NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… ·...

142
NAMA PENGARANG Mutiara andita JUDUL BUKU Bunga yang kesepian Penerbit Nama Penerbit (Nulisbuku.com)

Transcript of NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… ·...

Page 1: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

NAMA PENGARANG

Mutiara andita

JUDUL BUKU

Bunga yang kesepian

Penerbit

Nama Penerbit

(Nulisbuku.com)

Page 2: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

JUDUL BUKU

Oleh: (Mutiara andita)

Copyright © 2010 by (Mutiara andita)

Penerbit

(Nulisbuku)

(Website)

([email protected])

Desain Sampul:

(Mutiara andita)

Diterbitkan melalui:

www.nulisbuku.com

Page 3: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Ucapan Terimakasih:

Syukur kepada Alllah SWT Semesta Alam dan sholawat atas

Baginda Rassulullah Muhammad SAW. Terima kasih kedapa

kedua orang tuaku yang selalu mendukung saya.

Terima kasih buat teman-teman di komunitas menulis, terima

kasih atas dukungan dan apresiasinya.

Semoga buku ini dapat menjadi bacaan yang menghibur.

Page 4: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

prolog

Di malam yang cerah ini ada remaja yang berdiri di balkon kamar nya. Dia adalah Adinda Putri Alexs. Anak tunggal dari Deri Alexs dan Diana Alexs. Adinda menatap langit malam yang di hiasi begitu banyak bintang. Adinda menarik nafas nya panjang.

Angin pun berhembus dengan lembut. Adinda memejamkan matanya untuk merasakan angin yang menghapus wajah nya. Adinda kembali ke dalam kamar nya. Mengambil obat tidur. Lalu meminum 2 butir. Setelah itu Adinda terlelap dan semua nya gelap.

Page 5: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

chapter 1

Hari ini adalah hari pertama Adinda masuk sekolah SMA Harapan. Adinda bangun pukul 06:00 pagi. langsung menuju kamar mandi untuk bersiap. Setelah selesai berpakaian Adinda turun ke bawah untuk sarapan. Lagi-lagi Adinda sarapan sendiri karena orang tua nya yang selalu sibuk dengan kerjaan nya.

"Bik adinda berangkat dulu yah" kata Adinda setelah selesai sarapan.

"Iya non hati-hati" kata bik Yati sambil tersenyum.

Bik Yati itu pembantu kepercayaan keluarga Adinda. Dari masih kecil Adinda bersama bik Yati dan juga Oma nya. Adinda sudah menganggap bik Yati sebagai keluar nya sendiri. Setelah itu Adinda pergi dengan motor ninja nya ke sekolah baru. Karena masih terlalu pagi Adinda santai membawa motor nya.

Saat sampai di sekolah Adinda menjadi pusat perhatian siswa SMA Harapan karena kecantikan Adinda. Adinda tidak memperdulikan tatapan mereka yang melihat nya. Adinda langsung mengelilingi sekolah dengan wajah datar nya seperti biasa. Saat sedang mengelilingi sekolah tiba-tiba Adinda di tabrak seseorang. Orang yang menabrak Adinda pun terjatuh.

"Lo gak papa?" tanya Adinda sambil menolong cewek yang menabrak nya.

"Enggak. Gue minta maaf karena nabrak lo. Tadi gue sedang buru-buru" kata cewek itu lalu membersihkan rok nya yang kotor.

"Iya gak masalah" balas Adinda dengan wajah datar nya.

Page 6: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Nama lo siapa? Nama gue Salsabila Pranata, panggil aja Salsa" kata nya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan nya.

"Adinda putri" kata Adinda membalas uluran tangan Salsa.

Dari dulu Adinda tidak pernah memakai marga nya. Entah kenapa dia tidak suka dengan marga itu. Karena Oma nya juga tidak pernah memakaikan marga itu di belakang nama diri nya.

"Lo anak baru?" tanya Salsa yang hanya di balas anggukan oleh Adinda.

"Boleh gak gue jadi teman lo?" tanya Salsa antusias.

Dari dulu Adinda jarang punya teman bahkan tidak ada. Adinda hanya memiliki sahabat masa kecil yang pergi ke Jerman meninggalkan nya di sini. Sudah lama Adinda gak pernah kontakkan lagi dengan Dia.

Tapi kalau Adinda mencoba punya teman lagi gak papa kan?

"Iya gue mau jadi teman lo" kata Adinda masih dengan wajah datar nya.

"Yaudah yuk keliling sekolah" ajak Salsa yang hanya di balas anggukan oleh Adinda.

Adinda dan Salsa pun langsung berjalan jalan mengelilingi sekolah. Tiba-tiba bel berbunyi menandakan murid SMA Harapan harus baris dan setelah itu murid baru akan melaksanakan Mos. Adinda sangat malas untuk melaksanakan Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta dalam baris dan tidak mengikuti Mos.

Page 7: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Kita gak usah baris" ajak Adinda

"Tapi nanti ketahuan gimana?" kata Salsa sedikit takut.

"Udah gak papa" kata Adinda menenangkan. "kalau gak mau gak masalah biar gue sendiri" lanjut Adinda.

"Gue ikut lo" kata Salsa dengan cepat.

Adinda dan Salsa pun langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Saat sedang asik makan tiba-tiba ada yang teriak dari depan kantin.

"Ehh lo berdua ngapain di sini?! Bukan nya baris malah nongkrong di sini" kata cowok yang berdiri depan kantin.

"Kita lagi makan lah. Gak liat apa?" kata Salsa masih fokus pada makanannya.

"Lo berdua gue hukum bersiin gudang" kata cowok yang teriak tadi.

"Ogah. Emang lo siapa?" kata Adinda dengan ketus.

"Gue ketos di sini" kata tuh cowok.

"Ketos aja songong" balas Adinda dengan wajah datar nya.

"Mau gue tambahi hukuman buat lo?" tanya tuh ketos dengan tampang menyebalkan bagi Adinda.

"Iya gue bersihin. yuk sa" kata Adinda dengan malas.

Page 8: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Setelah itu Adinda dan Salsa mengikuti ketos menuju gudang.

Di gudang..

"Astaga din tuh ketos ganteng juga yah" kata Salsa heboh.

"B aja" kata Adinda sambil membersihkan barang yang berdebu.

"Nyesel banget gue tadi ngelawan nya. Ganteng gitu di bilang biasa aja dasar aneh" kata Salsa sewot.

"Emang B aja sih. Udah lanjut kerja nya entar tuh ketos marah" kata Adinda sambil lanjut bersihin gudang.

Adinda dan Salsa pun membersihkan gudang sampai bel istirahat berbunyi.

"Akhirnya bersih juga" kata Adinda sambil memegang pinggang nya.

"Iya capek banget dah. Ini gudang kotor amat, gak pernah di bersihin apa?" kata Salsa sambil senderan di bangku.

"Kantin yuk sa" ajak Adinda.

"Yuk lah laper gue karena habis ngebersihin nih gudang. Tapi kita cari kelas dulu aja din" ajak Salsa yang hanya di balas

Page 9: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

anggukan dari Adinda.

Adinda dan Salsa pun mencari kelas mereka menemukan kelas yang berada di X Ipa-2 dan ternya mereka satu kelas. Tapi Adinda tidak duduk dengan Salsa. Salsa duduk di depan Adinda karena Adinda ingin duduk sendiri di belakang. Setelah menemukan kelas Adinda dan Salsa langsung menuju kantin.

kantin....

Saat sampai di kantin Adinda dan Salsa pun memilih tempat duduk paling pojok. Itu atas pilihan Adinda.

"Mau pesan apa din? Biar gue yang pesan kan" tanya Salsa.

"Jus jeruk sama nasi goreng satu" pesan Adinda.

"Oke tunggu bentar" kata Salsa lalu pergi untuk memesan.

Setelah menunggu 5 menit Salsa pun datang dengan membawa makanan yang di pesan. Adinda dan Salsa makan dalam diam. Saat asik makan tiba-tiba kantin yang tadinya hening berubah menjadi berisik.

"Ada apa?" tanya Adinda bingung.

"Lihat tuh di depan kantin ada ketos" kata Salsa sambil melihat ke arah depan kantin.

Ketos dan juga teman nya jalan mendekat ke arah meja Adinda dan Salsa. Yang membuat Salsa salah tingkah.

"Astaga din gue mimpi gak nih di datangi sama cogan?" kata Salsa heboh yang di tatap malas oleh Adinda.

Page 10: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda sama sekali tidak peduli dengan mereka. Dia lebih memilih melanjutkan makan nya. Saat mereka berjalan ke arah meja Adinda banyak murid wanita yang menatap sinis ke arah mereka berdua.

"Boleh gabung?" tanya salah satu dari mereka.

"Boleh-boleh" kata Salsa dengan cepat sambil tersenyum manis.

Adinda menatap Salsa dengan kesal sambil terus melanjut kan makan nya tanpa peduli ada cogan di depan.

"Kenali nama gue Alvano Williams ketos di sini" kata Al.

"Gue Leon Bramasta" Leon.

"Gue Doni dan ini Dino" Doni.

"Gue bisa kenali diri gue sendiri Doni" kata Dino tak terima.

"Udah-udah. Pesan sana Dino" kata Leon melerai.

"Pesan paan?" tanya Dino kesal.

"Bakso sama es teh" kata Leon.

"Samain aja" kata Al dan Doni barengan.

Doni pun pergi untuk memesan dengan perasaan jengkel.

"Ehh Btw nama kalian siapa?" tanya Doni.

"Gue Salsabila Pranata" kata Salsa mengenalkan diri.

Page 11: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Adinda" kata Adinda singkat sambil mengaduk ngaduk jus nya.

"Kalian dah siap ngebersihin gudang nya?" tanya Al.

"Udah" kata Adinda dengan wajah datar nya.

"Kalian berdua kenapa di hukum sama nih orang?" tanya Doni sambil menunjuk Al.

Dino pun datang dengan membawa pesanan mereka.

"Nih pesanan kalian" kata Dino sambil meletakan makanan nya.

"karena gak ikut mos" kata Salsa lalu meminum jus nya.

"Kalau nih ketos jahat bilang aja sama bebeb Dino" kata Dino sambil melihat Salsa dan tersenyum jahil.

"Idih" kata Salsa bergidik ngeri.

"Kan jadi takut dia. Ayo lo Dino" kata Doni menakut-nakuti.

Dino pun langsung mengerucutkan bibir nya ke depan dan mereka pun tertawa kecuali Adinda dan Salsa.

"Balik yuk sa" ajak Adinda lalu keluar dari kantin.

"Dia emang gitu?" tanya Leon heran dengan sikap Adinda.

"Iya kak dia emang gitu, dingin. Dari pertama masuk Adinda aja gak pernah menampilkan ekspresi sama sekali hanya wajah datar nya saaja yang ada" kata Salsa yang juga bingung dengan Adinda.

Page 12: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Yaudah kalau gitu aku balik yah kak, dah" kata Salsa lalu keluar dari kantin dan mengejar Adinda yang meninggal kan nya.

menarik-kata salah satu cowok yang ada di antara mereka.

Bel pulang pun berbunyi bel yang sedari tadi di tunggu seluruh murid. Rasa nya Adinda ingin cepat-cepat pulang untuk mengistirahat kan tubuh nya. Adinda langsung menuju parkiran untuk mengambil motor ninja nya. Kalau Salsa sudah pulang dari tadi di jemput sama sopir nya.

Adinda langsung mengambil motor nya dan langsung melesat menuju rumah nya. Adinda membawa motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata. Sesampai nya di rumah Adinda langsung menaruh motor ke garasi rumah nya lalu langsung menuju ke dalam rumah.

Tapi saat Adinda baru saja ingin membuka pintu rumah nya Adinda mendengar suara gaduh dari dalam rumah nya. Dengan cepat Adinda membuka pintu nya dan di dalam rumah nya sudah terjadi pertengkaran ke dua orang tua nya.

"Siapa perempuan itu HAh?!" tanya Diana mama Adinda dengan membentak papa nya Deri.

"Dia bukan siapa-siapa aku" kata Deri membela diri.

"Alah itu alasan kamu Saja!" kata Diana sambil terus mendorong

Page 13: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Deri ke belakang.

"Dia Bukan Siapa-Siapa Aku!" kata Deri dengan meninggikan suara nya.

Kini kesabaran Deri telah habis dan tiba-tiba Deri membanting vas kesayangan Diana. Adinda yang awal nya hanya mematung di depan pintu pun langsung menghampiri mama nya yang syok.

"Papa apa-apaan HaH!" kata Adinda sedikit meninggikan suara nya.

"Kalian berdua itu sama saja" kata Deri sambil menunjuk Adinda dan Diana bergantian.

"Enggak dia itu sama seperti mu" kata Diana menyalahkan Deri.

"Kamu mendidik anak itu tidak becus. Lihat dia sekarang gak punya sopan santun sama orang tua nya sendiri" kata Deri menyalahkan Diana.

"Kamu juga gak--" kata Diana yang langsung di potong oleh Adinda.

"Udah STOP! Kalian bilang aku gak punya sopan santun? Sejak kapan kalian mengajarkan ku sopan santun. Bahkan kalian lebih mementingkan kerjaan di bandingkan aku hahaha....." kata Adinda yang di akhiri dengan tertawa hambar.

Setelah mengatakan itu Adinda langsung lari menuju kamar nya. Adinda sudah tidak tahan lagi membendung air mata nya. Rasanya dada Adinda terlalu sesak. Saat sampai di kamar Adinda ingin menuju samping tempat tidur nya. Tapi sebelum itu tangan Adinda tidak sengaja terkena sudut meja yang tajam.

Page 14: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Kini darah segar pun keluar dari tangan Adinda dan berceceran di lantai kamar nya. Adinda langsung menuju kamar mandi. Lalu menghidupkan keran air dan Adinda duduk di bawah nya. Adinda menangis sejadi jadi nya tidak memperdulikan tangan nya yang terluka. Kini darah yang keluar dari tangan Adinda pun bercampur dengan air yang mengalir.

Page 15: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 2

Aku memakai sebuah topeng ini untuk Menemui kalian. Aku tidak akan melepas Topeng ini kecuali saat aku sendirian.

Adinda~

Setelah selesai menangis Adinda mengganti pakaian nya dan langsung menuju balkon kamar nya untuk melihat bintang dan menghirup udara malam.

"Oma adinda rindu sama oma. Rasa nya sangat sakit melihat mereka berdua selalu bertengkar. Bahkan gue lupa kapan terakhir kali nya gue ketawa bareng orang tua gue" kata Adinda bermonolog.

Tanpa izin dari Adinda air mata Adinda kembali membasahi pipi nya yang putih. Adinda dengan cepat menghapus air mata nya. Karena hari semakin larut Adinda memutuskan masuk ke dalam kamar nya untuk memasuki alam mimpi yang lebih indah dari kenyataan.

Pagi ini seorang gadis yang mulai terbangun dari tidur nyenyak nya. Dan mulai mengerjap-ngerjap kan mata nya untuk menetralkan cahaya yang masuk.

"uhmm..... jam berapa ini?" tanya Adinda kepada diri sendiri sambil mengucek-ngucek mata nya.

"Udah jam 07:00" kata Adinda dengan santai nya sambil menuju kamar mandi.

Setelah dari kamar mandi Adinda memakai pakaian nya sambil

Page 16: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

bercermin di kaca. Dengan mata yang sedikit sembab, tangan nya yang luka di biar kan oleh Adinda, baju yang di keluar kan, kancing baju atas di lepas dan dasi yang tidak terpakai.

Penampilan yang sangat kacau. Tapi menurut Adinda pakaian nya sudah sangat rapi. Setelah itu Adinda langsung turun ke bawah.

"Bik mereka berdua ke mana?" tanya Adina kepada bik Yati.

"Tadi subuh nyonya pergi lagi keluar kota sedangkan tuan lagi tidur di kamar" kata bik Yati memberi tahu.

"Kalau gitu adinda berangkat dulu yah bik" kata Adinda sambil menuju keluar rumah.

Adinda langsung mengambil motor nya dari garasi rumah dan segera melesat ke sekolah. Saat sampai di sekolah gerbang sekolah sudah di tutup. Sekarang sudah jam 07:50 makanya gerbang sudah di tutup.

"Pak Asep bukai pintu nya" kata Adinda sambil mengklakson.

"Astaga ini udah jam berapa ha?" tanya pak Asep.

"Jam 07:50. Udah bukai aja" suruh Adinda sambil memelas agar di bukai gerbang nya.

"Lain kali jangan terlambat lagi" nasehat pak Asep.

"Iya pak makasih" kata Adinda setelah memarkirkan motor nya.

Baru saja Adinda mau jalan menuju ke kelas tiba-tiba ada yang menarik tangan kiri nya. Dia pun langsung berhenti melangkah.

Page 17: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Mau ke mana hem?" tanya Al masih memegang tangan Adinda.

"Lepasi" kata Adinda menahan sakit.

"Gak bisa. Lo harus gue kasih hukuman dulu karena telat" kata Al.

"Lepasi!" kata Adinda sedikit ngebentak.

Tanpa memperdulikan Adinda, Al terus saja menyeret Adinda menuju kamar mandi. Mati matian Adinda menahan kan sakit akibat luka itu.

"Tangan gue sakit Al" kata Adinda dengan suara menahan tangis.

Jika tidak di lepas kan Al, Adinda benar-benar akan menangis. Setelah di lepaskan Adinda langsung memegangi tangan nys yang berdarah.

"Maaf" kata Al merasa bersalah.

Setelah mengatakan maaf Al pergi meninggalkan Adinda sendiri. Adinda pun sedikit kesal atas perlakuan Al pada nya. Adinda langsung pergi ke kamar mandi untuk ngejalankan hukuman dan juga mencuci darah yang keluar terus dari tangan kiri nya.

Setelah selesai ngebersihin kamar mandi Adinda langsung menuju ke taman belakang sekolah luka di tangan Adinda masih mengeluarkan darah tapi tidak sebanyak tadi.

"Sakit?" tanya Al tiba-tiba.

Adinda tidak menjawab perkataan Al. Al pun duduk di samping

Page 18: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda.

"Sini biar gue obati" kata Al sambil mengeluarkan obat merah dan kapas.

Adinda hanya melihat Al yang mengobati luka yang ada di tangan nya. Tadi saat Al meninggal kan Adinda sendiri Al pergi ke ruang OSIS untuk membereskan berkas-berkas yang berserakan. Dan setelah itu Al ke UKS untuk mengambil kotak p3k.

Al pun menuju kamar mandi tapi sayang nya Adinda sudah tidak ada. Al pergi keliling sekolah untuk mencari Adinda. Saat mencari di taman belakang sekolah Al menemukan Adinda sedang duduk di salah satu bangku taman.

"Udah siap" kata Al lalu memasukkan obat yang di gunakan tadi ke dalam kota nya kembali.

Setelah itu Adinda langsung pergi dari taman tanpa mengucapkan sesuatu kepada Al. Al pun menatap punggung Adinda yang semakin menjauh dari nya. Adinda pun pergi ke perpus untuk menenangkan diri nya tanpa ada yang mengganggu diri nya.

Adinda duduk di bangku yang di sediakan di perpus dan memasang earphone nya. Adinda sangat suka dengan musik. Dia memutar lagu ke sukaan nya sambil menelungkup kan ke dua wajah nya di atas lipatan ke dua tangan nya. Saat Adinda asik dengan lagu nya ada seseorang yang mengganggu ke tenangan nya.

"Adinda kantin yuk" kata Salsa sambil mencabut earphone dari telinga Adinda.

Page 19: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Sendiri aja sana" kata Adinda masih menelungkupkan wajah nya.

"Ayo lah. Tadi kenapa lo gak masuk kelas?" kata Salsa.

"Pergi sendiri sana. Gue tadi telat" kata Adinda masih pada posisi nya.

"Yaudah kalau gitu gue ke kantin dahh...." kata Salsa lalu keluar dari perpus.

Adinda menggelengkan kepala nya melihat tingkah Salsa yang terkadang aneh. Tidak terasa Adinda di perpus sampai bel masuk berbunyi. Adinda langsung mematikan lagu nya dan keluar dari perpus.

Saat Adinda jalan menuju kelas ada tiga cewek yang tiba-tiba menggeret Adinda ke kamar mandi. Adinda memberontak tapi tidak terlepas dari genggaman kedua cewek itu karena mereka memegang lengan Adinda dengan sangat kuat. Dan satu nya memimpin di depan.

"Hai adinda" sapa cewek yang bernama Clara.

"Mau apa?" tanya Adinda to the poin.

"Gue mau lo jauhi Al karena Al itu milik gue" kata Clara.

"Ohh ya?" kata Adinda dengan nada mengejek.

"Gue bilang jauhi Al atau akan tahu sendiri akibat nya" kata Clara mengancam.

Teman Clara, Laras dan Celsi hanya menonton mereka berdua.

Page 20: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Clara itu adalah senior Adinda. Dia menyukai Al saat pertama kali menjadi siswa di sini. Tapi Al menolak nya yang membuat Clara berusaha keras mendapat kan Al. Al juga seangkatan dengan Clara. Miris ya! Cinta di tolak masih saja mengejar dan berharap

"Gue akan ngejauhin Al tanpa lo suruh sekali pun. Tapi-" kata Adinda menggantung.

Awal nya Clara sudah senang tapi Adinda kembali membuat Clara marah.

"Tapi jika Al yang gak mau ngejauhin gue gimana?" tanya Adinda dengan senyum meremehkan.

"Cihh... mimpi!" kata Clara seakan akan meludah.

"Lo tahu lo juga mimpi maka dari itu bangun lah" kata Adinda.

Dengan instruksi dari Clara ke dua teman Clara langsung memegang tangan Adinda dengan kuat meski begitu Adinda masih bisa senyum mengejek. Adinda tidak takut dengan senior nya ini. Tiba-tiba Clara menenggelam kan wajah Adinda di wastafel yang sudah terisi penuh dengan air.

Kini wajah Adinda sudah basah kuyup. Belum puas Clara sengaja membuat tangan Adinda yang luka berdarah lagi. Karena melihat tangan nya mengelukan darah lagi Adinda tidak tinggal diam.

Dengan sekali sentakan tangan Adinda terlepas dari pegangan ke dua teman Clara. Dengan cepat Adinda memelintir tangan Clara hingga dia mengadu ke sakitan. Belum puas Adinda menjambak rambut Clara . Dulu di SMP nya Adinda pernah ikut

Page 21: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

karate jadi Adinda pintar bela diri.

"Berani nya lo sentuh gue dengan tangan kotor lo" kata Adinda masih memelintir tangan Clara.

"Awww... sakit, lepas! kalian jangan diam aja bantu gue" kata Clara mengadu kesakitan.

"Jangan berani mendekat atau kalian akan merasakan yang Clara rasakan" ancam Adinda.

Clara benar-benar sangat takut melihat Adinda yang sedang marah karena bagi Clara Adinda seperti seorang monster.

