Pendekatan Psikologis Pasien Akut

download Pendekatan Psikologis Pasien Akut

of 26

Transcript of Pendekatan Psikologis Pasien Akut

1 PENDEKATAN PSIKOLOGIS PASIEN AKUT Pendahuluan TujuanbabiniadalahuntukmenyorotbeberapaIiturpentingdaritugas psikologis dalam konteks pelayanan psikiatri akut. Fokus spesiIiknya adalah pada pengaturantugaspsikologisdalamunitperawatanintensiIpsikiatri(PICU).Ini memberikankesempatanyangpentinguntukmemperluasliteraturyang berkembang pada aktivitas multidisiplin dalam konteks tersebut. TerapiunitperawatanintensiIpsikiatrimenyediakanrencanapengobatan multidisiplin intensiI dalam jangka pendek untuk pasien yang dirawat di sejumlah bangsal.SebuahIiturpentingdariterapiiniadalahdimasukkannyatugas psikologis.PeranpsikologdalamPICUdapatbervariasi,danperbedaandalam pendekatan terapi dapat diharapkan. SebuahperspektiIpsikologispadapenerimaanpasiendalampengaturan PICUmemberikankesempatanberhargabagiparaproIesionalkesehatanjiwa untukmengetahuipengalamanholistikdaribangsaldanpengobatanpasien bangsal. Pendekatan holistik akan menjadi penting untuk pengelolaan keseluruhan daripasienyangdirawatdenganpelayananpsikiatriakut,dankonsistendengan praktekyanglebihdisukaidalammanajemenklinis.Manajemenklinistelah dideIinisikan sebagai, kerangka kerja untuk memastikan bahwa semua organisasi NHSmempunyaiprosesyangtepatuntukmemantaudanmeningkatkankualitas klinik`(Dewar1999).Haliniterdapatdalamkerangkakontekstualsebelumnya bahwa beberapa Iungsi penting dari psikolog dapat disorot. Peran psikolog dalam PICU dapat mencakup beberapa Iungsi: O Memberikan penilaian psikologis pasien: menggambarkanhubunganantarapengakuanpasiensaatinidanriwayat hidupnya membentuk riwayat perkembangan pasien memberikan deskripsi dari struktur kepribadian yang mendasari pasien 4 Memberikankontribusiterhadappenilaianrisiko,danmemberikan penilaian psikometri bila diperlukan O Memberikan masukan psikoterapi untuk pasien memberlkan dukungan karlr O Menyediakan dukungan staI (supervisi dan pelatihan) O Memberikan kontribusi untuk kegiatan bangsal O Studi penelitian Tabel 6.1. Memberikan penilaian psikologis pasien PasienyangdimasukkanbangsalpsikiatriakutdanpengaturanPICU memiliki banyak presentasi diagnosis dan gejala. Ketidakmampuan bangsal untuk memilikikelompokpasienyanghomogenakanmengakibatkanpasiendengan sejumlahalasanyangberbedauntukdirawat.Tujuanutamadaripsikologdalam pengaturaniniadalahuntukmemberikanIormulasipsikologispadakesulitan pasien.DoronganutamauntukIormulasiiniadalahuntukmemberikantim multidisiplinmelihatduniaemosionalpasiendanmemicupsikologisyang mungkintelahmemberikontribusiepisodedanperawatansaatini.Dibangsal perawatan akut, Iokus dipersempit untuk presentasi gejala dan tinjauan medis, dan kedalaman sejarah gejala emosional yang kaya bisa hilang. SalahsatuelemenkuncidimanaIormulasipsikologisditerimaadalah penyediaanevaluasipsikologis;Iormatmungkinberbeda,tapipoinberikutini memberikan garis awal dari evaluasi. Mencobauntukmenggambarkanhubunganantarapengakuanpasiensaat ini dan riwayat hidupnya Pentingnyahubungantersebutdapatmembantutimmendapatkan pengakuanyanglebihluasdanlebihrincidariIaktor-Iaktorpsikologisyang mendasari yang telahmemberikan kontribusi untuk presentasi saat ini. Hubungan riwayathidupinidapatdiabaikanketikapasiendatangdengandeskripsigejala utama. Sebuah contoh mungkin dapat membantu menggambarkan hal ini. #iwayat Kasus ContohnyaadalahkasusseorangwanitatahunyangdibawakePICU dengangejalaagitasidanlabilitasmood.Riwayatpsikiatripasienituluasdan termasukriwayatkeluargadengangangguanaIektiIbipolar.Riwayatkehidupan pasien dibawa ke bangsal dalam ringkasan keluar yang singkat, tetapi sedikit yang diketahuitentangtahun-tahunperkembangannya.Sebuahevaluasipsikologis menilai bahwa pasien telah kehilangan ibunya yang bunuh diri pada saat usianya 5 tahun.DiadibesarkanolehkakakperempuannyayangmenjadiIiguribu.Pasien bekerjadenganbaiksampaisaatpernikahankakaknya,taklamasetelahpasien mengalami episode pertama depresi. Pasien merasakan seperti dia 'kehilangan' ibu lagi. Evaluasi psikologis mengumpulkan bukti setiap kali di mana pasien kambuh: temaumumtampaknyamenjadipengalamankehilangandanditinggalkandari pasien, dan pengembalian ke keadaan emosional sebelumnya. Gambarandiatasmemberikanpengertianterhadappentingnyariwayat panjangperkembanganuntuktim(Wallace,198).Sebuahpenyelidikandari peristiwa-peristiwapentingdalamkehidupanpasiendantonggakperkembangan dapatmemberikanpsikologkesempatanuntukmerumuskangarisbesaruntuk kehidupanemosionaldanstrukturkepribadianpasien.Riwayatperkembangan yangterperincitidakharusdibuatsemata-matauntukpsikolog,tetapidapat digunakanolehsemuaanggotatimuntukmemperluaspemahamanpasien secara holistik.Namun,beberapaindikatorpentinguntukdipertimbangkanketika mengambil riwayat perkembangan dijelaskan di bawah (dan lihat Tabel 6.): O Riwayathiduppasienmerupakanbagianintegraluntukmemahami pengalaman subyektiI mereka O Sebuahpendekatanperkembanganmengakuipentingnyatonggak perkembangan dalam kematangan kehidupan O Programinimencakuptahapkehidupanpentingdaribayi,anakusiadini, anak usia pertengahan, remaja, dan dewasa O Riwayatperkembanganmencobauntukmengetahuipengalamanpasien melalui perjalanan hidup O Pengakuanterperinciakandiberikankepadasituasidimanapasientelah dipengaruhisecaraemosional(kadang-kadangdisebutdeprivasi emosional) O HubunganantarapengalamanhidupnegatiIdanperkembangan kepribadian akan ditelusuri kemudian O Harusdiakuibahwa,untukbanyakpasienpsikiatri,riwayathidupmereka adalahriwayatdeprivasiemosional,diabaikan,kekurangan,dan penyalahgunaan Tabel 6.2. Beberapa ciri penting dari perspektif perkembangan Riwayatyangbaikdanterperinciakanmenggambarkanperistiwahidup yangrelevandansigniIikanyangmungkinpentinguntukmemahamiseluruh pasien.Aspekinimungkinuntukmempertimbangkansuatumodeldimana kesulitan-kesulitan saat ini dilihat sebagai reaksi terhadap peristiwa kehidupan dan kesulitanyangbelumterselesaikan,dantidakhanyaselalumerupakanhasildari penyakit biokimia. Menyediakansebuahdeskripsitentangstrukturkepribadiansebelumnya dari pasien Sebuah Iitur penting untuk penyelidikan dalam penilaian psikologik adalah struktur kepribadian dari pasien (Kernberg 1975). Pengenalan bagaimana struktur kepribadian sebelumnya dari pasien menjadikan pembuatan skema dari admission ketikamasuklebihmudah.Sebuahaspekyangpentingdarihaliniadalahuntuk membedakanmanapasiendengankepribadianintegraldanIaktoryangbertahan lamadiadmissionmerekadenganpasien-pasienlainyangbarusembuhdari episode penyakit jiwa dimana masih mungkin intak (Gabbard 199). Kemampuan untukmengikutiIungsiemosionalpasienmulaidari riwayatnyadapatmembantu membedakan kedua kelompok ini. Ideuntukmembuatstrukturkepribadiantelahditelitidandibuatskema olehbanyakteoritikusdanklinisi(misalKernberg1975).Skemadarimodel-model kepribadian dapat dilihat di luar tulisan ini (lihat Wallace 198 untuk lebih 5 detailnya).Skemadasarnya,bagaimanapun,adalahuntukmemberikanseorang psikologsebuahIormulasidasardariIungsiegopasien.Fungsiegosecaraluas dapatdideIinisikansebagaiareakepribadianseseorangyangterutamaberperan sebagaialatadaptasiinternalsebagaimanakebutuhanlingkunganeksternal (Kaplan et al. 199). Beberapa poindasar yangmengindikasikan Iungsi ego yang melemah (Kernberg 1975) antara lain: O Kontrolyanglemahterhadapimpuls-impulsdasar(seksualdan agresivitas) O Kesulitan dengan toleransi saat Irustasi atau tekanan emosional O MekanismecopingyangmaladaptiI(deIense)saatstressdan ansietas O Ambang batas emosional yang jelek/ diIus O Kepatuhanterhadapobjekyangjelek,terdapatperubahan konstandaripengalamanterhadapdirimaupunoranglain (Kernberg 1975) EIekdaripenyakitkejiwaanseringkaliditemukanadanyakelemahandari Iungsiego,danbeberapaIiturdaripoin-poinyangdisebutkandiatas. Bagaimanapun,padabeberapapasien,deIek-deIekini,sepertiIungsiego merupakansebuahaspekdaristrukturkepribadiansebelumnyadanditemukan bahkanpadaketiadaanpenyakitkejiwaan(Kernberg1975).Halinidapat digunakanolehtimdalampenatalaksanaanpasien,yaitudalamhalmemiliki pemahamanyangjelasadanyaIungsiegoyangmenetaplamadaripasiendi bangsal.Halinisecarakhususjugapentingdalammanajemendantatalaksana pasien.Pasien-pasienyangmemilikikelemahanegoyangmenetaplama merupakanbagianintegralyangmasihadadaristrukturkepribadianyang memiliki kebutuhan terapeutik khusus, yang akan didiskusikan kemudian. Menyediakan sebuah penilaian tentang keluarga dan sosial dinamik pasien MenyediakansebuahproIilpsikologikdariseorangpasienharus menyertakanisusosiokulturalyangluasyangakanberdampakpadasaatpasien masukdanperhatiannya.Sebuahareapentingadalahkedinamisankeluarga. 6 Banyakliteraturyangmenyebutkanperanankeluargapadakehidupanseorang pasienpsikiatri(misalFaddonetal.1987;Otsmanetal.5),bagaimanapun juga,dalamkontekspenatalaksanaanyangintensiI,KitadapatberIokuspada beberapa hal yang penting. Pengalaman masuk rumah sakit bagi keluarga pasien PengalamanmasukPICUmerupakansebuahkejadianemosionalbagi pasienmaupunorang-orangterdekatnya.Datangdenganadanyakeluhanyang nyatapadapenyakitkejiwaandapatmenjadiaspekpentingbagipasienyang dirawatdiPICU.Inimerupakanisuyangsamayangperludiperhatikanuntuk keluargadantemanpasien.Kebutuhananggotakeluargauntukmemiliki kesempatan untuk berbicara dengan anggota staI tentang situasi ini bukanlah suatu halyangdapatdianggapsepele.Perandariseorangpsikologdibangsaladalah utnuk mendampingi tim pada area tatalaksana ini. Untukbanyakanggotakeluarga,menghadapisituasidimanaorangyang disayangisakitmerupakansebuahhalyangsulitdanprosesyangmenyakitkan (Mervis1999).Halinijugaberlakupadakondisipenyakitmentalataupenyakit kejiwaan.Perasaaniniberkaitandenganprosesyangkompleksdanbergantung padariwayatunikdarisetiapkeluarga.Bagaimanapun,secarakeseluruhan, pengalaman ini sering dideskripsikan sebagai proses duka cita dimana kehilangan dapatmenjadi aspeksentral (Mervis1999). Timharusmenyadariadanyapotensi bagikeluargamerasakansebuahpengalamankehilangan,ataupadabeberapa kasus, untuk bertahan terhadap perasaan kehilangan ini, saat pasienmenjadi sakit atauharusdibawakerumahsakit.Pengertianakanperasaan-perasaaninidapat membantutimuntukmengatasipengalamandinamisasiyangmunculdan reaksinya saat berhubungan dengan keluarga pasien (Mervis 1999). Kasus Seorang wanita berumurtahun dilarikan ke unit bangsal. Beberapa saat kemudian, bangsalmenerima telepon dari seorang ibu yangmarahdanmenuntut. Suratyangmenyatakankomplainterhadapkualitasperawatandibangsaljuga 7 seringditerima.AnggotastaImerasadeIensiIdanmarahkarenakedatanganibu itu.SebuahIormulasipsikologimengungkapkanbahwapasienmempunyai penurunanIungsiemosionalyangperlahan-lahanmulaidariawalmasadewasa. Sebelumadmisipasienyangpertama,pasienmemilikiprestasidansukses. Formulasipsikologimembantumengungkapkanbagaimanaprosesyang menyakitkanpadaseorangibumenyaksikanbahwaputrinyasecarabertahap mengalamipenurunankesehatanmentalperlahan-lahan.Kemarahanibuini mebantunyamenghindariperasaannyayangsedihdangagal.Lebihlanjut, proyeksi dari bangsal dengan perawatan jelekmungkin terkait dengan perasaan ibuiniyangmerasabersalahdankecemasannyabahhwaiatidakmemberikan asuhan emosional kepada anaknya. Ceritadi atasmemberikan sebuahgambaranbagaimanapentingnyauntuk menyiapkanadanyareaksidarikeluargaterhadappenyakitpsikiatridaripasien. Kasustersebut,bagaimanapun,kadangditemukanperasaansubstitusipada keluarga,yaituketakutandanpenghindaranyangpenting.Ketikakeluarga merasakankeluhanpenyakitmentalakut,halinidapatmemilikieIekyanglama padakarirnya.Kadang,anggotakeluargamenyaksikankeanehanatauperilaku kasar,danperasaaniniharussegeradilewati.Tanpaadanyakesempatanbagi keluargauntukmenghadapiperasaan-perasaansemacamini,perilakuberlebihan darianggotakeluargadapatterjadi,sepertipenghindarankepadapasien,tidak adanya atau kunjungan yang sebentar. Dinamika keluarga dan ~imbasnya ke bangsal Merupakansebuahhalpentinguntukmenilaidinamikakeluarga sebelumnya,sehinggadapatmenjadiperhatiansaatmerekadiluarbangsal.StaI mungkinmendapatkanpersepsitentangIungsikeluargamelaluiobservasidari interaksiyangbervariasisepertiyangmerekabeberkandibangsal.Sebagai contoh, penting untukstaI untukmenilai statusmental pasien setelah berinteraksi dengankeluargaatauteman-temanpasien.Seorangpsikologmungkindapat berkomentarpadabeberapaeIekemosionalpadapasiendankarirnya,setelah berinteraksi dengan keluarga. 8 Kasus Seoranglaki-lakiberusia7tahundengandiagnosisskizoIreniaparanoid dilarikan ke PICU. Sebagian besar dari waktu pasien dihabiskan dengan terisolasi daristaIdanteman-temanpasien.Pasienterlihatselalucurigadandiawasi.Dari onsetwaktumasuknyakebangsal,pasienmenolakuntukmemakanmakanan rumahsakit.StaIbertanyaapakahiniakibatdiagnosisnyayangparanoid. Bagaimanapun,akhirnyaterungkapbahwapasienakanmakansetelahkelas masak-memasakdanlebihmemilihmasakanibunya.Keluargapasienkerapkali membawamakananuntukpasiendibangsal,berbicaradenganpasien,dan membuatkeputusan-keputusanuntukkepentinganpasien.Gambaranmengenai kehidupankeluargapasienmengindikasikanbahwapasienmenghabiskan sebagianbesarwaktunyadikamarnya,denganmembawamakananibunyadan hanyasedikitmembuatkeputusanyangmandiri.Timmenyadariadanyabukti tersirat bahwa batasan dalam keluarga jelek dan hal tersebut menjadi nyata bahwa dinamikakeluargakembalidimainkandibangsal.Diunitbangsal,halinisecara khususdimainkankembaliuntukresistenpasiendalammembuatkeputusan-keputusandanhidupmandiri,tanpapengawasankonstandarikeluargadalam urusan dan aktivitas pasien di bangsal. Ketentuan psikoterapi untuk pasien SebuahperanintidaripsikologdiunitperawatanintensiIadalahterlibat dalammenentukanpsikoterapiuntukpasien.Pentingnyaperanseorang pskioterapidalamspektrumpsikiatriakutmerupakanperdebatan(Kaplanetal 199).Akansangatmenolongbagitimuntukmempunyaibeberapaidedalam memvariasikanpendekatan-pendekatanpsikoterapeutikyangunggul,danbentuk psikoterapi apa sajakah yang akan ditawarkan ke pasien. Tanpa skema ini, banyak anggota staImeragukankeeIektiIan dari terapi-terapi yang direncanakan (Clinton ). Ahlijiwaseringberbedadalamjenisterapiyangmerekatawarkan.Ini akanbervariasidalamteknikdangaya.Babinimenjelaskanpenggunaan pendekatanterapitertentu.Alasanutamauntukpendekataniniadalahapayang 9 telah dijelaskan oleh Winnicott (1971) dan kemudian dikembangkan oleh Gabbard (199) dan Wallace (198).Gambaran utama dari pendekatan ini adalah: O Pengenalantentangbagaimanapenyediaankebutuhanpsikoterapiuntuk mengatasi tingkat perkembangan penyesuaian emosional pada pasien O Teknik terapi yang sesuai dengan tingkat perkembangan pasien Pentingnyabagiparadokteruntukmempertimbangkantingkat perkembanganemosional pasien telah ditegaskan oleh Winnicott (1971), dimana iamenjelaskan,untukpasientertentu,memberikanpengalamanyangberbeda denganterapipsikoanalitiktradisionallebiheIektiI.Diamengistilahkandengan managementerapeutik.Ide-ideinitelahdiperluasolehGabbard(199)dan Wallace(198),yangmenjelaskanpentingnyamenyesuaikanteknikterapeutik dengan tingkatperkembanganegopasien.Initermasukpasiendengankerapuhan dalamkekuatanegonyakarenaadanyapenyakitjiwa.Yangmenjadibagian penting, timperluuntukmengidentiIikasiIaktor-Iaktorkunci tertentuyangdapat diterapkan untuk pengaturan perawatan psikiatri intensiI: O PsikoterapisebaiknyalebihbersiIatsuportiI(Wallace198),dalamarti mendukung pengembangan kekuatan ego pasien O Terapisharusberhati-hatiuntuktidakmengungkappertahananrapuhpasien dan berkonstribusi pada regresi pasien. (Regresi adalah istilah yang digunakan untukmenggambarkanmekanismepertahanan,dimanapadaorangdengan kecemasan,kembalikelevelawalIungsiemosi)(LihatWallace198untuk rincian lebih lanjut).. O Kebutuhanemosionalpasienharusdiperhitungkan.Beberapakebutuhanini dapatsecaratidaksadardikenal.Salahsatukebutuhanemosionalutama adalahkebutuhanuntukpenahanan.Haliniakandijelaskanlebihrincidi bawah. Sebagaimanadenganuraiandiatas,aspekpentingdaripekerjaan terapeutikadalahuntukmenjagakonsepkerentananemosionaldalampikiran (Gabbard199).Dalampengaturanjangkapendek,iniakanmembantuterapis untukmengembangkanstrategiterapiyangbermaknabagipasien.Pasien 1 mungkinakanmerasalebihpuasjikamerekatahuberapalamaterapiakan dilakukan,dansesi-sesiyanglebihterstrukturdandirektiI.Halinijugadapat bergunabagiterapisuntukmendorongpasienuntukmenjelaskansecaraterbuka jikamerekamerasabahanterapisecaraemosionalmenyakitkanataumembuat stres.Kesulitandalammembentukhubunganterapeutikmerupakanbagiandari tantangan terapisdalambekerjadenganpasiendalamsatuunit.Banyakkesulitan dalamusahaterapidipsikiatridisorotdalamBab7.Inidapatbergunauntuk memperluaspadamasalahlainyangdidapatkanpada terapisyangbekerjadiunit perawatan intensiI. Kesukarelaaan PasienPasien yang berada dalam PICU seharusnya ditahan secara paksa di bawah wewenangUndang-UndangKesehatanJiwa,atauperaturan setaralainnya.Szasz (1998)menjelaskanbagaimanaesensidariproses,penahanan,"...kemampuan hukumdan/ataumetodeIisikuntukmembatasi'lainnya.Yangpentingdalam prosesiniadalahpengalamanpasiendengantingkattertentuberkenaandengan paksaandalampengobatan.Pengenalandasarkesukarelaanpengobatandan pengalamanpasiendalamprosestersebutsangatpentinguntukkerangka pengobatan. Diskusi lebih lanjut mengenai ini dapat ditemukan dalam Bab 7. Beberapa pertimbangan lebih lanjut Pasiendapatmenunjukkansikapresistensiuntukmelakukankontak emosionaldenganterapis.Mungkinadapenolakanuntukmenghadirisesi,atau