Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

84
MENURUNNYA KUALITAS AIR AKIBAT KERUSAKAN LINGKUNGAN February 1, 2012 Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 1:01 am Tags: kerusakan lingkungan , kualitas air Disusun oleh: Susi Efrianti, S.TP ABSTRAK Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya. Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran air yang makin marak terjadi. Di dalam makalah ini juga akan dibahas sumber, dampak dan penanggulangan pencemaran air. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran pada diri kita semua. Pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman untuk kita konsumsi. Data yang dikumpulkan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari beberapa literature ilmiah. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah), . pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan, limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida), limbah pengolahan kayu, penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut, rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

Transcript of Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Page 1: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

MENURUNNYA KUALITAS AIR AKIBAT KERUSAKAN LINGKUNGAN February 1, 2012

Filed under: lingkungan — Urip Santoso @ 1:01 am Tags: kerusakan lingkungan, kualitas air

 Disusun oleh: Susi Efrianti, S.TP

 

ABSTRAK

Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.

Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran air yang makin marak terjadi. Di dalam makalah ini juga akan dibahas sumber, dampak dan penanggulangan pencemaran air. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran pada diri kita semua. Pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman untuk kita konsumsi.

Data yang dikumpulkan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari beberapa literature ilmiah. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah), .  pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan, limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida), limbah pengolahan kayu, penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut, rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

Usaha-usaha yang dapat dilakukan  menjaga air agar tetap bersih diantaranya : menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman,  pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem,  pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran, memperluas gerakan penghijauan, tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan, memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya, melakukan intensifikasi pertanian.

Kata kunci : pencemaran, air, kulitas dan lingkungan

BAB I.  PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang Masalah

Page 2: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.

Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.

Sebelumnya telah terjadi banyak pencemaran air, seperti di Teluk Jakarta yang berakibat bagi para petambak. Bukan hanya beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi udang dan bandeng juga banyak yang mati. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta termasuk cukup parah. Sehingga indicator pencemar seperti kerang hijau terlah berkembang secara pesat. Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air. Seperti yang terjadi di NTB, dimana terjadi pencemaran air akibat penggunaan pestisida yang berlebihan dalam waktu yang lama.

Krisis air juga terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir.

Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.

B. Rumusan Masalah

Apa pengertian polusi air? Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air? Bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar?

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran air yang makin marak terjadi. Di dalam makalah ini juga akan dibahas sumber, dampak dan penanggulangan pencemaran air. Diharapakan dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran pada diri kita semua. Pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman untuk kita konsumsi.

Page 3: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

D. Manfaat

Makalah ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang pencemaran air, sumber, dampak serta penanggulangannya, terutama bagi kita semua yang membutuhkan air yang aman, bersih serta sehat.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1. A.  Pengertian Pencemaran Air2. 1.    Apa itu pencemaran air?

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan sebagai : “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.(Pasal 1, angka 2).

Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.

Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia,

Page 4: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut :

1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)

2.  Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan

3.  Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)

4.  Limbah pengolahan kayu

5.  Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut

6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

2.  Penyebab pencemaran air

Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air  dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya.Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan.Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian.Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida.Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.

Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti :

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan

oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Page 5: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum. 3.    Komponen pencemaran air

Zaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat kimia.Dan hampir 100.000 zat kimia digunakan secara komersil.Sebagian besar sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah.Seperti pestisida yang digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs yang biasa digunakan dalam alat-alat elektronik.

3.1. Bahan Buangan Padat

Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.

3.2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan

Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.

3.3. Bahan buangan anorganik

Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.

3.4. Bahan buangan cairan berminyak

Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu.Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.

3.5. Bahan buangan berupa panas

Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.

Page 6: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

3.6. Bahan buangan zat kimia

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini akan dikelompokkan menjadi :

a.   Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),

b.   Bahan pemberantas hama (insektisida),

1. Zat warna kimia,2. Zat radioaktif.

4. Bahaya dari polusi air

Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia.Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya.Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.

Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara.Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang- kerangan  yang mungin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak.Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang.Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air3. Pendangkalan dasar perairan4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga

membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia

Beberapa contoh polutannya adalah sebagai berikut :

1. Fosfat

Page 7: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.

1. Nitrat dan Nitrit

Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organic.

1. Poliklorin Bifenil (PCB)

Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.

1. Residu Pestisida Organiklorin

Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh serangga.

1. Minyak dan Hidrokarbon

Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.

1. Radio Nuklida

Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif.

1. Logam-logam Berat

Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.

1. Limbah Pertanian

Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.

1. Kotoran manusia

Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

1. 5.    Dampak pencemaran air di lingkungan sekitar

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang.Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Page 8: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :

-       Dampak terhadap kehidupan biota air

-       Dampak terhadap kualitas air tanah

-       Dampak terhadap kesehatan

-       Dampak terhadap estetika lingkungan

 

 

5.1. Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

5.2. Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

5.3. Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen, Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat

membersihkan diri, Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.

5.4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping

Page 9: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

1. 6.    Penanggulangan terjadinya pencemaran air

Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan  karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.

Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya:

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau

ekosistem3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat

menimbulkan pencemaran4. Memperluas gerakan penghijauan5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga

manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya7. Melakukan intensifikasi pertanian

Page 10: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir pun ada dua macam :

1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu.2. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang

mengakibatkan air meluap.

Banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :

v Dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok – blok adukan beton yang disusun dengan rongga – rongga resapan air disela–selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran / drainase lingkungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut.

v Apabila di halaman pekarangan  rumah kita masih terdapat ruang – ruang terbuka, buatlah sumur–sumur resapan air hujan sebanyak–banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita yang cukup baik dan banyak serta tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun  lahan–lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah. Apabila air hujan  tidak tertampung dalam sebuah selokan – selokan rumah/talang – talang  rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu-satunya jalan  adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.

Kendala dalam mengatasi pencemaran air :

1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada tempatnya

2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan

3. limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik, sehingga

mencemari lingkungan sekitar

4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.

 

Page 11: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

BAB III

PENUTUP

1. A.     Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami

Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut poutan Polusi air adalah  pristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain ke

dalam air sehingga kualitas air terggangu Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah

pertanian, limbah industri dan sebagianya Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ

manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan lain- lain

1. B.     Saran

Saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada yang tidak

Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air

Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.

DAFTAR PUSTAKA

 

Http://forum.cekinfo.com/showthread.php

Http://en.wikipedia.org/wiki/Water_polution

Http://loudewik.blogspot.com

Http://loudy92.blogspot.com

Idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/…/pencemaran-air/hal. 17.html -

Ipvt.blogspot.com/2009/2/makalah-pencemaran-air.html –

Juli Soemirat Slamet. 1996, Kesehatan lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Page 12: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Natah, 2007, Jurnal Pemukiman

Pandisuryadi-berbagiilmu.blogspot.com/…/karya-ilmiah-dampak-pencemaran-air-oleh-html

Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.416/MENKES/PER/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat dan pengawasan air minum, Jakarta.

Pusat litbang SDA, Jurnal Teknologi pengendalian Air di Indonesia

Rahmi, D. H. dan B. Setiawan. 1999. Perancangan Kota Ekologi. Dikti, P & K. Jakarta.

Restorasibumi.blogspot.com/…/cara-mencegah-pencemaran-air.html-

Soedradjat, R. 1999. Lingkungan Hidup, Suatu Pengantar. Dikti, P & K. Jakarta.

Soemarwoto, O. 1991. Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global. Gramedia Pustaka Utma. Jakarta.

Suratno, F.. 1990, Analisis mengenai dampak lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

WWW.anneahira.com

WWW.kompas.com

WWW.kapanlagi.com

WWW.pikiranrakyat.com

Trihardi, B. 1997. Berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas air sungai.

Pencemaran Air Sungai Di Indonesia

20 April 2012 - dalam Makalah Oleh alhada-fisip11

Page 13: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

 

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

 

MOTTO

1. Menjaga  lingkungan  alam berarti menjaga  diri kita  sendiri 2. Lingkungan alam yang sehat  mendorong  kehidupan yang sejahtera 3. Lingkungan alam yang sehat mencerminkan kesehatan jasmani dan rohani penduduknya 4. Kebersihan  pangkal  kesehatan dan kesehatan pangkal kesejahteraan 5. Kebersihan  dan kesehatan lingkungan tempat tinggal merupakan  faktor kenyamanan 

hidup kita 6. Lingkungan  alam  bukan  warisan  nenek moyang  kita  namun titipan  anak cucu  kita

 

PERSEMBAHAN  :

Karya  tulis  ini saya persembahkan kepada :

1. Drs. Salamun, M.Pd selaku kepala  SMAN 1 Srengat 2. Bapak Muslih, S.Pd selaku  pembina mata pelajaran geografi kelas XI IIS4  SMAN 1

Srengat 3. Orang tua  tercinta  yang telah memberikan dukungan  moral dan materil 4. Teman-teman SMAN 1 Srengat  yang banyak memeberikan dorongan  dalam pembuatan

karya tulis ini.

 

Page 14: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

 

 

 

ABSTRAKSI

 

           Sesuai  dengan kenyataan  yang ada, sungai  Indonesia  semakin tercemar  oleh  berbagai  bahan pencemar. Bahan  pencemaran  bisa  masuk ke sungai  pada  umumnya  disebabkan  oleh  perilaku manusia. Dampak  negatif yang disebabkan karena  pencemaran  air  sungai sangat banyak dan memebahayakan  mahluk hidup sehingga  kita  perlu  melakukan berbagai  langkah  untuk menanggulangi terjadinya  pencemaran  air  sungai di Indonesia.

            Adapun  tujuan  dari karya  tulis  ini  adalah untuk mengetahui  lebih  dalam mengenai  pencemaran air  sungaui di  Indonesia, mulai  dari pengertian, penyebab, dampak, sampai  cara  menanggulanganinya. Sehingga  dari uraian-uraiannya  kita  dapat  mengetahui  dan memahami pentingnya  menjaga  dan melestarikan  aliran sungai.

            Menjaga  dan melestarikan air  sungai bertujuan  untuk mencegah dampak-dampak  buruk yang timbul akibat  tercemarnya  air  sungai,   serta  agar kita  dapat  memanfaatkan  aliran sungai tersebut  untuk mensejahterakan  kehidupan  secara luas.

            Perkembangan zaman yang semakin modern ini sangat  berdampak  pada  pencemaran  air sungai,  sehingga  kita  dituntut untuk  terus  menjaga  dan  merawat sungai  dengan  giat dan  penuh kesadaran.

            Dari uraian di atas dapat  disimpulkan  bahwa  sekarang ini air  sungai di Indonesia  sudah semakin tercemar, sehingga  kita  harus menjaga, merawat, dan melestarikannya  dengan  penuh  kesadaran  supaya  beban  pencemarannya tidak terus  berkelanjutan sehingga  jika  air  kita  bersih  dan tidak tercemar, kita  dapat  memanfaatkannya untuk mensejahterakan  kehidupan  secara  luas.

 

 

 

KATA  PENGANTAR

 

Page 15: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

           Puji  syukur  saya panjatkan  kehadirat  Allah  SWT  yang telah memberikan rahmat  dan hidayahnya  sehingga  saya  dapat  menyelesaikan karya  tulis  yang berbentuk makalah ini dengan judul “Pencemaran AIr Sungai di Indonesia.”

Walaupun  masih banyak  kekurangannya.

            Penyusunan  karya  ilmiah ini  untuk memenuhi tugas  geografi  dan sebagai  ajang latihan  untuk  membuat  makalah pada  masa  mendatang

            Tugas ini  dapat  terselesaikan  karena  adanya  dukungan  dari  berbagai  pihak. Oleh  sebab pada  kesempatan  ini  saya  mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bpk. Drs. Salamun, M.Pd, selaku kepala SMAN 1 Srengat 2. Bapak Muslih, S.Pd selaku  pembina mata pelajaran geografi Kelas XI IIS4 SMAN 1

Srengat 3. Orang tua  tercinta  yang telah memberikan  dukungan moral dan materil 4. Semua  pihak yang telah membantu  dalam pembuatan karya  ilmiah ini

          Penyusun  mengharap  kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak  demi penyempurnaan  penyusunan  karya  tuulis  pada  masa  menadatang

            Harapan  penyusun, semoga  karya  tulis ini  dapat  memberikan manfaat  bagi penyusun  pada  khusuusnya  dan  pembaca  pada umunya  yang berhubungan  dengan pencemaran  air sungai di Indonesia

 

                                                                                    November, 2009

                                                                                    Penyusun,

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

  A.    latar belakang

Seperti yang dimuat dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alenia 4 “ memajukan kesejahteraan umum”. Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia di harapkan hidup dalam kondisi sejahtera. Untuk mencapai hidup sejahtera di perlukan lingkungan

Page 16: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

hidup yang sehat. Lingkungan hidup yang sehat bisa terwujud salah satunya bila air sungai kita bersih dan sehat, sehingga kita dapat memanfaatkan air sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan secara luas.

Menteri Negara lingkungan hidup (Rachmat Witoelar) mengatakan ratusan sungai di Indonesia kini dalam kondisi rusak dan tercemar. Jika di ibaratkan orang sakit, kondisi sungai itu sudah sangat buruk “62 ICU,70 koma,” ujarnnya saat melakukan kunjungan kerja dan penelusuran sungai Cisadane di pabrik PT Indah Kiat, Serpong, Kamis pagi meurutnya daerah aliran sungai (DAS) yang rusak tersebut harus segera diperbaiki. Penangananya dapat di lakukan secara konfrehensif dengan kerja sama dengan semua instansi. Menteri Negara lingkungan hidup akan berkoordinasi  dengan departeme kehutanan, pertanian, pekerjaan umum dengan melakukan penelusuran DAS untuk mengatasi hal-hal yang menjadi musibah. Katanya dia menilai “keadaan alam Indonesia saat ini sudah sangat buruk (ICU). “lebih buruk dari yang buruk”, katanya.

Rachmat memperkirakan butuh waktu 15-20 tahun untuk memperbaiki itu semua. Sejauh ini, pencemara terhadap sungai banyak dilakuka oleh masyarakat industri dan masyarakat umum.

Menurut hasil pengamatan penulis terhadap sungai yang ada di sekitar tempat tinggal, sungai tersebut sudah mulai tercemar oleh sampah-sampah domestic dan pertanian yang di buang penduduk tanpa melalui proses pengolahan. Sampah-sampah tersebut menghambat aliran sunagi bahkan ketika hujan lebat air sempat meluap sehingga mengalir melalui jalan raya dan sebagian menggenangi halaman rumah penduduk. Selain itu, air buangan dari pertanian yang tercampur oleh pupuk, pestisida dll. Membuat warna air menjadi kecoklatan dan mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalamnya.

esadaran penduduk akan pentingnya sungai merupakan salah satu hal yang penting, Karena dengan kesadaran tersebut masyarakat dapat menjaga dan melestarikan sungai tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga  sungai-sungai di Indonesia menjadi terawat dan terjaga kelestariannya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mensejahterakan kehidupannya.

Dengan memperhatikan ulasan uraian yang ada di atas, karya tulis ini berjudul “Makalah tentang Pencemaran Air Sungai di Indonesia

 

  B.     Permasalahan

1. Rumusan Masalah

-          Apa yang dimaksud pengertian pencemran air sungai?

-          Apa penyebab pencemaran air sungai di Indonesia?

-          Apa dampak pecemaran air sungai di Indonesia?

-          Bagaimana cara mencegah pencemaran air sungai di Indonesia?  

Page 17: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

     2. Batasan Masalah

-          Pengertian pecemaran air sungai

-          Penyebab pencemaran air sungai di Indonesia

-          Dampak pencemaran air sungai di Indonesia

-          Cara mencegah pencemaran air sugai di Indonesia.

 

C.    Tujuan Pembahasan

1. Tujuan Umum

Penulis ingin mengajak pembaca agar senantiasa menjaga dan melestarikan air sungai.  

     2. Tujuan khusus

Penulis ingin mengetahui  :

1. Pengertian pencemaran air sungai2. Penyebab pencemaran air sungai di Indonesia3. Dampak pencemaran air sungai di Indonesia4. Cara mencegah pencemaran air sungai di Indonesia

 

 D.    Manfaat Pembahasan

1. Bagi penulis

Manfaat yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat karya tulis berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan dating hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan penulis mengenai pencemaran sungai.

    2. Bagi Masyarakat

Melalui makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat adalah masyarakat dapat mengetahui berbagai masalah  mengenai pencemaran air sungai sehingga setelah membaca makalah ini masyarakat dapat menjaga dan melestarikan air sungai karena sumber daya alam khususnya air sungai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan makhluk hidup.  

Page 18: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

     3. Bagi Pelajar

Melalui makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah pelajar dapat menambah wawasan/pengetahauannya mengenai pencemaran air sungai di Indonesia mulai dari pengertian, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Sehingga setalah membaca makalah ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan air sungai serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar air sungai di Indonesia dapat terjaga kelestariannya.

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

  A.    Pengertian

      Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mulai terasa pengaruhya pada usaha memperluas kegiatan pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia, secara alamiah  sumber-sumber air  merupakan kekayaan alam yang dapat di perbaharui dan yang mempunyai daya generasi yang selalu dalam sirkulasi. Air sebagai sumber daya kini lebih di dasari merupakan salah satu unsure penentu di dalam ikut mencapai keberhasilan pembangunan  termasuk pula terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan lingkungan.

   Pada masa sekarang ini, nampaknya sulit untuk memperoleh air yang betul-betul murni, aliran air dari gunung yang di perkirakan paling bersih pun akan membawa mineral-mineral, gas-gas berlarut dan zat-zat organik dari tumbuhan atau binatang yang hidup di dalam atau dekat aliran tersebut, selain itu aktifitas manusia merupakan salah satu yang  menyebabkan timbulnya masalah-masalah pencemaran air di dalam ekosistem air.

   Menurut SK menteri Kependudukan Lingkungan Hidup no. 02/MENKLH/1988. “Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya  makhluk hidup, zat, energi, dan / atau berubahnya tatanan (komposisi air) oleh kegiatan manusia dan proses alam sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukanya.”

   Pencemaran air sungagi terjadi apabila dalam sungai tersebut terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak di harapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga air sungai tersebut kualitasnya menurun dan berkurang nilai gunanya yang dapat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di sekitarnya.

   Menurut Diryanto (2004:73) pencemaran merupakan sebuah siklus yang selalu berputar dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya.

Page 19: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

   Pada hakikatnya antara aktifitas manusia dan timbulnya pencemaran terdapat hubungan melingkar berbentuk siklus. Agar dapat hidup dengan baik manusia beradaptasi dengan lingkunganya dan untuk memenuhi kebutuhan  hidupnya manusia mengembangkan teknologi, akibat sampingan dari pengembangan teknologi adalah bahan pencemaran yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan ini merupakan stimulus agar manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

   Pada saat ini pencemaran  terhadap lingkungan berlangsung dimana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masukya logam berat.

   

B.     Penyebab Pencemaran Air Sungai Di Indonesia

Menurut Achmad Lutfi,2009:01 pada dasarnya pencemaran air sungai di indonsia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu:

1. Berkembangnya industri-industri di Indonesia

Denwasa ini industri-industri di Indonesia semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang di hasilkan. Industri-industri khususnya yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia, bakteriologi, serta fisik air. Polutan yang di hasilkan oleh pabrik dapat berupa:

1. Logam Berat: timbale, tembaga, seng dll.2. Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada akhirnya akan

mematikan biota air.

2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.

3.  Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.

Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.

Page 20: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.

Penggunaan pestisida juga dapat menggagu ekosistem air karena pestisida bersifat toksit dan akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.

4. Pencemaran air sungai karena proses alam

Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim.

Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.

Iklim juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.

 

Dari uraian penyebab pencemaran air sungai di Indonesia diatas, bahan pencemarannya dapat dikelompokkan menjadi:

1. Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah dari tanaman air seperti enceng gondok yang mati, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan, kotoran manusia dan kotoran hewan ternak), dll. Untuk proses penguraian sampah-sampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersebut berada di dalam air, maka perairan tersebut akan kekurangan oksigen.

2. Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit yaitu bahan pencemaran yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli. Bahan pencemar ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.

3. Bahan pencemar senyawa organik/mineral misalnya logam-logam berat seperti merkuri (Hg), cadmium (Cd), timah hitam (Pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik.

4. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa organik yang berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintesis, limbah industri dan limbah minyak.

5. Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat dan senyawa fosfat.

6. Bahan pencemar berupa zat radioaktif yang biasanya berasal dari limbah PLTN dan dari percobaan- percobaan nuklir lainnya.

Page 21: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

7. Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus.

8. Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari limbah pembangkit  tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin.

 

C. Dampak Pencemaran Air Sungai di Indonesia

Menurut Triastuti,2008:01 pencemaran air sungai di Indonesia membawa dampak negatif yang beraneka ragam. Diantaranya adalah:

1. Meracuni sumber air minum

Misalnya air yang tercemar oleh logam-logam berat yang masuk  ke dalam tubuh melalui minuman dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa, saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.

Selain itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit kanker serta merusak sel dan jaringan tubuh lainnya.  

       2. Mengakibatkan penularan penyakit

Yaitu air yang tercemar oleh virus dan bakteri. Misalnya bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit.  

       3. Merusak ekosistem air (membunuh ikan-ikan dan organisme dalam air lainnya)

Yaitu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

Þ    Disebabkan karena penguraian sampah organik yang dalam penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan ikan-ikan dan organisme dalam air kekurangan oksigen dan akhirnya mengakibatkan kematian.

Þ    Bahan pencemaran organik yang tidak dapat diuraiakan oleh mikroorganisme sehingga akan menggunung dan mencemari air sungai yang dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup di dalamnya.

Þ    Bahan pencemaran berupa makanan tumbuh-tumbuhan yang dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dan tumbuhan air separti enceng gondok dengan pesat sehingga menutupi permukaan air yang mengakibatkan kadar oksigen dan sinar matahari berkurang karena terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air sehingga mengganggu kehidupan akuatik (organisme, ikan, dan tanaman dalam air).

Page 22: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Þ    Bahan pencemaran berupa kondisi (misalnya panas) yang menyebabkan suhu air meningkat sehingga tidak sesuai untuk kehidupan akuatik.

Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik yang dalam proses penguraiannya memerlukan banyak oksigen sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.

Þ    Bahan pencemaran berupa endapan/sedimen yang menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, air kurang mampu mengasimilasi sampah sehingga mengganggu kehidupan akuatik.

       4. Mengakibatkan terjadinya bencana alam

Seperti banjir yang diakibatkan karena tersumbatnya aliran sungai oleh sampah masyarakat sehingga merugikan kehidupan masyarakat itu sendiri dan makhluk hidup lain di sekitarnya.

 

D. Cara Mencegah Pencemaran Air Sungai di Indonesia

Menurut Achmad Lutfi,2009:01 untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air sungai di Indonesia kita perlu melakukan berbagai langkah diantaranya adalah:

1. Melestarikan tumbuhan di hulu sungai dan membuat sengkadan pada lahan pertanian yang miring

Agar tidak menimbulkan erosi tanah, di sekitar hulu sungai sebaiknya ditanami tumbuh-tumbuhan yang dapat menahan terjadinya erosi serta pada lahan pertanian yang miring dibuat sengkedan agar tidak menimbulkan erosi dan tanah longsor

1. Tidak membuang sampah apapun ke dalam sungai

Sampah seharusnya memang tidak di buang ke sungai tetapi sampah dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna. Misalnya:

Þ    Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintesis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dapat diolah menjadi bahan lain yang berguna. Misalnya dapat diolah menjadi karet.

Þ    Sampah organik yang dapat diuraiakan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunkan sebagai pupuk.

1. Tidak menggunakan pupuk atau pestisida secara berlebihan

Page 23: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Penggunaan pupuk dan pestisida sebagian besar biasanya dilakukan oleh lahan pertanian yang airnya kemudian dialirkan ke sungai tanpa melalui proses pengolahan. Maka dari itu, penggunaannya harus seminimal mungkin agar tidak menimbulkan pencemaran yang serius

1. Mengolah limbah industri menjadi barang yang bermanfaat. Misalnya mengolah limbah industri gula menjadi tetes (yang dapat digunakan sebagai pupuk) maupun menjadi micin (yang dapat digunakan sebagai penguat rasa makanan).

2. Memanfaatkan tanaman air seperti enceng gondok yang tumbuh secara tidak terkendali menjadi barang-barang kerajinan, seperti tas

3. Melestarikan hutan

Yaitu dilakukan agar ketersediaan air yang disimpan oleh tumbuh-tumbuhan hutan tidak berkurang, sehingga sumber-sumber mata air sungai tidak berkurang memproduksi air dan volume air sungai tetap stabil. Selain itu tumbuhan hutan dapat menyerap CO2 dan menghasilkan O2 yang dapat mencegah terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem air sungai

1. Membuat undang-undang mengenai pencemaran air sungai di Indonesia serta melakukan pengontrolan secara ketat dan sanksi keras pada yang melanggar ketentuan pemerintah tersebut.

2. Yang paling penting dari pencegahan pencemaran air sungai di Indonesia adalah menyadarkan masyarakat Indonesia itu sendiri akan pentingnya aliran sungai bagi kehidupan. Karena dengan kesadaran itu masayarakat akan menjaga dan melestarikan sungai tanpa paksaan dari pihak manapun sehingga mereka tidak akan membuang bahan pencemaran ke dalam sungai dan sungai akan terjaga kelestariannya yang akan membawa kesejahteraan bagi makhluk hidup di sekitarnya.

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

 

A. Kesimpulan

Dari uraian pada BAB II diatas penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Pencemaran air sungai adalah masuk atau dimasukkannya sesuatu yang dapat merubah tatanan (komposisi) air ke dalam aliran sungai.

Page 24: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

2. pencemaran air sungai di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab.

3. Pencemaran air sungai di Indonesia membawa banyak dampak buruk yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup.

4. Secara garis besar cara mencegah pencemaran air sungai di Indonesia adalah menyadarkan masyarakat Indonesia itu sendiri akan pentingnya air sungai bagi makhluk hidup serta dampak buruk yang ditimbulkan jika air sungai tercemar. Sehingga mereka mau menjaga dan merawat aliran sungai dengan penuh kesadaran.

 

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:

1. Kepada Masyarakat

Melihat banyak dan bahayanya dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran air sungai maka masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga dan melestarikan air sungai dengan penuh kesadaran agar air sungai tersebut tidak tercemar dan dapat berguna serta bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup.

 

1. Kepada Pelajar

Pelajar diharapkan terus menjaga dan merawat aliran sungai serta terus belajar dan mengembangkan wawasannya mengenai cara menanggulangi pencemaran air sungai khususnya di Indonesia agar pencemaran air sungai di Indonesia tersebut dapat dikurangi atau bahkan diatasi dan kehidupan makluk hidup di Indonesia menjadi lebih sejahtera.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

v  Sam,Arianto 2008 pengertian Pencemaran Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://smileboys.blogspot.com diakses Agustus 2008)

v  Triastuti 2008 Dampak Pencemaran Air di Lingkungan Sekitar Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://tridewi.blogspot.com diakses Mei 2008)

Page 25: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

v  Lutfi,Achmad 2009 Sumber dan Bahan Pencemaran Air Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://www.chem-is-try.org  diakses 12 Maret 2009)

v  Lutfi,Achmad 2009 Penanggulangan Terhadap Terjadinya Pencemaran Air dan Pengolahan Limbah Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://www.chem-is-try.org  diakses 12 Maret 2009)

v  HI HMTL-ITS,Departemen 2007 Pencemaran Kali Surabaya: Sebuah Kasus yang Akan Selalu Terulang Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://www.pdam-sby.go.id  diakses 4 November 2007

Jurnal Kimia LingkunganMei 26

Nama : Muhammad Ihsan

NIM : A1C311214

Mata Kuliah : Kimia Lingkungan

 

 

 

Pengaruh Temperatur Terhadap Reaksi Fosfonat dalam Inhibitor Kerak pada Sumur Minyak

(The Effect of Temperature to Phosphonate Reaction in Scale Inhibitor at

the Oil Fields)

 

 

 

 

ABSTRAKpembentukan air. Suhu dalam formasi air cukup tinggi untuk mempengaruhi stabilitas dari

inhibitor. Oleh karena itu perlu Salah satu cara untuk mencegah pembentukan kerak pada ladang minyak adalah dengan menyuntikkan inhibitor skala ke dalam

untuk mempelajari bagaimana pengaruh suhu itu. Untuk tujuan ini, jenis inhibitor skala yang digunakan adalah Jet-Cote 592 dan Servo UCA 301. Mereka disuntikkan ke dalam formasi air di

Page 26: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Pematang dan Bekasap Selatan. Metode asam askorbat dengan spektrometri digunakan untuk menentukan fosfat yang ada dan fosfonat di inhibitor skala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

suhu mempengaruhi perubahan fosfonat, itu akan menjadi lebih tinggi ketika suhu meningkat. Perubahan dari fosfonat terbentuk di Selatan Bekasap dan Pematang minyak pembentukan

bidang air adalah 5,99% dan 8,36% untuk, Servo-UCA 301 6.13 dan 8,24 untuk Jet-Cote 592.

Kata kunci: suhu, fosfonat, inhibitor skala, spektrometri.

 

PENDAHULUAN

Kerak (scale)  merupakan masalah yang  cukup

kompleks dan selalu terjadi diladang-ladang minyak.   Kerak   didefinisikan   sebagai   suatu deposit  dari  senyawa-senyawa anorganik  yang terendapkan dan membentuk timbunan kristal pada permukaan suatu subtansi (Kemmer, 1979). Kerak yang terbentuk pada pipa-pipa akan memperkecil diameter dan menghambat aliran fluida pada sistem pipa tersebut. Terganggunya aliran  fluida  menyebabkan suhu  semakin  naik dan tekanan semakin tinggi maka kemungkinan pipa akan pecah dan rusak.

Salah satu cara untuk mencegah terbentuknya kerak diladang-ladang minyak adalah   dengan  menginjeksikan   bahan-bahan kimia pencegah kerak (scale inhibitor) ke dalam air  formasi.  Prinsip  kerja  dari  scale  inhibitor yaitu pembentukan senyawa kompleks (chelat) antara scale inhibitor dengan unsur-unsur pembentuk kerak. Senyawa kompleks yang terbentuk larut dalam air sehingga menutup kemungkinan pertumbuhan kristal yang besar. Di samping itu dapat mencegah kristal kerak untuk melekat pada permukaan pipa (Patton, 1981).

Pada umumnya scale inhibitor yang digunakan di ladang-ladang minyak dibagi atas dua tipe yaitu scale inhibitor anorganik dan scale inhibitor organik. Senyawa anorganik fosfat yang umum digunakan sebagai inhibitor adalah kondesat fosfat dan dehidrat fosfat. Anorganik fosfat banyak digunakan sebagai scale inhibitor sebelum  berkembangnya    fosfonat,  fosfat  ester dan polimer. Pada dasarnya bahan-bahan kimia ini mengandung group P-O-P dan cendrung untuk melekat pada permukaan kristal. Ikatan oksigen- fosfor ini sangat tidak stabil dalam larutan encer dan akan terhidrolisa (bereaksi dengan air) menghasilkan  ortofosfat  yang  tidak  aktif  atau tidak berfungsi sebagai scale inhibitor. Reaksi ini biasa disebut sebagai reversi (Cowan, 1976).

Scale  inhibitor  organik  yang  biasa digunakan: organo fosfonat, organo fosfat ester dan polimer-polimer organik. Organo fosfat ester efektif   untuk   kerak   CaSO4,   organo   fosfonat efektif untuk kerak CaCO3  dan polimer-polimer organik efektif untuk kerak CaCO3, CaSO4  dan BaSO4.

Faktor-faktor  yang  perlu  dipertimbangkan

dalam pemilihan inhibitor adalah :  keefektifan, kestabilan, kacocokan dan biaya. Sifat dari scale inhibitor yang sangat diharapkan stabil dalam air pada waktu yang panjang dan temperatur yang

Page 27: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

tinggi. Organo fosfor lebih stabil dari anorganik polifosfat. Ikatan langsung antara karbon-fosfor menyebabkan organo fosfat lebih stabil melawan reversi terhadap waktu, temperatur dan pH (Cowan, 1976).

 

 

Menurut Buzalmi (1986) sebagian besar pada ladang-ladang minyak daerah Bekasap dan Pematang terbentuk kerak CaCO3. Organo fosfonat merupakan scale inhibitor yang cocok untuk mencegah kerak tersebut.

Temperatur reservoir minyak dan gas bumi terutama ditentukan oleh kedalamannya, makin dalam makin tinggi temperaturnya. Di lain pihak nilai dari temperatur ini ditentukan oleh gradien panas bumi. Nilai rata-rata gradien panas bumi 2oF/kaki atau 1,11oC/kaki. Kedalaman sumur minyak daerah Bekasap dan Pematang lebih kurang   4500   kaki   dan   temperatur   reservoir 195oF.

Mengingat temperatur reservoir daerah Bekasap dan Pematang cukup tinggi dan kestabilan  inhibitor    yang  sangat  dipengaruhi oleh  temperatur  maka  dalam tulisan  ini  dikaji berapa besar pengaruh temperatur untuk mempercepat terjadinya reaksi hidrolisa tersebut.

 

 

METODOLOGI Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Water

Analysis PT Caltex Facific Indonesia Duri Riau.

 

Bahan dan Alat

Bahan-bahan   kimia   yang   digunakan   dalam

penelitian  ini  adalah  :  asam  askorbat,  asam sulfat, natrium hidroksida, antimonil potasium tartrat, amonium molibdat, phenolftalen dan amonium persulfat. Sedangkan alat yang digunakan : spektronik 1201 dan seperangkat peralatan gelas.

 

Penyediaan Sampel

Page 28: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Sampel yang dianalisa dibagi menjadi 3 bagian :

1.    Sampel bahan kimia (chemical) yang belum dinjeksikan ke dalam sumur minyak.  Bahan kimia yang diambil merk Jet-Cote 592  dan Servo-UCA 301.

2.    Sampel   air   formasi   dari   sumur   yang diinjeksi dengan 2 macam bahan kimia di atas. Sampel ini diambil dari sumur Bekasap Selatan  10  dan  sumur  Pematang  8  untuk yang diinjeksi dengan Jet-Cote 592 dan sumur Bekasap Selatan 11 dan Pematang 2 untuk yang diinjeksi dengan dengan Servo- UCA 301.

3.    Sampel air formasi dari sumur yang tidak diinjeksi    dengan    scale    inhibitor    yang letaknya  berdekatan  dengan  sumur  bagian dua (Bekasap Selatan 6, Pematang 31, Bekasap Selatan 4 dan sumur Pematang13).

 

Prinsip Metoda

Dalam   penelitian   ini   dipakai   metoda   asam askorbat secara spektrometri. Konsentrasi fosfat total (ortofosfat total) ditentukan dengan merubah semua fosfor ke dalam bentuk ortofosfat dengan cara destruksi (digestion) menggunakan amonium persulfat sebagai oksidator, sedangkan untuk penentuan fosfat saja tidak dilakukan destruksi. Dalam metoda asam askorbat, amonium molibdat dan potasium antimonil tartrat bereaksi dengan ortofosfat dalam media asam membentuk asam pospomolibdat dan kemudian direduksi menjadi kompleks molibdat oleh asam askorbat.

Pengaruh temperatur terhadap perubahan fosfonat menjadi fosfat ditentukan dengan menvariasikan temperatur antara 100-210oF dan kandungan fosfonatnya ditentukan dengan cara merubah  semua  fosfor  ke  dalam  bentuk ortofosfat.

 

Penentuan fosfat (ortofosfat) total.

Sampel  50  mL  dimasukkan  ke  dalam  beaker

gelas, ditambahkan 0,4 g amonium persulfat dan

1 mL H2SO4  6M. Larutan ini kemudian didestruksi sampai hampir kering, dibiarkan dingin. Setelah dingin diberi indikator phenolftalen, ditambah NaOH 6M sampai warna pink   muncul,  kemudian   dinetralkan   dengan H2SO4  5N sampai warna pink hilang. Larutan ini diencerkan sampai volume 50 mL. Dimasukkan 8 mL reagen singel (asam sulfat pekat + antimonil potasium tartrat + amonium molibdat + asam askorbat) dan dibiarkan selama 40 menit. Diukur

%T dengan alat spektrometer pada panjang gelombang maksimum 880 nm.

Page 29: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

 

Penentuan Fosfat (Ortofosfat Saja)

Sampel  50  mL  dimasukkan  ke  dalam  beaker gelas, ditambah 8 mL reagen singel dan dibiarkan

selama 40 menit dan diukur %T dengan alat spektrometer  pada  panjang  gelombang maksimum 880 nm.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Fosfonat dalam Scale Inhibitor

Jet-Cote  592  dan  Servo-UCA  301  merupakan scale inhibitor fosfonat yang berwujut cair. Hasil analisa fosfat dan fosfat total dari 0,05 mL scale inhihitor  dalam aquades  dan  air  formasi yang tidak diinjeksi dengan bahan kimia dapat dilihat pada Tabel 1.

Hasil di atas menunjukkan bahwa sebelum scale inhibitor diinjeksikan ke dalam air formasi (sumur minyak) telah ada 8493 ppm dalam Jet Cote-592 dan 5605 ppm dalam Servo UCA-301 fosfat. Fosfat ini mungkin berasal dari fosfonat yang telah berubah menjadi fosfat.   Dalam air formasi   ternyata   kandungan   fosfatnya   lebih tinggi dibanding dalam aquades, yang berarti di dalam air formasi juga terdapat fosfat sehingga scale   inhibitor   yang   diencerkan   dalam   air formasi kandungan fosfat lebih tinggi dibanding dalam aquades.

Kandungan fosfonat yang masih aktif diketahui dengan menentukan kandungan fosfat

total yang dikurangi dengan fosfat yang ada di dalamnya. Dalam setiap 0.05 mL Jet Cote-592 terdapat  rata-rata  107373  ppm  fosfonat  dan

92969 ppm dalam Servo UCA-301.   Angka tersebut  menunjukkan  bahwa  kandungan fosfonat Jet-Cote 592 sedikit lebih tinggi dibanding Servo-UCA 301.

 

Pengaruh Temperatur Terhadap Perubahan

Fosfonat

Pengaruh     temperatur     terhadap     perubahan

fosfonat   menjadi   fosfat   dapat   dilihat   pada gambar 1 dan 2. Dari gambar 1 dan 2 terlihat fosfonat yang berubah menjadi fosfat semakin banyak dengan naiknya temperatur. Pada temperatur rendah perubahannya kecil, tetapi semakin  naik  temperatur  semakin  banyak fosfonat yang berubah menjadi fosfat.

Page 30: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

 

Tabel 1. Kandungan fosfat dan fosfat total dalam scale inhibitor.

 

Sampel Pengencer Konsentrasi (ppm)Fosfat Fosfat total Fosfonat

 

Jet-Cote 592

Aquades 5605 120096 114491Air sumur Pematang 31 19090 117018 97928Air sumur Bekasap Selatan 424094 133796 109702

 

Servo-UCA 301

Aquades 8493 113418 104925Air sumur Pematang 13 20758 104937 84179Air sumur Bekasap Selatan 621647 111450 89803

 

 

 

Hasil diatas menunjukkan bahwa sebelum scale inhibitor diinjeksikan ke  dalam air formasi (sumur minyak) telah ada 8493 ppm dalam Jet Cote-592 dan 5605 ppm dalam Servo UCA-301 fosfat. Fosfat ini mungkin berasal dari fosfonat yang telah berubah menjadi fosfat. Dalam air formasi ternyata kandungan fosfatnya lebih tinggi dibanding dalam aquades, yang berarti di dalam air formasi juga terdapat fosfat sehingga scale inhibitor yang diencerkan dalam air formasi kandungan fosfat lebih tinggi dibanding dalam aquades.

Kandungan fosfonat yang masih aktif diketahui dengan menentukan kandungan fosfat total yang dikurangi dengan fosfat yang ada di dalamnya. Dalam setiap 0.05 mL Jet Cote-592 terdapat rata-rata  107373  ppm  fosfonat  dan

92969  ppm  dalam  Servo  UCA-301.    Angka tersebut  menunjukkan  bahwa  kandungan fosfonat Jet-Cote 592 sedikit lebih tinggi dibanding Servo-UCA 301.

 

 

15

 

10

 

Page 31: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

5

 

0

  Aquades

 

Pematang 13

 

Bekasap Selatan

6

   

  

90   100  120  140  160  180  200  210

 

Temperatur (oF)

 

 

Gambar 1.  %    perubahan    fosfonat    menjadi fosfat pada Servo UCA-301 dalam aquades, air formasi daerah Pematang dan Bekasap Selatan

 

         

Page 32: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

14

12

  Aquades

Pematang 31

Bekasap Selatan 4

   

  

10

8

6

4

2

0

90     100    120    140    160    180    200    210

 

Temperatur (oF)

 

Gambar 2.  %    perubahan    fosfonatmenjadifosfat pada JC-592 dalam aquades,

 

 

 

Hasil analisa    Servo UCA-301 dalam aquades pada temperatur rendah sampai 200oF perubahannya tidak terlalu tajam, hanya kurang dari 3%, tetapi bila temperatur dinaikkan

Page 33: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

menjadi 210oF fosfonat yang berubah menjadi fosfat meningkat  tajam mencapai 6,68% (lihat gambar

1). Fosfonat yang berubah menjadi fosfat pada air formasi lebih tinggi dibanding dengan dalam aquades, disamping dalam air formasi sendiri mengandung fosfat juga banyak kandungan ion- ion lain yang kemungkinan dapat mempercepat

terjadinya         perubahan         ini.       

Menurut Koesoemadinata dan Lalicker (1959) air formasi mengandung  ion-ion  seperti kalsium, magnesium, aluminium, silika, tembaga, vanadium dan lain-lain. Kemungkinan diantara ion-ion tersebut ada yang bersifat katalis untuk reaksi ini sehingga mempengaruhi perubahan fosfonat menjadi fosfat.

 

Hasil analisa Jet Cote-592 dalam aquades pada temperatur rendah sampai 200oF perubahannya  kurang   dari   4%,   tetapi   bila temperatur dinaikkan menjadi 210oF fosfonat yang berubah menjadi fosfat   meningkat   tajam sampai 6,79%.  Dalam air  formasi pada  200oF perubahannya  sekitar  7,2%  tetapi  pada temperatur    210oF    perubahannya    mencapai

11,74% pada air formasi sumur Pematang dan

9,19% dalam air formasi sumur Bekasap (lihat gambar  2).  Hasil  analisis  Jet  Cote-592  baik dalam aquades maupun dalam air formasi sumur pematang   dan   Bekasap   Selatan   tidak   jauh berbeda dengan Servo-UCA 301 yang berarti kestabilannya tidak jauh berbeda, juga keduanya cocok untuk kerak CaCO3, hanya saja Jet Cote-

592 kandungan fosfonatnya sedikit lebih tinggi

dibanding  Servo  UCA-301,  yang  berarti  Jet Cote-592 lebih efektif dari Servo UCA-301 karena semakin banyak kandungan fosfatnya semakin banyak mengikat kerak.

 

Scale Inhibitor pada Sumur Minyak

Untuk mengetahui kandungan fosfonat dalam sumur  minyak,  dilakukan  analisis  fosfat  dan fosfat total yang terdapat dalam air formasi yang mengandung   fosfat   maka   dilakukan  analisis fosfat pada  air  formasi dari sumur  yang tidak diinjeksi  dengan  scale  inhibitor.  Air formasi yang dipilih letaknya berdekatan dengan sumur minyak yang diinjeksi dengan scale inhibitor. Hasil analisa kandungan fosfat dan fosfat total pada sumur yang diinjeksi dengan scale inhibitor dan  fosfat  pada  sumur  yang  tidak  diinjeksi dengan bahan kimia serta perubahan fosfonatnya dapat dilihat pada tabel 2-5. Sampel ini diambil sebanyak 6 kali dengan jarak waktu 3 hari.

Page 34: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Hasil analisis pada tabel 2-5 menunjukkan bahwa fosfat ada dalam air fomasi sumur yang tidak diinjeksi  dengan  scale  inhibitor. Kandungan   fosfat   pada   air   formasi   sumur minyak daerah Pematang terlihat lebih tinggi dibanding dengan air formasi sumur minyak daerah Bekasap Selatan. Fosfat yang ada dalam air formasi ini berkisar antara 0,037 ppm sampai

0,073 ppm. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan fosfat tidak sama   setiap waktu, hal ini   sangat   dimaklumi   bahwa   sampel   yang diambil merupakan sampel yang mengalir. Air yang bercampur dengan minyak ini dihisap oleh pompa   dari   dalam   tanah   yang   komposisi kimianya tidak sama.

 

 

Tabel 2. Jet Cote-592 pada air formasi sumur Pematang

No Pematang 8 Pematang 13 % Fosfonat → fosfatFosfat (ppm) Fosfat total (ppm) Fosfat (ppm)

 

1

2

3

4

5

6

 

O,075

0,126

0,042

0,068

0,126

0,088

 

0,428

0,499

0,306

0,344

0,646

0,473

 

0,043

0,068

0,017

0,036

0,088

0,088

 

7,48

11,62

8,17

9,30

5,88

6,98x 0,088 0,449 0,051 8,24

 

 

Tabel 3. Jet Cote-592 pada air sumur Bekasap Selatan

 

No Bekasap Selatan 10 Bek. Sel. 6 % Fosfonat → fosfatFosfat (ppm) Fosfat total (ppm) Fosfat (ppm)

1 0,056 0.563 0,030 4,64

Page 35: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

2

3

4

5

6

0,062

0,068

0,100

0,126

0,133

0,730

0,704

0,852

0,826

0,922

0,023

0,036

0,043

0,055

0,068

5,34

4,55

6,69

8,56

7,05x 0.091 0,766 0,043 6,83

 

 

Tabel 4. Servo UCA-301 pada air formasi sumur Pematang

No Pematang 2 Pematang 31 % Fosfonat → fosfatFosfat (ppm) Fosfat total (ppm) Fosfat (ppm)

1

2

3

4

5

6

0,107

0,158

0,152

0,171

0,145

0,073

0,711

0,887

0,858

0,819

0,825

0,641

0,059

0,094

0,094

0,075

0,081

0.036

6,75

7,21

6,76

11,72

7,76

9,98x 0,139 0,790 0,073 8,36

 

 

Tabel 5. Servo UCA-301 pada air formasi sumur Bekasap Selatan

No Bekasap Selatan 11 Bek. Sel. 4 % Fosfonat → fosfatFosfat (ppm) Fosfat total (ppm) Fosfat (ppm)

1

2

0,094

0,068

0,588

0,608

0,043

0,036

8,67

5,26

Page 36: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

3

4

5

6

0,102

0,065

0,071

0,049

0,646

0,524

0,768

0,659

0,062

0,030

0,043

0,011

6,19

6,68

3,36

5,77x 0.075 0,633 0,037 5,99

 

 

Fosfonat (fosfat total) yang dalam air formasi berkisar antara 0,306 ppm sampai 0,922 ppm. Fosfonat yang telah berubah menjadi fosfat dalam air formasi dihitung dengan mengurangi kandungan fosfat total dengan fosfat. Perubahan fosfonat yang terjadi di dalam air formasi sumur minyak Bekasap Selatan dan Pematang sebesar

5,99%  dan  8,36%  untuk  Servo-UCA  301serta

6,13%  dan  8,24%  untuk  Jet-Cote  592.  Dari angka tersebut terlihat bahwa perubahan fosfonat yang terjadi dalam air formasi sumur daerah Pematang lebih tinggi dari daerah Bekasap Selatan.  Dari  gambar  1  dan  2,  yaitu  scale inhibitor  yang  diperlakukan  pada  temperatur

yang bervariasi menunjukkan bahwa perubahan

8,36% dan 8,24% terjadi pada temperatur di atas

200oF, berarti bahwa temperatur reservoir daerah Pematang lebih tinggi dari 200oF. Fosfonat yang belum berubah menjadi fosfat (91%) akan melewati   pipa-pipa   saluran   menuju   tangki

pengumpul (gathering station).

 

KESIMPULAN DAN SARAN

Temperatur  mempengaruhi  perubahan  fosfonat menjadi  fosfat  dimana  perubahannya semakin besar dengan semakin naiknya temperatur. Scale inhibitor Servo UCA-301 dan Jet Cote-592  lebih baik digunakan pada temperatur dibawah 200oF. Perubahan fosfonat yang terjadi di dalam air formasi sumur minyak Bekasap Selatan dan Pematang sebesar 5,99% dan 8,36% untuk Servo- UCA 301serta 6,13% dan 8,24% untuk Jet-Cote592.

 

Page 37: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Buzalmi, 1990. Perbandingan Efektifitas Kerja antara Scale inhibitor Perdagangan dengan

Scale inhibitor Buatan Sendiri dalam Mencegah Terbetuknya Kerak pada Pipa Saluran   Minyak   PT   CPI   Duri,   Jurusan Kimia Universitas Riau, 61.

Cowan, J.C. and    D.J. Weintritt, 1976. Water- Formed  Scale  Deposit.  Houston,  Texas,

Gulf Publishing Co., 1-484.

Koesoemadinata, R. P. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Edisi 2. Penerbit ITB Bandung,44-47. Kemmer  F.N.,  1979.  The  Nalco  Water  Hand Book. Nalco Chemical Co. Mc Graw Hill

Book CO. New York, 20, 1-19.

 

Lalicker G.G., 1959. Principles of Petroleum Geology.  Appletion-Century-Crafts  Inc. New York, 68-72

 

Jurnal RUSAKNYA TANAH DAN LINGKUNGAN DI INDONESIA AKIBAT PEMAKAIAN PESTISIDA YANG BERLEBIHAN

05:28 No comments

RUSAKNYA TANAH DAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

AKIBAT PEMAKAIAN PESTISIDA YANG BERLEBIHAN

Vionita Firdausy

Universitas Negeri Malang

email: [email protected]

Page 38: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

ABSTRAK : Pertanian di wilayah Indonesia yang ada, semuanya tidak bisa lepas dengan pengaruh pestisida. Pestisida sangat membantu petani dalam membasmi hama. Tetapi pestisida juga memiliki masalah tersendiri terhadap kualitas dihasilkan. Serta penggunaan pestisida yang berlebihan pada tanah sekitar pertanian juga akan merusak unsur hara kesuburan tanah.

Kata kunci : residu pestisida, kerusakan kesuburan tanah, dampak, kerusakan lingkungan.

Seperti yang kita ketahui, bahwa semua industri pertanian yang terdapat di negeri ini semuanya

bergantung pada pestisida. Pestisida sangat membantu petani dalam membasmi hama. Namun banyak

dampak negatif yang terjadi, ini diakibatkan penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang

dianjurkan, dan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak

ekosistem. Dan karena pestisida pula tingkat kesuburan tanah di wilayah Indonesia semakin menurun.

Pestisida sendiri adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang

digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Hama dalam hal ini yaitu serangga, tungau, tumbuhan

pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian

nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain

yang dianggap merugikan, dan hanya dengan pestisida ini bisa dibasmi.

Pestisida mungin sangat bermanfaat bagi pertanian. Namun akhir-akhir ini disadari bahwa

pemakaian pestisida, khususnya pestisida sintetis ibarat pisau bermata dua. Dibalik manfaatnya yang

besar bagi peningkatan produksi pertanian, terdapat bahaya yang merugikan. Tidak bisa dipungkiri,

bahaya pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan pestisida yang tidak

mengikuti aturan yang ada. Kerugian berupa timbulnya dampak buruk penggunaan pestisida, dapat

dikelompokkan atas 3 bagian : (1). Pestisida berpengaruh negatip terhadap kesehatan manusia, (2).

Pestisida berpengaruh buruk terhadap kualitas lingkungan, dan (3). Pestisida secara tidak langsung

meningkatkan perkembangan populasi jasad pengganggu tanaman, dan ini sangat merugikan petani itu

sendiri.

DAMPAK NEGATIF PESTISIDA TERHADAP LINGKUNGAN PERTANIAN

Penggunaan pestisida sendiri, disamping bermanfaat untuk meningkatkan produksi pertanian

tapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan pertanian dan juga terhadap kesehatan.

Dibidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran, maksudnya dalam proses

Page 39: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

pemberian pestisida kurang lebih hanya 20 persen mengenai sasaran (tumbuhan) sedangkan 80 persen

lainnya jatuh ke tanah. (Sa’id, 1994).

Dan dari akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian.

Kesuburan tanah lambat laun akan menurun, sehingga dari tahun ketahun jumlah hasil produksi

pertanian juga akan semakin menurun karena tidak terjaganya unsur hara yang ada didalam tanah.

Apabila pestisida masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan

berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency

Syndrom) dan sebagainya.

Pestisida yang paling berpengaruh menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam

kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang

disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain, karena senyawa ini peka

terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai, (Sa’id, 1994). Dan pastisida sintetik ini banyak

digunakan oleh petani-petani Indonesia. Jika pestisida sintetik ini dipakai terus menerus zat kimianya

akan terakumulasi sehingga unsure hara menjadi berkurang dan sulit untuk dikembalikan seperti

semula.

Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu berdampingan

dengan masalah pencemaran lingkungan sejak bahan-bahan kimia tersebut dipergunakan di lingkungan.

Sebagian besar bahan-bahan kimia pertanian yang disemprotkan jatuh ke tanah dan didekomposisi oleh

mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar

ultraviolet atau diserap hujan dan jatuh ke tanah.

Pestisida sendiri tanpa disadari bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan danau

yang dibawa oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran permukaan, terdapat pada

lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran air tanah. Pembuangan bahan-bahan kimia yang yang

tidak sengaja dan berlebihan pada permukaan air akan meningkatkan konsentrasi pestisida di air.

Page 40: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan keberadaan dan tingkat keracunannya,

dimana kemampuannya untuk diangkut adalah fungsi dari kelarutannya dan kemampuan diserap oleh

partikel-partikel tanah.

Berdasarkan data yang diperoleh Theresia (1993) dalam Sa’id (1994), di Indonesia kasus

pencemaran oleh pestisida menimbulkan berbagai kerugian. Di Lembang dan Pengalengan tanah

disekitar kebun wortel, tomat, kubis dan buncis telah tercemar oleh residu organoklorin yang cukup

tinggi. Juga telah tercemar beberapa sungai di Indonesia seperti air sungai Cimanuk

dan juga tercemarnya produk-produk hasil pertanian.

UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN PESTISIDA

Pencemaran dari residu pestisida sangat membahayakan bagi kesuburan tanah, lingkungan dan

kesehatan, sehingga perlu adanya pengendalian dan pembatasan dari penggunaan pestisida tersebut

serta mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh residu pestisida. Melalui proses sosialisasi dari

dinas pertanian seharusnya turun tangan dalam menjelaskan pemakaian pestisida secara benar.

Sehingga para petani tidak berlebihan dalam mengoprasikannya.

Kebijakan global pembatasan penggunaan pestisida sintetik yang mengarah pada

pemasyarakatan teknologi bersih (clean technology) yaitu pembatasan penggunaan pestisida sintetik

untuk penanganan produk-produk pertanian terutama komoditi andalan untuk eksport (Suwahyono,

1996). Dalam hal ini berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi dampak negatif pestisida dan mencegah

pencemaran lebih berlanjut lagi.

Dan solusi aman dari bebas pestisida ini. Dimulai dari kembali lagi menggunakan pupuk organik,

selain biaya tidak terlalu mahal dibandingkan dengan pestisida pupuk organic juga memiliki berbagai

macam manfaat. Yaitu penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan

Page 41: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif

sedikit, Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, dan Membentuk senyawa kompleks dengan

ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan. Sehingga dapat meningkatkan

kualitas lahan secara berkelanjutan.

KESIMPULAN

Pestisida memang sangat bermanfaat bagi petani. Namun, jika banyak dampak negative dalam

penggunaannya. Terutama berdampak pada masalah lingkungan, maka perlu ada pembatasan dan

pengawasan dalam penggunaannya, agar dampak yang ditimbulkan tidak terlalu signifikan. Dan akan

lebih baik lagi jika penggunaan pupuk anorganik atau pestisida diganti dengan pupuk organic. Karena

memang pupuk organic sangat berfungsi dalam menjaga unsure hara tanah. Pupuk organik sangat

bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi

pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Seharusnya di Indonesia

ini lebih mengembangkan lagi penggunaan pupuk organic, karena bahan pembuatan pupuk organic ini

sangat banyak di Negeri ini.

REFERENSI

M.Sudjak Saenong dan Awaludin Hipi. Jurnal Kerusakan Lingkungan Dan Gangguan Kesehatan Sebagai Dampak Pengunaan Pestisida Pertania. Peneliti Hama Penyakit pada BALITSEREAL.

Sofia, Diana. Jurnal Pengaruh Pestisida dalam Lingkungn Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas

Sumatra Utara.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Page 42: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

0 komentar:

Poskan KomentarLangganan: Poskan Komentar (Atom)

Social Profiles

Popular Tags Blog Archives

Total Tayangan Laman7618

Selamat datangsemoga blog yang saya buat dapat bermanfaat buat teman-teman.

Mengenai Saya

Vionita Firdausy

Lihat profil lengkapku

Daftar Isi Blog Vio....

SEJARAH KURIKULUM GEOGRAFI SMA

STRUKTUR KURIKULUM KTSP SMA/MA

KONSEP KURIKULUM

Search

Page 43: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Planet X Bukan Planet Nibiru

PROSES TERJADINYA BUMI

Mengapa Langit Gelap di Malam Hari?

HAKIKAT GEOGRAFI

Praktikum Mengukur profil Lereng dan Arah Mata Angin DI Parangkritis

Praktikum Mengukur Periode Gelombang di Parangkritis

Praktikum Menghitung Sudut Datang Hempasan Pantai Parangtritis

Parameter Oseanografi

Parangtritis

Graben Bantul

Museum Merapi

Kali Putih Jogya

Kalimuncar, Desa Segoro Karangsambung

Sungai Luk Ulo Karangsambung

Kali Mandala Karangsambung

Gunung Wurung Karangsambung

Museum Karangsambung

Desa Pucangan Karangsambung

Gerhana matahari cincin

Sensor Curah Hujan

BIOTA AIR TAWAR SUNGAI DAN WADUK

Page 44: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Adaptasi Morfologi

huatn magrove (2)

Hutan Mangrove

TEORI LOKASI EKONOMI

PERTAMBANGAN

potensi tambang tulungagung

contoh PENGHITUNGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

Gelombang laut

Jurnal ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN TERHADAP KAWASAN PERTANIAN BERDASARKAN RENCANA PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2008-2018.

WAKTU SEBAGAI FAKTOR PEMBENTUK TANAH

ORGANISME SEBAGAI FAKTOR PEMBENTUK TANAH

Iklim Sebagai Faktor Pembentuk Tanah

FAKTOR PEMBENTUK TANAH BAHAN INDUK

PENGARUH TOPOGRAFI DALAM PEMBENTUKAN TANAH

Bahan Induk Tanah

contoh sk dan kd IPS SMP

contoh sk dan kd IPS SMP

Contoh Pembelajaran IPS Terpadu SMP

penelitian mengenai permasalahan pembelajaran IPS Terpadu terutama pada mata Geografi

Page 45: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

MANGROVE COAST

Planck Menyingkap Alam Semesta

Menggali Catatan Sejarah Bima Sakti

Alam Semesta, Besar, Indah dan (sebagian besar) Tidak Tampak

Struktur di Bima Sakti Yang Dilihat Fermi

Langit Malam nan Cemerlang

Tatapan Sepasang Mata dari Angkasa

Kisah penemuan Galaksi Bima Sakti (Bagian Pertama)

Bintang Kaya Logam, Induk Bagi Planet Batuan

Penemuan Planet Pengembara di Ruang Angkasa

Planet Terbesar Yang Bergerak Terbalik

35 Spesies Alga Beracun Ada di Indonesia

Tanggapan terjadinya gempa bumi di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara , 22 Maret 2012

Penurunan Aktivitas G. Semeru dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II)

Hari Equinox

Jurnal RUSAKNYA TANAH DAN LINGKUNGAN DI INDONESIA AKIBAT PEMAKAIAN PESTISIDA YANG BERLEBIHAN

Analisis Iklim Jepang

Pentingnya Pendidikan Geografi dalam Mitigasi Bencana

Gelombang air laut

LETAK GEOGRAFIS LUMAJANG

10 Situs Geologis Paling Menakjubkan di Dunia

Page 46: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

elfa Fajri

alert("WELCOME TO elfa Fajri's BLOG");

Minggu, 27 November 2011

Review Jurnal : “Profil Pencemaran Udara Kawasan Perkotaan Yogyakarta: Studi Kasus di Kawasan Malioboro, Kridosono, dan UGM Yogyakarta”

A. LATAR BELAKANG

Gubernur DI.Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, tingkat pencemaran udara

di wilayah Jateng dan Yogyakarta makin tinggi, kalau boleh dikatakan sudah memasuki nilai ambang

batas, sehingga semua pihak diminta waspada dan berhati-hati. Sehubungaan dengan itu, perlu diambil

langkah-langkah untuk menghindari kemungkinan hujan asam yang efeknya merugikan manusia. Secara

umum,meski dari hasil penelitian belum dapat disimpulkan ada tren naik atau menurun dalam hal gas

polutan yang dilepas ke udara, mengingat dari hasil pemantauan beberapa parameter menunjukkan

angka fluktuatif, sesungguhnya harus diakui kualitas udara menurun. Bahkan beberapa pakar

berpendapat, kualitas udara Yogyakarta sudah memasuki nilai ambang batas dan perlu diwaspadai.

Karena itu perlu segera diambil langkah-langkah guna menghindari kemungkinan terjadi hujan asam.

Sekarang di jalan raya makin banyak para pengendara sepeda motor yang mengenakan masker

meskipun seadanya. Sebab, mereka menyadari bahwa tingkat pencemaran udara makin tinggi (Sri Sultan

HB X, 2002).

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini lebih difokuskan pada profil fisikokimiawi

pencemaran udara dan konservasi ruang terbuka hijau (RTH) menuju eco-garden city yang nyaman,

ramah lingkungan dan berkelanjutanmelalui karakterisasi tanaman hutan kota (THK) yang berfungsi

sebagai bioreductor pencemaran udara yang lebih difokuskan pada pencemar logamberat timbal/timah

hitam(Pb). Karakterisasi berbagai jenis tanaman yang banyak ditanam di kawasan tumbuh cepat

perkotaan Yogyakarta dengan beragam fungsinya yang kemudian disebut tanaman hutan kota (THK).

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk formulasi tata ruang eco-garden city

Page 47: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

yang nyaman, ramah lingkungan dan sustainable di kawasan tumbuh cepat perkotaan Yogyakarta

sekaligus sebagai output penelitian ini secara holistic.

B. METODE

1. Alat

HVAS

Termometer

RH-meter

Anemo meter

Midget impinge

Colorimeter

Gravimetri

AAS

2. Bahan

Sampel udara sebanyak 9 sampel yang diambil di setiap titik sampel yang berjumlah 3 titik, yaitu di

kawasan Malioboro, Kridosono dan UGM.

3. Langkah Kerja

Metode penelitiannya menggunakan desain penelitian lapangan dan laboratorium dengan pendekatan

eksperimen (true experimental research). Dalam penelitian ini dibatasi pada 3 titik sampling yang

diharapkan dapat mewakili populasi secara kewilayahan, yakni kawasan tumbuh cepat perkotaan

Yogyakarta. Dalam 3 titik sampel tersebut diuji parameter fisik dan kimianya yang terkait dalam

pencemaran udara di lokasi sampling tersebut. Tiga titik sampling tersebut terdiri dari kawasan

Malioboro tepatnya di depan gedung DPRD yang mewakili pusat kota, kawasan Kridosono yang mewakili

pemukiman kota, dan kawasan UGM tepatnya di jalur perempatan MM yang mewakili kampus kota.

Page 48: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai parameter kimia yang diteliti adalah kadar Pb di udara,

dalam daun tanaman, dan dalam air cucian (leaching) daun tanaman sampel.

C. DATA

Kondisi fisikokimia yang berhasil diuji dan dianalisis secara langsung di 3 titik sampling.

Tabel 1.

Kondisi fisikokimia di titik sampling 1 (kawasan Malioboro)

No. Parameter SatuanBaku

Mutu

Hasil

PengujianAlat / Metode

Fisika :

1. Suhu udara oC - 36 Thermometer

2. Kelembaban udara % - 42 RH-meter

3. Kecepatan angin m/s - 0,8 Anemo meter

4. Keadaan cuaca - - Cerah Visual

Page 49: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Kimia :

1. Timbal (Pb) µg/m3 60 68,24 HVAS, Destruksi, AAS

2. Sulfur dioksida (SO2) mg/L 0,3 1,168 Midget impinge, Calorimeter

3. Nitrogen dioksida (NO2) mg/L 0,2 0,81 Midget impinge, Calorimeter

4. Partikulat (debu) µg/m3 230 0,296 HVAS, Gravimetri

Sumber : data primer tanggal 14 Maret 2007

Tabel 2

Kondisi fisikokimia di titik sampling 2 (kawasan Kridosono)

No. Parameter SatuanBaku

Mutu

Hasil

PengujianAlat / Metode

Fisika :

1. Suhu udara oC - 28 Thermometer

2. Kelembaban udara % - 49 RH-meter

3. Kecepatan angin m/s - 1,3 Anemo meter

4. Keadaan cuaca - - Cerah Visual

Kimia :

1. Timbal (Pb) µg/m3 60 46,97 HVAS, Destruksi, AAS

2. Sulfur dioksida (SO2) mg/L 0,3 1,006 Midget impinge, Calorimeter

3. Nitrogen dioksida (NO2) mg/L 0,2 0,16 Midget impinge, Calorimeter

4. Partikulat (debu) µg/m3 230 0,215 HVAS, Gravimetri

Page 50: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Sumber : data primer tanggal 14 Maret 2007

Tabel 3.

Kondisi fisikokimia di titik sampling 3 (kawasan UGM)

No. Parameter SatuanBaku

Mutu

Hasil

PengujianAlat / Metode

Fisika :

1. Suhu udara oC - 35 Thermometer

2. Kelembaban udara % - 51,5 RH-meter

3. Kecepatan angin m/s - 1,7 Anemo meter

4. Keadaan cuaca - - Cerah Visual

Kimia :

1. Timbal (Pb) µg/m3 60 46,75 HVAS, Destruksi, AAS

2. Sulfur dioksida (SO2) mg/L 0,3 1,112 Midget impinge, Calorimeter

3. Nitrogen dioksida (NO2) mg/L 0,2 0,1 Midget impinge, Calorimeter

4. Partikulat (debu) µg/m3 230 0,216 HVAS, Gravimetri

Sumber : data primer tanggal 14 Maret 2007

D. PEMBAHASAN

Pada tabel 1 tersebut bahwa secara kimia, parameter logam berat Pb di udara menunjukkan

angka yang lebih besar dibanding baku mutunya. Adapun parameter kimia lainnya seperti SO 2 dan NO2

juga menunjukkan angka yang jauh lebih besar dibanding baku mutunya. Parameter suhu udara sangat

tinggi yakni 36oC padahal suhu kamar untuk daerah tropis seperti Indonesia umumnya berkisar 27oC, jadi

Page 51: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

peningkatan panasnya adalah 9oC. Peningkatan suhu ruang yang besar menyebabkan penurunan kadar

air di udara sehingga kelembaban udaranya menjadi rendah yakni 42 %.

Pada tabel 2 tersebut bahwa secara kimia, parameter logam berat Pb di udara menunjukkan

angka yang lebih kecil dibanding baku mutunya. Adapun parameter kimia lainnya seperti SO 2 juga

menunjukkan angka yang jauh lebih besar dibanding baku mutunya, sedangkan parameter NO2

menunjukkan angka yang relatif kecil dibanding baku mutunya. Secara fisik, parameter suhu udara

relatif sama dengan suhu kamar, hanya selisih 1oC yakni 28oC padahal suhu kamar untuk daerah tropis

seperti Indonesia umumnya berkisar 27oC, jadi peningkatan panasnya adalah 1oC. Suhu ruang yang

relatif sama dengan suhu kamar menyebabkan peningkatan kadar air di udara sehingga kelembaban

udaranya menjadi tinggi yakni 49 %.

Pada tabel 3 tersebut bahwa secara kimia, parameter logam berat Pb di udara menunjukkan

angka yang lebih kecil dibanding baku mutunya. Adapun parameter kimia lainnya seperti SO 2 juga

menunjukkan angka yang jauh lebih besar dibanding baku mutunya, sedangkan parameter NO2

menunjukkan angka yang relatif kecil dibanding baku mutunya. Secara fisik, parameter suhu udara

sangat tinggi yakni 35oC padahal suhu kamar untuk daerah tropis seperti Indonesia umumnya berkisar

27oC, jadi peningkatan panasnya adalah 8oC. Peningkatan suhu ruang yang besar ternyata menyebabkan

kenaikan kadar air di udara sehingga kelembaban udaranya menjadi sangat tinggi yakni 51,5 %.

Fakta tersebut bertentangan dengan fakta pada lokasi sampel I (kawasanMalioboro), setelah

dianalisis lebih lanjut ternyata yang menyebabkan peningkatan kelembaban udara di lokasi sampel III

(kawasan UGM) adalah adanya air selokan Mataram yang melimpah di dekat lokasi sampling sehingga

kadar air di udara menjadi lebih besar.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian analisis dan pembahasan di atas maka secara berurutan dapat disimpulkan

bahwa tingkat pencemaran udara yang ditinjau dari aspek fisikokimiawi adalah kawasan Malioboro

kemudian kawasan Kridosono dan terakhir kawasan UGM. Secara fisikokimiawi parameter cemaran

udaranya sudah melebihi ambang batas/baku mutunya khususnya di kawasan Malioboro. Adapun

tingkat pencemaran udara di kawasan Kridosono lebih rendah dibanding kawasan Malioboro, dan

tingkat pencemaran di kawasan UGM relatif sama dengan kawasan Kridosono kecuali aspek fisiknya

Page 52: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

yang relatif berbeda. Langkah strategis yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut

adalah dengan menciptakan sabuk hijau di jalur-jalur transportasi padat, khususnya jenis

pohon/tumbuhan tertentu yang memiliki kemampuan untuk menyerap cemaran udara.

Diposkan oleh elfa Fajri di 18:23

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan KomentarPosting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

About

Mengenai Saya

elfa Fajri

solo, Jawa Tengah, Indonesia

Lihat profil lengkapku

Pengikut

Archives

► 2012 (4) o ► Mei (1) o ► Januari (3)

▼ 2011 (81) o ► Desember (26) o ▼ November (12)

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FLAVONOID PADA DAUN KATU ... Review Jurnal : “Profil Pencemaran Udara Kawasan P...

Page 53: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

MATERI GENETIKA DASAR Nanopartikel Membahayakan Kesehatan? MOTTO Arsen Si Pembunuh Bayaran Catatan Harian Natrium PENGARUH NAUNGAN PARANET TERHADAP SIFAT TOLERANSI ... Luas Daun, Kandungan Klorofil dan Laju Pertumbnhan... KANDUNGAN KLOROFIL DAN PERTUMBUHAN KACANG PANJANG ... Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) SPEKTRUM ATOM HIDROGEN

o ► Juli (14) o ► Juni (23) o ► Mei (6)

Template Picture Window. Gambar template oleh enot-poloskun. Diberdayakan oleh Blogger.

cahaya dunia

Rabu, 04 April 2012

dampak polusi udara

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas karunia dan rahmat yang telah diberikan sehingga jurnal

kesehatan “Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan” dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tidak

lupa pula shalawat kepada Nabi Muhammad S.A.W yang berperan sebagai suri tauladan bagi seluruh

umat manusia, dengan mengajarkan ilmu pengetahuan baik dunia maupun akhirat.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan jurnal kesehatan “Dampak Polusi Udara

Terhadap Kesehatan” ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada yang terhormat :

Page 54: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

1. Bpk. Abdul Rochim, M. st., M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah fisika yang selalu memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis.

2. Bapak,Ibu dan keluarga yang selalu mensuport perkuliahan penulis.

3. Seluruh rekan-rekan mahasiswa FKM UAD yang selalu ada bersama penulis untuk saling bertukar fikiran

dan sharing.

4. Teman-teman Asrama Putra/i Anambas yang selalu mendampingi penulis.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam jurnal kesehatan ini, yang telah

banyak memberikan dorongan moril guna terselesaikannya jurnal ini.

Penulis menyadari bahwa jurnal kesehatan “Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan” ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna

perbaikan jurnal kesehatan ini. Akhir kata semoga jurnal kesehatan ini berguna bagi kita semua,

khususnya dalam pelaksanaan penulisan jurnal selanjutnya.

Yogyakarta, 20 desember 2011

Penulis

ABSTRAK

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber

pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran,

dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang

dibuang ke udara bebas. Polusi/ pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat

energi, dan atau komponen lain dalam lingkungan lain dan atau berubahnya tatanan lingkungan dari

Page 55: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

kegitatan proses alam, sehingga kwalitas turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara optimal. Sedangkan polusi udara adalah

penyusutan kualitas udara sampai pada yang mengganggu kehidupan karena masuknya polutan ke

udara. Dalam jurnal ini penulis menyimpulkanbeberapa masalah yaitu:Penyebab terjadinya polusi

udara;dampak yang terjadi akibat polusi udara;cara penanggulangan dan pencegahan polusi udara.

Secara umum tujuan penulisan jurnal ini untuk: Dapat diketahuinya karakteristik dan sumber pencermar

udara di lingkungan; Dapat diketahuinya dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh parameter pencemar

udara dan dapat mengambil tindakan pengandalian. Manusia. Secara alami, polusi udara timbulkarena

letusan gunung berapi,kebakaran hutan dengan sebab alamiah, pembusukan, dan nitrifikasi serta

denitrifikasi makhluk hidup. Akan tetapi, sumber utama dari polusiudara ditimbulkan oleh manusia.

Kata Kunci: Asap kendaraan, Debu, Penyakit, Pencegahan,Pengendalian

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Page 56: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan.

Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan

kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber

pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran,

dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang

dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam,

seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara

tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan

manusia.Udara merupakan media yang merupakan kebutuhan dasar manusia perlu mendapatkan

perhatian yang serius, hal ini pula menjadi kebijakan Pembangunan Kesehatan Indonesia 2010 dimana

program pengendalian pencemaran udara merupakan salah satu dari sepuluh program unggulan.

Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping memberikan dampak positif

namun disisi lain akan memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara

dan kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) yang dapat

membahayakan kesehatan manusia dan terjadinya penularan penyakit.

Sumber pencemaran udara dapat pula berasal dari asap kendaraan, asap rokok, asap pabrik,

sampah, debu dan sebagainya. Mengingat bahayanya pencemaran udara terhadap kesehatan

sebagaimana kasus-kasus tersebut diatas, maka dipandang perlu bagi petugas kesehatan di daerah

untuk mengetahui berbagai parameter pencemar seperti : sifat bahan pencemar, sumber dan distribusi,

dan dampak yang mungkin terjadi juga cara pengendalian, maka diperlukan suatu pedoman atau acuan

dalam rangka meminimalkan terjadi dampak terhadap kesehatan .

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja penyebab terjadinya polusi udara?

2. Dampak yang terjadi pada kesehatan akibat polusi udara?

3. Bagaimana mengatasi atau mengurangi jumlah polusi udara?

Page 57: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

III. TUJUAN

A. UMUM

. Terwujudnya kualitas udara yang memenuhi syarat serhingga dapat memberikan kenyamanan dan

kesehatan bagi masyarakat.

B. KHUSUS

1. Dapat diketahuinya karakteristik dan sumber pencermar udara di lingkungan.

2. Dapat diketahuinya dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh parameter pencemar udara dan dapat

mengambil tindakan pengandalian

Page 58: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

BAB II

PEMBAHASAN

Setiap makhluk hidup membutuhkan udara. Oleh karena itu, udara adalah hal yang

sangat penting dan mendasar bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara

merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78% nitrogen (N2),20% oksigen (O2), 0,93%

argon, 0,03% karbon dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He),

metana (CH4) dan hidrogen (H2). Udara dikatakan "normal" dan dapat mendukung kehidupan

manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas.Sedangkan apabila terjadi penambahan

gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan

udara sudah tercemar atau terpolusi. Istilah polusi atau pencemaran berasal dari negara Yunani yang

berarti mengotorkan,m e r u s a k k a n a t a u m e n c e m a r k a n .

M e n u r u t U U R I N o . 2 3 T a h u n 1 9 9 7 P a s a l 1 A y a t 3 , polusi / pencemaran adalah

masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,dan atau komponen lain kedalam lingkungan

dan atau berubahnya tatanan lingkungan dari kegiatan proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke

tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara

optimal.Sedangkan polusi udara adalah penyusutan kualitas udara sampai pada yang mengganggu

kehidupan karena masuknya polutan ke udara.Ada empat tingkatan pencemaran yang

Page 59: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

diklasifikasikan oleh WHO. Pencemaran tingkat pertama, yaitu pencemaran yang tidak

menimbulkan kerugian bagi manusia.

Pencemaran tingkat kedua, yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian

bagim a n u s i a s e p e r t i t e r j a d i n y a i r i t a s i p a d a i n d r a k i t a . P e n c e m a r a n t i n g k a t

k e t i g a , y a i t u pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada daya tahan tubuh dan

menyeb a b k a n terjadinya penyakit yang kronis. Dan yang terakhir adalah pencemaran tingkat

keempat,yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun

hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor.

Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu

pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri,

perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan

menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan

rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan

tranportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa propinsi terutama di kota-kota besar seperti

Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap

konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus

terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kita bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-

usaha pengurangan emisi ini. Baik melalui penyuluhan kepada masyarakat ataupun dengan mengadakan

penelitian bagi penerapan teknologi pengurangan emisi.

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.

Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran

udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan

hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi

pencemar-pencemar primer diatmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah

contoh dari pencemaran udara sekunder.

Page 60: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global

dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;

Kegiatan manusia

Transportasi

Industri

Pembangkit listrik

Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar

Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

                        Sumber-sumber lain

      Transportasi amonia

      Kebocoran tangki klor

      Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah

      Uap pelarut organik

                   Jenis-jenis pencemar

      Karbon monoksida

      Oksida nitrogen

      Oksida sulfur

      CFC

      Hidrokarbon

      Ozon

      Volatile Organic Compounds

      Partikulat

Page 61: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Polusi udara dapat timbul baik secara alami,maupun karena ulah manusia. Secara

alami, polusi udara timbul karena letusan gunung berapi, kebakaran hutan dengan sebab

alamiah, pembusukan, dan nitrifikasi serta denitrifikasi makhluk hidup. Akan tetapi, sumber utama dari

polusi udara ditimbulkan oleh manusia. Negara-negara yang sedang berkembang memiliki angka

pertambahan penduduk y a n g ti n g g i . J u m l a h p e n d u d u k y a n g t e r u s - m e n e r u s

b e r t a m b a h s e c a r a ti d a k l a n g s u n g m e n i m b u l k a n p o l u s i u d a r a . P e r t a m b a h a n

p e n d u d u k m e n y e b a b k a n a r u s m o b i l i t a s meningkat.

J i k a a r u s m o b i l i t a s m e n i n g k a t , h a l i n i m e n u n t u t b e r t a m b a h n y a j u m l a h

k e n d a r a a n , k h u s u s n y a k e n d a r a a n b e r m o t o r s e h i n g g a k e n d a r a a n b e r m o t o r

m e n j a d i penyebab utama polusi udara karena kendaraan bermotor mengeluarkan emisi gas

karbonmonoksida (CO). Fardiaz (1992) mengungkapkan bahwa 60% dari pencemar udara terdiridari

karbon monoksida dan 15 % dari hidrokarbon. Walhi (2004) menjelaskan

bahwa,k e n d a r a a n b e r m o t o r m e n y u m b a n g h a m p i r 1 0 0 % ti m b a l , 1 3 % - 4 4 % S P M ,

7 1 % - 8 9 % hidrokarbon, 34%-73% oksida nitrogen, dan hampir seluruh karbon monoksida ke

udaraJ a k a r t a . H a s i l p e m b a k a r a n t e r s e b u t b e r u p a p o l u t a n y a i t u C O , H C , S O 2 ,

N O 2 , d a n partikulat.S e l a i n k e n d a r a a n b e r m o t o r , p o l u s i u d a r a j u g a

d i s e b a b k a n o l e h k e g i a t a n perindustrian dan rumah tangga. Pada umumnya, asap-asap yang

dihasilkan dari kegiatan perindustrian mengandung sulfur dioksida. Sementara itu, kegiatan rumah

tangga, seperti pembakaran sampah rumah tangga merupakan sumber utama debu yang

tercampur diudara.

Polusi udara menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan di bumi. Polusi

udarammberikan pengaruh baik bagi kesehatan manusia maupun pada lingkungan.

Dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia diantaranya adalah:

1 . M e n y e b a b k a n p e n y a k i t p e r n a p a s a n , m i s a l n y a p a r u - p a r u , a s m a ,

d a n bronkhitis.

Page 62: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Z a t - z a t a s i n g y a n g t e r d a p a t p a d a u d a r a a k a n t e r h i r u p , t e r b a w a k e p a r u - p a r u ,

d a n mengendap di paru-paru. Keberadaan zat asing tersebut akan menyebabkan infeksidan gangguan

kerja paru-paru.

2 . Penurunan kesehatan dan kemampuan mental anak-anak

Unsur timbal (Pb) yang terhirup anak akan menyerang sel syaraf, dapat meracuni atau merusak fungsi

mental dan perilaku, serta menganggu pertumbuhan anak .

3. Penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak

Pb (timbal) dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, mengurangi intelegensia, dan dapat

menyebabkan kerusakan-kerusakan sel syaraf dan sistem otak.Sementara itu, dampak polusi udara

terhadap lingkungan diantaranya adalah:

4. Terjadinya pemanasan global (global warming) dan efek rumah kaca

P e m a n a s a n g l o b a l d i s e b a b k a n o l e h e m i s i d a r i z a t - z a t p e n c e m a r s e p e r t i

k a r b o n dioksida (CO2), metan, dan oksida nitrat. Zat-zat pencemar tersebut berkumpul

diatmosfer membentuk lapisan tebal yang menghalangi matahari dan

menyebabkan pemanasan planet dan efek rumah kaca.

5. Terjadinya kerusakan lapisan ozon

Semakin menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh zat CFC yang bersumber dari AC,lemari es, dan

semprotan aerosol.

6. Terjadinya hujan asam

Page 63: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Hujan asam diebabkan oleh SO2dan NO2 yang berasal dari asap knalpot dan pupuk yang

digunakan dalam pertanian.

7. Membuat pertumbuhan tanaman terhambat

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu

pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang

terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

P e r m a s a l a h a n p o l u s i u d a r a y a n g s e d e m i k i a n h a r u s s e g e r a m u n g k i n

d i t a n g g u l a n g i s e c a r a maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi

udara di bumi ini.Cara-cara tersebut diantaranya adalah:

a. Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar bernilai oktan tinggi

Bahan bakar yang mempunyai nilai oktan yang tinggi melakukan pembakaran

yanglebih efisien sehingga hanya menghasilkan sedikit gas karbon monoksida (CO).

Melakukan penghijauan dan reboisasi

Penghijauan dan reboisasi sangat penting untuk dilakukan agar jumlah

tumbuhanmenjadi semakin banyak sehingga CO2 yang berada di udara dapat diubah menjadi O2

melalui proses fotosintesis.

Page 64: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Menghentikan pembakaran hutan

Pembakaran hutan menyebabkan luas hutan yang bertindak sebagai paru-paru

dunia b e r k u r a n g s e c a r a s i g n i f i k a n . S e l a i n i t u , a s a p y a n g t i m b u l d a r i k e b a k a r a n

h u t a n menghasilkan emisi gas CO2 dalam jumlah yang sangat besar. Menggunakan sepeda sebagai alat

transportasiSepeda tidak menghasilkan emisi gas apapun sehingga sangat ramah lingkungan.

Memanfaatkan kendaraan umum

D e n g a n m e n g g u n a k a n k e n d a r a a n u m u m y a n g d i p a k a i b e r s a m a ,

b e r a r t i k i t amengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi dan pencemaran udara pun berkurang.

Memakai kendaraan yang usianya maksimal 10 tahunKendaraan yang usia mesinnya sudah tua

melakukan pembakaran yang tidak efisiensehingga menghasilkan banyak gas CO dan tidak ramah

lingkungan.S e m u a e l e m e n m a s y a r a k a t h a r u s s a d a r a k a n d a m p a k

b u r u k p o l u s i u d a r a d a n berpartisipasi aktif dalam usaha meminimalisasi polusi di

bumi ini agar tingkat polusidapat benar-benar berkurang sehingga kita dapat

menyelamatkan bumi dari kerusakanyang lebih parah dan manusia dapat hidup di lingkungan yang

sehat.

Page 65: Menurunnya Kualitas Air Akibat Kerusakan

Diposkan oleh dewi di 04:20

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan KomentarBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

▼ 2012 (1) o ▼ April (1)

dampak polusi udara

Mengenai Saya

dewi

Lihat profil lengkapku

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.