"Jangan pernah sentuh gue dengan tangan kotor lo atau tangan lo akan patah. Dan sekarang kita impas" kata Adinda lalu melepas tangan Clara setelah itu Adinda keluar dari kamar mandi. Adinda langsung menuju kelas nya. Di kelas sudah ada guru yang mengajar Adinda langsung mengetuk pintu.

tok...tok...tok..

"Dari mana saja kamu Adinda?" tanya buk indah guru matematika.

"Dari kamar mandi" jawab Adinda dengan wajah datar nya.

Belum ada instruksi untuk duduk Adinda langsung saja duduk. Buk indah yang melihat Adinda hanya geleng-geleng kepala. Salsa melihat Adinda dengan tatapan bertanya. Adinda membalas tatapan Salsa bahwa dia akan menjelaskan nya nanti.

Page 22: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Saat pelajaran berlangsung tiba-tiba pintu kelas Adinda di ketuk. Dan langsung membuat semua siswa yang ada di kelas melihat ke arah pintu.

"Buk permisi saya di suruh memanggil Adinda agar segera ke ruang BP" kata Al.

"Kamu buat masalah apa Adinda?" tanya buk indah.

Banyak yang melihat kagum Adinda dan ada juga yang menatap tak suka. Mereka kagum karena Adinda murid baru sudah berani buat masalah di sekolah. Salsa yang melihat itu heran apa yang telah di perbuat sahabat nya ini. Padahal Adinda murid baru tapi sudah buat masalah.

Adinda langsung keluar dari kelas tanpa ada niat untuk membalas pertanyaan buk indah. Adinda pun mengikuti Al ke ruang BP. Sesampai nya di ruang BP Adinda langsung masuk. Di ruang BP ternyata sudah ada Clara dan mama nya yang membuat Adinda terkejut adalah papa nya yang mau datang ke sekolah nya.

"Permisi" kata Adinda dengan sopan.

"Silakan duduk" kata buk Ema selaku guru BP.

"Apa benar kamu menjambak Clara?" tanya buk Ema.

"Iya saya menjambak nya tapi dia yang mulai" jelas Adinda.

"Enggak buk dia bohong" kata Clara membela diri.

Page 23: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Saya tidak akan mengusik seseorang kalau dia tidak mengusik saya" kata Adinda menekankan kata 'tidak'.

Lalu Adinda bangkit dari kursi nya dan keluar dari ruang BP. Papa Adinda diam saja karena merasa malu atas perbuatan Adinda.

"Jadi ini gimana buk saya tidak terima" kata mama Clara protes.

"Saya akan skor Clara dan juga Adinda selama 2 hari" kata buk Ema.

"Gak bisa gitu dong buk!" kata Clara.

"Itu keputusan saya karena kalian sama-sama salah" kata buk Ema.

"Kalau gitu saya permisi dulu" kata papa Adinda dan keluar dari ruang BP.

Saat dari ruang BP tadi Adinda langsung di tarik oleh Al ke taman belakang sekolah.

"Ada masalah apa sama Clara?" tanya Al kawatir.

"Bukan urusan lo" kata Adinda lalu pergi meninggalkan Al.

Adinda langsung menuju ke kelas nya. Sampai nya di kelas Adinda mengambil tas nya dan pergi dari kelas.

"Adinda mau ke mana kamu?" kata guru yang mengajar.

Page 24: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda tidak menghiraukan teriakan guru di kelas nya. Hari ini pikiran Adinda benar-benar kacau dia hanya ingin hidup nya tenang dan bisa bahagia tanpa masalah meski hanya sebentar. Adinda dari sekolah menuju ke danau yang sering di kunjungi bersama Oma nya dulu.

Sesampai nya di danau Adinda langsung duduk di bawah pohon yang sangat dekat dengan danau. Adinda pun menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. Tidak terasa air mata Adinda turun tanpa izin dari diri nya.

Tidak terasa Adinda sampai sore di danau. Karena hari semakin gelap Adinda memutuskan untuk pulang. Dia tahu papa nya akan marah kepada nya maka dari itu Adinda mematikan HP nya. Adinda langsung melesat menuju rumah nya dengan mengendarai motor nya.

Saat sampai di rumah Adinda langsung menaruh motor nya di garasi rumah. Adinda langsung masuk ke dalam rumah nya. Tangan nya yang luka sedari tadi di biar kan oleh Adinda meski darah terus keluar. Tanpa ada niat untuk mengobati nya.

"Kenapa kamu bisa berantam dengan Clara HA?!" tanya papa nya dengan sedikit meninggikan suara.

"Dia yang mulai" kata Adinda dingin.

"Apa kamu tahu aku sangat malu datang ke sekolah mu dengan mengakui mu sebagai anak ku karena jika perusahaan lain tau mereka akan membatal kan kerja sama nya" kata Deri papa menatap tak suka.

"Kalau gitu jangan akui aku sebagai anak mu" kata Adinda dengan perasaan nya yang hancur.

Page 25: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Sekarang jangan pernah memakai marga Alexs di nama mu dan jangan pernah mengakui kamu adalah bagian dari keluarga ini" kata papa nya dengan lantang.

Deg...

Rasanya dada Adinda seperti di tancap kan begitu banyak anak panah. Adinda tidak tahu mengapa orang tua nya sangat membenci nya. Dia hanya ingin di sayang oleh kedua orang tua nya. Bukan nya malah seperti ini.

"Besok aku akan berangkat lagi keluar kota kamu jangan buat masalah lagi atau akan aku usir dari rumah ini dan satu lagi kamu di skor selama 2 hari" kata papa nya dengan dingin.

"Itu lah anda hanya mementingkan kerjaan di bandingkan keluarga anda" kata Adinda masih dengan wajah datar nya.

Setelah mengatakan itu Adinda langsung naik ke atas menuju ke kamar nya. Adinda benci dengan keluarga nya yang selalu membuat diri nya terluka. Bik Yati yang melihat kejadian itu hanya bisa menatap kasihan kepada Adinda, sejujur nya Adinda benci dengan tatapan seperti itu.

Di kamar Adinda menatap pantulan diri nya di depan cermin. Dia menatap sendu diri nya. Setelah itu Adinda pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih karena tubuh nya sudah sangat lengket. Adinda tidak menangis karena fikir nya air mata nya akan terbuang sia-sia.

Sesudah selesai mandi Adinda langsung menghidupkan HP nya. Banyak panggilan tak terjawab dari Salsa, Adinda sedikit senang karena masih ada yang peduli dengan nya. Adinda langsung menelepon Salsa agar dia tidak kawatir dengan diri nya. Saat

Page 26: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

sambungan telah di angkat Adinda yang mulai pembicaraan.

"Halo sa" kata Adinda memulai pembicaraan.

"Halo din gimana keadaan lo? Tadi kenapa bisa di panggil ke BP? Kenapa? Jawab din. Gue dari tadi telepon lo tapi gak aktif. Gue benaran kawatir" kata Salsa bertubi-tubi dengan sekali tarikan nafas.

"Gue baik. Gue berantem sama Clara. Iya HP gue sengaja gak hidup. Udah jangan kawatir kan gue gak papa" kata Adinda menjawab semua pertanyaan Salsa.

"Kenapa bisa berantem?" tanya Salsa.

"Dia yang cari masalah" kata Adinda.

"Yaudah kalau gitu gue mau istirahat dah" kata Adinda dan langsung di mati kan secara sepihak.

Sejujur nya malam ini Adinda tidak bisa tidur. Adinda ingin ke bawah membuat coklat panas untuk sedikit menenang kan pikiran nya.

"Mau buat apa non?" tanya bik Yati.

"Coklat panas bik" kata Adinda sambil menunggu air panas.

"Udah biar bibi aja" tawar bik Yati.

"Gak udah bik" kata Adinda mencegah.

"Tangan non belum di obati? Kalau belum biar bibi obatin yah"

Page 27: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

kata bik Yati sambil pergi mengambil kotak P3k.

"Sini dulu non biar bibi batin" kata bik Yati menyuruh Adinda duduk di bangku.

Bik Yati mengobati luka yang ada di tangan Adinda sambil menasehati Adinda. Adinda hanya ingin di perhatikan. Dia juga ingin di perlakukan seperti ini oleh mama nya. Dia sangat ingin mama dan papa nya kawatir saat dia sedang sakit. Dia juga ingin di sayang seperti anak lain nya.

"Lain kali jangan berantem lagi non, itu enggak baik. Lagi pula non kan cewek" kata bik Yati menasehati yang hanya di dengar kan Adinda tanpa menjawab.

"Udah selesai non" kata bik Yati lalu menyimpan obat nya.

"makasih bik" kata Adinda dan melanjutkan membuat coklat panas nya.

Setelah membuat coklat panas Adinda kembali ke kamar nya membawa coklat panas nya. Adinda mengambil HP nya lalu menuju ke balkon kamar nya. Dia menghidup kan data dan ternyata ada pesan masuk.

Raka: Queen besok malam ada yang ngajak balapan.

?: Din lo di skor ya?

?: Hai Adinda Putri Alexs**...

Adinda tidak tertarik membalas pesan dari Raka, yang pasti dia akan datang besok malam. Pertama tama Adinda membuka pesan yang menanya kan nya di skor.

Page 28: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

***chat***

? Din lo di skor ya?

Iya. Siapa lo?

Alvano

Dapet nomor gue dari mana?

Ada deh.

*read

chat end*.

Adinda heran dengan cowok satu ini. Mengapa dia sangat ingin akrab dengan diri nya. Padahal banyak cewek yang ingin dekat dengan nya. Bahkan ingin menjadi kan nya pacar. Adinda tidak ingin memusing kan tentang Al. Setelah membaca pesan dari Al, Adinda langsung membuka pesan tidak di kenal lagi.

Page 29: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

***chat***

? Hai Adinda Putri Alexs. Gimana permainan gue? Bagus bukan? Itu belum seberapa gue akan membuat hidup lo lebih menderita. Jadi tunggu saja games nya.

Siapa lo? Apa salah gue sama lo?

Lo gak perlu tai siapa gue. Lo gak ada salah sama gue tapi papa lo yang membuat masalah ini. Jadi gue akan menghancur kan keluarga lo seperti keluarga gue yang hancur.

Read

chat end*.

Ternyata pesan itu berupa sebuah teroran buat Adinda. Adinda penasaran siapa orang yang telah meneror nya. Ada masalah apa sebenar nya. Kenapa dia dendam dengan papa nya. Apa yang telah di perbuat papa nya. Dia bilang papa Adinda sudah menghancur kan keluarga nya. Adinda benar-benar pusing.

Page 30: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Hari ini begitu banyak masalah yang di hadapi Adinda dan sekarang ada seseorang yang meneror nya. Adinda benar-benar tidak bisa tidur malam ini. Kepala Adinda rasa nya berputar-putar. Tapi Adinda selalu menyimpan obat tidur karena Adinda selalu tidak bisa tidur maka nya dia menyimpan obat tidur. Setelah meminum 2 butir obat tidur Adinda langsung memasuki alam mimpi nya.

Page 31: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 3

Hidup itu tidak sesederhana seperti yang kita lihat. Bukan masalah kehidupan nya tapi masalah bagaimana cara menjalani nya.

Adinda*~

Pagi ini Adinda akan pergi ke pemakaman Oma nya. Adinda sudah rapi dengan membawa bunga Lilly kesukaan oma nya. Adinda pun pergi dengan motor ninja ke pemakaman oma. Sampai di pemakaman Adinda langsung mencari makam oma nya. Yang terletak jauh di belakang.

"Oma adinda datang ngunjungi oma" kata Adinda sambil meletakan bunga Lilly.

Adinda pun mendoakan oma nya. Tanpa bisa di bendung lagi air mata Adinda turun dengan sangat deras. Yang membasahi pipi putih nya. Adinda pun menghapus air mata nya dan pergi dari pemakaman.

Setelah dari pemakaman Adinda pergi ke toko buku. Adinda akan membeli novel yang dia incar kemarin. Adinda sangat suka membaca novel. Saat sedang asik memilih milih buku tidak sengaja Adinda menabrak seorang cowok. Dan cowok itu hampir saja terjatuh. Adinda pun meminta maaf.

"Sorry" kata Adinda dengan wajah datar nya.

"Iya gak masalah" kata cowok itu.

Page 32: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Nama gue Felix" lanjut nya memperkenal kan diri kepada Adinda.

"Adinda" balas Adinda singkat.

"Gue deluan yah din" kata Felix lalu pergi ke kasir untuk membayar dan keluar dari toko buku.

Setelah mendapat kan dua novel yang Adinda incar kemarin dia pun langsung menuju ke kasir untuk membayar.

"Berapa mbak?" tanya Adinda kepada penjaga kasir.

"Semua nya Rp. 200.000" kata mbak kasir.

Adinda pun keluari dua lembar uang merah. Setelah dari toko buku Adinda akan pulang ke rumah tapi tiba-tiba Salsa menelepon.

"Halo sa" kata Adinda.

"Halo din ke temuan yuk. Bosen gue di sini gak ada lo" kata Salsa di seberang sana.

"Yaudah ke temuan di Cafe A'PA" kata Adinda memberi tau.

"Yaudah gue Otw din" kata Salsa senang.

Adinda langsung memati kan sambungan tanpa mengatakan apa pun lagi. Adinda tahu Salsa pasti sedang marah-marah sendiri karena telepon nya di matikan secara sepihak. Adinda

Page 33: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

langsung menuju Cafe untuk bertemu dengan Salsa. Sesampai nya di sana Adinda langsung di sambut ramah dengan karyawan Cafe nya.

"Tumben ke mari din?" tanya bang Rian.

"Mau ke temuan sama teman" balas Adinda.

Rian lah orang ke percayaan Adinda untuk menjaga Cafe ini. Adinda membangun Cafe ini dari umur 14 tahun dengan uang jajan yang dia tabung tanpa bantuan siapa pun. Bahkan tidak ada yang mengetahui bahwa dia lah pemilik Cafe kecuali karyawan nya. Karena setahu orang pemilik Cafe ini adalah Rian. Adinda sengaja menutupi semua nya.

"Mau pesan apa din?" tanya bang Rian.

"Gue pesen lemon tea" kata Adinda.

"Itu aja?" tanya bang Rian memastikan.

"Iya bang" jawab Adinda.

Rian pun pergi untuk membuat pesanan Adinda. Saat menunggu pesanan datang Salsa pun datang dengan berbinar dan teriak-teriak ke arah meja Adinda. Yang membuat perhatian pengunjung Cafe terarah pada mereka.

"Hai Adinda Gue yang Cantik" teriak Salsa.

Orang pun melihat ke arah mereka karena suara Salsa yang kuat dan juga cempreng. Membuat semua pengunjung Caffe menutup telinga nya. Adinda kesal dengan Salsa.

Page 34: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Berisik!" kata Adinda dengan wajah menyeram kan.

Salsa yang di tatap Adinda pun hanya cengengesan karena takut Adinda marah.

"Udah lama din?" tanya Salsa mengalih kan.

Belum sempat menjawab Rian pun datang membawa pesanan nya.

"Ini pesanan nya din" kata bang Rian sambil meletakan lemon tea nya.

"Lo mau pesan apa?" tanya Adinda.

"Jus mangga" kata Salsa dan Rian pun pergi membuat pesanan nya.

"Lo tahu gak din?" tanya Salsa.

"Gak" kata Adinda cuek.

"Kak Al kesepian gak ada lo din. Dia dari tadi diam mulu" kata Salsa memberi tahu.

"Gak penting" kata Adinda malas.

"Kelas pun sepi gak ada lo din gue ke sunyian biasa ada teman es gue" kata Salsa membilang Adinda es.

"Gue bukan es" kata Adinda tidak terima.

"Maaf din" kata Salsa sambil jarinya membentuk V.

Page 35: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Ini jus nya" kata Rian membawa pesanan Salsa.

Setelah itu Salsa cerita mulai dari sekolah hingga hal yang tidak penting yang di tanggapi sesekali oleh Adinda. Tidak terasa hari mulai sore Adinda pun izin untuk pulang duluan ke pada Salsa.

"Sa gue balik duluan yah" kata Adinda sambil bangkit dari tempat duduk nya.

"Iya din hati-hati" kata Salsa.

"Lo pulang gimana sa?" tanya Adinda.

"Nanti gue minta jemput sopir" kata Salsa.

"Sorry gue akan rebut Al dari lo" kata seseorang di dalam hati nya.

Dan setelah itu Adinda pun pergi dari Cafe menuju rumah nya. Saat sampai di rumah Adinda langsung mandi karena badan nya sudah sangat lengket. Selesai mandi Adinda turun ke bawah.

"Bik buat kan Adinda nasi goreng" kata Adinda lalu duduk di meja makan.

"Bentar yah non bibi buat kan" kata bik Yati sambil memilih milih bahan nya.

Adinda pun melihat bik Yati yang sedang memasak. Adinda rindu masakan mama nya sudah lama tidak pernah di masak kan oleh mama nya. Bahkan Adinda lupa kapan terakhir kali nya dia makan-makanan buatan mama nya. Saat sedang melamun bik Yati pun mengaget kan Adinda.

Page 36: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Ini non dah siap nasi goreng nya" kata bik Yati sambil memberi kan nasi goreng nya.

"Makasih bik" kata Adinda mengambil nasi goreng nya.

Adinda pun makan sambil membuka instagram nya. Tiba-tiba ada pesan masuk dari Raka.

**chat

Raka: Queen jadi balapan nya?

Jadi**.

end

Adinda segera menghabis kan nasi goreng nya. Setelah makan Adinda langsung naik ke atas untuk bersiap siap. Adinda mengguna kan jens biru, baju hitam dengan jaket hitam nya, rambut panjang nya yang sedikit bergelombang di ikat dan Adinda memakai masker untuk menutupi wajah nya.

Setelah itu Adinda pergi ke garasi nya untuk mengambil motor sport nya. Adinda balapan mengguna kan motor sport yang di rancang nya sendiri. Dengan kecepatan di atas rata-rata Adinda pergi ke area balapan. Saat sampai di area balap Adinda langsung di sambut ramah oleh Raka dan para penonton.

Page 37: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Wihh Queen kita udah datang" sambut Raka.

"Mana lawan nya?" tanya Adinda dengan datar.

"Ayo Queen ikut gue" kata Raka menunjukkan lawan.

"Ini yang kalian bilang tidak terkalah kan?" tanya cowok itu.

"Cewek? Apa gak ada yang lain?" kata nya meremeh kan.

"Jangan banyak basa basi kita mulai saja" ajak Adinda dan langsung menuju motor nya.

"Apa taruhan nya?" tanya Adinda.

"Kalau lo menang lo boleh ambil motor gue" kata cowok itu.

"Hanya motor?" tanya Adinda.

"Lo juga boleh ngambil mobil sport gue. Tapi kalo lo kalah lo harus ngebuka masker yang ada di wajah lo dan motor lo jadi milik gue" kata nya.

"Baiklah ayo mulai" kata Adinda lalu menyala kan motor nya. Kini Adinda sudah fokus ke depan. Hitungan mundur pun di mulai.

"Siap 3...2...1..." pistol pun di tembakan ke udara.

Adinda mengendarai motor nya dengan santai. Sedang kan cowok itu dengan kecepatan di atas rata-rata. Karena melihat Adinda jauh di belakang dia pun juga santai. Adinda tersenyum melihat cowok itu terjebak sestrategi nya. Saat di tikungan Adinda langsung menaikkan kecepatan nya dan bunyi rem yang

Page 38: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

saling beradu.

Adinda menang dan cowok itu kagum dengan Adinda. Adinda menang lagi. Sudah 2 tahun Adinda menggelar menjadi Queen racing. Belum ada yang bisa mengalah kan nya.

"Ini kunci motor dan mobil gue" kata cowok itu menyerah kan nya kepada Adinda.

"Raka urus hadiah nya. Gue mau pergi" kata Adinda lalu pergi dari arena balap.

Adinda pun kembali ke rumah nya. Hari ini seperti nya Adinda bisa tidur dengan nyenyak. Setelah mencuci kaki dan mengganti pakaian Adinda langsung pergi ke alam mimpi nya.

Hari ini Adinda tidak akan ke mana-mana. Dia tidak ada tujuan jadi hari ini dia akan santai di rumah. Habis bangun tidur Adinda langsung menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi Adinda sarapan dan pergi membaca novel yang di beli semalam. Saat sedang asik dengan cogan novel HP Adinda pun bergetar menanda kan ada pesan masuk.

***chat*

Page 39: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Al jelek:

Din ntar malam jalan-jalan yuk.

Ogah.

Gak ada penolakan. Nanti malam gue jemput**.

*Chat end*.

"Dasar tukang maksa" kata Adinda kesal.

Adinda melanjutkan membaca novel nya hingga dia ke tiduran. Tidak terasa Adinda tertidur sampai sore. Saat terbangun dari tidur nyenyak nya dia segera ke kamar mandi. Setelah mandi Adinda kembali membaca novel nya. Karena merasa lapar Adinda turun ke bawah menyuruh bik Yati membuat makanan.

"Bik buat makanan" kata Adinda sambil menyalakan TV.

Adinda pun melihat kartun sambil menunggu bik Yati selesai memasak. Sesekali Adinda terkekeh geli melihat tingkah kartun yang aneh dan lucu.

"Ini non makanan nya" kata bik Yati memberikan kepada Adinda yang asik menonton TV.

"Makasih bik" kata Adinda lalu memakan nasi dengan ayam nya.

Page 40: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Saat asik makan bel rumah Adinda berbunyi. Bik Yati langsung membuka pintu melihat siapa yang datang.

"Adinda nya ada?" tanya Al kepada bik yati.

"Ada. Bentar yah" kata bik Yati lalu pergi samperi Adinda yang sedang makan.

"Non ada teman non. Cowok" kata bik Yati memberi tahu sambil senyum.

"Suruh masuk aja bik" kata Adinda masih fokus dengan kartun nya.

Al pun masuk dan duduk di sebelah Adinda yang lagi makan. Adinda masih fokus dengan TV nya dan juga makanannya. Al hanya fokus melihat Adinda. Menurut nya Adinda begitu menggemas kan. Dia ingin mencubit pipi Adinda tapi dia tahan.

"Jangan gitu liatin nya entar suka" kata Adinda sambil mengalihkan pandangannya ke Al.

"Siapa yang liatin" kata Al mengelak.

"Hem. Tahu dari mana rumah gue?" tanya Adinda.

"Nanya Google maps" kata Al asal.

"Aneh" kata Adinda sambil bangkit dari duduk nya.

Adinda pun bangkit dari duduk nya untuk meletakan piring kotor nya dan pergi ke kamar nya. Al senang karena Adinda mau pergi dengan nya. Adinda memakai baju lengan panjang warna biru

Page 41: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

dan celana sobek-sobek di bagian lutut.

