage, profitabilitas, dan umur perusahaan. Hasilnya, hanya ukuran

perusahaan dan leverage, yang berpengaruh terhadap environmental

disclosure. Aulia dan Linda (2015) juga menguji karakteristik perusahaan

namun dengan menggunakan proksi ukuran perusahaan, profitabilitas dan

leverage terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan. Hasilnya, hanya

ukuran perusahaan dan profitabilitas yang berpengaruh terhadap

pengungkapan lingkungan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk menguji

kembali Pengaruh Tata Kelola dan Karakteristik Perusahaan Terhadap

Pertanggungjawban Lingkungan. Penelitian ini merupakan replika dan

pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Ariningtika dan Endang (2013). Adapun perbedaan penelitian ini dengan

sebelumnya, adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan pada penelitian sebelumnya menggunakan

komite audit dan proporsi dewan komisaris independen. Penelitian ini

Page 25: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

9

menambahkan variabel struktur kepemilikan, kualiatas audit dan

karakteristik perusahaan.

2. Metode pengukuran sebelumnya menggunakan indeks Global Reporting

Initiative (GRI) pada indikator lingkungan sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan pengukuran Indeks Indonesian Environmental Reporting

(IER) untuk mengukur variabel pertanggungjawaban lingkungan.

3. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sedangkan

dalam penelitian sebelumnya hanya menggunakan sektor industri

pertambangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalah yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah jumlah komite audit berpengaruh terhadap

pertanggungjawaban lingkungan?

2. Apakah anggota dewan komisaris independen berpengaruh terhadap

pertanggungjawaban lingkungan?

3. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan?

4. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap

pertanggungjawaban lingkungan?

5. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan?

Page 26: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

10

6. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan?

7. Apakah leverage berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh jumlah komite audit

terhadap pertanggungjawaban lingkungan

b. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh anggota dewan

komisaris independen terhadap pertanggungjawaban lingkungan

c. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh kualitas audit

terhadap pertanggungjawaban lingkungan

d. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh struktur

kepemilikan terhadap pertanggungjawaban lingkungan

e. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas

terhadap pertanggungjawaban lingkungan

f. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh likuiditas terhadap

pertanggungjawaban lingkungan

g. Menemukan bukti empiris mengenai pengaruh leverage terhadap

pertanggungjawaban lingkungan

Page 27: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

11

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penulis berharap bahwa

penelitian ini dapat memberikan kontribusi atau manfaat khususnya

meliputi:

a. Manfaat Teoritis

1) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa jurusan akuntansi

dalam menambah pengetahuannya mengenai

pertanggungjawaban lingkungan.

2) Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan informasi

kepada masyarakat tentang perusahaan manufaktur yang

melakukan pertanggungjawaban lingkungannya.

3) Penelitian ini bermanfaat bagi penelitian berikutnya sebagai

bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian

mengenai pertanggungjawaban lingkungan.

4) Penelitian ini bermanfaat bagi penulis sebagai sarana untuk

memperluas wawasan serta referensi penulis mengenai topik

terkait.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan publik

khususnya dalam industri manufaktur di Indonesia agar lebih

meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan bisnis yang

mengedepankan 3P yaitu People, Planet dan Profit.

Page 28: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

12

2) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi investor dalam memutuskan

berinvestasi pada perusahaan yang lebih going concern yaitu

perusahaan yang mengedepankan pelestarian lingkungan yang

lebih baik.

3) Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Ikatan Akuntansi Indonesia

(IAI) dalam memberikan kontribusi positifnya untuk memberi

perhatian lebih terhadap standar akuntansi lingkungan dan

pertanggungjawabannya.

Page 29: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Legitimasi

Teori Legitimasi didasarkan pada pengertian kontrak sosial tersirat

antara institusi sosial dan masyarakat. Teori tersebut mengemukakan

bahwa institusi perlu memiliki tujuan, yang sesuai dengan masyarakat

pada umumnya (Ahmad dan Maliah, 2004). Menurut Deegan (2004),

dalam perspektif teori legitimasi, suatu perusahan akan secara sukarela

melaporkan aktifitasnya jika manajemen menggangap bahwa hal ini

adalah yang diharapkan oleh komunitas. Praktik pengungkapan sosial

dan lingkungan merupakan alat manajerial yang digunakan perusahaan

untuk menghindari konflik sosial dan lingkungan.

Teori legitimasi menunjukkan bahwa perusahaan akan mengambil

langkah untuk memastikan bahwa aktivitas dan pertunjukan mereka

dapat diterima masyarakat. Akibatnya, perusahaan-perusahaan ini

kemudian dapat menggunakan laporan tahunan mereka untuk

menggambarkan citra bertanggung jawab terhadap lingkungan,

sehingga mereka dapat dianggap oleh masyarakat (Ahmad dan Maliah,

2004).

Teori legitimasi dilandasi oleh kontrak sosial antara perusahaan

dengan masyarakat. Oleh karena itu, dengan sejalannya nila-nilai

perusahaan dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat,

Page 30: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

14

maka dapat dikatakan bahwa legitimasi perusahaan dapat tercapai

(Ghozali dan Chariri, 2007).

Warticl & Mahon (1994) dalam Ghozali dan Chariri (2007)

menyebutkan tiga alasan terjadinya perbedaan tersebut atau bisa disebut

legitimacy gap. Tiga alasannya sebagai berikut:

a. Ada perubahan dalam kinerja perusahaan tetapi harapan

masyarakat terhadap kinerja perusahaan tidak berubah

b. Kinerja perusahaan tidak berubah tetapi harapan masyarakat

terhadap kinerja perusahaan telah berubah

c. Kinerja perusahaan dan harapan masyarakat terhadap kinerja

perusahaan berubah ke arah yang berbeda, atau ke arah yang sama

tetapi waktunya berbeda

Hal yang paling penting bagi perusahaan adalah bagaimana

perusahaan berusaha memonitor nilai-nilai perusahaan dan nilai-nilai

sosial masyarakat dan mengidentifikasi kemungkinan munculnya

perbedaan (Ghozali dan Chariri, 2007). Legitimasi organisasi dapat

dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan

dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat

sehingga dapat menjadi sumber potensial begi perusahaan untuk hidup.

2. Teori Keagenan

Teori keagenan menurut Jansen dan Meckling, (1976) adalah teori

yang mengungkapkan suatu kontrak antara hubungan antara principal

(pemilik/pemegang saham) dan agent (manajer). Dalam sebuah

Page 31: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

15

kontrak, agent terikat untuk memberikan jasanya kepada pemilik.

Konflik dapat timbul apabila kedua pihak bertindak sendiri-sendiri

untuk memaksimalkan kepentingannya. Konflik yang terjadi antara

agent dan principal disebabkan karena adanya asimetri informasi.

Asimetri informasi terjadi ketika manajer memiliki lebih banyak

informasi dibandingkan stakeholder (Paramitha dan Rokhman, 2014).

Di dalam hubungan keagenan tersebut terdapat suatu kontrak dimana

pihak principal memberi wewenang kepada agent untuk mengelola

usahanya dan membuat keputusan yang terbaik bagi principal

(Ariningtika dan Endang, 2013).

Hubungan antara principal dan agent dapat mengarah pada kondisi

ketidakseimbangan informasi (Assymmetrical information) karena

agent berada pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak

tentang perusahaan dibandingkan dengan principal (Godfrey et al.,

2010). Sebagai agent, manajer bertanggung jawab secara moral untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal), namun demikian

manajer juga menginginkan untuk selalu memperoleh kompensasi

sesuai dengan kontrak. Selain itu, teori kegaenan juga menjelaskan

mengenai masalah asimetri informasi (Ariningtika dan Endang, 2013).

Dengan adanya asimetris informasi tersebut diperlukannya pihak ketiga

yang independen sebagai mediator hubungan antara principal dan

agent. Pihak ketiga berfungsi untuk memonitor perilaku agent

Page 32: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

16

(manajer) apakah bertindak sesuai dengan keinginan principal

(pemegang saham).

3. Pengungkapan Lingkungan (Environmental Disclosure)

Pengungkapan lingkungan sebagai suatu proses yang digunakan

oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan

dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap lingkungan

(Ghozali dan Chariri, 2007). Pengungkapan informasi lingkungan atau

enviromental dislcosure bertujuan sebagai media antara perusahaan,

masyarakat dan investor yang dapat digunakan sebagai pengambil

keputusan ekonomi, sosial maupun politik (Paramitha dan Endang,

2014).

Pengungkapan lingkungan merupakan bagian dari berbagai

model pengungkapan informasi dan merupakan sebuah trend baru

dalam praktik pengungkapan di lingkungan perusahaan (Ghozali dan

Chariri, 2007). Meskipun bersifat wajib dalam peraturan perundang-

undangan dan peraturan pemerintah, namun sampai sekarang masih

terdapatnya perbedaan mengenai isi dari pengungkapan itu sendiri.

Deegan (2002) dalam Ghozali dan Chariri (2007) menyebutkan

beberapa motivasi yang mendorong manajer secara sukarela

mengungkapkan informasi sosial dan lingkungan, alasan tersebut

meliputi:

a. Keinginan untuk mematuhi persyaratan yang ada dalam undang-

undang;

Page 33: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

17

b. Pertimbangan rasionalitas ekonomi dimana motivasi ini

merupakan alasan praktik pengungkapan lingkungan yang

memberikan keuntungan bisnis karena perusahaan melakukan hal

yang benar;

c. Keyakinan dalam proses akuntabilitas untuk melaporkan;

d. Keinginan untuk mematuhi persyaratan peminjaman;

e. Untuk memenuhi harapan masyarakat terhadap operasi

perusahaan;

f. Untuk memanage kelompok stakeholder tertentu yang powerful;

g. Untuk mematuhi persyaratan industri;

h. Untuk memenangkan penghargaan pelaporan tertentu;

Wiseman (1982) dalam Ghozali dan Chariri (2007) menyebutkan

informasi apa saja yang biasanya terdapat pada suatu pengungkapan

lingkungan: diskusi tentang regulasi dan persyaratan tentang dampak

lingkungan, kebijakan lingkungan atau kepedulian perusahaan tentang

lingkungan, konservasi sumber alam, penghargaan atas kepedulian

terhadap lingkungan, usaha melakukan daur ulang, pengeluaran yang

dilakukan perusahaan bekaitan dengan penanganan lingkungan, aspek

hukum atas kasus berkaitan dengan dampak lingkungan yang

disebabkan perusahaan.

4. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk

mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten

Page 34: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

18

dengan peraturan perundang-undangan. Setiap perusahaan harus

memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan

di semua jajaran perusahaan. Menurut pedoman umum good corporate

governance Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance (2006),

terdapat lima asas yang terkandung dalam good corporate governance

yaitu transparency, accountability, responsibility, independency serta

fairness yang akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Transparency (keterbukaan informasi), Untuk menjaga

obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus

menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang

mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.

Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak

hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-

undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan

keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku

kepentingan lainnya

b. Accountability (akuntabilitas), Perusahaan harus dapat

mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.

Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan

sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang

diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

Page 35: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

19

c. Responsibility (pertanggungjawaban), Perusahaan harus mematuhi

peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab

terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara

kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat

pengakuan sebagai good corporate citizen.

d. Independency (kemandirian), Untuk melancarkan pelaksanaan asas

GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga

masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan

tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

e. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), Dalam melaksanakan

kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya

berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Dalam penelitian ini unsur-unsur yang digunakan untuk

mengukur Corporate Governance antara lain:

1) Jumlah Komite Audit

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.04/2015 tentang pembentukan dan pedoman

pelaksanaan kerja komite audit menyatakan bahwa komite audit

adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada

dewan komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan

fungsi dewan komisaris. Pembentukan komite audit dalam suatu

entitas atau perusahaan publik wajib untuk dilakukan. Anggota

Page 36: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

20

komite audit diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris

dan komite audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota

yang berasal dari komisaris independen dan pihak dari luar

emiten atau perusahaan publik dan diketuai oleh komisaris

independen.

Komite audit bertindak secara independen dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya meliputi:

a) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan

dikeluarkan emiten atau perusahaan publik kepada publik

dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan,

proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi

keuangan emiten atau perusahaan publik.

b) Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan

perundang undangan yang berhubungan dengan kegiatan

emiten atau perusahaan publik.

c) Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi

perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas

jasa yang diberikannya.

d) Memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris

mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada

independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa.

Page 37: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

21

e) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh

auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut

oleh direksi atas temuan auditor internal.

f) Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan

manajemen risiko yang dilakukan oleh direksi, jika emiten

atau perusahaan publik tidak memiliki fungsi pemantau

risiko di bawah dewan komisaris.

g) Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses

akuntansi dan pelaporan keuangan emiten atau perusahaan

publik.

h) Menelaah dan memberikan saran kepada dewan komisaris

terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan emiten

atau perusahaan publik.

i) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi emiten

atau perusahaan publik.

2) Anggota Dewan Komisaris Independen

UU No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas, dewan

komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan

pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan

anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi.

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

33/POJK.04/2014 tentang direksi dan dewan komisaris emiten

atau perusahaan publik, komisaris independen adalah anggota

Page 38: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

22

dewan komisaris yang berasal dari luar emiten atau perusahaan

publik. Pasal 28 menyatakan bahwa dewan komisaris bertugas

melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan

terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada

umumnya, baik mengenai perusahaan publik maupun usaha

perusahaan publik, dan memberi nasihat kepada direksi

Pasal 21 menyatakan bahwa terdapat persyaratan wajib

sebagai komisaris indepeden yaitu bukan merupakan orang yang

bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi

kegiatan emiten atau perusahaan publik tersebut dalam waktu 6

(enam) bulan terakhir, tidak mempunyai saham baik langsung

maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik

tersebut, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau

perusahaan publik, anggota dewan komisaris, anggota direksi,

atau pemegang saham utama perusahaan tersebut, serta tidak

mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak

langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan

tersebut.

Dalam pasal 20 dinyatakan bahwa setiap perusahaan

tercatat wajib memiliki dewan komisaris paling kurang terdiri

dari 2 (dua) orang anggota dewan komisaris dengan salah satu

diantaranya adalah komisaris independen. Dalam hal dewan

Page 39: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

23

komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota dewan

komisaris, jumlah komisaris independen wajib paling kurang

30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota dewan

komisaris.

3) Kualitas Audit

Kualitas audit dapat menjadi informasi yang memberikan

sinyal positif dan negatif. Kantor akuntan besar menyediakan

kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi daripada akuntan

biasa, sehingga investor secara umum cenderung lebih berreaksi

positif apabila laporan keuangan yang dipublikasikan di audit

oleh kantor akuntan publik besar/KAP Big Four (Mardiyatnolo et

al,. 2016). Kualitas audit tidak hanya terlihat dari pelaporan

keuangan perusahaan, namun juga aktivitas sukarela perusahaan

(Ainy dan Zuni, 2016).

Hubungan tersebut dapat terjadi karena semakin tinggi

komposisi komite audit independen dapat mengurangi

permasalahan keagenan sehingga dapat meningkatkan kontrol

internal termasuk mempengaruhi keputusan perusahaan

melakukan pertanggungjawaban lingkungan

Kasim et al., (2016) menyebutkan bahwa indikator-

indikator yang umumnya digunakan peneliti-peneliti untuk

menilai kualitas audit seperti ukuran auditor, biaya audit, dan

reputasi auditor merupakan indikator yang relevan dengan auditor

Page 40: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

24

the Big Four karena mereka dikenal dengan reputasi terbaik dan

harga tertinggi mereka selain merupakan KAP terbesar di dunia.

Auditor the Big Four telah membangun jaringan global kemitraan

nasional untuk memungkinkan kantor lokal mereka untuk

mengakses informasi global, pengetahuan, dan pengalaman.

Mereka berusaha untuk mengembangkan dan mempertahankan

reputasi global dan mempromosikan diri mereka sebagai

perusahaan internasional tunggal yang mempertahankan tingkat

kualitas audit di seluruh dunia (Kanagaretnam et al., 2016).

4) Struktur Kepemilkan

Struktur Kepemilikan terkait dengan kepemilikan publik

dengan proporsi saham yang dimiliki masyarakat luas terhadap

pihak manajemen. Kepemilikan saham oleh publik

menggambarkan tingkat kepemilikan perusahaan oleh

masyarakat publik. Variabel ini ditunjukkan dengan persentase

saham yang dimiliki oleh publik dihitung dengan cara

membandingkan antara jumlah saham yang dimiliki oleh

masyarakat dengan total saham perusahaan yang beredar

(Rindawati dan Nur, 2015).

Perusahaan yang go public dituntut untuk lebih transparan

mengungkap informasi yang memadai dan relevan dengan tujuan

menciptakan pasar modal yang efisien. Dengan proporsi saham

yang dimiliki publik lebih besar, akan berakibat pengawasan dari

Page 41: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

25

publik lebih besar. Investor dari pihak diluar manajemen atau

investor publik membutuhkan perlindungan investasi yang

mereka tanam, perlindungan ini dapat berupa informasi

nonkeuangan dan keuangan yang disampaikan perusahaan

melalui laporan tahunan yang bermanfaat untuk pengambilan

keputusan. Oleh karena itu, semakin tinggi proporsi saham yang

dimiliki publik maka tingkat kelengkapan pengungkapan laporan

tahunan akan semakin tinggi pula (Rindawati dan Nur, 2015).

5. Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan dapat berupa ukuran perusahaan (size),

profitabilitas, jumlah pemegang saham, status pendaftaran perusahaan

di pasar modal, leverage, rasio likuiditas, basis perusahaan, jenis

industri, serta profil dan karakteristik lainnya (Marwata, 2001 dalam

Paramitha dan Rohman 2014). Dampak lingkungan perusahaan

tergantung pada jenis atau karakteristik perusahaan. Dalam pemenuhan

tanggung jawab karakteristik perusahaan mempunyai peranan yang

penting. Karakteristik perusahaan menghasilkan dampak lingkungan

yang tinggi menuntut untuk pemenuhan tangungjawab lingkungan yang

juga tinggi. Dalam penelitian ini karakteristik yang digunakan yaitu

profitabilitas, leverage dan likuiditas (Mirfazil, 2007 dalam Paramitha,

dan Rohman 2014).

Page 42: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

26

a. Profitabilitas

Kabajeh et al. (2012) menyebutkan bahwa rasio

profitabilitas merupakan indikator untuk efisiensi keseluruhan

perusahaan. Ini biasanya digunakan sebagai ukuran untuk laba

yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode waktu

berdasarkan tingkat penjualan, aset, modal yang digunakan,

kekayaan bersih dan laba per saham. Rasio profitabilitas

mengukur kapasitas pendapatan perusahaan dan dianggap

sebagai indikator untuk pertumbuhan, keberhasilan, dan

pengendalian. Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban bunga bagi kreditor.

Selain itu pemegang saham juga tertarik pada rasio profitabilitas,

karena akan menunjukkan kemajuan dan tingkat pengembalian

investasi mereka.

Kamil dan Herusetya (2012), Profitabilitas merupakan rasio

yang mengukur kemampuan entitas dalam menghasilkan laba,

pada tingkat penjualan, asset, dan ekuitas. Salah satu rasio yang

sering digunakan dalam mengukur profitabilitas ialah return on

assets (ROA), yang mana pengukuran ini digunakan untuk

mengetahui bagaimana kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan asetnya untuk memperoleh keuntungan.

Page 43: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

27

Kabajeh et al. (2012) return on assets (ROA) dan return on

owner's equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang paling

banyak digunakan dalam analisis.

1) Return on assets (ROA)

Rasio ini dihitung menggunakan laba bersih setelah pajak

dibagi dengan total aset. Rasio ini mengukur efisiensi operasi

untuk perusahaan berdasarkan laba yang dihasilkan

perusahaan dari total asetnya.

2) Return on owner's equity (ROE)

Rasio ini dihitung menggunakan laba bersih setelah pajak

dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Rasio ini

mengukur tingkat pengembalian pemegang saham atas

investasinya di perusahaan.

b. Likuiditas

Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pentingnya likuiditas

dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal

dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Likuiditas menghalangi perusahaan untuk

memperoleh keuntungan dari kesempatan mendapatkan

keuntungan (Subramanyam dan John, 2010).

Likuiditas juga menunjukkan hubungan antara kas dan aset

lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan liabilitas

Page 44: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

28

lancarnya. Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai

kemampuan entitas untuk membayar semua liabilitas finansial

jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset

lancar yang tersedia (Kamil dan Herusetya, 2012). Bagi

pemegang saham perusahaan, kurangnya likuiditas dapat

meramalkan hilangnya kendali pemilik atau kerugian investasi

modal. Bagi kreditor perusahaan, kurangnya likuiditas dapat

menyebabkan penundaan pembayaran bunga dan pokok

pinjaman atau bahkan tidak dapat ditagih sama sekali. Pelanggan

serta pemasok produk dan jasa perusahaan juga merasakan

masalah likuiditas jangka pendek. Implikasinya antara lain

mencakup ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kontrak

serta merusak hubungan dengan pelanggan dan pemasok penting

(Subramanyam dan John, 2010).

Sembiring (2012), Likuiditas juga terkait dengan adanya

dana yang dapat segera digunakan untuk melunasi utang.

Terdapat dua rasio yang sering digunakan untuk melihat tingkat

likuiditas suatu perusahaan yaitu rasio lancar (current ratio) dan

rasio cepat (quick ratio). Ukuran relative yang digunakan secara

umum dalam praktik adalah rasio lancar (current ratio)

(Subramanyam dan John, 2010).

1) Rasio lancar (current ratio). Rasio ini dihitung menggunakan

aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar.

Page 45: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

29

2) Rasio cepat (quick ratio). Rasio ini dihitung dengan aktiva

lancar diluar persedian dibagi dengan kewajiban lancar.

Persediaan merupakan asset lancar yang paling tidak likuid

dan tidak dimasukan ke dalam rasio cepat.

c. Leverage

Rasio leverage merupakan alat ukur bagi perusahaan

seberapa besar perusahaan tersebut tergantung pada kreditur

dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai

tingkat leverage tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman

luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang

mempunyai tingkat leverage lebih rendah lebih banyak

membiayai asetnya dengan modal sendiri. Dengan demikian,

tingkat leverage perusahaan menggambarkan risiko keuangan

perusahaan. Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi

memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih

luas dari perusahaan dengan rasio leverage yang rendah

(Rindawati dan Nur, 2015).

Hal ini sejalan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa

perusahaan dengan tingkat rasio leverage lebih tinggi akan

mengurangi pengungkapkan informasi lingkungan yang

dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders

(Paramitha dan Rohman, 2014).

Page 46: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

30

Menurut Aulia dan Linda (2015), Rasio leverage

menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh

perusahaan. Rasio leverage juga menunjukkan risiko yang

dihadapi perusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapi oleh

perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di

masa depan juga akan makin meningkat. Dalam mengukur rasio

leverage dapat menggunakan rasio utang terhadap total aset (debt

to total asset ratio) dan rasio utang terhadap ekuitas (debt to

equity ratio).

1) Rasio utang terhadap total asset (Debt to total asset ratio).

Rasio ini dihitung menggunakan perbandingan total kewajiban

(hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) dengan

total aset yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun.

2) Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to equity). Rasio ini

dihitung menggunakan perbandingan total kewajiban (hutang

jangka pendek dan hutang jangka panjang) dengan ekuitas

pemegang saham.

B. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihati dalam

tabel 2.1.

Page 47: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

31

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Penelitian

(Tahun) Judul

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1. Rokhman (2017) Pengaruh Size, Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Corporate Environmental Disclosure.

Profitabilitas, dan likuiditas.

Proksi size Perusahaan.

Size, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap CED.

2. Winarsih dan Badingatus (2016)

Pengaruh Liputan Media, Kepekaan Industri dan Struktur Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kualitas Pengungakapan Lingkungan.

Proksi tata kelola perusahaan dan pengungkapan lingkungan.

Proksi liputan media dan kepekaan industri. Analisis regresi data panel.

Kepekaan industri, komisaris independen, ukuran dewan komisaris, size, dan profitabilitas berpengaruh. Liputan media, keragaman gender, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kualitas pengungkapan lingkungan.

3. Ainy dan Zuni (2016)

Tata Kelola Perusahaan, Pertanggungjawaban Lingkungan, dan Kinerja Perusahaan.

Tata kelola perusahaan, pertanggungjawaban lingkungan. Analisis regresi berganda.

Proksi kinerja perusahaan.

Tata kelola perusahaan terbukti berpengaruh positif terhadap pertanggungjawaban lingkungan.

4. Mardiyatnolo et al. (2016)

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kualitas Audit dan Kinerja Keuangan Terhadap Corporate Social Responsibility.

Kualitas audit dan proksi kinerja keuangan.

Kepemilikan manajerial.

Kepemilikan manajerian tidak berpengaruh. Kualitas audit dan kinerja keuangan berpengaruh terhadap CSR.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 48: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Penelitian

(Tahun) Judul

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

5. Rindawati dan Nur (2015)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Kepemilikan Publik Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility.

Profitabilitas, leverage dan kepemilikan publik.

Proksi Corporate Social Responsibility.

Profitabilitas berpengaruh positif. Ukuran dan leverage perusahaan tidak berpengaruh positif. Kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan CSR perusahaan

6. Aulia dan Linda (2015)

Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Kinerja Lingkungan dan Liputan Media Terhadap Environmental Disclosure.

Profitabilitas, leverage dan environmental disclosure.

Ukuran perusahaan, kinerja lingkungan dan liputan media.

Hanya leverage yang tidak berpengaruh terhadap environmental disclosure.

7. Paramitha dan Rohman (2014)

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Environmental Disclosure.

Karakteristik perusahaan dan Environmental Disclosure. Analisis regresi berganda.

Proksi tata kelola perusahaan, Proksi karakteristik perusahaan, yaitu umur dan ukuran perusahaan.

Ukuran perusahaan memilki pengaruh. Profitabilitas, umur perusahaan tidak berpengaruh. Leverage berpengaruh negative, terhadap enviromental disclosure.

8. Ariningtika dan Endang (2013)

Pengaruh Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik Terhadap Pengungkapan Lingkungan Perusahaan.

Tata kelola perusahaan, Pengungkapan lingkungan perusahaan. Analisis regresi berganda.

Proksi karakteristik, Proksi tata kelola perusahaan.

Rapat dewan komisaris dan ukuran komite audit berpengaruh positif. Proporai dewan komisaris, dan jumlah rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan perusahaan.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 49: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

33

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan 9. Pratama dan

Raharja (2013) Pengaruh GCG dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Lingkungan

Jumlah komite audit dan dewan komisaris independen dan pengungkapan lingkungan.

Ukuran direksi, rapat dewan komisaris dan kinerja lingkungan.

Hanya rapat dewan komisaris dan kinerja lingkungan yang berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

10. Kamil dan Haerusetya (2012).

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility.

Provitabilitas, Likuiditas dan Leverage.

Ukuran perusahaan dan proksi Corporate Social Responsibility.

Profitabilitas memiliki pengaruh, likuiditas memiliki pengaruh negative, leverage dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap luas pengungkapan CSR.

11. Suaryana dan Febriana (2012)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Profitabilitas, leverage dan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Dewan komisaris, size, kepemilikan manajerial.

Hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 50: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

34

Isu Lingkungan Oleh Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

Basis Teori: Teori Legitimasi dan Teori Keagenan

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Jumlah Komite Audit (X1)

Anggota Dewan Komisaris

Independen (X2)

Kualitas Audit (X3)

Struktur Kepemilikan (X4)

Profitabilitas (X5)

Likuiditas (X6)

Leverage (X7)

Pertanggungjawaban

Lingkungan (Y)

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian kuantitatif ini dapat digambarkan

dalam gambar 2.1.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Metode Ananlisis: Regresi Berganda

Analisis Data:

Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis

Page 51: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

35

D. Hipotesis

1. Pengaruh Jumlah Komite Audit Terhadap Pertanggungjawaban

Lingkungan

Komite audit sangat penting bagi pengawasan dan pengendalian

perusahaan sehingga dengan adanya komite audit pada suatu perusahaan

maka akan menambah efektifitas pengawasan termasuk praktik dan

pengungkapan lingkungan perusahaan. Ukuran komite audit yang lebih

besar diharapkan dapat menjaga kinerja dengan lebih baik. Karena

semakin besarnya ukuran komite audit akan meningkatkan fungsi

pengawasan pada komite audit terhadap pihak manajemen perusahaan.

Ainy dan Zuni (2016), Komite audit memegang peranan penting dalam

mereview proses yang terjadi dalam perusahaan, termasuk keputusan

dalam melakukan aktivitas sukarela seperti pertanggungjawaban

lingkungan atau tidak.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.04/2015 pembentukan komite audit dalam suatu entitas atau

perusahaan publik wajib untuk dilakukan. Anggota komite audit diangkat

dan diberhentikan oleh dewan komisaris dan komite audit paling sedikit

terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris independen

dan pihak dari luar emiten atau perusahaan publik dan diketuai oleh

komisaris independen. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut.

Page 52: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

36

H1 : Jumlah komite audit berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan.

2. Pengaruh Anggota Dewan Komisaris Independen Terhadap

Pertanggungjawaban Lingkungan

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau

Perusahaan Publik, komisaris independen adalah anggota dewan

komisaris yang berasal dari luar emiten atau perusahaan publik. Dalam

pasal 21 dinyatakan bahwa setiap perusahaan tercatat wajib memiliki

dewan komisaris paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang anggota dewan

komisaris dengan salah satu diantaranya adalah komisaris independen.

Dalam hal ini dewan komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota

dewan komisaris, jumlah komisaris independen wajib paling kurang 30%

(tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota dewan komisaris.

