3.3. penghasilan final

26
Penghasilan Yang Dikenakan PPh Final

Transcript of 3.3. penghasilan final

Page 1: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Yang DikenakanPPh Final

Page 2: 3.3. penghasilan final

Pertimbangan antara lain: dorongan perkembangan investasi & tabungan masy., kesederhanaan dalam pemungutan pajak, berkurangnya beban administrasi bg WP maupun DJP, pemerataan dalam pengenaan pajaknya, dan memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter.

PPh

FINAL

Penghasilan yang Pengenaan Pajaknya Bersifat Final: Tidak digabungkan dgn Ph yg dikenakan pajak dgn tarif

umum. PPh-nya tidak dapat dikreditkan dgn PPh terutang atas

PhKP. Biaya yg terkait dg usaha 3M Ph tsb tidak dapat

dikurangkan dlm menghitung penghasilan neto. Tarifnya: tarif tersendiri kecuali pesangon, Uang

Tebusan Pensiun dan THT/JHT yg diterima sekaligustarifnya progresif.

Pemenuhan kewajiban pajaknya melaluipemotongan/pemungutan pajak oleh pihak lain danada juga yg dibayar sendiri.

Page 3: 3.3. penghasilan final

PEGENAAN PPh ATAS PENGHASILAN YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK BERSIFAT FINAL

Dalam hal penghasilan tidak dikenai PPh yangbersifat final dengan Peraturan Pemerintahtersendiri, atas penghasilan tersebut dikenai PPhberdasarkan tarif sdd Pasal 17 UU PPh.

Ps. 19 PP 94/2010

Atas penghasilan yg diterima atau diperoleh Wajib Pajak misalnya yang bergerak dibidang usaha jasa konstruksi dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final denganPeraturan Pemerintah tersendiri. Dalam hal tidak diatur dengan PeraturanPemerintah tersendiri yang menyatakan bahwa atas penghasilan tersebut dikenaiPajak Penghasilan yang bersifat final, penghasilan tersebut dikenai Pajak Penghasilanberdasarkan tarif sdd Ps. 17 UU PPh.

Page 4: 3.3. penghasilan final

OBJEK

PPh

FINAL

3. Dividen yg diterima oleh WP OP DN yg pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm Pasal 17 ayat (2c) & (2d) UU PPh

2. Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg Norma Penghitungan Khusus (NPK) sddPasal 15 UU PPh`

1. Penghasilan Tertentu sdd Pasal 4 ayat (2) UU PPh

4. Penghasilan Berupa Selisih Lebih Revaluasi Aktiva Tetap yg pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm Pasal 19 UU PPh

5. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final ygdiatur dlm Pasal 21 UU PPh

6. Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final ygdiatur dlm Pasal 22 UU PPh

Page 5: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

a. Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (PP 131/2000 tgl 15 Des 2000).

Tarif:

- 20% bagi WPDN dan BUT

- 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT

dari jumlah bruto.

Page 6: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

b. Bunga Obligasi (PP 16/2009 tgl 9 Feb 2009).

Tarif:

1) bunga dari obligasi dengan kupon sebesar:

- 15% bagi WPDN dan BUT

- 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT

dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikanobligasi.

2) diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar:

- 15% bagi WPDN dan BUT

- 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT

dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan.

Page 7: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

b. Bunga Obligasi (PP 16/2009 tgl 9 Feb 2009).

Tarif:

3) diskonto dari obligasi tanpa bunga sebesar:

- 15% bagi WPDN dan BUT

- 20% atau tarif berdasarkan P3B bagi WPLN selain BUT

dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas hargaperolehan obligasi.

4) bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/ataudiperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebesar:

- 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun2010,

- 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan thn 2013,

- 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.

Page 8: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

c. Diskonto Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

(PP 27/2008 tgl 4 Apr 2008).

Tarif :

- 20% bagi WP DN dan BUT

- 20% atau tarif sesuai ketentuan P3B bagi WP penduduk/ berkedudukan di luar negeri

dari diskonto SPN.

Page 9: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

d. Bunga Simpanan yg Dibayarkan oleh Koperasi kpd Anggota Koperasi Orang Pribadi (PP 15/2009 tgl 9 Feb 2009).

Tarif:

- 0% untuk penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp240.000,00 per bulan,

- 10% dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp 240.000,00 per bulan.

Page 10: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

e. Hadiah Undian

(PP 132/2000, tgl 15 Des 2000).

Tarif :

25% dari jumlah bruto hadiah undian.

Page 11: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

f. Penghasilan dr Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (PP 41/1994, tgl 23 Des 1994 stdd PP 14/1997, tgl 29 Mei 1997).

Tarif :- 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan.

Bagi Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan:- 0,5% dari nilai saham perusahaan pada saat penutupan

bursa di akhir tahun 1996.

Dalam hal saham perusahaan diperdagangkan di bursa efek setelah 1 Januari 1997, maka nilai saham ditetapkan sebesar harga saham pada saat penawaran umum perdana.

Page 12: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

g. Penghasilan dr Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yg Diperdagangkan di Bursa (PP 17/2009, tgl 9 Feb 2009).

Tarif:

2,5% dari margin awal.

Page 13: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

h. Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dr Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan Penyertaan Modal pd Perusahaan Pasangan Usahanya (PP 4/1995 tgl 8 Feb 1995).

Tarif: 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualansaham atau pengalihan penyertaan modal.

Dalam hal transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal tersebut dilakukan melalui bursa efek, maka pengenaan Pajak Penghasilannya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek.

Page 14: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

i. Penghasilan dr Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (PP 48/1994 tgl 27 Des 1994 stdd PP 27/1996 tgl 16 Apr 1996, PP 79/1999 tgl 30 Sep 1999 dan PP 71/2008 tgl 4 Nov 1998).

Tarif :

5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan,

kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan.

Page 15: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPhj. Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi

(PP 51/2008 tgl 20 Jul 2008 stdd PP 40/2009 tgl 4 Jun 2009).

Tarif : a. 2% (dua persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh

Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha kecil;b. 4% (empat persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan

oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha;c. 3% (tiga persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh

Penyedia Jasa selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b;

d. 4% (empat persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau PengawasanKonstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memilikikualifikasi usaha; dan

e. 6% (enam persen) untuk Perencanaan Konstruksi atau PengawasanKonstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memilikikualifikasi usaha.

Page 16: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Tertentu sdd Ps. 4(2) UU PPh

k. PPh atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan (PP 29/2006 tgl 18 Apr 1996 stdd PP 5/2002 tgl 23 Mar 2002).

Tarif :

• 10% dari jumlah bruto nilai persewaan tanahdan/atau bangunan.

Page 17: 3.3. penghasilan final

Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh

a. Penghasilan Perusahaan Pelayaran DN (KMK no. 416/ KMK.04/1996 tgl 14 Juni 1996).

Tarif :• 1,2% dari peredaran bruto dan bersifat final.

Peredaran bruto adalah semua imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak perusahaan pelayaran dalam negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan luar negeri dan/atau sebaliknya.

Page 18: 3.3. penghasilan final

Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh

b. Penghasilan Perusahan Pelayaran dan/atau Penerbangan Luar Negeri (KMK no. 417/KMK.04/1996 tgl 14 Juni 1996).

Tarif:• 2,64% dari peredaran bruto dan bersifat final.

Peredaran bruto adalah semua imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan luar negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.

Page 19: 3.3. penghasilan final

Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh

c. Bentuk Usaha Tetap Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia (KMK no. 634/KMK.04/1994 tgl 1 Jan 1995).

Tarif :• 0,44% dari nilai ekspor bruto dan bersifat final.

Yang dimaksud dengan nilai ekspor bruto adalah semua nilai pengganti atau imbalan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang di Indonesia dari penyerahan barang kepada orang pribadi atau badan yang berada atau bertempat kedudukan di Indonesia.

Page 20: 3.3. penghasilan final

Penghasilan bagi WP Tertentu yg Penghasilan Netonya dihitung dg NPK sdd Pasal 15 UU PPh

d. PPh atas Penghasilan Berupa Bangunan yang Diserahkan oleh Investor Kepada Pemegang Hak Atas Tanah Orang Pribadi Setelah Masa Perjanjian Bangun Guna Serah Berakhir (PP 47/1997 tgl 27 Des 1994 dan KMK no. 248/KMK.04/1995 tgl 2 Jun 1995).

Tarif:

• 5% (lima persen) dari jumlah bruto nilai yang tertinggi antara nilai pasar dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) bangunan yang bersangkutan.

Page 21: 3.3. penghasilan final

Dividen yg diterima oleh WP OP DN yg pengenaan Pajaknya Bersifat Final diatur dlm

Pasal 17 ayat (2c) dan (2d) UU PPh

(PP 19/2009 tgl 9 Feb 2009)

Besarnya tarif: 10%.

Page 22: 3.3. penghasilan final

Penghasilan Berupa Selisih Lebih Revaluasi Aktiva Tetap yg pengenaan Pajaknya Bersifat

Final diatur dlm Pasal 19 UU PPh

(PMK no. 79/PMK.03/2008 tgl 23 Mei 2008)

Besarnya tarif:

• 10% dari selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap

perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal.

Page 23: 3.3. penghasilan final

Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh

a. Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus (PP no. 68/2009 tgl 16 Nov 2009).

Uang Pesangon

Tarif:- sebesar 0% (nol persen) atas penghasilan bruto sampai dengan

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah),- sebesar 5% (lima persen) atas penghasilan bruto di atas

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah),

- sebesar 15% (lima belas persen) atas penghasilan bruto di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah),

- sebesar 25% (dua puluh lima persen) atas penghasilan bruto di atas Rp 500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah).

Page 24: 3.3. penghasilan final

Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh

a. Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus (PP no. 68/2009 tgl 16 Nov 2009).

Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua

Tarif:- sebesar 0% (nol persen) atas penghasilan bruto sampai

dengan Rp50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah),- sebesar 5% (lima persen) atas penghasilan bruto di atas

Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Page 25: 3.3. penghasilan final

Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 21 UU PPh

b. Honorarium dan Imbalan lain yang DiterimaPegawai Negeri Sipil, Anggota TNI/Polri(PP No. 80/2010)

Besarnya tarif: - 0% bagi PNS Gol I dan II, TNI / POLRI Tamtama

dan Bintara, dan Pensiunannya- 5% bagi PNS Gol III, TNI/ POLRI Perwira Pertama,

dan pensiunannya-15% bagi PNS Gol IV, TNI/POLRI Perwira

Menengah dan Tinggi/Pensiunan

Page 26: 3.3. penghasilan final

Penghasilan yg Pengenaan Pajaknya Bersifat Final yg diatur dlm Pasal 22 UU PPh

Penjualan BBM, BBG dan Pelumas kepada Penyalur/Agen (PMK No. 154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010)1. Bahan Bakar Minyak sebesar:

a. 0,25% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan kepada SPBU Pertamina;

b. 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan kepada SPBU bukan Pertamina dan Non SPBU;

2. Bahan Bakar Gas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN;

3. Pelumas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN.