PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF...

179

Click here to load reader

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT

TERHADAP PRESTASI BELAJAR

ALQURAN HADIS SISWA (Quasi eksperimen di MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

HILYATUL ULYA

NIM 107011000647

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

.l {rn/ " !I

i

LEMBAR PENGBSAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEAMS GAMES TOURTVAMENT TERHADAP PRESTASI

BELAJAR ALQURAN HADIS SISWA(Qu,asi eksperinrcn di MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk

Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)

OIeh:

HILYATUL ULYANrM. 107011000647

Pembimbing:

Tanenji, MANIP. 19720712 199803 1 004

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1434 H/2013 M

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

a;$l r '

LEMBAR PENGESAHANPANITIA UJIAN MUNAQASAH

Skripsi ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams GamesTournament terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis siswa (euasiEksperimen di MTs Nur-Attaqwa lakartaUtara) disusun oleh HILyATUL UiyANomor Induk Mahasiswa 107011000647, diajukan kepada Fakultas IlmuJgbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ian telah dinyatakanlulus dalam Ujian Munaqasah, pada tanggal 14 Mei 2013 di hadapan dewanggnguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana s1 (s.id.D dalambidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 14 Mei 2013

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal

Ketua Panitia (Ketua Jurusan pAI)Bahrissalim. M.Ag.NIP. 19680307 199803 1 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan pAI)Drs. Sapiudin Shidiq. M.ANrP. 19670328200003 1 001

Penguji IDr. Zaimmudin. MANIP. 19590705 199103 | 002

Penguji 2Dra. Eni Rosda Syarbaini. M.psiNIP. 19530813 19S003 2 00r

t lf s -17

ul

Tanda Tansan

s20s20 198103 1 001

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

r

Nama

NIM

Jurusan

Alamat

Nama Pembimbing

NIP

Jurusan/Program Studi

: Tanenji, MA

:19720712 199803 I 004

: Pendidikan Agama Islam

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Hilyatul Ulya

10701 1000647

Pendidikan Agama Islam

Jalan Pegangsaan Dua Km.4 No.157 JakartalJtara

MEI\IYATAKAN DENGAN SESUNGGIJHII.YA

Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Moder pembelajaran Kooperatif

Teams Games Tournamenr terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis siswa

adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan sayasiap menerima segala konsekuensi apabila teibukti bahwa skripsi ini bukan hasilkarya sendiri.

Jakarta,0S April2013

Hilvatul UIya

t0701100647

lv

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

iv

ABSTRAK

HILYATUL ULYA (107011000647). Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teams Games Tournament terhadap Prestasi Belajar Alquran

Hadis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif teams games tournament bagi siswa

kelas IX MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara tahun ajaran 2012/2013. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IX.A (penerapan model pembelajaran kooperatif

teams games tournament) dan siswa kelas IX.B (penerapan model pembelajaran

konvensional). Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen

dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang

digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir. Data

hasil instrumen tes dianalisis secara statistik menggunakan uji perbandingan

selisih nilai pretest postest kedua kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif

teams games tournament lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran

konvensional dan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif

walaupun tidak terlalu besar. Hal tersebut terlihat dari selisih peningkatan rata-rata

nilai pretest postest antara kedua kelas. Kelas yang diterapkan model

pembelajaran kooperatif teams games tournament memiliki selisih rata-rata nilai

pretest postest sebesar 23.63 dan kelas yang diterapkan model pembelajaran

konvensional memiliki selisih rata-rata nilai pretest postest sebesar 17.21. Hasil

penelitian juga menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan model

pembelajaran kooperatif teams games tournament terhadap prestasi belajar

alquran hadis siswa. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji-t terhadap selisih nilai pretest postest kedua kelas.

Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut, diperoleh nilai thitung sebesar 1.70, dan

nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 2.06. Dengan demikian, terlihat bahwa

nilai thitung < ttabel, sehingga hipotesis nihil diterima.

Kata Kunci: Prestasi Belajar Alquran Hadis, Model Pembelajaran Kooperatif

Teams Games Tournament, Model Pembelajaran Konvensional

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

v

ABSTRACT

HILYATUL ULYA (107011000647). Effect of Cooperative Learning Teams

Games Tournament Model from Alquran Hadis Achievement of the Students.

Thesis, Islamic Education Department, Faculty of Tarbiya and Teachers Training,

Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

The aim of this research was to find out the students achievement through

the application model of cooperative learning teams games tournament for

students class IX MTs Nur-Attaqwa North Jakarta the school year 2012/2013.

Subjects in the study were IX.A class (that was applicated of cooperative learning

teams games tournament model) and IX.B (that was applicated conventional

learning model). Quasi experiment method was used in this research with

purposive sampling technique. The test instrument that used was multiple choices

20 items. The data taken from test instrument was analyzed by comparison

statistical test, that was comparison between gain in pretest postest results of both

classes.

The result of the research showed that cooperative learning teams games

tournament model is higher than conventional learning model and it can effect the

students achievement in the cognitive aspects but it not so big. It was showed by

the improve of gain in pretest postest score between two experiment classes. The

improve of gain in pretest postest score at class that applicated cooperative

learning teams games tournament model is 23.63 and the improve of gain in

pretest postest score at class that applicated conventional learning model is

17.21. Moreover, The result of the research showed that there are not significant

effect of cooperative learning teams games tournament model from alquran hadis

achievement of the students. It can be conclude that based on the result of

statistical test of hyphothetical testing that used t-test from both of gain in pretest

postest score showed that tcount value is 1.70, and ttable value in degree of

significance 5% is 2.06. It can be seen that tcount < ttable value, so that the null

hyphothesis is received.

Keywords: Alquran Hadis Achievement, Cooperative Learning Teams Games

Tournament Model, Conventional Learning Model

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah yang telah menciptakan kita

dalam keadaan mencintai agamanya dan berpegang pada syariat-Nya. Shalawat

dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang telah

berjihad untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam yang agung dalam akhlak beliau

yang mulia, dan semoga kesejahteraaan dan rahmat senantiasa juga tercurah untuk

keluarganya dan para sahabatnya terkasih yang senantiasa mengikuti petunjuknya,

sehingga mereka beruntung dengan mendapat ridha dan pahala dari sisi Allah.

Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini

membahas tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa Kelas IX di

MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan kemampuan dan

kurangnya pengalaman yang dimiliki telah melahirkan adanya hambatan dan

kesulitan yang senantiasa ditemui dalam penyusunan skripsi ini. Terselesaikannya

skripsi ini terjadi atas bimbingan-Nya dan semua pihak yang memberikan arahan,

bimbingan, motivasi dan petunjuk. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, MA, Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta beserta staf-stafnya.

2. Bapak Bahrissalim, M.A., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Bapak Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam sekaligus pembimbing akademik penulis.

4. Bapak Tanenji, MA., pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu

dan tenaganya untuk membimbing, mengarahkan, dan mengembangkan

pemikiran kepada penulis demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini

dengan baik. Terima kasih pak atas bimbingannya.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

vii

5. Bapak Dr. Zaimmudin, MA dan Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi., selaku

dosen penguji peneliti.

6. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Fakultas beserta staf-stafnya yang telah

memberikan fasilitas untuk mencari atau mengadakan studi kepustakaan.

7. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi diri pribadi

penulis. Khususnya, untuk Bapak Yudhi Munadi, Bapak Muhammad Zuhdi,

Bapak Muhammad Furqon, Ibu Nuraida, Ibu Husnawaty yarhamahallah,

dan Ibu Heny yang kesemuanya telah mengajari arti ketulusan, semangat

dan kerja keras. Terima kasih pak bu atas hard skill dan soft skill yang kini

penulis miliki.

8. Bapak H. Ali Muchtar dan Bapak Abdul Latif selaku Kepala Sekolah dan

Wakil Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru beserta staf Tata Usaha yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian serta

seluruh siswa kelas IX di MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara.

9. Teruntuk kedua makhluk yang indah, jantung yang berdetak dengan rasa

cinta dan kasih sayang, yang menanggung banyak beban demi mencetak

masa depan yang gemilang untuk anak-anaknya dengan jari-jarinya yang

suci, hidup demi anak-anaknya dengan ikhlas, jujur, dan setia demi memetik

buah yang ditanam dan dirawatnya. Yang telah kusakiti hatinya, namun

keteladananya dalam pengorbanan bagaikan aliran sungai yang tiada henti.

Bapak tercinta H. Mashuri Muchtar dan Mamah tercinta Hj. Yayah

Nurfathia. Semoga keridhoan dan doa keduanya selalu bersama penulis.

10. Teruntuk pembimbing, teladan, cahaya hati, penguat jiwa, orang yang

memberi tanpa batas, bijaksana, berhati besar, lambang kepercayaan dan

kasih sayang. Suami tersayang Husain Al Adib. Semoga Allah berkahi

ikatan suci ini.

11. Teruntuk mutiara yang sangat berharga, belahan hati, cita-cita yang tercapai,

bayangan, bagian, jiwa raga yang memberi penulis rasa agungnya sifat

keibuan, yang menambah semangat untuk menekuni skripsi ini. Anak

tersayang Abdullah Isy Kareeman dan adikmu yang sudah 2 bulan

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

viii

bersemayam di rahim ini. Semoga Allah menjadikan agama dan Alquran

mulia di tangan kalian.

12. Teruntuk Bani Mashuri harapan hati. Keenam adik tercinta, Hilwan

Khulaifi, Sahlan Rizqi Sofwani, Aqlia Nurmawaddah, Ahmad Faqih,

Annisa Syifa Fadliah, dan Ratu Sabil el-Islamy. Semoga terjauhkan dari

hubbuddunya wa karohiyatul maut.

13. Teruntuk keluarga slawi tambatan jiwa. Bapak&Ibu mertua terkasih,

Haryono&Kholifaturrahmah. Mas huda, mbak hilya, dek evania, dan dek

azimah. Semoga kasih sayang ini semakin erat.

14. Teruntuk laskar usman yang seperti bara memberi semangat menyala.

Segenap almamater Al-Zaytun tercinta. Khususnya, Agis ackka, Laely,

Zizah&Fuad, Ummu&Abu Amara, Kak ana, Cete, Pipit, Rahmat, Andi,

Ubed, Arif, Ali, Fulki, Agam, Soleh, Hadi, Daus, Awang dan Enjoymuh.

15. Teruntuk makhluk berharga yang seperti udara memberi kesejukan.

Ummu&Abu Syakir, Ummu Halwa, Ummu&Abu Iffah, Ummu Junnah,

Eni, Esha, Eva, Ibu Budi, Ibu Bambang, Devi, Iim, Nida, Vira, Zeky, Ibu

Sari, Mbak Nur, Abu Diva, Ummu&Abu Abthol, Ummu&Babeh Saung,

Abu&Ummu Ismail, Febri dan Ahmad.

16. Teruntuk pengemban amanah pendidikan yang seperti bumi memberi

dukungan. Segenap kawan-kawan PAI Angkatan 2007. Terlebih, Che

Laskar Mania. Khususnya, Siti Nurul Karimah, Qiro, Imeh, Lina dan Kodri.

Serta Hilda Nurul Mawaddah, Erna dan Aknes.

17. Teruntuk seluruh umat Islam yang istiqomah meninggikan kalimat Allah.

Sungguh, seperti air yang memberi inspirasi.

18. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan sebaik-baiknya.

Jakarta, 08 April 2013

Penulis

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI iv

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR DIAGRAM xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 6

C. Pembatasan Masalah 6

D. Perumusan Masalah 7

E. Tujuan Penelitian 7

F. Kegunaan Penelitian 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 8

A. Deskripsi Teoritik 8

1. Pembelajaran Alquran Hadis 8

a. Hakikat Pembelajaran Alquran Hadis 8

b. Pembelajaran Alquran Hadis di MTs 10

2. Prestasi Belajar Alquran Hadis 14

a. Pengertian Prestasi Belajar Alquran Hadis 14

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 15

c. Pengukuran Prestasi Belajar Alquran Hadis 17

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

x

3. Model Pembelajaran Kooperatif 20

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 20

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif 21

c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 23

d. Model-model Pembelajaran Kooperatif 26

4. Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament 26

a. Pengertian Pembelajaran TGT 26

b. Langkah-langkah Pembelajaran TGT 27

c. Pembelajaran TGT dan Prestasi Belajar 34

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran TGT 35

B. Hasil Penelitian yang Relevan 37

C. Kerangka Berpikir 40

D. Hipotesis Penelitian 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42

A. Tempat dan Waktu Penelitian 42

B. Metode dan Desain Penelitian 43

C. Populasi dan Sampel 46

D. Prosedur Penelitian 47

E. Teknik Pengumpulan Data 48

F. Teknik Analisis Data 55

G. Hipotesis Statistik 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59

A. Gambaran Umum MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara 59

B. Deskripsi Data 61

C. Pengujian Hipotesis 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian 68

E. Keterbatasan Penelitian 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70

A. Kesimpulan 70

B. Saran 71

DAFTAR PUSTAKA 72

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

xi

LAMPIRAN 74

BIODATA PENULIS 161

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Alquran Hadis MTs

Kelas IX 12

Tabel 2.2 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok

Belajar Konvensional 22

Tabel 2.3 Perhitungan Poin Turnamen untuk Tiga Pemain 33

Tabel 2.4 Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok 33

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian 42

Tabel 3.2 Variabel Penelitian 44

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 49

Tabel 4.1 Nilai Rata-rata Hasil Ujian Alquran Hadis MTs Nur-Attaqwa 59

Tabel 4.2 Gambaran Guru MTs Nur-Attaqwa Tahun Pelajaran 2012/2013 60

Tabel 4.3 Gambaran Siswa MTs Nur-Attaqwa Tahun Pelajaran 2012/2013 61

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 62

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 64

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pretest, Postest dan Selisih (Gain) Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 65

Tabel 4.7 Rekapitulasi Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 66

Tabel 4.8 Rekapitulasi Uji Normalitas Hasil Postest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 66

Tabel 4.9 Rekapitulasi Uji Homogenitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 67

Tabel 4.10 Rekapitulasi Uji Homogenitas Hasil Postest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 67

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 68

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Penempatan Peserta Pada Meja Turnamen 30

Gambar 3.1 Desain Penelitian 45

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen 61

Diagram 4.2 Hasil Pretest Kelas Kontrol 62

Diagram 4.3 Hasil Postest Kelas Eksperimen 63

Diagram 4.4 Hasil Postest Kelas Kontrol 64

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-1 74

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-2 82

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-3 88

Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 93

Lampiran 5 Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar 94

Lampiran 6 Soal Pretest dan Postest 98

Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar 101

Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Postest 102

Lampiran 9 Validitas Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar 103

Lampiran 10 Reliabilitas Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar 109

Lampiran 11 Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar 112

Lampiran 12 Daya Pembeda Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar 114

Lampiran 13 Kesimpulan Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar 118

Lampiran 14 Nilai Pretest Kelas Eksperimen 121

Lampiran 15 Nilai Pretest Kelas Kontrol 122

Lampiran 16 Nilai Postest Kelas Eksperimen 123

Lampiran 17 Nilai Postest Kelas Kontrol 124

Lampiran 18 Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 125

Lampiran 19 Normalitas Pretest Kelas Kontrol 127

Lampiran 20 Normalitas Postest Kelas Eksperimen 129

Lampiran 21 Normalitas Postest Kelas Kontrol 131

Lampiran 22 Homogenitas Pretest 133

Lampiran 23 Homogenitas Postest 135

Lampiran 24 Test “t” 137

Lampiran 25 Langkah-langkah Praktis Model Teams Games Tournament 139

Lampiran 26 Lembar Skor Model Teams Games Tournament 140

Lampiran 27 Soal Turnamen Pertemuan Ke-1 141

Lampiran 28 Soal Turnamen Pertemuan Ke-2 142

Lampiran 29 Soal Turnamen Pertemuan Ke-3 143

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

xvi

Lampiran 30 Kunci Jawaban Soal Turnamen Pertemuan Ke-1 144

Lampiran 31 Kunci Jawaban Soal Turnamen Pertemuan Ke-2 145

Lampiran 32 Kunci Jawaban Soal Turnamen Pertemuan Ke-3 146

Lampiran 33 Kelompok Belajar Model Teams Games Tournament 147

Lampiran 34 Kelompok Turnamen Model Teams Games Tournament 148

Lampiran 35 Daftar Skripsi TGT Mahasiswa UIN Syahid Jakarta 150

Lampiran 36 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Sekolah 153

Lampiran 37 Lembar Uji Referensi 154

Lampiran 38 Gambar Media Pembelajaran 159

Lampiran 39 Gambar Hasil Penelitian 160

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tak ada satu pun manusia berakal mengingkari bahwa pendidikan

manusia merupakan tugas yang berat dan mulia. Karena mendidik manusia

agar menjadi insan yang lurus (baik dari semua sisi) membutuhkan

pengetahuan (ilmu), kesabaran, fleksibelitas, dan kecakapan. Hidayatullah

Ahmad mendefinisikan pendidikan secara lengkap sebagaimana yang tertera

dibawah ini.

Pendidikan ialah pengarahan atau pembentukan pola hidup, adaptasi

dengan alam sekitarnya, peradaban, penentuan kehidupan, transfer

informasi dan kecakapan, pembentukan motivasi internal untuk

menghadapi tantangan eksternal, perkembangan di setiap hal yang ada di

masyarakat dan kehidupan, pemurnian tradisi dan peninggalan, penemuan

bakat dan persiapan diri dengan baik.1

Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, bahkan pendidikan akan meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

1 Hidayatullah Ahmad, Ensiklopedi Pendidikan Anak Muslim, Terj. dari Mausu’atut

Tarbiyatil ‘Amaliah lith Thifl oleh Sari Narulita dan Umron Jayadi, (Jakarta: Fikr, 2008), Cet. I, h.

18.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

2

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah

Maha teliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujaadalah: 11)2

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia yang berilmu memiliki derajat

(harkat) dan martabat yang lebih tinggi daripada makhluk Allah lainnya.

Namun, menuntut ilmu pengetahuan harus disertai pula dengan keimanan

yang kuat agar mencapai derajat yang tinggi, baik di dunia maupun di akhirat.

Islam memerintahkan dan mewajibkan manusia agar berusaha keras

dalam menuntut ilmu pengetahuan sepanjang hidupnya. Dalam kehidupan,

manusia akan menemui berbagai macam problematika kehidupan. Salah satu

cara untuk mengatasi hal tersebut adalah menyelesaikannya lewat ilmu

pengetahuan.

Begitu penting pendidikan sehingga harus dijadikan prioritas utama

dalam pembangunan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 1 menyebutkan bahwa ”pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara”.3

Mutu pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu

indikasi paling nyata dari rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah

rendahnya perolehan prestasi belajar siswa. Khususnya, di MTs Nur-Attaqwa

Jakarta Utara. Pemerintah, guru, dan orang tua memiliki peranan yang

penting dan signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki mutu

pendidikan, diantaranya pembaharuan kurikulum dan sistem belajar

2 Kementrian Agama RI, Alquran, Tajwid dan Terjemahnya, (Bandung: PT Sygma

Examedia Arkanleema, 2010), h. 543. 3 Direktorat Jendral Pendidikan, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun

2003, (Jakarta: Eko Jaya, 2003), Cet. I, h. 5.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

3

mengajar, peningkatan kualitas pengelola sekolah dan guru, pemenuhan

sarana belajar mengajar, penyempurnaan sistem penilaian dan sebagainya.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa, salah satu diantaranya yang harus dikembangkan

terletak pada sistem belajar mengajar yang merupakan kegiatan paling pokok

dalam proses pendidikan.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran,

”pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai

pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi”.4 Guru adalah

pemberi informasi yang berfungsi sebagai sumber belajar, pengelola kelas

dan pembelajaran, fasilitator (mediator), pembimbing, motivator,

demonstrator dan evaluator bagi siswa. Di mana guru merupakan salah satu

faktor pendukung yang dapat mengantarkan keberhasilan siswa di sekolah.

Adapun siswa adalah penerima informasi yang belum dewasa dan memiliki

sejumlah potensi yang masih perlu dikembangkan. Di mana siswa merupakan

subjek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan (guru) untuk

membantu membimbingnya menuju kedewasaan dan mengarahkannya

mengembangkan potensi yang dimilikinya menuju sebuah keberhasilan.

Persaingan yang semakin kompetitif saat ini, menjadikan prestasi

akademik yang tinggi sebagai dambaan setiap siswa dan orang tua. Dengan

banyaknya materi yang dibebankan dan indikator keberhasilan yang ingin

dicapai, siswa diharuskan untuk mendapatkan prestasi belajar yang

memuaskan tanpa adanya perubahan proses pembelajaran. Hampir di semua

sekolah, guru menjadi satu-satunya sumber pengetahuan dengan ceramah

menjadi pilihan utama untuk penyampaian materi. Kemudian terjadilah

situasi kelas yang tidak efektif dan tidak menyenangkan.

Padahal, saat ini siswa dapat belajar lewat internet, perpustakaan, media

cetak, televisi dan masih banyak lagi. Tugas pengajar saat ini seharusnya

memotivasi siswa untuk mencari pengetahuan di luar kelas serta membimbing

4 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di

Indonesia, (Bandung: Kaifa, 2010), Cet. VII, h. 135.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

4

penggunaan pengetahuan tersebut. Saat ini guru harus menekankan how

daripada what ketika sebuah proses pembelajaran dilangsungkan di sekolah.

Seperti yang dikemukakan oleh Nasution dalam Syah bahwa ”mengajar

adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-

baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses

belajar”.5 Di mana proses belajar tersebut diartikan sebagai proses

menanamkan ilmu pengetahuan sebagaimana pernyataan Smith dalam

Sanjaya bahwa ”mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau

ketrampilan”.6

Untuk mencapai prestasi belajar maksimal, siswa dan guru harus

memahami dulu proses belajar dan seluruh faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar. Umumnya siswa sangat memerlukan suatu model

pembelajaran yang sederhana, praktis, serta mudah diterapkan untuk dapat

belajar secara efektif dan menyenangkan.

Joyce dan Weil dalam Suyono mengemukakan bahwa ”model

pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang

menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit

pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,

buku-buku kerja, program multimedia, dan bantuan belajar melalui program

komputer”.7 Adapun Soekamto dalam Trianto mendefinisikan model

pembelajaran sebagai ”kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosda Karya, 2003), Cet. VIII, h. 182. 6 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. I, h.

208. 7 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011), Cet. I, h. 20.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

5

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar

mengajar”.8

Proses belajar yang efektif dan menyenangkan di sekolah sangat sulit

diterapkan khususnya pada mata pelajaran Alquran Hadis, karena selain

faktor model pembelajaran yang hanya memfokuskan penyampaian informasi

kepada siswa, banyak siswa tidak menyukai mata pelajaran Alquran Hadis.

Hal ini disebabkan karena mata pelajaran Alquran Hadis dianggap

menjemukan dan mudah untuk dipahami. Salah satu diantaranya “Hukum

Bacaan Mad”. Siswa menganggap materi “Hukum Bacaan Mad” merupakan

materi yang sangat mudah untuk dipahami, sehingga siswa tidak memiliki

minat untuk mempelajari bab ini.

Agar masalah pada mata pelajaran Alquran Hadis tersebut dapat

dihindari serta memudahkan siswa dalam proses pembelajaran, diperlukan

suatu model pembelajaran yang tepat dan menyenangkan. Model

pembelajaran yang tepat akan memungkinkan siswa tertarik untuk

mempelajari mata pelajaran tersebut dan siswa dapat menguasai ilmu lebih

mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang

dikeluarkan. Dengan kata lain, model pembelajaran yang tepat tersebut akan

menciptakan cara belajar yang efektif sehingga siswa tertarik untuk

mempelajari mata pelajaran Alquran Hadis. Selain itu, siswa tidak hanya

dapat memahami dan menghapalnya tapi juga dapat mengamalkan

pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat

memahami hukum bacaan mad dengan baik adalah model pembelajaran

kooperatif teams games tournament. Teams games tournament merupakan

salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif. Di mana pembelajaran

yang dilaksanakan di dalam kelas dengan membentuk kelompok-kelompok

kecil, guru memberikan permainan-permainan akademik dan guru

mengadakan turnamen atau kompetisi antar kelompok. Hal ini

8 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan

Impelemntasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010),

Cet. III, h. 22.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

6

memungkinkan siswa yang belum memahami hukum bacaan mad yang

disampaikan oleh guru dapat bertanya kepada teman satu timnya untuk

memperoleh informasi lebih, sehingga dalam kegiatan turnamen siswa telah

memahami materi pelajaran dan siap bersaing dengan lawannya

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk

memahami lebih dalam tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif

team games tournament. Sehingga ditulis dalam penelitian ini dengan judul

”PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES

TOURNAMENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS

SISWA Di Madrasah Tsanawiyah Nur-Attaqwa Jakarta Utara”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengidentifikasi permasalahan pada beberapa hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran Alquran Hadis MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara yang

dilakukan belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat

aktif dalam proses pembelajaran.

2. Pembelajaran Alquran Hadis MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara yang

dilakukan hanya berpusat pada guru.

3. Pembelajaran Alquran Hadis MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara masih

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

4. Prestasi belajar Alquran Hadis MTs Nur-Attaqwa belum menunjukkan

hasil yang optimal.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dihadapi berkenaan dengan judul di

atas, maka masalah ini dibatasi pada:

1. Subjek dan Tempat Penelitiannya adalah siswa MTs kelas IX semester

genap tahun pelajaran 2012/2013 di Nur-Attaqwa Jakarta Utara.

2. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah teams games

tournament, yang meliputi presentasi, belajar kelompok, game dalam

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

7

turnamen, menentukan skor kelompok dan memberikan penghargaan

kelompok.

3. Prestasi belajar siswa diambil dari nilai pretest dan postest siswa pada

materi hukum bacaan mad.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah

yang ingin diajukan adalah:

“Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif teams games

tournament terhadap prestasi belajar Alquran Hadis siswa?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

model pembelajaran kooperatif teams games tournament terhadap prestasi

belajar Alquran Hadis siswa kelas IX pada pokok bahasan hukum bacaan mad

di MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara.

F. Kegunaan Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan adalah :

1. Dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan.

2. Dapat menyelesaikan masalah secara teoritis.

3. Dapat menemukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

akan dipelajari.

4. Dapat mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teams games

tournament terhadap prestasi belajar Alquran Hadis siswa.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Pembelajaran Alquran Hadis

a. Hakikat Pembelajaran Alquran Hadis

Sebelum membahas dan memahami tentang pembelajaran Alquran

Hadis, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian belajar, pembelajaran,

Alquran dan Hadis. Belajar dan Pembelajaran memiliki makna yang berbeda,

hal tersebut dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan para ahli. Menurut

Winkel, “belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan

dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu

bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.1 Senada dengan itu, menurut

Sanjaya, “belajar adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan

tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan,

sikap, maupun psikomotor”.2

1 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2009), Cet. X, h. 59.

2 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. I, h.

229.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

9

Adapun Jerome Brunner dalam Trianto mengemukakan, “belajar adalah

suatu proses aktif di mana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan

baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya”.3

Gage dalam Suyono berpendapat bahwa, “belajar adalah suatu proses di mana

suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman”.4

Berdasarkan pengertian belajar yang telah dikemukakan para ahli di

atas maka dapat disintesiskan bahwa belajar adalah segenap rangkaian

kegiatan atau aktivitas mental yang dilakukan seseorang secara sadar yang

melibatkan unsur jiwa dan raga dalam membangun (mengkonstruk)

pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang

sudah dimilikinya sehingga terjadi perubahan-perubahan prilaku yang relatif

menetap (secara kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam dirinya, serta

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang

yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya.

Kemudian, berkenaan dengan pengertian pembelajaran, menurut UU

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, “pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar”.5 Senada dengan itu, Chatib mengemukakan,

“pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai

pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi”.6 menurut Trianto,

“pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta

didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan

terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya”.7

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses

interaksi yang melibatkan peserta didik, pendidik dan sumber belajar dalam

3 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan

Implemntasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010),

Cet. III, h. 15. 4 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011), Cet. I, h. 12. 5 Direktorat Jendral Pendidikan, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun

2003, (Jakarta : Eko Jaya, 2003), Cet. I, h. 7. 6 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di

Indonesia, (Bandung: Kaifa, 2010), Cet. VII, h. 135. 7 Trianto, op. cit., h. 17.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

10

lingkungan yang kondusif untuk belajar secara optimal dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun pengertian Alquran menurut al-Qaththan adalah “kalam atau

firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad, yang pembacaannya

merupakan suatu ibadah”.8 Kemudian menurut al-Jurjani, “Alquran adalah

yang diturunkan kepada Rasulullah, ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan

secara mutawattir tanpa keraguan”.9 Sedangkan menurut para Ulama Ahli

Bahasa berpendapat, “Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad mulai awal dari al-Fatihah sampai akhir surah an-Nas”.10

Sedangkan pengertian Hadis menurut al-Qaththan adalah “apa saja yang

disandarkan kepada Nabi, baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan atau

sifat”.11

Senada dengan itu Khon berpendapat, “Hadis adalah sesuatu yang

datang dari Nabi, baik berupa perkataan atau berupa perbuatan dan atau

persetujuan”.12

Jadi, sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, dapat disintesiskan

bahwa pembelajaran Alquran Hadis adalah suatu proses interaksi antara

peserta didik dengan pendidik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi

(transfer ilmu) yang intens dan terarah, berkaitan dengan kalam Allah

(Alquran) dan segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi (Hadis) dalam

lingkungan yang kondusif untuk belajar secara optimal dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran.

b. Pembelajaran Alquran Hadis di MTs

Dalam pendidikan formal terdapat beberapa bidang studi salah satunya

adalah bidang studi Alquran Hadis yang merupakan bagian dari Pendidikan

Agama Islam. Pendidikan Agama Islam wajib dilaksanakan di lembaga

pendidikan seperti lingkungan keluarga, masyarakat, dan di sekolah-sekolah

8 Manna‟ Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Alquran, Terj. dari Mabahits fi Ulum

Alquran oleh Mudzakir, (Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2007), h. 17. 9 Abduh Djalal, Ulumul Quran, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), h. 31.

10 Rosihan Anwar, Ulumul Quran, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), h. 8.

11 al-Qaththan, op. cit.,h. 23.

12 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadits, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Cet. III, h. 3.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

11

baik di tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA maupun tingkat perguruan

tinggi.

Mata pelajaran Alquran Hadis yang merupakan bagian dari Pendidikan

Agama Islam di MTs yang syarat dengan muatan nilai kehidupan Islam, perlu

diupayakan melalui perencanaan pembelajaran yang baik, agar dapat

meningkatkan mutu belajar dan kehidupan siswa. Oleh karena itu salah satu

kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah membuat perencanaan

pembelajaran secara profesional dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya sebagai seorang pendidik, pembelajar, sekaligus sebagai

perancang pembelajaran dengan memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus

dicapai oleh siswa.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah satu dari 8 Standar Nasional

Pendidikan (SNP) yang merupakan kompetensi lulusan minimal yang berlaku

di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Definisi

SKL menurut Sanjaya adalah ”kemampuan minimal yang harus dicapai oleh

peserta didik, setelah tamat mengikuti pada jenjang atau satuan pendidikan

tertentu”.13

Adapun Standar Kompetensi Lulusan mata pelajaran Alquran

Hadis di MTs menurut Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 yaitu:

1) Memahami dan mencintai Alquran dan hadis sebagai pedoman hidup

umat Islam.

2) Meningkatkan pemahaman Alquran, al-Faatihah, dan surat pendek

pilihan melalui upaya penerapan cara membacanya, menangkap

maknanya, memahami kandungan isinya, dan mengaitkannya dengan

fenomena kehidupan.

3) Menghafal dan memahami makna hadis-hadis yang terkait dengan tema

isi kandungan surat atau ayat sesuai dengan tingkat perkembangan

anak.14

13

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011), Cet. IV, h. 135. 14

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Standar Kompetensi

Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah, 2012,

(www.pendis.kemenag.go.id).

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

12

Dengan adanya SKL, kita memiliki barometer yang menjadi patokan

dalam mengevaluasi mutu pendidikan, baik evaluasi bersifat mikro seperti

kualitas proses dan kualitas produk pembelajaran, maupun evaluasi makro

seperti efektivitas dan efisiensi program pendidikan, sehingga ke depan

pendidikan kita akan melahirkan standar mutu yang dapat

dipertanggungjawabkan pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan. SKL

mata pelajaran selanjutnya dijabarkan ke dalam SK dan KD.

”Standar Kompetensi (SK) adalah kemampuan minimal yang harus

dicapai setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada

setiap jenjang pendidikan yang diikutinya”.15

Adapun ”Kompetensi Dasar

(KD) adalah kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam

penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada

jenjang pendidikan tertentu”.16

Kemampuan ini berorientasi pada perilaku

afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam

rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Adapun Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Alquran Hadis kelas IX di

MTs menurut Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 dapat dilihat

pada tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Alquran Hadis MTs Kelas

IX Semester 1 dan Semester 2

Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1) Membaca Alquran surat

pendek pilihan

a) Menerapkan hukum mad silah

dalam QS al-Qaari’ah dan al-

Zalzalah

b) Menerapkan hukum mad laazim

mukhaffaf kilmi, mutsaqqal kilmi,

dan farqi dalam Alquran

15

Sanjaya, loc. cit. 16

Ibid., h. 136.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

13

2) Menerapkan Alquran surat-

surat pendek pilihan tentang

hukum fenomena alam

a) Memahami isi kandungan QS al-

Qaari’ah dan al-Zalzalah tentang

hukum fenomena alam

b) Memahami keterkaitan isi

kandungan QS al-Qaari’ah dan

al-Zalzalah tentang hukum

fenomena alam dalam kehidupan

c) Menerapkan kandungan al-

Qaari’ah, al-Zalzalah dalam

fenomena kehidupan sehari-hari

dan akibatnya

3) Memahami hadis tentang

menjaga dan melestarikan

lingkungan alam

a) Menulis hadis tentang menjaga

dan melestarikan lingkungan alam

b) Menerjemahkan makna hadis

tentang menjaga dan melestarikan

lingkungan alam

c) Menghafal hadis tentang menjaga

dan melestarikan lingkungan alam

d) Menjelaskan keterkaitan isi

kandungan hadis dalam perilaku

menjaga dan melestarikan

lingkungan alam dalam fenomena

kehidupan dan akibatnya

Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1) Membaca Alquran surat

pendek pilihan

a) Menerapkan hukum bacaan mad,

lam dan ra' dalam QS al-Ashr dan

al-‘Alaq

b) Menerapkan hukum bacaan mad

laazim mukhaffaf harfi dan

mutsaqqal harfi dalam Alquran

2) Menerapkan Alquran surat-

surat pendek pilihan tentang

menghargai waktu dan

menuntut ilmu

a) Memahami isi kandungan QS al-

Ashr dan al-‘Alaq tentang

menghargai waktu dan menuntut

ilmu

b) Memahami keterkaitan isi

kandungan QS al-Ashr dan al-

‘Alaq tentang menghargai waktu

dan menuntut ilmu dalam

fenomena kehidupan

c) Menerapkan kandungan QS al-

Ashr dan al-‘Alaq tentang

menghargai waktu dan menuntut

ilmu dalam fenomena kehidupan

sehari-hari

3) Memahami hadis tentang a) Menulis hadis tentang menuntut

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

14

menuntut ilmu dan

menghargai waktu

ilmu dan menghargai waktu

b) Menerjemahkan makna menuntut

ilmu dan menghargai waktu

c) Menghafal hadis tentang menuntut

ilmu dan menghargai waktu

d) Menjelaskan keterkaitan isi

kandungan hadis dalam perilaku

menuntut ilmu dan menghargai

waktu dalam fenomena kehidupan

dan akibatnya 17

2. Prestasi Belajar Alquran Hadis

a. Pengertian Prestasi Belajar Alquran Hadis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “prestasi ialah hasil yang telah

dicapai”.18

Mas‟ud Hasan Abdul Qohar berpendapat, “prestasi adalah apa

yang telah kita dapat ciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati

yang diperoleh dengan jalan keuletan”.19

Dengan demikian, ada dua unsur

dalam prestasi yaitu adanya keuletan dan hasil yang dicapai. Berangkat dari

unsur-unsur ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi adalah

suatu hasil yang telah diciptakan seseorang dengan keuletan atau usaha yang

sungguh-sungguh, baik hasil tersebut menyenangkan hati ataupun tidak.

Adapun pengertian prestasi belajar itu sendiri menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, “prestasi belajar ialah hasil yang telah dicapai atau

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru”.20

Senada dengan itu, Abdurrahman Saleh

mengemukakan, “prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dari

mempelajari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tertentu dengan alat ukur

berupa evaluasi yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, kata atau

17

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Madrasah

Tsanawiyah, 2012, (www.pendis.kemenag.go.id). 18

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. I, h. 700. 19

Blog Kabar Pendidikan, Pengertian Prestasi Belajar, 2012,

(www.majalahpendidikan.com). 20

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, loc. cit.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

15

simbol”.21

Adapun menurut Sanjaya, “prestasi belajar ialah pencapaian dalam

memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan”.22

Kemudian Made Wena juga mendefinisikan bahwa, “prestasi belajar ialah

semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari

penggunaan strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda”.23

Jadi, sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, dapat disintesiskan

bahwa prestasi belajar Alquran Hadis adalah hasil yang dicapai siswa dalam

mempelajari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan Alquran Hadis dari

penggunaan strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda dengan alat

ukur berupa evaluasi, yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, kata atau

simbol.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Muhibbin Syah mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar menjadi tiga, yaitu:

1) Faktor internal yang terdiri dari:

a. Faktor fisiologis yang berkaitan dengan fisik siswa.

b. Faktor psikologis yang meliputi intelegensi, sikap, bakat, minat dan

motivasi siswa.

2) Faktor eksternal yang terdiri dari:

a. Faktor sosial yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah

dan lingkungan masyarakat.

b. Faktor non sosial yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah,

keadaan dan letak rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat belajar,

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa

3) Faktor pendekatan belajar peserta didik yakni segala cara atau strategi

yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat

langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk

memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.24

Adapun Yudhi Munadi mengklasifikasikan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut:

21

Blog Kabar Pendidikan, loc. cit. 22

Sanjaya, op.cit., h. 13. 23

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual

Operasional , (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. II, h. 6. 24

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosda Karya, 2003), Cet. VIII, h. 132-139.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

16

1) Faktor internal yang terdiri dari:

a) Faktor fisiologis

b) Faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, minat dan

bakat, motif dan motivasi, kognitif dan daya nalar (persepsi,

mengingat, dan berpikir realistik)

2) Faktor eksternal

a) Faktor lingkungan yang meliputi lingkungan fisik atau alam yang

berkaitan dengan suhu, kelembaban, kepengapan udara dan

sebagainya, maupun lingkungan sosial.

b) Faktor instrumental yang meliputi kurikulum, sarana dan fasilitas,

dan guru.25

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disintesiskan bahwa pada dasarnya

secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Kedua ahli di atas sepakat bahwa faktor

fisiologis atau jasmani merupakan faktor internal yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa. Dapat dilihat di lapangan bagaimana siswa yang

memiliki kondisi tubuh yang sehat dan normal cenderung memiliki prestasi

belajar yang lebih baik.

Kesepakatan juga terjadi dalam faktor psikologis yang juga merupakan

bagian dari faktor internal. Namun dalam pengembangannya, Syah hanya

membaginya kembali menjadi 5 yakni intelegensi, sikap, bakat, minat dan

motivasi. Sedangkan Munadi sepakat dengan kelima pembagian di atas dan

menambahkannya dengan perhatian serta kognitif dan daya nalar. Di mana

kognitif dan daya nalar yang menurut hemat peneliti mungkin bisa saja hal

tersebut masih berkaitan dengan intelegensi sehingga Syah tidak

menyebutkannya, namun jika ditelaah lebih mendalam aspek kognitif dan

daya nalar memang memerlukan perhatian khusus agar mendapatkan prestasi

belajar yang lebih maksimal lagi.

Berkaitan dengan faktor eksternal, peneliti lebih sepakat dengan

pengembangan yang dipaparkan oleh Munadi yaitu faktor lingkungan dan

instrumental. Di mana seperti yang dikemukakan oleh Syah yakni faktor

sosial dan non sosial, menurut hemat peneliti faktor tersebut bisa

25

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung

Persada Press, 2010), Cet. III, h. 24-35.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

17

digabungkan ke dalam satu faktor yaitu faktor lingkungan. Syah juga

menempatkan faktor pendekatan belajar dalam pembagian faktor secara

umum, yang menurut hemat peneliti lebih cocok dimasukkan ke dalam faktor

eksternal saja sebagaimana yang dikemukakan oleh Munadi dengan kalimat

faktor instrumental.

b. Pengukuran Prestasi Belajar Alquran Hadis

Pada umumnya para pakar dalam bidang evaluasi pendidikan merinci

kegiatan evaluasi prestasi belajar ke dalam enam langkah pokok, yaitu:

1) Menyusun rencana evaluasi prestasi belajar yang meliputi perumusan

tujuan dilaksanakan evaluasi, penetapan aspek-aspek yang akan

dievaluasi, penentuan teknik yang akan dipergunakan di dalam

pelaksanaan evaluasi, penyusunan alat-alat pengukur yang akan

dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian prestasi belajar,

penentuan tolak ukur atau kriteria yang akan dijadikan pegangan dalam

memberikan interpretasi data hasil evaluasi, dan menentukan frekuensi

dari kegiatan evaluasi prestasi belajar itu sendiri.

2) Menghimpun data yaitu melaksanakan pengukuran.

3) Melakukan verifikasi data.

4) Mengolah dan menganalisis data.

5) Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan.

6) Tindak lanjut hasil evaluasi.26

Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah, dikenal

adanya dua macam teknik, yaitu teknik tes dan teknik non-tes.

1) Teknik tes prestasi belajar

“Teknik tes prestasi belajar merupakan salah satu jenis tes yang

digunakan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan belajar

peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran”.27

Teknik

tes ini lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi prestasi belajar

peserta didik dari segi ranah proses berpikirnya (cognitive domain).

Apabila ditinjau dari segi jenis soalnya, dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu:

26

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2011), Cet. X, h. 59-62. 27

Ibid., h. 99.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

18

a) Tes uraian terbagi menjadi dua bentuk:

Tes uraian bentuk terbuka

“Pada tes uraian bentuk terbuka, jawaban yang dikehendaki

muncul dari testee sepenuhnya”28

Tes uraian bentuk terbatas

“Pada tes uraian bentuk terbatas, jawaban yang dikehendaki

muncul dari testee adalah jawaban yang sifatnya sudah lebih

terarah (dibatasi)”.29

b) Tes obyektif terbagi menjadi lima bentuk:

Tes obyektif bentuk benar–salah (true-false test)

“Tes obyektif bentuk benar–salah (true-false test) adalah salah

satu bentuk tes obyektif di mana butir-butir soal yang diajukan

dalam tes prestasi belajar itu berupa pernyataan (statement)

pernyataan mana ada yang benar dan ada yang salah”.30

Tes obyektif bentuk menjodohkan (matching test)

“Tes obyektif bentuk menjodohkan (matching test) adalah tes di

mana disediakan dua kelompok bahan dan testee harus mencari

pasangan-pasangan yang sesuai antara yang terdapat pada

kelompok pertama dengan yang terdapat pada kelompok kedua,

sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam tes tersebut”.31

Tes obyektif bentuk isian (fill in test)

“Tes obyektif bentuk isian (fill in test) adalah tes di mana ada

kata-kata penting dalam cerita atau karangan yang beberapa di

antaranya dikosongkan, sedangkan tugas testee adalah mengisi

bagian-bagian yang telah dikosongkan itu”.32

28

Ibid., h. 100. 29

Ibid., h. 101. 30

Ibid., h. 107. 31

Ibid., h. 111. 32

Ibid., h. 114.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

19

Tes obyektif bentuk melengkapi (completion test)

“Tes obyektif bentuk melengkapi (completion test) adalah tes

yang mirip sekali dengan tes obyektif bentuk isian (fill in test).

Letak perbedaannya adalah bahwa pada tes obyektif bentuk fill in,

bahan yang diteskan itu merupakan satu kesatuan cerita,

sedangkan pada tes obyektif bentuk completion tidak harus

demikian”.33

Tes obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice item)

“Tes obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice item) adalah

salah satu tes bentuk obyektif yang terdiri atas pertanyaan atau

pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk

menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari

beberapa kemungkinan jawab yang telah disediakan pada tiap-tiap

butir soal yang bersangkutan”.34

Tes obyektif bentuk pilihan

ganda (multiple choice item) ini dalam perkembangannya terbagi

menjadi 9 model yaitu model melengkapi lima pilihan, model

asosiasi dengan lima atau empat pilihan, model melengkapi

berganda, model analisis hubungan antarhal, model analisis kasus,

model hal kecuali, model hubungan dinamik, model perbandingan

kuantitatif dan model pemakaian diagram, grafik, peta atau

gambar.35

2) Teknik non-tes prestasi belajar

“Teknik non-tes prestasi belajar merupakan penilaian atau evaluasi

prestasi belajar peserta didik yang dilakukan dengan tanpa „menguji‟

peserta didik, melainkan dengan melakukan pengamatan secara

sistematis (observation), melakukan wawancara (interview),

menyebarkan angket (questionnaire), dan memeriksa atau meneliti

dokumen-dokumen (documentary analysis)”.36

Teknik nontes ini pada

33

Ibid, h. 116. 34

Ibid, h. 118. 35

Ibid, h. 119-120. 36

Ibid, h. 76.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

20

umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi

prestasi belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup (affective

domain) dan ranah ketrampilan (psychomotoric domain).

Adapun pengukuran prestasi belajar Alquran Hadis di MTs Nur-

Attaqwa Jakarta Utara adalah teknik tes berbentuk uraian dan obyektif dalam

rangka mengukur ranah proses berpikir (cognitive domain) siswa dan teknik

non-tes berbentuk pengamatan secara sistematis (observation) dalam rangka

mengukur ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah ketrampilan

(psychomotoric domain) siswa.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Wina Sanjaya, “pembelajaran kelompok merupakan model

pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu

antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda

(heterogen)”.37

Eggen dan Kauchak dalam Trianto mendefinisikan “pembelajaran

kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan

siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama”.38

Di pihak lain menurut Slavin dalam Solihatin, “pembelajaran kooperatif

adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4

sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen”.39

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

memungkinkan siswa belajar dalam kelompok kecil atau tim untuk saling

membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi dalam menyelesaikan

37

Sanjaya, op.cit., h. 194. 38

Trianto, op. cit., h. 58. 39

Etin Solihatin, Cooperatif Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), Cet. I, h. 4.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

21

sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk

mencapai tujuan bersama dalam pembelajaran.

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Menurut Johnson & Johnson dan Sutton dalam Trianto, terdapat lima

unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:

1) Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam belajar

kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk

mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak

akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses.

2) Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan

meningkatkan interaksi antara siswa. Hal ini, terjadi dalam hal seorang

siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota

kelompok. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam

hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari

bersama.

3) Tanggung jawab individual. Tanggung jawab individual dalam belajar

kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa dalam hal: (a) membantu

siswa yang membutuhkan bantuan dan (b) siswa tidak dapat hanya

sekadar “membonceng” pada hasil kerja teman jawab siswa dan teman

sekelompoknya.

4) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam belajar

kooperatif, selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan

seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan

siswa lain dalam kelompoknya. Bagaimana siswa bersikap sebagai

anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan

menuntut keterampilan khusus.

5) Proses Kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa

proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok

mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik

dan membuat hubungan kerja yang baik.40

Dalam pembelajaran konvensional juga dikenal belajar kelompok.

Meskipun demikian, ada sejumlah perbedaan prinsipil antara kelompok

belajar kooperatif dengan kelompok belajar konvensional. Perbedaan tersebut

dapat dilihat dalam tabel 2.2 dibawah ini.

40

Trianto, op. cit., h. 60-61.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

22

Tabel 2.2

Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok Belajar

Konvensional

Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Konvensional

Adanya saling ketergantungan

positif, saling membantu, dan

saling memberikan motivasi

sehingga ada interaksi promotif

Guru sering membiarkan adanya

siswa yang mendominasi kelompok

atau menggantungkan diri pada

kelompok

Adanya akuntabilitas individual

yang mengukur penguasaan materi

pelajaran tiap anggota kelompok,

dan kelompok diberi umpan balik

tentang hasil belajar para

anggotanya sehingga dapat saling

mengetahui siapa yang memerlukan

bantuan dan siapa yang dapat

meberikan bantuan

Akuntabilitas individual sering

diabaikan sehingga tugas-tugas

sering diborong oleh salah seorang

anggota kelompok, sedangkan

anggota kelompok lainnya “enak-

enak saja” di atas keberhasilan

temannya yang dianggap

“pemborong”

Kelompok belajar heterogen, baik

dalam kemampuan akademik, jenis

kelamin, ras, etnik, dan sebagainya.

Kelompok belajar biasanya homogen

Ketua kelompok dipilih secara

demokratis atau bergilir untuk

memberikan pengalaman

memimpin bagi para anggota

kelompok.

Ketua kelompok sering ditentukan

oleh guru atau kelompok dibiarkan

untuk memilih ketuanya dengan cara

masing-masing.

Keterampilan sosial yang

diperlukan dalam kerja gotong

royong seperti kepemimpinan,

kemampuan berkomunikasi,

mempercayai orang lain, dan

mengelola konflik secara langsung

diajarkan

Keterampilan sosial sering tidak

diajarkan secara langsung.

Pada saat belajar kooperatif sedang

berlangsung, guru terus melakukan

pemantauan melalui observasi dan

melakukan intervensi jika terjadi

masalah dalam kerja sama antar

anggota kelompok

Pemantauan melalui observasi dan

intervensi sering tidak dilakukan

oleh guru pada saat belajar kelompok

sedang berlangsung

Guru memperhatikan secara

langsung proses kelompok yang

terjadi dalam kelompok-kelompok

belajar.

Guru sering tidak memperhatikan

proses kelompok yang terjadi dalam

kelompok-kelompok belajar

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

23

Penekanan tidak hanya pada

penyelesaian tugas tetapi juga

hubungan interpersonal (hubungan

antar pribadi yang saling

menghargai)

Penekanan sering hanya pada

penyelesaian tugas41

c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Keunggulan pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya sebagaimana

berikut ini:

1) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan

pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan

berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan

belajar dari siswa yang lain.

2) Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3) Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang

lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4) Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa

untuk lebih bertanggungjawab dalam belajar.

5) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh

untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang

positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage

waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

6) Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa

untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.

Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat

kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggungjawab

kelompoknya.

7) Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata

(riil).

8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi

dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk

proses pendidikan jangka panjang.42

Sanjaya juga mengemukakan kelemahan dalam pembelajaran

kooperatif, yaitu:

41 Ibid., h. 58-59.

42 Sanjaya, op. cit., h. 249-250.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

24

1) Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif

memang perlu waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan

secara otomatis siswa akan mengerti dan memahami filsafat

cooperative learning. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan,

contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap

kurang memiliki kemampuan. Akibatnya keadaan semacam ini dapat

mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.

2) Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling

membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif,

maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi

cara belajar yang demikian apa apa yang seharusnya dipelajari dan

dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.

3) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan

kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari,

bahwa sebenarnya prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap

individu siswa.

4) Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan

kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup

panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu

kali atau sekali-kali penerapan strategi ini.

5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang

sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam

kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara

individual. Oleh karena itu, idealnya melalui pembelajaran kooperatif

selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana

membangun kepercayaan diri.43

Menerapkan pembelajaran kooperatif merupakan sebuah tantangan

yang besar dan pengalaman yang menarik bagi seorang guru. Sebagaimana

yang telah dikemukakan oleh Sanjaya, ada lima kelemahan dalam

pembelajaran kooperatif. Di mana kelima hal tersebut haruslah menjadi

pokok perhatian para guru dalam menjalankan pembelajaran kooperatif agar

guru dapat mensiasati kelemahan tersebut, sehingga proses pembelajaran

kooperatif benar-benar dapat berjalan secara efektif dan menyenangkan.

Menurut hemat penulis, guru dapat mensiasati kelemahan-kelemahan tersebut

sebagai berikut:

1) Berkaitan dengan sulitnya memberikan pemahaman dan pengertian

akan filosofis pembelajaran kooperatif dalam waktu yang cepat,

sebaiknya guru memberikan ice breaking sebelum memulai pelajaran

43

Ibid., h. 250-251.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

25

yang berkaitan dengan filosofis pembelajaran kooperatif, baik

berbentuk games, cerita atau tayangan visual sederhana yang

menyenangkan. Sehingga siswa dapat lebih cepat dan mudah mencerna

akan filosofis pembelajaran kooperatif.

2) Berkaitan dengan peer teaching atau tutor sebaya yang kurang efektif,

selain guru yang harus lebih aktif berkeliling kelas untuk membantu

peer teaching yang kurang efektif, guru sebaiknya menyiapkan handout

yang berisi langkah-langkah praktis berkenaan dengan sistematika

materi pokok dalam setiap materi pelajaran.

3) Berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran kooperatif yang

didasarkan kepada hasil kerja kelompok, sebaiknya dalam setiap

penilaian, guru juga harus memiliki catatan khusus berkenaan dengan

penilaian individu siswa.

4) Berkaitan dengan keberhasilan kooperatif dalam upaya

mengembangkan kesadaran berkelompok yang memerlukan periode

yang cukup panjang, sebaiknya guru juga melakukan pendekatan di luar

jam belajar kepada siswa dalam rangka menumbuhkan motivasi

intrinsik siswa terhadap kesadaran berkelompok. Guru juga bisa

bekerjasama dengan seluruh civitas akademik sekolah, maupun dengan

orangtua siswa dalam menumbuhkan budaya kebersamaan. Sehingga

diharapkan kesadaran berkelompok dalam pembelajaran kooperatif di

kelas tidak akan memerlukan periode yang cukup panjang.

5) Berkaitan dengan banyaknya aktivitas dalam kehidupan yang hanya

didasarkan kepada kemampuan secara individual, di mana hal tersebut

berseberangan dengan filosofi pembelajaran kooperatif, guru sebaiknya

memang harus mampu mampu membangun kepercayaan diri siswa

sebagaimana yang telah dikemukakan Sanjaya di atas, dengan cara

melakukan pendekatan personal dan menyelami setiap individu siswa

yang menjadi anak didiknya.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

26

d. Model-model Pembelajaran Kooperatif

Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi dari

model tersebut, yaitu STAD atau Student Teams Achievement Division

(Pembagian Pencapaian Tim Siswa), TGT atau Teams Games Tournament

atau (Turnamen Game Tim), Jigsaw (Teka Teki), CIRC atau Cooperative

Integrated Reading and Composition (Mengarang dan Membaca Terintegrasi

yang Kooperatif) dan TAI atau Team Accelerated Instruction. Kelima model

ini melibatkan penghargaan tim, tanggung jawab individual, dan kesempatan

sukses yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda. “Tiga diantaranya

(STAD, TGT dan Jigsaw) adalah model pembelajaran kooperatif yang dapat

diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran dan tingkat kelas.

Sedangkan dua yang lain (CIRC dan TAI) adalah kurikulum komprehensif

yang dirancang untuk digunakan dalam mata pelajaran khusus pada tingkat

kelas tertentu”.44

4. Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament

a. Pengertian Pembelajaran TGT

“Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), atau

Pertandingan Permainan Tim dikembangkan secara asli oleh David De Vries

dan Keath Edward”.45

Pada pembelajaran ini siswa memainkan permainan

dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk

skor tim mereka.

Model pembelajaran kooperatif teams games tournament adalah salah

satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,

melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,

melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur

permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam model pembelajaran kooperatif teams games tournament

44

Robert E. Slavin, Coopertive Learning; Teori, Riset, dan Praktik, Terj. dari

Cooperative Leraning: Theory, Research and Practice oleh Nurulita, (Bandung: Nusa Media,

2009), Cet. IV, h. 11. 45

Trianto, op. cit., h. 83.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

27

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Secara umum teams games tournament sama saja dengan student teams

achievement division, namun teams games tournament menggantikan kuis

dengan turnamen akademik, di mana siswa memainkan game akademik

dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Ada 4

langkah atau komponen utama yang dilakukan dalam TGT yaitu:46

1) Presentasi di kelas

Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di

dalam kelas. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa

hanyalah presentasi itu haruslah benar-benar berfokus pada unit teams

games tournament.

2) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian

dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas.

Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim

benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk

mempersiapkan anggotanya agar bekerja dengan baik dan optimal pada

saat game dalam turnamen.

3) Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang

dirancang untuk menguji pengetahuan siswa. Game tersebut dimainkan

di atas meja dengan tiga orang siswa yang mewakili tim yang berbeda.

4) Turnamen

Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya

turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah

guru melakukan presentasi kelas dan tim sudah melaksanakan kerja tim

terhadap lembar kegiatan.

4) Rekognisi Tim

Menentukan skor tim dan memberikan sertifikat atau bentuk

penghargaan tim lainnya.

b. Langkah-langkah Pembelajaran TGT

1) Persiapan model pembelajaran kooperatif teams games tournament:

a) Materi

Materi dalam model pembelajaran kooperatif teams games

tournament dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran

46

Robert E. Slavin, op.cit., h. 166-167.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

28

berkelompok, oleh karena itu, guru harus mempersiapkan handout

yang berisi materi yang akan menjadi bahan pokok dalam

presentasi kelas dan yang harus dikuasai pada saat belajar

kelompok. Selain itu guru juga harus mempersiapkan soal-soal

turnamen dan langkah-langkah praktis model pembelajaran

kooperatif teams games tournament dalam bentuk tertulis yang

berisi aturan main di setiap langkah pembelajarannya untuk

memudahkan siswa dalam proses belajar.

b) Membagi siswa ke dalam kelompok belajar

Dalam kelompok belajar, guru harus mengelompokkan siswa

dalam satu kelas menjadi 6-9 kelompok yang kemampuannya

heterogen. Cara pembentukan kelompok belajar dilakukan dengan

mengurutkan siswa dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas

berdasarkan kemampuan akademiknya (bisa di lihat dari hasil ujian

terakhir), dan daftar siswa yang telah diurutkan tersebut dibagi

menjadi 4 bagian yaitu bagian kriteria nilai tinggi, rata-rata atas,

rata-rata bawah dan rendah. Kelompok-kelompok yang terbentuk

diusahakan berimbang baik dalam hal kemampuan akademik

maupun jenis kelamin dan rasnya.

c) Membagi siswa ke dalam kelompok turnamen

Dalam turnamen, guru harus mengelompokkan siswa dalam satu

kelas menjadi 8-12 kelompok turnamen yang terdiri dari 3 orang

yang memiliki kemampuan akademik homogen. Cara pembentukan

kelompok turnamen dilakukan dengan melihat prestasi akademik

atau kriteria nilai masing-masing individu.

d) Media

Guru harus membuat 8-12 set kotak kartu bernomor yang masing-

masing kotak berisi kartu bernomor yang jumlahnya setara dengan

jumlah soal turnamen yang telah dibuat. Guru juga sebaiknya

membuat nametag untuk setiap siswa yang berisi kode kelompok

belajar dan kode kelompok turnamen untuk memudahkan siswa

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

29

menemukan teman kelompok belajarnya maupun kelompok

turnamennya. Guru juga membuat lembar skor game turnamen

untuk setiap kelompok.

e) Penghargaan Kelompok

Guru harus mempersiapkan hadiah yang akan diberikan pada

kelompok terbaik, bisa berupa sertifikat, alat tulis, makanan dan

sebagainya yang menyenangkan siswa.

2) Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif teams games tournament

a) Tahapan pertama: presentasi kelas

Pada awal pembelajaran, saat absensi kelas, guru membagikan satu

buah nametag, satu buah handout dan satu lembar langkah-langkah

praktis model pembelajaran kooperatif teams games tournament

pada masing-masing siswa. Kemudian setelah apersepsi, ice

breaking, penyampaian indikator pembelajaran dan penjelasan

langkah-langkah praktis model pembelajaran kooperatif teams

games tournament, guru mempresentasikan materi pembelajaran.

b) Tahapan kedua: belajar kelompok (tim)

Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompok

belajarnya masing-masing sesuai keterangan kode kelompok

belajar yang ada pada nametag. Kelompok biasanya terdiri dari 4

atau 5 siswa yang anggotanya heterogen. Dilihat dari prestasi

akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnis. Guru meminta kepada

siswa untuk belajar dalam kelompok belajarnya dan

memperhatikan aturan main yang ada dalam tahap belajar

kelompok. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi

bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk

mempersiapkan anggota agar bekerja dengan baik dan optimal pada

saat game. Biasanya belajar kelompok ini mendiskusikan masalah

bersama-sama, membandingkan jawaban dan memperbaiki

pemahaman yang salah tentang suatu materi. Kelompok merupakan

bagian yang utama dalam model pembelajaran kooperatif teams

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

30

games tournament. Dalam segala hal, perhatian ditempatkan pada

anggota kelompok agar melakukan yang terbaik untuk kelompok

dan dalam kelompok melakukan yang terbaik untuk membantu

sesama anggota. Jika ada satu anggota yang tidak memahami

materi, maka teman sekelompoknya mempunyai tanggungjawab

untuk menjelaskan materi tersebut. Jika dalam satu kelompok

tersebut tidak ada yang memahami materi tersebut, maka siswa bisa

meminta bimbingan guru. Dalam model pembelajaran kooperatif

teams games tournament guru bertugas sebagai fasilitator yang

berkeliling dalam kelompok jika ada kelompok yang mengalami

kesulitan.

c) Tahapan ketiga: Game Turnamen

Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompok

turnamennya masing-masing sesuai keterangan kode kelompok

turnamen yang ada pada nametag. Kelompok biasanya terdiri dari

3 siswa yang anggotanya homogen, dilihat dari prestasi akademik

masing-masing siswa. Alur penempatan peserta turnamen menurut

Slavin dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:47

Gambar 2.1

Alur Penempatan Peserta pada Meja Turnamen

47

Ibid., h. 168.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

31

Pada turnamen ini mereka akan memainkan game akademik yaitu

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan untuk

menguji pengetahuan yang didapat siswa dari presentasi kelas dan

belajar kelompok. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan

tiga atau empat siswa, yang masing-masing mewakili tim yang

berbeda. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan

sederhana bernomor. Penjelasan dari gambar di atas diuraikan

sebagai berikut:

Kelompok A terdiri dari 4 siswa yaitu A-1, A-2, A-3, dan A-4,

kelompok B terdiri dari 4 siswa yaitu B-1, B-2, B-3, dan B-4,

dan kelompok C terdiri dari C-1, C-2, C-3, dan C-4. Kelompok

A, B, dan C merupakan kelompok belajar.

A-1, B-1, dan C-1 saling dipertandingkan dimeja 1 karena

ketiganya mempunyai kemampuan yang sama yaitu

berkemampuan tinggi semua. A-2, B-2, dan C-2 saling

dipertandingkan di meja 2 karena ketiganya mempunyai

kemampuan yang sama yaitu berkemampuan rata-rata atas

semua. A-3, B-3, dan C-3 saling dipertandingkan di meja 3

karena ketiganya mempunyai kemampuan yang sama yaitu

berkemampuan rata-rata bawah semua. A-4, B-4, dan C-4

saling dipertandingkan di meja 4 karena ketiganya mempunyai

kemampuan yang sama yaitu berkemampuan rendah semua.

Setelah masing-masing siswa berada dalam kelompok turnamen

berdasarkan prestasi akademik masing-masing, kemudian guru

membagikan satu set seperangkat soal turnamen. Satu set

seperangkat turnamen terdiri dari 1 kotak kartu bernomor, soal

game turnamen, lembar jawaban game turnamen dan lembar skor

game turnamen. Semua seperangkat soal untuk masing-masing

kelompok adalah sama. Adapun bentuk game turnamen secara rinci

diuraikan sebagai berikut:

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

32

Pertama, Guru meminta siswa menentukan jabatan pertama

masing-masing siswa yaitu pembaca, penantang 1 dan

penantang 2.

Kedua, Guru mendemonstrasikan kepada siswa aturan main

dalam game turnamen. Dimana pembaca mengambil kartu

bernomor dan melihat nomor berapakah yang berada di dalam

kartu. Misalnya kartu bernomor 8, maka pembaca melihat,

membaca dan menjawab soal nomor 8 di lembar soal game

turnamen dengan suara keras di hadapan penantang 1 dan

penantang 2. Jika penantang 1 merasa jawaban pembaca salah,

penantang 1 boleh menantang dengan memberi jawaban berbeda

atau boleh melewatinya. Jika penantang 1 melewati, penantang

2 baru boleh menantang atau boleh melewati, kemudian

penantang 2 memeriksa lembar jawaban. Jika ada yang

menjawab benar, dia berhak menyimpan kartu bernomornya.

Tapi jika ada yang salah, harus mengembalikan kartu bernomor

yang dimiliki ke dalam kotak (jika ada). Kemudian bergantian

jabatan dengan memutar, penantang 1 menjadi pembaca dan

seterusnya.

d) Tahapan keempat: rekognisi tim

Setelah turnamen selesai, siswa menjumlahkan kartu yang mereka

dapat dan menuliskannya di lembar skor game turnamen. Siswa

menyerahkan kembali satu set perlengkapan game turnamen. Guru

mengambil lembar skor game turnamen dan memberikan poin

turnamen pada masing-masing siswa dan menjumlahkan skor yang

didapatkan pada masing-masing siswa pada game turnamen dalam

kelompok belajarnya. Berikut contoh perhitungan poin turnamen

dengan tiga pemain menurut Slavin dapat dilihat pada tabel 2.3

dibawah ini: 48

48

Ibid., h. 175.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

33

Tabel 2.3

Perhitungan Poin Turnamen untuk Tiga Pemain

Pemain Tidak ada

yang seri

Seri nilai

tertinggi

Seri nilai

terendah

Seri 3-

macam

Peraih skor

tertinggi

60 poin 50 poin 60 poin 40 poin

Peraih skor

tengah

40 poin 50 poin 30 poin 40 poin

Peraih skor

rendah

20 poin 20 poin 30 poin 40 poin

Kemudian guru memberikan penghargaan kelompok pada

kelompok-kelompok terbaik dengan hadiah berupa sertifikat, alat

tulis, makanan dan sebagainya. Menurut Slavin, diberikan 3 tingkat

penghargaan, yang didasarkan pada skor rata-rata tim, dapat dilihat

pada tabel 2.4 dibawah ini:49

Tabel 2.4

Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok

Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan

40 Tim Baik

45 Tim Sangat Baik

50 Tim Super

Pendidik boleh memberikan sertifikat kepada tim-tim yang

memenuhi kriteria. Tim baik hanya akan menerima ucapan selamat

di dalam kelas. Selain atau sebagai tambahan sertifikat tim, tim

yang sukses bisa ditampilkan pada papan mingguan, menempatkan

foto dan nama tim mereka pada tempat kehormatan. Apapun yang

dilakukan untuk merekognisi tim berprestasi, sangat penting untuk

mengkomunikasikan bahwa kesuksesan tim itu (bukan hanya

kesuksesan individu) merupakan sesuatu yang penting, karena

inilah yang akan memotivasi para siswa untuk membantu teman

satu timnya belajar.

49

Ibid.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

34

c. Pembelajaran TGT dan Prestasi Belajar

Model pembelajaran kooperatif teams games tournament adalah salah

satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,

melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,

melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur

permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang

dirancang dalam model pembelajaran kooperatif teams games tournament

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Model pembelajaran kooperatif teams games tournament dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. “prestasi belajar ialah hasil

yang telah dicapai atau penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru”.50

Prestasi belajar yang ingin dicapai

seorang siswa merupakan interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Model

pembelajaran kooperatif teams games tournament merupakan salah satu

faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.

Slavin menyatakan dalam tabel bahwa persentase kajian model

pembelajaran kooperatif teams games tournament sebesar 100% positif

secara signifikan dalam 8 kajian.51

Okebukola dalam slavin juga berpendapat

bahwa, “mengajar ilmu pengetahuan di Nigeria, menemukan pencapaian yang

substansial jauh lebih besar pada STAD dan TGT sebagai model-model yang

menggunakan tujuan kelompok dan tanggungjawab individu, daripada dalam

bentuk Jigsaw dan lainnya”.52

Slavin juga menyatakan bahwa, “sebuah kajian

selama 2 tahun terhadap sekolah-sekolah yang menggunakan pembelajaran

kooperatif pada sebagian besar pengajaran harian mereka menemukan bahwa

siswa dengan pencapaian tinggi, sedang dan rendah semuanya berhasil

50

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Loc. Cit. 51

Robert E. Slavin, op.cit., h. 86. 52

Ibid., h. 87.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

35

meraih pencapaian lebih baik dibandingkan kontrol pada tingkat pencapaian

serupa”.53

Dari uraian di atas dapat menunjukkan bahwa model pembelajaran

kooperatif teams games tournament dapat mempengaruhi prestasi belajar

siswa di sekolah.

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran TGT

Seperti halnya model pembelajaran kooperatif yang lain teams games

tournament juga mempunyai keunggulan dan kelemahan, keunggulan dan

kelemahan model pembelajaran kooperatif teams games tournament secara

inplisit dikemukakan Slavin dalam laporan hasil penelitian tentang pengaruh

pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa dan keluaran lain

yang diperoleh selain pencapaian. Keunggulannya sebagai berikut:

1) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan

pencapaian belajar siswa, ditemukan hasil bahwa “para siswa TGT

dengan pencapaian tinggi, sedang dan rendah semuanya berhasil meraih

pencapaian lebih baik dibandingkan kontrol pada tingkat pencapaian

serupa”.54

2) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan hubungan

antarkelompok, ditemukan hasil bahwa “para siswa di dalam kelas-

kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara

signifikan lebih banyak dari luar kelompok rasial mereka daripada

siswa yang ada dalam kelas kontrol”.55

3) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan

mainstreaming (khusus bagi remaja-remaja dengan gangguan emosi),

ditemukan hasil bahwa “para siswa TGT melakukan tugasnya lebih

baik secara signifikan daripada siswa yang ada di kelas kontrol,

berkurangnya perilaku mengganggu di dalam kelas TGT dibandingkan

53

Ibid., h. 90. 54

Ibid. 55

Ibid., h. 106.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

36

dengan kelas kontrol dan jumlah kehadiran di kelas TGT yang lebih

tinggi dibandingan dengan kelas kontrol”. 56

4) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif pada norma

kelompok dalam mendukung pencapaian prestasi individual, ditemukan

hasil bahwa “adanya pengaruh positif TGT pada skala kuesioner yang

terdiri atas pertanyaan-pertanyaan seperti „siswa di dalam kelas ingin

agar aku masuk sekolah tiap hari‟ dan „siswa lain ingin agar aku bekerja

keras di dalam kelas ini‟”.57

5) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan lokus

kontrol, ditemukan hasil bahwa “TGT meningkatkan perasaan para

siswa bahwa hasil yang mereka keluarkan tergantung pada kinerja dan

bukannya pada keberuntungan”.58

6) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan perilaku

dalam kelas, ditemukan hasil bahwa “siswa berprestasi rendah yang

melaksanakan TGT, lebih sedikit yang menerima skors dan dikeluarkan

saat jam belajar dibandingkan dengan siswa yang berada di dalam kelas

kontrol”.59

7) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif kesukaan

terhadap teman sekelas dan merasa disukai oleh teman sekelas,

ditemukan hasil bahwa “TGT meningkatkan skor skala kuesioner

perhatian-mutual siswa, tetapi tidak pada skala keterpaduan atau pada

jumlah teman yang disebutkan”.60

8) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan perilaku

kooperatif di sekolah, ditemukan hasil bahwa “para siswa yang pernah

mengikuti TGT menunjukkan kerja sama verbal dan non verbal yang

lebih banyak dan kompetisi yang lebih sedikit daripada para siswa kelas

kontrol”.61

56

Ibid., h. 121. 57

Ibid., h. 128. 58

Ibid., h. 129. 59

Ibid., h. 131. 60

Ibid., h. 135. 61

Ibid., h. 138.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

37

Adapun kelemahannya, yaitu:

1) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan rasa harga

diri, ditemukan hasil bahwa “TGT meningkatkan rasa harga diri sosial

pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka”.62

Menyikapi kelemahan pada TGT ini, dikemukakan pula oleh Slavin

bahwa guru dapat memadukan TGT dengan model pembelajaran

kooperatif yang lainnya dalam meningkatkan rasa harga diri akademik

mereka.

2) Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan waktu

mengerjakan tugas, ditemukan hasil bahwa “TGT memiliki proporsi

waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol”.63

Menyikapi proporsi waktu yang lebih tinggi pada model pembelajaran

kooperatif TGT ini, guru dapat mengadakan tahapan penghargaan

kelompok yang merupakan bagian dari model TGT ini di luar jam

belajar seperti pada waktu istirahat atau jam pulang sekolah sehingga

dapat mengurangi proporsi waktu yang tinggi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan penguat penelitian tentang pengaruh model

pembelajaran kooperatif teams games tournament terhadap prestasi belajar

Alquran Hadis siswa, penulis mengutip beberapa penelitian yang relevan di

antaranya:

Nuril Milati dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Madrasah

Ibtidaiyah.” Memberikan kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran

kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada

siswa kelas V MI pada sub pokok bangun datar trapesium.

62

Ibid., h. 123. 63

Ibid, h. 130.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

38

Hilda Nur Fitriani dalam penelitiannya yang berjudul “Perbandingan

Hasil Belajar Siswa Antara Metode Teams Games Tournament dengan

Number Head Together Pada Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup di MTs

Hidayatul Umam Cinere”. Memberikan kesimpulan bahwa terdapat

perbandingan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar dengan

metode teams games tournament dan metode number head together.

Ahmad Fauzi Ridho dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Model Teams Games Tournament Berbasis Permainan Kartu Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa di MAN 14 Jakarta”. Memberikan

kesimpulan bahwa model pembelajaran teams games tournament dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan ketuntasan kelas.

Berdasarkan ketiga hasil penelitian di atas yang didapat melalui media

internet, dapat disintesiskan bahwa benarlah apa yang dikatakan oleh Slavin

bahwa model pembelajaran kooperatif teams games tournament dapat

diadaptasikan pada berbagai tingkatan kelas.64

Di mana dari ketiga skripsi

tersebut mencerminkan adanya tiga tingkatan kelas yaitu MI/SD, MTs/SMP

dan MA/SMA.

Kemudian, ketiga hasil penelitian relevan yang terangkum di atas

ditemukan beberapa kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang penulis

lakukan, baik dari segi mata pelajaran, posisi peneliti, variabel bebas, variabel

terikat, aplikasi dalam pelaksanaan tahapan model pembelajaran kooperatif

teams games tournament seperti tahapan turnamen dan metode penelitian

yang dipilih.

Dalam skripsi yang disusun oleh Nuril Millati, terdapat kesamaan

dalam hal variabel bebas dan variabel terikat. Meskipun prestasi belajar yang

Nuril Millati teliti berbeda yaitu prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Matematika. Selain itu, dalam posisi peneliti juga berbeda, Nuril Millati

hanya bertindak sebagai peneliti yang bertugas menjadi instrumen kunci dan

pemberi tindakan, sedangkan yang akan mengajar dan mempraktekkan model

pembelajaran kooperatif teams games tournament di kelas adalah guru mata

64

Robert E. Slavin, loc. cit.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

39

pelajaran. Sedangkan dalam pelaksanaan tahapan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament itu sendiri juga ditemukan perbedaan,

salah satunya dalam tahapan turnamen, di mana dalam skripsi tersebut

dijabarkan bahwa pada saat turnamen, siswa diberi beberapa soal untuk

dikerjakan dilembar jawaban dan dari lembar jawaban itu siswa baru akan

mendapatkan skor turnamen sehingga turnamen itu terkesan pasif dan kurang

menantang. Terakhir, metode penelitian yang dipilih Nuril Millati juga

berbeda yaitu penelitian tindakan kelas yang dalam pelaksanaanya biasanya

terjadi beberapa siklus, menekankan pada proses dan hasil akhir penelitiannya

untuk perbaikan rencana kegiatan. Adapun penelitian eksperimen semu yang

penulis pilih biasanya terjadi satu kali siklus, menekankan pada hasil dan

hasil akhir penelitiannya untuk pemberian saran.

Dalam skripsi yang disusun oleh Hilda Nur Fitriani, terdapat kesamaan

dalam hal posisi peneliti, variabel terikat dan metode penelitian. Adapun mata

pelajaran yang diteliti berbeda dengan penulis yaitu Biologi. Begitu pula

dengan variabel bebasnya yang tidak hanya teams games tournament saja,

namun juga number head together. Kemudian dalam pelaksanaan tahapan

model pembelajaran kooperatif teams games tournament itu sendiri juga

hampir sama, namun yang membedakan adalah jenis soal turnamen yang

dibuat bersifat uraian.

Dalam skripsi yang disusun oleh Ahmad Fauzi Ridho, terdapat

kesamaan dalam hal posisi peneliti, variabel bebas dan variabel terikat.

Adapun mata pelajaran yang diteliti berbeda dengan penulis yaitu Kimia.

Kemudian dalam pelaksanaan tahapan model pembelajaran kooperatif teams

games tournament itu sendiri juga hampir sama, namun yang membedakan

adalah jenis soal turnamen yang dibuat bersifat uraian. Terakhir, metode

penelitiannya pun mengalami perbedaan dengan penulis yaitu penelitian

tindakan kelas.

Slavin juga menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif teams

games tournament dapat diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran.

Dalam bukunya Cooperative Learning dikemukakan beberapa mata pelajaran

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

40

yang pernah menjadi penelitiannya dalam model pembelajaran kooperatif

teams games tournament ini yaitu Seni Berbahasa, Analogi Verbal,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Sejarah Amerika, Ejaan dan Ilmu

Pengetahuan.65

Dalam Katalog Perpustakaan Utama UIN Jakarta pada kata kunci TGT

dan teams games tournament, ditemukan 21 dokumen skripsi yang berkaitan

dengan model pembelajaran kooperatif teams games tournament. Di mana

terdapat 10 dokumen skripsi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, 5

dokumen skripsi mata pelajaran Matematika, 1 dokumen skripsi mata

pelajaran Bahasa Inggris, dan 5 dokumen skripsi mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial. Namun, dari 21 dokumen skripsi tersebut belum adanya

mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Jakarta yang meneliti permasalahan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam, sehingga penulis tertarik untuk mengetahui dan memahami lebih jauh

pengaruh model pembelajaran kooperatif teams games tournament ini pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya Alquran Hadis.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Namun kenyataan menunjukkan bahwa berbagai strategi,

pendekatan, metode, teknik dan model yang dikembangkan secara inovatif

dibidang pendidikan belum berhasil sepenuhnya meningkatkan kualitas

sumber daya manusia tersebut. Semua itu, dapat dilihat dari masih rendahnya

prestasi belajar siswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara garis

besar terbagi menjadi dua yaitu faktor internal atau faktor yang bersumber

dari dalam diri individu siswa dan faktor eksternal atau faktor yang

bersumber dari luar diri individu siswa.

65

Ibid., h. 58-60.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

41

Faktor internal meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis,

sedangkan faktor eksternal meliputi aspek lingkungan dan aspek instrumental.

Model pembelajaran kooperatif teams games tournament merupakan salah

satu faktor eksternal pada aspek instrumental yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa di sekolah.

Model pembelajaran kooperatif teams games tournament sebagai salah

satu model pembelajaran yang telah teruji meningkatkan kualitas

pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam

memperbaiki mutu pendidikan.

Dalam proses pembelajaran kooperatif teams games tournament

terdapat game akademik dan penghargaan kelompok untuk membuat siswa

senang akan mata pelajaran Alquran Hadis. Siswa lebih banyak belajar pada

teman sebaya. Siswa dapat saling mengungkapkan ide bersama temannya,

melakukan diskusi dan mengerjakan tugas bersama sehingga model

pembelajaran kooperatif teams games tournament akan lebih berpengaruh

terhadap pencapaian maksimal prestasi belajar siswa.

Dengan demikinan dapat diduga terdapat pengaruh model pembelajaran

kooperatif teams games tournament dengan prestasi belajar siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka dalam penelitian ini dapat

diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif teams

games tournament terhadap prestasi belajar Alquran Hadis siswa.

Ho

: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif

teams games tournament terhadap prestasi belajar Alquran Hadis siswa.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada sebuah Madrasah Tsanawiyah di Jakarta

Utara, tepatnya MTs Nur-Attaqwa yang berlokasi di Jalan Terusan Kelapa

Hybrida Km.4 Pegangsaan Dua Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250.

Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu terhitung dari

tanggal 20 Desember 2012 sampai dengan 12 Februari 2013 pada semester

genap tahun pelajaran 2012/2013. Rangkaian kegiatan penelitian terlihat pada

tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian

No Tanggal Kegiatan

1. 20 Desember 2013 Uji coba Instrumen soal

2. 22 Januari 2013 Pretest

3. 22 Januari 2013 Pretest

4. 29 Januari 2013 pertemuan pertama kelas eksperimen

5. 29 Januari 2013 pertemuan pertama kelas kontrol

6. 05 Februari 2013 Pertemuan kedua kelas eksperimen

7. 05 Februari 2013 Pertemuan kedua kelas kontrol

8. 12 Februari 2013 Postest dan pertemuan ketiga kelas eksperimen

9. 12 Februari 2013 Postest dan pertemuan ketiga kelas kontrol

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

43

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

eksperimen, yaitu “metode penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di

dalam melakukan kontrol terhadap kondisi”.1 Menurut John W. Best dalam

Zuriah, ada tiga kategori dalam metode penelitian eksperimen yaitu “pre

eksperimen, eksperimen semu dan eksperimen murni”.2

Metode penelitian eksperimen ini dapat dikategorikan sebagai

eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Pada hakikatnya kuasi-eksperimen

adalah eksperimen, namun dalam pelaksanaan studi itu ada kendala-kendala

pemenuhan kriteria, yaitu terkait pemilihan subyek sampel secara random

(random selection) dan penguasaan subyek secara random (random

assignment). Penelitian ini tidak memenuhi salah satu kriteria yang

dibutuhkan oleh eksperimen sesungguhnya, yaitu randomisasi subjek

penelitian, sehingga kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen

murni. Sebagaimana telah diketahui, penentuan sampel pada penelitian

eksperimen harus dipilih secara random. Hal ini tidak mungkin dilakukan

pada penelitian ini, karena subjek penelitian sudah terbentuk dalam kelas

secara alami, sehingga tidak mungkin melakukan randomisasi. Untuk

mengatasi dampak yang ditimbulkan dari tidak adanya randomisasi, maka

kedua sampel yang dipilih harus memiliki karakteristik yang sama. Siswa

terbagi menjadi dua kelompok, di mana kedua kelompok tersebut diberikan

perlakuan yang berbeda, dengan tujuan untuk menyelidiki kemungkinan

saling hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat.

Menurut Zuriah, “variabel penelitian adalah gejala yang menjadi objek

penelitian”.3 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi

belajar pada pembelajaran Alquran Hadis yang kemunculannya diasumsikan

disebabkan oleh variabel bebas, sedangkan variabel bebasnya adalah model

1 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2007), Cet. II, h. 57-58. 2 Ibid., h. 64-65.

3 Ibid., h. 157.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

44

pembelajaran kooperatif teams games tournament yang menjadi penyebab

munculnya variabel lain. Secara sederhana variabel penelitian dapat

ditunjukkan pada tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2

Variabel Penelitian

Kelompok Variabel Bebas Variabel Terikat

R (e) Xe Y

R (k) Xk Y

Keterangan:

R = Proses pemilihan subyek tidak secara random

e = Kelompok eksperimen

k = Kelompok kontrol

Xe = Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (model

pembelajaran kooperatif teams games tournament)

Xk = Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol (model

pembelajaran konvensional)

Y = Tes awal (pretest) dan tes akhir (postest) yang sama pada kedua

kelompok

2. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian

eksperimental. “Desain penelitian eksperimental adalah kerangka konseptual

pelaksanaan eksperimen”.4 Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa metode

penelitian eksperimen ini dapat dikategorikan sebagai eksperimen semu, jadi

desain penelitian eksperimental semu yang akan digunakan yaitu

nonrandomized pre and pos-test control group design, yang melibatkan dua

kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Sebelum proses belajar dimulai, kedua kelompok mendapat tes awal

yang sama. Setelah itu, kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan dengan

4 Donald Ary, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Terj. dari Introduction to

Research in Education oleh Arief Furchan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), Cet. I, h. 337.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

45

menerapkan model pembelajaran kooperatif teams games tournament pada

mata pelajaran Alquran Hadis, sedangkan kelompok kontrol menerapkan

model pembelajaran konvensional. Setelah proses pembelajaran selesai,

masing-masing mendapatkan tes akhir yang sama. Adapun desain atau

kerangka konseptual dalam pelaksanaan eksperimen semu ini digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Tahap Persiapan

Mengurus surat izin

Observasi

Menentukan sampel

Menyusun RPP

Menyusun kisi-kisi

instrumen

Revisi

Menyusun instrumen

penelitian

Analisis data hasil uji

coba instrumen

Konsultasi kepada dosen

pembimbing

Melakukan uji coba

instrumen

Tahap Pelaksanaan

Mengadakan tes

awal (pretest)

Kegiatan belajar

mengajar (3 kali

pertemuan)

Kelas eksperimen

(model

pembelajaran TGT)

Kelas kontrol

(model

pembelajaran

konvensional)

Mengadakan tes

akhir (postest)

Tahap Akhir

Analisis data hasil

tes awal (pretest)

Analisis data hasil

tes akhir (postest)

Menarik

kesimpulan

Konsultasi kepada

dosen

pembimbing

Revisi

Menyusun

laporan hasil

penelitian

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

46

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan”.5 Populasi dapat dibedakan

menjadi 2, yaitu populasi target dan populasi akses atau terjangkau. Yang

menjadi populasi target dalam penelitian ini adalah Seluruh siswa-siswi MTs

Nur-Attaqwa Jakarta Utara tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 6

kelas. Sedangkan yang menjadi populasi terjangkau dalam penelitian ini

adalah siswa kelas IX MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara di mana I kelas terdiri

dari 27 siswa.

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh (master) yang

diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”.6 Cara pengambilan sampel

dengan menggunakan teknik non random sampling atau pengambilan sampel

tidak secara acak. Adapun jenis non random sampling yang digunakan adalah

purposive sampling, yaitu ”pemilihan sampel yang didasarkan atas ciri-ciri

tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan populasi

yang diketahui sebelumnya”.7 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari 2 kelompok yaitu:

a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat

pembelajaran Alquran Hadis menggunakan model pembelajaran kooperatif

teams games tournament. Sampel yang terpilih sebagai kelompok

eksperimen adalah siswa kelas IX A yang berjumlah 27 siswa.

b. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran

Alquran Hadis menggunakan model pembelajaran konvensional. Sampel

yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah siswa kelas IX B yang

berjumlah 27 siswa.

5 Zuriah, op. cit., h. 116.

6 Ibid., h. 119.

7 Ibid., h. 124.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

47

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan Sebelum Penelitian

a. Langkah awal yang penulis lakukan pada tahap persiapan sebelum

malakukan penelitian adalah mengurus surat izin pelaksanaan penelitian

dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Mengadakan survei tempat untuk melihat karakteristik populasi yang akan

diteliti.

c. Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive

sampling.

d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Alquran Hadis

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teams games

tournament pada materi hukum bacaan mad.

e. Menyusun kisi-kisi soal untuk instrumen penelitian.

f. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah

dibuat.

g. Melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai RPP dan

Instrumen yang telah dibuat.

h. Setelah RPP dan instrumen penelitian telah disusun, langkah selanjutnya

adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan uji

coba di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

i. Setelah melakukan uji coba, mengolah data dengan hasil uji coba dengan

mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda

instrumen.

j. Menentukan butir soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Mengadakan tes awal (pretest) pada kedua kelompok penelitian dengan

menggunakan soal-soal hasil analisis data uji instrumen penelitian.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran. Untuk kelompok eksperimen,

diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif teams games

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

48

tournament, sedangkan kelompok kontrol diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional.

c. Mengadakan tes akhir (postest) untuk kedua kelompok penelitian

menggunakan soal yang sama ketika dilakukan tes awal.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Menganalisis data hasil tes awal (pretest) kedua kelompok penelitian

dengan menggunakan uji statistik.

b. Menganalisis data hasil tes akhir (postest) kedua kelompok penelitian

dengan menggunakan uji statistik.

c. Melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian berdasarkan

hasil uji statistik yang telah dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diambil dari hasil prestasi belajar Alquran Hadis pada

kelompok eksperimen dan kontrol yang diperoleh dari skor pretest dan

postest pada pokok bahasan hukum bacaan mad untuk mengukur kemampuan

belajar Alquran Hadis siswa. Di mana tes yang dikerjakan oleh kedua

kelompok tersebut sama dan telah dianalisis validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran dan daya pembedanya. Instrumen awal yang akan diuji coba dalam

penelitian ini berupa tes pilihan ganda yang berjumlah 30 soal, sedangkan

instrumen yang akan digunakan dalam penelitian pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol adalah 20 soal terpilih dari 30 soal yang telah diuji coba.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun instrumen penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Menentukan konsep dan sub konsep berdasarkan kurikulum satuan

pendidikan untuk tingkat MTs.

2. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian berdasarkan indikator

pembelajaran Alquran Hadis sebagaimana tabel 3.3 dibawah ini.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

49

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

No Kompetensi Dasar Materi Indikator No.

Butir

Soal

1 Menerapkan hukum

bacaan mad, lam dan

ra' dalam QS al-Ashr

dan al-‘Alaq

Hukum

Bacaan

Mad

Siswa mampu

menjelaskan

hukum bacaan

mad, lam dan ra'

dalam QS al-Ashr

dan al-‘Alaq

Siswa mampu

mengidentifikasi

hukum bacaan

mad, lam dan ra'

dalam QS al-Ashr

dan al-‘Alaq

9, 13,

14, 20,

23, 27,

29

8, 10,

11, 12,

21, 24,

28

2 Menerapkan hukum

bacaan mad laazim

mukhaffaf harfi dan

mutsaqqal harfi dalam

al-Qur'an

Hukum

Bacaan

Mad

Siswa mampu

menjelaskan

hukum bacaan

mad laazim

mukhaffaf harfi

dan mutsaqqal

harfi dalam al-

Qur'an

Siswa mampu

mengidentifikasi

hukum bacaan

mad laazim

mukhaffaf harfi

dan mutsaqqal

harfi dalam al-

Qur'an

1, 4, 5,

7, 15,

17, 19,

25, 26,

30

2, 3, 6,

16, 18,

22

Jumlah 30

3. Membuat soal instrumen sesuai dengan kisi-kisi instrumen

4. Instrumen yang telah dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan

dengan dosen pembimbing skripsi

5. Melaksanakan uji coba instrumen penelitian

6. Analisis validitas, realibitas, taraf kesukaran dan daya pembeda

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

50

a. Uji Validitas

Menurut Sudijono, “validitas adalah ketepatan, kebenaran, keshahihan

atau keabsahan”.8 Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Jika skor butir

dikotomi (misalnya 0.1) maka untuk menghitung koefisien korelasi antara

skor butir dengan skor total instrumen digunakan teknik korelasi point

biserial, yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

rpbi = Koefisien korelasi point biserial

Mp = Mean skor yang dicapai oleh siswa yang menjawab benar

Mt = Mean skor total

SDt = Deviasi standar skor total

P = Proporsi siswa yang menjawab benar

q = Proporsi siswa yang menjawab salah

Langkah-langkah korelasi point biserial perhitungan validitas item hasil

belajar:9

a. Menyiapkan tabel perhitungan analisis validitas item nomor 1 – 30.

b. Mencari proporsi menjawab benar (p) dengan persamaan

c. Mencari mean dari skor total, yaitu Mt, dengan menggunakan rumus:

d. Mencari deviasi standar total, yaitu SDt

dengan menggunakan rumus:

√∑

(

)

e. Mencari (menghitung) Mp untuk butir item nomor 1 - 30.

f. Mencari (menghitung) koefisien korelasi rpbi dari nomor 1 - 30, dengan

menggunakan rumus:

8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2011), Cet. X, h. 93. 9Ibid., h. 187-190

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

51

g. Untuk menentukan valid tidaknya butir soal, rpbi dibandingkan dengan

rtabel pada taraf signifikansi 5% dengan terlebih dahulu mencari db

dengan persamaan:

Db= N-nr

Keterangan:

Db = derajat bebas

N = jumlah responden

nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan

h. Menentukan kriteria pengujian

Jika rpbi

> rtabel

maka soal tersebut valid

Jika rpbi

< rtabel

maka soal tersebut tidak valid

Untuk langkah perhitungan disiapkan pada tabel. Dalam pemberian

interpretasi rpbi digunakan db sebesar (N-nr) yaitu (30-2) = 28. Derajat

kebebasan tersebut lalu dikonsultasikan kepada tabel “r” product

moment pada taraf signifikan 5% hasilnya adalah sebagai berikut rtabel

atau rt pada taraf signifikan 5% adalah 0.361. Jika rtabel > dari rpbi maka

soal dianggap tidak valid atau sebaliknya jika rtabel < rpbi maka soal

dianggap valid.

Berdasarkan perhitungan validitas instrumen pada tes membaca al-quran

surah pendek pilihan yang terdiri dari 30 soal objektif, didapat 11 item soal

dengan validitas baik yaitu nomor 6, 9, 10, 11, 13, 18, 20, 23, 27, 29, 30 dan

19 item soal dengan validitas buruk yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 14, 15,

16, 17, 19, 21, 22, 24, 25, 26. Adapun hasil keseluruhan validitas butir soal

dapat dilihat pada lampiran 9.

b. Uji Reliabilitas

Sudijono mengungkapkan, “Reliabilitas adalah keajegan atau

kemantapan”.10

Suatu instrument evaluasi, dikatakan mempunyai nilai

reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang

konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Tidak reliabelnya suatu

tes evaluasi, pada prinsipnya dapat dikatakan sia-sialah tes tersebut, karena

jika dilakukan pengetesan kembali hasilnya akan berbeda.

Untuk mencari reliabilitas terhadap tes perlu dilakukan analisis butir

soal dari tes tersebut. Penulis menggunakan metode split half reliability, di

mana metode ini dipakai untuk mengetahui reliabilitas tes dengan jalan

10

Ibid., h. 95.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

52

membelah tes menjadi dua bagian, baik membelah antara skor ganjil

dengan skor genap, ataupun membelah antara belahan nomor atas dan

nomor bawah. Kemudian skor kedua belahan tersebut dikorelasikan

dengan rumus tertentu. Adapun rumus yang penulis gunakan adalah rumus

Spearman-Brown model gasal genap.

Rumus:

Keterangan:

rtt = Koefisien reliabilitas tes total (satu tes penuh)

rhh = Koefisien korelasi product moment (setengah tes)

1 & 2 = Bilangan konstan

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:11

a. Menjumlahkan skor-skor dari butir-butir item yang bernomor gasal dan

genap.

b. Mencari (menghitung) koefisien korelasi setengah tes dengan

menggunakan rumus korelasi Product Moment.

∑ ∑ ∑

√* ∑ – ∑

+ ∑ – ∑

c. Menghitung koefisien korelasi satu tes penuh dengan rumus Spearman-

Brown.

d. Memberikan interpretasi terhadap rtt dengan patokan sebagai berikut:

Jika rtt ≥ 0,70

maka reliabilitas tinggi.

Jika rtt ≤ 0,70 maka reliabilitas belum tinggi.

Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen pada tes membaca al-

quran surah pendek pilihan yang terdiri dari 30 soal objektif, didapat tingkat

reliabilitas tinggi dengan nilai 0.81. Adapun hasil keseluruhan reliabilitas

seluruh butir soal yang sudah dinyatakan reliabel dapat dilihat pada

lampiran 10.

11

Ibid., h. 219.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

53

c. Uji Taraf Kesukaran

Sudijono mengatakan, “butir-butir item tes hasil belajar dapat

dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item

tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain

derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup”. 12

Dalam penelitian

ini peneliti melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal dengan

menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois: 13

`

Keterangan:

P = Angka indek kesukaran item

Np = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar

N = Jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar

n = jumlah peserta test

Interpretasi terhadap angka indek kesukaran item menurut Thorndike

dan Hagen dalam Sudijono: 14

P = Kurang dari 0,30 : Terlalu Sukar

P = 0,30 - 0,70 : Cukup (sedang)

P = Lebih dari 0,70 : Terlalu Mudah

Berdasarkan perhitungan taraf kesukaran instrumen pada tes membaca al-

quran surah pendek pilihan yang terdiri dari 30 soal objektif, didapat 20 item

soal dengan taraf kesukaran cukup (sedang) yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10,

11, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 30 dan 10 item soal dengan taraf

kesukaran terlalu mudah yaitu nomor 1, 8, 9, 12, 13, 17, 23, 24, 27, 29.

Adapun hasil keseluruhan taraf kesukaran butir soal dapat dilihat pada

lampiran 11.

d. Uji Daya Pembeda

“Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil

belajar untuk dapat membedakan (mendiskriminasi) antara testee yang

12

Ibid., h. 370. 13

Ibid., h. 371-372. 14

Ibid., h. 372.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

54

berkemampuan tinggi (= pandai), dengan testee yang berkemampuan

rendah (= bodoh)”.15

Rumus yang digunakan untuk pengujian daya

pembeda adalah sebagai berikut: 16

Keterangan:

D = Indeks daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Interpretasi terhadap angka indek daya pembeda item: 17

D = Kurang dari 0,20 : Poor (Jelek)

D = 0,20 - 0,40 : Satisfactory (Cukup)

D = 0,40 – 0,70 : Good (Baik)

D = 0,70 – 1,00 : Excellent (Baik Sekali)

Berdasarkan perhitungan daya pembeda instrumen pada tes membaca al-

quran surah pendek pilihan yang terdiri dari 30 soal objektif, didapat 6 item

soal dengan daya pembeda baik yaitu nomor 11, 13, 14, 18, 20, 23 dan 13

item soal dengan daya pembeda cukup yaitu nomor 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 16,

21, 24, 25, 26, 29 serta 11 soal dengan daya pembeda buruk yaitu nomor 1, 2,

3, 8, 15, 17, 19, 22, 27, 28, 30. Adapun hasil keseluruhan daya pembeda butir

soal dapat dilihat pada lampiran 12.

Dengan demikian, kesimpulan yang didapat berdasarkan keseluruhan hasil

perhitungan 30 soal objektif pada uji coba instrument di atas, yang akan

dipakai pada saat pretest dan postest ialah 20 soal objektif yang meliputi 5

soal yang sangat ideal (nomor 6, 10, 11, 18, 20) dikarenakan memenuhi

15

Ibid., h. 385-386. 16

Ibid., h. 389-390. 17

Ibid., h. 389.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

55

keseluruhan kriteria soal yang baik yaitu valid, reliabel, taraf kesukaran cukup

(sedang) dan daya pembeda item baik atau cukup, 13 soal yang ideal (4, 5, 7,

9, 13, 14, 16, 21, 23, 25, 26, 29, 30) dikarenakan adanya satu dari keseluruhan

kriteria soal yang baik yang belum terpenuhi, dan 2 soal yang cukup ideal (27,

12) dikarenakan adanya dua dari keseluruhan kriteria soal yang baik yang

belum terpenuhi. Adapun kesimpulan seluruh butir soal dapat dilihat pada

lampiran 13.

F. Teknik Analisis Data

1. Pengujian prasyarat analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

normal tidaknya penyebaran data yang akan dianalisis. Maka, uji normalitas

ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi

normal atau tidak. Uji normal yang digunakan adalah Chi Square (X2), yaitu:

Keterangan:

fo = Frekuensi dari hasil penelitian

fe = Frekuensi yang di harapkan

Adapun langkah-langkah dalam uji normalitas menggunakan uji chi

square, yaitu:18

1) Menentukan nilai paling besar dan nilai paling kecil

2) Menentukan rentangan (R) dengan cara:

R = nilai paling besar – nilai paling kecil

3) Menentukan banyakan kelas (K) dengan cara:

K = 1+3,3 log n

4) Mencantumkan interval atau panjang kelas (i) dengan cara:

5) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.

Interval Titik Tengah

(Xi) fi Xi

2 fi Xi fi Xi

2

18

Firdaus, Statistik Pendidikan II.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

56

6) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara: ∑

7) Menentukan simpanan baku (s) dengan cara: √ ∑

8) Membuat daftar frekuensi dalam bentuk tabel bantu chi-square

dengan cara:

a) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0.5 pada kelas bawah

interval.

b) Mencari nilai Z dengan menggunakan rumus:

c) Mencari F(z), dari tabel z. Di mana bila nilai z + (z positif), maka

F(z) = 0,5 + ztabel. Sedangkan bila nilai z – (z negatif), maka F(z) =

1 – (0,5 + ztabel)

d) Mencari luas tiap kelas interval dengan menggunakan rumus:

LTKI = F(z) bawah – F(z) atasnya

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan rumus:

Fe = LTKI x N

Interval Batas

Kelas (X)

Z F (z) Luas Tiap

Kelas Interval

fe fo

9) Menentukan harga Xhitung dengan rumus:

10) Menentukan harga Xtabel dengan taraf signifikan 0.05, pada derajat

kebebasan (db) = k-1.

11) Menentukan kriteria pengujian:

Jika X2hitung > Xtabel maka Ho ditolak = berdistribusi tidak normal

Jika X2hitung < Xtabel maka Ho diterima = berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal,

langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Uji homogenitas

dilakukan untuk melihat kehomogenan populasi. Adapun uji homogenitas

dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan uji Fisher, dengan

rumus:

, di mana

∑ (∑ )

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji fisher

adalah:19

19

Ibid.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

57

1) Membagi data menjadi dua kelompok.

2) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok dengan rumus:

∑ ∑

3) Menentukan Fhitung

dengan rumus:

4) Mencari db1 pembilang (varians terbesar) dan db2 penyebut (varians

terkecil), dengan rumus:

Db1

= n1

– 1

Db2

= n2

- 1

5) Mencari Ftabel

6) Menentukan kriteria pengujian:

Jika Fhitung

< Ftabel

, maka Ho diterima = populasi homogen.

Jika Fhitung

> Ftabel

, maka Ho ditolak = populasi tidak homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji

normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji “t”

Test. “Test “t” atau “t” Test adalah salah satu alat tes statistik yang

dipergunakan untuk menguji kebenaran dan kepalsuan hipotesis nihil yang

menyatakan bahwa di antara dua buah Mean Sample yang diambil tidak

secara random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang

signifikan”.20

Rumus uji t yang digunakan adalah rumus Fisher, adapun

langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah:21

1) Menyiapkan Tabel Perhitungan

Sektor X1 X2 X1

2 X2

2

Var. X1 Var. X2

2) Mencari Mean Variabel Pertama (X1) dengan rumus:

3) Mencari Mean Variabel Kedua (X2) dengan rumus:

20

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), Cet. I,

h. 278. 21

Ibid., h. 317.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

58

4) Mencari deviasi skor Variabel Pertama (X1) dengan rumus:

X1 = X1 – M1

5) Mencari deviasi skor Variabel Kedua (X2) dengan rumus:

X2 = X2 – M2

6) Mengkuadratkan X1, lalu dijumlahkan; diperoleh ∑X12

7) Mengkuadratkan X2, lalu dijumlahkan; diperoleh ∑X22

8) Mencari to dengan rumus:

√(∑

)(

)

9) Memberikan Interpretasi terhadap “to” dengan prosedur kerja sebagai

berikut:

a. Merumuskan Hipotesis alternatifnya (Ha) dan Hipotesis nihilnya

(Ho)

b. Menguji signifikansi to

c. Mencari harga kritik “t”” yang tercantum pada Tabel Nilai “t”

dengan berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, baik pada

taraf signifikansi 5% ataupun taraf signifikansi 1%

10) Melakukan perbandingan antara to dengan tt , dengan patokan sebagai

berikut:

a. Jika to sama dengan atau lebih besar dari pada tt maka Hipotesis

Nihilnya ditolak; sebaliknya Hipotesis alternatif diterima atau

disetujui.

b. Jika to sama dengan atau lebih kecil dari pada tt maka Hipotesis

Nihilnya diterima; sebaliknya Hipotesis alternatif ditolak atau tidak

disetujui.

11) Menarik kesimpulan hasil penelitian

G. Hipotesis Statistik

Ho: µ1 = µ2

Ha: µ1 ≠ µ2

Kriteria pengujian:

Ho ditolak jika thitung

> ttabel

Ha diterima jika thitung

< ttabel

Keterangan:

Ho = Hipotesis Nihil

Ha = Hipotesis Alternatif

µ1 = prestasi belajar Alquran Hadis kelas eksperimen

µ2 = prestasi belajar Alquran Hadis kelas kontrol

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara

1. Sejarah Sekolah

MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara berdiri pada tahun 1992 dipimpin oleh

H. Mashuri Muchtar, Lc. dan di lanjutkan oleh H. M. Ali Muchtar, M.MPd

hingga sekarang. MTs Nur-Attaqwa merupakan lembaga pendidikan yang

bergerak dalam pendidikan formal dalam bentuk MTs yang mengambil

sistem dan kurikulum semi pondok modern Darussalam (Gontor) dan

salafiyah yang tawazun dan pendidikan non formal yang mengembangkan

paduan ilmu dan keterampilan sebagai solusi terbaik menuju masa depan.

Adapun nilai rata-rata hasil ujian Alquran Hadis dapat di lihat pada

tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1

Nilai Rata-rata Hasil Ujian Alquran Hadis

MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara

Kelas 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012

VII 7.20 7.35 7.40 7.44

VIII 6.78 6.80 7.08 7.38

XI 7.16 6.98 6.88 7.04

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

60

2. Gambaran Guru

Untuk mengetahui gambaran guru MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara

dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Gambaran Guru Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara

Tahun Pelajaran 2012/2013

Nama Guru Pendidikan

Terakhir

Mata

Pelajaran

Jenis

Kelamin

Status

PNS NON

PNS

H. M. Ali

Muchtar, M.MPd

S.2 B. Arab L √

Abdul Latif, S.Ag S.1 Fiqih L √

Udin Akhmad

Khairudin, S.HI

S.1 Aqidah Akhlak L √

Nurhaniah, S.Pd S.1 Matematika P √

H. Muhaimin, SH S.1 PPKN L √

Suko Raharjo, ST S.1 IPA L √

Dedy Suwandi,

S.Hum

S.1 IPS L √

H. Mashuri

Muchtar, Lc.

S.1 Alquran Hadis L √

Agus Hanafi, S.Pdi S.1 Seni Budaya L √

Siti Saidah, SE S.1 TIK P √

Fahrudin Ahmad,

S.HI

S.1 B. Indonesia L √

Abdul Sobur,

S.Pdi

S.1 Penjaskes L √

Ahmad Zuhdi MA SKI L √

Ubaidillah SMA Mulok L √

Syaipudi, S.HI S.1 Alquran Hadis

dan B. Arab

L √

Dzikrun Al-Amin MA Mulok L √

Fadli Kurniawan,

S.Pdi

S.1 B. Inggris L √

3. Gambaran Siswa

Untuk mengetahui gambaran siswa MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara

dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

61

Tabel 4.3

Gambaran Siswa Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara

Tahun Pelajaran 2012/2013

No Data

Kelas

Jumlah

Rombel

Jumlah Siswa

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Kelas VII 2 45 21 66

2 Kelas VIII 2 38 25 63

3 Kelas IX 2 34 20 54

Jumlah 6 117 66 183

B. Deskripsi Data

1. Prestasi Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan pretest, diketahui bahwa nilai tertinggi

yang berhasil diperoleh siswa kelompok eksperimen sebelum diberikan

perlakuan adalah 75 dan terendah adalah 35. Nilai rata-rata yang berhasil

diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 56.15 dan standar deviasi sebesar

11.03. Sedangkan hasil perhitungan pretest kelas kontrol menunjukkan

bahwa nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa adalah 65 dan nilai

terendah adalah 15. Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh siswa sebesar

42.33 dan perolehan standar deviasi kelas kontrol sebesar 60.05. Untuk lebih

jelas mengenai deskripsi data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dilihat pada diagram 4.1 dan 4.2 di bawah ini:

Diagram 4.1

Hasil Pretest Kelas Ekperimen

0

2

4

6

8

10

35-41 42-48 49-55 56-62 63-69 70-76

Ju

mla

h S

isw

a

Prestasi Belajar Siswa

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

62

Diagram 4.2

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Dari diagram 4.1 dan 4.2 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai

pretest sebagian besar siswa pada kelas eksperimen, yaitu sebanyak 9 orang

siswa atau sekitar 33,3% dari keseluruhan siswa memperoleh nilai antara 63-

69. Sedangkan pada kelas kontrol terlihat bahwa sebagian besar siswa,

sebanyak 12 orang siswa atau 44,4% dari keseluruhan siswa memperoleh

nilai 39-46. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa kelas

eksperimen sebelum menjalankan proses pembelajaran sudah cukup baik,

sedangkan kemampuan awal siswa kelas kontrol sebelum menjalankan proses

pembelajaran masih buruk. Rekapitulasi hasil pretest kelas eksperimen dan

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 27 27

Max 75 65

Min 35 15

Mean 56.15 42.33

SD 11.03 60.05

0

2

4

6

8

10

12

14

15-22 23-30 31-38 39-46 47-54 55-62 63-70

Ju

mla

h S

isw

a

Prestasi Belajar Siswa

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

63

Tabel 4.4 di atas memperlihatkan bahwa nilai tertinggi dan terendah

yang behasil dicapai siswa pada pretest kedua sampel penelitian, baik kontrol

maupun eksperimen menunjukkan angka yang berbeda yaitu untuk kelas

eksperimen nilai tertinggi 75 dan terendah 35 sedangkan kelas kontrol nilai

tertinggi 65 dan terendah 15. Sementara itu nilai rata-rata yang berhasil

diperoleh kelas eksperimen adalah sebesar 56.15 dengan standar deviasi

11.03. Sementara itu nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebesar 42.33 dengan

standar deviasi 60.05. hasil ini menunjukkan bahwa hasil pretest kedua

sampel penelitian tergolong kurang baik.

2. Prestasi Belajar Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan postest, diketahui bahwa nilai tertinggi

yang berhasil diperoleh siswa kelompok eksperimen sesudah diberikan

perlakuan adalah 85 dan terendah adalah 60. Nilai rata-rata yang berhasil

diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 79.78 dan standar deviasi sebesar

7.64. Sedangkan hasil perhitungan psottest kelas kontrol menunjukkan bahwa

nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa adalah 80 dan nilai terendah

adalah 35. Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh siswa sebesar 59.54 dan

perolehan standar deviasi kelas kontrol sebesar 13.52. Untuk lebih jelas

mengenai deskripsi data hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dilihat pada diagram 4.3 dan 4.4 di bawah ini.

Diagram 4.3

Hasil Postest Kelas Ekperimen

0

5

10

15

60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89

Ju

mla

h S

isw

a

Prestasi Belajar Siswa

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

64

Diagram 4.4

Hasil Postest Kelas Kontrol

Dari diagram 4.3 dan 4.4 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai

postest sebagian besar siswa pada kelas eksperimen, yaitu sebanyak 10 orang

siswa atau sekitar 37,1% dari keseluruhan siswa memperoleh nilai antara 85-

89. Sedangkan pada kelas kontrol terlihat bahwa sebagian besar siswa,

sebanyak 7 orang siswa atau 25,9% dari keseluruhan siswa memperoleh nilai

70-76. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen

sesudah menjalankan proses pembelajaran mengalami peningkatan dari baik

menjadi sangat baik. Begitu pula dengan kemampuan siswa kelas kontrol

sesudah menjalankan proses pembelajaran mengalami peningkatan dari buruk

menjadi baik. Rekapitulasi hasil postest kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Postest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 27 27

Max 85 80

Min 60 35

Mean 79.78 58.48

SD 7.64 13.44

Tabel 4.5 di atas, memperlihatkan bahwa perolehan nilai rata-rata siswa

pada kedua sampel penelitian menunjukkan angka yang berbeda. Nilai rata-

0

2

4

6

8

35-41 42-48 49-55 56-62 63-69 70-76 77-83

Ju

mla

h S

isw

a

Prestasi Belajar Siswa

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

65

rata yang berhasil diperoleh siswa pada kelas eksperimen adalah 79.78,

dengan standar deviasi sebesar 7.64. sedangkan pada kelas kontrol, nilai rata-

rata yang diperoleh siswa adalah sebesar 58.48, dengan standar deviasi

sebesar 13.44. Hasil ini menunjukkan bahwa prolehan nilai postest kelas

eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal ini sejalan dengan perbedaan

rata-rata hasil belajar pada kedua kelas tersebut yang menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teams

games tournament lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional.

Rekapitulasi keseluruhan nilai pretest dan postest, serta selisih (gain) nilai

pretest dan postest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel

4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6

Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Pretest, Postest dan Selisih (Gain)

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Postest Gain Pretest Postest Gain

Max 75 85 10 65 80 15

Min 35 60 25 15 35 20

Mean 56.15 79.78 23.63 42.33 59.54 17.21

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini berisi hasil-hasil penelitian

dengan menggunakan teknik analisis statistik yaitu uji-t atau test ”t”. Dalam

teknik analisis statistik uji-t ini mensyaratkan pengujian normalitas dan

homogenitas. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis, akan dijabarkan

terlebih dahulu hasil uji normalitas dan homogenitas.

1. Hasil Uji Normalitas Pretest dan Postest

Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebagaimana terlampir pada lampiran 18 dan 19. Dapat dilihat pada tabel 4.7

di bawah ini.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

66

Tabel 4.7

Rekapitulasi Uji Normalitas Hasil Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 27 27

56.15 42.33

S 11.03 60.05

X2

hitung 7.47 69.72

X2

tabel 11.07 11.07

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa hasil X2

hitung pretest kelas

eksperimen menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada X2

tabel, sedangkan

X2

hitung pretest kelas kontrol menunjukkan angka yang lebih besar dari pada

X2

tabel . Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka kelas eksperimen

dapat dikatakan berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol dapat

dikatakan tidak berdistribusi normal.

Adapun Hasil uji normalitas postest kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebagaimana terlampir pada lampiran 20 dan 21. Dapat dilihat pada tabel 4.8

di bawah ini.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Uji Normalitas Hasil Postest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 27 27

79.78 59.54

S 7.64 13.52

X2

hitung 10.57 7.61

X2

tabel 11.07 11.07

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa hasil X2

hitung postest kedua

sampel penelitian, baik eksperimen maupun kontrol menunjukkan angka

yang lebih kecil dari pada X2

tabel. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan,

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

67

yaitu nilai X2

hitung < X

2

tabel maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi

normal.

2. Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Postest

Hasil uji homogenitas pretest kelas eksperimen dan kontrol

sebagaimana terlampir dalam lampiran 22 dapat dilihat pada tabel 4.9 di

bawah ini.

Tabel 4.9

Rekapitulasi Uji Homogenitas Hasil Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Nilai

S2

eksperimen 112.68

S2

kontrol 158.40

Fhitung 1.41

Ftabel 2.03

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa hasil Fhitung

pretest kedua

sampel penelitian, antara eksperimen dengan kontrol menunjukkan angka

yang lebih kecil dari pada Ftabel

. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan,

yaitu nilai Fhitung

< Ftabel

maka kedua sampel dapat dikatakan memiliki

variansi homogen.

Adapun hasil uji homogenitas postest kelas eksperimen dan kontrol

sebagaimana terlampir dalam lampiran 23 dapat dilihat pada tabel 4.10 di

bawah ini:

Tabel 4.10

Rekapitulasi Uji Homogenitas Hasil Postest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Nilai

S2

eksperimen 58.33

S2

kontrol 179.99

Fhitung 3.09

Ftabel 2.03

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

68

Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa hasil Fhitung

postest kedua

sampel penelitian, antara eksperimen dengan kontrol menunjukkan angka

yang lebih besar dari pada Ftabel

. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan,

yaitu nilai Fhitung

> Ftabel

maka kedua sampel dapat dikatakan memiliki

variansi yang tidak homogen.

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji

normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t

atau test “t”. Adapun hasil uji-t atau test “t” kelas eksperimen dan kontrol

sebagaimana terlampir dalam lampiran 24 dapat dilihat pada tabel 4.11 di

bawah ini.

Tabel 4.11

Rekapitulasi Hasil Uji-t

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 27 27

gain 23.63 17.21

to (hitung) 1.69

ttabel 2.06

Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa hasil thitung

kedua sampel

penelitian, antara eksperimen dengan kontrol menunjukkan angka yang lebih

kecil dari pada ttabel

. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu nilai

thitung

< ttabel

maka Hipotesis Nihil yang diajukan di muka diterima, ini berarti

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament terhadap prestasi belajar Alquran Hadis

siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan deskripsi data yang telah dikemukakan di atas, pretest

kelas eksperimen diperoleh rata-rata prestasi belajar Alquran Hadis sebesar

56.15 dan pretest kelas kontrol diperoleh rata-rata prestasi belajar Alquran

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

69

Hadis sebesar 42.33. Namun setelah diberikan perlakuan, postest kelas

eksperimen diperoleh rata-rata prestasi belajar Alquran Hadis sebesar 79.78

dan postest kelas kontrol diperoleh rata-rata prestasi belajar Alquran Hadis

sebesar 59.54.

Sedangkan dari hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji "t"

diperoleh nilai t hitung = 1.69 dan t tabel 5% = 2.06. Karena t hitung < t

tabel (1.69 < 2.06), maka Ha ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh

yang signifikan model pembelajaran kooperatif teams games tournament

terhadap prestasi belajar Alquran Hadis siswa pada materi hukum bacaan

mad. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1. Materi yang di ambil dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif

teams games tournament ini memiliki konsep yang rendah sehingga siswa

tanpa dijelaskanpun sudah faham dengan materi yang diajarkan.

2. Terbatasnya waktu belajar, sehingga penggunaan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament kurang optimal.

3. Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

4. Sikap para siswa yang belum terbiasa dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif teams games tournament.

E. Keterbatasan Penelitian

1. Soal-soal yang disusun dalam instrument penelitian ini pada dasarnya

sudah memiliki reliabilitas yang baik, namun belum semua butir soal

memenuhi kriteria valid. Begitu pula dengan taraf kesukaran dan daya

pembedanya, sehingga perlu diuji lebih lanjut.

2. Terbatasnya waktu penelitian sehingga implementasi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif teams games tournament

kurang optimal.

3. Penelitian ini hanya ditujukan pada materi hukum bacaan mad saja sehingga

belum dapat dilihat hasilnya secara menyeluruh pada materi pembelajaran

Alquran Hadis lainnya.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, suasana dalam kelas

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif telah

memberikan kesempatan yang lebih besar dan merata kepada siswa untuk

terlibat aktif dalam pembelajaran dari pada kelas kontrol yang menggunakan

model pembelajaran konvensional.

Selain itu, kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament mengalami peningkatan rata-rata nilai

pretest ke postest yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang

menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, model

pembelajaran kooperatif teams games tournament terbukti memiliki pengaruh

terhadap prestasi belajar siswa walaupun pengaruhnya tidak terlalu besar.

Hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji "t" juga

menunjukkan bahwa thitung lebih kecil dari pada ttabel, sehingga Hipotesis

Alternatif ditolak dan Hipotesis Nihil diterima. Dengan kata lain, dapat

diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan model

pembelajaran kooperatif teams games tournament terhadap prestasi belajar

Alquran Hadis siswa kelas IX MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara pada materi

hukum bacaan mad.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

71

71

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif

teams games tournament pada materi Alquran Hadis lainnya yang

mempunyai konsep luas.

2. Hendaknya guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan

matei pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Karena tidak adanya pengaruh yang signifikan, maka perlu adanya

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah model pembelajaran

kooperatif teams games tournament dapat memberikan prestasi belajar

yang maksimal.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hidayatullah. Ensiklopedi Pendidikan Anak Muslim. Terj. dari

Mausu’atut Tarbiyatil ‘Amaliah lith Thifl oleh Sari Narulita dan Umron

Jayadi. Jakarta: Fikr, Cet. I, 2008.

Anwar, Rosihan. Ulumul Quran. Bandung: Pustaka Setia, 2006.

Ary, Donald. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Terj. dari Introduction to

Research in Education oleh Arief Furchan, Surabaya: Usaha Nasional,

Cet. I, 1982.

Blog Kabar Pendidikan. “Pengertian Prestasi Belajar”.

www.majalahpendidikan.com, 10 Oktober 2012.

Chatib, Munif. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di

Indonesia. Bandung: Kaifa, Cet. VII, 2010.

Direktorat Jendral Pendidikan. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

Tahun 2003. Jakarta : Eko Jaya, Cet. I, 2003.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, “Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah”,

www.pendis.kemenag.go.id, 7 November 2012a.

----------. “Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah”. www.pendis.kemenag.go.id, 7

November 2012b.

Djalal, Abduh. Ulumul Quran. Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.

Firdaus. Statistik Pendidikan II.

Kementrian Agama RI. Alquran, Tajwid dan Terjemahnya. Jakarta: PT Sygma

Examedia Arkanleema, 2010.

Khon, Abdul Majid. Ulumul Hadits. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung

Persada Press, Cet. III, 2010.

al-Qaththan, Manna‟ Khalil. Studi Ilmu-ilmu Alquran. Terj. dari Mabahits fi Ulum

Alquran oleh Mudzakir. Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2007.

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

73

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, Cet. V, 2008a.

----------. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, Cet. I, 2008b.

----------. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, Cet. IV, 2011.

Slavin, Robert E. Coopertive Learning; Teori, Riset, dan Praktik. Terj. dari

Cooperative Leraning: Theory, Research and Practice oleh Nurulita.

Bandung: Nusa Media, Cet. IV, 2009.

Solihatin, Etin. Cooperatif Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta:

Bumi Aksara, Cet. I, 2008.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, Cet. I,

2009.

----------. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

Cet. X, 2011.

Suyono, dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet. I, 2011.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. VIII, 2003.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1988.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan,

dan Impelemntasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Kencana, Cet. III, 2010.

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 2009.

Winkel, W. S. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi, Cet. X, 2009.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 2007.

Zurinal, dan Sayuti, Wahdi. Ilmu Pendidikan Pengantar & Dasar-Dasar

Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2006.

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

74

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : MTs Nur-Attaqwa

MATA PELAJARAN : Alquran Hadis

KELAS /SEMESTER : IX/II

STANDAR KOMPETENSI : 1. Membaca alquran surat pendek pilihan

KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menerapkan hukum mad, lam dan ra

dalam QS al-Ashr dan al-Alaq

ALOKASI WAKTU : 2 x 40 Menit

PERTEMUAN KE- : 1 (Satu)

Indikator Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan hukum bacaan mad

dalam QS al-Ashr dan al-Alaq

2. Siswa dapat mengidentifikasi hukum bacaan mad

dalam QS al-Ashr dan al-Alaq

Karakter Siswa yang Diharapkan : Religius, Jujur, Disiplin, Kerja Keras,

Kreatif, Mandiri, Rasa Ingin Tahu,

Menghargai Prestasi, Bersahabat

(Komunikatif), Gemar Membaca

dan Tanggung Jawab.

Materi Pokok Pembelajaran : Hukum bacaan mad dalam

QS al-Ashr dan al-Alaq

Uraian Materi Pembelajaran :

1. Pengertian dan Macam-macam Mad

Mad ialah memanjangkan bunyi huruf (bacaan) karena di dalamnya terdapat

salah satu huruf mad. Sedangkan huruf mad ada tiga macam yaitu: alif ( ), wawu

( ) dan ya ( ).

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

75

a. Huruf alif ( ) menjadi huruf mad, apabila huruf alif tidak berharakat dan

huruf sebelumnya berharakat fathah.

Contoh:

b. Huruf wawu ( ) menjadi huruf mad, apabila huruf wawu sukun dan huruf

sebelumnya berharakat dhamah.

Contoh:

c. Huruf ya ( ) menjadi huruf mad, apabila huruf ya sukun dan huruf

sebelumnya berharakat kasrah.

Contoh:

Adapun Macam-macam Mad yaitu:

a. Mad Thabi’i (Mad asli)

Cara membaca Mad Thabi’i adalah dengan memanjangkan bacaan dua

harakat atau satu alif.

b. Mad Far’i.

Mad Far’i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari Mad Thabi’i

yang disebabkan oleh hamzah, sukun, waqaf, tasydid, dan sebab-sebab lain yang

berfungsi membedakan panjang atau pendeknya suatu bacaan. Mad far’i terbagi

menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:

1) Mad Wajib Muttasil

Ialah Huruf Mad yang bertemu dengan huruf Hamzah dalam kalimah

yang sama. Dibaca panjang empat harakat, lima harakat atau enam harakat

ketika berhenti.

2) Mad Jaiz Munfasil

Ialah huruf Mad yang disusuli oleh huruf Hamzah (secara berasingan)

yang terdapat pada awal kalimah berikutnya. Dibaca panjang dua harakat,

empat harakat atau lima harakat.

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

76

3) Mad ‘Arid Lissukun

Ialah Mad yang bertemu dengan huruf Lin Sukun Aridh (Sukun yang

mendatang) karena ingin menghentikan bacaan. Membacanya dengan tiga

bentuk bacaan: membaca secara pendek dengan kadar dua harakat, membaca

secara pertengahan dengan kadar empat harakat dan membacanya secara

sempurna dengan kadar enam harakat

4) Mad Badal

Ialah huruf Hamzah berada sebelum huruf Mad di dalam satu kalimah

dan tidak terdapat huruf Hamzah atau Sukun selepas huruf Mad. Dibaca

panjang dua harakat seperti Mad Tabi'i.

5) Mad ‘Iwad

Ialah pemanjangan suara karena huruf yang bertanwin fathah

diwaqafkan. Dibaca panjang 2 harakat, terkecuali pada (ta’marbuthah),

karena bila diwaqafkan tetap menjadi ha’ sukun.

6) Mad lazim Mutsaqal Kilmi

Ialah pemanjangan suara karena adanya huruf mad bertemu dengan

huruf bertasydid dalam satu kalimat. Dibaca panjang 6 harakat.

7) Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Mukhaffaf artinya diringankan, sedangkan pengertian mad lazim

mukhaffaf kalimi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf yang

berharakat sukun tidak di akhir perkataan. Membacanya dipanjangkan

sampai tiga alif atau enam harakat.

8) Mad Lazim Mutsaqal Harfi

Ialah pemanjangan suara yang terdapat pada huruf-huruf permulaan

surat-surat yang bertasydid. Dibaca panjang 6 harakat. Cara membacanya

sesuai dengan nama asal dari masing-masing huruf tersebut. Sedangkan

hurufnya ada 8, yaitu:

Huruf-huruf tersebut dikumpulkan dalam kalimat

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

77

9) Mad Lazim Mukhaffaf Harfi

Ialah pemanjangan suara yang terdapat pada huruf-huruf permulaan

surat-surat yang tidak bertasydid. Dibaca panjang 2 harakat. Huruf-hurufnya

ada lima yaitu:

Huruf-huruf tersebut dikumpulkan dalam kalimat

10) Mad Layyin

Ialah pemanjangan suara karena melakukan waqaf pada huruf yang

sebelumnya ada wawu atau ya’ sukun dengan didahului harakat fathah.

Dibaca panjang 2-6 harakat.

11) Mad Shilah

a) Mad Shilah Qashirah

Ialah pemanjangan suara karena adanya ha’ berharakat dhamir

bertemu selain hamzah. Dibaca panjang 2 harakat.

b) Mad Shilah Thawilah

Ialah pemanjangan suara karena adanya ha’ berharakat dhamir

bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah. Dibaca panjang 2-6

harakat.

2. Menerapkan Hukum Bacaam Mad dalam QS al-Ashr dan al-Alaq

a. QS al-Ashr

ساى لفي خسز إال الذيي آهىا وعولىا الصالحات وتىاصىا بالحك وتىاصى والعصز إى اإل

لصبزبا

b. QS al-Alaq

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

78

Model Pembelajaran : Teams Games Tournament

Media Pembelajaran : 9 Set Kotak Kartu Bernomor

Name Tag

Kegiatan Pembelajaran :

No Kegiatan Waktu

1 Tahap Pendahuluan

a. Guru menyapa siswa dengan kalimat ”Assalamualaikum”,

meminta ketua kelas untuk memimpin teman-temannya

membacakan doa belajar bersama dan menanyakan siswa

yang tidak hadir. (Religius dan Disiplin)

b. Guru memberikan penjelasan tentang indikator

pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa setelah sesi ini.

(Rasa Ingin Tahu)

c. Guru mengadakan ice breaking yaitu titik di tengah

lingkaran dan titik sembilan. (Kreatif dan

Komunikatif/Bersahabat)

d. Apersepsi materi, di mana guru memotivasi siswa dengan

cara memberikan gambaran umum terkait hukum bacaan

mad dalam QS al-Ashr dan al-Alaq. (Rasa Ingin Tahu)

e. Sebelum pembelajaran memasuki kegiatan inti, guru

membagikan handout berisi langkah-langkah praktis dalam

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament, materi singkat

tambahan tentang hukum bacaan mad dalam QS al-Ashr dan

al-Alaq yang dibuat oleh guru dan name tag yang nantinya

berfungsi untuk memudahkan pembentukan kelompok

belajar dan kelompok turnamen. (Disiplin dan Tanggung

Jawab)

f. Guru menjelaskan langkah-langkah praktis dalam

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

10 Menit

(1 Menit)

(1 Menit)

(2 Menit)

(1 Menit)

(1 Menit)

(2 Menit)

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

79

kooperatif teams games tournament. (Rasa Ingin Tahu)

g. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok belajar, yang

masing-masing kelompok berjumlah 4-5 orang siswa dan

meminta siswa menuliskan namanya sendiri di belakang

kertas name tag. (Disiplin)

(2 Menit)

2 Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru mempresentasikan materi pembelajaran dengan

menekankan pada handout yang berisi materi singkat

tambahan yang dibuat oleh guru. (Disiplin dan Rasa Ingin

Tahu)

b. Elaborasi

Siswa mendalami materi bersama kelompoknya

(Gemar Membaca, Disiplin, Mandiri dan Kerja

Keras).

Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok turnamen,

yang masing-masing kelompok berjumlah 3 orang

siswa. (Disiplin)

Guru membagikan satu set perlengkapan turnamen (satu

lembar soal permainan, satu lembar jawaban, satu kotak

kartu bernomor, dan satu lembar skor permainan) pada

masing-masing kelompok turnamen, kemudian

menjelaskan peraturan dalam turnamen. (Disiplin dan

Tanggung Jawab)

Siswa melaksanakan games tournament terkait hukum

bacaan mad dalam QS al-Ashr dan al-Alaq. (Kerja

Keras, Jujur, Disiplin dan Mandiri)

Menentukan Skor Tim. (Menghargai Prestasi)

c. Konfirmasi

Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang

65 menit

(23 Menit)

(15 Menit)

(2 Menit)

(5 Menit)

(15 Menit)

(2 Menit)

(3 Menit)

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

80

belum diketahui siswa, meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan. (Rasa Ingin

Tahu dan Komunikatif/Bersahabat)

3 Penutup

a. Guru melakukan refleksi bersama siswa mengenai kegiatan

belajar hari ini. (Jujur dan Komunikatif/Bersahabat)

b. Guru membereskan peralatan untuk siap-siap meninggalkan

ruang kelas. Kemudian menutup proses pembelajaran

dengan bersama-sama membaca

“Alhamdulillahirabbilalamin” dan menyapa siswa dengan

ucapan “Assalamualaikum wr.wb” (Religius dan Disiplin)

5 menit

(3 Menit)

(2 Menit)

Sumber Belajar : LKS Alquran Hadis kelas IX

Buku paket Alquran Hadis kelas IX

Handout (Materi Tambahan)

Buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid

Mushaf Alquran

Penilaian :

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Isian Singkat

Instrumen :

No Butir Soal Kunci Jawaban Skor Nilai

1 Pada surah al-Asr, lafal yang

mengandung bacaan mad badal

ialah …..

20

2 Lafal dibaca mad

layyin karena …..

Didahului huruf

berharakat fathah

20

3 Mad pada lafal yang

digarisbawahi tersebut ialah …..

Mad Jaiz Munfashil 20

4 Mad badal pada lafal

yang digarisbawahi tersebut dibaca

panjang ….. harakat.

Dua 20

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

81

5 Huruf-huruf mad thabi’i ialah ….. 20

Mengetahui,

Calon Guru Mata Pelajaran,

Hilyatul Ulya

NIM. 107011000647

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

82

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : MTs Nur-Attaqwa

MATA PELAJARAN : Alquran Hadis

KELAS /SEMESTER : IX/II

STANDAR KOMPETENSI : 1. Membaca alquran surat pendek pilihan

KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menerapkan hukum mad, lam dan ra

dalam QS al-Ashr dan al-Alaq

ALOKASI WAKTU : 2 x 40 Menit

PERTEMUAN KE- : 1 (Satu)

Indikator Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan hukum bacaan lam

dan ra dalam QS al-Ashr dan al-Alaq

3. Siswa dapat mengidentifikasi hukum bacaan lam

dan ra dalam QS al-Ashr dan al-Alaq

Karakter Siswa yang Diharapkan : Religius, Jujur, Disiplin, Kerja Keras,

Kreatif, Mandiri, Rasa Ingin Tahu,

Menghargai Prestasi, Bersahabat

(Komunikatif), Gemar Membaca

dan Tanggung Jawab.

Materi Pokok Pembelajaran : Hukum bacaan lam dan ra dalam

QS al-Ashr dan al-Alaq

Uraian Materi Pembelajaran :

1. Pengertian dan Macam-macam Lam

Lam terbagi menjadi dua yaitu lam tebal dan lam tipis. Adapun lam tebal pada

lafdhul jalalah itu terbatas yakni ketika lafadh Allah itu jatuh setelah harakat

Fathah atau dhommah. Alasan dibaca tebal adalah menandakan akan keagungan

Dzat Allah.

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

83

Contoh:

Sedangkan apabila lafadh Allah jatuh setelah harakat kasrah tetap dibaca tarqiq

atau tipis. Alasannya adalah karena sulit untuk diucapkan.

Contoh:

2. Pengertian dan Macam-macam Ra

Hukum membaca ra itu ada tiga yaitu :

a. Ra tebal

Ra yang dibaca berat yaitu ketika mengucapkan huruf ini, maka bibir yang

bawah terangkat naik. Sedangkan ukuran getaran ra paling banyak adalah tiga

getaran atau boleh kurang dari tiga getaran dan tidak boleh lebih dari tiga

getaran. Adapun ciri-ciri ra yang dibaca tebal adalah sebagai berikut :

Ra yang berharokat fathah atau dhommah.

Ra mati jatuh setelah harokat fathah atau dhommah (baik ra sukun asli

atau karena waqaf.

3) Ra mati jatuh setelah harokat kasroh dan bertemu dengan huruf isti’la’

dalam satu kalimat (karena tinggi dan beratnya huruf isti’la’). Jumlah

hurufnya ada tujuh yaitu yang terkumpul dalam lafadh

Tetapi jika ra mati jatuh setelah kasrah dan meskipun bertemu dengan

huruf isti’la’, tetapi tidak dalam satu kalimat, maka ra tetap dibaca

tipis.

4) Ra mati didahului oleh hamzah washol (baik harakat fathah, dhommah

atau kasrah), baik harakatnya itu asli atau aridli.

b. Ra tarqiq

Adapun ciri-ciri ra yang dibaca tipis adalah sebagai berikut :

1) Semua ra yang berharakat kasrah, baik diawal kalimat, tengah kalimat

atau akhir kalimat. Semua itu baik dalam kalimat isim atau kalimat

fi’il.

2) Ra mati jatuh setelah harakat kasrah asli dan sambung sekaligus tidak

bertemu dengan salah satu huruf isti’la’ dalam satu kalimat.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

84

3) Semua ra yang mati tidak asli (karena waqaf) baik ra berharakat

fathah, dhommah atau kasrah dan selama ra tidak jatuh setelah harakat

fathah atau dhommah.

4) Ra mati jatuh setelah harakat kasrah meski bertemu dengan huruf

isti’la’ tetapi tidak dalam satu kalimat.

5) Ra mati sebab waqaf dan didahului oleh ya’ mati.

c. Ra yang boleh dibaca tebal atau tipis (jawazul wajhain)

1) Ra sukun karena waqaf dan jatuh setelah kasrah yang terpisah dengan

huruf isti’la’ yaitu pada lafadh عين القطرdan مصر. Sedangkan cara yang

bagus membacanya adalah untuk lafadh مصر dibaca tebal karena jika

dibaca ketika washol, maka ra dibaca dengan tebal. Sedangkan lafadh

dibaca tipis sebab jika diwasholkan dibaca tipis sebabعين القطر

berharokat kasroh.

2) Lafadh كل فر ق dibaca tebal karena ra sukun dan bertemu dengan huruf

isti’la’. Dibaca tipis karena karena huruf isti’la’ (qaf) berharakat

kasrah.

3. Menerapkan Hukum Bacaam Lam dan Ra dalam QS al-Ashr dan al-Alaq

a. QS al-Ashr

ساى لفي خسز إال الذيي آهىا وعولىا الصالحات و تىاصىا بالحك وتىاصىوالعصز إى اإل

بالصبز

b. QS al-Alaq

Model Pembelajaran : Teams Games Tournament

Media Pembelajaran : 9 Set Kotak Kartu Bernomor

Name Tag

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

85

Kegiatan Pembelajaran :

No Kegiatan Waktu

1 Tahap Pendahuluan

a. Guru menyapa siswa dengan kalimat ”Assalamualaikum”,

meminta ketua kelas untuk memimpin teman-temannya

membacakan doa belajar bersama dan menanyakan siswa

yang tidak hadir. (Religius dan Disiplin)

b. Guru memberikan penjelasan tentang indikator

pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa setelah sesi ini.

(Rasa Ingin Tahu)

c. Guru mengadakan ice breaking yaitu totalnya sama.

(Kreatif dan Komunikatif/Bersahabat)

d. Apersepsi materi, di mana guru memotivasi siswa dengan

cara memberikan gambaran umum terkait hukum bacaan

lam dan ra dalam QS al-Ashr dan al-Alaq. (Rasa Ingin

Tahu)

e. Sebelum pembelajaran memasuki kegiatan inti, guru

membagikan handout berisi langkah-langkah praktis dalam

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament, materi singkat

tambahan tentang hukum bacaan lam dan ra dalam QS al-

Ashr dan al-Alaq yang dibuat oleh guru dan name tag yang

nantinya berfungsi untuk memudahkan pembentukan

kelompok belajar dan kelompok turnamen. (Disiplin dan

Tanggung Jawab)

f. Guru menjelaskan langkah-langkah praktis dalam

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament. (Rasa Ingin Tahu)

g. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok belajar, yang

masing-masing kelompok berjumlah 4-5 orang siswa dan

10 Menit

(1 Menit)

(1 Menit)

(2 Menit)

(1 Menit)

(1 Menit)

(2 Menit)

(2 Menit)

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

86

meminta siswa menuliskan namanya sendiri di belakang

kertas name tag. (Disiplin)

2 Kegiatan Inti

d. Eksplorasi

Guru mempresentasikan materi pembelajaran dengan

menekankan pada handout yang berisi materi singkat

tambahan yang dibuat oleh guru. (Disiplin dan Rasa Ingin

Tahu)

e. Elaborasi

Siswa mendalami materi bersama kelompoknya

Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok turnamen,

yang masing-masing kelompok berjumlah 3 orang

siswa. (Disiplin)

Guru membagikan satu set perlengkapan turnamen (satu

lembar soal permainan, satu lembar jawaban, satu kotak

kartu bernomor, dan satu lembar skor permainan) pada

masing-masing kelompok turnamen, kemudian

menjelaskan peraturan dalam turnamen. (Disiplin dan

Tanggung Jawab)

Siswa melaksanakan games tournament terkait hukum

bacaan lam dan ra dalam QS al-Ashr dan al-Alaq.

(Kerja Keras, Jujur, Disiplin dan Mandiri)

Menentukan Skor Tim. (Menghargai Prestasi)

f. Konfirmasi

Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa, meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan. (Rasa Ingin

Tahu dan Komunikatif/Bersahabat)

65 menit

(23 Menit)

(10 Menit)

(2 Menit)

(5 Menit)

(15 Menit)

(2 Menit)

(8 Menit)

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

87

3 Penutup

c. Guru melakukan refleksi bersama siswa mengenai kegiatan

belajar hari ini. (Jujur dan Komunikatif/Bersahabat)

d. Guru membereskan peralatan untuk siap-siap meninggalkan

ruang kelas. Kemudian menutup proses pembelajaran

dengan bersama-sama membaca

“Alhamdulillahirabbilalamin” dan menyapa siswa dengan

ucapan “Assalamualaikum wr.wb” (Religius dan Disiplin)

5 menit

(3 Menit)

(2 Menit)

Sumber Belajar : LKS Alquran Hadis kelas IX

Buku paket Alquran Hadis kelas IX

Handout (Materi Tambahan)

Buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid

Mushaf Alquran

Penilaian :

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Isian Singkat

Instrumen :

No Butir Soal Kunci Jawaban Skor Nilai

1 Huruf ra pada ayat

tersebut dibaca tafkhim karena .....

Berharakat fathah

20

2 Pada Surah al-„Asr, terdapat

bacaan ra tafkhim sebanyak …..

Tidak ada 20

3 Huruf ra pada

ayat tersebut dibaca …..

Tafkhim 20

4 Huruf ra pada ayat tersebut

dibaca …..

Jawazul wajhain

20

5 Macam-macam lam ialah ….. Lam tebal dan lam tipis 20

Mengetahui,

Calon Guru Mata Pelajaran,

Hilyatul Ulya

NIM. 107011000647

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

88

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : MTs Nur-Attaqwa

MATA PELAJARAN : Alquran Hadis

KELAS /SEMESTER : IX/II

STANDAR KOMPETENSI : 1. Membaca Alquran surat pendek pilihan

KOMPETENSI DASAR : 1.2 Menerapkan hukum bacaan mad lazim

mukhaffaf harfi dan mad lazim mutsaqqal

harfi dalam Alquran

ALOKASI WAKTU : 2 x 40 Menit

PERTEMUAN KE- : 3 (Tiga)

Indikator Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan hukum bacaan mad

lazim mukhaffaf harfi dan mad lazim mutsaqqal

harfi dalam Alquran

2. Siswa dapat mengidentifikasi hukum bacaan mad

Lazim mukhaffaf harfi dan mad lazim mutsaqqal

Harfi dalam Alquran

Karakter Siswa yang Diharapkan : Religius, Jujur, Disiplin, Kerja Keras,

Kreatif, Mandiri, Rasa Ingin Tahu,

Menghargai Prestasi, Bersahabat

(Komunikatif), Gemar Membaca

dan Tanggung Jawab.

Materi Pokok Pembelajaran : Hukum bacaan mad lazim mukhaffaf

harfi dan mad lazim mutsaqqal harfi

dalam Alquran

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

89

Uraian Materi Pembelajaran :

1. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi

Ialah pemanjangan suara yang terdapat pada huruf-huruf permulaan surat-

surat yang tidak bertasydid. Dibaca panjang 2 harakat. Huruf-hurufnya ada lima

yaitu:

ر ط ي ح

Huruf-huruf tersebut dikumpulkan dalam kalimat طهز حي

Contoh:

Tulisan الـر ـ طهdibaca ـ هـا را ـ طـا

Tulisan يـس ـ حـمdibaca يـا ـ حـا

2. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

Ialah pemanjangan suara yang terdapat pada huruf-huruf permulaan surat-

surat yang bertasydid. Dibaca panjang 6 harakat. Cara membacanya sesuai dengan

nama asal dari masing-masing huruf tersebut. Sedangkan hurufnya ada 8, yaitu:

م ك ل س ع ص ق ى

Huruf-huruf tersebut dikumpulkan dalam kalimat قص عسلكن

Contoh:

Tulisan الـمdibaca ـ مـيـم الم

Tulisan يـس ـ حـمdibaca سـيـن ـ مـيـم

Tulisan كـهـيـعـصdibaca كا ف ـ عين ـ صـا ف

Tulisan ن ـ عسقdibaca نون ـ عين ـ سـيـن ـ قاف

Model Pembelajaran : Teams Games Tournament

Media Pembelajaran : 9 Set Kotak Kartu Bernomor

Name Tag

Kegiatan Pembelajaran :

No Kegiatan Waktu

1 Tahap Pendahuluan

a. Guru menyapa siswa dengan kalimat ”Assalamualaikum”,

meminta ketua kelas untuk memimpin teman-temannya

10 Menit

(1 Menit)

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

90

membacakan doa belajar bersama dan menanyakan siswa

yang tidak hadir. (Religius dan Disiplin)

b. Guru mengadakan ice breaking yaitu teka-teki satu muatan.

(Kreatif dan Komunikatif/Bersahabat)

c. Guru memberikan penjelasan tentang indikator

pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa setelah sesi ini.

(Rasa Ingin Tahu)

d. Apersepsi materi, di mana guru memotivasi siswa dengan

cara memberikan gambaran umum terkait hukum bacaan

mad lazim mukhaffaf harfi dan mad lazim mutsaqqal harfi

dalam Alquran. (Rasa Ingin Tahu)

e. Sebelum pembelajaran memasuki kegiatan inti, guru

membagikan handout berisi langkah-langkah praktis dalam

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament, materi singkat

tambahan tentang hukum bacaan mad lazim mukhaffaf harfi

dan mad lazim mutsaqqal harfi dalam Alquran yang dibuat

oleh guru dan name tag yang nantinya berfungsi untuk

memudahkan pembentukan kelompok belajar dan

kelompok turnamen. (Disiplin dan Tanggung Jawab)

f. Guru menjelaskan kembali langkah-langkah praktis dalam

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif teams games tournament. (Rasa Ingin Tahu)

g. Guru Guru meminta siswa untuk duduk bersama dengan

teman kelompoknya. (Disiplin)

(2 Menit)

(1 Menit)

(1 Menit)

(1 Menit)

(2 Menit)

(2 Menit)

2 Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru mempresentasikan materi pembelajaran dengan

menekankan pada handout yang berisi materi singkat

tambahan yang dibuat oleh guru. (Disiplin dan Rasa Ingin

45 menit

(13 Menit)

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

91

Tahu)

b. Elaborasi

Siswa mendalami materi bersama kelompoknya.

(Gemar Membaca, Disiplin, Mandiri dan Kerja

Keras).

Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok turnamen,

yang masing-masing kelompok berjumlah 3 orang

siswa. (Disiplin)

Guru membagikan satu set perlengkapan turnamen (satu

lembar soal permainan, satu lembar jawaban, satu kotak

kartu bernomor, dan satu lembar skor permainan) pada

masing-masing kelompok turnamen, kemudian

menjelaskan peraturan dalam turnamen. (Disiplin dan

Tanggung Jawab)

Siswa melaksanakan games tournament terkait hukum

bacaan mad lazim mukhaffaf harfi dan mad lazim

mutsaqqal harfi dalam Alquran. (Kerja Keras, Jujur,

Disiplin dan Mandiri)

Menentukan Skor Tim. (Menghargai Prestasi)

c. Konfirmasi

Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa, meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan. (Rasa Ingin

Tahu dan Komunikatif/Bersahabat)

(10 Menit)

(2 Menit)

(5 Menit)

(10 Menit)

(2 Menit)

(3 Menit)

3 Penutup

e. Guru mengadakan postest (Jujur dan Kerja Keras)

f. Guru mengadakan rekognisi tim yaitu pemberian hadiah

sebagai penghargaan kepada kelompok terbaik

(Menghargai Prestasi)

g. Guru membereskan peralatan untuk siap-siap meninggalkan

25 menit

(20 Menit)

(3 Menit)

(2 Menit)

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

92

ruang kelas. Kemudian menutup proses pembelajaran

dengan bersama-sama membaca

“Alhamdulillahirabbilalamin” dan menyapa siswa dengan

ucapan “Assalamualaikum wr.wb” (Religius dan Disiplin)

Sumber Belajar : LKS Alquran Hadis kelas IX

Buku paket Alquran Hadis kelas IX

Handout (Materi Tambahan)

Buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid

Mushaf Alquran

Penilaian :

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Isian Singkat

Instrumen :

No Butir Soal Kunci Jawaban Skor Nilai

1 Cara membaca mad lazim

musaqqal harfi ialah …..

Dipanjangkan enam

harakat, kemudian

diberatkan

20

2 Cara membaca mad lazim

mukhaffaf harfi ialah …..

Dipanjangkan satu alif

dan diringankan

20

3 Pada awal surah al-Baqarah,

dimulai dengan lafal الــم. Lafal

tersebut mengandung hukum

bacaan …..

Mad lazim musaqqal

harfi

20

4 Pada lafal كهيعصterdapat huruf

mad lazim mukhaffaf harfi

sebanyak …..

Dua 20

5 Huruf-huruf yang tergolong dalam

mad lazim mukhaffaf harfi ada …..

Lima 20

Mengetahui,

Calon Guru Mata Pelajaran,

Hilyatul Ulya

NIM. 107011000647

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

93

Lampiran 4

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

No Kompetensi Dasar Materi Indikator No.

Butir

Soal

1 Menerapkan hukum

bacaan mad, lam dan

ra' dalam QS al-Ashr

dan al-‘Alaq

Hukum

Bacaan

Mad

Siswa mampu

menjelaskan

hukum bacaan

mad, lam dan ra'

dalam QS al-Ashr

dan al-‘Alaq

Siswa mampu

mengidentifikasi

hukum bacaan

mad, lam dan ra'

dalam QS al-Ashr

dan al-‘Alaq

9, 13,

14, 20,

23, 27,

29

8, 10,

11, 12,

21, 24,

28

2 Menerapkan hukum

bacaan mad laazim

mukhaffaf harfi dan

mutsaqqal harfi dalam

al-Qur'an

Hukum

Bacaan

Mad

Siswa mampu

menjelaskan

hukum bacaan

mad laazim

mukhaffaf harfi

dan mutsaqqal

harfi dalam al-

Qur'an

Siswa mampu

mengidentifikasi

hukum bacaan

mad laazim

mukhaffaf harfi

dan mutsaqqal

harfi dalam al-

Qur'an

1, 4, 5,

7, 15,

17, 19,

25, 26,

30

2, 3, 6,

16, 18,

22

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

94

Lampiran 5

Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar

Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c, atau d yang kamu anggap paling

tepat di bawah ini!

1. Panjang bacaan huruf sad pada lafal ialah ….. harakat

a. enam c. tiga

b. empat d. dua

2. Berikut ini surah Alquran yang terdapat bacaan mad lazim mukhaffaf harfi

ialah …..

a. al-Baqarah c. al-A’raf

b. Sad d. Taha

3. Pada lafal mengandung huruf mad lazim mukhaffaf harfi sebanyak …..

a. satu c. tiga

b. dua d. empat

4. Cara membaca mad lazim musaqqal harfi ialah …..

a. dipanjangkan sesuai napas orang yang membaca

b. diberatkan seberat-beratnya

c. sebaiknya dipanjangkan dan diberatkan

d. dipanjangkan enam harakat, kemudian diberatkan

5. Cara membaca mad lazim mukhaffaf harfi ialah …..

a. dipanjangkan satu setengah alif

b. dipanjangkan satu alif dan diringankan

c. dipanjangkan empat ketuk dan diringankan

d. dipanjangkan dua alif dan diringankan

6. Pada awal surah al-Baqarah, dimulai dengan lafal . Lafal tersebut

mengandung hukum bacaan …..

a. mad lazim mukhaffaf harfi

b. mad lazim musaqqal harfi

c. mad lazim musaqqal kilmi

d. mad lazim mukhaffaf kilmi

7. Berikut ini yang tidak termasuk huruf mad lazim mukhaffaf harfi ialah …..

a. c.

b.

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

95

8. Huruf lam pada ayat tersebut yang harus dibaca tafkhim

ialah …..

a. c.

b. d. tidak ada

9. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca tafkhim karena …..

a. lebih utama

b. didahului huruf bersukun

c. mempunyai arti khusus

d. berharakat fathah

10. Pada surah al-Ashr, lafal yang mengandung bacaan mad badal ialah …..

a. .

b. d.

11. Pada surah al-Ashr, terdapat bacaan ra tafkhim sebanyak …..

a. tiga c. satu

b. dua d. tidak ada

12. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca …..

a. gunnah c. tarqiq

b. tafkhim d. jawazul wajhain

13. Lafal dibaca mad layyin karena …..

a. tidak berada di akhir kalimat

b. tidak enak didengarkan

c. didahului huruf berharakat fathah

d. mengikuti kebiasaan

14. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca …..

a. gunnah c. tarqiq

b. tafkhim d. jawazul wajhain

15. Huruf-huruf yang tergolong dalam mad lazim musaqqal harfi ada …..

a. lima c. tujuh

b. enam d. delapan

16. Pada lafal terdapat huruf mad lazim mukhaffaf harfi sebanyak …..

a. satu c. tiga

b. dua d. empat

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

96

17. Membaca sepanjang dua ketuk atau satu alif pada lafal , hukumnya

…..

a. wajib c. jaiz

b. bebas d. tidak wajib

18. Lafal berikut yang paling banyak mengandung bacaan mad lazim musaqqal

harfi ialah …..

a. c.

b. d.

19. Berikut ini yang termasuk huruf mad lazim musaqqal harfi ialah …..

a. c.

b.

20. Panjang bacaan huruf ya pada lafal ialah ….. harakat.

a. lima c. tiga

b. empat d. dua

21. Mad pada lafal yang digarisbawahi tersebut ialah …..

a. Mad Wajib Muttasil c. Mad ‘Aridh Lissukun

b. Mad Jaiz Munfasil d. Mad ‘Iwad

22. Pada lafal terdapat huruf mad lazim musaqqal harfi sebanyak …..

a. satu c. tiga

b. dua d. empat

23. Mad badal pada lafal yang digarisbawahi tersebut dibaca

panjang ….. harakat.

a. satu c. tiga

b. dua d. empat

24. Mad pada lafal yang digarisbawahi tersebut ialah …..

a. Mad Thabi’I c. Mad ‘Aridh Lissukun

b. Mad Badal d. Mad ‘Iwad

25. Huruf-huruf yang tergolong dalam mad lazim mukhaffaf harfi ada …..

a. lima c. tujuh

b. enam d. delapan

26. Menurut bahasa, musaqqal berarti …..

a. huruf c. diberatkan karena di-idgam-kan

b. panjang d. diringankan karena tidak di-idgam-kan

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

97

27. Lafal dibaca mad thabi’i karena …..

a. tidak berada di akhir kalimat

b. tidak enak didengarkan

c. ada alif sukun setelah harakat fathah

d. mengikuti kebiasaan

28. Pada surah al-Ashr, terdapat bacaan mad ‘aridh lissukun sebanyak …..

a. tiga c. satu

b. dua d. tidak ada

29. Berikut ini yang tidak termasuk huruf mad thabi’i ialah …..

a. c.

b.

30. Menurut bahasa, mukhaffaf berarti …..

a. huruf c. diberatkan karena di-idgam-kan

b. panjang d. diringankan karena tidak di-idgam-kan

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

98

Lampiran 6

Soal Pretest dan Postest

Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c, atau d yang kamu anggap paling

tepat di bawah ini!

1. Cara membaca mad lazim musaqqal harfi ialah …..

a. dipanjangkan sesuai napas orang yang membaca

b. diberatkan seberat-beratnya

c. sebaiknya dipanjangkan dan diberatkan

d. dipanjangkan enam harakat, kemudian diberatkan

2. Cara membaca mad lazim mukhaffaf harfi ialah …..

a. dipanjangkan satu setengah alif

b. dipanjangkan satu alif dan diringankan

c. dipanjangkan empat ketuk dan diringankan

d. dipanjangkan dua alif dan diringankan

3. Pada awal surah al-Baqarah, dimulai dengan lafal . Lafal tersebut

mengandung hukum bacaan …..

a. mad lazim mukhaffaf harfi

b. mad lazim musaqqal harfi

c. mad lazim musaqqal kilmi

d. mad lazim mukhaffaf kilmi

4. Berikut ini yang tidak termasuk huruf mad lazim mukhaffaf harfi ialah …..

a. c.

b.

5. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca tafkhim karena …..

a. lebih utama

b. didahului huruf bersukun

c. mempunyai arti khusus

d. berharakat fathah

6. Pada surah al-Ashr, lafal yang mengandung bacaan mad badal ialah …..

a. .

b. d.

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

99

7. Pada surah al-Ashr, terdapat bacaan ra tafkhim sebanyak …..

a. tiga c. satu

b. dua d. tidak ada

8. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca …..

a. gunnah c. tarqiq

b. tafkhim d. jawazul wajhain

9. Lafal dibaca mad layyin karena …..

a. tidak berada di akhir kalimat

b. tidak enak didengarkan

c. didahului huruf berharakat fathah

d. mengikuti kebiasaan

10. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca …..

a. gunnah c. tarqiq

b. tafkhim d. jawazul wajhain

11. Pada lafal terdapat huruf mad lazim mukhaffaf harfi sebanyak …..

a. satu c. tiga

b. dua d. empat

12. Lafal berikut yang paling banyak mengandung bacaan mad lazim musaqqal

harfi ialah ….

a. c.

b. d.

13. Panjang bacaan huruf ya pada lafal ialah ….. harakat.

a. lima c. tiga

b. empat d. dua

14. Mad pada lafal yang digarisbawahi tersebut ialah …..

a. Mad Wajib Muttasil c. Mad ‘Aridh Lissukun

b. Mad Jaiz Munfasil d. Mad ‘Iwad

15. Mad badal pada lafal yang digarisbawahi tersebut dibaca

panjang ….. harakat.

a. satu c. tiga

b. dua d. empat

16. Huruf-huruf yang tergolong dalam mad lazim mukhaffaf harfi ada …..

a. lima c. tujuh

b. enam d. delapan

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

100

17. Menurut bahasa, musaqqal berarti …..

a. huruf c. diberatkan karena di-idgam-kan

b. panjang d. diringankan karena tidak di-idgam-kan

18. Lafal dibaca mad thabi’i karena …..

a. tidak berada di akhir kalimat

b. tidak enak didengarkan

c. ada alif sukun setelah harakat fathah

d. mengikuti kebiasaan

19. Berikut ini yang tidak termasuk huruf mad thabi’i ialah …..

c. c.

d.

20. Menurut bahasa, mukhaffaf berarti …..

a. huruf c. diberatkan karena di-idgam-kan

b. panjang d. diringankan karena tidak di-idgam-kan

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

101

Lampiran 7

Kunci Jawaban

Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar

1. A 11. D 21. B

2. D 12. B 22. C

3. B 13. C 23. B

4. D 14. D 24. A

5. B 15. D 25. A

6. B 16. B 26. C

7. A 17. A 27. C

8. C 18. C 28. D

9. D 19. A 29. C

10. C 20. D 30. D

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

102

Lampiran 8

Kunci Jawaban

Soal Pretest dan Postest

1. D 11. B

2. B 12. C

3. B 13. D

4. A 14. B

5. D 15. B

6. C 16. A

7. D 17. C

8. B 18. C

9. C 19. C

10. D 20. D

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

103

Lampiran 9

Validitas Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar

1. Tabel perhitungan dalam rangka analisis validitas item

Test

ee

Skor untuk butir item nomor:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

B 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

C 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1

D 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1

E 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1

F 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0

G 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1

H 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

I 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0

J 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1

K 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

L 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0

M 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1

N 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1

O 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1

P 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

Q 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

R 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

S 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

T 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

U 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0

V 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

W 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1

X 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1

Y 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1

Z 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

AA 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

BB 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1

CC 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0

DD 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1

30=

N

23=

N1

15=

N2

11=

N3

21=

N4

17=

N5

19=

N6

15=

N7

27=

N8

23=

N9

19=

N10

16=

N11

25=

N12

P 0.77 0.50 0.37 0.70 0.57 0.63 0.50 0.90 0.77 0.63 0.53 0.83

Q 0.23 0.50 0.67 0.30 0.43 0.37 0.50 0.10 0.23 0.43 0.47 0.17

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

104

Skor untuk butir item nomor:

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0

1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1

0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0

1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0

1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1

1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0

0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0

1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1

1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1

0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0

1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1

1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0

1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0

1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1

0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1

0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

22=

N13

14=

N14

16=

N15

15=

N16

23=

N17

16=

N18

14=

N19

19=

N20

19=

N21

20=

N22

22=

N23

23=

N24

15=

N25

0.73 0.47 0.53 0.50 0.77 0.53 0.47 0.63 0.63 0.67 0.73 0.77 0.50

0.27 0.53 0.47 0.50 0.23 0.47 0.53 0.37 0.37 0.33 0.27 0.23 0.50

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

105

Skor untuk butir item nomor: Xt Xt

2

26 27 28 29 30

0 1 1 1 0 22 484

0 1 0 1 1 22 484

1 1 1 0 1 18 324

1 1 1 1 1 23 529

0 1 1 0 1 15 225

0 1 0 1 1 15 225

1 1 1 1 1 19 361

1 1 0 1 0 21 441

0 0 1 1 1 19 361

1 1 1 1 0 17 289

1 0 1 1 1 23 529

1 1 0 1 1 18 324

0 1 1 1 0 15 225

0 1 1 1 0 20 400

1 1 1 1 1 23 529

1 1 1 1 1 26 676

1 0 0 1 1 24 576

1 1 1 1 0 21 441

1 1 1 1 1 27 729

1 1 1 1 1 21 441

1 0 1 0 0 9 81

1 1 1 1 1 25 625

0 1 0 0 0 8 64

1 1 1 1 1 20 400

1 1 1 1 1 21 441

1 1 1 1 1 22 484

1 1 0 1 0 17 289

1 1 0 0 1 14 196

0 1 1 1 1 17 289

0 1 0 1 0 19 361

20=

N26

26=

N27

21=

N28

25=

N29

20=

N30 581

=

11823=

0.67 0.87 0.70 0.83 0.67

0.33 0.13 0.30 0.17 0.33

2. Mencari mean dari skor total, yaitu Mt, dengan menggunakan rumus:

= 19.366 = 19.37

3. Mencari deviasi standar total, yaitu SDt dengan menggunakan rumus:

= = = 4.347 = 4.35

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

106

4. Mencari (menghitung) Mp untuk butir item nomor 1 - 30.

Nomor

Item Testee yang Jawabannya Betul

Mean (Rata-rata hitung)

dari skor total yang

dijawab dengan betul

(Mp)

1

A-B-C-D-E-G-H-I-L-O-P-Q-R-S-

V-W-X-Y-Z-AA-BB-CC-

DD(N1= 23) = 20.043

2 A-B-D-E-F-G-I-K-M-N-O-P-V-

CC-DD(N2= 15) = 20.200

3 A-G-H-J-K-L-P-Q-Z-AA-

DD(N3= 11) = 20.727

4

A-B-E-H-K-L-M-N-O-P-R-S-T-

U-V-Y-Z-AA-BB-CC-DD(N4=

21) = 19.905

5 B-D-H-I-J-K-O-P-Q-S-T-U-W-

X-Y-Z-BB(N5= 17) = 20.000

6 A-B-G-I-J-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-

V-X-Y-CC-DD(N6= 19) = 20.842

7 A-B-C-E-H-O-Q-R-S-T-U-V-X-

Y-AA(N7= 15) = 20.400

8

A-B-C-D-E-G-H-I-J-K-L-M-N-P-

Q-R-S-T-V-W-X-Y-Z-AA-BB-

CC-DD(N8= 27) = 19.778

9

A-B-C-D-E-F-G-H-I-K-L-M-N-

O-P-Q-R-S-T-V-Z-AA-DD(N9=

23) = 20.652

10 A-B-D-F-G-H-I-J-K-P-Q-R-S-T-

V-Y-AA-BB-CC(N10= 19) = 20.737

11 A-D-E-F-H-I-K-L-M-O-P-Q-S-T-

V-Z(N11= 16) = 21.187

12

A-B-C-D-E-G-H-J-K-M-N-O-P-

Q-R-S-T-V-W-X-Y-Z-AA-BB-

DD(N12= 25) = 19.240

13 A-B-C-D-F-H-I-J-K-L-N-O-P-Q-

S-T-V-X-Y-Z-AA-BB(N13= 22) = 20.818

14 A-D-G-I-J-K-M-N-Q-R-S-T-V-

AA(N14= 14) = 20.928

15 C-E-F-H-L-M-O-P-Q-R-S-U-V-

Z-CC-DD(N15= 16) = 19.687

16 A-B-D-G-H-J-L-M-N-O-R-S-W-

X-DD(N16= 15) = 19.667

17

B-C-F-G-I-J-K-L-N-O-P-Q-R-S-

T-U-V-X-Y-Z-AA-CC-DD(N17=

23) = 20.130

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

107

18 A-B-C-D-F-J-K-L-N-P-Q-R-V-

Y-Z-DD(N18= 16) = 21.000

19 C-E-G-I-J-N-O-Q-R-S-U-V-CC-

DD(N19= 14) = 19.500

20 A-D-E-F-H-J-K-N-O-P-Q-S-T-V-

X-Y-Z-CC-DD(N20= 19) = 21.105

21 A-B-C-D-F-I-K-P-Q-R-S-T-V-

W-X-Y-Z-AA-BB(N21= 19) = 20.421

22 A-B-D-E-H-K-L-M-P-R-Q-S-T-

V-W-X-Z-AA-CC-DD(N22= 20) = 20.200

23

A-B-D-F-G-H-K-L-M-N-O-P-Q-

R-S-T-V-X-Y-Z-BB-DD(N23=

22) = 20.954

24

B-C-D-G-H-I-K-M-N-O-P-Q-R-

S-U-V-X-Y-Z-AA-BB-CC-

DD(N24= 23) = 20.217

25 A-C-D-F-I-K-N-O-S-T-V-X-Y-

BB-CC(N25= 15) = 20.533

26 C-D-G-H-J-K-L-O-P-Q-R-S-T-

U-V-X-Y-Z-AA-BB(N26= 20) = 20.450

27

A-B-C-D-E-F-G-H-J-L-M-N-O-

P-R-S-T-V-W-X-Y-Z-AA-BB-

CC-DD(N27= 26) = 20.192

28 A-C-D-E-G-I-J-K-M-N-O-P-R-S-

T-U-V-X-Y-Z-CC(N28= 21) = 20.143

29

A-B-D-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-

Q-R-S-T-V-X-Y-Z-AA-CC-

DD(N29= 25) = 21.240

30 B-C-D-E-F-G-I-K-L-O-P-Q-S-T-

V-X-Y-Z-BB-CC(N30= 20) = 20.600

5. Mencari (menghitung) koefisien korelasi rpbi dari nomor 1 - 30, dengan menggunakan

rumus:

Nomor

Item Mp Mt SDt p q

Interpretasi

1 20.043 19.37 4.35 0.77 0.23 0.283 (rpbi < rt) Invalid

2 20.200 19.37 4.35 0.50 0.50 0.191 (rpbi < rt) Invalid

3 20.727 19.37 4.35 0.37 0.63 0.232 (rpbi < rt) Invalid

4 19.905 19.37 4.35 0.70 0.30 0.188 (rpbi < rt) Invalid

5 20.000 19.37 4.35 0.57 0.43 0.167 (rpbi < rt) Invalid

6 20.842 19.37 4.35 0.63 0.37 0.441 (rpbi > rt) Valid

7 20.400 19.37 4.35 0.50 0.50 0.238 (rpbi < rt) Invalid

8 19.778 19.37 4.35 0.90 0.10 0.282 (rpbi < rt) Invalid

9 20.652 19.37 4.35 0.77 0.23 0.518 ((rpbi > rt) Valid

10 20.737 19.37 4.35 0.63 0.37 0.410 (rpbi > rt) Valid

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

108

11 21.187 19.37 4.35 0.53 0.47 0.444 (rpbi > rt) Valid

12 19.240 19.37 4.35 0.83 0.17 - 0.064 (rpbi < rt) Invalid

13 20.818 19.37 4.35 0.73 0.27 0.547 (rpbi > rt) Valid

14 20.928 19.37 4.35 0.47 0.53 0.337 (rpbi < rt) Invalid

15 19.687 19.37 4.35 0.53 0.47 0.077 (rpbi < rt) Invalid

16 19.667 19.37 4.35 0.50 0.50 0.068 (rpbi < rt) Invalid

17 20.130 19.37 4.35 0.77 0.23 0.320 (rpbi < rt) Invalid

18 21.000 19.37 4.35 0.53 0.47 0.398 (rpbi > rt) Valid

19 19.500 19.37 4.35 0.47 0.53 0.028 (rpbi < rt) Invalid

20 21.105 19.37 4.35 0.63 0.37 0.520 (rpbi > rt) Valid

21 20.421 19.37 4.35 0.63 0.37 0.315 (rpbi > rt) Invalid

22 20.200 19.37 4.35 0.67 0.33 0.272 (rpbi < rt) Invalid

23 20.954 19.37 4.35 0.73 0.27 0.599 (rpbi > rt) Valid

24 20.217 19.37 4.35 0.77 0.23 0.356 (rpbi > rt) Invalid

25 20.533 19.37 4.35 0.50 0.50 0.267 (rpbi < rt) Invalid

26 20.450 19.37 4.35 0.67 0.33 0.353 (rpbi < rt) Invalid

27 20.192 19.37 4.35 0.87 0.13 0.489 (rpbi < rt) Valid

28 20.143 19.37 4.35 0.70 0.30 0.271 (rpbi < rt) Invalid

29 21.240 19.37 4.35 0.83 0.17 0.949 (rpbi > rt) Valid

30 20.600 19.37 4.35 0.67 0.33 0.403 (rpbi > rt) Valid

Untuk langkah perhitungan disiapkan pada tabel. Dalam pemberian interpretasi

rpbi digunakan db sebesar (N-nr) yaitu (30-2) = 28. Derajat kebebasan tersebut lalu

dikonsultasikan kepada tabel “r” product moment pada taraf signifikan 5%

hasilnya adalah sebagai berikut rtabel atau rt pada taraf signifikan 5% adalah 0,361.

Jika rtabel > dari rpbi maka soal dianggap tidak valid atau sebaliknya jika rtabel < rpbi

maka soal dianggap valid.

Jadi,

11 Soal Valid yaitu nomor 6, 9, 10, 11, 13, 18, 20, 23, 27, 29 dan 30.

19 Soal Invalid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 24,

25, 26 dan 28.

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

109

Lampiran 10

Reliabilitas Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar

1. Tabel perhitungan dalam rangka analisis reliabilitas

Test

ee

Skor untuk butir item gasal nomor: Jml

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

A 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12

B 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 12

C 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 10

D 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10

E 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 9

F 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10

G 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11

H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 11

I 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10

J 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 7

K 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 10

L 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 10

M 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 6

N 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9

O 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13

P 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13

Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12

R 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10

S 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

T 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11

U 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 5

V 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

W 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 4

X 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10

Y 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10

Z 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 12

AA 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 9

BB 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 7

CC 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 8

DD 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10

30=

N

298

=

∑X

Test

ee

Skor untuk butir item genap nomor: Jml

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 10

B 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 10

C 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 8

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

110

D 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

E 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 6

F 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 5

G 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 8

H 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10

I 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 9

J 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 10

K 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13

L 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 8

M 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 9

N 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 11

O 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 10

P 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13

Q 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12

R 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11

S 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13

T 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 10

U 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4

V 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

W 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4

X 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 10

Y 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11

Z 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10

AA 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 8

BB 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 7

CC 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 9

DD 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 9

30=

N

285

=

∑X

2. Mencari (menghitung) koefisien korelasi setengah tes dengan menggunakan

rumus korelasi Product Moment.

Siswa: Skor Item Bernomor

XY X2 Y

2

Gasal (X) Genap (Y)

A 12 10 120 144 100

B 12 10 120 144 100

C 10 8 80 100 64

D 10 13 130 100 169

E 9 6 54 81 36

F 10 5 50 100 25

G 11 8 88 121 64

H 11 10 110 121 100

I 10 9 90 100 81

J 7 10 70 49 100

K 10 13 130 100 169

L 10 8 80 100 64

M 6 9 54 36 81

N 9 11 99 81 121

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

111

O 13 10 130 169 100

P 13 13 169 169 169

Q 12 12 144 144 144

R 10 11 110 100 121

S 14 13 182 196 169

T 11 10 110 121 100

U 5 4 20 25 16

V 13 14 182 169 196

W 4 4 16 16 16

X 10 10 100 100 100

Y 10 11 110 100 121

Z 12 10 120 144 100

AA 9 8 72 81 64

BB 7 7 49 49 49

CC 8 9 72 64 81

DD 10 9 90 100 81

30= N 298 = ∑X 285 = ∑Y 2951= ∑XY 3124 = ∑X2 2901 = ∑Y

2

3. Menghitung koefisien korelasi satu tes penuh dengan rumus Spearman-Brown.

rtt = 0.805 = 0.81

4. Memberikan interpretasi terhadap rtt dengan patokan sebagai berikut: Jika r

tt ≥ 0,70 maka reliabilitas tinggi.

Jika rtt ≤ 0,70 maka reliabilitas belum tinggi.

Jadi = reliabilitas tinggi karena rtt ≥ 0,70

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

112

Lampiran 11

Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar

Nomor

Item: Testee yang Jawabannya Betul:

Angka Indek

Kesukaran Item

(P)

Interpretasi

1

A-B-C-D-E-G-H-I-L-O-P-Q-R-

S-V-W-X-Y-Z-AA-BB-CC-

DD(N1= 23) = 0.77 Terlalu Mudah

2 A-B-D-E-F-G-I-K-M-N-O-P-V-

CC-DD(N2= 15) = 0.50 Cukup (Sedang)

3 A-G-H-J-K-L-P-Q-Z-AA-

DD(N3= 11) = 0.37 Cukup (Sedang)

4

A-B-E-H-K-L-M-N-O-P-R-S-

T-U-V-Y-Z-AA-BB-CC-

DD(N4= 21) = 0.70 Cukup (Sedang)

5 B-D-H-I-J-K-O-P-Q-S-T-U-W-

X-Y-Z-BB(N5= 17) = 0.57 Cukup (Sedang)

6 A-B-G-I-J-L-M-N-O-P-Q-R-S-

T-V-X-Y-CC-DD(N6= 19) = 0.63 Cukup (Sedang)

7 A-B-C-E-H-O-Q-R-S-T-U-V-

X-Y-AA(N7= 15) = 0.50 Cukup (Sedang)

8

A-B-C-D-E-G-H-I-J-K-L-M-N-

P-Q-R-S-T-V-W-X-Y-Z-AA-

BB-CC-DD(N8= 27) = 0.90 Terlalu Mudah

9

A-B-C-D-E-F-G-H-I-K-L-M-N-

O-P-Q-R-S-T-V-Z-AA-DD(N9=

23) = 0.77 Terlalu Mudah

10 A-B-D-F-G-H-I-J-K-P-Q-R-S-

T-V-Y-AA-BB-CC(N10= 19) = 0.63 Cukup (Sedang)

11 A-D-E-F-H-I-K-L-M-O-P-Q-S-

T-V-Z(N11= 16) = 0.53 Cukup (Sedang)

12

A-B-C-D-E-G-H-J-K-M-N-O-

P-Q-R-S-T-V-W-X-Y-Z-AA-

BB-DD(N12= 25) = 0.83 Terlalu Mudah

13

A-B-C-D-F-H-I-J-K-L-N-O-P-

Q-S-T-V-X-Y-Z-AA-BB(N13=

22) = 0.73 Terlalu Mudah

14 A-D-G-I-J-K-M-N-Q-R-S-T-V-

AA(N14= 14) = 0.47 Cukup (Sedang)

15 C-E-F-H-L-M-O-P-Q-R-S-U-

V-Z-CC-DD(N15= 16) = 0.53 Cukup (Sedang)

16 A-B-D-G-H-J-L-M-N-O-R-S-

W-X-DD(N16= 15) = 0.50 Cukup (Sedang)

17 B-C-F-G-I-J-K-L-N-O-P-Q-R-

S-T-U-V-X-Y-Z-AA-CC- = 0.77 Terlalu Mudah

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

113

DD(N17= 23

18 A-B-C-D-F-J-K-L-N-P-Q-R-V-

Y-Z-DD(N18= 16) = 0.53 Cukup (Sedang)

19 C-E-G-I-J-N-O-Q-R-S-U-V-

CC-DD(N19= 14) = 0.47 Cukup (Sedang)

20 A-D-E-F-H-J-K-N-O-P-Q-S-T-

V-X-Y-Z-CC-DD(N20= 19) = 0.63 Cukup (Sedang)

21 A-B-C-D-F-I-K-P-Q-R-S-T-V-

W-X-Y-Z-AA-BB(N21= 19) = 0.63 Cukup (Sedang)

22

A-B-D-E-H-K-L-M-P-R-Q-S-

T-V-W-X-Z-AA-CC-DD(N22=

20) = 0.67 Cukup (Sedang)

23

A-B-D-F-G-H-K-L-M-N-O-P-

Q-R-S-T-V-X-Y-Z-BB-

DD(N23= 22) = 0.73 Terlalu Mudah

24

B-C-D-G-H-I-K-M-N-O-P-Q-

R-S-U-V-X-Y-Z-AA-BB-CC-

DD(N24= 23) = 0.77 Terlalu Mudah

25 A-C-D-F-I-K-N-O-S-T-V-X-Y-

BB-CC(N25= 15) = 0.50 Cukup (Sedang)

26 C-D-G-H-J-K-L-O-P-Q-R-S-T-

U-V-X-Y-Z-AA-BB(N26= 20) = 0.67 Cukup (Sedang)

27

A-B-C-D-E-F-G-H-J-L-M-N-

O-P-R-S-T-V-W-X-Y-Z-AA-

BB-CC-DD(N27= 26) = 0.87 Terlalu Mudah

28 A-C-D-E-G-I-J-K-M-N-O-P-R-

S-T-U-V-X-Y-Z-CC(N28= 21) = 0.70 Cukup (Sedang)

29

A-B-D-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-

P-Q-R-S-T-V-X-Y-Z-AA-CC-

DD(N29= 25) = 0.83 Terlalu Mudah

30 B-C-D-E-F-G-I-K-L-O-P-Q-S-

T-V-X-Y-Z-BB-CC(N30= 20) = 0.67 Cukup (Sedang)

Jadi,

10 Soal Terlalu Mudah yaitu nomor 1, 8, 9, 12, 13, 17, 23, 24, 27, dan 29.

20 Soal Cukup (Sedang) yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 14, 15, 16, 18, 19,

20, 21, 22, 25, 26, 28 dan 20.

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

114

Lampiran 12

Daya Pembeda Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar

1. Tabel perhitungan dalam rangka analisis daya pembeda item

Test

ee

Skor untuk butir item nomor:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A (1) (1) (1) (1) 0 (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1)

B (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) 0 (1)

C 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1

D (1) (1) 0 0 (1) 0 0 (1) (1) (1) (1) (1)

E 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1

F 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0

G 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1

H (1) 0 (1) (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1)

I 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0

J 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1

K 0 (1) (1) (1) (1) 0 0 (1) (1) (1) (1) (1)

L 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0

M 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1

N 0 (1) 0 (1) 0 (1) (1) (1) (1) 0 0 (1)

O (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) 0 (1) 0 (1) (1)

P (1) (1) (1) (1) (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1)

Q (1) 0 (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1)

R (1) 0 0 (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) 0 (1)

S (1) 0 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1)

T 0 0 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1)

U 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0

V (1) (1) 0 (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1)

W 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1

X 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1

Y (1) 0 0 (1) (1) (1) (1) (1) 0 (1) 0 (1)

Z (1) 0 (1) (1) (1) (1) 0 (1) (1) 0 (1) (1)

AA 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

BB 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1

CC 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0

DD 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1

30=

N

23=

N1

15=

N2

11=

N3

21=

N4

17=

N5

19=

N6

15=

N7

27=

N8

23=

N9

19=

N10

16=

N11

25=

N12

Skor untuk butir item nomor:

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

(1) (1) 0 (1) 0 (1) 0 (1) (1) (1) (1) 0 (1)

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

115

(1) 0 0 (1) (1) (1) 0 0 (1) 0 (1) (1) 0

1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

(1) (1) 0 (1) 0 (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1)

0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1

0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0

(1) (1) (1) (1) 0 0 0 (1) 0 (1) (1) (1) 0

1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1

1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

(1) (1) 0 0 (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1)

1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0

0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0

(1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) 0 0 (1) (1) (1)

(1) 0 (1) (1) (1) 0 (1) (1) 0 0 (1) (1) (1)

(1) 0 (1) 0 (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) 0

(1) (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) 0

0 (1) (1) (1) (1) (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) 0

(1) (1) (1) (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1)

(1) (1) 0 0 (1) 0 0 (1) (1) 0 (1) 0 (1)

0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0

(1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1)

0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0

1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1

(1) 0 0 0 (1) (1) 0 (1) (1) 0 (1) (1) (1)

(1) 0 (1) 0 (1) (1) 0 (1) (1) (1) (1) (1) 0

1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0

1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1

0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1

0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

22=

N13

14=

N14

16=

N15

15=

N16

23=

N17

16=

N18

14=

N19

19=

N20

19=

N21

20=

N22

22=

N23

23=

N24

15

=

N25

Skor untuk butir item nomor: Xt Kelompok

26 27 28 29 30

0 (1) (1) (1) 0 22 Atas

0 (1) 0 (1) (1) 22 Atas

1 1 1 0 1 18 Bawah

(1) (1) (1) (1) (1) 23 Atas

0 1 1 0 1 15 Bawah

0 1 0 1 1 15 Bawah

1 1 1 1 1 19 Bawah

(1) (1) 0 (1) 0 21 Atas

0 0 1 1 1 19 Bawah

1 1 1 1 0 17 Bawah

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

116

(1) 0 (1) (1) (1) 23 Atas

1 1 0 1 1 18 Bawah

0 1 1 1 0 15 Bawah

0 1 1 1 0 20 Atas

(1) (1) (1) (1) (1) 23 Atas

(1) (1) (1) (1) (1) 26 Atas

(1) 0 0 (1) (1) 24 Atas

(1) (1) (1) (1) 0 21 Atas

(1) (1) (1) (1) (1) 27 Atas

(1) (1) (1) (1) (1) 21 Atas

1 0 1 0 0 9 Bawah

(1) (1) (1) (1) (1) 25 Atas

0 1 0 0 0 8 Bawah

1 1 1 1 1 20 Bawah

(1) (1) (1) (1) (1) 21 Atas

(1) (1) (1) (1) (1) 22 Atas

1 1 0 1 0 17 Bawah

1 1 0 0 1 14 Bawah

0 1 1 1 1 17 Bawah

0 1 0 1 0 19 Bawah

20=

N26

26=

N27

21=

N28

25=

N29

20=

N30

581=

2. Tabel hasil perhitungan BA, BB, PA, PB, dan D

Nomor

Butir

Item:

BA BB JA JB

Interpretasi

1 12 11 15 15 0.80 0.73 0.07 Poor

2 8 7 15 15 0.53 0.47 0.06 Poor

3 6 5 15 15 0.40 0.33 0.07 Poor

4 13 8 15 15 0.87 0.53 0.34 Satisfactory

5 11 6 15 15 0.73 0.40 0.33 Satisfactory

6 12 7 15 15 0.80 0.47 0.33 Satisfactory

7 10 5 15 15 0.67 0.33 0.34 Satisfactory

8 14 13 15 15 0.93 0.87 0.06 Poor

9 14 9 15 15 0.93 0.60 0.33 Satisfactory

10 12 7 15 15 0.80 0.47 0.33 Satisfactory

11 11 5 15 15 0.73 0.33 0.40 Good

12 15 10 15 15 1.00 0.67 0.33 Satisfactory

13 14 8 15 15 0.93 0.53 0.40 Good

14 10 4 15 15 0.67 0.27 0.40 Good

15 8 8 15 15 0.53 0.53 0.00 Poor

16 9 6 15 15 0.60 0.40 0.20 Satisfactory

17 12 11 15 15 0.80 0.73 0.07 Poor

18 11 5 15 15 0.73 0.33 0.40 Good

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

117

19 6 8 15 15 0.40 0.53 -0.13 Poor

20 13 6 15 15 0.87 0.40 0.47 Good

21 12 7 15 15 0.80 0.47 0.33 Satisfactory

22 10 10 15 15 0.67 0.67 0.00 Poor

23 15 7 15 15 1.00 0.47 0.53 Good

24 13 10 15 15 0.87 0.67 0.20 Satisfactory

25 9 6 15 15 0.60 0.40 0.20 Satisfactory

26 12 8 15 15 0.80 0.53 0.33 Satisfactory

27 12 14 15 15 0.80 0.93 -0.13 Poor

28 11 10 15 15 0.73 0.67 0.06 Poor

29 14 11 15 15 0.93 0.73 0.20 Satisfactory

30 11 9 15 15 0.73 0.60 0.13 Poor

Jadi,

11 Soal Poor yaitu nomor 1, 2, 3, 8, 15, 17, 19, 22, 27, 28, dan 30.

13 Soal Satisfactory yaitu nomor 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 16, 21, 24, 25, 26 dan 29.

6 Soal Good yaitu nomor 11, 13, 14, 18, 20 dan 23.

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

118

Lampiran 13

Kesimpulan Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar

Standar Kompetensi:

1. Menerapkan hukum bacaan mad, lam dan ra' dalam QS al-Ashr dan al-‘Alaq

a. Siswa mampu menjelaskan hukum bacaan mad, lam dan ra' dalam QS al-

Ashr dan al-‘Alaq (7 nomor terpilih: 9, 13, 14, 20, 23, 27 dan 29)

b. Siswa mampu mengidentifikasi hukum bacaan mad, lam dan ra' dalam QS

al-Ashr dan al-‘Alaq (4 nomor terpilih: 10, 11, 21 dan 12/24)

2. Menerapkan hukum bacaan mad laazim mukhaffaf harfi dan mutsaqqal harfi

dalam al-Qur'an a. Siswa mampu menjelaskan hukum bacaan mad laazim mukhaffaf harfi dan

mutsaqqal harfi dalam al-Qur'an (6 nomor terpilih: 4, 5, 7, 25, 26 dan 30)

b. Siswa mampu mengidentifikasi hukum bacaan mad laazim mukhaffaf harfi

dan mutsaqqal harfi dalam al-Qur'an (3 nomor terpilih: 6, 18 dan 16)

Nomor

Butir

Item:

Materi Validitas Reliabilitas

Taraf

Kesukara

n

Daya

Pembeda Kesimpulan

1 2a Invalid Reliabel Terlalu

Mudah Poor Tidak Ideal

2 2b Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Poor

Cukup

Ideal

3 2b Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Poor

Cukup

Ideal

4 2a Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory Ideal

5 2a Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory Ideal

6 2b Valid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory

Sangat

Ideal

7 2a Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory Ideal

8 1b Invalid Reliabel Terlalu

Mudah Poor Tidak Ideal

9 1a Valid Reliabel Terlalu

Mudah Satisfactory Ideal

10 1b Valid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory

Sangat

Ideal

11 1b Valid Reliabel Cukup

(Sedang) Good

Sangat

Ideal

12 1b Invalid Reliabel Terlalu

Mudah Satisfactory

Cukup

Ideal

13 1a Valid Reliabel Terlalu Good Ideal

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

119

Mudah

14 1a Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Good Ideal

15 2a Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Poor

Cukup

Ideal

16 2b Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory Ideal

17 2a Invalid Reliabel Terlalu

Mudah Poor Tidak Ideal

18 2b Valid Reliabel Cukup

(Sedang) Good

Sangat

Ideal

19 2a Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Poor

Cukup

Ideal

20 1a Valid Reliabel Cukup

(Sedang) Good

Sangat

Ideal

21 1b Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory Ideal

22 2b Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Poor

Cukup

Ideal

23 1a Valid Reliabel Terlalu

Mudah Good Ideal

24 1b Invalid Reliabel Terlalu

Mudah Satisfactory

Cukup

Ideal

25 2a Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory Ideal

26 2a Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Satisfactory Ideal

27 1a Valid Reliabel Terlalu

Mudah Poor

Cukup

Ideal

28 1b Invalid Reliabel Cukup

(Sedang) Poor

Cukup

Ideal

29 1a Valid Reliabel Terlalu

Mudah Satisfactory Ideal

30 2a Valid Reliabel Cukup

(Sedang) Poor Ideal

Menurut hemat saya, berdasarkan hasil uji instrument di atas:

Saya memakai istilah Soal Sangat Ideal, yang terpenuhi 4 kriteria:

1. Valid

2. Reliabel

3. Taraf Kesukaran Cukup (Sedang)

4. Daya Pembeda Item Baik/Cukup

Soal Ideal, jika salah satu kriteria tidak terpenuhi.

Soal Cukup Ideal, jika terdapat dua kriteria yang tidak terpenuhi.

Soal Tidak Ideal, jika terdapat tiga kriteria yang tidak terpenuhi.

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

120

Jadi,

5 Soal Sangat Ideal yaitu nomor 6, 10, 11, 18 dan 20.

13 Soal Ideal yaitu nomor 4, 5, 7, 9, 13, 14, 16, 21, 23, 25, 26, 29 dan 30.

9 Soal Cukup Ideal yaitu nomor 2, 3, 12, 15, 19, 22, 24, 27 dan 28.

3 Soal Tidak Ideal yaitu nomor 1, 8 dan 17.

Dengan demikian, 20 soal pretest dan postest terpilih yaitu:

Semua soal sangat ideal yang berjumlah = 5

Semua soal ideal yang berjumlah = 13

Dan sisa dari soal cukup ideal = 2

(nomor 27 karena valid dan nomor

12 karena satisfactory)

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

121

Lampiran 14

Nilai Pretest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai

1 Agus Dwi Ariyanto 65

2 Ahmad Fauzan 45

3 Aeni Ariyanti 60

4 Aulia Fitri Dinillah 40

5 Dede Rifani 75

6 Firdiansyah Putra 45

7 Ikbal Fikriansyah 65

8 Indra Lesmana 45

9 Ishma Nurul Ilahiyah 65

10 Junita Ababil 65

11 Kanti Fitriani 50

12 Kholimatun Hasanah 45

13 Kiki Hariyanto 65

14 Lalu Ilyas 55

15 Muhammad Irfan Affandi 55

16 Muhammad Irfani 45

17 Muhammad Roma 35

18 Neneng Pratiwi 65

19 Radiyanto 65

20 Reza Saputra 65

21 Riyan Bagus Adi S 60

22 Siti Aisyah 70

23 Sulistiati Nurfadilah 40

24 Supriyanti 65

25 Sutantri 60

26 Syauqi Abdul Faqih 55

27 Yulia Kristina M 55

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

122

Lampiran 15

Nilai Pretest Kelas Kontrol

No Nama Nilai

1 Ajeng Nurul 55

2 Anang Wibisono 40

3 Andika Supriyatna 40

4 Ayuk Riskiana 65

5 Budi Santoso 55

6 Candra Purnomo 45

7 Dedy Maulana 35

8 Giri Lesmana 50

9 Imam Abdurrahman 40

10 Khoyrunnisa 65

11 Kurniawan 35

12 Lukmanul Hakim 45

13 Muhammad Abdurrohim 40

14 Muhammad Fauzi 45

15 Muhammad Furqon 50

16 Muhammad Riski Maulana 35

17 Muhammad Teguh A 25

18 Mega Rahayu 65

19 Nadiyah Mawaddah 45

20 Nurdiana 45

21 Rohandi Putra 40

22 Rohman 45

23 Sofyan Sitompul 15

24 Su‟ud Ibrahim S 25

25 Zhoidur Rosyid 45

26 Ainayyah 20

27 Tasyah 35

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

123

Lampiran 16

Nilai Postest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai

1 Agus Dwi Ariyanto 80

2 Ahmad Fauzan 80

3 Aeni Ariyanti 85

4 Aulia Fitri Dinillah 85

5 Dede Rifani 85

6 Firdiansyah Putra 70

7 Ikbal Fikriansyah 80

8 Indra Lesmana 70

9 Ishma Nurul Ilahiyah 85

10 Junita Ababil 65

11 Kanti Fitriani 85

12 Kholimatun Hasanah 75

13 Kiki Hariyanto 80

14 Lalu Ilyas 85

15 Muhammad Irfan Affandi 80

16 Muhammad Irfani 70

17 Muhammad Roma 70

18 Neneng Pratiwi 85

19 Radiyanto 85

20 Reza Saputra 60

21 Riyan Bagus Adi S 85

22 Siti Aisyah 70

23 Sulistiati Nurfadilah 80

24 Supriyanti 85

25 Sutantri 75

26 Syauqi Abdul Faqih 65

27 Yulia Kristina M 80

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

124

Lampiran 17

Nilai Postest Kelas Kontrol

No Nama Nilai

1 Ajeng Nurul 75

2 Anang Wibisono 40

3 Andika Supriyatna 60

4 Ayuk Riskiana 75

5 Budi Santoso 80

6 Candra Purnomo 60

7 Dedy Maulana 35

8 Giri Lesmana 65

9 Imam Abdurrahman 65

10 Khoyrunnisa 75

11 Kurniawan 65

12 Lukmanul Hakim 70

13 Muhammad Abdurrohim 60

14 Muhammad Fauzi 55

15 Muhammad Furqon 60

16 Muhammad Riski Maulana 45

17 Muhammad Teguh A 45

18 Mega Rahayu 75

19 Nadiyah Mawaddah 55

20 Nurdiana 70

21 Rohandi Putra 65

22 Rohman 45

23 Sofyan Sitompul 45

24 Su‟ud Ibrahim S 40

25 Zhoidur Rosyid 70

26 Ainayyah 55

27 Tasyah 35

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

125

Lampiran 18

Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

1) Menentukan nilai paling besar dan nilai paling kecil

nilai paling besar = 75

nilai paling kecil = 35

2) Menentukan rentangan (R) dengan cara:

R = nilai paling besar – nilai paling kecil

= 75 – 35 = 40

3) Menentukan banyakan kelas (K) dengan cara:

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 27 = 5.724 = 6

4) Mencantumkan interval atau panjang kelas (i) dengan cara:

5) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.

Interval

Titik

Tengah

(Xi)

fi Xi2 fi Xi fi Xi

2

35 - 41 38 3 1444 114 4332

42 – 48 45 5 2025 225 10125

49 – 55 52 5 2704 260 13520

56 – 62 59 3 3481 177 10443

63 – 69 66 9 4356 594 39204

70 – 76 73 2 5329 146 10658

6) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara:

= = 56.148 = 56.15

7) Menentukan simpanan baku (s) dengan cara:

= = 11.027 = 11.03

8) Membuat daftar frekuensi dalam bentuk tabel bantu chi-square dengan cara:

a) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0.5 pada kelas bawah interval.

b) Mencari nilai Z dengan menggunakan rumus:

c) Mencari F(z), dari tabel z. Dimana bila nilai z + (z positif), maka F(z) = 0.5

+ ztabel. Sedangkan bila nilai z – (z negatif), maka F(z) = 1 – (0.5 + ztabel)

d) Mencari luas tiap kelas interval dengan menggunakan rumus:

LTKI = F(z) bawah – F(z) atasnya

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan rumus:

Fe = LTKI x N

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

126

Interval

Batas

Kelas

(X)

Z F(z)

Luas Tiap

Kelas

Interval

fe fo

35 – 41 34.5 -1.96 0.0250 0.0684 1.85 3

42 – 48 41.5 -1.32 0.0934 0.1517 4.09 5

49 – 55 48.5 -0.69 0.2451 0.2350 6.35 5

56 – 62 55.5 -0.05 0.4801 0.2389 6.45 3

63 – 69 62.5 0.58 0.7190 0.1679 4.53 9

70 – 76 69.5 1.21 0.8869 0.0809 2.18 2

76.5 1.85 0.9678

9) Menentukan harga Xhitung dengan rumus:

= 0.715 + 0.202 + 0.287 + 1.845 + 4.411 + 0.005 = 7.465 = 7.47

10) Menentukan harga Xtabel dengan taraf signifikan 0.05, pada derajat kebebasan

(db) = k - 1 = 6 – 1 = 5 = 11.070 = 11.07

11) Menentukan kriteria pengujian:

X2

hitung (7.47) < Xtabel (11.07)

maka Ho diterima = berdistribusi normal

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

127

Lampiran 19

Normalitas Pretest Kelas Kontrol

1) Menentukan nilai paling besar dan nilai paling kecil

nilai paling besar = 65

nilai paling kecil = 15

2) Menentukan rentangan (R) dengan cara:

R = nilai paling besar – nilai paling kecil

= 65 – 15 = 50

3) Menentukan banyakan kelas (K) dengan cara:

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 27 = 5.724 = 6

4) Mencantumkan interval atau panjang kelas (i) dengan cara:

5) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.

Interval

Titik

Tengah

(Xi)

fi Xi2 fi Xi fi Xi

2

15 – 23 19 2 361 38 722

24 – 32 28 2 784 56 1568

33 – 41 37 9 1369 333 12321

42 – 50 46 9 2116 414 19044

51 – 59 55 2 3025 110 6050

60 – 68 64 3 4096 192 12288

6) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara:

7) Menentukan simpanan baku (s) dengan cara:

= = 60.049 = 60.05

8) Membuat daftar frekuensi dalam bentuk tabel bantu chi-square dengan cara:

a) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0.5 pada kelas bawah interval.

b) Mencari nilai Z dengan menggunakan rumus:

c) Mencari F(z), dari tabel z. Dimana bila nilai z + (z positif), maka F(z) = 0.5

+ ztabel. Sedangkan bila nilai z – (z negatif), maka F(z) = 1 – (0.5 + ztabel)

d) Mencari luas tiap kelas interval dengan menggunakan rumus:

LTKI = F(z) bawah – F(z) atasnya

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan rumus:

Fe = LTKI x N

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

128

Interval

Batas

Kelas

(X)

Z F(z)

Luas Tiap

Kelas

Interval

fe fo

15 – 23 14.5 -0.46 0.3228 0.0555 1.49 2

24 – 32 23.5 -0.31 0.3783 0.0581 1.57 2

33 – 41 32.5 -0.16 0.4354 0.0596 1.61 9

42 – 50 41.5 -0.01 0.4960 0.0597 1.61 9

51 – 59 50.5 0.14 0.5557 0.0584 1.58 2

60 – 68 59.5 0.29 0.6141 0.0559 1.58 3

68.5 0.44 0.6700

9) Menentukan harga Xhitung dengan rumus:

= 0.175 + 0.118 + 33.920 + 33.920 + 0.112 + 1.470 = 69.715 = 69.72

10) Menentukan harga Xtabel dengan taraf signifikan 0.05, pada derajat kebebasan

(db) = k - 1 = 6 – 1 = 5 = 11.070 = 11.07

11) Menentukan kriteria pengujian:

X2

hitung (69.72) > Xtabel (11.07)

maka Ho ditolak = tidak berdistribusi normal

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

129

Lampiran 20

Normalitas Postest Kelas Eksperimen

1) Menentukan nilai paling besar dan nilai paling kecil

nilai paling besar = 85

nilai paling kecil = 60

2) Menentukan rentangan (R) dengan cara:

R = nilai paling besar – nilai paling kecil

= 85 – 60 = 25

3) Menentukan banyakan kelas (K) dengan cara:

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 27 = 5.724 = 6

4) Mencantumkan interval atau panjang kelas (i) dengan cara:

5) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.

Interval

Titik

Tengah

(Xi)

fi Xi2 fi Xi fi Xi

2

60 – 64 62 1 3844 62 3844

65 – 69 67 2 4489 134 8978

70 – 74 72 5 5184 360 25920

75 – 79 77 2 5929 154 11858

80 – 84 82 7 6724 574 47068

85 – 89 87 10 7569 870 75690

6) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara:

= = 79.777 = 79.78

7) Menentukan simpanan baku (s) dengan cara:

= = 7.637 = 7.64

8) Membuat daftar frekuensi dalam bentuk tabel bantu chi-square dengan cara:

a) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0.5 pada kelas bawah interval.

b) Mencari nilai Z dengan menggunakan rumus:

c) Mencari F(z), dari tabel z. Dimana bila nilai z + (z positif), maka F(z) = 0.5

+ ztabel. Sedangkan bila nilai z – (z negatif), maka F(z) = 1 – (0.5 + ztabel)

d) Mencari luas tiap kelas interval dengan menggunakan rumus:

LTKI = F(z) bawah – F(z) atasnya

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan rumus:

Fe = LTKI x N

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

130

Interval

Batas

Kelas

(X)

Z F(z)

Luas Tiap

Kelas

Interval

fe fo

60 – 64 59.5 -2.65 0.0040 0.0188 0.51 1

65 – 69 64.5 -2.00 0.0228 0.0657 1.77 2

70 – 74 69.5 -1.35 0.0885 0.1566 4.23 5

75 – 79 74.5 -0.69 0.2451 0.2389 6.45 2

80 – 84 79.5 -0.04 0.4840 0.2484 6.71 7

85 – 89 84.5 0.62 0.7324 0.1656 4.47 10

89.5 1.27 0.8980

9) Menentukan harga Xhitung dengan rumus:

= 0,471 + 0,029 + 0,141 + 3,071 + 0,013 + 6,841 = 10,566 = 10.57

10) Menentukan harga Xtabel dengan taraf signifikan 0.05, pada derajat kebebasan

(db) = k - 1 = 6 – 1 = 5 = 11.070 = 11.07

11) Menentukan kriteria pengujian:

X2

hitung (10.57) < Xtabel (11.07)

maka Ho diterima = berdistribusi normal

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

131

Lampiran 21

Normalitas Postest Kelas Kontrol

1) Menentukan nilai paling besar dan nilai paling kecil

nilai paling besar = 80

nilai paling kecil = 35

2) Menentukan rentangan (R) dengan cara:

R = nilai paling besar – nilai paling kecil

= 80 – 35 = 45

3) Menentukan banyakan kelas (K) dengan cara:

K = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 27 = 5.724 = 6

4) Mencantumkan interval atau panjang kelas (i) dengan cara:

5) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.

Interval

Titik

Tengah

(Xi)

fi Xi2 fi Xi fi Xi

2

35 – 42 38.5 4 1482.25 154 5929

43 – 50 46.5 4 2162.25 186 8649

51 – 58 54.5 3 2970.25 163.5 8910.75

59 – 66 62.5 8 3906.25 500 31250

67 – 74 70.5 3 4970.25 211.5 14910.75

75 – 82 78.5 5 6162.25 392.5 30811.25

6) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara:

= = 59.537 = 59.54

7) Menentukan simpanan baku (s) dengan cara:

=

= 13.523 = 13.52

8) Membuat daftar frekuensi dalam bentuk tabel bantu chi-square dengan cara:

a) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0.5 pada kelas bawah interval.

b) Mencari nilai Z dengan menggunakan rumus:

c) Mencari F(z), dari tabel z. Dimana bila nilai z + (z positif), maka F(z) = 0,5

+ ztabel. Sedangkan bila nilai z – (z negatif), maka F(z) = 1 – (0,5 + ztabel)

d) Mencari luas tiap kelas interval dengan menggunakan rumus:

LTKI = F(z) bawah – F(z) atasnya

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan rumus:

Fe = LTKI x N

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

132

Interval

Batas

Kelas

(X)

Z F(z)

Luas Tiap

Kelas

Interval

fe fo

35 – 42 34.5 -1.85 0.0322 0.0716 1.93 4

43 – 50 42.5 -1.26 0.1038 0.1476 3.99 4

51 – 58 50.5 -0.67 0.2514 0.2207 5.96 3

59 – 66 58.5 -0.07 0.4721 0.2264 6.11 8

67 – 74 66.5 0.52 0.6985 0.1680 4.54 3

75 – 82 74.5 1.11 0.8665 0.0889 2.40 5

82.5 1.70 0.9554

9) Menentukan harga Xhitung dengan rumus:

= 2.220 + 0.000025 + 1.470 + 0.585 + 0.522 + 2.817 = 7.614 = 7.61

10) Menentukan harga Xtabel dengan taraf signifikan 0.05, pada derajat kebebasan

(db) = k - 1 = 6 – 1 = 5 = 11.070 = 11.07

11) Menentukan kriteria pengujian:

X2

hitung (7.61) < Xtabel (11.07)

maka Ho diterima = berdistribusi normal

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

133

Lampiran 22

Homogenitas Pretest

1) Membagi data menjadi dua kelompok

No Kelas

Eksperimen X

2 No

Kelas

Kontrol X

2

1 75 5625 1 65 4225

2 70 4900 2 65 4225

3 65 4225 3 65 4225

4 65 4225 4 55 3025

5 65 4225 5 55 3025

6 65 4225 6 50 2500

7 65 4225 7 50 2500

8 65 4225 8 45 2025

9 65 4225 9 45 2025

10 65 4225 10 45 2025

11 65 4225 11 45 2025

12 60 3600 12 45 2025

13 60 3600 13 45 2025

14 60 3600 14 45 2025

15 55 3025 15 40 1600

16 55 3025 16 40 1600

17 55 3025 17 40 1600

18 55 3025 18 40 1600

19 50 2500 19 40 1600

20 45 2025 20 35 1225

21 45 2025 21 35 1225

22 45 2025 22 35 1225

23 45 2025 23 35 1225

24 45 2025 24 25 625

25 40 1600 25 25 625

26 40 1600 26 20 400

27 35 1225 27 15 225

2) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok dengan rumus:

=

=

3) Menentukan Fhitung

dengan rumus:

=

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

134

4) Mencari db1 pembilang (varians terbesar) dan db2 penyebut (varians terkecil),

dengan rumus:

Db1

= n1

– 1 = 27 – 1 = 26

Db2

= n2

- 1 = 27 – 1 = 26

5) Mencari Ftabel

21 26 27

5 1

Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F (0.05, db = 26, 21) adalah 2.05 dan F

(0,05, db = 27, 26) adalah 1.95 maka:

Ftabel = = 2.033 = 2.03

6) Menentukan kriteria pengujian:

Fhitung (1.41) < F

tabel (2.03)

maka Ho diterima = populasi homogen

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

135

Lampiran 23

Homogenitas Postest

1) Membagi data menjadi dua kelompok

No Kelas

Eksperimen X

2 No

Kelas

Kontrol X

2

1 85 7225 1 80 6400

2 85 7225 2 75 5625

3 85 7225 3 75 5625

4 85 7225 4 75 5625

5 85 7225 5 75 5625

6 85 7225 6 70 4900

7 85 7225 7 70 4900

8 85 7225 8 70 4900

9 85 7225 9 65 4225

10 85 7225 10 65 4225

11 80 6400 11 65 4225

12 80 6400 12 65 4225

13 80 6400 13 60 3600

14 80 6400 14 60 3600

15 80 6400 15 60 3600

16 80 6400 16 60 3600

17 80 6400 17 55 3025

18 80 6400 18 55 3025

19 80 6400 19 55 3025

20 70 4900 20 45 2025

21 70 4900 21 45 2025

22 70 4900 22 45 2025

23 70 4900 23 45 2025

24 70 4900 24 40 1600

25 65 4225 25 40 1600

26 65 4225 26 35 1225

27 60 3600 27 35 1225

2) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok dengan rumus:

=

=

3) Menentukan Fhitung

dengan rumus:

=

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

136

4) Mencari db1 pembilang (varians terbesar) dan db2 penyebut (varians terkecil),

dengan rumus:

Db1

= n1

– 1 = 27 – 1 = 26

Db2

= n2

- 1 = 27 – 1 = 26

5) Mencari Ftabel

21 26 27

5 1

Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F (0.05, db = 26, 21) adalah 2.05 dan F

(0.05, db = 27, 26) adalah 1.95 maka:

Ftabel = = 2.033 = 2.03

6) Menentukan kriteria pengujian:

Fhitung (3.08) > F

tabel (2.03)

maka Ho ditolak = populasi tidak homogen

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

137

Lampiran 24

Test “t” Sampel Kecil

Yang Satu Sama Lain Tidak Ada Hubungannya

1) Menyiapkan Tabel Perhitungan

Sektor X1 X2 X1

2 X2

2

Var. X1 Var. X2

15 20 -6.3 3.7 39.69 13.69

35 0 13.7 -16.3 187.69 265.69

25 20 3.7 3.7 13.69 13.69

40 10 18.7 -6.3 349.69 39.69

10 25 -11.3 8.7 127.69 75.69

25 15 3.7 -1.3 13.69 1.69

15 0 -6.3 -16.3 39.69 265.69

25 15 3.7 -1.3 13.69 1.69

20 25 -1.3 8.7 1.69 75.69

0 10 -21.3 -6.3 453.69 39.69

35 30 13.7 13.7 187.69 187.69

30 25 8.7 8.7 75.69 75.69

15 20 -6.3 3.7 39.69 13.69

30 10 8.7 -6.3 75.69 39.69

25 10 3.7 -6.3 13.69 39.69

25 10 3.7 -6.3 13.69 39.69

35 20 13.7 3.7 187.69 13.69

20 10 -1.3 -6.3 1.69 39.69

20 10 -1.3 -6.3 1.69 39.69

-5 25 -26.3 8.7 691.69 75.69

25 25 3.7 8.7 13.69 75.69

0 0 -21.3 -16.3 453.69 265.69

40 30 18.7 13.7 349.69 187.69

20 15 -1.3 -1.3 1.69 1.69

15 25 -6.3 8.7 39.69 75.69

10 35 -11.3 18.7 127.69 349.69

25 0 3.7 -16.3 13.69 265.69

575 = ∑

X1

440 = ∑

X2

0 = ∑

X1

0 = ∑

X2

3529.63

= X12

2579.63

= X22

2) Mencari Mean Variabel Pertama (X1) dengan rumus:

= 21.296 = 21.3

3) Mencari Mean Variabel Kedua (X2) dengan rumus:

= 16.296 = 16.3

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

138

4) Mencari deviasi skor Variabel Pertama (X1) dengan rumus:

X1 = X1 – M1

5) Mencari deviasi skor Variabel Kedua (X2) dengan rumus:

X2 = X2 – M2

6) Mengkuadratkan X1, lalu dijumlahkan; diperoleh ∑X12

7) Mengkuadratkan X2, lalu dijumlahkan; diperoleh ∑X22

8) Mencari to dengan rumus:

= 1.697

9) Memberikan Interpretasi terhadap “to” dengan prosedur kerja sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis alternatifnya (Ha) dan Hipotesis nihilnya (Ho)

Ha : “Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran

kooperatif teams games tournaments terhadap prestasi belajar

Alquran Hadis siswa”

Ho : “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran

kooperatif teams games tournaments terhadap prestasi belajar

Alquran Hadis siswa”

b. Menguji signifikansi to dengan cara membandingkan besarnya to (“t” hasil

observasi atau “t” hasil perhitungan) dengan tt (harga kritik “t” yang

tercantum dalam Tabel Nilai “t”), dengan terlebih dahulu menetapkan

degrees of freedom-nya (df) atau derajat kebebasannya (db), yang dapat

diperoleh dengan rumus:

df atau db = N – 1 = 27 – 1 = 26

c. Mencari harga kritik “t”” yang tercantum pada Tabel Nilai “t” dengan

berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, baik pada taraf

signifikansi 5% ataupun taraf signifikansi 1%

ttabel signifikansi 5% = 2.06 dan ttabel signifikansi 1% = 2.78

9) Melakukan perbandingan antara to dengan tt

Karena to lebih kecil dari pada tt maka Hipotesis Nihil yang diajukan di muka

diterima; ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan model

pembelajaran kooperatif teams games tournaments terhadap prestasi belajar

Alquran Hadis siswa.

10) Menarik kesimpulan hasil penelitian

Berdasarkan hasil uji coba tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif teams games tournament belum memberikan

pengaruh yang signifikan terhadapa prestasi belajar Alquran Hadis siswa.

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

139

Lampiran 25

Langkah-Langkah Praktis Model Teams Games Tournament

1. Siswa duduk dalam kelompok belajar yang telah ditentukan oleh guru. Ada

kelompok 1 (Hijau Muda), 2 (Hijau Tua), 3 (Biru), 4 (Putih), 5 (Ungu), 6

(Kuning). 2. Penyajian/Presentasi Kelas

a. Siswa menerima handout berisi materi singkat tambahan

b. Siswa mendengarkan penyajian kelas oleh guru

3. Belajar kelompok selama waktu yang telah ditentukan oleh guru,

PERHATIKAN RAMBU-RAMBU BERIKUT:

a. Pastikan teman satu tim anda telah mempelajari materinya.

b. Tidak ada yang boleh berhenti belajar sampai semua teman satu tim

menguasai materinya.

c. Mintalah bantuan dari semua teman satu tim jika ada yang tidak dipahami

sebelum bertanya kepada guru.

d. Sesama teman satu tim boleh berbicara satu sama lain dengan suara

PELAN.

4. Games Tournament, PERHATIKAN CARANYA:

Langkah 1:

Temui lawan main anda yang telah ditentukan sesuai nomor tim. Ada

kelompok turnamen MERAH – PUTIH – KUNING – OREN – UNGU –

HIJAU MUDA – HIJAU TUA – BURU MUDA – BIRU TUA

Langkah 2:

Tentukan pembaca, penantang 1, penantang 2.

Langkah 3:

Pembaca

a. Ambil kartu bernomor, cari soal sesuai nomor.

b. Baca pertanyaan dengan keras

c. Coba jawab

Penantang 1:

Jika merasa jawaban pembaca salah, boleh menantang dengan memberi

jawaban berbeda atau boleh melewatinya

Penantang 2:

Jika penantang 1 melewati, ia boleh menantang atau melewati juga.

Kemudian periksa lembar jawaban.

Langkah 4:

Jika ada yang menjawab benar, dia berhak menyimpan kartu bernomornya.

Jika penantang salah, harus mengembalikan kartu yang dimiliki ke dalam

kotak (jika ada).

Langkah 5:

Bergantian tugas dengan memutar. Penantang 1 menjadi pembaca dst.

5. Rekognisi tim

Menentukan skor tim bersama dan pemberian hadiah.

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

140

Lampiran 26

Lembar Skor Model Teams Games Tournament

Nama Kelompok Turnamen: …………………..

Nama Pemain

Nama

Kelompok

Belajar

Game

1

Game

2

Game

3

Total

Kartu

Poin

Turnamen

Cara menghitung untuk poin turnamen

Pemain

Tidak ada

seri

seri

tertinggi

seri

terendah

seri 3-

macam

Peraih skor tertinggi 60 poin 50 poin 60 poin 40 poin

Peraih skor tengah 40 poin 50 poin 30 poin 40 poin

Peraih skor terendah 20 poin 20 poin 30 poin 40 poin

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

141

Lampiran 27

Soal Turnamen Pertemuan Ke-1

1. Mad pada lafal yang digarisbawahi tersebut ialah …..

a. Mad Thabi’I c. Mad ‘Aridh Lissukun

b. Mad Badal d. Mad ‘Iwad

2. Lafal dibaca mad thabi’i karena …..

a. tidak berada di akhir kalimat

b. tidak enak didengarkan

c. ada alif sukun setelah harakat fathah

d. mengikuti kebiasaan

3. Pada Surah al-„Asr, lafal yang mengandung bacaan mad badal ialah …..

a. c.

b. d.

4. Panjang bacaan Mad badal ialah ….. harakat.

a. satu c. tiga

b. dua d. empat

5. 4 harakat sama dengan ….. alif

a. satu c. tiga

b. dua d. empat

6. Lafal dibaca mad layyin karena …..

a. tidak berada di akhir kalimat

b. tidak enak didengarkan

c. didahului huruf berharakat fathah

d. mengikuti kebiasaan

7. Mad pada lafal yang digarisbawahi tersebut ialah …..

a. Mad Wajib Muttasil c. Mad ‘Aridh Lissukun

b. Mad Jaiz Munfasil d. Mad ‘Iwad

8. Mad jaiz munfasil ialah apabila ada huruf mad bertemu dengan hamzah di …..

a. Satu kalimat c. tiga kalimat

b. Lain kalimat d. enam kalimat

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

142

Lampiran 28

Soal Turnamen Pertemuan Ke-2

1. Huruf lam pada ayat tersebut yang harus dibaca tafkhim ialah …..

a. c.

b. d. tidak ada

2. Hukum bacaan lam ada dua, yaitu lam tafkhim dan lam ……

a. gunnah c. tarqiq

b. bi gunnah d. jawazul wajhain

3. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca tafkhim karena …..

a. lebih utama

b. didahului huruf bersukun

c. mempunyai arti khusus

d. berharakat fathah

4. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca …..

a. gunnah c. tarqiq

b. tafkhim d. jawazul wajhain

5. Huruf ra pada ayat tersebut dibaca …..

a. gunnah c. tarqiq

b. tafkhim d. jawazul wajhain

6. Pada Surah al-„Asr, terdapat bacaan ra’ jawazul wajhain sebanyak …..

a. tiga c. satu

b. dua d. tidak ada

7. Hukum bacaan ra’ terbagi menjadi …..

a. tiga c. satu

b. dua d. tidak ada

8. Jawazul wajhain bermakna …..

a. tipis c. boleh tebal dan boleh tipis

b. tebal d. tidak boleh tebal dan tidak boleh tipis

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

143

Lampiran 29

Soal Turnamen Pertemuan Ke-3

11. Menurut bahasa, musaqqal berarti …..

a. huruf c. diberatkan karena di-idgam-kan

b. panjang d. diringankan karena tidak di-idgam-kan

12. Menurut bahasa, mukhaffaf berarti …..

a. huruf c. diberatkan karena di-idgam-kan

b. panjang d. diringankan karena tidak di-idgam-kan

13. Cara membaca mad lazim mukhaffaf harfi ialah …..

e. dipanjangkan satu setengah alif

f. dipanjangkan satu alif dan diringankan

g. dipanjangkan empat ketuk dan diringankan

h. dipanjangkan dua alif dan diringankan

14. Cara membaca mad lazim musaqqal harfi ialah …..

e. dipanjangkan sesuai napas orang yang membaca

f. diberatkan seberat-beratnya

g. sebaiknya dipanjangkan dan diberatkan

h. dipanjangkan enam harakat, kemudian diberatkan

5. Huruf-huruf yang tergolong dalam mad lazim mukhaffaf harfi ada …..

a. lima c. tujuh

b. enam d. delapan

6. Berikut ini yang tidak termasuk huruf mad lazim mukhaffaf harfi ialah …..

c. c.

d.

7. Berikut ini surah Al-Qur‟an yang terdapat bacaan mad lazim mukhaffaf harfi ialah …..

c. al-Baqarah c. al-A‟raf

d. Sad d. Taha

8. Pada awal Surah al-Baqarah, dimulai dengan lafal . Lafal tersebut mengandung

hukum bacaan …..

e. mad lazim mukhaffaf harfi

f. mad lazim musaqqal harfi

g. mad lazim musaqqal kilmi

h. mad lazim mukhaffaf kilmi

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

144

Lampiran 30

Kunci Jawaban

Soal Turnamen Pertemuan Ke-1

1. A

2. C

3. C

4. B

5. B

6. C

7. B

8. B

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

145

Lampiran 31

Kunci Jawaban

Soal Turnamen Pertemuan Ke-2

1. C

2. C

3. D

4. B

5. D

6. A

7. A

8. C

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

146

Lampiran 32

Kunci Jawaban

Soal Turnamen Pertemuan Ke-3

1. C

2. D

3. B

4. D

5. A

6. A

7. D

8. B

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

147

Lampiran 33

Kelompok Belajar Model Teams Games Tournament

Nilai Kriteria Nilai Nama Kelompok

Belajar

75

Tinggi

Dede Rifani Hijau Muda

70 Siti Aisyah Hijau Tua

65 Ikbal Fikriansyah Biru

65 Reza Saputra Putih

65 Agus Dwi Ariyanto Ungu

65 Supriyanti Kuning

65

Rata-rata Atas

Neneng Pratiwi Hijau Muda

65 Ishma Nurul Ilahiyah Hijau Tua

65 Junita Ababil Biru

65 Kiki Hariyanto Putih

65 Radiyanto Ungu

60 Riyan Bagus Adi S Kuning

60

Rata-rata Bawah

Sutantri Hijau Muda

60 Aeni Ariyanti Hijau Tua

55 Yulia Kristina M Biru

55 Lalu Ilyas Putih

55 Muhammad Irfan Affandi Ungu

55 Syauqi Abdul Faqih Kuning

50

Rendah Atas

Kanti Fitriani Hijau Muda

45 Kholimatun Hasanah Hijau Tua

45 Indra Lesmana Biru

45 Muhammad Irfani Putih

45 Firdiansyah Putra Ungu

45 Ahmad Fauzan Kuning

40

Rendah Bawah

Sulistiati Nurfadilah Hijau Muda

40 Aulia Fitri Dinillah Hijau Tua

35 Muhammad Roma Biru

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

148

Lampiran 34

Kelompok Turnamen Model Teams Games Tournament

Kelompok Belajar

Hijau Muda

Dede Rifani

Neneng Pratiwi

Sutantri

Kanti Fitriani

Sulistiati Nurfadilah

Kelompok Belajar

Hijau Tua

Siti Aisyah

Ishma Nurul

Aeni Ariyanti

Kholimatun Hasanah

Aulia Fitri Dinillah

Kelompok Belajar

Biru

Ikbal Fikriansyah

Junita Ababil

Yulia Kristina M

Indra Lesmana

Muhammad Roma

Kelompok

Turnamen

Merah

Dede Rifani

Vs

Siti Aisyah

Vs

Ikbal F

Kelompok

Turnamen

Putih

Neneng P

Vs

Ishma Nurul

Vs

Junita Ababil

Kelompok

Turnamen

Kuning

Sutantri

Vs

Aeni A

Vs

Yulia K

Kelompok

Turnamen

Oren

Kanti F

Vs

Kholimatun

Vs

Indra L

Kelompok

Turnamen

Ungu

Sulistiati N

Vs

Aulia Fitri

Vs

M Roma

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

149

Kelompok Belajar

Putih

Reza Saputra

Kiki Hariyanto

Lalu Ilyas

Muhammad Irfani

Kelompok Belajar

Ungu

Agus Dwi Ariyanto

Radiyanto

Muhammad Irfan A

Firdiansyah Putra

Kelompok Belajar

Kuning

Supriyanti

Riyan Bagus Adi S

Syauqi Abdul Faqih

Ahmad Fauzan

Kelompok

Turnamen

Hijau Muda

Reza Saputra

Vs

Agus Dwi

Vs

Supriyanti

Kelompok

Turnamen

Hijau Tua

Kiki H

Vs

Radiyanto

Vs

Riyan Bagus

Kelompok

Turnamen

Biru Muda

Lalu Ilyas

Vs

M Irfan

Vs

Syauqi A

Kelompok

Turnamen

Biru Tua

M Irfani

Vs

Firdiansyah

Vs

Fauzan

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

150

Lampiran 35

Daftar Skripsi TGT Mahasiswa UIN Syahid Jakarta

No No. Panggil Nama Pengarang Judul Skripsi

1 6985 PMT t Malkan Santoso Pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe TGT (Teams-Games Tournament)

terhadap pemahaman konsep matematika

siswa

2 5930 IPA t Hafidah Yupitriani Peningkatan hasil belajar kimia siswa

dengan mengoptimalkan gaya belajar

melalui model pembelajaran TGT

(Teams Games Tournament) penelitian

tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

3 7214 IPA t Heru Siswoko Komparasi hasil belajar metode teams

games tournament (TGT) dengan Student

Teams Achievement Division (STAD)

pada sub konsep perpindahan kalor

4 5458 IPA t Zaenal Zhulfikri Pengaruh Pembelajaran Kooperatif

Metode TGT (Teams Games

Tournament) Terhadap Hasil Belajar

Fisika Pada Konsep Kalor : studi

eksperimen di MTS Islamiyah

Sawangan-Depok

5 5597 IPS t Agung Muzaky

Khoir

Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Melalui

Metode Pembelajaran Student Team

Achievment Division (STAD) Dengan Hasil

Belajar Sejarah Melalui Metode

Pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT)

6 4307 IPA t Perani Puteri

Habibi

Efektivitas pembelajaran metode TGT

(Teams Games Tournament) dan NHT

(Numberei Head Together) terhadap hasil

belajar Kimia siswa MAN 9 Pondok

Bambu Jakarta

7 7062 IPA t Robiatul Adawiyah Pengaruh pengintegrasian nilai pada

pembelajaran kimia dengan pendekatan

pembelajaran kooperatif teknik teams-games-

tournament (TGT) terhadap sikap siswa

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

151

(eksperimen di Madrasah Aliyah ali-

khairiyah Jakarta)

8 6042 IPS t Rizki Darmawanti Efektivitas pembelajaran ekonomi pada

materi pajak dengan model pembelajaran

teams games tournament (TGT) (penelitian

tindakan kelas di SMP N 87 Jakarta selatan)

9 7366 IPS t Zulhanita Perbandingan model pembelajaran

kooperatif tipe word square dan model

pemeblejaran kooperatif tipe teams

games tournament (TGT) untuk

meningkatkan hasil belajar sosialisasi

siswa (quasi experimen di SMA Islamic

Centre Tangerang)

10 6442 PBE t M. Sifa Sofwan Teaching simple past tense by using

teams games tournaments (TGT)

11 3782 IPA t Nina Arminia Perbandingan metode pembelajaran

kooperatif Teams Games Tournaments

(TGT) dan metode ceramah di Ma

Darunnajah

12 3904 PMT t Wida Hayati Pengaruh pembelajaran kooperatif metode

TGT (teams-games tounament terhadap

motivasi berprestasi matematika siswa di

MTsn 12 Jakarta)

13 7616 PMT t Syaiful Rohman Pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe teams games tournaments (TGT)

terhadap pemahaman konsep himpunan

siswa kelas VII SMP Negeri 187 Jakarta

14 7653 IPA t Ahmad Fauzi

Ridho

Penerapan model teams, games,

tournaments berbasis permainan kartu

untuk meningkatkan hasil belajar kimia

siswa

15 5638 PMT t Rita Hayati Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Teams Games Tournaments (TGT) untuk

mengurangi kecemasan Siswa Dalam Belajar

Matematika : penelitian tindakan kelas di

SMP Negeri 1 Depok

16 3090 PMT t Fitriah Efektivitas Pendekatan pembeljaran

kooperatif dengan metode TGT(teams-

Games-tuornaments) terhadap hasil

belajar matematika siswa : studi kasus

kelas 11 mts manaratul islam,Jakarta

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

152

Selatan

17 7983 IPS t Fitri Perbedaan model pembelajaran numbered

head together (NHT) dan teams games

tourbament (TGT) untuk meningkatkan

hasil belajar IPS siswa pada pokok

bahasan interaksi sosial kelas VII SMP

Nurul Hikmah Cipondoh kota Tangerang

18 7703 IPA t Hilda Nur Fitriani Perbandingan hasil belajar siswa antara

metode team games tournament dengan

number head together pada konsep

klasifikasi makhluk hidup (quasi

eksperiemn di STs Hidayatul Umam

Cinere)

19 4500 IPA t Rozana Perbandingan metode pembelajaran

kooperatif tipe team games tournament

(TGT) dengan tipe jigsaw terhadap

peningkatan penguasaan konsep biologi

siswa di Man 7 Jakarta

20 7433 IPS t Neneng Nuraeni Penerapan metode pembelajaran team

games tourament dalam meningkatkan

motivasi belajar sosiologi siswa

21 5201 IPA t Widiastuti

Purwanti Rahayu

Implementasi Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT Untuk Mencapai Ketuntasan

Belajar Siswa Pada Konsep Asam

Basa:sebuah penelitian tindakan kelas di

MA Annajah Jakarta

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

153

Lampiran 36

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah MTs Nur-Attaqwa

Jakarta Utara menerangkan bahwa:

Nama : Hilyatul Ulya

NIM : 107011000647

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Juni 1990

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Telah melakukan penelitian di MTs Nur-Attaqwa Jakarta Utara pada

tanggal 22 Januari sampai tanggal 12 Februari 2013. Dalam rangka menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams

Games Tournament terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa”.

Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Jakarta, 12 Februari 2013

Mengetahui,

H. M. Ali Muchtar, M.MPd

NIP. 19680911 200701 1 027

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

154

Lampiran 37

Lembar Uji Referensi

Nama : Hilyatul Ulya

NIM : 107011000647

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games

Tournament terhadap Prestasi Belajar Alquran

Hadis Siswa

No Judul dan Halaman Buku/Referensi Paraf

Pembimbing

1

BAB I

Hidayatullah Ahmad, Ensiklopedi Pendidikan Anak Muslim,

Terj. dari Mausu’atut Tarbiyatil ‘Amaliah lith Thifl oleh

Sari Narulita dan Umron Jayadi, (Jakarta: Fikr, 2008), Cet.

I, h. 18.

2 Kementrian Agama RI, Alquran, Tajwid dan Terjemahnya,

(Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema, 2010), h.

543.

3 Direktorat Jendral Pendidikan, Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional Tahun 2003, (Jakarta: Eko Jaya,

2003), Cet. I, h. 5.

4 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis

Multiple Intelligences di Indonesia, (Bandung: Kaifa,

2010), Cet. VII, h. 135.

5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan

Baru, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), Cet. VIII,

h. 182.

6 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan

Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), Cet. I, h. 208.

7 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. I, h. 20.

8 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-

Progresif: Konsep, Landasan, dan Impelemntasinya pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta:

Kencana, 2010), Cet. III, h. 22.

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

155

1

BAB II

W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media

Abadi, 2009), Cet. X, h. 59.

2 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan

Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), Cet. I, h. 229.

3 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-

Progresif: Konsep, Landasan, dan Impelemntasinya pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta:

Kencana, 2010), Cet. III, h. 15.

4 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. I, h. 12.

5 Direktorat Jendral Pendidikan, Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional Tahun 2003, (Jakarta : Eko Jaya,

2003), Cet. I, h. 7.

6 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis

Multiple Intelligences di Indonesia, (Bandung: Kaifa,

2010), Cet. VII, h. 135.

7 Trianto, op. cit., h. 17.

8 Manna‟ Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Alquran, Terj.

dari Mabahits fi Ulum Alquran oleh Mudzakir, (Jakarta:

Pustaka Litera Antar Nusa, 2007), h. 17.

9 Abduh Djalal, Ulumul Quran, (Surabaya: Dunia Ilmu,

2000), h. 31.

10 Rosihan Anwar, Ulumul Quran, (Bandung: Pustaka Setia,

2006), h. 8.

11 al-Qaththan, op. cit.,h. 23.

12 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadits, (Jakarta: Sinar Grafika,

2009), Cet. III, h. 3.

13 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem

Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2011), Cet. IV, h. 135.

14 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama

RI, Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Madrasah

Tsanawiyah, 2012, (www.pendis.kemenag.go.id).

15 Sanjaya, loc.cit.

16 Ibid., h. 136.

17 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama

RI, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab

Madrasah Tsanawiyah, 2012,

(www.pendis.kemenag.go.id).

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

156

18 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1988), Cet. I, h. 700.

19 Blog Kabar Pendidikan, Pengertian Prestasi Belajar, 2012,

(www.majalahpendidikan.com).

20 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, loc. cit.

21 Blog Kabar Pendidikan, loc. cit.

22 Sanjaya, op.cit., h. 13.

23 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer:

Suatu Tinjauan Konseptual Operasional , (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), Cet. II, h. 6.

24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan

Baru, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), Cet. VIII,

h. 132-139.

25 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan

Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet. III, h. 24-

35.

26 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. X, h. 59-62.

27 Ibid., h. 99.

28 Ibid., h. 100.

29 Ibid, h. 101.

30 Ibid, h. 107.

31 Ibid, h. 111.

32 Ibid, h. 114.

33 Ibid, h. 116.

34 Ibid, h. 118.

35 Ibid, h. 119-120.

36 Ibid, h. 76.

37 Sanjaya, op.cit., h. 194.

38 Trianto, op. cit., h. 58.

39 Etin Solihatin, Cooperatif Learning: Analisis Model

Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. I, h.

4.

40 Trianto, op. cit., h. 60-61.

41 Ibid., h. 58-59.

42 Sanjaya, op. cit., h. 249-250.

43 Ibid., h. 250-251.

44 Robert E. Slavin, Coopertive Learning; Teori, Riset, dan

Praktik, Terj. dari Cooperative Leraning: Theory, Research

and Practice oleh Nurulita, (Bandung: Nusa Media, 2009),

Cet. IV, h. 11.

45 Trianto, op. cit., h. 83.

46 Robert E. Slavin, op.cit., h. 166-167.

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

157

47 Ibid., h. 168.

48 Ibid., h. 175.

49 Ibid.

50 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, Loc. Cit.

51 Robert E. Slavin, op.cit., h. 86.

52 Ibid., h. 87.

53 Ibid., h. 90.

54 Ibid.

55 Ibid., h. 106.

56 Ibid., h. 121.

57 Ibid., h. 128.

58 Ibid., h. 129.

59 Ibid., h. 131.

60 Ibid., h. 135.

61 Ibid., h. 138.

62 Ibid., h. 123.

63 Ibid., h. 130.

64 Robert E. Slavin, loc.cit.

65 Ibid., h. 58-60.

1

BAB III

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan

Pendidikan: Teori-Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

Cet. II, h. 57-58.

2 Ibid., h.64-65.

3 Ibid., h. 157.

4 Donald Ary, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Terj.

dari Introduction to Research in Education oleh Arief

Furchan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), Cet. I, h. 337.

5 Zuriah, op.cit., h. 116.

6 Ibid., h. 119.

7 Ibid., h. 124.

8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. X, h. 93.

9 Ibid., h. 187-190

10 Ibid., h. 95.

11 Ibid., h. 219.

12 Ibid., h. 370.

13 Ibid. h. 371-372.

14 Ibid., h. 372.

15 Ibid., h. 385-386.

16 Ibid., h. 389-390.

17 Ibid., h. 389.

18 Firdaus, Statistik Pendidikan II.

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

158

19 Ibid.

20 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:

Rajawali Press, 2009), Cet. I, h. 278.

21 Ibid., h. 317.

Pembimbing:

Tanenji, MA

NIP. 19720712 199803 1 004

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

159

Kelompok Belajar 1

(Hijau Muda)

Kelompok Belajar 2

(Hijau Tua)

Kelompok Belajar 3

(Biru Muda)

Kelompok Belajar 4

(Putih)

Kelompok Belajar 5

(Ungu) Kelompok Belajar 6

(Kuning)

Kelompok Turnamen

(Merah)

Kelompok Turnamen

(Putih)

Kelompok Turnamen

(Ungu)

Kelompok Turnamen

(Oren)

Kelompok Turnamen

(Kuning)

Kelompok Turnamen

(Biru Muda)

Kelompok Turnamen

(Biru Tua)

Kelompok Turnamen

(Hijau Muda)

Kelompok Turnamen

(Hijau Tua)

Lampiran 38

Gambar NameTag Kelompok Belajar dan Kelompok Turnamen

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

160

Siswa yang sedang berusaha

memecahkan soal ice breaking

Suasana postest di kelas

eksperimen

Salah satu hasil presentasi kelas

pada materi hukum bacaan mad

Suasana belajar kelompok pada

kelompok hijau muda

Suasana

turnamen

kelompok putih

Perhitungan

skor kelompok

Pemberian reward pada

kelompok terbaik

Lampiran 39

Gambar Hasil Penelitian

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

161

BIODATA PENULIS

HILYATUL ULYA/ULIYA. Anak pertama dari Bapak H.

Mashuri Muchtar, Lc. dan Ibu Hj. Yayah Nurfathia. Lahir dan

dibesarkan di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1990. Menikah sejak

tahun 2011 dengan Husain Al-Adib dan Alhamdulillah baru

dikarunia seorang mujahid cilik yang bernama Abdullah Isy

Kareeman yang berumur 15 bulan dan janin 2 bulan. Ia

mengaku terinspirasi oleh Rahmah el-Yunusiyyah dan bercita-

cita menjadi tokoh pendidikan islam wanita yang sukses dan

andal memperbaiki kedudukan kaum wanita melalui pendidikan

modern yang berlandaskan ajaran islam dibawah keridhoan

Allah SWT.

Pendidikan formal ditempuh dari MI Nur-Attaqwa Jakarta Utara (1995-2001), MTs Al-

Zaytun Jawa Barat (2001-2004), dan MA Al-Zaytun Jawa Barat (2004-2007). Sekarang,

sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, sejak

tahun 2007.

Pendidikan non formal yang pernah ditempuh adalah program sertifikasi ICDL

(International Computer Driving Licence) dari NCC (National Computing Centre)

Education di Al-Zaytun Global Information and Communication Technology (AGICT)

pada tahun 2005 dan program sertifikasi ICCS (International Certificate in Computer

Studies) dari NCC (National Computing Centre) Education di Al-Zaytun Global

Information and Communication Technology (AGICT) pada tahun 2006.

Selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, organisasi yang

pernah diikuti adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) PAI, Departemen

Litbang dan Keilmuan sebagai staff ahli (2008-2009). Kemudian Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) komda FITK, divisi PSDM sebagai anggota (2008-2009).

Kegiatan yang pernah diikuti di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Program

Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(2007), Orientasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam di Cisarua Bogor (2007),

Program Character Building Guru Pendidikan Agama Islam di Depok (2008) dan Praktek

Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan (2011) .

Adapun pelatihan dan atau seminar yang pernah diikuti selama menempuh pendidikan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah yang

diselenggarakan oleh BEMJ PAI (2007), Seminar Membedah Gerakan Sesat NII KWIX

yang diselenggarakan oleh LDK UIN Syahid (2007), Latihan Kader-1 yang

diselenggarakan oleh HMI Komisariat Tarbiyah Ciputat (2008), Training Wisata Islam

Terpadu yang diselenggarakan oleh LDK Uin Syahid (2008), Training Public Speaking

for Teaching yang diselenggarakan oleh BEM FITK (2008), Seminar Nasional

Metodologi Pembelajaran Pemikiran Islam pada Tingkat Perguruan Tinggi yang

diselenggarakan oleh FITK UIN Syahid (2008), Talkshow Interaktif “brain, behavior,

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24744/3/HILYATUL... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP

162

beauty” yang diselenggarakan oleh Trainers Community Fakultas Psikologi UIN Syahid,

Pelatihan Menulis yang diselenggarakan oleh Forum Lingkar Pena Ciputat (2009),

Seminar Muslimah Pendidikan Kesehatan yang diselenggarakan oleh LDK UIN Syahid

(2009), Seminar Pengenalan Kepribadian yang diselenggarakan oleh IGTKI PGRI

(2009), Bedah Buku Sekolahnya Manusia yang diselenggarakan oleh BEMJ PAI (2010),

Pelatihan Pengembangan Kurikulum Dokumen 1 dan Dokumen 2 oleh IGTKI

PGRI (2012) dan beberapa seminar lainnya yang diselenggarakan oleh LDK UIN

Syahid dan BEMJ PAI.

Saat ini yang memiliki semboyan “Hidup Hanya Sekali, Jangan Salah Jalan” bertempat

tinggal di Jalan Pegangsaan Dua Km.4 No. 157 RT 03/03, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Ia dapat di hubungi melalui hp. 085692171262 dan bisa juga melalui email:

[email protected].