Dengan demikian, semakin besar proporsi dewan komisaris

independen yang dimiliki perusahaan diharapkan kinerja dewan

komisaris mampu melakukan pengawasan semakin objektif dan mampu

melindungi kepentingan perusahaan dalam hal ini mendorong

peningkatan pertanggungjawaban lingkungan perusahaan. Hasil

penelitian sebelumnya, Ariningtika dan Endang (2013) juga menunjukan

hasil positif namun tidak signifikan antara dewan komisaris terhadap

pengungkapan lingkungan perusahaan. Dari uraian di atas, hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut.

Page 53: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

37

H2 : Anggota dewan komisaris indepeden berpengaruh terhadap

pertanggungjawaban lingkungan.

3. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Pertanggungjawaban

Lingkungan

Kualitas audit menunjukan keandalan dan transparansi informasi

keuangan perusahaan. Keandalan dan transparansi informasi keuangan

dapat dilihat dari kualitas dan integritas proses audit, dan adanya komite

audit yang berfungsi melakukan pemeriksaan atau penelitian yang

dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan

perusahaan. Ainy dan Zuni (2016), Kualitas audit tidak hanya terlihat

dari pelaporan keuangan perusahaan, namun juga aktivitas sukarela

perusahaan.

Kasim et al., (2016) menyebutkan bahwa indikator-indikator yang

umumnya digunakan peneliti-peneliti untuk menilai kualitas audit seperti

ukuran auditor, biaya audit, dan reputasi auditor merupakan indikator

yang relevan dengan auditor KAP the Big Four karena mereka dikenal

dengan reputasi terbaik dan harga tertinggi mereka disamping merupakan

KAP terbesar di dunia.

Hasil penelitian sebelumnya, Mardiyatnolo et al., (2016)

menunjukan hasil yang berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.

Dari uraian diatas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H3 : Kualitas audit berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan.

Page 54: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

38

4. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pertanggungjawaban

Lingkungan

Perusahaan yang go public dituntut untuk lebih transparan

mengungkap informasi yang memadai dan relevan dengan tujuan

menciptakan pasar modal yang efisien. Dengan proporsi saham yang

dimiliki publik lebih besar, akan berakibat pengawasan dari publik lebih

besar. Investor dari pihak diluar manajemen atau investor publik

membutuhkan perlindungan investasi yang mereka tanam, perlindungan

ini dapat berupa informasi nonkeuangan dan keuangan yang disampaikan

perusahaan melalui laporan tahunan yang bermanfaat untuk pengambilan

keputusan. Oleh karena itu, semakin tinggi proporsi saham yang dimiliki

publik maka tingkat kelengkapan pengungkapan laporan tahunan akan

semakin tinggi pula (Rindawati dan Nur, 2015).

Ketika struktur kepemilikan perusahaan tidak terkonsentrasi

(tersebar), peluang perusahaan dimiliki oleh publik dari berbagai

kalangan semakin besar, akibatnya isu terkait pertanggungjawaban pada

publik pun semakin penting. Semakin meningkatnya kepentingan pada

pertanggungjawaban publik maka kebutuhan akan terlibat pada aktivitas

sosial dan lingkungan akan semakin besar, begitu pula pada

pengungkapan aktivitas pertanggunjawaban tersebut (Ghazali dan

Chariri, 2007).

Penelitian yang dilakukan oleh Jo dan Harjoto (2011, 2012)

menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih besar, lebih tua, dengan

Page 55: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

39

kinerja keuangan lebih baik, dan memiliki struktur kepemilikan yang

lebih tersebar cenderung lebih melakukan pertanggungjawaban sosial.

Hasil penelitian sebelumnya, Ainy dan Zuni (2016) juga menunjukan

hubungan positif antara konsentrasi kepemilikan terhadap

pertanggungjawaban lingungan. Dari penjelasan di atas hipotesis yang

dapat dirumuskan adalah sebagai berikut.

H4 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan.

5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pertanggungjawaban

Lingkungan

Profitabilitas merupakan indikator kinerja yang dilakukan

manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan serta dianggap dapat

mengukur kapasitas pendapatan perusahaan juga sebagai indikator untuk

pertumbuhan, keberhasilan, dan pengendalian (Kabajeh et al., 2012). Hal

ini berarti semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin besar

pengungkapan informasi sosial yang dilakukan oleh perusahaan tersebut

(Rindawati dan Nur, 2015)

Profitabilitas ini sebagai salah satu varibel yang mempengaruhi

dari aktivitas pengungkapan sukarela, dengan asumsi semakin tinggi laba

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan maka perusahaan tersebut

dikatakan telah berkinerja bagus, produk yang dijual dipercaya oleh

masyarakat, sehingga perusahaan akan berupaya meningkatkan nilai

pengungkapan sukarela (Rindawati dan Nur, 2015). Alasan lainnya yaitu

Page 56: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

40

perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi, maka manajemen

akan menunjukan kesuksesan kinerja yang dilakukannya. Hal itu

dikarena profit yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan dan

membuat manajer termotivasi untuk mengungkapkan informasi lebih

banyak salah satunya informasi terkait lingkungan (Aulia dan Linda,

2015).

Penelitian yang dilakukan olehnya menyatakan bahwa

profitabilitas perusahaan memiliki hubungan yang signifikan artinya

semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin tinggi pula

disclosure perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban entitas. Dari

penjelasan di atas, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai

berikut.

H5 : Profitabilitas berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan.

6. Pengaruh Likuiditas Terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan

Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi mengindikasikan

bahwa perusahaan tersebut mampu untuk membayar kewajiban-

kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Kondisi ini

mencerminkan keuangan perusahaan dalam keadaan baik untuk dapat

meyakinkan stakeholders dengan bentuk pertanggungjawaban

lingkungan dalam laporan keuangan. Apabila likuiditas perusahaan

dianggap kurang maka akan berpengaruh terhadap pihak pemegang

saham perusahaan dan pihak kreditor. Kondisi ini dapat meramalkan

Page 57: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

41

kerugian investasi modal dan penundaan pembayaran pinjaman kepada

kreditor.

Menurut Sembiring (2012), perusahaan yang memiliki nilai rasio

likuiditas yang tinggi cenderung melakukan melakukan pengungkapan

informasi yang lebih luas karena perusahaan ini ingin menunjukkan

kepada pihak luar bahwa perusahaan itu kredibel. Serta akan memberikan

sinyal kepada perusahaan yang lain bahwa mereka lebih baik daripada

perusahaan lain dengan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan

lingkungan sosial. Sinyal tersebut dilakukan dengan cara memberikan

informasi yang lebih luas tentang tanggungjawab sosial dan lingkungan

yang mereka lakukan (Kamil dan Herusetya, 2012). Dengan demikian

terdapat dugaan bahwa likuiditas perusahaan memiliki pengaruh

terhadap pengungkapan aktivitas pertanggungjawaban lingkungan

perusahaan. Dari penjelasan di atas, hipotesis yang dapat diajukan

sebagai berikut.

H6 : Likuiditas berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungkan.

7. Pengaruh Leverage Terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan

Leverage mencerminkan tingkat ketergantungan perusahaan

terhadap para investor dan kreditor dalam membiayai asetnya. Hal ini

dikarenakan semakin tinggi leverage artinya semakin besar porsi

pendanaan perusahaan yang dibiayai oleh utang atau dapat dikatakan

bahwa sangat bergantung pada pinjaman luar, sehingga perusahaan

cenderung untuk meninggikan laba sekarang. Menurut Suhardjanto dan

Page 58: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

42

Miranti (2009), penggunaan utang yang sangat besar oleh perusahaan

akan membuat perusahaan menyediakan informasi yang lebih banyak

untuk memenuhi tuntutan investor dan kreditor, sebab kreditor akan

selalu mengawasi dana yang dipinjamkannya kepada perusahaan.

Tujuannya adalah agar perusahaan dapat dengan mudah untuk

memperoleh pinjaman, sebab laba yang tinggi menggambarkan kondisi

keuangan perusahaan yang kuat dan baik. Pelaporan laba yang tinggi,

juga diimbangi dengan pengurangan biaya, termasuk biaya untuk

pelaporan pertanggungjawaban lingkungan sehingga kinerja

keuangannya terlihat bagus.

Penelitian yang dilakukan Suharjanto dan Miranti (2009) juga

menjelaskan bahwa tingkat leverage yang tinggi maka akan semakin

besar kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian kredit. Sehingga,

perusahaan harus menyajikan laba yang lebih tinggi. Menurut Rindawati

dan Nur (2015), Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi

berkewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dibanding

perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Dengan demikian

terdapat dugaan bahwa leverage perusahaan memiliki pengaruh terhadap

pengungkapan aktivitas pertanggungjawaban lingkungan perusahaan.

Dari penjelasan di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H7 : Leverage berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan.

Page 59: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variable independen,

yaitu tata kelola perusahaan dan karakteristik perusahaan terhadap variable

dependen, yaitu pertanggungjawaban lingkungan. Populasi dalam penelitian

ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang menerbitkan

laporan keuanngan dan laporan tanggungjawab sosial terkait lingkungan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2014 sampai dengan 2016.

Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa jumlah perusahaan yang termasuk

dalam industri manufaktur lebih banyak dibandingkan dengan industri

lainnya yang terkait dengan isu lingkungan. Sehingga mampu mewakili

perusahaan-perusahaan dari industri lain yang terdaftar di BEI.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini diambil dari perusahaan sektor industri

manufaktur. Peneliti menggunakan metode purposive sampling dalam

memilih sampel, yaitu proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria atau

penilaian tertentu. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini ialah

sebagai berikut:

1. Perusahaan di industri manufaktur yang terdaftar 3 tahun berturut-turut

di BEI selama tahun 2014 sampai dengan 2016;

2. Menyajikan laporan keuangannya menggunakan tahun buku yang

berakhir 31 Desember;

Page 60: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

44

3. Menyajikan program lingkungan dalam pelaporan keuangan tahunan

perusahaan;

4. Menyajikan laporan keuangannya dalam satuan mata uang rupiah

selama periode penelitian dan tidak memiliki laba yang negatif

(mengalami kerugian);

5. Menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini secara lengkap

selama periode penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya,

melainkan melalui media perantara. Dalam penelitian ini peneliti

mengumpulkan data dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu

penggunaan data yang diperoleh melalui sumber yang ada. Hal ini dilakukan

dengan cara melakukan penelusuran dan pencatatan informasi yang

diperlukan berupa laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh Bursa

Efek Indonesia (BEI) selama tiga tahun berturut-turut mulai periode tahun

2014 sampai dengan 2016 sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisa

permasalahan yang diwujudkan dengan data yang dapat dijelaskan secara

kuantitatif menggunakan metode analisis data, uji asumsi klasik, statistik

Page 61: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

45

deskriptif dan uji hipotesis. Adapun penjelasan mengenai metode analisis data

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini untuk menguji ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda

yang digunakan. Pengujian yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji

multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji hipotesis, dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu (residual) memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau

mendekati normal. Dalam mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis

grafik dan dengan menggunakan analisis statistik (Ghozali, 2016).

Penelitian ini menggunakan kedua analisis tersebut baik dengan

analisis grafik maupun analisis statistik.

Analisis data diawali dengan melihat tampilan grafik

histogram. Melalui grafik histogram peneliti dapat melihat apakah

data pengamatan memiliki pola distribusi yang mendekati

distribusi normal, yaitu pola lonceng yang tidak melenceng ke kiri

ataupun ke kanan. Metode lain yang dapat digunakan adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

Page 62: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

46

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Melalui grafik normal

probability plot, peneliti dapat melihat penyebaran titik-titik yang

menyebar disekitar garis diagonal. Apabila menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukan pola disribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya apabila data

menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Ghozali, 2016).

Selain menggunakan analisi grafik, penelitian ini menyertakan

penggunaan analisis statistik. Dalam penelitian ini menggunakan

analisis statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S).

analisis statistik ini dilakukan untuk menghindari kesesatan secara

visual dalam membaca grafik. Uji K-S ini dilakukan dengan

membuat hipotesis sebagai berikut:

H0 = Data residual berdistribusi normal

HA = Data residual tidak berdistribusi normal

b. Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel independen.

Page 63: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

47

Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Regresi menunjukan adanya

multikolonieritas adalah jika nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada

periode t dengan kesalahan penganggu pada t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem autokorelasi.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi (Ghozali, 2016).

Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Runs test dengan ketentuan

probabilitas lebih besar dari signifikansi 0,05.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamaan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas

(Ghozali, 2016).

Page 64: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

48

Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat

dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada

pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta, titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, asumsi

heteroskedastistas akan diuji dengan grafik scatterplot antara nilai

prediksi variabel terkait, yaitu SRESID degan residualnya ZPRED.

2. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda (Multiple Regression). Model regresi berganda yang digunakan

adalah sebagai berikut:

IER = α + α1AUD_COM+ α2IND_COM + α3AQ + α4OWN +

α5ROA + α6CR + α7DER + ℮

Keterangan:

IER = Skor Indonesian Environmental Reporting

α = Konstanta

α 1-6 = Koefisien Regresi

Page 65: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

49

AUD_COM = Jumlah Komite Audit

IND_COM = Anggota Dewan Komisaris Independen

AQ = Kualitas Audit

OWN = Struktur Kepemilikan

ROA = Profitabilitas

CR = Likuiditas

DER = Leverage

℮ = Koefisien error

a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variable independen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

Terdapat kelemahan dalam penggunaan koefisien determinasi

(R2) yaitu bias terhadap jumlah variable independen yang

dimasukan kedalam model. Jadi, setiap tambahan satu variabel

independen, maka koeffisien determinasi (R2) akan meningkat

tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Oleh Karena itu, dalam penelitian ini

Page 66: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

50

menggunakan nilai Adjusted R2 untuk mengevaluasi model regresi.

Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2016).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi

sebesar 0.05 (Ghozali, 2016). Kriteria penerimaan atau penolakan

hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi.

1) Bila nilai signifikansi < 0.05, maka hipotesis diterima. Hal

tersebut berarti model regresi dapat digunakan untuk

memperdiksi variabel independen.

2) Apabila nilai signifikansi > 0.05, maka hipotesis ditolak. Hal

tersebut berarti model regresi tidak dapat digunkana untuk

memprediksi variabel dependen.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu

pengaruh variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Dengan

tingkat signifikansi (5%), maka kriteria pengujian adalah sebagai

berikut:

Page 67: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

51

1) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima, artinya

tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel

independen terhadap variabel dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Bagian ini akan menjelaskan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan dan pengukuran dari variabel yang digunakan penelitian. Adapun

operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya

negatif (Uma Sekaran, 2015). Variabel independen dalam penelitian ini

terdiri dari:

a. Jumlah Komite Audit

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.04/2015 Pembentukan komite audit dalam suatu entitas

atau perusahaan publik wajib untuk dilakukan. Anggota komite

audit diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris dan komite

audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal

dari komisaris independen dan pihak dari luar emiten atau

perusahaan publik dan diketuai oleh komisaris independen.

Page 68: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

52

Pengukuran komite audit pada penelitian ini menggunakan jumlah

komite audit yang ada diperusahaan (Ariningtika dan Endang,

2013).

b. Anggota Dewan Komisaris Independen

Keberadaan dewan komisaris independen sangatlah penting

bagi kelangsungan perusahaan semakin besar proporsi dewan

komisaris independen yang dimiliki perusahaan diharapkan kinerja

dewan komisaris mampu melakukan pengawasan semakin objektif

dan mampu melindungi kepentingan perusahaan dalam hal ini

mendorong peningkatan pengungkapan lingkungan perusahaan

(Ariningtika dan Endang, 2013).

Dalam penelitian ini anggota dewan komisaris independen

diukur dengan persentase jumlah anggota dewan komisaris

independen dari seluruh anggota dewan komisaris dengan

membagi jumlah anggota dewan komisaris independen dengan

jumlah total dewan komisaris di perusahaan tersebut (Ariningtika

dan Endang 2013, Pratama dan Raharja, 2013, Winarsih dan

Badingatus, 2016).

IND_COM = Jumlah Dewan Komisaris Independen

Jumlah Dewan Komisaris

c. Kualitas Audit

Untuk mengukur kualitas audit digunakan ukuran Kantor

Akuntan Publik (KAP). Salah satu elemen penting dari good

corporate governance adalah kualitas laporan keuangan yang baik.

Page 69: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

53

Penelitian ini menggunakan auditor KAP the Big Four atau non the

Big Four sebagai proksi untuk mengukur kualitas audit karena

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa auditor KAP the Big

Four berhubungan dengan kualitas audit yang lebih tinggi

(Kanagaretnam et al., 2016). Sehingga, varibel dummy digunakan,

yang mana bernilai 1 jika menggunakan jasa auditor KAP the Big

Four dan bernilai 0 jika tidak menggunakan jasa auditor KAP the

Big Four (Mardiatnolo et al., 2017).

d. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan dalam penelitian ini menggunakan

kepemilikan publik yaitu jumlah saham yang dimiliki pihak

eksternal perusahaan baik individu maupun lembaga terhadap

saham yang ada di perusahaan di Indonesia. Besarnya saham

diukur dari persentase rasio dari jumlah kepemilikan saham yang

dimiliki oleh publik terhadap total saham yang beredar.

Kepemilikan saham oleh publik menggambarkan tingkat

kepemilikan perusahaan oleh masyarakat publik. Variabel ini

ditunjukkan dengan persentase saham yang dimiliki oleh publik

yang diukur dengan jumlah saham beredar (Rindawati dan Nur,

2015), dengan cara sebagai berikut:

OWN = Jumlah saham yang dimiliki masyarakat

Jumlah saham yang beredar

Page 70: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

54

e. Profitabilitas

Salah satu rasio yang sering digunakan dalam mengukur

profitabilitas ialah return on assets (ROA), yang mana pengukuran

ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk memperoleh

keuntungan. Rasio merupakan skala yang akan digunakan untuk

pengukuran profitabilitas perusahaan. Profitabilitas dalam

penelitian ini akan diukur dengan cara membandingkan laba bersih

dengan total aset yang dimiliki perusahaan (Kabajeh et al., 2012;

Rindawati dan Nur, 2015; Paramitha dan Endang, 2014) yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = Laba Bersih

Total Aset

f. Likuiditas

Terdapat dua rasio yang sering digunakan untuk melihat

tingkat likuiditas suatu perusahaan yaitu rasio lancar (current ratio)

dan rasio cepat (quick ratio). Penelitian ini menggunakan rasio

lancar (current ratio) yang menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek dengan

menggunakan aktiva lancar (Sembiring, 2012). Secara luas rasio

lancar (current ratio) menunjukan bahwa makin tinggi jumlah

(kelipatan) asset lancar terhadap kewajiban lancar, makin besar

keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dibayar. Dengan

Page 71: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

55

demikian rasio likuiditas diukur dengan menggunakan current

ratio (Rokhman, 2017).

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Aset Lancar

Kewajiban Lancar

g. Leverage

Leverage dapat diartikan sebagai tingkat ketergantungan

perusahaan terhadap hutang dalam membiayai kegiatan

operasinya, dengan demikian leverage juga mencerminkan tingkat

resiko keuangan (Rindawati dan Nur, 2015). Terdapat dua rasio

yang sering digunakan rasio utang terhadap total aset (debt to total

asset ratio) dan rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio).

Adapun pengukurannya rasio leverage dalam penelitian ini dengan

debt to equity ratio:

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Total Utang

Total Ekuitas

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variable yang menjadi perhatian utama

dalam penelitian (Uma Sekaran, 2015). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah pertanggungjawaban lingkungan (environmental

disclosure). Peneliti melakukan analisis konten terkait dengan ada

tidaknya informasi pertanggungjawaban lingkungan dalam annual

report. Pengukuran variabel dependen ini dengan menggunakan bobot

skor. Bobot skor yang digunakan adalah menggunakan Indonesian

Environmental Reporting Index (IER) yang merupakan hasil penelitian

Page 72: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

56

dari Suhardjanto et al. (2007). Pengukuran variabel dependen ini

menggunakan index IER dikarenakan dianggap dapat mencerminkan

untuk kondisi isu lingkungan di Indonesia.

Skor IER = Bobot Skor Item (0 – 34,98)

Definisi operasional variabel di atas dapat diringkas pada tabel 3.1

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pengukuran Operasionalisasi Variabel

No Variabel Indikator Skala

1. Jumlah Komite

Audit

(Ariningtika dan

Badingatus, 2013)

AUD_COM

= Jumlah anggota komite audit Rasio

2. Dewan Komisaris

Independen

(Pratama dan

Raharja, 2013)

IND_COM

= ∑ anggota dewan komisaris

independen / ∑ dewan komisaris Rasio

3. Kualitas Audit

(Mardiyatnolo et al.,

2016)

AQ

= Menggunakan variabel dummy

yang mana bernilai 1 jika

menggunakan jasa auditor KAP the

Big Four dan bernilai 0 jika tidak.

Nominal

4. Struktur

Kepemilikan

(Rindawati dan Nur,

2015)

𝑂𝑊𝑁 = saham yang dimiliki masyarakat

saham yang beredar Rasio

5. Profitabilitas

(Paramitha dan

Rohman, 2014) ROA =

Laba Bersih

Totsl Aset Rasio

6. Likuiditas

(Rokhman, 2017) Current Ratio =Aset Lancar

Kewajiban Lancar Rasio

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 73: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

57

No Variabel Indikator Skala

7. Leverage

(Rindawati dan Nur,

2015)

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜

=Total Utang

Total Ekuitas

Rasio

8. Pertanggungjawaban

Lingkungan

(Paramitha dan

Rohman, 2014)

IER = Bobot Skor Item (0-34,98) Rasio

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 74: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

58

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Pemenilitian

Penelitian ini dilakukan dengan populasi perusahaan sektor manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014 sampai dengan

tahun 2016. Total perusahaan manufaktur yang terdaftar berjumlah 140, namun

setelah dilakukan screening data dan menghapus beberapa perusahaan yang

tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka akhirnya jumlah peruahaan yang

menjadi sampel adalah 75 perusahaan.

Metode pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah

metode purposive sampling, karena penentuan sampel didasari dengan kriteria-

kriteria yang telah ditetapkan tersaji dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1

Seleksi Sampel Penelitian

No. Kriteria Jumlah

1 Perusahaan manufaktur yang terdafatar di BEI dari

tahun 2014-2016.

140

2 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan secara lengkap.

(26)

3 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan

laporan tanggung jawab sosial terkait lingkungan didalam annual report tahun 2014-2016.

(38)

4 Perusahaan yang tidak mempunyai kelengkapan data terkait variabel struktur kepemilikan saham dan memiliki

laba yang negatif.

(18)

5 Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah. (18)

Jumlah sampel penelitian terpilih 40

Jumlah sampel selama periode pengamatan (3 Tahun) 120

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 75: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

59

Tabel 4.1

Proses Seleksi Sampel Penelitian

No. Kriteria jumlah

Jumlah sampel yang teridentifikasi sebagai outlier (45)

Jumlah sampel total selama periode penelitian 75

Berdasarkan hasil seleksi sampel dalam tabel 4.1 diatas, dapat dilihat

bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan

sehingga jumlah sampel total dengan periode penelitian 3 tahun dengan

mengurangi 45 data outlier, maka sampel yang digunakan dalam penelitian

berjumlah 75 perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2014- 2016. Sampel tersebut dipilih karena telah memenuhi

semua kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Data

nama-nama perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian ini terlampir

dalam lampiran.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi terlebih dahulu melakukan uji

asumsi klasik yang bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan

memenuhi asumsi klasik atau data tersebut layak untuk digunakan dalam

penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji multikoloniearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggung (residual) memiliki distribusi normal

Page 76: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

60

atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi normal atau

mendekati normal. Dalam mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik dan analisis

statistik (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan grafik histogram, grafik normal probability plot

(p-plot), dan uji Kolmogorov Simrnov (K-S).

Uji grafik histogram dilakukan dengan melihat penyebaran data,

Bentuk histogram seperti bentuk lonceng (bell shaped curve)

mengindikasikan bahwa data terdistribusi normal. Uji normalitas dengan

menggunakan grafik histogram dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik histogram pada Gambar 4.1 terlihat bahwa data

terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak melenceng ke

Page 77: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

61

kanan atau ke kiri, maka dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

Sedangkan uji normalitas dengan grafik normal p-plot dilihat dari

penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal. Apabila titik- titik

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

mengindikasikan bahwa data terdistribusi normal, dan sebaliknya. Hasil

uji normalitas dengan grafik normal p-plot dapat dilihat pada gambar 4.2

berikut:

Gambar 4.2

Hasil Uji Normlitas Grafik Normal P-Plot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan grafik normal P-Plot pada Gambar 4.2 terlihat titik -

titik menyebar di sekitar garis diagonal hal ini menunjukkan pola

distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

Page 78: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

62

Untuk lebih meningkatkan hasil uji normalitas data, maka peneliti

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (K-S). Apabila hasil uji

Kolmogorov Smirnov (K-S) menunjukkan asyump. Sig > 0,05, maka data

tersebut terdistribusi normal dan sebaliknya, apabila nilai asyump. Sig <

0,05, maka data tersebut terdistribusi tidak normal. Hasil uji dari

Kolmogorov Smirnov (K-S) dapat dilihat dari tabel 4.2 dan tabel 4.3

berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov dengan 120 sampel

Salah satu cara agar data penelitian ini menjadi normal adalah

dengan melakukan screening data untuk mendeteksi apakah data dari

masing-masing variabel penelitian memiliki data ekstrim (outlier) yang

berpotensi menggangu hasil analisis. Screening data penelitian ini

menggunakan menggunakan Zscore dan menghapus data ekstrim yang

tertera di Zscore.

Page 79: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

63

Hasil screening data menunjukan bahwa terdapat sampel data yang

ekstrim sebanyak 45 sampel, sehingga harus dikeluarkan dari sampel.

Jumlah akhir sampel yang diobservasi adalah 75 sampel.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasrkan hasil uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S) pada tabel

4.3 besarnya nilai Kolmogorov Smirnov adalah 0,089. Nilai tersebut

signifikansi yaitu 0,089 yang berada di atas 0,05. Hasil tersebut

menunjukan bahwa data residual terdistribusi secara normal. Hal ini

konsisten dengan hasil uji grafik histogram dan grafik normal P-Plot.

2. Hasil Uji Multikoloniearitas

Pengujian multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Multikoloniearitas dapat dihitung dengan nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Regresi menunjukan

Page 80: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

64

adanya multikoloniearitas adalah jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10

atau sama dengan nilai VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2016). Hasil uji

Multikoloniearitas dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikoloniearitas

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasrkan hasil uji multikoloniearitas pada tabel 4.4 kolom

tolerance menunjukan tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance

kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel

independen. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga

menunjukkan tidak adanya satu variabel independen yang memiliki nilai

VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikoloniearitas antara variabel independen dalam model regresi pada

penelitian ini.

3. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

Page 81: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

65

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat problem autokorelasi. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2016). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji

Runs test dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari signifikansi 0,05.

Hasil dari uji Runs test dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi Runs Test

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji RunsTest pada tabel 4.5 diketahui bahwa nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,081 lebih besar dari 0,05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala atau masalah autokorelasi

pada penelitian ini.

4. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

dengan pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan

jika berbeda disebut heterokedastisitas (Ghozali, 2016). Deteksi ada atau

Page 82: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

66

tidaknya heterokedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot. Tidak

terjadi heterokedastisitas yaitu apabila tidak ada pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil

uji heterokedastisitas grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.3

berikut:

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasrkan gambar 4.3 di atas terlihat bahwa tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal ini menunjukan bahwa data dalam penelitian ini tidak

terjadi heterokedastisitas.

2. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode pengumpulan dan

pengelompokan semua data yang digunakan dalam penelitian untuk

kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif dengan

membandingkan nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai rata-rata dari

Page 83: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

67

sampel. Dibawah ini disajikan tabel 4.2 yang merupakan analisis deskriptif

untuk variabel yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.5

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder yang diolah

a. Variabel Independen

1) Jumlah Komite Audit

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, dapat dilihat variabel jumlah

komite audit (AUD_COM) diperoleh nilai mean atau nilai rata-rata

sebesar 3,1467, standar deviasi sebesar 0, 45599, nilai minimum

sebesar 3 dan nilai maksimum sebesar 5. Nilai AUD_COM

minimum sebesar 3 diperoleh dari hampir semua perusahaan yang

dijadikan sampel. Nilai AUD_COM maksimum sebesar 5

diperoleh perusahaan Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada

tahun 2014-2016.

2) Anggota Dewan Komisaris Independen

Dari hasil statsitik deskriptif variabel anggota dewan

komisaris independen (IND_COM) diperoleh nilai mean atau nilai

Page 84: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

68

rata-rata IND_COM sebesar 0,3861, standar deviasi sebesar

0,06857, nilai minimum sebesar 0.33 dan nilai maksimum sebesar

0,50. Nilai IND_COM minimum sebesar 0,33 dari tahun 2014-

2016 diperoleh sepuluh perusahaan Akasha Wira International

Tbk, Budi Acid Jaya Tbk, Duta Pertiwi Nusantara, Indospring Tbk,

Kabelindo Murni Tbk, Lion Metal Works Tbk, Lionmesh Prima

Tbk, Ricky Putra Globalindo Tbk, Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company Tbk, dan Wijaya Karya Beton Tbk. Nilai

IND_COM maksimum sebesar 0,50 diperoleh perusahaan Chitose

Internasional Tbk, Gudang Garam Tbk dan Indal Aluminium

Industry Tbk dari tahun 2014-2016.

3) Kualitas Audit

Dari hasil statistik variabel independen kualitas audit (AQ)

menunjukan nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,2800, standar

deviasi, sebesar 0,45202 dengan nilai minimum sebesar 0,00 dan

nilai maksimum 1,00. Nilai AQ minimum 0,00 diperoleh hampir

sebagian besar perusahaan sampel. Nilai maksimum 1,00 diperoleh

tujuh perusahaan pada tahun 2014- 2016 yaitu, Astra International

Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Kalbe Farma

Tbk, Mandom Indonesia Tbk dan Surya Toto Indonesia Tbk.

