PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE …eprints.ums.ac.id/24744/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

16
PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN EXAMPLES NON EXAMPLES DITINJAU DARI GAYA BELAJAR VISUAL (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: RINA RODHIYAH A 420 090 119 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Transcript of PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE …eprints.ums.ac.id/24744/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE

AND PICTURE DAN EXAMPLES NON EXAMPLES DITINJAU

DARI GAYA BELAJAR VISUAL

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri

Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

RINA RODHIYAH

A 420 090 119

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

1

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE

AND PICTURE DAN EXAMPLES NON EXAMPLES DITINJAU

DARI GAYA BELAJAR VISUAL

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri

Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013)

Rina Rodhiyah, A 420 090 119. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013, 17 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang

diberi pembelajaran menggunakan metode Picture And Picture dan Examples Non

Examples ditinjau dari gaya belajar visual. Populasi dalam penelitian adalah semua

siswa kelas VII semester genap MTs Negeri Surakarta II tahun ajaran 2012/2013.

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas VII A1 sebagai kelas

eksperimen satu, kelas VII A2 sebagai kelas eksperimen dua dan kelas VII A3 sebagai

kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random

sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, angket dan

dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

variansi dua jalan yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari

hasil penelitian pada 𝛼 = 5%, diperoleh: (1) ada perbedaan efek penggunaan metode

pembelajaran terhadap prestasi belajar ekosistem, dengan Fhitung = 6,107 dan nilai

probabilitas 0,004, serta dari melihat rerata pada kelas eksperimen satu adalah 70,75,

kelas eksperimen dua adalah 78,36 dan kelas kontrol adalah 67,12, maka metode

pembelajaran Examples Non Examples lebih baik dari metode pembelajaran Picture And

Picture; (2) ada perbedaan pengaruh gaya belajar visual siswa yang rendah dan tinggi

terhadap prestasi belajar ekosistem, dengan Fhitung = 72,367 dan nilai probabilitas 0,000;

(3) ada korelasi yang signifikan antara gaya belajar visual dengan prestasi belajar siswa

yang diberi metode pembelajaran Picture And Picture dan Examples Non Examples,

dengan nilai r = 0,694 dan nilai probabilitas 0,000.

Kata kunci: Picture And Picture, Examples Non Examples, Gaya Belajar Visual

2

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan

masyarakat, oleh karena itulah diera global ini, pendidikan dituntut agar dapat

menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik. Sekolah sebagai institusi

pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran

sesuai tuntutan kebutuhan era global. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

oleh sekolah adalah melalui perbaikan pembelajaran.

Perbaikan pembelajaran diperlukan untuk menangani permasalahan

yang muncul di dunia pendidikan, salah satunya adalah masih banyaknya siswa

yang belum lulus dan mendapatkan nilai di bawah standar. Salah satu penyebab

yang memungkinkan munculnya permasalahan ini adalah kurang tepatnya

metode pembelajaran yang diterapkan disekolahan. Dalam proses

pembelajaran, secara general guru masih menggunakan metode ceramah dalam

mengajar, siswa hanya diberi kesempatan sebagai pendengar setia penjelasan

dari guru sehingga terjadi one way interaction yang menyebabkan suasana

pembelajaran menjadi membosankan dan menjadikan menurunnya minat siswa

untuk mengikuti proses pembelajaran. Menurunnya minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran dapat menyebabkan menurunnya hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan minat dan rendahnya hasil belajar siswa dalam

pelajaran biologi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan

pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk membelajarkan biologi,

khususnya materi ekosistem.

Beberapa metode pembelajaran yang penulis rasa tepat untuk

menerapkan aspek produk dan proses dalam pelajaran biologi, khususnya

materi ekosistem adalah Picture And Picture dan Examples Non Examples.

Metode pembelajaran Picture And Picture dan Examples Non Examples,

keduanya sama-sama menggunakan media pembelajaran berupa gambar.

Perbedaannya, jika Examples Non Examples menekankan pada analisis dan

diskripsi siswa terhadap gambar, sedangkan Picture And Picture menekankan

pada proses dan cara siswa berfikir dalam mengurutkan gambar yang tersedia.

3

Dalam penelitian Marta (2012), menyatakan bahwa penerapan

perpaduan model pembelajaran kooperatif Picture And Picture dan Talking

Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-7 SMA Negeri 1 Batu.

Sedangkan dalam penelitian Setyowati (2009), menyatakan bahwa model

pembelajaran Examples Non Examples dalam Numbered Heads Together

(NHT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas VII-

B SMP Negeri 2 Sukorejo, dengan tes akhir siklus meningkat dari sebelum

tindakan yaitu 71,43% menjadi 83,33% pada siklus I, kemudian meningkat lagi

menjadi 92,86% pada siklus II.

Selain metode pembelajaran, salah satu faktor internal yang dirasa

berpengaruh terhadap proses pembelajaran adalah gaya belajar. Gaya belajar

merupakan modalitas awal dalam belajar, yang meliputi modalitas visual,

auditorial dan kinestetik. Gaya belajar akan mempengaruhi penyerapan dan

kapasitas informasi yang diterima oleh siswa, penyerapan dan penerimaan

informasi akan lebih optimal jika pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai

dengan gaya belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis

mengadakan penelitian tentang penerapan metode pembelajaran Picture And

Picture dan Examples Non Examples Ditinjau dari Gaya Belajar Visual.

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan:

Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi

pembelajaran menggunakan metode Picture And Picture dan Examples Non

Examples ditinjau dari gaya belajar visual?

Berangkat dari perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara

siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode Picture And Picture dan

Examples Non Examples ditinjau dari gaya belajar visual.

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah, sebagai

berikut:

a. Memberikan informasi tentang pengaruh metode pembelajaran Picture And

Picture dan Examples Non Examples terhadap prestasi belajar ekosistem.

4

b. Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta

mendukung teori-teori yang telah ada.

c. Memberikan informasi tentang gambaran model pembelajaran yang sesuai

untuk membelajarkan materi ekosistem.

d. Sebagai bahan informasi tentang arti pentingnya gaya belajar yang dimiliki

siswa dalam penerimaan informasi.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen menggunakan rancangan

eksperimental desain faktorial, yaitu desain faktorial 2 x 3. Dalam hal ini,

dilakukan penelitian eksperimen melalui penerapan metode pembelajaran

Picture And Picture dan metode pembelajaran Examples Non Examples yang

ditinjau dari gaya belajar visual siswa, untuk selanjutnya dikontrol dan dilihat

pengaruhnya terhadap variabel yang lain yaitu prestasi belajar ekosistem.

Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri Surakarta II pada semester genap tahun

ajaran 2012/2013.

Dalam penelitian ini yang menjadi adalah seluruh siswa kelas VII MTs

Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013, yang terdiri dari 10 kelas.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga kelas, dua kelas

eksperimen untuk masing-masing metode Picture And Picture dan Examples

Non Examples serta satu kelas kontrol, yaitu VII A1, VII A2 dan VII A3 dengan

cluster random sampling.

Penelitian ini terdapat tiga jenis variabel yaitu variabel bebas yang

berupa metode pembelajaran Picture And Picture dan Examples Non

Examples, variabel moderator berupa gaya belajar visual dan variabel terikat

berupa prestasi belajar ekosistem siswa. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini ada tiga macam, yaitu: (1) dokumentasi untuk mendapatkan

daftar nama siswa kelas VII yang dijadikan sampel dan nilai semester gasal

siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013, (2) tes

berupa soal objektif untuk mendapatkan prestasi belajar kognitif siswa dan (3)

angket untuk mendapatkan skor gaya belajar visual.

5

Sebelum dilakukan penelitian, maka terlebih dahulu harus dilakukan

pengujian instrumen yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan alat evaluasi.

Uji coba instrumen dilakukan di kelas VII B MTs Negeri Surakarta II.

Instrumen yang diuji adalah instrumen pengambilan data, yaitu angket gaya

belajar visual siswa dan tes prestasi belajar siswa. Pengujian yang dilakukan

meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil uji coba tes instrumen diperoleh

24 soal valid dan 6 soal tidak valid, sedangkan hasil uji coba reliabilitas tes

instrumen diperoleh rhitung = 0,851 dengan rtabel = 0,304, karena r hitung > r tabel

berarti instrumen tes prestasi belajar reliabel. Hasil uji coba angket diperoleh

15 soal valid dan 10 soal tidak valid, sedangkan hasil uji coba reliabilitas

angket diperoleh rhitung = 0,794 dengan rtabel = 0,304, karena r hitung > r tabel berarti

instrumen angket gaya belajar visual reliabel.

Setelah diperoleh prestasi belajar siswa dari posts test, selanjutnya

dilakukan uji analisis statistik untuk menguji hipotesis, tetapi sebelumnya perlu

dilakukan uji prasyarat, meliputi: uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji

prasyarat menyatakan bahwa data normal dan homogen, sehingga dilakukan uji

statistik parametrik menggunakan uji ANAVA dua jalan dan uji lanjut dengan

uji Pos Hoc Test dengan menggunakan metode scheffe, dikarena jumlah n-nya

tidak sama dan dengan taraf signifikan 5%.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Prestasi belajar aspek kognitif, diperoleh dari pembelajaran dengan

metode Picture And Picture, metode Examples Non Examples dan kelas

kontrol ditinjau dari gaya belajar visual pada materi ekosistem, dapat dilihat

sebagai berikut:

a. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Metode Pembelajaran

Pada tabel 1 dapat dilihat perolehan prestasi belajar menggunakan

metode Picture And Picture yang tertinggi 94 dan terendah 50 dengan

nilai rata-rata sebesar 70,75, prestasi belajar menggunakan metode

6

Examples Non Examples yang tertinggi 96 dan terendah 50 dengan rata-

rata sebesar 78,36 dan prestasi belajar kelas kontrol yang tertinggi 88 dan

terendah 34, dengan nilai rata-rata sebesar 67,12.

Tabel 1. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Metode Pembelajaran

Nilai kognitif Picture And

Picture

Examples Non

Examples

Kelas

Kontrol

Tertinggi

Terendah

Rata-rata

94

50

70,75

96

50

78,36

88

34

67,12

b. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual

Pada tabel 2 Dapat dilihat perolehan prestasi belajar siswa yang

memiliki gaya belajar visual rendah yang tertinggi 84 dan terendah 34

dengan rata-rata 63 dan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar

visual tinggi yang tertinggi 96 dan terendah 63 dengan rata-rata 81,53.

Tabel 2. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual

Nilai kognitif Gaya Belajar Visual

Rendah Tinggi

Tertinggi

Terendah

Rata-rata

84

34

63

96

63

81,53

Dari data yang diperoleh, kemudian dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji normalitas untuk prestasi belajar ditinjau dari metode

pembelajaran Picture And Picture, Examples Non Examples serta kelas

kontrol, nilai probabilitasnya > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

data prestasi belajar dalam penelitian ini berdistribusi normal. Sedangkan,

prestasi belajar ditinjau dari gaya belajar visual rendah dan tinggi, nilai

probabilitasnya > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi

belajar dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian dilakukan uji

homogenitas, hasil uji homogenitas diperoleh nilai probabilitas 0,637 >

0,05; maka H0 diterima, yang berarti bahwa varian variabel prestasi belajar

adalah sama (homogen) sehingga memenuhi persyaratan analisis data

varian, dengan demikian proses analisis varian dapat dilanjutkan.

7

Berdasarkan uji persyaratan yang sudah dipaparkan di atas, maka

dalam pengambilan keputusan dari hipotesis yang telah diajukan, uji analisis

yang penulis gunakan adalah uji ANAVA dua jalan. Ringkasan hasil uji

ANAVA dua jalan dari data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Tabel Uji ANAVA Dua Jalan

Source

Type III

Sum of

Squares

df Mean

Square F Sig.

Corrected Model 7819,763(a) 5 1563,953 18,514 0,000

Intercept 400631,392 1 400631,392 4742,614 0,000

GB_visual 6113,203 1 6113,203 72,367 0,000

Metode 1031,716 2 515,858 6,107 0,004

Error 6082,186 72 84,475

Total 418542,000 78

Corrected Total 13901,949 77

Dari tabel 3 pada kolom source baris Metode diperoleh bahwa Fhitung

adalah 6,107 dengan probabilitas 0,016. Oleh karena probabilitas 0,004 <

0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan prestasi belajar

antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan Picture And Picture

dan Examples Non Examples. Pada kolom source baris GB_visual diperoleh

bahwa Fhitung adalah 72,367 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena

probabilitas 0,000 < 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada

perbedaan pengaruh gaya belajar visual siswa yang rendah dan tinggi

terhadap prestasi belajar siswa.

Khusus untuk hipotesis ketiga, dilakukan uji korelasi menggunakan

pearson correlation. Dari hasil analisis korelasi diperoleh nilai probabilitas

0,000 < 0,05, maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada hubungan (korelasi)

yang signifikan antara gaya belajar visual dan prestasi belajar. Korelasi

antara gaya belajar visual dan prestasi belajar menghasilkan angka 0,694.

Angka tersebut menunjukkan kuatnya korelasi antara gaya belajar visual

dengan prestasi belajar karena nilai r di atas 0,5. Sedangkan tanda “+”

menunjukkan bahwa semakin tinggi gaya belajar visual maka akan semakin

tinggi prestasi belajarnya.

8

Dikarenakan ada H0 yang ditolak, maka dilakukan uji lanjut ANAVA

dua jalan, untuk metode pembelajaran, menggunakan metode Pos Hok Test

dan uji yang digunakan adalah uji Scheffe, sedangkan untuk gaya belajar,

menggunakan metode Pairwise Comparisons.

Tabel 4. Uji Post Hoc Test

(I)

Metode

(J)

Metode

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Upper Bound Lower Bound

PNP ENE -7,61(*) 2,529 ,014 -13,93 -1,29

Kontrol 3,63 2,529 ,362 -2,69 9,95

ENE PNP 7,61(*) 2,529 ,014 1,29 13,93

Kontrol 11,24(*) 2,600 ,000 4,74 17,74

Kontrol PNP -3,63 2,529 ,362 -9,95 2,69

ENE -11,24(*) 2,600 ,000 -17,74 -4,74

Dari kolom signifikansi PNP dan ENE dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas adalah 0,014 < 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada

perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran

menggunakan Picture And Picture dan Examples Non Examples dan karena

nilai Mean Difference-nya bernilai negatif, maka dapat disimpulkan bahwa

rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan

Examples Non Examples lebih baik daripada yang diberi pembelajaran

menggunakan Picture And Picture.

Dari kolom signifikansi PNP dan Kontrol dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas adalah 0,362 > 0,05; maka H0 diterima, yang berarti bahwa

tidak ada perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi

pembelajaran menggunakan Picture And Picture dengan kelas kontrol.

Dari kolom signifikansi ENE dan Kontrol dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas adalah 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada

perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran

menggunakan Examples Non Examples dengan kelas kontrol dan karena

nilai Mean Difference-nya bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa

rata-rata prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan

Examples Non Examples lebih baik daripada kelas kontrol.

9

Tabel 5. Uji Pairwise Comparisons

(I)

GB_visual

(J)

GB_visual

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.(a)

95% Confidence Interval

for Difference(a)

Upper

Bound

Lower

Bound

rendah tinggi -17,834(*) 2,096 ,000 -22,014 -13,655

tinggi rendah 17,834(*) 2,096 ,000 13,655 22,014

Pada kolom Mean Difference atau perbedaan rata-rata diperoleh angka

-17,834; angka ini berasal dari mean gaya belajar visual rendah dan tinggi,

sedangkan pada kolom 95% Convidence Interval; terlihat range perbedaan

mean tersebut berkisar -22,014 sampai -13,655. Berdasarkan nilai

probabilitas: jika probabilitas > 0,05; maka H0 diterima sedangkan jika

probabilitas < 0,05; maka H0 ditolak. Dari kolom signifikansi dapat dilihat

bahwa nilai probabilitas adalah 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti

bahwa ada perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang memiliki gaya

belajar visual rendah dan tinggi dan karena Mean Difference-nya bernilai

negatif, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa yang

memiliki gaya belajar visual tinggi lebih baik dari pada yang memiliki gaya

belajar visual rendah.

2. Pembahasan

Hasil uji hipotesis pada taraf signifikan 5% diketahui bahwa terdapat

perbedaan efek penggunaan metode pembelajaran ditinjau dari gaya belajar

visual terhadap prestasi belajar ekosistem. Kondisi ini dapat disajikan dalam

tabel rerata prestasi belajar dan gaya belajar visual siswa serta gambar grafik

interaksi antara metode pembelajaran dan gaya belajar visual sebagai

berikut:

Tabel 6. Rerata Prestasi Belajar dan Gaya Belajar Visual

Kelas Gaya Belajar Visual Rerata

Marginal Rendah Tinggi

Eksperimen 1 63,067 79,615 71,341

Eksperimen 2 66,818 87,429 77,123

Kontrol 59,929 76, 273 68,101

Rerata Marginal 63,271 81,106

10

Gambar 1. Grafik Korelasi Antara Gaya Belajar Visual dan Prestasi Belajar Siswa

Uji perbedaan prestasi belajar ekosistem menggunakan metode

Picture And Picture dan Examples Non Examples, pada tabel Tests of

Between-Subjects Effects nilai Fhitung = 6,107 dengan nilai probabilitas (sig.)

= 0,004. Oleh karena sig. < 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada

perbedaan pengaruh antara metode Picture And Picture dengan Examples

Non Examples terhadap prestasi belajar atau boleh dikatakan metode

pembelajaran memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

Hasil analisis data pada penelitian ini, diperoleh rerata marginal

sebesar 71,341 untuk kelas eksperimen satu (Picture And Picture) dan nilai

rerata marginal siswa sebesar 77,123 untuk kelas eksperimen dua (Examples

Non Examples). Dengan membandingkan rerata marginal kedua kelas

eksperimen tersebut, dapat dilihat bahwa metode Examples Non Examples

memiliki rerata marginal yang lebih tinggi dari pada metode Picture And

Picture, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Examples Non

Examples lebih baik dari pada metode Picture And Picture.

Kesimpulan ini didukung oleh penelitian Saiffudin (2012), yang

menyebutkan hasil belajar siswa diperoleh thitung sebesar 2,904 dan ttabel

sebesar 2,00; yang berarti thitung > ttabel, hal ini menunjukkan bahwa metode

Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

GB_visual

tinggirendah

Es

tim

ate

d M

arg

ina

l M

ea

ns

90

80

70

60

Kontrol

Eksperimen 2 (ENE)

Eksperimen 1 (PNP)

Metode

Estimated Marginal Means of Prestasi

11

standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika siswa kelas X TKJ

di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo.

Pengambilan keputusan dalam uji hipotesis kedua berdasarkan hasil

uji analisis ANAVA dua jalan menunjukkan bahwa, uji perbedaan prestasi

belajar ekosistem siswa yang mempunyai gaya belajar visual tinggi dan

rendah, pada tabel Tests of Between-Subjects Effects nilai Fhitung = 72,367

dengan nilai probabilitas (sig.) = 0,000. Oleh karena sig. < 0,05; maka H0

ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan pengaruh antara siswa yang

mempunyai gaya belajar visual tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar,

atau gaya belajar visual memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi

belajar.

Hasil analisis data pada penelitian ini, diperoleh rerata marginal

sebesar 63,271 untuk siswa yang mempunyai gaya belajar visual rendah dan

rerata marginal sebesar 81,101 untuk siswa yang mempunyai gaya belajar

visual tinggi. Dengan membandingkan rerata marginal kedua kategori gaya

belajar visual tersebut, dapat dilihat bahwa siswa yang mempunyai gaya

belajar visual tinggi memiliki rerata marginal yang lebih tinggi dari pada

siswa yang mempunyai gaya belajar visual rendah. Dengan melihat hal

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai gaya

belajar visual tinggi dapat menyerap informasi lebih banyak dari pada siswa

yang mempunyai gaya belajar rendah, sehingga menyebabkan prestasi

mereka lebih tinggi.

Kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan penjelasan Bobbi DePorter

(2011) yang mendefinisikan gaya belajar merupakan kombinasi bagaimana

seseorang menyerap lalu mengatur dan mengolah informasi. Setiap orang

memiliki modalitas awal untuk menyerap sebuah informasi, yaitu:

modalitas visual, auditorial atau kinestetik. Ketiga macam modalitas

tersebut dimiliki oleh setiap orang, akan tetapi hanya akan ada salah satu

modalitas yang menjadi dominanya.

Dalam metode pembelajaran Picture And Picture dan Examples Non

Examples ini, mengandung unsur-unsur yang dapat membantu pelajar visual

12

dalam menangkap informasi, sehingga informasi biasa diterima dengan

maksimal yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa. Dalam penelitian Sunarno (2012), menyatakan bahwa terdapat

pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika,

sedangkan dalam penelitian Wulandari (2011), menyatakan bahwa siswa

dengan gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar kognitif yang lebih

baik daripada siswa dengan gaya belajar auditorial dan kinestetik pada

materi pokok laju reaksi, sedangkan untuk prestasi afektif tidak ada

perbedaan diantara ketiga gaya belajar tersebut.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada

perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang memiliki gaya

belajar visual rendah dan tinggi. Prestasi belajar siswa yang mempunyai

gaya belajar visual tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai gaya

belajar visual rendah.

Pada hasil analisis correlations antara gaya belajar visual dan prestasi

belajar diperoleh nilai probabilitas 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak yang

berarti bahwa ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara gaya belajar

visual dan prestasi belajar siswa.

Gambar 1 menunjukkan adanya korelasi antara gaya belajar visual dan

prestasi belajar siswa, hal tersebut dapat dilihat dati ketiga pola grafik yang

menunjukkan bahwa semakin tinggi gaya belajar visual siswa, maka

semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa semua siswa yang memiliki gaya belajar visual tinggi, baik pada

kelas eksperimen satu, eksperimen dua maupun kelas kontrol, memiliki

prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki gaya belajar

visual rendah atau bisa dikatakan hampir tidak ada siswa yang memiliki

gaya belajar visual rendah mendapatkan prestasi belajar yang lebih tinggi

dari pada siswa yang memiliki gaya belajar visual tinggi.

13

D. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, dengan mengacu pada hipotesis = 5% yang telah

dirumuskan, dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan prestasi belajar

antara siswa yang diajar menggunakan metode Picture And Picture dan

Examples Non Examples ditinjau dari gaya belajar visual. Metode

pembelajaran Examples Non Examples lebih baik dibandingkan dengan metode

pembelajaran Picture And Picture, dapat dilihat pada rata-rata prestasi belajar:

kelas dengan metode Picture And Picture = 70,75; kelas dengan metode

Examples Non Examples = 78,36 dan kelas kontrol = 67,12. Sedangkan gaya

belajar visual tinggi lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dari pada

gaya belajar visual rendah, dapat dilihat pada rata-rata prestasi belajar: gaya

belajar visual rendah = 63 dan gaya belajar visual tinggi = 81,53. Dari hasil

menjawab hipotesis tiga, juga diperoleh bahwa ada korelasi yang signifikan

antara gaya belajar visual dan hasil belajar siswa yang diberi metode

pembelajaran Picture And Picture dan Examples Non Examples.

Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa hal yang penulis sarankan

antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memilih metode pembelajaran

yang tepat dalam mengajar materi ekosistem, salah satunya metode

pembelajaran Examples Non Examples.

2. Siswa dapat mengetahui gaya belajar mereka, sehingga dapat membantu

siswa untuk lebih bisa menangkap informasi yang disampaikan dalam

setiap kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi peneliti lain yang tertarik pada fokus yang sama atau serupa,

hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini dan melakukan

perbandingan dengan metode pembelajaran yang lebih variatif.

E. DAFTAR PUSTAKA

DePorter, Bobbi dan Mike Henacki. 2011. Quantum Teaching. Bandung:

Kaifa.

14

Marta, Nofi Diana Eka. 2012. Penerapan Perpanduan Model Pembelajaran

Kooperatif Picture And Pivture Dan Talking Stick Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X-7 Di SMA

Negeri 1 Batu. Jurnal Skripsi. http://library.um.ac.id/ptk/index.php?

mod=detail&id=54765. Diunduh tanggal 27 Novembar 2012.

Saifuddin , Ulinnuha A. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Menggunakan Metode Example Non Example Pada Standar

Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika. Jurnal Pendidikan

Teknik Elektro-Vol 2 Nomer 1 (2013).

http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/jurnal-pendidikan-teknik-

elektro/abstrak/987/pengembangan-perangkat-pembelajaran-

menggunakan-metode-example-non-example-pada-standar-

kompetensi-menerapkan-dasar-dasar-elektronika. Diunduh tanggal 30

Maret 2013.

Setyowati, Meirina Dwita. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model

Examples Non Examples dalam Numbered Heads Together (NHT)

untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

VII-B SMP Negeri 2 Sukorejo Pasuruan. Jurnal Skripsi.

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48372. Diunduh

tanggal 27 Novembar 2012.

Sunarno, Widha. 2012. Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Dengan

Menggunakan Metode Demonstrasi Diskusi Dan Eksperimen Ditinjau

Dari Kemampuan Verbal Dan Gaya Belajar. Jurnal Inkuiri-ISSN:

2252-7893, Vol 1, No. 2, 2012 (hal 132-141).

http://jurnal.pasca.uns.ac.id. Diunduh tanggal 30 Maret 2013.

Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik Dan

Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS.

Wulandari, Dyah. 2011. Pembelajaran Kimia Berwawasan Cet

(Chemoedutainment) Dengan Eksperimen Menggunakan

Laboratorium Virtuil Dan Riil Ditinjau Dari Gaya Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Siswa (Pokok Materi Laju Reaksi dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhinya Pada Siswa Kelas XI Semester I SMA N 2

Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012). Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2

No. 1 Tahun 2013. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/

article/download/492/pdf. Diunduh tanggal 30 Maret 2013.