PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP...

41
i PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERILAKU DAN TINGKAT PARASITASI Telenomus sp. PARASITOID PENGGEREK BATANG PADI PUTIH, Scirpophaga innotata (Walker) OLEH : SINAR ARIFIN G111 13 024 DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP...

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

i

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP

PERILAKU DAN TINGKAT PARASITASI Telenomus sp.

PARASITOID PENGGEREK BATANG PADI PUTIH, Scirpophaga

innotata (Walker)

OLEH :

SINAR ARIFIN

G111 13 024

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

ii

Pengaruh Pemberian Pakan Buatan terhadap Perilaku dan Tingkat

Parasitasi Telenomus sp. Parasitoid Penggerek Batang Padi Putih,

Scirpophaga innotata (Walker)

Oleh :

SINAR ARIFIN

G111 13 024

Laporan Praktik Lapang dalam Mata Ajaran Minat Utama

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

iii

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

iv

Pengaruh Pemberian Pakan Buatan terhadap Perilaku Telenomus sp. sebagai Parasitoid Penggerek Batang Padi Putih, Scirpophaga innotata

(Walker)

SinarArifin, Melina, NurariatyAgus

([email protected])

Departemen Hama dan PenyakitTumbuhan, FakultasPertanian,

UniversitasHasanuddin

ABSTRAK

Penggerek batang padi putih (PBPP) Scirpophaga innotata (Walker)

(Lepidoptera; Pyralidae) merupakan hama utama tanaman padi. Dalam

pengendalian hama tersebut secara hayati, Telenomus sp. merupakan salah satu

parasitoid, telur PBP yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pemberian pakan buatan dan larutan bunga Wedelia terhadap perilaku

parasitoid telur Telenomus sp. sebagai agens pengendali hayati hama PBPP.

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit

Tumbuhan Universitas Hasanuddin, yang berlangsung dari bulan Juni sampai

September 2017. Perlakuannya adalah larutan bunga wedelia yang dibandingkan

dengan pellet, larutan madu dan akuades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

parasitoid Telenomus sp. lebih sering berkunjung dan waktunya paling lama pada

larutan madu 10%, masing-masing dengan frekuensi 2,4 kali dan 47,19 menit.

Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak nyata

antara larutan madu dengan larutan bunga wedelia namun berbeda nyata dengan

pellet dan akuades.

Kata kunci: Penggerek batang padi putih, Telenomus sp., bungaWedelia, pellet

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

v

The Influence of Artificial Feeding on Behavior and Level of Parasitation

Telenomus sp. Parasitoid Borer Rice White, Scirpophaga innotata (Walker)

SinarArifin, Melina, NurariatyAgus

([email protected])

Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Hasanuddin

University

ABSTRACT

White rice stem borer (WRSB), Scirpophaga innotata (Walker)

(Lepidoptera; Pyralidae) is a major rice pest. In biological control of the pest,

Telenomus sp. is one of the most important eggs parasitoids of WRSB. This

study aims to determine the effect of artificial feeding and Wedelia flower

solution on the behavior of egg parasitoid Telenomus sp. as a biological control

agent of WRSB. The research was conducted at Pest Laboratory,Department of

Pests and Diseases Hasanuddin University, which lasted from June until

September 2017. The treatment is a wedelia flower solution compared to pellets, a

solution of honey and aquades. The results showed that the parasitoid Telenomus

sp. more frequent visits and the longest time in 10% honey solution, each with a

frequency of 2.4 times and 47.19 minutes. Analysis of Variance showed that there

was an significantly difference between honey solution with the wedelia flower

solution but was significantly different from pellets and aquades.

Key words: White rice stem borer, Telenomus sp., Wedelia flowers, pellets

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

Subhanawataala karena atas Berkah, Rahmat dan nikmat darinyalah sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Tak lupa pula

penulis kirimkan shalawat dan salam kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad

Sallalahualaihi Wasallam semoga segala aktifitas kita bernilai ibadah disisi-Nya

Amin.

Penulis telah menyelesaikan salah satu persyaratan menyelesaikan studi S1

(Strata Satu) pada Fakultas Pertanian, Departemen Ilmu Hama dan Penyakit

Tumbuhan Universitas Hasanuddin dengan judul “Pengaruh Pemberian Pakan

Buatan terhadap Perilaku Telenomus sp. Parasitoid Penggerek Batang Padi

Putih, Scirpophaga innotata (Walker)”.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Kedua Orang Tua tercinta, Ayahanda tercinta Arifin dan Ibunda yang

kusayangi Rahmawati yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih

sayang serta perhatian moril maupun materil. Semoga Allah Subhanawataala

selalu melimpahkan Rahmat, Kesehatan, Karunia dan keberkahan di dunia

dan di akhirat atas budi baik yang telah diberikan kepada penulis

2. Ibu Rektor UNHAS, Ibu Dekan, Pembantu Dekan I,II dan III dan seluruh

Bapak Ibu Dosen yang telah melimpahkan ilmunya kepada penulis, dan

Bapak Ibu Staf Pegawai Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

3. Dr. Ir. Melina, MP dan Prof. Dr. Ir. Nurariaty Agus, MS selaku

Pembimbing atas segala keikhlasan, kesabaran dan ketulusannya

mengarahkan, memberikan bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran kepada

penulis mulai dari penyusunan rencana penelitian hingga penyusunan skripsi

ini.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

vii

4. Dr. Ir. Andi Nasruddin, M.Sc selaku penguji bersama Dr. Ir. Untung

Surapati, M.Sc dan Dr. Ir Vien Sartika Dewi, MS selaku penguji tugas

akhir yang senantiasa memberikan saran demi penyempurnaan skripsi ini.

5. Dr. Ir Melina, MP selaku Ketua Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan

serta Bapak Dr. Ir. Untung Surapati, M.Sc. selaku Penasihat Akademik atas

saran dan motivasinya kepada penulis selama perkuliahan dan penelitian.

6. Para Pegawai dan Staf Laboratorium Departemen Hama dan Penyakit

Tumbuhan, Ibu Rahmatiah, SH., Ibu Nirwana Rahman, SE., Bapak

Kamaruddin dan Bapak Ardan yang telah banyak membantu penulis

sehingga bisa menyelesaikan penelitian ini.

7. Saudaraku tercinta Yenni Arifin, Purnama Arifin, Saiful Arifin dan

Fatimah Arifin atas semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis

dari awal kuliah sampai terselesaikannya Skripsi penulis.

8. Teman seperjuangan penelitian yang tercinta Astri Asia ,Kakanda Ramlah

SP, Adinda Andi Dessy Hartina K, Jessica Adelaide K, Andi Vebryanti,

Andi Syarifah, Sumanti dan Sumardianzah Zainuddin yang selalu

menemani dan membantu dari awal penelitian sampai terselesaikannya

skripsi penulis.

9. Keluarga yang tak tergantikan kehangatannya Himpunan Mahasiswa

Perlindungan Tanaman dan teman-teman seperjuangan NEKTAR 013

yang telah memberi kebahagiaan sejak masuk Departemen Ilmu Hama dan

Penyakit Tumbuhan.

10. Teman-teman IPMI SIDRAP BKPT UNHAS dan UKM KSR PMI

UNHAS yang selama ini telah memberi ruang untuk berproses.

11. Keluarga MKU A yang menjadi tempat melukiskan cerita dari 3 jurusan

Program Studi Agroteknologi.

12. Teman-teman KKNku yang tercinta Rustang, ST, Rahmat Hidayat, S.Pi,

Muh.Aswan, S.Hut, Wafiah, SH,dan Suraedah, S.si atas semangat dan

dukungan yang diberikan.

13. Teman-teman seperjuangan yang tak kalah rempongnya Andi Rahma

Hidayah, Hasni Yulianti, SP, Nasriani, S.Pt, Bunga Sulvani Yahya, S.Pt,

Kurnia, S.Pt, Etty, S.Pt, Farna Wijaya Alfarianti, S.Pt, Ismawanti

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

viii

Bunga, Dasmawati dan Atikah, SP terima kasih atas bantuan dan

motivasinya selama penelitian sampai terselesaikannya skripsi penulis.

14. Teman-teman Alumni SMK 1 Watang Pulu tahun 2013

15. Teman pondokanku Kurnia, S.Pt, Nasriani, S.Pt, Bunga Sulvani Yahya,

S.Pt, Hasni Yulianti, S.P, Etty, S.Pt, Farna Wijaya, S.Pt, Dasmawati,

Barnice Paseru, S.Pt, dan Mike yang telah memberikan semangat dan

dukungan kepada penulis.

16. Kakanda Rahmat Tuo, S.Kom, , Muhammad Asyari, S.kom, Salman,

S.kom Ruslan SP, Hasni, SP, Anwar Geno, SP, Andi Fatimah, SP dan

Rudi Tangiloan, SP, yang telah banyak membantu dan memberi motivasi

selama penelitian

Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak

dan apabila ada yang tidak tersebutkan Penulis mohon maaf, dengan besar

harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Penulis ini dapat bermanfaat khususnya

bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal dan kebaikannya

mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan yang maha Esa, Amin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 27 November 2017

Penulis

SINAR ARIFIN

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................. iv

ABSTRACT .......................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Tujuan dan Kegunaan ................................................................... 3

1.3Hipotesis ...................................................................................... 3

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1Penggerek Batang Padi........................................................................ 4

2.1.1 Sistematika dan Daerah sebaran ........................................... 4

2.1.2 Gejala Serangan ................................................................... 5

2.1.3 Pengendalian ....................................................................... 6

2.2Telenomus rowani Gahan. ................................................................... 7

2.3 Pakan Buatan ..................................................................................... 9

2.4Tanaman Berbunga ............................................................................. 10

2.5Bunga Wedelia .................................................................................... 11

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

x

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu. ..................................................................... 12

3.2 Persiapan ..................................................................................... 12

3.2.1 Tanaman Uji ...................................................................... 12

3.2.2 Pellet dan Ekstrak bunga Wedelia ....................................... 12

3.2.3 Serangga Uji ....................................................................... 13

3.3 Pengujian .................................................................................... 13

3.3.1 Respon Imago Parasitoid ....................................................... 13

3.3.2Tingkat parasitisasi parasitoid ................................................ 14

3.4Analisis data ................................................................................ 15

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil . ............................................................................................ 16

4.1.1 Preferensi Parasitoid Telenomus sp. Terhadap Pakan ........ 16

4.2 Pembahasan. ............................................................................... 17

V.PENUTUP

5.1 Kesimpulan . ............................................................................... 21

5.2 Saran. .......................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA . ........................................................................... 22

LAMPIRAN . ......................................................................................... 26

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

xi

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1.Rata-Rata Frekuensi Kunjungan dan Waktu yang digunakan parasitoid

Telenomus sp., pada Pakan dan Larutan Bunga Wedelia ................... 16

2. Tingkat Persentase telur terparasit parasitoid Telenomus sp………….. 17

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Frekuensi kunjungan parasitoid Telenomus sp. Terhadap berbagai

Jenis Pakan dan larutan Bunga Wedelia ......................................... 25

2.Sidik Ragam Frekuensi kunjungan parasitoid Telenomus sp. Terhadap

Berbagai Jenis Pakan dan larutan Bunga Wedelia .......................... 25

3.Waktu yang digunakan parasitoid Telenomus sp. Terhadap berbagai

Jenis Pakan dan larutan Bunga Wedelia ......................................... 26

4. Sidik Ragam Waktu yang digunakan parasitoid Telenomus sp.

Terhadap Berbagai Jenis Pakan dan larutan Bunga Wedelia ......... 26

5. Respons imago parasitoid ................................................................

6 Bentuk kurungan milar yang digunakan pada tingkat persentase telur

terparasit Telenomus sp .................................................................. 27

7. Parasitoid Telenomus sp. .................................................................. 27

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

i

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu kendala dalam upaya peningkatan produksi padi adalah kehilangan

hasil yang disebabkan oleh serangan penggerek batang padi. Kehilangan hasil setiap

tahun yang disebabkan oleh penggerek batang padi dapat mencapai 10-30%, bahkan

dapat menyebabkan tanaman padi menjadi puso (Idris, 2008). Terbukti dengan

meningkatnya serangan dan kerugian akibat hama penggerek batang padi dari tahun

ke tahun. Selain itu, penggunaan insektisida sintetik yang tidak bijaksana cenderung

menurunkan peranan parasitoid telur penggerek batang padi dan tidak dapat

mencengah kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi (Ardjanhar dkk.,

2004). Salah satu taktik dasar yang penting dalam konsep pengelolaan hama terpadu

(PHT) adalah dengan pemanfaatan parasitoid telur Trichogramma sp., Telenomus sp.,

dan Tetrastichus sp. (Nurariaty, 2001).

Di antaranya, Telenomus sp. cukup berpotensi sebagai agens hayati penggerek

batang padi. Ukuran imago betina relatif lebih besar daripada yang jantan, berwarna

kehitam-hitaman untuk imago betina sedangkan imago jantan berwarna kecoklat-

coklatan dan mampu memarasit telur penggerek padi kuning ukuran sedang sekitar

(46,99 %) ukuran kecil (43,80 %) dan besar ( 40,05 %) (Nurariaty, 1991).

Parasitoid Telenomus sp. cukup berpotensi dalam mengendalikan hama

penggerek batang padi, namun populasinya cenderung semakin menurun, sehingga

perlu dikonservasi (Nurariaty, 2001). Pemberian pakan buatan seperti pellet sebagai

pakan tambahan merupakan salah satu alternatif untuk konservasi musuh alami.

karena Pakan buatan adalah pakan yang sengaja disiapkan dan dibuat, terdiri dari

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

2

ramuan beberapa bahan baku yang kemudian diproses lebih lanjut sehingga

bentuknya berubah dari bentuk aslinya.

Salah satu cara untuk mempertahankan keanekaragaman hayati yaitu

dengan mempertahankan keberadaaan tumbuhan berbunga yang tumbuh di areal

persawahan. Tumbuhan berbunga tersebut diharapkan dapat menjadi tempat

perlindungan serta sebagai penyedia pakan bagi predator dari hama tanaman padi

(Wahyuni dkk, 2013).

Di alam, imago parasitoid dan predator memperoleh pakan tambahan dari

nektar bunga yang ada di sekitarnya (Nurariaty, 2014) dan juga dari aplikasi

pakan buatan (Nurariaty dkk., 2016). Selanjutnya dilaporkan bahwa keberadaan

populasi predator lebih tinggi pada sawah yang diaplikasikan pakan buatan berupa

pellet daripada tanpa aplikasi (kontrol). Selain itu, Syaidi dkk. (2017) melaporkan

bahwa persentase kelompok telur penggerek batang padi putih yang terparasit

lebih tinggi pada lahan yang diberi pellet dibandingkan tidak ada pellet.

Serangga yang berfungsi sebagai musuh alami secara alami tertarik pada

tanaman berbunga yang menghasilkan nektar. Bau nektar mengundang serangga

untuk berkumpul, sehingga dengan mudah musuh alami akan menemukan hama.

Nektar mengandung protein merupakan sumber energi bagi imago parasitoid.

Bunga Wedelia merupakan salah satu gulma berbunga kuning yang dapat

ditemukan pada berbagai tempat, tumbuh merambat, bunganya mirip bunga

matahari tetapi ukurannya kecil. Oleh karena itu, diduga bahwa kandungan

nektarnya sedikit sehingga perlu dibuat dalam formulasi sirup yang tersedia setiap

saat (Nurariaty, komunikasi pribadi).

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

3

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian di

laboratorium tentang pengaruh pemberian pakan buatan dan larutan bunga

Wedelia terhadap perilaku dan tingkat parasitisasi parasitoid telur Telenomus sp.

1.2 Hipotesis

Pemberian pakan tambahan berupa pellet dan larutan bunga Wedelia akan

berpengaruh positif terhadap parasitoid telur Telenomus sp.

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan

buatan dan larutan bunga Wedelia terhadap perilaku dan tingkat parasitisasi

parasitoid telur Telenomus sp.

Kegunaaan dari penelitian tersebut adalah sebagai bahan informasi untuk

mahasiswa, petani dan peneliti sebagai alternatif untuk meningkatkan kinerja

musuh alami dalam mengendalikan hama tanaman.

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penggerek Batang Padi

Di Indonesia, diketahui terdapat enam jenis penggerek batang padi yaitu

penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas Walker), penggerek

batang padi putih (Scirpophaga innotata Walker), penggerek batang padi merah

jambu (Sesamia inferens Walker), penggerek batang padi bergaris (Chilo

polychrysus Meyrick) dan penggerek batang padi berkilap (Chilo auricilius

Dudgeon). S. incertulas merupakan jenis penggerek batang padi yang dominan di

Jawa, Bali dan Lampung. Di Sulawesi Selatan yang paling dominan adalah

penggerek batang padi putih S. innotata (Soejitno, 1991).

2.1.1 Sistematika dan Daerah sebaran

Penggerek batang padi putih Scirpophaga innotata (Walker) disebut juga

Tryporyza innotata (Walker) atau Scirpophaga sericea Snellen yang juga dikenal

dengan nama umum white rice borer, white stea borer, white borer atau rice borer

(Kapur, 1967).

Menurut Kalshoven (1981) serangga ini dikelompokkan ke dalam:

Kingdom :Animalia

Phylum :Arthropoda

Kelas :Insekta

Ordo :Lepidoptera

Famili :Pyralidae

Sub Famili :Schoenobinae

Genus :Scirpophaga

Spesies :innotata

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

5

Penggerek batang padi mempunyai daerah sebaran yang luas, hampir di

semua negara Asia dimana terdapat tanaman padi. Daerah sebarannya adalah

Pakistan, India, Vietnam, Indonesia, Filipina, Irian Jaya, Australia Utara,

Bangladesh, Burma, Srilangka dan Jepang (Fill, 1981 Benerjea dan Pramanik

dalam Soejitno, 1991).

2.1.2 Gejala Serangan

Penggerek batang padi merupakan salah satu hama yang paling banyak

merusak tanaman padi, di samping wereng dan tikus. Serangannya dapat terjadi

sejak padi di persemaian sampai saat panen. Stadium yang merusak adalah

stadium larva. Larva yang baru keluar dari telur bergerak masuk ke dalam batang

padi hingga ke pangkal batang. Gejala kerusakan pada fase vegetatif ditandai

dengan pucuk daun terpotong lalu berubah warnanya menjadi kuning kecoklatan,

mengering dan akhirnya mati. Gejala kerusakan itu disebut sundep. Pada fase

generatif, serangan tertuju pada titik tumbuh tanaman padi yang sedang bunting

dan menyebabkan butir padi gugur, gabah-gabahnya hampa dan berwarna keabu-

abuan gejala tersebut disebut beluk (Kartasapoetra, 1987). Larva-larva tersebut

menggerek ke dalam batang padi dan melubangi batang, ruas dan buku. Serangan

pada tanaman muda menunjukkan gejala khas berupa kerusakan atau matinya titik

tumbuh sedang tanaman yang lebih tua menunjukkan gejala berupa tanaman rebah

atau patah bila dilubangi oleh larva (Hill, 1983).

Menurut Pathak (1975), batang atau anakan yang dirusak oleh larva

penggerek batang padi nampak membusuk, bila serangan yang disebabkan oleh

larva tidak menyebabkan pangkal batang terputus, maka vigor tanaman akan

rendah, produksi turun dan banyak biji gabah yang hampa.

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

6

2.1.3 Pengendalian

Ada beberapa cara pengendalian penggerek batang padi yang sudah

dikenal , Menurut Soejitno (1991) cara-cara pengendalian penggerek batang padi

terdiri dari tertib tanam, mekanik dan fisik, varietas tahan, pengendalian hayati,

insektisida dan pengendalian hama terpadu.

Dibanding dengan cara pengendalian yang lain, pestisida memang

mempunyai banyak kelebihan , antara lain daya racun atau daya bunuh hama yang

tinggi dan cepat, terspektrum lebar sehingga dapat mematikan banyak jenis hama

sekaligus , penggunaanya praktis dan lentur sehingga dapat disesuaikan dengan

keadaan. Selain pestisida seringkali memberikan keuntungan ekonomi yang tinggi

bagi petani apalagi dengan harga pestisida yang rendah karena sebagian besar

disubsisdi oleh pemerintah (Untung, 1984).

Namun pengguna pestisida secara terus menuerus dalam pengendalian

hama dapat mengakibatkan berbagai hambatan, seperti terjadinya hama resisten,

munculnya hama-hama sekunder, resurjensi, kecelakan karena pestisida,

pencemaran lingkungan serta matinya spesies yang bermanfaat seperti predator

dan parasitoid (Metcalf, 1975 dalam Natawigena 1990).

Pengendalian penggerek batang padi berpedoman pada sistem

pengendalian hama terpadu (PHT) yaitu suatu usaha menurunkan populasi hama

sampai batas yang tidak merugikan, secara ekonomi dengan mengkombinasikan

penggunaan berbagai cara pengendalian yang saling menunjang, sudah dilakukan,

memberikan keuntungan ekonomis maksimum serta aman terhadap manusia dan

lingkungan (Anonim, 1990).

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

7

Sesuai dengan landasan utama pelaksanaan pengendalian hama terpadu

(PHT) yaitu pendekatan ekonomi dan pendekatan ekologi, maka memadukan cara

penegendalian hayati dengan pengendalian yang lain, dalam pelaksanaan PHT

ternyata lebih menguntungkan (Natawigena, 1990).

Pengendalian hayati berpijak pada kenyataan bahwa musuh-musuh alami

seperti parasitoid, predator dan patogen yang ada di ekosistem memiliki

kemampuan dalam menekan populasi hama sampai pada tingkat yang lebih

rendah dibandingkan tanpa kehadirannya (Soehardjen, 1976).

2.2 Telenomus rowani Gahan

Parasitoid adalah binatang yang hidup di atas atau di dalam tubuh binatang

lain yang lebih besar dari inangnya. Parasitoid adalah serangga yang hidup

menumpang, berlindung atau makan dari serangga lain yang dinamakan inang dan

dapat mematikan inangnya secara perlahan-lahan. Serangan parasitoid dapat

melemahkan inang dan akhirnya dapat membunuh inangnya karena parsitoid

makan atau mengisap cairan tubuh inangnya .Untuk dapat mencapai fase dewasa

suatu parasitoid hanya memerlukan satu inang. Dengan demikian parasitoid

adalah serangga yang hidup dan mencari makan pada serangga hidup lainnya

sebagai inang. Inang akan mati jika perkembangan hidup parasitoid telah lengkap

(Shababudin dan Flora 2009).

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

8

Menurut Kalshoven (1981) Klasifikasi T.rowani adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Philum : Arthropoda

Klas : Insekta

Ordo : Hymenoptera

Famili : Scelionidae

Genus : Telenomus

Spesies : Telenomus rowani Gahan.

Telenomus rowani berwarna hitam kecoklatan dengan panjang tubuh

kurang lebih 2 mm. Sayap datar sepanjang 0,28 mm terletak pada toraks. Antena

berbentuk menyiku, pada ujung antena betina membesar sedangkan pada imago

jantan ujungnya simetris. Parasitoid ini tergolong dalam parasitoid solitaria yaitu

parasitoid yang hanya meletakkan satu telur pada inang dan berkembang sampai

dewasa (Kalshoven, 1981).

Seekor imago betina memproduksi telur sekitar 143-275 butir (Clausen,

1940) Stadium telur kurang lebih 9 jam (Budana, 1996). Telur T. rowani

diletakkan pada inang yang berumur 1-2 hari. Larva berwarna putih susu,

berukuran panjang antara 0,69-0,76 mm. Stadium larva berlangsung selama 6-7

hari. Pupa berwarna kehitaman, berukuran 0,65-0,76 mm dengan caput, toraks,

abdomen dan tungkai yang sudah tampak. Stadium pupa berlangsung selama 3-4

hari, kemudian dilanjutkan dengan stadium imago.Imago jantan muncul terlebih

dahulu daripada betina. Umur imago jantan berkisar antara 1-3 hari dan betina 3 -

5 hari (Nurariaty agus, 1991).

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

9

2.3 Pakan Buatan

Bahan baku secara umum dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar

yaitu bahan baku yang berasal dari tumbuhan dan hasil ikutannya (nabati) serta

yang berasal dari hewan dan hasil ikutannya (hewani) (Anonim, 2008b). Salah

satu bahan baku hewani yang digunakan adalah larva Aphis cerana yang

mengandung nutrisi yang tinggi khususnya protein.

Pemberian pakan buatan pada Coccinella sp. adalah salah satu alternatif

untuk konservasi predator tersebut, karena adanya ketersediaan sumber pakan

apabila mangsa utama atau mangsa alami predator tersebut habis atau tidak ada

lagi di pertanaman. Pakan buatan (artifical food) adalah pakan yang sengaja

disiapkan dan dibuat, terdiri dari ramuan beberapa bahan baku yang kemudian

diproses lebih lanjut sehingga bentuknya berubah dari bentuk aslinya.

Selain nutrisi dan rasa dari pakan buatan, sifat fisik dan bentuk dari pakan

buatan juga sangat berpengaruh. Pakan buatan yang dibuat dengan kadar air

rendah, daya tahannya bisa 3-4 bulan dan kandungan gizinya cukup lengkap

karena dibuat sesuai dengan kebutuhan (Anonim, 2006).

Bentuk fisik dari pakan buatan dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk.

Pakan kering dapat dibuat dalam bentuk pellet, remah, (crumble), butiran

(granular), tepung (meal atau mask), dan lembaran (flake). Pellet dapat dibuat

dalam beragam bentuk, seperti batang, atau gilik (bulat memanjang) ukuran

panjang dan diameternya disesuaikan dengan ukuran hewan yang akan diberi

pakan (Anonim 2008b).

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

10

2.4 Tanaman Berbunga

Salah satu starategi untuk mengoptimalkan fungsi dan peran musuh alami

yang paling rasional adalah konservasi lingkungan dalam rangka menyediakan

pakan yang cukup dan lingkungan pertumbuhan dan perkembangan yang nyaman

bagi organisme musuh alami (Andow, 1991).