Setelah siap Adinda turun ke bawah mereka berdua keluar dari rumah Adinda. Saat di dalam mobil tidak ada yang berbicara. Hanya suara radio yang menemani. Suasana terasa sangat canggung. Hingga akhirnya Adinda memecah kan keheningan di antara mereka.

"Mau ke mana sih Al?" tanya Adinda.

"Jalan-jalan" kata Al masih fokus dengan jalanan.

Mereka pun sampai di pasar malam. Al membawa Adinda ke pasar malam. Sejujur nya Adinda sangat senang karena dia jarang bermain di tempat seperti ini. Tapi dia tidak mau menunjukkan ekspresi bahagia nya. Adinda mencoba untuk tetap biasa saja.

"Ayo" ajak Al dan menarik tangan Adinda.

"Mau naik apa?" tanya Al.

"Naik baling-baling" kata Adinda dengan semangat.

"Yaudah ayo" kata Al memegang tangan Adinda.

Adinda hanya melihat Al yang menggandeng tangan nya. Al pun membeli tiket dan mereka berdua pun menaiki baling-baling. Adinda merasa senang dia bisa melihat pemandangan dari atas yang begitu indah.

Tanpa sadar Adinda, Al memfoto nya secara diam-diam. Setelah baling-baling berhenti berputar mereka pun turun.

"Masuk rumah hantu yuk din" ajak Al.

Page 42: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Ogah" kata Adinda.

"Takut yah. Udah gak usah takut" kata Al menenang kan Adinda.

"Siapa yang takut" kata Adinda berbohong.

Sebenar nya Adinda takut untuk masuk ke rumah hantu. Dari dulu dia tidak ingin pergi ke rumah hantu. Tapi karena gengsi nya Adinda berbohong dengan mengaku berani.

"Yaudah ayo" kata Al memegang tangan Adinda.

Mereka pun masuk ke dalam rumah hantu. Saat hantu nya keluar menakut-nakuti Adinda refleks memeluk Al dan menyembunyi kan wajah nya di belakang punggung Al.

Awal nya Al terkejut di peluk Adinda tapi dia tahu Adinda sedang ketakutan. Al pun membawa Adinda mencari jalan keluar. Saat sudah di depan pintu keluar Adinda langsung lari dari rumah hantu yang sangat menyeram kan itu. Al pun menyusul sambil terkekeh melihat Adinda.

"Kalau takut bagusan gak usah masuk" kata Al setelah berhenti tertawa.

"Siapa yang takut?" tanya Adinda berlaga tidak tahu.

"Lo lah. Tadi siapa yah yang gak mau buka mata nya" kata Al mengejek.

"Bukan gak mau buka mata cuma malas aja liat hantu nya" kata Adinda mengelak.

"Iya deh. Beli minum dulu yuk" ajak Al.

Page 43: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Mereka pun pergi mencari penjual minuman. Di samping tempat jual minum ada yang menjual harum manis. Adinda langsung menghampiri stan harum manis. Al yang tahu Adinda mengingin kan harum manis langsung menghampiri Adinda dan membelikan harum manis nya.

"Harum manis nya satu" kata Al kepada penjual nya.

Al pun memberikan harum manis nya yang langsung di ambil Adinda. Al tersenyum melihat tingkah Adinda. Tanpa sadar Al mencubit pipi Adinda. Adinda yang di perlakukan seperti itu pun mematung dan blush. Pipi Adinda memerah seperti kepiting rebus.

Al juga sedikit terkejut dengan perlakuan nya barusan. Untuk memecahkan ke canggungan si antara mereka Al pun mengajak Adinda yang masih mematung untuk berfoto. Al benar telah jatuh cinta kepada Adinda. Tapi ini apa kah akan bertahan lama?

"Din foto yuk" ajak Al.

Yang di balas anggukan oleh Adinda. Saat di foto Adinda tetap memasang wajah datar nya. Yang membuat Al gemas sendiri dengan Adinda.

"Senyum dong" suruh Al.

Adinda pun senyum terpaksa yang membuat Al semakin gemas dengan Adinda. Al pun mengacak ngacak rambut Adinda. Adinda pun kesal dengan Al. Al hanya bisa terkekeh melihat Adinda yang sedang marah. Menurut Al, Adinda sangat lucu.

Setelah itu mereka pulang. Tadi Al sempat memfoto Adinda diam-diam saat dia sedang di baling-baling dan saat sedang

Page 44: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

makan harum manis nya. Setelah puas bermain mereka memutus kan untuk pulang. Hari juga semakin malam. Al mengantar Adinda sampai di rumah.

"Gue pulang ya. Good Night" kata Al dan melajukan mobil nya.

Adinda pun masuk dan mengganti baju nya. Adinda masih terbayang setiap kenangan bersama Al. Rasa nya dada Adinda seperti ada kembang api yang menyala. Begitu menyenangkan. Setelah itu Adinda memilih memasuki alam mimpi nya. Dengan perasaan yang begitu bahagia.

Page 45: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 4

Kini sahabat masa kecil ku datang dengan membawa sebuat kenangan masa lalu.

Adinda*~

Adinda terbangun pukul 06:10 dan langsung mandi. Setelah mandi Adinda pergi ke bawah untuk sarapan. Setelah selesai sarapan Adinda pergi berangkat ke sekolah. Sampai nya di sekolah masih sepi. Karena masih terlalu pagi.

Entah kenapa dia ingin datang pagi hari ini. Adinda pun memasang earphone nya. Dia mendengarkan lagu ke sukaan nya sambil membaca novel yang belum selesai di baca nya. Saat sedang asik membaca Salsa pun datang dengan teriak-teriak tidak jelas. Yang membuat Adinda sebal dengan Salsa yang begitu berisik.

"Halo fans" kata Salsa lalu menuju bangku nya.

"Berisik!" kata Adinda masih fokus dengan novel nya.

"Din lu tahu gak?" tanya Salsa.

"Gak" jawab Adinda ketus.

"Yaelah. Kata nya ada anak baru" kata Salsa heboh.

"Terus?" tanya Adinda dengan menaikkan sebelah alis nya.

"Kalau cowok pengen gue jadiin pacar" kata Salsa membayang

Page 46: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

kan sambil senyum-senyum sendiri.

Adinda pun menggeleng-gelengkan kepala nya melihat tingkah Salsa. Bel masuk pun berbunyi yang mengharus kan semua murid masuk ke dalam kelas untuk memulai les pertama. Guru pun masuk dengan seorang cewek.

"Pagi anak-anak" sapa pak botak.

"Pagi pak" jawab semua siswa yang ada di kelas.

"Hari ini kita kedatangan teman baru. Ayo silakan perkenal kan nama kamu" suruh pak botak ke cewek itu.

"Hai nama gue Aurel Anatasya gue pindahan dari Jerman. Senang bisa berteman dengan kalian" kata Aurel ramah.

Adinda pun terkejut dengan cewek yang ada di depan sana. Adinda melamun memikirkan apa benar dia sahabat masa kecil Adinda yang pergi ke Jerman. Rasa nya seperti mimpi jika dia benar bertemu lagi dengan sahabat masa kecil nya.

"Aurel kamu boleh duduk di sebelah Adinda" kata pak botak menyuruh.

Aurel pun berjalan kemeja Adinda dan duduk di sebelah nya. Adinda benar-benar penasaran dengan Aurel. Dia bingung antara ingin bertanya dan tidak. Akhirnya dia memutuskan bertanya karena sangat penasaran.

"Lo dulu punya sahabat masa kecil yang bernama Adinda?" tanya Adinda hati-hati.

"Gue punya. Tapi sudah lama gak berhubungan dengan nya"

Page 47: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

kata Aurel dengan tatapan kerinduan.

"Apakah ini?" tanya Adinda sambil menunjukkan foto masa kecil nya.

"Dari mana lo dapat foto itu?" tanya Aurel bingung.

"Ini gue rel Adinda putri" kata Adinda menatap Aurel dengan kerinduan.

Aurel menutup mulut dengan tangan nya karena tidak menyangka bisa langsung berjumpa dengan Adinda secepat ini. Adinda dan Aurel pun saling berpelukan melepaskan semua rindu yang selama ini mereka pendam. Sekarang rindu yang selama ini mereka pendam sudah terbalas kan.

"Gue gak nyangka bisa ketemu lo lagi din dan satu sekolah sama lo" kata Aurel dan melepas pelukan nya.

"Adinda. Aurel. Jangan berisik selagi saya sedang menerangkan. Kalau kalian ingin bicara silah kan keluar" kata pak botak memarahi mereka berdua.

"Maaf pak" kata Aurel meminta maaf.

Adinda dan Aurel pun mendengarkan pak botak yang sedang menjelaskan semua materi yang dia ajar kan. Bel istirahat pun berbunyi...

"Hai Aurel nama gue Salsabila pranata panggil aja Salsa. Gue teman nya Adinda" kata Salsa ramah.

"Gue aurel" balas Aurel sambil senyum.

Page 48: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Kantin yuk din, rel" ajak Salsa.

Mereka pun pergi ke kantin bertiga. Saat di kantin sudah ada Al dkk. Mereka bertiga duduk bareng Al karena udah gak ada lagi meja yang kosong. Terpaksa mereka harus gabung dengan senior.

"Adinda dah kembali sekolah tuh Al" ejek Leon.

Al pun menatap Adinda dan begitu juga sebalik nya. teringat kejadian tadi malam di mana dia jalan bersama Al ke pasar malam. Dan saat di rumah hantu dia dengan refleks memeluk Al. Saat mengingat kejadian itu membuat Adinda malu sendiri. Tiba-tiba Doni bersuara memecahkan Lamunan Al dan Adinda.

"Eh siapa tuh yang bareng kalian? Cantik juga" tanya Doni yang melihat Aurel.

"Kenali dia Aurel Anatasya pindahan dari Jerman" kata Salsa memberitahu.

"Hai Aurel gue Leon" sapa Leon.

"Gue Doni" Doni.

"Gue Dino" Dino.

"Alvano kata" Al singkat.

Mereka pun berbincang-bincang. Dino dan Doni sibuk menggoda Aurel. sedangkan yang lain hanya menonton dan sesekali tertawa kecuali Adinda karena tingkah aneh The Twins. Aurel pun bingung dengan Adinda yang tidak menampilkan ekspresi sama sekali.

Page 49: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Setahu Aurel, Adinda itu ramah, baik, mudah tersenyum. Tapi kini sifat Adinda berbanding terbalik dengan dia yang sekarang. Adinda yang ramah berubah jadi cuek. Adinda yang baik berubah menjadi nakal. Adinda yang mudah tersenyum sekarang hanya menampilkan wajah datarnya.

***chat*

Aurel: Din nanti pulang sekolah ikut gue.

Oke. Kita ke Cafe A'PA**

*chat end*.

Aurel mengirim pesan ke Adinda karena dia tidak ingin ada yang tahu. Sedari tadi Salsa memperhatikan gerak-gerik Adinda dan Aurel yang terlihat aneh dan begitu akrab. Salsa bingung Mengapa mereka begitu akrab seperti sudah kenal lama. Salsa pun bertanya-tanya ada hubungan apa Adinda dengan Aurel.

"Jika mereka teman lama tapi kenapa Adinda gak bilang sama dengan gue?- tanya Salsa di dalam hatinya.

Salsa semakin bingung dengan Adinda yang sangat tertutup. seperti ada tembok yang menghalangi orang lain masuk ke dalam kehidupannya.

Page 50: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Di sinilah mereka berdua sekarang telah berada di Cafe A'PA. setelah pulang sekolah mereka langsung menuju Cafe. sejak 15 menit tadi tidak ada yang berbicara sama sekali. Hanya ada kandungan di antara mereka. Sampai Aurel memecahkan keheningan.

"Lo banyak berubah Din. di mana Adinda yang Aurel kenal?" tanya Aurel.

Adinda hanya diam sambil mengaduk-aduk minumannya. Adinda tahu begitu banyak pertanyaan yang Aurel ingin tanyakan tentang dirinya yang telah begitu banyak berubah. Sebelum masuk kelas tadi Aurel bertanya tentang Adinda kepada Salsa. Salsa mencerita kan mulai dari pertama kali Salsa mengenal Adinda. tapi dia tidak bisa menemukan semua perubahan sahabatnya ini.

"Jawab Din" kata Aurel.

"Adinda yang dulu telah tiada. Sekarang hanya ada Adinda yang sekarang bukan yang dulu" kata Adinda menatap wajah Aurel.

Aurel pun menatap mata di indah tapi adiknya mencoba memutuskan kontak mata dengan Aurel. Aurel melihat banyak luka dari mata Adinda. Banyak ketakutan di mata coklat itu.

"Bagaimana kabar oma?" tanya Aurel.

Adinda pun menatap lantai dengan sendu. Dia tidak berani

Page 51: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

menatap Aurel karena dia tidak ingin air matanya turun di hadapan orang lain. karena anda tidak ingat terlihat lemah.

"Oma sudah tidak ada" kata Adinda dengan sendu.

Aurel terkejut dengan perkataan Adinda. Dia tidak menyangka Oma sudah tiada. Aurel pun tidak melanjutkan pertanyaan nya. dia tidak ingin membuat Adinda menjadi sedih.

"Kenapa kamu berubah jadi seperti ini?" tanya Aurel dengan lembut.

"Keadaan yang memaksa ku" kata Adinda masih dengan menunduk kan kepala nya.

Adinda tahu orang mencari tahu tentang diri nya dari Salsa. Tapi Aurel hanya menemukan sedikit tentang Adinda. Karena dia tidak gampang terbuka oleh orang lain.

"Cerita lah pada ku apa yang terjadi" kata Kau Aurel melihat Adinda dengan sendu.

Adinda hanya bungkam tidak ada niat sedikit pun untuk menceritakan semua nya. Dia tidak ingin di tatap kasihan oleh orang lain. Karena dia sangat benci tatapan menjijikkan itu. Aurel pun sadar jika Adinda tidak ingin menceritakan nya. Karena Aurel tahu Adinda sedang terluka. Dia tidak akan memaksa Adinda untuk bercerita.

"Baiklah kalau lo enggak mau cerita" kata Aurel mengerti.

Setelah itu Aurel yang mencerita kan diri nya di Jerman yang di dengar Adinda dengan baik. Sampai akhirnya Aurel permisi untuk pulang duluan. setelah Aurel pulang Adinda pun pergi juga

Page 52: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

dari Cafe. Adinda membawa motornya dengan kecepatan di atas rata-rata karena awan mulai menghitam. Mungkin sebentar lagi hujan akan turun dengan sangat deras.

Sesampainya Adinda di rumah hujan pun turun dengan sangat deras membasahi bumi ini. Adinda sangat menyukai hujan. karena hujan bisa menyembunyi kan sebuah kesedihan. Sudah lama Adinda tidak merasakan guyuran air hujan yang membasahi seluruh tubuh nya. Tapi hari ini dia tidak ada niat untuk mandi hujan.

Dia hanya melihat hujan dari jendela kamar nya. sambil mendengarkan lagu yang disukai menggunakan earphone nya. Banyak yang Adinda tidak sukai dan sedikit yang dia sukai. Setelah itu Adinda langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai mandi Adinda membaca novel nya sampai dia mulai mengantuk dan memutuskan untuk tidur.

Adinda terbangun pukul 3 pagi akibat mimpi buruk yang selama ini menghantuinya. Dia terbangun dengan nafas yang memburu dan juga keringat yang bercucuran sangat deras. Mimpi buruk itu selalu menghantui Adinda semenjak kejadian 'itu'. kejadian di mana ke bahagiaan nya hilang. Adinda juga sempat mengalami trauma yang sangat lama.

Kini nafas Adinda mulai normal kembali. mimpi itu mengingatkannya pada kejadian di mana dia mengalami trauma sangat yang panjang. Adinda tidak bisa tidur lagi. Dia memutuskan ke bawah untuk mengambil minum.

Setelah meminum air putih Adinda kembali ke kamar nya. dia membuka HP nya melihat media sosial nya. Tak terasa Sekarang sudah jam 6 pagi. Adinda langsung bergegas menuju kamar mandi. Setelah itu ada yang melihat dirinya di pantulan cermin. Adinda mengecek HP nya dan ternyata ada pesan dari

Page 53: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Al.

***Chat*

Al jelek: Din gue jemput lo.

gak usah.

Gue udah di depan rumah lo**.

Chat end

Adinda segera turun ke bawah untuk memasti kan apakah benar Al sudah di bawah. Dan benar saja Al sudah dibawa menunggu dirinya dengan motor.

"Ngapain sih jemput" kesal Adinda karena dia tidak ingin cepat-cepat ke sekolah.

"Ayolah masa lo enggak kasihan sama gue udah jemput" kata Al membujuk.

Adinda pun kembali ke dalam rumah untuk mengambil tas nya. Al pun merasa senang karena Adinda mau pergi bareng dengannya.

"Jangan ke gr-an. Gue karena kasihan bukan mau" kata Adinda kesal.

Page 54: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Terserah yang penting lo mau pergi bareng dengan gue" kata Al.

Tiba-tiba mengikatkan jaket yang di pinggang Adinda, Adinda pun terkejut atas perlakuan manis Al.

"Gue nggak mau paha lo nampak" kata Al.

Adinda pun naik ke motor Al. Karena bingung pegangan di mana Adinda memutuskan memegang tas Al agar tidak jatuh. Mereka pun pergi ke sekolah bareng. Sesampainya di sekolah banyak yang tidak suka melihat kedatangan Al dan Adinda. Banyak yang mencibir mereka berdua yang membuat Adinda risih dengan mereka semua.

Tanpa menunggu Al Adinda langsung pergi dari parkiran menuju kelas. meninggalkan Al sendiri. Al tahu Adinda tidak suka ditatap seperti itu oleh para fans nya.

"Gue ditinggal" kata dan langsung menuju kelasnya.

Adinda sangat kesal karena Al menjemput nya. Sampainya di kelas Aurel dan Salsa ternyata sudah datang.

"Queen es kita udah datang" kata Salsa.

"Queen es mata lo" kata Adinda menatap sinis Salsa.

"Santai mbak" kata Salsa takut melihat Adinda seperti ini.

"Jangan bangunkan singa tidur" bisik Aurel ke Salsa yang masih didengar oleh Adinda.

Page 55: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Gue dengar!" kata Adinda teriak.

Mereka berdua saling tatap-tatapan. Dari tatapan Mereka bertanya kenapa dengan Adinda? Aurel pun mengangkat bahunya memberi isyarat bahwa dia tidak tahu. Bel masuk pun berbunyi yang menandakan seluruh siswa harus masuk dalam kelas.

Adinda sama sekali tidak mendengarkan guru yang menerangkan materi ia lebih memilih tidur dibandingkan mendengarkan guru di depan. Aurel pun menutup wajahnya dengan buku agar tidak ketahuan dia sedang tidur. Bel istirahat pun berbunyi. Salsa membangun kan hari ini dengan mengguncang bahu nya.

"Kantin yuk din" ajak Salsa.

"Kalian berdua aja" katanya sambil menelungkup kan wajah nya di dalam kedua lipatan tangan nya.

"Yaudah kami duluan" kata Aurel dan Salsa.

Adinda sangat malas coba dengan Al karena dia masih kesal dengan Al. Adinda ingin kembali tidur tapi tiba-tiba Clara datang dengan dayang-dayang nya.

"Eeh cewek ganjen bangun" kata Clara sambil menarik Adinda dengan paksa dari tempat duduknya.

"Apa-apaan sih" kata Adinda masih mengantuk.

"Jangan pernah dekati Al. Udah di peringati juga masih aja" kata Clara.

Page 56: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Berisik!" kata Adinda masih ingin memejam kan mata nya.

Clara pun mendorong Adinda karena habis bangun tidur Adinda masih lemas dan dia pun terhuyung ke belakang. Dengan sigap kalkun menangkap Adinda yang hampir terjatuh. sebenarnya Al datang ingin memberikan Adinda makanan tapi ternyata ada Clara. Al pun langsung marah atas perlakuan Clara.

"Apa-apaan sih!" kata Al dengan meninggikan suara nya.

Al pun melepaskan tangan Clara yang berada di lengannya dengan kasar. Al sangat benci cewek seperti Clara yang kecentilan.

"Jangan pernah ganggu Adinda atau lo berhadapan dengan gue. Sekarang pergi!" peringati Al ke Clara.

Clara pun pergi dengan kesal bersama dayang-dayangnya. Al langsung menghampiri Adinda yang duduk di salah satu bangku.

"Lo gak papa?" tanya Al kawatir yang hanya di balas gelengan dari Adinda.

Ada rasa takut karena dirinya dekat dengan. dia takut semua fans Al mengeroyok nya. bisa-bisa dia mati konyol di bunuh fans Al. Adinda ingin kembali tidur rasanya masih mengantuk. Adinda pun bangkit dari bangku nya dan pergi dari kelas.

"Mau ke mana lo?" tanya Al sebelum Adinda keluar.

"ke UKS" kata Adinda dan jalan meninggalkan Al.

Al pun khawatir takut Adinda kenapa-napa. Dia pun mengikuti

Page 57: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adindaku UKS. Sesampai nya di UKS Al mendapati Adinda yang

sedang tertidur. Al pun tahu mengapa Adinda ingin ke UKS. Dia tidak ingin mengganggu Adinda. Tapi saat Al ingin pergi Adinda mandikan langkah nya.

"Jangan aduin gue ke guru kalau tidur di UKS" kata Adinda masih memejamkan matanya.

"Gue aduin ah~" kata Al sambil lari keluar UKS.

"Awas aja lo Al" kesal Adinda.

Adinda pun mengirim pesan kepada Aurel untuk membawakan tasnya saat pulang sekolah nanti. Adinda akan cabut les karena dia ingin tidur.

***Chat

Aurel*: Aurel nanti bawa tas gue.

Lo mau ke mana din?

Cabut les. Gue di Uks.

Iya nanti gue bawa**.

*chat end*

Page 58: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda pun kembali tertidur sampai bel pulang berbunyi. Dia terbangun karena Aurel dan Salsa yang membangunkan nya.

"Din bangun udah pulang" kata Aurel teriak.

"Berisik!" Adinda pun terbangun dari tidur nya.

"Ini tas lo" kata Salsa menyerah kan tas Adinda.

"Yaudah yuk pulang" kata Adinda keluar dari Uks bersama teman-teman nya.

Mereka terus saja menggoda Adinda tentang Al. Mereka sudah tahu semua kedekatan Al juga Adinda. Mereka sangat senang membuat Adinda kesal. Sampai mereka berpisah karena jalan rumah mereka berbeda. Tapi Adinda belum pulang karena sedang dulu di halte untuk menunggu bus lewat. Dia terpaksa menggunakan bus karena dia tidak membawa motornya.

Kini tinggal dia sendiri yang ada di situ. Semua siswa sudah berpulangan. Hari juga mulai mendung menandakan hujan akan turun. Adinda sedikit takut kalau ada orang jahat. Angin pun mulai menghembuskan dengan sangat kencang. Tiba-tiba ada motor merah yang berhenti di depannya. Seperti motor Al.