Page 85: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

69

4) Struktur Kepemilikan

Variabel struktur kepemilikan (OWN) diproksikan dengan

persentase kepemilikan saham masyarakat pada perusahaan

sampel. Hasil uji deskriptif menunjukan nilai minimum 0,02 yang

berarti dari 75 perusahaan, saham masyarakat terkecil yaitu saham

perusahaan Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk sebesar 0,02 pada

tahun 2014.

Nilai maksimum yaitu sebesar 0,52 dimiliki perusahaan Ricky

Putra Globalindo Tbk pada tahun 2014-2016 merupakan

kepemilikan saham masyarakat terbesar dibanding sampel

perusahaan lain. Standar deviasi sebesar 0,15589 dan dengan nilai

mean atau nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 0,2691

5) Profitabilitas

Berdasarkan hasil statistik variabel independen profitabilitas

(ROA) menunjukan nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,0819,

standar deviasi sebesar 0,06857 dengan nilai minimum sebesar

0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,36. Nilai minimum atau nilai

terendah diperoleh perusahaan Indospring Tbk pada tahun 2015.

Nilai maksimum diperoleh perusahaan Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk pada tahun 2014.

6) Likuiditas

Tabel 4.2 memperlihatkan hasil statistik variabel likuiditas

(CR) nilai mean atau nilai rata-rata perusahaan sampel sebesar

Page 86: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

70

3,0343, standar deviasi sebesar 2,65360, nilai minimum sebesar

1,00 dan nilai maksimum sebesar 15,17. Nilai minimum atau nilai

terendah diperoleh dari dua perusahaan, yaitu Budi Acid Jaya Tbk

dan Indal Aluminium Industry Tbk masing-masing pada tahun

2015 dan 2016. Nilai maksimum diperoleh perusahaan Duta

Pertiwi Nusantara pada tahun 2016.

7) Leverage

Dari hasil statistik variabel independen leverage (DER)

menunjukan nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,8899, standar

deviasi sebesar 1,00954, nilai minimum sebesar 0,12 dan nilai

maksimum sebesar 6,34. Nilai minimum atau nilai terendah

sebesar 0,12 diperoleh dari perusahaan Duta Pertiwi Nusantara

pada tahun 2014 dan nilai minimum sebesar 6,34 diperoleh dari

perusahaan Indal Aluminium Industry Tbk pada tahun 2014.

b. Variabel Dependen

1) Pertanggungjawaban Lingkungan

Variabel dependen pertanggungjawaban lingkungan (IER)

mempunyai nilai minimum sebesar 1,94 dan nilai maksimum

sebesar 13,77. Nilai minimum atau nilai terendah diperoleh dari

perusahaan Indo Acitama Tbk pada tahun 2016 sedangkan nilai

maksimum sebesar 13,77 diperoleh perusahaan Kalbe Farma Tbk

pada tahun 2014. Nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 4,3984 dan

standar deviasi sebesar 2,43506, hal ini menunjukan bahwa rata-rata

Page 87: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

71

perusahaan manufaktur di Indonesia cendrung belum

mengungkapkan terkait lingkungan sebagai bentuk

pertanggungjawaban lingkungan yang memadai berdasarkan skor

IER (Indeks Environmental Reporting) dengan skor IER yang

beragam.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui gambaran dari hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada penelitian ini,

pengujian hipotesis dilakukan dengan uji koefisien determinasi (uji statitik

R2), uji signifikansi simultan (uji statistik F), dan uji signifikansi parameter

individual (uji statistik T).

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi (Adjusted R2) dilakukan dalam penelitian

ini bertujuan mengukur sejauh mana kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun variabel independen

yang dimaksud dalam penelitian menggunakan analisis regresi berganda

ini adalah variabel jumlah komite audit (AUD_COM), Anggota dewan

komisaris independen (IND_COM), kualitas audit (AQ), struktur

kepemilikan (OWN), Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), dan

Leverage (IER) dalam menjelaskan variabel pertanggungjawaban

lingkungan (IER). Hasil dari uji koefisien determinasi (Adjusted R2)

disajikan dalam tabel 4.6 berikut:

Page 88: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

72

Tabel 4.6

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji koefisien determinansi tabel 4.6 menunjukan

besarnya Adusted R Square adalah 0,269. Hal ini menandakan bahwa

variabel jumlah komite audit (AUD_COM), Anggota dewan komisaris

independen (IND_COM), kualitas audit (AQ), struktur kepemilikan

(OWN), Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), dan Leverage (DER)

hanya mampu menjelaskan sebesar 26,9% variasi dari variabel

pertanggungjawaban lingkungan (IER). Sedangkan sisanya sebesar

73,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya diluar model penelitian,

seperti ukuran perusahaan, umur perusahaan, liputan media, kepekaan

industri, kepemilikan manajerial gender, dan multiple directorship.

b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji signifikansi simultan (uji statistik F) dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui apakah semua variabel independen, yaitu jumlah

komite audit (AUD_COM), Anggota dewan komisaris independen

(IND_COM), kualitas audit (AQ), struktur kepemilikan (OWN),

Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), dan Leverage (DER) yang

terdapat pada model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen, yaitu pertanggungjawaban lingkungan

Page 89: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

73

(IER). Hasil dari uji signifikansi simultan dapat dilihat pada tabel 4.7

berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasrkan tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar 4,893

dengan tingkat signifkansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000.

Maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

pertanggungjawaban lingkungan (IER) atau dengan kata lain variabel

jumlah komite audit (AUD_COM), Anggota dewan komisaris

independen (IND_COM), kualitas audit (AQ), struktur kepemilikan

(OWN), Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), dan Leverage (DER)

secara bersama-sama mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap

pertanggungjawaban lingkungan (IER).

c. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)

Uji signifikansi parameter individual (uji statistic T) dapat

menunjukan seberapa jauh satu variabel independen, yaitu jumlah komite

audit (AUD_COM), Anggota dewan komisaris independen

(IND_COM), kualitas audit (AQ), struktur kepemilikan (OWN),

Page 90: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

74

Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), dan Leverage (DER) secara

individu mampu mempengaruhi variabel dependen, yaitu

pertanggungjawaban lingkugan (IER). Hasil uji signifikansi parameter

individual dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statitistik T pada tabel 4.8 maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

IER = 9,812 – 1,798 AUD_COM – 2,079 IND_COM + 3,837 AQ + 1,684

OWN – 5,135 ROA + 0,027 CR – 0,159 DER + ԑ

Dari persamaan regresi diatas, diketahui konstanta sebesar 9,812

manyatakan bahwa apabila variabel independen terdiri dari jumlah

komite audit (AUD_COM), anggota dewan komisaris independen

(IND_COM), kualitas audit (AQ), struktur kepemilikan (OWN),

Profitabilitas (ROA), likuiditas (CR) dan leverage (DER) tidak ada, maka

akan terjadi peningkatan skor pertanggungjawaban lingkungan (IER)

sebesar 9,812. Koefisien regresi variabel jumlah komite audit sebesar -

1,798, menunjukan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan jumlah

Page 91: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

75

komite audit maka akan menurunkan skor variabel pertanggungjawaban

lingkungan sebesar 1,798. Koefisien regresi variabel anggota dewan

komisaris independen sebesar -2,079, menunjukan bahwa setiap adanya

perubahan 1 satuan anggota dewan komisaris independen akan

menurunkan skor variabel pertanggungjawaban lingkungan sebesar

2,079. Koefisien regresi variabel kualitas audit sebesar 3,837, struktur

kepemilikan sebesar 1,684 menunjukan bahwa setiap adanya perubahan

1 satuan kualitas audit dan struktur kepemilikan akan meningkatkan skor

variabel pertanggungjawaban lingkungan sebesar 2,079 dan 1,684.

Koefisien regresi variabel profitabilitas sebesar -5,135 dan leverage

sebesar -0,159, menunjukan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan

profitabilitas dan leverage akan menurunkan skor variabel

pertanggungjawaban lingkungan sebesar -5,135 dan -0,159. Koefisien

regresi variabel likuiditas sebesar 0,027, menunjukan bahwa setiap

adanya perubahan 1 satuan likuiditas akan meningktakan skor variabel

pertanggungjawaban lingkungan sebesar 0,027.

Dari ketujuh variabel independen yang dimasukkan kedalam model

regresi, lima variabel yaitu anggota dewan komisaris (IND_COM),

Struktur Kepemilikan (OWN), Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR) dan

Leverage (DER) tidak berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan yang diukur dengan Indeks Environmental Reporting (IER).

Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasni untuk IND_COM sebesar

0,598, OWN sebesar 0,316, ROA sebesar 0,292, CR sebesar 0,795 dan

Page 92: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

76

DER sebesar 0,583 yang memiliki nilai signifikansinya melebihi 0,05.

Sedangkan variabel jumlah komite audit (AUD_COM) dan kualitas audit

(AQ) berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan karena

memiliki nilai signifikansi berada di bawa 0,05 yaitu AUD_COM sebesar

0,006 dan AQ sebesar 0,000. Jadi dari ketujuh variabel model regresi

pada penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu AUD_COM

dan AQ yang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen

yaitu pertanggungjawaban lingkungan (IER).

C. Pembahasan

1. Pengaruh Jumlah Komite Audit tehadap Pertanggung Jawaban Lingkungan

Hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa jumlah komite

audit berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan. Hasil analisis

regresi menunjukan variabel AUD_COM memiliki koefisien regresi sebesar

-0,337 dengan tingkat signifikansi yang lebih rendah dari 0,05 yaitu sebesar

0,006. Hasil tersebut menunjukan bahwa jumlah komite audit berpengaruh

terhadap pertanggungjawaban lingkungan (H1 diterima).

Hasil ini konsisten dengan penelitian Ariningtika dan Endang (2013),

jumlah komite audit sangat penting bagi pengawasan dan pengendalian

perusahaan sehingga dengan adanya komite audit pada suatu perusahaan

maka akan menambah efektifitas pengawasan termasuk praktik

pertanggungjawaban lingkungan perusahaan. Karena semakin besarnya

jumlah komite audit akan meningkatkan fungsi pengawasan pada komite

audit terhadap pihak manajemen perusahaan serta dapat meningkatkan

Page 93: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

77

kontrol internal termasuk mempengaruhi keputusan perusahaan melakukan

pertanggungjawaban lingkungan.

2. Pengaruh Anggota Dewan Komisaris Independen terhadap

Pertanggungjawaban Lingkungan

Hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa anggota dewan

komisaris independen berpengaruh terhadap pertanggungjawaban

lingkungan. Hasil analisis regresi menunjukan variabel IND-COM memiliki

koefisien regresi sebesar -0,059 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,598.

Hasil tersebut menunjukan bahwa anggota dewan komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan (H2 ditolak).

Hasil ini konsisten dengan penelitian Ariningtika dan Endang (2013),

Pratama dan Raharja (2013) dan Winarsih dan Badingatus (2016). Hal ini

terjadi karena dewan komisaris independen tidak dapat mempengaruhi proses

pengambilan keputusan mengenai pengungkapan lingkungan perusahaan

dikarenakan mereka tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan

aktivitas atau operasi sehari-hari perusahaan. Serta keberadaan komisaris

independen hanya mematuhi peraturan OJK, Peraturan tersebut menyiratkan

bahwa persyaratan jumlah minimal komisaris independen adalah 30% dari

seluruh anggota dewan komisaris. Dapat dilihat dalam hasil statistik

deskriptif nilai rata-rata proporsi anggota dewan komisaris sebesar 38,6%.

Walaupun diatas standar minimal OJK, tetapi proporsi ini belum dapat

dikatakan ideal. Peran penting dari Komisaris Independen, sebaiknya

Page 94: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

78

menjadikan proporsi diatas 50%. Hal ini akan menunjukan proporsi ideal

dalam dewan komisaris.

3. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan

Hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan bahwa kualitas audit

berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan. Hasil analisis regresi

menunjukan variabel AQ memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,712

dengan tingkat signifikansi yang lebih rendah dari 0,05 yaitu sebesar 0,000.

Hasil tersebut menunjukan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap

pertanggungjawaban lingkungan (H3 diterima).

Hasil ini konsisten dengan penelitian Ainy dan Zuni (2016) dan

Mardiyatnolo et al. (2016). Kualitas audit menunjukan keandalan dan

transparansi informasi keuangan perusahaan sebagai bentuk

pertanggungjawaban perusahaan. Kantor akuntan besar menyediakan

kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi daripada akuntan biasa, sehingga

investor secara umum cenderung lebih bereaksi positif apabila laporan

keuangan yang dipublikasikan diaudit oleh kantor akuntan publik besar/KAP

Big Four. Dapat dilihat dalam laporan pertanggungjawaban lingkungan (IER)

yang menunjukan nilai maksimum ada pada perusahaan yang

mempublikasikan laporan keuangan yang diaudit oleh KAP Big Four.

4. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan

Hipotesis keempat yang diajukan menyatakan bahwa struktur

kepemilikan berperngaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan. Hasil

analisis regresi menunjukan variabel OWN memiliki nilai koefisien regresi

Page 95: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

79

sebesar 0,108 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,316. Hasil tersebut

menunjukan bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap

pertanggungjawaban lingkungan (H4 ditolak).

Hasil ini konsisten dengan penelitian Rindawati dan Nur (2015), besar

kecilnya tingkat kepemilikan publik yang dimiliki oleh perusahaan tidak

memiliki pengaruh terhadap indeks pengungkapan tanggungjawab sosial dan

lingkungan perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena persentase kepemilikan

publik pada perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki

tingkat persentase rata-rata 26%, sehingga publik tidak berpengaruh besar

pada nilai pengungkapan tanggung jawaban sosial dan lingkungan,

dikarenakan dengan kepemilikan saham yang kecil, publik tidak memiliki

otoritas penuh dalam mempengaruhi nilai pengungkapan tanggungjawab

sosial dan lingkungan yang dilakukan perusahaan.

5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan

Hipotesis kelima yang diajukan menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan. Hasil analisis regresi

menunjukan variabel ROA memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,145

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,292. Hasil tersebut menunjukan bahwa

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan

(H5 ditolak).

Hasil ini konsisten dengan penelitian Paramitha dan Rohman (2014)

dan Suaryana dan Febriana (2012) yang menyatakan tidak ada hubungan

yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan informasi

Page 96: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

80

lingkungan dan hal ini sejalan dengan teori legitimasi dimana teori ini

mendukung tingkat profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

pengungkapan lingkungan. Beranggapan bahwa dengan tingginya tingkat

profitabilitas terhadap perusahaan tertentu maka, perusahaan tidak perlu lagi

untuk melakukan pengungkapan informasi sebab, para pemegang saham

tentu akan melegitimasi perusahaan dan beranggapan perusahaan baik untuk

dijadikan investasi dan semakin tinggi tingkat profitabilitas maka tidak akan

memperluas kebijakan pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Namun penelitian ini tidak konsisten dengan Aulia dan Linda (2015) dan

Rindawati dan Nur (2015), perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih

banyak ketika kemampuan menghasilkan labanya di atas rata-rata industri.

Salah satu informasi yang akan diungkap oleh perusahaan adalah informasi

lingkungan.

6. Pengaruh Likuiditas terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan

Hipotesis keenam yang diajukan menyatakan bahwa likuiditas

berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan. Hasil analisis regresi

menunjukan variabel CR memiliki nilai 0,029 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,795. Hasil tersebut menunjukan bahwa likuiditas tidak berpengaruh

terhadap pertanggungjawaban lingkungan (H6 ditolak).

Hal ini konsisten dengan penelitian Kamil (2012) yang tidak

menemukan bukti bahwa likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggungjawab sosial dan lingkungan. Alasannya yang mendasari hasil

pengujian ini adalah kurangnya perhatian dari stakeholders yang

Page 97: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

81

berkepentingan mengenai informasi keuangan, kurang memperhitungkan

kualitas likuiditas perusahaan maka pada akhirnya tidak banyak

memengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan

perusahaan. Namun penelitian ini tidak konsisten dengan Rokhman (2017),

yang menunjukkan perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar yang

semakin besar maka semakin tinggi pula perusahaan akan menutupi

kewajiban jangka pendeknya yang berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggungjawab sosial dan lingkungan.

7. Pengaruh Leverage terhadap Pertanggungjawaban Lingkungan

Hipotesis ketujuh yang diajukan menyatakan bahwa leverage

berpengaruh terhadap pertanggungjawaban lingkungan. Hasil analisis regresi

menunjukan variabel DER memiliki nilai -0,066 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,583. Hasil tersebut menunjukan bahwa leverage tidak berpengaruh

terhadap pertanggungjawaban lingkungan (H7 ditolak).

Hasil penelitian ini konsisten dengan Aulia dan Linda (2015) dan

Rindawati dan Nur (2015). Leverage tidak mempengaruhi perusahaan dalam

melakukan pengungkapan informasi lingkungan. Besar kecilnya leverage

tidak serta merta mempengaruhi kebijakan pengungkapan informasi

lingkungan perusahaan. Hasil tersebut menunjukan manajemen dalam

membuat environmental disclosure tidak semata-mata dipengaruhi oleh

stakeholder yang berpengaruh terhadap perusahaan. Tingkat hutang

perusahaan terhadap ekuitas yang dimiliki tidak mempengaruhi

pengungkapan tanggung jawab soisal dan lingkungan pada perusahaan,

Page 98: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

82

walaupun leverage ini berhubungan dengan pihak ketiga namun tidak

mempengaruhi perusahaan dalam mengungkap lebih luas aktivitas yang

berhubungan dengan tanggungjawab sosial dan lingkungan.

Page 99: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan pengujian

hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah komite audit berpengaruh signifikan terhadap

pertanggungjawaban lingkungan perusahaan. Penelitian ini konsisten

dengan penelitian Ariningtika dan Endang (2013).

2. Anggota dewan komiaris independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap pertanggungjawaban lingkungan perusahaan. Penelitian ini

konsisten dengan penelitian Ariningtika dan Endang (2013), Pratama dan

Raharja (2013) dan Winarsih dan Badingatus (2016).

3. Kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban

lingkungan perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Ainy

dan Zuni (2016) dan Mardiyatnolo et al. (2016).

4. Struktur kepemilikan tidak berpengaruh signifikan terhadap

pertanggungjawaban lingkungan perusahaan. Penelitian ini konsisten

dengan penelitian Rindawati dan Nur (2015).

5. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban

lingkungan perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian

Paramitha dan Rohman (2014) dan Suaryana dan Febriana (2012).

Page 100: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

84

Sementara tidak konsisten dengan penelitian Aulia dan Linda (2015) dan

Rindawati dan Nur (2015).

6. Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban

lingkungan perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Kamil

dan Haerusetya (2012) dan tidak konsisten dengan penelitian Rokhman

(2017).

7. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban

lingkungan perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian

Rindawati dan Nur (2015) dan Aulia dan Linda (2015).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pada bidang pengembangan ilmu akutansi, khususnya pada bidang

lingkungan. Selain itu diharapkan apat memberikan informasi tambahan

mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat memperngaruhi

pertanggungjawaban lingkungan perusahaan.

Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan yang

berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan sektor manufaktur

yang terdaftar di BEI. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan

menambah jumlah data dengan memperluas populasi pada sektor yang

lebih memiliki dampak pada lingkungan seperti sektor pertambangan

ataupun real estate.

Page 101: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

85

2. Peneliti selanjutnya dapat menambah ataupun mengganti variabel lain

yang belum dimasukan dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh

terhadap pertanggungjawaban lingkungan, seperti ukuran perusahaan,

umur perusahaan, liputan media, kepekaan industri, kepemilikan

manajerial, gender, dan multiple directorship.

3. Peneliti selanjutnya dapat memperluas wilayah penelitian selain di

Indonesia. Mengingat kesamaan dan kemiripan kondisi sosial dan

lingkungan di Asia.

Page 102: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

86

DAFTAR PUSTAKA

Agustia, Dian. “Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.15, No.1, 2013.

Ahmad, N.N.N, dan Maliah Sulaiman. “Environmental Disclosure in Malaysian

Annual Reports: A Legitimacy Theory Perspective”. International Journal Of

Commerce And Management. Vol.14, No. 1, 2004.

Ainy, Rintan, dan Zuni Barokah. “Tata Kelola Perusahaan, Pertanggungjawaban

Lingkungan, Dan Kinerja Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi

XIX. Lampung. 2016.

Aisyah, Muniaty. “Pemanasan Globab (Global Warming) Dan Akuntansi

Lingkungan”. Jurnal Etikonomi. Vol.12, No.1, 2013.

Antara, Reuters. “Indonesia Beri Sanksi 4 Perusahaan Terkait Kabut Asap”.

Diakses pada 05 Januari 2018 dari

https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-mulai-upaya-hukum-terhadap-

perusahaan-terkait-polusi-asap/2973674.html. 2015.

Ariningtika, Pradesta dan Endang Kiswara. “Pengaruh Praktik Tata Kelola Yang

Baik Terhadap Pengungkapan Lingkungan Perusahaan”. Diponegoro

Journal of Accounting. Vol. 2, No. 2, 2013.

Aulia, Febri Zaini dan Linda Agustina.”Pengaruh Karakteristik Perusahaan,

Kinerja Lingkungan dan Liputan Media Terhadap Environmental

Disclosure”. Accounting Analysis Journal. Vol.4, No.3, 2015.

Deegan, Craig. “Environmental Disclosure and Share Price- A Discussion about

Efforts to Study This Relationship”. Accounting Forum. Vol.28. 87-97. 2004.

Ghozali, Imam, dan Anis Chariri. Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Badan Penerbit

UNDIP. 2007.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Edisi

delapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2016.

Godfrey, Janyne, Allan H, Ann T, and Jane Hamilton. Accounting Theory. Edisi

Ketujuh. John Wiley & Sons Australia. 2010.

Page 103: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

87

Jensen, Michael C, dan W, H, Meckling. “Theory of the Firm: Agency Costs and

Ownership Structure”. Journal of Finance Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-

360. 1976.

Jo, H., & Harjoto, M. a. “Corporate Governance and Firm Value: The Impact of

Corporate Social Responsibility”. Journal of Business Ethics, 103(3), 351–

383. 2011.

Jo, H., & Harjoto, M. a. The Causal Effect of Corporate Governance on Corporate

Social Responsibility. Journal of Business Ethics, 106(1), 53–72. 2012.

Kabajeh, Majed A.M, Said M.A. AL Nu’aimat, dan Firas N. Dahmash. “The

Relationship between the ROA, ROE and ROI Ratios with Jordanian

Insurance Public Companies Market Share Prices”. International Journal of

Humanities and Social Science. Vol.2, No.11, 2012.

Kamil, Ahmad dan Herusetya, Antonius. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan

terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan CSR”. Media Riset Akuntansi.

Vol.2, No.1, 2012.

Kanagaretnam, Kiridaran, Kiat B.J. Lee, Chee Y. Lim, dan Gerald J. Lobo.

“Relation between Auditor Quality and Tax Aggressiveness: Implications of

Cross-Country Institutional Differences”. Auditing: A Journal of Practice

and Theory, 35(4). 2016.

Kasim, Nawal, Nur Ain Binti Hashim, dan Syed A. Salman. “Conceptual

Relationship between Corporate Governance and Audit Quality in Shari’ah

Compliant Companies Listed on Bursa Malaysia”. Modern Applied Science.

Vol.10, No.7, 2016.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Pedoman Umum Good

Corporate Indonesia. Jakarta. 2010.

Mardiyatnolo, Aji. Amrizal, Julaeha, dan Eka Setyawati. “Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kualitas Audit dan Kinerja Keuangan Terhadap Corporate

Environmental Disclosure Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Sosial Dalam

Laporan Tahunan”. Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah

Paper.2016.

Otoritas Jasa Keuangan. Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi Dan Dewan

Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik. 2014.

Otoritas Jasa Keuangan. Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan Dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 2015.

Page 104: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

88

Paramitha, Bunga W. & Rohman, Abdul. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Enviromental Disclosure”. Diponegoro Journal of Accounting,

vol.3, no.3, 2014.

Pratama, Agny Gallus dan Raharja. “Pengaruh Good Corporate Governance dan

Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Lingkungan”. Diponegoro

Journal of Accounting. Vol.4, No.3, 2013.

Pratama, Aulia B. dan Rosmiyah Dewi. “Hutan Terbakar: Izin Belasan

Perusahaan Dibekukan dan Dicabut”. Diakses pada 05 Januari 2018 dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20151029165529-12-88245/hutan-

terbakar-izin-belasan-perusahaan-dibekukan-dan-dicabut. 2015.

Purnomo, Ari. “Semburan Lumpur Panas Lapindo Brantas Inc: Potret

‘Kekalahan’ Negara Oleh Koporasi Global”. Diakses pada 05 Januari 2018

dari https://www.kompasiana.com/yohanesaripurnomo/semburan-lumpur-

panas-lapindo-brantas-inc-potret-kekalahan-negara-oleh-korporasi-global.

2012.

Ratya, Mega Putra. “Isu Rusak Lingkungan, Ini Penjelasan Ilmiah Penambangan

di Rembang”. Diakses pada 05 Januari 2018 dari

https://news.detik.com/berita/d-3446869/isu-rusak-lingkungan-ini-

penjelasan-ilmiah-penambangan-di-rembang. 2017.

Rindawati, Meita W. dan Nur Fadjrih A. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Leverage & Kepemilikan Publik Terhadap Pengungkapan

CSR”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 4, No. 6, 2015.

Rokhman, M. Taufiq N. “Pengaruh Size, Profitabilitas, dan Likuiditas Terhadap

Corporate Social Responsibility”. Jurnal Ilmiah. Vol. 25, No.2, 2017.

Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”. Edisi Pertama. Jakarta:

Salemba Empat. 2015.

Sembiring, Hermansyah. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Kelengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Mediasi. Vol.4,

No.1, 2012.

Suaryana, Agung dan Febriana. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. 2012.

Page 105: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

89

Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi 10.

Salemba Empat. 2010.

Suflana, Tatan. “Sampoerna Agro Dijatuhi Denda Terbesar dalam Kasus

Kebakaran Hutan”. Diakses pada 05 Januari 2018 dari

https://www.voaindonesia.com/a/sampoerna-agro-dijatuhi-denda-terbesar-

dalam-kasus-kebakaran-hutan/3467014.html. 2016.

Suhardjanto, D., dan Miranti, L. “Indonesian Environmental Reporting Index dan

Karakteristik Perusahaan.” Jurnal Sebelas Maret Surakarta. Vol. 13, No.1,

2009.

Suhardjanto, D., Tower, G., dan Brown, A.M. “The Fallacy of Assuming Equality:

Evidence Showing Vastly Different Weighting of The Global Reporting

Initiatives’s Key Items.” International Business & Economics Research

Journal. Vol.7, No.8, 2008.

Undang-Undang Repubik Indonesia. Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Winarsih, Arga M. dan Badingatus Solikhah. “Pengaruh Liputan Media,

Kepekaan Industri dan Struktur Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kualitas

Pengungkapan Lingkungan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia.

Vol.13, No.1, 2016.

Page 106: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

90

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 107: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

91

Lampiran 1

Skor Indonesian Environmental Reporting (IER)

No. IER Items IER Index

(weighted)

1 Impact of Using Water 3.25

2 Incidents and Fines 3.05

3 Programs for Protection 2.27

4 Wasted by Type 1.99

5 Impact of Activities 1.91

6 Materials by Type 1.84

7 Environmental Expense 1.63

8 Dischanges Water 1.58

9 Other Air Emissions 1.54

10 Withdrawals of Ground Water 1.44

11 Land Information 1.43

12 Volume of Water Use 1.41

13 Energy Cosumption 1.29

14 Performance of Supplier 1.25

15 Impact of Dischanges Water 1.05

16 Impacts of Transportation 1.05

17 Impacts of Products 0.95

18 Land for Extraction 0.84

19 Spills of Chemicals 0.76

20 Indirect Energy 0.67

21 Renewable Initiatives 0.59

22 Habitat Changes 0.42

23 Other Indirect Energy 0.41

24 Recycling Water 0.37

25 Hazardous Wasted 0.36

26 Impermeable Surface 0.30

27 Affected Red List Species 0.30

28 Impact of Activities on Protected Areas 0.28

29 Wasted of Materials 0.20

30 Direct Energy 0.19

31 Greenhouse Gas Emissions (GGEs) 0.14

32 Recycling Materials 0.10

33 Emmisions of Ozone Depleting Substances 0.08

34 Other Indirect GGEs 0.02

35 Operations in Protected Areas 0.02

Page 108: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

92

Lampiran 2

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2014-2016

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk

2 ASII PT Astra International Tbk

3 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk

4 CINT PT Chitose Internasional Tbk

5 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

6 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara

7 GGRM PT Gudang Garam Tbk

8 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

9 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

10 IGAR PT Champion Pasific Indonesia Tbk

11 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk

12 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk

13 INDS PT Indospring Tbk

14 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

15 KAEF PT Kimia Farma Tbk

16 KBLM PT Kabelindo Murni Tbk

17 KLBF PT Kalbe Farma Tbk

18 LION PT Lion Metal Works Tbk

19 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk

20 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk

21 SRSN PT Indo Acitama Tbk

22 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

23 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk

24 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

25 WTON PT Wijaya Karya Beton Tbk

Page 109: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

93

Lampiran 3

Hasil Pertanggungjawaban Lingkungan (IER) Tahun 2016

Items ADES ASII BUDI CINT CPIN DPNS GGRM HMSP ICBP IGAR IMPC INAI INDS

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27

4 0 0 0 0 0 0 1,99 0 0 1,99 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,84 0 0

7 0 0 1,63 0 0 1,63 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 1,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 1,29 0 0 0 0 0 1,29 0 1,29 0 0 0

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0,59 0 0,59 0 0,59 0 0 0,59 0,59 0,59 0 0,59 0

