PENERAPAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI GURU DI …
Transcript of PENERAPAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI GURU DI …
PENERAPAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI GURU
DI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL’IMAROH
CIKARANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu
Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh:
NENENG HANDAYANI
11140182000031
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Neneng Handayani (NIM: 11140182000031). Penerapan Sistem Rekrutmen
dan Seleksi Guru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang. Skripsi
Program Strata 1 (S1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan
sistem rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
Cikarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan studi
dokumen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan melakukan reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem rekrutmen dan seleksi guru yang
dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh sudah cukup baik. Penerapan sistem rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh dibagi menjadi dua kegiatan yaitu pelaksanaan rekrutmen dan
pelaksanaan seleksi. Pelaksanaan rekrutmen terdiri dari proses rekrutmen yaitu
dari persiapan kegiatan, penyebaran informasi dan penerimaan lamaran guru baru
dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan seleksi yang terdiri dari beberapa tahap
yaitu penyeleksian berkas lamaran, pemeriksaan referensi, melakukan tes-tes
penerimaan seperti tes tulis, tes membaca Al-Qur’an, wawancara dan micro
teaching, dan yang terakhir yaitu keputusan diterima atau tidaknya. Namun
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh masih perlu membuat pedoman khusus
untuk kegiatan rekrutmen dan seleksi dan membentuk tim kepanitian khusus yang
melibatkan pihak sekolah agar pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru ini dapat
terlaksana dengan maksimal.
Kata Kunci: Sistem Rekrutmen dan Seleksi, Yayasan Pendidikan
ii
ABSTRACT
Neneng Handayani (NIM: 11140182000031). Application of the Teacher
Recruitment and Selection System at the Al'Imaroh Islamic Education
Foundation Cikarang. Minithesis Strata 1 (S1) Faculty of Teacher Training
Scince, Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta.
The research purpose to to know and describe the application of the teacher
recruitment and selection system at the Al'Imaroh Islamic Education Foundation
in Cikarang. Method that use for research is qualitative. The data colletion of this
research are interview, observation and document studies. Technique analysis that
use are data reduction, data display, and verification.
The results showed that the teacher recruitment and selection system
conducted by the Al'Imaroh Islamic Education Foundation was good enough. The
implementation of the teacher recruitment and selection system at the Al'Imaroh
Islamic Education Foundation is divided into two activities, namely the
implementation of recruitment and implementation of selection. The recruitment
implementation consists of the recruitment process, namely from the preparation
of activities, dissemination of information and acceptance of new teacher
applications followed by the implementation of selection activities which consist
of several stages, namely selecting application files, reference checks, conducting
acceptance tests such as written tests, Al-Qur'an reading test, interview and micro
teaching, and finally the decision is accepted or not. But the Al'Imaroh Islamic
Education Foundation still needs to make specific guidelines for recruitment and
selection activities and form a special committee that involves the school so that
the implementation of teacher recruitment and selection can be carried out
optimally.
Keywords: Recruitment and Selection Systems, Education Foundation
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirraahiim
Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan nikmat, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai persyaratan dalam mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Sholawat dan salam senantiasa dicurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa rasa bangga dan kebahagiaan yang telah tercapai
ini tidak lepas dari adanya dukungan dan kerjasama banyak pihak. Oleh
karenanya, kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan
baik materil dan non materil kepada penulis untuk kelancaran dalam penulisan
skripsi ini. Atas segala hormat serta kerendahaan hati, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta;
3. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd. Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan motivasi dan pengarahan selama menjalani perkuliahan;
4. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. dan Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan
pikirannya untuk memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis
sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan baik;
5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mendidik dan memberikan pelayanan jasa pendidikan
terbaik selama penulis menjalani perkuliahan;
iv
6. Abi Drs. H. Solehun Kurniawan, M.Pd.I. Ketua Yayasan I YASPIA yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, serta untuk sekretaris
yayasan, kepala sekolah, guru, staf dan para calon guru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi data sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
7. Ayah dan Mamah yang senantiasa memberikan do’a terbaiknya dan selalu
mendukung baik secara materil maupun non materil, kalian adalah alasan
bagi penulis untuk menyegerakan kelulusan ini;
8. Amanda Mawadah dan Ali Yudha yang selalu mendukung dan
menyemangati dengan kasih sayang;
9. Ahmad Mahzuri, terimakasih untuk kesabarannya mendengarkan keluh kesah
penulis dan tidak bosan memberi dukungan, motivasi serta bantuan selama
penulisaan skripsi ini;
10. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan Angkatan 2014 terutama
untuk Ratna Sari, Rifda Herlani, Dian Mas Utami, Syahrina Rahmaniah,
Atika Kheirini dan Lutfiatuzzahroh terima kasih atas kebersamaan dan kisah
persahabatan yang luar biasa di masa kuliah;
11. Kosan Kece, Anggun Eka, Fauziah Rahmi, dan Siti Jumiyanti yang telah setia
dalam memberikan segala bantuan dan dukungan;
12. Yang tak terlupakan Dita Mawar, Neni Triana, Noni Wahyu, Riqotun Nihlah,
Alya Ina, Dwi Ananda yang selalu memberi dukungan di akhir-akhir
penyelesaian penulisan skripsi ini;
13. Perpustakaan Utama UIN, Perpustakaan FITK, Perpustakaan UNJ, dan
Perpustakaan Nasional RI yang telah menyediakan berbagai buku, jurnal dan
karya tulis.
14. Para pengemudi ojek online yang mempermudah mobilisasi untuk menuju ke
beberapa lokasi hingga selamat sampai tujuan.
v
Penulis mengucapkan terimakasih untuk pihak-pihak yang tidak penulis
sampaikan satu persatu. Semoga segala bentuk bantuan, dukungan dan partisipasi
yang diberikan kepada penulis, mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari
Allah SWT. Aamiin
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam
bidang kependidikan dan bidang umum lainnya, khususnya bermanfaat bagi diri
penulis. Penulis memohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat
banyak kekurangan.
Ciputat, 1 Oktober 2018
Penulis
Neneng Handayani
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix
BAB I1PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II8KAJIAN TEORI ........................................................................................ 8
A. Konsep Sistem .............................................................................................. 8
1. Pengertian Sistem ..................................................................................... 8
2. Ciri-ciri Sistem ......................................................................................... 9
B. Rekrutmen Guru ......................................................................................... 10
1. Pengertian Rekrutmen ............................................................................ 10
2. Tujuan Rekrutmen .................................................................................. 11
3. Sumber-Sumber Rekrutmen ................................................................... 17
4. Metode Rekrutmen ................................................................................. 21
5. Teknik Rekrutmen .................................................................................. 22
6. Proses Rekrtumen Guru .......................................................................... 23
C. Seleksi ........................................................................................................ 26
1. Pengertiaan Seleksi ................................................................................. 26
2. Kualifikasi Seleksi .................................................................................. 27
3. Sistem dan Prosedur Seleksi ................................................................... 30
vii
4. Langkah-langkah Seleksi ....................................................................... 30
5. Kendala-kendala Seleksi ........................................................................ 35
D. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 36
E. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 38
BAB III40METODE PENELITIAN .................................................................... 40
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 40
B. Metode Penelitian....................................................................................... 40
C. Sumber Data ............................................................................................... 41
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 45
F. Pemeriksaan/Pengecekan Keabsahan Data ................................................ 46
G. Analisis Data .............................................................................................. 47
BAB IV49HASIL PENELITIAN ......................................................................... 49
A. Gambaran Umum Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh ......................... 49
1. Profil Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh ......................................... 49
2. Visi dan Misi Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh ............................. 50
3. Struktur Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh...................... 51
4. Keadaan Guru Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh ........................... 51
5. Keadaan Siswa Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh .......................... 63
6. Keadaan Sarana Prasarana Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh ........ 67
7. Target Kompetensi Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh .................... 68
8. Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa ............................................................. 70
B. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian ..................................................... 70
1. Rekrutmen Guru ..................................................................................... 71
2. Seleksi Guru ........................................................................................... 80
BAB V89PENUTUP ............................................................................................. 89
A. Kesimpulan ................................................................................................ 89
B. Saran ........................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 95
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ........................................................................... 40
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Penelitian ....................................... 42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Studi Dokumen Penelitian .................................................. 45
Tabel 4.1 Keadaan Guru RA Al’Imaroh ........................................................... 51
Tabel 4.2 Keadaan Guru SD IT Al’Imaroh ....................................................... 52
Tabel 4.3 Keadaan Guru MI Al’Imaroh ............................................................ 54
Tabel 4.4 Keadaan Guru SMP IT Al’Imaroh .................................................... 56
Tabel 4.5 Keadaan Guru MTs Al’Imaroh ......................................................... 58
Tabel 4.6 Keadaan Guru MA Al’Imaroh .......................................................... 60
Tabel 4.7 Keadaan Siswa RA Al’Imaroh .......................................................... 63
Tabel 4.8 Keadaan Siswa SD IT Al’Imaroh ...................................................... 64
Tabel 4.9 Keadaan Siswa MI Al’Imaroh ........................................................... 64
Tabel 4.10 Keadaan Siswa SMP IT Al’Imaroh ................................................. 65
Tabel 4.11 Keadaan Siswa MTs Al’Imaroh ...................................................... 66
Tabel 4.12 Keadaan Siswa MA Al’Imaroh ....................................................... 66
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 – Uji Referensi
Lampiran 2 – Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 – Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 – Surat Keterangan Balasan
Lampiran 5 – Pedoman Wawancara
Lampiran 6 – Hasil Wawancara
Lampiran 7 – Daftar Cheklist Dokumen
Lampiran 8 – Profil dan Dokumen Pelengkap
Lampiran 9 – Dokumentasi Yayasan
Lampiran 10 – Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia akan mengalami suatu perubahan dimana manusia
akan dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi suatu kehidupan.
Pendidikan merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan, karena
pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia yang akan
selalu tumbuh dan berkembang. Dengan pendidikan manusia diharapkan
dapat mengembangkan diri untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan
yang lebih baik dan berguna baik bagi negara, masyarakat maupun keluarga.
Dalam melaksanakan pendidikan sudah tentu tidak terlepas dari tujuan
pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan nasional tertera dalam Undang-
Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.1
Pendidikan memiliki peranan dalam pembentukan kepribadian seseorang,
karena pendidikan berpengaruh postif terhadap segala bidang kehidupan dan
pekembangan manusia dengan berbagai aspek pribadinya. Salah satu
permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan.
Berbagai usaha telah dilakukan pemerintahan untuk meningkatkan mutu
pendidikan, antara lain melalui berbagai latihan dan peningkatan kompetensi
1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB
II, Dasar, Fungsi dan Tujuan, Pasal 2, h. 3.
2
guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu
manajemen sekolah.
Namun demikian sekarang ini masih banyak lembaga pendidikan yang
memiliki standar yang kurang berkualitas, terlebih lagi terkait dengan kualitas
sumber daya manusia (SDM) masih sangat kurang dan juga banyak lembaga
pendidikan yang memiliki sarana prasarana yang memadai, siswa yang
kualitasnya di atas rata-rata, akan tetapi gagal dalam mewujudkan sekolah
yang berkualitas, hal ini disebabkan berbagai faktor yang mempengaruhi
salah satunya sumber daya manusianya.
Dalam Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen mengamanatkan Pemerintah wajib memenuhi kebutuhan guru, baik
dalam jumlah, kualifikasi akademik, maupun dalam kompetensi secara
merata untuk menjamin keberlangsungan satuan pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal serta untuk menjamin keberlangsungan pendidikan
dasar dan menengah yang diselenggarakan Pemerintah.
Dengan demikian lembaga pendidikan memerlukan sumber daya
manusia yang profesional yang dapat menjalankan tugasnya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, karena dalam dunia pendidikan yang berperan
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah tenaga pendidik atau
guru. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 Ayat 2 yang berbunyi
“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.2
Guru sebagai pendidik menurut Undang-Undang RI Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 Ayat 2
memiliki kewajiban sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis;
2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB
XI Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pasal 39 Ayat 2, h. 11.
3
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.3
Namun kenyataannya, keadaan guru di Indonesia masih harus menjadi
perhatian yang serius. Guru yang mengajar tidak sesuai dengan
kompetensinya menjadi salah satu sebab dari rendahnya kualitas pendidikan.
Hal yang sering ditemui di beberapa lembaga pendidikan adalah, Guru A
mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun dia mengajarkan
keterampilan atau yang lain, yang sebenarnya bukan kompetensinya. Selain
itu pendidik kurang inovasi dan kurang kreatif dalam pembelajaran sehingga
peserta didik tidak tertarik dan tidak memahami pelajaran yang disampaikan
oleh gurunya.
Salah satu kunci utama dalam menciptakan sumber daya yang berkualitas
yaitu pada penerapan sistem rekrutmen dan seleksi calon guru.
Arun Monappa dan Mirza S. Saiyadain (1979: 104) berpendapat
bahwa “rekrutment is the generating of applications or applicants for
specific position”. Artinya penarikan pegawai adalah memproses lamaran
atau memproses calon-calon pegawai untuk posisi pekerjaan tertentu.4
Dan seleksi adalah proses memilih calon karyawan yang memilih calon
karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan.
Kegiatan seleksi dilakukan untuk mengurangi sebagian jumlah pelamar,
sehingga diperoleh calon karyawan yang terbaik.5
Proses rekrutmen tenaga pendidik di lembaga pendidikan merupakan hal
yang sangat penting sekali. Tentu saja rekrutmen yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan harus sesuai dengan kebutuhannya dan persyaratan yang
ditentukan oleh lembaga pendidikan itu sendiri, agar rekrutmen yang
dilakukan tidak hanya sekedar mengisi kekosongan pegawai atau sekedar
mendapatkan sumber daya manusia yang biasa saja tetapi mendapatkan
sumber daya manusia yang berdedikasi dan profesional dibidangnya sehingga
dapat meningkatkan mutu lembaga pendidikan tersebut.
3 Ibid.
4 Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: Program
Pascasarjana IAIIN Walisongo Semarang, 2012), h. 67. 5 Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 159.
4
Pelaksanaan rekrutmen merupakan tugas yang sangat penting, krusial dan
membutuhkan tanggungjawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber
daya manusia yang akan digunakan lembaga sangat tergantung pada
bagaimana prosedur proses rekrutmen dilaksanakan. Oleh karena itu, pihak
lembaga pendidikan harus sangat berhati-hati dan selektif dalam memilih
calon pendidik, karena sekali saja melakukan kesalahan dalam memilih
tenaga pendidik maka akan berdampak besar bagi pendidikan dikemudian
hari. Pada proses seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis
yang dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah
yang dianggap paling tepat, baik dengan kriteria yang ditetapkan maupun
jumlah yang dibutuhkan.
Permasalahan yang sering terjadi di beberapa lembaga pendidikan dalam
melakukan rekrutmen tenaga pendidik yaitu masalah perencanaan rekrutmen
yang kurang matang, masih kurang selektif dalam merekrut calon-calon guru
yaitu dengan mementingkan terisinya kekosongan pegawai yang sebenarnya
kualifikasinya tidak cocok dengan yang dibutuhkan sekolah, yang
menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian penempatan personil terhadap tugas
dan fungsinya. Kurangnya informasi yang transparan dari pihak lembaga
pendidikan mengenai penerimaan calon guru baru, dibutuhkannya tenaga dan
waktu yang tidak sedikit, banyaknya para pelamar namun kualifikasinya tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Tidak sedikit lembaga pendidikan yang berdiri atas nama yayasan yang
melakukan sistem nepotisme, mereka memperkerjakan keluarga atau saudara
mereka dan menempatkannya menjadi karyawan atau guru di sekolah
tersebut. Sehingga menghalangi orang luar yang mungkin lebih baik untuk
bergabung dalam lembaga tersebut. Dengan begitu pada penerapan
rekrutmen, sangat bergantung pada kualitas proses rekrutmennya. Semakin
baik prosesnya semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan
individu-individu calon guru yang memenuhi kualifikasi.
Berdasarkan pengamatan penulis, permasalahan-permasalahan tersebut
juga terjadi di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang, yaitu
5
perencanaan rekrutmen tenaga pendidik yang tidak sistematis, kurangnya
informasi yang transparan dari pihak lembaga pendidikan mengenai
penerimaan calon guru baru, banyaknya para pelamar namun kualifikasinya
tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga menyebabkan terjadinya
hambatan dalam proses penyeleksian yaitu ketidaksesuaian penempatan
personil terhadap tugas dan fungsinya.
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang memiliki jumlah guru
yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kelas. Kegiatan
rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang
dimulai pada saat sekolah di bawah naungan yayasan ini membutuhkan guru
sampai dengan yayasan menerima calon guru tersebut untuk mengajar
sekaligus mendidik para peserta didik agar menjadi generasi cerdas, terampil
dan bertaqwa sesuai dengan visi yayasan. Dengan demikian banyaknya para
pelamar yang ingin mengajar di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
Cikarang ini dibutuhkan satu sistem yang tepat untuk menentukan pilihan
dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru.
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengetahui lebih luas dan
mendalam mengenai sistem rekrutmen dan seleksi guru yang diterapkan,
maka penulis tertarik untuk menulis dan menjadikannya bahan skripsi dengan
judul “Penerapan Sistem Rekrutmen dan Seleksi Guru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi
berbagai masalah yang muncul, yaitu:
1. Perencanaan pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang tidak sistematis;
2. Belum adanya pedoman khusus rekrutmen dan seleksi guru;
3. Kurangnya peran sekolah dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru;
4. Banyaknya para pelamar namun kualifikasinya tidak sesuai dengan yang
diharapkan yayasan;
5. Penerapan pelaksaan sistem rekrutmen dan seleksi yang belum optimal.
6
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan yang akan dipaparkan lebih terfokus, maka peneliti
membatasi masalah yang akan diteliti pada penerapan sistem rekrutmen dan
seleksi guru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas
maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana Penerapan
Sistem Rekrutmen dan Seleksi Guru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
Cikarang?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan sistem rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh Cikarang.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi
akademisi yang tertarik untuk melaksanakan penelitian lebih jauh
mengenai sistem rekrutmen dan seleksi guru sehingga dapat digunakan
sebagai dasar untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Manajemen
Pendidikan, diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan yang
dapat menambah wawasan dan dapat digunakan sebagai
perbandingan dari segi teknis maupun temuan serta dapat menjadi
bahan kajian untuk mengembangkan penelitian yang lebih lanjut.
b. Bagi yayasan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
dan dasar untuk menentukan kebijakan di dalam penerapan sistem
7
rekrutmen dan seleksi guru sehingga dapat membantu meningkatkan
dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui
sistem rekrutmen dan seleksi guru.
c. Bagi penulis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
wahana penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah dan
memperluas serta menambah pengetahuan dan wawasan sebagai
bekal di masa mendatang.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem merupakan bagian penting dalam sebuah kegiatan, oleh
karena itu setiap apa yang akan dilakukan guna mencapai tujuan, maka
diperlukan sebuah sistem. Berikut beberapa pengertian sistem menurut
para ahli :
Menurut Davis, G.B sistem merupakan gabungan dari berbagai
elemen yang bekerja sama untuk mencapai suatu target.1 Menurut Lani
Sidharta sistem merupakan sekumpulan unsur-unsur yang saling
berkaitan yang secara bersama beroperasi untuk meraih tujuan yang
sama.2 Dan menurut Jerry Futz Gerald sistem merupakan sebuah jaringan
kerja daripada prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul
secara bersama-sama agar bisa beroperasi sebuah kegiatan atau
menyelesaikan tujuan tertentu.3
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian
sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan
kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya.
Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendifinisikan sistem
sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau
komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.4
1 Yosy Arisandy, dkk., Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017), h. 48. 2 Ibid.
3 Ibid., h. 49.
4 Tata Sutabri, Analisis Sistem Informasi, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2012), h. 2.
9
Sistem sendiri menurut sejarahnya berasal dari bahasa Yunani
yaitu “sistema” yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari
bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya.
Kata sistema tersebut berkembang menjadi berbagai macam definisi
sesuai dengan bidang ilmu dan kajian. Tetapi memiliki inti yang
sama yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan
dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.5
Penggambaran sistem sebagai kesatuan yang terdiri dari tiga bagian
utama yaitu input, process, dan output.6 Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah cara, proses atau prosedur yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan
bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. Ciri-ciri Sistem
Suatu sistem memiliki ciri-ciri yang pada dasarnya saling
melengkapi satu sama lain. Menurut Azhar Susanto (dalam Rohmat,
2013: 4) ciri-ciri sistem dibagi menjadi beberapa poin yaitu tujuan, batas,
subsistem, input, proses, output, dan feedback.7
Dan menurut Syopiansyah Jaya Putra dan A’ang Subiyakto
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sistem Informasi,
menyebutkan ada 6 ciri-ciri sistem, yaitu:
a. Suatu sistem mempunyai komponen-konponen sistem
(components) atau subsistem-subsistem.
b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).8
Dengan demikian ciri-ciri sistem yaitu memiliki tujuan, batas,
terbuka, tersusun dari subsistem, adanya saling keterikatan dan saling
tergantung merupakan satu kebulatan yang utuh, dan memiliki
kemampuan mengatur dan menyesuaikan diri sendiri.
5 Yosy Arisandy, loc. cit., h. 49.
6 Syopiansyah Jaya Putra dan A’ang Subiyako, Pengantar Sistem Informasi, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), h. 28. 7 Yosy Arisandy, dkk., op. cit., h. 51-52.
8 Syopiansyah Jaya Putra dan A’ang Subiyako, op. cit., h. 27.
10
B. Rekrutmen Guru
1. Pengertian Rekrutmen
Secara umum rekrutmen diartikan sebagai pencarian dan pengadaan
calon sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial, sehingga
dapat diseleksi orang-orang yang paling tepat bagi kebutuhan kerja yang
ada.9 Penarikan tenaga kerja berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
tenaga kerja sesuai dengan jumlah dan kualitasn
ya, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.10
Andrew E. Sikula mengemukakan bahwa “Recruitment is the
act or process of an organization attempting to abtain additional
manpower for operational purpose. Recruiting involves acquiring
further human resources to serve as institutional input”, artinya
penarikan pegawai adalah tindakan atau proses dari suatu usaha
organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai untuk tujuan
operasional. Penarikan pegawai melibatkan sumber daya manusia
yang mampu berfungsi sebagai input lembaga.11
“Recruitment is the process of attracting prospective employees and
stimulating them for applying job in an organization. Recruitment is the
process of hiring the right kinds of candidates on the right job.”12
Hal ini
senada dengan pernyataan Soekidjo Notoatmodjo yang menyatakan
bahwa rekrutmen adalah suatu proses pencarian dan pemikatan para
calon tenaga kerja yang mempunyai kemampuan sesuai dengan rencana
kebutuhan suatu organisasi.13
Arun Monappa dan Mirza S. Saiyadain berpendapat bahwa
“Recruitmen is the generating of apllications or applicants for specific
9 Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), h. 50. 10
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 140. 11
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011), h. 33. 12
A Study of the Recruitment and Selection Process: SMC Global, Author(s): Neeraj
Kumari Source: Journal of Industrial Engineering Letters, Vol. 2, No. 1 (Apr., 2012), ISSN 2224-
6096 (print) ISSN 2225-0581 (online), Published by: IISTE. h, 34. 13
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta,
2015), h. 105.
11
positions”, yaitu penarikan pegawai adalah memproses lamaran atau
memproses calon-calon pegawai untuk posisi pekerjaan tertentu.14
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rekrutmen adalah
proses mencari, menemukan, menentukan, mengajak dan menetapkan
sejumlah pelamar atau calon guru sebagai calon tenaga kerja untuk
dipekerjakan dalam suatu organisasi/lembaga.
Dalam lingkup pendidikan, rekrutmen sumber daya manusia
lebih banyak difokuskan pada pengadaan guru di sekolah. Beberapa
alasan yang menjadi dasar perlunya kegiatan rekrutmen guru di suatu
sekolah sebagai berikut:
a. Perluasaan sekolah, baik perluasaan daya tampung siswa (pupil
enrollment) maupun perluasan atau pengembangan program
pendidikan, sehingga memerlukan tambahan jumlah guru yang
relevan;
b. Keluarnya guru akibat ketidakpuasan kondisi kerja, gaji yang
rendah, dan faktor-faktor lain, sehingga mengakibatkan
kekurangan guru;
c. Adanya mutasi atau pemindahan guru ke sekolah atau jabatan
lain; dan
d. Pengadaan atau pendirian sekolah baru, sehingga diperlukan
guru sebagai prasyarat dapat diselenggarakannya proses layanan
pendidikan.15
2. Tujuan Rekrutmen
Aktivitas rekrutmen menyisihkan pelamar yang tidak tepat dan
memfokuskan upaya pada calon yang akan dipanggil kembali. Dalam
buku Manajemen Sumber Daya Manusia Ambar Teguh dan Rosidah,
Sondang P. Siagian menyatakan tujuan diadakannya rekrutmen adalah
untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar
sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk
melakukan pilihan terhadap calon pegawai yang dianggap memenuhi
standar kualifikasi organisasi.16
Secara umum, tujuan penarikan tenaga kerja adalah untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan persyarataan yang
14
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, loc. cit, h. 33. 15
Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, op. cit., h. 50-51. 16
Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendekatan
Teoritik dan Praktik Untuk Organisasi Publik, (Yogyakarta: Gava Media, 2018), h. 200.
12
dituntut suatu pekerjaan. Secara khusus, tujuan penarikan tenaga
kerja, antara lain :
a. Agar sesuai dengan program dan strategi perusahaan. Sebelum
melaksanakan kegiatannya, perusahan terlebih dahulu
menetapkan program dan strategi untuk mencapai sasarannya.
Untuk merealisasikan program dan strategi, perusahaan
melakukan penarikan tenaga kerja sesuai kebutuhannya.
b. Untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek
dan panjang, berkaitan dengan perubahan dalam perusahaan,
perencanaan sumber daya manusia, rancangan pekerjaan, dan
analisis pekerjaan.
c. Untuk mendukung kebijaksanaan perusahan dalam mengelola
sumber daya manusia yang beragam.
d. Membantu dalam meningkatkan keberhasilan proses pemilihan
tenaga kerja dengan mengurangi calon karyawan yang jelas
tidak memenuhi syarat menjadi karyawan
e. Mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang baru
bekerja
f. Sebagai upaya dalam mengkoordinasikan penarikan dengan
program pemilihan dan pengembangan tenaga kerja
g. Melakukan evaluasi efektif tidaknya berbagai teknik yang
dilakukan dalam penarikan tenaga kerja
h. Memenuhi kegiatan perusahaan untuk mendukung program
pemerintah dalam hal mengurangi tingkat pengangguran.17
Dengan demikian adanya rekrutmen dalam lembaga pendidikan ini
bertujuan untuk mendapatkan calon guru yang berkualitas atau yang
paling memenuhi kualifikasi untuk menjadi guru, sehingga lembaga
pendidikan memiliki nilai plus dari segi tenaga pendidikannya yang dapat
meningkatkan citra dan mutu lembaga pendidikan itu sendiri. Oleh
karena itu perlu diketahui pengertian guru yang berkualitas dengan
kompetensi yang harus dimiliki seperti yang dijelaskan berikut ini :
a. Pengertian Guru
Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem
pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapatkan perhatian
sentral, pertama, dan utama. Guru memegang peran utama dalam
17
Wilson Bangun, op.cit., h. 144.
13
pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara
formal di sekolah.18
Hal ini didukung oleh Undang-undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Pasal I Ayat 1 bahwa: guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.19
Sebagai profesi profesional guru dituntut untuk berupaya
maksimal dalam menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.
Maka tugas guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah,
pelatih, penilai dan evaluator hendaknya dapat berimbas kepada
peserta didik dan tentunya dengan harapan agar guru dapat
meningkatkan terus kinerjanya yang merupakan modal keberhasilan
pendidikan. Tidak hanya itu tugas guru sebagai pendidik sangatlah
besar dan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, untuk menjadi
seorang guru membutuhkan kemampuan ataupun kompetensi
khusus.
b. Pengertian Kualitas
Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas secara universal,
dari definisi-definisi yang ada terdapat kesamaan, yaitu dalam
elemen sebagai berikut :
1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan.
2) Kualitas mencakup produk, jasa , manusia, proses, dan
lingkungan.
3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.20
18
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 5. 19
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, BAB I,
Ketentuan Umum, Pasal 1, h. 2. 20
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management, (Yogyakarta: Andi,
2014), h. 3.
14
Dengan demikian kualitas dapat di definisikan sebagai upaya
memenuhi atau melebihi harapan mencakup produk, tenaga kerja,
proses, dan lingkungan serta memiliki kondisi yang selalu berubah
misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin
dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang. Maka dari itu
kualitas juga perlu dikembangkan seiring perkembangan zaman yang
bertujuan agar konsumen dapat terpenuhi keinginannya.
c. Guru yang Berkualitas
Dalam Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Bab IV, yaitu sebagai berikut :
1) Pasal 8, guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional;
2) Pasal 9, kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 dieproleh melalui pendidikan tinggi program sarjana
atau program diploma empat;
3) Pasal 10, kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi.21
Dengan demikian gurulah yang berperan penting dalam
meningkatkan keberhasilan pendidikan, sedangkan kualitas adalah
sebuah ukuran untuk mengetahui baik atau buruknya sesuatu. Maka
guru yang berkualitas adalah profesi mengajar yang dilaksanakan
secara baik dan profesional serta membutuhkan kualifikasi akademik
dan kompetensi agar tercapainya tujuan pendidikan. Dalam arti
sempitnya adalah guru yang profesional harus memiliki kriteria
minimal berpendidikan sarjana atau diploma empat serta dilengkapi
dengan sertifikasi profesi.22
Kombinasi persyaratan antara kualifikasi
akademik dengan kompetensi, diharapkan bisa menjadi formula
yang merubah status guru biasa saja menjadi guru yang berkualitas.
21
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, BAB IV, Guru,
Pasal 8-10, h. 4-5. 22
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 17.
15
1) Kualifikasi Akademik
Kualifikasi merujuk kepada syarat formal yang harus
diselesaikan melalui aktivitas akademik tertentu dan itu
dibuktikan dengan adanya ijazah atau sertifikat yang dimiliki
setelah yang bersangkutan menyelesaikan studi pada jenjang
pendidikan tertentu. Hal tersebut berlandaskan agar sisi
profesionalisme guru dapat meningkat. Pada dasarnya,
profesionalisme guru merupakan suatu proses
berkesinambungan melalui berbagai program pendidikan, baik
pendidikan prajabatan maupun pendidikan dalam jabatan, atau
yang lebih dikenal pada saat ini adalah program sertifikasi guru.
Program sertifikasi guru bertujuan agar tenaga pengajar yang
belum memiliki kriteria profesional dapat terpenuhi.
2) Kompetensi Guru
Dalam Undang-undang Dasar RI Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.23
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan gabungan dan
perpaduan antara pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
harus dimiliki oleh seorang guru.
Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki
seperangkat kompeteni yang harus dihayati, dan dikuasai dalam
melaksanakan tugas keprofesionalanya. Sesuai dengan
Pemerdiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki empat
kompetensi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
23
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, BAB I,
Ketentuan Umum, Pasal 1, loc. cit., h. 3.
16
a) Kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis
kompetensi yang mutlak dikuasai guru. Kompetensi
pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi
pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan
membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan
menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil
pembelajaran peserta didiknya. Dengan demikian
kompetensi pedagogik ialah peranan guru yang mampu
mengarahkan peserta didik kepada proses pengetahuan,
konsep, keterampilan, dan perilaku yang diperoleh,
dipahami, diterapkan dan dikembangkan lewat belajar yang
diaplikasikan melalui penyusunan rancangan pembelajaran
dan pelaksanaan yang baik. Guru juga diharapkan dapat
memahami landasan pendidikan, mampu menerapkan teori
belajar, dapat menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik siswa, dan mampu menyusun
rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang tepat.
b) Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.24
Dengan demikian kompetensi
kepribadian berarti sifat individu yang tergambarkan dalam
kehidupan sehari-hari lewat sikap dan perilaku. Guru
sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di
masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat
bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat
sekelilingnya.
c) Kompetensi sosial berarti bahwa guru harus memiliki
kemampuan berkomunikasi sosial dengan sekitarnya.
24
E. Mulyasa, op.cit., h. 117.
17
Kehidupan guru tidak terlepas dari kehidupan bersosial,
baik di sekolah maupun di masyarakat dengan begitu
seorang guru harus memahami dah memperhatikan
bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi yang baik di
sekolah ataupun di masyarakat.
d) Kompetensi profesional merupakan kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan.25
Guru profesional
adalah guru yang memiliki kompetensi-kompetensi yang
dituntut agar guru mampu melaksanakan tugasnya dengan
sebaik-baiknya.
Dengan deimikian, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi
guru yang berkualitas salah satunya syaratnya adalah guru memiliki
kemampuan dalam melaksanakan keempat kompetensi yang bersatu
padu dalam setiap pola tingkah laku dan sikap, baik sebagai makhluk
individu maupun sosial.
Tujuan dari kegiatan rekrutmen dan seleksi adalah agar lembaga
pendidikan mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon
pelamar, sehingga sekolah itu akan mempunyai kesempatan yang lebih
besar untuk melakukan pilihan terhadap calon guru berkualitas yang telah
dianggap memenuhi standar di tetapkan dan telah diuji kualifikasi dan
kompetensi.
3. Sumber-Sumber Rekrutmen
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, ada dua sumber penarikan
yang dapat dilakukan yaitu dari dalam (internal) dan luar (eksternal).26
a. Sumber Internal
Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan
kerja yang lowong diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni
25
Ibid., h. 135. 26
Wilson Bangun, loc.cit., h. 144.
18
dengan cara memutasikan atau memindahkan karyawan yang
memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu.27
Dalam lembaga pendidikan seperti yayasan rekrutmen yang
bersumber dari dalam memiliki arti bahwa yayasan hanya
menginformasikan lowongan pada guru-guru yang ada di yayasan
tersebut dengan alasan sudah mengetahui kepribadian, kemampuan
dan keterampilan guru secara mendalam.
Informasi mengenai lowongan dari dalam dapat dilakukan
melalui pengumuman pekerjaan, baik yang ditempel di papan
pengumuman maupun yang disampaikan secara lisan dalam rapat
pengurus yayasan yang disebarluaskan di lingkungan internal
yayasan.
Dalam mengisi posisi jabatan yang kosong dengan
rekrutmen melalui sumber internal memiliki beberapa
keuntungan antara lain yaitu: (1) meningkatkan moral kerja dan
kedisplinan karyawan karena ada kesempatan promosi; (2)
perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar; (3) biaya
penarikan relatif kecil dan waktunya relatif singkat; (4) orientasi
dan induksi tidak diperlukan lagi; serta (5) kestabilan karyawan
semakin baik.28
Menurut Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto bahwa untuk
melakukan rekrutmen internal, kegiatan yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:
1) Rencana suksesi, yaitu mempersiapkan sumber daya
manusia yang ada untuk mempersipkan diri dalam mengisi
jabatan yang kosong;
2) Penawaran terbuka untuk suatu jabatan atau yang dikenal
dengan lelang jabatan, jika hal ini dilakukan maka semua
sumber daya manusia yang ada punya kesempatan yang
sama untuk mengajukan permohonan mengisi jabatan yang
kosong;
3) Perbantuan atau rangkap jabatan, yaitu pegisian jabatan
yang kosong oleh sumber daya manusia yang ada pada
jabatan lain; dan
27
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 42. 28
Ibid.
19
4) Promosi jabatan, yaitu memindahkan sumber daya manusia
yang menduduki jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi.29
b. Sumber Eksternal
Sumber eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan
yang lowong dilakukan penarikan dari sumber-sumber tenaga kerja
di luar perusahaan.30
Dalam upaya merekrut calon guru yang
berkualitas di yayasan lebih besar peluangnya melalui sumber yang
berasal dari luar atau eksternal yayasan, karena dapat menciptakan
peluang untuk mendatangkan pelamar yang bervariasi sehingga
yayasan mendapatkan banyak pilihan yang tentunta sesuai dengan
kualifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan.
Menurut Sondang P. Siagian sumber-sumber rekrutmen
calon tenaga kerja secara eksternal meliputi: pelamar langsung,
lamaran tertulis, lamaran berdasarkan informasi orang dalam,
iklan, instansi pemerintah, perusahaan penempatan tenaga kerja,
perusahaan pencari tenaga kerja profesional, lembaga
pendidikan, organisasi profesi, serikat kerja dan balai latihan
kerja milik pemerintah.31
1) Pelamar langsung, yaitu para calon tenaga kerja datang sendiri
dengan membawa lamaran ke bagian penerima tenaga kerja
suatu lembaga. Sebagai bentuk upaya meminimalisasi biaya
rekrutmen cara ini dapat dipertimbangkan, karena dari pelamar
langsung mungkin ditemukan pelamar yang memenuhi
persyaratan yang sudah ditentukan yayasan dan pada akhirnya
cara ini tidak memerlukan lagi biaya yang dikelurkan untuk
menginformasikan atau membuat iklan.
2) Lamaran tertulis, para pelamar biasanya menulis surat
lamarannya yang disertai dengan dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan lowongan yang dimaksud.
29
Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, op. cit., h. 58. 30
Malayu S.P Hasibuan, op. cit., h. 43. 31
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018),
h. 112-124.
20
3) Lamaran berdasarkan informasi orang dalam, yaitu dengan
melibatkan tenaga kerja yang ada dalam organisasi atau lembaga
untuk mencari tenaga kerja sesuai dengan persyaratan yang
dibutuhkan. Hal ini dilakukan karena tenaga kerja yang ada
dalam organisasi atau lembaga lebih mengenal karakter
pengetahuan dan keterampilan calon tenaga kerja yang
dibutuhkan.
4) Iklan, yaitu menarik calon tenaga kerja melalui media massa
yang dapat dilakukan melalui media cetak dan media elektronik
seperti koran-koran daerah dan nasional, majalah, pamflet yang
ditempelkan diberbagi tempat yang ramai dikunjungi orang dan
website milik sendiri atau yang bersifat audio seperti radio dan
televisi.
5) Instansi pemerintah, hal ini pada dasarnya merupakan sebuah
bentuk kerja sama antara lembaga pemerintahan dengan
organisasi atau lembaga-lembaga lainnya seperti lembaga
pendidikan. Kerjasama ini dapat berwujud disatu pihak
kesediaan para pemakai tenaga kerja menyampaikan informasi
tentang lowongan yang tersedia dalam organisasi masing-
masing dan di lain pihak penyampaian informasi tersebut
kepada para pencari pekerjaan. Dalam rekrutmen dan seleksi
guru dapat bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan ataupun yayasan biasanya dengan Kementerian
Agama.
6) Perusahaan penempatan tenaga kerja, yaitu salah satu sumber
penarikan tenaga kerja yang baik untuk memperoleh tenaga
kerja yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan-perusahaan
tenaga kerja mempunyai badan hukum dalam melaksanakan
tugasnya untuk menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan-
perusahaan yang membutuhkannya.
21
7) Perusahaan pencari tenaga kerja profesional, yaitu perusahaan
mencari tenaga kerja yang dibutuhkan adalah pekerja yang
sudah berkarir dan memiliki pengalaman di perusahaan-
perusahaan lain.
8) Lembaga pendidikan, yaitu untuk memperoleh tenaga kerja
yang berpotensi untuk dikembangkan sesuai dengan
kebutuhannya. Lembaga pendidikan ini merupakan sumber
rekrutmen yang paling strategis, karena dari lembaga pendidikan
seseorang telah dibekali dengan keahlian dan pengetahuan
sehingga terciptanya tenaga kerja yang siap bekerja.
9) Organisasi profesi, yaitu untuk mendapatkan pekerjaan akan
mudah diperoleh anggotanya. Dalam dunia pendidikan,
organisasi profesi seperti Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI).
10) Serikat pekerja, yaitu merupakan salah satu sumber penarikan
tenaga kerja yang mempunyai tanggungjawab dalam
menyalurkan anggotanya ke perusahaan yang membutuhkan
tenaga kerja.
11) Badai latihan kerja milik pemerintah, salah satu bentuknya
adalah menyelenggarakan pelatihan diberbagai balai latihan
kerja. Balai latihan kerja umumnya membantu dan melatih
masyarakat sehingga dapat memiliki keahlian dan keterampilan
teknis yang nantinya akan dibutuhkan oleh organisasi atau
lembaga.
4. Metode Rekrutmen
Proses rekrutmen perlu mengaitkan identifikasi lowongan dengan
informasi tentang analisis pekerjaan,dengan demikian akan dapat
memahami dan menentukan secara tepat metode rekrutmen yang
bagaimana yang akan digunakan. Jika telah mampu memilih metode
rekrutmen yang tepat, hasilnya adalah terjaringnya sekelompok pelamar
22
yang dianggap paling memenuhi berbagai persyaratan untuk mengisi
berbagai lowongan yang terdapat dalam organisasi.
Menurut Malayu S.P Hasibuan metode rekrutmen akan berpengaruh
besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan.
Ada dua metode rekrutmen yaitu metode tertutup dan terbuka.32
a. Metode tertutup, adalah ketika penarikan hanya diinformasikan
kepada para karyawan atau orang-orang tertentu saja. Artinya
lamaran yang masuk ke organisasi/lembaga relatif sedikit sehingga
kesempatan untuk mendapatkan calon pelamar yang diharapkan
lebih sedikit.
b. Metode terbuka, adalah ketika penarikan diinformasikan secara luas
dengan memasang iklan pada media massa cetak maupun elektronik,
agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan menerapkan metode ini
diharapkan lamaran yang masuk akan lebih banyak dibanding
menerapkan metode tertutup, sehingga kesempatan untuk
mendapatkan calon pelamar yang diharapkan juga lebih besar.
5. Teknik Rekrutmen
Cardoso menyatakan bahwa teknik-teknik rekrutmen baik di
sektor publik maupun swasta, dapat dilakukan melalui asas
disentralisasikan atau didesentralisasikan tergantung kepada keadaan
organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yang hendak
direkrut.
a. Teknik Rekrutmen yang Disentralisasikan
Jika suatu instansi mempunyai beberapa ribu pekerja dan
jika departemen-departemen yang berbeda merekrut sejumlah
pekerja juru ketik atau teknis bagi kedudukan yang sama,
rekrutmen yang disentralisasikan akan lebih sering dipakai
karena lebih efisien biaya. Jika rekrutmen disentralisasikan
instansi yang mengelola sumber daya manusia itu akan
bertanggung jawab untuk meminta dari para manajer akan
perkiraan-perkiraan periodik mengenai jumlah dan tipe pekerja-
pekerja baru dibutuhkan di waktu yang akan datang.33
32
Malayu S.P Hasibuan, op. cit., h. 44. 33
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 71.
23
Artinya teknik ini digunakan pada instansi yang tergolong sudah
besar. Sebelumnya instansi ini meminta kepada kepala setiap unit di
bawah naungan instansi agar data yang menyangkut jumlah dan jenis
pekerjaan apa saja yang dibutuhkan kepada pusat instansi agar dapat
mempermudah proses prekrutan.
b. Teknik Rekrutmen yang Didesentralisasikan
Rekrutmen yang didesentralisasikan terjadi di instansi-
instansi yang relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan rekrutmen yang
terbatas, dan dalam mana setiap instansi mempekerjakan
berbagai tipe pekerja. Rekrutmen dengan cara ini selalu dipakai
untuk posisi-posisi yang profesional, ilmiah, atau administratif
bagi suatu instansi tertentuinstansi-instansi secara sendiri-sendiri
biasanya lebih memilih rekrutmen yang didesentralisasikan
karena mereka akan secara langsung mengendalikan proses
rekrutmennya, hanya saja kelemahannya para pimpinan tingkat
pusat akan kehilangan kendali mengenai apakah proses
rekrutmen itu dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan memperhatikan nilai yang hendak diutamakan
ataupun tidak.34
Berbeda dengan teknik sebelumnya, teknik didesentralisasi ini
digunakan pada instansi yang relatif kecil. Biasanya teknik ini
digunakan untuk perekrutan dengan jenis pekerjaan tertentu. Teknik
ini pula cocok digunakan ketika permintaan pekerja meningkat
sedangkan lowongan dalam suatu perusahaan terbatas.
6. Proses Rekrtumen Guru
Proses rekrutmen guru bisa dilakukan melalui empat kegiatan yaitu
persiapan rekrutmen guru, penyebaran pengumuman penerimaan guru
baru, penerimaan lamaran guru baru sampai pada seleksi pelamar. 35
a. Persiapan Rekrutmen Guru
Kegiatan pertama, dalam proses rekrutmen guru baru adalah
melakukan persiapan rekrutmen guru baru. Persiapan rekrutmen
34
Ibid. 35
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 30-32.
24
guru baru harus matang sehingga melalui rekrutmen tersebut sekolah
bisa memperoleh guru yang baik. Dalam kegiatan persiapan
rekrutmen guru baru ini meliputi :
1) Pembentukan panitia rekrutmen guru baru;
2) Pengkajian berbagai undang-undang atau peraturan pemerintah,
peraturan yayasan yang berkenaan dengan peraturan penerimaan
guru, walaupun akhir-akhir ini telah diberlakukan otonomi
daerah;
3) Penetapan persyaratan-persyaratan untuk melamar menjadi guru
baru;
4) Penetapan prosedur pendaftaran guru baru;
5) Penetapan jadwal rekrutmen guru baru;
6) Penyiapan fasilitas yang diperlukan dalam proses rekrutmen
guru baru, seperti media pengumuman penerimaan guru baru,
format rekapitulasi pelamar, dan format rekapitulasi pelamar
yang diterima;
7) Penyiapan ruang atau tempat memasukan lamaran guru baru;
8) Penyiapan bahan ujian seleksi, pedoman pemeriksaan hasil ujian
dan tempat ujian.
b. Penyebaran Pengumuman Penerimaan Guru Baru
Setelah persiapan telah selesai dilakukan, maka kegiatan
berikutnya penyebaran pengumuman dengan melalui media yang ada
seperti brosur, siaran radio, surat kabar dan sebagainya. Sudah tentu
yang digunakan sebaiknya media yang dapat dengan mudah dibaca
dan didengar oleh masyarakat. Pengumuman penerimaan guru baru
yang baik berisi tentang waktu, tempat persyaratan, dan prosedur
mengajukan lamaran.
c. Penerimaan Lamaran Guru Baru
Begitu pengumuman penerimaan lamaran guru baru telah
disebarkan tentu masyarakat mengetahui bahwa dalam jangka waktu
tertentu, sebagaimana tercantum dalam pengumuman, ada
25
penerimaan guru baru di suatu yayasan. Mengetahui ada penerimaan
guru baru itu, lalu masyarakat yang berminat memasukkan
lamarannya. Panitia pun mulai menerima lamaran tersebut. Kegiatan
yang harus dilakukan panitia meliputi:
1) Melayani masyarakat yang memasukkan lamaran kerja;
2) Mengecek semua kelengkapan yang harus disertakan bersama
surat lamaran;
3) Mengecek semua isian yang terdapat didalam surat
lamaran,seperti nama pelamar, alamat pelamar;
4) Merekap semua pelamar dalam format rekapitulasi pelamar.
Untuk melamar, seseorang diharuskan mengajukan surat
lamaran. Surat lamaran tersebut harus dilengkapi dengan berbagai
surat keterangan, seperti ijazah, surat keterangan kelahiran yang
menunjukan umur pelamar, kartu tanda kependudukan, surat
keterangan kesehatan dari dokter, surat keterangan kelakukan baik
dari kepolisian.
d. Seleksi Pelamar
Setelah pendaftaran atau pelamaran guru baru ditutup, kegiatan
berikutnya adalah seleksi atau penyaringan terhadap semua pelamar.
Meskipun dilihat dari tujuan rekrutmen guru ini terdengar sangat
sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu
cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang
untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat.
Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi
lembaga. Hal tersebut bukan saja karena proses rekrutmen dan seleksi
itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena
menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada
efisiensi, produktivitas, dan terlebih dalam lembaga pendidikan dapat
merusak moral peserta didik yang bersangkutan dan orang-orang di
sekitarnya.
26
C. Seleksi
1. Pengertiaan Seleksi
Seleksi pegawai merupakan proses di mana organisasi-organisasi
memutuskan orang yang akan atau tidak akan diizinkan masuk ke
organisasi-organisasi.36
Seleksi adalah proses lanjutan dari hasil
rekrutmen dan merupakan salah satu bagian terpenting dalam
keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Berikut beberapa
definisi seleksi menurut para ahli :
Menurut Malayu Hasibuan, seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan
dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi
karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu
dari setiap perusahaan bersangkutan.37
Tujuannya dari seleksi adalah mencari calon yang dianggap paling
tepat untuk mengisi sebuah jabatan.38
Sondang P. Siagian dalam bukunya
Manajemen Sumber Daya Manusia mengemukakan bahwa proses seleksi
dimulai dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan
terhadap lamaran tersebut.39
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan seleksi adalah suatu
kegiatan pemilihan yang dilakukan organisasi/lembaga untuk merekrut
pegawai baru yang paling sesuai dengan yang diharapkan dan dibutuhkan
oleh organisasi/lembaga. Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara
jujur, cermat, dan objektif supaya karyawan yang diterima benar-benar
sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan organisasi/lembaga dan tepat
menempatkannya sehingga pembinaan, pengembangan, dan pengaturan
karyawan menjadi lebih mudah.
36
Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, op. cit., h. 60. 37
Malayu S.P Hasibuan, op. cit., h. 47. 38
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 53. 39
Sondang P. Siagian, op. cit., h. 131.
27
2. Kualifikasi Seleksi
Dalam seleksi penyeleksi harus mengetahui secara jelas kualifikasi
yang akan diseleksi dari pelamar. Hal ini sangat penting agar sasaran
dicapai dengan baik. Tanpa mengetahui secara jelas kualifikasi seleksi
akan mengakibatkan sasaran yang dicapai menyimpang. Tidak mudah
mendapatkan pegawai yang benar-benar memenuhi persyaratan yang
diajukan, maka dengan keragaman pelama penyeleksi harus melakukan
kualifikasi seleksi.
Kualifikasi seleksi meliputi umur, keahlian, kesehatan fisik,
pendidikan, jenis kelamin, tampang, bakat, tempramen, karakter,
pengalaman kerja, kerja sama, kejujuran, kedisplinan, inisiatif, dan
kreativitas.40
a. Umur
Perhatian dalam proses seleksi juga ditunjukan pada masalah
umur para pelamar. Karena umur akan mempengaruhi kondisi fisik,
mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Masih
muda atau dewasa/usia lanjut tidak menjamin diterima tidaknya
seseorang pelamar. Mereka yang memiliki sudah usia lanjut tenaga
fisiknya relatif terbatas meskipun banyak pengalaman. Mereka yang
berusia muda mungkin saja memiliki vitalitas yang cukup baik.
Tetapi rasa tanggung jawabnya relatif kurang dibandingkan dengan
usia dewasa. Oleh karena itu, yang terbaik pelamar yang berusia
sedang atau sekira usia 30 tahun.
b. Keahlian
Keahlian merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi
dasar dalam proses, kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan
keahlian. Hal ini yang akan menentukan mampu tidaknya seseorang
menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
Keahlian mencakup technical skill, human skill, conceptual
skill, yaitu kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan, serta
40
Malayu S.P Hasibuan, op. cit., h. 54.
28
kecermatan menggunakan peralatan yang dimiliki perusahaan dalam
mencapai tujuan.
c. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik sangat penting untuk dapat menduduki suatu
jabatan. Tidak mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugas-
tugasnya dengan baik jika sering sakit. Bahkan perusahaan akan
dibebani pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan
kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan
mampu menduduki suatu jabatan tertentu. Tanpa adanya latar
belakang pendidikan tersebut proses seleksi akan menjadi sulit.
e. Jenis Kelamin
Jenis kelamin sering pula diperhatikan berdasarkan sifat
pekerjaan, waktu mengerjakan, dan peraturan perburuhan.
f. Tampang
Tampang hanyalah merupakan kualifikasi tambahan. Artinya,
untuk jabatan tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan
seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Dalam seleksi guru
disebuah yayasan pendidikan Islam tampang tidaklah menjadi
kualifikasi dalam seleksi.
g. Bakat
Bakat (mental aptitude) perlu mendapatkan perhatian, karena
orang yang berbakat lebih cepat berkembang dan mudah menangkap
pengarahann yang diberikan. Biasanya orang yang berbakat lebih
kreatif mengembangkan dirinya.
h. Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang yang sulit
dipengaruhi oleh lingkungan dan melekat pada dirinya. Penilaian
temperamen calon karyawan agak sulit. Temperamen tidak
29
dipengaruhi oleh pendidikan, namun berhubungan langsung dengan
emosi seseorang. Temperamen seseorang itu bermacam-macam ada
yang periang, pendiam, pemarah, pesimis, dsb. Hal ini menentukan
sukses tidaknya seleksi atau tempat yang cocok bagi seorang
pelamar bila diterima bekerja dalam organisasi.
i. Karakter
Karakter atau kepribadian berbeda dengan tempramen walaupun
ada hubungan yang erat antara keduanya. Karakter merupakan sifat
pembawaan seseorang yang dapat diubah dengan lingkungan atau
pendidikan, sedangkan tempramen tidak dapat diubah oleh
lingkungan.
j. Pengalaman Kerja
Dalam proses seleksi suatu pekerjaan, pengalaman pelamar
cukup penting. Suatu lembaga cenderung akan memilih pelamar
yang berpengalaman dari pada yang tidak berpengalaman karena
dipandang lebih mampu melaksanakan tugasnya. Tetapi tetap saja
pengalaman saja tidak cukup untuk menentukan kemampuan seorang
pelamar dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik.
k. Kerjasama
Kerjasama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena
kesediaan kerja sama, baik vertikal maupun horizontal merupakan
kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya
positif serta berasaskan kemampuan.
l. Kejujuran
Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting
karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas
kepada seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang
kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
m. Kedisplinan
Kedisplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena
untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus
30
disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun apada peraturan
perusahaan. Karyawan yang kurang disiplin sulit diharapkan
mendapat hasil kerja yang baik.
n. Inisiatif dan Kreatif
Insiatif dan kreatif merupakan kualifikasi seleksi yang penting
karena inisiatif dan kreatifitas dapat membuat seseorang mandiri
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Kualifikasi-kualifikasi seleksi di atas tidak mungkin terdapat
semuanya dalam diri seorang pelamar. Oleh karena itu, penyeleksi harus
memberikan bobot nilai secara selektif sesuai dengan kebutuhan prioritas
perusahaan. Tanpa memberikan bobot nilai kualifikasi seleksi, penyeleksi
tidak akan dapat memperoleh calon karyawan dari pelamar yang ada.
3. Sistem dan Prosedur Seleksi
Sistem dan prosedur seleksi harus berasaskan efisiensi (uang,
waktu, tenaga) dan bertujuan untuk memperoleh karyawan yang
trebaik dengan penempatannya yang tepat. Sistem seleksi menurut
Andrew F. Sikula adalah succesive-hurdles dan compensatory-
approach.
Succesive-hurdles adalah sistem seleksi yang dilaksanakan
berdasarkan urutan testing, yakni jika pelamar tidak lulus pada suatu
testing, ia tidak boleh mengikuti testing berikutnyadan pelamar
tersebut dinyatakan gugur.
Compensatory-approach adalah sistem seleksi yang dilakukan
dengan cara si pelamar mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung
nilai rata-rata tes apakah mencapai standar atau tidak. Pelamar yang
mencapai nilai standar dinyatakan lulus sedangkan pelamar yang
tidak mencapai standar dinyatakan gugur atau tidak diterima.
Proses atau langkah-langkah pelaksanaan seleksi perlu
diterapkan dengan cermat dan berdasarkan asas efesiensi untuk
memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang
tepat.41
4. Langkah-langkah Seleksi
Agar tujuan organisasi/lembaga tercapai maka dibutuhkan langkah-
langkah yang tepat dalam seleksi. Langkah-langkah pelaksanaan seleksi
41
Ibid., h. 56.
31
perlu ditetapkan dengan cermat dan berdasarkan efisiensi untuk
memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.
Menurut Handoko ada tujuh langkah-langkah dalam proses seleksi
yaitu penerimaan pendahuluan, tes-tes penerimaan, wawancara seleksi,
pemeriksaan referensi, evaluasi medis, wawancara atasan langsung, dan
keputusan penerimaan.42
Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan dalam seleksi terdapat
sembilan langkah-langkah dimulai dari seleksi surat-surat lamaran,
pengisian blanko lamaran, pemeriksaan referensi, wawancara
pendahuluan, tes penerimaan, tes psikologi, tes kesehatan, wawancara
akhir atasan langsung sampai memutuskan diterima atau ditolak.43
a. Seleksi Surat-surat Lamaran
Seleksi surat-surat lamaran artinya memilih surat-surat lamaran
dan mengemlompokkan atas surat lamaran yang memenuhi syarat
dan yang tidak memenuhi syarat. Lamaran yang memenuhi syarat
dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya. Dalam surat penggilan
harus dicantumkan waktu, tempat, dan alat-alat yang diperlukan
untuk mengikuti seleksi tersebut.
b. Pengisian Blanko Lamaran
Pelamar yang dipanggil diharuskan mengisi blanko (formulir)
lamaran yang telah disediakan. Fomulir ini memuat rincian data
yang komplet dari pelamar, seperti nama orang tuanya, pengalaman
kerjanya, dan gaji yang diminta. Formulir lamaran akan digunakan
sebagai salah satu alat referensi pelamar bersangkutan.
c. Pemeriksaan Referensi
Memeriksa referensi adalah meneliti siapa refernsi pelamar,
dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai sifat,
perilaku, pengalaman kerja, dan hal-hal lain yang dianggap penting
dari pelamar. Pemeriksaan referensi ini harus hati-hati karena
42
Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: Program
Pascasarjana IAIIN Walisongo Semarang, 2012), h. 78-81. 43
Malayu S.P Hasibuan, loc. cit., h. 57.
32
informasi yang diberikan pada umumnya adalah informasi yang
baik-baik saja. Referensi yang digunakan adalah referensi yang
dapat memberikan informasi mengenai karakter dan kondisi
kesehatan atau penyakit yang pernah dialami pelamar dan referensi
yang dapat memberikan informasi atau semacam jaminan mengenai
latar belakang maupun pengalaman kerja pelamar bersangkutan.
d. Wawancara Pendahuluan
Dalam wawancara pendahuluan, pimpinan atau tim penyeleksi
perusahaan mengadakan wawancara formal dan mendalam dengan
pelamar. Dengan demikian akan didapatkan data yang lebih komplet
dan lebih terinci. Dengan percakapan langsung, pewawancara yang
berpengalaman dan jeli dapat menggali kemampuan seorang
pelamar. Dengan wawancara akan diperoleh informasi dari setiap
pelamar, kemudian dibandingkan satu persatu siapa yang paling
tinggi kemampuannya untuk melakukan pekerjaan itu.
Wawancara (berarti tanya jawab dengan maksud memperoleh
data atau informasi lebih mendalam secara langsung dari pelamar.
Cara wawancara dikenal atas unstructured interview (free interview)
adalah wawancara secara bebas tanpa persiapan pertanyaan yang
akan ditanyakan, structured interview (guided interview) adalah
wawancara yang pertanyaannya telah disiapkan sehingga wawancara
lebih terarah dan tepat, mixed interview adalam kombinasi free
interview dan guided interview. Cara yang terakhir ini biasanya yang
paling sering digunakan dalam wawancara seleksi penerimaan guru
karena akan dapat memperoleh data atau informasi yang lebih
komplet dan terinci dari pelamar.
Menurut Sondang P. Siagian ada lima manfaat yang dapat
dipetik dari wawancara, yaitu :
1) Kesan kuat tentang akseptabilitas pelamar untuk bekerja
dalam organisasi;
2) Perolehan jawaban yang agak pasti atas pertanyaan apakah
pelamar mampu melaksanakan pekerjaan yang
dipercayakan kepadanya;
33
3) Perolehan bahan perbandingan antara pelamar lain untuk
pekerjaan yang sama;
4) Pengenalan pelamar dengan lebih baik oleh pewawancara;
5) Kesempatan bagi pelamar yang diwawancarai untuk lebih
mengenal organsasi yang akan memperkerjakan melalui
informasi yang diperolehnya dari wawancara.44
e. Tes Penerimaan
Tes penerimaan adalah proses untuk mencari data calon
karyawan disesuaikan dengan spesifikasi jabatan atau pekerjaan
yang akan dijabat. Jenis tes penerimaan calon karyawan ini adalah
wawancara dan tertulis. Manfaat dari tes penerimaan adalah untuk
mendapatkan informasi yang relatif obyektif tentang pelamar lainnya
dan para karyawan sekarang.
Bentuk-bentuk tes penerimaan adalah physical test (medical
test), academic test (knowledge test), dan phsychological test.
1) Physical test yaitu suatu proses untuk menguji kemampuan fisik
pelamar, misalnya pendengaran dan penglihatan (buta warna
atau tidak).
2) Academic (knowledge) test yaitu proses menguji kecakapan
yang dimiliki pelamar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang
akan diisinya.
3) Phsychological test yaitu proses menguji tentang kecerdasan
(inntelligence), bakat (aptitude), prestasi (achievement), minat
(interest), dan kepribadian (personality) dari pelamar.
f. Tes Psikologi (Phsychological Test)
Tes psikologi adalah proses menguji atau mengetes kemampuan
mental pelamar untuk mengukur apakah mentalnya sesuai dengan
yang diinginkannya. Jenis-jenis tes psikologi diantaranya:
1) Tes kercerdasan (intelligence test) yaitu mengetes kepribadian
mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan
logis.
44
Sondang P. Siagian, op. cit., h. 141.
34
2) Tes kepribadian (personality test) yaitu mengetes kepribadian
mental pelamar dalam hal kesediaan bekerja sama, sifat
kepemimpinan, kejujuran, dan unsur-unsur kepribadian lainnya
yang dibutuhkan perusahaan.
3) Tes bakat (aptitude test) yaitu mengetes dan mengukur
kemampuan mental potensial (IQ) pelamar apakah mempunyai
kesanggupan untuk dikembangkan di kemudian hari.
4) Test minat (interest test) yaitu mengetes jenis pekerjaan apa
yang paling disenangi oleh pelamar dan mengukur apa pelamar
cocok serta antusias mengerjakan pekerjaan yang akan diberikan
kepadanya.
5) Test prestasi (achievement test) yaitu mengetes dan mengukur
apa pelamar akan mampu berprestasi mengerjakan pekerjaan
yang diberikan kepadanya. Tes prestasi ini hendaknya dilakukan
secara cermat dan mendalam untuk mengetahui apa pelamar
mempunyai mental serta kemauan besar dalam mencapai
prestasi kerja optimal.
g. Tes Kesehatan
Tes kesehatan yaitu pemeriksaan kesehatan fisik pelamar apakah
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang
bersangkutan. Misalnya, pendengaran, penglihatan (buta warna atau
tidak), berpenyakit jantung atau tidak, bronkhitis atau tidak, dan
mempunyai cacat badan atau tidak.
h. Wawancara Akhir oleh Atasan Langsung
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan praktis pelamar dalam mengerjakan pekerjaan dan juga
untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja
sama atau tidak. Wawancara akhir akan menentukan diterima atau
tidaknya pelamar menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut.
35
i. Memutuskan Diterima atau Ditolak
Top manajer akan memutuskan diterima atau ditolaknya
pelamar setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi terdahulu.
Pelamar yang tidak memenuhi spesifikasi ditolak, sedangkan
pelamar yang lulus dari setiap seleksi diputuskan diterima menjadi
calon karyawan dengan status karyawan dalam masa percobaan.
Prosedur seleksi untuk setiap organisasi/lembaga tidaklah sama,
tergantung dari spesifikasi dan besar atau kecilnya suatu
organisasi/lembaga itu sendiri. Dengan demikian dalam lembaga
pendidikan seleksi memiliki peranan penting, dengan seleksi diharapkan
para guru yang akan diperkerjakan benar-benar tenaga kerja yang bisa
bertanggung jawab dan memang kompeten dibidangnya. Karena dengan
memiliki guru yang berkualitas akan mempengaruhi peserta didik dan
peningkatan mutu pendidikan yang ada dalam lembaga tersebut.
5. Kendala-kendala Seleksi
Tak ada gading yang tak retak, setiap melakukan kegiatan pasti ada
saja kendala yang muncul, begitupun dalam pelaksanaan seleksi selalu
ada kendalanya walaupun telah direcanakan secara cermat dan
penyeleksipun melakukannya dengan amat baik, karena yang akan
diseleksi adalah manusia yang pada dasarnya memiliki pemikiran, sifat,
tingkah laku, dsb yang berbeda-beda.
Kendala-kendala dalam seleksi menurut Mutiara S. Panggabean,
antara lain berkenaan dengan tolok ukur, penyeleksi, dan pelamar.45
a) Tolok Ukur
Kendala tolok ukur adalah kesulitan untuk menentukan standar
tolok ukur yang akan digunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi
seleksi secara objektif. Misalnya mengukur kejujuran, kesetiaan, dan
prakarsa dari pelamar mengalami kesulitan. Bobot nilai yang
diberikan sering didasarkan pada pertimbangan yang subjektif saja.
45
Mutiara S. Pangabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2002), h. 33.
36
b) Penyeleksi
Kendala penyeleksi adalah kesulitan mendapatkan penyeleksi
yang benar-benar memenuhi kualifikasi, jujur, dan objektif
penilaiannya. Penyeleksi sering memberikan nilai atas pertimbangan
peranannya, bukan atas analisis objektif pikirannya, bahkan
pengaruh dari efek “halo” sulit dihindarkan.
c) Pelamar
Kendala adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang
jujur dari pelamar. Mereka selalu berusaha memberikan jawaban
mengenai hal-hal yang baik-baik saja tentang dirinya. Dan hal inilah
yang sering mengelabui penyeleksi.
D. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian yang relevan ini, peneliti menemukan 4 hasil penelitian
yang memiliki kesamaan mengenai judul penelitian yang akan peneliti teliti,
yaitu :
1. Sutiawati (1113018200002), Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2017. Penelitian ini merupakan hasil skripsi, dengan judul “Analisis
Sistem Rekrutmen Rekrutmen Guru di Pondok Pesantren Al-Amanah Al-
Gontory Tangerang Selatan”. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu
bahwa di Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory Tangerang Selatan
sistem rekrutmen guru dan pelaksanaannya sudah cukup baik. Proses
pelaksanaannya dimulai dengan cara analisis kebutuhan, menentukan
sumber rekrutmen, sesuai dengan kebutuhan, memeriksa kesesuaian
antara lamaran dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan,
menguhubungi pelamar untuk wawancara, dan yang terakhir adalah
memberikan pengumuman tentang diterima atau tidaknya.
2. Muhammad Labib (108018200048), Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2015. Penelitian ini merupakan hasil skripsi, dengan judul
“Penerapan Sistem Rekrutmen di SMK Nasional Depok”. Kesimpulan
37
dari hasil penelitian ini yaitu bahwa penerapan sistem rekrutmen di SMK
Nasional Depok sudah dilaksanakan cukup baik namun belum maksimal
dan perlu ada perbaikan. Sesuai dengan tujuan sekolah melakukan
rekrutmen yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sekolah, tanpa
melihat kualitas dan kualifikasi calon tenaga pendidik.
3. Klara Catur Nugraheni (12211428), Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2017. Penelitian
ini merupakan hasil skripsi, dengan judul “Evaluasi Sistem Rekrutmen
dan Seleksi Pegawai di Yayasan Xaverius Palembang”. Kesimpulan dari
hasil penelitian ini yaitu bahwa sistem rekrutmen dan seleksi pegawai di
Yayasan Xaverius Palembang sebagian besar sudah sesuai dengan teori
sistem rekrutmen dan seleksi menurut Soekidjo Notoatmodjo. Terdapat
satu yang tidak sepenuhnya sesuai dengan teori sistem rekrutmen dan
seleksi menurut Soekidjo Notoatmodjo yaitu dalam tes kesehatan.
Yayasan Xaverius Palembang tidak bekerjasama dengan dokter dan
rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi calon tenaga guru maka
akan dikhawatirkan bahwa surat kesehatan yang dilampirkan calon
tenaga guru tidak valid.
4. Fitri Siskasari (A510120218), Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyyah
Surakarta tahun 2016. Penelitian ini merupakan hasil skripsi, dengan
judul “Proses Rekruitmen Guru di SDIT Nur Hidayah Surakarta”.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu bahwa rekruitmen guru di
SDIT Nur Hidayah Surakarta dapat menghasilkan guru yang berkualitas
bagus. Tujuan rekrutmen dapat tercapai karena rekrutmen guru berjalan
dengan baik yang terdiri dari: a) perencanaan rekrutmen guru baru
dengan cara menganalisis kebutuhan guru, b) pengorganisasian yang
dilakukan dengan cara pembentukan tim khusus dalam rekrutmen guru
baru, c) pelaksanaan rekrutmen yang meliputi kegiatan sosialisasi
pengumuman penerimaan guru baru, seleksi administrasi, tes tertulis, tes
wawancara, tes membaca serta hafalan Al-Qur’an, dan tes microteaching,
38
d) pengawasan terhadap tim rekrutmen guru baru. Proses rekrutmen guru
yang dilaksanakan oleh pihak sekolah sudah efektif.
Berbeda dengan penelitian-penelitian yang di atas, penelitian yang akan
peneliti teliti tentang sistem rekrutmen dan seleksinya dengan objek yang
lebih luas yaitu yayasan pendidikan islam yang notabenenya menaungi unit
pondok pesantren dan beberapa unit sekolah. Dalam penelitian ini peneliti
tidak hanya membahas sistem rekrutmennya saja, tetapi meneliti lebih
mendalam pada penerapan sistem rekrutmen dan sampai kepada sistem
seleksinya. Penelitian ini tidak hanya berfokus pada satu teori saja, melainkan
menggabungkan beberapa teori yang bersangkutan dan sesuai dengan
permasalahan yang peneliti temukan dalam objek penelitian peneliti. Dan
dalam penelitian yang akan peniliti teliti tidak hanya pada proses
rekrutmennya saja melainkan meliputi dari sumber dan metode rekrutmen
yang digunakan serta cara, sistem dan prosedur serta kendala-kendala dalam
rekrtmen sampai kepada seleksi yang merupakan kegiatan lanjutan dari
rekrutmen itu sendiri.
E. Kerangka Berpikir
Guru adalah faktor penting dalam dunia pendidikan, tanpa guru proses
belajar mengajar tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu guru merupakan
suatu sistem dalam sekolah. Pentingnya peran guru dalam mendidik
mewajibkan penyelenggara pendidikan atau sekolah lebih selektif dalam
menerima guru. Karena kualitas suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari
mutu lulusan dan peningkatan mutu lulusan tergantung pada proses
pembelajaran yang efektif. Untuk menciptakan proses pembelajaran efektif
guru yang profesionalah yang paling dominan. Di dalam lembaga pendidikan
terdapat proses rekrutmen dan seleksi yang dimaksudkan untuk mendapatkan
tenaga kerja/guru sesuai dengan yang dibutuhkan oleh lembaga itu sendiri.
Dengan melakukan proses rekrutmen dan seleksi akan dapat diketahui
kualitas calon guru melalui serangkaian tes yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan tersebut.
39
Rekrutmen di lembaga pendidikan merupakan kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga pendidik/guru baik jumlah maupun kualitasnya. Dan
seleksi merupakan kegiatan lanjutan dari rekrutmen untuk menemukan tenaga
pendidik/guru yang tepat dari sekian banyak calon yang ada. Tidak hanya itu,
dalam rekrutmen dan seleksi terdapat langkah-langkah yang disusun secara
terperinci dimulai dari persiapan rekrutmen sampai kepada akhir dari proses
seleksi yaitu diterima atau ditolaknya para pelamar untuk berkerja di dalam
lembaga pendidikan tersebut.
Namun pada kenyataannya masih banyak lembaga yang masih belum
memiliki sistem untuk dapat memilih calon guru yang sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan, seperti belum terciptanya perencanaan
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru yang optimal. Faktor inilah yang
mungkin menjadi kendala dan menyebabkan kegiatan rekrutmen dan seleksi
ini kurang efektif. Dengan adanya kendala dalam kegitan rekrutmen dan
seleksi guru terjadinya kesalahan dalam memilih guru yang kompeten
sekaligus menghambat tercapainya tujuan lembaga itu sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut tentu saja membutuhkan
kerjasama dari berbagai pihak terkait pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru
antara kepala sekolah dan pihak yayasan. Sistem rekrutmen dan seleksi guru
di Yayasan Al’Imaroh Cikarang ini adalah bagaimana menuntut pihak
yayasan untuk dapat mengorganisir, membimbing, mengarahkan dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi guru untuk
meningkatkan kualitas guru sehingga lembaga pendidikan tersebut
mengalami peningkatan mutu/citra yang lebih baik dari sebelumnya.
Kerjasama antara pihak yayasan dengan kepala sekolah ataupun pegawai
sekolah lainnya perlu adanya transparansi mengenai kebutuhan guru yang
diperlukan di setiap unit sekolah dan bagaimana proses pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi ini dilakukan. Karena pada dasarnya kegiatan
rekrutmen dan seleksi ini merupakan kegiatan yang menyangkut kelancaran
dalam pencapaian tujuan lembaga itu sendiri.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
Cikarang yang beralamatkan di Jl. Bojong Koneng Telagamurni Cikarang
Barat, Bekasi. Waktu pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pada bulan
April sampai dengan September 2018. Berikut adalah timeline kegiatan
penelitian di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang :
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
No Kegiatan Penelitian Waktu
Apr Mei Juni Juli Agt Sep
1 Observasi Awal
2 Bimbingan Skripsi
3 Membuat Instrumen
Penelitian
4 Pengajuan Surat Izin ke
Yayasan
5 Pelaksanaan Penelitian
dan Pengumpulan Data
6 Penyusunan dan
Pengolahan Data
B. Metode Penelitian
Pada dasarnya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah,
penulis berusaha mengamati lingkungan tempat penelitian dan berinteraksi
dengan subyek penelitian untuk dapat memahami sistem rekrutmen dan
seleksi guru. Sebagaiman terdapat teori yang tertulis bahwa penelitian
41
kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang
dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh)”.1
Dari banyaknya metode penelitian kualitatif, penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif dengan
metode deskriptif digunakan untuk mempelajari berbagai peristiwa yang
terjadi pada objek yang diteliti, aspek, gejala atau keadaan dari hasil temuan
dilapangan. Metode ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
maupun lisan yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi
dokumen yang kemudian dilakukan proses analisis sehingga diperoleh
kesimpulan terkait penerapan sistem rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dapat
memberikan informasi dan data yang dibutuhkan yang berkaitan dengan
penerapan sistem rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh Cikarang. Peneliti membatasi subjek penelitian meliputi: Ketua
Yayasan I yang bertanggung jawab atas rekrutmen dan seleksi guru di
yayasan, Sekretaris Yayasan, Kepala Sekolah unit, guru serta calon guru baru.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang diartikan sebagai alat bantu merupakan saran
yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, daftar cocok atau
pedoman wawancara, lembar pengamatan atau panduan pengamatan, soal tes
dan lain sebagainya.2 Kemudian untuk penelitian ini instrumen penelitian
penulis susun menjadi kisi-kisi atau lay out instrumen, dalam pengumpulan
data wawancara dan daftar cheklist dokumen. Hal ini berguna untuk
mendapatkan informasi secara langsung terkait sistem rekrutmen dan seleksi
1 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013), h. 82. 2 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), h. 101.
42
guru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh Cikarang. Adapun instrumen
penelitiannya sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
No. Butir Soal
Ket
ua
Yay
asan
I
Sekre
taris
Yayas
an
Kepal
a
Sekol
ah
Unit
Gu
ru Calon
Guru
Baru
Rekrutm
en
Tujuan
Rekrutm
en
Dasar dan
Tujuan
Dilaksanakanny
a Rekrutmen
Guru
1,
27,
1 1
Sumber-
sumber
Rekrutm
en
Sumber Internal 6 4
Sumber
Eksternal
6 4
Metode
Rekrutm
en
Metode Tertutup 7 5
Metode Terbuka 7 5
Teknik
Rekrutm
en
Teknik
Rekrutmen yang
Disentralisasika
n
8 6
Teknik
Rekrutmen yang
Didesentralisasi
kan
8 6
Persiapa
n
Rekrutm
en
Pembentukan
panitia
rekrutmen guru
baru
5 7 5
Kebijakan
peraturan
yayasan
2,4 2 2, 3
43
Penetapan
persyaratan-
persyaratan
10,
11
8 4, 5 3,
4,
2, 3, 4
Penetapan
prosedur
pendaftaran
guru baru
9 7 2 6
Penetapan
jadwal
rekrutmen guru
baru
13 11
Penyiapan
fasilitas yang
diperlukan
(media, ruang
atau tempat)
12 12
Penyiapan
bahan ujian
seleksi
17,
20
15
Penyebar
an
Pengumu
man
Penerima
an Guru
Baru
Penggunaan
media
3, 14 3 1 1
Penerima
an
Lamaran
Guru
Baru
Pelayanan untuk
calon guru
15 10, 13
Kelengkapan
berkas
15 9, 13
Format
rekapitulasi
berkas pelamar
15 13
Seleksi
Pelamar
Cara
mengumumkan
seleksi
16 14
Seleksi
Guru
Kualifika
si Seleksi
Umur 18 16
Keahlian 18 16
Kesehatan Fisik 18 16
Pendidikan 18 16
44
Jenis Kelamin 18 16
Tampang 18 16
Bakat 18 16
Temperamen 18 16
Karakter 18 16
Pengalam Kerja 18 16 5
Kerjasama 18 16
Kejujuran 18 16
Kedisplinan 18 16
Inisiatif dan
Kreatif
18 16
Sistem
dan
Prosedur
Seleksi
Succesive-
hurdles
19 17
Compensatory-
approach
19 17
Langkah
-langkah
Seleksi
Seleksi Surat-
surat Lamaran
20 18 6
Pengisian
Blanko Lamaran
15 18 6
Pemeriksaan
Referensi
20 18 6
Wawancara
Pendahuluan
20 18 6 7
Tes Penerimaan 20,
21
18 6 7
Tes Psikologi 20 18 6 7
Tes Kesehatan 20 18 6 7
Wawancara
Akhir oleh
Atasan
Langsung
20 18 6 7
Memutuskan
Diterima atau
Ditolak
22,
23,
24,
19,
20, 21
7
Kendala-
kendala
Seleksi
Tolok Ukur 25 22 8 8
Penyeleksi 25 22 8 8
Pelamar 25,
26
22 8 8
45
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Studi Dokumen Penelitian
No.
Dokumen
Ada
Tidak Ada
1 Profil Yayasan
1. Sejarah Singkat Yayasan
2. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan
3. Struktur Yayasan
4. Tingkat Pendidikan
5. Target Kompetensi Pendidikan
2 Sistem Rekrutmen dan Seleksi Guru
1. Kebijakan Yasayan
2. Buku Pedoman/ Prosedur
Rekrutmen dan Seleksi
3. Berkas-berkas Rekrutmen dan
Seleksi Guru
3 Data Jumlah Guru Tahun 2017/2018
4 Data Jumlah Siswa Tahun 2017/2018
5 Data Sarana dan Prasarana Pendidikan
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk memperoleh
data/informasi yang akurat dalam menyusun laporan penelitian ini penulis
menggunakan beberapa teknik sekaligus dengan harapan antara satu dengan
lainnya dapat saling melengkapi. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu, obesrvasi, wawancara, dan studi
dokumen.
1. Observasi
Metode observasi yang digunakan yaitu observasi langsung dengan
pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap gejala yang tampak pada
objek pnelitian. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
mengenai permasalahan dan pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru
yang terapkan di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh.
46
2. Wawancara
Wawancara merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Bentuk wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur,
penelitian menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan
tertulis/pedoman wawancara. Alat yang digunakan adalah pedoman
wawancara, perekam suara, dan alat tulis. Wawancara yang dilakukan ini
ditujukan kepada pihak-pihak yang tertera pada sumber data penelitian.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Studi
dokumen digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang profil
yayasan, pengurus yayasan, jumlah tenaga pendidik setiap unit, jumlah
peserta didik seyayasan, sarana dan prasarana, target kompetensi
yayasan, dan pedoman pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru di
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh. Dokumen-dokumen tersebut
digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan
gambaran tentang obyek penelitian.
F. Pemeriksaan/Pengecekan Keabsahan Data
Pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data penelitian ini dilakukan
dengan teknik credibility dan transferability, teknik ini dapat menunjukkan
tingkat kredibilitas fenomena hasil penelitian sesuai dengan kenyataan. Guna
mendapatkan data penelitian yang kredibel, maka ada tiga teknik yang
digunakan penulis, yaitu :
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Teknik ini digunakan untuk menguji ketidakbenaran informasi yang
ditemukan, sehingga penulis akan terjun langsung ke lapangan dalam
waktu yang cukup panjang untuk mengetahui kebenaran sistem
rekrutmen dan seleksi guru yang diterapkan. Teknik ini juga dilakukan
47
untuk membangun kepercayaan para subyek terhadap penulis dan juga
kepercayaan diri sendiri.
2. Ketekunan Pengamatan
Melalui teknik ini penulis dapat menemukan sistem rekrutmen dan
seleksi guru dalam situasi yang sangat relevan dengan permasalahan
yang lebih terperinci. Penulis dapat melakukan pengamatan dengan lebih
teliti dan rinci secara berkesinambungan dan menyeluruh terhadap
kejadian-kejadian yang muncul. Selain itu penulis juga dapat
menguraikan secara lebih jelas dan rinci terkait bagaimana penerapan
rekrutmen dan seleksi guru.
3. Triangulasi Data
Triangulasi ini digunakan untuk membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi/data yang telah didapatkan.
Penulis melakukan pengecekan kembali temuan dari berbagai sumber,
maka yang ditriangulasikan adalah hasil yang didapat dari wawancara,
observasi dan studi dokumen terkait pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
guru. Adapun peran observasi digunakan untuk menemukan
permasalahan yang melatarbelakangi di yayasan. Peran dari sumber data
hasil wawancara yaitu untuk memperoleh informasi tentang sistem
rekrutmen dan seleksi guru yang diterapkan. Sedangkan peran dari studi
dokumen, digunakan sebagai pendukung dan pedoman pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi guru yang telah dilakukan yayasan.
G. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai penelitian. Data yang telah
diperoleh di lapangan akan dianalisa melalui proses klasifikasi data,
kategorisasi dan penarikan kesimpulan. Adapun dijelaskan sebagai berikut :
1. Reduksi Data (Data Reducation)
Langkah yang harus dilakukan dengan menyeleksi data,
memfokuskan data, merangkum data, mengabstrasikan dan
mentransformasikan data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian.
48
Penulis harus benar-benar mengetahui sebelumnya data apa saja yang
dibutuhkan terkait sistem rekrutmen dan seleksi guru.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data atau sekumpulan informasi dalam bentuk uraian
singkat, serta penyajian data dengan dilengkapi oleh gambar, bagan, dan
tabel untuk memperkuat data deskriptif, sehingga pembaca penelitian ini
dapat memahaminya secara lebih jelas.
3. Penarikan Kesimpulan (Verification/Conclusion Drawing)
Penarikan kesimpulan ini dilakukan untuk mencari kebenaran dan
persetujuan, sehingga validitas penelitian dapat tercapai. Melalui
penarikan kesimpulan penulis akan mendapatkan temuan baru berupa
teks naratif atau gambar pada objek yang tadinya masih dianggap kurang
jelas atau bahkan tidak jelas setelah diteliti akan menjadi jelas sesuai
dengan teori atau hipotesis yang dirumuskan.3
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 338.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
1. Profil Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
Al-Imaroh adalah satu Instansi Pendidikan Islam yang menerapkan
Boarding School pada tahun 90an dan menerapkan Sistem Full Day
School yang dimulai pada tahun 2000 untuk tingkat Sekolah Dasar (SD)
dan tahun 2007 untuk tingkat sekolah yang lainnya. Ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang memadai serta mengintegrasikan antara
kurikulum pemerintah (DIKNAS dan DEPAG) dengan kurikulum
Yayasan yang bernuansa religius ditopang dengan SDM yang
berkualitas, diharapkan akan melahirkan generasi yang cerdas, terampil
dan bertaqwa.
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh (YASPIA) Telaga Murni
Cikarang Barat Bekasi beridiri pada tahun 1983. Bermula dari
keprihatinan para pemuka agama dan tokoh masyarakat dengan kondisi
sosial masyarakat yang jauh dari pengalaman nilai-nilai agama, maka
dengan tekad yang kuat para tokoh ini bersepakat dan berazam untuk
mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernuansa islami.
Dimulai dengan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di tahun 1983
dilanjutkan dengan jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah
Aliyah (MA) pada tahun 1987. Semangat juang para pendirilah sehingga
lembaga ini terbentuk. Kemudian di tahun 2000 seiring perkembangan
zaman dan minat orang tua yang besar terhadap pendidikan berdirinya
unit Raudhatul Athfal (RA) dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT)
dilanjutkan dengan beridirinya unit Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu (SMP IT) pada tahun 2007.
50
Dengan demikian sampai saat ini Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh memiliki 6 jenjang pendidikan dan pondok pesantren, yaitu:
a. Raudhatul Athfal (RA);
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Terakreditasi “A” Plus;
c. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Terakreditasi “A”;
d. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Terakreditasi
“A”;
e. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Terakreditasi “A”;
f. Madrasah Aliyah (MA) Terakreditasi “A”;
g. Pondok Pesantren.
2. Visi dan Misi Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
a. Visi
“Membentuk Generasi Cerdas, Terampil dan Bertaqwa”
b. Misi
1) Turut serta mencerdaskan bangsa guna meningkatkan kualitas
umat;
2) Beraqidah yang benar sesuai Al-Quran dan As-Sunnah;
3) Berakhlakul karimah;
4) Memiliki keterampilam praktek yang siap pakai sesuai dengan
tuntutan zaman;
5) Menjadikan siswa yang mandiri dan bertanggung jawab
terhadap dirinya, umat, agama dan negaranya;
6) Sehat jasmani dan rohani.1
1 Hasil Studi Dokumen pada Senin, 22 Mei 2018, di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh.
51
3. Struktur Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
4. Keadaan Guru Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
a. Raudhatul Athfal (RA)
Tabel 4.1
Keadaan Guru RA Al’Imaroh
Tahun Pelajaran 1438 – 1439 H / 2017 – 2018 M
NO NAMA TTL PENDIDIKAN JABATAN
1 Waliyanti, S.Pd.I Wates, 27 Juni
1982
S1/PAUD Kepsek/Guru
Kelas
Ketua Dewan Pembina
H. Karjono Wirioprawiro
Ketua Umum YASPIA
KH. Diding Saefudin, AR
Ketua I
Drs. H. Solehun Kurniawan, M.Pd.I
Bendahara
Drs. H. Solehun Kurniawan, M.Pd.I
Staf Umum
Uci Sanusi
Staf Keuangan
Syahroni, SE
Ketua II
Deden Junaedi, M. Couns
Sekretaris
Komarudin, S.Pd.I
Staf IT
Jailani, S.Kom
Kepala Sekolah
52
2 Ade Enung
Bagjawati, S.Pd.I
Purwakarta, 18
Oktober 1977
S1/PAI Guru Kelas
3 Muhani, S.Pd.I Wonogiri, 20
Mei 1988
S1/PGMI Guru Kelas
4 Roaifatul Fajar,
S.Pd.I
Serang, 25
Desember 1992
S1/PAI Staf Tata
Usaha / Guru
Pendamping
5 Gustika, S.Pd Ladang Laweh,
18 Agustus
1993
S1/PGTK Guru Kelas
6 Wahyu
Nurhandayani, S.Pd.I
Magelang, 18
Agustus 1982
S1/PAUD Guru Kelas
Sumber: Data Guru RA YASPIA 2017-2018
b. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT)
Tabel 4.2
Keadaan Guru SD IT Al’Imaroh
Tahun Pelajaran 1438 – 1439 H / 2017 – 2018 M
NO NAMA TTL PENDIDIKAN JABATAN
1 Ali Musbihin,
S.Sos.I
Jakarta, 15 Mei
1975
S1/KOM
ISLAM
Kepala
Sekolah
2 Komarudin, S.Pd.I Jakarta, 19 Nov
1975
S1/PAI Guru Bid.
Studi
3 Nina Kurniawati,
S.Pd.I
Bogor, 01
Januari 1971
S1/PAI Guru Bid.
Studi
4 Hernawan Setyowati,
S.Pd.I
Wonogiri, 30
Desember 1974
S1/PAI W. Kelas 1A
5 Yeni Rahmawati,
S.Pd
Jakarta, 12 Mei
1974
S1/B.INDO W. Kelas 1B
6 Ika Trisna Ningsih, Brebes, 04 Sept S1/PAI W. Kelas 1C
53
S.Pd.I 1985
7 Resmi, S.Pd.I Cirebon, 18 Juli
1979
S1/PAI W. Kelas 2A
8 Fiena Nafirul
Ummah, SE.I
Bekasi, 09 Juni
1992
S1/EKONOMI W. Kelas 2B
9 Nunu
Nubzatussaniyyah,
S.Pd.I
Bekasi, 30
Januari 1989
S1/PAI W. Kelas 3A
10 R. Siti Mardliyyah,
S.Pd
Ciamis, 11 Okt
1976
S1/P.EKONO
MI
W. Kelas 3B
11 Ade Safitri, S.Pd T.Karang, 06
Juli 1978
S1/B.ING W. Kelas 4A
12 Retno Lestari, SE Jakarta, 24 Mei
1973
S1/AKUN W. Kelas 4B
13 Ria Susiana Sari,
S.Pd
Kebumen, 15
Jan 1986
S1/MTK W. Kelas 4C
14 Rosad, S.Pd.I Bandung, 01
April 1976
S1/PAI W. Kelas 5A
15 Supriati, S.Ag Tegal, 05 Juli
1978
S1/PAI W. Kelas 5B
16 Endang Sukapti,
S.Pd
Bnj. Negara, 11
Juli 1969
S1/PKN W. Kelas 6A
17 Habibah, S.Pd.I Bekasi, 13
Oktober 1973
S1/PAI W. Kelas 6B
18 Winarti, A.md Jakarta, 26 Sept
1979
D3/PGSD Guru Bid.
Studi
19 Desy Anggraini,
S.Pd
Bekasi, 17 Mei
1995
S1/ PGSD Guru Bid.
Studi
20 Hj. Sa’diyah, S.Pd Bekasi, 13 Juli
1991
S1/ PGSD Guru Bid.
Studi
54
21 Maryoto, S.Pd.I Jakarta, 30
April 1967
S1/PAI Guru Bid.
Studi
22 Mulyadi, S.Pd Curup, 07 Maret
1977
S1/MTK Guru Bid.
Studi
23 Riko Hendarwati Balikpapan, 27
Feb 1974
S1/ Guru Bid.
Studi
24 Imam Ambiya, SE Medan, 22 Nov
1987
S1/P.EKONO
MI
Guru Bid.
Studi
25 Mustopa Thoyiban,
SH.I
Bekasi, 20 Jan
1986
S1/P.EKONO
MI
Guru Piket
26 Darmin Susanto Bekasi, 15 Mei
1992
SMK Staf. Adm
Sumber: Data Guru SD IT YASPIA 2017-2018
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Tabel 4.3
Keadaan Guru MI Al’Imaroh
Tahun Pelajaran 1438 – 1439 H / 2017 – 2018 M
NO NAMA TTL PENDIDIKAN JABATAN
1 Nina Kurniawati,
S.Pd.I MM
Bogor, 01 Jan
1971
S1/PAI Kepala
Sekolah
2 Junaedi, M.Pd.I Bekasi, 06 Juli
1969
S2/PAI Guru Bid.
Studi
3 Al Malikuzzahir,
S.Sos
Bekasi, 02 Sept
1988
S1/I.
KOMUNIKASI
W. Kelas 6A
4 Nurhasan, S.Pd.I Bekasi, 21 Feb
1964
S1/PAI W. Kelas 6B
5 Drs. Sayadi Bekasi, 15 Juli
1966
S1/AGAMA Guru Bid.
Studi
6 Yati Srimaryati, S.Pd Bekasi, 05 Mei S1/P. BHS. W. Kelas 1A
55
1981 INDO
7 Khuzaiyyatun
Niswah, S.Pd
Tegal, 27 Feb
1987
S1/PGMI W. Kelas 1B
8 Bahri, SS Bekasi, 19 Nov
1984
S1/SASTRA
ARAB
W. Kelas 6C
9 Hj. Haniah, S.Pd.I Lebak, 28 Juni
1967
S1/PAI W. Kelas 1C
10 Sandys Secia
Paramisa, S.Pd.I
Tegal, 04 Okt
1988
S1/PAI W. Kelas 2A
11 Hj. Tuti Alawiyah,
S.Ag
Bekasi, 11 Sept
1975
S1/AGAMA W. Kelas 2B
12 Siti Al
Maratuzzahroh, S.Pd
Bekasi, 02 Des
1984
S1/B.ING W. Kelas 2C
13 Hj. Suharmi, S.Pd.I Bekasi, 23 April
1978
S1/PAI W. Kelas 3A
14 Hidayatullah, SS Bekasi, 08
Agustus 1984
S1/SASTRA
ARAB
W. Kelas 4B
15 Susriyanti, S.Pd.I Lampung, 25
April 1982
S1/PGMI W. Kelas 3B
16 Yuliana
Purwaningsih, S.Pd.I
Brebes, 17 Nov
1982
S1/PAI W. Kelas 4A
17 Siswanti, S.Si Klaten, 24 Feb
1983
S1/FISIKA W. Kelas 4C
18 Komarudin, S.Pd.I Tegal, 05 Juni
1981
S1/PAI Guru Bid.
Studi
19 Uswatun Khasanah,
S.Ag
Lumajang, 27
April 1970
S1/AGAMA W. Kelas 5A
20 Rukiyah Malik, S.Hi Bekasi, 01 Juni
1980
S1/HUKUM
ISLAM
W. Kelas 5B
21 M. Ali Sobri, SS Bekasi, 29 Sept S1/SASTRA W. Kelas 5C
56
1992 IND
22 H. Aman Setiawan,
S.Pd.I
Bekasi, 02 Feb
1964
S1/PAI Guru Bid.
Studi
23 Hasbi Islami, S.Pd Bekasi, 05 Feb
1989
S1/MTK Guru Bid.
Studi
24 Rahmat Ripa’i, MM Bekasi, 18
Agustus 1973
S2/MP Guru Bid.
Studi
Sumber: Data Guru MI YASPIA 2017-2018
d. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT)
Tabel 4.4
Keadaan Guru SMP IT Al’Imaroh
Tahun Pelajaran 1438 – 1439 H / 2017 – 2018 M
NO NAMA TTL PENDIDIKAN JABATAN
1 Aar Fiyah, S.Hum Bekasi, 24
Agustus 1993
S1/SASTRA
ARAB
Guru B. Arab
dan Tahfizh
2 Acep Sudiana, S.Pd.I Kuningan, 19
Sept 1987
S1/PAI Guru Piket
dan Walas
7D
3 Addha Rima Riska,
S.Pd
Painan, 18
Agustus 1988
S1/PEND ING Guru dan
Walas 8D
4 Ahmad Jailani,
S.Pd.I
S1/PENDIDIK
AN
Wakasek dan
Walas 9A
5 Budi Wibowo, S.T Bekasi, 30 Sept
1993
S1/TI Guru TIK
6 Camelia, S.Pd Bekasi, 16 Des
1993
S1/GEO Guru
7 Eem Lina Desiani,
S.Pd
Ciamis, 02 Des
1993
S1/PEND. IND Guru B. Indo
dan Sunda
8 Gugun Gunawan, Bekasi, 03 S1/PAI TU dan
57
S.Pd.I Februari 1991 Walas 8B
9 Hasti Widodo
Lestari, S.Pd
Tulung Agung,
25 Januari 1960
S1/PENDIDIK
AN
Guru
10 Jailani, S.Kom Tegal, 12 Jan
1985
S1/TI Guru
11 M. Sibgotullah,
S.Pd.I
Bekasi, 31 Jan
1990
S1/PAI Guru dan
Walas 8A
12 M. Abduh Muslih,
S.Pd.I
Bekasi, 04 Nov
1986
S1/PAI Kepsek
13 Nasrullah Al Faruqi,
S.Pd.I
Bekasi, 23
Maret 1992
S1/PAI Guru dan
Walas 7B
14 Ratnanengsih, S.Pd Sumedang, 05
April 1976
S1/PEND. IND Kurikulum
dan Walas
9C
15 Retmimori, ST Payakumbuh,
24 Feb 1978
S1/T.
INDUSTRI
Guru dan
Walas 9C
16 Tri Lestari, S.Pd Tegal, 22 Mei
1991
S1/PEND MTK Guru dan
Walas 7C
17 Yusuf Wibisono,
S.Pd
Bogor, 16 Jan
1971
S1/PENDIDIK
AN
Guru dan
Walas 8C
18 Suhendi Zakaria,
MPS
Bekasi, 12 Jan
1972
S2/KOM Guru
19 Deden Junaedi,
M.Couns
Bekasi, 13 Okt
1976
S2/KONSELIN
G
Guru
20 H. Domo
Burhanuddin, MA
Bekasi, 07
Agust 1977
S2/POLITIK Guru
21 KH. D. Saefuddin,
AR
Bekasi, 23
Agust 1958
SARJANA
MUDA
Guru
Sumber: Data Guru SMP IT YASPIA 2017-2018
58
e. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Tabel 4.5
Keadaan Guru MTs Al’Imaroh
Tahun Pelajaran 1438 – 1439 H / 2017 – 2018 M
NO NAMA TTL PENDIDIKAN JABATAN
1 Rahmat Ripai, S.Pd.I
MM
Bekasi, 08
Agustus 1973
S2/MP Kepala
Sekolah
2 Titin Husnul
Hotimah, S.Pd.I
Bekasi, 09
September 1967
S1/PAI Guru
3 Rahman Pasatrio,
S.Pd
Indramayu, 31
Jan 1980
S1/PAI Guru B. Arab
4 Rimin, S.Pd.I Bekasi, 08
Februari 1978
S1/PAI Guru Akidah
Akhlak
5 Hoiriyah, S.Pd Jakarta, 27
Januari 1978
S1/P.GEO Guru IPS
6 Drs. Slamet Pribadi Kebumen, 05
April 1965
S1/PENDIDIK
AN
Guru B.
Indonesia
7 H. Ahmad Gunawan,
S.Pd.I
Bekasi, 18
Agustus 1967
S1/PAI Guru Tahfidz
8 M. Sanusi Bekasi, 02 Juni
1953
PENDIDIKAN Guru SKI
9 M. Saiman Mawie Bekasi, 25 April
1974
PENDIDIKAN Guru Qur’an
Hadits
10 Wahyu Hario
Wibowo, S.Pd.I
Madiun, 25
Agustus 1974
S1/PAI Guru
11 Drs. Sayadi Namin Bekasi, 15 Juli
1966
S1/AGAMA Guru Tahfidz
12 H. Aman Setiawan,
S.Pd.I
Bekasi, 06
Februari 1966
S1/PAI Guru Al-
Qur’an
Hadits
59
13 Deden Junaedi,
M.Coun
Karawang, 13
Oktober 1976
S1/KONSELIN
G
Guru PKN/
Konseling
14 Andika Widiana,
S.Pd
Sumedang, 09
April 1991
S1/PENJAS Guru
Penjaskes
15 M. Shibghtuloh,
S.Pd.I
Bekasi, 31
Januari 1990
S1/PAI Guru Fiqh
16 Tursinah, S.Pd.I Bekasi, 05
September 1969
S1/PAI Guru
17 Devi Kusuma Indah,
S.Pd
Bekasi, 05 Juni
1979
S1/P. B. ING Guru Bahasa
Inggris
18 Dra. Hj Ely Tamsiah Bekasi, 17 April
1967
S1/- Guru Seni
Budaya
19 M. Esty Mei
Indrayani, S.Pd
Tegal, 16 Mei
1974
S1/ P.IPA Guru IPA
20 Siti Murginingsih,
SP
Purworejo, 31
Januari 1979
S1/PRTN Guru Bahasa
Inggris
21 Suhendro Akbar
Utomo, S.Pd
Bekasi, 29
Maret 1986
S1/PMTK Guru MTK
22 Afriani, S.Pd.I Bekasi, 23 April
1977
S1/PAI Guru Fiqih
23 Yuli Susanti, S.Pd Bekasi, 05 Juli
1992
S1/P.EKONO
MI
Guru IPS
24 M. Ali Sobri SS Bekasi, 29
September 1992
S1/ SASTRA
IND
Guru Bhs.
Indo
25 Iis Astuti, S.Ag Bekasi, 06
Agustus 1994
S1/PAI Guru Bhs.
Arab
26 Ema Hermawati,
S.Pd
Sumedang, 28
November 1992
S1/PMTK Guru MTK
27 Aap Apria Romdoni,
Amd
Kuningan, 04
April 1991
D3/ Guru TIK
60
28 Ayun Ratnasari, S.Si Bekasi, 20 April
1984
S1/BIOLOGI Guru IPA
29 Abdul Malik Karanganyar, 12
Agustus 1989
S1/- Guru Bhs.
Indo
30 Amaliah Yusa,
S.Pd.I
Cirebon, 21
Maret 1993
S1/PAI Guru SKI
31 Zakiyatun Nufus, SE Bekasi, 15 April
1988
S1/EKONOMI Guru IPS
Sumber: Data Guru MTs YASPIA 2017-2018
f. Madrasah Aliyah (MA)
Tabel 4.6
Keadaan Guru MA Al’Imaroh
Tahun Pelajaran 1438 – 1439 H / 2017 – 2018 M
NO NAMA TTL PENDIDIKAN JABATAN
1 Drs. Slamet Pribadi Bogor, 01 Jan
1971
S1/PENDIDIK
AN
Kepala
Madrasah
2 Hj. Titin Husnul
Khotimah, S.Pd
Bekasi, 06 Juli
1969
S1/B.INDO Wakabid
Kurikulum
3 Rahman Pasatrio,
S.Pd.I
Bekasi, 02 Sept
1988
S1/PAI Wakabid
Kesiswaan
4 Yana Suharma,
S.Pd.I
Bekasi, 21 Feb
1964
S1/MPI Tata Usaha
5 Dr. KH. Aca
Syatibie, Lc, MA,
MSI
Bekasi, 15 Juli
1966
S3/L.AROBIY
AH
Guru Bhs.
Arab
6 KH. D. Saefuddin,
AR
Bekasi, 05 Mei
1981
SARJANA
MUDA
Guru Akidah
Akhlak
7 Drs. H. Solehun
Kurniawan, M.Pd.I
Tegal, 27 Feb
1987
S2/PAI Guru
Tahfidz/
61
Tsaqofah
Islamiah
8 Ahmad Husen
Nasution, SS
Bekasi, 19 Nov
1984
S1/S.ING Walas XII
IPS 2/ Guru
Bhs. Inggris
9 Ust. M. Saiman
Mawie
Lebak, 28 Juni
1967
S1/- Walas XI
IPA 1 / Guru
Qur’an
Hadits/
Mustholah
10 M. Shohib, SE Tegal, 04 Okt
1988
S1/EKONOMI Guru
Ekonomi
11 H. Domo
Burhanudin, MA
Bekasi, 11 Sept
1975
S1/D.
ISLAMIYAH
Guru
SKI/Pkn
12 Suhendi Zakaria,
B.HSc. MPS
Bekasi, 02 Des
1984
S2/SOSIOLOG
I
Guru
Sosiologi
13 Rahmat Rifa’I,
S.Pd.I, MM
Bekasi, 23 April
1978
S2/MP Guru Bhs.
Arab
14 Aditya Rohman, S.Si Bekasi, 08
Agustus 1984
S1/MTK Walas XII
IPA/ Guru
Matematika
15 Deden Junaedi,
M.Couns
Lampung, 25
April 1982
S1/KONSELIN
G
Guru
Konseling
16 H. Faza Abdu
Robih, Lc
Brebes, 17 Nov
1982
S1/HADITS Guru Fiqih
17 M. Esty Mei
Indriyani, S.Pd
Klaten, 24 Feb
1983
S1/P.IPA Guru Fisika
18 Khoiriyah, S.Pd Tegal, 05 Juni
1981
S1/P.GEO Walas XII
IPS 1/ Guru
Akidah
62
Akhlak
19 Yati Sri Maryati,
S.Pd
Lumajang, 27
April 1970
S1/PEND
INDO
Guru Bhs.
Indonesia
20 Yuli Susanti, S.Pd Bekasi, 01 Juni
1980
S1/P.EKONO
MI
Walas X IPS
2/ Guru
Ekonomi/Sej
arah
21 Siswanti, S.Si Bekasi, 29 Sept
1992
S1/FISIKA Guru Fisika
22 Mulyadi, S.Pd Bekasi, 02 Feb
1964
S1/P.BHS ING Walas XI
IPS/ Guru
TIK
23 Apriani, S.Pd.I Bekasi, 05 Feb
1989
S1/PAI Guru Fiqih
24 Andika Widiana,
S.Pd
Bekasi, 18
Agustus 1973
S1/PENJAS Guru
Penjaskes
25 Zakiyatun Nufus, SE Bekasi, 15 April
1988
S1/EKONOMI Guru Sejarah
Indonesia
26 Ayun Ratnasari, S.Si Tangerang, 18
April 1992
S1/BIOLOGI Walas X IPA
/ Guru
Biologi
27 H. Achmad Fadli Bekasi, 17
Januari 1992
S1/AGAMA Walas X IPS
1 / Guru
Tahfidzul
Qur’an
28 Endang Sumantri,
S.Pd.I
Jakarta, 13
Januari 1969
S1/PAI Walas XI
IPA 2 / Guru
Akidah,
Qurdis, B.
Arab
63
29 Andri Setianto, S.Pd Jakarta, 02
Februari 1987
S1/P.EKONO
MI
Guru
Ekonomi
30 Eem Lina Desiani,
S.Pd
Ciamis, 02
Desember 1993
S1/P.INDO Guru Bhs.
Indonesia
31 Dade Triana Subang, 10
September 1983
SMA OB
Sumber: Data Guru MA YASPIA 2017-2018
Berdasarkan tabel-tabel di atas, kita dapat mengetahui bahwa setiap
guru yang ada di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh memiliki
tugasnya masing-masing dan ada beberapa guru yang mengajar di
beberapa unit pendidikan, meskipun masih ada beberapa guru yang tidak
linear atau tidak sejalur dari latar belakang pendidikannya dengan tugas
mengajar yang diampu. Selain itu, kepala sekolah setiap unit juga ikut
berperan mengajar bidang studi.
5. Keadaan Siswa Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
a. Raudhatul Athfal (RA)
Tabel 4.7
Keadaan Siswa RA Al’Imaroh
KELAS SISWA
JA 15
JF 16
JD 25
JM 20
JN 18
JML 84
Sumber: Studi Dokumen YASPIA
64
b. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT)
Tabel 4.8
Keadaan Siswa SD IT Al’Imaroh
KELAS SISWA
1A 35
1B 35
1C 35
2A 34
2B 35
3A 31
3B 33
4A 26
4B 31
4C 29
5A 35
5B 34
6A 30
6B 35
JML 458
Sumber: Studi Dokumen YASPIA
c. Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Tabel 4.9
Keadaan Siswa MI Al’Imaroh
KELAS SISWA
1A 45
1B 46
1C 46
2A 34
2B 39
2C 36
65
3A 49
3B 48
4A 43
4B 42
4C 45
5A 34
5B 33
5C 35
6A 48
6B 48
6C 48
JML 719
Sumber: Studi Dokumen YASPIA
d. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT)
Tabel 4.10
Keadaan Siswa SMP IT Al’Imaroh
KELAS SISWA
VII A 35
VII B 36
VII C 34
VII D 35
VIII A 34
VIII B 34
VIII C 34
VIII D 35
IX A 34
IX B 33
IX C 31
JML 375
Sumber: Studi Dokumen YASPIA
66
e. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Tabel 4.11
Keadaan Siswa MTs Al’Imaroh
KELAS SISWA
VII A 43
VII B 44
VII C 47
VII D 40
VII E 48
VIII A 48
VIII B 46
VIII C 43
VIII D 47
VIII E 47
IX A 45
IX B 44
IX C 43
IX D 43
IX E 48
JML 676
Sumber: Studi Dokumen YASPIA
f. Madrasah Aliyah (MA)
Tabel 4.12
Keadaan Siswa MA Al’Imaroh
KELAS SISWA
X IPA 48
X IPS 1 45
X IPS 2 44
XI IPA 1 35
XI IPA 2 38
67
XI IPS 46
XII IPA 47
XII IPS 1 35
XII IPS 2 34
JML 372
Sumber: Studi Dokumen YASPIA
Berdasarkan banyaknya data di atas, kita dapat mengetahui bahwa
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh merupakan sekolah favorite dan
mendapatkan perhatian serta antusias masyarakat yang sangat baik untuk
menyekolahkan anaknya disini. Hal ini yang mejadikan Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh berupaya untuk terus meninggakatkan
kualitas pendidikannya, salah satunya dengan rekrutmen dan seleksi guru
yang tepat.
6. Keadaan Sarana Prasarana Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
Sarana dan prsarana adalah salah satu komponen penting dalam
dunia pendidikan karena menjadi salah satu dari delapan standar nasional
pendidikan. Sehingga Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh sebagai
lembaga pendidikan yang menaungi beberapa unit jenjang pendidikan
harus memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang digunakan sebagai
fasilitas penunjang untuk terlaksananya kegiatan pendidikan. Berikut ini
adalah data sarana dan prasarana di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh:
a. Tanah seluas 11.000 m2;
b. Gedung Raudhatul Athfal (RA);
c. Gedung Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT);
d. Gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI);
e. Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP IT);
f. Gedung Madrasah Tsanawiyah (MTs);
g. Gedung Madrasah Aliyah (MA);
h. Asrama Putra dan Putri;
68
i. Perpustakaan dan Sarana Keterampilan;
j. Masjid Jamie’ dan Musholla Putri;
k. Sarana Olahraga Permanen (Basket dan Futsal);
l. Beasiswa;
m. Poliklinik;
n. Laboratorium IPA;
o. Laboratorium Komputer;
p. Laboratorium Bahasa.2
7. Target Kompetensi Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
Target kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasai peserta didik setelah mempelajari suatu
pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. Target
kompetensi ini jugalah yang menjadi acuan dalam merekrutmen dan
seleksi guru yang sesuai dengan yang dibutuhkan sekolah agar
terwujudnya target kompetensi yang harus dimiliki peserta didik. Berikut
adalah target kompetensi di setiap unit jenjang pendidikan yang ada di
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh :
a. Target Kompetensi Tamatan Raudhatul Athfal (RA)
1) Mandiri;
2) Mampu bersosialisasi dengan kawan;
3) Dapat menyesuaikan diri dalam proses belajar mengajar;
4) Dapat mengikuti dengan baik pelajaran di sekolah dasar,
termasuk sekolah dasar Islam unggulan;
5) Hafalan beberapa surat dalam juz amma;
6) Dapat melaksanakan sholat dan hafal seluruh bacaan sholat;
7) Memiliki kemampuan dasar membaca Al-Qur’an;
8) Hafal seluruh Doa Harian;
9) Mengenal beberapa kosakata bahasa Arab dan Bahasa Inggris;
10) Santun dalam bicara.
2 Hasil Studi Dokumen pada Senin, 22 Mei 2018, di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh.
69
b. Target Kompetensi Tamatan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
1) Mandiri;
2) Mampu bersosialisasi dengan kawan dan lingkungan;
3) Dapat menyesuaikan diri dalam proses belajar mengajar;
4) Dapat mengikuti dengan baik pelajaran di MTs, Sekolah
Menengah Pertama, termasuk sekolah unggulan;
5) Hafal 1 Juz Al-Qur’an;
6) Dapat melaksanakan sholat dan hafal seluruh bacaan sholat;
7) Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar;
8) Hafal seluruh Doa Harian;
9) Mengenal beberapa kosa kata Bahasa Arab dan Inggris;
10) Santun dalam bicara.
c. Target Kompetensi Tamatan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT)
1) Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar;
2) Hafal 1 Juz Al-Qur’an;
3) Dapat melaksanakan sholat dan hafal seluruh bacaan sholat;
4) Hafal seluruh Doa Harian;
5) Nilai mata Ujian Nasional (UN) 7.0;
6) Hafal 700 kosa kata Bahasa Arab dan Inggris.
d. Target Kompetensi Tamatan Madrasah Tsanawiyah (MTs)
1) Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar;
2) Hafal 2 Juz Al-Qur’an;
3) Dapat melaksanakan sholat dan hafal seluruh bacaan sholat;
4) Hafal seluruh Doa Harian;
5) Nilai mata Ujian Nasional (UN) 7.0;
6) Hafal Hadist Arba’in (empat puluh hadist shahih);
7) Hafal 1000 Kosa kata Bahasa Arab dan Inggris.
e. Target Kompetensi Tamatan Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu (SMP IT)
1) Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar;
2) Dapat melaksanakan sholat dan hafal seluruh bacaan sholat;
70
3) Hafal seluruh Doa Harian;
4) Nilai mata Ujian Nasional (UN) 7.0;
5) Hafal 500 kosa kata Bahasa Arab dan Inggris.
f. Target Kompetensi Tamatan Madrasah Aliyah (MA)
1) Mampu berbahasa Arab dan Inggris;
2) Minimal hafal 3 Juz Al-Qur’an;
3) Siap menjadi Khatib dan Imam;
4) Nilai mata Ujian Nasional (UN) 7.0;
5) Mampu mengikuti UMPTN.3
8. Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa
Ekstrakurikuler merupakan sarana penunjang yang disediakan untuk
para peserta didiknya dalam memperluas dan memperdalam setiap bakat,
minat dan kreativitas. Ekstrakurikuler di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh ini sebagai upaya dalam membekali siswa agar percaya diri
dan mandiri. Berikut ini adalah ekstrakurikuler yang terdapat di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh :
a. Kepanduan / Pramuka;
b. Marching Band;
c. Leadership;
d. Bela Diri (Pencak Silat), Taekondo;
e. Elektro;
f. Tata Boga;
g. Sepakbola;
h. Drama; dan Muhadhoroh.4
B. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan data dan informasi mengenai sistem rekrutmen dan seleksi
guru di Yayasan Pendidikan Islam Al-Imaroh Cikarang yang diperoleh dari
hasil wawancara Ketua Yayasan I, Kepala Sekolah SDIT, MTs dan MA, 2
3 Ibid.
4 Ibid.
71
orang guru, dan 3 orang calon guru maka dapat dijabarkan dalam deskripsi
dan analisis hasil penelitian ini.
1. Rekrutmen Guru
a. Tujuan Rekrutmen
Secara umum, tujuan rekrutmen guru adalah untuk mendapatkan
persediaan calon-calon guru sebanyak mungkin guna memenuhi
kebutuhan guru di suatu lembaga pendidikan. Dari hasil wawancara
dengan Sholehun Kurniawan, selaku Ketua Yayasan I yang
bertanggung jawab atas perekrutan dan seleksi guru di Yayasan
menjelaskan bahwa “tujuan rekrutmen ini pada dasarnya adalah
untuk mendapatkan guru yang berakhlak dan berkompeten dalam
bidangnya sesuai yang dibutuhkan dan diharapkan oleh sekolah”.5
Selain itu Komarudin, sebagai Sekretaris Yayasan yang juga ikut
berperan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru menyatakan
bahwa “tujuan rekrutmen yaitu untuk mencari guru yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan guru seperti yang dibutuhkan oleh sekolah”.6
Pernyataan yang dijelaskan oleh Ketua dan Sekretaris Yayasan
ini senada dengan penjelasan dari ketiga Kepala Sekolah yaitu
Kepala Sekolah SDIT, MTs dan MA. Menurut Kepala Sekolah
SDIT, Ali Musbihin, bahwa “Tujuannya agar memenuhi kebutuhan
guru yang sudah di tentukan oleh sekolah”.7 Ditambahkan oleh
Kepala Sekolah MTs, Rahmat Rifa’i menyatakan bahwa tujuan
rekrutmen “untuk mendapatkan guru yang tepat yang dapat mengisi
kekosongan guru dengan kualifikasi yang memenuhi persyaratan
yang sudah ditentukan”.8 Begitupun dengan Kepala Sekolah MA,
Slamet Pribadi menyatakan bahwa “pada dasarnya tujuan utama dari
5 Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan. 6 Hasil Wawancara dengan Komarudin, Sekretaris Yayasan, (Senin, 21 Mei 2018), di
Kantor Yayasan. 7 Hasil Wawancara dengan Ali Musbihin, Kepala Sekolah SD IT, (Selasa, 22 Mei 2018),
di Kantor Kepala Sekolah SD IT. 8 Hasil Wawancara dengan Rahmat Rifa’i, Kepala Sekolah MTs, (Selasa, 22 Mei 2018),
di Kantor Kepala Sekolah MTs.
72
pelaksanaan rekrutmen seleksi guru ini adalah mendapatkan sumber
daya manusia atau guru yang dibutuhkan sekolah dengan kualifikasi
yang sudah ditentukan agar berkompeten dalam bidang yang akan
dia ajar”.9
Dengan demikian dari banyaknya pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa diadakannya pelaksanaan rekrutmen guru di
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh ini bertujuan untuk mencari
dan mendapatkan guru yang berakhlak dan memiliki kompetensi
sesuai dengan yang dibutuhkan sekolah.
b. Sumber-sumber Rekrutmen
Sumber-sumber rekrutmen yang digunakan oleh Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh ini dijelaskan oleh pernyataan Ketua
Yayasan I yaitu “untuk sumber rekrutmen Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh menggunakan keduanya yaitu sumber internal dan juga
sumber eksternal”.10
Dalam sumber internal ini yang dimaksudkan
yaitu alumni santri yang menjadi guru bakti di asrama, dan apabila
ingin menjadi guru yang mengajar di sekolah diharuskan melewati
tahapan proses rekrutmen. Meski demikian Yayasan lebih banyak
menerima dari sumber eksternal seperti pelamar langsung dan
lamaran berdasarkan informasi orang dalam.
Sekretaris Yayasan juga menyatakan bahwa:
“Sumber rekrutmen yang digunakan Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh yaitu sumber ekternal dan internal, tetapi kita
lebih sering melalui sumber eksternal karena lebih banyak
pelamar dari luar. Dan internal yang dimaksud ini seperti guru
bakti asrama (non sekolah), hal ini jarang sekali walaupun
pernah sesekali duakali ada”.11
9 Hasil Wawancara dengan Slamet Pribadi, Kepala Sekolah MA, (Kamis, 24 Mei 2018), di
Kantor Kepala Sekolah MA. 10
Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan. 11
Hasil Wawancara dengan Komarudin, Sekretaris Yayasan, (Senin, 21 Mei 2018), di
Kantor Yayasan.
73
Dapat disimpulkan bahwa yayasan ini menggunakan sumber
rekrutmen dari internal dan eksternal. Tetapi yayasan lebih banyak
menerima dari sumber eksternal dikarenakan banyaknya pelamar
langsung yang melamar untuk menjadi guru di Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh ini, terlebih mengingat ketentuan yayasan
walaupun dari sumber internal calon guru tersebut harus tetap
melaksanakan proses rekrutmen dan seleksinya. Dan kebanyakan
guru bakti di asrama ini merasa sudah cukup hanya menjadi guru di
asrama saja, sebagai bukti pengabdian terhadap pondok.
c. Metode Rekrutmen
Metode rekrutmen yang digunakan oleh Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh yaitu metode terbuka. Walaupun informasi
rekrutmen pada awalnya hanya diinformasikan ke masyarakat
yayasan, namun selanjutnya akan disampaikan ke masyarakat luas.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ketua Yayasan I yang
menyatakan bahwa :
“Kita lebih cocok dikatakan menggunakan metode terbuka,
yaitu yang awalnya menginformasikan di dalam (yayasan)
dengan lisan atau menginformasikannya di papan pengumuman,
nanti baru orang-orang yayasan ini yang menyebarkan ke
masyarakat luas. Walaupun dalam hal ini yayasan tidak
membuat atau menyebarkan brosur-brosur penerimaan seperti
itu ke luar (iklan)”.12
Hal ini didukung juga oleh pernyataan Sekretaris Yayasan, yang
menyatakan bahwa “metode terbuka lebih tepatnya, walaupun tidak
disebarkan lewat iklan ataupun brosur, kami menyebarkan luas
melalui broadcast via WhatsApp dan media sosial lainnya seperti
Facebook dsb”.13
Para pelamar juga mengatakan bahwa mereka
mendapatkan informasi rekrutmen guru di Yayasan ini dari
broadcast-an di grup WhatsApp dan dari teman yang mengajar disini
12
Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan. 13
Hasil Wawancara dengan Komarudin, Sekretaris Yayasan, (Senin, 21 Mei 2018), di
Kantor Yayasan.
74
(yayasan). Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa informasi yang
didapat tidak dari iklan/brosur melainkan dari media sosial dan satu
orang ke orang lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh menggunakan metode perekrutan guru
dengan metode terbuka yaitu penyebaran infomasi secara luas
dengan lisan dari satu orang ke orang lainnya dan dengan
memanfaatkan media sosial.
d. Teknik Rekrutmen
Teknik rekrutmen yang digunakan oleh Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh yaitu teknik rekrutmen yang disentralisasikan
sesuai dengan pertanyaan Ketua Yayasan I yang menyatakan bahwa
“pelaksanaan rekrutmen guru ini tersentral atau terpusat di yayasan,
artinya seluruh pelaksanaan rekrutmen maupun seleksi sepenuhnya
dilakukan oleh yayasan”.14
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh menggunakan teknik rekrutmen yang
disentralisasikan, yaitu kegiatan rekrutmen ini terpusat di yayasan.
Dan yayasan akan meminta laporan kepada kepala sekolah setiap
unit mengenai kebutuhan/kekosongan guru yang ada di sekolah agar
yayasan dapat melaksanakan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk
memenuhi kebutuhan guru tersebut.
e. Proses Rekrutmen Guru
Proses pelaksaan rekrutmen guru di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh Cikarang dilaksanakan apabila adanya kekosongan guru
yang salah satunya disebabkan oleh adanya guru yang
diberhentikan/keluar dari sekolah dan mengadakan setiap tahun
ajaran baru apabila adanya peningkatan peserta didik. Yayasan
14
Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan.
75
Pendidikan Islam Al’Imaroh ini mengadakan rekrutmen guru melalui
beberapa proses, yaitu sebagai berikut :
1) Persiapan Rekrutmen Guru
Persiapan rekrutmen guru berawal setelah yayasan
mengetahui bahwa unit sekolah membutuhkan guru baru.
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh ini tidak membentuk tim
resmi kepanitian rekrutmen. Pelaksanaan rekrutmen sampai
dengan seleksi guru dipertanggungjawabkan oleh Ketua
Yayasan I, dan dibantu oleh Sekretaris Yayasan serta melibatkan
beberapa orang guru.
Persiapan rekrutmen tetap bersandar pada peraturan dan
kebijakan yayasan, walaupun dalam hal ini yayasan belum
memiliki pedoman khusus mengenai rekrutmen dan seleksi
guru. Mengingat proses pelaksanaan rekrutmen merupakan
tugas yang sangat penting untuk mewujudkan sekolah yang
memiliki tenaga pendidik dengan kualitas tinggi. Hal ini karena
kualitas sumber daya manusianya yang akan digunakan sekolah
sangat bergantung pada prosedur rekrutmen dan seleksi yang
akan dilaksanakan. Dengan begitu diharapkan akan
mendapatkan guru yang berwawasan luas, terampil mengelola
pembelajaran, kreatif, mandiri dan memiliki komitmen yang
tinggi. Persiapan atau perencanaan yang matang merupakan
kunci keberhasilan dari kegiatan pelaksanaan rekrutmen.
Dari hasil wawancara dengan Ketua Yayasan I yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru
di Yayasan Islam Al’Imaroh ini menyatakan bahwa dalam
persiapan pelaksanaan rekrutmen ini, yaitu dimulai dari
diterimanya laporan bahwa sekolah membutuhkan guru baru,
selanjutnya yayasan akan meminta Sekretaris Yayasan untuk
menyusun kebutuhan guru bersama kepala sekolah unit yang
76
membutuhkan guru baru untuk menganalisis dan menentukan
kebutuhan guru apa yang posisinya kosong.
Persiapan pelaksanaan rekrutmen ini sepenuhnya dilakukan
oleh Sekretaris Yayasan dan beberapa guru yang ditunjuk oleh
yayasan. Kepala sekolah hanya bertugas untuk melaporkan hasil
analisis kebutuhan guru kepada Sekretaris Yayasan/Ketua
Yayasan I untuk ditindak lanjuti dengan melaksanakan proses
rekrutmen dan seleksi guru sesuai dengan yang dibutuhkan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala Sekolah SD IT Ali
Musbihin, menyatakan “pada persiapan rekrutmen guru, sekolah
ditugaskan untuk melaporkan apakah ada guru yang
berhenti/keluar dan melaporkan kebutuhan guru yang akan
datang ke yayasan”.15
Kepala Sekolah MTs Rahmat Ripa’i juga
menyatakan bahwa “untuk persiapan rekrutmen guru sekolah
diminta melaporkan membutuhkan guru apa saja dan
melaporkannya ke yayasan, setelah itu yayasan yang
mengurusnya (pelaksanaan rekrutmen).”16
Selain Kepala
Sekolah SD IT dan MTs, Kepala Sekolah MA Slamet Pribadi
juga menyatakan hal yang senada dengan yang dinyatakan oleh
Kepala Sekolah SD IT dan MTs bahwa “dalam persiapan
pelaksanaan rekrutmen guru, sekolah hanya melaporkan hasil
analisis tentang jumlah posisi yang kosong dan menentukan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar”.17
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
pelaksanaan rekrutmen guru untuk mendapatkan pendidik yang
berkualitas dimulai dari persiapan rekrutmen guru dengan
melakukan analisis pekerjaan, melihat adanya lowongan untuk
15
Hasil Wawancara dengan Ali Musbihin, Kepala Sekolah SD IT, (Selasa, 22 Mei 2018),
di Kantor Kepala Sekolah SD IT. 16
Hasil Wawancara dengan Rahmat Rifa’i, Kepala Sekolah MTs, (Selasa, 22 Mei 2018),
di Kantor Kepala Sekolah MTs. 17
Hasil Wawancara dengan Slamet Pribadi, Kepala Sekolah MA, (Kamis, 24 Mei 2018),
di Kantor Kepala Sekolah MA.
77
posisi yang kosong, setelah melihat kekosongan guru yang
dibutuhkan. Dimulai dengan penentuan siapa yang bertugas dan
bertanggung jawab pada pelaksanaannya, menentukan
persyaratan untuk calon guru sesuai yang dibutuhkan dengan
tujuan mendapatkan guru yang berkualitas sesuai dengan
bidangnya serta mempersiapkan segala kelengkapan proses
rekrutmen lainnya.
Persiapan rekrutmen guru lainnya yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a) Menetapkan kualifikasi sebagai standarisasi untuk
mendapatkan guru yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
b) Menyiapkan fasilitas yang diperlukan dalam proses
rekrutmen guru berlangsung baik dari ruangan, media yang
digunakan sebagai penunjang keberhasilan dalam
pelaksanaan rekrutmen guru baru.
c) Menetapkan persayaratan-persyaratan untuk menjadi guru
baru untuk mengetahui biodata diri pelamar, seperti
identitas dan pengalaman pelamar untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan sekolah.
Persiapan rekrutmen guru ini dilakukan sebagai langkah
awal dalam pelaksanaan proses rekrutmen guru dengan harapan
pelaksanaan proses rekrutmen guru mampu berjalan dengan
baik, dan mendapatkan guru yang berkualitas sesuai kebutuhan
sekolah.
2) Penyebaran Penerimaan Guru Baru
Langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen adalah
penyebaran pengumuman informasi penerimaan guru baru
secara luas, karena dengan banyaknya pelamar akan
mempermudah dalam mendapatkan guru yang berkualitas sesuai
dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
78
Dalam hal ini seperti dikatakan sebelumnya yayasan
menggunakan lisan dan beberapa media untuk melakukan
penyebaran pengumuman informasi melalui media cetak yang
akan ditempel di papan pengumuman yayasan, dan media sosial
seperti Facebook dan broadcast-an ke grup-grup WhatsApp.
Diperjelas oleh Ketua Yayasan I yang dalam wawancara
menyatakan bahwa :
“seperti yang telah disebutkan sebelumnya penyebaran
informasi lowongan guru dilakukan dengan memberikan
informasi secara lisan maupun melalui media kepada
seluruh staff dan guru di yayasan ini. Setelah itu biasanya
mereka yang akan lebih menyebarkan lagi ke keluarga,
kerabat-kerabatnya dan menyebarluaskan di grup-grup
WhatsApp atau media sosial mereka.”18
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
memenuhi kebutuhan guru di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh ini melakukan penyebaran pengumuman penerimaan
guru baru dilakukan dengan beberapa strategi, yaitu
menyebarkan informasi secara lisan melalui staff dan guru-guru
di yayasan dan melalui media cetak maupun media sosial agar
penyebaran informasi bisa secara luas tersebar.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bertambah banyak
pelamar yang datang sehingga yayasan lebih mudah untuk
menentukan calon guru yang memenuhi persyaratan dan sesuai
dengan yang dibutukan sekolah. Selain itu, terkadang ada juga
yang datang langsung ke Yayasan untuk mencari informasi
tentang pengumuman penerimaan guru baru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh.
3) Penerimaan Lamaran Guru
Setelah pengumuman penerimaan guru baru tersebar
informasinya secara luas ke masyarakat umum, maka yayasan
18
Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan.
79
menunggu para pelamar yang berminat untuk memasukkan
lamaran ke yayasan. Pada proses penerimaan lamaran guru baru,
para pelamar diarahkan langsung ke kantor yayasan untuk
menyerahkan berkas lamaran yang akan diperiksa
kelengkapannya. Selanjutnya pelamar akan diberikan formulir
data calon guru yang juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang
harus diisi pada saat itu juga.
Untuk menguatkan pernyataan di atas, maka dapat dikutip
dari hasil wawancara dengan Ketua Yayasan I yang menjelaskan
bahwa :
“Dalam proses penerimaan pelamar yang ingin
melamar di yayasan ini pelamar diarahkan untuk langsung
datang ke kantor yayasan dengan membawa persyaratan
yang sudah ditentukan serta mengisi formulir data calon
guru yang telah disediakan.”19
Beberapa calon guru baru juga menyataka hal yang senada
salah satunya yaitu Lulu Nailul Huda selaku calon guru baru
menyatakan bahwa dalam penerimaan lamaran guru ini:
“pertama-pertama diarahkan untuk menyerahkan
berkas, setelah itu akan diberikan formulir yang harus diisi
yaitu biodata diri dan ada soal-soalnya yang juga harus diisi
pada saat itu juga. Selesai mengisi formulir dan jawab soal-
soalnya diserahkan lagi, terus diberitahu sudah selesai nanti
tiga hari atau seminggu kedepan akan dihubungi untuk
seleksi, seperti tes baca Al-Qur’an, wawancara dan micro
teaching”.20
Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
proses kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh dalam penerimaan lamaran guru baru adalah
meminta para pelamar untuk memasukkan berkas lamaran
langsung ke yayasan dan yayasan akan memeriksa kelengkapan
berkas yang harus dipenuhi seperti surat lamaran, biodata diri,
19
Ibid. 20
Hasil Wawancara dengan Lulu Nailul Huda, Calon Guru Baru, (Senin, 22 Mei 2018),
di Kantor Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh.
80
ijazah, foto, sertifikat-sertifikat yang mendukung dan lain
sebagainya. Kemudian pelamar diberikan formulir data calon
guru yang berisi biodata diri dan pertanyaan-pertanyaan yang
harus diisi pada saat itu juga. Pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan meliputi pertanyaan psikotes, potensi dan wawasan
akademik, selanjutnya diinformasikan mengenai tes-tes seleksi.
4) Seleksi Pelamar
Setelah pendaftaran atau pelamaran guru baru dilewati,
kegiatan berikutnya adalah seleksi atau penyaringan dari semua
pelamar yang telah mendaftar. Pada dasarnya proses seleksi
dimulai setelah para pelamar yang memenuhi syarat diperoleh
melalui suatu penarikan atau rekrutmen. Proses seleksi ini
merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan pelamar diterima atau tidak diterima. Oleh karena
itu peneliti ingin membahas lebih mendalam lagi di dalam
proses seleksi guru ini.
2. Seleksi Guru
a. Kualifikasi Seleksi
Dalam kualifikasi seleksi yayasan telah menentukan beberapa
kriteria yang harus dimiliki calon guru, penentuan kriteria yang
harus dimiliki calon guru ini ditentukan dari permintaan sekolah dan
ketentuan yayasan. Ketua Yayasan I menjelaskan tentang syarat apa
saja yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi guru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh. Sesuai pernyataannya yang
mengatakan bahwa “syarat utama yang harus sekali dimiliki yaitu
dapat membaca Al-Qur’an dengan baik.” Ketua Yayasan I
menambahkan “terlepas dari syarat utama, kualifikasi yang kami
pertimbangkan seperti pendidikannya, pengalaman, umur dan
kedisplinan serta kemampuannya dalam mengajar.”21
21
Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan.
81
Tidak hanya itu Sekretaris Yayasan juga melengkapkan
ketentuan kualifikasi yang ditentukan oleh yayasan untuk menjadi
guru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh yaitu:
1) Dapat membaca Al-Qur’an dengan benar;
2) Pendidikan terakhir minimal S1/dalam penyelesaian S1;
3) Usia tidak lebih dari 30 tahun;
4) Siap ditempatkan di unit pendidikan manapun yang ada;
5) Siap menaanti peraturan yang ada di Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh.22
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa syarat utama dan
kualifikasi yang harus dimiliki calon guru yang akan melamar di
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh yaitu dapat membaca Al-
Qur’an dengan benar, memiliki latar belakang yang sesuai, ketepatan
waktu, dan siap mengikuti serta menaati peraturan dan kebijakan
yayasan.
b. Sistem dan Prosedur Seleksi
Mengingat sistem adalah sebuah cara, proses atau prosedur yang
saling berkaitan, pelaksanaan seleksi guru Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh yaitu menerapkan sistem compensatory approach dimana
calon guru diarahkan untuk mengikuti seluruh tes-tes penerimaan
dimulai dari mengisi pertanyaan-pertanyaan di formulir data calon
guru, tes pembacaan Al’Qur’an, wawancara kemudian tes micro
teaching.
Hal tersebut disimpulkan dari pernyataan Ketua Yayasan I yang
menyatakan bahwa :
“Dalam proses seleksi calon guru diminta untuk mengikuti
semua tes-tes yang ada. Kami tidak menerapkan peraturan
apabila calon guru tidak dapat menyelesaikan tes sebelumnya
maka ia tidak bisa mengikuti tes selanjutnya. Contoh pada tes
awal calon guru tidak dapat menjawab semua pertanyaan-
22
Hasil Wawancara dengan Komarudin, Sekretaris Yayasan, (Senin, 21 Mei 2018), di
Kantor Yayasan.
82
pertanyaan yang ada di form, kemudian calon guru masih bisa
untuk mengikuti tes-tes selanjutnya.”23
Kemudian Sekretaris Yayasan juga menambahkan dengan
menyatakan bahwa “disini sistemnya keseluruhan, calon guru
diarahkan untuk mengikuti seluruh tes yang ada dan penilaiannya
diakhir yang menentukan diterima atau tidaknya.”24
c. Langkah-langkah Seleksi
Kegiatan seleksi ini sangat penting di dalam proses manajemen
sumber daya manusia, apabila yayasan tidak teliti dan tidak cermat
dalam seleksi ini kemungkinan akan terjadi penerimaan pegawai
yang tidak sesuai dengan jabatan pekerjaan yang dipercayakan
kepadanya, sehingga dia tidak bisa bekerja secara efektif dan efisien.
Proses pelaksanaan seleksi guru yang dilakukan Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh dilihat dari data administratif, hasil tes tulis
pendahuluan yang dilakukan pada saat penyerahan berkas, tes baca
Al-Qur’an, wawancara dan micro teaching.
Langkah-langkah seleksi yang dilakukan di Yayasan Al’Imaroh
adalah sebagai berikut :
1) Seleksi Surat-Surat Lamaran
Seleksi surat-surat lamaran ini dipertanggung jawabkan
kepada Sekretaris Yayasan. Penyeleksian berkas lamaran ini
akan di kelompokkan berdasarkan dari yang paling sesuai
dengan kebutuhan sekolah. Ketua Yayasan I menyatakan
bahwa:
“Kami menyebutnya dengan penyusunan berkas.
Contoh apabila sekolah sedang membutuhkan salah satunya
guru matematika maka yang diutamakan adalah pelamar
yang memiliki kualifikasi akademik yang sesuai untuk
menjadi guru matematika. Untuk pelamar yang memiliki
kualifikasi akademik yang belum kami butuhkan biasanya
23
Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan. 24
Hasil Wawancara dengan Komarudin, Sekretaris Yayasan, (Senin, 21 Mei 2018), di
Kantor Yayasan.
83
tetap kami ikuti seleksi sebagai referensi apabila ke
depannya kami membutuhkannya”.25
Berdasarkan penjelasan di atas maka kualifikasi akademik
ditentukan melalui proses seleksi untuk menyesuaikan posisi
jabatan yang kosong dengan kemampuan calon guru sesuai
kebutuhan sekolah. Dengan demikian pelamar yang diterima
dapat menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan latar
belakang pendidikan yang dimilikinya.
Setelah berkas-berkas calon guru yang diterima yayasan,
dalam jangka waktu kurang lebih satu minggu, maka calon guru
tersebut akan diminta untuk datang lagi ke yayasan atau
dihubungi melalui telepon agar datang ke yayasan untuk
melakukan seleksi selanjutnya.
2) Pengisian Blanko Lamaran dan Pemeriksaan Referensi
Pada tahap ini, para pelamar akan di verifikasi kebenaran
berkas-berkas dan biodata diri yang telah diserahkan pada
proses rekrutmen sebelumnya. Dalam pemerikasaan referensi
biasanya panitia hanya melihat dari pengalaman kerjanya saja.
3) Tes-tes Penerimaan
Dalam proses tes-tes penerimaan ini, sebagaimana yang
dijelaskan sebelumnya bahwa pada proses seleksi ini ada
beberapa tes yang dilakukan seperti tes membaca Al-Qur’an, tes
tulis, wawancara dan micro teaching”. Hal ini senada dengan
pernyataan para calon guru bahwa dalam pelaksanaan seleksi ini
ada beberapa tes yang dilaksanakan yaitu : “tes tulis, tes baca
Al-Qur’an, wawancara sampai tes micro teaching.”26
Pernyataan ini juga diperjelas oleh Sekretaris Yayasan yang
menyatakan bahwa :
25
Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan. 26
Hasil Wawancara dengan Lulu Nailul Huda, Nurul Hikmah, Safna Safinatunnajah,
Ketiga Calon Guru Baru, di Kantor Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh.
84
“Tes yang dilakukan pada saat seleksi yaitu pertama-
tama adalah tes Al-Qur’an terlebih dahulu yang merupakan
syarat wajib yang harus dimiliki oleh calon guru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh, selanjutnya tes wawancara
untuk mengetahui ketertarikan untuk menjadi guru di
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh, mengetahui kesiapan
dan kesanggupan bekerja dengan peraturan yang berlaku di
yayasan, serta mengetahui pengalaman sebagai guru. Dan
tes yang terakhir yaitu micro teaching yang bertujuan untuk
mengetahui cara mengajar dan mengatasi keadaan kelas.”27
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh selain menetapkan
bahwa calon guru harus dapat membaca Al-Qur’an dengan baik,
yayasan juga menetapkan empat kompetensi guru sebagai salah
satu syarat yang utama harus dipenuhi oleh calon guru, yaitu :
a) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik ini merupakan salah satu syarat
wajib yang harus dimiliki calon guru, agar memiliki
kemampuan untuk mengelola pembelajaran kepada peserta
didik dengan baik. Di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
untuk mengetahui kompetensi pedagogik yang dimiliki
calon guru baru melalui tes tulis penyusunan RPP dan tes
micro teaching yang bertujuan untuk mengetahui
keterampilan mengajar, penguasaan materi dan mengelola
keadaan kelas dengan baik”.
b) Kompetensi Kepribadian
Seorang guru adalah panutan bagi seorang peserta
didik, baik buruknya kepribadian guru dapat diikuti oleh
peserta didik. Oleh karena itu kepribadian seorang guru
haruslah baik yang dapat menjadi teladan bagi peserta
didiknya. Di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
penilaian kompetensi sosial dilihat dari jawaban mereka
27
Hasil Wawancara dengan Komarudin, Sekretaris Yayasan, (Senin, 21 Mei 2018), di
Kantor Yayasan.
85
dalam tes tulis di rekrutmen sebelumnya dan dilihat juga
dari tingkah laku selama proses seleksi.
c) Kompetensi Sosial
Seorang guru harus mempunyai jiwa sosial yang tinggi
terhadap sekitar dan lingkungannya, terutama terhadap
peserta didiknya karena guru sebagai teladan maka guru
harus memberikan contoh kepedulian dan menciptakan
interaksi yang baik kepada sekitar. Di Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh sama halnya seperti kompetensi
kepribadian, penilaian kompetensi sosial calon guru
biasanya dinilai dari jawaban mereka dalam tes tulis di
rekrutmen sebelumnya.
d) Kompetensi Profesional
Seorang guru yang profesional adalah guru yang
memiliki kemampuan dalam melaksanakan keempat
kompetensi yang saling berkaitan dalam tingkah laku dan
sikap serta mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-
baiknya. Di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh untuk
mengetahui dan menilai kompetensi profesional yang
dimiliki calon guru biasanya mengacu dari hasil penilaian
kompetensi pedagogik, sosial, dan kepribadiaannya.
Dengan demikian untuk menjadi guru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh, ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi calon guru yaitu dapat membaca Al-
Qur’an dengan baik, menguasai kualifikasi akademik yang
dibutuhkan dan memiliki empat kompetensi yaitu
kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional.
Penilaian empat kompetensi wajib guru ini dinilai
berdasarkan hasil keseluruhan tes. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Ketua Yayasan I yang menyatakan bahwa
“melalui seluruh tes-tes yang dilakukan itulah yang menjadi
86
penilaian untuk pemenuhan empat kompetensi guru yang
harus dimiliki”.28
Persayaratan-persyaratan ini ditetapkan bertujuan untuk
mendapatkan guru yang berkualitas sehingga dapat membantu
yayasan untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang berkualitas.
4) Wawancara Akhir oleh Atasan Langsung
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui siap tidaknya
calon guru untuk mengajar dan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan serta wawasan yang dimilikinya. Pelaksaan
wawancara ini langsung dengan Ketua Yayasan I. Wawancara
ini juga yang menjadi penilaian penting yang akan menentukan
diterima atau tidaknya pelamar menjadi guru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh.
5) Memutuskan Diterima dan Ditolak
Sebagai lembaga yayasan yang pada umumnya memiliki
sistem sentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan yang ada,
Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh juga menerapkan hal yang
sama pada keputusan penerimaan calon guru ini. Dari hasil
wawancara dengan Sekretaris Yayasan dan beberapa Kepala
Sekolah menyatakan hal yang sama yaitu keputusan penerimaan
guru baru ini sepenuhnya pada yayasan.
Setelah pelaksanaan proses seleksi selesai dilaksanakan
maka Ketua Yayasan I akan melaporkan hasil pelaksanaan
seleksi ini kepada Ketua Umum. Keputusan diterima atau
ditolaknya pelamar sepenuhnya terdapat pada pimpinan yayasan
terlebih Ketua Yayasan I setelah memperoleh hasil dari seleksi-
seleksi sebelumnya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ketua
Yayasan I yang menyatakan bahwa “penentuan diterima atau
tidaknya calon guru dilihat dari keseluruhan hasil seleksi dan
28
Hasil Wawancara dengan Solehun Kurniawan, Ketua Yayasan I, (Senin, 21 Mei 2018),
di Kantor Yayasan.
87
tetap saja dengan musyawarah terlebih dahulu dengan Ketua
Umum.”29
Calon guru yang belum memenuhi kualifikasinya, berkasnya
akan disimpan, dan suatu waku dibutuhkan maka calon guru tersebut
akan dihubungi kembali untuk ditawarkan mengajar. Sedangkan
calon guru yang diterima akan langsung dihubungi dan diminta
untuk datang kembali ke Yayasan. Calon guru yang diterima akan
langsung mengajar dengan status percobaan selama tiga bulan.
d. Kendala-kendala Seleksi
Dalam setiap kegiatan tidak akan terlepas dari suatu kendala
atau hambatan, begitu juga dalam kegiatan seleksi ini, walaupun
kegiatan pelaksanaannya telah direncanakan dengan amat baik.
Berikut kendala-kendala seleksi yang muncul di Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh yaitu:
1) Tolok Ukur
Kendala tolok ukur adalah kesulitan untuk menentukan
standar yang akan digunakan untuk mengukur secara objektif.
Dalam hal ini yang menjadi kendala di Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh yaitu belum memiliki buku pedoman khusus
untuk pelaksanaan kegiatan seleksi ini, sehingga pelaksanaan
kegiatan seleksi yang dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan
dan keputusan kondisional dari ketua yayasan saja.
2) Penyeleksi
Kendala penyeleksi di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh dikarenakan yayasan tidak membentuk tim
rekrutmen dan seleksi guru. Sehingga kegiatan rekrutmen dan
seleksi hanya dilakukan oleh ketua yayasan I dan dibantu oleh
Sekretaris Yayasan serta terkadang meminta beberapa orang
guru untuk membantu dalam pelaksanaannya. Hal ini
menjadikan kegiatan seleksinya kurang optimal dan terkesan
29
Ibid.
88
membuang-buang waktu, karena Ketua Yayasan I maupun
Sekretaris Yayasan dalam jabatannya sudah banyak memiliki
tugas dan kegiatan yang lainnya.
3) Pelamar
Kendala pelamar yang terjadi di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh yaitu banyaknya pelamar yang mendaftar tetapi
persyaratan dan kualifikasinya belum sesuai dengan yang
dibutuhkan yayasan. Sehingga Yayasan membutuhkan waktu
yang lama untuk menemukan guru baru yang tepat.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh melaksanakan kegiatan rekrutmen
dan seleksi guru apabila adanya kekosongan guru yang salah satunya
disebabkan oleh adanya guru yang diberhentikan/keluar dari sekolah dan
mengadakan setiap tahun ajaran baru apabila adanya peningkatan peserta
didik, terhitung dari bulan Maret sampai dengan Juni, selama 4 bulan.
Sumber rekrutmennya berasal dari eksternal maupun internal,
menggunakan metode terbuka dengan teknik rekrutmen yang
disentralisasikan di yayasan.
2. Penerapan sistem rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh dibagi menjadi dua kegiatan yaitu dengan pelaksanaan
rekrutmen dan pelaksanaan seleksi. Pelaksanaan kegiatan rekrutmen guru
di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh dilaksanakan melalui beberapa
tahap: Pertama, dimulai dari persiapan rekrutmen dengan melakukan
analisis kebutuhan guru baru, dan mempersiapkan segala kelengkapan
proses rekrutmen lainnya seperti menetapkan kualifikasi dan menyiapkan
fasilitas yang diperlukan selama kegiatan rekrutmen dan seleksi guru
berlangsung. Kedua, melakukan penyebaran pengumuman informasi
secara lisan melalui staff dan guru-guru di yayasan serta melalui media
cetak maupun media sosial agar penyebaran informasi bisa tersebar
secara luas. Ketiga, pelamar datang langsung ke yayasan untuk
menyerahkan berkas lamaran langsung ke yayasan dan memeriksa
kelengkapan berkas yang harus dipenuhi seperti surat lamaran, biodata
diri, ijazah, foto, pengalaman pekerjaan serta sertifikat-sertifikat yang
mendukung. Kemudian pelamar diberikan formulir data calon guru yang
90
berisi biodata diri dan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi pada saat
itu juga. Keempat, setelah kegiatan rekrutmen selesai dilewati maka
pelamar akan diinformasikan untuk kegiatan seleksi.
3. Pada pelaksanaan kegiatan seleksi guru di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh juga dilaksanakan beberapa tahap, yaitu: Pertama, menyeleksi
berkas lamaran yaitu dengan mengelompokan berdasarkan dari yang
paling sesuai dengan kebutuhan sekolah. Kedua, pemeriksanaan referensi
yang terfokus pada pengalaman kerjanya saja. Ketiga, melakukan tes-tes
penerimaan yaitu tes membaca Al-Qur’an, wawancara dan micro
teaching. Keempat, keputusan diterima atau ditolaknya pelamar yang
sepenuhnya terdapat pada hasil musyawarah para pimpinan yayasan
khususnya Ketua Yayasan I berdasarkan dari keseluruhan hasil
rekrutmen dan seleksi.
4. Pelaksanaan sistem rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan Pendidikan
Islam Al’Imaroh ini secara keseluruhan sudah cukup baik, meskipun ada
beberapa aspek yang masih harus diperbaiki yaitu belum memiliki
pedoman khusus mengenai rekrutmen dan seleksi guru dan kurangnya
keterlibatan pihak sekolah dalam pelaksanaannya.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan dan hasil kesimpulan terkait penerapan sistem
rekrutmen dan seleksi guru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
Cikarang, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Yayasan perlu membuat pedoman khusus mengenai rekrutmen dan
seleksi guru, sehingga tidak hanya bersandar pada peraturan dan
kebijakan yayasan saja, mengingat proses pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi guru ini merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
mewujudkan sekolah memiliki guru yang berkualitas.
2. Sebaiknya yayasan memiliki sumber daya manusia yang secara khusus
menangani kegiatan rekrutmen dan seleksi guru seperti membentuk tim
kepanitian khusus rekrutmen dan seleksi guru pada saat pelaksanaan
91
kegiatannya, agar pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru dapat
terlaksana secara lebih optimal.
3. Dalam pelaksanaanya, sebaiknya yayasan menentukan waktu kegiatan
rekrutmen dan seleksi ini menjadi lebih sistematis dan lebih aktif
melibatkan pihak sekolah tidak hanya pada perencanaannya saja tetapi
juga dalam pelaksanaan kegiatannya seperti kepala sekolah dapat
mewawancarai calon guru baru yang melamar di unit sekolah yang
dipimpinnya.
92
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013.
Arisandy, Yosy, dkk. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017.
Bafadal, Ibrahim. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga, 2012.
Eko, Suparno Widodo. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2008.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013.
J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2006.
Jaya, Syopiansyah Putra dan A’ang Subiyako. Pengantar Sistem Informasi.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006.
Kumari, Neeraj Source. A Study of the Recruitment and Selection Process: SMC
Global, Author(s). Journal of Industrial Engineering Letters. Vol. 2, No.
1. ISSN 2224-6096 (print) ISSN 2225-0581 (online), Published by:
IISTE. 2012.
Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta, 2015.
P. Siagian, Sondang . Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
2018.
Prabu, A. Anwar Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011.
93
R Payong, Marselus. Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: PT Indeks, 2011.
Republik Indonesia. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru
dan Dosen. BAB I. Ketentuan Umum. Jakarta, 2005.
----------------------. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan
Dosen. BAB IV. Guru. Jakarta, 2005.
----------------------. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. BAB II. Dasar, Fungsi dan Tujuan. Jakarta,
2003.
----------------------. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. BAB XI. Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Jakarta, 2003.
S. Pangabean, Mutiara. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2002.
S.P Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
2011.
Sagala, Syaiful. Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta, 2013.
Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama, 2007.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2011.
Suhendra dan Murdiyah Hayati. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006.
Sutabri,Tata. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2012.
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2015.
Suwatno dan Donni Juni Priansa. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2011.
Syukur, Fatah. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan. Semarang:
Program Pascasarjana IAIIN Walisongo Semarang, 2012.
Teguh, Ambar Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia
Pendekatan Teoritik dan Praktik Untuk Organisasi Publik. Yogyakarta:
Gava Media, 2018.
94
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. Total Quality Management. Yogyakarta:
Andi, 2014.
Ulfatin, Nurul dan Teguh Triwiyanto. Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016.
95
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 2
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 3
SURAT IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 4
SURAT KETERANGAN BALASAN
LAMPIRAN 5
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman Wawancara Ketua Yayasan I
Nama Narasumber :
Jabatan : Ketua Yayasan I
Hari, Tanggal :
Tempat :
No. Pertanyaan
1 Apakah pihak yayasan mengadakan rekrutmen dan seleksi guru di setiap
tahun ajaran baru? Apa tujuan diadakannya rekrutmen?
2 Adakah kebijakan atau peraturan yayasan khusus tentang rekrutmen dan
seleksi guru?
3 Apakah ada panitia khusus yang dibentuk untuk rekrutmen dan seleksi
guru?
4 Bagaimana keterlibatan sekolah dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
guru?
5 Bagaimana yayasan/panitia rekrutmen memberikan informasi tentang
adanya kebutuhan guru baru?
6 Sumber manakah yang dimanfaatkan dalam memperoleh guru baru?
Melalui sumber internal atau eksternal? Apa alasannya?
7 Metode apakah yang digunakan dalam melaksanakan rekrutmen guru?
8 Bagaimana teknik yang diterapkan dalam pelaksanaan rekrutmen guru?
Disentralisasikan atau didesentralisasikan?
9 Bagaimana prosedur/proses dalam melaksanakan rekrutmen guru?
10 Adakah kualifikasi atau syarat-syarat yang ditetapkan yayasan/sekolah
dalam merekrut guru baru?
11 Adakah berkas-berkas penting yang harus dipenuhi pelamar dalam
melengkapi surat lamarannya? Apa saja?
12 Apakah yayasan/panitia rekrutmen menyediakan formulir lamaran untuk
pelamar? Informasi apa saja yang tertuang di dalam formulir?
13 Apakah yayasan menentukkan jadwal khusus untuk pelaksanaan rekrutmen
dan seleksi guru? Berapa lama waktunya?
14 Media apa saja yang digunakan dalam penyebaran pengumuman guru
baru?
15 Bagaimanakah proses penerimaan berkas lamaran? Apakah yayasan
menyiapkan format rekapitulasi berkas pelamar?
16 Setelah pelaksanaan rekrutmen, bagaimanakah yayasan/panitia rekrutmen
menginformasikan semua pelamar untuk kegiatan seleksi?
17 Apakah sebelum pelaksanaan seleksi, yayasan sudah menyiapkan bahan
ujian seleksinya? Seperti apa?
18 Dalam seleksi kualifikasi apa saja yang menjadi penilaian?
19 Bagaimana sistem dan prosedur yang ditetapkan dalam seleksi? Succesive
hurdles ataukah compensantory approach?
20 Bagaimanakah yayasan menyeleksi berkas-berkas lamaran? Dan tes-tes apa
saja yang dilakukan dalam seleksi?
21 Tes-tes apa saja yang diberikan untuk menilai empat kompetensi wajib
guru?
22 Berapa lama pengumuman penerimaan calon guru baru yang telah lolos
seleksi?
23 Apa saja informasi yang dimuat dalam pengumuman hasil seleksi tersebut?
24 Siapakah yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penerimaan
guru baru yang lolos seleksi?
25 Adakah permasalahan yang dianggap menghambat dalam pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi guru?
26 Sejauh ini, adakah calon guru baru yang telah lolos seleksi/sudah diterima,
lalu mengundurkan diri? Apa alasannya?
27 Apakah penerapan sistem rekrutmen dan seleksi guru ini sudah sesuai
dengan visi dan misi yayasan?
Pedoman Wawancara Sekretaris Yayasan
Nama Narasumber :
Jabatan : Sekretaris Yayasan
Hari, Tanggal :
Tempat :
No. Pertanyaan
1 Apakah pihak yayasan mengadakan rekrutmen dan seleksi guru di setiap
tahun ajaran baru? Apa tujuan diadakannya rekrutmen?
2 Adakah kebijakan atau peraturan yayasan khusus tentang rekrutmen dan
seleksi guru?
3 Bagaimana yayasan/panitia rekrutmen memberikan informasi tentang
adanya kebutuhan guru baru? Media apa yang digunakan?
4 Sumber manakah yang dimanfaatkan dalam memperoleh guru baru?
Melalui sumber internal atau eksternal? Apa alasannya?
5 Metode apakah yang digunakan dalam melaksanakan rekrutmen guru?
6 Bagaimana teknik yang diterapkan dalam pelaksanaan rekrutmen guru?
Disentralisasikan atau didesentralisasikan?
7 Bagaimana prosedur/proses dalam melaksanakan rekrutmen guru?
8 Adakah kualifikasi atau persyaratan-persyaratan yang ditetapkan
yayasan/sekolah dalam merekrut guru baru?
9 Adakah berkas-berkas penting yang harus dipenuhi pelamar dalam
melengkapi surat lamarannya? Apa saja?
10 Apakah yayasan/panitia rekrutmen menyediakan formulir lamaran untuk
pelamar? Informasi apa saja yang tertuang di dalam formulir?
11 Apakah yayasan menentukkan jadwal khusus untuk pelaksanaan rekrutmen
dan seleksi guru? Berapa lama waktunya?
12 Dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru baru fasilitas dan media apa
saja yang digunakan?
13 Bagaimanakah proses penerimaan berkas lamaran? Apakah yayasan
menyiapkan format rekapitulasi berkas pelamar?
14 Setelah pelaksanaan rekrutmen, bagaimanakah yayasan/panitia rekrutmen
menginformasikan semua pelamar untuk kegiatan seleksi?
15 Apakah sebelum pelaksanaan seleksi, yayasan sudah menyiapkan bahan
ujian seleksinya? Seperti apa?
16 Dalam seleksi kualifikasi apa saja yang menjadi penilaian?
17 Bagaimana sistem dan prosedur yang ditetapkan dalam seleksi? Succesive
hurdles ataukah compensantory approach?
18 Bagaimanakah langkah-langkah seleksi? Dan tes-tes apa saja yang
dilakukan?
19 Berapa lama pengumuman penerimaan calon guru baru yang telah lolos
seleksi?
20 Apa saja informasi yang dimuat dalam pengumuman hasil seleksi tersebut?
21 Siapakah yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penerimaan
guru baru yang lolos seleksi?
22 Adakah permasalahan yang dianggap menghambat dalam pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi guru?
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Nama Narasumber :
Jabatan : Kepala Sekolah Unit
Hari, Tanggal :
Tempat :
No. Pertanyaan
1 Menurut bapak/ibu apa tujuan diadakannya rekrutmen dan seleksi guru ini?
2 Bagaimana prosedur/proses perekrutan guru di yayasan ini?
3 Dalam persiapan rekrutmen apakah sekolah melakukan perencanaan akan
kebutuhan guru baru?
4 Bagaimana sekolah mengajukan pengajuan akan kebutuhan guru baru di
sekolah ke pihak yayasan?
5 Apakah sekolah yang menyusun persyaratan yang harus dimiliki calon
guru baru?
6 Apakah pihak sekolah juga terlibat dalam proses seleksi guru baru? Tes-tes
apa saja yang diberikan dalam seleksi?
7 Siapakah yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penerimaan
guru baru yang lolos seleksi?
8 Pernahkah ada ketidaksesuaian dalam penerimaan guru baru yang
diberikan yayasan ke sekolah? Bagaimana solusinya?
Pedoman Wawancara Guru
Nama Narasumber :
Jabatan : Guru
Hari, Tanggal :
Tempat :
No. Pertanyaan
1 Apakah pihak yayasan/sekolah mengeluarkan informasi yang jelas
mengenai adanya lowongan penerimaan guru baru di sekolah?
2 Apakah yayasan/panitia rekrutmen memberikan informasi tentang proses
rekrutmen? Apa saja?
3 Apakah yayasan/panitia rekrutmen menyampaikan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh pelamar? Apa saja persyaratannya?
4 Menurut bapak/ibu, apakah persyaratan yang diajukan yayasan/sekolah
mudah dipenuhi?
5 Apakah bapak/ibu pernah ikut serta dalam pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi guru di yayasan?
Pedoman Wawancara Calon Guru Baru
Nama Narasumber :
Jabatan : Calon Guru Baru
Hari, Tanggal :
Tempat :
No. Pertanyaan
1 Darimanakah bapak/ibu mendapatkan informasi tentang penerimaan guru
baru di Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh?
2 Apakah dalam pengumuman tersebut ada persyaratan yang harus dipenuhi
oleh pelamar? Apa saja persyaratannya?
3 Menurut bapak/ibu apakah persyaratan yang diajukan yayasan/sekolah
mudah dipenuhi?
4 Menurut bapak/ibu apakah persyaratan-persyaratan tersebut terbilang
banyak atau sedikit?
5 Sebelumnya apakah bapak/ibu sudah memiliki pengalaman mengajar?
Berapa lama?
6 Apakah yayasan/panitia rekrutmen memberikan pengarahan tentang
prosedur rekrutmen? Apa saja?
7 Dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, tes-tes apa saja yang dilakukan?
8 Menurut bapak/ibu apakah pelaksanaan rekrutmen dan seleksi guru di
yayasan ini sudah baik?
LAMPIRAN 6
HASIL WAWANCARA
Hasil Wawancara Ketua Yayasan I
Nama Narasumber : Drs. H. Sholehun Kurniawan, M.Pd.I
Jabatan : Ketua Yayasan I
Hari, Tanggal : Senin, 21 Mei 2018
Tempat : Kantor Yayasan
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pihak yayasan mengadakan
rekrutmen dan seleksi guru di
setiap tahun ajaran baru? Apa
tujuan diadakannya rekrutmen?
Tergantung kebutuhan ya. Apabila
ada guru yang resign kita juga
mengadakan rekrutmen untuk
menggantikan. Tetapi beberapa
belakangan ini kita mengadakan
setiap satu tahun sekali. Tujuan
rekrutmen ini pada dasarnya adalah
untuk mendapatkan guru yang
berakhlak dan berkompeten dalam
bidangnya sesuai yang dibutuhkan
dan diharapkan oleh sekolah.
2 Adakah kebijakan atau peraturan
yayasan khusus tentang rekrutmen
dan seleksi guru?
Tentu saja ada, tetapi hanya tersirat
karena sampai sekarang yayasan
belum mempunyai pedoman khusus
untuk perekrutan guru baru.
3 Apakah ada panitia khusus yang
dibentuk untuk rekrutmen dan
seleksi guru?
Panitia tidak ya, karena kita
mengadakan rekrutmen ini sesuai
keadaan. Tetapi kita memiliki tim,
saya yang bertanggungjawab dibantu
sekretaris yayasan dan akan ada
beberapa guru yang ditugaskan
untuk membantu.
4 Bagaimana keterlibatan sekolah
dalam pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi guru?
Sekolah yang ngajukan kebutuhan
guru kepada yayasan. Dan yayasan
yang akan mengadakan pelaksaan
rekrutmen dan seleksi gurunya.
5 Bagaimana yayasan/panitia
rekrutmen memberikan informasi
tentang adanya kebutuhan guru
baru?
Awalnya hanya menginformasikan
di yayasan saja dengan lisan atau
menginformasikannya di papan
pengumuman, nanti baru orang-
orang yayasan ini yang menyebarkan
ke masyarakat luas.
6 Sumber manakah yang
dimanfaatkan dalam memperoleh
guru baru? Melalui sumber internal
atau eksternal? Apa alasannya?
Untuk sumber rekrutmen kita
menggunakan keduanya yaitu
sumber internal dan juga sumber
eksternal untuk mendapatkan lebih
banyak pelamar yang datang.
7 Metode apakah yang digunakan
dalam melaksanakan rekrutmen
guru?
Kita lebih cocok dikatakan
menggunakan metode terbuka, yaitu
seperti dikatakan sebelumnya yang
awalnya menginformasikan di dalam
(yayasan) dengan lisan atau
menginformasikannya di papan
pengumuman, nanti baru orang-
orang yayasan ini yang menyebarkan
ke masyarakat luas. Walaupun
dalam hal ini yayasan tidak
membuat atau menyebarkan brosur-
brosur penerimaan seperti itu ke
luar.
8 Bagaimana teknik yang diterapkan Disentralisasikan ya, karena
dalam pelaksanaan rekrutmen
guru? Disentralisasikan atau
didesentralisasikan?
pelaksanaan rekrutmen guru ini
tersentral atau terpusat di yayasan,
artinya seluruh pelaksanaan
rekrutmen maupun seleksi
sepenuhnya dilakukan oleh yayasan.
9 Bagaimana prosedur/proses dalam
melaksanakan rekrutmen guru?
Sama aja pada umumnya, dimulai
dengan adanya permintaan guru baru
dari sekolah, selanjutnya yayasan
akan meminta Sekretaris Yayasan
untuk menyusun kebutuhan guru
bersama kepala sekolah unit yang
membutuhkan guru untuk
menganalisis dan menentukan
kebutuhan guru yang posisinya
kosong. Dan menentukkan
persyaratan-persyaratannya apa saja
yang harus dipenuhi.
10 Adakah kualifikasi atau syarat-
syarat yang ditetapkan
yayasan/sekolah dalam merekrut
guru baru?
Tentu saja ada. Untuk persyaratan
sekolah yang menentukan, tetapi
kualifikasi seperti umul dll nya
sesuai dengan kebijakan yayasan.
11 Adakah berkas-berkas penting yang
harus dipenuhi pelamar dalam
melengkapi surat lamarannya? Apa
saja?
Ada, seperti ijazah pendidikan
terakhir, lamaran tertulis, KTP, KK
serta berkas-berkas lain pada
umumnya seperti sertifikat
pengalaman-pengalaman.
12 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
menyediakan formulir lamaran
untuk pelamar? Informasi apa saja
yang tertuang di dalam formulir?
Ya, ada formulir biodata lengkap
dan beberapa item pertanyaan yang
harus diisi.
13 Apakah yayasan menentukkan
jadwal khusus untuk pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi guru? Berapa
lama waktunya?
Ya untuk satu tahun sekali, mulai
bulan Maret sampai dengan Juni. 4
bulan.
14 Media apa saja yang digunakan
dalam penyebaran pengumuman
guru baru?
Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya penyebaran informasi
lowongan guru dilakukan dengan
memberikan informasi secara lisan
maupun melalui media kepada
seluruh staff dan guru di yayasan ini.
Setelah itu biasanya mereka yang
akan lebih menyebarkan lagi ke
keluarga, kerabat-kerabatnya dan
menyebarluaskan di grup-grup
WhatsApp atau media sosial mereka.
15 Bagaimanakah proses penerimaan
berkas lamaran? Apakah yayasan
menyiapkan format rekapitulasi
berkas pelamar?
Dalam proses penerimaan pelamar
yang ingin melamar di yayasan ini
pelamar diarahkan untuk langsung
datang ke kantor yayasan dengan
membawa persyaratan yang sudah
ditentukan serta mengisi formulir
data calon guru yang telah
disediakan.
16 Setelah pelaksanaan rekrutmen,
bagaimanakah yayasan/panitia
rekrutmen menginformasikan
semua pelamar untuk kegiatan
seleksi?
Melalui telepon, paling lama dalam
waktu satu minggu setelah
penyerahan berkas. Atau ada pula
setelah selesai penyerahan berkas,
pelamar akan diminta datang
kembali dengan waktu yang
ditentukan.
17 Apakah sebelum pelaksanaan
seleksi, yayasan sudah menyiapkan
bahan ujian seleksinya? Seperti
apa?
Sudah ya, seperti formulir
pertanyaan pada saat penyerahan
berkas itu merupakan seleksi awal.
18 Dalam seleksi kualifikasi apa saja
yang menjadi penilaian?
Kita mengutamakan kedispilan
dalam ketepatan waktu. Contohnya
kita meminta pelamar untuk datang
tes jam 7 pagi, dan ternyata sebelum
jam 7 sudah datang. Itu dapat
menjadi poin tambahan, dengan
artian kemauan untuk mengajar
disini tinggi. Selanjutnya umur juga
maksimal 25 sampai 30 tahun untuk
guru baru, pendidikan pasti dan
pengalaman kerjanya juga kita
perhatikan.
19 Bagaimana sistem dan prosedur
yang ditetapkan dalam seleksi?
Succesive hurdles ataukah
compensantory approach?
Dalam proses seleksi calon guru
diminta untuk mengikuti semua tes-
tes yang ada. Kami tidak
menerapkan peraturan apabila calon
guru tidak dapat menyelesaikan tes
sebelumnya maka ia tidak bisa
mengikuti tes selanjutnya. Contoh
pada tes awal calon guru tidak dapat
menjawab semua pertanyaan-
pertanyaan yang ada di form,
kemudian calon guru masih bisa
untuk mengikuti tes-tes selanjutnya.
20 Bagaimanakah yayasan menyeleksi
berkas-berkas lamaran? Dan tes-tes
Kami menyebutnya dengan
penyusunan berkas. Contoh apabila
apa saja yang dilakukan dalam
seleksi?
sekolah sedang membutuhkan salah
satunya guru matematika maka yang
diutamakan adalah pelamar yang
memiliki kualifikasi akademik yang
sesuai untuk menjadi guru
matematika. Untuk pelamar yang
memiliki kualifikasi akademik yang
belum kami butuhkan biasanya tetap
kami ikuti seleksi sebagai referensi
apabila ke depannya kami
membutuhkannya.
Untuk tes-tes ada tes Al-Qur’an,
wawancara, dan micro teaching..
21 Tes-tes apa saja yang diberikan
untuk menilai empat kompetensi
wajib guru?
Melalui seluruh tes-tes yang
dilakukan itulah yang menjadi
penilaian untuk pemenuhan empat
kompetensi guru yang harus
dimiliki.
22 Berapa lama pengumuman
penerimaan calon guru baru yang
telah lolos seleksi?
Satu sampai dua minggu ke depan.
23 Apa saja informasi yang dimuat
dalam pengumuman hasil seleksi
tersebut?
Ya memberitahu bahwa bapak/ibu
telah lolos seleksi, dan diminta untuk
datang ke yayasan.
24 Siapakah yang bertanggung jawab
atas pengambilan keputusan
penerimaan guru baru yang lolos
seleksi?
Penentuan diterima atau tidaknya
calon guru dilihat dari keseluruhan
hasil seleksi dan tetap saja dengan
musyawarah terlebih dahulu dengan
Ketua Umum.
25 Adakah permasalahan yang Kalau permasalahan yang
dianggap menghambat dalam
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
guru?
menghambat tidak ada ya
alhamdulillah. Tetapi tentu saja
dalam pelaksanaan kegiatan apapun
ada saja masalahnya ya, yang sering
muncul kita hadapi itu kualifikasi
pelamar yang belum cocok terhadap
apa yang kita butuhkan.
26 Sejauh ini, adakah calon guru baru
yang telah lolos seleksi/sudah
diterima, lalu mengundurkan diri?
Apa alasannya?
Ya ada, tahun lalu. Alasan yang
disampaikan ke kita karena beliau
akan pulang ke kampung asalnya.
27 Apakah penerapan sistem
rekrutmen dan seleksi guru ini
sudah sesuai dengan visi dan misi
yayasan?
Ya sesuai karena melalui rekrutmen
dan seleksi guru ini kan tujuannya
untuk mendapatkan guru yang
kompeten sehingga dapat
membentuk peserta didik yang
cerdas, terampil dan bertaqwa sesuai
dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
Hasil Wawancara Sekretaris Yayasan
Nama Narasumber : Komarudin, S.Pd.I
Jabatan : Sekretaris Yayasan
Hari, Tanggal : Senin, 21 Mei 2018
Tempat : Kantor Yayasan
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pihak yayasan mengadakan
rekrutmen dan seleksi guru di
setiap tahun ajaran baru? Apa
tujuan diadakannya rekrutmen?
Iya setiap tahun pasti yayasan
mengadakan rekrutmen untuk guru
baru. Tujuannya untuk mencari guru
yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan guru seperti yang
dibutuhkan oleh sekolah.
2 Adakah kebijakan atau peraturan
yayasan khusus tentang rekrutmen
dan seleksi guru?
Ya ada. Tetapi kalau untuk
pembukuan seperti pedoman gitu,
kita belum buat.
3 Bagaimana yayasan/panitia
rekrutmen memberikan informasi
tentang adanya kebutuhan guru
baru? Media apa yang digunakan?
Pertama hanya lisan kepada guru-
guru di yayasan saja dan
disebarluaskan ke luar melalu media
sosial seperti whatsapp, facebook
dll.
4 Sumber manakah yang
dimanfaatkan dalam memperoleh
guru baru? Melalui sumber internal
atau eksternal? Apa alasannya?
Sebenarnya dua-duanya ya, tetapi
kita lebih sering melalui sumber
eksternal karena lebih banyak
pelamar dari luar. Dan internal
disinikan seperti guru bakti asrama
(non sekolah) ya, itu jarang sekali
walaupun pernah sesekali duakali
ada.
5 Metode apakah yang digunakan Metode terbuka lebih tepatnya,
dalam melaksanakan rekrutmen
guru?
walaupun tidak disebarkan lewat
iklan ataupun brosur, kami
menyebarkan luas melalui broadcast
via WhatsApp dan media sosial
lainnya seperti Facebook dsb.
6 Bagaimana teknik yang diterapkan
dalam pelaksanaan rekrutmen
guru? Disentralisasikan atau
didesentralisasikan?
Disentralisasi, sepenuhnya terpusat
di yayasan dari pelaksanaan sampai
keputusan diterima atau tidaknya.
7 Bagaimana prosedur/proses dalam
melaksanakan rekrutmen guru?
Prosesnya mendasar saja, pertama
persiapan seperti menganalisis
kebutuhan guru dengan kepala
sekolah, menentukan persyaratan
apa saja yang dibutuhkan, setelah itu
di umumkan dan disebarluaskan
adanya kebutuhan guru di unit apa
saja, membutuhkan guru apa saja,
persyaratannya apa saja, seperti itu.
8 Adakah persyaratan-persyaratan
yang ditetapkan yayasan/sekolah
dalam merekrut guru baru?
Ada, syarat-syarat utamanya seperti :
1. Dapat membaca Al-Qur’an
dengan benar;
2. Pendidikan terakhir minimal
S1/dalam penyelesaian S1;
3. Usia tidak lebih dari 30 tahun;
4. Siap ditempatkan di unit
pendidikan manapun yang ada;
5. Siap menaanti peraturan yang ada
di Yayasan Pendidikan Islam
Al’Imaroh.
9 Adakah berkas-berkas penting yang Pasti, seperti biodata diri dengan
harus dipenuhi pelamar dalam
melengkapi surat lamarannya? Apa
saja?
tulisan tangan, ijazah pendidikan,
dan sertifikat-sertifikat pengalaman
apa saja yang mendukung.
10 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
menyediakan formulir lamaran
untuk pelamar? Informasi apa saja
yang tertuang di dalam formulir?
Ya, ada formulir biodata diri dan
pertanyaan-pertanyaan kemampuan
dasar serta semacam tes psikotes.
11 Apakah yayasan menentukkan
jadwal khusus untuk pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi guru? Berapa
lama waktunya?
Biasanya untuk tahun ajaran baru
yayasan mengadakan mulai dari
bulan Maret sampai Juni.
12 Dalam pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi guru baru fasilitas dan
media apa saja yang digunakan?
Fasilitas yang digunakan banyak
yah, pastinya ruangan untuk tes-tes
dan media yang diperlukan untuk
terutama dalam tes micro teaching.
13 Bagaimanakah proses penerimaan
berkas lamaran? Apakah yayasan
menyiapkan format rekapitulasi
berkas pelamar?
Ada tetapi manual, seperti input data
saja.
14 Setelah pelaksanaan rekrutmen,
bagaimanakah yayasan/panitia
rekrutmen menginformasikan
semua pelamar untuk kegiatan
seleksi?
Secara langsung saja setelah selesai
penyerahan berkas, nantinya calon
guru tersebut diminta datang lagi 3
hari ke depan atau paling lama
seminggu. Atau misalnya saat
penyerahan berkas Ketua sedang
tidak ada, maka diberitahukan
melalui telepon kapan datang
kembalinya.
15 Apakah sebelum pelaksanaan
seleksi, yayasan sudah menyiapkan
Pastinya udah, karena kegiatan
seleksi guru ini penting ya, pasti
bahan ujian seleksinya? Seperti
apa?
disiapkan. Seperti untuk ujian micro
teachingnya kita akan menetukan
kelas yang sesuai kemampuan calon
guru tersebut.
16 Dalam seleksi kualifikasi apa saja
yang menjadi penilaian?
Penilaiannya terutama dari syarat
utama tadi seperti bisa membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar, umur
maksimal 30 tahun, pendidikan,
pengalaman kerja, dan yang utama
kedisplinan terhadap waktu. Karena
di yayasan ini benar-benar harus
disiplin dalam waktu.
17 Bagaimana sistem dan prosedur
yang ditetapkan dalam seleksi?
Succesive hurdles ataukah
compensantory approach?
Disini sistemnya keseluruhan, calon
guru diarahkan untuk mengikuti
seluruh tes yang ada dan
penilaiannya diakhir yang
menentukan diterima atau tidaknya.
18 Bagaimanakah langkah-langkah
seleksi? Dan tes-tes apa saja yang
dilakukan?
Pertama tentu seleksi berkas yaitu
penyusunan berkas dari yang
diutamakan. Selanjutnya ada tes-tes
yang harus dijalankan yaitu tes
wawancara dan micro teaching.
19 Berapa lama pengumuman
penerimaan calon guru baru yang
telah lolos seleksi?
Seminggu atau dua minggu.
20 Apa saja informasi yang dimuat
dalam pengumuman hasil seleksi
tersebut?
Tidak begitu resmi, hanya dikatakan
lulus dan diminta datang ke yayasan
lagi.
21 Siapakah yang bertanggung jawab
atas pengambilan keputusan
Ketua Yayasan, melalui musyawarah
petinggi yayasan dilihat dari hasil
penerimaan guru baru yang lolos
seleksi?
seleksinya.
22 Adakah permasalahan yang
dianggap menghambat dalam
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
guru?
Masih kurang teratur prosesnya
menurut saya dan kurangnya peran
pihak sekolah padahal sekolah yang
membutuhkan guru, ya inikan
karena seluruhnya terpusat di
yayasan ya.
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Nama Narasumber : Ali Musbihin, S.Sos.I
Jabatan : Kepala Sekolah SD IT
Hari, Tanggal : Selasa, 22 Mei 2018
Tempat : Kantor Kepala Sekolah SD IT
No. Pertanyaan Jawaban
1 Menurut bapak/ibu apa tujuan
diadakannya rekrutmen dan seleksi
guru ini?
Tujuannya agar memenuhi
kebutuhan guru yang sudah di
tentukan oleh sekolah.
2 Bagaimana prosedur/proses
perekrutan guru di yayasan ini?
Untuk prosedur rekrutmen guru pada
dasarnya terpusat di yayasan saja,
sekolah hanya membantu
menginformasikan membutuhkan
guru apa saja, bagaimana
persyaratannya setelah itu yayasan
yang akan mengurusnya.
3 Dalam persiapan rekrutmen apakah
sekolah melakukan perencanaan
akan kebutuhan guru baru?
Iya, memang untuk persiapan
pelaksanaan rekrutmen sekolah
ditugaskan untuk melaporkan apakah
ada guru yang berhenti/keluar dan
melaporkan kebutuhan guru yang
akan datang ke yayasan.
4 Bagaimana sekolah mengajukan
pengajuan akan kebutuhan guru
baru di sekolah ke pihak yayasan?
Untuk mengajukan ya mengajukan
saja pada saat rapat atau diminta
melaporkan oleh sekretaris yayasan,
terutama apabila ada guru yang
berhenti atau keluar.
5 Apakah sekolah yang menyusun
persyaratan yang harus dimiliki
calon guru baru?
Iya ikut menentukan, persyaratannya
tentu sesuai dengan guru apa yang
dibutuhkan sekolah.
6 Apakah pihak sekolah juga terlibat
dalam proses seleksi guru baru?
Tes-tes apa saja yang diberikan
dalam seleksi?
Iya, tetapi hanya pada saat tes micro
teachingnya saja, ditugaskan untuk
menyiapkan kelas dan mengawasi
prosesnya. Untuk tes nya selain
micro teaching, ada tes baca Al-
Qur’an, tes tulis dan wawancara
yang diuji oleh yayasan.
7 Siapakah yang bertanggung jawab
atas pengambilan keputusan
penerimaan guru baru yang lolos
seleksi?
Keputusan seluruhnya di yayasan.
8 Pernahkah ada ketidaksesuaian
dalam penerimaan guru baru yang
diberikan yayasan ke sekolah?
Bagaimana solusinya?
Tidak ada, yayasan sangat tahu apa
yang dibutuhkan sekolah, asalkan
sekolah juga memberikan informasi
yang jelas kepada yayasan apa yang
dibutuhkan sekolah.
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Nama Narasumber : Rahmat Ripa’i S.Pd.I MM
Jabatan : Kepala Sekolah MTs
Hari, Tanggal : Selasa, 22 Mei 2018
Tempat : Kantor Kepala Sekolah MTs
No. Pertanyaan Jawaban
1 Menurut bapak/ibu apa tujuan
diadakannya rekrutmen dan seleksi
guru ini?
Untuk mendapatkan guru yang tepat
yang dapat mengisi kekosongan guru
dengan kualifikasi yang memenuhi
persyaratan yang sudah ditentukan.
2 Bagaimana prosedur/proses
perekrutan guru di yayasan ini?
Prosedurnya sesuai dengan peraturan
yayasan saja. Sekolah hanya
melakukan apa yang diperintahkan
oleh yayasan. Kalau rekrutmen guru
ini biasanya sekolah diminta untuk
mengindentifikasi ada atau tidaknya
kekosongan guru, selanjutnya apakah
ada guru yang keluar atau tidak,
masih adakah guru baru yang
sekolah butuhkan. Setelah itu
sekolah melaporkan kepada yayasan.
3 Dalam persiapan rekrutmen apakah
sekolah melakukan perencanaan
akan kebutuhan guru baru?
Ya, seperti yang dikatakan
sebelumnya sekolah diminta
melaporkan membutuhkan guru apa
saja dan melaporkannya ke yayasan,
setelah itu yayasan yang
mengurusnya.
4 Bagaimana sekolah mengajukan
pengajuan akan kebutuhan guru
baru di sekolah ke pihak yayasan?
Pengajuannya membuat laporan dan
diserahkan pada saat rapat bulanan
atau langsung menyerahkannya
kepada sekretaris yayasan.
5 Apakah sekolah yang menyusun
persyaratan yang harus dimiliki
calon guru baru?
Ya, ada beberapa syarat yang
sekolah ajukan.
6 Apakah pihak sekolah juga terlibat
dalam proses seleksi guru baru?
Tes-tes apa saja yang diberikan
dalam seleksi?
Ya, pada saat tes micro teaching,
sekolah diminta menyiapkan ruang
kelas belajar. Tes-tes pada
umumnya, seperti tes tulis
wawancara, dan ada juga tes
membaca Al-Qur’an.
7 Siapakah yang bertanggung jawab
atas pengambilan keputusan
penerimaan guru baru yang lolos
seleksi?
Yayasan, karena disini sistemnya
terpusat.
8 Pernahkah ada ketidaksesuaian
dalam penerimaan guru baru yang
diberikan yayasan ke sekolah?
Bagaimana solusinya?
Tidak ada, guru-guru baru yang
sudah diterima disini alhamdulillah
mampu mengajar dengan baik,
walaupun ada sedikit sekali yang
tidak sesuai latar belakang
pendidikannya dengan bidang studi
yang diampunya.
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Nama Narasumber : Drs. Slamet Pribadi
Jabatan : Kepala Sekolah MA
Hari, Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Tempat : Kantor Kepala Sekolah MA
No. Pertanyaan Jawaban
1 Menurut bapak/ibu apa tujuan
diadakannya rekrutmen dan seleksi
guru ini?
Pada dasarnya tujuan utama dari
pelaksanaan rekrutmen seleksi guru
ini adalah mendapatkan sumber daya
manusia atau guru yang dibutuhkan
sekolah dengan kualifikasi yang
sudah ditentukan agar berkompeten
dalam bidang yang akan dia ajar.
2 Bagaimana prosedur/proses
perekrutan guru di yayasan ini?
Prosesnya kalau dari sekolah ke
yayasan, yaitu sekolah melaporkan
kebutuhan guru baru, menetukan
persyaratannya, dan ikut serta pada
saat tes micro teaching.
3 Dalam persiapan rekrutmen apakah
sekolah melakukan perencanaan
akan kebutuhan guru baru?
Dalam persiapan pelaksanaan
rekrutmen guru, sekolah hanya
melaporkan hasil analisis tentang
jumlah posisi yang kosong dan
menentukan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh pelamar.
4 Bagaimana sekolah mengajukan
pengajuan akan kebutuhan guru
baru di sekolah ke pihak yayasan?
Melaporkan ke ketua yayasan I atau
ke sekretaris yayasan.
5 Apakah sekolah yang menyusun
persyaratan yang harus dimiliki
calon guru baru?
Ya.
6 Apakah pihak sekolah juga terlibat
dalam proses seleksi guru baru?
Tes-tes apa saja yang diberikan
dalam seleksi?
Secara keseluruhan tidak begitu
terlibat, karena sekolah hanya
dilibatkan pada saat tes micro
teaching saja. Tes-tes yang dilakukan
yayasan selain micro teaching yaitu
tes tulis dengan menjawab beberapa
pertanyaan, wawancara dengan ketua
yayasan dan di tes bacaan Al-
Qur’annya.
7 Siapakah yang bertanggung jawab
atas pengambilan keputusan
penerimaan guru baru yang lolos
seleksi?
Ketua Yayasan.
8 Pernahkah ada ketidaksesuaian
dalam penerimaan guru baru yang
diberikan yayasan ke sekolah?
Bagaimana solusinya?
Sampai saat ini, tidak ada.
Hasil Wawancara Guru
Nama Narasumber : Iis Astuti, S.Ag
Jabatan : Guru
Hari, Tanggal : Selasa, 22 Mei 2018
Tempat : Kantor Guru MTs
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pihak yayasan/sekolah
mengeluarkan informasi yang jelas
mengenai adanya lowongan
penerimaan guru baru di sekolah?
Ya diinformasikannya biasanya
melalui grup yayasan/guru-guru,
terkadang juga diumumkan dipapan
pengumuman yayasan.
2 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
memberikan informasi tentang
prosedur rekrutmen? Apa saja?
Iya, apabila ada pelamar yang
datang diminta untuk mengarahkan
pelamar langsung ke kantor
yayasan untuk menyerahkan berkas
lamarannya, selanjutnya pelamar
akan melakukan beberapa tets, yaitu
tes tulis, tes membaca Al-Qur’an,
wawancara dengan ketua yayasan,
dan micro teaching.
3 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
menyampaikan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh pelamar? Apa
saja persyaratannya?
Ya sudah ada di pengumumannya.
Syaratnya umum, seperti
pendidikan, umur, dapat membaca
Al-Qur’an dengan benar, dan
terkadang ada juga persyaratan
untuk yang laki-laki tidak merokok.
4 Menurut bapak/ibu, apakah
persyaratan yang diajukan
yayasan/sekolah mudah dipenuhi?
Mudah, karena menurut saya tidak
ada syarat yang memberatkan.
Kalau untuk dapat membaca Al-
Qur’an wajar yak arena disini
lingkungan pesantren juga.
5 Apakah bapak/ibu pernah ikut serta
dalam pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi guru di yayasan?
Pernah, ditugaskan untuk
mendampingi calon guru baru yang
melakukan micro teaching.
Hasil Wawancara Guru
Nama Narasumber : Zakiyatun Nufus
Jabatan : Guru
Hari, Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Tempat : Kantor Guru MA
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pihak yayasan/sekolah
mengeluarkan informasi yang jelas
mengenai adanya lowongan
penerimaan guru baru di sekolah?
Ya, yayasan menginformasikan
adanya perekrutan guru ini di grup-
grup WA dan meminta untuk
disebarluaskan ke masyarakat.
2 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
memberikan informasi tentang
prosedur rekrutmen? Apa saja?
Ya, penyerahan berkas lamaran
langsung ke kantor yayasan dan
akan diuji beberapa tes-tes seleksi.
3 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
menyampaikan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh pelamar? Apa
saja persyaratannya?
Kalau syarat-syarat yang spesifik
tidak, hanya syarat-syarat umumnya
saja dari pendidikan terakhirnya,
umur, dan berkas-berkas yang
penting seperti sertifikat
pengalamanan diklat dll.
4 Menurut bapak/ibu, apakah
persyaratan yang diajukan
yayasan/sekolah mudah dipenuhi?
Mudah ya, syarat-syarat yang
dintetukan yayasan ini kan memang
syarat pada umumnya suatu
pekerjaan bahkan di perusahaan
juga hampir sama persyaratan
umumnya.
5 Apakah bapak/ibu pernah ikut serta
dalam pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi guru di yayasan?
Tidak pernah, karena kegiatan
rekrutmen guru ini dilaksanakan di
yayasan saja.
Hasil Wawancara Calon Guru Baru
Nama Narasumber : Lulu Nailul Huda
Jabatan : Calon Guru Baru
Hari, Tanggal : Senin, 22 Mei 2018
Tempat : Kantor Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
No. Pertanyaan Jawaban
1 Darimanakah bapak/ibu
mendapatkan informasi tentang
penerimaan guru baru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh?
Dari teman yang sudah mengajar
disini (yayasan).
2 Apakah dalam pengumuman
tersebut ada persyaratan yang harus
dipenuhi oleh pelamar? Apa saja
persyaratannya?
Ada, harus muslim/muslimah,
pendidikan minimal S1, bisa
membaca Al-Qur’an, disiplin dan
menyerahkan berkas-berkas ke
yayasan.
3 Menurut bapak/ibu apakah
persyaratan yang diajukan
yayasan/sekolah mudah dipenuhi?
Iya, sama aja kaya pada umumnya.
4 Menurut bapak/ibu apakah
persyaratan-persyaratan tersebut
terbilang banyak atau sedikit?
Tidak banyak tidak sedikit juga,
standar ya.
5 Sebelumnya apakah bapak/ibu
sudah memiliki pengalaman
mengajar? Berapa lama?
Belum
6 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
memberikan pengarahan tentang
prosedur rekrutmen? Apa saja?
Ya, pertama-pertama diarahkan
untuk menyerahkan berkas, setelah
itu akan diberikan formulir yang
harus diisi yaitu biodata diri dan
ada soal-soalnya yang juga harus
diisi pada saat itu juga. Selesai
mengisi formulir dan jawab soal-
soalnya diserahkan lagi, terus
diberitahu sudah selesai nanti tiga
hari atau seminggu kedepan akan
dihubungi untuk seleksi, seperti tes
baca Al-Qur’an, wawancara dan
micro teaching.
7 Dalam pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi, tes-tes apa saja yang
dilakukan?
Ya itu tadi, tes tulis, tes baca Al-
Qur’an, wawancara dan micro
teaching.
8 Menurut bapak/ibu apakah
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
guru di yayasan ini sudah baik?
Ya sudah cukup baik dan
terstruktur.
Hasil Wawancara Calon Guru Baru
Nama Narasumber : Nurul Hikmah
Jabatan : Calon Guru Baru
Hari, Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Tempat : Kantor Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
No. Pertanyaan Jawaban
1 Darimanakah bapak/ibu
mendapatkan informasi tentang
penerimaan guru baru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh?
Dari grup di WhatsApp (WA)
2 Apakah dalam pengumuman
tersebut ada persyaratan yang harus
dipenuhi oleh pelamar? Apa saja
persyaratannya?
Ada, seperti dibutuhkan guru IPA,
minimal S1, bisa membaca Al-
Qur’an ini yang wajib,
muslim/muslimah, tidak merokok
untuk yang laki-laki dan
menyerahkan dan melengkapi surat
lamaran dengan biodata diri, ijazah
dan sertifikat pengalaman-
pengalaman.
3 Menurut bapak/ibu apakah
persyaratan yang diajukan
yayasan/sekolah mudah dipenuhi?
Mudah yah, karena untuk
lingkungan pesantren ini biasanya
harus hafal Qu’ran beberapa juz.
4 Menurut bapak/ibu apakah
persyaratan-persyaratan tersebut
terbilang banyak atau sedikit?
Tidak, standar saja.
5 Sebelumnya apakah bapak/ibu
sudah memiliki pengalaman
mengajar? Berapa lama?
Sudah, 2 tahun.
6 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
memberikan pengarahan tentang
Ya diarahkan sekali, pertama
menyerahkan berkas, tes tulis,
prosedur rekrutmen? Apa saja? selanjutnya mengikuti tes-tes
seperti membaca Al-Qur’an,
wawancara dan tes micro teaching
dan selalu ditekankan yaitu
kedispilan waktu kita.
7 Dalam pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi, tes-tes apa saja yang
dilakukan?
Ada tes tulis, tes baca Al-Qur’an,
wawancara sampai tes micro
teaching.
8 Menurut bapak/ibu apakah
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
guru di yayasan ini sudah baik?
Ya sudah baik, sudah tersusun
prosesnya mulai penyerahan berkas,
tes tulis, tes baca Al-Qur’an,
wawancara sampai tes micro
teaching.
Hasil Wawancara Calon Guru Baru
Nama Narasumber : Safna Safinatunnajah
Jabatan : Calon Guru Baru
Hari, Tanggal : Selasa, 05 Juni 2018
Tempat : Kantor Yayasan Pendidikan Islam Al’Imaroh
No. Pertanyaan Jawaban
1 Darimanakah bapak/ibu
mendapatkan informasi tentang
penerimaan guru baru di Yayasan
Pendidikan Islam Al’Imaroh?
Dari bc-an di grup WA.
2 Apakah dalam pengumuman
tersebut ada persyaratan yang harus
dipenuhi oleh pelamar? Apa saja
persyaratannya?
Ada, pendidikan minimal S1, umur
maksimal 25th, dapat membaca Al-
Qur’an, diutamakan yang sudah
memiliki pengalaman mengajar.
3 Menurut bapak/ibu apakah
persyaratan yang diajukan
yayasan/sekolah mudah dipenuhi?
Mudah
4 Menurut bapak/ibu apakah
persyaratan-persyaratan tersebut
terbilang banyak atau sedikit?
Tidak juga, sama saja seperti pada
umumnya.
5 Sebelumnya apakah bapak/ibu
sudah memiliki pengalaman
mengajar? Berapa lama?
Sudah, selama 3 tahun.
6 Apakah yayasan/panitia rekrutmen
memberikan pengarahan tentang
prosedur rekrutmen? Apa saja?
Ya, dari mulai diarahkan untuk
penyerahanan berkas selanjutnya
kita diberitahu akan menjalani
beberapa tes.
7 Dalam pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi, tes-tes apa saja yang
dilakukan?
Tes tulis, wawancara, micro
teaching, dan dites juga membaca
Al-Qur’annya juga.
8 Menurut bapak/ibu apakah
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi
guru di yayasan ini sudah baik?
Ya sudah cukup baik, walaupun
selama pelaksanaannya yang saya
dapati hanya dilakukan oleh ketua
dan orang (sekretaris) yayasan saja.
LAMPIRAN 7
DAFTAR CHEKLIST DOKUMEN
No.
Dokumen
Ada
Tidak
Ada
Keterangan
1 Profil Yayasan
6. Sejarah Singkat
Yayasan
7. Visi, Misi dan Tujuan
Yayasan
8. Struktur Yayasan
9. Tingkat Pendidikan
10. Target Kompetensi
Pendidikan
√
√
√
√
√
Softfile
Softfile
Softfile dan hardcopy
Softfile
Softfile
2 Sistem Rekrutmen dan
Seleksi Guru
4. Kebijakan Yasayan
5. Buku Pedoman/
Prosedur Rekrutmen
dan Seleksi
6. Berkas-berkas
Rekrutmen dan
Seleksi Guru
√
√
√
Tersirat
Belum ada
3 Data Jumlah Guru Tahun
2017/2018
√ Softfile
4 Data Jumlah Siswa Tahun
2017/2018
√ Softfile dan hardcopy
5 Data Sarana dan Prasarana
Pendidikan
√ Softfile
LAMPIRAN 8
PROFIL DAN DOKUMEN PELENGKAP
LAMPIRAN 9
DOKUMENTASI YAYASAN
Tugu Yayasan
Dewan Guru
Dewan Guru
Kegiatan Upacara
Masjid Al’Imaroh
Gedung Sekolah MI
Gedung Sekolah SMPIT
Gedung Sekolah SDIT
Gedung Sekolah RA
Taman Bermain RA
Gedung Sekolah MTs
Gedung Kampus (Masih Tahap Pembangunan)
LAMPIRAN 10
BIODATA PENULIS
Neneng Handayani (11140182000031) lahir di
Bekasi, 18 April 1996. Penulis merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara. Di tahun 2000-2002
penulis bersekolah di TK Attaqwa 14, dan pada
tahun 2002-2008 di SDN Muara Bakti 01.
Pendidikan yang ditempuh selanjutnya di SMPN
1 Babelan dan melanjutkan ke Ponpes Attaqwa
Pusat Puteri Bekasi. Kemudian di tahun 2014
penulis merupakan mahasiswi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Manajemen
Pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis aktif dalam berbagai organisasi, seperti
Pramuka ketika duduk di bangku sekolah dasar,
ROHIS dan OSIS pada saat SMP, selanjutnya di
Ponpes aktif sebagai Departemen Olahraga.
Semasa kuliah penulis juga pernah menjadi
Kominfo di FKMA dan terlibat dalam beberapa
acara di kampus sebagai salah satu panitianya.