PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE....

88
PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAMBI Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh: SUKARMINTO NIM: SE. 120174 PEMBIMBING: Drs. H. Mukhsin Ruslan, M. Ag Khairiyani, SE., M.S.Ak KONSENTRASI EKONOMI AKUKNTANSI SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1439H/2019M

Transcript of PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE....

Page 1: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

i

PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN SANKSI PAJAK

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAMBI

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:

SUKARMINTO

NIM: SE. 120174

PEMBIMBING:

Drs. H. Mukhsin Ruslan, M. Ag

Khairiyani, SE., M.S.Ak

KONSENTRASI EKONOMI AKUKNTANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1439H/2019M

Page 2: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

ii

Page 3: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

iii

Page 4: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

iv

Page 5: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

v

MOTTO

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum

di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”. An-Nisa (4) 58”1

1Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an, Qur’an Tafwid dan Tejermahan, (Jakarta:

Magfirah Pustaka, 2008), 143.

Page 6: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

vi

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh sunset policy, tax amnesty dan

sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di kantor Pelayanan Pajak Pratama

Jambi. Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan metode

analisis statistik regresi berganda secara parsial maupun secara simultan untuk

menghubungkan Sunset policy (X1), Tax amnesty (X2) dan Sanksi perpajakan (X3)

dengan kepatuhan wajib pajak (Y), penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan

kesimpulan sebagai berikut: Secara simultan (uji F) menunjukkan bahawa variabel

independen Sunset policy (X1), Tax amnesty (X2) dan Sanksi perpajakan (X3)

secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

(Y) pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi. Sedangkan, secara parsial dari

tiga variabel hanya dua yang memiliki pengaruh yang signifikan yaitu Sunset

policy (X1) dan Sanksi perpajakan (X3) memiliki pengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak (Y) sedangkan sedangkan variable Tax amnesty (X2) tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y).

Kata Kunci : Sunset policy, Tax amnesty Sanksi perpajakan, kepatuhan wajib

pajak

Page 7: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

vii

ABSTRACT

This thesis aims to reveal the influence of sunset policy, tax amnesty and tax

sanctions on taxpayer compliance at the Jambi Primary Tax Service office. This

thesis uses a quantitative research using multiple regression statistical analysis

partially or simultaneously to connect Sunset policy (X1), Tax amnesty (X2) and

taxation Sanctions (X3) with taxpayer compliance (Y), the research conducted

obtained the results and conclusions as follows: Simultaneously (F test) shows that

the independent variable Sunset policy (X1), Tax amnesty (X2) and Tax Sanction

(X3) jointly or simultaneously affect the taxpayer compliance (Y) at the Jambi

Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

a significant influence, namely Sunset policy (X1) and taxation sanctions (X3)

have an influence on taxpayer compliance (Y) while whereas Tax amnesty (X2)

does not have a significant influence on compliance taxpayer (Y).

Keywords: Sunset policy, Tax amnesty tax sanctions, taxpayer compliance

Page 8: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat, hidayahya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini

penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah

kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya

kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam

dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan.

Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Sunset Policy, Tax Amnesty dan Sanksi

Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Jambi” merupakan suatu kajian sistem informasi terhadap pembiayaan.

Dan inilah yang diketengahkan dalam skripsi ini. Kemudian dalam penyelesaian

skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui

baik dalam pengumpulan data maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya

bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh

Bapak Drs. H. Mukhsin Ruslan, M. Ag dan Ibu Khairiyani, SE., M.S.Ak, selaku

pembimbing satu dan dua, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua

pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang

Terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr. Sucipto, S. Ag., M. Ag, selaku Ketua jurusan Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

Page 9: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

ix

Page 10: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

x

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‘alamin

Puji sukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh strata satu (S1) Shalawat

beserta salam tidak lupa pula kukirimkan kepada junjunganku Muhammad

Rasulullah Saw

“Pengetahunan yang benar tidak diukur dari sebanyak anda menghafal dan

seberapa banyak yang mampu anda jelaskan, melainkan pengetahuan yang benar

adalah ekspresi keshalehan (melindungi dari pada apa yang Allah SWT larang dan

bertindak atas apa yang Allah SWT amanatkan) R.A. Abu Na’iam”

Kuibaratkan karya kecilku ini bak serantai mawar yang wanginya akan tetap

teringat sepanjang hayat, meski kelak raganya akan lekang terlengser waktu, dan

kupersembahkan mawar ini untuk:

Ayahku terhebat Yadiman, ilmu yang kauberikan dan mendidikku dengan titik-

titik dan berubah menjadi kalimat sehingga kupergunakan untuk mencari ridho

dijalan Allah SWT

Ibuku terindah Siti Fathonah yang mengasuhku dan memberikan warna pelangi di

dalam hidupku hingga kujelajahi dunia yang begitu luas

Adikku Krisdayanti dan Yusuf Al-Ghifari penghiburku dan pelepas kerinduanku

dalam mengarumi dunia

Calon Istriku Wiwin Suryani yang menemaniku dalam terang dan gelap hidupku

Serta teman-teman seperjuanganku yang telah membawaku mengarumi dunia

dengan kerangkasan

Page 11: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... iii

PENGESAHAN ......................................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

D. Batasan Masalah .................................................................. 5

E. Kegunaan Penelitian ............................................................ 5

F. Kerangka Teori .................................................................... 6

G. Penelitian Terdahulu ........................................................... 16

H. Kerangka Penelitian ............................................................ 19

I. Hipotesis .............................................................................. 23

BAB II METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ......................................................... 24

B. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 24

C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel ............................. 25

D. Operasional Variabel ........................................................... 26

E. Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 28

F. Teknik Analisis Data ........................................................... 29

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 37

BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi .... 39

B. Visi dan Misi........................................................................ 40

C. Tugas Pokok Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi ........ 40

BAB IV PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ..................................................................... 45

B. Analisis Data ....................................................................... 46

1. Uji Instrumen ................................................................. 46

a. Uji Reliabilita .......................................................... 46

Page 12: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

xii

b. Uji Validitas ............................................................ 47

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 49

a. Uji Normalitas ......................................................... 49

b. Uji Multikolinieritas ................................................ 50

c. Uji Heteroskedastisitas ............................................ 52

3. Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 53

a. Uji t (t test) .............................................................. 54

b. Uji F ......................................................................... 56

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................... 58

C. Pembahasan ......................................................................... 59

1. Pengaruh Sunset policy (X1) Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak .................................................................. 60

2. Pengaruh Tax amnesty (X2) Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak ................................................................... 61

3. Pengaruh Sanksi perpajakan (X3) Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak ................................................. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 63

B. Saran-Saran ......................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 13: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

xiii

DAFTAR SINGKATAN

DJP : Direktorat Jenderal Pajak

NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak

PPh : Pajak Penghasilan

PPN : Pertambahan Nilai

SWT : Subhanahu wa Ta'ala

SAW : Shallallahu ‘alaihi wasallam

STS : Sulthan Thaha Saifuddin

UIN : Universitas Islam Negeri

VIF : Variance Inflation Factor

WNI : Warga Negara Indonesia

Page 14: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah SPT wajib pajak tahun 2015-2017 di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Jambi ...................................................................... 3

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 16

Tabel 2.1 Oprasional Variabel....................................................................... 26

Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 43

Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ........................................... 44

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabititas Variabel Penelitian ..................................... 45

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian ......................................... 46

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 48

Tabel 4.6 Analisis Regresi Berganda ............................................................ 53

Tabel 4.7 UJI T .............................................................................................. 55

Tabel 4.8 Hasil Uji F ..................................................................................... 57

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determisani ................................................... 58

Page 15: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan di Indonesia sangatlah penting untuk mensejahterakan

masyarakat. Dalam pembangunan, tidak akan tercapai apabila tidak ada kerja sama

antara pemerintah dan masyarakat, hal ini ditujukan agar pembangunan tersebut

berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat dan bangsa Indonesia. Selain itu ada

hal yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan yaitu dana atau biaya untuk

pembangunan itu sendiri. Salah satu sumber dana yang paling besar adalah dari

pajak.2 Penerapan sanksi administrasi masih kurang mampu untuk membuat Wajib

Pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik. Oleh karena itu

Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan kebijakan yang mengatur tentang

penghapusan sanksi administrasi agar penerimaan negara dapat dimaksimalkan.3

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada tahun 2008 melakukan terobosan

dalam penggalian potensi perpajakan yaitu mengeluarkan kebijakan pajak bagi

wajib pajak yang secara suka rela melakukan pembetulan atas pelaporan pajaknya

tahun-tahun yang lalu serta memberikan kelonggaran bagi masyarakat dalam hal

memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), yang dikenal dengan Sunset.4

Sunset policy merupakan penghapusan sanksi administrasi perpajakan berupa

bunga terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan yang diatur berdasarkan

Pasal 37 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan

2 Eddy Supriyanto, Akuntansi Perpajakan, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011), hlm. 16

3 Agus Budiman, Pajak Itu Gampang Lho, (Jakarta: Direktorat Pajak, 2016), hlm. 19

4 Direktorat Pajak, Lebih Dekat Dengan Pajak, (Jakarta: Direktorat Pajak, 2016), hlm. 23

Page 16: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

2

Tata Cara Perpajakan.5 Selain sunset policy, pemerintah memberikan

pengampunan pajak atau tax amnesty kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang

diduga melakukan penghindaran pajak di luar negeri.

Pemberian tax amnesty merupakan upaya pemerintah untuk menarik dana

masyarakat yang selama ini terhenti di perbankan negara lain. Tax amnesty

diberikan kepada wajib pajak yang selama ini tidak melapor dan meyetorkan pajak

dengan benar.6 Kebijakan ini masih perlu diselaraskan dengan instansi penegak

hukum lain serta dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Selain

program tax amnesty, pemerintah dalam menggali potensi pendapatan dari pajak

memberlakukan sanksi apabila wajib pajak tidak melakukan kewajiban perpajakan

sebagaimana mestinya.7 Sanksi perpajakan merupakan pemberian sanksi bagi

wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Hal ini

diberlakukan agar peraturan perpajakan dipatuhi nggarnya. Wajib pajak akan

mematuhi peraturan apabila memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih

banyak merugikannya. Semakin tinggi sanksi yang diberikan kepada wajib pajak,

maka kepatuhan wajib pajak akan meningkat. 8

Penelitian-penelitian terdahulu telah menunjukkan hasil bervariasi. Adapun

penelitian, Mora Novana Ardani (2010), Nurulita Rahayu (2017), Elisabeth

NadiaRorong (2017) dan Husnurrosyidah (2016) sunset policy, tax amnesty dan

5 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan 6 Eddy Supriyanto, Akuntansi Perpajakan, hlm. 17

7 Milka Magrita Pangkey , “Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Sebelum Dan

Sesudah Pelaksanaan Tax Amnesty Di Kpp Pratama Manado”, hlm. 88 8 Ken Dwijugiasteadi, Bendahara Wajib Pajak, (Jakarta: Direktorat Pajak, 2016), hlm. 52

Page 17: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

3

sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan penelitian

Ngadiman dan Daniel Huslin (2015) sunset policy berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian-penelitian ini menunjukkan

bahwa hasil yang tidak konsisten satu sama lain. Hal ini mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian, mengenai pengaruh sunset policy, tax amnesty dan sanksi

pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi.

