Proposal Kreatifitas Mahasiswa1
-
Upload
zulkarnain-nasrullah -
Category
Documents
-
view
73 -
download
3
description
Transcript of Proposal Kreatifitas Mahasiswa1
PROPOSAL KREATIFITAS MAHASISWA
A. Judul Program
Elektrik Control Unit Pengatur Pengapian Pada Sepeda Motor Berbahan
Bakar Gas (LPG), Sebagai Upaya Kemandirian Bangsa Dibidang Teknologi
Otomotive
B. Latar Belakang
Energi sering menjadi pokok bahasan di seluruh Negara di dunia. Karena
krisis energi saat ini telah melanda setiap negara. Seluruh bangsa
memikirkan cara untuk menghemat energi dan mendapatkan solusi dari
persoalan ini. Energi merupakan komponen utama dalam kehidupan
manusia. Aplikasi penggunaan energi yang paling sederhana yaitu
pemanfaatan energi fosil sebagai sumber bahan bakar engine. Semakin
tergantungnya manusia pada energi fosil maka tidak disadari lagi
penggunaan energi fosil dilakukan secara besar-besaran. Kebutuhan yang
sangat besar itu menuntut penyediaan energi yang sangat besar pula.
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut maka explorasi terhadap sumber-
sumber energi fosil dilakukan secara terus menerus dan besar-besaran.
Tanpa mempertimbangkan semakin langkanya energi fosil yang tersedia
di bumi. Padahal telah kita ketahui bahwa energi fosil merupakan energi
yang tak dapat diperbarui. Maka itulah penyebab semakin langkahnya
persediaan energi di bumi.
Menurut perkiraan Badan geologis, Persediaan energi fosil (minyak
bumi) di Indonesia sampai saat ini berkisar 60 cekungan di darat dan lepas
pantai, yang jumlahnya sekitar 70 miliar barel (bbls), dari jumlah tersebut
cadangan yang dapat diproduksi dengan kondisi teknologi dan ekonomi
saat ini sekitar 5 miliar barel minyak bumi. jika tidak ada investasi maupun
cadangan sumber energi baru maka persedian minyak bumi indonesia
akan habis setelah 10 tahun.
Efek dari emisi gas buang kendaraan berbahan bakar fosil dapat
menyebabkan polusi udara, efek rumah kaca, global warning dan
pencemaran lingkungan. Padahal saat ini kendaraan yang diperbolehkan
beropersi hanya kendaraan yang telah lulus uji euro 3. Pada peraturan
euro 3 dibatasi emisi gas buang yang di perbolehkan paling besar sekitar
500 PPM. Alasan tersebut pula yang menjadi sebab mengapa seharusnya
kendaraan berbahan bakar minyak harus digantikan sedikit demi sedikit
agar dapat dikonversikan ke alternative sumber energi lain. Seprti Bahan
Bakar Gas menghasilkan emisi gas buang yang sangat kecil.
Karena sebab-sebab diatas, untuk mempercepat serta memperluas
perekonomian Nasional amatlah penting menyiapkan pemanfaatan
alternatif sumber energi lain. Sehingga manusia tidak tergantung pada
sumber energy fosil, namun dapat memanfaatkan sumber energy lain
yang lebih ramah lingkungan dan murah. Potensi energi yang murah dan
ramah lingkungan saat ini yang memungkinkan dapat menjadi alternatif
adalah LPG.
LPG memiliki keunggulan dibandingkan dengan energi fosil. Kelebihan
yang dimiliki LPG antara lain
memiliki emisi gas buang sisa pembakaran yang tidak berbahaya
karena pembakaran yang terjadi lebih sempurna dibandingkan bahan
bakar fosil,
Masih banyaknya persedian LPG di Indonesia hingga 35 tahun
mendatang,
Harga LPG yang relatif lebih murah,
Konsumsi bahan bakar yang lebih rendah, sehingga dapat
menempuh 90-120 km per kilogram LPG.
Dari keunggulan tersebut maka dipilihlah LPG sebagai energi alternatif
pengganti bahan bakar fosil.
Di Indonesia mulai dikembangkannya berbagai metode untuk
mengconversi LPG digunakan pada mesin-mesin yang sebelumnya
berbahan bakar fosil. Sebagian besar converter yang digunakan sebagai
alat converse masih menggunakan sistem mekanis yang hasilnya
kurang optimal serta relatif berbahaya jika terjadi kebocoran pada
saluran bahan bakar. Dari mesin-mesin yang telah berhasil
dikonversikan secara mekanik memiliki kendala yang sama, yaitu mesin
over heat menjadi sangat panas sehingga apabila digunakan terlalu
lama dapat menyebabkan mesin trip. Hal tersebut terjadi karena timing
pengapian yang tidak tepat, timing yang tidak tepat dapat menghambat
kinerja mesin bahkan merusak mesin karena terjadi gaya yang melawan
didalam mesin. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan
ECU yang dapat mengatur besarnya bahan bakar yang digunakan mesin
serata waktu pengapian yang tepat. Dengan melakukan pengaturan
pada besarnya bahan bakar yang dibutuhkan dan waktu pengapian
yang tepat dapat mencegah mesin dari kerusakan dan detonasi meski
mesin yang digunakan adalah mesin yang seharusnya menggunakan
bahan bakar fosil.
C. Perumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana metode pembuatan ECU untuk Sepeda Motor berbahan
bakar LPG agar irit bahan bakar dan mesin tidak cepat rusak.
2. Parameter apa saja yang dibutuhkan untuk mendapatkan karakteristik
pembakan yang efisien.
D. Tujuan
Tujuan dari program ini adalah :
1. Membuat ECU yang dapat digunakan untuk mengontrol mpengapian
pada sepeda motor berbahan bakar LPG.
2. Mendapatkan parameter pengapian yang dapat digunakan sebagai
acuan pembakaran pada sepeda motor LPG.
E. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program Pembuatan ECU sepeda motor
gas ini adalah terciptanya alat pengontrol pengapian yang efisien,
ramah lingkungan dan tidak merusak mesin untuk diaplikasikan pada
sepeda motor berbahan bakar LPG.
F. Kegunaan
Alat ini tidak hanya bermanfaat pada mahasiswa pelaksana PKM saja, namun dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar yang menginginkan sepeda motornya beralih ke bahan bakar LPG dengan memanfaatkan mesin sepeda motor berbahan bakar fosil. Alat ini dapat menunjang kreativitas mahasiswa dalam bidang otomotif. Besar harapan kami agar kedepannya alat konversi ini dapat dikomersialkan sekaligus diproduksi dalam sekala besar.
G. Tinjauan Pustaka
I. KENDARAAN BERMOTOR DENGAN BAHAN BAKAR GAS
Bahan Bakar Gas merupakan hasil dari proses pemampatan gas alam.
Secara umum lebih dari 80% komponen gas bumi yang dipakai sebagai
BBG merupakan gas metana, 10%-15% gas etana, dan sisanya adalah
gas karbon dioksida, dan gas-gas lain. Susunan BBG yang dipakai di
Jakarta 93% terdiri dari gas metana, 3,2% gas etana, dan 3,8% sisanya
adalah gas nitrogen, propana, dan karbon dioksida. Komposisi gas alam
berbeda-beda untuk satu sumber dengan sumber lainnya.
Bahan bakar gas dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian utama
yaitu gas alam (natural gas) dan gas buatan (manufactured gas). Gas
alam umumnya berada di tempat yang sama dengan endapan minyak
dan batubara. Sedangkan gas buatan diproduksi dari kayu, tanah
gambut, batubara, minyak, dan sebagainya. Komponen mampu bakar
dari gas adalah metana, karbondioksida, dan hidrogen dalam jumlah
yang bervariasi. Karakteristik dari gas sangat tergantung pada komponen
yang ada dalam gas tersebut.
BBG merupakan bahan bakar alternatif paling prospektif
dikembangkan sebagai bahan bakar kendaraan, karena:
- Cadangan gas bumi relatif masih cukup besar dan biaya pengadaannya
lebih murah dari BBM.
Tabel 1 Cadangan Minyak dan Gas Bumi di Indonesia
No
.Daerah
Minyak
Gas
Alam TSCF
Cadangan (109 TOE*)
1 Jawa
0,27
5 8,89
0,21
7
2 Sumatera
0,83
4 19,84
0,48
4
3 Kalimantan
0,19
3 22,81
0,55
6
4 Pulau Lainnya
0,10
8 38,49
0,93
8
5 Indonesia
1,4
11 90,03 2,195
*Ton Oil Equivalent
- Departemen Energi menyebutkan Konsumsi BBM untuk sektor
transportasi adalah yang paling besar (mencapai 52%) dibandingkan
untuk industri (19%), listrik (7%) dan rumah tangga (22%). Sehingga
pengalihan BBM ke BBG akan mengurangi konsumsi BBM secara
signifikan.
- BBG lebih ramah lingkungan karena polusi yang disebabkannya relatif
sangat rendah dibandingkan BBM. Hal ini disebabkan BBG memiliki unsur
utama (metana dan etana) dengan perbandingan jumlah atom hidrogen
lebih tinggi dari atom karbonnya. Pada proses pemurnian BBG tidak
digunakan TEL (zat aditif untuk menaikkan angka oktan). Sehingga emisi
kendaraan BBG rendah jika dibandingkan mesin BBM.
- BBG aman digunakan untuk kendaraan karena memiliki berat jenis yang
lebih ringan dibanding udara sehingga apabila terjadi kebocoran, BBG
segera membumbung ke udara dan tidak mungkin untuk membentuk
campuran mampu terbakar di udara. Untuk menghindari ledakan, pada
tangki BBG dilengkapi dengan regulator satu arah sehingga akan
menutup apabila ada api yang masuk ke saluran bahan bakar.
- Bahan Bakar Gas memiliki nilai oktan yang lebih tinggi daripada BBM
sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya detonasi.
- BBG sangat higienis karena dijual dalam satuan kg, lebih banyak 40% –
50% dari premium. Satu Kg BBG yang diaplikasikan sebagai bahan bakar
sepeda motor dapat menempuh 100-120 Km
- Diproduksi di dalam negeri
Peralatan yang harus ditambahkan agar kendaraan berbahan bakar
bensin dapat beroperasi dengan bahan bakar gas adalah konverter kit.
Konverter kit merupakan alat yang digunakan sebagai pengganti
karburator atau injektor, mencampurkan gas dengan udara pembakaran
dengan komposisi rasio tertentu. Sehingga bahan bakar yang digunakan
untuk pembakaran bukan lagi bensin namun menggunakan LPG.
II.Mekanisme Kerja ECU pada Sepeda Motor LPG
Bahan bakar gas yang disimpan di dalam tabung LPG diatur
tekanannya sesuai dengan kebutuhan mesin menggunakan regulator
fleksibel. Kemudian dialirkan melalui pipa dan diinjeksikan kedalam
manifold yang selanjutnya diteruskan ke dalam ruang bakar. Pengaturan
volume injeksi bahan bakar LPG dilakukan oleh ECU, yang
mengkalkulasikan besarnya bahan bakar yang dibutuhkan mesin. ECU
memperhitungkan besarnya bahan bakar denagn sangat akurat karena
perhitungan berdasarkan dari berbagai informasi yang didapatkan dari
sensor-sensor yang dipasang. Sehingga pembakaran memiliki efisiensi
tinggi, hemat serta ramah lingkungan.
Gambar 1. Instalasi ECU pada mesin
Dalam satu sistem pengapian terdiri dari satu ECU dan seperangkat
sensor. seperti gambar bagan di atas ditunjukkan beberapa sensor yang
menjadi parameter perhitungan injeksi bahan bakar. Adapun sensor-
sensor yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Air Flow Meter Sensor dan Manifold Absolute Pressure
Sensor
Gambar 2. Air flow meter dan MAP
Untuk melakukan pengukuran massa yang masuk ke dalam manifold
ada 2 sensor yang sering digunakan yaitu air flow meter dan manifold
pressuer sensor. Dari kedua sensor tersebut dapat digunakan salah satu
untuk mengukur aliran massa udara yang masuk dalam manifold.
Gambar 3. Rangkaian Mass Air Flow
Gambar di atas merupakan rangkaian dari sensor aliran massa udara,
yang dipasang pada input udara sebelum trottle body. Tekanan input
udara dapat dideteksi oleh sensor ini dan dikonversikan dalam bentuk
aliran massa udara. Out put dari sensor aliran massa uadara tersebut
berupa arus istrik.
Gambar 4. Rangkaian MAP
Gambar di atas merupakan Rangkaian untuk mengetahui tekanan udara di
dalam manifold. Dari tekanan udara dalam manifold dan lebar bukaan trottle
dapat dikalkulasikan massa udara yang masuk dalam manifold.
