Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil...

20
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan penelitian ini berisi mengenai hasil penelitian, analisis hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian yang diperoleh, nantinya diolah dengan SPSS. A. Hasil dan Analisis Penelitian Pengajaran modul sudah dilaksanakan mulai bulan Mei 2014. Pengajaran ini menghasilkan data nilai hasilx belajar dan hasil observasi selama kegiatan. 1. Deskriptif Pengajaran Modul Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh pengajaran modul terhadap hasil belajar matematika. Kelas kontrol pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 2, kelas ini diberikan pembelajaran konvensional. Kelas XI IPA 2 diberikan penjelasan mengenai materi dan PR tetapi tidak diberikan modul. Kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 3, kelas ini diberikan pengajaran modul. Siswa kelas XI IPA 3 diberikan modul tetapi tidak diberikan penjelasan secara menyeluruh seperti pembelajaran umumnya. Siswa hanya diberikan penjelasan secara individu jika membutuhkan. Penjelasan yang diberikanpun tidak secara menyeluruh tetapi hanya sedikit. Siswa kelas ini dituntut untuk dapat belajar secara mandiri. Pembelajaran pada masing-masing kelas dilakukan dalam 9 jam pelajaran yang terbagi dalam 5 pertemuan. Pertemuan ke-6 dilakukan tes untuk melihat pengaruhnya. Pembelajaran yang dilakukan pada masing-masing kelas direncanakan dalam RPP dan diketahui oleh guru pelajaran matematika. RPP secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran. Perlu dilakukan observasi terhadap guru yang mengajar untuk melihat tindakan guru pada saat mengajar apakah sesuai dengan tindakan yang direncanakan dalam RPP. Observasi ini dilakukan oleh guru pelajaran matematika dengan mengisi lembar observasi yang disediakan selama proses belajar mengajar berlangsung. Tabel 4.1 menunjukkan hasil observasi yang dilakukan selama pengajaran berlangsung. Tabel 4.1. Observasi Kegiatan Pengajaran Modul No Kegiatan Pertemuan 1 2 3 4 5 6 Kegiatan Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengabsen siswa. 2. Guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya. x x 3. Guru menyampaikan tujuan mempelajari materi yang hendak x

Transcript of Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil...

Page 1: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

27

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Bab IV pada laporan penelitian ini berisi mengenai hasil penelitian, analisis hasilpenelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian yang diperoleh, nantinya diolahdengan SPSS.A. Hasil dan Analisis Penelitian

Pengajaran modul sudah dilaksanakan mulai bulan Mei 2014. Pengajaran inimenghasilkan data nilai hasilx belajar dan hasil observasi selama kegiatan.1. Deskriptif Pengajaran Modul

Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh pengajaran modulterhadap hasil belajar matematika. Kelas kontrol pada penelitian ini adalahkelas XI IPA 2, kelas ini diberikan pembelajaran konvensional. Kelas XI IPA 2diberikan penjelasan mengenai materi dan PR tetapi tidak diberikan modul.Kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 3, kelas inidiberikan pengajaran modul. Siswa kelas XI IPA 3 diberikan modul tetapitidak diberikan penjelasan secara menyeluruh seperti pembelajaranumumnya. Siswa hanya diberikan penjelasan secara individu jikamembutuhkan. Penjelasan yang diberikanpun tidak secara menyeluruhtetapi hanya sedikit. Siswa kelas ini dituntut untuk dapat belajar secaramandiri. Pembelajaran pada masing-masing kelas dilakukan dalam 9 jampelajaran yang terbagi dalam 5 pertemuan. Pertemuan ke-6 dilakukan tesuntuk melihat pengaruhnya.

Pembelajaran yang dilakukan pada masing-masing kelas direncanakandalam RPP dan diketahui oleh guru pelajaran matematika. RPP secaralengkap dapat dilihat dalam lampiran. Perlu dilakukan observasi terhadapguru yang mengajar untuk melihat tindakan guru pada saat mengajarapakah sesuai dengan tindakan yang direncanakan dalam RPP. Observasiini dilakukan oleh guru pelajaran matematika dengan mengisi lembarobservasi yang disediakan selama proses belajar mengajar berlangsung.Tabel 4.1 menunjukkan hasil observasi yang dilakukan selama pengajaranberlangsung.

Tabel 4.1. Observasi Kegiatan Pengajaran Modul

No Kegiatan Pertemuan1 2 3 4 5 6

Kegiatan Pendahuluan1. Guru memberikan salam dan mengabsen siswa. √ √ √ √ √ √2. Guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya. x x √ √ √ √3. Guru menyampaikan tujuan mempelajari materi yang hendak x √ √ √ √ √

Page 2: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

28

No KegiatanPertemuan

1 2 3 4 5 6dipelajari.

4. Guru menjelaskan bagian-bagian modul, petunjuk pengisian,serta pengajaran modul. √ √ x x x x

Kegiatan Inti

5. Guru memberikan penjelasan mengenai proses pembelajaranhari ini. √ √ √ √ √ √

6. Guru menginstruksikan siswa untuk memulai ataumelanjutkan modul. √ √ √ √ √ √

7. Guru berkeliling dan mengecek kondisi siswa. √ √ √ √ √ √

8. Guru memberikan penjelasan kepada siswa yang belumpaham secara perseorangan. √ √ √ √ √ √

9. Guru mengingatkan siswa untuk tidak tergesa-gesa. √ √ √ √ √ √

10. Guru menegur siswa yang ramai atau tidak mengerjakanmodul. √ √ √ √ √ √

11. Guru segera memberikan soal tes evaluasi sub-bab pada siswayang sudah selesai. √ √ √ x x x

12. Guru segera meminta siswa untuk mempelajari ulang sub-babpada modul yang dipelajarinya jika belum tuntas KKM 75. √ √ √ √ √ √

Kegiatan Penutup

13. Guru meminta siswa untuk menghentikan kegiatan karenawaktu mempelajari modul sudah selesai. √ √ √ √ √ √

14. Guru mengkonfirmasi pemahaman siswa pada sub-bab yangsudah dipelajari pada pertemuan tersebut. √ √ √ √ √ √

Lembar observasi yang dimunculkan pada Tabel 4.1 ini dapat dilihat secaralengkap dalam lampiran.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada 8 Mei 2014. Jadwal pelajaranmatematika waktu itu hanya 1 jam pelajaran. Waktu yang tersediadimanfaatkan untuk membagikan modul dan menjelaskannya. Seluruhsiswa nampak antusias. Hal ini nampak dari rasa penasaran siswa, bahkanbeberapa siswa tidak mau merusak atau memberikan nama padamodulnya. Siswa diberikan penjelasan mengenai bagian-bagian modul danbagaimana pengajaran modul yang diharapkan. Siswa nampakmemperhatikan dan tidak menyampaikan pertanyaan. Sebagai perkenalanawal, siswa diminta untuk mengerjakan kompetensi dasar terlebih dahulu.Guru berkeliling memastikan dan melihat pengerjaan masing-masing siswa.Siswa banyak bertanya tentang penyelesaian soal tersebut, adapula yangbertanya untuk memastikan jawabannya. Siswa yang bertanya kemudiandiberikan sedikit penjelasan untuk mengingat cara menyelesaikan soal-soaltersebut. Siswa yang sudah selesai, dihimbau untuk mengoreksikanjawabannya di meja guru. Awalnya meja guru hanya dihampiri oleh seorang

Page 3: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

29

siswa tetapi semakin lama banyak siswa berkumpul untuk mengoreksikanjawabannya. Guru melihat kondisi ini kemudian meminta siswa untukmengoreksikan jawabannya satu per satu. Siswa yang mengoreksi jugadihimbau untuk segera kembali ke meja masing-masing untuk melanjutkanmateri modul. Alokasi waktu yang singkat membuat sejumlah siswa tidaksempat untuk mengoreksikan jawabannya. Guru menutup pelajarandengan meminta siswa untuk mempelajari modul di rumah terlebih dahulu.Guru memberi kesempatan bagi siswa yang belum mengoreksikanjawabannya untuk mengoreksikannya pada pertemuan berikutnya. Gurukemudian keluar kelas sambil sebelumnya memberikan salam.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada 10 Mei 2014. Alokasi waktu yangtersedia adalah 2 jam pelajaran. Guru memasuki kelas dengan memberisalam pembuka dan mengabsen siswa. Guru mengingatkan kembali bahwapembelajaran hari ini menggunakan modul serta sedikit menjelaskankembali. Guru meminta siswa untuk mulai mempelajari modulnya. Gurumempersiapkan kunci jawaban tes evaluasi di meja guru. Guru berkeliling,kondisi kelas ramai. Siswa laki-laki suka mengobrol dengan temannya,sehingga guru harus berkali-kali memperingatkan. Kelompok siswa yangdiam, mengerjakan dan mempelajari modulnya tanpa bertanya. Siswa-siswa ini sudah bisa mengerjakan latihan dengan benar. Guru lebih seringmembantu siswa perempuan yang mendapat nilai terendah pada pretest.Kondisi kelas selama pelajaran ramai terkendali. Siswa yang sudahmenyelesaikan soal latihannya diberikan soal tes evaluasi. Beberapa siswamelanjutkan mengerjakan tes evaluasi sedangkan siswa yang lainnya masihmengerjakan latihan soal. Siswa yang belum selesai terpacu melihat siswayang lain. Siswa-siswa tersebut berusaha menyelesaikan soal latihannyadengan cepat.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada 13 Mei 2014. Pelajaranmatematika pada hari tersebut beralokasi 2 jam pelajaran. Memasuki kelas,siswa tampak ramai. Ketika guru meminta siswa untuk melanjutkan modul,beberapa siswa nampak menolak. Siswa meminta untuk diberikanpenjelasan terlebih dahulu sebelum mengerjakan modul. Siswa yang ramainampak tidak mau melanjutkan modulnya bahkan untuk membukanya.Guru memberikan penjelasan mengenai penelitian ini dan tujuan daripenelitian. Guru meminta siswa untuk memaklumi dan siswa maumenerima penjelasan tersebut. Kondisi kelas menjadi lebih terkendali danseluruh siswa mau lanjut menyelesaikan modulnya. Guru meminta siswa

Page 4: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

30

yang sudah selesai mengerjakan soal latihan untuk mulai mengerjakan soalevaluasi.

