PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5094/1/Mulyani...i...
Transcript of PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5094/1/Mulyani...i...
i
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
MORALITAS DAN SPIRITUALITAS REMAJA DI
BLOTONGAN RT 03 RW 01 SALATIGA
TAHUN 2014
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Mulyani Setyaningsih
11107144
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
ii
iii
iv
v
vi
vii
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id [email protected]
PERSEMBAHAN
Atas Rahmat dan Ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapakku Mugiyono dan Ibuku Sugiyarti yang sangat kusayangi dan cintai yang selalu
memberikando’a, mencurahkan kasih sayang, perhatian, motivasi yang tulus kepada
penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untukmu.
2. Bapak Mertuaku (alm) Yanusin Rasuk, BA.dan Ibu mertuaku Hj. Mamiyah Umari
yang kusayangi dan kucintai yang memberikanku pencerahan agar aku lebih
bersemangat dalam mengerjakan skripsi ini.
3. Suamiku Fitru Rijal, A.Ma. dan anak-anakku Nizar Fateh Abdurrahman Yanusin dan
Husna Churun’inyang sangat kusayangi dan kucintai serta kubanggakan, terima kasih
atas segala doa dan motivasi kepada umi, tanpa kalian hidup ini terasa sunyi dan
kalian adalah sumber segala semangat dan inspirasi hidupku, mudah-mudahan Allah
senantiasa meridhoi perjalanan kita menuju Ridho-Nya, Aamiin...
4. Saudara-saudaraku tersayang yang telah membantuku dan mendukungku
5. Kepada teman-teman almamater serta semua sahabat yang takkan kusebutkan satu-
persatu, terima kasih pula kuucapkan atas pemberian motivasi untuk selalu berjuang
dengan semangat dan pantang menyerah kepadaku
6. Para dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu kepadaku dan semoga ilmu
yang telah engkau berikan kepadaku akan selalu menjadi amal ibadahmu. Aamiin...
viii
ABSTRAK
Mulyani Setyaningsih (NIM. 11107144). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Moralitas dan Spiritualitas Remaja Di Blotongan Rt 03 RW 01
Salatiga. Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam (STAIN)
Salatiga, 2014
Kata Kunci : Pengaruh, Pola Asuh, Moralitas, Spiritualitas, Remaja
Upaya Orang Tua dalam mendidik anak melalui pola asuh yang benar
dimungkinkan dapat membantu pembentukan moral dan spiritual anak baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dengan lingkungan sekitar dimana anak berada.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Bagaimana pola asuh orang tua di
Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga, 2) Bagaimana pembentukan moralitas dan
spiritualitas remaja di Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga, 3) Adakah pengaruh pola asuh
orang tua terhadap moralitas dan spiritualitas remaja di Blotongan RT 03 RW 01
Salatiga.
Penelitian ini menggunakanmetode angket dengan teknik analisis product
moment.Subjek penelitian sebanyak 80 responden, menggunakan dua tahap
pengambilan sampel. Pertama, sampel yang dilakukan dengan cara memberikan angket
yang berisi sejumlah pertanyaan yang menyangkut tentang pola asuh orang tua dan
moralitas dan spiritualitas remaja kepada orang tua dan anaknya di Blotongan RT 03
RW 01 Salatiga. Kedua, data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis product moment. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa :
1)pola asuh orang tua di Blotongan RT 03 RW 01 Salatigaadalah sebesar 47,5%
termasuk dalam kategori sedang, karena berada pada interval 46-51, 2) moralitas remaja
prosentasenya adalah 55% termasuk dalam kategori sedang, karena berada pada interval
19-21 dan 3) spiritualitas remaja prosentasenya adalah 45% termasuk dalam kategori
tinggi, karena berada pada interval 26-28.
Diketahui dari penghitungan statistik, dimana terdapat hubungan yang positif
pola asuh orang tua (X), terhadap moralitas remaja (Y1) dan juga terdapat hubungan
positif pola asuh orang tua (X) terhadap spiritualitas remaja (Y2) di Blotongan RT 03
RW 01 Salatiga tahun 2014. Karena hasil korelasi diperoleh 0,920. Hasil tersebut diuji
keberartiannya menggunakan r tabel pada taraf signifikansi 5% diperoleh hasil 0,312
dan pada taraf 1% diperoleh hasil 0,404. Karena r hitung > r tabel, yang berarti
persamaan korelasi tersebut signifikan.Jadi hipotesis yang peneliti ajukan bahwa ada
pengaruh positif pola asuh orang tua terhadap moralitas dan spiritualitas remaja di
Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga dapat diterima.Artinya : bahwa semakin baik pola
asuh orang tua maka semakin tinggi pula moralitas dan spiritualitas anak.
ix
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id [email protected]
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PengaruhPola
Asuh Orang Tua Terhadap Moralitas dan Spiritualitas Remaja di Blotongan RT 03 RW
01 Salatiga“. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana
Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan
hati penulis megucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku ketua STAIN Salatiga
2. Bapak Dr. M. Zulfa Mahasin, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan sabar telah memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis.
4. Bapak Sudiyonoselaku Ketua RW 01 Blotongan Salatiga yang telah
memberikan ijin penelitian sehingga penelitian ini dapat selesai.
5. Semua staf dan karyawan perpustakaan yang telah melayani peminjaman buku
demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini.
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………....... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………….. ii
DEKLARASI …………………………………………………………........... iii
MOTTO…………………………………………………………………....... v
PERSEMBAHAN ………………………………………………………….... vi
ABSTRAK...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………......... viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….... x
DAFTAR TABEL………………………………………………………….... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………….......... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 6
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 6
D. Hipotesis Penelitian ………………………………………………….. 7
E. Kegunaan Penelitian ………………………………………………….. 7
F. Defisi Operasional ………………………………………………….. 8
G. Metodologi Penelitian ………………………………………………….. 11
H. Sistematika Penulisan Skripsi ………………………………………. 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pola Asuh Orang Tua ……………………………………………….. 16
1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua ………………………………. 16
2. Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua………………………… 19
a. Pola Asuh Otoriter ………………………………………….. 19
b. Pola Asuh Demokratis …………………………. 21
c. Pola Asuh Bebas ……………….. 23
B. Moral dan Spiritual Remaja ……………………………………….. 24
1. Pengertian Moral ………………………. 24
2. Sebab-Sebab Kemerosotan Moral …………………. 26
3. Upaya Orang Tua dalam Membantu Anak ........................................ 29
4. Pengertian Spiritual .......................................................................... 31
xii
5. Pengertian Remaja ............................................................................ 32
6. Masalah Remaja ............................................................................... 34
7. Remaja dan Agama ........................................................................... 35
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Masyarakat Blotongan RW 01 ……………….. 37
1. Letak Geografis ……………………………………………. 37
2. Keadaan Masyarakat …………………………………………. 38
3. Struktur Kepengurusan RW 01 .......................................................... 39
B. Penyajian Data ……………………………………………………. 39
1. Daftar Nama Responden ……………………………………… 40
2. Data Hasil Angket ……………………………………………. 48
3. Hasil Jawaban Angket ………………………………………… 49
BAB IV ANALISA DATA
A. Analisis Deskriptif (Tiap-tiap variabel) …………………………. 60
B. Pengujian Hipotesis ……………………………………………… 65
C. Pembahasan Hasil Hipotesis …………………………………….. 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 74
B. Saran ……………………………………………………………… 76
C. Penutup ................................................................................................ 76
xiii
DAFTAR TABEL
I. TABEL DAFTAR NAMA RESPONDEN ORANG TUA ................. 40
II. TABEL DAFTAR NAMA RESPONDEN REMAJA ........................ 41
III. TABEL POLA ASUH ORANG TUA ................................................ 43
IV. TABEL MORALITAS REMAJA ....................................................... 45
V. TABEL SPIRITUALITAS REMAJA ................................................ 46
VI. TABEL DISTRIBUSI JAWABAN ANAK
MENGENAI POLA ASUH ORANG TUA ........................................ 47
VII. TABEL JAWABAN ANGKET TENTANG POLA ASUH ............... 49
VIII. TABEL DISTRIBUSI JAWABAN ORANG TUA
TENTANG MORALITAS REMAJA ................................................ 52
IX. TABEL DISTRIBUSI JAWABAN ORANG TUA
TENTANG SPIRITUALITAS REMAJA........................................... 53
X. JAWABAN ANGKET TENTANG MORALITAS REMAJA ........... 55
XI. TABEL JAWABAN ANGKET TENTANG
SPIRITUALITAS REMAJA .............................................................. 57
XII. TABEL REKAPITULASI POLA ASUH ORANG TUA .................. 62
XIII. TABEL REKAPITULASI MORALITAS REMAJA ......................... 63
XIV. TABEL REKAPITULASI SPIRITUALITAS REMAJA ................... 65
XV. TABEL PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP MORALITAS DAN SPIRITUALITAS REMAJA ...... 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam keluarga memiliki nilai strategis dalam
pembentukan kepribadian anak.Sejak kecil anak sudah mendapat
pendidikan dari kedua orang tuanya melalui keteladanan dan kebiasaan
hidup sehari-hari dalam keluarga. Baik tidaknya keteladanan yang
diberikan dan kebiasaan hidup orang tua sehari-hari dalam keluarga akan
mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Semua sikap dan perilaku tidak
terlepas dari perhatian dan pengamatan anak, karena anak terbiasa meniru.
Dalam kehidupan sehari-hari orang tua tidak hanya secara sadar tetapi juga
secara tidak sadar memberikan contoh yang kurang baik kepada anak.
Misalnya meminta tolong dengan nada mengancam, tidak mau
mendengarkan cerita anak, memberi nasehat tidak pada tempatnya,
berbicara kasar kepada anak,terlalu mementingkan diri sendiri, sok tahu,
terlalu mencampuri urusan anak dan sebagainya.
Sikap dan perilaku tersebut berimplikasi negatif terhadap
perkembangan jiwa anak. Efek negatif dari sikap dan perilaku orang tua
yang demikian terhadap anak misalnya anak akan memiliki sifat keras hati,
keras kepala, manja, pendusta, pemalu, pemalas, dan sebagainya. Sifat-sifat
anak tersebut menjadi rintangan dalam pendidikan anak selanjutnya.
Orang tualah yang bertanggung jawab secara kodrati dalam
meletakkan dasar-dasar dan fondasi nilai moral dan keagamaannya. Upaya
2
orang tua akantercapai jika anak telah mampu mengontrol perilakunya
sendiri dengan acuan dari nilai-nilai moral dan ajaran agamanya.
Peranan keluarga untuk menyiapkan anak sehingga mampu
bertanggung jawab di masyarakat dan memiliki moral yang baik tidak
terlepas dari pola asuh orang tua yang benar dan baik.
Maka diperintahkan kepada orang tua sebagai pemimpin keluarga
untuk mendidik anak dengan baik, sehingga dapat menjadi pribadi muslim
yang nantinya akan membuahkan amal yang pahalanya besar dan terus
mengalir.
Firman Allah :
QS. Al-Anfal ayat 28
Artinya : “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu adalah
sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar”
Sebagaimana yang termaktub didalam ayat tersebut diatas orang tua harus
membimbing dan mendidik anaknya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah dan menjadi anak yang sholeh.Orang tua juga
bertanggung jawab membentuk anak yang cerdas, anak yang penuh
harapan yang mampu memahami ajaran-ajaran Allah dan dapat
mengamalkannya dalam hidup.
Pembentukan pribadi yang baik merupakan tujuan utama dalam
pendidikan islam. Karena dari budi pekerti itulah tercermin pribadi yang
3
mulia.Dan pribadi yang mulia itulah yang ingin dicapai dalam mendidik
anak dalam keluarga.
Sekarang kian maraknya pelanggaran nilai moral oleh remaja dapat
dipandang sebagai perwujudan kurangnya orang tua memberikan perhatian
dalam mendidiknya sehingga pendidikan akhlak bagi anak terabaikan.
Karena orang tua yang sibuk dengan urusan sendiri atau kebanyakan orang
tua yang sibuk bekerja keras siang dan malam dalam hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan materi anak-anaknya, waktunya dihabiskan diluar
rumah, jauh dari keluarga, tidak sempat mengawasi perkembangan
anaknya dan bahkan tidak punya waktu untuk memberikan bimbingan baik
berupa moral ataupun agama.
Di dalam masyarakat sering kita temukan sikap dan perilaku orang
tua yang keliru dalam mendidik anak.Banyak orang tua yang membiarkan
anak-anaknya nongkrong dijalan dan begadang larut malam. Mereka
menghabiskan waktunya hanya untuk bermain, guyon, mengejek satu sama
lain dan bahkan berkata-kata kotor. Padahal semestinya orang tua
mendidiknya untuk mengaji al-qur’an di rumah.
Dari pergaulan anak juga mempengaruhi perkembangan jiwa dan
perilakunya. Karna salah bergaul sehingga sering timbul perilaku
pencurian atau perkelahian , bisa juga masuk ke dalam penggunaan obat-
obat terlarang atau narkoba. Menggoda wanita, pergi ke tempat prostitusi
sudah dianggap hal biasa bagi kalangan remaja sekarang.
4
Masalah perilaku seksual anak misalnya, terutama remaja yang
berpacaran, tidak hanya ditemukan dimasa lalu, sekarang juga masih
ditemukan dalam pergaulan antar anak remaja.Bahwa dalam berpacaran,
mencium bibir, memegang buah dada, memegang kelamin lawan jenis, dan
bahkan sampai melakukan senggama, sudah biasa bagi para remaja.Inilah
kenyataan obyektif dalam kehidupan di kalangan remaja. Tentu saja
masalah ini tidak berdiri sendiri, tetapi banyak faktor yang menjadi
penyebabnya, yang antara lain karena kurangnya pendidikan agama,
miskinnya pendidikan akhlak, atau karena kesalahan memilih teman.