Selain itu, tingkat kepatuhan wajib pajak di Kota Jambi yang menurun pada tahun

2017. Adapun data jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) wajib pajak sebagai

berikut:

Tabel 1.1

Jumlah SPT wajib pajak tahun 2015-2017 di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Jambi9

Jenis Wajib

Pajak

2015

(orang)

2016 (orang) 2017 (orang) Total

(orang)

Badan 239 280 302 821

Orang Pribadi 3.275 3.821 3.552 10.648

Jumlah 3.514 4.101 3.854 11.469

Sumber: Seksi Pemeriksaan di KPP Jambi

Dari data diatas dapat dilihat bahwa penerimaan SPT wajib orang pribadi

lebih banyak dibandingkan wajib pajak badan yang melaporkan surat

pemberitahuan. Namun pada tahun 2017 pelaporan surat pemberitahuan orang

pribadi mengalami penurunan sedangkan pelaporan surat pemberitahuan badan

meningkat dari tahun ketahun. Hal ini menunjukan bahwa wajib pajak belum

sepenuhnya patuh untuk melaporkan SPT pajak terhutangnya. Oleh karena itu,

9 Kantor Pelayanan Pajak Pratana Jambi, Jumlah surat pemberitahuan wajib pajak, 14

agustus 2018

Page 18: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

4

perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak.

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk menyusun proposal skripsi dengan judul: “Pengaruh Sunset Policy, Tax

Amnesty dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Jambi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan

sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah;

1. Apakah sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak berpengaruh secara

simultan terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Jambi?

2. Apakah sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak berpengaruh secara parsial

terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas yang

menyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang

telah penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah ini

hanya membahas pengaruh sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi.

Page 19: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

5

D. Tujuan Penelitian

Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya suatu

kejelasan yang dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi ini. Tujuan yang ingin

dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak berpengaruh

secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Jambi.

2. Untuk mengetahui sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak berpengaruh

secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Jambi.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak

terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi, ini

diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu

(S1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Siafuddin Jambi.

2. Sebagai bahan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Penelitian

ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman dan wawasan

bagi penulis sendiri terhadap pengaruh sunset policy, tax amnesty dan sanksi

pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Jambi.

Page 20: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

6

3. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas FEBI khususnya

jurusan Ekonomi Islam, dan dosen-dosen Fakultas FEBI lainnya.

4. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan

praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan

bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

F. Kerangka Teori

1. Pajak

Secara etimologi, pajak dalam bahasa Arab disebut dengan istilah

Dharibah, yang berasal dari kata dasar “ ضربا” yang artinya mewajibkan,

menetapkan, menentukan, memukul, menerangkan atau membebankan, dan lain-

lain. Sedangkan secara terminologi Dharibah adalah harta yang dipungut secara

wajib oleh negara untuk selain Al-Jizyah, dan Al-Kharaj sekalipun keduanya secara

awam bisa dikategorikan dharibah. Dalam kitab Al Ahkam al Sulthaniyah karya

Imam Al Mawardi, Kharaj diterjemahkan dengan kata pajak, sedangkan Jizyah

tidak diterjemahkan dengan pajak, melainkan tetap disebut jizyah. Dalam kitab

Shahih Abu Daud, seorang pemungut jizyah diterjemahkan dengan seorang

pemungut pajak, padahal yang dimaksud adalah petugas jizyah. Dalam kitab

Al-Umm karya Imam Syafi’i, jizyah diterjemahkan dengan pajak. Dari berbagai

penerjemahan ini tampaknya pengertian jizyah, kharaj, dan lain-lain disatukan ke

dalam istilah pajak.

Pajak adalah pungutan berdasarkan kekuasaan hukum untuk menutupi

pengeluaran pemerintah tanpa ada imbalan langsung. Pajak adalah sebagai suatu

beban tambahan yang cukup signifikan dengan belitan kesulitan ekonomi yang

Page 21: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

7

semakin besar dari waktu ke waktu.10

Pajak adalah pungutan dari masyarakat oleh

negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat dipaksakan

dan terutang oleh wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali

(kontraprestasi/balas jasa) secara langsung, yang hasilnya digunakan untuk

membiayai pengeluaran negara dalam penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan.11

Sebagaimana dapat dilihat pada Surat At-Tubah ayat 41, sebagai

berikut:

Artinya: Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan

berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian

itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.12

Sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah ayat 195, sebagai berikut:

Artinya: dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu

menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,

karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.13

10

Direktorat Pajak Pintar Orang Pribadi Pintar Pajak, (Jakarta: Direktorat Pajak, 2016),

hlm. 76 11

Tim Penyususn, Buku Saku Pengadaan Pajak Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Tahun 2012, (Jakarta: Direktorat Pajak 2012), hlm. 82 12

Departemen Agama, Qur’an Tafwid dan Tejermahan, (Jakarta: Magfirah Pustaka,

2008), hlm. 241. 13

Departemen Agama, Qur’an Tafwid dan Tejermahan, hlm. 51.

Page 22: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

8

Dalam perjalanananya, hukum pajak sering dikaitkan dengan zakat karena

terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas

negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada

mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-

norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif

untuk mencapai kesejahteraan umum. Definisi pajak secara resmi yang dimuat

dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan (UU KUP) Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.14

Definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-

unsur meliputi:

a. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang

(bukan barang), pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-

undang serta aturan pelaksanaanya;

b. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang langsung dapat

ditunjuk;

c. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi

individual oleh pemerintah;

d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-

pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

14

Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan

Page 23: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

9

2. Sistem Pemungutan Pajak

Ada 2 fungsi pajak, yaitu; 1) Fungsi Penerimaan Budgetair berfungsi

sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-

pengeluarannya; 2) Fungsi Mengatur Regulerend)berfungsi sebagai alat untuk

mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan

ekonomi. Sistem pemungutan pajak yang dianut oleh Indonesia adalah self

assessment, yang mengharuskan wajib pajak untuk menghitung,

memperhitungkan, meyetor dan melaporkan kewajban pajaknya sendiri.15

Dalam

hal ini wajib pajak dianggap paling tahu mengenai besarnya pajak terutang karena

wajib pajak tentu lebih memahami penghasilan sendiri. Dalam sistem self

assessment, apa yang telah dihitung ,disetor dan dilporkan oleh wajib pajak

dianggap benar oleh fiskus.

Dalam rangka untuk memperoleh keyakinan yang memadai,maka

diperlukan sarana untuk melakukan pengawasan. Pada dasarnya apa yang telah

dihitung, disetor,dan dilaporkan oleh wajib pajak dianggap benar oleh fiskus

kecuali apabila fiskus mempunyi data/informasi yang mengindikasikan bahwa

laporan tersebut salah. Dalam sistem self assessment fungsi fiskus adalah

menjamin bahwa pajak yang telah dihitung, diperhitungkan dan dilaporkan oleh

wajib pajak telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Reformasi Perpajakan

Reformasi perpajakan di Indonesia masih berfokus pada reformasi

administrasiperpajakan. Adapun tujuan dari reformasi administrasi perpajakan

tersebut adalah untukmenciptakan kepercayaan kepada lembaga Direktorat

15

Direktorat Pajak Pintar Orang Pribadi Pintar Pajak, hlm. 29

Page 24: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

10

Jenderal Pajak (DJP), meningkatkanproduktivitas dan akuntabilitas pegawai, serta

memperbaiki upaya kepatuhan perpajakan.Hasil dari reformasi administrasi

perpajakan adalah peningkatan jumlah wajib pajak secarasignifikan. Salah satu

bagian dari reformasi perpajakan saat ini dengan adanya program tax amnesty yang

berkontribusi dalam peningkatan penerimaan pajak.16

Reformasi perpajakan saat ini membahas mengenai persiapkan untuk

mendukung keberhasilan penerapan tax amnesty yang akan diterapkan sebagai

berikut:17

1) Otoritas pajak perlu membangun database bagi wajib pajak yang

berpartisipasi dalam tax amnesty. Informasi wajib pajak yang tersimpan dalam data

base ini akan berpengaruh pada aktivitas pengawasan di masa yang akan datang; 2)

Tax amnesty memerlukan publikasi yang luas di media, yang mengarah pada

promosi dan penjelasan keuntungan tax amnesty; 3) Mempromosikan rencana-

rencana otoritas pajak setelah program tax amnesty, misalnya peningkatan

pemeriksaan pajak setelah program tax amnesty berakhir.

Peningkatan Pengawasan kewajiban perpajakan setelah program tax

amnesty dapat meningkatkan penerimaan negara melalui pemeriksaan atas wajib

pajak yang masih menggelapkan pajak setelah program taxamnesty berakhir; 4)

Otoritas pajak sebaiknya menyampaikan pesan kepada para tax evaders bahwa

mereka tidak akan menerima ketidakpatuhan tax evaders tersebut di masa yang

akan datang; 5) Penetapan besaran tax amnesty harus lebih menarik agar para

pemilik dana di luar negeri dapat ikut melaporkan kekayaannnya; 6) Tax amnesty

efektif dilaksanakan apabila dilakukan secara mendadak dan tidakdapat

16

Eddy Supriyanto, Akuntansi Perpajakan, hlm. 82 17

Milka Magrita Pangkey , “Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Sebelum Dan

Sesudah Pelaksanaan Tax Amnesty Di Kpp Pratama Manado”, hlm. 89

Page 25: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

11

diantisipasi oleh wajib pajak; 7) Perlu kredibilitas dan reputasi administrasi

perpajakan dan penerapan teknologi yang lebih modern; 8) Tax amnesty perlu

sinkronisasi dan koordinasi dengan revisi UU KUP dan RUU Perbankan.

4. Sunset Policy

Sunset Policy adalah kebijakan pemberian fasilitas perpajakan, yang

berlaku hanya pada tahun 2008, dalam bentuk penghapusan sanksi administrasi

perpajakan berupa bunga yang diatur dalam Pasal 37A Undang-Undang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan (Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007).