Manipulasi habitat dapat dilakukan dengan menanam tumbuhan berbunga

yang berfungsi sebagai sumber pakan inang/mangsa alternative dan teruji dan

refuji bagi musuh alami. Tumbuhan atau gulma berbunga yang berperan penting

dalam konservasi musuh alami ini umumnya berasal dari famili Umbelliferae,

Leguminosae dan Compositae (Altieri dan Nichols 2004) dan diantaranya adalah

kubis (Brassica oleraceae L.), bunga Matahari (Helianthus annus L.), Okra

(Abelmoschus esculentus L.), terung (Solanum melongena) dan rumput Sudan

(Sorghum bicolor).

Bau atau aroma buga juga menjadi daya tarik sekaligus tanda pengenal

jenis tumbuhan bagi serangga. Aroma merupakan salah satu kemampuan adaptasi

dari tanaman yang bersifat sebagai penarik atau penolak. Bagi serangga polinatur,

bau atau aroma bunga lebih sulit dikenali dibandingkan dengan warna dari suatu

bunga. Namun temuan Belz et al., (2013) justru menunjukkan bahwa aroma

beberapa tumbuhan berbunga mampu menarik kedatangan parasitoid. Dengan

demikian penanaman jenis -jenis tumbuhan ini dapat memiliki implikasi positif

dalam menunjang usaha pengendalian hayati.

Menurut Dudareva dan Pichersky (2006) konsentrasi gula dalam nektar

tumbuhan hutan tropis antara 5-80%. Untuk bunga yang diserbuki kupu-kupu

konsentrasi gula dalam nektarnya mencapai 29%, sementara yang diserbuk

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

11

ngengat dan lebah masing-masing sekitar 41% dan 30%. Biasanya kadar gula

dalam nektar pada suatu tanaman relatif rendah saat pagi hari dan meningkat pada

saat siang hingga sore hari disebabkan karena penguapan kandungan air dalam

nektar oleh sinar matahari, volume nektar pada bunga tinggi dipagi hari dan terus

menurun hingga sore hari sehingga berpengaruh terhadap kunjungan serangga

terhadap tanaman.

2.5 Bunga Wedelia

Menurut Steenis (1981), Klasifikasi bunga Wedelia adalah sebagai berikut:

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Wedelia

Spesies : Wedelia sp

Wedelia sp merupakan tumbuhan herbal, memanjat, sering bercabang

banyak, aromatis, tingginya 1-5 m. Batang bersegi, warna bunga kuning menyala ,

gundul dan tidak kasar. Daun berhadapan, bertangkai, betuk bulat telur

memanjang, dengan pangkal berangsur menyempit sepanjang tangkainya dan

ujung runcing bergrigi dangkal, sedikit banyak berambut, ditepi tak pernah kasar,

4 -16 kali 1,5-12 cm. Bongkol terminal dan di ketiak daun, berdiri sendiri atau

dalam jumlah kecil bersama-sama. Bunga tepi 5-8, betina, tabung pendek, pita

memanjang, ujung melekuk kedalam, lebar (Steenis, 2006).

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Departemen Hama dan

Penyakit Tumbuhan Universitas Hasanuddin Makassar yang berlangsung dari bulan

Juni 2017 sampai September.

3.2 Persiapan

3.2.1 Tanaman uji

Bunga yang digunakan adalah sejenis gulma penutup tanah yaitu Wedelia

yang diperoleh di sekitar kampus. Bunganya kecil dan berwarna kuning. Tanaman

padi disemaikan di talang plastik dan setelah tiga minggu dipindahkan ke pot plastik

untuk pengujian.

3.2.2 Pellet dan Ekstrak Bunga Wedelia

Pellet yang digunakan berbentuk batang yang merupakan produksi dari

laboratorium oleh Nurariaty, dkk. Pellet tersebut disimpan di lemari pendingin

sebelum digunakan di lapangan.

Dalam proses pembuatan larutan bunga Wedelia terlebih dahulu dipisahkan

antara mahkota bunga, dan isinya serta kelopak bunga. Mahkota bunga dan isinya

dimasukkan ke dalam botol /toples kaca steril lalu ditambahkan air aquades steril

dengan perbandingan 1:10. Wadah ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan

selama 24 jam lalu disaring. Hasil saringan merupakan stok untuk membuat larutan

dengan menambahkan bahan-bahan lain dengan perbandingan tertentu.

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

13

3.2.3 Serangga Uji

Pengambilan parasitoid Telenomus sp. dilakukan di lahan persawahan dengan

mengumpulkan kelompok telur penggerek batang padi lalu dimasukkan di dalam

tabung reaksi yang ditutupi dengan kain kasa, masing-masing satu kelompok

pertabung. Beberapa hari kemudian akan muncul imago parasitoid Telenomus sp.

yang selanjutnya digunakan dalam pengujian.

Untuk memperoleh kelompok telur penggerek batang padi yang sehat maka

dilakukan pengumpulan ngengat diapangan lalu dibawa ke laboratorium untuk

ditelurkan pada tanaman padi yang sudah disediakan dalam kurungan. Kelompok

telur yang diletakkan dipakai untuk pengujian.

3.3 Pengujian

3.3.1 Respons imago parasitoid

Aplikasi dengan menggunakan parasitoid telur, Telenomus sp. yang

diletakkan di tengah-tengah cawan petri yang telah diisi pellet dan minuman sebagai

perlakuan. Volume pellet sebanyak 0,5 gram sedangkan cairan sebanyak 1 ml yang

diresapkan ke dalam spons berbentuk dadu (1cm3). Perlakuannya adalah: P0=

Kontrol; P1= pellet; P2= Larutan madu 10%; P3= ekstrak isi mahkota Wedelia; P4=

ekstrak mahkota Wedelia dan P5= ekstrak isi mahkota Wedelia + ekstrak mahkota

Wedelia yang masing-masing diulang lima kali. Salah satu perlakuan adalah larutan

madu 10% karena menunjukkan hasil yang paling baik sesuai hasil uji pendahuluan.

Pengamatan dilakukan setelah parasitoid diaplikasikan selama 8 jam dengan

mengamati frekuensi kunjungan, lama makan dan lama hidup imago parasitoid pada

perlakuan.

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

14

3.3.2. Tingkat parasitisasi parasitoid

Pengujian bertujuan untuk mengetahui tingkat parasitisasi imago parasitoid

telur Telenomus sp. jika dilakukan penambahan pellet, bunga hidup dan ekstrak

bunga Wedelia. Padi ditanam dalam pot bersama dengan bunga hidup Wedelia,

dipasang wadah yang berisi pellet dan juga diikatkan satu spons yang sudah diisi

dengan ekstrak bunga Wedelia, yang merupakan perlakuan. Selain itu, juga

direkatkan satu kelompok telur penggerek batang padi PBP. Selanjutnya dilepaskan

sepasang imago parasitoid Telenomus sp. di daun tanaman padi lalu disungkup

dengan kurungan milar. Perlakuan tersebut yaitu K= hanya kelompok telur PBP; P1=

Bunga Wedelia; P2= Pellet; P3= Ekstrak bunga Wedelia, P4= Bunga

Wedelia+pellet; P5= Bunga Wedelia+ ektrak bunga Wedelia; P6= Bunga Wedelia +

pellet + ekstrak bunga Wedelia. Percobaan tersebut masing-masing diulang tiga kali.

Pengamatan dilakukan terhadap perilaku parasitod telur dimulai pada saat

pelepasannya hingga delapan jam berikutnya. Imago parasitoid dibiarkan dalam

kurungan hingga semuanya mati. Perilaku tersebut yaitu orientasi imago parasitoid

terhadap pellet, bunga dan ekstrak bunga Wedelia dan kelompok telur PBP. Selain itu

juga diamati lama hidup imago parasitoid dan tingkat parasitisasinya terhadap telur

penggerek batang.

Tingkat parasitisasi dihitung berdasarkan jumlah imago parasitoid yang keluar

dan jumlah individu telur PBP yang terparasit yang diketahui setelah dilakukan

pembedahan telur.

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

15

Persentase telur terparasit ( PTT) dihitung dengan rumus:

3.4 Analisis data

Percobaan disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan data dianalisis

dengan ANOVA. Kalau ada perbedaan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan uji

Duncan

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Preferensi Parasitoid Telenomus sp. Terhadap Pakan

Preferensi parasitoid Telenomus sp. terhadap berbagai jenis bahan pakan

buatan dan larutan bunga Wedelia diketahui dari frekuensi kunjungan dan waktu yang

digunakan pada perlakuan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1a

dan 2a, sedangkan rata-ratanya pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-Rata Frekuensi Kunjungan dan Waktu yang Digunakan parasitoid

Telenomus sp. pada Pakan dan Larutan Bunga Wedelia

Perlakuan Rata-Rata Frekuensi

(kali) mendatangi pakan

Rata-rata Waktu (menit)

Pada pakan

Aquades 2,2 13,38

Larutan

Madu 10% 2,4 47,19

Mahkota 2,2 21,07

Isi Mahkota 2,0 18,92

Mahkota +

Isi Mahkota 1,2 20,32

Pellet 1,8 14,71

Sumber:Data Primer Setelah Diolah 2017

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata frekuensi parasitoid Telenomus sp.

mendatangi pakan buatan dan lama waktu yang digunakan paling sering dan paling

lama pada larutan madu. Analisis sidik ragam pada Tabel Lampiran 1b dan 2b

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan semua perlakuan terhadap frekuensi

kunjungan dan waktu yang digunakan oleh parasitoid Telenomus sp. pada pakan.

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

17

Tabel 2. Tingkat Persentase telur terparasit parasitoid Telenomus sp.

Perlakuan Rata-rata±Sd(%)

Bunga Wedelia 11,36 ±3,11

Pellet 7,07±7,21

Ekstrak Wedelia 19,49±14,04

Bunga Wedelia +Pellet 18,85±7,79

Bunga Wedelia +Ekstrak Wedelia 21,94±13,57

Bunga Wedelia+Pellet+Ekstrak Wedelia 16,81±8,65

Sumber: Data Primer Setelah Diolah 2017

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa tingkat presentase telur terparasit tertinggi

sebesar 21,94±13,57 % pada perlakuan bunga Wedelia +ekstrak Wedelia dan yang

terendah yaitu 7,07±7,21% pada perlakuan pellet .

4.2 Pembahasan

4.2.1 Preferensi parasitoid terhadap pakan buatan

Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1 terlihat bahwa frekuensi

kunjungan dan lama waktu yang digunakan oleh parasitoid Telenomus sp. pada setiap

perlakuan tertinggi pada larutan madu 10% dengan rata-rata (1,67 kali) dan (6,71

menit). Hal ini diduga karena madu mempunyai kandungan gula dan juga bersifat

alami karena tanpa diolah, sehingga lebih disukai parasitoid. Kandungan glukosa

yang terdapat pada madu mampu memberi energi bagi parasitoid sehingga mampu

memperpanjang lama hidupnya. Lama hidup yang panjang akan menghasilkan

jumlah telur yang juga lebih banyak jika dibandingkan dengan yang lama hidupnya

pendek.

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

18

Menurut Leatemia et al., (1995) pada madu terdapat sucrose dan fructose

yang dapat dijadikan sumber energi bagi parasitoid. Selanjutnya Fadamiro &

Hampell (2001), menyatakan sumber energi utama bagi imago parasitoid adalah gula,

yang dilapangan diambil dari nektar atau madu. Masa hidup imago parasitoid dapat

diperlama sampai sepuluh kali di laboratorium jika diberi pakan gula.

Larutan madu 10% adalah pakan yang paling baik untuk meningkatkan lama

hidupnya parasitoid. Menurut Almaeda et al., (2002) parasitoid yang diberi pakan

larutan madu, lama hidupnya dua atau tiga kali lebih lama dibandingkan dengan

hanya diberi akuades.

4.2.2 Tingkat Persentase telur terparasit

Pada Tabel 2 terlihat bahwa tingkat persentase kelompok telur penggerek

batang padi putih yang terparasit telenomus sp. tertinggi sebesar 21,94±13,57 % pada

perlakuan Bunga Wedelia +Ekstrak Wedelia dan yang terendah yaitu 7,07±7,21%

pada perlakuan Pellet. Hal ini disebabkan karena ketersediaan pakan dan inang sangat

mempengaruhi strategi pencarian imago parasitoid. Parasitoid yang lapar lebih

memilih mencari pakan daripada berusaha menemukan inangnya (Takasu dan Lewis

1993; Lewis et al.1998). Oleh karena itu, ketersediaan sumber pakan tambahan di

sekitar tanaman budidaya diperlukan agar waktu pencarian pakan tidak lebih banyak

daripada waktu pencarian inang sehingga parasitisasi lebih efektif. Seperti parasitoid

telur lainnya, imago Telenomus sp. membutuhkan pakan tambahan dan inang.

Tumbuhan berbunga menarik kedatangan serangga menggunakan karakter

morfologi dan fisiologi dari bunga yaitu ukuran, bentuk, warna, keharuman serta

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

19

kandungan nektar dan polen. Warna bunga merupakan salah satu daya tarik serangga.

Bahan dasar dari warna bunga dihasilkan oleh pigmen yang terdapat di dalam

kromplas atau vakuola sel pada jaringan floral. Warna ini dihasilkan melalui proses

refleksi dan refraksi cahaya pada permukaan sel (Harborne 1997).

Bau atau aroma bunga juga menjadi daya tarik sekaligus tanda pengenal jenis

tumbuhan bagi serangga. Aroma merupakan salah satu kemampuan adaptasi dari

tanaman yang bersifat sebagai penarik atau penolak bagi serangga, bau atau aroma

bunga lebih sulit dikenali dibandingkan dengan warna dari suatu bunga. Namun

temuan Belz et al., (2013) justru menunjukkan bahwa aroma beberapa tumbuhan

berbunga mampu menarik kedatangan parasitoid.

Perbedaan tingkat persentase parasitasi parasitoid disebabkan oleh perbedaan

perlakuan yang diberikan pada sepasang parasitoid Telenomus sp. yang di sungkup di

kurungan milar. Hal ini diduga karena faktor makanan merupakan unsur utama dan

sangat menentukan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan setiap organisme.

Parasitoid dapat memilih inangnya dan memilih tempat untuk meletakan telurnya

agar dapat hidup terus dan berkembang dengan baik.

Salah satu strategi untuk mengoptimalkan fungsi dan peran musuh alami yang

paling rasional adalah konservasi lingkungan dalam rangka menyediakan pakan yang

cukup dan lingkungan pertumbuhan dan perkembangan yang nyaman bagi organisme

musuh alami (Andow, 1991). Landis et al., (2005) menyebutkan bahwa banyak

tanaman dan tumbuhan merupakan sumber pakan langsung bagi organisme musuh

alami misalnya dengan menyediakan nektar, polen dan secara tidak langsung

menyediakan mangsa dan inang di samping mengelola iklim mikro yang sesuai

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

20

dengan kebutuhan hidup musuh alami. Penambahan tumbuhan berbunga

menguntungkan bagi serangga parasitoid dan berpengaruh positif karena dapat

menarik kedatangan serangga itu sendiri

Menurut van Driesche and Bellows (1996 dalam nurariaty, 2014) parasitoid

menempuh beberapa tahapan untuk memarasit inangnya. Tahapan tersebut adalah

menemukan habitat serangga inang (host habitat finding), melokalisasi dan

menemukan inang (host finding), penerimaan inang (host acceptance) dan kecocokan

terhadap inangnya (host suitability).

Hal ini dipertegas oleh pernyataan Herlinda (2004) dan Herlina (2010), yang

mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat parasitasi maka semakin efektif usaha

pengendalian hayati tingginya tingkat parasitasi pada perlakuan dipengaruhi oleh

ketersediaan inang, daya parasitasi spesies parasitoid, kondisi lingkungan dan

keberadaan musuh alami lain.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Parasitoid Telenomus sp., lebih sering berkunjung dan waktunya paling lama

pada larutan madu 10%, tetapi berbeda tidak nyata dengan pada larutan bunga

Wedelia. Persentase kelompok telur penggerek batang padi putih yang terparasit oleh

telenomus sp., tertinggi pada bunga Wedelia +ekstrak Wedelia 21,94±13,57 % dan

yang terendah yaitu pada perlakuan Pellet 7,07±7,21% .

5.2 Saran

Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat tingkat persentasi telur terparasit

apabila di uji cobakan dilapangan..

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

DAFTAR PUSTAKA

Altieri, M.A., J.R. Cure, and M. Garcia. 1993. The role and enhancement of parasitic

hymenoptera biodiversity in agroecosystems In Hymenoptera and

Biodiversity, Edited by LaSalle and F Gauld. CAB International,

Wallingtord, UK 257-275.

Anggara et al., Kemapanan Parasitoid Telenomus remus (Hymenoptera...122

International Workshop Held at Hawkesbury Agricultural College

Richmond; NSW Australia, 12-15 May 1985. pp 43-59.

Ardjanhar.A.,SS. Siwi dan E. Mahrub E. 2004. Peranan parasitoid telur penggerek

batang padi pada lahan yang diaplikasikan insektisida kimia di daerah

Indramayu.Hlm 471-484 dalam Prosiding Seminar Nasional

Entomologi dalam Perubahan Lingkungan Sosial.Bogor, 5 Oktober

2004.

Baggen, L.R, and G.M. Gurr. 1998. The influence of food on Copidosoma koehleri

(Hymenoptera : Encyrtidae), and the use of flowering plants as habitat

management tool to enhance biological control of potato moth,

Phthrimaea operculella(Lepidoptera : Gelechiidae). Biological Control

11: 9-17.

Conway, G.R, and J.V. Remenyi. 1985. Agricultural ecology and farming systems

research. In Agricultural systems research for developing countries.

Proceedings of an.

Herlina, L. 2010 introduksi Parasitoid, Sebuah Wacana Baru dalam Pengendalian

Hama Kutu Putih Pepaya Paracoccus marginatus. Di Indonesia. Jurnal

Litbang Pertanian, (Online), 30(3), 2011, diakses 03 Oktober 2015.

Hernandez, D., and F. Ferrer, Linares B. 1988. Introduction de Telenomus

remusNixon (Hymenoptera:Scelionidae) to control Spodoptera

frugiperda(Lepidoptera : Noctuidae) in Yaritagua Venezuela. Tropical

Agronomy 39:199-205.

Hill, D.S., 1981 Agriculture in insect Pest of the Tropics and their Control,

Cambridge University Press. New York, New Rochelle, Melbourne,

Sidney.

Idris, 2008. Fluktuasi Populasi Spesies Penggerek Batang Padi di Kabupaten

Konawe. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi

Tenggara. Hlm. 1-5.

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

23

Idris, A.B., and E. Grafius. 1995. Wildflowers as nectar sources for Diadegma

insulare (Hymenoptera : Ichneumonidae), a parasitoid of diamondback

moth (Lepidoptera : Yponometidae). Environmental Entomology

24(6):1727-1735.

Kalshoven, L.G.E. 1981 The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der,

penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve.Terjemahan dari: De

Plagen van de Cultuurgewassen in Indonesie.

Landis, D.A., S.D. Wratten, and G.M. Gurr. 2000. Habitat management to conserve

natural enemies of arthropod pests in agriculture. Annual Rev.

Entomology 45:175-201.

Lewis, W.J., J.O. Stapel, A.M. Cortesero, and K. Takasu. 1998. Understading how

parasitoids balance food and host needs: importance to biological

control. Biological Control 11:175-183.