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0,41 0 0 0 0 0,41 0 0,41 0 0 0 24 0,37 0 0 0 0 0 0 0 0 0,37 0 0 0

25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0,20 0 0 0,20 0,20 0,20 0 0 0,20 0 0

30 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0,10 0 0,10 0 0 0,10 0 0

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 3,23 5,16 5,10 2,27 2,86 4,20 6,04 4,86 2,86 6,92 2,14 2,86 2,27

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 110: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

Lanjuran Lampiran 3

Hasil Pertanggungjawaban Lingkungan (IER) Tahun 2016

Items JPFA KAEF KBLM KLBF LION LMSH RICY SRSN TCID TOTO UNTJ WTON

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0

4 0 1,99 1,99 1,99 0 0 0 0 1,99 1,99 1,99 0

5 0 0 0 1,91 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,84

7 1,63 0 0 0 0 0 0 0 0 1,63 0 0

8 0 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 1,54 1,54 0 0 0 0 1,54 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 1,29 0 0 0 0 0 1,29 0 0

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0,59 0,59 0 0,59 0 0 0,59 0 0 0 0 0,59

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0,41 0,41 0 0,41 0 0 0 0 0 0 0 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,37

25 0 0 0,36 0,36 0 0 0 0 0,36 0,36 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0,20 0,20 0 0 0 0 0,20 0 0,20 0,20 0,20 0,20

30 0 0 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0,14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0 0 0,10 0 0 0 0

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 4,69 5,19 6,16 12,13 2,27 2,27 3,06 1,94 6,36 7,54 4,6 3,00

Page 111: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

95

Lanjutan Lampiran 3

Hasil Pertanggungjawaban Lingkungan (IER) Tahun 2015

Items ADES ASII BUDI CINT CPIN DPNS GGRM HMSP ICBP IGAR IMPC INAI INDS

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27

4 0 0 1,99 0 0 0 0 0 1,99 1,99 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 1,84 0 0 0 0 0 0 0 0 1,84 0 0

7 0 0 1,63 0 0 1,63 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 1,58 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 1,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 1,29 0 0 0 0 0 1,29 1,29 0 0 0 0

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0,59 0 0 0 0,59 0 0 0,59 0 0 0 0,59 0

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0,41 0 0 0 0 0,41 0 0 0 0 0 24 0,37 0 0 0 0 0 0 0 0,37 0 0 0 0

25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0,20 0 0 0,20 0 0,20 0 0 0,20 0 0

30 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0,19 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0,10 0 0,10 0 0 0,10 0 0

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 3,23 7,00 6,67 2,27 2,86 6,35 2,27 4,86 7,79 4,26 2,14 2,86 2,27

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 112: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

96

Lanjutan Lampiran 3

Hasil Pertanggungjawaban Lingkungan (IER) Tahun 2015

Items JPFA KAEF KBLM KLBF LION LMSH RICY SRSN TCID TOTO UNTJ WTON

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27 2,27 2,27

4 0 0 1,99 1,99 0 0 0 0 1,99 0 1,99 0

5 0 0 1,91 1,91 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 1,84 0 0 0 1,84

7 1,63 1,63 0 0 0 0 0 1,63 0 1,63 0 0

8 0 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 1,54 0 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 1,29 0 1,29 0 0 0 0 0 1,29 0 0

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 1,05 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0,67 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 0 0 0,59 0 0 0 0,59 0 0 0 0,59

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0,37 0,37 0 0,37

25 0 0 0 0,36 0 0 0 0 0 0,36 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0,20 0 0 0,20 0,20 0 0 0,20 0,20

30 0 0 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0,10 0 0 0 0 0 0 0,10 0 0,10 0 0

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 4,00 5,19 6,17 13,64 2,27 2,27 2,47 4,36 4,63 6,02 4,60 5,27

Page 113: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

97

Lanjutan Lampiran 3

Hasil Pertanggungjawaban Lingkungan (IER) Tahun 2014

Items ADES ASII BUDI CINT CPIN DPNS GGRM HMSP ICBP IGAR IMPC INAI INDS

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 2.27 2,27 0 0 0 0 0 0 0 0

4 1,99 0 0 0 0 1,99 2,27 2,27 2,27 2.27 2,27 2,27 2,27

5 0 0 0 0 0 0 0 0 1,99 0 0 0 0

6 0 1,84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 1,63 0 1,63 1,63 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,53 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 1,29 0 0 0 0 0 0 1,29 0 0 0 0

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0,67 0 0 0 0

21 0 0 0,59 0 0,59 0 0 0 0,59 0 0 0,59 0

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 0,37 0,37 0,37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 0 0 0 0 0 0,36 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0 0 0 0,20 0 0 0 0

30 0 0 0,19 0 0 0 0 0 0,19 0,19 0 0 0

31 0 0,14 0,14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0,10 0 0 0 0 0 0 0

33 0 0,08 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 3,23 5,99 5,18 2,27 4,49 2,64 2,27 2,27 7,30 4,00 2,27 2,86 2,27

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 114: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

98

Lanjutan Lampiran 3

Hasil Pertanggungjawaban Lingkunga (IER) Tahun 2014

Items JPFA KAEF KBLM KLBF LION LMSH RICY SRSN TCID TOTO UNTJ WTON

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 0 2,27 2,27 2,27 2,27

4 0 0 0 1,99 0 0 0 0 0 0 1,99 1,99

5 0 0 0 1,91 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 1,84 0 0 0 0

7 1,63 1,63 0 0 0 0 0 1,63 0 1,63 0 0

8 0 0 0 1,58 0 0 0 0 0 0 0 1,58 9 0 0 0 1,54 0 0 0 0 1,54 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,29 0 0

14 0 0 0 1,25 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 1,05 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,95 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0,76 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0,67 0,67 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 0 0 0 0 0 0 0,59 0 0 0 0

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0,37 0,37 0 0,37

25 0 0 0 0,36 0 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0,20 0 0 0 0,20 0,20 0 0,20 0,20

30 0 0 0 0,19 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0 0 0,10 0 0,10 0 0

