pengantar ekonomi
-
Upload
angger-subagus-utama -
Category
Documents
-
view
69 -
download
2
description
Transcript of pengantar ekonomi
Pengantar Manajemen 1
BAB I
A. DEFENISI MANAJEMEN
A1. Sejarah Manajemen
Manajemen dapat dianggap sebagai suatu seni atau
ilmu atau profesi. Manajemen sukses ada semenjak tahun 5000
SM dan berkembang terus sampai saat ini melalui pendekatan
klasik, perilaku kuantitatif dan modern.
Perkembangan terakhir manajemen berupa pemikiran
tentang kriteria sukses dari perusahaan konsultan McKinsey.
A.2 Konsep Manajemen Masa Depan
Manajemen masa depan bertujuan meningkatkan ROI,
produktivitas dan kualitas hidup manusia. Manajemen masa
depan mendasarkan tindakannya pada aspek kuantitatif dan
perilaku manusia.
Manajemen masa depan akan menghadapi isu inflasi,
sumber daya yang makin langka, nilai sosial budaya
masyarakat, teknologi, hubungan karyawan dan manajemen,
etika dan tanggung jawab sosial, konflik-konflik dan
globalisasi.
Manajemen masa depan akan menghadapi masalah
yang datang dari sektor industri dengan jasa dan untuk itu perlu
Pengantar Manajemen 2
informasi yang dicari dengan sistem informasi manajemen
yang baik
A.3 Istilah Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management
(Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya
mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat
diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan
memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha
yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi
tentang manajemen, diantaranya:
1. Harold Koontz & O’ Donnel
Dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management”
mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan
pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan
dengan orang-orang lain” (Dayat, n.d,p.6).
2. George R. Terry
Dalam buku dengan judul “Principles of Management”
memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang
membedakan atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan
Pengantar Manajemen 3
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”
(Dayat, n.d,p.6).
3.Ensiclopedia of The Social Sciences
Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu
tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
4. Mary Parker Follet
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
5. Thomas H. Nelson
Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan
ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk
menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan
menjualnya dengan menguntungkan.
6. G.R. Terri
Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri
atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha
Pengantar Manajemen 4
mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya.
7. James A. F. Stoner
Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya
(usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
8. Oei Liang Lie
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan
pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman
kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh
setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan
agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku,
melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :
Pengantar Manajemen 5
1. Pembagian Kerja yang Berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua
kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil,
yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban
kerja yang berimbang.
2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas
dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya
diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya
dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada
atasan secara langsung.
3. Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau
kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana,
peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
4. Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya
menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung
(mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa
Pengantar Manajemen 6
orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para
karyawan/kerabat kerja tersebut.
5.Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan
dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada
rencana kerja yang sama ( satu tujuan, satu rencana, dan satu
pimpinan ).
Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul
perpecahan diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada
yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit,
padahal mereka memiliki kemampuan yang sama
(Dayat,n.d,pp.7-9).
Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui
kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen
terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Ada pemimpin (atasan)
3. Ada yang dipimpin (bawahan)
4. Ada kerja sama.
Pengantar Manajemen 7
A.5 Fungsi Dan Tujuan Manajemen
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung
dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila
manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri
merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu
dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian
tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan
sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.
Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli
manajemen, di antaranya yaitu :
1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management
Principles and Management”, fungsi manajemen terbagi
menjadi :
Perencanaan ( Planning )
Pengorganisasian ( Organizing )
Pengawasan (Controlling).
2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of
Management”, proses manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
Pengantar Manajemen 8
• Pengawasan (Controlling).
• Pelaksanaan (Activating).
3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The
Principles of Management”, proses dan fungsi manajemen
terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
• Pengarahan (Directing).
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat
dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai
berikut:
Planning termasuk Budgeting
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan
untuk mencapai suatu hasil yang diingin-kan.
Fungsi perencanaan sudah termasuk didalamnya penetapan
budget. Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau
planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan, policy,
prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi. Jadi
dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksudkan
fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi, menetapkan peraturan-peraturan dan
Pengantar Manajemen 9
pedoman-pedoman pelaksanaan yang harus dituruti, dan
menetap-kan ikhtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan
uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan
yang akan dilakukan.
Organizing
Dengan Organizing dimaksud mengelompokan
kegiatan yang diperlukan, yakni penetapan susunan organisasi
serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam
organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan
antara masing-masing unit tersebut.
Organisasi atau pengorganisasian dapat pula
dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam
mengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi,
wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan
tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan
berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu.
Staffing atau Assembling resources
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen
berupa penyusunan personalia pada organisasi sejak dari
merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha
Pengantar Manajemen 10
agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal
kepada organisasi.
Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi
manajemen yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu
berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai
kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi,
sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-
orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada
dalam organisasi tersebut.
Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi
manajemen sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan
leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni 1) mengambil
keputusan, 2) mengadakan komunikasi, 3) memberi semangat,
inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak, 4) memilih orang-orang yang menjadi anggota
kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-
sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Pengantar Manajemen 11
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut
pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa
mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar dengan maksud mencapai tujuan yang sudah yang
sudah digariskan semula.
Directing atau Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen
yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran,
perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan
yang telah ditetapkan semula.
Directing atau Commanding merupakan fungsi
manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai
melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi
dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan berbagai
unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan
yang ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian di dalam prakteknya pendapat
George R Terry lebih banyak dijadikan acuan, hal itu
Pengantar Manajemen 12
dikarenakan fungsi2 dasar manajemen yang dikemukakan para
ahli lainnya sudah tercakup didalam keempat fungsi dasar
manajemen yang dikemukakan oleh George R terry.
Fungsi - Fungsi manajemen :
Fungsi Perencanaan
Pada hakekatnya perencanaan merupakan proses pengambilan
keputusan yang merupakan dasar bagi
kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada
waktu yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran
tentmg apa yang perlu dikerjakan, bagaimana dan di mana
suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses
menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi,
personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan
bersama.
Pengantar Manajemen 13
Fungsi pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir
tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena
tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan
meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada
personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.
Fungsi pengkoordinasi
Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan
itu harmonis. terarah dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan
bersama. Koordinasi dengan demikian sangat diperlukan dalam
organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah
kegiatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang
ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan membawa
kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta
terkoordinir rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan.
Pengantar Manajemen 14
BAB II
B. Teori Evlousi Manajemen
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah
berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum
ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-
kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan
dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak
mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda
tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Dimana setiap pandangan hanya dapat diterapkan dalam
berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk
masalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran manajemen yaitu :
B.1 Teori Manajemen Klasik
Ilmu manajemen muncul setelah negara-negara Eropa
Barat dan Amerika dilanda revolusi industri, yang terjadi
sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-
prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efisien lagi. Ada dua
tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai pada tahun 1800-an sebagai manager pabrik
permintalan kapas di New Lanark, Scotlandia. Robert Owen
Pengantar Manajemen 15
mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan faktor produksi
produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan
bahwa bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan
yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan,
demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat
(dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan,
tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan
memberikan keuntungan pada perusahaan. Selanjutnya
dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas
hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak
Manajemen Personalia.
2. Charles babbage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika
dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang
manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian
kerja (devision of labour), yang mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu:
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-
pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang
berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaanlain, dan orang
Pengantar Manajemen 16
tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya
sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan
pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena
seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat
meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
B.2 Teori Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua
jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan
aliran perilaku (perilaku organisasi) dan yang lain dibangun
atas dasar manajemen ilmiah (aliran kuantitatif) atau operation
reserch dan management science.
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama
aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi ) dan kedua
berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku organisasi yaitu :
v Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori
Y.
Pengantar Manajemen 17
v Frederick Herzberg terkenal dengan teori motivasi higenis
atau teori dua factor.
v Chris Argiris mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem
sosial atau sistem antar hubungan budaya.
v Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
v Abhraham Maslow mengemukakan tentang hirarki
kebutuhan tentang perilaku manusia dan dinamika proses.
v Robert Blak dan Jane Mounton mengemukakan lima gaya
kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial ( managerial grid ).
v Rensislikert mengemukakan empat sistem manajemen dari
sistem 1.explotatif, otoritatif sampai sistem 4. partisiatif
kelompok.
v Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency pada
studi kepemimpinan.
B.3 Aliran Perilaku Organisasi
Pendekatan manusia mempelopori tumbuhnya pendekatan
baru yang lebih sering dikenal sebagai pendekatan/aliran
Pengantar Manajemen 18
perilaku. Dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial seperti
Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi dan dengan metoda
penelitian yang lebih sempurna, para peneliti ini lebih terkenal
sebagai “behavioral scientists” dari pada “human relations
theorists”. Diantaranya yang terkenal adalah Argyris, Maslow
dan Mc. Gregor dorongan
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
(1) Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu
proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
(2) Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang
digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
(3) Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan
pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai
dengan situasi.
(4) Pendekatan motivasional yang menghasilkan
komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat
dibutuhkan.
Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi
Sumbangan para ilmuwan perilaku ini terlihat dalam
peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan,
perilaku kelompok, hubungan antara pribadi dalam kerja dan
pentingnya kerja bagi manusia. Semua hal ini telah membuat
Pengantar Manajemen 19
para manajer semakin peka dan terampil dalam menangani dan
berhubungan dengan bawahannya. Bahkan kemudian muncul
berbagai konsep yang lebih maju lagi seperti kepemimpinan,
penyelesaian perselisihan, cara mendapatkan dan
memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep
komunikasi.
Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi
Meskipun demikian, banyak ahli berpendapat potensi teori ini
belum dikembangkan lebih lanjut. Selain itu juga banyak
kritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu umum,
terlalu abstrak dan ruwet/rumit. Teori tersebut juga cukup
kompleks untuk manajer. Rekomen- dasi mereka sering
berbeda satu ahli dengan ahli lainnya, sehingga manajer
mengalami kesulitan menentukan pendapat yang paling baik.
B.4 Teori Aliran Kuantitatif
Aliran kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang
sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin
memecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam
Pengantar Manajemen 20
perang. Inggris kemudian membentuk Team Riset Operasi
(Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Team ini
terdiri dari ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya.
Inggris berhasil menemukan terobosan-terobosan penting dari
team tersebut. Amerika Serikat kemudian meniru, membentuk
team riset operasi seperti yang dibentuk Inggris. Komputer
digunakan untuk menghitung model-modek matematika yang
dikembangkan. Ketika perang selesai, model-model dari riset
operasi tersebut kemudian diaplikasikan ke Industri. Industri
juga mengalami per-kembangan pesat dengan persoalan-
persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebut tidak
dapat lagi dipecahkan dengan metode-metode konvensional.
Model riset operasi diperlukan dalam hal ini. Beberapa model
riset operasi : CPM (Critical Path Method) yang digunakan
untuk merencanakan proyek, teori antrian untuk memecahkan
persoalan antrian.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari
pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini lebih sederhana dan
dapat diaplikasikan langsung pada situasi manajemen.
Beberapa contoh model manajemen operasi adalah :
pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic Order
Pengantar Manajemen 21
Quantity), simulasi, analisis break-even, programasi lenier
(linear programming). Manajemen operasi sering dianggap
sebagai aplikasi dari riset operasi.
B.5 Sumbangan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/
Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting
terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Model-model
yang dikembangkan sangat sesuai untuk fungsi tersebut.
Sebagai contoh, model CPM bermanfaat untuk perencanaan
dan pengendalian proyek. Pendekatan tersebut juga membantu
memahami persoalan manajemen yang kompleks. Dengan
menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks
dapat disederhana kan menjadi model matematika. Meskipun
nampaknya model matematika dengan formula-formula yang
sulit dimengerti sangat kompleks, tetapi model tersebut
bermaksud menyederhanakan dunia nyata yang sangat
kompleks. Dengan model matematika, faktor-faktor yang
penting dapat dilihat dan diberi perhatian ekstra.
B.6 Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/
Manajemen Sains)
Pengantar Manajemen 22
Sayangnya model kuantitatif banyak menggunakan
model atau simbol yang sulit dimengerti oleh kebanyakan
orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak
melihat persoalan peri laku dan psikologi manusia dalam
organisasi. Meskipun demikian potensi model kuantitatif
belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat
dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan
memberikan sumbangan yang lebih berarti.
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif
merupakan gabungan dari Operation Research dan
Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana
matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam
memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim
sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang
Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan setelah
perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah
ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang
transportasi dan komunikasi.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR
lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern.
Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-
masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan
komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih
Pengantar Manajemen 23
berdasar rasional kepada paramanajer dalam membuat putusan-
putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para
manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti
dalam haL penganggaran modal, manajemen cash flow,
penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi,
perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Aliran ini
juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian
kepada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk
bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat
menjawab masalah-masalah sosial individu sepertimotivasi,
organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya
sukar dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut
kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak
terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen
yang sangat ilmiah dan kompleks.
B7 KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi.
Definisi ini menangkap pemikiran bahwa pemimpin terlibat
dengan orang lain dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan
Pengantar Manajemen 24
bersifat timbal balik dan dilakukan antara manusia.
Kepemimpinan merupakan kegiatan “manusia” , yang berbeda
dengan kegiatan persuratan adminidtratif atau pemecahan
masalah.
Kepemimpinan bias diimplementasikan dalam berbagai
inovasi seperti yang dilakukan oleh Darwin smith. Tidak
banyak orang yang mengenal Darwin Smith, pemimpin
Kimberly-clark dari tahun 1971-1991. Darwin menunjukkan
tekad yang garang untuk menghidupkan kembali Kimberly-
clark, yang pada saat itu masih menjadi perusahaan besar dan
tua berbasis kertas yang mengalami penurunan nilai saham.
Ketika ia menngabil alih, bisnis inti perusahaan adalah kertas
bersalut. Oleh karena yakin bahawa pendekatan ini
menjerumuskan perusahaan ke jurang kegagalan, Darwin
mengambil langkah KONTROVERSIAL dengan menjual
pabrik kertas perusahaan dan menginvestasikan semua
sumberdayanya untuk produk-produk konsumen seerti, Clenex
dan Pokok Hugies.
Sepanjang 20 tahun karirnya sebagai CEO, Darwin
menjadikan Kimberly-Clark sebagai pemimpin perusahaan
produk kertas kosumen di dunia, serta mengalahkan
pesaingnya seperti Scott Paper dan Procter & Bimble.
Perusahaan menghasilkan laba saham kumulatif sebesar 4,1
Pengantar Manajemen 25
kalil lipat laba saham pasar umum. Saat ditanya mengenai
kinerja luar biasanya setelah ia pension Darwin hanya
menjawab, “ Saya tidak pernah berhenti berusaha memenuhi
kualifikasi pekerjaan saya.”
Dari kasus diatas kita menarik kesimpulan bahwasanya
ada tiga dasar keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
manajer perusahaan, antara lain :
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan
demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta
konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu
rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena
itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan
keterampilan untuk membuatrencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu
dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang
Pengantar Manajemen 26
disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi
yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada
tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi
manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W.
Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu
dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
Pengantar Manajemen 27
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan
seorang manajer untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh
kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai
manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika
diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu
dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap
jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari
sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan
sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort.
Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap
merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama
bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
Pengantar Manajemen 28
(top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam
pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif
yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua,
manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan
memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan
terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif
yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar.
Pengantar Manajemen 29
BAB III
C. PENGANTAR MANAJEMEN PEMASARAN
C.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Ujang Sumarwan (2003:26) mengatakan
bahwa “Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan,
serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada
saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan
mengevaluasi”. Sedangkan John C Mowen (2002: 6)
mendefinisikan bahwa ”Perilaku konsumen adalah studi tentang
unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi dan pengembangan barang,
jasa, pengalaman, serta ide-ide”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa
perilaku konsumen merupakan semua tindakan dari konsumen
dalam mendapatkan produk yang diinginkannya, diawali dari
sebelum membeli sampai dengan evaluasi produk yang
digunakan.
Pengantar Manajemen 30
C.2 Pembahasan Pasar Konsumen Dan Perilaku Pembelian
Konsumen
Perilaku pembelian konsumen (consumer buyer
behavior) mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir—
perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi.
Konsumen di seluruh dunia mempunyai usia,
pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera yang sangat
beragam.
C.3 Model Perilaku Konsumen
Alasan mengapa seseorang membeli jasa tertentu
atau membeli pada perusahaan jasa tertentu merupakan faktor
yang sangat penting bagi perusahaan atau organisasi jasa dalam
menentukan desain produk jasa, saluran distribusi, harga, dan
program promosi yang efektif dan beberapa aspek lain dari
program pemasaran perusahaan atau organisasi jasa tersebut.
Perilaku konsumen jasa tidak berbeda dengan perilaku
konsumen barang karena pembeli atau pengguna barang dan
jasa hanya merupakan suatu sasaran untuk memenuhi
kebutuhan. Teori yang mempelajari tentang berbagai faktor
Pengantar Manajemen 31
yang mempengaruhi konsumen dalam membeli barang atau
jasa inilah yang disebut sebagai model perilaku konsumen.
Assael dalam Sudarmiatin (2009) berpendapat bahwa
ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membuat
keputusan pembelian yaitu konsumen individu, lingkungan dan
penerapan strategi pemasaran. Selengkapnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Pengantar Manajemen 32
C.4 Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :
1. Faktor budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan
mendalam pada konsumen, antara lain :
a. Budaya ( culture)
adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang
paling dasar. Setiap kelompok mempunyai budaya dan
pengaruh budaya pada perilaku pembelian bias sangat
bervariasi dari satu negara ke negara lain. Kegagalan
menyesuaikan diri dengan perbedaan ini dapat menghasilkan
pemasaran yang tidak efektif atau kesalahan yang memalukan.
Pemasar selalu berusaha menemukan perubahan budayauntuk
menemukan produk baru yang mungkin diinginkan orang.
b. Sub budaya
Masing-masing budaya mengandung subbudaya (subculture)
yang lebih kecil, yaitu meliputi : kebangsaan, kelompok ras,
agama, dan daerah geografis.
Contoh kelompok subbudaya :
- Kelompok hispanik
Kelompok hispanik cenderung membeli produk yang lebih
bermerek dan berkualitas tinggi – produk generic tidak laku
dijual untuk kelompok ini. Mereka sangat setia pada merek dan
Pengantar Manajemen 33
mereka menyukai perusahaan yang memperihatkan minat
khusus kepada mereka.
- Konsumen AMERIKA
Populasi kulit hitam AS tumbuh dalam kemakmuran dan
kemajuan. Meskipun lebih mempertimbangkan harga daripada
segmen lainnya, orang kulit hitam sangat termotivasi oleh
kualitas dan pilihan produk. Merek adalah hal yang penting.
Begitu juga belanja—konsumen kulit hitam tampak lebih
menikmati belanja dibanding kelompok lainnya.
- Konsumen ASIA-AMERIKA
Asia-Amerika adalah segmen demografi paling kaya di
Amerika dam merupakan subsegmen populasi dengan
pertumbuhan tercepat kedua di AS setelah kaum Hispanik.
Kaum Asia adalah yang paling memahami teknologi.
- Konsumen DEWASA
Konsumen dewasa mempunyai keadaan keuangan yang lebih
baik daripada kelompok konsumen muda. Karena konsumen
dewasa mempunyai lebih banyak waktu dan uang, mereka
menjadi pasar yang ideal bagi wisata eksotik, restoran, produk
hiburan, rumah berteknologi tinggi, barang dan jasa untuk saat-
saat santai, perabot dan mode pakaian desainer, jasa keuangan,
dan jasa perawatan kesehatan.
Pengantar Manajemen 34
c. Kelas social
Kelas social (social class) adalah pembagian pemasaran
yang relatif permanen dan berjenjang di mana anggotanya
berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak
hanya ditentukan oleh satu faktor seperti pendapatan, tetapi
diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan,
pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya.
2. Faktor Social
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial, seperti :
- Kelompok
Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan
tempat dimana seseorang menjadi anggotanya disebut
kelompok keanggotaan. Sebaliknya, kelompok referensi
bertindak sebagai titik perbandingan atau referensi langsung
(berhadapan) / tidak langsung dalam membentuk sikap /
perilaku seseorang. Kelompok referensi memperkenalkan
perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mempengaruhi
sikap dan konsep diri seseorang, menciptakan tekanan untuk
menegaskan apa yang mungkin mempengaruhi pilihan produk
dan merek seseorang. Pemimpin opini (opinion leaders)—
seseorang di dalam kelompok referensi yang karena memiliki
Pengantar Manajemen 35
keahlian khusus, pengetahuan, kepribadian, atau karakteristik
lain, mempunyai pengaruh social terhadap anggota lainnya.
- Keluarga
Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku
pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara
ekstensif. Suami, istri, dan anak-anak mempunyai peran dan
pengaruh sendiri-sendiri dalam pembelian barang dan jasa
yang berbeda.
- Peran dan status
Yaitu posisi seseorang dalam masing-masing
kelompok. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan
dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang di sekitarnya.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti :
- Usia dan tahap siklus hidup
Orang mengubah barang dan jasa yaaang mereka beli
sepanjang hidup mereka. Pembelian juga dibentuk oleh siklus
hidup keluarga—tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika
mereka menjadi matang dengan berjalannya waktu. Pemasar
sering mendefinisikan pasar sasaran mereka dengan tahap
Pengantar Manajemen 36
siklus hidup keluarga dan mengembangkan produk dan rencana
pemasaran yang sesuai untuk setiap tahap itu.
- Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa
yang mereka beli.
- Situasi ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan
produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap
pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan
dan suku bunga.
- Gaya hidup
Orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang
cukup berbeda. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola seseorang
yang akan diekspresikan dalam keadaan psikologisnya. Gaya
hidup menampilkan profil seluruh pola tindakan dan interaksi
seseorang di dunia. Gaya hidup melibatkan pengukuran
dimensi AIO utama pelanggan—activities / kegiatan
(pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, acara social), interest /
minat (makanan, pakaian, keluarga, rekreasi), dan opinions /
pendapat (tentang diri mereka, masalah sosial , bisnis, produk)
Pengantar Manajemen 37
- Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristik
psikologi unik yang menyebabkan respons yang relative
konsisten dan tahan lamaterhadap lingkungan orang itu sendiri.
Kepribadian biasanya digambarkan dalam karakteristik
perilaku seperti kepercayaan diri, kemampun bersosialisasi,
otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi,
dan sikap agresif. Kepribadian dapat digunakan untuk
menganalisis perilaku konsumen untuk produk atau pilihan
merek tertentu. Kepribadian merek (brand personality) adalah
bauran khusus karakteristik perilaku manusia yang dikaitkan
dengan merek tertentu.
Lima karakteristik perilaku kepribadian merek :
1. Ketulusan / sincerity (membumi, jujur, sehat, dan ceria)
2. Kegembiraan / excitement (berani, semangat, imajinatif, dan
modern)
3. Kompeten / competence (dapat diandalkan, cerdas, dan
sukses)
4. Kesempurnaan / sophistication (kelas atas dan menarik)
5. Ketahanan / ruggednesss (petualang sejati dan tangguh)
Pengantar Manajemen 38
4. Faktor Psikologi
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis
yaitu:
- Motivasi
Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu
mencapai tingkat intensitas yang kuat. Motif (motive) /
(dorongan) adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang
mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Ada dua teori
motivasi manusia :
1. Teori Sigmun Freud yang mengasumsikan bahwa
kebanyakan orang tidak sadar akan kekuatan psikologi sejati
yang membentuk perilaku mereka. Teori ini juga menyatakan
bahwa keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh motif
alam bawah sadar yang bahkan tidak dipahami sepenuhnya
oleh pembeli.
2. Teori Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa
orang digerakan oleh kebutuhan tertentu pada saat tertentu
pula. Jawaban Maslow adalah bahwa kebutuhan manusia diatur
dalam sebuah hierarki dari kebutuhan paling mendesak sampai
kebutuhan yang tidak mendesak. Kebutuhan ini meliputi :
kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial,
kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
Pengantar Manajemen 39
- Persepsi
Persepsi (perception) adalah proses dimana orang
memiih, mengatur, dan mengintepretasikan informasi untuk
membentuk gambaran dunia yang berarti.
Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari
rangsangan yang sma karena tiga proses perceptual
(berhubungan denganrangsangan sensorik) : atensi selektif,
distorsi selektif dan retensi selektif. Atensi selektif—
kecenderungan orang untuk menyaring sebagian besar
informasi yang mereka dapatkan—berarti pemasar harus
bekerja sangat keras untuk menarik atensi konsumen. Distorsi
selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk
menerjemahkan informasi dalam cara yang akan mendukung
apa saja yang telah mereka percayai. Distorsi selektif bahwa
pemasar harus memahami pemikiran (mind-sets) konsumen
dan bagaimana pemikiran tersebut akan mempengaruhi
interpretasi iklan dan informasi penjualan.
- Pembelajaran
Pembelajaran (learning) menggambarkan perubahan
dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan (drives),
rangsangan, pertanda, respons dan penguatan. Arti penting
teori pembelajaran yang praktis bagi pemasar adalah bahwa
Pengantar Manajemen 40
mereka dapat membangun permintaan untuk sebuah produk
melalui pengasosiasikan dalam dorongan yang kuat,
menggunakan pertanda motivasi, dan memberikan penguatan
yang positif.
- Keyakinan dan sikap
Keyakian adalah pemikiran deskriptif yang dimilki
seseorang tentang sesuatu yang didasarkan pada pengetahuan
nyata, pendapat, atau iman yang bisa membawa muatan emosi
maupun tidak. Pemasar tertarik pada keyakinan yang
diformulasikan seseorang tentang produk dan jasa tertentu,
karena keyakinan ini membentuk citra produk dan merek yang
mempengaruhi perilaku pembelian. Sikap (attitude)
menggambarkan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relative
konsisten dari seseorang terhadap sebuah ide / objek. Sikap
sulit berubah. Sikap seseorang mempunyai pola, dan untuk
mengubah sikap seseorang diperlukan penyesuaian yang rumit
dalam banyak hal.
Pengantar Manajemen 41
C.5 Jenis-Jenis Perilaku Keputusan Pembeli
a. Perilaku pembelian kompleks
Konsumen melakukan perilaku pembelian kompleks
(complex buying behavior) ketika mereka sangat terlibat dalam
pembelian dan merasa ada perbedaan yang signifikan
antamerek.
b. Perilaku pembelian pengurangan disonansi
Perilaku pembelian pengurangan disonansi (dissonance-
reducing buying behavior) terjadi ketika konsumen sangat
terlibat dalam pembelian yang mahal, jarang dilakukan, atau
berisiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan antar merek.
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami disonansi
pascapembelian (ketidaknyamanan pasca penjualan) ketika
mereka mengetahui kerugian tertentu dari merek yang dibeli
atau mendengar hal-hal yang tidak menyenangkan tentang
merek yang tidak dibeli.
c. Perilaku pembelian kebiasaan
Perilaku pembelian kebiasaan (habitual buying
behavior) terjadi dalam keadaan keterlibatan konsumen yang
rendah dan sedikit perbedaan merek. Konsumen tidak secara
ekstensif mencari informasi tentang merek, mengevaluasi
karakteristik merek, dan mempertimbangkan keputusan tentang
merek mana yang dibeli. Sebagai gantinya, mereka menerima
Pengantar Manajemen 42
informasi secara pasif ketika mereka menonton televisi /
membaca majalah.
d. Perilaku pembelian mencari keragaman
Konsumen melakukan perilaku pembelian mencari
keragaman (variety-seeking buying behavior) dalam situasi
yang mempunyai karakteristik keterlibatan konsumen rendah
tetapi anggapan perbedaan merek yang signifikan.
C.6 Proses Keputusan Pembeli
• Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan
kebutuhan (need recognition)—pembeli menyadari suatu
masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dipicu oleh rangsangan
internal dan juga rangsangan eksternal.
• Pencarian informasi
Konsumen yang tertarik akan mencari informasi /
mungkin tidak. Jika dorongan itu kuat dan produk yang
memuaskan ada di dekat konsumenitu, mungkin konsumen
akan membelinya. Jika tidak konsumen bias menyimpan
kebutuhan itu dalam ingatannya / melakukan pencarian
informasi (informationnn search) yangh berhubungan dengan
kebutuhann itu. Konsumen dapat memperoleh informasi dari
berbagai sumber seperti : sumber pribadi (keluarga, teman,
Pengantar Manajemen 43
tetangga, rekan), sumber komersial (iklan, wiraniaga, situs
web, penyalur, kemasan, tampilan), sumber public (media
massa, organisasi pemeringkat konsumen, pencarian internet),
dan sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan, pemakaian
produk).
• Evaluasi alternative
Pemasar harus tahu tentang evaluasi alternatif
(alternative evaluation)—bagaimana konsumen memproses
informasi untuk sampai pada piliahan merek. Bagaiman cara
konsumen mengevaluais alternative tergantung pada konsumen
pribadi dan situasi pembelian tertentu. Pemasar harus
mempelajari pembeli untuk menemukan bagaimana cara
mereka sebenarnya dalam mengevaluasi pilihan merek.
• Keputusan pembelian
Keputusan pembelian (purchase decision) konsumen
adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor
bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.
Dua faktor tersebut yang pertama adalah sikap orang lain dan
kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan.
Pengantar Manajemen 44
• Perilaku pascapembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas /
tidak puas dan terlibat dalam perilaku pasca pembelian
(postpurchase behavior) yang harus diperhatikan oleh pemasar.
Hampir semua pembelian besar menghasilkan disonansi
kognitif (cognitive dissonance) / ketidaknyamanan akibat
konflik pascapembelian. Kepuasan pelanggan begitu penting
karena kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk
membangun hubungan yang menguntungkan dengan
konsumen—untuk mempertahankan dan menumbuhkan
konsumen serta mengumpulkan nilai seumur hidup pelanggan.
Dengan mempelajari keseluruhan keputusan pembeli, pemasar
mungkin dapat menemukan cara untuk membantu konsumen
mealui keprihatinannya.
Proses Keputusan Pembelian Untuk Produk Baru
Produk baru (new product) adalah barang, jasa atau ide yang
dianggap baru oleh sejumlah pelanggan potensial. Proses
adopsi (adoption process) yaitu proses mental yang harus
dilalui seseorang untuk mempelajari sebuah inovasi untuk
pertama kalinya sampai proses akhir. Adopsi adalah keputusan
seseorang untuk menjadi pengguna tetap sebuah produk.
Pengantar Manajemen 45
Tahap-tahap dalam proses adopsi :
Kesadaran : konsumen menyadari adanya produk baru, tetapi
kekurangan informasi tentang produk tersebut.
Minat : konsumen mencari informasi tentang produk baru.
Evaluasi : konsumen mempertimbangkan apakah mencoba
produk baru tersebut adalah tindakan yang masuk akal.
Mencoba : konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil
untuk meningkatkan estimasinya tentang nilai produk itu.
Adopsi : konsumen memutuskan untuk memakai produk baru
itu secara penuh dan teratur.
Karakteristik yang mempengaruhi produk pada tingkat adopsi :
- Keunggulan relatif : tingakt dimana inovasi tampak
mengungguli produk yang ada.
- Kesesuaian : tingkat dimana inovasi memenuhi nilai dan
pengalaman konsumen potensial.
- Kompleksitas : tingkat dimana inovasi sulit dipahami /
digunakan.
- Dapat dibagi : tingkat diman inovasi dapat dicoba pada basis
terbatas.
- Kemampuan komunikasi : tingkat dimana hasil penggunaan
inovasi dapat diteliti / digambarkan kepada orang lain.
Pengantar Manajemen 46
Karakteristik lain yang mempengaruhi tingkat adopsi seperti
biaya awal dan biaya selanjutnya, risiko dan ketidakpastian,
dan persetujuan sosial.
Perilaku Konsumen Internasional
Bagi perusahaan yang beroperasi di banyak Negara, memahami
dan melayani kebutuhan konsumen bisa menjadi hal yang
menakutkan. Meskipun konsumen di berbagai Negara mungkin
mempunyai kesamaan, dalam hal nilai, sikap, dan perilakunya
sering kali sangat beragam. Seringkali perbedaan lintas pasar
internasional sulit dipahami. Perbedaan ini bisa berasal dari
perbedaan fisik konsumen dan lingkungan mereka. Kegagalan
memahami perbedaan adat dan perilaku dari satu Negara ke
Negara lainnya dapat menyebabkan bencana bagi produk dan
program internasional pemasar. Pemasar harus memutuskan
tingakt dimana mereka akan menerapkan produk dan program
pemasarannya agar sesuai dengan budaya dan kebutuhan
konsumen yang unik di berbagai pasar.
Pengantar Manajemen 47
BAB IV
D. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN
D.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan sebagai:
Pengelolaan keuangan bisnis/ organisasi untuk mencapai tujuan
keuangan. Sampel sebuah bisnis komersial sebagai struktur
yang paling umum, tujuan utama manajemen keuangan adalah
untuk:
Meningkatkan profit bagi perusahaan
Menghasilkan uang tunai
Memberikan pengembalian yang memadai atas
investasi.
Ada tiga elemen kunci manajemen keuangan:
1. Perencanaan Keuangan
Manajemen perlu memastikan bahwa dana cukup
tersedia pada saat yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
bisnis. Dalam jangka pendek, dana mungkin diperlukan untuk
berinvestasi dalam peralatan dan saham, membayar karyawan
dan penjualan dana dilakukan secara kredit.
Dalam jangka menengah dan panjang, pendanaan mungkin
Pengantar Manajemen 48
diperlukan untuk penambahan yang signifikan terhadap
kapasitas produktif dari bisnis atau untuk melakukan akuisisi.
2. Pengendalian Keuangan
Kontrol keuangan adalah kegiatan penting untuk
membantu bisnis memastikan bahwa bisnis adalah memenuhi
tujuannya. Alamat kontrol pertanyaan seperti Keuangan:
• Apakah aset yang digunakan secara efisien?
• Apakah aset bisnis aman?
• Apakah tindakan manajemen dalam kepentingan terbaik
pemegang saham dan sesuai dengan aturan bisnis?
3. Keuangan Pengambilan Keputusan
Aspek kunci dari keuangan pengambilan keputusan
berhubungan dengan investasi, pendanaan dan dividen:
Investasi harus dibiayai dalam beberapa cara - namun
ada selalu pembiayaan alternatif yang dapat
dipertimbangkan. Sebagai contoh adalah mungkin
untuk meningkatkan pembiayaan dari penjualan saham
baru, meminjam dari bank atau mengambil kredit dari
pemasok.
Kunci sebuah keputusan pembiayaan adalah apakah
keuntungan yang diperoleh oleh bisnis harus
dipertahankan daripada dibagikan kepada pemegang
saham melalui dividen. Jika dividen terlalu tinggi,
Pengantar Manajemen 49
bisnis mungkin kekurangan dana untuk
menginvestasikan kembali pendapatan tumbuh dan
keuntungan lebih lanjut.
D.2 Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan
Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan ada dua yaitu mencari
dana yang dibutuhkan perusahaan dan menggunakan dana yang
diperoleh secara efisien (Suad Husnan 1996). Fungsi pertama
mencari dana berarti meliputi berbagai kegiatan menemukan,
menganalisis serta memutuskan sumber dana mana yang akan
dipilih dan diambil serta berapa jumlahnya. Melalui
pelaksanaan fungsi ini akan terbentuk struktur finansiel dan
struktur modal.
Struktur finansial adalah susunan seluruh sumber dana
perusahaan ( jangka pendek dan jangka panjang ) yang
tercermin dalam neraca bagian kredit, sedang struktur modal
adalah susunan sumber dana jangka panjang perusahaan yang
terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas ( modal sendiri ).
Fungsi kedua menggunakan dana berarti kegiatan
merencanakan, menganalisis serta memutuskan aktiva apa
yang akan dibiayai dan berapa jumlahnya sehingga dapat
memberikan peningkatan keuntungan sekaligus meningkatkan
Pengantar Manajemen 50
nilai perusahaan. Melalui pelaksanaan fungsi ini akan diperoleh
struktur kekayaan (aktiva).
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan secara umum adalah
membantu tercapainya tujuan perusahaan. Secara normatif
tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai
perusahaan. Sedang nilai perusahaan adalah harga yang
bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual. Nilai perusahaan berkaitan dengan
kemakmuran pemilik, bila nilai perusahaan meningkat maka
kekayaan pemilik meningkat dan berarti kemakmuran pemilik
akan meningkat.
Nilai perusahaan dapat diukur dari harga saham
perusahaan, semakin tinggi harga saham akan semakin tinggi
nilai perusahaan. Misal ; Ada dua perusahaan wartel ( wartel A
dan wartel B ) keduanya memiliki investasi awal yang sama
( Rp. 100.000.000 tiap wartel ), bedanya wartel A berada di
daerah ramai pengunjung ( depan pasar ) sehingga
pendapatannya banyak sedang wartel B berada didaerah sepi
pengunjung sehingga pendapatannya sedikit. Kedua wartel
tersebut bila dijual akan memiliki harga yang berbeda, harga
wartel A akan lebih tinggi dari wartel B karena wartel A
Pengantar Manajemen 51
dianggap memiliki nilai lebih tinggi. Tingginya nilai wartel A
adalah akibat keputusan manajemen yang tepat. ( Contoh
diambil dari Suad Husnan)
D.3 Keuangan Perusahaan Perusahaan
Merupakan sebuah lembaga ( organisasi ) yang
mengelola kegiatan usaha (bisnis) dan berorientasi pada
memperoleh keuntungan. Dalam setiap organisasi perusahaan
memiliki berbagai aspek seperti pemasaran, produksi,
sumberdaya manusia serta keuangan, semua aspek tersebut
harus dimanajemeni (dikelola) dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan didirikannya perusahaan.
Salah satu aspek yang harus dikelola yaitu aspek
keuangan perusahaan melalui penerapan manajemen keuangan
perusahaan ( corporate finance ). Dalam memahami keuangan
perusahaan perlu dibedakan secara tegas adanya perbedaan
antara keuangan pemilik dan keuangan perusahaan. Keuangan
pemilik (share holder) bearada pada rumah tangga tangga
pemilik sedangkan keuangan perusahaan berada pada rumah
tangga perusahaan yang terpisah secara tegas.
Pengantar Manajemen 52
D.4 Perkembangan Manajemen Keuangan
Disiplin Keuangan mengalami perkembangan dari
disiplin yang diskriptif menjadi makin analitis dan teoritis.
Perkembangan ini karena banyaknya sumbangan para
ekonom dalam perumusan teori – teori keuangan seperti
konsep capital budgeting dengan memasukkan teori tentang
bunga uang ( time value of money ), teori portfolio serta
lainnya.
D.5 Laporan Keuangan Perusahaan Secara Periodik
Perusahaan harus membuat laporan keuangan. Laporan
keuangan perusahaan terdiri dari Neraca ( Balance sheet ),
Laporan Laba / Rugi ( Income Statement ) serta Laporan Aliran
Kas ( Cash flow ). Laporan keuangan perusahaan sangat
penting karena melalui laporan keuangan tsb berbagai pihak
baik internal maupun eksternal perusahaan akan dapat menilai
kinerja perusahaan selama periode tertentu. Pihak-pihak yang
berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan diantaranya
adalah ; manajemen, pemilik, kreditur serta pemerintah dan
pihak lain yang memiliki kepentingan dengan perusahaan,
seperti :
Pengantar Manajemen 53
1. Neraca ( Balance sheet )
ialah merupakan laporan posisi keuangan pada saat tertentu
yang terdiri dari kekayaan ( aktiva ), kewajiban dan ekuitas.
Aktiva
a. Aktiva lancar ( Current assets ) yaitu aktiva yang
memiliki masa perputaran kurang dari satu periode pembukuan
( satu tahun )
b. Aktiva tetap atau aktiva jangka panjang ( Fixed asset
and long-term assets ) yaitu aktiva yang memiliki masa
perputaran lebih dari satu periode pembukuan ( satu tahun ).
c. Aktiva lain ( Other assets ) yaitu aktiva yang tidak
dapat dikatagorikan aktiva lancar maupun aktiva tetap diatas,
misalnya hak paten, good will, investasi surat2 berharga jangka
panjang.
Kewajiban perusahaan
Kewajiban terdiri dari :
a. Kewajiban lancar yaitu kewajiban / hutang yang
harus dibayar pada tahun berjalan, seperti hutang dagang,
hutang biaya, hutang bank yang jatuh tempo dll.
b. Kewajiban / hutang jangka panjang yaitu hutang
yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih dari perusahaan yang
Pengantar Manajemen 54
menjadi hak pemilik perusahaan dan sering disebut sebagai
modal sendiri..
Rugi / Laba Dalam Perusahaan
Rugi / Laba ( Income statement ) yaitu merupakan
laporan kegiatan operasi perusahaan yang terdiri dari
penerimaan dikurangi dengan seluruh beban ( biaya ) dalam
periode tertentu.
Cash Flow Perusahaan
Arus Kas ( Cashflow ) yaitu menggambarkan
penerimaan dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu
( biasanya satu tahun ). Arus kas terdiri dari ; Arus kas dari
operasi dan Arus kas dari pendanaan
E. Pasar Keuangan Kehidupan Perusahaan
Dewasa ini dalam aspek keuangan didukung oleh
banyak lembaga keuangan modern seperti bank, pasar uang,
pasar model dalam berbagai produk generik maupun
derevatifnya, asuransi , dana pensiun, leasing dll. Berbagai
lembaga tsb menjadikan semua aktivitas dan keputusan
keuangan perusahaan menjadi lebih mudah.
Maksud dan Jenis Bank
1. Bank Umum adalah Bank yang memiliki fungsi
intermediasi dan dapat menciptakan uang giral. Bank memiliki
Pengantar Manajemen 55
peran yang sangat penting bagi terciptanya effisiensi keuangan
perusahaan karena melalui bank kelebihan likuiditas bisa
diinvestasikan serta membantu proses transfer keuangan
dengan mudah.
2. Lembaga Keuangan Lainnya yaitu Lembaga
pembiayaan merupakan lembaga yang berusaha dibidang
pembiayaan seperti modal ventura, leasing, anjak piutang,
pegadaian dsb.
• Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan yang
berusaha dibidang pertanggungan atas kerugian baik kerugian
atas nyawa, harta dsbnya.
• Dana Pensiun merupakan lembaga keuangan yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pension.
• Pasar Modal merupakan suatu aktivitas bertemunya
permintaan (orang/lembaga yg butuh dana) dan penawaran
(orang/lembaga yang menawarkan dana) akan modal jangka
panjang. Secara fisik pasar modal merupakan lembaga yang
mengelola permintaan dan penawaran akan modal, di Indonesia
misalnya Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya
( BES ) dlsbnya. Dipasar modal diperdagangkan instrumen
keuangan seperti ; saham, obligasi, warrant. • Pasar uang
adalah merupakan aktivitas bertemunya permintaan dan
Pengantar Manajemen 56
penawaran dana jangka pendek ( kurang dari satu tahun ).
Dipasar ini ditransaksikan ; call money, Pronote (promessory
notes), Repo (reepurchases agreement), Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU), Sertfikat Bank Indonesia ( SBI ) dll.
Fungsi dan tugas manajemen keuangan
adalah salah satu kepentingan di dalam manajemen
yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas
secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu
dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian,
produksi, pemasaran dan sumberdaya manusia.
Tugas fungsional manajemen keuangan adalah:
1. Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu
menetapkan kebutuhan entitas akan dana untuk
sekarang (modal kerja jangka pendek) dan masa depan
(keperluan investasi jangka panjang) dan menetapkan
sumber dana yang dapat menutup kebutuhan-kebutuhan
itu secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana
jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka pendek, dan
kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber
jangka panjang.
Pengantar Manajemen 57
2. Mengalokasikan dana sedemikian agar dapat
memperoleh tingkat efisiensi atau profitabilitas yang
optimal.
3. Mengendalikan keuangan perusahaan dengan
mengadakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah
penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika
terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan
memengaruhi struktur keuangan dan alokasi dana.
Bidang Kritis
Dari informasi internal yang berasal dari bagian akuntansi,
mempelajari situasi umum dalam bidang industri/jasa entitas
dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berdampak pada
keuangan entitas, memerhatikan rencana strategis umum dan
fungsional-operasional entitas, selanjutnya manajemen
keuangan mengambil keputusan dalam rencana-rencana
anggaran dan pelaksanaannya terutama yang menyangkut :
penerimaan dan pembayaran tunai (Manajemen Kas),
utang dan piutang (Manajemen Utang dan Piutang),
permodalan (Manajemen Modal Kerja) dan
investasi (Manajemen Investasi),serta melakukan
pengendalian atas semua itu.
Pengantar Manajemen 58
Rambu-rambu
Keputusan-keputusan manajemen keuangan diharapkan
selalu mendukung kelancaran operasi dan strategi manajemen
agar efektif dan efisien, sekaligus menjaga kesehatan keuangan
entitas, yang diukur dari aspek profitabilitas, likuiditas dan
solvabilitas.
Untuk BUMN suatu ketika ditetapkan ukuran keuangan
yang sehat sekali adalah jika suatu entitas menunjukkan
profitabilitas lebih dari 12%, likuiditas lebih dari 150% dan
solvabilitas lebih dari 200%. Kategori sehat jika profitabilitas
antara 8%-12%, likuditas antara 100%-150%, dan solvabilitas
antara 150%-200%. Kategori kurang sehat jika profitabilitas
5%-8%, likuiditas antara 75%-100%, dan solvabilitas antara
100%-150%. Kategori tidak sehat jika profitabilitas kurang dari
5%, likuiditas kurang dari 75% dan solvabilitas kurang dari
100%.
Pengantar Manajemen 59
Pengantar Manajemen 60
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK
Pengertian Manajemen Proyek
Proses dalam manajemen sifatnya umum dan dapat
digunakan dalam berbagai kegiatan/bidang yang membutuhkan
pengelolaan yang sistematis, terarah serta mempunyai sasaran
dan tujuan yang jelas. Macam dan bidang yang menggunakan
ilmu manajemen adalah manajemen pemerintahan, manajemen
industri, manajemen proyek, dsb. Didalam bahasan kita
selanjutnya, kita akan membahas tentang contoh manajemen
atau hal apa saja yang perlu diperhatikan didalam sebuah
manajemen proyek.
Proyek :
Gabungan dari sumber-sumber daya seperti
manusia, material, peralatan dan
modal/biaya yang dihimpun dalam suatu
wadah organisasi sementara untuk
mencapai sasaran dan tujuan.
Dari semua uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan,
keahlian dan keterampilan, cara teknis terbaik dan dengan
sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan
Pengantar Manajemen 61
yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal
dalam kinerja biaya, mutu dan waktu, serta keselamatan kerja.
Lebih simple nya dapat dilihat dalam gambar 1.1
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa proses
manajemen proyek dimulai dari kegiatan perencanaan hingga
pengendalian yang didasarkan atas input-input seperti tujan
proyek dan sasaran proyek, informasi dan data yang digunakan,
serta penggunaan sumber daya yang benar dan sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan.
Dalam proses sesungguhnya, pemimpin dengan
wewenang yang ada dalam organisasi proyek mengelola dan
mengarahkan segala perangkat dan sumber daya yang ada
dengan kondisi terbatas, tetapi berusaha memperoleh
pencapaian paling maksimal sesuai dengan standar kinerja
proyek dalam hal bisaya, mutum waktu, dan keselamatan kerja
yang telha ditetapkan sebelumnya. Untuk mendapatkan produk
Input
Tujuan, Sasaran,
Informasi,Data serta Sumber Daya
Fungsi Manajemen
Proyek
Perencanaan Pengorganisasian
PelaksanaanPengendalian
Output
Optimasi Kinerja Proyek- Biaya- Mutu- Waktu
Pengantar Manajemen 62
akhir yang maksimal, segala macam kegiatan pada proses
manajemen proyek direncanak dengan detail dan akurat untuk
mengurangi penyimpangan-penyimpangan. Dan bila ada
tindakan koreksi dalam proses selanjutnya, diusahakan agar
koreksi tersebut tidak terlalu banyak.
Aspek-Aspek dalam Manajemen Proyek
Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan
agar output proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
direncakan adalah mengidentifikasi berbagai masalah yang
mungkin timbul ketika proyek dilaksanakan. Beberapa aspek
yang dapat diidentifikasi dan menjadi masalah dalam
manajemen proyek serta membutuhkan penanganan yang
cermat adalah sebagai berikut :
Aspek Keuangan : masalah ini berkaitan dengan
pembelanjaan dan pembiayaan proyek. Biasanya
berasal dari modal sendiri dan /atau pinjaman dari bank
atau investor dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Aspek Anggaran Biaya : Masalah ini berkaitan dengan
perencanaan dan pengendalian biaya selama proyek
berlangsung.
Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia : Masalah
ini berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi SDM
selama proyek berlangsung yang berfluktuatif.
Pengantar Manajemen 63
Aspek Manajemen Produksi : Masalah ini berkaitan
dengan hasil akhir dari proyek ; hasil proyek akan
negatif jika proses perencanaan dan pengendaliannya
tidak baik.
Aspek Harga : Masalah ini timbul karena kondisi
eksternal dalam hal persaingan harga.
Aspek Efektifitas dan Efisiensi : Masalah ini dapat
merugikan bila fungsi produk yang dihasilkan tidak
terpenuhi/tidak efektif atau dapat juga terjadi bila faktor
efisiensi tidak terpenuhi, sehingga usaha produksi
membutuhkan biaya yang besar.
Aspek Pemasaran : Masalah ini timbul dengan
perkembangan faktor eksternal sehubungan dengan
persaingan haga, strategi promosi, mutu produk serta
analisis pasar yang salah terhadap produk yang
dihasilkan.
Aspek Mutu : Masalah ini berkaitan dengan kualitas
produk akhir yang nantinya dapat meningkatkan daya
saing serta memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Pengantar Manajemen 64
Aspek Waktu : Masalah waktu dapat menimbulkan
kerugian biaya bila terlambat dari yang direncanakan
serta akan menguntungkan bila dapat dipercepat.
Siklus Proyek
Dari beberapa jenis proyek tersebut, tahapan kegiatan
pada siklus proyeknya dapat berbeda karena pola penanganan
dan pengelolaannya cukup berbeda. Siklus proyek
menggambarkan urutan langkah-langkah sejak awal proses
sampai akhir proses.
Stakeholder Proyek
Agar keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak dalam
suatu proyek dapat direalisasikan dalam suatu usaha bersama
untuk pencapaian sasaran dan tujuan, perlu dilakukan
identifikasi terhadap organisasi atau individual ( stakeholder ),
baik dari internal maupun eksternal, yang akan berperan
mempengaruhi proyek dan harus diantisipasi selama proyek
berlangsung. Stakeholder proyek secara umum diuraikan
dibawah ini :
Manajer Proyek
Pelanggan ( Customer )
Organisasi Proyek
Sponsor
Pengantar Manajemen 65
Masyarakat
Organisasi Proyek
Organisasi proyek biasanya adalah bagian dari
organisasi yang lebih besar seperti pemerintah, institusi, badan
atau lembaga atau dapat juga dengan skala lebih kecil seperti
perusahaan, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan
lembaga lainnya.
Agar tujuan organisasi dapat dicapai, dilakukan proses sebagai
berikut :
1. Identifikasi dan pembagian kegiatan : identifikasi dan
pembagian proyek perlu diketahui untuk menentukan
volume pekerjaan, dan semacamnya.
2. Pengelompokkan penanggung jawab kegiatan : agar
hasilnya maksimal, pemilihan penanggung jawab
organisasi disesuaikan dengan keahlian.
3. Penentuan wewenang dan tanggung jawab : setiap
personel penanggung jawab kegiatan harus mempunyai
wewenang dan tanggung jawab pekerjaannya, dengan
membuat penjabaran kerja serta standar prosedur
operasional pekerjaan yang dikelolanya.
Pengantar Manajemen 66
4. Menyusun mekanisme pengendalian : karena organisasi
proyek melibatkan banyak pihak, maka agar tidak
terjadi penyimpangan, mekanisme pengendalian dan
koordinasi dibuat dalam format yang dapat
menggerakkan organisasi dalam mengidentifikasi,
memecahkan masalah, serta melakukan tindakan
koreksi untuk mengatasi penyimpangan.
Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan
keunikan berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen
proyek.
Beberapa macam susunan organisasi proyek dijelaskan seperti
dibawah ini :
1. Organisasi Proyek Fungsional : Struktur organisasi
proyek jenis ini dikelompokkan menurut fungsinya,
memiliki struktur dengan konsep otoritas dan hierarki
vertikal.
2. Organisasi Proyek Murni : Struktur organisasi proyek
ini merupakan bagian tersendiri dari organisasi
fungsional perusahaan, dimana manajer mempunyai
otoritas penuh terhadap proyek.
3. Organisasi Proyek Matriks : Struktur organisasi proyek
ini biasanya gabungan dari organisasi proyek murni dan
fungsional, memanfaatkan ahli dari berbagai disiplin
Pengantar Manajemen 67
ilmu yang terlibat dalam organisasi fungsional sebagai
bagian dai proyek, tetapi tidak mengganggu proses
pelaksanaan proyek serta organisasi fungsional
perusahaan.
Kontrak-Kontrak Pada Proyek
Kontrak pada proyek menentukan hak dan kewajiban
antara dua belah pihak atau lebih yang terlibat dalam kontrak,
biasa dilakukan antara pemilik dengan konsultan atau
kontraktor, kontraktor dengan pemasok, dan sebagainya.
Kontrak bersifat mempunyai aspek hukum yang kuat serta
mengikat, sehingga para pihak yang terlibat mempunyai
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, ditulis dengan jelas
dalam dokumen kontrak.
Didalam suatu kontrak kerja, pasti ada dokumen tertulis yang
menentukan hak dan kewajiban suatu kontrak kerja/proyek.
Dokumen tersebut biasanya sudah berkekuatan hukum dan
dapat dijadikan alat bukti jika nanti ada persengketaan
dikemudian hari. Isi dokumen kontrak biasanya adalah :
1. Surat Penawaran
2. Instruksi Kepada Penawar
3. Syarat-syarat Umum
4. Syarat-syarat Tambahan
5. Spesifikasi Teknik
Pengantar Manajemen 68
6. Gambar
7. Adendum
8. Proposal
9. Surat Jaminan Penawaran
10. Persetujuan
11. Surat Jaminan Pelaksanaan
12. Surat Jaminan Pembayaran Tenaga dan Material
13. Schedule Waktu
14. Kondisi Kerja ( Umum dan Khusus )
15. Dokumen Maintance dan Training
Kesepakatan oleh dua pihak, yaitu kontraktor dan owner,
dalam dokumen kontrak :
Spesifikasi lebih kuat/berlaku pada syarat-syarat
umum
Tulisan tangan lebih berlaku daripada ketentuan
yang diketik
Ketentuan yang diketik lebih berlaku daripada
yang dicetak
Kata-kata lebih berlaku daripada nomor-nomor
dan angka
Bila ada yang merugikan, diinterpretasikan
melalui gambar
Spesifikasi lebih berlaku daripada gambar
Pengantar Manajemen 69
Standar Dokumen Kontrak
Dibuat agar dapat menghilangkan kesalahpahaman diantara
pemilik proyek, konsultan perencana, konsultan pengawas, dan
kontraktor serta stakeholder yang terlibat dalam proyek.
Standar Dokumen Kontrak dibuat oleh organisasi publik
profesional atau bisnis atau lembaga pemerintah dengan
mengacu kepada ketentuan-ketentuan berlaku seperti undang-
undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan berbagai
ketentuan umum yang berlaku dalam pengelolaan proyek.
Untuk menghindari kesalahpahaman dan pertentangan diantara
stakeholder, jalan musyawarah adalah pilihan pertama dalam
menyelesaikan masalah. Namun, jika jalur musyawarah tidak
berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka seringkali
mereka menempuh jalur hukum untuk membuktikan siapa
yang salah dan siapa yang benar.
Namun, mengikuti berbagai prosedur di dalam proyek saja
tidak menjamin kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan
jika sumber daya manusianya tidak sesuai seperti yang kita
inginkan.
Pembahasan selanjutnya akan membahas tentang bagaimana
Memanajameni berbagai Sumber Daya penunjang keberhasilan
proyek.
Pengantar Manajemen 70
Pengantar Manajemen Sumber Daya
Pengertian Manajemen Sumber Daya
Pengelolaan proyek yang cukup besar, masalah sumber
dara merupakan objek sekaligus subyek. Karena itu
pengambilan keputusan mengenai kuantitas dan kualitasnya
harus diperhatikan dengan cermat. Macam-macam sumber
daya itu adalah tenaga kerja/manusia, peralatan, material, serta
modal.
Perencanaan sumber daya yang matang dan cermat
sesuai kebutuhan logis proyek akan membantu pencapaian
sasaran dan tujuan proyek secara maksimal, dengan tingkat
efektivitas dan efisiensi yang tinggi. Kebutuhan sumber daya
tiap-tiap proyek tidaklah sama, bergantung kepada skala, lokasi
serta tingak keunikan masing-masing proyek. Namun
demikian, perencanaan sumber daya dapat dihitung dengan
pendekatan matematis yang memberikan hasil optimal
Pengantar Manajemen 71
dibandingkan dengan hanya memperkirakan pengalaman, yang
tingak efektifitas dan efisiensinya rendah.
Perencanaan yang akurat akan memberikan informasi-
informasi penting dalam pengelolaan proyek sehingga kualitas
sumber daya, jumlah serta baiaya yang harus dikeluarkan dapat
diidentifikasi dan diukur besarannya dengan konsekuensi-
konsekuensi logis yang berlaku dalam proyek. Perencanaan
sumber daya dengan metode yang benar dan evaluasi yang
kontinu akan memberikan hasil yang memuaskan pemilik
proyek dan stakeholder proyek.
Dalam menentukan alokasi sumber daya untuk proyek,
beberapa aspek yang perlu diperhatikan dan dipertimbankan
adalah sebagai berikut :
Jumlah sumber daya yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan
Kondisi keuangan membayar sumber daya yang
digunakan
Produktivitas sumber daya
Kemampuan dan kapasitas sumber daya yang
digunakan
Efektifitas dan efisiensi sumber daya yang digunakan.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengantar Manajemen 72
Sumber daya manusia yang ada pada suatu proyek
dapat dikategorikan sebagai tenaga kerja tetap dan tenaga kerja
tidak tetap. Pembagian kategori dimaksudkan agar efisiensi
perubahan dalam mengelola sumber daya dapat maksimal
dengan beban ekonomis yang memadai. Tenaga kerja yang
berstatus tetap biasanya dikelola perusahaan dengan
pembayaran gaji tetap setiap bulannya dan diberi beberapa
fasilitas lain dalam rangka memelihara produktivias kerja
karyawan serta rasa kebersamaan dan rasa memiliki
perusahaan. Hal ini dilakukan agar karyawan tetap sebagai aset
perusahaan dan memberikan karya terbaiknya serta
memberikan keuntungan bagi perusahaan dengan keahlian
yang dimilikinya.
Adanya tenaga kerja tidak tetap dimaksudkan agar
perusahaan tidak terbebani oleh pembayaran gaji setiap
bulannya. Biasanya tenaga kerja tidak tetap dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup besar dibandingkan jumlah tenaga kerja
yang tetap dengan tingkat keahlian yang sedang. Informasi
tentang jenis serta deskripsi pekerjaan pada proyek perlu
diidentifikasi sedemikian hingga tugas, tanggung jawab, dan
wewenang masing-masing pihak dapat dijalankan sesuai
rencana dan aturan-aturan perusahaan.
Pengantar Manajemen 73
Sebagai contoh, berikut ini diutaikan deskripsi pekerjaan
Manajer Proyek pada proyek konstruksi.
Deskripsi Pekerjaan Manajer Proyek
1. Melapor kepada Direktur Perusahaan dan Pemilik
Proyek yang mewakili.
2. mengawasi/mengarahkan Site Manajer, Site Engineer,
Pelaksana, Logistik, Administrasi dan Keuangan
3. Fungsi pokok :
Memimpin dan mengarahkan segala sumber
daya yang ada dalam proyek untuk mencapai sasaran
proyek
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Menjamin terselenggaranya kegiatan proyek
serta tersedianya fasilitas pendukung sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
Pengantar Manajemen 74
Menjamian terselenggaranya administrasi
kegiatan penanganan proyek berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang telah disepakati
Menjamin tersedianya material, tenaga kerja,
dan peralatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat
Menjamin terlaksananya pengendalian biaya,
mutu, waktu, dan keselamatan kerja
4. Wewenang :
Mengarahkan dan memimpin seluruh kegiatan
proyek
Mengarahkan, memimpin kegiatan penilaian
hasil progress pekerjaan
Mengawasi, mengendalikan persediaan alat,
material dan tenaga kerja
Membuat penjadwalan material, alat dan tenaga
kerja
Mengawasi dan mengendalikan cashflow
proyek
Mengaeahkan tindakan perbaikan pekerjaan
Memimpin dan mengambil kepuusan dalam
rapat-rapat internal proyek
Pengantar Manajemen 75
5. Hubungan Kerja
Bekerja sama dengan pihak internal perusahaan
seperti Site Manajer, Site Engineer, etc
Bekerja sama dengan seluruh eksternal
perusahaan, seperti Pemilik Proyek, Konsultan
Perencana, etc
Selain master schedule, penjadwalan dan pelatihan
tenaga kerja juga sangat dibutuhkan, agar semua tenaga kerja
yang dipakai dalam proyek semuanya terampil dan memiliki
kapabilitas yang tinggi. Manajemen kepelatihan yang tepat
dapat membuat SDM yang dimiliki merasa nyaman. Diantara
metodologi yang biasa dipakai, untuk itu pembahasan tentang
kepelatihan tenaga kerja akan dibahas di bab selanjutnya.
Metodologi Pelatihan
1. Dasar Metodologi Pelatihan
Metodologi pelatihan adalah strategi dan metode yang
digunakan dan dilaksanakan untuk mencapai kurikulum
pelatihan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
kaitannya edengan metodologi kepelatihan SDM adalah,
perencanaan pelatihan, metode yang digunakan, dan media
pelatihan itu sendiri.
Pengantar Manajemen 76
Rencana Pelatihan adalah penyusunan
berdasarkan kurikulum pelatihan yang mengacu kepada
pengembangan kemampuan para peserta.
Metode pelatihan adalah cara-cara dan teknik
komunikasi yang digunakan oleh pelatih dalam
menyajikan dan melaksanakan proses pembelajaran.
Media pelatihan adalah berbagai alat dan teknik
komunikasi sebagai alat dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, baik oleh pelatih maupun peserta.
2. Metode Pelatihan
Ada sejumlah alternatif metode pelatihan yang dapat
dipilih dan digunakan sesuai dengan kebutuhan proses
pembelajaran yang hendak dilaksanakan oleh pelatih.
Beberapa macam metode yang biasa digunakan adalah :
a. Model Komunikasi Eksposisif
b. Model Komunikasi Diskoveri
c. Teknik Komunikasi Kelompok Kecil
d. Pembelajaran Berprogram
e. Pelatihan Dalam Industri
Pengantar Manajemen 77
f. Teknik Simulasi
g. Metode Studi Kasus
3. Media Pelatihan
Media pelatihan merupakan salah satu komponen yang
penting dalam sistem pelatihan manajemen, karena
berfungsi sebagai unsur penunjang proses
pembelajaran, menggugah gairah dan motivasi belajar.
Pemilihan dan penggunaan media pelatihan supaya
mempertimbangkan ( 1 ) tujuan pembelajaran ( 2 )
materi pelatihan ( 3 ) ketersediaan media itu sendiri
( 4 ) kemampuan pelatih yang akan menggunakannya.
PENGANTAR MANAJEMEN PERALATAN
Pengertian Manajemen Sumber Daya Peralatan
Dalam penentuan alokasi sumber daya peralatan yang akan
digunakan dalam suatu proyek, kondisi kerja serta kondisi
peralatan perlu diidentifikasi terlebih dahulu. Tujuannya agar
tingkat kebutuhan pemakaian dapat direncanakan secara efektif
dan efisien. Beberapa hal yang perlu diidentifikasi adalah :
1. Medan Kerja, identifikasi ini untuk menentukan kondisi
medan kerja dari tingkat mudah, sedang, dan berat.
Pengantar Manajemen 78
2. Cuaca, identifikasi ini perlu dilakukan khususnya pada
proyek dengan keadaan lahan terbuka.
3. Mobilisasi peralatan ke lokasi proyek perlu
direncanakan dengan detail, khususnya untuk peralatan-
peralatan berat.
4. Komunikasi yang memadai antar-operator peralatan
dengan pengendali pekerjaan harus terjalin baik.
5. Fungsi peralatan harus sesuai dengan pekerjaan yang
akan dilakukan untuk menghindari tingkat pemakian
yang tidak efektif dan efisien.
6. kondisi peralatan harus layak pakai agar pekerjaan tidak
tertunda karena peralatan rusak.
Manajemen Sumber Daya Material
Hampir sama halnya dengan pengelolaan peralatan, material
harus dikelola dengan baik agar kebutuhan mencukupi pada
waktu dan tempat yang diinginkan.
Dalam pengelolaan material dibutuhkan beragam informasi
tentang spesifikasi, harga maupun kualitas yang diinginkan,
agar beberapa penawaran dari pemasok dapat dipilih sesuai
dengan spesifikasi proyek dengan harga yang paling ekonomis,
seperti diuraikan dibawah ini :
Pengantar Manajemen 79
Kualitas material yang dibutuhkan menggunakan tipe
tertentu dengan mutu harus sesuai dengan yang
dipesyaratkan dalam spesifikasi proyek.
Spesifikasi teknis material, merupakan dokumentasi
persyaratan teknis material yang direncanakan dan
menjadi acuan untuk pemenuhan kebutuhan material.
Lingkup penawaran yang diajukan oleh beberapa
pemasok adalah dengan memilih harga yang paling
murah dengan kualitas material terbaik
Waktu pengiriman/delivery menyesuaikan dengan
jadwal pemakaian material, biasanya beberapa material
dikirim sebelum pekerjaan dimulai.
Pajak penjualan material, dibebankan pada pemilik
proyek yang telah dihitung dalam satuan harga material
atau dalam harga proyek keseluruhan.
Termin pembayaran logistik material harus disesuaikan
dengan cashflow proyek agar likuiditas keuangan
proyek tetap aman.
Pemasok material adalah rekanan terpilih, telah bekerja
sama dengan baik dan memberikan pelayanan yang
memuaskan pada proyek sebelumnya.
Gudang penimbunan material harus cukup untuk
menampung material yang siap dipakai.
Pengantar Manajemen 80
Harga material dapat naiok sewaktu-waktu saat proyek
dilaksanakan, sehingga eskalasi harga harus
dimasukkan dalam komponen harga satuan
Jadwal penggunaan material harus sesuai, antara
kebutuhan proyek dengan waktu pengiriman material
dari pemasok. Oleh karena itu penggunaan subschedule
material yang untuk tiap-tiap item pekerjaan mutlak
dilakukan agar tidak mempengaruhi ketersediaan
material dalam proyek.
Manajemen Sumber Daya Modal/Keuangan
Keuangan proyek perlu dikelola dengan hati-hati agar pada
akhir proyek keuntungan yang telah direncanakan dapat
dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Aliran kas masuk dan
kas keluar harus terlapor dengan benar dan teliti sehingga
setiap laporan berkalanya dapat memberikan informasi yang
akurat dan dapat diaudit dengan tingkat kewajaran yang baik,
serta menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
berikutnya.
Dalam mengelola suatu proyek, dibutuhkan perencanaan
matang dalam hal aliran kas masuk dan aliran kas keluar atau
Pengantar Manajemen 81
yang disebut juga dengan Aliran Kas ( cashflow ). Aliran kas
memuat penggunaan dana selama proyek berlangsung, berupa :
1. kas keluar, seperti ; penggunaan modal, pembayaran
tenaga kerja, pembelian material, etc
2. kas masuk, seperti ; modal awal, pinjaman bank, uang
muka proyek, etc
Beberapa bentuk laporan keuangan proyek yang dapat menjadi
informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan
selanjutnya adalah :
1. Laporan berkala harian
2. Laporan akhir proyek
3. Penggunaan keuangan selama proyek berlangsung
4. Jadwal induk penggunaan uang selama pelaksanaan
proyek
Pengantar Manajemen 82
PENGANTAR MANAJEMEN RISIKO
Defenisi Risiko
Apa itu Risiko ?
Risiko dapat dikatakan merupakan akibat ( atau
penyimpangan realisasi dari rencana ) yang mungkin terjadi
secara tidak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah
direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung
ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai
dengan rencana itu. Orang sering mengatakan bahwa setiap
Pengantar Manajemen 83
kegiatan mengandung resiko atau lebih umum lagi dapat
dikatakan bahwa hidup ini penuh dengan resiko. Jadi apa yang
akan terjadi di masa yang akan dating, kita tidak dapat
mengetahui secara pasti. Walaupun demikian, orang harus
berusaha agar ketidakpastian itu dapat diperkecil atau orang
harus dapat mengantisipasi segala kemungkinan itu dengan
menyediakan berbagai alternatif untuk mengahadapi
ketidakpastian itu. Dengan kata lain, risiko harus dimanajemeni
dengan sebaik mungkin, agar efektifitas perusahaan tidak
terganggu.
Didalam hal manajemen perusahaan, risiko itupun berlaku
juga, sehingga kita harus memahami konsep risiko secara luas
dan jelas agar nantinya kita tidak bingung melakukan tindakan
apa yang harus dilakukan jika risiko tersebut menjadi
kenyataan dalam kehidupan perusahaan. Biasanya risiko itu
terjadi karena berbagai hal, antara lain :
- Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai
kegiatan itu berakhir
- Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan
- Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/dan teknik
mengambil keputusan
- Dan sebagainya
Pengantar Manajemen 84
Sifat-Sifat Risiko
Didalam hal manajemen risiko berlaku dua sifat risiko
yaitu yang bersifat murni dan yang bersifat perkiraan
( expectations ).
Berikut akan dijelaskan mengenai dua sifat risiko tersebut.
Risiko Spekulatif dan Risiko Murni
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang
dari perkiraan ( expectations ). Artinya ada kemungkinan
penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula yang
merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka kita
katakana risiko itu bersifat spekulatif.
Contoh :
Judi menimbulkan kemungkinan-kemungkinan ini, mereka
yang berjudi mungkin menang atau kalah. Tujuan penjudi
bukanlah untuk kalah atau mempertahankan status quo,
melainkan untuk mnang. Begitu pula seseorang yang membeli
saham mengharapkan kenaikan harga sahamnya itu sehingga
memperbaiki keuangannya. Dengan melakukan transaksi itu, ia
terbuka untuk dua kemungkinan yaitu untung atau rugi.
Pengantar Manajemen 85
Lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni yaitu yang ada
hanya kemungkinan kerugian. Seorang pemilik rumah terbuka
untuk terhadap kemungkinan kerugian. Risiko ini hanyalah
mempunyai kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai
kemungkinan untung, Risiko ini disebut risiko murni.
Pentingnya penjenisan ini, karena setiap usaha ekonomi itu
penuh dengan risiko, baik spekulatif maupun murni. Walaupun
kategori risiko tidak selalu jelas, namun kebanyakan risiko
dapat diklasifikasikan. Apakah suatu risiko itu spekulatid atau
murni, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Risiko
spekulatif biasanya tidak di asuransikan, hanya risiko murni lah
yang biasnya di asuransikan, karena asuransi lah yang bisa
menjadi alternatif dalam penanganan risiko murni.
ASURANSI
Apa itu Asuransi ?
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada
tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial
(atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan
dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-
kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti
Pengantar Manajemen 86
kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan
pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu
sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu
yang mendapatkan perlindungan.
Beberapa Prinsip Dasar Dalam Asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus
dipenuhi, yaitu :
*Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul
dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang
diasuransikan dan diakui secara hukum.
*Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan
secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material
fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan
jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya
syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus
memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau
kepentingan yang dipertanggungkan.
*Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang
menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu
akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara
aktif dari sumber yang baru dan independen.
Pengantar Manajemen 87
*Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung
menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya
menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252,
253 dan dipertegas dalam pasal 278).
*Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada
penanggung setelah klaim dibayar.
*Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung
lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan
indemnity.
Dari pengertian dan prinsip dasar dari asuransi yang sudah
dijelaskan sebelumnya, wajar jika sebuah asuransi sering
digunakan para pengusaha sebagai tindakan alternatif
penanganan risiko, karena didalam asuransi kita dapat
mengasuransikan risiko dari berbagai sumber.
Sumber-Sumber Risiko Tersebut Adalah :
Risiko Sosial
Sumber utamanya adalah masyarakat, artinya tindakan orang-
orang yang menciptakan kejadian
Risiko Fisik
Pengantar Manajemen 88
Banyak sekali risiko fisik yang kita jumpai, yang sebagiannya
ada karena fenomena alam dan yang lainnya karena kesalahan
manusia (human error).
Seperti ; Kebakaran, Petir, Cuaca, Tanah Longsor, dsb.
Risiko Ekonomi
Banyak risiko ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan, seperti
adanya inflasi, fluktuasi lokal dan ketidakstabilan harga, yang
menyebabkan daya beli dan minat beli masyarat berkurang.
IDENTIFIKASI RISIKO
Pengidenifikasian risiko itu merupakan proses penganalisisan
untuk menemukan secara otomatis dan berkesinambungan
risiko yang menantang perusahaan. Untuk itu diperlukan :
Pertama : Suatu Checklist daripada semua kerugian
potensial yang bisa terjadi pada umumnya pada setiap
perusahaan
Pengantar Manajemen 89
Kedua : Untuk menggunakan checklist itu diperlukan
suatu pendekatan yang sistematik untuk menentukan mana dari
kerugian potensial yang tercantum dalam checklist itu yang
dihadapi oleh perusahaan yang sedang dianalisis.
Sumber Checklist
Checklist itu diterbitkan oleh (1) perusahaan asuransi, (2)
badan penerbiatan asuransi, (3) Asosiasi Manajemen Amerika
(AMA), (4) Ikatan Manajemen Risiko dan Asuransi.
Selain dari checklist yang dipublikasikan itu, manajer risiko
harus pula punya checklist-nya sendiri. Hal itu diperlukan agar
manajer dapat menambahkan potensi kerugian yang tidak
terdapat didalamnya, karena biasanya checklist yang
diterbitkan perusahaan asuransi hanya menyangkut risiko yang
dapat diasuransikan.
Klasifikasi Kerugian
Salah satu alternatif sistem pengklasifikasian kerugian dalam
suatu checklist adalah sebagai berikut :
A. Kerugian Hak Milik ( Property Loses )
B. Kewajiban Mengganti Kerugian Orang Lain ( Liability
Loses )
C. Kerugian Personalia ( Personel Losses )
Pengantar Manajemen 90
Penggunaan Suatu Checklist
Langkah kedua dalam pengidentifikasian risiko adalah
menggunakan checklist yang dibangun dalam langkah pertama
untuk menemukan risiko dan menjelaskan jenis-jenis kerugian
yang dihadapi perusahaan.
Metode yang dianjurkan untuk dipergunakan dalam
mengidentifikasi Checklist adalah :
1. Questionnaire analisis risiko ( Risk analysis
questionnaire )
2. Metode laporan keuangan ( financial statement
method )
3. Metode peta-aliran ( flow – chart )
4. Inspeksi langsung pada objek
5. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian
perusahaan
6. Catatan statistik dari kerugian masa lalu
7. Analisis lingkungan
Sebelum memakaikan metode-metode tersebut perlu
ditekankan tiga hal sebagai berikut :
Pertama : Masing-masing metode itu saling melengkapi.
Pengantar Manajemen 91
Kedua : Risiko yang dihadapi mungkin berubah seiring
berjalannya waktu
Ketiga : Gap yang mungkin terjadi dalam checklist sebaiknya
dikoreksi.
Pengukuran Risiko
Perlunya pengukuran suatu risiko adalah :
1. Untuk menentukan relatif pentingnya
2. Untuk memperoleh informasi yang akan menolong
untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen
risiko yang cocok untuk menanganinya.
Dimensi yang harus diukur
1. Frekuensi ataujumlah kerugian yang akan terjadi
2. keparahan dari kerugian itu
Pengukuran Risiko Dengan Distribusi Probabilitas
Distribusi probabilitas menunjukkan probabilitas
kejadian bagi masing-masing outcome yang mungkin karena
outcome itu merupakan mutually exclusive, maka semua
probabilitas itu jika dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan
satu.
Tiga macam distribusi probabilitas yang
memperlihatkan outcome yang mungkin untuk :
1. Total kerugian per tahun
Pengantar Manajemen 92
2. Banyaknya kejadian per tahun
3. Kerugian per kejadian
Pengendalian Risiko
Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur
risiko yang dihadapi perusahaannya, maka ia harus
memutuskan bagaimana menangani risiko tersebut. Ada dua
pendekatan dasar untuk itu :
1. Pengendalian Risiko ( risk control )
2. Pembiayaan Risiko ( risk financing )
Pengendalian Risiko dapat dijalankan dengan metode :
1. menghindari risiko
2. mengendalikan kerugian
3. pemisahan
4. kombinasi atau pooling
5. pemindahan risiko
Pembiayaan Risiko, ( risk financing ) meliputi :
1. Pemindahan risiko melalui pembelian asuransi
2. Menanggung risiko ( retention )