Faktor tersebut timbul akibat karena kurangnya pendidikan agama
dan hilangnya keteladanan yang baik dari orang tua dalam keluarga.Orang
tua terlalu memperhatikan kesejahteraan materi anak, sementara santapan
rohani anak berdasarkan prinsip-prinsip agama, etika dan sopan santun
terabaikan.
Orang tua yang seperti tersebut diatas merupakan orang tua yang
merugi, sebagaimana firman allah dalam Q.S. Az-Zumar : 15)
Yang artinya Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa
yang kamu kehendaki selain Dia. Kaakanlah “sesungguhnya orang-orang
yang merugi adalah mereka yang merugikan diri mereka dan keluarga
5
mereka pada hari kiamat. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang
nyata”
Ternyata kesalahan orang tua dalam mendidik anak cukup
banyak.Misalnya memakai cara-cara yang tidak bijaksana.Orang tua
menganggap bahwa memarahi, menghardik, mencela atau memberikan
hukuman fisik sekehendak hati, adalah bentuk final dari pendidikan anak,
padahal itu merupakan kesalahan yang besar.Dalam mendidik anak tidak
hanya cukup bermodalkan watak kebapakan atau keibuan tanpa didukung
dengan kemampuan bagaimana cara-cara mendidik yang baik takkan dapat
terwujud.
Orang tualah yang memegang peranan penting dalam mendidik
anak.Oleh karena itu, sesibuk apapun pekerjaan yang harus diselesaikan
harus meluangkan waktu demi pendidikan anak yang lebih baik. Sehingga
harapan orang tua untuk mempunyai anak yang memiliki moral dan sikap
keagamaan yang baik akan terwujud.
Disamping itu dalam pembentukan kepribadian anak tidak cukup
dengan memberikan pelajaran agama atau memasukkan anak ke lembaga
pendidikan sesuai kehendak orang tua sendiri, tetapi akan lebih berhasil
juga apabila orang tua memiliki pengetahuan dalam pola asuh yang baik
bagi perkembangan anak yang tentunya sesuai dengan syariat islam.
Berangkat dari kepentingan orang tua dalam pembentukan
kepribadian anak sebagai pemegang amanah dan penanggung jawab
anaknya, maka penulis akan mengangkat permasalahan ini sebagai latar
6
belakang masalah mengenai bagaimana pengaruh pola asuh orang tua
terhadap pembentukan moral dan spiritual anak. Dan pola asuh yang
bagaimana yang harus dilakukan orang tua pada anak, sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang menjadi hamba allah yang memiliki moral yang
baik dan memiliki identitas muslim yang sesuai syari’at islam.
Dari wacana diatas itulah penulis ingin meneliti mengenai
“Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Moral Dan
Spiritual Remaja di Blotongan Rt 03 Rw 01 Sidorejo, Salatiga.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalah pada penyusunan skripsi ini dapat penulis rumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana variasi Pola asuh orang tua di Blotongan ?
2. Bagaimana variasi pembentukan moralitas remaja di Blotongan ?
3. Bagaimana variasi pembetukan spiritualitas remaja di Blotongan ?
4. Adakah pengaruh pola asuh orang tua terhadap moralitas dan
spiritualitas remaja di Blotongan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat memberikan gambaran
konkret serta arah yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini. Maka perlu
dirumuskan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu :
1. Mengetahui bagaimana variasi pola asuh orang tua di Blotongan
7
2. Mengetahui bagaimana variasi pembentukan moralitas remaja di
Blotongan
3. Mengetahui bagaimana variasi pembentukan spiritualitas remaja di
Blotongan
4. Mengetahui adakah pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap
pembentukan moral dan spiritual remaja di Blotongan
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1989:62)
Pada penelitian ini hipotesisnya adalah “Ada pengaruh pola asuh
orang tua terhadap pembentukan moral dan spiritual remaja di Blotongan”.
1. Hipotesis Kerja (Ha)
“Ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan moral dan
spiritual remaja di Blotongan”
2. Hipotesis Nol (Ho)
“Tidak ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan moral
dan spiritual remaja Blotongan”.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang
jelas tentang ada atau tidaknya pengaruh pola asuh orang tua terhadap
pembentukan moral dan spiritual remaja. Adapun manfaat penelitian
adalah sebagai berikut :
8
a. Manfaat Teoritis
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan untuk
memperkaya khasanah ilmiah tentang pola asuh orang tua terhadap
pembentukan moral dan spiritual remaja
2. Menjadi kontribusi perpustakaan khususnya STAIN Salatiga
b. Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti
Sebagai media untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam
meneliti sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam
perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya dalam lapangan
2. Bagi Orang Tua
Agar orang tua mengetahui cara mendidik anak dan lebih
memperhatikan anaknya terutama dalam moral dan perilaku
keagamaan anaknya
3. Bagi Remaja
Diharapkan agar anak dapat berperilaku yang baik sesuai cdengan
syari’at agama islam
F. Definisi Operasional
Agar tidak salah paham di dalam memahami suatu kata atau
kalimat, maka perlu penulis jelaskan judul penelitian diatas.
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang timbul oleh sesuatu, bisa berupa
orang, benda dan sebagainya, yang ikut membentuk watak kepercayaan
9
atau perbuatan seseorang (Purwadarminto, 1982:59).Yang dimaksud
pengaruh dalam penelitian ini adalah daya akibat dari pola asuh orang
tua terhadap anaknya.
2. Pola asuh Orang Tua
Pola berarti cara atau model (Purwadarminto, 1982:763).
Sedangkan asuh berarti menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil
dapat berdiri sendiri (Purwadarminto, 1982:63)
Sehingga yang dimaksud pola asuh orang tua adalah cara orang
tua dalam mendidik atau berhubungan dengan anaknya baik secara
langsung ataupun tidak langsung, cara ini dapat dilihat dari cara
menjaga, merawat dan mendidik anak, cara orang tua memberikan
perhatian dan tanggapan terhadap keinginan anak, cara orang tua
memberikan peraturan kepada anak sehingga dapat memiliki tanggung
jawab.
Adapun indikator pola asuh orang tua ada 3 yaitu :
a. Indikator Pola Asuh Otoriter yaitu :
- Mengasuh dengan aturan yang ketat
- Orang tua yang menang dan yang benar
- Orang tua yang mendidik dengan hukuman
b. Indikator Pola Asuh Demokratis yaitu :
- Orang tua mendengarkan pendapat anak
- Memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan diri
10
c. Indikator Pola Asuh Laissez Faire yaitu :
- Orang tua kurang mengkontrol kegiatan anak
- Mendidik anak dengan kebebasan
- Semua yang dilakukan anak adalah benar
3. Moralitas dan Spiritualitas Remaja
Kata moral berasal dari bahasa latin “mos” yang berarti
kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu moralitas adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif.
Menurut Immanuel Kant Moralitas adalah kesesuaian sikap dan
perbuatan kita dengan norma atau hukum batiniah kita, yakni apa yang
kita pandang sebagai kewajiban kita. (Kant, 1991:47)
Sedangkan Poespoprodjo berpendapat bahwa, moralitas adalah
kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan itu kita berkata bahwa
perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk (Poespoprodjo,
1988:102).
Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa moralitas adalah
semua hal yang mencakup tentang baik buruknya suatu perbuatan
manusia yang dipandang sebagai kewajiban.
Sedangkan spiritualitas menurut Burkhardt adalah hubungannya
dengan Yang Maha Kuasa dan maha Pencipta, tergantung dengan
kepercayaan yang dianut oleh individu (Burkhardt, 1993).
11
Arti spiritualitas yang lain menurut Mimi Doe dan Marsha Walch
bahwa spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non fisik
yang lebih besar daripada kekuatan diri kita, suatu kesadaran yang
menghubungkan langsung kita dengan Tuhan ataupun yang kita
namakan sebagai sumber keberadaan kita.
Remaja adalah masa peralihan dari anak menjelang dewasa
(Daradjat, 1972:110)
Menurut Elfi Yuliani Rochmah dalam bukunya yang berjudul
Psikologi Perkembangan, Remaja adalah masa perkembangan sikap
tergantung terhadap orang tua ke arah kemandirian, minat-minat
seksual, perenungan diri, perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-
isu moral.
Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa remaja adalah
masa peralihan menjelang dewasa menuju kekemandirian dan perhatian
terhadap nilai-nilai moral.
Adapun indikator moralitas adalah sebagai berikut :
a. Sopan dan bertutur kata yang baik
b. Menghormati orang tua
c. Tidak melakukan perbuatan yang tercela
Adapun indikator spiritualitas adalah sebagai berikut :
a. Tekun dalam beribadah
b. Suka dengan kegiatan keagamaan
c. Gemar mengikuti acara dalam berjuang membela agama
12
G. Metodologi Penelitian
Dalam pembicaraan metode ada beberapa hal yang dibahas meliputi
populasi dan sampel.
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
akan meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1993:102)
Berdasarkan pendapat diatas maka populasi penelitian ini adalah
orang tua dan remaja yang ada di Blotongan Rt 03 RW 01 Sidorejo,
Salatiga. Adapun jumlah populasi adalah 80 orang yang terdiri dari 40
orang tua dan 40 remaja.
Penulis menggunakan penelitian populasi, karena jumlah
populasi kurang dari 100 orang.Sehingga setiap orang tua memiliki
kesempatan menjadi subjek penelitian.
2. Metode Pengumpulan data
a. Angket
Angket adalah suatu daftar pertanyaan yang akan ditanyakan
kepada responden objek penyelidik). Terdiri dari baris-baris dan kolom-
kolom untuk diisi dengan jawaban yang ditanyakan (Suprapto,
2003:100)
Metode ini digunakan untuk mencari data tentang pola asuh
orang tua dan pembentukan moral dan spiritual remaja.Angket ditujukan
kepada orang tua dan remaja di Blotongan RT 03 RW 01, Sidorejo,
13
Salatiga yaitu dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti.
b. Interview
Digunakan sebagai metode bantu dan cros check terhadap angket.
Dengan metode ini penyusun dapat mengetahui data-data tentang
gambaran umum keluarga dan pelaksanaan proses pola asuh. Dalam
metode ini responden adalah orang tua dan anak-anak.
c. Metode Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik fenomena yang diselidiki (Hadi, 1992:152).Metode ini
penulis gunakan sebagai upaya memperoleh data kualitatif. Dengan
demikian dalam usaha pengumpulan data peneliti dapat
menyempurnakan data-data lain yang akan membawa kevaliditas data
dalam hal pengamatan moral dan spiritual remaja Blotongan RT 03 RW
01 Sidorejo, Salatiga.
3. Analisisi Data
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah mengadakan
analisa terhadap data yang diperoleh untuk memberikan informasi lebih
lanjut. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisa data ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui variasi dari masing-masing variabel digunakan
tehnik analisa prosentase frekuensi dengan rumus :
14
Keterangan :
P = prosentase
F = frekuensi
N = jumlah individu
b. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap
pembentukan moral dan spiritual remaja. Maka dalam penelitian ini
digunakan tehnik product moment(Sugiono, 2010 : 255), dengan
rumus sebagai berikut:
rxy =
Keterangan
rxy : Koofesien korelasi antara X dan Y
X :Vareabel pengaruh
XY :Produk dari X dikali Y
X :Variabel skor 1
Y :Variabel skor 2
N :Jumlah responden
15
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam 5 bab, yang secara sistematis dapat
dijabarkan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis kemukakan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan
penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan
BAB II :LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis kemukakan pola asuh orang tua meliputi
pengertian pola asuh orang tua, macam-macam pola asuh orang
tua, sedangkan dalam moralitas dan spiritualitas remaja meliputi
pengertian moral, sebab-sebab kemerosotan moral, upaya orang
tua dalam membantu anak memiliki moral yang baik, pengertian
spiritual, pengertian remaja, masalah remaja, serta remaja dan
agama
BAB III :LAPORAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini penulis kemukakan tentang gambaran umum
masyarakat blotongan RW 01 Salatiga meliputi letak geografis,
keadaan masyarakat, struktur kepengurusan RW 01, serta dalam
penyajian data meliputi daftar nama responden, data hasil
angket, hasil jawaban angket
BAB IV :ANALISIS DATA
16
Dalam laporan hasil penelitian akan dipaparkan analisis
deskriptif, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil uji
hipotesis
BAB V :PENUTUP
Dalam penutupan akan dikemukakan kesimpulan hasil penelitian,
saran-saran, dan penutup
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pola Asuh Orang Tua
1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua
Pola berarti cara atau model (Poerwadarminta, 1982:763).
Sedangkan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik anak kecil
untuk dapat berdiri sendiri (Poerwadarminta, 1982:63).Jadi yang
dimaksud pola asuh adalah model merawat, mendidik, membantu dan
melatih anak supaya dapat berdiri sendiri baik itu secara langsung
maupun tidak langsung.
Pola asuh merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh
orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung
jawab orang tua kepada anak. Dimana tanggung jawab orang tua untuk
mendidik anak adalah merupakan tanggung jawab primer atau yang
utama, karena anak adalah hasil dari buah kasih sayang yang diikat
dalam tali pernikahan antara suami istri dalam suatu keluarga.Keluarga
adalah satu elemen terkecil dalam masyarakat yang merupakan institusi
sosial terpenting dan merupakan unit sosial yang utama, melalui
individu-individu inilah disiapkan segala nilai-nilai hidup dan
kebudayaan yang harus ditanamkan pada anak.