"Ayo naik" kata cowok itu.

"Ogah. Siapa?" tanya Adinda Karena dia tidak dapat melihat wajah cowok itu Yang tertutup helm.

Cowok itu membuka helmnya dan ternyata itu benar Al. Al belum

Page 59: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

pulang karena dia tadi lagi menjalankan tugas ketos.

"Udah ayo naik. Mau pulang gak?" tanya Al.

Adinda pun naik ke motor Al. Dia berpikir jika tidak ada angkutan umum lewat dia akan di sini sampai besok dan sebentar lagi hujan akan turun. Al pun mengantar kan Adinda dengan selamat. Saat Al ingin pulang hujan pun turun sangat lebat.

"Al masuk dulu aja ntar sakit" ajak Adinda.

Yang di jawab anggukan oleh Al. Al pun mengikuti Adinda keruang tamu. Adinda pergi ke dapur untuk membuat kan teh. Sedangkan Al melihat-lihat rumah Adinda. Dia heram melihat setiap foto yang di pajang. Tapi tidak ada foto keluarga. Al heran mengapa tidak ada foto Adinda yang di pajang. Hanya ada foto kedua orang tua nya. Itu pun foto sendiri-sendiri.

"Ini teh nya di minum biar anget" kata Adinda.

"Orang tua lo mana din?" tanya Al.

"Keluar kota " kata Adinda dengan wajah datar nya.

Al pun heran dengan perubahan ekspresi Adinda saat dia bertanya tentang orang tua nya. Mereka pun diam merasa canggung satu sama lain. Al dan Adinda sibuk dengan pikiran masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan. Adinda pun mengambil teh dan meminumnya. Al meminum tehnya sampai habis. Hujan mulai reda Al ingin pamit pulang karena dia takut kesorean.

"Din Gue pulang dulu ya" kata Al berdiri dari duduknya.

Page 60: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Masih hujan" kata Adinda.

"Gak papa nanti hujannya deras lagi" kata Al keluar dari rumah Adinda.

Adinda pun mengantar Al keluar. Al langsung menuju motornya. Sebelum Al pergi Adinda melambaikan tangannya. dibalik helmnya Al tersenyum sangat manis dan pergi dari rumah Adinda. Setelah Al pulang Adinda masuk ke dalam menuju kamarnya.

Adinda bingung dengan dirinya sendiri, mengapa saat di dekat Al dia merasakan sebuah kenyamanan. Dia tidak tahu apa yang membuat kenyamanan itu saat di dekat Al. Rasanya dia tidak ingin jauh dari Al. Apakah ini cinta? Entalah Adinda tidak pernah merasakan hal seperti ini di dalam hidupnya.

Page 61: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 5

di sinilah Adinda kecil berada di taman bersama oma nya. Adinda kecil sibuk melihat bunga yang dihiasi begitu banyak kupu-kupu yang cantik. Oma hanya melihat Adinda yang begitu bahagia. Dia ikut tersenyum melihat senyum Adinda. Sampai Oma baru menyadari ada orang yang mengawasi mereka.

orang itu memegang sebuah pistol yang mengarah ke Adinda kecil. Orang itu menembakkan peluru itu. Dengan cepat aku mau menghampiri.

Dorr...

Kini Oma sudah berlumuran darah dengan memeluk Adinda. Adinda kecil pun terkejut dengan tembakan itu. Orang yang menembak itu pun lari karena takut ketahuan. Adinda menangis dengan sangat pilu yang dapat menyayat hati setiap orang yang mendengar nya.

Papa dan Mamanya pun datang dengan tergesa-gesa. Mereka melihat ibunya yang sudah tergeletak tidak bernyawa. Diana langsung mampir putrinya yang menangis begitu pilu. Semenjak saat itu Adinda mengalami trauma.

Dia sangat takut saat melihat sebuah pistol. Adinda diambil kembali oleh kedua orang tuanya. Rumah Oma juga dijual. Dan saat itulah Adinda kehilangan sebuah kebahagiaan nya. Dia tidak pernah lagi tersenyum dan menjadi anak yang pendiam.

Page 62: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda terbangun tepat tengah malam akibat mimpi buruknya. Adinda tidak bisa tidur lagi. Dia pergi ke jendela kamarnya. Melihat bintang malam yang begitu banyak menghiasi langit malam. Adinda menyembuhkan mata yang merasakan Angin malam yang menghapus wajahnya.

Adinda sangat suka suasana seperti ini. sunyi dan damai tanpa ada yang mengganggu. Adinda mengambil buku hariannya. Dia menulis sebuah puisi. Adinda sangat suka menulis puisi.

puisi

***malam

Malam adalah di mana tempat ku mengadu. Yang melihat seluruh air mata ini terjatuh. Aku yang mengadu kepada bintang yang bersinar. Menyuruh bintang menyampaikan rinduku. Angin malam menghapus wajah ku dengan lembut. Seperti dia yang mengelus wajah ku dengan kasih sayang nya. Setiap malam aku selalu terbayang kenangan itu. Tapi sayang nya waktu tidak bisa di putar kembali. Untuk mengulang semua kenangan manis itu. Sekarang rindu hanya bisa di pendam. Tidak tahu bagaimana cara melampiaskan nya. Karena dia telah pergi untuk selamanya**.

Setelah menulis puisi nya Adinda kembali melihat bintang. kini

Page 63: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

pikiran Adinda melayang entah ke mana. memikirkan gitu banyak hal yang dia takut kan. Adinda kembali tersadar dari lamunannya. Adinda pergi dari jendela menuju meja belajarnya.

Dia mendengarkan lagu sambil meletakkan wajahnya di meja. Adinda memegang hadiah pemberian Oma di saat dia ulang tahun. Hadiah itu diberikan oleh Omanya tepat saat umurnya 10 tahun. Hadiah itu dijaga baik-baik oleh Adinda karena itu pemberian terakhir dari Oma.

Tak terasa pagi mulai datang menjemput hari yang cerah. Hari ini hari Sabtu jadi sekolah Adinda libur. Adinda bingung akan ke mana.

Sedangkan di lain tempat Aurel mencari tahu apa yang membuat Adinda seperti ini. Aurel menyuruh anak buah Papanya untuk mencari tahu tentang Adinda. Aurel sedang menelepon seseorang yang langsung diangkat oleh orang itu.

"Halo gimana?" tanya Aurel kepada orang yang di seberang sana.

"Saya sudah mendapatkan semuanya Nona" kata orang itu.

"Segera kirim" kata Aurel.

Sekarang Aurel sedang duduk sambil membaca berkas yang dikirim anak buah Papanya. Aurel membaca dengan teliti setiap katanya.

"Jadi Oma meninggal karena dibunuh dan saat itu Adinda mengalami trauma" kata Aurel berbicara sendiri.

Sekarang Aurel tahu apa yang telah terjadi. Ternyata dibalik

Page 64: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

wajah datarnya Adinda menyimpan begitu banyak kesedihan. Aurel salut dengan Adinda karena tidak pernah menampakkan sisi lemahnya.

"Halo Din" kata Aurel.

"Iya ada apa?" tanya Adinda.

"Nanti malam gue boleh nginep nggak? Kita nobar" kata Aurel.

"Yaudah datang aja" kata Adinda lalu mematikan.

setelah Adinda ditelepon Aurel, Adinda mendapat pesan teroran lagi. Adinda bingung dengan pesan itu.

***chat***

?: Paket itu akan segera sampai.

"Paket?" kata Adinda bingung.

Setahu Adinda dia tidak ada memesan sebuah paket. Siapa sebenarnya orang ini? Tiba-tiba pintu kamar Adinda diketuk.

Page 65: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda langsung membuka pintu kamarnya dan ternyata bik Yati.

"Ada apa bik?" tanya Adinda.

"Ini non ada paket buat non" kata bik Yati sambil menyerahkan kotak berukuran sedang itu ke pada Adinda.

"Dari siapa bik?" tanya Adinda.

"Gak tahu non, yang nganter pake masker" kata bik Yati yang dibalas anggukan oleh Adinda.

Adinda pun mengambil kotak itu dan setelah itu membawanya ke tempat tidur. Karena sangkin penasarannya Adinda membuka kotak itu. Adinda terkejut karena isi dalam kotak itu sebuah pistol. Adinda kembali mengingat masa lalunya atas kematian oma nya.

Adinda mundur dari kotak yang berisi pistol yaitu. Dia pergi ke samping tempat tidurnya. Sambil memeluk kedua lutut nya dan menenggelam kan wajah nya ke dalam dua lutut nya. Adinda seperti mendengar suara pistol itu kembali. Yang mendengung di telinganya. Rasanya suara pistol itu sangat nyeri di telinga Adinda.

Dengan memberani kan diri Adinda mendekati kotak itu dan pergi ke bawah untuk membuangnya. Meski keringat bercucuran dengan sangat deras dan wajah Adinda yang sudah pucat Pasih. Bik Yati yang melihat Adinda seperti ketakutan pun bingung. Adinda kembali masuk ke dalam rumah setelah membuang kotak itu dan menutup pintu dengan kasar.

"Ada apa non?" tanya bik Yati kawatir.

Page 66: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Ayo duduk dulu" kata bik Yati sambil membawa Adinda untuk duduk.

Bik Yati dia pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih yang langsung diteguk habis oleh Adinda. Adinda masih mematung dengan wajah pucat nya.

"Ada apa non?" tanya bik Yati 'lagi'.

"Kotak tadi berisi pistol" kata Adinda dengan pandangan kosong depan.

Bik Yati terkejut atas perkataan Adinda. dengan cepat bik yati memeluk Adinda dengan sangat erat memberikan sebuah kehangatan. Bik Yati tahu Adinda sangat takut dengan pistol karena sebuah trauma nya.

"Udah non jangan takut. Ada bibi di sini" kata bik Yati menenangkan.

Setelah tenang Adinda kembali ke kamarnya. dia mau ngecek HP nya. Ternyata ada pesan lagi dari orang yang meneror nya.

?: Gimana hadiah nya? Bagus bukan. Aku tau kamu pasti suka Hadiah yang ku berikan Adinda putri.

Adinda hanya membaca pesan itu tanpa ada niat sedikit pun untuk membalas pesan. Adinda yakin dia akan menerornya

Page 67: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

kembali. Setelah itu Adinda masuk ke dalam ruang membaca yang ada di kamarnya untuk menenangkan diri. Ruangan ini dirancang sendiri oleh Adinda.

Pintu ruang membaca itu tepat di belakang lemari Adinda. Adinda sangat suka ruangan ini. Begitu nyaman bagi siapa saja yang masuk ke dalamnya. Banyak buku-buku yang tersusun dengan rapi. Adinda menghidup kan HP melihat kembali pesan teroran itu.

Adinda bertanya-tanya ada masalah apa sebenarnya. Sampai dia terus meneror dan kenapa dia tahu kalau Adinda trauma dengan pistol. Apakah dia orang dari masa lalu Adinda? Adinda lebih memilih membaca dari pada pusing memikirkan orang yang mengusiknya. Adinda membaca sampai sore. Dia tidak ada bergerak sama sekali dari ruangan ini.

Karena sudah sore Adinda memilih untuk mandi. Aurel sudah datang dan langsung menuju kamar Adinda. Aurel melihat-lihat kamar Adinda yang begitu luas dibandingkan kamarnya. Kamar Adinda yang di cat warna biru muda. Barang-barang pun tersusun rapi. Kamar ini sangat nyaman pikir Aurel.

"Udah lama rel?" tanya Adinda yang baru selesai mandi.

"Enggak baru aja" kata Aurel.

"Salsa gak ikut?" tanya Adinda sambil menyisir rambut nya.

"Gak bisa kata nya" balas Aurel.

"Din" panggil Aurel.

Page 68: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Kenapa?" tanya Adinda.

"Gue udah tahu semuanya yang lo tutupin dari orang lain" kata Aurel memandang Adinda sendu.

"Jangan tatap gue dengan tatapan kasihan gue benci" kata Adinda sambil terus menyisir rambut.

"Gue tahu betapa rapuhnya lo din. Jadi Ceritalah kepada gue jika lo ada masalah mungkin gue bisa membantu lo. Gue sedih melihat lo seperti ini" kata Aurel.

"Jangan beritahu siapapun dan jangan pernah menatapku dengan kasihan" suruh Adinda.

"Baik lah. Apa lo mau cerita?" tanya Aurel.

Yang di jawab anggukan oleh Adinda. Adinda duduk di tepi tempat tidur bersama Aurel. Sebelum cerita Adinda menarik nafas sangat panjang dan mulai bercerita.

"Sebenarnya gue anak keluarga Alexs. Karena kedua orang tua gue sibuk dengan kerjaan nya mereka memberi gue kepada oma. Oma yang merawat gue sampai hampir remaja, tapi..." Adinda menggantung kan perkataan nya.

Adinda menarik nafas. Aurel tidak ingin memotong cerita Adinda. Aurel tahu ini sangat menyakitkan bagi Adinda. Aurel. membiarkan Adinda melanjutkan cerita

"Tapi oma pergi meninggalkanku dari dunia ini. Karena ada seseorang yang ingin membunuh gue menggunakan pistol. Oma tahu Jadi dia melindungi gue dan akhirnya dia yang tertembak"

Page 69: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

kata Adinda dengan suaranya yang tercekik karena menahan isakan.

Adinda melanjutkan ceritanya saat tangisannya sudah bisa dikendalikan. Aurel sangat sedih melihat adiknya seperti ini. sepertinya Adinda baik-baik saja tapi nyatanya tidak. Aurel kagum melihat Adinda yang sangat pandai menutupi semua kesedihannya. Tanpa ada seorang pun yang tahu.

"Setelah kejadian itu gue trauma dengan pistol. Gue kembali tinggal bersama kedua orang tua gue. Sejak saat itu gue gak pernah tersenyum lagi seperti dulu. Rasanya dunia gue telah mati. Di rumah ini tidak ada kata kedamaian yang ada hanyalah pertengkaran kedua orang tua gue. Mereka jarang ada waktu untuk gue sampai sekarang. Bahkan Papa malu mengakui sebagai anaknya. Dia telah mencabut marganya dari nama gue" kata Adinda menatap kosong ke depan.

Air mata Adinda turun tanpa bisa dicegah. Aurel memeluk Adinda dengan sangat erat memberikan sebuah kekuatan untuk Adinda. Bahkan Aurel ikut menangis mendengarkan cerita Adinda. Aurel ikut sedih melihat Adinda seperti ini.

Sekarang Aurel tahu betapa rapuhnya seorang Adinda yang terlihat baik-baik saja. dan tidak ada seorang pun yang ada di sisinya. Aurel berjanji pada dirinya sendiri tidak akan meninggalkan Adinda lagi. Dia tidak ingin Adinda terluka lagi untuk yang ke sekian kalinya.

"Sekarang jangan pernah lagi menyembunyikan kesedihan mu. Ceritalah sama gue" kata Aurel memberi tau.

Page 70: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda mengangguk sambil menghapus air matanya. Adinda sangat beruntung Aurel datang untuknya. Sekarang dia masih mempunyai Aurel. Tapi tak selamanya Adinda akan membuat Aurel terbebani dengan diri nya.

"Nonton drakor yuk. Udah jangan nangis lagi" kata Aurel sambil tersenyum.

"Mau nonton drakor yang mana?" tanya Adinda sambil mencari di laptop nya.

Adinda tidak akan memasang wajah datarnya Aurel. Karena Aurel telah menembus tembok yang Adinda.

"Ini aja" kata Aurel.

Mereka pun menonton sampai tengah malam. Aurel dan Adinda memutuskan untuk tidur karena sudah mengantuk.

"Ayo tidur" ajak Aurel.

Dan setelah itu mereka memasuki alam mimpi. Adinda terbangun dari tidurnya jam 3 pagi. Nafasnya memburu dengan degupan yang cepat. Adinda mimpi buruk lagi. Keringat bercucuran dengan sangat deras. Membasahi wajahnya yang cantik.

Adinda melihat Aurel yang masih tertidur dengan nyenyak di sampingnya. Adinda memutuskan pergi ke balkon kamarnya. Saat di balkon Adinda menghirup udara malam yang dingin.

Page 71: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Tiba-tiba ada yang memukul bahwa Adinda yang ternyata Aurel. Adinda melihat Aurel yang masih mengantuk. Aurel masih menutup sebagian matanya. Dan mulai mengucek-ngucek matanya. memaksakan mata itu terbuka sepenuhnya.

"Kenapa nggak tidur?" tanya Aurel sambil mengucek ngucek matanya.

"Gak bisa tidur" kata Adinda menatap bintang.

"Kenapa?" tanya Aurel menatap Adinda yang merasakan hembusan angin malam.

"Mimpi buruk" balas Adinda.

Setelah itu hanya ada keheningan. Sunyi dan damai tidak ada suara yang berisik seperti saat sudah pagi. Aurel juga ikut merasakan yang dilakukan Adinda. Membiarkan angin menghapus wajah mereka secara perlahan.

"Lo sering seperti ini?" tanya Aurel dengan menaikkan alis nya.

Yang dibalas anggukan oleh Adinda. Aurel tahu begitu tertekan nya Adinda sampai dia tidak pernah bisa tidur nyenyak. Aurel menatap kagum Madinah yang begitu kuat. Aurel berpikir mungkin jika dia menjadi Adinda dia tidak akan kuat seperti Adinda. Adinda kembali memecahkan lamunan Aurel.

"Lo lihat bintang itu" tunjuk Adinda ke bintang yang paling terang.

"Bintang itu adalah bintang kesukaan gue" lanjut Adinda.

"Gue gak pernah mengamati bintang seperti ini ternyata ini

Page 72: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

sangat menyenangkan" kata Aurel melihat bintang yang ditunjuk Adinda.

Pagi ini Al datang ke rumah Adinda bersama teman nya ingin mengajak Adinda lari pagi. Sekarang mereka lagi duduk di ruang tamu menunggu Aurel dan Adinda. Kalau Salsa akan datang sebentar lagi. Melihat Adinda dan Aurel turun pun mereka langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Ayo" ajak Aurel.

Mereka pun keluar dari rumah Adinda. Saat mereka baru mau berangkat Salsa pun datang dengan tergesa-gesa.

"Gue telat yah?" tanya Salsa.

"enggak" kata Mereka serempak kecuali Adinda.

Setelah itu mereka lari pagi. Saat di dekat lapangan basket yang ada di kompleks rumah Al mereka berhenti untuk istirahat. mereka duduk di bangku yang tersedia untuk mengatur nafas.

"Main basket yuk" ajak Leon.

"Yuk. Kita bagi kelompok nya" kata Dino bersemangat.

Page 73: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Kita kan 7 orang jadi siapa yang gak ikut?" tanya Al.

"Gue aja" kata Aurel.

Aurel memilih tidak ikut karena dia tidak pandai bermain basket. Mereka pun memilih kelompok masing-masing. Kelompok Al terdiri dari Salsa dan Dino. Sedangkan kelompok Adinda terdiri dari Leon dan Doni. Mereka suit untuk menentukan siapa yang memegang bola nya.

Dan yang menang kelompok Adinda. Permainan pun dimulai. Adinda pun mengoper bola ke Leon dan Leon mengoper bola ke Doni. Doni memasukkan bolanya ke ring. Kelompok Adinda pun mencetak skor. Kini skor Adinda sudah 9-2. Saat permainan akan dilanjutkan hujan pun turun.

Mereka pergi mencari tempat untuk berteduh. Hujan pun semakin deras. Adinda sangat suka dengan hujan. Dia pun menampung air hujan dengan tangannya. Al yang melihat itu pun mendekati Adinda.

"Mau main hujan?" tanya Al.

Adinda pun melihat Al dan mengangguk. Al pun menarik Adinda untuk bermain hujan. Teman Adinda dan Al pun ikut bermain hujan. Rasanya Adinda begitu bahagia. Tanpa sadar Adinda tersenyum dengan sangat manis. Al yang melihat senyum yang terukir di wajah Adinda pun terkejut dan setelah itu ikut tersenyum bahagia. menurut Al Senyum Adinda begitu manis. Baru kali ini ia melihat senyum itu di wajah Adinda.

Ali ingin melihat senyum itu tetap berada di wajah Adinda. Tapi apakah bisa? Setelah puas dengan hujan-hujanan mereka

Page 74: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah Adinda langsung mengganti bajunya. Adinda masih terbayang Al dan dirinya yang bermain hujan. Rasanya Adinda sangat nyaman saat berada dekat.

Adinda memutuskan untuk tidur karena merasa kedinginan. Dia masuk ke alam mimpinya. Adinda terbangun dari tidurnya saat mendengar suara gaduh dari bawah. Dengan kesadaran yang belum penuh Adinda turun ke bawah melihat apa yang telah terjadi. Ternyata mama dan papanya. Dan ada seorang wanita yang tidak dikenal.

"Siapa wanita ini!" tanya Diana dengan emosi.

"Dia pacar ku" kata Deri dengan santai.

Adinda terkejut dengan perkataan Papanya. Diana mama Adinda tersenyum sinis melihat wanita di hadapannya. Tiba-tiba Diana para wanita itu.

"Kamu apa-apaan ha!" kata Diana dengan emosi.

Setelah itu dari pergi bersama wanita selingkuhannya. Diana sangat marah dan membanting pintu dengan sangat keras. Adinda menatap sendu kedua orang tuanya tapi dia tidak menangis mungkin air matanya sudah kering. Kepala Adinda pusing dia langsung menuju kamarnya untuk istirahat. Karena dia sedang demam habis hujan-hujanan tadi. Tiba-tiba ada pesan masuk dari orang yang meneror nya.

?: Keluarga lo hampir hancur. Gue akan membuat mereka celaka.

Page 75: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Jangan pernah sentuh keluarga gue.

Sorry Dendam gue lebih besar dari maaf gue**.

Kepala Adinda semakin sakit. Tiba-tiba darah segar pun keluar dari hidung Adinda. Adinda dengan cepat menyumbatnya dengan tisu. Darah keluar dari hidung Adinda begitu banyak bahkan tisu di kotak hampir habis. Kini banyak tisu yang berserakan dengan darah yang menempel.

Kepala Adinda pun semakin sakit. Adinda sudah terduduk dilantai yang dingin menahan kan sakit. Adinda ingin minta bantuan tapi sayangnya dia tidak sanggup lagi untuk berdiri. Dan rasanya lehernya tercekik untuk mengeluarkan suara yang kuat. Adinda sudah tergeletak dengan pandangannya yang mulai mengabur. Dan semuanya menjadi gelap.

