Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

106
1 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DANA BOS TAHUN ANGGARAN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat. Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun dapat diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP. Pada tahun 2005 APK SD telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada tahun 2009 telah mencapai 98,11%, sehingga program wajar 9 tahun telah tuntas 7 tahun lebih awal dari target deklarasi Education For All (EFA) di Dakar. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun. Oleh karena itu,

Transcript of Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Page 1: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

1

SALINAN LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DANA BANTUAN

OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2013

PETUNJUK TEKNIS

PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DANA BOS

TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib

mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah

dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada

jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3

menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi

seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan

pendidikan lain yang sederajat.

Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun dapat diukur

dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP. Pada tahun 2005 APK SD

telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada tahun 2009 telah mencapai 98,11%,

sehingga program wajar 9 tahun telah tuntas 7 tahun lebih awal dari target

deklarasi Education For All (EFA) di Dakar. Program Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan secara

signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun. Oleh karena itu,

Page 2: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

2

mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan, pendekatan

dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas.

Dalam perkembangannya, program BOS mengalami perubahan mekanisme

penyaluran sesuai Undang-Undang APBN yang berlaku. Sejak tahun 2012

penyaluran dana BOS dilakukan dengan mekanisme transfer ke provinsi.

Pelaksanaan program BOS diatur dengan 3 peraturan menteri, yaitu:

1. Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme penyaluran dana BOS

dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah serta pelaporannya.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mekanisme pengelolaan dana

BOS di daerah dan mekanisme penyaluran dari kas daerah ke sekolah.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur mekanisme

pengalokasian dana BOS dan penggunaan dana BOS di sekolah.

Hal-hal yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri tentang Program BOS tidak dibahas kembali dalam Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

B. Pengertian BOS

BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan

pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai

pelaksana program wajib belajar.

Menurut PP 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non

personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan

biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana

dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak dll. Namun demikian,

ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan

dibiayai dengan dana BOS. Secara detail jenis kegiatan yang boleh dibiayai dari

dana BOS dibahas pada Bab V.

C. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat

terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang

bermutu.

Page 3: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

3

Secara khusus program BOS bertujuan untuk:

1. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan

SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali

pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf

internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus

tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba,

sehingga sumbangan/pungutan tidak boleh berlebih;

2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam

bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;

3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

D. Sasaran Program dan Besar Bantuan

Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT,

termasuk SD-SMP Satu Atap (SATAP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKB

Mandiri) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di

seluruh provinsi di Indonesia.

Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah, dihitung berdasarkan jumlah

siswa dengan ketentuan:

1. SD/SDLB : Rp 580.000,-/siswa/tahun

2. SMP/SMPLB/SMPT/SATAP : Rp 710.000,-/siswa/tahun

E. Waktu Penyaluran Dana

Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-

Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember.

Pada tahun anggaran 2013, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk

periode Januari sampai dengan Desember 2013, yaitu Triwulan I dan II tahun

anggaran 2013 tahun ajaran 2012/2013 dan Triwulan III dan IV tahun anggaran

2013 tahun ajaran 2013/2014.

Bagi wilayah yang sangat sulit secara geografis (wilayah terpencil) sehingga

proses pengambilan dana BOS oleh sekolah mengalami hambatan atau

memerlukan biaya pengambilan yang mahal, penyaluran dana BOS oleh sekolah

Page 4: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

4

dilakukan setiap semester, yaitu pada awal semester. Penentuan wilayah

terpencil ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Unit wilayah terpencil adalah kecamatan;

2. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota mengusulkan nama-nama kecamatan

terpencil kepada Tim Manajemen BOS Provinsi, selanjutnya Tim Manajemen

BOS Provinsi mengusulkan daftar nama tersebut ke Tim Manajemen BOS

Pusat;

3. Kementerian Keuangan menetapkan daftar alokasi dana BOS wilayah

terpencil berdasarkan usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 5: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

5

BAB II

IMPLEMENTASI BOS

A. Sekolah Penerima BOS

1. Semua sekolah SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT negeri wajib

menerima dana BOS;

2. Semua sekolah swasta yang telah memiliki izin operasi dan tidak

dikembangkan menjadi bertaraf internasional wajib menerima dana BOS.

Sekolah swasta yang menolak BOS harus melalui persetujuan orang tua siswa

melalui komite sekolah dan tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa

miskin di sekolah tersebut;

3. Semua sekolah SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT negeri dilarang

melakukan pungutan kepada orang tua/wali siswa;

4. Untuk SD/SDLB swasta dan SMP/SMPLB/SMPT swasta, yang mendapatkan

bantuan pemerintah dan/atau pemerintah daerah pada tahun ajaran berjalan,

dapat memungut biaya pendidikan yang digunakanhanya untuk memenuhi

kekurangan biaya investasi dan biaya operasi;

5. Semua sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS yang telah

ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah;

6. Sekolah negeri kategori RSBI dan SBI diperbolehkan memungut dana dari

orang tua siswa yang mampu untuk memenuhi kekurangan biaya investasi

dan biaya operasi yang diperoleh dari pemerintah dan/atau pemerintah

daerah dengan persetujuan pemerintah daerah sesuai kewenangannya dan

Komite Sekolah;

7. Sekolah dapat menerima sumbangan dari masyarakat dan orang tua/wali

siswa yang mampu untuk memenuhi kekurangan biaya yang diperlukan oleh

sekolah. Sumbangan dapat berupa uang dan/atau barang/jasa yang bersifat

sukarela, tidak memaksa, tidak mengikat, dan tidak ditentukan jumlah

maupun jangka waktu pemberiannya;

8. Pemda harus ikut mengendalikan dan mengawasi pungutan yang dilakukan

oleh sekolah dan sumbangan yang diterima dari masyarakat/orang tua/wali

Page 6: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

6

siswa tersebut mengikuti prinsip nirlaba dan dikelola dengan prinsip

transparansi dan akuntabilitas;

9. Menteri dan Kepala Daerah dapat membatalkan pungutan yang dilakukan oleh

sekolah apabila sekolah melanggar peraturan perundang-undangan dan dinilai

meresahkan masyarakat.

B. Program BOS dan Wajib Belajar 9 Tahun yang Bermutu

Melalui program BOS yang terkait pendidikan dasar 9 tahun, setiap pengelola

program pendidikan harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses pendidikan

dasar 9 tahun yang bermutu;

2. BOS harus memberi kepastian bahwa tidak ada siswa miskin putus sekolah

karena alasan finansial seperti tidak mampu membeli baju seragam/alat tulis

sekolah dan biaya lainnya;

3. BOS harus menjamin kepastian lulusan setingkat SD dapat melanjutkan ke

tingkat SMP;

4. Kepala sekolah SD/SDLB menjamin semua siswa yang akan lulus dapat

melanjutkan ke SMP/SMPLB;

5. Kepala sekolah berkewajiban mengidentifikasi anak putus sekolah di

lingkungannya untuk diajak kembali ke bangku sekolah;

6. Kepala sekolah harus mengelola dana BOS secara transparan dan akuntabel;

7. BOS tidak menghalangi siswa, orang tua yang mampu, atau walinya

memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada sekolah.

Sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus bersifat ikhlas, tidak terikat

waktu dan tidak ditetapkan jumlahnya, serta tidak mendiskriminasikan

mereka yang tidak memberikan sumbangan.

C. Program BOS dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Dana BOS diterima oleh sekolah secara utuh, dan dikelola secara mandiri oleh

sekolah dengan melibatkan dewan guru dan Komite Sekolah dengan menerapkan

MBS, yaitu:

1. Sekolah mengelola dana secara profesional, transparan dan akuntabel;

Page 7: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

7

2. Sekolah harus memiliki Rencana Jangka Menengah yang disusun 4 tahunan;

3. Sekolah harus menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dimana dana BOS

merupakan bagian integral dari RKAS tersebut;

4. Rencana Jangka Menengah dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan

pendidik setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan

oleh SKPD Pendidikan Kabupaten/kota (untuk sekolah negeri) atau yayasan

(untuk sekolah swasta).

Page 8: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

8

BAB III

ORGANISASI PELAKSANA

Organisasi pelaksana BOS meliputi Tim Pengarah dan Tim Manajemen Pusat, Provinsi

dan Kabupaten/Kota serta Tim Manajemen Sekolah.

A. Tim Pengarah

1. Tingkat Pusat

a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat;

b. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas;

c. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;

d. Menteri Keuangan;

e. Menteri Dalam Negeri.

2. Tingkat Provinsi

a. Gubernur;

b. Wakil Gubernur.

3. Tingkat Kabupaten/Kota

a. Bupati/Walikota;

b. Wakil Bupati/Walikota.

B. Tim Manajemen BOS Pusat

1. Penanggung Jawab Umum

a. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Kemdikbud (Ketua);

b. Deputi Sumberdaya Manusia dan Kebudayaan, Bappenas (Anggota);

c. Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko Kesra

(Anggota);

d. Direktur Jenderal Keuangan Daerah, Kemdagri (Anggota);

e. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kemenkeu (Anggota).

Page 9: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

9

2. Penanggung Jawab Program BOS

a. Direktur Pembinaan SMP, Kemdikbud (Ketua);

b. Direktur Pembinaan SD, Kemdikbud (Sekretaris);

c. Direktur Dana Perimbangan, Kemenkeu (Anggota);

d. Direktur Fasilitas Dana Perimbangan, Kemdagri (Anggota);

e. Direktur Agama dan Pendidikan, Bappenas (Anggota);

f. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kemdikbud (Anggota);

g. Kepala Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud (Anggota).

3. Tim Pelaksana Program BOS

a. Ketua Tim/Pelaksana;

b. Sekretaris;

c. Penanggung jawab sekretariat;

i. Penanggung jawab sekretariat SD

ii. Penanggung jawab sekretariat SMP

d. Bendahara;

i. Bendahara SD

ii. Bendahara SMP

e. Unit Data;

i. Unit data SD

ii. Unit data SMP

f. Unit Monitoring dan Evaluasi, serta Pelayanan dan Penanganan Pengaduan

Masyarakat;

i. Unit Monitoring dan Evaluasi, serta Pelayanan dan Penanganan

Pengaduan Masyarakat SD

ii. Unit Monitoring dan Evaluasi, serta Pelayanan dan Penanganan

Pengaduan Masyarakat SMP

g. Unit Publikasi/Humas.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Manajemen BOS Pusat

a. Menyusun rancangan program;

b. Mengumpulkan dan meng-update data siswa yang dikirim dari setiap

sekolah;

c. Melakukan verifikasi data jumlah siswa per sekolah dengan Tim Manajemen

BOS Kabupaten/Kota dan Tim Manajemen BOS Provinsi;

Page 10: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

10

d. Menyiapkan data jumlah siswa tiap kabupaten/kota/provinsi untuk bahan

lampiran Peraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman Umum Alokasi

BOS bagi Pemerintah Daerah Provinsi;

e. Menyusun dan menyiapkan peraturan yang terkait dengan pelaksanaan

program BOS;

f. Menetapkan Surat Keputusan (SK) alokasi dana BOS tiap sekolah periode

Januari-Desember berdasarkan data jumlah siswa tahun pelajaran yang

berjalan;

g. Menyalurkan dana BOS dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah

Provinsi;

h. Merencanakan dan melakukan sosialisasi program;

i. Mengumumkan daftar sekolah penerima BOS, besar alokasi BOS dan

penggunaan dana BOS tiap sekolah melalui situs resmi Kemdikbud;

j. Melatih/memberikan sosialisasi kepada Tim Manajemen BOS

Provinsi/Kabupaten/Kota;

k. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi;

l. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat (Formulir

BOS-06A dan Formulir BOS-06B);

m. Memonitor perkembangan penyelesaian penanganan pengaduan yang

dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Provinsi/Kabupaten/Kota;

n. Menyusun laporan pelaksanaan BOS, termasuk laporan keuangan hasil

penyaluran dana BOS ke sekolah yang diperoleh dari Tim Manajemen BOS

Provinsi (Formulir BOS-K11 dan BOS K12).

5. TataTertib Yang Harus Diikuti Oleh Tim Manajemen BOS Pusat

a. Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam bentuk apapun kepada

Tim Manajemen BOS Provinsi/Kabupaten/Kota/Sekolah;

b. Mengelola dana operasional dan manajemen secara transparan dan

akuntabel;

c. Dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer buku.

Tim Manajemen BOS Pusat ditetapkan dengan surat keputusan Menko Kesra.

Sekretariat Tim BOS Pusat berada di Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 11: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

11

C. Tim Manajemen BOS Provinsi

1. Penanggung Jawab

a. Sekretaris Daerah Provinsi (Ketua);

b. Kepala SKPD Pendidikan Provinsi (anggota);

c. Kepala Dinas/Badan/Biro Pengelola Keuangan Daerah (anggota).

2. Tim Pelaksana Program BOS

a. Ketua Tim/Pelaksana (unsur SKPD Pendidikan);

b. Sekretaris I (dari unsur SKPD Pendidikan);

c. Sekretaris II (dari unsur DPKD/BPKD);

d. Bendahara (dari unsur SKPD Pendidikan);

e. Unit Data (Unit Data SD dan Unit Data SMP dari unsur SKPD Pendidikan);

f. Unit Monitoring dan Evaluasi serta Pelayanan dan Penanganan Pengaduan

Masyarakat (Unit yang menangani SD dan Unit yang menangani SMP dari

unsur SKPD Pendidikan dan unit dari unsur DPKD/BPKD);

g. Unit Publikasi/Humas (dari unsur SKPD Pendidikan).

3. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Manajemen BOS Provinsi

a. Kepala SKPD Pendidikan Provinsi sebagai penanggung jawab Tim

Manajemen BOS Provinsi menandatangani naskah hibah atas nama

Gubernur;

b. Mempersiapkan DPA-PPKD berdasarkan alokasi dana BOS yang tertuang

dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK);

c. Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Bank Penyalur

dana BOS yang telah ditunjuk dengan mencantumkan hak dan kewajiban

masing-masing pihak;

d. Melakukan pencairan dan penyaluran dana BOS ke sekolah tepat waktu

sesuai dengan jumlah siswa per sekolah;

e. Memverifikasi data jumlah siswa yang diperoleh dari kabupaten/kota;

f. Melakukan koordinasi/sosialisasi/pelatihan kepada Tim Manajemen BOS

Kabupaten/Kota;

g. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program BOS di sekolah;

Page 12: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

12

h. Melakukan monitoring laporan penyaluran dana BOS dari Bank Penyalur ke

ke sekolah yang dikirim ke Sistem Monev Online Kemdikbud (petunjuk

teknis untuk Bank Penyalur dari www.bos.kemdikbud.go.id);

i. Melakukan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat (Formulir

BOS-06A dan Formulir BOS-06B);

j. Mengupayakan penambahan dana untuk sekolah dan untuk manajemen

program BOS dari sumber APBD;

k. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ke Tim

Manajemen BOS Pusat paling lambat pada tanggal 20 Januari tahun

berikutnya;

l. Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan penggunaan dana BOS dari Tim

Manajemen BOS Kabupaten/Kota, selanjutnya dikirim ke pusat (Formulir

BOS-K8) paling lambat pada tanggal 20 Januari tahun berikutnya;

m. Membuat dan menyampaikan Laporan Realisasi Penyaluran dana BOS ke

Tim Manajemen BOS Pusat (Formulir BOS-K9).

4. TataTertib Yang Harus Diikuti Tim Manajemen BOS Provinsi

a. Tidak diperkenankan menggunakan dana BOS yang telah ditransfer dari

KUN ke KUD untuk kepentingan lain selain program BOS;

b. Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam bentuk apapun terhadap

Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota/sekolah;

c. Tidak diperkenankan melakukan pemaksaan dalam pembelian barang dan

jasa dalam pemanfaatan dana BOS dan tidak mendorong sekolah untuk

melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan dana BOS;

d. Dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer buku.

Struktur Tim Manajemen BOS Provinsi diatas dapat disesuaikan di daerah

masing-masing, dengan mempertimbangkan beban kerja dalam pengelolaan

program BOS. Tim Manajemen BOS Provinsi ditetapkan dengan surat keputusan

Gubernur. Sekretariat Tim Manajemen BOS Provinsi berada di Kantor SKPD

Pendidikan Provinsi.

D. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota

1. Penanggung Jawab

Kepala SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota

Page 13: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

13

2. Tim Pelaksana BOS (dari SKPD Pendidikan)

a. Manajer;

b. Unit Pendataan SD/SDLB;

c. Unit Pendataan SMP/SMPLB/SMPT/SATAP;

d. Unit Monitoring dan Evaluasi dan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan

Masyarakat.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota

a. Melatih, membimbing dan mendorong sekolah untuk memasukkan data

pokok pendidikan (Formulir BOS-01A, BOS-01B dan BOS-01C) dalam

sistem pendataan yang telah disediakan oleh Kemdikbud;

b. Melakukan rekonsiliasi dan verifikasi data dari sekolah;

c. Melakukan monitoring perkembangan pemasukan data yang dilakukan

sekolah;

d. Mengkompilasi nomer rekening seluruh sekolah (Formulir BOS-02);

e. Kepala SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab Tim

Manajemen BOS Kabupaten/Kota menandatangani naskah hibah mewakili

satuan pendidikan dasar dengan melampirkan daftar rekening sekolah;

f. Bersama Tim BOS Tingkat Provinsi melakukan rekonsiliasi data jumlah

siswa tiap sekolah untuk disampaikan ke pusat;

g. Melakukan sosialisasi/pelatihan kepada sekolah, komite sekolah dan

masyarakat tentang program BOS;

h. Mengupayakan penambahan dana untuk sekolah dan untuk manajemen

program BOS dari sumber APBD;

i. Melakukan pembinaan terhadap sekolah dalam pengelolaan dan pelaporan

dana BOS;

j. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi;

k. Mengusulkan revisi SK alokasi dana BOS tiap sekolah melalui Tim

Manajemen BOS Tingkat Provinsi kepada Tim Manajemen BOS Pusat

apabila terjadi kesalahan/ketidaktepatan/perubahan data;

l. Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan realisasi penggunaan dana BOS

dari sekolah, selanjutnya melaporkan kepada Kepala SKPD Pendidikan

Provinsi paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya (Formulir BOS-

K8);

Page 14: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

14

m. Melakukan monitoring pelaksanaan program BOS di sekolah dengan

memberdayakan pengawas sekolah sebagai Tim Monitoring

Kabupaten/Kota;

n. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat (Formulir

BOS-06A dan Formulir BOS-06B).

4. Tata Tertib Yang Harus Diikuti Oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota

a. Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam bentuk apapun terhadap

sekolah;

b. Tidak diperkenankan melakukan pemaksaan dalam pembelian barang dan

jasa dalam pemanfaatan dana BOS dan tidak mendorong sekolah untuk

melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan dana BOS;

c. Dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer buku.

Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota ditetapkan dengan surat keputusan

Bupati/Walikota. Sekretariat Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota berada di

Kantor SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota.

E. Tim Manajemen BOS Sekolah

1. Penanggung Jawab

Kepala Sekolah

2. Anggota

a. Bendahara BOS sekolah;

b. Satu orang dari unsur orang tua siswa di luar Komite Sekolah yang dipilih

oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dengan mempertimbangkan

kredibilitasnya, serta menghindari terjadinya konflik kepentingan.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Manajemen BOS Sekolah

a. Mengisi, mengirim dan meng-update data pokok pendidikan (Formulir BOS-

01A, BOS-01B dan BOS-01C) secara lengkap kedalam sistem yang telah

disediakan oleh Kemdikbud;

b. Membuat RKAS yang mencakup seluruh sumber penerimaan sekolah

(Formulir BOS-K1 dan BOS-K2);

Page 15: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

15

c. Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada Tim BOS

Kabupaten/Kota (jika ada);

d. Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada;

e. Mengelola dana BOS secara bertanggung jawab dan transparan;

f. Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan

rencana penggunaan dana BOS (RKAS) di papan pengumuman sekolah yang

ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah

(Formulir BOS-03);

g. Mengumumkan penggunaan dana BOS di papan pengumuman (Formulir

BOS-04);

h. Bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan dana BOS

yang diterimanya;

i. Membuat laporan realisasi penggunaan dana BOS triwulanan (Formulir

BOS-K7 dan BOS-K7A) sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan

dana dan disimpan di sekolah untuk keperluan monitoring dan audit;

j. Memasukkan data penggunaan dana BOS setiap triwulan kedalam sistem

online melalui www.bos.kemdikbud.go.id;

k. Membuat laporan tahunan diserahkan ke SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 5 Januari tahun berikutnya;

l. Melakukan pembukuan secara tertib (Formulir BOS-K3, BOS-K4, BOS-K5

dan BOS-K6);

m. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;

n. Memasang spanduk di sekolah terkait kebijakan pendidikan bebas

pungutan (Formulir BOS-05);

o. Bagi sekolah negeri, wajib melaporkan hasil pembelian barang investasi

dari dana BOS ke SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota;

p. Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan

bahwa BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS (Lampiran

Format BOS-K7).

4. Tata Tertib Yang Harus Diikuti Oleh Tim Manajemen BOS Sekolah

a. Memastikan keakuratan data yang diisikan dan dilaporkan;

b. Menginformasikan secara tertulis rekapitulasi penerimaan dan penggunaan

dana BOS kepada orang tua siswa setiap semester bersamaan dengan

pertemuan orang tua siswa dan sekolah pada saat penerimaan raport;

Page 16: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

16

c. Bersedia diaudit oleh lembaga yang berwenang terhadap seluruh dana yang

dikelola sekolah, baik yang berasal dari dana BOS maupun dari sumber lain;

d. Dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer buku kepada siswa di

sekolah yang bersangkutan.

Tim Manajemen BOS Sekolah ditetapkan dengan SK dari Kepala Sekolah.

Page 17: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

17

BAB IV

PROSEDUR PELAKSANAAN BOS

A. Proses Pendataan Pendidikan Dasar

1. Sekolah menggandakan (fotocopy) formulir data pokok pendidikan (BOS-

01A, BOS-01B dan BOS-01C) sesuai dengan kebutuhan. Biaya fotocopy

formulir dapat dibebankan dari dana BOS;

2. Sekolah melakukan sosialisasi ke seluruh peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan tentang cara pengisian formulir pendataan;

3. Sekolah membagi formulir kepada individu yang bersangkutan untuk diisi

secara manual dan mengumpulkan formulir yang telah diisi;

4. Sekolah memverifikasi kelengkapan dan kebenaran/kewajaran data individu

peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan;

5. Kepala sekolah menunjuk tenaga operator pendataan dengan menerbitkan

surat tugas sebagai penanggungjawab di tingkat sekolah;

6. Tenaga operator sekolah memasukkan data kedalam aplikasi pendataaan

yang telah disiapkan oleh Kemdikbud kemudian mengirim ke server

Kemdikbud secara online;

7. Sekolah yang telah memiliki sarana yang memadai dan petugas/pegawai

sekolah yang telah dibiayai pemerintah, pemasukan data harus dilakukan di

sekolah sebagai bagian pekerjaan rutin dan tanpa membebankan biaya

tambahan pemasukan data dari dana BOS;

8. Sekolah harus selalu mem-backup lokal data yang telah dientri;

9. Formulir yang telah diisi secara manual oleh siswa/pendidik/tenaga

kependidikan/sekolah harus disimpan di sekolah masing-masing untuk

keperluan monitoring dan audit;

10. Melakukan update data secara regular ketika ada perubahan data, minimal

satu kali dalam 1 semester;

Page 18: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

18

11. Data yang dikirim oleh sekolah akan dijadikan sebagai dasar kebijakan

pemerintah/pemerintah daerah untuk berbagai jenis program, misalnya:

alokasi BOS, tunjangan PTK, Bantuan Siswa Miskin, Rehab, dll;

12. Sekolah dapat berkonsultasi dengan dinas pendidikan setempat mengenai

operasional penggunaan aplikasi pendataan dan memastikan data yang

diinput sudah masuk kedalam server dikdas;

13. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap proses

pendataan bagi sekolah yang memiliki keterbatasan sarana dan sumber daya

manusia yang tidak memungkinkan melakukan pendataan sendiri.

B. Proses Penetapan Alokasi Dana BOS

Penetapan alokasi dana BOS dilaksanakan sebagai berikut:

1. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota melakukan pengumpulan dan verifikasi

data jumlah siswa tiap sekolah berdasarkan data individu siswa;

2. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota bersama-sama dengan Tim Manajemen

BOS Provinsi dan Tim Manajemen BOS Pusat melakukan rekonsiliasi data

jumlah siswa tiap sekolah;

3. Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan membuat alokasi dana BOS tiap kabupaten/kota/provinsi, untuk

selanjutnya dikirim ke Kementerian Keuangan;

4. Kementerian Keuangan menetapkan alokasi anggaran tiap provinsi melalui

Peraturan Menteri Keuangan setelah Kementerian Keuangan menerima data

mengenai jumlah sekolah dan jumlah siswa dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan;

5. Alokasi dana BOS tiap provinsi dalam satu tahun anggaran ditetapkan

berdasarkan data jumlah siswa tahun pelajaran yang sedang berjalan

ditambah dengan proyeksi pertambahan jumlah siswa tahun pelajaran baru;

6. Alokasi dana BOS tiap sekolah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (dalam hal ini ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan

Dasar atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan);

Page 19: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

19

7. Alokasi dana BOS tiap sekolah untuk periode Januari-Juni 2013 didasarkan

jumlah siswa tahun pelajaran 2012-2013, sedangkan periode Juli-Desember

2013 didasarkan pada data tahun pelajaran 2013-2014.

Gambar 1. Mekanisme Pengalokasian Dana BOS

C. Persiapan Penyaluran Dana BOS di Daerah

Proses penyaluran dana BOS dari tingkat pusat sampai dengan tingkat sekolah

dilakukan 2 tahap, yaitu:

Sekolah

Tim BOS Pusat Tim BOS Provinsi

Formulir BOS-01A, BOS-01B, BOS-01C

Tim BOS Pusat

Kementerian Keuangan

Jumlah SiswaTiap Sekolah

Rekap Jumlah SiswaTiap Kab/Kota & Provinsi

Peraturan Menteri KeuanganAlokasi BOS Tiap Provinsi

SK Dirjen DikdasAlokasi BOSTiap Sekolah

Usulan Alokasi Dana BOSTiap Provinsi

Dikirim ke tiap provinsisebagai dasar pencairan dan penyaluran

Jumlah SiswaTiap Sekolah

Tim BOS Kab/Kota

Workshop Pendataan

Page 20: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

20

Tahap 1: Penyaluran dana dari Kas Umum Negara (KUN) ke Kas Umum Daerah

(KUD) Provinsi. Mekanisme penyaluran dana dan pelaporannya

diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Tahap 2: Penyaluran dana dari KUD provinsi ke rekening sekolah. Mekanisme

Penyaluran dana dan pelaporannya akan diatur dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri.

Untuk kelancaran penyaluran dana BOS, ada beberapa tahapan/langkah

persiapan yang harus dilakukan:

1. Bagi sekolah yang belum memiliki rekening, misalnya sekolah baru, maka

sekolah harus segera membuka rekening bank atas nama sekolah (bukan atas

nama pribadi) dan segera mengirim ke Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota;

2. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota mengkompilasi nomor rekening seluruh

sekolah dan nomor rekening baru (jika ada), kemudian mengirimkannya

kepada Tim Manajemen BOS Provinsi (Formulir BOS-02);

3. SKPD Pendidikan Provinsi dan SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota

menandatangani naskah hibah, yang prosedurnya diatur dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri;

4. SKPD Pendidikan Provinsi menyerahkan data daftar sekolah penerima dana

BOS dan alokasi dananya kepada BPKD untuk keperluan pencairan dana BOS

dari BUD ke sekolah.

D. Penyaluran Dana BOS

Dana BOS bagi daerah tidak terpencil disalurkan dari KUN ke KUD secara

triwulanan (tiga bulanan), yaitu:

1. Triwulan Pertama (bulan Januari sampai dengan bulan Maret) dilakukan

paling lambat 14 (empat belas) hari kerja pada awal bulan Januari 2013;

2. Triwulan Kedua (bulan April sampai dengan bulan Juni) dilakukan paling

lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan April 2013;

3. Triwulan Ketiga (bulan Juli sampai dengan bulan September) dilakukan paling

lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Juli 2013;

Page 21: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

21

4. Triwulan Keempat (bulan Oktober sampai dengan bulan Desember) dilakukan

paling lambat 14 (empat belas) hari kerja pada awal bulan Oktober 2013.

Dana BOS daerah terpencil disalurkan dari KUN ke KUD semesteran (6 bulanan),

yaitu:

1. Semester Pertama (bulan Januari-Juni) dilakukan paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja pada awal bulan Januari 2013;

2. Semester Kedua (Juli-Desember) dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja

pada awal bulan Juli 2013.

Selanjutnya BUD harus menyalurkan dana BOS ke sekolah paling lambat 7 hari

kerja setelah dana diterima di KUD Provinsi.

Beberapa ketentuan tambahan terkait dengan masalah penyaluran dana BOS

yang sering terjadi di daerah dan sekolah:

1. Jika terdapat siswa pindah/mutasi dari sekolah tertentu ke sekolah lain

setelah pencairan dana di triwulan berjalan, maka dana BOS siswa tersebut

pada triwulan berjalan menjadi hak sekolah lama. Revisi jumlah siswa pada

sekolah yang ditinggalkan/menerima siswa pindahan tersebut baru

diberlakukan untuk pencairan triwulan berikutnya;

2. Bilamana terdapat sisa dana di sekolah pada akhir tahun anggaran, maka dana

tersebut tetap milik kas sekolah dan harus digunakan untuk kepentingan

sekolah sesuai dengan program sekolah;

3. Jika terjadi kelebihan salur yang dilakukan oleh BUD ke sekolah akibat

kesalahan data, maka sekolah harus melaporkan kelebihan dana tersebut

kepada Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan selanjutnya Tim

Manajemen BOS Kabupaten/Kota melaporkan kepada Tim Manajemen BOS

Provinsi. Tim Manajemen BOS Provinsi melakukan pengurangan dana BOS di

sekolah tersebut pada periode penyaluran berikutnya;

4. Jika terjadi kekurangan salur yang dilakukan oleh BUD ke sekolah, maka

sekolah harus melaporkan kekurangan dana tersebut kepada Tim Manajemen

BOS Kabupaten/Kota, dan selanjutnya Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota

melaporkan kepada Tim Manajemen BOS Provinsi. Apabila dana BOS di BUD

masih mencukupi, kekurangan salur di sekolah dapat diselesaikan pada

Page 22: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

22

triwulan berjalan. Apabila dana di BUD tidak mencukupi, maka Tim

Manajemen BOS Provinsi mengajukan penambahan dana pada triwulan

berikutnya kepada Tim Manajemen BOS Pusat melalui laporan BOS-K9 paling

lambat akhir minggu ke-2 bulan ke-2 dari setiap triwulan.

E. Pengambilan Dana

1. Pengambilan dana BOS dilakukan oleh bendahara sekolah atas persetujuan

Kepala Sekolah dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dengan

menyisakan saldo minimum sesuai peraturan yang berlaku. Saldo minimum

ini bukan termasuk pemotongan. Pengambilan dana tidak diharuskan melalui

sejenis rekomendasi/persetujuan dari pihak manapun;

2. Dana BOS harus diterima secara utuh oleh sekolah dan tidak diperkenankan

adanya pemotongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan

oleh pihak manapun;

3. Dana BOS dalam suatu periode tidak harus habis dipergunakan pada periode

tersebut. Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan

sekolah sebagaimana tertuang dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS).

Page 23: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

23

BAB V

PENGGUNAAN DANA BOS

A. Komponen Pembiayaan

Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan

keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan

Komite Sekolah. Hasil kesepakatan diatas harus dituangkan secara tertulis dalam

bentuk berita acara rapat dan ditandatangani oleh peserta rapat.

Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai

komponen kegiatan-kegiatan berikut:

No Komponen

Pembiayaan

Item

Pembiayaan Penjelasan

1 Pengembangan

Perpustakaan

Mengganti buku teks yang

rusak/menambah

kekurangan untuk

memenuhi rasio satu siswa

satu buku

Langganan publikasi

berkala

Akses informasi online

Pemeliharaan buku/koleksi

perpustakaan

Peningkatan kompetensi

tenaga pustakawan

Pengembangan database

perpustakaan

Pemeliharaan perabot

perpustakaan

Perhatikan UU No

43/2007 Tentang

Perpustakaan

Minimal 5% dari

dana BOS

2 Kegiatan dalam

rangka penerimaan

siswa baru

Biaya pendaftaran

Penggandaan formulir

Administrasi pendaftaran

Termasuk untuk

konsumsi panitia

dan uang lembur

Page 24: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

24

No Komponen

Pembiayaan

Item

Pembiayaan Penjelasan

Pendaftaran ulang

Biaya Pendataan data

pokok pendidikan

Pembuatan spanduk

sekolah bebas pungutan

dalam rangka

penerimaan siswa

baru. Standar

pembiayaan

mengacu kepada

batas kewajaran

setempat atau batas

yang telah

ditetapkan Pemda

3 Kegiatan

pembelajaran dan

ekstra kurikuler

siswa

PAKEM (SD)

Pembelajaran Kontekstual

(SMP)

Pengembangan pendidikan

karakter

Pembelajaran remedial

Pembelajaran pengayaan

Pemantapan persiapan

ujian

Olahraga, kesenian, karya

ilmiah remaja, pramuka

dan palang merah remaja,

Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS)

Termasuk untuk:

honor jam

mengajar

tambahan di luar

jam pelajaran dan

biaya

transportasinya

(termasuk di SMP

Terbuka),

biaya transportasi

dan akomodasi

siswa/guru dalam

rangka mengikuti

lomba,

fotocopy,

membeli alat olah

raga, alat kesenian

dan biaya

pendaftaran

mengikuti lomba

4 Kegiatan Ulangan dan

Ujian

Ulangan harian,

Ulangan umum,

Ujian sekolah

Termasuk untuk:

fotocopy,

penggandaan soal,

Page 25: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

25

No Komponen

Pembiayaan

Item

Pembiayaan Penjelasan

honor koreksi

ujian, dan

honor guru dalam

rangka

penyusunan rapor

siswa

5 Pembelian bahan-

bahan habis pakai

Buku tulis, kapur tulis,

pensil, spidol, kertas, bahan

praktikum, buku induk

siswa, buku inventaris

Minuman dan makanan

ringan untuk kebutuhan

sehari-hari di sekolah

Pengadaan suku cadang

alat kantor

6 Langganan daya dan

jasa

Listrik, air, dan telepon,

internet (fixed/mobile

modem) baik dengan cara

berlangganan maupun

prabayar

Pembiayaan penggunaan

internet termasuk untuk

pemasangan baru

Membeli genset atau jenis

lainnya yang lebih cocok di

daerah tertentu misalnya

panel surya, jika di sekolah

yang tidak ada jaringan

listrik

Penggunaan Internet

dengan mobile

modem dapat

dilakukan untuk

maksimal pembelian

voucher sebesar Rp.

250.000 per bulan

7 Perawatan sekolah

Pengecatan, perbaikan atap

bocor, perbaikan pintu dan

jendela

Kamar mandi dan

WC siswa harus

dijamin berfungsi

Page 26: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

26

No Komponen

Pembiayaan

Item

Pembiayaan Penjelasan

Perbaikan mebeler,

perbaikan sanitasi sekolah

(kamar mandi dan WC),

perbaikan lantai

ubin/keramik dan

perawatan fasilitas sekolah

lainnya

dengan baik.

8 Pembayaran

honorarium bulanan

guru honorer dan

tenaga kependidikan

honorer.

Guru honorer (hanya untuk

memenuhi SPM)

Pegawai administrasi

(termasuk administrasi

BOS untuk SD)

Pegawai perpustakaan

Penjaga Sekolah

Satpam

Pegawai kebersihan

Dalam pengangkatan

guru/tenaga

kependidikan

honorer sekolah

harus

mempertimbangkan

batas maksimum

penggunaan dana

BOS untuk belanja

pegawai, serta

kualifikasi guru

honorer harus sesuai

bidang yang

diperlukan.

9 Pengembangan

profesi guru

KKG/MGMP

KKKS/MKKS

Menghadiri seminar yang

terkait langsung dengan

peningkatan mutu pendidik

dan ditugaskan oleh

sekolah

Khusus untuk

sekolah yang

memperoleh

hibah/block grant

pengembangan

KKG/MGMP atau

sejenisnya pada

tahun anggaran yang

sama hanya

diperbolehkan

menggunakan dana

Page 27: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

27

No Komponen

Pembiayaan

Item

Pembiayaan Penjelasan

BOS untuk biaya

transport kegiatan

apabila tidak

disediakan oleh

hibah/blockgrant

tersebut.

10 Membantu siswa

miskin

Pemberian tambahan

bantuan biaya transportasi

bagi siswa miskin yang

menghadapi masalah biaya

transport dari dan ke

sekolah

Membeli alat transportasi

sederhana bagi siswa

miskin yang akan menjadi

barang inventaris sekolah

(misalnya sepeda, perahu

penyeberangan, dll)

Membeli seragam, sepatu

dan alat tulis bagi siswa

penerima bantuan siswa

miskin (BSM) sebanyak

penerima BSM, baik dari

pusat, provinsi maupun

kabupaten/kota di sekolah

tersebut

11 Pembiayaan

pengelolaan BOS

Alat tulis kantor (ATK

termasuk tinta printer, CD

dan flash disk)

Penggandaan, surat-

menyurat, insentif bagi

bendahara dalam rangka

Page 28: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

28

No Komponen

Pembiayaan

Item

Pembiayaan Penjelasan

penyusunan laporan BOS

dan biaya transportasi

dalam rangka mengambil

dana BOS di Bank/PT Pos

12 Pembelian perangkat

komputer

Desktop/work station

Printer atau printer plus

scanner

Masing-masing

maksimum 1 unit

dalam satu tahun

anggaran. Peralatan

komputer tersebut

harus ada di sekolah.

13 Biaya lainnya jika

seluruh komponen 1

s.d 12 telah terpenuhi

pendanaannya dari

BOS

Alat peraga/media

pembelajaran

Mesin ketik

Peralatan UKS

Pembelian meja dan kursi

siswa jika meja dan kursi

yang ada sudah rusak berat

Penggunaan dana

untuk komponen ini

harus dilakukan

melalui rapat dengan

dewan guru dan

komite sekolah

Batas maksimum penggunaan dana BOS untuk belanja pegawai (honor

guru/tenaga kependidikan honorer dan honor-honor kegiatan) di sekolah negeri

sebesar 20% dari total dana BOS yang diterima oleh sekolah dalam satu tahun.

Khusus untuk SMP Terbuka, dana BOS dapat digunakan juga untuk kegiatan:

1. Supervisi oleh Kepala Sekolah, diberikan maksimal sebesar Rp 150.000,-

/bulan;

2. Supervisi oleh Wakil Kepala SMP Terbuka, diberikan maksimal sebesar Rp

150.000,-/bulan;

3. Kegiatan tatap muka di Sekolah Induk oleh Guru Bina, diberikan rata-rata

maksimal sebesar Rp 150.000,-/bulan tetapi secara proporsional disesuaikan

dengan beban mengajarnya;

4. Kegiatan pembimbingan di TKB oleh Guru Pamong, masing-masing diberikan

maksimal sebesar Rp 150.000,-/bulan;

Page 29: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

29

5. Kegiatan administrasi ketatausahaan oleh petugas Tata Usaha (1 orang),

diberikan maksimal sebesar Rp 100.000,-/bulan;

6. Pengelolaan kegiatan pembelajaran oleh Pengelola TKB Mandiri diberikan

maksimal sebesar Rp 150.000,-/bulan.

Sebagai penanggung jawab pengelolaan dan penggunaan dana BOS untuk

SMPT/TKB Mandiri tetap Kepala Sekolah SMP induk.

Penggunaan dana BOS di sekolah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Prioritas utama penggunaan dana BOS adalah untuk kegiatan operasional

sekolah;

2. Bagi sekolah yang telah menerima DAK, tidak diperkenankan menggunakan

dana BOS untuk peruntukan yang sama. Sebaliknya jika dana BOS tidak

mencukupi untuk pembelanjaan yang diperbolehkan (13 item pembelanjaan)

maka sekolah dapat mempertimbangkan sumber pendapatan lain yang

diterima oleh sekolah, yaitu pendapatan hibah (misalnya DAK) dan

pendapatan sekolah lainnya yang sah dengan tetap memperhatikan

peraturan terkait;

3. Biaya transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar jam

mengajar harus mengikuti batas kewajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah

Daerah;

4. Bunga Bank/Jasa Giro akibat adanya dana di rekening sekolah menjadi milik

sekolah dan digunakan untuk keperluan sekolah (beradasarkan Surat Edaran

Ditjen Perbendaharaan Nomor: S-5965/PB/2010 Tanggal 10 Agustus 2010

Perihal Pemanfaatan Bunga Bank yang berasal dari Dana BOS di rekening

Sekolah).

B. Larangan Penggunaan Dana BOS

1. Disimpan dengan maksud dibungakan;

2. Dipinjamkan kepada pihak lain;

3. Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS);

Page 30: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

30

4. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan

biaya besar, misalnya studi banding, tur studi (karya wisata) dan sejenisnya;

5. Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/

Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya, kecuali untuk

menanggung biaya siswa/guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut;

6. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;

7. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan

pribadi (bukan inventaris sekolah), kecuali untuk siswa penerima BSM;

8. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;

9. Membangun gedung/ruangan baru;

10. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran;

11. Menanamkan saham;

12. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat

atau pemerintah daerah secara penuh/wajar;

13. Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi

sekolah, misalnya membiayai iuran dalam rangka perayaan hari besar

nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan;

14. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/

pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS yang

diselenggarakan lembaga di luar SKPD Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Mekanisme Pembelian Barang/Jasa di Sekolah

Pembelian barang/jasa dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Sekolah dengan:

1. Menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis dalam menentukan

barang/jasa dan tempat pembeliannya sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku, dengan cara membandingkan harga penawaran

dari penyedia barang/jasa dengan harga pasar dan melakukan negosiasi;

2. Memperhatikan kualitas barang/jasa, ketersediaan, dan kewajaran harga;

Page 31: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

31

3. Membuat laporan singkat tertulis tentang penetapan penyedia barang/jasa;

4. Diketahui oleh Komite Sekolah;

5. Terkait dengan biaya untuk rehabilitasi ringan/pemeliharaan bangunan

sekolah, Tim Manajemen BOS Sekolah harus:

6. Membuat rencana kerja.

7. Memilih satu atau lebih pekerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut

dengan standar upah yang berlaku di masyarakat.

Page 32: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

32

BAB VI

MONITORING DAN SUPERVISI

Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan pemantauan,

pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program BOS. Secara

umum tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa dana BOS diterima oleh

yang berhak dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat.

Komponen utama yang dimonitor antara lain:

1. Alokasi dana sekolah penerima bantuan

2. Penyaluran dan penggunaan dana

3. Pelayanan dan penanganan pengaduan

4. Administrasi keuangan

5. Pelaporan, serta pemajangan rencana penggunaan dan pemakaian dana BOS.

Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap pelayanan dan penanganan

pengaduan, sehingga pelayanan pengaduan dapat ditingkatkan. Dalam

pelaksanaannya, monitoring pengaduan dapat dilakukan bekerjasama dengan

lembaga-lembaga terkait. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari fakta,

menginvestigasi, menyelesaikan masalah, dan mendokumentasikan.

Kegiatan monitoring dan supervisi dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Pusat, Tim

Manajemen BOS Provinsi, dan Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota.

A. Monitoring oleh Tim Manajemen BOS Pusat

1. Monitoring pelaksanaan program ditujukan untuk memantau penyaluran dan

penyerapan dana, kinerja Tim Manajemen BOS Provinsi dan penggunaan

dana manajemen dan operasional yang disediakan oleh Tim Manajemen BOS

Pusat dan pelaksanaan program di sekolah;

2. Responden terdiri dari Tim Manajemen BOS Provinsi, Pengelola Keuangan

Daerah, Bank penyalur dan Sekolah;

3. Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, pada saat

penyaluran dana dan pasca penyaluran dana;

Page 33: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

33

4. Monitoring pelaksanaan program dilakukan melalui kunjungan lapangan;

5. Monitoring penyaluran dana BOS dari Bank Penyalur ke sekolah dilakukan

secara online.

B. Monitoring oleh Tim Manajemen BOS Provinsi

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana,

dan penggunaan dana di tingkat sekolah;

2. Responden terdiri dari Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, sekolah, murid

dan/atau orangtua murid penerima bantuan dan lembaga penyalur dana BOS;

3. Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, pada saat

penyaluran dana, dan pasca penyaluran dana;

4. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan;

5. Monitoring penyaluran dana BOS dari Bank Penyalur ke sekolah dilakukan

secara online.

C. Monitoring oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana,

dan penggunaan dana di tingkat sekolah;

2. Responden terdiri dari sekolah dan murid dan/atau orangtua murid;

3. Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran

dana;

4. Bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan agar monitoring

dilakukan secara terpadu dengan program lain selain program BOS;

5. Monitoring dapat melibatkan Pengawas Sekolah secara terintegrasi dengan

kegiatan pengawasan lainnya oleh Pengawas Sekolah;

6. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan;

7. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota agar memanfaatkan pengawas sekolah

yang kredibel dan bertanggung jawab untuk membantu melakukan

monitoring.

Page 34: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

34

BAB VIII

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program BOS,

masing-masing pengelola program di tiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten/

Kota, Sekolah) diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pihak terkait.

Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah yang berkaitan

dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana,

pertanggungjawaban keuangan serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan

masalah.

A. PELAPORAN

1. Tingkat Sekolah

a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Formulir BOS-K1 dan BOS-

K2)

RKAS ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan khusus

untuk sekolah swasta ditambah Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di

sekolah dan diperlihatkan kepada Pengawas Sekolah, Tim Manajemen BOS

Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

RKAS dibuat setahun sekali pada awal tahun pelajaran, namun demikian

perlu dilakukan revisi pada semester kedua. Oleh karena itu sekolah dapat

membuat RKAS tahunan yang dirinci tiap semester. Format RKAS dapat

dilihat seperti pada Formulir BOS-K1.

RKAS perlu dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara rinci, yang

dibuat tahunan dan tiga bulanan untuk setiap sumber dana yang diterima

sekolah (Formulir BOS-K2).

Page 35: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

35

b. Pembukuan

Sekolah diwajibkan membuat pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah

untuk program BOS. Pembukuan yang digunakan dapat dengan tulis tangan

atau menggunakan komputer. Buku yang digunakan adalah sebagai berikut.

i. Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3)

Buku Kas Umum ini disusun untuk masing-masing rekening bank yang

dimiliki oleh sekolah. Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi

semua transaksi eksternal, yaitu yang berhubungan dengan pihak

ketiga:

i). Kolom Penerimaan:dari penyalur dana (BOS atau sumber dana

lain), penerimaan dari pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro

dari bank.

ii). Kolom Pengeluaran: adalah pembelian barang dan jasa, biaya

administrasi bank, pajak atas hasil dari jasa giro dan setoran pajak.

Buku Kas Umum harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi

tersebut terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan)

dan transaksi yang dicatat didalam Buku Kas Umum juga harus dicatat

dalam buku pembantu, yaitu Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu

Bank, dan Buku Pembantu Pajak. Formulir yang telah diisi

ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini

disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim

Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila

diperlukan.

ii. Buku Pembantu Kas (Formulir BOS-K4)

Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh

Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan

diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota,

dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

iii. Buku Pembantu Bank (Formulir BOS-K5)

Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (baik cek, giro

maupun tunai) dan ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah.

Page 36: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

36

Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas

sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa

lainnya apabila diperlukan.

iv. Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS-K6)

Buku pembantu pajak mempunyai fungsi untuk mencatat semua

transaksi yang harus dipungut pajak serta memonitor atas pungutan

dan penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak.

Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk

program BOS, sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

i. Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat

dilakukan dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Dalam hal

pembukuan dilakukan dengan komputer, bendahara wajib mencetak

Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu sekurang-kurangnya sekali

dalam satu bulan dan menatausahakan hasil cetakan Buku Kas Umum

dan buku-buku pembantu bulanan yang telah ditandatangani Kepala

Sekolah dan Bendahara Sekolah.

ii. Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas

Umum dan Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal

kejadiannya.

iii. Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 juta.

iv. Apabila bendahara meninggalkan tempat kedudukannya atau berhenti

dari jabatannya, Buku Kas Umum dan buku pembantunya serta bukti-

bukti pengeluaran harus diserahterimakan kepada pejabat yang baru

dengan Berita Acara Serah Terima.

c. Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana (Formulir BOS-K7)

Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3) dari

semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama.

Page 37: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

37

Laporan ini dibuat triwulanan dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala

Sekolah dan Komite Sekolah.

Laporan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab yang

menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH

BOS yang tercantum dalam Permendagri tentang Pengelolaan BOS.

Bukti pengeluaran yang sah disimpan dan dipergunakan oleh penerima

hibah selaku obyek pemeriksaan.

d. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS (Formulir BOS-K7a)

Laporan ini merupakan rekapitulasi dari 13 komponen penggunaan dana

BOS dan disusun berdasarkan Formulir BOS-K7. Laporan ini dibuat

triwulanan dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala Sekolah dan Komite

Sekolah.

e. Bukti pengeluaran

i. Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi

yang sah;

ii. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai

yang cukup sesuai dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi

dengan nilai sampai Rp 250.000,- tidak dikenai bea meterai, sedang

transaksi dengan nilai nominal antara Rp 250.000,- sampai dengan Rp

1.000.000,- dikenai bea meterai dengan tarif sebesar Rp 3.000,- dan

transaksi dengan nilai nominal lebih besar Rp 1.000.000,- dikenai bea

meterai dengan tarif sebesar Rp 6.000,-

iii. Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai

dengan peruntukannya;

iv. Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam

bentuk faktur sebagai lampiran kuitansi;

v. Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dan lunas

dibayar oleh Bendahara;

Page 38: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

38

vi. Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh bendahara BOS

sebagai bahan bukti dan bahan laporan.

f. Pelaporan

Laporan harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

i. Setiap kegiatan wajib dibuatkan laporan hasil pelaksanaan kegiatannya.

ii. Laporan penggunaan dana BOS di tingkat sekolah meliputi laporan

realisasi penggunaan dana per sumber dana (Formulir BOS-K7 dan

BOS-K7a) dan surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan

bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS.

iii. Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku

Pembantu Pajak beserta bukti serta dokumen pendukung bukti

pengeluaran dana BOS (kuitansi/faktur/nota/bon dari

vendor/toko/supplier) wajib diarsipkan oleh sekolah sebagai bahan

audit.

iv. Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan-laporan

keuangan maupun dokumen pendukungnya, disimpan dan ditata

dengan rapi dalam urutan nomor dan tanggal kejadiannya, serta

disimpan di suatu tempat yang aman dan mudah untuk ditemukan

setiap saat.

Hal yang perlu dilaporkan oleh Tim Manajemen BOS Sekolah:

i. Rekapitulasi penggunaan dana BOS (Formulir BOS-K7A) harus

dilaporkan oleh setiap sekolah tiap triwulan melalui laman

www.bos.kemdikbud.go.id. Laporan lengkap penggunaan dana BOS

triwulanan disimpan di sekolah untuk bahan pemeriksaan.

ii. Lembar pencatatan pertanyaan/kritik/saran.

iii. Lembar pencatatan pengaduan.

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran

disampaikan kepada SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota paling lambat

tanggal 5 Januari tahun berikutnya.

Page 39: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

39

2. Tingkat Kabupaten/Kota(Formulir BOS-K8)

Hal-hal yang perlu dilaporkan oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota:

a. Rekapitulasi penggunaan Dana BOS yang diperoleh dari Tim Manajemen

BOS Sekolah dengan menggunakan Formulir BOS-K8.

b. Penanganan Pengaduan Masyarakat, yang antara lain berisi informasi

tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan, dan status

penyelesaian.

Laporan ini harus diserahkan ke Tim Manajemen BOS Provinsi paling lambat

tanggal 10 Januari tahun berikutnya.

3. Tingkat Provinsi

a. Laporan Triwulanan (Formulir BOS-K9 dan BOS-K9a)

Laporan ini untuk melihat kesesuaian jumlah dana yang diterima oleh Kas

Umum Daerah (KUD) dari Kas Umum Negara (KUN) dengan kebutuhan riil.

Laporan ini dibuat triwulanan dipisahkan untuk daerah non terpencil (BOS-

K9) dan daerah terpencil (BOS-K9a), dibuat oleh Tim Manajemen BOS

Provinsi ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan dikirimkan

kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan cq. Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar paling lambat minggu ke-2 bulan ke-2 setiap triwulan.

b. Laporan Akhir Tahun (Formulir BOS-K10)

Hal-hal yang perlu dilampirkan dalam laporan tersebut adalah:

i. Hasil Penyerapan dan Penggunaan Dana BOS dengan menggunakan

Formulir BOS-K10.

ii. Penanganan Pengaduan Masyarakat, yang antara lain berisi informasi

tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan, dan status

penyelesaian.

iii. Kegiatan lainnya, seperti kegiatan sosialisasi dan pelatihan, pengadaan,

dan kegiatan lainnya.

Page 40: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

40

Laporan ini harus diserahkan ke Tim Manajemen BOS Pusat paling lambat

tanggal 20 Januari tahun berikutnya.

c. Hasil Monitoring dan Evaluasi

Laporan ini berisi tentang hasil monitoring, analisis, jumlah responden,

kesimpulan, saran, dan rekomendasi. Laporan monitoring rutin dikirimkan

ke Tim Manajemen BOS Pusat paling lambat 45 hari setelah pelaksanaan

monitoring.

4. Tingkat Pusat

Tim Manajemen BOS Pusat harus membuat laporan-laporan sebagai berikut.

a. Laporan Triwulanan (Formulir BOS-K11 dan BOS-K11a)

Hal-hal yang perlu disampaikan dalam laporan triwulanan adalah laporan

realisasi penyerapan dana BOS triwulanan yang diterima dari Tim

Manajemen BOS Provinsi menggunakan Formulir BOS-K11 dan BOS-K11a.

Sumber data penyusunan laporan ini adalah Formulir BOS-K-9 dan BOS-K9

dari setiap provinsi. Laporan ini harus dikirim oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan kepada Kementerian Keuangan paling lambat

pada minggu ke 2 bulan ke-3 dari setiap triwulan sebagai bahan untuk

penyaluran dana triwulan berikutnya dari Kas Umum Negara ke Kas Umum

Daerah Provinsi, dan sebagai dasar pencairan dana cadangan, apabila

diperlukan.

b. Laporan Akhir Tahun (Formulir BOS-K12)

Hal-hal yang perlu dilampirkan dalam laporan tersebut adalah:

i. Laporan penggunaan dana BOS hasil rekapitulasi dari laporan Tim

Manajemen BOS Provinsi dengan menggunakan Formulir BOS-K12.

ii. Statistik Penerima Bantuan yang disusun berdasarkan data yang

diterima dari Tim Manajemen BOS Provinsi.

Page 41: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

41

iii. Hasil Monitoring dan Evaluasi yang berisi tentang jumlah responden,

waktu pelaksanaan, hasil monitoring, analisis, kesimpulan, saran, dan

rekomendasi.

iv. Penanganan Pengaduan Masyarakatyang antara lain berisi informasi

tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan, dan status

penyelesaian yang merupakan rekapitulasi dari penanganan pengaduan

yang dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Provinsi/Kab/Kota.

v. Kegiatan lainnya, seperti sosialisasi, pelatihan, pengadaan, dan kegiatan

lainnya.

Laporan akhir tahun harus diserahkan ke Menteri terkait pada akhir bulan

Januari tahun berikutnya.

B. PERPAJAKAN

Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana BOS diatur sebagai

berikut.

1. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS untuk

pembelian ATK/bahan/penggandaan dan lain-lain pada kegiatan penerimaan

siswa baru; kesiswaan; ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan

laporan hasil belajar siswa; pembelian bahan-bahan habis pakai, seperti buku

tulis, kapur tulis, pensil dan bahan praktikum; pengembangan profesi guru;

pembelian bahan-bahan untuk perawatan/perbaikan ringan gedung sekolah

a. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah Negeri atas

penggunaan dana BOS sebagaimana tersebut di atas adalah:

i. Tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%1

ii. Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian

lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) atas penyerahan Barang

Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak

Rekanan Pemerintah. Namun untuk nilai pembelian ditambah PPN-

nya jumlahnya tidak melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan

1Peraturan Menteri Keuangan nomor 154/PMK.03/2010 tanggal 31 agustus 2010 tentang Pemungutan Pajak

Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain pasal 3 butir (1)h.

Page 42: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

42

bukan merupakan pembayaran yang dipecah-pecah, PPN yang

terutang dipungut dan disetor oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan

Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum2. Pemungut

PPN dalam hal ini bendaharawan pemerintah tidak perlu memungut

PPN atas pembelian barang dan atau jasa yang dilakukan oleh bukan

Pengusaha Kena Pajak (PKP)3.

b. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah bukan negeri

adalah tidak termasuk bendaharawan pemerintah sehingga tidak

termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22 dan

atau PPN. Dengan demikian kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/

pengelola dana BOS pada Sekolah Bukan Negeri yang terkait atas

penggunaan dana BOS untuk belanja barang sebagaimana tersebut diatas

adalah:

i. Tidak mempunyai kewajiban memungut PPh Pasal 22, karena tidak

termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal

22.

ii. Membayar PPN yang dipungut oleh pihak penjual (Pengusaha Kena

Pajak).

2. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS untuk

pembelian/penggandaan buku teks pelajarandan/atau mengganti buku teks

yang sudah rusak.

a. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada sekolah negeri atas

penggunaan dana BOS untuk pembelian/penggandaan buku teks pelajaran

dan/atau mengganti buku teks yang sudah rusak adalah:

i. Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku

pelajaran agama, tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar

1,5%1.

2 Undang-undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1983 terakhir dengan Undang-undang nomor 42 tahun

2009 tentang Perubahan ketiga atas Undang Undang nomor 8 tahun 1983 tentang PPN barang dan jasa dan PPnBM serta KMK/563/2003 tentang penunjukkan bendaharawan pemerintah untuk memnungut, menyetor, dan melaporkan PPN dan PPnBM beserta tata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporannya.

3 Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor KEP-382/PJ/2002 tentang pedoman pelaksanaan pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPN dan PPNBm bagi pemungut PPN dan Pengusaha Kena Pajak Rekanan

Page 43: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

43

ii. Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku

pelajaran agama, PPN yang terutang dibebaskan.

iii. Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian

lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) atas penyerahan Barang

Kena Pajak berupa buku-buku yang bukan buku pelajaran umum,

kitab suci dan buku-buku pelajaran agama. Namun untuk nilai

pembelian ditambah PPN-nya jumlahnya tidak melebihi Rp

1.000.000,- (satu juta rupiah) dan bukan merupakan pembayaran

yang dipecah-pecah, PPN yang terutang dipungut dan disetor oleh

Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah.

b. Bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah Bukan Negeri adalah

tidak termasuk bendaharawan pemerintah sehingga tidak termasuk

sebagai pihak yang ditunjuk sebagai Pemungut PPh Pasal 22 dan atau PPN.

Dengan demikian kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/ pengelola

dana BOS pada Sekolah Bukan Negeri yang terkait dengan pembelian/

penggandaan buku teks pelajaran dan/atau mengganti buku teks yang

sudah rusak adalah:

i. Tidak mempunyai kewajiban memungut PPh Pasal 22, karena tidak

termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal

22.

ii. Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku

pelajaran agama, PPN yang terutang dibebaskan.

iii. Membayar PPN yang dipungut oleh pihak penjual (Pengusaha Kena

Pajak) atas pembelian buku yang bukan buku-buku pelajaran umum,

kitab suci dan buku-buku pelajaran agama.

3. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan pemberian honor pada kegiatan

penerimaan siswa baru, kesiswaan, pengembangan profesi guru, penyusunan

laporan BOS dan kegiatan pembelajaran pada SMP Terbuka. Semua

bendaharawan/penanggung jawab dana BOS baik pada sekolah negeri

maupun sekolah bukan negeri:

a. Bagi guru/pegawai non PNS sebagai peserta kegiatan, harus dipotong PPh

Pasal 21 dengan menerapkan tarif Pasal 17 UU PPh sebesar 5 % dari

jumlah bruto honor.

Page 44: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

44

b. Bagi guru/pegawai PNS diatur sebagai berikut :

i. Golongan I dan II dengan tarif 0% (nol persen).

ii. Golongan III dengan tarif 5% (lima persen) dari penghasilan bruto.

iii. Golongan IV dengan tarif 15% (lima belas persen) dari penghasilan

bruto.

4. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS dalam

rangka membayar honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer

sekolah yang tidak dibiayai dari Pemerintah Pusat dan atau Daerah yang

dibayarkan bulanan diatur sebagai berikut:

a. Penghasilan rutin setiap bulan untuk guru tidak tetap (GTT), Tenaga

Kependidikan Honorer, Pegawai Tidak Tetap (PTT), untuk jumlah sebulan

sampai dengan Rp 2.025.000,- (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tidak

terhutang PPh Pasal 21.

b. Untuk jumlah lebih dari itu, PPh Pasal 21 dihitung dengan menyetahunkan

penghasilan sebulan. Dengan perhitungan sebagai berikut:

i. Penghasilan sebulan XX

ii. Penghasilan netto setahun (x 12) XX

iii. Dikurangi PTKP*) XX

iv. Penghasilan Kena Pajak XX

v. PPh Pasal 21 terutang setahun 5% (jumlah s.d. Rp 50 juta) dst XX

vi. PPh Pasal 21 sebulan (:12) XX

*) Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), adalah:

i). Status sendiri Rp 24,30 juta

ii). Tambahan status kawin Rp 2,025 juta

iii). Tambahan tanggungan keluarga, maks 3 orang @ Rp 2,025 juta

5. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS, baik pada

Sekolah Negeri, Sekolah Swasta, untuk membayar honor kepada tenaga kerja

lepas orang pribadi yang melaksanakan kegiatan perawatan atau

pemeliharaan sekolah harus memotong PPh Pasal 21 dengan ketentuan

sebagai berikut:*)

Page 45: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

45

a. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima tidak melebihi

Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan jumlah seluruh upah

yang diterima dalam bulan takwim yang bersangkutan belum melebihi Rp

1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka tidak ada

PPh Pasal 21 yang dipotong;

b. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima tidak melebihi

Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah), namun jumlah seluruh

upah yang diterima dalam bulan takwim yang bersangkutan telah

melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka

pada saat jumlah seluruh upah telah melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta

tiga ratus dua puluh ribu rupiah) harus dipotong PPh Pasal 21 sebesar 5%

atas jumlah bruto upah setelah dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak

(PTKP) yang sebenarnya;

c. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima lebih dari Rp

150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan jumlah seluruh upah yang

diterima dalam bulan takwim yang bersangkutan belum melebihi Rp

1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka harus

dipotong PPh Pasal 21 sebesar 5% dari jumlah upah harian atau rata-rata

upah harian di atas Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

d. Jika upah harian atau rata-rata upah harian yang diterima lebih dari Rp

150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan jumlah seluruh upah yang

diterima dalam bulan takwim yang bersangkutan telah melebihi Rp

1.320.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), maka pada saat

jumlah seluruh upah telah melebihi Rp 1.320.000,- (satu juta tiga ratus

dua puluh ribu rupiah), harus dihitung kembali jumlah PPh Pasal 21 yang

harus dipotong dengan menerapkan tarif 5% atas jumlah bruto upah

setelah dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang sebenarnya.

Catatan:

*) Besaran upah harian yang terutang pajak penghasilan (PPh) pasal 21 jika

mengalami perubahan maka mengikuti perubahan yang terbaru.

Page 46: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

46

BAB IX

PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN SANKSI

A. Pengawasan

Pengawasan program BOS meliputi pengawasan melekat, pengawasan

fungsional, dan pengawasan masyarakat.

1. Pengawasan Melekatyang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi

kepada bawahannya baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun

sekolah. Prioritas utama dalam program BOS adalah pengawasan yang

dilakukan oleh SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota kepada sekolah.

2. Pengawasan Fungsional Internal oleh Inspektorat Jenderal Kemdikbud serta

Inpektorat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan melakukan audit

sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau permintaan instansi yang

akan diaudit.

3. Pengawasan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

dengan melakukan audit atas permintaan instansi yang akan diaudit.

4. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan

kewenangan.

5. Pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan program

BOSoleh unsur masyarakat dan unit-unit pengaduan masyarakat yang

terdapat di sekolah, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Apabila terdapat

indikasi penyimpangan dalam pengelolaan BOS, agar segera dilaporkan

kepada instansi pengawas fungsional atau lembaga berwenang lainnya.

B. Sanksi

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara

dan/atau sekolah dan/atau siswa akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang

berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan

dalam berbagai bentuk, misalnya:

Page 47: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

47

1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang

yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja).

2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BOS yang

terbukti disalahgunakan agar dikembalikan kepada satuan pendidikan atau ke

kas daerah provinsi.

3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan dan

proses peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan

penyimpangan dana BOS.

4. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan

yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya kepada

provinsi/kabupaten/kota, bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan

secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi,

kelompok, atau golongan.

Page 48: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

48

BAB X

PELAYANAN DAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

Program yang baik akan memastikan bahwa setiap pertanyaan, usulan dan keluhan

mendapatkan respon. Pengelolaan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan

Masyarakat (P3M) dalam program BOS ditujukan untuk:

1. Mengatur alur informasi pengaduan/temuan masalah agar dapat diterima oleh

pihak yang tepat;

2. Memastikan bahwa pengelola program akan menindaklanjuti setiap pengaduan

yang masuk;

3. Memastikan setiap progres penanganan akan didokumentasikan secara jelas;

4. Menyediakan bentuk informasi dan data base yang harus disajikan dan dapat

diakses publik.

A. Media

Informasi, pertanyaan, atau pengaduan dapat disampaikan secara langsung, atau

melalui SMS, telepon, surat atau email. Berikut adalah media yang dapat

digunakan untuk menyampaikan informasi terhadap program baik yangbersifat

masukan/saran, pertanyaan, maupun keluhan, adalah:

1. Alamat web : www.bos.kemdikbud.go.id

2. Telepon PIH : 177

SD : 0-800-140-1276 (bebas pulsa) ; 021-5725632

SMP : 0-800-140-1299 (bebas pulsa) ; 021-5725980

3. Faksimil : 021-5731070, 021-5725645, 021-5725635

4. Email : [email protected]

5. SMS : 1771

Page 49: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

B. Tugas dan Fungsi Layanan

Tim manajemen BOS melaksanakan fungsi-fungsi untuk melakukan tindak-

lanjut terhadap informasi/pengaduan yang diterima. Pembagian tugas dan

fungsi layanan pada program BOS adalah sebagai berikut.

1. Tim Manajemen BOS Pusat:

a. Menetapkan petugas Unit P3M;

b. Menerima dan mencatat semua informasi, termasuk hasil temuan audit

BPK/BPKP/Itjen ke dalam sistem pengaduan BOS di laman

bos.kemdikbud.go.id/pengaduan;

c. Menjawab pertanyaan dan menindak-lanjuti usul/saran/masukan;

d. Memonitor progres penanganan pengaduan yang ada di provinsi

maupun kabupaten/kota;

e. Menganalisa informasi sebagai bahan masukan bagi kebijakan

manajemen BOS;

f. Menyampaikan informasi kepada Inspektorat Jenderal dalam hal

diperlukan tindak lanjut;

g. Membuat laporan perkembangan penanganan pengaduan secara regular

sesuai dengan periode laporan program BOS. Laporan tersebut

bersumber dari sistem pengaduan di laman BOS yang merupakan

rekapitulasi status Provinsi;

h. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala dengan agenda

menyampaikan status pengaduan untuk mendorong penyelesaiannya

melibatkan pihak-pihak terkait;

i. Menginformasikan status penanganan pengaduan BOS secara berkala

kepada Provinsi, Kabupaten/Kota untuk ditindak-lanjuti;

j. Melakukan koordinasi dengan Bagian Hukum dan Kepegawaian -

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar terkait dengan publikasi informasi.

Page 50: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

50

2. Tim Manajemen BOS Provinsi

a. Menetapkan petugas Unit P3M;

b. Menerima dan mencatat semua informasi (saran, pertanyaan, dan

pengaduan) dari masyarakat baik yang disampaikan melalui telepon,

email, surat, fax, termasuk hasil temuan audit ke dalam sistem

pengaduan BOS di laman bos.kemdikbud.go.id/pengaduan;

c. Menjawab pertanyaan dan menindak-lanjuti usul/saran/masukan dari

masyarakat, termasuk yang disampaikan melalui sistem pengaduan

online dan sms di laman BOS;

d. Monitoring Kabupaten/Kota untuk memastikan tugas dan fungsi layanan

masyarakat dan pengaduan BOS dilaksanakan sesuai petunjuk teknis

yang ada;

e. Berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota jika diperlukan untuk melakukan

penanganan secara langsung dalam kasus-kasus yang dianggap

mendesak dan penting;

f. Membuat laporan perkembangan status pengaduan secara regular sesuai

dengan periode laporan program BOS. Laporan tersebut bersumber dari

sistem pengaduan di laman BOS yang merupakan rekapitulasi status

Kabupaten/Kota;

g. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala dengan agenda

menyampaikan rekapitulasi status kemajuan dan hasil tindak lanjut

pengaduan yang dilakukan Kabupaten/Kota guna mendorong

penyelesaian yang diperlukan;

h. Melakukan koordinasi dengan Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) Provinsi terkait dengan publikasi informasi.

3. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota

a. Menetapkan petugas Unit P3M;

b. Menerima dan mencatat semua informasi (saran, pertanyaan, dan

pengaduan) dari masyarakat baik yang disampaikan melalui telepon,

Page 51: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

email, surat, fax, termasuk hasil temuan audit ke dalam sistem

pengaduan BOS di laman bos.kemdikbud.go.id/pengaduan;

c. Menjawab pertanyaan dan menindak-lanjuti usul/saran/masukan dari

masyarakat, termasuk yang disampaikan melalui sistem pengaduan

online dan sms di laman BOS;

d. Melakukan penanganan yang diperlukan dan memonitor kemajuan dan

hasil penanganan pengaduan;

e. Memperbarui status kemajuan dan hasil tindaklanjut pengaduan BOS

secara online di laman BOS;

f. Membuat laporan perkembangan status pengaduan secara regular sesuai

dengan periode laporan program BOS. Laporan tersebut bersumber dari

sistem pengaduan di laman BOS;

g. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala dengan agenda

menyampaikan status kemajuan dan hasil tindaklanjut pengaduan untuk

mendorong penyelesaiannya;

h. Melakukan koordinasi dengan Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) Kabupaten/Kota terkait dengan publikasi informasi.

Page 52: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]
Page 53: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

FORMULIR ISIAN

Page 54: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]
Page 55: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

55

Formulir BOS-01A

Page 56: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR PESERTA DIDIK (F-PD)

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Pedoman Umum

1. Formulir ini merupakan updating formulir pendataan tahun 2012, lengkapi data

yang masih kosong di pendataan sebelumnya. Kolom isian berwarna gelap (abu-

abu) merupakan variabel tambahan di tahun 2013 yang perlu dilengkapi. Isi

dengan menggunakan ballpoint dan huruf capital dan mudah dibaca

2. Formulir Peserta Didik (F-PD) diisi oleh masing-masing orang tua siswa dan

dibubuhkan tandatangan orang tua siswa sebagai bukti keabsahan data.

Kebenaran isi data merupakan tanggungjawab orang tua Peserta Didik.

3. Formulir yang terisi dikumpulkan di sekolah untuk selanjutnya diverifikasi

kebenaran datanya oleh pihak sekolah dan dientri kedalam aplikasi pendataan

pendidikan dasar.

Pedoman Khusus

Tanggal diisi pada saat pengisian formulir F-PD dengan format tanggal (2

digit)/bulan (2 digit)/tahun (4 digit).

1. Identitas Sekolah

a. Nama sekolah diisi sesuai dengan SK Pendirian Sekolah.

b. Nomor Statistik Sekolah (NSS) diisi dengan nomor yang diberikan dari dinas

kab/kota, NPSN diisi sesuai dengan nomor yang ditetapkan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

c. Alamat sekolah cukup jelas

2. Identitas Peserta Didik

a. Nama lengkap diisi sesuai dengan nama yang terdaftar di sekolah tanpa

disingkat.

b. Jenis kelamin diisi dengan pilihan 1 untuk laki-laki atau 2 untuk perempuan.

Page 57: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

57

c. NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) diisi bagi yang memiliki, NIS (Nomor

Induk Siswa) diisi sesuai nomor induk pemberian sekolah.

d. NIK (Nomor Induk Kependudukan) diisi sesuai nomor yang diberikan di

dalam kartu keluarga (KK).

e. Tempat, Tanggal lahir cukup jelas.

f. Agama diisi sesuai pilihan 01, 02, 03, 04, 05, 06 atau 99.

g. Rombel (rombongan belajar) diisi sesuai dengan penaman yang diberikan

oleh sekolah contoh: 7a, 1b.

Catatan :

i. Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 untuk jenjang SD, serta kelas 7, 8, 9 untuk jenjang

SMP.

ii. Tingkat diisikan dengan nomor bukan angka romawi. Contoh: 6, 7, 8.

h. Riwayat pendidikan diisikan asal sekolah SD. Isian ini hanya untuk kelas 7

SMP.

i. Riwayat beasiswa diisi maksimal 3 beasiswa terakhir yang diperoleh siswa.

i. Jenis diisi sesuai pilihan 01, 02, 03, 04 atau 99.

ii. Penyelenggara/Sumber cukup jelas.

iii. Tahun mulai diisi sesuai dengan tahun diberikannya beasiswa.

iv. Tahun selesai diisi sesuai dengan berakhirnya pemberian beasiswa.

j. Catatan prestasi diisi maksimal 3 prestasi terakhir.

i. Tahun cukup jelas.

ii. Lomba cukup jelas.

iii. Juara ke diisi dengan nomor hanya untuk juara 1, 2 atau 3.

iv. Tingkat diisikan sesuai tingkat tertinggi yang pernah dicapai.

v. Jenis diisi sesuai pilihan 1, 2, 3 atau 9.

k. Nama ayah, ibu, wali dan tahun lahir cukup jelas.

i. Berkebutuhan khusus diisikan jika memiliki kebutuhan khusus sesuai

pilihan di butir o.

ii. Pekerjaan ayah, ibu, wali diisi sesuai pilihan 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08,

09, 10, 11, 12 atau 99.

iii. Pendidikan ayah, ibu, wali diisi sesuai pilihan 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07,

08, 09, 10 atau 11.

iv. Penghasilan bulanan ayah, ibu, wali diisi sesuai pilihan 1, 2 atau 3.

Page 58: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

l. Jenis tempat tinggal diisi sesuai pilihan 1, 2, 3, 4, 5 atau 9. Jika memilih 9

(lainnya) maka sebutkan.

m. Alamat tempat tinggal cukup jelas.

n. Tinggi dan berat badan cukup jelas.

o. Berkebutuhan khusus diisi sesuai pilihan 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08, 09, 10,

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 atau 21.

p. No telepon rumah diisi dengan kode wilayah terlebih dulu dan diikuti nomor

telepon, No HP (handphone) cukup jelas.

q. Jarak tempat tinggal ke sekolah diisi sesuai pilihan 1 atau 2. Jika memilih 2,

maka sebutkan jarak dalam satuan KM dengan 2 angka desimal di belakang

koma.

r. Alat transportasi ke sekolah diisi sesuai pilihan 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08

atau 99.

s. Email pribadi cukup jelas.

t. Jumlah saudara kandung cukup jelas.

u. Nomor SKHUN adalah SKH Ujian Nasional pada saat ujian UN di SD, diisikan

hanya bagi siswa kelas 9 SMP.

v. PKH adalah Program Keluarga Harapan, diisikan bagi keluarga yang

mengikuti program tersebut yang diselenggarakan oleh kementerian sosial.

Page 59: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

59

Formulir BOS-01B

Page 60: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]
Page 61: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

61

Page 62: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR SEKOLAH (F-SEK)

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Pedoman Umum

1. Formulir ini merupakan updating formulir pendataan tahun 2012, lengkapi data

yang masih kosong di pendataan sebelumnya. Kolom isian berwarna gelap (abu-

abu) merupakan variabel tambahan, diisi dengan menggunakan ballpoint dan

huruf kapital dan mudah dibaca.

2. Formulir Sekolah (F-SEK) diisi oleh pihak sekolah dalam hal ini diwakili oleh

kepala sekolah.

3. Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap kebenaran isian formulir sekolah

dan selanjutnya membubuhkan tanda tangan serta cap/stempel sekolah.

Pedoman Khusus

- Kabupaten/Kota ditulis lengkap dengan menggunakan huruf kapital (besar).

- Provinsi ditulis secara lengkap (bukan singkatan) dengan menggunakan huruf

kapital (besar).

- Tanggal diisi pada saat pengisian formulir F-SEK dengan format tanggal (2

digit)/bulan (2 digit)/tahun (4 digit).

1. Identitas Sekolah

a. Nama sekolah diisi sesuai dengan SK Pendirian Sekolah dan perubahan nama

sesuai dengan nomenklatur terbaru yang sudah resmi.

b. Nomor Statistik Sekolah (NSS) diisi dengan nomor yang diberikan dari dinas

kab/kota, NPSN diisi sesuai dengan nomor yang ditetapkan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pastikan NPSN ini valid, periksa

validasi NPSN di PDSP.

c. Jenis sekolah diisi dengan pilihan 01, 02, 03 atau 04 (tambahan : SLB, paket

A, B, TKLB, SMLB, SILN, MI, MTs).

d. Alamat sekolah cukup jelas.

Page 63: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

63

i. Kategori wilayah diisi dengan pilihan 1, 2, 3 atau 9. Diisikan sesuai

dengan SK bupati/walikota (tanyakan ke dinas setempat).

ii. Posisi geografis disi dengan latitude dan longitude yang didapat dari GPS

atau pendekatan melalui peta. Sebagai contoh: -6,225092 latitude

106,801863 longitude. angka di belakang koma minimal 3 digit.

e. No telpon dan faximili diisi dengan kode wilayah terlebih dulu dan diikuti no

telp dan faximilinya.

f. Akses internet diisi sesuai dengan pilihan 01, 02 atau 99. Jika memilih 99

(lainnya) sebutkan akses internet yang dipakai, contoh indosat m2.

i. Alamat email cukup jelas.

ii. Website cukup jelas.

g. Status sekolah diisi sesuai pilihan 1 atau 2.

h. Inklusi diisikan dengan angka 1 atau 2 dan CIBI (Cerdas Istimewa Bakat

Istimewa) diisikan 1 untuk Ya, 2 untuk Tidak.

i. Status kepemilikan diisi sesuai pilihan 1, 2, 3 atau 9.

i. SK/izin pendirian sekolah diisi secara lengkap: nomor, tanggal (2 digit)

bulan (2 digit) dan tahun (4 digit).

ii. SK/izin operasional sekolah diisi secara lengkap: nomor, tanggal (2 digit)

bulan (2 digit) dan tahun (4 digit).

j. Akreditasi diisi sesuai dengan pilihan 1, 2, 3, 4 atau 5.

i. SK akreditasi sekolah diisi secara lengkap: nomor, tanggal (2 digit) bulan

(2 digit) dan tahun (4 digit).

k. Status mutu diisi sesuai pilihan 1, 2, 3, 4, 5 atau 6.

l. Sertifikasi ISO diiskan sesuai pilihan 1, 2, 8 atau 9.

m. Waktu penyelenggaraan diisi sesuai pilihan 1, 2 atau 3.

n. Gugus sekolah diisi sesuai pilihan 1, 2 atau 3.

o. Kategori sekolah diisi sesuai pilihan 1, 2, 3, 4 atau 5, jika SMP terbuka isikan

berapa jumlah TKB yang diselenggarakan .

p. Nomor rekening bank diisi tanpa menggunakan spasi, titik, tanda hubung

atau koma.

i. Nama bank boleh disingkat sesuai dengan standar singkatan Bank (BCA,

BNI, BRI, dll).

Page 64: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

ii. Rekening atas nama sekolah atau rekening yang biasa digunakan sebagai

rekening BOS, jika tidak menerima isikan dengan rekening sekolah yang

biasa digunakan sebagai transaksi kegiatan operasional di sekolah.

iii. KCP/Unit diisi sesuai dengan lokasi bank yang berada di buku tabungan.

q. MBS diisi sesuai pilihan 1 atau 2.

r. Cukup jelas.

s. Nama yayasan diisi dengan lengkap sesuai dengan akta pendirian atau akta

perubahan yang terakhir.

i. Nama pimpinan yayasan cukup jelas.

ii. Alamat yayasan cukup jelas.

iii. Akte pendirian diisi secara lengkap: nomor, tanggal (2 digit) bulan (2

digit) dan tahun (4 digit).

iv. Kelompok yayasan diisi sesuai dengan pilihan, jika memilih 99 (lainnya)

sebutkan kelompok yayasan penyelenggara.

t. Sumber listrik diisi sesuai pilihan 1, 2, 3, 4, 5 atau 9.

u. Daya diisi sesuai pilihan 1, 2, 3 atau 4.

v. Sumber air adalah air yang biasa digunakan untuk keperluan operasional

sekolah sehari-hari diisi dengan menggunakan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, atau 9.

w. E-learning atau kegiatan belajar mengajar di sekolah berbasiskan internet.

2. Ruangan

Seluruh ruangan yang dimilki oleh sekolah harus dimasukkan ke dalam tabel ruangan. Contoh pengisian:

a. Kolom (2) kode ruang (pemberian sekolah) diisi sesuai dengan pemberian

kode ruangan di sekolah masing-masing.

b. Kolom (3) Nama Ruangan dan Kolom (4) kode prasarana diisi sesuai dengan

tabel referensi di bawah ini:

(1)

1

2

3

4 Milik0 3 0 1 0Lab IPA Laboratorium IPA 2 11 12

2 Bukan

Laboratorium Komputer 8 10 9 0 1 2 0 0 Milik

(11) (12)

Ruang Teori/ Kelas 1 7 8 0 0 1 0 0 Milik

(6) (7) (8) (9)

Status

Kepemilika

nAtap Dinding Kusen Pondasi Lantai

KondisiNama Ruangan

Kode

PrasaranaPanjang LebarNo

Kode Ruang

(Pemberian

Sekolah)

(10)

RK-2 Ruang Teori/ Kelas 1 6 0

(2) (3) (4) (5)

RK-1

Lab Komputer 1

8 1 0 0

Page 65: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

65

c. Kolom (5) Panjang ruangan diisi sesuai panjang ruangan dalam satuan meter

(m).

d. Kolom (6) Lebar ruangan diisi sesuai panjang ruangan dalam satuan meter

(m).

e. Kolom kondisi untuk butir (7) atap, (8) dinding, (9) kusen dan (11) lantai

diisi dengan kode sesuai tabel referensi di bawah ini:

f. Kolom (10) kondisi untuk poin pondasi diisi dengan kode sesuai tabel

referensi di bawah ini:

3. Rombongan Belajar (Rombel)

Contoh pengisian:

Nama Ruangan

Kode

Pra-

Sarana

Nama Ruangan

Kode

Pra-

Sarana

Nama Ruangan

Kode

Pra-

Sarana

Ruang Teori/Kelas 1 Ruang Praktik Kerja 15 Kamar Mandi/WC Siswa Perempuan 29

Laboratorium IPA 2 Bengkel 16 Gudang 30

Laboratorium Kimia 3 Ruang Diesel 17 Ruang Ibadah 31

Laboratorium Fisika 4 Ruang Pameran 18 Rumah Dinas Kepala Sekolah 32

Laboratorium Biologi 5 Ruang Gambar 19 Rumah Dinas Guru 33

Laboratorium Bahasa 6 Koperasi/Toko 20 Rumah Penjaga Sekolah 34

Laboratorium IPS 7 Ruang BP/BK 21 Sanggar MGMP 35

Laboratorium Komputer 8 Ruang Kepala Sekolah 22 Sanggar PKG 36

Laboratorium Multimedia 9 Ruang Guru 23 Asrama Siswa 37

Ruang Perpustakaan 10 Ruang TU 24 Unit Produksi 38

Ruang Perpustakaan Multimedia 11 Ruang OSIS 25 Ruang Multimedia 39

Ruang Keterampilan 12 Kamar Mandi/WC Guru Laki-laki 26 Ruang Pusat Belajar Guru 40

Ruang Serba Guna/Aula 13 Kamar Mandi/WC Guru Perempuan 27 Ruang Olahraga 41

Ruang UKS 14 Kamar Mandi/WC Siswa Laki-laki 28 Lainnya 99

Kode Kondisi Deskripsi

0 Tidak Ada yang Rusak baik

1 Kerusakan < 30% rusak ringan

2 Kerusakan 30% - 45% rusak sedang

3 Kerusakan 46% - 65% rusak berat

4 Kerusakan > 65% rusak total

9 Komponen Bangunan Tidak Ada tidak ada

Kode Kondisi Deskripsi

0 Tidak Ada yang Rusak baik

1 Kerusakan < 5% rusak ringan

2 Kerusakan 5% - 10% rusak sedang

3 Kerusakan 11% - 15% rusak berat

4 Kerusakan > 15% rusak total

No

(1)

1

2 Muhammad Adjie Susilo Nugroho

Nama Wali Kelas

Dwi Riyanto VIII VIII-a RK-1 2365932654125840

VII VII-b RK-2 5698754602130985

Ting-

katNama Rombel

Ruang

KelasNUPTK Wali Kelas

(2) (3) (4) (5) (6)

Page 66: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

a. Kolom (2) tingkat diisi sesuai dengan tingkatan kelas. Contoh: 1, 2, 3.

b. Kolom (3) nama rombel diisi sesuai dengan penamaan dari sekolah masing-

masing. Contoh : 2-1. 3a, IX/d, dan lain-lain.

c. Kolom (4) ruang kelas diisi sesuai dengan kolom kode pada tabel ruangan.

d. Kolom (5) NUPTK wali kelas dan Kolom (6) nama wali kelas cukup jelas.

4. Sarana

a. Kolom (2) tingkat diisi sesuai kode sarana di bawah ini

Kode Nama (Item) Kode Nama (Item) Kode Nama (Item)

1 Meja Siswa 56 Buku Pegangan Siswa Tata Negara 111 Alat Peraga Bimbingan dan Penyuluhan

2 Kursi Siswa 57 Buku Pegangan Siswa Antropologi 112 Alat Peraga Muatan Lokal

3 Meja Guru 58 Buku Pegangan Siswa Teknologi Informasi Komunikasi 113 Alat Peraga Kerajinan Tengan dan Kesenian

4 Kursi Guru 59 Buku Pegangan Siswa Pendidikan Seni 114 Alat Peraga Kompetensi Keahlian Kejuruan

5 Meja TU 60 Buku Pegangan Siswa Bahasa Asing Lain 115 Alat Praktik PPKn

6 Kursi TU 61 Buku Pegangan Siswa Bimbingan dan Penyuluhan 116 Alat Praktik Pendidikan Agama

7 Papan Tulis 62 Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal 117 Alat Praktik Bahasa dan Sastra Indonesia

8 Lemari / Filling Cabinet 63 Buku Pegangan Siswa Kerajinan Tengan dan Kesenian 118 Alat Praktik Bahasa Inggris

9 Komputer TU 64 Buku Pegangan Siswa Kompetensi Keahlian Kejuruan 119 Alat Praktik Sejarah Nasional dan Umum

10 Printer TU 65 Buku Penunjang PPKn 120 Alat Praktik Pendidikan Jasmani

11 Mesin Ketik 66 Buku Penunjang Pendidikan Agama 121 Alat Praktik Matematika

12 Foto Copy 67 Buku Penunjang Bahasa dan Sastra Indonesia 122 Alat Praktik IPA

13 Komputer 68 Buku Penunjang Bahasa Inggris 123 Alat Praktik Fisika

14 Printer 69 Buku Penunjang Sejarah Nasional dan Umum 124 Alat Praktik Biologi

15 Buku Pegangan Guru PPKn 70 Buku Penunjang Pendidikan Jasmani 125 Alat Praktik Kimia

16 Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama 71 Buku Penunjang Matematika 126 Alat Praktik IPS

17 Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia 72 Buku Penunjang IPA 127 Alat Praktik Ekonomi

18 Buku Pegangan Guru Bahasa Inggris 73 Buku Penunjang Fisika 128 Alat Praktik Sosiologi

19 Buku Pegangan Guru Sejarah Nasional dan Umum 74 Buku Penunjang Biologi 129 Alat Praktik Geografi

20 Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani 75 Buku Penunjang Kimia 130 Alat Praktik Sejarah Budaya

21 Buku Pegangan Guru Matematika 76 Buku Penunjang IPS 131 Alat Praktik Tata Negara

22 Buku Pegangan Guru IPA 77 Buku Penunjang Ekonomi 132 Alat Praktik Antropologi

23 Buku Pegangan Guru Fisika 78 Buku Penunjang Sosiologi 133 Alat Praktik Teknologi Informasi Komunikasi

24 Buku Pegangan Guru Biologi 79 Buku Penunjang Geografi 134 Alat Praktik Pendidikan Seni

25 Buku Pegangan Guru Kimia 80 Buku Penunjang Sejarah Budaya 135 Alat Praktik Bahasa Asing Lain

26 Buku Pegangan Guru IPS 81 Buku Penunjang Tata Negara 136 Alat Praktik Bimbingan dan Penyuluhan

27 Buku Pegangan Guru Ekonomi 82 Buku Penunjang Antropologi 137 Alat Praktik Muatan Lokal

28 Buku Pegangan Guru Sosiologi 83 Buku Penunjang Teknologi Informasi Komunikasi 138 Alat Praktik Kerajinan Tengan dan Kesenian

29 Buku Pegangan Guru Geografi 84 Buku Penunjang Pendidikan Seni 139 Alat Praktik Kompetensi Keahlian Kejuruan

30 Buku Pegangan Guru Sejarah Budaya 85 Buku Penunjang Bahasa Asing Lain 140 Alat Pendidikan Multimedia PPKn

31 Buku Pegangan Guru Tata Negara 86 Buku Penunjang Bimbingan dan Penyuluhan 141 Alat Pendidikan Multimedia Pendidikan Agama

32 Buku Pegangan Guru Antropologi 87 Buku Penunjang Muatan Lokal 142 Alat Pendidikan Multimedia Bahasa dan Sastra Indonesia

33 Buku Pegangan Guru Teknologi Informasi Komunikasi 88 Buku Penunjang Kerajinan Tengan dan Kesenian 143 Alat Pendidikan Multimedia Bahasa Inggris

34 Buku Pegangan Guru Pendidikan Seni 89 Buku Penunjang Kompetensi Keahlian Kejuruan 144 Alat Pendidikan Multimedia Sejarah Nasional dan Umum

35 Buku Pegangan Guru Bahasa Asing Lain 90 Alat Peraga PPKn 145 Alat Pendidikan Multimedia Pendidikan Jasmani

36 Buku Pegangan Guru Bimbingan dan Penyuluhan 91 Alat Peraga Pendidikan Agama 146 Alat Pendidikan Multimedia Matematika

37 Buku Pegangan Guru Muatan Lokal 92 Alat Peraga Bahasa dan Sastra Indonesia 147 Alat Pendidikan Multimedia IPA

38 Buku Pegangan Guru Kerajinan Tengan dan Kesenian 93 Alat Peraga Bahasa Inggris 148 Alat Pendidikan Multimedia Fisika

39 Buku Pegangan Guru Kompetensi Keahlian Kejuruan 94 Alat Peraga Sejarah Nasional dan Umum 149 Alat Pendidikan Multimedia Biologi

40 Buku Pegangan Siswa PPKn 95 Alat Peraga Pendidikan Jasmani 150 Alat Pendidikan Multimedia Kimia

41 Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama 96 Alat Peraga Matematika 151 Alat Pendidikan Multimedia IPS

42 Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia 97 Alat Peraga IPA 152 Alat Pendidikan Multimedia Ekonomi

43 Buku Pegangan Siswa Bahasa Inggris 98 Alat Peraga Fisika 153 Alat Pendidikan Multimedia Sosiologi

44 Buku Pegangan Siswa Sejarah Nasional dan Umum 99 Alat Peraga Biologi 154 Alat Pendidikan Multimedia Geografi

45 Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani 100 Alat Peraga Kimia 155 Alat Pendidikan Multimedia Sejarah Budaya

46 Buku Pegangan Siswa Matematika 101 Alat Peraga IPS 156 Alat Pendidikan Multimedia Tata Negara

47 Buku Pegangan Siswa IPA 102 Alat Peraga Ekonomi 157 Alat Pendidikan Multimedia Antropologi

48 Buku Pegangan Siswa Fisika 103 Alat Peraga Sosiologi 158 Alat Pendidikan Multimedia Teknologi Informasi Komunikasi

49 Buku Pegangan Siswa Biologi 104 Alat Peraga Geografi 159 Alat Pendidikan Multimedia Pendidikan Seni

50 Buku Pegangan Siswa Kimia 105 Alat Peraga Sejarah Budaya 160 Alat Pendidikan Multimedia Bahasa Asing Lain

51 Buku Pegangan Siswa IPS 106 Alat Peraga Tata Negara 161 Alat Pendidikan Multimedia Bimbingan dan Penyuluhan

52 Buku Pegangan Siswa Ekonomi 107 Alat Peraga Antropologi 162 Alat Pendidikan Multimedia Muatan Lokal

53 Buku Pegangan Siswa Sosiologi 108 Alat Peraga Teknologi Informasi Komunikasi 163 Alat Pendidikan Multimedia Kerajinan Tengan dan Kesenian

54 Buku Pegangan Siswa Geografi 109 Alat Peraga Pendidikan Seni 164 Alat Pendidikan Multimedia Kompetensi Keahlian Kejuruan

55 Buku Pegangan Siswa Sejarah Budaya 110 Alat Peraga Bahasa Asing Lain 999 Lainnya

Page 67: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

67

b. Kolom (3) Jumlah cukup jelas.

c. Kolom (4) Penempatan ruang diisi sesuai dengan isian kolom kode pada tabel

ruangan.

d. Kolom (5) Keterangan cukup jelas.

5. Bantuan/Blockgrant/Subsidi dan Beasiswa

Cukup jelas

Page 68: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Formulir BOS-01C

Page 69: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

69

Page 70: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]
Page 71: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

71

Page 72: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

PEDOMAN PENGISIAN

FORMULIR PENDIDIK & TENAGA KEPENDIDIKAN (F-PTK)

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Pedoman Umum

1. Formulir ini merupakan updating formulir pendataan tahun 2012, lengkapi data

yang masih kosong di pendataan sebelumnya. Kolom Isian berwarna gelap

(abu-abu) merupakan variabel tambahan di tahun 2013 yang perlu dilengkapi.

2. Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan (F-PTK) diisi oleh masing-masing

individu PTK dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap kebenaran isi

formulir, jika ada pemalsuan data maka menjadi tanggungjawab PTK yang

bersangkutan atas konsekwensinya. Selanjutnya dibubuhkan tandatangan PTK

yang bersangkutan dan diketahui oleh kepala sekolah dengan cara

membubuhkan tandatangan kepala sekolah dan di cap/stempel sekolah sebagai

bukti otentik keabsahan dan kebenaran data.

3. Jika sudah pernah mengisi formulir 2012, lengkapi data yang berwarna gelap

(abu-abu) saja dan updating data jika ada perubahan untuk di inputkan ke

dalam aplikasi pendataan dikdas.

Pedoman Khusus

Tanggal diisi pada saat pengisian formulir F-PTK dengan format tanggal (2 digit)/ bulan (2 digit)/tahun (4 digit).

1. Identitas Sekolah

a. Nama sekolah diisi sesuai dengan SK Pendirian Sekolah dan perubahan

nomenklatur yang sudah resmi.

b. Nomor Statistik Sekolah (NSS) diisi dengan nomor yang diberikan dari dinas

kab/kota, NPSN diisi sesuai dengan nomor yang ditetapkan oleh

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

c. Alamat sekolah cukup jelas.

Page 73: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

73

2. Identitas Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

a. Nama lengkap diisi sesuai dengan nama di ijasah. Gelar akademis maupun

status sosial seperti H. Hj. tidak perlu dituliskan.

b. Jenis kelamin diisi sesuai pilihan 1 untuk laki-laki atau 2 untuk perempuan.

c. Ijazah terakhir sesuai dengan pilihan 05, 06, 07, 08, 08, 10, 11 tahun diisi

tahun kelulusan sesuai di ijasah.

d. Gelar akademik belakang cukup ditulis gelar pendidikan yang terakhir jika

linier, dan ditulis semua jika tidak linier .

e. NIY (Nomor Induk Yayasan)/NIGK (Nomor Induk Guru Kab/Kota) diisi bagi

yang sudah memiliki.

f. NUPTK diisi bagi yang sudah memiliki dan harus valid, periksa kebenaran

data NUPTK di p2tkdikdas.kemdikbud.go.id.

g. Tempat, tanggal lahir cukup jelas.

h. NIK (Nomor Induk Kependudukan) diisi sesuai dengan NIK yang tertera pada

KTP.

i. Agama diisi sesuai pilihan 01, 02, 03, 04, 05, 06 atau 99.

j. Status kawin diisi sesuai pilihan 1, 2 atau 3.

k. Nama ibu kandung diisi sesuai nama gadis ibu kandung.

l. Alamat tempat tinggal cukup jelas.

m. Status kepegawaian diisi sesuai pilihan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8.

i. Diangkat oleh pada status kepegawaian di atas.

ii. Nomor SK, TMT Pengangkatan cukup jelas.

iii. Sumber gaji cukup jelas.

iv. Nomor KGB (Kenaikan Gaji Berkala) terakhir.

v. TMT KGB terhitung mulai tanggal KGB terakhir.

n. Status aktif diisi sesuai pilihan 1, 2,3, 4, 5, 6, 7, 8 atau 99.

i. Jika cuti, cuti diluar tanggungan negara dan tugas belajar diisikan tanggal

mulai dan tanggal selesainya.

ii. Jika pindah (diisikan tanggal pindahnya).

iii. Jika wafat (diisikan tanggal wafatnya).

o. Jabatan diisi sesuai dengan SK yang diperoleh.

Page 74: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

i. TMT di sekolah ini diisi sesuai dengan SK pengangkatan pertama bekerja

di sekolah tersebut.

ii. Jabatan/tugas pokok diisi sesuai pilihan 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08, 09

atau 10.

iii. Tugas Tambahan selain tugas pokok diatas diisikan sesuai pilihan.

iv. TMT jabatan diisikan sesuai dengan tanggal mulai menjabat di butir o.

v. Sertifikasi jabatan diisi sesuai pilihan 1, 2 atau 3 .

vi. Tahun dan nomor sertifikat cukup jelas.

vii. NRG (Nomor Registrasi Guru) di tuliskan sesuai yang tertera di sertifikat.

p. Butir ini diisi hanya PTK yang berstatus sebagai PNS

i. NIP diisi sesuai dengan Nomor Induk Pegawai terbaru (18 digit).

ii. TMT PNS diisi sesuai dengan SK Pengangkatan pertama menjadi PNS.

iii. Pangkat/golongan cukup jelas.

iv. TMT Golongan diisi sesuai dengan SK kenaikan pangkat/golongan

terakhir.

q. Status inpassing bagi guru swasta diisikan dengan tanda cheklist.

i. TMT inpassing cukup jelas.

ii. Angka kredit inpassing akumulasi.

r. Kode sertifikasi mengacu pada kode sertifikasi yang dikeluarkan Direktorat

P2TK Dikdas tentang sertifikasi.

s. Butir ini hanya diisi oleh PTK yang berstatus teknisi laboratorium atau

laboran yang memiliki program keahlian.

i. Kode sertifikasi sesuai dengan tabel referensi program keahlian.

t. Butir ini hanya diisi oleh PTK yang berstatus kepala sekolah.

i. Lisensi kepala sekolah diisi sesuai pilihan 1 atau 2.

3. Mengajar Pada Sekolah Ini

a. Kolom Rombel diisi dengan kode yang diberikan dari standarisasi tata usaha

b. Kolom kode mata pelajaran kode sesuai dengan tabel referensi bidang

studi/mata pelajaran

c. Kolom Jumlah jam mengajar dalam 1 minggu mengajar di rombel tersebut

Page 75: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

75

4. Mengajar Di Sekolah/Lembaga Pendidikan Saat Ini (Khusus

Pendidik/Guru)

Masing-masing nomor diisi dua baris.

a. NPSN dan Nama Sekolah, untuk NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) diisi

pada baris atas sesuai dengan NPSN sekolah tersebut jika sudah memiliki,

untuk Nama sekolah diisi pada baris bawah.

b. Sekolah induk diisi dengan menggunakan tanda silang (X) dan hanya dapat

dipilih satu.

c. Rombel diisi sesuai dengan rombel yang dimiliki oleh sekolah tersebut

contoh: VIII-8, 1-1, 9.I.

d. Status dan TMT, untuk Status diisi pada baris atas sesuai pilihan 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7 atau 8, untuk TMT diisi sejak pertama kali mengajar pada sekolah

tersebut.

e. Kode mata pelajaran 1 dan 2 lihat pada kode referensi bidang studi/mata

pelajaran pada baris atas, dan jumlah jam ajar pada baris bawah.

5. Riwayat Pendidikan Formal

Pendidikan formal diisi dari yang terendah sampai ke yang tertinggi dan dimulai

sejak jenjang Sekolah Dasar (SD).

a. Kolom Satuan Pendidikan Formal diisi dengan bentuk pendidikan contoh: SD,

SMP, SMA, PT.

b. Kolom Fakultas hanya diisi untuk pendidikan tinggi.

c. Kolom Jurusan Prodi cukup jelas, jika jenjang pendidikan SD, SMP abaikan

Jurusan/Prodi.

d. Kolom Kpd diisi dengan tanda silang (X) jika jurusan kependidikan.

e. Kolom Jenjang diisi dengan jenjang Jurusan/Prodi contoh: D1, D2, D3, S1, S2,

S3.

f. Kolom Tahun Masuk diisi sesuai dengan tahun masuk pendidikan tersebut.

g. Kolom Tahun Lulus diisi sesuai dengan tahun lulus pendidikan tersebut, bagi

PTK yang masih bersekolah maka abaikan tahun lulus.

Page 76: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

6. Pendidikan Yang Sedang Ditempuh (diisi jika sekarang masih kuliah aktif)

Cukup jelas.

7. Riwayat Pendidikan Non Formal

Pendidikan non Formal pendidikan yang tidak terkait dengan formal contoh:

Kursus.

a. Kolom Lembaga Pendidikan/Instansi cukup jelas.

b. Bidang Studi cukup jelas.

c. Tingkat cukup jelas.

d. Kolom Tahun Masuk diisi sesuai dengan tahun masuk pendidikan tersebut.

e. Kolom Tahun Lulus diisi sesuai dengan tahun lulus pendidikan tersebut, bagi

PTK yang masih bersekolah maka abaikan tahun lulus.

8. Riwayat Mengajar Sebelumnya

a. Kolom NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) diisi pada baris atas sesuai

dengan NPSN sekolah tersebut jika sudah memiliki.

b. Kolom Nama Sekolah cukup jelas.

c. Kolom Masa Tugas Dari Tahun cukup jelas.

d. Kolom Masa Tugas Sampai cukup jelas.

e. Kolom Kode mata pelajaran lihat pada kode referensi bidang studi/mata

pelajaran.

f. Kolom Jumlah jam cukup jelas.

9. Riwayat Pekerjaan (Non Guru)

Riwayat pekerjaan diisi dengan pekerjaan sebelum menjadi guru misal: sebelum

menjadi guru menjadi tenaga administasi, pegawai swasta, kepala sekolah, atau

TNI/Polri dan lainnya.

a. Kolom Nama Instansi cukup jelas.

b. Kolom Masa Tugas cukup jelas.

c. Kolom Pekerjaan/Jabatan cukup jelas.

d. Kolom Beri Tanda jk msh aktif diisi dengan tanda silang (X).

Page 77: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

77

10. Riwayat Kepangkatan

Cukup jelas.

11. Riwayat Gaji Berkala

Cukup jelas.

12. Keluarga

a. Nama Suami/Istri cukup jelas.

b. Pekerjaan diisi sesuai dengan pilihan 1 atau 2, jika memilih 2 sebutkan NIP

terbaru (18 digit) suami/istri.

c. Anak diisikan dengan tiga anak pertama pada usia sekolah (4-23 tahun).

i. Kolom Nama diisi sesuai dengan nama yang terdaftar pada sekolah.

ii. Kolom NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) diisi sesuai yang diberikan

oleh Kemdikbud, abaikan jika belum memiliki.

iii. Kolom Status Anak diisi sesuai pilihan 1 untuk anak kandung atau 2

untuk anak tidak kandung.

iv. Kolom Tempat Lahir cukup jelas.

v. Kolom Tanggal Lahir cukup jelas.

vi. Kolom Jenjang Sekolah diisi dengan Bentuk Pendidikan contoh: TK, SD,

SMP, SMA, SMK, PT.

vii. Kolom Tahun Masuk Sekolah cukup jelas.

13. Karya Tulis

Karya tulis diisi jika PTK pernah membuat karya tulis yang disahkan oleh

pejabat yang berwenang. Diisi berdasarkan urutan dari tahun pertama sampai

dengan terakhir.

a. Kolom Judul cukup jelas.

b. Tahun Pembuatan cukup jelas.

c. Publikasi cukup jelas.

d. Kolom keterangan cukup jelas.

Page 78: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

14. Pengembangan Profesi

Pengembangan profesi diisi oleh PTK yang terdaftar pada Organisasi Profesi.

Diisi berdasarkan urutan dari tahun pertama sampai dengan terakhir.

a. Kolom Organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang berkaitan denga

profesi PTK.

b. Kolom Jabatan diisi sesuai dengan posisi pada struktur organisasi profesi

tersebut.

c. Kolom bidang studi/bidang cukup jelas.

d. Kolom tahun diisi pada tahun sekarang jika anda masih aktif dalam

organisasi tersebut, jika anda sudah tidak aktif isikan tahun keluar di

organisasi tersebut.

15. Penghargaan

Penghargaan diisi oleh PTK bagi yang pernah mendapatkan penghargaan baik

dari pemerintah maupun swasta. Diisi berdasarkan urutan dari tahun pertama

sampai dengan terakhir.

a. Kolom jenis cukup jelas.

b. Kolom tahun cukup jelas.

c. Kolom instansi yang memberikan cukup jelas.

d. Kolom tingkat cukup jelas.

16. Kesejahteraan Dan Perlindungan

Kesejahteraan dan perlindungan diisi oleh PTK yang pernah atau masih

memiliki perlindungan/kesejahteraan. Diisi berdasarkan urutan dari tahun

pertama sampai dengan terakhir.

a. Kolom jenis cukup jelas.

b. Kolom penyelenggara cukup jelas.

c. Kolom dari tahun diisi ketika mulai awal terdaftar.

d. Kolom sampai tahun diisi padasaat berakhirnya perlindungan/

kesejahteraan tersebut, jika masih terdaftar abaikan.

e. Kolom masih aktif diisi dengan tanda silang (X).

Page 79: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

79

17. Beasiswa

Beasiswa diisi oleh PTK yang pernah atau masih mendapatkan beasiswa. Diisi

berdasarkan urutan dari tahun pertama sampai dengan terakhir.

a. Kolom jenis cukup jelas.

b. Kolom Penyelenggara adalah instansi yang memberikan beasiswa tersebut.

c. Kolom Dari tahun adalah tahun pertama mendapatkan beasiswa.

d. Kolom Sampai tahun adalah berakhirnya pemberian beasiswa, jika masih

menerima abaikan.

e. Kolom masih menerima diberi tanda silang (X).

18. Penulisan Buku

Penulisan buku diisi oleh PTK yang pernah menulis buku sampai buku

tersebut diterbitkan/dipublikasikan. Diisi berdasarkan urutan dari tahun

pertama sampai dengan terakhir.

a. Kolom Judul cukup jelas.

b. Kolom tahun adalah tahun penerbtan buku.

c. Kolom Penerbit cukup jelas.

19. Workshop/Seminar/Lokakarya

Workshop/seminar diisi oleh PTK yang pernah menulis mengikuti workshop/

seminar/lokakarya. Diisi berdasarkan urutan dari tahun pertama sampai

dengan terakhir.

a. Kolom jenis diisi dengan sesuai tingkatan wilayah misal seminar lokal,

daerah, nasional, internasional.

b. Peran diisi posisi PTK ketika mengikuti workhop/seminar/lokakarya,

misal: peserta, ketua panitia, nara sumber dan lain-lain.

20. Studi Banding

Studi banding diisi oleh PTK yang pernah mengikuti kegiatan studi banding.

Diisi berdasarkan urutan dari tahun pertama sampai dengan terakhir

Page 80: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

21. Diklat

Diklat diisi oleh PTK yang pernah mengikuti kegiatan diklat baik swasta

maupun pemerintah. Diisi berdasarkan urutan dari tahun pertama sampai

dengan terakhir

a. Kolom jenis diklat diisi berdasarkan judul diklat, misal: diklat PAKEM, play

therapy, kepegawaian, dan lain-lain.

b. Kolom Tahun diisi tahun penyelenggaraan diklat.

c. Kolom pola diisi jumlah jam diklat.

d. Kolom penyelenggara diisi berdasarkan instansi yang menyelenggarakan

diklat tersebut.

e. Kolom Tingkatan diisi dengan jenjang pendidikan, yaitu tingkat dasar,

menengah atau lanjut.

f. Kolom bidang studi diisi sesuai tabel referensi bidang studi/mata pelajaran.

22. Tes Bahasa/Uji Sertifikasi Keahlian

Tes bahasa/ uji sertifikasi diisi oleh PTK yang pernah mengikutites bahasa/uji

sertifikasi. Diisi berdasarkan urutan dari tahun pertama sampai dengan

terakhir.

a. Kolom nama tes/uji cukup jelas.

b. Kolom bahasa/keahlian cukup jelas.

c. Kolom penyelenggara cukup jelas.

d. Kolom Tahun cukup jelas.

e. Kolom Skor atau nilai hasil ujian/tes cukup jelas.

23. Informasi Tunjangan

Informasi tunjangan diisi oleh PTK yang mendapatkan tunjangan. Diisi

berdasarkan urutan dari tahun pertama sampai dengan terakhir.

a. Kolom jenis tunjangan misal tunjangan anak/istri/suami.

b. Kolom instansi yaitu instansi yang memberikan tunjangan.

c. Kolom Sumber dana misal: pemerintah, bantuan, pinjaman luar negeri, dan

lain-lain.

Page 81: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

81

d. Kolom dari tahun cukup jelas.

e. Kolom sampai tahun diisi jika masa penerimaan tunjangan sudah selesai

atau di abaikan jika masih menerima tunjangan.

f. Kolom nominal adalah besaran tunjangan yang diterima.

24. Lain-Lain (Catatan)

Diisi jika ada hal-hal penting, terkait dengan data Pendidik dan Tenaga

Kependidikan.

Kode Referensi PTK

1. Tabel referensi bidang studi/mata pelajaran (jika belum tercantum, lihat

kode bidang studi dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan Tahun

2011).

No Mata Pelajaran /

Guru Kelas Kode No

Mata Pelajaran / Guru Kelas

Kode

1 Guru Kelas PAUD 020 19 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 100

2 Guru Kelas SD/MI 027 20 Biologi 190

3 Guru Kelas SDLB 800 21 Fisika 184

4 Pendidikan Agama Islam

127

22 Kimia 187

5 Pendidikan Agama Katholik

130

23 Ekonomi 210

6 Pendidikan Agama Kristen

134

24 Sosiologi 214

7 Pendidikan Agama Hindu

137

25 Antropologi 215

8 Pendidikan Agama Budha

140

26 Geografi 207

9 Pendidikan Agama Konghucu

143

27 Sejarah 204

10 Seni Budaya 217

28 Bahasa Arab 167

11 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

220

29 BahasaJerman 160

12 Bahasa Inggris 157 30 BahasaPerancis 164

Page 82: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

No Mata Pelajaran /

Guru Kelas Kode No

Mata Pelajaran / Guru Kelas

Kode

13 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

154 31 BahasaJepang 170

14 Matematika 180 32 BahasaMandarin 174

15 BahasaIndonesia 156 33

KeterampilanKomputerdan PengelolaanInformasi(KKPI)

330

16

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

224 34 Kewirausahaan 331

17 Keterampilan 227 35

BimbingandanKonseling(Konselor)

810

18 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

097

2. Tabel referensi Keahlian Laboratorium

Kode Keahlian Laboratorium Kode Keahlian Laboratorium

01 Laboratorium IPA 30 Seni Rupa

02 Laboratorium Fisika 34 Tata Boga

03 Laboratorium Biologi 35 Tata Kecantikan

05 Laboratorium Bahasa 36 Tata Busana

06 Laboratorium Komputer 99 Lainnya

Page 83: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

83

Page 84: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Formulir BOS-03

CONTOH

RENCANA PENGGUNAAN DANA BOS PERIODE ..... s/d .....

Jumlah Siswa :........... siswa

Jumlah Dana BOS : Rp ..............

Rencana Penggunaan Dana BOS di Sekolah

No Komponen Jumlah Dana (Rp)

Total

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah Bendahara

(.............................) (.............................) (.............................)

Page 85: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

85

Formulir BOS-04

CONTOH

LAPORAN PENGGUNAAN DANA BOS PERIODE ..... s/d .....

A. Pengeluaran

No Jenis Pengeluaran Tanggal/Bulan Jumlah (Rp)

B. Pembelian Barang/Jasa

No Barang/Jasa

yang dibeli

Tanggal/

Bulan

Nama Toko/

Penyedia

Jasa

Jumlah

(Rp)

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah Bendahara

(.............................) (.............................) (.............................)

Page 86: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Formulir BOS-05

Spanduk

NAMA SD/SMP NEGERI

MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN BEBAS PUNGUTANBAGI SELURUH SISWA

LOGOPROV

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

LOGOKAB

DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTADEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

NAMA SD/SMP NEGERI (RSBI/SBI)MEMBEBASKAN PUNGUTAN BAGI SISWA MISKIN

LOGOPROV

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

LOGOKAB

DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTADEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

NAMA SD/SMP SWASTAMEMBEBASKAN PUNGUTAN BAGI SISWA MISKIN

LOGOPROV

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

LOGOKAB

DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTADEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Page 87: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

87

Formulir BOS-6A

LEMBAR PENCATATAN PENGADUAN MASYARAKAT

1. Identitas Pengadu

a. Nama :

b. Alamat :

2. Tanggal Terima Pengaduan :

3. Lokasi Kejadian

a. RT/RW/Dusun :

b. Desa/Keluarahan :

c. Kabupaten/Kota :

d. Provinsi :

4. Uraian Pengaduan:

5. Tanggal Penyelidikan Dilakukan :

6. Penyelidik :

7. Temuan:

8. Keputusan/Rekomendasi:

9. Pelaksanaan Keputusan

Page 88: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

10. Tanggal pemberitahuan kepada Pengadu tentang keputusan/dan pelaksanaan

keputusan :

11. Dokumen yang diterima:

20__

Melaporkan:

UPM Prov/Kab/Kota/Sekolah,

Page 89: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

89

Formulir BOS-06B

LEMBAR PENCATATAN PERTANYAAN/KRITIK/SARAN

1. Identitas Penanya/Pemberi Saran

a. Nama :

b. Alamat :

2. Tanggal Penerimaan Pertanyaan/Saran :

3. Uraian Pertanyaan/Saran:

4. Penerima Pertanyaan/Saran :

5. Tindak Lanjut Saran:

20__

Melaporkan:

UPM Prov/Kab/Kota/Sekolah,

Page 90: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Nama Sekolah :

Desa/Kecamatan :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

No. No. No. No.

Urut Kode Urut Kode

1 2 3 4 5 6 7 8

I 1 SISA TAHUN LALU I 1 PROGRAM SEKOLAH

1.1 Pengembangan Kompetensi Lulusan

II 2 PENDAPATAN RUTIN 1.2 Pengembangan standar isi

2.1 Gaji PNS 1.3 Pengembangan standar proses

2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 1.4 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

2.3 Belanja Barang dan Jasa 1.5 Pengembangan sarana dan prasarana sekolah

2.4 Belanja Pemeliharaan 1.6 Pengembangan standar pengelolaan

2.5 Belanja lain-lain* 1.7 Pengembangan standar pembiayaan

1.8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

III 3 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) 2 BELANJA LAINNYA

3.1 BOS Pusat II 2.1 Belanja ...........

3.2 BOS Provinsi 2.2 Belanja ...........

3.3 BOS Kabupaten/Kota 2.3 Belanja ...........

IV 4 BANTUAN

4.1 Dana dekonsentrasi

4.2 Dana Tugas Pembantuan

4.3 Dana Alokasi Khusus

4.4 Lain-lain (bantuan luar negeri/hibah)*

V 5 SUMBER PENDAPATAN LAINNYA

5.1

5.2

* Sebutkan jika ada

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Komite Sekolah Kepala sekolah Bendahara/Penanggungjawab kegiatan

……………………. ……………………. …………………….

NIP. ................ NIP. ................

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Jumlah Penerimaan Jumlah Pengeluaran

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

TAHUN AJARAN …..

Formulir BOS-K1

Diisi oleh Sekolah

Dikirim ke Tim Manajemen BOS KabKota

PENERIMAAN PENGELUARAN/BELANJA

Page 91: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

91

Nam

a S

ek

ola

h:

Des

a/K

ec

am

ata

n:

Kab

up

ate

n/K

ota

:

Pro

vin

si

:

Tri

wu

lan

:

Su

mb

er

da

na

: B

OS

Ju

mla

h

(da

lam

Rp

)I

IIIII

IV

12

34

56

78

Me

ng

eta

hu

i,M

en

ye

tuju

i,

Ke

tua

Ko

mite

Se

ko

lah

Ke

pa

la s

eko

lah

Be

nd

ah

ara

/Pe

na

ng

gu

ng

jaw

ab

ke

gia

tan

……

……

……

……

.…

……

……

……

….

……

……

……

……

.

NIP

. ..

....

....

....

..N

IP.

....

....

....

....

RE

NC

AN

A K

EG

IAT

AN

DA

N A

NG

GA

RA

N S

EK

OL

AH

(R

KA

S)

TA

HU

N A

JA

RA

N …

..

Fo

rmu

lir

BO

S-K

2

Dii

si o

leh

Se

ko

lah

Dik

irim

ke

Tim

Ma

na

jem

en

BO

S K

ab

Ko

ta

No

.

Uru

tN

o.

Ko

de

Ura

ian

Tri

wu

lan

Page 92: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Nam

a S

ekola

h: …

……

……

……

……

……

……

……

Desa/K

ecam

ata

n: …

……

……

……

……

……

……

……

Kabupate

n: …

……

……

……

……

……

……

……

Pro

vin

si

: …

……

……

……

……

……

……

……

Sald

o

12

34

56

7

Mengeta

hui

Kepala

Sekola

hB

endahara

( …

……

……

……

……

……

)(

……

……

……

……

……

… )

NIP

NIP

BU

KU

KA

S U

MU

M

Fo

rmu

lir B

OS

-K3

Diis

i ole

h B

end

ahar

a

Dis

imp

an d

i sek

ola

h

Tan

gg

al

No

. K

od

eN

o. B

ukti

Ura

ian

P

en

eri

maan

(Deb

it)

Pen

gelu

ara

n

(Kre

dit

)

Page 93: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

93

Na

ma

Se

ko

lah

: …

……

……

……

……

……

……

……

De

sa

/Ke

ca

ma

tan

: …

……

……

……

……

……

……

……

Ka

bu

pa

ten

: …

……

……

……

……

……

……

……

Pro

vin

si

: …

……

……

……

……

……

……

……

Pe

ne

rim

aa

nP

en

ge

lua

ran

Sa

ldo

(De

bit

)(K

red

it)

12

34

56

7

Mengeta

hui

……

, …

……

20

….

Ke

pa

la S

eko

lah

Be

nd

ah

ara

( …

……

……

……

……

……

)(

……

……

……

……

……

… )

NIP

NIP

BU

KU

PE

MB

AN

TU

KA

S

Fo

rmu

lir B

OS

-K4

Diis

i ole

h B

end

ahar

a/G

uru

Dis

imp

an d

i sek

ola

h

Ta

ng

ga

lN

o.

Ko

de

No

. B

uk

tiU

raia

n

Bu

lan

:

Page 94: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Nam

a S

ekola

h: …

……

……

……

……

……

……

……

Desa/K

ecam

ata

n: …

……

……

……

……

……

……

……

Kabupate

n: …

……

……

……

……

……

……

……

Pro

vin

si

: …

……

……

……

……

……

……

……

Pen

eri

maan

Pen

gelu

ara

nS

ald

o

(Deb

it)

(Kre

dit

)

12

34

56

7

Mengeta

hui

……

, …

……

20…

.

Kepala

Sekola

hB

endahara

/Guru

( …

……

……

……

……

……

)(

……

……

……

……

……

… )

NIP

NIP

BU

KU

PE

MB

AN

TU

BA

NK

Bula

n:

Fo

rmu

lir B

OS

-K5

Diis

i ole

h B

end

ahar

a/G

uru

Dis

imp

an d

i sek

ola

h

Tan

gg

al

No

. K

od

eN

o. B

ukti

Ura

ian

Page 95: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

95

Nam

a S

ekola

h: …

……

……

……

……

……

……

……

Desa/K

ecam

ata

n: …

……

……

……

……

……

……

……

Kabupate

n: …

……

……

……

……

……

……

……

Pro

vin

si

: …

……

……

……

……

……

……

……

Pen

gelu

ara

nS

ald

o

PP

NP

Ph

21

PP

h 2

2P

Ph

23

(Kre

dit

)

12

34

56

78

10

11

Mengeta

hui

Kepala

Sekola

hB

endahara

Sekola

h

……

……

……

……

……

…..

……

……

……

……

……

…..

NIP

NIP

BU

KU

PE

MB

AN

TU

PA

JA

KB

ula

n :

Fo

rmu

lir B

OS

-K6

Diis

i ole

h B

end

ahar

a

Dis

imp

an d

i sek

ola

h

Tan

gg

al

No

. K

od

eN

o. B

ukti

Ura

ian

Pen

eri

maan

(D

eb

it)

Page 96: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Nama Sekolah :

Kecamatan :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

Pusat Provinsi Kab/Kota

1 3

Penerimaan

Penggunaan Dana :

I Program Sekolah

1 Pengembangan Kompetensi Lulusan

1.1 Penyusunan Kompetensi Ketuntasan Minimal

1.2 Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas

1.3 Pelaksanaan Uji Coba UASBN/UN Tk. Kecamatan

1.4 Pelaksanaan Uji Coba UASBN/UN Tk. Kota

1..... ........... dst

2 Pengembangan standar isi

2.1 Penyusunan Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran

2.2 Penyusunan Program Tahunan

2.3 Penyusunan Program Semester

2.4 Penyusunan Silabus

2..... ........... dst

3 Pengembangan standar proses

3.1 Kegiatan Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar :

3.1.1 Pengadaan Sarana Penunjang KBM (ATK KBM)

3.1.2 Pengadaan Alat Pembelajaran (seluruh mapel termasuk OR)

3.1..... ........... dst.

3.2 Program Kesiswaan :

3.2.1 Penyusunan Program Kesiswaan

3.2.2 Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB)

3.2.... ........... dst

3.3 Program Ekstrakurikuler

3.3.1 Penyusunan Program Ekstrakurikuler

3.3.2 Pelaksanaan Ekstrakuriler Kepramukaan

3.3..... ........... dst

4 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

4.1 Pembinaan Guru di Gugus :

4.1.1 Peningkatan Kualitas Guru Kelas, Mata Pelajaran

4.1.2 Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah

4.1.... ........... dst

4.2 Pembinaan Tenaga Kependidikan :

4.2.1 Pembinaan Tenaga Ketatausahaan

4.2.2 Pembinaan Tenaga Perpustakaan

4.2..... ........... dst

5 Pengembangan sarana dan prasarana sekolah

5.1 Pengadaan, Pemeliharaan dan Perawatan Alat Kantor/Inventaris Sekolah :

5.1.1 Mesin Tik

5.1.2 Stensil/ Mesin Pengganda

5.1.... ........... dst

5.2 Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung :

5.2.1 Ruang kelas

5.2.2 Ruang laboratorium

5.2.... ........... dst

5.3 Pengadaan dan Perawatan Meubelair :

5.3.1 Meja Kursi Murid

5.3.2 Meja Kursi guru

5.3.... ........... dst

6 Pengembangan standar pengelolaan

6.1 Kegiatan Pengembangan Manajemen Sekolah

6.1.1 Penyusunan Visi dan Misi

6.1.2 Penyusunan Profil Sekolah

6.1.... ........... dst

6.2 Kegiatan Pengelolaan Perkantoran

6.2.1 Penyusunan Program Ketatausahaan

6.2.2 Pengadaan sarana Pendukung Perkantoran

6.2.... ........... dst

6.3 Kegiatan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi

6.3.1 Penyusunan Program Supervisi, Monitoring dan Evaluasi

6.3.2 Supervisi Akademik

6.3.... ........... dst

6.4 Kegiatan Hubungan Masyarakat

6.4.1 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

6.4.2 Penyusunan Leaflet

6.4..... ........... dst

7 Pengembangan standar pembiayaan

7.1 Kegiatan Rumah Tangga Sekolah, Daya dan Jasa

7.1.1 Konsumsi Guru / Pegawai

7.1.2 Konsumsi Tamu

7.1..... ........... dst

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bantuan

Lain

Sumber Pendapatan

Lainnya

Formulir BOS-K7

Diisi oleh Sekolah

Dikirim ke Tim Manajemen BOS KabKota

REALISASI PENGGUNAAN DANA TIAP JENIS ANGGARAN

TAHUN AJARAN …………..

PERIODE TANGGAL : …………………. s/d ……………………..( Triwulan ke …..)

2 4

No.

KodeUraian Kegiatan Jumlah

Penggunaan dana per sumber dana

Rutin

Page 97: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

97

Pusat Provinsi Kab/Kota

1 3

Penerimaan

Penggunaan Dana :

8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

8.1 Penyusunan kisi-kisi :

8.1.1 Ulangan Harian

8.1.2 Ulangan Tengah Semester

8.1.3 Ulangan Akhir Semester

8.1..... ........... dst

8.2 Penyusunan Soal

8.2.1 Ulangan Harian

8.2.2 Ulangan Tengah Semester

8.2.3 Ulangan Akhir Semester

8.2.... ........... dst

8.3 Pelaksanaan penilaian

8.3.1 Ulangan Harian

8.3.2 Ulangan Tengah Semester

8.3.3 Ulangan Akhir Semester

8.3.4 Ulangan Kenaikan Kelas

8.3.... ........... dst

8.4 Tindak lanjut hasil Penilaian

8.4.1 Analisis

8.4.2 Remedial

8.4.3 Pengayaan

8.5 Penilaian lainnya

8.5.1 Portofolio

8.5.2 Proyek

8.5.3 Penugasan

8.5.4 ........... dst

8.6 Inovasi Model Penilaian

8.6.1 Workshop

8.6.2 IHT

8.6.3 Pelatihan

8.6.4 Study banding

8.6.5 ........... dst

Sub total Penggunaan Dana

2 Penggunaan Dana Lainnya

2.1 Belanja .........

2.2 Belanja .........

2.3 Belanja .........

Sub total Penggunaan Dana Lainnya

Total Penggunaan Dana ( II = 1 + 2 )

SISA DANA = I - II

Mengetahui .................., ...............20.......

Komite Sekolah Kepala Sekolah Bendahara

…………………………… …………………………… ……………………………

NIP. NIP.

2 4

No.

KodeUraian Kegiatan Jumlah

Penggunaan dana per sumber dana

RutinBantuan Operasional Sekolah (BOS) Bantuan

LainSumber Pendapatan

Lainnya

Page 98: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Lampiran Formulir BOS K-7

Dibuat oleh Sekolah

Dikirim ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………………………………………………………

Jabatan : Kepala Sekolah ………………………………………………………..

Alamat : ……………………………………………………………………………

dengan ini menyatakan bahwa:

1. Belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah digunakan dalam rangka mendukung operasional sekolah dan tidak untuk keperluan pribadi.

2. Penggunaan Belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah sebagai berikut:

No. Waktu Penerimaan (Rp) Penggunaan (Rp)

1 Triwulan I

2 Triwulan II

3 Triwulan III

4 Triwulan IV

Jumlah

3. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, saya bersedia dikenakan sanksi administrasi dan/atau dituntut ganti rugi dan/atau tuntutan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

(Nama Kabupaten/Kota), .........................20….. Kepala Sekolah………………….,

...................................................... (Nama Lengkap & Stempel)

Materai

Rp.6.000

Page 99: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

99

Nam

a S

eko

lah

:

Des

a/K

ecam

atan

:

Kab

/Ko

ta

:

Pro

vin

si

:

1.1

Pen

gem

bang

an K

ompe

tens

i Lul

usan

1.2

Pen

gem

bang

an s

tand

ar is

i1.

3P

enge

mba

ngan

sta

ndar

pro

ses

1.4

Pen

gem

bang

an p

endi

dik

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

1.5

Pen

gem

bang

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

seko

lah

1.6

Pen

gem

bang

an s

tand

ar p

enge

lola

an

1.7

Pen

gem

bang

an s

tand

ar p

embi

ayaa

n

1.8

Pen

gem

bang

an d

an im

plem

enta

si s

iste

m p

enila

ian

Men

yetu

jui,

Kep

ala

seko

lah

Ben

daha

ra/P

enan

ggun

gjaw

ab k

egia

tan

…………………….

…………………….

NIP

. ....

......

......

NIP

. ....

......

......

Pem

bay

aran

ho

no

rari

um

bu

lan

an

gu

ru h

on

ore

r d

an t

enag

a

kep

end

idik

an h

on

ore

r

Pen

gem

ban

gan

pro

fesi

gu

ru

Pen

gem

ban

gan

Per

pu

stak

aan

Keg

iata

n

pen

erim

aan

sisw

a b

aru

Keg

iata

n

pem

bel

ajar

an d

an

esku

l sis

wa

Pem

bel

ian

bah

an h

abis

pak

ai

Lan

gg

anan

day

a d

an ja

sa

Per

awat

an

seko

lah

Fo

rmu

lir B

OS

-K7a

Diis

i ole

h S

eko

lah

Dik

irim

ke

Tim

Man

ajem

en B

OS

Kab

Ko

ta

PE

RIO

DE

TA

NG

GA

L :

……

……

……

….

s/d

……

……

……

……

..(

Tri

wu

lan

ke

…..

)

Tah

un

.....

...

RE

KA

PIT

UL

AS

I RE

AL

ISA

SI P

EN

GG

UN

AA

N D

AN

A B

OS

No

. Uru

tP

rog

ram

/Keg

iata

n

Pen

gg

un

aan

Dan

a B

OS

Mem

ban

tu

sisw

a m

iski

n

Pem

bia

yaan

pen

gel

ola

an

BO

S

Pem

bel

ian

per

ang

kat

kom

pu

ter

Bia

ya la

inn

ya ji

ka

kom

po

nen

1 s

.d. 1

2

tela

h t

erp

enu

hi

Keg

iata

n

ula

ng

an

dan

ujia

n

Jum

lah

Page 100: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Ket

ua T

im B

OS

Kab

/Kot

a

......

......

......

......

......

......

…………………….

NIP

. ....

......

......

Nam

a S

eko

lah

Pen

gem

ban

gan

pro

fesi

gu

ru

Mem

ban

tu

sisw

a m

iski

n

Keg

iata

n

pen

erim

aan

sisw

a b

aru

Keg

iata

n

pem

bel

ajar

an d

an

esku

l sis

wa

RE

KA

PIT

UL

AS

I L

AP

OR

AN

PE

NG

GU

NA

AN

DA

NA

KA

BU

PA

TE

N/K

OT

A .

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

..

PR

OV

INS

I ..

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

.T

AH

UN

...

......

.

Pen

gem

ban

gan

Per

pu

stak

aan

Pem

bia

yaan

pen

gel

ola

an

BO

S

Pem

bay

aran

ho

no

rari

um

bu

lan

an

gu

ru h

on

ore

r d

an t

enag

a

kep

end

idik

an h

on

ore

r

Keg

iata

n

ula

ng

an

dan

ujia

n

Pem

bel

ian

bah

an h

abis

pak

ai

Lan

gg

anan

day

a d

an ja

sa

Fo

rmu

lir B

OS

-K8

Dib

ua

t o

leh

Tim

Ma

na

jem

en

BO

S K

ab

/Ko

ta

Dis

am

pa

ika

n k

ep

ad

a T

im M

an

aje

me

n B

OS

Pro

vin

si

No

. Uru

tB

iaya

lain

nya

jika

kom

po

nen

1 s

.d. 1

2

tela

h t

erp

enu

hi

Pen

gg

un

aan

Dan

a

Jum

lah

Per

awat

an

seko

lah

Pem

bel

ian

per

ang

kat

kom

pu

ter

BA

NT

UA

N O

PE

RA

SIO

NA

L S

EK

OLA

H (

BO

S)

Page 101: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

101

SD

SM

PS

DS

MP

SD

SM

P

12

34

5 =

(3

x U

nit

Co

st)

6 =

(4

x U

nit

Co

st)

78

( a

)(

b )

( c )

( d

)

Ju

mla

h d

an

a y

ang

ad

a d

i K

UD

SD

SM

P

Sis

a d

ana

pe

riod

e s

ebe

lum

nya

Rp

.....

....

....

..R

p .

....

....

....

..

Tra

nsfe

r K

UN

ke

KU

D p

erio

de

in

iR

p .

....

....

....

..R

p .

....

....

....

..

To

tal d

an

a y

ang

ad

a d

i K

UD

Rp

.....

....

. (e

)R

p .

....

....

(f)

Se

lisih

Le

bih

: jik

a d

ana

di K

UD

le

bih

be

sa

r d

ari k

ebu

tuh

an

riil

SD

(

g =

e -

a)

Rp

.....

....

....

...

SM

P

( h

= f

- b

)R

p .

....

....

....

...

Se

lisih

ku

ran

g : jik

a d

ana

di K

UD

le

bih

ke

cil d

ari k

ebu

tuh

an

riil

SD

(

i =

a -

e)

Rp

.....

....

....

...

SM

P

( j =

b -

f)

Rp

.....

....

....

..

Ke

pa

la D

ina

s P

en

did

ika

n

Pro

vin

si

.........................................

NIP

. ....

....

....

....

....

....

....

....

.

To

tal

Ke

bu

tuh

an

Rii

l

Ju

mla

h s

isw

aJu

mla

h d

an

a

TR

IWU

LA

N :

.....

....

....

....

....

.. T

AH

UN

...

......

....

Fo

rmu

lir

BO

S-K

9

Dib

ua

t o

leh

Tim

Ma

na

jem

en

BO

S P

rovin

si

Dis

am

pa

ika

n k

ep

ad

a T

im M

an

aje

me

n B

OS

Pu

sa

t

Ju

mla

h d

an

a y

an

g d

itra

ns

fer

ole

h B

UD

ke

se

ko

lah

(R

p)

LA

PO

RA

N R

EA

LIS

AS

I P

EN

YE

RA

PA

N D

AN

A B

OS

PR

OV

INS

I ..

....

....

....

...

Ka

bu

pa

ten

/Ko

taN

o

UN

TU

K D

AE

RA

H N

ON

TE

RP

EN

CIL

Page 102: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

SD

SM

PS

DS

MP

SD

SM

P

12

34

5 =

(3

x U

nit

Co

st)

6 =

(4

x U

nit

Co

st)

78

( a

)(

b )

( c )

( d

)

Ju

mla

h d

an

a y

ang

ad

a d

i K

UD

SD

SM

P

Sis

a d

ana

pe

riod

e s

ebe

lum

nya

Rp

.....

....

....

..R

p .

....

....

....

..

Tra

nsfe

r K

UN

ke

KU

D p

erio

de

in

iR

p .

....

....

....

..R

p .

....

....

....

..

To

tal d

an

a y

ang

ad

a d

i K

UD

Rp

.....

....

. (e

)R

p .

....

....

(f)

Se

lisih

Le

bih

: jik

a d

ana

di K

UD

le

bih

be

sa

r d

ari k

ebu

tuh

an

riil

SD

(

g =

e -

a)

Rp

.....

....

....

...

SM

P

( h

= f

- b

)R

p .

....

....

....

...

Se

lisih

ku

ran

g : jik

a d

ana

di K

UD

le

bih

ke

cil d

ari k

ebu

tuh

an

riil

SD

(

i =

a -

e)

Rp

.....

....

....

...

SM

P

( j =

b -

f)

Rp

.....

....

....

..

Ke

pa

la D

ina

s P

en

did

ika

n

Pro

vin

si

.........................................

NIP

. ....

....

....

....

....

....

....

....

.

To

tal

UN

TU

K D

AE

RA

H T

ER

PE

NC

IL

No

Ka

bu

pa

ten

/Ko

ta

Ke

bu

tuh

an

Rii

lJ

um

lah

da

na

ya

ng

dit

ra

ns

fer

ole

h B

UD

ke

se

ko

lah

(R

p)

Jum

lah

sis

wa

Jum

lah

da

na

Fo

rmu

lir

BO

S-K

9a

Dib

ua

t o

leh

Tim

Ma

na

jem

en

BO

S P

rovin

si

Dis

am

pa

ika

n k

ep

ad

a T

im M

an

aje

me

n B

OS

Pu

sa

t

LA

PO

RA

N R

EA

LIS

AS

I P

EN

YE

RA

PA

N D

AN

A B

OS

PR

OV

INS

I ..

....

....

....

...

SE

ME

ST

ER

: .

....

....

....

....

....

.. T

AH

UN

...

.....

Page 103: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

103

Ket

ua T

im B

OS

Pro

vins

i

......

......

......

......

......

......

…………………….

NIP

. ....

......

......

Bia

ya la

inn

ya ji

ka

kom

po

nen

1 s

.d. 1

2

tela

h t

erp

enu

hi

Jum

lah

Lan

gg

anan

day

a d

an ja

sa

Per

awat

an

seko

lah

Pem

bay

aran

ho

no

rari

um

bu

lan

an

gu

ru h

on

ore

r d

an t

enag

a

kep

end

idik

an h

on

ore

r

Pen

gem

ban

gan

pro

fesi

gu

ru

Mem

ban

tu

sisw

a m

iski

n

Pem

bia

yaa

n

pen

gel

ola

a

TA

HU

N .

....

....

....

No

. Uru

tK

abu

pat

en/K

ota

Pen

gg

un

aan

Dan

a

Pen

gem

ban

gan

Per

pu

stak

aan

Keg

iata

n

pen

erim

aan

sisw

a b

aru

Keg

iata

n

pem

bel

ajar

an d

an

esku

l sis

wa

Keg

iata

n

ula

ng

an

dan

ujia

n

Pem

bel

ian

bah

an h

abis

pak

ai

Pem

bel

ian

per

ang

kat

kom

pu

ter

BA

NT

UA

N O

PE

RA

SIO

NA

L S

EK

OL

AH

(B

OS

)F

orm

ulir

BO

S-K

10

RE

KA

PIT

ULA

SI

LA

PO

RA

N P

EN

GG

UN

AA

N D

AN

AD

ibu

at

ole

h T

im M

an

aje

me

n B

OS

Pro

vin

si

Dis

am

pa

ika

n k

ep

ad

a T

im M

an

aje

me

n B

OS

Pu

sa

tP

RO

VIN

SI

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

...

Page 104: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

SD

SM

PS

DS

MP

SD

SM

P

a.n

Me

nte

ri P

en

did

ika

n d

an

Ke

bu

da

ya

an

Dir

ektu

r J

en

de

ral P

en

did

ika

n D

as

ar

.........................................

NIP

. ....

....

....

....

....

....

....

....

.

To

tal

Da

na

ya

ng

te

rsed

ia d

i K

UD

Ke

bu

tuh

an

Rii

l

TR

IWU

LA

N :

.....

....

....

....

....

.. T

AH

UN

...

......

....

No

Pro

vin

si

Le

bih

/Ku

ran

g S

alu

r

Fo

rmu

lir B

OS

-K1

1

Dib

ua

t o

leh

Tim

Ma

na

jem

en

BO

S P

usa

t

Dis

am

pa

ika

n k

ep

ad

a M

en

teri

RE

KA

PIT

UL

AS

I L

EB

IH/K

UR

AN

G A

LO

KA

SI

DA

NA

BO

S

UN

TU

K D

AE

RA

H N

ON

TE

RP

EN

CIL

Page 105: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

105

SD

SM

PS

DS

MP

SD

SM

P

a.n

Me

nte

ri P

en

did

ika

n d

an

Ke

bu

da

ya

an

Dir

ektu

r J

en

de

ral P

en

did

ika

n D

as

ar

.........................................

NIP

. ....

....

....

....

....

....

....

....

.

No

Pro

vin

si

Da

na

ya

ng

te

rsed

ia d

i K

UD

Ke

bu

tuh

an

Rii

lL

eb

ih/K

ura

ng

Sa

lur

To

tal

Fo

rmu

lir B

OS

-K1

1a

Dib

ua

t o

leh

Tim

Ma

na

jem

en

BO

S P

usa

t

Dis

am

pa

ika

n k

ep

ad

a M

en

teri

RE

KA

PIT

UL

AS

I L

EB

IH/K

UR

AN

G A

LO

KA

SI

DA

NA

BO

S

UN

TU

K D

AE

RA

H T

ER

PE

NC

ILT

RIW

UL

AN

: .

....

....

....

....

....

.. T

AH

UN

...

......

....

Page 106: Permen Tahun2012 Nomor76 Lampiran1[1]

Dir

ektu

r J

en

de

ral P

en

did

ika

n D

as

ar

.........................................

NIP

. ....

....

....

....

....

....

....

....

.

Jum

lah

Per

awat

an

seko

lah

Pem

bay

aran

ho

no

rari

um

bu

lan

an

gu

ru h

on

ore

r d

an t

enag

a

kep

end

idik

an h

on

ore

r

Pen

gem

ban

gan

pro

fesi

gu

ru

Mem

ban

tu

sisw

a m

iski

n

Pem

bia

yaan

pen

gel

ola

an

BO

S

Pem

bel

ian

per

ang

kat

kom

pu

ter

No

. Uru

tP

rovi

nsi

Pen

gg

un

aan

Dan

a

Pem

bel

ian

/pen

gg

an

daa

n b

uku

tek

s

pel

ajar

an

Keg

iata

n

pen

erim

aan

sisw

a b

aru

Keg

iata

n

pem

bel

ajar

an d

an

esku

l sis

wa

Keg

iata

n

ula

ng

an

dan

ujia

n

Pem

bel

ian

bah

an h

abis

pak

ai

Lan

gg

anan

day

a d

an ja

sa

Bia

ya la

inn

ya ji

ka

kom

po

nen

1 s

.d. 1

2

tela

h t

erp

enu

hi

BA

NT

UA

N O

PE

RA

SIO

NA

L S

EK

OL

AH

(B

OS

)F

orm

ulir

BO

S-K

12

RE

KA

PIT

ULA

SI

LA

PO

RA

N P

EN

GG

UN

AA

N D

AN

AD

ibu

at

ole

h T

im M

an

aje

me

n B

OS

Pu

sa

t

Dis

am

pa

ika

n k

ep

ad

a M

en

teri

TA

HU

N .

....

....

....

ME

NTE

RI

PE

ND

IDIK

AN

DA

N K

EB

UD

AYA

AN

RE

PU

BLIK

IN

DO

NE

SIA

, TTD

.

MO

HA

MM

AD

NU

H