Undang-Undang KUP Tahun 2008 memberikan kewenangan kepada Direktorat

Jenderal Pajak untuk menghimpun data perpajakan dan mewajibkan instansi

pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lainnya untuk memberikan data kepada

Direktorat Jenderal Pajak. Ketentuan ini memungkinkan Direktorat Jenderal Pajak

mengetahui ketidakbenaran pemenuhan kewajiban perpajakan yang telah

dilaksanakan oleh masyarakat. Untuk menghindarkan masyarakat dari pengenaan

sanksi perpajakan yang timbul apabila masyarakat tidak melaksanakan kewajiban

perpajakannya secara benar, Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2008 ini

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mulai

memenuhi kewajiban perpaja kan secara sukarela dan melaksana kannya dengan

benar.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 menuatakan bahwa Sunset Policy

adalah kebijakan pemberian fasilitas perpajakan dalam bentuk penghapusan sanksi

administrasi perpajakan berupa bunga yang diatur dalam pasal 37A Undang-

Page 26: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

12

Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.18

Selanjutnya dalam Surat

Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE 34/PJ/2008 tanggal 31 Juli 2008

Tentang Penegasan Pelaksanaan Pasal 37 A UU. Nomor: 28 Tahun 2008 Tentang

Penegasan Pelaksanaan Pasal 37 A Undang-undang Tentang Ketentuan Umum

Dan Tata Cara Perpajakan beserta ketentuan pelaksanaannya, pelaksanaan Sunset

Policy diberikan penegasan sebagai berikut: (1) Konsep dasar Undang-undang

perpajakan yang mengatur tentang Sunset Policy adalah sistem self assessment.

Dalam sistem self assessment, Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung,

memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. Sebagai

konsekuensi pemberian kepercayaan tersebut, Wajib Pajak wajib menyampaikan

Surat Pemberitahuan berikut keterangan dan/atau dokumen yang harus

dilampirkan, yang telah diisi secara benar, lengkap, dan jelas.19

(2) Sunset Policy memberi kesempatan kepada: (a) Wajib Pajak yang telah

memiliki NPWP sebelum tanggal 1 Januari 2008 untuk membetulkan SPT

Tahunan PPh untuk Tahun Pajak 2006 dan/atau TahunTahun Pajak sebelumnya;

(b) Wajib Pajak orang pribadi yang memperoleh NPWP secara sukarela dalam

tahun 2008 untuk menyampaikan SPT Tahunan PPh untuk Tahun Pajak 2007 atau

Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya, untuk memperoleh fasilitas berupa

penghapusan sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan pembayaran

pajak atau bunga atas pajak yang tidak atau kurang dibayar. (3) Ketentuan Sunset

Policy berdasarkan Pasal 37A Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara

18

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Pemberian Fasilitas Perpajakan 19

Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2008 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara

Perpajakan

Page 27: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

13

Perpajakan bersifat khusus dan hanya berlaku untuk jangka waktu terbatas

sehingga beberapa ketentuan umum yang diatur dalam Undang-Undang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan tidak berlaku.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi telah memberikan 29 Sunset Policy

kepada wajib pajak pada tahun 2015, ini diperuntukkan untuk memperoleh fasilitas

berupa penghapusan sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan

pembayaran pajak atau bunga atas pajak yang tidak atau kurang dibayar, sehingga

ini memberikan kemudahan kepada wajib pajak dengan pembebasan sangksi

administrasi dan bunga yang ditanggung oleh wajib pajak.20

Ketentuan umum yang tidak berlaku sehubungan dengan Sunset Policy

seperti ketentuan yang terkait dengan: (a) pembatasan jangka waktu pembetulan

SPT Tahunan PPh paling lama 2 (dua) tahun sejak berakhirnya Bagian Tahun

Pajak atau Tahun Pajak; dan (b) persyaratan belum dilakukan pemeriksaan,

sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan. (4) Dalam pelaksanaan Sunset Policy, Wajib Pajak

diberikan kepercayaan untuk mengungkapkan seluruh penghasilan termasuk harta

dan kewajiban dalam SPT Tahunan PPh WP Badan atau WP Orang Pribadi. Data

dan/atau informasi yang telah diungkapkan dalam SPT Tahunan PPh WP Badan

atau WP Orang Pribadi yang telah disampaikan atau dibetulkan oleh Wajib Pajak

sehubungan dengan pelaksanaan Sunset Policy tidak dapat digunakan sebagai dasar

untuk melakukan pemeriksaan.

20

Observasi penulis di Kantor Pelayanan Pajak Pratana Jambi, 26 Juni 2019

Page 28: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

14

5. Tax Amnesty

Tax amnesty adalah sebuah kesempatan berbatas waktu bagi kelompok

wajib pajak tertentu untuk membayar pajak dengan jumlah tertentu sebagai

pengampunan atas kewajiban membayar pajak (termasuk dihapuskannya bunga

dan denda) yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya tanpa takut penuntutan

pidana. Program ini berakhir ketika otoritas pajak memulai investigasi pajak dari

periode-periode sebelumnya. Dalam beberapa kasus, undang-undang yang

melegalkan pengampunan pajak memberikan hukuman yang lebih berat bagi

pengampun pajak yang terlambat menjalankan kewajibannya. Pengampunan pajak

bermanfaat sebagai salah satu sumber kas negara dari penerimaan pajak.21

Pemerintah Indonesia menerapkan amnesti pajak berdasarkan Undang-

undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Amnesti pajak adalah

program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak

meliputi penghapusan pajak yang seharusnya terutang, penghapusan sanksi

administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan

atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang belum dilaporkan

dalam SPT, dengan cara melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan

membayar uang tebusan.berlaku sejak disahkannya Undang-undang nomor 11

tahun 2016 yaitu 1 Juni 2016 hingga 31 Maret 2017.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 menyatakan

bahwa pengampunan pajak (tax amnesty) diartikan sebagai berikut: Pengampunan

pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi

administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan dengan cara

21

Undang-undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak

Page 29: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

15

mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang tersebut di dalam Pasal 1.

Putu Agus Hendra tax amnesty adalah pengampunan atas sanksi

administrasi dan penghapusan sanksi pidana, serta tax amnesty juga dapat

diberikan kepada pelaporan sukarela atas data kekayaan wajib pajak yang tidak

dilaporkan di masa sebelumnya tanpa harus membayar pajak yang mungkin belum

dibayar, serta pembatasan pemeriksaan pajak pada jangka waktu tertentu. Secara

garis besar ada dua alasan diberlakukannya program tax amnesty.22

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa amnesti pajak yang

diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratana Jambi merupakan program

pengampunan yang diberikan kepada wajib pajak meliputi penghapusan pajak

yang seharusnya terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta

penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada

tahun 2015 dan sebelumnya yang belum dilaporkan dalam SPT dengan cara

melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan membayar uang tebusan.

6. Sanksi Pajak

Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peratuaran

perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi.

Atau dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar

wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Dalam Undang-Undang Ketentuan

Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007, menyebutkan beberapa sanksi perpajakan bagi

22

Putu Agus Hendra Wirawan, “Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Kelalaian

Pengemudi Kendaraan Bermotor Yang Menyebabkan Kematian Dalam Kecelakaan Di Jalan Raya”,

hlm. 6

Page 30: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

16

wajib pajak, yang tertuang dalam pasal 39 dan 39A. Berikut ini bunyi pasal 39,

yaitu Setiap orang yang dengan sengaja: Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan

Nomor Pokok Wajib Pajak atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan

sebagai Pengusaha Kena Pajak. Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak

Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Tidak

menyampaikan surat pemberitahuan. Menyampaikan surat pemberitahuan dan/atau

keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap. Menolak untuk dilakukan

pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 29.

Perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/dipatuhi, dengan kata lain

sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak

melanggar norma perpajakan. Pengenaan sanksi pajak kepada wajib pajak dapat

menyebabkan terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh wajib pajak sehingga dapat

meningkatkan kepatuhan wajib pajak itu sendiri.23

Sanksi dalam pepajakan menjadi penting karena pemerintah Indonesia

memilih menerapkan self assessment system dalam rangka pelaksanaan

pemungutan pajak. Pemerintah telah menyiapkan rambu-rambu yang diatur dalam

Undang-Undang Perpajakan yang berlaku agar pelaksanaan pemungutan pajak

dapat tertib dan sesuai dengan target yang diharapkan. Apabila kewajiban pajak

tidak dilaksanakan, maka ada konsekuensi hukum yang bisa terjadi karena pajak

mengandung unsur pemaksaan. Konsekuensi hukum tersebut adalah pengenaan

sanksi-sanksi perpajakan.24

23

Direktorat Pajak, Lebih Dekat Dengan Pajak, hlm. 23 24

Agus Budiman, Pajak Itu Gampang Lho, hlm. 92

Page 31: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

17

G. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu sebagai berikut:

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti/Tahun Judul Variable Hasil penelitian

Ngadiman dan

Daniel Huslin

(2015)

Pengaruh Sunset

Policy, Tax

Amnesty, Dan

Sanksi Pajak

Terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak

(Studi Empiris

di Kantor

Pelayanan Pajak

Pratama Jakarta

Kembangan)

Independen:

Pengaruh

Sunset Policy,

Tax Amnesty,

Dan Sanksi

Pajak,

Dependen:

Wajib Pajak

sunset policy

berpengaruh negatif

dan tidak signifikan

terhadap kepatuhan

wajib pajak. Tax

amnesty berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap kepatuhan

wajib pajak. Sanksi

pajak berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap kepatuhan

wajib pajak

2 Viega Ayu

Permata Sari

(2017)

Pengaruh Tax

Amnesty,

Pengetahuan

Perpajakan, Dan

Pelayanan

Fiskus Terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak

Independen:

Tax Amnesty,

Pengetahuan

Perpajakan,

Dan

Pelayanan

Fiskus

Dependen:

Kepatuhan

Wajib Pajak

Pengaruh positif tax

amnesty dan

pengetahuan

perpajakan. Sedangkan

pelayanan fiskus tidak

berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak

3 Ida Bagus

Ngurah Ari

Putra (2017)

Pengaruh

Penerapan

Kebijakan Tax

Amnesty dan

Sanksi

Perpajakan

Terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak

Orang Pribadi

Independen:

Tax Amnesty

dan Sanksi

Perpajakan

Dependen:

Kepatuhan

Wajib Pajak

Orang Pribadi

Apabila tax amnesty

mengalami kenaikan

maka angka kepatuhan

wajib pajak akan

mengalami kenaikan

pula. Sanksi

perpajakan

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak

4 Nurulita

Rahayu (2017)

Pengaruh

Pengetahuan

Independen:

Pengetahuan

Pengaruh positif

Pengetahuan

Page 32: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

18

Perpajakan, Ketegasan

Sanksi Pajak,

Dan Tax

Amnesty

Terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak

Perpajakan, Ketegasan

Sanksi Pajak,

Dan Tax

Amnesty

Dependen:

Kepatuhan

Wajib Pajak

Perpajakan, Ketegasan Sanksi Pajak, Dan Tax

Amnesty berpengaruh

terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak

5 Elisabeth

Nadia Rorong

(2017)

Pengaruh

Kebijakan Tax

Amnesty,

Kesadaran

Wajib Pajak

Dan Sanksi

Pajak Terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak

Orang Pribadi

Di Kpp Pratama

Manado

Independen:

Kebijakan Tax

Amnesty,

Kesadaran

Wajib Pajak

Dan Sanksi

Pajak

Dependen:

Kepatuhan

Wajib Pajak

Pengaruh Kebijakan

Tax Amnesty,

Kesadaran Wajib Pajak

Dan Sanksi Pajak

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak

6 Mira novena

Ardani (2010),

Pengaruh

Kebijakan

Sunset Policy

Terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak

(Studi Kasus Di

Kanwil

Direktorat

Jenderal Pajak

Jawa Timur I

Surabaya

Independen:

Sunset Policy

Dependen:

Kepatuhan

Wajib Pajak

Pengaruh kepatuhan

Wajib Pajak sebelum

diberlakukannya

Sunset Policy masih

relatif rendah,

dibandingkan dengan

masa setelah

berlakunya Sunset

Policy yang ternyata

cenderung meningkat,

hal ini dapat dilihat

dari

adanya peningkatan

jumlah WP

7 Dimas Eko

Wahyudi

(2017)

Pengaruh

Sunset Policy,

Tax Amnesty

Dan Sanksi

Pajak Terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak

(Studi Empiris

Pada Kantor

Pelayanan Pajak

Pratama Malang

Selatan)

Independen:

Sunset Policy,

Tax Amnesty

Dan Sanksi

Pajak

Dependen:

Kepatuhan

Wajib Pajak

Pengaruh Sunset

Policy, Tax Amnesty

Dan Sanksi Pajak

berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak

Page 33: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

19

8 Zuhrotul Wardah (2016)

Pengaruh fasilitas

perpajakan

Sunset Policy

jilid II Terhadap

Tingkat

Kepatuhan

Wajib Pajak

DIY

Independen: fasilitas

perpajakan

Sunset Policy

Dependen::

Tingkat

Kepatuhan

Wajib Pajak

Pengaruh fasilitas perpajakan Sunset

Policy berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap kepatuhan

wajib pajak

9 Siska Nur

Sholichah

Pengaruh

Persepsi Wajib

Pajak Tentang

Kebijakan Tax

Amnesty

(Pengampunan

Pajak), Motivasi

Membayar

Pajak,

Self assessment,

Tingkat

Pendapatan Dan

Kualitas

Pelayanan

Terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak

(Studi Pada

Wajib Pajak

Orang Pribadi di

Kantor

Pelayanan Pajak

(KPP)

Pratama

Karanganyar)

Independen

persepsi wajib

pajak tentang

kebijakan tax

amnesty

(pengampunan

Pajak),

Hasil penelitian ini

memberikan bukti

empiris bahwa varaibel

tax amnesty tidak

berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak,

variabel motivasi

membayar pajak tidak

berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak,

variabel self

assessmentt

perpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak,

variabel tingkat

pendapatan

berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak,

variabel kualitas

pelayanan tidak

berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak.

Seumber: Penelitian Terdahulu

H. Kerangka Pemikiran

Wajib pajak akan berperilaku patuh untuk melaksanakan kewajiban

perpajakannya apabila wajib pajak dapat memanfaatkan fasilitas sunset policy,

wajib pajak dapat pengampunan pajak dari harta yang tersimpan diluar negeri, dan

Page 34: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

20

adanya pengenaan sanksi tegas oleh Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan uraian

diatas, maka disusun kerangka penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh Sunset Policy terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan teori atribusi, sunset policy merupakan penyebab eksternal

yang mempengaruhi persepsi wajib pajak untuk berperilaku patuh dalam

melaksanakan kewajiban perpajakan. Berdasarkan teori pembelajaran sosial, wajib

pajak dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung mengenai

program sunset policy. Sunset Policy merupakan fasilitas penghapusan sanksi

administrasi berupa bunga sebagaimana diatur dalam Pasal 37A Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2007. Kebijakan ini memberi kesempatan kepada masyarakat

untuk memulai melakukan kewajiban perpajakan sebagaimana mestinya.

Tirza Oktovianti Lenggono mengatakan bahwa hasil penelitian

mendapatkan penerapan sunset policy dapat dinilai secara positif oleh wajib

pajak.25

Oleh wajib pajak penerapan sunset policy dinilai dapat meningkatkan

kesadaran membayar pajak. Kepatuhan Wajib Pajak sebelum diberlakukannya

Sunset Policy masih relative rendah, dibandingkan dengan masa setelah berlakunya

Sunset Policy yang ternyata cenderung meningkat, hal ini dapat dilihat dari adanya

peningkatan jumlah wajib pajak, jumlah setoran pajak, berkurangnya surat

ketetapan pajak dan meningkatnya Tax Ratio.26

Sunset Policy diduga sebagai salah

satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Semakin tinggi manfaat

25

Tirza Oktovianti Lenggono, “ Pengaruh Kesadaran Perpajakan, Sunset Policy, Sanksi

Pajak Dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ambon)”, Jurnal Manis, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017, hlm. 2 26

Ashari, “Pengaruh Sunset Polycy. Tax Amnesty, Sanksi Pajak, E-Spt Dan Kinerja

Account Representative Terhadap Tingkat Kepatuhan Pajak”, Seminar Nasional Pendidikan, Sains

dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Muhammadiyah Semarang, 2013, hlm. 4

Page 35: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

21

yang dirasakan wajib pajak atas program sunset policy, maka kepatuhan wajib

pajak meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diajukan hipotesis yang

pertama sebagai berikut:

H2 : Sunset Policy berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

2. Pengaruh Tax Amnesty terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan teori atribusi, tax amnesty merupakan penyebab eksternal yang

mempengaruhi persepsi wajib pajak untuk berperilaku patuh dalam melaksanakan

kewajiban perpajakan. Berdasarkan teori pembelajaran sosial, wajib pajak dapat

belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung mengenai program tax

amnesty. Tax amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada

kelompok pembayar pajak tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam

waktu tertentu berupa pengampunan kewajiban pajak (termasuk bunga dan denda)

yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut

hukuman pidana.27

Nurulita Rahayu menyatakan bahwa tax amnesty dapat

mempengaruhi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Oleh

sebab itu, tax amnesty diduga akan berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib

pajak. Kebijakan tax amnesty menguntungkan bagi wajib pajak yang selama ini

tidak melaporkan asetnya secara berkala.28

Tax amnesty diduga sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan wajib pajak atas

27

Husnurrosyidah, “Pengaruh Tax Amnesty Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak

Di Bmt Se-Karesidenan Pati”, Jurnal Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, 2016, hlm. 213 28

Nurulita Rahayu, “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Pajak, Dan Tax

Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”, Jurnal Akuntansi Dewantara VOL. 1 NO. 1 APRIL

2017, hlm. 18

Page 36: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

22

program tax amnesty, maka kepatuhan wajib pajak meningkat. Berdasarkan uraian

diatas, maka diajukan hipotesis kedua sebagai berikut:

H3 : Tax Amnesty berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

3. Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdsasarkan teori atribusi, sanksi perpajakan merupakan penyebab

eksternal yang mempengaruhi persepsi wajib pajak dalam penilaian mengenai

perilaku kepatuhan wajib pajakuntuk melaksanakan kewajiban perpajakan.

Berdasarkan teori pembelajaran sosial, wajib pajak dapat belajar melalui

pengamatan dan pengalaman langsungnya melalui pemberian sanksi yang

dikenakan aparat pajak kepada wajib pajak yang melanggar norma perpajakan.

Husnurrosyidah mengatakan apabila kewajiban perpajakan tidak dilaksanakan,

maka ada konsekuensi hukum yang bisa terjadi karena pajak menganduing unsur

pemaksaan.29

Konsekuensi hukum tersebut adalah penerapan sanksi perpajakan.

Penerapan sanksi perpajakan bertujuan untuk memberikan efek jera kepada wajib

pajak yang melanggar norma perpajakan sehingga tercipta kepatuhan wajib pajak

dalam melaksanakan kewajiban perpajakan,

Semakin berat sanksi perpajakan yang dikenakan pada wajib pajak maka

akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Sanksi perpajakan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kepatuhan formal wajib pajak.30

Oleh

sebab itu, sanksi perpajakan diduga akan berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan

wajib pajak. Pengenaan sanksi secara tegas akan semakin merugikan wajib pajak

29

Husnurrosyidah, “Pengaruh Tax Amnesty Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak

Di Bmt Se-Karesidenan Pati”, 30

Tirza Oktovianti Lenggono, “ Pengaruh Kesadaran Perpajakan, Sunset Policy, Sanksi

Pajak Dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ambon)”, hlm. 2

Page 37: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

23

segingga wajib pajak akan lebih memilih untuk patuh meaksanakan kewajibannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Ashari menunjukkan bahwa sanksi perpajakan

berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Sanksi pajak diduga sebagai

salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.31

Semakin tinggi

sanksi yang diberikan kepada wajib pajak, maka kepatuhan wajib pajak menignkat.

Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis ketiga sebagai berikut:

H4 : Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

I. Model Penelitian

Keterangan:

S: Pengaruh Secara Simultan

P: Pengaruh Secara Parsial

J. Hipotesis

H1 : Sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak

H2 : Sunset policy berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

H3 : Tax amnesty berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

H4 : Sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

31

Ashari, “Pengaruh Sunset Polycy. Tax Amnesty, Sanksi Pajak, E-Spt Dan Kinerja

Account Representative Terhadap Tingkat Kepatuhan Pajak”

Sunset Policy (X1)

Tax Amnesty (X2)

Sanksi Pajak (X3)

Kepatuhan Wajib Pajak (Y) H3

H2

H4

S

P

Page 38: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

24

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan

salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan

terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.32

Menurut Sugiyono (metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan

tujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian atupun hasil penelitian.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk ke dalam

jenis data primer. Menurut Umar data primer merupakan sumber data penelitian

yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, sedangkan data sekunder

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

melalui media perantara.33

Dalam penelitian ini data primer yang dikumpulkan

32

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 13. 33

Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011), hlm. 22.

Page 39: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

25

diperoleh melalui survei hasil kuesioner yang disebar kepada wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Kota Jambi

C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.34

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di

Kantor Pelayanan Pajak Kota Jambi, dengan teknik penentuan sampel yaitu

menggunakan rumus Solvin sebagai berikut.

n = N

1+N(e)2

Di mana:

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

e : error (kesalahan yang diterima)

Dengan menggunakan margin error sebesar 10%, maka jumlah

sampel yang dapat diambil adalah sebagai berikut.