Tidak ada yang tahu kalau Adinda sedang pingsan di dalam kamarnya. Sudah malam Adinda belum sadarkan diri juga. Bahkan tidak ada yang tahu. Adinda mulai tersadar dari pingsannya. Dia mulai mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menetralkan cahaya yang masuk. Adinda langsung bangkit dari pingsannya dan berusaha untuk ke tempat tidurnya. Tisu yang berdarah tapi masih dibiarkan oleh Adinda.

Adinda mencari HP nya untuk menelepon dokter yang selalu mengobati keluarga Alexs kalau ada yang sakit. Setelah menelepon Adinda kembali berbaring di kasurnya. Dokter Yuda akan segera ke rumah Adinda. Dokter Yuda pun datang dengan diantar oleh bik Yati ke kamar Adinda. Bik Yati keluar karena Adinda akan di periksa.

Page 76: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Apa keluhan kamu Adinda?" tanya Dokter Yuda.

"Tadi saya mengalami sakit kepala yang sangat dahsyat dan saya mengalami mimisan hebat" kata Adinda dengan wajah nya yang sangat pucat.

"Kamu kelelahan. Kamu juga sudah biasa saat demam mengalami mimisan. Jadi saya kasih resep obat yang kamu tebus di apotek" kata Dokter Yuda memberi selembar kertas.

Setelah itu dokter Yuda keluar dari kamar Adinda yang diantar keluar oleh bik Yati. Sesudah mengantar dokter Yuda bik yati kembali ke kamar Adinda. tisu yang berserakan tadi dibersihkan oleh bik Yati. setelah itu bik Yati pergi ke Apotek untuk menebus obat milik Adinda.

?: siap-siap lah kehilangan papa tersayang mu.

Adinda pun langsung mencoba bangkit dari tempat tidurnya. Dia akan pergi untuk menyelamatkan papanya. Dia tidak menghiraukan kepalanya yang terus berdenyut hebat. Dengan cepat Adinda mengendarai mobilnya. Adinda tidak ingin kehilangan lagi untuk kedua kalinya. Adinda pun melacak keberadaan papanya dengan GPS tapi tidak ditemukan.

Adinda tidak menghiraukan hujan yang begitu lebat. Dia terus mengendarai mobilnya sangat cepat sambil terus melacak keberadaan papanya. Dari jauh ada mobil yang sengaja ingin menabrak Adinda. Adinda tidak menyadari itu dan mobil Adinda terpental dengan ada dirinya di dalamnya.

Mobil itu pun pergi dari tempat kejadian. Adinda berusaha membuka pintu mobilnya yang sudah terbalik. Darah terus mengalir dari kepala Adinda. Kepala Adinda berdenyut sangat

Page 77: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

hebat. Adinda tidak ingin mati di sini. Dengan kesadaran yang mulai menurun Adinda berhasil membuka pintu mobil dan keluar.

Tapi kesadaran Adinda menghilang dan semuanya menjadi gelap. Orang yang menabrak Adinda pun tersenyum kemenangan di dalam mobilnya dan pergi dari tempat kejadian.

Page 78: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 6

Di sinilah Adinda sekarang sedang berada di ruang UGD. Sedari tadi dokter yang memeriksa Adinda belum keluar. Belum ada yang tahu keadaan Adinda. Saat dokter Yuda akan pulang kerja dia tidak sengaja melihat mobil yang terbalik dengan orang yang sudah dipenuhi oleh darah. Dokter Yuda mendekati orang itu dan ternyata Adinda.

Dokter Yuda segera membawa Adinda ke rumah sakit dan ditangani oleh nya. Pintu ruang UGD pun terbuka. Dokter Yuda bernafas lega karena Adinda masih bisa diselamatkan. Tapi Adinda mengalami koma. Dokter Yuda berusaha menelepon kedua orang tua Adinda tapi jawaban mereka sangat mengecewakan. Mereka tidak bisa datang untuk menjenguk Adinda karena ada sebuah bisnis.

Dokter Yuda menatap kasihan Adinda karena orang tuanya yang lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan dengan dirinya. Dokter Yuda tahu bagaimana rasanya menjadi Adinda karena dia dulu pernah berada di posisi Adinda. Dokter Yuda pun mencari kontak yang bisa dihubungi dari HP Adinda. Dokter Yuda menemukan kontak yang bernama 'Al jelek'. Dokter Yuda sedikit terkekeh dengan panggilan yang dibuat Adinda.

Dengan cepat dokter Yuda menelepon Al yang langsung diangkat oleh Al. Dokter Yudha memberi tahu keadaan Adinda. Kata Al dia akan segera kemari untuk melihat keadaan Adinda. Adinda sudah dipindahkan ke ruang inap. Al pun datang dengan berlari. Dia tidak peduli ini di rumah sakit yang penting dia cepat bertemu dengan Adinda. Al pun masuk ruang inap Adinda.

Al melihat Adinda yang terbaring lemah dengan selang oksigen dan selang infus yang tertancap. Al menatap sendu Adinda.

Page 79: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Rasa nya sangat sakit melihat Adinda terbaring lemah di seperti ini. Tidak ada lagi wajah datar yang ditampilkan oleh seorang Adinda. Kini hanya ada wajah pucatnya yang menghiasi. Al pun duduk di samping Adinda memegang tangan Adinda dan mengurusnya.

"Adinda gue mohon sadar loh tahu gue sangat sedih melihat seperti ini. lu boleh marah sama gue sepuasnya karena sering memaksa loh tapi jangan seperti ini. Bangun din" kata Al yang terus mengelus tangan Adinda yang terbebas dari selang infus.

Teman-teman Adinda sudah dikabari oleh Al. Aurel pun datang dengan Salsa. Mereka melihat Adinda terbaring lemah. Al pun bergeser membiarkan teman Adinda berada di sisinya.

"Adinda bangun gue tahu lu kuat. Lo itu nggak lemah" kata orang berbicara kepada Adinda.

"Din padahal tadi pagi lo baik-baik aja kenapa bisa seperti ini" kata Salsa terus menangis ia tidak tega melihat Adinda seperti ini.

Setelah itu Aurel permisi untuk keluar. Salsa masih saja terus bicara dengan Adinda sedangkan Al masih setia duduk di sofa yang ada di ruang inap Adinda. Aurel Menelepon papa Adinda untuk memberitahukan dan Adinda.

"Halo om. Saya teman nya Adinda ingin memberi tahu bahwa Adinda sedang koma akibat kecelakaan" kata Aurel langsung to the poin.

"Maaf saya tidak bisa jenguk anak itu. Saya lagi sibuk sama

Page 80: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

kerjaan" kata Deri papa Adinda.

"Bagaimana jika Adinda tahu papanya lebih mementingkan kerjaan di bandingkan dia. Mungkin Adinda akan kecewa. Om dan tante itu gak pernah mikirin perasaan Adinda sebagai anak kalian. Bahkan di saat dia sakit begini kalian masih gak peduli. Dia itu sedang koma yang antara hidup dan mati" kata Aurel mulai emosi.

"Saya kerja juga untuk dia. Jangan ceramahi saya kamu itu masih anak-anak jadi gak usah sok tahu" kata Deri.

"Adinda juga butuh kasih sayang dari kalian dia gak cuma butuh UANG tapi juga kasih sayang. Maaf yah om meski umur saya masih muda di bandingkan dengan om tapi pemikiran saya dewasa gak seperti om" kata Aurel lalu mematikan sambungan nya.

Aurel benar-benar emosi dengan kata-kata yang di ucapkan oleh papa Adinda. Padahal anak nya lagi sakit tapi dia sebagai orang tua nya tidak peduli sama sekali. Adinda kembali masuk ke dalam ruangan Adinda. Aurel menatap sendu kearah Adinda. Dia sedih melihat orang tua Adinda yang tidak peduli dengan nya sama sekali saat Adinda dalam ke adaan seperti ini.

"Kalian udah makan?" tanya Aurel yang di jawab anggukan dari Salsa dan juga Al.

Al terus menatap Adinda dengan tatapan sendu. Sedangkan Salsa terus mengelus tangan Adinda. Mungkin Adinda sangat nyaman dengan dunia mimpi nya sampai dia tidak mau untuk kembali ke dalam sebuah kenyataan. Tiba-tiba dokter yuda datang untuk memeriksa Adinda.

Page 81: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Setelah itu dokter yuda memberikan Hp milik Adinda kepada Aurel. Sesudah kepergian dokter yuda ruangan kembali hening. Sampai pada akhir nya Al memecahkan keheningan di antara mereka bertiga.

"Kalian pulang aja biar gue yang jaga Adinda. Kita gantian menjaga Adinda. Nanti gue suruh juga teman-teman gue" perintah Al yang di angguki setuju oleh mereka berdua.

Mereka pun permisi pulang. Malam ini jadwal Al menjaga Adinda. Besok giliran teman-teman mereka. Hari semakin malam Al memutuskan tidur di sofa karena dia besok akan sekolah. Hari terus berganti tapi Adinda tidak kunjung bangun juga. Ini juga sudah hari kelima Adinda belum sadar kan diri.

Mereka terus bergantian menjaga Adinda. Sampai pada hari keenam Adinda mulai membuka mata nya. Dengan cepat mereka memanggil dokter yuda untuk memeriksa keadaan Adinda. Mereka sangat senang melihat Adinda sudah kembali membuka mata nya. Setelah dokter yuda pergi mereka menghampiri Adinda. Adinda hanya diam saat dia mulai siuman tadi sampai sekarang.

"Din mau makan?" tanya Al.

"Atau mau minum?" tanya Aurel.

"Minum" kata Adinda dengan suara yang serak.

Mereka memberi Adinda minum. Setelah minum Adinda kembali berbaring. Wajahnya masih terlihat pucat. Mereka pun cerita untuk menghibur Adinda sekali mereka tertawa yang hanya

Page 82: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

dibalas senyum tipis dari Adinda, mungkin senyum itu sangat tipis sampai tidak ada yang menyadarinya. Adinda senang saat dia membuka matanya ada orang yang setia menunggunya. Meski sedikit kecewa karena orang tuanya tidak datang menjenguknya. Bahkan orang tuanya lebih mementingkan kerjaan.

Kini Adinda sudah diperbolehkan untuk pulang. Aurel sedang menyusun baju Adinda. Setelah itu koper Adinda di bawa bik yati ke mobil. Salsa dan Aurel pun membantu Adinda duduk di kursi roda.

"Pelan-pelan" kata Salsa sambil memegangi Adinda.

Mereka pun mendorong Adinda menuju mobilnya yang sudah ada Al dan Bik Yati yang menunggu. Kalau Aurel dan Salsa akan naik mobil Leon bersama The twins. Al pun menggendong Adinda masuk ke dalam mobil. Setelah itu mereka langsung pergi menuju rumah Adinda. Bahkan sampai Adinda pulang orang tuanya sama sekali tidak ada niat untuk menjenguknya.

Saat di dalam mobil hanya ada keheningan. Al yang fokus menyetir sedangkan Adinda sibuk dengan pikirannya sambil melihat kearah luar. kalau bik Yati berada di mobil Leon. Mereka sengaja membiarkan Adinda dan Al berdua. Al sesekali melihat Adinda. Mereka pun sampai di rumah Adinda. Al kembali menggendong Adinda menuju sofa ruang tamu. Sebenarnya Adinda tidak enak merepoti. Tapi dia tidak bisa melawan Al yang keras kepala dengan keadaan yang lagi lemah.

Page 83: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Mau minum apa?" tanya bik Yati.

"Es aja bik" kata mereka.

Mereka pun cerita sambil memakan camilan yang disediakan bik Yati. Sampai akhirnya mereka memutuskan pamit pulang karena hari sudah sore. Setelah temannya pulang Adinda ingin menuju kamarnya yang dibantu oleh bik Yati. Setelah itu Adinda mengganti pakaiannya dengan baju tidur. Bik Yati pun mengetuk kamar Adinda.

"Ini non buburnya dan juga obatnya" kata bik Yati meletakkan makanannya di meja.

Bik Yati keluar dari kamar Adinda. Adinda sangat ingin di jenguk oleh kedua orang tua nya saat sedang sakit. Menyuapi Adinda dan memanjakan nya seperti seorang anak yang manja kepada orang tua nya saat sedang sakit. Adinda sangat ingin itu tapi itu hanya hayalan Adinda saja. Adinda tidak selera untuk memakan bubur nya. Dia memutuskan membuka HP nya yang telah di kembalikan oleh Aurel saat dia sudah sadar. Al pen mengirim pesan dengan Adinda.

Chat

Al jelek: Udah makan? Udah minum obat? Belum.

Makan biar bisa minum obat.

Gak selera.

Page 84: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chat end

Al pun video call Adinda. Adinda yang di video call oleh Al pun bingung antara angkat atau enggak. Saat Adinda ingin mematikan tapi malah menekan tombol hijau.

"Halo. Makan din jangan gak makan" kata Al.

"Iya bentar" kata Adinda sedikit grogi.

"Makan sekarang gue liatin. Kalau gak entar lo gak makan" kata Al maksa.

"Males" kata Adinda.

"Kalau gak mau makan gue ke rumah lo biar gue suapi" kata Al.

"Ehh gak usah. Iya gue makan nih" kata Adinda sambil mengambil bubur nya dan menyuapkan ke mulut nya.

"Cantik" kata Al tidak sadar.

"Apaan?" tanya Adinda karena dia kurang jelas mendengar perkataan Al yang pelan.

"Gak" kata Al gelagapan.

Adinda pun melanjutkan makan nya dan setelah itu meminum obat nya. Al pun setia menunggu Adinda sampai selesai.

"Udah sekarang tidur dah malam" kata Al.

"Belum ngantuk" kata Adinda.

"Ya udah gue nyanyiin yah biar lo tidur" kata Al yang dijawab

Page 85: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

anggukan oleh Adinda.

"Nanti kalau gue udah tidur matiin sambungan nya" perintah Adinda.

Al pun mulai bernyanyi. Adinda mendengarkan suara Al yang begitu merdu. Menurut Adinda suara oleh itu bagus. Adinda pun mulai mengantuk dan mulai memejamkan matanya. Al tersenyum melihat Adinda yang mulai tertidur dan terus melanjutkan lagu nya. Saat lagu sudah selesai Adinda pun telah berada di alam mimpinya.

" Good Night Flowers" kata Al.

Setelah itu Al mematikan sambungan nya. Al tersenyum sebelum dia menyusul Adinda kalau mimpi.

Hari ini Adinda kembali ke sekolah. Sebenar nya Adinda belum boleh sekolah. Tapi dasar Adinda yang keras kepala dia memaksa untuk ke sekolah. Meski wajah pucatnya masih menghiasi tapi Adinda sangat senang kembali ke sekolah. Sesampainya di kelas sudah ramai.

"Lo dah sekolah din?" heran Salsa.

"Lo kan masih sakit din" kata Aurel.

"Gue udah baik-baik aja" kata Adinda.

Page 86: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Apanya baik-baik aja? Wajah lo aja masih pucat" kata Aurel kesal yang diangguki oleh Salsa setuju dengan Aurel.

"Gue udah gak apa-apa" kata Adinda meyakinkan teman-teman nya ini.

Mereka pun hanya pasrah menghadapi Adinda yang keras kepala seperti ini. Adinda sangat sulit di tentang. Bel pun berbunyi menandakan pelajaran pertama. Adinda sama sekali tidak mendengarkan guru yang mengajar. Dia memilih mendengarkan lagu dengan earphone nya. Aurel yang melihat Adinda hanya geleng-geleng dengan tingkah nya. Bel istirahat pun berbunyi semua murid berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

"Kantin yuk din" ajak Salsa.

"Malas. Kalian aja" suruh Adinda masih dengan earphone nya.

Aurel dan Salsa pun menuju kantin. Saat di kantin sudah ada Al dkk. Aurel dan Salsa pun gabung dengan mereka mereka sudah memesan makanan masing-masing.

"Adinda mana?" tanya Al.

"Di kelas" jawab Aurel.

Al lagi berpikir tentang bagaimana dia menyatakan cinta kepada Adinda. Sedari tadi dia hanya dia mengacuhkan teman-teman nya. Yang lain heran dengar Al sedari yang tadi hanya diam membisu. Mereka pun mencoba untuk bertanya dengan Al.

Page 87: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Ada apa Al?" tanya Dino.

"Gue bingung cara nembak cewek" kata Al sambil berpikir.

Al kembali dalam lamunan nya. Dia takut Adinda akan menolak nya dan menjauhinya. Tapi dia harus mencobanya dulu. Sekarang dia sudah tahu bagaimana menyatakan perasaan nya.

"Memang siapa?" tanya Leon.

"Adinda" kata Al.

Salsa yang sedang memakan bakso nya pun tersedak karena sangkin terkejut nya. Yang lain nya hanya biasa saja. Aurel langsung memberikan minum kepada Salsa.

"Kapan?" tanya Doni.

"Nanti sehabis pulang sekolah" kata Al.

"Oke nanti kita bantuin. Tapi gimana nembak nya?" tanya Dino.

"Nanti gue kasih tahu" kata Al.

Bel masuk pun berbunyi. Menandakan istirahat sudah selesai. Mereka kembali ke kelas karena pelajaran akan dimulai. Saat di kelas Entah kenapa Adinda memikirkan tentang Al yang membuat nya tidak fokus. Sebelumnya dia tidak pernah seperti ini. Bahkan dia tidak pernah memperdulikan seorang cowok. Tapi kali ini beda. Karena bingung dengan perasaannya yang aneh ini Adinda memutus kan bertanya kepada Aurel.

"Rel" panggil Adinda bisik-bisik kepada orang yang sedang menulis tugas yang diberikan guru bahasa Indonesia.

Page 88: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Paan?" tanya Aurel masih fokus dengan buku nya.

"Kalau kita merasakan senang saat di dekat cowok itu apa yah?" tanya Adinda polos.

"Itu namanya sedang jatuh cinta. Emang saat di dekat siapa?" tanya Aurel penasaran.

"Ciee Adinda jatuh cinta" ejek Salsa.

"Masa sih gue jatuh cinta" kata Adinda yang di jawab anggukan dari Aurel.

"Siapa orang nya hem? Al?" tebak Aurel.

Adinda hanya diam memikir kan perasaan nya yang aneh saat di dekat Al. Apa benar dia jatuh cinta sama Al? Adinda tidak ingin ambil pusing jadi dia memilih melanjutkan mengerjakan tugas. Bel pulang berbunyi semua murid langsung berhamburan untuk pulang. Termasuk Adinda dkk.

"Pulang yuk" ajak Salsa.

Mereka pun jalan bersama sama menuju parkiran. Saat di tangga ada Clara dkk. Adinda hanya cuek dengan mereka. Clara pun mengata ngatain mereka.

"Ehh ada geng cabe" kata Clara sambil menatap Adinda.

Adinda hanya diam tanpa menjawab, dia masih menahan diri untuk tidak langsung mencakar wajah Clara. Salsa mulai terpancing emosi tapi di cegah Aurel.

Page 89: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Dasar cewek kecentilan. Sok paling cantik. Cantikkan juga gue" kata Clara dengan pede nya.

Salsa pun tertawa dengan sangat keras. Menertawakan Clara yang ke pedean tingkat dewa. setelah puas tertawa Salsa bicara dengan sangat pedas yang membuat Clara kesal.

"Ngaca dulu mbak, di rumah gak ada kaca apa? Kalau gak ada biar gue beliin yang paling besar biar sadar diri dulu. Cantik? Bedak tebal nya 5 cm aja bangga" kata Salsa.

"Nyatanya gue memang cantik. Iri aja bilang" kata Clara dengan pede tingkat dewa.

"Ngapain juga iri sama topeng monyet" kata Salsa.

"Udah gak usah di tanggapi. Buang-buang waktu" kata Aurel dan mereka pen pergi dari sana.

"Awas aja kalian" kata Clara.

Saat di parkiran Al sedang menunggu Adinda. Adinda ingin mengambil motor nya. Tapi Al menghentikan pergerakan nya. Dan mulai bertanya kepada diri nya.

"Din kalau nembak cewek bagusan pakai bunga atau boneka?" tanya Al.

"Bunga karena sih lebih romantis, tapi boneka untuk cewek yang masih kekanak-kanakan" usul Adinda

Sebenarnya ada rasa sesak di dada Adinda. Dia bertanya-tanya siapa cewek yang akan ditembak Al? Apakah dia?

Page 90: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Kok nyesek gini yah-kata Adinda dalam hati.

"Oke. Makasih yah" kata Al setelah itu akan ke toko bunga.

"Gue duluan yah" kata Adinda sambil pergi dari area sekolah.

"Oke gue juga mau beli bunga dan boneka" kata Al lalu melesat ke toko bunga.

Saat sampai di toko bunga Al langsung memilih milih bunga dan juga boneka. Banyak sekali pujian untuk Al karena ketampanannya. Karena Al bingung memilih dia pun meminta bantuan penjaga toko di sini.

"Mbak bisa cari kan saya bunga dan boneka yang bagus" suruh Al.

"Untuk pacar mas?" tanya mbak toko.

"Iya mbak" balas Al.

"Tunggu sebentar yah" kata mbak itu sambil memilih bunga dan boneka nya.

Setelah itu Al membayar barang yang telah dipilih. Ada boneka berukuran sedang berwarna putih dan bunga mawar merah. Al langsung menuju danau yang akan dijadikannya tempat untuk menyatakan perasaannya. Di sana sudah ada teman Al dan juga Adinda. Mereka langsung menghiasi danau ini dengan sangat romantis. Setelah selesai Salsa segera menelpon Adinda untuk segera ke danau.

"Ayo kita sembunyi. Semangat" kata Leon dan mereka sembunyi.

Page 91: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Sesampainya di danau banyak bunga mawar yang ditabur di jalan yang dia lewati. Adinda begitu kagum dengan tempat yang sangat indah ini. Adinda mencari Salsa dan Aurel tapi dia hanya menemukan meja yang dihiasi lilin yang menyala. Al pun muncul yang membuat Adinda bingung. Al menggandeng tangan Adinda menuju meja yang sudah di siapkan. Saat sampai di meja Al menarikan bangku yang akan diduduki oleh Adinda. Al pun juga ikut duduk di hadapan Adinda.

Adinda yang melihat Al pun terheran. Al menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya dan menghembuskan secara perlahan. Setelah itu ia meraih tangan Adinda mengelus nya dan mulai berbicara. Adinda hanya bingung apa yang akan dikatakan Al kepadanya dengan tempat yang begitu romantis seperti ini. Dia masih melihat Al yang terus mengelus tangannya.

"Adinda Putri sejak saat itu saat di mana pertama kali kita ditemukan gue mulai mencintaimu lo. Gue tidak tahu alasannya karena dengan sendirinya cinta ini tumbuh jadi hari ini di danau ini gue ingin menyatakan perasaan gue" kata Al lalu menarik nafas nya.

"Will you be mine?" tanya Al dengan menaikkan alis nya.

