PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... ·...

58
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LANCAR PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT (Skripsi) Oleh FITRI INDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... ·...

Page 1: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LANCAR

PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

(Skripsi)

Oleh

FITRI INDRIANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LANCAR PADA MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Oleh

FITRI INDRIANI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepraktisan, keefektivan, dan

ukuran pengaruh model discovery learning dalam meningkatkan kemampuan

berpikir lancar pada materi elektrolit dan non elektrolit. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Metro yang berjumlah 196 siswa

dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 dan X.3 sebagai kelas

eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random

sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah poor experimental design

dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian menunjukkan

model discovery learning praktis dalam meningkatkan kemampuan berpikir lancar

pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit, ditunjukkan dengan rata-rata

persentase keterlaksanaan RPP dan respon siswa berkategori “tinggi”. Model

discovery learning efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada

materi larutan elektrolit dan non elektrolit, ditunjukkan melalui aktivitas siswa

yang relevan dalam pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran berkategori “tinggi”, serta peningkatan nilai pretes-postes (n-Gain)

Page 3: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

Fitri Indriani

iii

pada kelas X.1 dan X.3 yang tidak jauh berbeda yaitu memenuhi kriteria

“sedang”. Model discovery learning memiliki ukuran pengaruh yang “besar”

dalam meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi larutan elektrolit

dan non elektrolit. Berdasarkan deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa

model discovery learning praktis, efektif, dan memiliki ukuran pengaruh yang

besar dalam meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi larutan

elektrolit dan non elektrolit.

Kata kunci: discovery learning, kemampuan berpikir lancar, larutan elektrolit dan

non elektrolit,

Page 4: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LANCAR

PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

Oleh

FITRI INDRIANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2017

Page 5: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

Judul Skripsi : PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNINGDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUANBERFIKIR LANCAR PADA MATERI LARUTANELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Nama Mahasiswa : Fitri Indriani

Nomor Pokok Mahasiswa : 1313023031

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ratu Betta Rudibyani,M.SiNIP 19570201 198103 2 001

Drs. Tasviri Efkar, M.S.NIP 19581004 198703 1 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Drs. Caswita, M.Si.NIP 19671004 199303 1 004

Page 6: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si ______________

Sekretaris : Drs. Tasviri Efkar, M.S. ______________

PengujiBukan Pembimbing : Dr. Sunyono, M.Si. ______________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum.NIP. 19590722 198603 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 29 Mei 2017

Page 7: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

nama : FitriIndriani

NPM : 1313023031

fakultas/jurusan : KIP/Pendidikan MIPA

program studi : Pendidikan Kimia

alamat : Dusun V Sukadamai, RT 015/RW 05, DesaSukadamai,

KecamatanNatar, Lampung Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi.

Sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya maka

saya akan bertanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 2017Yang Menyatakan,

Fitri IndrianiNPM 1313023031

Page 8: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukadamai,Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

pada 03 Maret 1995 sebagai anak keempat dari empat bersaudara buah hati

BapakSuroso dan Ibu Sukini.

Pendidikan formal di awali SD Negeri 3 Kibang diselesaikan tahun 2007, SMP N

1 Kibang diselesaikan tahun 2010, dan SMA N 1 Kibang diselesaikan tahun

2013.Tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa FKIP Universitas

Lampung Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Kimia melalui

jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif di organisasi Himasakta FKIP

Unila, dan Fosmaki Pendidikan Kimia. Tahun 2016, penulis mengikuti Kuliah

Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di Bandar Agung, Kecamatan

Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Selatan, dan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMA Negri 1Terusan Nunyai.

Page 9: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama ALLAH yang selalu memberikan sesuatu yang terbaik

untuk hambaNya, kupersembahkan sebuah karya sederhana ini untuknIbu Sukini

dan Bapak Suroso yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran dan kasih

sayang. Beliau yang tak pernah berhenti mendo’akanku, menaruh harapan,

memberikan kepercayaan dan senyuman yang menjadi penyemangatku, demi

keberhasilan dan kebahagian penulis.

Kakak-kakakku tersayang (Sugianto, Suprianto dan Tri Wahyuni) yang selalu

memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan menantikan keberhasilan penulis.

Teman-teman, keluarga besar dan Almamater tercinta

Page 10: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya

sehingga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Lancar pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit” sebagai salah satu

syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurahkan pada Rasullullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta

umatnya yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.

Atas dasar kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka adanya bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini. Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia sekaligus pembimbing I yang telah berkenan memberikan

bimbingan, kesabaran, dan motivasinya untuk menyelesaikan penyusunan

skripsi ini;

4. Bapak Drs. Tasviri Efkar M.S. selaku Pembimbing II, atas kesediaannya

memberi bimbingan, motivasi dan saran dalam proses penyusunan skripsi.

Page 11: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

xi

5. Bapak Dr. Sunyono, M.Si. selaku Pembahas, atas kesediaannya memberi

bimbingan, motivasi, kritik dan saran untuk perbaikan skripsi;

6. Dosen-dosen di Jurusan Pendidikan MIPA khususnya di Program Studi

Pendidikan Kimia Unila, atas ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan;

7. Ibu Sugiyanti, S.pd selaku guru kimia atas izin yang diberikan untuk

melaksanakan penelitian dan seluruh serta siswa-siswi SMA Negeri 6 Metro;

8. Ayahanda dan Ibunda, Suroso dan Sukini serta keluarga tercinta, yang

dimuliakan Allah SWT, atas kasih sayang, dukungan, restu dan doa yang selalu

diberikan untuk kelancaran penelitian dan keberhasilan mengenyam studi ini;

9. Rekan seperjuangan skripsi Ade Dwi Santika, dan Elya Rosa Kartika yang

telah saling membantu, melengkapi, menasehati, menginspirasi, memotivasi

dan pantang menyerah.

10. Para sahabat pendidikan kimia kelas A Verlia Santi , Yolanda Haryono,

Diara, Nisa Ul Fitri, Haritrah Ulya, Antika Atsna Rafalesia, Nur Rohmah,

Galuh Oktriana, dan semua rekan pendidikan kimia angkatan 2013, yang tak

bisa saya sebutkan satu persatu, kalian luar biasa. Terimakasih untuk sahabat

tercinta Yunita Damayanti, Siti Nur Fadilah, Dini Arrum Putri, Selvina Anis

Fajriani,yang setiap hari tanpa bosan selalu menghubungi saya, memberikan

perhatian, pengertian, nasehat, bantuan, inspirasi, motivasi, kebahagiaan dan

keceriaan, dan ketulusan yang luar biasa.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan berupa

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya. Menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak

Page 12: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

xii

kekeliruan, sumbangsih dan masukan pembaca menjadi permintaan untuk karya

selanjutnya.

Bandar Lampung, 2017Penulis,

Fitri Indriani

Page 13: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 7

A. Pembelajaran Konstruktivisme ................................................................ 7

B. Discovery Learning ................................................................................. 9

C. Keterampilan berpikir kreatif .................................................................. 13

D. Kepraktisan ............................................................................................... 16

E. Efektivitas ................................................................................................. 16

F. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 18

G. Anggapan Dasar........................................................................................ 19

H. Hipotesis ................................................................................................... 19

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 21

A. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 21

Page 14: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

xiv

B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 21

C. Desain dan Metode Penelitian .............................................................. 21

D. Instrumen Penelitian.............................................................................. 22

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 23

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ..................................... 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................... 36

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 36

1. Validitas dan reliabilitas instrumen ................................................... 34

2. Kepraktisan model discovery learning .............................................. 37

3. Keefektivan model discovery learning.............................................. 41

4. Pengujian hipotesis dan ukuran pengaruh (effect size) ...................... 46

B. Pembahasan ........................................................................................... 49

V. SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 57

A. Simpulan ................................................................................................ 57

B. Saran ...................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 59

LAMPIRAN....................................................................................................... 60

1. Analisis SKL-KI-KD..................................................................................... 632. Analisis konsep ............................................................................................. 673. Silabus ........................................................................................................... 704. RPP................................................................................................................ 765. Lembar kerja siswa....................................................................................... 896. Kisi-kisi soal pretes-postes ............................................................................ 1117. Soal pretes-postes .......................................................................................... 1168. Rubrik Soal Pretes–Postes............................................................................. 1219. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ......................................... 12910. Angket Respon Siswa ............................................................................ 13211. .Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa................................ ................ 13412. Lembar Observasi Kemampuan Guru.......................................................... 13713. Lembar Penilaian Keterampilan Praktikum................................................. 14514. Data hasill validitas dan reliabilitas .............................................................. 146

Page 15: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

xv

15. Data hasil keterlaksanaan model discovery learning ................................... 15216. Data hasil respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran discovery

learning ........................................................................................................ 158

17. Data hasil aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung ...................... 16518. Data Keterampilan Praktikum...................................................................... 17219. Data hasil kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran...................... 17820. Data hasil kemampuan berpikir lancar......................................................... 19321. Data hasil uji normalitas nilai pretes dan postes kelas X.1 dan X.3 ........... 20022. Data hasil uji normalitas nilai postes kelas X.1 dan X.3.............................. 20423. Data hasil uji homogenitas nilai pretes dan postes kelas X.1 dan X.3........ 20524. Data hasil perhitungan nilai t dan effect size pada kelas X.1 dan X.3.......... 206

Page 16: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Ciri-ciri berpikir kreatif (aptitude) ............................................................. 14

2. Desain penelitian ........................................................................................ 22

3. Kriteria tingkat keterlaksanaan ................................................................... 28

4. Data hasil perbandingan r hitung dan rtabel validitas butir soal ....................... 36

5. Data hasil perbandingan rhitung dan rtabel reliabilitas butir soal...................... 37

6. Data hasil keterlaksanaan model discovery learning ................................... 37

7. Data hasil respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran discoverylearning ........................................................................................................ 38

8. Data hasil aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung ...................... 41

9. Data hasil kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran...................... 43

10. Data hasil kemampuan berpikir lancar......................................................... 45

11. Data hasil uji normalitas nilai pretes kelas X.1 dan X.3 .............................. 46

12. Data hasil uji normalitas nilai postes kelas X.1 dan X.3.............................. 47

13. Data hasil uji homogenitas nilai pretes dan postes kelas X.1 dan X.3........ 47

14. Data hasil perhitungan nilai t pada kelas X.1 dan X.3 ................................. 48

15. Data hasil perhitungan effect size pada kelas X.1 dan X.3 .......................... 48

Page 17: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur penelitian ................................................................................................. 25

2. Rata-rata nilai pretes dan postes kemampuan berpikir lancar .......................... 45

3. Rata-rata nilai n-Gain kemampuan berpikir lancar .......................................... 46

Page 18: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi,

struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat yang melibatkan

keterampilan dan penalaran (Tim penyusun, 2014). Kimia pada hakikatnya

mencakup dua karakteristik, yaitu kimia sebagai produk dan kimia sebagai

proses. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas

fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip. Kimia sebagai proses berkaitan

dengan bagaimana ditemukannya konsep tersebut (Ozgelen, 2012).. Kedua

karakteristik di atas merupakan hal pokok dalam pembelajaran kimia dan

penilaian hasil belajar kimia, dengan demikian pembelajaran kimia hendaknya

memperhatikan karakteristik tersebut, sehingga siswa terlibat secara aktif, dan

dapat dapat melatih kreativitas siswa.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMA Negeri 6 Metro dengan

guru bidang studi kimia dan observasi dikelas, diperoleh data bahwa selama

pembelajaran materi elektrolit dan non elektrolit siswa hanya mendengarkan dan

mencatat informasi yang diberikan oleh guru, siswa hanya bermain hand phone,

mengobrol dengan teman, akibatnya siswa menjadi pasif dan tidak kreatif, tidak

Page 19: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

2

mampu mengajukan banyak pertanyaan, tidak mampu mengemukakan banyak

gagasan, dan lambat dalam bekerja.

Proses pembelajaran yang seperti itu tidak sesuai dengan karakteristik ilmu

kimia dan standar kompetensi lulusan kurikulum 2013 yang mengharapkan

siswa memiliki kemampuan berpikir dan tindakan yang efektif serta kreatif

dalam ranah abstrak dan konkret (Tim Penyusun 2013). Upaya untuk mengatasi

masalah tersebut, salah satunya dengan cara memperbaiki proses pembelajaran.

Perbaikan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan model

discovery learning. Melalui model pembelajaran ini, siswa diajak aktif berpikir

dalam kegiatan merumuskan masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan

untuk memperoleh informasi, mengumpulkan dan menganalisis data serta

membuat kesimpulan yang digunakan untuk menemukan konsep yang dipelajari

sehingga melatih keterampilan berpikir siswa (Sari, 2015).

Keberhasilan model discovery learning dibuktikan dengan hasil penelitian

terdahulu yaitu: (1) penelitian yang dilakukan Azzahra (2014) yang menyatakan

bahwa pembelajaran menggunakan model discovery learning efektif dalam

meningkatkan keterampilan berpikir luwes siswa pada materi kesetimbangan

kimia; (2) penelitian yang dilakukan Noviasari (2014) yang menyatakan bahwa

model discovery learning efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir

lancar siswa pada materi asam-basa; (3) penelitian yang dilakukan Diantini

(2015) yang menyatakan bahwa model discovery learning efektif dalam

meningkatkan kemampuan generating siswa pada materi larutan elektrolit dan

non elektrolit.

Page 20: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

3

Salah satu keterampilan berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir lancar.

Menurut Munandar (2014) indikator kemampuan berpikir lancar yaitu

mengajukan banyak pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada,

mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah, dan dapat bekerja lebih

cepat dari orang lain. Melalui materi larutan elektrolit dan non elektrolit siswa

diajak untuk mengamati fenomena-fenomena yang terdapat dalam kehidupan

sehari-hari. Contohnya larutan aki pada kendaraan bermotor dapat

menghantarkan arus listrik. Proses ini dapat melatihkan keterampilan berpikir

lancar. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilaksanakannya penelitian yang

berjudul “Penerapan Model Discovery Learning dalam Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Lancar pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada

penilitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kepraktisan penerapan model discovery learning dalam

meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi elektrolit dan non

elektrolit?

2. Bagaimanakah keefektivan penerapan model discovery learning dalam

meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi elektrolit dan non

elektrolit?

3. Bagaimanakah ukuran pengaruh penerapan model discovery learning dalam

meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi elektrolit dan non

elektrolit?

Page 21: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Mendeskripsikan kepraktisan penerapan model discovery learning dalam

meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi elektrolit dan non

elektrolit.

2. Mendeskripsikan keefektivan penerapan model discovery learning dalam

meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi elektrolit dan non

elektrolit.

3. Mendeskripsikan ukuran pengaruh penerapan model discovery learning dalam

meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi elektrolit dan non

elektrolit.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa

Siswa dapat mempelajari ilmu kimia lainnya dengan mudah menggunakan

model discovery learning karena sudah terlatih kemampuan berpikir lancar

sehingga siswa menjadi lebih aktif, kreatif dan nilai siswa menjadi lebih baik.

2. Bagi guru dan calon guru

Guru dan calon guru memperoleh pengalaman model yang praktis, efektif , dan

berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikirlancar pada materi

kimia khususnya materi elektrolit dan non elektrolit

Page 22: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

5

3. Bagi sekolah

Penerapan model discovery learning dalam pembelajaran merupakan alternatif

untuk meningkatkan mutu pembelajaran kimia di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Materi dalam penelitian ini adalah larutan elektrolit dan non elektrolit.

2. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah discovery learning.

3. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model discovery learning yang

digunakan, yaitu stimulasi (stimulation), identifikasi masalah (problem

statement), pengumpulan data (data collection), pengolahan data (data

processing), pembuktian (verification), dan generalisasi (generalization)

(Roestiyah, 2008).

4. Keterampilan yang akan diteliti adalah kemampuan berpikir lancar, meliputi

kemampuan mengajukan pertanyaan, mempunyai banyak gagasan mengenai

suatu masalah, dan bekerja lebih cepat serta melakukan lebih banyak dari orang

lain (Munandar, 2014)

5. Kepraktisan model discovery learning diukur berdasarkan lembar observasi

keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran dan kemenarikan model

pembelajaran berdasarkan angket respon siswa (Sunyono, 2012).

6. Keefektivan model discovery learning diukur berdasarkan lembar observasi

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, lembar observasi aktivitas

siswa dan hasil penguasaan konsep di akhir pembelajaran (Sunyono, 2012).

Page 23: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

6

7. Ukuran pengaruh (effect size) berkenaan dengan tingkat keberhasilan suatu

perlakuan yang diterapkan dalam suatu pembelajaran (Abujahjouh, 2014).

Ukuran pengaruh dapat ditentukan dengan uji t dan uji effect size terhadap

model discovery learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir lancar

siswa.

Page 24: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme dalam belajar merupakan salah satu pendekatan yang

lebih berfokus kepada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran.

Pendekatan ini disajikan supaya lebih merangsang dan memberi peluang kepada

peserta didik untuk belajar berfikir inovatif dan mengembangkan potensinya

secara optimal (Suhana, 2014). Menurut Ultanir (2012) konstruktivisme adalah

sebuah teori pengetahuan dan pembelajaran di mana individu menghasilkan

pengetahuannya sendiri, dan membangun pengetahuan dalam proses

menyelesaikan masalah.

Menurut Suhana (2014) karakteristik konstruktivisme adalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Proses pembelajaran merupakan proses integrasi pengetahuan lama yang

dimiliki peserta didik.

3. Pandangan yang berbeda di antara peserta didik dihargai sebagai tradisi dalam

proses pembelajaran.

4. Melalui proses pembelajaran peserta didik didorong untuk menemukan

berbagai kemungkinan dan menyintesiskan secara terintegrasi.

Page 25: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

8

5. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong peserta didik

dalam proses pencarian yang alami.

6. Proses pembelajaran mendorong terjadinya kooperatif dan kompetitif di

kalangan peserta didik secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

7. Proses pembelajaran dilakukan secara konstektual, yaitu peserta didik

dihadapkan ke dalam pengalaman nyata.

Menurut Abdi, dkk. (2013), langkah pembelajaran konstruktivisme terbagi

menjadi empat tahapan, yaitu apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep

serta pengembangan dan aplikasi. Pada tahap apersepsi, guru menarik perhatian

siswa dengan mengajukan pertanyaan dan siswa diajak untuk membuat prediksi

pribadi. Tahapan eksplorasi, siswa sudah mempunyai prediksi secara kelompok

kemudian mendiskusikannya. Tahapan diskusi dan penjelasan konsep, siswa

memberikan hasil diskusi dan solusi berdasarkan hasil observasinya. Pada

tahapan inilah siswa dapat dikatakan sudah mengkonstruksi pemikirannya. Pada

tahapan pengembangan dan aplikasi, guru berusaha menciptakan iklim

pembelajaran agar siswa dapat mengaplikasikan pemahamannya.

Menurut Rufii (2015) konstruktivisme adalah pembelajaran yang berpusat pada

siswa yang didasarkan pada beberapa prinsip: (a) pengetahuan dibangun secara

aktif oleh individu, (b) belajar adalah sebuah proses individu dan sosial,

(c) belajar adalah proses pengaturan diri, (d) belajar adalah suatu proses

pengorganisasian yang memungkinkan seseorang untuk memahami dunia mereka.

Teori belajar konstruktivisme lebih menekankan perkembangan konsep dan

pengertian yang mendalam, pengetahuan sebagai konstruksi aktif yang dibuat

Page 26: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

9

peserta didik. Jika seseorang tidak aktif membangun pengetahuannnya, meskipun

usianya tua tidak akan berkembang pengetahuannya. Suatu pengetahuan

dianggap benar bila pengetahuan ini berguna untuk menghadapi dan memecahkan

persoalan atau fenomena yang sesuai (Sunyono, 2015).

B. Discovery Learning

Menurut Richard (dalam Roestiyah, 2008) discovery learning ialah suatu cara

mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar

pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar

anak dapat belajar sendiri. Menurut Vahlia (2014) model discovery merupakan

suatu cara untuk mengembangkan belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,

menyelidiki sendiri, maka hasil yang akan diperoleh akan tahan lama dalam

ingatan, tidak mudah dilupakan siswa. Menurut Maarif (2016) discovery learning

adalah salah satu metode mengajar yang progresif dan berfokus pada kegiatan

siswa dalam proses pembelajaran. hal ini menunjukan bahwa, penemuan terjadi

ketika siswa melakukan proses mental, seperti mengamati, mengklasifikasi,

membuat dugaan, mengukur, menjelaskan, menarik kesimpulan, dan sebagainya

untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip-prinsip.

Menurut Suhana (2014), discovery learning memiliki fungsi antara lain: (1)

membangun komitmen dikalangan peserta didik untuk belajar, yang diwujudkan

dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas terhadap mencari dan

menemukan sesuatu dalam proses pembeajaran, (2) membangun sikap aktif,

kreatif, inovatif, dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan

Page 27: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

10

pengajaran, (3) membangun sikap percaya diri, dan terbuka terhadap hasil

temuannya.

Menurut Tim Penyusun ( 2014), langkah-langkah dalam mengaplikasikan model

discovery learning di kelas adalah:

1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Pertama-tama, pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang

menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi

generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu,

guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan,

anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada

persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk

menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan

membantu siswa untuk melakukan eksplorasi. Saat memberikan stimulasi

dapat menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang

mendorong eksplorasi, dengan demikian seorang guru harus menguasai teknik-

teknik dalam memberi stimulus kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa

untuk mengeksplorasi dapat tercapai.

2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)

Setelah melakukan stimulasi langkah selanjutnya adalah guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-

agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian pilih salah

satu masalah dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas

Page 28: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

11

pertanyaan masalah). Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi

dan menganalisa permasalahan yang mereka hadapi merupakan teknik yang

berguna dalam membangun pemahaman siswa agar terbiasa untuk menemukan

masalah.

3. Data collection (pengumpulan data)

Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar

tidaknya hipotesis, dengan memberi kesempatan siswa mengumpulkan

berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek,

wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan

sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan

demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah dengan

pengetahuan yang telah dimiliki.

4. Data processing (pengolahan data)

Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah

diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu

ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan

sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila

perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan

tertentu. Data processing disebut juga dengan pengkodean/kategorisasi yang

berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Siswa akan

mendapatkan pengetahuan baru dari generalisasi tersebut tentang alternatif

jawaban/penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

Page 29: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

12

5. Verification (pembuktian)

Pada tahap ini siswa memeriksa secara cermat untuk membuktikan benar atau

tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan

dengan hasil data yang telah diolah. Verifikasi bertujuan agar proses belajar

berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui

contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil

pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis

yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau

tidak, apakah terbukti atau tidak.

6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalisasi adalah proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan

prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,

dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Menurut Roestiyah (2008) kelebihan model discovery learning adalah:

1. Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak

kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan

siswa.

2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual

sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

3. Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa.

4. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang

dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Page 30: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

13

5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi

yang kuat untuk belajar lebih giat.

6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri

sendiri dengan proses penemuan sendiri.

7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman

belajar saja: membantu bila diperlukan.

Menurut Roestiyah (2008) kelemahan model discovery learning adalah:

1. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui sekitarnya dengan baik.

2. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.

3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran

tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.

4. Melalui teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu

mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan

perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa

5. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara

kreatif.

C. Keterampilan Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif adalah keterampilan berpikir untuk menghasilkan ide-ide baru,

ide-ide yang berguna, dan ide-ide alternatif yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah (Abidin, 2016). Menurut Nggermanto (2013) berpikir

kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreativitas melibatkan respon atau

gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jaraang terjadi. Kedua,

memecahkan persoalan secara realistis. Ketiga, kreativitas merupakan usaha

Page 31: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

14

untuk mempertahankan in-sight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya

sebaik mungkin. Menurut Türkmen dan Sertkahya (2015) kreativitas tidak selalu

dimiliki oleh individu yang dianggap pintar, mengetahui setiap subjek secara

mendalam, dan dapat melakukan operasi matematika dengan cepat, namun

kurangnya pengetahuan tentang subjek mungkin membatasi kreativitas ilmiah.

Putra (2012) menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif itu meliputi

kemampuan: (1) memahami informasi masalah, yaitu menunjukan apayang

diketahui dan apa yang ditanyakan, (2) menyelesaikan masalah dengan

bermacam-macam jawaban (kefasihan), (3) menyelesaikan masalah dengan satu

cara kemudian dengan cara lain dan siswa memberika penjelasan tentang berbagai

metode penyelesaian itu (keluwesan)., (4) memeriksa jawaban dengan berbagai

metode penyelesaian dan kemudian membuat metode baru yang berbeda

(kebaruan).

Menurut Munandar (2014) menjelaskan ciri-ciri berpikir kreatif seperti terlihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Ciri-ciri berpikir kreatif (aptitude)

Pengertian Perilaku

Berpikir lancar (fluency)

1. Mencetuskan banyak gagasan,jawaban, penyelesaian masalah ataujawaban.

2. Memberikan banyak cara atau saranuntuk melakukan berbagai hal.

3. Selalu memikirkan lebih dari satujawaban

a. Mengajukan banyak pertanyaan.b. Menjawab dengan sejumlah jawaban

jika ada.c. Mempunyai banyak gagasan

mengenai suatu masalah.d. Lancar mengungkapkan gagasan-

gagasannya.e. Bekerja lebih cepat dan melakukan

lebih banyak dari orang lain.

Page 32: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

15

Tabel 1 (lanjutan)

Pengertian Perilaku

Berpikir luwes (flexibility)

1. Menghasilkan gagasan, jawaban,atau pertanyaan yang bervariasi.

2. Dapat melihat suatu masalah darisudut pandang yang berbeda.

3. Mencari banyak alternatif atau arahyang berbeda.

4. Mampu mengubah cara pende-katanatau pemikiran.

a. Memberikan bermacam-macampenafsiran terhadap suatu gambar,cerita atau masalah.

b. Menerapkan suatu konsep atau asasdengan cara yang berbeda-beda.

c. Jika diberikan suatu masalahbiasanya memikirkan bermacam-macam cara untuk menyelesaikan

Berpikir orisinil (originality)

1. Mampu melahirkan ungkapan yangbaru dan unik.

2. Memikirkan cara-cara yang tak lazimuntuk mengungkapkan diri.

3. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

a. Memikirkan masalah-masalah atau halyang tidak terpikirkan orang lain.

b. Mempertanyakan cara-cara yang lamadan berusaha memikirkan cara-carayang baru.

c. Memilih cara berpikir lain dari padayang lain.

Berpikir elaboratif (elaboration)

1. Mampu memperkaya dan me-ngembangkan suatu gagasan atauproduk.

2. Menambah atau merinci detail-detaildari suatu objek, gagasan atau situasisehingga menjadi lebih menarik.

a. Mencari arti yang lebih mendalamterhadap jawaban atau pemecahanmasalah dengan melakukan lang-kah-langkah yang terperinci.

b. Mengembangkan atau memper-kayagagasan orang lain.

c. Menambah garis-garis, warna-warna,dan detail-detail (bagian-bagian)terhadap gambaranya sen-diri ataugambar orang lain

Berpikir evaluatif (evaluation)

1. Menentukan kebenaran suatupertanyaan atau kebenaran suatupenyelesaian masalah.

2. Mampu mengambil keputusanterhadap situasi terbuka.

3. Tidak hanya mencetuskan gagasantetapi juga melaksana-kannya

a. Memberi pertimbangan atas dasarsudut pandang sendiri.

b. Mencetuskan pandangan sendirimengenai suatu hal.

c. Mempunyai alasan yang dapatdipertanggungjawabkan.

d. Menentukan pendapat dan berta-hanterhadapnya.

Page 33: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

16

D. Kepraktisan

Nieveen (dalam Sunyono, 2012) menyatakan bahwa kepraktisan suatu model

pembelajaran merupakan salah satu kriteria kualitas model yang ditinjau dari hasil

penelitian pengamat berdasarkan pengamatannya selama pelaksanaan

pembelajaran berlangsung. Menurut Akker ( dalam Fitriyanti, 2015), kepraktisan

mengacu pada tingkat bahwa pengguna (atau pakar lainnya) mempertimbangkan

intervensi dapat digunakan dan disukai dalam kondisi normal.

Menurut Nieveen (dalam Sunyono, 2012), menyatakan bahwa suatu model

pembelajaran dikatakan memiliki suatu kepraktisan tinggi, bila pengamat

berdasarkan pengamatannya menyatakan bahwa tingkat keterlaksanaan penerapan

model dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas termasuk ke dalam kategori

tinggi. Keterlaksanaan model dalam pelaksanaan pembelajaran dapat ditinjau dari

keterlaksanaan sintak, keterlaksanaan sistem sosial, dan keterlaksanaan prinsip

reaksi pengelolaan dengan sistem pendukung yang tersedia. Pengukurannya

melalui pengamatan (observasi). Keterlaksanaan model pembelajaran diukur

dengan menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan (observasi) dengan

sistem penskoran yang terdiri dari 5 (lima) kriteria penilaian, yaitu rendah sekali,

rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Tingkat keterlaksanaan ini akan diujikan

pada saat penerapan pembelajaran di kelas.

E. Efektivitas

Nieveen (dalam Sunyono, 2012) menyatakan bahwa keefektivan model

pembelajaran sangat terkait dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Model

pembelajaran dikatakan efektif bila proses pembelajaran melibatkan siswa secara

Page 34: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

17

aktif dalam mengorganisasi dan menemukan hubungan dan informasi–informasi

yang diberikan, dan tidak hanya secara pasif menerima pengetahuan dari guru

atau dosen.

Suatu kegiatan dikatakan efektif bila kegiatan itu dapat diselesaikan pada waktu

yang tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Efektivitas menekankan pada

perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Oleh karena itu,

efektivitas pembelajaran seringkali diukur dengan tercapainya tujuan

pembelajaran, atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola satu

situasi. Ada beberapa ciri pembelajaran efektif yang dirumuskan oleh Eggen &

Kauchak (dalam Warsita, 2008) adalah:

1. Peserta didik menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui

mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan

perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan

kesamaan-kesamaan yang ditemukan.

2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam

pelajaran.

3. Aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.

4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta

didik dalam menganalisis informasi.

5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan

keterampilan berpikir.

6. Guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan

dan gaya pembelajaran guru.

Page 35: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

18

F. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektivan, kepraktisan, besarnya

ukuran pengaruh penerapan model discovery learning dalam meningkatkan

kemampuan berpikir lancar pada materi elektrolit dan non elektrolit. Adapun

tahap-tahap pembelajaran dalam model discovery learning adalah stimulasi

(stimulation). Pertama-tama, pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang

menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi

generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri, tahap selanjutnya

yaitu identifikasi masalah (problem statement), guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang

relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan

dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah). Tahap

yang ketiga yaitu pengumpulan data (data collection), pada tahap ini berfungsi

untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan

demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection)

berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara

dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

Tahap keempat yaitu, pengolahan data (data processing), pengolahan data

merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa

baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Tahap

kelima yaitu pembuktian (verification), pada tahap ini siswa melakukan

pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis

yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data

Page 36: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

19

processing dan tahap terakhir yaitu generalisasi (generalization), pada tahap ini

siswa menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku

untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil

verifikasi. Model discovery learning memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan kemampuan berfikir lancar , diantaranya mengajukan

banyak pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada, mempunyai

banyak gagasan mengenai suatu masalah, dan bekerja lebih cepat dan melakukan

lebih banyak dari orang lain. Kemampuan-kemampuan ini merupakan aspek-

aspek yang ada dalam kemampuan berpikir lancar. Pada pembelajaran ini mampu

meningkatkan kemampuan berpikir lancar siswa .

G. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah:

1. Perbedaan nilai n-Gain kemampuan berpikir lancar siswa pada materi larutan

elektrolit dan non elektrolit terjadi karena perbedaan perlakuan dalam kegiatan

pembelajaran.

2. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat ketrampilan berpikir lancar

siswa kelas X1 dan X3 semester genap pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit SMA Negeri 6 Metro tahun pelajaran 2016/2017 diabaikan.

H. Hipotesis

Hipotesis umum dalam penelitian ini adalah:

1. Model discovery learning praktis dalam meningkatkan kemampuan berpikir

lancar pada materi elektrolit dan non elektrolit

Page 37: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

20

2. Model discovery learning efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir

lancar pada materi elektrolit dan non elektrolit

3. Model discovery learning memiliki ukuran pengaruh dalam meningkatkan

kemampuan berpikir lancar pada materi elektrolit dan non elektrolit

Page 38: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sample Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Metro

yang berjumlah 196 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster

random sampling sehingga diperoleh sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X.1

dengan jumlah siswa yaitu 27 dan kelas X3 dengan jumlah siswa yaitu 29 sebagai

kelas eksperimen.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa

data hasil tes sebelum penerapan pembelajaran (pretes) dan hasil tes setelah

penerapan pembelajaran (postes). Selain itu juga menggunakan data sekunder

yang meliputi lembar observasi keterlaksanaan model discovery learning, angket

respon siswa, lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola kelas dan

lembar aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Sumber data dalam

penelitian ini berasal dari seluruh siswa kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2.

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah poor experimental

design dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design (Fraenkel,

Page 39: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

22

2012). Pada desain penelitian ini melihat perbedaan pretes maupun postes pada

kelas yang diteliti.

Tabel 2. Desain penelitian

Kelas Pretes Perlakuan PostesX.1 O1 X O2

X.3 O1 X O2

Keterangan:

O1: Kelas perlakuan diberi pretes

X : Pembelajaran kimia dengan menggunakan model discovery learning

O2: Kelas perlakuan diberi postes

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes tertulis yang digunakan yaitu soal pretes dan postes pada materi larutan

elektrolit dan non elektrolit yang terdiri dari 3 butir soal uraian untuk

mengukur kemampuan berpikir lancar siswa.

2. Lembar penilaian yang digunakan antara lain:

a. Lembar observasi keterlaksanaan model discovery learning, dimodifikasi dari

Pratisa (2016).

b. Angket respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran, dimodifikasi dari

Pratisa (2016).

c. Lembar pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung,

dimodifikasi dari Sunyono (2014).

Page 40: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

23

d. Lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan

model discovery learning, dimodifikasi dari Diantini (2015).

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Tahap persiapan

a. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian di SMA

Negeri 6 Metro.

b. Melakukan observasi ke sekolah untuk mendapatkan informasi tentang data

siswa, karakteristik siswa, jadwal dan sarana prasarana yang ada di sekolah

yang dapat digunakan sebagai sarana pendukung pelaksanaan penelitian.

c. Menentukan populasi dan sampel penelitian.

d. Membuat perangkat penelitian dan instrumen penelitian. Perangkat penelitian

terdiri dari silabus, analisis konsep, analisis KI-KD, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa (LKS). Instrumen penelitian

terdiri dari kisi-kisi soal pretes dan postes, soal pretes dan postes, rubrikasi

pretes dan postes, lembar keterlaksanaan model discovery learning, angket

respon siswa, lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran dengan model discovery learning, dan lembar aktivitas siswa

selama pembelajaran. Selanjutnya melakukan uji validitas dan reliabilitas

terhadap soal pretes/postes kepada siswa kelas XI yang telah menerima materi

larutan elektrolit dan non elektrolit.

Page 41: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

24

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Melakukan pretes pada kedua kelas eksperimen

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit dengan menggunkan model discovery learning pada kedua kelas

eksperimen.

c. Melakukan postes pada kedua kelas eksperimen.

3. Tahap akhir penelitian

a. Melakukan analisis data kepraktisan, keefektivan, dan ukuran pengaruh serta

pengujian hipotesis

b. Melakukan pembahasan terhadap hasil penelitian.

c. Menarik kesimpulan.

Page 42: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

25

Prosedur pelaksanaan penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan

di bawah ini.

Gambar 1.Alur penelitian

Izin penelitian kepada pihak sekolah

Kesimpulan

Pembelajaran dengan menggunakanmodel discovery learning

Analisis data

Pembahasan

Validasitas dan reliabilitas

instrumen

Membuat perangkat dan instrumen pembelajaran

Observasi sekolah

Menentukan populasi dan sample penelitian

Pretes

Postes

Page 43: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

26

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Validitas dan reliabilitas instrument tes

Teknik pengolahan data digunakan untuk mengetahui kualitas instrumen tes yaitu

soal pretes dan postes yang digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen tes

ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur kelayakan instrumen sebagai

pengumpul data telah memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai pengumpul

data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid

dan reliabel (Arikunto, 2012). Berdasarkan hasil uji coba tersebut maka akan

diketahui validitas dan reliabilitas instrument tes.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument tes (Arikunto, 2012). Sebuah instrument dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar yang

dikemukakan oleh Pearson, dalam hal ini analisis dilakukan dengan menggunakan

software SPSS versi 17 for Windows. Instrumen tes dalam mengukur kemampuan

berpikir lancar berupa 3 butir soal uraian, diujikan pada satu kelas yang telah

mendapatkan materi larutan elektrolit dan non elektrolit yaitu kelas XI IPA 3

SMA Negeri 6 Metro. Validitas soal ditentukan dari perbandingan nilai r hitung dan

r tabel. Nilai rtabel (product moment) didapatkan dari tabel nilai kritik sebaran r,

dengan n = 20 dan taraf signifikansi 5%.

Page 44: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

27

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kepercayaan instrumen

penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu alat evaluasi

dikatakan reliabel jika soal diuji pada ruang dan waktu yang berbeda hasilnya

tetap sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach yang kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan derajat

reliabilitas alat evaluasi menurut Guilford (Suherman, 2003), dalam hal ini

analisis dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17 for Windows.

Kriteria derajat reliabilitas (r11) alat evaluasi menurut Guilford:

0,80 < r11 ≤ 1,00; derajat reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80; derajat reliabilitas tinggi

0,40< r11≤ 0,60; derajat reliabilitas sedang

0,20< r11≤ 0,40; derajat reliabilitas rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20; tidak reliabel

2. Kepraktisan model discovery learning

Kepraktisan model discovery learning ditentukan dari keterlaksanaan model

discovery learning dan respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran.

a. Keterlaksanaan model discovery learning

Keterlaksanaan model discovery learning diukur melalui lembar observasi oleh

dua orang observer, penilaian terhadap keterlaksanaan RPP yang memuat unsur-

unsur model pembelajaran yang meliputi sintak pembelajaran, sistem sosial, dan

Page 45: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

28

prinsip reaksi. Analisis terhadap keterlaksanaan RPP model discovery learning

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) menghitung jumlah skor yang diberikan oleh pengamat untuk setiap aspek

pengamatan, kemudian persentase ketercapaian dihitung dengan rumus

(Sudjana, 2005):

% Ji = (∑Ji / N) x 100%

Keterangan :

% Ji = Persentase ketercapaian dari skor ideal untuk setiap aspek pengamatan

pada pertemuan ke-i

∑Ji = Jumlah skor setiap aspek pengamatan yang diberikan oleh pengamat

pada pertemuan ke-i

N = Skor maksimal (skor ideal)

2) menghitung rata-rata persentase ketercapaian untuk setiap aspek pengamatan

dari dua orang pengamat

3) menafsirkan data dengan tafsiran harga persentase ketercapaian pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sebagaimana pada tabel berikut

Tabel 3. Kriteria tingkat keterlaksanaan (Ratumanan dalam Sunyono, 2012)

Persentase Kriteria

80,1% - 100,0%

60,1% - 80,0%

40,1% - 60,0%

20,1% - 40,0%

0,0% - 20,0%

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat rendah

Page 46: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

29

b. Respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran

Respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran diukur melalui angket respon

siswa terhadap pelaksanaan model discovery learning. Angket ini diberikan

kepada siswa dari seluruh kelas eksperimen setelah seluruh pembelajaran materi

elektrolit dan nonelektrolit selesai dilaksanakan. Analisis data respon siswa

terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan model discovery learning, dilakukan

langkah-langkah berikut:

1) menghitung jumlah siswa yang memberikan respon positif dan negatif

terhadap pelaksanaan pembelajaran.

2) menghitung persentase jumlah siswa yang memberikan respon positif dan

negatif

3) menafsirkan data dengan menggunakan tafsiran harga persentase sebagaimana

Tabel 3

3. Keefektivan model discovery learning

Ukuran keefektivan model discovery learning dalam penelitian ini ditentukan dari

aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran, serta ketercapaian dalam meningkatkan kemampuan

berpikir lancar siswa.

a. Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung

Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung diukur dengan menggunakan

lembar observasi oleh dua orang observer. Pengukuran aktivitas siswa ini

dilakukan oleh dua observer selama 2 kali pertemuan terhadap 10 orang siswa dari

Page 47: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

30

masing-masing kelas eksperimen yang dipilih secara acak. Analisis deskriptif

terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) menghitung persentase aktivitas siswa untuk setiap pertemuan dengan rumus:

% Pa = x100%

Keterangan:

Pa = Persentase aktivitas siswa dalam belajar di kelas.

Fa = Frekuensi rata-rata aktivitas siswa yang muncul.

Fb = Frekuensi rata-rata aktivitas siswa yang diamati.

2) menghitung jumlah persentase aktivitas siswa yang relevan dan yang tidak

relevan untuk setiap pertemuan dan menghitung rata-ratanya, kemudian

menafsirkan data dengan menggunakan tafsiran harga persentase sebagaimana

Tabel 3

3) mengurutkan aktivitas siswa yang dominan dalam pembelajaran berdasarkan

persentase setiap aspek aktivitas yang diamati

d. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Analisis data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diukur dengan

lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran oleh dua orang

observer. Analisis deskriptif terhadap kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1) menghitung jumlah skor yang diberikan oleh pengamat untuk setiap aspek

pengamatan, kemudian dihitung persentase kemampuan guru dengan

menggunakan rumus:

Page 48: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

31

% Ji= (∑Ji / N) x 100%

Keterangan :

%Ji = Persentase dari skor ideal untuk setiap aspek pengamatan pada

pertemuan ke-i

∑Ji = Jumlah skor setiap aspek pengamatan yang diberikan oleh pengamat

pada pertemuan ke-i

N = Skor maksimal (skor ideal)

2) menghitung rata-rata persentase kemampuan guru untuk setiap aspek

pengamatan dari dua orang pengamat.

3) menafsirkan data dengan tafsiran harga persentase kemampuan guru

sebagaimana Tabel 3.

c. Kemampuan berpikir lancar

Nilai pretes dan postes diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Nilai Akhir =∑ Skor yang diperoleh siswa

skor maksimunx 100

Perhitungan rata-rata persentase kemampuan berpikir lancar siswa dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) menghitung jumlah siswa yang mampu berpikir lancar

2) menghitung persentase jumlah siswa yang mampu berpikir lancar dengan

rumus:

% Kemampuan berpikir lancar =∑ siswa yang mampu berpikir lancar

jumlah seluruh siswax 100%

Page 49: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

32

Nilai pretes dan postes yang diperoleh kemudian dianalisis, dengan menghitung n-

Gain yang selanjutnya digunakan pengujian hipotesis. Perhitungan n-Gain

bertujuan untuk mengetahui peningkatan nilai pretes dan postes dari kedua kelas.

Rumus n-Gain menurut Hake (2002) adalah:

Rumus nilai n-Gain = % postes % pretes100 % pretes

Menurut Hake (dalam Sunyono, 2014) terdapat kriteria n-Gain yaitu:

1) pembelajaran dengan skor n-Gain “tinggi” jika n-Gain > 0,7

2) pembelajaran dengan skor n-Gain ”sedang” n-Gain terletak antara

0,3 < n-Gain ≤ 0,7

3) pembelajaran dengan skor n-Gain ”rendah” jika n-Gain ≤ 0,3

4. Pengujian hipotesis dan ukuran pengaruh (effect size)

Analisis terhadap ukuran pengaruh pembelajaran dengan model discovery

learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir lancar siswa dilakukan

dengan menggunakan uji t dan uji effect size. Sebelum melakukan uji t terlebih

dahulu uji normalitas dan uji homogenitas, karena syarat uji t adalah data harus

berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan Shapiro-Wilk test, langkah-langkah uji normalitas

sebagai berikut:

Page 50: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

33

1) Hipotesis

H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

2) Memasukkan data penelitian berupa nilai pretes dan postes ke dalam

program SPSS versi 17.0 for windows dengan menggunakan taraf signifikan

(α) sebesar 0,05.

3) Kriteria Uji: terima H0 jika nilai sig (p) dari Shapiro-Wilk > 0,05.

b. Uji homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang dibandingkan

memiliki nilai rata-rata dan varians identik. Uji homogenitas yang digunakan

dalam percobaan ini adalah levene statistics test, langkah-langkah uji

homogenitas sebagai berikut :

1) Hipotesis

H0: 22

21 = sampel penelitian mempunyai variansi yang homogen

H1: 22

21 = sampel penelitian mempunyai variansi yang tidak homogen.

2) Memasukkan data penelitian berupa (pretes dan nilai postes) ke dalam

program SPSS versi 17.0 for windows dengan menggunakan tara signifikan

(α) sebesar 0,05.

3) Kriteria Uji: terima H0 jika nilai sig (p) dari Levene Statistics > 0,05

c. Uji perbedaan rata-rata nilai pretes dan postes

Menurut Sudjana (2005), jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka

pengujian selanjutnya menggunakan uji statistik parametrik yaitu menggunakan

Page 51: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

34

uji t. Uji t dilakukan terhadap perbedaan rerata pretes dan postes. Uji

perbedaan dua rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan paired samples t test. Langkah-langkah uji perbedaan rata-rata

nilai pretes dan postes sebagai berikut :

1) Hipotesis:

Ho = nilai pretes sama dengan nilai postes (tidak ada perubahan)

H1 = nilai pretes tidak sama dengan nilai postes (ada perubahan)

2) Memasukkan data penelitian berupa nilai pretes dan postes ke dalam

program SPSS versi 17.0 for windows dengan menggunakan taraf

signifikan (α) sebesar 0,05.

3) Kriteria uji: tolak H0 jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 dan terima H1 jika nilai

sig (2-tailed) > 0,05

d. Ukuran pengaruh (effect size)

Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan ukuran pengaruh menurut

Abujahjouh (2014) dengan rumus:

=

Keterangan:µ = effect size

t =t hitung dari uji-t

df = derajat kebebasan

Kriteria menurut Dincer (2015):

µ ≤ 0,15; efek diabaikan (sangat kecil)

0,15 < µ ≤ 0,40; efek kecil

0,40 < µ ≤ 0,75; efek sedang

Page 52: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

35

0,75 < µ ≤ 1,10; efek besar

µ > 1,10 ; efek sangat besar

Page 53: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian mengenai

penerapan model discovery learning pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit, dapat disimpulkan:

1. Model discovery learning praktis dalam meningkatkan kemampuan berpikir

lancar pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit, ditunjukkan dengan

rata-rata persentase keterlaksanaan RPP dan respon siswa berkategori “tinggi”.

2. Model discovery learning efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir

lancar pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit, ditunjukkan melalui

aktivitas siswa yang relevan dalam pembelajaran dan kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran berkategori “tinggi”, serta peningkatan nilai pretes-

postes (n-Gain) pada kelas X.1 dan X.3 yang tidak jauh berbeda yaitu

memenuhi kriteria “sedang”.

3. Model discovery learning memiliki ukuran pengaruh yang “besar” dalam

meningkatkan kemampuan berpikir lancar pada materi larutan elektrolit dan

non elektrolit.

Page 54: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

58

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa:

1. Pembelajaran menggunakan model discovery learning hendaknya diterapkan

dalam pembelajaran kimia, terutama pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit karena terbukti praktis, efektif dan memiliki ukuran pengaruh yang

besar dalam meningkatkan kemampuan berpikir lancar siswa.

2. Bagi calon peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan penerapan

model pembelajaran discovery learning perlu memperhatikan pengelolan

waktu pembelajaran dan suasana belajar di kelas agar proses pembelajaran

yang dilaksanakan maksimal.

3. Bagi calon peneliti lain yang akan mengukur kemampuan berpikir lancar perlu

menggunakan range waktu agar mempermudah peneliti dalam mengukur

kemampuan berpikir lancar.

Page 55: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, J., M. Ikhsan., dan Marwan. 2013. Meningkatkan Kemampuan SiswaSekolah Menengah Atas dalam Menyelesaikan Soal Matematika Setara PisaMelalui Pendekatan Konstruktivisme. Jurnal Peluang. 1(2): 51-62.

Abidin, Y. 2016. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.Refika Aditama. Bandung.

Arikunto, S. 2012. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Azzahra, T. 2014. Pembelajaran Materi Kesetimbangan Kimia MenggunakanModel Discovery Learning dalam Meningkatkan Keterampilan BerpikirLuwes Siswa. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Diantini. 2015. Efektivitas Model Discovery Learning dalam MeningkatkanKemampuan Generating pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.Skripsi.Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Dincer, S. 2015. Effect of Computer Assisted Learning on Students’ Achievementin Turkey: a Meta-Analysis. Journal of Turkish Science Education, 12 (1):99-118.

Fitriyanti, I.R., L. Agung., dan T. Y. E. Siswono. Pengembangan PerangkatPembelajaran Matematika Realistik Topik Luas dan Keliling Bangun DatarKelas III Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar. 1(1): 124-132.

Fraenkel, J. R., N. E. Wallen, dan H. H. Hyun. 2012. How To Design AndEvaluate Research In Education. Mc Graw Hiil. Amerika Serikat.

Hake, R. R. 2002. Relationship of individual Student Normalized Learning Gainsin Mathematics with Gender,High School, Physics, and Pre Test Scores inMathematics and Spatial Visualization. Physics Education ResearchConference. Tersedia pada : http://www.physics.indianaedu/-hake.diaksespada tangga 21 januari 2017.

In’an, A. 2016. Learning Geometry through Discovery Learning Using aScientific

Approach. International Journal of Instruction. 10(1): 55-70.

Page 56: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

60

Kuswati, E. 2016. Improving The Learning Activities By Implementing TheScientific Approach Through Discovery Learning Model. EconomicsEducation Studies Journal. 11(1): 34-44.

Maarif, S. 2016. Improving Junior High School Students MathematicalAnalogical Ability Using Discovery Learning Method. InternationalJournal of Research in Education and Science. 2(1): 114-124.

Munandar, U. 2014. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. RinekaCipta.Jakarta.

Murdiandari, W. 2015. Pembelajaran Model Discovery Learning UntukMeningkatkan Keterampilan Berpikir Lancar Pada Materi Laju Reaksi.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. 4(2): 581-592.

Nggermanto, A. 2015. Kecerdasan Quantum Melejitkan IQ, EQ, dan SQ. NuansaCendekia. Bandung.

Noviasari, E. 2014. Penggunaan Model Discovery Learning dalam MeningkatkanKeterampilan Berpikir Lancar Pada Materi Asam Basa. Skripsi. UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Putra, T. T., Irwan, dan D. Vionanda. 2012. Meningkatkan Kemampuan BerpikirKreatif Siswa Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal PendidikanMatematika. 1(1): 22-26.

Pratisa, E.A. 2016. Efektivitas Model POE dalam Meningkatkan KemampuanBerpikir Lancar pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.Skripsi.Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Rufii. 2015. Developing Module on Constructivist Learning Strategies to PromoteStudents Independence and Performance. International Journal ofEducation. 7(1):19-28.

Ozgelen, S. 2012. Students’ Science Process Skills within a Cognitive DomainFramework. In Eurasia Journal of Mathematics, Science & TechnologyEducation. Tersedia di http://www.enjmse.com/v8n4/EURASIA_v8n4_-Ozgelen.pdf [diakses 3 Desember 2016]

Sari, F. R. 2015. Pembelajaran Model Discovery Learning untuk MeningkatkanKeterampilan Berpikir Luwes Siswa pada Materi Laju Reaksi. Skripsi.Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Siska, R. 2014. Penerapan Pendekatan Konstruktivis dengan Metode GuideDiscovery Learning pada Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMPN 4

Page 57: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

61

Padang Panjang Tahun Ajaran 2014/2015. Laporan Penelitian. UniversitasMuhammadiyah Sumatera Barat. Padang Panjang.

Sofwan, M. 2016. Meningkatkan Kemampuan Bertanya Dasar Siswa denganMenggunakan Model Discovery Learning di Kelas III B SDN 64/1 MuaraBulian. Jurnal Pendidikan Tematik Dikdas Universitas Jambi. 1(1): 29-36.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Suhana, C. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran (Edisi Revisi). Refika Aditama.Bandung.

Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. JICA UPI. Bandung

Sunyono. 2012. Buku Model Pembelajaran Berbasis Multipel Representasi(Model SiMaYang). Aura Printing & Publishing. Bandar Lampung.

Sunyono. 2014. Model Pembelajaran Kimia Berbasis Multiple Representasi dalamMembangun Model Mental Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia Dasar.Disertasi. Program S3 PendidikanSains. Program Pascasarjana UniversitasNegeri Surabaya: tidak dipublikasikan.

Sunyono. 2015. Model Pembelajaran Multipel Representasi; PembelajaranEmpat Fasedengan Li ma Kegiatan: Orientasi, Eksplorasi Imajinatif,Internalisasi, dan Evaluasi. Media Akademi.Yogyakarta.

Tim Penyusun. 2014. Permendikbud No. 59 tahun 2014 Lampiran III TentangPMP Mata Pelajaran Kimia SMA. Kementrian Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

Tompo, B., A. Ahmad, dan M. Muris. 2016. The Development Of Discovery-Inquiry Learning Model To Reduce The Science Misconceptions Of JuniorHigh School Students. International Journal Of Environmental & ScienceEducation. 11(12): 5676-5686.

Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi danImplementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Bumi Aksara. Jakarta.

Türkmen, H. dan S. Mehmet. 2015. Creative Thinking Skills Analyzes OfVocational High School Students. Journal Of Educational And InstructionalStudies In The World. 1(1): 110-121.

Ultanir, E. 2012. An Epistemological Glance at The Constructivist Approach:Constructivist Learning In Dewey, Piaget, And Montessori. InternationalJournal Of Instruction In Mersin University. 5(2): 195-212.

Page 58: PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM …digilib.unila.ac.id/26887/3/3. SKRIPSI FULL TANPA... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Kisi-kisi soal pretes-postes ... kimia dan

62

Vahlia, I. 2014. Ekperimentasi Model Pembelajaran Discovery dan GroupInvestigation Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari KreativitasSiswa. Jurnal. 3(2): 43-54.

Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan, dan Aplikasinya. RinekaKarya. Jakarta.