PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS...

130
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI CUSTOMER VALUE, RELATIONSHIP MARKETING DAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus di Rumah Sakit Islam Kota Magelang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: ELSA NUR AFITA NIM 63020150089 PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Transcript of PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS...

  • PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

    LOYALITAS PELANGGAN MELALUI CUSTOMER

    VALUE, RELATIONSHIP MARKETING DAN

    KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING

    (Studi Kasus di Rumah Sakit Islam Kota Magelang)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    ELSA NUR AFITA

    NIM 63020150089

    PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • ii

  • iii

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

    LOYALITAS PELANGGAN MELALUI CUSTOMER

    VALUE, RELATIONSHIP MARKETING DAN

    KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING

    (Studi Kasus di Rumah Sakit Islam Kota Magelang)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    ELSA NUR AFITA

    NIM 63020150089

    PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

  • viii

  • ix

    MOTTO

    Sesuatu yang amat kita inginkan, boleh jadi tidak bisa kita dapatkan hari ini.

    Bukan karena Tuhan tak sayang melainkan boleh jadi waktunya belum tepat.

    Besok lusa, jika sudah siap, dan lebih pandai bersyukur.

    Tere Liye

    Tak ada yang sulit, jika Allah memudahkan

    Tak ada yang berat, jika Allah meringankan

    Tak ada yang mampu melawan, jika Allah yang berkehendak.

    Kun Fayakun

    Selalu ada kemudahan di tengah kesulitan.

    Islamidia.com

  • x

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

    1. Ibu Karep dan Ayahku Ma’ani tercinta yang menyayangiku, selalu

    mendoaka ku dan semangatnya selalu menyertaiku

    2. Uni Ayu dan Rifa serta adikku Arum yang selalu memberi semangat

    3. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan dukungan

    4. Almamater IAIN Salatiga

    5. Teman-teman senasib sepenanggungan

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq serta

    hidayahNya. Sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

    berjudul “Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Customer

    value, Relationship Marketing, dan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel

    Intervening (Studi Kasus di Rumah Sakit Islam Kota Magelang”.

    Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari pengarahan, bantuan serta

    bimbingan dari berbagai pihak, maka dengan segala ketulusan hati penulis

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku rektor Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam Institu Agama Islam Negeri Salatiga.

    3. BapakQi Mangku Bahjatulloh, L.c., M.SI., selaku Ketua Program Studi

    Ekonomi Syariah S1.

    4. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku pembimbing skripsi yang

    memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

    dengan baik.

    5. Bapak/ Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan jasanya selama

    menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

    6. Ibu Karep dan Ayahku Ma’ani tercinta, yang selalu memberikan doa,

    dukungan dan kasih sayangnya.

  • xii

    7. Uni Ayu dan Rifa serta adikku Arum yang memberi semangat dan

    keceriaan.

    8. Pimpinan RSI Kota Magelang, serta staff karyawan yang telah membantu

    penulis dalam memperoleh dan mengumpulkan data untuk penyusunan

    skripsi ini.

    9. Temanku satu angkatan Candra, Dian, Ana, Nur Aeni, Dewi, dan Ahsin

    yang membantuku memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

    10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari segala kekurangan dalam skripsi ini baik mengenai isi

    maupun penulisan kata, oleh karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-

    besarnya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.

    Amiin.

    Salatiga, 30 Juli 2019

    Penulis,

    Elsa Nur Afita

    NIM. 63020150089

  • xiii

    ABSTRAK

    Afita, Elsa Nur. 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas

    pelanggan Melalui Customer Value, Relationship Marketing dan

    Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus di

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang).Skripsi. Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam. Program Studi S1-Ekonomi Syariah. Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga.

    Dosen Pembimbing : Dr. Faqih Nabhan, M.M.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas

    pelayanan terhadap loyalitas pelanggan melalui customer value, relationship

    marketing dan kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening (studi kasus

    di Rumah Sakit Islam Kota Magelang). Penelitian ini merupakan penelitian

    kuantitatif dengan metode pengumpulan data dengan quistonare atau

    menyebar angket. Populasi penelitian ini adalah berjumlah 136.111 pengguna

    jasa. Teknik pengambilan sample penelitian ini menggunakan teknik Simple

    Random Sampling sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan untuk

    menguji hipotesis adalah dengan uji instrumen (uji validitas, uji reliabilitas)

    uji statistik ( uji t, uji f dan uji R) dan uji asumsi klasik (multicolonieritas,

    heterokidastisitas, dan normalitas). Analisis data dibantu dengan

    menggunakan SPSS Versi 23.

    Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa secara

    simultan, variabel kualitas pelayanan, customer value, relationship marketing

    dan kepuasan pelanggan secara bersama-sama mempengaruhi loyalitas

    pelanggan. Sedangkan secara parsial variabel kualitas produk (X) tidak

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabahdengan nilai sig 0,981.

    Variabel customer value(Z1) tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan dengan nilai sig 0,157. Variabel relationship marketing(Z2)

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan nilai sig 0,023.

    Variabel kepuasan pelanggan (Z3) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan dengan nilai sig 0,010.Sedangkan koefisien determinasi (R2)

    sebesar 0,546 artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel

    independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1).

    Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Customer Value, Relationship Marketing,

    Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan

  • xiv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i

    DECLARATION ...................................................................................................................... vi

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT....................................................................................... vii

    MOTTO ................................................................................................................................. viii

    PERSEMBAHAN ......................................................................................................................x

    KATA PENGANTAR .............................................................................................................. xi

    ABSTRAK .............................................................................................................................. xiii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................................... xiv

    DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xvii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xviii

    BAB IPENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

    A. Latar Belakang. ..................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 8

    C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 9

    D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 10

    E. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 10

    BAB IILANDASAN TEORI .................................................................................................. 12

    A. Telaah Pustaka .................................................................................................... 12

    B. Kerangka Teori ................................................................................................... 24

    1.Kualitas Pelayanan .......................................................................................... 24

    2. Nilai Pelanggan (Customer Value) ................................................................. 28

  • xv

    3.Relationship Marketing ................................................................................... 31

    4. Kepuasan Pelanggan ....................................................................................... 34

    5. Loyalitas Pelanggan ....................................................................................... 38

    C. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ..................................................................... 40

    BAB IIIMETODE PENELITIAN .......................................................................................... 46

    A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 46

    B. Lokasi Penelitian ................................................................................................. 46

    C. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 46

    1. Populasi .......................................................................................................... 46

    2. Sampel ............................................................................................................ 47

    D. Sumber Data ....................................................................................................... 48

    E. Teknik pengumpulan data ................................................................................... 49

    F. Skala Pengukuran ................................................................................................ 49

    G. Definisi Konsep dan Operasional ....................................................................... 50

    1. Variabel bebas (Independen) .......................................................................... 50

    2. Variabel terikat (Dependen) ........................................................................... 50

    3. Variabel Intervening ....................................................................................... 51

    H.Instrumen Penelitian ............................................................................................ 52

    I. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................................... 53

    1. Uji instrumen .................................................................................................. 53

    2. Uji Statistik ..................................................................................................... 54

    3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................................... 55

    4. Alat Analisis ................................................................................................... 57

    BAB IVPEMBAHASAN ........................................................................................................ 58

  • xvi

    A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................. 58

    1. Sejarah RSI Kota Magelang ........................................................................... 58

    2. Visi dan Misi .................................................................................................. 59

    3. Struktur Organisasi ......................................................................................... 61

    B. Analisis Data ....................................................................................................... 64

    1. Uji Instrument ................................................................................................. 64

    2. Uji Statistik ..................................................................................................... 65

    3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................................... 69

    4. Analisis Jalur (Path Analyse) ......................................................................... 72

    5. Pembahasan. ................................................................................................... 79

    BAB VPENUTUP ................................................................................................................. 86

    A. Kesimpulan ......................................................................................................... 86

    B. Saran ................................................................................................................... 88

    C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 88

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 89

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................................... 95

    Kuesioner............................................................................................................ 96

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Research Gap ............................................................................................. 6

    Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya yang Relevan ........................................................ 21

    Tabel 2.2 Hipotesis..................................................................................................... 45

    Tabel 3.1 Indikator Penelitian .................................................................................... 62

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .......................................................................... 62

    Tabel 4.2 Usia Responden.......................................................................................... 63

    Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ................................................................ 64

    Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 64

    Tabel 4.5 Hasil Uji Realibilitas .................................................................................. 65

    Tabel 4.6 Hasil Uji t-test ............................................................................................ 66

    Tabel 4.7 Hasil Uji F-test ........................................................................................... 67

    Tabel 4.8 Hasil Uji R2 ................................................................................................ 68

    Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 68

    Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 70

    Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 71

    Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Berganda Kualitas Pelayanan terhadap Customer

    Value .......................................................................................................................... 72

    Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Berganda Kualitas Pelayanan terhadap Relationship .. . 73

    Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Berganda Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

    Pelanggan.. ................................................................................................................. 74

    Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Berganda Kualitas Pelayanan, Customer Value,

    Relationship Marketing dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan .... . 75

  • xviii

    Tabel 4.16 Bahan Untuk Uji Sobel ............................................................................ 77

    Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 86

  • xix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangkan Pemikiran ........................................................................................ 40

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi RSI Kota Magelang ........................................................... 61

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan dunia dalam bidang bisnis sangat pesat seperti halnya

    bisnis dalam bidang kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Persaingan

    dalam bisnis kesehatan ini sangat ketat sehingga setiap perusahaan yang

    bergerak dalam kesehatan harus lebih bisa memberikan pelayanan yang terbaik

    untuk pengunjung atau pasien agar dapat menarik pelanggan seperti dengan

    cara memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan.

