DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

82
DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU REMAJA DI DESA SUNGAI LANDAI KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Oleh: NAMA : Piriyansah NIM : UB 160242 PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

Page 1: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN

PERILAKU REMAJA DI DESA SUNGAI LANDAI KECAMATAN

MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

NAMA : Piriyansah

NIM : UB 160242

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

ii

Page 3: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

iii

Page 4: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

iv

Page 5: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

v

MOTTO

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan”.1

1 Departemen agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Jakarta: Lajnah

Pentashihan mushaf al- Qur’an, 2009),219.

Page 6: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi karena, pada zaman sekarang kenakalan

yang terjadi dikalangan remaja sangat sering terjadi mulai dari hal-hal kecil

hingga sampai melanggar norma hukum. Kenakalan remaja sangat erat

kaitannya dengan pola asuh yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya.

Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua tidak sejalan dengan apa yang

diinginkan oleh anaknya terkadang ada juga orang tua bersikap otoriter dan ada

juga orang tua yang bersifat acuh tak acuh terhadap anaknya sehingga anak

mencari kepuasan diluar untuk mendapakan apa yang mereka inginkan.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pada penelitian ini penulis

bermaksud melihat langsung, bagaimana Pola Asuh yang diterapkan Orang Tua

pada remaja, apa saja dampak dari pola asuh orang tua dalam membentuk

perilaku remaja dan apa saja kendala orang tua dalam mengasuh remaja di desa

sungai landai. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara

dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan penelitian

komparatif.

Hasil penelitian ini adalah menunjukkan adanya Pola Asuh yang

diterapkan Orang Tua pada remaja, apa saja dampak dari pola asuh orang tua

dalam membentuk perilaku remaja dan apa saja kendala orang tua dalam

mengasuh remaja di desa sungai landai.

Page 7: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

vii

PERSEMBAHAN

حِيمِ ِ الَّرَحْمنِ الرَّ بسِْمِ اللّه

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas kasih sayang dan karunia-

Nya yang telah memberikanku kekuatan serta membekaliku dengan ilmu

pengetahuan sehingga diberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.

Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah

Muhammad SAW semoga kelak kita mendapatkan syafaat dari beliau.

Aamiin..

Teristimewa kupersembahkan karya kecil ini kepada cahaya hidup

yang sangat kusayangi Ayahanda ( Zulkifli )dan Ibunda ( Rusmini )

tercinta, terkasih, dan yang tersayang sebagai tanda bakti, hormat dan

terima kasih yang setulusnya. Tiada kata yang bias menggantikan segala

sayang, usaha, do’a, semangat dan materi yang telah diberikan untuk

penyelesaian tugas akhir ini dibangku kuliah. Semoga ini menjadi awal

untuk membuat Ibunda dan Ayahanda bahagia.

Terimakasih atas do’a, cinta, kasih saying dan bantuan kalian

selama ini. Serta keponakan-keponakanku tersayang terima kasih untuk

senyum dan tawanya. Hanya karya kecil ini yang dapat kupersembahkan,

semoga dapat menjadi kebanggaan kalian semua.

Buat seseorang yang selalu ada menjadi penyemangat (Zuhrina.S).

Serta kepada Teman-teman: Rahmansah Amin, Nur Kholis, Mahmud

Zainal Syafillahn. Dan terimakasih kepada pembimbing yang tak henti

membimbing saya. Terima kasih tiada tara atas segala support yang telah

di berikan selama ini dan semoga saudaraku tercinta dapat menggapaikan

keberhasilan juga di kemudian hari.Tiada yang bisa kuberikan kepada

kalian selain kata terimakasih.

Terkhusus untuk Almamater dan kampus biru tercinta.

Taklupa untuk sahabat dan teman seperjuangan BPI’16. Serta sahabat, kawan-

kawan sehidup, seperjuangan dan sependeritaan dikontrakan, Terima kasih

untuk do’a, nasehat, hiburan, kerjasama, ide, traktiran, tebengan dan

semangat yang kalian berikan selama ini. Sukses untuk kita semua

Aaminn..

Page 8: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT.

atas berkat rahman dan karunia-Nya yang dilimpahkan tercurahkan kepada

kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan syariat

islam kepada seluruh umat manusia. Atas rahmat Allah SWT, akhirnya

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi

persyaratan memperolh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Prodi Bimbingan

Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah Universitas Isalam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak

mendapatkan arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik yang bersifat

moril maupun materi. Pada kesempatan ini peneulis mengaturkan rasa

terimakasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Pd.I selaku pembimbing I yang telah membantu

dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Massuhartono, S.Pd., MA.SI selaku pembimbing II yang telah

membantu dan membimbing dalam penyusunan Skripsi ini.

3. Bapak Dr, A. Yunus, M.Pd.I selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan

Islam (BPI)

4. Bapak Dr, Zulqarnain, M.Ag., selaku dekan Fakultas Dakwah UIN STS

Jambi

5. Bapak Dr.D.I.Ansusa Putra,Lc.,M.A.Hum selaku wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

6. Bapak Arfan, S.Th.I.,M.Soc,Sc,Ph.D Selaku Wakil Dekan Perencanaan

dan Keuangan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi

7. Bapak Dr.Samin Batubara, M.H.I. selaku bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

8. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph.D selaku rektor UIN STS Jambi.

9. Ibu Dr.Rofikoh Ferawati, SE.,M sebagai Wakil Rektor I selaku wakil

rektor UIN STS Jambi

10. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd sebagai Wakil Rektor II Selaku wakil rektor

UIN STS Jambi.

Page 9: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

ix

11. Bapak Dr.Bahrul Ulum S.Ag., MA Sebagai Wakil Rektor III, Selaku

Wakil Rektor UIN STS Jambi.

12. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan Ilmu pengetahuan kepada

peneliti.

13. Kepada Perpustakaan UIN STS Jambi Beserta Stafnya dan Serta Kepala

Perpustakaan Daerah Jambi.

14. Bapak dan Ibu Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah

Universitas Islam Ngeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

15. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Prodi Bimbingan Penyuluhan

Islam (BPI).

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga, semogga Allah SWT

membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Jambi, Juni 2020

Penulis

PIRIYANSAH

UB 160242

Page 10: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

NOTA DINAS ..................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ORIENTASI SKRIPSI ........................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 6

C. Batasan Masalah .................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

E. Metode Penelitian .................................................................. 7

F. Landasan Teori ....................................................................... 11

G. Studi Relevan ......................................................................... 26

BAB II GAMBARAN DESA SUNGAI LANDAI

A. Demografi Desa Sungai Landai ............................................. 28

B. Profil Desa Sungai Landai ..................................................... 29

C. Visi dan Misi .......................................................................... 32

D. Struktur Organisasi ................................................................ 33

BAB III POLA ASUH YANG DITERAPKAN ORANG TUA PADA

REMAJA

A. Pola Asuh yang di Terapkan Orang Tua ................................ 34

BAB IV DAMPAK DAN KENDALA POLA ASUH ORANG TUA

DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU REMAJA DI

DESA SUNGAI LANDAI

A. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Remaja di Desa

Sungai Landai ........................................................................ 45

Page 11: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

xi

B. Dampak Pola Asuh Orang Tua dalam Pembentukan

Perilaku Remaja di Desa Sungai Landai ................................ 46

C. Kendala dan Solusi Orang Tua dalam Membentuk Perilaku

Remaja di Desa Sungai Landai .............................................. 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 59

B. Implikasi Penelitian ................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

xii

DAFTAR TABEL

2.1 : Peta ............................................................................................................... 29

2.2 : Perkembagan Kepemimpinan Desa Sungai Landai ..................................... 32

2.3 : Struktur Organisasi ....................................................................................... 33

3.1 : Pola Asuh Otoriter ........................................................................................ 36

3.2 : Pola Asuh Permaif ........................................................................................ 39

3.3 : Pola Asuh Demokratis .................................................................................. 42

Page 13: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama anak dalam

mengenal pendidikan. Segala sikap dan tingkah laku orang tua dalam keluarga

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Peran orang

tua dalam keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan langsung

terhadap perilaku anak. Orang tua menginginkan anaknya berbuat baik dan

tercapai cita-citanya, mampu bergaul dengan masyarakat secara baik, tidak

selalu bermasalah maka dari itu diperlukan kasih sayang orang tua.2

Orang tua adalah ayah dan ibu yang melahirkan anaknya serta

mempunyai kewajiban untuk mengasuh, merawat, dan mendidik anak sehingga

diharapkan mampu menjadi orang yang berguna bagi keluarga, masyarakat,

bangsa dan negara serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik,

memperhatikan serta memenuhi kebutuhan anak, khususnya dalam bidang

pendidikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kartini Kartono, keluarga

merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan

menyatakan dirisebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak ada

dalam hubungan interaksi yang intim. Keluarga memberikan dasar pembentukan

tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan anak.3 Sebagaimana Firman Allah

SWT dalam Surah At-Tahrim Ayat 6

( 6)التحريم :

2Husain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak, (Jakarta:PT Lentera Basritama, 2003). hal

151 3 Kartini Kartono, Peran Keluarga Memandu Anak, (Jakarta: Rajawali Press, 2010)

hal 19

Page 14: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

2

Artinya: Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat yang besar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka yang selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan.(Q.S. At-Tahrim:6).4

Pola asuh orang tua adalah cara mendidik, membimbing anaknya dan

mengarah kepada perkembangan pribadi dan menentukan perilaku anak dalam

suatu keluarga. Menurut Dorothy salah satu cara agar anak berhasil masa

depannya dapat dimulai dilingkungan keluarganya, yaitu dengan menerapkan

bimbingan orang tua yang tepat. Kesalahan yang terjadi dapat berakibat buruk

bagi masa depan anak, baik dari segi kognitif, afektif.5

Pola asuh orang tua sering dikenal sebagai gaya dalam memelihara anak

atau membesarkan anak mereka selama mereka tetap memperoleh keperluan

dasar yaitu makan, minum, perlindungan dan kasih sayang. Tumbuh kembang

anak mulai dalam kandungan sampai ia tumbuh menjadi dewasa merupakan

proses yang sangat panjang dan hal ini merupakan suatu proses yang sangat luar

biasa yang akan dialami oleh semua orang tua, pada proses inilah akan tampak

senang atau tidaknya anak , bahagia atau tidaknya anak tergantung dari orang

tua.

Akhir-akhir ini banyak orang tua yang mengesampingkan mengasuh

anak mereka, terkadang mereka membayar perawat anak untuk mengasuh dan

merawat anak mereka, dan tidak jarang orang tua hanya mementingkan materi

semata, yang dalam satu sisi orang tua mencari materi bukan hanya untuk

dirinya tetapi juga untuk sang anak dan keluarga. Akan tetapi disatu sisi lain

4 Departemen agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Jakarta: Lajnah Pentashihan

mushaf al- Qur’an, 2009), hal 219 5 Sulthan Surya, melejitkan Multiple Intelegence Anak Usia Dini, (Yogyakarta:

Penerbit Andi Yogyakarta, 2006) hal 86

Page 15: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

3

anak juga membutuhkan waktu bersama orang tua yang lebih lama, karena tidak

bisa dipungkiri kasih sayang orang tua pastilah sangat besar kepada anaknya.

Harapan orang tua adalah unsur penting dari pola asuh orang tua yang

berasal dari model kognitif kultural, kepercayaan, dan teori yang dimiliki orang

tua tentang anak-anak (misalnya tahap perkembangan anak), keluarga (misalnya

dinamika keluarga), dan mereka sendiri sebagai orang tua (misalnya strategi

mengasuh anak yang efektif. Bimbingan yang dipilih orang tua dalam kaitannya

dengan membentuk kepribadian anak dan kompetensi yang mereka dapatkan.

Masa remaja merupakan masa transisi bisa disebut dengan usia belasan

yang tidak menyenangkan. Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat

menimbulkan masa krisis yang ditandai dengan kecenderungan munculnya

perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku menyimpang tersebut akan

menjadi perilaku yang mengganggu apabila didukung oleh lingkungan yang

tidak kondusif, maka dari itu akan menjadi pemicu timbulnya berbagai perilaku

menyimpang dan perbuatan negatif yang melanggar aturan dan norma yang ada

dalam masyarakat.

Perilaku yang timbul didalam diri seorang remaja juga akan berpengaruh

terhadap sikap atau perilaku seorang tersebut. Karena pendidikan bukan sekedar

meningkatkan kecerdasan intelektual, melainkan mengembangkan seluruh aspek

kepribadian remaja. Dalam hal semacam ini yang mana dalam kehidupan sehari-

hari kepribadian itu muncul karena faktor lingkungan selain itu juga faktor dari

bimbingan orang tua merupakan suatu langkah pertama dalam mendidik anak,

pembentukan kepribadian anak orang tua juga dibantu oleh kehidupan

masyarakat. Masyarakat juga memikul tanggung jawab dalam pendididkan.6

Salah satu faktor timbulnya kenakalan remaja ini adalah tidak

berfungsinya figur orang tua sebagai figur tauladan yang baik bagi anak.

Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja yang disebabkan oleh kondisi

tersebut sangat beragam, mulai dari perbuatan yang bersifat amoral maupun anti

sosial seperti, berkata jorok, mencuri, merusak, kabur dari rumah, indisipliner

dari sekolah, membolos, membawa senjata tajam, merokok, berkelahi dan kebut-

6Zakiah Derajat, Studi Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hal. 35

Page 16: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

4

kebutan dijalan, sampai pada perbuatan yang sudah menjurus pada perbuatan

yang melanggar hukum seperti, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks

bebas, pemakaian obat-obatan terlarang, dan tindak kekerasan lainnya yang

sering diberitakan dimedia masa.

Kenakalan remaja merupakan hasil dari pola asuh yang keliru, sehingga

sikap anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana anak melakukan imitasi terhadap

apa yang dilihatnya. Ketika anak sudah mulai mampu menerima dan mengelola

rangsangan dari luar, saat itulah ia mulai mengatur pola berfikir dan pola

prilakunya dan menghadapi setiap masalah yang harus segera dipecahkannya.

Orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan perilaku anak.