sedikit inisiatiI dalammengikuti terapi. Reaksi awal dari terapismungkinmelihat inisebagaihalyangberkaitandenganpenyakitmentalpasien.Namun,penting juga bagi terapis untuk mempertimbangkan satu penjelasan untuk menahan pasien dalamsesi,melihatreaksisejauhmanadasarkesukarelaanpasiendalam pengobatan., Terapis mengalami kesulitan untuk menjaga pasien agar tetap dalam pengobatanmungkinkarenapasienmerasatakberdaya.Pasienjugamungkin takutapabiladia,mengungkapkanperasaan-perasaannya,merekatinggaldiunit 11 perawatanbisadiperpanjang.Terapisperlumeluangkanwaktudalamsesiuntuk membahasmasalahinidenganpasien,dandalamprosesmencobauntuk membangun hubungan terapeutik. PasienmungkindilakukanpengekanganIisikuntukmenjagakeamanan dalamunitperawatan.Halinidapatmenimbulkankeyakinanpadadiripasien denganbahwakecemasanataukeadaanemosidalamdirimerekatidakdapat diatasiolehdirimerekasendiridanorangdisekitarmereka,daninimerupakan alasanmerekadimasukkankedalamunitperawatan.Pasienmungkinmenjalani pengobatandengansukarelasebagaitindakan'menguncidiri'karenakekacauan rasabatinmerekaataukeadaaneksternal.Salahsatutujuanpentingdalamusaha psikoterapiadalahmengenali,untukpasientertentu,kesulitandalammembuat kontak emosional karena kepercayaan yang dalam diri pasien bahwa mereka tidak berarti(DockerDrysdale1991).Peransentraldalampsikoterapiadalah menawarkanpasienruangemosionaldimanaiadapatmerasakankeadaan perasaandanemosionalnyadapatdimengertiolehterapis(Winnicott,1971; Docker-Drysdale, 1991 ). Pasien dengan kekerasan Pasiendengankekerasandapatmenimbulkantantanganbesarbagitimdi unit perawatan intensiI. Usaha psikoterapi dari ahli jiwa dengan pasien merupakan bentukperanintegraldalampengobatanpasien(Goldstein1999).Kekerasan mungkinhasildaripenyakitmentalyangberatyangakanmemerlukantindakan Iarmakologistertentu.Akantetapi,ahlijiwadapatmelibatkantimuntuk mengenaliIaktorpsikologisyangterlibatdalamkecenderunganpasienuntuk kekerasan.Banyakpasienyangmasukdalampenangananpsikiatriakut mempunyaimasalahyanglamadenganisiperasaanmerekasendiri.yangdapat berubahmenjadiberupabentuktindakanterhadapluardirimereka. Tindakanini mungkin termasuk perilaku agresiI dan kekerasan. Dari perspektiI perkembangan, pemahaman ini akan mencakup gagasan bahwa, sejak pengembangan awal, pasien sudahmenyerahatauputusasauntukpercayabahwakeadaanemosionalmereka dapatdipahamiataudikelolaolehlingkungansekitarmereka(Docker-Drysdale 1 1991).Perasaanyanghancurini,sertaungkapankonkretdariperasaanberupa tindakan,merupakanpentingbagiterapisuntukmempertimbangkannyadalam pengobatan pasien. Elemenpentinglainnyadaripendekatanpsikologisuntukpengelolaan pasienkekerasanatauagresiIadalahuntukmemahamiperasaanyangmendasari mereka,yangdapatmencakupperasaansepertimarahdanamarah (Bradshaw1991).PasienPemeriksaanriwayatperkembanganpasiendapat memberikanindikasigambaransebelumnyadalamkehidupanseseorangyang telahmeninggalkanmereka dengan perasaan begitumarahdan kesal. Pendekatan sepertiituakanmengenalibahwamaniIestasikekerasanmerupakan perkembanganperasaanjangkawaktulamadenganbentukyangmendahului berupakegagalanlingkungandan/ataupengalamankasar(Winnicott1975, Miller1987,1995).Pendekataninidapatmembantuuntukmemberikan pertimbanganalternativetentangperilakukekerasanpasien,sehinggaagresiini tidak hanya dianggap sebagai bentuk dan hasil dari penyakit mental.Ahlijiwadapatmenggunakanberbagaiteknikpsikologisuntukmenahan danmencegahmunculnyakekerasan(lihatBab7).Elemenpentingdalam intervensiadalahuntukmembantupasiendalammengelolakekerasanakan memberikanpasienkesempatanuntukmenemukancaramengaturperasaan merekasendiridandorongan.Artipentingdariiniadalahuntukmemperkuat kapasitas,kemampuancoping,tetapijugadalamprosesuntukmembantupasien mengembangkan tumbuh rasa kapasitas internal dan daya tahan. Ini secara khusus dikaitkandenganupayauntukmengurangiimpulsiIpadapasiendenganriwayat agresiimpulsiI.(Dawsonetal.).Secarakhusus,teknikperilakutertentu, sepertigraIikkemarahandankecemasan,mungkinterbuktieIektiIdalamkasus-kasus tersebut (lihat Lampiran,hal 8 untuk rincian). Hal ini harus diakui, bahwa eIektivitas dari jenis intervensi psikologis tergantung pada kemampuan pasien dan kemauanuntukmenggunakanintervensitersebut(Dawsonetal,5.). Contohnya,kemauanpasienuntukmengaturdorongankekerasanmerekalebih dimanIaatkan daripada menggunakan bantuan dari luar berupa obat. Untuk pasien yangtidakmemilikikemampuankognitiIberpikirabstrakatauyangmempunyai 1 tingkatemosionalberupaketakutanberlebihyangsulitdikendalikan,maka kebutuhan staI pada pasien ini diperlukan lebih awal.StaIdanterapisberhubungandengankekerasanpasien.Dampak emosionalpadastaIdankekerasanpasienmenjadielemendasardalam pengobatanpasientersebut(Goldstein1999).StaIharusdidukungdandalam suasanacukupamanketikamelaksanakanpekerjaantersebut,danpentinguntuk memantau timbalbalik pasien (Docker-Drysdale, 1991). Bunuh Diri dan Melukai Diri Banyakyangmasuk PICU termasukpasienyangsecarabunuhdiri secara aktiIataumempunyairisikotinggibunuhdiri(Bab1).Pasienlainmungkin menjadibunuhdirikarenagangguanmentalmereka. PICUmerumuskan rencana pengobatanyangeIektiIdanterstrukturpadapenilaiandanmanajemenpasien bunuh diri. Inimungkin termasuk penatalaksanaan tingkat tinggi pengamatan dan pemantauanterusmenerusdarikebiasaandanstatusmentalpasien.Salahsatu aspekpentingadalahevaluasipsikologisdanmanajemenbunuhdiri/merugikan diri sendiri. Mengatasi Keputusasaan dan Alasan untuk Hidup Sebuahsisipentingdalampenilaiandanpengelolaankeinginandan maksudbunuhdiritidaktergantungpadadiagnosis,tetapipadapemantauanerat tingkatharapandankeputusasaanpasiententangpengalamanhidupdanmasa depanmereka(DepartemenKesehatan).Keputusasaanlebihbanyakpada pasienpsikiatridenganriwayatperilakubunuhdiri,baikselamadandiantara episode (Szanto et al 1998,. Mann et al. 1999) dan terkait erat dengan alasan orang tersebut untuk hidup (Linehan et al 198,. Mann et al, 1999,. Malone et al, ). Keputusasaanadalahkemungkinanyangkuatdariniatbunuhdiri,tidakhanya dalamjangkapendektetapidalamjangkawaktuyangpanjangjuga.Sebagai contoh,Becketal(1985,1989,199)telahmenunjukkankeputusasaanmenjadi prediktor penting dari bunuh diri hingga 1 tahun kemudian. Selain itu, putus asa dapatmeningkatkandepresidanniatbunuhdiri(Wetzeletal198,Salterdan 1 Platt199.). Inijugadigunakanuntukmemprediksikekambuhandalamberbagai tindak lanjut darri bunuh diri tersebut (Petrie et al, 1988;. Sidley et al, 1999) Keputusasaansecaratradisionaldiperlakukansebagaientitasmonolitik (MarnindanHeisel).Namun,parapenelititelahmulaimengeksplorasi tingkatkeputusasaanuntukmemperjelashubunganantarakeputusasaandan psikopatologi(FlettdanHewitt199,Hewittetal,1998;.Heiseletal). Pemeriksaanpsikologisdaritingkatkeputusasaan,khususnyamengantisipasi pengalamanhidupyangpositiIdannegativedimasadepan,dapatsangat bermanIaatdanmerupakankomponenpentinguntukpsikologispasienyang bunuhdiri(MacLeodetal.,5).Iniakanmenjadipentinguntuk mempertimbangkankomponenmultidimensikeputusasaandanterutamauntuk mempertimbangkandimensiyangspesiIikdarikeputusasaan,seperti keputusasaansosial(HeiseldanMarnin,Hewittetal.KeputusasaanSosial 1998)digambarkansebagai bentukkeputusaan antarperseorangan,dimana terjadi kepesimisantentangkepuasanhubunganantarperseorangandalamsuatuarena (dan Marnin Heisel). Dalamhal ini, Seager (6:7)mencatat bahwa risiko bunuhdirimeningkattajamdimanaorang...hariinitelahkehilangansemua hubunganpsikologisdansosialyangberarti.Sebagaimanadisebutkandiatas, pasienyangdirawatdenganpsikiatriakutseringmemilikisejarahpanjangdari hubunganmerusak,termasukkorbandarikelalaianemosionaldan penyalahgunaanpadaawalkehidupan(Wallace,198).Dalamhalkerja psikologisdenganpasienPICU,penting,karenaitu,mempertimbangkanperan menjadisuatumasalah,kegagalandanataupenyalahgunaanhubunganpada keputusasaantentangmasadepanmenjadisangatpenting.Selanjutnya, pengundangandapatterjadidalamhubunganantarastaIdanpasien,terutama pasiendenganperilakumenantangdipandangsebagaimanipulatiIataumencari perhatian(Hinshelwood1999).Halinidapatmengakibatkanpasienkembali mengalamiinteraksinegatiIdenganstaI,sepertimulaidaripengabaianhingga pengalamanpemyalahgunaan.Halinidapatmemperkuatperasaanputusasa, tentanghubunganantarperseoranganataukepercayaandenganoranglain. ToksisitasinimerusakhubungandanlingkunganyangdijelaskanolehSeager 15 (6),dalamkonseptualisasitentangkeamananpsikologisdalampelayanan kesehatan mental.PsikologyangbekerjadiPICUdapatmembantumenerapkandimensi psikologisdalamruangan,dimanakonsep-konsepsepertitransIerensi, kontratransIerensinegatiI/perasaanpribadidalampemahamandanpengelolaan dari gangguan jiwa yang berbahaya (Watts & Morgan 199), dianggap berpotensi mematikan jarak antara pasien dari staI dan pasienlain, dipertimbangkan. Karena itu akan menjadi penting, ide-ide psikologis tentang bangsal rumah sakit berada di garis depan kewaspadaan staI. Seager (6:6) mencatat: Sebuahrumahsakitsecaralebihjauhadalahtempatdimanapenyakitmendapat perlakuan.Iniadalahtempatdimanakasihsayangdicaridanbahkanditolak,dimana harapandidengarkan,dipahami,dancapaiandibangkitkankembalidandipelihara.Ini adalahtempatdimanapengalaman-pengalamanbarudapatdiulang,memperkuatatau menantang pengalaman lampau. Seager(6)menegaskankembalipentingnyabangsalrumahsakitdan staIyangbekerjadenganpasienuntukmenawarkanharapan`danbagaimana rusaknyapecahnyapenahanandankasihsayang`padahubunganstaI-patient dapat digunakan pada pasien. Bekerja di daerah ini sangat signiIikan secara klinis, pasienmungkinmulaipengalamanyangsigniIikan,hubunganyangkonsisten dapatmenemukanperasaan keputusasaanmerekatentanghubungansosial,mulai berubah.Sebuahareakuncidimanainidapatmulaimembangunterapiterpadu denganstaI.Olehkarenaitu,seluruhusahaolehstaIuntukmemIasilitasidan mendukunghubunganyangcukupbaikdenganpasien(Seager6)adalah penyokongpentingdalammelawanperasaanisolasisosialdankeputusasaan social. Penatalaksanaan dan Pengendalian Bunuh Diri / Membahayakan DiriSepertidenganpasienbunuhdiri,pasienyangmenyakitidirimungkin memerlukanmanajemenyangkompleks(Hawtonetal;.Harrissdan Hawton,5).Untukorangyangtelahterlibatdalammenyakitidirisendiri, risiko kematian dengan bunuh diri secara signiIikan lebih tinggi daripada populasi umum(HawtondanFagg,1988;.Owensetal,),terutamaselama1bulan 16 pertama setelahmenyakiti diri (Hawton et al., ). Kekambuhanmenyakiti diri meningkatkanrisikomenyakitidirilebihlanjut(etal,199Owens;.Zahldan Hawton,)danakhirnyabunuhdiri(HawtondanFagg,1988).Studijuga menunjukkan bahwa pasien yang terlibat dalam beberapa episode (lebih dari dua) menyakitidirisecarasigniIikanlebihberisikobunuhdiri(ZahldanHawton, ).Olehkarenaitupentingmenyediakanrencanapengelolaanterapipada kelompok pasien inimerupakan aspekpenting darimerekayang tinggal di sebuah PICU. Namun, seperti dengan pasien bunuh diri, manajemen terapi pasien dengan perilaku menyakiti diri sendiri bisa menjadi tantangan pribadi (Watts dan Morgan 199; Hinshelwood 1999). Pengobatanmultidisiplin dikenalkanoleh banyak staI. (Watts & Morgan 199). Banyakpasien pada sebagian besar rumah sakit dirawat dapatmembangkitkanserangkaianemosipadaorangyangmengelolaperawatan mereka ( Hinshelwood 1999, Bab 7). Kemampuan staI untuk dapat mengenali dan mengelolaperasaanmerekayangmembangkitkanpasienbunuhdiri/merugikan diri sendiri akan mempengaruhi perawatan keseluruhan pasien. Umumnya, emosi-emosiinidapatmencakupperasaannegatiIdanmenggeserpenilaianmoral (Hinshelwood,1999).Kapasitasterapidanmondokdibangsalyangditawarkan kepadapasientersebutditantangdenganperilakumerekayangbiasanyasulit