PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN MENJADI DI …
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN MENJADI DI …
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
492 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN JIKA AKU
MENJADI DI TRANS TV DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
NARASI PADA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH
Verawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia USK
Abstrak
Karangan narasi dan kurangnya media yang dapat digunakan siswa untuk meningkatkan
kemampuan terhadap pembelajaran menulis pada siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banda
Aceh. Adapun yang menjadi rumusan masalah apakah terdapat pengaruh yang signifikan
pada kemampuan menulis karangan narasi para siswa setelah menggunakan media
tayangan Jika Aku Menjadi di Trans TV pada kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh?, dan
bagaimanakah tanggapan siswa terhadap penggunaan media tayangan Jika Aku Menjadi
di Trans TV pada kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh, yang menjadi tujuan penelitian
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan pada kemampuan menulis
karangan narasi para siswa sesudah menggunakan media tayangan Jika Aku Menjadi di
Trans TV dan mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media tayangan Jika
Aku Menjadi di Trans TV pada kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh. Manfaat dari
penelitian ini adalah memberikan alternatif media yang lebih menarik dan menyenangkan
terhadap pembelajaran menulis karangan narasi serta dapat memperkaya dan termotivasi
dalam menulis. Pendekatan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian metode ekperimen.
Populasi dalam penelitian seluruh siswa kelas VIII dan yang menjadi sampel siswa kelas
VIII/B yang dipilih secara acak. Instrumen penelitian berupa tes tulis dan kuesioner. Data
dikumpulkan melalui tes tulis karangan narasi dan kuesioner yang diberikan kepada siswa
kelas ekperimen. Data diperoleh dari hasil tes dianalisis dengan menggunakan rumus
statistik dan data kuesioner diolah menggunakan rumus persentase. Data statistik
dianalisis untuk mencari nilai rata-rata, uji normalitas data dengan rumus chi-kuadrat,
uji homogenitas dan pengujian hipotesis uji-t. Data kuesioner dinalisis menggunakan
rumus persentase untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media
tayangan Jika Aku Menjadi dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Hasil
penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelas ekperimen sebesar 74 dan kelas kontrol
sebesar 63, hasil uji-t menunjukan pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikan
α=0,05 dan berdasarkan hasil penelitian diperoleh t-hitung = 5,24 dan t (1-α) = 2,00.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai t > t (1-α) dan dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan media tayangan Jika Aku Menjadi di
Trans TV pada kemampuan menulis karangan narasi. Hasil kuesioner juga mendukung
data statistik dimana siswa tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran menulis karangan
narasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh.
Kata kunci: pengaruh, jika aku menjadi, karangan narasi
Abstract
This research is motivated by the low ability students in essay writing narrative and
lack of media that can be used to improve the students’ ability toward teach writing
in the eighth grade students at SMP Negeri 16 Banda Aceh. The formulation of the
problems are; is there a significant effect on the students’ ability of students’
writing narrative essays after using the media show Jika Aku Menjadi on Trans TV
?, and how the students’ respond to the use of media show jika aku Menjadi on
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
493 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
Trans TV, which is the goal of research to find out whether there is a significant
effect on the students’ ability in writing narrative essays after using media show
Jika Aku Menjadi on Trans TV and to know the students’ response toward using
media show Jika Aku Menjadi on Trans TV. The advantages of this research is to
provide an alternative media that is more interesting and fun in learning writing
narrative essay, and enrich motivated in writing. Kind of approach is quantitative
research and the method is experimental. The population of this research were all
the eighth grade students and the samples was class VIII/B with randomly selected.
The research’s instrument is the form of written tests and questionnaires. Data of
tests were collected through a narrative essay written and questionnaires were
distributed to students in grade experiment. Data obtained from the results of tests
were analyzed by using statistical formulas and questionnaires were analyzed by
using a percentage formula. Statistical data were analyzed by finding the average
value, the data normality test with chi-square formula, homogeneity test and t-test
of hypothesis testing. Questionnaires data were processed by using a percentage
formula to know the students' responses toward using media show Jika Aku Menjadi
in learning writing a narrative essay. The results showed that the research data
was normally distributed with an average value of 74 experimental class and
control class is 63, the next stage used t test, t-test results showed hypothesis testing
performed at significance level α = 0.05 and based on the results obtained by the t-
test = 5.24 and t (1-α) = 2.00. This indicated the value was t> t (1-α), and it can be
concluded that there was a significant relationship between using media show Jika
Aku Menjadi on Trans TV with the students’ ability in writing narrative text, and
questionnaires resulted also support the statistical data which students’ interested
and motivated in learning writing narrative essay at the class VIII SMP Negeri 16
Banda Aceh.