Di dalam keluarga orang tualah yang memiliki tanggung jawab
untuk mendidik anaknya.Selain itu orang tua juga memiliki kewajiban
18
untuk menjaga keluarganya agar terhindar dari perbuatan yang
menyesatkan baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana firman
Allah dalam Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
Perintah memelihara dalam surat at-tahrim ayat 6 ditujukan
kepada para orang tua agar memberikan bimbingan dan pendidikan
yang baik untuk anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya
menjadi anak yang soleh dan berperilaku baik, maka dalam membentuk
karakter anak harus secermat dan seteliti mungkin. Pendidikan dari
orang tua merupakan pendidikan yang pertama yang diterima oleh anak,
sehingga perlakuan orang tua memiliki peran yang besar dalam proses
pembentukan moral dan spiritual anak. Orang tua berkewajiban
menciptakan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak-anaknya di
dalam keluarga, karena setiap perbuatan anak merupakan cermin dari
pola asuh orang tuanya. Jadi pola asuh orang tua adalah cara yang
19
digunakan orang tua dalam menjaga, membina pendidikan dan
perkembangan anak untuk menumbuhkan perilaku yang baik dan
menjadi manusia dewasa.
Menurut Kohn (1971) dalam bukunya Chabib Toha pola asuh
orang tua adalah sikap orang tua dalam mendidik anaknya baik secara
langsung maupun tidak langsung (Thoha, 1996:110).
Cara mendidik anak secara langsung artinya bentuk-bentuk
asuhan orang tua yang berkaitan dengan pembentukan kepribadian,
kecerdasan dan keterampilan yang dilakukan secara sengaja baik berupa
periintah, larangan, hukuman penciptaan situasi maupun pemberian
hadiah sebagai alat pendidikan dalam situasi seperti ini diharapkan
muncul dari anak adalah efek instruksional yakni respon-respon anak
terhadap aktivitas pendidikan.
Pendidikan secara tidak langsung adalah berupa contoh
kehidupan sehari-hari baik tutur kata sampai pada adat kebiasaan dan
pola hidup, hubungan antara orang tua dengan keluarga, masyarakat dan
suami istri.Semua ini secara tidak sengaja telah membentuk situasi
dimana anak selalu bercermin terhadap kehidupan sehari-hari dari orang
tuanya.
Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pola
asuh orang tua adalah suatu cara yang ditempuh orang tua sebagai
pendidik yang bertanggung jawab untuk mendidik anaknya secara
20
langsung maupun tidak langsung agar sesuai dengan apa yang
diinginkan orang tua.
2. Macam-acam Pola asuh Orang tua
Mendidik anak dalam keluarga diharapakan anak mampu
berkembang kepribadian dan sikap keagamaannya, menjadi manusia
yang memiliki sikap positif terhadap agama, kepribadian kuat dan
mandiri, berperilaku ihsan, potensi jasmani dan rohani serta intelektual
yang berkembang secara optimal (Mansur, 2005:353).
Maka untuk mewwujudkan hal tersebut ada berbagai cara dalam
pola asuh yang harus dilakukan oleh orang tua. Menurut Hurlock dalam
bukunya Chabib Thoha mengemukakan ada 3 jenis pola asuh orang tua
terhadap anaknya yaitu :
a. Pola Asuh otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan cara
mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan ketat, seringkali
memaksa anak untuk berperilaku seperti dirinya (orang tua),
kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi. Anak
jarang diajak berkomunikasi dan bertukar fikiran dengan orang tua,
orang tua menganggap bahwa semua sikapnya sudah benar sehingga
tidak perlu dipertimbangkan dengan anak( Thoha, 1996:111)
Menurut Thomas Gordon dalam pandangannya orang tua itu
adalah orang tua yang menang. Para orang tua yang menang itu
21
adalah orang tua yang gigih mempertahankan hak mereka untuk
menggunakan otoritas ataupun kekuasaan atas anak (Gordon, 1984:9)
Pola asuh otoriter yang bersifat otoriter juga ditandai dengan
penggunaan hukuman yang keras, lebih banyak menggunakan
hukuman badan, anak juga diatur segala keperluan dengan aturan
yang ketat dan masih tetap diberlakukan meskipun sudah menginjak
usia dewasa (Chabib Thoha : 1996, Hlm. 111)
Orang tua memberikan aturan-aturan yang harus ditaati anak,
kalau tidak mematuhi peraturan maka akan kena hukuman. Orang tua
tidak memahami keinginan anak, semua kebijakan dan peraturan
harus patuh.Sikap keras dianggap sebagai sikap yang harus
dilaksanakan, karena dengan sikap demikian anak menjadi penurut.
Anak yang dibesarkan dengan suasana semacam ini akan
berpengaruh terhadap sifat-sifat kepribadian anak, sehingga
kemungkinan sifat anak dari cara pola asuh yang otoriter akan
menjadi anak yang memiliki sifat yang ragu-ragu, suka
membangkang, kurang inisiatif, gugup, menentang kewibawaan
orang tua, penakut dan bisa juga penurut (Barnadib, 1976 : 126)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang tua yang mendidik
anak dengan sikap otoriter adalah cara orang tua mengasuh anaknya
dengan cara menerapkan peraturan-peraturan serta menanamkan
kedisiplinan agar anak patuh dan menurut sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh orang tua.
22
b. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orang
tua terhadap kemampuan anak, anak diberi kesempatan agar tidak
selalu tergantung pada orang tuanya. Orang tua sedikit memberi
kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang terbaik bagi dirinya,
anak didengarkan pendapatnya, dilihat dalam pembicaraan terutama
yang menyangkut dengan kehidupan anak itu sendiri.
Anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan kontrol
internal sehingga dapat berlatih untuk bertanggung jawab kepada diri
sendiri.Namun tidak semua orang tua harus mentolelir terhadap anak,
dalam hal tertentu orang tua perlu ikut campur tangan, misalnya hal-
hal yang terlarang bagi anak dan tidak tampak alasan-alasan yang
lahir (Thoha, 1996:111-112).
Demikian pula hal-hal yang sangat prinsip sifatnya mengenai
pilihan agama, pilihan nilai hidup yang bersifat universal dan
absolut, orang tua dapat memaksakan kehendaknya pada anak,
karena anak belum memiliki wawasan dan pengalaman yang cukup
mengenai hal itu.
Menurut Maskuri Abdillah prinsip-prinsip demokrasi yang ideal
menurut islam adalah :
a. Persamaan (Al-Musyawa), sesuai dengan firman Allah surat Al-
Hujurot ayat 13 yang berbunyi :
23
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
b. Al-Adalah (keadilan) yang sesuai dengan firman Allah surat al-
Maidah ayat 8 yang berbunyi :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”
24
c. At-Tahririyah (kebebasan) yang sesuai dengan firman Allah surat
Yunus ayat 99 yang berbunyi :
Artinya : “Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua
orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak)
memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman
semuanya?”
d. As-Syuraa (musyawarah) yang sesuai dengan firman allah surat
As-Syuraa ayat 38 yang berbunyi :
Artinya : “Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang
ditetapkan di hari yang maklum”
Jadi menurut Maskuri Abdillah demokrasi yang ideal dan tepat
diterapkan pada anak adalah adanya persamaan, keadilan, kebebasan
dan musyawarah.Dengan berlandaskan empat kriteria tersebut maka
mampu menerapkan demokrasi yang ideal dalam membina keluarga
yang baik.
c. Pola Asuh Bebas atau liberal (Laissez Faire)
Pola asuh ini adalah cara orang tua dalam mendidik anak secara
bebas, anak dianggap orang dewasa atau muda, ia diberi kelonggaran
seluas-luasnya apa saja yang dikehendaki (Mansur, 2005:356).
25
Kontrol orang tua kepada anak sangat lemah, juga tidak memberikan
bimbingan pada anaknya. Orang tua membiarkan anak mencari dan
menemukan sendiri tata cara yang memberi batasan-batasan dari
tingkah lakunya. Semua yang telah dilakukan anaknya adalah benar
dan tidak perlu mendapat teguran, arahan, atau bimbingan (Toha,
1996).Hanya pada hal-hal yang sudah dianggapnya keterlaluan orang
tua baru bertindak.Orang tua yang bersikap semacam ini biasanya
adalah orang tua yang sibuk dengan berbagai kegiatan. Sehingga
anak lebih terbiasa mengatur dan menentukan sendiri apa yang
dianggap baik dan bebas tanpa adanya arahan ataupun petunjuk dari
orang tua (Thoha, 1996:110).
Anak yang dibesarkan dengan cara bebas maka akan memiliki
sifat percaya diri, dapat mencari jalan keluar, penuntut dan tidak
sabaran (Syamsu, 2006:49)
B. Moral dan Spiritual Remaja
1. Pengertian Moral
Kata moral berasal dari bahasa latin “mos” yang berarti
kebiasaan.Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan,
kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan
sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati serta nasihat.Moral
berasal dari Bahasa Latin yaitu moralitas, moralitas adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif.
26
Moral merupakan sifat dasar yang diajarkan oleh manusia, agar
manusia di dalam masyarakat dihormati oleh sesamanya maka harus
memiliki moral yang baik.Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat.Semua diukur melalui adat istiadat
serta peraturan yang ada di dalam lingkup tempat tinggal kita.
Menurut Immanuel Kant Moralitas adalah kesesuaian sikap dan
perbuatan kita dengan norma atau hukum batiniah kita, yakni apa yang
kita pandang sebagai kewajiban kita. (Kant, 1991:47).
Selanjutnya menurut Kant moralitas sendiri terbagi menjadi 2
yaitu moralitas heterenom dan moralitas otonom.Moralitas heterenom
adalah sikap dimana kewajiban ditaati dan dilaksanakan bukan karena
kewajiban itu sendiri, melainkan karena sesuatu yang berasal dari luar
kehendak si pelaku sendiri. Sedangkan moralitas otonom adalah
kesadaran manusia akan kewajibannya yang ia taati sebagai sesuatu
yang dikehendakinya sendiri karena diyakini baik.
Hanya makhluk yang memiliki budi pekertilah yang bisa
melakukan tindakan moral, karena orang yang berbudi pekerti
mempunyai gagasan mengenai hukum dan secara sadar mampu
menyesuaikan dan mendasarkan perbuatannya atas prinsip-prinsip yang
ada.
Sedangkan Poespoprodjo berpendapat bahwa, moralitas adalah
kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan itu kita berkata bahwa
27
perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk (Poespoprodjo,
1988:102).
Menurut poespoprodjo moralitas itu dapat objektif maupun
subjektif, moralitas objektif memandang perbuatan semata sebagai
suatu perbuatan yang telah dikerjakan, bebas lepas dari pengaruh-
pengaruh sukarela pihak pelaku.Sedangkan moralitas subjektif adalah
moralitas yang memandang perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan
persetujuan si pelaku sebagai individu. Yang kesemuanya itu tergantung
pada hati nurani yang berbicara antara setuju atau tidak setuju dari apa
yang dikerjakan.
Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa moralitas
adalah semua hal yang mencakup tentang baik buruknya suatu
perbuatan manusia yang dipandang sebagai kewajiban yang ada dalam
tata aturan hukum di masyarakat.
2. Sebab-Sebab Kemerosotan Moral
Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya membina nilai-nilai
moral di Indonesia (Jakarta, Bulan Bintang) Faktor yang menjadi
penyebab merosotnya moral itu banyak sekali yang diantaranya adalah :
a. Kurang tertanamnya jiwa agama pada tiap-tiap orang dalam
masyarakat
Apabila keyakinan beragama itu benar-benar menjadi bagian dalam
kepribadian seseorang, maka keyakinan itulah yang akan mengawasi
segala tindakan, perkataan bahkan perasaannya. Namun apabila jauh
28
dari agama, maka semakin sudah memelihara moral dan semakin
kacau suasana karena disebabkan dari banyaknya pelanggaran-
pelanggaran atas hak dan hukum.
b. Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik dari segi ekonomi,
sosial, dan politik
Kegoncangan dan ketidakstabilan suasana yang melingkungi
seseorang menyebabkan gelisah dan cemas, akibat tidak dapatnya
mencapai rasa aman dan ketentraman dalam hidup, misalnya dalam
keadaan ekonomi yang kurang. Demikian pula dalam hal sosial dan
politik yang tidak stabil juga akan membuat takut, cemas dan gelisah.
Hal ini terjadi karena kurangnya keyakinannya pada agama dan
mudah menjadi gelisah.
c. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun di masyarakat
Pendidikan moral seharusnya dilaksanakan sejak anak kecil sesuai
dengan kemampuan dan umumnya.Disini peranan orang tua sangat
penting, karena sejak anak lahir semua pelajaran tentang baik buruk,
salah benar dan batas-batas ketentuan moral sudah berlaku dalam
keluarga. Ketika orang tua membiasakan dengan menanamkan sikap-
sikap yang dianggap baik untuk pertumbuhan moral, maka anak akan
tumbuh berkembang menjadi pribadi yang memiliki moral
menggembirakan.
29
d. Suasana rumah tangga yang kurang baik
Ketidak rukunan orang tua akan mengakibatkan gelisah anak-anak,
mereka menjadi takut, cemas, dan tidak tahan berada di tengah-
tengah orang tua yang tidak rukun. Anak yang seperti itu akan mudah
terdorong kepada perbuatan-perbuatan yang merupakan ungkapan
rasa hati dan akan mengganggu ketenteraman orang lain. Begitu pula
anak yang kurang mendapatkan perhatian maupun kasih sayang dari
orang tua, maka akan mencari kepuasan diluar rumah yang dapat
merusak moral anak.
e. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-
kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntutan moral
Kurang adanya perhatian dalam hal tulisan-tulisan, bacaan-bacaan,
lukisan-lukisan, siaran-siaran, kesenian-kesenian dan permainan-
permainan, sehingga memungkinkan anak muda mengikuti arus yang
tidak baik dan akan mendorong anak muda ke jurang kemerosotan
moral.
f. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara
yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral
Apabila anak muda kurang bimbingan dalam mengisi waktu luang
dengan cara yang baik dan sehat, maka akan mudah rusak moralnya.