untukdikendalikan.DiperlukandiskusistaIlebihlanjut,untukmemahamieIek intrapersonalantarapasiendenganstaIdanpasiensatudenganpasienyang lainnya.SeringkaliIungsipsikologuntukmemantaueIekpsikologipasienyang mungkindirasakanpada staIyangmenanganninya,dandengansesamapasiendi bangsal.Karenanyahalinisangatpenting,sehinggastaIyangmenanganipasien denganpercobaanbunuhdiriataumembahayakandiridiberikankesempatan untukmembagi pengalaman dan perasaannya terkait pekerjaan ini(Hinshelwood, 1999).PsikologdapatmenawarkandukungankepadastaIuntukmembentuktim pendukungatausupervisimasing-masingsesinya.Halinimenawarkankepada staIkesempatanuntukberbicaratentangmembangkitkanpengaruhemosional kepadapasiendandiharapkanmengandungIungsidarianggotastaI,yang kemudian akan merasa lebihmampudalammengatasipergantian waktudan sesi dengan pasien. Hal ini juga dapat digunakan untukmengatasi staI yang bertindak 17 keluar,sebagaimanadalamreaksikountertransIerensinegatiIkepadapasien,dan bahkandalambeberapakasusmenurunkanangkastaIyangmundurdariunit (Hinshelwood1999).ParastaImungkinketakutanjikamengalamikedekatan emosionalyang terlaludekatdenganpasienpercobaanbunuhdiri,ketakutanjika pasien meninggal, dan konsekuensi emosional bagi anggota staI. ParapsikologmenginginkanberadadalamkelompokstaIIpendukungdi bangsalyangmungkinakandibutuhkanuntukmengenalikemungkinan ambivalensi bahwa beberapa staII mungkin akan merasa tertarik untuk bergabung dalamkelompoktersebut(Hinshelwood,1999).BeberapastaIperluuntuk menjagacitraproIesionaldidepanrekan,danperludipertimbangkanbahwa mungkinbeberapastaI akanmengalamiperasaanterlalu rentandalamkelompok. Selanjutnya, untuk para psikolog yang secara aktiI termasuk dalam grup, kapasitas untukmengambilperansebagaipemimpinmungkintampaktumpangtindih. KarenanyaIasilitasluardapatmenjadipilihan. Selainitu,waktuyangdiperlukan untukbekerjadenganpresentasiyangrumitmungkinanakmembutuhkanwaktu penyembuhanlebihlamadaripadamondokdiPICUdalamwaktuyangpendek. Dukungan yang berkelanjutan dan proIesional terhadap pasien yang rentan dengan percobaanbunuhdirisangatdiperlukandanketersediaandukunganinvestigasi jangkapanjangsangatpenting(Hawtonetal.).Kunciutamadariperan psikologdalampengobatanpasiendenganpercobaanbunuhdiriatau membahayakandirisendiriadalahuntukmengatasikemungkinanrujukan psikoterapisetelahpembiayaan,meskipunhalinisangatsulitkarenakekurangan staIdandaItartungguyangpanjang.Timmultidisiplinharuswaspadaakan bahayadanresikoyangdialamipsikologterhadappasienyangtelahmelakukan pembiayaan tanpa penahanandan dukungan dari tenaga kesehatan (Seager 6). Oleh karena itu, penting bagistaI bangsal dan perawat untukmempertimbangkan pendekatanaspek-aspekpsikososial,dimanaanggotatimmultidisiplindapat mengimplementasikan dalam rencana terapi setelah keluar dari PICU. 18 Alasan untuk hidup Pasien yangmelawandorongan kuat atau keinginan untuk bunuh diri bisa mendeskripsikanalasanuntukhidupyangmembantumerekabertahandari perasaan ingin bunuh diri (Malone et al., ). Megetahui Iactor-Iaktor protektiI ataupenahan-penahanyangmungkinadaketikapasieninginbunuhdirisama pentingnyadenganmegetahuihal-halyangpotensialmenimbulkanresikobunuh diripadapasien.Strategipenatalaksanaandenganmeningkatkankesadaranakan alasanuntukhidupdanartipentingkehidupanpentingdilakukanselamaterapi psikologispadapasienyangdibawakePICU.Padasatutitikyangrapuhdi kehidupanmanusia,strategi-strategidenganmemperkuatartikehidupandan membantupasienuntukmempertahankanpikirantentangalasanmerekauntuk hidup merupakan elemen penting pada pendekatan psikososial di PICU. Penelitian Linehan et al., (198) penting dalam hal ini. Skala alasan untuk hidup(Linehanetal.198)bisamembantumengidentiIikasiIactor-Iaktoryang berhubungandenganalasanhidup.Skalatersebutbisadigunakansebagaiteknik pemeriksaanresikobunuhdiri,sebagaimanabisadijadikanalatuntuk menunjukkan terapi jangka pendek di PICU. Strategi inidianjurkan, terpisah dari diagnosis,dandiIokuskanuntukmembantustaIdalammemeriksapenahan-penahan atauIactorprotektiIyangmungkinketika ideuntukbunuhdirimenjadi nyata.Skalaalasanhidup(TheReasonsforLivingScale)terdiridari8item pengukuranyangsiIatnyaselI reportyangmengukurkepercayaandanekspektasi sehingga tidak timbul keinginan untuk bunuh diri. Skala tersebut terdiri dari enam subskala dan satu skala total. Subskala tersebut adalah : O Kemauan bertahan hidup dan kepercayaan ( item) O Tanggung jawab terhadap keluarga (7 item) O Perhatian terhadap anak ( item) O Rasa takut untuk bunuh diri (7 item) O Rasa takut dengan opini social ( item) O Moral obyektiI ( item) 19 Subskala-subskalatersebutdanskalatotaldinilaidenganmenjumlahkan item-itemdiatasdandibagidenganjumlahitemnya.Tujuansecarakeseluruhan adalah: O Mengukurdanmenilaiapakahskortotaldiatascutoffpointataudi bawahnya O Menilaiskormasing-masingsubskala,danmenilainyasudahmelampaui ambang dari skor normal subskala yang bersangkutan Subskalakemauanbertahanhidupdankepercayaanbertujuanterutama untuk menjadi tameng penting dari rasa putus asa dan keinginan bunuh diri ketika nilainyatinggi.Halpentingdarisubskalainiadalahkemampuanuntuk menggunakanmekanismecopingyangeIektiIdanmenemukansolusieIektiI untukmasalahnyaketikapasienmerasaputusasa.Menolongpasienuntuk memperkuatmekanismecopingyangtelahadaataumenemukanyangbaru merupakan intervensi terapeutik yang penting dan berhubungan erat dengan terapi untukmemecahkanmasalahnya.Ketidakmampuanuntukmemecahkanmasalah berhubungandekatdengankeputusasaandanpeningkatanresikobunuhdiri/ menlukaidirisendiri(Townsend,etal.,1),terutamapadapasiendengan riwayat percobaan bunuh diri dan atau melukai diri sendiri. Karenanya, membantu pasienmenemukan teknikjalankeluar akanmemperkuatIactorprotektiI,dengan kata lain alasan untuk hidup adalah suatu aspek yang penting dari terapi yang bisa dilakukandi PICU.Elemenmenyeluruhdarihal inibisamembantupasienuntuk membuat kartu krisis` (Sutherby et al., 1999), supaya mereka mengetahui alasan-alasanyangpalingbermaknauntukhidup.Kartu-kartuinibisaeIektiIdisaat krisisemosi,ketikaakanmenjadilebihsulitbagiseseoranguntukmengingat alasan-alasanuntukhidup.Karenanyahalinimenjadiremindereksternaluntuk Iactor-Iaktorinternal,danpadasaatnyaakanmembantumenahantindakan-tindakanimpulsive.Meskipunbegitu,kemampuankartu-kartukrisisiniuntuk mengurangitingkatpengulanganpadabeberapapenelitianditemukanternyata tidakeIektiI(Evansetal.,1999).Psikologbisamembantudenganmemberikan trainingpadatimmultidisiplinerdalammenggunakanalatukurini,begitujuga penggunaan kartu-kartu krisis`. Penerimaan Pasien terhadap Penyakitnya dan untuk Masuk #umah Sakit SebagaimanatelahdijelaskanpadababMelakukanPemeriksaanpada keluarga pasian dan dinamika sosial`, eIek emosional ketika menghadapi penyakit jiwapentinguntukdiketahuipsikolog. Padaorangyangdibawakeunitpsikiatri, kenyataanharusmenghadapidiagnosispsikiatrikdandibawakesuaturuangan rumahsakityangterkuncibisamenimbulkanperasaantertentu.Psikologperlu mempertimbangkaneIekpsikologispadaindividupasien.Halinimenjadi pentingdalamhalsejauhmanapasienmampumenerimakenyataan mengenaipenyakitjiwayangmerekaderita.Pasien-pasienbisamemiliki responyangberbeda-beda,danperanutuhseorangpsikologpadasesi-sesiyang bersiIat pribadi bisa mengukur sejauh mana pasien menerima penyakitnya. Pasien mungkin harus berjuang untuk menerima diagnosis dan perawatan, hal ini penting dipertimbangkanpadapenatalaksanaanpasiendiICUdansaatkembalike bangsal. TimyangbersiIatmultidisiplinermungkindihadapkanpadapasienyang tampakmemilikiinsightyangburukterhadapkondisimereka.Merekamungkin menyangkaladanyagangguanmental,ataumenyembunyikankondisisakit mereka.Kekuranganinsightinimungkintampakolehtimsebagaibagiandari eIekgangguanjiwa;pendekatanpsikologisakanmempertimbangkan penyangkalandanpenghindaran.Pasienmungkinmembeladiridanpenting untukdipertimbangkanbetapamenyakitkandanmenakutkansecaraemosional ketika harus menghadapi kenyataan menderita penyakit seperti itu. Psikologbisamembantumengungkapalasanyangmendasarireaksidari pasien ini,misalnya stigma social yang akanmuncul pada pasien tersebut (Szasz, 1998). Untuk pasien, misalnya mereka yang memiliki derajat social dan pekerjaan yang bergengsi, label pasien psikiatri mungkin akan sangat sulit untuk diterima. Aspek yang pentingdalammenghadapi label ini adalahketikamengalami perasaanmembencidirisendiriataurasamalu.Bradshaw(1991)telah 1 menjelaskanmengenairasamaluyaituketikaseseorangmerasaadayangrusak dalamdirimereka.Tujuanpsikologadalahuntukmencariperasaan-perasaan tersebut, dan eIek penyakit gangguan jiwa pada harga diri mereka. Beberapapasienbisamengalamisuatuperiodedenganmoodyangburuk setelahmasukkeunitpsikiatridanmenyadaribahwamerekamengalami gangguanjiwa.Bukannyamenyangkalderajatgangguanjiwamereka,pasien-pasien ini justru merasa terjebak` secara emosional dan tidak mampu untuk maju. Merekamungkinmerasakehilangansegalanyadanputusasa(Mervis1999). Psikologmungkinperlumembantutimmultidisiplinersupayamengertitentang bentukdepresireaktiIini,yangmungkinpadasaatnyabisadisangkasebagai bagiandarigangguanyangpertama,dankarenanyadiabaikanpadamanajemen pasien.Pada kasus lain, pasien mungkin dating ke unit psikiatri ketika mengalami gangguanpsikiatriakut(Wallace198).Pasien-pasienmungkinmerespon manajemenIaseakutdenganbaik,tapimerekalebihmudahtersinggungketika menyadarimerekamungkinakansakitlagi.Saatitubisajadisaatyangpenting bagipsikolog,ketikaemosipasien sedangrapuh. Pasien-pasienmungkinmerasa tidakmampumenanggunghidupkalaubisa relaps lagi.Hal iniseringditemukan padakasus-kasuspasiendenganIungsipremorbidyangbaik,danpadapasien-pasienyangberharapmerekatidakakansakitlagi(Mervis1999).Pasien-pasien mungkinmenyadaribetapakemampuanmerekatelahmenurundanmereka merasa sangat berbeda dengan semua yang di sekitar mereka. Intensive Care Unit harusbisamemberikanperawatanpsikologiskaitannyadenganhalitu.Beberapa pasienmungkinbisamelakukannyapadasesiterapiindividumaupunsesiterapi kelompok. Penting juga untuk diketahui oleh rumah sakit yang merujuk pasien ke unitpsikiatribahwalanjutanterapipsikologissangatbaiksetelahkeluardari intensive care unit. Kesimpulan Tujuan bab ini adalah untukmenggaris bawahi beberapa hal penting yang dilakukandiPICU. TimpsikiatriharusmengetahuiIactor-Iaktorpsikologisyang melekatselamaperawatanpasien.Aspekpentingdarihaliniadalahmengetahui bagaimana pasien yang dibawa dan dirawat di unit psikiatri bisa mengalami suatu gangguan emosi dan bagaimana mereka bereaksi terhadap penyakit dan perawatan yangmerekaterima.Tujuankegiatanpsikologisadalahuntukmembawaaspek-aspekdiataskepermukaan,danmenanganiaspek-aspektersebutbersama-sama denganpasiendantimmultidisipliner.Kerjapsikologisyangdimulaidiunit psikiatriidealnyadilanjutkanketikapasienkembali,sehinggapasienmerasaada continuitas pada perawatan psikologis. G#UPMANA1EMENKEMA#AHAN(CONTOH)-KHADI1A CHAUDH# Pendahuluan GrupManajemenKemarahan(Chaudhryetal.,6)terdiridari1sesi mingguandengandurasimenit,masing-masingmelihataspek-aspekyang menonjoldarikemarahan.Karenalamatinggalyangbervariasidankeanggotaan yangseringberubah,makasesiterapididesainmenjadisendiri-sendiri,masing-masing Iocus pada sejumlah kecil hal-hal penting. Filsafat TingkahlakuagresiIdanbengisadabersamasejumlahbesargangguan jiwa. Tingkah laku tersebut cenderung menjadi menetap pada pasien yang dibawa kePICU.Pasien-pasieniniseringkalisangatkesulitanuntukmengatur kemarahanmereka.FokusutamadariGrupManajemenKemarahan(nger ManagementGroup)adalahmembantupasien-pasienuntukmenghadapirasa marahmerekadenganlebihbaikdaneIektiI,selainitujugauntukmemberikan pengertianyanglebihbaikmengenaibeberapapenyebabagresivitasmereka, perasaan-perasaanyangmendasarikemarahan,sepertisakithati,dendam,dan kekecewaan. Tujuan dan Sasaran TujuandansasaranutamadariGrupManajemenMarah(ngerManagement Group) adalah sebagai berikut : Psiko-edukasi O UntukedukasipasienterhadapadanyaeIek-eIeknegatiI,baikinternal (kesehatanmental),maupuneksternal(konsekuensi),dariekspresimarah yang tidak baik O Untukmeningkatkanpemahamantentangmarahsebagaisebuahemosi normal manusia Strategi dan skill O Untuk menguatkan pasien dengan pilihan mengkontrol kemarahannya O Untukmengeksplorasi strategi-strategi yangmembuat pasien lebihmudah mengatasi kemarahannya (e.g olahraga untuk relaksasi) O Untukmengajarkanskillbagaimanabersikaptegasdanpemecahan masalah Manajemen multidisiplin O MenyediakansumberinIormasiyangteraturdankonsistenuntuk penatalaksanaan dan manajemen multidisiplin Metode-metode dan teori dasar O Orangyangmenciptakanprogrammenggunakanpendekatanyang integratiIterhadapmasalah-masalahkemarahandanagresi.Hal-halini termasukpsiko-edukasional,kognitiI-behavioral,psikodinamik,dan model-model grup konseling O Timmultidisiplinyangadadibangsalmenunjukpasienuntukmasukke grup.Kecocokkandarianggotagrupdiperolehdenganpenggantian anggota setiap hari dari grup O Grup diIasilitasi oleh dua orang pembantu psikolog Metode-metode yang dapat digunakan antara lain: O Diskusi O Bermain peran (role play) O Olahraga Ilip chart (flip chart exercises) O Olahraga dengan gambar (picture exercises) Setiapanggotakelompokdibimbinguntukberpartisipasipadasetiapsesi-sesi yangberbeda.Sebuahusahadibuatuntukmenjadikansesi-sesiiniinteraktiIdan senyaman mungkin. Batasan-batasan dalam grup Kepentinganbatasan-batasandalamgruptidakperludilebih-lebihkan. Mengingat populasi pasien di PICU, hal ini secara khusus penting untuk memiliki batasan-batasandalamgrup,yangakanmembantudalamhalkomunikasi, pengendalian,danIocuskegrup(Nitsun1996).Batasan-batasangrupini dihadirkanolehanggotagruppadapermulaandarisetiapsesidananggota-anggota diingatkan apabila sewaktu-waktu batasan ini dilanggar. Kesulitan-kesulitan Menjalankan sebuah grup dapat menjadi pekerjaan yang cukup menantang disebabkankeragamandansatusmentaldaripasien.Di PICU,disebabkanwaktu tinggalyangpendek,komposisidarigrupacapkaliberubah,halinimenambah kesulitan. Kesulitan-kesulitan lain yang terjadi di Grup Manajemen Marah (nger Management Group) antara lain sebagai berikut. O SebagianbesarstatusdaripasienPICUyangdiluarkemauandan isolasi darilingkunganbangsalmungkinmenyebabkanperasaanIrustasidan sebaldiantaraanggota.Halinidapatmenyebabkanterbentuknya kelompok Anti-Grup yang akan mengganggu dan mendestruksi elemen-elemendigrup(Nitsun1996).Kekompakanyangterbatasjugadapat menyebabkanmunculnyaruangbagikelompokdestruktiIiniuntuk berprosesataumemaniIestasikandirimerekadalamberbagaicara,mulai darikekacauanyangdisengajauntukmemaksadropout.Perasaan permusuhandapatjugadipicuselamasesi,yangmembuatketegangan 5 denganIasilitatordanmengancamintegritasgrup.Ringkasnya,mengatur proses anti-grup merupakan tugas yangmenantang untuk Iasilitator, untuk memiliki strategi-strategi alternatiI untuk memperkuat proses terapeutik di dalam grup. O Fasilitatordiharapkanwaspadadenganresponemosionalmerekasendiri (countertransference)terhadapadanyasikappermusuhandidalamgrup. Fasilitator diharapkan tidak menujukkan emosional ini. O Seringkalisulitbagianggotauntukmembentukhubunganterapeutikdi dalamgrupkarenakeberadaannyayangsingkatdiunitbangsal.Setelah anggota grup menjadi lebih nyaman di grup danmengetahui anggota grup yanglaindanstaI/Iasilitatoryanglaindenganlebihbaik,merekaakan dikembalikandibangsaldimanamerekaawalnyadirujuk.Halini menambah kesulitan ikatan kelompok dan identitas Iormasi grup. O Bagibeberapaanggota,menjadiagresiIdankasarmungkinmerupakan bagian intrinsik dari kebudayaan dan identitasmereka (Robin dan Novaco 1999);sebagaicontoh,beberapaanggotamungkinbelajarbahwaagresi merupakancara satu-satunyauntukmencegahkekerasanlangsungkepada mereka.Lebihlanjut,beberapaanggotamungkinmerasabahwa menunjukkanagresidestruksimerupakanbagiandarimerekadan menganggapmanajemenmarahmengancamlangsungperasaannya,atau secara sederhana menganggap bahwa grup tidak cocok dengan mereka. O Isumengenaigendermungkinperluuntukdipikirkandalammanajemen marah.Sebagaicontoh,haltradisionalmemperlihatkanmaskulinsebagai agresi(bertengkar,ancaman/penyalahgunaanverbal)dapatditerimadan merupakanbagianyangdibutuhkandalamkehidupan(Bern1981). Anggota-anggotamungkinmerasabahwamenunjukkankemarahandan agresi sama dengan menunjukkan kekuatan dan apabila usaha dibuat untuk menghilangkanhalini,merekadapatmerasatidakmempunyaikekuatan dan kurang dominan. Perasaan ini akan banyak dijumpai diantara anggota-anggotapria. Sebagaihasilnya, resistenuntukmenghadirikelompokakan jelasdibanyaksituasi.Bagaimanapun,alasanuntukresisteninimungkin 6 membutuhkanpenjelasanyanglebihlanjut.Berbagaialasansosialdan pribadidalamresistenkehadirandigrupdanperubahannyajugaharus dipikirkan,sepertikelassosial,isu-isuetnik-kulturalsebagaimana intrapsikis dan berbagai alasan pribadi lainnya. Secararingkas,grupmanajemenmarahmenyediakansebuahpsiko-edukasi dan pengalaman interaktiI untuk anggota dengan member penekanan pada pemahaman dan keterlibatan dengan kemarahan dan agresi lewat cara yang sesuai. Kesulitan-kesulitanyangterjadidalamsebuahgrupsepertidiPICUharussegera diatasi.Yang secara khususpentingjuga adalahbahwa Iasiliator-Iasilitatorharus mengenalidanbekerjadenganresistensipasiensebagaimanaresponemosional mereka terhadap grup. O Grup ini sangat edukatiI dan membangun` O Grup ini sangat berguna bagi saya` O Saya menjelaskan banyak hal, obrolan yang menarik` O Saya menikmati segala sesuatu yang dibagikan` O Menarik dan membangun`