Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

21
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian / Hakekat IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) IPS merupakan program pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, bersamaan dengan diberlakukannya kurkulum 1975 dan dianggap sebagai suatu yang baru dikerenakan cara pandang yang dianutnya memang dianggap baru (Djodjo. S 1993;3). Di lapangan pendidikan IPS pada kenyataannya meliputi berbagai disiplin. Selain itu, IPS pun berkaitan dengan seni dan musik, agama dan filsafat serta ilmu-ilmu lainnya. Pendidikan IPS di sekolah diberikan atas dasar pemikiran bahwa manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia lainnya, bersama individu atau manusia mereka mengembangkan hidupnya sebagai kekuatan sosial. Pendidikan IPS harus mencerminkan hasil pengorganisasian konsep-konsep ilmu sosial yang disederhanakan dan 7

Transcript of Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

Page 1: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian / Hakekat IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial)

IPS merupakan program pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan

menengah, bersamaan dengan diberlakukannya kurkulum 1975 dan dianggap sebagai

suatu yang baru dikerenakan cara pandang yang dianutnya memang dianggap baru

(Djodjo. S 1993;3). Di lapangan pendidikan IPS pada kenyataannya meliputi berbagai

disiplin. Selain itu, IPS pun berkaitan dengan seni dan musik, agama dan filsafat

serta ilmu-ilmu lainnya. Pendidikan IPS di sekolah diberikan atas dasar pemikiran

bahwa manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

manusia lainnya, bersama individu atau manusia mereka mengembangkan hidupnya

sebagai kekuatan sosial. Pendidikan IPS harus mencerminkan hasil pengorganisasian

konsep-konsep ilmu sosial yang disederhanakan dan disajikan dengan

mempertimbangkan tingkat perkembangan psikologi anak.

Melalui pengajaran PIPS diharapkan berbagai kemampuan dapat berkembang

pada diri siswa, khususnya untuk hidup di tengah-tengah lingkungan masyarakat

tempat tinggal siswa. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial mengantarkan anak

menjadi warga negara yang baik, mengajarkan anak bagaimana berfikir dan dengan

pelajaran IPS dapat menyampaikan warisan kebudayaan kepada anak.

Selain itu PIPS merupakan pengetahuan yang selalu berkenaan dengan

kehidupan nyata di lingkungan masyarakat, yang dimaksud adalah kegiatan yang

7

Page 2: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

8

dilakukan oleh manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya mengatasi masalah-

masalah yang dihadapinya. Dengan kata lain IPS merupakan usaha mempelajari,

menelaah dan mengkaji kehidupan sosial manusia dalam lingkungan masyarakat

setempat, nasional dan internasional. Oleh karena itu, IPS merupakan pengetahuan

praktis yang dapat diajarakan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan

menengah atas. Sekolah sebagai lembaga yang mempersiapkan generasi penerus

bangsa harus mampu membina pesreta didik sesuai dengan keadaan masa kini, serta

siap berperan aktif dan menciptakan landasan yang mampu berkiprah di masyarakat.

“Pembelajaran IPS hendaklah menempatkan siswa sebagai subjek bukan hanya

sekedar objek dalam kegiatan belajar, dengan demikian adanya pengakuan terhadap

siswa dengan berbagai potensi yang dimiliki”. (Suwarma, 2004:23).

Progran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial harus mampu memberikan

pengalaman-pengalaman belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar siswa.

Keterlibatan siswa secara penuh dalam serangkaian aktivitas dan pengalaman belajar

mampu memberikan kesempatan yang luas pada siswa untuk terlibat dalam proses

memecahkan masalah di dalam lingkungan belajar yang dibuat sebagaimana realitas

yang sesungguhnya.

2.2 Tujuan Pengajaran IPS

Page 3: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

9

Menurut Clark (dalam Buchari Alma, 2003:149-150) “bahwa titik berat dari

studi sosial atau IPS adalah perkembangan individu yang dapat memahami

lingkungan sosialnya serta manusia dengan kegiatan dan interaksi antara mereka”.

Untuk itu diharapkan agar anak menjadi masyarakat yang produktif serta dapat

memberikan andil kepada masyarakat, mempunyai rasa tanggungjawab, tolong

menolong dan dapat mengembangkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Untuk mencapai tujuan yang umum ini program pengajaran studi sosial

difokuskan kepada penyediaan pengalaman belajar yang akan membantu anak untuk :

1. Memahami bahwa lingkungan fisik menentukan bila dan bagaimana manusia hidup

2. Memahami bagaimana manusia berusaha menyesuaikan, mempergunakan,

mengontrol, tenaga dan sumber daya lingkungan.

3. Memahami bahwa perubahan adalah merupakan kondisi masyarakat yang selalu

ada berkembang setiap waktu mereka harus terlibat di dalamnya.

4. Mengenal dan mengerti implikasi dari perkembangan saling ketergantungan

manusia satu sama lain dan dengan bangsa lain di dunia.

5. Menghargai dan mengerti persamaan semua ras, etnik, agama, dan kebudayaan

serta dapat menempatkan diri dalam masyarakat yang pluralistik

6. Menghargai hak-hak individu orang lain.

7. Mengerti dan menghargai warisan leluhur sebagai aset bangsa

Melalui tujuan-tujuan yang telah disebutkan di atas dapat kita simpulkan

bahwa semuanya bermuara kepada anak menjadi warga negara yang baik. Maka

program pengajaran IPS tujuannya diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 4: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

10

-Understanding; Artinya anak harus memiliki latar belakang pengetahuan yang

dibutuhkan dalam menghadapi masalah-masalah sosial.

-Attitude; Artinya moral,cita-cita dan aspek kepercayaan yang dapat membantu anak

bersikap baik dan bertanggungjawab.

- Skill ; Meliputi skill sosial, keterampilan belajar dan kebiasaan kerja, keterampilan

kerja kelompok

2.3 Pembelajaran IPS di SMP

Dalam kurikulum 2006 IPS SMP / MTS, disebutkan bahwa IPS merupakan

mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi

yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Menurut Djahiri (1996:6)

bahwa “pengajaran IPS di SMP tidak bersifat keilmuan melainkan bersifat

pengetahuan. Ini bermakna bahwa yang diajarkan bukanlah teori-teori ilmu sosial,

melainkan hal-hal praktis yang berguna bagi diri dan kehidupannya kini maupun

kelak dikemudian hari dalam berbagai lingkungan”.

Pembelajaran IPS di SMP tidak bersifat keilmuan melainkan bersifat

pengetahuan, ini berarti yang diajarkan bukanlah teori-teori sosial melainkan hal-hal

praktis yang berguna bagi kehidupannya masa kini atau di masa yang akan datang.

Pendidikan IPS di sekolah menengah pertama lebih bersifat pemberian/pembekalan

awal baik berupa pengetahuan, keterampilan, nilai maupun moral pada siswa untuk

dijadikan modal dalam mengenal dan memahami lingkungan sekitar sesuai dengan

kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku. Dalam pembelajaran IPS siswa

Page 5: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

11

dibekali konsep-konsep pengetahuan yan mengarah pada pemahaman dan

pengertian-pengertian.

Pembelajaran IPS di SMP isi sajiannya harus sesuai menyangkut dunia

kehidupan akan sesuai dengan perkembangan usia anak. Pendidikan IPS di SMP

harus benar-benar bersifat komunikatif.Masyarakat sebagai sistem, pengajaran IPS

khususnya di sekolah dasar, kemampuan guru untuk mengintegrasikan antara materi

yang disajikan dengan kenyataan masyarakat saat itu hendaknya dapat dikemas dalam

bentuk pembelajaran IPS. Sasaran pembelajaran IPS di sekolah dasar harus mengacu

kepada keterampilan dasar. Pengembangan keterampilan dasar yang dimiliki siswa

akan mendorong potensi belajar secara optimal melalui kegiatan belajar yang aktif.

Untuk itu sasaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS di SMP meliputi semua

aspek tingkah laku siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psykomotor.

Program pembelajaran IPS harus senantiasa mengacu kepada tujuan kurikulum,

sasaran pembelajaran yang hendak dicapai dan tingat kematangan cara berpikir siswa.

Menurut Hamid Hasan (1996:67) agar pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial bersifat menyenangkan (meaningfull learning), fakta-fakta sosial harus benar-

benar dipilih fakta mana yang penting untuk diingat siswa. Fakta yang dianggap

penting disini adalah fakta yang digunakan dalam berbagai bentuk berpikir dan

bermakna dalam kehidupan siswa. Selain itu, perlunya dikembangkan kemampuan

melakukan kegiatan pencarian dan penemuan suatu permasalahan yang dapat

disimpulkan hasilnya. Sehingga dapat menciptkan siswa yang dapat memecahkan

masalahnya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 6: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

12

Menurut Hamid Hasan (1996:67) “agar pembelajaran pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial bersifat menyenangkan (meaningfull learning), fakta-fakta sosial

harus benar-benar dipilih fakta mana yang penting untuk diingat siswa”. Fakta yang

dianggap penting disini adalah fakta yang digunakan dalam berbagai bentuk berpikir

dan bermakna dalam kehidupan siswa. Selain itu, perlunya dikembangkan

kemampuan melakukan kegiatan pencarian dan penemuan suatu permasalahan yang

dapat disimpulkan hasilnya. Sehingga dapat menciptkan siswa yang dapat

memecahkan masalahnya dalam kehidupan sehari-hari

2.4 Metode simulasi

2.4.1 Pengertian Metode Simulasi

Simulasi artinya berpura-pura atau berbuat seolah-olah, atau perbuatan yang

berpura-pura (Abimanyu, 1990:78). Simulasi dapat digunakan untuk melakukan

proses tingkah laku secara imitasi. Simulasi dapat diartikan cara penyajian

pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami konsep,

prinsip atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode

mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara

langsung pada objek yang sebenarnya. Dalam simulasi siswa dapat :

a. Mencoba menempatkan diri atau berperan sebagai tokoh atau pribadi tertentu,

misalnya sebagai pahlawan, petani, dokter atau guru, serta siswa di laih

menghargai jasa dan peranannya.

Page 7: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

13

b. Berperan sebagai bennda-benda misalnya berpura-pura sebagai gunung, pohon,

angin atau awan.

Selain itu, (Mujiono dan Dimyati 2002:80) mengemukakan bahwa

“ Metode simulasi adalah sebagai metode mengajar format ini terajadi saat belajar mengajar yang didalamnya menampakan adanya perilaku pura-pura dari orang yang terlibat dan atau peniruan situasi (berupa proses atau peralatan) sedemikian rupa sehingga orang terlibat pada memahamai konsep, prinsip, keterampilan tertentu atau sikap dan nilai di dalamnya. Batasan metode simulasi tersebut membawa kegiatan belajar menajar ke arah 1) terlibatnya siswa secara langsung maupun tidak langsung dalam situasi tertentu; 2) terlihatnya peniruan terhadap sutau poroses baik melalui peralatan maupun tanpa peralatan yang dimaksudkan untuk membuat situasi tiruan; 3) perilaku pura-pura yang ada pada diri siswa ( baik terlibat langsung maupun tidak terlibat secara langsung)”.

Pelaksanaan simulasi haruslah terjadi proses-proses kegiatan yang

menimbulkan (menghasilkan) domain efektif, misalnya menyenangkan,

mengairahkan, suka, sedih, terharu, simpati, solidaritas, gotong royong dan

sebagaianya. Domain psykomotorik, misalnya keterampilan berbicara, bertanya,

berdebat, mengemukakan pendapat, memimpin dan sebagainya. Domein kogitif,

misalnya memahami konsep-konsep tertentu, pengertian teori dan sebagainya juga

dalam pelaksanaan simulasi hendaklah dilakukan berhubungan antara disiplin ilmu.

Beberapa peran guru yang harus dilakukan dalam melaksanakan simulasi

adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan, guru dapat menjelaskan sekedarnya kepada siswa dan siswa

harus memahami aturan antara kegiatan simulasi

Page 8: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

14

2. Pengawas, guru membentuk kelompok-kelompok dan membagi siswa kedalam

kelompok atau peran sesuai dengan kemampuan dan keinginan siswa. Guru

harus mengawasi partisipasi siswa dalam permainan simulasi, disini guru

bertindak sebagai pengawas/wasit yang menyelenggarakan aturan-aturan

permainan agar ditaati oleh siswa.

3. Melatih, dimana guru bertindak sebagai pelatih yang memberikan petunjuk-

petunjuk kepada siswa agar mereka dapat bermian dengan baik.

4. Memimpin diskusi, selama permainan berlangsung guru akan memimpin kelas

dalam suasana diskusi. Misalnya membicarakan tanggapan siswa dan

kesukaran yang dijumpai (Abu Ahmadi, 1990:85)

Simulasi dapat dilakukan dari bentuk yang sederhana sampai kegiatan yang

kompleks. Simulasi sering dikaitkan dengan permainan. Di dalam permainan para

pemain melakukan persaingan untuk mencapai kemenangan atau mengalahkan

lawannya. Selain itu, permainan lebih memberi hiburan kepada pemain-pemainnya.

Penggunaan metode simulasi dalam proses pembelajaran kecendrungan sesuai

dengan pengajaran modern sekarang. Model simulasi mempunyai beberapa hal yang

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar antara lain:

- Simulasi adalah bentuk teknik mengajar yang berorientasi pada keaktifan

siswa dalam pengajaran di kelas, baik guru atau siswa mengambil bagian di

dalamnya

- Simulasi pada umumnya bersifat pemecahan masalah yang sangat berguna

untuk melatih siswa melakukan pendekatan antar disipilin ilmu di dalam

Page 9: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

15

belajar, selain itu dapat mempraktekan keterampilan yang relevan dengan

kehidupan masyarakat.

