PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS...

12
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BATAM TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: SINTA KARLINA NIM 120388201246 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS...

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

(PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS CERPEN

SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BATAM

TAHUN AJARAN 2015/2016

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh:

SINTA KARLINA

NIM 120388201246

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

ABSTRAK

Sinta Karlina. 2016. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah/Problem Based Learning terhadap Kemahiran Menulis Cerpen

Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Batam “Skripsi

Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2016. Dosen

Pembimbing I : Indah Pujiastuti, M.Pd., Dosen Pembimbing II : Siti

Habibah, L.c.,M.Ag.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Menulis Cerpen

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap

kemahiran menulis cerpen siswa siswa kelas VII Sekolah Menengah

Pertama Negeri 13 Batam. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian

eksperimen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2016 di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 13 Batam yang beramat di Jalan Merbau

Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota Batam. Penulis menggunakan

sampel yang terdiri dari siswa kelas VII A sebanyak 26 orang dan kelas VII

B sebanyak 26 orang Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Batam. Maka

jumlah keseluruhan siswa sebanyak 52 orang.

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diketahui

peningkatan hasil menulis cerpen siswa tidak terlalu mengalami

peningkatan terlihat dari hasil nilai siswa pada kelompok kontrol rata-rata

74.11 dan kelompok eksperimen rata-rata 79.07 sehingga hipotesis yang

didapat ialah 0,0038 dan = 1,706. Jika hipotesis

maka Ha ditolak dan Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan

model pembelajaran berbasis masalah tidak berpengaruh terhadap

kemahiran menulis cerpen siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13

Batam.

ABSTRACT

Sinta Karlina. 2016. “effect of the use of Problem-Based Learning Model

Against The Proficiency to Write Short Story VII Grade Junior High School

13 Batam Country” Thesis Bachelor of education (S.Pd.) the Faculty of

teacher training and Educational Sciences University Maritime Raja Ali

Haji, Tanjungpinang 2016. Supervising Professor 1: Indah Pujiastuti, M.Pd.,

lecturer Supervisor II: Siti Habibah, L.c.,M.Ag.

Keywords: Model Problem Based Learning, Writing Short Stories

The purpose of this research is to know the influence of the problem-

based learning model(problem based learning) towards student short story

writing proficiency grade VII junior high school 13 Country Batam.This

includes research on the type of research experiments. Research

methods used in this research is quantitative. This research was

conducted in July 2016 in junior high school the country 13 a

Road in Batam Merbau Village Galang sub district of Karas Batam city. The

author uses a sample that consists of students of Class VII A with as many

as 26 people and Class VII B as much as 26 junior high school 13 Country

Batam. Then the number of overall students as many as 52 people.

From the results of research that has been carried out can be found writing

short stories results increase in students not too experienced an increase in

the value of the results seen from the students in the control group average

74.11 and experimental group averaged 79.07 so obtained hypothesis is

0,0038 and = 1,706. If the hypothesis of Ha Ho was rejected and then accepted. So it can be concluded the problem-

based learning model has no effect against the proficiency to write short

stories First State high school students 13 Batam.

1. Pendahuluan

Menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan ide dalam

bentuk tulisan, kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang cukup

penting untuk dikuasai siswa. Menulis adalah kegiatan menyampaikan

sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan

pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki

(Kusumaningsih, dkk 2013:65). Kegiatan menulis juga merupakan bagian

terpenting dari pembelajaran Bahasa Indonesia, untuk itulah kegiatan

menulis harus selalu dilakukan yaitu dengan terus berlatih agar siswa mahir

dalam menulis.

Kegiatan menulis pada dasarnya bukan hanya memerlukan teori

tetapi juga membutuhkan praktik langsung yaitu dengan terus berlatih.

Dengan adanya latihan terus menerus maka tulisan yang dihasilkan akan

sempurna pula. Ada beberapa faktor mengapa siswa sulit dalam menulis

antara lain: guru kurang menerapkan metode dan model pembelajaran yang

inovatif penyampaian materi hanya terpaku pada buku dan jarang

melibatkan siswa sehingga membuat siswa menjadi jenuh, kurangnya

motivasi guru terhadap siswa, Kurangnya kreativitas guru dalam

menggunakan metode dan model yang tepat untuk pembelajaran di kelas,

sehingga siswa mudah ribut dan kelas pun menjadi kurang kondusif.

Berdasarkan hasil wawancara guru, masalah ini terjadi di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 13 Batam. Masalah yang terdapat di sekolah

yaitu dalam menulis cerpen, untuk permasalahan menulis siswa kesulitan

dalam mengungkapkan gagasannya, mengembangkan idenya dalam bentuk

kalimat.

Untuk mengatasi masalah ini diperlukannya metode atau model

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Model yang

akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas ialah model

pembelajaran berbasis masalah(problem based learning) model ini

diharapkan dapat menjadi solusi bagi siswa dalam memecahkan masalah

pada kemahiran menulis cerpen, menurut Amri dan Ahmadi (2010:76)

memiliki lima tahapan utama, yaitu: Orientasi siswa kepada masalah,

mengorganisasikan siswa dalam belajar, membimbing penyelidikan

individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya,

menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Model

pembelajaran ini termasuk dalam pembelajaran kooperatif karena model ini

mengutamakan penyelesaian masalah secara berkelompok, model ini

dirasakan efektif untuk mengatasi masalah siswa dalam kegiatan menulis

cerpen. Belajar memerlukan sebuah proses, maka dari itu untuk mencapai

keberhasilan siswa dalam menulis cerpen diperlukannya latihan.

2. Metodologi Penelitian

Teknik yang digunakan penulis yaitu, sampling area (cluster)

(Sukmadinata, 2013:82). penulis menggunakan salah satunya ialah cluster

sampling (area sampling) teknik ini mempunyai perbedaan dengan teknik

pengambilan sampel yang lainnya karena teknik ini tidak mengambil sampel

secara individu melainkan sampel diambil secara luas. Teknik sampling

daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti

atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk mana yang akan dijadikan

sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi

yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:82). Sampel dalam penelitian ini

ialah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Batam, pada

kelas VII A, dan VII B yang masing-masing berjumlah 26 orang. sampel

yang dijadikan penelitian ini berjumlah 52 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuntitatif, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh

penggunaan model pembelajaran berbasis masalah. Dalam menentukan

sampel, menurut (Arikunto, 2002:112) apabila subjeknya kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya banyak dapat diambil 10-15%

atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari: kemampuan

peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana, sempit luasnya wilayah

pengamatan dari subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tidak adanya perbedaan hasil kelompok kontrol dengan tidak

menggunakan model dan kelompok eksperimen dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah(problem based learning) berdasakan

hasil perbandingan tersebut menguatkan pernyataan bahwa model

pembelajaran berbasis masalah(problem based learning) tidak dapat

meningkatkan kemahiran menulis cerpen secara signifikan pada siswa kelas

VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Batam Tahun Ajaran

21015/2016. Adapun perbandingan nilai rata-rata tersebut adalah

74.11:79.07 dan berdasarkan hasil uji t-test diatas maka didapat nilai t dari

perbedaan post-test kelompok kontrol dan post-test kelompok eksperimen

dengan menggunkan rumus polled varian. = 0,0038 dan =

1,706 . kriteria penghitungan maka Ha diterima,

maka Ha ditolak.

Hasil perhitungan uji t dapat diketahu bahwa

maka Ha ditolak. Eksperimen mempunyai

pengaruh pada taraf signifikansi 0.05 dan berpengaruh pada taraf

signifikansi 0.01. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis

masalah tidak berpengaruh terhadap kemahiran menulis cerpen siswa kelas

VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Batam yaitu jika thitung> ttabel

maka Ho diterima. Dalam hal ini pengujian Ha ditolak dan hipotesis Ho

diterima disebabkan tidak adanya Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah(Problem Based Learning) Terhadap Kemahiran Menulis Cerpen

Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Batam yaitu jika

thitung> ttabel maka Ha ditolak.

4. Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis

tentang pengaruh model pembelajaran berbasis masalah(problem based

learning) terhadap kemahiran menulis cerpen siswa kelas VII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 13 Batam tahun ajaran 2015/2016. Penulis

memberikan kesimpulan Perbandingan nilai rata-rata pada kemahiran

menulis cerpen kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan diperoleh

nilai rata-rata 74.11, sedangkan kelompok eksperimen yang diberi perlakuan

dengan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)

dengan nilai rata-rata 79.07. Tidak adanya pengaruh model pembelajaran

berbasis masalah(problem based learning) terhadap kemahiran menulis

cerpen siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Batam tahun

ajaran 2015/2016. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis t-test

bahwa nilai = 0,0038 dan nilai = 1, 706. Kriteria perhitungan

maka Ho diterima, maka Ha diterima.

Hasil perhitungan uji t dapat diketahui bahwa = 0,0038> =

1,706. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Ha

ditolak dan Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh

model pembelajan berbasis msalah(problem based learning) terhadap

kemahiran menulis cerpen siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertam

Negeri 13 Batam tahun ajaran 2015/2016.

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah(problem based learning) terhadap kemahiran menulis cerpen

kurang tepat untuk diterapkan pada pembelajaran menulis cerpen, karena

dilihat dari hasil penelitian kurang mengalami peningkatan dilihat dari nilai

rata-rata. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, pencapaian hasil kemahiran

menulis cerpen dengan menggunakan model pembelajan berbasis

masalah(problem based learning) tidak sesuai dengan yang diharapkan,

maka disarankan, model pembelajaran berbasis masalah((problem based

learning) dapat dipergunakan sebagai metode pembelajaran untuk pelajaran

yang lainnya, namun tidak tepat sebagai model pembelajara untuk pelajaran

menulis cerpen. Penelitian tentang model pembelajaran hendaknya lebih

dikembangkan lagi agar pembelajaran di kelas dapat berjalan efektif serta

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam segala materi pelajaran. Bagi

guru dapat mengembangkan dan berinovasi terhadap model pembelajaran di

kelas agar pembelajaran di kelas tidak terpaku hanya pada buku, sehingga

mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan dan Ahmadi Iif Khoiru. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif

dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Kusumaningsih, Dewi. dkk. 2012. Terampil Berbahasa Indonesia.

Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Sukmadinata, Nana Saodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung: Penerbit Alfabeta.