Pengaruh Konsentrasi Starter Ragi Tape Terhadap Kuantitas & Kualitas

63
1 PENGARUH KONSENTRASI STARTER RAGI TAPE TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS VCO (VIRGIN COCONUT OIL) DARI BUAH KELAPA (Cocos nucifera L) TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Oleh Alfina Faizah PO. 530333209823 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi JURUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG 2012

description

#Teknologi Farmasi

Transcript of Pengaruh Konsentrasi Starter Ragi Tape Terhadap Kuantitas & Kualitas

  • 1

    PENGARUH KONSENTRASI STARTER RAGI TAPE

    TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS VCO

    (VIRGIN COCONUT OIL) DARI BUAH KELAPA

    (Cocos nucifera L) TAHUN 2012

    KARYA TULIS ILMIAH

    Oleh

    Alfina Faizah

    PO. 530333209823

    Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

    menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi

    JURUSAN FARMASI

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

    KUPANG

    2012

  • 2

    LEMBAR PERSETUJUAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    PENGARUH KONSENTRASI STARTER RAGI TAPE

    TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS VCO

    (VIRGIN COCONUT OIL) DARI BUAH KELAPA

    (Cocos nucifera L) TAHUN 2012

    Oleh

    Alfina Faizah

    PO. 530333209823

    Telah disetujui untuk mengikuti ujian

    Pembimbing I :

    Dra. Elisma, Apt., M.Si

    NIP.196507221995022001 Tanggal :

    Pembimbing II:

    Yohanes Mau Abanit, S.Farm., Apt

    NIP.197504012001122001 Tanggal :

  • 3

    LEMBAR PENGESAHAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    PENGARUH KONSENTRASI STARTER RAGI TAPE

    TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS VCO

    (VIRGIN COCONUT OIL) DARI BUAH KELAPA

    (Cocos nucifera L) TAHUN 2012

    Oleh

    Alfina Faizah

    PO. 530333209823

    Telah dipertahankan di depan Tim Penguji

    Pada tanggal 15 Agustus 2012

    Susunan Tim Penguji

    1. Maria Hilaria, S.Si., S.Farm., M.Si., Apt

    2. Ni Nyoman Yuliani, S.Si., S.Farm., M.Si., Apt ...........

    3. Yohanes Mau Abanit, S.Farm., Apt

    Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

    Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi

    Tanggal,

    Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang

    Dra.Elisma, Apt., M.Si

    NIP 196507221995022001

  • 4

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya

    yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

    tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

    yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

    diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Kupang, Agustus 2012

    Alfina Faizah

  • 5

    KATA PENGANTAR

    Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan penyertaanNya

    sehingga penulis diberikan rahmat untuk menyelesaikan penelitian dan menyusun

    Karya Tulis Ilmiah dengan judul: Pengaruh konsentrasi starter ragi tape

    terhadap kuantitas dan kualitas VCO (Virgin Coconut Oil) dari buah kelapa

    (Cocos nucifera L) Tahun 2012.

    Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh variasi

    konsentrasi starter ragi tape terhadap kuantitas VCO yang dihasilkan, untuk

    mengukur konsentrasi optimal starter ragi tape dari kuantitas VCO yang

    dihasilkan dan untuk mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan dengan

    dibandingkan SNI 7381-2008.

    Karya Tulis Ilmiah ini bisa diselesaikan tidak terlepas dari dukungan

    berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Drs. Jefrin Sambara, M.Si., Apt. Selaku Direktur Politeknik Kesehatan

    Kementerian Kesehatan Kupang

    2. Dra. Elisma, M.Si., Apt. Selaku Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan

    Kementerian Kesehatan Kupang dan selaku pembimbing I yang telah

    membimbing dan mengarahkan penulis dalam melakukan penelitian serta

    menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

    3. Yohanes Mau Abanit, S.Farm., Apt. Selaku pembimbing II yang dengan

    penuh kesabaran telah mengoreksi penulisan Karya Tulis Ilmiah dan

    memberikan saran yang membantu penulis dalam menyusun Karya Tulis

    Ilmiah ini.

  • 6

    4. Maria Hilaria, S.Si., S.Farm., M.Si., Apt. Selaku penguji I yang telah

    membantu memberikan masukan dan membimbing penulis selama

    melakukan penelitian ini.

    5. Kepada semua Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan

    ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

    Ilmiah ini dengan baik.

    6. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak H.Maruf Peni dan Ibu Hj.Siti

    Rahayu, adik-adik (Rozi, Ineng, Bai dan Faiz), bibi Sum dan kakak Us yang

    selalu memotivasi dan mendukung penulis baik di dalam usaha maupun doa.

    7. Kepada teman-teman 10th generation Jurusan Farmasi khususnya Sari, Ayu,

    Debby, Merina, Dian, Ina, Vinshi, Feby, Desi, Erick, Adhy, Yun dan Vera

    atas segala kekompakkan dan kerjasamanya.

    8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

    membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

    Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

    masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran demi penyempurnaan

    Karya Tulis Ilmiah ini sangat penulis harapkan.

    Kupang, Agustus 2012

    Penulis

  • 7

    INTISARI

    Telah dilakukan penelitian mengenai Pengaruh konsentrasi starter ragi

    tape terhadap kuantitas dan kualitas VCO (Virgin Coconut Oil) dari buah kelapa

    (Cocos nucifera L) Tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui

    pengaruh variasi konsentrasi starter ragi tape terhadap kuantitas VCO yang

    dihasilkan, untuk mengukur konsentrasi optimal starter ragi tape dan untuk

    mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan dengan dibandingkan SNI 7381-2008.

    Pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Penelitian

    dilakukan dengan metode enzimatis melalui proses fermentasi menggunakan

    starter ragi tape dan diolah datanya menggunakan Anava satu arah dan dilanjutkan

    dengan SNK.

    Hasil penelitian menyatakan bahwa adanya pengaruh konsentrasi starter

    ragi tape terhadap kuantitas Virgin Coconut Oil, hal ini ditandai dengan Uji Anava

    dimana F hitung > F tabel (3,7541 > 3,48). Dengan uji SNK diperoleh hasil starter

    ragi tape dengan konsentrasi 20% memberikan hasil yang paling optimal dalam

    menghasilkan VCO yakni 34,6667 ml. Uji kualitas Virgin Coconut Oil yakni

    asam lemak bebas dan bilangan peroksida memenuhi persyaratan SNI 7381:2008

    dan uji kadar air pada konsentrasi 20% memenuhi persyaratan SNI 7381:2008

    sedangkan konsentrasi 5%, 10% dan 15% tidak memenuhi persyaratan SNI

    7381:2008.

    Kata kunci : Starter Ragi Tape, Enzimatis, Kuantitas dan Kualitas Virgin

    Coconut Oil

  • 8

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

    LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

    PERNYATAAN ........................................................................................ iv

    KATA PENGANTAR .............................................................................. v

    INTISARI .................................................................................................. vii

    DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

    DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4 E. Hipotesis .............................................................................. 4

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kelapa .................................................................................. 5 B. VCO (Virgin Coconut Oil) .................................................. 6 C. Teknologi Pengolahan VCO secara Enzimatis .................... 7 D. Syarat Mutu VCO ................................................................ 8

    BAB III. METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .................................................................... 11 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 11 C. Variabel Penelitian ............................................................... 11 D. Hubungan antar variabel ...................................................... 11 E. Subjek Penelitian ................................................................. 12 F. Teknik Sampling .................................................................. 12 G. Definisi Operasional ............................................................ 12 H. Alat dan Bahan ..................................................................... 12 I. Prosedur Penelitian .............................................................. 14 J. Analisis Data ........................................................................ 18

    BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Pembuatan VCO .................................................................. 19 B. Uji Kuantitas VCO ............................................................... 20 C. Uji Kualitas VCO ................................................................. 21

    BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan .............................................................................. 25 B. Saran .................................................................................... 25

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 9

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Komposisi Buah Kelapa ........................................................... 5

    Tabel 2. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa ................................... 6

    Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Volume VCO ...................................... 20

    Tabel 4. Data Hasil Uji Rendemen ......................................................... 21

    Tabel 5. Data Hasil Uji Kualitas VCO ................................................... 24

    Tabel 6. Lembar Observasi 1 .................................................................. 34

    Tabel 7. Lembar Observasi 2 .................................................................. 34

    Tabel 8. Perhitungan Anava satu arah .................................................... 35

    Tabel 9. Hasil Perhitungan Anava satu arah untuk Uji F ....................... 35

    Tabel 10. Perhitungan SNK menggunakan tabel Q .................................. 36