    Pelayanan yang baik sangat mempengaruhi banyaknya jumlah

    pelanggan dalam suatu perusahaan. Memberikan pelayanan yang baik akan

    menjadikan pelanggan loyal terhadap produk perusahaan. Keberhasilan dalam

    hal ini, disamping mempertahankan pelanggan yang sudah ada, juga dapat

    menarik calon pelanggan baru. Dengan demikian, pelayanan tersebut pada

    akhirnya akan mampu meningkatkan citra perusahaan dimata pelanggannya,

    dengan cara citra yang baik itu, maka segala dilakukan perusahaan akan mudah

    dipercayai dan dianggap baik oleh pelanggan (Gea dan Wulandari, 2005: 355).

    Peningkatan dalam hubungan dengan pelanggan juga menjadi salah satu faktor

    penting dalam mempertahankan loyalitas pelanggan.

    Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan memiliki

    fungsi strategis yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan

    kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan,

  • 2

    danpusat pelayanan kesehatan dasar.Dengan tingginya pemanfaatan rumah

    sakit menjadi kendala dalam memberikan kualitas pelayanan yang cepat, tepat,

    ramah, terjangkau, dan memuaskan konsumen sudah sesuai dengan harapan

    pasien atau tidak.Menurut (Katili, 2007) program yang harus dijalankan rumah

    sakit bukan saja pelayanan yang bersifat curatif (pelayanan pengobatan untuk

    penyembuhan penyakit bagi pasien yang datang langsung ke rumah sakit),

    tetapi juga pelayanan yang bersifat promotif (memberikan informasi yang

    seluas-luasnya tentang pola hidup sehat melalui promosi dan pendidikan

    kesehatan) dan preventif (mencegah masyarakat yang sehat jatuh ke kondisi

    sakit). Pelayanan promotif dan preventif tersebut sebagian besar dilaksanakan

    diluar gedung seperti kegiatan posyandu, surveilance (pengamatan penyakit di

    masyarakat).Kelemahan yang ada di rumah sakit dalam memberikan pelayanan

    yang berkualitas agar konsumen itu puas kita harus memberikan pelayanan

    yang baik dan menciptakan hubungan yang harmonis.Ketidakpuasaan

    masyarakat dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi salah

    satu pertimbangan masyarakat dalam mengunjungi rumah sakit. Nilai

    pelanggan akan meningkat ketika kualitas pelayanan sangat memuaskan untuk

    masyarakat, menjalin hubungan yang baik kepada masyarakat dan yang lain.

    Dengan pelayanan yang baik sesuai dengan harapan pasien terhadap suatu jasa

    maka dapat terpenuhi, sehingga dapat menimbulkan keloyalan bagi pasien.

    Pihak rumah sakit harus dapat memahami bagaimana cara memberikan

    pelayanan yang baik, efektif dan cepat.

  • 3

    Perkembangan kualitas pelayanan dalam bidang kesehatan menjadi

    salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.Kebutuhan dalam

    pelayanan ini sangat penting untuk menunjang kesehatan dan keberlangsungan

    hidup masyarakat.Rumah sakit merupakan salah satu bidang yang bergerak

    dalam bidang kesehatan dimana pelayanan sangat dibutuhkan. Selain itu,

    pelayanan untuk menunjang loyalitas masyarakat menggunakan jasa rumah

    sakit. Maka, kualitas pelayanan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

    Menurut Rikomah (2017: 10) kualitas pelayanan merupakan faktor

    yang sangat penting yang akan mempengaruhi dalam akreditasi suatu instansi

    kesehatan seperti rumah sakit. Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan

    pelayanan kesehatan yang mampu memberikan kepuasan kepada pasien atau

    setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan tersebut. Adanya kualitas yang baik

    dalam pelayanan kesehatan maka akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    Mutu pelayanan rumah sakit dapat ditelaah dari 3 hal, yaitu: 1) struktur (sarana

    fisik, peralatan, dana, dan tenaga kesehatan dan non kesehatan, serta pasien), 2)

    proses (manajemen rumah sakit, baik manajemen interpersonal, teknis maupun

    pelayanan keperawatan yang kesemuanya tercermin pada tindakan medis dan

    non medis kepada pasien, 3) outcome (Donabedian, dalam Suryawati, 2006).

    Rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan agar dapat meningkatkan

    kualitas pelayanan yang lebih baik, tidak hanya pelayanan yang bersifat

    penyembuhan penyakit saja, melainkan mencakup pelayanan yang bersifat

    pencegahan (prefentif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

    kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan. Nilai pelanggan pasien

  • 4

    dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk

    perusahaan di mata konsumennya.Pelayanan yang diberikan menunjukkan

    kepuasan pada pasien. Apabila pasien merasa ada persamaan antara harapan

    dan kenyataan pelayanan kesehatan yang dieproleh.Kepuasan pengguna

    pelayanan kesehatan mempunyai kaitan erat dengan hasil pelayanan kesehatan

    baik secara medis seperti kepatuhan terhadap pengobatan, pemahaman

    terhadap informasi medis dan keberlangsungan perawatan (Rikomah, 2015:

    10).

    Selain meningkatkan kualitas pelayanan nilai pelanggan juga harus

    diperhatikan karena untuk membuat pelanggan menjadi loyal terhadap produk

    perusahaan.Relationship marketing adalah untuk membangun hubungan

    konsumen. Fungsi utama relationship marketing adalah mencakup semua

    langkah yang dilakukan perusahaan untuk mengenal dan melayani konsumen

    mereka yang baik.

    Dari keseluruhan pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan maka akan

    berujung pada penilaian kepuasan yang dirasakan pelanggan dan pelanggan

    akan loyal. Dalam Sudarso (2016: 85)loyalitas pelanggan menunjukkan

    perilaku beragam yang menandai motivasi untuk mempertahankan hubungan

    dengan perusaahaan termasuk pengalokasian uang yang lebih besar pada

    penyedia layanan, melibatkan pada promosi dari mulut ke mulut yang positif

    dan pembelian berulang dikutip dari (Zeithmal, Barry dan Parasuraman, 1996).

    Ketika ada kesamaan dalam nilai perusahaan dan pelanggan, maka ikatan

  • 5

    pelanggan dalam hubungan meningkat, yang mendorong hubungan timbal-

    balik dan memberi kontribusi pada komitmen relasional.

    Research Gap (kesenjangan penelitian terdahulu) juga melatar

    belakangi penelitian ini antara lain penelitian Putri dan Utomo (2017)

    mengemukakan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif

    terhadap loyalitas. Artinya apabila kualitas pelayanan baik dan mengalami

    perbaikan maka loyalitas pelanggan akan mengalami peningkatan.

    Hasil penelitian Maskur, Qomariah dan Nursaidah (2016) menjelaskan

    apabila kualitas pelayanan yang disediakan lengkap memadai maka

    menjadikan pelanggan menjadi loyal.Artinya kualitas pelayanan dapat

    memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.

    Penelitian Sholicin, Kantun dan Suyadi (2017) menyimpulkan bahwa

    kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan.Artinya apabila variabel kualitas pelayanan semakin baik maka akan

    mempengaruhi loyalitas pelanggan yang merasa puas.Hasil penelitian Agustin

    (2018) menjelaskan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas pelanggan.Dengan memberikan kualitas

    pelayanan sesuai dengan harapan maka memberikan kepuasan dan pelanggan

    akan loyal terhadap produk perusahaan.

    Namun hasil yang berbeda dalam penelitian Wantara(2008)

    menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh tidak signifikan

    terhadap loyalitas mahasiswa. Hal ini terjadi karena komitmen manajemen

    masih belum optimal dalam menyampaikan pelayanan yang berkualitas.

  • 6

    Menurut Radja, Supramono, & Sulasmono (2013), kualitas pelayanan

    tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas. Hal tersebut terjadi karena

    layanan yang diterima responden belum memuaskan dan harapan lebih tinggi

    dari persepsi. Hasil penelitian Normasari, Kumadji dan Kusumawah (2013)

    mengemukakan kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh signifikan

    terhadap variabel loyalitas pelanggan. Karena pelanggan tidak bisa loyal

    apabila belum merasakan kepuasan. Jadi, pelanggan belum puas dengan

    pelayanan yang diberikan.

