PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR,...

18
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, DAN BUDAYA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : Inda Rezki Wardhani B 200 080 010 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR,...

Page 1: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, DAN BUDAYA

TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA JURUSAN

AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

Inda Rezki Wardhani B 200 080 010

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis
Page 3: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

ABSTRAKSI

Akuntansi merupakan jurusan yang banyak diminati mahasiswa. Rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi (Basuki dalam Ariani, 2004). Mereka berusaha untuk dapat memahami dan menafsirkan tentang akuntansi, serta berusaha untuk meningkatkan kemampuan yang berkualitas.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 mahasiswa. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode convenience sampling yaitu pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya. Alat analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, perilaku belajar dan budaya berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntasi ditunjukkan dengan nilai Fhitung > Ftabel (10,937 > 2,76) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Kecerdasan emosioanl berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman akuntansi ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (2,801 > 1,985) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%). Perilaku belajar berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman akuntasi ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel (3,282 > 1,985) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%). Budaya berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman akuntasi ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel (2,249 > 1,985) dan nilai probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%).

Kata kunci : kecerdasan emosional, perilaku belajar, budaya, pemahaman akuntansi

Page 4: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

I. PENDAHULUAN

Akuntansi merupakan jurusan yang banyak diminati mahasiswa. Rata-rata

mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk

menjadi profesional di bidang akuntansi (Basuki dalam Ariani, 2004). Mereka

berusaha untuk dapat memahami dan menafsirkan tentang akuntansi, serta

berusaha untuk meningkatkan kemampuan yang berkualitas.

Banyaknya teknologi yang berkembang saat ini seperti internet,

komputerisasi, dan sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam

mengembangkan ilmu pengetahuannya. Namun, teknologi yang semakin

berkembang tersebut bukanlah jaminan bagi dunia pendidikan untuk berhasil dan

mencapai hasil yang maksimal. Hal ini sangat tergantung dari konsistensi dunia

pendidikan di Indonesia itu sendiri. Salah satu faktor yang dapat mendukung

keberhasilan pendidikan tinggi adalah sikap dan mental mahasiswa dalam

mengembangkan kepribadiannya. Kemampuan untuk mengembangkan

kepribadian mahasiswa pada masa sekarang ini lebih dikenal dengan istilah

emotional quotient (EQ) atau kecerdasan emosional.

Mahasiswa dituntut tidak hanya mempunyai keterampilan teknis tetapi

juga memiliki daya dan kerangka pikir serta sikap mental dan kepribadian tertentu

sehingga mempunyai wawasan yang luas dalam menghadapi masalah-masalah di

dunia. Oleh karena itu, secara tidak langsung mahasiswa akan belajar untuk

mengelola kecerdasan emosional secara baik dan menggunakan perilaku belajar

yang baik dalam peningkatan pemahaman akuntansi.

Perilaku belajar mahasiswa yang terdiri dari kebiasaan mengikuti

pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan

Page 5: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

menghadapi ujian pun amat sangat penting peranannya dalam mendukung

program development country (Hariyoga dan Suprianto, 2011). Selain kecerdasan

emosional dan perilaku belajar, budaya juga merupakan faktor yang

mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi.

Tujuan Penelitian ini adalah menguji pengaruh antara kcerdasan

emosional, perilaku belajar dan budaya terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

II. LANDASAN TEORI

1. Kecerdasan Emosional

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dalam Hariyoga dan Suprianto

(2011) mendefinisikan emosi sebagai luapan perasaan yang berkembang dan surut

dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis seperti

kegembiraan, kesedihan, keharuan dan kecintaan. Goleman (2003) menganggap

emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan

yang biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak.

2. Perilaku Belajar

Belajar merupakan salah satu konsep menarik dalam teori-teori psikologi

dan pendidikan, sehingga para ahli memberi bermacam-macam pengertian

mengenai belajar. Belajar merupakan kegiatan individual, kegiatan yang dipilih

secara sadar karena seseorang mempunyai tujuan individual tertentu (Suwardjono,

1991).

3. Budaya

Budaya dapat didefinisikan sebagai "pemrograman kolektif dari pikiran

yang membedakan anggota satu kelompok manusia dari yang lain (Hofstede,

Page 6: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

1980:25). Setiap kelompok manusia memiliki norma-normanya sendiri, yang

terdiri dari karakteristik umum, seperti sistem nilai yang diadopsi oleh mayoritas

konstituen.

III. METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Dalam penelitian ini mengambil populasi mahasiswa akuntansi tingkat akhir

di Universitas Muhammadiyah Surakarta, yaitu angkatan tahun 2007, 2008,dan

2009.

b. Sampel

Sampel penelitian ini diambil dari mahasiswa akuntansi tingkat akhir

angkatan tahun 2007, 2008, dan 2009. Sampel yang diambil dalam penelitian ini

berjumlah 100 responden.

2. Metode Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel menggunakan probability sampling, disebut juga

dengan metode pemilihan sampel secara acak (randomly sampling method)

(Indriantoro dan Supomo, 1999:120). Metode ini berupa convenience sampling.

Berdasarkan hasil survey pada BAA di UMS tahun 2012 jumlah populasi total

sebesar 868 orang. Berdasar hasil survei tersebut maka peneliti mendistribusikan 100

kuesioner, jumlah tersebut dapat mewakili mahasiswa jurusan akuntansi.

Jumlah sampel mahasiswa didapatkan dengan menggunakan rumus Slovin

sebagai berikut :

21 Ne

Nn

+=

Page 7: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : kemungkinan ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir (e = 10%).

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode survei, dimana alat

pengumpulan data yang pokok dari sumber primer yaitu: kuesioner, studi pustaka, dan

dokumentasi.

4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Berdasarkan masalah dan hipotesis yang akan diuji, maka variabel-variabel yang

akan diteliti adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen

1) Kecerdasan Emosional

2) Perilaku Belajar

3) Budaya

Pengukuran variabel bebas yaitu kecerdasan emosional, perilaku belajar, dan

budaya dalam kuisioner adalah menggunakan skala Likert dengan skala penilaian

(skor) 1 sampai dengan 5, dengan variasi jawaban untuk masing-masing item

pertanyaan adalah ”sangat setuju”, ”setuju”, ”netral”, ”tidak setuju” dan ”sangat tidak

setuju”. Masing-masing pilihan jawaban diberi nilai 1 untuk jawaban ekstrim negatif

dan nilai 5 untuk jawaban ekstrim positif.

Page 8: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

b. Variabel Dependen

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman akuntansi.

Menurut American Accounting Association (AAA) dalam Amsi Amalia Lutfi

(2007) mendefinisikan akuntansi sebagai “suatu proses pengidentifikasikan,

mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya

penelitian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan

informasi tersebut”.

Tingkat pemahaman akuntansi ditentukan berdasarkan IPK mata kuliah

akuntansi pengantar 1, akuntansi pengantar 2, akuntansi keuangan menengah 1,

akuntansi keuangan menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan, pengauditan 1,

pengauditan 2, dan teori akuntansi. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah

yang didalamnya menggambarkan akuntansi secara umum. Alat ukur yang

digunakan untuk mengukur variabel tingkat pemahaman akuntansi adalah dengan

kuesioner.

5. Metode Analisis Data

a. Uji kualitas pengumpulan data

Untuk menguji data yang diperoleh digunakan 2 teknik yaitu:

1) Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh alat

pengukur dapat mengungkap dengan jitu gejala yang hendak diukur sehingga

alat pengukur benar-benar mengungkap yang diukur. Menurut Hadi (1999 :

19) cara mengukur variabel adalah dengan mengkorelasikan antara skor item

dan skor total.

Page 9: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya, untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya

berupa skala bertingkat (rating scala) dapat juga dengan menggunakan teknik

cronbach alpha.

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Kenormalan data diperlukan untuk menguji keselerasan akan kepastian data

yang dipeloleh pengujian normalitas fapat dilakukan dengan SPSS.Uji

normalitas menggunakan kolmogarovsmirnov (K-S).

Hasil dari uji normalitas:

Nilai signifikan < 0,05 maka ho ditolak, hal ini berarti bahwa data tidak

berdistribusi normal. Nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima, hal ini berarti

bahwa data berdistribusi normal.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain-lain. Hasil analisis terhadap asumsi normalitas dengan uji

scatterplot menunjukan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan hal

ini menunjukan bahwa residual terdistribusi secara normal.

3) Uji Mutikolinearitas

Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah mutikolinearitas (motikol).

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya mutikolinearitas dilihat dari nilai

Page 10: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

VIF (Variance Inflation Foctor) atau nilai kolerasi. Menurut Ghozali (2001 : 63)

mutikolinearitas terjadi jika VIF di atas nilai 10 atau toleransi value di bawah

0,10.

4) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antara data pada suatu waktu tertentu

dengan nilai data tersebut pada satu periode sebelumnya atau lebih pada data

runtut waktu. Pengujian uji DW (Durbin Watson) untuk mendeteksi adanya

korelasi antar error, maka nilai DW diharapkan berada disektor angka 2 (dari 1,5

sampai 2,5) Setiaji (2004 : 13).

c. Pengujian Hipotesis

1) Analisis Regresi Berganda

Analisis yang digunakan untuk menemukan atau mengetahui persamaan

regresi yang menunjukkan hubungan antar variabel dependen (Pemahaman

Akuntansi) dengan variabel independen (Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar,

dan Budaya) secara umum.

Rumus regresi berganda yaitu:

Y= βo + βı Xı + β2 X2+ β3 X3

Keterangan :

Y = Pemahaman Akuntansi

X1 = Variabel Kecerdasan Emosional

X2 = Variabel Perilaku Belajar

X3 = Variabel Budaya

Page 11: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

2) Uji Hipotesis

Untuk mengetahui keakuratan model yang digunakan, maka digunakan

pengujian hipotesis sebagai berikut:

a) Uji F

Uji F bertujuan untuk menentukan signifikansi variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Dengan α :5% , Bila F sig < α Berarti semua variabel independen

signifikan terhadap variabel dependen. Apabila F sig > α maka tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel independen dengan

variabel dependen.

b) Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen. Dengan α: 5% , bila t sig < α

berarti variabel tersebut signifikan artinya terdapat pengaruh yang nyata

antara variabel independen bersangkutan dengan variabel dependen atau

sebaliknya bila t sig > α berarti variabel tersebut tidak signifikan

IV. Hasil Penelitian

a. Hipotesis Pertama

H1= Hasil perhitungan diketahui bahwa thitung > ttabel (2,801 > 1,985) dan nilai

probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka untuk variabel kecerdasan

emosional hipotesis H1 diterima artinya bahwa kecerdasan emosional

berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Page 12: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

Dalam mengasah kecerdasan emosional pada diri seseorang

mahasiswa, maka perlu dibiasakan untuk menghadapi tantangan untuk

mengatasi masalah sehingga dalam memahami suatu hal akan menjadi

pengalaman dan lebih baik.

Konsistensi dengan Penelitian Terdahulu:

Ike Nuraeni (2008) mengadakan penelitian mengenai pengaruh

kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kepercayaan diri terhadap

tingkat pemahaman akuntansi. Penelitian mengambil lingkup mahasiswa

akuntansi pada perguruan tinggi di Surakarta. Hasi penelitian menunjukkan

bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kepercayaan diri

berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

b. Hipotesis Kedua

H2= Hasil perhitungan diketahui bahwa thitung < ttabel (3,282 > 1,985) dan nilai

probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka untuk variabel perilaku

belajar hipotesis H2 diterima artinya bahwa perilaku belajar berpengaruh

secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Perilaku belajar pada seorang mahasiswa sangat mempengaruhi

tingkat pemahaman materi yang dipelajari, misal perilaku belajar yang

dijalankan melakukan persiapan bahan kuliah sebelum kuliah dimulai. Ini

sangat bermanfaat sekali karena sebelum dimulai dia sudah sedikit banyak

tahu tentang materi yang akan diajarkan.

Konsistensi dengan Penelitian Terdahulu:

Page 13: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

Septian Hariyoga dan Edy Suprianto (2011) mengadakan penelitian

tentang pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, dan budaya terhadap

tingkat pemahaman akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai variabel

moderasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dibuat

kesimpulan sebagai berikut : Pertama, ada pengaruh positif secara signifikan

antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Kedua,

ada pengaruh positif secara signifikan antara perilaku belajar terhadap tingkat

pemahaman akuntansi. Ketiga, tidak ada pengaruh positif secara signifikan

antara budaya terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Keempat, variabel

kepercayaan diri bukan merupakan variabel moderating antara kecerdasan

emosional dengan tingkat pemahaman akuntansi. Kelima, variabel

kepercayaan diri merupakan variabel moderating antara perilaku belajar

dengan tingkat pemahaman akuntansi. Keenam, variabel kepercayaan diri

bukan merupakan variabel moderating antara budaya dengan tingkat

pemahaman akuntansi.

c. Hipotesis Ketiga

H3= Hasil perhitungan diketahui bahwa thitung < ttabel (2,249 > 1,985) dan nilai

probabilitas < 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka untuk variabel budaya

hipotesis H3 diterima artinya bahwa budaya kepemimpinan berpengaruh

secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Disiplin dalam kehadiran, pergaulan, maupun dalam belajar akan

membuat mahasiswa tersebut mempunyai perilaku yang baik sehingga dalam

Page 14: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

memahami suatu materi akan menjadi optimal karena lingkungannya

mendukung mahasiswa melakukan hal tersebut.

Konsistensi dengan Penelitian Terdahulu:

Septian Hariyoga dan Edy Suprianto (2011) mengadakan penelitian

tentang pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, dan budaya terhadap

tingkat pemahaman akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai variabel

moderasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dibuat

kesimpulan sebagai berikut : Pertama, ada pengaruh positif secara signifikan

antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Kedua,

ada pengaruh positif secara signifikan antara perilaku belajar terhadap tingkat

pemahaman akuntansi. Ketiga, tidak ada pengaruh positif secara signifikan

antara budaya terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Keempat, variabel

kepercayaan diri bukan merupakan variabel moderating antara kecerdasan

emosional dengan tingkat pemahaman akuntansi. Kelima, variabel

kepercayaan diri merupakan variabel moderating antara perilaku belajar

dengan tingkat pemahaman akuntansi. Keenam, variabel kepercayaan diri

bukan merupakan variabel moderating antara budaya dengan tingkat

pemahaman akuntansi.

V. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

a. Kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman

akuntansi ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (2,801 > 1,985) dan nilai probabilitas

< 0,05 (taraf signifikansi 5%).

Page 15: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

b. Perilaku belajar berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman

akuntansi ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (3,282 > 1,985) dan nilai probabilitas

< 0,05 (taraf signifikansi 5%).

c. Budaya berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi

ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel (2,249 > 1,985) dan nilai probabilitas < 0,05

(taraf signifikansi 5%).

d. Kecerdasan emosional, perilaku belajar dan budaya secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi Ditunjukkan dengan

nilai Fhitung > Ftabel (10,937 > 2,76) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05.

2. Saran

a. Melihat dari hasil penelitian bahwa tingkat pemahaman akuntansi dapat

dipengaruhi oleh faktor kecerdasan emosional, perilaku belajar dan budaya, oleh

karena itu sebagai tenaga pengajar diharuskan untuk lebih berperan dalam

membimbing serta membina mahasiswanya dalam upaya meningkatkan prestasi

pada mata kuliah tersebut.

b. Bagi para mahasiswa khususnya pada mahasiswa Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta dapat memperkaya

khasanah penelitian yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, perilaku

belajar, budaya dan tingkat pemahaman akuntansi serta dapat mengevaluasi

kembali faktor kecerdasan emosional, perilaku belajar dan budaya dapat

mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi yang secara umum faktor tersebut

juga dapat berpengaruh terhadap prestasi tiap mata kuliah.

Page 16: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

c. Disarankan peneliti selanjutnya dapat memperluas daerah penelitiannya serta

mengembangkan variabel penelitannya agar hasil yang dicapai dapat lebih

maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Amsi Amalia Lutfi. 2007. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Sultan

Agung. Semarang (tidak dipublikasikan).

Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Calhoun, J.F. dan Acocella, J.R. Alih bahasa oleh RS. Satmoko. (1995). Psikologi tentang

Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Damayanti, Titien. 2010. Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan

Emosional Dengan On-The Job Training Sebagai Variabel Moderating. SNA XIII.

Purwokerto.

Dwijayanti, Arie Pangestu. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual,

Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Sosial terhadap Pemahaman Akuntansi. Skripsi.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit:

Universitas Diponegoro, Semarang.

Goleman, Daniel. 2000. Emotional Intelegence (Kecerdasan Emosional). Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Umum.

Goleman, Daniel. 2003. Kecenderungan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Umum.

Page 17: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

Gujarati, Damodar. 2003 . Ekonometrika Dasar Edisi Kedua, Jakarta : Erlangga.

Hanifah, Syukriy Abdullah. 2001. Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik

Mahasiswa Akuntansi, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Volume 1, No.

3, 63-86.

Hariyoga, Septian dan Suprianto, Edy. 2011. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Perilaku

Belajar, Dan Budaya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dengan Kepercayaan

Diri Sebagai Variabel Pemoderasi. SNA XIV. Aceh.

Hofstede, Geert, 1980. Culure’s Consequences, International Differences In Work Related

Values, Sage Publications, Beverly Hills, London.

Indriantoro dkk,. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama BPFe. Yogyakarta.

Maslahah, Ratna Eka. 2007. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi Dengan Kepercayaan Diri. Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta:

Universitas Islam Indonesia.

Nuraeni, Ike, 2008. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kepercayaan

Diri Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Perguruan Tinggi Se

Surakarta). Skripsi. Surakarta.

Nurna Aziza dan Rissyo Melandy R.M. 2006. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi.

Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.

Pramono, 2011. Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam

Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus UMS Dan UNS).

Skripsi. Surakarta.

Page 18: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PERILAKU BELAJAR, …eprints.ums.ac.id/21686/11/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologi dan fisiologis

Santi, Setiawan. Tjun tjun, Lauw dan Setiana, Sinta. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional

Terhadap Pemahaman Akuntansi Dilihat dari Perspektif Gender. Jurnal Akuntansi

Vol.1 No.2 November 2009:101-118.

S. Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan (Edisi Keempat). Yogyakarta : Liberty.

Sar’i, Muhammad. SE. Irsadsyah, muhammad, dan Djamil, Nasrullah. 2010. Analisis Tingkat

Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Terhadap Konsep Dasar Akuntansi. SNA XIII.

Purwokerto.

Shapiro,E.L. 2003. Mengajarkan Emotional Intelegence Pada Anak. Jakarta: Gramedia.

Sriwardany, SE.MSi. Pengaruh Perilaku Belajar Mahasiswa Terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi. Skripsi. (tidak dipublikasikan).

Suryaningrum dkk,. 2004. Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan

Emosional Mahasiswa. SNA VII. Denpasar. Bali.

Suwardjono (1991), Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi, Jurnal Akuntansi, edisi Maret,

Yogyakarta: STIE YKPN.

Widaningrum, Nieke H. Praptapa, Agung, dan Ulfah, Permata. 2010. Pengaruh Ketersediaan

Sarana Pendidikan Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman IFRS

Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating Di Fakultas Ekonomi UNSOED. SNA

XIII. Purwokerto.