PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI...

162
PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN KERJA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Sinndy Fitriani Sekar Wijayanti NIM : 11150700000154 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Transcript of PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI...

Page 1: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI

KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP

KESIAPAN KERJA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Sinndy Fitriani Sekar Wijayanti

NIM : 11150700000154

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN
Page 3: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN
Page 4: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN
Page 5: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

MOTTO HIDUP DAN PERSEMBAHAN

Life presents many choices, the choices we make determine our future.

-Catherine Pulsifer-

توفيقي إلا باللا وما

Dan tidak ada kesuksesan bagiku melainkan atas (pertolongan) Allah. (Q.S Huud: 88)

“Everything Gonna Be Easy If We Optimism”

-Sinndy Fitriani S.W-

SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN UNTUK

KEDUA ORANG TUA TERCINTA

Page 6: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Agustus 2019

C) Sinndy Fitriani Sekar Wijayanti

D) Pengaruh Modal Psikologis, Kompetensi Karir Dan Dukungan Sosial Terhadap

Kesiapan Kerja

E) xv + 106 halaman + 40 lampiran

F) Kesiapan kerja merupakan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki

lulusan, sehingga memiliki kesiapan dalam bekerja atau siap untuk sukses dalam

lingkungan kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal psikologis,

kompetensi karir dan dukungan sosial terhadap kesiapan kerja. Partisipan

penelitian merupakan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan menghadapi kelulusan atau

menghadapi dunia kerja. Penelitian ini melibatkan 210 partisipan semester 4,6

dan 8 (128 laki-laki dan 82 perempuan).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi dan modifikasi

dari alat ukur work readiness scale (WRS), psychological capital (PCQ-24),

career competence (CCQ-21), dan multidimensional scale of perceived social

support (MSPSS-12). Pengujian menggunakan teknik confirmatory factor

analysis (CFA) dilakukan untuk menguji validitas tiap-tiap item kuesioner.

Sedangkan pengujian statistik dengan menggunakan analisis regresi berganda

(Multiple Regression Analysis) dilakukan untuk melihat pengaruh independent

variable terhadap dependent variable.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama variabel modal psikologis, kompetensi karir dan dukungan sosial

terhadap kesiapan kerja. Dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap

kesiapan kerja adalah self-efficacy, ketahanan, dan refleksi tentang kapasitas.

Sedangkan variabel lainnya yaitu harapan, optimisme, refleksi motif, jaringan,

kemampuan pengembangan diri, eksplorasi kerja, kontrol karir, dukungan

keluarga, dukungan teman dan dukungan sosial tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kesiapan kerja. Saran selanjutnya adalah mengambil sampel

yang berbeda karakteristiknya, misalnya pada fakultas, jurusan atau universitas

yang berbeda sehingga terlihat perbedaan kesiapan kerja dari beberapa fakultas

atau universitas yang diteliti. Selain itu, dapat diteliti kembali faktor yang

memengaruhi kesiapan kerja dikhususkan pada tingkat semester akhir atau

mahasiswa yang akan menghadapi kelulusan karena diketahui bahwa semester

8 memiliki kesiapan kerja yang rendah dibandingkan mahasiswa semester 4 dan

6.

G) Bahan bacaan: 57. Buku: 10 + Jurnal: 37 + tesis: 5 + artikel: 5

Page 7: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

ABSTRACT

A) Faculty Of Psychology

B) August 2019

C) Sinndy Fitriani Sekar Wijayanti

D) The Effect of Psychological Capital, Career Competence and Social Support on

Work Readiness

E) xv + 106 pages + 40 appendix

F) Work readiness is the attitude, skills and knowledge possessed by graduates, so

they have readiness to work or are ready to succeed in the work environment.

This study aims to determine the effect of psychological capital, career

competence and social support on work readiness. Research participants were

undergraduate students of the Faculty of Engineering, Syarif Hidayatullah State

Islamic University Jakarta who will face graduation or face the world of work.

This study involved 210 participants in semesters 4,6 and 8 (128 male and 82

female).

The questionnaires used in this study were the adaptation and modification of

the Work Readiness Scale (WRS), Psychological Capital (PCQ-24), Career

Competence (CCQ-21), and Multidimensional Scale of Perceived Social

Support (MSPSS-12). Confirmatory Factor Analysis (CFA) was used to test the

validity of each item questionnaire. While statistical test by using multiple

regression analysis was used to see the effect of independent variables on the

dependent variable.

The results show that there is a significant simultaneously influence of

psychological capital variables, career competence and social support for work

readiness. The dimensions that significantly influence work readiness are self-

efficacy, resilience, and reflection on qualities. While other dimensions such as

hope, optimism, reflection of motives, networks, self-profiling, work

exploration, career control, family support, friend support and others significant

support did not significantly influence on work readiness. The next suggestion

is to take samples with different characteristics, for example in different

faculties, departments or universities so that there is a difference in the readiness

of work from several faculties or universities studied. Besides that, it can be re-

examined the factors that influence work readiness specifically at the final

semester level or students who will face graduation because it is known that the

8th semester has a low work readiness compared to students in semester 4 and 6.

G) Reading Materials: 57. Books: 10 + journals: 37 + theses: 5 + articles: 5

Page 8: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalammualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini, karena tanpa campur tangan-Nya segala sesuatu

tidak akan terlaksana. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa ilmu

kepada umat manusia di dunia.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak luput dari dukungan berbagai pihak.

Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Dr. Netty Hartaty, M.Si Dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing

peneliti dengan sabar, memberikan motivasi, arahan dan memberikan nasehat

kepada peneliti.

3. Liany Luzvinda, M.Si dan Neneng Tati Sumiati, M.Si, Psi. Dosen penguji

skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan dan nasehat kepada peneliti.

4. Bambang Suryadi, PhD. Dosen pembimbing akademik peneliti yang telah

membimbing, memberi arahan dan nasehat sejak awal perkuliahan.

5. Mahasiswa/i Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Sistem Informasi, Teknik

Informatika dan Teknik Pertambangan semester 4,6 dan 8 tahun 2019 yang

telah membantu peneliti dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan telah menjadi contoh

yang baik bagi peneliti.

7. Para staff Civitas Akademika Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan baik bagi

peneliti dalam proses administrasi selama masa perkuliahan.

Page 9: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

8. Kedua orang tua peneliti, Papa Subandi HW dan Mama Siti Halimah yang

selalu memberikan doa, nasehat dan dukungan kepada peneliti. Membimbing

peneliti dengan sabar dan selalu menghibur dikala sedih maupun senang.

9. Keluarga besar Alm. Mbah Kasbin-Kamsah dan keluarga besar Alm. Mbah

Mulhadi-Siti Amanah yang selalu memberi dukungan. motivasi dan doa

kepada peneliti.

10. Teman - teman SMP Islam Putradarma (PDIS A5), khususnya Nadya Adella

Iryanto dan Annisa Rahmah Fidiyah yang selalu mendukung peneliti dalam

keadaan senang dan sedih.

11. Teman – teman SMA Al Muslim 2015 (Warsoulnation atau WRS’14),

khususnya Levina Deandra, Fanny Ramadhanti, Giswari Meisya N.S., dan

anggota “Hai” yang selalu mendukung, memberi saran, membantu peneliti

dalam senang dan sedih.

12. Nichellia Ayu Putri W., S.Psi. kakak tingkat penulis di SMA dan Kuliah yang

telah memberi arahan, bimbingan kepada penulis dari awal perkuliahan.

13. Seluruh teman-teman Psikologi angkatan 2015, terkhusus kelas F 2015 dan

kelas D yang telah memberikan cerita dan warna indah selama masa

perkuliahan. Khususnya Eva, Deby, Soffa, Devy, Zahra, Sari, Lina, Tania,

Rahimah, Khalfia, Karisha, Naufalia, Ulvi, Dewi, Besty, yang selalu

menemani, membantu, mendukung, memberi saran peneliti dari awal

perkuliahan dan selalu ada dalam senang dan sedih. Serta teman Kuliah Kerja

Lapangan (KKL) Puspendik 2018 (Soffa, Dwi, Safina, Santi dan Rangga) yang

selalu memberikan dukungan dan bekerja bersama peneliti.

Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat diterima dan memberikan

manfaat yang besar, tidak hanya bagi peneliti namun bagi siapa saja yang

membaca.

Jakarta, 1 Agustus 2019

Peneliti

Page 10: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Pembatasan Perumusan Masalah ......................................................... 11

1.2.1 Pembatasan masalah.................................................................... 11

1.2.2 Perumusan masalah ..................................................................... 12

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 12

1.3.1 Tujuan penelitian ......................................................................... 12

1.3.2 Manfaat penelitian ....................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 14

2.1 Kesiapan Kerja ..................................................................................... 14

2.1.1Definisi kesiapan kerja ................................................................. 14

2.1.2 Faktor yang memengaruhi kesiapan kerja................................... 15

2.1.3 Aspek kesiapan kerja................................................................... 18

2.1.4 Pengukuran kesiapan kerja .......................................................... 19

2.2 Modal Psikologis .................................................................................. 20

2.2.1 Definisi modal psikologis ........................................................... 20

2.2.2 Aspek dalam modal psikologis ................................................... 22

2.2.3 Pengukuran modal psikologis ..................................................... 24

2.3 Kompetensi Karir ................................................................................. 25

Page 11: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

2.3.1 Definisi kompetensi karir ............................................................ 25

2.3.2 Aspek – aspek dalam kompetensi karir ....................................... 26

2.3.3 Pengukuran kompetensi karir ...................................................... 28

2.4 Dukungan Sosial .................................................................................. 29

2.4.1 Definisi dukungan sosial ............................................................. 29

2.4.2 Aspek dalam dukungan sosial ..................................................... 30

2.4.3 Pengukuran dukungan sosial ....................................................... 32

2.5 Kerangka Berpkir ................................................................................. 34

2.5.1 Dinamika modal psikologis terhadap kesiapan kerja .................. 34

2.5.2 Dinamika kompetensi karir terhadap kesiapan kerja .................. 36

2.5.3 Dinamika dukungan sosial terhadap kesiapan kerja ................... 39

2.6 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 42

2.5.1 Hipotesis mayor .......................................................................... 42

2.5.2 Hipotesis minor ........................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 44

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 44

3.2 Variabel Penelitian ............................................................................... 45

3.3 Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 48

3.3.1 Kisi – kisi instrumen kesiapan kerja ........................................... 49

3.3.2 Kisi – kisi instrumen modal psikologis ....................................... 50

3.3.3 Kisi – kisi instrumen kompetensi karir ....................................... 51

3.3.1 Kisi – kisi dukungan sosial ......................................................... 53

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 54

3.4.1 Uji validitas konstruk kesiapan kerja…………………………55

3.4.2 Uji validitas konstruk modal psikologis………………………56

3.4.2.1 Uji validitas dimensi self-efficacy……………………57

3.4.2.2 Uji validitas dimensi harapan………………………...57

3.4.2.3 Uji validitas dimensi ketahanan……………………...58

3.4.2.4 Uji validitas dimensi optimisme.. ……………………59

3.4.3 Uji validitas konstruk kompetensi karir………………………60

Page 12: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

3.4.3.1 Uji validitas dimensi refleksi tentang kapasitas…..….60

3.4.3.2 Uji validitas dimensi refleksi motif………..…………61

3.4.3.3 Uji validitas dimensi jaringan…………….……….…..61

3.4.3.4 Uji validitas dimensi kemampuan pengembangan…....62

3.4.3.5 Uji validitas dimensi eksplorasi kerja………………...63

3.4.3.6 Uji validitas dimensi kontrol karir……………………63

3.4.4 Uji validitas konstruk dukungan sosial……………………….64

3.4.4.1 Uji validitas dimensi dukungan keluarga…………….64

3.4.4.2 Uji validitas dimensi dukungan teman……………….65

3.4.4.3 Uji validitas dimensi dukungan orang lain…………...66

3.5 Teknik Analisa Data ............................................................................. 67

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 72

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian .................................................... 72

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ...................................................................... 73

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ................................................. 75

4.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 77

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian ............................................. 77

4.4.2 Pengujian proporsi varian masing-masing IV terhadap DV ....... 84

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ....................................... 88

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 88

5.2 Diskusi ................................................................................................. 88

5.2.1 Diskusi modal psikologis dengan kesiapan kerja ....................... 89

5.2.2 Diskusi kompetensi karir dengan kesiapan kerja ........................ 91

5.2.3 Diskusi dukungan sosial dengan kesiapan kerja ......................... 94

5.3 Saran ..................................................................................................... 98

5.3.1 Saran teoritis................................................................................ 98

5.3.2 Saran praktis ................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 102

LAMPIRAN .................................................................................................... 107

Page 13: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alternatif Jawaban ........................................................................... 49

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument kesiapan kerja .................................................. 50

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen modal psikologis .............................................. 51

Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen kompetensi karir ............................................... 52

Tabel 3.5 Kisi-kisi dukungan sosial ................................................................. 53

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Konstruk Kesiapan Kerja ................................ 56

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Dimensi Self-Efficacy ...................................... 57

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Dimensi Harapan............................................. 58

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Dimensi Ketahanan ......................................... 59

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Dimensi Optimisme ...................................... 59

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Dimensi Refleksi Tentang Kapasitas ............ 61

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Dimensi Refleksi Motif ................................. 61

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Dimensi Jaringan........................................... 62

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Dimensi Kemampuan Pengembangan Karir . 62

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Dimensi Eksplorasi Kerja ............................. 63

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Dimensi Kontrol Karir .................................. 64

Tabel 3.17 Muatan Faktor Item Dimensi Dukungan Keluarga ........................ 65

Tabel 3.18 Muatan Faktor Item Dimensi Dukungan Teman ........................... 66

Tabel 3.19 Muatan Faktor Item Dimensi Dukungan Orang Lain .................... 66

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian (N=210) ................................. 72

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ........................................................................... 74

Tabel 4.3 Norma Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ................................. 75

Tabel 4.4 Presentase Kategori Skor Tiap Variabel .......................................... 77

Tabel 4.5 R Square ........................................................................................... 78

Tabel 4.6 Anova Pengaruh IV Terhadap DV ....................................................... 79

Tabel 4.7 Nilai Koefisien Regresi .................................................................... 81

Tabel 4.8 Proporsi Varians Masing-masing Variabel ...................................... 86

Page 14: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kesiapan Kerja .............................................. 41

Page 15: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Item Asli Alat Ukur ...................................................................... 107

Lampiran 2 Blueprint Skala Psikologi ............................................................. 112

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 120

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian...................................................................... 128

Lampiran 5 Bukti Pengisian Informed Consent ............................................... 130

Lampiran 6 Syntax dan Path Diagram Hasil Uji Validitas .............................. 131

Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................. 145

Page 16: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dan bertahan dalam dunia kerja bukan hal

yang mudah. Ketika menghadapi persaingan ini, diperlukan persiapan yang matang

agar individu memiliki kesiapan dalam memasuki dunia kerja. Kesiapan kerja

adalah suatu sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki seorang yang telah

lulus dari institusi pendidikan tinggi, sehingga memiliki kesiapan dalam bekerja

atau siap untuk sukses dalam lingkungan kerja (Caballero, Walker dan Fuller,

2011). Ketika kesiapan kerja dipersiapkan dengan baik, memungkinkan bagi

seorang individu untuk sukses dalam dunia kerja (Atlay dan Harris, 2000).

Sulitnya persaingan untuk masuk ke dalam dunia kerja di Indonesia telah

dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan Kementerian Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi yang mencatat sekitar 8,8% dari total 7 juta pengangguran di

Indonesia adalah sarjana. Pada tahun 2017, diketahui bahwa hanya ada 17,5%

jumlah tenaga kerja lulusan perguruan tinggi. Angka presentase ini jauh lebih kecil

jika dibandingkan dengan tenaga kerja lulusan SMA/SMK sebesar 82% dan tenaga

kerja lulusan SD sebesar 60% (Seftiawan, 2018). Berdasarkan hal tersebut,

diketahui bahwa jumlah tenaga kerja lulusan perguruan tinggi masih tergolong

sedikit sedangkan tingkat pengangguran sarjana masih tinggi.

Disisi lain, waktu tunggu lulusan sarjana untuk mendapatkan pekerjaan

pertamanya cenderung bervariatif. Di Indonesia, periode rata-rata waktu tunggu

sarjana (S1) hingga mendapatkan pekerjaan pertama adalah 0 (nol) hingga 9

Page 17: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

2

(sembilan) bulan (Hartinah, 2016). Berdasarkan artikel berita Universitas Jember

(2018) rata-rata masa tunggu lulusan Universitas Jember untuk mendapatkan

pekerjaan adalah 6 hingga 8 bulan. Data lainnya mengenai waktu tunggu sarjana

yaitu dari Veda (2018) yang menyatakan bahwa berdasarkan Tracer Institut

Teknologi Bandung (ITB), secara umum alumni ITB memperoleh pekerjaan

pertama pada rentang 3 – 4 bulan setelah lulus. Di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, belum diketahui secara pasti rata-rata waktu tunggu lulusan

dalam mendapatkan pekerjaan pertamanya.

Hal ini mengindikasikan bahwa rata – rata waktu tunggu lulusan hingga

mendapatkan pekerjaan pertama cenderung memiliki waktu tunggu yang lama

dalam mendapat pekerjaan pertama. Seorang lulusan yang memiliki kesiapan ketika

akan memasuki dunia kerja seharusnya tidak perlu memiliki waktu tunggu yang

lama dalam mendapatkan pekerjaan pertamanya. Waktu tunggu lulusan untuk

mendapat pekerjaan awal dapat dipengaruhi oleh ketersediaan lapangan pekerjaan,

keamanan kerja yang berkurang, teknologi yang bergerak cepat sehingga harus

adanya peningkatan tanggung jawab pribadi untuk peningkatan keterampilan,

kemampuan kerja dan pembelajaran seumur hidup yang terus-menerus agar dapat

bersaing mendapatkan pekerjaan (Pool dan Sewell, 2007).

Fenomena lainnya pada saat ini yaitu telah terbentuk Masyarakat Ekonomi

Asean (MEA) yang berdampak pada persaingan tenaga kerja. Terdapat beberapa

profesi yang terkena dampak dari berlakunya MEA ini. Salah satu profesi yang

terkena dampak dari adanya MEA yaitu insinyur atau teknik. Berdasarkan

Page 18: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

3

fenomena ini, persaingan dalam mendapatkan dan sukses dalam bekerja diperlukan

kesiapan kerja yang matang dari lulusan jurusan teknik.

Berdasarkan fenomena tersebut, diketahui bahwa kesiapan kerja lulusan

belum sepenuhnya diterapkan dengan baik. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian

yang dilakukan oleh Boden & Maria (2010) menyatakan bahwa tidak semua

pengusaha sepenuhnya senang dengan tingkat kesiapan lulusan untuk lingkungan

kerja. Menurut hasil penelitian ACNielson (2002), Banyak lulusan kehilangan

kesempatan kerja karena kurangnya keterampilan dasar dalam bidang literasi,

kemampuan interpersonal, perhitungan, pencapaian akademik, kemampuan

penggunaan komputer, kemampuan mengatur waktu, kemampuan pemecahan

masalah, komunikasi penulisan dalam dunia bisnis, komunikasi lisan, dan

kemampuan bekerja sama. Jackson & McDermott (dalam Masole & Gideon, 2016)

menyatakan bahwa banyak organisasi memiliki harapan umum terhadap

kemampuan lulusan untuk menambah nilai langsung ke organisasi. Luscombe,

Lewis & Biggs (dalam Masole & Gideon, 2016) menambahkan bahwa hal tersebut

untuk memfasilitasi pertumbuhan dan peningkatan berkelanjutan dalam kinerja

melalui inovasi.

Sejalan dengan fenomena yang terjadi, peneliti melakukan studi

pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada 22 orang mahasiswa tingkat

akhir lintas jurusan dan universitas. Peneliti menanyakan kepada mahasiswa tingkat

akhir mengenai kesiapan kerja mereka dimulai dengan bertanya mengenai apa yang

mereka bayangkan tentang dunia kerja dan perasaan mereka ketika membayangkan

hal tersebut. Selain itu, peneliti bertanya tanggapan mereka mengenai masuknya

Page 19: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

4

tenaga kerja asing ke Indonesia dan apa saja yang sudah mereka persiapkan untuk

menghadapi persaingan tenaga kerja.

Hasil menunjukkan bahwa 21 responden menyatakan bahwa mereka siap

bekerja dan satu orang responden menyatakan bahwa mereka belum siap bekerja.

Pandangan responden mengenai dunia kerja sangat beragam, diantaranya adalah

dunia kerja adalah tempat untuk mencari nafkah, kegiatan yang asik, realisasi dari

kehidupan nyata, dunia yang menakutkan, penuh tantangan, dan tempat

menuangkan teori dari segala kemampuan yang telah dipelajari selama masa

perkuliahan. Selain itu, yang responden rasakan ketika membayangkan mengenai

dunia kerja yaitu, terdapat tiga responden menyatakan bahwa mereka merasa takut,

penasaran, gugup, dan merasa pusing jika memikirkan dunia kerja. Namun, 19

responden lainnya membayangkan dunia kerja dengan rasa senang dan positif.

Hasil penelitian yang terakhir adalah ketika responden diwawancarai apa

yang sudah mereka persiapkan untuk menghadapi persaingan global yaitu,

beberapa dari responden menjawab percaya diri, berserah diri saja kepada Allah

SWT, enjoy dan memilih berwirausaha saja, mengasah skill, membuka diri pada

perubahan dan memiliki tingkat kemampuan komunikasi yang tinggi, ilmu, doa,

skill computer, mental yang bagus dan sertifikasi dalam suatu bidang, belajar dari

orang yang ditemui, Perbanyak softskill, lifeskill, networking dan up to date,

menambah pengalaman. Namun, tiga orang dalam penelitian ini belum dan sedang

mempersiapkan diri menghadapi kerja pada persaingan global.

Page 20: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

5

Berdasarkan hal tersebut, kesiapan kerja bagi mahasiswa perguruan tinggi

perlu dipersiapkan untuk menghadapi persaingan global. Hal ini menjadi penting

mengingat persaingan dunia kerja yang semakin ketat dan diperlukan kualitas

sumber daya manusia yang mumpuni untuk masuk dan bertahan dalam dunia kerja

pada persaingan global.

Penelitian mengenai kesiapan kerja telah banyak dilakukan diantaranya

yaitu penelitian yang pernah dilakukan oleh Pool dan Sewell (2007). Penelitian ini

lebih menekankan pada apa yang dapat dilakukan lulusan ketika menghadapi

pekerjaan awal mereka dan bukan hanya sekedar mendapatkan pekerjaan saja.

Lebih dari itu, Pool dan Sewell melihat pada keterampilan, pengetahuan, dan

pemahaman yang diperoleh dalam studi gelar yang telah dimiliki lulusan.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Brady (2010) untuk membantu para

pekerja mengidentifikasi dan kemudian mengatasi sifat-sifat kesiapan kerja yang

memungkinkan mereka untuk lebih baik menghadapi tantangan di tempat kerja saat

ini. Diantaranya yaitu untuk menyesuaikan diri dengan budaya kerja baru,

mengetahui keterampilan mereka dan kemauan dan kapasitas mereka untuk belajar

yang baru, bergaul dengan orang lain, memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi

dengan perubahan, memahami apa yang mereka harapkan dari diri mereka sendiri,

orang lain, dan tentang pekerjaan, menjaga kesehatan fisik dan mental dan memiliki

etos kerja yang baik. Berdasarkan penelitian tersebut, individu yang memiliki

kesiapan kerja akan terlihat dari tanggung jawab, fleksibilitas, keterampilan,

komunikasi, pandangan diri, dan kesehatan & keselamatan.

Page 21: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

6

Penelitian lain yang dilakukan oleh Caballero & Walker (2011) yang

mengacu pada perubahan sifat tempat kerja, penelitian mengidentifikasi bahwa

“sejauh mana lulusan dilihat adalah dari “Kesiapan Kerja” sebagai indikasi potensi

mereka dalam hal kinerja pekerjaan dan kemajuan karir”. Berdasarkan penelitian

tersebut, dapat diketahui bahwa seseorang yang memiliki kesiapan kerja terlihat

dari karakteristik pribadi, ketajaman organisasi, kompetensi kerja dan kecerdasan

sosial. Ketika kesiapan kerja dikembangkan, menurut Borg, Turner, dan Scott

(2016) Individu yang siap kerja adalah suatu kelengkapan untuk membuat transisi

sukses menjadi tenaga kerja, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi

organisasi, perusahaan, dan industri barunya.

Selanjutnya penelitian mengenai kesiapan kerja pernah dilakukan oleh

Suditu, Stan dan Safta (2011) yang meneliti berdasarkan konteks di mana prasyarat

kerja dan peningkatan tingkat pengangguran menjadi mengkhawatirkan (lebih dari

5 juta pengangguran per-tahun di Eropa) dan cara-cara mengatur tenaga kerja yang

telah berkembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki

pengalaman praktik kerja, kompetensi, harmonisasi keterampilan, memiliki strategi

dalam pemecahan masalah, memiliki sertifikasi kemampuan oleh selain lembaga

formal lebih baik tingkat kesiapan kerjanya.

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Walker, Storey, et.al.,

(2015) mengenai kesiapan kerja yang dilakukan berdasarkan fenomena transisi

profesi perawat dari mahasiswa ke lingkungan kerja yang sering membuat stres dan

hal tersebut dikarenakan kesiapan kerja. Menurutnya, apabila mahasiswa

Page 22: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

7

meningkatkan kesiapan kerja, dalam proses peningkatan tersebut mereka akan

mempunyai wawasan mengenai dunia kerja dan hal tersebut dapat mengurangi

gesekan dan meningkatkan transisi ke tempat kerja sehingga menjadi sukses.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang diketahui

memengaruhi kesiapan kerja diantaranya yaitu karakteristik pribadi, kesiapan

mental, penyesuaian diri, maupun keterampilan. Banyak penelitian-penelitian

terkait faktor internal yang memengaruhi kesiapan kerja diantaranya penelitian

yang dilakukan oleh Baiti pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Career Self-

Efficacy memiliki hasil yang signifikan terhadap kesiapan kerja. Selain itu, variabel

modal psikologis, kecerdasan emosional, sense of coherence (Mashigo, 2014;

Masole, 2016), pengalaman praktik kerja lapangan (Surokim, 2016), dukungan

persiapan karir, kecerdasan emosional (Coetzee dan Beukes, 2010), orientasi masa

depan, daya juang (Agusta, 2015), tipe kepribadian dan iklim kampus

(Ramadhania, 2017) diketahui memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan kerja.

Selain faktor internal dalam kesiapan kerja, terdapat faktor eksternal yang

memengaruhi kesiapan kerja. Faktor eksternal yang diketahui penting untuk

kesiapan kerja didasarkan pada kebutuhan mahasiswa dalam informasi mengenai

dunia kerja. Informasi ini dapat berupa arahan dan bimbingan, lowongan pekerjaan,

maupun pelatihan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Hal tersebut akan

memberikan wawasan baru bagi mahasiswa bagaimana keadaan dunia kerja yang

Page 23: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

8

sesungguhnya. Kebutuhan informasi ini bisa didapatkan dari lingkungan sekitar

mulai dari keluarga, teman atau orang-orang lain. Informasi dalam konteks ini

merupakan suatu bentuk dukungan dari lingkungan sosial dan menjadi faktor

eksternal yang akan membuat seseorang menjadi lebih siap ketika memasuki dunia

kerja.

Terkait dengan variabel modal psikologis, variabel ini didasarkan pada

penelitian Mashigo pada tahun 2014 dan Masole & Gideon pada tahun 2016. Faktor

Internal yang diprediksi dari kesiapan kerja yaitu kecerdasan emosional, modal

psikologis atau psychologycal capital dan sense of coherence. Hasil dari penelitian

mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja pada siswa

undergraduate di Afrika yaitu, didapatkan kontribusi yang signifikan dari setiap

variabel independent yaitu kecerdasan emosional, modal psikologis dan sense of

coherence.

Modal psikologis menjadi suatu faktor internal yang penting untuk diteliti

karena mengembangkan modal psikologis sebagai bagian dari sumber daya pribadi

untuk lulusan memiliki manfaat yang dapat meningkatkan kinerja mereka. Ketika

lulusan mengalami masa-masa sulit dalam perubahan, seperti masa transisi dari

universitas ke tempat kerja, modal psikologis yang kuat dapat berkontribusi pada

transisi yang lancar. Selain itu, dalam penelitian Archer & Davison (2008) diketahui

bahwa aturan kerja sudah berubah. Pengusaha tidak lagi hanya tertarik pada

seberapa pintar karyawan, banyaknya pelatihan dan keahlian karyawan, tetapi juga

dalam seberapa baik karyawan menangani diri mereka sendiri dan orang lain.

Page 24: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

9

Selain modal psikologis, kompetensi merupakan salah satu faktor internal

yang diketahui berpengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja. Penelitian

kompetensi terhadap kesiapan kerja pernah dilakukan oleh Ihsan (2017). Terkait

dengan kompetensi, penelitian lainnya dilakukan oleh ACNielsen Research

Services, 2000; Hager & Holland, 2006; Hart, 2008 (dalam Walker, Storey, Costa,

et. al., 2015) yang menemukan bahwa untuk kesuksesan jangka panjang, para

pekerja berharap dari para lulusan untuk memiliki beragam keterampilan dan

atribut di luar disiplin kompetensi yang spesifik, seperti pemecahan masalah,

komunikasi, kerja tim, dan inovasi. Pada beberapa penelitian, kompetensi karir

termasuk kedalam kompetensi modern dalam dunia kerja yang mengukur atribut

individu diluar kompetensi spesifik yang dimiliki oleh individu. Menurut Burke

(Kujipers, 2006) kompetensi karir termasuk dalam hal yang serius di dalam

organisasi.

Kompetensi karir menjadi faktor internal yang penting untuk diteliti karena

ciri karakteristik karir modern yaitu adanya peningkatan mobilitas dan lingkungan

kerja yang dinamis. Untuk bersaing dan bertahan dalam dunia kerja yang fluktuatif,

dibutuhkan kompetensi karir untuk mendukung individu dalam tahapan karir

mereka. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akkermans et.al.

(2013) dimana menggunakan kompetensi karir untuk mengukur lulusan atau

pekerja muda dengan berbagai aspek selain dari kompetensi spesifik lulusan.

Selain faktor internal, terdapat faktor eksternal yang diketahui memiliki

hubungan signifikan terhadap kesiapan kerja yaitu dukungan sosial. Berdasarkan

Page 25: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

10

penelitian Utami pada tahun 2016 mengenai hubungan dukungan sosial dengan

kesiapan kerja, didapatkan hasil dari penelitian yaitu adanya hubungan signifikan

antara dukungan sosial dengan kesiapan kerja.

Dukungan sosial menjadi faktor eksternal yang penting untuk diteliti karena

dalam proses transisi dari universitas ke dunia kerja merupakan situasi yang

memicu stress. Dibutuhkan dukungan baik dari keluarga, teman maupun orang lain

yang dianggap penting untuk memberikan dukungan baik berupa dukungan

emosional, informasional, maupun finansial. Marock (dalam Coetzee & Beukes,

2010) menjelaskan bahwa dukungan persiapan karir dianggap sebagai komponen

penting untuk membantu remaja dalam mengembangkan keputusan pengambilan

karir yang penting. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan (Kidd, dkk dalam Coetzee

& Beukes, 2010) yang menemukan bahwa persepsi individu terhadap dukungan

yang mereka terima dalam perencanaan pengembangan karir mereka dan karir masa

depan secara signifikan mempengaruhi kesejahteraan dan kepuasan karir dalam

dunia kerja.

Berdasarkan paparan masalah di atas, penting kiranya untuk meneliti lebih

lanjut untuk melihat pengaruh modal psikologis, kompetensi karir dan dukungan

sosial terhadap kesiapan kerja. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengajukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Modal Psikologis, Kompetensi Karir dan

Dukungan Sosial Terhadap Kesiapan Kerja”.

Page 26: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

11

1.2 Pembatasan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh

variabel bebas (modal psikologis, kompetensi karir dan dukungan sosial) terhadap

variabel terikat kesiapan kerja. Adapun batasan mengenai konstruk yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Kesiapan kerja adalah sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki

lulusan, sehingga memiliki kesiapan dalam bekerja atau siap untuk sukses

dalam lingkungan kerja (Caballero et.al., 2011).

b. Modal psikologis adalah kondisi perkembangan psikologis individu yang

positif dan dicirikan dengan memiliki keyakinan (self-efficacy), optimisme,

harapan dan ketahanan (Luthans, Youseff et.al., 2007).

c. Kompetensi Karir adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang

menjadi pusat pengembangan karir, yang dapat dipengaruhi dan dikembangkan

oleh individu (Akkermans, Brenninkmeijer, et.al., 2013).

d. Dukungan Sosial adalah keyakinan individu akan ketersediaan dukungan sosial

dari keluarga, teman dan orang-orang terdekat (significant others) sewaktu ia

membutuhkan (Zimet, Dahlem, Zimet & Farley, 1988).

e. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan teknik (Sistem

Informasi, Teknik Informatika Dan Teknik Pertambangan) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menempuh 4 semester atau telah memiliki

pengalaman kuliah kerja lapangan atau magang kerja.

Page 27: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

12

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan modal psikologis, kompetensi karir dan

dukungan sosial terhadap kesiapan kerja?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari masing – masing dimensi modal

psikologis, kompetensi karir dan dukungan sosial terhadap kesiapan kerja?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mengukur pengaruh modal psikologis, kompetensi karir dan dukungan sosial

terhadap kesiapan kerja.

2. Mengukur signifikansi dari masing – masing dimensi modal psikologis,

kompetensi karir dan dukungan sosial terhadap kesiapan kerja.

3. Mengukur besar pengaruh dari masing – masing dimensi modal psikologis,

kompetensi karir dan dukungan sosial terhadap kesiapan kerja.

1.3.1 Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian terbagi menjadi dua yaitu:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian mengenai kesiapan kerja ini diharapkan mampu

memberikan sumbangsih terhadap pengembangan ilmu psikologi terutama

Page 28: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

13

untuk mengetahui gambaran mengenai modal psikologis, kompetensi karir dan

dukungan sosial terhadap kesiapan kerja.

2. Manfaat praktis

Bagi organisasi atau instansi penelitian ini diharapkan mampu memberikan

masukan untuk institusi dan menjadi bahan evaluasi mengenai kesiapan kerja

terutama bagi mahasiswa sedang menempuh masa studi (undergraduate).

Sehingga, instansi dapat mengembangkan tingkat kesiapan kerja pada

mahasiswa yang mereka miliki.

Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

pengetahuan tentang pentingnya modal psikologis, kompetensi karir dan

dukungan sosial terhadap kesiapan kerja, sehingga nantinya dalam proses

perkuliahan hingga waktunya lulus dari perguruan tinggi, mahasiswa dapat

mempersiapkan dan mengeluarkan seluruh energi dan kemampuan yang

dimiliki untuk bersaing dalam dunia kerja pada persaingan global.

Page 29: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kesiapan Kerja

2.1.1 Definisi kesiapan kerja

Definisi kesiapan kerja berdasarkan Hillage dan Polard (1998) yang

menyatakan bahwa kesiapan kerja merupakan kemampuan individu untuk

mendapatkan pekerjaan awal, mempertahankan pekerjaan, berpindah di

antara peran dalam organisasi yang sama, mendapatkan pekerjaan baru

jika diperlukan dan (idealnya) mengamankan pekerjaan yang sesuai dan

cukup memuaskan. Tidak berbeda dengan Hillage dan Polard, Harvey

(2001) mengartikan kesiapan kerja sebagai hal menyinggung mengenai

atribut lulusan dan menyiratkan bahwa individu-individu ini memiliki dan

mampu menunjukkan atribut-atribut untuk mendapatkan pekerjaan.

Lebih lengkapnya, Yorke (2006) mengartikan kesiapan kerja

sebagai suatu set keterampilan dasar, pemahaman atau pengetahuan dan

atribut pribadi (sikap) yang membuat lulusan lebih mungkin untuk

mendapatkan pekerjaan dan sukses dalam pekerjaan yang mereka pilih,

yang menguntungkan diri mereka sendiri, tenaga kerja, masyarakat dan

ekonomi. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Brady (2010) mengenai

kesiapan kerja berfokus pada sifat-sifat pribadi individu, seperti sifat siap

bekerja dan mekanisme pertahanan yang dibutuhkan, bukan hanya untuk

mendapatkan pekerjaan, tetapi juga lebih dari itu yaitu bagaimana cara

Page 30: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

15

untuk mempertahankan pekerjaan setelah pekerjaan itu didapatkan.

Senada dengan Yorke (2006) dan Brady (2010), Caballero, Walker dan

Fuller (2011) mendefinisikan kesiapan kerja yaitu sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang dimiliki lulusan, sehingga memiliki kesiapan dalam

bekerja atau siap untuk sukses dalam lingkungan kerja.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh,

definisi kesiapan kerja adalah kumpulan dari beberapa atribut seperti

pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pemahaman yang dimiliki lulusan

dan membentuk suatu kesiapan untuk bersaing mendapatkan pekerjaan,

mempertahankan, hingga sukses dalam lingkungan kerja.

Dalam penelitian ini, digunakan pengertian berdasarkan teori dari

Caballero et.al., (2011) yang menyatakan bahwa kesiapan kerja

merupakan suatu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh

lulusan untuk siap dan sukses dalam lingkungan kerja.

2.1.2 Faktor yang memengaruhi kesiapan kerja

Pada dasarnya, faktor yang memengaruhi kesiapan kerja dibagi menjadi

dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan penelitian,

faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan kerja yaitu:

1. Dukungan Sosial

Dukungan sosial menjadi salah satu faktor eksternal yang

memengaruhi kesiapan kerja. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Utami (2016). Selain itu, Harry, Chinyamurindi dan

Page 31: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

16

Mjoli (2018) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa koneksi sosial

juga berpengaruh terhadap kesiapan kerja.

2. Peluang Kerja

Hillage dan Polard (1998) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa

peluang kerja saat ini dalam pasar tenaga kerja menjadi faktor

eksternal yang memengaruhi kesiapan kerja.

3. Status sosial atau Ekonomi

Status sosial atau ekonomi menjadi salah satu faktor yang

memengaruhi kesiapan kerja. Berdasarkan penelitian Harry,

Chinyamurindi dan Mjoli (2018) menyebutkan bahwa faktor yang

memengaruhi kesiapan kerja berdasarkan penelitian yang mereka

lakukan yaitu mengarah pada faktor eksternal dari kesiapan kerja

diantaranya yaitu status sosial ekonomi yang rendah.

4. Sistem Pendidikan & Kurikulum

Harry, Chinyamurindi dan Mjoli (2018) dalam penelitiannya juga

menyebutkan bahwa sistem pendidikan memengaruhi kesiapan kerja.

Diketahui dalam penelitiannya, sistem pendidikan yang rendah

membuat kesiapan kerja dari lulusan rendah. Selain itu, kurikulum

yang digunakan juga memengaruhi kesiapan kerja dari lulusan.

5. Tanggung Jawab

Menurut Hillage dan Polard (1998) faktor yang memengaruhi kesiapan

kerja yaitu tanggung jawab baik pada diri sendiri maupun pada

Page 32: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

17

keluarga. Hal ini termasuk ke dalam faktor internal yang memengaruhi

kesiapan kerja.

6. Inteligensi, Minat dan Bakat

Menurut Winkel (2015), faktor yang memengaruhi kesiapan kerja

yaitu taraf inteligensi, bakat, minat, pengetahuan, keadaan jasmani,

sifat – sifat, dan nilai kehidupan. Faktor tersebut tergolong ke dalam

faktor internal yang memengaruhi kesiapan kerja.

7. Kecerdasan Emosional

Mashigo (2014) dan Masole (2016) melakukan penelitian dan

menemukan faktor yang memengaruhi kesiapan kerja yaitu kecerdasan

emosional. Kecerdasan emosional termasuk kedalam faktor internal

yang memengaruhi kesiapan kerja.

8. Modal Psikologis

Modal psikologis adalah salah satu faktor internal yang memengaruhi

kesiapan kerja. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan

oleh Mashigo (2014) dan Masole (2016).

Penelitian lainnya dilakukan oleh Chakraborty, Gupta dan Saha

(2017) yang melakukan penelitian mengenai kesiapan kerja dan

menemukan faktor yang memengaruhi kesiapan kerja yaitu pengambilan

inisiatif, motivasi, pemikiran kritis, kemampuan mengambil resiko, dan

keterampilan dalam tim diketahui menjadi faktor yang memengaruhi

kesiapan kerja.

Page 33: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

18

Dalam penelitian ini, faktor yang akan diteliti yaitu modal

psikologis, kompetensi karir dan dukungan sosial. Ketiga faktor ini dipilih

karena berdasarkan latar belakang masalah, peneliti merasa faktor ini

menjadi salah satu faktor penting dalam kesiapan kerja.

2.1.3 Aspek kesiapan kerja

Menurut Pool dan Sewell (2007) seorang mahasiswa dapat

dikatakan siap dalam menghadapi dunia kerja apabila dirinya memiliki 4

aspek berikut: seperti memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk

melaksanakan beberapa tugas yang berkembang (Career Management

Skills), ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya (Knowledge),

pemahaman akan pengetahuan yang telah dipelajari (Presentation), serta

atribut kepribadian yang mendorong mahasiswa tersebut untuk

memunculkan potensi yang ada di dalam dirinya (Personal Circumstance).

Sedangkan menurut Caballero et al. (2011), terdapat 4 aspek dalam

menentukan kesiapan kerja diantaranya yaitu (1) personal characteristics

atau karakteristik pribadi, (2) organisational acumen atau ketajaman

organisasi, (3) work competence atau kompetensi kerja, dan (4) social

intelligence atau kecerdasan sosial.

1. Karakteristik pribadi termasuk keterampilan pribadi, pengarahan diri,

pengetahuan diri dan kemampuan beradaptasi, dan fleksibilitas.

2. Kecerdasan atau ketajaman organisasi berbagi unsur-unsur umum

dengan kompetensi seperti profesionalisme atau etika kerja, penilaian

Page 34: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

19

etika, tanggung jawab sosial, dan pengetahuan global, dan

pembelajaran seumur hidup atau pengarahan diri.

3. Kompetensi kerja adalah kompetensi seperti kemampuan organisasi,

berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas atau inovasi.

4. Kecerdasan sosial muncul konsisten dengan konsep yang

diidentifikasi dalam literatur seperti kerja sama tim atau kolaborasi,

keterampilan interpersonal atau sosial, kemampuan beradaptasi, dan

keterampilan komunikasi.

Dalam penelitian ini, aspek yang digunakan untuk mengukur kesiapan

kerja yaitu aspek yang dirumuskan oleh Caballero et.al (2011). Aspek

kesiapan kerja tersebut terdiri dari 4 aspek yaitu karakteristik pribadi,

kecerdasan organisasi, kompetensi kerja, dan kecerdasan sosial.

2.1.4 Pengukuran kesiapan kerja

Pengukuran Kesiapan kerja yang dikembangkan oleh Robert P. Brady

(2010) yaitu alat ukur yang berupa self-report dengan nama “Work

Readiness Inventory” dengan 6 aspek yang diukur yaitu Responsibility,

Flexibility, Komunikasi, Self-View, dan Health & Safety yang terdiri dari

36 item dengan reliabilitas sebesar 0.87 atau 87%.

Pengukuran kesiapan kerja yang dikembangkan oleh Caballero, et.al

(2011) yaitu alat ukur yang berupa skala bernama “The Work Readiness

Scale (WRS)” mengenai kesiapan kerja memiliki empat dimensi yang

merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan yaitu karakteristik

personal, kecerdasan organisasi, kecerdasan sosial, dan kompetensi kerja

Page 35: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

20

yang terdiri dari 64 item dengan reliabilitas sebesar 0,96 sehingga dapat

dikatakan reliabel. Selain itu, alat ukur lain yang disusun oleh Walker dan

Costa (2015) adalah The Work Readiness Scale For Graduates Nurses

yang terdiri dari 46 Item berdasarkan dari Caballero.

Kesiapan kerja diukur berdasarkan aspek-aspek yang mengacu pada

pendapat Pool dan Sewell (2007) meliputi career management skills,

knowledge, presentation, dan personal circumstance yang terdiri dari 40

item.

Dari uraian pengukuran di atas, dalam penelitian ini untuk mengukur

kesiapan kerja akan menggunakan alat ukur Work Readiness Scale (WRS)

yang dikembangkan oleh Cabballero, Walker dan Fuller. Alat ukur ini

digunakan karena lebih sesuai dengan tujuan penelitian yang akan

mengukur mengenai kesiapan kerja pada mahasiswa dan alat ukur ini

adalah alat ukur terbaru dan sesuai dengan iklim dunia kerja saat ini.

2.2 Modal Psikologis

2.2.1 Definisi modal psikologis

Perkembangan modal psikologis berakar dalam psikologi positif, yang

diperkenalkan oleh Martin Seligman pada tahun 1998. Luthans, Youseff

et al. (2007) menjelaskan bahwa modal psikologis berasal dari dasar dan

kriteria Psychological Organizational Behavior (POB). Sejak

pembentukan POB, beberapa kapasitas psikologis positif telah

Page 36: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

21

dipertimbangkan untuk dimasukkan, dipelajari dan diuji secara empiris

dalam konteks tempat kerja.

Bakker dan Schaufeli (2008) mengartikan modal psikologis

sebagai aspek psikologis individu yang memiliki hubungan dengan rasa

gembira dan kemampuan memanipulasi, mengontrol, dan memberi

dampak pada lingkungan sesuai keinginan dan kemampuan karyawan,

yang ditandai oleh efikasi diri, optimisme, harapan, dan resiliensi.

Luthans, Youseff dkk. (2007) mendefinisikan modal psikologis

sebagai "kondisi perkembangan psikologis individu yang positif" dan

dicirikan dengan memiliki keyakinan (self-efficacy) untuk mengambil dan

menempatkan upaya yang diperlukan untuk berhasil dalam tugas yang

menantang; membuat atribusi positif (optimisme) tentang berhasil

sekarang dan di masa depan; tekun terhadap tujuan dan, bila perlu,

mengarahkan kembali ke tujuan (harapan) agar berhasil; dan ketika

dilanda masalah dan kesulitan, mempertahankan dan memantul kembali

dan bahkan melampaui (ketahanan) untuk mencapai kesuksesan.

Dalam penelitian ini, digunakan definisi modal psikologis

berdasarkan Luthans, Youseff dkk (2007). Alasan pemilihan definisi ini

adalah karena teori Luthans dkk (2007) merupakan teori yang sejalan

dengan penelitian terdahulu mengenai modal psikologis dengan kesiapan

kerja yang pernah diteliti oleh Mashigo (2014).

Page 37: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

22

2.2.2 Aspek dalam modal psikologis

Aspek – aspek dalam modal psikologis menurut Luthans, Youseff dkk

(2007) terdiri dari 4 kerangka yaitu:

1. Self-Efficacy

Menurut Tims, Bakker dan Derks (2014) Self-Efficacy didefinisikan

sebagai keyakinan yang dimiliki orang tentang kemampuan mereka

untuk melaksanakan perilaku yang diinginkan dan untuk

mempengaruhi lingkungan mereka dengan sukses. Keyakinan bahwa

seseorang memiliki penguasaan atas peristiwa kehidupan seseorang

dan dapat menghadapi tantangan ketika muncul.

2. Optimisme

Optimisme adalah salah satu kekuatan psikologis yang paling banyak

dibicarakan tetapi paling sedikit dipahami. Dalam bahasa sehari-hari,

seorang optimis adalah orang yang mengharapkan peristiwa positif

dan diinginkan di masa depan, sedangkan pesimis adalah orang yang

terus-menerus memiliki pikiran negatif dan yakin bahwa peristiwa

yang tidak diinginkan akan terjadi. Sebagai kriteria penting untuk

memenuhi kapasitas modal psikologis, optimisme memiliki makna

permukaan ini, tetapi jauh lebih berarti. Optimisme modal psikologis

bukan hanya tentang memprediksi bahwa hal-hal baik akan terjadi di

masa depan. Lebih penting lagi, optimisme modal psikologis

tergantung pada alasan dan atribusi yang digunakan seseorang untuk

Page 38: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

23

menjelaskan mengapa peristiwa tertentu terjadi, apakah positif atau

negatif, masa lalu, sekarang, atau masa depan. (Luthans, et. al., 2007)

3. Harapan

Snyder (2000) mendefinisikan harapan sebagai keadaan motivasi

positif yang didasarkan pada rasa sukses yang diturunkan secara

interaktif (a) agensi (energi yang diarahkan pada tujuan) dan (b) jalur

(perencanaan untuk memenuhi tujuan). Definisi harapan kedua

menggambarkannya sebagai suatu set kognitif yang didasarkan pada

rasa yang diterima secara timbal balik dari agensi sukses (penentuan

tujuan-diarahkan) dan jalur (perencanaan untuk memenuhi tujuan.

4. Ketahanan (Resilience)

Luthans (2002) mendefinisikan ketahanan sebagai "kapasitas

psikologis positif untuk pulih, untuk bangkit kembali dari kesulitan,

ketidakpastian, konflik, kegagalan atau bahkan kemajuan perubahan

positif dan peningkatan tanggung jawab". Inti dari kapasitas ini adalah

kemampuan untuk bangkit kembali dan melampaui dari kemunduran

dan mengatasi secara positif dan beradaptasi dengan perubahan yang

signifikan (Luthans, 2002). Karyawan yang tahan banting adalah

mereka yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi secara positif

dan berkembang dalam situasi yang sangat menantang seperti yang

ditemukan di sebagian besar organisasi.

Luthans (2002) menjelaskan bahwa ketahanan dapat

digambarkan sebagai kemampuan untuk bangkit kembali dari

Page 39: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

24

kesulitan, ketidakpastian, kegagalan, atau bahkan perubahan yang

positif tetapi tampaknya luar biasa.

Luthans (2002) menjelaskan lebih spesifik bahwa ketahanan

didefinisikan sebagai “kemampuan individu untuk mengatasi dengan

sukses dalam menghadapi perubahan, kesulitan, atau risiko yang

signifikan. Kemampuan ini berubah seiring waktu dan ditingkatkan

oleh faktor protektif dalam individu dan lingkungan”.

Dalam penelitian ini, digunakan aspek modal psikologis

berdasarkan Luthans, Youseff dkk (2007). Aspek tersebut digunakan

karena sejalan dengan pengertian yang digunakan dalam penelitian

ini.

2.2.3 Pengukuran modal psikologis

Berdasarkan Luthans, Avolio et al, (2007) PCQ-24 terdiri dari total 24

item, dibagi menjadi empat subskala, dengan enam item per-subskala

(Luthans, Avolio et al., 2007): (a) harapan, (b) self-efficacy, (c) ketahanan

dan (d) optimisme. Item diukur pada skala Likert-jenis enam-titik dengan

opsi jawaban mulai dari "Sangat Tidak Setuju" hingga "Sangat Setuju".

Subskala diambil dari skala mapan dan teruji. Perkiraan validitas dari

empat skala berkisar dari α = 0,72 hingga α = 0,87. Koefisien alpha total

modal psikologis koefisien diperkirakan pada α = 0,91.

Penelitian mengenai pengukuran modal psikologis lain dilakukan

oleh Ferreira, Valentini, dkk (2018). Pengukuran yang dilakukan yaitu

Psychological Capital Questionnaire (12 item; PCQ-12): Versi pendek

Page 40: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

25

dari Psychological Capital Questionnaire (PCQ-24) (Luthans, Youssef et

al., 2007, versi Brasil diadaptasi oleh Ferreira et al., 2018). PCQ-12 terdiri

dari 12 item, dijawab dengan skala Likert enam poin mulai dari 1 (Saya

sangat tidak setuju) hingga 6 (Saya sangat setuju). Struktur asli skala

mengusulkan empat faktor, yaitu: harapan (empat item), self-efficacy (tiga

item), ketahanan (tiga item) dan optimisme (dua item).

Pada penelitian ini digunakan alat ukur PCQ-24 dari Luthans,

Avolio et.al (2007). Alasan pemilihan alat ukur ini adalah karena alat ukur

ini sejalan dengan definisi dan aspek yang digunakan dalam penelitian ini.

2.3 Kompetensi Karir (Career Competence)

2.3.1 Definisi kompetensi karir

Definisi kompetensi karir menurut Kujipers (2006) yang menerangkan

bahwa kompetensi karir dapat dilihat sebagai manajemen diri seseorang

dari pengalaman kerja dan pembelajarannya untuk mencapai kemajuan

karir yang diinginkan. Menurut Ogrean (2009) kompetensi karir adalah

kompetensi perilaku yang umum untuk semua pekerjaan yang

dikombinasikan dengan kompetensi organisasi yang luas (inti) dan

membentuk rangkaian kompetensi perilaku yang diperlukan untuk sukses.

Pendapat lain tentang kompetensi karir dikemukakan oleh

Akkermans, Brenninkmeijer, et.al. (2013) yaitu kompetensi karir adalah

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi pusat

Page 41: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

26

pengembangan karir, yang dapat dipengaruhi dan dikembangkan oleh

individu.

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh tokoh di atas,

definisi kompetensi karir yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang dan

dapat dikembangkan oleh individu untuk menunjang seseorang dalam

karir yang panjang.

Dalam penelitian ini digunakan definisi berdasarkan teori dari

Akkermans et.al. (2013). Alasan peneliti menggunakan definisi dari

Akkermans et.al. (2013) adalah karena penelitian dalam ranah psikologi

yang terdahulu menggunakan penelitian dari teori ini.

2.3.2 Aspek – aspek dalam kompetensi karir

Dalam perspektif Protean Carrier, Anakwe, Hall, dan Schor (2000)

mendeskripsikan tiga jenis kompetensi karir yaitu keterampilan

pengetahuan diri (misalnya, kesadaran diri, mendengarkan yang efektif,

waktu dan manajemen stres), yang mengacu pada keterampilan reflektif

yang berkaitan dengan pengembangan individu dan karir diri. Pengelolaan

yaitu keterampilan pengetahuan interpersonal (misalnya, manajemen

konflik, ketegasan, dan delegasi), yang mengacu pada mengetahui

bagaimana orang lain berkontribusi terhadap karier individu dan

keterampilan pengetahuan lingkungan, yang berhubungan dengan

sepenuhnya memahami lingkungan seseorang, dengan individu secara

konstan harus memantau lingkungan mereka untuk memahami bagaimana

menyesuaikan identitas mereka untuk berubah. Mendapatkan

Page 42: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

27

keterampilan saja tidak cukup, mengetahui kapan dan bagaimana

menggunakannya juga penting.

Akkermans et.al. (2013) menemukan 6 dimensi atau aspek yang

mengukur kompetensi karir. Diantaranya yaitu:

1) Refleksi tentang kapasitas (Reflection on qualities) yaitu

merefleksikan kekuatan, kekurangan, dan keterampilan yang

berkaitan dengan karier pribadi seseorang.

2) Refleksi motif (Reflection on motivation) yaitu merefleksikan nilai-

nilai, hasrat, dan motivasi yang berkaitan dengan karir pribadi

seseorang

3) Jaringan (Networking) melibatkan pengaturan kontak yang relevan

dengan karier seseorang. Kesadaran, kehadiran dan nilai profesional

dari jaringan individu, dan kemampuan untuk memperluas jaringan

ini untuk tujuan yang berhubungan dengan karir.

4) Kemampuan pengembangan diri (Self-Profiling) mengacu pada

sejauh mana subyek mampu mewujudkan tujuan pribadi.

Mempresentasikan dan mengkomunikasikan pengetahuan pribadi,

kemampuan dan keterampilan ke pasar tenaga kerja internal dan

eksternal.

5) Eksplorasi kerja (Work Exploration) mengacu pada orientasi untuk

menyelaraskan identitas dan kompetensi seseorang dengan nilai dan

kompetensi yang dibutuhkan dalam situasi kerja tertentu. Secara aktif

Page 43: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

28

mengeksplorasi dan mencari peluang yang terkait dengan pekerjaan

dan terkait karir di pasar tenaga kerja internal dan eksternal.

6) Kontrol karir (Career Control) mengacu pada perencanaan yang

terkait dengan karir dan memengaruhi proses pembelajaran kerja.

Aktif memengaruhi proses pembelajaran dan proses bekerja yang

terkait dengan karir pribadi seseorang dengan menetapkan sasaran dan

merencanakan cara mewujudkan sasaran tersebut.

Dalam penelitian ini, digunakan aspek yang dirumuskan oleh

Akkermans et.al. (2013). Aspek tersebut terdiri dari 6 aspek yaitu

Reflection On Motivation, Reflection On Qualities, Networking, Self-

Profiling, Work Exploration, dan Career Control. Alasan pemilihan

aspek tersebut adalah karena aspek tersebut sejalan dengan definisi yang

digunakan dalam penelitian ini.

2.3.3 Pengukuran Kompetensi Karir

Pengukuran dalam kompetensi karir telah dilakukan oleh Arkkemans et.al

(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Competencies for the

Contemporary Career: Development and Preliminary Validation of the

Career Competencies Questionnaire” dalam penelitian tersebut alat ukur

yang dikembangkan bernama Career Competencies Questionnaire (CCQ-

21) terdapat 6 dimensi yang mengukur kompetensi kerja diantaranya yaitu,

Reflection On Motivation, Reflection On Qualities, Networking, Self-

Profiling, Work Exploration, dan Career Control. Validitas dari 6 skala

yaitu berkisar antara 0,85 dan 0,91. Reliabilitas dalam skala ini yaitu 0.84.

Page 44: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

29

Skala kompetensi karir lainnya, dikembangkan oleh Valickas

(2011), yang terdiri dari tiga subskala: Self-knowledge, Pengetahuan

pekerjaan (Occupational Knowledge), dan Perencanaan Karir. Subskala

Self-Knowledge ini terdiri dari 6 item (misalnya, Saya tahu nilai-nilai saya

dengan baik). Cronbach α skala adalah 0,80. Subskala pengetahuan

pekerjaan terdiri dari 5 item (misalnya, Pengalaman saya menunjukkan

bahwa saya tahu cara belajar), Cronbach α skala adalah 0,74. Dan

perencanaan karir terdiri dari 5 item (misalnya, Saya dapat merencanakan

karir saya dengan mempertimbangkan kebutuhan pribadi dan perubahan

lingkungan). Cronbach α skala adalah 0,83).

Pada penelitian ini digunakan alat ukur kompetensi karir yang

dirumuskan oleh Arkkemans, et.al. (2013) menggunakan 6 dimensi yang

mengukur kompetensi karir. Alasan peneliti menggunakan alat ukur ini

adalah karena sesuai dengan definisi dan aspek yang digunakan dalam

penelitian ini.

2.4 Dukungan Sosial (Social Support)

2.4.1 Definisi Dukungan Sosial

Definisi dukungan sosial seperti yang ditulis oleh Schwarzer (2003) yaitu

dukungan sosial dalam pengertian sempit telah didefinisikan dalam

berbagai cara. Misalnya, yaitu dapat dianggap sebagai sumber daya yang

diberikan oleh orang lain, sebagai bantuan penanggulangan atau sebagai

pertukaran sumber daya. House (1988) mendefinisikan dukungan sosial

Page 45: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

30

sebagai salah satu jenis konten relasional dengan kualitas hubungan sosial

yang secara emosional atau instrumental.

Berbeda dengan Schwarzer dan House. Zimet, Dahlem, Zimet &

Farley (1988) memberikan pengertian dukungan sosial adalah keyakinan

individu akan ketersediaan dukungan sosial dari keluarga, teman dan

orang-orang terdekat (significant others) sewaktu ia membutuhkan.

Cohen (2000) membagi konsep dukungan sosial menjadi tiga, yaitu

social networks, perceived social support, dan supportive behaviors.

Social networks adalah struktur dari hubungan sosial, yaitu ada atau

tidaknya, jumlah, dan tipe hubungan tersebut. Perceived social support

adalah fungsi dari hubungan sosial, yaitu persepsi mengenai keberfungsian

dari hubungan tersebut. Terakhir, supportive behaviors adalah perilaku

mendukung, yaitu pemberian dan penerimaan perilaku yang bertujuan

untuk membantu individu dalam menghadapi perisitiwa yang dapat

menyebabkan stres.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dukungan sosial

berdasarkan konsep perceived social support. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu teori berdasarkan Zimet et.al (1988). Peneliti ingin

mengetahui bagaimana persepsi keberfungsian dari suatu hubungan oleh

subjek berpengaruh terhadap kesiapan kerja mereka.

2.4.2 Aspek dalam Dukungan Sosial

Russel & Cutrona (1987) merumuskan dimensi dari dukungan sosial yang

didasarkan pada teori Weiss (1974) tentang fungsi hubungan sosial. Ada

Page 46: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

31

enam fungsi dasar yang berasal dari hubungan sosial yaitu kelekatan

(attachment); integrasi sosial (social integration); hubungan terpercaya

(reliable alliance); bimbingan (guidance); adanya pengakuan

(reassurance of worth); dan kesempatan untuk pengasuhan (opportunity

for nurturance).

1. Attachment mengacu pada penyediaan dukungan emosional yang

biasanya ditemukan dalam hubungan dengan pasangan intim,

keluarga, dan teman dekat.

2. Integrasi sosial mengacu pada rasa memiliki kelompok yang memiliki

minat yang sama.

3. Bimbingan melibatkan penyediaan saran atau informasi dari mitra

sosial yang dapat dipercaya.

4. Aliansi yang dapat diandalkan mengacu pada jaminan bahwa

hubungan sosial dapat diandalkan untuk penyediaan bantuan nyata.

5. Jaminan nilai adalah pengakuan kompetensi dan keterampilan

individu oleh orang lain.

6. Kesempatan untuk pengasuhan melibatkan perasaan bahwa individu

bertanggung jawab atas perawatan orang lain.

Keenam dimensi dukungan sosial yang diusulkan oleh Weiss

tercermin dalam sebagian besar model teoritis utama dari dukungan sosial.

(Perera, 2015)

Zimet dkk. (1988) mengkonseptualisasikan dukungan sosial yang

tersusun dari tiga dimensi spesifik dari sumber dukungan sosial yang

Page 47: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

32

dirasakan yaitu dari keluarga, teman, dan orang-orang penting lainnya.

Pengertian masing – masing dimensi yaitu:

1. Dukungan Keluarga

Dukungan yang mereka terima dari anggota keluarga yang tersedia

pada saat dibutuhkan untuk memberikan dukungan psikologis, fisik

dan finansial.

2. Dukungan Teman

Dukungan yang mereka terima dari teman-teman disekitar mereka

yang tersedia pada saat dibutuhkan untuk memberikan dukungan

psikologis, fisik dan finansial.

3. Dukungan orang – orang penting lainnya

Dukungan yang mereka terima dari orang-orang penting seperti guru,

tetangga, rekan kerja, anggota masyarakat, dan lainnya yang mereka

anggap penting dalam kehidupan dan tersedia pada saat dibutuhkan

untuk memberikan dukungan psikologis, fisik dan finansial.

Dalam penelitian ini, digunakan aspek berdasarkan Zimet et.al (1988).

Alasan pemilihan aspek dalam penelitian ini yaitu karena aspek tersebut

sejalan dengan definisi yang digunakan.

2.4.3 Pengukuran Dukungan Sosial

Zimet, Dahlem, Zimet, & Farley (1988) membuat The MSPSS (The

Multidimensional Scale of Perceived Social Support) yaitu sebuah

instrumen dukungan sosial 12-item yang mengukur dukungan sosial pada

dua dimensi (dukungan emosional dan dukungan instrumental)

Page 48: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

33

berdasarkan tiga sumber yaitu keluarga, teman, dan yang signifikan

lainnya. Untuk mengukur kecukupan dukungan sosial yang dirasakan,

sifat multidimensional dari instrumen ini tidak terletak pada jumlah

dimensi yang diukur, tetapi dari pengukuran tiga sumber spesifik dari

kecukupan dukungan yang dirasakan yaitu keluarga, teman, dan orang lain

yang signifikan. Alat ukur MSPSS ini memiliki koefisien reliabilitas untuk

12-item MSPSS adalah 0,93. Keluarga, Teman, dan Subskala Lainnya

yang signifikan menunjukkan masing-masing 0,91, 0,89, dan 0,91 (Zimet

& Mitchell, 2000). Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Nadel (2014)

dengan menguji tiga dimensi dari item MSPSS yang menghasilkan nilai

signifikansi yang sama dengan yang dilakukan Zimet & Mitchell (2000).

Pengukuran lain dari dukungan sosial yaitu SPS (Social Provision

Scale) yang dikembangkan oleh Russell dan Cutrona (1984), adalah

instrumen 24-item yang mengukur 6 faktor berbeda berdasarkan model

Weiss (1974) yaitu keterikatan, integrasi sosial, jaminan nilai, aliansi yang

dapat diandalkan, panduan/bimbingan, dan kesempatan untuk

pengasuhan.

Selanjutnya yaitu Perceived Social Support Scale Friend/Family

(PSSS-FR / FA) adalah instrumen 40-item yang terdiri dari dua sub-skala.

Alat ukur ini dikembangkan oleh Procidano and Heller (1983). Satu

dukungan pengukuran dari keluarga dan dukungan pengukuran lain dari

teman diukur dengan 20 pertanyaan per subskala.

Page 49: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

34

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur The MSPSS

(The Multidimensional Scale of Perceived Social Support) karena alat ukur

ini sesuai dengan definisi dan aspek yang digunakan.

2.5 Kerangka Berpikir

Dalam era persaingan global, Kesiapan kerja bagi mahasiswa perguruan tinggi

perlu dipersiapkan. Hal ini menjadi penting mengingat persaingan dunia kerja

yang semakin ketat dan diperlukan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni

untuk masuk dan bertahan dalam dunia kerja pada persaingan global. Definisi

kesiapan kerja menurut Cabballero et.al., (2011) yaitu sikap, keterampilan dan

pengetahuan yang dimiliki lulusan, sehingga memiliki kesiapan dalam bekerja

atau siap untuk sukses dalam lingkungan kerja.

2.5.1 Dinamika modal psikologis terhadap kesiapan kerja

Modal psikologis seperti self-efficacy, harapan, optimisme, dan

ketahanan diketahui berpengaruh pada kesiapan kerja mahasiswa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mashigo (2014) diketahui

bahwa dari keempat variabel modal psikologis, dua variabel diketahui

berpengaruh signifikan diantaranya yaitu self-efficacy dan optimisme.

Dalam penelitian ini, peneliti menduga bahwa pada mahasiswa di

Indonesia, keempat variable tersebut yaitu self-efficacy, harapan,

optimisme, dan ketahanan juga berpengaruh dengan kesiapan kerja.

Peneliti menduga bahwa apabila mahasiswa memiliki self-efficacy

yang tinggi, maka mahasiswa tersebut akan memiliki kesiapan kerja yang

Page 50: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

35

tinggi pula. Individu yang memiliki self-efficacy tinggi, menurut Rego,

Sousa, Marques dan Cunha (2011), lebih cenderung memilih tugas dan

upaya yang menantang dan menerapkan upaya dan sumber daya motivasi

mereka untuk mencapai tujuan mereka dan bertahan dalam menghadapi

rintangan dan kesulitan.

Selanjutnya, Harapan menjadi penting dalam penelitian yang

dilakukan oleh Mashigo (2014) karena menurut Snyder (2000) yang

menyatakan bahwa “siswa dengan harapan tinggi menetapkan diri

mereka sendiri dengan tujuan yang lebih tinggi dan tahu bagaimana

bekerja keras untuk mencapainya”. Sehingga, peneliti menduga bahwa

apabila mahasiswa memiliki harapan yang tinggi terhadap pekerjaan dan

dunia kerja yang akan ia hadapi dan lakukan, maka mahasiswa tersebut

memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula.

Menurut Demerouti, et.al (dalam Mashigo, 2014) optimis yaitu lebih

cenderung memiliki pandangan yang lebih positif pada situasi stres,

untuk mengalami emosi positif, untuk bertahan ketika menghadapi

kesulitan, untuk mencari cara kreatif untuk menyelesaikan masalah dan

memanfaatkan peluang daripada pesimis. Berdasarkan penelitian

Mashigo (2014) optimis menjadi salah satu prediktor yang penting dalam

kesiapan kerja. Sehingga, peneliti menduga bahwa apabila mahasiswa

memiliki rasa optimis yang tinggi mengenai dunia kerja yang akan

mereka hadapi, maka tinggi pula kesiapan kerja yang dimiliki

mahasiswa.

Page 51: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

36

Selanjutnya, ketahanan yang merupakan kemampuan untuk bangkit

kembali dan melampaui diri dari kemunduran dan secara positif

mengatasi dan beradaptasi dengan perubahan yang signifikan (Luthans,

2002) menjadi hal penting yang berpengaruh terhadap kesiapan kerja.

Menurut Luthans et.al, 2002, seseorang yang tangguh adalah mereka

yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi secara positif dan

berkembang dalam keadaan yang sangat menantang seperti yang

ditemukan di sebagian besar organisasi. Sehingga, peneliti menduga

bahwa apabila mahasiswa memiliki tingkat ketahanan yang tinggi, maka

mahasiswa tersebut memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula.

Mengembangkan modal psikologis sebagai bagian dari sumber daya

pribadi untuk lulusan dapat memiliki manfaat yang dapat meningkatkan

kinerja mereka. Ketika lulusan mengalami masa-masa perubahan yang

sulit, seperti periode transisi dari universitas ke tempat kerja, modal

psikologis yang kuat dapat berkontribusi pada transisi yang lancar.

2.5.2 Dinamika kompetensi karir terhadap kesiapan kerja

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ihsan (2017) yang

menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kesiapan kerja,

dan penelitian yang dilakukan oleh ACNielson (2000) yang menyatakan

bahwa kompetensi karir menjadi penentu kesiapan kerja di jaman

modern ini, peneliti menduga bahwa kompetensi karir yang dimiliki

lulusan tinggi, maka lulusan akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi

pula. Hal ini dapat terukur dari dimensi – dimensi atau aspek yang ada

Page 52: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

37

dalam kesiapan karir diantaranya yaitu refleksi tentang kapasitas, refleksi

motif, jaringan, kemampuan pengembangan karir (self-profiling),

eksplorasi kerja, dan kontrol karir.

Jorgensen (2004) menyatakan bahwa di pasar tenaga kerja yang

sangat fluktuatif dan kompetitif ini, lulusan atau mahasiswa yang akan

menghadapi dunia kerja perlu mengetahui dan memiliki keterampilan

yang akan membuat mereka memiliki nilai lebih. Hal ini berkaitan

dengan pengetahuan kapasitas diri yang perlu dimiliki oleh mahasiswa.

Sehingga, peneliti berasumsi bahwa ketika mahasiswa mengetahui

tentang kapasitas dirinya, maka ia akan memiliki kesiapan kerja.

Semakin tinggi mahasiswa dapat merefleksikan kapasitas yang ia miliki,

maka semakin tinggi pula kesiapan kerja yang ia miliki.

Selanjutnya, Ihsan (2017) menyatakan bahwa pada dasarnya, sebuah

motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,

menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu. Berdasarkan hal tersebut, ketika mahasiswa memiliki motivasi,

maka ia akan memiliki kesiapan kerja. Semakin tinggi mahasiswa dapat

merefleksikan motivasi yang ia miliki, maka semakin tinggi pula

kesiapan kerja yang ia miliki.

Berdasarkan penelitian dari Batistic (2017) diketahui bahwa

jaringan terkait dengan peningkatan kemampuan kerja internal dan

eksternal yang dirasakan dengan meningkatkan akses ke sumber daya.

Page 53: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

38

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jaringan berhubungan positif

dengan akses ke sumber daya untuk orientasi tujuan pembelajaran

pencarian kerja yang rendah dan tinggi. Sehingga, peneliti berasumsi

bahwa apabila mahasiswa memiliki jaringan yang luas atau tinggi, maka

semakin tinggi pula kesiapan kerja yang ia miliki. Jaringan dalam hal ini

dapat berupa hubungan dalam hal pekerjaan atau hubungan yang

memungkinkan individu untuk terhubung dengan dunia kerja.

Selanjutnya, Akkermans (2013) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa diperlukan kemampuan pengembangan karir untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan ke pasar tenaga kerja internal dan

eksternal untuk mempersiapkan diri ke dalam dunia kerja. Sehingga,

peneliti berasumsi bahwa apabila mahasiswa memilki kemampuan dalam

mengembangkan karir yang tinggi, maka semakin tinggi pula kesiapan

kerja yang dimiliki. Hal ini dapat terlihat seperti individu yang selalu

ingin tahu tentang suatu hal atau senang untuk melakukan pekerjaan

walaupun bukan dalam ranah yang ia tekuni.

Selanjutnya, eksplorasi karir merupakan salah satu dimensi dari

kompetensi karir. Ketika mahasiswa dapat mengeksplorasi sedari awal

pekerjaan apa yang akan mereka lakukan dan memiliki gambaran

mengenai diri mereka dalam pasar tenaga kerja, maka mereka akan lebih

siap ketika menghadapi dunia kerja. Peneliti berasumsi bahwa apabila

mahasiswa memiliki eksplorasi karir yang tinggi, maka kesiapan kerja

yang ia miliki akan tinggi.

Page 54: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

39

Begitupun dengan kontrol karir. Ketika mahasiswa dapat mengatur

mana pekerjaan yang akan membawa mereka pada karir yang mereka

inginkan, maka mereka akan lebih siap memasuki dunia kerja. Peneliti

berasumsi apabila mahasiswa memiliki kontrol karir yang tinggi, maka

mahasiswa tersebut akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula.

2.5.3 Dinamika dukungan sosial terhadap kesiapan kerja

Peneliti menduga bahwa ketersediaan dukungan sosial yang dirasakan

oleh lulusan atau mahasiswa ketika menghadapi situasi untuk masuk ke

dalam dunia kerja berpengaruh terhadap kesiapan kerja. Hal ini dapat

terlihat dari ketersediaan dukungan sosial seperti dukungan dari

keluarga, teman dan orang yang dianggap penting oleh mahasiswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2016) menunjukkan bahwa

adanya hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan kesiapan

kerja.

Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa ketika mahasiswa

merasa mendapat dukungan sosial yang berasal dari keluarga, baik secara

emosional maupun finansial, mahasiswa tersebut akan memiliki kesiapan

kerja yang tinggi. Asumsi tersebut didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Utami (2016) yang menyatakan bahwa dukungan

keluarga berpengaruh terhadap kesiapan kerja.

Selain itu, Menurut Utami (2016), dukungan dari teman sebaya juga

tak kalah pentingnya, karena remaja cenderung lebih banyak

menghabiskan waktu dengan teman sebaya. Remaja lebih banyak berada

Page 55: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

40

di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok,

maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada

sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada

pengaruh keluarga. Sehingga peneliti berasumsi bahwa ketika

mahasiswa merasa mendapat dukungan sosial yang berasal dari teman,

mahasiswa tersebut akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi. Dukungan

sosial yang berasal dari teman contohnya adalah apabila mahasiswa

memiliki kelompok atau beberapa teman yang berada di samping mereka

ketika mereka mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Teman

tersebut memberikan dukungan emosional kepada mahasiswa atau

memberikan dukungan berupa informasi mengenai lowongan pekerjaan

yang membuat mahasiswa siap untuk memasuki dunia kerja.

Terakhir, Menurut Utami (2016), dukungan orang yang dianggap

penting misalnya seorang guru memberikan arahan, masukan-masukan

juga membimbing siswanya untuk siap bekerja sesuai dengan bidangnya.

Sehingga peneliti berasumsi bahwa ketika mahasiswa merasa mendapat

dukungan sosial yang berasal dari orang yang dianggap penting oleh

mahasiswa seperti dosen atau orang yang ada di sekitar mahasiswa

tersebut, mahasiswa akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula.

Page 56: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

41

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Kesiapan Kerja

Page 57: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

42

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, dan kerangka

berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan

hipotesis dalam penelitian sebagai berikut:

2.5.1 Hipotesis mayor

H1: Ada pengaruh yang signifikan dari variabel modal psikologis (self-

efficacy, optimisme, harapan, dan ketahanan), kompetensi karir (Refleksi

tentang kapasitas (Reflection on qualities), Refleksi motif (Reflection on

motivation), Jaringan (Networking), Kemampuan pengembangan karir

(Self-Profiling), Eksplorasi kerja (Work Exploration), dan Kontrol karir

(Career Control)) dan dukungan sosial (dukungan keluarga, dukungan

teman dan dukungan orang lain (significant others)) terhadap kesiapan

kerja.

2.5.2 Hipotesis minor

Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan self-efficacy pada variabel modal

psikologis terhadap kesiapan kerja

Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan harapan pada variabel modal

psikologis terhadap kesiapan kerja

Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan ketahanan pada variabel modal

psikologis terhadap kesiapan kerja

Ha4: Terdapat pengaruh yang signifikan optimisme pada variabel modal

psikologis terhadap kesiapan kerja

Page 58: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

43

Ha5: Terdapat pengaruh yang signifikan Refleksi tentang kapasitas

(Reflection on qualities) pada variabel kompetensi karir terhadap

kesiapan kerja

Ha6: Terdapat pengaruh yang signifikan Refleksi motif (Reflection on

motivation) pada variabel kompetensi karir terhadap kesiapan kerja

Ha7: Terdapat pengaruh yang signifikan Jaringan (Networking) pada

variabel kompetensi karir terhadap kesiapan kerja

Ha8: Terdapat pengaruh yang signifikan Kemampuan pengembangan

karir (Self-Profiling) pada variabel kompetensi karir terhadap kesiapan

kerja

Ha9: Terdapat pengaruh yang signifikan Eksplorasi kerja (Work

Exploration) pada variabel kompetensi karir terhadap kesiapan kerja

Ha10: Terdapat pengaruh yang signifikan Kontrol karir (Career Control)

pada variabel kompetensi kerja terhadap kesiapan kerja.

Ha11: Terdapat pengaruh yang signifikan dukungan keluarga pada

variabel dukungan sosial terhadap kesiapan kerja.

Ha12: Terdapat pengaruh yang signifikan dukungan teman pada variabel

dukungan sosial terhadap kesiapan kerja.

Ha13: Terdapat pengaruh yang signifikan dukungan orang lain pada

variabel dukungan sosial terhadap kesiapan kerja.

Page 59: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

44

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Teknik

(Teknik Informatika, Sistem Informasi dan Teknik Pertambangan) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa

aktif fakultas Teknik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah menempuh 4 semester atau telah memiliki pengalaman kuliah kerja

lapangan atau magang kerja. Peneliti menggunakan kriteria tersebut karena

berdasarkan fenomena 9 profesi yang terdampak perjanjian MEA, profesi

Insinyur menjadi salah satu profesi yang terkena dampak adanya MEA.

Sehingga, peneliti memilih untuk menggunakan mahasiswa Teknik sebagai

sampel dalam penelitian ini.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis sampling yang digunakan

adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu sesuai dengan kriteria yang ada pada penelitian ini (Sugiyono, 2015).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 210 mahasiswa yang akan

menghadapi dunia kerja.

Penyebaran data dilakukan secara langsung. Peneliti menghubungi

responden secara langsung setelah itu peneliti dan responden menentukan waktu

Page 60: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

45

untuk responden mengisi kuesioner. Bentuk tampilan format kuesioner langsung

dapat dilihat pada lampiran 3.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel – variabelnya adalah sebagai berikut :

1. Dependent Variabel : Kesiapan Kerja

2. Independent Variabel : Modal Psikologis (Self-Efficacy, Optimisme,

Harapan, Dan Ketahanan), Kompetensi Karir (Refleksi Tentang Kapasitas

(Reflection On Qualities), Refleksi Motif (Reflection On Motivation),

Jaringan (Networking), Kemampuan Pengembangan Karir (Self-Profiling),

Eksplorasi Kerja (Work Exploration), Dan Kontrol Karir (Career Control))

Dan Dukungan Sosial (Dukungan Keluarga, Dukungan Teman Dan

Dukungan Orang Lain (Significant Others).

Berikut adalah penjelasan dari definisi operasional masing – masing variabel:

1. Kesiapan Kerja : Kesiapan kerja memiliki 4 aspek atau dimensi yaitu (1)

personal characteristics atau karakteristik pribadi, (2) organisational

acumen atau ketajaman organisasi, (3) work competence atau kompetensi

kerja, dan (4) social intelligence atau kecerdasan sosial. Berikut adalah

penjelasan masing – masing dimensi.

1) Karakteristik pribadi termasuk keterampilan pribadi, pengarahan diri,

pengetahuan diri dan kemampuan beradaptasi, dan fleksibilitas.

2) Kecerdasan atau ketajaman organisasi berbagi unsur-unsur umum

dengan kompetensi seperti profesionalisme atau etika kerja, penilaian

Page 61: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

46

etika, tanggung jawab sosial, dan pengetahuan global, dan pembelajaran

seumur hidup atau pengarahan diri. Item yang ditujukan untuk menilai

motivasi, kedewasaan, kesadaran organisasi, pengembangan pribadi, dan

sikap untuk bekerja.

3) Kompetensi kerja adalah kompetensi seperti kemampuan organisasi,

berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas atau inovasi. Item

yang mengukur kompetensi kerja yaitu fokus teknis, motivasi, dan

pemecahan masalah.

4) Kecerdasan sosial muncul konsisten dengan konsep yang diidentifikasi

dalam literatur seperti kerja sama tim atau kolaborasi, keterampilan

interpersonal atau sosial, kemampuan beradaptasi, dan keterampilan

komunikasi. Item yang dirancang untuk menilai orientasi interpersonal

dan kemampuan beradaptasi.

2. Modal psikologis memiliki 4 dimensi yaitu keyakinan (self-efficacy),

optimisme, harapan dan ketahanan. Berikut adalah penjelasan dari masing

– masing dimensi modal psikologis.

1) Self-Efficacy adalah kepercayaan diri seseorang dalam kemampuannya

untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan

dalam konteks tertentu.

2) Optimis adalah cenderung mempertahankan harapan positif tentang apa

yang akan terjadi pada mereka secara pribadi di seluruh proses

perubahan.

Page 62: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

47

3) Harapan adalah keadaan motivasi positif yang didasarkan pada

perasaan yang secara interaktif yang berasal dari rasa sukses (1) sumber

dan (2) jalur.

4) Ketahanan atau Resiliensi adalah kapasitas psikologis positif untuk

pulih, untuk bangkit kembali dari kesulitan, ketidakpastian, konflik,

kegagalan atau bahkan kemajuan perubahan positif dan peningkatan

tanggung jawab.

3. Kompetensi Karir memiliki 6 dimensi pengukuran yaitu :

7) Refleksi tentang kapasitas (Reflection on qualities) yaitu merefleksikan

kekuatan, kekurangan, dan keterampilan yang berkaitan dengan karier

pribadi seseorang.

8) Refleksi motif (Reflection on motivation) yaitu merefleksikan nilai-

nilai, hasrat, dan motivasi yang berkaitan dengan karir pribadi

seseorang

9) Jaringan (Networking) melibatkan pengaturan kontak yang relevan

dengan karier seseorang. Kesadaran Kehadiran dan nilai profesional

dari jaringan individu, dan kemampuan untuk memperluas jaringan ini

untuk tujuan yang berhubungan dengan karir.

10) Kemampuan pengembangan karir (Self-Profiling) mengacu pada sejauh

mana subyek mampu mewujudkan tujuan pribadi. Mempresentasikan

dan mengkomunikasikan pengetahuan pribadi, kemampuan dan

keterampilan ke pasar tenaga kerja internal dan eksternal.

Page 63: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

48

11) Eksplorasi kerja (Work Exploration) mengacu pada orientasi untuk

menyelaraskan identitas dan kompetensi seseorang dengan nilai dan

kompetensi yang dibutuhkan dalam situasi kerja tertentu. Secara aktif

mengeksplorasi dan mencari peluang yang terkait dengan pekerjaan

Dan terkait karir di pasar tenaga kerja internal dan eksternal.

12) Kontrol karir (Career Control) mengacu pada perencanaan yang terkait

dengan karier dan mempengaruhi proses pembelajaran dan kerja. Aktif

memengaruhi proses pembelajaran dan proses bekerja yang terkait

dengan karier pribadi seseorang dengan menetapkan sasaran dan

merencanakan cara memenuhi mereka.

4. Dukungan Sosial adalah keyakinan individu akan ketersediaan dukungan

sosial dari keluarga, teman dan orang-orang terdekat (significant others)

sewaktu ia membutuhkan (Zimet, Dahlem, Zimet & Farley, 1988).

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala

psikologi. Data tentang kesiapan kerja, modal psikologis, kompetensi karir dan

dukungan sosial dapat diungkap dalam penelitian ini menggunakan instrumen

berdasarkan skala model Likert. Angket dibuat berisi item-item instrumen yang

berupa pernyataan dan skoring dilakukan menggunakan empat alternatif

jawaban untuk setiap pernyataan. Alternatif jawaban sebagai berikut:

Page 64: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

49

Tabel 3. 1 Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

3.3.1 Kisi – kisi instrumen kesiapan kerja

Kisi-kisi instrumen kesiapan kerja diadaptasi dari penelitian yang dilakukan

Caballero et.al., (2011) yang berjudul “The Work Readiness Scale (WRS):

Developing a measure to assess work readiness in college graduates” yang

kemudian dilakukan modifikasi oleh peneliti agar sesuai dengan judul

penelitian yang dibuat. Peneliti memodifikasi butir instrumen menjadi 27 butir

instrumen dari 64 butir instrumen karena pada beberapa item telah

menerangkan hal yang sama dengan item lainnya. Sehingga peneliti melakukan

efisiensi item dengan menggunakan 27 butir item dari 64 item yang tersedia.

Pada hasil uji validitas instrumen pada penelitian Caballero et.al. (2011),

diperoleh hasil validitas instrumen yang berjumlah 64 butir dinyatakan valid.

Dalam penelitian Caballero et.al. (2011) terdapat hasil uji reliabilitas instrumen

penelitian tersebut, diperoleh hasil reliabilitas instrumen yang terdiri dari 64

item dengan reliabilitas sebesar 0,96 sehingga alat ukur dapat dikatakan

reliabel.

Page 65: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

50

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument kesiapan kerja

No Dimensi Indikator

No. Butir

Favourable Unfavorable

1

Karakteristik

Personal

Mengetahui keterampilan

pribadi, pengarahan diri,

pengetahuan diri dan

kemampuan beradaptasi,

dan fleksibilitas baik

terhadap situasi sosial

maupun diri sendiri

2, 4 1, 3, 5, 6, 7, 8,

9, 10

2

Kecerdasan

Organisasi

Mengetahui

profesionalisme atau

etika kerja, penilaian

etika, tanggung jawab

sosial dan pengetahuan

global, dan pembelajaran

seumur hidup atau

pengarahan diri.

11, 12, 13,

14, 15

3

Kompetensi

Kerja

Mengetahui kemampuan

organisasi, berpikir kritis,

pemecahan masalah, dan

kreativitas atau inovasi.

16, 17, 18,

19, 20, 21,

22

4

Kecerdasan

Sosial

Dapat melakukan kerja

sama tim atau kolaborasi,

keterampilan

interpersonal atau sosial,

kemampuan beradaptasi,

dan keterampilan

komunikasi.

23, 24, 25,

26, 27

Jumlah 27

3.3.2 Kisi – kisi instrumen modal psikologis

Kisi-kisi instrumen modal psikologis diadaptasi dari penelitian yang dilakukan

Luthans, Avolio et al, (2007) PCQ-24 terdiri dari total 24 item, dibagi menjadi

empat subskala, dengan enam item per-subskala (Luthans, Avolio et al., 2007):

(a) harapan, (b) self-efficacy, (c) ketahanan dan (d) optimisme.

Page 66: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

51

Peneliti kemudian melakukan modifikasi item agar sesuai dengan

penelitian yang dilakukan. Perkiraan validitas dari empat skala berkisar dari α

= 0,72 hingga α = 0,87. Koefisien alpha total PsyCap koefisien diperkirakan

pada α = 0,91. (Mashigo, 2014).

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen modal psikologis

No Dimensi Indikator

No. Butir

Favourable Unfavorable

1 Self-Efficacy

Adanya kepercayaan diri

dalam kemampuan untuk

memobilisasi motivasi,

sumber daya kognitif, dan

tindakan individu.

2, 3, 4, 5 1, 6

2 Harapan

Adanya motivasi positif yang

didasarkan pada perasaan

yang secara interaktif yang

berasal dari rasa sukses (1)

sumber dan (2) jalur.

7, 10, 11,

12

8, 9

3 Ketahanan

Mampu pulih, untuk bangkit

kembali dari kesulitan,

ketidakpastian, konflik,

kegagalan atau bahkan

kemajuan perubahan positif

dan peningkatan tanggung

jawab.

14, 15, 16,

17, 18

13

4 Optimisme

Mampu mempertahankan

harapan positif tentang apa

yang akan terjadi pada

mereka secara pribadi di

seluruh proses perubahan.

19, 21, 22,

24

20, 23

Jumlah 24

3.3.3 Kisi – kisi instrumen kompetensi karir

Kisi-kisi instrumen kompetensi karir diadaptasi dari penelitian yang dilakukan

Akkermans et.al., (2013) yang berjudul “Competencies for the Contemporary

Career: Development and Preliminary Validation of the Career Competencies

Page 67: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

52

Questionnaire”. Peneliti melakukan adaptasi instrumen dengan mengubah tata

bahasanya. Akkermans et.al (2013) melaporkan validitas dari 6 skala yaitu

berkisar antara 0,85 dan 0,91. Reliabilitas dalam skala ini yaitu 0.84.

Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen kompetensi karir

.

No Dimensi Indikator

No. Butir

Favourable Unfavour

able

1

Refleksi

tentang

kapasitas

(Reflection on

qualities)

Merefleksikan kekuatan,

kekurangan, dan

keterampilan yang berkaitan

dengan karier pribadi

seseorang.

1, 2, 3, 4 -

2

Refleksi motif

(Reflection on

motivation)

Merefleksikan nilai-nilai,

hasrat, dan motivasi yang

berkaitan dengan Karir

pribadi seseorang

5, 6, 7 -

3 Jaringan

(Networking)

Kesadaran Kehadiran dan

nilai profesional dari jaringan

individu, dan kemampuan

untuk memperluas jaringan

ini untuk tujuan yang

berhubungan dengan karir

8, 9, 10, 11 -

4

Kemampuan

pengembangan

diri (Self-

Profiling)

Mempresentasikan dan

mengkomunikasikan

pengetahuan pribadi,

kemampuan dan

keterampilan ke pasar tenaga

kerja internal dan eksternal.

12, 13, 14, -

5

Eksplorasi

kerja (Work

Exploration)

Secara aktif mengeksplorasi

dan mencari peluang yang

terkait dengan pekerjaan dan

terkait karir di pasar tenaga

kerja internal dan eksternal.

15, 16, 17 -

6

Kontrol karir

(Career

Control)

Aktif memengaruhi proses

pembelajaran dan proses

bekerja yang terkait dengan

karier pribadi seseorang

dengan menetapkan sasaran

dan merencanakan cara

memenuhi Mereka.

18, 19, 20,

21 -

Jumlah 21

Page 68: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

53

3.3.4 Kisi – kisi dukungan sosial

Kisi-kisi instrumen dukungan sosial diadaptasi dari penelitian yang dilakukan

Nadel (2014) yang berjudul “Developing a Social Support Measurement

Instrument: A Methodological Approach to Measuring Undergraduate

Perceptions of Social Support”. Alat ukur MSPSS ini memiliki koefisien

reliabilitas untuk 12-item MSPSS adalah 0,93. Keluarga, Teman, dan Subskala

Lainnya yang signifikan menunjukkan masing-masing 0,91, 0,89, dan 0,91

(Zimet & Mitchell, 2000).

Tabel 3.5 Kisi-kisi dukungan sosial

No Dimensi Indikator No. Butir

Favourable Unfavourable

1 Dukungan

Keluarga

Dukungan yang

diterima dari anggota

keluarga pada saat

dibutuhkan untuk

memberikan

dukungan psikologis,

fisik dan finansial.

3, 4, 8, 11 -

2 Dukungan

Teman

Dukungan yang

diterima dari teman

pada saat dibutuhkan

untuk memberikan

dukungan psikologis,

fisik dan finansial

6, 7, 9, 12 -

3 Dukungan

Orang Lain

Dukungan yang

diterima dari orang

lain pada saat

dibutuhkan untuk

memberikan

dukungan psikologis,

fisik dan finansial

1, 2, 5, 10 -

Jumlah 12

Page 69: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

54

3.4 Uji Validitas

Sebelum melakukan tahap analisa data, peneliti menguji alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Confirmatory Factor

Analysis (CFA) menggunakan bantuan software Lisrell 8.70. CFA adalah suatu

bagian dari analisis faktor yang digunakan untuk menguji apakah masing-

masing item valid dalam mengukur konstruk yang hendak diukur.

Menurut Umar (2011) langkah-langkah dalam menguji validitas dari

setiap alat ukur atau instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan uji CFA dengan model unidimensional (satu faktor) dan dilihat

nilai Chi- Square yang dihasilkan. Jika nilai Chi-Square tidak signifikan

(p>0.05) berarti semua item telah mengukur sesuai dengan yang diteorikan,

yaitu hanya mengukur satu faktor saja. Jika ini terjadi maka analisis

dilanjutkan ke langkah ketiga, yaitu melihat muatan faktor pada masing-

masing item. Namun jika nilai Chi-Square signifikan (p<0.05), maka

diperlukan modifikasi terhadap model pengukuran yang diuji langkah kedua

ini.

2. Jika nilai Chi-Square signifikan, maka dilakukan modifikasi model

pengukuran dengan cara mengestimasi korelasi antar kesalahan pengukuran

pada beberapa item yang mungkin bersifat multidimensional. Ini berarti

bahwa selain suatu item mengukur konstruk yang seharusnya diukur (sesuai

dengan teori), juga dapat dilihat apakah item tersebut mengukur hal yang

lain (mengukur lebih dari satu hal). Jika setelah beberapa kesalahan

pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi dan akhirnya diperoleh

Page 70: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

55

model fit, maka model terakhir inilah yang digunakan pada langkah

selanjutnya.

3. Setelah diperoleh model pengukuran yang fit (unidimensional) maka dilihat

apakah ada item yang muatan faktornya negatif. Jika ada, item tersebut

harus di drop atau tidak diikutsertakan dalam analisis perhitungan factor

score.

4. Dengan menggunakan SPSS dan model unidimensional (satu faktor)

kemudian dihitung (destimasi) nilai skor faktor (true score) bagi setiap

orang untuk variabel yang bersangkutan. Dalam hal ini yang dianalisis

faktor hanya item yang baik saja (tidak didrop) (Umar, 2011).

3.4.1 Uji validitas konstruk kesiapan kerja

Peneliti menggunakan 27 item yang mewakili tiap dimensi dari skala

kesiapan kerja. Hasil pengujian CFA dengan model satu faktor tidak

menghasilkan model yang fit dengan Chi-Square = 1786.02, df = 324, P-

Value = 0.00000, RMSEA = 0.147. Setelah peneliti melakukan

modifikasi terhadap model, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square

= 244.38, df = 217, P-Value = 0.09777, RMSEA = 0.025. Adapun

koefisien muatan faktor untuk item-item kesiapan kerja dijelaskan pada

tabel 3.6.

Pada tabel 3.6 terdapat item yang memiliki nilai t < 1.96 yaitu

item 1, 3, dan 5. Hal ini menunjukkan bahwa hanya item 1, 3 dan 5 yang

Page 71: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

56

harus di-drop atau dihilangkan dan tidak disertakan dalam analisis

selanjutnya.

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Konstruk Kesiapan Kerja

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

1 0.08 0.07 1.11 X

2 0.35 0.07 5.16

3 0.08 0.07 1.19 X

4 0.45 0.07 6.86

5 0.13 0.07 1.87 X

6 0.25 0.07 3.63

7 0.23 0.07 3.39

8 0.30 0.07 4.40

9 0.24 0.07 3.63

10 0.26 0.07 3.88

11 0.49 0.07 7.32

12 0.48 0.07 7.21

13 0.31 0.07 4.71

14 0.56 0.06 8.78

15 0.48 0.07 6.96

16 0.58 0.06 9.10

17 0.70 0.06 11.34

18 0.59 0.07 8.72

19 0.83 0.06 13.40

20 0.67 0.06 10.61

21 0.56 0.07 8.36

22 0.63 0.06 10.05

23 0.48 0.06 7.41

24 0.55 0.06 7.41

25 0.43 0.06 8.57

26 0.58 0.06 8.98

27 0.54 0.07 7.98

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

3.4.2 Uji validitas konstruk modal psikologis

Peneliti menguji 24 item dari konstruk modal psikologis yang didasarkan

pada aspek Self-Efficacy, Harapan, Ketahanan dan Optimisme. Peneliti

Page 72: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

57

menguji apakah aspek-aspek tersebut bersifat unidimensional, yang

berarti benar-benar hanya mengukur aspek-aspek tersebut yang terdapat

pada konstruk modal psikologis.

3.4.2.1 Uji validitas dimensi self-efficacy

Peneliti menguji 6 item dari dimensi Self-Efficacy. Hasil pengujian

CFA dengan model satu faktor tidak menghasilkan model yang fit

dengan Chi-Square = 72.13, df = 9, P-Value = 0.00000, dan RMSEA =

0.183. setelah peneliti melakukan modifikasi 4 kali terhadap model,

maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 2.96, df = 5, P-Value =

0.70620, dan RMSEA = 0.000. Adapun koefisien muatan faktor untuk

item – item Self-Efficacy dijelaskan pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Dimensi Self-Efficacy

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

1 0.35 0.07 4.97

2 0.65 0.07 8.75

3 0.58 0.07 7.97

4 1.00 0.08 12.38

5 0.47 0.07 6.64

6 0.44 0.09 4.84

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.7, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.2.2 Uji validitas dimensi harapan

Peneliti menguji 6 item dari dimensi harapan. Hasil pengujian CFA

dengan model satu faktor tidak menghasilkan model yang fit dengan

Page 73: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

58

Chi-Square = 113.97, df = 9, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.236.

setelah peneliti melakukan modifikasi 4 kali terhadap model, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 7.96, df = 5, P-Value =

0.15860, dan RMSEA = 0.053. Adapun koefisien muatan faktor untuk

item – item harapan dijelaskan pada tabel 3.8 sebagai berikut:

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Dimensi Harapan

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

7 0.29 0.12 2.40

8 0.30 0.09 3.54

9 0.34 0.09 3.90

10 0.45 0.10 4.58

11 0.83 0.14 5.85

12 0.47 0.10 4.73

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.8, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.2.3 Uji validitas dimensi ketahanan

Peneliti menguji 6 item dari dimensi ketahanan. Hasil pengujian CFA

dengan model satu faktor tidak menghasilkan model yang fit dengan

Chi-Square = 27.10, df = 9, P-Value = 0.00135, dan RMSEA = 0.098.

setelah peneliti melakukan modifikasi 3 kali terhadap model, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 8.45, df = 6, P-Value =

0.20669, dan RMSEA = 0.044. Adapun koefisien muatan faktor untuk

item – item ketahanan dijelaskan pada tabel 3.9 sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

59

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Dimensi Ketahanan

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

13 0.14 0.08 1.71 X

14 0.32 0.08 4.11

15 0.45 0.08 5.89

16 0.71 0.08 8.80

17 0.77 0.08 9.36

18 0.43 0.09 4.98

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.9 terdapat item yang memiliki nilai t < 1.96 yaitu

item 13. Hal ini menunjukkan bahwa hanya item 13 yang harus di-drop

atau dihilangkan dan tidak disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.2.4 Uji validitas dimensi optimisme

Peneliti menguji 6 item dari dimensi optimisme. Hasil pengujian CFA

dengan model satu faktor tidak menghasilkan model yang fit dengan

Chi-Square = 73.71, df = 9, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.185.

setelah peneliti melakukan modifikasi 2 kali terhadap model, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 8.73, df = 7, P-Value =

0.27252, dan RMSEA = 0.034. Adapun koefisien muatan faktor untuk

item – item optimisme dijelaskan pada tabel 3.10 sebagai berikut:

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Dimensi Optimisme

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

19 0.62 0.07 8.55

20 0.10 0.08 1.26

21 0.70 0.07 9.81

22 0.67 0.07 9.35

23 -0.06 0.08 -0.71 X

24 0.59 0.07 7.98

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Page 75: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

60

Pada tabel 3.10 terdapat item yang memiliki nilai t < 1.96 yaitu

item 23. Hal ini menunjukkan bahwa hanya item 23 yang harus di-drop

atau dihilangkan dan tidak disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.3 Uji validitas konstruk kompetensi karir

Peneliti menguji 21 item dari konstruk kompetensi karir yang didasarkan

pada aspek refleksi tentang kapasitas, refleksi motif, jaringan,

kemampuan pengembangan karir, eksplorasi kerja, dan kontrol karir.

Peneliti menguji apakah aspek-aspek tersebut bersifat unidimensional,

yang berarti benar-benar hanya mengukur aspek-aspek tersebut yang

terdapat pada konstruk kompetensi karir.

3.4.3.1 Uji validitas dimensi refleksi tentang kapasitas

Peneliti menguji 4 item dari dimensi refleksi tentang kapasitas. Hasil

pengujian CFA dengan model satu faktor tidak menghasilkan model

yang fit dengan Chi-Square = 11.03, df = 2, P-Value = 0.00403, dan

RMSEA = 0.147. setelah peneliti melakukan modifikasi 1 kali terhadap

model, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.10, df = 1, P-

Value = 0.75568, dan RMSEA = 0.000. Adapun koefisien muatan

faktor untuk item – item refleksi tentang kapasitas dijelaskan pada tabel

3.11.

Pada tabel 3.11, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

Page 76: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

61

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Dimensi Refleksi Tentang Kapasitas

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

1 0.79 0.07 10.51

2 0.59 0.07 8.11

3 0.74 0.07 9.91

4 0.60 0.08 7.72

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

3.4.3.2 Uji validitas dimensi refleksi motif

Peneliti menguji 3 item dari dimensi refleksi motif. Hasil pengujian

CFA dengan model satu faktor menghasilkan model yang fit dengan

Chi-Square = 0.00, df = 0, P-Value = 1.00000, dan RMSEA = 0.000.

Adapun koefisien muatan faktor untuk item – item refleksi motif

dijelaskan pada tabel 3.12 sebagai berikut:

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Dimensi Refleksi Motif

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

5 0.87 0.06 14.57

6 0.90 0.06 15.24

7 0.70 0.06 11.00

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.12, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.3.3 Uji validitas dimensi jaringan

Peneliti menguji 4 item dari dimensi jaringan. Hasil pengujian CFA

dengan model satu faktor tidak menghasilkan model yang fit dengan

Chi-Square = 12.59, df = 2, P-Value = 0.00184, dan RMSEA = 0.159.

Setelah peneliti melakukan modifikasi 1 kali terhadap model, maka

Page 77: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

62

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.89, df = 1, P-Value =

0.34573, dan RMSEA = 0.000. Adapun koefisien muatan faktor untuk

item – item jaringan dijelaskan pada tabel 3.13 sebagai berikut:

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Dimensi Jaringan

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

8 0.79 0.07 10.51

9 0.59 0.07 8.11

10 0.74 0.07 9.91

11 0.60 0.08 7.72

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.13, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.3.4 Uji validitas dimensi kemampuan pengembangan diri

Peneliti menguji 3 item dari dimensi jaringan. Hasil pengujian CFA

dengan model satu faktor menghasilkan model yang fit dengan Chi-

Square = 00.00, df = 0, P-Value = 1.00000, dan RMSEA = 0.000.

Adapun koefisien muatan faktor untuk item – item kemampuan

pengembangan karir dijelaskan pada tabel 3.14 sebagai berikut:

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Dimensi Kemampuan Pengembangan

Karir

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

12 0.78 0.06 12.57

13 0.93 0.06 15.92

14 0.75 0.06 11.98

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Page 78: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

63

Pada tabel 3.14, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.3.5 Uji validitas dimensi eksplorasi kerja

Peneliti menguji 3 item dari dimensi eksplorasi kerja. Hasil pengujian

CFA dengan model satu faktor menghasilkan model yang fit dengan

Chi-Square = 00.00, df = 0, P-Value = 1.00000, dan RMSEA = 0.000.

Adapun koefisien muatan faktor untuk item – item eksplorasi kerja

dijelaskan pada tabel 3.15 sebagai berikut:

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Dimensi Eksplorasi Kerja

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

15 0.86 0.07 11.49

16 0.72 0.07 9.85

17 0.57 0.07 8.00

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.15, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.3.6 Uji validitas dimensi kontrol karir

Peneliti menguji 4 item dari dimensi kontrol karir. Hasil pengujian CFA

dengan model satu faktor tidak menghasilkan model yang fit dengan

Chi-Square = 15.06, df = 2, P-Value = 0.00054, dan RMSEA = 0.177.

Setelah peneliti melakukan modifikasi 2 kali terhadap model, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.00, df = 0, P-Value =

Page 79: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

64

1.00000, dan RMSEA = 0.000. Adapun koefisien muatan faktor untuk

item – item kontrol karir dijelaskan pada tabel 3.16 sebagai berikut:

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Dimensi Kontrol Karir

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

18 0.78 0.07 11.71

19 0.89 0.07 13.46

20 0.61 0.07 8.62

21 0.61 0.07 9.05

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.16, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.4 Uji validitas konstruk dukungan sosial

Peneliti menguji 12 item dari konstruk dukungan sosial yang didasarkan

pada aspek dukungan keluarga, dukungan teman dan dukungan orang

lain. Peneliti menguji apakah aspek-aspek tersebut bersifat

unidimensional, yang berarti benar-benar hanya mengukur aspek-aspek

tersebut yang terdapat pada konstruk dukungan sosial.

3.4.4.1 Uji validitas dimensi dukungan keluarga

Peneliti menguji 4 item dari dimensi dukungan keluarga. Hasil

pengujian CFA dengan model satu faktor tidak menghasilkan model

yang fit dengan Chi-Square = 11.47, df = 2, P-Value = 0.00323, dan

RMSEA = 0.151. Setelah peneliti melakukan modifikasi 2 kali terhadap

model, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.00, df = 0, P-

Page 80: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

65

Value = 1.00000, dan RMSEA = 0.000. Adapun koefisien muatan

faktor untuk item – item dukungan keluarga dijelaskan pada tabel 3.17

sebagai berikut:

Tabel 3.17 Muatan Faktor Item Dimensi Dukungan Keluarga

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

1 0.83 0.07 13.58

2 0.79 0.07 11.81

3 0.86 0.07 14.28

4 0.76 0.07 12.22

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.17, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

3.4.4.2 Uji validitas dimensi dukungan teman

Peneliti menguji 4 item dari dimensi dukungan teman. Hasil pengujian

CFA dengan model satu faktor tidak menghasilkan model yang fit

dengan Chi-Square = 31.11, df = 2, P-Value = 0.00000, dan RMSEA =

0.264. Setelah peneliti melakukan modifikasi 2 kali terhadap model,

maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.00, df = 0, P-Value =

1.00000, dan RMSEA = 0.000. Adapun koefisien muatan faktor untuk

item – item dukungan teman dijelaskan pada tabel 3.18.

Pada tabel 3.18, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal

ini menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau

dihilangkan dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

Page 81: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

66

Tabel 3.18 Muatan Faktor Item Dimensi Dukungan Teman

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

5 0.65 0.06 10.20

6 0.66 0.06 10.37

7 0.85 0.06 14.44

8 0.99 0.06 17.75

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

3.4.4.3 Uji validitas dimensi dukungan orang lain

Peneliti menguji 4 item dari dimensi dukungan orang lain. Hasil

pengujian CFA dengan model satu faktor tidak menghasilkan model

yang fit dengan Chi-Square = 30.71, df = 2, P-Value = 0.00000, dan

RMSEA = 0.262. Setelah peneliti melakukan modifikasi 1 kali terhadap

model, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 1.08, df = 1, P-

Value = 0.29930, dan RMSEA = 0.019. Adapun koefisien muatan

faktor untuk item – item dukungan orang lain dijelaskan pada tabel 3.19

sebagai berikut:

Tabel 3.19 Muatan Faktor Item Dimensi Dukungan Orang Lain

Item Koefisien Standard Error T-Value Signifikan

9 0.96 0.05 18.79

10 0.98 0.05 19.52

11 0.92 0.05 17.26

12 0.85 0.06 15.14

Keterangan: = Signifikan (t > 1,96), X = Tidak Signifikan

Pada tabel 3.19, seluruh item memiliki nilai t > 1.96. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak ada item yang harus di-drop atau dihilangkan

dan seluruh item disertakan dalam analisis selanjutnya.

Page 82: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

67

3.5 Teknik Analisa Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk

menentukan ketepatan prediksi dan ditunjukkan untuk mengetahui besarnya

pengaruh dari variable bebas (independent variable) yaitu, modal psikologis

(self-efficacy, harapan, optimisme, dan ketahanan), kompetensi karir (refleksi

tentang kapasitas (reflection on qualities), refleksi motif (reflection on

motivation), jaringan (networking), kemampuan pengembangan karir (self-

profiling), eksplorasi kerja (work exploration), dan kontrol karir (career

control)) , dan dukungan sosial (dukungan keluarga, dukungan teman dan

dukungan orang lain (significant others)) terhadap kesiapan kerja (dependent

variable).

Persamaan regresi berganda penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Nilai Prediksi Y (Kesiapan Kerja)

a = Konstan Intersepsi

b = Koefisien regresi untuk masing-masing independent variable

X1 = Self-Efficacy

X2 = Harapan

X3 = Ketahanan

X4 = Optimisme

X5 = Refleksi Tentang Kapasitas

X6 = Refleksi Motif

X7 = Jaringan

X8 = Kemampuan Pengembangan Karir

X9 = Eksplorasi Kerja

X10 = Kontrol Karir

X11 = Dukungan Keluarga

X12 = Dukungan Teman

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9

+ b10X10 + b11X11 + b12X12 + b13X13 + e

Page 83: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

68

X13 = Dukungan Orang Lain

e = Residual dari dependent variable

Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model

yang paling sesuai (memiliki error terkecil), dibutuhkan beberapa pengujian dan

analisis. Untuk mendapat hasil analisis regresi berganda, penulis menggunakan

bantuan software SPSS versi 22.0 untuk mengolah data hasil penelitian.

Berdasarkan teknik analisis regresi berganda, akan diperoleh:

1. R2 (R-Square)

Untuk mengetahui berapa persen (%) sumbangan dependent variable yang

dijelaskan oleh independent variable berpengaruh secara signifikan

terhadap dependent variable.

Adapun rumus untuk menghitung R2, digunakan rumus sebagai berikut:

𝑅2 =𝑆𝑆𝑟𝑒𝑔

𝑆𝑆𝑦

Keterangan :

R2 = Proporsi varians yang dijelaskan oleh keseluruhan

independent variable

SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung jika koefisien regresi

telah diperoleh

SSy = Jumlah kuadrat dari dependent variable (Y)

2. Uji Hipotesis R2

Selanjutnya, R2 dapat diuji signifikansinya dengan uji F. Adapun rumus

untuk uji F terhadap R2 adalah:

Page 84: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

69

𝐹 =

𝑅2

𝑘(1 − 𝑅2) (𝑁 − 𝑘 − 1)⁄

Keterangan :

K = Banyaknya independent variable

N = besarnya sampel

Apabila nilai F itu signifikan (P < 0,05), maka berarti seluruh independent

variable secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

dependent variable.

3. Uji Hipotesis Koefisien Regresi

Adapun jika F signifikan, langkah berikutnya menguji signifikansi pengaruh

masing – masing independent variable terhadap dependent variable. Hal ini

dilakukan melalui uji T (t-test) terhadap setiap koefisien regresi. Jika nilai t

> 1,96 maka IV yang bersangkutan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap dependent variable dan sebaliknya. Adapun rumus uji T yang

digunakan adalah:

𝑡𝑖 =𝑏𝑖

𝑆𝑏𝑖

Keterangan :

bi = Koefisien regresi untuk independent variable(i)

Sbi = Standar deviasi sampling atau standar error dari bi

4. Uji R2 Change

Sebagai langkah terakhir adalah uji signifikan terhadap proporsi

varians yang disumbangkan oleh masing – masing independent variable

dalam memengaruhi dependent variable. Dalam hal ini, penulis melakukan

Page 85: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

70

analisis regresi berganda yang bersifat berjenjang atau stepwise. Artinya,

dilakukan analisis regresi berulang-ulang dimulai dengan hanya satu

independent variable kemudian dengan dua independent variable,

dilanjutkan dengan tiga independent variable dan seterusnya sampai

independent variable ke-tiga belas Setiap kali dilakukan analisis regresi

akan diperoleh nilai R2. Setiap kali ditambahkan independent variable baru

diharapkan terjadi peningkatan R2 secara signifikan.

Jika pertambahan R2 (R2 Change) signifikan secara statistik, maka berarti

independent variable baru yang ditambahkan tersebut cukup penting secara

statistik maupun dalam upaya memprediksi dependent variable serta untuk

menguji hipotesis apakah independent variable bersangkutan signifikan

pengaruhnya. Setiap pertambahan R2 ketika satu independent variable

ditambahkan adalah menunjukkan besarnya sumbangan independent

variable tersebut terhadap bervariasinya dependent variable setelah

pengaruh dari beberapa independent variable terdahulu diperhitungkan

dampaknya. Oleh sebab itulah, analisis regresi secara sequential seperti ini

dikenal dengan sebutan stepwise regression.

Adapun rumus yang digunakan untuk menguji signifikan tidaknya

pertambahan proporsi varian (R2 Change) adalah sebagai berikut:

𝐹 =(𝑅𝑇

2 − 𝑅𝑆2) (𝑇 − 𝑆)⁄

(1 − 𝑅𝑇2) (𝑁 − 𝑇 − 1)⁄

𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑓 = (𝑇 − 𝑆) 𝑑𝑎𝑛 (𝑁 − 𝑇 − 1)

Disini, 𝑅𝑇2 adalah nilai R2 yang dihasilkan setelah independent

variable baru ditambahkan ke dalam persamaan dan 𝑅𝑆2 adalah nilai R2 yang

Page 86: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

71

diperoleh sebelum independent variable baru ditambahkan. Sedangkan T

adalah banyaknya independent variable pada 𝑅𝑇2, dan S adalah banyaknya

independent variable pada 𝑅𝑆2. N adalah besarnya sample penelitian. Rumus

ini bergerak generik, artinya bisa digunakan untuk menguji signifikan atau

tidaknya pertambahan R2 baik untuk pertambahan satu independent variable

maupun untuk pertambahan beberapa independent variable. Jika nilai F

yang dihasilkan signifikan, berarti proporsi varian yang dapat dijelaskan dan

merupakan sumbangan dari independent variable yang ditambahkan adalah

signifikan secara statistik.

Page 87: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan gambaran data subjek penelitian

seperti jenis kelamin, usia, tingkat semester dan jurusan perkuliahan subjek

penelitian. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa – mahasiswi

semester 4, 6, dan 8 fakultas Teknik Pertambangan, Teknik Informatika dan

Sistem Informasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Total

subjek penelitian sebanyak 210 orang (128 laki-laki dan 82 perempuan) dengan

rentang usia responden berkisar antara 18 – 24 tahun. Berikut merupakan

gambaran subjek penelitian secara keseluruhan.

Tabel 4. 1 Gambaran Umum Subjek Penelitian (N=210)

Deskripsi N %

Jenis Kelamin

Laki-Laki 128 60.7%

Perempuan 82 38.9%

Tingkat Semester

4 59 28%

6 70 33.2%

8 81 38.4%

Jurusan

Teknik Informatika 40 19%

Sistem Informasi 141 66.8%

Teknik Pertambangan 29 13.7%

Memiliki Pengalaman Bekerja

Ya 111 52.9%

Tidak 99 47.1%

Page 88: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

73

Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah partisipan

terbanyak dalam penelitian ini adalah laki-laki dengan jumlah 128 partisipan

(60.7%). Selanjutnya diketahui bahwa tingkat semester partisipan dalam

penelitian ini berkisar antara semester 4 – 8 dan partisipan terbanyak dalam

penelitian ini berada pada semester 8. Jurusan partisipan dalam penelitian ini

didominasi oleh jurusan Sistem Informasi sebanyak 66.8% (141 orang) dan

partisipan terbanyak dalam penelitian ini yaitu partisipan yang memiliki

pengalaman bekerja yaitu sebanyak 111 partisipan (52,9%).

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Hasil analisis deskriptif meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai

maksimum, mean (rata-rata), dan standar deviasi dari masing-masing variabel.

Selanjutnya, nilai mean akan digunakan untuk menentukan kategorisasi skor

variabel penelitian. Deskripsi data penelitian disajikan dalam tabel 4.2.

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian

sebanyak 210 partisipan. Mean pada penelitian ini dibuat konstan yakni 50

dengan tujuan menghilangkan skor negatif pada data. Variabel kesiapan kerja

memiliki skor terendah yaitu 22.37 dan skor tertinggi 72.11.

Variabel modal psikologis yang didasarkan pada Self-Efficacy memiliki

skor terendah 14.33 dan skor tertinggi 70.83. Variabel modal psikologis yang

didasarkan pada harapan memiliki skor terendah 18.97 dan skor tertinggi 73.13.

Variabel modal psikologis yang didasarkan pada ketahanan memiliki skor

terendah 25.55 dan skor tertinggi 70.41. Variabel modal psikologis yang

Page 89: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

74

didasarkan pada optimisme memiliki skor terendah 14.99 dan skor tertinggi

64.00.

Tabel 4. 2 Statistik Deskriptif

N Min Max Mean St. Dev

Kesiapan Kerja 210 22.37 72.11 50.0000 9.39856

Self-Efficacy 210 14.33 70.83 50.0000 8.95368

Harapan 210 18.97 73.13 50.0000 8.15714

Ketahanan 210 25.55 70.41 50.0000 8.44904

Optimisme 210 14.99 64.00 50.0000 8.22242

Refleksi tentang kapasitas 210 31.64 67.61 50.0000 8.95325

Refleksi motif 210 23.42 66.32 50.0000 9.09435

Jaringan 210 24.89 66.64 50.0000 8.95050

Kemampuan pengem_diri 210 22.24 67.27 50.0000 9.22692

Eksplorasi Kerja 210 18.68 62.78 50.0000 8.63319

Kontrol Karir 210 25.14 68.83 50.0000 9.00429

Dukungan Keluarga 210 21.22 62.16 50.0000 9.35833

Dukungan Teman 210 17.79 64.29 50.0000 9.30337

Dukungan Orang Lain 210 28.77 64.00 50.0000 9.75101

Valid N (listwise) 210

Variabel kompetensi karir yang didasarkan pada refleksi tentang kapasitas

memiliki skor terendah 31.64 dan skor tertinggi 67.61. Variabel kompetensi

karir yang didasarkan pada refleksi motif memiliki skor terendah 23.42 dan skor

tertinggi 66.32. Variabel kompetensi karir yang didasarkan pada jaringan

memiliki skor terendah 24.89 dan skor tertinggi 66.64. Variabel kompetensi

karir yang didasarkan pada kemampuan pengembangan karir memiliki skor

terendah 22.24 dan skor tertinggi 67.27. Variabel kompetensi karir yang

didasarkan pada eksplorasi kerja memiliki skor terendah 18.68 dan skor tertinggi

Page 90: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

75

62.78. Variabel kompetensi karir yang didasarkan pada kontrol karir memiliki

skor terendah 25.14 dan skor tertinggi 68.83.

Variabel dukungan sosial yang didasarkan pada dukungan keluarga

memiliki skor terendah 21.22 dan skor tertinggi 62.16. Variabel dukungan sosial

yang didasarkan pada dukungan teman memiliki skor terendah 17.79 dan skor

tertinggi 64.29. Variabel dukungan sosial yang didasarkan pada dukungan orang

lain memiliki skor terendah 28.77 dan skor tertinggi 64.00.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Kategorisasi skor variabel bertujuan untuk mengelompokkan atau menempatkan

individu ke dalam kelompok-kelompok menurut suatu jenjang kontinum

tertentu. Contoh dari jenjang kontinum adalah dari rendah ke tinggi. Jenjang

kontinum ini akan digunakan dalam kategorisasi skor variabel penelitian.

Kategorisasi skor variabel dilakukan dengan menggunakan norma

tertentu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan norma rendah dan tinggi

seperti yang tertera pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4. 3 Norma Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Kategori Norma

Rendah X < Mean

Tinggi X > Mean

Keterangan dari penormaan sebagai berikut: X (skor yang diperoleh

masing-masing individu), Mean (nilai rata-rata skor keseluruhan). Setelah

penetapan norma, selanjutnya peneliti akan memaparkan perolehan nilai

persentase untuk setiap kategori skor (rendah dan tinggi) yang meliputi variabel

kesiapan kerja, variabel modal psikologis yang didasarkan pada self-efficacy,

Page 91: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

76

harapan, ketahanan dan optimisme, variabel kompetensi kerja yang didasarkan

pada refleksi tentang kapasitas, refleksi motif, jaringan, kemampuan

pengembangan diri, eksplorasi kerja, dan kontrol karir, dan variabel dukungan

sosial yang didasarkan pada dukungan keluarga, teman dan orang lain pada tabel

4.4.

Berdasarkan Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa variabel kesiapan kerja,

variabel optimisme, variabel refleksi tentang kapasitas, refleksi motif, eksplorasi

kerja, variabel dukungan keluarga dan dukungan teman dari mahasiswa –

mahasiswi jurusan Teknik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

cenderung rendah. Sedangkan variabel modal psikologis yang didasarkan pada

self-efficacy, harapan, ketahanan, variabel kompetensi karir yang didasarkan

pada jaringan, kemampuan pengembangan karir, karir kontrol, dan variabel

dukungan sosial yang didasarkan pada dukungan orang lain dari mahasiswa –

mahasiswi jurusan Teknik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

cenderung tinggi.

Selanjutnya peneliti melakukan kategorisasi tingkat kesiapan kerja dari

partisipan berdasarkan tingkat semester, jurusan dan pengalaman kerja.

Berdasarkan tingkat semester partisipan, dapat diketahui bahwa partisipan pada

semester 6 memiliki tingkat kesiapan kerja yang lebih tinggi dibandingkan 4 dan

8. Berdasarkan jurusan dari partisipan, diketahui bahwa partisipan dengan

jurusan Sistem Informasi memiliki kesiapan kerja yang lebih tinggi

dibandingkan dengan partisipan jurusan Teknik Informatika dan Teknik

Pertambangan. Terakhir, berdasarkan pengalaman kerja yang dimiliki

Page 92: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

77

partisipan, diketahui bahwa partisipan dengan pengalaman kerja memiliki

kesiapan kerja yang lebih tinggi dibandingkan partisipan yang tidak memiliki

pengalaman kerja.

Tabel 4. 4 Presentase Kategori Skor Tiap Variabel

Variabel Frekuensi (%)

Rendah Tinggi

Kesiapan Kerja

• Tingkat semester 4

• Tingkat semester 6

• Tingkat semester 8

▪ Jurusan Sistem Informasi

▪ Jurusan Teknik Informatika

▪ Jurusan Teknik Pertambangan

• Memiliki pengalaman kerja

• Tidak memiliki pengalaman kerja

110 (52.3%)

32 (54.3%)

33 (47.2%)

46 (56.8%)

68 (48.3%)

27 (67.5%)

16 (55.2%)

52 (46.9%)

49 (58.6%)

100 (47.6%)

27 (45.7%)

37 (52.8%)

35 (43.2%)

73 (51.7%)

13 (32.5%)

13 (44.8%)

59 (53.1%)

41 (41.4%)

Self-Efficacy 86 (41%) 124 (59%)

Harapan 100 (47.6%) 110 (52.38%)

Ketahanan 90 (42.8%) 120 (57.1%)

Optimisme 116 (55.2%) 94 (44.7%)

Refleksi tentang kapasitas 142 (67.6%) 68 (32.3%)

Refleksi motif 150 (71.4%) 60 (28.57%)

Jaringan 75 (35.7%) 135 (64.28%)

Kemampuan Pengembangan diri 81 (38.5%) 129 (61.42%)

Eksplorasi Kerja 122 (58%) 87 (41.9%)

Kontrol Karir 96 (45.7%) 114 (54.28%)

Dukungan Keluarga 118 (56.19%) 92 (43.8%)

Dukungan Teman 133 (63.3%) 77 (36.6%)

Dukungan Orang Lain 83 (39.5%) 127 (60.47%)

Page 93: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

78

4.4 Hasil Uji Hipotesis

4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian

Untuk melakukan uji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan teknik

analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Pengujian analisis

regresi berganda ini dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS Statistics

22.

Pada analisis regresi berganda, terdapat 3 hal yang akan diketahui. Hal

pertama yang diketahui yaitu nilai koefisien determinasi atau R Square (R2)

untuk melihat proporsi besar pengaruh independent variable terhadap

dependent variable. Hal yang kedua yaitu nilai signifikansi (Sig.) yaitu nilai

yang menunjukkan bahwa keseluruhan independent variable mempengaruhi

dependent variable secara signifikan atau tidak. Dan hal yang ketiga yaitu

koefisien regresi yaitu nilai dan signifikansi dari masing-masing independent

variable beserta arah pengaruhnya terhadap dependent variable.

Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah melihat nilai koefisien

determinasi atau R Square (R2) untuk melihat proporsi besar pengaruh

independent variable terhadap dependent variable. Nilai R2 dapat dilihat pada

tabel 4.5 berikut:

Tabel 4. 5 R Square

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .700a .490 .456 6.93120

a. Predictors: (Constant), Duk_Oranglain, Optimisme, Pengembangan_Karir,

Duk_Keluarga, Harapan, Ketahanan, Duk_Teman, Refleksi_Motif,

Eksplorasi_Kerja, Self_Efficacy, Refleksi_Kapasitas, Jaringan, Kontrol_Karir

Page 94: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

79

Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai R Square dalam penelitian

ini sebesar 0.490 atau 49%. Hal ini bermakna bahwa proporsi pengaruh modal

psikologis yang didasarkan pada self-efficacy, harapan, ketahanan,

optimisme, kompetensi karir yang didasarkan pada refleksi tentang kapasitas,

refleksi motif, jaringan, kemampuan pengembangan diri, eksplorasi kerja,

kontrol karir, dan dukungan sosial yang didasarkan pada dukungan keluarga,

dukungan teman, dan dukungan orang lain terhadap kesiapan kerja sebesar

49%. Sisanya yaitu sebesar 51% dipengaruhi oleh variabel lain diluar

penelitian ini.

Tahap kedua yaitu melihat hasil dari uji F untuk mengetahui pengaruh

independent variable terhadap dependent variable signifikan atau tidak.

Adapun hasil dari uji F terdapat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4. 6 Anova Pengaruh IV Terhadap DV

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1

Regression 9045.447 13 695.804 14.483 .000b

Residual 9416.133 196 48.041

Total 18461.580 209

A. Dependent Variable: Dv_Kk

B. Predictors: (Constant), Duk_Oranglain, Optimisme, Pengembangan_Karir,

Duk_Keluarga, Harapan, Ketahanan, Duk_Teman, Refleksi_Motif,

Eksplorasi_Kerja, Self_Efficacy, Refleksi_Kapasitas, Jaringan, Kontrol_Karir

Pada tabel 4.6 dapat diketahui nilai signifikansi dari keseluruhan

independent variable terhadap dependent variable. Nilai signifikansi dapat

diketahui berdasarkan kolom Sig. sebesar 0.000. Nilai Sig. < 0.05

Page 95: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

80

menunjukkan bahwa pengaruh yang didapat adalah signifikan. Berdasarkan hal

tersebut, hipotesis nol dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “tidak ada

pengaruh yang signifikan dari variabel modal psikologis (self-efficacy,

optimisme, harapan, dan ketahanan), kompetensi karir (refleksi tentang

kapasitas (reflection on qualities), refleksi motif (reflection on motivation),

jaringan (networking), kemampuan pengembangan karir (self-profiling),

eksplorasi kerja (work exploration), dan kontrol karir (career control)) dan

dukungan sosial (dukungan keluarga, dukungan teman dan dukungan orang

lain (significant others)) terhadap kesiapan kerja” ditolak. Hal ini bermakna

bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel modal psikologis (self-

efficacy, optimisme, harapan, dan ketahanan), kompetensi karir (refleksi

tentang kapasitas (reflection on qualities), refleksi motif (reflection on

motivation), jaringan (networking), kemampuan pengembangan karir (self-

profiling), eksplorasi kerja (work exploration), dan kontrol karir (career

control)) dan dukungan sosial (dukungan keluarga, dukungan teman dan

dukungan orang lain (significant others)) terhadap kesiapan kerja atau

dependent variable.

Tahap ketiga yaitu melihat nilai koefisien regresi masing – masing

independent variable. Adapun nilai koefisien regresi pada tiap – tiap variabel

penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7. Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat

diketahui persamaan regresi sebagai berikut:

Page 96: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

81

Kesiapan Kerja’ = -4.285 + 0.248 self-efficacy* + 0.096 harapan +

0.190 ketahanan* + 0.085 optimisme + 0.160 refleksi kapasitas* - 0.077

refleksi motif + 0.064 jaringan + 0.009 pengembangan karir + 0.119 eksplorasi

kerja + 0.115 kontrol karir + 0.032 dukungan keluarga + 0.081 dukungan teman

- 0.036 dukungan orang lain.

Tabel 4. 7 Nilai Koefisien Regresi

Model B t Sig.

(Constant) -4.285 -.927 .355

Self-Efficacy .248 3.448 .001*

Harapan .096 1.203 .230

Ketahanan .190 2.724 .007*

Optimisme .085 1.168 .244

Refleksi_Kapasitas .160 2.101 .037*

Refleksi_Motif -.077 -1.007 .315

Jaringan .064 .790 .431

Pengembangan_Karir .009 .116 .908

Eksplorasi_Kerja .119 1.569 .118

Kontrol_Karir .115 1.362 .175

Duk_Keluarga .032 .539 .590

Duk_Teman .081 1.230 .220

Duk_Oranglain -.036 -.620 .536

a. Dependent Variable: DV_KK

Keterangan: (*) Signifikan (P<0.05)

Berdasarkan tabel 4.7, signifikansi masing-masing independent

variable dilihat dari nilai Sig. Nilai Sig.<0.05 menunjukkan bahwa koefisien

regresi yang dihasilkan signifikan. Hasil yang terdapat dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat 3 koefisien regresi yang signifikan, yaitu self-

Page 97: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

82

efficacy, ketahanan dan refleksi kapasitas. Sedangkan 10 variabel lainnya yaitu

harapan, optimisme, refleksi motif, jaringan, kemampuan pengembangan diri,

eksplorasi kerja, kontrol karir, dukungan keluarga, dukungan teman dan

dukungan orang lain tidak menunjukkan nilai koefisien regresi yang signifikan.

Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing

independent variable sebagai berikut:

1. Variabel Self-Efficacy

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.248 dengan nilai signifikansi

0.001 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel self-efficacy berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Dapat diartikan

bahwa semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki mahasiswa, maka

semakin tinggi tingkat keisiapan kerja yang dimiliki mahasiswa.

2. Variabel Harapan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.096 dengan nilai signifikansi

0.230 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel harapan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

3. Variabel Ketahanan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.190 dengan nilai signifikansi

0.007 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel ketahanan berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Dapat diartikan

bahwa semakin tinggi ketahanan yang dimiliki mahasiswa, maka semakin

tinggi tingkat keisiapan kerja yang dimiliki mahasiswa.

4. Variabel Optimisme

Page 98: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

83

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.085 dengan nilai signifikansi

0.244 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel optimisme tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

5. Variabel Refleksi Tentang Kapasitas

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.160 dengan nilai signifikansi

0.037 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel refleksi tentang kapasitas

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Dapat

diartikan bahwa semakin tinggi refleksi tentang kapasitas yang dimiliki

mahasiswa, maka semakin tinggi tingkat keisiapan kerja yang dimiliki

mahasiswa.

6. Variabel Refleksi Motif

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.077 dengan nilai signifikansi

0.315 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel refleksi motif tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

7. Variabel Jaringan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.064 dengan nilai signifikansi

0.431 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel jaringan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

8. Variabel Kemampuan Pengembangan Karir

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.009 dengan nilai signifikansi

0.908 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel kemampuan

pengembangan diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan

kerja mahasiswa.

Page 99: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

84

9. Variabel Eksplorasi Kerja

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.119 dengan nilai signifikansi

0.118 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel eksplorasi kerja tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

10. Variabel Kontrol Karir

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.115 dengan nilai signifikansi

0.175 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel kontrol karir tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

11. Variabel Dukungan Keluarga

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.032 dengan nilai signifikansi

0.590 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel dukungan keluarga tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

12. Variabel Dukungan Teman

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.081 dengan nilai signifikansi

0.220 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel dukungan teman tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

13. Variabel Dukungan Orang Lain

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.036 dengan nilai signifikansi

0.536 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa variabel dukungan orang lain tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja mahasiswa.

4.4.2 Pengujian proporsi varians masing – masing IV terhadap DV

Hal selanjutnya yang dilihat dalam analisis regresi adalah proporsi varians

masing-masing independent variable terhadap dependent variable. Proporsi

varians dilihat dari nilai R Square Change. Apabila nilai Sig. F Change<0.05,

Page 100: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

85

maka sumbangan proporsi varians signifikan. Adapun proporsi varians masing-

masing independent variable terhadap dependent variable dijelaskan dalam

tabel 4.8.

Berdasarkan tabel 4.8, proporsi varians masing-masing independent

variable dan signifikansinya dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel self-efficacy memberikan sumbangan varians sebesar 0.309 atau

30.9% dengan Sig. F Change= 0.000 (<0.05). Berdasarkan hal tersebut,

sumbangan varians self-efficacy diketahui signifikan.

2. Variabel harapan memberikan sumbangan varians sebesar 0.053 atau 5.3%

dengan Sig. F Change= 0.000 (<0.05). Berdasarkan hal tersebut, sumbangan

varians harapan diketahui signifikan.

3. Variabel ketahanan memberikan sumbangan varians sebesar 0.047 atau

4.7% dengan Sig. F Change= 0.000 (<0.05). Berdasarkan hal tersebut,

sumbangan varians ketahanan diketahui signifikan.

4. Variabel optimisme memberikan sumbangan varians sebesar 0.012 atau

1.2% dengan Sig. F Change= 0.042 (<0.05). Berdasarkan hal tersebut,

sumbangan varians optimisme diketahui signifikan.

5. Variabel refleksi tentang kapasitas memberikan sumbangan varians sebesar

0.036 atau 3.6% dengan Sig. F Change= 0.000 (<0.05). Berdasarkan hal

tersebut, sumbangan varians refleksi tentang kapasitas diketahui signifikan.

6. Variabel refleksi motif memberikan sumbangan varians sebesar 0.000 atau

0% dengan Sig. F Change= 0.896 (>0.05). Berdasarkan hal tersebut,

sumbangan varians refleksi motif diketahui tidak signifikan.

Page 101: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

86

Tabel 4. 8 Proporsi Varians Masing-masing Variabel

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .555a .309 .305 7.83402 .309 92.815 1 208 .000*

2 .602b .362 .356 7.54327 .053 17.343 1 207 .000*

3 .639c .409 .400 7.27951 .047 16.272 1 206 .000*

4 .648d .421 .409 7.22388 .012 4.185 1 205 .042*

5 .675e .456 .443 7.01565 .036 13.350 1 204 .000*

6 .675f .456 .440 7.03262 .000 .017 1 203 .896

7 .686g .470 .452 6.95723 .014 5.423 1 202 .021*

8 .689h .474 .454 6.94779 .004 1.549 1 201 .215

9 .693i ,480 ,456 6,93114 ,005 1,967 1 200 ,162

10 .696j ,484 ,458 6,91798 ,005 1,762 1 199 ,186

11 .697k ,486 ,457 6,92528 ,002 ,581 1 198 ,447

12 .699l ,489 ,458 6,92035 ,003 1,282 1 197 ,259

13 .700m ,490 ,456 6,93120 ,001 ,384 1 196 ,536

Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme,

Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motif, Jaringan, Pengembangan_Karir, Eksplorasi_Kerja,

Kontrol_Karir, Duk_Keluarga, Duk_Teman, Duk_Oranglain.

Keterangan: (*) signifikan (P<0.05)

7. Variabel jaringan memberikan sumbangan varians sebesar 0.014 atau 1.4%

dengan Sig. F Change= 0.021 (<0.05). Berdasarkan hal tersebut, sumbangan

varians jaringan diketahui signifikan.

8. Variabel kemampuan pengembangan diri memberikan sumbangan varians

sebesar 0.004 atau 0.4% dengan Sig. F Change= 0.215 (>0.05). Berdasarkan

hal tersebut, sumbangan varians kemampuan pengembangan karir diketahui

tidak signifikan.

Page 102: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

87

9. Variabel eksplorasi kerja memberikan sumbangan varians sebesar 0.005

atau 0.5% dengan Sig. F Change= 0.162 (>0.05). Berdasarkan hal tersebut,

sumbangan varians eksplorasi kerja diketahui tidak signifikan.

10. Variabel kontrol karir memberikan sumbangan varians sebesar 0.005 atau

0.5% dengan Sig. F Change= 0.186 (>0.05). Berdasarkan hal tersebut,

sumbangan varians kontrol karir diketahui tidak signifikan.

11. Variabel dukungan keluarga memberikan sumbangan varians sebesar 0.002

atau 0.2% dengan Sig. F Change= 0.447 (>0.05). Berdasarkan hal tersebut,

sumbangan varians dukungan keluarga diketahui tidak signifikan.

12. Variabel dukungan teman memberikan sumbangan varians sebesar 0.003

atau 0.3% dengan Sig. F Change= 0.259 (>0.05). Berdasarkan hal tersebut,

sumbangan varians dukungan teman diketahui tidak signifikan.

13. Variabel dukungan orang lain memberikan sumbangan varians sebesar

0.001 atau 0.1% dengan Sig. F Change= 0.536 (>0.05). Berdasarkan hal

tersebut, sumbangan varians dukungan orang lain diketahui tidak signifikan.

Sumbangan varians terbesar adalah variabel self-efficacy yaitu sebesar

30.9%, sedangkan variabel yang memberikan sumbangan terkecil yakni

variabel refleksi motif sebesar 0%. Jumlah keseluruhan R Square Change yakni

sebesar 49% sesuai dengan nilai R Square yang didapatkan.

Page 103: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

88

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka

kesimpulan dari penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel modal psikologis, variabel kompetensi karir dan variabel dukungan

sosial terhadap kesiapan kerja”.

Hasil pengujian pengaruh masing – masing independent variable terhadap

dependent variable (kesiapan kerja) menunjukkan terdapat 3 variabel yang

memiliki pengaruh signifikan yaitu variabel self-efficacy, ketahanan dan refleksi

tentang kapasitas. Sedangkan, 10 variabel lainnya menunjukkan nilai koefisien

regresi yang tidak signifikan, yaitu variabel harapan, optimisme, refleksi motif,

jaringan, kemampuan pengembangan diri, eksplorasi kerja, kontrol karir,

dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan orang lain.

5.2 Diskusi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel modal psikologis,

kompetensi karir dan dukungan sosial terhadap kesiapan kerja. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa modal psikologis, kompetensi karir dan dukungan sosial

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja.

Dalam lingkungan kerja saat ini, kebutuhan untuk memiliki sumber daya

pribadi sangat penting, terlebih bagi mahasiswa yang akan menghadapi dunia

kerja. Pekerja saat ini dituntut untuk melakukan banyak tugas, mempertahankan

Page 104: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

89

hubungan interpersonal yang baik, memenuhi harapan yang tinggi dari

manajemen, mempelajari keterampilan baru untuk memenuhi tuntutan

kompetitif yang semuanya mengarah pada kemungkinan pengalaman stres

(Oginska-Bulik, 2005b). Hal ini bisa sangat melelahkan bagi mahasiswa yang

akan menghadapi dunia kerja dan pada akhirnya dapat memiliki efek negatif

pada kesiapan kerja mereka. Caballero et.al., (2011) menegaskan bahwa

kesiapan kerja diyakini sebagai prediktor keberhasilan mahasiswa yang akan

menghadapi dunia kerja yang akan dipertimbangkan dalam seleksi organisasi

atau seleksi kerja.

5.2.1 Diskusi modal psikologis dengan kesiapan kerja

Variabel modal psikologis merupakan faktor internal individu terhadap kesiapan

kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua dimensi yaitu dimensi

self-efficacy dan ketahanan yang berpengaruh signifikan terhadap kesiapan

kerja. Sedangkan dua dimensi lainnya yaitu harapan dan optimisme tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja. Hal ini berbeda dari

penelitian Mashigo (2014) yang dilakukan pada undergraduate student di

Afrika, diketahui bahwa self-efficacy dan optimisme yang berpengaruh

signifikan terhadap kesiapan kerja. Perbedaan hasil penelitian yang didapatkan

dapat disebabkan karena perbedaan subjek yang diteliti.

Dimensi self-efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mashigo

(2014) dan Masole (2016) yang menunjukkan bahwa self-efficacy berpengaruh

signifikan dan menjadi prediktor yang signifikan terhadap kesiapan kerja.

Page 105: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

90

Temuan ini menunjukkan bahwa semakin percaya diri seseorang dalam

kemampuannya untuk berhasil dalam tugas-tugas yang menantang dan bertahan

menuju tujuannya untuk mencapai kesuksesan, mahasiswa akan semakin

memiliki kesiapan kerja yang baik. Menurut Rego, Sousa, Marques dan Cunha

(2011) apabila self-efficacy tinggi, mahasiswa lebih cenderung memilih tugas

dan upaya yang menantang dan menerapkan upaya dan sumber daya motivasi

mereka untuk mencapai tujuan mereka dan bertahan dalam menghadapi

rintangan dan kesulitan.

Dimensi harapan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mashigo

(2014) yang menunjukkan bahwa harapan tidak menjadi prediktor yang

signifikan terhadap kesiapan kerja. Tidak signifikannya dimensi harapan

terhadap kesiapan kerja dapat dikarenakan mahasiswa yang berada dalam

penelitian ini berada dalam tahapan akan memasuki dunia kerja sehingga banyak

tantangan yang dihadapi mulai dari memikirikan tentang tugas akhir dan

mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Sehingga banyak kecemasan yang

dihadapi dalam mahasiswa yang akan menghadapi dunia kerja. Menurut

Goleman (dalam Mashigo, 2014) memiliki harapan berarti bahwa seseorang

tidak akan menyerah pada kecemasan atau depresi yang luar biasa dalam

menghadapi tantangan atau kemunduran yang sulit. Namun, jika tidak memiliki

harapan, mereka akan mudah menyerah terhadap tantangan di hadapan mereka.

Dimensi ketahanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan kerja. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Page 106: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

91

Mashigo (2014) yang menunjukkan bahwa ketahanan tidak menjadi prediktor

yang signifikan terhadap kesiapan kerja. Namun, Xanthopoulou, Bakker,

Demerouti, & Schaufeli, (2009) menjelaskan bahwa ketahanan merupakan

gambaran dari sumber daya pribadi dalam evaluasi diri positif dan merujuk pada

rasa kemampuan individu untuk mengendalikan dan memengaruhi

lingkungannya dengan sukses. Hal tersebut menandakan bahwa ketahanan

merupakan salah satu faktor penting untuk mahasiswa dalam menghadapi dunia

kerja.

Dimensi optimisme tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan kerja. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mashigo (2014) yang menunjukkan bahwa optimisme adalah prediktor yang

signifikan terhadap kesiapan kerja. Perbedaan ini bisa disebabkan karena

perbedaan sampel dan kultur budaya dari penelitian ini. Tidak signifikannya

dimensi optimisme dapat disebabkan oleh subjek mahasiswa yang berada dalam

proses perubahan atau transisi dari mahasiswa ke dunia kerja. Menurut Avey

(dalam Mashigo, 2014) optimis yaitu cenderung mempertahankan harapan

positif tentang apa yang akan terjadi pada mereka secara pribadi selama proses

perubahan. Namun, tidak banyak mahasiswa yang dapat mempertahankan rasa

optimis karena situasi dunia kerja yang tidak menentu dan terkadang tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan individu.

5.2.2 Diskusi kompetensi karir dengan kesiapan kerja

Variabel kompetensi karir merupakan faktor internal individu terhadap kesiapan

kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu dimensi yaitu dimensi

Page 107: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

92

refleksi tentang kapasitas yang berpengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja.

Sedangkan lima dimensi lainnya yaitu refleksi motif, jaringan, kemampuan

pengembangan diri, eksplorasi kerja dan kontrol karir tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kesiapan kerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ihsan

(2017), diketahui bahwa kompetensi atau kemampuan memiliki hubungan yang

signifikan dengan kesiapan kerja dan menjadi salah satu faktor yang

memengaruhi kesiapan kerja. Namun tidak ada penjabaran lebih detail mengenai

pengaruh tiap-tiap dimensi dari kompetensi terhadap kesiapan kerja.

Dimensi refleksi tentang kapasitas memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesiapan kerja. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Jorgensen (2004) yang menyatakan bahwa di pasar tenaga kerja yang sangat

fluktuatif dan kompetitif ini, lulusan atau mahasiswa yang akan menghadapi

dunia kerja perlu mengetahui dan memiliki keterampilan yang akan membuat

mereka memiliki nilai lebih. Ketika mahasiswa memiliki refleksi tentang

kapasitas yang baik, akan lebih mudah bagi mereka untuk mengetahui apa yang

menjadi kelemahan dan kelebihan mereka sehingga mereka dapat

mempersiapkan diri lebih baik.

Dimensi refleksi motif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan kerja. Tidak signifikannya variabel refleksi motif dapat dikarenakan

mahasiswa yang belum mengetahui arah dan tujuan mereka dalam dunia kerja

hingga tujuan karir yang mereka inginkan. Akkermans et.al. (2013) menjelaskan

dalam refleksi motif, individu dapat merefleksikan nilai, hasrat dan motivasi

dalam tujuan karir. Namun, tidak semua individu dapat memiliki hal ini.

Page 108: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

93

Penelitian ini menggunakan subjek mahasiswa yang mungkin dalam

kenyataanya, mereka belum dapat merefleksikan motivasi mereka dalam karir.

Selanjutnya, dimensi jaringan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesiapan kerja. Tidak signifikannya variabel jaringan dapat

dikarenakan mahasiswa yang belum sepenuhnya mengetahui dan memiliki

jaringan dalam dunia kerja hingga karir mereka. Akkermans et.al., (2013)

menytakan bahwa jaringan adalah kesadaran, kehadiran dan nilai profesional

dari jaringan individu, dan kemampuan untuk memperluas jaringan ini untuk

tujuan yang berhubungan dengan karir. Subjek dalam penelitian ini adalah

mahasiswa sehingga mereka belum sepenuhnya mengetahui bagaimana

membentuk jaringan dalam karir mereka.

Dimensi kemampuan pengembangan diri tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kesiapan kerja. Tidak signifikannya variabel kemampuan

pengembangan diri dapat dikarenakan mahasiswa yang belum mengetahui atau

memiliki gambaran mengenai dunia kerja dan bagaimana cara mengembangkan

diri dalam karir atau dunia kerja. Akkermans et.al., (2013) menjelaskan bahwa

kemampuan pengembangan diri yaitu individu dapat mempresentasikan dan

mengkomunikasikan pengetahuan pribadi, kemampuan dan keterampilan ke

pasar tenaga kerja internal dan eksternal. Sedangkan dalam penelitian ini, subjek

yang digunakan adalah mahasiswa yang belum mengetahui pasar tenaga kerja

sehingga mahasiswa belum mengetahui dengan baik bagaimana cara

mengembangkan diri dalam dunia karir yang panjang.

Page 109: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

94

Dimensi eksplorasi kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesiapan kerja. Tidak signifikannya variabel eksplorasi kerja dapat

dikarenakan mahasiswa yang belum memiliki gambaran bagaimana dunia kerja

sehingga mereka belum mengetahui bagaimana cara melakukan eksplorasi kerja.

Akkermans et.al. (2013) menjelaskan bahwa eksplorasi kerja mengacu pada

orientasi untuk menyelaraskan identitas dan kompetensi seseorang dengan nilai

dan kompetensi yang dibutuhkan dalam situasi kerja tertentu. Namun dalam

penelitian ini, subjek mahasiswa mungkin belum mengetahui sepenuhnya apa

kebutuhan yang diperlukan dalam dunia kerja.

Dan dimensi kontrol karir tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesiapan kerja. Akkermans et.al. (2013) menjelaskan bahwa karir

kontrol mengacu pada perencanaan yang terkait dengan karir dan memengaruhi

proses pembelajaran kerja. Tidak signifikannya variabel kontrol karir dapat

dikarenakan mahasiswa yang belum berada dalam dunia kerja sehingga mereka

belum memiliki pengetahuan mengenai karir atau cara melakukan kontrol karir.

5.2.3 Diskusi dukungan sosial dengan kesiapan kerja

Variabel dukungan sosial merupakan faktor eksternal dari kesiapan kerja. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ketiga dimensi yaitu dimensi dukungan

keluarga, dukungan teman, dan dukungan orang lain diketahui tidak

berpengaruh secara signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Utami

(2016) yang diketahui bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap kesiapan

kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara

dukungan sosial dan kesiapan kerja. Perbedaan hasil penelitian dapat disebabkan

Page 110: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

95

karena subjek yang digunakan dalam penelitian sebelumnya menggunakan siswa

SMK sebagai subjek sedangkan dalam penelitian ini menggunakan mahasiswa

sebagai subjek.

Dimensi dukungan keluarga tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesiapan kerja. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Utami (2016) yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan

antara variabel dukungan keluarga dengan kesiapan kerja. Tidak signifikannya

dimensi ini dapat dikarenakan subjek yang masih mahasiswa sehingga mereka

belum merasa bagaimana situasi sesungguhnya bagaimana keadaaan dalam

menghadapi dunia kerja yang fluktiatif. Dukungan keluarga tidak berpengaruh

terhadap kesiapan kerja juga bisa diakibatkan karena mahasiswa yang

menanggap bahwa dukungan secara emosional atau psikologis, fisik dan

finansial kurang membantu mereka dalam persiapan menghadapi dunia kerja.

Dimensi dukungan teman juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kesiapan kerja. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Utami (2016) yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan

antara variabel dukungan teman dengan kesiapan kerja. Tidak signifikannya

dimensi dukungan teman dapat disebabkan karena mahasiswa menganggap

bahwa dukungan emosional, fisik dan finansial dari teman kurang berfungsi.

Walaupun mahasiswa cenderung menghabiskan banyak waktu dengan teman,

dalam konteks kesiapan kerja mahasiswa lebih membutuhkan dukungan yang

berupa informasi atau bantuan dukungan secara nyata dari teman.

Page 111: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

96

Dimensi dukungan orang lain yang tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap kesiapan kerja. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Utami (2016) yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan

antara variabel dukungan orang lain dengan kesiapan kerja. Dukungan orang lain

dapat berupa seseorang yang dianggap penting seperti dosen atau orang yang

berkaitan dengan dunia kerja. Tidak signifikannya dimensi dukungan orang lain

yang dianggap penting dapat disebabkan oleh mahasiswa yang menganggap

bahwa dukungan emosional, fisik dan finansial dari orang lain kurang berfungsi.

Mahasiswa lebih membutuhkan dukungan nyata seperti informasi atau

bimbingan yang akan mereka butuhkan dalam dunia kerja.

Selain itu, peneliti menemukan hasil bahwa pada responden semester 8

diketahui bahwa kesiapan kerja yang mereka miliki lebih rendah dibandingkan

semester 6 dan 4. Lebih rendahnya tingkat kesiapan kerja semester 8

dibandingkan dengan semester 6 dan 4 dapat dipicu oleh situasi semester 8 yang

akan menghadapi kelulusan dan sedang mempersiapkan kelulusan mereka

sehingga, fokus mereka tertuju pada tugas akhir dibandingkan dengan dunia

kerja. Sedangkan pada semester 4 dan 6 kesiapan kerja diketahui lebih tinggi

dibandingkan dengan semester 8. Hal ini dapat disebabkan karena pada tingkat

semester 4 dan 6, mereka sedang giat untuk mencari ilmu dan pengalaman

sebanyak mungkin. Sehingga, mereka yang berada pada semester 4 dan 6 ingin

mengetahui lebih jauh mengenai dunia kerja dan mencoba mempersiapkannya.

Temuan lain dalam penelitian ini yaitu tingkat kesiapan kerja pada

mahasiswa jurusan Sistem Informatika lebih tinggi dibandingkan mahasiswa

Page 112: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

97

jurusan Teknik Informatika dan Teknik Pertambangan. Perbedaan ini dapat

dikarenakan bedanya sistem kurikulum yang berlaku diantara jurusan tersebut

beserta fokus dari jurusan masing-masing.

Terakhir yaitu diketahui bahwa tingkat kesiapan kerja pada mahasiswa

yang memiliki pengalaman bekerja lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang

tidak memiliki pengalaman bekerja. Hal ini sesuai dengan penelitian Surokim

(2016) yang menemukan bahwa pengalaman praktik kerja lapangan berpengaruh

terhadap kesiapan kerja. Mahasiswa yang telah memiliki pengalaman bekerja

akan lebih siap memasuki dunia kerja karena mereka sudah mengetahui

bagaimana kondisi dunia kerja dan sudah mengetahui apa saja yang dibutuhkan

dalam dunia kerja.

Secara keseluruhan, temuan penelitian perlu untuk dikembangkan lebih

jauh agar mendapatkan temuan yang lebih komprehensif. Hasil yang tidak

signifikan dapat disebabkan karena dimensi tersebut tidak memberi pengaruh

secara langsung namun dapat memberi pengaruh jika terdapat moderator atau

dimensi tersebut dijadikan sebagai variabel moderator. Begitu pula dengan hasil

temuan yang signifikan dapat dikaji lebih jauh untuk mendapatkan temuan yang

lebih komprehensif dalam menjelaskan kesiapan kerja.

5.3 Saran

Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti menyadari

bahwa terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian ini. Peneliti memberikan

beberapa saran yang mencakup saran teoritis dan saran praktis. Saran penelitian

Page 113: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

98

ini sebagai bahan penyempurnaan penelitian selanjutnya yang terkait dengan

topik kesiapan kerja.

5.3.1 Saran teoritis

Saran teoritis penelitian didapatkan dari celah yang terdapat dalam proses

maupun hasil penelitian. Saran ini ditujukan terhadap penelitian selanjutnya agar

dapat melengkapi dari kekurangan penelitian ini, diantaranya yaitu:

1. Pada pengambilan data penelitian, peneliti menyarankan pada penelitian

selanjutnya untuk mengambil sampel yang berbeda karakteristiknya,

misalnya pada fakultas, jurusan atau universitas yang berbeda sehingga

terlihat perbedaan kesiapan kerja dari beberapa fakultas atau universitas yang

diteliti. Hal ini dimaksudkan agar pada penelitian selanjutnya mendapatkan

hasil gambaran keseluruhan mengenai kesiapan kerja baik secara umum

maupun khusus.

2. Pada penelitian ini, diketahui bahwa partisipan semester 8 memiliki tingkat

kesiapan kerja yang rendah dibandingkan dengan semester 4 dan 6. Pada

penelitian selanjutnya, dapat diteliti kembali faktor yang memengaruhi

kesiapan kerja dikhususkan pada tingkat semester akhir atau mahasiswa yang

akan menghadapi kelulusan sehingga dapat terlihat bagaimana gambaran

mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja.

5.3.2 Saran praktis

Kesiapan kerja merupakan sebuah sikap, pengetahuan, dan kemampuan dari

individu yang dapat dipicu oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Berdasarkan hasil penelitian, faktor internal seperti modal psikologis seperti

Page 114: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

99

self-efficacy, ketahanan dan kompetensi karir seperti refleksi tentang kapasitas

memberikan dampak yang signifikan terhadap kesiapan kerja. Berdasarkan

temuan yang diperoleh, saran praktis yang peneliti ajukan diantaranya:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy pada variabel modal

psikologis menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan

kerja. Mahasiswa yang akan menghadapi dunia kerja perlu untuk

meningkatkan self-efficacy yang ada pada dirinya sehingga hal ini akan

membuat kesiapan kerja mahasiswa tinggi. Self-efficacy yaitu keyakinan

yang dimiliki orang tentang kemampuan mereka untuk melaksanakan

perilaku yang diinginkan dan untuk mempengaruhi lingkungan mereka

dengan sukses. Ketika mahasiswa yang akan menghadapi dunia kerja

merasa yakin dengan kemampuan yang mereka miliki, maka individu

tersebut akan lebih siap menghadapi dunia kerja beserta tantangannya.

Untuk meningkatkan self-efficacy, mahasiswa dapat melakukan hal-hal

yang berkaitan dengan kegiatan yang dapat mengasah keterampilan dan

kemampuan yang dimiliki seperti mengikuti pelatihan, seminar atau

training disesuaikan dengan apa yang akan diperlukan dalam dunia kerja.

Selain itu, mahasiswa dapat mengikuti berbagai macam kegiatan yang

berkaitan dengan pengalaman bekerja seperti volunteer, magang dan lain

sebagainya. Ketika mahasiswa mengikuti kegiatan tersebut, rasa

keyakinan tentang kemampuan yang mereka miliki akan semakin tinggi

dalam memasuki dunia kerja.

Page 115: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

100

2. Temuan lainnya dalam penelitian ini yaitu ketahanan pada variabel modal

psikologis menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan

kerja. Mahasiswa yang akan menghadapi dunia kerja perlu untuk memiliki

dan meningkatkan ketahanan yang mereka miliki untuk meningkatkan

kesiapan kerja. Ketahanan didefinisikan sebagai kapasitas psikologis

positif untuk pulih, untuk bangkit kembali dari kesulitan, ketidakpastian,

konflik, kegagalan atau bahkan kemajuan perubahan positif dan

peningkatan tanggung jawab. Dalam dunia kerja, mahasiswa diharapkan

memiliki ketahanan karena sangat diperlukan dalam menghadapi dunia

kerja yang fluktuatif dan kompetitif serta diperlukan kemampuan untuk

beradaptasi secara positif dan berkembang dalam situasi yang sangat

menantang seperti yang ditemukan di sebagian besar organisasi. Salah satu

cara untuk meningkatkan ketahanan yang dimiliki, mahasiswa perlu untuk

banyak memiliki pengalaman dalam organisasi. Ketika individu memiliki

pengalaman organisasi, individu akan terbiasa dengan segala tantangan

yang ada dalam organisasi sehingga, individu terbiasa menghadapi

tantangan baik dalam hal pekerjaan maupun berhadapan dengan

lingkungan sosial dan situasi-situasi yang terkadang tidak sesuai harapan.

3. Temuan terakhir dalam penelitian ini yaitu refleksi tentang kapasitas pada

variabel kompetensi karir yang menunjukkan pengaruh signifikan

terhadap kesiapan kerja. Mahasiswa yang akan menghadapi dunia kerja

diharapkan memiliki refleksi tentang kapasitas yang bermakna mahasiswa

dapat merefleksikan kemampuan, kekurangan dan keterampilan yang

Page 116: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

101

mereka miliki agar lebih siap dalam menghadapi dunia kerja. Salah satu

cara untuk meningkatkan refleksi tentang kapasitas adalah mengenal diri

lebih dalam dengan mengetahui apa yang dimiliki dalam diri sendiri, apa

yang tidak dimiliki dan apa yang harus ditingkatkan atau dikurangi. Hal

tersebut bisa dilakukan dengan self-assesment. Ketika mahasiswa

mengetahui apa yang ada dalam dirinya baik kelebihan atau

kekurangannya, akan mudah bagi mahasiswa untuk menentukan dunia

kerja yang dinginkannya dan sukses dalam dunia kerja.

Page 117: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

102

DAFTAR PUSTAKA

ACNielson Research Services (2000). Employer Satisfaction with Graduate Skills

Research Report. Canbera: ACT Evaluations and Investigations Programme

of the Department of Education, Training and Youth Affairs.

Agusta, Y.N. (2015). Hubungan antara orientasi masa depan dan daya juang

terhadap kesiapan kerja pada mahasiswa tingkat akhir fakultas ilmu sosial dan

ilmu politik di Universitas Mulawarman. eJournal Psikologi, 3 (1), 2015 :

369-381

Akkermans, J., Brenninkmeijer, V., Huibers, M., & Blonk, R. W. B. (2013).

Competencies for the contemporary career: development and preliminary

validation of the career competencies questionnaire. Journal of Career

Development, 40(3), 245–267. https://doi.org/10.1177/0894845312467501

Anakwe, U. P., Hall, J. C., & Schor, S. M. (2000). Knowledge-related skills and

effective career management. International Journal of Manpower, 21 (7), 566

– 579.http://dx.doi.org/10.1108/01437720010379024

Anonym (2018). Perpendek masa tunggu lulusan, lp3m universitas jember gelar job

fair 2018. Berita Universitas Jember. Dikutip dari

https://unej.ac.id/perpendek-masa-tunggu-lulusan-lp3m-universitas-jember-

gelar-job-fair-2018/ pada 16 Desember 2018 pukul 17.53 WIB.

Archer, W & Davison, J. (2008). Graduate Employability: What Do Employers

Think and Want? London: The Council for Industry and Higher Education.

Atlay, M., & Harris, R. (2000). An institutional approach to developing students

‘transferable’ skills. Innovations in Education & Training International, 37:1,

76-84. https://doi.org/10.1080/135580000362115.

Baiti, R.D, Sri M.A., & Novia S.R. (2017). Career self-efficacy dan kesiapan kerja

pada mahasiswa semester akhir. Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi

UIN Sunan Kalijaga Vol. 5, Nomor 2, 2017, Halaman 128-141.

Bakker, A.B. & Schaufeli, W.B (2008). Positive organizational behavior: Engaged

employees in flourishing organizations. Journal of Organizational Behavior.

29, 147–154. Doi: 10.1002/job.515.

Batistic, S. (2017). Networking behaviour, graduate employability: A social capital

perspective. Journal Of Education and Training. doi: 10.1108/ET-06-2016-

0100.

Page 118: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

103

Boden, R. & Maria N. (2010). Employing discourse: universities and graduate

‘employability’. Journal Of Education Policy, 25:1, 37-54.doi:

10.1080/02680930903349489.

Borg, J, M.T. & C. Scott-Young (2016). Fostering student work readiness – a

university case study. RMIT University, AUBEA 2017 Conference Papers.

Brady, R.P. (2010). Work readiness inventory administrator’s guide. JIST Works,

1-16 . Dikutip dari https://jist.com/wp-content/uploads/2016/05/work-

readiness-inventory-administrators-guide.pdf. Pada November 2018.

Caballero, C. L., Walker, A., & Fuller T.M. (2011). The Work Readiness Scale

(WRS): Developing a measure to assess work readiness in college graduates.

Journal of Teaching and Learning for Graduate Employability, 2(1), 41.

https://doi.org/10.21153/jtlge2011vol2no1art552.

Chakraborty, T., Gupta, D., & Saha, R. (2017). Role of psychological

predisposition on employability of management students : Moderation

analysis through soft skills training. The International Journal of Indian

Psychology, 4(2).

Coetzee, M. dan Beukes, C. J. (2010). Employability , emotional intelligence and

career preparation support satisfaction among adolescents in the school-to-

work transition phase. Journal of Psychology in Africa, 20(3), 439–446.

Cohen, S., Lynn G. U., Benjamin H.G. 2000. Social Support Measurement And

Intervention. New York: Oxford University Press Inc.

Cutrona, C.E. & Daniel W. R. (1987). The provisions of social relationship and

adaptation to stress. Advances in Personal Relationship, Volume 1, Pages 37-

67.

Ferreira, M. C., Valentini, F., Fernando, M., Peres, P., Israelita, H., Einstein, A., &

Damasio, B. (2018). Psychological capital questionnaire - short version (

PCQ-12 ): evidence of validity of the brazilian version. Psico-USF, Bragança

Paulista, 23 (2), 203-214. https://doi.org/10.1590/1413-82712018230202

Harry, T., Chinyamurindi, W.T., & Mjoli, T. (2018). Perceptions of factors that

affect employability amongst a sample of final-year students at a rural South

African university. SA Journal of Industrial Psychology, 44(0), a1510.

https://doi.org/10.4102/sajip.v44i0.1510.

Hartinah, N.Y.S (2016). Analisis uji ketahanan hidup data waktu tunggu sarjana

dengan metode kaplanmeier berbantuan software medcalc. Under Graduates

thesis, Universitas Negeri Semarang.

Page 119: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

104

Harvey, L. (2001). Quality in Higher Education Defining and Measuring

Employability Defining and Measuring Employability. Quality in Higher

Education, 7(2), 97–109. https://doi.org/10.1080/1353832012005999.

Hillage, J., & Pollard, E. (1998). Employability : Developing a framework for

policy analysis. Research Brief 85. Department for Education and

Employment.

House, J.S., D. Umberson dan K.R. Landis. (1988). Structures and processes of

social support. Annual Review of Sociology, 14(1988), 293–318.

Ihsan, M. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja pada

siswa SMK Negeri 1 sinjai. Thesis. Universitas Negeri Makassar.

Jorgensen, C.H. (2004). Connecting work and education: should learning be useful,

correct or meaningful. Journal of Workplace Learning: Employee

Counselling Today, 16(8), 455-465.

Kujipers, M.A.C.T, dan J. Scheerens (2006). Career competencies for the modern

career. Journal of Career Development 32(4), 303-319.

Luthans, F., & Luthans, F. (2002). The need for and meaning of positive

organizational behavior The need for and meaning of positive organizational

behavior. Journal of Organizational Behavior, 23(6), 695–706

https://doi.org/10.1002/job.165

Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (n.d.) (2007). Psychological capital :

Developing the human competitive edge. New York: Oxford University

Press.

Mashigo, A.C.L. (2014). Factors influencing work readiness of graduates: an

exploratory study. Thesis. Stellenbosch University.

Masole, L., & Van Dyk, G. (2016). Factors influencing work readiness of

graduates: An exploratory study. Journal of Psychology in Africa, 26(1), 70–

73. https://doi.org/10.1080/14330237.2015.1101284

Nadel, S.B.S (2014). Developing a social support measurement instrument: a

methodological approach to measuring undergraduate perceptions of social

support. Thesis. The Ohio State University.

Oginska-Bulik, N. (2005b). The role of personal and social resources in preventing

adverse health outcomes in employees of uniformed professions.

International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health,

18(3), 233-240.

Ogrean, C., Herciu, M., & Belascu, L. (2009). Competency-based management and

global competencies – challenges for firm strategic management.

International Review of Business Research Papers 5(4), 114–122.

Page 120: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

105

Perera, H. N (2015). Construct Validity Of The Social Provisions Scale: A Bifactor

Exploratory Structural Equation Modeling Approach. Assessment (online

first). doi: 10.1177/1073191115589344

Pool, L. D., & Sewell, P. (2007). The key to employability : developing a practical

model of graduate employability. Journal Of Education and Training, Vol.

49 No. 4 49(4), 277–289. https://doi.org/10.1108/00400910710754435.

Procidano, M.E. (1983). Measures of Perceived Social Support From Friends and

From Family: Three Validation Studies. American Journal of Community

Psychology, 11:1 (1983:Feb.) p.1.

Ramadhania, Citra Kemilau & Mulia Sari Dewi (2017). Impact Of Goal

Orientation, Personality Types And Campus Climate At Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta Nursing Student’s Work Readiness. Tazkiya Journal Of

Psychology Vol. 22 No. 2 Oktober 2017. Diunduh pada 19 September 2018.

Rego, A., Sousa, F., Marques, C., & Cunha, M.P. (2011). Authentic leadership

promoting employees psychological capital and creativity. Journal of

Business Research, 65(2012), 429-437.

Schwarzer, Ralf, Nina K., dan Nina R. (2003). Social Support. New York: Freie

Universität Berlin.

Seftiawan, Dhita. 2018. 630.000 Orang Sarjana Masih Menganggur. Pikiran

Rakyat. Dikutip dari http://www.pikiran-

rakyat.com/pendidikan/2018/03/26/630000-orang-sarjana-masih-

menganggur-421873. Pada 22 September 2018 Pukul 9.25 WIB.

Snyder, C. R. (Ed.). (2000). Handbook of hope: Theory, measures, and

applications. San Diego, CA, US: Academic Press.

Suditu, M., Stan, E., & Georgiana, C. (2011). Social and creating of new

possibilities for the employability in romania by implementing the tec-toniq

2 project. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 29, 341-346.

https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.11.248

Sugiyono (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed

methods). Bandung: CV. Alfabeta.

Surokim (2016). Pengaruh pengalaman praktek kerja lapangan dan kepercayaan

diri terhadap kesiapan kerja siswa smk negeri 15 samarinda. PSIKOBORNEO

,2016,4(3):565-573 ISSN 2477-2674. Dikutip dari ejournal.psikologi.fisip-

unmul.ac.id.

Tims, M., Bakker, A. B., & Derks, D. (2014). Daily job crafting and the self-

efficacy – performance relationship. Journal of Managerial Psychology Vol.

29 No.5. https://doi.org/10.1108/JMP-05-2012-0148

Umar, J. (2011). Analisa faktor konfirmatori. Bahan ajar, tidak dipublikasikan.

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Page 121: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

106

Utami, Anita Setyo (2016). Hubungan antara dukungan sosial dengan kesiapan

kerja siswa SMK. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Valickas, A. & Rasa P.V. (2011). The role of career competencies on subjective

well-being. Procedia - Social and Behavioral Sciences 116 (2014) 2736 –

2740. doi: 10.1016/j.sbspro.2014.01.646.

Veda, F. (2018). 3 Bulan, Rata-Rata Waktu Tunggu Mahasiswa ITB Dapatkan

Kerja Pertamanya. ITB Career Center (ITB Tracer Study). Dikutip dari

https://tracer.itb.ac.id/id/berita/2018/01/3-bulan-ratarata-waktu-tunggu-

mahasiswa-itb-dapatkan-kerja-pertamanya pada 16 Desember 2018 pukul

17.51 WIB.

Walker, A., Storey, K. M., Costa, B. M., & Leung, R. K. (2015). Refinement And

Validation Of The Work Readiness Scale For Graduate Nurses. Nursing

Outlook, -(-), 1-7. doi: 10.1016/j.outlook.2015.06.001.

Winkel, W. S. (2015). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan.

Yogyakarta: PT. Grasindo.

Xanthopoulou, D., Bakker, A. B., Demerouti, E., & Schaufeli, W. B. (2009).

Reciprocal relationships between job resources, personal resources, and work

engagement. Journal of Vocational Behavior, 74(3), 235-244. DOI:

10.1016/j.jvb.2008.11.003.

Yorke, M. (2006). Learning & Employability in higher education : what it is – what

it is not. United Kingdom: Learning and Teaching Support Network (LTSN)

and the Enhancing Student Employability Co-ordination Team (ESECT).

Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The

multidimensional scale of perceived social support. Journal of Personality

Assessment, 52(1), 30–41. doi:10.1207/s15327752jpa5201_2.

Zimet, Gregory & Janie Canty-Mitchell (2000). Psychometric Properties of the

Multidimensional Scale of Perceived Social Support in Urban Adolescents.

American Journal of Community Psychology. Dikutip dari

https://www.researchgate.net/publication/226157925.

Page 122: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

107

ALAT UKUR KESIAPAN KERJA (Work Readiness Scale (WRS))

(Caballero et.al, 2011)

No Item

1. Taking things personally

2. Intolerance of critics

3. Stress when managing many things

4. Averse to criticism

5. Comfort approaching senior people at work

6. Difficulty starting tasks

7. Dealing with competing demands

8. Easily offended

9. Unsure when appropriate to speak up/stay quiet

10. Discomfort asking questions when unsure

11. Overwhelmed by challenging circumstances

12. Don’t like being told how to do things differently

13. Upset if others change the way I have organised things

14. Managing new social situations

15. Difficulty understanding abstract ideas

16. Don’t think I will succeed with goals I have set

17. Tendency to judge others

18. Superiority over others who have less knowledge

19. Difficulty establishing trust and rapport

20. Juggling too many things at once

21. Don’t like the idea of change

22. Don’t like learning new things

23. Learning from your colleagues

24. Learning from employees who have worked at an organisation

for years

25. Learning from long serving employees

26. Understanding organisational processes

27. Learning as much as you can about the organisation

28. Respecting colleagues

29. Keeping abreast of business affairs

30. Taking responsibility for decisions and actions

31. Respecting authority figures

32. Impact of world issues on business

33. Openness to opportunities to learn and grow

34. Eager to throw myself into my work

Lampiran 1

Page 123: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

108

35. Always working on improving myself

36. Organisation’s values and beliefs forms part of its culture

37. Feedback as an opportunity for learning

38. Thrive on completing tasks and achieving results

39. Can’t wait to start work and throw myself into a project

40. Graduates need to be willing to start at the bottom

41. Listening and learning is more important than showing your

knowledge

42. Confidence about learnt knowledge

43. Solid theoretical understanding of field of work

44. People approach me for original ideas

45. Confidence in technical competency

46. Awareness of strengths and weaknesses

47. Remain calm under pressure

48. Being successful at work is very important

49. Ability to apply learnt knowledge in workplace

50. Coping with multiple demands

51. Set high standards for myself and others

52. Analysing and solving complex problems

53. Passion about field of study/work

54. Being the best in the field is very important

55. Have an eye for detail

56. Have a mature view of life

57. Adapting to different social situations

58. Developing relationships with people

59. Open and friendly approach

60. Can express myself easily

61. Good at making impromptu speeches

62. Adapt easily to new situations

63. Reading body language

64. Working in groups

Page 124: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

109

ALAT UKUR MODAL PSIKOLOGIS (Psychologycal Capital (PCQ – 24)

(Luthans, Avolio et al, 2007)

No Item

1. I feel confident analyzing a long-term problem to find a solution.

2. I feel confident in representing my work area in meetings with management.

3. I feel confident contributing to discussions about the company’s strategy.

4. I feel confident helping to set targets/goals in my work area.

5.

I feel confident contacting people outside the company (e.g., suppliers,

customers) to discuss problems.

6. I feel confident presenting information to a group of colleagues.

7.

If I should find myself in a jam at work, I could think of many ways to get out

of it.

8. At the present time, I am energetically pursuing my work goals.

9. There are lots of ways around any problem.

10. Right now I see myself as being pretty successful at work.

11. I can think of many ways to reach my current work goals.

12. At this time, I am meeting the work goals that I have set for myself.

13. When I have a setback at work, I have trouble recovering from it, moving on.(R)

14. I usually manage difficulties one way or another at work.

15. I can be “on my own,” so to speak, at work if I have to.

16. I usually take stressful things at work in stride.

17.

I can get through difficult times at work because I’ve experienced difficulty

before.

18. I feel I can handle many things at a time at this job.

19. When things are uncertain for me at work, I usually expect the best.

20. If something can go wrong for me work-wise, it will.(R)

21. I always look on the bright side of things regarding my job.

22. I’m optimistic about what will happen to me in the future as it pertains to work.

23. In this job, things never work out the way I want them to.(R)

24. I approach this job as if “every cloud has a silver lining.”

Page 125: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

110

ALAT UKUR KOMPETENSI KARIR (Career Competence (CCQ-21))

(Akkermans et.al., 2013)

No Item

1. I know what I like in my work

2. I know what is important to me in my career

3. I can clearly see what my passions are in my work

4. I know my strengths in my work

5. I am familiar with my shortcomings in my work

6. I am aware of my talents in my work

7. I know which skills I possess

8. I know a lot of people within my work who can help me with my career

9. I know a lot of people outside of my work who can help me with my career

10. I know how to ask for advice from people in my network

11. I am able to approach the right persons to help me with my career

12. I can clearly show others what my strengths are in my work

13. I am able to show others what I want to achieve in my career

14. I can show the people around me what is important to me in my work

15. I know how to find out what my options are for becoming further educated

16. I know how to search for developments in my area of work

17. I am able to explore my possibilities on the labor market

18. I can make clear career plans

19. I know what I want to have achieved in my career a year from now

20. I can create a layout for what I want to achieve in my career

21. I am able to set goals for myself that I want to achieve in my career

Page 126: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

111

ALAT UKUR DUKUNGAN SOSIAL MSPSS-12

(Zimet & Mitchell, 2000)

No Item

1. There is a special person who is around when I am in need.

2. There is a special person with whom I can share my joys and sorrows.

3. My family really tries to help me.

4. I get the emotional help and support I need from my family

5. I have a special person who is a real source of comfort to me.

6. My friends really try to help me

7. I can count on my friends when things go wrong.

8. I can talk about my problems with my family.

9. I have friends with whom I can share my joys and sorrows.

10. There is a special person in my life who cares about my feelings.

11. My family is willing to help me make decisions.

12. I can talk about my problems with my friends

Page 127: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

112

BLUEPRINT SKALA PSIKOLOGI

1. KESIAPAN KERJA (Dependent Variable)

NO ASPEK INDIKATOR ITEM No Item FAV/UNFAV

1 Karakteristik Personal

Mengetahui

keterampilan pribadi

Mudah bagi saya untuk memulai mengerjakan tugas 2 Fav

Apabila saya berada dalam keadaan yang menantang,

saya sanggup bertahan

4 Fav

Sulit bagi saya dalam memahami ide abstrak 6 Unfav

Mengetahui pengarahan

diri,

Saya tidak yakin akan sukses dengan tujuan yang

telah saya buat untuk diri saya

7 Unfav

Mengetahui

pengetahuan diri

Saya merasa stress ketika mengerjakan banyak hal

dalam satu waktu

1 Unfav

Saya mudah tersinggung 3 Unfav

Apabila orang lain mengubah sesuatu yang saya buat,

saya akan marah

5 Unfav

Mengetahui kemampuan

beradaptasi dan

memiliki fleksibilitas

baik terhadap situasi

sosial maupun diri

sendiri

Sulit bagi saya untuk membangun kepercayaan dan

hubungan pada orang lain

8 Unfav

Mempelajari hal baru adalah hal yang tidak saya

sukai

10 Unfav

Saya tidak menyukai suatu perubahan 9 Unfav

2 Kecerdasan Organisasi

Mengetahui

profesionalisme atau

etika kerja

Saya selalu mengambil tanggung jawab untuk

keputusan dan tindakan yang telah saya buat

12 Fav

Saya merasa tidak sabar untuk memulai kerja dan

bergabung dalam suatu proyek.

15 Fav

Mengetahui penilaian

etika

Menurut saya, nilai dan keyakinan organisasi

merupakan bagian dari budaya dalam organisasi

13 Fav

Lampiran 2

Page 128: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

113

Mengetahui tanggung

jawab sosial dan

pengetahuan global

Saya selalu mempelajari sebanyak yang saya bisa

tentang organisasi dimana tempat saya akan bekerja

11 Fav

Mengetahui

pembelajaran seumur

hidup atau pengarahan

diri.

Saya menjadikan umpan balik (feedback) sebagai

peluang untuk belajar

14 Fav

3 Kompetensi Kerja

Mengetahui kemampuan

organisasi

Saya percaya dengan kemampuan teknis yang saya

miliki dalam melakukan pekerjaan di tempat bekerja

saya nanti

17 Fav

Tetap tenang dibawah tekanan adalah salah satu

kemampuan saya

18 Fav

Saya memilki pandangan yang matang tentang hidup 22 Fav

Dapat berpikir kritis

Menurut saya, menjadi yang terbaik dalam suatu

bidang adalah hal yang sangat penting

21 Fav

Saya mampu mengaplikasikan pengetahuan yang

saya miliki ke dalam pekerjaan saya

19 Fav

Dapat melakukan

pemecahan masalah

Saya mampu melakukan Analisa suatu masalah

untuk menyelesaikan masalah yang rumit

20 Fav

Memiliki kemampuan

kreativitas atau inovasi

Orang – orang mendatangi saya untuk ide yang

terbaru

16 FAV

4 Kecerdasan Sosial

Dapat melakukan kerja

sama tim atau kolaborasi

Saya senang bekerja dalam kelompok 27 Fav

Memiliki keterampilan

interpersonal atau sosial

Membangun hubungan dengan orang lain adalah

salah satu kekuatan saya

24 Fav

Orang lain mengatakan saya terbuka dan mudah

berteman

25 Fav

Memiliki kemampuan

beradaptasi

Saya mampu beradaptasi dengan situasi sosial yang

berbeda-beda

23 Fav

Memiliki keterampilan

komunikasi

Saya mudah mengekspresikan diri dengan

mengeluarkan ide-ide dalam pekerjaan

26 Fav

Page 129: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

114

2. MODAL PSIKOLOGIS (Independent Variable)

No Aspek Indikator Item No. Item Fav/Unfav

1 Self-Efficacy

Adanya kepercayaan diri

dalam kemampuan untuk

memobilisasi motivasi, sumber

daya kognitif, dan tindakan

individu.

Saya merasa tidak yakin dalam menganalisa masalah yang

berkaitan dengan pekerjaan untuk mencari solusi jangka

panjang.

1 Unfav

Saya merasa percaya diri menunjukkan kinerja saya dalam

pertemuan dengan kelompok kerja

2 Fav

Saya merasa yakin berkontribusi pada suatu diskusi untuk

mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.

3 Fav

Saya merasa percaya diri menetapkan target untuk diri saya

sendiri dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia

kerja.

4 Fav

Saya merasa yakin untuk menghubungi orang-orang di

lingkungan saya (misalnya, dosen atau dekan fakultas)

untuk mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan

dunia kerja.

5 Fav

Saya merasa tidak yakin dalam memberikan informasi

kepada sekelompok rekan kerja yang berkaitan dengan

masalah pekerjaan.

6 Unfav

2 Harapan/Hope

Adanya motivasi positif yang

didasarkan pada perasaan yang

secara interaktif yang berasal

dari rasa sukses (1) sumber

dan (2) jalur.

Jika saya terjebak dalam suatu masalah dalam pekerjaan,

saya dapat memikirkan banyak cara untuk keluar dari

masalah tersebut.

7 Fav

Pada saat ini, saya tidak semangat mengejar tujuan

pekerjaan impian saya.

8 Unfav

Tidak banyak cara yang ada untuk mengatasi masalah

dalam pekerjaan yang saya hadapi.

9 UnFav

Saat ini saya melihat diri saya cukup berhasil dalam

melakukan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan

keahlian saya.

10 Fav

Saya dapat memikirkan banyak cara untuk mencapai

tujuan pekerjaan yang saya inginkan saat ini.

11 Fav

Page 130: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

115

Saat ini, saya telah memenuhi tujuan yang saya tetapkan

sebagai jalan untuk memasuki dunia kerja.

12 Fav

3

Ketahanan/

Resiliensi

Mampu pulih, untuk bangkit

kembali dari kesulitan,

ketidakpastian, konflik,

kegagalan atau bahkan

kemajuan perubahan positif

dan peningkatan tanggung

jawab.

Ketika saya gagal melakukan suatu tugas pekerjaan, sulit

bagi saya memulai tugas lainnya.

13 Unfav

Biasanya saya menghadapi kesulitan dalam pekerjaan

dengan satu atau banyak cara.

14 Fav

Jika saya harus melakukan sesuatu yang berkaitan dengan

pekerjaan, saya bisa melakukan dengan cara saya sendiri.

15 Fav

Saya biasa menyelesaikan tugas pekerjaan yang penuh

tekanan dengan tetap tenang.

16 Fav

Saya dapat melewati masa-masa sulit dalam melakukan

pekerjaan karena saya sudah pernah mengalami kesulitan

yang serupa sebelumnya.

17 Fav

Saya merasa dapat menangani banyak pekerjaan dalam

satu waktu.

18 Fav

4 Optimisme

Mampu mempertahankan

harapan positif tentang apa

yang akan terjadi pada mereka

secara pribadi di seluruh

proses perubahan.

Ketika hal-hal yang tidak pasti terjadi saat saya melakukan

pekerjaan, saya biasanya mengharapkan yang terbaik.

19 Fav

Jika saya memikirkan hal buruk terjadi ketika sedang

melakukan sebuah pekerjaan, hal itu akan terjadi.

20 Unfav

Saya selalu melihat sisi baiknya dari hal-hal yang berkaitan

dengan proses memasuki dunia kerja

21 Fav

Saya optimis tentang apa yang akan terjadi pada saya di

masa depan yang berkaitan dengan pekerjaan.

22 Fav

Apa yang saya lakukan dalam hal pekerjaan tidak pernah

berhasil seperti yang saya inginkan.

23 Unfav

Menurut saya, suatu pekerjaan adalah “suatu perjalanan

yang memiliki tujuan”

24 Fav

Page 131: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

116

3. KOMPETENSI KARIR (Independent Variable)

No Aspek Indikator Item No.Item Fav/Unfav

1

Refleksi tentang

kapasitas

(Reflection on

qualities)

Merefleksikan kekuatan,

kekurangan, dan keterampilan yang

berkaitan dengan karier pribadi

seseorang.

Saya mengetahui kekuatan saya dalam

melakukan sebuah pekerjaan

1 Fav

Saya mengetahui kekurangan saya dalam

melakukan sebuah pekerjaan

2 Fav

Saya menyadari akan bakat yang saya miliki

dalam pekerjaan dan bakat tersebut

menjadikan diri saya siap untuk memasuki

dunia kerja

3 Fav

Saya memiliki sebuah keterampilan dalam

pekerjaan dan keterampilan yang saya miliki

menjadikan diri saya siap untuk memasuki

dunia kerja.

4 Fav

2

Refleksi motif

(Reflection on

motivation)

Merefleksikan nilai-nilai, hasrat, dan

motivasi yang berkaitan dengan

Karir pribadi seseorang

Saya mengetahui apa yang saya suka dalam

pekerjaan sehingga saya siap memasuki dunia

kerja

5 Fav

Saya mengetahui apa yang penting untuk diri

saya dalam karir sehingga saya siap memasuki

dunia kerja

6 Fav

Saya dapat dengan jelas melihat apa hasrat

saya dalam pekerjaan sehingga saya siap

memasuki dunia kerja

7 Fav

3 Jaringan

(Networking)

Kesadaran Kehadiran dan nilai

profesional dari jaringan individu,

dan kemampuan untuk memperluas

jaringan ini untuk tujuan yang

berhubungan dengan karir

Saya mengetahui bahwa banyak orang dalam

dunia kerja yang dapat membantu saya dalam

karir sehingga saya siap memasuki dunia

kerja.

8 Fav

Saya mengetahui bahwa banyak orang di luar

dunia kerja yang dapat membantu dalam karir

kerja saya

9 Fav

Page 132: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

117

Saya mengetahui cara meminta saran dari

orang-orang di lingkungan saya dalam hal

dunia kerja

10 Fav

Untuk siap memasuki dunia kerja, saya

mendekati orang yang tepat untuk membantu

saya dalam karir.

11 Fav

4

Kemampuan

pengembangan

karir (Self-

Profiling)

Mempresentasikan dan

mengkomunikasikan pengetahuan

pribadi, kemampuan dan

keterampilan ke pasar tenaga kerja

internal dan eksternal.

Saya dapat dengan jelas menunjukkan kepada

orang lain apa kekuatan saya dalam pekerjaan

sehingga saya siap memasuki dunia kerja

12 Fav

Saya dapat menunjukkan kepada orang lain

apa yang ingin saya capai dalam karir

sehingga saya siap memasuki dunia kerja.

13 Fav

Saya dapat menunjukkan kepada orang-orang

di sekitar saya apa yang penting bagi saya

dalam pekerjaan

14 Fav

5 Eksplorasi kerja

(Work Exploration)

Secara aktif mengeksplorasi dan

mencari peluang yang terkait dengan

pekerjaan dan terkait karir di pasar

tenaga kerja internal dan eksternal.

Untuk menjadi lebih baik dalam pekerjaan

yang saya lakukan, saya selalu mencari cara

untuk meningkatkan kualitas diri sehingga

saya lebih siap menghadapi dunia kerja

15 Fav

Saya selalu ingin berkembang dalam bidang

pekerjaan saya dan saya mengetahui caranya

untuk berkembang

16 Fav

Dalam pasar tenaga kerja yang luas, saya dapat

melihat kemungkinan posisi diri saya dalam

pasar tenaga kerja tersebut.

17 Fav

6 Kontrol karir

(Career Control)

Aktif memengaruhi proses

pembelajaran dan proses bekerja

yang terkait dengan karier pribadi

seseorang dengan menetapkan

sasaran dan merencanakan cara

memenuhi Mereka.

Saya dapat membuat rencana karir yang jelas

sehingga saya siap memasuki dunia kerja

18 Fav

Saya tahu apa yang ingin saya capai dalam

karir saya setahun dari sekarang sehingga saya

siap memasuki dunia kerja

19 Fav

Untuk mendapatkan apa yang saya ingin capai

dalam karir, saya membuat rancangan atau

20 Fav

Page 133: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

118

mapping tentang apa yang ingin saya capai

dalam dunia kerja.

Tujuan yang saya tetapkan dalam diri sejalan

dengan apa yang saya inginkan dalam karir.

21 Fav

4. DUKUNGAN SOSIAL (Independent Variable)

No Aspek Indikator Item No. Item Fav/Unfav

1 Dukungan Keluarga

Dukungan yang diterima dari anggota

keluarga pada saat dibutuhkan untuk

memberikan dukungan psikologis, fisik

dan finansial.

Keluarga saya benar-benar mencoba

membantu saya untuk siap memasuki dunia

kerja.

1 Fav

Saya mendapatkan bantuan dan dukungan

emosional yang saya butuhkan dari keluarga

saya dalam menghadapi dunia kerja.

2 Fav

Saya dapat berbicara tentang masalah yang

berkaitan dengan pekerjaan saya dengan

keluarga saya.

3 Fav

Keluarga saya bersedia membantu saya

membuat keputusan baik dalam perkuliahan

maupun pekerjaan saya.

4 Fav

2 Dukungan Teman

Dukungan yang diterima dari teman

pada saat dibutuhkan untuk

memberikan dukungan psikologis, fisik

dan finansial

Teman-teman saya benar-benar berusaha

membantu saya untuk siap memasuki dunia

kerja

5 Fav

Saya bisa mengandalkan teman-teman saya

ketika ada yang salah tentang pekerjaan

saya.

6 Fav

Saya memiliki teman-teman yang dapat

berbagi suka dan duka dengan saya.

7 Fav

Page 134: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

119

Saya dapat berbicara tentang masalah yang

berkaitan dengan pekerjaan saya dengan

teman-teman

8 Fav

3 Dukungan Orang

Lain

Dukungan yang diterima dari orang lain

pada saat dibutuhkan untuk

memberikan dukungan psikologis, fisik

dan finansial

Saya memiliki orang istimewa yang ada

ketika saya sedang membutuhkan dalam

masalah pekerjaan.

9 Fav

Ada orang istimewa yang bisa saya ajak

berbagi suka dan duka saya berkaitan

dengan dunia kerja dan pekerjaan.

10 Fav

Saya memiliki orang yang istimewa yang

merupakan sumber kenyamanan yang nyata

bagi saya dalam hal pekerjaan.

11 Fav

Ada orang spesial dalam hidup saya yang

peduli dengan perasaan saya ketika saya

bercerita mengenai pekerjaan.

12 Fav

Page 135: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

120

FORM PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

No. Responden : Kode Fakultas :

01 / 02 / 03 *lingkari salah satu

Lampiran 3

Page 136: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

121

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Salam bahagia,

Assalammualaikum Wr.Wb.

Perkenalkanlah saya Sinndy Fitriani S.W. (Mahasiswi S-1 Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta). Saat ini saya sedang melakukan penelitian tugas akhir (skripsi)

mengenai Kesiapan Kerja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal psikologis,

kompetensi karir dan dukungan sosial terhadap kesiapan kerja. Oleh karena itu, saya

mengharapkan bantuan Saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

Dalam menjawab angket ini tidak ada jawaban benar atau salah. Anda bebas

menentukan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda pada saat ini. Seluruh

informasi berupa data dan setiap jawaban yang Anda berikan akan terjamin kerahasiaannya

dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini saja. Sebelum memulai mengerjakan,

dimohon untuk membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu dan teliti kembali jawaban Anda

agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab atau terlewati.

Terima kasih atas kesediaan dan kerjasamanya. Semoga kebaikan Anda menjadi nilai

ibadah dan mendapat balasan kebaikan. Aamiin.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Contact Person Peneliti:

WA : +62 87741690617

Email : [email protected]

PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Dengan menandatangani lembar penelitian ini saya,

Nama :

Jenis Kelamin : P / L (*lingkari salah satu)

Tempat/tanggal lahir :

Usia :

Jurusan/Fakultas :

Tingkat Semester :

No Telepon :

Memberikan persetujuan untuk mengikuti penelitian ini dengan mengisi lembar angket

yang diberikan oleh peneliti. Saya mengerti bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal psikologis, kompetensi karir dan dukungan sosial

terhadap kesiapan kerja.

Saya telah diberi tahu oleh peneliti bahwa penelitian ini bersifat sukarela dan hanya

digunakan untuk keperluan penelitian. Oleh karena itu, dengan sadar dan sukarela saya

bersedia ikut serta dalam penelitian ini.

Ciputat, April 2019

Responden

( )

Page 137: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

122

1. Apakah anda memiliki pengalaman bekerja ? YA / TIDAK (*lingkari salah satu)

2. Jika Ya, sebutkan pengalaman kerja yang pernah anda lakukan :

a. _________________________________________________

b. _________________________________________________

c. _________________________________________________

SKALA PSIKOLOGI KE-1

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti.

2. Semua jawaban adalah benar tidak ada yang salah dan dalam hal ini tidak ada

penilaian baik atau buruk. Oleh karena itu, jawablah seluruh pernyataan sesuai dengan

keadaan yang anda alami dengan jujur dan jangan sampai ada pernyataan yang

terlewatkan.

3. Berilah tanda ( ) pada salah satu pilihan jawaban berikut yang menurut anda sesuai dengan

diri anda, yaitu:

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

------- SELAMAT MENGERJAKAN -------

No Pernyataan STS TS S SS

1. Saya merasa stress ketika mengerjakan banyak hal dalam

satu waktu

2. Mudah bagi saya untuk memulai mengerjakan tugas

3. Saya mudah tersinggung

4. Apabila saya berada dalam keadaan yang menantang,

saya sanggup bertahan

5. Apabila orang lain mengubah sesuatu yang saya buat,

saya akan marah

6. Sulit bagi saya dalam memahami ide abstrak

7. Saya tidak yakin akan sukses dengan tujuan yang telah

saya buat untuk diri saya

8. Sulit bagi saya untuk membangun kepercayaan dan

hubungan pada orang lain

9. Saya tidak menyukai suatu perubahan

10. Mempelajari hal baru adalah hal yang tidak saya sukai

Page 138: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

123

11. Saya selalu mempelajari sebanyak yang saya bisa

tentang organisasi dimana tempat saya akan bekerja

12. Saya selalu mengambil tanggung jawab untuk keputusan

dan tindakan yang telah saya buat

13. Menurut saya, nilai dan keyakinan organisasi merupakan

bagian dari budaya dalam organisasi

14. Saya menjadikan umpan balik (feedback) sebagai

peluang untuk belajar

15. Saya merasa tidak sabar untuk memulai kerja dan

bergabung dalam suatu proyek.

16. Orang – orang mendatangi saya untuk ide yang terbaru

17. Saya percaya dengan kemampuan teknis yang saya

miliki dalam melakukan pekerjaan di tempat bekerja

saya nanti

18. Tetap tenang di bawah tekanan adalah salah satu

kemampuan saya

19. Saya mampu mengaplikasikan pengetahuan yang saya

miliki ke dalam pekerjaan saya

20. Saya mampu melakukan Analisa suatu masalah untuk

menyelesaikan masalah yang rumit

21. Menurut saya, menjadi yang terbaik dalam suatu bidang

adalah hal yang sangat penting

22. Saya memilki pandangan yang matang tentang hidup

23. Saya mampu beradaptasi dengan situasi sosial yang

berbeda-beda

24. Membangun hubungan dengan orang lain adalah salah

satu kekuatan saya

25. Orang lain mengatakan saya terbuka dan mudah

berteman

26. Saya mudah mengekspresikan diri dengan

mengeluarkan ide-ide dalam pekerjaan

27. Saya senang bekerja dalam kelompok

SKALA PSIKOLOGI KE-2

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti.

2. Semua jawaban adalah benar tidak ada yang salah dan dalam hal ini tidak ada

penilaian baik atau buruk. Oleh karena itu, jawablah seluruh pernyataan sesuai

dengan keadaan yang anda alami dengan jujur dan jangan sampai ada pernyataan yang

terlewatkan.

3. Berilah tanda ( ) pada salah satu pilihan jawaban berikut yang menurut anda sesuai

dengan diri anda, yaitu:

Page 139: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

124

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

------- SELAMAT MENGERJAKAN -------

No Pernyataan STS TS S SS

1. Saya merasa tidak yakin dalam menganalisa masalah

yang berkaitan dengan pekerjaan untuk mencari solusi

jangka panjang.

2. Saya merasa percaya diri menunjukkan kinerja saya

dalam pertemuan dengan kelompok kerja

3. Saya merasa yakin berkontribusi pada suatu diskusi

untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.

4. Saya merasa percaya diri menetapkan target untuk diri

saya sendiri dalam mempersiapkan diri menghadapi

dunia kerja.

5. Saya merasa yakin untuk menghubungi orang-orang di

lingkungan saya (misalnya, dosen atau dekan fakultas)

untuk mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan

dunia kerja.

6. Saya merasa tidak yakin dalam memberikan informasi

kepada sekelompok rekan kerja yang berkaitan dengan

masalah pekerjaan.

7. Jika saya terjebak dalam suatu masalah dalam

pekerjaan, saya dapat memikirkan banyak cara untuk

keluar dari masalah tersebut.

8. Pada saat ini, saya tidak semangat mengejar tujuan

pekerjaan impian saya.

9. Tidak banyak cara yang ada untuk mengatasi masalah

dalam pekerjaan yang saya hadapi.

10. Saat ini saya melihat diri saya cukup berhasil dalam

melakukan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan

keahlian saya.

11. Saya dapat memikirkan banyak cara untuk mencapai

tujuan pekerjaan yang saya inginkan saat ini.

12. Saat ini, saya telah memenuhi tujuan yang saya

tetapkan sebagai jalan untuk memasuki dunia kerja.

13. Ketika saya gagal melakukan suatu tugas pekerjaan,

sulit bagi saya memulai tugas lainnya.

14. Biasanya saya menghadapi kesulitan dalam pekerjaan

dengan satu atau banyak cara untuk menyelesaikannya

15. Jika saya harus melakukan sesuatu yang berkaitan

dengan pekerjaan, saya bisa melakukan dengan cara

saya sendiri.

16. Saya biasa menyelesaikan tugas pekerjaan yang penuh

tekanan dengan tetap tenang.

Page 140: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

125

17. Saya dapat melewati masa-masa sulit dalam

melakukan pekerjaan karena saya sudah pernah

mengalami kesulitan yang serupa sebelumnya.

18. Saya merasa dapat menangani banyak pekerjaan dalam

satu waktu.

19. Ketika hal-hal yang tidak pasti terjadi saat saya

melakukan pekerjaan, saya biasanya mengharapkan

yang terbaik.

20. Jika saya memikirkan hal buruk terjadi ketika sedang

melakukan sebuah pekerjaan, hal itu akan terjadi.

21. Saya selalu melihat sisi baiknya dari hal-hal yang

berkaitan dengan proses memasuki dunia kerja

22. Saya optimis tentang apa yang akan terjadi pada saya

di masa depan yang berkaitan dengan pekerjaan.

23. Apa yang saya lakukan dalam hal pekerjaan tidak

pernah berhasil seperti yang saya inginkan.

24. Menurut saya, suatu pekerjaan adalah “suatu

perjalanan yang memiliki tujuan”

SKALA PSIKOLOGI KE-3

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti.

2. Semua jawaban adalah benar tidak ada yang salah dan dalam hal ini tidak ada

penilaian baik atau buruk. Oleh karena itu, jawablah seluruh pernyataan sesuai

dengan keadaan yang anda alami dengan jujur dan jangan sampai ada pernyataan yang

terlewatkan.

3. Berilah tanda ( ) pada salah satu pilihan jawaban berikut yang menurut anda sesuai

dengan diri anda, yaitu:

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

------- SELAMAT MENGERJAKAN -------

No Pernyataan STS TS S SS

1. Saya mengetahui kekuatan saya dalam melakukan sebuah

pekerjaan

2. Saya mengetahui kekurangan saya dalam melakukan

sebuah pekerjaan

3. Saya menyadari akan bakat yang saya miliki dalam

pekerjaan dan bakat tersebut menjadikan diri saya siap

untuk memasuki dunia kerja

4. Saya memiliki sebuah keterampilan dalam pekerjaan dan

keterampilan yang saya miliki menjadikan diri saya siap

untuk memasuki dunia kerja.

Page 141: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

126

5. Saya mengetahui apa yang saya suka dalam pekerjaan

sehingga saya siap memasuki dunia kerja

6. Saya mengetahui apa yang penting untuk diri saya dalam

karir sehingga saya siap memasuki dunia kerja

7. Saya dapat dengan jelas melihat apa hasrat saya dalam

pekerjaan sehingga saya siap memasuki dunia kerja

8. Saya mengetahui bahwa banyak orang dalam dunia kerja

yang dapat membantu saya dalam karir sehingga saya siap

memasuki dunia kerja.

9. Saya mengetahui bahwa banyak orang di luar dunia kerja

yang dapat membantu dalam karir kerja saya

10. Saya mengetahui cara meminta saran dari orang-orang di

lingkungan saya dalam hal dunia kerja

11. Untuk siap memasuki dunia kerja, saya mendekati orang

yang tepat untuk membantu saya dalam karir.

12. Saya dapat dengan jelas menunjukkan kepada orang lain

apa kekuatan saya dalam pekerjaan sehingga saya siap

memasuki dunia kerja

13. Saya dapat menunjukkan kepada orang lain apa yang ingin

saya capai dalam karir sehingga saya siap memasuki dunia

kerja.

14. Saya dapat menunjukkan kepada orang-orang di sekitar

saya apa yang penting bagi saya dalam pekerjaan

15. Untuk menjadi lebih baik dalam pekerjaan yang saya

lakukan, saya selalu mencari cara untuk meningkatkan

kualitas diri sehingga saya lebih siap menghadapi dunia

kerja

16. Saya selalu ingin berkembang dalam bidang pekerjaan

saya dan saya mengetahui caranya untuk berkembang

17. Dalam pasar tenaga kerja yang luas, saya dapat melihat

kemungkinan posisi diri saya dalam pasar tenaga kerja

tersebut.

18. Saya dapat membuat rencana karir yang jelas sehingga

saya siap memasuki dunia kerja

19. Saya tahu apa yang ingin saya capai dalam karir saya

setahun dari sekarang sehingga saya siap memasuki dunia

kerja

20. Untuk mendapatkan apa yang saya ingin capai dalam

karir, saya membuat rancangan atau mapping tentang apa

yang ingin saya capai dalam dunia kerja.

21. Tujuan yang saya tetapkan dalam diri sejalan dengan apa

yang saya inginkan dalam karir.

SKALA PSIKOLOGI KE-4

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti.

Page 142: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

127

2. Semua jawaban adalah benar tidak ada yang salah dan dalam hal ini tidak ada

penilaian baik atau buruk. Oleh karena itu, jawablah seluruh pernyataan sesuai dengan

keadaan yang anda alami dengan jujur dan jangan sampai ada pernyataan yang

terlewatkan.

3. Berilah tanda ( ) pada salah satu pilihan jawaban berikut yang menurut anda sesuai dengan

diri anda, yaitu:

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

------- SELAMAT MENGERJAKAN -------

No Pernyataan STS TS S SS

1. Keluarga saya benar-benar mencoba membantu saya untuk

siap memasuki dunia kerja.

2. Saya mendapatkan bantuan dan dukungan emosional yang

saya butuhkan dari keluarga saya dalam menghadapi dunia

kerja.

3. Saya dapat berbicara tentang masalah yang berkaitan

dengan pekerjaan saya dengan keluarga saya.

4. Keluarga saya bersedia membantu saya membuat keputusan

baik dalam perkuliahan maupun pekerjaan saya.

5. Teman-teman saya benar-benar berusaha membantu saya

untuk siap memasuki dunia kerja

6. Saya bisa mengandalkan teman-teman saya ketika ada yang

salah tentang pekerjaan saya.

7. Saya memiliki teman-teman yang dapat berbagi suka dan

duka dengan saya.

8. Saya dapat berbicara tentang masalah yang berkaitan

dengan pekerjaan saya dengan teman-teman

9. Saya memiliki orang istimewa yang ada ketika saya sedang

membutuhkan dalam masalah pekerjaan.

10. Ada orang istimewa yang bisa saya ajak berbagi suka dan

duka saya berkaitan dengan dunia kerja dan pekerjaan.

11. Saya memiliki orang yang istimewa yang merupakan

sumber kenyamanan yang nyata bagi saya dalam hal

pekerjaan.

12. Ada orang spesial dalam hidup saya yang peduli dengan

perasaan saya ketika saya bercerita mengenai pekerjaan.

---- SELESAI ----

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda 😊

Page 143: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

128

SURAT IZIN PENELITIAN

Lampiran 4

Page 144: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

129

Page 145: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

130

BUKTI PENGISIAN INFORMED CONSENT

Lampiran 5

Page 146: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

131

HASIL UJI VALIDITAS KONSTRUK KESIAPAN KERJA

UJI VALIDITAS DV KESIAPAN KERJA DA NI=27 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11

ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20

ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM26 ITEM27 PM SY FI=dv.cor MO NX=27 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK KESIAPAN FR TD 25 24 TD 10 9 TD 12 11 TD 14 13 TD 6 5 TD 9 8 TD 10 7 TD 21 18 TD 25 23 TD

24 23 TD 21 17 TD 27 17 TD 5 3 TD 21 1 TD 23 13 TD 10 3 TD 8 1 TD 16 8 TD 13 11

TD 13 12 TD 26 15 TD 18 15 TD 23 18 TD 22 19 TD 19 18 TD 14 10 TD 7 3 TD 9 5 TD

27 3 TD 24 13 TD 17 14 TD 16 12 TD 6 1 TD 21 6 TD 22 14 TD 22 10 TD 26 24 TD 24

9 TD 17 9 TD 15 2 TD 26 2 TD 26 25 TD 26 23 TD 5 1 TD 25 13 TD 21 13 TD 21 5 TD

14 11 TD 14 12 TD 25 12 TD 12 1 TD 7 1 TD 9 7 TD 8 7 TD 10 8 TD 26 19 TD 19 11 TD

25 8 TD 24 8 TD 23 8 TD 23 4 TD 27 20 TD 24 3 TD 27 25 TD 16 6 TD 16 9 TD 17 8 TD

17 7 TD 27 2 TD 25 4 TD 25 19 TD 24 5 TD 11 2 TD 19 15 TD 13 12 TD 13 2 TD 20 11

TD 22 20 TD 27 19 TD 27 18 TD 11 5 TD 16 5 TD 19 12 TD 18 1 TD 14 9 TD 24 19 TD

21 19 TD 23 20 TD 20 14 TD 24 10 TD 25 10 TD 20 19 TD 20 9 TD 23 2 TD 3 1 TD 6 3

TD 9 4 TD 26 4 TD 22 5 TD 22 7 TD 13 1 TD 11 10 TD 18 16 TD 18 8 TD 23 16 TD 18

14 TD 18 13 TD 17 15 PD OU SS TV MI

Lampiran 6

Page 147: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

132

HASIL UJI VALIDITAS KONSTRUK MODAL PSIKOLOGIS

1. Self-Efficacy

UJI VALIDITAS IV MODAL PSIKOLOGIS SELF EFFICACY DA NI=6 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=SE.COR MO NX=6 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK SELFEFFICACY FR TD 3 2 TD 6 1 TD 6 4 TD 5 1 PD OU SS TV MI

Page 148: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

133

2. Harapan

UJI VALIDITAS IV MODAL PSIKOLOGIS HARAPAN DA NI=6 NO=210 MA=PM LA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 PM SY FI=H.COR MO NX=6 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK HARAPAN FR TD 3 2 TD 5 1 TD 6 2 TD 6 4 PD OU SS TV MI

Page 149: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

134

3. Ketahanan

UJI VALIDITAS IV MODAL PSIKOLOGIS KETAHANAN DA NI=6 NO=210 MA=PM LA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 PM SY FI=K.COR MO NX=6 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK KETAHANAN FR TD 6 4 TD 6 1 TD 6 2 PD OU SS TV MI

Page 150: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

135

4. Optimisme

UJI VALIDITAS IV MODAL PSIKOLOGIS OPTIMISME DA NI=6 NO=210 MA=PM LA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 PM SY FI=O.COR MO NX=6 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK OPTIMIS FR TD 5 2 TD 6 2 PD OU SS TV MI

Page 151: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

136

HASIL UJI VALIDITAS KONSTRUK KOMPETENSI KARIR

1. Refleksi Tentang Kapasitas

UJI VALIDITAS IV KOMPETENSI KARIR DA NI=4 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 PM SY FI=ROQ.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK ROQ FR TD 4 3 PD OU SS TV MI

Page 152: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

137

2. Refleksi Motif

UJI VALIDITAS IV KOMPETENSI KARIR ROM DA NI=3 NO=210 MA=PM LA ITEM5 ITEM6 ITEM7 PM SY FI=ROM.COR MO NX=3 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK ROM PD OU SS TV MI

Page 153: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

138

3. Jaringan

UJI VALIDITAS IV KOMPETENSI KARIR JAR DA NI=4 NO=210 MA=PM LA ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 PM SY FI=JAR.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK JAR FR TD 4 3 PD OU SS TV MI

Page 154: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

139

4. Kemampuan Pengembangan Diri

UJI VALIDITAS IV KOMPETENSI KARIR SP DA NI=3 NO=210 MA=PM LA ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM PM SY FI=SP.COR MO NX=3 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK SP PD OU SS TV MI

Page 155: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

140

5. Eksplorasi Kerja

UJI VALIDITAS IV KOMPETENSI KERJA WE DA NI=3 NO=210 MA=PM LA ITEM15 ITEM16 ITEM17 PM SY FI=WE.COR MO NX=3 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK WE PD OU SS TV MI

Page 156: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

141

6. Kontrol Karir

UJI VALIDITAS IV KOMPETENSI KARIR CC DA NI=4 NO=210 MA=PM LA ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM 21 PM SY FI=CC.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK CC FR TD 4 3 TD 3 1 PD OU SS TV MI

Page 157: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

142

HASIL UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN SOSIAL

1. Dukungan Keluarga

UJI VALIDITAS IV DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DA NI=4 NO=210 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 PM SY FI=DSK.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK DSKELUARGA FR TD 2 1 TD 3 2 PD OU SS TV MI

Page 158: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

143

2. Dukungan Teman

UJI VALIDITAS IV DUKUNGAN SOSIAL TEMAN DA NI=4 NO=210 MA=PM LA ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 PM SY FI=DST.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK DSTEMAN FR TD 2 1 TD 3 1 PD OU SS TV MI

Page 159: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

144

3. Dukungan Orang Lain

UJI VALIDITAS IV DUKUNGAN SOSIAL SIG.OTHERS DA NI=4 NO=210 MA=PM LA ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 PM SY FI=DSO.COR MO NX=4 NK=1 TD=SY PH=ST LX=FR LK DSSO FR TD 4 3 PD OU SS TV MI

Page 160: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

131

HASIL ANALISIS REGRESI BERGANDA

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DV_KK 210 22.37 72.11 50.0000 9.39856

Self_Efficacy 210 14.33 70.83 50.0000 8.95368

Harapan 210 18.97 73.13 50.0000 8.15714

Ketahanan 210 25.55 70.41 50.0000 8.44904

Optimisme 210 14.99 64.00 50.0000 8.22242

Refleksi_Kapasitas 210 31.64 67.61 50.0000 8.95325

Refleksi_Motif 210 23.42 66.32 50.0000 9.09435

Jaringan 210 24.89 66.64 50.0000 8.95050

Pengembangan_Karir 210 22.24 67.27 50.0000 9.22692

Eksplorasi_Kerja 210 18.68 62.78 50.0000 8.63319

Kontrol_Karir 210 25.14 68.83 50.0000 9.00429

Duk_Keluarga 210 21.22 62.16 50.0000 9.35833

Duk_Teman 210 17.79 64.29 50.0000 9.30337

Duk_Oranglain 210 28.77 64.00 50.0000 9.75101

Valid N (listwise) 210

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Duk_Oranglain, Optimisme, Pengembangan_Karir,

Duk_Keluarga, Harapan, Ketahanan, Duk_Teman,

Refleksi_Motif, Eksplorasi_Kerja, Self_Efficacy,

Refleksi_Kapasitas, Jaringan, Kontrol_Karirb

. Enter

a. Dependent Variable: DV_KK

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .700a .490 .456 6.93120

a. Predictors: (Constant), Duk_Oranglain, Optimisme, Pengembangan_Karir, Duk_Keluarga,

Harapan, Ketahanan, Duk_Teman, Refleksi_Motif, Eksplorasi_Kerja, Self_Efficacy,

Refleksi_Kapasitas, Jaringan, Kontrol_Karir

Lampiran 7

Page 161: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

146

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9045.447 13 695.804 14.483 .000b

Residual 9416.133 196 48.041

Total 18461.580 209

a. Dependent Variable: DV_KK

b. Predictors: (Constant), Duk_Oranglain, Optimisme, Pengembangan_Karir, Duk_Keluarga,

Harapan, Ketahanan, Duk_Teman, Refleksi_Motif, Eksplorasi_Kerja, Self_Efficacy,

Refleksi_Kapasitas, Jaringan, Kontrol_Karir

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.285 4.620 -.927 .355

Self_Efficacy .248 .072 .237 3.448 .001

Harapan .096 .080 .083 1.203 .230

Ketahanan .190 .070 .170 2.724 .007

Optimisme .085 .072 .074 1.168 .244

Refleksi_Kapas

itas .160 .076 .153 2.101 .037

Refleksi_Motif -.077 .077 -.075 -1.007 .315

Jaringan .064 .082 .061 .790 .431

Pengembangan

_Karir .009 .082 .009 .116 .908

Eksplorasi_Kerj

a .119 .076 .109 1.569 .118

Kontrol_Karir .115 .084 .110 1.362 .175

Duk_Keluarga .032 .060 .032 .539 .590

Duk_Teman .081 .066 .080 1.230 .220

Duk_Oranglain -.036 .059 -.038 -.620 .536

a. Dependent Variable: DV_KK

Page 162: PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48385...PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KOMPETENSI KARIR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESIAPAN

147

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .555a .309 .305 7.83402 .309 92.815 1 208 .000

2 .602b .362 .356 7.54327 .053 17.343 1 207 .000

3 .639c .409 .400 7.27951 .047 16.272 1 206 .000

4 .648d .421 .409 7.22388 .012 4.185 1 205 .042

5 .675e .456 .443 7.01565 .036 13.350 1 204 .000

6 .675f .456 .440 7.03262 .000 .017 1 203 .896

7 .686g .470 .452 6.95723 .014 5.423 1 202 .021

8 .689h .474 .454 6.94779 .004 1.549 1 201 .215

9 .693i ,480 ,456 6,93114 ,005 1,967 1 200 ,162

10 .696j ,484 ,458 6,91798 ,005 1,762 1 199 ,186

11 .697k ,486 ,457 6,92528 ,002 ,581 1 198 ,447

12 .699l ,489 ,458 6,92035 ,003 1,282 1 197 ,259

13 .700m ,490 ,456 6,93120 ,001 ,384 1 196 ,536

a. Predictors: (Constant), Self_Efficacya

b. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapanb

c. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahananc

d. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimismed

e. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitase

f. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motiff

g. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motif, Jaringang

h. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motif, Jaringan,

Pengembangan_Karirh

i. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motif, Jaringan,

Pengembangan_Karir, Eksplorasi_Kerjai

j. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motif, Jaringan,

Pengembangan_Karir, Eksplorasi_Kerja, Kontrol_Karirj

k. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motif, Jaringan,

Pengembangan_Karir, Eksplorasi_Kerja, Kontrol_Karir, Duk_Keluargak

l. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motif, Jaringan,

Pengembangan_Karir, Eksplorasi_Kerja, Kontrol_Karir, Duk_Keluarga, Duk_Temanl

m. Predictors: (Constant), Self_Efficacy, Harapan, Ketahanan, Optimisme, Refleksi_Kapasitas, Refleksi_Motif, Jaringan,

Pengembangan_Karir, Eksplorasi_Kerja, Kontrol_Karir, Duk_Keluarga, Duk_Teman, Duk_Oranglainm