Pengantar sosiologi

25
Fakultas Ilmu Komunikasi Univ. Ibnu Chaldun Jakarta 2013

Transcript of Pengantar sosiologi

Page 1: Pengantar sosiologi

Fakultas Ilmu KomunikasiUniv. Ibnu Chaldun Jakarta

2013

Page 2: Pengantar sosiologi

Mempelajari manusia :Berhubungan dengan orang lainProses terjadinyaAkibat-akibat yang terjadi dari hubungan

dengan orang lain tersebutProses menjadi ilmu pengetahuan

Page 3: Pengantar sosiologi

Secara harafiah (Bahasa) : Sosiologi (Socius dan Logos) : “Socius :

Berkawan, Logos : berbicara / berkata “ “Ilmu yang mempelajari cara berkawan

antara manusia satu dengan manusia lainnya ”

“Filsafat tentang manusia dan filasafat tentang pergaulan hidup (Auguste Comte)”

Page 4: Pengantar sosiologi

Pengetahuan yang menyoroti secara tajam mengenai hubungan antar manusia, golongan dan ras dan kemajuannya serta bentuk dan kewajibannya.

Ilmu Pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan manusia dalam masyarakat yang mencakup hubungan antara :

Page 5: Pengantar sosiologi

Perseorangan dengan perseorangan Perseorangan dengan kelompok, Dan hubungan antara kelompok dengan

kelompok terhadap sesuatu” (tafsiran pada prilaku

orang lain)

Page 6: Pengantar sosiologi

Sosiologi = IP ??????? Ilmu = or ≠ Pengetahuan Pengetahuan dahulu or Ilmu Dahulu ?????

Page 7: Pengantar sosiologi

Kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya ( Empirikal )

Page 8: Pengantar sosiologi

Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan landasan pemikiran yang kuat dan beralasan

Akumulasi pengetahuan yang dikumulatifkan

Suatu metode pendekatan terhadap dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh waktu, dunia yang pada perinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia

Page 9: Pengantar sosiologi

Ilmu dapat harus dapat diuji dan diketahui kebenarannya oleh umum sehingga dapat dibuktikan kebenarannya ( Positivisme )

Page 10: Pengantar sosiologi

Harry M. Jhoson (1982) :Sosiologi bersifat empiris yang berarti

bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif

Sosiologi bersifat teoritis, yaitu Ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha menyusun abstraksi-abstraksi dari hasil-hasuil observasi

Page 11: Pengantar sosiologi

Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari pada unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertjuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab-akibat, sehingga menjadi teori.

Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama

Page 12: Pengantar sosiologi

Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah baik buruknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Obyek studi dari sosiologi adalah : MASYARAKAT, dengan menyoroti hubungan antar manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan hubungan antar manusia tersebut

Page 13: Pengantar sosiologi

Sebelum ComtePlato (429-347 SM di Romawi), teori organis

masyarakat (ekonomi, sosial, hukum dan moral)

Aristoteles (384-322 SM), hubungan antara biologisme individu didalam masyarakat dengan dasar moral manusia

Ibnu Chaldun (1332-1406 SM), Faktor penyebab timbulnya masyarakat adalah rasa solideritas

Page 14: Pengantar sosiologi

‒ (1200-1600), Machiavelli(II Principe), Pendekatan yang mekanis terhadap masyarakat, dimana politik dipisahkan dari moral

‒ Thomas Hobbes (1588-1679), the Leviathan, masyarakat akan tercapai melalui sebuah perjanjian ataupun kontrak dengan pihak pihak yang dianggap berwenang.

Page 15: Pengantar sosiologi

Jhon Locke (1632-1704), dan J.J.Rousseau (1712-1778), kontrak antara masyarakat dengan pihak yang berwenang sifatnya atas hanya faktor pamrih, bila pihak yang mempunyai wewenang tadi gagal memenuhi syarat-syarat kontrak maka warga negara masyarakat berhak memilih pihak lain.

Page 16: Pengantar sosiologi

Rousseau, kontrak-kontrak diatas menyebabkan timbulnya suatu kolektivitas keinginan yang berbeda dengan keinginan-keinginan individu.

Saint Simon (1760-1825), bahwa manusia hendaknya dipelajari dalam kehidupan berkelompok (masyarakat)

Page 17: Pengantar sosiologi

Auguste comte (1798-1853), sosiologi merupakan studi positif, tentang hukum dasar dari gejala-gejala sosial, dengan membedakannya menjadi dua yaitu sosiologi statis dan dinamis

Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar terjadinya masyarakat

Page 18: Pengantar sosiologi

Sosiologi dinamis merupakan teori tentang perkembangan dalam arti pembangunan. Sosiologis dinamis menggmbarkan cara-cara pokok dalam perkembangan manusia dari tingkat intelegensia yang rendah kepada yang lebih tinggi.

Page 19: Pengantar sosiologi

Sesudah Auguste ComteMazhab geografi dan lingkungan (Edward

Buckle, Inggris 1821-1862), (Le Pay, Perancis 1806-1888), “ Perilaku individu di dalam suatu masyarakat (kelompok) sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan alam tempat hidupnya. Artinya ada Korelasi antara tempat tinggal dengan adanya aneka ragam karakteristik kehidupan sosial suatu masyarakat tertentu

Page 20: Pengantar sosiologi

Mazhab Organis dan evolusioner, (Herbert Spencer, 1820-1903), (W.G. Summer, 1840-1910),(Emile Durkheim, 1855-1917), (Ferdinand Tonies, Jerman, 1855-1936),(Inggris), “Masyarakat akan berkembang dengan bertambahnya differensiasi dan integrasi, peningkatan pembagian kerjadan suatu transisi dari masyarakat yang homogen kepada masyarakat yang heterogen”.

Page 21: Pengantar sosiologi

Mazhab Formal, (Jerman), (George Simmel (1858-1918),(Leopod Von Wiese (1876-1961), Alfred Vienkandt (1867-1953), “ Masyarakat terjadi karena adanya interaksi antar individu sesuai dengan fungsi dan peranannya masing masing (Proses sosial dan kelompok kelompok sosial)

Page 22: Pengantar sosiologi

Mazhab Psikologi, (Gabriel Tarde, Prancis (1843-1904), Richard Horton Cooley, America (1864-1924), L.T. Hobhouse (1864-1929) “Bahwa masyarakat bisa terjadi karena adanya interaksi-interaksi antara jiwa-jiwa individu (ex : imitasi, oposisi, dsb), sehingga individu dapat menemukan bentuknya didalam masyarakat (Primay group), kehidupan masyarakat akan selalu berkembang kearah yang lebih harmonis

Page 23: Pengantar sosiologi

Mazhab Ekonomi, (Karl Marx (1818-1883), (Max Weber(1864-1920),(Jerman), “Masyarakat akan berkembang bila dilakukan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan dalam masyarakat, akan tetapi perlu diperhatikan juga nilai, kepercayan, tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku masyarakat tersebut

Page 24: Pengantar sosiologi

Mazhab Hukum, (Max Weber, Emeil Durkheim (Jerman)), “Hukum sebagai dasar kehidupan bermasyarakat”

Page 25: Pengantar sosiologi

Soekanto, S, Prof, DR, SH, MA, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta, 2007

Syani, A, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, Bumi Aksara, Jakarta, 2007

Slideshare.net/muchlis soleiman [email protected] [email protected]

25