PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN...

135
PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN DPRD, DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: A’Alimatul Muflihatin NIM : 1112082000085 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN...

Page 1: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN DPRD, DAN

KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

A’Alimatul Muflihatin

NIM : 1112082000085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

ii

PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN DPRD, DAN

KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

A’Alimatul Muflihatin

NIM : 1112082000085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

iii

Page 4: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 5: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Page 6: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Page 7: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : A’Alimatul Muflihatin

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 25 September 1994

3. Agama : Islam

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Alamat : Jl. Lenteng Agung Gg. Upu III RT. 001/ 05

No. 88 Jagakarsa Jakarta Selatan

6. HP : 089620268608

7. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. MIS. Al Islamiyah Lenteng Agung Tahun 2001-2006

2. SMPN 166 Jakarta Tahun 2006-2009

3. SMKN 25 Jakarta Tahun 2009-2012

4. S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Bimbingan Belajar LPIA Tahun 2011-2012

2. Pelatihan Perpajakan Politeknik Global

Indonesia Tahun 2011-2012

Page 8: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

viii

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006-2008)

2. Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMPN 166 Jakarta (2007-2008)

3. ROHIS SMKN 25 Jakarta (2009-2011)

4. Lembaga Dakwah Kampus (LDK Komda FEB) sebagai bendahara

Badan Pengurus Harian (BPH) (2013-2014)

5. Lembaga Dakwah Kampus (LDK FORKAT AS SYAMS) sebagai

bendahara divisi PABK (2014-2015)

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Amir Adil Al Maghfuri

2. Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas, 23 September 1965

3. Pekerjaan Ayah : Pedagang

4. Ibu : Temu

5. Tempat. Tanggal Lahir : Sukoharjo, 19 September 1966

6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah Tangga

7. Alamat : Jl. Lenteng Agung Gg. Upu III

RT. 001/05 No. 88 Jagakarsa Jakarta

Selatan

Page 9: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

ix

THE EFFECT OF AUDIT OPINION, OVERSIGHT BY DPRD, AND THE

CHARACTERISTICS OF LOCAL GOVERNMENTS TO

THE FINANCIAL PERFORMANCE OF LOCAL GOVERNMENTS

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of audit opinion,

oversight by DPRD, the size of local government, the level of regional wealth and

the level of dependence on the central government’s to the financial performance

of regency/city in Indonesian.

The study used secondary data from examination report audit Badan

Pemeriksa Keuangan in 2015.This study using purposive sampling method. Data

analysis technique used multiple linear regressions. The sample in this study was

152 of regency/city in Indonesian.

The study showed that the size of local government and the level of

regional wealth was positive significant with the financial performance of local

governments. While audit opinion, oversight by DPRD and the level of

dependence on the central government was not significant with the financial

performance of local governments.

Keywords: audit opinion, oversight by DPRD, characteristics of local

governments, the financial performance of local governments.

Page 10: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

x

PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN DPRD, DAN

KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh opini audit,

fungsi pengawasan DPRD, ukuran pemerintah daerah, tingkat kekayaan daerah,

dan tingkat ketergantungan pada pusat terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah kabupaten/kota di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan hasil

pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2015. Penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi

linier berganda. Sampel dalam penelitian ini adalah 152 pemerintah

Kabupaten/Kota di Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran pemerintah daerah dan

tingkat kekayaan daerah berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah. Sedangkan opini audit, fungsi pengawasan DPRD, dan tingkat

ketergantungan pada pusat tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Kata kunci: opini audit, fungsi pengawasan DPRD, karakteristik pemerintah

daerah, kinerja keuangan pemerintah daerah.

Page 11: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, Ar-Rahman Ar Rahim yang telah

melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Opini Audit, Fungsi Pengawasan DPRD, dan

Karakteristik Pemerintah Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah

Daerah” dengan baik. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi

Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang telah menuntun umatnya dengan penuh

kesabaran menuju jalan yang diridhai Allah SWT beserta keluarga dan

sahabatnya. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, dan

do’a, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini,

kepada:

1. Kedua orang tua tercinta yang telah menjadi penyemangat terbesar dan terbaik

dalam hidup, memberikan dukungan, perhatian, kasih sayang dan doa yang

selalu terucap tiada henti kepada penulis.

2. Kakakku Ahlal dan Adik-adikku Opi, Yati, Bana dan Badriah dan juga

saudara-saudaraku yang selalu memberikan do’a dan semangat disetiap

kesulitan.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, LC., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Dr. Rini, Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk berdiskusi dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi

ini.

Page 12: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xii

6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing II

sekaligus sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan waktu, memberikan

bimbingan, dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan (detoak bocors) Haryati Indah, Arlia Sari

Artana, Andyn Kusumastuti, Dina Mardiana, Annisa Kamaliah, Raswita

Nengsih, Cut Hani Yurika, Tanti Tifany Aulia, dan Nur Aniah Lubis yang

selalu memberikan keceriaan selama studi di UIN Syarif Hidayatullah dan

memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis.

9. Sahabat terbaikku Ainun Nisa yang selalu memberikan motivasi dan

membantu proses penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman KKN Cemara 2015, Akuntansi 2012, LDK Komda FEB dan

Forkat AS- Syams yang telah memberikan do’a, semangat serta dukungan

kepada penulis.

11. Kepada segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang ikut

membantu kelancaran pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Jakarta, September 2016

A’Alimatul Muflihatin

Page 13: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xiii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM .......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................. ix

ABSTRAK .................................................................................................. x

KATA PENGANTAR .................................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 13

1. Tujuan Penelitian ........................................................... 13

2. Manfaat Penelitian ......................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 16

A. Tinjauan Literatur ................................................................. 16

Page 14: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xiv

1. Agency Theory ............................................................... 16

2. Good Public Governance .............................................. 18

3. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah .......................... 20

4. Opini Audit .................................................................... 27

5. Fungsi Pengawasan DPRD ............................................ 31

6. Karakteristik Pemerintah Daerah .................................. 33

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ......................................... 37

C. Kerangka Pemikiran ............................................................. 42

D. Hipotesis ............................................................................... 44

1. Pengaruh Opini Audit terhadap Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah ........................................................ 44

2. Pengaruh Fungsi Pengawasan DPRD terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah ....................................... 45

3. Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah ....................................... 46

4. Pengaruh Tingkat Kekayaan Daerah terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah ....................................... 47

5. Pengaruh Tingkat Ketergantungan pada Pusat terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah .......................... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 50

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 50

B. Metode Penentuan Sampel ................................................... 50

C. Metode Pengumpulan Data .................................................. 51

Page 15: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xv

D. Metode Analisis Data ........................................................... 53

1. Statistik Deskriptif ......................................................... 53

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 53

3. Analisis Regresi Berganda ............................................ 56

4. Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 57

5. Pengujian Hipotesis ....................................................... 58

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................... 60

1. Variabel Terikat ............................................................. 60

2. Variabel Bebas .............................................................. 61

a. Opini Audit (OPINI) ................................................. 62

b. Fungsi Pengawasan DPRD (FPDPRD) .................... 63

c. Ukuran Pemerintah Daerah (SIZE) ........................... 64

d. Tingkat Kekayaan Daerah (PAD) ............................. 64

e. Tingkat Ketergantungan Pada Pusat (DAU) ............ 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 68

A. Sekilas Gambaran Umum dan Objek Penelitian .................. 68

B. Hasil uji Analisis Data Penelitian ......................................... 70

1. Statistik Deskriptif ......................................................... 70

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................ 74

a. Hasil Uji Normalitas ................................................. 75

b. Hasil Uji Multikolonieritas ....................................... 77

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................... 78

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................ 80

Page 16: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xvi

4. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................. 82

a. Hasil Pengujian Signifikansi Simultan (Uji F) ........ 82

b. Hasil Pengujian Signifikansi Parameter Individual

(Uji t) ....................................................................... 82

C. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan .................................... 85

1. Pengaruh Opini Audit (OPINI) terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah (KNJ) (H1) ................... 85

2. Pengaruh Fungsi Pengawasan DPRD (FPDPRD) terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (KNJ) (H2) ...... 87

3. Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah (SIZE) terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (KNJ) (H3) ...... 88

4. Pengaruh Tingkat Kekayaan Daerah (PAD) terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (KNJ) (H4) ...... 90

5. Pengaruh Tingkat Ketergantungan pada Pusat (DAU)

terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

(KNJ) (H5) .................................................................... 91

BAB V PENUTUP ................................................................................... 93

A. Kesimpulan ........................................................................... 93

B. Saran ..................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 96

LAMPIRAN ............................................................................................... 100

Page 17: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Perbandingan Opini 35 LKPD antara Tahun 2013 dengan Tahun

2014 .................................................................................................... 6

2.1 Kriteria Rasio Kemandirian.............................................................. 24

2.2 Kriteria Penilaian Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah ............ 25

2.3 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................... 37

3.1 Operasional Variabel ........................................................................ 66

4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ................................... 69

4.2 Hasil Statistik Deskriptif .................................................................. 70

4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................................ 77

4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 78

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Uji Glejser ........................... 80

4.6 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 81

4.7 Hasil Uji F ........................................................................................ 82

4.8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual .................................... 83

Page 18: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Grafik Opini atas 539 LKPD Tahun 2014 ......................................... 6

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ............................................................. 48

4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram .......................................... 75

4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot ............................ 76

4.3 Hasil Uji Heteroskedatisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ....... 79

Page 19: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Bukti Pengambilan data LHP BPK 2015 ....................................... 101

2 Data Sampel ................................................................................... 104

3 Data Hasil Output SPSS ................................................................. 112

Page 20: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akibat dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998

mekanisme penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia mengalami banyak

perubahan. Salah satu perubahan tersebut adalah dilaksanakannya otonomi

daerah sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, yang kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, otonomi daerah merupakan

hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan (Saragih dan Setyaningrum, 2015).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tersebut maka,

dalam pelaksanaan pemerintah daerah harus mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sehingga dengan adanya

otonomi daerah aspirasi masyarakat akan mudah tersalurkan, daerah menjadi

lebih maju, mandiri, dapat mensejahterakan masyarakat dan terwujudnya good

governance.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia menilai, tata kelola

keuangan pemerintah daerah yang sering menimbulkan pelanggaran hukum

masih menjadi masalah serius yang harus segera dibenahi sebelum upaya-

Page 21: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

2

upaya mengoptimalkan penggunaan keuangan daerah untuk program-program

kemakmuran rakyat (Permana, 2015).

Hal tersebut dipertegas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam

Ikhtisar Hasil Pemeriksaan semester I (IHPS I) tahun 2015 bahwa

ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mengakibatkan kerugian daerah meliputi 2.422 permasalahan senilai Rp. 1,42

triliun pada 473 pemerintah daerah (BPK, 2015).

Permasalahan tersebut umumnya terjadi karena pejabat yang

bertanggung jawab lalai dan tidak cermat dalam menaati dan memahami

ketentuan yang berlaku, belum optimal melaksanakan tugas dan tanggung

jawab, lemah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian, serta sengaja

tidak mempertanggungjawabkan pengelolaan dana (BPK, 2015).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan selama 11 tahun

terhitung dari berdirinya KPK tahun 2003 sudah ada 56 kepala daerah yang

terjerat kasus korupsi. 56 kepala daerah yang terjerat KPK terdiri dari

gubernur, wakil gubernur, walikota, bupati, dan wakil bupati. Rata-rata dari

para kepala daerah itu terjerat kasus penyalahgunaan wewenang, baik dalam

pengelolaan anggaran dan aset daerah ataupun penyalahgunaan terkait

perizinan. Namun, ada pula kepala daerah yang terjerat kasus penyuapan

(Khabibi, 2015).

Berikut ini kasus korupsi yang terjadi pada kepala daerah diantaranya:

Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten, perkara Tindak Pidana Korupsi (TPK)

memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk

Page 22: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

3

mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili

berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah

(Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah

Konstitusi Republik Indonesia; Mochtar Mohamad, Walikota Bekasi, perkara

TPK dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Bekasi dan atau

perbuatan melakukan percobaan perbantuan, atau permufakatan jahat untuk

memberi atau menjanjikan sesuatu terkait dengan Adipura dan pengesahan

APBD 2010; Yesaya Sombuk, Bupati Biak Numfor, perkara TPK sehubungan

dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian

atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara tersebut

berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan

dengan kewajibannya pengurusan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) tahun anggaran 2014 proyek pembangunan tanggul laut di Kabupaten

Biak Numfor Provinsi Papua (Khabibi, 2015).

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga pemeriksa

keuangan Republik Indonesia. Seluruh pemeriksaan BPK RI dilakukan dalam

rangka mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas keuangan

negara. Untuk mewujudkan akuntabilitas, tidak cukup dengan akuntabilitas

keuangan saja, sementara akuntabilitas kinerja ditinggalkan, atau sebaliknya.

Kedua-duanya harus diwujudkan, dengan demikian dalam pengelolaan

keuangan negara, bagi entitas tidak cukup jika sudah memperoleh opini Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) dalam laporan keuangannya, karena opini WTP

Page 23: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

4

bukanlah segala-galanya, artinya upaya memperoleh opini WTP hendaknya

seiring dengan upaya mencapai kinerja yang baik dalam pengelolaan

keuangan. Idealnya upaya untuk meraih opini WTP juga dibarengi dengan

upaya untuk mencapai kinerja terbaik, tidak terjadi korupsi, dan rakyatnya

makin sejahtera (BPK, 2015).

Pengukuran kinerja merupakan salah satu cara yang dapat digunakan

pemerintah daerah dalam mencapai pemerintahan yang baik. Pasal 4 PP No.

105 tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

daerah menegaskan bahwa pengelolaan keuangan daerah harus dilakukan

secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien,

efektif, transparan, dan tanggung jawab dengan memperhatikan atas keadilan

dan kepatuhan (Noviyanti dan Kiswanto, 2016).

Kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam seluruh tahapan

penyelenggaraan baik di pemerintah pusat maupun di pemerintah daerah.

Kinerja pemerintah saat ini sering dinilai tidak produktif, tidak efisien, rendah

kualitas, miskin inovasi, dan kreatifitas. Sehingga, pemerintah daerah dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat masih sangat kurang baik dan

belum dapat mencapai tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Kinerja keuangan pemerintah daerah dapat dilihat dari Laporan Hasil

Pemeriksaan Keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemeriksaan

dari BPK sangatlah penting untuk dilakukan mengingat banyaknya kasus

korupsi atau penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kesengsaraan

rakyat.

Page 24: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

5

Pemeriksaan keuangan negara dilakukan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) yang terdiri dari pemeriksaan keuangan, pemeriksaan

kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Hasil dari pemeriksaan

tersebut adalah opini audit, temuan audit, dan rekomendasi.

Opini audit yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

diantaranya adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan

Pengecualian (WDP), Tidak Wajar (TW), dan Tidak Memberikan Pendapat

(TMP). WTP merupakan opini terbaik yang diberikan BPK dalam

pemeriksaan keuangan pemerintah.

Kinerja keuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai sangat

baik hingga mendapatkan penghargaan tertinggi dari BPK berupa WTP

(Wajar Tanpa pengecualian). Namun prestasi ini harus terus dijaga dengan

kerja keras dan kedisiplinan perangkat pemerintah Provinsi NTB

(Administrator, 2015).

Hasil pemeriksaan BPK dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan semester II

(IHPS II) Tahun 2015 mengungkapkan hasil pemeriksaan atas 35 Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2014 dari 539 pemerintah

daerah yang wajib menyerahkan LKPD Tahun 2014. Hasil pemeriksaan atas

35 LKPD mengungkapkan 1 opini WTP (3%), 17 opini WDP (48%). 1 opini

TW (3%) dan 16 opini TMP (46%). Hasil pemeriksaan atas 504 LKPD 2014

telah dilaporkan dalam IHPS I Tahun 2015. (BPK, 2015).