Karena seusia mereka suka berkhayal dan melamun. Tanpa adanya
bimbingan dalam mengisi waktu luang anak untuk kegiatan yang
baik maka akan timbul anak dengan kelakuan yang kurang sehat.
30
g. Tidak adanya tempat bimbingan dan penyuluhan bagi anak maupun
pemuda
Dengan kurangnya tempat-tempat untuk menampung dan
menyalurkan anak kea rah mental yang sehat dan tidak adanya
tempat kembali bagi anak-anak yang gelisah dan butuh bimbingan,
maka akan pergilah mereka berkelompok dan menggabung kepada
anak-anak yang juga gelisah. Sehingga akan timbul kelakuan anak
yang kurang menyenangkan.
3. Upaya yang dipakai Orang Tua dalam Membantu anak memiliki
moral yang baik antara lain :
a. Memberikan teladan yang baik pada anak
Orang tua adalah teladan yang senantiasa dicontoh setiap
perilaku ataupun perbuatannya oleh anak. Maka sebagai orang tua
yang menjadi teladan anak sebaiknya selalu memberikan contoh
perilaku yang sesuai norma, baik saat bertemu anak ataupun tidak.
Apabila orang tua mampu meneladani anaknya untuk berperilaku taat
moral yang disandarkan pada agama, maka dapat membuat anak
senantiasa berperilaku yang baik dan taat pada nilai-nilai agama.
b. Kebersamaan orang tua dengan anak-anak dalam merealisasikan
nilai-nilai moral
Upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam merealisasikan
nilai-nilai moral adalah dengan menciptakan aturan-aturan bersama
anggota keluarga untuk ditaati bersama. Dengan upaya tersebut akan
31
tercipta situasi dan kondisi yang mendorong serta merangsang anak
untuk senantiasa berperilaku yang sesuai dengan aturan.
c. Demokratisasi dan Keterbukaan dalam suasana kehidupan keluarga
Dengan demokratisasi dan keterbukaan antara orang tua dan
anak akan memudahkan untuk saling membaca, sehingga anak
merasa diterima dalam keluarga dan merasa dekat dengan keluarga.
Dengan demikian anak mudah untuk membangun konsep diri dan
berfikir positif.
d. Kemampuan Orang Tua untuk Menghayati Dunia Anak
Orang tua sebagai pendidik harus menyadari bahwa anak tidak
bisa dipandang sama dengan dirinya. Jika orang tua tidak dapat
memahami dan menyamakan anak dengan dirinya, maka anak akan
merasa didekte oleh orang tua, sehingga anak melaksanakan
keinginan orang tua bukan karena kepatuhan namun karena
katakutan anak kepada orang tua. Dengan demikian dalam
menghayati dunia anak orang tua perlu adanya sikap mengerti,
percaya dan membangun kedekatan kepada anak, sehingga nilai-nilai
moral dapat tertanam sesuai harapan orang tua.
e. Kontrol Orang Tua terhadap Perilaku Anak
Dalam pelaksanaan kontrol kepada anak orang tua harus
senantiasa berperilaku yang taat moral dengan didasari bahwa
perilaku yang dikontrolkan kepada anaknya telah terpolakan dalam
kehidupan. Kontrol pada anak yang masih kecil dengan masa remaja
32
sangat berbeda kalau masih kecil kita berikan contoh-contoh konkret
untuk dapat dijadikan contoh berperilaku taat moral, namun pada
usia remaja kita bisa mengontrol lewat dialog terbuka.
f. Nilai-Nilai Moral Didasarkan Pada Agama
Anak harus dilatih untuk memiliki nilai-nilai moral yang
didasarkan pada nilai agama, sehingga anak paham dengan
kewajiban mereka dan anak merasa dipantau oleh Yang Maha
Segalanya apabila nilai moral didasarkan pada agama dan anak
menyadarinya. (Dr. Moh. Shochib : 1998, Hlm. 124)
4. Pengertian Spiritual
Menurut Oxford English Dictionary, spiritual memiliki makna
persembahan. Namun menurut etimologinya spiritual berarti sesuatu
yang mendasar, penting, dan mampu menggerakkan serta memimpin
cara berfikir dan bertingkah laku seseorang
Spiritualitas menurut Burkhardt adalah hubungannya dengan
Yang Maha Kuasa dan maha Pencipta, tergantung dengan kepercayaan
yang dianut oleh individu. Konsep kepercayaan sendiri memiliki dua
pengertian yaitu sebagai kultur atau budaya dan lembaga keagamaan
seperti islam, dan sesuatu yang berhubungan dengan ketuhanan.
Menurut Burkhardt spiritualitas itu memiliki beberapa aspek
yaitu :
1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui dan ketidakpastian
dalam kehidupan
33
2. Menemukan arti dan tujuan hidup
3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan
dalam diri sendiri
4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan
Yang Maha Tinggi (Burkhardt, 1993).
Arti spiritualitas yang lain menurut (Doe dan Walch, 1998:20)
bahwa spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non fisik
yang lebih besar daripada kekuatan diri kita, suatu kesadaran yang
menghubungkan langsung kita dengan Tuhan ataupun yang kita
namakan sebagai sumber keberadaan kita.
Jadi yang dimaksud spiritualitas adalah kebutuhan dasar
manusia dalam kepercayaannya terhadap Tuhan.Mempunyai
kepercayaan atau keyakinan berarti mempercayai atau komitmen
terhadap sesuatu. Kepercayaan sendiri dapat didefinisikan sebagai
kultur atau budaya dan lembaga keagamaan serta sesuatu yang
berhubungan dengan ketuhanan, wewenang atau kuasa serta harapan.
Harapan dapat menjadikan motivasi individu untuk mencapai prestasi
ataupun orientasi ke masa depan. Spiritualitas sebagai inti dari manusia
yang akan memasuki dan mempengaruhi kehidupan dalam pemikiran
dan perilaku serta dalam berhubungan dengan diri sendiri, orang lain,
alam dan Tuhan.
34
5. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari bahasa latinAdolecere (kata bendanya
Adolescentia) yang berarti remaja, yaitu tumbuh atau tumbuh dewasa
dan bukan kanak-kanak lagi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2001:244)
Menurut Zakiah daradjat remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak, tidak lagi anak, tetapi belum dipandang dewasa dan
remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan
umur dewasa (Daradjat, 1972:110)
Dan menurut Elfi Yuliani Rochmah bahwa remaja adalah masa
perkembangan sikap tergantung terhadap orang tua ke arah
kemandirian, minat-minat seksual, perenungan diri, perhatian terhadap
nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. (Rochmah, 2005:177). Di dalam
agama islam masa remaja ditandai unsur baligh yang memisahkan
antara kesempurnaan dan kekurangan akal.
Pada umumnya permulaan masa remaja ditandai dengan
perubahan-perubahan fisik yang ditandai dengan kematangan fisik dan
psikis secara keseluruhan menuju kedewasaan. Dimana mereka mulai
melepaskan diri dari ikatan dengan orang tuanya, kemudian terlihat pula
perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup
untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat. Remaja yang mengalami
pertumbuhan ke arah kematangan fisik maupun sosial psikologis
diharapkan menjadi remaja menuju kekedewasaan yang sesungguhnya.
35
Masa remaja adalah masa yang sangat menentukan, karena pada
masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan
fisiknya. Perubahan kejiwaan yang menimbulkan kebingungan sehingga
penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa akan memudahkan remaja
menyimpang dari aturan-aturan dan norma sosial yang berlaku di
kalangan masyarakat.
6. Masalah Remaja
Setiap manusia hidup di dunia ini pasti memiliki masalah, baik
itu ringan, sedang maupun berat.Begitu juga remaja dalam
kehidupannya sehari-hari dihadapkan kepada masalah tersebut.
Menurut Zakiah Daradjat masalah-masalah tersebut antara lain ;
1. Masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan jasmani
Yaitu ditandai dengan pertumbuhan pada anggota kelamin, bentuk
tubuh, adanya menstruasi pada wanita dan mimpi pada laki-laki serta
tumbuhnya jerawat.
2. Masalah yang timbul berhubungan dengan orang tua
Masalah yang timbul apabila orang tua kurang mengerti akan ciri-ciri
dan sifat pertumbuhan yang sedang terjadi atas mereka. Biasanya
yang sering timbul permasalahan antara anak dan orang tua adalah
adanya peraturan-peraturan dan ketentuan dari orang tua.
3. Masalah yang berhubungan dengan sekolah dan pelajaran
Kesukaran para remaja adalah dalam menghadapi pelajaran, padahal
mereka punya tujuan ingin sukses, ingin tahu cara belajar yang baik,
36
menghindari kemalasan, ingin pandai dan bahkan ingin menonjol di
kelas.
4. Masalah Pribadi
Remaja membutuhkan orang yang tepat untuk mencurahkan
perasaan-perasaan kegelisahan, kecemasan harapannya, dan lain
sebagainya. (Syafaat, Sahrani, dan Muslih, 2008:107)
Masa remaja banyak masalah yang dihadapi baik itu yang timbul dari
diri sendiri, lingkungan, keluarga maupun masyarakat serta agama
dan akhlak.Untuk itu sedini mungkin masalah remaja tersebut harus
diminimalisasi dengan berbagai upaya, sehingga nantinya terwujud
para remaja yang sehat jiwa dan raganya.
7. Remaja dan Agama
Pada masa remaja keadaan jiwa dapat kita pastikan penuh
kegoncangan.Keadaan seperti itu sangat memerlukan sekali agama
sebagai pegangan atau kekuatan luar yang dapat membantu mereka
dalam mengatasi dorongan dan keinginan baru yang belum pernah
mereka kenal sebelumnya. Dorongan tersebut seringkali bertentangan
dengan nilai yang dianut orang tua atau lingkungan tempat ia hidup.
Remaja yang waktu kecilnya dibesarkan dengan keluarga yang
tekun beribadah, aman, tentram serta dimana ia hidup cukup
menampakkan keyakinannya terhadap Tuhan, maka remaja akan tenang
dan dapat menerima keyakinan beragama dengan tenang. Namun
kebalikannya remaja yang waktu kecilnya tidak dibimbing beragama,
37
keluarganya bermasalah dan lingkungannya tidak mendukung dalam
beribadah, maka banyak terjadi remaja yang salah bergaul yaitu
menyimpang yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Dalam pembinaan moral terutama bagi remaja, agama sangat
penting, pembinaan itu terjadi melalui kebiasaan dan pengalaman hidup
yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua dengan jalan memberi
contoh.Dan pembinaan moral itu tidak mungkin hanya dengan jalan
pengertian saja, karena kebiasaan jauh lebih berpengaruh terhadap
moral, apalagi pada orang yang sedang mengalami kegoncangan jiwa.
Remaja itu sebenarnya ingin berusaha keras untuk
mempertahankan harga dirinya dalam pandangan masyarakat, dia
melawan segala dorongan yang bertentangan dengan moral.Akan tetapi
kadang-kadang mereka lemah dan dapat dikalahkan oleh dorongan dan
bujukan dari luar. Oleh karena itu benteng keimanan ditanamkan sejak
kecil dengan cara yang serasi akan dapat membantu dalam menghadapi
dorongan dan bujukan dari luar itu.
Disinilah letak peranan orang tua, guru dan pemimpin agama
yang dapat membantu kesukaran remaja dalam menerima kesalahan dan
keterlanjurannya itu.Dan untuk menyelamatkan remaja adalah dengan
ketekunan menjalankan agama yang dilatih secara terus-menerus
sehingga dapat menghindarkannya dari godaan yang merusak.
38
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Masyarakat Blotongan RW 01
1. Letak Geografis
Lingkungan RW I Blotongan secara administratif terletak di wilayah
Desa Blotongan, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga, Propinsi Jawa Tengah. Dan di lingkungan RW 1 Blotongan ini
terdiri dari 5 RT.
Adapun batas-batas wilayah RW 1 Blotongan yang berada di
Kecamatan Sidorejo adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Tegalombo , Kelurahan
Blotongan ,Kecamatan Sidorejo
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Soka , Kelurahan Sidorejo
Lor , Kecamatan Sidorejo
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Dlikosari, Kelurahan
Blotongan , Kecamatan Sidorejo
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Tegalan , Kelurahan Blotongan ,
Kecamatan Sidorejo
Mengenai arbitrasi atau jarak dari pusat pemerintahan adalah
sebagai berikut :
a. Jarak dari pusat pemerintahan Desa 5 Km
b. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan 3 Km
c. Jarak dari pusat pemerintahan Kota 4 Km
39
d. Jarak dari pusat pemerintahan Propinsi 51 Km
Mengenai pertanahan adalah sebagai berikut :
a. Tanah ladang atau tegalan
b. Pekarangan
c. Perumahan
d. Sungai dan pekuburan atau lain-lain
2. Keadaan Masyarakat
Jumlah penduduk RW 1 Blotongan tercatat tahun 2014 adalah
sebanyak 300 kepala keluarga. Yang sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian buruh, sehingga dalam kehidupan sehari-hari
terutama yang berkaitan dengan kemasyarakatan masih bergotong
royong.Walaupun lingkungannya bisa disebut dengan lingkungan
kota.Dan kehidupan ekonomi masyarakat RW 1 Blotongan termasuk
cukup.