34

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 289

Page 40: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

26

n =

D. Operasional Variabel

Tabel 2.2

Oprasional Variabel

No Variable Defenisi Indikator Item pertanyaan Skala

1 Sunset

policy X1

Sunset Policy

adalah

kebijakan

pemberian

fasilitas

perpajakan

dalam bentuk

penghapusan

sanksi

administrasi

perpajakan

berupa bunga

Kemanfaatan

1. Sunset Policy merupakan

pemberian fasilitas

perpajakan dalam bentuk

penghapusan sanksi

administrasi perpajakan

berupa bunga

2. Sunset Policy memberikan

kesempatan kepada

masyarakat yang secara

sukarela mendaftarkan diri

untuk memperoleh NPWP

dan menyampaikan

Pembetulan SPT

3. Wajib pajak yang melaporkan

kurang bayar pajak setelah

pelaksanaan kebijakan Sunset

Policy lebih tinggi

dibandingkan sebelum

pelaksanaan kebijakan Sunset

Policy

4. Wajib pajak yang telah

mengikuti Sunset Policy

Ordinal

Page 41: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

27

dibebaskan dari pemeriksaan pajak, penyidikan dan

penagihan pajak

5. Bapak/Ibu tidak merasa

pelaksanaan kebijakan Sunset

Policy sebagai jebakan

6. Bapak/Ibu memperoleh

manfaat dari pelaksanaan

kebijakan Sunset Policy

2 Tax amnesty

X2

Tax amnesty

pengampunan

pajak adalah

penghapusan

pajak yang

seharusnya

terutang, tidak

dikenai sanksi

administrasi

perpajakan dan

sanksi pidana

di bidang

perpajakan

dengan cara

mengungkap

harta dan

membayar

uang tebusan

Kemanfaatan

1. Bapak/Ibu sebagai Wajib

Pajak mau berpartisipasi

dalam program Tax Amnesty

2. Tax Amnesty dapat

meningkatkan kepatuhan

Wajib Pajak dalam

melaksanakan kewajibannya

3. Tax Amnesty mendorong

kejujuran dalam pelaporan

sukarela atas data harta

kekayaan Wajib Pajak

4. Tax Amnesty dapat

digunakan sebagai alat

transisi menuju sistem

perpajakan yang baru

5. Tax Amnesty dapat

meningkat kemungkinan

terdeteksinya perilaku tax

evaders

6. Tax Amnesty dapat

melemahkan kepatuhan

pajak, terutama jika orang

berharap bahwa Tax Amnesty

mungkin akan datang lagi di

masa depan

Ordinal

3 Sanksi

perpajakan

X3

Sanksi

perpajakan

merupakan alat

pencegah

(preventif)

agar wajib

pajak tidak

melanggar

norma

perpajakan

Kemanfaatan

1. Sanksi pajak sangat

diperlukan agar tercipta

kedisiplinan Wajib Pajak

dalam mememuhi kewajiban

perpajakan

2. Pengenaan sanksi harus

dilaksanakan dengan tegas

kepada semua Wajib pajak

yang melakukan pelanggaran

3. Sanksi yang diberikan

kepada Wajib Pajak harus

sesuai dengan besar kecilnya

Ordinal

Page 42: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

28

pelanggaran yang sudah dilakukan

4. Penerapan sanksi pajak harus

sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

5. Jika tidak melaksanakan

kewajiban perpajakan, maka

Wajib Pajak akan dikenakan

sanksi pajak

6. Wajib Pajak akan memenuhi

pembayaran pajak bila

memandang sanksi pajak

akan lebih merugikannya

4 Kepatuhan

wajib pajak

Y

Kepatuhan

wajib pajak

adalah faktor

penting dalam

merealisasikan

target

penerimaan

pajak

Teknis

1. Secara umum dapat

dikatakan bahwa Bapak/Ibu

paham UU Perpajakan

2. Bapak/Ibu selalu mengisi

formulir pajak dengan benar

3. Bapak/Ibu selalu menghitung

pajak dengan jumlah yang

benar

4. Bapak/Ibu selalu membayar

pajak tepat pada waktunya

5. Bapak/Ibu bersedia

melaporkan informasi

tentang pajak apabila petugas

membutuhkan informasi

6. Bapak/Ibu Wajib

berkeyakinan bahwa

melaksanakan kewajiban

perpajakan merupakan

tindakan sebagai warga

negara yang baik

Ordinal

Sumber: Ngadiman dan Husin (2015)

E. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian35

.

35

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi. (Jambi : Syariah Press Fakultas Syariah IAIN

STS Jambi, Cet. Kedua, 2014), hlm. 37

Page 43: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

29

1. Angket (Kuesioner)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dapat

berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara

langsung atau dikirim melalui pos atau internet36

. Adapun skala yang digunakan

adalah skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item yang menggunakan

Skala Likert mempunyai gradasi yang sangat positive sampai negative, dan untuk

keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor diantaranya.

SS : Sangat Setuju (5)

S : Setuju (4)

KS : Kurang Setuju (3)

TS : Tidak Setuju (2)

STS : Sangat Tidak Setuju (1)

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan data

sekunder yang telah tersedia dalam perpustakaan, dari instansi yang diteliti atau

dari tempat lain berupa dokumen-dokumen resmi seperti grafik dan arsip.

Sementara data yang diperoleh dari sumber pustaka berupa bahan-bahan referensi,

buku-buku, artikel, dan sebagainya yang sesuai dengan masalah yang dikaji.

36

Sugiyono, opcit., hlm. 142

Page 44: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

30

F. Metode Analisis Data

Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui

pengukuran variabel-variabel dalam penelitian dengan angka dan melakukan

analisis data dengan prosedur statistik.37

Analisis kuantitatif terdiri dari uji

kualitaas data dan uji asumsi klasik.

1. Uji kualitas Data

Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen

penelitian berupa kuesioner. Pengujian terhadap kualitas data penelitian ini dapat

dilakukan dengan uji validitas dan uji realibilitas.

a. Uji Validitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya. Alat ukur yang valid berarti alat

ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi

rendahnya validitas ditentukan oleh satu angka yang disebut dengan koefisien

validitas. Validitas dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan r-tabel

dengan ketentuan:

1) Jika r-hitung > r-tabel, maka data valid;

2) Jika r-hitung < r-tabel, maka data tidak valid.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai Crobanch Alpha

melalui program komputer yaitu SPSS 22 for windows.

37

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”,

(Semarang: Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 52

Page 45: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

31

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

handal jika memberikan nilai Cronbach Alpha di atas 0,6.38

Pengujian alpha akan

dilakuakan pada tiap bagian variabel independen dan variabel dependen. Pengujian

ini dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 22 for windows.

2. Transformasi Data

Data pada penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner para responden

yang menggunakan skala likert. Dari skala pengukuran likert itu akan diperoleh

data ordinal. Agar dapat dianalisis secara statistic maka data tersebut harus

dinaikkan menjadi skala interval dengan menggunakan Methods of Successive

Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengelompokkan data berskala ordinal dalam masing-masing variabel dihitung

banyaknya pemilih pada tiap bobot yang diberikan pada masing- masing

variabel atau butir pertanyaan.

b. Untuk setiap butir pertanyaan tentukan frekuensi (f) responden yang menjawab

skor 1,2,3,4,5 untuk setiap item pertanyaan.

c. Selanjutnya menentukan proporsi (p) dengan cara setiap frekuensi dibagi

dengan banyaknya responden.

38

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, , hlm.

55

Page 46: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

32

d. Menghitung kumulatif (PK)

e. Menentukan nilai skala (scale value = SV) untuk setiap skor jawaban dengan

formula sebagai berikut:

Densyityatlowerlimit- Densyityatupperlimit

Areaatunderupperlimit-Areaatunderlowerlimit

Sesuai dengan nilai skala ordinal ke interval, yaitu scale value (SV) yang

nilainya terkecil (harga negative yang terbesar) diubah menjadi sama dengan 1

(satu).

Transformed Scale Value = Y= SV + |SVmin| + 1

Keterangan:

Density at Lower Limit = Kepadatan batas bawah Density at

Upper Limit = Kepadatan batas atas

Area Under Upper Limit = Daerah di bawah batas atas Area

Under Lower Limit = Daerah di bawah batas bawah

f. Nilai skala inilah yang disebut skala interval dan dapat digunakan dalam

perhitungan analisis regresi

3. Statistik Deskriftif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear

berganda yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam

SV=

Page 47: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

33

penelitian ini.39

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi: uji normalitas, uji

multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Adapun uji autokorelasi tidak

dilakukan dalam penelitian ini, karena data yang akan diikumpulkan dan diolah

merupakan data cross section (data lintas individu) bukan data time series (data

lintas waktu).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi secara

normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data

pada sumber diagonal pada grafik Normal Probability Plot of Regression

standarlized residual atau Skewness & Kurtosis. Uji normalitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan grafik Normal Probability Plot

of Regression standarlized residual. Distribusi normal akan membentuk garis lurus

diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya.

Menurut Ghozali bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas dengan

Probability Plot yaitu sebagai berikut:40

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau

grafik histrogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

39

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, hlm. 52 40

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, hlm.

163

Page 48: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

34

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah diagonal

atau grafik histrogramnya tidak menunjukkan distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan

korelasi antarvariabel independen, maka adanya masalah multikolinearitas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak menimbulkan masalah multikolinearitas.41

Metode pengujian yang paling sering digunakan dengan melihat nilai Tolerance

dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi.

Menurut Ghozali bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji multikolinearitas

adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Tolerance variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil

dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

2) Jika nilai Tolerance variabel lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar

dari 10, maka terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Menurut Ghozali bahwa jika varian data residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

41

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, hlm.

105

Page 49: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

35

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik Scatter Plot. Adapun dasar

pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

5. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis liner berganda dengan persamaan:42

Y = a + b1X1+ b2X2+b3X3+e

Keterangan:

Y = Kepatuhan Wajib Pajak

a = Konstanta

b1 = Koefisien

b2 = Koefisien

b3 = Koefisien

X1 = Sunset policy

X2 = Tax amnesty

X3 = Sanksi perpajakan

42

Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, hlm. 74

Page 50: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

36

e = eror

6. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen, jika R2 = 100% berarti variabel

independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, demikian

sebaliknya jika R2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen. Nilai R2 yang semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin

cocok variabel independen menjelaskan variabel dependen. Semakin kecil nilai R2

berarti semakin sedikit kemampuan variabel-variabel independen untuk

menjelaskan variabel dependen. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai

koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

1) Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R

2 < 1)

2) Blia R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen

menjelaskan variabel dependen.

3) Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel independen

terhadap variable dependen.

Oleh karena dalam analisis regresi berganda menggunakan lebih dari satu variabel

independen, maka nilai yang diambil adalah nilai Adjusted R-Square.

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji F (uji simultan) digunakan untuk mengetahui apakah mengetahui

apakah semua variable independen secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi

terhadap variable dependen.

Page 51: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

37

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Perumusan hipotesis

H0 = Sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak.

Ha1 = Sunset policy, tax amnesty dan sanksi pajak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk menguji

apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.

3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha

Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha

4) Pengambilan keputusan

c. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable independen secara

simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variable dependen.