Keywords: jika aku menjadi, narration
Pendahuluan
Pembelajaran menulis merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam
menulis. Kegiatan ini tentunya tidak terlepas dari keseriusan siswa dalam menguasai keterampilan
tersebut. Menurut Tarigan (2008:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Keterampilan ini sangat penting dikuasai oleh siswa di sekolah, sampai saat ini masih mengalami
hambatan dalam pembelajaran menulis khususnya dalam menulis karangan narasi. Kesulitan ini
mereka alami karena kegiatan menuangkan hasil pemikiran ke dalam bentuk bahasa tulis ini sangat
membutuhkan daya kreativitas dari para siswa, keterampilan menulis juga menghendaki penguasaan
berbagai unsur kebahasaan dan diluar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Keterampilan
menulis biasanya dikaitkan dengan pembelajaran mengarang. Latihan menulis dan mengarang dalam
pengajaran bahasa Indonesia dapat membiasakan siswa untuk menerapkan pengetahuan kebahasaan,
seperti tata bahasa, kosakata, gaya bahasa, dan ejaan.
Kesulitan dalam menulis karangan terutama narasi tidak hanya di kalangan siswa tapi juga
termasuk guru antara lain mereka kesulitan menemukan dan menggunakan pendekatan, metode serta
tehnik pembelajaran yang tepat sasaran dan efektif bagi perkembangan kebahasaan. Kemudian masalah
lainya ialah ketiadaan dan keterbatasan fasilitas dan media pembelajaran yang memadai. Keterbatasan
media pembelajaran yang menarik motivasi siswa untuk menjadikan menulis sebagai bentuk kebiasaan,
kebutuhan dan bermanfaat secara praktis dalam kehidupan. Selain itu juga kesulitan dalam menulis
karangan narasi juga diungkapkan oleh Ramadhan (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “penerapan
model pembelajaran berbasis mencari informasi dalam keterampilan menulis karangan narasi” bahwa:
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
494 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
“selama ini berdasarkan hasil observasi, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas,
terlebih lagi untuk dapat menulis karangan narasi mereka kesulitan untuk dapat menulis isi karangan
narasi, menyebutkan ciri-ciri karangan narasi, dan membedakan jenis karangan narasi dengan karangan
lainnya. Agar dapat menulis kadang-kadang siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik dan media
yang menarik. Untuk itu guru perlu mencari upaya yang dapat membuat siswa tertarik agar siswa dapat
menulis dengan baik.
Media pembelajaran sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam
pembelajaran menulis. Salah satu jenis media yang digunakan dalam pembelajaran menulis adalah
media audiovisual. Susilana, (2007: 9), kontribusi media pembelajaran adalah penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih terstandar, pembelajaran dapat lebih menarik, pembelajaran lebih interaktif
dengan menerapkan teori belajar, waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan, proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan, sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan, peran guru berubah ke arah yang positif. Jadi, tidak hanya cara mengajar guru, tetapi
penggunaan media juga sangat dibutuhkan dan berpengaruh dalam proses pembelajaran saat ini.
Dengan pemanfaatan media diharapkan siswa akan semakin merangsang daya kreasi siswa untuk
menuangkan gagasan atau ide mereka ke dalam sebuah karangan.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi, perlu dilakukan sebuah eksperimen.
Eksperimen ini bertujuan untuk memperbaiki mutu dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,
berdasarkan pada kenyataan yang ada, dalam eksperimen ini, peneliti akan memanfaatkan media tayang
Jika Aku Menjadi dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Penggunaan media ini dimanfaatkan
penulis dalam pembelajaran menulis diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif yang baik. Media
tayangan acara televisi ini akan lebih menarik karena tidak hanya menyuguhkan pesan gambar (visual),
tetapi juga disertai pesan suara (audio). Selain itu, tayangan tersebut juga akan mampu melibatkan
perasaan penontonnya sehingga pesan yang disampaikan akan lebih dipahami. Hal ini sesuai dengan
peran televisi sebagai media edukasi (pendidikan) berhasil menyediakan dan menyampaikan informasi
sehingga dapat dijadikan media pendidikan dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran seperti akan
melibatkan pelatihan otak dan pancaindra lainya. Metode pelatihan otak dengan melibatkan seluruh
indra akan cepat diingat karena sensasinya dirasakan langsung oleh indra sehingga memori dalam
teknik ini pun berdampak jangka panjang (Haryanto, 2010:119).
