Bab i Karlina Lestari Sementara

50
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS 1.1.1 Situasi Keadaan Umum Desa Pangkalan terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 Km 2 ), terdiri dari luas daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3 meter. Desa Pangkalan merupakan salah satu desa binaan dari Puskesmas Tegal Angus. Terdapat enam desa binaan Puskesmas : a. Desa Lemo b. Desa Tanjung Pasir c. Desa Tanjung Burung d. Desa Pangkalan e. Desa Tegal Angus f. Desa Muara

description

kedokteran

Transcript of Bab i Karlina Lestari Sementara

BAB ILATAR BELAKANG

1.1 GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS

1.1.1 Situasi Keadaan UmumDesa Pangkalan terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 Km2), terdiri dari luas daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3 meter. Desa Pangkalan merupakan salah satu desa binaan dari Puskesmas Tegal Angus. Terdapat enam desa binaan Puskesmas :a. Desa Lemo

b. Desa Tanjung Pasir

c. Desa Tanjung Burung

d. Desa Pangkalan

e. Desa Tegal Angus

f. Desa Muara

Gambar 1.1 Peta Desa PangkalanBatas Wilayah

Batas batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegal Angus2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lemo dan Kampung Besar3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalibaru4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat

Gambar 1.2 Peta Batas Wilayah Desa Pangkalan1.1.2 Gambaran Umum Desa Secara Demografi

1.1.2.1 Situasi Kependudukan Jumlah penduduk Desa Pangkalan sampai dengan tahun 2013 tercatat sebanyak 15.378 jiwa, terdiri dari laki-laki 7672 jiwa dan perempuan 7706 jiwa. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus yang tersebar di 6 desa seperti yang tercantum di tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus 2013

Tabel 1.2 Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

1.1.2.2 Kondisi Sosial EkonomiPenduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya asli Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan sekitarnya. Tabel 1.3 Jumlah Pemeluk Agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus Th 2013No.AgamaJumlah Pemeluk

1Islam45481

2Budha3059

3Kristen671

4Khatolik105

5Khonghucu27

6Hindu1

Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus,2013 Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta. Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum berkembang secara ekonomi. Mata pencaharian penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang tidak tetap. Jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 adalah 31.914 jiwa yaitu 59.7 % dari jumlah penduduk 53.444 jiwa. Hal ini menunjukkan hampir separuh dari jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas.Tabel 1.4 Lapangan pekerjaan pendudukNo.Lapangan Kerja PendudukJumlah

1.Petani pemilik13316

2.Petani penggarap6063

3.Buruh 4592

4.Nelayan 386

5.Pedagang6373

6.Industri rakyat13536

7.Buruh industri13757

8.Pertukangan4109

9.PNS222

10.TNI/POLRI65

11.Pensiunan PNS45

12.Pensiunan TNI/POLRI43

13.Perangkat Desa141

14.Pengangguran4004

1.1.2.3 Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan dalam pembangunan kesehatanTabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus

NONAMA DESAJUMLAH SEKOLAH

PAUDTKRASDMISMPMTSSMA SMKMA

1Pangkalan1205121010

2Tanjung Burung1002100000

3Tegal Angus0102221100

4Tanjung Pasir0202101000

5Muara0003000000

6Lemo0003000000

PUSKESMAS13012422100

Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah 53.444 penduduk hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan.

Tabel 1.6 Penduduk 10 tahun keatas menurut jenjang Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013No.Jenjang PendidikanJumlah

1.Tidak/belum tamat SD12598

2.SD/MI15738

3.SLTP/MTS4060

4.SLTA/MA3601

5.AK/Diploma159

6.Universitas130

Jumlah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD masih cukup besar yaitu 12.598 jiwa atau 25.5 % dari jumlah penduduk. Hal ini merupakan tantangan dalam pembangunan kesehatan, pelaksanaan program-program puskesmas harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan dari penduduk yang menjadi sasaran agar lebih diterima.1.1.2.4 KesehatanSepuluh Besar PenyakitBerdasarkan hasil laporan bulanan Penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus didapatkan gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 menurut golongan semua umur seperti grafik berikut ini :Grafik 1.1. Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus th 2013

Sumber : Data surveillance Puskesmas Tegal Angus,2013

Penyakit terbanyak adalah penyakit-penyakit menular seperti ISPA, disusul dengan penyakit batuk dan demam. Penyakit tidak menular (PTM) yang masuk dalam sepuluh besar penyakit adalah hipertensi dan myalgia.

Sarana KesehatanBerikut sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 :Tabel 1.7. Sarana Kesehatan Yang ada di Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

NoJenis Sarana KesehatanJumlah

1.a. Puskesmas1

b. Puskesmas Pembantu1

c. Poskesdes1

2.Rumah Sakit Pemerintah0

3.Rumah Sakit Swasta0

4.Rumah Bersalin Swasta0

5.Balai Pengobatan Swasta2

6.Praktek Dokter Umum Swasta5

7.Praktek Bidan Swasta8

8.Dokter Gigi praktek swasta0

9.Laboratorium Klinik Swasta0

10.Apotik0

11.Optikal0

12.Gudang Farmasi0

13.Posyandu45

14.Toko Obat2

15.Pos UKK0

16Polindes0

Sumber : Puskesmas Tegal Angus

Dari tabel diatas sarana kesehatan dan faktor pendukung yang ada di Puskesmas Tegal Angus masih kurang.Upaya KesehatanUpaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini, antara lain :

1 Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.