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Perumusan hipotesis

H0 = Sunset policy tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Ha2 = Sunset policy berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

H0 = Tax amnesty tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Ha3 = Tax amnesty berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

H0 = Sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Page 52: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

38

Ha4 = Sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk menguji

apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.

3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha

Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha

4) Pengambilan keputusan

G. Sistematika Penulisan

BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah dan kegunaan

penelitian. Selain itu pula, berisi tentang landasan teori yang

melandasi penelitian ini. Selain itu juga terdapat penelitian

terdahulu sebagai bahan referensi bagi penelitian ini, juga terdapat

kerangka penelitian untuk memperjelas maksud penelitian dan

penentuan hipotesis awal penelitian yang akan diuji.

BAB II : Merupakan metode penelitian, di dalamnya diulas mengenai

variable penelitian dan definisi operasional, jenis dan sumber data,

metode pengumpulan data serta metode analisis data.

BAB III : Merupakan gambaran umum tempat penelitian. Sejarah

Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan

Prasarana.

Page 53: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

39

BAB IV : Merupakan hasil dan pembahasan, berisi tentang deskripsi obyek

penelitian, gambaran singkat variable penelitian, karakteristik

responden, estimasi model, analisis data dan pembahasan mengenai

hasil analisis dari obyek penelitian (interpretasi hasil).

BAB V : Penutup, menyajikan secara singkat kesimpulan yang diperoleh

dari pembahasan, keterbatasan dari penelitian dan saran – saran

berkaitan dengan hasil penelitian.

Page 54: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

40

BAB III

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi

KPP Pratama Jambi dibentuk sehubunngan dengan reorganisasi di

lingkungan Direktorat Jendral Pajak yakni berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan RI Nomor PMK No. 210/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Pajak. Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Jambi merupakan instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan

publik yakni pelayanan yang berhubungan dengan perpajakan. Perpajakan yang

dimaksud adalah pajak-pajak pusat antara lain, Pajak Penghasilan (PPh), Pajak

Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi

dan Bangunan sector Pedesaan dan Perkotaan, dan Bea Materai. 43

KPP Pratama Jambi mulai beroperasi pada tanggal 9 september 2008. KPP

Pratama Jambi merupakan gabungan Kantor Pelayan Pajak, Kantor Pemeriksa dan

Penyelidik Pajak, dan Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pemeriksa dan Penyelidik

Pajak, dan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang beralamat di Jalan

Jendral A. Thalib Telanaipura Jambi. Wilayah kerja KPP Pratama Jambi meliputi

tiga kabupaten/kota, yaitu Kota Jambi, Kabupaten Batanghari dan Kabupaten

Muaro Jambi.

43

Profil KPP Pratama Jambi, di kantor KPP Pratama Jambi pada 06 Agustus 2018,

Dokumtasi Catatan Lapangan

Page 55: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

41

B. Visi dan Misi

Visi – Misi KPP Pratama Jambi adalah suatu gambaran tentang keadaan

masa depan Direktorat Jenderal Pajak yang sunggu-sungguh diinginkan untuk

ditransformasikan menjadi realitas melalui komitmen dan tindakan oleh segenap

jajaran Direktorat Jenderal Pajak yang tegrkandung dalam cita-cita utama yang

tinggi yaitu: 44

1. Visi Direktorat Jenderal Pajak

Visi Direktorat Jendral Pajak (DJP) adalah “Menjadi Institusi Penghimpun

Penerimaan Negara yang Terbaik demi Menjamin Kedaulatan dan

Kemandirian Negara”.

2. Misi Direktorat Jenderal Pajak

Direktorat Jendral Pajak memiliki misi “Menjamin Penyelenggara Negara yang

Berdaulat dan Mandiri dengan:

a. Mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela yang tinggi

dan penegakan hukum yang adil;

b. Pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan kewajiban

perpajakan;

c. Aparatur pajak yang berintegritas, kompeten, dan professional dan;

d. Kompensasi yang kompetitif berbasis system manajemen kinerja.Pratam Jambi

C. Tugas Pokok Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi

Berdasarkan PMK No. 210/PMK.01/2007, KPP Pratama mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan, penyuluhan, pengawasan, dan penegakan hukum Wajib

Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas

44

Ibid

Page 56: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

42

Barfang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, dan Pajak Bumi dan Bangunan

dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, KPP Pratama

menyelenggarakan fungsi: 45

1. Pelayanan pajak;

2. Penyuluhan pajak;

3. Pendaftaran Wajib Pajak dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

4. Penatausahaan dan penyimpanan dokumen perpajakan, penerimaan dan

pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;

5. Pengawasan kepatuhan Wajib Pajak;

6. Pelaksanaan konsultasi perpajakan;

7. Pencarian, pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi

perpajakan serta pengamatan potensi perpajakan;

8. Pendataan, pemetaan Wajib Pajak dan objek pajak, penilaian, dan pengenaan;

9. Pemberian dan/atau penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak;

10. Pengukuhan dan/atau pencabutan Pengusaha Kena Pajak;

11. Pemberian dan/atau penghapusan Nomor Objek secara jabatan;

12. Pemeriksaan pajak;

13. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;

14. Penyelesaian permohonan konfirmasi status Wajib Pajak;

15. Penatausahaan piutang pajak dan penagihan pajak;

16. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan dan pembetulan ketetapan pajak;

45

Ibid

Page 57: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

43

17. Penghapusan sanksi administrasi secara jabatan dalam rangka pengampunan

pajak;

18. Pengawasan dan pemantauan tindak lanjut pengampunan pajak;

19. Pengelolaan kinerja dan pengelolaan risiko;

20. Pelaksanaan dan pemantauan kepatuhan internal;

21. Pelaksanaan tindak lanjut kerja sama perpajakan; dan

22. Pelaksanaan administrasi kantor. 46

46

Ibid

Page 58: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk

itu perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun

karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan

usia. Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang

telah disebar.

1. Jenis Kelamin

Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin

yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin

dengan jelas dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Keterangan Frekuensi Persentase

Laki-laki 39 40%

Perempuan 58 59%

Jumlah 97 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan data di atas dapat diketahui persentase pelanggan

perempuan sebesar 59% dan persentasi pelanggan laki-laki sebesar 40% hal

ini membuktikan bahwa perempuan lebih dominan/lebih banyak dari pada

laki-laki.

Page 59: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

45

2. Usia

Adapun data mengenai usia responden dalam penelitin ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jumlah Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Frekuensi Persentase

29-34 tahun 33 34%

>30 tahun 64 65%

Jumlah 97 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini adalah yang berusia 29-34 tahun

dengan persentase sebesar 34%. Pada usia 30 tahun lebih banyak

dengan persentase sebesar 65% dengan keseluruhan responden

berjumlah 97 orang.

B. Analisis Data

2. Uji Instrumen

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi variabel

penelitian. Untuk mengukur uji reliabilias dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (a). Nilai koefisien a

reliabel jika nilainya > 0,60. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Page 60: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

46

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabititas Variabel Penelitian

No Kode Variabel Cronbach's

Alpha Nilai

Kritik Ket

1 Sunset policy X1 0,857 > 0,60 Reliabel

2 Tax amnesty X2 0,761 > 0,60 Reliabel

3 Sanksi perpajakan X3 0,832 > 0,60 Reliabel

4 Kepatuhan wajib pajak Y 0,858 > 0,60 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Hasil pengujian pada tabel di atas menjukkan bahwa nilai

koefisien Alpha dari variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil

yang beragam. Akan tetapi, semua item pertanyaan variabel independen

(X) dan variabel dependen (Y) tersebut memiliki nilai koefisien Alpha

lebih besar dari pada 0,60. Sehingga dapat disimulkan bahwa alat ukur

yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji masing-masing variabel

yang digunakan dalam penelitian ini, di mana keseluruhan variabel

penelitian memuat 24 pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

Pengujian untuk menentukan signifikansi atau tidak signifikansi dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of

freedom = n-2 dan dua daerah pengujian dengan a : 5% (0,05). Jika r

hitung untuk tiap butir pertanyaan bernilai positif dan lebih besar dari r

tabel maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. 47

Dalam hal ini

97-2 atau df = 95 dan r tabel yang diperoleh adalah 0.199. Berdasarkan

47

Yaya Jakaria, Opcit., hlm. 104

Page 61: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

47

analisis yang telah dilakukan maka hasil validitas dapat ditunjukkan

pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

No Kode Variabel r hitung r tabel Ket

1 Sunset policy X1 P.1 0,536 0,199 Valid

2 P.2 0.503 0,199 Valid

3 P.3 0,745 0,199 Valid

4 P.4 0,667 0,199 Valid

5 P.5 0,611 0,199 Valid

6 P.6 0,523 0,199 Valid

7 Tax amnesty X2 P.1 0,512 0,199 Valid

8 P.2 0,745 0,199 Valid

9 P.3 0,403 0,199 Valid

10 P.4 0,550 0,199 Valid

11 P.5 0,512 0,199 Valid

12 P.6 0,316 0,199 Valid

13 Sanksi perpajakan X3 P.1 0,262 0,199 Valid

14 P.2 0,246 0,199 Valid

15 P.3 0,566 0,199 Valid

16 P.4 0,254 0,199 Valid

17 P.5 0,282 0,199 Valid

18 P.6 0,250 0,199 Valid

19 Kepatuhan wajib pajak Y P.1 0,556 0,199 Valid

20 P.2 0,459 0,199 Valid

21 P.3 0,566 0,199 Valid

22 P.4 0,550 0,199 Valid

23 P.5 0,536 0,199 Valid

24 P.6 0,409 0,199 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas , dapat diketahui bahwa nilai r hitung

keseluruhan pertanyaan yang diujikan bernilai positif dan lebih besar

daripada nilai r tabel. Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa

keseluruhan butir pertanyaan yang digunakakan dalam penelitian ini

lolos dalam uji validitas dan dinyatakan valid.

Page 62: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

48

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan terhadap data yang digunakan untuk

analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari Normalitas

Multikolinieritas dan Heteroskedastitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menguji variabel dependen, independen

atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.