Penggunaan media ini merupakan sebuah upaya inovatif untuk menciptakan “nuansa baru” dalam
kondisi lingkungan proses pembelajaran menulis karangan narasi, khususnya di Kelas VIII SMPN 16
Banda Aceh. Media tayangan “Jika Aku Menjadi” diharapkan dapat memotivasi para siswa untuk
menuangkan tanggapan, karena media audio-visual ini melibatkan keterampilan menyimak dengan
suguhan materi yang menarik dan memudah siswa menulis berdasarkan isi cerita yang dilihat. Berkaitan
dengan penjabaran sebelumnya, penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Tayangan Jika
Aku Menjadi di Trans TV dalam Pembelajaran Menulis Narasi pada Siswa Kelas VIII SMPN 16
Banda Aceh” penting dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa, khususnya dalam hal menulis
karangan naratif.
Metode Penelitian
Pendekatan penenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Adapun yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009:14) metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan ingin mempelajari dan mengetahui pengaruh dari penggunaan media
tayangan Jika Aku Menjadi di trans TV pada kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh
Tabel 1.1 Desain Penelitian
Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
A (KE) O1 X O2
B (KK) O3 Y O4
Keterangan:
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
495 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
A : kelas eksperimen
B : kelas kontrol
O1 : tes awal pada kelas eksperimen
O2 : tes akhir pada kelas eksperimen
O3 : tes awal pada kelas kontrol
O4 : tes akhir pada kelas kontrol
X : pemberian perlakuan pada kelas eksperimen
Y : pemberian perlakuan pada kelas kontrol
Adapun populasi penelitian dalam proses penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII SMPN
16 Banda Aceh yang terdiri atas tiga kelas yaitu, VIII/A, VIII/B dan VIII/C. Semetara itu, sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII/B yang diambil dengan menggunakan teknik pemilihan secara
acak (random sampling). Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
(1) Instrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok
pembelajaran menulis karangan narasi.
(2) Instrumen pengumpulan data adalah perlengkapan tes, yaitu tes menulis karangan narasi,
siswa menulis karangan narasi berdasarkan cerita yang ditampilkan di layar berjudul pemecah
batu. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa dengan
menggunakan media tayangan Jika Aku Menjadi di Trans TV, maka diadakan dua kali tes.
Pada tes awal siswa menulis karangan narasi tanpa diberi perlakuan. Pada tes akhir siswa
menulis karangan narasi setelah diberi perlakuan yaitu menggunakan media tayangan Jika Aku
Menjadi di Trans TV. Adapun penilaian karangan narasi ini berdasarkan pada aspek-aspek
seperti keselarasan isi dengan judul, organisasi isi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik (ejaan).
Berikut ini adalah format penilaian yang digunakan peneliti.
No Unsur yang Dinilai Skor Maksimum
1 Ejaan 5
2 Keselarasan isi dengan judul 20
3 Kosakata 20
4 Tata bahasa 25
5 Organisasi isi 30
Jumlah 100
(Nurgiyantoro 2009:307)
Setelah dilakukan proses pengumpulan data kemudian peneliti melakukan analisis data dengan
menggunakan teknik sebagai berikut:
(1) Analisis Data Awal
Setelah data hasil tes terkumpul, peneliti menganalisis data tersebut sebelum mengolah secara
statistik. Analisis dilakukan dengan mengacu format yang dirancang sebelumnya.
(2) Analisis Statistik
Setelah data analisis menggunakan format penilaian, selanjutnya data tersebut akan dianalisis
menggunakan rumus statistik melalui beberapa langkah, yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan
uji-t.
1) Uji Normalitas Data
Mengukur tingkat kenormalan data digunakan uji 2
dengan anggapan bahwa
jumlah data (n) ≤ 30 dengan rumus:
𝑥2 =∑(0𝑖−𝐸𝑖)2
𝐸𝑖
Keterangan
2
= Statistik chi-kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan Ho diterima. Adapun hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: data berdistribusi normal
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
496 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
2) Uji Homogenitas Data
Uji homegenitas varians berguna untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini berasal
dari populasi yang sama atau tidak, sehingga generalisasi dari penelitian ini hasilnya berlaku bagi
seluruh populasi. Maka digunakan statistik seperti yang telah dirumuskan oleh Sudjana (2005: 250)
sebagai berikut.
𝑓 =𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Hipotesis yang akan diuji pada taraf signfikan α = 0,05, kriteria pengujian adalah toak Ho
jika F ≥ Fα(n1-1, n2-2) dan dalam hal lain Ho diterima (Sudjana, 2005:251). Adapun hipotesis yang
akan diuji adalah yaitu: 𝐻0: 𝜎2
1 = 𝜎22 (varians data homogen)
𝐻0: 𝜎21 > 𝜎2
2 (varians data tidak homogen)
Kriteria pengujian yang berlaku adalah: terima Ho apabila t ≤ t (1-α) dan ditolak jika t
(n1 + n2-2) dengan peluang α= 0,05. (5%).
3) Pengujian Hipotesis
Adapun statistik lainnya yang diperlukan sehubungan dengan penggunaan uji-t adalah:
𝑡 =𝑥1 − 𝑥2
√𝑠2
1
𝑛1−
𝑠22
𝑛2
Keterangan
t : Nilai t hitung
X1 : Nilai rata-rata di kelas eksperimen
X2 : Nilai rata-rata di kelas kontrol
n1 : Jumlah siswa di kelas eksperimen
n2 : Jumlah siswa di kelas control
𝑆21: Standar deviasi kelas eksperimen
𝑆22: Standar deviasi kelas Kontrol
Uji yang digunakan adalah uji pihak kanan, kriteria pengujian didapat dari daftar distribusi siswa
dengan dk = (n-2) dan peluang (1- α). Jadi tolak Ho jika t ≥ t1-α dalam hal lainnya Ho diterima.
(3) Analisis data Kuesioner
Dalam menganalisis data kuesioner, semua data yang terkumpul melalui kuesioner dan
ditabulasikan dalam bentuk tabel dan tafsiran persentase secara sederhana sebagaimana rumus berikut
dari Sudjana (2005:23).
𝑝 =𝑓
𝑛𝑥100%
Keterangan
p : harga persentase yang dicari
f : frekuensi yang muncul
n : jumlah sampel
Uji perbedaan rata-rata
1) Jika populasi kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka uji statistik yang digunakan
adalah uji-t dengan menggunakan rumus menguji kesamaan rata-rata uji pihak kanan. Hipotesis
yang akan di uji adalah pengujian pihak kanan.
2) Jika data normal tetapi tidak homogen digunakan uji t
3) Jika data tidak normal digunakan uji von parametrik.
Rumusan hipotesis penelitian yang akan diuji adalah :
H0 : x̅1−x̅2 = 0
Ha : x̅1−x̅2 > 0
𝐻0 :Kemampuan siswa menulis naskah drama remaja yang memperoleh pembelajaran dengan
pendekatan kooperatif tipe bercerita berpasangan tidak berbeda secara signifikan dibandingkan
dengan kemampuan siswa menulis naskah drama remaja yang memperoleh pembelajaran
konvensional.
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
497 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
𝐻𝑎 : Kemampuan siswa menulis naskah drama remaja yang memperoleh pembelajaran dengan
pendekatan kooperatif tipe bercerita berpasangan lebih baik dibandingkan dengan kemampuan
siswa menulis naskah drama remaja yang memperoleh pembelajaran konvensional. Dengan
rumusan uji hipotesis statistiknya adalah :
thitung= �̅�𝟏−�̅�𝟐
√𝟏
𝒏𝟏
𝒔gab +
𝟏𝒏𝟐
.........pers ( 3.2)
Keterangan
�̅�1 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 (𝑀𝑒𝑡𝑜𝑑𝑒 𝐾𝑜𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑓) �̅�2 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 (Metode Konvensional)
𝑠2 gab= 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑛1 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 𝑛2 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
Karena uji yang dilakukan adalah uji pihak kanan, maksa menurut Sudjana, (2002:243) kriteria
pengujian yang berlaku adalah: “Terima 𝐻0 jika thitung <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan terima Hajika thitung ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙”.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Analisa Hasil Posttest
Posttest dilakukan setelah proses pembelajaran diterapkan di kedua kelas, yaitu kelas eksperimen yang
diajarkan menggunakan media tayangan Jika Aku Menjadi di Trans TV, sedangkan pada kelas kontrol
melalui pembelajaran konvensional. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan
bahwa siswa mengalami peningkatan dalam menulis karangan narasi. Peneliti menabulasikan nilai
siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat posttest sebagai berikut.
Tabel 1.2 Nilai Posttest di Kelas Eksperimen
No Isi
Tulisan
Pengaturan
Ide Kosakata
Tata
Bahasa
Tanda
Baca Total
Siswa
1 2 3 4 5 6 7
1 15 10 10 15 6 56
2 15 15 10 10 7 57
3 15 15 15 10 5 60
4 15 10 15 10 10 60
5 15 10 15 20 5 65
6 15 20 10 14 6 65
7 10 15 15 20 7 67
8 15 20 15 10 7 67
9 15 15 10 20 8 68
10 15 15 15 15 9 69
11 15 15 15 15 10 70
12 15 20 15 15 8 73
13 18 15 15 15 10 73
14 15 15 10 25 9 74
15 20 20 15 10 10 75
16 15 20 15 15 10 75
17 20 20 20 10 8 78
18 20 15 20 15 8 78
19 15 15 20 20 9 79
20 20 15 15 20 9 79
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
498 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
No Isi
Tulisan
Pengaturan
Ide Kosakata
Tata
Bahasa
Tanda
Baca Total
Siswa
21 20 10 20 20 10 80
22 20 20 15 15 10 80
1 2 3 4 5 6 7
23 20 20 15 14 11 80
24 20 15 20 20 7 82
25 20 15 20 20 8 83
26 20 20 10 25 10 85
27 20 20 15 20 10 85
28 20 15 20 20 10 85
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, maka dapat diketahui bahwa siswa di kelas eksperimen mengalami
peningkatan dalam menulis karangan naratif. Nilai terendah yang diperoleh siswa sebesar 56,
sedangkan nilai tertinggi sebesar 85. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari perolehan nilai
pretest. Peningkatan di kelas kontrol juga diperoleh beberapa siswa, akan tetapi masih terdapat berapa
siswa yang mendapatkan nilai rendah. Peneliti mentabulasikan nilai posttest di kelas kontrol dalam
bentuk tabel berikut ini.
Tabel 1.3 Nilai Posttest di Kelas Kontrol
No Isi
Tulisan
Pengaturan
Ide Kosakata
Tata
Bahasa
Tanda
Baca Total
Siswa
1 2 3 4 5 6 7
1 15 13 10 10 5 53
2 15 15 10 10 6 56
3 15 10 10 10 11 56
4 17 10 10 10 9 56
5 15 14 10 8 10 57
6 15 10 10 15 10 60
7 15 10 10 10 15 60
8 15 10 10 10 15 60
9 15 10 15 8 15 63
10 18 10 10 10 15 63
11 18 10 10 10 15 63
12 15 15 10 8 15 63
13 16 15 15 8 10 64
14 15 15 10 10 15 65
15 15 10 15 15 10 65
16 15 14 10 8 18 65
17 17 15 10 10 14 66
18 18 10 15 8 15 66
1 2 3 4 5 6 7
19 16 15 20 10 6 67
20 15 10 20 10 12 67
21 15 10 18 15 9 67
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
499 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
No Isi
Tulisan
Pengaturan
Ide Kosakata
Tata
Bahasa
Tanda
Baca Total
Siswa
22 17 10 15 10 15 67
23 15 14 10 14 15 68
24 20 10 10 14 15 69
25 15 10 15 15 15 70
26 20 15 10 10 15 70
27 15 15 20 8 15 73
28 15 15 20 10 15 75
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa siswa di kelas kontrol masih belum mampu
mencapai nilai yang baik pada kemampuan menulis karangan narasi. Kemampuan siswa di kelas kontrol
tidak mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan siswa di kelas eksperimen yang telah
diajarkan menggunakan media tayangan Jika Aku Menjadi di Trans TV.
Analisis Nilai Posttest di Kelas Eksperimen
Berdasarkan nilai posttest yang diperoleh, selanjutnya peneliti menentukan nilai rata-rata kelas
yang diperoleh siswa pada kemampuan menulis karangan naratif. Peneliti menentukan nilai rata-rata
dengan cara sebagai berikut.
Range (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 85– 56
= 29
Banyak Kelas (K) = 1 + (3,3) Log n
= 1 + (3,3) Log 28
= 1 + (3,3) (1, 4471)
= 5,7758
≈ 6
Panjang Kelas (P) =
= 6
29
= 4,83
≈ 5
Berdasarkan pengolahan di atas, peneliti membuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 1.4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest di Kelas Eksperimen
Nilai (fi) (xi) (xi)2 fi.xi fi(xi)2
56 - 60 3 58 3364 174 10092
61 - 65 2 63 3969 126 7938
66 - 70 3 68 4624 204 13872
71 - 75 4 73 5329 292 21316
76 - 80 7 78 6084 546 42588
81- 85 9 83 6889 747 62001
Total 28 2089 157807
Selanjutnya, peneliti menentukan nilai rata-rata ( ), varians (S2) dan standar deviasi (S) sebagai
berikut:
Nilai rata-rata ( ) =
sBanyakKela
Range
_
xi
_
xifi
xifi
.
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
500 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
= 28
2089
=74,61 Penulis menentukan nilai standar deviasi digunakan rumus berikut di bawah ini.
Varians S12 =
= )128(28
)2089()157807(28 2
= 756
43639214418596
= 756
54675
= 72,32
Simpangan Baku = 32,72
= 8,50
Analisis Nilai Posttest di Kelas Kontrol
Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah menganalisis data di kelas eksperimen
dengan pengolahan data sebagai berikut.
Range (R) = Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 75 – 53
= 22
Banyak Kelas (K) = 1 + (3,3) Log n
= 1 + (3,3) Log 28
= 1 + (3,3) (1, 4471)
= 5,7758
≈ 6
Panjang Kelas (P) =
= 6
22
= 3,67
≈ 4
Selanjutnya, peneliti membuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 1.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest di Kelas Kontrol
Nilai (fi) (xi) (xi)2 fi.xi Fi(xi)2
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
53 - 56 4 54,5 2970,25 218 11881
57 - 60 4 58,5 3422,25 234 13689
61 - 64 5 62,5 3906,25 312,5 19531,3
65 - 68 10 66,5 4422,25 665 44222,5
69 - 72 3 70,5 4970,25 211,5 14910,8
73 - 76 2 74,5 5550,25 149 11100,5
Total 28 1790 115335
)1(
)().( 22
nn
xifixifin
sBanyakKela
Range
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
501 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
Selanjutnya, peneliti menentukan nilai rata-rata ( ), varians (S2) dan standar deviasi (S) sebagai
berikut:
Nilai rata-rata ( ) =
= 28
1790
= 63,93 Penulis menentukan nilai standar deviasi menggunakan rumus berikut ini:
Varians S12 =
= )128(28
)1790()115335(28 2
= 756
32041003229380
= 756
25280
= 33,44
Simpangan baku = 44,33
= 5,78
Adapun nilai standar deviasi peneliti tentukan berdasarkan gabungan dari kedua kelas.
s2 =
= 22828
)78,5()128()50,8()128( 22
= 54
03,90275,1950
= 54
78,2852
= 83,52
s2 = 7,27
Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelas termasuk ke
dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan uji chi-kuadrat
(𝜒2) dengan menggunakan rumus:
𝜒2 = ∑(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)2
𝐸𝑖
𝑘
𝑖=1
𝜒2 = chi-kuadrat
𝐸𝑖 = frekuensi yang diharapkan
𝑂𝑖 = frekuensi pengamat
𝑘 = banyak kelas
Berdasarkan kriteria bahwa distribusi mengikuti distribusi normal jika 𝑛 = 𝑥2 < 𝑥(1−
1
2𝜎)
2
dengan
taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dengan hipotesis berikut ini:
H0 = data berdistribusi normal
H1 = data tidak berdistribusi normal
_
xi
_
xifi
xifi
.
)1(
)().( 22
nn
xifixifin
2
)1()1(
21
2
22
2
11
nn
SnSn
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
502 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
Peneliti menguji normalitas data pada kelas eksperimen dengan menggunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 1.6 Daftar Uji Normalitas Posttest di Kelas Eksperimen
Nilai Kelas Batas Kurva Kelas Kelas Pengamatan
(x) Kelas (Zi) Normal Interval Interval
(Ei) (Oi)
55,5 -2,25 0,0122
56 - 60 0,0363 1,0164 3
60,5 -1,66 0,0485
61 - 65 0,0938 2,6264 2
65,5 -1,07 0,1423
66 -70 0,1733 2,9564 3
70,5 -0,48 0,3156
71 - 75 0,2242 6,2776 4
75,5 0,10 0,5398
76 - 80 0,2151 6,0228 7
80,5 0,69 0,7549
81 - 85 0,1466 4,1048 9
85,5 1,28 0,9015 28
Maka nilai chi-kuadrat hitung (𝑥2) adalah sebagai berikut:
𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =∑(0𝑖−𝐸𝑖)2
𝐸𝑖
1048,4
)1048,49(
0228,6
)0228,67(
2776,6
)2776,64(
9564,2
)9564,23(
6264,52
)6264,22(
0164,1
)0164,13(
22
2222
= 2,92 + (-2,23) + (-2,95) + (-1,09) + 0(-6,07) + 19,86
= 10,43
Untuk uji normalitas sebaran data digunakan uji (𝑥2) dengan hipotesis statistik yang digunakan adalah:
Ho : Oi = Ei (data berdistribusi normal)
H1 : Oi > = Ei (data tidak berdistribusi normal)
Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1.=.5, maka dari
tabel chi-kuadrat diperoleh )2
11(2
= (0,95) (5) = 11,1. Berdasarkan hasil di atas, (𝑥2) sebesar
10,43 sedangkan )2
11(2
bernilai 11,1. Ini menunjukkan 𝑛 = 𝑥2 < 𝑥
(1−1
2𝜎)
2 yang berarti data
berdistribusi normal.
Selanjutnya, penulis menganalis normalitas data di kelas kontrol. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 1.6 Daftar Uji Normalitas Posttest di Kelas Kontrol
Nilai
Kelas Batas Kurva Kelas Kelas Pengamatan
(x) Kelas (Zi) Normal Interval Interval
(Ei) (Oi)
49,5 -2,50 0,0062
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
503 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
Nilai
Kelas Batas Kurva Kelas Kelas Pengamatan
(x) Kelas (Zi) Normal Interval Interval
(Ei) (Oi)
50 – 53 0,0297 0,8316 4
53,55 -1,80 0,0359
54 – 57 0,0976 2,7328 4
57,5 -1,11 0,1335
58 – 61 0,2037 5,7036 5
61,5 -0,42 0,3372
62 – 65 0,2692 7,5376 10
65,5 0,27 0,6064
66- 69 0,2251 6,3028 3
69,5 0,96 0,8315
70 – 73 0,1349 3,7772 2
74,5 1,83 0,9664 28
𝑥2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =∑(0𝑖−𝐸𝑖)2
𝐸𝑖
7772,3
)7772,32(
3028,6
)3028,63(
5376,7
)5376,710(
7036,5
)7036,55(
7328,2
)7328,24(
8316,0
)8316,04(
22
2222
= 9,21 + (-1,13) + (-5,21) + (-1,47) + 4,61 + (-0,62)
= 5,38
Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1.=.5, maka dari tabel
chi-kuadrat diperoleh 𝑥2= (0,95) (5) = 11,1. Berdasarkan hasil di atas 𝑥2= 4,00, sedangkan 𝑥2= bernilai
5,38. Ini menunjukkan 𝑥2=< )2
11(2
yang berarti data berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians berguna untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini berasal dari
populasi yang sama atau bukan, sehingga generalisasi dari penelitian ini hasilnya berlaku bagi seluruh
populasi. Hipotesis yang akan diuji pada taraf signifikan α = 0,005 yaitu: 𝐻0: 𝜎2
1 = 𝜎22 (varians data homogen)
𝐻1: 𝜎21 > 𝜎2
2 (varians data tidak homogen)
Kriteria pengujian yang berlaku adalah: terima Ho apabila t ≤ t (1-α) dan ditolak jika t (n1 + n2-2)
dengan peluang α= 0,05. (5%).
Statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas data adalah sebagai berikut: F = varian terbesar
varian terkecil
F = 44,33
32,72
F = 2,16
Berdasarkan uji homogenitas di atas, diperoleh harga F hitung = 1,20, kemudian harga F hitung
dibandingkan dengan harga F tabel pada derajat kebebasan derajat kebebasan (dk) pembilang = n-1 =
28 dan dk penyebut = n-1= 28 pada taraf signifikan 5 % (α = 0,05) adalah 2,73. Dengan demikian, F ≥
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
504 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
Fα (n1-1,n2-2), sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang sama, sehingga
ini menunjukkan bahwa kedua kelas berasal dari kelas yang homogen.