Dalam kehidupan yang berkaitan dengan sosial budaya di
lingkungan Blotongan terlihat sangat baik.Hal ini dapat dilihat dari
peran masyarakat dalam menghidupkan kegiatan-kegiatan
keagamaan.Yang setiap minggunya ada pengajian rutin ibu-ibu pada
siang dan malam hari kamis.Yang diadakan secara anjangsana di rumah
warga dan diadakan pengajian setiap bulannya di mushola atau di
masjid Blotongan. Kegiatan tersebut dibuat yang bertujuan untuk
mempererat tali persaudaraan dan lebih memahami ilmu keagamaan.
40
3. Struktur Kepengurusan RW 01
Struktur organisasi pemerintahan RW 01 Blotongan, Kecamatan
Sidorejo, Kota Salatiga adalah sebagai berikut :
Ketua : Sudiyono
Sekretaris : Ari Pramudianto
Bendahara : Andi
Seksi-Seksi :
1. Keamanan : Mustaqim
2. Pembangunan : Harno
3. Sosial : Gimin
4. Dokumentasi : Anda
5. Agama Islam : Munawar
6. Agama Non Islam : Anggung
B. Penyajian Data
Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui observasi di
lapangan, terlebih dahulu disajikan bentuk data guna memperlancar langkah
suatu penelitian.
Untuk memperoleh data tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap
moralitas dan spiritualitas remaja di Blotongan RW 01 Salatiga
mempergunakan angket yang berisi indikator tentang pola asuh orang tua
sebanyak 25 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, c atau d kepada anak
RW 01 Blotongan Salatiga sebanyak 40 responden. Angket yang berisi
indikator tentang moralitas remaja sebanyak 8 pertanyaan dengan pilihan
41
jawaban a, b, c atau d kepada orang tua RW 01 Blotongan Salatiga sebanyak
40 responden. Dan angket yang berisi indikator tentang spiritualitas remaja
sebanyak 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, c atau d kepada orang
tua RW 01 Blotongan Salatiga sebanyak 40 responden .
1. Daftar Nama Responden
Daftar nama responden yang penulis teliti pada penelitian di RW 01
Blotongan adalah sebagai berikut :
Tabel I
Daftar Nama Responden Orang Tua
No Nama Responden Pekerjaan
1 Mj Buruh
2 Hj Ibu Rumah Tangga
3 Ul Buruh
4 Wr Ibu Rumah tangga
5 Yl Wiraswasta
6 Hn Swasta
7 Mg Pedagang
8 Rf Buruh
9 Et Swasta
10 As Swasta
11 Ng Buruh
12 Wd Guru
13 Rb Wiraswasta
14 St Ibu Rumah tangga
15 En Swasta
16 Sr Wiraswasta
17 St Buruh
42
18 Ws Ibu Rumah tangga
19 Hn Ibu Rumah tangga
20 Yy Ibu rumah tangga
21 At Swasta
22 Ad Swasta
23 Um PNS
24 Ek Swasta
25 Sn Ibu Rumah Tangga
26 Wl Ibu Rumah Tangga
27 Sg Ibu Rumah Tangga
34 Tt Ibu Rumah Tangga
35 Yt Ibu Rumah Tangga
36 Kt Ibu Rumah Tangga
37 Un Buruh
Tabel II
Daftar Nama Responden Remaja
No Nama Responden Sekolah
1 Bm SMP
2 Wa SMA
3 No SMA
4 Ba SMP
5 Ma SMP
6 Qo SMP
7 Ha SMA
8 Ta SMP
9 Ri SMA
10 Fr SMP
11 He SMA
43
12 Ca SMP
13 Ra SMA
14 Re SMP
15 Ha SMP
16 An SMP
17 Ne SMP
18 Ah SMP
19 No SMP
20 Aj SMP
21 Il SMP
22 Fi SMK
23 No SMP
24 He SMP
25 At SMP
26 Si SMA
27 Yu SMK
28 Wa SMA
29 Ni SMP
30 Ad SMP
31 Yu SMP
32 Ez SMP
33 Ma SMA
34 Di SMP
35 Fa SMP
36 Pu SMP
37 Ri SMP
38 An SMP
39 Ba SMP
40 Ad SMP
44
DATA TENTANG POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
MORALITAS DAN SPIRITUALITAS REMAJA DI BLOTONGAN
RW 01 SALATIGA
1. Data pola asuh orang tua di Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga adalah
sebagai berikut :
TABEL III
POLA ASUH ORANG TUA
NO ITEM SOAL FREKUENSI PROSENTASE
A B C D A B C D
1 Kalau selama ini anda berbeda
pendapat dengan orang tua,
maka orang tua anda
cenderung mempertimbangkan
dan mendiskusikan pendapat
anda serta memberikan
bimbingan
16 14 8 2 40 35 20 5
2 Jika anda memiliki suatu
pilihan, maka orang tua akan
memberikan kebebasan kepada
anda untuk memilih apa yang
anda kehendaki dan orang tua
memberikan pengarahan
10 17 11 2 25 42,5 27,5 5
3 Kalau anda melakukan
kesalahan maka orang tua akan
memberikan nasihat dan
bimbingan kepada anda
16 18 5 1 40 45 12,5 2,5
4 Selama ini anda merasa orang
tua anda menghargai dan
memuji serta memberikan
dorongan jika anda memiliki
suatu kemampuan yang
menonjol
11 17 10 2 27,5 42,5 25 5
5 Dalam masalah keluarga orang
tua bersama-sama dengan
anggota keluarga lainnya
dalam menyelesaikannya
6 9 22 3 15 22,5 55 7,5
6 Orang tua akan memberikan 10 10 14 6 25 25 35 15
45
penghargaan dan akan merasa
senang jika anda berprestasi
7 Orang tua melatih anda untuk
bersikap dewasa dalam
bertingkah laku
9 21 9 1 22,5 52,5 22,5 2,5
8 Orang tua anda memperhatikan
apa yang menjadi keinginan
anda
10 14 15 1 25 35 37,5 2,5
9 Apakah orang tua anda akan
memarahi dan menyalahkan
apabila anda melakukan
kesalahan
2 - 27 11 5 - 67,5 27,5
10 Apakah orang tua anda
mengatur kehidupan anda
tanpa memberikan kesempatan
serta memaksakan aturan
kepada anda
3 3 20 14 7,5 7,5 50 35
11 Apakah orang tua anda
senantiasa meminta anda untuk
belajar dengan rajin dan tekun
15 18 7 - 37,5 45 17,5 -
12 Apakah orang tua anda selalu
menanyakan anda kapan harus
belajar
7 7 12 14 17,5 17,5 30 35
13 Apakah orang tua membatasi
pergaulan anda dengan teman-
teman tanpa alasan yang jelas
3 3 11 23 7,5 7,5 27,5 57,5
14 Apakah orang tua anda
memaksa anda untuk
melakukan saran dan nasihat
yang diberikan meskipun
nasihat tersebut
mengecewakan anda
- 2 19 19 - 5 47,5 47,5
15 Apakah orang tua anda tidak
segan-segan memukul bila
anda membuat mereka kecewa
- - 6 34 - - 15 85
16 Apakah setiap ucapan orang
tua anda harus diikuti
walaupun itu suka atau tidak
suka
- 5 20 15 - 12,5 50 37,5
17 Ketika orang tua anda marah
dengan anda orang tua anda
akan membiarkan anda dalam
waktu yang lama
- - 14 26 - - 35 65
18 Orang tua anda memberikan
kebebasan dan kepercayaan
kepada anda dalam memilih
7 13 17 3 17,5 32,5 42,5 7,5
46
teman bergaul
19 Apakah selama ini anda
merasakanjika orang tua anda
kurang peduli dengan
persoalan hidup anda
- - 7 33 - - 17,5 82,5
20 Apakah orang tua jarang sekali
komentar apapun dengan anda
dalam mengikuti kegiatan di
luar rumah
- 1 25 14 - 2,5 62,5 35
21 Apakah orang tua jarang sekali
member nasihat dan
pengarahan agar anda
mengurangi waktu bermain
untuk belajar
7 8 15 10 17,5 20 37,5 25
22 Apakah orang tua anda
memberikan segala kebutuhan
anda
4 12 23 1 10 30 57,5 2,5
23 Apakah orang tua anda
membiarkan saja ketika anda
membuat suatu kesalahan
- - 7 33 - - 17,5 82,5
24 Apakah orang tua anda
membiarkan saja ketika anda
mendapat teguran dari sekolah
- 1 5 34 - 2,5 12,5 85
25 Apakah orang tua anda tidak
peduli terhadap tingkah laku
anda
6 - 7 27 16 - 17,5 67,5
TABEL IV
MORALITAS REMAJA
NO ITEM SOAL FREKUENSI PROSENTASE
A B C D A B C D
1 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda bersikap
sopan santun kepada anda
22 12 - - 70 30 - -
2 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda bertutur kata
yang baik kepada anada
28 12 - - 70 30 - -
3 Bagaimana dengan anak anda,
apakah ketika akan keluar
rumah anak anda berpamitan
dengan anda
24 6 10 - 60 15 25 -
4 Bagaimana dengan anak anda, 21 17 1 - 52,5 42,5 2,5 -
47
apakah ketika anak anda
meminta sesuatu dan orang tua
belum bisa mengabulkannnya,
anak anda marah dengan anda
5 Bagaimana dengan anak anda,
apakah ketika anda menasehati
anak anda, anak anda mau
mendengarkan dan
melaksanakan
10 16 14 - 25 40 35 -
6 Bagaimana dengan anak anda,
apakah ketika berbuat salah
kepada anda anak anda mau
meminta maaf dan tidak
mengulanginya lagi
4 13 14 9 10 32,5 35 22,5
7 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda pernah
berbohong kepada anda
- 5 18 17 - 12,5 45 42,5
8 Bagaimana dengan anak anda,
apakah ketika anda
mengingatkan dalam bergaul
dengan temannya anak anda
mau mendengarkannya
11 14 13 2 27,5 35 32,5 5
TABEL V
SPIRITUALITAS REMAJA
NO ITEM SOAL FREKUENSI PROSENTASE
1 Bagaimana dengan anak anda,
apakah ketika diajak ke acara
pegajian anak anda mau
mengikutinya
11 9 15 5 27,5 22,5 37,5 12,5
2 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda mau mengaji
22 6 12 - 55 15 30 -
3 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda suka
mendengarkan acara
pengajian-pengajian baik di tv
ataupun di radio
3 7 17 13 7,5 17,5 42,5 32,5
4 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda suka
7 14 18 1 17,5 35 45 2,5
48
mengikuti kegiatan kerohanian
baik di lingkungan rumah
maupun sekolahan
5 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda mempunyai
semangat berjuang dalam
membela agama
25 12 2 1 62,5 30 5 2,5
6 Bagaimana dengan anak anda,
ketika anda mengajak sholat
berjamaah, anak anda mau
mengikutinya
18 22 - - 45 55 - -
7 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda dapat
memilih dalam bergaul dengan
teman-temannya
22 11 7 - 55 27,5 17,5 -
8 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda suka
menolong pekerjaan anda
18 21 - 1 45 52,5 - 2,5
9 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda sudah bisa
melaksanakan sholat lima
waktu
5 10 16 9 12,5 25 40 22,5
10 Bagaimana dengan anak anda,
apakah anak anda ikut dalam
kepengurusan remaja masjid
1 4 11 24 2,5 10 27,5 60
TABEL V
DISTRIBUSI JAWABAN ANAK MENGENAI POLA ASUH ORANG
TUA
NO NO ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 C B B C B C B B D D A D D D D D D A C C C C D D D
2 A A A A A A A A D A A D C D D D D A D D D A D D D
3 B C B B C D B C C C A D C C C D D B D C B D D D D
4 A B A A B A A A C D A B D D D D D B D D D A D D D
5 C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
6 B B B B B B B B D D B B B B D B D B D D B B D D D
7 A A A C A B A C C D C D D D D C D A D D C C D B D
8 B C A A C C B B C D A C D C D C C C D C A B C D C
9 A A B B A B A C C C C C D D D D D B D D D C C D D
10 B C B B C B B B C D A B B C D D D C D D B B D D D
11 B C C A B A A C A D A B D D D C C D C B B A D D D
12 C B B C D C B B D D B C C D C B C C D C B C D D D
49
13 A C A B C C B B C C C D A B D B D D C c B C D D C
14 A A A B B B A C A B C C C C D B D B C C C C D C D
15 B B B B B B B B D D B C D D D D D C D D C C D D D
16 B B B B B C B C C D B D D D D D D B D D D C D D D
17 A B B B C D B A C C B D D C D C C C D C A B D D A
18 C D C C C C C B C C B C D D C D D B D D B C D D D
19 C D C C D C B C C B A A C C C B D C D D C C D D D
20 C B B B C C B B D B B B B D D D D A D D D B D D D
21 C C C C C C C C D D B C D D D D D B D D D C D D C
22 A A A A C A C C C C A A C C D C C C D C C C C C C
23 A A A A C A C C C C A A C C D C C C D C C C C C C
24 A A A A C A C C C C A A C C D C C C D C C C C C C
25 B B B C C C C C C D B C D D D C D B D C D C D D D
26 A B B B C D B A C C B D D C D C C C D C A B D D A
27 B B B B C D B A C C B D D C D C C C D C A B D D A
28 A C A A C B B B C C C C D C D C D B D C C C D D D
29 D C A B C B C B C A A A D C D C D B D C C B D D D
30 A B B B C D B A C C B D D C D C C C D C A B D D A
31 B B B B C D B A C C B D D C D C C C D C A B D D A
