Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

47
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Optimasi Limbah Ayam Petelur Sebagai Pakan Pada Budidaya Lele Dumbo BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Anas Mahfud (42.12.0937) Tahun Angkatan 2012 Ika Septi Anggraini (42.12.0935) Tahun Angkatan 2012 Ahmad Rofiudin (41.13.1040) Tahun Angkatan 2013 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI 2014

description

PKM

Transcript of Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Page 1: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Optimasi Limbah Ayam Petelur Sebagai Pakan Pada Budidaya Lele Dumbo

BIDANG KEGIATAN

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

Anas Mahfud (42.12.0937) Tahun Angkatan 2012

Ika Septi Anggraini (42.12.0935) Tahun Angkatan 2012

Ahmad Rofiudin (41.13.1040) Tahun Angkatan 2013

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

BANYUWANGI

2014

Page 2: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

 

Page 3: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iiDAFTAR ISI...................................................................................................... iiiRINGKASAN.................................................................................................... ivBAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1  Judul.............................................................................................................. 11.2  Latar Belakang............................................................................................. 11.3  Permasalahan............................................................................................... 21.4  Peluang usaha............................................................................................... 21.5  Manfaat.........................................................................................................21.6  Luaran yang diharapkan............................................................................ 2

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA..................................... 32.1 Kondisi Umun Masyarakat......................................................................... 32.3 Lokasi Usaha................................................................................................ 32.4 Strategi Pemasaran...................................................................................... 32.5 Analisis Biaya................................................................................................ 4

BAB 3 METODE PELAKSANAAN............................................................... 54.1 Persiapan Lahan.......................................................................................... 54.2 Pembuatan Pengaturan Volume Air Serta Pembuatan Pipa Saringan .. 54.3 Pembutan Kolam Lele Dengan Terpal........................................................ 54.3 Pembuatan Pakan Lele Dengan Limbah Ayam Petelur........................... 74.4 Penebaran Benih Lele Dumbo.................................................................... 84.5 Pemberian Pakan Alternative Dan Pakan Dari Pelet............................... 84.6 Panen Dan Penjualan.................................................................................. 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................ 94.1 Peralatan....................................................................................................... 94.2 Bahan Habis Pakai....................................................................................... 94.3 Perjalanan..................................................................................................... 94.4 Lain Lain....................................................................................................... 104.4 Total Biaya.................................................................................................... 104.3 Jadwal Kegiatan........................................................................................... 10

RINGKASAN

Budidaya pembesaran lele merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Disamping itu permintaan akan lele konsumsi masih mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terbukti dari permintaan lele konsumsi di Provinsi Bali yang mencapai 8 ton sehari. Provinsi Bali hanya bisa memenuhi permintaan hanya sekitar 2 ton sehari. Kekurangan yang mencapai 6 ton sehari tersebut dipenuhi dari daerah luar Bali.

Banyaknya limbah dari peternakan ayam petelur bisa dijadikan pakan alternative untuk mengurangi besarnya biaya pakan pelet. Limbah ayam petelur tersebut meliputi ayam yang

Page 4: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

sudah mati dan ayam yang tidak dimanfaatkan lagi karena usia ayam petelur telah tua. Dalam satu bulan, ayam petelur yang mati dipeternakan mencapai 10 ekor. Limbah ayam petelur tidak langsung diberikan pada lele begitu saja, namun dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Pertama limbah ayam petelur direbus untuk mempermudah pembuagan bulu ayam yang menempel dan juga berfungsi untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada daging ayam. Setelah perebusan, selanjutnya dilakukan pemisahan antara daging ayam dan tulang unutk mempermudah proses berikutnya. Daging ayam yang telah terpisah antara tulang tersebut dicampur dengan bahan lain dan di mixer untuk membuat adonan pelet. Adonan lalu dikukus dalam wadah tertentu untuk membuat adonan menjadi kenyal.  Setelah dikukus, adonan lalu dicetak dalam mesin cetak pelet.

Di desa sumber kencono, budidaya lele belum ada yang merintis menjadi sebuah usaha. Ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan untuk prospek kedepan. Usaha pembesaran lele tidak lepas dari benih yang akan dibudidayakan, benih bisa didapatkan dari desa tetangga yang tidak jauh dari usaha pembesaran lele yang akan dilakukan. Tepatnya terletak didesa bimorejo yang bisa menghasilkan benih lele siap tebar berjumlah 100 ribu ekor benih dalam satu bulan. Dalam satu kali tebar benih yang berjumlah tiga ribu ekor dengan kolam terpal berukuran 3x5 m, dalam waktu tiga bulan, hasil penen berkisar 350 kg dengan harga Rp. 15.000,-. Keuntungan yang didapat mencapai Rp   2.675.000,- setelah dikurangi biaya awal produksi dari pengeluaran pakan dan beli benih.

Page 5: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1  JudulOptimasi Limbah Ayam Petelur Sebagai Pakan Pada Budidaya Lele Dumbo

1.2  Latar BelakangPotensi sumberdaya ikan tidak harus tertuju pada laut, ada beberapa potensi sumberdaya ikan

juga bisa dihasilkan dari hasil budidaya. Salah satunya budidaya ikan lele yang saat ini banyak dijadikan obyek oleh masyarakat untuk memperoleh keuntungan. Disamping itu, ikan lele banyak mengandung protein yang berguna bagi tubuh manusia.

Lele merupakan salah satu komoditas unggulan. Setiap segmen usaha ini sangat menguntungkan. Selain untuk konsumsi lokal, pasar lele telah mulai di ekspor dan permintaannya cukup besar. Bali merupakan daerah pariwisata yang terkenal di dunia internasional. Dengan aneka kreasi masakan yang berbahan dasar lele, permintaan lele di bali setiap hari bisa mencapai 8 ton. Pembudidaya lele dibali sendiri hanya bisa memenuhi permintaan lele sekitar 2 ton dalam sehari. Sedangkan kekurangan yang mencapai 6 ton dalam sehari tersebut, membuat pasokan lele harus didatangkan dari luar Bali. (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali)

Dengan budidaya lele dumbo dengan optimasi limbah ayam petelur sebagai pakan tambahan ini sangat berpotensi untuk memperoleh keuntungan. Limbah ayam petelur bisa didapatkan dari usaha peternakan yang berada tidak jauh dari lokasi usaha budidaya lele dumbo yang akan dilakukan. Dalam satu bulan, ayam petelur mati dipeternakan mencapai 10 ekor. Oleh peternak, limbah ayam petelur tidak dimanfaatkan lagi bahkan dikubur. Dalam sehari setidaknya ada satu ayam petelur yang mati dan tidak dimanfaatkan oleh peternak. Sedangkan ayam petelur yang sudah tua, oleh peternak dijual dengan harga Rp. 5.000,- @ ekor. Limbah ayam petelur tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan alternative pengganti pellet dengan pengolahan terlebih dahulu. Budidaya lele dengan optimasi limbah ayam petelur  bisa menghemat pengeluaran biaya pakan. Pengolahan limbah ayam petelur pertama kali dilakukan pembersihan bulu bulu yang menempel pada ayam petelur. Pembersihan tersebut dilakukan dengan caradirebus terlebih dahulu agar bulu ayam mudah untuk dibersihkan dan perebusan juga bertujuan untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada tubuh atau daging ayam petelur. Setelah pembersihan bulu sudah selesai, selanjutnya dilakukan pemisahan antara daging dan tulang. Pemisahan daging dan tulang tersebut bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya. Daging ayam yang telah terpisah dari tulang lalu dicampur dengan bahan lain untuk dilakukan pengukusan. Selesai pengukusan, bahan tersebut di cetak menggunakan mesin pencetak pellet ikan.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa potensi budidaya lele sangat menjanjikan. Di Desa Sumber Kencono khususnya, pengembangan dari usaha budidaya lele belum ada yang berminat. Dari segi lokasi dan pemasaran sangat strategis karena letak Desa Sumber Kencono yang tidak terlalu jauh dari kota, menjadikan nilai tambah tersendiri dari usaha ini. Untuk akses ke Bali hanya membutuhkan perjalanan sekitar 1 jam dengan transportasi penyeberangan kapal.

1.3  Permasalahan      Limbah ayam petelur yang tidak dimanfaatkan menjadi suatu alternative pakan untuk

budidaya lele.      Belum ada usaha budidaya lele di Desa Sumber Kencono.

Page 6: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

      Terdapat empat lokasi peternakan ayam petelur yang menghasilkan limbah. Dalam satu bulan, ayam petelur mati dipeternakan mencapai 10 ekor.

      Ayam petelur yang sudah tua tidak dimanfaatkan lagi dan dijual dengan harga @ ekor Rp. 5.000,-

1.4  Peluang usahaDidesa Sumber Kencono yang memanfaatkan budidaya lele sangatlah minim sekali

mengingat mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Disamping itu kondisi geografis yang bersuhu panas sangatlah cocok untuk usaha budidaya lele. Lele cepat berkembang dengan suhu area yang hangat. Banyak warung warung makanan yang menyediakan menu khas antara lain lele goreng, lalapan lele, dll. Hal itu bisa diajak kerjasama untuk memasok ikan lele dari hasil budidaya ini. Kota Banyuwangi juga berdekatan dengan Pulau Bali, dimana turis lokal maupun mancanegara berdatangan untuk sekedar menikmati pemandangan yang sangat indah dan mempesona di pulau dewata tersebut. Tingginya permintaan ikan lele segar untuk di kirim ke Bali menjadikan peluang usaha budidaya ini untuk proses berkelanjutan.

1.5  ManfaatDisamping memperoleh keuntungan dari hasil budidaya ini, dapat menciptakan lapangan

pekerjaaan baru jika nantinya budidaya ini berkembang menjadi besar.

1.6  Luaran Yang DiharapkanDiharapkan dari usaha budidaya lele ini bisa menjadikan penghasilan serta mampu melatih

mahasiswa untuk mengembangkan jiwa wirausaha.

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1  Kondisi Umun MasyarakatUsaha budidaya lele dumbo ini belum ada yang mengembangkan untuk desa Sumber

Kencono. Ketersediaan air yang cukup melimpah dan cuaca yang bersuhu hangat sangatlah berpotensi dalam usaha budidaya lele dumbo. Dalam usaha budidaya lele dumbo tidaklah sulit untuk mendapatkan benih yang berkualitas. Benih bisa didapatkan dari desa tetangga yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi budidaya yang akan dilakukan. Tepatnya di desa Bimorejo, usaha pembenihan yang mampu produksi 100 ribu benih siap jual dalam setiap bulan.

Ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) dalam kegiatan budidaya secara intensif, ikan lele didorong untuk tumbuh secara maksimum hingga mencapai ukuran optimal. Lele dumbo merupakan komoditas yang dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi dalam lahan terbatas (hemat lahan) di kawasan marginal dan hemat air. Untuk kolam ukuran 5x3 m lele dumbo dapat ditebar sebanyak 3000 ekor benih. Selama 3 bulan dapat diproduksi lele sebanyak 400 kg.

Permintaan ikan lele siap jual sangat meningkat dari tahun ke tahun. Terbukti dari permintaan di Provinsi Bali yang mencapai 8 ton dalam sehari dan Bali sendiri hanya mempu memenuhi hanya sekitar 2 ton. Masih kurang 6 ton yang harus dipenuhi setiap hari di Provinsi Bali. Disamping itu, restaurant dan tempat makan yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi juga menyajikan menu masakan yang berbahan dasar ikan lele.

2.3  Lokasi Usaha

Page 7: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Lokasi usaha terletak di desa Sumber Kencono kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. Dengan memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah, bisa di buat kolam terpal. Desa Sumber Kencono sendiri pada umumnya memilki suhu udara yang hangat, lele bisa cepat berkembang apabila kondisi area budidaya memiliki suhu yang hangat. Dengan adanya potensi area seperti itu, maka pemilihan lokasi ini sangatlah tepat untuk dijadikan usaha budidaya ikan lele dumbo.

2.4  Strategi PemasaranHasil budidaya lele dumbo ini tidak lepas dari penjualan atau pemasaran  setelah panen.

Pemasaran akan dilakukan beberapa metode yang tepat untuk menarik minat pembeli dari daerah terdekat maupun daerah yang jauh. Metode pemasaran sebagai berikut:

         Kerja sama dengan pengepul ikan leleSebelum merintis usaha budidaya lele, telah dilakukan kerja sama dengan pengepul. Pengepul ini yang nantinya akan membeli ikan lele yang sudah panen.

         Kerja sama dengan warung makanBanyaknya warung makan yang menyediakan aneka masakan dari bahan lele bisa diajak kerja sama dalam pemasokan ikan lele segar untuk dijadikan bahan olahan masakan.

         Internet kreatifBanyaknya pengguna akun facebook, dan lain sebagainya menjadikan peluang usaha ini menjadi lebih bagus. Pemanfaatan media sosial tersebut untuk menarik perhatian dalam transaksi jual ikan lele. Nantinya ikan lele tidak harus dijual di beberapa daerah terdekat, melainkan bisa dijual di berbagai daerah yang telah memesan lewat akun social media tersebut.Keuntungan yang didapat bisa membuat usaha ini menjadi lebih besar dengan membangun kolam kolam lain untuk dijadikan tempat budidaya ikan lele bumbo.

No. Bahan Jumlah Harga Per @ Total biaya

1. Bibit lele 3000 ekor Rp. 450,- Rp. 1.350.000,-

2. Pakan alternative 40 Rp. 5000,- Rp.    200.000,-

3. Pakan 100 Kg Rp. 10.000,- Rp. 1.000.000,-

          Total biaya per periode panen Rp. 2.555.000,-

          Harga jual  per Kg Rp.       15.000,-

          Perkiraan jumlah panen   350 Kg Rp. 5.250.000,-

          Profit per panen Rp. 2.695.000,-

Page 8: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Tabel 1: Analisis biaya budidaya ikan lele dumbo dalam satu periode panen            keterangan:

         Pakan alternative ialah pakan yang memanfaatkan dari ayam petelur sudah tua maupun ayam yang telah mati di peternak. Khusus untuk ayam yang telah tua, bisa dibeli dengan harga @ekor Rp 5.000,-. Ayam yang telah tua tersebut tidak di pergunakan lagi oleh peternak dan dijual dengan harga yang murah. Terlebih dahulu limbah ayam petelur dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan tersebut meliputi: pembersihan bulu ayam, pemisahan daging dan tulang, pencampuran bahan lain seperti tepung kedelai, tepung jagung, tepung tapioka, pengukusan, dan pencetakan membentuk pellet.BAB 4 METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dapar diuraikan sebagai berikut:4.1  Persiapan Lahan

Yang harus dilakukan pertama kali ialah menyiapkan lahan untuk dijadikan tempat pembuatan kolam lele dengan terpal. Lahan harus bersih dan tidak terdapat kayu yang berserakan. Setiap pinggir lahan akan di pasang kayu hidup, kayu hidup ini bertujuan untuk penyangga sesek (dinding yang terbuat dari bambu). Pembuatan dinding bambu ini bertujuan untuk melindungi kolam terpal dari binatang lain seperti ayam.

4.2  Pembuatan Pengaturan Volume Air Serta Pembuatan Pipa SaringanPembuatan pengaturan volume air ini berfungsi untuk pengaturan secara otomatis dalam

ketinggian air di kolam. Fungsi lain dari pipa pengatur ketinggian volume air di dalam kolam ini adalah saat proses pengurasan kolam dan saat pemanenan, alat buatan ini akan sangat-sangat membantu mempercepat kerja nantinya. Sumber air yang  digunakan ialah menggunakan air sumur yang berada dibelakang rumah. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan pipa saringan maupun pengaturan volume air sebagai berikut.

         Persiapan alat seperti pipa paralon, gergaji, palu, knee, serta bor tangan kecil.4.3  Pembuatan Kolam Lele Dengan Terpal

         Pesiapan bambu yang sudah dipotong-potong untuk dibentuk menjadi kerangka kolam ikan lele.

         Bambu-bambu di tancapkan ke dalam tanah membentuk seperti persegi/persegi panjang         Membentuk kerangka seperti kotak dan dilengkapi dengan bambu untuk memperkuat

kerangka kolam seperti gambar di bawah.

         Pemasangan pipa pembuangan seperti gambar di samping         Setelah selesai, terpal di pasang dalam kerangka kolam  bagian tepi tepinya di ikat.         Untuk bagian terpal yang dekat dengan bagian pipa pengeluaran, Di buat lobang dengan cara

di tekan dan di potong menggunakan cutter.         Pemasangan pipa pengaturan yang sudah kita buat sebelumnya dan di lem supaya tidak

bocor.         Dan kolam terpal siap dilakukan penebaran benih, tapi ada 2 hal perlu diperhatikan. Yang

pertama terpal masih dalam keadaan baru, pasti ada bau-bau yang tidak diinginkan ikan lele di sana. Untuk menetralisir, kolam di isi dengan air dan di gosok dengan menggunakam busa.

Page 9: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

4.4  Pembuatan Pakan Lele Dengan Limbah Ayam Petelur     Ayam petelur yang sudah mati ataupun yang tidak di pergunakan lagi terlenih dahulu dip roses menjadi pellet dengan proses sebagai berikut:

         Perebusan dan pembersihan bulu ayamTerlebih dahulu ayam di bersihkan dengan cara di rebus kedalam wajan yang berisi air mendidih. Dalam waktu 10 menit, ayam di angkat ke dalam wadah dan di bersihkan bulu bulu ayam agar mudah untuk proses berikutnya. Perebusan di lakukan bertujuan untuk menghilangkan sisa bakteri yang terkandung pada ayam.

         Pemisahan daging dengan tulangSetelah tubuh ayam dalam kondisi bersih dari bulu bulu yang menempel. Selanjutnya daging ayam di iris kecil kecil dan diletakkan pada wadah tersendiri.

         Pencampuran bahanDaging ayam yang telah di iris tersebut, lalu di campur dengan bahan yang lain tepung kedelai, tepung jagung, tepung tapioka. Setelah tercampur dengan rata, di masukkan ke dalam mesin mixer. Dalam beberapa menit, bahan tersebut telah menjadi adonan.

         PengukusanSupaya aroma pakan muncul, adonan yang sudah jadi tersebut di kukus hingga masak dalam wadah tertentu.

         PencetakanSetelah adonan masak dalam kondisi hangat, lau di cetak ke dalam mesin cetak hingga berbentuk butiran pellet.

4.5  Penebaran Benih Lele DumboSetelah kolam siap untuk penebaran benih, selanjutnya benih ikan lele dumbo akan di tebar

dalam kolam terpal. Benih ikan lele dumbo sebanyak tiga ribu ekor dengan panjang dan lebar kolam 5x3 m. Benih yang berukuran 3-5 cm dimasukkan ke dalam kolam terpal yang sudah berisi air.

4.6  Pemberian Pakan Alternative Dan Pakan Dari PeletPemberian pakan akan dilakukan dengan memeberikan pakan pelet sebagai pakan utama dan

pakan alternative dari hasil olahan ayam petelur yang sudah tua maupun yang telah mati. Sehingga pemberian pakan alternative dapat meminimalkan besarnya biaya pakan. Pakan pelet diberikan pada lele yang baru ditebar kedalam kolam terpal sampai berumur 1.5 – 2 bulan. Selanjutnya lele yang berusia lebih dari 1.5 – 2 bulan diberikan pakan alternative dari hasil olahan limbah ayam petelur yang berupa pelet. Pemberian pakan dilakukan pada malam hari, pagi hari, siang dan sore, dengan frekuensi 3 – 4 kali sehari.

4.7  Panen Dan PenjualanUmur lele berkisar antara tiga bulan. akan dilakukan pemanenan secara bertahap. Tahap

pertama ialah ukuran size lele yang berukuran 6 – 9 ekor / kg dan siap untuk di jual. Lele yang berukuran masih agak kecil dipelihara agar tumbuh menjadi lebih besar.

Page 10: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 PeralatanNo Nama Barang Jumlah Harga Harga Total

1 Linggis 1 buah Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-

2 Sabit 1 buah Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-

3 Meteran 1 buah Rp. 30.000,- Rp. 30.000,-

4 Serok 2 buah Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-

5 Ember 3 buah Rp. 25.000,- Rp. 75.000,-

7 Palu 2 buah Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-

8 Sesek 20 buah Rp. 35.000,- Rp. 700.000,-

9 Tandon Air 1 buah Rp. 600.000,- Rp. 600.000,-

10 Selang 10 m Rp. 5000,- Rp. 50.000,-

11 Kran 5 buah Rp. 5000,- Rp. 25.000,-

12 Mixer 1 buah Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-

13 Mesin Cetak Pelet 1 buah Rp. 4.500.000,- Rp. 4.000.000,-

14 TOTAL Rp. 6.210.000,-

4.2 Bahan Habis PakaiNo Nama barang Jumlah Harga Harga Total

1 Terpal 3 buah Rp. 250.000,- Rp. 750.000,-

2 Bambu 75 biji Rp. 15.000,- Rp. 750.000,-

Page 11: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

3 Lem Kayu 3 buah Rp. 35.000,- Rp. 95.000,-

4 Paralon 10 buah Rp. 15.000,- Rp. 150.000,-

5 Paku 2 kg Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-

6 Knee 10 buah Rp. 7000,- Rp. 70.000,-

7 Sekam 1 pick up Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-

8 Gergaji 2 buah Rp. 35.000,- Rp. 95.000,-

9 Benih Lele 3000 Rp. 450,- Rp. 1.350.000,-

10 Pelet Pabrik 100 kg Rp. 10.000,- Rp. 1.000.000,-

11 Pasir 1 pick up Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-

12 Kerikil 1 pick up Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-

13 Tepung Kedelai 10 kg Rp. 10.000,- Rp. 100.000,-

14 Tepung Jagung 10 Kg Rp. 9.500,- Rp. 95.000,-

15 Tepung Tapioka 10 Kg Rp. 7.500,- Rp. 75.000,-

16 Total Rp. 5.160.000,-

4.3 PerjalananNo Perjalanan Perihal Harga Total

1 Transport Ke Toko Bangunan

Beli tandon airRp. 25.000,-

2 Transport Ke Toko Bangunan

Beli sesek, paku, dllRp. 30.000,-

3 Sewa Pick Up Ke Kota Beli mesin cetak Rp. 200.000,-

Page 12: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Banyuwangi pellet

4 Total Rp. 255.000,-

4.4 Lain LainNo Uraian Jumlah Harga Harga Total

1 Pembuatan dan pengadaan laporan

5 rangkap 

Rp. 20.000,-

Rp. 100.000.-

2 Pembuatan hasil akhir kegiatan Rp. 150.000,-

Rp. 150.000,-

3 Materai 2 buah Rp. 7.000,- Rp. 14.000,-

4 Dokumentasi kegiatan 25 buah Rp. 75.000,-

Rp. 75.000,-

5 Jumlah Rp. 339.000,-

4.4 Total biayaNo Jenis Biaya Total

1 Peralatan Rp. 6.210.000,-

2 Bahan Habis Pakai Rp. 5.160.000,-

3 Perjalanan Rp. 255.000,-

4 Lain Lain Rp. 339.000,-

Total Rp. 11.964.000,-

no Kegitan bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

Page 13: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1` Pelaksanaabersifat administratif

Pembersihan dan pembuatan kolam

Pemeliharaan lele

Penyusunan laporan

Evaluasi hasil

4.3  Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2007. Beternak Lele Dumbo. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. 52 halBachtiar, Y,. 2006. Panduan Lengkap Budidaya Lele Dumbo. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 102 halSNI : 01-4087-2006. Pakan Buatan Untuk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Pada Budidaya Intensif. BSN. Jakarta.12 hal

Page 14: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

PKM Budidaya Belut 2011

 

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA BELUT

BIDANG KEGIATAN :

PKM-K

DI USULKAN OLEH

Ketua Kelompok:

Dedy G Baringbing                             : (509131007)

                  : angkatan 2009

Anggota Kelompok :

                                Jusi Omar Manik                                : (509431004)

                                                                                              : angkatan 2009

                                Niko F Sitorus                                      : (509431008)

Page 15: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

                                                                                              : angkatan 2009

                                Daniel Solin                                          : (5102131003)

                                                                                              : angkatan 2010

                       

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

MEDAN

2011-2012

FORMAT HALAMAN PENGESAHAN

USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan                                    : PENGEMBANGAN USAHA  BUDIDAYA

BELUT

2. Bidang Kegiatan                                 : PKM-K

3. Bidang Ilmu                                        : Pertanian          

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap                                 : Dedy G Baringbing

b.NIM                                                 : 509131007

c. Jurusan                                             : Pend. Teknik Elektro

d.      Universitas                                     : UNIMED

e. Alamat Rumah                                 : Jln.Marakas No.60 P.Bulan Medan

f. No Telp / HP                                    : 0823 6789 0507

g.Alamat email                                    : [email protected]

5. Anggota Pelaksanaan Kegiatan          : 3 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama                                               : DRS.Wanapri Pangaribuan,MT

b. NIP                                                 : 196404011990031004

Page 16: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

c. Jurusan /Fakultas                             : Pend. Teknik Elektro

d. Alamat Rumah                                : Jln.Bromo No.204 komp.Y.P Tri jaya

e. No Telp / HP                                   : 082165011770

f. Alamat email                                   : [email protected]

7. biaya kegiatan total

      a. Dikti                                               : Rp 10.000.000,-

      b. Sumber lain(donatur)                      : Rp -

8.Jangka Waktu Pelaksanaan                    : 5 bulan

                                                                                Medan,September 2011

Menyetujui,          

Pembantu Dekan III                                             Ketua Pelaksana Kegiatan

(Drs.Manintin Banjarnahor M.Pd )                       ( Dedy G Baringbing )

   NIP.19531115.198303.1.003                                  NIM.509131007

Pembantu atau Wakil Rektor                                        Dosen Pendamping

   Bidang kemahasiswaan

                                                                                                           

(Drs.Biner Ambarita,M.pd)                             (Drs.Wanapri P angaribuan,MT)  

      NIP.19570515.198403.1.004                                  NIP.19640401.199003.1.004

KATA PENGANTAR

Page 17: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan

penyertaan-Nya sehingga proposal kreativ mahasiswa yang berjudul “Pengembangan Usaha

Budidaya Belut”  ini dapat kami susun sesuai yang direncanakan dan tepat waktu.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak pembimbing kami,

bapakDrs.Wanapri Pangaribuan,MT  yang telah membimbing kami mulai dari pembuatan

proposal penelitian sampai penyusunan laporan akhir ini.  Kami juga berterima kasih kepada

orang-orang yang telah mendukung dan membantu kami dalam melakukan penelitian kami.

Laporan penelitian ini kami susun sebagai tindak lanjut dari usulan Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM-K), dan sebagai akhir dari kegiatan penelitian kami ini. Kami berharap

laporan penelitian ini dapat berguna sebagai refrensi dalam meningkakan kreativitas Mahasiswa 

Dalam pelaksanaan penelitian ini,

kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Kami sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun.

                                                                                    Medan,September  2011

                                                                                   

                                                                                               Penulis   

                                                         

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... iv

A.    Judul........................................................................................................ 1

Page 18: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

B.     Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

C.     Perumusan Masalah................................................................................. 2

D.    Tujuan..................................................................................................... 2

E.     Luaran Yang Diharapkan........................................................................ 2

F.      Kegunaan Program.................................................................................. 2

G.    Gambaran Umum Rencana Usaha.......................................................... 3

H.    Metode Pelaksanaan............................................................................... 4

I.       Pelaksanaan Program.............................................................................. 5

J.       Rancangan Biaya.................................................................................... 6

K.    Hasil dan Pembahasan............................................................................ 7

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 11

Lampiran

I.                   Biodata Ketua Serta Anggota Tim............................................. 13

II.                Data Dosen Pembimbing............................................................ 14

                            

DAFTAR TABEL

Tabel 1 :Jadwal Kegiatan.................................................................................... 5

Tabel 2 : Alokasi Biaya....................................................................................... 6

Page 19: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

 

DAFTAR GAMBAR

Gmbr. 1  Pendistribusian Belut........................................................................... 3

Gmbr. 2. Struktur Organisasi.............................................................................. 4

 

A. Judul program :

“Pengembangan Usaha Budidaya Belut”

B. Latar belakang masalah

Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang

yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan

yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di

Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak

dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor. Manfaat belut sudah tidak diragukan

lagi.

Jenis ikan ini manfaatnya tidak kalah dengan jenis ikan-ikan yang lain, atau bahkan

dengan daging-daging seperti daging sapi, kambing, ayam dan lain-lain, bahkan justru boleh

dibilang lebih baik. Belut yang mempunyai nama latin Monopterus albus sudah lama dikenal

oleh masyarakat baik indonesia maupun diluar negeri karena kandungan protein dan gizi yang

tinggi. Sebagian orang beranggapan dengan mengkonsumsi belut akan menambah vitalitas

tubuh, dan sebagian lagi menjadikannya sebagai obat untuk beberapa jenis penyakit. Belut di

habitat aslinya hidup disawah, rawa atau tempat yang berlumpur, belut mampu hidup dalam

kondisi habitat yang kurang air karena mampu untuk menyerap oksigen langsung dari kulitnya.

Produktifitas budidaya  belut ini  masih sangat rendah khususnya di Sumatera Utara.

Hasil pengamatan penulis sendiri menilai di SUMUT  ini sedikit sekali masyarakat yang

bergelut usaha budidaya belut. Keberadaan belut yang ada dipasaran adalah hasil pencarian dan

tangkapan disawah-sawah yang istilah jawanya “Nyloh welut” , yakni mencari belut yang

Page 20: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

dilakukan dimalam hari. Tentunya usaha untuk menghasilkan belut seperti cara di atas kurang

produktif karena bisa terkendala oleh musim atau terbatasnya jumlah belut di sawah. Bahkan

bisa pula usaha semacam itu berbahaya karena biasanya dilakukan di malam hari. Padahal

melihat pasar, belut juga termasuk jenis ikan yang sangat digemari oleh masyarakat di Sumatera

Utara.

Berangkat dari kenyataan tersebut akhirnya sangatlah dibutuhkan suatu cara yang lebih

produktif dan memenuhi komoditas pasar. Yakni dengan cara “budidaya belutdengan

kompos”.Selain itu juga peluang bisnis belut tidak hanya pada pasaran lokal, yang lebih

menggiurkan lagi adalah pasar eksporpun masih sangat mendukung, Tak heran jika akhir-akhir

ini banyak media mengekspos tentang besarnya peluang bisnis budidaya belut. Dan bagi yang

terbiasa akses di depan internet, mungkin juga tak jarang menemukan sebuah forum yang

memperbincangkan tentang gurihnya berbisnis di bidang yang satu ini.

Secara khusus PKM-W ini merupakan peningkatan dari usaha yang sebelumnya didanai

oleh Program Mahasiswa Berwirausaha(PMW) yang saat ini sudah berjalan tetapi ingin

meningkatkan ataupun memperbesar usaha serta peningkatan manajemen produk  dan

pemasaran.

C.Perumusan masalah

Mengamati permasalahan dan beberapa kekurangan terhadap produktivitas

usaha dalam bilang bisnis belut, serta beberapa pelang-peluang pasar akan respon

atau daya konsmsi masyarakat Sumatera Utara dan sekitarnya dalam mengkonsumsi

belut maka apakah ada semacam usaha yang dapat meningkatkan produktivitas budidaya belut

yang sebelumnya lebih menggantungkan pada tangkapan dari alam?

D. Tujuan program

Tujuan dari penulisan Proposal PKM-K ini adalah merancang dan mengembangkan

budidaya belut serta pemasarannya dalam bentuk manjemen yang baik.

.E. Luaran yang diharapkan

Luaran yang dihasilkan dari pengajuan proposal usaha ini adalah berupa Produksi

belut yang berorientasi usaha untuk mencari keuntungan ( profit oriented).

F. Kegunaan Program

Uraian dari pengajuan usaha ini mempunyai kegunaan :

1) Meningkatkan usaha untuk mencari keuntungan ( profit oriented ). Dalam

Page 21: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

usaha belut

2) Meningkatkan ekonomi bagi pemilik usaha .

3) Memenuhi kebutuhan pasar di Sumatera Utara  dan disekitarnya.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Pengembangan Usaha Budidaya Belut merupakan lanjutan Atas pengembangan Unit

usaha Tim PMW, dimana unit usaha ini telah berjalan, dan kini mulai dikembangkan oleh Tim

penggagas PKM-K yang dulu nya juga Penggagas unit usaha ini didalam PMW.selama

pelaksanaan PMW seluk beluk serta kelemahan dalam pembudidayaan belut sudah bisa

dipelajari sehingga nantinya diharapkan didalam pengembangan usaha budidaya belut di

Program Kreativitas Mahasiswa ini dapat berjalan semaksimal mungkin.

Gbr 1   : Pendistribusian Belut

Hasil Survey Pasar

Belut yang banyak mengandung protein sebagai salah satu sumber gizi yang baik untuk

anak - anak hingga orang dewasa. Saat ini pemasaran belut hasil peternakan banyak di pasrkan di

pasar - pasar tradisional hingga supermaket. perlu diketahui juga bahwa harga belut sangat bagus

baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Harga belut saat ini untuk pasar lokal berkisar antara Rp.

30.000 -- Rp. 40.000 / Kg. Sedangkan untuk pasar ekspor , harga belut sangat bagus yakni

berkisar 6 - 10 Dollar Amerika / Kg.

Hingga saat ini belut menjadi primadona / andalan ekspor yang tak kalah unggul

dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Karena disamping rasanya yang lezat ternyata belut

Page 22: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

banyak mengandung protein dan bahkan di negara - negara seperti Jepang, Korea Selatan,

Hongkong dan Taiwan, dimana belut diyakini sebagai sumber makanan berprotein tinggi yang

dapat membangkitkan stamina tubuh.

H. METODE PELAKSANAAN

Metode budidaya belut yang diterapkan adalah menggunakan media kolam

Terpal dan drum plastik dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1.      Persiapan/Fregmentasi

2.      Memasukkan bibit belut

3.      Pemeliharaan & Pembesaran

4.      Panen & Pemasaran

Jumlah Kolam terpal yang disiapkan untuk budidaya belut ini ada 2 buah,

dengan masing-masing berukuran 5x 6 m dan 5 x 6 m dengan kedalaman 1 m.

Kolam terpal tersebut juga ditanam di tanah sekitar 40 cm dan ada drum plastik sebanyak 10

buah.

Mekanisme dan Rancangan usaha/Managemen tim PKM-K

  Struktur Organisasi

Page 23: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Gbr 2   : Struktur Organisasi

I. PELAKSANAAN PROGRAM

A. Waktu Dan Tempat

Pelaksanaan PKMK ini dilaksanakan mulai bulan april 2011 sampai

dengan bulan Agustusi 2011. Tempat Pelaksanaan PKMK ini dilaksanakan di kediaman dosen

pendamping   yang berada di wilayah Jln.Bromo No.204 komp.Y.P Trijaya,medan.

A. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual

Adapun tahapan-tahapan kegiatan seperti yang terjadwal dalam jadwal kegiatan

sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 1 JADWAL KEGIATAN

No Keterangan Bulan

1 2 3 4

1 Persiapan/Fregmentasi   

2 Memasukkan bibit belut   

3 Pemeliharaan & pembesaran   

4 Panen & pemasaran   

B. Instrumen Pelaksanaan

1) Persiapan Fregmentasi

Page 24: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Dari tgl 22-23 April 2012 pembuatan kolam sebanyak 2 buah dengan ukuran 5x6 m

dengan kedalaman 1 m sebagian terpal tersebut ditanam di tanah sekitar 40 cm setelah itu proses

fregmentasi hingga lebih dari 1 bulan.

2) Memasukkan Bibit belut ke dalam media

Setelah proses fregmentasi maka pemasukan bibit belut sebanyak 30 kg ke dalam 2 buah

kolam dan 10 drum plastik. ( tgl 24 april 2012)

3) Pemeliharaan/Pembesaran

Mulai tanggal 24 Mei  proses pemeliharaan/pembesaran bibit belut dengan rutin

memberikan pakan sesuai aturannya.

4) Panen & Pemasaran

23 Agustus 2012 melakukan panen selanjutnya dari hasil panen di promosikan ke pasar

belut.

J. Rancangan dan Realisasi Biaya

Tabel 2. Alokasi Biaya

No KEGIATAN Harga (Rp)

(Sat/Pcs/kg)

Biaya

Jumlah sat Biaya (Rp)

1 Tahap Fregmentasi

Terpal

Bambu

Drum Plastik

Ember, cangkul, serok, baskom

Pembelian Kotoran Sapi+ Jerami

Pipa Plastik Saluran Air

Obat Kompos

Tali Kawat

Upah minta pengerjaan kolam 3 hari

Biaya air

200.000

20.000

200.000

100.000

-

30.000

50.000

30.000

50.000

-

2 Pcs

5 Pcs

5 Bh

2 pcs

-

10 M

3 Kg

3 Kg

2 Org

-

400.000

100.000

1.000.000

200

500.000

300.000

150

90.000

100

300.000

2 Tahap Mamasukkan Bibit Belut

Pengadaan bibit unggul 50.000 40 Kg 2.66

Page 25: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

3 Tahap Pemeliharan/Pembesaran

Pakan Bekicot

Konsentrat

Cacing

Vaksinasi

Transportasi selama Kegiatan

12.000

20.000

10.000

100.000

2.000.000

50 Kg

10 Kg

20 Kg

-

-

600

200.000

200.000

100.000

2.000.000

4 Panen & Pemasaran

Pembelian ember plastik

Tali

Biaya Promosi

20.000

20.000

1.000.000

4Bh

-

-

80.000

20.000

1.000.000

Total Rp .10.000

Jadi usaha ini, telah direalisasikan 100% dan telah menghabiskan anggaran

Rp .10.000.000 ,- (sepuluh juta rupiah ).

K. HASIL DAN PEMBAHASAN

Usaha budidaya Belut ini menggunakan kolam terpal dan Drum plastik, yang memang

dianggap lebih efisien dan mudah dipindahkan apabila ingin dipindahkan ke tempat lain. Kondisi

air ph ideal bagi belut adalah 5 – 7 dengan suhu air antara 16 – 21 derajat Celcius. Untuk

menghindari suhu kolam naik akibat sinar matahari kolam diberi atap atau di beri tanaman eceng

gondok di atas permukaan air.

Klasifikasi jenis belut adalah sebagai berikut :

Kelas               : Pisces

Subkelas          : Teleostei

Ordo                : Synbranchoidae

Famili              : Synbranchidae

Genus              : Synbranchus

Species            : Synbranchus bengalensis Mc clell (belut rawa); Monopterus

albusZuieuw (belut sawah); Macrotema caligans Cant (belut      kali/laut)

Jadi jenis belut ada 3 (tiga) macam yaitu belut rawa, belut sawah dan belut kali/laut.

Melihat jenis-jenis belut tersebut, maka jenis belut yang kami budidayakan adalah jenis belut

sawah, karena mudah mendapatkan bibitnya daripada jenis belut yang lain.

Page 26: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Adapun tahapan-tahapan prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan Media Pemeliharaan

Media hidup belut dibuat sebaik mungkin mendekati kondisi alam yang sesungguhnya. Ukuran

kolam 5 x 6 m dengan media kolam dari terpal yang setiap sisi-sisnya diberi penguat dari bambu.

Setelah menyiapkan kolam tersebut, langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan

media pemeliharaan dengan urutan dan ukuran sebagai berikut :

a. Jerami setinggi 25 - 40 cm.

b. Pupuk Urea 2 kg dan NPK 5 kg

c. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.

d. Pupuk Kandang setinggi 5 cm.

e. Pupuk kompos setinggi 5 cm.

f. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.

g. Cincangan Batang Pisang setinggi 10 cm.

h. Lumpur/tanah setinggi 15 cm.

i. Air setinggi 5 cm.

Untuk mempercepat fermentasi media diatas pupuk kandang dan kompos dapat

digunakan Fermentor atau pupuk cair dg kandungan Microba Organik untuk membuat kompos

seperti EM 4, Nasa, Superfarm ,atau NOPKOR yang paling effective, murah dan mudah di

dapat. Media pemeliharaan ini di diamkan agar terjadi proses permentasi selama kurang lebih 2

sampai 3 minggu, atau paling lama 1 bulan sehingga siap untuk ditaburi bibit/benih belut yang

akan dibudidayakan.

Untuk mengetahui media sudah matang dgn menencapkan bambu / peralon sampai

kedasar kolam angkat pelan- pelan

keatas bila gelembung bening dan tdk ada bau maka media sudah matang. Setelah media matang

alirkan air selama 3 – 4 hari untuk menghilangkan racun diamkan selama sehari bibit baru boleh

ditebar.

2. Persiapan Benih / Bibit Belut

Pelaksanaan pembesaran dapat dimulai setelah kolam dan media pemeliharaan siap.

Langkah berikutnya adalah memilih bibit belut yang baik agar hasilnya dapat masimal. Bibit

Page 27: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

belut ini harus dipilih yang sempurna atau normal dan singkirkan yang tidak normal. Belut yang

berkualitas ini akan menghasilkan hasil yang baik, sehingga akan berkembang dengan baik pula.

Belut berkualitas memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu tidak ada luka gigitan atau goresan.

b. Gerakan lincah dan agresif.

c. Penampilan sehat yang dicirikan tubuh yang keras dan tidak lemas manakala dipegang.

d. Tubuh dan kepala seimbang / kecil dan berwarna kuning kecoklatan.

e. Umur antara 2-4 bulan sebanyak 18 kg. Tidak dianjurkan benih berwarna

hitam dgn bagian perut berwarna kemerahan benih seprti ini akan tumbuh

kerdil, hindari membeli benih dgn cara setrum, benih yg baik adalah hasil

tangkapan dgn wuwu / bubu.

3. Pakan dan kebiasaan makan belut

Belut merupakan hewan karnifora alias pemangsa binatang lain, secara alami memakan

binatang kecil yang masih hidup seperti siput, cacing, anak ikan, bekicot dll. Pakan mulai

diberikan setelah benih masuk ke kolam perbesaran setelah 3 hari atau hari ke 4 jadi tidak di

benarkan memberikan pakan buatan / palet setiap hari harus berseling 2 atau 3 hari sekali ini di

maksud untuk mendapatkan hasil produktivitas secara maximum. Jumpah pakan yang diberikn

harus sesuai dengan pertumbuhan belut itu sendiri. Sebagai gambaran bulan pertama

pemeliharaan diperlukan 5 % dr jumplah /

berat benih yang di tebar. Umur 1~2 bulan sebanyak 6,5 %, bulan ke 2~3 sebanyak 8 % dan 3~4

bulan sebanyak 10 %.

4. Pemeliharaan Pembesaran

1) Pemupukan

Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan

pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.

2) Pemberian Pakan

Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung)

yang diberikan setiap 10 hari sekali.

3) Pemberian Vaksinasi

Page 28: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

4) Pemeliharaan Kolam dan Tambak Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah

menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun.

5. Hama dan Penyakit

a. Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan belut.

b. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut

antara lain: berang-berang, ular, katak,burung, serangga, musang air dan ikan gabus.

c. Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan

kucing.

d. Pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak diserang hama.

e. Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat

rendah seperti virus, bakteri,jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.

6. Panen

Pemanenan belut yaitu :

a. Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi

(besarnya/panjangnya sesuai denganpermintaan pasar/konsumen 10 ~15 ekor / kg).

b. Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan

peralatan antara lain : bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan

pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.

7. Pemasaran

Pemasaran belut dilaksanakan dengan langkah pelaksanaannya sebagai

berikut.

Belut yang sudah ditangkap dipasarkan dalam drum plastik ke penjual ikan

maupun lele dan belut dengan yang berdagang di rumah-rumah makan dan

pasar ikan Sumatera utara.

Pemasaran produk juga dilakukan dengan menawarkan jasa pesanan antar

belut segar ke penjual masakan lalapan belut yang ada di sekitar.

Belut dijual dengan harga Rp 30.000,00 sampai 40.000,00 /kg.

Page 29: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diambil

dari pelaksanaan PKMK ini adalah sebagai berikut.

1. Proses pembudidayaan belut menggunakan teknik pembudidayaan belut di kolam terpal

dengan proses sebagai berikut:

a) Persiapan/Fregmentasi

b) Memasukkan bibit belut

c) Pemeliharaan & Pembesaran

d) Panen & Pemasaran

2. Analisis usaha sebagai berikut :

a) Asumsi

1) Kolam terpal digunakan berukuran 5 x 6 x 1 m sebanyak 2 buah.

2) Lama setiap periode pemeliharaan 4-5 bulan.

3) Kolam (terpal & kerangka bambu)bias digunakan selama 1 tahun/

3 periode pemeliharan.

4) Berbagai perlengkapan pendukung dapat digunakan selama 4 tahun/ 12 periode pemeliharaan.

Page 30: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

5) Kegiatan budidaya dilakukan sendiri oleh pembudidaya.

6) Media yang digunakan adalah canpuran tanah yang dimatangkan dengan proses kompos.

7) Pakan utama dapat dibudidayakan sendiri sehingga dapat menekan biaya pakan

8) Dari 30 kg bibit, waktu panen bisa mencapai 300 kg belut sedangkan harga belut bervariasi

tergantung musim, dari 30.000,00 sampai 40.000,00 /kg.

9) Harga bibit yang mahal, selanjutnya bisa dihasilkan sendiri.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka dari pelaksanaan

PKMK ini diajukan saran sebagai berikut.

1. Pendampingan dana oleh bank Pemerintah supaya pelaksanaan PKMK

menjadi lebih optimal.

2. Pendampingan dari pihak-pihak pemerintah sampai pada pemasaran

tingkat global/ekspor.

Page 31: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

  Setelah media matang alirkan air selama 3 – 4 hari untuk menghilangkan racundiamkan selama sehari bibit baru boleh ditebar. 2.  Persiapan Benih / Bibit BelutPelaksanaan pembesaran dapat dimulai setelah kolam dan mediapemeliharaan siap. Langkah berikutnya adalah memilih bibit belut yang baik agar hasilnya dapat masimal. Bibit belut ini harus dipilih yang sempurna ataunormal dan singkirkan yang tidak normal. Belut yang berkualitas ini akanmenghasilkan hasil yang baik, sehingga akan berkembang dengan baik pula.Belut berkualitas memenuhi persyaratan sebagai berikut :a. Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu tidak ada luka gigitan atau goresan.b.

Page 32: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

 Gerakan lincah dan agresif.c. Penampilan sehat yang dicirikan tubuh yang keras dan tidak lemasmanakala dipegang.d. Tubuh dan kepala seimbang / kecil dan berwarna kuning kecoklatan.e. Umur antara 2-4 bulan sebanyak 18 kg. Tidak dianjurkan benih berwarnahitam dgn bagian perut berwarna kemerahan benih seprti ini akan tumbuhkerdil, hindari membeli benih dgn cara setrum, benih yg baik adalah hasiltangkapan dgn wuwu / bubu.f.  3.  Pakan dan kebiasaan makan belutBelut merupakan hewan karnifora alias pemangsa binatang lain, secaraalami memakan binatang kecil yang masih hidup seperti siput, cacing, anak ikan, bekicot dll. Pakan mulai diberikan setelah benih masuk ke kolamperbesaran setelah 3 hari atau hari ke 4 jadi tidak di benarkan memberikanpakan buatan / palet setiap hari harus berseling 2 atau 3 hari sekali ini dimaksud untuk mendapatkan hasil produktivitas secara maximum. Jumpahpakan yang diberikn harus sesuai dengan pertumbuhan belut itu sendiri.Sebagai gambaran bulan pertama pemeliharaan diperlukan 5 % dr jumplah / berat benih yang di tebar. Umur 1~2 bulan sebanyak 6,5 %, bulan ke 2~3sebanyak 8 % dan 3~4 bulan sebanyak 10 %. 4.  Pemeliharaan Pembesaran 1) PemupukanJerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuranyang subur dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satubahan organik utama.2) Pemberian PakanBila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa,ulat besar(belatung) yang diberikan setiap 10 hari sekali.3) Pemberian Vaksinasi4) Pemeliharaan Kolam dan Tambak Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah menjagakolam agar tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun. 5.  Hama dan Penyakita. Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsungmengganggu kehidupan belut.

  b.

Page 33: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

 Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belutantara lain: berang-berang, ular, katak,burung, serangga, musang air danikan gabus.c. Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang seringmenyerang hanya katak dan kucing.d. Pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak diserang hama.e. Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan olehorganisme tingkat rendah seperti virus, bakteri,jamur, dan protozoa yangberukuran kecil.6.  PanenPemanenan belut yaitu :a. Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi(besarnya/panjangnya sesuai denganpermintaan pasar/konsumen 10 ~15ekor / kg).b. Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya denganperalatan antara lain : bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, denganpancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambilsaja.7.  PemasaranPemasaran belut dilaksanakan dengan langkah pelaksanaannya sebagaiberikut.• Belut yang sudah ditangkap dipasarkan dalam drum plastik ke penjual ikanmaupun lele dan belut dengan yang berdagang di rumah-rumah makan danpasar ikan Bojonegoro.• Pemasaran produk juga dilakukan dengan menawarkan jasa pesanan antarbelut segar ke penjual masakan lalapan belut yang ada di sekitar.• Belut dijual dengan harga Rp 22.000,00 sampai 30.000,00 /kg.. Sampaisaat laporan ini dibuat, belut yang terjual sudah mencapai 19 kg jadi totalpemasukan mencapai Rp 418.000,00. Sedangkan hasil budidaya belut inimenghasilkan 179 kg.

  BAB VIKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka kesimpulan yangdapat diambil dari pelaksanaan PKMK ini adalah sebagai berikut.1. Proses pembudidayaan belut menggunakan teknik pembudidayaan belut dikolam terpal dengan proses sebagai berikut;a) 

Page 34: Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Persiapan/Fregmentasib) Memasukkan bibit belutc) Pemeliharaan & Pembesarand) Panen & Pemasaran2. Analisis usaha sebagai berikut :a) Asumsi1) Kolam terpal digunakan berukuran 5 x 6 x 1 m sebanyak 2 buah.2) Lama setiapperiode pemeliharaan 4-5 bulan.3) Kolam (terpal & kerangka bambu)bias digunakan selama 1 tahun/ 3 peruode pemeliharan.4) Berbagai perlengkapan pendukung dapat digunakan selama 4tahun/ 12 peruode pemeliharaan.5) Kegiatan budidaya dilakukan sendiri oleh pembudidaya.6) Media yang digunakan adalah canpuran tanah yang dimatangkandengan proses kompos.7) Pakan utama dapat dibudidayakan sendiri sehingga dapatt menekanbiaya pakan8) Dari 18 kg bibit, waktu panen bisa mencapai 180 kg belutsedangkan harga belut bervariasi tergantung musim, dari 20.000,00sampai 30.000,00 /kg.9) Harga bibit yang mahal, selanjutnya bisa dihasilkan sendiri.B. SaranBerdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka dari pelaksanaanPKMK ini diajukan saran sebagai berikut.1. Pendampingan dana oleh bank Pemerintah supaya pelaksanaan PKMKmenjadi lebih optimal.2. Pendampingan dari pihak-pihak pemerintah sampai pada pemasarantingkat global/ekspor