Tanpa sadar Adinda mengangguk sendirinya. Al begitu senang atas jawaban dari Adinda. Semua teman mereka keluar dari tempat persembunyian nya memberikan ucapan selamat dan meminta PJ (pajak jadian). Adinda tidak menyangka Al akan menyatakan perasaannya dengan dirinya. Adinda juga suka dan nyaman dengan Al. Mungkin Saatnya anda merasakan yang nama nya cinta.

Al pun teriak kesenangan. Dia benaran jadian dengan Adinda. Adinda yang melihat Al begitu bahagia pun juga ikut tersenyum. Kini Al dan Adinda pun menjadi sepasang kekasih. Hari sudah

Page 92: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

semakin sore Al pun mengajak Adinda untuk pulang. Saat di jalan hanya ada keheningan di antara mereka. Mereka pun sampai di rumah Adinda.

"Terima kasih telah menerima gue sebagai kekasih lo" kata Al menatap Adinda.

"Iya. Yaudah pulang sana udah sore" kata Adinda.

"Iya ini juga mau pulang" kata Al sambil memasang helm nya.

"Dah Al ati-ati" kata Adinda sambil melambaikan tangan nya.

Di balik helmnya Al tersenyum sangat manis. Hari ini dia begitu bahagia karena Adinda sudah menjadi miliknya. Begitu juga dengan Adinda. Sekarang Adinda sedang tidur di tempat tidurnya sambil melihat langit-langit kamarnya membayangkan kejadian di danau tadi. Kini senyum Adinda yang menghilang telah kembali lagi. Adinda mulai menjadi dirinya yang dulu tapi tidak akan seutuhnya.

Page 93: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 7

*Senang bisa mengenal mu sebagai kekasihku. Yang akan membuat senyum ini akan tetap utuh. Tapi apakah kamu akan tetap bersama ku selama nya?

Adinda*~

Hari ini hari minggu hari di mana untuk bermalas-malasan. Adinda masih bergelut dengan selimutnya. Ditambah pagi ini hujan turun membuat Adinda semakin enggan untuk bangun dari kasur nya. Jendela kamar sengaja ia buka. Membiarkan angin yang berhembus masuk ke dalam kamarnya. Membuat udara di kamar menjadi dingin. Ditambah lagi AC yang hidup. Sampai pada akhirnya telepon mengusik tidur Adinda pagi ini. Dia pun dengan malas mengangkat telepon.

"Halo. Ada apa sih pagi-pagi begini telepon. Ganggu orang tidur aja" cerocos Adinda.

"Halo" kata orang di seberang sana yang ternyata Al.

Adinda yang mendengar suara Al pun langsung melotot. Karena dengan bodohnya dia memarahi Al. Dengan cepat Adinda meminta maaf.

"Maaf Al gue kira tadi siapa" kata Adinda meminta maaf.

"Iya gak papa. Lo masih tidur jam segini?" tanya Al.

"Kan masih pagi di tambah udara nya yang mendukung" kata

Page 94: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda.

"Ini udah jam 9 Adinda" kata Al.

"Yah terus kalau jam 9?" tanya Adinda.

"Gue mau ngajak lo sarapan bareng jadi cepatan mandi. Gue sampai di rumah lo, lo nya harus sudah mandi" suruh Al.

"Ya udah gue mau mandi dulu dah" kata Adinda sambil mematikan sambungan.

Adinda langsung bergegas menuju kamar mandi. Setelah mandi Adinda memilih pakaiannya. Dia bingung ingin mengenakan baju apa. Karena dia tidak memiliki baju perempuan. Semua baju yang dimiliki Adinda tomboy. jadi Adinda mengenakan baju berwarna abu-abu lengan pendek, celana jeans berwarna hitam dan sepatunya yang berwarna biru. Tak lupa Adinda memakai jaket dengan bawah lengan yang digulung.

Setelah selesai Adinda turun ke bawah dan ternyata sudah ada Al menunggu di ruang tamu. Al pun bangkit dari duduknya saat melihat Adinda sudah siap.

"Mau makan di mana?" tanya Adinda.

"Tempat langganan gue" kata Al.

Mereka pun menuju motor Al. Al pun memberi helm ke Adinda. Udara di luar sangat dingin. Awan juga masih mendung mungkin akan turun hujan lagi. Setelah mengenakan helm Adinda naik motor Al. Adinda memegang bahwa Al agar tidak jatuh. Al sesekali melihat Adinda dari kaca spion. Mereka pun sampai di tempat langganan Al. Saat mereka sudah duduk di bangku hujan

Page 95: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

pun kembali lagi membasahi bumi. Udara semakin dingin. Pelayan pun datang menanyakan pesanan mereka.

"Mau pesan apa Al?" tanya cowok itu yang bernama Vero.

"Roti keju dan milk coklat. Keju nya jangan lupa" ingat kan Al.

"Ini cewek mau pesan apa? tanya nya kepada Adinda.

"Lo mau pesan apa din?" tanya Al dengan lembut.

"Roti coklat Kalau minuman nya samain aja" kata Adinda.

"Pacar lo Al?" tanya Vero.

"Yoii, baru jadian" kata Al.

"Selamat buat kalian semoga hubungan kalian langgeng" doa Vero.

"Amin" yang di jawab Al dan Adinda barengan.

"Yaudah di tunggu 5 menit" kata Vero lalu pergi dari meja mereka.

Kini di antara mereka hanya ada keheningan. Adinda sibuk dengan HP nya sedangkan Al sibuk melihat wajah Adinda. Al heran mengapa dia bisa mencintai Adinda. Setelah sibuk dengan kegiatan masing-masing makanan mereka pun datang.

Al membayar makanan yang mereka pesan dia juga memberikan tips untuk Vero. Adinda memakan roti nya dan ada sisa-sisa makanan di sudut bibirnya. Yang melihat itu pun mengelapnya

Page 96: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

dengan tangannya dan blush. Sekarang pipi Adinda sudah seperti tomat matang. Setelah itu Adinda kemarin Makan rotinya. Kini jantung Adinda berdebar begitu kencang seperti habis lari maraton.

Meski sudah menjadi pacar Adinda masih kaku dengan Al. Karena Adinda tidak pernah merasakan terlalu dekat dengan seorang cowok. Memang banyak cowok menyukai Adinda tapi hanya dibiarkan oleh nya.

"Ciee pipi nya merah" ejek Al.

"Paan sih" kata Adinda malu.

Al yang gemas dengan Adinda pun mengacak-ngacak rambut Adinda dan sekali lagi blush. Al yang melihat pipi Adinda memerah lagi pun tertawa kecil. Sekarang kegiatan mengacak-ngacak rambut Adinda adalah kesukaan bagi Al.

Gue ingin selalu membuat lo seperti ini. Gue ingin senyum itu akan selalu menghiasi wajah lo- kata Al dalam hati.

Setelah selesai makan Adinda dan Al pergi dari tempat itu. Hujan juga sudah reda. Mereka jalan-jalan mengelilingi kota Jakarta. Setelah itu Al mengantar kan Adinda pulang.

"Makasih buat waktu nya" kata Al sambil tersenyum.

"Kan wajar karena aku pacar kamu" kata Adinda.

"Ciee yang pake aku kamu" kata Al mengejek.

Lagi-lagi Al membuat Adinda malu. Rasanya sangat malu karena

Page 97: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

sudah beberapa kali pipinya memerah di buat Al. Al hanya tersenyum melihat tingkah Adinda yang sangat lucu di matanya. Setelah itu Al pamit pulang kepada Adinda. Adinda hanya melambaikan tangannya. Sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua. Mulai dari mereka makan bareng sampai di rumah Adinda.

"Gue nggak akan membiarkan lo bahagia" kata orang itu dan setelah itu pergi dari situ.

Adinda sedari tadi hanya tersenyum membayangkan setiap waktu nya dengan Al. Adinda begitu bahagia saat ini. Saat sedang mengingat kejadian tadi apa Adinda bergetar menandakan ada pesan masuk. Adinda pun melihat isi pesan. Pikir Adinda dari Al ternyata salah. Itu adalah sebuah 'lagi'.

chat

?: Berbahagia lah untuk saat ini tapi lihat apa yang akan dilakukan nanti.

"Teroran itu lagi. Siapa sebenarnya orang ini. Dan ada masalah apa dia denganku dan papa" bingung Adinda.

Page 98: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda bingung siapa orang yang selalu menerornya. Banyak kejadian yang membuatnya hampir celaka. Adinda menghela nafasnya. Baru saja dia akan bahagia tapi datang lagi sebuah masalah. Adinda memilih untuk masuk ke dalam mimpinya. Dia ingin mengistirahatkan tubuhnya yang letih. meskipun hanya sebentar.

Adinda terbangun karena mendengar suara gaduh dari lantai bawah. Dengan kesadaran yang belum pulih Adinda pergi menuju ke bawah. Dan ternyata orang tuanya 'lagi'. Entah kenapa orang tua yang sangat hobi bertengkar. Dia sangat benci saat melihat semua ini. Kini Adinda hanya mematung melihat kedua orang tuanya. Karena Deri Papa Adinda yang kesal dengan Diana pun membanting vas bunga yang ada di situ.

Adinda pun terkejut dan sadar dari lamunannya. Setelah itu Deri pergi keluar dari rumah. Diana yang tidak terima karena vas bunga kesayangan nya pecah pun menjerit meneriaki nama suaminya. Adinda tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa melihat pertengkaran keduanya. Setelah itu Adinda kembali ke dalam kamarnya.

Dia tidak ingin melihat kedua orang tuanya dan pertengkaran yang selalu mereka ciptakan. Sebenarnya Adinda sangat merindukan mereka berdua. Dia hanya ingin dipeluk oleh kedua orang tua nya. Karena tidak pernah mendapatkan pelukan itu selama bertahun-tahun.

Adinda memutuskan untuk mandi dan setelah itu dia akan pergi ke taman. Setelah selesai Adinda langsung menuju ke taman menggunakan motor Ninja nya. Sesampainya di taman Adinda duduk di salah satu ayunan yang ada. Adinda melihat anak-anak

Page 99: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

yang bermain dengan orang tuanya. Adinda melihat anak itu dengan tatapan sendu.

Bagi Adinda anak itu sangat beruntung dibandingkan dirinya. Bahkan saat dia libur dan minta berjalan-jalan dengan orang tuanya tapi mereka selalu bilang tidak ada waktu. Jadi dia selalu ke taman sendiri sambil memainkan ayunan tanpa niat untuk bermain bersama anak lainnya. Tiba-tiba Ada anak kecil yang duduk di ayunan sebelah Adinda. Adinda yang melihat anak itu pun heran mengapa dia tidak ikut bermain dengan anak lainnya.

"Hei. Nama kamu siapa?" tanya Adinda.

"Kesya. Kalau kakak?" tanya Kesya.

"Adinda" balas Adinda ramah.

"Kamu kenapa gak main sama yang lain?" tanya Adinda.

"Mereka jahat" kata nya sambil melihat ke arah anak lain nya.

"Kenapa mereka jahat?" tanya Adinda 'lagi'.

"Mereka selalu mengejek aku anak yatim piatu" kata Kesya sedih.

"Orang tua kamu meninggal kenapa?" tanya Adinda.

"Mereka kecelakaan" kata Kesya terus menangis.

Adinda yang melihat Kesya menangis pun membawa tubuh kecil

Page 100: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

itu ke dalam pelukannya. Rasanya sangat menyakitkan harus kehilangan kedua orang tua saat masih terlalu kecil seperti Kesya. Adinda masih bersyukur karena kedua orang tuanya masih hidup meski mereka tidak akur. Tapi Adinda masih bisa melihat mereka. Sedangkan kalau sudah meninggal tidak akan pernah jumpa untuk melepas rindu. Setelah ia selesai menangis Adinda kembali bertanya kepada Kesya tentang tempat tinggalnya.

"Kamu tinggal sama siapa?" tanya Adinda.

"Sama paman aku" kata Kesya menundukkan kepala nya.

Setelah beberapa menit Kesya kembali bercerita kepada Adinda.

"Tapi paman aku jahat. Dia suka marah sama aku bahkan paman sering memukul aku" kata Kesya sambil menangis.

Adinda yang melihat Kesya seperti ini pun tidak tega. Adinda berpikir akan membawa Kesya tinggal bersamanya. Tapi pasti papa dan mama nya tidak setuju. Tapi dia tidak akan membiarkan Kesya tertekan dengan usianya yang masih dibilang sangat kecil.

"Kesya mau tinggal sama kakak?" tanya Adinda.

"Kesya mau tapi paman Kesya gimana?" tanya Kesya takut.

"Kakak akan bilang sama paman Kesya" kata Adinda menenangkan.

Kesya pun mengangguk dengan semangat dan senyum yang sangat manis. Adinda yang melihat kejadian seperti itu pun langsung ngacak-ngacak rambutnya. Adinda senang bisa

Page 101: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

mengembalikan senyum Kesya lagi. Adinda hanya tidak ingin ada orang yang sama dengan dirinya. Kurang kasih sayang dari orang tuanya. maka dari itu jika Adinda masih mampu menolong dia akan menolongnya.

"Yaudah ayo kita ke rumah paman Kesya" ajak Adinda.

Mereka pun menuju motor Adinda. Dengan arahan yang diberitahu Kesya kini mereka telah sampai di rumah paman Kesya. Adinda menurunkan Kesya dari motornya dan setelah itu dia turun. Adinda langsung mengetuk pintu rumah paman Kesya. Dan dibuka lah oleh pemilik rumah. Paman Kesya yang melihat Kesya langsung ingin menariknya.

"Kamu dari mana saja Ha? Bukan nya beresin rumah malah pergi bermain" kata paman Kesya.

"Maaf saya kesini ingin membawa Kesya tinggal bersama saya" kata Adinda sesopan mungkin.

Meski Adinda bad tapi dia masih punya hati. Paman Kesya pun melihat Adinda dari atas sampai bawah.

"Siapa kamu ingin membawa anak ini pergi dari rumah ini?" kata nya ketus.

"Saya memang bukan siapa-siapa tapi saya bisa merawat Kesya dengan baik" kata Adinda dengan datar.

"Saya tidak akan membiarkan kamu membawa Kesya" katanya sambil ingin menari Kesya.

Adinda langsung menyembunyikan Kesya di belakang nya. Takut Kesya akan diambil oleh paman yang kasar. Seharusnya

Page 102: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

anak seperti itu belajar dan bermain bukannya mengerjakan pekerjaan orang dewasa. Adinda juga banyak menemukan bekas luka di tubuh Kesya akibat benda tajam.

"Paman bisa saya laporkan ke polisi atas kekerasan kepada anak kecil" kata Adinda mengancam.

Paman itu menatap sinis ke Kesya. Rasanya dia ingin menerkam Kesya sekarang juga. Adinda menang sekarang dia akan menanggung Paman Kesya membereskan pakaian nya.

"Kamu nggak usah takut ya" kata Adinda berdiri sejajar dengan Kesya sambil tersenyum sangat manis.

"Ini pakaian nya. Jangan pernah kembali lagi ke rumah ini" kata paman Kesya dengan menatap tak suka ke arah mereka.

Adinda pun langsung pergi dengan motornya bersama kesya menuju rumahnya. Sesampainya di rumah Adinda langsung masuk bersama Kesya. Kesya kagum melihat rumah Adinda yang begitu besar. Tiba-tiba Mama Adinda menghentikan langkah mereka menuju kamar Adinda. Kesya hanya diam tanpa bicara.

"Siapa anak ini?" tanya Diana mama Adinda.

"Anak yang ku temukan di taman" kata Adinda dingin.

"Kamu kira rumah ini penampungan" kata Diana marah.

"Biarkan aku merawat nya. Lagi pula aku tidak akan merepot kan anda nyonya" kata Adinda datar.

Diana hanya diam atas Adinda yang memanggil nya nyonya.

Page 103: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Begitu benci nya kah Adinda sampai-sampai dia tidak memanggil Diana dengan sebutan mama melain kan nyonya. Meski begitu dia tetap menyayangi Adinda. Tapi dia tahu dia salah karena tidak pernah punya waktu untuk Adinda. Dia ingin memperbaiki semuanya tapi dia takut Adinda tidak akan memaafkannya. Adinda langsung membawa Kesya ke dalam kamarnya. Adinda Mengunci pintu kamarnya agar tidak ada yang masuk.

"Ini sekarang kamar Kesya juga. Kesya tidur bareng kakak" kata Adinda sambil tersenyum.

"Iya kak" kata Kesya sambil mengangguk-anggukkan kepala.

"Kesya mau sekolah?" tanya Adinda.

"Mau kak. Kesya mau" kata Kesya sangat semangat.

"Besok sepulang kakak sekolah kita beli peralatan sekolah. Nanti kakak daftarin. Sekarang Kesya tidur udah malam" kata Adinda.

Kesya pun mencuci kaki dan tangan nya setelah itu dia pergi ke alam mimpi. Adinda senang bisa merawat Kesya. Dia sama sekali tidak merasa terbebani untuk merawat Kesya. Malah dia sangat senang menjaga Kesya. Setelah selesai membereskan baju Kesya, Adinda pun ikut pergi ke alam mimpinya.

Pagi ini Adinda sudah rapi dengan pakaiannya. Dia akan pergi ke sekolah. Adinda bingung yang menitipkan Kesya dengan siapa. Dia tidak mungkin menyuruh mamanya yang tidak ada waktu. Adinda berpikir sejenak untuk menitipkan Kesya dengan siapa. Adinda pun akan menitipkan Kesya dengan Rian selagi dia sekolah.

Page 104: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Kesya bangun habis itu mandi" Kata Adinda sambil mengguncang bahu Keisha.

"Iya Kak" kata Kesya sambil menuju kamar mandi.

Setelah selesai mereka berdua pun turun ke bawah dan ternyata ada orang tua Adinda yang sedang sarapan bersama. Tapi dalam suasana yang sangat dingin. Adiknya tidak ada niat untuk sarapan bersama kedua orang tuanya. Dia langsung keluar bersama Kesya saat di luar tiba-tiba Al datang dengan mobilnya. Adinda bingung karena Al membawa mobil nya. Karena setahu Adinda Al lebih suka dengan motornya dibandingkan mobil nya.

"Good morning Flowers" sapa Al.

"Pagi juga Al. Tumben bawa mobil" kata Adinda heran.

"Gue nggak mau lo kena debu dan asap. Itu siapa? tanya Al.

"Kesya anak yang gue temui di taman" kata Adinda melihat Kesya.

"Yaudah ayo masuk" suruh Al.

"Kita singgah sebentar ke Cafe AP'A" kata Adinda.

Saat di dalam mobil tidak ada yang berbicara sama sekali entah karena Al yang sibuk menyetir dan Adinda juga Kesya yang sibuk melihat keluar jendela. Sampai pada akhirnya Adinda memecahkan keheningan di antara mereka bertiga.

"Kesya nanti sama bang Rian kalau mau minta sesuatu minta aja jangan diam aja ya suruh" Adinda ke Kesya.

Page 105: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Iya kak" balas Kesya sambil tersenyum.

Sesampainya di Cafe Adinda langsung membawa Kesya kepada Rian. Setelah itu Adinda menyuruh Rian menjaga kesya dia pun pergi ke sekolah bersama Al. Sesampai nya di sekolah banyak yang sedang membicarakan hubungan antara Al dan juga Adinda. Banyak dari mereka yang iri karena mereka juga ingin di posisi salah satunya mau itu cewek atau pun cowok.

Setelah memarkirkan mobil Al turun duluan untuk membukakan pintu Adinda dan setelah itu pintu kembali tutup oleh Al. Mereka pun berjalan bersama menuju kelas. Al mengikuti Adinda ke kelasnya.

"Lo kok ngikutin gue" kata Adinda.

"Gue mau nganterin lo sampai kelas dengan selamat" kata Al dengan memasang wajah polos.

"Paan sih mukanya" kata Adinda sambil tersenyum.

"Yaudah gue ke kelas dulu ya" kata Al dan setelah itu pergi menuju kelas nya.

Di dalam kelas sudah ada Aurel dan juga Salsa yang sedari tadi memperhati kan Adinda sambil senyum-senyum nggak jelas. Saat Adinda masuk ke dalam kelas kedua sahabatnya masih senyum-senyum sambil melihat ke arah Adinda.

"Paan sih" kata Adinda merasa aneh melihat mereka berdua.

"Jangan lupa PJ nya" kata Salsa.

"Minta aja sama Al" suruh Adinda.

Page 106: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Saat Salsa ingin membalas perkataan Adinda bel masuk pun berbunyi. Ini hari Pak Botak masuk. Adinda sangat malas mendengarkan pelajaran. Dia memilih untuk permisi ke kamar mandi tapi bukannya belok ke kamar mandi malah pergi ke kantin. Adinda memang tidak kebelet dia hanya ingin ke kantin untuk mengisi perutnya. Lagi pula membosankan mendengarkan ocehan pak botak.

"Bu pesan es teh sama bakso satu" teriak Adinda karena masih tidak ada orang teriakan Adinda di dengar oleh ibu kantin.

Setelah menunggu 5 menit makanan pun datang. Adinda memakan makanan nya. Saat asik makan Al pun lewat. Karena melihat Adinda di kantin dia pun singgah ke kantin. Adinda yang menyadari keberadaan Al pun langsung meminta agar Al tidak menghukumnya

"Al Please jangan hukum gue" kata Adinda memohon.

"Hukum gak ya?" kata Al sambil pura-pura berpikir.

"Jangan dong" kata Adinda masih terus mau makan baksonya.

"Iya enggak akan gue hukum. Tapi ada syarat nya" kata Al sambil senyum-senyum.

Adinda mengangkat alis nya memberi kan isyarat pertanyaan 'paan'. Al pun menyuruh Adinda kembali ke kelas nya. Sebenarnya Adinda sangat malas mendengarkan ocehan pak botak. Adinda langsung menuju kelas nya atas perintah dari Al setelah menghabis kan bakso nya. Sebelum pergi Al mengacak-ngacak rambut Adinda. Setelah kembali Adinda di cermin oleh pak botak yang membuat Adinda mengantuk karena katanya 'seperti di dongengin'.

Page 107: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Setelah itu bel istirahat berbunyi. Mereka bertiga pun langsung menuju kantin. Sesampai nya di kantin mereka heboh dikasih PJ sama Al. Aurel dan Salsa yang mendengar itu langsung pergi untuk memesan makanan yang mereka inginkan masing-masing. Adinda hanya menggelengkan kepalanya atas perilaku sahabat. Tiba-tiba ada pengumuman dari kantor.

"Pengumuman. Untuk anak kelas X dan XI mulai besok kalian sudah bisa libur karena anak kelas XII akan melaksanakan ujian. kalian libur selama 2 minggu"

Setelah itu semua kembali dalam kegiatan masing-masing. Mereka merasa senang akan libur selama 2 minggu. Terutama Salsa. Bel masuk pun berbunyi. Adinda langsung menuju kelas bersama Aurel dan Salsa. Saat Adinda sudah duduk di bangkunya ada pesan masuk.