Hasil pemeriksaan atas seluruh LKPD Tahun 2014 yang terdiri dari 539

LKPD, BPK memberikan opini WTP atas 252 (47%) LKPD, opini WDP atas

Page 25: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

6

247 (46%) LKPD, opini TMP atas 35 (6%) LKPD, dan opini TW atas 5 (1%)

LKPD seperti terlihat dalam Gambar 1.1 sebagai berikut:

Sumber: IHPS BPK Semester II (2015)

Gambar 1.1

Grafik Opini atas 539 LKPD Tahun 2014

Dalam IHPS BPK Semester II Tahun 2015 disajikan perbandingan opini

pemerintah daerah pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel 1.1

dibawah ini:

Tabel 1.1

Perbandingan Opini 35 LKPD antara Tahun 2013 dengan Tahun 2014

No Entitas Opini Tahun 2013 Opini Tahun 2014

1 Labuhanbatu Utara WDP WTP

2 Mandailing Natal TMP WDP

3 Nias Barat TMP TMP

4 Nias Selatan TMP TMP

5 Nias Utara TMP WDP

6 Padang Lawas TMP WDP

7 Toba Samosir WDP WDP

8 Kota Tanjung Balai TMP WDP

9 Kupang TMP WDP

10 Lembata WDP WDP

11 Malaka - TMP

12 Nagekeo WDP WDP

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 26: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

7

Tabel 1.1 (Lanjutan)

No Entitas Opini Tahun 2013 Opini Tahun 2014

13 Rote Ndao TMP WDP

14 Sikka WDP WDP

15 Tana Tidung WDP WDP

16 Seram Bagian Barat TMP TMP

17 Seram Bagian Timur TMP TMP

18 Kota Ambon WDP WDP

19 Biak Numfor WDP TW

20 Boven Digoel TMP TMP

21 Deiyai TMP TMP

22 Dogiyai TMP TMP

23 Intan Jaya TMP TMP

24 Keerom TMP TMP

25 Mamberamo Raya TMP TMP

26 Mamberamo Tengah TMP TMP

27 Nduga TMP WDP

28 Pegunungan Bintang WDP WDP

29 Puncak TMP TMP

30 Sarmi TMP TMP

31 Supiori WDP WDP

32 Tolikara TMP TMP

33 Waropen TMP TMP

34 Manokrawi Selatan - WDP

35 Pegunungan Arfak - WDP

Sumber: IHPS BPK Semester II (2015)

Berdasarkan tabel 1.1 terdapat 1 LKPD yang mengalami kenaikan dari

WDP menjadi WTP yaitu Kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumatera

Utara. Kenaikan opini tersebut disebabkan Pemkab Labuhanbatu Utara telah

melakukan proses penyelesaian permasalahan kas di Bendahara Pengeluaran

melalui pembebanan sementara oleh Tim Penyelesaian Kerugian Daerah

(TPKD) dan telah melakukan rekonsiliasi aset tetap antara neraca dan KIB

Page 27: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

8

(Kartu Inventaris Barang) Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) serta telah

menyajikannya dalam neraca per 31 Desember 2014 (BPK, 2015).

Adapun, 7 LKPD mengalami kenaikan opini dari TMP menjadi WDP

yaitu LKPD Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten

Padang Lawas, Kota Tanjung balai, Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote

Ndao, dan Kabupaten Nduga. Kenaikan itu dikarenakan entitas tersebut telah

melaksanakan perbaikan atas kelemahan LKPD tahun sebelumnya (BPK,

2015).

Berdasarkan uraian diatas masih banyak LKPD yang mendapatkan opini

selain WTP bahkan ada yang mendapatkan opini TMP. Hal ini menunjukkan

kinerja pemerintah daerah masih kurang baik.

Opini audit yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

dapat mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah menjadi lebih baik

sebagaimana yang telah dibuktikan dalam penelitian Suryaningsih dan

Sisdyani (2016), dan Masdiantini dan Erawati (2016) yang mengungkapkan

bahwa opini audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Namun, berbeda dengan Marfiana dan Kurniasih (2013) yang menyatakan

bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

Adanya pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), maka

perlu juga pengawasan yang dilakukan oleh pihak legislatif atau Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Hal ini perlu dilakukan untuk

menghindari tindak kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah.

Page 28: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

9

Oleh karena itu, fungsi pengawasan DPRD dapat mempengaruhi kinerja

keuangan pemerintah daerah. Penelitian terkait dengan fungsi pengawasan

DPRD dilakukan oleh Noviyanti dan Kiswanto (2016), Saragih dan

Setyaningrum (2015), dan Kusumawardani (2012) yang mengungkapkan

pengawasan DPRD berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifianti, et al. (2013)

yang membuktikan fungsi pengawasan DPRD tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan adalah

karakteristik pemerintah daerah. Karakteristik pemerintah adalah identitas

yang dimiliki oleh setiap pemerintah daerah yang dapat membedakannya

dengan daerah lain. Perbedaan karakteristik antar daerah diasumsikan

mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah seperti

penelitian yang dilakukan oleh Masdiantini dan Erawati (2016), Noviyanti dan

Kiswanto (2016), Kusumawardani (2012), dan Lin, et al. (2010).

Karakteristik pemerintah daerah dapat diukur dengan ukuran (size)

daerah, tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pusat

(Noviyanti dan Kiswanto, 2016).

Kinerja keuangan pemerintah daerah dipengaruhi oleh ukuran (size)

daerah ditemukan oleh sejumlah peneliti, antara lain Masdiantini dan Erawati

(2016), Kusumawardani (2012), dan Lin, et al. (2010). Hal ini berbeda dengan

penelitian Noviyanti dan Kiswanto (2016), dan Arifianti, et al. (2013) yang

Page 29: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

10

menyatakan bahwa ukuran (size) daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Selain dipengaruhi oleh ukuran (size) daerah, kinerja keuangan

pemerintah daerah juga dipengaruhi oleh tingkat kekayaan daerah sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lin, et al. (2010), dan Mustikarini

dan Fitriasari (2012). Sementara hasil penelitian Noviyanti dan Kiswanto

(2016), Artha, et al. (2015), Kusumawardani (2012), dan Coll, et al. (2006)

menunjukkan bahwa tingkat kekayaan daerah tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah.

Karakteristik pemerintah daerah lainnya dilihat dari tingkat

ketergantungan pada pusat. Tingkat ketergantungan pada pusat berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah sesuai hasil penelitian yang

dilakukan oleh Noviyanti dan Kiswanto (2016), dan Coll, et al. (2006).

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Artha, et al. (2015) tingkat

ketergantungan pada pusat tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Opini Audit, Fungsi Pengawasan DPRD, dan

Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah”. Menurut peneliti, topik ini sangat menarik untuk

diteliti, karena beberapa hal yaitu pertama, terjadinya ketidakkonsitenan dari

penelitian-penelitian sebelumnya dan belum banyak yang melakukan

penelitian terkait topik diatas. Kedua, peneliti ingin mengetahui

Page 30: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

11

perkembangan dari kinerja keuangan pemerintah daerah dengan cakupan

objek penelitian yang lebih luas berdasarkan saran yang dikemukakan oleh

penelitian sebelumnya. Ketiga, penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi

kinerja keuangan pemerintah daerah untuk tujuan perbaikan kinerja di masa

mendatang.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dari penelitian yang

dilakukan oleh Noviyanti dan Kiswanto (2016). Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya adalah variabel independen yang digunakan

Noviyanti dan Kiswanto (2016) adalah ukuran pemerintah daerah, tingkat

kekayaan daerah, tingkat ketergantungan pada pusat, belanja daerah, ukuran

legislatif, dan temuan audit, sedangkan peneliti menambahkan variabel opini

audit serta menghilangkan variabel belanja daerah dan temuan audit karena

terbatasnya data dan waktu. Populasi yang digunakan adalah pemerintah

daerah kabupaten/kota dengan tahun penelitian 2011-2013 sedangkan, peneliti

hanya menggunakan satu tahun anggaran. Variabel dependen Noviyanti dan

Kiswanto (2016) adalah kinerja keuangan pemerintah daerah yang diukur

dengan rasio efisiensi berbeda dengan peneliti yang menggunakan pengukuran

dengan rasio kemandirian.

Penelitian berikutnya mengacu pada Heriningsih dan Marita (2013).

variabel independen yang digunakan dalam penelitian Heriningsih dan Marita

(2013) adalah opini audit dan kinerja keuangan pemerintah daerah dengan

variabel dependen tingkat korupsi sedangkan, peneliti menambahkan variabel

fungsi pengawasan DPRD dan Karakteristik Pemerintah Daerah sebagai

Page 31: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

12

variabel independen dan kinerja keuangan pemerintah daerah sebagai variabel

dependen yang menjadi pembeda dari penelitian sebelumnya. Populasi pada

penelitian Heriningsih dan Marita (2013) adalah pemerintah kabupaten/kota di

Pulau Jawa periode 2008-2010 sedangkan, peneliti hanya menggunakan satu

tahun anggaran 2014 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.

Penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

Arifianti, et al. (2013). Peneliti, hanya menggunakan variabel fungsi

pengawasan DPRD dan ukuran daerah berbeda dengan penelitian Arifianti, et

al. (2013), variabel Independen yang digunakan yaitu kelemahan sistem

pengendalian internal, ketidakpatuhan peraturan pada pemerintah daerah,

tindak lanjut rekomendasi, pengawasan masyarakat, fungsi pengawasan

DPRD, ukuran aset, dan tipe pemerintah daerah. Populasi penelitian Arifianti,

et al. (2013) adalah seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia

dengan tahun anggaran 2011. Berbeda dengan peneliti yang menggunakan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2014. Proksi

Arifianti, et al. (2013) untuk variabel dependen kinerja pemerintah daerah

menggunakan skor kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang

dipublikasikan oleh Kementerian Dalam Negeri (kemendagri) berbeda dengan

peneliti yang menggunakan proksi rasio kemandirian dari Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah (LKPD).

Page 32: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

13

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang hendak

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah opini audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah?

2. Apakah fungsi pengawasan DPRD berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah?

3. Apakah ukuran pemerintah daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah?

4. Apakah tingkat kekayaan daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah?

5. Apakah tingkat ketergantungan pada pusat berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah?

6. Apakah opini audit, fungsi pengawasan DPRD, ukuran pemerintah daerah,

tingkat kekayaan daerah, dan tingkat ketergantungan daerah secara

bersamaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut :

a. Pengaruh dari opini audit terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

Page 33: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

14

b. Pengaruh dari fungsi pengawasan DPRD terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

c. Pengaruh dari ukuran pemerintah daerah dari kinerja keuangan

pemerintah daerah?

d. Pengaruh dari tingkat kekayaan daerah terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah?

e. Pengaruh dari tingkat ketergantungan pada pusat terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah?

f. Pengaruh dari opini audit, fungsi pengawasan DPRD, ukuran

pemerintah daerah, tingkat kekayaan daerah, dan tingkat

ketergantungan daerah secara bersamaan terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk

menambah ilmu pengetahuan.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang kinerja keuangan

pemerintah daerah yang merupakan hak bagi setiap masyarakat

untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pemerintah daerah.

Serta dapat menumbuhkan kesadaran terhadap masyarakat untuk

melakukan pengawasan kinerja keuangan pemerintah daerah.

Page 34: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

15

3) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai audit pemerintahan terutama

tentang pengaruh opini audit, fungsi pengawasan DPRD,

karakteristik pemerintah terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

b. Kontribusi Praktis

1) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebagai tinjauan yang

diharapkan dapat dijadikan informasi untuk memberikan gambaran

tentang upaya dan peran auditor dalam melakukan pemeriksaan.

Sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah dan

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2) Pemerintah Daerah, diharapkan dapat bermanfaat dalam

mempertahankan dan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) serta memperbaiki kinerja keuangan pemerintah daerah

sehingga pemerintah daerah dapat menjadikan daerahnya menjadi

lebih maju, mandiri, terwujudnya tata kelola pemerintahan yang

baik serta mensejahterakan rakyatnya.

Page 35: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Agency Theory

Teori keagenan (agency theory) merupakan landasan teori dalam

penelitian ini karena dapat menjelaskan konsep tata kelola pemerintahan.

Mengacu pada teori keagenan dari Jensen dan Meckling (1976) yang

menyatakan bahwa hubungan keagenan sebagai kontrak, yang muncul

ketika satu orang atau lebih sebagai pemilik (principal) untuk

memperkerjakan orang lain (agent) agar dapat memberikan suatu jasa

kepada principal dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan

keputusan kepada agent tersebut (Arifianti, et al., 2013).

Dalam lingkup pemerintahan daerah di Indonesia, terdapat beberapa

hubungan keagenan, yaitu antara masyarakat dan pemerintah daerah,

masyarakat dan DPRD, dan DPRD dan pemerintah daerah (Nuraeni,

2014).

Menurut Meisser, et al., (2006) dalam Masdiantini dan Erawati

(2016) hubungan keagenan ini mengakibatkan dua permasalahan yaitu

terjadinya asimetris informasi (information asymmetry), dan terjadinya

konflik kepentingan (conflict of interest).

Jensen dan Meckling mengidentifikasikan ada dua acara untuk

mengurangi masalah keagenan yaitu investor luar melakukan pengawasan

Page 36: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

17

(monitoring), dan Manajer sendiri melakukan pembatasan atas tindakan-

tindakannya (bonding) (Kodrat dan Herdinata, 2009).

Pernyataan Jensen dan Meckling mengharuskan pemerintah daerah

melakukan pengawasan sehingga dapat mengurangi terjadinya masalah

keagenan. Hal ini dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) yang memberikan pengawasan jalannya penyelenggaraan

pemerintahan daerah serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang

melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(LKPD) dan Kinerja Pemerintah Daerah.

Sesuai dengan tugasnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjadi

salah satu pihak yang berperan besar dalam menjaga dan memastikan

keuangan negara dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat. Oleh karena itu, BPK RI akan memprioritaskan pemeriksaannya

yang dapat mendorong penggunaan keuangan negara secara transparan

dan akuntabel untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat (BPK, 2015).

Konteks sektor publik bahwa pengertian akuntabilitas sebagai

kewajiban pemegang amanah (pemerintah) untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan

segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada

pihak pemberi amanah (masyarakat) yang memiliki hak untuk meminta

pertanggungjawaban tersebut. Pernyataan ini mengandung arti bahwa

dalam pengelolaan pemerintah daerah terdapat hubungan keagenan (teori

Page 37: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

18

keagenan) antara masyarakat sebagai principal dan pemerintah daerah

sebagai agent (Noviyanti dan Kiswanto, 2016).

Teori keagenan ini dijadikan landasan teori dalam penelitian ini

untuk menjelaskan adanya konflik antara pemerintah daerah sebagai agent

dan masyarakat sebagai principal yang berkaitan dengan penggunaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dapat

menggambarkan kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia.

2. Good Public Governance

Pengertian Governance dapat diartikan sebagai cara mengelola

urusan-urusan publik. World Bank memberikan definisi governance

sebagai berikut (Mardiasmo, 2009):

“the way state power is used in managing economic and social

resources for development of society.”

Sementara itu, United Nation Development Program (UNDP)

mendefinisikan governance sebagai:

“the exercise of political, economic, and administrative authority to

manage a nation’s affair at all levels.”

Dalam hal ini, World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah

mengelola sumber daya sosial dan ekonomi untuk kepentingan

pembangunan masyarakat sedangkan, UNDP lebih menekankan pada

aspek politik, ekonomi, dan administratif dalam pengelolaan negara

(Mardiasmo, 2009).

Political governance mengacu pada proses pembuatan kebijakan

(policy/strategy/ formulation). Economic governance mengacu pada proses

Page 38: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

19

pembuatan keputusan di bidang ekonomi yang berimplikasi pada masalah

pemerataan, penurunan kemiskinan, dan peningkatan kualitas hidup.

Administrative governance mengacu pada sistem implementasi kebijakan.

Jika mengacu pada program World Bank dan UNDP, orientasi

pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan good governance.

(Mardiasmo, 2009).

Sementara itu, World Bank mendefinisikan good governance sebagai

suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan

bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang

efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi

baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran

serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas

usaha (Mardiasmo, 2009).

Mardiasmo (2009) berpendapat bahwa untuk mewujudkan good

public and corporate governance dalam rangka menciptakan kesejahteraan

masyarakat, maka diperlukan serangkaian reformasi di sektor publik

(public sector reform). Dimensi sektor publik tersebut tidak saja sekedar

perubahan format lembaga, akan tetapi mencakup pembaharuan alat-alat

yang digunakan untuk mendukung jalannya lembaga-lembaga publik

tersebut secara ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.

Mardiasmo (2009) menyatakan bahwa akuntabilitas publik adalah

kewajiban pihak pemegang amanat (agent) untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan

Page 39: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

20

segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada

pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan

untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

Menurut Bahrullah (2013) terdapat dua jenis akuntabilitas, yaitu:

a. Akuntabilitas keuangan, menekankan kepada pertanggungjawaban

integritas keuangan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan

sehingga praktik-praktik penyimpangan, kecurangan dan Korupsi

Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam keuangan dapat dihindari.

b. Akuntabilitas kinerja, menekankan kepada pertanggungjawaban atas

penggunaan sumber daya publik secara efisien, efektif, dan ekonomis

dalam memberikan yang berkualitas sesuai harapan publik.

3. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, kinerja adalah

keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai

sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas

terukur.

Rai (2011) menjelaskan ada suatu ungkapan yang mengambarkan

pentingnya pengukuran kinerja dihubungkan dengan perbaikan mutu

manajemen, yaitu:

“Jika sesuatu tidak dapat dikuantifikasi, maka sulit diukur

Jika sesuatu tidak dapat diukur, maka tidak dapat dievaluasi

Jika sesuatu tidak dapat dievaluasi, maka tidak dapat diperbaiki

Jika sesuatu tidak dapat diperbaiki, maka tidak akan ada kemajuan

Jika tidak ada kemajuan, maka untuk apa ada manajemen?”

Page 40: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

21

Ungkapan di atas menunjukkan bahwa untuk mencapai kemajuan

organisasi perlu dilakukan perbaikan kinerja. Untuk memperbaiki perlu

dilakukan evaluasi. Cara untuk melakukan evaluasi adalah dengan

pengukuran kinerja. Agar dapat diukur maka kinerja harus dapat

dikuantifikasi (Rai, 2011).

Secara umum kinerja di sektor publik lebih sulit untuk dikuantifikasi

dibandingkan dengan sektor privat karena sebagian besar hasil kinerja

bersifat kualitatif. Contohnya adalah peningkatan keamanan, perbaikan

mutu kesehatan, atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kesulitan

dalam menguantifikasi kinerja merupakan salah satu alasan sulitnya

melakukan pengukuran kinerja sektor publik (Rai, 2011).

Pengukuran kinerja berfungsi untuk menilai sukses atau tidaknya

suatu organisasi, program, atau kegiatan. Pengukuran kinerja diperlukan

untuk menilai tingkat besarnya terjadi penyimpangan antara kinerja aktual

dan kinerja yang diharapkan. Dengan mengetahui penyimpangan tersebut,

dapat dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan kinerja. Alasan yang

mendasari pentingnya pengukuran kinerja sektor publik terkait dengan

tanggung jawabnya dalam memenuhi akuntabilitas dan harapan

masyarakat. Organisasi sektor publik bertanggung jawab atas penggunaan

dana dan sumber daya dalam hal kesesuaiannya dengan prosedur, efisiensi,

dan ketercapaian tujuan (Rai, 2011).

Menurut Rai (2011), pengukuran kinerja pada sektor publik memiliki

beberapa tujuan sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

22

a. Menciptakan akuntabilitas publik

Dengan melakukan pengukuran kinerja, akan diketahui apakah

sumber daya digunakan secara ekonomis, efisien, sesuai dengan

peraturan, dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi

Pengukuran kinerja sangat penting untuk melihat apakahh suatu

organisasi berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau menyimpang

dari tujuan yang ditetapkan.

c. Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya

Pengukuran kinerja akan sangat membantu pencapaian tujuan

organisasi dalam jangka panjang serta membentuk upaya pencapaian

budaya kerja yang lebih baik di masa mendatang.

d. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai

Dengan adanya pengukuran atas kinerja pegawai, dapat diketahui

apakah mereka telah bekerja dengan baik atau sebaliknya. Pengukuran

kinerja dapat menjadi media pembelajaran bagi pegawai untuk

meningkatkan kinerja di masa mendatang dengan melihat cerminan

kinerja di masa lalu dan evaluasi kinerja di masa sekarang.

e. Memotivasi pegawai

Pengukuran kinerja dapat dijadikan alat untuk memotivasi

pegawai dengan memberikan imbalan kepada pegawai yang memiliki

kinerja yang baik.

Page 42: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

23

Pengukuran kinerja organisasi publik dapat dilakukan dengan

menggunakan indikator kinerja. Konsep pengukuran kinerja pemerintah

dimulai dari pengukuran terhadap tingkat kehematan (ekonomi) dan

tingkat kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dalam kegiatan

pemrolehan (procurement), input, dilanjutkan dengan pengukuran tingkat

efisiensi dalam proses pengolahan input menjadi output dan diakhiri

dengan pengukuran tingkat efektivitas output terhadap program/kegiatan

yang sudah ditetapkan (outcome) (Rai, 2011).

Beberapa penelitian menggunakan pengukuran kinerja diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Rasio Kemandirian

Rasio ini menggambarkan ketergantungan daerah terhadap

sumber dana ekstern dan tingkat partisipasi masyarakat dalam

pembangunan daerah. Semakin tinggi rasio kemandirian berarti

semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan

retribusi daerah yang merupakan komponen utama pendapatan asli

daerah yang akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan

mesyarakat (Wakhyudi dan Tarunasari, 2013).

Menurut Halim dan Kusufi (2012) rasio kemandirian

menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai

sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada

masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber

keuangan yang diperlukan daerah.

Page 43: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

24

Kemandirian daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya

pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan total

pendapatan transfer. Berikut rumus perhitungan rasio kemandirian:

Keterangan :

KNJ = Kinerja Keuangan PemerintahDaerah

i = Pemerintah Kabupaten/Kota

Kriteria untuk menentukan tingkat kemandirian pemerintah

daerah ditampilkan pada tabel 2.1 dibawah ini:

Tabel 2. 1

Kriteria Rasio Kemandirian

Kemampuan

Keuangan Kemandirian (%)

Rendah Sekali 0 - 25

Rendah 25 - 50

Sedang 50 - 75

Tinggi 75 - 100

Sumber: Keputusan Mendagri No.690.900.327

Tahun 1996 dalam Soedarsa dan Putri (2014)

b. Rasio Efisiensi

Secara sederhana, efisiensi merupakan perbandingan antara

output dan input. Suatu organisasi dapat dikatakan efisien apabila

organisasi tersebut: (1) menghasilkan output yang lebih besar dengan

menggunakan input tertentu; (2) menghasilkan output tetap untuk

input yang lebih rendah dari yang seharusnya; (3) menghasilkan

produksi yang lebih besar dari penggunaan sumber dayanya; dan (4)

mencapai hasil dengan biaya serendah mungkin (Rai, 2011).

KNJ = 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐀𝐬𝐥𝐢 𝐃𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐢

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐟𝐞𝐫 𝐃𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐢

Page 44: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

25

Noviyanti dan Kiswanto (2016) mengukur rasio efisiensi

dengan membandingkan antara output dan input, dengan output

adalah realisasi pengeluaran dan input adalah realisasi penerimaan.

Sedangkan, Masdiantini dan Erawati (2016) mengukur rasio efisiensi

dengan membandingkan antara realisasi biaya untuk memperoleh

pendapatan dengan realisasi pendapatan. Semakin kecil rasio

efisiensi berarti kinerja pemerintahan semakin baik.

Adapun kriteria untuk menetapkan efisiensi pengelolaan

keuangan daerah dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2. 2

Kriteria Penilaian Efisiensi Pengelolaan

Keuangan Daerah

% Kinerja

Keuangan Kriteria

100 ke atas

90 - 100

80 - 90

60 - 80

Dibawah 60

Tidak Efisien

Kurang Efisien

Cukup Efisien

Efisien

Sangat Efisien

Sumber: Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun

1996 dalam Soedarsa dan Putri (2014)

c. Rasio Aktivitas Daerah

Rasio aktivitas menggambarkan bagaimana peranan pemerintah

memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin (operasional)

dan belanja pembangunan (modal) secara optimal. Diantaranya rasio

aktivitas adalah sebagai berikut (Halim & Kusufi, 2012):

Page 45: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

26

1) Rasio Keserasian

Rasio ini menggambarkan bagaimana pemerintah daerah

memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin dan belanja

pembangunan secara optimal. Semakin tinggi prosentase dana

yang dialokasikan untuk belanja rutin berarti prosentase belanja

investasi (belanja pembangunan) yang digunakan untuk

menyediakan sarana prasarana ekonomi masyarakat cenderung

semakin kecil. Secara sederhana, rasio keserasian itu dapat

diformulasikan sebagai berikut (Halim & Kusufi, 2012):

2) Penyerapan Dana per Triwulan

Penyerapan dana per triwulan menggambarkan kemampuan

pemerintah daerah dalam melaksanakan dan mempertanggung-

jawabkan secara periodik atas kegiatan yang direncanakan pada

masing-masing triwulan. Hal ini sesuai dengan Pasal 37

Peraturan Pemerintah Nomor 105 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah yang menegaskan

bahwa pemerintah daerah menyampaikan laporan triwulan

pelaksanaan APBD kepada DPRD. (Halim & Kusufi, 2012).

Rasio Belanja Rutin = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐚 𝐑𝐮𝐭𝐢𝐧

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐏𝐁𝐃

Rasio Belanja Pembangunan = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐚 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧𝐚𝐧

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐏𝐁𝐃

Page 46: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

27

3) Rasio pertumbuhan daerah

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan

meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai dari periode-

periode berikutnya. Rasio pertumbuhan bagus maka

kesejahteraan masyarakat juga bagus sehingga menunjukkan

semakin bagus kinerja pemerintah daerah dalam mendorong

penerimaan PAD (Heriningsih dan Marita, 2013).

Dari beberapa rasio yang telah dijabarkan diatas maka,

penelitian ini hanya menggunakan salah satu rasio untuk

mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah yaitu rasio

kemandirian yang mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

Heriningsih dan Marita (2013).

4. Opini Audit

Opini Audit adalah hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan oleh

auditor atas audit laporan keuangan berdasarkan UU Nomor 15 Tahun

2004. Penjelasan Pasal 16 ayat (1) UU Nomor 15 Tahun 2004 menyatakan

bahwa opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai

kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan

yang didasarkan pada kriteria (i) kesesuaian dengan standar akuntansi

pemerintahan, (ii) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), (iii)

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan (iv) efektivitas

sistem pengendalian intern.

Page 47: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

28

Menurut, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (2007:PSP 03

Standar Pelaporan Pemeriksaan Keuangan, paragraph 03) menyatakan

bahwa laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pemyataan

demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak

dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal jika

nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan audit harus

memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada,

dan tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor.

Pada tahap ini seorang auditor akan memberikan pendapatnya atas

laporan keuangan yang telah di auditnya. Menurut Bastian (2007) ada lima

jenis pendapat auditor diantaranya:

a. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian

Pendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan auditor

apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan

standar auditing, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, dan tidak terdapat kondisi atau

keadaan tertentu yang memerlukan bahasa penjelas. Sementara,

pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas diberikan

apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan

standar auditing, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi

tertentu yang memerlukan bahasa penjelas. Kondisi atau keadaan

Page 48: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

29

yang memerlukan bahasa penjelasan tambahan antara lain dapat

diuraikan sebagai berikut:

1) Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen lain. Auditor harus menjelaskan hal ini dalam

paragraf pengantar untuk menegaskan pemisahan tanggung

jawab dalam pelaksanaan audit.

2) Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan

oleh profesi atau pihak yang berwenang. Penyimpangan

tersebut adalah penyimpangan yang terpaksa dilakukan agar

tidak menyesatkan pemakai laporan keuangan hasil audit.

Auditor harus menjelaskan penyimpangan yang dilakukan

berikut estimasi terhadap pengaruh serta alasan dilakukannya

penyimpangan ini dalam satu paragraf khusus.

3) Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang

material.

4) Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

5) Auditor menemukan adanya suatu perubahan material dalam

penggunaan prinsip dan metode akuntansi.

b. Pendapat Wajar dengan Pengecualian

Pendapat Wajar dengan Pengecualian diberikan apabila:

Page 49: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

30

1) Tidak ada bukti yang kompeten dan mencukupi atau adanya

pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak

memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

2) Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan

dari prinsip akuntansi yang berlaku umum dan berdampak

material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara

keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa

pengungkapan yang tidak memadai maupun perubahan dalam

prinsip akuntansi. Auditor harus menjelaskan alasan

pengecualian dalam satu paragaraf terpisah sebelum paragraf

pendapat.

c. Pendapat Tidak Wajar

Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor harus

menjelaskan alasan yang mendukung dikeluarkannya pendapat tidak

wajar, dan dampak utama dari hal yang menyebabkan pendapat tidak

wajar diberikan terhadap laporan keuangan. Penjelasan tersebut

harus dinyatakan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat.

d. Pendapat tidak memberikan pendapat

Pernyataan auditor untuk tidak memberikan pendapat ini layak

diberikan apabila:

Page 50: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

31

1) Ada pembatasan yang sangat material terhadap lingkup audit,

baik oleh klien maupun karena kondisi tertentu.

2) Auditor tidak indepeden terhadap klien.

Pernyataan ini tidak dapat diberikan apabila auditor yakin

bahwa terdapat penyimpangan yang material dari prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Auditor tidak diperkenankan mencantumkan

paragraf lingkup audit apabila ia menyatakan untuk tidak

memberikan pendapat. Ia harus menyatakan alasan mengapa

auditnya tidak berdasarkan standar yang ditetapkan oleh otoritas

yang berwenang dalam satu paragaraf penjelas.

e. Pendapat Tidak Penuh

Pendapat ini sebenarnya bukan merupakan suatu jenis pendapat

tersendiri. Pendapat tidak penuh adalah pendapat atas unsur tertentu

dalam laporan keuangan. Pendapat ini boleh dinyatakan jika auditor

menyatakan tidak memberikan pendapat atau menyatakan pendapat

tidak wajar atas laporan keuangan secara keseluruhan.

Dalam penelitian ini opini yang digunakan adalah opini yang

diberikan oleh BPK RI. Peneliti mencoba memahami apakah opini terbaik

WTP yang didapatkan oleh pemerintah daerah dapat meningkatkan

kinerja.

5. Fungsi Pengawasan DPRD

Terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya

kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu pengawasan,

Page 51: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

32

pengendalian, dan pemeriksaan. Ketiga hal tersebut pada dasarnya berbeda

baik konsepsi maupun aplikasinya. Pengawasan mengacu pada tindakan

atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif (yaitu

masyarakat dan DPR/DPRD) untuk turut mengawasi kinerja

pemerintahan. Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan

oleh eksekutif (pemerintah) untuk menjamin dilaksanakannya sistem dan

kebijakan manajemen sehingga tujuan organisasi tercapai. Pemeriksaan

(audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki

independensi dan memiliki kompetensi professional untuk memeriksa

apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar kinerja yang

ditetapkan (Mardiasmo, 2009).

Pada tataran teknis aplikatif juga berbeda, pengawasan oleh

DPR/DPRD dilakukan pada tahap awal. Pengendalian dilakukan terutama

pada tahap menengah (operasionalisasi anggaran), yaitu level

pengendalian manajemen (management control) dan pengendalian tugas

(task control), sedangkan pemeriksaan dilakukan pada tahap akhir. Objek

yang diperiksa berupa kinerja anggaran (anggaran policy), dan laporan

pertanggungjawaban keuangan yang terdiri atas laporan dan nota

perhitungan APBN/APBD, neraca, dan laporan aliran kas (Mardiasmo,

2009).

Lembaga legislatif atau DPRD merupakan lembaga yang memiliki

posisi dan peran strategis terkait dengan pengawasan keuangan daerah.

Dilihat dari keuangan daerah maka menunjukkan kinerja pemerintah

Page 52: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

33

daerah tersebut. Banyaknya jumlah anggota DPRD diharapkan dapat

meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah daerah sehingga

berdampak dengan adanya peningkatan kinerja pemerintah daerah.

Semakin besar jumlah anggota legislatif diharapkan dapat meningkatkan

kinerja pemerintah daerah melalui adanya pengawasan (Noviyanti dan

Kiswanto, 2016).

6. Karakteristik Pemerintah Daerah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online,

karakteristik adalah mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan

tertentu (Setiawan, 2012). Dalam penelitian ini, menjelaskan karakteristik

pemerintah daerah dengan menggunakan ukuran pemerintah daerah yang

diukur dengan total aset di masing-masing pemerintah daerah, tingkat

kekayaan daerah yang diukur dengan perbandingan antara pendapatan asli

daerah dengan total pendapatan, dan tingkat ketergantungan kepada

pemerintah pusat yang diukur dengan dana alokasi umum dibandingkan

dengan total pendapatan seperti penelitian yang dilakukan oleh Noviyanti

dan Kiswanto (2016), Artha, et al. (2015), dan Mustikarini dan Fitriasari

(2012). Berikut ini penjelasan dari masing-masing variabel:

a. Ukuran Pemerintah Daerah (Size)

Ukuran pemerintah daerah untuk mengetahui besar kecilnya

obyek dari pemerintah daerah tersebut (Noviyanti dan Kiswanto,

2016). Size dapat diukur dengan berbagai cara, antara lain jumlah

karyawan, total aset, total pendapatan, dan tingkat produksi

Page 53: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

34

(Masdiantini dan Erawati, 2016). Total pendapatan digunakan

Masdiantini dan Erawati (2016) sedangkan, Noviyanti dan Kiswanto

(2016), Mustikarini & Fitriasari (2012) menggunakan total aset

sebagai proksi ukuran pemerintah daerah.

Ukuran yang besar dalam pemerintah akan memberikan

kemudahan kegiatan operasional yang kemudian akan

mempermudah dalam memberi pelayanan masyarakat yang

memadai. Selain itu, kemudahan di bidang operasional juga akan

memberi kelancaran dalam memperoleh Pendapatan Asli Daerah

(PAD) guna kemajuan daerah sebagai bukti peningkatan kinerja

(Kusumawardani, 2012).

Pemerintah daerah yang memiliki ukuran besar memiliki

tuntutan untuk melakukan pengungkapan kinerja keuangan. Karena

ukuran yang besar berarti total aset yang dimiliki pemerintah daerah

juga besar sehingga diperlukan pengungkapan kinerja agar

menghindari tindak penyelewengan atau peyalahgunaan wewenang.

b. Tingkat Kekayaan Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan

daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok

pendapatan asli daerah dipisahkan menjadi empat jenis pendapatan,

yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan

milik daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah (Halim dan

Kusufi, 2012).

Page 54: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

35

Tingkat kekayaan daerah dicerminkan dengan peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan PAD merupakan akses

dari pertumbuhan ekonomi. Jumlah kenaikan kontribusi PAD akan

sangat berperan dalam kemandirian pemerintah daerah yang dapat

dikatakan sebagai kinerja pemerintah daerah (Noviyanti dan

Kiswanto, 2016).

Pemerintah daerah memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD)

beragam yang salah satunya tergantung dari kekayaan daerah yang

dimilikinya. Pemda yang memiliki PAD tinggi seharusnya akan lebih

bebas dalam memanfaatkan kekayaan asli daerahnya untuk

melakukan pengeluaran-pengeluaran daerah (belanja daerah) yang

dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat sehingga

kinerjanya juga diharapkan semakin baik (Mustikarini dan Fitriasari,

2012).

c. Tingkat Ketergantungan pada Pusat (DAU)

Tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat dapat dilihat

dari penerimaan Dana Alokasi Umum. Undang-undang No. 33

Tahun 2004, DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerintahan kemampuan

keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi.

Page 55: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

36

Pemerintah pusat akan memantau pelaksanaan alokasi DAU

sehingga dapat memacu pemerintah daerah agar meningkatkan

kinerja keuangannya (Noviyanti dan Kiswanto, 2016).

Penggunaan Dana Alokasi Umum ditetapkan oleh daerah.

Penggunaan Dana Alokasi Umum (DAU) dan penerimaan umum

lainnya dalam APBD harus tetap pada kerangka pencapaian tujuan

pemberian otonomi kepada daerah yaitu peningkatan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, seperti pelayanan di

bidang kesehatan dan pendidikan (Sudarsana dan Rahardjo, 2013).

Walaupun penggunaan DAU ditetapkan oleh Pemda, namun

dalam penggunaannya harus mengacu pada tujuan otonomi daerah

yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang

semakin baik (Artha, et al., 2015).

Page 56: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

37

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya mengenai Opini Audit (X1), Fungsi Pengawasan DPRD (X2), Ukuran Pemerintah Daerah (X3),

Tingkat Kekayaan Daerah (X4), Tingkat Ketergantungan pada Pusat (X5), dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Y) dapat

dilihat dalam tabel 2.3 sebagai berikut:

Tabel 2. 3

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No

Nama

peneliti

(Tahun)

Metode Penelitian X1 X2 X3 X4 X5 Y Hasil Penelitian

1. Noviyanti

dan

Kiswanto

(2016)

Metode Analisis: Regresi Multiple

Analsis dan Tes Asumsi Klasik.

Populasi: 43 daerah perkotaan pada

tahun 2011 sampai 2013.

Sampel: 129 unit analisis.

Varibel penelitian lainnya:

1. Belanja daerah, dan

2. Temuan audit

√ √ √ √ √ Hasil dari penelitian, diperoleh

kesimpulan bahwa level variabel

dependen terpusat dan pembiayaan

regional memberikan efek positif.

Pengukuran dari legislature

memberikan efek negatif dan

signifikan pada kinerja dari keuangan

pemerintahan daerah. Ukuran dari

pemerintahan daerah, tingkat dari

kekayaan daerah, penemuan audit

tidak memberikan efek pada kinerja

keuangan daerah.

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 57: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

38

Tabel 2.3

(Lanjutan)

No

Nama

peneliti

(Tahun)

Metode Penelitian X1 X2 X3 X4 X5 Y Hasil Penelitian

2. Suryani-

ngsih dan

Sisdyani

(2016)

Metode Analisis: Regrei linier

berganda

Sampel yang digunakan: 295

kabupaten/kota di Indonesia.

Variabel penelitian lainnya:

1. Status daerah

2. Belanja modal

√ √ √ √ Variabel kemakmuran, status daerah,

dan belanja modal daerah tidak

berpengaruh pada kinerja keuangan,

sedangakan tingkat ketergantungan

pada pusat dan opini audit

berpengaruh pada kinerja keuangan

pemerintah daerah.

3. Masdian-

tini dan

Erawati

(2016)

Sampel yang digunakan: 8

kabupaten dan 1 kota di Provinsi

Bali. Pengumpulan data dilakukan

dengan metode observasi

nonpartisipan.

Metode analisis data: Regresi

Linier Berganda.

Variabel Penelitian lainnya:

1. Intergovernmental Revenue,

2. Temuan Audit

√ √ √ √ Ukuran pemerintah daerah dan opini

audit BPK berpengaruh positif

signifikan pada kinerja keuangan

pemerintah kabupaten/kota se-Bali.

Sementara variabel kemakmuran,

intergovernmental revenue dan

temuan audit BPK tidak berpengaruh

pada kinerja keuangan pemerintah

kabupaten/kota se-Bali.

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 58: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

39

Tabel 2.3

(Lanjutan)

No

Nama

peneliti

(Tahun)

Metode Penelitian X1 X2 X3 X4 X5 Y Hasil Penelitian

4. Artha, et

al (2015)

Metode Analisis: Regresi linier

berganda

Sampel yang digunakan:

Kabupaten/Kota di Provinsi NTB.

Variabel penelitian lainnya:

1. Belanja Modal

2. Leverage

3. Temuan Audit

4. Belanja Modal,

5. Leverage, dan

6. Temuan Audit

√ √ √ √ Variabel tingkat kekayaan daerah,

tingkat ketergantungan kepada

Pemerintah Pusat, belanja modal,

leverage dan temuan audit BPK tidak

berpengaruh signifikan terhadap

kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah, sedangkan

ukuran pemerintah daerah

berpengaruh signifikan terhadap

kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah dengan arah

hubungan yang positif.

5. Saragih

dan

Setyaning-

rum

(2015)

Populasi penelitian: Pemerintah

Daerah di Indonesia Tahun 2011-

2012.

Variabel penelitian lainnya:

1. Latar belakang profesi kepala

daerah,

2. Latar belakang pendidikan

kepala daerah,

3. Motif Reelection, dan

4. Kompetisi Politik.

√ √ Hasil penelitian latar belakang profesi

kepala daerah, dan ukuran legislatif

berpengaruh positif signifikan,

sedangkan latar belakang pendidikan,

Kompetisi politik, dan motif

reelection berpengaruh tidak

signifikan.

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 59: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

40

Tabel 2.3

(Lanjutan)

No

Nama

peneliti

(Tahun)

Metode Penelitian X1 X2 X3 X4 X5 Y Hasil Penelitian

6. Arifianti,

et al.,

(2013)

Metode analisis: Regresi linier

berganda

Sampel penelitian: 197 Kab/kota di

Indonesia tahun 2011

Metode analisis: variabel penelitian

lainnya:

1. kelemahan SPI,

2. Ketidakpatuhan terhadap

peraturan,

3. tindak lanjut sesuai

rekomendasi.

√ √ √ Fungsi pengawasan intern yang

dilakukan oleh DPRD tidak memberikan

dampak yang signifikan terhadap kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah

yang akan datang. Hal ini

mengindikasikan bahwa anggota dewan

masih lebih mementingkan partainya

daripada kinerja daerahnya.

7. Kusumaw

ardani

(2012)

Metode analisis: Regresi linier

berganda

Proksi kinerja Pemda

menggunakan rasio keuangan

Sampel yang digunakan: 105 Kab/

kota di Indonesia Tahun 2009

Variabel penelitian lainnya:

Leverage.

√ √ √ √ Variabel size, kemakmuran, ukuran

legislatif, leverage secara simultan

mempengaruhi kinerja keuangan

pemerintah daerah, dan secara parsial

menunjukkan bahwa variabel size dan

ukuran legislatif berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah,

sedangkan kemakmuran dan leverage

tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 60: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

41

Tabel 2.3

(Lanjutan)

No

Nama

peneliti

(Tahun)

Metode Penelitian X1 X2 X3 X4 X5 Y Hasil Penelitian

8 (Lin, et

al., 2010)

Metode analisis: Data Envelopment

Analysis(DEA)

Sampel yang digunakan:

Pemerintah Daerah di China tahun

2005-2006

√ √ Variabel ukuran daerah berpengaruh

terhadap kinerja ekonomi pemerintah

di China

9 (Coll, et

al., 2006)

Metode analisis: Data Envelopment

Analysis(DEA) dan Free

Disposable Hull (FDH)

sampel yang digunakan: Comunitat

Valenciana (Spanyol)

√ √ √ Tingkat kekayaan Pemerintah daerah

tidak berpengaruh terhadap kinerja

pemerintah daerah sedangkan, tingkat

ketergantungan pemerintah dengan

pusat bepengaruh terhadap kinerja

pemerintah daerah.

Sumber: Data diolah dari berbagai sumber

Page 61: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

42

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir adalah model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis

beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Teori tersebut mengalir

secara logis dari dokumentasi penelitian sebelumnya dalam bidang masalah.

Karena kerangka pemikiran tidak lain adalah mengidentifikasi jaringan

hubungan antar variabel yang dianggap penting bagi studi terhadap situasi

masalah apapun, sangat penting untuk memahami apa arti variabel dan apa

saja jenis variabel yang ada (Sekaran, 2014).

Adapun masalah-masalah yang dianggap penting dalam penelitian ini

adalah Opini Audit, Fungsi Pengawasan DPRD, Ukuran Pemerintah Daerah,

Tingkat Kekayaan Daerah, dan Tingkat Ketergantungan pada Pusat terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Berdasarkan uraian diatas gambaran

menyeluruh penelitian ini yang mengangkat penelitian mengenai pengaruh

Opini Audit, Fungsi Pengawasan DPRD, Ukuran Pemerintah Daerah, Tingkat

Kekayaan Daerah, dan Tingkat Ketergantungan pada Pusat terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah disajikan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

43

Bersambung ke halaman berikutnya…

Diberlakukannya otonomi daerah

diperlukan pemeriksaan dan

pengawasan yang dilakukan oleh

pihak eksternal sehingga dapat

meningkatkan kinerja keuangan

pemerintah daerah

Teori Keagenan dan Good Public Governance

Kinerja keuangan pemerintah

daerah masih belum baik atau

tidak efisien.

GAP

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Ketergantungan

pada Pusat (X5)

Ukuran Pemerintah

Daerah (X3)

Tingkat Kekayaan (X4)

Opini Audit (X1)

Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah

Fungsi Pengawasan

DPRD (X2)

Karakteristik Pemerintah

Daerah

Page 63: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

44

Gambar 2.1

(Lanjutan)

Gambar 2. 1

Skema Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

1. Pengaruh Opini Audit terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah

Daerah

Setiap tahun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selalu melakukan

audit atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan

memberikan opini sesuai dengan hasil laporan tersebut. Opini auditor

sering dijadikan sebagai pengukuran kinerja suatu daerah dalam

pengelolaan keuangan daerahnya yang berasal dari pihak eksternal,

sehingga seringkali terdapat gejala di daerah terkesan memburu predikat

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) (Suryaningsih dan Sisdyani, 2016).

Jika pemerintah daerah terlalu banyak mendapatkan predikat Wajar

Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Memberikan Pendapat (TMP),

bahkan Tidak Wajar (TW) membuktikan bahwa kinerja pemerintah daerah

tersebut tidak terlaksana dengan baik.

Metode Analisis: Regresi Linier Berganda

Kesimpulan dan Saran

Hipotesis

Page 64: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

45

Opini auditor menjadi pusat perhatian dalam setiap laporan kinerja

suatu entitas demikian juga dengan penelitian ini sehingga dengan

menggunakan penalaran bahwa jika pemerintah daerah memperoleh opini

WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) maka harapannya akan semakin bagus

kinerja pemerintah daerah dan pastinya korupsi tidak dapat terjadi

(Heriningsih, 2015).

Hasil penelitian yang dilakukan Suryaningsih dan Sisdyani (2016),

dan Masdiantini dan Erawati (2016) membuktikan opini audit berpengaruh

terhadap kinerja pemerintah daerah. Semakin baik opini audit yang

didapatkan pemerintah daerah maka akan semakin baik kinerja keuangan

pemerintah daerah. Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis pertama

dalam penelitian ini adalah:

H1: Opini Audit berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah

Daerah

2. Pengaruh Fungsi Pengawasan DPRD terhadap Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga

yang melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan

daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Tujuan dari fungsi

pengawasan tersebut agar pemerintah daerah dapat mengalokasikan

anggaran yang ada dan dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya.

DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan, diharapkan benar-

benar dapat memastikan bahwa pemerintah daerah berpihak pada

Page 65: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

46

kepentingan publik, dan harus mampu mewujudkan tujuan dan

kepentingan bersama yang sudah disepakati dalam proses legislasi dan

penganggaran (Muhi, 2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Saragih dan Setyaningrum (2015)

menunjukkan semakin banyak anggota DPRD suatu daerah maka semakin

baik kinerja pemerintah daerah tersebut.

Penelitian ini dipertegas dalam Kusumawardani (2012) yang

menjelaskan semakin banyak anggota legislatif maka semakin ringan dan

mudah dalam melakukan fungsi pengawasan atas pengelolaan keuangan

daerah.

Dari penjelasan tersebut diharapkan banyaknya jumlah anggota

DPRD mampu untuk melakukan fungsi pengawasan dengan baik sehingga

dapat meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah menjadi lebih

baik. Oleh karena itu, hipotesis kedua penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2: Fungsi Pengawasan DPRD berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah

3. Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah terhadap Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah sebagai pemegang amanah (agent) memiliki

tujuan utama dalam melaksanakan program kerja yaitu memberikan

pelayanan yang terbaik bagi masyarakat sebagai pemberi amanah

(principal) (Artha, et al., 2015).

Page 66: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

47

Pemerintah dalam memberikan pelayanan yang baik kepada

masyarakat sangat didukung dengan aset yang besar. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Masdiantini dan Erawati (2016), size yang besar pada

pemerintah daerah akan memberikan kemudahan pelaksanaan kegiatan

maupun program-program pemerintah dalam memberi pelayanan

masyarakat yang memadai. Dengan adanya size yang besar, pemerintah

mempunyai kewajiban untuk meningkatkan akuntabilitas karena size yang

besar akan diikuti dengan resiko penyalahgunaan yang besar.

Hal ini dipertegas dalam penelitian Lin, et al. (2010), dan

Kusumawardani (2012) yang menunjukkan bahwa ukuran (size) Pemda

yang diukur dengan total aset berpengaruh positif terhadap kinerja Pemda

kabupaten/kota di Indonesia.

Semakin besar ukuran pemerintah daerah maka akan meningkatkan

kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas, maka

hipotesis ketiga penelitian ini adalah Ukuran Pemerintah Daerah

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

H3: Ukuran Pemerintah Daerah berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah

4. Pengaruh Tingkat Kekayaan Daerah terhadap Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah

Tingkat kekayaan daerah dapat diukur dengan PAD karena

merupakan satu-satunya sumber keuangan yang berasal dari pengelolaan

sumber daya pada daerah tersebut (Artha, et al., 2015). Kemakmuran

Page 67: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

48

dengan aset dan kekayaan yang besar tentu memiliki tekanan yang lebih

besar dari masyarakat, untuk dapat mengelola dan menggunakan sumber

daya yang dimiliki Pemda dalam rangka perbaikan kinerja (Suryaningsih

dan Sisdyani, 2016).

Hal ini dipertegas dalam penelitian Mustikarini dan Fitriasari (2012)

yang menyatakan Pemda dengan ukuran PAD yang besar dituntut untuk

lebih baik dalam mengelola dan memanfaatkan aset serta kekayaan yang

dimilikinya demi pelayanan kepada masyarakat.

Semakin tinggi tingkat kekayaan daerah maka akan semakin baik

kinerja keuangan pemerintah daerah. Oleh karena itu, hipotesis keempat

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H4: Tingkat Kekayaan Daerah berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah

5. Pengaruh Tingkat Ketergantungan pada Pusat terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah

Disamping ukuran dan tingkat kekayaan Pemda, tingkat

ketergantungan keuangan Pemda kabupaten/kota terhadap Pemerintah

Pusat juga berbeda-beda yang diwujudkan dalam bentuk penerimaan Dana

Alokasi Umum (DAU). Pemerintah akan memantau pelaksanaan dari

alokasi DAU sehingga hal ini memotivasi Pemda untuk berkinerja lebih

baik. Dengan demikian, semakin tinggi ketergantungan Pemda kepada

masyarakatnya sehingga kinerja Pemda juga semakin meningkat

(Mustikarini dan Fitriasari, 2012).

Page 68: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

49

Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian Mustikarini dan Fitriasari

(2012), Suryaningsih dan Sisdyani (2016), Coll, et al., (2006), dan

dipertegas dalam penelitian Noviyanti dan Kiswanto (2016) yang

menyatakan bahwa tingkat ketergantungan pada pusat berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Semakin tinggi tingkat ketergantungan pada pusat maka akan

semakin baik kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan penelitian

sebelumnya maka, hipotesis kelima penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

H5: Tingkat Ketergantungan pada Pusat berpengaruh terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Page 69: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau

lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen yaitu pengaruh opini audit, fungsi pengawasan

DPRD, dan karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalah Pemerintah Daerah di Indonesia yang

berjumlah 542 pemerintah daerah berdasarkan Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah Kementerian Dalam Negeri. Metode yang digunakan untuk

pengambilan sampel adalah menggunakan teknik purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

dan tujuan tertentu.

Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai

berikut:

1. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) kabupaten/kota tahun

2014 yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baik yang

mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan

Pengecualian (WDP), Tidak Memberikan Pendapat (TMP) ataupun Tidak

Wajar (TW).

Page 70: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

51

2. Memiliki data lengkap yang diinginkan peneliti seperti total aset,

pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, total pendapatan, dan

pendapatan transfer daerah dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK 2015.

3. Terdapat jumlah anggota DPRD yang dipublikasikan oleh Komisi

Pemilihan Umum (KPU) dengan situs www.kpu.go.id.

Dari kriteria diatas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sejumlah 152 pemerintah kabupaten/kota dari 542 pemerintah daerah yang

terdapat di Indonesia

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

dua acara yaitu penelitian pustaka dan dokumentasi.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat

lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Dokumentasi

Data sekunder dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik

dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan,

mempelajari, dan mencatat data tersebut. Data sekunder merupakan

sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

melalui media perantara.

Page 71: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

52

Data opini audit tertera dalam ikhtisar hasil pemeriksaan yang

diperoleh dari website Badan Pemerika Keuangan (BPK) yaitu

www.bpk.go.id.

Data fungsi pengawasan DPRD yang diukur dengan jumlah

angggota DPRD diperoleh dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU)

yaitu www.kpu.go.id.

Data karakteristik pemerintah daerah yang terdiri dari ukuran daerah,

tingkat kekayaan daerah, dan tingkat ketergantungan pada pusat diperoleh

dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

tahun 2015 yang diperoleh dari Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK)

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Ukuran daerah yang diukur dari total aset pemerintah daerah terdapat

dalam neraca Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Tingkat kekayaan

yang diukur dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan

dengan total pendapatan. Serta, tingkat ketergantungan pada pusat yang

diukur dengan Dana Alokasi Umum (DAU) dibandingkan dengan total

pendapatan, dan kinerja keuangan pemerintah daerah yang diukur dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan total pendapatan

transfer daerah terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) di

Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Tahun 2015.

Page 72: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

53

D. Metode Analisis Data

Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi (R2), uji

statistik F, dan uji statistik t.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan deskripsi suatu data yang dilihat dari

rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan maksimum-

minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi

yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai

dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk

melihat nilai maksimum dan minimum dari populasi (Ghozali, 2013). Hal

ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang

berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi berganda terhadap data yang

diperoleh dalam penelitian, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji

asumsi klasik untuk mendeteksi apakah data dalam penelitian ini terjadi

penyimpangan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji

heteroskedastisitas. Berikut rincian penjelasannya:

Page 73: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

54

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah kecil. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013).

Menurut Ghozali (2013) analisis grafik adalah salah satu cara

termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat

grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal.

Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Sedangkan, uji statistik dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis

dan skewness dari residual. Nilai z statistik untuk skewness dapat

dihitung dengan rumus:

Zskewness = 𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠

√6 /N

Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus:

Zkurtosis = 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠

√24 /N

Page 74: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

55

Dimana N adalah jumlah sampel, jika nilai Z hitung > Z tabel,

maka distribusi tidak normal. Misalkan nilai Z hitung > 2,58

menunjukkan penolakan asumsi normalitas pada tingkat signifikansi

0,01 dan pada tingkat signifikansi 0,05 nilai Z tabel = 1,96.

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2013) uji multikolonieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolonieritas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan lawannya nilai variance inflation factor

(VIF).

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai

variace inflation factor (VIF) ≥ 10 (Ghozali, 2013).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika

berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas diantaranya (Ghozali, 2013):

Page 75: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

56

1) Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat

(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi

ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID

dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang

telah di studentized.

2) Uji Park, Park mengemukakan metode bahwa variance (s2)

merupakan fungsi dari variabel-variabel independen.

3) Uji Glejser, Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut

residual terhadap variabel independen.

4) Uji White, White dapat dilakukan dengan meregres residual

kuadrat (U2t) dengan variabel independen, variabel independen

kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar

variabel dependen dengan menggunakan variabel independen yang sudah

diketahui besarnya. Dalam penelitian ini, variabel independen yaitu opini

audit, fungsi pengawasan DPRD, ukuran pemerintah daerah, tingkat

kekayaan daerah, dan tingkat ketergantungan pada pusat. Variabel

dependen yaitu kinerja keuangan pemerintah daerah. Metode analisis data

akan dilakukan dengan bantuan aplikasi computer program SPSS versi 22.

Page 76: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

57

Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Dimana :

Y = Variabel Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Variabel Opini Audit

X2 = Variabel Fungsi Pengawasan DPRD

X3 = Variabel Ukuran Pemerintah Daerah

X4 = Variabel Tingkat Kekayaan Daerah

X5 = Variabel Tingkat Ketergantungan Pada Pusat

e = Standard error

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan satu. nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum

koefisien determinasi untuk data silang (crossesction) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinan yang tinggi (Ghozali, 2013).

Page 77: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

58

5. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak

diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol,

atau:

Ho : b1 = b2 =.......= bk = 0

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama

dengan nol, atau:

HA : b1 ≠ b2 ≠ ....... ≠ bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji

hipoesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut:

1) Quick lock: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat

ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain, kita

menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua

variabel independen secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

Page 78: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

59

2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F

menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F

tabel, maka Ho ditolak dan menerima HA.

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2013), uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu

parameter (bi) sama dengan nol, atau:

Ho : bi = 0

Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,

atau:

HA : bi ≠ 0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Cara melakukan uji t sebagai berikut:

1) Quick Lock: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau

lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang

menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2

(dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis

Page 79: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

60

alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependen.

2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik krisis menurut tabel.

Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi

dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013).

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan yang disertai dengan operasional serta cara pengukurannya.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang terdiri

dari varibel terikat (dependent variable), dan variabel bebas (Independent

variable).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan pemerintah

daerah. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah opini audit, fungsi

pengawasan DPRD, ukuran pemerintah daerah, tingkat kekayaan daerah, dan

tingkat ketergantungan pada pusat. Adapun operasional dari masing-masing

variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel Terikat

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan

membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau

memprediksinya. Dengan kata lain, variabel terikat merupakan variabel

Page 80: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

61

utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Melalui

analisis terhadap variabel terikat (menemukan variabel yang

mempengaruhinya) adalah mungkin untuk menemukan jawaban atas suatu

masalah (Sekaran, 2014).

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Proksi yang digunakan dalam

variabel ini adalah rasio kemandirian yang diukur dengan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dibandingkan dengan Total Pendapatan Transfer Daerah.

Data diperoleh dari Laporan Hasil Pemeriksaan tahun 2015. Kinerja

pemerintah daerah dikatakan sangat baik apabila rasio yang dicapai lebih

dari 50 persen. Semakin kecil rasio kemandirian menggambarkan

kemampuan daerah dalam membiayai semua kegiatan pemerintahan

sangat tidak baik. Berikut rumusan untuk kinerja keuangan pemerintah

daerah:

Keterangan:

KNJ = Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

i = Pemerintah Kabupaten/Kota

2. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel terikat

secara positif atau negatif yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel

terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas,

KNJ = 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐀𝐬𝐥𝐢 𝐃𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐢

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐟𝐞𝐫 𝐃𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐢

Page 81: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

62

terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat (Sekaran,

2014). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah opini audit, fungsi

pengawasan DPRD, dan karakteristik pemerintah daerah yang terdiri dari

ukuran pemerintah daerah, tingkat kekayaan daerah, dan tingkat

ketergantungan pada pusat.

a. Opini Audit (OPINI)

Opini audit dalam penelitian ini diukur dengan skala nominal.

Pada dasarnya opini audit yang baik di sektor privat maupun sektor

publik dibedakan menjadi empat kategori, Masdiantini dan Erawati

(2016) menggunakan variabel opini audit dengan pengukuran skala

ordinal yang diurutkan dari opini terburuk hingga opini terbaik yaitu

(1) Tidak Menyatakan Pendapat (TMP), (2) Tidak Wajar (TW), (3)

Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan (4) Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

Namun dalam penelitian ini pengukuran untuk opini audit

dikelompokkan dalam dua kategori berdasarkan penelitian

Heriningsih dan Marita (2013) yaitu opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) akan diberi nilai 1, dan opini selainnya (Wajar

Dengan Pengecualian, Tidak Wajar, dan Tidak Memberikan

Pendapat) diberi nilai 0.

WTP = 1; Non WTP = 0

Page 82: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

63

b. Fungsi Pengawasan DPRD (FPDPRD)

Banyaknya jumlah anggota DPRD diharapkan dapat

meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah daerah sehingga

berdampak dengan adanya peningkatan kinerja pemerintah daerah

(Noviyanti dan Kiswanto, 2016).

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan

umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 26 menyatakan

bahwa jumlah kursi DPRD kabupaten/kota ditetapkan paling sedikit

20 (dua puluh) dan paling banyak 50 (lima puluh).

Undang-Undang No. 8 Tahun 2012 Pasal 26 ayat 2a

menyatakan bahwa kabupaten/kota dengan jumlah penduduk sampai

dengan 100.000 (seratus ribu) orang memperoleh alokasi 20 (dua

puluh) kursi. Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota didasarkan pada

jumlah penduduk kabupaten/kota.

Berdasarkan pemaparan diatas, variabel fungsi pengawasan

DPRD diproksikan dengan jumlah anggota DPRD. Data jumlah

anggota DPRD didapatkan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)

dengan situs www.kpu.go.id. Pengukuran fungsi pengawasan DPRD

ini mengacu pada penelitian Arifianti, et al. (2013) berikut ini

perumusan fungsi DPRD:

Fungsi Pengawasan DPRD = Jumlah Anggota DPRD

Page 83: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

64

c. Ukuran Pemerintah Daerah (SIZE)

Ukuran pemerintah daerah diukur dengan total aset yang

dimiliki pemerintah daerah dalam penelitian Noviyanti dan Kiswanto

(2016), Artha, et al. (2015), dan Mustikarini dan Fitriasari (2012).

Aset daerah merupakan sumber daya pemerintah daerah.

ukuran aset suatu daerah dapat mempengaruhi kinerja keuangan

dalam banyak hal (Munir, 2015). Berikut perumusan dalam ukuran

pemerintah daerah:

d. Tingkat Kekayaan Daerah (PAD)

Tingkat Kekayaan Pemerintah Daerah diukur dengan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena merupakan satu-satunya

sumber keuangan yang berasal dari pengelolaan sumber daya pada

daerah tersebut (Artha, et al., 2015).

Menurut UU Nomor 33 Tahun 2004, Pendapatan Asli Daerah

adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber di

dalam daerahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pendapatan Asli Daerah ini terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah,

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

zakat/infaq/shadaqah, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Ukuran Pemerintah Daerah = Total Aset (Rp. Miliar)

Page 84: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

65

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Noviyanti

dan Kiswanto (2016), Artha, et al. (2015), dan Mustikarini dan

Fitriasari, 2012 mengukur tingkat kekayaan daerah dengan

membandingkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan total

pendapatan. Maka pada penelitian ini variabel tingkat kekayaan

diukur dengan rumus dibawah ini:

e. Tingkat Ketergantungan pada Pusat (DAU)

Penelitian yang dilakukan oleh Noviyanti dan Kiswanto (2016)

dan Artha, et al. (2015), tingkat ketergantungan pada pusat diukur

dengan besarnya Dana Alokasi Umum (DAU) dibandingkan dengan

total pendapatan. Dana Alokasi Umum merupakan dana yang

berasal dari Anggaran Pemerintah Belanja Negara (APBN)

(Suryaningsih dan Sisdyani, 2016).

Tingkat ketergantungan menggambarkan ketergantungan

daerah terhadap sumber dana ekstern. Semakin tinggi tingkat

ketergantungan mengandung arti bahwa tingkat ketergantungan

daerah terhadap bantuan pihak ekstern (terutama pemerintah pusat

dan provinsi) semakin tinggi dan demikian pula sebaiknya

(Pamungkas, 2013).

Tingkat Kekayaan Daerah = PAD

Total Pendapatan

Page 85: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

66

Berdasarkan uraian tersebut, maka tingkat ketergantungan pada

pusat diukur dengan menggunakan rumus:

Berikut ini adalah ringkasan operasionalisasi variabel

penelitian yang dapat dilihat dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Operasional Variabel

Bersambung ke halaman berikutnya…

Variabel Akronim Indikator Sumber Data Skala

Varibel Dependen

Kinerja

Keuangan

Pemerintah

Daerah (Y)

(Heriningsi

h dan

Marita,

2013)

KNJ PAD/Total

pendapatan

transfer

daerah

LHP Tahun

2015 dari

Pusat

Informasi

dan

Komunikasi

(PIK) BPK

Rasio

Variabel Independen

Opini

Audit (X1)

(Herining-

sih dan

Marita,

2013)

OPINI 1 = WTP;

0 = Non

WTP

IHPS I dan

II Tahun

2015

diunduh dari

www.bpk.

go.id

Nominal

Fungsi

Pengawa-

san DPRD

(X2)

(Arifianti,

et al., 2013)

FPDPRD Jumlah

Anggota

DPRD

Jumlah

Anggota

DPRD

diunduh dari

www.kpu.

go.id

Rasio

Tingkat Ketergantungan pada Pusat = DAU

Total Pendapatan

Page 86: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

67

Tabel 3. 1(Lanjutan)

S

Sumber: Data diolah (2016)

Variabel Akronim Indikator Sumber

Data Skala

Ukuran

Pemerintah

Daerah

(X3)

(Mustikari-

ni dan

Fitriasari,

2012)

SIZE Total Aset

(Rp. Miliar)

LHP Tahun

2015 dari

Pusat

Informasi

dan

Komunikasi

(PIK) BPK

Rasio

Tingkat

Kekayaan

Daerah

(X4)

(Noviyanti

dan

Kiswanto,

2016)

PAD PAD/Total

Pendapatan

LHP Tahun

2015 dari

Pusat

Informasi

dan

Komunikasi

(PIK) BPK

Rasio

Tingkat

Ketergantu

ngan

dengan

Pusat (X5)

(Noviyanti

dan

Kiswanto,

2016)

DAU DAU/Total

Pendapatan

LHP Tahun

2015 dari

Pusat

Informasi

dan

Komunikasi

(PIK) BPK.

Rasio

Page 87: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

68

BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum dan Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi pemerintah daerah kabupaten/kota

yang ada di Indonesia pada tahun 2014. Sampel pemerintah daerah

kabupaten/kota yang berhasil diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 152

dengan total data 505 kabupaten/kota. Fokus penelitian ini adalah mengetahui

pengaruh opini audit, fungsi pengawasan DPRD, dan Karakteristik Pemerintah

Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk

menentukan sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini merupakan

pemerintah daerah kabupaten/kota yang memiliki kriteria yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Data yang digunakan adalah opini audit, jumlah DPRD,

jumlah penduduk, total aset daerah, pendapatan asli daerah, dana alokasi

umum, total pendapatan, total pendapatan transfer daerah kabupaten/kota di

Indonesia.

Data opini audit diperoleh dari ikhtisar hasil pemeriksaan semester I dan

II Tahun 2015 yang dipublikasikan oleh BPK dengan situs www.bpk.go.id.

Data yang berkaitan dengan karakteristik pemerintah daerah seperti total aset

terdapat dalam neraca di Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) 2015, serta total

pendapatan asli daerah, total dana alokasi umum, total pendapatan, dan total

pendapatan transfer daerah terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

di Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) 2015.

Page 88: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

69

Sedangkan data untuk anggota jumlah DPRD diperoleh peneliti dari

Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan situs www.kpu.go.id.

Adapun proses seleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

ditampilkan dalam tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4. 1

Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No Kriteria Jumlah

1 Jumlah Pemerintah Daerah di Indonesia 542

2 Pemerintah yang tidak melaporkan Laporan

Keuangan (3)

3 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Tahun

2015 539

4 Jumlah Provinsi di Indonesia (34)

5 Jumlah Kabupaten/Kota 505

6 Pemerintah daerah Kabupaten/kota yang

dikeluarkan: (353)

Jumlah Kabupaten/Kota yang tidak terdapat

informasi jumlah anggota DPRD

318

Jumlah Kabupaten/Kota yang tidak memiliki

data lengkap atau tulisan data tidak jelas 16

Jumlah Data Outlier 19

7 Ukuran Sampel Akhir 152

Sumber: Data diolah (2016)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive

sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini merupakan pemerintah daerah

kabupaten/kota yang memiliki kriteria tertentu sesuai dengan tujuan

penelitian.

Kabupaten/kota yang tidak terdapat informasi jumlah anggota DPRD

dikeluarkan karena tidak tersedia dalam situs Komisi Pemilihan Umum

(KPU). Kabupaten/kota yang tidak memperlihatkan Neraca atau Laporan

Realisasi Anggaran (LRA) dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) 2015

atau data yang diperoleh tidak terlihat atau tidak terbaca dengan jelas

Page 89: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

70

dikeluarkan dari sampel, dan data yang memiliki nilai terlalu tinggi (ekstrim)

atau disebut juga data outlier sehingga dikeluarkan dari sampel.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif menunjukkan jumlah

pengamatan (N) dari penelitian ini adalah berjumlah 152 sampel data.

Nilai terendah dari data ditunjukkan oleh skor minimum di dalam tabel,

sedangkan nilai tertinggi dari data ditunjukkan oleh skor maksimum. Mean

digunakan untuk mengukur nilai rata-rata dari data, dan standar deviasi

menunjukkan simpangan baku.

Tabel 4. 2

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KNJ 152 .04 .29 .1207 .05839

FPDPRD 152 20 50 36.59 9.892

SIZE (Rp. Miliar) 152 806.57 8866.34 2663.3343 1332.45655

PAD 152 .03 .22 .1021 .04374

DAU 152 .33 .76 .5766 .08334

Valid N (listwise) 152

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata kinerja keuangan pemerintah

daerah kabupaten/kota di Indonesia yang diukur dari rasio kemandirian

yaitu sebesar 12,07% dengan standar deviasi sebesar 0,05839.

Berdasarkan tabel 2.1 kriteria rasio kemandirian dengan nilai 0% - 25%

termasuk kriteria rendah sekali tingkat kemandirian daerah dan nilai 25%-

Page 90: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

71

50% termasuk kriteria rendah tingkat kemandirian daerah. Statisitik

deskriptif menunjukkan terdapat 147 pemerintah kabupaten/kota yang

rasio kemandiriannya sebesar 0% - 25% terdiri dari 23 kota dan 124

kabupaten di Indonesia. Sisanya, 1 pemerintah kabupaten dan 4 kota

termasuk pada kriteria rendah dengan rasio kemandirian 25% - 50%. Hal

ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan pemerintah daerah sangat

kurang dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan,

dan pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak, dan

retribusi sebagai sumber keuangan yang diperlukan daerah. Tingkat

kemandirian suatu daerah rata-rata masih tergantung pada transfer dana

dari pemerintah pusat.

Rasio kemandirian yang paling tinggi sebesar 29% yang diperoleh

oleh Kota Magelang (Provinsi Jawa Tengah). Angka tersebut

menunjukkan bahwa kinerja keuangan Kota Magelang masih lebih baik

daripada pemerintah kabupaten/kota lainnya yang menjadi sampel pada

penelitian ini. Namun kinerja Kota Magelang masih termasuk kriteria

kurang baik.

Nilai minimun dari rasio kemandirian sebesar 4% yang diperoleh

pada Kabupaten Toba Samosir (Provinsi Sumatera Utara). Hal tersebut

menggambarkan bahwa Kabupaten Toba Samosir dalam membiayai

sendiri kegiatan pemerintahannya masih sangat kurang baik dan masih

tergantung pada transfer pemerintah pusat. Hal ini disebabkan karena

masing-masing pemerintah daerah belum dapat memaksimalkan potensi

Page 91: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

72

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi pajak daerah, dan retribusi

daerah. Untuk meningkatkan kemandirian keuangan, pemerintah daerah

harus memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui

penetapan peraturan pemerintah daerah sehingga kinerja keuangan daerah

akan menjadi semakin baik.

Terlihat dalam tabel 4.2 rata-rata dari fungsi pengawasan DPRD

sebesar 36,59 dengan standar deviasi sebesar 9,892. Nilai minimum dari

fungsi pengawasan DPRD yaitu sebesar 20 yang terdiri dari 5 kabupaten

dan 5 kota. Hal ini mengindikasikan fungsi pengawasan DPRD di

kabupaten/kota tersebut kurang dalam mengawasi kinerja keuanngan

pemerintah daerah. Jumlah maksimum dari fungsi pengawasan DPRD

adalah 50 terdapat 1 kota dan 26 kabupaten yang memiliki 50 anggota

DPRD. Hal ini mengindikasikan fungsi pengawasan DPRD di

kabupaten/kota tersebut lebih ketat pengawasannya dikarenakan

banyaknya anggota DPRD yang mampu untuk mengawasi kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan tabel 4.2 ukuran pemerintah daerah dengan total aset

(Rp. Miliar) yang lebih besar akan lebih kompleks dalam menjaga dan

mengelola asetnya. Aset pemda di pemerintah daerah kabupaten/kota di

Indonesia terbesar sejumlah Rp. 8.866,34 Miliar pada Kota Bandung

(Provinsi Jawa Barat) dan untuk aset terkecil terdapat pada Kabupaten

Bangli (Provinsi Bali) dengan jumlah aset sebesar Rp. 806,57 Miliar. Nilai

Page 92: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

73

rata-rata aset yang dimiliki oleh kabupaten/kota di Indonesia dalam sampel

penelitian ini sebesar Rp. 2.663,3343 Miliar.

Tingkat kekayaan daerah yang diukur dari Pendapatan Asli daerah

(PAD) dibandingkan dengan Total Pendapatan. Pendapatan Asli Daerah

(PAD) merupakan tolok ukur kinerja keuangan pemerintah daerah selain

total aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Terlihat dalam tabel 4.2

nilai rata-rata tingkat kekayaan daerah adalah sebesar 10,21% dengan

standar deviasi sebesar 0,04374.

Tingkat kekayaan daerah terendah terdapat pada Kabupaten Toba

Samosir (Provinsi Sumatera Utara) dengan nilai sebesar 3%. Hal ini

menggambarkan kekayaan pemerintah daerah yang dilihat dari pendapatan

asli daerahnya sangat kecil dibandingkan keseluruhan pendapatan yang

dimiliki. Oleh karena itu, mengindikasikan bahwa kinerja keuangan

pemerintah daerah di Kabupaten Toba Samosir kurang baik. Sedangkan,

Kota Magelang (Provinsi Jawa Tengah) merupakan daerah yang memiliki

tingkat kekayaan tertinggi dengan nilai sebesar 22%. Hal ini

menggambarkan pendapatan asli daerah yang dimiliki Kota Magelang

lebih besar dibandingkan dengan keseluruhan pendapatan yang dimiliki,

sehingga mengindikasikan kinerja keuangan pemerintah Kota Magelang

cukup baik.

Tingkat ketergantungan pemerintah daerah diukur dengan Dana

Alokasi Umum (DAU) dibandingkan dengan total pendapatan terlihat

dalam tabel 4.2 memiliki nilai rata-rata sebesar 57,66% dengan standar

Page 93: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

74

deviasi 0,08334. Nilai terendah dari tingkat ketergantungan pada pusat

sebesar 33% diperoleh Kabupaten Muara Enim (Provinsi Sumatera

Selatan). Hal ini menggambarkan bahwa kemampuan keuangan

Kabupaten Muara Enim masih jauh dari yang diharapkan dalam hal

pemenuhan kebutuhan secara mandiri. Perlu peran serta dari pemerintah

pusat untuk meningkatkan kemandirian dan menurunkan tingkat

ketergantungan kabupaten tersebut. Karena hampir keseluruhan sumber

dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) nya berasal dari

pendapatan transfer dan pendapatan lainnya.

Dengan kata lain, kinerja pemerintah Kabupaten Muara Enim sangat

kurang baik. Sedangkan, nilai tertinggi tingkat ketergantungan pada pusat

terdapat pada Kabupaten Kepulauan Mentawai (Provinsi Sumatera Barat)

dengan nilai sebesar 76%. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja

keuangan Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah cukup baik. Dalam hal

pemenuhan kebutuhan digunakan dana sendiri dan tidak sepenuhnya

tergantung pada transfer dana dari pemerintah pusat.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Tahapan dalam pengujian regresi berganda menggunakan beberapa

uji asumsi klasik yang harus dipenuhi meliputi: uji normalitas, uji

multikolonieritas, dan uji heterokedastisitas yang secara rinci dijelaskan

sebagai berikut:

Page 94: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

75

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak sebab model regresi yang baik memiliki

data yang berdistribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi

normalitas data, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan analisis

grafik histogram dan grafik normal plot serta uji statistik dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Berikut ini ditampilkan

grafik histogram dan grafik normal plot dari hasil pengujian

menggunakan SPSS.

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Gambar 4. 1

Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Page 95: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

76

Berdasarkan grafik pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa grafik

histogram memberikan pola distribusi data yang normal dan berbentuk

simetris, tidak melenceng ke kanan atau ke kiri.

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Gambar 4. 2

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot

Berdasarkan gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa grafik

normal P-Plot memberikan pola distribusi data yang normal, titik-titik

menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal. Hasil uji normalitas

juga dapat dilihat dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

untuk meyakinkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hasil

uji Kolmogorov-Sminov dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Page 96: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

77

Tabel 4. 3

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 152

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .00738131

Most Extreme Differences Absolute .072

Positive .072

Negative -.042

Test Statistic .072

Asymp. Sig. (2-tailed) .055c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji One

Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat

bahwa nilai K-S sebesar 0,055 dengan jumlah sampel sebesar 152

sampel memiliki nilai signifikansi diatas 0,05 yang berarti nilai

residual terdistribusi secara normal dan memenuhi asumsi klasik.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya

gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Berikut hasil uji

multikolonieritas yang dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Page 97: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

78

Tabel 4. 4

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

OPINI .923 1.084

FPDPRD .665 1.503

SIZE (Rp. Miliar) .547 1.828

PAD .743 1.346

DAU .661 1.513

a. Dependent Variable: KNJ

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Berdasarkan tampilan output SPSS pada tabel 4.4 menunjukkan

nilai nilai tolerance lebih dari 0, 1dan Variance inflation Factor (VIF)

kurang dari 10. Model regresi bebas dari permasalahan

multikolonieritas apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan nilai

tolerance lebih dari 0,1, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi

dalam penelitian ini tidak mengalami permasalahan multikolonieritas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Berdasarkan gambar

4.3 uji heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot terlihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa pada model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 98: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

79

Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup

signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil

ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit

menginterpretasikan hasil grafik plots. Oleh sebab itu diperlukan uji

statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil (Ghozali, 2013).

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Gambar 4. 3

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot

Penelitian ini mengggunakan uji glejser untuk mendeteksi

heterokedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dengan uji glejser dilihat

jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013). Hasil penelitian menggunakan uji glejser dapat dilihat

pada tabel 4.5 berikut ini:

Page 99: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

80

Tabel 4. 5

Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode uji glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .013 .004 3.034 .003

OPINI .000 .001 .024 .292 .771

FPDPRD -7.344E-5 .000 -.151 -1.534 .127

SIZE (Rp. Miliar) 8.168E-8 .000 .023 .208 .835

PAD .011 .010 .099 1.061 .291

DAU -.011 .006 -.193 -1.952 .053

a. Dependent Variable: ABSUT

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22

Hasil tampilan output SPSS pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa

koefisien parameter untuk variabel independen OPINI, FPDPRD,

SIZE, PAD, dan DAU tidak ada satupun yang signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt).

Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat

kepercayaan 5% (Ghozali, 2013). Jadi, dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak terdapat Heteroskedastisitas.

3. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Pada penelitian ini, pengujian koefisien determinasi (R2) dilakukan

untuk mengukur variabel Independen dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Pada model regresi berganda penggunaan Adjusted R Square

lebih baik dalam melihat seberapa jauh kemampuan model menerangkan

variasi variabel dependen jika dibandingkan dengan R2. Hasil uji Adjusted

R Square penelitian ini ditampilkan dalam tabel 4.6 sebagai berikut:

Page 100: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

81

Tabel 4. 6

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .992a .984 .983 .00751

a. Predictors: (Constant), DAU, OPINI, FPDPRD, PAD, SIZE

b. Dependent Variable: KNJ

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui angka koefisien korelasi

(R) menunjukkan nilai sebesar 0,992 yang berarti nilai (R) adalah besar,

karena memiliki nilai R yang mendekati angka 1. Hal ini menandakan

bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

adalah kuat.

Adapun nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,983. Hal ini berarti

sebesar 98,3% variabel dependen atau kinerja keuangan pemerintah

dipengaruhi oleh variabel independen, yaitu opini audit, fungsi

pengawasan DPRD, ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, dan tingkat

ketergantungan pada pusat. Nilai Adjusted R Square yang besar, berarti

kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Sedangkan sisanya sebesar 1,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.

Page 101: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

82

4. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Pengujian Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan mengetahui apakah seluruh variabel independen

secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi dalam

penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig.) yang

terdapat pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4. 7

Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression .507 5 .101 1797.730 .000b

Residual .008 146 .000

Total .515 151

a. Dependent Variable: KNJ

b. Predictors: (Constant), DAU, OPINI, FPDPRD, PAD, SIZE

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa uji F menghasilkan nilai

signifikan sebesar 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih

kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel kinerja keuangan, atau dapat dikatakan bahwa

variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi kinerja

keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia.

b. Hasil Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

variabel independen secara individual (parsial) yaitu opini audit, fungsi

Page 102: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

83

pengawasan DPRD, ukuran daerah, tingkat kekayaan daerah, dan

tingkat ketergantungan pada pusat dalam menerangkan variabel

dependen yaitu kinerja keuangan pemerintah daerah. Signifikansi

model regresi dalam penelitian ini diuji dengan melihat nilai sig. pada

tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4. 8

Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -.015 .007 -2.140 .034

OPINI .002 .001 .015 1.394 .165

FPDPRD -9.117E-5 .000 -.015 -1.204 .230

SIZE (Rp. Miliar) 1.793E-6 .000 .041 2.892 .004

PAD 1.303 .016 .976 80.395 .000

DAU .000 .009 .000 .029 .977

a. Dependent Variable: KNJ

Sumber: Data diolah dengan SPSS 22 (2016)

Berdasarkan tabel 4.8 diatas variabel opini audit (OPINI)

memiliki koefisien regresi sebesar 0,002. Nilai t hitung sebesar 1,394

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,165, maka dapat disimpulkan

bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Hasil uji t untuk variabel fungsi pengawasan DPRD (FPDPRD)

terlihat dalam tabel 4.8 menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar

-9,117E-5. Nilai t hitung sebesar -1,204 dengan tingkat signifikansi

Page 103: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

84

sebesar 0,230. Karena tingkat signifikansi di atas 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa fungsi pengawasan DPRD tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Hasil uji t untuk variabel ukuran daerah (SIZE) menunjukkan

nilai koefisien regresi sebesar 1,793E-6. Nilai koefisien regresi yang

positif menunjukkan ukuran daerah (SIZE) berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Nilai t hitung sebesar

2,892 dengan tingkat signifikansi 0,004. Hal tersebut menunjukkan

tingkat signifikansi di bawah 0,05, sehingga dapat disimpulkan ukuran

daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah di Indonesia.

Hasil uji t untuk variabel tingkat kekayaan daerah (PAD)

menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 1,303. Nilai koefisien

regresi yang positif menunjukkan tingkat kekayaan daerah (PAD)

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Nilai t hitung sebesar 80,395 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Hal tersebut menunjukkan tingkat signifikansi di bawah 0,05, sehingga

dapat disimpulkan tingkat kekayaan daerah berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Hasil uji t untuk variabel tingkat ketergantungan pada pusat

(DAU) menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,000. Nilai t

hitung sebesar 0,029 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,977. Hal

Page 104: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

85

tersebut menunjukkan tingkat signifikansi di atas 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat ketergantungan pada pusat tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan tabel 4.8 maka model persamaan regresi berganda

adalah sebagai berikut:

KNJ = -0,015 + 0,002OPINI - 9,117E-5FPDPRD + 1,793E-6SIZE

(Rp. Miliar) + 1,303PAD + 0,000DAU + 0,007

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa dari lima

variabel independen yang dimasukkan dalam model dengan

signifikansi 5% terdapat dua variabel yaitu ukuran daerah, dan tingkat

kekayaan daerah yang berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja

pemerintah daerah, sedangkan variabel opini audit, fungsi pengawasan

DPRD, dan tingkat ketergantungan pada pusat tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

C. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengaruh Opini Audit (OPINI) terhadap Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah (KNJ) (H1)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel opini audit

memiliki koefisien regresi sebesar 0,002 dengan nilai t hitung sebesar

1,394 dan tingkat signifikansi sebesar 0,165. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Page 105: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

86

Opini atas audit yang diberikan kepada kabupaten/kota tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah,

sehingga hipotesis ke-1 tidak berhasil didukung.

Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian sebelumnya

Masdiantini dan Erawati (2016), Suryaningsih dan Sisdyani (2016) yang

menyatakan opini audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah. Semakin baik opini audit maka semakin

mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah dibandingkan dengan

pemerintah daerah yang mendapatkan opini TW (Tidak Wajar) dan TMP

(Tidak Memberikan Pendapat).

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Marfiana dan Kurniasih (2013) yang menyatakan bahwa

opini audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

Opini audit yang baik tidak dapat menjadi jaminan bahwa kinerja

keuangan pemerintah daerah bagus (Marfiana dan Kurniasih, 2013). Opini

audit yang baik tidak menjadi jaminan bagusnya kinerja keuangan

pemerintah daerah. Hal ini disebabkan opini audit yang diberikan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hanya menilai tata kelola keuangan

yang terdapat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD),

apakah laporan yang telah dibuat oleh Pemerintah daerah telah dibuat

dengan sewajarnya dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Selain itu, proses audit yang dilakukan hanya mengambil

Page 106: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

87

beberapa sampel bukan secara keseluruhan yang diperiksa karena

terbatasnya waktu.

2. Pengaruh Fungsi Pengawasan DPRD (FPDPRD) terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah (KNJ) (H2)

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -

9,117E-5 dengan nilai t hitung sebesar -1,204 dan tingkat signifikansi

sebesar 0,230. Hasil tersebut menunjukkan bahwa fungsi pengawasan

DPRD tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis ke-2

tidak berhasil didukung.

Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Kusumawardani (2012), dan Saragih dan

Setyaningrum (2015) yang menyatakan fungsi pengawasan DPRD

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah. Artinya, semakin banyak angota DPRD suatu daerah maka

semakin baik kinerja keuangan pemerintah daerah tersebut begitupun

sebaliknya.

Namun, Noviyanti dan Kiswanto (2016) menyatakan bahwa ukuran

legislatif berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah anggota DPRD belum

tentu dapat meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah. Bahkan

malah semakin menurunkan kinerja keuangan pemerintah daerah. Peran

Page 107: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

88

yang diharapkan pada anggota DPRD dalam kaitannya dengan kinerja

yaitu dalam hal pengawasan pelaksanaan kinerja oleh pemerintah daerah

kepada masyarakat. Seharusnya DPRD diharapkan dapat lebih sensitif dan

aktif dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat mengingat mereka

pun terpilih menjadi anggota DPRD karena pilihan masyarakat.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Arifianti, et al. (2013) yang menyatakan bahwa

pengawasan yang dilakukan oleh DPRD terhadap pemerintah daerah tidak

memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah atau kurang efektif. Pengawasan yang dilakukan belum

memberikan umpan balik yang substansial untuk mencegah terjadinya

penyimpangan atau melakukan koreksi perbaikan. Akibat DPRD yang

belum bekerja secara profesional dalam menjalankan fungsi pengawasan,

sehingga penyerapan anggaran yang dilakukan oleh pihak eksekutif

berjalan tanpa pengawasan yang berarti dan hasil pengawasan kurang

memberikan manfaat bagi pengelolaan pemerintahan daerah. Dengan kata

lain bahwa anggota DPRD terpilih belum optimal melakukan kinerja

pengawasan.

3. Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah (SIZE) terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah (KNJ) (H3)

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar

1,793E-6 dengan nilai t hitung sebesar 2,892 dan tingkat signifikansi

Page 108: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

89

sebesar 0,004. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ukuran daerah

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Ukuran pemerintah daerah memiliki pengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah. Hal ini berarti hipotesis ke-3 berhasil

didukung.

Hasil ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Noviyanti dan Kiswanto (2016) yang menyatakan bahwa ukuran

pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah karena kenaikan atau penurunan ukuran pemerintah

daerah tidak mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah, hasil

penelitian menunjukkan bahwa peran total aset dalam meningkatkan

kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia belum dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan

penelitian Suryaningsih dan Sisdyani (2016), Kusumawardani (2012), dan

Coll, et al. (2006).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Lin, et al. (2010), dan Mustikarini dan Fitriasari (2012) yang menyatakan

bahwa ukuran daerah (size) berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah. Hal ini dapat dijadikan pembenaran tentang size yang

besar dapat membantu kegiatan operasional pemerintah daerah yang

diiringi dengan meningkatnya kinerja keuangan pemerintah daerah.

Semakin besar ukuran daerah maka kinerja keuangan akan semakin baik,

Page 109: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

90

karena pemerintah dapat membiayai sendiri semua kegiatan

pemerintahannya dengan tidak bergantung pada transfer pemerintah pusat.

4. Pengaruh Tingkat Kekayaan Daerah (PAD) terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah (KNJ) (H4)

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar

1,303. dengan nilai t hitung sebesar 80,395 dan tingkat signifikansi sebesar

0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat kekayaan daerah

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Tingkat kekayaan daerah memiliki pengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa hipotesis ke-4 berhasil

didukung.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Artha, et al. (2015), Noviyanti dan Kiswanto (2016) yang

menyatakan bahwa tingkat kekayaan daerah tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah. Adanya hubungan negatif dan tidak

signifikan antara tingkat kekayaan daerah terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah menunjukkan semakin mandiri pemerintah daerah

dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintah, pembangunan dan

pelayanan kepada masyarakat sehingga tingkat ketergantungan dengan

pihak eksternal menjadi rendah. Hal inilah yang membuat pemerintah

daerah tidak termotivasi untuk meningkatkan kinerja keuangannya karena

rendahnya tuntutan dari pihak eksternal.

Page 110: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

91

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lin, et al. (2010), dan

Mustikarini dan Fitriasari (2012) yang menyatakan bahwa tingkat

kekayaan daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah. Pemda dengan ukuran dan PAD yang besar dituntut untuk lebih

baik dalam mengelola dan memanfaatkan aset serta kekayaan yang

dimilikinya demi pelayanan kepada masyarakat.

5. Pengaruh Tingkat Ketergantungan pada Pusat (DAU) terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (KNJ) (H5)

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar

0,000 dengan nilai t hitung sebesar 0,029 dan tingkat signifikansi sebesar

0,977. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan

pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Tingkat ketergantungan pada pusat tidak memiliki pengaruh terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa hipotesis ke-5

tidak berhasil didukung.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Marfiana dan

Kurniasih (2013), Noviyanti dan Kiswanto (2016) membuktikan bahwa

tingkat ketergantungan pada pusat berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah. Suryaningsih dan Sisdyani (2016) pun

membuktikan bahwa tingkat ketergantungan pada pusat berpengaruh

negatif signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Semakin

besar transfer dana perimbangan yang diterima dari pemerintah pusat akan

Page 111: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

92

memperlihatkan semakin kuat pemerintah daerah bergantung kepada

pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan daerahnya. Dana yang

diberikan oleh pemerintah pusat lebih banyak digunakan belanja yang

bersifat rutin dibandingkan belanja modal

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Artha, et al. (2015) dan

Sudarsana dan Rahardjo (2013) yang meneliti tingkat ketergantungan pada

pusat tidak berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah. Artha, et al.

(2015) menyatakan DAU yang dalam proporsi penerimaan daerah

merupakan sumber pendapatan paling besar diduga lebih banyak untuk

menutupi kebutuhan belanja pegawai sehingga pelaksanaan urusan

pemerintahan menjadi kurang memadai. Masalah lainnya terkait adanya

SILPA atau Sisa Anggaran Lebih Pemerintah Daerah pada akhir tahun

anggaran yang disebabkan karena tidak terserapnya anggaran belanja

daerah sehingga walaupun anggaran telah disediakan, namun tidak

digunakan oleh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang

bersangkutan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Page 112: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh opini audit, fungsi

pengawasan DPRD, ukuran pemerintah daerah, tingkat kekayaan daerah, dan

tingkat ketergantungan pada pusat terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah. Data sampel pengamatan sebanyak 152 pengamatan pemerintah

daerah kabupaten/kota di Indonesia periode 2014.

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat

diringkas sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. hasil penelitian ini

mendukung penelitian Marfiana dan Kurniasih (2013). Tetapi,

bertentangan dengan penelitian Suryaningsih dan Sisdyani (2016) dan

Masdiantini dan Erawati (2016).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengawasan DPRD tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini

bertentangan dengan penelitian Noviyanti dan Kiswanto (2016), Saragih

dan Setyaningrum (2015) dan Kusumawardani (2012). Namun, sesuai

dengan penelitian Arifianti, et al. (2013).

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran pemerintah daerah

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Noviyanti dan Kiswanto

Page 113: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

94

(2016), Suryaningsih dan Sisdyani (2016), Kusumawardani (2012), dan

Coll, et al. (2006). Tetapi, sejalan dengan penelitian Lin, et al. (2010), dan

Mustikarini dan Fitriasari (2012).

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekayaan daerah

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini

tidak mendukung penelitian Artha, et al. (2015), Noviyanti dan Kiswanto

(2016). Namun, mendukung penelitian Lin, et al. (2010), dan Mustikarini

dan Fitriasari (2012).

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan pada pusat

tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Hasil

penelitian ini bertentangan dengan penelitian Noviyanti dan Kiswanto

(2016), Suryaningsih dan Sisdyani (2016), Marfiana dan Kurniasih (2013).

Namun, sesuai dengan penelitian Artha, et al. (2015), Sudarsana dan

Rahardjo (2013).

6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini audit, fungsi pengawasan

DPRD, ukuran pemerintah daerah, tingkat kekayaan daerah, dan tingkat

ketergantungan pada pusat secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah ditunjukkan dari nilai signifikan sebesar

0,000 dari uji F.

B. Saran

Penelitian mengenai kinerja keuangan pemerintah daerah di masa yang

akan datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih

berkualitas, dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:

Page 114: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

95

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel seluruh

kabupaten/kota atau seluruh provinsi dengan menambahkan tahun

pengamatan sebelumnya, sehingga hasil penelitian dapat merealisasikan

kondisi pada seluruh pemerintah daerah di Indonesia.

2. Menambahkan variabel lain sebagai faktor yang diduga memiliki

keterkaitan dengan kinerja keuangan pemerintah daerah seperti status

daerah yang dikategorikan dengan provinsi, dan kabupaten/kota, variabel

temuan audit, atau jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

3. Melakukan pemisahan pada setiap variabel berdasarkan kategori agar

mendapatkan hasil penelitian yang mendalam. Opini audit dapat

dipisahkan menjadi WTP, WDP, TW, dan TMP. Sedangkan, Variabel

tingkat ketergantungan pada pusat dikategorikan menjadi tinggi, sedang,

dan rendah.

Page 115: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

96

DAFTAR PUSTAKA

Administrator, 2015. “DPRD Berikan Apresiasi atas Kinerja Pemerintah

Daerah,” artikel diakses tanggal 25 September 2016, dari

http://www.ntbprov.go.id/berita-dprd-berikan-apresiasi-ataskinerja

pemerintah-daerah.html

Anonim., 2015. “Komisi Pemilihan Umum,” artikel diakses tanggal 10 Oktober

2016, dari http://www.kpu.go.id/index. php/pages/detail/2015/352

---------., 2016. “Otonomi Daerah,” artikel diakses tanggal 10 Oktober 2016, dari

http://www.otda.kemendagri.go.id/ index.php/2014-10-27-09-15-39

Arifianti, Hermin., Payamta dan Sutaryo, 2013. Pengaruh Pemeriksaan dan

Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di

Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XVI, hal. 2477-2505.

Artha, Risma. Diri., Basuki, Prayitno dan MT, Alamsyah., 2015. Pengaruh

Karakteristik Pemerintah Daerah dan Temuan Audit BPK Terhadap Kineja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah

Kabupaten/Kota di Provinsi NTB). Jurnal InFestasi, Volume 11, hal. 214-

229.

Badan Pemeriksa Keuangan. 2015. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I

----------------------------------. 2015. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II

Bahrullah, Akbar., 2013. Akuntansi Sektor Publik: Konsep dan Teori. Jakarta:

CV. Bumi Metro Raya.

Bastian, Indra., 2007. Audit Sektor Publik. 2. Jakarta: Salemba Empat.

BPK, 2015. “BPK Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Kesejahteraan Rakyat,” artikel diakses tanggal 25 September 2016 dari

http://www.bpk.go.id/news/bpkmewujudkan-akuntabilitas-keuangan-

negara-dan-kesejahteraan-rakyat

Coll, Maria. T. B., Prior, Diego dan Ausina, E. T., 2006. On The Determinants of

Local Government Performance: A Two-Stage Nonparametric Approach.

European Economic Review, hal. 425-451.

Page 116: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

97

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul dan Kusufi, M. S., 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi

Keuangan Daerah. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Heriningsih, Sucahyo., 2015. Analisis Kinerja Penyelenggara Pemerintah Daerah

dan Tingkat Korupsi Dianalisis Dari Opini Auditor. Jurnal University

Research Colloquium, hal. 86-95.

Heriningsih, Sucahyo dan Marita, 2013. Pengaruh Opini Audit dan Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Tingkat Korupsi Pemerintah

Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Pulau

Jawa). Buletin Ekonomi, Volume 11, hal. 1-86.

Khabibi, Ikhwanul., 2015. “Selama 11 Tahun, Ada 56 Kepala Daerah yang

Terjerat Kasus Korupsi di KPK,”artikel diakses tanggal 20 Agustus 2016,

dari http://news.detik.com/berita/2984630/selama-11-tahun-ada-56-kepala-

daerah-yang-terjerat-kasus-korupsi-di-kpk

Kodrat, David. Sukardi dan Herdinata, Christian., 2009. Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusumawardani, Media., 2012. Pengaruh Size, Kemakmuran, Ukuran Legislatif,

Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia.

Accounting Analysis Journal, hal. 27-35.

Lin, Ming. L., Lee, Yuan. D dan Ho, Tsai. N., 2010. Applying Integrated

DEA/AHP to Evaluate The Economic Performance Of Local Governments

In China. European Journal of Operational Research, hal. 129-140.

Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi IV. Yogyakarta: ANDI .

Marfiana, Nandhya. dan Kurniasih, Lulus., 2013. Pengaruh Karakteristik

Pemerintah Daerah dan Hasil Pemeriksaan Audit BPK Terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Jurnal Universitas Sebelas

Maret. hal. 1-16.

Masdiantini, Putu. Riesty dan Erawati, Ni. Made. Adi., 2016. Pengaruh Ukuran

Pemerintah Daerah, Kemakmuran, Intergovenmental Revenue, Temuan,

dan Opini Audit BPK Pada Kinerja Keuangan. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, Volume 14, hal. 1150-1182.

Page 117: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

98

Muhi, Ali. Hanapiah., 2011. Optimalisasi Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Jurnal

Institut Pemerintahan Dalam Negeri, hal. 1-16.

Munir, Moh. Badrul., 2015. Pengaruh Profil Kepala Daerah Terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Tesis Universitas Sebelas Maret.

Mustikarini, Widya. Astuti dan Fitriasari, Debby., 2012. Pengaruh Karakteristik

Pemerintah Daerah dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun Anggaran 2007. Simposium

Nasional Akuntansi 15, hal. 1-22.

Noviyanti, Nur. Ade. dan Kiswanto, 2016. Pengaruh Karakteristik Pemerintah

Daerah, Temuan Audit BPK terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah

Daerah. Accounting Analysis Journal, Volume 1, hal. 1-10.

Nuraeni, 2014. The Impact of Local Governments Characteristics to Audit Quality

Indonesia Perspectives. Finance and Banking Journal, Volume 16, hal.

87-103.

Rai, I Gusti. Agung., 2011. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba

Empat.

Saragih, Hidayah. Asfaro. dan Setyaningrum, Dyah., 2015. Pengaruh Pengawasan

Fungsional dan Legislatif Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah di

Indonesia Tahun 2011-2012. Simposium Nasional Akuntansi 18, hal. 1-26.

Sekaran, 2014. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4 . Jakarta: Salemba

Empat.

Setiawan, Ebta., 2012. “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Kamus versi

online/daring (dalam jaringan),” artikel diakses tanggal 8 September

2016, dari http://kbbi.web.id/karakteristik .

Soedarsa, Herry. Goenawan dan Putri, Avrina. T. D., 2014. Analisis Kinerja

Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Volume 5., hal. 59-70.

Sudarsana, Hafidh. Susila. dan Rahardjo, Shiddiq. Nur., 2013. Pengaruh

Karakteristik Pemerintah Daerah dan Temuan Audit BPK Terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di

Indonesia). Diponegoro Journal of Accounting, Volume 2, hal. 1-13.

Page 118: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

99

Suryaningsih, Ni. Made. & Sisdyani, Eka. Ardhani., 2016. Karakteristik

Pemerintah Daerah dan Opini Audit Pada Kinerja Keuangan Pemerintah

Daerah. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Volume 15, hal. 1453-

1481.

Tambak, Ruslan., 2016. “Kantor Berita Politik,” artikel diakses tanggal 28

agustus 2016, dari http://www.rmol.co/read /2016/04/25/244473/Wapres-

JK-Akan-Serahkan-Penghargaan-Otda-Di-Kulon-Progo-

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan

Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Wakhyudi dan Tarunasari, Laila. Firda., 2013. Mengukur Kinerja Pemerintah

Daerah Melalui Rasio Keuangan Daerah. Jurnal Ilmiah Akuntansi

Kesatuan, Volume 1, hal. 139-150.

Page 119: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 120: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

101

LAMPIRAN 1

Bukti Pengambilan data LHP BPK 2015

Page 121: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

102

LAMPIRAN

Lampiran 1: Bukti Pengambilan data LHP BPK 2015

Page 122: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

103

Lampiran 1: Lanjutan

Page 123: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

104

LAMPIRAN 2

DATA SAMPEL

Page 124: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

105

Lampiran 2. Data Sampel

NO KABUPATEN

/KOTA

OPINI

(X1)

FPDPRD

(X2)

SIZE (X3)

(Rp. miliar)

PAD

(X4)

DAU

(X5)

KNJ

(Y)

Provinsi Aceh

1 Aceh Utara 1 45 5212 0.1 0.43 0.12

2 Pidie Jaya 0 25 1287.91 0.05 0.6 0.05

3 Simeulue 0 20 1452.41 0.05 0.58 0.07

4 Kota Banda

Aceh

1 30 3981.53 0.15 0.54 0.21

5 Kota

Lhokseumawe

1 25 1294.71 0.06 0.61 0.07

6 Gayo Lues 0 20 1598.71 0.04 0.55 0.06

Provinsi Sumatera Utara

7 Asahan 0 45 3519.07 0.06 0.53 0.07

8 Dairi 0 35 2053.99 0.07 0.7 0.08

9 Nias 1 25 1861.05 0.13 0.67 0.15

10 Samosir 0 25 1766.39 0.06 0.72 0.07

11 Simalungun 0 50 1851.59 0.06 0.66 0.06

12 Kota Binjai 1 30 2902.87 0.09 0.65 0.1

13 Kota Pematang

siantar

0 30 2559.18 0.11 0.62 0.13

14 Kota Sibolga 0 20 1505.45 0.1 0.71 0.11

15 Kota Tebing

Tinggi

0 25 1714.15 0.05 0.66 0.06

16 Tapanuli

Tengah

1 35 1624.97 0.07 0.64 0.08

17 Toba Samosir 0 30 1717.78 0.03 0.65 0.04

Provinsi Sumatera Barat

18 Agam 0 45 2993.71 0.07 0.65 0.08

19 Kepulauan

Mentawai

0 20 1666.86 0.05 0.76 0.06

20 Pasaman 0 35 2281.97 0.09 0.67 0.1

21 Pasaman Barat 1 40 2179.19 0.08 0.66 0.09

22 Pesisir Selatan 0 45 1740.77 0.07 0.64 0.08

23 Solok 1 35 1831.96 0.05 0.66 0.06

24 Kota Padang 1 45 7885.04 0.16 0.55 0.2

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 125: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

106

Lampiran 2. Data Sampel (Lanjutan)

NO KABUPATEN

/KOTA

OPINI

(X1)

FPDPRD

(X2)

SIZE (X3)

(Rp. miliar)

PAD

(X4)

DAU

(X5)

KNJ

(Y)

25 Kota Pariaman 0 20 1075.46 0.05 0.7 0.05

26 Kota

Payakumbuh 0 25 1209.9 0.11 0.68 0.12

27 Kota Sawah

Lunto 1 20 1001.16 0.1 0.68 0.11

28 Kota Solok 0 20 1513.52 0.06 0.72 0.06

29 Tanah Datar 1 35 1055.63 0.1 0.65 0.11

Provinsi Riau

30 Indragiri Hilir 0 46 4839.17 0.06 0.47 0.06

Provinsi Jambi

31 Batanghari 0 35 2264.51 0.07 0.56 0.08

32 Bungo 0 35 2155.63 0.1 0.56 0.12

33 Muaro Jambi 1 35 2797.96 0.06 0.57 0.07

34 Sarolangun 0 35 2617.43 0.06 0.58 0.06

35 Tanjung Jabung

Barat 1 35 3654.97 0.07 0.39 0.07

36 Tanjung Jabung

Timur 0 30 1888.5 0.04 0.49 0.04

37 Merangin 0 20 2289.58 0.06 0.61 0.07

Provinsi Bengkulu

38 Bengkulu

Selatan 1 25 1379.68 0.06 0.7 0.06

39 Seluma 0 30 1533.69 0.04 0.7 0.04

40 Rejang Lebong 1 30 1865.58 0.08 0.68 0.09

Provinsi Sumatera Selatan

41 Banyuasin 1 45 4165.08 0.06 0.45 0.07

42 Lahat 1 40 3169.86 0.08 0.41 0.1

43 Muara Enim

(Liot) 0 45 5125.47 0.08 0.33 0.09

44 Ogan Ilir 0 40 2710.14 0.05 0.52 0.05

45 Ogan Komering

Ilir 1 45 4004.73 0.09 0.59 0.11

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 126: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

107

Lampiran 2. Data Sampel (Lanjutan)

NO KABUPATEN

/KOTA

OPINI

(X1)

FPDPRD

(X2)

SIZE (X3)

(Rp. miliar)

PAD

(X4)

DAU

(X5)

KNJ

(Y)

46 Ogan Komering

Ulu Selatan 0 40 2499.17 0.04 0.57 0.04

47 Kota Pagar

Alam 0 25 2145.1 0.05 0.43 0.06

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

48 Bangka 0 35 2080 0.1 0.54 0.11

49 Bangka Barat 0 25 1877.2 0.06 0.61 0.06

50 Bangka Tengah 0 25 1547.36 0.09 0.55 0.09

51 Belitung 0 25 3302.53 0.05 0.69 0.06

52 Belitung Timur 0 25 1112.68 0.11 0.58 0.13

53 Kota Pangkal

Pinang 1 30 2179.02 0.15 0.56 0.18

Provinsi Lampung

54 Lampung Timur 0 50 2501.29 0.05 0.61 0.06

55 Lampung Utara 0 45 2917.47 0.06 0.65 0.07

56 Kota Bandar

Lampung 1 50 3696.28 0.21 0.5 0.29

Provinsi Banten

57 Lebak 0 50 5440.95 0.14 0.56 0.16

Provinsi Jawa Barat

58 Bandung 1 50 8866.34 0.17 0.47 0.23

59 Ciamis 0 50 3579.14 0.09 0.53 0.11

60 Garut 0 45 3966.76 0.12 0.54 0.14

61 Majalengka 0 50 4145.93 0.11 0.53 0.14

62 Subang 0 50 4474.14 0.12 0.51 0.13

63 Sukabumi 0 50 4650.49 0.16 0.5 0.2

64 Kuningan 1 50 2363.36 0.11 0.59 0.12

65 Tasikmalaya 1 50 4287.14 0.06 0.53 0.08

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 127: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

108

Lampiran 2. Data Sampel (Lanjutan)

NO KABUPATEN

/KOTA

OPINI

(X1)

FPDPRD

(X2)

SIZE (X3)

(Rp. miliar)

PAD

(X4)

DAU

(X5)

KNJ

(Y)

Provinsi Jawa Tengah

66 Batang 1 45 2695.43 0.14 0.56 0.17

67 Brebes 1 50 3101.58 0.13 0.58 0.16

68 Demak 0 50 2657.26 0.13 0.49 0.16

69 Grobogan 0 50 2545.4 0.14 0.57 0.16

70 Jepara 0 50 4652.97 0.14 0.56 0.17

71 Kebumen 0 50 3757.47 0.12 0.57 0.14

72 Kendal 0 45 3253.88 0.14 0.55 0.17

73 Pemalang 1 50 2984.12 0.13 0.61 0.15

74 Sukoharjo 1 45 2258.24 0.17 0.53 0.22

75 Kota Magelang 1 25 3305.99 0.22 0.57 0.29

76 Kota Surakarta 1 45 7663.46 0.22 0.47 0.29

77 Kudus 1 45 2749.88 0.15 0.49 0.18

78 Sragen 1 45 2684.38 0.14 0.54 0.18

79 Rembang 0 45 2029.65 0.13 0.53 0.16

80 Temanggung 0 45 2186.32 0.13 0.58 0.16

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

81 Bantul 0 45 3685.48 0.2 0.52 0.25

82 Gunung Kidul 0 45 2011.53 0.12 0.62 0.14

83 Kulon Progo 1 37 1728.45 0.14 0.57 0.17

Provinsi Jawa Timur

84 Jember 0 50 5818.72 0.16 0.55 0.19

85 Jombang 1 50 4525.65 0.16 0.53 0.2

86 Lamongan 1 50 4205.27 0.14 0.53 0.17

87 Lumajang 1 50 2608.31 0.13 0.58 0.15

88 Magetan 0 45 3065.11 0.1 0.57 0.11

89 Nganjuk 0 45 2147.66 0.14 0.55 0.16

90 Pacitan 1 40 1752.63 0.08 0.56 0.1

91 Pamekasan 1 45 2795.16 0.11 0.52 0.14

92 Pasuruan 1 50 3661.29 0.19 0.48 0.24

93 Ponorogo 0 45 3148.79 0.12 0.57 0.14

94 Probolinggo 0 45 2956.9 0.12 0.56 0.14

95 Kota Kediri 1 30 3214.93 0.17 0.53 0.21

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 128: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

109

Lampiran 2. Data Sampel (Lanjutan)

NO KABUPATEN

/KOTA

OPINI

(X1)

FPDPRD

(X2)

SIZE (X3)

(Rp. miliar)

PAD

(X4)

DAU

(X5)

KNJ

(Y)

96 Kota Batu 1 25 1413.9 0.11 0.59 0.13

97 Kota Malang 0 25 6122.16 0.21 0.46 0.27

98 Kota Mojokerto 1 25 1899.31 0.15 0.55 0.18

99 Trenggalek 0 45 2408.14 0.09 0.54 0.1

100 Bangkalan 0 50 2685.69 0.08 0.52 0.1

101 Banyuwangi 1 50 3120.68 0.12 0.57 0.14

102 Bojonegoro 0 50 5282.31 0.12 0.37 0.14

103 Tulungagung 1 50 2567.87 0.13 0.51 0.15

104 Blitar 1 50 3389.72 0.1 0.53 0.12

105 Bondowoso 1 45 2605.55 0.09 0.54 0.11

Provinsi Bali

106 Bangli 0 30 806.57 0.1 0.61 0.11

107 Buleleng 0 45 1939.44 0.14 0.55 0.17

108 Jembrana 0 35 1758.94 0.11 0.59 0.12

109 Karangasem 1 29 1326.66 0.19 0.49 0.26

110 Tabanan 1 40 2855.12 0.2 0.53 0.25

111 Klungkung 0 30 894.81 0.12 0.57 0.14

Provinsi Nusa Tenggara Barat

112 Lombok Utara 0 30 999.69 0.14 0.58 0.17

113 Sumbawa 0 45 2621.36 0.11 0.63 0.12

114 Sumbawa Barat 1 25 1922.7 0.07 0.55 0.07

Provinsi Nusa Tenggara Timur

115 Flores Timur 0 30 1616.93 0.06 0.7 0.06

116 Manggarai 0 35 1748.21 0.09 0.65 0.1

117 Sumba Tengah 0 20 1061.3 0.05 0.73 0.05

118 Sumba Timur 0 30 2107.04 0.08 0.72 0.09

Provinsi Kalimantan Barat

119 Kapuas Hulu 0 30 2172.16 0.06 0.7 0.07

120 Landak 0 35 3081.74 0.09 0.6 0.11

121 Sambas 0 45 2532.95 0.1 0.63 0.11

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 129: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

110

Lampiran 2. Data Sampel (Lanjutan)

NO KABUPATEN

/KOTA

OPINI

(X1)

FPDPRD

(X2)

SIZE (X3)

(Rp. miliar)

PAD

(X4)

DAU

(X5)

KNJ

(Y)

122 Sanggau 1 40 1551.24 0.07 0.63 0.08

123 Sekadau 0 30 1025.12 0.12 0.61 0.14

124 Sintang 0 35 1741.68 0.08 0.68 0.09

Provinsi Kalimantan Selatan

125 Balangan 1 25 2107.9 0.07 0.45 0.08

126 Hulu Sungai

Selatan 0 30 2553 0.09 0.53 0.1

127 Hulu Sungai

Tengah 1 30 2337.47 0.1 0.55 0.11

128 Tabalong 1 30 3512.99 0.12 0.42 0.14

129 Tanah Laut 1 35 3259.07 0.11 0.39 0.13

130 Kota Banjar

Baru 1 30 2516.26 0.15 0.46 0.17

131 Kota

Banjarmasin 0 45 3908 0.15 0.47 0.18

132 Barito Kuala 1 35 2491.07 0.07 0.52 0.08

133 Tapin 1 25 2296.78 0.06 0.44 0.06

Provinsi Kalimantan Tengah

134 Katingan 1 25 2161.55 0.14 0.55 0.17

135 Kotawaringin

Barat 1 30 3282.82 0.12 0.59 0.14

136 Kotawaringin

Timur 1 40 3391 0.13 0.61 0.16

137 Seruyan 1 25 3147.26 0.04 0.66 0.04

Provinsi Gorontalo

138 Boalemo 1 25 1327.64 0.07 0.69 0.07

139 Gorontalo 1 35 2123.14 0.11 0.65 0.13

140 Kota Gorontalo 0 24 1716.55 0.17 0.6 0.2

Provinsi Sulawesi Selatan

141 Barru 1 25 2189.9 0.06 0.68 0.07

142 Jeneponto 1 40 1740.9 0.06 0.67 0.06

Bersambung ke halaman berikutnya…

Page 130: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

111

Lampiran 2. Data Sampel (Lanjutan)

NO KABUPATEN

/KOTA

OPINI

(X1)

FPDPRD

(X2)

SIZE (X3)

(Rp. miliar)

PAD

(X4)

DAU

(X5)

KNJ

(Y)

143 Luwu 0 35 1767.17 0.07 0.65 0.08

144 Sidenreng

Rappang 1 35 2261.52 0.08 0.65 0.09

145 Kota Palopo 1 25 950.32 0.12 0.64 0.13

146 Wajo 1 40 1769.58 0.09 0.57 0.1

Provinsi Sulawesi Tenggara

147 Wakatobi 0 25 1514.2 0.04 0.69 0.04

Provinsi Sulawesi Utara

148 Kota Manado 1 40 2537.74 0.2 0.55 0.25

149 Kota Tomohon 1 20 1243.68 0.04 0.71 0.04

Provinsi Sulawesi Tengah

150 Morowali 1 30 2012.13 0.05 0.61 0.06

Provinsi Maluku Utara

151 Kota Ternate 0 30 1914.67 0.07 0.69 0.08

Provinsi Papua Barat

152 Sorong 1 25 3248.35 0.07 0.38 0.07

Sumber: Data diolah (2016)

Page 131: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

112

LAMPIRAN 3

Hasil Output SPSS

Page 132: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

113

Lampiran 3. Hasil Output SPSS

1. Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KNJ 152 .04 .29 .1207 .05839

FPDPRD 152 20 50 36.59 9.892

SIZE (Rp. Miliar) 152 806.57 8866.34 2663.3343 1332.45655

PAD 152 .03 .22 .1021 .04374

DAU 152 .33 .76 .5766 .08334

Valid N (listwise) 152

2. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .992a .984 .983 .00751

a. Predictors: (Constant), DAU, OPINI, FPDPRD, PAD, SIZE

b. Dependent Variable: KNJ

3. Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression .507 5 .101 1797.730 .000b

Residual .008 146 .000

Total .515 151

a. Dependent Variable: KNJ

b. Predictors: (Constant), DAU, OPINI, FPDPRD, PAD, SIZE

Page 133: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

114

4. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) dan Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.015 .007 -2.140 .034

OPINI .002 .001 .015 1.394 .165 .923 1.084

FPDPRD -9.117E-5 .000 -.015 -1.204 .230 .665 1.503

SIZE (Rp. Miliar) 1.793E-6 .000 .041 2.892 .004 .547 1.828

PAD 1.303 .016 .976 80.395 .000 .743 1.346

DAU .000 .009 .000 .029 .977 .661 1.513

a. Dependent Variable: KNJ

5. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Page 134: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

115

6. Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot

7. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 152

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .00738131

Most Extreme

Differences

Absolute .072

Positive .072

Negative -.042

Test Statistic .072

Asymp. Sig. (2-tailed) .055c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 135: PENGARUH OPINI AUDIT, FUNGSI PENGAWASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33313/1/A... · Taekwondo SMPN 166 Jakarta (2006 ... 6. Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah

116

8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatterplot

9. Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .013 .004 3.034 .003

OPINI .000 .001 .024 .292 .771

FPDPRD -7.344E-5 .000 -.151 -1.534 .127

SIZE (Rp. Miliar) 8.168E-8 .000 .023 .208 .835

PAD .011 .010 .099 1.061 .291

DAU -.011 .006 -.193 -1.952 .053

a. Dependent Variable: ABSUT