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 Mei2014. Pelajaran matematika pada hari itu dilaksanakan dua jam terakhirsebelum pulang sekolah. Kondisi kelas ketika guru masuk adalah ramai.Siswa tidak memperhatikan ketika guru masuk dan menyapa siswa. Ketikasiswa diminta belajar untuk melanjutkan modul masing-masing, siswa yangpendiam saja yang mendengarkan. Guru jadi harus menegur satu persatusiswa supaya segera memulai modulnya. Kondisi menjadi lebih kondusifuntuk belajar setelah guru menegur. Selama mempelajari dan mengerjakanlatihan modul, guru berkeliling. Guru terutama memperhatikan seorangsiswa yang sering mendapat nilai terendah pada ulangan harian. Gurumemperhatikan dengan sesekali menjelaskan dan mengecek jawabannya.Guru mengingatkan siswa untuk tidak terburu-buru atau terlalu lambatmenyelesaikan modul. Guru juga menghimbau bagi siswa yang sudahmenyelesaikan bagian modulnya, untuk melanjutkan ke bagian modulberikutnya. Akhir jam pelajaran, guru mengingatkan siswa untukmempelajari modulnya.

Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Mei 2014. Samadengan pertemuan sebelumnya, pelajaran matematika pada hari itudilaksanakan dalam 2 jam pelajaran. Kondisi kelas ramai tetapi kondusif.Hal ini nampak dari kondisi siswa yang mudah diatur. Siswa diingatkanbahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes pada jam pelajaranterakhir. Awalnya siswa menolak tapi akhirnya mau. Siswa hanya takutuntuk menerima soal-soal yang sulit seperti bayangan mereka. Gurumenjelaskan bahwa soal yang diberikan nantinya terdiri dari 15 soal pilihanganda. Guru menjelaskan pula bahwa pada satu jam pelajaran sebelumnya,siswa bisa belajar atau bertanya kepada guru terlebih dahulu.

Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Mei 2014.Pelajaran matematika pada hari ini dialokasikan 2 jam pelajaran. Gurumasuk ke kelas dan mendapati seluruh siswa sedang belajar. Gurumenyapa dan mengabsen. Guru berkeliling dan menjelaskan bagian yangsusah dipahami oleh siswa secara individu. Guru memastikan seluruh siswasedang belajar. Menjelang 1 jam pelajaran terakhir, guru meminta siswabersiap untuk tes. Siswa memasukkan modulnya ke dalam tas danmengeluarkan alat tulisnya. Tes dimulai dengan tenan. Gurumemperingatkan sebelumnya supaya siswa mengerjakan soalnya masing-

Page 5: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

31

masing. Setelah bel berakhirnya pelajaran, seluruh siswa mengumpulkanhasil jawaban mereka ke meja guru.

Pengajaran modul secara menyeluruh menunjukkan perubahan.Kondisi kelas cukup kondusif. Siswa menjadi dituntut untuk bertanggungjawab terhadap pelajarannya sendiri. Siswa tidak diberikan materi dari gurumelainkan melalui membaca dan memahami materi itu sendiri dari modul.

2. Analisis Hasil BelajarAnalisis yang dilakukan terhadap data hasil belajar adalah analisis

deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif dilakukan untukmengetahui persebaran data sedangkan analisis inferensial dilakukan untukmenguji hipotesis.a. Analisis Deskriptif

Analisis deskripsi yang dilakukan meliputi minimum (nilaiterendah), maximum (nilai tertinggi), mean (rata-rata). Analisisdeskripsi dilakukan pada seluruh data yaitu data pretest dan pascatest.Pengujian data dibedakan berdasarkan kelasnya masing-masing. Hal inidimaksudkan untuk melihat persebaran data hasil belajar siswa padamasing-masing kelas. Menggunakan SPSS, analisis deskriptif datapretest kelas eksperimen nampak pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Statistik Pretest Kelas Eksperimen

N Valid 36

Missing 0Mean 68.89Minimum 48Maximum 84

Tabel 4.2. menunjukkan banyak data yang valid atau diprosessebanyak 36 dan tidak ada data yang missing (hilang). Hal ini berartiseluruh data yang dimasukkan dapat diproses. Mean kelas eksperimenadalah 68,89. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 48. Nilai initerpaut 36 poin dengan nilai tertinggi yang berhasil dicapai siswa. Datapretest kelas eksperimen juga disajikan dalam histogram. Histogramtersebut dapat dilihat secara lengkap pada Gambar 4.1.

Page 6: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

32

Gambar 4.1. Histogram Data Pretest Kelas Eksperimen

Setelah diberikan tindakan berupa pengajaran modul, diperolehdata pascatest. Data pascatest kelas eksperimen kemudian dianalisisjuga sehingga diperoleh hasil analisis berupa tabel. Tabel 4.3menunjukkan analisis data tersebut.

Tabel 4.3. Statistik Pascatest Kelas Eksperimen

N Valid 36

Missing 0Mean 85.08Minimum 60Maximum 100

Tabel 4.3 menunjukkan jumlah data yang diproses sama denganjumlah data yang diproses pada data pretest yaitu 36. Mean kelaseksperimen adalah 85,08. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah60. Nilai ini terpaut 40 poin dengan nilai tertinggi yang berhasil dicapaisiswa yakni 100. Data pretest kelas eksperimen juga disajikan dalamhistogram. Histogram tersebut dapat dilihat secara lengkap padaGambar 4.2.

Page 7: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

33

Gambar 4.2. Histogram Data Pascatest Kelas Eksperimen

Membandingkan data pretest dan dan pascatest dilakukan untukmelihat perubahan yang terjadi pada sampel setelah diberikantindakan. Analisis secara lengkap sudah dijelaskan sebelumnya padaTabel 4.2 dan Tabel 4.3. Nampak adanya perubahan pada meansebelum dan sesudah. Mean sebelumnya adalah 68,89 kemudianmeningkat menjadi 85,25. Terdapat selisih sebesar 16,36 poin, nilai inicukup besar. Minimum yang diperoleh siswa juga mengalamipeningkatan, yaitu sebesar 12 poin, dari 48 menjadi 60. Maximum yangdilampauipun mengalami peningkatan 16 poin dari 84 menjadi 100.

Analisis deskriptif tidak hanya dilakukan pada data kelaseksperimen tetapi juga pada data kelas kontrol. Data yang diperolehsebelum diberikan tindakan adalah data pretest. data pretest kelaskontrol dianalisis dan hasilnya dinyatakan dalam Tabel 4.4.

Page 8: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

34

Tabel 4.4 Statistik Data Pretest Kelas Kontrol

N Valid 32

Missing 0Mean 72.38Minimum 50Maximum 90

Tabel 4.4. menunjukkan banyak data yang valid atau diprosessebanyak 32 dan tidak ada data yang missing (hilang). Hal ini berartiseluruh data yang dimasukkan dapat diproses. Mean kelas kontroladalah 72,38. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50. Nilai initerpaut 40 poin dengan nilai tertinggi yang berhasil dicapai siswa yakni90. Data pretest kelas eksperimen juga disajikan dalam histogram.Histogram tersebut dapat dilihat secara lengkap pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Histogram Data Pretest Kelas kontrol

Setelah diberikan tindakan berupa pengajaran modul, diperoleh datapascatest. Data pascatest kelas eksperimen kemudian dianalisis jugasehingga diperoleh hasil analisis berupa tabel. Tabel 4.5 menunjukkananalisis data tersebut.

Page 9: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

35

Tabel 4.5 Statistik Pascatest Kelas Kontrol

N Valid 32

Missing 0Mean 83.03Minimum 66Maximum 100

Tabel 4.3 menunjukkan jumlah data yang diproses sama denganjumlah data yang diproses pada data pretest yaitu 32. Mean kelaskontrol adalah 83,03. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 66.Nilai ini terpaut 34 poin dengan nilai tertinggi yang berhasil dicapaisiswa yakni 100. Data pretest kelas eksperimen juga disajikan dalamhistogram. Histogram tersebut dapat dilihat secara lengkap padaGambar 4.4.

Gambar 4.4. Histogram Data Pascatest Kelas Kontrol

Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 menunjukkan data pretest dan pascatestpada kelas kontrol. Berdasarkan pada data dalam kedua tabel, nampakadanya perubahan pada mean, minimum, dan maximum-nya. Meankelas kontrol naik menjadi 83,12 dari sebelumnya 72,38. Terdapat

Page 10: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

36

peningkatan pada rata-rata kelasnya. Minimum yang diperoleh padapretest adalah 50 kemudian meningkat menjadi 66. Terdapatpeningkatan 16 poin. Maximum yang berhasil dilampaui siswa adalah90 pada pretest dan meningkat 10 poin menjadi 100 pada pascatest.Secara keseluruhan nampak adanya peningkatan pada kelas kontrolwalaupun tidak banyak.

b. Analisis InferensialAnalisis inferensial pada penelitian ini adalah independet t-test.

Sebelum dilakukan pengujian tersebut, dilakukan uji normalitas danhomogenitas. Data pretest dianalisis dengan analisis inferensial dengantujuan untuk melihat kondisi awal dari kedua kelas yang diambil.Pertama dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. BerbantuSPSS, diperoleh output berupa tabel dan gambar. Tabel pertama adalahTabel 4.6.

Tabel 4.6. Case Processing Summary Data Pretest

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pretest Kelas_Kontrol 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%

Kelas_Eksperimen 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%

Tabel 4.6. menunjukkan bahwa hasil belajar pretest dibagi dalamkedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jumlah datapretest dari kelas kontrol yang dinyatakan valid sebanyak 32 atau100%. Jumlah data pretest dari kelas eksperimen yang dinyatakan validada 36 atau 100%. Kolom missing seluruhnya bernilai 0. Hal ini berartidari 100% data yang masuk dari masing-masing kelas, 100% pula datayang bisa diproses. Tidak ada data yang hilang (missing) selama proses.Hasil analisis dilanjutkan dengan tabel berikutnya, tabel 4.7.

Tabel 4.7. Tests of Normality Data Pretest

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Pretest Kelas_Kontrol .151 32 .060 .947 32 .119

Kelas_Eksperimen .161 36 .019 .953 36 .128a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.3 ini berisi pengujian normalitas menurut para ahli.Terdapat dua uji berbeda yang muncul. Karena jumlah sampel pada

Page 11: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

37

masing-masing kelas terbilang kecil < 50, maka menggunakan ujinormalitas menurut Shapiro-Wilk. Untuk mengetahui suatu databerdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan denganmembandingkan nilai Sig. pada uji normalitas berdasarkan Shapiro-Wilk dengan nilai probabilitas 0.05. Nilai Sig. pada kelas kontroladalah 0.119 dan pada kelas eksperimen adalah 0.128. Kedua nilaiSig. ini menunjukkan angka yang lebih dari 0.05, maka dapatdikatakan kedua kelompok sampel tersebut berdistribusi normal.Kenormalan data dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6.kedua gambar adalah grafik Q-Q plot.

Gambar 4.5. Normal Q-Q Plot of Pretest dari Kelas Kontrol

Gambar 4.6. Normal Q-Q Plot of Pretest dari Kelas Eksperimen

Page 12: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

38

Plot pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 terlihat tersebardisekitar garis diagonal yang ada. Garis diagonal di setiap gambarmenunjukkan kondisi ideal dari data yang berdistribusi normal. Plotyang ada menggambarkan data yang ada. Kondisi yang terjadi padakedua gambar menunjukkan bahwa data yang diperoleh mendekatidistribusi normal. Uji normalitas dan gambar grafik menunjukkanbahwa data berdistribusi normal, analisis kemudian dilanjutkandengan uji homogenitas. Uji homogenitas dapat dilihat pada outputberikutnya yaitu pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Test of Homogeneity of Variance Data Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest Based on Mean .236 1 66 .629

Based on Median .379 1 66 .540

Based on Median and withadjusted df .379 1 65.982 .540

Based on trimmed mean .300 1 66 .586

Tabel 4.8 adalah tabel yang akan menunjukkan apakah keduakelompok sampel mempunyai varian yang sama. Jika diperhatikanpada kolom Sig. secara berturut kebawah nilai yang ditunjukkanadalah 0.629, 0.540, 0.540, 0.586. Keempat nilai Sig. ini lebih besardari 0.05, maka dapat dikatakan data-data tersebut berasal daripopulasi yang bervarian sama. Dapat pula dikatakan bahwa sampelpada kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi yangmempunyai varian sama. Uji prasyarat yang dilakukan pada datapretest menyatakan bahwa analisis data dapat dilanjutkan denganuji independent t-test. Independent t-test dengan bantuan SPSSmenghasilkan output berupa dua buah tabel, yaitu Tabel 4.9 danTabel 4.10.

Tabel 4.9. Group Statistics Data PretestKelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretest Kelas_Kontrol 32 72.38 9.513 1.682

Kelas_Eksperimen 36 68.89 8.782 1.464

Tabel 4.9 merupakan tabel yang memuat analisis deskripsi daridata kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data kelas kontrol yangdiproses adal 32 dengan rata-rata hitung 72.38. Standar deviasi daridata tersebut adalah 9.513 dengan standar error meannya 1.682.

Page 13: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

39

data kelas eksperimen yang berhasil diproses ada 36 dan rata-ratahitungnya adalah 68.89. standar deviasi dari dari data kelas iniadalah 8.782 dan standar error mean 1.464. Output data ini samadengan output data pada uji prasyarat. Analisis dilanjutkan denganoutput kedua yaitu Tabel 4.10.Tabel 4.10. Independent Samples Test Data Pretest

Levene's Testfor Equalityof Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig.(2-

tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference

95%ConfidenceInterval of

theDifference

Lower Upper

Pretest Equalvariancesassumed

.236 .629 1.571 66 .121 3.486 2.219 -.944 7.916

Equalvariances

notassumed

1.564 63.488 .123 3.486 2.229 -.969 7.941

Tabel 4.10 memuat dua tahapan pengujian. Tahapan pertamaadalah menguji apakah varians dari kedua sampel dianggap samadengan menggunakan uji Levene. Tahapan ini dilihat pada kolomLevene’s test for equality of variances. Tahapan kedua adalah melihatada tidaknya perbedaan rata-rata populasi. Tahapan ini dapat dilihatdalam kolom t-test for equality of means. Tahapan ini bisa dilakukanjika sudah ditentukan variansi dari populasi dianggap sama (equalvariances assumed) atau dianggap tidak sama (equal variances notassumed). Uji Levene menunjukkan nilai F hitung dari data adalahsebesar 0.236 dengan nilai Sig. 0.629. Nilai probabilitas ini > 0.05,sehingga dapat dikatakan bahwa kedua varians populasi adalah identik.Hasil ini sama dengan uji homogenitas pada Tabel 4.8. Karena variansipopulasinya identik, maka untuk analisis berikutnya hanya melihatpada baris equal variances assumed.

Uji T menunjukkan nilai t hitung yaitu sebesar 1.571 dengan nilaisignifikan 0.121. Sig. yang digunakan adalah Sig. 2-tailed atau uji duasisi sehingga nilai ini tidak langsung dibandingkan dengan 0.05. Nilai

Page 14: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

40

Sig. yang diperoleh dibagi dua terlebih dahulu, sehingga menjadi 0.60.Begitu pula dengan pembandingnya, 0.05 dibagi dua menjadi 0.025.Nilai akhir Sig. ini kemudian dibandingkan dengan 0.025 danmenunjukkan bahwa nilai probabilitas > 0.025. Hal ini dapat diartikanbahwa kedua rata-rata populasi adalah identik. Bisa juga dikatakanbahwa nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama.

Data yang dianalisis menunjukkan bahwa data pretest dinyatakantidak berbeda. Hal ini berarti uji hipotesis dapat dilanjutkan denganmenganalisa data pascatest. Analisis diawali dengan uji normalitas danhomogenitas sama seperti sebelumnya. Menggunakan SPSS, diperolehoutput berupa tabel dan gambar.

Tabel 4.11. Case Processing Summary Data Pascatest

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pascatest Kelas_Kontrol 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%

Kelas_Eksperimen 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%

Tabel 4.11. menunjukkan bahwa hasil belajar pascatest dibagidalam kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jumlahdata pascatest dari kelas kontrol yang dinyatakan valid sebanyak 32atau 100%. Jumlah data pascatest dari kelas eksperimen yangdinyatakan valid ada 36 atau 100%. Kolom missing seluruhnya bernilai0. Hal ini berarti dari 100% data yang masuk dari masing-masing kelas,100% pula data yang bisa diproses. Tidak ada data yang hilang (missing)selama proses. Hasil analisis dilanjutkan dengan tabel berikutnya, tabel4.12.

Tabel 4.12. Tests of Normality Data Pascatest

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pascatest Kelas_Kontrol .163 32 .031 .923 32 .026

Kelas_Eksperimen .206 36 .000 .910 36 .006a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.12 ini berisi pengujian normalitas menurut para ahli. Untukmengetahui suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukandengan membandingkan nilai Sig. pada uji normalitas berdasarkanShapiro-Wilk dengan nilai probabilitas 0.05. Nilai Sig. pada kelas kontrol

Page 15: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

41

adalah 0.026 dan pada kelas eksperimen adalah 0.006. Kedua nilai Sig.ini menunjukkan angka yang kurang dari 0.05, maka dapat dikatakankedua kelompok sampel tersebut berdistribusi tidak normal.Ketidaknormalan data dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan Gambar 4.8.kedua gambar adalah grafik Q-Q plot.

Gambar 4.7. Normal Q-Q Plot of Pascatest dari Kelas Kontrol

Gambar 4.8. Normal Q-Q Plot of Pascatest dari Kelas Eksperimen

Dengan uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa datapascatest pada masing-masing kelompok sampel berdistribusi tidaknormal. Hal ini nantinya akan mempengaruhi pada pengolahan data,

Page 16: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

42

karena tidak diperbolehkan menggunakan independent t-test. Data ininantinya harus diolah dengan statistik non-parametrik. Outputberikutnya adalah tabel 4.13 yaitu tabel yang akan menjelaskanmengenai homogenitas data.

Tabel 4.13. Test of Homogeneity of Variance Data Pascatest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pascatest Based on Mean 1.495 1 66 .226

Based on Median .897 1 66 .347

Based on Median and withadjusted df .897 1 65.894 .347

Based on trimmed mean 1.473 1 66 .229

Tabel 4.13 adalah tabel yang akan menunjukkan apakah keduakelompok sampel mempunyai varian yang sama. Jika diperhatikan padakolom Sig. secara berturut kebawah nilai yang ditunjukkan adalah0.226, 0.347, 0.347, 0.229. Keempat nilai Sig. ini lebih besar dari 0.05,maka dapat dikatakan data-data tersebut berasal dari populasi yangbervarian sama. Dapat pula dikatakan bahwa sampel pada kelas kontroldan kelas eksperimen berasal dari populasi yang mempunyai variansama.

Pengujian pada data ini berbeda dengan pengujian pada datasebelumnya. Data ini dinyatakan tidak berdistribusi normal dengan ujiShapiro-Wilk sehingga harus menggunakan statistik non-parametrikuntuk menganalisisnya. Uji non-parametrik yang digunakan adalahWhitney-Mann dimana data harus diubah bentuk menjadi data ordinal.Data pascatest yang dianalisis adalah data pascatest setelah diubahmenjadi bentuk ordinal. Pengujian ini dapat melalui SPSS. Output darianalisis data ini ada dua yaitu Tabel 4.14 dan Tabel 4.15.

Tabel 4.14. Ranks Data Pascatest

kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Ordinal_Pascatest Kelas_Kontrol 32 32.05 1025.50

Kelas_Eksperimen 36 36.68 1320.50

Total 68

Tabel 4.14 memberikan informasi mengenai jumlah data yang diprosespada masing-masing kelas. Data pascatest dari kelas kontrol ada 32sedangkan dari kelas eksperimen ada 36 sehingga totalnya 68. Rata-rata rank untuk kelas kontrol adalah 32,05 dan rata-rata rank untuk

Page 17: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

43

kelas eksperimen adalah 36,68. Jumlah seluruh rank dari kelas kontroladalah 1025.50 sedangkan dari kelas eksperimen adalah sebesar1320.50. Pembacaan output dilanjutkan dengan intrepetasi dari tabel4.15.

Tabel 4.15. Test Statisticsa Data Pascatest

Ordinal_Pascatest

Mann-Whitney U 497.500Wilcoxon W 1025.500Z -.980Asymp. Sig. (2-tailed) .327a. Grouping Variable: kelas

Tabel 4.15 menjelaskan mengenai nilai Mann-Whitney U dari datayaitu 497,500. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) menunjukkan angka 0,327.Jika dibandingkan dengan 0.05 maka nilai tersebut > 0.05. Hal ini dapatdiartikan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada keduakelas.

B. PembahasanPengajaran modul yang dilaksanakan pada kelas XI IPA 3 sudah disesuaikan

dengan sintaks yang ada dan alokasi waktu yang disediakan. Hasil observasiterhadap guru sudah dimunculkan dalam Tabel 4.1. Terdapat beberapaaktivitas yang tidak dilakukan guru pada beberapa pertemuan. Aktivitas yangada dan tidak dilakukan pada beberapa pertemuan antara lain adalah gurumereview materi pertemuan sebelumnya, guru menyampaikan tujuan darimempelajari materi yang hendak dipelajari, guru menjelaskan bagian-bagianmodul, petunjuk pengisian serta pengajaran modul, guru segera memberikansoal tes evaluasi sub-bab pada siswa yang sudah selesai. Pertemuan pertamaguru tidak melakukan review materi sebelumnya. Hal ini dikarenakan padapertemuan pertama, guru hanya mengenalkan modul pada siswa. Alokasiwaktu pada pertemuan pertama hanya satu jam pelajaran sehingga guru lebihberkonsentrasi untuk mengenalkan modul serta menjelaskan tentangpengajaran modul. Guru selain tidak mereview juga tidak menyampaikantujuan mempelajari materi yang hendak dipelajari. Hal ini dirasa kurang perlukarena pada pertemuan kali itu siswa belum mulai mempelajari materi. Hampirserupa, pertemuan kedua guru juga tidak melakukan review karena padapertemuan sebelumnya siswa hanya mengerjakan tes kemampuan dasar. Siswabelum sempat membaca materi modul sehingga review tidak dilaksanakan.

Page 18: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

44

Pertemuan ketiga dan seterusnya, guru tidak lagi menjelaskan bagian-bagian modul, petunjuk serta pengajaran modul. Hal ini dilakukan karena siswadirasa sudah paham akan modul dan pengajaran modul. Penjelasan yangberlebihan hanya akan menghabiskan waktu. Kegiatan lain yang tidakdilaksanakan pada setiap pertemuan adalah guru tidak memberikan soal tesevaluasi sub-bab pada siswa yang sudah menyelesaikan modul. Kegiatan initidak dilaksanakan mulai dari pertemuan keempat. Hal ini dilakukan karenaalokasi waktu yang terbatas. Guru melihat kondisi siswa pada pertemuansebelumnya dan mendapati bahwa waktu untuk siswa mempelajari modul,menyelesaikan latihan soal, dan menyelesaikan tes evaluasi sub-bab sangatsingkat. Kegiatan siswa padat sehingga beberapa siswa yang kurang pandaimenjadi terburu-buru. Hal ini kurang sesuai dengan pengajaran modul, karenaseharusnya pengajaran modul memberikan ruang bagi siswa untuk belajardengan kecepatannya masing-masing. Berdasarkan pada keadaan yang terjadidan konsep dasar dari pengajaran modul, maka guru memutuskan untuk tidakmemberikan tes evaluasi sub-bab mulai dari pertemuan keempat. Sebagai gantidari tidak diberikannya tes evaluasi sub-bab, maka soal latihan pada modulharus dikoreksi. Soal latihan digunakan untuk mengevaluasi kemampuan siswasehingga siswa yang dapat melanjutkan modul adalah siswa yang sudah tuntasKKM pada soal latihan. Selain karena kegiatan siswa yang padat, soal latihanyang terdapat di dalam modul sudah banyak dan bervariasi sehingga tesevaluasi dirasa sudah tidak perlu.

Siswa pada awal pengajaran modul nampak tertarik tetapi akhirnya siswamenjadi bosan. Siswa menuntut untuk dijelaskan terlebih dahulu. Kondisi initidak sesuai dengan kegiatan dalam pengajaran modul sehingga guru tidakmelakukannya. Guru hanya menjelaskan secara perorangan. Siswa akhirnyamenjadi sering bertanya, sedikit-sedikit bertanya pada guru. Hal yangditanyakan siswa beragam, baik tentang materi, cara mengerjakan latihan soal,termasuk menanyakan jawaban yang diperoleh sudah benar atau belum.Kondisi ini membuat guru harus aktif berkeliling dari satu meja ke meja yanglainnya. Siswa yang pendiam dan bisa memahami modul justru tidak bertanya.Siswa-siswa ini lebih banyak diam di kelas dan berusaha memahami modulsendiri. Kendati demikian kondisi kelas cukup ramai, beberapa siswa lebih sukamengobrol. Hal ini membuat guru harus menegur beberapa kali. Guru menjadilebih sering memperingatkan siswa untuk mengerjakan modul masing-masing.

Guru berusaha memaksimalkan pengajaran modul di kelas denganmenyesuaikan kegiatan pengajaran modul yang ada dengan kondisi kelas. Halini dilakukan untuk melihat pengaruh dari pengajaran modul terhadap hasil

Page 19: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

45

belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar siswa setelah dilakukannyapengajaran modul menunjukkan perubahan baik pada nilai tertinggi danterendah yang diperoleh serta rata-rata kelas. Kendati demikian peningkatanyang terjadi tidak menunjukkan adanya pengaruh dari pengajaran modul. Hasilanalisis yang ada menunjukkan bahwa pengajaran modul tidak berpengaruhterhadap hasil belajar matematika siswa.

Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu dari siswa sendiri dandari luar diri siswa. Faktor-faktor dalam diri siswa ada beragam dan salahsatunya adalah minat siswa. Minat siswa kelas XI IPA 3 dalam belajarmatematika kurang. Hal ini nampak pada sikap siswa yang malas-malasan dansusah diatur. Siswa malas untuk membaca materi modul dan memilih untuklangsung mengerjakan latihan soal. Akibatnya siswa merasa kesulitan ketikamengerjakan latihan soal yang banyak. Lebih lanjut, siswa menjadi malas untukmengerjakan latihan soal dan lebih sering bertanya kepada guru. Hal ini samasaja dengan siswa masih tergantung terhadap guru. Siswa yang malasmengerjakan memilih untuk lebih banyak mengobrol dengan temannya.Keadaan ini membuat guru harus berulangkali memperingatkan dan menegursiswa untuk melanjutkan modulnya. Kondisi ini berindikasi pada kurangnyatanggung jawab siswa. Hal ini tidak sesuai dengan keuntungan modul yangdikemukakan oleh Nasution. Menurutnya pengajaran modul dapat membuatguru dan siswa saling bekerja sama dan merasa bertanggung jawab ataskeberhasilan dari pengajaran modul. Namun hal ini sulit untuk dilaksanakankarena bagi siswa, belajar sendiri memerlukan disiplin tinggi. Siswa harussanggup mengatur waktu dan menahan diri dari godaan-godaan teman.Disamping itu, siswa yang pasif selama pengajaran sebelumnya akanmengalami kesulitan untuk beralih dengan cara yang baru. Siswa masihmemandang guru sebagai sumber utama materi sedangkan pada pengajaranmodul guru tidak memberikan materi (Nasution, 1982:207-218).

Berdasarkan penelitian yang sudah ada, seperti penelitian yang dilakukanoleh Suradi dan Wena, dkk menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasilbelajar dari siswa yang diberikan pengajaran modul dan siswa yang diberikanpembelajaran konvensional. Wena, dkk mengembangkan modul yangdigunakannya dengan metode elaborasi sehingga sintaks dan pengajarannyapun berbeda. Hasil yang diperoleh dengan pengkolaborasian tersebut adalahpengajaran modul dapat meningkatkan hasil belajar matematika secarasignifikan. Wena, dkk meminimalisir kelemahan dari pengajaran modul yangdirasa siswa dengan mengkolaborasikan pengajaran modul dan metodeelaborasi sehingga pengajarannya tidak terkesan monoton. Kelemahan dari

Page 20: Pengaruh Pengajaran Modul Matematika Terhadap Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5611/5/T1_202010026_BAB I… · HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan

46

pengajaran modul ini dapat diminimalisir dengan cara mengkolaborasikanpengajaran modul dengan model, metode, atau strategi yang ada. Model yangcukup mampu meminimalisir adalah model pembelajaran kooperatif tipe groupinvestigation. Tipe ini membuat siswa masuk dalam kelompok dan berbagipikiran dengan anggota kelompok yang lainnya. Kondisi ini membuat siswadapat saling berbagi sehingga kontribusi guru menjadi berkurang.

Permasalahan yang dihadapi siswa disamping proses pengajarannya yangmonoton dan membosankan juga kesulitan dalam berubah menjadi lebih aktif.Pembelajaran umumnya hanya mendengarkan penjelasan dari guru danmembuat siswa menjadi pasif, tapi pengajaran modul menuntut siswa untukaktif dalam memperoleh materinya. Kondisi ini terjadi juga pada kelas XI IPA 3.Artinya guru telah lupa mengantisipasi permasalahan ini. Guru langsungmemberikan pengajaran modul seketika tanpa masa transisi sehingga siswamenjadi kaget. Siswa yang merasa nyaman dengan pembelajaran biasa menjadimalas dan bosan.