2 Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio bagi balita, pemberian vitamin A.

3 Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue, Flu Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.

4 Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan makanan yang bernutrisi.

5 Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.

6 Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.

7 Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program senam LANSIA dan POSBINDU Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat di Puskesamas dilakukan melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan derajat kesehatan wilayah tersebut hal ini dapat disajikan dengan indikator PHBS,adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal angus pada Tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :Tabel 1.7. Indikator PHBS Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013INDIKATOR

Nama DesaJumlah KK YDT % Persalinan O/ tks % Asi eks % By/ blt dtmbg % Cuci Tangan % Air Bersih % Jamban Sehat% Bersikan Jentik% Makan Sayur Buah% Aktivitas Fisik% Tdk Merokok dlm Rumah% Jmlh (Sehat)

Pangkalan 21057.642.467.17095.766.551.45733.333.516.2

Tj. Burung21064.658.665.743.396.646.77961.972.872.816.7

Tegal Angus21435.624.358.987.490.2579439.772.45717

Tj. Pasir21071.449.579.538.691.468.892.772.365.665.217

Muara21071.543.670.645.999439273.43371.256.5

Lemo 20663.624.86491.683.644.880.884624518

Jumlah 126065.237.767.563.692.8548655.361.55415.5

Berdasar kajian PHBS diatas didapat ada beberapa yang cakupannya masih rendah hal ini dikarenakan :

Penduduk miskin masih banyak, sehingga yang mepunyai akses air bersih dan jamban sehat sedikit

Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran tentang ASI Eksklusif, aktifitas fisik, merokok dalam rumah

Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik berkala kurang optimal

Untuk meningkatkan pencapaian rumah tangga ber PHBS dilakukan penyuluhan tentang PHBS yang terus menerus,meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector. Salah satu indikator PHBS adalah Persalinan di bantu oleh tenaga kesehatan. Indikator tersebut merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi demi menuju masyarakat dan keluarga yang lebih baik. Berikut ini upaya upaya peningkatan kualitas bagi kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Tegal Angus :Tabel 1.8. Data Resiko Tinggi Ibu Hamil di Desa Pangkalan Bulan Januari Mei 2015NoBulanNamaResiko

1.JanuariNy. YRiwayat Kejang

2Ny. SAnemia

3Ny. MKurang Energi Kronis

4Ny. FKurang Energi Kronis

5Ny. TKurang Energi Kronis

6Ny. MKurang Energi Kronis

7FebruariNy. AKurang Energi Kronis

8Ny. MKurang Energi Kronis

9Ny. YKurang Energi Kronis

10Ny. AKurang Energi Kronis

11MaretNy. RKurang Energi Kronis

12Ny. YKurang Energi Kronis

13AprilNy. BGrande Multipara

14Ny. SGrande Multipara

15Ny. KGrande Multipara

16MeiNy. LKurang Energi Kronis

17Ny. MKurang Energi Kronis

18Ny. SKehamilan dibawah usia 20 tahun

Tabel 1.9. Data Resiko Tinggi Neonatus di Desa Pangkalan Bulan Januari Mei 2015NoBulanNamaResiko

1JanuariBy. Ny. HBBLR

2By. Ny. LBBLR

3By. Ny. SAsfiksia

4FebruariBy. Ny. SHiperbilirubinemia

5By. Ny. SHiperbilirubinemia

6By. Ny. RPustul

7MaretBy. Ny. TBBLR

8.By. Ny. HHiperbilirubinemia

9By. Ny. YHiperbilirubinemia

10By. Ny. MPustul

11AprilBy. Ny. MBBLR

12By. Ny. MBBLR

13By. Ny. EHiperbilirubinemia

14By. Ny. HHiperbilirubinemia

15MeiBy. Ny. YHiperbilirubinemia

16By. Ny. SHiperbilirubinemia

17By. Ny. AHiperbilirubinemia

Tabel 1.9. Data Kematian Bayi di Desa Pangkalan Bulan Januari Mei 2015NoBulanJumlah Kematian Bayi

JanuariTidak Ada

2Februari1 Orang

3.Maret1 Orang

4AprilTidak Ada

5.MeiTidak Ada

Sumber : Data Bidan Desa Pangkalan

Untuk menjadikan Desa Pangkalan memiliki keluarga serta masyarakat yang sehat maka Puskesmas mempunyai program kesehatan yang beragam yang terdiri dari program wajib seperti promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, Gizi, Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan, serta program pengembangan seperti kesehatan gigi, mata, kesehatan kerja dan kesehatan masyarakat. Berbagai tugas dan fungsi untuk menjalankan program-program tersebut membutuhkan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan tepat.

