All About TaeKwonDo

68
PENDAHULUAN Tae Kwon Do adalah olahraga beladiri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Tae Kwon Do mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, Tae Kwon Do akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya dengan benar. Tae Kwon Do mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari Tae Kwon Do, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan. Tae Kwon Do yang terdiri dari 3 kata: tae berarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan, kwon berarti tangan/menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan, serta do yang berarti seni/cara mendisiplinkan diri. Maka jika diartikan secara sederhana, Tae Kwon Do berarti seni atau cara mendisiplinkan diri/seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Tiga materi terpenting dalam berlatih Tae Kwon Do adalah Poomse, Kyukpa dan Kyoruki. 1

description

mmmmm

Transcript of All About TaeKwonDo

Page 1: All About TaeKwonDo

PENDAHULUAN

Tae Kwon Do adalah olahraga beladiri modern yang berakar pada bela diri tradisional

Korea. Tae Kwon Do mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik

semata, seperti keahlian bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek

disiplin mental. Dengan demikian, Tae Kwon Do akan membentuk sikap mental yang

kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya

dengan benar. Tae Kwon Do mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga

dengan mempelajari Tae Kwon Do, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan

ditumbuhkan dan dikembangkan.

Tae Kwon Do yang terdiri dari 3 kata: tae berarti kaki/menghancurkan dengan teknik

tendangan, kwon berarti tangan/menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik

tangan, serta do yang berarti seni/cara mendisiplinkan diri.

Maka jika diartikan secara sederhana, Tae Kwon Do berarti seni atau cara mendisiplinkan

diri/seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.

Tiga materi terpenting dalam berlatih Tae Kwon Do adalah Poomse, Kyukpa dan

Kyoruki.

Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan

pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti

diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi yang

menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.

Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan

memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan

tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata,

genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan,

bahkan tusukan jari tangan.

1

Page 2: All About TaeKwonDo

Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan

dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempratekkan teknik

serangan dan teknik pertahanan diri.

Mempelajari Tae Kwon Do tidak dapat hanya menyentuh aspek ketrampilan teknik

beladirinya saja, namun harus meliputi aspek fisik, mental, dan spritualnya. Untuk itu,

seseorang yang berlatih atau mempelajari Tae Kwon Do sudah seharusnya menunjukkan

kondisi fisik yang baik, mental yang kuat dan semangat yang tinggi. Namun, hal itu harus

mampu ditunjukkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari yang baik dan didasari jiwa

yang luhur. Dengan begitu barulah seseorang dapat dikatakan berhasil dalam berlatih Tae

Kwon Do.

Tae Kwon Do dapat dipelajari siapa saja tanpa tergantung jenis kelamin, umur, dan status

social. Sekarang ini, Tae Kwon Do telah tersebar dan dipraktekkan oleh lebih dari 40 juta

orang diseluruh penjuru dunia. Kepopuleran Tae Kwon Do mencapai puncaknya saat Tae

Kwon Do dipertandingkan sebagai cabang olahrag resmi di Olympiade Sidney 2000.

Di Indonesia diperkirakan lebih dari 200.000 anggota aktif mempraktekkan olahraga

beladiri ini, di berbagai dojang (sebutan untuk tempat berlatih) yang tersebar luas di

seluruh propinsi di Indonesia, dan terutama diminati oleh kaum muda. Tae Kwon Do

telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi dalam PON (Pekan Olahrag

Nasional). Tae Kwon Do Indonesia sendiri telah mencatat prestasi yang cukup

membanggakan, di arena multi-sport event seperti SEA GAMES, ASIAN GAMES

bahkan OLYMPIC GAMES 1992 di Barcelona, seain pada tingkat kejuaraan tingkat

internasional di lingkungan Tae Kwon Do sendiri.

Tae Kwon Do seharusnya tidak hanya dikembagkan sebagai olahraga prestasi saja,

melainkan sebagai seni beladiri yang dapat membentuk dan mendidik manusia-manusia

yang sehat dan berkarakter kuat, guna membangun nusa bangsa Indonesia tercinta.

2

Page 3: All About TaeKwonDo

SEJARAH TAEKWONDO

 

Taekwondo yang kita kenal sekarang , mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring

dengan perjalanan sejarah Bangsa Korea , dimana beladiri ini berasal. Sebutan

Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan

penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.

Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun waktu,

yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.

 

1. Pada Masa Kuno

Asal Mula Taekwondo

Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya,

hal ini secara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu.

Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari kegiatan / gerakan

fisiknya , tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa kuno manusia tidak punya

pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara

alamiah mengembangkan teknik - teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat

kemampuan bertarung secara tangan kosong dikembangkan sebagai suatu cara untuk

menyerang dan bertahan, digunakan pula untuk membangun kekuatan fisik seseorang,

bahkan dijadikan pertunjukan dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik - teknik

bertarung didapat dari pengalaman nya melawan musuh - musuhnya. Inilah yang diyakini

menjadi dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa

lampau dikenal sebagai 'Subak" , "Taekkyon", " Takkyon" , maupun beberapa nama

lainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku bangsa / kerajaan yang

mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling

bersaing satu sama lain, ketiganya adalah Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih

para ksatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang

tergabung dalam militer saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan

yang sangat terpandang. Menurut catatan , kelompok ksatria muda yang terorganisir

seperti " Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin " di Koguryo, semuanya menjadikan

latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari. Sebuah buku

3

Page 4: All About TaeKwonDo

tentang seni beladiri yang disebut " Muye Dobo Tongji " menyebutkan : " ( Taekwondo)

Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri , yang membangun

kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat

bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis,

berarti ( Taekwondo ) dapat digunakan setiap saat ".

Koguryo's 'sonbae' dan Taekkyon

Koguryo yang berdiri pada 57 tahun seblem masehi di semenanjung Korea bagian utara,

membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang artinya laki - laki

yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang . Dalam buku sejarah

disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah , tanggal 10 Maret setiap

tahunnya pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakan nya dengan acara - acara

kontes tarian pedang, memanah, subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak

( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu

kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa

Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon

( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai

Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.

 

 

 

Gambar di atas adalah lukisan dinding yang ditemukan pada langit - langit kuburan

kerajaan Muyong - chong jaman dinasti Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang

sedang mempraktekkan beladiri ( Taekwondo kuno )

 

Shilla's 'Hwarang" dan Taekkyon

Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung Korea,

secara geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi

4

Page 5: All About TaeKwonDo

barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri

dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu. "

Hwarangdo" adalah tipe beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri

" Sonbae " dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan

semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa,

pantang mundur dlm perang. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah orang - orang yang

memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea. Dalam

catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan bagi para

ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan , dan

setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari,

seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain "

Sirum" / gulat gaya Korea. Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat,

membantu keadaan darurat dan membangun jalan & benteng, siap mengorbankan

hidupnya saat berperang. Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat

dilihat di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di

kuil - kuil, digambarkan dengan adegan laki - laki yang tampak kuat dalam sikap

menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik

adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada beladiri Taekwondo

sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan Shilla " Subak" dan "Taekkyon"

tampak / muncul bersamaan , dan keduanya menandakan bahwa teknik - teknik tangan

dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini.

 

Gambar di atas adalah patung 2 ksatria yang sedang dalam pose / sikap beladiri

Kumgang

5

Page 6: All About TaeKwonDo

Yoksa, yang terdapat pada gua Sokkuram di Kyongju, yang berasal dari abad ke 7.

 

Taekkyon dari Koguryo ke Shilla

Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla,

dibuktikan dengan : i. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama

dengan "Sonbae" di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii. Keduanya memiliki

sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo

digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga

memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti

"palkwanhoe" dan "hankawi", hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis

teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea

sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini

makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan

berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.

 

2. Masa Pertengahan

Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung

Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian

penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif

untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi

kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan

kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea.

Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam

ketentaraan. Raja - raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang

disebut "Subakhui", yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan

tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api

mulai dikenal , membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.

 

3. Masa Modern

Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910,

Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan

6

Page 7: All About TaeKwonDo

Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat

dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi

yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan

daripada seni beladiri. Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun

1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan

memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbit

sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo - Tonji, yang

memuat gambar - gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse )

dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak

dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi

dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan

tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk

menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh

para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.

 

4. Masa Sekarang

Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang

kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan

sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama

yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni

beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September

1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan

organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5

Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai

1970 an , KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi

untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar

dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan

Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang

berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah

Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan

Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon

7

Page 8: All About TaeKwonDo

didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan

Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada

tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin

dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas

Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang

mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari

seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat

penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi

ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation

( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo

telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini

masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer.

Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia ,

dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988

Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000,

Sydney.  

 

 

Kukkiwon , World Taekwondo Headquaters

Seoul , Korea Selatan

 

 Sejarah Singkat Taekwondo Indonesia

8

Page 9: All About TaeKwonDo

 Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran

Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) yang pada

waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh

Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke

WTF ( The World Taekwondo Federation ) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea

Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .

 

Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing - masing mempunyai

organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yg

berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo

Indonesia ( FTI ) yg berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri .

 

Melihat prospek perkembangan didunia olahraga International dan Nasional , maka

Tanggal 28 maret 1981 terjadi penyatuan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi

organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa

sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat nasionalnya disebut

PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan berpusat di Ibukota negara Jakarta.

 Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan

Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia

periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai.

Selanjutnya Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Bpk.Soeweno,

Bpk.Harsudiyono Hartas, Bpk.Suharto dan sekarang Bapak Letjen TNI ( Purn.) Erwin

Sudjono,SH.

Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti

oleh lebih dari 500.000 anggota yang sebagian besar masih aktif berlatih di dojang –

dojang. Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON

dan banyak atletnya  yang pernah berjaya membela negara serta mengharumkan nama

bangsa di berbagai event International.

Arti Lambang Tae Kwon Do Indonesia

9

Page 10: All About TaeKwonDo

ARTI LAMBANG TAEKWONDO INDONESIA

PERISAI BULAT

melambangkan kebulatan tekad dan keteguhan hati untuk membela persatuan dan

kesatuan yang utuh dan bulat dari Taekwondo Indonesia .

Kepalan tangan dengan lima jari – jemarinya

melambangkan semangat perjuangan, keuletan dan ketekunan serta pantang menyerah.

Warna hitam

melambangkan suatu kekuatan atau ketahanan.

Warna kuning

melambangkan kemuliaan dan kesejahteraan.

Warna Merah Putih

melambangkan kedaulatan Republik Indonesia

STUDENT'S OATH

1. I shall observe the tenets of Taekwondo

2. I shall respect the instructor and seniors

3. I shall never misuse Taekwondo

4. I shall be a champion of freedom and justice

5. I shall build a more peaceful world

Janji Siswa

Saya akan menjalankan azas-azas Taekwondo.

10

Page 11: All About TaeKwonDo

Saya akan menghomati Instruktur dan para Senior.

Saya tidak akan menyalahgunakan Taekwon-Do

Saya akan menjadi pembela kebenaran dan keadilan.

Saya akan membangun dunia lebih damai.

THE TENETS OF TAEKWON-DO

Taekwon-Do Jungshin

Azas-Azas Taekwon-Do

TAEKWON-DO AIMS TO ACHIEVE

Taekwon-Do bertujuan untuk meraih :

Courtesy - Ye Ui  – Budi Pekerti

Integrity - Yom Chi - Kejujuran

Perseverance - In Nae - Kesabaran

Self-Control - Guk Gi – Pengendalian Diri

Indomitable Spirit - Baekjul Boolgool – Semangat Pantang Menyerah

JANJI TAEKWONDO INDONESIA

Kami Taekwondo Indonesia Berjanji :

1 Menjunjung Tinggi Nama Bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945

2. Mentaati Azas-azas Taekwondo Indonesia

3. Menghormati Pengurus, Pelatih, Senior, dan Sesama Taekwondoin dalam

Mengembangkan Taekwondo Indonesia

4. Selalu Berlaku Jujur dan Bertanggung Jawab, didalam Menjaga Nama Baik

Taekwondo Indonesia

5. Menjadi Pembela Keadilan dan Kebenaran

AZAS – AZAS TAEKWONDO

Filosofi Taekwondo, mungkin dapat disimpulkan dengan baik melalui filosofi Hongik-

Ingan; cinta damai, semangat integritas, membela kebenaran dan rasa tanggung jawab

11

Page 12: All About TaeKwonDo

yang tinggi. Filosofi ini, terwakili dalam Azas Taekwondo, yang didasarkan pada prinsip-

prinsip Hwarang-Do.

KESOPANAN / COURTESY (Ye ui) : Bersikap Sopan dan Menghormati

Kesopanan, mengedepankan saling pengertian, keharmonisan, kedamaian, kerendah-

hatian, kerjasama, hormat-menghormati, dan rasa keadilan. Kesopanan (Courtesy) dapat

terlihat pada :

Politeness (Sopan Santun) : mengucapkan “tolong” dan “terimakasih”, membuka

/menutup pintu bagi orang lain, dan meminta tolong ketimbang menyuruh.

Mampu membawa diri dalam urutan Tingkatan Sabuk (Distinction of Roles) :

Cara kita berbicara atau bertindak kepada senior, orang tua atau Guru; dan juga

cara kita menyayangi dan peduli kepada junior.

Memikirkan orang lain( Consideration of Others) : Selalu berusaha untuk peduli

bagaimana perasaan orang lain atau bagaimana pendapat orang lain dalam ucapan

maupun tindakan kita. Dan memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan.

Memberi pujian atau menghormati orang lain (Compliment/Honor Others)

Memaafkan orang lain / memaafkan kesalahan yang tidak berarti.

Rasa Hormat (Deference) : Mendahulukan orang lain, jika hal itu akan sangat

menolong orang tersebut, dan juga menunjukkan rasa hormat kita.

Kebaikan (Generosity) : Memberi sesuatu kepada orang lain dengan atau tanpa

diminta.

INTEGRITAS / INTEGRITY (Yom Chi) Selalu menegakkan Kebenaran

Dalam Taekwondo, kita harus dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah,

dan kita harus mempunyai kesadaran akan kedua hal tersebut. Kita harus selalu

mengikuti kata hati dan nilai-nilai yang ada dalam diri dan juga dalam lingkungan tempat

tinggal kita dengan tindakan yang konsisten. Jika kita menerapkan integritas dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam pergaulan dengan orang lain, orang-orang akan belajar

12

Page 13: All About TaeKwonDo

menghargai diri kita sebagai orang yang dapat diandalkan, bertanggungjawab, dan jujur.

Integritas dapat dilihat pada :

Kejujuran (Honesty) : Jujur pada diri sendiri dan orang lain

Konsisten (Consistency) : Konsisten dalam ucapan maupun tindakan dalam

kehidupan sehari-hari

Kesetiaan (Loyalty) : Setia kepada orang lain, baik itu keluarga, teman, senior,

junior, Negara dan lain-lain.

Taat kepada nilai- nilai yang berlaku (Adherence to a standard of Values) : Selalu

membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Belajar dari kesalahan (Learning from mistakes) : Menggunakan kesalahan yang

telah kita buat sebagai alat untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

KETEKUNAN ATAU KEKERASAN HATI /PERSEVERANCE (In Nae)

Ketekunan adalah syarat yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Sukses

mendatangi mereka yang tidak pernah menyerah. Ketekunan membutuhkan banyak usaha

didalam mencapai sesuatu yang besar. Sejumlah besar kepuasan pribadi dapat diperoleh

melalui pertumbuhan, penguasaan, dan pengetahuan yang didapatkan dari banyaknya

latihan serta komitmen untuk mencapai tujuan. Ketekunan dapat dilihat pada :

Kesabaran (Patience) : Kemampuan untuk bersikap tenang ketika situasi menjadi

sulit / keras.

Fokus pada Tujuan (Focus on goals) : Menanamkan pada pikiran kita apa yang

akan kita capai.

Mengatasi Hambatan (Overcoming Obstacles) : Selalu berusaha mengatasi

halangan / rintangan yang ada dalam mencapai tujuan ketika situasi yang sulit

datang.

Mengikuti Keyakinan (Following your Convictions) : Mengetahui dan melakukan

apa yang kita yakini kebenarannya.

PENGENDALIAN DIRI/SELF CONTROL (Guk Gi)

13

Page 14: All About TaeKwonDo

Hilangnya pengendalian diri didalam latihan dapat mengakibatkan cidera bagi diri sendiri

dan orang lain. Kemampuan kita untuk beradaptasi terhadap lingkungan dan mengenali

kemampuan kita juga dapat disebut pengendalian diri (Self Control). Ketidakmampuan

untuk hidup dengan kemampuan yang kita miliki menunjukkan kurangnya pengendalian

diri, contoh : sewaktu sparring (kyorugi), seseorang tidak dapat mengontrol tendangannya

kearah muka, tetapi tetap melakukannya, hal ini dapat mengakibat konsekuensi yang

berbahaya. Jika kita dapat mengendalikan diri kita (dalam hal ini teknik) maka kita tidak

perlu mengucapkan kata “Maaf, tadi saya salah” kepada orang lain. Self Control dapat

dilihat pada :

Pengendalian (Restraint) : Cara kita mengontrol tindakan kita ketika kesal atau

marah.

Disiplin (Discipline) : Kemampuan untuk tetap focus dan konsisten pada tujuan,

dan konsisten dengan tindakan dalam mencapai tujuan.

Penguasaan Diri (Self-Mastery) : Kontrol terhadap kata-kata dan tindakan

Kebijaksanaan (Discretion) : Tidak berbicara atau bertindak yang dapat menyakiti orang

lain.

Kekuatan Kemauan (Will Power) : Mempunyai kekuatan, keinginan dan sikap

untuk melakukan sesuatu bahkan dalam situasi yang sulit  sekalipun.

Martabat / Kehormatan (Dignity) : Menjaga Martabat diri sendiri.

SEMANGAT PANTANG MENYERAH (Baekjul Boolgol)

Semangat pantang menyerah juga dapat berarti berani menegakkan keadilan, tanpa

mempedulikan apa kata orang lain. Dapat juga berarti mempunyai keberanian untuk

menjadi diri sendiri setiap waktu, dan melakukan apa yang menurut kita benar dengan

mengabaikan tekanan dari orang lain yang berusaha menghalangi.

Semangat pantang menyerah ini juga berarti kita mempunyai semangat yang kuat, yang

tidak dapat dihancurkan atau disingkirkan oleh kesengsaraan / kesusahan atau halangan

yang merintangi

14

Page 15: All About TaeKwonDo

POOMSE TAE GEUK

APAKAH POOMSE ITU?

Poomse berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian bentuk gerakan.

Poomse adalah sistem metode latihan taekwondo dalam praktek menyerang dan bertahan

menghadapi lawan yang imajiner. Poomse terdiri dari variasi berbagai bentuk sikap kuda-

kuda, tendangan, pukulan, tangkisan, dan sebagainya yang didasari oleh prinsip-prinsip

filososfi timur yang mendalam. Poomse merupakan pelajaran pokok dalam latihan

TaeKwonDo yang dibagi dua, yaitu poomse yang diperuntukkan bagi yang belum

mencapai tingkatan sabuk hitam (Tae Geuk I s.d VIII) dan poomse bagi tingkatan sabuk

hitam (Koryo s.d Ilyo).

GARIS DIAGRAM DAN GERAKAN POOMSE TAE GEUK

Dalam mempelajari dan mempratekkan poomse, kita harus mengetahui diagram dan arah

gerakannya. Garis diagram dan arah gerakan Poomse Tae Geuk berasal dari simbol-

simbol filosofi timur yang disebut Pal Gwe (diagram segi delapan atau Pat Kwa atau

Octagon), sehingga Poomse Tae Geuk berjumlah delapan, mewakili setiap sisi dari Pal

Gwe.

TUJUAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI POOMSE

Pal Gwe yang menjadi dasar diagram dan arah gerakan mempunyai perbedaan arti pada

setiap sisinya. Demikian pula halnya dengan poomse. Setiap poomse mengandung

perbedaan teknik gerakan serangan dan pertahanan serta menggambarkan filosofi

kehidupan yang berbeda-beda. Saat mempratekkan poomse, kita mempelajari bagaimana

mengontrol pernapasan, keseimbangan, keluwesan, dan kelenturan, ketangkasan serta

pengaturan tenaga. Selain itu, kita harus mampu memusatkan pikiran dan konsentrasi

pada setiap gerakan. Poomse, jika dipelajari dengan baik dan benar, akan sangat

15

Page 16: All About TaeKwonDo

bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan gerak dan otot, kondisi tubuh, juga

menimbulkan semangat serta rasa percaya diri yang kuat.

PEDOMAN UNTUK MEMPELAJARI DAN MEMPRATEKKAN POOMSE

a. Gerakan dimulai dan berakhir pada titik atau posisi yang sama. Untuk itu diperlukan

ketepatan posisi badan, langkah, arah, dan gerakan agar dapat kembali ke posisi awal.

b. Kontrol ditunjukan pada penyaluran dan pengerahan tenaga secara benar karena ada

berbagai perbedaan pengerahan tenaga.

c. Perhatikan perbedaan kecepatan pada setiap gerakan, tidak semua gerakan dilakukan

dengan cepat.

d. Setiap langkah harus dilakukan dengan kostan (tetap), baik keseimbangan, lebar dan

panjang langkah.

e. Pelajari dengan benar pengaturan napas dan teriakan (kihap)

f. Lakukan setiap teknik gerakan setepat mungkin dan bayangkan seperti menghadapi

lawan yang sesungguhnya.

g. Pelajari dulu satu poomse dengan baik, barulah mempelajari poomse yang lain.

Latihlah setiap poomse setiap hari, sehingga anda semakin mahir.

POOMSE TAEGEUK

Poomse Tae Geuk adalah poomse dasar dalam TaeKwonDo. Tae Geuk mewakili filfasat

timur yang mendalam pandangannya terhadap alam semesta dan kehidupan.

Tae berarti “keagungan” dan Geuk berarti “keabadian”. Dengan demikian, tae geuk tidak

berbentuk, tanpa permulaan dan akhir. Sekalipun demikian, segala sesuatu berawal dari

keagungan dan keabadian (tae geuk). Poomse Tae Geuk terdiri dari delapan poomse,

yang masing-masing mewakili watak atau karakter manusia, unsur-unsur yang ada di

dunia, dan prinsip-prinsip filosofi timur yang terdapat dalam Buku Perubahan. Kedelapan

unsur (Pal Gwe) tersebut adalah keon, tae, ri, jin, seon, gam, gan, dan gon, yang mewakili

berbagai unsur yang ada di alam semesta, yaitu surga dan atau langit, air yang tenang dari

16

Page 17: All About TaeKwonDo

telaga, air yang mengalir, api, matahari, cahaya, guntur dan kilat, angin, kayu, gunung

dan bukit, serta bumi. Pal Gwe juga mewakili delapan penjuru mata angin serta pengaruh

lima elemen, yaitu logam, air, kayu, api, dan tanah (bumi). Diyakini bahwa setiap unsure

tersebut berkaitan dengan proses pembentukan dan penghancuran muka bumi. Tae Geuk

mengikuti hukum alam yang disebut Teori Ying-Yang (Im-Yang), atau di korea dikenal

dengan nama Um-Yang.

1. Keon mewakili prinsip Taegeuk-1

2. Tae mewakili prinsip Taegeuk-2

3. Rhi mewakili prinsip Taegeuk-3

4. Jhin mewakili prinsip Taegeuk-4

5. Seon mewakili prinsip Taegeuk-5

6. Gham mewakili prinsip Taegeuk-6

7. Ghan mewakili prinsip Taegeuk-7

8. Ghon mewakili prinsip Taegeuk-8

Pal Gwe mewakili berbagai unsur yang ada di alam semesta, yaitu :

1. Surga/Langit

2. Air (yang tenang seperti telaga)

3. Air (yang mengalir)

4. Api

5. Matahari

6. Cahaya

7. Guntur & Kilat

8. Angin

9. Kayu

10. Gunung & Bukit

11. Bumi

Palgwe juga mewakili “Delapan penjuru Mata angin” serta pengaruh lima elemen, yaitu :

1. Logam

17

Page 18: All About TaeKwonDo

2. Air

3. Kayu

4. Api

5. Tanah (Bumi)

Taegeuk mengikuti hukum alam yang disebut Teori “Ying-Yang (Im-Yang). Atau di

Korea dikenal dengan nama Um-Yang.

LAMBANG DAN BENTUK DIAGRAM PAL GWE

Simbol keselarasan alam semesta. Keselarasan tercipta karena keseimbangan antara dua

kekuatan yang berlawanan, yaitu Um-Yang.

Taegeuk 1 Jang

Taegeuk 1 Jang represents the symbol of “Keon”, one of the 8 Kwaes (divination signs),

which means the heaven and “yang”. As the “Keon” symbolizes the beginning of the

creation of all things in the universe, so does the Taegeuk 1 Jang in the training of

Taekwondo. This poomsae is characterized by its easiness in practicing, largely

consisting of walking and basic actions, such as arae-makki, momtong-makki, momtong-

jireugi, and ap-chagi. The 8th Kup-grade trainees practice this poomsae.

Taegeuk 1 Jang mewakili simbol "Keon", salah satu dari 8 Kwaes (ramalan tanda-tanda),

yang berarti surga dan "yang". Sebagai "Keon" melambangkan awal penciptaan segala

sesuatu di alam semesta, demikian juga Taegeuk 1 Jang dalam pelatihan

Taekwondo. Poomsae ini dicirikan oleh kemudahan dalam berlatih, sebagian besar terdiri

dari berjalan dan tindakan dasar, seperti arae-makki, momtong-makki, momtong-jireugi,

dan ap-chagi. Kup-8 / sabuk Kuning Strip mempraktekkan poomsae ini.

 Taegeuk 2 Jang

Taegeuk 2 Jang symbolizes the “Tae”, one of the 8 divination signs, which signifies the

inner firmness and the outer softness. An introduction of the olgul jireugi is a new

development of Taegeuk poomsae. The ap chagi actions appear more frequently than in

Taegeuk 1 Jang. The 7th Kup-grade trainees practice this poomsae.

18

Page 19: All About TaeKwonDo

Taegeuk 2 Jang melambangkan "Tae", salah satu dari 8 ramalan tanda-tanda, yang berarti

ketegasan batin dan kelembutan luar. Pengantar dari olgul jireugi adalah perkembangan

baru Taegeuk poomsae. Gerakan ap chagi muncul lebih sering daripada dalam Taegeuk 1

Jang. Kup-7 / sabuk Hijau mempraktekkan poomsae ini.

 Taegeuk 3  Jang

Taegeuk 3 Jang symbolizes the “Ree”, one of the 8 divination signs, which represents

“hot and bright”. This is to encourage the trainees to harbor a sense of justice and ardor

for training. A successful accomplishment of this poomsae will give the trainees a

promotion to a blue belt. New actions are sonnal mok chigi, sonnal makki and the

dwitkubi stance. This poomsae is characterized by successive makki and jireugi, chagi

and continued jireugi. Emphasis is laid on the counterattacks against the opponent’s

attack. The 6th Kup-grade trainees can practice this poomsae.

Taegeuk 3 Jang melambangkan "Ree", salah satu dari 8 ramalan tanda-tanda, yang

mewakili "panas dan terang". Hal ini untuk mendorong peserta pelatihan untuk menaruh

rasa keadilan dan semangat untuk pelatihan. Pencapaian sukses poomsae ini akan

memberikan peserta pelatihan promosi ke sabuk biru. Gerakan baru seperti sonnal mok

chigi, sonnal makki dan sikap dwitkubi. Poomsae ini dicirikan oleh berturut-turut makki

dan jireugi, chagi dan berturut-turut jireugi. Penekanan diletakkan pada serangan balasan

terhadap serangan lawan. Kup-6 / sabuk Hijau strip dapat berlatih poomsae ini.

Taegeuk 4  Jang

Taegeuk 4 Jang symbolizes the “Jin”, one of the 8 divination signs, which represents the

thunder, meaning great power and dignity. New techniques are sonnal momtong makki,

pyonsonkkeut tzireugi, jebipoom mok chigi, yop chagi, momtong bakkat makki,

deungjumeok olgul apchigi. It is characterized by various movements in preparation for

the kyorugi and lots of dwitkubi seogi cases. The 5th Kup-grade trainees practice this

poomsae.

Taegeuk 4 Jang melambangkan "Jin", salah satu dari 8 ramalan tanda-tanda, yang

mewakili guntur, yang berarti kekuatan besar dan bermartabat. Teknik baru seperti sonnal

momtong makki, pyonsonkkeut tzireugi, jebipoom mok chigi, yop chagi, momtong

bakkat makki, deungjumeok olgul apchigi. Hal ini ditandai oleh berbagai gerakan dalam

19

Page 20: All About TaeKwonDo

persiapan untuk kyorugi dan banyak kasus dwitkubi seogi. Kup-5 / sabuk Biru

mempraktekkan poomsae ini.

 Taegeuk 5  Jang

Taegeuk 5 Jang symbolizes the “Son”, one of the 8 divination signs, which represents the

wind, meaning both mighty force and calmness according to its strength and weakness.

New movements are mejumeok naeryochigi, palkup dollyochigi, palkup pyojeokchigi and

such stances as kkoaseogi, wenseogi and oreunseogi. This is characterized by the

successive makki such as araemakki and momtongmakki and also the chigi by tumbling

after jumping. The  4th Kup-grade trainees practice this poomsae.

Taegeuk 5 Jang melambangkan "Son", salah satu dari 8 ramalan tanda-tanda, yang

mewakili angin, yang berarti kedua kekuatan perkasa dan ketenangan sesuai dengan

kekuatan dan kelemahan. Gerakan-gerakan baru mejumeok naeryochigi, palkup

dollyochigi, palkup pyojeokchigi dan posisi kuda-kuda seperti  kkoaseogi, wenseogi dan

oreunseogi. Hal ini ditandai oleh Makki berturut-turut seperti araemakki dan

momtongmakki dan juga Chigi yang jatuh setelah melompat. Kup-4 / sabuk Biru strip

mempraktekkan poomsae ini.

 Taegeuk 6  Jang

Taegeuk 6 Jang symbolizes the “Kam”, one of the 8 divination signs, which represents

water, meaning incessant flow and softness. New movements are hansonnal olgul bitureo

makki, dollyo chagi, olgul bakkat makki, arae hecho makki, and batangson momtong

makki. One should be careful to make the kicking foot land on the ground correctly after

dollyo chagi and to lower the hand by a palm’s length at the time of delivering a

batangson momtong makki lower than in the palmok makki. This is practiced by the 3rd

Kup-graders.

Taegeuk 6 Jang melambangkan "Kam", salah satu dari 8 ramalan tanda-tanda, yang

mewakili air, yang berarti mengalir terus-menerus dan kelembutan. Gerakan-gerakan

baru yang hansonnal olgul bitureo makki, dollyo chagi, olgul bakkat makki, arae hecho

makki, dan batangson momtong makki. Peserta latihan harus berhati-hati untuk membuat

kaki menendang dan mendarat tanah dengan benar setelah dollyo chagi dan untuk

menurunkan telapak tangan pada saat melakukan batangson momtong makki lebih rendah

daripada di palmok makki. Poomsae ini dilakukan oleh Kup-3 / sabuk Merah.

20

Page 21: All About TaeKwonDo

 Taegeuk 7  Jang

Taegeuk 7 Jang symbolizes the “Kan”, one of the 8 divination signs, which represents

the mountain, meaning ponderosity and firmness.  New movements are sonnal araemakki,

batangson kodureomakki,  bojumeok kawimakki, mureupchigi, momtong hechomakki,

dujumeok jeocho jireugi, arae otkoreo makki, deungjumeok bakkat chigi, pyojeok chagi,

yop jireugi and such stances as beomseogi and juchumseogi. Smooth connection of

movement is important for training. The 2nd Kup-graders practice this poomsae.

Taegeuk 7 Jang melambangkan "Kan", salah satu dari 8 ramalan tanda-tanda, yang

mewakili gunung, yang berarti berat dan tegas. Gerakan-gerakan baru sonnal araemakki,

batangson kodureomakki, bojumeok kawimakki, mureupchigi, momtong hechomakki,

dujumeok jeocho jireugi, arae otkoreo makki, deungjumeok bakkat chigi, pyojeok chagi,

yop jireugi dan berbagai sikap seperti beomseogi dan juchumseogi. Sambungan halus

gerakan sangat penting untuk pelatihan. Kup-2 / sabuk Merah strip mempraktekkan

poomsae ini.

 Taegeuk 8  Jang

Taegeuk 8 Jang symbolizes the “Kon”, one of the 8 divination signs, which represents

“Yin” and earth, meaning the root and settlement and also the beginning and the end.

This is the last of the 8 Taegeuk poomsaes, which may enable the trainees to undergo the

Dan (black belt) promotion test. New movements are dubal dangseong apchagi, momtong

kodureo bakkatmakki, arae kodureo makki, twiochagi, and palkup dollyochigi. Emphasis

must be laid on the accuracy of stepping and the difference between jumping-over kick

and dubal dangseong (alternate jumping kick in the air). The 1st Kup-grade trainees

practice this poomsae.

Taegeuk 8 Jang melambangkan "Kon", salah satu dari 8 ramalan tanda-tanda, yang

mewakili "Yin" dan bumi, yang berarti akar dan penyelesaian dan juga awal dan

akhir. Ini adalah yang terakhir dari 8 Taegeuk poomsae, yang dapat memungkinkan

peserta pelatihan untuk menjalani tes promosi Dan (sabuk hitam). Gerakan baru Dubal

dangseong apchagi, momtong kodureo bakkatmakki, arae kodureo makki, twiochagi, dan

palkup dollyochigi. Penekanan harus diletakkan pada keakuratan melangkah dan

perbedaan antara tendangan melompat dan Dubal dangseong (bergantian melompat

menendang di udara). Kup-1 / sabuk Merah strip dua mempraktekkan poomsae ini.

21

Page 22: All About TaeKwonDo

 Poomsae Koryo

Koryo poomsae  symbolizes  “Seonbae”,which means a learned man, who is

characterized by a strong martial spirit as well as a righteous learned man’s spirit. The

spirit had been inherited through the ages of Koguryo, Palhae and down to Koryo, which

is the background of organizing the Koryo poomsae. The new techniques appearing in

this poomsae are kodeup-chagi, sonnal bakkat-chigi, hansonnal arae-makki, khaljaebi,

mureup kkukki, momtong hecho-makki, jumeok pyojeok-jireugi, pyonsonkkeut jeocho-

tzireugi, batangson nullo-makki, palkup yop-chagi, mejumeok arae pyojeok-chigi, etc,

which only black-belts can practice. The junbi-seogi is the tongmilgi which requires

mental concentration by positioning the hand between the upper abdomen and the lower

abdomen where “sin” (divine) and “jeong” (spirit) converge. The line of poomsae

represents the Chinese letter which means “seonbae” or “seonbi”, a learned man or a

man of virtue in the Korean language.

Koryo poomsae melambangkan "Seonbae", yang berarti orang terpelajar, yang dicirikan

oleh semangat juang yang kuat serta semangat terpelajar yang benar. Semangat tersebut

telah diwarisi selama berabad-abad dari Koguryo, Palhae dan turun ke Koryo, yang

merupakan latar belakang penyelenggaraan poomsae Koryo. Teknik baru yang muncul di

poomsae ini adalah kodeup-chagi, sonnal bakkat-chigi, hansonnal arae-makki, khaljaebi,

mureup kkukki, momtong hecho-makki, jumeok pyojeok-jireugi, pyonsonkkeut jeocho-

tzireugi, batangson nullo-makki, palkup yop-chagi, mejumeok arae pyojeok-Chigi, dll,

yang hanya sabuk hitam dapat berlatih. Junbi-seogi yang digunakan adalah tongmilgi

yang memerlukan mental konsentrasi dengan posisi tangan antara perut atas dan perut

bagian bawah di mana "sin" (ilahi) dan "jeong" (roh) menyatu. Garis poomsae mewakili

huruf Cina yang berarti "seonbae" atau "seonbi", seorang terpelajar atau seorang laki-laki

kebajikan di bahasa Korea.

 Poomsae Keumgang

Keumgang (meaning diamond) has been significance of “hardness” and “ponderosity”.

The Mt. Keumgang on the Korean peninsula, which is regarded as the center of national

spirit, and the “Keumgang yoksa” (Keumgang warrior) as named by Buddha, who

represents a mightiest warrior, are the background of denominating this poomsae. New

techniques introduced in this poomsae are batangson teokchigi, hansonnal momtong

22

Page 23: All About TaeKwonDo

anmakki, Keumgangmakki, santeulmakki, kheundoltzeogi (large hinge), etc., and the

hakdariseogi. The poomsae line symbolizes a mountain displayed by the Chinese letter.

The movements should be powerful and well-balanced so as to befit black-belts’ dignity.

Keumgang (berarti berlian) telah diartikan "kekerasan" dan "berat". Gunung Keumgang

di semenanjung Korea, yang dianggap sebagai pusat semangat nasional, dan "Keumgang

yoksa" (pahlawan Keumgang) sebagaimana disebutkan oleh Buddha, yang mewakili

prajurit yang paling hebat, adalah latar belakang penamaan poomsae ini. Teknik-teknik

baru diperkenalkan dalam poomsae ini adalah batangson teokchigi, hansonnal momtong

anmakki, Keumgangmakki, santeulmakki, kheundoltzeogi (sendi besar), dll, dan

hakdariseogi. Garis poomsae yang melambangkan gunung yang ditampilkan oleh huruf

Cina. Gerakan harus kuat dan seimbang sehingga pantas dengan martabat sabuk hitam.

 

Poomsae Taebaek

Taebaek is the name of a mountain with the meaning  of “bright mountain”, where

Tangun, the founder of the nation of Korean people, and the bright mountain symbolizes

sacredness of soul and Tangun’s thought of “hongik ingan” (humanitarian ideal). There

are numerous sites known as Taebaek, but Mt. Paektu, which has been typically know as

the cradle of Korean people, is the background of naming the Taebaek poomsae. New

techniques introduced in this poomsae are sonnal arae hechomakki, sonnal opeojapki

(grabbing), japhin sonmokppaegi (pulling out the caught wrist), Keumgang momtong-

makki, doltzeogi (hinge), etc. The line of poomsae is like a Chinese letter, which

symbolizes the bridge between the Heaven and the earth, signifying human beings

founded a nation by the Heaven’s order. The poomsae movements are largely composed

of momtongmakki and chigi.

Taebaek adalah nama sebuah gunung dengan arti "gunung terang", di mana Tangun,

pendiri bangsa orang Korea, dan gunung yang cerah melambangkan kesucian jiwa dan

pikiran Tangun dari "hongik ingan" (kemanusiaan yang ideal). Ada banyak tempat yang

dikenal sebagai Taebaek, tapi Gunung Paektu, yang telah biasanya dikenal sebagai

tempat lahir orang-orang Korea, adalah latar belakang penamaan Taebaek

poomsae. Teknik-teknik baru diperkenalkan pada poomsae ini adalah sonnal arae

hechomakki, sonnal opeojapki (menyambar), japhin sonmokppaegi (mencabut

23

Page 24: All About TaeKwonDo

menangkap pergelangan tangan), Keumgang momtong-Makki, doltzeogi (engsel), dll.

Garis poomsae seperti huruf Cina, yang melambangkan jembatan antara surga dan bumi,

yang menandakan manusia mendirikan sebuah bangsa oleh perintah Surga. Gerakan

poomsae ini sebagian besar terdiri dari momtongmakki dan chigi.

 Poomsae Pyongwon

“Pyongwon” means a plain which is a vast stretched-out land. It is the source of life for

all the creatures and the field where the human beings live their life. The poomsae

Pyongwon was based on the idea of peace and struggle resulting from the principles of

origin and use. The new techniques introduced in this poomsae are palkup ollyochigi,

olgul kodureo yop-makki, dangkyo teokchigi, meongyechigi, hechosanteulmakki, etc. The

junbiseogi is the moaseogi wenkyopson (left over-lapping hands), which requires

concentration of force in the lower abdomen, the source of body strength, as the land is

the beginning and source of human life. The line of poomsae means the origin and

transformation of the plain.

"Pyongwon" berarti sebuah dataran yang terbentang luas. Ini adalah sumber kehidupan

untuk semua makhluk dan lapangan di mana manusia menjalani kehidupan.Poomsae

Pyongwon yang didasarkan pada gagasan perdamaian dan perjuangan yang dihasilkan

dari prinsip-prinsip asal-usul dan penggunaan. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan

dalam poomsae ini adalah palkup ollyochigi, olgul kodureo yop-makki, dangkyo

teokchigi, meongyechigi, hechosanteulmakki, dll. Junbiseogi adalah moaseogi

wenkyopson (tangan kiri berpangku di atas tangana kanan), yang membutuhkan kekuatan

konsentrasi di perut bagian bawah,sumber kekuatan tubuh, seperti tanah adalah awal dan

sumber kehidupan manusia. Garis poomsae berarti asal-usul dan transformasi dataran.

 Poomsae Sipjin

The word “Sipjin” was derived from the thought of 10 longevity, which advocates there

are ten creatures of long life, namely, sun, moon, mountain, water, stone, pine tree, herb

of eternal youth, tortoise, deer and crane. They are two heavenly bodies, 3 natural

resources, two plants and 3 animals, all giving human being faith, hope and love. The

poomsae Sipjin symbolizes those things. The new techniques introduced in this poomsae

are hwangso-makki, sonbadak kodureo makki, bawimilgi(rock pushing), sonnaldeung

momtong hechomakki, kklyeolligi (lifting up), chetdarijireugi (fork shape jireugi), sonnal

24

Page 25: All About TaeKwonDo

otkereo araemakki, sonnaldeung momtongmakki, which counts 10. The Chinese letter

meaning ten is form of the poomsae line, which signifies an infinite numbering of the

decimal system and ceaseless development.

Kata "Sipjin" berasal dari pikiran dari 10 umur panjang, yang mana para pendukung ada

sepuluh makhluk hidup ber-umur panjang, yaitu, matahari, bulan, gunung, air, batu,

pohon cemara, ramuan pemuda yang kekal, kura-kura, rusa dan burung bangau. Mereka

adalah dua benda-benda langit, 3 sumber daya alam, dua tumbuhan dan 3 hewan, semua

memberikan iman, pengharapan dan kasih manusia. Poomsae Sipjin melambangkan hal-

hal itu. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini hwangso-Makki, sonbadak

kodureo Makki, bawimilgi (mendorong karang), sonnaldeung hechomakki momtong,

kklyeolligi (mengangkat), chetdarijireugi (jireugi berbentuk garpu), araemakki otkereo

sonnal, sonnaldeung momtongmakki, yang berjumlah 10. Huruf Cina berarti sepuluh

adalah bentuk garis poomsae, yang berarti suatu penomoran yang tak terbatas dari sistem

desimal dan pengembangan terus-menerus.

 Poomsae Jitae

The word “Jitae” means a man standing on the ground with the two feet, looking over

the sky. A man on the earth represents the way of struggling for human life, such as

kicking, treading and jumping on the ground. Therefore, the poomsae symbolizes various

aspects occuring in the course of human being’s struggle for existence. The new

techniques introduced in this poomsae are hansonnal olgul-makki, keumgang momtong

jireugi, anpalmok kodureo makki and mejumeok yop pyojeok chigi only, and the poomsae

line signifies a man standing on the earth to spring up toward the heaven.

Kata "Jitae" berarti seorang pria yang berdiri di tanah dengan kedua kaki, memandang ke

langit. Seorang pria di bumi merupakan cara berjuang untuk kehidupan manusia, seperti

menendang, menginjak dan melompat di atas tanah. Oleh karena itu, poomsae

melambangkan berbagai aspek yang terjadi dalam program perjuangan manusia untuk

eksistensi. Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini hansonnal olgul-

makki, keumgang momtong-jireugi, anpalmok kodureo makki dan mejumeok yop

pyojeok-chigi saja, dan garis poomsae menandakan seorang pria yang berdiri di bumi

untuk bertumbuh ke arah langit.

Poomsae Chonkwon

25

Page 26: All About TaeKwonDo

The word “Chonkwon” means the Heaven’s Great Mighty, which is the origin of all the

creature and itself the cosmos. Its infinite competence signifies the creation, change and

completion. Human beings have used the name of Heaven for all principal earthly shapes

and meanings because they felt afraid of the Heaven’s mighty. Over 9,000 years ago, the

founder of the Korean people, “Chonkwon”, was meant by the heavenly king. He settled

down in the heavenly town as the capital near the heavenly sea and heavenly mountain,

where the Han people as the heavenly race gave birth to the proper thought and actions

from which Taekwondo was originated. The new techniques introduced in this poomsae

are nalgae pyogi (wing opening), sosumjumeok sosumchigi (knuckle protruding fist

springing chigi), hwidullomakki (swinging makki), hwidullo jabadangkigi (swing and

drawing), sonnaldeung wesanteul makki, keumgang yopjireugi, taesanmilgi, etc.. and a

crouched walking manner.

The characteristics of movements are large actions and arm actions forming gentle

curves, thus symbolizing the greatness of Chonkwon thought. The poomsae line “T”

symbolizes a man coming down from the heaven, submitting to the will of Heaven, being

endowed power by the Heaven and worshipping the Heaven, which means the oneness

between the Heaven and human being.

Kata "Chonkwon" berarti kebesaran kuasa Surga, yang merupakan asal dari semua

makhluk dan kosmos itu sendiri. Kompetensi yang tak terbatas menandakan penciptaan,

perubahan dan penyempurnaan. Manusia telah menggunakan nama langit untuk semua

bentuk dan makna duniawi yang pokok karena mereka merasa takut dengan kebesaran

Surga. Lebih dari 9.000 tahun yang lalu, pendiri bangsa Korea, "Chonkwon", yang

dimaksudkan dengan raja surgawi. Dia duduk di kota surgawi sebagai ibukota dekat laut

surgawi dan gunung surgawi, di mana orang-orang Han sebagai ras surgawi melahirkan

pikiran dan tindakan yang tepat darimana Taekwondo berasal. Teknik-teknik baru yang

diperkenalkan di poomsae ini adalah nalgae pyogi (pembukaan sayap), sosumjumeok

sosumchigi (chigi buku jari tangan menonjol memancar), hwidullomakki (makki

berayun), hwidullo jabadangkigi (ayunan dan penarikan), sonnaldeung wesanteul makki,

keumgang yopjireugi, taesanmilgi, dll . dan cara berjalan merunduk.

Karakteristik gerakan adalah gerakan yang besar dan gerakan lengan membentuk kurva

lembut, sehingga melambangkan kebesaran pemikiran Chonkwon. Garis poomsae "T"

26

Page 27: All About TaeKwonDo

melambangkan seorang laki-laki turun dari langit, tunduk kepada kehendak Tuhan, yang

diberkahi kekuasaan oleh Surga dan menyembah Surga, yang berarti kesatuan antara

Tuhan dan manusia.

 Poomsae Hansu

The word “Hansu” means water which is the source of substance preserving the life and

growing all the creatures. Hansu symbolizes birth of a life and growth, strongness and

weakness, magnanimity, harmony, and adaptability. Especially, “han” has the various

meanings, namely, the name of a country, numerous, largeness, evenness, longness, even

the heaven, and the root of everything among others. Above all, the nature of water

characterized by unbreakability and flexibility, in addition to all of the above

significances, is the background of organizing this poomsae.

The new techniques introduced in this poomsae are sonnaldeung momtong hecho makki,

mejumeok yangyopkuri (both flanks) chigi, kodureo khaljaebi, anpalmok arae pyojeok

makki, sonnal keumgang makki, etc., and also modumbal as a stance. Actions should be

practiced softly like water but continuously like a drop of water gathering to make the

ocean. The poomsae line symbolizes the Chinese letter which means water.

Kata "Hansu" berarti air yang merupakan sumber zat melestarikan kehidupan dan

pertumbuhan semua makhluk. Hansu melambangkan kelahiran hidup dan pertumbuhan,

kelebihan dan kelemahan, kemurahan hati, harmoni, dan penyesuaian. Terutama, "han"

memiliki berbagai arti, yaitu nama sebuah negara, banyak sekali, ukuran besar,

kemerataan, lama, bahkan langit, dan akar dari segala sesuatu antara lain. Di atas

segalanya, sifat air yang ditandai dengan tidak mudah dipecahkan dan fleksibilitas, di

samping semua signifikansi di atas, adalah latar belakang pengorganisasian poomsae ini.

Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini sonnaldeung momtong hecho

makki, mejumeok yangyopkuri (kedua panggul) chigi, kodureo khaljaebi, anpalmok arae

pyojeok makki, sonnal keumgang makki, dll, dan juga modumbal sebagai sebuah

sikap. Tindakan harus dilakukan dengan lembut seperti air, tapi terus menerus seperti

tetesan air yang berkumpul untuk membuat laut. Garis poomsae melambangkan huruf

Cina yang berarti air.

 Poomsae Ilyeo

27

Page 28: All About TaeKwonDo

“Ilyeo” means the thought of a great Buddhist priest of Silla Dynasty, Saint Wonhyo,

which is characterized by the philosophy of oneness of mind (spirit) and body (material).

It teaches that a point, a line or a circle ends up after all in one. Therefore, the poomsae

Ilyeo represents the harmonization of spirit and body, which is the essence of martial art,

after a long training of various types of techniques and spiritual cultivation for

completion of Taekwondo practice.

The new techniques introduced in this poomsae are wesanteul yopchagi, dusonpyo (two

opened hands) bitureo jabadangkigi (twisting and pulling), twio yopchagi and the first

stance of ogeum (knee back) seogi. Junbiseogi is the bojumeok moaseogi (wrapped-up

fist moa-seogi), in which, as the last step of poomsae training, two wrapped-up fists are

placed in front of the chin, which has the significance of unification and moderation, so

that the spiritual energy can flow freely into the body as well as the two hands. The line

of poomsae symbolizes the Buddhist mark (swastika), in a commemoration of Saint

Wonhyo, which means a state of perfect selflessness in Buddhism where origin, substance

and service come into congruity.

"Ilyeo" adalah pemikiran tentang seorang pendeta Buddha Dinasti Silla yang besar, Saint

Wonhyo, yang dicirikan oleh filosofi kesatuan pikiran (roh) dan tubuh (jasmani). Ini

mengajarkan bahwa titik, garis atau lingkaran berakhir setelah semua dalam satu. Oleh

karena itu, poomsae Ilyeo merupakan harmonisasi dari roh dan tubuh, yang merupakan

esensi dari seni bela diri, setelah pelatihan panjang berbagai jenis teknik dan budidaya

spiritual untuk menyelesaikan latihan Taekwondo.

Teknik-teknik baru yang diperkenalkan di poomsae ini yopchagi wesanteul, dusonpyo

(dua tangan dibuka) bitureo jabadangkigi (memutar dan menarik), twio yopchagi dan

sikap pertama ogeum (belakang lutut) seogi. Junbiseogi adalah bojumeok moaseogi

(moa-seogi tinju membungkus), di mana, sebagai langkah terakhir pelatihan poomsae,

dua kepalan tangan dibungkus ditempatkan di depan dagu, yang memiliki arti penting

penyatuan dan moderasi, sehingga energi spiritual bisa mengalir bebas ke dalam tubuh

serta dua tangan. Garis poomsae melambangkan tanda Buddha (swastika), dalam

peringatan Santo Wonhyo, yang berarti keadaan tidak mementingkan diri yang sempurna

dalam Buddhisme yang mana asal-usul, substansi dan pelayanan datang ke harmoni.

28

Page 29: All About TaeKwonDo

Arti pada setiap Taegeuk

Poomsae

TAEGEUK-1

Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Keon dari palgwe

Keon melambangkan sesuatu yang besar dan maha agung, yang menjadi asal dari

segala sesuatu. Keon merupakan permulaan segala sesuatu yang ada di bumi yang

menjadi sumber penciptaan dan kekuatan yang berasal dari langit. Langit pula yang

memberikan cahaya matahari dan hujan, yang membuat segala sesuatu tetap tumbuh dan

hidup. Taegeuk-1 bersifat sederhana namun dilakukan dengan penuh kekuatan dan

menampakkan keperkasaan sesuai wataknya.

TAEGEUK-2

Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Tae dari palgwe.

Tae menggambarkan keteguhan hati dan kelemah lembutan. Dalam Tae, batin

seseorang tetap teguh namun gayanya tampak lemah lembut, mengatasi keadaan dengan

senyuman dan kebajikan. Untuk itu, Taegeuk ini harus dilaksanakan dengan lemah

lembut namun penuh kekuatan.

TAEGEUK-3

Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Ri dari palgwe

Ri menggambarkan matahari dan api, dengan demikian Taegeuk 3 harus dilakukan

dengan penuh semangat dan daya yang variatif.

TAEGEUK-4

Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Jin dari palgwe.

Jin menggambarkan guntur dan kilat yang menimbulkan panik dan ketakutan, namun

langit yang biru dan sinar matahari yang cerah akan muncul kembali. Prinsip ini

29

Page 30: All About TaeKwonDo

mengajarkan kepada kita bahwa dalam menghadapi bahaya dan ketakutan seharusnya

kita bersikap tenang dan berani. Begitu pula dalam Taegeuk 4 ada beberapa gerakan yang

sulit dan memerlukan ketenangan serta keseimbangan yang baik saat melakukannya.

TAEGEUK-5

Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Seon dari palgwe.

Prinsip ini menggambarkan angin, yang pembawaan aslinya halus dan menghembus

sepoi-sepoi, namun dapat menjadi dahsyat seperti badai. Hal ini melambangkan sifat

kerendahan dan kebaikan hati. Di dalam taegeuk ini terlihat gerakan yang berulang-

ulang, dan ada gerakan yang terlihat monoton maupun yang sesekali menyentak dengan

kuat.

TAEGEUK-6

Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gam dari palgwe.

Prinsip ini menggambarkan air, yang merupakan elemen yang paling fleksibel;

bentuknya dapat berubah-ubah namun tak merubah hakekatnya. Hal ini memberikan

pengertian bahwa berbagai kesulitan dan penderitaan yang kita alami dapat diatasi jika

kita tetap maju dan berbekal rasa percaya diri yang kuat.

TAEGEUK-7

Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gan dari palgwe.

Gan melambangkan gunung, yang menjadi simbol kestabilan karena dianggap tidak

pernah bergerak, dan puncaknya mengingatkan kita untuk tahu kapan harus bertindak dan

kapan harus berhenti. Hal ini mengajarkan kita agar dalam setiap tindakan kita tidak

gegabah. Taegeuk ini dilakukan dengan penuh ketenangan, namun tetap terlihat kokoh

dan mantap.

TAEGEUK-8

30

Page 31: All About TaeKwonDo

Serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gon dari palgwe.

Gon melambangkan bumi, yang kokoh, kuat dan bertenaga. bumi merupakan sumber

kehidupan, dimana segala mahluk hidup dan tumbuh. Bumi dianggap sebagai ciptaan

kekuatan dari langit. Hal ini diharapkan dengan penuh ketenangan, namun kita tetap

dapat menjadi tempat tumbuhnya kekuatan dan pemikiran yang positif. Taegeuk-8

merupakan taegeuk yang terakhir, disini kita diharapkan dapat memperbaiki dan

memperkokoh dasar kita sebelum mencapai tingkatan DAN.

SYSTEMATIC DIAGRAM OF POOMSAE

Berikut jumlah Hitungan Komando, Gerakan dan Suara pada Poomsae

NO POOMSAEPOOM

(KOMANDO)

DONGJAK

(GERAKAN)

KIHAP

(SUARA)

1 Taegeuk 1 Jang 18 20 1

2 Taegeuk 2 Jang 18 23 1

3 Taegeuk 3 Jang 20 34 1

4 Taegeuk 4 Jang 19 29 1

5 Taegeuk 5 Jang 20 32 1

6 Taegeuk 6 Jang 19 31 1

7 Taegeuk 7 Jang 25 33 1

8 Taegeuk 8 Jang 27 38 2

9 Koryo 30 48 2

10 Keumgang 27 27 2

11 Taebaek 26 38 2

12 Pyongwon 21 25 2

13 Sipjin 28 31 3

14 Jitae 28 37 2

15 Chonkwon 26 27 1

31

Page 32: All About TaeKwonDo

16 Hansu 27 34 2

17 Ilyeo 23 27 2

NAMA – NAMA TEKNIK DASAR DALAM POOMSAE

 

I.          SEOGI [STANCE | KUDA-KUDA]

1.       Naranhi Seogi (Parallel Stance)

2.       Ap Seogi (Forward Stance)

3.       Ap kubi (Forward Inflection Stance)

4.       Dwitkubi (Backward Inflection Stance)

5.       Oreun(Wen) Seogi (Right/Left hand Stance)

6.       Kkoa Seogi (Cross Stance)

a.       Dwikkoa Seogi (Backward Cross Stance)

b.      Apkkoa Seogi (Forward Cross Stance)

7.       Beom Seogi (Tiger Stance)

8.       Moa Seogi (Close Stance)

9.       Juchum Seogi (Riding Stance)

10.   Hakdari Seogi (Crane Stance)

11.   Kyotdari Seogi (Assisting Stance)

12.   Ogeum Seogi (Reverse Stance)

 

II.        CHAGI [KICKING | TENDANGAN]

1.       Ap Chagi (Front Kick)

2.       Dollyo Chagi (Roundhouse Kick)

3.       Yop Chagi (Side Kick)

 

III.      MAKKI [BLOCKING | TANGKISAN]

1.       Arae Makki (Low Blocking)

2.       Arae Kodureo Makki

32

Page 33: All About TaeKwonDo

3.       Momtong Makki (Body Blocking)

a.       Momtong An Makki (Inner Body Blocking)

b.      Momtong Bakkat Makki (Outer Body Blocking)

4.       Olgul Makki (Face Blocking)

5.       Sonnal Makki (Hand-blade Blocking)

 

IV.      JIREUGI [PUNCHING | PUKULAN]

1.       Baro Jireugi (Reverse Punch)

2.       Bandae Jireugi (Regular Punch)

3.       Jeocho Jireugi (Backward Punch)

4.       Momtong Jireugi (Body Punch)

5.       Olgul Jireugi (Face Punch)

6.       Yop Jireugi (Side Punch)

 

V.        CHIGI [HITTING/STRIKE | SERANGAN]

1.       Ap Chigi (Back Fist Strike)

2.       Olgul Bakkat Chigi (Outward Face Back Fist Strike)

3.       Palkup Dollyo Chigi (Turning Elbow Strike)

4.       Palkup Yop Chigi (Side Elbow Strike)

 

VI.      TZIREUGI [THRUSTING | TUSUKAN]

1.       Pyonsonkkeut Sewo Tzireugi (Open Hand Fingertips Thrust)

2.       Pyonsonkkeut Upeo Tzireugi (Turned Over Open Hand Fingertips Thrust)

3.       Pyonsonkkeut Jeocho Tzireugi (Upward Open Hand Fingertips Thrust)

Hitungan dan Urutan Angka dalam bahasa Korea

Hitungan / Angka

1. Hana

2. Dool

3. Set

4. Net

33

Page 34: All About TaeKwonDo

5. Tausut

6. Yausut

7. Ilgoop

8. Yaudool

9. Ahop

10. Yaul

 Urutan

1. Ke-1   = IL

2. Ke-2   = i

3. Ke-3   = Sam

4. Ke-4   = Sah

5. Ke-5   = Oh

6. Ke-6   = Yuk

7. Ke-7   = Chil

8. Ke-8   = Pal

9. Ke-9   = Ku

10. Ke-10 = Ship

FILOSOFI

SERAGAM DAN SABUK TAEKWONDO

DO BOK

Do Bok / seragam latihan dan Sabuknya / Ti, adalah kelengkapan penting saat berlatih

TaeKwonDo. Seragam ini juga dipakai pula sebagai seragam resmi saat bertanding.

Model seragam ini diambil dari pakaian tradisional Korea yang disebut Han Dobok. Han

Dobok terdapat 3 unsur bentuk yaitu lingkaran (Won), persegi empat (Bang), dan segitiga

(Kak), yang masing-masing menyimbolkan Langit / Surga, Bumi dan Manusia yang

merupakan 3 unsur alam semesta (Samilshingo).

Selaras dengan teori Um-yang atau yang lebih dikenal dengan Yin-Yang,

menggambarkan Yin sebagai Bumi dan Yang sebagai Langit yang merupakan

Makrokosmos, dan Mikrokosmos adalah Manusia atau diri kita sendiri, jadi sesuai

dengan seragam latihan yang kita pakai, bahwa celana dan bajunya menggambarkan

34

Page 35: All About TaeKwonDo

bumi dan langit sedangkan sabuk yang kita ikatkan ke pinggang menunjukkan jati diri

kita.

Awalnya dobok hanya berwarna putih, namun sejak tahun 1970-an, dibedakan seragam

bagi penyandang Sabuk Hitam (Dan) dengan memakai krah leher hitam dan untuk Poom

(Sabuk Hitam Junior) memakai Krah Merah-Hitam.

Sesuai filosofinya, kita harus selalu menjaga/memakai seragam dengan rapi dan bersih,

karena mencerminkan bagaimana menjaga kehidupan kita sendiri di dunia.

Filosofi Sabuk pada TaeKwonDo

Sabuk/Ti

Sabuk merupakan terdiri dari berbagai warna perbedaan sabuk menunjukkan perbedaan

tingkatan, keahlian dan senioritas dalam TaeKwonDo.

Filosofi yang tercermin dari warna sabuk TaeKwonDo:

Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan.

Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD

dengan kuat. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau

terlebih dulu.

Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai

ditumbuhkembangkan. Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau

strip biru terlebih dulu.

Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,

memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.

Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu.

Merah melambangkan matahari; bahaya, artinya bahwa kita mulai menjadi

pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap

dan tindakan kita. Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah

strip satu dan merah strip dua dahulu.

Hitam melambangkan akhir; lawan dari putih; kedalaman hal ini melambangkan,

kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan

“kegelapan”. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 10.

35

Page 36: All About TaeKwonDo

Dengan filosofi tersebut maka, perubahan warna sabuk, harus memperlihatkan perubahan

menyeluruh sikap hidup kita.

JENJANG TINGKATAN SABUK

1. Geup 10 = Putih

2. Geup 9   = Kuning

3. Geup 8   = Kuning Strip Hijau

4. Geup 7   = Hijau

5. Geup 6   = Hijau Strip Biru

6. Geup 5   = Biru

7. Geup 4   = Biru Strip Merah

8. Geup 3   = Merah

9. Geup 2   = Merah Strip Hitam Satu

10. Geup 1   = Merah Strip Hitam Dua

POOM RED (Usia <15 tahun) & DAN 1-10 (Usia >15 tahun) = Hitam

ETIKET TAEKWONDO

Etiket adalah hal yang terpenting dalam Tae Kwon Do, namun kadang-kadang justru

tidak dilaksanakan dengan baik. Sangatlah menyedihkan, jika seorang Tae Kwon Do-in

tidak mampu menjalankan atau menunjukkan etiket yang baik, karena hal itu

mencerminkan tingkah laku dan sikap yang ada dalam hatinya. Hal ini penting

disampaikan di sini dengan harapan dapat diterapkan oleh setiap Tae Kwon Do-in.

Tae Kwon Do-in harus bertindak disiplin sesuai dengan standar tinggi yang telah

ditetapkan dan diberlakukan oleh organisasi Tae Kwon Do di mana pun diseluruh dunia.

Hal itu diterapkan untuk mengembangkan pemahaman nilai-nilai pada generasi muda,

guna menghasilkan tingkat kehormatan dan kesopanan yang tinggi, serta merupakan

dasar kuat bagi moralitas yang sangat diperlukan dewasa ini.

36

Page 37: All About TaeKwonDo

Tae Kwon Do mengembangkan tingkah laku yang rendah hati, saling menghargai,

kebersamaan, dan tata cara yang baik. Formalitas dalam Tae Kwon Do menghasilkan

sifat yang tidak egois, kebaikan, dan toleransi.

ETIKET/TATA CARA DALAM TAEKWONDO:

1. PEMBERIAN SALAM/HORMAT

Ada dua macam pemberian salam/hormat dalam Tae Kwon Do, yaitu dengan

berdiri dan dengan berlutut. Pemberian salam/hormat dengan berdiri dilakukan saat

seorang senior memasuki ruangan. Pemberian salam dengan berlutut dilakukan

setelah pemberian salam dengan berdiri atau jika senior tersebut duduk dilantai.

Pemberian salam dengan berdiri dilakukan dengan kaki rapat, lengan disamping,

jari-jari mengepal. Punggung lurus, kepala dan mata melihat kedepan. Salam

dilakukan dengan membungkuk;

Punggung diarahkan kedepan 15º , kepala diarahkan kedepan 45º. Setelah

membungkuk, kembali ke posisi tegak.

Pemberian salam dengan berlutut dilakukan dengan mengubah posisi menjadi

berlutut; lutut merapat, gerakan lengan ke depan dan bungkuk ke depan, letakkan

kepala pada tangan yang diletakan dilantai. Setelah itu, kembali ke posisi berlutut.

2. FORMALITAS GURU DAN MURID SELAMA LATIHAN

Sebelum penghormatan kepada senior dilakukan terlebih dahulu penghormatan

kepada bendera nasional atau lambang Tae Kwon Do, baru setelah itu, murid

dengan tingkat yang lebih rendah harus menghormati para senior dengan urutan

yang sesuai dengan tingkatannya.

37

Page 38: All About TaeKwonDo

Selama latihan, tingkah laku harus sangat dikontrol dan harus menunjukkan tingkat

kesopanan yang tinggi. Seragam murid harus dirawat dengan baik dan dalam

kondisi yang masih pantas digunakan. Saat berlatih TaeKwonDo, tingkatan dalam

suatu sistem harus didahulukan ketimbang rasa hormat kepada yang lebih tua,

namun di luar latihan, hormat yang lebih tua harus diutamakan.

3. TINGKAH LAKU DI LUAR LATIHAN.

Saat di rumah, ditempat kerja, atau pada saat melakukan fungsi sosial, sangat

penting bagi murid untuk menunjukkan standar moral yang tinggi, dan

menunjukkan rasa hormat serta perhatian kepada yang lain.

Seorang individu tidak boleh kehilangan integritas, akal, atau rasa humor yang

dimilikinya. Orang berbicara harus yakin telah menggunakan sebutan/nama jabatan

yang tepat dari orang yang di ajak berbicara. Sikap mendengarkan dan tetap

menunjukkan rasa hormat sangat penting dilakukan terhadap siapa saja.

Di tempat umum, sangat penting untuk menyadari penampilan kita, terutama saat

acara formal. Tae Kwon Do-in harus selalu memakai pakaian yang tepat. Tetap

menjaga aturan penampilan akan menghasilkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Banyak etiket lain yang perlu diperhatikan seperti saat kita makan, minum,

merokok, menelepon, berkunjung, berjalan/berpergian dengan orang lain, dan

sebagainya.

4. TINGKAH LAKU INSTRUKTUR

Instruktur TaeKwonDo harus menjadi contoh bagi para muridnya. Ia harus

membantu murid-muridnya untuk memecahkan masalah mereka. Ia tidak berbicara

kepada para muridnya seakan memberikan perintah seperti saat melatih, namun

memberi nasihat dan tulus hati. Ia harus menghindari kekerasan dan penampilan

seorang pencari kesenangan. Ia harus hidup secara bersih dan produktif, bebas dari

obat-obatan terlarang dan alkohol. Ia harus melibatkan dirinya dalam fungsi-fungsi

38

Page 39: All About TaeKwonDo

komunitas, menerapkan keadilan dann kebenaran, selalu berlaku jujur dan

bertanggung jawab serta tidak egois.

ETIKET SAAT BERLATIH DI DO JANG

Tempat latihan Tae Kwon Do (do jang) adalah tempat untuk mempelajari dan

mempratekkan seluruh aspek ilmu beladiri Tae Kwon Do secara menyeluruh. Untuk itu,

saat berada di tempat latihan, para murid harus mematuhi etiket dan peraturan yang

ditetapkan.

ETIKET/TATA CARA TERSEBUT ADALAH:

1. Hormati bendera nasional saat memasuki dan meninggalkan tempat latihan.

2. Hormat terlebih dahulu pada pelatih utama (master), pelatih, dan asisten

sesuai dengan urutan tingkatan dan kemudian kepada murid-murid yang lain.

3. Saat pelatih utama, dan atau pelatih memasuki tempat latihan, hentikan

semua aktivitas dan hormat kepada pelatih, seperti pada saat permulaan dan

pada akhir latihan.

4. Saat pelatih utama/pelatih memberikan sertifikat, medali, atau sejenisnya

kepada murid, maka murid tersebut harus berdiri di depan Pelatih memberi

hormat, menerima pemberian dengan sopan, dan kemudian mundur selangkah

ke belakang, memberi hormat dan kembali ke tempat semula.

5. Pelatih utama dan pelatih dapat menggunakan kata-kata yang keras kepada

para murid tanpa membedakan usia. Meskipun demikian, saat seragam tidak

dikenakan/di luar latihan, rasa hormat kepada yang lebih tua harus lebih

diutamakan.

6. murid harus memberi hormat sebelum berbicara kepada pelatih utama,

pelatih, atau senior dan harus menyebut dengan lengkap sebutannya serta

menggunakan kata-kata yang menunjukkan respek saat berbicara.

7. Saat melakukan meditasi atau berdoa, lakukan dengan khusuk dan hening.

39

Page 40: All About TaeKwonDo

8. Kerapian dan kebersihan seragam adalah hal yang sangat penting.

Seragam ini tidak boleh dipakai di luar tempat latihan. Pakaian olahraga yang

kurang sopan seperti celana pendek dan kaos kutung tidak diperkenakan

dalam latihan.

9. Jangan berbicara dengan suara keras, memaki, tertawa, terkikik,

mengunyah permen karet, merokok di tempat latihan/saat latihan Tae Kwon

Do.

10. Jangan terlambat memasuki kelas atau meninggalkan kelas terlebih dahulu

tanpa izin pelatih utama atau pelatih. Sebaiknya izin ke toilet dilakukan pada

saat istirahat atau sebelum latihan. Jika tidak hadir sebaiknya memberitahukan

secara tertulis; jika disampaikan secara tertulis; jika disampaikan secara verbal

atau melalui telepon sampaikanlah dengan sopan pada Pelatih.

11. Semua murid harus berjuang untuk menjaga semangat dan nama baik Tae

Kwon Do, mematuhi aturan tempat latihan, dan mematuhi pelatih utama,

pelatih, dan asisten sesuai dengan urutannya.

12. Jangan mendemonstrasikan Tae Kwon Do, melatih Tae Kwon Do, atau

berpatisipasi dalam aktivitas yang diselenggarkan oleh tempat latihan lain

tanpa seizin pelatih utama sendiri dan tempat latihan tersebut. Jangan

berpatisipasi dalam latihan individual atau kelompok tanpa seizin pelatih.

Jangan mengadakan aktivitas yang dapat menurunkan kode etik Tae Kwon Do

atau reputasi tempat latihan.

13. Tempat latihan akan berterima kasih dan bangga memajang trophy,

sertifikat penghargaan, medali yang dimenangkan para murid dalam

kompetensi/kejuaraan.

14. Kesehatan adalah tanggung jawab anda. Bersihkan seragam, kuku, dan

sebagainya. Begitu pula kebersihan tempat latihan.

15. Semua peralatan olah raga yang digunakan selama latihan harus

dikembalikan dengan rapi ke tempat semula setelah digunakan.

Para Tae Kwon Do-in harus mematuhi dan menjalankan aturan-aturan/etiket

Tae Kwon Do tersebut dengan penuh dedikasi dan disiplin, guna melatih

40

Page 41: All About TaeKwonDo

disiplin mental dan disiplin spiritual selain mengembangkan badan yang sehat

dan kuat. Tindakan disipliner akan diambil jika murid tidak mematuhi aturan-

aturan yang telah dibuat oleh tempat latihan dan hukuman akan bervariasi

menurut kebijakan do jang.

SIKAP MURID

Sikap para murid adalah aspek yang sangat penting dalam pelatihan mereka. Berikut ini

adalah panduan yang harus diterapkan dan terus-menerus ditingkatkan oleh setiap murid:

1. Murid harus berjuang untuk mematuhi untuk memahami secara lengkap

semua aspek Tae Kwon Do.

2. Murid harus selalu mempunyai pandangan yang tulus hati terhadap Tae

Kwon Do. Jika ada kesalahpahaman, murid tidak boleh berargumen dengan

pelatih atau guru, dan tidak boleh berbalik menentang prinsip-prinsip Tae Kwon

Do karenanya.

3. Semua murid harus mengabdikan diri mereka demi kemajuan Tae Kwon

Do.

4. Semua murid harus membangun tujuan jangka panjang bagi dirinya, dan

kelak mampu melatih Tae Kwon Do bagi yang lainnya.

5. Semua murid harus menunjukkan kedewasaan dan menjadi contoh yang

baik dari seni bela diri yang sebenarnya, serta mengembangkan sportivitas yang

baik dalam olahraga.

6. Pelatih harus memberikan contoh untuk diikuti, agar mengembangkan

sikap kompetitif dalam menerapkan etiket, peraturan, dan disiplin.

7. Dalam situasi tertentu, di mana seorang murid tidak mematuhi pelatih,

masalah tersebut akan ditangani dengan cara yang terkontrol.

8. Semua murid tidak boleh merasa sombong atau cepat merasa puas. Dan

dalam situasi apa pun, seorang murid tidak boleh menggunakan teknik Tae Kwon

Do untuk melawan orang lain tanpa alasan yang jelas, kecuali terpaksa karena

membela diri.

41

Page 42: All About TaeKwonDo

9. Murid tidak boleh kehilangan kepercayaan kepada tempat latihan, guru,

atau murid yang lain.

10. Dalam situasi tertentu, semua murid harus mengikuti semua aturan-aturan

etiket dan menjadi contoh bagi yang lain, baik di rumah, di sekolah, atau di

tempat umum yang lain.

11. Semua murid harus mempunyai tujuan untuk menjadi “penjaga kebajikan”

dan akan menunjukkan keberanian, serta mengontrol pikiran dan tubuh mereka.

(Disarikan secara bebas dari Etiket Korea TaeKwonDo Association, 1997)

Apa itu Taekwondo ?

Taekwondo adalah salah satu seni Korea yang paling sistematis dan ilmiah bela diri

tradisional, yang mengajarkan lebih dari keterampilan pertempuran fisik. Ini adalah

disiplin yang menunjukkan cara meningkatkan semangat kita dan hidup melalui pelatihan

tubuh dan pikiran kita. Hari ini, telah menjadi olahraga global yang telah mendapatkan

reputasi internasional, dan berdiri di antara game resmi di Olimpiade.

 Mari kita lihat lebih dekat arti dari kata "Tae" "Kwon" "Jangan." Ini terdiri dari tiga

bagian seperti yang ditunjukkan dalam ejaan bahasa Inggris, meskipun satu kata dalam

bahasa Korea. "Tae" berarti "kaki," "kaki," atau "untuk menginjak"; "Kwon" berarti

"tinju," atau "melawan", dan "Do" berarti "jalan" atau "disiplin". Jika kita menempatkan

ketiga bagian bersama-sama, kita bisa melihat dua konsep penting di balik "Tae Kwon

Do".

Pertama, Taekwondo adalah cara yang tepat untuk menggunakan 'kepalan tangan dan

kaki,' Tae Kwon dan atau semua bagian tubuh yang diwakili oleh tinju dan kaki. Kedua,

itu adalah cara untuk mengendalikan atau tenang perkelahian dan menjaga perdamaian.

Konsep ini berasal dari arti Tae Kwon 'untuk menempatkan tinju di bawah kendali' [atau

'menginjak tinju']. Jadi Taekwondo berarti "cara yang benar menggunakan seluruh bagian

tubuh untuk menghentikan perkelahian dan membantu membangun dunia yang lebih baik

dan lebih damai." Taekwondo telah berkembang dengan sejarah panjang tahun 5000-

Korea, yang disebut dengan beberapa nama yang berbeda pada kursus. Di Korea,

42

Page 43: All About TaeKwonDo

Taekwondo mulai sebagai seni pertahanan bela diri yang disebut "Subak" atau

"Taekkyon," dan dikembangkan sebagai cara pelatihan tubuh dan pikiran dalam Kerajaan

Koguryo kuno, dengan nama "Sunbae." Pada periode Shilla, itu menjadi tulang punggung

Hwarangdo yang bertujuan untuk menghasilkan pemimpin negara.

Taekwondo saat ini mirip dengan seni bela diri di negara-negara Oriental lain dan saham

beberapa fitur dengan mereka, karena dalam proses evolusi itu telah mendapatkan

berbagai gaya yang ada dalam seni bela diri dari negara-negara sekitarnya Korea, seperti

Jepang dan Cina.

Tapi Taekwondo sangat berbeda dari banyak seni bela diri seperti oriental. Pertama,

secara fisik sangat dinamis dengan gerakan aktif yang meliputi keterampilan kaki

fatamorgana. Kedua, prinsip gerakan fisik berada di simpatico dengan pikiran dan

kehidupan secara keseluruhan. Ketiga, ia memiliki pose dinamis dari perspektif lain.

Taekwondo dapat dicirikan oleh kesatuan: kesatuan tubuh, pikiran, dan kehidupan, dan

kesatuan pose ["Poomsae"] dan konfrontasi, dan menindak. Ketika Anda melakukan

Taekwondo, Anda harus membuat pikiran anda damai dan sinkronisasi pikiran Anda

dengan gerakan Anda, dan memperluas harmoni ini untuk kehidupan Anda dan

masyarakat. Ini adalah bagaimana di Taekwondo prinsip gerakan fisik, prinsip melatih

pikiran, dan prinsip hidup menjadi satu dan sama. Di sisi lain, memimpin Poomsae kanan

ke kanan konfrontasi, yang pada akhirnya akan menghasilkan daya destruktif yang besar.

Bagaimana bisa kita mencapai seperti kesatuan dalam Taekwondo? Taekwondo adalah

cara hidup, seperti memiliki pekerjaan, membesarkan keluarga, berjuang untuk penyebab,

atau salah satu dari banyak raison d'etre. Apa yang membuat Taekwondo berbeda dari ini

adalah bahwa hal itu adalah kegiatan untuk bertahan hidup dalam situasi yang sangat

antagonis. Satu selalu harus mengatasi musuh yang sedang mencoba untuk menyebabkan

kerusakan. Tapi ternyata menang berkelahi tidak cukup untuk menjamin keselamatan

seseorang, karena musuh dapat memulihkan dan menyerang lagi. Selain itu, mungkin ada

musuh banyak daripada yang hanya dikalahkan. Seseorang tidak dapat pernah merasa

aman kecuali salah satu keuntungan perdamaian permanen. Untuk mencapai perdamaian

permanen atau abadi, orang perlu kesatuan. Inilah yang bertujuan untuk Taekwondo. Jika

Taekwondo akan tidak berbeda dengan keterampilan jalanan-pertempuran lainnya.

Taekwondo mengejar pertumbuhan yang harmonis dan perbaikan hidup melalui kegiatan

43

Page 44: All About TaeKwonDo

yang unik. Inilah sebabnya mengapa orang bisa mengatakan Taekwondo adalah cara

hidup. Untuk akhirnya mengaktifkan diri kita sendiri untuk memimpin hidup lebih

berharga, kita akan melakukan dengan baik dengan mencari prinsip-prinsip panduan

sangat tersembunyi dalam Taekwondo.

filsafat

Filosofi dari Taekwondo sangat istimewa, tapi apa yang membuatnya begitu istimewa?

Jika kita belajar filsafat dari buku, kita cenderung untuk melupakannya begitu kita

meninggalkan mereka, karena tidak berhubungan dengan kehidupan nyata kita. Tapi

karena Taekwondo dihubungkan dengan hidup kita seperti setiap gerakan kita ini, kita

tidak pernah bisa melupakan filsafat.

Artinya, filsafat adalah salah satu tindakan yang dapat dipelajari dari tindakan lainnya,

dan kegiatan sehari-hari kita. filosofi Taekwondo merupakan prinsip-prinsip perubahan

dan gerakan pada manusia. Ini juga merupakan prinsip hidup kita, karena hidup terdiri

dari gerakan kami. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan Taekwondo adalah filsafat itu

sendiri. Kita dapat mengerti filosofi Taekwondo dengan melakukan Taekwondo, dan

pemahaman ini harus mengarah pada pemahaman yang lebih baik dan peningkatan

kehidupan kita. Prinsip-prinsip Taekwondo dapat dijelaskan dalam beberapa cara tetapi

di sini kita akan menjelaskan secara sederhana dengan prinsip "Sam Jae" [Tiga Unsur]

dan bahwa dari "Eum" [yang negatif atau Kegelapan] dan "Yang" [yang Positif atau

Kecerahan]. "Sam Jae" mengacu pada "Cheon" [Surga], "Ji" [Bumi], dan "Di" [Man] dan

prinsip-prinsip tentang mereka. Di negara-negara oriental, telah diakui sebagai prinsip

utama yang menjelaskan perubahan dari segala sesuatu di dunia. "Sam Jae" dan

perubahan dari "Eum" dan "Yang" merupakan "Delapan Trigram untuk Ramalan" dalam

"Kitab Perubahan." Prinsip Sam Jae telah ditekankan dalam negara-negara Timur,

khususnya di Korea. Jika Anda memahami prinsip Taekwondo, Anda bisa mengerti

semua keahlian dan kedalaman spiritual Taekwondo. Prinsip Eum dan Yang juga telah

ditekankan dalam negara-negara Timur sebagai prinsip utama kehidupan. Ia memelihara

segala sesuatu yang memiliki sisi yang berlawanan. Prinsip ini menjelaskan berbagai

bentuk perubahan, tetapi berasal dari "Taegeuk" [Agung Mutlak], yang merupakan klaim

tertinggi yang Eum dan Yang adalah satu hal yang sama. Jika kita memahami

Taekwondo menurut prinsip ini, kita akan menemukan solusi, dan dengan terus

44

Page 45: All About TaeKwonDo

mengubah keterampilan, kita tidak akan pernah terjebak, dalam situasi apa pun. Setelah

kita memahami prinsip-prinsip filosofis Taekwondo, kita dapat menemukan cara-cara

yang tepat untuk memahami dan mengembangkan kehidupan kita.

 

Apa filosofi dari Taekwondo?

Taekwondo berisi pikiran bahwa Han [Korea] orang telah dikembangkan melalui sejarah.

filsafat adalah mudah dijelaskan dengan Hongik-InGaN, Jaese-Ihwa, atau roh

Hwarangdo. Hongik-InGaN dan Jaese-Ihwa bukan hanya ideologi pondasi Tangun

Chosun, tetapi juga berpikir mendasar dari orang Han. Dengan waktu, ide-ide ini

berkembang menjadi semangat Hwarangdo dan saat ini filosofi Taekwondo. Sekarang,

mari kita lihat isi prinsip-prinsip filosofi.

Hongik-InGaN "berarti kesejahteraan universal umat manusia itu. Gagasan dasar nasional

oleh Tangun, dan semangat Taekwondo juga telah mewarisi gagasan Hongik-InGaN Hal

ini. Mudah dikonfirmasi dari kenyataan bahwa firman Taekwondo, sendiri berarti untuk

menekan pertempuran dan mendorong perdamaian Di satu sisi,. Jaese-Ihwa berarti bahwa

dunia ini dididik sesuai dengan alasan surga. Taekwondo adalah prinsip, bukan hubungan

yang sederhana dengan gerakan. Ini adalah seni bela diri tradisional Korea dicirikan oleh

trinitas dari tubuh, pikiran dan kehidupan demikian,. prinsipnya adalah alasan dari semua

ciptaan, dan karena itu mengacu pada alasan surga dalam Jaese-Ihwa. Oleh karena itu,

manusia dapat dididik sesuai dengan alasan surga melalui pelatihan yang benar

Taekwondo Itu. yang sangat makna Jaese-Ihwa Hongik-InGaN dan Jaese-Ihwa muncul.

jelas dalam mitos dasar Korea. Menurut itu, "Pada usia dini, Hwan-Wung, putra Surga

didirikan bangsa disebut Baedal [nama awal dari Korea]. Dia kemudian mengumumkan

tujuan yayasan nasional Jaese-Ihwa [mendidik dengan alasan surga] dan Hongik-InGaN

[kesejahteraan universal umat manusia].

45

Page 46: All About TaeKwonDo

46