PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES...

206
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN PERMAINAN DESTINASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI POKOK PEMUAIAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A MTS SABILUL ULUM MAYONG JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Pendidikan Fisika Disusun oleh : DIKA FREIDA NURYNNYSA NIM : 063611021 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES

TOURNAMENTS (TGT) DENGAN PERMAINAN DESTINASI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI POKOK

PEMUAIAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A MTS SABILUL

ULUM MAYONG JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN

2010/2011

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1)

Dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Disusun oleh :

DIKA FREIDA NURYNNYSA

NIM : 063611021

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong
Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong
Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, 03 Desember 2010

Deklarator,

Dika Freida NurynnysaNIM: 063611021

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

MOTTO

tPöq tƒ“Èq ôÜtRuä !$yJ ¡¡9$#Çc‘sÜŸ2Èe@ÉfÅb¡9$#É=çG à6 ù=Ï94$yJ x.!$tRù&y‰t/tArr&9,ù=yz

¼ çn ߉‹ ÏèœR4#‰ôã ur!$oY øŠn=tã4$RÎ)$Zä.šúü Î=Ïè» sùÇÊÉÍÈ

“(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertamabegitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kamitepati, sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. ”(Q.S AlAnbiya: 104)1

1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2000),hlm. 264.

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

ABSTRAK

Dika Freida Nurynnysa (NIM: 063611021). Penerapan Model PembelajaranTeams Games Tournaments (TGT) Dengan Permainan Destinasi UntukMeningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Pemuaian Pada PesertaDidik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara Semester Gasal TahunAjaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang. 2010.

Rumusan Masalah: (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran TeamsGames Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi di MTs Sabilul UlumMayong Jepara semester gasal tahun ajaran 2010/2011 kelas VII A pada materipokok Pemuaian? (2) Apakah penerapan model pembelajaran Teams GamesTournaments (TGT) dengan permainan destinasi dapat meningkatkan hasilbelajar Fisika di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara semester gasal tahun ajaran2010/2011 kelas VII A pada materi pokok Pemuaian?

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik diMTs Sabilul Ulum Mayong Jepara tahun ajaran 2010/2011 pada materi pokokPemuaian kelas VII A semester gasal. Dalam proses pembelajaran dilakukandengan menyampaikan bahan ajar berupa penjelasan dan contoh soal denganmetode ceramah dan diskusi, membentuk kelompok yang beranggotakan 4peserta didik, melaksanakan permainan destinasi dalam turnamen dengan caramengocok dadu dan menjalankan biji pada papan destinasi sesuai nomor urutturnamen, memberikan pujian atau unsur reinforcement pada kelompok yangmemperoleh nilai tertinggi, dan memberikan tes yang sesuai dengan kompetensiyang ditentukan untuk mengukur kemampuan peserta didik.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari duasiklus dan pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, danrefleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A MTs Sabilul UlumMayong Jepara tahun ajaran 2010/2011. Hasil penelitian dari siklus I ke siklus II,menunjukkan adanya peningkatan. Rata-rata hasil belajar kognitif peserta didikmengalami kenaikan sebesar 8,18 dari siklus I sebesar 60,00 ke siklus II sebesar68,18. Ketuntasan belajar aspek psikomotorik pada siklus II tercapai danmeningkat sebesar 6,06%, yaitu dari 93,94% pada siklus I menjadi 100%.Ketuntasan belajar aspek afektif pada siklus II meningkat sebesar 3,03%, siklus Isebesar 96,97% dan siklus II sebesar 100%.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan modelpembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan destinasidapat meningkatkan hasil belajar fisika materi pokok pemuaian pada pesertadidik kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara semester gasal tahun ajaran2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan olehguru sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didikpada materi pokok yang lain.

Kata kunci : Hasil belajar dan pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)dengan permainan destinasi

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

PERSEMBAHAN

Dengan ketulusan dan kerendahan hati, maka skripsi ini penulis persembahkan

kepada:

1. Ayahanda Djazuli, S. Pd dan ibunda Endang Purwaningsih, A. Md (Almh)

serta ibu Winarsih tercinta yang telah membesarkanku dengan segala curahan

kasih sayang serta do’anya yang tulus ikhlas untuk kesuksesan putri

tercintanya.

2. Untuk kedua adik tercintaku Thoby Fadly Arafat dan Ghany Ghybran yang

senantiasa memberikan motivasi, do’a, dan keceriaan terhadap penulis.

3. Untuk kakak tunggalku tersayang Rysda Kurniasih dan Muhammad Ridhowi

(kakak ipar), serta Fairus Ghaffany (keponakan tersayangku) yang senantiasa

memberikan motivasi, do’a, semangat, dan inspirasi terhadap penulis.

4. Untuk teman terbaik Arif Rahman yang telah memberikan motivasi,

dukungan, do’a dengan tulus terhadap penulis.

5. Teman-teman Tadris Fisika angkatan 2006 mbak Anik, Eka, Ina, Lida, Shasa,

Khusnul, Nani, mbak Zahro, mbak Is, Rohmat, pak Eko, Tain, Arif, Kharis,

Hafid, Robit, dan Fatur yang selalu memberikan motivasi dan tempat berbagi

ceria selama berjuang bersama.

6. Keluarga besar pak Agung dan bu Ayuk (ibu kos PNA K.15) yang telah

menjadikan penulis sebagai bagian dari keluarga selama di Semarang dan

senantiasa memberikan motivasi dan do’a terhadap penulis.

7. Sahabat-sahabat seperjuangan kos PNA K.15 Ninik, Ifa, Titin, dan Dyan,

kepada mereka penulis berbagi suka dan duka sehingga beban tak terasa

dalam mengarungi samudra perjalanan untuk meraih cita-cita.

8. Sahabat-sahabat yang sekaligus menjadi kakak kos PNA K.15 mbak ina,

mbak novi dan mbak umi yang senantiasa memberikan motivasi dan nasihat

kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat kos PNA K.15 tercinta Dyan, dek Ana, dek Indah, dek

Fufah, Ifa Batang, mbak Ifa Riau, dek Yanah, dek Nik, dek Ririn, mbak Ina’,

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

dek Erni, Ifa Jepara, Nani, dek Puput, dan mbak Par yang senantiasa

memberikan motivasi dan do’a terhadap penulis.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan pembimbing pak Amin Farih tersayang Nafis,

Laeli, Lala, Wity, Slam, dan Badri yang senantiasa memberikan motivasi,

do’a dan tempat berbagi suka dan duka terhadap penulis.

11. Untuk keluarga besar bu Endang di Karangawen Demak posko 39 yang telah

merawat selama KKN dan memberikan do’a terhadap penulis.

12. Sahabat-sahabat tim KKN posko 39 terbaik mbak Sri, Atik, Miftah, mbak

Mini, Nani, Azis, mas Rozy, mas Shofi’i, mas Aris yang senantiasa

memberikan motivasi dan do’a terhadap penulis.

13. Kepada semua pihak yang telah bersedia dengan penuh ikhlas mendoakan

dan membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah selalu

memberi limpahan rahmat dan hidayah serta kesabaran dan ketabahan kepada

semua dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.

14. Tak ada yang penulis persembahkan selain kata terima kasih yang sebesar-

besarnya. Skripsi ini merupakan salah satu wujud dari terimakasih penulis

untuk semuanya.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah menganugerahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayahnya

sehingga menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa cahaya Ilahi kepada umat manusia sehingga kita

dapat merasakan nikmat Islam dan Iman.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan, motivasi, dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan

skripsi ini dapat terselesaikan. Suatu keharusan bagi penulis untuk berterima kasih

kepada:

1. Dr. Suja’i M. Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. H. Mursid, M. Ag selaku Ketua Jurusan Tadris dan Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd,

M. Kom, Ketua Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Wenty Dwi Yuniarti, S. Pd, M. Kom pembimbing I sekaligus wali studi yang

telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan arahan dan

bimbingan serta motivasi kepada penulis.

4. Amin Farih, M. Ag selaku pembimbing II yang telah berkenan meluangkan

waktu dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan serta motivasi

kepada penulis.

5. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajarkan ilmunya dengan ikhlas kepada

penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

6. Segenap civitas akademika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,

para dosen, para karyawan beserta staf-stafnya.

7. Ibu Anis Muawanah S.Th.I selaku guru pengampu mata pelajaran fisika kelas

VII di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, terimakasih atas bantuannya selama

penulis melaksanakan penelitian.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

8. Suharto, S. Pd.I selaku kepala sekolah MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara dan

seluruh guru, karyawan dan stafnya terimakasih telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Ayahanda Djazuli, S. Pd dan ibunda Endang Purwaningsih, A. Md (Almh)

serta ibu Winarsih tercinta yang telah membesarkanku dengan segala curahan

kasih sayang serta do’anya yang tulus ikhlas untuk kesuksesan putri

tercintanya.

10. Teman-teman Tadris Fisika angkatan 2006 mbak Anik, Eka, Ina, Lida, Shasa,

Khusnul, Nani, mbak Zahro, mbak Is, Rohmat, pak Eko, Tain, Arif, Kharis,

Hafid, Robit, dan Fatur yang selalu memberikan motivasi dan tempat berbagi

ceria selama berjuang bersama.

11. Sahabat-sahabat kos PNA K.15 tercinta Dyan, dek Ana, dek Indah, dek Fufah,

Ifa Batang, mbak Ifa Riau, dek Yanah, dek Nik, dek Ririn, mbak Ina’, dek

Erni, Ifa Jepara, Nani, dek Puput, dan mbak Par yang senantiasa memberikan

motivasi dan do’a terhadap penulis.

12. Peserta didik kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian sehingga

tercipta kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Harapan penulis, semoga amal dan jasa baik dari semua pihak dapat

menjadi amal baik dan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Pada akhirnya penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan dalam makna yang sesungguhnya, akan tetapi penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun

bagi pembaca umumnya.

Semarang, 03 Desember 2010Penulis,

Dika Freida NurynnysaNIM: 063611021

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………....................... i

PENGESAHAN PENGUJI…………………………………………………… ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………. iii

DEKLARASI………………………………………………………………….. iv

MOTTO………………………………………………………........................... v

ABSTRAK…………………………………………………………………….. vi

PERSEMBAHAN…………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR………………………………………………………... ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………….................... xiii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xiv

DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………... xv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………… 3

C. Penegasan Istilah …………………………………………… 4

D. Perumusan Masalah…………………………………………. 5

E. Tujuan Penelitian……………………………………………. 5

F. Manfaat Penelitian…………………………………………... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori…………………………………………… 7

1. Belajar ……………………………………………….... 7

2. Pengertian Hasil Belajar……………………………….. 16

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT…………………… 20

4. Materi Pokok Pemuaian……………………………….. 26

5. Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT) Dengan Permainan Destinasi Pada Pembelajaran

Fisika Materi Pokok Pemuaian …………………………. 37

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

B. Kajian Penelitian Yang Relevan…………………………… 38

C. Kerangka Berfikir………………………………………….. 41

D. Hipotesis Tindakan………………………………………… 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah ................................................ 44

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 46

C. Subjek Penelitian .............................................................. 47

D. Metode Penelitian .............................................................. 47

E. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ................................... 50

F. Kolaborator........................................................................ 60

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 60

H. Indikator Keberhasilan ...................................................... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus............................................................................... 67

B. Hasil Penelitian ..................................................................... 69

C. Pembahasan .......................................................................... 71

1. Pra Siklus........................................................................ 71

2. Siklus I............................................................................ 72

3. Siklus II .......................................................................... 81

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................... 86

B. Saran ..................................................................................... 87

C. Penutup ................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Papan destinasi ............................................................................... 26

Gambar 2.2 Batang sebelum dan sesudah memuai.............................................. 30

Gambar 2.3 Alat Musschenbroek ....................................................................... 31

Gambar 2.4 Model sambungan pada rel Kereta Api............................................ 36

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Koefisien Muai Termal Beberapa Bahan......................................... 30

Tabel 2.2. Koefisien muai volum berbagai jenis zat cair .................................. 32

Tabel 3.1 Siswa MTs Sabilul Ulum ................................................................ 46

Tabel. 4.1 Hasil Belajar Pra Tindakan.............................................................. 68

Tabel 4.2 Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Siklus I dan II ........................ 69

Tabel 4.3 Hasil Belajar Afektif Peserta Didik Siklus I Dan II.......................... 70

Tabel 4.4 Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik Siklus I dan II................ 70

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Hubungan volume dengan suhu pada air ......................................... 27

Grafik 4.1 Grafik Hasil Belajar Kognitif Pra Siklus dan Siklus I ...................... 76

Grafik 4.2 Grafik Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II......................... 81

Grafik 4.3 Grafik Hasil Belajar Afektif Siklus I dan Siklus II........................... 82

Grafik 4.4 Grafik Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I dan Siklus II ................. 84

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul UlumMayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011

Lampiran 2 :Daftar nilai mid peserta didik kelas VII A MTs Sabilul Ulum

Mayong Jepara Tahun Ajaran 2010/2011

Lampiran 3 : Daftar kelompok

Lampiran 4 : Daftar nilai peserta didik kelas VII A MTs tahun ajaran 2009/2010

Lampiran 5 : Silabus

Lampiran 6 : Desain Turnamen

Lampiran 7 : Papan Destinasi

Lampiran 8 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 11 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 12 : Modul Peserta Didik

Lampiran 13 : Kisi-kisi penulisan Soal Tes Siklus I

Lampiran 14 : Kisi-kisi penulisan Soal Tes Siklus II

Lampiran 15 : Kartu Soal Siklus I

Lampiran 16 : Kunci jawaban Soal TGT siklus I dan II

Lampiran 17 : Rekapitulasi hasil analisis observasi mahasiswa

Lampiran 18 : Lembar Jawab Tes

Lampiran 19 : Lembar kognitif peserta didik siklus I

Lampiran 20 : Kartu Soal Siklus II

Lampiran 21 : Lembar kognitif peserta didik siklus II

Lampiran 22 : Kunci jawaban tes siklus I dan II

Lampiran 23 : Rekapitulasi hasil belajar peserta didik siklus I

Lampiran 24 : Rekapitulasi hasil belajar peserta didik siklus II

Lampiran 25 : Kriteria Penilaian Afektif

Lampiran 26 : Rekapitulasi hasil belajar peserta didik siklus I Afektif

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 27 : Rekapitulasi hasil belajar peserta didik siklus II Afektif

Lampiran 28 : Kriteria Penilaian Psikomotorik

Lampiran 29 : Rekapitulasi hasil belajar peserta didik siklus I (Psikomotorik)

Lampiran 30 : Rekapitulasi hasil belajar peserta didik siklus II (Psikomotorik)

Lampiran 31 : Dokumentasi pelaksanaan pembelajaran

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang, yang giat membangun negaranya.

Pembangunan didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan melalui

pendidikan. Mutu pendidikan banyak tergantung pada mutu guru dalam

membimbing kegiatan belajar mengajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi

yang bertujuan. Guru dan peserta didiklah yang menggerakkannya. Interaksi yang

bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan

lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan peserta didik dalam belajar.2

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang

penting/vital.

Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar dan kegiatan mengajar

hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar peserta didik.3 Oleh karena itu, inti

proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai

suatu tujuan pengajaran.4 Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika

peserta didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran sains yang diajarkan di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) atau MTs yang diarahkan untuk mencari tahu dan

berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman

yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Fisika tergolong mata pelajaran yang

dianggap sulit bagi sebagian besar peserta didik. Kesulitan peserta didik belajar

2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2006), Cet. 3, hlm. 53.

3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. 6,hlm. 36.

4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, opcit., hlm. 38.

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

fisika disebabkan karena fisika sebagai cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

membutuhkan kemampuan bernalar atau berfikir baik secara induktif maupun

deduktif serta menggunakan pemodelan matematis dalam mengungkap berbagai

gejala alam.

Apabila kegiatan pembelajaran IPA Fisika tidak menggunakan model

pembelajaran yang menyenangkan peserta didik akan kesulitan menangkap

pengertian fisika dan semakin beranggapan fisika itu sulit, karena peserta didik

belajar dengan terpaksa. Yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik

menjadi rendah.

Untuk menjadikan peserta didik tertarik dan menyukai mata pelajaran IPA

Fisika dibutuhkan kreativitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran.

Sebagaimana pembelajaran IPA Fisika yang terjadi di MTs Sabilul Ulum Mayong

Jepara yang kurang memperhatikan metode pembelajaran. Metode pembelajaran

yang digunakan hanya sebatas ceramah dan pemberian tugas atau mengerjakan soal.

Dengan keadaan tersebut, peserta didik kurang tertarik pada mata pelajaran IPA

Fisika dan belum mampu mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini terbukti dengan:

1.Kurangnya variasi dalam pelaksanaan pembelajaran IPA Fisika sehingga peserta

didik merasa bosan dan malas mempelajari IPA Fisika.

2.Peserta didik cenderung cepat bosan bila diberi mata pelajaran IPA Fisika yang

monoton (satu arah) yang kurang melibatkan keaktifan peserta didik.

3.Sebagian besar peserta didik kurang suka dengan IPA Fisika dan menganggap

IPA Fisika sebagai momok.

4.Peserta didik beranggapan pelajaran IPA Fisika sangat sulit dan membingungkan

karena rumus-rumus yang terdapat pada materi pokok pemuaian hampir sama.

5.Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran, nilai rata-rata peserta didik

kelas VII A untuk materi pokok pemuaian masih rendah, yaitu 57,79 dan

persentase ketuntasan klasikal 51,16%. Hasil belajar peserta didik yang

diperoleh lebih rendah dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sekolah

sebesar 6,00.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut, pemilihan model pembelajaran yang

menyenangkan dapat membantu peserta didik menyukai kegiatan belajar mengajar

IPA Fisika. Model pembelajaran yang menyenangkan dapat berupa model

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

pembelajaran permainan. Dalam hidup sehari-hari kita jumpai banyak permainan

yang digunakan anak secara gembira. Permainan-permainan itu membuat anak

senang dan biasanya mereka akan asyik dalam bermain. Tidak jarang beberapa

permainan itu mengandung konsep dan hukum fisika yang sesuai dengan bahan

fisika yang diajarkan di tingkat SD sampai SMA. Pembelajaran fisika dengan

permainan (games) mampu mengajak peserta didik belajar melalui permainan yang

mereka sukai dan biasa mereka geluti. Dengan permainan diharapkan akan

mengurangi ketegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) merupakan model

pembelajaran permainan yang menyenangkan dan dapat membangun kepercayaan

diri serta dapat memupuk kerjasama diantara peserta didik. Model pembelajaran

Teams Games Tournaments (TGT) ini dapat dilakukan dengan permainan destinasi

yang terinspirasi dari permainan ular tangga.

Dari uraian di atas, maka penulis perlu melakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

Dengan Permainan Destinasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi

Pokok Pemuaian Pada Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

Semester Gasal Tahun Ajaran 2010/2011”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA Fisika

materi pokok pemuaian karena seringnya guru mengajar secara

konvensional.

2. Metode yang kurang tepat, menjadikan pembelajaran IPA di MTs Sabilul

Ulum Mayong Jepara terkesan membosankan.

3. Nilai tes formatif yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara yakni 6,00.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

C. Penegasan Istilah

Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu pengertian

yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul penelitian tersebut

antara lain:

1. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas

seluruh peserta didik tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran

peserta didik sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam

pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan peserta didik dapat

belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab,

kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan

turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis, di mana para peserta

didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota lain yang

bekerja.5

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar.6 Pada penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah

berupa nilai akhir yang diperoleh peserta didik pada tiap siklusnya.

3. Peserta didik merupakan istilah yang sama dengan sebutan siswa pada

kurikulum lama. Peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

subjek dari pembelajaran di suatu lembaga pendidikan dalam hal ini

yakni MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara.

4. Materi pokok pemuaian merupakan salah satu materi pokok dalam

pelajaran IPA Fisika kelas VII A semester gasal Sekolah Menengah

Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) sesuai Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

5 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik, (Bandung: NusaMedia, 2008), Cet 1, hlm. 163.

6 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PTRineka Cipta, 1999), hlm. 37.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

5. MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara merupakan sekolah swasta setara

SMP berlatar belakang Agama Islam yang bertempat di jalan Welahan

No.30 Mayong Jepara.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

dengan permainan destinasi di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara semester gasal

tahun ajaran 2010/2011 kelas VII A pada materi pokok pemuaian?

2. Apakah penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

dengan permainan destinasi dapat meningkatkan hasil belajar Fisika di MTs

Sabilul Ulum Mayong Jepara semester gasal tahun ajaran 2010/2011 kelas VII A

pada materi pokok pemuaian?

E. Tujuan PenelitianPenelitian tindakan berbasis kelas yang akan dilaksanakan ini memiliki

tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT) dengan permainan destinasi di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

semester gasal tahun ajaran 2010/2011 kelas VII A pada materi pokok pemuaian?

2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok pemuaian

kelas VII A semester gasal di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara tahun ajaran

2010/2011.

F. Manfaat PenelitianManfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik

a. Dalam mengikuti proses belajar mengajar, diharapkan peserta didik

mampu menerapkan prinsip-prinsip kerja sama dalam kelompoknya.

b. Meningkatkan hasil belajar sehingga dapat belajar tuntas.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

c. Adanya perubahan variasi dalam proses pembelajaran sehingga

mendorong peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran dan

menumbuhkan rasa senang belajar fisika.

2. Bagi Guru

a. Adanya perubahan model pembelajaran fisika dalam menyelesaikan soal

pemuaian yang menitikberatkan pada penerapan model pembelajaran

Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi.

b. Sumbangan pemikiran dan pengabdian guru dalam turut serta

mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang ditekuni.

c. Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini guru dapat

mengembangkan secara kreatif terutama dalam pemilihan model

pembelajaran yang tepat dengan materi.

3. Bagi Sekolah

a. Diharapkan dengan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan

sumber pemikiran sebagai alternatif meningkatkan kualitas pembelajaran,

khususnya kualitas pembelajaran fisika di MTs Sabilul Ulum Mayong

Jepara.

b. Diperoleh panduan inovatif model pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi yang dapat dipakai untuk

kelas-kelas lainnya di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara.

c. Diharapkan dapat mengurangi jumlah peserta didik yang tidak lulus UN

karena pelajaran fisika di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang.7 Proses belajar itu terjadi karena

adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.8 Salah

satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya

perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan itu diperoleh

melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu

yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.9

Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan

yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor)

maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).10 Pada belajar

kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek

kemampuan berpikir (cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan

perubahan dalam aspek kemampuan merasakan (afective), sedang

belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan

(psychomotoric).11

Secara sederhana Anthony Robbins, mendefinisikan belajar

sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan)

yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Dari

definisi ini dimensi belajar memuat beberapa unsur yaitu:

7 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,1990), hlm. 28.

8 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. 5,hlm. 1.

9 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, hlm. 38-39.

10 Arif S Sadiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003),Cet. 7, hlm. 1-2.

11 Purwanto, op.cit., hlm. 42-43.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

penciptaan hubungan, sesuatu hal (pengetahuan) yang sudah

dipahami, dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.12

Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada

diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik

atau yang kurang baik, direncanakan atau tidak.13 Dengan belajar,

manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu

sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi

hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar.14

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman

agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan

derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam Al Quran, surat

Al Mujadaalah (58): 11:

......ìsùö• tƒª!$#tûï Ï% ©!$#(#q ãZtB#uäöN ä3ZÏBtûï Ï% ©!$#ur(#q è?ré&zO ù=Ïèø9$#;M» y_u‘yŠ4…..

…..“niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yangberiman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuanbeberapa derajat”….. (Q.S Al Mujadaalah: 11)15

Ilmu dalam hal ini tentu saja tidak hanya berupa pengetahuan

agama tetapi juga berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntutan

kemajuan zaman. Selain itu, ilmu tersebut juga harus bermanfaat

bagi kehidupan orang banyak di samping bagi kehidupan diri

pemilik ilmu itu sendiri.16

Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman, yang

mematuhi perintah, beberapa derajat di atas orang-orang yang tidak

12Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, danImplementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010),Cet. 2, hlm. 15.

13Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2004), hlm. 155.

14Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Rineka Cipta, 1990), Cet. 3,hlm. 99.

15Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2000),hlm. 434.

16Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet. 1,hlm. 58.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

beriman. Selain itu, Allah mengangkat derajat orang-orang beriman

yang berilmu beberapa derajat tingginya daripada orang yang hanya

memiliki iman saja.17

Perintah untuk mempelajari materi pokok pemuaian dalam

fisika tersirat dalam Al-Qur’an, seperti firman Allah yang berbunyi:

#sŒÎ)ߧ÷K ¤±9$#ôNu‘Èhq ä.ÇÊÈ#sŒÎ) urãPq àf–Y9$#ôNu‘y‰s3R$#ÇËÈ#sŒÎ) urãA$t7 Ågø:$#ôNuŽÉi•ß™

ÇÌÈ#sŒÎ) urâ‘$t± Ïèø9$#ôMn=ÏeÜããÇÍÈ#sŒÎ) urÞ¸q ãmâq ø9$#ôNuŽÅ³ ãmÇÎÈ#sŒÎ) urâ‘$ysÎ7 ø9$#

ôNt• Édfß™ÇÏÈ

“Apabila matahari digulung dan apabila bintang-bintangberjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabilaunta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan) danapabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautandijadikan meluap”. (Q.S. At Takwir : 1-6)18

Sayyid Quthub berpendapat boleh jadi yang dimaksud adalah

dinginnya matahari, pudar cahayanya dan terhentinya apa yang terjadi

sekarang berupa jilatan-jilatan api yang menyembur dari segala sisinya dan

yang bersumber dari ribuan mil di angkasa raya. Ini sebagaimana dapat

dipantau melalui teleskop pada masa gerhana, kesemuanya berubah dari

gas yang memancar akibat dorongan panas yang mencapai 12.000 derajat

sehingga menjadikan semua unsur yang membentuk matahari menjadi gas-

gas yang menyala.

Semua berubah pada saat terjadi apa yang digambarkan ayat-ayat di

atas, menjadi membeku seperti kulit bumi kita dan berputar melilit tanpa

jilatan api. Yang dimaksud adalah rusaknya sistem yang berkaitan

17Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al Quranul Majid An-Nuur,(Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000), Cet. 2, hlm. 4147.

18 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 468.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

dengannya sehingga matahari hancur berantakan. Ayat tersebut diperkuat

dengan firman Allah surat Al Anbiya ayat 104:

tPöq tƒ“Èq ôÜtRuä !$yJ ¡¡9$#Çc‘sÜŸ2Èe@ÉfÅb¡9$#É=çG à6 ù=Ï94$yJ x.!$tRù&y‰t/tArr&9,ù=yz

¼ çn ߉‹ ÏèœR4#‰ôã ur!$oY øŠn=tã4$RÎ)$Zä.šúü Î=Ïè» sùÇÊÉÍÈ

“(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulunglembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaanpertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pastiKami tepati, sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” ( Q. SAl Anbiya: 104)19

Pesan yang terkandung dalam ayat ini adalah bahwa setelah

berkembang sampai ukuran maksimumnya, alam semesta akan kembali

menyusut dan mengecil, sehingga benda-benda langit saling bertumbukan

diremas oleh gaya gravitasi yang maha kuat dan akhirnya masuk kembali

dalam singularitas menuju ketiadaan, kiamat universal.20

Berdasarkan ayat tersebut, menjelaskan bahwa matahari berubah

dari gas yang memancar akibat dorongan panas yang mencapai 12.000

derajat sehingga menjadikan semua unsur yang membentuk matahari

menjadi gas-gas yang menyala, sehingga matahari hancur berantakan. Hal

itu dapat terjadi karena gas yang membentuk matahari mengalami

pemuaian sehingga matahari hancur berantakan.

b. Prinsip-prinsip Belajar

Beberapa prinsip umum belajar:

1) Belajar merupakan bagian dari perkembangan

19 Ibid, hlm. 264.20 Achmad Baiquni, Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, (Jakarta: Dana Bakti

Prima Yasa, 1996), Cet. 1, hlm. 273.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Berkembang dan belajar merupakan dua hal yang berbeda,

tetapi berhubungan erat. Dalam perkembangan dituntut belajar,

dan dengan belajar ini perkembangan individu lebih pesat.

2) Belajar berlangsung seumur hidup

Kegiatan belajar dilakukan sejak lahir sampai menjelang

kematian, sedikit demi sedikit dan terus menerus. Perbuatan

belajar dilakukan individu baik secara sadar atau tidak,

disengaja atau tidak, direncanakan atau tidak.

3) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan,

kematangan serta usaha dari individu sendiri

Dengan berbekal potensi yang tinggi dan dukungan faktor

lingkungan yang menguntungkan, usaha belajar dari individu

yang efisien yang dilaksanakan pada tahap kematangan yang

tepat akan memberikan hasil belajar yang maksimal.

4) Belajar mencakup semua aspek kehidupan

Belajar bukan hanya berkenaan dengan aspek intelektual, tetapi

juga aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, moral, religi, seni,

keterampilan, dan lain sebagainya.

5) Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu

Kegiatan belajar tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga

di rumah, di masyarakat, di tempat rekreasi bahkan di mana saja

dapat terjadi perbuatan belajar. Belajar juga terjadi setiap saat,

tidak hanya berlangsung pada jam-jam pelajaran atau jam

kuliah.

6) Belajar berlangsung dengan guru atau tanpa guru

Proses belajar dapat berjalan dengan bimbingan seorang guru,

tetapi juga tetap berjalan meskipun tanpa guru.

7) Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang

tinggi

Kegiatan belajar yang diarahkan kepada penguasaan,

pemecahan atau pencapaian sesuatu hal yang bernilai tinggi,

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

yang dilakukan secara sadar dan berencana membutuhkan

motivasi yang tinggi pula.

8) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai

dengan yang sangat kompleks

Perbuatan belajar yang sederhana adalah mengenal tanda (signal

learning dari Gagne), mengenal nama, meniru perbuatan sedang

perbuatan yang kompleks adalah pemecahan masalah,

pelaksanaan sesuatu rencana.

9) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan

Proses kegiatan belajar tidak selalu lancar, adakalanya terjadi

kelambatan atau perhentian. Kelambatan atau perhentian ini

dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan

tugasnya, adanya hambatan dari lingkungan, ketidakcocokan

potensi yang dimiliki individu, kurangnya motivasi adanya

kelelahan atau kejenuhan belajar.

10) Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau

bimbingan dari orang lain.

Tidak semua hal dapat dipelajari sendiri. Hal-hal tertentu perlu

diberikan atau dijelaskan oleh guru, hal-hal lain perlu petunjuk

dari instruktur dan untuk memecahkan masalah tertentu

diperlukan bimbingan dari pembimbing.21

c. Ciri-ciri Belajar

Tidak semua perubahan tingkah laku dapat disebut belajar.

Ada beberapa kategori belajar, yaitu sebagai berikut:

1) Keterampilan sensorimotor, yaitu tindakan-tindakan yang

bersifat otomatis sehingga kegiatan-kegiatan lain yang telah

dipelajari dapat dilaksanakan secara simultan tanpa saling

mengganggu. Contohnya berjalan, mengendarai sepeda, menari,

dan sebagainya.

21 Nana Syaodih Sukmadinata, loc. cit., hlm. 165-167.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

2) Belajar asosiasi, di mana urutan kata-kata tertentu berhubungan

sedemikian rupa terhadap objek-objek, konsep-konsep atau

situasi sehingga apabila kita menyebut yang satu cenderung

untuk ingat kepada yang lain. Misalnya, ayah berasosiasi dengan

ibu, kursi dengan meja, 17 Agustus berasosiasi dengan Hari

Kemerdekaan Bangsa Indonesia, dan sebagainya.

3) Keterampilan pengamatan motoris, kategori ini menggabungkan

belajar sensorimotor dengan belajar asosiasi. Sebagai contoh,

mengetik di mana jari yang sama digunakan secara tetap untuk

mengetuk huruf tertentu, tetapi urutan huruf dan jaraknya

bergantung pada apa yang sedang diketik.

4) Belajar konseptual, yaitu gambaran mental secara umum dan

abstrak tentang berbagai situasi atau kondisi. Contoh konsep

adalah demokrasi.

5) Cita-cita dan sikap. Masalah sikap antara lain berhubungan

dengan masalah senang dan tidak senang yang biasanya

berhubungan dengan kontak-kontak pertama dengan orang atau

objek tertentu dalam situasi yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan.

6) Belajar memecahkan masalah. Pemecahan masalah dipandang

oleh beberapa ahli sebagai tipe yang tertinggi dari belajar,

karena respons tidak bergantung hanya pada asosiasi masa lalu

dan conditioning, tetapi bergantung pada kemampuan

manipulasi ide-ide yang abstrak. Pemecahan masalah

membutuhkan kreasi dan bukan pengulangan.22

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik

meliputi faktor individual atau faktor internal, seperti kondisi

jasmani dan rohaninya. Faktor sosial adalah faktor eksternal, seperti

22 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 322.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

kondisi lingkungan, dan faktor struktural adalah pendekatan belajar

yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik dan

guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran.23

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang terdapat dalam diri

manusia itu sendiri atau segala sesuatu yang telah dibawa oleh

manusia itu sejak kelahirannya, yakni fitrah suci yang

merupakan bakat bawaan.

Faktor dalam merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

peserta didik yang mempengaruhi proses dan hasil belajar di

antaranya, yaitu:

a) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar. Apabila seseorang selalu tidak

sehat sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya

dapat mengakibatkan tidak bergairah dalam belajar.

Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa)

kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran,

perasaan kecewa karena konflik dengan pacar, orang tua

atau karena sebab lainnya ini dapat mengganggu atau

mengurangi semangat belajar.

b) Inteligensi dan bakat

Kedua aspek kejiwaan (psikis) ini besar sekali

pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang

mempunyai inteligensi baik umumnya mudah belajar dan

hasilnya cenderung baik. Apabila seseorang mempunyai

inteligensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang

dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses.

23 Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), Cet. 1, hlm. 93-94.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

c) Minat dan motivasi

Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal

yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau

tujuan yang diminati itu. Minat belajar yang tinggi

cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Motivasi

adalah penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu

pekerjaan. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut

mempengaruhi keberhasilan dalam belajar.

d) Cara belajar

Ada orang yang sangat rajin belajar, siang dan malam

tanpa istirahat yang cukup. Cara belajar seperti ini tidak

baik. Belajar harus ada istirahat untuk memberi kesempatan

kepada mata, otak, serta organ tubuh lainnya untuk

memperoleh tenaga kembali.24

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan secara

sosial dan faktor lingkungan non sosial.

a) Lingkungan Sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah guru, staf

administrasi, teman-teman sekelas, masyarakat, tetangga

serta teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan

seorang peserta didik. Lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi belajar adalah orang tua dan keluarga

peserta didik itu sendiri.

b) Lingkungan Non Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial

adalah gedung sekolah dan letaknya, tempat tinggal

seseorang, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu

belajar yang digunakan peserta didik. Faktor-faktor ini

24 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2009), Cet. 5, hlm. 55-58

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar

seseorang. Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa

ruangan kelas yang diberi suara musik mempengaruhi

tingkat semangat dan gairah belajar peserta didik.

3) Faktor Struktural

Faktor struktural di sini adalah pendekatan belajar.

Pendekatan belajar berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan

proses pembelajaran seseorang. Gaya belajar termasuk ke dalam

faktor struktural.

Para ahli Neuro Linguistic Programming (NLP)

menyatakan bahwa mereka dapat mengetahui gaya belajar yang

disukai peserta didik dengan memperhatikan gerakan mata dan

mendengarkan pembicaraan mereka.25

2. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku. Dengan

demikian hasil belajar merupakan hasil perubahan perilakunya.

Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut

kegiatan pembelajaran, tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu

oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil

mencapai tujuan pembelajaran.26

Hasil belajar adalah kemampuan peserta didik dalam

memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu

kompetensi dasar. Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai

petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh peserta

didik sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai

25 Mahmud, op. cit., hlm. 101-103.26 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1999), hlm. 37.

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji. Hasil

belajar dapat berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.27

Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil

belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek

tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah: pengetahuan, pemahaman,

kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial,

jasmani, budi pekerti (etika), sikap, dan lain-lain. Apabila seseorang

telah melakukan perbuatan belajar, maka terjadi salah satu/beberapa

aspek tingkah laku tersebut.28

Proses belajar merupakan proses yang unik dan kompleks.

Keunikan itu disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada

individu yang belajar, tidak pada orang lain, dan setiap individu

menampilkan perilaku belajar yang berbeda. Perbedaan penampilan

itu disebabkan karena setiap individu mempunyai karakteristik

individualnya yang khas, seperti minat intelegensi, perhatian, bakat

dan sebagainya.29

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang

secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.30 Tiga ranah di atas

disebut taksonomi yaitu:

1) Ranah kognitif (cognitive domain)

Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang

terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan

kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus

27 Kunandar, op. cit., hlm. 251.28Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), Cet.

3, hlm. 38.29 Purwanto, loc. cit., hlm. 43.30 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1990), Cet. 1, hlm. 22.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak

menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika

diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Bloom membagi dan menyusun secara hirarkhis tingkat

hasil belajar kognitif mulai dari yang paling rendah dan

sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks

yaitu evaluasi. Enam tingkat itu adalah hafalan, pemahaman,

penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

a) Kemampuan menghafal (knowledge), merupakan

kemampuan kognitif yang paling rendah. Kemampuan ini

merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang

disimpan dalam otak digunakan untuk merespon suatu

masalah.

b) Kemampuan pemahaman (comprehension) adalah

kemampuan untuk melihat hubungan fakta dengan fakta.

Menghafal fakta tidak lagi cukup karena pemahaman

menuntut pengetahuan akan fakta dan hubungannya.

c) Kemampuan penerapan (application) adalah kemampuan

kognitif untuk memahami aturan, hukum, rumus, dan

menggunakan untuk memecahkan masalah.

d) Kemampuan analisis (analysis) adalah kemampuan

memahami sesuatu dengan menguraikannya ke dalam unsur-

unsur.

e) Kemampuan sintesis (synthesis) adalah kemampuan

memahami dengan mengorganisasikan bagian-bagian ke

dalam kesatuan.

f) Kemampuan evaluasi (evaluation) adalah kemampuan

membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil

penilaiannya.31

31 Purwanto, loc. cit., hlm. 50.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

2) Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil

belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah

laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi

belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar,

dan hubungan sosial.32

Krathwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima

tingkat yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan

internalisasi.

a) Penerimaan (receiving) atau menaruh perhatian (attending)

adalah kesediaan menerima rangsangan dengan memberikan

perhatian kepada rangsangan yang datang kepadanya.

b) Partisipasi atau merespons (responding) adalah kesediaan

memberikan respons dengan berpartisipasi. Pada tingkat ini

peserta didik tidak hanya memberikan perhatian kepada

rangsangan tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan untuk

menerima rangsangan.

c) Penilaian atau penentuan sikap (valuing) adalah kesediaan

untuk menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan

tersebut.

d) Organisasi adalah kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai

yang dipilihnya untuk menjadi pedoman yang mantap dalam

perilaku.

e) Internalisasi nilai atau karakterisasi (characterization) adalah

menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan untuk tidak

hanya menjadi pedoman perilaku tetapi juga menjadi bagian

dari pribadi dalam perilaku sehari-hari.

32 Nana Sudjana, op. cit., hlm. 29-30.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

3) Ranah psikomotor

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk

keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil

belajar psikomotorik dapat diklasifikasikan menjadi enam:

a) Persepsi (perception) adalah kemampuan hasil belajar

psikomotorik yang paling rendah. Persepsi adalah

kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain.

b) Kesiapan (set) adalah kemampuan menempatkan diri untuk

memulai suatu gerakan.

c) Gerakan terbimbing (guided response) adalah kemampuan

melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan.

d) Gerakan terbiasa (mechanism) adalah kemampuan

melakukan gerakan tanpa ada model contoh. Kemampuan

dicapai karena latihan berulang-ulang sehingga menjadi

kebiasaan.

e) Gerakan kompleks (adaptation) adalah kemampuan

melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan, dan

irama yang tepat.

f) Kreativitas (origination) adalah kemampuan menciptakan

gerakan-gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau

mengombinasikan gerakan-gerakan yang ada menjadi

kombinasi gerakan baru yang orisinal.

Tipe hasil belajar masing-masing ranah di atas terdiri dari

sejumlah aspek-aspek yang saling berkaitan.

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu.33

33 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2009), Cet. 3, hlm. 189.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

1. Cooperatif Learning

Cooperatif learning atau belajar bersama adalah model

pembelajaran di mana peserta didik dibiarkan belajar dalam kelompok,

saling menguatkan, mendalami, dan bekerja sama untuk semakin

menguasai bahan.34 Menurut Kindsvatter yang menjadi fokus dari belajar

bersama adalah kemajuan bidang akademik dan afektif melalui kerja

sama.

2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) atau Pertandingan Permainan Tim dikembangkan secara asli oleh

David De Vries dan Keath Edward. Pada model ini peserta didik

memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk

memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.35

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman,

dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu

model pembelajaran kooperatif menuntut kerjasama dan interdependensi

peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur

rewardnya.36

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis

dan sistem skor kemajuan individu, di mana para peserta didik berlomba

sebagai wakil tim mereka dengan anggota lain yang bekerja.37

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam

pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan peserta didik dapat

belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab,

34 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan,(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2006), hlm. 134.

35 Trianto, op. cit., hlm. 83.36 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010), Cet. 3, hlm. 61.37 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa

Media, 2008), hlm. 163.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Setidaknya terdapat

lima komponen utama dalam TGT yaitu :

a. Penyajian kelas (Class Presentation)

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam

penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung

atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat

penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar memperhatikan

dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan

membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok

dan pada saat games karena skor games akan menentukan skor

kelompok.

b. Kelompok (Teams)

Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 7 orang peserta didik

yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis

kelamin, dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih

mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus

untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik

dan optimal pada saat games.

c. Permainan (Games)

Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk

menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas

dan belajar kelompok. Kebanyakan games terdiri dari pertanyaan-

pertanyaan sederhana bernomor. Peserta didik memilih kartu

bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan

nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan

mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan untuk

menentukan tim mana yang mendapat skor tertinggi dan akan diberi

penghargaan sebagai pemenang dari games ini.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Menurut Robert E Slavin “A student picks a numbered card and

attempts to answer the question corresponding to the number .38

Sebuah aturan permainan, peserta didik harus mengambil

sebuah kartu bernomor dan wajib menjawab pertanyaan sesuai

nomor yang tertera pada kartu tersebut.

d. Turnamen (Tournaments)

Tournaments adalah sebuah struktur di mana games

berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau pada

setiap unit setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah

melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Bagi tim

yang telah menyelesaikan soal-soal game terdahulu, diminta untuk

mempresentasikan hasilnya dengan diwakili oleh masing-masing

anggota regunya yang menjawab. Kompetisi yang seimbang ini,

memungkinkan para peserta didik dari semua tingkatan kinerja

sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka

jika mereka melakukan yang terbaik.

e. Penghargaan kelompok (teams recognize)

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang,

masing-masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-

rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.

3. Permainan Destinasi

Destinasi berasal dari kata destiny, yang menurut Echols dan Shadily

berarti nasib, takdir, untung.39 Permainan destinasi merupakan

pengembangan dari model pembelajaran TGT yang terinspirasi dari

permainan ular tangga. Dalam permainan destinasi peserta didik akan

dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen. Setiap peserta didik

akan mengikuti turnamen sesuai urutan yang diperoleh dan mendapat

kesempatan yang sama untuk mengocok dadu dan menjawab pertanyaan.

38 Robert E Slavin, Cooperative Learning:Theory, Research, and Practice, (United Statesof America: Conggress Cataloging in Publication Data, 1995), hlm. 84.

39 Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 2003), hlm. 178.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Permainan dalam mengajar didasarkan pada upaya penyokongan

nilai. John Dewey mengklaim bahwa permainan adalah bagian integral

dari pendidikan yang diajarkan di sekolah sejak permainan itu disediakan

secara aktif dan menjadi pengalaman pembelajaran yang positif.40

Keuntungan pembelajaran fisika dengan permainan adalah peserta

didik sendiri akan senang dan asyik mempelajari bahan tersebut sehingga

mereka akan dengan mudah menangkap pengertian fisika dalam

permainan itu. Peserta didik juga akan menjadi sadar bahwa fisika itu

bukan hal yang menakutkan, dan bahkan dijumpai di permainan-

permainan sehari-hari yang menyenangkan.41

Peserta didik mungkin akan mendapatkan warna kartu yang berbeda

yang akan menjadi destinasi (takdir) dari si pelempar dadu. Ada empat

macam warna kartu yaitu merah, hijau, biru, dan kuning, yang setiap

warna mempunyai pertanyaan tertentu. Skor yang diperoleh akan

menjadi skor kelompok, yang pada akhir putaran menjadi penentu

kemenangan tim.42

Aturan permainan “destinasi” pada model pembelajaran kooperatif

tipe TGT

1) Setiap anggota tim memperoleh penomoran 1, 2, 3, atau 4 yang

ditentukan oleh guru. Penomoran ini kemudian digunakan untuk

menentukan anggota tim tersebut bermain pada turnamen ke berapa.

Misal pada tim Cinderella, salah satu anggota yang bernama Budiarti

diberi nomor 1 oleh guru, ini berarti Budiarti akan bermain pada

turnamen 1, Tanti yang diberi nomor 2, berarti akan bermain pada

turnamen 2, demikian seterusnya.

2) Tim lain juga demikian, diberi penomoran oleh guru, sehingga semua

anggota tim yang memperoleh nomor 1, akan bermain di turnamen 1,

40 Linda Campbell, dkk, Metode Praktis Pembelajaran, (Jakarta: Intuisi Press, 2006), hlm.92.

41 Paul Suparno, op. cit., hlm. 90.42Suhadi, Langkah-Langkah Model Pembelajaran , 4 Juni 2010,

http://suhadinet.wordpress.com/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-aturan-permainan-destinasi.pdf/ html

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

yang memperoleh nomor 2 akan bermain di turnamen 2, dan

seterusnya.

3) Ada 4 macam kartu yang akan menjadi destinasi (takdir) bagi tim

yang melempar dadu, berdasarkan mata dadu yang muncul.

Tim mungkin akan mendapat kartu:

a. Merah : berisi pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

harus dijawab oleh si pelempar dadu (anggota tim yang ikut dalam

turnamen itu). Jika si pelempar dadu ini tidak dapat menjawab,

pertanyaan itu dialihkan ke anggota tim lain yang juga sedang ikut

dalam turnamen itu, sesuai urutan tim.

b. Biru : berisi pertanyaan yang juga berkaitan dengan materi, yang

dapat dijawab dari hasil diskusi bersama oleh seluruh anggota tim.

Jika tim pelempar dadu tidak dapat menjawab atau jawaban salah,

maka pertanyaan itu dialihkan ke tim lain, sesuai urutan tim.

c. Hijau : berisi pertanyaan yang tidak berhubungan dengan materi

pelajaran, tetapi bertujuan menguji anggota tim yang sedang ikut

turnamen, apakah mereka mengetahui hal-hal yang sifatnya

pribadi dari anggota-anggota timnya. Contoh pertanyaan: “Apa

hobi teman-temanmu satu tim?”

d. Kuning : berisi permintaan yang harus dipenuhi oleh anggota tim

yang melempar dadu supaya dapat melempar dadu kembali untuk

memperoleh kartu lainnya. Contoh permintaan: Nyanyikan dulu

lagu kesukaanmu saat ini. Setelah itu kamu boleh melempar

dadunya kembali untuk memperoleh pertanyaan.

4) Waktu yang diberikan untuk menjawab setiap pertanyaan adalah 1,5

menit, setiap jawaban benar memperoleh poin 10, sedangkan

jawaban yang salah tidak mendapat poin.

5) Permainan dimulai dengan meletakkan “biji” semua tim pada kotak

start. Permainan ini dimulai dengan turnamen 1, setelah 1 kali

putaran (setelah semua siswa anggota tim yang bermain pada

turnamen ini memperoleh kesempatan melempar dadu). Langkah biji

kemudian dihitung berdasarkan mata dadu yang muncul. Biji

kemudian sampai langkahnya pada kotak destinasi tertentu dan akan

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

menunjukkan nomor soal yang harus dijawab berdasarkan nomor

kotak destinasi.

6) Permainan kemudian dilanjutkan ke turnamen berikutnya sampai ke

turnamen 4, lalu kembali lagi turnamen 1, untuk memasuki putaran

ke-2.

7) Jika suatu ketika biji milik salah satu tim mencapai END dari papan

destinasi, maka penghitungan langkah kembali mulai dari START.

8) Jika suatu ketika biji salah satu tim jatuh di bagian kotak destinasi

yang kartunya telah diambil, maka dadu dilempar kembali sehingga

biji jatuh di kotak destinasi yang masih ada kartunya.

9) Bagian-bagian papan destinasi:

Gambar. 2.1 Papan Destinasi

4. Materi Pokok Pemuaian

a. Pengertian Pemuaian

Sebagian besar zat memuai ketika dipanaskan dan menyusut

ketika didinginkan. Bagaimanapun, besarnya pemuaian dan

penyusutan bervariasi, bergantung pada materi itu sendiri.43 Pada

umumnya jika temperatur sebuah benda baik itu padatan, cairan atau

gas naik maka benda akan memuai (mengembang), kecuali untuk air

pada kenaikan temperatur °0 C hingga °4 C justru menyusut dan

bukan mengembang, gejala ini disebut anomali air.44

43 Douglas C Giancoli, op.cit., Jilid I, hlm. 454.44 Mohamad Ishaq, Fisika Dasar, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Cet 1, hlm. 231.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Oleh karena itu, pada suhu 4ºC air mempunyai volume

terendah. Hubungan volume dengan suhu pada air dapat digambarkan

pada grafik berikut.

Grafik. 2.1 Hubungan volume dengan suhu pada air

Pada suhu 4ºC, air menempati posisi terkecil sehingga pada

suhu itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi apabila air suhunya

dinaikkan dari 0ºC – 4ºC akan menyusut, dan apabila suhunya

dinaikkan dari 4ºC ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap benda

bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang

terjadi pada air itu disebut anomali air. Hal yang sama juga terjadi

pada bismuth dengan suhu yang berbeda.

Jika air pada °0 C dipanaskan, volumenya menurun sampai

mencapai °4 C. Di atas °4 C air berperilaku normal dan memuai

volumenya terhadap bertambahnya temperatur. Air dengan demikian

memiliki massa jenis yang paling tinggi pada °4 C. Perilaku air yang

menyimpang ini sangat penting untuk bertahannya kehidupan air

selama musim dingin.

Ketika temperatur air di danau atau sungai °4 C dan mulai

mendingin karena kontak dengan udara yang dingin, air di permukaan

terbenam karena massa jenisnya yang lebih besar dan digantikan oleh

air yang lebih hangat dari bawah. Campuran ini berlanjut sampai

temperatur mencapai °4 C. Sementara permukaan air menjadi lebih

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

dingin lagi, air tersebut tetap di permukaan karena massa jenisnya

lebih kecil dari °4 C air di sebelah bawahnya.

Air kemudian membeku pertama di permukaan, dan es tetap di

permukaan karena es mempunyai massa jenis lebih kecil dari air. Air

di dasar tetap pada °4 C sampai hampir seluruh air beku. Jika air

sama dengan sebagian besar zat lainnya, massa jenis menjadi lebih

besar pada saat mendingin, air di dasar akan membeku lebih dulu.

Danau akan membeku hingga padat dengan lebih mudah karena

sirkulasi akan membawa air yang lebih hangat ke permukaan untuk

didinginkan dengan lebih efisien.

Pembekuan total sebuah danau akan menyebabkan kerusakan

yang parah pada kehidupan tumbuhan dan hewannya. Karena

perilaku yang tidak biasa dari air di bawah °4 C, jarang terjadi sebuah

benda yang besar membeku seluruhnya, dan hal ini dibantu oleh

lapisan es di permukaan, yang berfungsi sebagai isolator untuk

memperkecil aliran panas ke luar dari air ke udara dingin di atasnya.

Tanpa adanya sifat yang aneh tetapi mengagumkan dari air ini,

kehidupan di planet kita ini mungkin tidak dapat berjalan. Air tidak

hanya memuai pada waktu mendingin dari °4 C sampai °0 C, air juga

memuai lebih banyak lagi sementara membeku menjadi es. Inilah

sebabnya mengapa es batu terapung di air dan pipa pecah ketika air di

dalamnya membeku.45

Pemuaian adalah proses yang memperbesar ukuran zat/benda

yang massanya tetap.46 Ada tiga macam pemuaian zat yang akan

dipelajari, yaitu pemuaian zat padat, pemuaian zat cair, dan pemuaian

gas.47

45 Douglas C Giancoli, Fisika, Jilid I, (Jakarta:Erlangga, 2001), Cet. 5, hlm. 457.46 Etsa, Indra Irawan dan Sunardi, Pelajaran IPA Fisika SMP/MTs Kelas VII, (Bandung:

CV Yrama Widya, 2007), Cet. 1, hlm. 155.47 Tim Abdi Guru, IPA Fisika SMP Kelas VII Standar KTSP, (Jakarta: Erlangga, 2008),

hlm. 94.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

b. Pemuaian Zat Padat

Proses pemuaian zat padat dapat kita lihat ketika kita sedang

membakar batang logam. Batang logam yang kita panaskan ternyata

bertambah panjang. Dalam hal ini, zat padat itu dikatakan mengalami

pemuaian panjang. Zat padat juga mengalami pemuaian volume

dimana volume zat itu bertambah dengan naiknya suhu.48

Pemuaian pada zat padat dapat berupa pemuaian panjang,

pemuaian luas (panjang dan lebar), dan pemuaian volum (panjang,

lebar, dan tinggi).

1) Pemuaian Linier Benda Padat

Apabila benda padat mengalami kenaikan suhu ( T∆ ),

penambahan panjangnya ( L∆ ) adalah sebanding dengan panjang

semulanya ( οL ) dikalikan dengan T∆ , maka:

TLL ∆=∆ οα. (2.1)

Keterangan:

L = Panjang akhir (m)

L ο = Panjang mula-mula (m)

L = Pertambahan panjang (m)

= Koefisien muai panjang (/ºC)

T = kenaikan suhu (ºC)

Gambar 2.2 Batang sebelum dan sesudah memuai

Keterangan:

∆ L = L-Lo = perubahan panjang( m )

48 Ibid.,

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

T∆ = T-To = perubahan suhu ( C° )

Lo = panjang awal/mula-mula (m)

L = panjang setelah memuai ( m )

α = koefisien muai panjang (/ C° )

Di sini tetapan perbandingan α disebut koefisien muai linier.

Nilai α bergantung zat. Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa

α adalah perubahan panjang per satuan panjang zat untuk setiap

derajat perubahan suhu .49 Beberapa nilai koefisien muai panjang pada

beberapa jenis zat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Koefisien Muai Termal Beberapa Bahan

Bahan Koefisien Linier α

(10-6 1/K)

Aluminium 24

Baja 11

Karbon (intan dan

grafit)

1,2 dan 7,9

Kuningan 19

Tembaga 17

Es 51

Koefisien muai linier untuk padatan atau cairan biasanya tidak

banyak berubah dengan tekanan, tetapi dapat berubah dengan

temperatur.50 Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian

panjang berbagai jenis zat padat adalah Musschenbroek seperti pada

Gambar 2.3.

49 Frederick Bueche Schaum Series, Theory And Problems Of Physics, (Jakarta: Erlangga,1996), Cet. 4, hlm. 132.

50 Paul A Tipler, Fisika, (Jakarta: Erlangga, 1998), Cet. 1, hlm. 568.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 2.3 Alat Musschenbroek

2) Pemuaian Luas

Bila suatu luas οA memuai menjadi οA + A∆ ketika

dipengaruhi kenaikan temperatur T∆ , maka :

TAA ∆=∆ οβ (2.2)

Keterangan

β = koefisien muai luas (/ C° )

∆ A = perubahan luas (m2)

T∆ = perubahan suhu ( C° )

οA = luas awal (m2)

Di mana β adalah koefisien pemuaian luas. Untuk benda-

benda padat isotropik (yang bertambah besar ke semua arah

dengan besar yang sama), β ≈ α2 .

3) Pemuaian Volume

Jika volume οV memuai menjadi οV V∆+ bila suhu

dinaikkan T∆ , maka

TVV ∆=∆ ογ (2.3)

keterangan

γ = koefisien muai volume (/ C° )

V∆ = perubahan volume (m3)

T∆ = perubahan suhu (/ C° )

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

οV = volume awal (m3)

Dengan γ disebut koefisien muai volume. Pada banyak zat

padat berlaku hubungan αγ 3≈ .51

c. Pemuaian Zat Cair

Pada zat cair hanya mengalami muai volum karena sifat zat

cair yang selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya.

Pemuaian volum zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat

untuk kenaikan suhu yang sama.

Pemuaian zat cair dapat dilihat pada peristiwa naiknya raksa

pada tabung termometer. Atau apabila kalian memasak air dalam

panci hingga penuh, maka pada saat air itu mendidih, tutup panci

yang tadinya tertutup akan bergerak-gerak dan air tumpah keluar

panci. Hal ini menunjukkan bahwa air mengalami penambahan

volum.52

Bilangan yang menunjukkan besarnya muai volum zat cair

dinamakan koefisien muai zat cair. Di bawah ini merupakan

koefisien muai volum untuk berbagai jenis zat cair.

Tabel 2.2 Koefisien muai volum berbagai jenis zat cair

Jenis zat cairKoefisien muai volum

(/ C° atau / K° )

Air

Alkohol (etil)

Alkohol (metil)

Aseton

Gliserin

Paparin

Terpentin

0,00044

0,0011

0,0012

0,0015

0,00053

0,001

0,00105

51 Frederick Bueche Schaum Series, op.cit., hlm. 132.52 Etsa, Indra Irawan dan Sunardi, op. cit., hlm. 89.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Koefisien muai volum pada zat cair dirumuskan sebagai

berikut.

TVV∆×

∆=

ο

γ atau)( 1

1

οο

ογTTV

VV−×

−= (2.4)

Keterangan:

γ = koefisien muai volume (/ C° )

V∆ = perubahan volume (m3)

T∆ = perubahan suhu ( C° )

οV = volume awal (m3)

1V = volume akhir (m3)

οT = suhu awal ( C° )

1T = suhu akhir ( C° )

Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-

beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi

setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda.

d. Pemuaian Gas

Gas merupakan zat yang dapat memuai jika mengalami kenaikan

suhu. Namun sama halnya dengan zat cair, gas hanya mengalami

muai volum. Berdasarkan hasil penelitian Gay-Lussac diperoleh

bahwa koefisien muai volum untuk semua jenis gas adalah sama,

yaitu: Cογ /2731

=

Pada pemuaian gas ada tiga hal yang saling berkaitan, yaitu:

volum, suhu, dan tekanan. Pemuaian gas dapat terjadi pada dua

keadaan, yaitu pemuaian gas pada tekanan tetap dan pemuaian gas

pada volum tetap.

1) Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap

Misalnya dalam suatu wadah tertutup mula-mula volum suatu

gas = οV , kemudian gas itu dipanaskan pada tekanan tetap

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

sehingga suhunya naik sebesar = T∆ , volumenya bertambah

sebesar V∆ .

Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.

V∆ = TV ∆.. ογVVVt ∆+= ο

TVVVt ∆+= .. οο γ

).1( TVVt ∆+= γο

Karena Cογ /2731

= , maka

).27311( TVVt ∆+= ο (2.5)

Keterangan:

V∆ = perubahan volume (m3)

T∆ = perubahan suhu ( C° )

οV = volume awal (m3)

tV = volume akhir (m3)

οT = suhu awal ( C° )

1T = suhu akhir ( C° )

γ = koefisien muai volume gas =2731 / C°

2) Pemuaian Gas pada Volum Tetap

Misalkan sebuah tempat tertutup berisi gas kemudian

dipanaskan sehingga suhunya naik sebesar T∆ . Volum udara

dibatasi sehingga udara tidak dapat mengembang dan tekanan

udara bertambah sebesar p∆ .

Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.

Tpp ∆=∆ .. ογ

pppt ∆+= ο

)..( Tpppt ∆+= οο γ

).1( Tppt ∆+= γο

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Karena Cογ /2731

= , maka

).27311.( Tppt ∆+= (2.6)

keterangan:

=∆p perubahan tekanan (atm)

T∆ = perubahan suhu ( C° )

οp = tekanan mula-mula (atm)

tp = tekanan akhir (atm)

e. Prinsip pemuaian dalam kehidupan sehari-hari:

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui peristiwa

pemuaian zat. Namun pada kenyataannya, pemuaian suatu zat ada

yang bermanfaat, ada juga yang menimbulkan masalah.

Prinsip pemuaian zat yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-

hari antara lain sebagai berikut.

1) Termometer

Pemuaian zat cair seperti raksa dan alkohol pada tabung

termometer dimanfaatkan sebagai indikator (petunjuk) suhu.

2) Mengeling pelat logam

Mengeling adalah menyambung dua pelat logam dengan

menggunakan paku keling.

3) Keping bimetal

Keping bimetal adalah hasil perpaduan dua keping logam

dengan koefisien muai berbeda yang dikeling menjadi satu.

Apabila dipanaskan, akan melengkung ke arah logam yang

koefisien muainya lebih kecil. Keping bimetal banyak

dimanfaatkan pada alat-alat berikut sakelar termal, termostat

bimetal, termometer bimetal, lampu tanda arah (lampu sen) motor

atau mobil.

4) Pemasangan ban baja pada roda lokomotif

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Pemasangan ban baja pada roda besi lokomotif dilakukan

dengan cara memanaskan ban baja hingga memuai, kemudian

dipasangkan pada roda. Setelah dingin, ban baja tersebut akan

menyusut kembali sehingga menempel sangat kuat pada roda.

f. Adapun masalah-masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian zat, antara

lain sebagai berikut:

1) Pemasangan kaca jendela

Pemasangan kaca jendela pada bingkainya yang rapat (tidak

ada celah) akan menimbulkan kaca retak bahkan pecah pada saat

kaca jendela memuai karena terkena panas atau suhu kaca naik.

2) Sambungan rel kereta api

Rel kereta api dapat membengkok atau melengkung pada

saat rel tersebut memuai akibat panas sinar matahari. Hal itu dapat

terjadi karena celah sambungan dua batang rel tidak cukup untuk

menampung pemuaian rel.

Gambar 2.4 Model sambungan pada rel Kereta Api

3) Celah pada sambungan sebuah jembatan atau jalan layang

Pada jembatan atau jalan layang biasanya dibuat celah dari

keping baja yang menghubungkan dua lintasan jalan beton

untuk tempat pemuaian dan penyusutan jalan beton.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

5. Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

Dengan Permainan Destinasi Pada Pembelajaran Fisika Materi

Pokok PemuaianPenerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

dengan permainan destinasi pada pembelajaran fisika materi pokok pemuaian

dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan bahan ajar atau LKS berupa penjelasan dan contoh

soal dengan metode ceramah sedangkan peserta didik mendengarkan

penjelasan guru.

b. Guru membentuk kelompok dengan setiap kelompok 4 peserta didik,

secara heterogen dan peserta didik duduk berdampingan dengan

kelompoknya.

c. Guru melakukan demonstrasi dan peserta didik berdiskusi dengan

kelompok mengumpulkan dan menganalisa data membuat kesimpulan.

d. Guru menjelaskan peraturan permainan dengan papan destinasi.

e. Guru membagi nomor urut peserta didik untuk bermain dalam turnamen.

f. Guru meminta peserta didik yang mendapat nomor 1 melaksanakan

turnamen pertama untuk memulai permainan dengan cara mengocok dadu

dan menjalankan biji pada papan destinasi. Yang mendapat nomor urut 2

melaksanakan turnamen kedua, dan seterusnya.

g. Peserta didik bermain turnamen dan guru membimbing jalannya turnamen

dalam permainan destinasi.

h. Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi mendapat “pujian” dari guru

sebagai kelompok pemenang sementara.

i. Peserta didik dibantu guru merefleksi kembali tentang hasil pengetahuan

yang telah diperoleh dalam proses pembelajaran.

j. Guru memberikan penilaian terhadap peserta didik baik dalam proses, hasil

diskusi dan hasil permainan.

Dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT) dengan permainan destinasi pada pembelajaran fisika materi pokok

pemuaian diharapkan peserta didik akan merasa senang, asyik mempelajari

bahan tersebut sehingga mereka akan dengan mudah menangkap pengertian

fisika dalam permainan itu. Peserta didik juga akan menjadi sadar bahwa fisika

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

itu bukan hal yang menakutkan. Peserta didik akan lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran kelas dan akan mengurangi ketegangan.

B. Kajian Penelitian Yang RelevanKajian penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan antara

masalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai serta hubungannya

dengan penelitian terdahulu yang relevan.53 Pada dasarnya urgensi kajian

penelitian adalah sebagai bahan hasil terhadap penelitian yang ada, mengenai

kelebihan maupun kekurangannya, sekaligus sebagai bahan perbandingan

terhadap kajian yang terdahulu. Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk

tulisan yang penulis temukan, masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi

pembahasannya dengan skripsi yang akan penulis susun. Beberapa penelitian

yang sudah teruji keshahihannya diantaranya meliputi :

1. Skripsi yang disusun oleh Pita Indah Setiyowati mahasiswi IAIN Walisongo

Semarang tahun 2008 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Sebagai Upaya

Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Pada Peserta didik Kelas X

MAN 2 Semarang Untuk Materi Pokok Gelombang Elektromagnetik”.

Tujuan penelitian ini adalah melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) motivasi dan hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran fisika pada materi pokok gelombang

elektromagnetik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian

tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Hasil penelitian dari siklus I ke

siklus II, menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar serta

aktivitas peserta didik. Motivasi peserta didik meningkat dari 65,18% pada

siklus I menjadi 79,63% pada siklus II. Sementara itu, hasil ketuntasan hasil

belajar kognitif peserta didik pada siklus I mencapai 91,42% (32 peserta

didik), siklus II mencapai 100% (35 peserta didik). Hasil ketuntasan aktivitas

afektif peserta didik pada siklus I adalah 80,00% (28 peserta didik), menjadi

100% (35 peserta didik) pada siklus II. Hasil ketuntasan aktivitas

53 Nasirudin, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,(Semarang: Tarbiyah Press, 2008), Cet 4, hlm. 41.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

psikomotorik peserta didik pada siklus I adalah 82,85% (29 peserta didik),

menjadi 100% (35 peserta didik) pada siklus II.

2. Skripsi yang disusun Nur Irma Fitriani mahasiswi UNNES Semarang tahun

2009 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Teams Games

Tournament Dengan Permainan Destinasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Fisika”.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fisika melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments

dengan permainan destinasi. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas VII SMP N 1 Sumber. Dengan menggunakan teknik random

sampling diperoleh 2 kelas yaitu kelas VII E sebagai kelas yang

menggunakan model pembelajaran TGT dengan permainan

destinasi(kelompok eksperimen) dan kelas VII A sebagai kelas yang

menggunakan TGT (kelompok kontrol). Rata-rata nilai kognitif siswa dengan

model pembelajaran TGT dengan permainan destinasi sebesar 73,14 dengan

nilai tertinggi 95, sedangkan siswa dengan model pembelajaran TGT

mempunyai rata-rata nilai kognitif sebesar 64,29 dengan nilai tertinggi 95.

Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT

dengan permainan destinasi sebesar 0,60 sedangkan siswa yang diajar dengan

model TGT sebesar 0,45. Rata-rata afektif dan psikomotorik siswa model

pembelajaran TGT dengan permainan destinasi sebesar 89,26 dan 87,62

sedangkan rata-rata afektif dan psikomotorik siswa model pembelajaran TGT

sebesar 78,48 dan 78,48. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran TGT dengan permainan destinasi dapat

meningkatkan hasil belajar Fisika dilihat dari perolehan nilai rata-rata nilai

kognitif, rata-rata afektif dan psikomotorik siswa.

3. Skripsi yang disusun Mau’udatun mahasiswi IKIP PGRI Semarang tahun

2009 dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik

Standar Kompetensi Lingkaran Peserta didik Kelas VIII A Semester II MTs

Matholiul Falah Jali Bonang Demak Tahun Pelajaran 2008/2009”.

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

peserta didik berupa kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah. Hal

ini dapat ditunjukkan dari hasil evaluasi siklus I dengan nilai rata-rata peserta

didik secara klasikal mencapai 69,48 dengan ketuntasan belajar 62,0%

sehingga belum memenuhi indikator keberhasilan. Hasil evaluasi siklus II

sudah memenuhi indikator, diketahui peserta didik yang tuntas belajar

mencapai 93,10% dengan nilai rata-rata peserta didik secara klasikal

mencapai 73,79. Selain itu prosentase aktivitas peserta didik selama proses

pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 7,33%, dari siklus I yang

semula mencapai 63,83% dengan kategori baik meningkatkan menjadi

71,16% pada siklus II dengan kategori baik. Prosentase kerjasama peserta

didik selama proses pembelajaran juga mengalami peningkatan sebesar 4,0%

dari siklus I yang semula mencapai 69, 5% dengan kategori baik meningkat

menjadi 73,5% pada siklus II dengan kategori baik. Hasil angket tanggapan

peserta didik dengan prosentase 71 % yang menunjukkan bahwa peserta

didik cukup senang dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT).

C. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini membahas pembelajaran IPA Fisika pada

materi pokok pemuaian. Sebagaimana fenomena yang terjadi di berbagai

lembaga pendidikan yaitu peserta didik yang kurang mampu

menyelesaikan soal materi pokok pemuaian. Hal tersebut karena peserta

didik bingung dengan rumus-rumus pada materi pokok pemuaian.

Pembelajaran IPA Fisika model pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi merupakan salah satu

model pembelajaran yang fokus dari belajar bersama dalam bidang

akademik dan afektif melalui kerja sama yang terinspirasi dari permainan

ular tangga dalam materi pokok pemuaian. Pada kegiatan ini akan

menerapkan suatu pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa senang

mempelajari IPA Fisika dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi pokok pemuaian. Bentuk kegiatannya dengan menyampaikan

bahan ajar berupa penjelasan dan contoh soal dengan metode ceramah dan

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

diskusi. Melalui diskusi tersebut diharapkan terjalin komunikasi yang baik

dan peserta didik saling berbagi ide atau pendapat dalam menyelesaikan

permasalahan yang ada. Adanya pembentukan kelompok yang

beranggotakan 4 peserta didik. Adanya permainan destinasi dalam

turnamen dengan cara mengocok dadu dan menjalankan biji pada papan

destinasi sesuai nomor urut turnamen. Pemberian pujian atau unsur

reinforcement pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi, dan

pemberian tes yang sesuai dengan kompetensi yang ditentukan untuk

mengukur kemampuan peserta didik. Dalam pembelajaran ini peserta

didik lebih mudah menangkap materi pelajaran karena pembelajaran

dilakukan dengan rileks dan nyaman. Sehingga peserta didik akan

menyukai IPA Fisika.

Dengan keadaan yang ada di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara,

pembelajaran IPA Fisika yang sedang berlangsung saat ini terdapat

beberapa faktor yang menghambat dalam penguasaan materi. Beberapa

faktor tersebut meliputi faktor peserta didik yang kurang menyukai IPA

Fisika dan beranggapan IPA Fisika sulit dan momok bagi peserta didik,

sehingga peserta didik kesulitan dan bingung dengan rumus-rumus dalam

materi pokok pemuaian, selain itu metode pembelajaran yang digunakan

guru metode konvensional yang menjadikan peserta didik semakin bosan

dan jenuh dengan IPA Fisika. Akibat dari faktor-faktor tersebut

menyebabkan peserta didik malas dan tidak berminat mengikuti

pembelajaran IPA Fisika.

Oleh karena itu peneliti bersama guru berusaha membimbing

peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar terutama pada materi

pokok pemuaian. Dengan memberikan model pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi diharapkan peserta didik

merasa nyaman dan tidak tegang dalam pembelajaran sehingga peserta

didik akan menyukai rumus-rumus dalam pelajaran IPA Fisika.

Dengan demikian diharapkan hasil belajar peserta didik pada

pembelajaran IPA Fisika materi pokok pemuaian dengan penerapan model

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan

destinasi dapat dijadikan dalam variasi pembelajaran IPA Fisika oleh guru

yang bersangkutan.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan dalam

penelitian, sebagai suatu pemecahan masalah yang disarankan

(diharapkan), artinya perlu diyakinkan tentang kebenarannya melalui

verifikasi, yaitu pengumpulan data/fakta.54 Hipotesis tindakan adalah

dugaan mengenai perubahan yang mungkin terjadi jika suatu tindakan

dilakukan. 55

Dalam hal ini peneliti mengajukan hipotesis bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

dengan permainan destinasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

pada pelajaran fisika materi pokok pemuaian.

54 Soegeng, Dasar-Dasar Penelitian, (Semarang:Ikip PGRI Press, 2006), hlm. 49.55 E Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), hlm. 105.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Berdirinya MTs

Pada tahun 60an masyarakat Mayonglor belum mengenal

Madrasah Tsanawiyah, bahkan saat itu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

pun belum ada di wilayah Kecamatan Mayong seperti halnya SMP.

Melalui jam’iyah tahlil yang dipimpin oleh Bapak K. Ahmad Mustamir

para jama’ah ini diajak untuk memecahkan ide atau gagasan dan sekaligus

memperkenalkan tentang Madrasah Tsanawiyah.

Mengingat Madrasah Ibtidaiyah yang beliau pimpin

perkembangannya semakin maju maka sebagai tindak lanjut untuk

menampung tamatan Madrasah Ibtidaiyah ini dan sekaligus sebagai wadah

untuk membentuk kader-kader muslim, maka ide atau gagasan untuk

mendirikan Madrasah Tsanawiyah ini ternyata diterima dengan baik oleh

para jama’ah tahlil dan minta agar supaya gagasan ini direalisasikan. Oleh

karenanya tepat pada tanggal 20 Desember 1965 dibukalah Madrasah

Tsanawiyah.

Mengingat masyarakat Islam saat itu disibukkan oleh masalah

politik dan kurang memperhatikan tentang pendidikan, maka penerimaan

murid baru kelas I Tsanawiyah hanya mendapat 17 murid. Kendatipun

demikian tanggal 2 Januari 1966 tetap memulai kegiatan belajar mengajar,

hanya saja saat itu waktu belajarnya sore hari. Mulai pukul 13.00 sampai

dengan pukul 17.30. Materi pelajaran meliputi 25% umum dan 75%

agama terdiri dari kitab kuning dengan masa belajar 3 tahun. Diajar oleh 5

orang pengasuh yaitu bapak Mustaqir, bapak Noor Thoha, bapak Abu

Cholil, bapak Chambali, dan bapak Ali Murtadlo.

Sekolah ini tidak bertahan lama kurang dari setahun kemudian

bubar, karena komitmen yang dilandasi oleh iman dan taqwa untuk

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

mendapatkan ridlo Allah semata, maka tanggal 5 Oktober 1966 Bapak K.

Mustamir segera mengambil sikap dan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan wali murid kelas VI Madrasah Ibtidaiyah yang

diasuhnya dengan tujuan setelah anak kelas VI tamat belajar

diharapkan dapat melanjutkan ke Tsanawiyah.

2. Mengumpulkan dan mengajak seluruh kepala Madrasah Ibtidaiyah se

kecamatan Mayong untuk ikut memikirkan keberadaan Madrasah

Tsanawiyah karena Bapak K. Ahmad Mustamir pada waktu itu

menjabat sebagai Pimpinan L.P. Ma’arif di wilayah kecamatan

Mayong.

3. Berharap kepada semua kepala MI se kecamatan Mayong agar

tamatan MI ada yang melanjutkan ke Tsanawiyah.

Maka pada tanggal 1 Desember 1967 dibuat pengumuman

penerimaan siswa baru. Tanggal 4 Januari 1967 kegiatan belajar mengajar

dimulai dengan jumlah murid 35 anak dan dimasukkan pagi hari. Karena

pada saat itu belum memiliki gedung sendiri, maka untuk sementara

kegiatan belajar mengajar ditempatkan di mushala dan di rumah tetangga

yang kosong.56

2. Gambaran singkat tentang MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara Tahun

Ajaran 2010/2011

a. Kondisi Guru

Adapun jumlah guru yang ada di MTs Sabilul Ulum Mayong pada

tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 38 guru, yang masing-masing

mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.

b. Kondisi Karyawan

Setiap sekolah atau madrasah sangat mutlak diperlukannya

pegawai administrasi atau karyawan supaya kegiatan pendidikan dapat

dilaksanakan dengan baik. Sebagaimana sekolah atau madrasah yang

56 Dokumen MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tahun ajaran 2010-2011

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

lain, MTs Sabilul Ulum pada tahun pelajaran 2010/2011 mempunyai

empat pegawai administrasi.

c. Kondisi Siswa

Pada tahun pelajaran 2010/2011 siswa MTs Sabilul Ulum Mayong

seluruhnya adalah 622 siswa yang terbagi atas :

Tabel 3.1 Siswa MTs Sabilul Ulum

SISWANo K E L A SPUTRA PUTRI

JUMLAH

1 VII A 13 20 332 VII B 25 22 473 VII C 24 23 474 VII D 26 21 475 VIII A 23 22 456 VIII B 23 23 467 VIII C 22 24 468 VIII D 22 24 469 VIII E 18 27 4510 IX A 21 23 4411 IX B 22 22 4412 IX C 22 22 4413 IX D 22 22 4414 IX E 19 25 44

JML 11 Kelas 304 332 622Jadi jumlah seluruhnya untuk masing-masing kelas adalah kelas

VII= 174, kelas VIII= 228 dan kelas IX= 220. Siswa-siswi tersebut

diorganisasikan dalam bentuk kegiatan intra sekolah yang kita kenal

dengan OSIS. Organisasi ini diharapkan merupakan wadah untuk

melaksanakan di dalam maupun di luar sekolah kegiatan seperti olah

raga, Pramuka, KIR, PMR dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat

edukatif dan pengembangan kepribadian siswa.57

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) Dengan Permainan

57 Ibid

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Destinasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Pemuaian

Pada Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara Semester

Gasal Tahun Ajaran 2010/2011” akan dilaksanakan pada semester gasal.

Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah MTs Sabilul Ulum

Mayong Jepara yang beralamat di Jl. Welahan No.30 Mayong Jepara.

C. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VII

A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah

peserta didik sebanyak 33 orang, terdiri dari 13 putra dan 20 putri (terdapat

pada lampiran 1).

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Adapun penjelasan mengenai PTK adalah sebagai

berikut:

1. Pengertian PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research

merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan di kelas. Ide

tentang penelitian tindakan pertama kali dikembangkan oleh Kurt dan

Lewin pada tahun 1946.58

Sementara itu pengertian PTK menurut Suharsimi dalam bukunya

yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas, PTK merupakan gabungan

definisi dari tiga kata sebagai berikut:

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang

menarik minat dan penting bagi peneliti.

58 Achmad Syamsudin, Modul Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Tarbiyah Pers,2008), hlm. 3.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

b. Tindakan adalah gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan untuk peserta

didik.

c. Kelas adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dari penjelasan di atas PTK merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.59

Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan suatu kegiatan ilmiah

yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang,

melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa

siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.60

2. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas adalah:

a. Untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah.

b. Untuk meningkatkan relevansi pendidikan

c. Untuk meningkatkan mutu pendidikan

d. penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan.

Banyak manfaat yang dapat dipetik apabila guru mau dan mampu

melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan baik. Manfaat itu terkait

dengan komponen pembelajaran, antara lain inovasi pembelajaran,

pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, serta

peningkatan profesionalisme guru. Secara umum, manfaat PTK dapat

dilihat dari dua segi, yaitu dari segi akademik dan dari segi praktis.61

59 Suharsimi Arikunto, et. al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2008), Cet. 7, hlm. 2-3.

60 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan ProfesiGuru, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), Cet. 5, hlm. 46.

61 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia,2008), Cet. 1, hlm. 52.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

a. Manfaat Akademik

PTK bermanfaat untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan

yang shahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki

pembelajaran dalam jangka pendek.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu:

1) Manfaat bagi inovasi pembelajaran

Dalam kegiatan inovasi pembelajaran, guru perlu selalu

mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan

pendekatan, metode atau gaya pembelajarannya agar mampu

melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

kelasnya.

2) Manfaat bagi pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas

Dalam kurikulum biasanya hanya dimuat hal-hal yang

bersifat pokok dan mendasar yaitu dalam bentuk pokok bahasan,

tema, dan konsep.

3) Manfaat bagi pengembangan profesi guru

PTK merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh

guru untuk memahami apa yang terjadi di dalam kelas dan kemudian

meningkatkannya menuju ke arah perbaikan-perbaikan secara

profesional.

3. Rencana dan Pelaksanaan Tindakan

Dalam melakukan penelitian tindakan kelas tidak cukup satu kali

melakukan penelitian, tetapi bersiklus atau minimal dua siklus. Dengan

dua atau tiga siklus, peneliti bersama-sama guru kelas berupaya terus

untuk memperoleh hasil yang optimal dengan cara dan prosedur yang

dinilai paling efektif. Masing-masing siklus mencakup empat tahap yaitu

menyusun rancangan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun alur penelitian

yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas 62

E. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem

berdaur atau siklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. Menurut Raka Joni

dan kawan-kawan (1998), terdapat lima tahapan dalam pelaksanaan PTK.

Kelima tahapan dalam pelaksanaan PTK tersebut adalah:

a. Penetapan fokus masalah penelitian

1) Merasakan adanya masalah

2) Identifikasi masalah

62 Suharsimi Arikunto, et. al., op. cit., hlm. 16.

Perencanaan

PelaksanaanSIKLUS I

Pengamatan

SIKLUS II

Perencanaan

Pengamatan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

SIKLUSSELANJUTNYA

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

3) Analisis masalah

4) Perumusan masalah

b. Perencanaan tindakan

1) Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan

2) Analisis kelaikan hipotesis tindakan

3) Skenario pembelajaran

c. Pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi

1) Pelaksanaan tindakan

2) Observasi dan interpretasi

3) Diskusi ulang balikan

d. Analisis dan refleksi

1) Analisis data

2) Refleksi

e. Rencana tindak lanjut

Apabila masalah yang diteliti belum tuntas atau belum memuaskan

pengatasannya maka penelitian tindakan kelas harus dilanjutkan pada

siklus ke dua dengan prosedur yang sama. Apabila pada siklus ke dua ini

permasalahan sudah terselesaikan maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus

tiga.

Pelaksanaan PTK ini dilaksanakan secara kolaborasi antara guru mata

pelajaran fisika kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara dengan

peneliti.

1. Pra Siklus

Dalam pra siklus ini peneliti belum memberikan metode yang

akan ditawarkan pada guru pelajaran sehingga pengajaran yang

digunakan masih murni belum tercampur oleh peneliti. Model

pembelajaran yang dipakai oleh guru adalah model pembelajaran yang

masih bersifat konvensional. Hasil belajar peserta didik ini diperoleh

dari tahun sebelumnya yaitu tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dilakukan

sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran

menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Dengan Permainan Destinasi. Informasi tersebut diperoleh dari Ibu

Anis Muawanah S.Th.I selaku guru IPA Fisika tahun ajaran 2009-

2010 dan 2010-2011 di MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara pada

tanggal 14 Juni 2010.

Hasil belajar peserta didik tahun ajaran 2009/2010 pada materi

pokok pemuaian rata-rata nilai 57,79 yang diperoleh lebih rendah dari

Kriteria Ketuntasan Minimum sebesar 6,00. Hal ini dikarenakan

peserta didik beranggapan pelajaran IPA Fisika tidak menarik, sangat

sulit, dan membingungkan terutama pada materi pokok pemuaian

terdapat banyak rumus-rumus.

2. Siklus I

a. Perencanaan

1) Peneliti mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran

yaitu metode mengajar dan hasil belajar peserta didik.

2) Guru memilih materi pokok yang akan diteliti yaitu materi

pokok pemuaian.

3) Guru dan peneliti secara kolaboratif menyiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran dan silabus pada materi pokok

pemuaian.

4) Membuat materi pelajaran yang akan diajarkan dengan model

pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan

permainan destinasi berupa modul.

5) Peneliti menyiapkan lembar observasi siklus I yaitu aspek

kognitif, psikomotorik, dan afektif peserta didik.

6) Membuat kartu soal turnamen dengan papan destinasi, papan

destinasi, dan soal tes evaluasi.

7) Menyiapkan alat untuk permainan destinasi seperti dadu,

tempat pengocok dadu, dan biji permainan.

b. Tindakan

1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a untuk jam

pertama, kemudian mengecek kehadiran peserta didik.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

2) Guru membagikan modul kepada peserta didik.

3) Guru memberikan motivasi tentang pemuaian dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Guru memberikan penjelasan pada peserta didik tentang

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi.

5) Guru menyampaikan bahan ajar modul pada siklus I berupa

penjelasan dan contoh soal dengan metode ceramah.

6) Guru membagi peserta didik dalam kelompok secara heterogen

dengan setiap kelompok 4 peserta didik.

7) Guru meminta peserta didik mengatur tempat duduk dan

meminta peserta didik duduk berdampingan dengan

kelompoknya masing-masing.

8) Guru melakukan demonstrasi untuk menyelidiki pemuaian zat

padat dan cair.

9) Guru meminta peserta didik berdiskusi dengan kelompok

mengumpulkan dan menganalisa data.

10)Guru membahas kesimpulan demonstrasi dan diskusi setelah

peserta didik mengumpulkan hasil kegiatan.

11)Guru menjelaskan peraturan permainan dengan papan destinasi.

12)Guru membagi nomor urut peserta didik.

13)Guru menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam permainan

yaitu papan destinasi, dadu, tempat pengocok dadu, biji

permainan, dan kartu soal.

14)Guru meminta peserta didik yang mendapat nomor 1

melaksanakan turnamen pertama untuk memulai permainan

dengan cara mengocok dadu dan menjalankan biji pada papan

destinasi. Yang mendapat nomor urut 2 melaksanakan

turnamen kedua, dan seterusnya.

15)Guru memberikan pertanyaan yang sesuai dengan warna kotak

pada papan dan nomor kartu yang diperoleh peserta didik,

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

dilakukan seterusnya sampai turnamen kedua, ketiga dan

keempat.

16)Guru dan peserta didik mendiskusikan jawaban soal-soal

turnamen.

17)Guru mengumumkan tim pemenang turnamen pertama.

18)Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

mendapat skor tertinggi dengan memberikan “pujian” dan

memandu peserta didik untuk bertepuk tangan kepada tim

pemenang turnamen pertama. “Tepuk tangan” dan “memberi

salam” pada dasarnya adalah suatu hadiah juga. Pemberian

hadiah tersebut secara psikologis akan berpengaruh terhadap

tingkah laku seseorang yang menerimanya.63

19)Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi

pelajaran.

20)Guru dan peserta didik berdiskusi untuk membuat rangkuman

kegiatan tentang pemuaian.

21)Guru memberikan tes yang sesuai dengan kompetensi yang

ditentukan.

c. Pengamatan

1) Peneliti melakukan pengamatan aspek afektif yaitu kehadiran

tepat waktu di kelas, perhatian mengikuti pelajaran,

menghargai pendapat orang lain dan membawa buku pelajaran.

2) Peneliti melakukan pengamatan aspek psikomotorik yaitu

kemampuan dalam menyimpulkan data hasil kegiatan, ketaatan

terhadap peraturan permainan, kecepatan menjawab pertanyaan

dan keaktifan dalam menyelesaikan soal.

3) Guru bersama peneliti mengidentifikasi hambatan-hambatan

dan permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses

pembelajaran.

63 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,( Jakarta: PTRineka Cipta, 2000), Cet. 1, hlm. 99-100.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

4) Guru dan peneliti mengamati hasil belajar kognitif siklus I

apakah sudah di atas ketuntasan belajar.

d. Refleksi

1) Guru dan peneliti memberikan penghargaan untuk tim dengan

skor tertinggi.

2) Peneliti mengolah hasil pengamatan dan data hasil evaluasi

siklus I.

3) Guru dan peneliti mendiskusikan hasil pengamatan dan

penilaian selama proses pembelajaran pada siklus I ditinjau dari

tingkat keberhasilannya. Berdasarkan teori belajar tuntas, maka

seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika mampu

menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan

pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran.

Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik

yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65%,

sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di

kelas tersebut.64

4) Ketuntasan belajar klasikal yang dicapai peserta didik pada

siklus I, jika kurang dari 85%, maka pembelajaran dilanjutkan

ke siklus II.

5) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan

pembelajaran siklus I.

3. Siklus II

a. Perencanaan

1) Peneliti mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran

yaitu metode mengajar dan hasil belajar peserta didik.

2) Guru memilih materi pokok yang akan diteliti yaitu materi

pokok pemuaian.

64 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, Implementasi,dan Inovasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 11, hlm. 99.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

3) Guru dan peneliti secara kolaboratif menyiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran dan silabus pada materi pokok

pemuaian.

4) Peneliti menyiapkan lembar observasi siklus II yaitu aspek

kognitif, psikomotorik, dan afektif peserta didik.

5) Membuat kartu soal turnamen dengan papan destinasi, papan

destinasi, dan soal tes evaluasi siklus II.

6) Menyiapkan alat untuk permainan destinasi seperti dadu,

tempat pengocok dadu, dan biji permainan.

b. Tindakan

1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a untuk jam

pertama, kemudian mengecek kehadiran peserta didik.

2) Guru memberikan motivasi pada sub pokok materi pemuaian

gas dan aplikasi konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru memberikan penjelasan pada peserta didik tentang

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi pada siklus II.

4) Guru menyampaikan bahan ajar modul pada siklus II berupa

penjelasan dan contoh soal dengan metode ceramah.

5) Guru membagi peserta didik dalam kelompok secara heterogen

dengan setiap kelompok 4 peserta didik.

6) Guru meminta peserta didik mengatur tempat duduk dan

meminta peserta didik duduk berdampingan dengan

kelompoknya masing-masing.

7) Guru menjelaskan peraturan permainan dengan papan destinasi.

8) Guru membagi nomor urut peserta didik.

9) Guru menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam permainan

yaitu papan destinasi, dadu, tempat pengocok dadu, biji

permainan, dan kartu soal.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

10) Guru meminta peserta didik yang mendapat nomor 1

melaksanakan turnamen pertama untuk memulai permainan

dengan cara mengocok dadu dan menjalankan biji pada papan

destinasi. Yang mendapat nomor urut 2 melaksanakan

turnamen kedua, dan seterusnya.

11) Guru memberikan pertanyaan yang sesuai dengan warna kotak

pada papan dan nomor kartu yang diperoleh peserta didik,

dilakukan seterusnya sampai turnamen kedua, ketiga, dan

keempat.

12) Guru dan peserta didik mendiskusikan jawaban soal-soal

turnamen.

13) Guru mengumumkan tim pemenang turnamen kedua atau pada

siklus II.

14) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

mendapat skor tertinggi dengan memberikan “pujian” dan

memandu peserta didik untuk bertepuk tangan kepada tim

pemenang turnamen pertama.

15) Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi

pelajaran.

16) Guru dan peserta didik berdiskusi untuk membuat rangkuman

kegiatan pada sub materi pokok pemuaian gas dan aplikasi

konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

17) Guru memberikan tes yang sesuai dengan kompetensi yang

ditentukan.

c. Pengamatan

1) Peneliti melakukan pengamatan aspek afektif yaitu kehadiran

tepat waktu di kelas, perhatian mengikuti pelajaran,

menghargai pendapat orang lain dan membawa buku pelajaran.

2) Peneliti melakukan pengamatan aspek psikomotorik yaitu

kemampuan dalam menyimpulkan data hasil kegiatan, ketaatan

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

terhadap peraturan permainan, kecepatan menjawab pertanyaan

dan keaktifan dalam menyelesaikan soal.

3) Guru bersama peneliti mengidentifikasi hambatan-hambatan

dan permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses

pembelajaran.

4) Guru dan peneliti mengamati hasil belajar kognitif pada siklus

II apakah sudah di atas ketuntasan belajar.

d. Refleksi

1) Guru dan peneliti memberikan penghargaan untuk tim dengan

skor tertinggi

2) Peneliti mengolah hasil pengamatan dan data hasil evaluasi

siklus II.

3) Guru dan peneliti mendiskusikan hasil pengamatan dan

penilaian selama proses pembelajaran pada siklus II ditinjau

dari tingkat keberhasilannya.

4) Refleksi dari pembelajaran siklus II, apabila indikator

keberhasilan peserta didik tercapai maka pembelajaran tidak

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Diagram siklus dari penelitian ini dapat ditampilkan menggunakan

alur penelitian seperti pada gambar 3.1

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Pra Siklus:• Melakukan observasi awal• Mempersiapkan instrumen

penelitian

Siklus I Siklus IISIKLUS SELANJUTNYA

Perencanaan:Mempersiapkan instrumenpenelitian untuk sub pokokpemuaian pada zat padat, cairdan gas dengan modelpembelajaran kooperatif tipeTGT dengan permainandestinasi.

Perencanaan:Mempersiapkan instrumenpenelitian untuk sub pokokprinsip pemuaian dalamteknologi.

Pelaksanaan:Guru mengadakan prosespembelajaran dengan submateri pokok pemuaian zatpadat, cair, dan gas sesuaidengan model pembelajarankooperatif tipe TGT denganpermainan destinasi.

Pelaksanaan:Guru mengadakan prosespembelajaran dengan submateri pokok prinsippemuaian dalam teknologisesuai dengan modelpembelajaran kooperatif tipeTGT dengan permainandestinasi.

Observasi:Mengobservasi kinerja pesertadidik dalam kelompok,memberikan tes hasil belajarfisika materi pokok pemuaianzat.

Observasi:Mengobservasi kinerja pesertadidik dalam kelompok,memberikan tes hasil belajarfisika materi pokok pemuaianzat.

Analisis:Menganalisis data dari ranahkognitif, afektif, danpsikomotorik.

Analisis:Menganalisis data dari ranahkognitif, afektif, danpsikomotorik.

Refleksi:• Membuat simpulan

sementara berhasil ataubelum

• Hasil refleksi/analisissiklus I digunakan untukacuan perbaikan padapelaksanaan siklusselanjutnya.

Refleksi:• Membuat simpulan

sementara berhasil ataubelum

• Hasil refleksi/analisissiklus I digunakan untukacuan perbaikan padapelaksanaan siklusselanjutnya

Gambar 3.1. Alur Penelitian

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

F. Kolaborator

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen. Dalam

pelaksanaannya, dosen dan guru perlu melakukan segala langkah

penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir.

Ciri khas penelitian ini adalah adanya masalah pembelajaran dan tindakan

untuk memecahkan masalah yang dikembangkan bersama-sama antara

guru dengan guru yang lain, guru dengan dosen, atau guru dengan kepala

sekolah, guru dengan pengawas sekolah, atau gabungan dari seluruh unsur

tersebut.65 Yang menjadi kolaborator disini adalah Ibu Anis Muawanah,

S. Th.I. Kolaborator diharapkan dapat memberikan masukan atau saran

dalam melaksanakan pembelajaran selama siklus dalam penelitian yang

akan dilaksanakan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini, peneliti

menggunakan metode sebagai berikut:

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh.66 Sumber data dalam penelitian ini yakni, peserta didik dan

guru. Peserta didik kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

melalui hasil pengamatan dan hasil refleksi dari nilai hasil belajar

peserta didik. Sedangkan data dari guru untuk melihat keberhasilan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan permainan

destinasi dan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

65 Basrowi dan Suwandi, op. cit., hlm. 28.66Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006), hlm. 129.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

2. Jenis Data

Jenis data adalah data kuantitatif dan data kualitatif yaitu nilai

hasil belajar peserta didik. Data kuantitatif berupa angka hasil belajar

peserta didik sedangkan data kualitatif berupa kalimat-kalimat yang

menggambarkan ekspresi peserta didik tentang tingkat pemahamannya

(kognitif), antusiasnya, dan kepercayaan diri. Data kuantitatif dapat

dianalisis dengan deskriptif persentase sedangkan data kualitatif dapat

dianalisis secara kualitatif.

Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode

penelitian deskriptif, yaitu dengan membandingkan hasil belajar

peserta didik sebelum diberikan tindakan dengan hasil belajar setelah

diberi tindakan. Berikut akan dipaparkan metode pengambilan data

hasil belajar peserta didik.

3. Metode Pengambilan Data

Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis deskriptif

untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator

keberhasilan tiap siklus dan peningkatan hasil belajar peserta didik.

Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, dilakukan analisis

hasil yang telah dicapai peserta didik dalam lembar observasi dan tes

evaluasi. Data observasi penelitian diberikan dengan pemberian nilai

berupa angka yang dikategorikan dengan kurang, cukup, baik, dan

sangat baik. Pada tindakan setiap siklus masing-masing dua kali

pertemuan untuk satu siklus, dengan perlakuan kegiatan perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga metode untuk

pengambilan data, yaitu:

a. Metode Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya

barang-barang tertulis.67 Ada macam-macam dokumen yang dapat

67 Ibid, hlm. 158.

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

membantu dalam mengumpulkan data penelitian contohnya silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran, laporan-laporan diskusi

tentang kurikulum, berbagai macam ujian dan tes, laporan tugas

peserta didik.68 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-

data tentang peserta didik dan data prestasi belajar mata pelajaran

IPA Fisika peserta didik kelas VII A di MTs Sabilul Ulum Mayong

Jepara yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

b. Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu metode yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan

secara sistematis.69 Berhubungan dengan kegiatan peserta didik,

observasi dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang

perilaku-perilaku peserta didik sebagai pengaruh tindakan yang

dilakukan guru. Misalnya mencatat perilaku peserta didik dalam

kegiatan diskusi atau mencatat perilaku peserta didik dalam

mengikuti suatu proses pembelajaran.70

Metode ini digunakan untuk mengamati proses belajar

mengajar, termasuk sistem dan metode pembelajaran yang

digunakan dan kelengkapan sarana prasarana serta pengaturan

kelas dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

Hasil observasi proses pembelajaran adalah dengan

menghitung jumlah skor pengamatan dengan teknik sebagai

berikut:

1) Lembar observasi afektif peserta didik

Untuk mengetahui kemampuan afektif peserta didik

dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka penulis

membuat 4 aspek pengamatan yang meliputi: kehadiran tepat

68 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Cet 2, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2006), hlm. 121.

69 Suharsimi Arikunto, Dasar dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi Cet 7, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hlm. 30.

70 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Cet 2, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 86.

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

waktu, perhatian mengikuti pelajaran, menghargai pendapat

orang lain, dan membawa buku pelajaran. Kemudian dilakukan

analisis pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan

teknik deskriptif melalui persentase. Adapun perhitungan

persentase keaktifan peserta didik adalah:

Persentase (%) = %100×∑maksimumskor

diperolehyangskor

Indikator keberhasilan afektif peserta didik adalah sebagai

berikut:

80-100 : afektif peserta didik baik sekali

66-79 : afektif peserta didik baik

56-65 : afektif peserta didik cukup

40-55 : afektif peserta didik kurang

30-39 : afektif peserta didik gagal71

2) Lembar observasi psikomotorik peserta didik

Untuk mengetahui kemampuan psikomotorik peserta didik

dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka penulis

membuat 4 aspek pengamatan yang meliputi: kemampuan

dalam menyimpulkan data hasil kegiatan, ketaatan terhadap

peraturan permainan, kecepatan menjawab pertanyaan, dan

keaktifan dalam menyelesaikan soal. Kemudian dilakukan

analisis pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan

teknik deskriptif melalui persentase. Adapun perhitungan

persentase psikomotorik peserta didik adalah:

Persentase (%) = %100×∑maksimumskor

diperolehyangskor

Indikator keberhasilan psikomotorik peserta didik adalah

sebagai berikut:

80-100 : psikomotorik peserta didik baik sekali

71 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2006), Cet. 6, hlm. 245.

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

66-79 : psikomotorik peserta didik baik

56-65 : psikomotorik peserta didik cukup

40-55 : psikomotorik peserta didik kurang

30-39 : psikomotorik peserta didik gagal

c. Metode Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam

rangka pengukuran dan penilaian.72 Metode tes adalah cara (yang

dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam

rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan.

Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil

belajar peserta didik pada materi pokok pemuaian menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments

(TGT) dengan permainan destinasi.

Penilaian aspek kognitif peserta didik diambil melalui tes

hasil belajar peserta didik pada akhir pembelajaran siklus. Dari

data tes hasil belajar peserta didik pada tiap siklus akan diketahui

hasil persentase ketuntasan belajar peserta didik.

Tes yang digunakan adalah tes objektif dengan 4 pilihan.

Tes objektif merupakan alat pengukur yang banyak dipergunakan

di dalam penelitian karena dalam memberikan nilai berupa angka

yang tidak dipengaruhi oleh subjektivitas tester atau penilai.73

1) Hasil evaluasi peserta didik

Hasil evaluasi peserta didik per siklus diperoleh dari nilai

tes akhir siklus yang berupa tes berbentuk pilihan ganda

dengan empat pilihan. Sistem skoring pada tes formatif adalah:

a) Alternatif jawaban benar dengan skor 1.

b) Alternatif jawaban salah dengan skor 0.

Kemudian data yang diperoleh dianalisis sebagai berikut:

72 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2008), hlm. 66.

73 Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Cet 5, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), hlm. 191.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

1. Analisis Hasil Evaluasi Peserta Didik Tiap Siklus

Hasil evaluasi siklus tiap peserta didik diperoleh dari

nilai tes akhir siklus berupa soal pilihan ganda. Kemudian

dari data yang diperoleh dapat dianalisis nilai ketuntasan

individu dan ketuntasan klasikal peserta didik setelah adanya

tindakan.

a. Ketuntasan Individu

Ketuntasan belajar individu dihitung dengan

menggunakan analisis deskriptif persentase, yaitu:

Persentase (%) = %100×∑maksimumskor

diperolehyangskor

Indikator keberhasilan peserta didik dikatakan tuntas

belajar apabila peserta didik memperoleh nilai sesuai

dengan KKM yaitu minimal 6,00.

b. Ketuntasan klasikal

Untuk menghitung ketuntasan belajar klasikal

menggunakan analisis deskriptif persentase dengan

menghitung:

Persentase = %100×∑

∑ didikpeserta

belajartuntasdidikpeserta

Indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal

ditentukan apabila rata-rata kelas memperoleh nilai di

atas KKM (6,00) dan minimal 85% dari jumlah peserta

didik yang ada di kelas.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar peserta didik di atas Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yaitu sebesar 60,00 setelah diterapkan model pembelajaran

Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi.

2. Ketuntasan klasikal yang mampu menyelesaikan atau mencapai KKM

sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus

Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah-sekolah

selama ini lebih berpusat pada guru. Guru lebih sering menggunakan metode

konvensional, sehingga peserta didik cenderung pasif dan cepat bosan.

Peserta didik hanya duduk dan mendengarkan penjelasan dari guru kemudian

mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru sehingga peserta

didik cenderung cepat bosan apabila diberi mata pelajaran IPA Fisika yang

monoton (satu arah), yang berisi ceramah, latihan soal dan kurang melibatkan

keaktifan peserta didik. Hal ini akan menciptakan rasa enggan, malas berfikir,

tidak tertarik dan hasil belajar IPA Fisika menjadi rendah.

Berdasarkan hasil observasi yang didapat dari guru bidang studi IPA

Fisika Ibu Anis Muawanah S.Th.I yang mengajar di kelas VII MTs Sabilul

Ulum Mayong Jepara pada tanggal 14 Juni 2010, didapatkan informasi

bahwa hasil belajar peserta didik tahun ajaran 2009/2010 pada materi pokok

pemuaian rata-rata nilai 57,79 yang diperoleh lebih rendah dari Kriteria

Ketuntasan Minimum sebesar 6,00 (terdapat pada lampiran 4). Hal ini

disebabkan karena peserta didik malas berfikir dan merasa tidak tertarik

dengan mata pelajaran IPA Fisika. Ketika guru menerangkan materi

pelajaran, peserta didik kurang memperhatikan dengan seksama. Hal ini

dilihat dari peserta didik melihat ke papan tulis tetapi pandangan mereka

tidak konsentrasi pada proses pembelajaran. Sehingga ketika disuruh

mengerjakan soal mereka tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat

karena di awal sudah mengeluh tidak bisa, tanpa mencoba mengerjakan soal

terlebih dahulu.

Citra peserta didik selama ini menganggap pelajaran IPA Fisika

momok bagi mereka, sehingga apabila metode pembelajaran yang digunakan

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

guru tidak menarik dan melibatkan mereka maka mereka akan bertambah

malas, jenuh dan enggan mempelajari mata pelajaran IPA Fisika. Terutama

pada materi pokok pemuaian yang menurut peserta didik membingungkan

karena pada materi pokok pemuaian terdapat rumus-rumus yang hampir

sama.

Kondisi pra siklus adalah kondisi peserta didik sebelum dilaksanakan

pembelajaran model Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan

destinasi. Data kondisi awal peserta didik ini diambil dari data hasil belajar

peserta didik pada materi pokok pemuaian tahun ajaran 2009/2010 kelas VII

A MTs Sabilul Ulum seperti tertuang pada tabel 4.1 berikut:

Tabel. 4.1 Hasil Belajar Pra Tindakan

Hasil belajar kognitif peserta didik Nilai awal

Jumlah peserta didik tuntas

Jumlah peserta didik tidak tuntas

Nilai rata-rata

22

21

57,79

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebelum mendapatkan

pembelajaran dengan model Teams Games Tournaments (TGT) dengan

permainan destinasi, ketuntasan hasil belajar klasikal masih jauh di bawah

ketuntasan hasil belajar klasikal yang diharapkan yaitu minimal 36 peserta

didik dari 43 peserta didik.

Rendahnya hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPA Fisika pra

tindakan menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh guru kurang tepat

sehingga peserta didik semakin malas belajar IPA Fisika, khususnya pada

materi pokok pemuaian. Hal itu karena rumus-rumus pada materi tersebut

hampir sama yang menyebabkan peserta didik menjadi bingung.

Dengan adanya realitas seperti ini, peneliti membuat perubahan dalam

sistem mengajar agar peserta didik tertarik dengan mata pelajaran IPA Fisika

dan menyukai materi yang mencakup mata pelajaran tersebut sehingga

rumus-rumus dalam materi pokok pemuaian menjadi mudah bagi mereka dan

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

tidak membingungkan karena pembelajaran dilakukan melalui model

pembelajaran yang menyenangkan dan menjadikan peserta didik ikut serta

dalam pembelajaran, agar hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Metode

tersebut adalah metode pembelajaran model Teams Games Tournaments

(TGT) dengan permainan destinasi.

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII A MTs Sabilul

Ulum Mayong Jepara dengan jumlah peserta didik 34 peserta didik tetapi

menjadi 33 peserta didik karena satu peserta didik ada yang keluar dari

sekolah (terdapat pada lampiran 1). Sehingga dalam pembagian kelompok

yang setiap kelompok terdiri dari empat peserta didik terdapat satu kelompok

yang anggota kelompoknya lima peserta didik. Penelitian ini dirancang dalam

dua siklus dan pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil belajar peserta

didik pada pembelajaran fisika dengan model pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi. Hasil belajar peserta didik

meliputi hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pelaksanaan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT) dengan permainan destinasi pada siklus I dan siklus II sudah cukup

baik. Berikut disajikan data hasil penelitian.

1. Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif peserta didik pada pembelajaran siklus I dan II

menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

dengan permainan destinasi ditunjukkan tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Siklus I dan II

No Keterangan Pra siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai terendah 35 40 50

2 Nilai tertinggi 75 80 90

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

3 Rata-rata tes 57,79 60,00 68,18

4 Persentase ketuntasan belajar 51,16 87,88 93,94

2. Hasil Belajar Afektif

Hasil belajar afektif peserta didik pada pembelajaran siklus I dan II

menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

dengan permainan destinasi ditunjukkan tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Belajar Afektif Peserta Didik Siklus I Dan II

Siklus I Siklus IINo Keterangan

Skor Persentase Skor Persentase

1 Kehadiran tepatwaktu

118 89,39 130 98

2 Perhatianmengikutipelajaran

95 71,97 119 90

3 Menghargaipendapat oranglain

88 66,67 99 75

4 Membawa bukupelajaran

120 90,91 129 98

Nilai rata-rata 79,73 90,34

Kategori Baik Baik Sekali

3. Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik peserta didik pada pembelajaran siklus I

dan II menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT) dengan permainan destinasi ditunjukkan tabel 4.4

Tabel 4.4 Hasil Belajar Psikomotorik Peserta Didik Siklus I dan II

Siklus I Siklus IINo Keterangan

Skor Persentase Skor Persentase

1 Kemampuandalammenyimpulkan

88 66,67 101 76,52

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

data hasilkegiatan

2 Ketaatan

terhadap

peraturan

permainan

94 71,21 121 91,67

3 Kecepatan

menjawab

pertanyaan

89 67,42 124 93,94

4 Keaktifan dalammenyelesaikansoal

94 71,21 124 93,94

Nilai rata-rata 69,13 89,02

Kategori Baik Baik Sekali

C. Pembahasan

1. Pra Siklus

Dalam pra siklus ini peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai

harian materi pokok pemuaian peserta didik kelas VII A tahun ajaran

2009/2010 (terdapat pada lampiran 4). Nilai hasil belajar rata-rata kelas

VII A tahun ajaran 2009/2010 adalah 57,79 yang diperoleh lebih rendah

dari Kriteria Ketuntasan Minimum sebesar 6,00 dengan ketuntasan

klasikal 51,16%.

Pengumpulan data awal dilakukan sebagai dasar untuk

membandingkan keberhasilan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan

destinasi. Informasi tersebut diperoleh dari Ibu Anis Muawanah S.Th.I

selaku guru fisika tahun ajaran 2008-2011 di MTs Sabilul Ulum Mayong

Jepara pada tanggal 14 Juni 2010.

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

2. Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi pada siklus

I dilaksanakan dalam 2 hari atau 4 kali jam pertemuan yaitu pada hari

senin tanggal 01 November 2010 jam pelajaran mulai pukul 07.00 sampai

08.30 dan pada hari kamis tanggal 04 November 2010 jam pelajaran mulai

pukul 11.00 sampai 12.30 dengan sub materi pokok pemuaian zat padat

dan pemuaian zat cair.

Pelaksanaan pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

dengan permainan destinasi pada pembelajaran IPA Fisika siklus I

dilakukan dengan berpedoman silabus dan RPP (terdapat pada lampiran 5,

8, dan 9). Untuk jam pertama guru membuka pertemuan dengan salam dan

presensi dilanjutkan do’a dan membaca asmaul husna bersama-sama satu

sekolah melalui pengeras suara. Kemudian guru mengkondisikan kelas

yang sedikit ramai setelah berdo’a bersama karena melihat guru tidak

sendirian tetapi dengan peneliti. Yang menurut perkiraan peserta didik

adalah guru baru yang akan mengajar kelas mereka. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi (Apakah kalian pernah

naik kereta api? Pernah memperhatikan rel kereta api? Bagi yang sudah

pernah, coba ceritakan bagaimana rel kereta api, apakah rapat/terdapat

celah-celah pada relnya? Mengapa rel dibuat demikian?).

Peserta didik bersahut-sahutan menjawab, pernah. Kemudian

menjawab lagi, tidak pernah karena relnya di bawah kereta api. Ada juga

yang menjawab pernah, rel kereta api dibuat renggang-renggang. Alasan

peserta didik kebanyakan belum tahu. Hal ini dikarenakan peserta didik

belum terbiasa berfikir aktif karena peserta didik terbiasa menerima materi

tanpa diajak berfikir aktif. Akhirnya guru menjelaskan materi dengan

panduan modul agar dapat menjawab dari motivasi yang sebelumnya

disampaikan guru. Guru menyampaikan bahan ajar sub materi pokok

pengertian pemuaian, pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair yang telah

dirancang khusus dalam modul (terdapat pada lampiran 12) berupa

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

penjelasan dan contoh soal dengan metode ceramah selama kurang lebih

15 menit. Peserta didik mendengarkan dengan menganggukkan kepala

tanda membenarkan pemahaman mereka masing-masing setelah

mendapatkan penjelasan dari guru dilengkapi membaca modul.

Guru membentuk kelompok secara heterogen yang beranggotakan

4 peserta didik. Dalam kelompok tersebut diharapkan peserta didik yang

pintar membantu temannya yang kurang pintar. Pembagian kelompok

berdasarkan nilai mid peserta didik (terdapat pada lampiran 2). Jumlah

peserta didik 33 siswa, dibagi menjadi 8 kelompok dengan satu kelompok

ada yang lima peserta didik (terdapat pada lampiran 3). Cara membagi

kelompok adalah dengan melihat nilai mid yang paling tinggi diberi angka

1 semua, dipilih delapan peserta didik yaitu Anis Hamdanah dan Anisa

Haniyah yang mendapat nilai 87. Fiki Husnia dan Ika Ayu Zuliya Astuti

mendapat nilai 85. Lia Novita yang mendapat nilai 83. Dian Utami, Iin

Safitri dan Noor Riza Maftiyanah yang mendapat nilai 81. Sehingga ketika

permainan turnamen pertama yang bermain adalah kedelapan peserta didik

yang mendapat angka 1 karena nilai kedelapan peserta didik tersebut

masih dalam satu tingkatan. Kemudian yang diberi angka 2 semua yaitu

Janatun Nikmah, Puji Astutik dan Tuba Laili Nikmah yang mendapat nilai

81, Lalatus Sa’diyah yang mendapat nilai 80, Muzarotul Fitriyah,

Nihayatul Istiqomah, Sahrul Fuat dan Zukita Amalia mendapat nilai 77.

Yang diberi angka 3 semua Abdul Wahap, Endang Lestari, dan Farid

Ridwan dengan nilai 67. Aji Nurman Said dan M Nurudh Dhulam

mendapat 71, Leny Widya Astuti mendapat 75, Muh Thohiron mendapat

73, Qisti Lizara Firdaus mendapat 65. Sedangkan yang diberi angka 4

semua yaitu A. Abdul Wakhid dan Siti Aisyah dengan nilai 61, Abdul

Mustaqim dan Muh. Rifa’i dengan nilai 50, Imam Safi’i, M. Khoirun

Ni’am, dan Muhammad Samsudin dengan nilai 65, Niswatul Umah

dengan nilai 31, dan Wahyu Kurniawan dengan nilai 60.

Guru meminta peserta didik mengatur tempat duduk dan peserta

didik duduk berdampingan dengan kelompoknya masing-masing. Pada

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

waktu guru meminta peserta didik duduk berdampingan, suasana kelas

sangat gaduh karena peserta didik putri tidak mau duduk di sebelah peserta

didik putra. Hal ini dikarenakan peserta didik putra tidak pernah duduk

sebelahan dengan putri karena ketika ujian tengah semester atau

semesteran, kelas memang diacak dengan kelas lain atau dengan angkatan

di atasnya tetapi dalam satu kelas tetap sejenis, putri semua atau putra

semua dalam satu kelas. Akhirnya dengan bujukan guru peserta didik mau

duduk berdampingan.

Guru melakukan kegiatan 1.1 (terdapat pada lampiran 12) untuk

menyelidiki pemuaian zat padat dengan menggunakan dua buah botol

yang ukurannya sama, jarum rajut, jarum jahit, lilin, korek api, kertas dan

sumbat botol gabus dan peserta didik diskusi dengan kelompok

mengumpulkan dan membuat kesimpulan. Ketika guru melakukan

demonstrasi peserta didik sedikit gaduh karena peserta didik yang bernama

Farid Ridwan nyeletuk berkata ”bim salabim jadi apa”(prok-prok prok)

“ayo dibantu-dibantu” sehingga seluruh kelas sedikit ramai karena peserta

didik yang lain ikut nyeletuk seperti itu. Guru mengkondisikan kelas dan

kelas sudah kembali seperti semula yang hanya ramai diskusi. Peserta

didik berdiskusi dengan kelompok masing-masing dan guru memberi

bimbingan pada masing-masing individu dalam kelompok, kemudian guru

melakukan kegiatan 1.2 (terdapat pada lampiran 12) untuk menyelidiki

pemuaian zat cair dengan menggunakan tiga buah labu berpipa yang

berukuran sama, sebuah wadah/bejana berisi air panas, tiga jenis zat cair,

yaitu air, alkohol/spirtus, dan minyak goreng. Ketika pembelajaran

berlangsung peserta didik sudah agak tertib, sedangkan peserta didik

diskusi dengan kelompok mengumpulkan dan membuat kesimpulan.

Setelah selesai peserta didik mengumpulkan hasil diskusi. Guru membahas

kesimpulan demonstrasi dan diskusi dari hasil kegiatan. Guru menjelaskan

peraturan permainan destinasi agar peserta didik mematuhi dan

mengindahkan tata tertib dalam permainan (terdapat pada lampiran 6),

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

kemudian guru membagi nomor urut peserta didik agar peserta didik

mengetahui pada turnamen berapa mereka bermain.

Guru menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam permainan yaitu

papan destinasi (terdapat pada lampiran 7), dadu, tempat pengocok dadu,

biji permainan, dan kartu soal pada siklus I (terdapat pada lampiran 15).

Guru membimbing pelaksanaan turnamen permainan dan peserta didik

melaksanakan permainan destinasi dalam turnamen dengan cara mengocok

dadu dan menjalankan biji pada papan destinasi sesuai nomor urut

turnamen. Peserta didik menjalankan biji sesuai dengan jumlah angka yang

ditunjukkan pada dadu. Warna kotak yang diperoleh menentukan jenis soal

yang harus dijawab. Soal dibacakan oleh guru, tetapi peserta didik yang

mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dapat membaca kartu soal

secara langsung. Tujuan soal dibacakan oleh guru agar semua peserta didik

dapat mendengarkan dan siap-siap menjawab jika kelompok yang

mendapat soal tersebut tidak dapat menjawab. Pada turnamen permainan

peserta didik sedikit gaduh karena peserta didik masih bingung, bermain

pada urutan berapa walaupun sebelumnya peserta didik sudah dibagi

nomor urut turnamen. Sebagian peserta didik juga ada yang tidak dapat

menjawab pertanyaan dalam permainan destinasi, hal ini disebabkan

karena peserta didik kurang persiapan materi ketika di rumah sehingga

peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan.

Guru dan peserta didik mendiskusikan jawaban soal-soal turnamen

(terdapat pada lampiran 16). Guru mengumumkan tim pemenang turnamen

pertama. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat

skor tertinggi dengan memberikan “pujian” dan memandu peserta didik

untuk bertepuk tangan kepada tim pemenang turnamen pertama. Guru

membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pelajaran. Guru

dan peserta didik berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan tentang

pemuaian. Guru membagikan lembar jawab (terdapat pada lampiran 17)

dan soal tes siklus I (terdapat pada lampiran 18). Guru memberikan tes

siklus I yang sesuai dengan kompetensi yang ditentukan untuk mengukur

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

kemampuan peserta didik sebanyak 10 soal dalam bentuk pilihan ganda

selama 15 menit dengan kisi-kisi penulisan soal tes siklus I (terdapat pada

lampiran 13).

Peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik sebelum dan

sesudah penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT) dengan permainan destinasi pada siklus I dapat dilihat pada Grafik

4.1.

0

20

40

60

80

100

NilaiTerendah

Nilaitertinggi

Rata-rataNilai Tes

Ketuntasanklasikal

Nila

i Kog

nitif

Kategori

Pra SiklusSiklus I

Grafik 4.1 Grafik Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Pra Siklus dan

Siklus I

Grafik 4.1 menunjukkan nilai terendah peserta didik sebelum dan

sesudah penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments

(TGT) dengan permainan destinasi. Pada pembelajaran sebelum

menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT)

dengan permainan destinasi nilai terendah peserta didik 35 dan nilai

tertinggi peserta didik adalah 75 dan setelah menggunakan model

pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan

destinasi nilai terendah peserta didik meningkat menjadi 40 dan nilai

tertinggi peserta didik meningkat menjadi 80. Nilai rata-rata kelas

meningkat dari 57,79 menjadi 60,00 dan ketuntasan belajar peserta

didik meningkat dari 51,16% menjadi 87,88%. Ketuntasan belajar

aspek kognitif pada pembelajaran siklus I sebesar 87,88%, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik senang dengan

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan

permainan destinasi yang baru pertama mereka lakukan sehingga

mendorong mereka untuk menyukai mata pelajaran IPA Fisika dan

meningkatkan pemahaman materi pokok pemuaian yang terdapat

rumus-rumus yang hampir sama. Selama ini peserta didik hanya diberi

pembelajaran yang monoton (satu arah), tidak melibatkan peserta

didik, dan masih menggunakan metode konvensional dengan ceramah

dari guru, peserta didik hanya mendengarkan, mengerjakan tugas dan

latihan soal, sehingga peserta didik merasa jenuh dan bosan yang

berdampak pada pemahaman peserta didik menjadi berkurang.

Ketuntasan belajar aspek afektif pada siklus I sebesar 96,97%

berarti sudah memenuhi ketuntasan belajar yang diharapkan. Peserta

didik yang hadir tepat waktu sebesar 89,39%, peserta didik yang

memperhatikan dan mengikuti pelajaran dengan baik sebesar 71,97%,

peserta didik yang dapat menghargai pendapat temannya dengan baik

hanya 66,67%, peserta didik yang rajin membawa buku pelajaran

sebesar 90,91%. Hal ini karena peserta didik belum terbiasa melakukan

diskusi dengan kelompok yang anggotanya heterogen, terutama para

peserta didik putri masih malu apabila disuruh duduk berdampingan

dengan anggota kelompoknya yang putra.

Ketuntasan belajar aspek psikomotorik pada siklus I sebesar 93,94

%, sudah memenuhi ketuntasan belajar yang diharapkan. Peserta didik

menyimpulkan data hasil kegiatan dengan baik sebesar 66,67%,

peserta didik yang taat terhadap peraturan permainan sebesar 71,21%,

peserta didik yang dapat dengan cepat menjawab pertanyaan sebesar

67,42%, peserta didik yang aktif dalam menyelesaikan soal pertanyaan

sebesar 71,21%. Hal ini karena peserta didik belum terbiasa melakukan

diskusi menyimpulkan data hasil kegiatan sehingga guru perlu

membimbing dan mengarahkan peserta didik.

Pada kegiatan siklus pertama, menunjukkan bahwa tidak ada

permasalahan dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

(RPP). Jadwal jam pertemuan telah sesuai dengan kebutuhan

pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan pada tahap pelaksanaan

tindakan dan pengamatan menunjukkan bahwa:

1) Hasil belajar peserta didik rata-rata pada siklus I mencapai 60,00

dengan ketuntasan klasikal 87,88%. Hal ini berarti pembelajaran

telah tuntas.

2) Peserta didik masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan

anggota kelompoknya yang lain, karena peserta didik tidak pernah

mempunyai kelompok belajar yang heterogen yang jenis

kelaminnya berbeda-beda.

3) Peserta didik belum terbiasa melakukan model pembelajaran Teams

Games Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi karena

model pembelajaran ini baru pertama kali mereka alami sehingga

mereka masih bingung dan peserta didik sangat antusias sehingga

peserta didik sukar diatur karena mereka terlalu semangat dalam

bermain dengan papan destinasi.

4) Komponen pembelajaran lain seperti: alokasi waktu pembelajaran,

sumber/bahan dan alat pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran, dan kegiatan penilaian dapat berjalan cukup baik

dalam rangka mencapai kompetensi yang dipersyaratkan dalam

pembelajaran siklus pertama.

5) Secara keseluruhan program pembelajaran telah berjalan cukup

baik. Sebagian peserta didik sudah terlibat dalam pembelajaran

secara langsung. Ada peserta didik yang masih kurang aktif dalam

diskusi menyimpulkan data dan dalam berdiskusi mengerjakan soal

yang berwarna biru, hal ini karena peserta didik belum terbiasa

melakukan diskusi dalam kelompok yang heterogen. Dalam

menyimpulkan hasil kegiatan, peserta didik yang menonjol yaitu 3

peserta didik dan yang menonjol dalam menyelesaikan soal hanya 2

peserta didik.

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

6) Sebagian peserta didik juga ada yang tidak dapat menjawab

pertanyaan dalam permainan destinasi, hal ini disebabkan karena

peserta didik kurang persiapan materi ketika di rumah.

7) Pada permainan destinasi soal dibacakan oleh guru sehingga peserta

didik harus mengungkapkan pendapatnya secara langsung untuk

menjawab pertanyaan. Jadi aspek menghargai pendapat orang lain

pada kelompok mudah dilihat. Aspek menghargai pendapat orang

lain pada siklus I masih menunjukkan hasil yang paling rendah yaitu

66,67%. Hal ini disebabkan karena peserta didik belum terbiasa

melakukan diskusi dengan kelompok yang heterogen.

Peserta didik memperoleh sesuatu yang baru dalam pembelajaran

sehingga peserta didik antusias dan tertarik dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Peserta didik tertarik melihat alat-alat pembelajaran seperti

papan destinasi dan biji yang berwarna-warni. Hal ini sesuai dengan

pernyataan yang dikutip oleh Linda Campbell bahwa apabila pembelajaran

dilakukan melalui permainan-permainan, peserta didik dengan tidak sabar

dan penuh antusias mengikuti pelajaran.74 Peserta didik merasakan suasana

kelas yang berbeda karena peserta didik diajak belajar sambil melakukan

permainan. Bermain dapat membuat peserta didik belajar dengan nyaman

dan tidak merasa tertekan. Sehingga peserta didik dapat dengan mudah

memahami pelajaran IPA Fisika melalui permainan karena peserta didik

belajar dengan senang hati.

Dalam pembelajaran ini guru memberikan penghargaan kepada

peserta didik yang kelompoknya mendapatkan hasil terbaik. Sehingga

peserta didik merasa termotivasi untuk belajar lebih giat agar hasil belajar

menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan dalam buku Interaksi

dan Motivasi Belajar Mengajar bahwa kegiatan belajar itu akan berhasil

baik, apabila disertai dengan “pujian”. Aspek “pujian” ini merupakan

dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat. Apabila

74 Linda Campbell, dkk, Metode Praktis Pembelajaran, (Jakarta: Intuisi Press, 2006), hlm. 92.

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

hasil pekerjaan atau usaha belajar itu tidak dihiraukan guru atau orang lain

misalnya orang tua, boleh jadi kegiatan anak menjadi berkurang. Dalam

kegiatan belajar mengajar istilahnya perlu dikembangkan unsur

reinforcement.75

Diperkuat pernyataan dalam buku Guru Dan Anak Didik Dalam

Interaksi Edukatif karya Syaiful Bahri Djamarah yaitu respon positif

bertujuan agar tingkah laku yang sudah baik (bekerja, belajar, berprestasi,

dan memberi) itu frekuensinya akan berulang atau bertambah. Pemberian

respon yang demikian dalam proses interaksi edukatif disebut “pemberian

penguatan”, karena hal tersebut akan membantu sekali dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan kata lain, perubahan

tingkah laku peserta didik (behavior modification) dapat dilakukan dengan

pemberian penguatan. 76

Dalam permainan destinasi pertanyaan yang diberikan tidak sekedar

pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran saja. Tetapi juga

ada pertanyaan seputar peserta didik ketahui tentang teman-teman mereka

dan juga perintah yang harus dilakukan untuk dapat bermain selanjutnya.

Peserta didik merasa senang karena dengan variasi tersebut membuat

peserta didik tidak tegang dan antusias untuk mengikuti pelajaran IPA

Fisika.

Berdasarkan hasil penelitian maka masih terdapat beberapa hal yang

harus diperhatikan untuk perbaikan pada siklus II, yaitu :

a. Pengkondisian kelas agar peserta didik tidak gaduh dan tertib dalam

permainan.

b. Beberapa peserta didik kurang aktif dalam diskusi menyimpulkan data

dan dalam berdiskusi mengerjakan soal.

75 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007), hlm. 79.

76 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,( Jakarta: PTRineka Cipta, 2000), Cet. 1, hlm. 100.

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

c. Beberapa peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan dalam

permainan destinasi.

d. Beberapa peserta didik belum dapat menghargai pendapat orang lain

dalam diskusi.

3. Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi pada

siklus II dilaksanakan dalam 2 hari atau 4 kali jam pertemuan yaitu

pada hari senin tanggal 08 November 2010 jam pelajaran mulai pukul

07.00 sampai 08.30 dan pada hari kamis tanggal 11 November 2010

jam pelajaran mulai pukul 11.00 sampai 12.30 dengan sub materi pokok

pemuaian gas dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus I meningkat dan

telah mencapai tuntas belajar secara klasikal yaitu 87,88% sudah

memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian. Sebagai catatan

untuk siklus berikutnya yang perlu ditingkatkan adalah memperbanyak

pertanyaan permainan destinasi yang berhubungan dengan materi

pelajaran.

Ketuntasan belajar pada aspek kognitif meningkat sebesar 6,06%

yaitu dari siklus I sebesar 87,88% meningkat menjadi 93,94% pada

siklus II. Peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik menggunakan

model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan

permainan destinasi dapat dilihat pada Grafik 4.2

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

020406080

100

Nila

i Kog

nitif

Kategori

Siklus ISiklus II

Grafik 4.2 Grafik Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Siklus I dan

Siklus II

Grafik 4.2 menunjukkan rata-rata kelas mengalami kenaikan 8,18

dari siklus I sebesar 60,00 ke siklus II sebesar 68,18 hal ini karena

peserta didik sudah terbiasa dengan pelaksanaan pembelajaran dan

pemahaman materi pada siklus I sehingga pada materi siklus II peserta

didik sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan asyik dan

menyenangkan. Peserta didik mengalami peningkatan pemahaman

pada materi pokok pemuaian dengan sub materi pokok pemuaian

dalam kehidupan sehari-hari.

Ketuntasan belajar aspek afektif pada siklus II meningkat sebesar

3,03%, siklus I sebesar 96,97% dan siklus II sebesar 100%. Pada siklus

I sebesar 79,73 dan siklus II sebesar 90,34. Peningkatan hasil belajar

afektif peserta didik dapat dilihat pada Grafik 4.3

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

0

20

40

60

80

100

A B C D

Pers

enta

se

Kategori

Siklus ISiklus II

Keterangan:

A. Kehadiran tepat waktu

B. Perhatian mengikuti pelajaran

C. Menghargai pendapat orang lain

D. Membawa buku pelajaran

Grafik 4.3 Grafik Hasil Belajar Afektif Siklus I dan Siklus II

Grafik 4.3 menunjukkan peserta didik yang dapat mengikuti

pelajaran tepat waktu meningkat dari 89,39% menjadi 98%, peserta

didik yang mengikuti dan memperhatikan pelajaran dengan baik

meningkat dari 71,97% menjadi 90%, peserta didik yang dapat

menghargai pendapat temannya dengan baik meningkat dari 66,67%

menjadi 75%, peserta didik yang rajin membawa buku pelajaran

meningkat dari 90,91% menjadi 98%.

Hasil belajar afektif meningkat pada siklus II disebabkan karena

peserta didik sudah terbiasa melakukan diskusi dengan kelompok yang

anggotanya heterogen, para peserta didik putri sudah tidak malu

apabila disuruh duduk berdampingan dengan anggota kelompoknya

yang putra. Sehingga guru sudah tidak perlu membimbing dan

mengarahkan peserta didik. Peserta didik juga terbiasa mendapati

perbedaan pendapat dari teman-teman dalam kelompok. Jika pada

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

siklus I peserta didik melaksanakan diskusi untuk menyimpulkan data

dengan sedikit gaduh, pada siklus II peserta didik melakukan diskusi

dengan tenang dan merasa nyaman. Peserta didik yang merasa berbeda

pendapat sudah berani mengutarakan pendapat dan alasan mereka

dengan baik sehingga suasana pembelajaran lebih aktif dan melibatkan

semua peserta didik. Peserta didik melakukan pembelajaran melalui

permainan dengan tertib dan tidak gaduh seperti pada siklus I.

Kebanyakan peserta didik dapat menjawab soal permainan karena

peserta didik mempersiapkan materi dengan matang di rumah.

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi memberikan

kemudahan kepada guru untuk mengamati jalannya permainan.

Sehingga guru dapat mengamati peserta didik melalui permainan.

Setiap peserta didik bermain secara bergantian dan berurutan sehingga

guru lebih jelas memperhatikan peserta didik.

Ketuntasan belajar aspek psikomotorik pada siklus II tercapai dan

meningkat sebesar 6,06%, yaitu dari 93,94% pada siklus I menjadi

100% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar psikomotorik peserta

didik dapat dilihat pada Grafik 4.4

0

50

100

Pers

enta

se(%

) A B C D

Kategori

Siklus ISiklus II

Keterangan:A. Kemampuan dalam menyimpulkan data hasil kegiatanB. Ketaatan terhadap peraturan permainanC. Kecepatan menjawab pertanyaanD. Keaktifan dalam menyelesaikan soal

Grafik 4.4 Grafik Hasil Belajar Psikomotorik Peserta DidikSiklus I dan Siklus II

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Grafik 4.4 menunjukkan peserta didik menyimpulkan data hasil

kegiatan dengan baik dari 66,67% menjadi 76,52%, peserta didik yang

taat terhadap peraturan permainan dari 71,21% menjadi 91,67%,

peserta didik yang dapat dengan cepat menjawab pertanyaan dari

67,42% menjadi 93,94%, peserta didik yang aktif dalam menyelesaikan soal

pertanyaan dari 71,21% menjadi 93,94%.

Hasil belajar psikomotorik meningkat karena peserta didik ingin

memperbaiki pembelajaran pada siklus I yang masih rendah. Secara

umum siklus II ini mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena

kesungguhan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran dengan

model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan

permainan destinasi. Peserta didik yang belum tuntas berusaha untuk

mengikuti pembelajaran dengan lebih baik agar hasil belajar peserta

didik meningkat. Peserta didik mulai berani bertanya pada penjelasan

materi yang disampaikan oleh guru dan peneliti. Pada turnamen

permainan destinasi berjalan lancar terutama pada turnamen permainan

destinasi sudah teratur, hal ini disebabkan peserta didik sudah cukup

tertib dalam melakukan permainan. Kegiatan tetap diawali dengan

penjelasan peraturan turnamen permainan destinasi sehingga peserta

didik semakin memahami peraturan permainan yang menjadikan

peserta didik mengalami peningkatan dalam aspek psikomotorik dari

siklus I. Keaktifan dalam menyelesaikan soal dan kecepatan peserta

didik dalam menjawab soal turnamen dalam permainan menunjukkan

adanya kesiapan peserta didik dalam menghadapi pembelajaran.

Kesiapan peserta didik tersebut ditunjukkan dengan adanya

peningkatan pada setiap aspek. Hal ini karena peserta didik telah

mempersiapkan materi dengan matang. Kerjasama kelompok di antara

mereka semakin erat dan peserta didik semakin aktif dalam

berpendapat serta menjawab soal.

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

BAB V

SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan

permainan destinasi untuk meningkatkan hasil belajar fisika materi pokok

pemuaian pada peserta didik kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Jepara semester gasal tahun ajaran 2010/2011 dilakukan dengan cara

menyampaikan bahan ajar berupa penjelasan dan contoh soal dengan

metode ceramah dan diskusi, membentuk kelompok yang beranggotakan 4

peserta didik, melaksanakan permainan destinasi dalam turnamen dengan

cara mengocok dadu dan menjalankan biji pada papan destinasi sesuai

nomor urut turnamen, memberikan pujian atau unsur reinforcement pada

kelompok yang memperoleh nilai tertinggi, dan memberikan tes yang

sesuai dengan kompetensi yang ditentukan untuk mengukur kemampuan

peserta didik.

2. Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan

Permainan Destinasi dapat meningkatkan hasil belajar fisika materi pokok

pemuaian pada peserta didik kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Jepara semester gasal tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya peningkatan-peningkatan peserta didik.

a. Adapun peningkatan hasil belajar fisika rata-rata peserta didik pada

materi pokok pemuaian adalah sebagai berikut:

Nilai awal Siklus I Siklus II

57,79 60,00 68,18

b. Adapun peningkatan hasil pengamatan aspek kognitif, aspek afektif,

dan aspek psikomotorik peserta didik adalah sebagai berikut:

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Aspek yang diamati Siklus I (%) Siklus II (%)

Kognitif 87,88 93,94

Afektif 96,97 100

Psikomotorik 93,94 100

B. Saran

Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, dengan mendasarkan pada

penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin

memberikan saran yang dapat menjadi bahan masukan antara lain sebagai

berikut:

1. Model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan permainan

destinasi diharapkan dapat diterapkan oleh guru sebagai model

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi

pokok yang lain.

2. Guru atau peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran Teams

Games Tournaments (TGT) dengan permainan destinasi hendaknya

mempersiapkan materi yang akan disampaikan dengan memperhatikan

RPP, memperhatikan pembagian kelompok, mengurangi jumlah

pertanyaan yang tidak berkaitan dengan materi serta memperhatikan

pengkondisian kelas dengan baik sehingga hasil belajar peserta didik yang

dicapai dapat maksimal.

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah SWT penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan dan

pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan. Hal ini disebabkan

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Karenanya

penulis mengharapkan kritik dan saran untuk sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga

penelitian yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan mendapat ridlo-Nya.

Amin.

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PTRineka Cipta, 1999.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PTBumi Aksara, 2006.

, Dasar - dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi Cet 7, Jakarta: BumiAksara, 2007.

Arikunto, Suharsimi, et. al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. BumiAksara, 2008, Cet. 3.

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003,Cet. 5.

Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet 3.Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Bahri Djamarah, Syaiful, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

Baiquni, Achmad, Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Jakarta: DanaBakti Prima Yasa, 1996, Cet. 1.

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Bueche, Schaum Series Frederick, Theory And Problems Of Physics, Jakarta:Erlangga, 1996, Cet. 4.

Campbel, Linda, dkk, Metode Praktis Pembelajaran, Jakarta: Intuisi Press, 2006.

Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2009, Cet. 5.

Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro,2000.

Dokumen MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara, tahun ajaran 2010-2011.

Etsa, Indra Irawan dan Sunardi, Pelajaran IPA Fisika SMP/MTs Kelas VII,Bandung: CV Yrama Widya, 2007, Cet 1.

Giancoli, Douglas C, Fisika Jilid I, Jakarta:Erlangga, 2001, Cet. 5.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Ishaq, Mohamad, Fisika Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, Cet 1.

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai PengembanganProfesi Guru, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010, Cet. 5.

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

,Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta:Rajawali Pers, 2009.

Mahmud, Psikologi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2010, Cet. 1.

Muhammad, Hasbi ash-Shiddieqy Teungku, Tafsir Al Quranul Majid An-Nuur,

Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000, Cet. 2.

Mulyasa, E, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009.

, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, danImplementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

Nasirudin, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,Semarang: Tarbiyah Press, 2008, Cet. 4.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. 1.

Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Cet 2, Jakarta: Kencana, 2010.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2007.

Shadily, Hassan, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT Gramedia, 2003.

S Sadiman, Arif, dkk, Media Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2003, Cet. 7.

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Shihab, M Quraish, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran JuzAmma, Jakarta: Lentera Hati, 2002, Vol. 15.

Slavin, Robert E., Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: NusaMedia, 2008, Cet 1.

Slavin, Robert E, Cooperative Learning:Theory, Research, and Practice, UnitedStates of America: Conggress Cataloging in Publication Data, 1995.

Soegeng, Dasar-Dasar Penelitian, Semarang:Ikip PGRI Press, 2006.

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Rineka Cipta, 1990, Cet.3.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2008.

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar BaruAlgesindo ,1990.

,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 1990), Cet. 1.

Suhadi, “Langkah-Langkah Model Pembelajaran”, 4 Juni 2010,http://suhadinet.wordpress.com/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-aturan-permainan-destinasi.pdf/ html

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Suparno, Paul, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik danMenyenangkan, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2006.

Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010, Cet. 3.

Suwandi dan Basrowi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: GhaliaIndonesia, 2008, Cet. 1.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. 1.

Syamsudin, Achmad, Modul Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: TarbiyahPers, 2008.

Syaodih Sukmadinata, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Tipler, Paul A, Fisika, Jakarta: Erlangga, 1998, Cet. 1.

Tim Abdi Guru, IPA Fisika SMP Kelas VII Standar KTSP, Jakarta: Erlangga,2008.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan,dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), Jakarta: Kencana, 2010, Cet. 2.

Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Cet 2, Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2006.

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: PT BumiAksara, 2009, Cet. 3.

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:

Nama : Dika Freida Nurynnysa

Tempat/Tanggal Lahir : Jepara, 04 Juli 1988

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jln Raya Tigajuru Welahan

Ds Tigajuru Rt.03 Rw. I Mayong Jepara

Pendidikan :

1. SDN 01 Tigajuru Mayong Jepara, lulus

tahun 2000

2. SMPN 01 Mayong Jepara, lulus tahun 2003

3. SMAN 01 Pecangaan Jepara, lulus tahun

2006

4. IAIN Walisongo Semarang angkatan 2006

Demikian daftar riwayat hidup pendidikan penulis ini dibuat dan harap

menjadikan maklum adanya.

Semarang, 08 Desember 2010

Dika Freida

Nurynnysa

NIM.063611021

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 1

Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

Tahun Pelajaran 2010/2011

No Nama Jenis Kelamin

1. A. Abdul Wakhid L

2. Abdul Mustaqim L

3. Abdul Wahap L

4. Aji Nurman Said L

5. Anis Hamdanah P

6. Anisa Haniyah P

7. Dian Utami P

8. Endang Lestari P

9. Farid Ridwan L

10. Fiki Khusnia P

11. Iin Safitri P

12. Ika Ayu Zuliya Astuti P

13. Imam Safi’i L

14. Janatun Nikmah P

15. Lalatus Sa’diyah P

16. Leny Widya Astuti P

17. Lia Novita P

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

18. M. Khoirun Ni’am L

19. M. Nurudh Dhulam F L

20. Muh. Rifa’i L

21. Muhammad Samsudin L

22. Muhammad Thohiron L

23. Mukhlisin L

24. Muzarotul Fitriyah P

25. Nihayatul Istiqomah P

26. Niswatul Umah P

27. Noor Riza Maftiyanah P

28. Puji Astutik P

29. Qisti Lizara Firdaus L

30. Sahrul Fuat L

31. Tuba Laili Nikmah P

32. Wahyu Kurniawan L

33. Zukita Amalia P

34. Siti Aisyah P

Keterangan: Nama peserta didik yang berwarna biru keluar dari Sekolah

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 2

Daftar Nilai Mid Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

Tahun Pelajaran 2010/2011 Untuk Membagi Kelompok

No Nama Nilai Keterangan

1. A. Abdul Wakhid 61 Tuntas

2. Abdul Mustaqim 50 Tidak tuntas

3. Abdul Wahap 67 Tuntas

4. Aji Nurman Said 71 Tuntas

5. Anis Hamdanah 87 Tuntas

6. Anisa Haniyah 87 Tuntas

7. Dian Utami 81 Tuntas

8. Endang Lestari 67 Tuntas

9. Farid Ridwan 67 Tuntas

10. Fiki Khusnia 85 Tuntas

11. Iin Safitri 81 Tuntas

12. Ika Ayu Zuliya Astuti 85 Tuntas

13. Imam Safi’i 65 Tuntas

14. Janatun Nikmah 81 Tuntas

15. Lalatus Sa’diyah 80 Tuntas

16. Leny Widya Astuti 75 Tuntas

17. Lia Novita 83 Tuntas

18. M. Khoirun Ni’am 65 Tuntas

19. M. Nurudh Dhulam F 71 Tuntas

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

20. Muh. Rifa’i 50 Tidak tuntas

21. Muhammad Samsudin 65 Tuntas

22. Muhammad Thohiron 73 Tuntas

23. Mukhlisin - Tidak tuntas

24. Muzarotul Fitriyah 77 Tuntas

25. Nihayatul Istiqomah 77 Tuntas

26. Niswatul Umah 31 Tidak tuntas

27. Noor Riza Maftiyanah 81 Tuntas

28. Puji Astutik 81 Tuntas

29. Qisti Lizara Firdaus 65 Tuntas

30. Sahrul Fuat 77 Tuntas

31. Tuba Laili Nikmah 81 Tuntas

32. Wahyu Kurniawan 60 Tuntas

33. Zukita Amalia 77 Tuntas

34. Siti Aisyah 61 Tuntas

a. Jumlah 2365

b. Rata-rata 71,67

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Ketuntasan Belajar

1. Jumlah siswa seluruhnya …………………………………………= 34 Siswa2. Jumlah siswa yang telah tuntas belajar …………………………. = 30 Siswa3. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar …………………………. = 4 Siswa4. Prosentase jumlah siswa yang tuntas belajar …………………….. = 88 %

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 3

DAFTAR KELOMPOK

Kelompok 1

1. Anis Hamdanah

2. Janatun Nikmah

3. Abdul Wahap

4. A. Abdul Wakhid

Kelompok 2

1. Anisa Haniyah

2. Lalatus Sa’diyah

3. Aji Nurman Said

4. Abdul Mustaqim

Kelompok 3

1. Dian Utami

2. Muzarotul Fitriyah

3. Endang Lestari

4. Imam Safi’i

Kelompok 4

1. Fiki Khusnia

2. Nihayatul Istiqomah

3. Farid Ridwan

4. M. Khoirun Ni’am

5. Siti Aisyah

Kelompok 5

1. Iin Safitri

2. Puji Astutik

3. M. Nurudh Dhulam F

4. Muh. Rifa’i

Kelompok 6

1. Ika Ayu Zuliya Astuti

2. Sahrul Fuat

3. Leny Widya Astuti

4. Muhammad Samsudin

Kelompok 7

1. Lia Novita

2. Tuba Laili Nikmah

3. Muhammad Thohiron

4. Niswatul Umah

Kelompok 8

1. Noor Riza Maftiyanah

2. Zukita Amalia

3. Qisti Lizara Firdaus

4. Wahyu Kurniawan

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 4

Daftar Nilai Peserta Didik kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong Jepara

Tahun Pelajaran 2009/2010

Mata Pelajaran : IPA Materi Pokok : Pemuaian

Kelas : VII A KKM : 6,00

Semester : Gasal

No Nama Jumlah Skor Keterangan

1. A Nasrulloh 7,0 Tuntas

2. Abdullah Husein 6,0 Tuntas

3. Afif Kis Fahrudin - -

4. Agus Purnomo 6,0 Tuntas

5. Agus Waluyo 5,5 Tidak Tuntas

6. Ahmad Shihab 6,0 Tuntas

7. Ainun Nikmah 6,0 Tuntas

8. Arum Widiyati 5,5 Tidak Tuntas

9. Asri Retno Handayani 6,5 Tuntas

10. Aulia Tafana Dewi 6,0 Tuntas

11. Eka Yuniarti 5,5 Tidak Tuntas

12. Endah Budiarti 5,5 Tidak Tuntas

13. Fatimaz Zahro 4,0 Tidak Tuntas

14. Fattah Turmudzi 5,5 Tidak Tuntas

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

15. Ferri Nurul Arifin 7,0 Tuntas

16. Gita Indah Cahyani 6,5 Tuntas

17. Ika Fatmawati 5,5 Tidak Tuntas

18. Juanto 6,5 Tuntas

19. Kana Iya Sikma 6,5 Tuntas

20. Kholidatun Nimah 5,5 Tidak Tuntas

21. Leni Lutfiana 6,5 Tuntas

22. Lukmanul Khikam 4,5 Tidak Tuntas

23. M Abdul Wahib 5,5 Tidak Tuntas

24. M Ainul Basar 5,5 Tidak Tuntas

25. M Khusain Azhari 6,0 Tuntas

26. M Khusnul Amin 7,5 Tuntas

27. M Madu Ajron - -

28. M Samsul Arif 4,5 Tidak Tuntas

29. M Syaiful Arifin 7,5 Tuntas

30. Masupri Yaten 5,0 Tidak Tuntas

31. Miftakhul Huda 5,5 Tidak Tuntas

32. Muh Muzaqi 5,5 Tidak Tuntas

33. Muhammad Arifin - -

34. Muhammad Muhlisul Hadi 6,5 Tuntas

35. Muhammad Arif Alwan 7,0 Tuntas

36. Nining Kurniati 5,5 Tidak Tuntas

37. Nizar Khilmi 6,5 Tuntas

38. Noor Laila Fitriani 5,5 Tidak Tuntas

39. Nor Kus Sakdiyah 4,5 Tidak Tuntas

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

40. Rifqi Tri Afifududin 5,0 Tidak Tuntas

41. Rohyatul Ulya 3,5 Tidak Tuntas

42. Septian Dwi Nor Cahyo 4,5 Tidak Tuntas

43. Siti Nafiah 7,0 Tuntas

44. Stifiana Maharani 6,0 Tuntas

45. Tri Haryanti 6,0 Tuntas

46. Wahyu Riswanto 5,0 Tidak Tuntas

a. Jumlah 248,5

b. Rata-rata 57,79

Ketuntasan Belajar

1. Jumlah siswa seluruhnya ………………………………………= 43 Siswa

2. Jumlah siswa yang telah tuntas belajar ………………………..= 22 Siswa

3. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar ………………………..= 21 Siswa

4. Prosentase jumlah siswa yang tuntas belajar …………………..= 51,16 %

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 5

SILABUS

Sekolah : MTs Sabilul Ulum

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas : VII

Semester : GasalAlokasi Waktu : 8 x 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud zat dan perubahannya

PenilaianKompetensi Dasar Materi

PokokKegiatan

Pembelajaran Indikator Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

LokasiWaktu Sumber Belajar

5.1 Melakukanpercobaanyangberkaitandenganpemuaiandalamkehidupansehari-hari.

Pemuaian o Mengamatiprosespemuaian zatpadat, cair dangas.

o Menyelidikiprosespemuaianpada zatpadat, cairdan gas.

tes tertulis pilihan ganda (Soal Gamestournament)AlatMusschenbrock digunakanuntukmenyelidikipemuaianA. GasB. Zat cair

8 jp Sumber:Buku IPA FISIKA SMP/MTs

Etsa Indra Irawan dan Sunardi YramaWidya Kelas VII

Alat:Papan Destinasi dan Kartu Soal

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

PenilaianKompetensi Dasar Materi

PokokKegiatan

Pembelajaran Indikator Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

LokasiWaktu Sumber Belajar

o Mengamatiprosespemuaian zatpadat dan zatcair melaluidemonstrasi.

o Menganalisismuai volumberbagai jeniszat cair.

o Membandingkanpemuaian zatcair dan zatpadat

o Mengidentifikasi muaivolumberbagaijenis zat cair.

Observasidan diskusi

tes tertulis

tes tertulis

Lembarobservasidan uraian

Pilihanganda

Pilihanganda

C. Zat padatD. Semua zat

Apa yang akanterjadi padapanah kertastersebut?

Jika kitamemanaskanwadah yangberisi penuhdengan air,ketikamendidih airada yangtumpah. Halinimembuktikanbahwapemuaian…A. zat cair

tidakteratur

B. zat padatlebihbesar darizat cair

C. zat padatteratur,sedangka

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

PenilaianKompetensi Dasar Materi

PokokKegiatan

Pembelajaran Indikator Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

LokasiWaktu Sumber Belajar

n zat cairtidakteratur

D. zat cairlebihbesar darizat padat.

Dua kepinglogam yangberbedakoefisienmuainya yangdikelingmenjadi satudisebut…..A. campuranB. senyawaC. bimetalD. alliage

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

PenilaianKompetensi Dasar Materi

PokokKegiatan

Pembelajaran Indikator Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

LokasiWaktu Sumber Belajar

o Mengaplikasikan konseppemuaiandalamkehidupansehari-hari.

o Menunjukkan prinsippemuaiandalamteknologimisalnyaBimetal

Mengetahui,Kepala Madrasah

Suharto, S. PdINUPTK. 3855745648200002

Semarang, 12 November 2010Guru Mata Pelajaran

Anis Muawanah, S. ThINUPTK.

4361759660300003

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 6

Desain Turnamen

Aturan permainan “destinasi” pada model pembelajaran koopertif tipe TGT

1. Setiap anggota tim memperoleh penomoran 1, 2, 3, atau 4 yang ditentukan oleh

guru. Penomoran ini kemudian digunakan untuk menentukan anggota tim

tersebut bermain pada turnamen ke berapa. Misal pada tim Cinderella, salah

satu anggota yang bernama Budiarti diberi nomor 1 oleh guru, ini berarti

Budiarti akan bermain pada turnamen 1, Tanti yang diberi nomor 2, berarti

akan bermain pada turnamen 2, demikian seterusnya.

2. Tim lain juga demikian, diberi penomoran oleh guru, sehingga semua anggota

tim yang memperoleh nomor 1, akan bermain di turnamen 1, yang memperoleh

nomor 2 akan bermain di turnamen 2, dan seterusnya.

3. Ada 4 macam kartu yang akan menjadi destinasi (takdir) bagi tim yang

melempar dadu, berdasarkan mata dadu yang muncul.

Tim mungkin akan mendapat kartu:

a. Merah : berisi pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang harus

dijawab oleh si pelempar dadu (anggota tim yang ikut dalam

turnamen itu). Jika si pelempar dadu ini tidak dapat menjawab,

pertanyaan itu dialihkan ke anggota tim lain yang juga sedang ikut

dalam turnamen itu, sesuai urutan tim.

b. Biru : berisi pertanyaan yang juga berkaitan dengan materi, yang dapat

dijawab dari hasil diskusi bersama oleh seluruh anggota tim. Jika

tim pelempar dadu tidak dapat menjawab atau jawaban salah,

maka pertanyaan itu dialihkan ke tim lain, sesuai urutan tim.

c. Hijau : berisi pertanyaan yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran,

tetapi bertujuan menguji anggota tim yang sedang ikut turnamen,

apakah mereka mengetahui hal-hal yang sifatnya pribadi dari

anggota-anggota timnya. Contoh pertanyaan: “Apa hobi teman-

temanmu satu tim?”

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

d. Kuning : berisi permintaan yang harus dipenuhi oleh anggota tim yang

melempar dadu supaya dapat melempar dadu kembali untuk

memperoleh kartu lainnya. Contoh permintaan: Nyanyikan dulu

lagu kesukaanmu saat ini. Setelah itu kamu boleh melempar

dadunya kembali untuk memperoleh pertanyaan.

10) Waktu yang diberikan untuk menjawab setiap pertanyaan adalah 1,5 menit,

setiap jawaban benar memperoleh poin 10, sedangkan jawaban yang salah tidak

mendapat poin.

11) Permainan dimulai dengan meletakkan “biji” semua tim pada kotak START.

Permainan ini dimulai dengan turnamen 1, setelah 1 kali putaran (setelah semua

anggota tim yang bermain pada turnamen ini memperoleh kesempatan

melempar dadu). Langkah biji kemudian dihitung berdasarkan mata dadu yang

muncul. Biji kemudian sampai langkahnya pada kotak destinasi tertentu dan

akan menunjukkan nomor soal yang harus dijawab berdasarkan nomor kotak

destinasi.

12) Permainan kemudian dilanjutkan ke turnamen berikutnya sampai ke turnamen

4, lalu kembali lagi turnamen 1, untuk memasuki putaran ke-2.

13) Jika suatu ketika biji milik salah satu tim mencapai END dari papan destinasi,

maka penghitungan langkah kembali mulai dari START.

14) Jika suatu ketika biji salah satu tim jatuh di bagian kotak destinasi yang

kartunya telah diambil, maka dadu dilempar kembali sehingga biji jatuh di

kotak destinasi yang masih ada kartunya.

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong
Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 1 SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MTs SABILUL ULUM

Mata Pelajaran : IPA - FISIKA

Kelas/Semester : VII A/Gasal

Materi Pokok : Pemuaian

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami wujud zat dan perubahannya

II. Kompetensi Dasar

Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-

hari.

III. Indikator

a) Mengamati proses pemuaian pada zat padat dan zat cair

b) Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pemuaian zat padat dan zat cair

c) Mengidentifikasi pemuaian berbagai zat padat.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan belajar peserta didik dapat menjelaskan proses

pemuaian pada zat padat, cair serta dapat menunjukkan pemuaian zat padat.

V. Materi Pembelajaran

Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair

VI. Metode pembelajaran :

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Ø Diskusi kelompok (kooperatif)

Ø Games Tournaments

Ø Permainan Destinasi

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Peserta

Didik

Pendahuluan Ø Guru membuka pertemuan dengan

salam, doa (bagi jam pertama) dan

presensi.

Ø Guru mengkondisikan kelas,

menjelaskan tujuan pembelajaran dan

menyampaikan motivasi (Apakah

kalian pernah naik kereta api? Pernah

memperhatikan rel kereta api? Bagi

yang sudah pernah, coba ceritakan

bagaimana rel kereta api, apakah

rapat/terdapat celah-celah pada relnya?

Mengapa rel dibuat demikian?)

3 menit

5 menit

K

K

Inti Ø Guru menyampaikan modul berupa

penjelasan dan contoh soal.

Ø Guru membentuk kelompok dengan

setiap kelompok 4 peserta didik,

secara heterogen.

Ø Guru melakukan demonstrasi dan

peserta didik berdiskusi dengan

kelompok mengumpulkan dan

menganalisa data.

Ø Guru membahas kesimpulan

demonstrasi dan diskusi setelah

peserta didik mengumpulkan hasil

kegiatan.

15 menit

2 menit

25 menit

5 menit

K

G

G

K

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Ø Guru menjelaskan peraturan

permainan dengan papan destinasi.

Ø Guru membagi nomor urut peserta

didik

Ø Guru meminta peserta didik yang

mendapat nomor 1 melaksanakan

turnamen pertama untuk memulai

permainan dengan cara mengocok

dadu dan menjalankan biji pada papan

destinasi. Yang mendapat nomor urut

2 melaksanakan turnamen kedua, dan

seterusnya.

Ø Guru mengumumkan tim pemenang

sementara.

Ø Guru membimbing peserta didik untuk

menyimpulkan materi pelajaran.

2 menit

2 menit

25 menit

2 menit

2 menit

K

G

G

G

K

Penutup Ø Guru dan peserta didik berdiskusi

untuk membuat rangkuman kegiatan

tentang pemuaian zat.2 menit K

Keterangan: i = individu; g = group; k = klasikal

VIII. Sumber Pembelajaran

§ Sumber

Buku IPA FISIKA SMP/MTs Kelas VII

Buku Ringkasan dan Bank Soal Sains FISIKA SMP/MTs

Modul IPA – FISIKA

IX. Penilaian :

a) Teknik Penilaian:

Ø Tes kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotorik

b) Bentuk Instrumen:

Ø Soal Pilihan Ganda

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

c) Lembar Penilaian

1. Lembar penilaian aspek kognitif

2. Lembar penilaian aspek afektif

3. Lembar penilaian aspek psikomotorik

Semarang, 12 November 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Anis Muawanah, S. ThI Dika Freida NurynnysaNUPTK. 4361759660300003 NIM:063611021

Kepala Madrasah

Suharto, S. PdINUPTK. 3855745648200002

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 2 SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MTs SABILUL ULUM

Mata Pelajaran : IPA - FISIKA

Kelas/Semester : VII A/Gasal

Materi Pokok : Pemuaian

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami wujud zat dan perubahannya

II. Kompetensi Dasar

Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-

hari.

III. Indikator

a) Mengamati proses pemuaian pada zat padat dan zat cair

b) Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pemuaian zat padat dan zat cair

c) Mengidentifikasi pemuaian berbagai zat padat.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan belajar peserta didik dapat menjelaskan proses

pemuaian pada zat padat, cair serta dapat menunjukkan pemuaian zat padat.

V. Materi Pembelajaran

Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

VI. Metode Pembelajaran :

Ø Diskusi kelompok (kooperatif)

Ø Games Tournament

Ø Permainan Destinasi

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Peserta

Didik

Pendahuluan Ø Guru membuka pertemuan dengan

salam dan presensi.

Ø Guru mengkondisikan kelas,

mengumumkan tim pemenang

sementara dari turnamen pembelajaran

terdahulu dan memberikan sedikit

penjelasan tentang peraturan

permainan dengan papan destinasi.

3 menit

3 menit

K

K

Inti Ø Guru meminta peserta didik untuk

melanjutkan turnamen dan memulai

permainan dengan cara mengocok

dadu dan menjalankan biji pada papan

destinasi.

Ø Guru dan peserta didik mendiskusikan

jawaban soal-soal turnamen.

Ø Guru mengumumkan tim pemenang

turnamen pertama.

Ø Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang mendapat skor

tertinggi dengan memberikan “pujian”

dan memandu peserta didik untuk

bertepuk tangan kepada tim pemenang

turnamen pertama.

35 menit

20 menit

3 menit

3 menit

K

K

K

K

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Ø Guru membimbing peserta didik untuk

menyimpulkan materi pelajaran.5 menit

G

Penutup Ø Guru dan peserta didik berdiskusi

untuk membuat rangkuman kegiatan

tentang pemuaian.

Ø Guru memberikan tes yang sesuai

dengan kompetensi yang ditentukan.

3 menit

15 menit

K

K

Keterangan: i = individu; g = group; k = klasikal

VIII. Sumber Pembelajaran

§ Sumber

Buku IPA FISIKA SMP/MTs Kelas VII

Buku Ringkasan dan Bank Soal Sains FISIKA SMP/MTs

Buku referensi yang relevan

Modul IPA – FISIKA

IX. Penilaian :

a) Teknik Penilaian:

Ø Tes kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotorik

b) Bentuk Instrumen:

Ø Soal Pilihan Ganda

c) Lembar Penilaian

4. Lembar penilaian aspek kognitif

5. Lembar penilaian aspek afektif

6. Lembar penilaian aspek psikomotorik

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Semarang, 12 November 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Anis Muawanah, S. ThI Dika Freida Nurynnysa

NUPTK. 4361759660300003 NIM:063611021

Kepala Madrasah

Suharto, S. PdINUPTK. 3855745648200002

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 1 SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs SABILUL ULUM

Mata Pelajaran : IPA – FISIKA

Kelas/Semester : VII A/Gasal

Materi Pokok : Pemuaian

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami wujud zat dan perubahannya

II. Kompetensi Dasar

Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-

hari.

III. Indikator

a) Mengidentifikasi pemuaian zat cair

b) Mengamati proses pemuaian pada gas

c) Mengetahui pemuaian pada gas dan faktor yang mempengaruhi

d) Mengaplikasikan konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan belajar peserta didik dapat menjelaskan proses

pemuaian pada zat cair dan gas serta dapat mengaplikasikan konsep pemuaian

dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pembelajaran

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Pemuaian Zat Cair dan Gas

VI. Metode pembelajaran :

Ø Diskusi kelompok (kooperatif)

Ø Games Tournament

Ø Permainan Destinasi

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Peserta

Didik

Pendahuluan Ø Guru membuka pertemuan dengan

salam, doa (bagi jam pertama) dan

presensi

Ø Guru mengkondisikan kelas, tujuan

pembelajaran dan menyampaikan

motivasi (apakah kalian pernah

memasak air? Air yang kita masak

dalam panci lama-kelamaan tumpah,

pernahkah kalian mendapati kejadian

seperti ini? Mengapa demikian?

3 menit

5 menit

K

K

Inti Ø Guru menyampaikan bahan ajar atau

LKS berupa penjelasan dan contoh

soal.

Ø Guru membentuk kelompok dengan

setiap kelompok 4 peserta didik,

secara heterogen.

Ø Guru membagi nomor urut peserta

didik

Ø Guru menjelaskan peraturan

permainan dengan papan destinasi

Ø Guru meminta peserta didik yang

mendapat nomor 1 melaksanakan

turnamen pertama untuk memulai

25 menit

3 menit

3 menit

3 menit

40 menit

K

K

K

K

G

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

permainan dengan cara mengocok

dadu dan menjalankan biji pada

papan destinasi. Yang mendapat

nomor urut 2 melaksanakan turnamen

kedua, dan seterusnya.

Ø Guru mengumumkan tim pemenang

sementara.

3 menit G

Penutup Ø Guru dan peserta didik berdiskusi

untuk membuat rangkuman kegiatan

tentang pemuaian zat.

5 menit K

Keterangan: i = individu; g = group; k = klasikal

VIII. Sumber Pembelajaran

§ Sumber

Buku IPA FISIKA SMP/MTs Kelas VII

Buku Ringkasan dan Bank Soal Sains FISIKA SMP/MTs

Buku referensi yang relevan

Modul IPA – FISIKA

IX. Penilaian :

a) Teknik Penilaian:

Ø Tes kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotorik

b) Bentuk Instrumen:

Ø Soal Pilihan Ganda

c) Lembar Penilaian

7. Lembar penilaian aspek kognitif

8. Lembar penilaian aspek afektif

9. Lembar penilaian aspek psikomotorik

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Semarang, 12 November 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Anis Muawanah, S. ThI Dika Freida Nurynnysa

NUPTK. 4361759660300003 NIM: 063611021

Kepala Madrasah

Suharto, S. PdI

NUPTK. 3855745648200002

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 2 SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs SABILUL ULUM

Mata Pelajaran : IPA – FISIKA

Kelas/Semester : VII A/Gasal

Materi Pokok : Pemuaian

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami wujud zat dan perubahannya

II. Kompetensi Dasar

Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-

hari.

III. Indikator

a) Mengidentifikasi pemuaian zat cair

b) Mengamati proses pemuaian pada gas

c) Mengetahui pemuaian pada gas dan faktor yang mempengaruhi

d) Mengaplikasikan konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan belajar peserta didik dapat menjelaskan proses

pemuaian pada zat cair dan gas serta dapat mengaplikasikan konsep pemuaian

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

V. Materi Pembelajaran

Pemuaian Zat Cair dan Gas

VI. Metode pembelajaran :

Ø Diskusi kelompok (kooperatif)

Ø Games Tournament

Ø Permainan Destinasi

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :

Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Peserta

Didik

Pendahuluan Ø Guru membuka pertemuan dengan

salam, doa (bagi jam pertama) dan

presensi

Ø Guru mengkondisikan kelas,

mengumumkan tim pemenang

sementara dari turnamen

pembelajaran terdahulu dan

memberikan penjelasan ulang tentang

peraturan permainan dengan papan

destinasi.

3 menit

5 menit

K

K

Inti Ø Guru meminta peserta didik untuk

melanjutkan turnamen dan memulai

permainan dengan cara mengocok

dadu dan menjalankan biji pada

papan destinasi.

Ø Guru dan peserta didik

mendiskusikan jawaban soal-soal

turnamen.

Ø Guru mengumumkan tim pemenang

turnamen pertama.

Ø Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang mendapat

20 menit

35 menit

3 menit

3 menit

K

K

K

G

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

skor tertinggi dengan memberikan

“pujian” dan memandu peserta didik

untuk bertepuk tangan kepada tim

pemenang turnamen pertama.

Ø Guru membimbing peserta didik

untuk menyimpulkan materi

pelajaran.

3 menit K

Penutup Ø Guru dan peserta didik berdiskusi

untuk membuat rangkuman kegiatan

tentang pemuaian zat.

Ø Guru memberikan tes yang sesuai

dengan kompetensi yang ditentukan.

3 menit

15 menit

K

K

Keterangan: i = individu; g = group; k = klasikal

VIII. Sumber Pembelajaran

§ Sumber

Buku IPA FISIKA SMP/MTs Kelas VII

Buku Ringkasan dan Bank Soal Sains FISIKA SMP/MTs

Buku referensi yang relevan

Modul IPA – FISIKA

IX. Penilaian :

a) Teknik Penilaian:

Ø Tes kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotorik

b) Bentuk Instrumen:

Ø Soal Pilihan Ganda

c) Lembar Penilaian

10. Lembar penilaian aspek kognitif

11. Lembar penilaian aspek afektif

12. Lembar penilaian aspek psikomotorik

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Semarang, 12 November 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Anis Muawanah, S. ThI Dika Freida Nurynnysa

NUPTK. 4361759660300003 NIM: 063611021

Kepala Madrasah

Suharto, S. PdI

NUPTK. 3855745648200002

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 12

MODUL

PEMUAIAN

Guru Pamong : Anis Muawanah SThI

Oleh :

Dika Freida Nurynnysa

Nama :

No. Absen :

Kelas :

MTs Sabilul Ulum MayongJl. Welahan No. 30 Mayong Jepara Telp ( 0291) 4256 491

Modul Peserta Didik

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

PEMUAIAN

A. Standar Kompetensi

3. Memahami wujud zat dan perubahannya

B. Kompetensi Dasar

3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan

sehari-hari

C. Indikator

1. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas.

2. Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan

zat padat.

3. Mengidentifikasi muai volum berbagai jenis zat cair.

4. Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi misalnya Bimetal

D. Uraian Materi

1. Pengertian Pemuaian

Apabila kalian perhatikan rel kereta api, pada tiap-tiap sambungannya

terdapat celah. Mengapa demikian?

Gambar 1.1 Celah rel kereta api

Hal tersebut dilakukan supaya ketika suhu rel naik, karena terkena terik

sinar matahari, rel dapat memuai tanpa menyebabkan terjadinya pembengkokan,

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

karena apabila rel bengkok dapat menyebabkan kereta api yang melintasinya

keluar jalur atau terbalik sehingga terjadi kecelakaan.

Sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika

didinginkan. Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka partikel-

partikel tersebut akan bergerak semakin cepat dan jarak antar partikelnya

semakin besar, sehingga menyebabkan benda itu memuai.

Pemuaian adalah proses yang memperbesar ukuran zat/benda yang

massanya tetap. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas.

2. Pemuaian Zat Padat

Zat padat pada umumnya memuai bila dipanaskan. Pemuaian berbagai

macam zat padat diselidiki dengan menggunakan alat yang disebut

Musschenbroek. Beberapa batang logam yang sama panjangnya dipanaskan di

atas dua buah penumpu.

Pada ujung-ujung batang itu dipasang baut-baut, pada ujung yang lainnya

masing-masing menekan pengungkit sebuah jarum penunjuk yang dapat berputar

pada sumbunya. Bila batang memuai maka ujungnya menekan pengungkit

penunjuk, akibatnya jarum akan berputar. Besar kecilnya putaran itu

menunjukkan besar kecilnya pemuaian batang.

Gambar 1.2 Alat Musschenbroek

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Proses pemuaian zat padat dapat kamu lihat ketika kamu membakar batang

logam. Batang logam yang kamu panaskan ternyata bertambah panjang. Mengapa

demikian? Ketika dipanaskan, partikel-partikel zat bergetar dengan cepat dan

menggetarkan partikel-partikel di dekatnya. Hal tersebut mengakibatkan jarak

antar partikel menjadi renggang dan zat padat itu menjadi bertambah panjang.

Dalam hal ini, zat padat itu dikatakan mengalami pemuaian panjang.

Coba kamu amati bingkai kaca jendela di ruang kelasmu! Adakah bingkai

jendela yang melengkung? Tahukah kamu apa sebabnya? Bingkai jendela

tersebut melengkung tidak lain karena mengalami pemuaian. Pemuaian yang

terjadi pada benda, sebenarnya terjadi pada seluruh bagian benda tersebut.

Namun demikian, untuk mempermudah pemahaman maka pemuaian dibedakan

tiga macam, yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.

a. Pemuaian Panjang

Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan

siang hari? Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak

kendor pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat

terkena panas sinar matahari. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi

oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari

jenis benda.

Besarnya panjang logam setelah dipanaskan adalah sebesar

L = Lo + L

Keterangan:

L = Panjang akhir (m)

L ο = Panjang mula-mula (m)

L = Pertambahan panjang (m)

Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1ºC pada zat

sepanjang 1 m disebut koefisien muai panjang ( ). Hubungan antara panjang

benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan dengan persamaan

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

TLL ∆=∆ οα.

L = Lo(1+ T)

Keterangan:

L = Panjang akhir (m)

L ο = Panjang mula-mula (m)

L = Pertambahan panjang (m)

= Koefisien muai panjang (/ºC)

T = kenaikan suhu (ºC)

Tabel 1.1 Koefisien Muai Panjang Benda

Contoh 1. 1

1. Suatu batang logam terbuat dari besi yang panjangnya 2 m dipanaskan

hingga suhunya naik 20 ºC. Berapakah pertambahan panjang batang besi

tersebut? Diketahui koefisien muai panjang besi 1,2 x 10-5 / ºC.

Penyelesaian:

Diketahui: Lo = 2 m

T = 20 ºC

α = 1,2 x 10-5/ ºC

Ditanyakan : L = ?

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Jawab :

TLL∆×

=ο

αα

maka TLL ∆××=∆ οα

L∆ = 1,2 x 10-5/ ºC x 2 m x 20 ºC

= 48 x 10-5 m

= 4,8 x 10-4 m

Jadi pertambahan panjang batang besi bila suhunya dinaikkan sebesar 20 ºC

adalah 4,8 x 10-4 m.

Pemuaian Panjang pada Zat Padat

Tujuan : Menyelidiki pemuaian pada zat padat

Alat dan Bahan:

1. Dua buah botol yang ukurannya sama

2. Jarum rajut

3. Jarum jahit

4. Lilin

5. Korek api

6. Kertas

7. Sumbat botol gabus

Kegiatan 1.1

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Langkah kerja :

1. Tusukkan sebuah jarum rajut panjang pada sumbat botol dari gabus yang

terpasang pada mulut botol.

2. Tahan ujung jarum yang satu lagi oleh botol lain yang sama ukurannya,

namun tidak tersumbat.

3. Buatlah panah dari kertas, lalu tusuk tengah-tengahnya dengan jarum jahit,

kemudian rekatlah dengan lem.

4. Letakkan jarum jahit menyilang di atas mulut botol di bawah jarum rajut.

5. Nyalakan lilin dengan korek api, kemudian letakkan di antara kedua botol,

sehingga nyala apinya tepat menyentuh tengah-tengah jarum rajut.

6. Perhatikan panah kertas tadi.

Diskusi

Apa yang akan terjadi pada panah kertas tersebut? Mengapa?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

b. Pemuaian Luas

Pemuaian luas dapat diselidiki pada zat padat dengan bentuk

lempengan atau keping tipis, misalnya kaca jendela. Supaya kaca jendela

tidak pecah pada saat memuai, maka dibuat celah kosong antara kaca dan

bingkainya.

Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat

tersebut akan mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan

demikian lempeng akan mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang.

Pertambahan luas zat padat untuk setiap kenaikan 1ºC pada zat seluas 1

m2 disebut koefisien muai luas ( ). Hubungan antara luas benda,

pertambahan luas suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah:

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

TAA ∆=∆ οβ

Keterangan:

A = Luas akhir (m2)

A = Pertambahan luas (m2)

A ο = Luas mula-mula (m2)

β = Koefisien muai luas zat (/º C)

T = Kenaikan suhu (ºC)

Besarnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut

Contoh 1.2

1. Sebuah kaca jendela memiliki panjang 1,5 m dan lebar 1 m, jika suhunya

naik dari 25 ºC menjadi 35 ºC. Hitung pertambahan luas kaca tersebut

jika koefisien muai kaca 0,9 x 10-5 ºC!

Penyelesaian:

Diketahui : p = 1,5 m

L = 1 m

To = 25 ºC

T 1 = 35 ºC

α = 0,9 x 10-5/ ºC

β = 2α = 1,8 x 10-5/ ºC

Ditanyakan : ∆ A= …?

Jawab : A = p x L

= 1,5 m x 1 m

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

= 1,5 m2

β =)( 1 oo TTA

A−×

∆ maka A∆ = β x Ao x ( )( 1 oTT −

A∆ = 1,8 x 10-5/ ºC x 1,5 m2 x (35 ºC-25 ºC)

= 2,7 x 10-4 m2

= 2,7 cm2

Jadi, pertambahan luas kaca itu adalah 2,7 cm2

c. Pemuaian Volume

Sebuah benda padat mengalami pemuaian volume. Artinya, benda

padat tersebut mengalami pemuaian yang menyebabkan benda memanjang,

melebar, dan meninggi.

Koefisien muai volume dinyatakan dengan (baca: gamma)

didefinisikan sebagai perbandingan pertambahan volum terhadap volum awal

benda per satuan kenaikan suhu.

Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang Po, lebar Lo, dan tinggi ho

dipanaskan hingga suhunya bertambah t, maka berdasarkan pada pemikiran

muai panjang dan luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar

TVV ∆=∆ ογ

dimana

= 3 α

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Keterangan:

V = Volume akhir (m3)

Vo = Volume mula-mula (m3)

V = Pertambahan volume (m3)

= Koefisien muai volume (/ºC)

T = Kenaikan suhu (ºC)

Contoh 1.3

1. Sebuah kubus kuningan pejal yang panjang rusuknya 2 m, suhunya

dinaikkan dari 20 ºC sampai 50 ºC. Hitunglah volume kubus pada suhu

50 ºC dan pertambahan volumenya! (α kuningan = 1,9 x 10-5/ ºC)

Penyelesaian:

Diketahui : r = 2 m

To = 20 ºC

1T = 50 ºC

α = 1,9 x 10-5/ ºC

Ditanyakan: 1V = ……dan V∆ = …?

Jawab: Vo = r x r x r

= 2 m x 2 m x 2 m

= 8 m3

γ =)( 1

1

oo

o

TTVVV−×

1V = γ x Vo x )( 1 oTT − +Vo

= 3 α x Vo x )( 1 oTT − + Vo

= 3 x 1,9 x 10-5/ ºC x 8 m3 x (50 ºC-20 ºC) + 8 m3

= 1 368 x 10-5 m3 + 8 m3

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

= 1,368 x 10-2 m3 + 8 m3

= 8,0137 m3

V∆ = 1V - Vo

= 8,0137 m3 – 8 m3

= 0,0137 m3

Jadi, volume kubus pada suhu 50 ºC adalah 8,0137 m3 dan pertambahan

volumenya sebesar 0,0137 m3.

3. Pemuaian Zat Cair

Pada zat cair hanya mengalami muai volum karena sifat zat cair yang

selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Pemuaian volum zat

cair lebih besar daripada pemuaian zat padat untuk kenaikan suhu yang

sama.

Pemuaian zat cair dapat dilihat pada peristiwa naiknya raksa pada tabung

termometer. Atau apabila kalian memasak air dalam panci hingga penuh, maka

pada saat air itu mendidih, tutup panci yang tadinya tertutup akan bergerak-gerak

dan air tumpah keluar panci. Hal ini menunjukkan bahwa air mengalami

penambahan volum

Keanehan Pemuaian Air (Anomali Air)

Pada umumnya suatu zat akan memuai jika dipanaskan. Tetapi tidak

demikian halnya dengan air. Air mempunyai volume yang terkecil pada suhu

4ºC. Bila didinginkan akan memuai, demikian juga bila dipanaskan akan memuai

juga. Inilah keanehan dari air yang disebut anomali air.

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 1.3 Anomali Air

Untuk menunjukkan adanya pemuaian zat cair dipergunakan percobaan

sebagai berikut:

Dua buah tabung masing-masing diisi dengan zat cair yang berbeda dan

dilengkapi dengan pipa yang dimasukkan ke dalamnya. Kemudian keduanya

dimasukkan ke dalam bak air yang berisi air panas. Maka akan terjadi naiknya zat

cair pada kedua pipa berbeda, itu menunjukkan pemuaian pada kedua jenis zat

cair adalah berbeda.

Jenis zat cair Koefisien muai volum

(/ C° atau / K° )

Air

Alkohol (etil)

Alkohol (metil)

Aseton

Gliserin

Paparin

Terpentin

0,00044

0,0011

0,0012

0,0015

0,00053

0,001

0,00105

Tabel 2.2 Koefisien muai volum berbagai jenis zat cair

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Pemuaian pada Zat Cair

Tujuan : Menyelidiki pemuaian pada zat cair

Alat dan Bahan :

1. Tiga buah labu berpipa yang berukuran sama

2. Sebuah wadah/bejana berisi air panas

3. Tiga jenis zat cair, yaitu air, alkohol/spirtus, dan minyak goreng.

Langkah kerja:

1. Isilah ketiga buah labu berpipa dengan air, spirtus, dan minyak goreng.

Usahakan ketinggian zat cair pada masing-masing labu memiliki

ketinggian yang sama

2. Masukkan ketiga labu berpipa itu pada bejana yang berisi air panas

3. Aduklah air dalam bejana supaya menjamin suhu air serba sama pada

setiap labu.

4. Perhatikanlah permukaan zat cair dalam masing-masing labu! Apakah

yang terjadi?

5. Buatlah kesimpulan dari ketiga kegiatan tadi!

minyakgoreng

Kegiatan 1.2

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Diskusi

1. Apakah ketinggian zat cair dalam ketiga labu setelah dipanaskan sama?

Apabila sama/tidak sama, mengapa?

....................................................................................................................

.....................................................................................................................

....................................................................................................................

.....................................................................................................................

2. Manakah zat cair dalam ketiga labu yang ketinggiannya terbesar?

Mengapa?

.....................................................................................................................

....................................................................................................................

...................................................................................................................

.....................................................................................................................

....................................................................................................................

.....................................................................................................................

4. Pemuaian Gas

Gas merupakan zat yang dapat memuai jika mengalami kenaikan

suhu. Namun sama halnya dengan zat cair, gas hanya mengalami muai

volum. Berdasarkan hasil penelitian Gay-Lussac diperoleh bahwa

koefisien muai volum untuk semua jenis gas adalah sama, yaitu:

Cογ /2731

=

Pada pemuaian gas ada tiga hal yang saling berkaitan, yaitu: volum,

suhu, dan tekanan. Pemuaian gas dapat terjadi pada dua keadaan, yaitu

pemuaian gas pada tekanan tetap dan pemuaian gas pada volum tetap.

3) Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Misalnya dalam suatu wadah tertutup mula-mula volum suatu

gas = οV , kemudian gas itu dipanaskan pada tekanan tetap sehingga

suhunya naik sebesar = T∆ , volumenya bertambah sebesar V∆ .

Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.

V∆ = TV ∆.. ογ

VVVt ∆+= ο

TVVVt ∆+= .. οο γ

).1( TVVt ∆+= γο

Karena Cογ /2731

= , maka ).27311( TVVt ∆+= ο

Keterangan:

V∆ = perubahan volume (m3)

T∆ = perubahan suhu ( C° )

οV = volume awal (m3)

tV = volume akhir (m3)

οT = suhu awal ( C° )

1T = suhu akhir ( C° )

γ = koefisien muai volume gas =2731 / C°

4) Pemuaian Gas pada Volum Tetap

Misalkan sebuah tempat tertutup berisi gas kemudian

dipanaskan sehingga suhunya naik sebesar t∆ . Volume udara

dibatasi sehingga udara tidak dapat mengembang dan tekanan

udara bertambah sebesar p∆ .

Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.

Tpp ∆=∆ .. ογ

pppt ∆+= ο

)..( Tpppt ∆+= οο γ

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

).1( Tppt ∆+= γο

Karena Cογ /2731

= , maka ).27311.( Tppt ∆+=

keterangan:

=∆p perubahan tekanan (atm)

T∆ = perubahan suhu ( C° )

οp = tekanan mula-mula (atm)

tp = tekanan akhir (atm)

5. Prinsip Pemuaian dalam Kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui peristiwa

pemuaian zat. Namun pada kenyataannya, pemuaian suatu zat ada yang

bermanfaat, ada juga yang menimbulkan masalah.

Prinsip pemuaian zat yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari

antara lain sebagai berikut.

5) Termometer

Pemuaian zat cair seperti raksa dan alkohol pada tabung

termometer dimanfaatkan sebagai indikator (petunjuk) suhu.

6) Mengeling pelat logam

Mengeling adalah menyambung dua pelat logam dengan

menggunakan paku keling. Pengelingan dimulai dengan memanaskan

paku keling sampai berpijar putih, kemudian dimasukkan dalam

lubang pelat logam.

Setelah itu, ujung paku keling itu dipukul hingga melebar. Setelah

paku dingin, kemudian paku menyusut dan menjepit kedua pelat

dengan sangat kuat. Pengelingan biasanya dilakukan pada pembuatan

kontainer dan badan-badan kapal besar.

7) Keping bimetal

Keping bimetal adalah hasil perpaduan dua keping logam dengan

koefisien muai berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal

Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

sangat peka terhadap perubahan suhu. Apabila dipanaskan, akan

melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil.

Sebaliknya apabila didinginkan, keping bimetal akan melengkung

ke arah logam yang memiliki koefisien muai yang lebih besar. Keping

bimetal banyak dimanfaatkan pada alat-alat berikut:

a) Sakelar termal, yaitu sakelar yang bekerja berdasarkan pemuaian

termal. Sakelar termal biasanya digunakan pada alarm kebakaran.

b) Termostat bimetal, yaitu alat untuk mengukur suhu tetap (suhu

diatur pada suhu tertentu).Termostat bimetal biasanya digunakan

pada setrika listrik, pemanas air listrik, kompor listrik, dan

sebagainya.

c) Termometer bimetal, berfungsi untuk mengukur suhu, tetapi

termometer ini tidak menggunakan zat cair sebagai penunjuknya,

namun menggunakan keping bimetal yang tipis dengan bentuk

spiral.

d) Lampu tanda arah (lampu sen) motor atau mobil

Pada rangkaian lampu tanda arah motor atau mobil digunakan

keping bimetal untuk memisahkan dan menghubungkan arus listrik

dari baterai ke lampu, sehingga lampu tanda arah dapat nyala

padam(kelap-kelip).

8) Pemasangan ban baja pada roda lokomotif

Pemasangan ban baja pada roda besi lokomotif dilakukan dengan

cara memanaskan ban baja hingga memuai, kemudian dipasangkan

pada roda. Setelah dingin, ban baja tersebut akan menyusut kembali

sehingga menempel sangat kuat pada roda.

g. Adapun masalah-masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian zat,

antara lain sebagai berikut:

4) Pemasangan kaca jendela

Pemasangan kaca jendela pada bingkainya yang rapat (tidak

ada celah) akan menimbulkan kaca retak bahkan pecah pada

saat kaca jendela memuai karena terkena panas atau suhu kaca

Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

naik. Untuk itu, ukuran bingkai kaca jendela harus sedikit lebih

besar daripada ukuran kacanya pada suhu normal.

5) Sambungan rel kereta api

Rel kereta api dapat membengkok atau melengkung pada saat rel

tersebut memuai akibat panas sinar matahari. Hal itu dapat terjadi

karena celah sambungan dua batang rel tidak cukup untuk

menampung pemuaian rel, sehingga ujung-ujung sambungan rel

saling menekan dan menyebabkan rel melengkung. Membengkoknya

rel kereta api tersebut dapat membahayakan perjalanan kereta api.

6) Celah pada sambungan sebuah jembatan atau jalan layang

Pada jembatan atau jalan layang biasanya dibuat celah dari

keping baja yang menghubungkan dua dua lintasan jalan beton

untuk tempat pemuaian dan penyusutan jalan beton memuai,

jembatan atau jalan layang akan melengkung atau bahkan dapat

menyebabkan keruntuhan.

Page 161: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 13

Kisi-kisi Penulisan Soal Tes Siklus I

Jenis Sekolah : MTs SABILUL ULUM

Mata Pelajaran : IPA - FISIKA

Kelas/Semester : VII A/Gasal

Tahun Pelajaran : 2010/2011

Alokasi Waktu : 15 menit

Jumlah Soal : 10 butir

Bentuk Soal : Pilgan

Materi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

Pemuaian Zat Melakukan

percobaan yang

berkaitan dengan

pemuaian dalam

kehidupan sehari-

hari.

a. Menyelidiki proses

pemuaian pada zat

padat, cair dan gas.

b. Merencanakan

percobaan sederhana

untuk menunjukkan

pemuaian zat cair dan

zat padat

1, 3, 4, 5, 8, 9

2, 6, 7, 10

Page 162: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 14

Kisi-kisi Penulisan Soal Tes Siklus II

Jenis Sekolah : MTs SABILUL ULUM

Mata Pelajaran : IPA - FISIKA

Kelas/Semester : VII A/Gasal

Tahun Pelajaran : 2010/2011

Alokasi Waktu : 15 menit

Jumlah Soal : 10 butir

Bentuk Soal : Pilgan

Materi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

Pemuaian Zat Melakukan percobaan

yang berkaitan dengan

pemuaian dalam

kehidupan sehari-hari

a. Mengidentifikasi

muai volum berbagai

jenis zat cair.

b.Menunjukkan prinsip

pemuaian dalam

teknologi misalnya

Bimetal

3, 7, 8, 9, 10

1, 2, 4, 5, 6

Page 163: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 15

Kartu Soal Siklus I

1. Alat Musschenbrock digunakanuntuk menyelidiki pemuaianA. GasB. Zat cairC. Zat padatD. Semua zat

21. Alasan pada sambungan rel kereta apidiberi celah adalah agar…….

A. Mengurangi gesekan dengankereta apinya

B. Pada saat besi memuai, relnyatidak melengkung

C. Pada saat besi memuai, rel tidakterlepas dari bantalan kayunya

D. Pada saat dilewati kereta api,relnya tidak melengkung

2.Nyanyikan dulu lagu kesukaanmusaat ini! Kemudian kamu kocok dadusebanyak satu kali!

22. Sebatang besi panjangnya 2 m PadaSuhu 30 ο C. Bila koefisien muainya11 x 10-6/ ο C, maka panjang besi itupada suhu 45ο C adalah…..

A. 2,033 mB. 2,003 mC. 2,0033 mD. 2,00033 m

3. Pada suhu 50ο C panjang kuningan1000 cm. Bila koefisien muaipanjang kuningan 0,000 019/ ο Cmaka pada 75 ο C panjangnyabertambah…..A. 0,475 cmB. 0,000475 cmC. 0,0475 cmD. 4,75 cm

23. Majulah enam kotak dari kotak tempatkamu berada!

4.Bilangan yang menyatakanpertambahan panjang tiap satuanpanjang zat bila suhunya dinaikkan0 ο C sampai 1 ο C disebut….

A. Muai panjangB. Muai ruangC. Koefisien muai panjangD. Koefisien muai ruang

24. Zat cair berikut ini yang paling mudahmemuai adalah……

A. BensinB. AirC. AlkoholD. Air raksa

5. Apakah kamu tahu, asal dari teman- 25. Apakah kamu tahu makanan kesukaan

Page 164: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

teman sekelompok kamu, kalauiya, sebutkan!

teman cowok dari kelompok kamu,kalau iya, sebutkan!

6. Pertambahan panjang logam yangdipanaskan bergantung padafaktor-faktor berikut, kecuali……..A. Massa jenis logamB. Panjang logam awalC. Kenaikan suhuD. Jenis logam

26. Jika kita memanaskan wadah yangberisi penuh dengan air, ketikamendidih air ada yang tumpah. Hal inimembuktikan bahwa pemuaian…….

A. Zat cair tidak teraturB. Zat padat lebih besar dari zat cairC. Zat padat teratur, sedangkan zat

cair tidak teraturD. Zat cair lebih besar dari zat padat

7.Sebutkan hobi yang kamu ketahui

dari teman-teman sekelompok kamu!

27.Berdirilah dari tempat duduk sejenak,

regangkan tangan kamu!

8. Dari percobaan pemuaian denganalat Muschenbroek ditunjukkanbahwa….

A. Semua jenis logam memuaidengan besar yang sama

B. Tidak semua jenis logammemuai

C. Logam memuai setiap saatD. Pemuaian berbagai jenis logam

berbeda-beda

28. Sebuah kaca jendela memiliki koefisien

muai panjang 0,000009/ο

C, koefisienmuai luas kaca jendela tersebutadalah…..

A. 0,00003/ο

CB. 0,00009/

οC

C. 0,000018/ο

CD. 0,000006/

οC

9. Apa saja makanan kesukaan darisetiap kelompok kamu!

29. Apakah kamu mengetahui matapelajaran apa yang disukai teman-teman dalam kelompok kamu, kalauiya, sebutkan!

10.Sebatang rel kereta api mempunyaipanjang 3 m pada suhu 0oC. Bilakoefisien muai panjangnya0,00012/oC, maka panjang reltersebut pada suhu 30oCadalah…..

A. 3,00108 mB. 3,0324 mC. 3,01008 mD. 3,01080 m

30. Pada suhu 20ο

C panjang kuningan 100m. Jika koefisien muai panjang

kuningan 0,000019/ο

C dan kuningan

dipanaskan sampai 70ο

C, makapertambahan panjang kuningantersebut adalah….

A. 0,95 cmB. 9,5 cmC. 0,075 cmD. 0,75 cm

11.Berilah komentar tentang kelas ini, 31. Pejamkan mata sejenak, bayangkan

Page 165: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

baru kamu boleh melempar dadukembali.

mata pelajaran fisika itu sangatmengasikkan.

12.Zat cair yang mudah memuaiadalah…..

A. Bensin, sebab titik didihnyarendah

B. Air, sebab titik didihnyarendah

C. Alkohol, sebab titik didihnyarendah

D. Air raksa, sebab titik didihnyasangat tinggi

32. Koefisien muai panjang zat bergantungpada

1. panjang semula2. kenaikan suhu3. massa zat

Pernyataan yang benar adalah…..

A. 1 dan 2B. 1 dan 3C. 2 dan 3D. 1, 2 dan 3

13.Panjang sebatang baja (α = 0,000

012/ο

C) Pada suhu 30ο

C adalah50 Cm. Bila panjang baja itumenjadi 50,011 cm, maka suhunyanaik sebesar…..

A. 60ο

CB. 50

οC

C. 80ο

CD. 70

οC

33. Apakah kamu tahu kelebihan dariteman-teman kelompok kamu, kalauiya, sebutkan!

14.Air mempunyai massa jenis palingbesar pada temperatur…..

A. -4ο

CB. 0

οC

C. 4ο

CD. 5

οC

34. Sebatang rel kereta api panjangnya 10

m pada suhu 0ο

C. Jika saat dilaluib

kereta suhunya naik menjadi 100ο

Cdan koefisien muai panjng besi

0,000012/ο

C, berapa pertambahanpanjang rel?

A. 1,0012 mB. 1,00012 mC. 1,12 mD. 1,012 m

15. Mundurlah tiga kotak dari kotakyang sekarang kamu tempati!

35. Apakah kamu mengetahui warnakesukaan teman-teman kelompokkamu, kalau iya, sebutkan!

16.Koefisien berbagai jenis gasadalah…..

36. Sekeping baja memiliki luas 600 cm2.

Jika suhu baja dinaikkan 100ο

Cluasnya bertambah 1,32 cm2.

Page 166: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

A. 0,37/ο

CB. 0,037/

οC

C. 2731

/ο

CD. Berbeda-beda

Koefisien muai panjang baja tersebutadalah……

A. 0,000 009/ο

CB. 0,000 089/

οC

C. 0,000 011/ο

CD. 0,000 012/

οC

17. Apabila koefisien muai panjang

gelas = 0,000009/ο

C, makakoefisien muai ruang gelasadalah….

A. 0,000 0027/ο

CB. 0,000 027/

οC

C. 0,000 003/ο

CD. 0,000 006/

οC

37. Apabila kita menuang air mendidih kedalam gelas, maka gelas tersebut pecahkarena…….

A. Koefisien muai air lebih besardaripada koefisien muai kaca

B. Bagian dalam gelas memuai,bagian luar tetap dingin

C. Bagian dalam dan luar gelasmemuai dengan tiba-tiba

D. Bagian luar gelas memuai, bagiandalam tetap dingin.

18.Apakah kamu tahu, warna kesukaandari teman-teman sekelompokkamu, kalau iya, sebutkan!

38. Mundurlah satu kotak dari kotak tempatkamu berada!

19. Majulah sampai Start! 39. Pada suhu 10ο

C panjang sebatang besi2,5 m, kemudian besi itu dipanaskan

sampai 60ο

C. Apabila koefisien muai

panjang besi 0,000012/ο

C, berapakahpanjang besi setelah dipanaskan?

A. 2,5015 mB. 2,5345 mC. 2,5123 mD. 2,1234 m

20.Sebuah pipa kuningan panjangnya100 cm Pada suhu 25 ο C. Jika α= 0,000019/ ο C maka panjangkuningan pada suhu 50 ο C…..

A. 100,0475 cmB. 1000,475 cmC. 10,00475 cmD. 100,475 cm

40. Pemasangan kawat telepon dan kawatlistrik di jalan-jalan sengaja dibuatagak kendor. Hal ini dimaksudkanagar…….

A. Kawat tidak putus di malam hari saatudara dingin

B. Kawat terlihat lebih indahC. Kawat tidak putus saat terkena panas

matahari di siang hariD. Kawat terlihat lurus saat udara dingin

di malam hari.

Page 167: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 16

Kunci Jawaban Soal TGT siklus I

Nomor soal Jawaban

1. C. Zat Padat

2. Pengocok dadu menyanyikan lagu kesukaannya

3. A. 0,475 cm

4. C. Koefisien muai panjang

5. Asal dari teman-teman sekelompok

6. A. Massa jenis logam

7. Hobi dari teman-teman sekelompok kamu

8. D. Pemuaian berbagai jenis logam berbeda-beda

9. Makanan kesukaan dari setiap kelompok kamu

10. E. 3,00108 m

11. Komentar tentang kelas ini

12. C. Alkohol, sebab titik didihnya rendah

13. B. 50 ο C

14. C. 4 ο C

15. Mundurlah tiga kotak

16.C.

2731

/ ο C

Page 168: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

17. B. 0,000 027/ο C

18. Warna kesukaan dari teman-teman sekelompok kamu

19. Majulah sampai Start

20. E. 100,0475 cm

21. B. Pada saat besi memuai, relnya tidak melengkung

22. D. 2,00033 m

23. Majulah enam kotak

24. C. Alcohol

25. Makanan kesukaan teman cowok dari kelompok

26. D. Zat cair lebih besar dari zat padat

27. Berdirilah dari tempat duduk sejenak dan regangkan tangan

28. C. 0,000018/ο C

29. Mata pelajaran apa yang disukai teman-teman

30. B. 9,5 cm

31. Bayangkan mata pelajaran fisika itu sangat mengasikkan

32. E. 1 dan 2

33. Kelebihan dari teman-teman kelompok kamu

34. E. 1,0012 m

35. Warna kesukaan teman-teman kelompok kamu

36. C. 0,000 011/ο C

37. E. Koefisien muai air lebih besar daripada koefisien muai kaca

Page 169: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

38. Mundurlah satu kotak

39. E. 2,5015 m

40 C. Kawat tidak putus saat terkena panas matahari di siang hari

Page 170: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 17

LEMBAR JAWAB TES

Nama : ………………..

Kelas : ………………..

No. Absen : ………………..

1. A B C D

2. A B C D

3. A B C D

4. A B C D

5. A B C D

6. A B C D

7. A B C D

8. A B C D

9. A B C D

10. A B C D

Page 171: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 18

Lembar Kognitif Peserta Didik Siklus I

1. Alat Musschenbrock digunakan untuk menyelidiki pemuaian

A. Gas

B. Zat cair

C. Zat padat

D. Semua zat

2. Pada suhu 50 ο C panjang kuningan 1000 cm. Bila koefisien muai panjang kuningan

0,000 019/ ο C maka pada 75ο C panjangnya bertambah…..

A. 0,475 cm

B. 0,00047cm

C. 0,0475 cm

D. 4,75 cm

3. Bilangan yang menyatakan pertambahan panjang tiap satuan panjang zat bila

suhunya dinaikkan 0 ο C sampai 1 ο C disebut….

A. Muai panjang

B. Muai ruang

C. Koefisien muai panjang

D. Koefisien muai ruang

4. Pertambahan panjang logam yang dipanaskan bergantung pada faktor-faktor

berikut, kecuali ……..

A. Massa jenis logam

B. Panjang logam awal

C. Kenaikan suhu

D. Jenis logam

5. Dari percobaan pemuaian dengan alat Muschenbroek ditunjukkan bahwa….

A. Semua jenis logam memuai dengan besar yang sama

B. Tidak semua jenis logam memuai

C. Logam memuai setiap saat

D. Pemuaian berbagai jenis logam berbeda-beda

6. Apabila koefisien muai panjang gelas = 0,000009/ ο C, maka koefisien muai ruang

gelas adalah….

A. 0,000 0027/ ο C

B. 0,000 027/ ο C

C. 0,000 003/ ο C

D. 0,000 006/ ο C

7. Sebatang besi panjangnya 2 m Pada Suhu 30 ο C. Bila koefisien muainya 11 x 10-

6/ ο C, maka panjang besi itu pada suhu 45 ο C adalah…..

A. 2,033 m B. 2,003 m

Page 172: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

C. 2,00033 m D. 2,0033 m

8. Sebuah kaca jendela memiliki koefisien muai panjang 0,000009/ ο C, koefisien

muai luas kaca jendela tersebut adalah…..

A. 0,00003/ ο C

B. 0,00009/ ο C

C. 0,000018/ ο C

D. 0,000006/ ο C

9. Pada suhu 20 ο C panjang kuningan 100 m. Jika koefisien muai panjang kuningan

0,000019/ ο C dan kuningan dipanaskan sampai 70 ο C, maka pertambahan panjang

kuningan tersebut adalah….

A. 0,95 cm

B. 9,5 cm

C. 0,075 cm

D. 0,75 cm

10. Sebatang rel kereta api mempunyai panjang 3 m pada suhu 0oC. Bila koefisien

muai panjangnya 0,00012/oC, maka panjang rel tersebut pada suhu 30oC adalah…..

A. 3,00108 m

B. 3,0324 m

C. 3,01008 m

D. 3,01080 m

Page 173: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 19

Kartu Soal Siklus II

1. Dua keping logam yang berbeda koefisien muainya yang dikeling menjadi satu

disebut…..

A. Campuran

B. Senyawa

C. Bimetal

D. Alliage

2. Nyanyikan dahulu lagu India kesukaanmu saat ini!

3. Manfaat pemuaian dijumpai pada, kecuali…….

A. Pelepasan tutup botol

B. Saklar otomatis bimetal

C. Pemasangan celah pada rel kereta api

D. Termometer bimetal

4. Cara mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian, kecuali…..

A. Membuat celah pada ujung jembatan

B. Membuat keping bimetal pada saklar otomatis

C. Membuat ukuran kaca jendela yang lebih kecil dari bingkainya

D. Membuat celah pada rel kereta api

5. Apakah kamu tahu nama lengkap teman-teman sekelompok kamu, kalau iya

sebutkan!

6. Sebuah bimetal terbuat dari tembaga dan baja. Koefisien muai panjang tembaga lebih

besar dibanding koefisien muai baja. Jika keping bimetal itu dipanaskan, maka

bimetal akan…..

A. Melengkung ke arah tembaga

B. Melengkung ke arah yang berlawanan

C. Melengkung ke arah baja

D. Lurus saja

Page 174: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

7. Apakah kamu tahu buah apa yang paling disukai teman-teman dalam sekelompok

kamu, kalau iya sebutkan!

8. Dua gelas minuman yang sejenis melekat setelah ditumpuk sehingga sukar

dilepaskan. Cara untuk melepaskannya adalah…..

A. Gelas yang di bawah direndam dalam air hangat

B. Gelas yang di atas direndam dalam air dingin

C. Kedua gelas itu direndam dalam air dingin

D. Kedua gelas itu direndam dalam air hangat

9. Sebutkan alat musik yang paling disukai teman-teman dalam kelompok kamu!

10. Dua buah wadah berbentuk pipa yang masing-masing diisi dengan air dan alkohol

dengan permukaan yang sama tinggi. Bila kedua wadah tersebut dipanaskan, maka

hal-hal berikut ini adalah benar, kecuali…..

A. Permukaan air lebih tinggi

B. Keduanya memuai

C. Besar pemuaian berbeda

D. Permukaan alkohol lebih tinggi

11. Berilah komentar tentang teman-teman sekelompok kamu!

12. Gas jika dipanaskan atau dinaikkan suhunya akan terjadi…..

A. Pemuaian tekanan saja

B. Pemuaian volum saja

C. Pemuaian tekanan dan volum

D. Pemuaian ruang

13. Volum sebuah benda pada suhu 27oC adalah 100 cm3, jika koefisien muai volum

benda itu 0,000012/oC, maka volum benda itu pada suhu 400oK adalah…..

A. 100,36 cm3

B. 100,12 cm3

C. 100,02 cm3

D. 98,64 cm3

14. Sebuah wadah berisi minyak tanah 1 liter pada suhu 0oC. Volum minyak tanah pada

suhu 100oC bila koefisien muai volumnya 9,55 x 10-3/oC adalah…..

Page 175: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

A. 1,0955 liter

B. 1,00955 liter

C. 1,000955 liter

D. 0,095 liter

15. Mundurlah empat kotak dari kotak anda berada!

16. Termostat merupakan keping bimetal yang…..

A. Melengkung bila suhu turun

B. Memuai terus menerus

C. Dapat mengatur suhu

D. Suhunya turun bila dialiri arus

17. Berikut ini merupakan pekerjaan yang menerapkan peristiwa pemuaian,

kecuali……

A. Bola pingpong pecah direndam dengan air panas

B. Dua buah gelas yang rapat dipisahkan dengan air panas

C. Memasang bimetal pada sakelar otomatis

D. Menyambung besi dengan cara dilas

18. Apakah kamu tahu sinetron apa yang sering ditonton teman-teman dalam

kelompok kamu, kalau tahu sebutkan!

19. Majulah tiga kotak!

20. Jika sebuah keping bimetal dipanasi, maka bimetal akan……

A. Tetap lurus dan bertambah panjang

B. Melengkung ke arah logam yang koefisien muainya terkecil

C. Melengkung ke arah logam yang koefisien muainya terbesar

D. Melengkung ke kiri

21. Alat yang tidak memanfaatkan bimetal adalah…..

A. Thermostat

B. Sekering

C. Sakelar lampu

D. Lampu tanda arah mobil

22. Sebuah keping bimetal terbuat dari logam kuningan dan besi. Jika besar

koefisien muai panjang kuningan 0,000019/oC, besi 0,000012/oC, maka

ketika dipanaskan bimetal…..

A. Membengkok ke arah besi

B. Membengkok ke arah kuningan

Page 176: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

C. Menyusut

D. Lurus

23. Majulah satu kotak dari kotak tempat anda berada!

24. Apabila kita menuang air mendidih ke dalam gelas, maka gelas tersebut

pecah, karena…..

A. Koefisien muai air lebih besar daripada koefisien muai kaca

B. Bagian dalam gelas memuai, bagian luar tetap dingin

C. Bagian dalam dan luar gelas memuia dengan tiba-tiba

D. Bagian luar gelas memuai, bagian dalam tetap dingin

25. Apakah kamu tahu olahraga apa yang paling disukai teman-teman dalam

kelompok kamu, kalau tahu sebutkan!

26. Berikut ini adalah cara mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian,

kecuali…….

A. Membuat celah pada sambungan rel kereta api

B. Membuat keping bimetal pada sakelar otomatis

C. Membuat celah pada sambungan jembatan

D. Membuat ukuran bingkai jendela besar dari kacanya.

27. Lihatlah di samping kanan anda, apakah ada sampah bekas jajan? Kalau ada,

ambil dan buanglah pada tempatnya!

28. Zat berikut ini memuai jika dipanaskan, kecuali…..

A. Baja

B. Besi

C. Raksa

D. Bismut dan air

29. Apakah kamu mengetahui berapa jumlah uang saku dari teman-teman

sekelompok kamu, kalau iya sebutkan!

30. Sifat air jika dipanaskan dari 0o – 4oC menyusut dan jika didinginkan dari 4o

– 0o memuai disebut…..

A. Karakteristik air

B. Anomali air

C. Keistimewaan air

D. Kebalikan air

31. Periksalah apakah kamu sudah rapi dalam berpakaian seragam? Kalau belum,

bagian apa yang belum rapi!

Page 177: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

32. Berikut ini zat yang memuai pada volumnya saja jika dipanaskan adalah…..

A. Gas

B. Zat cair

C. Zat padat

D. Zat padat dan gas

33. Apakah kamu tahu teman-teman kelompok kamu dapat memasak? Kalau iya,

memasak apa, sebutkan!

34. Berikut ini pemanfaatan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari, kecuali….

A. Pemasangan jembatan besi

B. Pengelingan pelat logam

C. Pemasangan roda pada ban baja sebuah lokomotif

D. Zat cair tidak memiliki bentuk tetap

35. Apakah kamu tahu apa yang biasa dilakukan teman-teman kelompok kamu

untuk mengisi liburan setiap hari minggu, kalau iya, sebutkan!

36. Alat berikut ini yang menggunakan bimetal adalah…..

A. Termometer bimetal, bel listrik, dan alarm kebakaran

B. Alarm kebakaran, sakelar otomatis, dan termostat

C. Bel listrik, termometer, dan manometer

D. Alat ukur listrik, manometer, dan termos

37. Jika kita memanaskan wadah yang berisi penuh dengan air, ketika mendidih

air ada yang tumpah. Hal ini membuktikan bahwa pemuaian!

A. Zat cair tidak teratur

B. Zat padat lebih besar dari zat cair

C. Zat padat teratur, sedangkan zat cair tidak teratur

D. Zat cair lebih besar dari zat padat

38. Mundurlah lima kotak dari kotak anda berada!

39. Setiap zat bila dipanaskan akan memuai, kecuali…..

A. Besi dari suhu 0oC sampai 4oC

B. Timah putih dari suhu 0-4oC

C. Air dari suhu 0oC sampai 4oC

D. Tembaga dari suhu 0-4oC

40. Terdapat dua buah gelas minum, yang pertama dibuat dari bahan gelas

berkoefisien muai kecil, sedangkan yang kedua dibuat dari bahan gelas

berkoefisien muai besar. Gelas dengan koefisien muai besar…..

A. Lebih tahan panas

B. Tidak memuai

C. Tidak tahan panas

D. menyusut

Page 178: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 20

Kunci Jawaban Soal TGT siklus II

Nomor soal Jawaban

1. C. Bimetal

2. Nyanyikan dahulu lagu India kesukaan kamu

3. C. Pemasangan celah pada rel kereta api

4. B. Membuat keping bimetal pada saklar otomatis

5. Nama lengkap teman-teman kelompok kamu

6. C. Melengkung ke arah baja

7. Buah apa yang paling disukai teman-teman kelompok kamu

8. D. Kedua gelas itu direndam dalam air hangat

9. Alat musik yang paling disukai teman-teman kelompok kamu

10. D. Permukaan alkohol lebih tinggi

11. Komentar tentang teman-teman kelompok kamu

12. C. Pemuaian tekanan dan volum

13. B. 100,12 cm3

14. E. 1,0955 liter

15. Mundur empat kotak dari kotak anda berada

16. C. Dapat mengatur suhu

Page 179: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

17. D. Menyambung besi dengan cara dilas

18. sinetron apa yang sering ditonton teman-teman dalam

kelompok kamu

19. Majulah tiga kotak

20. F. Melengkung ke arah logam yang koefisien muainya

terkecil

21. B. Sekering

22. E. Membengkok ke arah besi

23. Maju satu kotak dari kotak tempat anda berada

24. B. Bagian dalam gelas memuai, bagian luar tetap dingin

25. olahraga apa yang paling disukai teman-teman dalam

kelompok kamu

26. B. Membuat keping bimetal pada sakelar otomatis

27. Lihatlah di samping kanan anda, apakah ada sampah bekas

jajan? Kalau ada, ambil dan buanglah pada tempatnya!

28. D. Bismut dan air

29. berapa jumlah uang saku dari teman-teman sekelompok kamu

30. B. Anomali air

31. Periksalah apakah kamu sudah rapi dalam berpakaian

seragam? Kalau belum, bagian apa yang belum rapi

32. F. Zat cair

33. teman-teman kelompok kamu dapat memasak? Kalau iya,

memasak apa, sebutkan

34. D. Zat cair tidak memiliki bentuk tetap

Page 180: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

35. Apakah kamu tahu apa yang biasa dilakukan teman-teman

kelompok kamu untuk mengisi liburan setiap hari minggu,

kalau iya, sebutkan

36. B. Alarm kebakaran, sakelar otomatis, dan thermostat

37. D. Zat cair lebih besar dari zat padat

38. Mundur lima kotak dari kotak anda berada

39. C. Air dari suhu 0oC sampai 4oC

40 D. menyusut

Page 181: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 21

Lembar Kognitif Peserta Didik Siklus II

1. Dua keping logam yang berbeda koefisien muainya yang dikeling menjadi satu

disebut…..

A. Campuran

B. Senyawa

C. Bimetal

D. Alliage

2. Manfaat pemuaian dijumpai pada, kecuali…….

A. Pelepasan tutup botol

B. Saklar otomatis bimetal

C. Pemasangan celah pada rel kereta api

D. Termometer bimetal

3. Sifat air jika dipanaskan dari 0o – 4oC menyusut dan jika didinginkan dari 4o – 0o

memuai disebut…..

A. Karakteristik air

B. Anomali air

C. Keistimewaan air

D. Kebalikan air

4. Cara mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian kecuali ….

A. Membuat celah pada ujung jembatan

B. Membuat ukuran kaca jendela yang lebih kecil dari bingkainya

C. Membuat keping bimetal pada saklar otomatis

D. Membuat celah pada rel kereta api

5. Sebuah bimetal terbuat dari tembaga dan baja. Koefisien muai panjang tenbaga

lebih besar dibanding koefisien muai baja. Jika keping bimetal itu dipanaskan,

maka bimetal akan…..

A. Melengkung ke arah tembaga

B. Melengkung kea rah yang berlawanan

Page 182: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

C. Lurus saja

D. Melengkung ke arah baja

6. Dua gelas minuman yang sejenis melekat setelah ditumpuk sehingga sukar

dilepaskan. Cara untuk melepaskannya adalah…..

A. Gelas yang di bawah direndam dalam air hangat

B. Gelas yang di atas direndam dalam air dingin

C. Kedua gelas itu direndam dalam air dingin

D. Kedua gelas itu direndam dalam air hangat

7. Setiap zat bila dipanaskan akan memuai, kecuali…..

A. Besi dari suhu 0oC sampai 4oC

B. Timah putih dari suhu 0-4oC

C. Air dari suhu 0oC sampai 4oC

D. Tembaga dari suhu 0-4oC

8. Jika kita memanaskan wadah yang berisi penuh dengan air, ketika mendidih air

ada yang tumpah. Hal ini membuktikan bahwa pemuaian!

A. Zat cair tidak teratur

B. Zat cair lebih besar dari zat padat

C. Zat padat lebih besar dari zat cair

D. Zat padat teratur, sedangkan zat cair tidak teratur

9. Volum sebuah benda pada suhu 27oC adalah 100 cm3, jika koefisien muai volum

benda itu 0,000012/oC, maka volum benda itu pada suhu 400oK adalah…..

A. 100,12 cm3

B. 100,36 cm3

C. 100,02 cm3

D. 98,64 cm3

10. Sebuah wadah berisi minyak tanah 1 liter pada suhu 0oC. Volum minyak tanah

pada suhu 100oC bila koefisien muai volumnya 9,55 x 10-3/oC adalah…..

A. 1,00955 liter

B. 1,000955 liter

C. 1,0955 liter

D. 0,095 liter

Page 183: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 22

Kunci Jawaban Tes Siklus I

Nomor soal Jawaban

1. C

2. A

3. C

4. A

5. D

6. B

7. C

8. C

9. B

10. A

Kunci Jawaban Tes Siklus II

Nomor soal Jawaban

1. C

2. C

3. B

4. C

5. D

6. D

7. C

8. B

9. A

10. C

Page 184: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 23

REKAPITULASI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS I

Jenis Penilaian :Kognitif

SatuanPendidikan :MTs Sabilul Ulum Mayong :Jepara

Mata Pelajaran :IPA Fisika

Kelas/Semester :VII A/Gasal

Materi Pokok :Pemuaian

Jumlah Peserta Didik :33siswa

Nomor Soal Jmlh Pencapaian

No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor (%) Ket

1 A. Abdul Wakhid 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

2 Abdul Mustaqim 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

3 Abdul Wahap 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Tuntas

Page 185: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

4 Aji Nurman Said 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

5 Anis Hamdanah 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 6 60 Tuntas

6 Anisa Haniyah 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 60 Tuntas

7 Dian Utami 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6 60 Tuntas

8 Endang Lestari 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 60 Tuntas

9 Farid Ridwan 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 5 50 Tidak Tuntas

10 Fiki Khusnia 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 Tuntas

11 Iin Safitri 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6 60 Tuntas

12 Ika Ayu Zuliya Astuti 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

13 Imam Safi’i 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 60 Tuntas

14 Janatun Nikmah 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80 Tuntas

15 Lalatus Sa’diyah 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 60 Tuntas

16 Leny Widya Astuti 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

17 Lia Novita 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6 60 Tuntas

18 M. Khoirun Ni’am 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7 70 Tuntas

Page 186: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

19 M. Nurudh Dhulam F 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 5 50 Tidak Tuntas

20 Muh. Rifa’i 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

21 Muhammad Samsudin 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 5 50 Tidak Tuntas

22 Muhammad Thohiron 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

23 Muzarotul Fitriyah 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 6 60 Tuntas

24 Nihayatul Istiqomah 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 60 Tuntas

25 Niswatul Umah 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

26 Noor Riza Maftiyanah 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

27 Puji Astutik 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 60 Tuntas

28 Qisti Lizara Firdaus 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

29 Sahrul Fuat 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 6 60 Tuntas

30 Tuba Laili Nikmah 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 60 Tuntas

31 Wahyu Kurniawan 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 4 40 Tidak Tuntas

32 Zukita Amalia 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 60 Tuntas

33 Siti Aisyah 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 60 Tuntas

Page 187: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Jumlah 33 7 30 17 13 24 33 23 6 12 198 1980 29

Pencapaian (%) 87.88

Keterangan Tuntas

Nilai terendah : 40

Nilai tertinggi : 80

Rata-rata : 60.00

Persentase ketuntasan : 87.88

Persentase =

%100×∑

∑ didikpeserta

belajartuntasdidikpeserta

Page 188: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 24

REKAPITULASI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS II

Jenis Penilaian : Kognitif

Satuan Pendidikan : MTs Sabilul Ulum Mayong

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VII A/Gasal

Materi Pokok : Pemuaian

Jumlah Siswa : 33 siswa

Nomor Soal Jmlh Pencapaian

No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor (%) Ket

1 A. Abdul Wakhid 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 60 Tuntas

2 Abdul Mustaqim 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 6 60 Tuntas

3 Abdul Wahap 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

4 Aji Nurman Said 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

Page 189: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

5 Anis Hamdanah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 Tuntas

6 Anisa Haniyah 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 70 Tuntas

7 Dian Utami 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 60 Tuntas

8 Endang Lestari 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 60 Tuntas

9 Farid Ridwan 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 60 Tuntas

10 Fiki Khusnia 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 70 Tuntas

11 Iin Safitri 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 Tuntas

12 Ika Ayu Zuliya Astuti 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 60 Tuntas

13 Imam Safi’i 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 60 Tuntas

14 Janatun Nikmah 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 70 Tuntas

15 Lalatus Sa’diyah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 Tuntas

16 Leny Widya Astuti 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 Tuntas

17 Lia Novita 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 Tuntas

18 M. Khoirun Ni’am 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6 60 Tuntas

19 M. Nurudh Dhulam F 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

Page 190: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

20 Muh. Rifa’i 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6 60 Tuntas

21 Muhammad Samsudin 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

22 Muhammad Thohiron 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5 50 Tidak Tuntas

23 Muzarotul Fitriyah 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 Tuntas

24 Nihayatul Istiqomah 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 70 Tuntas

25 Niswatul Umah 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 70 Tuntas

26 Noor Riza Maftiyanah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 Tuntas

27 Puji Astutik 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80 Tuntas

28 Qisti Lizara Firdaus 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 5 50 Tidak Tuntas

29 Sahrul Fuat 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70 Tuntas

30 Tuba Laili Nikmah 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 Tuntas

31 Wahyu Kurniawan 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 60 Tuntas

32 Zukita Amalia 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 Tuntas

33 Siti Aisyah 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70 Tuntas

Jumlah 31 13 28 14 16 27 30 16 23 27 225 2250 31

Page 191: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Pencapaian(%) 68.18 93.94

Keterangan Tuntas

Nilai terendah : 50

Nilai tertinggi : 90

Rata-rata : 68.18

Persentase ketuntasan(%) : 93.94

Persentase =%100×

∑ didikpeserta

belajartuntasdidikpeserta

Page 192: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 25

Kriteria Penilaian Afektif

No Aspek yang dinilai Kriteria penilaian Poin

1. Kehadiran tepat waktu Ø Peserta didik hadir tepat waktu

dalam mengikuti pelajaran

ØPeserta didik terlambat 5 menit

dalam mengikuti pelajaran

ØPeserta didik terlambat 10 menit

dalam mengikuti pelajaran

ØPeserta didik terlambat masuk kelas

lebih dari satu kali

4

3

2

1

2. Perhatian mengikuti pelajaran ØPeserta didik mengikuti pelajaran

dari awal sampai akhir

ØPeserta didik mengikuti pelajaran

dengan sesekali menoleh ke

belakang di luar kepentingan

pelajaran

ØPeserta didik mengikuti pelajaran

dengan sesekali berbicara di luar

kepentingan pelajaran

3

2

1

3. Menghargai pendapat orang

lain

Ø Peserta didik mendengarkan

pendapat orang lain dengan

seksama

Ø Peserta didik menoleh ke belakang

ketika ada yang berpendapat

Ø Peserta didik berbicara sendiri

ketika ada yang berpendapat

Ø Peserta didik mengejek pendapat

teman

4

3

2

1

Page 193: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

4. Membawa buku pelajaran Ø Peserta didik membawa buku

pelajaran

Ø Peserta didik tidak membawa buku

pelajaran sebanyak satu kali

Ø Peserta didik tidak membawa buku

pelajaran sebanyak dua kali

Ø Peserta didik tidak membawa buku

pelajaran lebih dari dua kali

4

3

2

1

Page 194: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 26

Page 195: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 27

Page 196: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 28

Kriteria Penilaian Psikomotorik

No Aspek yang dinilai Kriteria penilaian Poin

1. Kemampuan dalam

menyimpulkan data hasil

kegiatan

Ø Peserta didik aktif dalam

menyimpulkan data hasil

kegiatan

Ø Peserta didik aktif 75 %

dalam menyimpulkan data

hasil kegiatan

Ø Peserta didik aktif 50%

dalam menyimpulkan data

hasil kegiatan

Ø Peserta didik tidak pernah

aktif dalam menyimpulkan

data hasil kegiatan

4

3

2

1

2. Ketaatan terhadap peraturan

permainan

Ø Peserta didik mematuhi

peraturan permainan

Ø Peserta didik melanggar

peraturan satu kali

Ø Peserta didik melanggar

peraturan sebanyak dua kali

Ø Peserta didik melanggar

peraturan lebih dari dua kali

4

3

2

1

3. Kecepatan menjawab pertanyaan Ø Peserta didik menjawab

pertanyaan sebelum tanda

waktu berbunyi

Ø Peserta didik menjawab

pertanyaan ketika tanda

4

3

Page 197: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

waktu telah berbunyi dan

jawaban benar

Ø Peserta didik menjawab

pertanyaan ketika tanda

waktu telah berbunyi dan

jawaban pertanyaan salah

Ø Peserta didik tidak

menjawab pertanyaan

sampai waktu telah usai

2

1

4. Keaktifan dalam menyelesaikan

soal

Ø Peserta didik aktif dalam

menyelesaikan soal

Ø Peserta didik aktif 75 %

dalam menyelesaikan soal

Ø Peserta didik aktif 50%

dalam menyelesaikan soal

Ø Peserta didik tidak pernah

aktif dalam menyelesaikan

soal

4

3

2

1

Page 198: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 29

Page 199: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

lampiran 30

Page 200: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Lampiran 31

Dokumentasi Saat Proses Belajar Mengajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT Dengan Permainan Destinasi

Gambar 1. Peserta didik melakukan diskusi dengan kelompoknya masing-masing

Gambar 2. Peserta didik mengamati percobaan

Page 201: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 3. Peneliti membantu menyiapkan alat-alat untuk demonstrasi

Gambar 4. Peserta didik mendiskusikan kartu soal permainan warna biru

Page 202: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 5. Peserta didik menjalankan biji pada permainan dengan papan destinasi

Gambar 6. Peserta didik antusias mengocok dadu dalam permainan destinasi

Page 203: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 7. Peserta didik mendiskusikan soal dengan kelompok

Gambar 8. Peserta didik menjalankan biji pada permainan destinasi

Page 204: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 9. Peserta didik membaca kartu soal pada permainan destinasi

Gambar 10. Peserta didik membaca kartu soal pada permainan destinasi

Page 205: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 11. Peserta didik menjalankan biji pada permainan destinasi

Gambar 12. Peserta didik menjalankan biji pada permainan destinasi

Page 206: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · Lampiran1 :Daftar Nama Peserta Didik Kelas VII A MTs Sabilul Ulum Mayong

Gambar 13. Peneliti mengamati jalannya permainan papan destinasi

Gambar 14. Peneliti mengamati peserta didik dalam permainan destinasi