Akan tetapi karena keterbatasan sumber daya manusia tidak semua tenaga kesehatan yang dibutuhkan ada di puskesmas sehingga sering terjadi pemegang program tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Grafik 5.1 Tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Angus Th.2013

Seperti terlihat pada diagram diatas jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Angus cukup memadai. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah bidan. Hal ini dapat menunjang kegiatan puskesmas yang fokus pada kesehatan ibu dan anak untuk mendukung tercapainya indikator Indonesia Sehat dan Kabupaten Tangerang Sehat serta tercapainya millennium development goals (MDGs) namun, pemerataan penyebaran bidan desa masih belum baik, karena dalam satu desa hanya terdapat satu bidan dimana hal tersebut menunjang masyarakat untuk mencari alternatif pengobatan. Demikian pula Puskesmas Tegal Angus masih membutuhkan tenaga kesehatan lain untuk menunjang kegiatannya seperti tenaga farmasi (apoteker atau asisten apoteker), sanitarian, tenaga teknis medis seperti analis kesehatan, tenaga promosi kesehatan,tenaga administrasi dan tenaga tehnik informatika .Dikarenakan tenaga kesling puskesmas ditarik ke dinas maka perlu tenaga sanitasi lingkungan. Tidak adanya tenaga kesehatan maupun non kesehatan tersebut menyebabkan banyak tenaga kesehatan di puskesmas yang mempunyai tugas tidak sesuai pendidikan dan kompetensinya.Tabel 1.9 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tegal Angus 2013

1.2 GAMBARAN KELUARGA BINAAN1.2.1 Lokasi Keluarga Binaan

Keluarga binaan berada di RT 002/RW 04 Kampung suka sari, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Gambar 1.3. Denah Rumah Keluarga Binaan

1.2.2 Gambaran Keluarga Binaan

Pada Gambar 1.3 terdapat 5 rumah, dimana rumah pertama merupakan rumah keluarga Tn. Dedi lalu, Tn. Surdi kemudian, Tn. Rosidi setelah itu, Tn. Tian, dan terakhir rumah Tn. Narsin.1.2.2.1. Keluarga Tn. DediData Dasar Keluarga Tn. Dedi

Keluarga binaan pertama adalah keluarga Tn. Dedi. Terdapat empat orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga tersebut adalah:

Tabel 1.10. Tabel Keluarga Tn. DediNoNamaStatus keluargaJenis kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan

1Tn. DediKepala keluargaLaki-laki39SDSupir

2Ny. RaisahIstriWanita31SDIbu Rumah Tangga

3DewiAnakPerempuan14SMPPelajar

4DiraAnak Perempuan7SDPelajar

Keluarga Tn. Dedi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02 RW 04. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan kedua orang anaknya. Tn. Dedi sebagai kepala keluarga, berusia 39 tahun dan bekerja sebagai supir, sedangkan Ny. Raisah sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga berusia 31 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir sekolah dasar. Tn. Dedi dan Ny. Raisah memiliki dua orang anak bernama An. Dewi dan An. Dira.

Tn. Dedi bekerja sebagai supir dengan penghasilan dalam sebulan sebesar Rp. 1.500.000,00. Pendapatan Tn. Dedi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makanan, minuman, pengobatan dan lain-lain. Tn. Dedi dapat membaca dan menulis. Istrinya, Ny. Raisah dapat bekerja sebagai ibu rumah tangga serta secara sukarela menjadi kader di desa Pangkalan. Pasangan ini menikah saat Tn. Dedi berumur 24 tahun dan Ny. Ani berusia 20 tahun. Saat hamil, Ny. Raisah memeriksakan kehamilannya di posyandu dan saat melahirkan kedua anaknya dibantu oleh bidan. a. Bangunan Tempat TinggalKeluarga Tn. Dedi tinggal di lingkungan padat penduduk, jarak antar rumah kurang lebih 3 meter.dan menempati sebuah rumah bangunan permanen diatas tanah seluas 60 m2 dengan luas bangunan 9 m x 6 m. Rumah ini merupakan rumah peninggalan keluarga Tn. Dedi. Bangunan rumah ini tidak bertingkat, dinding rumah terbuat dari batu bata, lantai menggunakan semen dan keramik. Atap rumah menggunakan genteng dan plafon. Rumah Tn. Dedi terdiri dari dua buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu mushola, satu dapur, memiliki kamar mandi dengan jamban. Tn. Dedi membuat jamban didalam rumahnya yang disertai dengan keran air dan pembuangannya di alirkan ke kali.

Ruang keluarga berukuran 2 x 3 m2 beralaskan semen dan keramik, terdapat TV dan lemari dan meja untuk penyimpanan buku, jendela diruangan tersebut cukup baik, ventilasi udara cukup, dan dapat dilewati cahaya matahari. Pada ruang tidur, ventilasi udara kurang baik dan lembab berukuran 30 cm x 40 cm. Dapur terlihat padat dan kurang rapih. Kamar mandi yang disertai jamban dan keran, cukup bersih. Sumber air bersih menggunakan air PAM, air berwarna keruh dan berbau. Tn. Dedi memiliki dua buah motor, satu buah televisi, dua buah kipas angin.