Model regresi yang baik hendaknya berdistribusikan normal atau

mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau

tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui

sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi

normalitas.48

Analisi grafik dilakukan dengan melihat histogram dan

normal probability plot. Hasil pengujian normalitas dengan analisis

SPSS for Windows versi 22 dapat dilihat pada gambar 4.1 adalah

sebagai berikut:

48

Ibid., hlm. 157

Page 63: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

49

Gambar 4.1

Grafik Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas

Sumber: SPSS versi 18 diolah, 2018

Berdasarkan grafik normal probability plot memperlihatkan

bahwa titik-titik pada grafik terlihat mengikuti garis diagonalnya,

sehinggan berdasarkan grafik tersebut data yang digunakan

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri

dari dua atau lebih variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dengan melihat

nilai tolerance dan VIF. Deteksi tidak terjadinya multikolinieritas dilihat

Page 64: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

50

pada collinearity statistic, dengan ketentuan apabila nilai tolerance

value masing-masing variabel independen berada di atas 0,1 (10%) dan

variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen

berada di bawah 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.49

Hasil uji

multikolinieritas pada penelitian ini dapat dilihat hasilnya pada tabel 4.5

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinieritas

S

umber : Data primer diolah, 2018

Dari tabel coefisients, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan

nilai VIF dari kelima variabel independen adalah Sunset policy (X1)

dengan nilai a hitung (0.411) > a (0,1) dan VIF hitung (2.434) < VIF

(10). Tax amnesty (X2) dengan nilai a hitung (0.390) > a (0,1) dan VIF

hitung (2.567) < VIF (10). Sanksi perpajakan (X3) dengan nilai a hitung

(0.921) > a (0,1) dan VIF hitung (1.086) < VIF (10). Jadi dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinieritas, karena

49

Ibid., hlm. 159

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Sunset policy .411 2.434

Tax amnesty .390 2.567

Sanksi perpajakan .921 1.086

a. Dependent Variable: Kepatuhan wajib pajak

Page 65: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

51

nilai tolerance (a) masing-masing variabel independen berada di atas

0,1 dan nilai VIF masing-masing variabel independen di bawah 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi ada atau tidak

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

kepengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas, sementara itu untuk

varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah tidak terjadi heteroskedestisitas. Cara untuk mendeteksi

dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel

terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). 50

Jika tidak ada pola yang

jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji

heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.2

sebagai berikut:

50

Ibid., hlm. 161

Page 66: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

52

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer diolah, 2018

Berdasarkan gambar grafik Scatterplots memperlihatkan bahwa

titik-titik pada grafik tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, di

mana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

sehingga grafik tersebut tidak bisa dibaca dengan jelas. Hasil ini

memperlihatkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, jadi model

regresi dapat dipakai untuk memprediksi kepatuhan wajib pajak

berdasarkan masukan variabel independen Sunset policy, Tax amnesty

dan Sanksi perpajakan.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

Page 67: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

53

dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai

faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Dengan

menggunakan program SPSS versi 18 diperoleh hasil seperti tertera dalam

tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Analisis Regresi Berganda

Sumber: SPSS versi 18 diolah, 2018.

Berdasarkan pada hasil yang telah dilakukan, maka persamaan

regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+e

Y = 0.619 + 0.335X1 – 0.079X2 + 0.540X3 + e

a. Uji t (t test)

Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas (Sunset policy, Tax amnesty dan Sanksi perpajakan) dalam

menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja keuangan) secara terpisah

ataupun bersama-sama.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .619 .572 1.082 .282

Sunset policy .335 .100 .450 3.359 .001

Tax amnesty -.079 .135 -.081 -.589 .557

Sanksi perpajakan .540 .128 .377 4.219 .000

a. Dependent Variable: Kepatuhan wajib pajak

Page 68: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

54

Kriteria yang digunakan sebagai berikut:

1) Bila t hitung > t tabel atau sig. < a (0,05), maka Ho ditolak Ha

diterima.

2) Bila t hitung < t tabel atau sig. > a (0,05), maka Ho diterima Ha

ditolak.

Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS versi 22

maka didapat hasil uji t, yang hasilnya dirangkum pada tabel 4.7

sebagai berikut:

Tabel 4.7

UJI T

Nilai t tabel dengan signifikansi 0,1/2 = 0,05 (uji 2 sisi) dengan

df = n - k - 1 (n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel independen )

maka didapat df = 97 - 3- 1 = 93 maka diperoleh t tabel sebesar 2.017

Hasil analisis uji t sebagai berikut:

a) Nilai t hitung pada variabel Sunset policy n (X1) adalah sebesar

3.359 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.001. Karena nilai t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .619 .572 1.082 .282

Sunset policy .335 .100 .450 3.359 .001

Tax amnesty -.079 .135 -.081 -.589 .557

Sanksi perpajakan .540 .128 .377 4.219 .000

a. Dependent Variable: Kepatuhan wajib pajak

Page 69: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

55

hitung lebih besar dari t tabel yaitu (3.359 > 2.017) dan nilai

signifikansi 0.001 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Maka variabel Sunset policy memiliki pengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak secara parsial.

b) Nilai t hitung pada variabel Tax amnesty (X2) adalah sebesar -

0.589 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.557. Karena nilai

t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu (-0.589 < 2.017) dan

nilai signifikansi 0.557 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Maka variabel Tax amnesty tidak memiliki pengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak secara parsial.

c) Nilai t hitung pada variabel Sanksi perpajakan (X3) adalah

sebesar 4.219 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000.

Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu (4.219 >

2.017) dan nilai signifikansi 0.000< 0.05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Maka variabel Sanksi perpajakan memiliki

pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak secara parsial.

b. Uji F

Uji F ini digunakan untuk membuktikan ada pengaruh

signifikan antara Sunset policy, Tax amnesty dan Sanksi perpajakan

terhadap kepatuhan wajib pajak secara simultan.

Kriteria pengambilan keputusan:

1) Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% dan signifikansi

F hitung > 0,05

Page 70: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

56

2) Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% dan signifikansi

F hitung < 0,05.

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 14.360 3 4.787 14.282 .000a

Residual 31.169 93 .335

Total 45.530 96

a. Predictors: (Constant), Sanksi perpajakan , Sunset policy , Tax

amnesty

b. Dependent Variable: Kepatuhan wajib pajak

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai F hitung

sebesar 14.282 dan nilai signifikansi sebesar 0.000.

Cara menentukan F tabel adalah:

F tabel =F(k; n-k)= 97-3 = 94

ket: n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel independent

Dapat diketahui F tabel sebesar 3.09. Maka nilai F hitung

(14.282) > F tabel (3,09) dan nilai signifikan (0.000) < a (0.05),

disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa Sunset policy,

Tax amnesty dan Sanksi perpajakan secara bersama-sama atau

simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Page 71: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

57

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya.

Nilai koefisien determinasi yang kecil mengindikasikan kemampuan

variabel-variabel independent dalam menjelaskan variabel dependen

amat terbatas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti kemampuan

variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil

pengujian keofisien determinasi dapat dilihat dari nilai Adjusted R

square pada analisis regresi berganda sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determisani

Sumber: SPSS versi 18 diolah, 2018

Berdasarkan tabel, koefisien determinasi memiliki Adjusted R

square sebesar 0.293. Hal ini berarti 29,3% kepatuhan wajib pajak (Y)

yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu Sunset

policy, Tax amnesty dan Sanksi perpajakan dalam perspektif Islam.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .562a .315 .293 .579

a. Predictors: (Constant), Sanksi perpajakan, Sunset policy,

Tax amnesty

b. Dependent Variable: Kepatuhan wajib pajak

Page 72: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

58

Sedanngkan sisanya (100% - 35,7% = 70,7%) dijelaskan oleh variabel-

variabel lain di luar variabel yang dijelaskan dalam penelitian ini.

C. Pembahasan

Berdasarkan data primer (angket/kuesioner) yang telah dioleh dengan

bantuan SPSS versi 22, maka dapat diketahui bahwa hasil uji validitas

menunjukakan bahwa semua nilai r hitung keseluruhan pertanyaan yang

diujikan bernilai positif dan lebih besar daripada nilai r tabel (0.199). Maka

dapat diambil kesimpulan, bahwa keseluruhan butir pertanyaan yang

digunakakan dalam penelitian ini lolos dalam uji validitas dan dinyatakan

valid.

Uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien Alpha dari variabel-

variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam. Akan tetapi, semua

item pertanyaan variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) tersebut

memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar dari pada 0.60. Sehingga dapat

disimulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

reliabel.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari tiga variabel hanya dua yang

memiliki pengaruh yang signifikan yaitu Sunset policy (X1) dan Sanksi

perpajakan (X3) terhadap kepatuhan wajib pajak (Y), sedangkan variable Tax

amnesty (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan

wajib pajak (Y). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t bahwa hanya dua variabel

yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan

Page 73: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

59

terhadap variabel kepatuhan wajib pajak dikarenakan nilai signifikansi kurang

dari 0.05 dan nilai t hitung lebih dari niali t tabel (0.199).

Sedangkan Uji simultan (uji F) menunjukkan bahawa variabel

independen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan, hai ini dikarenakan F hitung (14.282) > F tabel

(3.09) dan nilai signifikan (0.000) < a (0.05), disimpulkan Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya bahwa Sunset policy (X1), Tax amnesty (X2) dan Sanksi

perpajakan (X3) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi.

1. Pengaruh Sunset policy (X1) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Pengujian hipotesis menunjukkan ada pengaruh yang signifikan

pada variabel Sunset policy (X1) terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan

nilai t hitung pada variabel Sunset policy (X1) adalah sebesar 3.359 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0.001. Karena nilai t hitung lebih besar dari t

tabel yaitu (3.359 > 2.017) dan nilai signifikansi 0.001< 0.05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Maka variabel Sunset policy (X1) secara parsial

memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Jambi dikarenakan dengan adanya Sunset Policy

telah memerikan fasilitas perpajakan dalam bentuk penghapusan sanksi

administrasi perpajakan berupa bunga dan masyarakat yang secara sukarela

mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan menyampaikan

Pembetulan SPT. Selain itu pula wajib pajak merasa dibebaskan dari

Page 74: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

60

pemeriksaan pajak, penyidikan dan penagihan pajak dan memperoleh

manfaat dari pelaksanaan kebijakan Sunset Policy.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Mira Novena Ardani

(2010), Dimas Eko Wahyudi (2017) dan Zuhrotul Wardah (2016).

Menyatakan bahwa Sunset Policy berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak.

2. Pengaruh Tax amnesty (X2) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan pada variabel Tax amnesty (X2) terhadap kepatuhan wajib pajak.

Dengan nilai t hitung pada variabel Tax amnesty (X2) adalah sebesar -0.589

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.557. Karena nilai t hitung lebih kecil

dari t tabel yaitu (-0.589 < 2.017) dan nilai signifikansi 0.557 > 0.05 maka

Ho diterima dan Ha ditolak. Maka variabel Tax amnesty (X2) secara parsial

tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi dikarenakan program Tax Amnesty

dirasa belum mampu meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam

melaksanakan kewajibannya, selain itu juga belum mendorong kejujuran

dalam pelaporan sukarela atas data harta kekayaan Wajib Pajak.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Siska Nur Sholichah

(2017) Menyatakan bahwa Tax Amnesty tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak.