    Tabel 1.1

    Research Gap

    Gap Peneliti Hasil Penelitian

    Isu : Analisa Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas

    Research Gap : terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh kualitas pelayanan terhadap

    loyalitas

    Kualitas pelayanan berpengaruh

    signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan

    Putri, Y, L &

    Utomo, H (2017)

    Variabel kualitas pelayanan

    berpengaruh positif terhadap

    loyalitas. Artinya apabila

    kualitas pelayanan baik dan

    mengalami perbaikan maka

    loyalitas pelanggan akan

    mengalami peningkatan.

    Maskur, M,

    Qomariah, N, &

    Nursaidah (2016)

    Kualitas pelayanan yang

    disediakan lengkap memadai

    maka menjadikan pelanggan

    menjadi loyal. Artinya kualitas

    pelayanan dapat memberikan

    pengaruh positif terhadap

    loyalitas pelanggan.

    Sholicin, I, A,

    Kantun S, & Suyadi,

    B, (2017)

    Kualitas pelayanan

    berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan.Artinya apabila

    variabel kualitas pelayanan

    semakin baik maka akan

    mempengaruhi loyalitas

    pelanggan yang merasa puas.

  • 7

    Agustin, I, C, (2018) Kualitas pelayanan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan. Dengan

    memberikan kualitas

    pelayanan sesuai dengan

    harapan maka memberikan

    kepuasan dan pelanggan akan

    loyal terhadap produk

    perusahaan.

    Kualitasberpengaruh tidak

    signifikanterhadaployalitas

    konsumen

    Wantara, P,(2009) Kualitas pelayanan

    berpengaruh tidak signifikan

    terhadap loyalitas mahasiswa.

    Hal ini terjadi karena

    komitmen manajemen masih

    belum optimal dalam

    menyampaikan pelayanan

    yang berkualitas.

    Radja, N, R,

    Supramono, &

    Sulasmono, B, S

    (2013)

    Kualitas pelayanan tidak

    berpengaruh secara parsial

    terhadap loyalitas. Hal tersebut

    terjadi karena layanan yang

    diterima responden belum

    memuaskan dan harapan lebih

    tinggi dari persepsi.

    Normasari, S,

    Kumadji, S &

    Kusumawah, A,

    (2013)

    Kualitas pelayanan secara

    parsial tidak berpengaruh

    signifikan terhadap variabel

    loyalitas pelanggan. Karena

    tamu pelanggan tidak bisa

    loyal apabila belum merasakan

    kepuasan menginap. Jadi,

    pelanggan belum puas dengan

    pelayanan yang diberikan.

    Sumber: Putri dan Utomo (2017), Maskur, Qomariah dan Nursaidah

    (2016), Akbar, Kantun dan Suyadi (2017), Agustin (2018), Wantara (2009),

    Radja, Supramono, & Sulasmono (2013), Normasari, Kumadji dan

    Kusumawah (2013).

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang merupakan salah satu Rumah Sakit

    dengan berbasis Islam. Sehingga ada daya tarik tersendiri untuk masyarakat.

    Sebagai lembaga kesehatan yang berkembang dan dikenal masyarakat,

    tentunya mempunyai banyak hambatan dalam memberikan rasa loyal kepada

    masyarakat baik dari sisi nilai pelanggan (customer value), pemasaran

    relasional (relatonship marketing), dan kepuasan pelanggan.

  • 8

    Rumah Sakit Islam merupakan Rumah sakit yang memiliki visi

    “Menjadi Rumah Sakit Islam pilihan pertama semua lapisan masyarakat di

    Magelang dan sekitarnya”. Secara struktural Rumah Sakit Islam Magelang

    merupakan Unit Pelaksana Tenik (UPT) di Lingkungan Departemen

    Kesehatan. Rumah Sakit Islam Magelang berlokasi di Jl. Jeruk No. 4A Rt: 03/

    Rw: 04. Sanden Kramat Kota Magelang Jawa Tengah.

    Dari latar belakang tersebut, maka penulis mengambil tema dengan

    judul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

    LOYALITAS PELANGGAN MELALUI CUSTOMER VALUE,

    RELATIONSHIP MARKETING, DAN KEPUASAN PELANGGAN

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS DI RUMAH

    SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan

    rumusan masalah yang relevan, sebagai berikut :

    1. Bagaimana pengaruhkualitas pelayanan terhadap customer valuedi Rumah

    Sakit Islam Kota Magelang?

    2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap relationship marketing

    di Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

    3. Bagaimana pengaruh customer value terhadap kepuasan pelanggan di

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

    4. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

  • 9

    5. Bagaimana pengaruh customer value terhadap loyalitas pelanggan di

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

    6. Bagaimana pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan

    di Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

    7. Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan di

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

    1. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap customer valuedi

    Rumah Sakit Kota Magelang.

    2. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap relationship marketing

    di Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

    3. Menganalisis pengaruh customer value terhadap kepuasan pelanggan di

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

    4. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

    5. Menganalisis pengaruh cusomer value terhadap loyalitas pelanggan di

    Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

    6. Menganalisis pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas

    pelanggan di Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

    7. Menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan

    di Rumah Sakit Islam Kota Magelang.

  • 10

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

    1. Manfaat Teoritis

    Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

    menambah khasanah keilmuan tentang pengaruh kualitas pelayanan

    terhadap loyalitas pelanggan melalui customer value, relationship

    marketing, dan kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening di Rumah

    Sakit Islam.

    2. Manfaat Praktis

    a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para

    mahasiswa mengenai kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan

    dalam Rumah Sakit Islam.

    b. Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif

    bagi lembaga Rumah Sakit dalam meningkatkan loyalitas pelanggan.

    E. Sistematika Penulisan

    Dalam penyusuan ini terbagi menjadi beberapa sistematika

    pembahasan.Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menyusun

    penelitian ini. Sistematika terbagi menjadi beberapa bab, antara lain:

    BAB I Pendahuluan, Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II Kajian Teori, Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan

    dengan penelitian dan mendukung penelitian, dan kerangka berfikir.

  • 11

    BAB III Metode Penelitian, Bab ini dijelaskan mengenai metode yang

    digunakan penulis dalam mengumpulkan data yang digunakan pada penelitian

    ini.

    BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab ini berisi tentang deskripsi

    tentang data penelitian yaitu gambaran umum Rumah Sakit Islam Magelang,

    hasil pengolahan data dan hasil analisis data penelitian tersebut.

    BAB V Penutup, Bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran dari seluruh

    hasil penelitian dan pemabahasan.

  • 12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    1. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas

    Michelle dan Siagian (2019) penelitian tersebut meneliti tentang

    pengaruh kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap loyalitas pelanggan

    melalui kepuasan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas

    pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Mardikawati dan Farida (2013) melakukan penelitian tentang

    pengaruh nilai pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas

    pelanggan melalui kepuasan pelanggan pada pelanggan. Dari penelitian

    tersebut menjelaskan bahwa nilai pelanggan berpengaruh secara positif

    terhadap loyalitas dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan.

    Nafisa &Sukresna (2018) melakukan penelitian mengenai analisis

    pengaruh kualitas pelayanan, harapan kinerja dan citra perusahaan terhadap

    loyalitas melalui kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening (studi

    pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang). Menyimpulkan bahwa

    terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kualitas pelayanan, harapan

    kinerja dan citra perusahaan terhadap loyalitas pelanggan.

    Agustin (2018) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    produk, kualitas pelayanan, dan brand image terhadap loyalitas pelanggan.

  • 13

    Dari penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa secara parsial dan

    bersama-sama kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap

    loyalitaspelanggan dan brand iamge berpengaruh terhadap loyalitas.

    Yesenia dan Siregar (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh

    kualitas layanan dan produk terhadap kepuasan serta loyalitas pelanggan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan tidak berpengaruh

    terhadap kepuasan namun berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan.

    2. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap costumer value

    Rifai, Adam, dan Ponirin (2016) melakukan penelitian mengenai

    pengaruh kualitas layanan terhadap nilai pelanggan dan kepuasan

    pelanggan. Dari penelitian tersebut dijelaskan bahwa adanya pengaruh

    signifikan antara kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, empati,

    daya tanggap, keandalan, dan jaminan terhadap nilai pelanggan.

    Badjamal (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    pelayanan terhadap nilai pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,

    jaminan dan empati berpengaruh signifikan terhadap nilai pelangan.

    Hayati (2016) meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan dan

    harga terhadap nilai pelanggan dan terhadap kepuasan penggunaan jasa.

    Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa kualitas pelayanan dan harga

    mempengaruhi nilai pelanggan. Dengan memberikan kualitas pelayanan

    yang baik dan menerapkan harga atau tarif yang murah kepada

  • 14

    pelanggandan penliaian tinggi terhadap perusahaan melalui nilai pelanggan

    menyebabkan kepuasan tinggi atau berdampak positif.