Jendela

Gambar 1. Denah rumah keluarga Tn. Dedi b. Lingkungan Pemukiman

Rumah Tn. Dedi terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian depan terdapat jalan setapak, di depan dan belakang rumah berbatasan dengan rumah tetangga.

c. Pola Makan

Keluarga Tn. Dedi memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Biasanya menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, sayur, dan ikan. Ny. Raisah mencuci bahan makanan serta peralatan memasak dengan air keran dan ia memasak masakannya sampai matang.d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Tn. Dedi dan Ny. Raisah memiliki 2 orang anak. Anak yang pertama, seorang perempuan bernama An. Dewi saat ini berusia 14 tahun, yang sekarang bersekolah SMP. Proses kelahirannya ditolong oleh bidan setempat bernama bidan Ranti. Sejak lahir An. Dewi tidak dibawa ke posyandu dan tidak mendapatkan imunisasi. Anak kedua seorang perempuan bernama An. Dira yang sekarang berusia 7 tahun, proses kelahiran juga dibantu oleh bidan Ranti. An. Dira juga mendapatkan imunisasi tidak lengkap. Dari kedua anak Tn. Dedi dan Ny. Raisah semua nya mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan. Sebagai salah satu kader Desa Pangkalan, Ny. Raisah selalu memeriksakan kandungannya di Bidan selama mengandung kedua anaknya.

Ny. Raisah tidak pernah menggunakan KB.e. Kebiasaan Berobat

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya memilih berobat ke bidan.

f. Riwayat Penyakit

Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Dedi adalah batuk pilek dan gatal-gatal yang sering dialami oleh kedua anak Tn. Dedi.

h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari

Tn. Dedi dapat menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari, ia juga sering merokok di dalam rumah. Keluarga Tn. Dedi terbiasa melakukan cuci tangan sebelum makan dengan air mengalir dan sabun. Air yang digunakan keluarga Tn. Dedi adalah air PAM dengan warna air keruh dan sedikit berbau alumunium. Keluarga Tn. Dedi melakukan aktifitas mandi di kamar mandi miliknya dengan air tersebut, air PAM juga digunakan untuk mencuci alat makan dan sayuran tetapi Ny. Raisah menyaring air PAM yang keruh tersebut. Ny. Raisah terbiasa mencuci pakaian seluruh anggota keluarganya di kali bersama di belakang rumahnya, kali tersebut juga digunakan warga sekitar untuk membuang air besar dan membuang sampah. Keluarga Tn. Dedi memiliki kebiasaan membakar sampah rumah tangga di samping rumahnya. Di samping rumah Tn. Dedi terdapat selokan tempat pembuangan limbah rumah tangga dan dialirkan ke kali.1.2.2.2. Keluarga Tn. RosidiData Dasar Keluarga Tn. Rosidi

NoNamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaan

1.Tn. RosidiKepala keluargaLaki-laki35 tahunSDBuruh

2.Ny. RasihIstriPerempuan30 tahunSDIbu Rumah Tangga

3.An. AmelAnak pertamaPerempuan6 tahunSDPelajar

4.An. AbelAnak ke duaPerempuan5 tahunSDPelajar

Keluarga Tn. Rosidi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 002/004. Tn. Surdi sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Rasih, mereka memiliki dua orang anak, anak pertama bernama An. Amel, dan anak kedua bernama An. Abel.

Tn. Rosidi berusia 35 tahun dan bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp 2.500.000 perbulan. Pendapatan ini tidak dapat disisihkan untuk menabung karena habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti bayar listrik, makanan, bensin motor dan lain-lain. Tn. Rosidi pernah mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar tetapi tidak sampai tamat. Istrinya, Ny. Rasih berusia 30 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny. Rasih hanya sampai tingkat Sekolah Dasar. Ny.Rasih melahirkan kedua anaknya dan proses persalinannya di bantu oleh paraji/dukun beranak setempat.Anak pertama pasangan Tn.Rosidi dan Ny. Rasih adalah seorang Perempuan bernama Amel berusia 6 tahun dan saat ini adalah pelajar di Sekolah Dasar (SD). Anak kedua seorang perepuan bernama Abel berusia 5 tahun seorang pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD).

b. Bangunan Tempat TinggalKeluarga Tn. Rosidi tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran 100 m2. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu ruang keluarga yang berukuran 2 x 4 m, memiliki dua kamar tidur berukuran 4x3 m dan 2x2 m, memiliki dapur berukuran 2x2 m, memiliki kamar mandi yang berada di dalam rumah berukuran 1x2 m dan tidak memiliki jamban di dalamnya.Seluruh ruangan di dalam rumah ini berlantaikan ubin keramik, beratapkan genteng, dan berdinding tembok. . Untuk ventilasi, rumah ini hanya memiliki dua buah jendela di ruang tamu yang masing-masing berukuran 1,5 m x 1 m dan dua buah jendela di kamar paling depan yang berukuran 1 m x 7,5 m sedangkan ruangan yang lain tidak memiliki jendela, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan. Didalam rumahnya keluarga Tn. Rusidi memiliki barang elektronik berupa televisi, VCD player dan penanak nasi.