32 C A A D B A B D C D C D C C C C C C D C D C D D D
33 B B B C C B B B D C B C D D D C D D D C D C C D D
34 B B B B C C C B C C B D D D D D D B D D C C D D D
35 B B B C D C B C C D B B D D D D D A D C C C D D D
36 A C A A A A A A D A A A A C D C D C D C A B D D D
37 B B A A A A A A D C A C C C D C D A C C C A D D A
38 A A A A A A A A D C A A A D D D D A D D D C D D D
39 D C D D C C D C C C B B D D D D C C C C B C D D D
40 A A A B B B B B C C B D D D D C D B D C C B D D D
2. Data Hasil Angket
a. Data hasil angket tentang pola asuh orang tua terhadap moralitas dan
spiritualitas remaja
Untuk mengetahui pola asuh orang tua di Blotongan RW 01 Salatiga
penulis memperoleh data dari hasil angket yang telah diberikan kepada
responden, yang berisi 25 item pertanyaan yang setiap item pertanyaan
terdapat 4 alternatif jawaban yaitu a, b, c atau d dengan bobot penilaian
sebagai berikut :
1) Alternatif jawaban A dengan nilai 3
50
2) Alternatif jawaban B dengan nilai 3
3) Alternatif jawaban C dengan nilai 2
4) Alternatif jawaban D dengan nilai 1
Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat
pada tabel berikut dibawah ini :
3. Hasil Jawaban Angket
Dalam penelitian ini penulis mengambil tiga variabel, adapun
variabel tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel VI
Jawaban Angket Tentang Pola Asuh
No Nama Responden Jawaban Soal Nilai Nominasi
A B C D
1 Bi 2 5 7 11 46 B
2 Wa 12 - 1 12 50 B
3 No 1 6 9 9 48 B
4 Ba 8 4 1 12 50 B
5 Ma - - 25 - 50 B
6 Qo - 16 - 9 57 A
7 Ha 6 2 7 10 48 B
8 Ta 4 4 12 5 53 A
9 Ri 4 4 7 10 48 B
10 Fr 1 10 5 9 52 A
11 He 6 5 6 8 53 A
12 Ca - 7 10 8 49 B
13 Ra 3 6 10 6 53 A
14 Re 5 6 10 4 57 A
15 Ha - 9 4 12 47 B
51
16 An - 8 4 13 45 C
17 Ne 4 6 8 7 53 A
18 Fu - 4 11 10 44 C
19 No 2 3 12 8 47 B
20 Aj 1 10 3 11 50 B
21 IL - 2 11 12 40 C
22 Fi 7 - 16 2 55 A
23 No 7 - 16 2 55 A
24 He 7 - 16 2 55 A
25 At - 5 10 10 45 C
26 Si 4 6 8 7 53 A
27 Yu 3 7 8 7 53 A
28 Wa 3 4 11 7 50 B
29 Ni 4 5 8 8 51 B
30 Ad 4 6 8 7 53 A
31 Ni 2 7 8 7 50 B
32 Ez 3 2 11 9 46 B
33 Ma - 7 8 10 47 B
34 Di - 7 7 11 46 B
35 Fa 1 6 7 11 46 B
36 Pu 12 1 5 7 56 A
37 Ri 10 2 8 5 57 A
38 An 12 - 2 11 51 B
39 Ba - 3 11 11 42 C
40 Ad 3 8 5 9 52 A
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari
masing-masing responden.Kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori
tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut
digunakan rumus interval sebagai berikut :
52
i=
i=
i=
i= 6 Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam
kategori sebagai berikut :
a. Nominasi A adalah nilai 52-57 intensitas tinggi
b. Nominasi B adalah nilai 46-51 intensitas sedang
c. Nominasi C adalah nilai 40-45 intensitas rendah
Dari data tersebut diatas intensitas pola asuh orang tua dapat
dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya :
1. Intensitas pola asuh orang tua tinggi ada 16 orang dengan prosentase 40%
2. Intensitas pola asuh orang tua sedang ada 19 orang dengan prosentase 47,5%
3. Intensitas pola asuh orang tua rendah ada 3 orang dengan prosentase 12,5%
b. DataMoralitas Dan Spiritualitas Remaja Blotongan RW 01 adalah
sebagai berikut
TABEL VII
DISTRIBUSI JAWABAN ORANG TUA TENTANG MORALITAS
REMAJA
NO NO ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8
1 A A A A B C D B
2 A A B A B C C A
3 A A B A B B C A
4 A A A A A D B A
5 A A A A C B B D
53
6 A A A A C D D A
7 A A A A C C D B
8 A A B D B B C B
9 A A A B C C C A
10 A A A A B C C B
11 A A C B A D D C
12 A A C B A D D C
13 A A A B B B C C
14 B B C A A D C C
15 B B C B C C C C
16 B B C A C B D B
17 A A B A B B C A
18 B B A A C B D B
19 A A C C C D D C
20 A A C B A C D B
21 A A A A A B D B
22 B B A B A A C C
23 B B A B C A B B
24 B B A B C A B B
25 A A A A B B D C
26 A A A A B D C C
27 A A B A B B C A
28 A B A B C C C A
29 A B C B C D C A
30 A A B A B B C A
31 B A C B C A D C
32 A A C B C D C C
33 B B A B A C C B
34 A A A A B C D B
35 A A A A B B C C
36 A A A B B A D A
37 A A A A A C B B
38 B B A B A C C D
39 B B A B B C D B
54
40 B A A A B C D A
TABEL VIII
DISTRIBUSI JAWABAN ORANG TUA TENTANG
SPIRITUALITAS REMAJA
NO NO ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A B A C C B B B B D
2 B C D C A B A B D D
3 B C D C A B A B D D
4 A A D B A A A B C D
5 C A D B A B A A B C
6 C A D B A B A A A C
7 B A D B A A C A C D
8 B A B B A A C A A C
9 D C C B A A A A B B
10 C B D B C A A B B D
11 C A B C A B B B C D
12 C A B C A B B B C D
13 B A C A A A A B C B
14 D C D A B B C B C A
15 C C C A B A C A D D
16 C A C C B A B A B C
17 B C D C A B A B D D
18 B B B B A A A A C D
19 D A D B B A A A C C
20 C A C C A B A A B D
21 A A C A A A B B C D
22 A A C C A B A B D B
23 A A C C A B A A D B
24 A A B B A B A A C C
25 A A B B A A B B D C
55
26 A A C B A A A B C D
27 B C D C A B A B D D
28 D C C A B B C D C D
29 C C C D D B B A A D
30 B C D C A B A B D D
31 A A A C B B B B C D
32 C B C C B A B B B D
33 D C D C B B A B A C
34 C B C C B B B A C C
35 C A C A A A A B B C
36 A B B B A A B A B D
37 C A C B A A A A B D
38 C C A C B B C A C D
39 C A C C B A A A A C
40 A A C A B B C B C D
Adapun data tentang angket moralitas dan spiritualitas remaja dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL IX
JAWABAN ANGKET TENTANG MORALITAS REMAJA
No Nama Responden Jawaban Soal Nilai Nominasi
A B C D
1 Mj 4 2 1 1 21 B
2 Hr (Wa) 4 2 2 - 22 A
3 Hj (No) 4 4 - - 24 A
4 Hj (Ba) 6 - - 2 20 B
5 Ul (Ha) 4 2 1 1 21 B
6 Ul (Qo) 5 - 1 2 19 B
56
7 Ul (Ma) 4 1 2 1 20 B
8 Wr 2 4 1 1 21 B
9 Yl 4 1 3 - 21 B
10 Hn 4 2 2 - 22 A
11 Mg (He) 3 1 2 2 18 C
12 Mg (Ca) 3 1 2 2 18 C
13 Rf 3 3 2 - 22 A
14 Et 2 2 3 1 19 B
15 As - 3 5 - 19 B
16 Ng 1 4 2 1 20 B
17 Wd 4 3 1 - 23 A
18 Rb 2 4 1 1 21 B
19 St 2 - 4 2 16 C
20 Ed 3 2 2 1 20 B
21 Sr 5 2 - 1 22 A
22 St (Fi) 3 3 2 - 22 A
23 St (Vi) 2 5 1 - 23 A
24 St (Wa) 2 5 1 - 23 A
25 Wr 4 2 1 1 21 B
26 Hn (Si) 4 1 2 1 20 B
27 Hn (Yu) 4 3 1 - 23 A
28 Yy (Wa) 3 2 3 - 21 B
29 Yy (Ni) 2 2 3 1 19 B
30 At 4 3 1 - 23 A
31 Ad 2 2 3 1 19 B
32 Um (Ez) 2 1 4 1 18 C
33 Um (Ma) 2 4 2 - 22 A
34 Ek 4 2 1 1 21 B
35 Sn 4 2 2 - 22 A
36 Wl 3 3 1 1 21 B
57
37 Sg 5 2 1 - 23 A
38 Tt 2 3 2 1 20 B
39 Kt 1 5 1 1 21 B
40 Ut 4 2 1 1 21 B
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari
masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori
tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut
digunakan rumus interval sebagai berikut :
i=
i=
i=
i=3
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam
kategori sebagai berikut :
a. Nominasi A adalah nilai 22-24 intensitas tinggi
b. Nominasi B adalah nilai 19-21 intensitas sedang
c. Nominasi C adalah nilai 16-18 intensitas rendah
Dari data tersebut diatas moralitas remaja dapat dikategorikan menjadi
3, sesuai dengan intervalnya :
a. Perilaku moralitas remaja tinggi ada 14 orang dengan prosentase 35%
b. Perilaku moralitas remaja sedang ada 22 orang dengan prosentase 55%
c. Perilaku moralitas remaja rendah ada 4 orang dengan prosentase 10%
58
TABEL X
JAWABAN ANGKET TENTANG SPIRITUALITAS REMAJA
No Nama Responden Jawaban Soal Nilai Nominasi
A B C D
1 Mj 2 5 2 1 26 A
2 Hr (Wa) 2 3 2 3 22 C
3 Hr (No) 2 3 2 3 22 C
4 Hr (Ba) 5 2 1 2 25 B
5 Ul (Ha) 4 3 2 1 26 A
6 Ul (Qo) 5 2 2 1 26 A
7 Ul (Ma) 4 2 2 2 24 B
8 Wr 5 3 2 - 28 A
9 Yl 4 2 3 1 25 B
10 Hn 2 4 2 2 24 B
11 Mg (He) 2 4 3 1 25 B
12 Mg (Ca) 2 4 3 1 25 B
13 Rf 5 3 2 - 28 A
14 Eet 2 3 3 2 23 B
15 St 3 1 4 2 22 C
16 Ng 3 3 4 - 26 A
17 Wd 2 3 2 3 22 C
18 Rb 4 4 1 1 27 A
19 St 4 2 2 2 24 B
20 Ed 4 2 3 1 25 B
21 Sr 5 2 2 1 26 A
22 St (Fi) 4 3 2 1 26 A
23 St (Vi) 5 2 2 1 26 A
24 St (Wa) 5 3 2 - 28 A
59
25 Wr 4 4 1 1 27 A
26 Hn (Si) 5 2 2 1 26 A
27 Hn (Yu) 2 3 2 3 22 C
28 Yy (Wa) 1 2 4 3 20 C
29 Yy (Ni) 2 2 3 3 21 C
30 At 2 3 2 3 22 C
31 Ad 3 4 2 1 26 A
32 Um (Ez) 1 5 3 1 25 B
33 Um (Ma) 2 3 3 2 23 B
34 Ek 1 4 5 - 25 B
35 Sn 5 2 3 - 27 A
36 Wl 4 5 - 1 28 A
37 Sg 5 2 2 1 26 A
38 Tt 2 2 5 1 23 B
39 Kr 5 1 4 - 26 A
40 Ut 3 3 3 1 25 B
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari
masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori
tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut
digunakan rumus interval sebagai berikut :
i=
i=
i=
i=3
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam
kategori sebagai berikut :
a. Nominasi A adalah nilai 26-28 intensitas tinggi
60
b. Nominasi B adalah nilai 23-25 intensitas sedang
c. Nominasi C adalah nilai 20-22 intensitas rendah
Dari data tersebut diatas spiritualitas remaja dapat dikategorikan
menjadi 3, sesuai dengan intervalnya :
a. Perilaku spiritualitas remaja tinggi ada 18 orang dengan prosentase 45%
b. Perilaku spiritualitas remaja sedang ada 14 orang dengan prosentase 35%
c. Perilaku spiritualitas remaja rendah ada 8 orang dengan prosentase 20%
61
BAB IV
ANALISA DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul
sehingga diketahui ada tidaknya pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap
moralitas dan spiritualitas remaja di Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga. Analisis
ini diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pola asuh orang tua terhadap
moralitas dan spiritualitas remaja, maka data yang akan diperoleh akan
dianalisis. Untuk memudahkan dalam menganalisis data agar berjalan dengan
benar sesuai dengan jenis data yang akan diteliti yaitu sebagai berikut.
A. Analisis Deskriptif
Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui pola asuh orang
tua dan moralitas dan spiritualitas remaja dengan menggunakan rumus
prosentase yaitu :
Keterangan :
P = prosentase
F = frekuensi
N = jumlah individu
62
1. Pola Asuh Orang Tua
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang pola
asuh orang tua terhadap moralitas dan spiritualitas remaja diketahui
rekapitulasi pola asuh orang tua adalah sebagai berikut :
a. Untuk kategori tinggi tentang pola asuh orang tua ada 16 responden:
P = 0,4 x 100%
P = 40 %
b. Untuk kategori sedang tentang pola asuh orang tua ada 19 responden
:
P = 0,475 x 100%
P = 47,5%
c. Untuk kategori rendah tentang pola asuh orang tua ada 5 responden :
P = 0,125 x 100%
P = 12,5 %
63
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi tentang pola asuh orang tua
TABEL XI
REKAPITULASI POLA ASUH ORANG TUA
DI BLOTONGAN RW 01 SALATIGA
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE
1 Tinggi 52-57 16 40
2 Sedang 46-51 19 47,5
3 Rendah 40-45 5 12,5
Jumlah 40 100
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pola
asuh orang tua pada taraf tinggi mencapai 40%, pada taraf sedang mencapai
47,5%, dan pada taraf rendah mencapai 12,5%. Dengan demikian, pola asuh
orang tua di Blotongan RW 01 Salatiga tergolong dalam kategori sedang
sebanyak 19 anak.