?: Permainan akan di mulai.

Teroran itu lagi. Adinda takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Aurel yang menyadari perubahan raut wajah Adinda pun bertanya.

"Siapa? kok lo kayak ketakutan?" tanya Aurel.

Adinda pun menunjukkan pesan itu ke Aurel. Aurel bingung maksud dari 'permainan'. Adinda tahu dia ditatap dengan suruh jelasin.

"Ini orang yang selalu neror gue. Dia yang juga buat gue kecelakaan" kata Adinda.

Aurel pun mengerti. Maksud dari permainan adalah dia akan

Page 108: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

membuat hidup Adinda menderita. Aurel akan cari tahu tentang ini. Dia tidak akan membiarkan Adinda terluka. Guru pun masuk untuk memulai pelajaran. Semuanya sibuk mendengarkan penjelasan kecuali Adinda. Dia malah sibuk dengan HP nya. Guru yang menyadari itu pun langsung mendatangi meja Adinda.

Aurel yang menyadari Pak Wahyu akan kemari pun mengguncang badan Adinda. Adinda yang di usik mendecak kesal dengan Aurel. Tiba-tiba Pak Wahyu sudah di meja mereka.

"Ehmm. Lagi ngapain sih?" tanya pak wahyu.

"Main HP lah" kata Adinda belum menyadari.

Baru saja Adinda ingin memainkan HP nya lagi dia mulai sadar bahwa sekarang Pak Wahyu sudah ada di mejanya. Adinda pun tersenyum kikuk ke arah Pak Wahyu.

"Keluar kamu dari kelas ini. Saat saya masuk mengajar jangan pernah masuk" suruh Pak Wahyu.

"Siap pak saya enggak akan pernah masuk saat bapak mengajar di kelas ini" kata Adinda dan keluar dari kelas itu.

Page 109: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 8

Adinda menuju ke perpus. Dia akan membaca novel yang ada di perpus. Adinda sangat senang dengan novel. Adinda di perpus sampai bel pulang sekolah. Saat dia akan kelas mengambil tas nya. Al pun datang menghampirinya. Mengajak pulang bareng dengannya.

"Din pulang bareng yuk" ajak Al.

"Bentar gue ngambil tas di kelas dulu" kata Adinda.

"Yaudah gue nunggu di parkiran" kata Al.

Adinda langsung menuju kelas nya. Saat Adinda akan keluar dari kelas Clara datang dengan dayang-dayang nya.

"Jangan pernah merasa senang telah mendapatkan Al. Gue akan buat hubungan kalian hancur" kata Clara tak suka.

Dan setelah itu Clara pergi dari hadapan Adinda. Adinda tidak memasuk kan perkataan Clara dalam hati. Setelah itu Adinda langsung menuju parkiran. tapi mobil Al sudah tidak ada.

"Ke mana sih Al" kesal Adinda sambil mencoba menghubungi Al.

Sambungan tidak diangkat oleh Al. Adinda pun menuju halte. Sekolah pun semakin sepi. Dan di ujung jalan ada tiga preman yang sedari tadi melihat ke arah Adinda. Saat Adinda mencoba lagi untuk menelepon Al tapi tiba-tiba HP nya lowbat. Adinda benar-benar kesal karena HP nya mati. Sudah tidak ada

Page 110: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

angkutan yang lewat membuat Adinda tambah kesal. Adinda memutuskan jalan kaki. Tapi dia harus melewati preman itu. Dengan keberanian Adinda melewati preman itu. Tiba-tiba preman itu menarik tangan Adinda.

"Mau ke mana neng?" kata preman itu.

"Lepasi!" Kata Adinda Sambil mencoba melepaskan tangannya dari genggaman preman itu.

"Jangan galak galak dong neng" kata teman preman yang memegang tangan Adinda.

"Gak usah banyak bacot" kata Adinda mulai mengeluarkan jurus bela diri nya.

Mereka pun berkelahi tiga lawan satu. Adinda sedikit kewalahan menghadapi tiga permen itu. Saat Adinda ingin menghajar yang satu tiba-tiba dari arah belakang ada yang memukul. Yang membuat Adinda jatuh tersungkur ke tanah. Saat Adinda sudah akan dihajar lagi ada cowok yang menolongnya. Karena dia sibuk menahan sakit di tulang belakang nya dia tidak tahu siapa yang menolongnya. Setelah menghajar preman itu cowok itu membantu Adinda untuk berdiri.

"Lo gak papa?" tanya nya.

"Enggak kok. Makasih udah nolongin gue" kata Adinda.

"Lo Adinda kan?" tanya nya.

"Felix?" tanya Adinda yang di jawab anggukan oleh Felix.

Page 111: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda pun masuk ke dalam mobil Felix. Di dalam mobil hanya ada keheningan. Suasana terasa canggung. Felix sesekali mencuri pandang ke arah Adinda yang sedang mengamati jalan. Entah kenapa dia sangat suka melihat Adinda. Adinda minta turun di Cafe AP'A dia akan menjemput Kesya.

"Sekali lagi makasih udah nolongin gue" kata Adinda.

"Sama-sama. Gue pulang bye din" kata Felix pergi dari Cafe milik Adinda.

Adinda langsung masuk ke dalam Cafe. Saat Adinda Kesya langsung menghampiri Adinda dengan mata berbinar. disusul Rian yang menghampiri Adinda.

"Gimana bang dia nakal?" tanya Adinda ke Rian.

"Enggak malah dia baik banget. Gak nakal sama sekali" kata Rian menjelas kan.

"Bener itu Kesya?" Tanya Adinda ke Kesya yang dibalas anggukan dari si Kesya.

"Al ke mana din?" tanya Rian.

"Nggak tahu tuh. Tadi gue disuruh ke parkiran katanya mau pulang bareng tapi saat gue lihat di parkiran dia udah nggak ada. Gue telepon pun nggak diangkat" kesal Adinda.

"Mungkin dia ada urusan kali din" kata Rian menenang kan.

"Kalau ada urusan kan bisa bilang. Udah tadi gue di jegat preman" kata Adinda.

Page 112: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Lo gak papa kan din?" tanya Rian kawatir.

"Enggak. Bang anteri gue sama Kesya pulang" kata Adinda minta tolong.

"Yaudah ayo" kata Rian sambil menuju motor nya.

Saat di jalan tidak ada yang berbicara sama sekali. Adinda sibuk dengan pikirannya. Dia heran mengapa Al meninggalkannya tadi. Sesampainya di rumah Adinda langsung turun dari motor Rian. Setelah itu motor Rian meninggalkan pekarangan rumah Adinda. Adinda dan Kesya langsung masuk ke dalam rumah. Adinda langsung mandi karena sudah sangat gerah.

"Kesya mau beli baju nya sekarang?" tanya Adinda.

"Iya kak. Kesya udah pengen banget sekolah" kata Kesya menatap Adinda penuh harapan.

"Yaudah Kesya mandi dulu setelah itu kita pergi ke mall" kata Adinda yang langsung dilaksanakan Kesya.

Adinda pun pergi untuk mengecas HP nya yang mati. saat HP dihidupkan banyak panggilan tak terjawab dari Al. Dan ada beberapa pesan dari Al. Adinda Sangat malas untuk membaca pesan Al. Dia benar-benar sedang kesal. Saat Kesya sudah mandi mereka langsung menuju ke mall. Papa dan Mama Adinda sedari tadi tidak kelihatan. Mungkin sedang mengurus bisnisnya. Sesampainya mereka di mall langsung menuju toko baju untuk anak sekolah.

Adinda memilihkan baju untuk Kesya. Semua barang yang diperlukan untuk ke sekolah telah dibeli. Adinda mengajak Kesya untuk makan bersama di restoran yang ada di mall ini. Adinda

Page 113: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

pun memesan makanan untuk dia dan juga Kesya. Kesya memakan makanannya dengan lahap yang membuat Adinda gemas. Dan langsung mengacak-ngacak rambut Kesya. Setelah itu mereka kembali ke rumah. Sesampai nya di rumah Adinda langsung masuk dalam mimpi nya begitu juga dengan Kesya.

Hari ini Adinda libur karena anak kelas XII akan ujian. Rasanya sama 2 minggu libur akan sangat membosan kan. Adinda menunggu Al mengirim pesan dengan nya tapi tidak ada. Hari ini Kesya akan sekolah. Adinda sedang menunggu Kesya bersiap. Sesudah selesai Adinda mengantar Keisha ke sekolah barunya.

"Nanti di sekolah jangan nakal yah key" pesan Adinda sambil fokus menyetir.

"Iya kak. Kesya gak akan buat kakak Adinda kecewa" kata kesya sambil tersenyum dengan manis.

Sesampainya di sekolah banyak yang melihat ke arah mobil Adinda. Adinda pun turun dengan Kesya. Banyak mata yang melihat Adinda dengan tatapan kagum. Setelah menyalam Adinda, Kesya langsung masuk menuju sekolah barunya. Hari ini hari indah akan masuk dalam anggota basket. Dia ingin menyalurkan bakatnya tentang basket. Adinda sudah membawa baju ganti untuk latihan.

Sesampainya di lapangan masih sepi. Hanya ada beberapa orang yang sibuk latihan. Adinda meletakkan tasnya di pinggir lapangan. Setelah itu Adinda mulai melakukan pemanasan. Gurunya pun datang bersama dengan anak lainnya. Guru itu

Page 114: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

bernama kak Ega. Dia menatap Adinda dan mulai memperkenalkan dirinya kepada yang lain.

"Perkenalkan di Adinda Putri anggota baru di basket" kata Ega.

"Salam kenal Adinda" sambut semua nya dengan ramah.

Yang dibalas senyum seada nya dengan Adinda. Mereka pun mulai latihan. Adinda berusaha fokus dengan bola yang menjadi titik sasaran. Saat Adinda mulai bisa mencuri bola dia langsung mengambil bola dan mengoper nya ke kawan satu tim. Dan tim Adinda mencetak angka. Ini saatnya mereka untuk istirahat. Adinda meminum airnya sambil membuka HP nya. Adinda benar-benar ingin menghubungi Al. Dengan cepat Adinda mengirim pesan dengan.

Al jelek:

Al lagi apa?

Tidak dibalas sama sekali. Bahkan tidak dibaca oleh Al. Padahal sebelum pacaran Al begitu manis dengan Adinda. Entah kenapa semenjak pulang sekolah semalam dia berubah. Adinda tidak ingin berpikir yang macam-macam. Mungkin Al sedang sibuk dengan ujiannya. Waktu istirahat selesai Adinda kembali latihan. Dia berusaha fokus dan tidak memikirkan Al saat ini.

Kini Adinda menang meski skor hanya selisih beberapa angka. Setelah itu Adinda langsung menuju sekolah Kesya. Dia akan menjemput anak itu. Adinda mengendarai mobil nya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dalam 10 menit dia sampai di sekolah Kesya. Kesya sudah menunggu di depan gerbang. Saat Kesya masuk ke mobil Adinda mereka langsung pergi menuju rumah.

Page 115: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Gimana sekolahnya?" tanya Adinda sambil fokus dengan jalan.

"Asik kak. Kesya dapat banyak teman. Mereka juga baik sama Kesya" kata Kesya begitu bahagia.

Adinda senang akhirnya dia bisa membuat kesya bahagia. Dia tidak ingin kesya selalu bersedi seperti dirinya dulu. Dia ingin dirinya dulu tidak akan terjadi lagi ke kesya mau pun orang lain. Saat sampai di rumah Adinda langsung membaring kan tubuhnya di kasur sedangkan Kesya sedang makan di ruang makan. Tiba-tiba HP Adinda berdering menanda kan ada telepon masuk. Ternyata yang menelpon itu Aurel.

"Halo din" kata Aurel dari sebrang sana.

"Halo rel. Ada apa?" tanya Adinda.

"Nanti malam gue nginep di rumah lo ya din. Bosen di rumah mulu kata Aurel.

"Yaudah datang aja" kata Adinda.

"Oke gue akan datang" kata Aurel.

"Yaudah bye" kata Adinda sambil mematikan sambungan nya.

Setelah itu Adinda mencampakkan HP nya di sebelah dia tidur. Adinda heran sampai sekarang Al tidak ada menghubungi sama sekali. Tiba-tiba ada pesan masuk.

Raka: queen nanti malam ada yang ngajak balapan.

Yang hanya dibaca oleh Adinda. Raka pasti sudah tahu bahwa Adinda akan selalu setuju saat sudah diajak balapan. Adinda mendengar suara gaduh dari bawah. Saat Ingin turun ke bawah

Page 116: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

tiba-tiba Kesya masuk ke kamar dan langsung memeluk Adinda dengan rasa ketakutan. Adinda mencoba untuk menenangkan Kesya.

"Ada apa Kesya?" tanya Adinda.

"Ada yang bertengkar kak. Kesya takut" kata Kesya sambil menangis.

"Udah Kesya jangan takut kan ada kakak yang akan melindungi Kesya di sini" kata Adinda menenangkan.

Setelah Kesya tenang Adinda turun ke bawah untuk melihat apa yang dibuat oleh kedua orang tuanya. Adinda melihat kedua orang tuanya bertengkar. Dia tidak tahu apa masalah nya kali ini. Adinda melihat seorang wanita yang ada di sebelah papa nya. Dia tahu penyebab nya wanita itu. Adinda ingin menolong mama nya tapi apa yang bisa di perbuat diri nya.

Adinda hanya melihat pertengkaran yang sudah terjadi. Setelah itu dia menuju kamarnya. Melihat Kesya yang sedang tertidur Adinda menuju ke kamar mandi. Entah kenapa dada nya begitu sesak. Dia hanya ingin menangis untuk saat ini.

Setelah menangis Adinda pun mandi. Dan setelah itu Aurel datang ke rumah nya. Adinda pun sedang berada di kamar bersama Aurel Kesya. Dia sebentar lagi akan pergi untuk balapan.

"Rel nanti gue mau pergi" kata Adinda.

"Mau ke mana?" tanya Aurel.

Page 117: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Balapan" kata Adinda dengan santai.

"Jangan din itu gak bagus" kata Aurel menasehati.

"Udah biasa" kata Adinda dengan santai nya.

"Yaudah kalau gitu gue ikut" kata Aurel.

"Salsa mana?" tanya Adinda.

"Gak tau. Gue gak ada jumpa dia" kata Aurel yang dibalas anggukan oleh Adinda.

"Al gak ada kabar nya" kata Adinda.

"Mungkin lagi sibuk ujian" kata Aurel.

Adinda hanya mengangguk atas jawaban Aurel. Adinda segera bersiap-siap untuk pergi ke arena balapan. Dia hanya tinggal ngambil jaket dan juga masker nya agar tidak ada yang tahu.

"Pakai masker ini rel" suruh Adinda yang langsung dituruti Aurel.

"Kesya di rumah dulu ya sama bik Yati. Kakak mau pergi dulu ada urusan" kata Adinda.

"Iya kak. Kesya mau tidur lagi aja kata Kesya sambil menuju ke tempat tidur.

Setelah itu Adinda dan Aurel langsung pergi ke arena balapan. Adinda membawa motor sport dengan sangat cepat. Bahkan Aurel hampir ketinggalan sangat jauh. Aurel juga mempercepat motornya agar tidak ketinggalan. Sesampainya di arena balapan

Page 118: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda langsung disambut oleh Raka dan para penonton. Aurel pun sampai dan langsung mengikuti Adinda. Mereka menuju ke arah lawan.

"Kali ini Queen melawan orang ini" kata Raka menunjukkan lawan Adinda.

Dan ternyata lawan Adinda adalah Leon dan The twins. Adinda tidak melihat Al berada di sini. Awalnya dia terkejut tapi segera menetral kan ekspresinya. Aurel sedikit menyenggol tangan Adinda untuk memberi kode bahwa harus berhati-hati atas samaran mereka. Adinda hanya mengangguk kecil. Dia akan mengalahkan Leon. Aurel sedikit terganggu dengan tempat yang begitu ramai dan berisik. Karena dia baru pertama kalinya datang ke tempat ini.

"Apa taruhan nya?" tanya Adinda dengan suara yang sedikit di ubah agar tidak ke tahuan.

"Motor gue" kata Leon menunjuk motor nya yang di balas anggukan oleh Adinda.

"Ayo kita mulai" kata Adinda menuju motor nya.

Aurel berdiri di garis finis bersama The twins. Adinda dan Leon mulai menyalakan mesin motor mereka dan fokus ke depan. Hitung mundur pun di mulai.

"Siap. 3....2....1...." kata perempuan yang memegang bendera.

Leon dengan sangat kencang mengendarai motor nya. Sedang kan Adinda masih santai di belakang. Melihat Adinda tidak kelihatan Leon mulai sedikit menyantai. Dia menganggap Adinda tidak akan menang. Saat itu juga Adinda tersenyum karena Leon

Page 119: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

masuk dalam perangkap nya.

Saat berada di tikungan Adinda mulai menyalip dan suara rem yang berdecitan Adinda menang. Penonton pun bersorak kegirangan. Aurel tidak menyangka Adinda bisa sehebat ini. Dia benar-benar belum tahu diri Adinda yang sesungguh nya. Leon dan The twins juga menatap kagum Adinda.

"Selamat" kata Leon.

"Lo sangat hebat" kata Dino memuji.

"Thanks. Kalau gitu gue cabut duluan. Hadiah kasih aja sama Raka" kata Adinda dan setelah itu pergi dari arena balap bersama Aurel.

Mereka kembali ke rumah Adinda. Sesampainya di rumah mereka berdua langsung mengganti baju dan pergi ke alam mimpi masing-masing.

Page 120: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 9

Aku kira kami datang untuk selalu membuat senyun ini tetap utuh tapi aku salah. Kamu datang hanya untuk menambah luka ini.

Adinda~

Pagi ini mereka sarapan bersama. Di ruang makan hanya ada tawa dari mereka bertiga. Adinda sangat beruntung meski dia tidak pernah merasakan kehangatan keluarga tapi dia bisa merasakan kehangatan sahabatnya. Setelah selesai sarapan Adinda mengantar Kesya ke sekolah. Sehabis mengantar Kesya Mereka menonton TV bersama. Pagi ini Adinda belum ada melihat orang tuanya. Adinda memutus kan bertanya kepada bik Yati.

"Bik mereka mana?" tanya Adinda.

"Masih tidur non" kata bik Yati yang dibalas anggukan dari Adinda.

Siang ini Adinda ingin ke Cafe karena hari ini dia tidak ada jadwal apa pun. Aurel pun ikut dia juga sedang tidak ada kegiatan. Mereka segera bersiap-siap untuk ke Cafe. Adinda membawa mobilnya karena Aurel ikut dengan nya. Adinda mengendarai mobilnya dengan sangat cepat. Hanya dalam waktu 5 menit mereka telah sampai.

"Gila kenceng banget bawa mobil nya. Mau bunuh orang bilang din" kata Aurel kesal.

Adinda terkekeh kecil melihat Aurel yang sudah pucat. Bahkan menurut Adinda dia membawa mobilnya begitu santai. Jadi

Page 121: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

gimana lagi kalau cepat? Mereka pun masuk ke dalam Cafe memilih tempat yang paling pojok. Mereka memesan makanan dan minuman. Sambil menunggu pesanan datang Adinda membuka Instagram. Adinda menemukan Al yang sedang berfoto bersama Salsa salah. Ini baru di posting karena baru 10 menit yang lalu. Adinda tahu tempat ini di mana. Dia langsung mengedar kan penglihatannya ke segala penjuru.

"Ada apa din?" tanya Aurel bingung.

Adinda tidak menjawab Aurel dan masih terus mencari. Saat ia menemukan orang yang dicarinya Adinda langsung menghampiri meja Al dan juga Salsa. Aurel pun yang bingung juga mengikuti Adinda dari belakang. Betapa terkejutnya Adinda dengan kelakuan sahabat dan juga pacarnya sendiri. Adinda datang langsung menepuk tangannya.

"Ohh jadi ini kelakuan kalian saat di belakang ku" kata Adinda sambil menatap sinis ke arah Al dan juga Salsa.

"Din lo sal-" kata Al yang langsung di potong Salsa.

"Maaf din. Kami udah saling mencintai" kata Salsa sambil menunduk.

Aurel tidak menyangka kepada Salsa sahabat mereka. Adinda pun tersenyum hambar, dia benar-benar tidak menyangka sahabatnya sendiri akan menghianati nya. Kini semua orang menatap jijik kearah Salsa sambil berbisik-bisik.

"Selamat telah menghianati gue. Dan terima kasih atas luka nya" kata Adinda.

Page 122: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Setelah itu Adinda keluar dari Cafe menuju mobil nya. Sebelum Aurel keluar dia berbicara kepada Salsa.

"Gue bener nggak nyangka sama lo sa. Jangan pernah usik dan ganggu gue sama Adinda" kata Aurel setelah itu menyusul Adinda ke mobil.

Aurel menatap sedih ke arah Adinda dia berpikir mengapa semua kebahagiaan sahabat nya ini selalu di renggut. Dia masih tidak menyangka dengan Salsa. Setelah mereka melayang dengan pikiran masing-masing Adinda memecahkan sebuah ke heningan.

"Rel lo aja yang bawa mobil nya" suruh Adinda yang dibalas anggukan dari Aurel.

Mereka pun berpindah posisi. Adinda lagi kacau dia takut jika dia membawa mobilnya mereka akan celaka. Saat di jalan pulang Adinda hanya diam. Dia hanya melihat ke arah luar jendela sambil melamun. Aurel sesekali melihat Adinda yang termenung. Dia tidak habis pikir dengan orang yang selalu menyakiti Adinda.

Aurel pun membawa mobil dengan sedikit kencang. Sesampainya di rumah Adinda mereka langsung turun dari mobil. tiba-tiba orang mendapat telepon. Orang itu memberi tahu bahwa Mama Aurel sedang sakit. Sebelum pulang dia berbicara kepada Adinda.

"Gue pulang dulu ya. Mama gue lagi sakit. Lo jangan sedih lagi, maaf gue nggak bisa nemenin lo di sini" kata Aurel dengan lembut.

Page 123: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Gak apa-apa rel, gue baik-baik aja" kata Adinda dengan senyum yang di paksa kan.

Gue tau lo gak baik-baik aja din-kata Aurel dalam hati.

Setelah Aurel pulang Adinda segera masuk ke dalam kamarnya. Saat sampai di kamar Adinda baru ingat dia belum menjemput ke Kesya. Dengan cepat dia membawa mobil nya menuju sekolah Kesya. Sesampainya di sekolah, sekolah itu sudah sepi. Tidak ada orang sama sekali. Adinda benar-benar bingung harus mencari Kesya ke mana. Adinda melihat ada satpam yang keluar dia langsung bertanya.

"Pak nampak adek saya ini gak?" tanya Adinda sambil menunjukkan foto nya.

"Tadi udah pulang di jemput sama cowok" kata satpam itu.