c. Lingkungan Pemukiman

Rumah ini terletak di tengah pemukiman padat penduduk. Rumah tetangga Tn. Rosidi menempel dengan rumahnya pada bagian sisi kanan tetangga yang jaraknya 1 m. Pada bagian depan rumah terdapat sungai yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk mencuci pakaian.d. Pola MakanKeluarga Tn. Rosidi memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Rasih memasak makanan menggunakan kayu bakar dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan dan sayur asam. Tn. Rosidi dan keluarga jarang mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.

e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Tn. Rosidi dan Ny. Rasih memiliki dua orang anak. Anak pertama seorang perempuan bernama An. Amel. Ny. Rasih melahirkan An. Amel di paraji/dukun, cukup bulan, selama kehamilannya Ny. Rasih tidak pernah kontrol ke Bidan, ia juga tidak kontrol ke paraji/dukun karena memang tidak dijadwalkan oleh dukun tersebut. Ny. Rasih mengaku bahwa saat persalinan robekan dan perdarahan tidak dijahit, paraji/dukun tersebut juga menangani Ny. Rasih tanpa perlindungan apapun seperti sarung tangan steril.

Anak kedua pasangan keluarga ini yaitu An. Abel juga dilahirkan di paraji/dukun yang sama dan dengan perlakuan yang sama. Kedua anak Ny. Rasih tidak di imunisasi. Ny. Rasih juga tidak menggunakan KB.f. Kebiasaan BerobatMenurut penuturan Ny. Rasih, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya langsung membeli obat warung. g. Riwayat PenyakitPenyakit yang sering diderita Tn. Rosidi dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan gatal-gatal.h. Perilaku dan Aktifitas Sehari- HariTn. Rosidi melakukan aktifitas sehari-harinya sebagai buruh pabrik. Tn. Rosidi memiliki kebiasaan merokok. Aktivitas sehari-hari Ny. Rasih yaitu memiliki kebiasaan melakukan aktifitas rumah tangga seperti mencuci, memasak serta mengurus suami dan anak. Aktifitas Amel dan Abel sehari-hari setelah sepulang sekolah ialah bermain bersama teman-teman disekitar rumahnya. Keluarga Tn. Rosidi tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga. Keluarga Tn. Rosidi memiliki sumber air yang berasal dari PAM. Air ini ditampung dalam sebuah ember besar, digunakan untuk beberapa keperluan, seperti memasak, dan mencuci alat masak. Rumahnya tidak memiliki jamban, sehingga jika hendak buang air besar mereka harus pergi ke jamban umum atau dipinggir kali yang jaraknya hanya 100 m dari rumah.

Belakang

Dapur WC

KamarRuang

Tidur TV

Ruang

Tamu

KamarTidur

= Jendela

Depan

Gambar 1.5 Denah keluarga Tn. Rosidi 1.2.2.3. Keluarga Tn. Surdia. Data Dasar Keluarga Tn. Surdi

NoNamaStatus keluargaJenis kelaminUsiaPendidikanPekerjaan

1Tn. SurdiKepala keluargaLaki-laki37 tahunSDPedagang

2Ny. MarianiIstriWanita35 tahunSDIbu Rumah Tangga

3An. M.Aprian TAnakLaki-laki11 tahunSMPPelajar

4An. M. Dede RAnakPria7 tahunSDPelajar

5M. AbdilaAnakPria2 bulanBayi-

Keluarga Tn. Surdi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 002/004. Tn. Surdi sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Mariani dan tiga orang anak, anak pertama bernama Aprian, anak kedua bernama dede dan anak ketiga bernama Abdila.

Tn. Surdi berusia 37 tahun dan bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp 60.000 perhari. Pendapatan Tn. Surdi ini tidak menentu setiap harinya namun dalam sebulan biasanya sekitar Rp 1.800.000,00 per bulan. Pendapatan ini tidak dapat disisihkan untuk menabung karena habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti bayar listrik, makanan, bensin motor dan lain-lain. Tn. Surdi pernah mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar tetapi tidak sampai tamat. Istrinya, Ny. Mariani berusia 35 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny.Mariani hanya sampai tingkat Sekolah Dasar.

Anak pertama pasangan Tn.Surdi dan Ny.Mariani adalah seorang laki-laki bernama Aprian berusia 11 tahun dan saat ini adalah pelajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Anak kedua seorang laki-laki bernama Dede berusia 7 tahun seorang pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD). Dan anak ketiganya seorang laki-laki bernama Abdila berusia 2 bulan.

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Surdi tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran 80 m2 dan tidak bertingkat. Rumah ini terdiri dari satu kamar tidur yang masing-masing berukuran 2,5 m x 2,5 m, ruang keluarga berukuran 3 m x 2 m,dan kamar mandi yang menjadi satu dengan dapur berukuran 4 m x 2,5 m.