Page 75: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

61

3. Pengaruh Sanksi Perpajakan (X3) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan pada variabel Sanksi perpajakan (X3) terhadap kepatuhan wajib

pajak. Dengan nilai t hitung pada variabel Sanksi perpajakan (X3) adalah

sebesar 4.219 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai t

hitung lebih besar dari t tabel yaitu (4.219 > 2.017) dan nilai signifikansi

0.000< 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka variabel Sanksi

perpajakan (X3) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi

dikarenakan sanksi pajak dapat menciptakan kedisiplinan Wajib Pajak

dalam mememuhi kewajiban perpajakan yang dilaksanakan dengan tegas

kepada semua Wajib pajak yang melakukan pelanggaran. Sanksi yang

diberikan kepada Wajib Pajak sudah sesuai dengan besar kecilnya

pelanggaran yang sudah dilakukan dan jika tidak melaksanakan kewajiban

perpajakan, maka Wajib Pajak akan dikenakan sanksi pajak.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ngadiman dan Daniel

Huslin (2015), Nurulita Rahayu (2017), Elisabeth Nadia Rorong (2017) dan

Dimas Eko Wahyudi (2017). Menyatakan bahwa sanksi pajak berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak.

Page 76: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh sunset

policy, tax amnesty dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di kantor

Pelayanan Pajak Pratama Jambi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara simultan (uji F) menunjukkan bahawa variabel independen Sunset

policy (X1), Tax amnesty (X2) dan Sanksi perpajakan (X3) secara bersama-

sama atau simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi.

2. Secara parsial variabel independen Sunset policy (X1) dan Sanksi

perpajakan (X3) berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak (Y),

sedangkan variable Tax amnesty (X2) tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak (Y).

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dan simpulan yang

diperoleh, dapat dikembangkan beberapa saran bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam penelitian ini. Berikut adalah saran yang diajukan dalam

penelitian ini:

1. Petugas pajak disarankan untuk memberikan penyuluhan ataupun sosialisasi

secara rutin kepada wajib pajak terkait peraturan perpajakan untuk terus

meningkatkan pengetahuan perpajakan.

Page 77: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

63

2. Petugas pajak diharapkan meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada

wajib pajak dengan bersikap ramah, adil, jujur, sehingga wajib pajak merasa

nyaman atas pelayanan yang diberikan.

3. Petugas pajak diharapkan agar lebih mensosialisasikan tentang kebijakan tax

amnesty, sehingga masyarakat lebih mengerti tentang kebijakan tax amnesty

dan mau mengikuti progam tax amnesty ini.

Page 78: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

64

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, “Pengaruh Sunset Polycy. Tax Amnesty, Sanksi Pajak, E-Spt Dan Kinerja

Account Representative Terhadap Tingkat Kepatuhan Pajak”, Seminar

Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Muhammadiyah Semarang.

Agus Budiman, Pajak Itu Gampang Lho, Jakarta: Direktorat Pajak, 2016.

Dimas Eko Wahyudi, “Pengaruh Sunset Policy, Tax Amnesty Dan Sanksi Pajak

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Malang Selatan)” Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. 2017.

Direktorat Pajak, Lebih Dekat Dengan Pajak, Jakarta: Direktorat Pajak, 2016.

Direktorat Pajak Pintar Orang Pribadi Pintar Pajak, Jakarta: Direktorat Pajak,

2016.

Dwijugiasteadi, Bendahara Wajib Pajak, Jakarta: Direktorat Pajak, 2016.

Eddy Supriyanto, Akuntansi Perpajakan, Yogyakarta:Graha Ilmu, 2011.

Elisabeth Nadia Rorong “Pengaruh Kebijakan Tax Amnesty, Kesadaran Wajib

Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Di Kpp Pratama Manado”, Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2),

2017.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”,

Semarang: Universitas Diponegoro, 2011.

Husnurrosyidah, “Pengaruh Tax Amnesty Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan

Pajak Di Bmt Se-Karesidenan Pati”, Jurnal Ekonomi Syariah Volume 4,

Nomor 2, 2016.

Ida Bagus Ngurah Ari Putra Wirawan dan Naniek Noviari, “Pengaruh Penerapan

Kebijakan Tax Amnesty dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(Unud), Bali, 2017.

Milka Magrita Pangkey , “Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan Tax Amnesty Di Kpp Pratama Manado.

Page 79: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

65

Martinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan

Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipayung, 2009.

Meirita Pakpahan, “Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum Dan Sesudah

Pelaksanaan Sunset Policy Pada Kpp Pratama Di Lingkungan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur II”, Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Medan, 2014.

Merriam, Rualitative Research and Case Study Applications in Education, New

York City, 1998.

Mira Novena Ardani, Pengaruh Kebijakan Sunset Policy Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak (Studi Kasus Di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur

I Surabaya”, Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas

Diponegoro Semarang, 2010.

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Ngadiman dan Daniel Huslin, “Pengaruh Sunset Policy, Tax Amnesty, Dan Sanksi

Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan)”, Fakultas Ekonomi

Universitas Tarumanagara, 2015.

Nurulita Rahayu, “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Pajak,

Dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”, Jurnal Akuntansi

Dewantara VOL. 1 NO. 1 APRIL 2017.

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Fakultas Syari’ah IAIN STS

Jambi, 2012

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,

2009.

Tim Penyususn, Buku Saku Pengadaan Pajak Komisi Pengawas Persaingan

Usaha Tahun 2012, Jakarta: Direktorat Pajak 2012.

Tirza Oktovianti Lenggono, “ Pengaruh Kesadaran Perpajakan, Sunset Policy,

Sanksi Pajak Dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ambon)”,

Jurnal Manis, Volume 1, Nomor 2, Juli 2017.

Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011.

Page 80: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

66

Viega Ayu Permata Sari, “Pengaruh Tax Amnesty, Pengetahuan Perpajakan, Dan

Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, 2017.

Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, Bandung:

Alfabeta, 2015.

Zuhrotul Wardah, “Pengaruh fasilitas perpajakan Sunset Policy jilid II Terhadap

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak DIY”, Program Studi Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga 2016.

Page 81: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

67

LAMPIRAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Lampiran : Kuesioner Penelitian

Perihal : Permohonan Bantuan Pengisian Kuesioner Penelitian

Kepada Yth

Bapak/Ibu Wajib Pajak Orang Pribadi

Di

Kantor Pelayanan Pajak Kota Jambi

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul

“Pengaruh Sunset Policy, Tax Amnesty, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak”, maka diperlukan data penelitian sesuai dengan judul tersebut.

Identitas peneliti:

Nama/NIM : Sukarminto / SE. 120174

Program Studi/Fakultas : S1 Akuntansi/Ekonomi

Peneliti menyadari sepenuhnya, kuesioner ini sedikit meminta waktu

aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala

kerendahan hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan

waktu untuk mengisi kuesioner ini. Kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya

dijamin dan jawaban tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan

penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

Atas perhatian serta kerjasama Bapak/Ibu, Peneliti ucapkan Terima

Kasih.

Hormat saya,

(Sukarminto)

Nama Responden

Umur

Jenis Kelamin *) Laki/Laki Perempuan

Pekerjaan

Lama Bekerja

Pendidikan Terakhir

Pengisian SPT di lakukan Sendiri Konsultan Tenaga Ahli

oleh *)

Pendididkan Perpajakan Kursus Pelatihan Penyuluhan Belajar

*) Sendiri

*) coret yang tidak perlu

Page 82: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

68

Lampiran 1

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Pengaruh

Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak terhadap Tingkat

Kepatuhan Formal Wajib Pajak. Mohon Bapak/Ibu menjawab pertanyaan dengan

member tanda silang (x) pada kotak jawaban yang dianggap tepat.

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Variabel Kepatuhan Wajib Pajak

No Indikator Pertanyaan STS TS N S SS

1 Secara umum dapat dikatakan bahwa

Bapak/Ibu paham UU Perpajakan

2 Bapak/Ibu selalu mengisi formulir pajak

dengan benar

3 Bapak/Ibu selalu menghitung pajak dengan

jumlah yang benar

4 Bapak/Ibu selalu membayar pajak tepat

pada waktunya

5 Bapak/Ibu bersedia melaporkan informasi

tentang pajak apabila petugas

membutuhkan informasi

6 Bapak/Ibu Wajib berkeyakinan bahwa

melaksanakan kewajiban perpajakan

merupakan tindakan sebagai warga negara

yang baik

Page 83: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

69

Variabel Sunset Policy

No Indikator Pertanyaan STS TS N S SS

1 Sunset Policy merupakan pemberian

fasilitas perpajakan dalam bentuk

penghapusan sanksi administrasi

perpajakan berupa bunga

2 Sunset Policy memberikan kesempatan

kepada masyarakat yang secara sukarela

mendaftarkan diri untuk memperoleh

NPWP dan menyampaikan Pembetulan

SPT

3 Wajib pajak yang melaporkan kurang

bayar pajak setelah pelaksanaan kebijakan

Sunset Policy lebih tinggi dibandingkan

sebelum pelaksanaan kebijakan Sunset

Policy

4 Wajib pajak yang telah mengikuti Sunset

Policy dibebaskan dari pemeriksaan pajak,

penyidikan dan penagihan pajak

5 Bapak/Ibu tidak merasa pelaksanaan

kebijakan Sunset Policy sebagai jebakan

6 Bapak/Ibu memperoleh manfaat dari

pelaksanaan kebijakan Sunset Policy

Variabel Tax Amnesty

No Indikator Pertanyaan STS TS N S SS

1 Bapak/Ibu sebagai Wajib Pajak mau

berpartisipasi dalam program Tax Amnesty

2 Tax Amnesty dapat meningkatkan

kepatuhan Wajib Pajak dalam

melaksanakan kewajibannya

3 Tax Amnesty mendorong kejujuran dalam

pelaporan sukarela atas data harta

kekayaan Wajib Pajak

Page 84: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

70

4 Tax Amnesty dapat digunakan sebagai alat

transisi menuju sistem perpajakan yang

baru

5 Tax Amnesty dapat meningkat

kemungkinan terdeteksinya perilaku tax

evaders

6 Tax Amnesty dapat melemahkan kepatuhan

pajak, terutama jika orang berharap bahwa

Tax Amnesty mungkin akan datang lagi di

masa depan

Variabel Kepatuhan Sanksi Pajak

No Indikator Pertanyaan STS TS N S SS

1 Sanksi pajak sangat diperlukan agar

tercipta kedisiplinan Wajib Pajak dalam

mememuhi kewajiban perpajakan

2 Pengenaan sanksi harus dilaksanakan

dengan tegas kepada semua Wajib pajak

yang melakukan pelanggaran

3 Sanksi yang diberikan kepada Wajib Pajak

harus sesuai dengan besar kecilnya

pelanggaran yang sudah dilakukan

4 Penerapan sanksi pajak harus sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

5 Jika tidak melaksanakan kewajiban

perpajakan, maka Wajib Pajak akan

dikenakan sanksi pajak

6 Wajib Pajak akan memenuhi pembayaran

pajak bila memandang sanksi pajak akan

lebih merugikannya

Page 85: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

71

DOKUMENTASI

Page 86: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

72

Page 87: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

73

Page 88: PENGARUH SUNSET POLICY, TAX AMNESTY DAN ...repository.uinjambi.ac.id/2484/1/SUKARMINTO_SE. 120174...Primary Tax Service Office . Whereas, partially from three variables only two have

74