    Saraswati, Fauzi dan Kumadji (2016) melakukan penelitian tentang

    pengaruh kualitas pelayanan terhadap nilai pelanggan dan kepuasan

    pelanggan serta implikasinya terhadap loyalitas pelanggan survey pada

    pelanggan alfamart di Kota malang. Dari penelitian tersebut disimpulkan

    bahwa service quality significantly influence costumer value. Yang berarti

    kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap nilai pelanggan.

    3. Pengaruh customer value terhadap kepuasan pelanggan

    Fitriani dan Subagja (2017) melakukan penelitian mengenai

    pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan

    pelanggan. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa nilai pelanggan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dengan

    karyawan paham terhadap kemauan pelanggan, kualitas produk sesuai

    dengan daya beli, pelayanan yang menyakinkan promosi yang mernarik

    minat pelanggan, berkualitas sesuai dengan daya beli dan kebutuhan.

    Risdwiyanto dan Saputra (2016) melakukan penelitian peran citra

    merek, nilai pelanggan dan kualitas persepsian terhadap kepuasan

    pelanggan. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa citra merek

    berpengaruh terhadap kepuasan, nilai pelanggan berpengaruh signifikan

    terhadap kepuasan dan kualitas persepsi juga berpengaruh signifikan

    terhadap kepuasan.

  • 15

    Harpadeles (2016) meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan dan

    nilai pelanggan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan Trans Metro

    Pekanbaru. Menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh dan

    signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan nilai pelanggan juga

    berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan Trans Metro

    Pekanbaru.

    Sugiati et al (2013) researching about the role of customer value on

    statifaction and loyalty customer. Dari penelitian tersebut disimpulkan

    bahwa customer value influence costumer loyalty through customer

    statisfaction. the role customer value on statisfaction is significant.

    Hidayat (2016) melakukan penelitian pengaruh kualitas pelayanan dan

    nilai pelanggan terhadap tingkat kepuasan. Menyimpulkan bahwa nilai

    pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

    4. Pengaruh customer value terhadap loyalitas pelanggan

    Ekawati dan Winarti (2018) melakukan penelitian mengenai

    meningkatkan loyalitas pelanggan melalui nilai pelanggan dan customer

    relationship marketing. Menyimpulkan bahwa nilai pelanggan secara parsial

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Kusuma (2018) meniliti tentang pengaruh nilai yang diterima

    pelanggan: kepuasan pelanggan sebagai mediator dan gender serabagai

    moderator. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai yang

    diterima pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan, hal ini dikatakan bahwa konsumen akan meningkatkan loyalitas.

  • 16

    Afifi dan Amini (2018) meneliti tentang factors affecting

    relationship marketing in creating customer loyalty in the Hopistal services

    Business. The research showed the customer value variable is significant

    and positively influence customer loyalty. Atau variabel nilai pelanggan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Palilati (2007) meneliti mengenai pengaruh nilai pelanggan dan

    kepuasan terhadap loyalitas. Menunjukkan hasil bahwa hubungan langsung

    yang signifikan dan positif anatara nilai pelanggan dan loyalitas.

    5. Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan

    Henriawan (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Dari

    penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayanan

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan kepuasan

    pelanggan memberikan pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Tumbel (2016) meneliti tentang pengaruh kepercayaan dan kepuasan

    terhadap loyalitas. Meniympulkan bahwa kepuasan secara parsial

    berpengaruh terhadap loyalitas. Hairany dan Sangen (2014) melakukan

    penelitian mengenai pengaruh kepuasan dan kepercayaan terhadap loyalitas.

    Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa variabel kepuasan

    berpengaruh terhadap loyalitas dan kepercayaan berpengaruh terhadap

    loyalitas pelanggan.Variabel yang paling dominan mempengaruhi loyalitas

    pelanggan adalah kepuasan pelanggan.

  • 17

    Arianto (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    pelayanan, harga dan kepuasan terhadap loyalitas pasien pada pasien rawat

    jalan Rumah Sakit Premier Bintar. Dari penelitian tersebut menyimpulkan

    bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas pasien, harga juga mempengaruhi loyalitas dan kepuasan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien.

    Ishak dan Luthfi (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh

    kepuasan dan kepercayaan konsumen terhadap loyalitas: studi tentang peran

    mediasi switching costs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan

    konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas. Responden akan merasa

    loyal ketika mereka merasa puas.

    6. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap relationship marketing

    Sutama (2010) meneliti tentang pengaruh kualitas layanan terhadap

    loyalitas melalui pemasaran relasional dan kepuasan. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap pemasaran

    relasional. Hasil uji model struktural menerangkan kualitas layanan

    berpengaruh langsung terhadap pemasaran rasional nasabah.

    Japarinto, Laksomono, dan Komariyah (2007) melakukan penelitian

    mengenai analisa kualitas layanan sebagai pengukur pemasaran relasional

    sebagai variabel intervening. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan

    bahwa terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan secara

    langsung. Dan kualitas layanan berpengaruh terhadap relaisonal pemasaran.

  • 18

    Juliati (2010) meneliti tentang analisis kualitas pelayanan pada

    kesetiaan pelanggan melalui pemasaran relasional . Dari penelitian tersebut

    menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara kualitas

    pelayanan dengan kesetiaan pelanggan, kualitas pelayanan dengan pemasaran

    relasional dan relasional dengan kesetiaan pelanggan.

    7. Pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan

    Wibowo, Kumadji dan Latief (2015) melakukan penelitian tentang

    pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan studi pada

    pelanggan. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa relationship

    marketing yang meliputi variabel financial benefit, social benefit dan

    structural ties mempengaruhi loyalitas secara bersama-sama maupun sendiri-

    sendiri pada pelanggan.

    Indrayani dan Aldino (2016) meneliti tentang pengaruh relationship

    marketing terhadap loyalitas pelanggan. Dari penelitian tersebut

    menyimpulkan bahwa relationship marketing berpengaruh signifikan dan

    positif terhadap loyalitas melalui variabel costumer service program,

    loyaltyprogram dan community program.

    Hindarto (2013) melakukan penelitian hubungan relationship

    marketing dengan loyalitass pelanggan ritel. Dari penelitian tersebut terdapat

    hubungan signifikan dan penting antara strategi marketing suatu ritel dengan

    penciptaan loyalitas. Konsumen lebih merasa nyaman dan mendapat nilai

    lebih ketika ada hubungan antara pelanggan dengan pihak ritel.

  • 19

    Putri dan Nursinta (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh

    relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan. Dari penelitian tersebut

    diketahui bahwa semua indikator relationship marketing (kepercayaan,

    komitmen dan komunikasi) bernilai positif dan berpengaruh terhadap

    loyalitas pelanggan dan nilai R-square untuk semua indikator bernilai 0.650.

    Arwani et al, (2011) melakukan penelitian tentang peran karakteristik

    individu sebagai moderator dan pemasaran relasional sebagai mediator

    pengaruh kepuasan terhadap loyalitas. Dari penelitian tersebut menunjukkan

    bahwa terdapat pengaruh positif antara pemasaran relasional terhadap

    loyalitas pelanggan.

    8. Costumer value sebagai variabel Mediasi

    Sefnedi (2016), menyimpulkan bahwa nilai pelanggan mampu

    memperkuat atau memoderasi antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas.

    Pradika, et all, (2016) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas

    pelayanan terhadap loyalitas konsumen dengan nilai pelanggn sebagai

    variabel mediasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan

    bahwa nilai pelanggan memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap

    loyalitas konsumen.

    Lukiyana dan Silitonga (2017) melakukan penelitian tentang pengaruh

    persepsi harga dan persepsi merek terhadap keinginan pembelian ulang

    produk dengan persepsi nilai sebagai variabel intervening pada produk

    Oriflame di Jakarta. Menunjukkan bahwa persepsi nilai sebagai variabel

  • 20

    intervensi mampu memperkuat pengaruh langsung dari persepsi harga ke

    keinginan pembelian ulang.

    9. Relationship marketing sebagai Mediasi

    Sutama (2010) melakukan penelitian pengaruh kualitas layanan

    terhadap loyalitas melalui pemasaran relasional dan kepuasan. Dari penelitian

    disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap loyalitas

    dan pemasaran relasional. Pemasaran relasional dapat memdiasi kualitas

    layanan terhadap loyalitas.

    Japarinto, Laksomono, dan Ainy (2007) melakukan penelitian

    mengenai analisa kualitas layanan sebagai pengukur peamasaran relasional

    sebagai variabel intervening. Menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan

    berpengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas melalui program

    relasional pemasaran sebagai variabel intervening.

    Arwani et al, (2011) melakukan penelitian tentang peran karakteristik

    individu sebagai moderator dan pemasaran relasional sebagai mediator

    pengaruh kepuasan terhadap loyalitas studi pada nasabah Bank Syariah di

    Jawa Timur. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepuasan

    berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan secara tidak langsung dan

    pemasaran relasional mampu memediasinya.