    Tabel 11. Syarat Mutu VCO ..................................................................... 39

    Tabel 12. Data penimbangan beaker ........................................................ 41

    Tabel 13. Data penimbangan cuplikan ..................................................... 41

    Tabel 14. Data pembakuan (Uji Bilangan Peroksida) .............................. 42

    Tabel 15. Data Penetapan Kadar .............................................................. 42

    Tabel 16. Data pembakuan (Asam Lemak Bebas) ................................... 44

    Tabel 17. Data Penetapan Kadar .............................................................. 44

  • 10

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Pembuatan santan 1 ............................................................. 48

    Gambar 2. Pembuatan santan 2 ............................................................. 48

    Gambar 3. Pembuatan santan 3 ............................................................. 48

    Gambar 4. Pembuatan starter ragi tape 1 ............................................... 49

    Gambar 5. Pembuatan starter ragi tape 2 ............................................... 49

    Gambar 6. Pembuatan starter ragi tape 3 ............................................... 49

    Gambar 7. Minyak yang dihasilkan 1 .................................................... 50

    Gambar 8. Minyak yang dihasilkan 2 .................................................... 50

    Gambar 9. Alur penetapan bilangan peroksida ...................................... 51

    Gambar 10. Alur penetapan asam lemak bebas ....................................... 52

  • 11

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Skema Kerja ........................................................................ 29

    Lampiran 2. Pembuatan Starter Ragi Tape .............................................. 30

    Lampiran 3. Penentuan Kadar Air. .......................................................... 31

    Lampiran 4. Pengujian Asam Lemak ....................................................... 32

    Lampiran 5. Pengujian Bilangan Peroksida ............................................. 33

    Lampiran 6. Lembar Observasi ................................................................ 34

    Lampiran 7. Analisa Anava satu arah ...................................................... 35

    Lampiran 8. Uji SNK ............................................................................... 36

    Lampiran 9. Uji Anava dan SNK dengan SPSS ...................................... 38

    Lampiran 10. Syarat Mutu ......................................................................... 39

    Lampiran 11. Persen rendemen VCO ........................................................ 40

    Lampiran 12. Pengujian Kadar Air ............................................................ 41

    Lampiran 13. Pengujian Bilangan Peroksida ............................................. 42

    Lampiran 14. Pengujian Asam Lemak Bebas ............................................ 44

    Lampiran 15. Tabel Distribusi F ................................................................ 46

    Lampiran 16. Tabel Distribusi Q ............................................................... 47

  • 12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kelapa merupakan salah satu kekayaan hayati Indonesia yang telah

    berabad-abad dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi berbagai

    kebutuhan, baik sebagai sumber makanan, obat-obatan, industri dan lain-lain,

    Kelapa dari daun sampai akar kelapa memiliki manfaat dan nilai sosial dan

    ekonomi masing-masing. Kelapa memainkan peran penting dalam budaya

    dan kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk peran dalam aspek kesehatan.

    Berbagai etnis di nusantara memanfaatkan bagian-bagian tanaman kelapa

    untuk menjaga dan meningkatkan kondisi tubuh dan kesehatan mereka

    dengan berbagai cara. Salah satu cara pemanfaatan kelapa yakni pembuatan

    Virgin Coconut Oil (Wibowo, 2005).

    Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak yang tidak mengalami

    proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami proses hidrogenasi, maka ekstraksi

    minyak kelapa ini dilakukan dengan proses dingin, misalnya secara

    fermentasi, pancingan, sentrifugasi, pemanasan terkendali, pengeringan

    parutan kelapa secara cepat dan lain-lain (Darmoyuwono, 2005).

    Saat ini telah berkembang pengolahan VCO tanpa pemanasan dengan

    menggunakan minyak pancing sebagai starter, dengan cara ini harus

    disediakan dahulu minyak pancing. Petani yang baru pertama kali mengolah

    VCO biasanya sulit memperoleh minyak pancing. Oleh karena itu, perlu

    menggunakan cara lain yang lebih mudah untuk memecahkan emulsi

  • 13

    santan/krim, antara lain dengan metode enzimatis tanpa menggunakan

    minyak pancing.

    Metode enzimatis dapat dilakukan melalui proses fermentasi, selama

    waktu fermentasi akan terbentuk berbagai enzim oleh ragi (Pontoh, 2008).

    Proses pengolahan minyak kelapa murni dengan metode enzimatis dilakukan

    dengan menggunakan enzim secara langsung atau melalui mikroba penghasil

    enzim tertentu. Penambahan enzim dilakukan dengan tujuan untuk memecah

    protein yang berikatan dengan minyak dan karbohidrat sehingga minyak

    dapat terpisah secara baik (Syah, 2005).

    Ragi tape yang biasanya digunakan dalam pembuatan tape,

    berpeluang digunakan dalam pengolahan VCO karena ragi tape mengandung

    mikroflora seperti khamir yang dapat menghasilkan lipase untuk memecah

    emulsi santan, dengan demikian selama proses fermentasi akan terjadi

    pemutusan ikatan kimia. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari teknik

    pembuatan VCO dengan menggunakan ragi tape (Goniwala, 2008).

    Menurut Suastuti (2009) perolehan minyak yang didapat dengan cara

    enzimatis melalui proses fermentasi lebih banyak dari pada dengan cara

    tradisional. Dapat dilihat dari hasil perolehan minyak kelapa dengan cara

    tradisional memiliki rata-rata 293 mL sedangkan dengan cara fermentasi

    memiliki rata-rata 310 mL. Hal ini disebabkan pada cara fermentasi proses

    pemisahan minyak terjadi lebih sempurna. Adanya kegiatan mikroorganisme

    membantu pemisahan minyak dari emulsinya. Dalam proses fermentasi

    http://kirsman25bandung.blogspot.com/2009/01/pembuatan-virgin-coconut-oil-vco.html

  • 14

    mikroorganisme yang ada pada ragi dapat menghasilkan enzim-enzim

    tertentu seperti amilase, invertase dan protease.

    Menurut Winarno (2002) sistem emulsi dapat mengalami pemecahan

    sehingga membentuk dua lapisan yang tidak bercampur. Perusakan stabilizer

    dilakukan oleh enzim yang dihasilkan Saccharomyces cereviceae. Selama

    proses fermentasi, aktivitas enzim menyebabkan penurunan pH krim santan,

    dimana sebelum fermentasi nilai pH krim santan 6,25 dan setelah fermentasi

    menjadi pH 4,25. Pada pH 4,25 kondisi krim santan berada pada keadaan

    isoelektrik. Keadaan ini menyebabkan protein kehilangan sifatnya sebagai

    emulsifier sehingga terjadi pemisahan minyak dengan airnya.

    Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui

    Pengaruh konsentrasi starter ragi tape terhadap kuantitas dan kualitas

    VCO (Virgin Coconut Oil) dari buah kelapa (Cocos nucifera L) tahun

    2012.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi starter ragi tape terhadap

    kuantitas VCO?

    2. Berapa konsentrasi optimal starter ragi tape yang digunakan?

    3. Bagaimana kualitas VCO yang dihasilkan?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi starter ragi tape terhadap

    kuantitas VCO yang dihasilkan

  • 15

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk mengukur konsentrasi optimal starter ragi tape

    b. Untuk mengetahui kualitas VCO yang dihasilkan dengan

    dibandingkan SNI 7381-2008

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi peneliti

    Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di Jurusan Farmasi Kupang

    dan menambah pengetahuan peneliti

    2. Bagi institusi

    Menambah bahan pustaka bagi jurusan Farmasi dan sebagai bahan

    referensi bagi peneliti selanjutnya

    3. Bagi masyarakat

    Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara pembuatan VCO

    dengan enzimatis menggunakan ragi tape

    E. Hipotesis

    Adanya pengaruh konsentrasi starter ragi tape terhadap kuantitas dan kualitas

    VCO.

  • 16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kelapa

    Klasifikasinya adalah sebagai berikut :

    Kingdom : Plantae

    Divisio : Spermatophyta

    Sub divisio : Angiospermae

    Clasis : Monocotyledonae

    Ordo : Arales

    Famili : Arecaceae (palmae)

    Subfamili : Cocoide (cocoineae)

    Genus : Cocos

    Species : Cocos nucifera Linneus

    (Warisno, 1998)

    Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih

    sebesar kepala manusia. Buah terdiri dari sabut (ekskarp dan mesokarp),

    tempurung (endocarp), daging buah (endosperm) dan air buah (Ketaren,

    1986).

    Tabel 1. Komposisi buah kelapa

    Daging buah (buah tua) Jumlah berat (%)

    Sabut 35

    Tempurung 12

    Daging buah 28

    Air buah 25 (Sumber: Ketaren, 1986)

  • 17

    Tabel 2. Komposisi kimia daging buah kelapa

    Analisis (dalam 100 g) Buah muda Buah setengah tua Buah tua

    Kalori 68,0 kal 180,0 kal 359,0 kal

    Protein 1,0 g 4,0 g 3,4 g

    Lemak 0,9 g 13,0 g 34,7 g

    Karbohidrat 14,0 g 10,0 g 14,0 g

    Kalsium 17,0 mg 8,0 mg 21,0 mg

    Fosfor 30,0 mg 35,0 mg 21,0 mg

    Besi 1,0 mg 1,3 mg 2,0 mg

    Aktivitas vitamin A 0,0 Iu 10,0 Iu 0,0 Iu

    Thiamin 0,0 mg 0,5 mg 0,1 mg

    Asam askorbat 4,0 mg 4,0 mg 2,0 mg

    Air 83,3 g 70,0 g 46,9 g

    Bagian yang dapat dimakan 53,0 g 53,3 g 53,0 g

    (Sumber : Ketaren, 1986)

    B. VCO (Virgin Coconut Oil) atau Minyak Kelapa Murni

    1. Pengertian

    VCO adalah merupakan lemak jenuh (92%) yang strukturnya

    unik dan tidak dimiliki oleh minyak lain, yaitu sekitar 65% merupakan

    sumber dari asam lemak rantai menengah (Medium Chain

    Triglyceride = MCTs) yaitu bentuk kimia dimana asam lemak

    tumbuhan berbentuk (Wibowo, 2005).

    2. Kandungan VCO

    Minyak kelapa murni hanya dapat diperoleh dari daging kelapa

    segar (non-kopra). Proses pengolahannya tidak menggunakan bahan

    kimia dan pemanasan tinggi. Minyak kelapa yang dihasilkan masih

    mempertahankan struktur fitokimianya yang terjadi secara alami yang

    menghasilkan rasa dan bau kelapa yang unik. Proses produksi minyak

    kelapa murni yang tidak menggunakan pemanasan yang tinggi bukan

    hanya menghasilkan lemak-lemak berantai sedang, tetapi juga dapat

  • 18

    mempertahankan keberadaan vitamin E dan enzim-enzim yang

    terkandung dalam buah kelapa (Syah, 2005).

    3. Manfaat VCO

    a. Sebagai sumber energi tubuh (kalori), vitalitas dan kebugaran

    b. Sebagai penyembuh penyakit akibat virus, mikroba, protozoa,

    jamur dan cacing

    c. Sebagai penyembuh penyakit metabolisme/degeneratif

    d. Sebagai bahan kecantikan

    (Darmowuyono, 2005)

    C. Teknologi Pengolahan Minyak Kelapa Murni secara Enzimatis

    Metode enzimatis dapat dilakukan melalui proses fermentasi,

    selama waktu fermentasi akan terbentuk berbagai enzim oleh ragi

    (Pontoh, 2008). Proses pengolahan minyak kelapa murni dengan metode

    enzimatis dilakukan dengan menggunakan enzim secara langsung atau

    melalui mikroba penghasil enzim tertentu. Penambahan enzim dilakukan

    dengan tujuan untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak dan

    karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah secara baik (Syah, 2005).

    Dengan pembuatan minyak kelapa menggunakan proses

    fermentasi, krim yang didapat dicampurkan dengan enzim untuk

    memecah emulsi. Enzim yang bisa digunakan diantaranya enzim mikroba

    atau enzim dari ragi Saccharomyces cerevisea, bisa juga menggunakan

    enzim pemecah emulsi lainnya seperti poligalaktruronase, amilase atau

    pektinase (Sukartin, 2005).

  • 19

    Proses pengolahan minyak kelapa murni dengan metode enzimatis

    diawali dengan pembuatan santan. Santan ditempatkan dalam wadah yang

    bersih, kemudian dibiarkan beberapa saat hingga terbentuk gumpalan

    krim. Krim dipisahkan ke dalam wadah tembus pandang, seperti toples

    yang relatif besar, lalu ditambahkan ragi atau larutan cuka nira

    secukupnya. Campuran diaduk secara merata dan difermentasi selama 10-

    14 jam.

    Proses fermentasi dinyatakan berjalan baik jika dari campuran

    terbentuk tiga lapisan, yakni lapisan atas berupa minyak, lapisan tengah

    berupa skim (kaya protein) dan lapisan terbawah berupa air dan endapan.

    Lapisan minyak kemudian dipisahkan secara hati-hati. Teknologi ini

    memiliki beberapa kelemahan, diantaranya ketergantungan pada enzim

    tinggi, proses yang memakan waktu cukup lama dan tahapan proses yang

    cukup panjang (Syah, 2005).

    D. Syarat Mutu Virgin Coconut Oil (VCO)

    Faktor penentu minyak atau lemak antara lain adalah angka asam, angka

    asam lemak bebas, angka peroksida, angka TBA dan kadar air.

    1. Penentuan Angka Asam

    Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH yang

    diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam

    satu gram minyak atau lemak.

  • 20

    Angka asam yang besar menunjukkan asam lemak bebas yang

    berasal dari hidrolisa minyak ataupun karena proses pengolahan yang

    kurang baik. Makin tinggi angka asam makin rendah kualitasnya.

    2. Penentuan Angka Peroksida

    Kerusakan lemak atau minyak yang utama adalah karena

    peristiwa oksidasi atau hidrolitik, baik enzimatik maupun non

    enzimatik. Diantara kerusakan minyak yang mungkin terjadi ternyata

    kerusakan karena autoksidasi yang paling besar pengaruhnya terhadap

    cita rasa. Hasil yang diakibatkan oksidasi lemak antara lain peroksida,

    asam lemak, aldehid dan keton. Bau tengik atau ransid terutama

    disebabkan oleh aldehid dan keton. Untuk mengetahui tingkat

    kerusakan minyak dapat dinyatakan sebagai angka peroksida atau

    angka asam thiobarbiturat (TBA).

    3. Penentuan Asam Thiobarbiturat (TBA)

    Lemak yang tengik mengandung aldehid dan kebanyakan

    sebagai malonaldehid. Banyaknya malonaldehid dapat ditentukan

    dengan jalan didestilasi lebih dahulu. Malonaldehid kemudian

    direaksikan dengan thiobarbiturat sehingga terbentuk kompleks

    berwarna merah. Intensitas warna merah sesuai dengan jumlah

    malonaldehid dan absorbansi dapat ditentukan dengan

    Spektrofotometer pada panjang gelombang 528 nm.

  • 21

    4. Penentuan Kadar Air Minyak

    Penentuan kadar air minyak dapat dilakukan dengan cara

    Thermogravimetri atau cara Thermovolumetri.

    (Sudarmadji et al., 2007)

  • 22

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian adalah di Laboratorium Mikrobiologi dan

    Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Kupang

    2. Waktu Penelitian adalah pada bulan Juni-Juli Tahun 2012.

    C. Variabel Penelitian

    1. Variabel Bebas : Konsentrasi starter ragi tape 5%, 10%, 15%, 20%

    2. Variabel Terikat : Kuantitas VCO meliputi persen rendemen dan

    Kualitas VCO meliputi uji kadar air, penentuan

    asam lemak bebas dan uji bilangan peroksida

    3. Variabel Pengganggu : Umur buah kelapa, proses pembuatan ragi

    D. Hubungan antar Variabel

    = Variabel yang diteliti

    = Variabel yang tidak diteliti

    Variabel Bebas

    Konsentrasi starter ragi

    tape 5%, 10%, 15%, 20%

    Variabel Terikat

    Kuantitas VCO dan kualitas

    VCO

    Variabel Pengganggu

    Umur buah kelapa

    proses pembuatan ragi

  • 23

    E. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian ini adalah Semua starter ragi tape.

    F. Teknik sampel

    Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara accidental

    sampling.

    G. Definisi Operasional

    1. Starter Ragi Tape adalah Skim kelapa 450 mL dicampur dengan air

    kelapa 50 mL, kemudian ditambah ragi tape 2 g. Lalu didiamkan pada

    suhu kamar selama 12 jam

    2. Konsentrasi Starter Ragi tape adalah Starter ragi tape sebesar 5%,

    10%, 15%, 20%

    3. Ragi tape padat adalah Tape singkong yang dijual di Pasar Oeba Kota

    Kupang

    4. Kuantitas VCO adalah Parameter yang diuji meliputi persen rendemen

    5. Kualitas VCO adalah Parameter yang diuji meliputi uji kadar air,

    penentuan asam lemak bebas dan uji bilangan peroksida

    6. VCO (Virgin Coconut Oil) adalah Minyak kelapa murni yang

    dihasilkan dari proses fermentasi menggunakan starter ragi tape

    7. Buah Kelapa adalah Buah kelapa tua yang akan diambil dagingnya

    kemudian diparut lalu diperas dan diambil sarinya.

    H. Alat dan Bahan

    1. Alat

    a. pengepres santan

  • 24

    b. loyang plastik

    c. wadah plastik transparan

    d. corong plastik

    e. neraca analitik

    f. beker glass merek pirex

    g. pipet

    h. beaker glass 50 mL, 100 mL merek pirex

    i. oven

    j. erlen meyer 250 mL merek pirex

    k. buret dengan ketelitian 0,05 mL

    l. desikator

    m. labu ukur 1 L, 250 mL, 100 mL, 10 mL merek pirex

    2. Bahan

    a. buah kelapa

    b. ragi tape padat

    c. kain saring

    d. kertas saring

    e. air kelapa

    f. air

    g. alkohol 95%

    h. indikator PP 0,5%

    i. NaOH 0,1 N

    j. kloroform

  • 25

    k. asam asetat glasial

    l. air suling bebas CO2

    m. indikator larutan kanji 0,5%

    I. Prosedur Penelitian

    1. Penyiapan Bahan Baku

    Disiapkan buah kelapa tua (kulit sabut berwarna coklat)

    2. Pembuatan Santan

    a. Digiling buah kelapa sampai halus

    b. Buah kelapa yang telah digiling ditambahkan air dengan

    perbandingan 1 : 2.

    c. Kemudian disaring untuk menghasilkan santan

    3. Pemisahan Krim

    a. Santan yang diperoleh dituangkan pada wadah bersih dan

    didiamkan selama 1 jam.

    b. Selama pendiaman santan tersebut akan terbagi menjadi tiga

    lapisan, yaitu lapisan atas berupa krim (kaya minyak), lapisan

    tengah berbentuk skim (kaya protein), lapisan bawah berupa

    endapan.

    4. Pembuatan Starter Ragi

    a. Skim kelapa 450 mL dicampur dengan air kelapa 50 mL,

    kemudian ditambah ragi tape 2 g.

    b. Lalu didiamkan pada suhu kamar selama 12 jam.

  • 26

    5. Pencampuran Krim dengan Starter Ragi Tape

    a. Krim yang diperoleh dari santan, kemudian dicampur dengan

    starter ragi tape

    1) Untuk stater ragi tape 5%, diukur 10 mL starter ragi tape lalu

    ditambahkan krim santan sampai 200 mL

    2) Untuk stater ragi tape 10%, diukur 20 mL starter ragi tape lalu

    ditambahkan krim santan sampai 200 mL

    3) Untuk stater ragi tape 15%, diukur 30 mL starter ragi tape lalu

    ditambahkan krim santan sampai 200 mL

    4) Untuk stater ragi tape 20%, diukur 40 mL starter ragi tape lalu

    ditambahkan krim santan sampai 200 mL

    5) Untuk kontrol, diambil krim santan 200 mL tanpa penambahan

    starter ragi tape

    b. Masing-masing campuran diaduk homogen, kemudian dituang

    pada plastik transparan dan didiamkan selama 8-10 jam (selama

    proses pendiaman, campuran akan terpisah menjadi 3 lapisan,

    yaitu minyak (lapisan atas), blondo berwarna putih (lapisan

    tengah) dan air (lapisan bawah).

    c. Kemudian minyak dipipet sehingga terpisah dari blondo dan air

    6. Penyaringan Minyak

    Minyak dipipet lalu disaring dengan kertas saring.

  • 27

    7. Menghitung kuantitas VCO

    Untuk menghitung persen rendemen menggunakan rumus sebagai

    berikut:

    % 100 x b

    a

    a = Banyaknya VCO yang dihasilkan (mL)

    b = Banyaknya krim santan yang ditambahkan (mL)

    8. Menghitung kualitas VCO

    a. Penentuan Kadar Air

    1) Dipanaskan botol timbang berisi pasir laut kering

    (kuarsa/kertas saring berlipat) dan pengaduk pada oven

    dengan suhu 105C selama satu jam

    2) Didiinginkan dalam desikator selama

    jam

    3) Lalu ditimbang dan catat bobotnya

    4) Kemudian ditimbang minyak sebanyak 5 gram pada botol

    timbang yang sudah didapat bobot konstannya

    5) Dipanaskan dalam oven pada suhu 105C selama 1 jam

    6) Didinginkan dalam desikator selama

    jam

    7) Kemudian ditimbang botol timbang yang berisi cuplikan

    tersebut

    8) Di ulangi pemanasan dan penimbangan sampai diperoleh

    bobot tetap

  • 28

    9) Hitung kadar air dengan rumus :

    Kadar air = x100%m

    mm

    1

    21

    m1 = Bobot VCO sebelum proses pengeringan

    m2 = Bobot VCO sesudah proses pengeringan

    b. Pengujian Asam Lemak

    1) Ditimbang dengan seksama 5 gram VCO ke dalam erlenmeyer

    250 ml

    2) Ditambahkan 8,3 mL etanol 95% netral

    3) Ditambahkan 3 - 5 tetes indikator PP dan titar dengan larutan

    standar NaOH 0,1 N hingga warna merah muda tetap (tidak

    berubah selama 15 detik)

    4) Lalu dilakukan penetapan

    5) Kemudian dihitung bilangan asam lemak bebas dengan

    Asam Lemak Bebas =10 x m

    200 x N x V

    V = Volume NaOH yang diperlukan dalam penitaran (mL)

    N = Normalitas NaOH

    m = Bobot contoh (g)

    200 = Bobot molekul asam laurat

    c. Bilangan Peroksida

    1) Ditimbang kedalam erlen meyer 300 ml, sebanyak 2 gram

    minyak

  • 29

    2) Ditambahkan 10 mL kloroform dan larutkan contoh dengan

    cara menggoyangkan erlenmeyer dengan kuat

    3) Ditambahkan 15 mL asam asetat glasial dan 1 mL larutan

    kalium iodida jenuh

    4) Ditutup segera erlenmeyer tersebut dan kocok kira-kira 5

    menit di tempat gelap pada suhu 15C 25 C

    5) Ditambahkan 25 mL air suling dan dikocok dengan kuat

    6) Lalu dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat 0,02 N

    dengan larutan kanji sebagai indikator

    7) Dilakukan penetapan blanko

    8) Kemudian dilakukan penetapan

    9) Hitung bilangan peroksida dengan

    Bilangan peroksida (mg ek/kg)

    0100 x m

    N x VV ot

    Vo = volume dari larutan natrium tiosulfat untuk

    penitaran blanko (mL)

    Vt = volume dari larutan natrium tiosulfat untuk

    penitaran contoh (mL)

    N = normalitas larutan standar natrium tiosulfat yang

    digunakan

    m = berat contoh (gram)

    J. Analisis Data

    Teknik analisis data dilakukan dengan Metode Anava satu arah dan

    dilanjutkan dengan SNK.

  • 30

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)

    dengan metode enzimatis dengan proses fermentasi menggunakan starter ragi

    tape. Kuantitas VCO di hitung dengan persen rendemen dan kualitas VCO yang

    dihasilkan, diuji sesuai SNI 7381-2008 meliputi uji kadar air, penentuan asam

    lemak bebas dan uji bilangan peroksida. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium

    Farmasetika dan Kimia Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang.

    A. Pembuatan VCO

    Proses pengolahan VCO dilakukan dengan menggunakan starter ragi

    tape. Penambahan starter dilakukan dengan tujuan untuk memecah protein

    yang berikatan dengan minyak dan karbohidrat sehingga minyak dapat

    terpisah dengan baik.

    Metode enzimatis diawali dengan pembuatan starter ragi tape, dengan

    cara 450 mL skim, ditambahkan 50 mL air kelapa dan ditambahkan ragi tape

    sebanyak 2 g, lalu didiamkan selama 12 jam.

    Selanjutnya dibuat krim dari 5 kg kelapa parut dengan penambahan air

    10 liter dan santan didiamkan selama 1 jam, lalu hasil pendiaman tersebut

    menghasilkan krim sebanyak 3030 mL. Kemudian dibuat empat konsentrasi

    starter ragi tape yaitu konsentrasi 5 %, 10 %, 15 % dan 20 % serta kontrol

    negatif yang tanpa penambahan starter ragi tape. Masing-masing konsentrasi

    dibuat tiga kali replikasi.

    Proses fermentasi dinyatakan berhasil jika dari campuran tersebut

    terbentuk tiga lapisan yaitu lapisan atas berupa minyak, lapisan tengah berupa

  • 31

    blondo yang kaya protein dan lapisan paling bawah berupa air dan endapan,

    kemudian diambil minyak yang berada dilapisan atas dengan dipipet dan

    disaring dengan hati-hati.

    Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode anava satu arah,

    kemudian dilanjutkan dengan uji SNK untuk melihat adanya perbedaan yang

    signifikan pada masing-masing konsentrasi.

    B. Uji Kuantitas VCO

    Data hasil pengukuran volume minyak yang dihasilkan dapat dilihat pada

    tabel berikut ini:

    Tabel 3. Data hasil pengukuran volume VCO

    (Sumber : Data Primer, 2012)

    Tabel 3 menunjukkan data hasil pengukuran volume VCO diperoleh

    konsentrasi 5% menghasilkan rata-rata 20,3333 mL, konsentrasi 10%

    menghasilkan rata-rata 32,0000 mL, konsentrasi 15% menghasilkan rata-rata

    28,6667 mL dan pada konsentrasi 20% menghasilkan rata-rata 34,6667 mL.

    Selanjutnya diolah data dengan metode anava dan uji SNK. Pada uji anava

    diperoleh hasil dimana F hitung > F tabel (3,7541 > 3,48) sehingga terdapat

    pengaruh konsentrasi starter ragi tape terhadap kuantitas VCO yang

    dihasilkan. Lalu dilanjutkan dengan Uji SNK. Dengan uji SNK diperoleh hasil

    starter ragi tape dengan konsentrasi 20% memberikan hasil yang paling

    Replikasi Konsentrasi (mL)

    kontrol negatif 5% 10% 15% 20%

    I 20 20 30 25 34

    II 18 20 34 30 33

    III 18 21 32 31 37

    Rata-rata 18,6667 20,3333 32,0000 28,6667 34,6667

  • 32

    optimal dalam menghasilkan VCO, lalu dilanjutkan konsentrasi 10%,

    konsentrasi 15%, konsentrasi 5 % dan kontrol negatif. Dari hasil diatas starter

    ragi tape dengan konsentrasi 10% dan 15% tidak memiliki perbedaan yang

    signifikan dan juga pada starter ragi tape dengan konsentrasi 5% dan kontrol

    negatif tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa semakin tinggi konsentrasi starter ragi tape maka semakin tinggi VCO

    yang dihasilkan.

    Data hasil uji rendemen dapat dilihat pada tabel berikut ini:

    Tabel 4. Data Hasil Uji Rendemen

    (Sumber : Data Primer, 2012)

    Berdasarkan data hasil uji rendemen pada tabel 4 menunjukkan konsentrasi

    yang paling banyak menghasilkan minyak adalah konsentrasi 20% sedangkan

    yang menghasilkan paling sedikit adalah konsentrasi 5% .

    C. Uji Kualitas VCO

    Kualitas VCO sangat tergantung pada proses pengolahan, stabilitas

    penyimpanan, serta perangkat fisik dan nutrisinya. VCO yang dihasilkan akan

    diuji sesuai dengan persyaratan mutu SNI 7381-2008 tentang Virgin Coconut

    Oil (VCO). Dalam peneletian ini kualitas VCO diuji melalui tiga jenis

    pengujian yaitu uji kadar air, uji kadar asam lemak bebas dan uji bilangan

    peroksida.

    Replikasi Persentasi (%)

    kontrol negatif (%) 5% 10% 15% 20%

    I 10,0000 10,5263 16,6667 14,7058 21,2500

    II 9,0000 10,5263 18,8889 17,6470 20,6250

    III 9,0000 11,0563 17,7778 18,2352 23,1215

  • 33

    1. Uji Kadar Air

    Uji kadar air menggunakan metode gravimetri dengan

    menggunakan pemanasan dalam oven dengan suhu 1050

    C selama 1 jam

    dimana kehilangan bobot zat pada proses pengeringan merupakan kadar

    air zat tersebut. Kadar air sangat menentukan kualitas VCO, karena

    semakin banyak kandungan kadar air semakin cepat terjadi ketengikan.

    Penyebab utama terjadinya ketengikan pada VCO adalah dengan adanya

    air, lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Dari hasil

    pengamatan didapat kadar air pada VCO dengan starter ragi tape

    konsentrasi 20% memenuhi syarat yakni 0,1040% dan juga kontrol

    negative yakni 0,1233%, sedangkan pada starter ragi tape dengan

    konsentrasi 5%, 10% dan 15% tidak memenuhi syarat karena memiliki

    kadar yang melebihi yakni 0,2494%, 0,2578% dan 0,2610%. Berdasarkan

    hasil diatas yang memenuhi syarat SNI No.7381-2008 yaitu VCO dengan

    konsentrasi starter ragi tape 20% dan kontrol negatif dimana kadar air

    yang diizinkan tidak boleh lebih dari 0,2%. Data untuk uji kadar air dapat

    dilihat dilampiran 12.

    2. Penentuan asam lemak bebas

    Kadar asam lemak bebas sangat menentukan kualitas VCO yang

    dihasilkan. Semakin banyak kandungan asam lemak bebas semakin mudah

    teroksidasi atau berikatan dengan senyawa-senyawa lain, seperti oksigen.

    Proses terjadinya oksidasi yaitu molekul-molekul oksigen akan berikatan

    dengan ikatan ganda dari asam-asam lemak tidak jenuh yang telah

  • 34

    mengalami proses oksidasi akan dipecah membentuk asam lemak rantai

    pendek, aldehid dan keton. Terjadinya oksidasi akan menimbulkan bau

    tengik dan rasa getir yang tidak dikehendaki.

    Untuk menentukan kualitas VCO maka dilakukan pengujian

    dengan menggunakan metode Alkalimetri, yaitu penitaran basa NaOH 0,1

    N. Dari hasil pengamatan didapat asam lemak bebas pada VCO dengan

    konsentrasi starter ragi tape 20% memenuhi syarat yakni 0,0849% dan

    juga kontrol negative yakni 0,18653%. Berdasarkan hasil diatas yang

    memenuhi syarat SNI No.7381-2008 yaitu VCO dengan konsentrasi

    starter ragi tape 20% dan kontrol negatif dimana asam lemak bebas yang

    diizinkan tidak boleh lebih dari 0,2%. Data hasil uji kadar asam lemak

    bebas dapat di lihat dilampiran 14.

    3. Uji Bilangan peroksida.

    Nilai ketengikan dinyatakan dengan bilangan peroksida. Tingginya

    bilangan peroksida tergantung pada kadar air dan asam yang terkandung

    dalam VCO. Proses terjadinya ketengikan disebabkan oleh asam lemak

    berantai panjang yang mudah berikatan dengan oksigen dan hidrogen

    diudara maupun kandungan air dalam VCO, sehingga membentuk

    hidrogen peroksida dan aldehid tak jenuh yang mudah berikatan dengan

    senyawa lain. Semakin tinggi bilangan peroksida maka semakin tinggi

    pula tingkat ketengikan suatu minyak.

    Untuk menentukan bilangan peroksida menggunakan metode

    Iodometri. Dilakukan dengan cara titrasi menggunakan larutan titer

  • 35

    Natrium tiosulfat 0,02 N. Prinsip dari uji bilangan peroksida adalah

    senyawa dalam lemak (minyak) akan dioksidasi oleh Kalium lodida (KI)

    dan lod yang dilepaskan dititar dengan Natrium tiosulfat 0,02 N. Dari hasil

    pengamatan didapat bilangan peroksida pada VCO dengan konsentrasi

    starter ragi tape 20% memenuhi syarat yakni 0,6424 mg ek/kg dan juga

    kontrol negative yakni 0,3477 mg ek/kg. Berdasarkan hasil diatas yang

    memenuhi syarat SNI No.7381-2008 yaitu VCO dengan konsentrasi

    starter ragi tape 20% dan kontrol negatif dimana kadar bilangan peroksida

    yang diizinkan tidak boleh lebih dari 2,0%. Data kadar bilangan peroksida

    dapat dilihat dilampiran 13.

    Tabel 5. Data Hasil Uji Kualitas Virgin Coconut Oil

    Pengujian Konsentrasi starter ragi tape

    Keterangan 5% 10% 15% 20% K

    Kadar air 0,2994% 0,2578% 0,2610% 0,1040% 0,1233% MS,

    TMS

    Asam lemak

    bebas - - - 0,0849% 0,1865% MS

    Bilangan

    peroksida - - -

    0,6424

    mg ek/kg

    0,3477

    mg ek/kg

    MS

    (Sumber : Data Primer, 2012)

    Keterangan :

    MS : Memenuhi Syarat SNI 7381-2008

    TMS : Tidak Memenuhi Syarat SNI 7381-2008

    : Tidak Memenuhi Syarat SNI 7381-2008

  • 36

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    1. Hasil penelitian menyatakan bahwa adanya pengaruh konsentrasi

    starter ragi tape terhadap kuantitas Virgin Coconut Oil, hal ini ditandai

    dengan Uji Anava dimana F hitung > F tabel (36,9541 > 3,48).

    2. Starter ragi tape dengan konsentrasi 20% memberikan hasil yang

    optimal untuk menghasilkan VCO.

    3. Uji kualitas Virgin Coconut Oil yakni asam lemak bebas dan bilangan

    peroksida memenuhi persyaratan SNI 7381:2008 dan uji kadar air pada

    konsentrasi 20% memenuhi persyaratan SNI 7381:2008 sedangkan

    konsentrasi 5%, 10% dan 15% tidak memenuhi persyaratan SNI

    7381:2008.

    B. Saran

    1. Bagi peneliti selanjutnya

    a. Melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode lain

    seperti teknik pemancingan, kecepatan sentrifugasi lalu diuji

    kualitas Virgin Coconut Oil yang dihasilkan dari tiap metode.

    b. Melakukan penelitian ini dengan menambah uji kualitas yakni

    angka iod dan angka penyabunan.

    2. Bagi institusi

    Memperbanyak referensi yang berkaitan dengan penelitian ini.

  • 37

    3. Bagi masyarakat

    Agar dalam pembuatan VCO dapat menggunakan metode

    enzimatis dengan proses fermentasi sehingga VCO yang dihasilkan

    memiliki kualitas yang baik.

  • 38

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2008. Standar Nasional Indonesia (SNI) 7381-2008 Minyak Kelapa

    Virgin (VCO). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional

    Cahyono dan Untari, L. Proses pembuatan virgin coconut oil (VCO) dengan

    fermentasi menggunakan starter ragi

    tempe.Skripsi.http://www.google.co.id/ Proses + pembuatan + VCO +

    dengan + ragi + tape(21 Mei 2012).

    Darmowuyono, W. 2005. Gaya Hidup Sehat dengan VCO. Jakarta : PT Indeks

    Kelompok Gramedia.

    Goniwala, W. 2008. Teknik Pengolahan Virgin Coconut Oil Menggunakan Ragi

    Tape.Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 No. 2. http://www.google.co.id/

    Pengolahan + VCO + dengan + ragi + tape(18 Mei 2012).

    Harjono, I. 1997. Teknik Pengembangan Kelapa Kopyor. Solo : CV Aneka Solo.

    Suastuti, D. 2009. Kadar Air dan Bilangan Asam dari Minyak Kelapa yang dibuat

    dengan cara Tradisional dan Fermentasi. http://www.google.co.id/Cara +

    pembuatan + VCO + dengan + fermentasi (13 Agustus 2012)

    Sukartin, K dan Sitanggang, M.2005. Gempur Penyakit dengan VCO. Jakarta :PT

    Agro Media Pustaka.

    Ketaren, S.1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta:UI

    Press.

    Kirsman.2009. Pembuatan Virgin Coconut Oil. Avaiable from :

    http://kirsman25bandung.blogspot.com/.(Diakses 18 Mei 2012).

    Pontoh, J., Surbakti. M., Papilaya, M. 2008. Kualitas Virgin Coconut Oil dari

    Beberapa Metode Pembuatan. http://www.google.co.id/ Kualitas + VCO +

    dari + beberapa+ metode+pembuatan (2 Agustus 2012).

    Sudarmadji, S., Haryono.B., Suhardi. 2007. Analisa Bahan Makanan dan

    Pertanian. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

    Syah, A.N.A. 2005. Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Bogor

    : PT Agro Media Pustaka.

    Wibowo, S. 2005. VCO Pencegahan Komplikasi Diabetes. Jakarta : PT Temprint.

    http://www.google.co.id/Carahttp://kirsman25bandung.blogspot.com/.(Diakses

  • 39

    Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta:PT Gramedia.

  • 40

    Lampiran 1. Skema Kerja :

    Sabut

    Air Kelapa

    Tempurung

    Penambahan air (1:2)

    Ampas Kelapa

    Skim Kelapa

    Buah

    Kelapa

    Dikupas

    Dibelah

    Dipisahkan

    tempurung

    Daging buah Diparut

    Parutan daging

    buah

    Dikempa

    Disaring

    Santan didiamkan

    1 jam

    Krim

    Starter Ragi Tape

    Dicampur

    Didiamkan (8-10) jam

    Minyak

    Disaring

    VCO

  • 41

    Lampiran 2. Pembuatan Starter Ragi Tape

    Skim Kelapa Air Kelapa

    Ragi Tape padat

    2 gram

    Diaduk sampai

    homogen

    Didiamkan 12 jam

    Starter ragi tape

  • 42

    Lampiran 3. Penentuan Kadar Air

    .

    Dipanaskan beaker glass ang berisi pasir laut

    pada oven dengan suhu 105 C selama 1 jam

    Didinginkan dalam desikator selama

    jam. Lalu ditimbang dan catat bobotnya

    Ditimbang minyak sebanyak 5

    gram

    Dipanaskan dalam oven pada

    suhu 105 C selama 1 jam

    Didinginkan dalam

    desikator selama jam

    Ditimbang beaker glass yang

    berisi cuplikan tersebut

    Diulangi pemanasan dan

    dilakukan penimbangan sampai

    diperoleh bobot tetap

    Dihitung kadar air

  • 43

    Lampiran 4. Pengujian Asam Lemak

    Dilakukan penetapan dan

    hitung bilangan asam

    lemak bebas

    Ditambahkan 8,3 mL

    etanol 95% netral

    Ditimbang dengan seksama 5 gram VCO

    ke dalam erlenmeyer 250 mL

    Lalu ditambahkan 3 - 5 tetes

    indikator PP

    Kemudian dititrasi dengan larutan

    standar NaOH 0,1 N hingga warna

    merah muda tetap (tidak berubah

    selama 15 detik)

  • 44

    Lampiran 5. Pengujian Bilangan Peroksida

    Ditambahkan 25 mL air

    suling

    Ditambahkan 10 mL

    kloroform

    Ditimbang kedalam erlen meyer 250

    mL, sebanyak 2 gram minyak

    Ditambahkan 15 mL asam

    asetat glasial

    Disimpan ditempat gelap kira-kira 5

    menit sambil dikocok

    Lalu dititrasi dengan natrium tio

    sulfat 0,02 N dengan larutan kanji

    sebagai indikator

    Kemudian dilakukan

    penetapan dan dihitung

    bilangan peroksida

  • 45

    Lampiran 6. Lembar Observasi 1

    Tabel 6 : Lembar Observasi 1 (Pengukuran Minyak yang dihasilkan dalam mL)

    Konsentrasi Replikasi

    I II III

    5 % 20 mL 20 mL 21 mL

    10 % 30 mL 34 mL 32 mL

    15 % 25 mL 30 mL 31 mL

    20% 34 mL 33 mL 37 mL

    Kontrol (k) 20 mL 18 mL 18 mL (Sumber : Data Primer, 2012)

    Tabel 7 : Lembar Observasi 2 (Rata-rata pengukuran minyak dari 5 perlakuan)

    Replikasi Minyak yang dihasilkan (mL)

    5 % (a) 10 % (b) 15 % (c) 20 % (d) Kontrol (-)

    1 20 30 25 34 20

    2 20 34 30 33 18

    3 21 32 31 37 18

    x 61 96 86 104 56

    X 20,3333 32 28,6667 34,6667 18,6667

    N 3 3 3 3 3

    x2

    1241 3080 2486 3614 1048

    x2T 11469

    xT 403

    nT 12 (Sumber : Data Primer, 2012)

  • 46

    Lampiran 7. Analisa Anava Satu Arah

    Jk total =

    nT

    xTTx

    2

    2

    = 11469 15

    4032

    = 11469 10827,2667

    = 641,7333

    Jk Perlakuan =

    222222

    nTnkndncnbna

    xTxkxdxcxbxa

    =

    222222

    15

    403

    3

    56

    3

    104

    3

    86

    3

    96

    3

    61

    = 11428,3333 10827,2667

    = 601,0666

    Jk galat = Jk total Jk perlakuan

    = 641,7333 - 601,0666

    = 40,6667

    Tabel 8 : Perhitungan Anava Satu Arah

    Sumber variasi Jk dK Kr

    Perlakuan 601,0666 4 150,2666

    Galat 40,6667 10 4,0666

    Total 641,7333 14 45,8381 (Sumber : Data Primer, 2012)

    Tabel 9 : Hasil Perhitungan Anava Satu Arah Untuk Uji F

    Sumber variasi dK Jk F Hitung F Tabel Keputusan

    Total 14 641,7333

    36,9541 5 % = 3,48 F hitung > F tabel Galat 10 40,6667 Perlakuan 4 601,0666

    (Sumber : Data Primer, 2012)

  • 47

    Lampiran 8. Uji SNK

    x =n

    galatKr

    =3

    4,0666

    = 1,1642

    Tabel 10 : Perhitungan SNK menggunakan tabel Q

    K 2 3 4 5

    3.15 3.88 4.33 4.66

    .a 3,6672 4,5171 5,0401 5,4252 (Sumber : Data Primer, 2012)

    Kombinasi 2 dari 5 perlakuan

    ( )

    X d = 34,6667

    Xb = 32

    Xc = 28,6667 di urutkan dari yang terbesar

    Xa = 20,3333

    Xk = 18,6667

    Xd Xb = 34,6667 32 = 2,6667 < 3,6672 (tidak ada perbedaan yang signifikan)

    Xd Xc = 34,6667 28,6667 = 6,0000 > 4,5171 (ada perbedaan yang signifikan)

    Xd Xa = 34,6667 20,3333 = 14,3334 > 5,0401 (ada perbedaan yang signifikan)

    Xd Xk = 34,6667 18,6667 = 6,0000 > 5,4252 (ada perbedaan yang signifikan)

    Xb Xc = 32 28,6667 = 3,3333 < 3,6672 (tidak ada perbedaan yang signifikan)

    Xb Xa = 32 20,3333 = 11,6667 > 4,5171 (ada perbedaan yang signifikan)

    Xb Xk = 32 18,6667= 13,3333 > 5,0401 (ada perbedaan yang signifikan)

  • 48

    Xc Xa = 28,6667 20,3333 = 8,3334 > 3,6672 (ada perbedaan yang signifikan)

    Xc Xk = 28,6667 18,6667 = 10,0000 > 4,5171 (ada perbedaan yang signifikan)

    Xa Xk = 20,3333 18,6667 = 1,6666 < 3,6672 (tdk ada perbedaan yang

    signifikan)

  • 49

    Lampiran 9. Uji Anava dan SNK dengan menggunakan SPSS

    Descriptives

    volume_VCO

    N Mean Std.

    Deviation Std. Error

    95% Confidence Interval for Mean

    Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

    5% 3 20.333333 .5773503 .3333333 18.899116 21.767551 20.0000 21.0000

    10% 3 32.000000 2.0000000 1.1547005 27.031725 36.968275 30.0000 34.0000

    15% 3 28.666667 3.2145503 1.8559215 20.681281 36.652052 25.0000 31.0000

    20% 3 34.666667 2.0816660 1.2018504 29.495522 39.837812 33.0000 37.0000

    kontrol negatif

    3 18.666667 1.1547005 .6666667 15.798232 21.535102 18.0000 20.0000

    Total 15 26.866667 6.7703837 1.7481056 23.117353 30.615980 18.0000 37.0000

    ANOVA

    volume_VCO

    Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    Between Groups 601.067 4 150.267 36.951 .000

    Within Groups 40.667 10 4.067

    Total 641.733 14

    volume_VCO

    Student-Newman-Keulsa

    Konsentrasi N

    Subset for alpha = 0.05

    1 2 3

    kontrol negatif 3 18.666667

    5% 3 20.333333

    15% 3 28.666667

    10% 3 32.000000

    20% 3 34.666667

    Sig. .335 .070 .136

    Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

    a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

  • 50

    Lampiran 10. Syarat Mutu VCO

    Tabel 11. Syarat Mutu VCO

    No. Jenis Uji Satuan Persyaratan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    Keadaan :

    1.1 Bau 1.2 Rasa 1.3 Warna Air dan senyawa yang menguap

    Bilangan iod

    Asam lemak bebas (dihitung sebagai

    asam laurat)

    Bilangan peroksida

    Asam Lemak

    6.1 Asam kaproat (C6:0)

    6.2 Asam kaprilat (C8:0)

    6.3 Asam kaprat (C10:0)

    6.4 Asam laurat (C12:0)

    6.5 Asam miristat (C14:0)

    6.6 Asam palmitat (C16:0)

    6.7 Asam stearat (C18)

    6.8 Asam oleat (C18:1)

    6.9 Asam linoleat (C18:2)

    6.10 Asam Linolenat (C18:3)

    Cemaran mikroba

    7.1 Angka Lempeng Total

    Cemaran Logam :

    8.1 Timbal (Pb)

    8.2 Tembaga (Cu)

    8.3 Besi (Fe)

    8.4 Cadmium (Cd)

    Cemaran Arsen (As)

    %

    g iod/100 g

    %

    mg ek/kg

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    %

    Koloni/mL

    mg/kg

    mg/kg

    mg/kg

    mg/kg

    mg/kg

    Khas kelapa segar, tidak tengik

    Normal, khas minyak kelapa

    Tdk berwarna hingga kuning pucat

    Maks 0,2

    4,1 11,0

    Maks 0,2

    Maks 2,0

    ND 0,7

    4,6 10,0

    5,0 8,0

    45,1 53,2

    16,8 21

    7,5 10,2

    2,0 4,0

    5,0 10,0

    1,0 2,5

    ND 0,2

    Maks 10

    Maks 0,1

    Maks 0,4

    Maks 5,0

    Maks 0,1

    Maks 0,1

    CATATAN ND = No detection (tidak terdeteksi) (Sumber : SNI 7381:2008

  • 51

    Lampiran 11. Persen Rendemen Virgin Coconut Oil

    a. 1) 5 % (1) = % 10,5263 100% x 190

    20

    2) 5 % (2) = % 10,5263100%x 190

    20

    3) 5 % (3) = % 11,0563100%x 190

    21

    b. 1) 10 % (1) = % 16,6667100%x 180

    30

    2) 10 % (2) = % 18,8889100%x 180

    34

    3) 10 % (3) = % 17,7778100%x 180

    32

    c. 1) 15 % (1) = % 14,7058100%x 170

    25

    2) 15 % (2) = % 17,6470100%x 170

    30

    3) 15 % (3) = % 18,2352100%x 170

    31

    d. 1) 20 % (1) = % 21,2500100%x 160

    34

    2) 20 % (2) = % 20,6250100%x 160

    33

    3) 20 % (3) = % 23,1250100%x 160

    37

    e. 1) k % (1) = % 10,0000100%x 200

    20

    2) k % (2) = % 9,0000100%x 200

    18

    3) k % (3) = % 9,0000100%x 200

    18

  • 52

    Lampiran 12. Pengujian Kadar Air

    Tabel 12. Data penimbangan beaker sebelum dan sesudah pengeringan

    No. Sebelum pengeringan Sesudah pengeringan

    Beaker Beaker + pasir laut Beaker Beaker + pasir laut

    1. 34,6174 54,2756 34,6001 53,8995

    2. 34,2227 55,7342 34,2140 55,5498

    3. 34,4222 49,5570 34,3819 49,2623

    4. 36,1434 59,5926 36,1242 59,3706

    5. 34,4127 46,0318 34,3943 45,9277 (Sumber : Data Primer, 2012)

    Tabel 13. Data penimbangan cuplikan sebelum dan sesudah pengeringan

    Konsentrasi Cuplikan Cuplikan setelah pengeringan

    I II III IV

    5 % 39,6018 39,5053 39,5053

    10 % 39,2163 39,1293 39,1207 39,1176 39,1152

    15 % 39,3868 39,3585 39,3240 39,2860 39,2840

    20 % 41,1284 41,0874 41,0856

    Kontrol (k) 39,3999 39,3591 39,3535 39,3513 (Sumber : Data Primer, 2012)

    a. 5 % = %2494,0%10039,6018

    39,5030-39,6018x

    b. = %2578,0%1002163,39

    39,1152-39,2163x

    c. 15 % = %2610,0%10039,3868

    39,2840-39,3868x

    d. 20 % = %1040,0%10041,1284

    41,0856-41,1284x

    e. K = %1233,0%10039,3999

    39,3513-39,3999x

  • 53

    Lampiran 13. Pengujian Bilangan Peroksida

    Tabel 14. Data Pembakuan

    No. Volume pemipetan Volume titrasi Perubahan warna

    1. 1 mL 9,52 Biru tidak berwarna

    2. 1 mL 10,10 Biru tidak berwarna

    3. 1 mL 9,52 Biru tidak berwarna (Sumber : Data Primer, 2012)

    N1 = N 10,0029,52 x 294,2x

    61

    1

    N2 = N 0,002010,1 x 294,2 x

    61

    1

    N3 N 0,00219,52 x 264,2 x

    61

    1

    Nrata-rata = N 0,00203

    0,00210,00200,0021

    Tabel 15. Data Penetapan Kadar

    Konsentrasi Gelas arloji (ga) Minyak + ga Minyak Vt

    20 % (1) 12,5118 14,5638 2,0520 2,15

    20 % (2) 12,5074 14,5177 2,0103 2,50

    20 % (3) 12,5080 14,5266 2,0186 2,25

    K (1) 12,5074 14,5177 2,0103 1,90

    K (2) 12,5080 14,5266 2,0186 1,90

    K (3) 12,5158 14,5267 2,0109 2,20 (Sumber : Data Primer, 2012)

    1. 20 % (1) =

    4873,010000520,2

    0020,01,65-2,15x

    x mg ek/kg

    2. 20 % (2) =

    8456,010000103,2

    0020,065,150,2

    x

    x mg ek/kg

    3. 20 % (3) =

    5944,00186,2

    0020,01,65-2,25

    x mg ek/kg

  • 54

    4. K (1) =

    2487,010000103,2

    0020,01,65-1,90x

    x mg ek/kg

    5. K (2) =

    2476,010000186,2

    0020,01,65-1,90x

    x mg ek/kg

    6. K (3) =

    ek/kg mg 0,5470x10002,0109

    x0,00201,65-2,20

  • 55

    Lampiran 14. Pengujian Asam Lemak Bebas

    Tabel 16. Data Pembakuan

    No. Kertas + Zat Kertas Zat Volume titrasi

    1. 0,464 0,298 0,166 6,20

    2. 0,452 0,297 0,155 7,00

    3. 0,467 0,304 0,163 7,20 (Sumber : Data Primer, 2012)

    N1 = 1311,021x204,2x6,

    166 N

    N2 1084,001x204,2x7,

    155

    N3 1108,021x204,2x7,

    163

    Nrata-rata 1167,03

    0,11080,10840,1311

    Tabel 17. Data Penetapan Kadar

    Konsentrasi Wadah Minyak + wadah Minyak Vt

    20 % (1) 111,453 116,493 5,040 0,10

    20 % (2) 118,378 123,428 5,050 0,20

    20 % (3) 94,646 99,667 5,021 0,25

    K (1) 111,767 116,762 4,995 0,50

    K (2) 118,700 123,706 5,006 0,35

    K (3) 94,343 99,357 5,014 0,35 (Sumber : Data Primer, 2012)

    1) 20 % (1) = 0463,05,040x10

    x2000,1x0,1167 %

    2) 20 % (2) = 0924,05,050x10

    x2000,2x0,1167 %

    3) 20 % (3) = 1162,010021,5

    7x2000,25x0,116

    x %

    4) K (1) = 2336,04,995x10

    7x2000,50x0,116 %

  • 56

    5) K (2) = 1631,05,006x10

    7x2000,35x0,116 %

    6) K (3) = 1629,05,014x10

    7x2000,35x0,116 %

  • 57

    Lampiran 15. Tabel Distribusi F

    df untuk

    penyebut

    (N2)

    df untuk pembilang (N1)

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242

    2 18.51 19.00 19.1

    6

    19.2

    5

    19.3

    0

    19.3

    3

    19.3

    5

    19.37 19.38 19.40

    3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79

    4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96

    5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74

    6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06

    7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64

    8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35

    9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14

    10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98

    11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85

    12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75

    13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67

    14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60

    15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54

    16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49

    17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45

    18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41

    19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38

    20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35

  • 58

    Lampiran 16. Tabel Distribusi Q

    Lampiran 15.

    Tabel Distribusi

    F

    df

    for

    Error

    Term

    k= Number of Treatments

    2 3 4 5 6 7 3 9 10

    5 3.64

    5.70

    4.60

    6.98

    5.22

    7.80

    5.67

    8.42

    6.03

    8.91

    6.33

    9.32

    6.58

    9.67

    6.80

    9.97

    6.99

    10.24

    6 3.46

    5.24

    4.34

    6.33

    4.90

    7.03

    5.30

    7.56

    5.63

    7.97

    5.90

    8.32

    6.12

    8.61

    6.32

    8.87

    6.49

    9.10

    7 3.34

    4.95

    4.16

    5.92

    4.68

    6.54

    5.06

    7.01

    5.36

    7.37

    5.61

    7.68

    5.82

    7.94

    6.00

    8.17

    6.16

    8.37

    8 3.26

    4.75

    4.04

    5.64

    4.53

    6.20

    4.89

    6.62

    5.17

    6.96

    5.40

    7.24

    5.60

    7.47

    5.77

    7.68

    5.92

    7.86

    9 3.20

    4.60

    3.95

    5.43

    4.41

    5.96

    4.76

    6.35

    5.02

    6.66

    5.24

    6.91

    5.43

    7.13

    5.59

    7.33

    5.74

    7.49

    10 3.15

    4.48

    3.88

    5.27

    4.33

    5.77

    4.65

    6.14

    4.91

    6.43

    5.12

    6.67

    5.30

    6.87

    5.46

    7.05

    5.60

    7.21

    11 3.11

    4.39

    3.82

    5.15

    4.26

    5.62

    4.57

    5.97

    4.82

    6.25

    5.03

    6.48

    5.20

    6.67

    5.35

    6.84

    5.49

    6.99

    12 3.08

    4.32

    3.77

    5.05

    4.20

    5.50

    4.51

    5.84

    4.75

    6.10

    4.95

    6.32

    5.12

    6.51

    5.27

    6.67

    5.39

    6.81

    13 3.06

    4.26

    3.73

    4.96

    4.15

    5.40

    4.45

    5.73

    4.69

    5.98

    4.88

    6.19

    5.05

    6.37

    5.19

    6.53

    5.32

    6.67

    14 3.03

    4.21

    3.70

    4.89

    4.11

    5.32

    4.41

    5.63

    4.64

    5.88

    4.83

    6.08

    4.99

    6.26

    5.13

    6.41

    5.25

    6.54

    15 3.01

    4.17

    3.67

    4.84

    4.08

    5.25

    4.37

    5.56

    4.59

    5.80

    4.78

    5.99

    4.94

    6.16

    5.08

    6.31

    5.20

    6.44

    16 3.00

    4.13

    3.65

    4.79

    4.05

    5.19

    4.33

    5.49

    4.56

    5.72

    4.74

    5.92

    4.90

    6.08

    5.03

    6.22

    5.15

    6.35

    17 2.98

    4.10

    3.63

    4.74

    4.02

    5.14

    4.30

    5.43

    4.52

    5.66

    4.70

    5.85

    4.86

    6.01

    4.99

    6.15

    5.11

    6.27

    18 2.97

    4.07

    3.61

    4.70

    4.00

    5.09

    4.28

    5.38

    4.49

    5.60

    4.67

    5.79

    4.82

    5.94

    4.96

    6.08

    5.07

    6.20

    19 2.96

    4.05

    3.59

    4.67

    3.98

    5.05

    4.25

    5.33

    4.47

    5.55

    4.65

    5.73

    4.79

    5.89

    4.92

    6.02

    5.04

    6.14

  • 59

    Gambar 1. Pembuatan santan 1

    Gambar 2. Pembuatan santan 2

    Gambar 3. Pembuatan santan 3

  • 60

    Gambar 4. Pembuatan starter ragi tape 1

    Gambar 5. Pembuatan starter ragi tape 2

    Gambar 6. Pembuatan starter ragi tape 3

  • 61

    Gambar 7. Minyak yang dihasilkan 1

    Gambar 8. Minyak yang dihasilkan 2

  • 62

    Gambar 9. Alur Penetapan Bilangan Peroksida dalam VCO

    Sampel didiamkan selama 30 menit

    Sampel setelah ditambahkan

    Indikator amylum 0,5%

    Sampel setelah titik akhir titrasi

  • 63

    Gambar 10. Alur Penetapan Asam Lemak Bebas

    Sampel setelah penambahan

    Etanol netral

    Sampel setelah penambahan indikator PP

    Sampel setelah titik akhir titrasi