2. Moralitas Remaja
a. Untuk kategori Tinggi tentang moralitas remaja ada 14 responden:
P = x 100%
P = 0,35 x 100%
P = 35%
64
b. Untuk kategori sedang tentang moralitas remaja ada 22 responden :
P = x 100%
P = 0,55 x 100%
P = 55%
c. Untuk kategori rendah tentang moralitas remaja ada 4 responden :
P = x 100%
P = 0,1 x 100%
P = 10%
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi tentang moralitas remaja.
TABEL XII
REKAPITULASI MORALITAS REMAJA
DI BLOTONGAN RW 01 SALATIGA
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE
1 Tinggi 22-24 14 35
2 Sedang 19-21 22 55
3 Rendah 16-18 4 10
Jumlah 40 100
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
moralitas remaja yang tinggI yaitu 35% sebanyak 14 orang, yang sedang yaitu
55% sebanyak 22 orang, dan yang rendah yaitu 10% sebanyak 4 orang.
65
Sehingga dengan demikian moralitas remaja di Blotongan RW 01 Salatiga
tergolong dalam kategori sedang yaitu 55% sebanyak 22 orang.
3. Spiritualitas Remaja
a. Untuk kategori Tinggi tentang spiritualitas remaja ada 18 responden:
P = x 100%
P = 0,45 x 100%
P = 45%
b. Untuk kategori sedang tentang spiritualitas remaja ada 14 responden :
P = x 100%
P = 0,35 x 100%
P = 35%
c. Untuk kategori rendah tentang spiritualitas remaja ada 8 responden :
P = x 100%
P = 0,2 x 100%
P = 20%
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi tentang moralitas remaja.
TABEL XIII
REKAPITULASI SPIRITUALITAS REMAJA
DI BLOTONGAN RW 01 SALATIGA
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE
1 Tinggi 26-28 18 45
66
2 Sedang 23-25 14 35
3 Rendah 20-22 8 20
Jumlah 40 100
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
spiritualitas remaja yang tinggi yaitu 45% sebanyak 18 orang, yang sedang
yaitu 35% sebanyak 14 orang, dan yang rendah yaitu 20% sebanyak 8 orang.
Sehingga dengan demikian spiritualitas remaja di Blotongan RW 01 Salatiga
tergolong dalam kategori tinggi yaitu 45% sebanyak 18 orang.
B.Pengujian Hipotesis
Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya
hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, tentang pengaruh pola asuh orang tua
terhadap moralitas dan spiritualitas remaja di Blotongan RW 01 Salatiga.Maka
dibuktikan dengan mencari nilai korelasi antara variabel pola asuh orang tua
(X) terhadap moralitas remaja (Y1) dan spitualitas remaja (Y2), yang dalam
statistik lebih dikenal dengan sebuah uji regresi ganda.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi antara X terhadap Y1 dan
Y2akan dikorelasikan dalam bentuk tabel koefisien korelasi.
TABEL XIV
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Moralitas dan Spiritualitas
Remaja Di Blotongan RW 01 Salatiga
NO X Y1 Y2 X2
Y12
Y22
X . Y1 X . Y2
1 46 21 26 2116 441 676 966 1196
67
2 50 22 22 2500 484 484 1100 1100
3 48 24 22 2304 576 484 1152 1056
4 50 20 25 2500 400 625 1000 1250
5 50 21 26 2500 441 676 1050 1300
6 57 19 26 3249 361 676 1083 1482
7 48 20 24 2304 400 576 960 1152
8 53 21 28 2809 441 784 1113 1484
9 48 21 25 2304 441 625 1008 1200
10 52 22 24 2704 484 576 1144 1248
11 53 18 25 2809 324 625 954 1325
12 49 18 25 2401 324 625 882 1225
13 53 22 28 2809 484 784 1166 1484
14 57 19 23 3249 361 529 1083 1311
15 47 19 22 2209 361 484 893 1034
16 45 20 26 2025 400 676 900 1170
17 53 23 22 2809 529 484 1219 1166
18 44 21 27 1936 441 729 924 1188
19 47 16 24 2209 256 576 752 1128
20 50 20 25 2500 400 625 1000 1250
21 40 22 26 1600 484 676 880 1040
22 55 22 26 3025 484 676 1210 1430
23 55 23 26 3025 529 676 1265 1430
24 55 23 28 3025 529 784 1265 1540
68
25 45 21 27 2025 441 729 945 1215
26 53 20 26 2809 400 676 1060 1378
27 53 23 22 2809 529 484 1219 1166
28 50 21 20 2500 441 400 1050 1000
29 51 19 21 2601 361 441 969 1071
30 53 23 22 2809 529 484 1219 1166
31 50 19 26 2500 361 676 950 1300
32 46 18 25 2116 324 625 828 1150
33 47 22 23 2209 484 529 1034 1081
34 46 21 25 2116 441 625 966 1150
35 46 22 27 2116 484 729 1012 1242
36 56 21 28 3136 441 784 1176 1568
37 57 23 26 3249 529 676 1311 1482
38 51 20 23 2601 400 529 1020 1173
39 42 21 26 1764 441 676 882 1092
40 52 21 25 2704 441 625 1092 1300
Jml 2003 830 989 100985 17422 24819 41702 49723
Jadi pada tabel diatas dapat diketahui bahwa :
= 40
= 2003
= 830
= 989
69
= 100985
= 17422
= 24819
= 41702
= 49723
2 = 4012009
2 = 692224
2 = 986049
Maka hasil hitung dari data tersebut adalah sebagai berikut :
a. Korelasi X dan Y1
Rxy1=
Rxy1=
Rxy1=
Rxy1=
Rxy1=
Rxy1= 0,495
Jadi rxy 1 = 0,495, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.
Untuk n = 40 maka pada taraf 5% menunjukkan angka sebesar 0,312, dan
pada taraf 1% menunjukkan angka 0,404. Ketentuan bila r hitung lebih kecil
dari r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila r
hitung lebih besar dari r tabel pada taraf 5% dan 1%, maka Ho ditolak dan
70
Ha diterima.Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, maka
Ha diterima, dengan demikian hasil dari 0,495 itu signifikan.Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan pola asuh orang tua terhadap moralitas
remaja.
b. Korelasi X dan Y2
Rxy2=
Rxy2=
Rxy2=
Rxy2=
Rxy2=
Rxy2= 0,587
Jadi rxy2= 0,587, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk
n = 40 maka pada taraf 5% menunjukkan angka sebesar 0,312, dan pada
taraf 1% menunjukkan angka 0,404. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari
r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila r hitung
lebih besar dari r tabel pada taraf 5% dan 1%, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, maka Ha
diterima, dengan demikian hasil dari 0,587 itu signifikan.Terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan pola asuh orang tua terhadap spiritualitas remaja.
c. Korelasi Y1 dengan Y2
Ry1y2 =
71
Ry1y2 =
Ry1y2 =
Ry1y2 =
Ry1y2 =
Ry1y2 =
Ry1y2 = 0,968
Jadi ry1y2= 0,968, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.
Untuk n = 40 maka pada taraf 5% menunjukkan angka sebesar 0,312, dan
pada taraf 1% menunjukkan angka 0,404. Ketentuan bila r hitung lebih kecil
dari r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila r
hitung lebih besar dari r tabel pada taraf 5% dan 1%, maka Ho ditolak dan
Ha diterima.Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, maka
Ha diterima, dengan demikian hasil dari 0,968 itu signifikan.Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara moralitas remaja dan spiritualitas
remaja.
d. Mencari nilai koefisien korelasi ganda
Untuk mencari nilai koefisien ganda pola asuh orang tua terhadap
moralitas dan spiritualitas remaja maka menggunakan rumus :
Rxy1y2 =
Rxy1y2 =
72
Rxy1y2 =
Rxy1y2 =
Rxy1y2 =
Rxy1y2 =
Rxy1y2 = 0,920
Jadi ry1y2= 0,920, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.
Untuk n = 40 maka pada taraf 5% menunjukkan angka sebesar 0,312, dan
pada taraf 1% menunjukkan angka 0,404. Ketentuan bila r hitung lebih kecil
dari r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila r
hitung lebih besar dari r tabel pada taraf 5% dan 1%, maka Ho ditolak dan
Ha diterima.Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, maka
Ha diterima, dengan demikian hasil dari 0,920 itu signifikan. Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan pola asuh orang tua terhadap moralitas
dan spiritualitas remaja.
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Setelah data berhasil diuji dengan menggunakan product moment dan
regresi ganda, langkah awal mencari r product moment pada tabel dan
didapat hasil pada taraf 5% = 0,312.
Hal ini menunjukkan bahwa korelasi positif dan signifikan antara rxy1
(0,495) merupakan korelasi yang positif dan signifikan pada taraf 5% (0,495
> 0,312), maka dapat disimpulkan bahwasannya pola asuh orang tua dapat
mempengaruhi moralitas remaja di Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga.
73
Selanjutnya korelasi antara rxy2 (0,587) merupakan korelasi yang positif
dan signifikan pada taraf 5% (0,587 > 0,312), maka dapat disimpulkan
bahwasannya pola asuh orang tua dapat mempengaruhi spiritualitas remaja
blotongan RT 03 RW 01 Salatiga.
Demikian halnya korelasi antara ry1y2 diperoleh hasil 0,968 merupakan
korelasi positif yang signifikan pada taraf 5% (0,968 > 0,312), maka dapat
disimpulkan bahwasannya moralitas dan spiritualitas remaja dapat
dipengaruhi dari pola asuh orang tua di Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga.
Begitu pula dengan korelasi rxy1y2 diperoleh hasil 0,920 merupakan
korelasi positif yang signifikan pada taraf 5% (0,920> 0,312).Hal ini berarti
hipotesa alternatif (Ha) diterima dan terbukti kebenarannya karena “ro” lebih
besar dari “rt” dan hipotesa nol (Ho) ditolak kebenarannya.Maka dapat
disimpulkan bahwasannya pola asuh orang tua dapat mempengaruhi
moralitas dan spiritualitas remaja di Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab III dan bab IV, dapat diambil
kesimpulan sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian
sebelumnya yakni : untuk mengetahui pengaruh yang positif antara pola
asuh orang tua X) aplikasinya terhadap moralitas remaja (Y1) dan
spiritualitas remaja (Y2) di Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga, maka setelah
diadakan perhitungan menunjukkan :
1. Berdasarkan tabel distribusi pola asuh orang tua, dapat diketahui bahwa
prosentase pola asuh orang tua di Blotongan RT 03 RW 01 Salatiga
adalah sebesar 47,5% termasuk dalam kategori sedang, karena berada
pada interval 46-51 dengan jumlah orang tua 19.
2. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi moralitas remaja adalah 55%
termasuk dalam kategori sedang, karena berada pada interval 19-21
dengan jumlah anak 22.
3. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi spiritualitas remaja adalah 45%
termasuk dalam kategori tinggi, karena berada pada interval 26-28
dengan jumlah anak 18.
4. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap
moralitas dan spiritualitas remaja karena hasil diperoleh 0,902. Hasil
tersebut diuji keberartiannya dengan menggunakan r tabel pada taraf
75
signifikansi 5% diperoleh hasil 0,312 dan pada taraf 1% diperoleh hasil
0,404. Karena r hitung lebih besar dari r tabel maka korelasi tersebut
sigifikan.
5. Dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil yang
menjadi kesimpulan bahwa ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap
moralitas remaja. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi rxy1 hitung
sebesar 0,495 dan selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel dengan N
= 40, pada taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,312 dan pada taraf 1%
diperoleh nilai = 0,404.Setelah data dianalisis dengan menggunakan
rumus teknik korelasi diperoleh nilai lebih besar daripada nilai r
tabel atau (0,495> 0,312).Berdasarkan perhitungan statistik maka
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif pola asuh orang
tua terhadap moralitas remaja di Blotongan RT 03 RW 01 Salatigadapat
diterima kebenarannya.Dengan demikian terbuktilah bahwa pola asuh
orangtua berpengaruh terhadap moralitas remaja.
6. Dan dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil yang
menjadi kesimpulan bahwa ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap
spiritualitas remaja. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi rxy2
hitung sebesar 0,587 dan selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel
dengan N = 40, pada taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,312 dan
pada taraf 1% diperoleh nilai = 0,404.Setelah data dianalisis dengan
menggunakan rumus teknik korelasi diperoleh nilai lebih besar
daripada nilai r tabel atau (0,587> 0,312).Berdasarkan perhitungan
76
statistik maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif
pola asuh orang tua terhadap spiritualitas remaja di Blotongan RT 03
RW 01 Salatigadapat diterima kebenarannya. Dengan demikian
terbuktilah bahwa pola asuh orangtua berpengaruh terhadap spiritualitas
remaja.
B. Saran – Saran
Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan
terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran
yang tertuang dalam skripsi ini.
1. Saran untuk Orang Tua
a. Hendaknya orang tua selalu menjalin komunikasi dengan anak
b. Hendaknya orang tua selalu mendampingi anak ketika menonton
televisi
c. Hendaknya orang tua memiliki bekal pengetahuan tentang pola asuh
terhadap anak
d. Hendaknya orang tua selalu memotivasi belajar anak
2. Saran untuk Anak
a. Hendaknya anak selalu menghormati orang tuanya
b. Hendaknya anak selalu bersikap terbuka terhadap orang tua
c. Hendaknya anak giat belajar
d. Hendaknya anak bisa memilih teman bergaul
77
C. Penutup
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, akhirnya penulisan skripsi ini bisa
terselesaikan, semua ini tidak lain hanyalah atas karunia dan hidayah dari
Allah SWT semata. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.Penulis menyadari
sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis menghaturkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Semoga Allah
SWT berkenan membalasnya, aamiin… Akhirnya dengan usaha yang
maksimal ini, penulis yakin bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bermanfaat demi kesempurnaan skripsi ini
78
DAFTAR PUSTAKA
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
1996
Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan, Ponorogo Press, Yogyakarta,
2005
Lili Tjahjadi, Hukum Moral, Kanisius, Jakarta, 1991
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Pustaka Setia, Bandung,
1997
Ma’ruf Zuraiq, Cara Mendidik Anak dan Mengatasi Problemanya, Nuansa
Aulia, Bandung, 2008
Mimi Doe & Marsha Walch, 10 Prinsip Spiritual Parenting, Kaifa, Bandung,
2001
Moh. Shochib, Pola Asuh Orang Tua, Rineka Cipta, Jakarta, 1998
Poespoprodjo, Filsafat Moral, Remadja Karya, Bandung, 1988
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Grasindo, Jakarta, 2006
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta, 1998
Sutrisno Hadi, Statistik 2, Andi Offset, Yogyakarta, 1994
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam
Keluarga, Rineka Cipta, Jakarta, 2004
Thomas Gordon, Menjadi Orang Tua Efektif, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1994
Zakiah Daradjat, Membina Nilai-Nilai Moral Di Indonesia, Bulan Bintang,
Jakarta, 1972
79
ANGKET
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MORALITAS
DAN SPIRITUALITAS ANAK
Petunjuk Pengisian
1. Isilah data pribadi anda dengan benar
2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini, kemudian pilihlah
salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf a, b, c atau d
3. Pilihlah jawaban di bawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang
saudara alami guna memperoleh keterangan yang sesuai dan benar
Nama : ...................................
A. Angket Tentang Pola Asuh Orang Tua
1. Kalau selama ini anda berbeda pendapat dengan orang tua, maka orang tua
anda cenderung mempertimbangkan dan mendiskusikan pendapat anda,
serta memberikan bimbingan?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
2. Jika anda memilki suatu pilihan, maka orang tua akan memberikan
kebebasan kepada anda untuk memilih apa yang anda kehendaki dan orang
tua memberikan pengarahan ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
3. Kalau anda melakukan kesalahan maka orang tua akan memberikan nasihat
dan bimbingan kepada anda,
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
4. Selama ini anda merasakan orang tua anda menghargai dan memuji serta
memberikan dorongan jika anda memiliki suatu kemampuan yang menonjol
a. Selalu c. Kadang - kadang
80
b. Sering d. Jarang sekali
5. Dalam masalah keluarga orang tua bersama – sama dengan anggota keluarga
lainnya dalam menyelesaikannya
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
6. Orang tua akan memberikan penghargaan dan akan merasa senang jika anda
berprestasi
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
7. Orang tua melatih anda untuk bersikap dewasa dalam bertingkah laku
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
8. Orang tua anda memperhatikan apa yang menjadi keinginan anda
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
9. Apakah orang tua anda akan memarahi dan menyalahkan apabila anda
melakukan kesalahan ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
10. Apakah orang tua anda mengatur kehidupan anda tanpa memberikan
kesempatan serta memaksakan aturan kepada anda ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
11. Apakah orang tua anda senantiasa meminta anda untuk belajar dengan rajin
dan tekun ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
81
12. Apakah orang tua anda selalu menanyakan anda kapan harus belajar ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
13. Apakah orang tua membatasi pergaulan anda dengan teman – teman tanpa
alasan yang jelas
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
14. Apakah orang tua anda memaksa anda untuk melakukan saran dan nasihat
yang diberikan meskipun nasihat tersebut mengecewakan anda ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
15. Apakah orang tua anda tidak segan – segan memukul bila anda membuat
mereka kecewa ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
16. Apakah setiap ucapan orang tua anda harus diikuti walaupun itu suka atau
tidak suka
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
17. Ketika orang tua marah dengan anda orang tua akan mendiamkan anda
dalam waktu yang lama ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
18. Orang tua anda memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada anda
dalam memilih teman bergaul ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
82
19. Apakah selama ini anda merasakan jika orang tua anda kurang peduli
dengan persoalan hidup anda
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
20. Apakah orang tua Jarang sekali komentar apapun dengan anda dalam
mengikuti kegiatan diluar rumah ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
21. Apakah orang tua Jarang sekali memberi nasihat dan pengarahan agar anda
mengurangi waktu bermain untuk belajar ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
22. Apakah orang tua anda memberikan segala kebutuhan anda ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
23. Apakah orang tua anda membiarkan saja ketika anda membuat suatu
kesalahan
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
24. Apakah orang tua anda membiarkan saja ketika anda mendapat teguran
dari sekolah ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
25. Apakah orang tua anda tidak peduli terhadapa tingkah laku anda ?
a. Selalu c. Kadang - kadang
b. Sering d. Jarang sekali
83
ANGKET
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
MORALITAS REMAJA
Petunjuk pengisian :
1. Isilah data pribadi anda dengan benar
2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini, kemudian pilihlah
salah satu jawaban yang tersedia dengan member tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, atau d
3. Pilihlah jawaban di bawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang
saudara alami guna memperoleh keterangan yang sesuai dan benar
Nama orang tua : ………………….. Nama Anak : ……………… Usia … Th
B. Angket Tentang Moralitas Remaja
1. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda bersikap sopan santun
kepada anda ?
a. Ya, sangat saya rasakan c. Kurang saya rasakan
b. Ya, cukup saya rasakan d. Tidak saya rasakan
2. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda bertutur kata yang baik
kepada anda ?
a. Ya, sangat saya rasakan c. Kurang saya rasakan
b. Ya, cukup saya rasakan d. Tidak saya rasakan
3. Bagaimana dengan anak anda, apakah ketika akan keluar rumah anak anda
berpamitan dengan anda ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
4. Bagaimana dengan anak anda, apakah ketika anak anda meminta sesuatu dan
orang tua belum bisa mengabulkannya, anak anda marah dengan anda ?
a. Jarang sekali c. Sering
b. Kadang-kadang d. Selalu
5. Bagaimana dengan anak anda, apakah ketika anda menasehati anak anda
anak anda mau mendengarkan dan melaksanakannya ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
84
b. Sering d. Jarang sekali
6. Bagaimana dengan anak anda, apakah ketika berbuat salah kepada anda anak
anda mau meminta maaf dan tidak mengulanginya lagi ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
7. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda pernah berbohong kepada
anda ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
8. Bagaimana dengan anak anda, apakah ketika anda mengingatkan dalam
bergaul dengan temannya anak anda mau mengikuti anda?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
85
ANGKET
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
SPIRITUALITAS REMAJA
Petunjuk pengisian :
1. Isilah data pribadi anda dengan benar
2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini, kemudian pilihlah
salah satu jawaban yang tersedia dengan member tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, atau d
3. Pilihlah jawaban di bawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang
saudara alami guna memperoleh keterangan yang sesuai dan benar
B. Angket Tentang Spiritualitas Remaja
Nama orang tua : ………………….. Nama Anak : ……………… Usia … Th
1. Bagaimana dengan anda, apakah ketika diajak ke acara pengajian anak anda
mau mengikutinya ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
2. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda mau mengaji ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
3. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda suka mendengarkan acara
pengajian-pengajian baik di TV ataupun di radio ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
4. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda suka mengikuti kegiatan
kerohanian baik di lingkungan rumah maupun sekolahan ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
5. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda mempunyai semangat
berjuang dalam membela agamanya ?
a. Ya, sangat semangat c. Tidak semangat
b. Kadang semangat d. Sama sekali tidak semangat
86
6. Bagaimana dengan anak anda, ketika anda mengajak sholat berjamaah, anak
anda mau mengikutinya ?
a. Ya, mau mengikuti c. Tidak mau mengikuti
b. Kadang mau mengikuti d. Sama sekali tidak mau mengikuti
7. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda dapat memilih dalam
bergaul dengan teman-temannya ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
8. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda suka menolong pekerjaan
anda ?
a. Ya, suka menolong c. Tidak suka menolong
b. Kadang suka menolong d. Sama sekali tidak suka menolong
9. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda sudah bisa melaksanakan
sholat lima waktu ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
10. Bagaimana dengan anak anda, apakah anak anda ikut dalam kepengurusan
remaja masjid ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Jarang sekali
87
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mulyani Setyaningsih
Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 25 September 1986
NIM : 11107144
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Soko RT 01 RW 07 Sidorejo, Salatiga
Pendidikan
1. SDN Sidorejo Lor 1 Salatiga Tahun 1999
2. SMP N 6 Salatiga Tahun 2002
3 SMK N 1 Salatiga Tahun 2005
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya
Salatiga, 23 Juli 2014
Hormat Saya
Mulyani Setyaningsih
NIM. 11107144
88
DAFTAR SKK
Nama : Mulyani Setyaningsih Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI
NIM : 11107144 PA :Mufiq, S.Ag,
M.Phil
NO Nama Kegiatan Waktu Kegiatan Status Nilai
1 OPSPEK 2007 28-31 Agustus 2007 Peserta 3
2 SK Praktikum
Bimbingan Baca Tulis
Al-Qur’an
18 November 2008 Peserta 2
3 Workshop Model
Metode Pengenalan
Baca Melalui
Pembelajaran Berbasis
Permainan pada Anak
Usia Dini
21 Juni 2010 Peserta 3
4 SK Praktikum
Metodologi
Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
20 Agustus 2010 Peserta 2
5 Sertifikat Praktikum
Pelatihan Ikhtibar al-
Lughah al-arabiyah ka
lughah ajnabiyah
(ILAIK)
11-26 Februari 2011 Peserta 3
6 Sertifikat Program
Magang PAUD dengan
pendekatan berpusat
pada anak
4-9 April 2011 Peserta
Magang
4
7 Piagam Penghargaan
Peragaan Manasik Haji
RA – MI Ma’arif Se-
Kecamatan Tuntang
23 November 2011 Panitia 3
8 Sertifikat Seminar
Nasional Entrepeneur
“Membangun Jiwa
28 Desember 2011 Peserta 6
89
Entrepreneurship
Menuju Kemandirian
Ekonomi Kader
Muhammadiyah”
9 Piagam Penghargaan
Upgrading Pengurus
IGTKI – PGRI
Kecamatan se-
Kabupaten
18 Februari 2012 Peserta 3
10 Piagam Penghargaan
Lomba Kreatifitas Anak
RA/BA/TA IGRA
Tingkat Kecamatan
Tuntang
5 Maret 2012 Panitia 3
11 Sertifikat seminar
muslimah “Ibu Pondasi
Utama Membangun
Generasi Rabbani”
15 April 2012 Peserta 3
12 Sertifikat Pelatihan Ice
Breaker Penyemangat
Belajar “Kiat Cerdas
Menghidupkan kelas,
guru okay muridpun
enjoy”
23 September 2012 Peserta 3
13 STTB Pelatihan Koran
Anak oleh PKBM La
Tahzan
September-
Desember 2012
Peserta 3
14 Piagam Penghargaan
Lomba Kreatifitas Anak
RA/BA/TA IGRA
Tingkat Kecamatan
9 Maret 2013 Panitia 3
90
Tuntang
15 Piagam Penghargaan
Lomba Kreatifitas Anak
RA/BA/TA IGRA
Tingkat Kecamatan
Tuntang
9 Maret 2013 Juri
Membentuk
Plastisin
4
16 Piagam Penghargaan
Peringatan Hari Kartini
21 April 2013 Juri Memasak 4
17 Sertifikat Seminar
Membedah Metode Aa-
Ba-Ca Brilliant
7 Juni 2013 Peserta 3
18 Sertifikat Seminar
Regional Deteksi Dini
Gangguan
Perkembangan Pada
Anak
18 Juni 2013 Peserta 4
19 Piagam Penghargaan
Ajang Kreatifitas Anak
RA Jombor Tahun 2013
18 Juni 2013 Panitia 3
20 Piagam Penghargaan
Peragaan Manasik Haji
RA – MI Ma’arif Se-
Kecamatan Tuntang
25 Januari 2014 Panitia 3
21 Piagam Penghargaan
Lomba Kreatifitas Anak
RA/BA/TA IGRA
Tingkat Kecamatan
Tuntang
15 Maret 2014 Panitia 3
22 Piagam Penghargaan
Lomba Kreatifitas Anak
RA/BA/TA IGRA
15 Maret 2014 Juri Memakai
Seragam
5
91
Tingkat Kecamatan
Tuntang
23 Piagam Penghargaan
Ajang R.A Kartini Siswa
17 April 2014 Juri Lomba 5
24 Sertifikat Tafsir Tematik
“Konsep Pemimpin Ideal
Menurut Al-Qur’an”
17 Mei 2014 Peserta 3
25 SK Mengajar TPQ Abu
Hurairah Soka
Januari 2014 -Juli
2014
Ustadzah 3
26 Surat Pengalaman Kerja
di PAUD Al-Qudwah
1 Juli 2006 – 26 Juli
2008
Guru 3
27 Surat Keterangan
Tenaga Pendidik
Bimbingan Belajar Laa
Tansa
September 2009 –
Juli 2014
Tentor 15
28 Surat Keterangan Aktif
Mengajar di RA Az-
Zahra Jombor
Kecamatan Tuntang
Kab. Semarang
15 Desember 2009 –
Sekarang
Guru 15
29 Piagam Penghargaan
Ajang Kreatifitas Anak
Ra Jombor Tahun 2014
14 Juni 2014 Panitia 3
Jumlah 120
92