Pendidikan baik dalam keluarga akan berperan penting terhadap perkembangan

kepribadian anak. Namun masalah yang dihadapi oleh keluarga sekarang ini

kebanyakan disebabkan oleh kesibukan-kesibukan orang tua yang memiliki

pekerjaan formal sering kali terkait dengan tuntutan jam kerja yang sangat padat,

sehingga tidak adanya waktu untuk memperhatikan anak. Selain itu, orang tua

yang memiliki pekerjaan informal biasanya harus bekerja lebih giat untuk

memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi dengan meningkatnya persaingan dalam

dunia usaha seperti sekarang ini. Sehingga waktu orang tua semakin sedikit

untuk mendidik dan memperhatikan anak akibatnya komunikasi orang tua

dengan anak berkurang.7

Orang tua yang tidak bekerja diluar rumah biasanya mempunyai banyak

waktu dalam mengasuh anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya

mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang tua bisa mempunyai waktu

banyak untuk melakukan interaksi dengan anak dan mengontrol tindakan yang

dilakukan anak.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di Desa Sungai landai, bahwa

mayoritas pekerjaannya adalah seorang petani karet dan sawit dimana setiap hari

mereka berangkat kekebun dari pagi hari dan pulangnya hingga sore hari. Oleh

sebab itu seorang anak harus dituntut mandiri mengerjakan sesuatu tampa

7Saiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga

upaya Membangun Citra Mementuk Pribadi Anak, (Jakarta: Rhineka Cipta.2014) hal. 19

Page 17: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

5

bantuan orang tua seperti menyiapkan pakaian untuk sekolah, sarapan dan lain-

lain yang seharusnya itu dikerjakan oleh orang tua. Maka dari itu orang tua harus

mempunyai waktu untuk membimbing anaknya, padahal seorang anak yang

berda pada masa itu sangat membutuhkan perhatian lebih orang tuanya terutama

untuk perkembangan perilaku anak tersebut. Selain perhatian kasih sayang lebih

dari orang tua, salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dengan anak

adalah gaya pola asuh yang diterapkan orang tua.8 Pola asuh orang tua

merupakan pola perilaku yang diterapkan kepada anak secara konsisten dari

waktu ke waktu, pola perilaku ini langsung dirasakan oleh anak, baik perilaku

positif maupun perilaku negatif. Pola asuh orang tua dalam lingkungan keluarga

juga adalah usaha orang tua dalam membina dan membimbing anak baik jiwa

dan raganya. Pola asuh orang tua yang kurang tepat akan berakibat fatal bagi

anak, tekadang pola yang tidak tepat akan banyak memberikan dampak negatif

dari dampak tersebut terjadilah kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh

remaja.9

Menurut penulis dari hasil observasi diatas bahwa orang tua harus

memiliki waktu luang untuk anak-anak mereka jangan terlalu sibuk dengan

pekerjaan sampai lupa memperhatikan keadaan dari anak tersebut, karena pada

masa remaja ini seorang anak masih mencari jati dirinya dan bisa saja

melakukan hal negatif mulai dari bolos sekolah dan akan berujung pada

kenakalan Yang lainya. Maka dari itu pentingnya pola asuh orang tua untuk

membimbing anaknya sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.10

Oleh karena itu, melihat dari pemaparan diatas penulis tertarik menyusun

proposal penelitian dengan judul “Dampak Bimbingan Orang Tua Terhadap

Pembentukan Perilaku Remaja di Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong

Kabupaten Muaro Jambi.

8 Hasil Observasi Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi tanggal 25 November 2019 9 Hasil Observasi Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi tanggal 26 November 2019 10

Hasil Observasi Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi tanggal 26 November 2019

Page 18: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

6

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan

sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana Pola Asuh yang diterapkan Orang Tua pada Remaja di Desa

Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi?

2. Apa Saja Dampak dari Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Perilaku

Remaja di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro

Jambi ?

3. Apa Saja Kendala Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Perilaku

Remaja di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro

Jambi ?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas yang

menyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dengan Permasalahan yang

telah penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah ini

pada:

1. Satu Dusun dengan 4 RT yang ada di Desa Sungai Landai

2. Peneliti Membatasi Pola Asuh Hanya Pada Remaja

D. Tujuan Penelitian

Peneliti secara umum untuk mengetahui bagaimana Dampak Pola Asuh

Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja di Desa Sungai Landai, Kecamatan

Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.. Sedangkan secara khusus peneliti di tujukan

pula untuk:

1. Mengetahui Pola Asuh yang diterapkan Orang Tua pada Remaja di Desa

Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi?

2. Mengetahui Apa Saja Dampak dari Pola Asuh Orang Tua dalam

Membentuk Perilaku Remaja di Desa Sungai Landai, Kecamatan

Mestong, Kabupaten Muaro Jambi ?

Page 19: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

7

3. Mengetahui Apa Saja Kendala Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk

Perilaku Remaja di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi ?

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif

bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui

pengumpulan data sedalam-dalamnya Menurut Moleong penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah11

.

2. Setting dan Subjek Penelitian

Setting penelitian ini adalah cakupan wilayah yang menjadi basis

penelitian. Dalam penelitian ini lokasi di Desa Sungai Landai, Kecamatan

Mestong, Kabupaten Muaro Jambi

Subjek Penelitian dalam penelitian kualitatif ini terdiri Orang Tua dan

Remaja Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, dan

berkepentingan dengan aktifitas yang akan diteliti, serta memberikan

informasi secara benar.

3. Sumber Data

Sumber data penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi atau peristiwa,

dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan orang yang bisa

memberikan data melalui wawancara. Sumber data tersebut merupakan objek

yang akan diobservasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Peristiwa atau Kejadian

11

Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi,2016), hal 50

Page 20: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

8

Penelitian ini peristiwa dijadikan sumber data adalah Dampak

bimbingan orang tua terhadap kepribadian remaja Pelaksana pemberi

kewenangan

Dalam hal ini orang tua dan remaja ini dapat memberikan

informasi dapat dilakukan melalui wawancara dan lainnya.

b. Dokumentasi

Sumber data yang diambil dari dokumen ini berupa data dalam

bentuk laporan, catatan peristiwa, keterangan, jumlah permasalahan serta

keuntungan, dan lain sebagainya.12

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau

metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh peneliti. Peneliti

dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang ada

tergantung masalah yang dihadapi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini, antara lain:

a. Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan objek yang

diteliti, hal ini dilaksanakan untuk memperoleh data tentang dampak

bimbingan orang tua terhadap kenakalan remaja

b. Wawancara

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan wawancara. Wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

kepada remaja dan orang tua.

c. Dokumentasi

12

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. hal 16.

Page 21: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

9

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi menurut Arikunto

ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.13

Pada pelaksanaannya data dokumentasi merupakan data sekunder yaitu

data informasi yang terkait dengan masalah penelitian yang diperoleh

dari buku, internet, majalah, surat kabar, dan dokumen-dokumen yang

terkait.

5. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisis data yang diperoleh dari data, baik primer

maupun sekunder, metode penelitian yang dipergunakan adalah metode

analisa deskriptif kualitatif. Analisis ini menggunakan tiga langkah, yaitu14

:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan,pengabstraksian, dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

b. Display Data (Penyajian Data)

Dari data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi teks

naratif sehingga berbentuk rangkaian informasi yang sesuai dengan

masalah penelitian.

c. Verifikasi Data

Dari hasil reduksi data dan display data maka dapat dijadikan

acuan peneliti untuk mengambil keputusan terkait penelitian.

6. Pemeriksaan Keabsahan Data

Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan dapat

timbul. Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan.Untuk

mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu

mengadakan pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam

bentuk laporan dengan harapan laporan yang disajikan nanti tidak mengalami

13

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. ( Jakarta:

Rineka Cipta, 2006),hal 72 14

Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya ilmiah Mahasiswa Fakultas

Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, hal.61

Page 22: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

10

kesalahan. Ada 3 teknik yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan

data:

a. Memperpanjang masa pengamatan.

Hal ini memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data

yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji

informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para

responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

b. Pengamatan yang terus menerus

Dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam

situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

c. Triangulasi.

Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut sebagai teknik

pengujian yang memanfaatkan penggunaan sumber yaitu

membandingkan dan mengecek terhadap data yang diperoleh.

Triangulasi dilakukan dengan sumber data dan penelitian atau pengamat

lain. Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber (wawancara dan triangulasi) dengan

sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi ini dilakukan dengan cara:

1) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

2) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang saling berkaitan.

3) Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk mencapai

[pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.

d. Diskusi dengan Teman Sejawat

Page 23: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

11

Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, penelitiakan

melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data

yang diterima benar-benar real dan buka semata persepsi sepihak dari

peneliti atau informan.Melaluicara tersebut peneliti mengharapkan

mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran yang berharga dan

konstruktif dalam meninjau keabsahan data.

F. Landasan Teori

1. Definisi Dampak

Pengertian dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang

mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.Pengaruh adalah daya yang

ada dan timbul dari sesuatu (orang / benda) yang ikut membentuk watak,

kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan

dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa

yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.15

Dampak adalah sebagai suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat

suatu aktivitas di mana aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia,

fisik, dan biologi. Lebih lanjut didefinisikan dampak pembangunan terhadap

lingkungan adalah perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada

pembangunan dan yang diperkirakan akan ada setelah ada pembangunan.

Dampak penambangan bisa positif bila perubahan yang ditimbulkannya

menguntungkan dan negatif jika merugikan, mencemari, dan merusak

lingkungan hidup.

2. Definisi Pola Asuh

Pola asuh adalah upaya orang tua yang diaktualisasikan dalam

penataan lingkungan fisik, lingkungan sosial internal dan eksternal,

pendidikan internal dan eksternal, dialog dengan anak-anaknya, suasana

psikologis, sosio-budaya, perilaku yang ditampilkan saat terjadinya

pertemuan dengan anak-anak, kontrol terhadap prilaku anak-anak, dan

15

Dandi sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia pustaka 2010).

Page 24: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

12

menentukan nilai-nilai moral sebagai dasar berprilaku dan yang diupayakan

kepada anak-anak.16

Lingkungan keluarga seorang anak pertama kalinya mengenal

berbagai hal dan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang bersifat

nonformal yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan

pengaruh terhadap pertumbuhan dan perilaku anak. Anak merupakan hal

yang sangat berharga dimata siapapun, khususnya orang tua anak adalah

hubungan perekat didalam keluarga sehingga dapat dikatakan anak memiliki

nilai yang tak terhingga ditinjau dari psikologis, kebutuhan anak bukan hanya

kebutuhan materi saja tetapi anak juga membutuhkan kasih sayang dan

perhatian dari orang terdekatnya khususnya orang tua. Sebagaimana Firman

Allah SWT dalam Surah An-Nisaa ayat 9:

: ( 9)النسا ء

“dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

Perkataan yang benar. (Q.S An-Nisaa: 9).17

Pola asuh orang tua merupakan gambaran, tata cara atau perbuatan

yang dilakukan orang tua dalam menjaga, mendidik serta merawat anaknya.

Disamping lingkungan sosial yang dimiliki oleh seorang anak, pola asuh

orang tua akan turut menentukan terbentuknya sikap dan watak anak dalam

menjalani hidupnya Berdasarkan beberapa pengertian tentang pola asuh orang

tua diatas, dapat dinyatakan bahwa pola asuh adalah pola perilaku, tata cara,

dan perbuatan yang diterapkam orang tua baik ayah, ibu, maupun wali yang

menjaga, mendidik, merawat anak secara konsisten yang bisa memberikan

16

Kartini Kartono, Peran Orang Tua dalam Memandu Anak. (Jakarta: Rajawali Press

1992). 17

Departemen agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Jakarta: Lajnah Pentashihan

mushaf al- Qur’an, 2009)

Page 25: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

13

efek negatif maupun negatif serta pola asuh juga dapat membantu anak untuk

mengembangkan dirinya.

a. Jenis-jenis Pola Asuh

Ada beberapa jenis pola asuh orang tua diantara lain yaitu:

1) Pola asuh demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak, tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan

mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang

tua dengan tipe demokratis ini juga bersikap realistis terhadap

kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak. Orang tua seperti ini juga memberikan kebebasan

pada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat.18

2) Pola asuh otoriter

Menurut Singgih pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola

asuh yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua

perintah dan aturan yang dibuat orang tuatampa ada kebebasan untuk

bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri.19

Pola asuh ini

cenderung menetapkan standar yang mutlak yang harus dipatuhi oleh

anak, biasa dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orang tua dengan

pola asuh otoriter ini cenderung memaksa, memerintah dan

menghukum, apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan

oleh orang tua, maka orang tua itu tidak segan-segan untuk

memberikan hukuman kepada anak. Orang tua seperti ini tidak

mengenal kompromi dan dalam berkomunikasi bersifat satu arah tidak

memerlukan timbal balik dari anak untuk mengerti dan memahami

anaknya.

3) Pola asuh permisif

18

Zahra Idris, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 1992). 19

Singgih D Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia

Page 26: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

14

Pola asuh yang seperti ini memberikan kelonggaran dalam

pengawasan memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan

sesuatu tampa pengawasan yang cukup dari orang tua. Dimana orang

tua cenderung tidak menegur atau memperingatkan apabila anak

dalam masalah atau bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang

diberikan orang tua.

Orang tua permasif tampak tidak peduli tentang nilai yang

didapat anak, tidak membuat aturan tentang menonton televisi, tidak

menghadiri acara disekolah anak mereka, dan tidak membantu

ataupun memeriksa pekerjaan rumah.

4) Pola asuh penelantar

Orang tua tipe ini pada umumnya memeberikan waktu dan

biaya yang sangat minim pada anaknya. Waktu banyak digunakan

untuk pribadi mereka, seperti bekerja, pola asuh penelantar sering

dilakukan orang tua yang terlalu sibuk bekerja mengejar materi,

namun orang tua seperti ini juga memberikan biaya dan kebutuhan

minim untuk anak.

Menurut Abdullah Nashih Ulwan metode pendidikan yang sangat

berpengaruh dalam pembentukan anak berpusat dalam lima hal, yaitu:20

1) Mendidik dengan keteladanan

Keteladanan dalam pendidikan adalah cara yang paling

efektif dan berhasil dalam persiapan anak dari segi akhlak,

pembentukan mental, dan sosialnya. Hal ini dikarena kan pendidik

adalah panutan dan contoh yang baik untuk anak. Oleh karena itu

anak akan mengikuti tingkah laku pendidikannya, meniru akhlaknya,

baik disadari maupun tidak. Bahkan semua bentuk perkataan dan

perbuatan pendidik akan menjadi faktor yang sangat berpengaruh

pada baik buruknya anak. Tampa ada keteladanan, pendidikan

apapun tidak berguna bagi anak dan nasihat apapun tidak

berpengaruh untuknya.

20

Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam (Solo: Insan Kamil, 2012). Hal 512

Page 27: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

15

2) Mendidik dengan kebiasaan

Telah ditetapkan dalam syariat Islam bahwa semenjak anak

lahir sudah diciptakan dalam keadaan bertauhid yang murni, agama

yang lurus, dan iman kepada Allah swt. Dari sini tibalah saatnya

pembiasaan, pendiktean, dan pendisiplinan mengambil perannya

dalam pertumbuhan anak dan menguatkan tauhid yang murni, akhlak

yang mulia, jiwa yang agung,dan etika syariah yang lurus. Jiwa

manusia yang memiliki kelemahan, potensi, kecerdasan, dan watak

yang keteika dibiasakan dengan akhlak yang luhur, disiram dengan

mengetahuan dan ditopang dengan amal shalih maka ia akan tumbuh

dalam kebaikan

3) Mendidik dengan nasihat

Selain mendidik dengan keteladanan dan kebiasaan,

mendidik dengan nasihat juga merupakan pendidikan yang efektif

dalam membentuk kepribadian anak, keimanan anak, akhlak, mental,

dan sosialnya. Hal ini disebabkan, nasihat memiliki pengaruh yang

besar untuk membuat anak mengerti tentang hakikat sesuatu dan

memberinya kesadaran tentang prinsip-prinsip Islam.

4) Mendidik dengan perhatian dan pengawasan

Perhatian dan pengawasan merupakan asas pendidikan yang

paling utama karena dengan cara seperti ini anak selalu berada

dibawah pantauan pendidik, mulai dari gerak geriknya, perkataan,

perbuatan, sampai orientasi dan kecenderungannya. Jika pendidik

melihat anak melakukan kebaikan, maka ia harus memuji dan

mendukungnya. Jika anak melakukan kecejelakn, orang tua harus

melarang dan memperingatinya serta menjelaskan akibat buruk dari

perbuatan jelek tersebut.

5) Mendidik dengan hukuman

Pendidik dapat memilih cara yang sesuai dalam mendidik

anak dan memperbaiki kesalahannya. Mungkin cukup dengan

nasihat, pandangan yang tajam, lemah lembut, isyarat atau dengan

Page 28: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

16

kata-kata teguran. Jika dengan cara itu tidak dapat mengubah

sikapnya maka pendidik dapat secara bertahap memberi hal yang

lebih keras dari sebelumnya. Ia dapat memberi teguran. Atau dengan

memberi hukuman dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Jika

tidak berubah juga barulah pukulan yang menyakitkan.

Manfaat mendidik dengan hukuman bertujuan untuk

membuat anak jera sehingga ia berfikir lagi jika ingin melakukan

kesalahan. Tampa pendidikan dengan hukuman anak akan terdorong

untuk melakukan kesalahan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh

1. Pendidikan orang tua

Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam merawat

anak akan mempengaruhi persiapan mereka dalam menjalan kan

pengasuhan. Ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk

menjadi lebih siap dalam menjalankan peran pengasuhan antara

lain, terlihat lebih aktif dalam setiap pendidikan anak, mengamati

segala sesuatu dengan berorietasi pada masalah anak, selalu

berupaya menyediakan waktu untuk anak-anak dan menilai

perkembangan fungsi keluarga dan kepercayaan anak.

2. Lingkungan

Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak,

maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut serta mewarnai

pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua kepada anaknya.

3. Budaya

Sering kali orang tua mengikuti cara-cara atau kebiasaan

masyarakat sekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola

tersebut dianggap berhasil dalam mendidik anak kearah

kematangan. Orang tua mengharapkan kelak anaknya dapat

diterima dimasyarakat dengan baik, oleh karena itu kebudayaan

atau kebiasaan masyarakat dalam mengasuh anak dapat

Page 29: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

17

mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan pola asuh

terhadap anaknya.

4. Kepribadian

Dalam mengasuh anak orang tua bukan hanya mampu

mengkomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, tetapi

membantu dan mengembangkan kepribadian anak kebanyakan

orang tua anak remaja memiliki kepribadian yang berbeda-beda

karena pola asuh yang mereka terapkan juga berbeda-beda

disetiap keluarga.

5. Jumlah anak

Jumlah anak yang dimiliki keluarga akan mempengaruhi

pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Semakin banyak

jumlah anak dalam keluarga, maka ada kecenderungan bahwa

orang tua tidak begitu menerapkan pola pengasuhan secara

maksimal pada anak dikarenakan perhatian dan waktunya terbagi

anak anak satu dengan yang lainnya.

Menurut Hendi Suhendi menyatakan fungsi keluarga pada

intinya sebagai berikut:21

a) Fungsi biologis yaitu hubungan dengan pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan biologi anggota keluarga seperti

keterlindungan fisik, rasa lapar, haus, kedinginan,

kepanasan, kelelahan, kesegaran fisik termasuk juga

kebutuhan biologis.

b) Fungsi sosialisasi anak, menunjukan pada peranan

keluarga dalam membentuk kepribadian anak.

c) Fungsi afeksi salah satu kebutuhan manusia ialah

kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta.

d) Fungsi edukatif, keluarga merupakan guru pertama dalam

mendidik.

e) Fungsi religius, yang mendorong dikembangkannya

keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan-insan

agama yang penuh keimanan dan ketaqwaan terhadap

tuhan yang maha esa.

21

Hendi Suhendi, Pengantar Sosiologi Keluarga, (Bandung: CV Pustaka Setia).

Page 30: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

18

c. Bentuk-Bentuk Pola Asuh

Mendidik anak dalam keluarga diharapkan agar mampu

berkembang kepribadiannya menjadi manusia dewasa yang memiliki

sikap positif terhadap agama, kepribadian kuat dan mandiri, berprilaku

insan, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang

secara optimal. Untuk mewujudkan hal itu ada berbagai pola asuh yang

dapat diterapkan orang tua. Menurut jalaluddin yang dikutip oleh heri

jauhari mochtar menjelaskan bahwa contoh pendidikan yang diberikan

Nabi Saw adalah secara berjenjang sesuai dengan usia masing-masing.

Berikut ini adalah contoh pola pendidikan Rasulullah SAW sesuai

dengan tingkat usia anak.

1) Pola pendidikan anak usia 0-7 tahun

Menekankan peran orang tua bagi anak 0-7 tahun, yakni dengan

belajar sambil bermain. Pembiasaan juga merupakan hal yang

sangat ditekankan oleh Rasulullah saw, sebab anak mendapat

pengetahuan dari apa yang dilihat, dipikir dan dikerjakannya. Jika

dalam kesehariannya anak sudah terbiasa melakukan hal-hal baik,

maka akan terbiasa sampai dewasa nantinya.

2) Pola pendidikan anak usia 7-14 tahun

Pada tahapan ini menekankan pada pembentukan disiplin dan

moral, adab adalah disiplin tubuh, jiwa dan ruh. Adab mencakup

ilmu dan amal sekaligus, sehingga dalam membentuk adab perlu

membimbing teori dan praktek.

3) Pola asuh anak diatas 21 tahun

Pada tahap ini Rasulullah saw membimbing dengan cara “Bil

Hikmah, Mauidzatul Hasanah dan Wajadilhum Hiya Ahsan.”

Yaitu bimbingan dengan hikmah, membimbing dengan nasehat

yang baik, dan membimbing dengan bahasa yang baik. Karena

yang dihadapi orang dewasa maka bimbingan dan pendidikan pun

harus disampaikan dengan cara bijaksana seperti disebutkan

diatas.

Page 31: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

19

Ada beberapa prinsip diterapkan Rasulullah saw dalam

pendidikan yaitu mengulang-ngulang supaya mudah dipahami,

sedikit-demi sedikit supaya mudah dikuasai, memilih yang paling

ringan, mudah dan fleksibel dalam kondisi segar supaya

konsentrasi,memperhatikan bakat atau potensi anak mengikuti

kecenderungan anak, mengetahui tingkat kemampuan anak,

berjenjang sesuai tahapan usia anak, stabil dan berkelanjutan dan

menyampaikan ilmu menyesuaikan perlakuan martabat menguji

kemampuan dan keterampilannya adil dalam berbuat, bersikap,

dan memutuskan menyeimbangkan akal dan hati, tidak

mencampuradukan kebenaran dan kebatilan, menjauhi kata-kata

celaan, menegakkan aturan dengan benar, menghukum bila hanya

perlu

3. Definisi Remaja

Remaja adalah rentangan kehidupan manusia, yang berlangsung sejak

berakhirnya masa kanak-kanak sampai awal dewasa. Oleh karena itu sering

juga disebut masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.22

Batasan dan pengertian usia remaja yaitu 13-21 tahun. Sebagaimana halnya

tahapan perkembangan pada setiap fase, remajapun memilikki karakteristik

yang membedakannya dengan masa-masa yang lainnya.23

Masa remaja merupakan masa transisi bisa disebut dengan usia

belasan yang tidak menyenangkan. Pada masa transisi tersebut kemungkinan

dapat menimbulkan masa krisis yang ditandai dengan kecenderungan

munculnya perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku

menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu apabila

didukung oleh lingkungan yang tidak kondusif, maka dari itu akan menjadi

22

Akmal Hawi, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Palembang: IAIN

Raden Fatah Press, 2008, hlm. 81. 23

Rohmalina Wahab, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Press, 2015), hlm.

103.

Page 32: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

20

pemicu timbulnya berbagai perilaku menyimpang dan perbuatan negatif yang

melanggar aturan dan norma yang ada dalam masyarakat.

Masa remaja juga merupakan periode yang penuh dengan dinamika,

dimana pada masa tersebut terjadi perkembangan dan perubahan yang sangat

pesat. Periode ini merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

dewasa.Pada saat ini remaja mempunyai resiko tingi terhadap gangguan

tingkah laku, kenakalan dan terjadinya kekerasan baik sebagai korban

maupun sebagai pelaku dari tindak kekerasan.24

Kepribadian yang timbul didalam diri seorang remaja juga akan

berpengaruh terhadap sikap atau perilaku seorang tersebut. Karena

pendidikan bukan sekedar meningkatkan kecerdasan intelektual, melainkan

mengembangkan seluruh aspek kepribadian remaja. Dalam hal semacam ini

yang mana dalam kehidupan sehari-hari kepribadian itu muncul karena faktor

lingkungan selain itu juga faktor dari bimbingan orang tua merupakan suatu

langkah pertama dalam mendidik anak, pembentukan kepribadian anak orang

tua juga dibantu oleh kehidupan masyarakat. Masyarakat juga memikul

tanggung jawab dalam pendididkan.25

a. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja atau lazim disebut dengan istilah juveline

delinquency ialah perilaku jahat (dursila) atau kejahatan/kenakalan anak-

anak muda, merupakan gejala sakit (patologi) secara sosial pada anak-

anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial,

sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang

menyimpang.26

Menurut Kusumanto, menyatakan tentang definisi dari kenakalan

remaja (juvenile delinquency) sebagai berikut:

[T]ingkah laku individu yang bertentangan dengan syarat-syarat dan

pendapat umum yang dianggap sebagai acceptable (yang dapat

24

Prof.dr. Soetjiningsih, SpA(K), IBCLC ”tumbuh kembang remaja dan

permasalahanya” , (Jakarta, Sagung Seto, 2004 ) Hal-241 25

Zakiah Derajat, Studi Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hal.

35 26

Kartini Kartono, Patologi Sosial 2, hal 6

Page 33: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

21

diterima) dan baik oleh suatu lingkungan atau hukum yang berlaku di

suatu masyarakat yang berkebudayaan.27

Secara konseptual pola asuh orang tua berdampak pada

pembentukan kepribadian anak serta penyebab dari kemunculan kenakalan

pada diri remaja. Kualitas rumah tangga atau kehidupan keluarga jelas

memainkan peranan paling besar dalam membentuk kepribadian remaja.

Misalnya, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah

atau ibu, perceraian, hidup terpisah, poligami, ayah mempuyai simpanan

istri lain, keluarga yang diliputi komflik keras semua itu merupakan sumber

yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja. Penyebabnya antara

lain:

1) Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih-sayang, dan

tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan ayah, karena

ayah dan ibunya masing-masing sibuk mengurusi permasalahan

serta komflik batin sendiri.

2) Kebutuhan fisik maupun psikis anak-anak remaja menjadi tidak

terpenuhi. Keinginan dan harapan anak-anak tidak bisa tersalur

dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya.

3) Anak-anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental

yang sangat diperlukan untuk hidup susila. Mereka tidak

dibiasakan dengan disiplin dan kontrol diri yang baik

Kenakalan remaja adalah gejala sakit (patologis) secara sosial pada

anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu pengabaian sosial,

sehingga anak remaja mengembangkan bentuk tingkah laku menyimpang.

Kenakalan remaja yaitu kelainan tingkah laku, perbuatan dan tindakan

remaja yang bersifat asosial bahkan anti sosial yang melanggar norma-

27

Sofyan S. Willis, Remaja dan Masalahnya, hal 89.

Page 34: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

22

norma soaial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam

masyarakat.

Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang

gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik saat

remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa

remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis , dan

emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan

wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa

kanak-kanak maupun remaja pada pelakunya.28

Seringkali didapati bahwa

ada trauma dalam masa lalu remaja, perlakuan kasar dan tidak

menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi

lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah

diri sehingga mejandi stimulus dalam segala tindakan kenakalan remaja.

Menurut M. Gold dan J. Petronio mendefinisikan kenakalan remaja

adalah tingkah sesorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum

dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat

diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukum.29

Kenakalan adalah bukan hanya merupakan perbuatan anak yang

melawan hukum semata akan tetapi juga termasuk di dalamnya yang

melanggar norma masyarakat. Dengan demikian maslah-masalah sosial

yang timbul karena perbuatan remaja dirasakan sangat mengganggu, dan

merisaukan kehidupan masyarakat, bahkan sebagian anggota masyarakat

menjadi terancam hidupnya.30

1) Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja

Secara umum, kenakalan remaja memiliki wujud yang

bermacam-macam dan cenderung terus mengalami peningkatan, berikut

bentuk-bentuk perilaku yang menyimpang umum dilakukan remaja:

28

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, (Jakarta: Sagung

Seto, 2004), hlm. 23. 29

Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012),

hlm. 205. 30

Sudarsono, Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2012), hlm. 17.

Page 35: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

23

a) Kebut-kebutan dijalan, sehingga mengganggu keamanan lalu

lintas dan membahayakan jiwa sendiri serta oarng lain.

b) Perilaku ugal-ugalan, berandalan, dan urakan yang

mengacaukan ketentraman masyarakat sekitar.

c) Membolos sekolah lalu nongkrong bersama sepanjang jalan

atau bersembunyi di tempat-tempat terpencil sambil mencoba

hal-hal baru yang bersifat negatif.

d) Berpesta-pesta sambil mabuk-mabukan.

e) Kecanduan dan ketagihan barang narkotika yang erat

kaitannya dengan tindakan kejahatan.

f) Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan,

sehingga mengakibatkan akses kriminalitas.31

Macam-macam kenakalan tersebut merupakan kenakalan

yang ekstrem yang tidak semua remaja melakukan kenalakan yang

ekstrem tersebut. Kenakalan remaja memang harus di cermati dan

dipahami melalui prespektif yang lebih berimbang. Orang tua dan

tokoh masyarakat tidak boleh hanya sekedar menyalahkan remaja

tampa adanya upaya untuk mawas diri dan memperbaiki keadaan.

Kenakalan remaja yang dimaksud di sisni adalah perilaku

yang menyimpang dari kebiaasan atau melanggar hukum. Jensen

membagi kenakalan remaja menjadi empat bentuk, yaitu :

a) Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain:

perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-

lain.

b) Kenakalan yang menimbulkan korban materi : perusakan,

pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain.

c) Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban dipihak

orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat, melakukan

hubungan seks sebelum menikah.

31

Kartini Kartono, Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja, Cet. Ke 5, ( Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2003), hlm. 6.

Page 36: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

24

d) Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status

anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari

status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau

membantah perintah mereka dan sebagainya.32

Dapat peneliti simpulkan bahwa kenakalan remaja merupakan

tingkah laku yang melampaui batas toleransi orang lain atau

kebiasaan-kebiasaan masyarakat sekitar serta suatu tindakan yang

dapat melanggar norma-norma dan hukum adat-istiadat setempat.

Secara sosial kenakalan remaja ini disebabkan karena suatu

pengabaian sosial sehingga remaja dapat mengembangkan bentuk

perilaku yang menyimpang.

2) Penyebab Kenakan Remaja

Kenakalan remaja tidak muncul dengan sendirinya dan dapat

dipastikan banyak faktor yang menyebabkan tingkah laku kenakalan

remaja itu. Kenakalan remaja yang terjadi tidak murni langsung terjadi

begitu saja pada setiap remaja, akan tetapi ada sebab-sebabnya.

Penyebab kenakalan kenakalan remaja disini sangat kompleks, semua

pihak ikut berkontribusi terhadap munculnya kenakalan remaja ini,

baik secara pasif maupun aktif. Dimaksud pasif disini seperti acuh tak

acuh kondisi kenakalan anaknya, pasif melihat kondisi lingkungan

yang rusak atau amburadul dan lain-lain. Dan aktif disini yaitu karena

menjadi sumber terjadinya kenakalan remaja seperti menjual minum-

minuman keras, membuka cafe yang disalah gunakan, dan masih

banyak lagi lainnya. Kenakalan remaja sebagian besar disebabkan

oleh pengalaman maupun lingkungan remaja pada masa kecil.

Perilaku remaja yang masih dalam tahap mencari jati diri

sering kali mengusik ketenanagan orang lain. Kenakalan-kenakalan

yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti keluyuran

32

Kartini Kartono, Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja, Cet. Ke 5, ( Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2003), hlm. 53

Page 37: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

25

malam dan menghabiskan waktu hanya untuk hura-hura seperti ugal-

ugalan dijalan, meminum-minuman keras, berjudi, berkelahi, bahkan

menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika), dan akan merugikan

diri remaja itu sendiri, keluarga dan orang lain yang ada di

sekitarnnya.

Adaapun faktor-faktor penyebab terjadinya masalah pada

remaja adalah:

a) Adanya perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang

sangat pesat pada masa remaja menimbulkan dorongan tertentu

yang sifatnya sangat kompleks.

b) Orang tua dan pendidik kurang siap untuk memberikan

informasi yang benar dan tepat waktu karena

ketidaktahuannya.

c) Perbaikan gizi yang menyebabkan mereka menjadi lebih dini

dan masih banyaknya kejadian kawin muda.

d) Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat

kemajuan teknologi, menyebakan membanjirnya arus

informasi dari luar yang sulit diseleksi.

e) Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk

menyalurkan gejolak remaja. Perlu adanya penyaluran sebagai

substitusi yang bernilai positif ke arah perkembangan

keterampilan yang mengandung unsur kecepatan, kekuatan,

seperti berolahraga.33

Kenakalan remaja yang sering terjadi di dalam masyarakat

bukanlah suatu keadaan yang berdiri sendiri. Kenakalan remaja

tersebut timbul karena adanya sebab. Adapun keadaan keluarga yang

dapat menjadi timbulnya kenakalan remaja dapat berupa keluarga

yang tidak normal (broken home), keadaan keluarga yang kurang

33

Hermawati Mansur, Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan, (Jakarta Selatan:

Salemba Medika, 2009), hlm. 107.

Page 38: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

26

menguntungkan. Menurut pendapat umum pada broken home ada

kemungkinan besar bagi kenakalan remaja, di mana terutama

perceraian atau perpisahan orang tua mempengaruhi perkembangan si

anak. Dalam broken home pada prinsipnya struktur keluarga tersebut

sudah tidak lengkap lagi yang disebabkan adanya hal-hal:

a) Salah satu kedua orang tua atau kedua-keduanya meninggal

dunia.

b) Perceraian orang tua.

c) Pola asuh orang tua

d) Salah satu keadaan orang tua atau keduanya “tidak hadir” secara

kontinyu dalam tenggang waktu yang cukup lama.34

Adapun penyebab terjadinya kenakalan remaja sebagai berikut:

G. Studi Relevan

Berdasarkan hasil penelusuran terhadap beberapa literatur terdahulu,

terdapat penelitian yang memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang

peneliti lakukan, yaitu;pertama, penelitian yang dilakukan oleh sebagai berikut:

1. Skripsi Karya Iza bigupik. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Tadris, Institut Agama Islam Bengkulu dengan

Judul Peran Orang Tua dalam Mendidik Kepribadian Anak di Desa

Renah Lebar Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah.

Penelitian ini membahas tentang bagaimana peran orang tua dalam

mendidik kepribadian anak.35

2. Skripsi Karya Febrianto Ilham. Mahasiswa Jurusan Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Alauddin Makasar,

dengan judul Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Pembentukan

Kepribadian Remaja di SMP Handayani Sungguminasa Gowa. Penelitian

34

Sudarsono, Kenakalan Remaja Prevensi, Rehabilitasi dan Resosialisasi, Cet. Ke 4,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 124-125.

35 Iza Bigupik, Orang Tua dalam Mendidik Kepribadian, Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah dan Tadris, Institut Agama Islam Bengkulu.

Page 39: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

27

ini membahas tentang bagaimana Pola Asuh Orang Tua dengan

Pembentukan Kepribadian Remaja.36

3. Skripsi Karya Deni Pujianto. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Metro

dengan judul Peran Orang Tua dalam Membina Sikap Keagamaan

Remaja di Desa Gaya Baru III. Penelitian ini membahas tentang Peran

Orang Tua dalam Membina Sikap Keagamaan Remaja.37

4. Skripsi Karya Evi Fitri Yeni. Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan

Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Institut Agama

Islam Negeri Raden Intan Lampung, dengan judul Peran Orang Tua

Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak di Desa Negara Tulang

Bawang Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara.

Penelitian ini membahas tentang bagaimana Peran Orang Tua Terhadap

Pembentukan Kepribadian Anak.38

Sebagaimana terlihat dari studi relevan diatas karya Iza, Febrianto, Deni

dan Evi. Disini penulis lebih menfokuskan penelitan kepada Dampak Pola Asuh

Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja di Desa Sungai Landai Kecamatan

Mestong Kabupaten Muaro Jambi.

36

Febrianto Ilham, Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Pembentukan

Kepribadian Remaja, Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri

Alauddin Makasar. 37

Deni Pujianto, Peran Orang Tua dalam Membina Sikap Keagamaan Remaja,

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Metro 38

Evi Fitri Yeni, Peran Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak,

Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Institut Agama

Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Page 40: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

28

BAB II

GAMBARAN DESA SUNGAI LANDAI KECAMATAN MESTONG

KABUPATEN MUARO JAMBI

A. Demografi Desa Sungai Landai

Secara demografi Desa Sungai Landai terletak dibagian sebelah selatan

ibukota Kabupaten Muaro Jambi dengan Luas Wilayah ± 6430 Ha dengan batas

wilayah sebagai berikut :39

1. Batas Wilayah Desa

Letak geografi Desa Sungai Landai , terletak diantara :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Tempino

b. Sebelah Selatan : Desa Ibru dan Provinsi Sumsel

c. Sebelah Barat : Desa Pelempang

d. Sebelah Timur : Desa Ladang Panjang dan Desa Sukamaju

2. Luas Wilayah Desa : ± 6430 Ha

3. Orbitasi

a. Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 12 KM (25 Menit)

b. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 20 Menit

c. Jarak ke ibu kota kabupaten : 80 KM

d. Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten : 80 Menit

e. Jarak tempuh ke Provinsi : 33 KM

f. Lama jarak tempuh ke Provinsi : 40 Menit

4. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

a. Kepala Keluarga : 941 KK

b. Laki-laki : 1.562 Jiwa

c. Perempuan : 1.552 Jiwa

d. Jumlah Seluruh : 3.112 Jiw

39 Mujiono, Kepala Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal

04 Maret 2020

Page 41: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

29

Tabel. 2.1

PETA

B. Profil Desa Sungai Landai

1. Sejarah Desa

Desa Sungai Landai berdiri pada tahun 1947, karna pada tahun

tersebut dalam Wilayah Marga Kumpeh Ulu terdapat satu tempat yang

kondisi Topografisnya datar dan dikelilingi oleh Sungai, dengan keadaan

alam yang demikian Warga Sepakat Memberikan Nama Sungai Landai. Dan

Page 42: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

30

selanjutnya ditetapkan sebagai Wilayah Desa yang dipimpin oleh Datuk

Pesirah Ibrahim Nurdin.40

Selanjutnya Pada Tahun 1959 – 1968 dipimpin oleh Kepala Kampung

yang bernama Bapak Ibas,dan pada tahun1968 – 1989 Kepala Kampung

dipilih secaraDemokrasi dan dimenangkan oleh Bapak Mari. Dengan

bertambahnya penduduk, pada tahun 1989 kepemimpinan Bapak Mari

penegakan syariat Islam dan hukum adat sangat dirasakan oleh warga Sungai

Landai, hal ini diindikasikan oleh beberapa peraturan yang diberlakukan saat

itu.

a. Memakai Jilbab, kaum perempuan diwajibkan memakai penutup

kepala (jilbab) sebagai penutup aurat saat keluar dari rumah;

b. Mufakat (iuran/ sumbangan); warga yang melaksanakan resepsi

pernikahan dibantu oleh warga lainnya dalam bentuk iuran (uang dan

atau non barang lainnya dengan nilai yang sama) dengan ketentuan :

dilakukan secara perorangan (diundang oleh ahli sedekah), sukarela

dan hanya 2 kali dalam 1 minggu untuk 2 Ahli Sedekah;

c. Melaksanakan Hatam Al-Qur’an, mempelai wanita pada saat resepsi

pernikahan diwajibkan membaca Al-Qur’an (Hatam Al-Qur’an);

d. Membentuk Lembaga Ingat Tange (Lembaga Tua Tengganai Penegak

Hukum Adat);

e. Membangun jalan Desa

Pada Tahun 1989 – 1990 Desa Sungai Landai dipimpin Oleh Bapak

Intan Judin Selaku PJS, Tahun 1990 – 1999 Kepala Desa Sungai Landai

dipimpin Oleh Bapak Wahono. Pada masa kepemimpinannya ini program

peningkatan sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat berjalan

dengan sangat baik.41

a. Hampir seluruh warga terlibat dalam kegiatan gotong royong

b. Terbangunnya jalan lingkungan

40

Mujiono, Kepala Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada

Tanggal 04 Maret 2020 41

Mujiono, Kepala Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal

04 Maret 2020.

Page 43: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

31

c. Terbangunnya jalan usaha tani

d. Terbangunnya Masjid-Masjid baru

Pada Tahun 1999 – 2007 Kepala Desa Sungai Landai dijabat Oleh

Bapak Muhammad Berkati,selanjutnya Pada Tahun 2007-2012 Kepala Desa

Sungai Landai dipilih melalui pemilihan umum Kepala Desa, dengan Calon

Kepala Desa Bapak Mujiono dan Bapak Muhammad Berkati, dimana

perolehan suara terbanyak dimenangkan oleh Bapak Mujiono.selanjutnya

pada tahun 2013–2019 diadakan kembali pemilihan Kepala Desa Sungai

Landai dengan calon Bapak Mujiono dan Bapak Suselo, dimana tetap

dimenangkan olehbapak Mujiono dan menjadkan 2 ( Dua ) periode menjabat.

selanjutnya dipimpin penjabat Kepala Desa oleh Bapak Nuryadi pada

Bulan juni–November 2019. Pada Bulan November 2019 diadakan Pemilihan

Kepala Desa Serentak Gelombang III dengan 4 orang calon, yaitu Bapak

Mujiono,SE , Bapak Muhammad Berkati, Bapak Najmi, dan Ibu Nuryati.

Dengan hasil perolehan suara terbanyak diperoleh Bapak Mujiono,SE dan

selanjutnya menjadi Kepala Desa terpilih 2019 - 2025 dengan 3 Periode

menjabat.

Pada periode ini mulai digerakkan berbagai Lembaga, antara lain

Badan Perwakilan Desa (BPD), Lembaga Kemasyarakat Desa (LKD) serta

beberapa lembaga kemasyarakatan lainnya. Selain itu, setiap Desa juga

memperoleh bantuan keuangan yang disebut Dana Desa, Alokasi Dana Desa,

Bantuan Keuangan Provinsi dan Bantuan Bagi Hasil Restribusi Pajak.

Dalam proses berdiri dan berkembangnya Desa Sungai Landai,

tercatat beberapa Pemimpin/ Kepala Desa/ Datuk Penghulu yang mengabdi

yaitu :

Tabel 2.2

Page 44: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

32

Perkembangan Kepemimpinan Desa Sungai Landai

C. Visi dan Misi

1. Visi

Gotong royong membangun Desa Sungai Landai yang jujur, adil,

sejahtera, dan berakhlak mulia”

2. Misi

a. Mewujudkan pemerintah desa yang jujur dan berwibawa dengan

pengambilan keputusan yang cepat dan tepat

b. Mengedepankan kejujuran dan musyawarah mufakat dalam

kehidupan sehari-hari baik dengan pemerintah maupun dengan

masyarakat Desa

No Nama Tahun Menjabat Sebutan

1 Ibrahim Nurdin Tidak diketahui Pasirah

2 Ibas 1959 -1968 Kepala

Kampung

3 Mari 1968 -1989 Kepala Desa

4 Intan Judin 1989 – 1990 Pjs. Kepala

Desa

5 Wahono 1990 – 1999 Pjs. Kepala

Desa

6 Muhammad

Berkati 1999 - 2007 Kepala Desa

7 Mujiono 2007 - 2012 Kepala Desa

8 Mujiono 2013 - 2019 Kepala Desa

9 Nuryadi 2019 - 2019 Pj. Kepala

Desa

10 Mujiono 2019 - 2025 Kepala Desa

Page 45: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

33

c. Meningkatkan profesionalitas dan mengaktifkan seluruh perangkat

Desa

d. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai

e. Mewujudkan perekonomian dan kesejahteraan warga desa

f. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Desa yang

maksimal

g. Meningkatkan kehidupan Desa secara dinamis dalam segi

keagamaan dan kebudayaan.

D. Struktur Organisasi

TABEL. 2.3

STRUKTUR ORGANISASI DESA SUNGAI LANDAI KECAMATAN

MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

SEKRETARIS

NURYADI

KASI

PEMERINTAHAEKO HENDRA

KASI

KESEJAHTERAALENI MARLINA,SE

KASI PELAYANAN

MURIYANTO

MUJIONO, SE

KEPALA DESA

Page 46: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

34

BAB III

POLA ASUH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBENTUKAN

PERILAKU REMAJA

A. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh merupakan upaya orang tua yang diaktualisasikan dalam

penataan lingkungan fisik, lingkungan sosial internal dan eksternal, pendidikan

internal dan eksternal, dialog dengan anak-anaknya, suasana psikologis, sosio-

budaya, perilaku yang ditampilkan saat terjadinya pertemuan dengan anak-anak,

kontrol terhadap prilaku anak-anak, dan menentukan nilai-nilai moral sebagai

dasar berprilaku dan yang diupayakan kepada anak-anak.42

Lingkungan keluarga seorang anak pertama kalinya mengenal berbagai

hal dan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang bersifat nonformal yang

secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh terhadap

pertumbuhan dan perilaku anak. Anak merupakan hal yang sangat berharga

dimata siapapun, khususnya orang tua anak adalah hubungan perekat didalam

keluarga sehingga dapat dikatakan anak memiliki nilai yang tak terhingga

ditinjau dari psikologis, kebutuhan anak bukan hanya kebutuhan materi saja

tetapi anak juga membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang

terdekatnya khususnya orang tua.

Berdasarkan observasi peneliti di Desa Sungai Landai tentang pola asuh

sebagai berikut:

[M]ayoritas masyarakat sungai landai bekerja sebagai petani yang mana ia

bekerja dari pagi hingga sore hari, inilah yang membuat orang tua tidak

sepenuhnya dapat mengasuh dan membimbing anaknya. Sedangkan pola

pengasuhan yang diterapkan orang tua sangat menentukan perkembangan

anak, terutama dalam perkembangan sosial dan emosional anak.43

Pola asuh orang tua merupakan gambaran, tata cara atau perbuatan yang

dilakukan orang tua dalam menjaga, mendidik serta merawat anaknya.

Disamping lingkungan sosial yang dimiliki oleh seorang anak, pola asuh orang

42

Kartini Kartono, Peran Orang Tua dalam Memandu Anak. (Jakarta: Rajawali Press) 43

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 Maret 2020

Page 47: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

35

tua akan turut menentukan terbentuknya sikap dan watak anak dalam menjalani

hidupnya Berdasarkan beberapa pengertian tentang pola asuh orang tua diatas,

dapat dinyatakan bahwa pola asuh adalah pola perilaku, tata cara, dan perbuatan

yang diterapkam orang tua baik ayah, ibu, maupun wali yang menjaga,

mendidik, merawat anak secara konsisten yang bisa memberikan efek negatif

maupun negatif serta pola asuh juga dapat membantu anak untuk

mengembangkan dirinya.

Lingkungan keluarga berperan penting dalam pembentukan prilaku sosial

remaja. Dalam pembentukan perilaku sosial yang baik tidak terlepas dari peran

orang tua yang diterapkan kepada anaknya. Pola asuh dari ayah dan ibu

mempunyai peran nyata dalam membentuk perilaku remaja dimana tolerasnsi

yang berlebihan dan pengasuhan yang berlebihan dari orang tua yang terlalu

keras kepada dapat menghambat perkembangan sosial sehingga nanti dapat

menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya tidak

serta-merta bersikap atau bertindak seenaknya. Namun, ketika anaknya dimarahi

pada hakekatnya sebagai langkah pendidikan oleh orang tua agar perilaku buruk

tidak lagi dia lakukan. Selain itu pola asuh yang bersifa totoriter yang diterapkan

dimasyarakat diterapkan sebagai wahana penanaman sikap disiplin kepada

remaja. Dari observasi penulis dilapangan sebagai berikut:

[O]rang tua tidak segan memarahi anaknya ketika anak melanggar apa

yang diperintahkan orang tuanya tersebut seperti sholat berjamaah

dimasjid. Karena itu dilakukan sebagai penanaman nilai-nilai moral, tetapi

sikap tegas dan bersikap marah harus dibarengi dengan nasehat dan

tauladan bagi orang tuanya.44

Selain itu ada juga orang tua yang bersifat otoriter kepada anaknya tetapi

tidak berlandaskan dengan nilai-nilai positif seperti memukul atau memarahi

tampa landasan pendidikan, terkadang aturan-aturan baku. Maka anaknya

44

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 03 Maret 2020

Page 48: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

36

cenderung tidak betah tinggal dirumah dan pada akhirnya anak menjadi agresif

dan kriminal karena disebabkan dari konstitusi keluarganya, terutama ayah yang

bersifat agresif dan kejam terhadap anaknya.45

Dari keterangan diatas bahwa pola asuh otoriter yang diperlakukan orang

tua didalam lingkungan keluarganya ini bisa dipandang baik diterapkan bagi

anak yang masih kecil yang belum mengerti tentang konsep baik buruk, hal ini

bertujuan untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai, meskipun sebagian

orang tua yang bersikap otoriter dapat mengantarkan pembentukan kepribadian

anak. Tetapi beda halnya jika diterapkan dikalangan remaja anak bisa saja kabur

dari rumah dan berbuat hal-hal yang tidak diinginkan dilikungkan masyarakat.46

Tabel 3.1

Pola Asuh Otoriter di Desa Sungai Landai

Nama orang tua Nama Anak Sikap atau

Perilaku Orang

Tua

Perilaku Remaja

RN

LT

SM

SR

TR

SH

GN

AR

IR

RK

1. Tidak mudah

menerima dan

kontorl dirinya

tinggi

2. suka

menghukum

secara fisik

3. Bersikap

memerintah,

4. bersikap keras

5. cenderung

emosional

1. mudah

tersinggung

2. penakut

3. pemurung

4. mudah

terpengaruh

5. mudah stres

6. tidak

mempunyai

arah masa

depan yang

jelas

7. tidak

bersahabat

2. Pola Asuh Permasif

45

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 03 Maret 2020 46 Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 03 Maret 2020

Page 49: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

37

Pola asuh permasif adalah dimana sikap orang tua terhadap anaknya

sangat longgar dan kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anaknya

karena orang tuanya terkadang bersikap acuh tak acuh terhadap anaknya tidak

terlalu peduli dengan siapa anaknya bergaul dan kemana dia hendak pergi.

Penataan lingkungan fisik keluarga yang kurang baik terhadapnya terutama anak

laki-laki sehingga anak jarang berada dirumah dan sering keluar malam dan

bergaul sama teman-teman yang sama prilakunya. Anak tersebut suka membuat

kelompok atau gang-gang remaja untuk mencari jati diri terhadap apa yang tidak

didapatkannya dirumah, hal ini menandakan bahwa orang tua tidak bisa

menciptakan atau menata lingkungan fisik yang ada dirumahnya, sehingga anak

tidak memiliki jiwa kepemilikan atau kerumahan yang mengantarkan dia untuk

betah berada dirumah. Anak kembali hanya untuk makan, tidur dan minta uang,

sehingga hubungan orang tua dan anak kurang tercipa hubungan yang

harmonis.47

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Mujiono selaku kepala

Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi sebagai

berikut:

[K]eseharian orang tua bekerja sebagai petani dimana sejak terbit fajar ia

udah berangkat ke kebun dan pulang di sore hari, hal itulah penyebab

orang tua terkadang kurang memperhatikan anaknya, baik dengan siapa

dia bergaul dan tidak tau apa saja kegiatan yang dilakukan anaknya, dan

terkadang orang tua acuh tak acuh atau sangat memberikan kebebasan

terhadap anaknya. Apabila orang lain menasehati orang tuanya dan

mengatakan bahwa anaknya melakukan kesalahan dilingkunagan tempat

tinggalnya orang tua nya tidak peduli dan bahkan marah terhdap laporan

yang disampaikan tersebut.48

[A]da orang tua yang begitu tegas mengawasi gerak-gerik anaknya agar

tidak terjerumus kepada perbuatan menyimpang, dan orang tua tidak lagi

membudidayakan kumpul bersama dalam artian orang tua tidak lagi

47

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 03 Maret 2020 48

Mujiono, Kepala Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal

04 Maret 2020

Page 50: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

38

makan bersama anak-anaknya dan bercerita apa masalahnya dan apa

kebutuhannya.49

Selanjutnya wawancara penulis dengan Bapak Najmi selaku tokoh

masyarakat Desa Sungai Landai sebagai berikut:

[O]rang tua yang ada di Desa Sungai Landai terkadang kurang

memperhatikan anaknya, baik dari segi dengan siapa dia bergaul dan tidak

peduli mau ke mana dia pergi, seakan-akan orang tua bersikap acuh tak

acuh atau sangat memberikan kebebasan terhadap anaknya, serta apabila

orang lain menasehati orang tuanya dan anaknya bahwa anak Anda begini,

bahkan orang tuanya tidak peduli dan bahkan marah terhadap laporan

tersebut.50

Orang tua yang bercerai antara Bapak dan Ibunya terkadang dampak

negatifnya dirasakan oleh anak-anaknya. Hal ini terlihat dari sikap dan tingkah

lakunya tidak peduli terhadap nasib anak-anaknya serta mengabaikan anaknya,

sehingga hal ini terkadang mengantarkan anaknya hilang tempat berpijaknya dan

kurangnya kasih sayang yang diberikan oleh orang tuanya karena masing-

masing orang tuanya sibuk mengurusi kepentingannya masing-masing.51

Selanjutnya hasil wawancara penulis dengan Mujimin salah satu warga

Desa Sungai Landai sebagai berikut:

[O]rang tua yang bersikap permisif terhadap tingkah laku anak-anaknya.

Terkadang orang tua sekarang tidak peduli dan tidak menghukum anak-

anaknya jika bertindak buruk kepada masyarakat. Anaknya minum dan

mabuk-mabukan, menggunakan obat-obat terlarang serta perbuatan-

perbuatan yang menyimpang lainnya, terkadang orang tua mendiami

terhadap perbuatan anak-anaknya.52

Keadaan kondisi ekonomi keluarga yang minim di Desa sungai landai

mengantarkan orang tua untuk bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan

keluarganya sehingga ibu mau tidak mau harus bekerja dalam mencari nafka

49 Mujiono, Kepala Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal 04

Maret 2020 50

Najmi, Tokoh Masyarakat Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada

Tanggal 05 Maret 2020 51

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 05 Maret 2020 52

Mujimin, Warga Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro

Jambi Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal 05 Maret 2020

Page 51: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

39

anaknya. Selain itu, istri yang ditinggal mati suaminya atau ditinggal cerai

menuntut istri/ibu untuk bekerja dalam memenuhi nafka anak dan keluarganya.

Namun, dampak negatif dari tindakan orang tua tersebut terkadang perhatian

kepada anaknya menjadi berkurang, meskipun tidak semua. Kesadaran orang tua

terhadap anaknya kurang, terlalu longgar, serba boleh (permisif) sehingga anak

kurang terurusi sehingga fenomena tersebut mengantarkan anak bergaul terhadap

anak-anak yang delinkuen dalam rangkah mencari kompensasi terhadap tekanan

batin yang dia alami.53

Sepeti yang kita ketahui, bahwa pada masa remaja akan banyak sekali

menghadapi masalah-masalah dalam tahap perkembanagannya, oleh karena itu,

orang tua sebagai pembimbing seharusnya bisa membimbing remaja dan terlibat

dalam setiap permasalahan yang dihadapi oleh remaja yang ada di Desa sungai

landai.54

Tabel. 3. 2

Pola Asuh Permasif di Desa Sungai Landai

NAMA

ORANG

TUA

NAMA ANAK

PERILAKU ORANG

TUA

PERILAKU

REMAJA

AL

SH

RN

WR

YD

LN

JD

TY

a. Peraturan tidak

dipaksakan

b. Peraturan tidak

dikomunikasikan

c. Menyerah pada

paksaan

d. Penerapan disiplin

tidak konsisten

a. Agresif dan

implusif

b. Tidak patuh

kepada orang

tua

c. kurang

mandiri dan

Kurang

berorientasi

pada tujuan

d. bersifat kuasa

53 Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 05 Maret 2020 54 Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 05 Maret 2020

Page 52: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

40

Dilihat dari tabel diatas dampak yang ditimbulkan dari pola asuh

permasif yang ada di Desa Sungai Landai, maka sangat akan berpengaruh

terhadap sikap dan perilaku remaja. Pola asuh tipe permasif ini cenderung kearah

perilaku negatif remaja dalam pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa

anak cenderung menjadi implusif dan agresif, suka memberontak, kurang

memiliki rasa percaya diri dan pengendalian diri, suka mendominasi atau

bersifat kuasa, tidak jelas arah hidupnya, tidak patuh pada orang tua dan kurang

mandiri.55

Berdasarkan observasi penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan

Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

[S]eorang pembimbing merupakan seorang pengamat, pendengar,

perencana, dan pemberi contoh yang baik, mengamati dan mendengarkan

apa saja yang dibutuhkan oleh anak-anaknya dan bimbingan orang tua

memberi lebih banyak masukan kepada remaja, karena mereka labil dan

mudah terjerumus dalam pergaulan bebas.56

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan bapak ali selaku orang tua

di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai

berikut:

[S]aya jarang bertanya tentang masalah anak karena kami jarang bertemu.

Saya pernah memberi nasehat atau masukan sesekali, tapi saya orangnya

keras kepala jadi capek nasehatinya. Saya tidak pernah terlibat kalau dia

sedang ada masalah, saya jarang ketemu gimana mau ikut campur dan dia

pun juga tidak saya ikut campur dengan masalah yang dia perbuat.57

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Ibu ririn selaku orang tua

di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai

berikut:

[S]aya menerapkan pola asuh ini supaya anak-anak menjadi terbiasa dan

terpola kedisiplinan tingkah laku oleh orang tuanya terhadap anak. Yang

55

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 56 Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 57

Ali, Orang Tua di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro

Jambi Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal 04 April 2020

Page 53: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

41

pastinya diasuh dengan baik dengan cara kami, saya sudah membuat

aturan dan anak harus setuju dengan aturan yang saya buat.58

Dari hasil wawancara diatas maka penulis dapat simpilkan bahwa pola

asuh permasif ini kurang tepat untuk diterapkan kepada anak karena sifat acuh

tak acuh orang akan berdampak besar terhadap perilaku anak karena cenderung

tidak peduli dengan masalah yang dihadapi oleh anaknya.

3. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan

kepentingan anak, tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan mereka. Orang

tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada

rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua dengan tipe demokratis ini juga

bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan

yang melampaui kemampuan anak. Orang tua seperti ini juga memberikan

kebebasan pada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan dan

pendekatannya kepada anak bersifat hangat.59

Pola asuh orang tua yang diterapkan di Desa Sungai Landai adalah pola

asuh yang bersifat demokratis. Hal ini, didasarkan dari tindakan orang tua

menghukum anaknya dengan alasan yang logis serta mengajak anak berdiskusi

terhadap permasalahan yang dia hadapi. Apabila menghadapi anaknya yang

sudah remaja atau dewasa sikap yang diambil adalah dengan demokratis yakni

mendiskusikan atau berdialog tentang masalah yang terjadi, menghukum anak

disertai dengan alasan yang logis.

Tabel 3.3

58

Ririn, Orang Tua, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan

Mestong, Kab Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 59

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 54: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

42

Pola Asuh Demokratis di Desa Sungai Landai

NAMA ORANG

TUA

NAMA ANAK PERILAKU

ORANG TUA

PERILAKU

REMAJA

FR

SJ

KL

VN

HS

RJ

1. Sikap kontrol

tinggi

2. Mendorong

anak untuk

menyatakan

pendapat

3. Memberi

penjelasan

tentang

dampakperbuat

an baik dan

buruk

1. Mampu

mengendalikan

diri

2. Bersikap

bersahabat

3. Mempunyai

arah tujuan

yang jelas

Sebagaimana hasil observasi penulis di Desa Sungai Landai Kecamatan

Mestong Kabupaten Muaro Jambi tentang pola asuh demokratis sebagai berikut:

[P]ola asuh demokratis ini memberikan kebebasan kepada anak untuk

mengemukakan pendapat, melakukan apa yang diinginkannya dengan

tidak melewati batas-batas atau aturan yang telah ditetapkan orang tua.

Orang tua juga selalu memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh

pengertian terhadap anak Karenanya orangtua selalu mendahulukan

kepentingan anak dan tidak banyak dalam.60

[P]ola asuhan demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara

orang tua dengan anaknya. Mereka membuat aturan-aturan yang disetujui

bersama. Anak diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat, perasaan

dan keinginanya dan belajar untuk dapat menanggapi pendapat orang lain.

Orang tua bersikap sebagai pemberi pendapat dan pertimbangan terhadap

aktivitas anak.61

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Mujiono selaku kepala

Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi sebagai

berikut:

[P]ola asuh demokratis di terapkan kepada anak yang sudah beranjak

remaja atau dewasa. Jika di dalam memilih jurusan atau sekolah yang mau

dimasuki oleh anak, terkadang memberikan kepada anak pilihanya dari

yang dia sukai tanpa memaksakan kehendak. Begitupun jika ketika saya

60

Hasil Observasi Penulis di Desa Sungai Landai, Pada Tanggal 04 April 2020 61

Hasil Observasi Penulis di Desa Sungai Landai, Pada Tanggal 04 April 2020

Page 55: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

43

memberikan sanksi kepada anak-anak yang sudah remaja senantiasa

dilandasi dengan alasan yang logis serta akibat dari tingkah lakunya sebab

dengan jalan ini mereka dapat paham dari dampak yang dia lakukan.

Sebab dia sudah dapat berpikir dan mengasosiasi dari perbuatan yang

mereka lakukan.62

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Ibas selaku warga Desa

Sungai Landai Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

[P]ola asuh yang diterapkan oleh orang tua terhadap anak sangat

memberikan implikasi terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua

yang senantiasa mengawasi dan memperhatikan anaknya, dapat

mengantarkan pembentukan pribadi anak yang baik, sebab jika setiap

tahap perkembangan pada diri anak itu dapat terpenuhi dan tidak ada

masalah maka perkembangan berikutnya akan baik pula namun

sebaliknya, pengabaian yang dilakukan orang tua terhadap anaknya dapat

membentuk kepribadian anak menjadi tidak normal, sehingga anak

nantinya mencari kompensatoris terhadap apa yang tidak didapatkannya

dilingkungan keluarganya, seperti kurang terpenuhinya bentuk kasih

sayang, perhatian, pembinaan moral,dan pemenuham kebutuhan materil

(kebutuhan fisik) maupun kebutuhan psikis.63

Menghadapi anaknya yang sudah remaja atau dewasa sikap yang diambil

adalah dengan demokratis yakni mendiskusikan atau berdiaog tentang masalah

yang terjadi, menghukum anak disertai dengan alasan yang logis dan tidak

melakukan tindakan yang semena-mena dalam memutuskan sesuatu meskipun

itu adalah kepentingan anaknya.

62

Mujiono, Kepala Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal 04

April 2020 63

Idris, Warga Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal 04

Maret 2020

Page 56: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMECAHAN MASALAH KENDALA

ORANG TUA DALAM MENGASUH REMAJA

Berdasarkan hasil penelitian di Desa Sungai Landai, kendala yang

dihadapi orang tua dalam membimbing dan membina anaknya adalah kurangnya

waktu orang tua bersama anak karena sibuk berkerja diluar yang menyebabkan

kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua dan itu bisa berdampak

terhadap perilaku remaja. Tidak hanya itu lingkungan tempat tinggal juga sangat

mempengaruhi perilaku remaja, pengaruh lingkungan sangat kuat sekali

pengaruhnya terhadap perilaku remaja sehingga orang tua hendaknya

mengontrol perilaku remaja dalam kesehariannya dan memberikan landasan

yang kuat kepada remaja melalui pendidikan agama dan kasih sayang sehingga

anak tidak mudah terpengaruh dalam pergaulannya.

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Remaja di Desa Sungai Landai

1. Pendidikan orang tua

Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam merawat anak akan

mempengaruhi persiapan mereka dalam menjalan kan pengasuhan. Ada

beberapa cara yang harus dilakukan untuk menjadi lebih siap dalam

menjalankan peran pengasuhan antara lain, terlihat lebih aktif dalam setiap

pendidikan anak, mengamati segala sesuatu dengan berorietasi pada

masalah anak, selalu berupaya menyediakan waktu untuk anak-anak dan

menilai perkembangan fungsi keluarga dan kepercayaan anak.

2. Lingkungan

Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak

mustahil jika lingkungan juga ikut serta mewarnai pola-pola pengasuhan

yang diberikan orang tua kepada anaknya.

3. Budaya

Sering kali orang tua mengikuti cara-cara atau kebiasaan masyarakat

sekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut dianggap

berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang tua mengharapkan

Page 57: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

45

kelak anaknya dapat diterima dimasyarakat dengan baik, oleh karena itu

kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam mengasuh anak dapat

mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan pola asuh terhadap

anaknya.

4. Kepribadian

Dalam mengasuh anak orang tua bukan hanya mampu

mengkomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, tetapi membantu

dan mengembangkan kepribadian anak kebanyakan orang tua anak remaja

memiliki kepribadian yang berbeda-beda karena pola asuh yang mereka

terapkan juga berbeda-beda disetiap keluarga.

5. Jumlah anak

Jumlah anak yang dimiliki keluarga akan mempengaruhi pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua. Semakin banyak jumlah anak dalam

keluarga, maka ada kecenderungan bahwa orang tua tidak begitu

menerapkan pola pengasuhan secara maksimal pada anak dikarenakan

perhatian dan waktunya terbagi anak anak satu dengan yang lainnya.

B. Dampak Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Perilaku Remaja di Desa

Sungai Landai

1. Dampak Pola Asuh Otoriter

Orang tua memiliki peraturan yang kaku dalam mengasuh anak-

anaknya. Tiap pelanggaran dikenakan hukuman, bersifat memaksa dan

cenderung tidak mengenal kompromi serta dalam komunikasi bersifat satu

arah. Adapun dampak positif dan negatif dari pola asuh otoriter sebagai

berikut:

Pola asuh otoriter akan memberikan dampak positif bagi perilakunya,

akibat dari keinginan orang tuanya yang harus ditiruti tampa pengecualian

dari anak, terkadang timbul sebuah keinginan yang bersifat positif.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan ibu ririn sebagai berikut:

[S]aya menerapkan pola asuh ini supaya anak-anak menjadi terbiasa

dan terpola kedisiplinan tingkah laku oleh orang tuanya terhadap anak.

Page 58: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

46

Yang pastinya diasuh dengan baik dengan cara kami, saya sudah

membuat aturan dan anak harus setuju dengan aturan yang saya buat.64

Sebagaimana hasil wawancara dengan edo di Desa Sungai landai

sebagai berikut:

[S]aya terkadang terpaksa berbohong jika melakukan kesalahan seolah-

olah tidak ada yang terjadi, jika saya jujur pasti saya akan dimarahi dan

dihukum karena tau sendiri orang tua saya seperti apa dan omongannya

pun tidak bisa dibantah dan tidak bisa menerima pendapat saya.65

Ada orang tua yang tidak ingin anak remajanya nakal seperti waktu

muda orang tuanya, karena belajar dari pengalaman sehingga orang tuanya

menerapkan aturan-aturan sehingga menjadi anak yang disiplin. Berdasarkan

hasil wawancara dengan ibu ririn sebagai berikut;

[P]ola asuh ini bertujuan agar anak dapat membiasakan diri berperilaku

sesuai dengan norma, nilai dan moral sebagai acuan, jika anak terlatih

dan terbiasa dengan pola asuh yang diterapkan, orang tua tinggal

mengontrol dan mengembangkannya.66

Kenakalan yang dilakukan oleh anak atau para remaja (adolesens)

pada umumnya merupakan produk dari konstitusi defektif mental orang tua,

anggota keluarga dan lingkungan tetangga dekat, ditambah dengan nafsu

primitif dan agresif yang tidak terkendali.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Marjoni merupakan

tokoh masyarakat Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi sebagai berikut:

[K]enakalan remaja yang terjadi di Desa Sungai Landai karena para

orang dewasa tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada para

remaja sehingga anak remaja yang masih labil mudah untuk

dipengaruhi dan berpengaruh terhadap tingkah laku orang dewasa yang

64

Ririn, Orang Tua, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan

Mestong, Kab Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 65

Edo, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong,

Kab Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 66

Ririn, Orang Tua, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan

Mestong, Kab Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 59: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

47

bersifat nakal. Selain itu, didukung pula oleh sikap orang tua yang acuh

tak acuh dan kurangnya pengawasan kepada anaknya.67

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa orang tua yang merepkan pola

asuh otoriter ini sangat berdampak terhadap sikap dan perilaku remaja seperti

berbohong tidak mengakui kesalahan itu disebabkan karena sikap orang tua

kepada anak itu tadi, jika dia bicara jujur pasti orang tuanya akan marah dan

pasti mendapatkan hukuman

2. Dampak Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang baik. Dimana orang

tua bersikap friendly dan anak bebas mengemukakan pendapatnya, disini

orang tua lebih mau mendengar keluhan dari anaknya, mau memberikan

masukan. Dalam pola asuh ini, orang tua memprioritaskan kepentingan anak.

Pengasuhan demokratis ini memberikan dampak positif terhadap

anak, berdasarkan hasil observasi penulis sebgai berikut:

[P]ola asuh demokratris memberikan dampak positif pada perilaku anak,

dan tidak ditemukannya dampak negatif pada perilaku anak karena

perlakuan orang tua terhadap anak sangat baik mau mendengarkan keluh

kesah anak dan memberikan solusi disetiap permasalahan.68

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan ibu FR di Desa sungai

landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro jambi sebagai berikut:

[K]etika saya memberikan sanksi kepada anak-anak yang sudah remaja

senantiasa dilandasi dengan alasan yang logis serta akibat dari tingkah

lakunya sebab dengan jalan ini mereka dapat paham dari dampak yang

dia lakukan. Sebab dia sudah dapat berpikir dan mengasosiasi dari

perbuatan yang mereka lakukan.69

Tanpa mengetahui masalah-maslaah tersebut akan sulit memahami

sikap dan tingkah laku remaja. Berapa banyak orang tua yanag mengeluh,

bahkan bersusah hati, karena anak-anaknya yang telah remaja itu menjadi

keras kepala, sukar diatur, mudah tersinggung, sering melawan, dan

67

Marjoni, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong,

Kab Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 68 Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 Maret 2020 69

Mujiono, Kepala Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal 04

April 2020

Page 60: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

48

sebagainya. Bahkan ada orang tua yang panik memikirkan kelakuan anak-

anaknya yang telah remaja, seperti sering bertengkar, membuat kelakuan-

kelakuan yang melanggar aturan atau nilai-nilai moral dan norma-norma

agama. Sehingga timbul anak-anak yang oleh masyarakat disebut kenakalan

(delinquency), cross boy atau cross girl.

Segala persoalan dan problem yang terjadi pada diri remaja,

sebenarnya bersangkut-paut dan kait-berkait dengan usia yang mereka lalui,

dan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan di mana mereka hidup.

Dalam hal ini, suatu faktor penting yang memegang penting pada diri remaja

adalah agama. Di Desa sungai landai itu sendiri sangat kurang dalam urusan

agama seperti pengajian yang dilakukan oleh bapak-bapak maupun ibu-ibu di

Desa tersebut,hanya saja yang ada seperti mengaji sehabis sholat maghrib

berjama’ah dimasjid.70

Sebenarnya masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh

seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa

masa remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa

dewasa Anak-anak jelas kedudukannya yaitu yang belum dapat hidup sendiri,

belum matang dari segala sisi, tubuh masih kacil, organ-organ belum dapat

menjalankan fungsinya secara sempurna. Hidupnya masih bergantung pada

orang dewasa, belum dapat diberi tanggung jawab atas segala hal.

Karena itu, masa remaja tidak sama panjangnya antara satu

masyarakat dengan yang lain. Misalnya pada masyarkata desa yang masih

tertutup, di mana setiap anak kecil telah dilatih ikut bekerja seperti orang

tuanya, ikut bersawah ke ladang, menangkap ikan, dan sebagainya artinya apa

kepandaian dan keterampilan yang perlu dikuasainya tidak begitu susah.

Sehingga mereka dapat diberi tanggung jawab dari masyarakat, karena telah

dapat mencari nafkah untuk dirinya. Maka masyarakat yang seperti ini, masa

remaja sangat singkat, bahkan dapat dikatakan tidak ada. Anak-anak langsung

70

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 61: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

49

menjadi dewasa, diberi tanggung jawab, sehingga perkawinan pun tampak

cepat dalam masyarkat seperti ini.

Lain halnya dalam masyarakat modern yang telah maju, di mana

kepandaian dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat hidup tidak

bergantung kepada orang lain dan membutuhkan multiketerampilan sebelum

diberi tanggung jawab. Untuk persiapan diri mencari ilmu pengetahuan,

kepandaian, dan keterampilan, biasanya remaja perlu menempuh masa yang

panjang dalam pendidikan. Dalam masyarakat seperti ini, masa remaja jauh

lebih panjang dari pada di desa atau di kampung yang masih tertutup.

Pola asuh anak menjadi bagian penting yang harus diperhatikan oleh

orang tua. Kesalahan dalam pola asuh sejak dini akan berdampak sangat

buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Perkembangan anak sangat

ditentukan oleh pola asuh dari orang tua. Pola asuh yang tepat akan

mengarahkan pada perkembangan kepribadian yang baik begitu juga

sebaliknya. Menurut Muhammad Jalaluddin Ali Mahfuzh pola-pola

pendidikan yang salah akan dapat memberikan pengaruh buruk kepada anak

adalah sebagai berikut:71

3. Dampak Pola Asuh Permasif

Pola asuh permasif adalah dimana sikap orang tua terhadap anaknya

sangat longgar dan kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anaknya

karena orang tuanya terkadang bersikap acuh tak acuh terhadap anaknya tidak

terlalu peduli dengan siapa anaknya bergaul dan kemana dia hendak pergi.

Penataan lingkungan fisik keluarga yang kurang baik terhadapnya terutama

anak laki-laki sehingga anak jarang berada dirumah dan sering keluar malam

dan bergaul sama teman-teman yang sama prilakunya.

Sebagaimana hasil observasi penulis di Desa sungai landai sebagai

berikut:

[A]nak tersebut suka membuat kelompok atau gang-gang remaja untuk

mencari jati diri terhadap apa yang tidak didapatkannya dirumah, hal ini

menandakan bahwa orang tua tidak bisa menciptakan atau menata

71

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 62: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

50

lingkungan fisik yang ada dirumahnya, sehingga anak tidak memiliki

jiwa kepemilikan atau kerumahan yang mengantarkan dia untuk betah

berada dirumah. Anak kembali hanya untuk makan, tidur dan minta uang,

sehingga hubungan orang tua dan anak kurang tercipa hubungan yang

harmonis.72

Hal yang perlu diperhatikan juga, bahwa pergaulan remaja dapat

mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Sebab dalam pergaulan itu begitu

mudah terjadi proses identifikasi perilaku yang satu dan lainya. Disinlah

peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mencegah anak remajanya agar

tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik yang terjadi di desa sungai

landai tersebut.73

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan ibu RN di Desa sungai

landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro jambi sebagai berikut:

[K]alau sudah larut malam anak saya belum pulang, saya tidak pernah

menelpon, nomornya juga sering ganti-ganti. Saya emang dari dulu

jarang marah sama anak saya, soalnya dia sekarang sudah besar malu

kalau mau dimarah-marah jadi kalau dia salah saya sering diam.74

C. Kendala dan Solusi Orang Tua dalam Pembentukan Perilaku Remaja di Desa

Sungai Landai

Ada beberapa faktor kendala yang mempengaruhi orang tua dalam

mengasuh anak adalah sebagai berikut:75

1. Faktor Internal

Dimana ini merupakan suatu hambatan yang diakibatkan oleh faktor

dari dalam keluarga yang ada di Desa sungai landai itu sendiri seperti

sibuknya orang tua dalam bekerja sehingga lalai dalam mengawasi apa saja

72

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 73 Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 74

RN, Orang Tua, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai, Kecamatan

Mestong, Kab Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 75

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 63: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

51

yang dilakukan oleh anak.76

Ada beberapa hambatan atau kendala dalam

mengasuh anak yang terjadi di Desa Sungai Landai diantaranya sebagai

berikut.77

a. Kurangnya kasih sayang ibu

Menurut penulis kurangnya kasih sayang ibu ini bisa

menimbulkan beberapa dampak buruk bagi anak-anak. Diantaranya,

lambatnya perkembangan anak dari segi fisik, psikis,dan sosial dan tidak

stabilnya perkembangan psikis sehingga mengakibatkan anak melakukan

penyimpangan-penyimpangan dan mengalami kekacauan mental. Hal in

bisa dapat dilihat dari sifat anak yang suka memusuhi orang lain, egois,

suka merampas hak orang lain, sulit berbicara.78

Sebagaimana hasil

wawancara dengan ibu lia sebagai berikut:

[K]endala yang saya hadapi sekarang ini dimana saya tidak punya

waktu untuk bercerita dengan anak saya dikarenakan kesibukan

saya kerja kekebun mulai dari pagi hingga sore hari, dan juga saya

tidak dapat mengontrol keseharian anak apa saja yang telah

diperbuat selama saya kerja.79

Kurangnya kasih sayang ibu sangat berdampak tidak baik

terhadap perilaku anak, diamana ibu merupakan madrasatul ula bagi

anak-anaknya, tempat berkeluh kesah dan menceritakan apa yang terjadi

dan memberi solusi kepada anak, jika hal itu tidak didapatkannya

dirumah bisa saja ia mencarinya diluar.80

b. Perasaan anak bahwa dirinya tidak disukai

Menurut penulis kurang memberi perhatian kepada anak dapat

menyebabkan anak merasa bahwa dirinya tidak disukai apalagi ibu suka

merendahkan anak selalu menyalahkan anak seperti yang dilakukannya

76

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 77

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 78

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 79

Lia, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 80

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 64: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

52

kepada sholihin, ibu yang susah diajak bercanda dan ketika ibu

memenuhi kebutuhan anaknya sering marah-marah, maka akan memberi

dampak pada perasaan seorang anak, bahwa dirinya tidak disukai. Hal

seperti ini mendorong anak bertingkah laku yang menunjukkan rasa

tidak senang, benci dan dendam.81

Sebagaimana hasil wawancara dengan solihin di Desa Sungai

Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai Berikut:

[S]aya sebagai anak seperti tidak diharapkan lagi, tidak pernah

diperhatikan lagi seolah-olah seperti anak tiri, apalagi setiap apa

yang saya perbuat selalu salah dimata ibu saya tidak pernah ada yang

benar itu seakan akan saya tidak disukai didalam keluarga ini.82

Berdasarkan hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

kurangnya perhatian terhadap anak dapat menyebabkan anak merasa

tidak disukai dan tidak diharapkan keberadaannya didalam keluarga

tersebut. Hal ini dapat menyebabkan berubahnya perilaku anak yang

dulunya baik bisa menjadi sosok yang pedendam.83

c. Kasih sayang orang tua yang berlebihan

Menurut penulis sikap kasar, perlakuan yang tidak baik, menyia-

nyiakan anak dan tidak memberi kasih sayang dapat menimbulkan

dampak buruk bagi anak, demikian pula dengan tindakan orang tua yang

cenderung berlebihan dalam memberikan kasih sayang dan perhatian, hal

ini dapat menimbulkan dampak buruk yang sama.84

Sebagaiman hasil observasi penulis di Desa sungai landai,

Kecamatam Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

[T]erlalu memanjakan anak juga akan berdampak buruk terhadap

perkembangan perilakunya, karena anak akan berbuat seenaknya

81

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 82

Solihin, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 83

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 84

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 65: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

53

karena jika dia melakukan kesalahan pasti tidak akan dimarahi orang

tua nya. Hal ini bisa menyebabkan tidak mandirinya anak.85

Sebagaimana hasil wawancara dengan Rahmat di Desa Sungai

Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai Berikut:

[S]aya merasa senang karena setiap apa yang saya inginkan pasti

selalu saya dapatkan tinggal mintak aja sama orang tua saya pasti

dikasih mereka tampa susah payah lagi mencari uang untuk

membelinya.86

d. Berlebihan dalam memberikan perlindungan kepada anak

Terlalu mengkhawatirkan apa yang dilakukan anak, ketika ia

tumbuh dewasa nanti anak tidak sanggup menghadapi problematika

dalam hidupnya, anak selalu berpangku tangan dan tidak bisa hidup

mandiri.87

e. Kekerasan dan kekjaman orang tua

Orang tua yang bersifat keras dan cenderung otoriter dalam

memperlakukan anak. Semua keinginan anaknya ditentang dan dibatasi,

dengan alasan bahwa itu semata-mata demi kebaikan anaknya.

Pendidikan yang didasari kekerasan akan menghalang seseorang anak

untuk dapat memenuhi kebutuhan jiwanya.88

Menerapkan pola asuh ini supaya anak-anak menjadi terbiasa dan

terpola kedisiplinan tingkah laku oleh orang tuanya terhadap anak. Yang

pastinya diasuh dengan baik dengan cara kami, saya sudah membuat

aturan dan anak harus setuju dengan aturan yang saya buat.89

Sebagaimana hasil wawancara dengan Rahmat di Desa Sungai

Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai Berikut:

85

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 86

Rahmat, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 87

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 88

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 89

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 66: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

54

[S]aya terkadang terpaksa berbohong jika melakukan kesalahan

seolah-olah tidak ada yang terjadi, jika saya jujur pasti saya akan

dimarahi dan dihukum karena tau sendiri orang tua saya seperti apa

dan omongannya pun tidak bisa dibantah dan tidak bisa menerima

pendapat saya.90

f. Ambisi orang tua terhadap anak berlebihan

Menurut penulis orang tua yang terlalu berambisi, seperti

menyangkut urusan belajar, memaksa anak-anak tampa memperhatikan

kemampuan mereka, akibat dari pada itu anak menjadi bebal emosinya,

ia enggan memikul tanggung jawab semakin orang tua memaksa, mereka

semakin tidak mau bahkan semakin menentang.91

Orang tua (keluarga) merupakan unit sosial terkecil yang

memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Sedang

lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada

perkembangan anak. Karena itu, baik-buruknya struktur keluarga dan

masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya

pertumbuhan kepribadian anak atau remaja.

Kenakalan yang dilakukan oleh anak atau para remaja (adolesens)

pada umumnya merupakan produk dari konstitusi defektif mental orang

tua, anggota keluarga dan lingkungan tetangga dekat, ditambah dengan

nafsu primitif dan agresif yang tidak terkendali.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sujiono merupakan

tokoh masyarakat Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi sebagai berikut:

[K]enakalan remaja yang terjadi di Desa Sungai Landai karena para

orang dewasa tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada para

remaja sehingga anak remaja yang masih labil mudah untuk

dipengaruhi dan berpengaruh terhadap tingkah laku orang dewasa

yang bersifat nakal. Selain itu, didukung pula oleh sikap orang tua

yang acuh tak acuh dan kurangnya pengawasan kepada anaknya.92

90

Rahmat, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 91

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 92

Sujiono, Tokoh Masyarakat, Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis

Pada Tanggal 04 April 2020

Page 67: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

55

Hal yang sama dituturkan oleh Saripuddin salah satu tokoh

masyarakat Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro

Jambi sebagai berikut:

[K]enakalan yang terjadi pada diri remaja tidak sepenuhnya

merupakan faktor bawaan dari orang tuanya, bahwa sikap orang

tuanya yang abnormal, hal itu merupakan faktor pendorong bagi

anaknya untuk meniru perilaku orang tuanya. Sehingga orang tua,

sadar atau tidak sadar pada hakikatnya sikapnya akan mewariskan

kepada anaknya kelak.93

Begitu pula yang dituturkan oleh Bapak Marjoni salah satu tokoh

masyarakat Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro

Jambi sebagai berikut:

[K]enakalan remaja yang terjadi di Desa Sungai Landai disebabkan

karena orang tua atau anggota keluarganya yang nakal, sehingga

memberikan pengaruh terhadap anak atau anggota keluarganya yang

lain untuk bertindak seperti apa yang dilakukan oleh orang tua atau

saudaranya. Oleh sebab itu, keluarga sebagai wahana yang pertama

dan utama dituntut untuk menjadi tauladan serta mengenalkan nilai-

nilai moral dan nilai-nilai agama kepada anaknya.94

Sebagaimana hasil observasi penulis diDesa Sungai Landai,

Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

[K]enakalan remaja yang terjadi didesa Sungai Landai disebabkan

karena sikap orang tua yang bersikap permisif terhadap tingkah laku

anak-anaknya. Terkadang orang tua sekarang tidak peduli dan tidak

menghukum anak-anaknya jika bertindak buruk kepada masyarakat.

Anaknya minum dan mabuk-mabukan, menggunakan obat-obat

terlarang serta perbuatan-perbuatan yang menyimpang lainnya,

terkadang orang tua mendiami saja terhadap perbuatananak-anaknya.95

Sebagaimana wawancara penulis dengan Bapak idris di Desa

Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai

berikut:

93

Saripuddin, Tokoh Masyarakat, Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis

Pada Tanggal 04 April 2020 94

Marjoni, Tokoh Masyarakat, Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis

Pada Tanggal 04 April 2020 95

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 68: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

56

[K]ami selaku orang tua menyadari kurangnya pengawasan terhadap

anak dikarenakan kesibukan kami dalam bekerja berangkat mulai dari

habis subuh dan pulangnya pada sore hari, dan malamnya terkadang

terlelap tidur karena lelah bekerja seharian”96

2. Faktor Eksternal

Dimana ini merupakan suatu hambatan yang diakibatkan oleh faktor

dari lingkungan tempat tinggal, baik buruknya lingkungan tempat tingal akan

berdampak besar terhadap perkembangan perilaku remaja.

1) Pembentukan gang-gang

Hal ini terlihat dari sikap para remaja dalam membentuk gang-gang

dengan memakai gaya rambut/gaya baju yang sama. Terkadang para remaja

mengajak teman-temannya untuk tawuran/berkelahi dengan musuhnya.

Sebagaimana hasil observasi penulis di desa sungai landai sebagai

berikut:

[K]adang sering terjadi perkelahian anatara geng satu dengan geng

lainnya itu disebabkan karena ada salah satu teman gang nya menjadi

korban pengeroyokan, justu yang satu nya tidak tinggal diam dan balik

membalas perlakuan dari gang satunya tadi.97

Sebagaimana Hasil Wawancara Dengan RK di Desa Sungai Landai

Sebagai Berikut:

[K]ami tidak akan tinggal diam jika salah satu teman kami diganggu

dan pasti kami balas dengan hal yang serupa yang kalian lakukan

kepada teman kami. Satu yang berbuat pasti semuanya kena

balasannya.98

Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang

ada di desa sungai landai ini sangat setia sesama temannya, akan tetapi

kesetiaannya itu dapat menimbulkan masalah seperti perkelahian anatar gang

96

Idris, Orang tua , Desa Sungai Landai Wawancara dengan Penulis Pada Tanggal

04 April 2020 97

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 98

RK, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 69: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

57

dan itu sangat melanggar norma hukum dan adat yang sudah ada di desa

tersebut.99

2) Balapan Liar

Balap liar merupakan hal yang sering terjadi dikalangan remaja.

Sebagaimana hasil observasi penulis di Desa sungai landai, Kecamatan

Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

[S]ebagian para remaja suka mengebut-ngebut di jalan dan ini sangat

mengganggu pengendara lain yang lewat dijalan tersebut, terkadang

bunyi motornya sangat besar dan menggangu masyarakat sekitar.100

Sebagaimana hasil wawancara dengan IR di Desa Sungai Landai

Sebagai Berikut:

[K]ami memang sering melakukan balap liar dijalanan umum hanya

untuk mencari kesenangan dan mengisi waktu luang saja, biasa kami

melakukan balap liar pada malam minggu.101

3) Meminum- minuman keras

Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan

yang cukup besar dan menunjukkan kecendrungan yang meningkat dari tahun

ke tahun hal ini terbukti dari data Fenomena penyalahgunaan

alkohol/minuman keras merupakan masalah kesehatan yang cukup serius

seringkali muncul pemberitaan.

Sebagaimana hasil observasi penulis di Desa sungai landai,

Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

[R]emaja yang meminum minuman keras tersebut. Mereka melakukan

perkelahian, perjudian, kekerasan dan prilaku yang tidak sewajarnya

yang dilakukan di lingkungan sekitar. Minuman keras yang beralkohol

merupakan salah satu bahan yang sering digunakan seseorang.102

99

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 100

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 101

Ir, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 102

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 70: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

58

Sebagaimana hasil wawancara dengan GN di Desa Sungai Landai

Sebagai Berikut:

[M]eminum-minuman keras kepercayaan diri saya bertambah dari yang

pemalu menjadi pemberani, saya beranggapan bahwa semua masalah

dapat teratasi dengan meminum-minuman keras.103

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa remaja masih

mencari jati diri mereka dengan cara melakukan hal yang tidak baik supaya

menjadi pusat perhatian di desa tersebut, seperti yang ia katakan bahwa

dengan meminum-minuman keras dapat membuatnya percaya diri dan setiap

ada masalah pasti bisa terselesaikan.104

103

GN, Wawancara dengan Penulis di Desa Sungai Landai Kecamatan Mestong,

Kabupaten Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020 104

Hasil Observasi Penulis didesa Sungai Landai Kecamatan Mestong, Kabupaten

Muaro Jambi pada Tanggal 04 April 2020

Page 71: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Dampak Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Pembentukan Perilaku Remaja Di Desa Sungai Landai Kecamatan

Mestong Kabupaten Muaro Jambi dapat disimpulakan sebagai berikut:

1. Bagaimana Pola Asuh yang diterapkan Orang Tua pada Remaja di Desa

Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi

Berbagai pola asuh yang diterapkan oleh orang tua terhadap remaja

yang ada di Desa Sungai landai mulai dari pola asuh otoriter, permasif dan

demokratis, akan tetapi pola asuh yang paling menonjol disini adalah Pola

asuh otoriter yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya. Pola asuh ini

tidak serta-merta bersikap atau bertindak seenaknya. Namun, ketika anaknya

dimarahi pada hakekatnya sebagai langkah pendidikan oleh orang tua agar

perilaku buruk tidak lagi dia lakukan. Selain itu pola asuh yang

bersifatotoriter yang diterapkan dimasyarakat diterapkan sebagai wahana

penanaman sikap disiplin kepada remaja.

2. Apa Saja Dampak dari Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Perilaku

Remaja di Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro

Jambi

Dampak dari pola asuh orang tua dalam membentuk perilaku remaja

yaitu orang tua memiliki peraturan yang kaku dalam mengasuh anak-

anaknya. Tiap pelanggaran dikenakan hukuman, bersifat memaksa dan

cenderung tidak mengenal kompromi serta dalam komunikasi bersifat satu

arah. Adapun dampak positif dan negatif dari pola asuh otoriter yaitu akan

memberikan dampak positif bagi perilakunya, akibat dari keinginan orang

tuanya yang harus ditiruti tampa pengecualian dari anak, terkadang timbul

sebuah keinginan yang bersifat positif

Page 72: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

60

3. Apa Saja Kendala Orang Tua dalam Mengasuh Remaja di Desa Sungai

Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi

Kendala Orang Tua dalam Mengasuh Remaja ada dua faktor yaitu

faktor internal dimana ini merupakan suatu hambatan yang diakibatkan oleh

faktor dari dalam keluarga yang ada di Desa sungai landai itu sendiri seperti

sibuknya orang tua dalam bekerja sehingga lalai dalam mengawasi apa saja

yang dilakukan oleh anak sedangkan faktor eksternal itu sendiri dimana ini

merupakan suatu hambatan yang diakibatkan oleh faktor dari lingkungan

tempat tinggal, baik buruknya lingkungan tempat tingal akan berdampak

besar terhadap perkembangan perilaku remaja.

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan skiripsi yang penulis susun diatas denga judul Dampak

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Perilaku Remaja di Desa

Sungai Landai maka penulis memberikan saran-saran guna untuk

meningkatkan mutu dalam memberikan pola asuh terhadap remaja. Anak

merupakan hal yang sangat berharga dimata siapapun, khususnya orang tua.

Anak adalah hubungan perekat didalam keluarga. Sehingga dapat dikatakan

anak yang memiliki nilai yang tak terhingga. Ditinjau dari segi psikologis,

kebutuhan anak bukan hanya sebatas kebutuhan materi semata, anak juga

membutuhkan kasih sayang dan perhatian orang terdekatnya khususnya orang

tua.

Page 73: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

DAFTAR PUSTAKA

Departemen agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Lajnah Pentashihan

mushaf al- Qur’an, 2009 Emzir, Metodologi penelitian Kualitatif, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Gunarsa D Singgih, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia Kartono Kartini, Peran Orang Tua dalam Memandu Anak. Jakarta: Rajawali Press

1992. Kusumah, Mulyana W. Kejahatan dan Perilaku Menyimpang. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2001.

Mazhahiri Husain, Pintar Mendidik Anak, Jakarta:PT Lentera Basritama, 2003. Moeloeng, penelitian kualitatif, Bandung: Rosda karya, 2005.

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Poerwadarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.2000

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Depdikbud:

Rineka Cipta, 2013.

Poerwadarminta W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: amirko Riyanto Theo, Pembelajaran sebagai Proses Bimbingan Pribadi, Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002 Sarwono Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006.

Sedrajat,nandang, Teori dan praktik pertambangan indonesia. Yogyakarta:

Pustaka. 2013

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2009.

Surya Sulthan, melejitkan Multiple Intelegence Anak Usia Dini, Yogyakarta:

Penerbit Andi Yogyakarta, 2006 Syamsudin dan S Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa.

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara,2003.

TIM Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa

FakultasUshuluddin IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, ( Jambi: Fak.

Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2006.

Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011.

Yamin Hartinis, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan

Kuantitatif, Jakarta: Komplek Kejaksaan Agung, Cipaayung, 2009.

Zahra Idris, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Gramedia Widiasarana, 1992.

Page 74: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Skripsi

“Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Remaja di Desa Sungai

Landai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.’”

N

o

JENIS DATA METODE SUMBER DATA

1 -Letak Geografis Desa Sungai

Landai

-Observasi

-

Dokume

ntasi

-Wawancara

-Setting

-Dokumen Geografis

-Pengurus/Pembina

2 -Visi, Misi Desa

Sungai Landai

-

Dokume

ntasi

-Dokumentasi Visi,

Misi dan Tujuan

3 -Struktur Organisasi

dan

Kepengurusan

-

Dokume

ntasi

-Bagan Struktur

Organisasi

4 -Sarana/Fasilitas -Observasi

-

Dokume

ntasi

-Wawancara

-Keadaan Fasilitas

-Dokumentasi Fasilitas

-Pengurus/Pembina

6 -Bukti Keberhasilan

Kegiatan yang

Dilaksanakan

-

Dokume

ntasi

-Wawancara

-Dokumen

-Pengurus/Pembina

7 -Interaksi Antar

Anggota

-Observasi

-

Dokume

ntasi

-Wawancara

-Praktik Implementasi

-Dokumen

Implementasi

-Pengurus/Pembina

A. Panduan Observasi

N

o

.

Jenis Data Objek Observasi

1 -Letak Geografis Desa

Sungai Landai

-Keadaan dan Letak Geografis

2 -Sarana/Fasilitas -Sarana dan prasarana yang tersedia

Page 75: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

3 -Interaksi Antar

Anggota

-Pola yang diterapkan

B. Panduan Dokumentasi

N

o Jenis Data Data Dokumenter

1 -Letak Geografis Desa

Sungai Landai

-Data dokumentasi Desa Sungai Landai

3 -Visi, Misi

-Data dokumentasi tentang visi, misi dan

tujuan

4 -Struktur Organisasi

dan Kepengurusan

-Data dokumentasi tentang Struktur

Orgnisasi dan Kepengurusan

-Daftar Nama Pengurus/Pembina

-Daftar Riwayat Pengurus/Pembina

-Data-data lain yang dibutuhkan

5 -Sarana/Fasilitas -Data dokumentasi tentang

Sarana/Fasilitas yang dimiliki

C. Butir-Butir Wawancara

N

o Jenis Data Sumber Data dan Substansi Wawancara

1 -Letak Geografis Desa

Sungai Landai

PIMPINAN/PEMBINA

-Bisa dijelaskan letak geografis Desa

Sungai Landai

3 -Sarana/Fasilitas PIMPINAN/PEMBINA

-Apa saja sarana yang dimilki ?

4 -Program Kegiatan

Organisasi

PIMPINAN/PEMBINA

-Apa saja yag diprogramkan?

5 -Dampak Pola Asuh

Orang Tua

Terhadap

Pembentukan

Perilaku Remaja di

Desa Sungai

Landai, Kecamatan

Mestong,

Kabupaten Muaro

Jambi.

-Kepala dan Tenaga Kerja

- Bagaimana Pola Asuh yang diterapkan

Orang Tua pada Remaja?

- Apa Saja Dampak dari Pola Asuh Orang

Tua dalam Membentuk Perilaku

Remaja?

- Apa Saja Kendala Pola Asuh Orang Tua

dalam Membentuk Perilaku Remaja di

Desa Sungai Landai ?

- Apakah Orang Tua Tidak Pernah

Meminta Anaknya untuk Melakukan

Apapun ?

- Apakah dalam Keluarga Anak Harus

Memenuhi Peraturan Orang Tua dan

Page 76: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

tidak Boleh Membantah ?

- Apakah Orang Tua Memberi Kebebasan

dalam Pergaulan Anak ?

- Apakah Orang Tua Memberi Hukuman

Ketika Anaknya Melakukan

Kesalahan

Page 77: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

Wawancara dengan remaja di desa sungai landai

Wawancara dengan remaja di desa sungai landai

Page 78: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

Wawancara dengan remaja di desa sungai landai

Wawancara dengan remaja di desa sungai landai

Wawancara dengan orang tua remaja di desa sungai landai

Page 79: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

Wawancara dengan orang tua di desa sungai landai

Wawancara dengan orang tua remaja di desa sungai landai

Page 80: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

Wawancara dengan orang tua remaja di desa sungai landai

Wawancara dengan staf kantor desa sungai landai

Page 81: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

Wawancara dengan kepala desa sungai landai

Page 82: DAMPAK POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN …

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : PIRIYANSAH

Nim : UB 160242

Tempat & Tanggal Lahir : Sungai Landai, 25 juni 1996

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Desa Sungai landai Rt 17 kec Mestong

B. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal

S1 : UIN STS Jambi

SMA : SMA Adhyaksa 1 kota jambi

SMP : MTs Assa’adah Seberang kota jambi

SD : SD N 90/IX Sungai landai