Rumah Tn. Surdi ini terletak di daerah pemukiman padat penduduk. Rumah ini berlantaikan semen. Atap rumah terbuat dari seng, menurut Ny. Mariani terkadang jika hujan besar rumahnya bisa terkena bocor. Sedangkan seluruh dinding rumah terbuat dari bilik bambu. Jalan umum menuju rumah Tn. Rosid sudah bisa di akses dengan kendaraan. Untuk ventilasi, rumah ini tidak memiliki ventilasi. Rumah ini sudah difasilitasi listrik berdaya 450 watt, dengan fasilitas lima buah lampu dan satu buah televisi.

Keluarga ini memiliki kamar mandi tanpa jamban yang bergabung dengan dapur. Oleh karena lahan yang tidak mencukupi di rumah tersebut sehingga untuk aktivitas buang air besar keluarga ini dilakukan di jamban umum yang terdapat di pinggir kali yang juga digunakan untuk mencuci pakaian.

Menurut keluarga Tn. Surdi jamban umum yang biasa digunakan kurang nyaman dan tidak bersih karena dindingnya terbuat dari kain terpal, tanpa atap dan lantai yang terbuat dari bambu untuk berpijak dengan luas 1 m x 1,5 m. Selain itu, tidak terdapat pula sumber air yang digunakan untuk membersihkan kotoran. Mereka harus kembali kerumah untuk membersihkan sisa kotoran dengan menggunakan air sumur sendiri dari rumah.

Belakang

Gambar 1.6 Denah keluarga Tn. Sardi

c. Pola MakanKeluarga Tn.Sardi memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari. Ny.Marni memasak makanan menggunakan kompor gas dengan menu secukupnya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tahu, tempe dan telur. Tn. Sardi dan keluarga jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan AnakSelama mengandung, Ny. Mariani tidak pernah mengalami sakit atau kelainan pada kandungannya. Ny.Marianih kontrol untuk kehamilannya di posyandu kurang lebih 7 kali dan melahirkan di paraji/ dukun beranak. Ny. Mariani mengatakan bahwa anaknya tidak mendapat imunisasi. Ny. Mariani mengaku bahwa anaknya mendapatkan ASI sampai dengan usia 2 tahun.

e. Kebiasaan BerobatMenurut penuturan Ny. Mariani, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya berobat ke puskesmas. f. Riwayat Penyakit

Pada keluarga Tn. Sardi mereka sering mengalami batuk pilek.g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- hariTn. Sardi memiliki aktifitas sehari-hari yaitu bekerja sebagai pedagang. Tn. Sardi biasa berangkat bekerja pagi hari dan kembali kerumah sore hari.

Tn. Sardi memiliki kebiasaan merokok sejak usia 17 tahun, Tn. Sardi merokok baik di dalam rumah maupun di luar rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang lebih satu bungkus dalam sehari. Aktifitas sehari-hari Ny. Mariani yaitu melakukan kegiatan rumah tangga yaitu mencuci, memasak dan mengurus anak dan suami. Aktifitas sehari-hari Aprian dan Dede adalah bersekolah dan setelah sepulang sekolah bermain bersama teman-temannya. Keluarga Tn. Sardi tidak ada yang memiliki kebiasaan berolaraga.

Keluarga Tn.Sardi biasa mencuci pakaian menggunakan air di sungai setelah selesai baru dibilas menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Sardi memiliki sumber air sendiri yaitu air sumur yang digunakan untuk minum, memasak, mandi dan mencuci peralatan dapur.Keluarga Tn. Sardi biasa membuang sampah di pekarangan sekitar rumah dan membakarnya. Untuk pembuangan limbah cair maupun padat keluarga Tn. Sardi biasa membuangnya ke tanah disekitar perkarangan rumah.1.2.2.4. Keluarga Tn. TianKeluarga binaan adalah keluarga Tn. Tian memiliki 2 orang anak, adalah: Tabel Keluarga Tn. TianNoNamaStatus keluargaJenis kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan

1Tn. TianKepala keluargaLaki-laki35SDPedagang

2Ny. NarsihIstriWanita35 SDIbu Rumah Tangga

3SutiwiAnakWanita16SMP Pelajar

4M. HanumAnak Pria6SDPelajar

Keluarga Tn. Tian tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02/04. Keluarga ini terdiri dari Satu kepala keluarga, satu orang istri dan 2 orang anak. Tn. Tian sebagai pemilik rumah, berusia 35 tahun dan bekerja pedagang, sedangkan Ny. Narsih sebagai istri berusia 35 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir sekolah dasar. Sutiwi sebagai anak pertama yang berusia 16 tahun yang saat ini masih SMP. Anak kedua yaitu M. Hanum yang berusia 6 tahun saat ini masih SD.