Analisis Nilai T-Hitung
Selanjutnya peneliti menentukan nilai t-hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
t-hitung =
28
1
28
127,7
93,6361,74
= 08,027,7
68,10
= 28,027,7
68,10
x
= 04,2
68,10
= 5,24 Dengan tabel signifikan =0,05 dan untuk mengetahui t maka ditentukan derajat kebebasan (dk)
sebagai berikut:
dk = n1 + n2 - 2
=28 + 28 -2
= 54, maka dari tabel diperoleh t tabel = 2,00
Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikan α=0,05 dan berdasarkan hasil penelitian
diperoleh t-hitung = 5,24 dan t (1-α) = 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t > t (1-α) dan menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media tayangan Jika Aku Menjadi di Trans
TV dengan kemampuan menulis teks naratif pada siswa kelas VIII di SMPN 16 Banda Aceh.
Penutup
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran sangat bermanfaat bagi keberlangsungan proses pembelajaran.
Keterkaitan materi pembelajaran, media, dan sumber belajar masing-masing mempengaruhi satu
sama lain. Pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media tayangan “Jika
Aku Menjadi” di Trans TV dengan judul tayangan “Pemecah Batu” diperoleh simpulan sebagai berikut.
(1) Hasil karangan narasi siswa setelah diberlakukan perlakuan terlihat hasil yang berkembang.
Hal tersebut terlihat dari perbedaan nilai yang signifikan antara nilai pretest yaitu 57.64 dan nilai
posttes 74.61 pada kelas ekperimen. (2) Tingkat keefektifan media tayangan “Jika Aku Menjadi”
dalam pembelajaran menulis karangan narasi sangat baik berdasarkan analisis nilai tes awal dan tes
akhir. (3) Penggunaan media tayangan ”Jika Aku Menjadi” perlu perhatian serius dari guru dalam
proses pembelajaran menulis supaya siswa tidak terlena dengan gambar yang dilihat sehingga lupa
akan ide yang akan ditulis setelah mereka menonton tayangan tersebut. (4) Pengujian hipotesis
dilakukan pada taraf signifikan α=0,05 dan berdasarkan hasil penelitian diperoleh t-hitung = 5,24 dan t (1-α) = 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t > t(1-α) dan menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara penggunaan media tayangan Jika Aku Menjadi di Trans TV dan kemampuan
menulis teks naratif pada siswa kelas VIII di SMPN 16 Banda Aceh. (5) Hasil analisis kuesioner juga
sangat mendukung, hal ini dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran menulis dengan
menggunakan media tayangan Jika Aku Menjadi menarik dan memotivasi siswa dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun saran yang ingin peneliti
sampaikan adalah sebagai berikut: (1) Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis
menunjukan bahwa media tanyangan “Jika Aku Menjadi” efektif digunakan sebagai sumber belajar
dalam pembelajaran menulis karangan narasi sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif sumber
Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MB e-ISSN: 2655-0040 | p-ISSN: 2337-4462
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh
505 | Jurnal Master Bahasa Vol. 9 No.1 (2021)
belajar yang dapat terinspirasi siswa dalam menuangkan ide dalam menulis karangan narasi. (2)
Sebaiknya untuk menghindari agar pembelajaran tidak membosankan bagi siswa guru menggunakan
berbagai teknik, metode, strategi media, dan sumber belajar pembelajaran yang menarik dan aktual
sehingga siswa lebih termotivasi belajar khususnya pembelajaran menulis narasi. (3) Semuanya akan
tidak berguna apabila penguasaan materi, pengelolaan kelas, dan pemanfaatan media yang baik
tidak dihiraukan oleh seorang guru dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
Daftar Pustaka
Akhadijah, S. 1997. Menulis I. Jakarta: Universitas Terbuka
Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Maulana.
Dany Haryanto, 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah, Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya
Hamalik, Oemar, 1994. Media Pendidikan, Bandung : PT Citra Aditya bakti.
Heinich, R., et al. 1996. Instructional Media and Technology for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.Hermawan, dkk. .2004. Menjadi Penulis Profesional.
Bogor : Ghalia
Keraf, Gorys. 2001. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kosasih, E dkk. 2001. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Liang Gie, 1997. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Jakarta: Liberty
Mulyasa, E. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Prayastini, Ni Nyoman
Dwi. 2010. Penerapan Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation) dengan Menggunakan
Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas X.2 SMA N 1
Banjarangkan. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,FBS
Undiksha
Nursito. 2005. Penuntun Mengarang. Yogyakarta : Adicata Karya Nusa.
Parera, J.D 1993. Sintaksis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2012. Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Bandung Alfabeta
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa