Pengantar Sosiologi

21
Pengantar Sosiologi Bag 1 Pengertian Sosiologi Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan atau golongan dengan golongan. Dengan demikian terdapat dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan hubungan sosial (masyarakat). Terdapat berbagai pendapat tentang kedudukan individu dan masyarakat ini. Di satu pihak ada yang berpendapat bahwa individu lebih dominan daripada masyarakat, tetapi di pihak lain berpendapat bahwa masyarakat lebih dominan daripada individu. Sementara itu terdapat pendapat yang mengambil posisi tengah yang mengatakan bahwa antara individu dan masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi. Sejumlah kritik diajukan kepada sosiologi, yaitu 1) sosiologi adalah ilmu yang sulit, 2) sosiologi hanya merupakan kumpulan dari berbagai kajian ilmu sosial lainnya, dan 3) tidak ada lapangan yang khusus bagi sosiologi karena objeknya telah banyak digarap oleh ilmu-ilmu sosial lainnya. Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat. Dengan demikian pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran para ahli filsafat yang mengkaji tentang masyarakat. Sosiologi mengalami perkembangan yang pesat pada abad ke-20, di mana pada masa ini mulai banyak

Transcript of Pengantar Sosiologi

Page 1: Pengantar Sosiologi

Pengantar Sosiologi

Bag 1

Pengertian Sosiologi

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara

seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan atau golongan dengan

golongan. Dengan demikian terdapat dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan

hubungan sosial (masyarakat). Terdapat berbagai pendapat tentang kedudukan individu

dan masyarakat ini. Di satu pihak ada yang berpendapat bahwa individu lebih dominan

daripada masyarakat, tetapi di pihak lain berpendapat bahwa masyarakat lebih dominan

daripada individu. Sementara itu terdapat pendapat yang mengambil posisi tengah yang

mengatakan bahwa antara individu dan masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi.

Sejumlah kritik diajukan kepada sosiologi, yaitu 1) sosiologi adalah ilmu yang sulit, 2)

sosiologi hanya merupakan kumpulan dari berbagai kajian ilmu sosial lainnya, dan 3)

tidak ada lapangan yang khusus bagi sosiologi karena objeknya telah banyak digarap oleh

ilmu-ilmu sosial lainnya.

Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat.

Dengan demikian pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran para

ahli filsafat yang mengkaji tentang masyarakat. Sosiologi mengalami perkembangan yang

pesat pada abad ke-20, di mana pada masa ini mulai banyak bermunculan berbagai

cabang sosiologi, seperti sosiologi industri, sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, dan

lain-lain. Pemikiran para ahli yang mengkonsentrasikan diri pada masalah kajian sosiologi

ini dibedakan atas tokoh-tokoh sosiologi klasik dan tokoh-tokoh sosiologi modern.

Bidang Kajian Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu sosial yang mempunyai fokus kajian mengenai tingkah laku

manusia mempunyai bidang kajian yang sangat luas, antara lain bidang kajian Sosiologi

Page 2: Pengantar Sosiologi

Industri, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan,

Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain.

Sosiologi Industri mengkaji masalah fenomena industri dengan menitikberatkan kajiannya

pada faktor manusia, dan mengaitkannya dengan faktor mesin serta mekanisme kerja

pabrik yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas. Sedangkan Sosiologi Hukum

merupakan cabang sosiologi yang mengkaji fenomena-fenomena hukum yang ada di

masyarakat. Sementara itu Sosiologi Pendidikan mengkaji proses-proses sosiologis yang

berlangsung dalam lembaga pendidikan dengan tekanan dan wilayah tekanannya pada

lembaga pendidikan. Di lain pihak Sosiologi Perilaku Menyimpang mengkaji perilaku dan

kondisi yang dianggap tidak sesuai dengan norma-norma yang sudah disepakati dalam

masyarakat.

Dalam melakukan kajiannya, terutama pada masyarakat modern, sosiologi perlu bekerja

sama dengan ilmu-ilmu sosial lainnya membentuk kajian multidisipliner. Antropologi bisa

membantu sosiologi dalam hal metodologi mengingat antropologi mempunyai pengalaman

yang sangat panjang dalam melakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Psikologi bisa

memberi masukan bagi sosiologi dalam hal informasinya mengenai kecenderungan-

kecenderungan yang sifatnya individual. Sementara itu sosiologi juga harus meminta

bantuan ahli sejarah untuk memberi informasi tentang proses historis yang ada dalam

fenomena perubahan sosial

1

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.

Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu

dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun

antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol

diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka

yang menggunakannya

Page 3: Pengantar Sosiologi

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak

terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.

Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan

sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,

perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang

ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak

sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan

sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan

reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal

yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial.

Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik,

adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis

kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh,

penampilan berbusana, dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan

dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi

ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi,

jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan

aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu

yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi

yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang

sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Page 4: Pengantar Sosiologi

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas

bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha

bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau

beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi

keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia

berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam

masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan

Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi

mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan

kelompok

Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk

persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di

mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan

melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial

yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan

merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi

tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan

kekerasan.

Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan tahapan

interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan untuk

mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting),

meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan

(bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi membeda-bedakan

(differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari

(avoiding), dan memutuskan (terminating).

Page 5: Pengantar Sosiologi

Pendekatan interaksi lainnya adalah pendekatan dramaturgi menurut Erving Goffman.

Melalui pendekatan ini Erving Goffman menggunakan bahasa dan khayalan teater untuk

menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial. Konsep-konsepnya

dalam pendekatan ini mencakup tempat berlangsungnya interaksi sosial yang disebut

dengan social establishment, tempat mempersiapkan interaksi sosial disebut dengan back

region/backstage, tempat penyampaian ekspresi dalam interaksi sosial disebut front

region, individu yang melihat interaksi tersebut disebut audience, penampilan dari pihak-

pihak yang melakukan interaksi disebut dengan team of performers, dan orang yang tidak

melihat interaksi tersebut disebut dengan outsider.

Erving Goffman juga menyampaikan konsep impression management untuk

menunjukkan usaha individu dalam menampilkan kesan tertentu pada orang lain. Konsep

expression untuk individu yang membuat pernyataan dalam interaksi. Konsep ini terbagi

atas expression given untuk pernyataan yang diberikan dan expression given off untuk

pernyataan yang terlepas. Serta konsep impression untuk individu lain yang memperoleh

kesan dalam interaksi.

Sumber Buku Pengantar Sosiologi karya Wawan Hermawan

Page 6: Pengantar Sosiologi

Bahan Kuliah SDM. Pengertian Interaksi SosialManusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok” (p. 22). Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial” (p. 50).“Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung” (Siagian, 2004, p. 216).Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

Macam - Macam Interaksi SosialMenurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu (p. 23) :1. Interaksi antara individu dan individuDalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).2. Interaksi antara individu dan kelompokInteraksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompokInteraksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

Bentuk - Bentuk Interaksi SosialBerdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu (p. 49) :1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :a. Kerja samaAdalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.b. AkomodasiAdalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.c. AsimilasiAdalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.d. Akulturasi

Page 7: Pengantar Sosiologi

Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian darikebudayaan itu sendiri.2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :

a. PersainganAdalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.b. KontravensiAdalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.c. KonflikAdalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

Ciri - Ciri Interaksi SosialMenurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orangb. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosialc. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelasd. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi SosialBerdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :a. Kontak sosialAdalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.b. KomunikasiArtinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

Page 8: Pengantar Sosiologi

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

A. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.

Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor :

1. Imitasi

Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku

1. Sugesti

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.

1. Identifikasi

Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.

1. Proses simpati

Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

A. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Page 9: Pengantar Sosiologi

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.

Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :

1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.

2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi, orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.

Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :

Page 10: Pengantar Sosiologi

INTERAKSI SOSIAL

Pengertian Interaksi social

Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan social.

 Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian  interaksi adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok.

Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok  antau antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-lambang3. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang akan

dating .4. adanya tujuan yang hendak dicapai.

 

Syarat terjadinya interaksi adalah :

1. adanya kontak sosial

    Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari bahasa lain “con” atau “cum”

    yang artinya bersama-sama  dan “tangere” yang artinya menyentuh . Jadi kontak

    berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau

    hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak social tidak dengan menyentuh,

    misalnya menggunakan HP, telepon dsb.

   

   Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Kontak social bisa bersifat positif dan bisa negative. Kalau kontak social mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik berarti negative.

Page 11: Pengantar Sosiologi

2. Kontak social dapat bersifat primer dan bersifat skunder. Kontak social primer terjadi  apa bila peserta interaksi  bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara guru dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb.

 

2. Komunikasi

    Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.

 

Ada lima unsure pokok dalam komunikasi yaitu

1. komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.

2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi.3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan5. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan

setelah mendapat pesan dari komunikator.

 

Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi

1. Encoding . Pada tahap ini gagssaan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.

2. Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.

3. Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima menuruy pengalaman yang dimiliki.

 

 

Ada beberapa factor yang mendorong  terjadinya interaksi social ;

1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain

Page 12: Pengantar Sosiologi

2. Sugesti . Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.

Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:

a. orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang tua ulama dsb.

b. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.c. Kelompok mayoritas terhadap minoritas.d. Reklame atau iklan media masa.

3. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).

4. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.

5. Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.

 

Sumber informasi yang mendasari interaksi

1. warna kulit .               6. pakaian2. usia                           7. wacana3. jenis kelamin4. penampilan fisik5. bentuk tubuh

Page 13: Pengantar Sosiologi

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.

Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu

dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun

antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol

diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka

yang menggunakannya

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak

terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.

Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan

sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,

perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang

ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak

sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan

sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan

reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal

yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial.

Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik,

adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis

kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh,

penampilan berbusana, dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan

dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi

ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi,

jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan

aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu

Page 14: Pengantar Sosiologi

yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi

yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang

sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas

bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha

bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau

beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi

keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia

berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam

masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan

Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi

mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan

kelompok

Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk

persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di

mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan

melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial

yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan

merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi

tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan

kekerasan.

Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan tahapan

interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan untuk

mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting),

meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan

(bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi membeda-bedakan

Page 15: Pengantar Sosiologi

(differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari

(avoiding), dan memutuskan (terminating).

Pendekatan interaksi lainnya adalah pendekatan dramaturgi menurut Erving Goffman.

Melalui pendekatan ini Erving Goffman menggunakan bahasa dan khayalan teater untuk

menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial. Konsep-konsepnya

dalam pendekatan ini mencakup tempat berlangsungnya interaksi sosial yang disebut

dengan social establishment, tempat mempersiapkan interaksi sosial disebut dengan back

region/backstage, tempat penyampaian ekspresi dalam interaksi sosial disebut front

region, individu yang melihat interaksi tersebut disebut audience, penampilan dari pihak-

pihak yang melakukan interaksi disebut dengan team of performers, dan orang yang tidak

melihat interaksi tersebut disebut dengan outsider.

Erving Goffman juga menyampaikan konsep impression management untuk

menunjukkan usaha individu dalam menampilkan kesan tertentu pada orang lain. Konsep

expression untuk individu yang membuat pernyataan dalam interaksi. Konsep ini terbagi

atas expression given untuk pernyataan yang diberikan dan expression given off untuk

pernyataan yang terlepas. Serta konsep impression untuk individu lain yang memperoleh

kesan dalam interaksi.

Sumber Buku Pengantar Sosiologi karya Wawan Hermawan

DIarsipkan di bawah: FISIP/HUKUM

Page 16: Pengantar Sosiologi