Tax Planning PPN

download Tax Planning PPN

of 14

description

tax planning

Transcript of Tax Planning PPN

Kapan Seharusnya Mendaftar sebagai PKP?

Tax Planning dan Pengendalian atas PPNTAX MANAGEMENTPresentation by : Ratih, Oyi, Jojo, AnisApa Itu PKP ?Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan perubahannyaSyarat PKP ?Syarat Pengusaha wajib menjadi PKP yaitu apabila memiliki pendapatan bruto (omset) dalam 1 tahun buku mencapai Rp. 4,800,000,000 (empat milyar delapan ratus juta rupiah).

Hal Hal yang diwajibkan PKP ?melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;memungut pajak yang terutang;menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetorkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang; danmelaporkan pemungutan, penyetoran dan penghitungan pajaknya paling lambat akhir bulan berikutnya (SPT Masa PPN).

Kapan Seharusnya Mendaftar sebagai PKP?SECEPATNYA !Kenapa Secepatnya ?akan menyebabkan beberapa kerugian dan pemborosanApa kerugiannya ?Pasal 9 ayat 8 huruf a UU PPN Dengan keterlambatnya waktu pengukuhan PKP maka seluruh pajak masukan yang faktur pajaknya diterbitkan pada tanggal sebelum pengukuhan PKP tidak dapat dikreditkan.

Pasal 13 ayat (1) huruf e juncto Pasal 13 ayat (2) KUPdengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% perbulan paling lama 24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar.

Pengendalian Terhadap Faktur Pajak KeluaranFaktur Pajak atas penjualan yang dibuat terlalu cepat dibandingkan dengan pelunasan atas tagihan penjualan akan menyebabkan kesulitan cashflow.Faktur Pajak yang dibuat terlambat akan dikenakan sanksi administrasi

Pengendalian Terhadap Faktur Pajak MasukanPihak perusahaan harus selalu mengecek fisik dari faktur pajak yang diterimanya agar memenuhi kedua persyaratan sebagai-mana diatur pasal 13 ayat (5) atau ayat (9) UU PPN.Tempat Terutangnya PajakApabila Pengusaha Kena Pajak mempunyai lebih dari satu tempat pajak terutang yang berada di wilayah kerja 1 Kantor DJP, untuk seluruh tempat terutang tersebut, Pengusaha Kena Pajak memilih salah satu tempat kegiatan usaha sebagai tempat pajak terutang yang bertanggung jawab untuk seluruh tempat kegiatan usahanya, kecuali apabila Pengusaha Kena Pajak tersebut menghendaki lebih dari 1 tempat pajak terutang, Pengusaha Kena Pajak wajib memberi tahu DJP.

Sentralisasi Tempat PPN Terutang

Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang terdaftar di KPP Wajib Pajak besar dapat melakukan sentralisasi otomatis sesuai dengan KEP- 335/ PJ./2002. Dalam hal PKP tersebut mempunyai satu atau lebih tempat kegiatan usaha, tempat terutang pajak untuk seluruh tempat kegiatan usaha tersebut ditetapkan hanya di tempat PKP dikukuhkan oleh KPP Wajib Pajak Besar.PKP yang memiliki lebih dari satu tempat PPN terutang (selain butir a) dapat memilih 1 (satu) tempat atau lebih sebagai Tempat Pemusatan PPN Terutang, Dalam hal PKP memilih 1 (satu) tempat atau lehih sebagai Tempat Pemusatan PPN Turatang, PKP dimaksud harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Kepala Kantor Wilayah dengan tembusan kepada Kepala KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat PPN terutang yang akan dipusatkan (PER-19/PJ/2010.

Syarat-syarat pengajuan sentralisasi bagi Pengusaha Kena Pajak yang memiliki lebih dari satu tempat Pajak Pertambahan Nilai (PER-19/PJ./2010:Pengusaha Kena Pajak dimaksud harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Kepala Kantor Wilayah dengan tembusan kepada Kepala KPP yang wilayah Tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha Pengusaha Kena Pajak yang berada di Kawasan berikut; Berada di Kawasan Ekonomi Khusus; mendapatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor, tidak dapat di pilih sebagai Tempat Pemusatan PPN Terutang atau Tempat PPN Terutang yg akan di pusatkan.Pembeitahuann secara tertuis harus memenuhi persyaratan: Memuat nama, alamat,dan NPWP tempat PPN Terutang yg dipilih ebagai tempat pemusatan PPN terutang.Memuat nama,alamat, dan NPWP tempat PPN Terutang yg di pusatkan.Surat pernyataan bahwa administrasi penjualan di selenggarakan secara terpusat pada tempat PPN terutang yg di pilih sebagai tempat pemusatan PPN terutang.

STRATEGI PERENCANAAN PPN1. Penghematan Pajak (Tax Saving)Lebih sering melakukan ekspor BPK/JKP daripada penyerahan dalam negeri2. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)Kegiatan Membangun Sendiri Secara BertahapMengurangi DPP dengan potongan harga penjualanMelakukan pemusatan pajak terutang3. Menunda Pembayaran Kewajiban PajakMelakukan pembayaran pada saat mendekati tanggal jatuh tempo4. Mengoptimalkan Pajak yang diperkenankanMelakukan pembelian barang ke PKP bukan ke Non PKP

Memaksimalkan Fasilitas di Bidang PPNFasilitas PPN tidak dipungutFasilitas PPN dibebaskanFasilitas PPN ditanggung pemerintah

14