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

IER 3,90 3,90 2,94 13,77 2,27 2,27 2,27 4,36 4,38 6,61 4,46 6,40

Page 115: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

99

Lampiran 4

Hasil Perhitungan Jumlah Komite Audit

No Kode Nama Perusahaan AUD_COM

2016 2015 2014

1 ADES Akasha Wira International Tbk 3 3 3

2 ASII Astra International Tbk 4 4 3

3 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 3 3 3

4 CINT Chitose Internasional Tbk 3 3 3

5 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 5 5 5

6 DPNS Duta Pertiwi Nusantara 3 3 3

7 GGRM Gudang Garam Tbk 3 3 3

8 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 3 3 3

9 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 3 3 3

10 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk 3 3 3

11 IMPC Impack Pratama Industri Tbk 3 3 3

12 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 3 3 3

13 INDS Indospring Tbk 3 3 3

14 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 3 3 3

15 KAEF Kimia Farma Tbk 4 3 3

16 KBLM Kabelindo Murni Tbk 3 3 3

17 KLBF Kalbe Farma Tbk 3 3 3

18 LION Lion Metal Works Tbk 3 3 3

19 LMSH Lionmesh Prima Tbk 3 3 3

20 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 3 3 3

21 SRSN Indo Acitama Tbk 3 3 3

22 TCID Mandom Indonesia Tbk 3 4 4

23 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 3 3 3

24 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company Tbk 3 3 3

25 WTON Wijaya Karya Beton Tbk 3 3 3

Page 116: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

100

Lampiran 5

Hasil PerhitunganAnggota Dewan Komisaris Independen

No Kode

2016

Dewan Komisaris

Independen

Dewan

Komisaris IND_COM

1 ADES 1 3 0,33

2 ASII 4 12 0,33

3 BUDI 1 3 0,33

4 CINT 1 2 0,50

5 CPIN 2 4 0,50

6 DPNS 1 3 0,33

7 GGRM 2 4 0,50

8 HMSP 2 5 0,40

9 ICBP 3 6 0,50

10 IGAR 1 3 0,33

11 IMPC 1 3 0,33

12 INAI 2 4 0,50

13 INDS 1 3 0,33

14 JPFA 2 5 0,40

15 KAEF 2 5 0,40

16 KBLM 1 3 0,33

17 KLBF 3 7 0,42

18 LION 1 3 0,33

19 LMSH 1 3 0,33

20 RICY 1 3 0,33

21 SRSN 3 8 0,37

22 TCID 2 5 0,40

23 TOTO 2 5 0,40

24 ULTJ 1 3 0,30

25 WTON 2 6 0,30

Page 117: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

101

Lanjutan Lampiran 5

Hasil Perhitungan Anggota Dewan Komisaris Independen

No Kode

2015

Dewan Komisaris

Independen

Dewan

Komisaris IND_COM

1 ADES 1 3 0,33

2 ASII 4 11 0,36

3 BUDI 1 3 0,33

4 CINT 1 2 0,50

5 CPIN 2 5 0,40

6 DPNS 1 3 0,33

7 GGRM 2 4 0,50

8 HMSP 2 5 0,40

9 ICBP 2 6 0,33

10 IGAR 1 2 0,50

11 IMPC 1 2 0,50

12 INAI 2 4 0,50

13 INDS 1 3 0,33

14 JPFA 2 4 0,50

15 KAEF 2 5 0,40

16 KBLM 1 3 0,33

17 KLBF 4 8 0,50

18 LION 1 3 0,33

19 LMSH 1 3 0,33

20 RICY 1 3 0,33

21 SRSN 3 8 0,37

22 TCID 3 6 0,50

23 TOTO 2 5 0,40

24 ULTJ 1 3 0,33

25 WTON 2 6 0,33

Page 118: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

102

Lanjutan Lampiran 5

Hasil Perhitungan Anggota Dewan Komisaris Independen

No Kode

2014

Dewan Komisaris

Independen

Dewan

Komisaris IND_COM

1 ADES 1 3 0,33

2 ASII 4 11 0,36

3 BUDI 1 3 0,33

4 CINT 1 2 0,50

5 CPIN 2 6 0,33

6 DPNS 1 3 0,33

7 GGRM 2 4 0,50

8 HMSP 2 5 0,40

9 ICBP 3 7 0,43

10 IGAR 1 3 0,33

11 IMPC 1 2 0,50

12 INAI 2 4 0,50

13 INDS 1 3 0,33

14 JPFA 1 3 0,33

15 KAEF 2 5 0,40

16 KBLM 1 3 0,33

17 KLBF 2 6 0,33

18 LION 1 3 0,33

19 LMSH 1 3 0,33

20 RICY 1 3 0,33

21 SRSN 3 8 0,37

22 TCID 2 5 0,40

23 TOTO 2 5 0,40

24 ULTJ 1 3 0,33

25 WTON 2 6 0,33

Page 119: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

103

Lampiran 6

Hasil Perhitungan Kualitas Audit

No Kode Nama Perusahaan AQ

2016 2015 2014

1 ADES Akasha Wira International Tbk 0 0 0

2 ASII Astra International Tbk 1 1 1

3 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 0 0 0

4 CINT Chitose Internasional Tbk 0 0 0

5 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 1 1 1

6 DPNS Duta Pertiwi Nusantara 0 0 0

7 GGRM Gudang Garam Tbk 0 0 0

8 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 1 1 1

9 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 1 1 1

10 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk 0 0 0

11 IMPC Impack Pratama Industri Tbk 0 0 0

12 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 0 0 0

13 INDS Indospring Tbk 0 0 0

14 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 0 0 0

15 KAEF Kimia Farma Tbk 0 0 0

16 KBLM Kabelindo Murni Tbk 0 0 0

17 KLBF Kalbe Farma Tbk 1 1 1

18 LION Lion Metal Works Tbk 0 0 0

19 LMSH Lionmesh Prima Tbk 0 0 0

20 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 0 0 0

21 SRSN Indo Acitama Tbk 0 0 0

22 TCID Mandom Indonesia Tbk 1 1 1

23 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 1 1 1

24 ULTJ

Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company Tbk 0 0 0

25 WTON Wijaya Karya Beton Tbk 0 0 0

Page 120: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

104

Lampiran 7

Hasil Perhitungan Struktur Kepemilikan

No Kode 2016

Saham Masyarakat Saham Beredar OWN

1 ADES 50.000.087 589.896.800 0,08

2 ASII 20.179.108.100 40.483.553.140 0,50

3 BUDI 2.096.428.531 4.498.991.362 0,47

4 CINT 300.000.000 1.000.000.000 0,30

5 CPIN 7.291.261.990 16.398.000.000 0,44

6 DPNS 113.983.530 331.129.952 0,34

7 GGRM 457.551.570 1.924.088.000 0,24

8 HMSP 8.723.855.775 116.318.076.900 0,08

9 ICBP 2.270.230.000 11.661.908.000 0,19

10 IGAR 147.592.080 972.204.500 0,15

11 IMPC 1.497.418.000 4.833.500.000 0,31

12 INAI 69.733.300 316.800.000 0,22

13 INDS 75.183.069 656249710 0,11

14 JPFA 420.416.6835 11410522910 0,37

15 KAEF 553.875.000 5.554.000.000 0,10

16 KBLM 56.977.300 1.200.000.000 0,05

17 KLBF 20.386.408.725 46.875.122.110 0,43

18 LION 218.745.000 520.016.000 0,42

19 LMSH 42.328.000 96.000.000 0,44

20 RICY 333.429.910 641.717.510 0,52

21 SRSN 598.732.203 6.020.000.000 0,10

22 TCID 52.445.900 201.066.667 0,26

23 TOTO 788.313.600 10.320.000.000 0,08

24 ULTJ 1.485.204.635 2.888.382.000 0,51

25 WTON 2.045.466.600 17.964.533.400 0,11

Page 121: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

105

Lanjutan Lampiran 7

Hasil Perhitungan Struktur Kepemilikan

No Kode 2015

Saham Masyarakat Saham Beredar OWN

1 ADES 50.000.087 589.896.800 0,08

2 ASII 20.180.383.100 40.483.553.140 0,50

3 BUDI 2.096.428.531 4.498.991.362 0,47

4 CINT 300.000.000 1.000.000.000 0,30

5 CPIN 7.291.614.590 16.398.000.000 0,44

6 DPNS 113.983.530 331.129.952 0,34

7 GGRM 452.796.300 1.924.088.000 0,24

8 HMSP 348.954.231 4.652.723.076 0,08

9 ICBP 1.135.115.000 5.830.954.000 0,19

10 IGAR 147.592.080 972.204.500 0,15

11 IMPC 150.050.000 483.350.000 0,31

12 INAI 69.736.000 316.800.000 0,22

13 INDS 75.183.069 656249710 0,11

14 JPFA 4.474.212.335 10.660.522.910 0,42

15 KAEF 553.875.000 5.554.000.000 0,10

16 KBLM 95.525.200 1.200.000.000 0,08

17 KLBF 20.303.117.025 46.875.122.110 0,43

18 LION 218.745.000 520.016.000 0,42

19 LMSH 40.928.000 96.000.000 0,43

20 RICY 333.429.910 641.717.510 0,52

21 SRSN 627.599.703 6.020.000.000 0,10

22 TCID 52.445.900 201.066.667 0,26

23 TOTO 78.831.360 1.032.000.000 0,08

24 ULTJ 1.085.528.074 2.888.382.000 0,38

25 WTON 2.253.819.663 17.964.533.400 0,13

Page 122: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

106

Lanjutan Lampiran 7

Hasil Perhitungan Struktur Kepemilikan

No Kode 2014

Saham Masyarakat Saham Beredar OWN

1 ADES 50.000.087 589.896.800 0,08

2 ASII 20.180.383.100 40.483.553.140 0,50

3 BUDI 1.805.076.531 4.498.991.362 0,44

4 CINT 300.000.000 1.000.000.000 0,30

5 CPIN 7.291.614.590 16.398.000.000 0,44

6 DPNS 114.733.595 331.129.952 0,35

7 GGRM 452.796.300 1.924.088.000 0,24

8 HMSP 79.831.795 4.383.000.000 0,02

9 ICBP 1.135.115.000 5.830.954.000 0,19

10 IGAR 147.592.080 972.204.500 0,15

11 IMPC 150.050.000 483.350.000 0,31

12 INAI 69.736.000 316.800.000 0,22

13 INDS 75.183.069 656249710 0,11

14 JPFA 4,509,498,435 10.660.522.910 0,42

15 KAEF 553.875.000 5.554.000.000 0,10

16 KBLM 120.228.100 1.200.000.000 0,10

17 KLBF 20.290.617.025 46.875.122.110 0,43

18 LION 21.874.500 52.016.000 0,42

19 LMSH 4.050.800 9.600.000 0,42

20 RICY 333.429.910 641.717.510 0,52

21 SRSN 627.599.703 6.020.000.000 0,10

22 TCID 42.271.638 201.066.667 0,26

23 TOTO 37.551.360 990.720.000 0,04

24 ULTJ 1.025.908.474 2.888.382.000 0,36

25 WTON 2.045.466.600 17.964.533.400 0,11

Page 123: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

107

Lampiran 8

Hasil Perhitungan Profitabilitas

No Kode 2016

Laba Bersih Total Aktiva ROA

1 ADES 55.951 767.479 0,07

2 ASII 19.804.000 261.855.000 0,08

3 BUDI 38.624 2.931.807 0,01

4 CINT 23.756 399.336 0,06

5 CPIN 2.220.561 24.204.994 0,09

6 DPNS 10.009 268.891 0,04

7 GGRM 6.677.083 62.951.634 0,11

8 HMSP 12.762.229 42.508.277 0,30

9 ICBP 3.631.301 28.901.948 0,13

10 IGAR 69.306 4.439.466 0,02

11 IMPC 125.823 2.276.032 0,06

12 INAI 35.553 1.339.032 0,03

13 INDS 49.556 2.477.272 0,02

14 JPFA 2.171.605 19.251.026 0,01

15 KAEF 271.598 4.612.563 0,06

16 KBLM 21.245 639.091 0,03

17 KLBF 2.350.885 15.228.009 0,15

18 LION 42.345 685.813 0,06

19 LMSH 6.253 162.828 0,04

20 RICY 14.033 1.288.684 0,01

21 SRSN 11.056 717.150 0,02

22 TCID 162.060 2.185.101 0,07

23 TOTO 168.565 2.581.441 0,07

24 ULTJ 709.826 4.239.200 0,17

25 WTON 281.568 4.662320 0,06

Page 124: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

108

Lanjutan Lampiran 8

Hasil Perhitungan Profitabilitas

No Kode 2015

Laba Bersih Total Aktiva ROA

1 ADES 32.839 653.224 0,05

2 ASII 16.454.000 245.435.000 0,07

3 BUDI 21.072 3.265.953 0,01

4 CINT 36.575 382.807 0,10

5 CPIN 1.836.978 24.916.656 0,07

6 DPNS 9.859 274.483 0,04

7 GGRM 6.435.654 63.505.413 0,10

8 HMSP 10.363.308 38.010.724 0,27

9 ICBP 2.923.148 26.560.624 0,11

10 IGAR 51.416 383.936 0,13

11 IMPC 129.759 1.675.233 0,08

12 INAI 28.616 1.330.259 0,02

13 INDS 1.933 2.553.928 0,00

14 JPFA 524.484 17.159.466 0,03

15 KAEF 265.550 3.434.879 0,08

16 KBLM 12.760 654.385 0,02

17 KLBF 2.057.694 13.696.417 0,15

18 LION 46.019 639.330 0,07

19 LMSH 1.944 133.783 0,01

20 RICY 13.466 1.198.194 0,01

21 SRSN 15.505 574.073 0,03

22 TCID 544.474 2.082.097 0,26

23 TOTO 285.237 2.439.541 0,12

24 ULTJ 523.101 3 .539.997 0,15

25 WTON 171.784 4.456.098 0,04

Page 125: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

109

Lanjutan Lampiran 8

Hasil Perhitungan Profitabilitas

No Kode 2014

Laba Bersih Total Aktiva ROA

1 ADES 31.072 502.990 0,06

2 ASII 22.157.000 236.027.000 0,09

3 BUDI 28.499 2.476.982 0,01

4 CINT 33.965 370.186 0,09

5 CPIN 1.745.875 21.083.004 0,08

6 DPNS 14.582 286.129 0,05

7 GGRM 5.405.738 58.234.278 0,09

8 HMSP 10.181.083 28.380.630 0,36

9 ICBP 2.574.172 25.029.488 0,10

10 IGAR 55.155 350.620 0,16

11 IMPC 290.018 1.740.439 0,17

12 INAI 22.415 893.664 0,03

13 INDS 127.819 2.282.666 0,06

14 JPFA 391.866 15.758.959 0,02

15 KAEF 257.836 3.012.779 0,09

16 KBLM 20.499 647.250 0,03

17 KLBF 2.122.678 12.439.267 0,17

18 LION 48.713 605.166 0,08

19 LMSH 7.605 141.035 0,05

20 RICY 15.125 1.172.012 0,03

21 SRSN 14.600 464.949 0,01

22 TCID 175.829 1.863.680 0,09

23 TOTO 295.861 2.062.387 0,14

24 ULTJ 283.061 2.918.134 0,10

25 WTON 323.708 3.802.659 0,09

Page 126: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

110

Lampiran 9

Hasil Perhitungan Likuiditas

No Kode 2016

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar CR

1 ADES 319.614 195.466 1,64

2 ASII 101.403.000 89.079.000 1,14

3 BUDI 1.092.360 1.090.816 1,00

4 CINT 195.009 61.704 3,16

5 CPIN 12.059.433 5.550.257 2,17

6 DPNS 174.907 11.533 15,17

7 GGRM 41.933.173 21.638.565 1,94

8 HMSP 33.647.496 6.428.478 5,23

9 ICBP 15.571.362 6.469.785 2,41

10 IGAR 363.004 62.351 5,82

11 IMPC 1.261.952 334.534 3,77

12 INAI 974.282 971.422 1,00

13 INDS 981.694 323.699 3,03

14 JPFA 11.061.008 5.193.549 2,13

15 KAEF 2.906.737 1.696.209 1,71

16 KBLM 394.738 303.264 1,30

17 KLBF 9.572.530 2.317.162 4,13

18 LION 542.814 152.534 3,56

19 LMSH 98.275 35.477 2,77

20 RICY 943.937 821.755 1,15

21 SRSN 481.543 276.341 1,74

22 TCID 1.174.482 223.305 5,26

23 TOTO 1.290.208 589.150 2,19

24 ULTJ 2.874.288 593.526 4,84

25 WTON 2.439.937 1.863.794 1,31

Page 127: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

111

Lanjutan Lampiran 9

Hasil Perhitungan Likuiditas

No Kode 2015

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar CR

1 ADES 276.323 199.364 1,39

2 ASII 105.161.000 76.242.000 1,38

3 BUDI 1.492.365 1.491.109 1,00

4 CINT 204.898 58.865 3,48

5 CPIN 1.2058.873 5.703.841 2,11

6 DPNS 185.099 13.865 13,35

7 GGRM 42.568.431 24.045.086 1,77

8 HMSP 29.807.330 4.538.674 6,57

9 ICBP 13.961.500 6.002.344 2,33

10 IGAR 309.535 62.394 4,96

11 IMPC 897.761 395.268 2,27

12 INAI 955.466 952.130 1,00

13 INDS 992.929 445.006 2,23

14 JPFA 9.604.154 5.352.670 1,79

15 KAEF 2.100.922 1.092.624 1,92

16 KBLM 362.277 342.643 1,06

17 KLBF 8.748.492 2.365.880 3,70

18 LION 508.345 133.694 3,80

19 LMSH 89.126 11.018 8,09

20 RICY 851.478 718.798 1,18

21 SRSN 440.739 203.380 2,17

22 TCID 1.112.673 222.931 4,99

23 TOTO 1.348.063 560.119 2,41

24 ULTJ 2.103.565 561.628 3,75

25 WTON 2.454.909 1.793.465 1,37

Page 128: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

112

Lanjutan Lampiran 9

Hasil Perhitungan Likuiditas

No Kode 2014

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar CR

1 ADES 239.021 156.902 1,52

2 ASII 97.241.000 74.241.000 1,31

3 BUDI 988.526 945.117 1,05

4 CINT 208.662 68.115 3,06

5 CPIN 10.052.471 4.467.241 2,25

6 DPNS 183.045 14.384 12,73

7 GGRM 38.532.600 23.783.134 1,62

8 HMSP 20.777.514 13.600.230 1,53

9 ICBP 13.621.918 6.208.146 2,19

10 IGAR 302.146 73.320 4,12

11 IMPC 1.209.092 581.900 2,08

12 INAI 644.378 595.336 1,08

13 INDS 975.954 335.123 2,91

14 JPFA 8.709.318 4.916.448 1,77

15 KAEF 2.040.431 854.812 2,39

16 KBLM 356.301 342.253 1,04

17 KLBF 8.120.805 2.385.920 3,40

18 LION 487.364 132.155 3,69

19 LMSH 103.239 19.357 5,33

20 RICY 845.372 636.411 1,33

21 SRSN 335.892 116.995 2,87

22 TCID 874.017 486.054 1,80

23 TOTO 1.115.004 528.815 2,11

24 ULTJ 1.642.102 490.967 3,34

25 WTON 2.127.365 1509.857 1,41

Page 129: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

113

Lampiran 10

Hasil Perhitungan Leverage

No Kode 2016

Total Utang Total Ekuitas DER

1 ADES 383.091 384.388 1,00

2 ASII 121.949.000 139.906.000 0,87

3 BUDI 1.766.825 1.164.982 1,52

4 CINT 72.906 326.429 0,22

5 CPIN 10.047.751 14.157.243 0,71

6 DPNS 32.849 236.041 0,14

7 GGRM 23.387.406 39.564.228 0,59

8 HMSP 8.333.263 34.175.014 0,24

9 ICBP 10.401.125 18.500.823 0,56

10 IGAR 65.717 373.749 0,18

11 IMPC 1.050.387 1.225.645 0,86

12 INAI 1.081.016 258.017 4,19

13 INDS 409.206 2.068.063 0,20

14 JPFA 9.878.062 9.372.964 1,05

15 KAEF 2.341.155 2.271.407 1,03

16 KBLM 318.436 320.655 0,99

17 KLBF 2.762.162 12.463.847 0,22

18 LION 215.210 470.603 0,46

19 LMSH 45.512 117.316 0,39

20 RICY 876.185 412.499 2,12

21 SRSN 140.919 402.054 0,35

22 TCID 401.943 1.783.159 0,23

23 TOTO 1.057.566 1.523.875 0,69

24 ULTJ 749.966 3.489.234 0,21

25 WTON 2.171.845 2.490.475 0,87

Page 130: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

114

Lanjutan Lampiran 10

Hasil Perhitungan Leverage

No Kode 2015

Total Utang Total Ekuitas DER

1 ADES 324.855 328.369 0,99

2 ASII 118.902.000 126.533.000 0,94

3 BUDI 2.160.702 1.105.251 1,95

4 CINT 67.734 315.073 0,21

5 CPIN 12.129.993 12.786.663 0,95

6 DPNS 33.187 241.296 0,14

7 GGRM 25.497.504 38.007.909 0,67

8 HMSP 5.994.664 32.016.060 0,19

9 ICBP 10.173.713 16.386.911 0,62

10 IGAR 73.472 310.646 0,24

11 IMPC 578.353 1.096.880 0,53

12 INAI 1.090.438 239.821 4,55

13 INDS 634.889 1.919.038 0,33

14 JPFA 11.049.774 6.109.692 1,81

15 KAEF 1.378.320 2.056.560 0,67

16 KBLM 357.910 296.475 1,21

17 KLBF 2.758.131 10.938.286 0,25

18 LION 184.731 454.599 0,41

19 LMSH 21.341 112.441 0,19

20 RICY 798.115 400.079 1,99

21 SRSN 232.994 340.079 0,69

22 TCID 367.225 1.714.871 0,21

23 TOTO 947.998 1.491.543 0,64

24 ULTJ 742.490 2.797.507 0,27

25 WTON 2.192.673 2.490.475 0,97

Page 131: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

115

Lanjutan Lampiran 10

Hasil Perhitungan Leverage

No Kode 2014

Total Utang Total Ekuitas DER

1 ADES 210.845 292.145 0,72

2 ASII 115.840.000 120.324.000 0,96

3 BUDI 1.563.631 913.351 1,71

4 CINT 76.400 293.786 0,26

5 CPIN 9.842.611 11.240.393 0,88

6 DPNS 32.865 263.264 0,12

7 GGRM 25.099.875 3.3134.403 0,76

8 HMSP 14.882.516 13.498.114 1,10

9 ICBP 10.445.187 14.584.301 0,71

10 IGAR 92.946 257.674 0,36

11 IMPC 767.101 973.338 0,79

12 INAI 771.922 121.742 6,34

13 INDS 459.998 1.822.667 0,25

14 JPFA 10.579.414 5.179.545 2,04

15 KAEF 1.291.700 1.721.079 0,75

16 KBLM 356.962 290.288 1,23

17 KLBF 2.675.166 9.764.101 0,27

18 LION 179.232 425.934 0,42

19 LMSH 28.442 112.593 0,25

20 RICY 781.749 390.263 2,00

21 SRSN 315.096 324.030 0,97

22 TCID 611.509 1.252.171 0,49

23 TOTO 936.489 1.125.898 0,83

24 ULTJ 644.827 2.273.307 0,28

25 WTON 1.600.067 2.202.592 0,73

Page 132: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

116

Lampian 11

Hasil Output Spss

1. Hasil Uji Normalitas

Page 133: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

117

2. Statistik Deskriptif

3. Hasil Uji Multikolinearitas

Page 134: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

118

4. Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Runs-Test

5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Schatterplot

6. Hasil Uji Koefisien Adjusted R Square

Page 135: PENGARUH TATA KELOLA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39897/1/VIVI... · pertanggungjawaban lingkungan di Indonesia dengan meninjau

119

7. Hasil Uji Simultan F

8. Hasil Uji Statistik t