PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL...

122
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS SURAT PADA SISWA KELAS IV SDN CIKARANG KOTA 04 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan oleh Sahid Ahmad Dahlan NIM :108018300043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN

MENULIS SURAT PADA SISWA KELAS IV

SDN CIKARANG KOTA 04

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Sahid Ahmad Dahlan

NIM :108018300043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENGARUH PENDEKATAII CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINGTERIIADAP I(ETERAMPILAIT MEI\IT]LIS SURAT PADA SISWA KELAS W

SI}N CIKARANG KOTA 04

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaraMemperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

SAHID AIIMAD DAHLANI\[IM. 108018300043

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

)

I)r. Fauzan. MANIP.19761107 200701 1 013 NrP. 19771 121201101 I 001

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAMFAKULTAS ILMU TARBTYAH DAN KEGURUAN

UNryERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAHJAIGRTA

2At5

Page 3: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

a7

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul "PENGARUII PEI\IERAPAIII PENDEKATAI\ CONTEXTUALTEACHING AND LEARNING TERIIADAP KETERAMPILAIY MENT]LIS SURATPADA SISWA KELAS MDN CIKARANG KOTA 04" disusun oleh Sahid AhmadDahlan, NIM 108018300043, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah,Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan, Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakafia. Telah mengikuti bimbingan dan menyatakan sah

sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada siding munaqosah sesuai ketentuanyang ditetapkan fakultas.

Jakarta, Juli 2015

Yang Mengesahkan,

I\[IP. 19761107 200701 1 01

Pembimbing I

oau"u-r

Dr. Fauzan. MArtrP.1977112r 101 1 001

Page 4: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

v

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul "Pengaruh Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learnirry

terhadap Keterampilan Menulis Surat Pada Siswa Kelas MDN Cikarang Kota 04 "diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakaxta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Monaqosah, pada tanggal 8 Juli 2015

dihadapan Dewan Penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl (S.PO

dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah.

Jakarta,8 Juli 2015

Tanda Tangan

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan) Tanggal

Dr. Kharimi. MA [?..:..QT..:.*!.1{NIP. 19650515 199403 1 006

Sekretaris

Asep Ediana Latip. M.Pd

NIP. 19810623 200912 | 003

Penguji I

Dra. Hindun. M.Pd

NrP. 19701 215 200912 2 001

Penguji II

Dona Aji Karunia Putra" MA

NIP. 19840409 20fi 01 I 01s

14- 01- fl,ot{

t? /r\; z09

Ut3 Juti 2ot5

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

ffi"

tv

I 198203 1 007

Page 5: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

KEiiENTERIAN AGAiIAUIN JAKARTAFITKJL lr. H. Juada No 95 Ctputd 15412 l,r&,E:ia

FORttl (FR)

No. Dokumen : FITK-FR At([email protected] : lMaret2![Dfl(D

No. Revisi: : 01

Hal 111

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama

Tempat/Tgl.Lahir

NIM

Jurusan / Prodi

Sahid Ahmad

Bekasi, 27 Desember 1990

108018300043

Pendidilon Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

: Pengaruh Penerapan Pendekatan Contantml Taching aNLmming (CTL) terhadap Keterampilan Menulis Surat Siswa Kelas IV

SDN Cikarang Kota 04

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing : l. Dr. Fauzan, MA.

2. Dindin Ridwanudin, M.Pd

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

NIM. 108018300043

Jakart4 tS Jr.rli 2ot5

S "ln;

d ,I^

Page 6: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

i

ABSTRAK

Sahid Ahmad Dahlan, NIM.108018300043, skripsi, “Pengaruh Pendekatan

Contextual Teaching and Learning terhadap Keterampilan Menulis Surat Siswa

Kelas IV SDN Cikarang Kota 04”. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pendekatan

Contextual Teaching and Learning terhadap keterampilan menulis surat siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Penelitian ini

dilakukan di SDN Cikarang Kota 04. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua

kelompok, yaitu kelompok eksperimen berjumlah 29 siswa dan kelompok kontrol

29 siswa. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang melaksanakan

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning, sedangkan kelompok control adalah kelompok yang melaksanakan

pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa pendekatan Contextual Teaching and

Learning. Instrumen yang digunakan adalah instrument tes menulis surat.

Berdasarkan analisis data uji-t pada posttest dengan taraf signifikansi

0,05%, menunjukkan bahwa kedua rata-rata keterampilan menulis surat yaitu

dengan taraf signifikansi (0,001 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa pada

kelompok eksperimen terdapat perbedaan kemampuan menulis surat dengan

kelompok kontrol. Artinya, terdapat pengaruh pendekatan Contextual Teaching

and Learning terhadap keterampilan menulis surat pribadi siswa.

Kata Kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning , Keterampilan

MenulisSurat

Page 7: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

ii

ABSTRACT

Sahid Ahmad Dahlan, NIM.108018300043, thesis “The Influence of

Contextual Teaching and Learning approach to letter writing skills of Class IV

of State Elementary School (SDN Cikarang Kota 04)” Thesis, Islamic

Elementary School Education Program, Islamic Education Department, Faculty

of Tarbiyah and Teaching Sceince. State Islamic University Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015.

The aim of this research is to determine the influence of Contextual

Teaching and Learning approach to letter writing skills of students. This research

uses experimental-quasi method. The object of this research is the students of

State Elementary School (SDN Cikarang Kota 04). The sample consist of two

groups, the experiment and control groups which have 29 students each group.

The experiment group learns Indonesian with of Contextual Teaching and

Learning approach and the control group learns Indonesian without of

Contextual Teaching and Learning approach. The instrument of this research is

letter writing test.

Based on data analysis in the posttest of significance level 0.05 %,

indicating that the average skills of writing a letter that significance level (0,001

< 0, 05). It can be concluded that the experimental group there are differences in

the ability to write letters to the control group. That is, there are significant

Contextual Teaching and Learning approach to writing letters students.

Keywords: Contextual Teaching and Learning approach, a letter writing skills

Page 8: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahiim

Puji syukur kepada Allah swt yang senantiasa memberi nikmat dan kasih

sayang kepada kita semua, selalu memberikan hidayah kepada orang-orang yang

berkeinginan kuat dan sungguh-sungguh serta member keringanan untuk

mengatasi jalan keluar dari setiap permasalahan dan kesulitan. Shalawat serta

salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw yang menjadi uswah atau

tuntunan dan tauladan bagi umatnya sehingga dapat selamat di dunia dan akhirat.

Setiap manusia pasti memiliki keyakinan akan pertolongan dan kasih

sayang Allah. Begitu pula penulis meyakini terhadap Maha Kuasa Allah, Maha

Pengasih dan Maha Penyayang. Dengan keyakinan dan keimanan penulis pula

sebagai motivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan juga dukungan serta

bantuan dari berbagai pihak yang mampu memberikan keringanan dan kekuatan

bagi penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA.,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, MA. Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Djunaidatul Munawaroh, MA. Dosen Penasehat Akademik Prodi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, yang selalu memberikan bimbingan dan motivasinya.

4. Dr. Fauzan, MA. sebagai pembimbing skripsi I, yang telah bersedia

meluangkan waktu, memotivasi, bimbingan, dan arahan dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

5. Dindin Ridwanudin, M.Pd, sebagai pembimbing skripsi II, yang telah bersedia

meluangkan waktu, memotivasi, bimbingan, dan arahan dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

iv

6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

7. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis

dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur yang dibutuhkan.

8. Kepala sekolah SDN Cikarang Kota 04, Hartini, S.Pd beserta guru dan stafnya

yang telah memberikan izin penelitian.

9. Orang tuaku tercinta dan tersayang, Bapak Hatta dan Ibu Siti Atikah yang

telah memberikan kasih sayang dengan ikhlas, merawat, membesarkan,

menjadi guru di keluarga dengan penuh kesabaran, menjadi tempat

bersandarnya diri ini dalam keluarga. Yang terus menerus memberikan

motivasi tanpa lelah, dan memanjatkan doa kepada Allah Yang Maha Kuasa

pada setiap saat.

10. Kakak-kakakku tercinta, SitiAtiroh, Nurhayati, Nurhasanah, FitriaHandayani,

dan Sahid Rahmatulah yang selalu memberikan nasehat, semangat, perhatian

dan dukungan baik materi dan moral.

11. Teman-teman terbaikku seperjuangan baik di PGMI A dan di PGMI B tahun

2008 yang memberikan semangat, nasehat dan berbagi ilmu luar biasa bagi

penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis, semoga

skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi semua pihak yang

membacanya.

Jakarta, Juli 2015

Penulis

Sahid Ahmad Dahlan

Page 10: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................................... 5

C. Batasan Masalah ......................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

F. Kegunaan Penelitian ................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA…….. ...................................................................... 8

A. Deskripsi Teoretis ....................................................................................... 8

1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning ................................... 8

a. Pengertian Pendekatan Contextual Teaching and Learning ............ 8

b. Perbedaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning

dengan Pendekatan Tradisional ...................................................... 10

c. Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching and Learning ...... 13

d. Komponen Pendekatan Contextual Teaching and Learning ......... 15

e. Penerapan Contextual Teaching and Learning dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia ............................................................................ 19

f. Evaluasi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning .......... 21

2. Keterampilan Menulis…… ...................................................................... 21

a. Pengertian Keterampilan Menulis .................................................. 21

b. Macam-macam Menulis ................................................................. 24

Page 11: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

vi

c. Tujuan Menulis ............................................................................... 25

d. Mekanisme Menulis ....................................................................... 27

e. Surat ................................................................................................ 29

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 35

C. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 38

B. Metode Penelitian ................................................................................ 38

C. Desain Penelitian ...................................................................................... 38

D. Populasi dan Sampel ................................................................................. 39

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 40

F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 40

G. Validitas Penelitian ................................................................................... 43

H. Variabel Penelitian.................................................................................... 44

I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 44

1. Uji Normalitas ..................................................................................... 45

2. Uji Homogenitas ................................................................................. 45

3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 46

J. Hipotesis Statistik ..................................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 48

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 48

1. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ..................................................................................................... 50

2. Perbandingan Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ...................................................................................................... 54

B. Hasil Analisis ............................................................................................ 55

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ...................................................... 55

a. Uji Normalitas .............................................................................. 55

b. Uji Homogenitas .......................................................................... 56

Page 12: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

vii

2. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 58

C. Pembahasan Penelitian ............................................................................. 58

1. Interpretasi Data....................................................................................... 58

2. Pembahasan ............................................................................................. 59

a. Posttest Menulis Surat Siswa Kelompok Kontrol ............................ 61

b. Posttest Menulis Surat Siswa Kelompok Eksperimen .................... 63

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 67

A. Simpulan ............................................................................................ 67

B. Saran ......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

Page 13: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 39

Tabel 3.2 Skor Menulis Surat Pribadi ............................................................ 41

Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi ........................... 41

Tabel 4.1 Daftar Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat kelompok

Kontrol dan Kelompok Eksperimen .............................................. 49

Tabel 4.2 Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Surat Kontrol dan Kelompok Eksperimen ................................ 50

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat

Kelompok Eksperimen ................................................................... 50

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat

Kelompok Kontrol ......................................................................... 53

Tabel 4.5 Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol........................................................................................... 55

Tabel 4.6 Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol........................................................................................... 56

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ............................................................................................ 57

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol........................................................................................... 58

Page 14: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

ix

DAFTAR GAMBAR

Grafik 4.1 : Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat

Kelompok Eksperimen ................................................................ 52

Grafik 4.2 : Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat

Kelompok Kontrol ...................................................................... 54

Page 15: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 33 ayat 1 menjelaskan bahwa:

“Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa pengantar dalam

pendidikan nasional”1.

Berdasarkan Undang-undang tersebut, bahwa bahasa Indonesia merupakan

bahasa utama dalam pengantar dan pemersatu bangsa tidak hanya dalam pendidikan

nasional, tetapi bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang diperuntukkan

bagi seluruh bangsa Indonesia dalam segala aspek kehidupan masyarakat, sehingga

dalam penerapan pada pendidikan bahasa Indonesia menjadi salah syarat dari lulus

atau tidak dalam mencapai jenjang pendidikan berikutnya melalui ujian nasional yang

dilaksanakan oleh pemerintah di akhir tahun kegiatan pembelajaran pada tingkat

SD/MI (kelas VI), SLTP/MTs. (kelas IX), dan SMA/SMK/Aliyah (kelas XII).

Pendidikan ditinjau dari tujuan dan hakekatnya secara umum dapat dimaknai

sebagai suatu upaya untuk mengantarkan seorang menuju perubahan yaitu dengan

cara mengembangkan secara optimal segala potensi yang ada pada dirinya, sehingga

pada akhirnya ia mendapatkan kedewasaan berupa kepuasan diri, menyesuaikan diri

dengan baik terhadap kondisi masyarakat lingkungannya.

Menurut para penganut paham Ilmu Jiwa Asosiasi yang di pelopori oleh John

Locke & Herbart, “bahwa belajar merupakan perkayaan materi pengetahuan, atau

perkayaan pola-pola sambutan (respons) atau perilaku baru (behavior)”. Hal ini dapat

diartikan sebagai proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang

sebanyak-banyaknya dengan melalui hafalan. Dalam versi yang mutakhir, kaum

behaviourisme ekstrem lebih berpendirian bahwa apa yang diamati dan diukur lebih

penting dalam wujud perilaku. Dengan demikian, belajar dapat diartikan sebagai

1 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012) h. 318

Page 16: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

2

proses memperoleh pengetahuan dalam pengalaman dalam bentuk pola-pola

sambutan perilaku kognitif, afektif, dan psikomitorik.2

Menurut John B. Watson, “bahwa belajar merupakan proses terjadinya

refleks-refleks atau respon-respon bersyarat melalui stimulus pengganti”. Selanjutnya

Watson menuturkan bahwa manusia dilahirkan dengan beberapa refleks dan reaksi-

reaksi emosional berupa takut, cinta dan marah. Semua tingkah laku lainnya

terbentuk oleh hubungan-hubungan stimulus respon baru melalui conditioning.3

Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau

hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar-mengajar.

Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara terus-

menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. Manusia tidak mampu

hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau diajar oleh manusia lainnya. Sejak

lahir manusia telah membawa beberapa naluri atau insting dan potensi-potensi yang

diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Akan tetapi, naluri dan potensi tersebut

tidak akan berkembang baik tanpa pengaruh dari luar, yaitu campur tangan manusia

lain. Di samping kepandaian yang bersifat jasmaniah, manusia membutuhkan

kepandaian ruhaniah karena manusia adalah makhluk sosial budaya.4

Belajar merupakan suatu perubahan yang berarti bahwa sesorang mengalami

proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya,

keterampilannya, maupun aspek sikapnya, misalnya: dari tidak bisa menjadi bisa, dari

tidak mengeri menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan

menjadi sopan. Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan

2 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung:

PT. Remaja Rosydakarya, 2005) h. 160 3 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007) h. 32

4 Muhammad Thobroni & Arif, Belajar & Pembelajaran Pengembangan Wacana dan Praktik

Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional,( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) h. 16

Page 17: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

3

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar. Belajar merupakan

suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan-

perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap

sebagai hasil belajar.

Proses pembelajaran di sekolah tentunya tidak terlepas dari berbagai

permasalahan yang berkaitan dengan kurangnya hasil belajar siswa, seperti yang

diungkapkan oleh guru bahasa Indonesia kelas IV SDN 04 Cikarang Kota, bahwa

sebagian besar siswa memiliki nilai ulangan tengah semester genap tahun 2012/2013

rata-rata kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan

sekolah yaitu 65, hal ini merupakan masalah yang mendorong dilakukannya

penelitian.5

Seharusnya pada kelas IV SD harus dapat membuat suatu tulisan yang

mengembangkan daya kreativitas anak, sehingga anak mampu menuaikan

pemikirannya melalui tulisan. Pentingnya melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran dan mengajak siswa untuk aktif adalah bagian terpenting untuk

mencapai proses pembelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapainya. Realita yang ada

sekarang ini di SDN Cikarang Kota 04 adalah rendahnya penguasaan metode

pembelajaran guru yang berdampak pada hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia di SDN

Cikarang Kota 04 bahwa masih banyak siswa kelas IV semester ganjil yang kurang

menyukai bahasa Indonesia dan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang

diajarkan. Di pihak siswa sendiri, merespons dengan tanggapan bahwa pelajaran

bahasa Indonesia memang kurang maksimal dengan diberikan tugas tindak lanjut atau

pekerjaaan rumah, sehingga banyak siswa belum memahami secara maksimal materi

yang telah diajarkan dan memberikan kesan yang membosankan.

Berdasarkan data tersebut di atas, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan

oleh banyaknya mempengaruhi proses belajar-mengajar, di antaranya kemampuan

5 Hasil ulangan tengah semester genap kelas IV SDN Cikarang Kota 04 tahun pelajaran 2012/2013.

Page 18: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

4

siswa, metode pembelajaran disampaikan guru, pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, kondisi ruang belajar secara fisik, emosional dan sosial. Pada

umumnya di sekolah, guru-guru menggunakan metode pembelajaran klasik, hanya

menggunakan ceramah dan penugasan yang menjadi alternatif dalam pembelajaran.

Hal ini menjadikan siswa merasa bosan dan kurangnya motivasi dalam mengikuti

pembelajaran tersebut. Inilah realita yang terjadi di lapangan pada umumnya.

Pembelajaran bahasa Indonesia masih menggunakan pendekatan konvensional, cara

pembelajaran yang membosankan, kemudian guru hanya memberikan tugas rumah

sebagai tambahan pemahaman siswa tanpa unsur keaktifan siswa dalam belajar.

Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model

pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dengan adanya

pendekatan pembelajaran yang inovatif, siswa lebih proaktif untuk merumuskan

sendiri tentang fenomena yang berkaitan dengan lingkungannya.

Pembelajaran bahasa Indonesia menitikberatkan kepada empat keterampilan.

Keempat keterampilan itu adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Jadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia tidak hanya mengetahui dan mengenal

teori sastra saja, melainkan dituntut untuk mahir dalam keterampilan, kemampuan

berbahasa dan apresiasi sastra.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah pendekatan

pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan

melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni: konstruktivisme,

bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, pemodelan, dan penilaian autentik.6

Melalui pendekatan pembelajaran kontekstual ini di dalam menyampaikan

materi bahasa Indonesia diharapkan dapat menghasilkan proses belajar yang lebih

6 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.(Jakarta: Prestasi

Pustaka Publisher, 2007) h. 104

Page 19: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

5

efektif dan pemahaman dalam belajar lebih mudah didapatkan oleh siswa pada pokok

bahasan pengumuman sehingga hasil belajar bahasa Indonesia dapat menjadi lebih

baik sebagaimana yang diharapkan.

Dari latar belakang tersebut, penulis ingin mengadakan penelitian tentang

pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI dengan judul “ Pengaruh Penerapan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning Terhadap Keterampilan Menulis

Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD/MI”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, beberapa masalah

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya penggunaan pendekatan pembelajaran yang efektif dalam

pembelajaran bahasa Indonesia

2. Lambatnya siswa dalam memahami konsep dan keterampilan berbahasa

Indonesia

3. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia

4. Lemahnya kemampuan siswa dalam menerima dan menangkap informasi atau

penjelasan dalam pembelajaran

5. Proses belajar yang belum efektif disebabkan penggunaan pendekatan

konvensional.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka penelitian

dibatasi pada penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual pada bahasa

Indonesia dengan materi menulis surat pribadi yakni surat untuk teman sebaya di

kelas IV pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 SDN Cikarang Kota 04.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dan pembatasan masalah yang telah

diuraikan, maka dapat peneliti rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh penerapan pendekatan CTL terhadap keterampilan

menulis surat dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV

SDN 04 Cikarang Kota?

2. Bagaimana perbedaan tingkat keterampilan menulis surat antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

CTL?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini yaitu:

1. Mendeskripsikan pengaruh penerapan pendekatan CTL terhadap

keterampilan menulis surat pada siswa kelas IV SDN Cikarang Kota 04

2. Mendeskripsikan perbedaan tingkat keterampilan menulis surat antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

CTL

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan hasil

positif bagi:

1. Guru

a) Menambah wawasan guru terhadap salah satu model pembelajaran

kontekstual.

b) Menjadi acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan

melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang sesuai.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

7

2. Siswa

Mendapatkan sebuah inovasi pembelajaran yang baru dalam proses belajar

bahasa Indonesia, yang dapat menambah motivasi belajar bahasa Indonesia

dalam meraih hasil belajar yang baik.

3. Sekolah

Dapat menjadikan salah satu pertimbangan dan penentuaan kebijakan bagi

kurikulum sekolah untuk meningkatkan kemapuan mengajar guru dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.

4. Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan serta pengalaman

dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran

bahasa Indonesia di sekolah agar lebih bermakna, produktif, sinergi, efektif, efesien

dan bermutu.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoretis

1. Pendekatan CTL

a. Pengertian Pendekatan Kontekstual

“Contextual Teaching and Learning” adalahsuatu pendekatan

pembelajaran dan pengajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai individu, anggota (keluarga, masyarakat dan bangsa).7

Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan

terbentuk karena peran aktif subjek, maka dipandang dari sudut psikologis,

CTL berpijak pada psikologis kognitif. Menurut aliran ini proses belajar

terjadi karena pemahaman individu akan lingkungan.8

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari,

dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni:

konstruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, pemodelan, dan

penilaian autentik.

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa secara natural pikiran

mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang dan

itu dapat terjadi melalui pencarian hubungan masuk akal dan bermanfaat.

Pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa di dalam

pembelajaran kontekstual akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang

7Andi, “MBS, Life Skill KBK, CTL & saling keterkaitannya” , dalam pelangi (Buletin Pendidikan),

Jakarta, Desember 2005, Edisi III 8Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta:

Kencana, 2006) h. 255

Page 23: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

9

mendalam dimana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara

penyelesaiannya.

Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah

pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah

dari pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar kelas, suatu

pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih relevan

dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan mereka

terapkan dalam pembelajaran seumur hidup. Pembelajaran kontekstual

menyajikan suatu konsep yang mengaitkan materi pelajaran yang dipelajari

siswa dengan konteks materi tersebut digunakan, serta berhubungan dengan

bagaimana seseorang belajar atau gaya/ cara siswa belajar. Konteks

memberikan arti, relevansi dan manfaat penuh terhadap belajar.

The Northwest Regional Education Laboratory USA dalam LAPIS

PGMI mengidentifikasikan adanya 6 kunci dasar pembelajaran kontekstual,

sebagai berikut:

1) Pembelajaran bermakna: pemahaman, relevansi dan penilaian pribadi

sangat terkait dengan kepentingan siswa di dalam mempelajari isi materi

pelajaran. Pembelajaran dirasakan terkait dengan kehidupan nyata atau

siswa mengerti manfaat isi pembelajaran, jika mereka merasakan

berkepentingan untuk belajar demi kehidupannya di masa mendatang.

2) Penerapan pengetahuan adalah kemampuan siswa untuk memahami apa

yang dipelajari dan diterapkan dalam tatanan kehidupan dan fungsi di

masa sekarang atau di masa depan.

3) Berpikir tingkat tinggi siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir

kritis dan berpikir kreatifnya dalam pengumpulan data, pemahaman suatu

isu dan pemecahan suatu masalah.

4) Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar. Isi pembelajaran

harus dikaitkan dengan standar lokal, provinsi, nasional, perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta dunia kerja.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

10

5) Responsifterhadap budaya: guru harus memahami dan menghargai nilai,

kepercayaan, dan kebiasaan siswa teman pendidik dan masyarakat tempat

ia mendidik. Ragam individu dan budaya suatu kelompok serta hubungan

antara budaya tersebut akan mempengaruhi pembelajaran dan sekaligus

akan berpengaruh terhadap cara mengajar guru.

6) Penilaian autentik: penggunaan berbagai strategi penilaian (misalnya

penilaian proyek tugas terstruktur, kegiatan siswa, penggunaan portofolio,

rubrik, daftar cek, pedoman observasi, dan sebagainya) akan

merefleksikan hasil belajar yang sesungguhnya.9

b. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan

Tradisional

Perbedaan pendekatan kontekstual dengan pendekatan

konvensional menyandarkan pada pemahaman makna. Pembelajaran

konvensional terletak pada penekananannya, di mana pada model

konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai,

sementara program pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario

pembelajarannya, yaitu kegiatan tahap-demi tahap yang dilakukan oleh guru

dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan,

menggali, mendiskusikan, menambah daya pikir kritis, atau mengerjakan

proyek dan memecahkan masalah. Perilaku dibangun atas kesadaran

diri.Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman. Hadiah dari perilaku

baik adalah kepuasan diri yang bersifat subjektif.10

Siswa secara pasif menerima informasi, khususnya dari guru.

Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis, tidak bersandar pada realitas

kehidupan. Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya

diperlukan.Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu.

9Jauharoti Alfin, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, LAPIS PGMI, 2009, h. 3, 12

10 Nanik Rubiyanto, Strategi Pembelajaran Holistik di Sekolah, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya,

2010) h. 73

Page 25: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

11

Berikut ini perbedaaan antara pendekatan kontekstual dengan

pendekatan tradisional: 11

NO Pendekatan Kontekstual Pendekatan Tradisional

1 Siswa secara aktif terlibat dalam

proses pembelajaran

Siswa adalah penerima informasi

secara pasif

2 Siswa belajar dari teman melalui

kerja kelompok, diskusi, saling

mengoreksi

Siswa belajar secara individual

3 Pembelajaran dikaitkan dengan

kehidupan nyata dan atau masalah

disimulasikan

Pembelajaran sangat abstrak dan

teoretis

4 Perilaku dibangun atas kesadaran

diri

Perilaku dibangun atas dasar

kebiasaan

5 Keterampilan dikembangkan atas

dasar pemahaman

Keterampilan dikembangkan atas

dasar latihan

6 Hadiah untuk perilaku baik adalah

kepuasan diri

Hadiah untuk perilaku baik adalah

pujian atau nilai (angka) rapor

7 Seseorang tidak melakukan yang

jelek karena dia sadar hal itu keliru

dan merugikan

Seseorang tidak melakukan yang

jelek karena dia takut hukuman

8 Bahasa diajarkan dengan

pendekatan komunikatif, yakni

siswa diajak menggunakan bahasa

dalam konteks nyata

Bahasa diajarkan dengan

pendekatan struktural, rumus

diterangkan sampai paham,

kemudian dilatihkan (driil)

9 Pemahaman rumus dikembangkan

atas dasar skemata yang sudah ada

dalam diri siswa

Rumus itu ada di luar diri siswa,

yang harus diterangkan, diterima,

dihafalkan, dan dilatihkan

10 Pemahaman rumus itu relatif

berbeda antara siswa yang satu dan

Rumus adalah kebenaran absolut.

Hanya ada dua kemungkian, yaitu

11

Jauharoti Alfin, dkk, op. cit, h. 3.13

Page 26: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

12

lainnya. pemahaman rumus yang salah atau

pemahaman rumus yang benar

11 Siswa menggunakan kemampuan

berpikir kritis

Siswa secara pasif menerima rumus

atau kaidah

12 Pengetahuan yang dimiliki manusia

dikembangkan oleh manusia itu

sendiri.

Pengetahuan adalah penangkapan

terhadap serangkai fakta, konsep,

atau hukum yang berada diluar diri

manusia.

13 Karena ilmu pengetahuan itu

dikembangkan (dikonstruksi) oleh

manusia sendiri

Kebenaran bersifat absolut dan

pengetahuan bersifat final

14 Siswa diminta bertanggung jawab

memonitoring dan mengembangkan

pembelajaran mereka masing-

masing

Guru adalah penentu jalannya

proses pembelajaran

15 Penghargaan terhadap pengalaman

siswa diutamakan

Pembelajaran tidak memperhatikan

pengalaman siswa

16 Hasil belajar diukur dengan cara:

proses bekerja, hasil karya,

penampilan, rekaman, tes, dan lain-

lain

Hasil belajar hanya diukur dengan

tes

17 Pembelajaran terjadi di berbagai

tempat, konteks, dan setting.

Pembelajaran hanya terjadi dalam

kelas

18 Penyesalan adalah hukuman dari

perilaku jelek

Sanksi adalah hukuman dari

perilaku jelek

19 Perilaku baik berdasar motivasi

instrinsik

Perilaku baik berdasar motivasi

ekstrinsik

20 Seseorang berperiaku baik karena

dia yakin itulah yang terbaik dan

bermanfaat.

Seseorang berperilaku baik karena

dia terbiasa melakukan begitu.

Kebiasaan ini dibangun dengan

Page 27: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

13

hadiah yang menyenangkan.

Sumber :Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, LAPIS PGMI, 2009, halaman. 3.13

c. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Sounders (1999: 5-10) menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual

difokuskan pada REACT (Relating: belajar dalam konteks pengalaman hidup,

Experiencing: belajar dalam konteks pencarian dan penemuan; Applying: belajar

ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penggunaannya; Cooperating:

belajar melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling berbagi; Transfering:

belajar penggunaan pengetahuan dalam suatu konteks atau situasi baru. Penjelasan

masing-masing prinsip pembelajaran kontekstual tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keterkaitan, relevansi (relating)

Proses pembelajaran hendaknya ada keterkaitan (relevansi) dengan bekal

pengetahuan yang telah ada pada diri siswa (relevansi antarfaktor internal)

seperti bekal pengetahuan, keterampilan, bakat, dan minat dengan faktor

eksternal seperti pengalaman dalam kehidupan dunia nyata.

2. Pengalaman langsung (experiencing)

Dalam proses pembelajaran, siswa perlu mendapatkan pengalaman langsung

melalui eksplorasi, penemuan, inventori, investigasi, penelitian dan

sebagainya. Pengalaman langsung ini dipandang sebagai jantung

pembelajaran kontekstual. Proses pembelajaran akan berlangsung cepat jika

siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi peralatan, memanfaatkan

sumber belajar, dan melakukan bentuk-bentuk kegiatan penelitian yang lain

secara aktif.

3. Aplikasi (applying)

Menerapkan fakta,konsep,prinsip, dan prosedur yang dipelajari dalam situasi

dan konteks lain merupakan pembelajaran tingkat tinggi,lebih dari sekedar

hafal. Kemampuan siswa untuk menerapkan materi yang telah dipelajari

untuk diterapkan atau digunakan pada situasi lain yang berbeda merupakan

penggunaan (use) fakta konsep, prinsip atau prosedur atau „‟pencapaian

Page 28: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

14

tujuan pembelajaran dalam bentuk menggunakan (use)‟‟ (Reigeluth dan

Merril, 1987:17).

Kemampuan siswa menerapkan konsep dan informasi dalam konteks yang

bermamfaat juga dapat mendorong siswa untuk memikirkan karir dan

pekerjaan di masa depan yang mereka minati. Dalam pembelajaran

kontekstual, penerapan ini lebih banyak diarahkan pada dunia kerja.Dalam

kegiatan pembelajaran di kelas, pengenalan dunia kerja ini dilaksanakan

dengan menggunakan buku teks, video, laboratorium, dan bila

memungkinkan ditindaklanjuti dengan memberikan pengalaman langsung

melalui kegiatan karyawisata, praktik kerja lapangan dan sebagainya.

4. Kerjasama (cooperating)

Kerja sama dalam konteks saling tukar pikiran, mengajukan dan menjawab

pertanyaan, komunikasi interaktif antarsesama siswa, antarsiswa dengan

guru, antarsiswa dengan nara sumber, memecahkan masalah dan

mengerjakan tugas bersama merupakan strategi pembelajaran pokok dalam

pembelajaran kontekstual.

Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa belajar menguasai

materi pembelajaran, tetapi juga sekaligus memberikan wawasan pada dunia

nyata bahwa untuk menyelesaikan suatu tugas akan lebih berhasil jika

dilakukan secara bersama-sama atau kerja sama dalam bentuk tim kerja.

5. Alih pengetahuan (transferring)

Pembelajaran kontekstual menekankan pada kemampuan siswa untuk

mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dimiliki pada

situasi lain. Dengan kata lain, pengetahuan dan keterampilan yang telah

dimiliki tidak sekedar untuk dihafal, tetapi dapat digunakan atau dialihkan

pada situasi dan kondisi lain. Kemampuan siswa untuk menerapkan materi

yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah-masalah baru merupakan

penguasaan strategi kognitif (Gagne, 1988:19) atau „‟pencapaian tujuan

pembelajaran dalam bentuk menemukan (finding)”12

.

12

Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2010) h. 8-10

Page 29: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

15

Tujuan dari penerapan dan pendekatan pembelajaran kontekstual

adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan

pemahaman makna materi pelajaran yang dipelajari dengan mengaitkan antara

materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan makna sehari-hari sebagai

individual, anggota keluarga, anggota masyarakat dan bangsa. Untuk mencapai

tujuan tersebut, sejumlah hasil yang diharapkan dalam penerapan pendekatan

pembelajaran kontekstual, di antaranya adalah:

1. Guru yang berwawasan luas

2. Materi dalam pembelajaran

3. Strategi metode dan teknik belajar mengajar

4. Media pendidikan yang memadai

5. Fasilitas yang berkualitas

6. Proses belajar mengajar

7. Kancah pembelajaran

8. Penilaian yang adil

9. Suasana.13

d. Komponen Pendekatan Kontekstual

Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama untuk

pembelajaran efektif, yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat

belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. Pembelajaran

dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika menerapkan ketujuh prinsip

tersebut dalam pembelajarannya.

1) Konstruktivisme

Konstruktivisme, yaitu mengembangkan pemikiran siswa akan

belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri,

dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Pada

dasarnya, pengetahuan dibentuk pada diri manusia berdasarkan pengalaman

nyata yang dialaminya dan hasil interaksinya dengan lingkungan sosial di

sekelilingnya. Pengetahuan yang siswa peroleh itu adalah hasil interpretasi

pengalaman tersebut yang disusun dalam pikirannya. Jadi siswa bukan

13

Nanik Rubiyanto op. cit,h. 77

Page 30: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

16

berasal dari apa yang diberikan guru, melainkan merupakan hasil usahanya

sendiri berdasarkan hubungannya dengan dunia sekitar.14

Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan

sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Guru tidak

mampu memberikan semua pengetahuan siswa. Siswa harus

mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Esensi dari teori

ini adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan

suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki,

informasi itu menjadi milik mereka sendiri.

Dengan kata lain, pembelajaran harus dikemas menjadi proses

“mengkonstruksi” bukan “menerima” pengetahuan. Dalam kegiatan

pembelajaran, siswa membangun pengetahuan mereka melalui keterlibatan

aktif dalam proses belajar mengajar. 15

2) Inkuiri

Menemukan atau inkuiri, yaitu melaksanakan sejauh mungkin

kegiatan inkuiri untuk semua topik. Siswa diberi pembelajaran untuk

menangani permasalahan yang mereka hadapi ketika berhadapan dengan

dunia nyata. Guru harus merencanakan situasi sedemikian rupa, sehingga

para siswa bekerja menggunakan prosedur mengenali masalah, menjawab

pertanyaan, menggunakan prosedur penelitian, dan menyiapkan kerangka

berpikir, hipotesis, dan penjelasan yang relevan dengan pengalaman dunia

nyata.16

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari

menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk

pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.17

14

Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran,( Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h. 57 15

Trianto, op. cit., h. 108 16

Lukmanul Hakim, op. cit., h. 59 17

Trianto, op. cit., h. 109

Page 31: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

17

Dilihat dari segi kepuasan emosional, sesuatu hasil menemukan

sendiri nilai kepuasan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil

pemberian.Di mana hasil pembelajaran merupakan hasil kreativitas siswa

sendiri, akan bersifat lebih tahan lama diingat oleh siswa bila

dibandingkan dengan sepenuhnya mmerupakan pemberian dari guru.

Untuk menumbuhkan kebiasaan siswa secara kreatif agar bisa menemukan

pengalaman belajarnya sendiri, berdampak pada strategi yang

dikembangkan oleh guru.

3) Bertanya

Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari

“bertanya”, Bertanya merupakan strategi utama yang berbasis kontekstual.

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi

siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan

pembelajaran yang berbasis inkuiri, yaitu menggali informasi,

mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian

pada aspek yang belum diketahuinya.

4) Masyarakat Belajar

Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua

arah. Seorang guru mengajari siswanya bukan contoh masyarakat belajar

karena komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu informasi hanya datang

dari guru ke arah siswa, tidak ada arus informasi yang perlu dipelajari guru

yang datang dari siswa atau dalam contoh ini yang belajar hanya siswa,

bukan guru. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok atau lebih yang

terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar satu sama lain.

Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar member

informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga

meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya.

Kebiasaan penerapan dan mengembangkan masyarakat belajar ini

sangat dimungkinkan dan dibuka dengan luas memanfaatkan masyarakat

Page 32: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

18

belajar lain diluar kelas. Setiap siswa semestinya dibimbing dan diarahkan

untuk mengembangkan rasa ingin tahunya melalui pemanfaatan sumber

belajar secara luas yang tidak hanya disekat oleh masyarakat belajar

didalam kelas, akan tetapi sumber manusia lain diluar kelas (keluarga dan

masyarakat). Ketika kita dan siswa dibiasakan untuk member pengalaman

yang luas kepada orang lain, maka saat itu pula kita atau siswa akan

mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dari komunitas lain.

5) Pemodelan

Perkembangan ilmu dan teknologi, telah mengantarkan dan

memberi dampak kepada kemampuan guru. Oleh karena itu, maka kini

guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi siswa, karena dengan

segala kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki oleh guru akan

mengalami hambatan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan siswa yang cukup heterogen. Oleh karena itu,

tahap pembuatan model dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan

pembelajaran agar siswa bisa memenuhi harapan siswa secara

menyeluruh, dan membantu mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh

guru.

6) Refleksi

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa

lampau. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai

struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaaan atau revisi

dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap

kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.

Pengetahuan yang bermakna diperoleh dari suatu proses yang

bermakna pula, yaitu melalui penerimaaan, pengolahan, pengendapan,

untuk kemudian dapat dijadikan sandaran dalam menanggapi terhadap

gejala kemunculan kemudian. Melalui model ini, pembelajaran siswa

akan jauh lebih penting berada diluar kelas, yaitu pada saai ia dituntuu

untuk menangggapi dan memecahkan permasalahan nyata yang dihadapi

Page 33: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

19

sehari-hari. Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan pada dunia nyata dihadapinya akan mudah diaktualisasikan

manakala pengalaman belajar siswa telah memasuki dalam setiap jiwa

siswa dan di sinilah pentingnya menerapkan unsure refleksi pada setiap

kesempatan pembelajaran.

7) Penilaian Sebenarnya

Penilaian sebagai integral dari pembelajaran memiliki fungsi yang

amat menentukan untuk mendapatkan informasi kualitas proses dan hasil

pembelajaran. Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan

informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap

pengalaman belajar siswa. Dengan terkumpulnya berbagai data dan

informasi yang lengkap sebagai perwujudan dari penerapan penilaian,

maka akan semakin akurat pula pemahaman guru terhadap proses dan

hasil pengalaman belajar setiap siswa.

e. Penerapan Pendekatan Kontektual dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia

Pembelajaran kontekstual menempatkan siswa di dalam konteks

bermakna yang menghubungan pengetahuan siswa dengan materi yang

sedang dipelajari dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan

individual siswa dan peran guru. Pendekatan pengajaran kontekstual

harus menekankan pada hal-hal sebagai berikut:

1) Belajar berbasis masalah (Problem-Based Learning), yaitu suatu

pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai

suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan

keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan

dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

2) Pengajaran autentik (Authentic Instruction), yaitu pendekatan pengajaran

yang memperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna. Ia

mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang

penting di dalam konteks kehidupan nyata.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

20

3) Belajar berbasis inkuri yang membutuhkan strategi pengajaran yang

mengikuti metodologi sains dan menyediakan kesempatan untuk

pembelajaran bermakna.

4) Belajar berbasis projek/tugas terstruktur yang membutuhkan suatu

pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa

didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah

autentik termasuk pendalam materi dari suatu topik mata pelajaran, dan

melaksanakan tugas bermakna lainnya.

5) Belajar berbasis kerja yang memerlukan suatu pendekatan pengajaran

yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk

mempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi

tersebut dipergunakan kembali di dalam tempat kerja.

6) Belajar jasa-layanan yang memerlukan penggunaan metodologi

pengajaran yang mengkombinasikan jasa-layanan masyarakat dengan

suatu struktur berbasis sekolah untuk merefleksikan jasa-layanan tersebut,

jadi menekankan hubungan antara pengalaman jasa-layanan dan

pembelajaran akademis.

7) Belajar kooperatif yang memerlukan pendekatan pengajaran melalui

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dengan

memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.18

Secara garis besar langkah-langkah penerapan CTL dalam

pembelajaran sebagai berikut:

a) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna

dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi

sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

b) Laksana sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik

c) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

d) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)

e) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

f) Lakukan refleksi di akhir pertemuan

18

Jauharoti Alfin, dkk,op. cit, h. 3.15

Page 35: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

21

g) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.19

f. Evaluasi Pembelajaran CTL

Adapun evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran CTL antara lain:

a. Penilaian Kinerja, yaitu penilaian berdasarkan hasil pengamatan

penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Langkah-

langkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja adalah

mengidentifikasi semua aspek penting. Tuliskan semua kemampuan

khusus yang diperlukan, usahakan kemampuan yang akan dinilai dapat

diamati dan tidak terlalu banyak. Urutkan kemampuan yang akan

dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati.

b. Penilaian tes tertulis, penilaian ini dilakukan dengan tes tertulis tes

tertulis yang digunakan adalah pilihan ganda. Tes pilihan ganda dapat

digunakan untuk kemampuan mengingat dan memahami. Dalam

menyusun instrument penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal

berikut yaitu materi, konstruksi, dan bahasa.

2. Keterampilan Menulis

a. Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan

keterampilan menulis. Setiap keterampilan itu berhubungan erat dengan

keterampilan yang lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan urutan yang

teratur, mula-mula pada masa kecil manusia belajar menyimak bahasa

kemudian berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis.Menyimak dan

berbicara dipelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan

menulis umumnya dipelajari di sekolah.

Setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan proses-proses

yang mendasari bahasa.Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin

terampil berbahasa, semakin jernih dan jelas dalam pikirannya. Keterampilan

hanya dapat diperoleh dan dikuasai jika dipraktikkan secara berkelanjutan dan

19

Trianto, op. cit., h. 106

Page 36: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

22

teratur. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan

berpikir.

Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian

menulis yaitu sebagai berikut:

1) Dalam KBBI menulis adalah membuat huruf (angka, dsb) dengan pena,

melahirkan pikiran dan perasaan (seperti merangang, membuat surat)

dengan tulisan; mengarang di majalah, mengarang roman (cerita,

membuat surat).

2) Guntur dalam bukunya Menulis Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh

seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut.20

3) Suriamiharja mengemukakan bahawa menulis adalah kegiatan

melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan

bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran

perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.21

Berdasarkan beberapa pengertian tentang menulis dapat disimpulkan

bahwa menulis adalah suatu aktivitas yang melahirkan gagasan dan sebagai

suatu keterampilan berbahasa yang diaplikasikan sebagai alat komunikasi

secara tidak langsung antara penulis dan pembaca dalam berbagai bahasa

tertulis.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang memegang

peranan strategis dalam upaya memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Keterampilan menulis perlu dikembangkan karena merupakan keterampilan

dasar secara mutlak harus dikuasai siswa untuk mencurahkan ide dan

gagasannya kedalam bentuk tulisan.

20

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,

2008), h. 22 21

Novi Resmini, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007) h.

115

Page 37: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

23

Unsur-unsur yang menjadi bahan keterampilan menulis, dapat

digambarkan sebagai berikut:

a. Isi karangan, merupakan gagasan atau ide pengarang yang dituangkan

dalam keseluruhan karangan. Biasanya gagasan ini disebut topik atau

tema karangan. Yang menjadi penilaian tentulah sampai sejauh mana

topik atau tema tersebut merupakan bahan atau masalah yang menarik.

b. Bentuk karangan, berupa surat, laporan, makalah, tulisan ilmiyah

lainnya, dan lain-lain. Masing-masing bentuk mempunyai spesifikasi

sendiri yang harus diikuti dan ditaati pengarang.

c. Gramatika, perangkat kebahasaan yang harus sesuai dengan kaidah yang

berlaku serta memenuhi syarat sebagai bahasa tulis. Dengan kecermatan

pemakaian bahasa, kemungkinan gagasan atau ide pokok karangan dapat

terbungkus dengan baik, dan dengan cara itu pula dapat dengan mudah

pesan atau gagasan tersebut diterima pembaca.

d. Gaya penulisan, biasanya tergambar dari struktur penulisan dan

pemilihan kata. Gaya penulisan memberi warna tertentu terhadap

karangan.

e. Ejaan, merupakan suatu perangkat sistem yang mengatur mekanisme

pemindahan bahasa lisan ke dalam bahasa tulis. Ketepatan penggunaan

ejaan yang meliputi: cara penulisan huruf, cara penulisan kata, cara

penulisan serapan, dan pemakaian tanda baca, memberi pengaruh yang

cukup besar dalam membangun keutuhan karangan.22

Kemampuan menulis erat kaitannya dengan kepemimpinan atau

posisi seseorang. Semakin tinggi jabatan dan kedudukan seseorang semakin

tinggi pula tuntutan keterampilan menulis yang harus dimilikinya. Oleh

karena itu, dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu

persyaratan bagi siapapun dalam setiap organisasi, perusahaan, pendidikan

ataupun pemerintahan.

22

ME. Suhendar, Efektivitas Metode Pengajaran Bahasa Indonesia,( Bandung: CV. PIONIR

JAYA 1993) hlm. 112

Page 38: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

24

Demikian pula halnya dengan siswa di Sekolah Dasar yang harus

memiliki kemampuan berbahasa, terutama keterampilan menulis sebagai

bekal kemampuan dasar bagi pendidikan pada jenjang selanjutnya yang

lebih tinggi.

b. Macam-macam Menulis

Macam-macam menulis yang dapat diajarkan di SD dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Menurut tingkatannya

a) Menulis Permulaan (kelas 1 dan 2)

b) Menulis lanjut (kelas 3-6)

2. Menurut isi/bentuknya

a) Karangan laporan, umumnya diberikan di kelas-kelas rendah, misalnya

menceritakan kembali secara tertulis apa-apa yang dialami dalam

Pengajaran Lingkungan

b) Karangan fantasi: mengeluarkan isi jiwa sendiri (ekspresi jiwa),

misalnya “Aku ingin jadi Ilmuwan”.

c) Karangan reproduksi, umumnya bersifat menceritakan/menguraikan

suatu perkara yang telah dipelajari atau dipahami, seperti hal-hal yang

mengenai gejala alam atau melukiskan dengan kata-kata sendiri

tentang apa yang telah dibaca dan lain-lain.

d) Karangan argumentasi yaitu karangan berdasarkan alasan tertentu.

Siswa dibiasakan menyatakan pendapat atau pun pikirannya

berdasarkan alasan yang tepat.

3. Menurut susunannya

a) Karangan terikat

b) Karangan bebas

c) Karangan setengah bebas setengah terikat.23

23

Ibid, h. 119 23

. Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,

2008), hlm. 24.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

25

c. Tujuan Menulis

Pada hakikatnya tujuan keterampilan menulis mengacu pada

perkembangan aspek logika dan aspek linguistik. Aspek logika hubungannya

dengan isi dan pengorganisasiannya, dan aspek linguistik berhubungan dengan

cara penyampaiannya secara tertulis. Pengembangan aspek logika mengacu pada

disiplin berpikir, pengembangan aspek linguistik mengacu pada disiplin dalam

berbahasa.

Setiap orang yang hendak menulis tentu mempunyai niat atau maksud

dalam hati atau pikiran apa yang hendak dicapainya dengan menulis tersebut. Niat

dan maksud itulah yang ada suatu tujuan, jika menulis mempunyai tujuan maka

dengan sendirinya berusaha memikirkan gagasan atau ide yang hendak

disampaikan dan dituangkan ke dalam sebuah karya tulis.

Adapun maksud atau tujuan penulis (the writer’s intention) adalah

”responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari

pembaca”. Berdasarkan batasan ini, dapatlah dikatakan, bahwa:

1) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana

informatif (informative discourse).

2) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana

persuasif (persuasive discourse).

3) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang

mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan atau literary

discourse).

4) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api

disebut wacana ekspresif (expressive discourse).

Menurut Hugo Hartig dalam Henry Guntur Tarigan merangkumkannya

sebagai berikut:

1) Assignment purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.

2) Altruistic purpose (tujuan altruistik)

Page 40: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

26

Penulis bertujan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan

kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai

perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan

lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran

gagasan yang diutarakan.

4) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan

kepada para pembaca.

5) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri

sangpengarang kepada para pembaca.

6) Creative purpose (tujuan kreatif)

Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik nilai-nilai kesenian.

7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang

dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti

secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat

dimengerti dan diterima oleh para pembaca.24

Sedangkan Atar Semi mengemukakan mengenai tujuan menulis:

1) Untuk menceritakan sesuatu

Menceritakan sesuatu kepada orang lain mempunyai maksud agar orang

lain atau pembaca tahu tentang yang dialami oleh yang bersangkutan. Dengan

begitu, terjadi kegiatan berbagi pengalaman, perasaan, dan pengetahuan.

2) Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan

24

Ibid., hlm. 25-26.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

27

Tujuan menulis yang kedua ini adalah untuk memberi petunjuk atau

pengarahan kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu dengan tahapan yang

benar.

3) Untuk menjelaskan sesuatu

Tulisan yang dibuat dengan tujuan menjelaskan sesuatu kepada pembaca

sehingga pengetahuan menjadi bertambah, dan pemahaman pembaca tentang

topik yang disampaikan menjadi lebih baik.

4) Untuk meyakinkan

Tulisan yang dibuat untuk meyakinkan orang lain tentang pendapat atau

pandangannya mengenai sesuatu sehingga pembaca mempercayainya dan

membenarkannya.

5) Untuk merangkum

Tujuan menulis untuk merangkum ini umum dijumpai pada kalangan

murid sekolah, baik sekolah dasar, sekolah menengah, maupun para mahasiswa

yang berada di perguruan tinggi. Hal ini mempermudah mereka dalam

mempelajari isi buku, dan menguasai bahan pelajaran.25

d. Mekanisme Menulis

Menulis merupakan proses kreatif yang harus dilalui secara bertahap

sampai terwujudnya sebuah karya tulis. Tahapan atau proses penulisan itu bisa

dapat dipahami dan dipelajari. Tahapan-tahapan menulis, diantaranya sebagai

berikut:

1). Tahap Pratulis

Pada tahap pramenulis siswa berusaha mengemukakan apa yang akan

ditulisnya. Dalam hal ini guru dapat menggunakan berbagai strategi untuk

membantu siswa dalam memperoleh gagasan untuk dituliskan dan memilih tema

tulisan. Gagasan yang akan ditulis siswa, sangat terkait erat dengan pengetahuan

siswa. Semakin banyak pengetahuan siswa, akan semakin banyak gagasan yang

25

M. Atar Semi, Dasar-dasar Keterampilan Menulis, (Bandung: Angkasa, 2007), hlm. 14-21.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

28

akan muncul untuk dituliskan. Dengan demikian, tahap pramenulis ini menjadi

penting keberadannya untuk memunculkan gagasan yang terpendam dalam

pikiran siswa atau mengisi gagasan agar dapat menulis dengan lancar.

Pramenulis sebagai suatu tahapan dari rangkaian proses akan tampak

ketika penulis mengenali, memahami, dan menyeleksi pengetahuan awalnya

sesuai denga topik tulisanya. Topik yang akan ditulis siswa akan lebih baik bila

sesuai dengan minatnya. Siswa akan menemukan kesulitan untuk membuat

gagasan dan mengorganisasikan yang dipola guru, jika guru terlibat untuk

menentukan topik yang akan siswa tulis. Untuk mendapatkan topik yang sesuai

dengan minat siswa dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, misalnya curah

pendapat, pemetaan pikiran, menggambar, membaca cerita, wawancara dan

dramatisasi.

2). Menulis

Pada tahap ini siswa membuat suatu konsep atau produk karangannya

dalam bentuk tulisan. Siswa dibiarkan menuangkan gagasan dengan apa adanya

dan sebebas mungkin. Tidak terkait dengan ejaan, tanda baca, kesalahan

berbahasa, atau kerapihan tulisan.Untuk membantu siswa dalam mengembangkan

ide dan menyusun konsep tulisannya, dapat dilakukan dengan pemetaaan pikiran

yang sudah dibuatnya pada langkah pramenulis.

3). Pascamenulis

Pada tahap akhir ini terdapat berbagai kriteria yang akan menjadi syarat

pascamenulis, diantaranya:

a). Merevisi

Tahap ini merupakan perbaikan dari tulisan siswa dengan cara membaca

kembali tulisanya untuk selanjutnya menambah, mengganti, atau menghilangkan

sebagian ide berkaitan dengan penggarapan tulisannya. Siswa berkesempatan

untuk merevisi kekeliruan yang dibuatnya, baik kekeliruan dalam penempatan

gagasan, penyusunan tulisan atau isi tulisan tersebut.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

29

b). Mengedit

Mengedit merupakan tahap penyempurnaan tulisan yang dilakukan

sebelum dipublikasikan. Tahap ini siswa mengedit kesalahan mekanis yang

dibuatnya pada waktu menulis. Pengeditan lebih diarahkan pada ejaan, tanda baca,

dan kesalahan mekanis lainya. Dengan cara berkelompok, tulisan siswa bisa diedit

oleh siswa yang lain baik dalam berkelompok maupun dalam kelas. Inti pada

tahap ini, siswa harus menyadari kesalahan dari hasil karya tulisannya, sehingga

tidak akan terulang dalam menulis selanjutnya.

c). Publikasi

Setelah seluruh tahap terlaksanakan, maka tahap akhir adalah

dipublikasikan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan penugasan untuk

membacakan hasil karangan atau ditempel pada mading kelas atau sekolah.

Pelaksanaan untuk publikasi dikelas, siswa dapat berpura-pura sebagai

pengarang. Ia menjadi pengarang yang harus menjelaskan hasil karangannya

kepada audien. Di sanalah terjadi Tanya jawab antara pengarang dengan

pembacanya.

e. Surat

Menulis surat sebenarnya tidak jauh beda dengan menulis-menulis

lainnya. Dalam menulis surat, kita juga perlu mengetahui untuk keperluan apa

surat itu kita tulis. Namun demikian, karena bentuk surat berbeda dengan bentuk

tulisan lain cerita anak, dialog, pidato dan lainnya, maka dalam penulisannya pun

sedikit memiliki perbedaan.26

Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan

suatu pesan dari satu pihak ke pihak lain baik perorangan maupun organisasi.

Pesan tersebut bisa berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan,

26 Djago Tarigan, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka), Cet. 17, h. 8.49

Page 44: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

30

laporan, pemikiran, sanggahan, dan lain sebagainya. Sebagai salah satu sarana

komunikasi tertulis, surat harus dapat menjebatani ketersampaian pesan pengirim

pada penerima surat.

Menurut kepentingan pengirimnya surat dapat dikelompokkan menjadi

surat pribadi dan dinas. Surat pribadi yaitu surat yang dikirimkan seseorang

kepada orang lain, sedangkan surat dinas yaitu surat resmi yang digunakan

instansi untuk kepentingan administrasi pemerintah/ dinas.

1. Contoh surat pribadi:

Makassar, 20 Juli 2004

Untuk sahabatku

Lenggogeni

di Jakarta

Halo, Geni! Apa kabar? Alhamdulillah aku di sini sehat walafiat.

Aku membaca majalah anak-anak CERDAS. Aku sangat bangga sekali

melihat lukisan karya mu di majalah itu. Kamu pintar sekali melukis keadaan

lingkungan Jakarta yang macet. Selamat ya, Gen! kamu berhasil meraih juara

pertama.

Geni sahabatku, sebagai tanda persahabatan kita, aku kirimkan sebuah

puisi terbaikku pada puisi Lingkungan Hidup . Lomba itu diadakan pada

tanggal 3-5 Juni lalu. Semoga kamu menyukainya.

Sekian dulu, aku tunggu balasan surat darimu.

Dari sahabatmu

Tika

Page 45: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

31

Contoh Surat di atas, terdapat penggunaan tanda baca, seperti titik, tanda koma,

dan tanda pisah

Penulisan tanda titik

Penulisan tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan

atau seruan. Contoh : Aku membaca majalah anak-anak CERDAS.

Penulisan tanda koma

Penulisan tanda koma dipakai untuk memisahkan nama tempat dan

tanggal.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, aduh, selamat

ya yang terdapat di dalam kalimat.

Penulisan tanda pisah

Tanda pisah dipakai diantara dua nama tempat, bilangan dan tanggal

dengan arti, sampai dengan atau sampai ke.

Contoh:

a. Tanggal 3-5 Juni, artinya tanggal 3 sampai dengan tanggal 5 bulan Juni.

b. Jakarta-Palembang, artinya dari Jakarta sampai ke Palembang.27

2. Surat Dinas

a. Macam-macam Surat Dinas

Surat dinas ada bermacam-macam, misalnya surat undangan, surat

pengantar, surat permohonan, surat keterangan, surat tugas, surat pernyataan, surat

edaran, surat pengumuman dan surat keputusan. Surat-surat itu, selain memiliki

perbedaan antara satu dengan yang lainnya, juga memiliki persamaan.28

1). Surat Undangan

Surat ini dipergunakan untuk mengharap seseorang supaya hadir. Dapat

juga dikatakan bahwa surat ini digunakan untuk memanggil seseorang. Kalimat

permulaan surat undangan biasanya sudah merupakan isi surat.

27

Widyati S, Bahasa Indonesia SD/MI kelas 4, PT. Bintang Ilmu, 2006, hlm. 41-42. 28

Djago Tarigan, op. cit., h. 8.49

Page 46: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

32

2). Surat Pengantar

Surat Pengantar berfungsi untuk mengantarkan sesuatu. Sesuatu itu bisa

berupa barang, buku, surat, atau berkas lainnya. Kalimat pembuka surat pengantar

juga sudah merupakan isi.

3). Surat Pemberitahuan

Surat pemberitahuan adalah surat yang dipergunakan untuk

memberitahukan sesuatu.

4). Surat Permohonan

Menurut Pendapat Subariyanto (1988:101), agar berkesan lebih sopan dan

halus, surat permohonan sebaiknya disusun secara induktif, yaitu dengan cara

menyusun surat dengan cara mengemukakan alasan-alasan lebih dulu, kemudian

simpulannya baru dikemukakan.

5). Surat Keterangan

Surat keterangan adalah surat untuk menerangkan atau menjelaskan

sesuatu.

6). Surat Tugas

Surat tugas adalah surat yang dipergunakan untuk menugaskan orang lain

agar ia melakukan pekerjaan tertentu.

7). Surat Edaran

Surat edaran adalah surat yang diedarkan agar isinya dapat diketahui orang

banyak.

8). Surat Pernyataan

Surat Pernyataan ialah surat yang dipergunakan untuk memaklumkan. Isi

pernyataan dapat bermacam-macam, misalnya pernyataan menduduki jabatan,

Page 47: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

33

pernyataan pelaksanaan tugas, pernyataan belum bekerja, pernyataan ikut berbela

sungkawa dan lain-lain.

9). Surat Pengumuman

Surat pengumuman ialah surat yang dipergunakan untuk mengumumkan

atau memaklumkan sesuatu.

10). Surat Peringatan

Surat peringatan adalah surat yang dipergunakan untuk menasehati atau

menegur seseorang (biasanya oleh atasan kepada bawahan).

11). Surat Ucapan Terima Kasih

Surat ucapan terima kasih ialah surat yang dipergunakan untuk

menyampaikan terima kasih kepada seseorang.

12). Surat Perintah Kerja

Surat perintah kerja ialah surat yag dipergunakan untuk memerintah

seseorang agar ia melakukan sesuatu (pekerjaan).

13). Surat Perjanjian Kerja

Surat perjanjian kerja ialah surat yang dipergunakan untuk mengadakan

persetujuan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya.

b. Dasar-dasar Komposisi Surat Dinas

Dasar-dasar komposisi yang perlu diperhatikan adalah 1) pilihan kata, 2)

penyusunan kalimat, 3) penyususnan alinea

1. Pilihan kata

Yang dimaksud pilihan kata ialah cara memilih kata-kata yang

dipergunakan untuk mencurahkan idea tau pikiran ke dalam sebuah kalimat

(subariyanto, 1988:8). Selanjutnya, ia menyatakan bahwa pada umumnya pilihan

Page 48: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

34

kata dalam surat dinas diutamakan kepada: a) ketepatan, b) kebakuan, c)

keumuman, d) kehematan dan e) kehalusan makna.

2. Penyusunan kalimat

Yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalimat di antaranya ialah: a)

kesatuan pikiran, b) kesatuan susunan, dan c) kelogisan

3. Penyusunan alinea

Agar alinea dalam surat dapat tersusun dengan baik, sedikitnya ada tiga

buah persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: a) kesatuan alinea, b) keterpaduan

kalimat, c) pengembangan alinea.

c. Komponen-komponen Surat Dinas

Sebuah surat terdiri atas komponen-komponen, penempatan komponen ini

berhubungan erat dengan bentuk surat yang dipergunakan, komponen surat dinas

itu adalah:

a) kepala surat, b) nomor surat, c) tanggal surat, d) lampiran, e) hal, f) alamat

surat, g) salam pembuka, h) isi, i) salam penutup, j) pengirim surat, k) tembusan.29

Contoh Surat Dinas/ Resmi

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI

DINAS PENDIDIKAN

SD NEGERI SUKARAYA

Jln. Ki Hajar Dewantara No. 10 BEKASI 17530

Nomor : 01/ 011/ SD/ 2010

Lamp : -

Hal : Surat Tugas

29

Djago Tarigan, op. cit., h. 8.50-8.56

Page 49: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

35

Kepala SD Negeri Sukaraya memberikan tugas kepada:

Nama : Ridwan Saepudin

NIP : 121 749573

Jabatan : Guru Pembina /IV/ a

Untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Olah raga, Pada tanggal

15 Oktober 2010 sampai dengan 21 Oktober 2010 bertempat di LPMP Jawa

Barat Jln. Batujajar Padalarang Kab. Bandung.

Demikian surat tugas ini agar dapat dilaksanakan dengan penuh

tanggung jawab dan setelah melaksanakan tugas harap melapor kepada kepala

sekolah.

Bekasi, 13 Oktober 2010

Kepala Sekolah

Ram-ram Tabrani, M. Pd

B. Penelitian yang Relevan

Sebelum meneliti tentunya peneliti mencari terlebih dahulu penelitian-

penelitian terdahulu mengenai pendekatan Contextual Teaching and Learning,

agar peneliti yang akan dilakukan memiliki dasar pemikiran yang cukup kuat.

Dengan pertimbangan di atas, maka peneliti menuliskan berbagai penelitian

terdahulu sebagai berikut:

a. Penelitian lain oleh Puji Rahayu dengan judul skripsi “ Upaya Peningkatan

Kemampuan Menulis Puisi melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual”

tahun 2010. Universitas Islam Negeri, Jakarta. Dapat diambil kesimpulan

Page 50: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

36

bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan tingkah laku dalam

pembelajaran menulis puisi berdasarkan penilaian yang dilakukan siswa

kelas X SMA Bani Saleh – Bekasi dikategorikan sangat baik. 30

Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Puji Rahayu dengan

penulis adalah dilihat dari materi pelajaran, jenjang pendidikan yang

dipilih sebagai tempat penelitian dan tahun penelitian.Puji menggunakan

materi menulis puisi melalui pendekatan kontekstual pada kelas X SMA

Bani Saleh – Bekasi. Sementara penulis menggunakan materi menulis

surat dalam penelitian yang dilakukan di SDN Cikarang 04.

b. Penelitian lain oleh Ida Faridah, dengan judul skripsi “ Penggunaan

Strategi Pembelajaran CTL dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa di

MI Nurul Muttaqien Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan” tahun 2012.

Universitas Islam Negeri, Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, bahwa setiap siklus mengalami kenaikan nilai belajarnya

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan kolaborator.

Sehingga siswa menjadi bertanggung jawab dan peneliti memberikan

motivasi semangat dalam belajar yang baik dan lebih efektif dalam

pembelajaran.31

Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Ida Farida dengan

penulis adalah dilihat dari mata pelajaran, tempat dan tahun penelitian.Ida

menggunakan mata pelajaran IPS dengan strategi pembelajaran CTL untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di MI Nurul Muttaqien Kebon

Baru, Tebet, Jakarta Selatan tahun 2012. Sedangkan penulis

menggunakan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan keterampilan

menulis surat siswa kelas IV di SDN Cikarang Kota 04.

30

Puji Rahayu, “ Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Penerapan Pendekatan

Kontekstual” .Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2010. 31

Ida Faridah, “Penggunaan Strategi Pembelajaran CTL dalam meningkatkan hasil belajar IPS

siswa di MI Nurul Muttaqien Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan”, Universitas Islam Negeri,

Jakarta, 2012

Page 51: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

37

c. Penelitian lain oleh Nurmalasari, dengan judul skripsi: “Pengaruh

Penggunaan Media Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Karangan

Narasipada

Siswa Kelas IV MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA Tahun Pelajaran

2012/2013. Universitas Islam Negeri, Jakarta. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan peneliti, bahwa terdapat perubahan belajar dengan

bertambahnya ide serta kreatif dalam merangkai kata serta dapat

meningkatkan pengetahuan luas yang telah didapatkan siswa.32

Adapun perberdaan penelitian yang dilakukan oleh Nurmalasari dengan

penulis adalah pada materi yang diberikan kepada siswa dan tempat

penelitian.Nurmala menggunakan media gambar untuk memberikan

pengaruh dalam belajar menulis karangan narasi siswa kelas IV MI

Pembangunan UIN JAKARTA. Sedangkan penulis menggunakan

pendekatan CTL untuk memberikan pengaruh dalam belajar menulis surat

siswa kelas IV di SDN Cikarang Kota 04.

C. Hipotesis Penelitian

Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis, yaitu:

Ho :Tidak terdapat pengaruh penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning terhadap keterampilan menulis pada pelajaran Bahasa Indonesia

pada pokok bahasan surat teman sebaya.

Ha : Terdapat pengaruh penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning terhadap keterampilan menulis pada pelajaran Bahasa Indonesia

pada pokok bahasan surat teman sebaya.

32

Nurmalasari, “Penelitian lain oleh Nurmalasari, dengan judul skripsi: “Pengaruh Penggunaan

Media Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas IV MI

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA Tahun Pelajaran 2012/2013”, Universitas Islam Negeri,

Jakarta, 2013.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 04 Cikarang Kota, yang berlokasi di Kp.

Harapan Baru Rt. 002 / 009 Ds. Cikarang Kota Kec. Cikarang Utara Kab. Bekasi

pada tanggal 14 s.d 18 Januari 2014.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen.

Metode ini dipilih oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui dampak yang

ditimbulkan dari suatu perlakuan. Semu (quasi experiment) dengan desain non

equivalent control group design, desain ini hampir sama dengan pretest-posttest

control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

Metode eksperimen semu pada (quasi experiment) pada dasarnya sama

dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel.

Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variable saja, yaitu variable yang

paling dominan. Dalam eksperimen tentang metode pembelajaran.

Pengontrolannya juga tidak sepenuhnya disamakan tetapi dipasangkan.1

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Post-test Only

Control Group Design. Design penelitian ini melibatkan dua kelompok yang

dipilih secara random, kelompok pertama diberikan perlakuan sedang kelompok

dua tidak.2yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran dengan

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2012), h. 59. 2Juliansyah Noor, Metode Penelitian :Skripsi, Tesis, Disertasidan Karya Ilmiyah, (Jakarta :

Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 117.

Page 53: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

39

menggunakan Contextual Teaching and Learning pada pelajaran Bahasa

Indonesia, sedangkan kelompok kontrol menerapkan pembelajaran Bahasa

Indonesia tanpa menggunakan Contextual Teaching and Learning.

Setelah proses pembelajaran selesai, masing-masing kelompok

mendapatkan perlakuan dengan instrumen yang sama. Adapun urutan

desain penelitian terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Kelompok Perlakuan (x) Postest

Eksperimen X T1

Kontrol - T2

Post-test Only Control Group Design3

Keterangan:

T1 : Postest kelas eksperimen

T2 : Postest kelas kontrol

X : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan CTL

- : Pembelajaran Bahasa Indonesia metode ceramah

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, sedangkan sampel

adalah sebagian atau wakil daripopulasi yang diteliti. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas IV SDN Cikarang Kota

04 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 2 kelas, kelas 4A terdiri

dari 29 siswa dan kelas 4B terdiri dari 28 siswa.

2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi.

3Ibid, h. 116

Page 54: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

40

3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok,

yaitu:

a) Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan CTL. Sampel yang terpilih

sebagai kelompok eksperimen adalah siswa kelas IV B yang

berjumlah 28 siswa.

b) Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan

pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa menggunakan CTL. Sampel

yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah siswa kelas IV A yang

berjumlah 28 siswa.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang sudah diketahui jumlah

populasi sebelumnya. Populasi yang terpilih sebagai sampel pada kelas

eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas IV B yang berjumlah 28 siswa,

sedangkan sampel kelas yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah kelas IV A

yang juga berjumlah 28 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data ini dikumpulkan melalui teknik pengukuran dengan menggunakan

alat ukur berupa tes soal. Teknik pengumpulan ini menggunakan instrument tes

dan non tes. Instrument tes yakni berupa soal essay dan non tes berupa

dokumentasi pembelajaran dengan menggunakan CTL.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes

Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, ataubakat yang

dimiliki individu atau kelompok.4

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk

essay yang diberikan kepada populasi penelitian untuk mengetahui ada atau

4Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PustakaSetia, 2011), hlm. 185

Page 55: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

41

tidaknya pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual terhadap keterampilan

menulis surat. Hasil dari tes tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui

perbedaan belajar siswa dalam menyusun menulis surat dengan menggunakan

pendekatan CTL dan tidak menggunakan pendekatan CTL.

Penilaian kemampuan siswa dalam menulis surat meliputi aspek isi,

organisasi, ejaan dan bentuk. Berikut tabel skor penilaian menyusun surat:

Tabel 3.2

Skor Menulis Surat pribadi5

Aspek Skor

Bahasa 30

Bentuk 20

Ejaan 20

Isi Surat 30

Tabel 3.3

Pedoman Penilaian Menulis Surat Pribadi

No Aspek Kriteria Skor

1. Bahasa Tidak dapat

kesalahan dalam

penulisan bahasa

surat

Terdapat kesalahan

(kurang dari 3)

dalam penulisan

bahasa surat

Terdapat kesalahan

(antara 4 – 6) dalam

penulisan bahasa

30

20

15

5 https://alimurniktm.wordpress.com/lain-lain/kls-vii-smstr-2/kls-vii-semester-i/bab-iv/4-2-

menulis-su%C2%ADrat-pribadi-dengan-mem%C2%ADperhatikan-komposisi-isi-dan-bahasa/09-07-2015,14.00

Page 56: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

42

surat

Terdapat kesalahan

(lebih dari 6) dalam

peulisan bahasa

surat

10

2. Bentuk Tidak terdapat

kesalahan dalam

bentuk penulisan

surat

Terdapat kesalahan

(kurang dari 3)

dalam bentuk

penulisan surat

Terdapat kesalahan

(lebih dari 3) dalam

bentuk penulisan

surat

20

15

10

3. Ejaan Tidak terdapat

kesalahan pada

penggunaan ejaan

dalam menulis surat

Terdapat kesalahan

(kurang dari 3) pada

penggunaan ejaan

dalam menulis surat

Terdapat kesalahan

(antara 4 – 6) pada

penggunaan ejaan

dalam menulis surat.

Terdapat kesalahan

25

20

15

10

Page 57: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

43

(lebih dari 6) pada

penggunaan ejaan

dalam menulis surat.

4. Isi Tidak dapat

kesalahan dalam

penulisan isi surat

Terdapat kesalahan

(kurang dari 3)

dalam penulisan isi

surat

Terdapat kesalahan

(lebih dari 3) dalam

penulisan isi surat

30

20

10

2. Instrumen Non Tes

a. Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.6

Dokumentasi merupakan cara lain untuk memperoleh data dari responden. Pada

teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari berbagai macam

sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden. Dokumentasi yang

diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil karya tulisan siswa dalam menulis

surat pribadi.

G. Validitas Penelitian

Arikunto dalam buku Riduwan mengartikan validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sementara

Sugiyono mengatakan jika instrument dikatakan valid berarti menunjukkan alat

6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), cet. Ke-10, hlm 329

Page 58: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

44

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur.7

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes menulis

karangan surat. Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah

pengujian validitas konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi

apabila butirsoal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir

seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Untuk menguji

validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts).

Setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan

berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli

dengan cara meminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu.

Dalam hal ini, ahli yang dimintai pendapat adalah Bapak Dindin

Ridwanudin, M. Pd. Selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia sekaligus dosen

pembimbing II.

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.8 Variabel dalam

penelitian ini ada dua, yaitu:

Variabel bebas (X): Pendekatan Contextual Teaching and Learning

Variabel terikat (Y): Keterampilan Menulis Surat

I. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui instrument penelitian, kemudian diolah dan

dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji

hipotesis. Teknik analisis data yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah analisis

uji-t yang dibantu dengan program SPSS 16.0. Penggunaan teknik analisis dengan

3. Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:

Alfabeta, 2010), cet. Ke-6, hlm. 97. 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), cet. Ke-10, hlm., 61.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

45

menggunakan uji-t dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kemampuan

menulis surat antara kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan CTL

dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan pendekatan CTL.

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui

data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen

atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal

tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk yang dilakukan

dengan kaidah Asymp Sig atau nilai p. Pada penelitian ini, uji normalitas

dilakukan terhadap skor posttest, baik pada kelompok eksperimen maupun pada

kelompok kontrol. Proses perhitungan normalitas ini menggunakan bantuan

komputer program SPSS 16.0. Interpretasi hasil uji normalitas dilakukan dengan

melihat nilaisig. (2-tailed). Adapun interpretasi dari uji normalitasnya sebagai

berikut.

o Jika nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig.(2-tailed) >

0,050), dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang sebarannya

berdistribusi normal.

o Jika nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) <

0,050), dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyimpang atau berdistribusi

tidak normal.

2. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah

selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Uji homogenitas dimaksudkan

untuk menguji terhadap kesamaan (homoginitas) beberapa bagian sampel, yakni

seragam tidaknya varian sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk

menguji homogenitas varian tersebut perlu dilakukan uji statistik (test of

Page 60: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

46

homogeneity of variances) pada distribusi skor kelompok-kelompok yang

bersangkutan. Uji homogenitas dilakukan pada skor hasil posttest dengan

ketentuan jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%)

maka skor hasil tes tersebut tidak memiliki perbedaan varian atau homogen.

Perhitungan homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer

program SPSS 16.0.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t.Uji-t ini digunakan untuk

menguji nilai rata-rata dari kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan atau

tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0

untuk menghitung uji-t dengan uji Paired Sample T Test. Kriteria pengujian

hipotesis adalah sebagai berikut:

o Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya rata-rata posttest

keterampilan menulis surat adalah sama.

o Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, artinya rata-rata posttest keterampilan

menulis surat adalah berbeda.

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0: µA = µB

Ha: µA ≠ µB

Keterangan:

Ho : Tidak terdapat pengaruh penerapan pendekatan CTL terhadap

keterampilan menulis surat pada siswa kelas IV SDN 04

Cikarang Kota.

Ha : Terdapat pengaruh penerapan pendekatan CTL terhadap

keterampilan menulis surat pada siswa kelas IV SDN 04

Cikarang Kota.

Page 61: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

47

µA : Rata-rata keterampilan menulis surat siswa dengan menggunakan

pendekatan CTL.

µB : Rata-rata keterampilan menulis surat siswa dengan menggunakan

pendekatan konvensional.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikarang Kota 04. Setiap

jenjang memiliki 2 kelas. Peneliti mengambil sampel dua kelas, yaitu kelas IV A

dan IV B. Kelas IV A terdiri dari 29 siswa dan kelas IV B terdiri dari 28 siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan CTL

terhadap keterampilan menulis surat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada awalnya kelompok diberikan perlakuan yang berbeda, peneliti

memberikan pengetahuan awal yang berbeda yaitu dari metode pembelajaran.

Setiap siswa diminta untuk menjawab dari pertanyaan yang diberikan peneliti

berkaitan dengan materi (surat). Hasil wawancara dari tanya jawab yang telah

peneliti berikan, terdapat perbedaan kemampuan pengetahuan awal siswa pada

kelas IV B dengan kelas IV A. Oleh karena itu, peneliti dapat menentukan

kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan SPSS versi 16,0. Untuk

kelompok eksperimen, peneliti memilih kelas IV B karena rata-rata kemampuan

menulis surat rendah dari kelas IV A, sehingga kelas IV A dijadikan sebagai kelas

kontrol.

Kelompok kontrol merupakan kelompok yang melaksanakan pembelajaran

Bahasa Indonesia tanpa menggunakan pendekatan CTL, sedangkan kelompok

eksperimen adalah kelompok dengan melaksanakan pembelajaran Bahasa

Indonesia menggunakan pendekatan CTL. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua

kali pertemuan. Adapun materi yang diberikan adalah mengenai pengertian surat,

macam-macam surat, langkah-langkah membuat surat, penggunaan tanda baca

dan huruf kapital dalam membuat surat. Setelah kedua kelompok diberikan

perlakuan, pertemuan selanjutnya peneliti memberikan soal posttest kepada

kelompok kontrol, dan kelompok eksperimen. Berikut daftar nilai posttest

keterampilan menulis surat yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol:

Page 63: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

49

Tabel 4.1

Daftar Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat Kelompok

Kontrol dan Kelompok Eksperimen

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

NO Nama Posttest Nama Posttest

1 X1 60 Y1 70

2 X2 70 Y2 65

3 X3 70 Y3 65

4 X4 70 Y4 50

5 X5 50 Y5 65

6 X6 75 Y6 70

7 X7 75 Y7 60

8 X8 75 Y8 55

9 X9 80 Y9 55

10 X10 70 Y10 65

11 X11 80 Y11 65

12 X12 75 Y12 80

13 X13 70 Y13 65

14 X14 60 Y14 70

15 X15 70 Y15 60

16 X16 65 Y16 50

17 X17 70 Y17 65

18 X18 80 Y18 60

19 X19 70 Y19 60

20 X20 65 Y20 70

21 X21 75 Y21 60

22 X22 80 Y22 60

23 X23 85 Y23 70

Page 64: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

50

24 X24 80 Y24 70

Jumlah 1720 Jumlah 1525

Rata-rata 71.666 Rata-rata 63.5417

1. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pemberian posttest keterampilan menulis surat pada kelompok eksperimen

dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran menulis surat dengan

menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan posttest keterampilan menulis

surat pada kelompok kontrol dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian

pembelajaran menulis surat tanpa menggunakan pendekatan kontekstual. Subjek

kedua kelompok masing-masing berjumlah 28 siswa. Namun yang mengikuti tes

akhir dari masing-masing kelas hanya 24 siswa.

Data yang diperoleh dari posttest kedua kelompok tersebut diolah dengan

menggunakan program SSPS 16,0. Rangkuman hasil pengolahan data posttest

kedua kelompok dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Rangkuman Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

NO Kelompok N Skor

Maksimal

Skor

Minimal

Mean Median Modus Standar

deviasi

1 Eksperimen 24 85 50 71.66 70 70 7.894

2 Kontrol 24 80 50 63.54 65 65 6.990

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, dapat disajikan distribusi

frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan menulis surat kelompok

eksperimen dan kontrol. Berikut ini adalah distribusi frekuensiperolehan nilai

posttest keterampilan menulis surat kelompok eksperimen dan kontrol.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

51

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis

Surat Kelompok Eksperimen

Nilai Frekuensi Frekuensi %

50 1 4.2

60 2 8.3

65 2 8.3

70 8 33.3

75 5 20.8

80 5 20.8

85 1 4.2

Total 24 100.0

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

52

Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat

Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapat nilai 50 & 85 masing-masing ada satu orang, siswa yang

mendapat nilai 60 & 65 masing-masing ada dua orang, dan siswa yang mendapat

nilai 70 ada delapan orang, dan yang mendapat nilai 75 & 80 masing-masing ada

lima orang.

Page 67: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

53

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat

Kelompok Kontrol

Nilai Frekuensi Frekuensi %

50 2 8.3

55 2 8.3

60 6 25.0

65 7 29.2

70 6 25.0

80 1 4.2

Total 24 100.0

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Page 68: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

54

Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Keterampilan Menulis Surat

Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa siswa

yang mendapat nilai 50 & 55 masing-masing ada dua orang, siswa yang mendapat

nilai 60 ada enam orang, siswa yang mendapat nilai 65 ada tujuh orang, siswa

yang mendapat nilai 70 ada enam orang, dan siswa yang mendapat nilai 80 ada

satu orang.

2. Perbandingan Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Pembahasan sebelumnya telah menyajikan data posttest kelompok

eksperimen dan kontrol. Berikut akan disajikan perbandingan data posttest

keterampilan menulis surat antara dua kelompok tersebut.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

55

Tabel 4.5

Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

NO Kelompok N Skor

Maksimal

Skor

Minimal

Mean Median Modus Standar

deviasi

1 Eksperimen 24 85 50 71.66 75 70 7.894

2 Kontrol 24 80 50 63.54 65 65 6.990

Tabel diatas menyajikan data posttest. Posttest kelompok eksperimen

memperoleh nilai tertinggi 85, sedangkan posttest kelompok kontrol memperoleh

nilai tertinggi 80. Selain itu dapat diketahui nilai rata-rata posttest kedua

kelompok. Perolehan nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen mencapai

angka 71.66. Sedangkan perolehan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol

mencapai angka 63.54. Selisih nilai rata-rata antara kedua kelompok sebesar 8.12.

Hal ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok eksperimen lebih

tinggi daripada kelompok kontrol.

B. Hasil Analisis

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Berdasarkan penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah dengan

uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian

prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Data pada uji normalitas ini diperoleh dari posttest keterampilan menulis

surat siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kelas IV SDN

Cikarang Kota 04. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SSPS 16.0

dalam menghitung uji normalitas yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data

berdistribusi normal atau tidak. Dengan bantuan SSPS 16.0 dihasilkan nilai sig

(2-tailed) pada Shapiro-Wilk yang dapat menunjukkan normal atau tidaknya

sebaran data. Sebuah syarat data berdistribusi normal apabila nilai signifikansi

Page 70: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

56

yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih besar dari tingkat alpha 5%

(signifikansi > 0,05).

Tabel 4.6

Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Nilai

Posttest

eksperimen

Nilai

Posttest

Kontrol

.166 24 .086 .936 24 .134

.208 24 .009 .924 24 .072

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data posttest pada

kelompok eksperimen memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,134 sedangkan

kelompok kontrol memperoleh nilai signifikansi 0,072. Hal tersebut menunjukkan

bahwa data posttest menulis surat kedua kelompok tersebut dinyatakan

berdistribusi normal karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari

alpha 5% (0,134 dan 0,072> 0,05). Dengan hasil perhitungan yang menunjukkan

kenormalan distribusi, maka data tersebut telah memenuhi syarat untuk dianalisis.

b. Uji Homogenitas

Setelah data kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan distribusi

normal, selanjutnya mencari nilai homogenitas varians posttest dari kedua

kelompok tersebut. Perhitungan homogenitas ini dilakukan dengan bantuan SPSS

16.0. kriteria pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:

o Jika probabilitas> 0,05 maka Ho diterima, artinya varian dinyatakan homogen.

o Jika probabilitas< 0,05 maka Ho ditolak, artinya varian dinyatakan heterogen.

Page 71: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

57

Hasil perhitungan uji homogenitas varian data (Levene Statistik) dengan

program SSPS 16.0 dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Berdasarkan tabel perhitungan uji homogenitas dengan SPSS 16.00,

diketahui bahwa Levene Statistik adalah 0,152 dengan nilai probabilitas 0,699.

Oleh karena probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. Karena nilai signifikansi

posttest dari kedua kelompok lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%), Maka

dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest dari kedua sample penelitian berasal

dari populasi yang homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Uji-t dari posttest menulis surat kedua kelompok ini, bertujuan untuk

mengetahui kemampuan dari dua populasi independen yang berbeda. Pengujian

hipotesis ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Kriteria pengujian

hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

o Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya rata-rata posttest

keterampilan menulis surat adalah sama.

o Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, artinya rata-rata posttest

keterampilan menulis surat adalah berbeda.

Adapun hasil pengujian hipotesis yang digunakan uji-t terhadap hasil

posttets kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.152 1 46 .699

Page 72: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

58

Tabel 4.8

Uji Hipotesis Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Kontrol -

Eksperim

en

-

8.12500 10.81590 2.20779

-

12.69215 -3.55785 -3.680 23 .001

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai sig (2-tailed)atau

probobilitassebesar 0,001 sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,05 (5%). Hal ini

menunjukkan nilai probobilitas lebih kecil daritaraf signifikansi sebesar

(0,001<0,05). Maka dapat disimpulkan, bahwa uji-t pada data posttest untuk

menolak H0 yang berarti ada perbedaan kemampuan menulis surat pada

kelompok eksperimen dan kontrol.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, terlihat bahwa

perolehan nilai kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan lebih tinggi dari

perolehan nilai kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol diperoleh skor tertinggi

sebesar 80, skor terendah 50, rata-rata posttest sebesar 63,54, median sebesar 65,

dan modus sebesar 65 dan standar deviasi sebesar 6,99. Pada kelompok

eksperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 85, skor terendah 50, rata-rata posttest

sebesar 71,66, median sebesar 75, dan modus sebesar 70, dan standar deviasi

sebesar 7,894. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata posttest kelompok

eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata posttest kelompok kontrol.

Hal tersebut dibuktikan dengan uji-t skor posttest keterampilan menulis

surat pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pengujian uji-t skor posttest ini

Page 73: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

59

dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak dalam proses

pembelajaran antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Nilai probabilitas

diperoleh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan taraf signifikansi

5% dan Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,001. Perhitungan uji-t tersebut

menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi. Artinya rata-rata

kemampuan siswa dalam menulis surat adalah berbeda.

2. Pembahasan

Data yang telah diinterpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan kemampuan siswa dalam menulis surat kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Hal ini terjadi karena perbedaan perlakuan pada kedua

kelompok tersebut. Dalam pembelajaran menulis surat, kelompok eksperimen

diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan CTL, sementara kelompok

kontrol tidak menggunakan pendekatan CTL.

Pendekatan CTL atau biasa disebut kontekstual merupakan salah satu

pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sebagai anggota keluarga, negara dan pekerja. 1

Penggunaan pendekatan CTL sebagai pendekatan pembelajaran menulis,

selain untuk mencapai keunggulan akademik. Siswa menginternalisasi konsep

melalui penemuan, penguatan dan keterhubungan.2 Pendekatan kontekstual yang

diberikan pun harus dapat menarik perhatian dan minat belajar siswa serta

menjadikan siswa konsentrasi pada pembelajaran. Agar siswa antusias dalam

mengerjakan tugas membuat surat. Walaupun ada saja siswa yang tidak mau

mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugasnya. Dengan alasan tidak mau

atau enggan serta malu mengikuti proses belajar karena kelompok. Namun,

setelah peneliti memberikan arahan dan motivasi kepada siswa. Kemudian siswa

1Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2010) h. 6 2Ibid.,hlm. 6

Page 74: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

60

tersebut mau dan bisa mengikuti pembelajan serta mampu mengerjakan untuk

membuat surat.

Memang tidak mudah menuliskan surat dalam kehidupan sehari-hari,

apalagi mengajarkan hanya sekali pertemuan. Perlu adanya latihan dan

bimbingan, baik di sekolah atau di rumah. Pendekatan kontekstual yang diberikan

oleh peneliti merupakan salah satu pendekatan pembelajaran untuk membantu

siswa memperlancar komunikasi dan berdiskusi, sehingga dapat menemukan

gagasan atau ide dalam keterampilan menulis surat oleh siswa terjadi peningkatan.

Pada perlakuan kelas eksperimen, siswa diberikan perlakuan dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, dengan arahan sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Diawali dengan membaca materi yang sudah tertera di

dalam buku dan memahaminya, kemudian membuat kelompok serta

mendiskusikan ide-ide siswa, sehingga siswa dapat saling memahami materi

menulis surat tersebut. Selanjutnya peneliti menguatkan materi yang sudah siswa

diskusikan dan memberikan tugas sebagai bahan hasil akhir penelitian sekaligus

sebagai kompetensi dan tujuan pembelajaran tersebut.

Berbeda dengan kelompok kontrol yang tanpa menggunakan pendekatan

kontekstual. Siswa pada kelompok ini terlihat kurang antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat dari sikap dan perhatian yang

ditunjukan siswa saat berlangsungnya pembelajaran. Selain itu, siswa dalam

menulis surat membutuhkan waktu lama untuk dapat menyesuaikan ide yang akan

ditulisnya. Walaupun demikian, di antara kedua kelompok tersebut ada yang

sudah bisa atau pandai dalam menulis surat, ada pula yang masih diberikan

petunjuk dan motivasi.

Setelah mendapat perlakuan, kemudian kedua kelompok tersebut diberikan

posttest. posttest yang diberikan yaitu tes menulis surat. Bentuk soal posttest yang

diberikan untuk kedua kelompok tersebut adalah bentuk essai dalam surat dengan

tema “bebas”. Posttest tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis

surat pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan

perlakuan. Hasilnya kelompok eksperimen memperoleh rata-rata posttest lebih

tinggi daripada posttest yang diperoleh kelompok kontrol. Berikut akan disajikan

Page 75: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

61

beberapa hasil karya siswa dalam menulis surat. Masing-masing posttest dari

kedua kelompok penelitian diambil lima karangan siswa sebagai contoh.

a) Posttest Menulis Surat Siswa Kelompok Kontrol

No. 1 Nama : Adi Nugroho

Judul : Bermain dengan teman-teman

Aspek Skor

Isi 15

Bahasa 15

Ejaan 10

Bentuk 10

Jumlah 50

Dari aspek isi terdapat beberapa yang kurang relevan dengan pesan yang

akan disampaikan. Secara bahasa cara mengungkapkan melalui tulisan, belum

lengkap. Misalnya tidak ada tempat dan tanggal pembuatan surat. Ejaan yang

digunakan sudah baik, tetapi masih menggunakan singkatan-singkatan dan kurang

tepat saat digunakan untuk menulis surat, selain itu tanda baca yang kurang

teratur. Pada bentuk surat cara mengungkapkan ide dan gagasan melalui tulisan

begitu lancar. Ide tersampaikan diungkapkan dengan jelas, urutan ceritanya pun

logis.

No. 2 Nama : Ahmad Yani

Judul : Liburan Sekolah

Aspek Skor

Isi 20

Bahasa 15

Ejaan 20

Bentuk 10

Jumlah 65

Dari aspek isi sudah baik, akan tetapi informasi yang dituangkan terbatas,

isi suratnya perlu dikembangkan lagi. Secara bahasa, cara menyampaikannya

cukup lancar, urutannya logis, tetapi kurang lengkap. Dalam ejaan pun terdapat

Page 76: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

62

beberapa yang sesuai, misalnya kata “Jumpa”, seharusya ditulis “jumpa”, karena

kata tersebut berada ditengah kalimat, tidak diakhir kalimat. Pada bentuk suratnya

sudah baik, tetapi terdapat beberapa yang kurang lengkap, seperti tujuan surat,

tanda baca dan lain-lain.

No. 3 Nama : Ardiansyah

Judul : Main Marawis

Aspek Skor

Isi 20

Bahasa 15

Ejaan 15

Bentuk 15

Jumlah 65

Dilihat dari isi sudah baik, tetapi ada beberapa tulisan yang dikosongkan.

Secara bahasa ada beberapa yang kurang mengungkapkan informasi namun logis.

Dalam ejaan ada beberapa kata yang diawal kalimat menggunakan huruf kecil

seperti kata “beberapa” harusnya menjadi “Beberapa” dan masih menggunakan

singkatan-singkatan. Pada bentuk surat, cukup jelas. Namun perlu diperhatikan

adalah tanggal dan tempat pembuatan surat.

No. 4 Nama : Lia A.

Judul : Untuk Sahabat

Aspek Skor

Isi 20

Bahasa 15

Ejaan 15

Bentuk 15

Jumlah 65

Dari isi sudah baik, informasi yang dituangkan cukup baik. Namun perlu

dikembangkan lagi. Secara Bahasa, cara penyampaian surat baik, namun ada

beberapa hal yang kurang jelas tujuan surat ini ditulis. Dalam ejaan masih ada

beberapa huruf kapital di tengah kalimat, seperti kata “Bisa, Bercanda, Bareng”.

Page 77: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

63

Bentuk surat sudah baik, namun masih ada yang belum dituliskan yaitu tempat

dan tanggal surat serta teman yang dituju.

No. 5 Nama : Tiara

Judul : Surat untuk Sahabat Terbaikku

Aspek Skor

Isi 20

Bahasa 20

Ejaan 20

Bentuk 20

Jumlah 80

Dari segi isi, surat yang dituliskan sudah baik, informasi yang dituangkan

cukup jelas dan logis, namun perlu dikembangkan. Secara bahasa, cara

penyampaian surat baik, namun ada beberapa hal yang kurang jelas untuk siapa

(nama sahabat) surat ini ditulis. Dalam ejaan sudah baik, tapi masih ada kata yang

ditengah kalimat menggunakan huruf kapital, seperti “Bercanda”. Selain itu,

terdapat titik-titik yang tidak dimengerti.

b) Posttest Menulis Surat Siswa Kelompok Eksperimen

No. 1 Nama : Faisal Luthfiandi

Judul : bermain sepak bola

Aspek Skor

Isi 20

Bahasa 15

Ejaan 15

Bentuk 10

Jumlah 60

Isi surat yang ditulis cukup baik, tapi kurang memberikan informasi yang

jelas dan harus dikembangkan. Dari segi bahasa, surat ini ada beberapa yang

kurang jelas, misalnya tempat bermain. Pada aspek ejaan, masih terdapat

kesalahan dari awal kalimat menggunakan huruf kecil. Yaitu kata “dengan” dan

judul surat “bermain”, sedangkan dalam bentuk suratnya, ada beberapa yang

Page 78: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

64

kurang dituangkan pada saat menulis surat, yaitu tempat dan tanggal pembuatan

surat.

No. 2 Nama : Abdul Muqtadir

Judul : Berlibur bermain bola

Aspek Skor

Isi 20

Bahasa 20

Ejaan 15

Bentuk 15

Jumlah 70

Dari segi isi, surat ini cukup jelas, informasi yang ditulis kurang jelas dan

perlu dikembangkan. Dari bahasa ada beberapa yang perlu dikembangkan dengan

bahasa yang baik. Pada aspek ejaan, cukup baik namun ada beberapa kata yang

menggunakan huruf kecil di awal kalimat, seperti kata dalam judul “bermain”

yang seharus “Bermain”. Kemudian tanda baca yang kurang teratur. Dari aspek

betuk surat, ada beberapa yang perlu ditulis yaitu pengirim surat.

No. 3 Nama : Sulistiawati

Judul : Berkunjung kerumah nenek

Aspek Skor

Isi 25

Bahasa 20

Ejaan 20

Bentuk 20

Jumlah 85

Dari segi isi, surat yang ditulis sudah jelas. Pada aspek bahasa cukup jelas

dan logis, tetapi perlu dikembangkan. Pada ejaan, surat yang dibuat terdapat

beberapa kata yang harus diperbaiki, misalnya diawal kalimat menggunakan huruf

kecil tidak kapital, seperti kata “disana” yang seharusnya “Disana” dan judul surat

menggunakan huruf kecil, selain itu tanda titik diakhir kalimat. Dari aspek bentuk

surat cukup jelas, hanya saja tidak ada penulis suratnya.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

65

No. 4 Nama : Nilamsari

Judul : Bertamasya ke kebun binatang

Aspek Skor

Isi 25

Bahasa 20

Ejaan 20

Bentuk 10

Jumlah 75

Dari aspek isi, surat ini cukup jelas dan baik. Pada aspek bahasa ada

beberapa yang kurang mengungkapkan informasi namun logis. Dan aspek ejaan

hanya kurang huruf dari kata “tida” yang seharusnya “tidak”, selain itu ada kata

dari judul surat yang tidak menggunakan huruf kapital, seperti “binatang”

seharusya “Binatang”. Pada aspek bentuk surat, salam pembuka belum lengkap

dan penulis surat yang tidak diketahui.

No. 5 Nama : Rizky R.

Judul : Bertamasya ke Taman mini

Aspek Skor

Isi 25

Bahasa 20

Ejaan 20

Bentuk 15

Jumlah 80

Dilihat dari aspek isi, surat yang ditulis rizky kurang jelas dan masih perlu

perbaikan. Dari aspek bahasa surat ini cukup jelas dan logis, namun perlu

dikembangkan. Sedangkan pada aspek ejaan, terdapat beberapa perbaikan,

diantaranya yaitu penggunaan awal kata dengan kapital pada kata “dan” serta

kurang jelas antara tanda titik (.) dan koma (,). Ada pula kata “ade-ade” yang

seharusnya ditulis “adik-adik”. Pada aspek bentuk, surat ini belum lengkap karena

Page 80: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

66

ada beberapa yang belum dituliskan, seperti tujuan surat kepada siapa dan pada

penulis suratnya.

D. Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian berlangsung, peneliti menemukan beberapa hambatan

yang berarti, hambatan-hambatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan satu sekolah untuk menentukan kelas kontrol dan

kelas eksperimen, sehingga memungkinkan terjadi interaksi antarsiswa atau

antarkelompok yang menyebabkan terjadinya bias.

2. Siswa merasa belum siap karena pada pembelajaran tersebut menggunakan

pendekatan kontekstual.

3. Penelitian belum memiliki keterampilan matang dalam mengkodisikan siswa

di kelas, sehingga sebelum pembelajaran dimulai dan selesai belajar suasana

didalam kelas kurang kondusif.

4. Pada saat pemberian posttest, peneliti mengambil waktu pada jam akhir

belajar, sehingga siswa sudah mulai jenuh.

5. Peneliti belum bisa mengoptimalkan pembelajaran baik dari segi waktu yang

di tentukan 2x35 menit maupun dari pemafaatan media di kelas.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa

pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap keterampilan menulis siswa kelas IV

SDN Cikarang Kota 04. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan rata-rata pada postest

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata postest yang diperoleh kelas eksperimen

yaitu 71,66. Sementara itu, rata-rata postest yang diperoleh kelas kontrol yaitu 63,54.

Demikian pula berdasarkan hasil perhitungan uji-t pada skor postest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Dari perhitungan pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dihasilkan nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi (0,001

< 0,05). Berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis (H0) ditolak.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran bagi:

1. siswa, dapat berperan aktif dan berkomunikasi dalam belajar sehingga membantu

dalam proses pembelajaran menulis surat.

2. guru, sebaiknya pembelajaran dalam menulis surat pada pelajaran Bahasa Indonesia

menggunakan pendekatan pembelajaran yang mampu memberikan warna dalam

belajar, diantaranya pendekatan kontekstual.

3. sekolah, peneliti mengharapkan pada sekolah untuk menerapkan dan

mengembangkan pendekatan pembelajaran pada pembelajaran Bahasa Indonesia

untuk meningkatkan keterampilan menulis surat siswa, khususnya kelas IV

4. peneliti, dengan melakukan penelitian ini menjadikan peneliti sebagai referensi

dalam mengembangkan pembelajaran. Selain itu, perlu adanya penelitian lebih

lanjut untuk mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual terhadap keterampilan

menulis yang lainnya.

Page 82: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

68

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran

Modul, Bandung: PT. Remaja Rosyda karya, 2005

Andi, “MBS, Life Skill KBK, CTL & saling keterkaitannya” ,dalam pelangi

(Buletin Pendidikan), Jakarta, 2005

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2012

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,

Bandung : Angkasa, 2008

Jauharoti Alfin, dkk., Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, LAPIS PGMI, 2009

Juliansyah Noor, Metode Penelitian :Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiyah, Jakarta

: Kencana Prenada Media Group, 2011

Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung:

PT. Refika Aditama, 2010

Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima,

2009

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007

M. Atar Semi, Dasar-dasar Keterampilan Menulis, Bandung: Angkasa, 2007

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,Bandung: Pustaka Setia, 2011

ME. Suhendar, Efektivitas Metode Pengajaran Bahasa Indonesia,Bandung: CV.

PIONIR JAYA 1993

Muhammad Thobroni&Arif, Belajar&Pembelajaran Pengembangan Wacana dan

Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional, Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2011

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2012

Page 83: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

69

Novi Resmini, Pendidikan Bahasa dan Sastra di KelasTinggi, Bandung: UPI

PRESS, 2007

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan PenelitiPemula,

Bandung: Alfabeta, 2010

Rubiyanto Nanik, Strategi Pembelajaran Holistik di Sekolah, Jakarta: PT. Prestasi

Pustakarya, 2010

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta, 2009

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher,2007

Widyati S, Bahasa Indonesia SD/MI kelas 4, PT. Bintang Ilmu, 2006

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2006

Page 84: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 85: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 86: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 87: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 88: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 89: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 90: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 91: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 92: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 93: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 94: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 95: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 96: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 97: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 98: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 99: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 100: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 101: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 102: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 103: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 104: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 105: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 106: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 107: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 108: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 109: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 110: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 111: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 112: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 113: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 114: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 115: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 116: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 117: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 118: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 119: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 120: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 121: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....
Page 122: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30142... · 2016-01-29 · Tabel 3.3 Pedoman Penulisan Skor Menulis Surat Pribadi .....

RIWAYAT PENULIS

Sahid Ahmad Dahlan. Penulis lahir di Bekasi. Pada tanggal 27

Desember 1990. Penulis adalah anak terakhir dari pasangan Hatta

dan Siti Atikah. Penulis mengeyam pendidikan TK pada tahun

1995-1996 di TK. Al-Amin Sukaraya-Bekasi. Kemudian

melanjutkan pendidikan dibangku Sekolah Dasar pada tahun

1996-2002 di SDN Sukaraya 01 Karang Bahagia. Penulis

melanjutkan pendidikan di Pesantren Persatuan Islam 59

Cikarang Utara jenjang Madrasah Tsanawiyah pada tahun 2002-

2005.

Karena merasa masih kurang ilmu, penulis melanjutkan pendidikan di Pesantren

Persatuan Islam 7 Cempakawarna jenjang Madrasah Aliyah pada tahun 2005-2008.

Pada tahun 2008, penulis melanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui

UMB. Penulis memilih Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan dan mengambil

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI). Olahraga dan jalan-jalan merupakan hobi penulis sejak kecil. Banyak

pertandingan khususnya sepak bola yang sering penulis ikuti, baik di sekolah antarkelas

maupun di lingkungan rumah antarteman. Perlu banyak latihan dan kekompakkan

dalam mengatur permainan sepak bola bersama teman di sekolah dan teman di

lingkungan rumah.

Untuk memperdalam khazanah ilmu agama, penulis disarankan oleh orang tua

untuk melanjutkan ke pesantren. Pada saat pesantren di MTs. tidak hanya ilmu agama

yang penulis dapat, tetapi penulis diikutsertakan dalam kegiatan OSIS dan menjabat

sebagai bidang intelektual dan sosial siswa selama 1 tahun (2003-2004). Penulis pun

aktif saat pesantren di Madrasah Aliyah dalam kegiatan OSIS dengan menjabat sebagai

bidang kesejahteraan santri selama 1 tahun (2006-2007). Memasuki dunia perkuliahan,

penulis aktif di BEM-J PGMI. penulis dipercaya menjabat sebagai wakil ketua

Departemen Litbang pada periode 2009-2010.

Pada bulan Juli 2015, akhirnya penulis berhasil merampungkan studi S1 dengan

meraih Sarjana Pendidikan (S.Pd) sebuah gelar sarjana penulis dicita-citakan penulis

sejak awal kedatangan penulis di kampus ini. Semoga dengan mendapat gelar sarjana

ini, penulis bisa mengembangkan ilmu yang sudah penulis dapatkan dan tidak hanya

selembar ijazah yang dihiasi nilai. Selain itu, dengan amanah ini, penulis dedikasikan

untuk mengabdi dan menerangi masyarakat dengan sedikit ilmu yang penulis miliki.