- Simulasi adalah model mengajar yang dinamis dalam arti sangat sesuai untuk

menghadapi situasi-situasi yang berubah serta membutuhkan keluwesan

dalam berfikir dan memberikan jawaban terhadap keadaan yang cepat berubah

(Abu Ahmadi, 1990:34)

2.4.2 Bentuk-Bentuk Metode Simulasi

Metode simulasi memiliki beberapa bentuk yang dapat digunakan dalam

proses pembelajaran terutama dalam pelajaran IPS, diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Feer Teaching, latihan atau praktek mengajar yang menjadi murid adalah

temannya sendiri, tujuannya untuk memperoleh keterampilan dalam

mengajar.

b. Sosiodrama, sosiodrama sandiwara atau drama lisan tanpa bahan tulisan,

tanpa latihan terlebih dahulu dan menyuruh siswa menghafal sesuatu.

Pokok atau masalah yang didramatisasikan atau perankan ialah yang

berhubungan dengan situasi sosial yang bertalian dengan hubungan antar

manusia. Sosiodrama ini sering kita dapati pada anak-anak kecil misalnya

mereka memerankan sebagai ayah atau ibu dengan bonekanya.

Tujuannya agar anak dapat mengerti peranan orang lain dan dapat

memecahkan masalah-masalah sosial.

Page 10: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

16

c. Psikodrama, permainan peran yang dilakukan, dimaksudkan agar individu

yang bersangkutan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang

dirinya dan dapat menemukan dirinya sendiri, psikodrama digunakan untuk

maksud terapi. Masalah yang diperankan adalah perihal emosional yang

lebih mendalam yang dialami seseorang. Misalnya memerankan orang

yang sedang sedih atau gembira.

d. Simulasi Game, atau permainan simulasi ini hampir sama dengan

demontrasi tetapi situasi yang diciptakannya ialah situasi tiruan atau ada

unsur yang bukan sebenarnya. Tujuan mengajar dengan menggunakan

metode ini ialah seperti mengajar dengan menggunakan metode

demontrasi yaitu supaya siswa memiliki pengetahuan tentang dan

keterampilan dalam sutau kegiatan, seperti seorang perawat

memperlihatkan contoh-contoh cara mandi di depan kelas.

e. Role playing, adalah permainan peranan yang dilakukan untuk mengkreasi

kembali peristiwa masa lampau, mengkreasi kemungkinan-kemungkinan

masa depan dna mengeksposes kejadian-kejadian masa kini, permainan ini

sangat cocok untuk pelajaran sejarah.

2.4.3 Langkah-langkah yang Dilakukan Dalam Melaksanakan Metode Simulasi

Page 11: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

17

Untuk melakukan metode simualsi ini tentunya terlebih dahulu menentukan

langkah-langkah yang harus ditempuh. Langkah-langkah tersebut diantaranya

adalah :

a. Persiapan simluasi, yang meliputi :

1). Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai dalam

simluasi .

2). Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan .

3). Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus

dimainkan oleh para pemeran serta waktu yang akan disediakan.

4). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada

siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.

b. Pelaksanaan simulasi meliputi :

1). Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran

2). Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian

3). Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat

kesulitan

4). Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak, hal ini dimaksudkan untuk

mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang

disimulasikan

c. Kegiatan penutup meliputi :

Page 12: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

18

1). Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang

di simulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik

dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi

2). Merumuskan kesimpulan.

Menurut Mujiono dan Dimyati (2002:80) dapat dikemukakan tujuan pemakaian

metode simulasi dalam kegiatan belajar adalah :

1. Mengembangkan sikap dan keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari.

2. Melatih para siswa memecahkan masalah dengan memanfaatkan sumber-sumber yang dapat digunakan memecahkan masalah.

3. Meningkatkan tentang konsep dan prinsip yang telah dipelajari

2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi

Setiap metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan

dalam proses pelaksanaannya, begitupun metode simulasi. Untuk lebih jelasnya

mengenai kelebihan dan kelemahan metode simulasi dapat dilihat di bawah ini :

a. Simulasi dapat dijadikan bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang

sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun

menghadapi dunia kerja.

b. Simulasi dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa

diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang

disimulasikan.

c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa

Page 13: Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Bab 2

19

d. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam

menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.

e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.

Selain memiliki kelebihan, simulasi memiliki kelemahan diantaranya:

a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan

kenyataan dilapangan

b. Pengelolaan yang kurang baik , simulasi sering dijadikan sebagai alat hiburan ,

sehingga tujuan pembeljaran menjadi terabaikan.

c. faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempemgaruhi siswa dalam

melakukan simulasi.

Dengan adanya kekurangan-kekurangan yang dimiliki metode simulasi bukan

berarti metode simulasi dapat ditinggalkan begitu saja . Metode simulasi dalam hal-

hal tertentu akan sangat membantu terciptanya situasi yang menyenangkan dalam

interaksi belajar mengajar dikelas.