    Juliati (2010) meneliti tentang analisis kualitas pelayanan pada

    kesetiaan pelanggan melalui pemasaran relasional. Dari penelitian tersebut

    menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara kualitas

    pelayanan dengan kesetiaan pelanggan, kualitas pelayanan dengan pemasaran

  • 21

    relasional dan relasional dengan kesetiaan pelanggan. Sehingga pemasaran

    relasional mampu memediasi antara kualitas pelayanan pada kesetiaan

    pelanggan.

    Penelitian Sebelumnya yang Relevan

    Tabel 2.1

    Penelitian Terdahulu

    Isu No Penulis Hasil

    Pengaruh kualitas

    pelayanan terhadap

    loyalitas pelanggan

    1

    Michelle & Siagian, H

    (2019)

    Kualitas pelayanan

    berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan.

    2 Mardikawati, W, &

    Farida, N,. (2013)

    Kualitas pelayanan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    loyalitas pelangan.

    3 Nafisa, J, & Made, I,

    Sukresna,.(2018)

    Terdapat pengaruh positif

    yang signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan.

    4 Agustin, I, C, (2018) Kualitas pelayanan

    berpengaruh positif

    signifikan terhadap

    loyalitas.

    5 Yenesia & Siregar, E, H,

    (2014)

    Kualitas pelayanan

    berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan.

    Pengaruh kualitas

    pelayanan terhadap

    costumer value

    1 Rifai, M, Adam, R, P, &

    Ponirin (2016)

    Adanya pengaruh

    signifikan kualitas

    pelayanan terhadap nilai

    pelanggan.

    2 Badjamal, F, A, (2014) Terdapat pengaruh

    signifikan antara kualitas

    pelayanan terhadap nilai

    pelanggan.

    3 Hayati, S, (2016) Secara simultan kualitas

    pelayanan dan harga

    berpengaruh terahdap

    nilai pelanggan.

    4 Saraswati, D, Fauzi, A, &

    Kumadji, S, (2016)

    Kualitas pelayanan

    berpengaruh signifikan

    terhadap nilai pelanggan.

    Pengaruh customer

    value terhadap

    statisfaction customer

    1 Fitriani, A, & Subagja, I,

    K, (2017)

    Nilai pelanggan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan.

    2 Risdwiyanto, A, &

    Saputra, S, G, (2016)

    Secara sendiri-sendiri

    nilai pelanggan signifikan

  • 22

    terhadap kepuasan

    pelanggan.

    3 Harpadeles, I, (2016) Nilai pelanggan

    berpengaruh signifikan

    terahdap kepuasan

    pelanggan.

    4 Sugiati et al (2013) Nilai pelanggan terhadap

    kepuasan berpengaruh

    signifikan.

    5 Hidayat, A, C, (2016) Nilai pelanggan

    berpengaruh signifikan

    terhadap kepuasan

    pelanggan.

    Pengaruh customer

    value terhadap loyalitas

    pelanggan

    1 Ekawati, R, & Winarti,

    W, (2018)

    Nilai pelanggan secara

    parsial berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan.

    2 Kusuma, E, C, (2018) Nilai yang diterima

    pelanggan berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap loyalitas

    pelanggan.

    3 Afifi, I, & Amini, A,

    (2018)

    Nilai pelanggan

    mempunyai pengaruh

    signifikan dan positif

    terhadap loyalitas

    pelanggan.

    4 Palilati, A, (2007) Ada hubungan langsung

    yang signifikan dan positif

    anatara nilai pelanggan

    dan loyalitas.

    Pengaruh statisfaction

    customer terhadap

    loyalitas pelanggan

    1 Henriawan, D, (2015) Kepuasan berpengaruh

    signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan.

    2 Tumbel, A, (2016) Kepuasan berpengaruh

    terhadap loyalitas.

    3 Hairany, E, & Sangen, M,

    (2014)

    Ada pengaruh terhadap

    loyalitas pelanggan.

    4 Arianto, N, (2017) Ada pengaruh yang positif

    dan signifikan terhadap

    loyalitas pasien.

    5 Ishak, A, & Luthfi, Z,

    (2011)

    Kepuasan konsumen

    berpengaruh positif

    terhadap loyalitas.

    Pengaruh kualitas

    pelayanan terhadap

    relationship marketing

    1 Sutama, I, N, (2010) Kualitas layanan

    berpengaruh positif

    terhadap pemasaran

    relasional.

    2 Japarinto, E, Laksomono,

    P, & Ainy, N, K, (2007)

    Kualitas layanan

    berpengaruh positif

    terhadap pemasaran

    relasional.

  • 23

    3 Juliati, R, (2010) Terdapat pengaruh positif

    dan signifikan antara

    kualitas pelayanan dengan

    pemasaran relasional.

    Pengaruh relationship

    marketing terhadap

    loyalitas pelanggan

    1 Wibowo, A, P, Kumadji,

    S, & Latief, W, A, (2015)

    Relationship marketing

    mempengaruhi loyalitas

    baik simultan mauapun

    parsial.

    2 Irfa, T, I, & Prilla, H, A,

    (2016)

    Relationship marketing

    berpengaruh signifikan

    dan positif terhadap

    loyalitas pelanggan.

    3 Hindarto, P, D, (2013) Terdapat hubungan yang

    signifikan dan penting

    antara strategis marketing

    dengan penciptaan

    loyalitas.

    4 Putri & Nursinta (2017) Relationship marketing

    bernilai positif dan

    berpengaruh terhadap

    loyalitas pelanggan

    5 Arwani, M, et al, (2011) Terdapat pengaruh positif

    antara pemasaran

    relasional terhadap

    loyalitas pelanggan.

    Customer value sebagai

    variabel Mediasi

    1

    Sefnedi (2016) Nilai pelanggan dapat

    memperkuat antara

    kualitas pelayanan

    terhadap loyalitas publik.

    2 Pradika, N, I, et all.,

    (2016)

    Nilai pelanggan

    memediasi antara

    pengaruh kualitas

    pelayanan, terhadap

    loyalitas pelanggan.

    3 Lukiyana, & Silitonga, A,

    F, (2017)

    Persepsi nilai dapat

    menjadi variabel

    intervensi antara dari

    persepsi harga ke

    keinginan pembelian

    ulang.

    Relationship marketing

    sebagai Mediasi

    1

    Sutama, I, N, (2010) Relasional pemasaran

    memediasi antara

    pengaruh kualitas layanan

    terhadap loyalitas.

    2

    Japarianto, E,

    Laksomono, P, & Ainy,

    N, K, (2007)

    Relasional pemasaran

    memediasi mengukur

    kualitas layanan terhadap

    loyalitas.

    3 Arwani, M, et al (2007) Kualitas pelayanan

    berpengaruh tidak

    langsung terhadap

    loyalitas melalui

    relasional pemasaran.

  • 24

    4 Juliati, R, (2010) Relasional pemasaran

    memediasi mengukur

    kualitas layanan pada

    kesetiaan pelanggan.

    B. Kerangka Teori

    1. Kualitas Pelayanan

    a. Pengertian kualitas pelayanan

    Kualitas pelayanan merupakan salah satu elemen penting yang

    menjadi pertimbangan bagi pelanggan dalam melakukan pembelian

    suatu produk. Menurut Parasuraman, Zeithmal dan Berry (1990)

    kualitas pelayanan merupakan penilaian atau sikap global berkenaan

    dengan superioritas suatu pelayanan. Definisi ini didasarkan pada tiga

    landasan konseptual utama yaitu, 1) kualitas pelayanan lebih sulit

    dievaluasi pelanggan dibandingkan dengan kualitas barang, 2)

    persepsi terhadap kualitas pelayanan merupakan hasil perbandingan

    antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual pelayanan, 3) evaluasi

    kualitas pelayanan tidak hanya dilakukan atas hasil pelayanan, namun

    juga mencakup evaluasi terhadap proses penyampaian pelayanan,

    Sudarso (2016: 57).

    Kemudian penelitian dilanjutkan tentang kualitas pelayanan

    dilanjutkan oleh Zeithmal et al. (1990) yang menyatakan bahwa

    service quality adalah “the extent of discrepancy between cutomer

    expectations or desires and their perceptions” atau dapat dikatakan

    kualitas pelayanan merupakan manfaat yang dirasakan berdasarkan

  • 25

    evaluasi konsumen atas sesuatu interaksi dibandingkan dengan

    manfaat yang diharapkan sebelumnya.

