PENGARUH REKRUTMEN, SELEKSI, DAN PENEMPATAN …
Transcript of PENGARUH REKRUTMEN, SELEKSI, DAN PENEMPATAN …
ADMINISTRAUS - JURNAL ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Vol 3 No. 2 – Mei 2019 E-ISSN 2580-9695
Since September 2017
107
PENGARUH REKRUTMEN, SELEKSI, DAN PENEMPATAN
TERHADAP KINERJA PEGAWAI PEMERINTAH NON PNS
(STUDI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KOTA BANJARMASIN)
Marhamila Sari STIA Bina Banua Banjarmasin
Misransyah Akos STIA Bina Banua Banjarmasin
Muhammad Akbar STIA Bina Banua Banjarmasin
Abstraksi: Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh rekrutmen terhadap kinerja
pegawai pemerintah Non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin, (2)
menganalisis pengaruh seleksi terhadap kinerja pegawai pemerintah Non PNS Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin, (3) menganalisis pengaruh penempatan terhadap kinerja
pegawai pemerintah Non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kausalitas. Populasi penelitian adalah Pegawai Pemerintah
Non PNS pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin dan teknik yang
digunakan dalam menentukan sampel adalah probability sampilng; simple random sampling dimana
populasi dipilih menjadi sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuesioner. Teknik analisis data
menggunakan persamaan regresi berganda (multiple regression) dengan menggunakan program
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
rekrutmen tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin, (2) seleksi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin, (3) penempatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin, dan (4)
penempatan adalah variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai pemerintah
non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin.
Kata Kunci: Kinerja Pegawai Pemerintah Non PNS
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
108
PENDAHULUAN
Manajemen sumber daya aparatur merupakan salah satu bagian terpenting
dalam suatu pemerintahan, dalam suatu pemerintahan yang bagus adalah
pemerintahan yang mampu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat baik
dari segi kecepatan maupun ketepatan dalam pelayanan publik dan ketepatan
sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan. Sehingga kebutuhan masyarakat
terhadap kepentingan pribadi maupun umum dapat tercapai dengan maksimal.
Manajemen Sumber Daya Manusia sesuai dengan fungsinya yaitu staffing
dan personalia dan organisasi yang mencakup analisis jabatan, rekrutmen dan
seleksi, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan
Sumber Daya Manusia. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia demikian
strategis dan demikian luasnya, maka Manajemen Sumber Daya Manusia
melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktor-faktor lingkungan internal
organisasi serta lingkungan eksternal organisasi.
Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang
profesional adalah terletak pada proses rekrutmen, seleksi, training dan penempatan
calon pegawai. Mencari tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tidaklah
mudah, merupakan sebuah kewajiban dalam sebuah organisasi harus melakukan
penyaringan pegawai yang baru. Untuk itulah rekrutmen, seleksi dan penempatan
untuk menyaring para calon pegawai baru.
Pegawai sebagai sumber daya utama organisasi dituntut untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memberikan kinerja yang optimal
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
109
sehingga masyarakat merasa terlayani dengan baik dan merasa puas, jika
masyarakat merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra
organisasi.
Kinerja merupakan bagian yang sangat penting dan menarik karena terbukti
sangat penting manfaatnya, suatu organisasi menginginkan pegawai untuk bekerja
sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai hasil
kerja yang baik, tanpa adanya kinerja yang baik dari seluruh pegawai organisasi,
maka keberhasilan dalam mencapai tujuan akan sulit tercapai. Kinerja pada
dasarnya mencakup sikap mental dan perilaku yang selalu mempunyai pandangan
bahwa pekerjaan yang dilaksanakan saat ini harus lebih berkualitas ketimbang
pelaksanaan pekerjaan masa lalu, untuk saat yang akan datang lebih berkualitas dari
pada saat ini.
Seorang pegawai akan merasa punya kebanggaan dan kepuasan tersendiri
dengan prestasi dari yang dicapai berdasarkan kinerja yang diberikanya untuk
organisasi. Kinerja yang baik merupakan keadaan yang di inginkan pegawai dalam
kehidupan kerjanya, seorang pegawai akan memperoleh prestasi kerja yang baik
bila kinerjanya sesuai dengan standar baik kualitas maupun kuantitas.
Menurut Mondy (2008:257) terdapat 8 (delapan) faktor yang
mempengaruhi kinerja individu dalam organisasi, yaitu: perencanaan sumberdaya
manusia, rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan, perencanaan dan
pengembangan karir, program kompensasi, penempatan pegawai, serta penilaian
potensi pegawai.
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
110
Pemerintah Kota Banjarmasin telah melakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan kinerja sumber daya aparatur Negara (pegawai), misalnya
diadakannya proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Hal ini
merupakan tindakan nyata pemerintah untuk meningkatkan kinerja sumber daya
aparatur Negara karena melalui proses penerimaan tersebut diharapkan dapat
mencetak sumber daya aparatur yang berkualitas dan mampu bersaing dalam
memberikan pelayanan kepada publik secara maksimal.
Dengan mengabaikan jumlah Pegawai Negeri Sipil yang ada dan
dibutuhkan, sebenarnya di masing- masing Instansi Pemerintah Kota Banjarmasin
pertumbuhan jumlah Pegawai Negeri Sipilnya adalah minus growth. Hal ini
disebabkan karena setiap tahunnya perbandingan jumlah Pegawai Negeri Sipil yang
keluar karena mutasi, pensiun atau meninggal dunia selalu lebih besar dibandingkan
dengan jumlah pegawai negeri yang masuk, karena terbatasnya jumlah formasi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
Keterbatasan jumlah formasi yang disetujui oleh Pemerintah Pusat
menyebabkan banyaknya lowongan formasi yang tidak dapat dipenuhi melalui
formasi CPNS. Selain jumlahnya yang sangat terbatas, banyak formasi yang tidak
dapat dipenuhi melalui pengadaan formasi CPNS karena adanya persyaratan
minimal kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan dalam pengadaan formasi
CPNS.
Dengan sulitnya memenuhi lowongan formasi melalui jalur CPNS, disadari
atau tidak Instansi sangat membutuhkan tambahan pegawai yang hanya
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
111
dimungkinkan melalui Pengadaan Pegawai Pemerintah Non PNS dalam rangka
pencapaian tujuan yang lebih optimal. Salah satu potret pelayanan Pemerintah Kota
Banjarmasin yang sangat memerlukan tambahan pegawai untuk merealisasikan
pentingnya pelayanan publik adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin merupakan
salah satu unit kerja yang ada pada Pemerintah Kota Banjarmasin, tugas utama dari
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin adalah melaksanakan
urusan Pemerintahan Daerah dalam bidang kependudukan dan pencatatan sipil serta
tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
Mengingat pada Dinas inilah kebijakan mengenai peningkatan Sumber Daya
Manusia berawal baik dari bidang pendidikan, kesehatan maupun ketenagakerjaan,
adapun pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin adalah pembuatan Kartu keluarga, Kartu Tanda penduduk, Akta
Kelahiran, Akta kematian dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Kepala Dinas
Kependudukan dan pencatatan Sipil Kota Banjarmasin dan beberapa Kepala Seksi
di Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil Kota Banjarmasin terkait kinerja
Pegawai Negeri Sipil Kota Banjarmasin, masih adanya permasalahan yaitu
kuantitas pegawai yang masih dinilai kurang untuk menunjang penyelesaian tugas
pekerjaan agar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, sehingga untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitasnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin melakukan penerimaan Pegawai Pemerintah Non PNS.
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
112
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin terdapat 45
orang pegawai negeri sipil yang terbagi dalam 5 bidang dan 11 subbidang
didalamnya, dengan jumlah pegawai yang tersedia tersebut belum mampu melayani
optimal dalam menyelenggarakan urusan bidang administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil dengan mempertimbangkan kriteria kepadatan penduduk, luas
wilayah, budaya, serta sosiologi di Kota Banjarmasin.
Dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi maka organisasi
memerlukan pegawai dengan kompetensi dan relevan. Berdasarkan pernyataan
bahwa organisasi harus memiliki pegawai yang berkompeten, maka proses
rekrutmen, seleksi, dan penempatan merupakan agenda yang strategis untuk
menentukan kebijakan Manajemen Kepegawaian. Menurut Haris Michel dalam
Hidayat (2010:12) salah satu fungsi kebijakan sumber daya manusia adalah proses
rekrutmen, seleksi dan penempatan yang memiliki signifikan terhadap kinerja
pegawai.
Melalui proses rekrutmen, seleksi, dan penempatan organisasi mendapatkan
pegawai yang dibutuhkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan dengan harapan
pegawai tersebut memiliki kinerja yang baik.
Pegawai Pemerintah Non PNS adalah pegawai tidak tetap, pegawai
honorer, dan pegawai lain yang dibayarkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang di rekrut tidak melalui jalur
penerimaan CPNS. Pegawai Pemerintah Non PNS dalam perkembangannya
bertujuan untuk membantu kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam menjalankan fungsi
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
113
dari pemerintah Daerah itu sendiri. Pegawai pemerintah Non PNS memegang
peranan penting demi terselenggaranya pelayanan publik yang maksimal bagi
masyarakat, sebab pelayanan publik sangat berhubungan langsung dengan
masyarakat itu sendiri sehingga proses pelayanan publik harus bisa memuaskan
masyarakat.
Namun sekarang ini, dalam kenyataannya yang terjadi bahwa masih adanya
keluhan dari pihak masyarakat yang mendapatkan pelayanan administrasi
kependudukan yang lamban menyebabkan ketidakpuasan yang dituangkan dalam
bentuk complain dari masyarakat.Dari beberapa fenomena tersebut, maka peneliti
merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh rekrutmen, seleksi
dan penempatan terhadap prestasi kerja pegawai (studi pada Badan Kepegawaian
Daerah Pendidikan dan Pelatihan Kota Banjarmasin).
Dijajaran instansi Pemerintah diseluruh Indonesia ditegaskan dengan Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.814.1/169/SJ tanggal 10
Januari 2013 berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 pasal 8
Gubernur, Walikota dan Bupati di seluruh Indonesia dilarang mengangkat tenaga
honorer atau yang sejenisnya sejak tahun 2005, hal ini ditekankan dengan pasal
yang berbunyi : “ Sejak ditetapkannya Peraturan pemerintah ini, semua Pejabat
Pembina Kepegawaian dan pejabat lain di lingkungan instansi, dilarang
mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis, kecuali ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.” Sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2007 dan sebagaimana beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 56 tahun 2012 ditegaskan kembali “sejak ditetapkannya Peraturan
Pemerintah ini, semua Pejabat Pembina Kepegawaiana dan pejabat lain
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
114
dilingkungan instansi, dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis,
kecuali ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.”. Bagi Gubernur,
Walikota/Bupati yang masih melakukan pengangkatan tenaga honorer dan
sejenisnya, maka konsekuensi dan dampak pengangkatan tenaga honorer atau
sejenisnya menjadi tanggung jawab Pemerindah Daerah.
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Banjarmasin dalam pelaksanaannya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin proses perekrutan Pegawai Pemerintah Non PNS dilakukan
berdasarkan Kebijakan Walikota berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yaitu, 1)
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin memberikan layanan
administrasi kependudukan kepada masyarakat sebatas kemampuan Pegawai
Negeri Sipil yang tersedia dengan segala konsekuensi tingkat kualitatif maupun
kuantitas yang belum memenuhi standar layanan administrasi kependudukan yang
dibutuhkan masyarakat, 2) Apabila Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Banjarmasin bermaksud memenuhi kebutuhan Pegawai yang dibutuhkan untuk
menangani pelayanan administrasi kependudukan maka Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin mampu menempatkan diri sebagai pengambil
kebijakan dengan segala konsekuensinya. Konsekuensinya adalah Pegawai
Pemerintah non PNS tidak menuntut untuk diangkat sebagai CPNS/PNS, Kepala
Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil Kota Banjarmasin yang menerbitkan
Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah Non PNS, Konsekuensi pengangkatan
Pegawai Pemerintah Non PNS ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin bukan Pemerintah (Walikota).
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
115
Sistem proses rekrutmen Pegawai Pemerintah Non PNS pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin menganut sistem tertutup
dan terbuka, rekrutmen tertutup dengan menyampaikan informasi tentang
lowongan pekerjaan melalui media yang hanya bisa didapat oleh orang-orang
tertentu, rekrutmen terbuka dimana informasi lowongan pekerjaan dapat diketahui
oleh masyarakat secara luas. Rekrutmen ada yang dilakukan secara objektif dengan
memperhatikan kesesuaian pelamar dengan kriteria pekerjaan, disatu sisi ada juga
rekrutmen yang dilakukan kurang objektif karena adanya toleransi terhadap
kesesuaian persyaratan pelamar dengan kriteria pekerjaan. Rekrutmen berarti
menemukan dan atau menarik pelamar untuk merebutkan posisi terbuka yang
disediakan oleh pemberi kerja, maka jika terdapat banyak pelamar muncul, maka
pemberi kerja dapat menggunakan seleksi berupa tes dan wawancara untuk
menyaring semuanya sehingga diperoleh yang terbaik.
Danang Sunyoto (2012:108), menyatakan seleksi tenaga kerja adalah
merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah
seseorang pelamar diterima atau ditolak, dalam suatu instansi tertentu setelah
menjalani rangkaian tes yang dilaksanakan. Seleksi adalah langkah selanjutnya
yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah
terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana
yang dapat ditetapkan sebagai Pegawai Pemerintah Non PNS. Proses seleksi yang
harus dilalui oleh para pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan diterima
atau ditolak sebagai Pegawai Pemerintah Non PNS baru. Proses ini berbeda antara
satu Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Satuan kerja Perangkat Daerah
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
116
Lainnya. Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin
meliputi, ujian tertulis, ujian keterampilan dan wawancara.
Kurang maksimalnya rekrutmen, seleksi dan penempatan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin dapat menimbulkan potensi
resiko terjadinya rendahnya kinerja pegawai pada umumnya dan kinerja organisasi
pada khususnya. Buruknya rekrutmen, seleksi dan penempatan berakibat pada
terpilihnya calon pegawai dengan latar belakang pendidikan formal dan pelatihan
yang tidak sesuai dan tidak memadai untuk mendukung posisi yang akan diduduki
nantinya yang berdampak pada kinerja pegawai maupun organisasi.
Terkait dengan hal-hal diatas, tampak jelas bahwa rekrutmen, seleksi dan
penempatan Pegawai Pemerintah Non PNS perlu dilakukan dan ditangani secara
serius dan profesional. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
meneliti
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) untuk menganalisis
pengaruh rekrutmen terhadap kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin, (2) untuk menganalisis
pengaruh seleksi terhadap kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin, (3) untuk menganalisis
pengaruh penempatan terhadap kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin.
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
117
KAJIAN PUSTAKA
Kinerja Pegawai
kinerja adalah hasil kerja seseorang yang mampu melaksanakan tugas-
yugas yang diberikan dengan usaha, kecakapan, pengalaman dan kemampuannya
baik dalam mengatur waktu maupun menjalankan tugas itu sendiri dengan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Moeheriono (2014:95)
yaitu bahwa Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan
strategis suatu organisasi
Sedarmayanti (2011:260), mendifinisikan bahwa Kinerja merupakan sistem
yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan, atau merupakan perpaduan dari
hasil kerja (apa yang harus dicapai seseorang) dan kompetensi (bagaimana
seseorang mencapainya)
Menurut Rivai (2009:549) memberikan pengertian bahwa kinerja adalah
hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan disepakati bersama.