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Tian tinggal disebuah rumah bangunan permanen diatas tanah seluas 15 x 10 m2. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu bata, lantai menggunakan keramik. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon. Rumah Tn. Tian terdiri dari 3 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu kamar mandi. Ruang tamu berukuran 2 x 2 m2 beralaskan keramik dan terdapat sofa sebanyak 3 buah dan 1 meja. Ditengah terdapat ruang keluarga, dimana terdapat TV, diruangan tersebut tidak terdapat jendela yang dapat dilewati cahaya matahari pada sisi rumah Tn. Tian terdapat adanya ventilasi udara yang cukup. Pada ruang tidur terdapat ventilasi.c. Lingkungan Pemukiman

Rumah keluarga Tn. Tian terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan di depan terdapat empang yang berjarak 5 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Tian memiliki kebiasaan membuang sampah di dekat empang.

d. Pola Makan

Keluarga Tn. Tian memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Biasanya menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, dan telur. Tn. Tian memiliki kebiasaan merokok. Seluruh anggota keluarga mengaku jarang melakukan olahraga. Tn. Tian dan seluruh anggota keluarga tidak mengetahui tentang mencuci tangan yang baik dan benar, sehingga mereka hanya melakukan cuci tangan dengan air bersih saja. e. Kebiasaan BerobatMenurut penuturan Tn. Tian ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya langsung membeli obat warung. f. Riwayat PenyakitPenyakit yang sering diderita Tn. Rosidi dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan gatal-gatal.g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- HariDi rumah Tn. Tian terdapat WC ( jamban ) dan di sebelah dapur dan dalam ruang tidur utama. Dapur Tn. Tian menggunakan kompor gas. Untuk sumber air bersih menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Tian terbiasa melakukan cuci tangan sebelum makan, tetapi tidak menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga Tn. Tian terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan dari bak tempat penampungan air dikamar mandi rumahnya.

Gambar 1.4 Denah keluarga Tn. Tian1.2.2.4 Keluarga Tn. Narsin

Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Narsin yang memiliki delapan orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Kedelapan anggota keluarga tersebut adalah:

Tabel 1.12. Tabel Keluarga Tn. NarsinNoNamaStatus keluargaJenis kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan

1Tn. NarsinKepala keluargaLaki-laki42SDKaryawan

2Ny. MarsihIstriWanita39SDIbu Rumah Tangga

3MamatAnakLaki-laki24SMPBuruh

4MardiAnak Laki-laki18SMPBuruh

5RickyAnakLaki-laki14SMPPelajar

6FitriaAnakPerempuan6Pelajar

7TitinMenantu Perempuan22SDIbu Rumah Tangga

8AzamCucuLaki-laki5 Bulan

Keluarga Tn. Narsin tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02/04. Keluarga ini terdiri dari seorang kakek nenek dengan seorang anaknya yang telah berkeluarga, dan satu orang cucu yang tinggal serumah. Tn. Narsin sebagai pemilik rumah, berusia 42 tahun dan bekerja sebagai karyawan, sedangkan Ny. Marsih sebagai istri berusia 39 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir sekolah dasar. Tn. Mamat sebagai anak pertama yang berusia tahun dengan latar pendidikan SMP mempunyai pekerjaan buruh, sudah menikah dengan Ny. Titin dan memiliki satu orang anak bernama An. Azam berusia 5 bulan. Anak kedua yaitu Tn. Mardi dengan latar belakang pendidikan SMP mempunyai pekerjaan buruh, tinggal serumah dengan orang tuanya. Anaknya yang ketiga bernama An. Ricky saat ini berusia tahun, berstatus pelajar SMK. An. Fitria sebagai anak keempat berusia tahun dengan pendidikan saat ini SMK, ia tinggal bersama kedua orangtuan

Depan

Ventilasi

Belakang

Gambar 1.5 Denah keluarga Tn. Narsin

b. Bangunan Tempat TinggalKeluarga Tn. Narsin tinggal disebuah rumah bangunan permanen diatas tanah seluas 15 x 10 m2. Dinding rumah terbuat dari bilik bambu dan batu bata, lantai menggunakan semen. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon. Rumah Tn. Narsin terdiri dari 2 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu satu dapur, memiliki kamar mandi tanpa jamban. Tn. Narsin membuat jamban disamping rumahnya dan pembuangannya di alirkan ke kali.

Ruang tamu berukuran 2 x 3 m2 beralaskan semen dan terdapat kursi kayu sebanyak 3 buah. Ditengah terdapat ruang keluarga, dimana terdapat TV, diruangan tersebut tidak terdapat jendela yang dapat dilewati cahaya matahari pada sisi rumah Tn. Narsin terdapat adanya ventilasi udara yang kurang. Pada ruang tidur tidak terdapat ventilasi dan lembab.c. Lingkungan Pemukiman

Rumah keluarga Tn. Narsin terletak di daerah yang padat penduduk dan terdapat sungai yang berjarak 5 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Narsin memiliki kebiasaan membakar sampah rumah tangga di samping rumahnya..d. Pola Makan

Keluarga Tn. Narsin memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari Biasanya menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe. e. Kebiasaan BerobatMenurut penuturan Tn. Narsin, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya langsung membeli obat warung kemudian dibawa ke puskesmasf. Riwayat PenyakitMenurut penuturan Tn. Narsin, tidak memiliki masalah kesehatan dalam sebulan terakhir ini. Penyakit tersering pada keluarga Tn. Narsin adalah batuk dan gatal-gatalg. Perilaku dan Aktifitas Sehari- HariTn. Narsin memiliki kebiasaan merokok. Seluruh anggota keluarga mengaku jarang melakukan olahraga. Sumber air bersih menggunakan air PAM, air berwarna keruh dan berbau. Keluarga Tn. Narsin terbiasa melakukan cuci tangan sebelum makan, tetapi tidak menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga Tn. Narsin terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan dari bak tempat penampungan air dikamar mandi rumahnya. Keluarga Tn. Narsin mandi di kamar mandi miliknya dengan air tersebut. Ny. Marsih terbiasa mencuci pakaian seluruh anggota keluarganya di kali bersama di belakang rumahnya, kali tersebut juga digunakan keluarga mereka untuk membuang air besar. Pakaian Cucu Tn. Narsin dicuci di kali tersebut, sebulan terakhir mengalami gatal-gatal pada punggung.

1.3. PENENTUAN AREA MASALAH KESEHATAN

1.3.1. Alasan Pemilihan Area Masalah

Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan menganalisis laporan tahunan Puskesmas mengenai data-data penderita 10 penyakit terbesar yang ada di wilayah Puskesmas Tegal Angus.Kemudian informasi tersebut dibandingkan dengan laporan kader desa setempat. Setelah mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masing-masing keluarga binaan di Kampung Suka Sari, Desa Pangkalan terdapat berbagai area permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu: 1. Perilaku bersalin di paraji2. Perilaku merokok di sekitar rumah

3. Kurangnya ventilasi pada rumah keluarga binaan

4. Banyaknya angka kejadian ISPA pada keluarga binaan

5. Kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat

6. Kurangnya sarana sanitasi lingkungan yang memadai

7. Kurangnya kesadaran berobat di tenaga kesehatan

8. Riwayat Dermatitis pada keluarga binaan

9. Riwayat ISPA pada keluarga binaanDari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, diputuskan untuk mengangkat permasalahan PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PERSALINAN YANG DIBANTU OLEH PARAJI PADA KELUARGA BINAAN KAMPUNG SUKA SARI RT 002 / RW 04, DESA PANGKALAN. Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan, yaitu:

Selama melakukan kunjungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan, didapatkan keeempat keluarga binaan memiliki riwayat persalinan di paraji. Hal ini dikarenakan sudah menjadi kepercayaan warga sekitar untuk melakukan persalinan di paraji tanpa mempedulikan kesehatan ibu dan bayi. Persalinan yang dilakukan di paraji yang tidak terlatih dapat membuat resiko tinggi untuk terjadinya komplikasi seperti, perdarahan, kejang, infeksi hingga dapat menyebabkan kematian. Begitu pula bayi yang dilahirkan di paraji tidak terlatih juga dapat terjadi komplikasi seperti infeksi, asfiksia dan penanganan bayi dengan berat badan lahir rendah serta dapat pula menyebabkan kematian.

Pada keluarga binaan yang melakukan persalinan di paraji yang tidak terlatih juga tak melakukan kontrol kehamilan setiap bulan dimana hal tersebut juga sebagai salah satu bentuk pencegahan komplikasi pada ibu dan bayi.Perilaku ibu yang bersalin di paraji yang tidak terlatih berhubungan dengan penyakit ibu antara lain perdarahan paska persalinan dan infeksi, serta penyakit pada bayi yaitu asfiksia dan infeksi. Dari data sekunder yang di dapat kan terdapat PHBS yang diperlihatkan dalam tabel berikut :

Tabel 1.21 Laporan PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus pada Tahun 2013INDIKATOR

Nama DesaJumlah KK YDT % Persalinan O/ tks % Asi eks % By/ blt dtmbg % Cuci Tangan % Air Bersih % Jamban Sehat% Bersikan Jentik% Makan Sayur Buah% Aktivitas Fisik% Tdk Merokok dlm Rumah% Jmlh (Sehat)

Pangkalan 21057.642.467.17095.766.551.45733.333.516.2

Tj. Burung21064.658.665.743.396.646.77961.972.872.816.7

Tegal Angus21435.624.358.987.490.2579439.772.45717

Tj. Pasir21071.449.579.538.691.468.892.772.365.665.217

Muara21071.543.670.645.999439273.43371.256.5

Lemo 20663.624.86491.683.644.880.884624518

Jumlah 126065.237.767.563.692.8548655.361.55415.5

Dari data tabel diatas, presentase ibu bersalin yang dibantu oleh tenaga kesehatan belum mencapai angka keberhasilan75%

TERAS

RUANG KELUARGA

MUSHOLLA

KAMAR ORANGTUA

DAPUR

TOILET

KAMAR ANAK

WC

Ruang

TV

TV

Kamar Tidur

Dapur

Ruang Keluarga

RUANG KELUARGA

Ruang Tamu

Kamar 1

Ruang Keluarga

Jamban

Kamar 2

Kamar Mandi

_1495556983.xlsChart1

1

3

8

6

4

2

1

0

2

Tenaga Kesehatan

Sheet1

Tenaga Kesehatan

dokter gigi1

dokter umum3

bidan8

bidan desa6

perawat4

perawat ptt2

gizi1

sanitarian0

honor2