    Kualitas pelayanan dapat dikatakan bagus jika sesuai atau

    melampaui harapan pelanggan dan sebaliknya kualitas pelayanan

    dikatakan buruk jika dibawah harapan dari pelanggan Sudarso (2016:

    57). Kualitas bukan berarti hanya sekedar produk bebas cacat, tetapi

    Total Quality Management lebih menekankan pada pelayanan

    kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau

    manajer departemen pengendalian kualitas.Kenyataan bahwa

    ekspektasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar

    belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis, mempunyai

    implikasi penting. Kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak

    sama bagi pelanggan lain (Suharyadi dkk, 2007: 152).

    Beberapa pendapat mengenai arti pentingnya pelayanan ini

    terlihat dari pengertian pelayanan menurut beberapa para ahli. Kotler

    (1994) berpendapat bahwa pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang

    dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang

    biasanya tidak kasat mata, dan hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak

    lain tersebut.Menurut Hadipranata (1980) pelayanan adalah aktivitas

    tambahan dari luar tugas pokok (job description) yang diberikan

    kepada konsumen-pelanggan, nasabah, dan sebagainya, serta

    dirasakan baik sebagai penghargaan maupun penghormatan

    (Moeljono, 2003: 47).

  • 26

    Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas

    pelayanan merupakan penilaian atau sikap yang berkenaan dengan

    pelayanan yang diberikan kepada konsumen, pelanggan dan yang lain.

    b. Dimensi kualitas pelayanan

    Untuk mempermudah penilaian dan pengukuran kualitas

    pelayanan dikebangkan suatu alat kualitas pelayanan yang disebut

    SERVQUAL (service quality), SERVQUAL ini merupakan skala

    multi item yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi pelanggan

    atas kualitas layanan yang meliputi lima dimensi (Zeithmal, 2004)

    dalam Sudarso (2016: 58-60), yaitu:

    1) Tangibles (bukti langsung), yaitu kemampuan suatu perusahaan

    dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal.

    Penampilan dan kemampuan sarana dan prasaranan fisik

    perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata

    dari pelayanan yang diberikan perusahaan.

    2) Realibility (kehandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan

    pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

    Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti

    ketetapan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan

    tanpa kessalahan, sikap empatik dan akurasi yang tinggi.

    3) Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan untuk membantu

    memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada

    pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan

  • 27

    pelanggan menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas

    menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

    4) Assurance (jaminan), adanya kepastian yaitu pengetahuan, kesopan

    santunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk

    menumbuhkan rasa percaya para pelanggan beberapa komponen

    antara lain :

    a) Communication (komunikasi), yaitu secara terus menerus

    memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa dan

    penggunaan kata yang jelas sehingga para pelanggan dapat

    dengan mudah mengerti disamping itu perusahaan hendaknya

    dapat secara cepat dan tanggap dalam menyikapi keluhan dan

    komplain yang dilakukan oleh pelanggan.

    b) Credibility (kredibilitas), perlunya jaminan atas sustu

    kepercayaan yang diberikan kepada pelanggan, believability

    atau sifat kejujuran. Menanamkan kepercayaan, memberikan

    kredibiltas yang baik bagi perusahaan pada masa yang akan

    datang.

    c) Security (keamanan), adanya suatu kepercayaan yang tinggi

    dari pelanggan akan pelayanan yang diterima. Tentunya

    pelayanan yang diberikan memberikan suatu jaminan

    kepercayaan yang maksimal.

  • 28

    d) Competence (kompetensi), yaitu keterampilan yang dimiliki

    dan dibutuhkan agar dalam memeberikan pelayanan kepada

    pelanggan dapat dilaksanakan dengan optimal.

    e) Courtesy (sopan santun), dalam pelayanan adanya suatu nilai

    moral yang dimiliki oleh perusahaan dalam memberikan

    pelayanan kepada pelanggan. Jaminan akan kesopan santunan

    yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai dengan kondisi dan

    situai yang ada.

    5) Empathy (empati), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan

    bersifat individu atas pribadi yang diberikan kepada para pelanggan

    dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu

    perusahaan diharapkan memuliki pengertian dan pengetahuan

    tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara

    spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi

    pelanggan.

    2. Nilai Pelanggan (Customer Value)

    a. Definisi Nilai Pelanggan

    Nilai pelanggan (customer value) adalah selisih antara nilai

    yang diperoleh pelanggan dengan memiliki dan menggunakan suatu

    produk dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk

    tersebut (Kotler & Keller, 2013: 147).

    Menurut Munisih & Soliha (2015: 4) nilai pelanggan adalah

    persepsi pelanggan terhadap nilai dimana perusahaan harus

  • 29

    mempertimbangkan nilai dalam mengembangkan produk atau jasa

    sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Definisi lain

    menyatakan bahwa nilai pelanggan adalah persepsi pelanggan

    terhadap nilai atas kualitas yang diatawarkan relatif tinggi dari pesiang

    akan mempengaruhi tingkat loyalitas pelanggan. Semakin tinggi

    persepsi nilai yang dirasakan pelanggan maka semakin besar

    kemungkinan terjadi hubungan atau transaksi.

    b. Indikator Nilai Pelanggan (Customer Value)

    Dalam Dirgantara (2013: 18-19) hasil penelitan Sweeny

    dan Soutar (2001 : 211) yang berjudul “Consumer perceived value:

    The development of a multiple item scale”, yang mengembangkan

    beberapa skala yang digunakan untuk mengukur nilai pelanggan.

    Pengukuran yang digunakan dalam penelitian tersebut

    menggambarkan bagaimana konsumen menilai suatu produk dalam

    aspek fungsional atas suatu performa (quality/performance), nilai

    terhadap biaya price/value for money), kesenangan ataupun

    kegembiraan yang timbul setelah mengkonsumsi suatu produk

    (emotional value) dan juga konsekuensi sosial atas apa yang

    dicerminkan produk tersebut kepada pihak konsumen (social value).

    Nilai dari setiap merek produk ataupun jasa merupakan asset

    yang bernilai bagi produsen untuk meningkatkan kepuasan konsumen

    dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Indikator yang

    digunakan dalam pengukuran nilai pelanggan, yaitu:

  • 30

    1) Nilai Emosional (Emotional value)

    Nilai emosional meruapakan nilai yang berasal dari

    kemampuan produk untuk menimbulkan perasaan positif pada diri

    konsumen. Atribut dari nilai emosional meliputi kemampuan

    sebuah produk untuk menciptakan rasa senang atau puas pada

    konsumen. Semakin tinggi nilai emosional yang terbentuk maka

    semakin tinggi pula kepuasan konsumen.

    2) Nilai Sosial (Social value)

    Nilai sosial merupakan nilai yang didapatkan dari

    kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri sosial

    konsumen. Atribut dari nilai sosial tersebut meliputi kemampuan

    sebuah produk untuk menimbulkan rasa bangga kepada konsumen

    dan kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan kesan yang

    baik kepada konsumen.

    3) Nilai Kualitas/Performa Jasa (Quality /performance value)

    Nilai kualitas/performa jasa merupakan nilai yang diperoleh dari

    persepsi pelanggan terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan

    atas produk atau jasa. Atribut dari nilai kualitas meliputi manfaat

    yang diperoleh konsumen setelah mengkonsumsi produk tersebut

    dan konsistensi pelayanan oleh karyawan perusahaan.

    4) Nilai Terhadap Biaya (Price/value for money)

    Nilai terhadap biaya merupakan nilai yang didapatkan dari

    produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka

  • 31

    panjang. Atribut dari nilai terhadap biaya meliputi perbandingan

    biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari produk

    tersebut dengan prosuk serupa dari perusahaan lain.

    3. Relationship Marketing

    a. Definisi Relationship Marketing

    Relationship marketing menurut Kotler dan Armstrong

    (1996) adalah the process of creating, maintaining and enchanging

    strong, value laden relationship with customers and other stockholder,

    yang memiliki arti relationship marketing adalah proses mencipta,

    memelihara dan mengalihkan keunggulan, muatan nilai hubungan

    antara pelanggan dan pemegang saham lainnya

    Kotler (2000) menyatakan dalam Relationship Marketing

    selain membangun hubungan dengan konsumennya juga perlu

    dibangun berdasarkan hubungan jangka panjang perusahaan untuk

    mengenal dan melayani konsumen mereka yang baik. Relationship

    Marketing adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan yang

    meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan

    maksimum pelanggan. Relationship Marketing merupakan upaya

    pengenalan kepada setiap pelanggan secara lebih dekat, menciptakan

    komunikasi dua arah dengan konsumen, dan mengelola hubungan yang

    baik antara pelanggan perusahaan (www.pendidikanekonomi.com,

    diakses pada 22/7/2019, pukul 10:11).

    http://www.pendidikanekonomi.com/

  • 32

    Tujuan utama Relationship Marketing menurut Sivesan (2012)

    adalah untuk meningkatkan hubungan yang kuat antara pemasar pada

    pelanggan dengan cara mengkonversi atau menjadikan pelanggan

    yang acuh tak acuh menjadi lebih loyal. Tujuan jangka panjangnya

    adalah menghasilkan keuntungan terus menerus dari dua kelompok

    pelanggan: pelanggan yang sekarang dan pelanggan yang baru (Chan

    S, 2003).

    b. Indikator Relationship Marketing

    Indikator relationship marketing menurut Ndubisi (2007)

    dalam penelitiannya menyatakan bahwa dimensi relationship

    marketing adalah kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penangan

    konflik.