Rekrutmen
Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas untuk mengundang calon-calon
tenaga kerja yang mempunyai motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
118
sesuai dengan lowongan yang tersedia untuk melamar kerja sehingga dapat dipilih
calon-calon yang terbaik dan cakap di antara mereka. Menurut Hanggraeni
(2012:53) rekrutmen adalah proses menarik pelamar-pelamar yang memiliki
keahlian untuk menduduki posisi tertentu di dalam organisasi. Proses rekrutmen
bertujuan untuk mengumpulkan kandidat-kandidat terbaik sebanyak-banyaknya
(pool of talents) untuk dipilih yang paling baik dari yang terbaik.
Menurut Mondy (2008:132) rekrutmen adalah proses menarik orang-orang
pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang
layak, untuk melamar kerja dalam organisasi.
Menurut Kaswan (2012:67), rekrutmen adalah bentuk kompetisi bisnis dan
pada saat ini bisnis amat kompetatif. Sebagaimana korporasi berkompetisi
mengembangkan, menghasilkan dan memasarkan produk atau jasa, mereka juga
bersaing untuk mengidentifikasi, menarik dan memperkerjakan orang yang paling
qualified.
Seleksi
Menurut Mondy (2008:168) seleksi adalah proses memilih dari sekelompok
pelamar, orang yang paling sesuai untuk menempati posisi tertentu dan untuk
organisasi.
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
119
Menurut Hanggraeni (2012:7) Seleksi adalah proses pemilihan kandidat
terbaik yang telah dikumpulkan dalam proses rekrutmen. Proses seleksi melibatkan
beberapa aktivitas yang bertujuan untuk menyaring dan menentukan kandidat
manakah yang akan dipekerjakan.
Menurut Rivai(2011:159)
menjelasan bahwa seleksi adalah
kegitan dalam manajemen Sumber
Daya manusia yang dilakukan setelah
proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal
ini berarti telah terkumpul sejumlah
pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan
sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan
dengan seleksi
Penempatan
Menurut Hanggraeni (2012:8) penempatan adalah proses penentuan posisi
seseorang di dalam organisasi. Jabatan apa yang akan dipegangnya, tanggung jawab
apa yang akan diembannya, dan tugas-tugas apa yang harus dilakukannya.
Menurut Zainal (2015:155) penempatan adalah penugasan atau penugasan
kembali seorang karyawan kepada pekerjaan barunya.
Moehyi (2005:53) mengemukakan bahwa: “penempatan (placement)
berkaitan dengan pencocokan sesorang dengan jabatan yang akan dipegangnya,
berdasarkan pada kebutuhan jabatan dan pengetahuan keterampilan dan
kemampuan, referensi dan kepribadian yang dimiliki karyawan.
Seleksi (X2)
Penempatan (X3)
H2
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
120
H4
Kerangka Penelitian
Adapun kerangka penelitian pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.2 : Kerangka Penelitian
Hipotesis
Berdasarkan kerangka penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
H1 : Rekrutmen berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pemerintah Non
PNS pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin.
H2 : Seleksi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pemerintah Non PNS
pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin
H3 : Penempatan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pemerintah Non
PNS pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin.
Deskripsi Objek Penelitian
Rekrutmen (X1)
Kinerja Pegawai
pemerintah Non PNS
(Y)
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
121
Adapun Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin
sebagai berikut : “Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan Melalui
Pelayanan Prima“.
Dalam mewujudkan visi maka dirumuskanlah Misi Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin yang didalamnya mengandung tujuan
organisasi serta sasaran yang ingin dicapai. Selain sebagai penjabaran dari visi,
rumusan misi tersebut juga menggambarkan tugas pokok dan fungsi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin kelima misi tersebut adalah:
1. Meningkatkan kemampuan aparatur dalam bidang Administrasi
Kependudukan.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat secara benar, mudah dan cepat.
3. Menyelenggarakan administrasi Kependudukan dalam kerangka Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) secara tertib, terpadu, dan
berkelanjutan.
4. Mengupayakan terbangunnya Database Kependudukan.
5. Membangun pemahaman masyarakat terhadap arti pentingnya Tertib
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Adapun fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Banjarmasin adalah :
1. Perumusan kebijaksanaan teknis dalam bidang Kependudukan dan
Pencatatan Sipil sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Walikota
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
122
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
3. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan,
pengendalian dan evaluasi pengelolaan administrasi kependudukan.
4. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil.
5. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan,
pengendalian dan evaluasi pengelolaan data dan informasi.
6. Pembinaan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis.
7. Pengelolaan urusan kesekretariatan.
METODE PENELITIAN
Adapun pada penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif dengan
pendekatan kausalitas. Menurut Sugiyono (2014:11) pendekatan kausalitas
merupakan salah satu bentuk penelitian asosiatif, dimana penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel atau
lebih. Penelitian ini akan memberikan informasi mengenai fenomena variabel yang
mempengaruhi sehingga mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut masalah penelitian. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau yang diangkakan).
Dalam penelitian ini populasinya adalah pegawai pemerintah Non PNS
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin yang berjumlah 36
orang. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan sampel,
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
123
jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan
perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan
dengan rumus dan perhitungan sederhana Teknik yang digunakan dalam
menentukan sampel adalah probability sampilng; simple random sampling, dimana
peneliti memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi (karyawan)
untuk dipilih menjadi sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu sendiri.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi kuesioner. Metode
analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi dengan
menggunakan persamaa regresi berganda (Multiple Regression). Semua kegiatan
pengolahan data statistik menggunakan program SPSS (Statistical Package for the
Social Sciences).
Penelitian ini akan memperhatikan koefesien regresi yang
distandarisasikan, karena dapat digunakan untuk menguraikan pertalian di antara
rekrutmen, seleksi, dan penempatan terhadap kinerja pegawai pemerintah non PNS
menjadi akibat langsung maupun tidak langsung dengan asumsi akan adanya
keteraturan atau urutan yang bersifat kausalitas. Adapun teknik analisis data dalam
penelitian ini meliputi :
1. Uji validitas
Hasil penelitian disebut valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian disini
dengan menggunakan rumus korelasi produk moment
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
124
Tarif nyata : 5 %
- Bila r hitung > 0,3 maka pengujian indikator dinyatakan valid. Sebaliknya
- Bila r hitung < 0,3 maka pengujian indikator tidak valid.
2. Uji reliabilitas data
Reliabilitas atau keandalan dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh
mana kuesioner yang diajukan dapat memberikan hasil yang tidak berbeda jika
dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama pada waktu yang
berlainan. Seperti dinyatakan oleh Nazir (1998:125) bahwa suatu kuesioner
disebut mempunyai reliabilitas atau dapat dipercaya jika kuesioner itu stabil dan
dapat diandalkan sehingga penggunaan kuesioner berkali-kali tetap akan
memberikan hasil yang serupa.
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan melihat koefisien
alpha cronbach yang dirumuskan sebagai berikut :
( )r1-k1
rα
==
3. Analisis Regresi
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
125
Alasan pemilihan model analisis regresi linear berganda adalah untuk
mengetahui hubungan kausal antara variabel-variabel bebas dengan variabel
terikatnya, baik secara bersama-sama maupun secara parsial.
Formulasi dari analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah :
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei
4. Uji hipotesis
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menganalisis data adalah
sebagai berikut:
a. Menggunakan koefisien diterminan berganda ( R 2 )
Yaitu melakukan pengukuran persentase pengaruh masing-masing
variabel bebas / independent variable terhadap variabel terikat / dependent
variable dimana hasilnya dapat dilihat dari hasil perhitungan.
b. Uji secara parsial/ sendiri-sendiri ( t )
Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas / independent variable secara sendiri-sendiri (parsial)
dapat mempengaruhi variabel terikat / dependent variable dan dilakukan
dengan cara membandingkan nilai kritis t dengan nilai t test ( t ratio) yang
terdapat pada tabel Analysis of Variantes.
c. Uji regersi secara simultan / bersama-sama ( F )
Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas/independent variable secara bersama-sama (simultan) dapat
mempengaruhi variabel terikat/dependent variable dan dilakukan dengan
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
126
cara membandingkan nilai kritis F dengan nilai F test ( F ratio) yang tedapat
pada tabel Analysis of Variances.
d. Uji Variabel Dominan
Untuk mengkaji variabel yang dominan digunakan indikator (Gujarati,
2003) koefisien Beta Standardized dari variabel-variabel dalam model
regresi. Koefisien Beta Standardized diperoleh dari hasil perkalian antara
koefisien parsial korelasi
5. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi
regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas,
gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat
dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE
(best linear unbiased estimator) yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak
terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi (Sugiyono 2014).
a. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas menjelaskan bahwa antara variabel bebas yang
terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati
sempurna atau dengan kata lain koefisien korelasi tinggi atau bahkan satu
(Gujarati, 2003 : 45)
b. Heteroskedasitas
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
127
Uji heteroskedasitas pada hakekatnya menguji asumsi bahwa garis
regresi prediksi mempunyai keragaman atau variasi faktor pengganggu e
yang bersifat konstan untuk semua pengamatan.
c. Autokorelasi
Konsekuensi adanya dari autokorelasi dalam suatu model regresi adalah
varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Lebih jauh
lagi, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir
nilai variabel terikat (dependen) pada nilai variabel bebas (independen)
tertentu.
.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Uji Validitas
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen ukur
rekrutmen, seleksi, penempatan dan kinerja pegawai yang akan dihitung
validitasnya. Uji validitas menggunakan analisis butir dengan uji korelasi
product moment (bivariate correlate) dalam SPSS for Windows. Responden
berjumlah 10 pegawai Pemerintah non PNS pada Sekretariat Daerah Kota
Banjarmasin. Adapun alasan menggunakan pegawai pemerintah non PNS
Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin sebagai responden adalah adanya
kemiripan karateristik dari kedua instansi, yaitu sama-sama mempunyai tugas
pokok sebagai penunjang kegiatan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
128
Sebuah item dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi sama
dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3). Maka butir instrumen dinyatakan
valid. Adapun hasil uji validitas dari semua variabel penelitian adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas
Variabel No
Item
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
Penempatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
0,740
0,946
0,946
0,436
0,735
0,863
0,535
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Seleksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
0,694
0,827
0,921
0,315
0,630
0,896
0,760
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Penempatan
1.
2.
3.
4.
5.
0,705
0,956
0,812
0,662
0,822
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Kinerja
1.
2.
3.
0,713
0,791
0,905
Valid
Valid
Valid
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
129
4.
5.
6.
7.
0,466
0,684
0.643
0.453
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2018
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji dengan menggunakan internal
consistensy kemudian dianalisis dengan teknik belah dua dari Spearman
Brown (Split Half). Reliabilitas apabila positif dan signifikan, maka
instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil pengujian reliabilitas
berikut ini:
Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Guttman
Split-Halt
Coefficient
Keterangan
Rekrutmen 0,916 Reliabel
Seleksi 0,904 Reliabel
Penempatan 0.918 Reliabel
Kinerja 0,878 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2018
Berdasarkan nilai koefisien reliabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa
butir-butir item memiliki realitas yang sama dan secara konsisten (reliabel)
sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.
c. Uji Asumsi Klasik
1) Multikolinearitas
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
130
Salah satu cara untuk melihat apakah telah terjadi pelanggaran asumsi
multikolinearitas atau tidak adalah berdasarkan nilai Variance Inflation
Factor (VIF). Jika nilai VIF suatu variabel bebas kurang dari 5, maka model
regresi yang terbentuk dikatakan telah bebas dari pelanggaran asumsi
multikolinearita.
Tabel 4.5 : Collinearity Statistics
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
Rekrutmen .959 1.043
Seleksi
Penempatan
.724
.725
1.380
1.379
2) Autokorelasi
Untuk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi
dilakukan pengujian terhadap nilai Uji Durbin-Watson (Uji Dw).
Dari hasil perhitungan program komputer SPSS 21 didapat nilai Uji Dw=
1,870 berada di daerah tidak ada autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada persamaan regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi.
3) Heterokedastisitas
Salah satu cara untuk mendiagnosis adanya heteroskedastisitas dalam
suatu model regresi adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
131
Melalui tampilan grafik Scatterplot yang dapat dilihat pada gambar 6,
maka dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.Hal ini
berdasarkan gambar grafik dimana titik-titik yang ada dalam grafik tersebut
tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik tersebut tersebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Gambar 4.2 Scaterrplot
d. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas pada
penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 7 Grafik Normal P-Plot (Asumsi Normalitas).Dari grafik normal P-
Plot tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dalam penelitian tidak terjadi
gangguan asumsi normalitas, yang berarti data berdistribusi normal.
Gambar 4.3 Grafik Normal P-plot
(Asumsi Normalitas)
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
132
e. Pengujian Hipotesis
(1) rekrutmen terhadap kinerja Pegawai pemerintah Non PNS
Diketahui bahwa koefisien regresi untuk variabel rekrutmen (X1)
menunjukan angka 0.027, ini berarti besarnya pengaruh yang terjadi antara
variabel rekrutmen (X1) dengan variabel kinerja (Y), maksudnya bila
rekrutmen meningkat akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
pegawai pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin sebesar 0.027.
Namun dilihat dari hubungan variabel rekrutmen terhadap kinerja
pegawai pemerintah non PNS yaitu mempunyai hubungan kinerja pegawai
pemerintah non PNS yang tidak signifikan, hal ini dilihat dengan tingkat
signifikan juga didukung oleh nilai Thitung sebesar 0.973 < Ttabel sebesar
2.131 dengan tingkat signifikan ρ value X1 (0.766) >α (0,05).
Dilihat dari sumbangan variabel rekrutmen terhadap kinerja pegawai
pemerintah non PNS dengan r2 sebesar 0.028 ini menunjukan bahwa hanya
2,8 % konstribusi yang dapat diberikan rekrutmen kepada peningkatan
kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Banjarmasin.
(2) seleksi terhadap kinerja Pegawai pemerintah Non PNS
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
133
Diketahui bahwa koefisien regresi untuk variabel seleksi (X2)
menunjukan angka 0.245, ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang terjadi
dengan variabel kinerja (Y), maksudnya bila seleksi meningkat akan
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai pemerintah non PNS
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin sebesar 0.245.
Sedangkan hubungan variabel seleksi dengan kinerja pegawai
pemerintah non PNS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pegawai, hal ini dilihat dengan tingkat signifikan juga didukung oleh
nilai Thitung sebesar 2.222 > Ttabel sebesar 2.131 dengan tingkat
signifikan ρ value X2 (0.033) <α (0,05).
Dilihat dari sumbangan variabel seleksi terhadap kinerja pegawai
pemerintah non PNS dengan r2 sebesar 0.206 ini menunjukan bahwa
sebesar 20,6 % konstribusi yang dapat diberikan seleksi kepada peningkatan
kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Banjarmasin.
(3) penempatan terhadap kinerja Pegawai pemerintah Non PNS
Diketahui bahwa koefisien regresi untuk variabel penempatan (X3)
menunjukan angka 0.540, ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang terjadi
dengan variabel kinerja (Y), maksudnya bila penempatan meningkat akan
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai pemerintah non PNS
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin sebesar 0.540.
Sedangkan hubungan variabel penempatan dengan kinerja pegawai
pemerintah non PNS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pegawai, hal ini dilihat dengan tingkat signifikan juga didukung oleh
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
134
nilai Thitung sebesar 6.361 > Ttabel sebesar 2.131 dengan tingkat
signifikan ρ value X3 (0.000) <α (0,05).
Dilihat dari sumbangan variabel seleksi terhadap kinerja pegawai
pemerintah non PNS dengan r2 sebesar 0.591 ini menunjukan bahwa
sebesar 59.1 % konstribusi yang dapat diberikan seleksi kepada peningkatan
kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Banjarmasin.
(4) rekrutmen, seleksi dan penempatan terhadap kinerja Pegawai pemerintah
Non PNS
Tabel 4.32 Hasil Estimasi Analisis Koefisien Regresi Berganda (unstandardized coefisients)
Variabel
Bebas
Koefisien
Regresi
t-statistik sig.t Partial
r2
Konstanta
Rekrutmen
Seleksi
Penempatan
0.882
0.027
0,245
0.540
1.600
0.300
2.222
6.361
0.119
0,766
0,033
0.000
0,028
0,206
0.591
R Square = 0,724
Adj. R Square = 0,698
F Statistik = 27.995
Sign (0,000)
Sig F < 0,05
F Tabel = 2.63
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
persamaan regresinya sebagai berikut :
Y= 0.882 + 0.027 X1 + 0.245 X2 + 0.540 X3
Karena koefisien korelasi (R) sebesar 0.724, artinya maka terdapat
hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
135
sebesar 0.724 atau 72,4 % dengan arah yang sama, berarti terdapat pengaruh
yang kuat secara bersama-sama dari variabel independen yaitu X1
(rekrutmen), X2 (seleksi) dan X3 (penempatan) sebesar 72,4 % terhadap
perubahan variabel Y (kinerja), sisanya 27,6 % dipengaruhi oleh variabel
lain selain variabel yang telah disebutkan diatas.
Untuk membuktikan hipotesis secara bersama-sama yaitu dengan
melihat pengaruh yang signifikan rekrutmen, seleksi dan penempatan
terhadap Kinerja pegawai pemerintah non PNS pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin dengan tingkat keyakinan 95% α =
0,05 dapat dilakukan dengan melihat koefisien determinasi dan hasil
perhitungan nilai Fhitung atau dengan cara membandingkan ρ value dengan
α (0,05).
Berdasarkan tabel 4.32 diatas dapat diketahui bahwa nilai F Statistis
sebesar 27.995 sedangkan nilai f hitung 2.63 makan oleh Fhitung 27.994 >
Ftabel. 2.63 atau dengan membandingkan tingkat signifikan ρ value (0.000)
<α (0.05) ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama rekrutmen, seleksi
dan penempatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Banjarmasin.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian pengaruh rekrutmen, seleksi, dan penempatan
terhadap kinerja pegawai pegawai non PNS Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin dapat disimpulkan sebagai berikut :
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
136
1) Rekrutmen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin.
2) Seleksi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin. Hal ini menunjukkan proses seleksi yang dijalankan
oleh instansi sudah cukup benar sehingga dapat menjaring dan memilih
pegawai pemerintah non PNS yang tepat untuk selanjutnya ditempatkan
sesuai dengan kualifikasi pegawai pemerintah non PNS tersebut.
3) Penempatan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin. Hal ini menunjukkan proses
penempatan pegawai pemerintah non PNS sudah berjalan dengan sangat
baik dimana proses penempatan pegawai pemerintah non PNS
berdasarkan dengan posisi yang lowong dan diperlukan oleh instansi.
4) Rekrutmen, seleksi dan penempatan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai pemerintah non PNS Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin. Hal ini
disebabkan secara bersama-sama semua variabel saling memperkuat satu
sama lain, sehingga terjadilah sinergi yang menghasilkan peningkatan
kinerja pegawai pemerintah non PNS.
Saran
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
137
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan
sebelumnya maka saran dari penelitian ini adalah :
1) Upaya Peningkatan kinerja kinerja pegawai pemerintah non PNS pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin yang harus
lebih dipertahankan dan ditingkatkan adalah rekrtmen dengan
meningkatkan meningkatkan kualitas penjadwalan kegiatan rekrutmen
pegawai pemerintah non PNS dan perencanaan penyelenggaraan
pengadaan pegawai pemerintah non PNS dengan lebih baik.
2) Dalam upaya peningkatan kinerja pegawai pemerintah non PNS pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin agar juga
mempertahankan dan meningkatkan seleksi dengan lebih meningkatkan
pemeriksaan administrasi berupa meningkatkan objektivitas dan
transparansi dalam pemeriksaan terhadap surat lamaran dan
penyampaian hasil seleksi administratif secara terbuka.
3) Penempatan memberi pengaruh paling besar terhadap kinerja pegawai
pemerintah non PNS pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banjarmasin sehingga sebaiknya terus dipertahankan khususnya
penempatan pegawai harus sesuai dengan kualifikasi dan bakat dari
pegawai tersebut sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan dengan
meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan komunikasi pegawai
pemerintah non PNS baru terhadap sejarah, visi dan misi, peraturan, hak
dan kewajiban yang berlaku didalam organisasi.
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
138
4) Proses rekrutmen, seleksi dan penempatan pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin seharusnya diukur dan
dikembangkan secara berkala, sehingga akan berdampak pada daya saing
terbuka dengan pemerintah kota lainnya dalam pemberian pelayanan
publik. Semakin baik prosedur dijalankan, maka akan menghasilkan
sumber daya manusia yang tepat guna (competent).
5) Kepada para peneliti selanjutnya, jika ingin melakukan penelitian serupa
diharapkan untuk menambah variabel lain yang mempengaruhi kinerja
pegawai pemerintah non PNS yang belum sempat dilakukan pada
penelitian ini karena keterbatasan waktu dan tenaga.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2010). Evaluasi Kinerja SDM, PT.Refika
Aditama, Bandung.
Ardana, I Komang dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Ashari, Purbayu Budi Santoso. 2005. Analisis statistic dengan Microsoft Excel dan
SPSS. Yogyakarta
Arthur V. T. Palembang, Olivia S Nelwan, Merinda Pandowo 2017. Pengaruh
Rekrutmen, Seleksi, dan Penempatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Kasus pada Karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area
Manado) Jurnal EMBA Vol.5 No.3 September 2017, Hal. 3479 – 3488
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
139
Bernardin, H. John and Russel. 2010. Human Resource Management. New York:
McGraw-Hill
Billy Renaldo Potale1 Viktor Lengkong, Silcyljeova Moniharapon .2016. Pengaruh
Proses Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank
SulutGo, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No.04
Caecilia Rosa Permatasari, Dr Hari Susanta Nugraha, M.Si.2016. Pengaruh
Rekrutmen, Seleksi, dan Penempatan Terhadap Kinerja karyawan PT.
Gramedia, Jakarta, Jurnal Administrasi Bisnis Departemen Administrasi
Bisnis Universitas Diponegoro.
Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Yogyakarta :
CAPS.
Dessler, Gary. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh, penerbit
: Indeks: Jakarta
Edy, Sutrisno. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Jakarta,
Kencana.
Ghulam Nabi. 2014. Effective Recruitment and Selection Procedures: an Analytical
Study Based on Public Sector Universities of Pakistan Public Policy and
Administration Research www.iiste.org ISSN 2224-5731(Paper) ISSN 2225-
0972(Online) Vol.4, No.10, 2014
Gibson, M. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke dua. Jakarta:
Erlangga.
Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta:
Erlangga.
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
140
Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Liberty: Yogyakarta
Hanggraeni, Dewi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Hasibuan, Melayu S.P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Keenam
Belas, Edisi Revisi Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Herman Sofyandi. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.
Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
I Ketut Sudiardhita, Agus Supriyanto, Mardi (2017) dengan penelitian The Effect
Of Recruitment, Selection And Motivation To Performance Of Employees At
Datacomm Diangraha Company. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia
(JRMSI), http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrmsi.
Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing
Organisasi. Graha Ilmu, Yogyakarta
Mardianto, Adi. 2014. Optimizing Recruitment Strategy: Recruitment
Management. Jakarta: PT. Pinasthika
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta:Bandung.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi Pertama Salemba Empat, Jakarta
Moeheriono, 2014. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor : Penerbit
Ghalia Indonesia.
Moehyi, A. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Unit Penerbitan
Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Marhamila Sari – Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Dan Penempatan Terhadap K…
141
Mondy R Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Muhammad Aji Nugroho .2012. Pengaruh Proses Rekrutmen dan Seleksi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional
Sultan Hasanuddin Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin.
Muhammad Raffi, Seno Andi .2015. Pengaruh Rekrutmen dan Penempatan
Karyawan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Riau Kepri Pekanbaru,
Jom FISIP Vol.2 No.1
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Rivai, H. Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. (2009). Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia
Santoso, Singgih. 2001. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex
Media Komputindo. Jakarta.
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta :
Bumi Aksara
Siagian, Sondang., P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Pertama).
Jakarta: Binapura Aksara
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Cetakan Kelima, PT Refika Aditama,
Bandung.
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 2 – Mei 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
142
Simamora, Henry, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan pertama edisi
ke tiga, Penerbit : YKPN, Yogyakarta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yuslami 2016. Pengaruh Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan terhadap
KinerjaKaryawan Majalah Ilmiah UPI YPTK ,Vol. 23,No. Maret 2016, Hal
68-76
Zainal, Veithzal Rivai, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori Ke Praktik, Edisi ketiga, Jakarta: Rajawali Pers.
Undang-undang Republik Indonesia.2003. Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 Sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 56 tahun 2012
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.814.1/169/SJ tanggal
10 Januari 2013