2. Sensor Posisi Sudut Bukaan Trottle
Ganabar 5. Trottle dan Rangkaian Elektronik
Gambar di atas merupakan rangkaian sensor trottle position yang
berguna untuk menunjukkan sudut bukaan pada trottle input udara. Sensor
trottle position ini dipasang ganda untuk menambah kebenaran dalam
memperhitungkan luasan bukaan trottle. Output dari sensor ini adalah
berupa voltase.
3. Oxygen Sensor
Gambar 6. Rangkaian Elektronik Oxygen Sensor
Gambar di atas merupakan gambar rangkaian sensor oksigen yang
diletakkan untuk mendeteksi gas sisa hasil pembakaran. Dimana oksigen
akan dideteksi oleh sensor, apabila kadar oksigen pada gas sisa hasil
pembakaran terlalu tinggi maka akan ditambahkan jumlah bahan bakar
yang dinjeksikan, dan sebaliknya. Dengan menggunakan sensor ini maka
hasil emisi pembakaran akan semakin kecil, karekan ECU akan
mengontrol pada posisi air fuel rasio yang tepat.
4. Cranksaft Position Sensor
Gambar 7. Cranksaft dan Rangkaian Sensor
Crankshaft position untuk mendeteksi posisi putaran cranksaft. Dari
sensor ini didapatkan kecepatan sudut putaran mesin serta posisi
cranksaft. Sensor ini yang digunakan sebagai patokan timing injeksi dan
timing ignition pada mesin.
5. Camsaft Position Sensor
Gambar 8. Camsaft Position Sensor dan Rangkaiannya
Camsaft position sensor digunakan untuk mendeteksi posisi katup
input pada mesin. Sehingga dapat menjadi pertimbangan pada timing
injeksi dan cut-off injeksi. Output dari rangkaian sensor posisi camsaft ini
adalah berupa voltase.
III. Disain Control ECU pada Sepeda Motor Gas
Dalam mendisain kontrol pada ECU ini dapat dilakukan dengan cara
membuat simulasi dengan program simulasi. Berikut ini adalah disain
kontrol pada ECU yang menggunakan 2 variable input trottle position dan
kecepatan engine.
Gambar 9. Modeling Fuel Control
Disan kontrol di atas menghasilkan respon berupa air fuel rasio dan fuel flwo
rate sebagai berikut
Gambar 10. Respon Sensor Fuel Control
IV. Rangkaian Aplikasi ECU Sebagai Control Pengapian
Dari disain yang telah dibuat dengan software simulasi di atas dapat
dimport pada micro prosesor. micro prosesor berfungsi sebagai pengontrol
pengapian pada pembakaran engine
Gambar 11. Pemrograman ECU
Rangkaian ECU menggunakan micro prosesor dapat langsung dilakukan
pemrograman dengan disain modeling simulasi yang talah dibuat
sebelumnya.
I. METODOLOGI
1. FLOWCART
Penjelasan Diagram Alir
Penelitian ini diawali dengan kajian literatur dengan membaca
berbagai jurnal yang terkait dengan penelitian ini. Menggali dari berbagai
sumber yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini. Sebelum
pembuatan sepeda motor bahan bakar gas dan elektrik dilakukan disain
simulasi, dengan material yang telah disiapkan sebagai bahan dasar
pembuatan motor.Disain simulasi yang sesuai dengan pengkondisian
material yang akan digunakan dilakukan analisa secara simulasi apabila
belum mengalami kesesuaian maka proses akan dikembalikan
kepemilihan material yang tepat serta disain bentuk dan dimensi yang
sesuai. Dilakukan analisa secara simulasi ulang untuk mengetahui
kesesuaian. Jika telah didapatkan material dan disain yang sesuai maka
berlanjut ke proses berikutnya yaitu dilakukan machining pada material
yang telah direncanakan untuk membuat sepeda motor sesuai dengan
disain yang disepakati. Sepeda motor yang telah jadi harus dilakukan
analisis secara nyata, dengn melakukan test kecepatan yang dapat
dicapai, kekuatan material yang dipasang sebagai bahan dasar
pembuatan. Apabila test yang dilakukan belum mencapai spesifikasi
yang diharapkan maka dilakukan evaluasi dan perbaikan ulang serta
dilakukan machining ulang untuk melengkapi kekurangan – kekurangan
yang terjadi. Dan jika telah mencapai spesifikasi yang telah ditentukan
maka sepeda motor tersebut dapat dikatakan layak untuk digunakan
dilanjutkan ke prosess finishing yaitu pemasangan body product atau
cashing product. Sepeda motor yang telah melalui semua tahap dengan
sesuai maka dipersiapkan untuk produsi masal untuk menunjang
kebutuhan masyarakat akan teknologi ini.
2. ROADMAP
N
O
Jenis kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5
1 Study Literatur
2 Dayno test untuk menentukan spek sepeda motor
3 Desain control pembakaran
4 Simulasi control
5 Analisa hasil simulasi
6 Pengujian control hasil simulasi
7 Perakitan ECU injeksi gas
8 Pemrograman Micro Prosesor
9 Pengujian pemrograman
10 Perakitan pada sepeda motor yang diuji
11 Pengujian ECU injeksi gas yang telah dipasang
12 Pengujian Dayno untuk sepeda motor
berbahan bakar gas
J. Pembiayaan
Nama Barang Unit
Harga
Satuan Jumlah
Gas Regulator 1 buah Rp700.000 Rp700.000
Komponen Elektronik 1 set
Rp5.000.00
0 Rp5.000.000
Trottle Body 1 buah
Rp3.000.00
0 Rp3.000.000
Tabung LPG 3 kg 1 buah Rp200.000 Rp200.000
fuel Injector 1 buah Rp500.000 Rp500.000
Sewa Workshop Rp800.000 Rp800.000
Mur-baut
100bua
h Rp 500 Rp50.000
Tool Mekanik 1 buah Rp300.000 Rp300.000
Kabel-kabel 1 set Rp100.000 Rp100.000
Solder 1 set Rp130.000 Rp130.000
Sewa Komputer 1 buah Rp500.000 Rp500.000
Percetakan Rp200.000 Rp200.000
Sensor 1 set
Rp1.000.00
0 Rp1.000.000
Jumlah
Rp12.480.0
00
DAFTAR PUSTAKA
Yuli Nurcahyo, 12-11-2006, Inovasi Teknologi Otomatif (Studi Kasus Mesin Sepeda
motor Hibrida),http://www.pnj.ac.id/warta/index.php?topik=ilmiah
BUI VAN GA "LPG/GASOLINE Bifuel motorcycle ", Vietnam Registre Journal, No 10, 2003, pp. 9-12.
BUI VAN GA: Combustion of LPG-air lean mixture and its application on motorcycle engines. The ASEMworkshop on EU/ASIA Science and Tech..rlOlogy co-operation on clean technology. Hanoi, 3-4 November,2004
BUI VAN GA, BUI THI MINH TU : Fuel system for LPG motorcycle. Journal of Transport, No. 10, 2004, pp.23-24 and 27.
BUI VAN GA : Clean Motorcycles. Journal of Transport, No 1 and 2,2005, pp. 75-77
BUI VAN GA, TRAN DIEN: Comparison of performance of lOOcc engine running on gasoline and on LPGwith kit DATECHCO-GA5. Journal of Transport No 7, 2006, pp. 15-17
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Pelaksana
Nama : Zulkarnain Nasrullah
Nama Panggilan : Zul
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Jember/ 31 Agustus 1989
Alamat Asal : Tegal Arum 03/05 Banyuwangi
Telephone/Handphone : 085852713095
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Tingkatan Institusi
1996-2002 SD SDN 4 Semboro
2002-2005 SMP SMPN 4 Tanggul
2005-2008 SMA SMAN 1 Genteng
2008-sekarang Perguruan Tinggi ITS
Anggota 1
Nama : Ganda Hafesa
NRP : 2109100139
Jurusan / Fakultas : Teknik Fisika / FTI
Tempat, tanggal lahir : Bukit Tinggi, 13 Februari1992
Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
HP : 085732953801
Alamat : Nginden jaya I nomer 7
Email : [email protected]
Anggota 2
Nama : solehul hadi
NRP : 2108100701
Jurusan / Fakultas : Teknik Mesin/ FTI
Tempat, tanggal lahir :Cirebon, 13 maret 1989
Institut : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
HP : 085755105185
Alamat : Nginden Jaya I nomer 7
Email : [email protected]
1) Biodata Dosen Pembimbing
Nama :Hendro Nurhadi. Dipl- .Ing., Ph.D
NIDN : 0020117505
Jabatan Struktural : Dosen
Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Mesin
Alamat : Mulyosari Utara 15, Surabaya
Telephone/Handphone : 081357797871
Email : [email protected]
Dosen Pembimbing,
Hendro Nurhadi. Dipl-.Ing,.Ph.D
NIDN. 0020117505