Mattjik, A.A., dan I.M. Sumertajaya. 2002. PerancanganPercobaan dengan Aplikasi

SAS dan Minitab. Jilid 1 Ed. 2.IPB Press Bogor.

Menalled, F.D., P.C. Marino, S.H. Cage, and D.A. Landis. 1999. Does agricultural

landscape structure affect parasitism and parasitoid diversity, Ecology

Application 9(2):634-641.

Nicholls, C.I., and M.A. Altieri. 2003. Designing spesies-rich, pest-suppresive

agroecosystem through habitat management.[online].

http://agroeco.org /brasil/material/designing_ spesies.htm. [29 Okt

2003] .

Nurariaty A, 1991. Biologi Parasitoid Trichogramma sp. (Hym: Trichogrammattidae)

dan Telenomus sp. (Hym: Scelionidae) pada Penggerek Batang Padi

Kuning Scirpophaga incertulas (Walker) (Lep: Pyralidae). Tesis FPS

IPB.

Nurariaty A, 2014. Pengendalian Hayati Hama dan Konservasi Musuh Alami. IPB

press. Bogor.

Nurariaty, A., ID. Daud, Nur Amin dan S.Nuramirah,2016. Pengembangan Formulasi

sebagai Suplemen Predator Coccinella Sp.untuk Pengendalian Hama

Kutu daun/Wereng Padi.Laporan Penelitian LP2M UNHAS.

Nurariaty,A. 2001. Potensi pemanfaatan parasitoid Trichogramma spp. (Hym:

Trichogrammatidae) pada penggerek batang padi putih Scirpophaga

innotata Walker di Sulawesi Selatan.Disertasi FFS-UNHAS. 135 hal.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

24

Pathak,M,D .,1975. Insect Pest of rice IRRI, Los Banos Philipines

Soehardjan , 1976 . Dinamika Populasi Penggerek Batang Padi Kuning T. Incertulas

(Walker) Disertasi ITB.

Soejitno, j., 1991 Pengendalian Hama Penggerek Padi, Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Puslitbang. Bogor.

Supartha. I. W. 2003. Peranan Pengendalian Hama Terpadu dalam Meningkatkan

Pendapatan Petani dan Pelestarian Lingkungan di Era Pasar

Global.Orasi Ilmiah.

Syaidi ,M.,Nurariaty Agus,Sri Ngatimin Aminah,2017.Pengaruh Pemberian Pellet

dan Tanaman Berbunga terhadap Peranan Parasitoid Telur Penggerek

Batang Padi Putih(Scirpophaga innotata Walker).Skripsi .Fakultas

Pertanian UNHAS.

Takasu, K., and W.J. Lewis. 1993. Host and food foraging of the parasitoid

Microplitis croceipes: learning and physiological state effects.

Biological Control 3:70-74.

Tscharntke, T., M.E. Hochberg, and A.R. Ives. 2001. Parasitoid Population Biology.

Princeton Univ Press, Princeton. Van Driesche, R.G., and T.S.

Bellows Jr. 1996. Biological Control.

Untung, K. 1984.Pengendalian Hama Terpadu . Andi offset, Yogyakarta.

Wahyuni,R.,Wijayanti R,Supriyadi (2013).Peningkatan keragaman tumbuhan

berbunga daya tarik predator hama tanaman padi.J Agron Res

2(5):40.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

i

LAMPIRAN

Tabel Lampiran 1a. Frekuensi kunjungan parasitoid Telenomus sp. terhadap

berbagai jenis bahan pakan buatan dan larutan bunga Wedelia

Perlakuan Frekuensi kunjungan (kali) pada

ulangan

Rata-rata

1 2 3 4 5

Aquades 2 2 1 1 5 2,2

Lar.Madu 2 1 3 2 4 2,4

Mahkota 3 1 4 2 1 2,2

Isi Mahkota 2 3 3 1 1 2.0

Mahkota+Isi Mahkota 1 3 1 1 0 1,2

Pellet 3 1 0 1 4 1,8

Tabel Lampiran 1b. Sidik Ragam Frekuensi kunjungan parasitoid Telenomus sp.

terhadap berbagai jenis bahan pakan buatan dan larutan bunga

Wedelia

SK Db JK KT F Hitung F Tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 4,56 0,91 0,51 2,62 3,89

Acak 24 42,4 1,76

Total 29 46,96

Ket : Tidak berbeda nyata pada Taraf 0,05 dan 0,01

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

ii

Tabel Lampiran 2a. Waktu yang digunakan parasitoid Telenomus sp. pada

berbagai jenis bahan pakan buatan dan larutan bunga Wedelia

Perlakuan Frekuensi kunjungan (kali) pada ulangan Rata-rata

1 2 3 4 5

Aquades 21,3 9,16 2.23 6 28,2 13,38

Lar.Madu 48,78 82,38 57,1 19,53 28,18 47,19

Mahkota 32,36 1,23 44,03 24,5 3,21 21,07

Isi Mahkota 19,03 34,18 26,03 9,15 6,23 18,92

Mahkota +Isi Mahkota 12,06 46,31 8,05 35,16 0,00 20,32

Pellet 15,01 14,33 0,00 6,01 38,18 14,71

Tabel Lampiran 2b. Sidik Ragam Waktu yang digunakan parasitoid Telenomus sp.

pada berbagai jenis bahan pakan buatan dan larutan bunga

Wedelia

SK Db JK KT F Hitung F Tabel

0.05 0.01

Perlakuan 5 3866,54 773,30 2,56 2,62 3,89

Acak 24 7233,93 301,41

Total 29 11100,48

Ket: Tidak berbeda nyata pada Taraf 0,05 dan 0,01

Tabel Lampiran 3 Tingkat Persentase telur PBPP yang terparasit ( %)

Perlakuan Tingkat Persentase telur terparasit (%)

1 2 3 rata-rata Sd

Bunga Wedelia 11.21 8.33 14.55 11.36 3.11

Pellet 6.78 0 14.42 7.07 7.21

Ekstrak Wedelia 34.34 6.43 17.71 19.49 14.04

Bunga Wedelia +Pellet 25.74 10.4 20.41 18.85 7.79

Bunga Wedelia +Ekstrak Wedelia 6.29 30.47 29.06 21.94 13.57

Bunga Wedelia+Pellet+Ekstrak

Wedelia

6.9 22.9 20.62 16.81 8.65

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

iii

Gambar Lampiran 2: Respons imago parasitoid

Gambar lampiran 3: Bentuk kurungan milar yang digunakan pada tingkat

persentase telur terparasit Telenomus sp.

Gambar Lampiran 4: Parasitoid Telenomus sp.

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NTM... · Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan

iv