Adinda benar-benar sudah pasrah. Dia tidak tahu harus bagaimana. Dia ingin melapor atas anak hilang tapi ia urungkan. Dia ingin mengecek di rumahnya dulu. Sesampainya di rumah Adinda langsung mencari Kesya. Dan ternyata anak itu sudah tidur dengan nyenyak. Adinda bernafas lega karena kesya tidak apa-apa. Kini pikirannya Adinda kembali lagi ke Al dan juga Salsa. Sebenarnya sedari tadi Al dan Salsa terus saja mengirim pesan kepada Adinda.

Tapi Adinda tidak ada niat untuk membalasnya. Bahkan untuk membacanya saja Adinda sangat malas. Adinda akan kembali menjadi dirinya yang dingin dan bad. Dia tidak akan percaya lagi

Page 124: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

dengan orang lain. Karena sudah cukup kepercayaan nya disia-siakan. Adinda tidak marah dengan Salsa tapi dia hanya kecewa. Adinda Nanti malam akan ke rumah sakit untuk menjenguk mama Aurel. Dia kan ada di samping Aurel saat dia butuh. Karena Aurel selalu ada untuknya.

Malam ini Adinda sudah siap untuk ke rumah sakit. Kesya juga akan ikut dengannya. Meski pikiran nya sedikit kacau dia tidak akan lengah untuk mengendarai mobil. Adinda dan Kesya pun langsung menuju ke bawah. Saat di bawah dia melihat papanya yang sedang berduaan dengan seorang wanita. Adinda menatap tak suka ke arah mereka. Saat mereka akan keluar wanita itu pun memanggil Adinda.

"Mau ke mana nak Adinda" kata wanita itu berpura-pura manis.

"Bukan urusan Anda" kata Adinda menatap sinis wanita itu.

"Adinda jaga bicara kamu" kata Deri Papa Adinda.

"Bela saja wanita perusak rumah tangga ini" kata Adinda berlalu pergi bersama Kesya.

Adinda benar-benar tak suka dengan papanya yang kasar. Kini Adinda kembali kacau. Dia berusaha tetap fokus kepada jalan. Jika dia hanya sendiri dia tidak peduli sama sekali. Tapi dia membawa Kesya. Sesampainya di rumah sakit dia langsung menuju ruangan Mama Aurel. Dia melihat Aurel sedang menyuapi mamanya makan. Adinda tersenyum melihat Aurel.

Page 125: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Ehhh Adinda sini" kata Aurel menyadari Adinda.

"Malam tante" kata Adinda Sambil menyalam mama Aurel.

"Malam juga sayang" kata mama Aurel dengan suara yang lemah.

"Sama siapa kemari?" tanya Aurel.

"Kesya" kata Adinda.

"Tante udah mendingan?" tanya Adinda.

"Udah. Jangan panggil tante panggil aja mama. Kamu sudah mama anggap anak sendiri" kata mama Aurel sambil tersenyum

Adinda pun sangat senang dan langsung mengangguk sambil tersenyum sangat manis. Aurel pun melihat mamanya dengan tatapan berterima kasih telah menghibur Adinda. Aurel sudah cerita tentang Adinda ke mamanya. Dia cerita semua tentang Adinda mulai dari keluarga, sahabat dan pacar.

Mama Aurel tahu bagaimana sedih nya jadi Adinda. Maka dari itu dia ingin membantu Aurel untuk selalu membuat Adinda tersenyum. Kesya juga ikut tersenyum melihat kakak nya Adinda tersenyum. Mereka terus berbincang-bincang sampai Adinda dan Kesya Permisi untuk pulang.

"Rel, ma Adinda pulang dulu yah. Udah malam kasian kesya udah ngantuk" kata Adinda.

"Iya hati-hati" kata Aurel dan mama nya berbarengan.

Page 126: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda dan Kesya pun keluar dari rumah sakit. Mereka langsung menuju rumah. Saat sampai di rumah ternyata Kesya sudah tidur di jalan tadi. Karena tidak tega untuk membangunkan Kesya, Adinda menggendong Kesya ke dalam kamar. Setelah itu Adinda menuju balkon kamarnya untuk melihat bintang malam yang menghiasi langit.

Saat sedang banyak masalah Adinda selalu melihat bintang. Dia merasa lebih lega saat sudah melihat bintang ini. Entah kenapa masalah selalu menghantui dirinya. Dia benar-benar masih tidak menyangka dengan Salsa sahabatnya sendiri. Saat sedang memikirkan Salsa tiba-tiba ada pesan masuk. Adinda langsung melihat isi pesan itu.

Chat ?: Bagaimana permainan nya? Bagus bukan? Sahabat sendiri Menikung.

Pasti lo yang Melakukannya.

Gue cuma membantu sahabat lo Untuk mendapat kan apa yang dia Mau.

Siapa sebenar nya lo? Apa salah papa gue sama lo?

Ada saat nya lo akan tau siapa Gue sebenar nya. Dia yang telah Membuat papa gue meninggal Dan mama gue yang berada di Rumag sakit.

Page 127: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chat end.

Adinda kembali terdiam. Dia bertanya-tanya Apakah benar papanya yang telah membunuh orang? Semua semakin rumit. Atau itu hanya omong kosong. Adinda bener-bener pusing dengan yang dialami hari ini. Adinda akan berusaha untuk melindungi keluarga nya. Dia tidak akan membiar kan siapa saja menyakiti keluarganya.

Tanpa terasa air matanya terjatuh. Dia menangis lagi untuk kalian. Entah kenapa rasanya Adinda begitu sedih. Dia berniat untuk bertemu dengan Salsa. Dia tidak mau hanya karena seorang cowok persahabatan mereka hancur. Dia mencoba menghubungi Salsa. Adinda berharap semoga teleponnya diangkat.

"Halo sa" kata Adinda memulai pembicaraan.

"Halo din gue benar-benar min-" kata Salsa yang langsung di potong oleh Adinda.

"Temui gue di taman besok siang" kata Adinda dan langsung mematikan sambungan nya.

Adinda kembali menatap bintang sambil menarik nafas dalam-dalam. Lalu membuangnya secara perlahan. Besok siang Adinda akan bicara semuanya ke Salsa. Sasa juga berpikir begitu. Dia akan meminta maaf kepada Adinda. Salsa berharap semoga saja Adinda akan memaafkan nya. Dia tidak akan berhubungan dengan Al lagi. Adinda memutuskan untuk ke ruang baca yang ada di kamarnya. Dia tidak bisa tidur malam ini. Entah kenapa perasaannya sangat gelisah. Seperti akan terjadi sesuatu tapi entah apa itu.

Page 128: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Pagi ini Adinda mendengar sebuah keributan yang tidak mengenakan di telinga. Lagi-lagi mama dan papa nya bertengkar. Dia lelah harus mendengar dan melihat kejadian ini.

"Kesya kita sarapan di luar saja" kata Adinda.

"Iya kak. Mama dan papa bertengkar lagi yah?" tanya Kesya.

"Iya. Kesya jangan takut yah kakak akan ngelindungi Kesya" kata Adinda menenangkan.

"Kak Adinda janji yah gak akan ninggalin Kesya" kata Kesya sambil mengangkat jari kelingking nya.

Adinda pun membalas jari kelingking Kesya. Dia berjanji akan selalu melindungi Kesya. Dia tidak akan pernah membiarkan siapa pun menyakiti Kesya.

"Yaudah ayo kita pergi" kata Adinda.

Mereka pun keluar dari kamar menuju ke lantai bawah. Adinda dan Kesya melewati mereka begitu saja. Yang sibuk dengan sebuah pertengkaran. Sampai pada akhirnya Papa Adinda menghentikan langkah mereka.

"Mau ke mana kamu ha?" tanya Deri dengan amarah.

"Mengantar Kesya" kata Adinda dengan wajah datar nya.

Page 129: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Kenapa kamu terlalu sibuk dengan anak ini? Bahkan dia bukan anggota keluarga Alexs" kata Deri menatap tak suka ke arah Kesya.

Adinda langsung menyembunyikan Kesya di belakang punggungnya. Sedangkan Diana hanya melihat kasihan ke arah Adinda. Dia ingin membela Adinda tapi dia memang tak suka dengan kehadiran Kesya di rumah ini.

"Bukankah aku juga bukan anggota keluarga Alexs" kata Adinda dengan dingin.

"Jaga bicaramu Adinda" kata Deri marah.

"Bukan kah itu benar. Anda sendiri yang mencabut margaku" kata Adinda.

Sekakmat. Deri hanya terdiam dengan perkataan Adinda. Karena memang benar bahwa dia telah mencabut marga Adinda. Karena melihat itu Adinda langsung pergi membawa Kesya.

"Kesya mau makan apa?" tanya Adinda.

"Makan nasi goreng" kata Kesya dengan semangat.

Adinda membelokkan mobilnya ke tempat makan langganannya. Mereka langsung duduk di bangku. Adinda sudah mengenal penjual nasi goreng ini. Karena langganan Adinda.

"Bik nasi goreng nya 2 yah. Yang satu jangan terlalu pedas" kata Adinda memesan.

Page 130: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Siap non Adinda" kata bik inah sambil membuat nasi goreng.

"Itu yang sama non siapa?" tanya bik inah.

"Dia Kesya, adik angkat saya" kata Adinda sambil melihat ke arah Kesya.

"Owh. Ini non makanan nya" kata bik inah sambil memberikan 2 nasi goreng.

"Makasih bik" kata Adinda.

Mereka pun makan dengan hening. Hanya terdengar suara alat makan yang saling beradu. Setelah selesai makan Adinda membayar dengan mengeluarkan uang Rp50.000

"Ini bik, kembalian nya ambil aja" kata Adinda.

Mereka pun pergi menuju ke sekolah Kesya. Setelah mengantar Adinda menuju lapangan basket. Hari ini adalah jadwal latihan basket. Adinda akan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah itu dia baru latihan bersama anak lainnya. Adinda sudah 1 jam latihan. Sekarang waktunya untuk istirahat. Adinda duduk di pinggir lapangan sambil meminum air mineral nya. Tiba-tiba HP Adinda berdering menandakan ada pesan masuk.

?: Buat lah sebuah pesan terakhir lo. Sebelum lo pergi dari dunia ini.

"Apa maksud nya?" kata Adinda bingung.

Page 131: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda mencoba mencerna pesan teroran itu. Adinda akan berjaga-jaga takut orang ini akan terjadi. Waktu istirahat selesai Adinda kembali latihan. Sampai waktu latihan selesai. setelah membereskan barangnya Adinda langsung menuju mobilnya. Dia kan ke taman untuk menemui Salsa.

Page 132: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Chapter 10

Aku akan tetap menjadi bunga kesepian tanpa sebuah teman yang berada di bawah deras nya guyuran hujan.

Adinda~

Di sini ah Adinda di sebuah taman yang sepi. Adinda sedang menunggu Salsa datang. Dia merasa seperti ada orang yang sedang mengawasi diri nya. Tiba-tiba ada teriakan seseorang yang mengarah ke Adinda. Bersamaan dengan suara pistol yang ditembakkan. Adinda sangat terkejut.

"Adinda awasss!" kata Salsa sambil menghalangi peluru itu.

Dan peluru itu tepat kena di dada Salsa. Kini Salsa sudah berada di pelukan Adinda dengan berlumuran darah. Adinda benar-benar sangat terkejut dengan apa yang telah terjadi. Dengan susah payah Salsa mengatakan sesuatu dengan Adinda yang masih memeluknya dengan mematung.

"Adinda gu-e min-ta maaf ka-rena telah meng-hiana-ti mu. Ter-ima kasih a-tas sem-ua nya. Gue sang-at berun-tung bi-sa me-nge-nal lo" kata Salsa yang diakhiri dengan senyuman yang sangat manis.

Salsa mulai memejamkan matanya. Adinda mulai menangis sambil mengguncang-guncang tubuh Salsa yang sudah tidak berdaya.

"Sa bangun! Gue mohon bangun. Gue minta maaf telah membuat lo seperti ini hiks..." kata Adinda sambil menangis pilu.

Page 133: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda segera menelepon ambulans. Tangisan pilu itu pun mampu menyayat hati siapa saja yang mendengar nya. Adinda tidak menyangka akan seperti ini jadinya. Lagi-lagi orang yang dia sayang direnggut oleh pistol itu. Kini Adinda sudah berhenti menangis hanya saja tatapan kosong itu lagi yang menghiasi mata coklat Adinda.

Sekarang Adinda sudah berada di rumah Salsa. Mama Salsa menangisi putrinya yang sudah meninggal dunia. Membuat Adinda semakin merasa bersalah. Adinda berpikir andai saja dia tidak mengajak Salsa bertemu mungkin dia yang akan mati. Tatapan kosong itu lagi yang menghiasinya seperti pertama kali oma nya meninggal. Semua teman mereka telah datang untuk memberikan Bela sungkawa.

Al benar-benar sedih melihat Adinda seperti ini. Adinda dengan tatapan kosong rambut acak-acakan dan baju yang penuh dengan darah. Tampilan yang begitu mengerikan. Sore ini mereka akan mengantarkan Salsa ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Mereka telah mengantarkan Salsa tempat peristirahatan terakhirnya. Kini di pemakaman tinggal ada Adinda dan Aurel. Aurel menatap sedih Adinda. Dia berusaha membujuk Adinda untuk pulang. Hari juga sudah semakin gelap mungkin hujan akan turun.

"Din ayo pulang. Udah mau hujan" pujuk Salsa.

Page 134: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Lo aja gue mau di sini" kata Adinda menangis.

"Jangan gitu entar lo sakit. Salsa akan marah liat lo kayak gini" kata Aurel.

Akhirnya Adinda mau pulang bersama Aurel. Sesampai nya di rumah hujan turun dengan lebat. Adinda ingin masuk ke dalam tapi dia mendengar suara gaduh. Dia langsung membuka pintu. Dia melihat Kesya yang ke takutan di tangga. Kali ini papa dan mama nya bertengkar hebat. Membuat hati Adinda semakin terluka.

"Aku mau kita cerai!" kata Deri.

Bagaikan di sambar petir Adinda benar-benar sudah hancur. Adinda langsung saja lari keluar. Tidak peduli di luar sedang hujan lebat. Adinda menangis sejadi-jadi nya sambil terus berjalan. Dia tidak tahu akan ke mana. Semua nya sudah hancur. Kebahagiaan Adinda telah lenyap.

Saat ingin menyeberang tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan tinggi ke arah Adinda. Seperti nya orang di dalam mobil sedang mabuk parah. Dan prak.. Adinda terpental jauh. Darah mengalir dari kepalanya. Sebelum kesadaran nya menghilang Adinda tersenyum.

Di sini lah Aurel berada. Dia sedang di rumah sakit. Menunggu Adinda yang berada di ruang ICU. Sudah 3 jam dokter belum keluar juga. Tadi saat di rumah perasaan Aurel tidak enak. Dia langsung saja menuju rumah Adinda tidak peduli hujan deras.

Page 135: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Saat di jalan Aurel melihat seseorang yang tergeletak tidak berdaya. Aurel langsung saja menghampiri nya dan betapa terkejutnya Aurel saat melihat orang itu adalah Adinda. Aurel segera membawa Adinda ke rumah sakit. Aurel telah mengabari orang tua Adinda.

Aurel benar-benar cemas dengan ke adaan Adinda. Mama dan papa Adinda pun datang dengan tergesa-gesa. Mereka menatap cemas ruangan yang di tempati Adinda sekarang. Akhirnya dokter pun keluar.

"Dok bagaimana dengan ke adaan anak saya?" tanya Mama Adinda.

"Maaf buk Adinda sedang dalam masa kritis. Kita hanya bisa berdoa agar dia selamat. Kemungkinan kecil dia selamat. Kalau begitu saya permisi dulu" kata dokter Yuda.

Mama Adinda langsung menangis penyesalan. Dia tidak menyangka akan seperti ini jadi nya. Aurel juga menangis dalam diam. Sudah sebulan Adinda tidak sadar kan diri. Mereka terus bergantian menjaga nya. Hari ini adalah jadwal Aurel menjaga nya. Tapi karena dia sekolah dia menyuruh suster mengawasi Adinda.

Tangan Adinda mulai bergerak. Dia mulai tersadar dari koma nya. Adinda perlahan-lahan membuka matanya tapi pasti. Saat tersadar tidak ada siapa pun. Suster masuk ingin mengecek Adinda betapa terkejut nya dia saat Adinda sudah sadar kan diri. Suster langsung memanggil dokter yuda.

"Syukur lah kau sadar kan diri" kata dokter yuda bernafas lega.

Page 136: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Adinda hanya tersenyum melihat dokter yuda. Wajah nya pucat nya sangat menghiasi.

"Saya teleponkan orang tua kamu yah" kata dokter yuda.

"Jangan aku mohon" kata Adinda.

"Baiklah" kata dokter yuda merasa aneh.

"Boleh aku meminta kertas dan pulpen?" tanya Adinda.

Dokter yuda memberikan kertas dan pulpen ke pada Adinda. Adinda menulis sesuatu di sana. Ada tiga surat yang dia buat. Dokter yuda merasa aneh dengan Adinda.

"Kasih ini saat aku tidur nanti yah" kata Adinda tersenyum.

Tiba-tib ada yang masuk ke kamar Adinda. Dan ternyata Felix. Dokter yuda keluar dari ruangan Adinda. Felix membawa buah untuk Adinda.

"Udah sadar" kata Felix.

"Felix gue udah tahu siapa lo sebenar nya. Lo orang yang neror gue selama ini kan" kata Adinda.

Felix pun merasa terkejut. Karena dia heran Adinda bisa tahu dari mana. Dia menatap Adinda penuh tanya.

"Gak usah kaget gitu. Gue akan suruh papa mengakui semua kesalahan nya di kantor polisi. Jadi lo tenang aja yah. Gue tahu lo tuh orang yang baik. Karena papa gue lo jadi kayak gini" kata Adinda sambil tersenyum.

Page 137: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

"Makasih yah lo gak benci kan sama gue?" tanya Felix menyesal.

"Enggak kok. Gue tau papa gue itu salah. Tapi cara nyadarin papa gue gak kayak gini. Ohh yah gue titip salam sama mama lo yang lagi sakit yah. Bisa panggilin dokter yuda?" tanya Adinda.

Felix pun mengangguk. Dia langsung pergi memanggil dokter yuda. Saat dokter yuda sampai di ruangan Adinda keadaan nya drop. Orang tua dan sahabat Adinda sampai. Mereka tidak bisa masuk karena dokter yuda sedang menangani nya.

Dokter yuda keluar sambil menangis. Melihat dokter yuda menangis semua orang yang Adinda kenal menatap cemas.

"Maaf ternyata tuhan lebih menyayangi Adinda. Dia tidak selamat"

Mereka pun menangis pilu. Sekarang hanya ada penyesalan di diri mereka masing-masing. Mereka benar-benar telah menyia-nyiakan keberadaan Adinda di hidup mereka. Memang penyesalan itu selalu datang terakhir.

"Ini ada surah buat kalian. Untuk orang tua nya. Al. Dan Aurel" kata dokter yuda memberikan titipan Adinda.

Surat di buka mulai dari orang tua nya.

Dear mama dan papa

Hai ma, pa mungkin saat kalian membaca surat ini Adinda telah pergi dari sisi kalian. Jangan sedih yah. Adinda senang

Page 138: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

bisa menjadi anak kalian. Meski kalian gak pernah punya waktu untuk Adinda. Tapi Adinda tetap senang. Kalian tahu banyak yang udah Adinda hadapi sendiri. Adinda pesan jaga Kesya seperti anak kalian sendiri yah. Jangan buat dia merasakan sedih apa lagi kesepian seperti yang Adinda rasa kan. Sayangi dia sepenuh hati. Dan buat papa jaga mama dan Kesya. Akui lah perbuatan papa kepada yang telah membunuh orang. Anak nya yang bernama Felix ada di sini. Minta maaf lah ke pada nya. Adinda sayang kalian. Salam Adinda putri Alexs.

Setelah membaca surat dari Adinda mereka sadar mereka bukan orang tua yang baik. Mereka menangis sambil memeluk kesya. Mereka berjanji akan merawat Kesya dengan baik. Sekarang di lanjut kan Al yang membuka surat nya.

Alvano

Hai Al. Makasih telah hadir di hidup gue. Gue beruntung pernah ngenal lo karena dari lo gue tahu apa arti cinta yang sesungguh nya. Lo bakalan jadi orang yang sepesial pertama dan terakhir di hidup gue. Dan jangan lupa cari orang yang lebih baik dari gue dan Salsa yah. Gue sayang lo.

Adinda~

Lagi-lagi penyesalan itu datang di diri mereka. Mereka menyia-nyiakan orang yang benar-benar tulus.

Aurel

Rel makasih mau hadir di hidup gue. Makasih selalu ada untuk gue saat susah mau pun senang. Cuma lo yang

Page 139: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

ngertiin gue. Jaga Kesya yah anggap dia kayak adek lo. Cafe AP'A itu milik gue. Lo urus sampai Kesya dewasa dan setelah itu berikan Cafe nya sama Kesya. Gue percaya sama lo. Jangan lupa bahagia yah. Gue sayang sama lo rel.

Kini sudah selesai perjalanan Adinda. Kisah nya yang begitu rumit telah habis. Sekarang Adinda tidak akan merasakan sedih lagi dan kesepian. Ini laha akhir nya. Sampai jumpa di kisah ini.

Page 140: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Puisi

Bunga yang kesepian

Aku bagaikan bunga yang kesepian Yang dijauhi banyak orang Aku selalu mencari teman dan sebuah kebahagiaan Tapi aku tak pernah menemukannya hanya kegelapan dan kesunyian yang menemani Bahkan aku ditinggalkan sendiri di hamparan padang pasir Yang mencari seseorang tapi tak kunjung kutemukan Hingga aku tenggelam ditelan begitu banyak pasir Begitulah banyak orang yang menginginkan ku menghilang dari muka bumi ini Aku tak sanggup nungguin kalian tanpa ataupun bodoh ini Yang selalu kupakai kemana-mana Hingga di hancur dan tidak bisa lagi digunakan semua yang kau tutupi telah terbongkar Kini kalian pun ikut pergi bersama hancurnya topeng itu Aku akan selalu menjadi bunga yang kesepian tanpa teman.

_(Karangan mutiara andita)_

Page 141: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta

Data diri penulis

Assalamualikum.

Saya mutiara andita. Lahir di medan pada tanggaal 31

desember 2005. Masih menduduki bangku sekolah. Hobi

menulis dan melukis. Sering di juluki pediam, dingin dan

penyendiri. Gak suka tempat rame. Salah satu anak kpops

(army) fans BTS. Salam dari saya mutiara.

Page 142: NAMA PENGARANG - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/5ae8fd907967c035784de4… · Mos. Karena itu hanya membosankan. Adinda pun mengajak Salsa untuk tidak ikut serta