    1) Trust(kepercayaan)

    Dalam relationship marketing, kepercayaan merupakan

    salah satu dimensi untuk menentukan sejauhmana suatu pihak

    merasakan janji yang ditawarkan oleh pihak lain. Kepercayaan

    adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang

    diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan

    kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena

    keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan

    dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata,

    janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya (Barnes, 2003:

    148) dalam Murti (2013: 22).

  • 33

    2) Commitment (komitmen)

    Seth dan Mittal mendefinisikan bahwa komitmen

    merupakan hasrat atau keinginan kuat untuk mempertahankan dan

    melanjutkan evaluasi yang dipandang penting dan bernilai jangka

    panjang (Tjiptono, 2006: 35).

    Menurut Murti (2013: 25) komitmen dalam hubungannya

    dengan penyedia jasa dan pelanggan didefinisikan sebagai suatu

    janji yang diungkapkan dari berkelanjutan hubungan dengan pihak

    lain. Komitmen jasa adalah suatu kondisi yang diperlukan demi

    terciptanya loyalitas terhadap penyedia jasa tersebut.

    3) Communication (komunikasi)

    Komunikasi dalam meningkatkan keloyalitasan pelanggan

    sangatlah penting. Perusahaan harus melakukan komunikasi yang

    sesuai dengan karakter konsumen sasaran. Menurut Nasir (2009: 3)

    yang dikutip Murti (2013: 28) komunikasi adalah suatu transaksi,

    proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur

    lingkungannya dengan cara membangun hubungan antar sesama,

    melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah

    laku orang lain, serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku.

    4) Conflict handling (penanganan konflik)

    Konflik sering muncul karena kesalahan dalam komunikasi

    kurang baik dan kebutuhan yang masih belum terpenuhi. Konflik

    adalah proses yang bermula secara negatif, atau akan segera

  • 34

    mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi

    secara negatif, sesuatu yang menjadi keperdulian pihak pertama

    (Robbins, 2006: 56).

    Menurut Dwyer dalam Ndubisi (2007: 87) mendefinisikan

    penyelesaian masalah sebagai kemampuan untuk menghindari

    potensi konflik, memecahkan konflik nyata sebelum masalah

    muncul. Rubsult dalam Ndubisi (2007) menyimpulkan bahwa

    kemungkinan timbul kasus tertentu tergantung pada tingkat

    kepuasan dengan hubungan yang tercipta sebelumnya, besarnya

    harapan pelanggan dalam suatu hubungan dan evaluasi alternative

    yang tersedia.

    4. Kepuasan Pelanggan

    a. Pengertian Kepuasan Pelanggan

    Kepuasan merupakan kemunculan perasaan puas pada

    seseorang dengan sesuai harapannya.Masyarakat sendiri memiliki

    definisi yaitu kesatuan manusia dalam suatu wilayah untuk memenuhi

    kebutuhannya.Dalam masyarakat pasti membutuhkan layanan

    kesehatan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Jadi, Kepuasan

    pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai

    akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

    membandingkannya dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2007:

    156). Kepuasan adalah keadaan ketika kebutuhan, keinginan, dan

    harapan pelanggan terpenuhi melalui produk atau jasa yang

  • 35

    dikonsumsi. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa kepuasan adalah

    rasio kualitas yang dirasakan oleh pelanggan dibagi dengan

    kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan (Kaihatu, Daengs dan

    Tinus (2015: 14).

    Untuk lebih memperjelas konsep kepuasan pelanggan menurut

    Kotler (2009) dalam Kaihatu, Daengs dan Tinus (2015) menyatakan

    bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

    membandingkan dengan harapannya. Selain Kotler banyak pakar lain

    yang memberikan definisi mengenai kepuaan pelanggan. beberapa

    definisi yang diberikan antara lain:

    1) Day, Tse & Wilson (1988) menyatakan bahwa kepuasan atau

    ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap

    evaluasi ketidaksesuaian atau dikonfirmasi yang dirasakan antara

    harapan sebelumnya.

    2) Engel (1994) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan

    merupakan evaluasi pembeli, dimana alternative yang dipilih

    sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau

    melampaui harapan elanggan. Sedangkan ketidkapuasan pelangan

    timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan

    pelanggan.

    3) Menurut Barnes (2003) kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas

    terpenuhinya kebutuhan.

  • 36

    Dari definisi-definisi tersebut muncul dua hal yan harus

    diperhatikan dalam usaha mencapai kepuasan, yaitu harapa dan

    persepsi konsumen atas barang dan jasa yang telah

    dikonsumsinya.Dalam hal ini, perusahaan wajib untuk mengetahui

    harapan konsumen atas barang dan jasa yang disediakannya. Jika

    hal tersebut tercapai, maka perusahaan dapat membentuk sebuah

    persepsi tentang keinginan konsumen yang nantinya akan

    diwujudkan dalam barang atau jasa. Pascakonsumsi, evaluasi juga

    wajib dilakukan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap

    barang atau jasa tersebut. Dapat disimpulkan bahwa, apabila

    persepsi konsumen melebihi harapannya, maka konsumen akan

    puas Kaihatu, Daengs dan Tinus (2015: 6-7).

    Menurut Kaihatu, Daengs dan Tinus (2015: 7-8) untuk lebih

    mengenal lebih lanjut tentang konsep kepuasan pelanggan, perlu

    diketahui apa yang menyebabkan seseorang pelanggan merasa puas.

    Secara umum, kepuasan pelanggan dapat dibedakan menjadi dua,

    yaitu :

    1) Kepuasan fungsional

    Kepuasan fungsional didapatkan dari suatu produk karena

    produk tersebut sesuai dengan fungsi yang diharapkan.

    2) Kepuasan psikologikal

    Kepuasan psikologikal diperoleh dari suatu atribut yang

    bersifat intangible alias tidak berwujud.

  • 37

    b. Faktor-faktor yang Menentukan Kepuasan Pelanggan

    Menurut Lupiyadi (2001) yang dikutip Alamana, Sudarmanto

    dan Suardi (2018: 30) menentukan kepuasan kosnumen dari lima

    faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan:

    1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil

    mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan

    berkualitas.

    2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas

    bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan

    yang diharapkan.

    3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan

    keyakinan bahwa orang lain akan kagum tehadap dia bila

    menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung

    mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang

    diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau self

    esteem yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek

    tertentu.

    4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi

    menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang

    lebih tinggi kepada pelanggan.

  • 38

    5. Biaya, yaitu produk yang tidak perlu mengeluarkan biaya

    tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan

    suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk dan jasa

    tersebut.

    5. Loyalitas Pelanggan

    a. Definisi Loyalitas

    Menurut Oliver (1996: 392) dalam Razavi et al (2012: 590)

    yang dikutip Sudarso (2016: 85) mengungkapkan definisi loyalitas

    pelanggan sebagai berikut:

    “Customer loyalty is deefly held commitment to rebuy or

    repatronize a preferred product or service consistenly in the future,

    despite situsiobal influences and marketing efforts having the potential

    to cause switching behavior”

    Dari definisi diatas dapat terlihat bahwa loyalitas adalah

    komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlanggan

    kembali atau melakukan pembelian ulang, produk/jasa terpilih secara

    konsisten pada masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan

    usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan

    perubahan perilaku. Loyalitas menurut Griffin (2005: 5) dalam Sudarso

    (2016: 86): “Loyalty is defined as non random purchase expressed over

    time by same decision making unit”. Berdasarkan definisi tersebut dapat

    dijelaskan bahwa loyalitas mengacu pada wujud perilaku dan unit

  • 39

    pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus

    menerus terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih.

    b. Karakteristik Loyalitas

    Menurut Griffin (2005: 31) dalam Sudarso (2016: 86),

    pelanggan yang loyal memiliki karakteristik sebagai berikut:

    1) Makes Regular Repeat Purchase

    Pelanggan setia yang akan melakukan pembelian ulang

    terhadap produk saja melainkan satu periode tertentu.

    2) Purchase Across Product And Service Lines

    Pelanggan yang loyal tidak hanya membeli satu macam

    produk saja melainkan membeli produk lini produk dan jasa lain

    pada badan hukum usaha yang sama.

    3) Refers Other

    Pelanggan setia akan merekomendasikan hal-hal yang

    positif mengenai produk-produk badan usaha kepada rekan atau

    pelanggan lain dan meyakinkan bahwa produk-produk badan

    usaha kepada rekan atau pelanggan lain dan meyakinkan bahwa

    produk tersebut baik sehingga orang lain ikut membeli produk

    badan usaha tersebut.

    4) Demoonstrates An Immunity To The Pull Of The Competition

    Pelanggan setia akan menolak untuk mempertimbangkan

    tawaran terhadap produk badan usaha lain karena bahwa produk

    badan usaha adalah yang paling baik.

  • 40

    C. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

    Berdasarkan penelitian terdahulu, peneliti mencoba mengajukan

    kerangka berfikir sebagai berikut:

    H3

    H7

    H1

    H5

    H4

    H2 H6

    Dari kerangka berpikir diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai

    berikut:

    Penelitian yang dilakukan Rifai, Adam, dan Ponirin (2016) dari

    penelitian tersebut dijelaskan bahwa adanya pengaruh signifikan antara kualitas

    pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, empati, daya tanggap, keandalan, dan

    jaminan terhadap nilai pelanggan.

    Kualitas

    Pelayanan

    Relationshi

    p Marketing

    Customer

    Value Kepuasan

    Pelanggan

    Loyalitas

    Pelanggan

  • 41

    Penelitian yang dilakukan Saraswati, Fauzi dan Kumadji (2016) dari

    penelitian tersebut disimpulkan bahwa service quality significantly influence

    costumer value.

    Hayati (2016) dapat diketahui penelitian tersebut disimpulkan bahwa

    kualitas pelayanan dan harga mempenggaruhi nilai pelanggan. Dengan

    memberikan kualitas pelayanan yang baik dan menerapkan harga atau tarif

    yang murah kepada pelanggan dan penilaian tinggi terhadap perusahaan

    melalui nilai pelanggan menyebabkan kepuasan tinggi atau berdampak positif.

    H1 : semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi customer value

    Penelitian Sutama (2010) hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas

    layanan berpengaruh positif terhadap pemasaran relasional nasabah BNI

    cabang Sumbawa. Hasil uji model struktural menerangkan kualitas layanan

    berpengaruh langsung terhadap pemasaran rasional nasabah.

    Japarinto, Laksomono, dan Ainy (2007) dari penelitian tersebut dapat

    disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas

    pelanggan secara langsung. Dan kualitas layanan berpengaruh terhadap

    relaisonal pemasaran.

    Juliati (2010) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif dan

    signifikan antara kualitas pelayanan dengan kesetiaan pelanggan, kualitas

    pelayanan dengan pemasaran relasional dan relasional dengan kesetiaan

    pelanggan.

    H2 : semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi relationship

    marketing

  • 42

    Penelitian dilakukan Fitriani dan Subagja (2017) dari penelitian tersebut

    dapat diketahui bahwa nilai pelanggan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kepuasan pelanggan. Dengan karyawan paham terhadap kemauan

    pelanggan, kualitas produk sesuai dengan daya beli, pelayanan yang

    menyakinkan promosi yang menarik minat pelanggan, berkualitas sesuai

    dengan daya beli dan kebutuhan.

    Selanjutnya penelitian Risdwiyanto dan Saputra (2016) dapat

    disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh terhadap kepuasan, nilai

    pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan kualitas persepsi juga

    berpengaruh signifikan terhadap kepuasan.

    Penelitian oleh Sugiati, Thoyib, et al, (2013) dari penelitian tersebut

    disimpulkan bahwa nilai pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas oelanggan

    melalui kepuasan pelanggan, dan hubungan antara nilai pelanggan dan

    kepuasan terbukti signifikan.

    H3 : semakin baik nilai pelanggan maka semakin besar kepuasan

    pelanggan

    Peneltian yang dilakukan Henriawan (2015) dari penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan memberikan pengaruh signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan. Arianto (2017) dari penelitian tersebut

    menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas pasien, harga juga mempengaruhi loyalitas dan kepuasan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien.

  • 43

    Selanjutnya penelitian oleh Michelle dan Siagian (2019) hasil penelitian

    menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Nafisa & Made

    (2018) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

    kualitas pelayanan, harapan kinerja dan citra perusahaan terhadap loyalitas

    pelanggan.

    H4 : semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi loyalitas

    pelanggan

    Penelitian yang dilakukan Ekawati dan Winarti (2018) Menyimpulkan

    bahwa nilai pelanggan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan bisnis PT. Deanstey Modish Raya.

    Kusuma (2018) dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

    yang diterima pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan, hal ini dikatakan bahwa konsumen akan meningkatkan loyalitas

    pada PT. KAI dalam pembelian tiket online di Stasiun Kota Baru Malang

    Afifi dan Amini (2018) dari penelitian menunjukkan bahwa nilai

    pelanggan berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas pelanggan.

    H5 : semakin tinggi nilai pelanggan maka semakin besar loyalitas

    pelanggan

    Penelitian yang dilakukan Wibowo, Kumadji dan Latief (2015) dari

    penelitian tersebut menunjukkan bahwa relationship marketing yang meliputi

    variabel financial benefit, social benefit dan structural ties mempengaruhi

  • 44

    loyalitas secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri pada pelanggan savanna

    hotel dan convention Malang.

    Indrayani dan Aldino (2016) dari penelitian tersebut menyimpulkan

    bahwa relationship marketing berpengaruh signifikan dan positif terhadap

    loyalitas melalui variabel costumer service program, loyaltyprogram dan

    community program.

    Putri dan Nursinta (2017) dari penelitian tersebut diketahui bahwa

    semua indikator relationship marketing (kepercayaan, komitmen dan

    komunikasi) bernilai positif dan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dan

    nilai R-square untuk semua indikator bernilai 0.650.

    H6 : semakin baik relationship marketing maka semakin besar tingkat

    loyalitas pelanggan

    Penelitian yang dilakukan Henriawan (2015) dari penelitian tersebut

    menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan memberikan pengaruh signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan.Tumbel (2016) Menyimpulkan bahwa kepuasan

    secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas.

    Arianto (2017) dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kualitas

    pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien, harga

    juga mempengaruhi loyalitas dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas pasien.

    Hairany dan Sangen (2014) dari hasil penelitian tersebut menunjukkan

    hasil bahwa variabel kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas dan kepercayaan

  • 45

    berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Variabel yang paling dominan

    mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah kepuasan pelanggan.

    H7 : semakin tinggi kepuasan pelanggan maka semakin besar tingkat

    loyalitas pelanggan

    Tabel 2.2.

    Hipotesis

    Hipotesis Pernyataan

    H1 Semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi customer value.

    H2 Semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi relationship

    marketing.

    H3 Semakin baik customer value maka semakin besar kepuasan pelanggan.

    H4 Semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi Loyalitas pelanggan.

    H5 Semakin tinggi customer value maka semakin besar Loyalitas pelanggan.

    H6 Semakin baik relationship marketing maka semakin besar Loyalitas

    pelanggan

    H7 Semakin tinggi kepuasan pelanggan maka semakin besar tingkat Loyalitas

    pelanggan.

  • 46

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini yang dilakukan penulis adalah dengan penelitian

    kuantitatif. Menurut Suryani dan Hendryadi (2015: 109) penelitian kuantitatif

    merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

    numerik/angka.Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk megembangkan dan

    menggunakan model matematis, teori, dan/atau hipotesis yang berkaitan

    dengan fenomena yang diselidiki oleh peneliti. Selain itu data kuantitatif

    adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan

    (skoring) (Sugiyono, 2010: 23)

    B. Lokasi Penelitian

    Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan. Disini

    penulis akan melakukan studi langsung ke lokasi yaitu di Rumah Sakit Islam

    Kota Magelang. Dengan penelitian ini diharapkan penulis akan mendapatkan

    data yang akurat.

    C. Populasi dan Sampel

    Sugiyono (2016: 61) menyatakan populasi dan sampel sebagai berikut:

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek

    yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi

  • 4747

    penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa Rumah Sakit Islam Magelang

    yang berjumlah 136.111 pengguna jasa.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

    semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga

    dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

    populasi itu. Menurut Sugiyono (2008: 62), sampel adalah sebagian dari

    populasi, terdiri atas jumlah anggtoa yang dipilih dari populasi. Sampel

    menurut Bawono (2006: 28), adalah obyek atau subyek yang dipilih guna

    mewakili keseluruhan dari populasi.

    Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode Non

    Probability Samplingyaitu metode sampling yang tidak memberi

    kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap unsur atau populasi untuk

    dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004). Jenis Non Probability Sampling

    yang dipakai adalah purposive sampling, yaitu sampling dimana

    pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan

    dengan sengaja dengan catatan bahwa sampel tersebut representative atau

    mewakili populasi (Supranto, 1997)

    Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus

    sebagai berikut:

    s= p

    (p.e2)+

  • 48

    =

    =

    = 99,92

    = 100

    Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel pada penelitian ini

    sebanyak 100 pelanggan pengguna jasa Rumah sakit Islam Kota Magelang

    untuk mempermudah penelitian.

    Dimana: